1 Korintus 1:1--14:40
Konteks[1:2] 1 Full Life : DIPANGGIL MENJADI ORANG-ORANG KUDUS.
Nas : 1Kor 1:2
Lihat cat. --> Kis 9:13
[atau ref. Kis 9:13]
mengenai arti istilah "orang-orang kudus".
[1:7] 2 Full Life : KAMU TIDAK KEKURANGAN DALAM SUATU KARUNIAPUN.
Nas : 1Kor 1:7
Paulus memuji orang Korintus karena Allah dalam kasih karunia-Nya (ayat 1Kor 1:4) telah memberi mereka karunia-karunia rohani yang khusus. Karunia semacam itu berharga dan sangat diperlukan untuk menyertai pelayanan Roh Kudus dalam gereja; tanpa karunia tersebut orang percaya akan gagal untuk saling menguatkan dan menolong sebagaimana yang diinginkan oleh Allah. Dalam surat ini Paulus sama sekali tidak berusaha untuk menyisihkan karunia rohani. Sebaliknya, dia berusaha untuk mengubah sikap orang Korintus terhadap karunia rohani agar mereka bisa menggunakan karunia-karunia mereka menurut maksud Allah.
[1:7] 3 Full Life : MENANTIKAN PENYATAAN TUHAN KITA YESUS KRISTUS.
Nas : 1Kor 1:7
Orang Kristen mula-mula hidup dalam pengharapan akan kedatangan Kristus yang sudah dekat
(lihat cat. --> Mat 24:42;
lihat cat. --> Yoh 14:3).
[atau ref. Mat 24:42; Yoh 14:3]
Dengan teguh mereka mempercayai kenyataan kedatangan Tuhan, hidup setiap hari dengan menanti-nantikan pengharapan besar itu. Perhatikanlah bahwa pengharapan orang Kristen adalah kedatangan Tuhan Yesus Kristus secara pribadi, bukan peristiwa-peristiwa umum yang menandai akhir zaman (bd. 1Tes 1:9-10; 4:13-17; Tit 2:13; Ibr 9:28;
lihat art. PENGHARAPAN ALKITABIAH).
[1:12] 4 Full Life : AKU DARI GOLONGAN PAULUS ... APOLOS ... KEFAS.
Nas : 1Kor 1:12
Perpecahan karena para pemimpin dalam jemaat mulai berkembang; beberapa anggota gereja mulai lebih lekat kepada para pelayan Injil tertentu daripada dengan Injil. Paulus menyalahkan sikap ini, sambil mengingatkan mereka bahwa baik dia maupun orang lain tidak disalibkan demi mereka. Kesalahan yang sama terdapat dalam gereja masa kini. Beberapa orang percaya menjadi lebih lekat dengan seorang gembala atau penginjil daripada dengan Kristus dan Firman-Nya. Hal ini dapat menyebabkan mereka mengkhianati prinsip Kristen, bahkan dapat memecah-belah jemaat. Kita harus selalu berhati-hati untuk memusatkan kasih dan kesetiaan kita kepada Allah dan Firman-Nya, bukan pada pelayan Injil atau siapapun juga.
[1:12] 5 Full Life : AKU DARI GOLONGAN KRISTUS.
Nas : 1Kor 1:12
"Golongan Kristus" ini barangkali terdiri atas guru-guru palsu yang memusuhi rasul Paulus (1Kor 4:18-19) dan mengaku bahwa mereka memiliki kerohanian dan "hikmat" yang lebih unggul. Mereka percaya bahwa pengetahuan mereka (1Kor 8:1) membebaskan mereka dari pengekangan hukum (1Kor 6:12; 10:23) dan dari tuntutan moral (1Kor 5:2). Mereka sedang berupaya untuk merebut jemaat kepada Injil mereka yang menyimpang itu (2Kor 11:4,20-21). Pada dasarnya Paulus menentang mereka dan pengikut mereka di Korintus.
[1:17] 6 Full Life : KRISTUS MENGUTUS AKU BUKAN UNTUK MEMBAPTIS.
Nas : 1Kor 1:17
Paulus tidak bermaksud mengurangi makna ajaran Yesus tentang baptisan (Mat 28:19). Sebaliknya, dijelaskannya bahwa ia menugaskan penyelenggaraan baptisan kepada para rekannya sebagaimana dilakukan oleh Kristus (Yoh 4:1-2) dan Petrus (Kis 10:47-48). Rasul ini tidak ingin memberikan kesempatan kepada orang yang bertobat di bawah pelayanannya untuk beranggapan bahwa mereka "dibaptis dalam nama Paulus" (ayat 1Kor 1:13). Paulus sendiri memusatkan perhatiannya pada pemberitaan Injil.
[1:18] 7 Full Life : ITU ADALAH KEKUATAN ALLAH.
Nas : 1Kor 1:18
Berita tentang salib tidak hanya mencakup hikmat dan kebenaran, tetapi juga kuasa Allah yang aktif yang diturunkan untuk menyelamatkan, menyembuhkan, mengusir setan-setan, dan membebaskan dari kuasa dosa
(lihat art. KERAJAAN ALLAH).
[1:20] 8 Full Life : HIKMAT DUNIA INI.
Nas : 1Kor 1:20
Hikmat dunia ini adalah suatu hikmat yang mengesampingkan Allah, menekankan kesanggupan manusia sendiri, menjadikan manusia kekuasaan tertinggi dan menolak untuk mengakui penyataan Allah dalam Yesus Kristus.
- 1) Hikmat ini disebut Allah sebagai kebodohan (1Kor 3:19-20), karena melaluinya manusia telah gagal untuk menemukan kebenaran dan mengenal Khaliknya (ayat 1Kor 1:21).
- 2) Orang percaya harus mengembangkan sikap yang mencela secara rohani
hikmat manusia dan pandangan hidup yang sekular (lih. ayat
1Kor 1:18-31; 2:1-16; Kis 17:18; Rom 1:20-32;
lihat cat. --> Kol 2:8;
[atau ref. Kol 2:8]
2Tes 2:10-12; 2Tim 3:1-9; 2Pet 2:1-3,7; Yud 1:4-19). Jangan sekali-kali menyesuaikan Injil dan berita salib dengan filsafat, ilmu pengetahuan, ataupun segala hal lain yang disebut hikmat manusia (1Kor 2:4-5; Gal 6:14).
[1:21] 9 Full Life : KEBODOHAN PEMBERITAAN.
Nas : 1Kor 1:21
Bukan metode khotbah yang dianggap sebagai kebodohan di sini, melainkan berita tentang ketuhanan Kristus yang disalibkan dan dibangkitkan itu.
[1:27] 10 Full Life : APA YANG BODOH ... DIPILIH ALLAH.
Nas : 1Kor 1:27
Dalam ayat 1Kor 1:25-29, Paulus menekankan bahwa standar dan nilai Allah itu berbeda dengan yang diterima oleh dunia; pada saat ini Allah sedang mengupayakan keruntuhan standar dan hikmat palsu dunia ini.
[1:28] 11 Full Life : MENIADAKAN APA YANG BERARTI.
Nas : 1Kor 1:28
Melalui penyaliban dan kebangkitan Yesus (ayat 1Kor 1:18,23) dan melalui pemilihan apa yang tidak terpandang bagi dunia (ayat 1Kor 1:26-27), Allah meniadakan hal-hal yang dihargai pada zaman sekarang ini. Allah sedang mengupayakan berakhirnya filsafat dan psikologi manusia, bersama segenap sistem dunia lainnya.
[1:30] 12 Full Life : KRISTUS YESUS ... TELAH MENJADI HIKMAT BAGI KITA.
Nas : 1Kor 1:30
Hanya oleh Kristus, dalam Kristus, dan dengan Kristus orang percaya dapat menerima hikmat dari Allah dan mengalami pembenaran (bd. Rom 4:1-25), pengudusan (2Tes 2:13-15) dan penebusan (Rom 3:24; Ef 4:30). Selama seorang bergabung dengan Kristus, Kristus menjadi sumber segala berkat ini
(lihat cat. --> Yoh 15:1;
lihat cat. --> Yoh 15:2;
lihat cat. --> Yoh 15:4;
lihat cat. --> Yoh 15:6;
[atau ref. Yoh 15:1-6]
mengenai tinggal di dalam Kristus).
[2:1] 13 Full Life : AKU TIDAK DATANG ... DENGAN HIKMAT.
Nas : 1Kor 2:1
Isi khotbah Paulus tidak berdasarkan "hikmat" manusia yang paling mutakhir, baik yang ada dalam dunia maupun dalam gereja. Sebaliknya, dia memusatkan beritanya pada kebenaran inti dari Injil (penebusan melalui Kristus) dan pada kuasa Roh Kudus
(lihat cat. --> 1Kor 2:4 berikutnya).
[atau ref. 1Kor 2:4]
Ia sangat sadar akan keterbatasan manusiawinya, ketidakcakapan pribadinya, dan ketakutan serta rasa gemetar dalam dirinya. Oleh karenanya, ia tidak bersandar pada dirinya, melainkan pada beritanya dan pada Roh (ayat 1Kor 2:4). Hal ini mengakibatkan suatu keyakinan (pertunjukan) dari karya dan kekuatan Roh yang lebih besar.
[2:4] 14 Full Life : KEYAKINAN AKAN KEKUATAN ROH.
Nas : 1Kor 2:4
Teks :- 1) Sebagai suatu keyakinan (pertunjukan) akan kekuatan Roh Kudus (1Kor 1:18,24), pemberitaan Paulus meliputi:
- (a) tindakan Roh dalam menginsafkan orang akan dosa, kebenaran, dan
penghakiman, dan membawa kesaksian tentang kuasa penyelamatan dari
Kristus yang sudah bangkit (bd. pasal 1Kor 5:1-6:20;
lihat cat. --> Yoh 16:8;
[atau ref. Yoh 16:8]
Kis 2:36-41); - (b) kuasa untuk mengubah kehidupan (1Kor 1:26-27; bd. Kis 4:13);
- (c) kuasa yang mengerjakan kekudusan dalam hidup orang percaya (1Kor 5:3-5); dan
- (d) kuasa Allah yang dinyatakan dengan tanda ajaib dan mukjizat (Kis 2:29-33; 4:29-30; 5:12; 14:3; 2Kor 12:12).
- 2) Beberapa bagian lain di PB menekankan bahwa pemberitaan Injil telah disertai kuasa khusus dari Roh Kudus: Mr 16:17-18; Luk 10:19; Kis 28:3-6; Rom 15:19; 1Kor 4:20; 1Tes 1:5; Ibr 2:4.
- 3) Semua pelayan Injil harus berdoa agar melalui pelayanannya
- (a) orang akan diselamatkan (Kis 2:41; 11:21,24; 14:1),
- (b) orang yang baru percaya akan dipenuhi dengan Roh Kudus (Kis 2:4; 4:31; 8:17; 19:6),
- (c) roh-roh jahat akan diusir (Kis 5:16; 8:7; 16:18),
- (d) orang sakit akan disembuhkan (Kis 3:6; 4:29-30; 14:10), dan
- (e) pengikut akan belajar menaati standar dan pengajaran yang benar
dari Kristus (Mat 28:18-20; Kis 11:23,26;
lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA).
[2:12] 15 Full Life : SUPAYA KITA TAHU.
Nas : 1Kor 2:12
Hal-hal yang telah dipersiapkan Allah bagi mereka yang mengasihi Dia (ayat 1Kor 2:9) dapat dimengerti oleh orang percaya melalui penyataan dan pencerahan Roh (ayat 1Kor 2:10-16). Sementara orang percaya membaca dan mempelajari Alkitab, Roh itu mencerahkan pengertian mereka akan kebenaran. Kepada orang percaya yang setia, Roh itu juga mengaruniakan suatu keyakinan yang kuat bahwa Alkitab berasal dari Allah (Yoh 16:13; Ef 1:17).
[2:13] 16 Full Life : PERKATAAN YANG ... DIAJARKAN ... OLEH ROH.
Nas : 1Kor 2:13
Walaupun Paulus sedang menulis mengenai asal mula ilahi dari pemberitaannya, ayat 1Kor 2:9-13 menunjukkan langkah-langkah yang dengannya Roh Kudus juga mengilhamkan penulisan Alkitab.
Langkah 1: Allah berhasrat untuk menyampaikan hikmat-Nya kepada umat manusia (ayat 1Kor 2:7-9). Hikmat ini menyangkut keselamatan kita, sambil berpusat pada Kristus sebagai hikmat Allah (bd. 1Kor 1:30; 1Kor 2:2,5).
Langkah 2: Hanya melalui Roh Kudus kebenaran dan hikmat Allah dapat dinyatakan kepada umat manusia (ayat 1Kor 2:10). Roh Kudus mengetahui sepenuhnya pikiran Allah (ayat 1Kor 2:11).
Langkah 3: Penyataan Allah telah dikaruniakan kepada orang-orang percaya yang terpilih melalui kehadiran Roh Kudus yang mendiami dirinya (ayat 1Kor 2:12; bd. Rom 8:11,15).
Langkah 4: Para penulis Alkitab menulis dengan perkataan yang diajarkan oleh Roh Kudus (ayat 1Kor 2:13); Roh menuntun para penulis dalam pemilihan kata-kata yang mereka pakai (bd. Kel 24:4; Yes 51:16; Yer 1:9; 36:28,32; Yeh 2:7; Mat 4:4). Pada saat yang sama, bimbingan Roh dalam mengungkapkan kebenaran ilahi itu tidak bersifat mekanis; melainkan Roh itu menggunakan kosa kata dan gaya penulisan setiap penulis.
Langkah 5: Alkitab yang diilhami secara ilahi bisa dipahami oleh orang percaya yang rohani sementara mereka menyelidiki isinya melalui penerangan Roh Kudus (ayat 1Kor 2:14-16).
Demikian, baik pikiran maupun bahasa Alkitab telah diilhamkan oleh Roh Allah. Tak ada seorang penulis pun yang mengucapkan perkataan atau kalimat yang salah. Firman Allah dilindungi oleh Roh Kudus dari segala kesalahan dan kebohongan (bd. Yes 55:10-11;
lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).
[2:14] 17 Full Life : MANUSIA DUNIAWI
Nas : 1Kor 2:14
(versi Inggris NIV -- "manusia tanpa Roh itu"). Penjelasan tentang ayat ini dapat dilihat dalam
lihat art. TIGA JENIS ORANG.
[2:16] 18 Full Life : KAMI MEMILIKI PIKIRAN KRISTUS.
