Teks -- Kisah Para Rasul 10:10-48 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Kis 10:19 - BERKATALAH ROH.
Nas : Kis 10:19
Roh Kudus menginginkan semua orang diselamatkan (Mat 28:19;
2Pet 3:9). Karena para rasul telah menerima Roh Kudus, maka mereka juga...
Nas : Kis 10:19
Roh Kudus menginginkan semua orang diselamatkan (Mat 28:19; 2Pet 3:9). Karena para rasul telah menerima Roh Kudus, maka mereka juga menginginkan semua orang diselamatkan. Akan tetapi, secara intelektual mereka belum sadar bahwa keselamatan kini tidak terbatas pada orang Israel saja, tetapi terbuka bagi semua bangsa (ayat Kis 10:34-35). Roh Kuduslah yang memberikan gereja visi yang lebih luas. Dalam kitab ini Roh Kudus merupakan kuasa usaha misi dengan menuntun gereja kepada daerah-daerah pekabaran Injil baru (Kis 8:29,39; 11:11-12; 13:2,4; Kis 16:6; Kis 19:21). Pencurahan Roh Kudus serta dorongan untuk mengabarkan Injil selalu berjalan bersama-sama (bd. Kis 1:8). Bahkan hingga dewasa ini, banyak orang percaya mendambakan keselamatan dari kalangan yang dekat dengan mereka, namun belum memahami sepenuhnya maksud Roh Kudus untuk misi sedunia
(lihat cat. --> Mat 28:19;
lihat cat. --> Luk 24:47).
Full Life: Kis 10:34 - ALLAH TIDAK MEMBEDAKAN ORANG.
Nas : Kis 10:34
Allah tidak membedakan bangsa atau suku atau menyayangi orang karena
bangsa, kelahiran atau kedudukan dalam hidup (bd. Yak 2:1).
A...
Nas : Kis 10:34
Allah tidak membedakan bangsa atau suku atau menyayangi orang karena bangsa, kelahiran atau kedudukan dalam hidup (bd. Yak 2:1).
Allah berkenan dan menerima orang dari setiap bangsa yang berbalik dari dosa, percaya kepada Kristus, takut akan Allah, dan hidup benar (ayat Kis 10:35; bd. Rom 2:6-11). Semua orang yang tetap hidup demikian akan tinggal di dalam kasih dan perkenan Allah (Yoh 15:10).
Full Life: Kis 10:38 - MENYEMBUHKAN SEMUA ORANG YANG DIKUASAI IBLIS.
Nas : Kis 10:38
Lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN.
Nas : Kis 10:38
Lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN.
Full Life: Kis 10:44 - TURUNLAH ROH KUDUS KE ATAS SEMUA ORANG.
Nas : Kis 10:44
Seluruh rumah tangga Kornelius yang bukan Yahudi mendengarkan dan
menerima Firman Allah dengan iman yang menyelamatkan (ayat
Kis 10...
Nas : Kis 10:44
Seluruh rumah tangga Kornelius yang bukan Yahudi mendengarkan dan menerima Firman Allah dengan iman yang menyelamatkan (ayat Kis 10:34-48; Kis 11:14).
- 1) Karena mereka menerima Kristus, Allah langsung mencurahkan Roh Kudus atas mereka sebagai bukti bahwa mereka telah percaya dan menerima pembaharuan hidup dari Kristus (bd. Kis 11:17; 15:8-9).
- 2) Kedatangan Roh Kudus atas rumah tangga Kornelius mempunyai maksud yang sama dengan karunia Roh atas para murid Yesus pada hari Pentakosta (bd. Kis 1:8; 2:4). Pencurahan ini bukan melukiskan karya pembaharuan Allah, melainkan kedatangan-Nya atas mereka untuk memberi kuasa. Perhatikan perkataan Petrus kemudian hari yang menekankan persamaan pengalaman ini dengan apa yang terjadi pada hari Pentakosta (Kis 11:15,17).
- 3) Jelas adalah mungkin untuk menerima baptisan dalam Roh segera
setelah menjalankan iman yang menyelamatkan
(lihat cat. --> Kis 10:46;
[atau ref. Kis 10:46]
bd. Kis 11:17).
Full Life: Kis 10:45 - ROH KUDUS.
Nas : Kis 10:45
Untuk pembahasan mengenai luasnya kegiatan Roh Kudus di dalam
kehidupan orang percaya
lihat art. AJARAN TENTANG ROH KUDU...
Nas : Kis 10:45
Untuk pembahasan mengenai luasnya kegiatan Roh Kudus di dalam kehidupan orang percaya
lihat art. AJARAN TENTANG ROH KUDUS.
Full Life: Kis 10:46 - MENDENGAR ORANG-ORANG ITU BERKATA-KATA DALAM BAHASA ROH.
Nas : Kis 10:46
Petrus dan kawan-kawannya memandang berkata-kata dengan bahasa roh
sebagai tanda yang meyakinkan mengenai baptisan dalam Roh Kudus....
Nas : Kis 10:46
Petrus dan kawan-kawannya memandang berkata-kata dengan bahasa roh sebagai tanda yang meyakinkan mengenai baptisan dalam Roh Kudus. Yaitu, sama seperti Allah mengesahkan perbuatan-Nya pada hari Pentakosta dengan tanda bahasa roh (Kis 2:4), Dia menyebabkan orang bukan Yahudi di rumah Kornelius berkata-kata dengan bahasa roh sebagai tanda yang meyakinkan kepada Petrus dan orang percaya Yahudi lain
(lihat art. BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH).
tiga orang: beberapa naskah kuno: orang; satu naskah: dua orang.
berdoa: beberapa naskah kuno: berdoa dan berpuasa.
Jerusalem: Kis 10:1-33 - -- Menurut pandangan Lukas maka pertobatan Kornelius itu bukanlah sebuah kejadian perorangan saja. Makna umumnya tampil dalam cerita sendiri dan dalam te...
Menurut pandangan Lukas maka pertobatan Kornelius itu bukanlah sebuah kejadian perorangan saja. Makna umumnya tampil dalam cerita sendiri dan dalam tekanan atas penglihatan Petrus dan Kornelius. Makna umum itu khususnya ditampilkan oleh hubungan yang dijalin oleh pengarang antara peristiwa itu dan keputusan yang diambil oleh "konsili di Yerusalem", bdk Kis 15:7-11,14. Ada dua pengajaran yang dapat ditarik, yakni:
1) Allah sendiri telah menyatakan bahwa orang-orang bukan Yahudi harus diterima oleh jemaat Kristen tanpa membebankan pada mereka seluruh hukum Taurat, bdk Kis 10:34-35,44-48; 11:1,15:7-11,14 dan
Terjemahan ayat ini menurut teks barat.
Jerusalem: Kis 10:15 - -- Petrus diajak membebaskan diri dari segala ketakutan sehubungan dengan aturan mengenai halal dan haram, tahir dan najis, Kis 11:9. Bdk Mat 15:1-20 dsj...
Petrus diajak membebaskan diri dari segala ketakutan sehubungan dengan aturan mengenai halal dan haram, tahir dan najis, Kis 11:9. Bdk Mat 15:1-20 dsj; Rom 14:14,17. Kesimpulan diambil dalam Kis 15:9: Dengan kepercayaan Allah membersihkan hati orang-orang kafir, meskipun badan mereka yang tidak bersunat tetap "najis" menurut aturan Yahudi. Kesimpulan praktis: Petrus tak perlu takut-takut bergaul dengan orang-orang yang tidak bersunat, Kis 10:27-28.
Peranan Roh itu sama dengan peranan malaikat Tuhan, bdk Kis 8:26,29
Var: aku sedang berpuasa dan sedang berdoa.
Jerusalem: Kis 10:31 - diingatkan di hadapanNya Tidak dikatakan siapa yang mengingatkan. Cara bicara semacam itu mengungkapkan rasa hormat terhadap kebesaran Allah, tetapi disarankan juga bahwa mala...
Tidak dikatakan siapa yang mengingatkan. Cara bicara semacam itu mengungkapkan rasa hormat terhadap kebesaran Allah, tetapi disarankan juga bahwa malaikat-malaikatlah yang mengingatkan.
Jerusalem: Kis 10:35 - berkenan kepadaNya Ungkapan ini berupa istilah yang diambil dari ibadat (bdk Kis 10:4). Kepada Allah berkenanlah sebuah korban yang tak bercela atau orang tak bercela ya...
Ungkapan ini berupa istilah yang diambil dari ibadat (bdk Kis 10:4). Kepada Allah berkenanlah sebuah korban yang tak bercela atau orang tak bercela yang mempersembahkannya, Ima 1:3; 19:5; 22:19-27. Yes 56:7 menubuatkan bahwa pada akhir zaman korban-korban yang dipersembahkan kaum kafir akan berkenan kepada Allah; lihat Mal 1:10-11. Bdk Rom 15:16; Fili 4:18; 1Pe 2:5.
Var: itulah firmanNya.
Jerusalem: Kis 10:37-47 - -- Ayat-ayat ini merupakan sebuah ringkasan sejarah injili, bdk Kis 1:21-22; 2:22+, dan menekankan hal-hal yang oleh Lukas sendiri dalam injilnya ditonjo...
Ayat-ayat ini merupakan sebuah ringkasan sejarah injili, bdk Kis 1:21-22; 2:22+, dan menekankan hal-hal yang oleh Lukas sendiri dalam injilnya ditonjolkan.
Var: permulaannya.
Jerusalem: Kis 10:40 - dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga Rumus yang lazim dalam pewartaan dan kepercayaan Kristen. Ini sudah tampil dalam "syahadat" pendek yang tercantum dalam 1Ko 15:4, di mana diperincikan...
Rumus yang lazim dalam pewartaan dan kepercayaan Kristen. Ini sudah tampil dalam "syahadat" pendek yang tercantum dalam 1Ko 15:4, di mana diperincikan "sesuai dengan Kitab Suci". Rumus itu berpangkal pada Yun 2:1 (bdk Mat 12:40); lihat juga Hos 6:2. Rumus itu terdapat dalam Mat 16:2; 17:23; 20:19; 27:64; Luk 9:22; 18:33; 24:7,46.
Jerusalem: Kis 10:41 - bersama-sama dengan Dia Teks barat menambahkan: dan (kami) bergaul denganNya selama empat puluh hari setelah Ia bangkit dari antara orang mati.
Teks barat menambahkan: dan (kami) bergaul denganNya selama empat puluh hari setelah Ia bangkit dari antara orang mati.
Jerusalem: Kis 10:42 - seluruh bangsa Bangsa, tanpa tambahan, ialah bangsa/umat Israel, Kis 10:2; 21:28
Bangsa, tanpa tambahan, ialah bangsa/umat Israel, Kis 10:2; 21:28
Jerusalem: Kis 10:42 - orang-orang hidup dan orang-orang mati Orang hidup ialah mereka yang masih hidup pada saat Parusia kelak; orang mati ialah mereka yang sudah mati tetapi akan bangkit untuk menghadap pengadi...
Orang hidup ialah mereka yang masih hidup pada saat Parusia kelak; orang mati ialah mereka yang sudah mati tetapi akan bangkit untuk menghadap pengadilan. Lihat 1Te 4:13-5:10. Dengan membangkitkanNya Allah telah mengangkat Yesus menjadi Hakim tertinggi, Kis 17:31; Yoh 5:22,27; 2Ti 4:1; 1Pe 4:5; pemberitaan tentang kebangkitan menjadi sebuah ajakan untuk bertobat, bdk Kis 17:30-31.
Jerusalem: Kis 10:44 - turunlah Roh Kudus Inilah "Pentakosta orang-orang yang tak bersunat" dan serupa dengan Pentakosta pertama, sebagaimana dipahami Petrus juga, Kis 10:47; 11:15; 15:8.
Inilah "Pentakosta orang-orang yang tak bersunat" dan serupa dengan Pentakosta pertama, sebagaimana dipahami Petrus juga, Kis 10:47; 11:15; 15:8.
Jerusalem: Kis 10:48 - ia menyuruh Pada umumnya para rasul tidak memberikan baptisan sendiri bdk Kis 19:5; 1Ko 1:14,17
Pada umumnya para rasul tidak memberikan baptisan sendiri bdk Kis 19:5; 1Ko 1:14,17
Jerusalem: Kis 10:48 - tinggal..bersama-sama dengan mereka Menurut Kis 11:2-3 (bdk Kis 10:28) maka justru tinggalnya Petrus bersama-sama dengan mereka itulah yang dianggap kurang lazim dan tidak halal oleh ora...
Menurut Kis 11:2-3 (bdk Kis 10:28) maka justru tinggalnya Petrus bersama-sama dengan mereka itulah yang dianggap kurang lazim dan tidak halal oleh orang-orang "Ibrani" di Yerusalem, dan bukanlah kenyataan bahwa yang tersirat di sini menimbulkan "peristiwa Antiokhia", Gal 2:11 dst.
Ende -> Kis 10:15
Ende: Kis 10:15 - -- Maksudnja penglihatan kepada Petrus ini, supaja Petrus tahu dan mengerti bahwa
ketentuan-ketentuan orang Jahudi tentang nadjis dan tahir, tidak dibena...
Maksudnja penglihatan kepada Petrus ini, supaja Petrus tahu dan mengerti bahwa ketentuan-ketentuan orang Jahudi tentang nadjis dan tahir, tidak dibenarkan lagi oleh Allah. dan chususnja tidak mengenai sikap terhadap orang "kafir" dan pergaulan dengan mereka.
Ref. Silang FULL -> Kis 10:10; Kis 10:11; Kis 10:14; Kis 10:15; Kis 10:17; Kis 10:19; Kis 10:20; Kis 10:22; Kis 10:23; Kis 10:24; Kis 10:26; Kis 10:27; Kis 10:28; Kis 10:30; Kis 10:34; Kis 10:35; Kis 10:36; Kis 10:38; Kis 10:39; Kis 10:40; Kis 10:41; Kis 10:42; Kis 10:43; Kis 10:44; Kis 10:45; Kis 10:46; Kis 10:47; Kis 10:48
Ref. Silang FULL: Kis 10:14 - Tidak, Tuhan // tidak tahir · Tidak, Tuhan: Kis 9:5
· tidak tahir: Im 11:4-8,13,20; 20:25; Ul 14:3-20; Yeh 4:14
· Tidak, Tuhan: Kis 9:5
· tidak tahir: Im 11:4-8,13,20; 20:25; Ul 14:3-20; Yeh 4:14
Ref. Silang FULL: Kis 10:15 - nyatakan haram · nyatakan haram: Kis 10:28; Kej 9:3; Mat 15:11; Luk 11:41; Kis 11:9; Rom 14:14,17,20; 1Kor 10:25; 1Tim 4:3,4; Tit 1:15
· nyatakan haram: Kis 10:28; Kej 9:3; Mat 15:11; Luk 11:41; Kis 11:9; Rom 14:14,17,20; 1Kor 10:25; 1Tim 4:3,4; Tit 1:15
Ref. Silang FULL: Kis 10:17 - arti penglihatan // oleh Kornelius · arti penglihatan: Kis 9:10; Kis 9:10
· oleh Kornelius: Kis 10:7,8
· arti penglihatan: Kis 9:10; [Lihat FULL. Kis 9:10]
· oleh Kornelius: Kis 10:7,8
Ref. Silang FULL: Kis 10:19 - penglihatan itu // berkatalah · penglihatan itu: Kis 9:10; Kis 9:10
· berkatalah: Kis 8:29; Kis 8:29
· ke mari: Kis 15:7-9
Ref. Silang FULL: Kis 10:22 - akan Allah // akan kaukatakan · akan Allah: Kis 10:2
· akan kaukatakan: Kis 11:14
Ref. Silang FULL: Kis 10:23 - beberapa saudara // menyertai dia · beberapa saudara: Kis 1:16; Kis 1:16
· menyertai dia: Kis 10:45; Kis 11:12
· manusia saja: Kis 14:15; Wahy 19:10; 22:8,9
Ref. Silang FULL: Kis 10:28 - rumah mereka // tidak tahir · rumah mereka: Yoh 4:9; 18:28; Kis 11:3
· tidak tahir: Kis 10:14,15; Kis 10:14; Kis 10:15; Kis 15:8,9
· rumah mereka: Yoh 4:9; 18:28; Kis 11:3
· tidak tahir: Kis 10:14,15; [Lihat FULL. Kis 10:14]; [Lihat FULL. Kis 10:15]; Kis 15:8,9
Ref. Silang FULL: Kis 10:34 - membedakan orang · membedakan orang: Ul 10:17; 2Taw 19:7; Ayub 34:19; Mr 12:14; Rom 2:11; Gal 2:6; Ef 6:9; Kol 3:25; Yak 2:1; 1Pet 1:17
· mengamalkan kebenaran: Kis 15:9
Ref. Silang FULL: Kis 10:36 - Itulah firman // yang memberitakan // damai sejahtera // semua orang · Itulah firman: 1Yoh 1:5
· yang memberitakan: Kis 13:32; Kis 13:32
· damai sejahtera: Luk 2:14; Luk 2:14
· semua orang: M...
Ref. Silang FULL: Kis 10:38 - Allah mengurapi // dan menyembuhkan // menyertai Dia · Allah mengurapi: Kis 4:26; Kis 4:26
· dan menyembuhkan: Mat 4:23; Mat 4:23
· menyertai Dia: Yoh 3:2; Yoh 3:2
Ref. Silang FULL: Kis 10:39 - adalah saksi // kayu salib · adalah saksi: Kis 10:41; Luk 24:48; Luk 24:48
· kayu salib: Kis 5:30; Kis 5:30
Ref. Silang FULL: Kis 10:41 - seluruh bangsa // telah makan · seluruh bangsa: Yoh 14:17,22
· telah makan: Luk 24:43; Yoh 21:13; Kis 1:4
· seluruh bangsa: Yoh 14:17,22
Ref. Silang FULL: Kis 10:42 - seluruh bangsa // orang-orang mati · seluruh bangsa: Mat 28:19,20
· orang-orang mati: Yoh 5:22; Yoh 5:22; Kis 17:31; Rom 14:9; 2Kor 5:10; 2Tim 4:1; 1Pet 4:5
Ref. Silang FULL: Kis 10:43 - Tentang Dialah // bahwa barangsiapa // percaya // karena nama-Nya · Tentang Dialah: Yes 53:11; Kis 26:22
· bahwa barangsiapa: Kis 15:9
· percaya: Yoh 3:15; Yoh 3:15
· karena nama-Nya: Luk ...
· ke atas: Kis 8:15,16; 11:15; 15:8; 19:6; Luk 1:15; [Lihat FULL. Luk 1:15]
Ref. Silang FULL: Kis 10:45 - menyertai Petrus // Kudus dicurahkan // bangsa-bangsa lain · menyertai Petrus: Kis 10:23
· Kudus dicurahkan: Kis 2:33,38
· bangsa-bangsa lain: Kis 11:18; 15:8
Ref. Silang FULL: Kis 10:47 - dengan air // seperti kita · dengan air: Kis 8:36
· seperti kita: Yoh 20:22; Yoh 20:22; Kis 11:17
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry: Kis 10:9-18 - Penglihatan Petrus Penglihatan Petrus ( Kis 10:9-18)
Kornelius telah menerima perintah yang pasti dari sorga untuk menjemput Petrus yang belum pernah didengarnya atau...
Penglihatan Petrus ( Kis 10:9-18)
- Kornelius telah menerima perintah yang pasti dari sorga untuk menjemput Petrus yang belum pernah didengarnya atau paling tidak belum pernah diperhatikannya. Namun, sebuah kesulitan lain menghadang perjumpaan mereka, yaitu maukah Petrus datang kepada Kornelius saat ia dijemput. Bukan seolah-olah Petrus merasa direndahkan untuk datang atas perintahnya, atau seakan-akan takut menyampaikan pengajaran kepada orang bermartabat seperti Kornelius, melainkan karena ini berkaitan dengan hati nurani. Kornelius memang seorang yang sangat berjasa dan memiliki banyak sifat yang baik. Namun, dia juga bukan orang Yahudi, ia belum disunat. Selain itu, karena dalam hukum Taurat Allah melarang umat-Nya bergaul dengan bangsa-bangsa penyembah berhala. Mereka tidak boleh berada bersama siapa pun kecuali yang menganut agama mereka sendiri, meskipun orang-orang itu sangat berjasa sekalipun. Orang-orang Yahudi mempersoalkan hal itu sedemikian jauh hingga bersentuhan dengan orang bukan-Yahudi secara tidak disengaja pun mengakibatkan mereka harus menjalani upacara penyucian (Yoh. 18:28). Petrus belum berhasil mengatasi anggapan fanatik bangsanya ini, dan oleh sebab itu mungkin enggan menemui Kornelius. Nah, untuk menyingkirkan kesulitan ini, di sini ia mendapatkan sebuah penglihatan untuk mempersiapkan dia menerima pesan yang dikirimkan Kornelius kepadanya, seperti Ananias harus mempersiapkan dirinya menemui Paulus. Ayat-ayat dalam Perjanjian Lama jelas-jelas berbicara tentang dibawa masuknya orang-orang bukan-Yahudi ke dalam jemaat. Kristus telah menyiratkan hal itu dengan jelas saat Ia memberikan perintah kepada mereka untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya. Meskipun begitu, bahkan Petrus yang begitu mengenal pikiran Gurunya, tidak dapat memahami hal itu, sampai hal itu diungkapkan di sini melalui penglihatan, yaitu bahwa orang-orang bukan-Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli waris (Ef. 3:6). Sekarang amatilah di sini,
- I. Keadaan ketika penglihatan itu tampak.
- 1. Kejadiannya saat orang-orang yang diutus Kornelius sudah dekat kota (ay. Kis 10:9). Petrus tidak tahu sama sekali tentang kedatangan mereka dan mereka tidak tahu sama sekali bahwa ia sedang berdoa. Namun, Ia yang mengenal Petrus dan orang-orang itu, sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk pertemuan itu dan juga hasil perbincangan mereka. Bagi semua rencana Allah ada waktunya, waktu yang tepat. Ia berkenan mengingatkan para hamba-Nya akan berbagai hal yang tadinya tidak mereka pikirkan, tepat saat mereka beroleh kesempatan untuk menggunakan hal-hal itu.
- 2. Kejadiannya ketika Petrus naik ke atas rumah untuk berdoa, sekitar tengah hari.
- (1) Petrus sering kali berdoa, berdoa secara pribadi, meskipun ia sangat sibuk melayani orang banyak.
- (2) Ia berdoa kira-kira pukul dua belas tengah hari, sesuai teladan Daud yang tidak saja berdoa dan berseru kepada Allah pada pagi dan petang hari tetapi juga di tengah hari (Mzm. 55:18). Dari pagi sampai petang kita mungkin akan berpikir alangkah lamanya waktu terasa tanpa makanan, tetapi siapa yang merasa terlalu lama apabila tidak berdoa?
- (3) Ia berdoa di atas rumah. Ke situlah ia menarik diri, tempat ia tidak dapat mendengar ataupun didengar, sehingga dengan demikian dapat terhindar dari gangguan dan tindakan memamerkan diri. Di sana, di atas atap rumah, ia dapat memandang penuh ke langit, sehingga bisa membantu dia menaikkan puji-pujian yang saleh kepada Allah yang menjadi tujuan doanya. Di tempat itu ia juga dapat memandang lepas ke kota dan daerah pedesaan di sekitarnya, sehingga bisa membantu dia mencurahkan rasa belas kasih saleh kepada umat yang didoakannya.
- (4) Ia mendapatkan penglihatan itu segera setelah ia selesai berdoa, sebagai jawaban atas doanya untuk pekabaran Injil, dan juga karena hati yang naik kepada Allah dalam doa merupakan persiapan yang sangat baik guna menerima pengungkapan anugerah dan perkenan ilahi.