Nas : 1Kor 2:16
Memiliki pikiran Kristus artinya mengetahui kehendak-Nya serta rencana dan maksud penebusan-Nya (ayat 1Kor 2:9-10). Hal ini berarti menghargai dan memandang segala perkara sesuai dengan cara Allah memandangnya, menilai segala perkara sesuai dengan cara Ia menilainya, mengasihi yang dikasihi-Nya dan membenci yang dibenci-Nya (ayat 1Kor 2:15; Ibr 1:9). Hal ini berarti mengenal kekudusan Allah dan kedahsyatan dosa. Demikianlah, dengan menerima Roh dan menaati Roh itu (ayat 1Kor 2:12) nilai-nilai dan pandangan hidup orang percaya menjadi berbeda sama sekali dari cara dan hikmat zaman ini (bd. Fili 2:5-8).
[3:1] 19 Full Life : TIDAK DAPAT BERBICARA DENGAN KAMU SEPERTI DENGAN MANUSIA ROHANI.
Nas : 1Kor 3:1
Satu persoalan besar dari jemaat di Korintus adalah usahanya untuk mengalami berkat Allah sementara tetap menolak untuk memisahkan dirinya dari cara-cara dunia yang jahat
(lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA).
- 1) Para gembala sidang dan pemimpin gereja di Korintus mengizinkan orang yang mengaku diselamatkan bergabung dengan jemaat tanpa meninggalkan perbuatan jahat mereka. Jemaat Korintus sedang membiarkan hal-hal berikut di dalam persekutuan mereka: perpecahan yang mementingkan diri (1Kor 11:18), filsafat dunia (1Kor 1:18-25; 1Kor 3:19), iri hati dan pertengkaran (1Kor 3:3), kesombongan (1Kor 3:21; 4:7), percabulan (1Kor 5:1), perkara-perkara hukum yang sepele (1Kor 6:1-8), kehadiran dalam pesta pora penyembahan berhala (pasal 1Kor 8:1-13; 10:1-33), dan penolakan pengajaran rasuli (1Kor 14:36-37). Karena jemaat di Korintus gagal untuk mengerti bahwa kebenaran rasuli, kasih, dan standar rohani itu mutlak perlu (1Kor 6:9-10:13), maka mereka menyalahgunakan karunia Roh (pasal 1Kor 12:1-31; 14:1-40) dan "Perjamuan Tuhan" (1Kor 11:20-34), dan memutarbalikkan berita Injil (1Kor 1:18-31).
- 2) Yesus sendiri mengingatkan bahwa jemaat manapun yang membiarkan
kebiasaan dunia yang berdosa atau penyimpangan kebenaran alkitabiah
memasuki persekutuannya
(lihat cat. --> Wahy 2:20)
[atau ref. Wahy 2:20]
akan ditolak oleh Dia dan akan kehilangan tempatnya dalam kerajaan Allah (bd. Wahy 2:5,16; 3:15-16). Roh mengajak gereja semacam itu untuk bertobat dengan tulus (1Kor 5:2), memisahkan diri dari dunia (2Kor 6:16-18), dan "menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah" (2Kor 7:1).
[3:3] 20 Full Life : KAMU MASIH MANUSIA DUNIAWI.
Nas : 1Kor 3:3
Untuk penjelasan tentang perbedaan di antara orang Kristen yang duniawi dan yang rohani,
lihat art. TIGA JENIS ORANG).
[3:15] 21 Full Life : IA AKAN MENDERITA KERUGIAN.
Nas : 1Kor 3:15
Alkitab menyatakan bahwa segenap umat tebusan bebas dari hukuman Allah (Yoh 5:24; Rom 8:1; Ibr 10:14-17). Akan tetapi, di masa depan ada penghakiman bagi orang percaya (1Yoh 4:17) yang akan menilai tingkat kesetiaan mereka kepada Allah dan kepada kasih karunia yang di anugerahkan kepada mereka selama hidup di dunia ini (ayat 1Kor 3:10; 4:2-5; 2Kor 5:10). Dalam penghakiman itu, ada kemungkinan bahwa seorang percaya, sekalipun menerima keselamatan, bisa menderita kerugian yang besar (Yun. _zemioo_, yang artinya: "menderita kerugian atau kerusakan").
Orang percaya yang acuh tak acuh dapat menderita kerugian atau kerusakan dalam cara berikut:
- (1) perasaan malu pada saat kedatangan Kristus (2Tim 2:15; 1Yoh 2:28);
- (2) kehilangan pekerjaan yang dilakukan selama hidupnya bagi Allah (ayat 1Kor 3:12-15);
- (3) kehilangan kemuliaan dan kehormatan di hadapan Allah (bd. Rom 2:7);
- (4) kehilangan kesempatan pelayanan dan kekuasaan di sorga (Mat 25:14-30);
- (5) kedudukan yang rendah di sorga (Mat 5:19; 19:30);
- (6) kehilangan pahala (bd. ayat 1Kor 3:14-15); dan
- (7) ganjaran atas tindakan yang salah terhadap orang lain
(Kol 3:24-25).
Ayat-ayat ini hendaknya mengingatkan kita akan pentingnya penyerahan yang
menyeluruh, termasuk pelayanan yang setia dan pengorbanan diri kepada Tuhan
kita (bd. Rom 12:1-2; Fili 2:12; 4:3;
lihat art. PENGADILAN ORANG PERCAYA).
[3:15] 22 Full Life : IA SENDIRI AKAN DISELAMATKAN, TETAPI SEPERTI DARI DALAM API.
Nas : 1Kor 3:15
"Diselamatkan ... dari dalam api" barangkali merupakan suatu ungkapan yang berarti "hampir tidak diselamatkan". Allah akan menilai mutu kehidupan, pengaruh, pengajaran dan pekerjaan dalam gereja dari setiap orang, khususnya, dari setiap hamba Tuhan. Jikalau pekerjaannya dinilai tidak layak, ia akan kehilangan pahalanya, namun ia sendiri bisa diselamatkan. Perhatikanlah bahwa bagian ini tidak mengajarkan doktrin api penyucian; ini menunjuk kepada penghakiman atas pekerjaan, bukan penyucian seseorang dari dosa-dosa yang mengakibatkan kematian kekal.
[3:16] 23 Full Life : KAMU ADALAH BAIT ALLAH.
Nas : 1Kor 3:16
Yang ditekankan di sini ialah seluruh jemaat orang percaya sebagai Bait Allah dan tempat kediaman Roh (bd. ayat 1Kor 3:9; 2Kor 6:16; Ef 2:21). Selaku Bait Allah di tengah-tengah lingkungan yang bobrok, umat Allah di Korintus tidak boleh berpartisipasi dalam kejahatan yang lazim dalam masyarakat itu, tetapi mereka harus menolak segala bentuk kebejatan. Bait Allah harus kudus (ayat 1Kor 3:17) karena Allah itu kudus (bd. 1Pet 1:14-16;
lihat art. BAIT SUCI).
[3:17] 24 Full Life : ALLAH AKAN MEMBINASAKAN DIA.
Nas : 1Kor 3:17
Paulus mengemukakan salah satu peringatan yang terkeras dalam PB kepada siapa pun yang bertanggung jawab atas pembangunan jemaat Kristus. Bagian ini secara khusus menyangkut semua orang yang mempunyai kedudukan sebagai pengajar atau pemimpin. Jika seorang menajiskan atau merusak Bait Allah (yaitu, suatu jemaat setempat atau sekelompok jemaat-jemaat setempat), Allah sendiri akan menghukum orang itu dengan kehancuran yang dahsyat dan kematian kekal. Manusia membinasakan dan merusak jemaat Kristus dengan cara:
- (1) melakukan kebejatan (1Kor 5:1);
- (2) menyokong dusta, penipuan, dan ambisi yang mementingkan diri (ayat 1Kor 3:3; Kis 5:1-11);
- (3) menganjurkan ajaran palsu, menolak penyataan rasuli dan menunjukkan ketidakacuhan terhadap kebenaran Alkitab (1Tim 4:1; Yud 1:4);
- (4) menerima dosa dan keduniawian di dalam jemaat (1Kor 5:1-2,5-7; Wahy 3:17);
- (5) mencoba membangun gereja dengan hikmat dunia atau dengan Injil yang diputarbalikkan (1Kor 1:18-2:5; Fili 1:15-16).
[4:5] 25 Full Life : MEMPERLIHATKAN APA YANG DIRENCANAKAN DI DALAM HATI.
Nas : 1Kor 4:5
Allah akan menyoroti tindakan tersembunyi dari semua orang dan memperlihatkan pikiran dan maksud mereka yang sesungguhnya, yang baik maupun yang jahat (Mat 6:3-4,6; 1Tim 5:24,25;
lihat art. PENGADILAN ORANG PERCAYA).
Dengan kata lain, kehidupan batin setiap orang akan disingkapkan tepat sebagaimana adanya; tak ada sesuatu pun yang akan tinggal tersembunyi (Mr 4:22; Luk 12:2-3; Rom 2:16).
[4:7] 26 Full Life : MENGAPAKAH ENGKAU MEMEGAHKAN DIRI?
Nas : 1Kor 4:7
Dasar dari kerendahan hati Kristen ialah menyadari bahwa bakat bawaan atau karunia rohani yang kita miliki berasal dari Allah dan karenanya tidak memberikan alasan sedikit pun untuk merasa unggul diri, merasa bergengsi atau sombong. Segala yang kita miliki dan posisi yang kita raih telah dimungkinkan oleh Allah dan orang lain. Sebab itu, tidak ada tempat untuk kesombongan, hanya ucapan terima kasih kepada Allah dan orang lain.
[4:8] 27 Full Life : KAMU TELAH KENYANG, KAMU TELAH MENJADI KAYA.
Nas : 1Kor 4:8
Beberapa anggota jemaat Korintus bermegah karena hikmat mereka, pengetahuan yang lebih tinggi, dan karunia rohani. Paulus menunjukkan kepada mereka bahwa kehidupan yang sesungguhnya dari seorang percaya yang setia adalah jalan salib dan bahwa penderitaan harus mendahului kemuliaan (bd. Rom 8:17).
[4:9] 28 Full Life : PARA RASUL ... TELAH DIJATUHI HUKUMAN MATI.
Nas : 1Kor 4:9-13
Di sini Paulus mencatat berbagai pencobaan yang dialami oleh para rasul. Kata kerja "memberikan ... tempat" menyarankan bahwa Allah telah menetapkan para rasul untuk menjalani kehidupan yang penuh penderitaan, untuk dilihat oleh dunia, oleh para malaikat dan oleh jemaat.
- 1) Paulus menderita kekurangan (bahkan pada saat menulis surat ini pun) hal-hal seperti makanan, minuman, dan pakaian yang layak. Ia dihina, diperlakukan dengan kasar, dan hidup mengembara. Ia bekerja keras siang dan malam, dicaci maki, dianiaya, difitnah, dan dianggap "sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu" (bd. 2Kor 4:8-9; 6:4-5,8-10; 11:23-29; 12:10).
- 2) Walaupun pada satu sisi penderitaan itu merupakan satu penunjukan khusus kepada pelayanan rasuli (bd. Kis 9:16), itu juga sesuatu yang lazim bagi semua orang percaya yang, dipersatukan dengan Kristus, melawan dosa, kebejatan, Iblis, kejahatan duniawi, dan ketidakadilan. Penderitaan mereka dipandang sebagai suatu persekutuan dalam penderitaan Kristus (Rom 8:17; Fili 1:29; 3:10; 1Tes 3:3).
[4:20] 29 Full Life : KERAJAAN ALLAH ... KUASA.
Nas : 1Kor 4:20
"Kerajaan Allah" menyatakan dirinya dalam kuasa. Demikian, warga kerajaan itu harus memiliki lebih dari sekadar pembicaraan ataupun berita; mereka harus juga menyatakan kuasa Roh (1Kor 2:4; Kis 1:8). Dalam PB ini meliputi kuasa untuk menginsafkan orang akan dosa, kebenaran, dan penghakiman (Yoh 16:8), untuk membawa mereka kepada keselamatan (ayat 1Kor 4:15; Kis 26:16-18), untuk mengadakan mukjizat
(lihat cat. --> 1Kor 2:4;
[atau ref. 1Kor 2:4]
lihat art. KERAJAAN ALLAH)
dan kuasa untuk menjalankan kehidupan yang benar (Rom 14:17).
[5:1] 30 Full Life : PERCABULAN DI ANTARA KAMU.
Nas : 1Kor 5:1
Paulus menulis tentang sebuah laporan mengenai percabulan dalam jemaat Korintus dan penolakan para pemimpin untuk menangani si pelanggar (ayat 1Kor 5:1-8). Dia menyatakan bahwa jemaat, sebagai suatu umat kudus, tidak boleh mengizinkan atau membiarkan kebejatan di antara para anggotanya. Ia mengajukan tiga alasan mengapa jemaat harus mendisiplin anggota yang melanggar:
- 1) Demi kebaikan orang yang melanggar itu (ayat 1Kor 5:5). Pengucilan dapat menyadarkan mereka akan kedahsyatan dosa mereka dan kebutuhan untuk pengampunan dan pemulihan dirinya.
- 2) Demi kepentingan kesucian jemaat (ayat 1Kor 5:6-8). Membiarkan kejahatan dalam jemaat secara berangsur-angsur akan menurunkan standar moral dari semua.
- 3) Demi kebaikan bangsa-bangsa di dunia (bd. ayat 1Kor 5:1). Jemaat tidak dapat memenangkan orang kepada Kristus jika ia serupa dengan dunia ini (bd. Mat 5:13). Untuk bagian lain mengenai disiplin gereja dalam PB lih. Mat 5:22; 18:15-17; 2Tes 3:6; dan Wahy 2:19-23.
[5:1] 31 Full Life : HIDUP DENGAN ISTERI AYAHNYA.
Nas : 1Kor 5:1
Dosa yang tepat tidak jelas di sini. Penunjukan Paulus kepada "isteri ayahnya" itu barangkali berarti bahwa si pelanggar telah melakukan pelanggaran seksual dengan ibu tirinya.
- 1) Paulus terkejut dan cemas karena gereja membiarkan kebejatan semacam ini. Ia menganggap sikap jemaat itu lebih parah daripada perbuatan dosa pelanggar.