- 3. Kejadiannya saat ia merasa lapar dan menunggu makan malam (ay. Kis 10:10). Boleh jadi sepanjang hari itu ia belum makan, meskipun tidak diragukan lagi bahwa sebelum itu ia telah berdoa. Sekarang ia ingin makan, ēthele geusasthai – yang ingin dikecapnya, yang menyiratkan sikap tidak berlebih-lebihan dan kesederhanaannya dalam hal makan. Meskipun sangat lapar, ia cukup puas dengan sekadar makan sedikit, mencicipi saja, dan tidak akan mengambil jarahan. Nah, rasa lapar seperti ini merupakan jalan masuk yang patut bagi penglihatan tentang makanan, seperti rasa lapar Kristus di padang gurun yang membuat Iblis mencobai Dia supaya mengubah batu menjadi roti.
- II. Penglihatan itu sendiri, yang tidak begitu nyata seperti yang dilihat Kornelius, tetapi lebih bersifat kiasan dan mengandung teka-teki, untuk memberikan kesan yang lebih mendalam.
- 1. Rohnya diliputi kuasa ilahi, bukan dengan ketakutan, melainkan dengan perenungan, yang melingkupinya sedemikian rupa hingga tidak saja membuatnya tidak menghiraukan, tetapi juga tidak sadar akan hal-hal jasmani, sama seperti yang dialami Adam ketika belum jatuh dalam dosa, ketika ia tertidur nyenyak. Semakin kita menjauh dari dunia, semakin dekat kita dengan sorga. Entah Petrus sekarang di dalam tubuh entah di luar tubuh, dia sendiri tidak dapat mengatakannya, apalagi kita (2Kor. 12:2-3; Kej. 15:12; Kis. 22:17).
- 2. Tampak olehnya langit terbuka, supaya ia yakin bahwa wewenang yang diberikan kepadanya untuk pergi menemui Kornelius memang berasal dari sorga – bahwa terangilah-ilahyang mengubah perasaannya, dan kuasailah-ilahyang memberi dia pengutusan ini. Terbukanya langit menandakan terungkapnya rahasia yang selama ini tersembunyi (Rm. 16:25).
- 3. Ia melihat langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah, yakni ke atas rumah tempat ia sekarang berada. Di sini tidak saja terdapat binatang-binatang darat, tetapi juga burung-burung di udara yang bisa saja terbang pergi, yang diletakkan di kakinya. Bukan saja binatang-binatang jinak, melainkan yang buas juga. Di atas kain itu tidak terdapat ikan laut, karena di antaranya tidak terdapat jenis yang najis. Hewan apa pun yang memiliki sirip dan sisik boleh dimakan. Beberapa orang beranggapan bahwa kain yang terisi berbagai hewan itu melambangkan jemaat Kristus. Datangnya dari langit, langit yang terbuka. Tidak sekadar untuk diturunkan (Why. 21:2), tetapi juga untuk menyambut jiwa-jiwa yang dibawa naik. Keempat sudut kain itu diikat untuk menyambut orang-orang dari berbagai bagian dunia yang bersedia ditambahkan ke dalamnya. Juga untuk memelihara dan mengamankan mereka yang dibawa masuk ke dalamnya, supaya mereka tidak terjatuh ke luar. Di dalamnya kita bisa menemui orang-orang dari semua negeri, bangsa, dan bahasa, tanpa membedakan orang Yunani atau Yahudi, tanpa merugikan orang Barbar atau Skit (Kol. 3:11). Jala Injil mencakup semua orang, baik yang jahat maupun yang baik, mereka yang tadinya tahir ataupun najis. Atau, kain itu juga bisa digambarkan sebagai kelimpahan pemeliharaan ilahi, yang sebelum ditetapkannya larangan dalam hukum upacara, memberi manusia kebebasan untuk memanfaatkan semua makhluk, yang dengan dibatalkannya hukum itu kita semua telah dipulihkan. Melalui penglihatan ini kita diajar untuk memandang semua keuntungan dan manfaat yang bisa kita peroleh dari makhluk-makhluk yang lebih rendah dari manusia yang turun dari sorga kepada kita. Ini adalah pemberian dari Allah yang menciptakan semuanya, membuatnya sesuai untuk kita, kemudian memberi manusia hak atasnya, dan berkuasa atasnya. Tuhan, apakah manusia hingga ia dimuliakan seperti itu? (Mzm. 8:5-9). Dengan melihat mereka diturunkan dari sorga bagi kita, betapa berlipat gandanya perasaan tenteram diberikan bagi kita dalam memanfaatkan makhluk-makhluk itu dan kewajiban kita untuk melayani Allah dengan menggunakan semua makhluk itu!
- 4. Petrus diperintahkan melalui sebuah suara dari sorga supaya memanfaatkan berbagai jenis makhluk yang dikirimkan Allah kepadanya ini (ay. Kis 10:13), “Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah, jangan bedakan di antara yang halal dan haram, ambillah apa yang paling kau inginkan.” Perbedaan makanan yang ditentukan oleh hukum Taurat dimaksudkan untuk membedakan orang Yahudi dari bukan-Yahudi, supaya sulit bagi mereka untuk makan bersama orang bukan-Yahudi yang tentunya akan menghidangkan makanan yang tidak boleh dimakan orang Yahudi. Dengan menghapus larangan itu sekarang, maka jelas diperbolehkan untuk bergaul bersama orang bukan-Yahudi dengan bebas dan akrab. Sekarang mereka boleh makan dengan kenyang sepuas hati, dan oleh karena itu, juga boleh makan bersama orang bukan-Yahudi seperti dengan sesamanya.
- 5. Petrus berpegang teguh pada landasan pikirannya dan sama sekali tidak mau mengindahkan ajakan itu meskipun ia merasa lapar (ay. Kis 10:14), Tidak, Tuhan, tidak. Meskipun rasa lapar mampu meruntuhkan tembok batu, hukum-hukum Allah sudah seharusnya menjadi pagar yang lebih kuat daripada tembok batu dan tidak mudah diterobos. Petrus ingin tetap menaati hukum Allah meskipun ia telah mendengar suara dari sorga yang membatalkan hukum itu. Awalnya ia tidak tahu bahwa perintah sembelihlah dan makanlah itu merupakan ujian apakah ia akan tetap taat kepada firman yang lebih pasti, yakni hukum Taurat yang tertulis. Jika memang demikian halnya, jawabannya tadi sangatlah baik, Tidak, Tuhan, tidak. Godaan untuk makan buah terlarang tidak boleh ditimbang-timbang, tetapi harus langsung ditolak. Kita harus tercengang saat memikirkan godaan itu, Tidak, Tuhan, tidak. Alasan penolakan yang diberikannya adalah, “Sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir. Sampai sekarang aku tetap menjaga kesetiaan dan kelurusan hatiku dalam hal ini, dan aku akan tetap mempertahankannya.” Jika Allah melalui kasih karunia-Nya telah memelihara kita dari dosa sampai hari ini, maka sudah seharusnya kita menggunakan hal tersebut sebagai alasan untuk menjauhkan diri dari segala jenis kejahatan. Orang-orang Yahudi yang saleh begitu ketat menjaga hal ini hingga ketujuh kakak-beradik, yang mati syahid di bawah pemerintahan Antiokhus, memilih disiksa sampai mati dengan cara teramat keji daripada harus memakan daging babi, karena hal ini dilarang oleh hukum Taurat. Karena itu, tidaklah mengherankan apabila Petrus mengucapkannya dengan begitu tegas. Hati nuraninya bisa menjadi saksi baginya bahwa ia tidak pernah memuaskan nafsu makannya dengan makanan apa pun yang terlarang.
- 6. Melalui suara kedua dari sorga, Allah menyatakan pencabutan hukum Taurat yang berkaitan dengan hal ini (ay. Kis 10:15): Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram. Dia yang membuat hukum itu boleh mengubahnya sesuka hati dan mengembalikannya seperti semula. Untuk alasan-alasan yang sesuai dengan masa Perjanjian Lama, Allah telah melarang orang Yahudi agar tidak memakan jenis ini dan itu, yang selama pengaturan itu berlaku, harus mereka taati dengan tulus. Namun, sekarang, karena alasan-alasan yang sesuai dengan masa Perjanjian Baru, Allah telah mencabut larangan itu, dan memberikan kebebasan menyangkut perkara itu. Ia telah menyucikan hal yang tadinya dianggap najis bagi kita. Karena itu, kita harus memanfaatkannya, berdiri teguh karena Kristus telah memerdekakan kita, dan tidak menyebut haram atau najis sesuatu yang sekarang telah dinyatakan halal oleh Allah. Perhatikanlah, kita harus menerimanya sebagai rahmat yang luar biasa bahwa melalui Injil Kristus kita dimerdekakan dari perbedaan makanan yang dibuat oleh hukum Musa, dan bahwa sekarang semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatu pun tidak ada yang haram. Bukan semata-mata karena dengan demikian kita bisa memanfaatkan daging babi, kelinci, dan makanan sehat serta lezat bagi tubuh kita, melainkan terutama karena dengan demikian hati nurani kita dibebaskan dari kuk perhambaan menyangkut hal-hal semacam ini, supaya kita dapat beribadah kepada Allah tanpa takut. Meskipun Injil telah menetapkan kewajiban yang tidak sesuai dengan hukum alam, tidak seperti hukum Musa yang membuat sesuatu menjadi dosa, Injil tidak menganggap dosa hal-hal yang memang bukan dosa. Mereka yang memerintahkan supaya orang menjauhkan diri dari beberapa jenis makanan pada waktu-waktu tertentu dan mengatasnamakan agama, menyebut haram apa yang telah disucikan Allah.
- 7. Hal ini terjadi sampai tiga kali (ay. Kis 10:16). Kain lebar itu terangkat sedikit, kemudian diturunkan lagi untuk kedua kalinya. Begitu pula ketiga kalinya, dengan perintah yang sama kepada Petrus supaya ia menyembelih dan makan dengan alasan sama, bahwa apa yang telah disucikan Allah janganlah kita sebut haram. Namun, apakah penolakan Petrus diulang kedua dan ketiga kalinya, tidaklah jelas. Yang pasti, penolakan pertamanya tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan baginya. Pengulangan penglihatan Petrus sampai tiga kali, seperti pengulangan mimpi Firaun sampai dua kali, adalah untuk menunjukkan bahwa hal itu telah ditetapkan, dan membuat dia semakin memperhatikannya. Perintah-perintah yang diberikan kepada kita perihal perkara-perkara Allah, entah dengan mendengarkan pemberitaan firman Tuhan atau dengan melihat upacara-upacara yang dilaksanakan, perlu sering diulang. Sebab harus ini harus itu, tambah ini tambah itu. Namun, akhirnya terangkatlah benda itu ke langit. Hal-hal yang melambangkan benda ini sebagai gereja, termasuk orang Yahudi dan bukan-Yahudi, sama seperti makhluk-makhluk ini melambangkan halal dan haram, dengan sangat tepat menandai masuknya orang bukan-Yahudi yang percaya ke dalam jemaat dan juga sorga, ke dalam Yerusalem yang di atas. Kristus telah membuka kerajaan sorga bagi semua orang percaya, dan di sanalah kita akan mendapati di samping mereka yang dipilih dari antara segala suku Israel, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa (Why. 7:9). Mereka semua itu sama-sama telah disucikan Allah.
- III. Pengaturan Allah yang dengan tepat menjelaskan arti penglihatan ini dan membuat Petrus memahami maksud tujuannya (ay. Kis 10:17-18).
- 1. Apa yang dilakukan Kristus, ketika itu belum diketahui Petrus (Yoh. 13:7). Petrus bertanya-tanya di dalam hatinya, apa kiranya arti penglihatan yang telah dilihatnya itu. Ia tidak mempunyai alasan untuk tidak mempercayai kebenarannya, bahwa penglihatan itu dari sorga. Seluruh keraguannya berkisar seputar maknanya. Perhatikanlah, Kristus menyatakan diri kepada umat-Nya secara bertahap dan tidak sekaligus. Ia membiarkan mereka ragu sesaat dan merenung tentang suatu hal, mempertanyakannya dalam pikiran, sebelum semuanya menjadi jelas bagi mereka.
- 2. Walaupun demikian, ia dibuat mengetahuinya segera setelah itu, sebab orang-orang yang disuruh oleh Kornelius baru saja tiba di rumah Petrus. Mereka berada di muka pintu dan berusaha mengetahui apakah Simon yang disebut Petrus ada menumpang di rumah itu. Melalui pengutusan mereka, akan jelas apa makna penglihatan ini. Perhatikanlah, Allah tahu tugas pelayanan apa yang menanti kita dan oleh sebab itu Ia juga tahu cara mempersiapkan kita. Kita akan tahu dengan lebih baik apa maksud ajaran-Nya ketika kita beroleh kesempatan untuk memanfaatkannya.
Matthew Henry: Kis 10:19-33 - Petrus Menemui Kornelius Petrus Menemui Kornelius ( Kis 10:19-33)
Di sini diceritakan tentang perjumpaan Petrus sang rasul dengan Kornelius sang perwira pasukan. Paulus...
Petrus Menemui Kornelius ( Kis 10:19-33)
- Di sini diceritakan tentang perjumpaan Petrus sang rasul dengan Kornelius sang perwira pasukan. Paulus memang direncanakan untuk menjadi rasul bagi orang-orang bukan-Yahudi dan mengumpulkan tuaian di antara mereka, sedangkan Petrus bagi orang-orang bersunat. Meskipun demikian, sudah ditetapkan bahwa Petruslah yang harus memulainya dan memetik buah sulung orang bukan Yahudi. Tujuannya adalah supaya orang-orang Yahudi yang percaya dan menyimpan terlalu banyak ragi kedengkian terhadap orang bukan-Yahudi, akan lebih mampu menyambut masuknya mereka ke tengah jemaat, ketika mereka pertama kalinya dibawa masuk oleh rasul mereka sendiri. Hal ini ditegaskan Petrus kepada mereka yang bersikeras supaya orang-orang bukan-Yahudi yang bertobat itu disunat (15:7), Kamu tahu bahwa sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil. Nah, di sini,
- I. Petrus dipimpin Roh untuk ikut bersama orang-orang utusan Kornelius (ay. Kis 10:19-20), dan inilah uraian tentang penglihatan itu. Sekarang teka-teki itu sudah terpecahkan: Ketika Petrus sedang berpikir tentang penglihatan itu, ia merenungkannya, dan setelah itu maknanya dibukakan baginya. Perhatikanlah, orang-orang yang ingin diajar tentang perkara-perkara Allah haruslah memikirkan hal-hal itu. Orang-orang yang ingin memahami firman Allah harus merenungkannya siang malam. Tadinya Petrus hilang akal mengenai perkara itu, tetapi kemudian hal itu menjadi jelas baginya. Di saat kita tidak tahu harus berbuat apa, hati kita dikuatkan apabila memandang Allah untuk meminta pimpinan-Nya. Amatilah,
- 1. Kapan ia memperoleh pimpinan itu. Roh mengatakan kepadanya apa yang harus diperbuatnya. Hal ini tidak disampaikan kepadanya melalui seorang malaikat, tetapi melalui Roh yang seolah-olah berbisik di telinganya, seperti ketika Allah berbicara kepada Samuel (1Sam. 9:15). Atau dengan menanamkannya dengan kuat dalam pikirannya, sehingga ia tahu bahwa pesan itu merupakan pemberitahuan ilahi atau ilham sesuai janji di dalam Yohanes 16:13.
- 2. Apa isi pimpinan itu.
- (1) Sebelum ada pelayan yang naik ke atas untuk memberitahukan kepadanya, ia diberi tahu bahwa ada tiga orang yang ingin berbicara dengannya (ay. Kis 10:19). Ia harus bangkit dari perenungannya, berhenti memikirkan penglihatan itu, dan turun untuk menjumpai mereka (ay. Kis 10:20). Orang-orang yang sedang mencari arti perkataan Yang Mahakuasa, janganlah senantiasa hanya merenung atau terus-menerus berdoa semata, tetapi sesekali menebarkan pandangan, melihat sekeliling mereka. Dengan demikian mereka mungkin akan menemui hal yang berguna bagi mereka dalam pencarian itu, sebab firman Tuhan digenapi setiap hari.
- (2) Ia diperintahkan untuk berangkat bersama-sama dengan orang-orang suruhan itu dan menemui Kornelius, dan harus tanpa bimbang, meskipun ia bukan orang Yahudi. Dia bukan saja harus berangkat, melainkan berangkat dengan senang hati, tanpa merasa terpaksa, ragu, atau segan apakah itu melanggar hukum Taurat atau tidak. Tanpa meragukan apakah ia boleh pergi atau apakah ia harus pergi. Sebab sudah menjadi kewajibannya untuk “Berangkat bersama-sama dengan mereka, sebab Aku yang menyuruh mereka ke mari. Aku akan mendukungmu sementara engkau pergi bersama mereka, tidak peduli sekeras apa pun orang mungkin mengecammu karena hal itu.” Perhatikanlah, ketika melihat panggilan kita untuk melayani sudah jelas, janganlah kita membiarkan diri dibingungkan oleh rasa bimbang dan segan mengenai hal itu karena adanya prasangka, pikiran-pikiran yang sudah lama berkembang, atau rasa takut dikecam orang. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri, dan menguji pekerjaannya sendiri.
- II. Petrus menyambut mereka dan menerima pesan yang mereka bawa: Lalu turunlah Petrus ke bawah (ay. Kis 10:21). Ia sama sekali tidak menghindar atau menolak berbicara dengan mereka. Ia jauh dari rasa malu bertemu dengan mereka atau membuat mereka menanti seperti sedang menunggu seorang terhormat. Sebaliknya, ia langsung menemui mereka sendiri dan mengatakan kepada mereka bahwa dialah orang yang mereka cari. Dan,
- 1. Dengan senang hati ia menyambut pesan mereka. Dengan hati terbuka dan sikap merendah ia menanyakan maksud tujuan mereka, dan apa yang hendak mereka katakan kepadanya: Apakah maksud kedatangan kamu? Maka mereka pun menceritakan tentang pesan yang dipercayakan kepada mereka itu (ay. Kis 10:22), “Kornelius, seorang perwira pasukan Romawi, seorang bapak yang sangat jujur dan saleh melebihi kebanyakan sesamanya. Ia seorang yang takut akan Allah lebih dari pada orang-orang lain (Neh. 7:2), dan meskipun bukan orang Yahudi, ia telah menjalankan ibadah dengan begitu rupa hingga terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi. Semua orang memuji-muji dia sebagai orang baik, bijaksana, dan murah hati. Sungguh tidak akan memalukan bagimu untuk terlihat bersamanya. Ia telah menerima penyataan Allah,” echrēmatisthē – “ia menerima firman Allah, yang disampaikan kepadanya oleh seorang malaikat” (firman-firman hidup hukum Musa disampaikan melalui pelayanan malaikat). “Melalui penyataan itu ia diperintahkan untuk mengundang engkau ke rumahnya (di mana ia menanti dan siap menyambut engkau), dan mendengar apa yang akan kaukatakan. Entah kata-kata apa yang hendak kausampaikan, tetapi kata-kata itu harus didengarnya darimu dan bukan dari orang lain.” Iman timbul dari pendengaran. Ketika Petrus mengulangi kejadian ini, ia menceritakannya dengan lebih lengkap, yang hendak disampaikannya itu adalah berita yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu (11:14). “Temuilah dia, sebab seorang malaikat telah menyuruhnya mengundang engkau. Datangilah dia, sebab ia siap mendengar dan menerima kata-kata yang mendatangkan keselamatan yang harus kausampaikan kepadanya.”
- 2. Dengan ramah Petrus menjamu para utusan itu (ay. Kis 10:23): Ia mempersilakan mereka untuk bermalam di situ. Ia tidak menyuruh mereka pergi untuk menyegarkan badan dan beristirahat di penginapan atas biaya sendiri, tetapi bertanggung jawab untuk memberikan tumpangan kepada mereka di kamarnya. Makanan yang disediakan baginya (ay. Kis 10:10) juga tersedia bagi mereka. Sama sekali tidak terpikirkan olehnya siapa tamu-tamunya saat ia menyediakan makan malamnya, tetapi Allah sudah mengetahuinya terlebih dahulu. Perhatikanlah, sungguh baik apabila orang Kristen dan hamba-hamba Tuhan bersikap ramah dan siap, sesuai kemampuan dan kesempatan, untuk menjamu orang asing. Walaupun mereka bukan orang Yahudi, Petrus mengajak mereka menginap, untuk menunjukkan betapa siapnya ia menyesuaikan diri dengan maksud tujuan penglihatan itu perihal makan bersama orang bukan-Yahudi. Ia segera mengajak mereka makan bersamanya. Meskipun dua di antara mereka adalah hamba dan yang seorang lagi hanyalah prajurit biasa, Petrus tidak segan-segan mengajak mereka masuk ke dalam rumah. Boleh jadi ia melakukan hal itu supaya dapat berbincang dengan mereka tentang Kornelius dan keluarganya. Sebab, meskipun mendapatkan pimpinan dari Roh, para rasul juga menggunakan penjelasan lain setiap kali beroleh kesempatan.
- III. Ia berangkat bersama-sama dengan mereka untuk menjumpai Kornelius yang ternyata sudah siap menyambut dan menjamu dia.
- 1. Petrus pergi bersama mereka dan beberapa saudara dari Yope menyertai dia (ay. Kis 10:23). Enam orang pergi bersamanya (11:12). Boleh jadi Petrus ingin mereka menyertai dia supaya mereka bisa menjadi saksi bagaimana ia selanjutnya bertindak dengan hati-hati menyangkut orang-orang bukan-Yahudi, dan memahami kebenaran yang mendasari keberangkatannya itu. Jadi itulah sebabnya ia mengajak mereka turut serta (11:12). Atau mungkin juga merekalah yang menawarkan jasa untuk menemaninya dan ingin turut merasakan kehormatan dan sukacita menjadi teman seperjalanannya. Inilah salah satu cara orang Kristen mula-mula menunjukkan rasa hormat mereka kepada para hamba Tuhan, yakni dengan menemani dalam perjalanan mereka. Dengan demikian mereka bisa mengurus keperluan mereka, menjadi pengawal mereka, dan bila perlu melayani mereka. Hal ini dilakukan tidak saja dengan harapan supaya bisa melayani mereka, tetapi juga agar bisa belajar melalui perilaku hidup mereka. Sungguh disayangkan apabila orang-orang yang memiliki keterampilan dan kesediaan berbuat baik kepada orang lain melalui tutur kata mereka, terpaksa kehilangan kesempatan itu karena harus melakukan perjalanan seorang diri.
- 2. Kornelius yang sudah siap menyambut Petrus, telah memanggil sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya berkumpul di Kaisarea. Sepertinya dibutuhkan waktu lebih dari satu hari, bahkan hampir dua hari untuk berjalan dari Yope ke Kaisarea. Sebab baru pada hari berikutnya setelah keberangkatan, sampailah mereka di Kaisarea (ay. Kis 10:24), yakni pada sore hari (ay. Kis 10:30). Ada kemungkinan mereka berjalan kaki, sebab itulah yang biasa dilakukan para rasul. Waktu mereka tiba di rumah Kornelius, Petrus mendapati,
- (1) Bahwa ia sudah dinantikan, dan ini membesarkan hatinya. Kornelius sedang menantikan mereka, dan tamu seperti Petrus memang layak dinantikan. Sungguh tidak dapat dipersalahkan apabila Kornelius menunggu dengan tidak sabar seperti itu, karena ia ingin mengetahui hal luar biasa yang disuruh malaikat untuk didengarnya dari Petrus.
- (2) Bahwa ia dinantikan oleh banyak orang, dan hal ini lebih membesarkan hatinya lagi. Sama seperti Petrus mengajak beberapa orang untuk turut mengambil bagian dalam karunia rohani yang sekarang harus dibagikannya itu, demikian juga halnya Kornelius telah memanggil bukan saja keluarganya sendiri, melainkan juga sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya untuk turut mengambil bagian bersamanya dalam menerima pengajaran sorgawi yang diharapkannya dari Petrus. Hal ini memberi Petrus peluang yang lebih besar untuk berbuat baik. Perhatikanlah, janganlah kita bersikap tamak dengan menikmati sendiri makanan rohani kita (Ayb. 31:17). Kita harus memberi sepenggal kebaikan hati dan rasa hormat kepada sanak keluarga dan sahabat-sahabat kita dengan mengajak mereka ikut dalam ibadah-ibadah bersama, dan pergi bersama kita untuk mendengarkan pemberitaan firman. Demikian juga, mereka yang kita undang itu seharusnya menerima ajakan kita itu sebagai sepenggal kebaikan hati dan hormat dari mereka kepada kita. Menurut Kornelius, apa yang perlu dilakukannya juga perlu dilakukan oleh sanak keluarga dan sahabat-sahabatnya. Oleh sebab itu, biarlah mereka datang dan mendengarnya langsung sendiri, supaya tidak terkejut melihat dia mengalami perubahan karenanya.
- IV. Di sini diceritakan tentang perbincangan pertama antara Petrus dan Kornelius. Di dalamnya kita mendapati,
- 1. Penghargaan dan kehormatan yang tulus sekaligus tidak semestinya yang diberikan Kornelius kepada Petrus (ay. Kis 10:25): Datanglah Kornelius menyambutnya, dan bukannya menyalami dan memeluknya sebagai sahabat, yang akan lebih disukai oleh Petrus, ia malah tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus. Ada yang berpendapat bahwa Kornelius menyembah Petrus sebagai seorang bangsawan dan orang besar, sesuai kebiasaan di negeri-negeri Timur. Ada pula yang berpendapat bahwa ia memandang Petrus sebagai seorang jelmaan dewa, atau seolah-olah Sang Mesias itu sendiri. Tindakan menyembah manusia itu memang patut dicela, tetapi mengingat ketidaktahuannya saat itu, hal ini dapat dimaafkan. Bahkan, ini merupakan bukti bahwa di dalam dirinya terdapat sesuatu yang sangat terpuji, yakni rasa hormat yang luar biasa akan hal-hal yang ilahi dan sorgawi. Tidaklah mengherankan apabila sebelum mendapatkan penjelasan yang lebih baik, ia menganggap Petrus sebagai Mesias dan karenanya menyembah dia, yang oleh perintah seorang malaikat dari sorga harus dijemput olehnya. Namun, menyembah orang yang disangka penerus-Nya, yang bukan saja manusia biasa melainkan orang berdosa juga, sama sekali tidak dapat dimaafkan dan begitu bodoh bahkan tidak masuk akal, apabila kita belum diberi tahu sebelumnya bahwa seluruh dunia akan mengikut dan menyembah binatang itu (Why. 13:4).
- 2. Penolakan Petrus yang sopan sekaligus benar dan saleh atas kehormatan yang diberikan kepadanya ini (ay. Kis 10:26). Petrus membangunkan dia dan merangkulnya, dengan tangannya sendiri (meskipun ia tidak pernah menduga akan menerima kehormatan sebesar itu atau menunjukkan perhatian sebesar itu kepada seorang bukan-Yahudi yang tidak bersunat). Katanya, “Bangunlah, aku hanya manusia saja, dan karena itu tidak boleh disembah seperti ini.” Para malaikat jemaat yang baik seperti halnya para malaikat sorga yang baik, tidak dapat membiarkan diri menerima kehormatan yang hanya menjadi hak Allah saja. Janganlah berbuat demikian, kata malaikat kepada Yohanes (Why. 19:10; 22:9), dan sang rasul mengatakan hal yang sama kepada Kornelius. Betapa berhati-hatinya Paulus supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadanya lebih dari pada yang mereka lihat padanya! (2Kor. 12:6). Hamba-hamba Kristus yang setia lebih mampu menanggung penghinaan daripada pemujaan. Petrus sama sekali tidak mau berpikir bahwa kehormatan besar yang ditunjukkan kepadanya itu, meskipun berlebihan, akan membantu pemberitaan firmannya lebih berhasil dan karena itu, jika Kornelius mau terkecoh, biarlah ia terkecoh. Tidak, biarlah ia tahu bahwa Petrus hanyalah manusia biasa, bahwa harta ini ia punyai dalam bejana tanah liat, supaya Kornelius dapat menghargai harta itu saja dan bukan bejananya.
- V. Petrus dan Kornelius saling menjelaskan, dan juga kepada mereka yang hadir, tentang tangan dari Sorga yang mempertemukan mereka: Sambil bercakap-cakap dengan dia – synomilōn autō, ia masuk (ay. Kis 10:27). Petrus berjalan masuk sambil berbincang akrab dengan Kornelius dan melalui keakraban itu ia berusaha keras menyingkirkan rasa takut yang sepertinya hinggap di hatinya. Saat ia masuk, ia mendapati banyak orang sedang berkumpul, lebih banyak daripada yang diduganya. Hal ini menambah kekhidmatan dan juga peluang untuk berbuat baik dalam pelayanannya. Sekarang,
- 1. Petrus menyampaikan arahan yang diberikan Allah kepadanya untuk datang menemui orang-orang bukan-Yahudi itu (ay. Kis 10:28-29). Mereka tahu bahwa sebelumnya, hal itu tidak pernah diizinkan oleh orang Yahudi. Hal ini dianggap sebagai larangan keras, athemiton – suatu kekejian, bagi seorang Yahudi, orang Yahudi asli seperti aku, untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan-Yahudi, yakni orang asing, atau orang bukan Yahudi yang tidak bersunat. Peraturan ini tidak dibuat oleh hukum Allah, tetapi oleh keputusan orang-orang bijak mereka, yang mereka anggap mengikat. Mereka memang tidak melarang orang Yahudi untuk berbincang atau berdagang dengan orang bukan-Yahudi di jalanan atau kedai dan saling memberi, tetapi melarang mereka makan bersama. Bahkan di zaman Yusuf pun orang Mesir dan Ibrani tidak dapat makan bersama-sama (Kej. 43:32). Ketiga orang Yehuda, yakni Daniel dan kedua temannya, tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja (Dan. 1:8). Orang Yahudi tidak dapat masuk ke rumah orang bukan-Yahudi, karena secara hukum mereka dianggap tercemar. Sedemikian rendahnya pandangan orang Yahudi terhadap orang-orang bukan-Yahudi yang juga tidak kalah bencinya dengan mereka, seperti yang tampak dalam banyak karya para penyair Latin. “Tetapi sekarang,” kata Petrus, “Allah telah menunjukkan kepadaku melalui sebuah penglihatan, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir, atau menolak bergaul dengan siapa pun berdasarkan asal usulnya.” Petrus yang telah mengajarkan kepada orang-orang yang baru bertobat untuk memberi diri diselamatkan dari angkatan yang jahat (2:40), sekarang diajar juga untuk bergabung dengan angkatan orang bukan-Yahudi yang saleh ini. Kedudukan menurut adat istiadat ditiadakan supaya orang lebih mementingkan hal-hal yang menyangkut akhlak. Petrus menganggap penting untuk memberi tahu mereka bagaimana ia sampai bisa berubah pikiran dalam perkara ini, yakni melalui pewahyuan ilahi, supaya ia tidak dicela karena dianggap meremehkan hal itu. Setelah Allah merobohkan dinding penyekat itu,
- (1) Petrus meyakinkan mereka bahwa ia siap melayani mereka sebisanya. Bahwa ketika menjauhkan diri dari mereka, itu bukan dilakukannya karena rasa jijiknya secara pribadi terhadap mereka, melainkan hanya karena ia menginginkan izin dari sorga. Dan sekarang, setelah memperolehnya, ia siap melayani mereka. “Itulah sebabnya aku tidak berkeberatan ketika aku dipanggil, lalu datang kemari, siap memberitakan Injil yang sama kepadamu seperti yang telah kuberitakan kepada orang-orang Yahudi.” Para murid Kristus saat itu pastilah juga punya suatu pemikiran untuk memberitakan Injil kepada orang-orang bukan-Yahudi. Namun, mereka menyangka bahwa hal ini hanya harus dilaksanakan kepada orang-orang bukan-Yahudi yang telah memeluk agama Yahudi terlebih dahulu. Petrus mengakui bahwa kekeliruan ini belum diperbaiki.
- (2) Ia menanyakan dalam hal apa ia bisa melayani mereka, “Sekarang aku ingin tahu, apa sebabnya kamu memanggil aku? Apa yang kamu harapkan dariku, atau apakah keperluanmu denganku?” Perhatikanlah, orang-orang yang mengharapkan bantuan dari pelayan-pelayan Allah harus memperhatikan baik-baik supaya mereka punya tujuan dan maksud yang baik dengan keperluan mereka itu.
- 2. Kornelius menyampaikan pimpinan yang diberikan Allah kepadanya supaya ia menyuruh orang menjemput Petrus, dan bahwa ia mendatangkan Petrus semata-mata karena menaati pimpinan itu. Tindakan kita sudah tepat dengan mendatangkan serta menghadiri pelayanan Injil, asalkan kita melakukannya dengan memperhatikan penunjukan ilahi yang mengadakan ketetapan itu dan yang menyuruh kita menggunakannya. Sekarang,
- (1) Kornelius menceritakan penampakan malaikat itu kepadanya, yang menyuruh dia menjemput Petrus. Bukan untuk bermegah-megah di dalamnya, melainkan untuk menjamin bahwa ia dapat mengharapkan pesan dari sorga yang disampaikan oleh Petrus.
- [1] Ia menceritakan bagaimana penglihatan ini datang kepadanya (ay. Kis 10:30): Empat hari yang lalu sementara aku sedang berpuasa (KJV) kira-kira pada waktu yang sama seperti sekarang, waktu seperti sekarang saat Petrus datang, yakni pada pertengahan sore hari. Melalui kata-kata ini tampaklah bahwa untuk meningkatkan kesungguhan dan kekhidmatan dalam berdoa, berpuasa secara agama dijalankan oleh orang-orang bukan-Yahudi yang saleh. Raja Ninewe mengumumkan puasa (Yun. 3:5). Ada yang memberikan makna lain pada kata-kata ini: Sejak empat hari yang lalu aku berpuasa sampai waktu yang sama seperti sekarang, seakan-akan ia tidak makan daging, atau setidaknya tidak makan sejak saat itu sampai sekarang. Namun, hal ini diucapkan sebagai kata-kata pendahuluan sebelum kisah tentang penglihatan itu, dan karenanya, yang disebutkan pertama itulah yang dimaksudkan. Ia sedang berdoa di rumah, bukan di rumah ibadat, melainkan di rumah. Aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa, di mana pun mereka tinggal. Dengan berdoa di dalam rumah, disiratkan bahwa Kornelius bukan berdoa sendirian di dalam kamarnya, melainkan di ruangan yang lebih terbuka, bersama anggota keluarganya. Boleh jadi setelah berdoa, ia masuk ke kamarnya sendiri, lalu mendapatkan penglihatan ini. Amatilah, jam tiga petang, ketika kebanyakan orang sedang bepergian atau berdagang, bekerja di ladang, mengunjungi sahabat, bersantai, atau tidur sejenak setelah makan. Namun, pada saat itu Kornelius sedang bersaat teduh, yang menunjukkan betapa bersungguh-sungguhnya ia dalam menjalankan ibadah. Pada waktu itulah ia menerima pesan ini dari sorga. Orang-orang yang ingin mendengar pesan dari Allah dengan tenteram haruslah sering berbicara kepada-Nya.
- [2] Kornelius menggambarkan utusan yang menyampaikan pesan ini dari sorga: Tiba-tiba ada seorang yang berdiri di depanku, pakaiannya berkilau-kilauan, seperti pakaian Kristus saat Ia dipermuliakan, dan juga seperti pakaian kedua malaikat yang menampakkan diri pada waktu kebangkitan Kristus (Luk. 24:4) dan kenaikan-Nya ke sorga (1:10). Kilauan ini menunjukkan hubungan mereka dengan dunia terang.
- [3] Kornelius mengulangi pesan yang disampaikan kepadanya (ay. Kis 10:31-32), tepat seperti yang telah kita baca sebelumnya (ay. Kis 10:4-6). Hanya saja, di sini dikatakan, doamu telah didengarkan Allah. Tidak diberitahukan kepada kita apa isi doanya. Namun, jika pesan ini merupakan jawaban atas doanya, dan sepertinya memang begitu halnya, kita boleh menduga bahwa ia berdoa agar Allah membantu dia menemukan dirinya dan menunjukkan jalan keselamatan kepadanya, karena terang biasa dari alam ini tidak cukup untuk membantu dia sehingga ia hilang akal bagaimana mendapatkan pengampunan dosa dan kasih karunia Allah. “Nah,” kata malaikat itu, “suruhlah orang menjemput Petrus, dan ia akan membantumu menemukannya.”
- (2) Kornelius menyatakan kesiapannya dan juga kesiapan sahabat-sahabatnya untuk menerima pesan yang hendak disampaikan Petrus (ay. Kis 10:33). Karena itu segera kusuruh orang kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku, dan engkau berbuat baik karena dengan senang hati engkau telah datang, meskipun kami ini orang-orang bukan Yahudi. Perhatikanlah, hamba-hamba Tuhan yang setia dikatakan berbuat baik bila mereka mau datang kepada orang-orang yang bersedia dan bahkan rindu menerima pengajaran dari mereka. Bila mereka bersedia datang ketika diminta. Itulah perbuatan sangat baik yang bisa mereka lakukan. Nah, Petrus telah datang untuk mengerjakan bagiannya, tetapi apakah mereka akan mengerjakan bagian mereka? Ya. “Engkau sudah ada di sini dan siap berbicara, dan kami juga sudah ada di sini dan siap mendengar,” (bdk. 1Sam. 3:9-10). Amatilah,
- [1] Kehadiran mereka yang saleh untuk mendengarkan pesan dari Petrus, “kami semua sudah hadir di sini di hadapan Allah. Kami berada di sini dalam sikap ibadah sebagai penyembah Allah” (demikianlah mereka menempatkan diri dalam suasana roh yang khidmat). “Karena itu, karena engkau telah datang kepada kami atas perintah seperti itu untuk menjalankan tugas yang demikian, karena kami beroleh kesempatan yang demikian berharga, yang tidak pernah kami peroleh sebelumnya dan boleh jadi tidak akan pernah kami dapatkan lagi, sekarang kami siap di waktu ibadah ini. Di sini, di tempat ibadah ini” (meskipun ini hanyalah rumah pribadi): “kami semua sudah hadir, paresmen – kami siap kerja, dan siap datang begitu dipanggil.” Jika kita menginginkan hadirat Allah yang khusus dalam suatu ibadah, kita juga harus hadir secara khusus dalam ibadah itu: Di sini aku berdiri. Kami semua sudah hadir di sini, semua yang diundang. Kami dan semua sanak keluarga kami. Kami dan seisi rumah kami.” Orang harus hadir secara utuh. Bukan dengan tubuh di sini, sedangkan hati di ujung dunia bersama mata orang bodoh. Sebaliknya, hal yang membuat kehadiran itu benar-benar merupakan ibadah adalah, hadir di hadapan Allah. Di dalam ibadah-ibadah yang kudus, kita mempersembahkan diri kepada Tuhan. Kita harus hadir di hadapan-Nya seperti orang yang melihat mata-Nya tertuju kepada kita.
- [2] Tujuan kehadiran ini: “Kami semua hadir di sini untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu, untuk disampaikan kepada kami.” Amatilah, pertama, Petrus berada di situ untuk memberitakan semua hal yang diperintahkan Allah kepadanya. Sebab, sama seperti ia diutus untuk memberitakan Injil, begitu pula ia mendapatkan petunjuk lengkap tentang apa yang harus diberitakannya. Kedua, mereka siap mendengar, bukan tentang apa pun yang ingin dikatakan Petrus, melainkan tentang apa yang diperintahkan Allah kepadanya untuk dikatakan. Semua kebenaran Kristus bukan disampaikan kepada para rasul untuk diberitakan atau ditahan sesuka hati, melainkan dipercayakan kepada mereka untuk diberitakan ke seluruh dunia. “Kami siap mendengar semuanya, siap untuk datang mulai sejak awal kebaktian dan tetap tinggal sampai akhirnya, serta menyimak sepanjang waktu. Sebab bila tidak, bagaimana mungkin kami bisa mendengar semuanya? Kami rindu mendengar semua yang diperintahkan kepadamu untuk disampaikan, meskipun tidak mengenakkan bagi darah dan daging, serta sangat bertolak belakang dengan pengertian kami sebelum ini atau kepentingan duniawi kami saat ini. Kami siap mendengar semuanya, dan oleh sebab itu jangan menahan apa pun yang berguna bagi kami.”
Matthew Henry: Kis 10:34-43 - Petrus Berkhotbah di Rumah Kornelius Petrus Berkhotbah di Rumah Kornelius ( Kis 10:34-43)
Di perikop ini kita dapati khotbah Petrus kepada Kornelius dan teman-temannya. Maksudnya, r...
Petrus Berkhotbah di Rumah Kornelius ( Kis 10:34-43)
- Di perikop ini kita dapati khotbah Petrus kepada Kornelius dan teman-temannya. Maksudnya, ringkasan dari khotbahnya, sebab cukup beralasan bagi kita untuk berpikir bahwa melalui banyak kata lain ia bersaksi dan menasihati perihal inti khotbahnya. Ia mengutarakan apa yang ada di hatinya dengan penuh khidmat dan wibawa, namun juga dengan bebas dan berlimpah, seperti kelihatan melalui kalimat, Lalu mulailah Petrus berbicara (ay. Kis 10:34). Paulus berkata, Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu (2Kor. 6:11). “Kamu akan mendapati kami mudah dimengerti, asalkan kami mendapati dirimu ingin tahu.” Sampai saat itu, mulut para rasul tertutup bagi orang-orang bukan-Yahudi yang tidak disunat. Tidak ada yang hendak mereka katakan kepada orang-orang itu. Namun, sekarang Allah membuat mereka dapat berbicara lagi, Seperti yang diperbuat-Nya terhadap Yehezkiel. Khotbah Petrus yang luar biasa ini sangat sesuai bagi keadaan mereka, karena ini adalah khotbah yang baru.
- I. Karena mereka adalah orang-orang bukan-Yahudi, yang memerlukan khotbahnya. Meskipun kabar Injil masih baru bagi mereka, ia menjelaskan bahwa karena mereka tertarik kepada Injil Kristus yang hendak diberitakannya, maka mereka berhak menerima manfaat dari Injil itu, setara dengan orang-orang Yahudi. Hal ini perlu dijernihkan, sebab bila tidak, bagaimana ia dapat berkhotbah atau mereka dapat mendengar dengan tenang? Karena itu, ia menetapkan hal ini sebagai asas yang tidak dapat diragukan, bahwa Allah tidak membeda-bedakan orang. Ia tidak memandang bulu dalam menjalankan penghakiman, demikianlah ungkapan Ibrani, suatu hal yang tidak boleh dilakukan para hakim (Ul. 1:17; 16:19; Ams. 24:23), dan yang membuat mereka dipersalahkan apabila melakukannya (Mzm. 82:2). Sering dikatakan perihal Allah bahwa Ia tidak membeda-bedakan orang (Ul. 10:17; 2Taw. 9:7; Ayb. 34:19; Rm. 2:11; Kol. 3:25; 1Ptr. 1:17). Ia tidak mengadili dengan berpihak kepada seseorang demi keuntungan lahiriah yang tidak ada hubungannya dengan perkara itu. Allah tidak pernah membelokkan penghakiman berdasarkan pendapat atau penilaian pribadi, ataupun membiarkan orang fasik melakukan kejahatan hanya karena penampilannya baik. Tidak juga karena pencapaian, kebangsaan, silsilah, hubungan, kekayaan, atau kehormatannya di dunia ini. Allah, sebagai pelindung, menyatakan perkenan-Nya melalui wewenang dan kedaulatan-Nya (Ul. 7:7-8; 9:5-6; Mat. 20:10). Sebagai hakim, Ia tidak mengadili melalui semua hal pribadi tadi. Sebaliknya, setiap orang dari bangsa mana pun, dan di bawah kelompok gereja apa pun, yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya (ay. Kis 10:35). Jelasnya, artinya adalah ini,
- 1. Allah tidak pernah dan tidak akan pernah membenarkan serta menyelamatkan orang Yahudi yang hidup dan mati dalam keadaan tidak mau bertobat, walau dia keturunan Abraham dan orang Ibrani asli sekalipun, serta memiliki kehormatan dan manfaat yang berkaitan dengan penyunatan. Dia membalas dan akan membalas mereka yang taat kepada kelaliman. Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi, yang dengan hak-hak istimewa dan pengakuan mereka bukannya terhindar dari penghukuman Allah, tetapi justru memperparah kesalahan dan penghukuman mereka (Rm. 2:3, 8-9, 17). Allah telah memilih bangsa Yahudi melebihi bangsa-bangsa lain dengan memberikan kehormatan menjadi anggota umat-Nya di bumi ini. Namun ini tidaklah berarti bahwa Ia lalu akan menerima setiap orang yang memiliki kehormatan tersebut, jika mereka membiarkan diri melakukan tindakan tidak berakhlak yang bertolak belakang dengan pengakuan mereka. Terutama tindakan penganiayaan yang sekarang merupakan dosa bangsa Yahudi secara menyeluruh, melebihi dosa-dosa lainnya.
- 2. Allah tidak pernah dan tidak akan pernah membuang atau menolak orang bukan-Yahudi yang tulus, yang meskipun tidak memiliki hak istimewa dan manfaat yang dimiliki orang Yahudi, namun, seperti Kornelius, takut akan Allah dan menyembah Dia, serta mengamalkan kebenaran, yaitu bersikap adil dan murah hati kepada semua orang. Juga, yang menjalani hidup sesuai dengan terang yang dimilikinya, baik dalam beribadah secara tulus maupun dalam perilaku sehari-hari. Apa pun kebangsaannya, sejauh apa pun hubungan silsilahnya dengan keturunan Abraham, sehina apa pun dia, bahkan seburuk apa pun namanya, hal itu tidak akan membuat Dia berprasangka terhadap orang itu. Allah menilai orang dari hati mereka, bukan dari kebangsaan atau silsilah mereka. Selain itu, di mana pun Ia mendapatkan orang yang tulus, orang itu akan mendapati Allah yang tulus pula (Mzm. 18:26). Amatilah, takut akan Allah dan mengamalkan kebenaran harus berjalan seiring. Karena sama seperti kebenaran terhadap manusia merupakan suatu perbuatan dari agama yang benar, demikian pula agama atau ibadah terhadap Allah merupakan perbuatan dari kebenaran yang berlaku di mana saja. Kesalehan dan ketulusan harus berjalan bersama-sama, dan masing-masing tidak dapat dijadikan dalih atas tiadanya yang lain. Namun, hal-hal ini sangatlah penting, sehingga tidak perlu diragukan lagi bahwa Allah akan menerimanya. Ini tidak berarti bahwa sejak kejatuhannya, manusia dapat memperoleh perkenan Allah selain melalui pengantaraan Yesus Kristus dan kasih karunia Allah melalui Dia. Sebaliknya, orang-orang yang tidak mengenal Dia dan oleh sebab itu tidak dapat menghormati Dia dengan jelas, masih bisa menerima anugerah Allah demi kepentingannya, dengan takut akan Allah dan mengamalkan kebenaran. Di mana pun Allah memberikan anugerah-Nya kepada manusia untuk dapat melakukannya, seperti yang dilakukan-Nya terhadap Kornelius, Ia akan menerima karya tangan-Nya sendiri itu melalui Kristus. Sekarang,
- (1) Sebelum Petrus memahaminya pun, hal ini benar sejak dulu, bahwa Allah tidak membedakan orang. Ini merupakan aturan penghakiman yang telah ditetapkan sejak awal: apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak bebuat baik, dosa dan hukuman atasnya sudah mengintip di depan pintu (Kej. 4:7). Pada hari penghakiman yang agung itu Allah tidak akan menanyakan kebangsaan orang, tetapi siapa mereka, apa yang telah mereka lakukan, dan bagaimana mereka memperlakukan Dia dan sesama mereka. Dan, jika tabiat pribadi orang tidak mendapatkan manfaat ataupun kerugian berdasarkan perbedaan besar yang ada di antara orang Yahudi dan orang bukan-Yahudi, terlebih lagi tabiat mereka juga tidak akan membuat mereka beruntung atau rugi kalau hanya berdasarkan apakah mereka melakukan suatu upacara tertentu yang ada di kalangan orang Kristen, seperti misalnya mengenai hal makanan dan hari (Rm. 14). Yang pasti, Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Orang yang melayani Kristus di dalam hal-hal ini disambut dengan baik oleh Allah dan sudah seharusnya diterima oleh manusia. Sebab beranikah kita menolak orang-orang yang tidak ditolak oleh Allah?