- 2) Sikap memperbolehkan dari jemaat Korintus berbicara kepada situasi kita pada zaman sekarang. Hari ini banyak gereja yang bertoleransi dan berdiam terhadap kebejatan di antara para anggotanya, termasuk perzinaan dan segala bentuk kebejatan lainnya. Hubungan seksual pranikah, khususnya di kalangan kaum muda gereja, bukan saja dibiarkan melainkan kadang-kadang dibenarkan dengan dalih cinta dan komitmen. Tidak sedikit pemimpin gereja yang gagal untuk menentang dalam nama Kristus kebiasaan berpacaran kaum muda masa kini yang melanggar kesusilaan. Seperti para pemimpin jemaat Korintus, mereka menolak untuk bersedih hati atas pencemaran umat Allah sementara umat tersebut semakin menyerupai masyarakat di mana mereka tinggal. Dalam sikap yang puas dengan diri sendiri, para pemimpin ini mengizinkan dosa karena, demikianlah mereka menyatakan, "kita hidup dalam dunia modern dan kita tidak boleh bersifat menghakimi".
[5:2] 32 Full Life : BERDUKACITA.
Nas : 1Kor 5:2
Paulus mengungkapkan reaksi wajar yang seharusnya ada pada jemaat yang dipenuhi Roh terhadap kebejatan yang ditemukan di antara orang yang mengaku diri anggota gereja. Mereka yang menganut pandangan alkitabiah mengenai kekudusan Allah dan tanggapan-Nya terhadap dosa, akan menjadi sangat sedih dan menyesal (bd. pasal Yes 6:1-13). Mereka akan melenyapkan kejahatan itu dari antara mereka (ayat 1Kor 5:2,4-5,7,13).
[5:5] 33 Full Life : ORANG ITU HARUS KITA SERAHKAN ... KEPADA IBLIS.
Nas : 1Kor 5:5
Menyerahkan kepada Iblis berarti bahwa jemaat harus menyingkirkan pelaku kebejatan itu dari persekutuannya dan mengembalikannya ke kawasan Iblis. Perlakuan ini akan membuka orang itu kepada pengaruh yang merusak dari kejahatan dan roh-roh jahat (ayat 1Kor 5:7,13).
- 1) Disiplin ini memiliki dua tujuan:
- (a) bahwa dengan mengalami masalah-masalah dan penderitaan jasmani, pelanggar itu kiranya akan bertobat dan akhirnya diselamatkan (bd. Luk 15:11-24);
- (b) bahwa jemaat bisa "membuang ragi yang lama itu" (ayat 1Kor 5:7; yaitu, pengaruh yang berdosa), sehingga umat Allah akan menjadi roti yang baru, yaitu penuh "kemurnian dan kebenaran" (ayat 1Kor 5:8).
- 2) Tindakan yang sama dapat dilakukan gereja masa kini ketika mengusahakan keselamatan bagi orang yang telah meninggalkan kehidupan Kristen dan kembali kepada dunia (bd. 1Tim 1:20).
[5:6] 34 Full Life : SEDIKIT RAGI MENGKHAMIRI SELURUH ADONAN.
Nas : 1Kor 5:6
Dalam Alkitab, "ragi" (yang menghasilkan fermentasi) adalah suatu lambang dari apa yang meresap ke seluruh bagian dan merusak kebenaran, keadilan dan hidup rohani Gal 5:7-9;
(lihat cat. --> Kel 13:7;
lihat cat. --> Mr 8:15).
Dalam ayat-ayat ini Paulus membandingkan ragi dengan proses di mana secara perlahan-lahan dosa dan kejahatan akan tersebar ke dalam masyarakat Kristen sampai banyak orang dirusak olehnya. Gereja mana pun yang tidak bertindak dengan tegas menentang kebejatan seksual di antara anggotanya akan mendapatkan pengaruh kejahatan ini menyebar ke segenap persekutuan sehingga menular kepada banyak orang. Dosa harus diusir dengan keras, sebab jika tidak, maka dalam waktu singkat seluruh persekutuan Kristen akan tercemar dan Roh Kudus akan "dibuang" dari gereja itu
(lihat cat. --> Wahy 2:2;
lihat cat. --> Wahy 2:4 dst. catatan-catatan s/d Wahy 3:22
lihat cat. --> Wahy 3:22).
[atau ref. Wahy 2:1-3:22]
[5:12] 35 Full Life : MENGHAKIMI MEREKA YANG BERADA DI DALAM JEMAAT.
Nas : 1Kor 5:12
Orang percaya tidak boleh terlibat dalam kritik dangkal atau tidak benar akan orang percaya lainnya (bd. Mat 7:1-5). Akan tetapi, di sini Paulus menunjukkan bahwa gereja harus menghakimi para anggotanya menurut Firman dan standar Allah apabila terlibat dosa serius, kebejatan atau perilaku yang tidak benar. Tindakan jahat semacam ini menuntut penghakiman dan disiplin demi kepentingan orang yang terlibat itu, kemurnian jemaat dan kesaksian Kristus di dunia
(lihat cat. --> 1Kor 5:1).
[atau ref. 1Kor 5:1]
[6:1] 36 Full Life : ORANG-ORANG YANG TIDAK BENAR.
Nas : 1Kor 6:1
Ketika perselisihan sepele (ayat 1Kor 6:2) terjadi di antara dua orang Kristen, hal itu harus dibereskan di dalam gereja dan tidak dibawa ke pengadilan. Gereja harus menghakimi kebenaran dan kesalahan yang terlibat dalam hal itu, menjatuhkan keputusan dan menjalankan disiplin apabila diperlukan
(lihat cat. --> Mat 18:15).
[atau ref. Mat 18:15]
- 1) Hal ini tidak berarti bahwa seorang percaya tidak diperbolehkan untuk maju ke pengadilan dalam kasus yang serius dengan orang yang belum percaya. Paulus sendiri naik banding kepada sistem pengadilan pemerintah lebih dari sekali (lih. Kis 16:37-39; 25:10-12).
- 2) Paulus juga tidak mengatakan bahwa gereja harus mengizinkan anggotanya untuk berlaku kejam terhadap orang yang tidak bersalah, seperti para janda, anak, dan orang yang lemah. Sebaliknya, Paulus sedang membicarakan persoalan-persoalan di mana tidak ada benar dan salah yang jelas. Tindakan berdosa yang mencolok tidak boleh dibiarkan saja, melainkan harus ditangani sesuai dengan petunjuk Kristus dalam Mat 18:15-17.
- 3) Lagi pula, dalam kasus di mana orang yang disebut "saudara" telah menceraikan dan meninggalkan keluarganya dan tidak mau memenuhi tunjangan kebutuhan bagi istri dan anak-anaknya, maka ibu rumah tangga itu dengan maksud yang benar dan perhatiannya terhadap anaknya diperkenankan untuk mengadukan perkaranya ke pengadilan. Paulus tidak menganjurkan agar mereka yang melanggar hukum diizinkan untuk merugikan dan mengancam hidup atau kesejahteraan orang lain. Pernyataannya dalam ayat 1Kor 6:8 menunjukkan bahwa ia sedang berbicara mengenai perselisihan kecil di mana kesalahan dapat diterima dan dibiarkan saja.
[6:9] 37 Full Life : ORANG-ORANG YANG TIDAK ADIL TIDAK AKAN MENDAPAT BAGIAN DALAM KERAJAAN ALLAH.
Nas : 1Kor 6:9
Beberapa orang di jemaat Korintus telah diperdaya untuk percaya bahwa sekalipun mereka telah memutuskan hubungan dengan Kristus, menyangkal Dia, dan hidup dalam kebejatan dan ketidakadilan, keselamatan dan warisan mereka dalam kerajaan Allah masih terjamin.
- 1) Tetapi, Paulus menyatakan bahwa kematian rohani adalah akibat yang
tak dapat dihindarkan bila orang terbiasa berbuat dosa, malahan untuk
orang Kristen (bd. Rom 8:13). Tidak seorang pun dapat hidup bagi
kepuasan amoral dan masih mewarisi kerajaan Allah (bd. Rom 6:16;
Yak 1:15;
lihat cat. --> 1Yoh 2:4;
lihat cat. --> 1Yoh 3:9).
[atau ref. 1Yoh 2:4; 3:9]
Rasul Paulus sering mengulangi pengajaran penting ini (mis. Gal 5:21 dan Ef 5:5-6). Perhatikan bahwa prinsip ini sering diutarakan oleh nabi-nabi PL(lihat cat. --> Yer 8:7;
lihat cat. --> Yer 23:17;
lihat cat. --> Yeh 13:10)
[atau ref. Yer 8:7; 23:17; Yeh 13:10]
- 2) Peringatan Paulus ditujukan kepada seluruh masyarakat Kristen. Jangan kita ditipu, karena "orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah". Keselamatan tanpa karya Roh Kudus yang melahirkan kembali dan menguduskan tidak ada tempat dalam teologi Paulus
[6:11] 38 Full Life : DIBENARKAN ... DALAM ROH.
Nas : 1Kor 6:11
Pembenaran tidak hanya meliputi karya penyelamatan oleh Tuhan Yesus, tetapi juga karya Roh Allah dalam kehidupan orang percaya
(lihat art. KATA-KATA ALKITABIAH UNTUK KESELAMATAN).
[6:12] 39 Full Life : SEGALA SESUATU HALAL BAGIKU.
Nas : 1Kor 6:12
Jelas sekali bahwa pernyataan ini merupakan sebuah kutipan dari pandangan teologis para penentang Paulus. Mereka menyangka bahwa mereka berhak untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan.
[6:15] 40 Full Life : ANGGOTA KRISTUS.
Nas : 1Kor 6:15
Sementara memberi peringatan terhadap kelemahan moral, Rasul Paulus menunjukkan akibat kebejatan seksual bagi orang percaya. Ketika ia mengikatkan dirinya dengan seorang wanita asusila, ia menjadi satu dengan wanita tersebut, berada di bawah pengaruh kekuasaan wanita itu (ayat 1Kor 6:16; bd. Kej 2:24), menajiskan apa yang telah dikuduskan salib (ayat 1Kor 6:15), dan memisahkan dirinya dari kerajaan Allah (ayat 1Kor 6:9). Dalam kebejatan seksual, orang sebenarnya memindahkan dirinya dari kesatuannya dengan Kristus dengan menjadikan tubuhnya itu anggota dari orang yang asusila dan berdosa.
[6:18] 41 Full Life : JAUHKANLAH DIRIMU DARI PERCABULAN.
Nas : 1Kor 6:18
Percabulan secara khusus menjijikkan bagi Allah. Lebih dari tindakan berdosa lainnya, tindakan ini menajiskan tubuh, yang menjadi bait Roh (ayat 1Kor 6:15-20). Karena itu, Paulus menasihatkan mereka agar menjauhkan diri dari kebejatan seksual. Penggunaan bentuk waktu kini di sini menunjukkan bahwa orang Kristen harus terus-menerus menjauhkan diri dari kebejatan seksual (bd. Kej 39:12;
lihat art. NORMA-NORMA MORALITAS SEKSUAL).
[6:19] 42 Full Life : TUBUHMU ADALAH BAIT ROH KUDUS.
Nas : 1Kor 6:19
Sebagai orang Kristen, tubuhmu adalah tempat tinggal pribadi Roh Kudus (juga lih. Rom 8:11 di mana Roh itu merupakan tanda dari Allah yang menyatakan bahwa kamu menjadi milik-Nya). Karena Roh itu tinggal di dalam dirimu dan saudara menjadi milik Allah, tubuhmu sama sekali tidak boleh dicemarkan oleh kenajisan atau kejahatan apa pun, baik oleh pikiran, keinginan, tindakan, film, buku maupun majalah cabul. Sebaliknya, saudara harus hidup sedemikian rupa sehingga menghormati dan memuliakan Allah dengan tubuhmu (ayat 1Kor 6:20).
[7:1] 43 Full Life : ADALAH BAIK BAGI LAKI-LAKI, KALAU IA TIDAK KAWIN.
Nas : 1Kor 7:1
Seluruh pasal 1Kor 7:1-40 adalah tanggapan Paulus terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh jemaat di Korintus berkenaan dengan hubungan pernikahan. Petunjuknya harus dibaca dengan mengingat ayat 1Kor 7:26, "Mengingat waktu darurat sekarang, adalah baik ...". Waktu darurat dan penganiayaan akan datang bagi orang Kristen yang mula-mula, dan dalam keadaan ini, hal mempertahankan hubungan pernikahan agaknya menjadi sukar.
[7:3] 44 Full Life : SUAMI MEMENUHI.
Nas : 1Kor 7:3
Ikatan pernikahan berarti bahwa setiap pihak dalam pasangan itu melepaskan hak khusus atas tubuhnya sendiri dan memberikan hak itu kepada pasangannya. Artinya, tidak seorang pun dalam pasangan pernikahan boleh lalai untuk memenuhi hasrat seksual yang normal dari pasangannya. Hasrat semacam itu dalam pernikahan adalah wajar dan diberikan Allah, sehingga menolak untuk memenuhi kewajiban seorang suami atau istri akan membuka hidup pernikahan itu kepada godaan Iblis dalam perzinaan (ayat 1Kor 7:5).
[7:11] 45 Full Life : IA HARUS TETAP HIDUP TANPA SUAMI.
Nas : 1Kor 7:11
Dalam ayat 1Kor 7:10 Paulus mengakui bahwa Allah ingin agar pernikahan itu bersifat langgeng. Akan tetapi, ia juga menyadari bahwa kadang kala suatu hubungan pernikahan dapat menjadi tak tertahankan lagi sehingga perceraian dari pasangan nikah diperlukan. Sebab itu, di sini Paulus tidak berbicara mengenai perceraian yang diizinkan oleh Allah karena alasan perzinaan
(lihat cat. --> Mat 19:9)
[atau ref. Mat 19:9]
atau salah seorang anggota pasangan itu meninggalkan yang lain
(lihat cat. --> 1Kor 7:15).
[atau ref. 1Kor 7:15]
Sebaliknya, Paulus sedang membicarakan perpisahan tanpa perceraian resmi. Mungkin yang dibicarakan ialah keadaan di mana seorang anggota pasangan itu berperilaku sedemikian rupa sehingga membahayakan kehidupan jasmani atau rohani pasangan nikahnya atau anak-anaknya. Dalam keadaan semacam ini, barangkali terbaik jikalau seorang anggota pasangan itu meninggalkan rumahnya dan tetap tinggal tidak menikah. Tidak dapat dipikirkan bahwa Paulus akan menganjurkan seorang anggota pasangan tetap tinggal bersama dengan pasangannya yang terus-menerus melukai dan berlaku kasar terhadap pasangannya dan anak-anaknya.
[7:12] 46 Full Life : AKU, BUKAN TUHAN, KATAKAN.