- (2) Bagaimanapun, sekarang hal itu sudah menjadi lebih jelas daripada sebelumnya. Kebenaran yang agung ini telah tersamar oleh kovenan yang khusus dibuat hanya dengan orang Israel, dan oleh perbedaan-perbedaan yang dikhususkan bagi mereka. Hukum Taurat menjadi tembok pemisah di antara orang Yahudi dengan bangsa-bangsa lain. Memang benar bahwa Allah memilih bangsa itu (Rm. 3:1-2; 9:4), namun orang-orang tertentu di antara mereka lalu menyimpulkan bahwa mereka pasti akan selalu diterima oleh Allah meskipun mereka hidup sesuka hati. Juga, mereka yakin tidak satu pun orang bukan-Yahudi akan disambut oleh Allah. Allah telah banyak berfirman melalui para nabi guna mencegah dan memperbaiki anggapan yang salah ini. Namun, sekarang Ia akhirnya melakukan hal itu hingga membuahkan hasil, dengan cara mengakhiri kovenan yang khusus dibuat bagi orang Israel itu, dengan membatalkan hukum Taurat, sehingga dengan demikian membebaskan masalah itu dan menempatkan baik orang Yahudi dan orang bukan-Yahudi pada tingkatan yang sama di hadapan Allah. Di sini Petrus memahaminya dengan membandingkan kedua penglihatan yang diterima olehnya dan oleh Kornelius. Sekarang di dalam Kristus Yesus, jelaslah bahwa hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti (Gal. 5:6; Kol. 3:11).
- II. Mereka adalah orang-orang bukan-Yahudi yang bermukim di kawasan yang masih termasuk wilayah Israel. Oleh sebab itu Petrus mengarahkan mereka kepada hal yang tidak bisa tidak sudah mereka ketahui perihal kehidupan, pengajaran, khotbah, mujizat, kematian, dan penderitaan Yesus Tuhan kita. Sebab inilah bahan-bahan pembicaraan yang tersebar sampai ke setiap sudut negeri itu (ay. Kis 10:37 dst.). Pekerjaan para hamba Tuhan sungguh dapat terbantu apabila mereka menangani orang-orang yang sudah mengenal hal-hal tentang Allah. Hal-hal yang sudah diketahui itu dapat mereka gunakan untuk menarik pikiran orang-orang itu dan membangun pekerjaan mereka di atasnya.
- 1. Mereka mengenal firman secara umum saja, yakni Injil, yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang kamu tahu (ay. Kis 10:36-37). Walaupun orang-orang bukan Yahudi tidak diperbolehkan mendengarnya (Kristus dan murid-murid-Nya diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel), mereka tidak bisa tidak sudah mendengarnya. Semua hal itu ramai diperbincangkan orang baik di kota maupun di pedesaan. Di keempat Injil kerap diberitahukan kepada kita bagaimana ketika Kristus masih hidup di bumi, ketenaran-Nya tersebar sampai ke seluruh kawasan di Kanaan. Sama halnya dengan ketenaran Injil-Nya yang sampai ke seluruh muka bumi (Rm. 10:18). Firman itu, firman ilahi, firman yang penuh kuasa dan kasih karunia itu, sudah kamu tahu.
- (1) Apa yang menjadi inti firman ini. Dengan firman ini, Allah memberitakan kabar baik melalui Yesus Kristus, begitulah yang seharusnya diartikan – euangelizomenos eirēnēv. Allah sendirilah yang mempermaklumkan damai sejahtera, yang sesungguhnya pantas mempermaklumkan perang. Ia membiarkan umat manusia tahu bahwa Ia bersedia berdamai dengan mereka melalui Yesus Kristus. Di dalam Kristus Ia mendamaikan dunia dengan diri-Nya.
- (2) Kepada siapa firman itu diberikan. Yaitu, pertama-tama kepada orang Israel. Penawaran pertama diberikan kepada mereka. Hanya inilah yang didengar bangsa-bangsa lain, yang bisa saja merasa iri karena semua manfaat yang mereka peroleh dari Injil. Rasa iri mereka bisa lebih daripada rasa iri akan hukum Taurat. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: “TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” (Mzm. 126:2).
- 2. Orang-orang bukan-Yahudi itu mengetahui beberapa hal berkaitan dengan firman Injil yang diberikan kepada orang Israel.
- (1) Mereka tahu tentang baptisan pertobatan yang dikhotbahkan Yohanes sebagai pendahuluan bagi Injil, dan di dalamnyalah Injil pertama diberitakan (Mrk. 1:1). Mereka tahu betapa luar biasanya Yohanes Pembaptis, dan pengaruh langsung yang ditimbulkan khotbahnya dalam mempersiapkan jalan di hadapan Tuhan. Mereka tahu betapa banyaknya orang yang datang berbondong-bondong menerima baptisannya. Mereka tahu apa tujuan pekerjaannya, dan apa yang dilakukannya.
- (2) Orang-orang bukan-Yahudi itu tahu bahwa segera sesudah baptisan Yohanes, Injil Kristus, firman perihal damai sejahtera itu diberitakan di seluruh tanah Yudea, dan bahwa semua itu dimulai dari Galilea. Kedua belas rasul, ketujuh puluh murid, dan Kristus, Guru kita sendiri, memberitakan kabar baik itu ke seluruh pelosok negeri. Dengan demikian kita dapat menduga bahwa tidak ada kota atau desa di seluruh tanah Kanaan yang belum pernah mendengar Injil diberitakan.
- (3) Mereka tahu bahwa Yesus dari Nazaret berjalan berkeliling sambil berbuat baik ketika Ia masih hidup di bumi. Mereka juga tahu betapa Ia sangat berguna bagi bangsa itu, baik bagi jiwa maupun tubuh manusia. Bagaimana Ia giat berbuat baik bagi semua orang dan tidak pernah menyakiti siapa pun. Ia tidak bermalas-malas saja, tetapi terus bekerja. Tidak mementingkan diri sendiri, tetapi berbuat baik. Ia tidak membatasi diri pada satu tempat saja atau menunggu sampai orang datang kepada-Nya meminta pertolongan. Sebaliknya, Ia mendatangi mereka, berjalan dari satu tempat ke tempat lain dan ke mana pun Ia pergi, Ia selalu berbuat baik. Dengan ini Ia menunjukkan bahwa Dia diutus oleh Allah yang baik dan berbuat baik, berbuat baik karena Dia memang baik, dan yang dengan demikian bukan tidak menyatakan diri-Nya kepada dunia dengan berbagai-bagai kebajikan (14:17). Di dalam hal inilah Ia menjadi teladan bagi kita perihal ketekunan yang tidak kenal lelah dalam melayani Allah dan angkatan kita. Kita datang ke dunia ini supaya dapat berbuat baik semampu kita, dan di dalamnya, seperti Kristus, kita harus senantiasa berada dan melakukan banyak perbuatan baik.
- (4) Mereka terutama lebih tahu bahwa Ia menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, dan melepaskan mereka dari kekuatannya yang menindih mereka. Melalui hal ini tampaklah bahwa Ia tidak saja diutus oleh Allah sebagai bentuk kebaikan terhadap manusia, tetapi diutus untuk membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis, sebab begitulah, Ia meraih banyak kemenangan atas Iblis itu.
- (5) Mereka tahu bahwa orang-orang Yahudi telah membunuh Dia. Mereka telah membunuh Dia dengan menggantung Dia pada kayu salib. Ketika berkhotbah kepada orang-orang Yahudi, Petrus mengatakan yang kamu gantungkan. Namun, sekarang ketika ia berkhotbah kepada orang-orang bukan-Yahudi, ia berkata bahwa mereka membunuh Dia. Mereka, yang kepadanya Ia telah berbuat dan merancang begitu banyak hal baik. Semua ini sudah mereka ketahui. Namun, supaya mereka jangan menyangka bahwa ini hanya sekadar laporan yang seperti biasa sering dibesar-besarkan melebihi kenyataan, Petrus atas nama diri sendiri dan juga rasul-rasul lainnya, menegaskannya (ay. Kis 10:39), Kami adalah saksi, saksi mata, dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya. Juga saksi telinga dari pengajaran yang disampaikan-Nya, baik di tanah Yudea maupun di Yerusalem, baik di kota maupun di desa.
- 3. Mereka memang tahu, atau boleh jadi tahu melalui semua hal ini, bahwa Petrus mendapat penugasan dari sorga untuk berkhotbah dan bertindak seperti yang diperbuatnya itu. Hal ini tetap dikumandangkannya dalam semua tutur katanya dan ia mengambil setiap kesempatan untuk mengisyaratkannya kepada mereka. Ia memberi tahu mereka,
- (1) Bahwa Yesus ini adalah Tuhan dari semua orang. Bukan sekadar sebagai Allah di atas segala sesuatu, yang terpuji sampai selama-lamanya, melainkan juga sebagai Pengantara. Segala kuasa di sorga dan di bumi telah diberikan kepada-Nya dan semua penghakiman diserahkan kepada-Nya. Dialah Tuhan para malaikat. Mereka semua adalah hamba-hamba-Nya yang rendah hati. Dia adalah Tuhan atas semua kuasa kegelapan, sebab Ia telah menang atas mereka. Dialah raja atas semua bangsa dan berkuasa atas segala makhluk. Dia adalah raja atas semua orang kudus. Semua anak Allah adalah murid, umat, dan prajurit-Nya.
- (2) Bahwa Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa. Ia diberi wewenang dan kemampuan untuk melakukan apa yang dilakukan-Nya itu melalui pengurapan ilahi. Karena itulah Ia disebut Kristus – Mesias, Yang diurapi. Roh Kudus turun ke atas-Nya saat Ia dibaptis, dan Ia pun penuh dengan kuat kuasa, baik dalam memberitakan kabar baik maupun dalam mengadakan mujizat, yang merupakan meterai dari suatu pengutusan ilahi.
- (3) Bahwa Allah menyertai Dia (ay. Kis 10:38). Semua pekerjaan-Nya dikerjakan di dalam Allah. Allah tidak saja mengutus Dia, tetapi juga senantiasa menyertai, mengakui, mendampingi, dan mendukung-Nya dalam seluruh pelayanan dan penderitaan-Nya. Perhatikanlah, Allah akan menyertai orang-orang yang diurapi-Nya. Ia sendirilah yang akan menyertai mereka yang kepadanya Ia telah memberikan Roh-Nya.
- III. Karena mereka tidak mendapatkan penjelasan yang pasti tentang Yesus, Petrus menceritakan kepada mereka perihal kebangkitan-Nya dari antara orang mati berikut bukti-buktinya, supaya mereka tidak menyangka bahwa ketika Ia dibunuh, itulah akhir riwayat-Nya. Boleh jadi mereka mendengar ada orang-orang di Kaisarea yang membicarakan perihal kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Namun, berita itu langsung dibungkam dengan fitnah yang disebarkan orang Yahudi, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya. Oleh karena itu Petrus menegaskan hal-hal berikut ini sebagai dukungan utama atas perkataan damai sejahtera yang diberitakan oleh Yesus Kristus.
- 1. Tidak terbantahkan lagi bahwa kuasa yang membuat-Nya bangkit dari antara orang mati bersifat ilahi (ay. Kis 10:40). Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, yang tidak saja menumbangkan semua fitnah dan tuduhan yang ditimpakan kepada-Nya oleh manusia, tetapi juga membuktikan bahwa Allah menerima penebusan-Nya atas dosa manusia melalui darah-Nya di atas salib. Ia tidak melarikan diri dari penjara, tetapi dibebaskan dengan sah. Ia dibangkitkan Allah.
- 2. Bukti-bukti kebangkitan-Nya tidak terbantahkan dan tampak jelas, sebab Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri. Ia membuat-Nya terlihat – edōken auton emphanē genesthai, supaya terlihat dengan mata. Jadi, Ia pun menampakkan diri sedemikian rupa hingga orang tidak dapat membantah bahwa Dia memang Kristus, bukan orang lain. Penampakan diri-Nya itu menunjukkan bahwa Ia benar-benar telah bangkit. Ia memang tidak menampakkan diri di depan umum (penampakan-Nya tidak dalam arti ini), tetapi jelas-jelas terbukti. Bukan kepada seluruh bangsa, yang menjadi saksi atas kematian-Nya. Melalui mujizat-mujizat, Ia memberi bukti bahwa Ia diutus oleh Allah. Namun, mereka menolak bukti-bukti itu. Dengan menolak semua bukti itu, mereka telah kehilangan perkenan untuk menjadi saksi mata atas bukti yang agung tentang kebangkitan-Nya itu. Orang-orang yang memalsukan kenyataan dan mereka-reka dusta bahwa Ia telah dicuri, dibiarkan tertipu hingga mempercayainya dan tidak dibiarkan percaya bahwa Dia telah menampakkan diri kepada semua orang. Alangkah berbahagianya orang-orang yang tidak melihat, namun percaya – Nee ille se in vulgus edixit, ne impii errore, liberarentur: ut et fides non præmio mediocri destinato difficultate constaret – Ia tidak menampakkan diri kepada banyak orang, supaya orang-orang yang tidak saleh di antara mereka tidak dengan segera terbebas dari kesalahan mereka, dan supaya iman, yakni pahala yang begitu berlimpah, harus didapatkan dengan susah payah (Tertullian Apologetic 11). Namun, meskipun tidak semua orang melihat Dia, cukup banyak yang melihat-Nya hingga dapat membuktikan kebenaran kebangkitan-Nya. Pernyataan pembuat surat wasiat mengenai keinginan terakhirnya tidak perlu dilakukan di hadapan semua orang. Sudah cukup apabila hal itu dilakukan di hadapan sejumlah saksi yang dapat dipercaya. Demikianlah kebangkitan Kristus telah dibuktikan di hadapan cukup banyak saksi.
- (1) Orang-orang itu tidak kebetulan saja menjadi saksi, tetapi yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah untuk menyaksikan sendiri hal itu, supaya dengan pembelajaran yang mereka dapatkan dari Tuhan Yesus dan pergaulan mereka yang akrab dengan-Nya sebelum itu, mereka dapat lebih diyakinkan bahwa yang mereka lihat itu adalah benar-benar Dia.
- (2) Mereka tidak sekadar tiba-tiba dan sebentar saja melihat Dia, tetapi sangat lama bergaul dengan-Nya: mereka telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Ini mengandung maksud juga bahwa mereka sungguh melihat Dia makan dan minum, menyaksikan mereka sendiri makan bersama Dia di Danau Tiberias, dan juga kedua murid yang makan malam dengan Dia di Emaus. Semua ini membuktikan bahwa Dia punya tubuh jasmani yang asli dan benar-benar nyata. Tetapi, ini belumlah semuanya. Mereka bisa melihat Dia tanpa rasa takut dan terkaget-kaget, karena kalau ini terjadi, itu berarti mereka bukanlah saksi yang memenuhi syarat. Sebaliknya, ini menandakan bahwa mereka melihat Dia begitu seringnya dan bercakap-cakap dengan Dia dengan akrab, sehingga mereka makan dan minum bersama Dia. Hal ini disampaikan sebagai bukti tentang pemandangan jelas yang dialami para pemuka Israel perihal kemuliaan Allah (Kel. 24:11), bahwa mereka memandang Allah, lalu makan dan minum.
- IV. Petrus mengakhiri dengan kesimpulan atas semua yang dikatakannya tadi, yakni bahwa oleh sebab itu hal yang harus mereka semua lakukan adalah percaya kepada Yesus. Ia telah diutus kemari untuk mengatakan kepada Kornelius apa yang harus dilakukannya, dan itulah maksudnya. Ia berkata bahwa doa-doa dan sedekah yang diberikannya itu adalah perbuatan yang sangat baik, tetapi ia masih kekurangan satu hal, yakni ia harus percaya kepada Kristus. Amatilah,
- 1. Mengapa Kornelius harus percaya kepada-Nya. Iman punya kaitan dengan kesaksian, dan iman orang Kristen dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dibangun di atas dasar kesaksian yang diberikan oleh mereka.
- (1) Oleh para rasul. Sebagai kepala rombongan, Petrus berbicara atas nama yang lain, bahwa Allah menugaskan mereka dan menyuruh mereka memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi tentang Kristus. Jadi kesaksian mereka tidak saja dapat dipercaya, tetapi juga sah dan boleh kita andalkan. Kesaksian mereka adalah kesaksian Allah, dan mereka adalah saksi-saksi-Nya bagi dunia ini. Mereka tidak sekadar menyampaikannya sebagai berita biasa, tetapi juga menyaksikannya sebagai suatu catatan yang dengannya manusia akan dihakimi.
- (2) Oleh para nabi dari Perjanjian Lama yang jauh sebelum itu telah bersaksi, bukan saja perihal penderitaan-Nya, melainkan juga tentang maksud dan tujuannya yang sangat menguatkan kesaksian para rasul tentang hal-hal itu (ay. Kis 10:43): Tentang Dialah semua nabi bersaksi. Kita mempunyai alasan untuk berpikir bahwa Kornelius dan teman-temannya tidaklah asing tentang tulisan-tulisan para nabi. Dari mulut kedua kelompok saksi yang sangat saling bersesuaian inilah perkataan itu diteguhkan.
- 2. Apa yang harus mereka percayai menyangkut diri-Nya.
- (1) Bahwa kita semua bertanggung jawab kepada Kristus sebagai Hakim kita. Hal inilah yang harus disaksikan para rasul kepada dunia, bahwa Yesus ini ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati (ay. Kis 10:42). Ia diberi kuasa untuk menentukan syarat-syarat keselamatan, dan dengan peraturan itulah kita harus dihakimi. Ia diberi kuasa untuk memberikan hukum kepada orang-orang hidup dan orang-orang mati, baik orang Yahudi maupun bukan-Yahudi. Ia juga ditunjuk untuk menentukan kekekalan semua anak manusia pada hari penghakiman yang agung itu, semua orang yang didapati masih hidup dan yang akan dibangkitkan dari antara orang mati. Allah telah meyakinkan kita mengenai hal ini, dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati (17:31). Jadi sangatlah penting bagi setiap kita untuk mempercayai hal ini dan mencari perkenan-Nya serta menjadikan Dia sahabat kita.
- (2) Bahwa jika kita percaya kepada-Nya, kita semua akan dibenarkan oleh Dia sebagai kebenaran kita (ay. Kis 10:43). Saat berbicara tentang kematian Kristus, para nabi menyaksikan bahwa oleh karena nama-Nya, demi kepentingan-Nya, dan atas tanggungan-Nya, barangsiapa percaya kepada-Nya, baik orang Yahudi maupun orang bukan-Yahudi, akan mendapat pengampunan dosa. Inilah hal teramat besar yang kita butuhkan, karena tanpa itu kita akan binasa. Hal inilah yang sangat dirindukan hati nurani yang sudah insaf. Hal inilah yang dijanjikan orang-orang Yahudi duniawi kepada diri sendiri dengan menjalankan upacara persembahan korban dan penyucian, bahkan yang dijanjikan orang-orang kafir dengan upacara pendamaian mereka, tetapi yang semuanya hanyalah upaya yang sia-sia belaka. Pengampunan dosa hanya bisa diperoleh melalui nama Kristus, dan hanya bagi mereka yang percaya dalam namaNya. Mereka yang berbuat demikian boleh meyakininya. Dosa-dosa mereka akan diampuni, dan tidak akan ada lagi penghukuman karenanya. Pengampunan dosa meletakkan dasar bagi semua perkenan dan berkat yang lain, karena ia menyingkirkan hal-hal yang menjadi penghalangnya. Jika dosa diampuni, semuanya akan baik-baik saja dan berakhir dengan baik sampai selama-lamanya.
Matthew Henry: Kis 10:44-48 - Pengaruh Khotbah Petrus Pengaruh Khotbah Petrus ( Kis 10:44-48)
Di sini diceritakan tentang akhir dan pengaruh khotbah Petrus terhadap Kornelius serta teman-temannya. Tida...
Pengaruh Khotbah Petrus ( Kis 10:44-48)
- Di sini diceritakan tentang akhir dan pengaruh khotbah Petrus terhadap Kornelius serta teman-temannya. Tidak percuma ia bersusah payah di antara mereka, karena mereka semua berhasil dibawa kepada Kristus. Di sini kita mendapati,
- I. Allah membenarkan pernyataan Petrus dengan segera mencurahkan Roh Kudus ke atas mereka yang mendengarkan khotbahnya (ay. Kis 10:44): Ketika Petrus sedang berkata demikian dan boleh jadi hendak mengatakan lebih banyak, ia digantikan oleh tanda kasat mata bahwa Roh Kudus, juga melalui karunia-karunia dan kuasaNya yang ajaib itu, turun ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. Sama seperti yang terjadi atas para rasul dahulu. Demikian yang dikatakan Petrus (11:15). Oleh karena itu, ada yang berpendapat hal itu terjadi dengan tiupan angin kencang dengan lidah-lidah api seperti dahulu. Amatilah,
- 1. Kapan Roh Kudus turun ke atas mereka. Yakni, sementara Petrus sedang berkhotbah. Dengan cara itulah Allah memberikan kesaksian atas apa yang dikatakannya dan menyertainya dengan kuasa ilahi. Begitulah segala sesuatu yang membuktikan, bahwa ia seorang rasul (2Kor. 12:12). Meskipun Petrus tidak bisa memberikan Roh Kudus, Roh Kudus turun bersamaan dengan perkataan Petrus. Melalui hal ini tampaklah bahwa ia diutus oleh Allah. Roh Kudus turun ke atas orang lain sesudah mereka dibaptis, sebagai penegasan. Namun, pada orang-orang bukan-Yahudi ini, Ia turun sebelum mereka dibaptis. Sama halnya dengan Abraham yang dibenarkan oleh iman ketika ia belum disunat, untuk menunjukkan bahwa Allah tidak terikat pada satu cara atau membatasi diri dengan tanda-tanda lahiriah. Roh Kudus turun ke atas orang-orang yang belum disunat dan dibaptis ini, sebab Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna.
- 2. Bagaimana Roh Kudus turun ke atas mereka (ay. Kis 10:46): orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh yang belum pernah mereka pelajari. Boleh jadi bahasa Ibrani, bahasa yang kudus itu. Mengingat bahwa para pengkhotbah berbicara dalam bahasa yang umum digunakan, supaya mereka dapat menyampaikan pengajaran Kristus kepada para pendengar, ada kemungkinan para pendengar itu langsung diajar menggunakan bahasa yang kudus itu. Ini adalah supaya mereka dapat memeriksa bukti-bukti yang diambil para pengkhotbah itu dari Perjanjian Lama dalam bahasa aslinya. Atau, mungkin juga kemampuan mereka berbicara dalam bahasa lidah menyiratkan bahwa mereka semua dirancang untuk menjadi hamba-hamba Tuhan. Dengan turunnya Roh Kudus untuk pertama kalinya ke atas mereka, mereka memenuhi syarat untuk memberitakan Injil kepada orang-orang lain, sesuatu yang sudah mereka lakukan sekaligus mereka terima sekarang. Namun, amatilah juga, saat mereka berbicara dalam bahasa lidah, mereka memuliakan Allah. Mereka berkata-kata tentang Kristus dan manfaat penebusan yang telah disampaikan Petrus demi kemuliaan Allah. Itulah yang juga dilakukan orang-orang yang ke atasnya Roh Kudus turun untuk pertama kalinya (2:11). Perhatikanlah, apa pun karunia yang diberikan kepada kita, kita sudah seharusnya menghormati Allah dengan karunia itu, terutama karunia berbicara, termasuk semua kegunaannya.
- 3. Kesan apa yang dirasakan orang-orang percaya keturunan Yahudi yang ketika itu juga hadir (ay. Kis 10:45): Semua orang percaya dari golongan bersunat, tercengang-cengang. Mereka itu adalah keenam orang yang datang bersama Petrus. Mereka sangat terheran-heran dan boleh jadi juga merasa sedikit kurang nyaman, karena karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga. Padahal, mereka menyangka bahwa Roh Kudus hanya disediakan bagi bangsa mereka sendiri. Kalau saja mereka memahami Perjanjian Lama yang berbicara mengenai hal ini, mereka tidak akan begitu terkejut. Karena pengertian kita yang keliru tentang berbagai hal, kita telah menciptakan masalah bagi diri sendiri dalam memahami cara-cara pemeliharaan dan kasih karunia ilahi.
- II. Petrus mengakui karya Allah dengan membaptis orang-orang yang mengalami pencurahan Roh Kudus itu. Amatilah,
- 1. Meskipun mereka telah menerima Roh Kudus, mereka tetap perlu dibaptis. Meskipun Allah tidak terikat pada segala ketetapan, kita masih perlu menjalankannya. Tidak ada karunia luar biasa yang bisa menempatkan kita lebih tinggi daripada ketetapan itu, sebaliknya semua karunia itu justru mewajibkan kita untuk lebih lagi menyesuaikan dirinya. Sebagian orang dari zaman kita mungkin akan membantah, “Orang-orang ini dibaptis dengan Roh Kudus, dan oleh sebab itu untuk apa lagi mereka dibaptis dengan air? Baptisan ini kurang penting bagi mereka.” Tidak. Tidak demikian halnya, selama baptisan air masih menjadi ketetapan Kristus dan pintu masuk ke dalam gereja di bumi ini, serta menjadi meterai Perjanjian Baru.
- 2. Meskipun mereka orang-orang bukan-Yahudi, namun karena sudah menerima Roh Kudus, mereka boleh dibaptis (ay. Kis 10:47): Bolehkah orang, bahkan orang Yahudi yang paling ketat sekalipun, mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita? Pernyataan ini sudah jelas. Bolehkah kita mencegah tanda yang sudah diterima oleh orang yang ditandai oleh tanda itu sendiri? Bukankah mereka yang telah dilimpahkan Allah anugerah kovenan-Nya itu berhak menerima meterai dari kovenan itu? Tentu saja mereka yang telah menerima Roh Kudus sama seperti kita juga boleh menerima baptisan seperti kita. Sungguh patut bagi kita untuk mengikuti petunjuk Allah dan menyambut mereka yang telah disambut oleh-Nya ke dalam persekutuan kita. Allah sudah berjanji untuk mencurahkan Roh-Nya ke atas keturunan mereka yang setia. Jika demikian, siapa yang dapat mencegah mereka yang telah menerima janji Roh Kudus sama seperti kita untuk dibaptis dengan air? Sekarang tampaklah mengapa Roh itu diberikan kepada mereka sebelum mereka dibaptis, yakni sebab apabila tidak, Petrus tidak akan dapat meyakinkan dirinya untuk membaptis mereka. Ini sama saja dengan kenyataan bahwa ia tidak akan mau berkhotbah kepada mereka seandainya ia tidak diperintahkan sebelumnya untuk melakukan hal itu melalui suatu penglihatan. Setidaknya, ia tidak akan dapat menghindar dari celaan orang percaya dari golongan bersunat itu. Demikianlah anugerah ilahi yang tidak umum dijalankan langkah demi langkah untuk membawa orang-orang bukan-Yahudi ke dalam jemaat. Betapa beruntungnya kita karena anugerah Allah yang baik jauh lebih luas daripada kebaikan hati beberapa orang!
- 3. Petrus tidak membaptis mereka sendiri tetapi menyuruh mereka dibaptis (ay. Kis 10:48). Ada kemungkinan bahwa beberapa saudara yang menyertainya itulah yang melaksanakannya atas perintahnya, dan bahwa ia tidak melakukan sendiri hal itu karena alasan yang sama dengan Paulus, yakni supaya orang-orang yang dibaptis itu tidak merasa lebih baik karena dibaptis olehnya, atau supaya tidak tampak seolah-olah mereka dibaptis dalam nama Petrus (1Kor. 1:15). Para rasul diutus untuk pergi dan menjadikan semua bangsa murid-Nya dan membaptis mereka. Namun, orang-orang ini harus memberi diri untuk tunduk pada doa dan pelayanan firman, bukan kepada para rasul itu. Rasul Paulus berkata bahwa ia diutus bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil, tugas yang lebih mulia dan baik sekali. Oleh karena itu, tugas membaptis biasanya diberikan kepada para hamba Tuhan bawahan. Mereka ini melakukannya berdasarkan perintah para rasul, yang karena itu bisa juga dikatakan bahwa para rasul itu sendiri yang melakukannya. Qui per alterum facit, per seipsum facere dicitur – Apa yang dilakukan seseorang melalui orang lain, bisa dikatakan telah dilakukan olehnya sendiri.
- III. Mereka mengakui dan menyambut perkataan Petrus dan juga pekerjaan Allah sehingga rindu mendapatkan pelayanan Petrus lebih lama lagi. Mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama dengan mereka. Mereka tidak dapat memaksanya tinggal untuk seterusnya bersama mereka, karena mereka tahu bahwa ia masih harus melakukan pekerjaan di tempat-tempat lain dan bahwa ia sedang dinantikan di Yerusalem. Namun, mereka juga tidak ingin ia langsung pergi. Mereka memohon dengan sangat agar ia bersedia tinggal beberapa waktu bersama mereka, supaya mereka dapat diajar lebih lanjut lagi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kerajaan Allah. Perhatikanlah,
- 1. Orang-orang yang sudah mengenal Kristus tidak bisa tidak pasti menginginkan lebih banyak lagi.
- 2. Bahkan mereka yang telah menerima Roh Kudus pun perlu menyadari kebutuhan mereka akan pelayanan firman Allah.
SH: Kis 10:9-16 - Diubah untuk melayani (Jumat, 1 Juni 2012) Diubah untuk melayani
Barangsiapa bersungguh-sungguh di dalam Tuhan, ia akan diubah dan dibentuk oleh Tuhan menjadi pribadi yang makin serupa dengan ...
Diubah untuk melayani
Barangsiapa bersungguh-sungguh di dalam Tuhan, ia akan diubah dan dibentuk oleh Tuhan menjadi pribadi yang makin serupa dengan Kristus dan siap dipakai untuk melayani Dia di mana pun ia diutus.
Petrus adalah seorang yang bersungguh-sungguh di dalam Tuhan. Hal itu terlihat dari bagaimana tekunnya ia berdoa. Namun sebagaimana orang Yahudi pada umumnya waktu itu, Petrus belum bisa melihat orang dari golongan nonYahudi sebagai orang-orang yang juga dikasihi Allah dan yang harus ia terima sebagai sesama manusia. Perbedaan suku, bangsa, dan budaya menghalangi Petrus untuk melayani sesamanya. Hal ini tentu saja akan menyulitkan dirinya dalam mengemban tugas sebagai seorang rasul, sebab kemana pun Petrus pergi sudah pasti ia akan bertemu dengan berbagai macam orang yang berasal dari latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.
Allah mengambil inisiatif untuk mengajar Petrus melalui cara yang cukup spektakuler agar Petrus sadar bahwa di hadapan Allah semua orang, baik Yahudi maupun nonYahudi sama-sama memiliki kesempatan untuk menerima Yesus sekaligus diterima oleh Tuhan sebagai anak-anak-Nya. Berkat kesabaran Allah dalam mengajar Petrus melalui suatu penglihatan, sudut pandang hamba-Nya ini pun berubah.
Allah begitu sabar dalam menerima kekurangan Petrus dan dengan penuh kasih mengubah dia menjadi pribadi yang sesuai dengan kehendak-Nya. Allah pun ingin mengubah setiap kekurangan kita jika kita bersungguh-sungguh dalam mencari kehendak-Nya.
Maukah kita juga diubah oleh Tuhan untuk dapat melayani dunia di sekitar kita dengan lebih baik? Adakah dalam hidup ini kita juga mempunyai kecenderungan untuk membeda-bedakan orang berdasarkan suku, pendidikan, status sosial, amal saleh atau kekayaannya? Jika ya, maka biarlah seperti Petrus, kita pun boleh diubah oleh Tuhan untuk lebih mampu menerima dan melayani setiap orang yang Ia kirimkan pada kita sebagai pribadi yang sama-sama membutuhkan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka pribadi.
SH: Kis 10:1-23 - Tantangan jenis lain (Senin, 14 Juni 1999) Tantangan jenis lain
Bagaimana sikap Petrus jika diperhadapkan pada persoalan ras dan
agama? Kornelius adalah seorang non-Yahudi. Walaupun ia te...
Tantangan jenis lain
Bagaimana sikap Petrus jika diperhadapkan pada persoalan ras dan agama? Kornelius adalah seorang non-Yahudi. Walaupun ia terkenal saleh, bahkan seisi rumahnya dikatakan takut akan Allah dan memberi sedekah kepada umat Yahudi (1-2); dalam pandangan orang Yahudi ia tetap dianggap sebagai orang "kafir". Dalam Injil tidak pernah diberlakukan perbedaaan ras, sebab semua bangsa adalah sama di hadapan Allah. Jika ada "orang kafir" menjadi pengikut Kristus, mereka pun harus diterima dalam komunitas Kristen. Kejadian ini menunjukkan bahwa Petrus diutus oleh Allah sebagai alat perkembangan gereja yang lebih luas, yaitu menjangkau "orang kafir".
Kerja Allah yang serasi. Allah bekerja dengan serasi dalam diri Petrus dan Kornelius. Keserasian ini tampak dalam tahap-tahap: 1) ketika Petrus berdoa dan melihat penglihatan, utusan Kornelius sedang menuju tempat tinggal Petrus (9); 2) di saat ia kebingungan memikirkan arti penglihatan itu, utusan Kornelius tiba di tempat Petrus (17-18); 3) adanya penegasan Roh Kudus untuk tidak ragu-ragu berangkat (19-20); 4) ketika utusan itu memperkenalkan dirinya, dan menyatakan maksud menjumpai Petrus (22-23). Cara kerja demikian, memungkinkan Petrus memulai misi menjangkau bangsa lain di luar lingkup Yahudi. Betapa indahnya kerja Allah. Sediakan diri Anda seperti Petrus?
SH: Kis 10:1-23 - Mukjizat (Kamis, 3 Juli 2003) Mukjizat
Banyak sekali mujizat yang terjadi dalam kehidupan jemaat
perdana. Dalam teks ini kita menjumpai peristiwa-peristiwa
mukjizat yang...
Mukjizat
Banyak sekali mujizat yang terjadi dalam kehidupan jemaat perdana. Dalam teks ini kita menjumpai peristiwa-peristiwa mukjizat yang Petrus lakukan. [1]. Petrus menyembuhkan Eneas yang sudah terbaring delapan tahun dalam kelumpuhan. [2]. Petrus membangkitkan Dorkas atau Tabita yang sudah mati. Di zaman modern ini, tidak sedikit orang yang meragukan cerita seperti itu, bahkan menganggap bahwa itu hanya fiksi atau mungkin juga terlalu dilebih-lebihkan. Namun, kita tidak perlu mempersoalkan keraguan tersebut karena di balik peristiwa-peristiwa mukjizat ini ada sebuah pesan yang sangat indah terkandung dalam cerita ini.
Di mana saja Kristus yang bangkit itu hadir pasti terjadi perubahan- perubahan besar dalam kehidupan. Dan itulah yang dimaksudkan dengan mukjizat. Akan ada satu kekuatan dahsyat yang mampu memenangkan dan menyingkirkan hambatan-hambatan atau kendala- kendala kehidupan, bagaimanapun besar dan beratnya kendala itu. Mukjizat seperti itu sudah pernah terjadi, dan sekarang terjadi, demikian juga ia akan terus-menerus terjadi di masa-masa yang akan datang.
Sebuah persekutuan kristiani dimana tidak lagi terjadi mukjizat dalam pengertian di atas adalah persekutuan yang kehilangan identitas, dan yang barangkali telah kehilangan kehadiran Yesus. Sebuah persekutuan dimana tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan, karena dicengkeram oleh dahsyatnya kematian di segala bidang kehidupan. Tugas orang Kristen ialah di mana saja berada seharusnya ia membawa tanda-tanda kehadiran Kristus. Yang juga menarik di dalam teks ini, bahwa semua perubahan itu tidak membuat orang-orang mencari atau mengejar-ngejar Petrus. Tetapi, karena mukjizat itu banyak orang percaya kepada Tuhan.
Renungkan: Mukjizat untuk kemuliaan Tuhan dan pembuat mukjizat tidak boleh merampok kemuliaan Tuhan bagi dirinya sendiri.
SH: Kis 10:1-16 - Harus disebarluaskan (Kamis, 30 Juli 2009) Harus disebarluaskan
Gerakan pekabaran Injil masih belum selesai. Tuhan masih akan
berkarya karena Injil masih belum sampai ke ujung-ujung bumi....
Harus disebarluaskan
Gerakan pekabaran Injil masih belum selesai. Tuhan masih akan berkarya karena Injil masih belum sampai ke ujung-ujung bumi. Ujung bumi masih belum terwakili hanya dengan pertobatan seorang sida-sida yang adalah pembesar dari Etiopia. Kali ini Tuhan ingin merengkuh Kornelius.
Walau bukan orang Israel, Kornelius percaya pada Allah yang mereka sembah. Dan itu dia wujudkan dalam hidup takut akan Allah Israel (ayat 2). Begitu juga seisi rumahnya. Rasa takut akan Tuhan itu mewujud dalam bentuk doa dan sedekah kepada umat Tuhan yang membutuhkan. Lalu apakah kesalehan Kornelius bertepuk sebelah tangan? Ternyata tidak. Allah melihat kesalehan Kornelius, dan ia kemudian memperoleh perkenan Tuhan. Terbukti Tuhan sampai mengirim utusan untuk menyampaikan pesan-Nya kepada Kornelius. Ini memperlihatkan betapa dekat hubungan Kornelius dengan Tuhan.
Malaikat berkata bahwa doa dan sedekah Kornelius sesungguhnya bagaikan aroma persembahan yang harum di hadapan Allah (ayat 3-6). Namun perbuatan baik tidak pernah menjadi jaminan bagi siapapun untuk beroleh keselamatan. Ini dapat kita lihat dari respons Allah. Allah tidak menyatakan bahwa Kornelius telah diselamatkan, meski Ia berkenan pada Kornelius. Itulah sebabnya Allah menyuruh dia untuk mengusahakan pertemuan dengan rasul Allah, yaitu Petrus.
Allah memakai cara itu untuk menunjukkan kepada Kornelius bahwa keselamatan tersedia bagi semua orang, tanpa pandang bulu. Kornelius mewakili jenis manusia yang kepadanya Injil tidak pernah diberitakan sebelumnya. Sida-sida Etiopia juga seorang nonYahudi, tetapi orang Yahudi menghormati dia karena jabatannya. Namun sebagai perwira pasukan Roma, karier Kornelius tidaklah berarti apa-apa. Mereka menganggap Kornelius sebagai antek-antek penjajah.
Maka kisah ini memperlihatkan kepada kita kehendak Allah bahwa Injil harus disebarluaskan kepada siapapun, tak pandang ras atau warna kulit.
SH: Kis 10:1-48 - Memahami Rencana Allah (Selasa, 4 September 2018) Memahami Rencana Allah
Bagian ini mengisahkan awal penyebaran Injil Yesus Kristus kepada semua bangsa yang bukan Yahudi. Di Yope, Petrus tinggal di r...
Memahami Rencana Allah
Bagian ini mengisahkan awal penyebaran Injil Yesus Kristus kepada semua bangsa yang bukan Yahudi. Di Yope, Petrus tinggal di rumah Simon, seorang penyamak kulit. Di sini Tuhan memberikan penglihatan kepada Petrus. Ia melihat ada sebuah kain lebar yang di dalamnya terdapat binatang berkaki empat, binatang menjalar, dan burung. Lalu Tuhan meminta Petrus untuk menyembelih dan memakannya. Namun, Petrus menolak untuk makan makanan yang najis. Tuhan pun berkata bahwa apa yang dinyatakan Allah halal tidak boleh dinyatakan najis oleh manusia. Hal ini diulangi sampai tiga kali. Pengulangan ini menunjukkan penegasan pesan itu (11-17).
Petrus memikirkan apa makna penglihatan itu. Belum memahami penglihatan itu, Petrus diberi tahu bahwa ada tiga orang akan datang mencarinya dan meminta ia pergi bersama-sama ketiga orang itu ke Kaisarea. Setelah mengetahui alasan kedatangan mereka, barulah Petrus memahami arti penglihatan itu. Dia pun pergi ke Kaisarea dan memberitakan Injil Yesus Kristus di rumah Kornelius, perwira pasukan Italia.
Tuhan sedang mempersiapkan Petrus untuk lebih jauh masuk dalam rencana keselamatan Allah. Tuhan sedang meruntuhkan pemahamannya agar ia bisa mengerti rencana Allah yang besar. Dan itu berhasil. Petrus menyadari bahwa Allah telah meruntuhkan tembok pemisah antara Yahudi dan bukan Yahudi (28). Sebab keselamatan adalah milik semua bangsa (34). Lagi pula, ia menyaksikan karunia Roh Kudus sudah dicurahkan kepada Kornelius dan seisi rumahnya (45, 46).
Kerinduan Allah adalah agar manusia bisa memahami rencana agung-Nya dan terlibat di dalamnya. Sering kali Allah memberi tanda yang samar-samar bagi kita. Karena itu, kita perlu melatih kepekaan terhadap petunjuk Allah dalam hidup ini. Kita perlu mengarahkan pandangan kepada-Nya supaya kita terhisap dalam rencana agung-Nya.
Doa: Ya Allah, ajari kami memahami rencana-Mu dalam hidup dan pelayanan kami demi Yesus Kristus. [JH]
SH: Kis 10:17-33 - Untuk semua orang (Jumat, 31 Juli 2009) Untuk semua orang
Ada jurang besar antara orang Yahudi dan nonYahudi. Dalam Kisah Para
Rasul dan dalam surat-surat di PB, salah satu hal yang
...
Untuk semua orang
Ada jurang besar antara orang Yahudi dan nonYahudi. Dalam Kisah Para Rasul dan dalam surat-surat di PB, salah satu hal yang membahayakan gereja adalah anggapan bahwa Kristen merupakan subordinat Yudaisme. Atau dengan kata lain, Kristen merupakan agama turunan dari Yudaisme sehingga dinilai lebih rendah. Itulah sebabnya Yudaisme beranggapan bahwa bila orang bertobat menjadi Kristen maka ia harus menjadi orang Yahudi juga. Tentu saja sebelumnya menjalani ritual sunat dan hukum Taurat.
Kisah Kornelius sangat penting karena membicarakan isu tentang bagaimana seorang Kristen menjalankan misi penginjilan bagi orang-orang nonYahudi. Ini memang menjadi ganjalan karena anggapan bahwa orang-orang nonYahudi tidak kudus berdasarkan Hukum Taurat. Sampai kemudian Roh Kudus meyakinkan Petrus bahwa Allah menginginkan dia pergi bersama pembawa pesan dari Kornelius (ayat 11-16, 19-20). Ini mengejutkan. Memang orang nonYahudi yang takut akan Tuhan bukan merupakan masalah. Walau demikian orang Yahudi yang paling moderat pun tak akan pernah mau memasuki kediaman seorang nonYahudi. Mereka dianggap tidak kudus karena belum hidup sesuai Taurat. Maka kontak fisik dengan orang nonYahudi akan membuat orang Yahudi menjadi tidak kudus. Namun karena penglihatan dari Allah, Petrus diyakinkan untuk tidak lagi menjalankan tradisi Yahudi itu. Petrus sadar bahwa pemahamannya selama itu mengenai orang nonYahudi adalah salah. Maka ia kemudian tidak merasakan adanya ganjalan untuk datang ke rumah Kornelius (ayat 29). Petrus mulai mengerti makna penglihatannya dan menerapkannya dalam hubungannya dengan Kornelius.
Allah mulai membuka mata hamba-Nya mengenai konsep ujung bumi yang Dia maksudkan. Injil memang tidak mengenal perbedaan ras dan status apapun. Injil ditujukan bagi semua orang. Kita pun harus melihat orang dengan pandangan yang sama, yaitu membutuhkan keselamatan dari Kristus. Jalan satu-satunya adalah memberitakannya.
SH: Kis 10:17-23 - Pemeliharaan Tuhan dan ketaatan kita (Sabtu, 2 Juni 2012) Pemeliharaan Tuhan dan ketaatan kita
Kesibukan dan rutinitas sehari-hari seringkali membuat kita lupa bahwa Allah memelihara kehidupan kita dari wakt...
Pemeliharaan Tuhan dan ketaatan kita
Kesibukan dan rutinitas sehari-hari seringkali membuat kita lupa bahwa Allah memelihara kehidupan kita dari waktu ke waktu. Sementara banyak dari kita mungkin berpikir bahwa kita mampu menangani rutinitas sehari-hari yang sederhana, kita tidak sadar entah ada berapa banyak campur tangan Tuhan dalam memelihara kehidupan kita melalui pengaturan waktu yang tepat dari berbagai peristiwa yang kita alami sehari-hari.
Ketika Petrus naik ke atas rumah untuk berdoa, ia tidak menyangka bahwa Allah sedang bekerja untuk membentuk dirinya menjadi pemberita Injil bagi kaum nonYahudi serta untuk mengubah seorang perwira Italia menjadi seorang anak Tuhan.
Berkat pengaturan waktu dari Tuhan, kedatangan utusan Kornelius tepat terjadi pada saat Petrus mengalami penglihatan (17). Ketepatan waktu ini berguna bagi Petrus karena hal tersebut segera memberi penjelasan atas penglihatan yang dialaminya itu. Ketepatan waktu ini juga berguna bagi utusan Kornelius tersebut, yaitu untuk menguatkan pesan Ilahi yang diterima oleh Kornelius. Para utusan Kornelius tentu dapat melihat betapa hebat Allah Israel yang telah menyatakan hal yang benar tentang Petrus kepada Kornelius.
Di dalam segala peristiwa ini kita melihat betapa Allah juga menuntut kemauan kita untuk taat pada perintah-Nya. Petrus taat, ia menerima utusan itu dan bersedia mengikuti mereka. Para utusan Kornelius juga taat, mereka sungguh-sungguh mencari Petrus sebagaimana yang telah diperintahkan kepada mereka. Kornelius juga menunjukkan sikap yang taat, ia tidak menunda untuk mengirim utusan. Melalui ketaatan mereka semua terhadap tugas dan panggilan masing-masing, berkat dan pemeliharaan Tuhan menjadi nyata di depan mata mereka.
Sudahkah kita bersyukur atas pemeliharaan Tuhan di dalam setiap waktu kehidupan kita? Sudahkah kita juga taat pada kehendak dan panggilan Tuhan? Biarlah dengan penuh syukur kita pun melihat bagaimana berkat dan pemeliharaan Tuhan menjadi nyata dalam hidup kita.
SH: Kis 10:23-48 - Kerja Allah menghancurkan tradisi manusia (Selasa, 15 Juni 1999) Kerja Allah menghancurkan tradisi manusia
Bagi orang Yahudi, bergaul dengan orang non-Yahudi merupakan
pantangan. Apa yang dilakukan Petrus meng...