Nas : 1Kor 7:12
Di sini Paulus tidak semata-mata mengajukan pandangannya sendiri; tetapi sebenarnya ia mengatakan bahwa ia tidak memiliki firman dari Yesus untuk meneguhkan apa yang akan ditulisnya. Akan tetapi, ia menulis sebagai seorang yang mempunyai wewenang rasuli dan sedang berada di bawah ilham ilahi (bd. ayat 1Kor 7:25,40; 14:37).
[7:14] 47 Full Life : SUAMI ... ISTERI ... ANAK-ANAK.
Nas : 1Kor 7:14
Apabila seorang percaya terikat dalam suatu pernikahan dengan seorang yang tidak percaya, baik pernikahannya itu maupun anak yang dilahirkan dalam pernikahan itu adalah absah di hadapan Allah. Karena itu, orang percaya itu harus hidup bersama dengan yang tidak percaya itu dan jangan mencari jalan untuk memecah-belah pernikahan atau rumah tangga itu. Apa lagi, oleh karena suami atau istri itu adalah orang percaya, maka ia bisa mempunyai pengaruh yang khusus sehingga pasangannya itu dapat dibimbing untuk menerima Kristus (bd. 1Pet 3:1-2).
[7:19] 48 Full Life : MENTAATI HUKUM-HUKUM ALLAH.
Nas : 1Kor 7:19
Bagaimana mungkin Paulus, yang dengan sangat kuat menekankan keselamatan karena iman (Rom 3:1-4:25), dapat mengatakan bahwa hal yang benar-benar penting ialah "menaati hukum-hukum Allah"? Karena keselamatan oleh iman itu harus menuju kepada ketaatan, kasih, dan hidup bagi Allah. Suatu tindakan yang kurang dari ketaatan ini bukan iman PB yang menyelamatkan (bd. Gal 5:6; 6:15).
[7:31] 49 Full Life : ORANG-ORANG YANG MEMPERGUNAKAN BARANG-BARANG DUNIAWI.
Nas : 1Kor 7:31
Kita hidup dalam suatu masa di mana semua hal duniawi dengan segera akan berakhir. Oleh karena alasan ini, maka kehidupan di dunia ini hendaknya jangan menjadi perhatian utama kita; sebaliknya, kita harus mengarahkan perhatian yang utama kepada rumah sorgawi kita (Ibr 11:13-16).
[7:34] 50 Full Life : PEREMPUAN YANG TIDAK BERSUAMI.
Nas : 1Kor 7:34
Alkitab menegaskan bahwa status tidak menikah sama sekali tidak lebih rendah dari pada status menikah. Sebenarnya, status tidak menikah itu lebih baik karena memungkinkan seseorang melayani Allah tanpa gangguan. Orang laki-laki yang tidak beristri (ayat 1Kor 7:32-33) maupun orang perempuan yang tidak bersuami (ayat 1Kor 7:34) dapat memusatkan pikirannya kepada perkara Tuhan dalam cara yang lebih baik daripada mereka yang menikah. "Menyerahkan segenap tubuh dan jiwa kepada Tuhan" tidak menunjuk kepada pencapaian etis, tetapi kepada kemungkinan penyerahan diri yang lebih besar kepada Allah tanpa dibebani kewajiban, persoalan, dan urusan keluarga. Mereka yang tidak menikah dapat menyerahkan dirinya dengan segala karunianya kepada Tuhan, lepas dari kesibukan-kesibukan lain, sibuk sepenuhnya dengan Tuhan dan Firman-Nya.
[8:1] 51 Full Life : DAGING PERSEMBAHAN BERHALA.
Nas : 1Kor 8:1
Dalam pasal 1Kor 8:1-10:33 Paulus menangani pertanyaan jemaat Korintus mengenai daging persembahan berhala dan apakah dibenarkan untuk membeli atau makan daging itu dan ikut serta dalam pesta pora di kuil berhala (ayat 1Kor 8:10).
- 1) Dalam menangani pokok ini ia menyingkapkan suatu prinsip penting yang harus dipraktikkan oleh orang Kristen pada segala zaman. Prinsip ini berlaku untuk kegiatan yang diragukan, yang dapat mencobai beberapa orang percaya untuk berdosa dan membawa mereka kepada kehancuran rohani (ayat 1Kor 8:11). Roh Kudus, melalui Paulus, telah mengarahkan orang Kristen untuk selalu bertindak dengan kasih bagi orang percaya lain yang mungkin menuntut penyangkalan diri.
- 2) Penyangkalan diri berarti membatasi kebebasan diri dan menyingkirkan
segala kegiatan yang meragukan agar tidak mengganggu pikiran atau
melemahkan keyakinan tulus orang Kristen lain, yang mereka yakini
didasarkan pada prinsip-prinsip alkitabiah. Lawan dari penyangkalan diri
adalah mempertahankan hak pribadi untuk tetap terlibat dalam kegiatan
yang meragukan, tindakan yang mungkin akan mengajak orang lain untuk
ikut serta dan merugikan diri mereka sendiri (bd. Rom 14:1-15:3;
lihat cat. --> Kis 15:29;
lihat cat. --> 1Kor 9:19).
[8:2] 52 Full Life : BELUM JUGA MENCAPAI PENGETAHUAN.
Nas : 1Kor 8:2
Mereka yang melandaskan hak mereka untuk melakukan hal-hal tertentu pada "pengetahuan" dan "pengertian dewasa" yang mereka miliki, menunjukkan bahwa sesungguhnya mereka tidak mengetahui sebagaimana seharusnya. Pengetahuan kita dalam hidup ini akan selalu tidak lengkap dan tidak sempurna. Sebab itu, tindakan kita pertama-tama harus didasarkan pada kasih bagi Allah dan orang lain. Jikalau kasih menjadi penentu pertimbangan kita, maka kita akan menolak untuk melibatkan diri atau mendorong kegiatan apapun yang mungkin akan menyebabkan orang percaya pun tersandung dan jatuh ke dalam kehancuran kekal. Mereka yang hidup menurut hukum kasih adalah mereka yang "dikenal oleh Allah" (ayat 1Kor 8:3). "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" (2Tim 2:19).
[8:12] 53 Full Life : ENGKAU PADA HAKEKATNYA BERDOSA TERHADAP KRISTUS.
Nas : 1Kor 8:12
Mereka yang dengan teladannya memimpin orang percaya lain ke dalam dosa dan kehancuran rohani (ayat 1Kor 8:11) tidak hanya berdosa terhadap orang itu, melainkan juga berdosa terhadap Kristus sendiri. Suatu dosa yang besar telah dilakukan; maksud kematian Kristus dianggap bernilai kecil dalam perbandingan dengan hasrat diri seorang yang berpusat pada dirinya sendiri
(lihat cat. --> Mat 18:7).
[atau ref. Mat 18:7]
[9:1] 54 Full Life : BUKANKAH AKU RASUL?
Nas : 1Kor 9:1
Paulus sendiri memberi teladan dari prinsip yang telah dipaparkan dalam pasal 1Kor 8:13
(lihat cat. --> 1Kor 8:1),
[atau ref. 1Kor 8:1-13]
dengan rela mengesampingkan hak-hak pribadinya agar tidak menghambat Injil Kristus (ayat 1Kor 9:12;
lihat cat. --> 1Kor 9:19).
[atau ref. 1Kor 9:19]
[9:14] 55 Full Life : HIDUP DARI PEMBERITAAN INJIL ITU.
Nas : 1Kor 9:14
Baik PL (Ul 25:4; bd. Im 6:16,26; 7:6) maupun PB (Mat 10:10; Luk 10:7) mengajarkan bahwa mereka yang terlibat dalam pemberitaan Firman Allah harus ditunjang oleh mereka yang menerima berkat rohani daripadanya
(lihat cat. --> Gal 6:6-10;
[atau ref. Gal 6:6-10]
[9:19] 56 Full Life : AKU MENJADIKAN DIRIKU HAMBA DARI SEMUA ORANG.
Nas : 1Kor 9:19
Paulus memakai dirinya sebagai teladan mengenai prinsip penyangkalan diri demi kepentingan orang lain ini
(lihat cat. --> 1Kor 8:1).
[atau ref. 1Kor 8:1]
Dia melepaskan haknya karena mempertimbangkan keyakinan orang lain (Rom 14:15-21), supaya dia tidak membatasi pelayanannya atau menghambat Injil (ayat 1Kor 9:12). Ini tidak berarti bahwa Paulus mengorbankan prinsip-prinsip Kristen atau berupaya untuk menyenangkan orang lain dengan maksud agar dihargai oleh mereka (Gal 1:8-10). Ia menegaskan kesiapannya untuk menyesuaikan diri dengan keyakinan orang-orang yang ditolongnya, asal prinsip Kristen tidak dilanggar. Dia mengerti bahwa jika dia menyinggung orang lain dengan tidak memperhatikan keyakinan hati nurani mereka, pelayanannya kepada mereka demi kepentingan Kristus itu dapat betul-betul terhambat (ayat 1Kor 9:12,19-23;
lihat cat. --> 1Kor 8:1).
[atau ref. 1Kor 8:1]
Nas : 1Kor 9:24
"Hadiah", "mahkota yang abadi" (ayat 1Kor 9:25) menunjuk kepada kemenangan keselamatan yang kekal, sasaran yang indah dari kehidupan orang Kristen (bd. 1Kor 1:8; 4:5; 6:2,9-10; 15:12-19). Sasaran ini hanya dapat diraih dengan jalan menyerahkan beberapa hak kita demi kepentingan orang lain (1Kor 8:7-13) dan dengan meninggalkan hal-hal yang dapat menyebabkan kita ke luar dari perlombaan itu sama sekali (1Kor 10:5-22).
[9:24] 58 Full Life : LARILAH BEGITU RUPA, SEHINGGA KAMU MEMPEROLEHNYA!
Nas : 1Kor 9:24
Paulus melukiskan prinsip bahwa jikalau kita gagal menggunakan penguasaan diri, penyangkalan diri, dan kasih dalam hubungan kita dengan orang lain, kita sendiri akan ditolak oleh Allah
(lihat cat. --> 1Kor 9:27 berikutnya).
[atau ref. 1Kor 9:27]
[9:27] 59 Full Life : JANGAN AKU SENDIRI DITOLAK.
Nas : 1Kor 9:27
"Ditolak" (Yun. _adokimos_) mengandung gagasan "gagal dalam ujian". Paulus menggunakan istilah yang sama dalam 2Kor 13:5, di mana ia menyatakan bahwa Kristus tidak tinggal di dalam seorang yang "gagal dalam ujian" (Yun. _adokimoi_). Paulus tidak semata-mata menunjuk kepada hilangnya pahala pelayanan. Yang disadarinya ialah kemungkinan bahwa dia bisa gagal untuk memperoleh hadiah (yaitu, warisan) keselamatan yang terakhir (ayat 1Kor 9:24-25) jika dia berhenti hidup kudus, melaksanakan penguasaan diri dan bertahan dalam kesukaran-kesukaran bagi Kristus (ayat 1Kor 9:25-27).
[10:1] 60 Full Life : AKU MAU, SUPAYA KAMU MENGETAHUI.
Nas : 1Kor 10:1
Kenyataan bahwa seorang dapat ditebus, ambil bagian dalam kasih karunia ilahi, namun akhirnya ditolak oleh Allah karena tingkah lakunya yang jahat
(lihat cat. --> 1Kor 9:27)
[atau ref. 1Kor 9:27]
kini dijelaskan dengan contoh-contoh dari pengalaman Israel (ayat 1Kor 10:1-12).
[10:5] 61 Full Life : MEREKA DITEWASKAN DI PADANG GURUN.
Nas : 1Kor 10:5
Orang Israel telah mengalami kasih karunia Allah dalam peristiwa keluaran. Mereka telah dibebaskan dari perbudakan (ayat 1Kor 10:1), dibaptis (ayat 1Kor 10:2) dan dipelihara oleh Allah di padang gurun, mengalami persekutuan yang erat dengan Kristus (ayat 1Kor 10:3-4). Kendatipun berkat-berkat rohani ini, mereka gagal untuk menyenangkan Allah, sehingga mereka dibinasakan oleh-Nya di padang gurun. Mereka kehilangan hak sebagai umat pilihan, dan tidak dapat memasuki tanah perjanjian (bd. Bil 14:30;
lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN BANGSA ISRAEL).
Maksud Paulus inilah: sama seperti Allah tidak membiarkan penyembahan berhala, dosa, dan kebejatan Israel, demikianlah Ia tidak akan membiarkan dosa orang percaya yang hidup di bawah perjanjian yang baru.
[10:6] 62 Full Life : SEMUANYA INI TELAH TERJADI SEBAGAI CONTOH.
Nas : 1Kor 10:6
Hukuman Allah yang dahsyat atas orang Israel yang tidak taat menjadi contoh dan peringatan bagi mereka yang berada di bawah perjanjian yang baru agar jangan menginginkan hal-hal yang jahat. Paulus memperingatkan jemaat Korintus bahwa jika mereka mengulangi ketidaksetiaan Israel (ayat 1Kor 10:7-10), mereka juga akan menerima hukuman Allah dan tidak akan masuk tempat sorgawi yang dijanjikan.
[10:11] 63 Full Life : DITULISKAN UNTUK MENJADI PERINGATAN.
Nas : 1Kor 10:11
Sejarah hukuman Allah atas umat-Nya telah dituliskan dalam Alkitab untuk memberi mereka yang hidup dalam zaman PB peringatan cukup terhadap berbuat dosa dan jatuh dari kasih karunia (ayat 1Kor 10:12;
lihat cat. --> Bil 14:29).
[atau ref. Bil 14:29]
[10:12] 64 Full Life : HATI-HATILAH SUPAYA IA JANGAN JATUH!
Nas : 1Kor 10:12
Orang Israel, sebagai umat pilihan Allah, menyangka bahwa tak apa-apa jika mereka bermain-main dengan dosa, penyembahan berhala, dan kebejatan; namun mereka menerima hukuman. Demikian pula orang Korintus yang percaya bahwa mereka dapat dengan aman hidup dalam kesenangan duniawi, harus menyadari bahwa hukuman menunggu mereka juga.
[10:13] 65 Full Life : ALLAH SETIA.
Nas : 1Kor 10:13
Orang yang mengaku dirinya sebagai orang percaya tidak boleh memaafkan dosa dengan alasan bahwa mereka hanyalah manusia biasa yang pasti tidak sempurna, atau bahwa dalam hidup ini semua orang percaya yang telah lahir baru terus menerus melakukan dosa dalam perkataan, pikiran, dan perbuatan (bd. Rom 6:1). Pada saat yang sama, Paulus meyakinkan jemaat Korintus bahwa orang yang sungguh-sungguh percaya tidak perlu jatuh dari kasih karunia Allah.
- 1) Dengan tegas Roh Kudus menyatakan bahwa Allah menyediakan bagi anak-anak-Nya kasih karunia yang memadai untuk mengatasi setiap pencobaan dan dengan demikian melawan dosa (bd. Wahy 2:7,17,26). Kesetiaan Allah terungkap dalam dua cara:
- (a) Dia tidak akan mengizinkan kita dicobai melampaui kekuatan kita, dan
- (b) bersama dengan setiap pencobaan Dia akan menyediakan suatu jalan bagi kita agar dapat bertahan dalam pencobaan dan mengalahkan dosa (bd. 2Tes 3:3).
- 2) Kasih karunia Allah (Ef 2:8-10; Tit 2:11-14), darah Yesus Kristus (Ef 2:13; 1Pet 2:24), Firman Allah (Ef 6:17; 2Tim 3:16-17); kuasa Roh yang di dalam kita (Tit 3:5-6; 1Pet 1:5) dan doa syafaat Kristus di sorga memberikan kuasa yang cukup untuk peperangan orang percaya melawan dosa dan kuasa roh yang jahat (Ef 6:10-18; Ibr 7:25).
- 3) Jikalau orang Kristen menyerah kepada dosa, itu bukan karena
persediaan kasih karunia Kristus tidak memadai, tetapi karena orang
percaya gagal melawan keinginan berdosa mereka dengan kuasa Roh
(Rom 8:13-14; Gal 5:16,24; Yak 1:13-15). "Kuasa ilahi-Nya telah
menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang
saleh" (2Pet 1:3), dan melalui keselamatan yang disediakan oleh
Kristus kita dapat "hidup layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya
dalam segala hal, dan ... memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik
... dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk
menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar" (Kol 1:10-11;
lihat cat. --> Mat 4:1
[atau ref. Mat 4:1]
tentang cara mengatasi pencobaan). Kita dapat menanggung segala pencobaan dan menemukan jalan keluar jika kita benar-benar menginginkannya dan bergantung kepada kuasa dan kesetiaan Allah.
[10:16] 66 Full Life : CAWAN PENGUCAPAN SYUKUR.
Nas : 1Kor 10:16
Cawan yang kita terima pada saat Perjamuan Kudus melambangkan kematian Kristus dan derita pengorbanan-Nya bagi pria dan wanita yang penuh dengan dosa. "Persekutuan dengan darah Kristus" menunjuk kepada orang percaya yang ikut serta dalam keselamatan yang disediakan oleh kematian Kristus (bd. 1Kor 11:25). Alkitab tidak mengajarkan bahwa roti dan sari buah anggur itu betul-betul menjadi tubuh dan darah Kristus
(lihat cat. --> 1Kor 11:24-25
[atau ref. 1Kor 11:24-25]
tentang Perjamuan Tuhan).
[10:20] 67 Full Life : PERSEMBAHAN KEPADA ROH-ROH JAHAT.
Nas : 1Kor 10:20
Penyembahan berhala melibatkan penyembahan terhadap roh-roh jahat (bd. Ul 32:17; Mazm 106:35-38;
lihat art. SIFAT PENYEMBAHAN BERHALA)
dan berkaitan dengan ketamakan dan keserakahan
(lihat cat. --> Kol 3:5).
[atau ref. Kol 3:5]
Karena itu, kuasa roh-roh jahat berada di balik sikap cinta akan harta milik, kehormatan, dan kedudukan duniawi.
[10:21] 68 Full Life : DARI CAWAN TUHAN DAN JUGA DARI CAWAN ROH-ROH JAHAT.
Nas : 1Kor 10:21
Sebagaimana hal ikut serta dalam Perjamuan Tuhan merupakan keikutsertaan dalam penebusan Kristus, demikian pula ikut serta dalam pesta penyembahan berhala merupakan keikutsertaan dengan roh-roh jahat (ayat 1Kor 10:20). Kesalahan beberapa anggota jemaat Korintus adalah kegagalan untuk membedakan antara kebenaran dan ketidakbenaran, antara hal-hal yang kudus dan hal-hal yang cemar, antara yang dari Kristus dan yang dari si jahat. Mereka tidak mengerti kecemburuan Allah yang kudus (ayat 1Kor 10:22; bd. Kel 20:5; Ul 4:24; Yos 24:19) dan bahayanya berkompromi dengan dunia. Kristus sendiri mengatakan tentang kesalahan yang fatal ini, "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan" (Mat 6:24).
[10:31] 69 Full Life : LAKUKANLAH SEMUANYA ITU UNTUK KEMULIAAN ALLAH.
Nas : 1Kor 10:31
Sasaran utama dari kehidupan orang percaya ialah menyenangkan hati Allah dan menjunjung tinggi kemuliaan-Nya
(lihat art. KEMULIAAN ALLAH).
Jadi, apa yang tidak dapat dilakukan untuk kemuliaan Allah (yaitu, untuk menghormati dan mengucap syukur kepada-Nya sebagai Tuhan, Pencipta, dan Penebus kita) hendaknya jangan dilakukan sama sekali. Kita menghormati Dia dengan ketaatan, ucapan syukur, ketergantungan, doa, iman dan kesetiaan. Ketetapan ini ("lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah") harus menjadi petunjuk utama kehidupan kita, tuntunan bagi perilaku kita dan ujian bagi tindakan kita.
[11:1] 70 Full Life : MENJADI PENGIKUT KRISTUS.
Nas : 1Kor 11:1
Orang percaya, seperti Paulus, dipanggil untuk mengikut teladan Kristus dan menjadi seorang yang seperti Kristus (bd. Rom 13:14; Gal 3:27). Apakah artinya menjadi serupa dengan Kristus?
- 1) Serupa dengan Kristus ialah, pertama-tama dan terpenting, kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama (Mat 22:37-39; Luk 10:27). Kasih orang percaya kepada Allah mendorong dan mengarahkan kasihnya kepada orang lain (1Yoh 4:20-21), sebagaimana kasih Kristus kepada Allah selalu menjadi yang utama sedangkan kasih-Nya kepada orang lain didasarkan pada kasih-Nya kepada Sang Bapa (bd. Mat 22:37-39; Yoh 17:23-24).
- 2) Kasih Kristus kepada Bapa-Nya dinyatakan dalam perhatian-Nya
terhadap kemuliaan Allah (Mat 6:9; Yoh 12:28; 17:4), terhadap
kehendak-Nya (Mat 26:42; Yoh 4:34; Ibr 10:7-12), terhadap Firman-Nya
(Mat 26:54; Yoh 8:28; Mat 17:14,17), dan terhadap dekatnya
kehadiran-Nya (Luk 5:16; Yoh 17:21). Kita melihat kasih ini dalam
kesetiaan-Nya kepada Allah (Ibr 3:2) dan kesediaan-Nya untuk
melaksanakan kehendak Allah dengan mempersembahkan diri-Nya demi
penebusan kita (Mat 26:42; Yoh 3:16-17; Ibr 10:4-9). Kasih Kristus
kepada Bapa-Nya dinyatakan lebih lanjut dalam kasih-Nya akan kebenaran
dan kebencian-Nya akan dosa
(lihat cat. --> Ibr 1:9).
[atau ref. Ibr 1:9]
- 3) Kasih Kristus kepada umat manusia dilihat dalam belas kasihan-Nya
(Mat 9:36; 14:14; 15:32; 20:34; bd. Luk 15:11-24), dalam
kebaikan hati-Nya (Mat 8:3,16-17; 9:22), air mata-Nya
(Yoh 11:35), kerendahan hati-Nya (Mat 11:29), perbuatan-Nya yang
baik (Kis 10:38), kelembutan-Nya (Mat 11:29), pengampunan-Nya
(Luk 23:34), kesabaran-Nya (Luk 13:34) dan dalam rahmat-Nya
(Mat 15:22-28; Yud 1:21). Dia juga menunjukkan kasih ketika Dia
menegor dosa (Mat 16:23; Mr 9:19; 10:13-14), mengungkapkan
kemarahan kepada orang yang kejam dan tak berperasaan atau tidak peka
terhadap penderitaan dan kebutuhan orang lain
(lihat cat. --> Mr 3:5),
[atau ref. Mr 3:5]
mengingatkan kita terhadap neraka (Mat 5:29-30; Luk 12:5) dan mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai suatu korban (Mat 26:38; Yoh 10:11,17-18; 13:1).
Nas : 1Kor 11:2
"Ajaran" merupakan petunjuk yang bersangkutan dengan doktrin, standar moral dan hukum perilaku yang Paulus berikan kepada gereja dengan kekuasaan Kristus. Perhatikanlah bahwa ajaran dalam pasal 1Kor 11:1-34 memberikan garis besar mengenai kehendak Allah bagi umat-Nya dalam hal-hal seperti pakaian luar, kesopanan, penampilan dan perilaku yang layak. Ajaran yang menyebutkan bahwa Allah hanya peduli dengan sikap batin dan tidak peduli dengan hal-hal yang "lahiriah" menyimpang dari penyataan Allah yang jelas dalam Alkitab. Berdandan dengan pantas dan sopan adalah suatu prinsip alkitabiah yang absah secara kekal
(lihat cat. --> 1Tim 2:9).
[atau ref. 1Tim 2:9]
[11:3] 72 Full Life : KEPALA DARI TIAP-TIAP LAKI-LAKI.
Nas : 1Kor 11:3
Paulus menaruh perhatian terhadap hubungan yang pantas antara pria dengan wanita, dan ia berusaha untuk menegakkan hubungan itu sebagaimana yang ditetapkan oleh Allah.
- 1) Ia berpendapat bahwa dalam Kristus terdapat persamaan rohani antara
pria dan wanita sebagai ahli waris kasih karunia Allah, namun persamaan
hak ini meliputi tatanan dan ketundukan berkenaan dengan kekuasaan
(lihat cat. --> Gal 3:28).
[atau ref. Gal 3:28]
Sebagaimana Allah adalah kepala Kristus, maka Kristus ialah kepala dari laki-laki, dan laki-laki adalah kepala dari perempuan. Kata "kepala" kelihatannya mengungkapkan baik kekuasaan maupun tatanan ilahi itu (bd. 1Kor 3:23; 11:8,10; 15:28; Hak 10:18; Ef 1:21-22; 5:23-24; Kol 1:18; Kol 2:10). - 2) Paulus tidak mendasarkan peran kepala dari suami pada pertimbangan
budaya, melainkan pada tindakan penciptaan oleh Allah dan maksud-Nya
dalam menciptakan wanita untuk menolong pria (ayat 1Kor 11:8-9;
lihat cat. --> Kej 2:18;
lihat cat. --> 1Tim 2:13).
- 3) Hal tunduk tidak merendahkan pribadi seorang, sebab dalamnya tidak tersirat penindihan atau penindasan. Sebaliknya, dinyatakan bahwa suami harus mengakui harkat wanita yang telah ditetapkan oleh Allah dan bahwa suami bertanggung jawab untuk melindungi dan membimbing istrinya sedemikian sehingga dapat memenuhi kehendak Allah bagi dirinya dalam rumah dan dalam gereja.
- 4) Sama seperti Kristus tidak lebih rendah atau lebih hina karena Bapa
adalah Kepala-Nya, demikianlah wanita bukanlah seorang yang rendah
karena pria adalah kepalanya. Apalagi, dalam Kerajaan Allah,
kepemimpinan tidak pernah mengandung arti menjadi "yang lebih besar".
Sikap hamba dan ketaatan adalah kunci kebesaran dalam kerajaan itu
(Mat 20:25-28; Fili 2:5-9). Uraian Paulus tentang hubungan pria dan
wanita harus dipelajari dalam kaitan dengan uraiannya tentang tanggung
jawab istri dan suami dalam pernikahan
(lihat cat. --> Ef 5:21;
lihat cat. --> Ef 5:22;
lihat cat. --> Ef 5:23).
[atau ref. Ef 5:21-23]
[11:6] 73 Full Life : HARUSLAH IA MENUDUNGI KEPALANYA.
Nas : 1Kor 11:6
Pada zaman Paulus, wanita menudungi kepalanya untuk menunjukkan kesopanan dan sikap tunduk kepada suaminya dan demi menyatakan martabatnya. Tudung itu mengandung arti bahwa ia harus dihormati dan dihargai sebagai seorang wanita. Tanpa tudung, ia tidak memiliki martabat; kaum pria tidak menghormati wanita yang tidak memakai tudung karena mereka seolah-olah memamerkan dirinya di depan umum secara memalukan. Demikianlah, tudung itu berfungsi sebagai suatu tanda harga diri dan kemuliaan kewanitaannya sebagaimana Allah telah menciptakannya.
Prinsip di balik pemakaian tudung ini sampai sekarang pun masih diperlukan. Seorang wanita Kristen harus berdandan dengan sopan dan dengan hati-hati, mengenakan pakaian yang pantas dan bermartabat sehingga ia dapat pergi ke mana saja dengan aman dan hormat. Ketika seorang wanita berdandan dengan sopan dan pantas bagi kemuliaan Allah, dia mempertinggi tingkat martabat dan kelayakannya sendiri yang telah dikaruniakan oleh Allah.
[11:10] 74 Full Life : TANDA WIBAWA DI KEPALANYA.
Nas : 1Kor 11:10
Sekali lagi Paulus menekankan bahwa seorang wanita harus bertudung di depan umum, yaitu memakai lambang "wibawa" di kepalanya
(lihat cat. --> 1Kor 11:3;
lihat cat. --> 1Kor 11:6).
[atau ref. 1Kor 11:3,6]
Frasa "karena para malaikat" bisa menunjuk kepada kenyataan bahwa para malaikat sangat memperhatikan tatatertib yang rapi dan akan terkejut melihat perilaku yang tidak selaras dengan kehendak Allah (bd. 1Kor 4:9).
[11:14] 75 Full Life : JIKA IA BERAMBUT PANJANG.
Nas : 1Kor 11:14
Allah menginginkan agar perbedaan jasmani antara pria dan wanita diperhatikan.
- 1) Paulus menggunakan rambut sebagai suatu contoh, dengan menyatakan bahwa panjangnya rambut laki-laki dan perempuan harus diatur sedemikian untuk membedakan satu dengan yang lain. Rambut seorang wanita harus panjang dibandingkan dengan rambut laki-laki, untuk melambangkan bahwa ia menerima martabat dan kelayakan kewanitaannya sebagaimana Allah menciptakannya (lih. ayat 1Kor 11:6). Rambut seorang laki-laki, berbeda dengan rambut perempuan, haruslah pendek.