Kerja Allah menghancurkan tradisi manusia
Bagi orang Yahudi, bergaul dengan orang non-Yahudi merupakan pantangan. Apa yang dilakukan Petrus menghancurkan hukum yang selama ini berlaku. Namun, Petrus melakukan semua itu karena Allah. Allahlah yang menghancurkan dua tradisi manusia yang saling bertolak belakang: Kornelius "si kafir" menyembah Petrus, dan keputusan Petrus "Yahudi" datang ke rumah Kornelius. Di dalam Allah hubungan sesama manusia tidak ada penghalang. Dengan kata lain, tradisi yang bertentangan dengan prinsip Allah haruslah dihapuskan dan diganti dengan kebenaran firman Tuhan.
Jemaat, pemberita firman dan firman. Dalam pertemuan itu, Petrus menyampaikan fakta-fakta kebenaran Ilahi. Pertama sikap Allah terhadap manusia tidak bergantung pada syarat lahiriah seperti: penampilan, ras, kebangsaan atau tingkat sosial tertentu (34-35). Allah tidak peduli terhadap perbedaan suku bangsa. Kornelius tidak perlu menjadi orang Yahudi untuk memperoleh keselamatan, karena keselamatan ada dalam Yesus Kristus (43). Kedua, Petrus menyampaikan bahwa kehidupan, kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus yang juga merupakan inti dari Injil bagi semua bangsa. Firman ini membawa Kornelius dan keluarganya menjadi percaya dan bertobat. Ini merupakan proses perdamaian
SH: Kis 10:23-48 - Menerobos tembok status quo (Jumat, 4 Juli 2003) Menerobos tembok status quo
Inilah salah satu babak pertumbuhan Kekristenan. Terkesan dari
teks ini bahwa bertumbuh ternyata tidak mudah. Salah ...
Menerobos tembok status quo
Inilah salah satu babak pertumbuhan Kekristenan. Terkesan dari teks ini bahwa bertumbuh ternyata tidak mudah. Salah satu problem pertumbuhan seseorang ialah bagaimana ia harus meninggalkan rumah, atau menerobos tembok status quo. Orang tidak bisa tinggal dan mengurung diri hanya di dalam benteng kehidupannya untuk selama-lamanya, atau seperti katak di bawah tempurung. Tinggal mengurung diri di dalam rumah lalu beranggapan di luar rumah sama sekali tidak ada kehidupan. Seseorang harus berani meninggalkan rumah seperti burung yang berani meninggalkan sarangnya, tetapi tentu saja ia tidak boleh lupa bahwa ia harus kembali lagi ke sarangnya.
Kekristenan lahir di dalam rumah Yahudi. Kristen harus mengakui sebuah kenyatan bahwa ia sangat berhutang kepada rumah atau tradisi Yahudi. Di sana ia belajar tentang moral dan keagungan Allah. Di sana ia belajar tentang Taurat dan kebenaran dan nilai- nilai kehidupan lain yang sangat dalam, kaya, sarat, dan padat. Tetapi ia harus berani meninggalkan tradisi Yahudi itu. Dampak global kekristenan tidak bisa dibatasi dan dikurung dalam rumah Yahudi. Upaya untuk menerobos tembok status quo itu harus dilaksanakan.
Kristiani tidak ditentukan oleh makanan dan minuman yang halal atau haram. Tetapi identitas Kristiani ditentukan oleh Yesus Kristus Tuhan dan Juruslamat. Dengan perkataan lain, orang Kristen tidak boleh terperangkap dalam formalisme atau legalisme agama. Tetapi jiwa Kristiani ditemukan dalam diri Yesus Kristus di dalam peristiwa inkarnasi. Tuhan meninggalkan kesetaraannya dengan Allah dan menjadi manusia serta menyesuaikan diri dengan manusia, bahkan sampai mati di kayu salib.
Renungkan: Yesus adalah contoh yang jelas dalam menerobos tembok-tembok status quo.
SH: Kis 10:23-33 - Kebesaran kuasa Allah (Senin, 4 Juni 2012) Kebesaran kuasa Allah
Kuasa Allah begitu besar, jauh lebih besar dari yang dapat dipahami oleh siapapun, termasuk oleh Petrus dan Kornelius. Petrus b...
Kebesaran kuasa Allah
Kuasa Allah begitu besar, jauh lebih besar dari yang dapat dipahami oleh siapapun, termasuk oleh Petrus dan Kornelius. Petrus belajar bahwa kuasa Allah jauh lebih besar dan lebih tinggi daripada tradisi Yahudi yang dia kenal selama ini. Petrus yang lahir dan dewasa di tengah budaya Yahudi akhirnya melihat bahwa Allah bukan saja memiliki kuasa atas umat Yahudi, tetapi juga berkuasa atas bangsa-bangsa lain di luar bangsa Yahudi. Melalui pimpinan kuasa Tuhan, Petrus kemudian belajar untuk keluar dari tradisi Yahudi yang melarang dirinya untuk bergaul dan masuk ke rumah orang lain yang berasal dari golongan nonYahudi. Petrus telah belajar satu hal penting yang akan mengubah sikap hidupnya selamanya. Petrus menemukan bahwa kuasa Allah tidak dapat dibatasi oleh tradisi manusia.
Seperti Petrus, Kornelius juga punya catatan budaya tertentu dalam hidupnya. Sebagai orang Itali, Kornelius sudah terbiasa melihat kaisar yang harus disembah oleh manusia. Sekalipun hatinya percaya kepada Allah, ikatan budaya itu rupanya masih cukup kental di hati Kornelius. Itu sebabnya ketika Petrus datang, Kornelius tanpa ragu menghampiri dan menyembah Petrus yang diyakininya sebagai utusan Allah (25). Namun pada hari itu, Kornelius belajar bahwa hanya Allah yang layak disembah, sedangkan manusia tidak. Kornelius saat itu melihat bahwa Allah tidak dapat disamakan dengan manusia dan manusia tidak boleh menyamakan dirinya dengan Allah. Dengan kedatangan Petrus di rumahnya, Kornelius belajar bahwa Allah yang berbicara kepadanya empat hari sebelumnya, ternyata juga adalah Allah yang membuktikan perkataan-Nya. Berdasarkan segala peristiwa yang dilihatnya itu, Kornelius dengan sepenuh hati percaya bahwa ia beserta seluruh keluarganya harus mendengar Allah.
Betapa sering kita melihat kebesaran kuasa Allah dinyatakan melalui bermacam cara, baik dalam hidup kita maupun dalam hidup orang percaya lainnya. Seperti Kornelius, maukah kita juga menyediakan telinga dan hati seperti murid yang siap mendengar kata-kata Tuhan?
SH: Kis 10:34-43 - Allah mengasihi semua orang (Minggu, 2 Agustus 2009) Allah mengasihi semua orang
Sikap rasialis adalah masalah manusia dari dulu. Sikap ini
menghasilkan ketidakadilan, pertikaian, bahkan peperangan...
Allah mengasihi semua orang
Sikap rasialis adalah masalah manusia dari dulu. Sikap ini menghasilkan ketidakadilan, pertikaian, bahkan peperangan. Orang Yahudi pernah mengalami penderitaan dahsyat karena perlakuan rasialis dari bangsa Jerman. Namun banyak orang Yahudi pada masa Perjanjian Baru pun bersikap rasialis. Mereka merasa satu-satunya umat Allah yang berhak atas semua janji-Nya. Bangsa-bangsa lain tak lebih daripada binatang yang tak layak mendapat anugerah Allah.
Sikap rasis umat Yahudi disebabkan kekeliruan mereka memahami konsep umat pilihan. Bagi mereka, umat pilihan adalah semata-mata hak istimewa. Mereka lupa panggilan istimewa adalah untuk tugas/kewajiban mulia, membawa bangsa-bangsa lain kepada Allah. Khotbah Petrus kepada Kornelius dengan tegas menyatakan bahwa Allah tidak membedakan orang. Allah berkenan atas setiap orang dari bangsa manapun yang datang dengan tulus mencari-Nya termasuk Kornelius yang adalah seorang kafir. Rahasia perkenan Allah atas semua orang ini terletak pada diri Yesus Kristus (ayat 36-38). Yesus yang datang ke dunia ini mengerjakan karya keselamatan untuk membuat orang berkenan kepada Allah. Melalui kematian-Nya di salib dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati, Yesus telah menyediakan jalan keselamatan untuk semua orang, semua bangsa.
Petrus, sebagai seorang Yahudi belajar mengatasi sikap rasialis dan menerima Kornelius, seorang kafir sebagai sesama manusia yang dikasihi Allah (ayat 34). Bahkan Petrus menyadari bahwa panggilannya mengikut Yesus adalah untuk memberitakan keselamatan bagi semua orang (ayat 42). Merenungkan ini apa respons kita, yang pada dasarnya bukan orang Yahudi melainkan sama seperti Kornelius yang termasuk dalam bilangan bangsa kafir? Kita patut bersyukur karena hanya oleh karya Kristuslah kita bisa datang kepada Allah dan layak disebut sebagai umat-Nya. Tugas kita sekarang adalah memberitakan anugerah itu kepada semua orang lintas ras, suku, bangsa, dan bahasa, juga status sosial.
SH: Kis 10:34-43 - Percaya Yesus? Jadilah saksi-Nya (Selasa, 5 Juni 2012) Percaya Yesus? Jadilah saksi-Nya
Berita tentang Yesus adalah berita yang berlaku secara universal bagi seluruh umat manusia, bukan hanya milik budaya...
Percaya Yesus? Jadilah saksi-Nya
Berita tentang Yesus adalah berita yang berlaku secara universal bagi seluruh umat manusia, bukan hanya milik budaya atau bangsa tertentu. Berita semacam itulah yang disampaikan Petrus kepada Kornelius. Petrus menyampaikan kepada Kornelius dan keluarga besarnya, suatu berita yang bukan saja ia percayai, tetapi juga telah ia lihat sendiri dan telah dialaminya sendiri.
Dari penuturan Petrus kepada Kornelius, kita belajar beberapa hal mengenai kepercayaan kepada Yesus Kristus, yaitu pertama, bahwa kepercayaan itu adalah sesuatu yang didasarkan pada kejadian yang sebenarnya, bukan sekadar suatu kepercayaan yang buta (37-38). Kedua, kepercayaan kepada Yesus Kristus mempunyai dukungan kuat dari orang-orang yang juga menjadi saksi mata atas peristiwa tesebut (39). Pada gilirannya, saksi-saksi yang setia ini meneruskan segala sesuatu yang mereka lihat, berkaitan dengan Yesus Kristus, kepada orang lain yang mereka layani.
Ketiga, respons setiap orang terhadap Yesus Kristus yang diberitakan itu, memberi dampak pada statusnya di hadapan Allah (47). Jika mereka percaya pada pemberitaan tersebut maka mereka akan mendapat pengampunan. Jika tidak, maka mereka akan tetap dalam keadaan bersalah di hadapan Allah karena dosa-dosa mereka. Jadi walaupun karunia Allah diberikan kepada manusia dengan tidak membeda-bedakan bangsa dan suku, tetapi keselamatan kekal dari Allah bukanlah sesuatu yang bersifat universal. Hanya yang percaya yang akan diselamatkan.
Seperti Petrus, kita pun sebenarnya harus menjadi saksi bagi Kristus kepada orang-orang yang ada di sekitar kita. Namun sebelum kita mampu menjadi saksi-Nya, maka pertama-tama kita sendiri pun harus mengalami dan melihat serta percaya kepada Yesus Kristus. Sudahkah Anda percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi Anda? Sudahkah Anda menemukan sukacita dan damai sejahtera dalam menjalani hidup bersama Tuhan kita Yesus Kristus? Jika sudah, maukah Anda menjadi saksi bagi-Nya di hadapan orang lain yang belum percaya?
SH: Kis 10:44-48 - Baptisan Roh mendahului baptisan air (Senin, 3 Agustus 2009) Baptisan Roh mendahului baptisan air
Baptisan air adalah baptisan yang melambangkan pertobatan. Seseorang
yang menyadari diri berdosa dan mau be...
Baptisan Roh mendahului baptisan air
Baptisan air adalah baptisan yang melambangkan pertobatan. Seseorang yang menyadari diri berdosa dan mau bertobat, menyatakan sikapnya itu dengan memberi diri dibaptis. Di gereja, hal itu diatur dalam tata gereja dengan prasyarat-prasyarat tertentu.
Apa syarat utama seseorang boleh menerima baptisan air? Atau pertanyaan lebih tepat, bagaimana gereja menentukan bahwa orang tertentu boleh menerima sakramen baptisan kudus? Tidak ada bukti lebih konkret dan nyata daripada penyataan Roh Kudus bahwa seseorang sudah menjadi milik-Nya (lih. Ef. 1:13-14). Orang percaya golongan bersunat yang menyertai Petrus ke rumah Kornelius melihat bagaimana Roh Kudus turun ke atas Kornelius, keluarga, dan kerabatnya (ayat 44). Manifestasi yang terlihat adalah mereka berkata-kata dalam bahasa Roh dan berkata-kata memuliakan Allah (ayat 46). Memang bahasa Roh bisa dipalsu, tapi memuji dan me-muliakan Allah pasti keluar dari hati yang sudah dikuduskan. Ini menunjukkan bahwa Kornelius, keluarga, dan kerabatnya sudah menjadi milik Allah oleh baptisan Roh Kudus.
Perikop hari ini mengajarkan kita paling sedikit dua hal. Pertama, peraturan gereja mengenai baptisan air tidak boleh menjadi penghalang untuk orang yang sungguh-sungguh percaya menyatakan imannya dengan memberi diri dibaptis. Bukti pertobatan seseorang yang paling jelas tentu buah kehidupannya yang memuliakan Tuhan (ayat 46). Kedua, berbagai tanda lahiriah yang dipakai oleh dunia untuk membeda-bedakan orang berdasarkan status sosial, ras, bangsa dan bahasa, tidak boleh diberlakukan di gereja. Apalagi dipakai untuk menyaring siapa yang boleh dibaptis. Keselamatan adalah karunia Allah kepada setiap orang tanpa membedakan latar belakangnya. Gereja dipanggil untuk memberi dukungan dan pembinaan atas setiap orang yang sudah menerima karunia tersebut. Itu sebabnya, Petrus tinggal beberapa hari di rumah Kornelius supaya ia boleh mengajar keluarga Kristen yang baru ini dalam iman Kristen yang sesungguhnya.
SH: Kis 10:44-48 - Roh Kudus: Sang Pemersatu (Rabu, 6 Juni 2012) Roh Kudus: Sang Pemersatu
Pemberitaan Injil Yesus Kristus tidaklah sama seperti pemberitaan suatu peristiwa selayaknya orang yang sedang menceritakan...
Roh Kudus: Sang Pemersatu
Pemberitaan Injil Yesus Kristus tidaklah sama seperti pemberitaan suatu peristiwa selayaknya orang yang sedang menceritakan sejarah. Mengapa? Sebab pemberitaan Injil Yesus Kristus melibatkan Roh Allah sendiri.
Apabila kita menyimak peristiwa pemberitaan Injil Yesus yang dilakukan oleh Petrus kepada Kornelius, maka jelas sekali bahwa Roh Kudus sudah melakukan pekerjaan-Nya sejak awal. Roh Kuduslah yang mula-mula memimpin Kornelius untuk mencari Petrus. Dan Roh Kudus pulalah yang menggerakkan Petrus untuk datang melayani Kornelius. Selanjutnya, setelah Petrus dan Kornelius bertemu, Roh Kudus memeteraikan berita tentang Yesus Kristus yang disampaikan kepada Kornelius. Sungguh luar biasa bukan peranan Roh Kudus di dalam karya keselamatan yang Yesus Kristus telah kerjakan? Tak ada manusia yang dapat datang dan percaya kepada Yesus, jika bukan karena dipimpin Roh. Tidak ada satu manusia pun yang dapat pergi untuk melayani pemberitaan Injil, jika tidak dipimpin oleh-Nya. Meski begitu, kita juga melihat bahwa di dalam bekerja, Roh Kudus melibatkan pula peran dan tanggung jawab dari orang-orang yang dipimpin-Nya. Kepada Kornelius, Roh Kudus menuntut ketaatan untuk melakukan pencarian terhadap Petrus. Kepada Petrus, Roh Kudus juga menuntut ketaatan yang sama untuk pergi melayani Kornelius. Melalui ketaatan Kornelius dan Petrus inilah, karya Allah menjadi nyata.
Pada bagian akhir, penulis Kisah Rasul memperlihatkan bagaimana Roh Kudus berperan sebagai pemersatu antara manusia berdosa dengan Juruselamat mereka. Melalui pekerjaan Roh Kudus, orang-orang yang berbeda bangsa seperti Petrus dan Kornelius pun akhirnya dipersatukan sebagai saudara. Hanya Roh Allah sendiri yaitu Roh Kudus yang dapat mengerjakan pekerjaan yang besar ini. Roh Kudus bukan saja mempersatukan manusia dengan Allah, tetapi Ia juga mempersatukan manusia dengan manusia lainnya. Marilah kita memberi diri kita untuk dipimpin Roh Kudus, agar melalui diri kita Roh Kudus dapat membawa banyak orang untuk datang dan percaya pada Yesus Kristus.
Utley: Kis 10:9-16 - --NASKAH NASB (UPDATED): : Kis 10:9-169 Keesokkan harinya ketika ketiga orang itu berada dalam perjalanan dan sudah dekat kota Yope, kira-kira pukul dua...
NASKAH NASB (UPDATED): : Kis 10:9-16
9 Keesokkan harinya ketika ketiga orang itu berada dalam perjalanan dan sudah dekat kota Yope, kira-kira pukul dua belas tengah hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa. 10 Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi. 11 Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah. 12 Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung. 13 Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!" 14 TetapiPetrus menjawab: "Tidak, Tuhan, Tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir." 15 Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yangberkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram." 16 Hal ini terjadi sampai tiga kali dan segera sesudah itu terangkatlah benda itu ke langit.
Kis 10:9 "kira-kira pukul dua belas tengah hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa" Meskipun Yudaisme rabinis telah membuat peraturan untuk berdoa pada pukul 09:00 pagi dan 03:00 siang (waktu untuk mempersembahakan korban setiap hari di Bait Allah), orang-orang Farisi telah menambahkan sore hari sebagai waktu lainnya yang tepat. Rupanya Petrus bertindak dalam tradisi para tua-tua dengan berdoa di siang hari atau mungkin dia hanya sedang tidur siang sebelum makan siang.
Kis 10:10 "ia merasa lapar" Situasi saat Petrus mendapat penglihatan adalah dalam konteks ia lapar dan dia melihat ke Samudra Mediterania dari atap Simon. Kata "lapar" hanya digunakan di sini dalam semua literatur Yunani yang dikenal. konotasi yang tepat adalah sulit untuk diketahui, tapi dengan menambahkan PREPOSITION pros, hal ini dapat berarti "bukan main laparnya" tapi dalam konteks ini mengejutkan. Hapax legomenon ini (kata-kata yang digunakan hanya sekali dalam PB) tetap tidak pasti sampai informasi lebih leksikal ditemukan. Tidak pasti alas an mengapa Lukas memilih untuk menggunakan istilah yang jarang ini, tetapi konteksnya secara umum adalah jelas.
□ "rohnya diliputi kuasa ilahi" Secara harfiah artinya "dari dalam dirinya sendiri" atau "hilang kesadaran", yang sering digunakan untuk kata takjub (lih. Mr 5:42; 16:08; 5:26 Luk; dan beberapa teks LXX). Kita mendapatkan istilah bahasa Inggris " ecstasy " yang berasal dari kata Yunani. Dalam ayat Mr 11:05 itu berarti keadaan mental setengah sadar yang memungkinkan Allah untuk berbicara pada pikiran bawah sadar. Ini adalah kata yang berbeda dari yang digunakan dalam ayat Kis 10:3 untuk menjelaskan penglihatan Kornelius.
- NASB "langit terbuka"
- NKJV, TEV "surga terbuka"
- NRSV "surga terbuka"
- NJB "tahta surga terbuka"
Ini adalah PERFECT PASSIVE PARTICIPLE, secara literal artinya "langit yang telah dan terus akan dibuka". Dalam PL langit itu plural. Pembukaan atmosfer ini adalah sebuah idiom untuk hal spiritual, dimensi yang tak terlihat menembus ke dalam realitas fisik (lih. Yeh 1:1; Mat 3:16; Mr 1:10; Luk 3:21, Yoh 1:51, Kis 7:56; 10:11; Wahy 4:1; 19:11).
□ "berbentuk kain lebar" ini adalah istilah yang sama digunakan untuk layar sebuah kapal
Kis 10:12 "pelbagai jenis binatang berkaki empat dan binatang menjalar dan burung" ini adalah ketiga kalinya bagian yang sama tentang hewan ini ditemukan dalam Kej 1; 6:20. Rupanya mereka terdiri dari binatang halal dan haram menurut hukum makanan Yahudi Im 11.
Kis 10:13 "Kedengaranlah olehnya suatu suara" Sejak dari penutupan Maleakhi sampai pada periode PB tidak ada suara penuh otoritas dari Allah di antara orang-orang Yahudi. Selama periode ini ketika orang Yahudi ingin mengkonfirmasi sesuatu yang diwahyukan dari Allah, mereka bergantung pada sesuatu yang dikenal sebagai bath kol. Kita melihat ini dalam PB di Mat 3:17; 17:5; juga dalam Kis 9:7 dan di sini.
Kis 10:14 "sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir" "Sebab" adalah ungkapan Yunani kuat yang digunakan beberapa kali dalam Septuaginta untuk menterjemahkan beberapa idiom bahasa Ibrani. Petrus masih berjuang dengan ortodoksi Yahudi. Dia mendasarkan tindakannya pada Im 11. Namun, Yesus tampaknya telah secara khusus menangani masalah ini dalam Mr 7:14 dst, terutama ayat Kis 10:19. Sangat menarik untuk dicatat bahwa Injil Markus ternyata adalah kumpulan ulang atau khotbah Rasul Petrus dari Roma.
Kis 10:15 "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram" Ini adalah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE dengan NEGATIVE PARTICLE, yang biasanya berarti menghentikan tindakan yang sudah berlangsung.
Kis 10:16 "Hal ini terjadi sampai tiga kali" Bukan hal yang biasa di Alkitab untuk doa-doa penting, pujian atau tindakan harus diulangi sampai tiga kali: (1) Yesus berdoa di Taman Getsemani (lih. Mr 14:36,39); (2) diskusi Yesus dengan Petrus setelah kebangkitan (lih. Yoh 21:17), (3) doa Paulus "duri dalam daging" (lih. 2Kor 12:8). Ini adalah cara Semit untuk menekankan sesuatu (lih. Yes 6:3; Yer 7:4). Dalam hal ini secara khusus menunjukkan keengganan Petrus untuk mematuhi suara surgawi! T. Robertson, Word Pictures In the New Testament memiliki kata yang tajam pada poin ini.
"Berikut ini adalah ilustrasi mencolok dari sikap keras kepala dari orang yang mengakui suara Allah datang kepadanya ketika perintah Tuhan yang salib itu menimbulkan suatu preferensi dan prasangka. Ada banyak contoh sekarang, khusunya dalam hal ini. Dalam arti sebenarnya Petrus mempertahankan sikap saleh di luar kehendak Tuhan "(hal. 137).
Utley: Kis 10:17-23 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 10:17-23a17 Petrus bertanya-tanya di dalam hatinya, apa kiranya arti penglihatan yang telah dilihatnya itu. Sementara itu t...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 10:17-23a
17 Petrus bertanya-tanya di dalam hatinya, apa kiranya arti penglihatan yang telah dilihatnya itu. Sementara itu telah sampai dimuka pintu orang-orang yang disuruh Kornelius dan yang berusaha mengetahui di mana rumah Petrus. 18 Mereka memanggil seorang dan bertanya, apakah simon yang disebut Petrus ada menumpang di rumah itu. 19 Dan ketika Petrus sedang berpikir tentang penglihatan itu, berkatalah Roh: "Ada tiga orang mencari engkau. 20 Bangunlah, turunlah ke bawah dan berangkatlah bersama-sama dengan mereka, jangan bimbang, sebab Aku yang menyuruh engkau ke mari. 21 Lalu turunlah Petrus ke bawah dan berkata kepada orang-orang itu: "Akulah yang kamu cari; apakah maksud kedatangan kamu?" 22 Jawab mereka: "Kornelius, seorang perwira yang tulus hati dan takut akan Allah, dan yang terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi, telah menerima penyataan Allah dengan perantaraan seorang malaikat kudus, supaya ia mengundang engkau ke rumahnya dan mendengar apa yang akan kau katakan." 23 Ia mempersilahkan mereka untuk bermalam di situ.