- 2) Pada zaman PB, rambut panjang dianggap memalukan dan dihindari oleh laki-laki Yahudi dan juga oleh mereka yang tinggal di Korintus pada abad pertama. Gambar yang melukiskan Yesus dengan rambut panjang hanya didasarkan pada imajinasi para pelukis dari Abad Pertengahan, bukan pada bukti alkitabiah atau sejarah (beribu-ribu lukisan dan ukiran dari zaman PB membuktikan hal ini). Rasul Paulus tidak akan menulis, "jika seorang laki-laki berambut panjang, itu merupakan kehinaan baginya", jikalau Kristus berambut panjang seperti wanita zaman itu. Karena itu, pernyataan Paulus itu bertentangan, bukan dengan kebiasaan Yesus, tetapi dengan khayalan para pelukis (bd. Kel 20:4).
[11:20] 76 Full Life : PERJAMUAN TUHAN.
Nas : 1Kor 11:20
Perjamuan Tuhan dipaparkan dalam empat bagian di Alkitab: Mat 26:26-29; Mr 14:22-25; Luk 22:15-20; 1Kor 11:23-25. Maknanya menyangkut masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
- 1) Makna masa lalu.
- (a) Merupakan peringatan (Yun. _anamnesis_; ayat 1Kor 11:24-26; Luk 22:19) akan kematian Kristus bagi penebusan orang percaya dari dosa dan hukuman. Melalui Perjamuan Tuhan sekali lagi kita diperhadapkan dengan kematian Kristus yang menyelamatkan dan makna penebusannya bagi kehidupan kita. Kematian Kristus menjadi motivasi yang paling tinggi bagi kita terhadap kejatuhan ke dalam dosa dan menjauhkan diri dari segala jenis kejahatan (1Tes 5:22).
- (b) Merupakan suatu ucapan syukur (Yun. _eucharistia_) atas berkat-berkat dan keselamatan Allah yang disediakan oleh pengorbanan Kristus di salib (ayat 1Kor 11:24; Mat 26:27; Mr 14:23; Luk 22:19).
- 2) Makna masa kini.
- (a) Merupakan suatu persekutuan (Yun. _koinonia_) dengan Kristus dan keikutsertaan dalam keuntungan kematian-Nya sebagai korban, serta persekutuan dengan anggota lain dari tubuh Kristus (1Kor 10:16-17). Dalam perjamuan ini bersama Tuhan yang telah bangkit ini, sebagai tuan rumah Ia hadir dalam satu cara yang khusus (bd. Mat 18:20; Luk 24:35).
- (b) Merupakan suatu pengakuan dan pengumuman perjanjian yang baru
(Yun. _kaine diatheke_) yang dengannya orang percaya mengakui
kembali ketuhanan Kristus dan penyerahan kita untuk melakukan
kehendak-Nya, tinggal setia, melawan dosa, dan untuk menyatukan diri
kita dengan misi-Nya (ayat 1Kor 11:25; Mat 26:28; Mr 14:24;
Luk 22:20;
lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU).
- 3) Makna masa yang akan datang.
- (a) Merupakan suatu jaminan akan Kerajaan Allah dan perjamuan Mesias pada masa depan ketika semua orang percaya akan bersama-sama dengan Tuhan (Mat 8:11: 22:1-14; Mr 14:25; Luk 13:29; 22:17-18,30).
- (b) Merupakan tindakan mengharapkan kedatangan Kristus yang sudah dekat bagi umat-Nya (ayat 1Kor 11:26) dan menghidupkan doa, "Datanglah Kerajaan-Mu" (Mat 6:10; bd. Wahy 22:20). Pada saat Perjamuan Tuhan semua makna di atas akan penuh arti hanya jikalau kita datang ke hadapan Tuhan dengan iman yang benar, doa yang tulus dan penyerahan diri kepada Firman Allah dan kehendak-Nya.
[11:21] 77 Full Life : YANG LAIN MABUK.
Nas : 1Kor 11:21
"Yang seorang lapar dan yang lain mabuk" dapat diterjemahkan "Yang seorang lapar, yang lain kekenyangan". Terjemahan ini lebih diterima karena alasan berikut.
- 1) Kata "mabuk" (Yun. _methuo_) mengandung dua pengertian. Itu dapat berarti
- (a) menjadi mabuk atau
- (b) diisi atau dipuaskan tanpa menunjuk kepada keadaan mabuk
(lihat cat. --> Yoh 2:10,
[atau ref. Yoh 2:10]
mengenai penggunaan kata ini dalam hubungannya dengan perkawinan di Kana). - 2) Konteks dari ayat ini dengan jelas berkaitan dengan makanan secara umum. Pada waktu jemaat Korintus berhimpun bersama-sama untuk perjamuan persekutuan sebelum makan Perjamuan Tuhan (bd. 2Pet 2:13; Yud 1:12), beberapa orang berkumpul dalam kelompok kecil dan makan makanan mereka secara terpisah-pisah (ayat 1Kor 11:18-19). Anggota yang miskin yang tidak mampu menyumbang makanan diabaikan dan dibiarkan lapar. Di sini Paulus tidak menunjuk kepada keadaan mabuk; sebab jika demikian, pastilah ia akan menghakiminya dengan keras sebagaimana yang dilakukannya pada bagian lain dari surat ini (bd. 1Kor 6:10). Ia menganggap kemabukan bukan saja sebagai suatu persoalan kurang memperdulikan orang lain, tetapi juga suatu keadaan yang sangat serius sehingga dapat memisahkan seseorang dari kerajaan Allah (1Kor 6:10; Gal 5:21).
[11:24] 78 Full Life : TUBUHKU ... DARAHKU.
Nas : 1Kor 11:24-25
Kata-kata ini menunjuk kepada tubuh Kristus yang diserahkan dalam kematian-Nya dan darah-Nya yang dicurahkan sebagai korban di kayu salib. Ketika Kristus berkata tentang roti, "Inilah tubuhKu", Dia bermaksud bahwa roti itu melambangkan tubuh-Nya. "Cawan" itu melambangkan darah Kristus yang dicurahkan untuk mengesahkan "perjanjian baru". Makan roti dan minum cawan itu berarti mengumumkan dan menerima keuntungan dari korban kematian Kristus (ayat 1Kor 11:26).
[11:27] 79 Full Life : DENGAN CARA YANG TIDAK LAYAK MAKAN ... MINUM.
Nas : 1Kor 11:27
Makan dengan cara yang tidak layak berarti tindakan ikut serta di meja Tuhan dengan sikap hati yang acuh tak acuh, mementingkan diri sendiri dan tidak hormat, tanpa maksud dan keinginan apa pun untuk meninggalkan dosa yang disadari dan kemudian menerima perjanjian kasih karunia dengan segenap janji dan tuntutannya. Mereka yang ikut serta dalam cara yang sedemikian tidak layak itu berdosa besar terhadap Tuhan. Mereka bersalah dalam hal menyalibkan Kristus kembali dan dengan segera akan berada di bawah hukuman dan pembalasan (ayat 1Kor 11:29-32). "Berdosa melawan tubuh dan darah Tuhan" berarti bertanggung jawab atas kematian-Nya.
[11:32] 80 Full Life : DIDIDIK.
Nas : 1Kor 11:32
Tujuan dari hukuman Tuhan (bd. ayat 1Kor 11:30) ialah agar kita tidak akan menerima hukuman kekal bersama dunia. Tujuan yang penuh dengan rahmat ini berfaedah bagi semua orang yang bertobat dan menguji dirinya dengan benar (ayat 1Kor 11:31).
[12:1] 81 Full Life : TENTANG KARUNIA-KARUNIA ROH.
Nas : 1Kor 12:1
Dalam pasal 1Kor 12:1-14:40 Paulus menulis tentang karunia-karunia Roh Kudus yang dianugerahkan kepada tubuh Kristus. Karunia ini adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan dan pelayanan jemaat yang mula-mula. Allah berkehendak agar karunia ini akan terus bekerja sampai Kristus datang kembali
(lihat cat. --> 1Kor 1:7).
[atau ref. 1Kor 1:7]
Maksud Allah dalam pemberian karunia rohani ini adalah sebagai berikut:
- 1) Untuk menyatakan kasih karunia, kuasa, dan kasih Roh Kudus di antara umat-Nya dalam pertemuan umum, rumah, keluarga, dan kehidupan pribadi mereka (ayat 1Kor 12:4-7; 14:25; Rom 15:18-19; Ef 4:8);
- 2) Untuk menolong supaya pemberitaan Injil menjadi efektif, dengan cara memberikan peneguhan adikodrati kepada berita itu (Mr 16:15-20; Kis 14:8-18; 16:16-18; 19:11-20; 28:1-10);
- 3) Untuk memenuhi kebutuhan manusia dan untuk menguatkan dan membangun kerohanian jemaat (ayat 1Kor 12:7,14-30; 14:3,12,26) dan juga orang percaya secara pribadi (1Kor 14:4) yaitu, untuk menyempurnakan orang percaya dalam "kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas" (1Tim 1:5; bd. 1Kor 13:1-13).
- 4) Untuk berperang dengan efektif dalam peperangan rohani melawan Iblis dan kuasa-kuasa kejahatan (Yes 61:1; Kis 8:5-7; 26:18; Ef 6:11-12). Ayat-ayat yang berkenaan dengan karunia rohani meliputi Rom 12:3-8; 1Kor 1:7; 12:1-14:40; Ef 4:4-16; 1Pet 4:10-11.
[12:1] 82 Full Life : KARUNIA-KARUNIA ROHANI.
Nas : 1Kor 12:1-6
Istilah yang dipakai oleh Alkitab untuk karunia rohani menyatakan sifatnya.
- 1) "Karunia-karunia rohani" (Yun. _pneumatika_, berasal dari kata _pneuma_, artinya "Roh") menunjuk kepada manifestasi adikodrati yang datang sebagai karunia dari Roh Kudus yang bekerja melalui orang percaya demi kebaikan bersama (ayat 1Kor 12:1,7; 14:1).
- 2) "Karunia-karunia" (Yun. _charismata_, berasal dari kata _charis_,
artinya "kasih karunia") menunjukkan bahwa karunia rohani mencakup baik
motivasi batin dan kuasa untuk menyelenggarakan pelayanan (yaitu,
pemberian kesanggupan), yang diterima dari Roh Kudus; karunia semacam
itu memberi kekuatan rohani kepada tubuh Kristus dan mereka yang
memerlukan pertolongan rohani (ayat 1Kor 12:4; Ef 4:11; 1Pet 4:10;
lihat cat. --> Rom 12:6;
[atau ref. Rom 12:6]
lihat art. KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA).
- 3) "Pelayanan" atau "pelayanan-pelayanan" (Yun. _diakoniai_, berasal dari kata _diakonia_, artinya "pelayanan") menekankan bahwa ada berbagai cara pelayanan dan bahwa karunia tertentu meliputi penerimaan kesanggupan dan kuasa untuk menolong orang lain (ayat 1Kor 12:4-5,27-31; Ef 4:7,11-13). Paulus menunjukkan bahwa segi pelayanan karunia itu mencerminkan pelayanan yang bersifat "hamba" dari kehidupan Tuhan Yesus. Demikianlah, pekerjaan karunia-karunia didefinisikan berkenaan dengan kehadiran dan pekerjaan Kristus di antara kita (bd. ayat 1Kor 12:3; 1:4).
- 4) "Pekerjaan" atau "pengaruh-pengaruh" (Yun. _energemata_, berasal dari kata _energes_, artinya "aktif atau penuh tenaga") menandakan bahwa karunia rohani itu adalah pekerjaan langsung dari kuasa Allah Bapa dan membuahkan hasil-hasil tertentu (ayat 1Kor 12:6,10).
- 5) "Manifestasi Roh" (Yun. _phanerosis_, berasal dari kata _phaneros_, artinya "terwujud") menekankan bahwa karunia rohani itu menjadi manifestasi langsung dari pekerjaan dan kehadiran Roh Kudus di dalam perhimpunan jemaat (ayat 1Kor 12:7-11).
[12:3] 83 Full Life : YESUS ADALAH TUHAN.
Nas : 1Kor 12:3
Paulus memulai pembicaraan tentang karunia rohani dengan kebenaran bahwa karunia dan manifestasi Roh Kudus akan memuliakan Yesus sebagai Tuhan atas gereja. Kriteria tertinggi kegiatan Roh ialah adanya manifestasi yang terus berkembang mengenai pribadi, kehadiran, kuasa, kasih, dan kebenaran Tuhan Yesus Kristus. Dalam manifestasi karunia rohani, Kristus sendiri melayani oleh Roh itu melalui umat-Nya (lih. ayat 1Kor 12:12-27; Mat 25:40).
[12:7] 84 Full Life : PENYATAAN ROH.
Nas : 1Kor 12:7
Untuk ulasan mengenai karunia-karunia rohani sebagai penyataan Roh, serta uraian tentang berbagai karunia yang didaftarkan di sini,
lihat art. KARUNIA ROHANI BAGI ORANG PERCAYA).
[12:12] 85 Full Life : DEMIKIAN PULA KRISTUS.
Nas : 1Kor 12:12
Lihat cat. --> 1Kor 12:1
[atau ref. 1Kor 12:1]
tentang karunia rohani dan tubuh Kristus.
[12:13] 86 Full Life : DALAM SATU ROH KITA SEMUA ... TELAH DIBAPTIS.
Nas : 1Kor 12:13
Baptisan "dalam satu Roh" tidak menunjuk kepada baptisan air ataupun baptisan orang percaya dalam Roh Kudus, seperti yang terjadi pada hari Pentakosta (lih. Mr 1:8;
lihat cat. --> Kis 2:4).
[atau ref. Kis 2:4]
Sebaliknya, itu menunjuk kepada tindakan Roh membaptis orang percaya ke dalam tubuh Kristus, yang menyatukan mereka ke dalam tubuh itu dan menjadikan mereka satu secara rohani dengan orang percaya lainnya. Ini suatu perubahan rohani (yaitu, pembaharuan/kelahiran kembali) yang terjadi pada waktu pertobatan dan menempatkan orang percaya itu "dalam Kristus"
(lihat art. PEMBAHARUAN).
[12:25] 87 Full Life : ANGGOTA-ANGGOTA YANG BERBEDA ITU SALING MEMPERHATIKAN.
Nas : 1Kor 12:25
Karunia-karunia rohani tidak harus menjadi dasar untuk menghormati seorang atau menganggap seorang percaya lebih penting daripada orang percaya yang lain (ayat 1Kor 12:22-24). Sebaliknya, setiap orang ditempatkan dalam tubuh Kristus menurut kehendak Allah (ayat 1Kor 12:18), dan semua anggota itu penting untuk kesehatan rohani dan fungsi yang tepat dari tubuh itu. Karunia rohani harus digunakan, bukan dalam kesombongan atau demi kemuliaan pribadi, tetapi dengan kerinduan yang tulus untuk menolong orang lain dan dengan hati yang betul-betul saling memperdulikan (lih. pasal 1Kor 13:1-13).
[12:28] 88 Full Life : ALLAH TELAH MENETAPKAN BEBERAPA ORANG DALAM JEMAAT.
Nas : 1Kor 12:28
Di sini Paulus memberikan sebagian daftar dari karunia rohani (lih. Rom 12:6-8 dan Ef 4:11-13 untuk daftar karunia pelayanan yang lain).
Lihat art. KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA,
untuk definisi tentang rasul, nabi, pemberita Injil, gembala dan pengajar; juga
lihat cat. --> Yoh 6:2
[atau ref. Yoh 6:2]
untuk definisi "mukjizat-mukjizat";
lihat cat. --> Rom 12:7,
lihat cat. --> Rom 12:8
[atau ref. Rom 12:7-8]
untuk catatan tetang karunia "menolong orang lain" ("menunjukkan kemurahan") dan karunia "administrasi" ("kepemimpinan").
[12:29] 89 Full Life : ADAKAH MEREKA SEMUA ... BERKATA-KATA DALAM BAHASA ROH?
Nas : 1Kor 12:29-30
Dalam pertanyaan retoris Paulus ini tersirat suatu jawaban negatif. Konteks dari pasal 1Kor 12:1-31 menunjukkan bahwa Paulus sedang menunjuk kepada penggunaan karunia berkata-kata dalam bahasa roh dan pasangannya, yaitu karunia menafsirkan bahasa roh, dalam kebaktian ibadah. Dia tidak berusaha membatasi pemakaian bahasa roh dalam doa dan pujian yang ditujukan kepada Allah secara pribadi (bd. 1Kor 14:5). Kebanyakan orang percaya yang telah dibaptis dalam Roh Kudus merasa mudah untuk berdoa dalam bahasa roh waktu mereka menyerahkan diri kepada Roh. Pada hari Pentakosta (Kis 2:4), di Kaisarea (Kis 10:44-46) dan di Efesus (Kis 19:2-6), semua orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus berkata-kata dalam bahasa roh sebagai suatu tanda bahwa mereka telah menerima kepenuhan Roh itu
(lihat art. BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH).
[13:1] 90 Full Life : TETAPI ... TIDAK MEMPUNYAI KASIH.
Nas : 1Kor 13:1
Pasal 1Kor 13:1-13 adalah lanjutan dari pembahasan Paulus tentang pertanyaan mengenai karunia rohani. Di sini ia menekankan bahwa memiliki karunia Roh tanpa mempunyai kasih tidak berguna sama sekali (ayat 1Kor 13:1-3). "Jalan yang lebih utama lagi" (1Kor 12:31) ialah menjalankan karunia rohani dalam kasih (ayat 1Kor 13:4-8). Sebagai satu-satunya keadaan di mana karunia rohani dapat memenuhi kehendak Allah, kasih haruslah menjadi prinsip yang mengendalikan semua manifestasi rohani. Karena itu, Paulus menasihati jemaat Korintus untuk "mengejar kasih itu dan berusaha memperoleh karunia Roh" (1Kor 14:1). Mereka harus dengan sungguh-sungguh menginginkan hal-hal dari Roh karena mereka dengan tulus ingin menolong, menghibur, dan memberkati orang lain dalam hidup ini.
[13:2] 91 Full Life : AKU SAMA SEKALI TIDAK BERGUNA.
Nas : 1Kor 13:2
Mereka yang hidupnya dipenuhi dengan "kegiatan keagamaan" belum tentu menyenangkan hati Allah; bahkan, bisa jadi mereka itu sama sekali bukan orang percaya. Misalnya, mereka yang berkata-kata dengan bahasa roh, bernubuat, mempunyai pengetahuan atau melakukan pekerjaan-pekerjaan iman yang besar, namun pada saat yang sama kekurangan kasih dan kebenaran yang seperti Kristus, maka mereka itu "sama sekali tidak berguna" di pemandangan Allah. Menurut pertimbangan Allah, kerohanian dan pernyataan iman mereka itu hampa (ayat 1Kor 13:1), dan mereka tidak memiliki tempat yang sesungguhnya dalam kerajaan-Nya (bd. 1Kor 6:9-10). Mereka tidak saja berkekurangan dalam kepenuhan Roh, tetapi diri mereka juga tidak didiami oleh Roh. Manifestasi rohani melalui mereka tidak berasal dari Allah tetapi dari roh yang lain, yaitu roh jahat
(lihat cat. --> Kis 8:21;
lihat cat. --> 1Yoh 4:1;
[atau ref. Kis 8:21; 1Yoh 4:1]
lihat art. KRITERIA UNTUK BAPTISAN DALAM ROH).
Yang penting bagi iman Kristen yang sejati ialah kasih yang diungkap melalui suatu etika yang tidak menyakitkan orang lain dan yang bertekun dalam kesetiaan kepada Kristus dan Firman-Nya (juga
lihat cat. --> 1Kor 13:13).
[atau ref. 1Kor 13:13]
[13:4] 92 Full Life : KASIH ITU SABAR.
Nas : 1Kor 13:4-7
Bagian ini menggambarkan kasih sebagai suatu kegiatan dan kelakuan, bukan sekadar suatu perasaan batin atau motivasi. Segi-segi kasih yang beraneka ragam dalam ayat-ayat ini menunjukkan sifat Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Setiap orang percaya harus berusaha untuk berkembang dalam kasih semacam ini.
[13:8] 93 Full Life : BAHASA ROH AKAN BERHENTI.
Nas : 1Kor 13:8
Karunia rohani seperti nubuat, bahasa roh, dan pengetahuan akan lenyap pada akhir zaman ini. Saat itu digambarkan dengan kata-kata "jika yang sempurna tiba" (ayat 1Kor 13:10), yaitu pada akhir sejarah, ketika pengetahuan dan sifat orang percaya menjadi sempurna dalam kekekalan sesudah kedatangan Kristus yang kedua kali (ayat 1Kor 13:12; 1:7). Sebelum saat itu, kita memerlukan Roh Kudus dan karunia-karunia-Nya dalam jemaat-jemaat kita. Di bagian ini dan bagian-bagian lain dari Alkitab tidak ada petunjuk yang menyatakan bahwa manifestasi Roh melalui karunia-Nya akan lenyap pada akhir zaman rasuli.
[13:13] 94 Full Life : YANG PALING BESAR ... IALAH KASIH.
Nas : 1Kor 13:13
Sudah jelas dari pasal ini bahwa Allah memuliakan sifat serupa dengan Kristus lebih daripada pelayanan, iman atau pemilikan karunia rohani.
- 1) Allah menghargai dan menekankan sifat hidup yang bertindak dalam kasih, kesabaran (ayat 1Kor 13:4), kemurahan hati (ayat 1Kor 13:4), tidak mencari keuntungan diri sendiri (ayat 1Kor 13:5), tidak bersukacita karena ketidakadilan tetapi karena kebenaran (ayat 1Kor 13:6), kejujuran (ayat 1Kor 13:6), dan sabar menanggung segala sesuatu (ayat 1Kor 13:7), jauh lebih tinggi daripada iman yang memindahkan gunung atau melakukan pekerjaan besar dalam jemaat (ayat 1Kor 13:1-2,8,13).
- 2) Yang paling besar dalam Kerajaan Allah adalah mereka yang besar
dalam kesalehan batin dan kasih bagi Allah, bukan mereka yang besar
dengan prestasi lahiriah
(lihat cat. --> Luk 22:24-30).
[atau ref. Luk 22:24-30]
Kasih Allah yang dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus selalu lebih besar dari iman, pengharapan, atau sesuatu yang lain (Rom 5:5).
[14:1] 95 Full Life : USAHAKANLAH DIRIMU MEMPEROLEH KARUNIA-KARUNIA ROH.
Nas : 1Kor 14:1
Orang percaya yang mempunyai kasih yang sejati bagi orang lain dalam tubuh Kristus harus merindukan karunia rohani supaya sanggup menolong, menghibur, mendorong, dan menguatkan mereka yang membutuhkan (bd. 1Kor 12:17). Mereka tidak akan dengan pasif menunggu Allah mengaruniakan karunia Roh (1Kor 12:7-10). Sebaliknya, mereka harus merindukan dengan sungguh-sungguh, berusaha, dan berdoa memohon karunia itu, khususnya yang bersifat mendorong, menghibur, dan menguatkan (ayat 1Kor 14:3,13,19,26).
[14:2] 96 Full Life : BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH.
Nas : 1Kor 14:2
Jemaat Korintus telah melebih-lebihkan kepentingan karunia bahasa roh dalam ibadah umum
(lihat art. KARUNIA-KARUNIA ROHANI ORANG PERCAYA)
sehingga mereka mementingkannya lebih dari karunia yang lain. Apa lagi, mereka menjalankannya tanpa penafsiran. Paulus berusaha membenahi penyalahgunaan ini dengan jalan menunjukkan bahwa bahasa roh tanpa penafsiran sama sekali tidak menguntungkan dalam ibadah umum. Garis besar pasal ini adalah sebagai berikut:
- 1) Nubuat lebih membangun jemaat daripada bahasa roh yang tidak ditafsirkan (ayat 1Kor 14:1-4).
- 2) Nubuat dan bahasa roh dengan penafsiran sama pentingnya bagi jemaat (ayat 1Kor 14:5).
- 3) Berkata-kata dengan bahasa roh tanpa penafsiran dalam kebaktian tidak menguntungkan orang lain (ayat 1Kor 14:6-12).
- 4) Mereka yang berkata-kata atau berdoa dengan bahasa roh dalam jemaat harus berusaha untuk membangun jemaat dengan berdoa agar diberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu (ayat 1Kor 14:13).
- 5) Dalam kehidupan pribadi Paulus, berkata-kata dengan bahasa roh kepada Allah merupakan suatu sarana yang penting dalam penyembahan dan pertumbuhan rohani (ayat 1Kor 14:14-19).
- 6) Nubuat lebih berguna daripada bahasa roh yang tidak ditafsirkan karena nubuat menimbulkan keinsafan akan dosa dan pengetahuan akan kehadiran Allah (ayat 1Kor 14:20-25).
- 7) Berkata-kata dengan bahasa roh dan bernubuat harus diatur supaya ketertiban terpelihara dalam jemaat (ayat 1Kor 14:26-40).
[14:2] 97 Full Life : TIDAK BERKATA-KATA KEPADA MANUSIA, TETAPI KEPADA ALLAH.
Nas : 1Kor 14:2
Pada dasarnya ada dua cara untuk memahami ayat ini.
- 1) Beberapa orang percaya bahwa ayat ini menunjukkan bahwa penggunaan
utama bahasa roh, baik dalam jemaat maupun secara pribadi, adalah
terutama untuk berbicara kepada Allah dan bukan kepada manusia. Ketika
bahasa roh ditujukan kepada Allah, maka pembicara itu sedang berhubungan
dengan Allah oleh Roh Kudus dalam bentuk doa, pujian, nyanyian, ucapan
berkat, dan ucapan syukur. Yang diucapkan itu adalah "hal-hal yang
rahasia", yaitu hal-hal yang tidak dapat dipahami oleh pembicara itu dan
oleh para pendengar (bd. ayat 1Kor 14:2,13-17). Penafsiran ucapan
(ayat 1Kor 14:5,13) dalam bahasa roh itu mengizinkan jemaat untuk
masuk ke dalam manifestasi dari penyembahan yang dipimpin Roh sehingga
mereka dapat berkata "Amin" (ayat 1Kor 14:16) kepada doa atau pujian
yang diilhami Roh (ayat 1Kor 14:16; juga
lihat cat. --> 1Kor 14:6).
[atau ref. 1Kor 14:6]
- 2) Pada pihak lain, pernyataan Paulus itu bisa berarti bahwa hanya
Allah yang mengerti bahasa roh kecuali itu ditafsirkan (ayat
1Kor 14:5). Implikasinya adalah bahwa bahasa roh, bila ditafsirkan,
diarahkan kepada manusia. Pandangan ini didukung oleh pernyataan Paulus
yang menyatakan bahwa berkata-kata dengan bahasa roh tidak diucapkan
kepada manusia karena "tidak ada seorang pun yang mengerti"
(lihat cat. --> 1Kor 14:6).
[atau ref. 1Kor 14:6]
[14:3] 98 Full Life : YANG BERNUBUAT ... MEMBANGUN.
Nas : 1Kor 14:3
Karunia bernubuat dalam jemaat didorong oleh Roh Kudus, bukan terutama untuk menubuatkan masa depan, melainkan untuk membangun iman orang percaya, kehidupan rohani, dan keputusan moral untuk tinggal setia kepada Kristus dan ajaran-ajaran-Nya. Akan tetapi, nubuat bukanlah menyampaikan suatu khotbah yang telah dipersiapkan, tetapi menyampaikan pesan secara spontan di bawah dorongan Roh demi pembangunan setiap pribadi ataupun jemaat
(lihat art. KARUNIA-KARUNIA ROHANI ORANG PERCAYA).
[14:4] 99 Full Life : MEMBANGUN DIRINYA SENDIRI.
Nas : 1Kor 14:4
Bahasa roh tanpa penafsirannya akan membangun (yaitu, mengokohkan iman dan kehidupan rohani seorang;
lihat cat. --> 1Kor 14:26)
[atau ref. 1Kor 14:26]
orang yang berbicara itu karena hal itu akan menghubungkan dia dalam persekutuan yang langsung dengan Alah melalui Roh (bd. Ef 3:16; Yud 1:20), sambil melampaui akal budi. Paulus menyatakan bahwa ia berdoa dan bersekutu dengan Allah dengan cara ini dan juga dengan akal budi (ayat 1Kor 14:14-15).
[14:5] 100 Full Life : AKU SUKA, SUPAYA KAMU SEMUA BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH.