Kis 10:17 "Petrus bertanya-tanya dalam hatinya" ini adalah IMPERFECT ACTIVE INDICATIVE, yang menunjukkan awal dari suatu tindakan di masa lalu. Istilah ini digunakan beberapa kali oleh Lukas untuk menunjukkan kebingungan secara mental (lih. Luk 9:7, Kis 2:12; 5:24; 10:17). Petrus tidak segera memahami tujuan penglihatan tersebut.
□ "Penglihatan" Kata yang digunakan disini untuk menggambarkan pengalaman Petrus, horama, sama seperti yang digunakan untuk penglihatan Kornelius dalam ay. Kis 10:3 (lih. ay. 19).
Kis 10:19 "Berkatalah Roh kepadanya" Hubungan yang tepat antara "Roh" (ay. 19) berbicara dan "malaikat" (ay. 3,22) berbicara di konteks ini adalah tidak pasti (lih. ay. Kis 10:20, " Aku sendiri yang menyuruh mereka". Rupanya malaikat itu berbicara atas nama Roh Kudus atau keduanya diidentifikasi seperti theophony PL (lih. Kel 3:2,4; Kis 8:26,29)
Kis 10:20 Ayat ini sangat tegas.
- 1. bangunlah, PARTICIPLE digunakan sebagai IMPERATIVE
- 2. turunlah ke bawah, AORIST ACTIVE IMPERATIVE
- 3. berangkatlah bersama-sama dengan mereka, PRESENT MIDDLE (deponent) IMPERATIVE
- 4. jangan bimbang, PARTICIPLE digunakan sebagai IMPERATIVE
- 5. Aku yang menyruh engkau, ego dengan PERFECT ACTIVE INDICATIVE
Tidak ada pilihan lain bagi Petrus selain pergi! Ini adalah pertemuan ilahi. Roh bertanggung jawab untuk penglihatan Kornelius, Kornelius menyuruh orang-orang, penglihatan Petrus, dan sekarang Petrus menanggapi permintaan mereka.
Kis 10:22 Mereka dengan setia menceritakan apa yang telah terjadi.
- NASB "orang benar"
- NKJV "orang yang adil"
- NRSV, NJB "orang jujur"
- TEV "orang baik"
Istilah ini harus digunakan dalam pengertian PL "tidak bersalah". Itu tidak mengacu pada keadaan tanpa dosa (lih. Kej 6:1; Ayub 1:1; 1:6 Lukas; Kis 2:25) atau kebenaran diperhitungkan dalam Kristus (lih. Rom 4). Orang ini menghidupi segala yang dia pahami tentang kehendak Allah. Lihat Topik Khusus: kebenaran di Kis 3:14.
- NASB, NRSV,NJB "takut akan Allah"
- NKJV "orang yang takut akan Allah"
- TEV "yang menyembah Allah"
Frase ini (atau yang seperti itu) sering digunakan untuk menggambarkan Kornelius (lih. Kis 10:2,22,35). Dalam Kis 13:16,26,43,50 digunakan bagi mereka yang bukan ras Yahudi dan bukan penganut agama penuh, tetapi mereka yang secara teratur menghadiri sinagoga. Mereka disebut "takut akan Tuhan" (lih. Kis 16:14; 17:4,17; 18:7).
Kis 10:23 "ia mempersilahkan mereka untuk bermalam di situ" Ini adalah contoh lain pemisahan dari legalisme Yahudi yang dilakukan Petrus. Sudah pasti bahwa prajurit yang bersamanya adalah orang Romawi, namun Petrus tetap mengundangnya untuk makan malam dan beramah tamah. Perhatikan bagaimana dalam ay. 48 Petrus akan tinggal di sebuah rumah Romawi selama beberapa hari.
Utley: Kis 10:23 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 10:23b-2923 bKeesokkan harinya ia bangun dan berangkat bersama-sama dengan mereka, dan beberapa saudara dari Yope menyertai...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 10:23b-29
23 bKeesokkan harinya ia bangun dan berangkat bersama-sama dengan mereka, dan beberapa saudara dari Yope menyertai dia 24 Dan pada hari berikutnya sampailah mereka di Kaisarea. Kornelius sedang menantikan mereka dan ia telah memanggil sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya berkumpul. 25 Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus. 26 Tetapi Petrus menegakkan dia, katanya: "Bangunlah, aku hanya manusia saja." 27 Dan sambil bercakap-cakap dengan dia, ia masuk dan mendapati banyak orang sedang berkumpul. 28 Ia berkata kepada mereka: Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahawa aku tidak boleh menyebutkan orang najis atau tidak tahir. 29 Itulah sebabnya aku tidak berkebaratan ketika aku dipanggil, lalu datang kemari. Sekarang aku ingin tahu, apa sebabnya kamu memanggil aku."
Kis 10:24 "beberapa saudara dari Yope menyertai dia" Bab Kis 11:12 mengatakan ada enam orang dari mereka. Petrus mengetahui bahwa kejadian ini akan menyebabkan masalah antara beberapa orang Yahudi pengikut Yesus. Oleh karena itu, ia mengambil beberapa saksi bersama-sama dia (lih. Kis 11:12).
□ "Kaisarea". Kaisarea adalah kota yang indah di tepi laut. Diberi nama demikian untuk menghormati Kaisar Romawi. Merupakan wilayah Palestina yang diduduki pasukan Romawi. Bangsa Romawi telah menjadikannya sebuah pelabuhan kecil.
□ "memanggil sanak saudaranya dan teman-temannya berkumpul" Kornelius, yang menanti-nantikan suara Tuhan, memanggil semua keluarga dekat, teman, pelayan, dan mungkin prajurit lainnya. Mereka semua mungkin telah menunggu selama berjam-jam. Sungguh suatu semangat penantian dan pengharapan telah mengisi rumah tersebut! Semua orang ini pasti telah membahas tentang penglihatan dan pesannya. Inilah yang mengejutkan para pemimpin gereja Yahudi, bahwa sejumlah besar bangsa lain, banyak dari mereka yang tidak takut akan Allah, telah mengalami kepenuhan Roh dan baptisan (lih. ay. Kis 10:27).
Kis 10:25,27 "Ketika Paulus masuk... ia masuk" Ada perbedaan jelas dalam teks Yunani di sini. Namun, "masuk" yang pertama, yang disebutkan dalam ay. 25 bisa menjadi pintu gerbang kota di halaman rumah, dan "masuk" yang kedua dalam ay. Kis 10:27 bisa jadi adalah rumah Cornelius. Apapun yang terjadi, sekali lagi Petrus melanggar ritualisme upacara Yahudi dengan memasuki rumah orang kafir.
Kis 10:25 "sambil tersungkur di depan kaki-Nya dan menyembah Dia" Ini adalah kata biasa dalam Septuaginta dan Injil untuk ibadah. Tapi, dalam konteks ini "menghormati" lebih dapat ditangkap idenya (lih. NJB). Seorang malaikat telah mempersiapkan kedatangan orang ini; Kornelius tentu saja akan menghormati dan menghargai utusan ini(lih. Wahy 19:10; 22:8-9).
Kis 10:28 " Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorangYahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi" Petrus mengutip pelatihan rabinis nya atau sekolah sinagog, namun, ini tidak ditemukan dalam Perjanjian Lama, tetapi hanya dalam interpretasi rabbi.
□ "Orang Asing" Istilah ini adalah teks lainnya yang unik dan hanya ditemukan di PB. Lukas telah memilih beberapa kata-kata yang sangat langka dalam bab ini.
- 1. eusebēs , vv.2,7, saleh (lih. 2Pet 2:9)
- 2. prospeinos, ay. 10, lapar
- 3. dienthumeomai, ay. 19, mencerminkan
- 4. sunomileō, ay. 27, bercakap-cakap
- 5. athemiton, ay. 28, larangan
- 6. allophulō, ay. 28, orang asing
- 7. anantirrētos, ay. 29, bahkan tidak berkeberatan (lih. Kis 19:36)
- 8. prosōpolēmptēs, ay. 34, membedakan orang (mirip dengan Rom 2:11; Ef 6:9; Yak 2:19)
- 9. katadunasteuō, ay. 38, menindas (lih. Yak 2:6)
- 10. procheirotoneō, ay. 41, ditunjuk oleh
Tidak pasti apakah Lukas menyalin beberapa khotbah mula-mula dan peristiwa dalam Kisah dari sumber lain atau catatan wawancara verbal dengan orang-orang yang hadir
□ "Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir" Petrus mendengar kabar itu! Hewan-hewan di lembaran kain lebar itu mewakili semua manusia yang diciptakan menurut gambar Allah (lih. Kej 1:26-27). Kasih Tuhan untuk Kornelius beserta keluarga dan teman- temannya menunjukkan kepada Petrus tentang lingkup Injil kepada seluruh dunia! Ini akan meneguhkan kesaksian Filipus dan Stefanus.
Utley: Kis 10:30-33 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 10:30-3330 Jawab Kornelius: "Empat hari yang lalu kira-kira pada waktu yang sama seperti sekarang, yaitu jam tiga petang, a...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 10:30-33
30 Jawab Kornelius: "Empat hari yang lalu kira-kira pada waktu yang sama seperti sekarang, yaitu jam tiga petang, aku sedangberdoa di rumah. Tiba-tiba ada seorang berdiri di depanku, pakaiannya berkilau- kilauan. 31 dan ia berkata: "Kornelius, dosamu telah didengarkan Allah dan sedekahmu telah diingatkan di hadapan-Nya. 32 Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus; ia sedang menumpang di rumah Simon, seorang penyamak kulit, yang tinggal di tepi laut. 33 Karena itu segera kusuruh orang kepadamu, dan dengan senang hati engkau telah dating. Sekarang kami semua sudah hadir disini di hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu."
Kis 10:30 "pakaiannya berkilau-kilauan" Para malaikat sering muncul dalam bentuk seperti ini (lih. Kis 1:10; Mat 28:3; Mr 16:05, Yoh 20:12, Luk 24:4).
Kis 10:31 Ini adalah ketiga kalinya dalam bab ini bahwa kesalehan Kornelius telah diteguhkan (lih. ay. Kis 10:4,22). Kornelius bukan kejutannya; tetapi teman-temannya, pelayan, dan keluarga yang juga percaya Kristus. Ini adalah salah satu dari beberapa contoh dalam Kisah para rasul tentang "keselamatan seisi rumah". Kita yang bertumbuh dengan model penginjilan barat yang menekankan respon kehendak individu dikejutkan dengan model tanggapan bersama/kelompok ini, tetapi sebagian besar dunia memiliki orientasi kelompok keluarga suku. Allah bisa bekerja melalui banyak model untuk menjangkau manusia yang diciptakan menurut gambar-Nya. Tidak hanya ada satu model penginjilan!
Kis 10:33 Semua sudah hadir di sini di hadapan Allah untuk mendengarkan! Mereka menyadari bahwa mereka berada di tengah-tengah momen ilahi bersama dengan utusan Tuhan.
Utley: Kis 10:34-43 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 10:34-43\\34 Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang....
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 10:34-43
\\34 Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. 35 Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. 36 Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang. 37 Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, 38 yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis, sebab Allah menyertai Dia. 39 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanahYudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib. 40 Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, 41 bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama- sama dengan Dia, stelah Ia bangkit dari antara orang mati. 42 Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. 43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."
Kis 10:34 "bahwa Allah tidak membedakan orang" Ini adalah awal khotbah Petrus kepada Kornelius. Merupakan contoh yang baik dari pemberitaan Injil gereja mula-mula kepada orang non-Yahudi. Dalam PL keadilan adalah karakter Allah (lih. Ul 10:17; 2Taw 19:7) dan Allah juga menuntut umat-Nya untuk bertindak adil. (lih. Ul 1:17; 16:19). Ini juga merupakan karakteristik umum Allah dalam PB (lih. Rom 2:11; Gal 2:6; Ef 6:9; Kol 3:24-25; 1Pet 1:17). Dalam PL kata-kata ini secara harfiah berarti "mengangkat wajah". Dalam pengadilan Ibrani terdakwa terus menundukkan kepala sehingga hakim tidak akan mengenali orang tersebut, dengan demikian hakim tidak akan berat sebelah. Tuhan tidak punya favorit (bangsa, ras, atau individu)! Jika ini benar lalu bagaimana predestinasi bekerja? Atau bagaimana Israel khusus? Waspada lah terhadap sistem modern teologi!
Kis 10:35 "Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya" Deskripsi ini tidak merujuk kepada konsep keselamatan spiritual, tapi dalam hal sedekah, doa, dan kesalehan. Lihat Topik Khusus di Kis 3:2. Frase ini harus seimbang secara teologis dengan amanat untuk menerima Injil (lih. Yoh 1:12; 3:16; Rom 10:9-13). Kebenaran utama adalah bahwa Allah menerima orang kafir tanpa mereka harus terlebih dulu menjadi penganut agama Yahudi. Ini menetapkan tahap teologis untuk Kis 15, sidang Yerusalem.
Kis 10:36 "Firman yang ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel" ini tidak mengacu pada Perjanjian Lama, tetapi kepada Yesus dan pemberitaan Rasul.
□ "Firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus" ini dapat menjadi acuan kepada Yes 52:7. Istilah "damai sejahtera" digunakan dalam tiga cara dalam PB: (1) perdamaian antara Allah dan manusia (lih. Kol 1:20), (2) kedamaian subjektif dari orang percaya (lih. Yoh 14:27; 16:33, Fil. 4), dan (3) damai sejahtera diantara kelompok-kelompok manusia yang merespons kepada Kristus (lih. Ef 2:14-3:6; Kol 3:16). Didalam Kristus tidaka ada lagi hambatan bagi manusia (lih. Gal 3:28; Kol 3:11)!
□ "(Tuhan dari semua orang)" Ini adalah unsur universal dari pemberitaan dan undangan dari Injil Yesus Kristus yang masih terdengar begitu radikal dalam mulut seorang Yahudi ortodoks (lih. Kis 2:36; Mat 28:18; Rom 10:12; Ef 1:20-22; Kol 2:10; 1Pet 3:22). Dia adalah Tuhan dari semua ras dan segala sesuatu (yaitu Tuhan atas alam semesta)!
Kis 10:37,39 "kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi" Petrus menggunakan bentuk yang sama dengan khotbah Pentakosta-nya(lih. Kis 2:22,33). Mereka telah mendengar tentang Yesus dan apa yang terjadi kepada-Nya di Yerusalem.
Suatu keajaiban bagaimana orang-orang memiliki semua informasi ini. Apakah Petrus melebih-lebihkan? entah bagaimana apakah ini terlibat dalam beberapa peristiwa di Yerusalem? Apakah beberapa orang dari hamba ini adalah orang Yahudi? Naskahnya terlalu singkat dan kami tidak tahu.
Beberapa khotbah ini digunakan untuk menyatakan:
- 1. Lukas menulis semua khotbah-khotbah dalam Kisah para rasul (tapi Lukas adalah seorang penulis Koine yang bagus dan ayat. Kis 10:36-38 bukan bahasa Yunani yang dapat diterima dnegan baik).
- 2. Lukas menulis yang sebenarnya dari sumber-sumbernya dan dikutip dengan akurat tanpa mengoreksi tata bahasa mereka yang kurang baik.
- 3. Frase ini dimaksudkan agar dapat dipahami oleh pembaca Kisah Para Rasul yang akan datang (lih. The Jerome Commentary, jilid II, hal 189).
Alasan mengapa Yesus dibaptis selalu menjadi perhatian bagi orang percaya karena baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan. Yesus tidak membutuhkan pertobatan atau pengampunan, karena Dia tidak berdosa (lih. 2Kor 5:21; Ibr 4:15; 7:26, 1Pet 2:22; 1Yoh 3:5). Teori-teori yang ada adalah:
- 1. itu adalah contoh bagi orang percaya untuk diikuti
- 2. itu adalah identifikasi-Nya dengan kebutuhan orang-orang percaya
- 3. itu adalah pentahbisan Nya dan memperlengkapi untuk pelayanan
- 4. itu adalah simbol tugas penebusan-Nya
- 5. itu adalah persetujuan-Nya dari pelayanan dan pemberitaan Yohanes Pembaptis
- 6. itu adalah pertanda kematian-Nya ecara profetik, penguburan, dan kebangkitan (lih. Rom 6:4; Kol 2:12).
Baptisan oleh Yohanes dilihat sebagai awal pelayanan Yesus yang dipenuhi oleh Roh. Ketiga Injil Synoptic merekam acara pentahbisan ini. Markus memulai penginjilannya (Petrus sebagai aksi mata) dengan peristiwa ini. Hal ini terlihat oleh Gereja awal sebagai awal khusus zaman baru dari Roh yang berkaitan dengan pelayanan Yesus kepada masyarakat.
Kis 10:38 "Yesus dari Nazaret, bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa"
Perhatikan hal-hal yang ditegaskan Petrus tentang Yesus.
- 1. Allah mengurapi Yesus (mengurapi adalah akar kata Ibrani Mesias)
- 2. Dengan Roh Kudus (zaman baru adalah zaman Roh)
- 3. Dengan kuasa (pelayanan yang efektif)
- a. perbuatan baik
- b. penyembuhan semua yang tertindas oleh setan (kekuatan jahat dan Setan)
- 4. Allah menyertai-Nya (Dia berbicara dan bertindak atas nama YHWH)
Tampaknya ini merujuk pada baptisan Yesus (lih. F. F. Bruce, Answers to Questions, hal 171-172). Robert B. Girdlestone, Synonyms of the Old Testament, membuat pernyataan yang menarik: " Kata kerja χρίειv digunakan lima kali dalam Perjanjian Baru. Dalam keempat bagian ini mengacu pada pengurapan Kristus oleh Bapa-Nya, yaitu: Luk 4, yang dikutip dari Yes 61; Ibr 1, dikutip dari Mazm 45; Kis 4, di mana digunakan dengan referensi khusus untuk kutipan dari Mazmur yang kedua, yang segera mendahului itu; dan Kis 10, di mana kita diberitahu Tuhan Yesus diurapi dengan Roh " (hal. 183). Lihat Topik Khusus: Kerygma di Kis 2:14.
Kis 10:39 "Mereka juga supaya Ia dihukum mati dengan menggantung-Nya pada" " Mereka" merujuk kepada orang Yahudi, massa, dan pemerintah Romawi. Lihat catatan pada Kis 2:23. Konsep tergantung pada pohon ini disebutkan dalam Kis 5:30 dan tercermin di Ul 21:23 (yang semula disebut penancapan pada tiang setelah kematian untuk menghina seseorang, tetapi para rabbi pada hari penyaliban Yesus menafsirkannya sebagai penyaliban Romawi), yaitu Yesus menanggung kutukan hukum PL (Lih. Yes 53) bagi kita (lih. Gal 3:13)
Kis 10:40 "Yesus itu telah dibangkitkan Allah" PB menegaskan bahwa ketiga pribadi dari Tritunggal itu aktif dalam kebangkitan Yesus: (1) Roh (Rom 8:11; (2) Yesus (Yoh 2:19-22; 10:17-18), dan (3) Bapa (Kisah Para Rasul Kis 2:24,32; 3:15,25; 4:10; 5:30; 10:40; 13:30,33,34,37; 27:31; Rom 6:4,9). Ini merupakan peneguhan kebenaran kehidupan Yesus, kematian, dan pengajaran tentang Allah. Adalah aspek utama dari Kerygma (yaitu khotbah dalam Kisah Para Rasul).
□ "Pada hari yang ketiga" Karena melihat 1Kor 15:4, beberapa orang menghubungkan ayat ini dengan Mazm 16:10 atau Hos 6:2, tetapi yang lebih memungkinkan adalah peristiwa di Yun 1:17 karena berdasarkan Mat 12:40.
Kis 10:40-41 "Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa" Yesus menampakkan diri kepada beberapa kelompok terpilih (lih. Yoh 14:19,24; 15:27; 16:16,22; 1Kor 15:05-9).
Kis 10:41 "yang telah makan dan minum bersama Dia setelah Ia bangkit dari antara orang mati" Meskipun kebangkitan, tubuh Yesus tidak membutuhkan makanan fisik, Ia makan dan minum untuk menunjukkan kepada saksi khusus-Nya bahwa Ia nyata dan untuk mengungkapkan persekutuan-Nya dengan mereka (lih. Luk 24:35,41-43; Yoh 21:9-13).
Kis 10:42 "Ia telah menugaskan kami untuk memberitakan kepada seluruh bangsa" kata ganti merujuk kepada Yesus (lih. Mat 28:18-20; Luk 24:47-48, Kis 1:8; Yoh 15:27). Saksi ini akan dimulai di Yerusalem, tetapi kemudian menjangkau ke seluruh dunia.
□ "Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati" Kristus adalah agen Bapa dalam penghakiman (lih. Dan 7:13-14; Yoh 5:22,27, Kis 17:31, 2Kor 05:10; 2Tim 4:1; 1Pet 4:5) sama seperti waktu Ia menjadi agen Bapa dalam penciptaan (lih. Yoh 1:3; Kol 1:16; Ibr 1:2). Yesus tidak datang untuk menghakimi, tapi untuk menyelamatkan (lih. Yoh 3:17-19). Ungkapan "hidup dan mati" mengacu pada penghakiman eskatologis, Kedatangan-Nya yang Kedua kali. Beberapa orang percaya akan dibangkitkan (lih. 1Tes 4:13-18).
Kis 10:43 "Tentang Dia-lah semua nabi bersaksi" Yesus menampakkan diri kepada dua orang murid di jalan menuju Emaus (hanya dicatat dalam Luk 24:13-35) di mana dan bagaimana PL menunjuk kepada diri-Nya. Penampakan Yesus pada para murid yang berada di ruang atas dan informasi ini menjadi standar pendekatan untuk bersaksi kepada orang Yahudi (lih. Kis 3:18).
□ "oleh karena nama-Nya" (lih. Yoel 2:32 dan Luk 24:47)
□ "barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa" ini adalah berita Injil:
- 1. semua orang
- 2. oleh karena nama-Nya
- 3. yang percaya kepadaNya
- 4. menerima pengampunan dosa
Yesus adalah fokusnya, bukan perbuatan baik. Segala hal yang perlu dilakukan untuk setiap orang, siapapun, agar diselamatkan telah dilakukan! Tuhan memilih untuk bekerja dengan manusia yang telah jatuh melalui perjanjian. Inisiatif datang dari Dia dan Dia-lah yang mengatur agenda-Nya, tetapi Dia juga menuntut agar manusia menanggapi dengan pertobatan, iman, ketaatan, dan ketekunan. Manusia harus menerima karunia Allah dalam Kristus. Perpindahan ini tidak terjadi secara otomatis.
Frank Stagg, New Testament Theology, mempunyai komentar menarik tentang pengampunan dan hubungannya untuk bertobat.