Nas : 1Kor 14:5
Keinginan Paulus di sini menunjuk kepada hal berkata-kata dengan bahasa roh dalam ibadah pribadi kepada Allah. Bahasa roh yang sedemikian jelas mempunyai nilai bagi penyembahan dan doa pribadi tiap orang Kristen (ayat 1Kor 14:2,4). Paulus menambahkan bahwa bahasa roh yang asli yang disertai dengan penafsirannya dalam perhimpunan jemaat akan membangun jemaat tersebut, sama seperti bernubuat. Bahasa roh tanpa penafsiran tidak akan berguna bagi jemaat (ayat 1Kor 14:7-9).
[14:6] 101 Full Life : BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH, APAKAH GUNANYA ITU BAGIMU, JIKA.
Nas : 1Kor 14:6
Berkata-kata dengan bahasa roh dapat diarahkan kepada kalangan orang Kristen. Paulus mengandaikan suatu keadaan di mana ia datang kepada jemaat Korintus dan berkata-kata dengan bahasa roh dalam kebaktian. Perkataan itu tidak ada gunanya bagi mereka "jika" ia tidak menyampaikan suatu penyataan atau pesan yang mengandung petunjuk. Susunan dari ayat ini mengemukakan bahwa perkataan Paulus dalam bahasa roh, jika ditafsirkan, akan terdiri atas suatu berita yang berisi penyataan, pengetahuan, nubuat atau petunjuk kepada jemaat. Penafsiran ini didukung oleh ayat 1Kor 14:8, di mana Paulus memberikan suatu analogi mengenai sebuah nafiri yang membawa berita dan peringatan bersiap untuk bertempur. Dengan kata lain, berkata-kata dengan bahasa roh yang disertai penafsiran dapat menyampaikan suatu berita kepada umat Allah, misalnya suatu berita untuk bersiap-siap dalam peperangan rohani melawan Iblis, dosa, dan unsur-unsur yang berdosa dari dunia, atau berita itu dapat menantang kita untuk siaga bagi kedatangan Kristus kembali yang sudah dekat.
[14:8] 102 Full Life : NAFIRI ... MENYIAPKAN DIRI UNTUK BERPERANG.
Nas : 1Kor 14:8
Mereka yang berkata-kata dengan bahasa roh harus membuat bunyi yang mudah dikenali (ayat 1Kor 14:7). Seperti halnya nafiri, mereka harus menyampaikan berita yang jelas. Demikianlah, mereka yang berkata-kata dalam bahasa roh harus berdoa supaya mereka dapat menafsirkan apa yang mereka katakan demi membangun orang lain (ayat 1Kor 14:12).
[14:15] 103 Full Life : BERDOA DENGAN ROHKU ... BERDOA JUGA DENGAN AKAL BUDIKU.
Nas : 1Kor 14:15
Paulus menunjuk kepada pengalaman pribadinya, kepada penggunaan bahasa roh secara pribadi. "Aku berdoa dengan rohku" berarti berdoa dengan bahasa roh, dengan menggunakan rohnya sendiri oleh dorongan Roh Kudus. Roh orang percaya berdoa sementara Roh Kudus memberikan apa yang harus dikatakannya (bd. 1Kor 12:7,11; Kis 2:4). Di sini Paulus membicarakan tentang penggunaan bahasa roh secara pribadi yang ditujukan kepada Allah. Paulus menggunakan bahasa roh tidak hanya untuk berdoa, tetapi juga untuk menyanyi, memuji, dan mengucapkan syukur kepada Allah (ayat 1Kor 14:14-16). "Berdoa dengan akal budiku" berarti berdoa dan memuji dengan akal budinya sendiri dalam bahasa yang telah dipelajarinya, juga oleh dorongan Roh Kudus.
[14:18] 104 Full Life : AKU BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH.
Nas : 1Kor 14:18
Paulus menganggap karunia bahasa roh sebagai suatu bagian yang penting dari kehidupan rohaninya, yang sering diwarnai dengan doa, nyanyian, pujian, dan pengucapan syukur dengan bahasa roh. Dia berbicara dengan penuh hormat dan rasa syukur bagi penyataan Roh ini. Beberapa orang telah menafsirkan ayat ini dengan pengertian bahwa Paulus mengetahui lebih banyak bahasa yang dikenal manusia daripada orang Korintus. Akan tetapi, penafsiran ini salah, karena kata "lebih" (Yun. _mallon_) bukan kata sifat yang menerangkan kata benda "bahasa roh", melainkan suatu kata keterangan perbandingan yang menerangkan kata kerja "berkata-kata". Demikianlah, Paulus tidak mengatakan "Aku berkata-kata dengan lebih banyak bahasa", tetapi sebaliknya, "Aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih (yaitu, lebih sering) daripada kamu semua".
[14:19] 105 Full Life : TETAPI DALAM PERTEMUAN JEMAAT.
Nas : 1Kor 14:19
Dalam pertemuan jemaat, Paulus lebih suka mengucapkan beberapa kata yang dapat dimengerti orang daripada berkata-kata dengan 10.000 kata dalam bahasa roh tanpa penafsiran. Ayat 1Kor 14:18-19 mengandung makna bahwa Paulus berkata-kata dengan bahasa roh lebih sering dalam ibadah pribadinya daripada dalam ibadah umum.
[14:22] 106 Full Life : KARENA ITU KARUNIA BAHASA ROH ADALAH TANDA.
Nas : 1Kor 14:22
Bahasa roh dalam pertemuan jemaat menjadi suatu tanda yang negatif kepada orang yang tidak percaya karena bahasa roh itu menunjukkan bahwa orang yang tidak percaya itu terpisah dari Allah dan tidak dapat mengerti apa yang sedang terjadi (ayat 1Kor 14:21,23). Akan tetapi, nubuat adalah suatu tanda bagi orang percaya, karena mereka menyadari bahwa itu merupakan karya Roh Kudus yang adikodrati dan bukti bahwa Allah sedang bekerja di dalam jemaat (ayat 1Kor 14:24-25). Bahasa roh bisa menjadi tanda juga bagi orang percaya yang menunjukkan bahwa Roh sedang dicurahkan (bd. Kis 10:44-46; 11:15-17) dan dimanifestasikan di antara umat Allah (bd. 1Kor 12:7,10).
[14:24] 107 Full Life : ORANG YANG TIDAK BERIMAN ... DIYAKINKAN OLEH SEMUA.
Nas : 1Kor 14:24
Salah satu tanda yang paling meyakinkan akan kehadiran dan karya Roh Kudus dalam suatu pertemuan jemaat adalah tindakan-Nya menginsafkan manusia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman
(lihat cat. --> Yoh 16:8).
[atau ref. Yoh 16:8]
- 1) Melalui manifestasi Roh di antara umat Allah, dosa akan disingkapkan, pertobatan akan terjadi, dan orang berdosa akan diinsafkan. Di mana tidak ada penyingkapan kefasikan, tidak ada penginsafan akan dosa atau tidak ada ajakan untuk bertobat, jelaslah bahwa Roh Kudus tidak berkarya menurut pola alkitabiah.
- 2) Penyingkapan dosa di dalam hati seorang (ayat 1Kor 14:25) tidak membutuhkan suatu karunia penyataan yang khusus atau "kemampuan mengerti isi hati orang". Perkataan nubuat dan kebenaran moralnya yang disampaikan di bawah dorongan Roh itu cukup untuk menginsafkan hati orang yang berdosa (Ibr 4:12).
[14:26] 108 Full Life : SEMUANYA ITU ... UNTUK MEMBANGUN.
Nas : 1Kor 14:26
Maksud utama dari semua karunia rohani ialah untuk membangun jemaat dan individu (ayat 1Kor 14:3-4,12,17,26). "Membangun" (Yun. _oikodomeo_) berarti mengembangkan kehidupan rohani, kedewasaan, dan tabiat yang saleh dalam kehidupan orang percaya. Hal ini dikerjakan oleh Roh Kudus melalui karunia rohani agar orang percaya berangsur-angsur diubah secara rohani hingga mereka tidak menjadi serupa dengan dunia ini (Rom 12:2-8), melainkan dibangun dalam pengudusan, kasih bagi Allah, kepedulian terhadap orang lain, kemurnian hati, hati nurani yang baik, dan iman yang tulus ikhlas (lih. pasal 1Kor 13: Rom 8:13; 14:1-4,26; Gal 5:16-26; Ef 2:19-22; Ef 4:11-16; Kol 3:16; 1Tes 5:11; Yud 1:20;
lihat cat. --> 1Tim 1:5).
[atau ref. 1Tim 1:5]
[14:27] 109 Full Life : SEORANG LAIN UNTUK MENAFSIRKANNYA.
Nas : 1Kor 14:27
Dalam penggunaan karunia rohani, harus ada ketertiban dan keseimbangan. Pedoman alkitabiah untuk berkata-kata dengan bahasa roh dalam jemaat adalah:
- 1) Dalam satu pertemuan mana pun harus tidak lebih dari dua atau tiga orang yang berkata-kata, berdoa atau memuji dengan bahasa roh, dan hal ini harus dilakukan dengan penafsirannya (ayat 1Kor 14:27-28).
- 2) Berkata-kata dengan bahasa roh harus dilakukan oleh seorang demi seorang (ayat 1Kor 14:27).
- 3) Semua perkataan dengan bahasa roh harus dinilai keasliannya oleh jemaat (ayat 1Kor 14:29,32).
- 4) Jika tidak ada orang yang menafsirkan, maka orang percaya boleh berkata-kata dengan bahasa roh secara pribadi dalam doa kepada Allah (ayat 1Kor 14:28).
[14:29] 110 Full Life : YANG LAIN MENANGGAPI
Nas : 1Kor 14:29
(versi Inggris NIV -- "yang lain mempertimbangkan dengan saksama"). Semua nubuat harus dinilai tentang apa yang dikatakannya. Hal ini menunjukkan bahwa nubuat PB tidak bebas terhadap kesalahan dan barangkali perlu dikoreksi.
- 1) Kadang-kadang nubuat dan ucapan dengan bahasa roh mungkin bukan
suatu firman dari Allah (bd. 1Yoh 4:1). Bahkan, roh-roh jahat pun,
melalui kehadiran guru atau nabi palsu, dapat bekerja dalam perhimpunan
jemaat. Bernubuat, berkata-kata dengan bahasa roh atau memiliki karunia
rohani apa pun tidak menjadi jaminan bahwa seseorang adalah nabi yang
benar atau orang percaya yang benar
(lihat art. GURU-GURU PALSU),
karena karunia rohani itu dapat ditiru oleh Iblis (Mat 24:24; 2Tes 2:9-12; Wahy 13:13-14). - 2) Jikalau jemaat belum menetapkan cara-cara yang tepat dan teratur (bd. ayat 1Kor 14:40) untuk menilai nubuat, mereka telah lalai mengikuti pedoman alkitabiah. Perhatikanlah pula bahwa nubuat tidak dianggap sebagai suatu dorongan Roh yang tak dapat ditahan, karena hanya satu nabi diperkenankan untuk berbicara pada suatu waktu (ayat 1Kor 14:30-32).
- 3) Bagaimanakah seharusnya sikap jemaat terhadap berita nubuat?
- (a) Semua nubuat harus dinilai sesuai dengan standar kebenaran alkitabiah (bd. Ul 13:1-3). Orang percaya harus mencari penggenapannya (bd. Ul 18:22), mempersiapkan dirinya untuk kemungkinan bahwa nubuat itu bisa atau tidak bisa digenapi.
- (b) Jikalau kata nubuat itu suatu nasihat, maka jemaat perlu bertanya, "Apa yang harus kami perbuat untuk menaati kehendak Roh ?"
[14:31] 111 Full Life : KAMU SEMUA BOLEH BERNUBUAT SEORANG DEMI SEORANG.
Nas : 1Kor 14:31
Perbedaan di antara nubuat sebagai suatu karunia rohani dan nubuat sebagai bagian dari Alkitab harus dijaga dengan tepat, walaupun dalam kedua kasus, beritanya diterima dari Allah.
- 1) Para penulis Alkitab menerima berita mereka melalui ilham langsung
dari Roh Kudus dan menyampaikannya tanpa kesalahan. Hasilnya ialah suatu
berita yang mutlak sempurna
(lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).
- 2) Tetapi, nubuat sebagaimana digambarkan dalam pasal 1Kor 12:1-31
dan 1Kor 14:1-40 tidak boleh diberi kekuasaan yang sama atau
diterima sebagai tidak salah seperti Firman Allah yang diilhamkan
(2Tim 3:16). Sekalipun datang dari dorongan Roh, jenis nubuat ini
tidak boleh dianggap tidak bisa salah. Beritanya selalu terbuka terhadap
kekeliruan dari manusia. Inilah sebabnya dewasa ini nubuat tidak boleh
disejajarkan dengan Alkitab. Selanjutnya, nubuat masa kini tidak boleh
diterima oleh jemaat setempat sebelum orang percaya lainnya menilai isi
ucapan tersebut untuk menetapkan keabsahannya (ayat 1Kor 12:10;
lihat cat. --> 1Kor 14:29).
[atau ref. 1Kor 14:29]
Landasan utama untuk penilaian ini ialah Firman Allah yang tertulis: apakah itu sesuai dengan ajaran rasuli? Firman Allah yang tertulis harus selalu menguji segala pengalaman dan ucapan.
[14:34] 112 Full Life : PEREMPUAN-PEREMPUAN HARUS BERDIAM DIRI.
Nas : 1Kor 14:34
Ayat ini barangkali diterangkan oleh ayat 1Kor 14:35, dalam arti bahwa para perempuan itu dilarang mengganggu kebaktian dengan mengajukan pertanyaan yang dapat ditanyakan di rumah. Dalam 1Kor 11:5 Paulus menganggap bahwa perempuan berdoa dan bernubuat dalam perhimpunan jemaat umum (bd. perkataan "tiap-tiap orang" dalam 1Kor 14:23-24,31).
[14:39] 113 Full Life : BERNUBUAT DAN JANGANLAH MELARANG ... BAHASA ROH.
Nas : 1Kor 14:39
Dua perintah ini mengakhiri pembicaraan Paulus mengenai nubuat dan bahasa roh. Apabila jemaat Korintus menolak untuk mengakui bahwa perintahnya adalah "perintah Tuhan", maka mereka membuktikan bahwa mereka bukan nabi, atau umat Roh itu (ayat 1Kor 14:37-38). Gereja zaman sekarang yang mengaku hendak mengikuti Firman Allah, namun melarang orang untuk berkata-kata dengan bahasa roh dan tidak sungguh-sungguh merindukan jemaatnya bernubuat, harus bertanya kepada diri sendiri bagaimana ayat 1Kor 14:37-38 dapat diterapkan pada mereka.