"Pengampunan adalah panggilan untuk sadar dari dosa dan berbalik dari hal itu. Jaminan yang diberikan bahwa pengampunan dan penyucian pasti akan mengikuti setiap pengakuan dosa (1Yoh 1:9), namun janji tidak diberikan di mana tidak ada pengakuan dosa. Di rumah Kornelius, Petrus menghubungkan pengampunan dengan iman, menyatakan bahwa untuk ini (Yesus) semua nabi bersaksi: bahwa melalui Nama-Nya setiap orang yang percaya akan menerima pengampunan dosa (Kis 10:43). Dalam kepercayaan ini, dengan pertobatan dan pengakuan dosa, seseorang memiliki dan menyangkal dosanya. Ini bukan berarti bahwa pertobatan menang atas pengampunan; bahkan pertobatan tidak membuat seseorang layak menerima pengampunan. Sebagaimana ia telah dibuang, orang berdosa harus menerima penolakan dan menerima penerimaan kembali, meskipun dia tahu dirinya tidak layak untuk diterima. Orang berdosa tidak dapat diampuni sampai dia bersedia untuk menerima kata "tidak" dari Tuhan, dalam rangka mendengar-Nya berkata "ya "(hal. 94). Untuk "percaya kepada-Nya" lihat Topik Khusus di Kis 3:16
Utley: Kis 10:44-48 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 10:44-4844 Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu....
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 10:44-48
44 Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. 45 Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa- bangsa lain juga. 46 Sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus: 47"Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah meneriam Roh Kudus sama seperti kita?" 48 Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama mereka.
Kis 10:44 Perhatikan bahwa Petrus belum selesai khotbahnya ketika Roh Allah turun (lih. Kis 8:16-17; 10:44; 11:15).
□ "Atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu" Penekanan teologis yang sebenarnya bukanlah tentang Kornelius. Dia telah sepenuhnya diterima oleh sinagog lokal. Semua itu adalah teman-temannya! Sebelumnya mereka tidak punya hubungan yang jelas, bahkan dengan Yudaisme, dan sekarang Tuhan telah sepenuhnya menerima mereka. Penerimaan ini ditunjukkan dan dikonfirmasi oleh manifestasi kuasa rohani yang sama dan kehadiran-Nya ditampilkan pada Pentakosta.
Perhatikan juga bahwa urutan peristiwa mengalami perubahan. Roh Allah turun sebelum baptisan air, bukan dalam kaitannya dengan itu (lih. Kis 2:38) atau setelah itu (lih. Kis 8:17). Lukas mencatat apa yang telah terjadi, bukan apa yang "seharusnya terjadi". Hati-hati dalam mencoba untuk mengubah salah satu pengalaman Injil yang dicatat dalam Kisah para rasul ini ke "pengalaman Injil"!
Kis 10:45 Manifestasi supernatural Roh yang sama (lih. ay. Kis 10:46) yang terjadi pada hari Pentakosta, terjadi lagi dan melibatkan orang-orang Romawi! Tanda khusus ini bukan untuk Kornelius dan teman-temannya saja, tetapi terutama bagi orang percaya yang telah disunat (lih. ay. 47). Ini ditunjukkan dalam kuasa, cara yang tak terbantahkan bahwa Allah telah menerima orang kafir (lih. Kis 11:17), bahkan orang-orang Romawi! Lukas telah mengatur tahap sastra untuk Kis 15, Sidang di Yerusalem. Baik Petrus dan Paulus telah yakin bersama dengan orang-orang Yahudi Helenistik yang percaya bahwa Tuhan sepenuhnya meterima bangsa-bangsa lain melalui Kristus.
□ "Karunia Roh Kudus" Pelayanan Roh Kudus dapat dilihat dengan jelas dalam Yoh 16:8-14. Di satu sisi, pengakuan dosa adalah karunia dari Roh Kudus. Keselamatan itu sendiri adalah karunia Roh Kudus. Hadirat- Nya adalah karunia Roh Kudus. Ini adalah zaman baru dari Roh. Tidak ada yang permanen dan efektif terjadi tanpa kehadiran dan kuasa Roh.
□ "Telah dicurahkan" Ini merupakan PERFECT PASSIVE INDICATIVE. Mencurahkan adalah bagian dari sistem korban Perjanjian Lama. Diperkirakan oleh Roh dalam Yoel 2:28 dan dikutip oleh Petrus dalam khotbah Pentakostanya (lih. Kis 2:17,33). Roh Kudus telah sepenuhnya dan permanen diberikan Allah kepada orang percaya.
Kis 10:47 Ini adalah sebuah pertanyaan retoris yang mengharapkan jawaban "tidak". Pertanyaan ini adalah untuk mendapatkan konsensus para pemercaya Yahudi yang menyertai Petrus dari Yope. Lihat Topik Khusus: Baptisan di Kis 2:38
Kis 10:48 "ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus" Perhatikan bahwa baptisan dilakukan dengan segera. Juga, perhatikan bahwa baptisan dilakukan dalam nama Yesus seperti dalam Kis 2:38; 19:5. Rumus baptisan di Kisah Para Rasul adalah dalam nama Yesus, sedangkan dalam Mat 28:19, adalah dalam nama Allah Tritunggal. Rumusnya tidaklah penting, namun yang penting adalah hati setiap orang yang akan dibaptis!
Topik Teologia: Kis 10:19 - -- Roh Kudus
Pribadi Roh Kudus
Roh Menuntun Orang-orang Percaya
Kis 8:29 Kis 10:19-20 Kis 16:6-7 Rom 8:14 Gal 5:18,25
Wahy...
- Roh Kudus
- Pribadi Roh Kudus
- Roh Menuntun Orang-orang Percaya
- Wahyu Allah
- Mode atau Cara Wahyu
Topik Teologia: Kis 10:20 - -- Roh Kudus
Roh yang Dapat Ditaati
Kis 10:19-21
Roh Menuntun Orang-orang Percaya
Kis 8:29 Kis 10:19-20 Kis 1...
- Roh Kudus
- Roh yang Dapat Ditaati
- Roh Menuntun Orang-orang Percaya
- Wahyu Allah
- Mode atau Cara Wahyu
Topik Teologia: Kis 10:21 - -- Roh Kudus
Pribadi Roh Kudus
Roh yang Diperlakukan sebagai Satu Pribadi
Roh yang Dapat Ditaati
Kis 10:19-21
Makhlu...
- Roh Kudus
- Pribadi Roh Kudus
- Roh yang Diperlakukan sebagai Satu Pribadi
- Roh yang Dapat Ditaati
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Para Malaikat Baik
- Pekerjaan Para Malaikat Baik
- Para Malaikat di Antara Orang-orang Percaya
- Para Malaikat Memberikan Berita Ilahi Kepada Orang-orang Percaya
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Para Malaikat Baik
Topik Teologia: Kis 10:24 - -- Gereja
Sakramen / Ketetapan Gereja
Ketetapan Baptisan
Contoh-contoh Baptisan
Keluarga dan Teman-teman Kornelius Dibaptis...
- Gereja
- Sakramen / Ketetapan Gereja
- Ketetapan Baptisan
- Contoh-contoh Baptisan
- Keluarga dan Teman-teman Kornelius Dibaptis
Topik Teologia: Kis 10:27 - -- Umat Manusia Pada Umumnya
Tempat Umat Manusia Pada Urutan Penciptaan
Manusia Dalam Relasinya dengan Makhluk Ciptaan Lain
Manusia a...
- Umat Manusia Pada Umumnya
- Tempat Umat Manusia Pada Urutan Penciptaan
- Manusia Dalam Relasinya dengan Makhluk Ciptaan Lain
- Manusia adalah Setara di Hadapan Allah
- Gereja
- Langkah-langkah Korektif yang Dilakukan Gereja
- Petrus Mendapatkan Instruksi Ilahi melalui Visi
Topik Teologia: Kis 10:28 - -- Umat Manusia Pada Umumnya
Tempat Umat Manusia Pada Urutan Penciptaan
Manusia Dalam Relasinya dengan Makhluk Ciptaan Lain
Manusia a...
- Umat Manusia Pada Umumnya
- Tempat Umat Manusia Pada Urutan Penciptaan
- Manusia Dalam Relasinya dengan Makhluk Ciptaan Lain
- Manusia adalah Setara di Hadapan Allah
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terhadap Orang Kristen
- Mengakui Persamaan Hak Sesama
- Gereja
- Langkah-langkah Korektif yang Dilakukan Gereja
- Petrus Mendapatkan Instruksi Ilahi melalui Visi
Topik Teologia: Kis 10:30 - -- Makhluk-makhluk Supranatural
Para Malaikat Baik
Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
Berkomunikasi dengan Allah
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Para Malaikat Baik
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Berkomunikasi dengan Allah
Topik Teologia: Kis 10:33 - -- Yesus Kristus
Keilahian Kristus
Klaim Perjanjian Baru atas Keilahian Yesus
Yesus Disejajarkan dengan Allah
Kita Hidup di...
Topik Teologia: Kis 10:34 - -- Allah yang Berpribadi
Atribut-Atribut Allah
Allah itu Tidak Memihak
Ula 10:17 2Ta 19:7 Ayu 34:19 Ayu 36:5 Mat 5:45 Kis 10:34-35...
- Allah yang Berpribadi
- Wahyu Allah
- Mode atau Cara Wahyu
- Wahyu Melalui Kuasa dan Intuisi Manusia
- Umat Manusia Pada Umumnya
- Tempat Umat Manusia Pada Urutan Penciptaan
- Manusia Dalam Relasinya dengan Makhluk Ciptaan Lain
- Manusia adalah Setara di Hadapan Allah
- Dosa
- Dosa-dosa Terhadap Sesama
- Dosa-dosa Merugikan Orang Lain
- Ketidakadilan dan Memandang Bulu (Favoritisme)
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Memuliakan Allah
- Takut kepada Allah
- Respons Mereka Terhadap Takut akan Tuhan
- Mereka yang Takut akan Tuhan Hidup dalam Kebenaran
- Gereja
- Langkah-langkah Korektif yang Dilakukan Gereja
- Petrus Mendapatkan Instruksi Ilahi melalui Visi
- Eskatologi
- Penghakiman Akhir
- Gambaran Umum tentang Penghakiman Akhir
- Ciri-ciri Penghakiman Akhir
- Tidak Memihak
Topik Teologia: Kis 10:35 - -- Allah yang Berpribadi
Atribut-Atribut Allah
Allah itu Tidak Memihak
Ula 10:17 2Ta 19:7 Ayu 34:19 Ayu 36:5 Mat 5:45 Kis 10:34-35...
- Allah yang Berpribadi
- Wahyu Allah
- Mode atau Cara Wahyu
- Wahyu Melalui Kuasa dan Intuisi Manusia
- Umat Manusia Pada Umumnya
- Tempat Umat Manusia Pada Urutan Penciptaan
- Manusia Dalam Relasinya dengan Makhluk Ciptaan Lain
- Manusia adalah Setara di Hadapan Allah
- Dosa
- Dosa-dosa Terhadap Sesama
- Dosa-dosa Merugikan Orang Lain
- Ketidakadilan dan Memandang Bulu (Favoritisme)
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Memuliakan Allah
- Takut kepada Allah
- Respons Mereka Terhadap Takut akan Tuhan
- Mereka yang Takut akan Tuhan Hidup dalam Kebenaran
- Gereja
- Langkah-langkah Korektif yang Dilakukan Gereja
- Petrus Mendapatkan Instruksi Ilahi melalui Visi
Topik Teologia: Kis 10:36 - -- Allah yang Berpribadi
Allah Aktif dalam Kehidupan Yesus
Mat 1:23 Mat 3:17 Yoh 3:16-17 Yoh 4:34 Yoh 5:19-23,30 Yoh 6:27 Yoh 8:42...
- Allah yang Berpribadi
- Allah Aktif dalam Kehidupan Yesus
- Mat 1:23 Mat 3:17 Yoh 3:16-17 Yoh 4:34 Yoh 5:19-23,30 Yoh 6:27 Yoh 8:42 Yoh 10:17-18 Yoh 13:3 Yoh 16:27 Yoh 17:11 Kis 2:22-24,36 Kis 10:36-40,42 Kis 17:31 Rom 3:25-26 1Ko 15:15 2Ko 5:19,21 Gal 4:4 Efe 1:4-5,9-10 Efe 3:11 Fili 2:9-11 Ibr 1:8-9
- Tritunggal dalam Pengajaran Perjanjian Baru
- Mat 3:16-17 Mat 12:18 Mat 12:28 Mat 22:43-44 Mat 28:19 Luk 1:35 Luk 3:21-22 Luk 24:49 Yoh 1:33-34 Yoh 3:34-35 Yoh 14:11-26 Yoh 15:26 Yoh 16:7-15 Yoh 20:21-22 Kis 2:32-33,38-39 Kis 10:36-38 Rom 8:9-11,26-27 Rom 15:16 1Ko 6:15,19 1Ko 12:4-6 2Ko 1:20-22 2Ko 13:13 Gal 4:4,6 Efe 2:13,18,22 Efe 3:14-19 Efe 4:4-6 2Te 2:13-14 Tit 3:4-6 Ibr 9:14 1Pe 1:2 1Pe 3:18 1Yo 4:2,13-14 Yud 1:20-21
- Keselamatan
- Keselamatan Secara Umum
- Gereja
- Langkah-langkah Korektif yang Dilakukan Gereja
- Petrus Mendapatkan Instruksi Ilahi melalui Visi
- Eskatologi
- Penghakiman Akhir
- Gambaran Umum tentang Penghakiman Akhir
- Agen-agen Penghakiman
- Kristus dan Firman-Nya sebagai Hakim
Topik Teologia: Kis 10:37 - -- Allah yang Berpribadi
Allah Aktif dalam Kehidupan Yesus
Mat 1:23 Mat 3:17 Yoh 3:16-17 Yoh 4:34 Yoh 5:19-23,30 Yoh 6:27 Yoh 8:42...
- Allah yang Berpribadi
- Allah Aktif dalam Kehidupan Yesus
- Mat 1:23 Mat 3:17 Yoh 3:16-17 Yoh 4:34 Yoh 5:19-23,30 Yoh 6:27 Yoh 8:42 Yoh 10:17-18 Yoh 13:3 Yoh 16:27 Yoh 17:11 Kis 2:22-24,36 Kis 10:36-40,42 Kis 17:31 Rom 3:25-26 1Ko 15:15 2Ko 5:19,21 Gal 4:4 Efe 1:4-5,9-10 Efe 3:11 Fili 2:9-11 Ibr 1:8-9
- Tritunggal dalam Pengajaran Perjanjian Baru
- Mat 3:16-17 Mat 12:18 Mat 12:28 Mat 22:43-44 Mat 28:19 Luk 1:35 Luk 3:21-22 Luk 24:49 Yoh 1:33-34 Yoh 3:34-35 Yoh 14:11-26 Yoh 15:26 Yoh 16:7-15 Yoh 20:21-22 Kis 2:32-33,38-39 Kis 10:36-38 Rom 8:9-11,26-27 Rom 15:16 1Ko 6:15,19 1Ko 12:4-6 2Ko 1:20-22 2Ko 13:13 Gal 4:4,6 Efe 2:13,18,22 Efe 3:14-19 Efe 4:4-6 2Te 2:13-14 Tit 3:4-6 Ibr 9:14 1Pe 1:2 1Pe 3:18 1Yo 4:2,13-14 Yud 1:20-21
- Gereja
- Langkah-langkah Korektif yang Dilakukan Gereja
- Petrus Mendapatkan Instruksi Ilahi melalui Visi
Topik Teologia: Kis 10:38 - -- Allah yang Berpribadi
Allah Aktif dalam Kehidupan Yesus
Mat 1:23 Mat 3:17 Yoh 3:16-17 Yoh 4:34 Yoh 5:19-23,30 Yoh 6:27 Yoh 8:42...
- Allah yang Berpribadi
- Allah Aktif dalam Kehidupan Yesus
- Mat 1:23 Mat 3:17 Yoh 3:16-17 Yoh 4:34 Yoh 5:19-23,30 Yoh 6:27 Yoh 8:42 Yoh 10:17-18 Yoh 13:3 Yoh 16:27 Yoh 17:11 Kis 2:22-24,36 Kis 10:36-40,42 Kis 17:31 Rom 3:25-26 1Ko 15:15 2Ko 5:19,21 Gal 4:4 Efe 1:4-5,9-10 Efe 3:11 Fili 2:9-11 Ibr 1:8-9
- Tritunggal dalam Pengajaran Perjanjian Baru
- Mat 3:16-17 Mat 12:18 Mat 12:28 Mat 22:43-44 Mat 28:19 Luk 1:35 Luk 3:21-22 Luk 24:49 Yoh 1:33-34 Yoh 3:34-35 Yoh 14:11-26 Yoh 15:26 Yoh 16:7-15 Yoh 20:21-22 Kis 2:32-33,38-39 Kis 10:36-38 Rom 8:9-11,26-27 Rom 15:16 1Ko 6:15,19 1Ko 12:4-6 2Ko 1:20-22 2Ko 13:13 Gal 4:4,6 Efe 2:13,18,22 Efe 3:14-19 Efe 4:4-6 2Te 2:13-14 Tit 3:4-6 Ibr 9:14 1Pe 1:2 1Pe 3:18 1Yo 4:2,13-14 Yud 1:20-21
- Yesus Kristus
- Kebaikan
- Roh Kudus
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Setan
- Pengudusan
- Gereja
- Langkah-langkah Korektif yang Dilakukan Gereja
- Petrus Mendapatkan Instruksi Ilahi melalui Visi
Topik Teologia: Kis 10:39 - -- Allah yang Berpribadi
Natur Allah sebagai Pribadi
Allah itu Aktif
Allah Aktif dalam Kehidupan Yesus
Mat 1:23 Mat 3:17...
- Allah yang Berpribadi
- Natur Allah sebagai Pribadi
- Allah itu Aktif
- Keselamatan
- Keselamatan Secara Umum
- Setelah Kebangkitan-Nya Yesus Menampakkan Diri kepada Orang Banyak
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terhadap Orang Kristen
- Memberitakan Injil Melalui Kata dan Perbuatan
- Bagaimanakah Injil Harus Diberitakan
- Sebagai Tugas dari Allah
- Gereja
- Organisasi dan Jabatan Gereja
- Para Pelayan Umum
- Kewajiban Pelayan
- Pelayan Bersaksi Bagi Kristus
Topik Teologia: Kis 10:40 - -- Allah yang Berpribadi
Natur Allah sebagai Pribadi
Allah itu Aktif
Allah Aktif dalam Kehidupan Yesus
Mat 1:23 Mat 3:17...
- Allah yang Berpribadi
- Natur Allah sebagai Pribadi
- Allah itu Aktif
- Keselamatan
- Damai dengan Allah
- Yes 9:5 Yes 53:5 Yes 54:10 Yeh 34:25 Zak 6:13 Zak 9:10 Luk 1:76-79 Luk 2:14 Luk 19:38 Yoh 16:33 Kis 10:36,39-40 Rom 5:1 Efe 2:13-18 Efe 6:10,14-15 Fili 4:7 Kol 1:13-14,19-20 Kol 3:15 Ibr 13:20-21
- Setelah Kebangkitan-Nya Yesus Menampakkan Diri kepada Orang Banyak
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terhadap Orang Kristen
- Memberitakan Injil Melalui Kata dan Perbuatan
- Bagaimanakah Injil Harus Diberitakan
- Sebagai Tugas dari Allah
- Gereja
- Organisasi dan Jabatan Gereja
- Para Pelayan Umum
- Kewajiban Pelayan
- Pelayan Bersaksi Bagi Kristus
Topik Teologia: Kis 10:41 - -- Allah yang Berpribadi
Natur Allah sebagai Pribadi
Allah itu Aktif
Allah Aktif dalam Gereja
Mat 16:18 Luk 2:28-33 Kis ...
- Allah yang Berpribadi
- Natur Allah sebagai Pribadi
- Allah itu Aktif
- Allah Aktif dalam Gereja
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Keputusan-keputusan Allah
- Pemilihan Allah
- Pemilihan Allah akan Individuindividu
- Pemilihan Para Saksi akan Kebangkitan Kristus
- Keselamatan
- Kebangkitan Kristus sebagai Peristiwa Keselamatan
- Fakta Kebangkitan Kristus
- Setelah Kebangkitan-Nya Yesus Menampakkan Diri kepada Orang Banyak
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terhadap Orang Kristen
- Memberitakan Injil Melalui Kata dan Perbuatan
- Bagaimanakah Injil Harus Diberitakan
- Sebagai Tugas dari Allah
- Gereja
- Organisasi dan Jabatan Gereja
- Para Pelayan Umum
- Kewajiban Pelayan
- Pelayan Bersaksi Bagi Kristus
Topik Teologia: Kis 10:42 - -- Allah yang Berpribadi
Natur Allah sebagai Pribadi
Yesus Kristus
Yesus Menghakimi Semua Manusia
Kis 10:42 Kis 17...
- Allah yang Berpribadi
- Natur Allah sebagai Pribadi
- Yesus Kristus
- Keselamatan
- Kebangkitan Kristus sebagai Peristiwa Keselamatan
- Fakta Kebangkitan Kristus
- Setelah Kebangkitan-Nya Yesus Menampakkan Diri kepada Orang Banyak
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Beriman kepada Allah
- Percaya kepada Allah dan Percayailah Dia
- Faedah Iman
- Pengampunan Dosa adalah Faedah dari Iman
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terhadap Orang Kristen
- Memberitakan Injil Melalui Kata dan Perbuatan
- Bagaimanakah Injil Harus Diberitakan
- Sebagai Tugas dari Allah
- Gereja
- Organisasi dan Jabatan Gereja
- Eskatologi
- Penghakiman Akhir
- Gambaran Umum tentang Penghakiman Akhir
- Agen-agen Penghakiman
- Kristus dan Firman-Nya sebagai Hakim
Topik Teologia: Kis 10:43 - -- Yesus Kristus
Pengutipan Para Rasul dari Nubuat-nubuat Perjanjian Lama
Kis 3:18 Kis 10:43 Kis 17:2-3 Kis 18:28 Kis 24:14 Kis 26...
- Yesus Kristus
- Pengutipan Para Rasul dari Nubuat-nubuat Perjanjian Lama
- Orang-orang Percaya dalam Nama-Nya
- Wahyu Allah
- Wahyu Khusus
- Kuasa Ilahi Kitab Suci
- Tujuan Alkitab
- Kitab Suci adalah untuk Mewahyukan Kristus
- Keselamatan
- Pengampunan Dosa
- Maz 32:1-2 Mat 26:28 Luk 1:76-77 Luk 24:46-47 Kis 5:30-31 Kis 10:36,39,43 Kis 13:38 2Ko 5:19 Efe 1:3,7 Kol 1:13-14 Kol 2:13
- Setelah Kebangkitan-Nya Yesus Menampakkan Diri kepada Orang Banyak
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Beriman kepada Allah
- Percaya kepada Allah dan Percayailah Dia
- Faedah Iman
- Pengampunan Dosa adalah Faedah dari Iman
- Gereja
- Organisasi dan Jabatan Gereja
- Para Pelayan Umum
- Kewajiban Pelayan
- Pelayan Mengkhotbahkan Berita Keselamatan
Topik Teologia: Kis 10:44 - -- Roh Kudus
Kudus
Maz 51:13 Yes 63:10-11 Mar 1:8 Luk 1:35 Yoh 14:26 Kis 1:8 Kis 7:51 Kis 10:44-47 Kis 15:28 Kis 28:25 Rom 1:4...
- Roh Kudus
- Gereja
- Sakramen / Ketetapan Gereja
- Ketetapan Baptisan
- Contoh-contoh Baptisan
- Keluarga dan Teman-teman Kornelius Dibaptis
Topik Teologia: Kis 10:47 - -- Roh Kudus
Kudus
Maz 51:13 Yes 63:10-11 Mar 1:8 Luk 1:35 Yoh 14:26 Kis 1:8 Kis 7:51 Kis 10:44-47 Kis 15:28 Kis 28:25 Rom 1:4...
- Roh Kudus
- Gereja
- Sakramen / Ketetapan Gereja
- Ketetapan Baptisan
- Contoh-contoh Baptisan
- Keluarga dan Teman-teman Kornelius Dibaptis
Topik Teologia: Kis 10:48 - -- Yesus Kristus
Nama Kristus
Orang-orang Percaya Mengalami Banyak Hal di dalam Nama Yesus
Orang-orang Percaya Dibaptis di dalam Nama...
- Yesus Kristus
- Roh Kudus
- Roh Kudus dalam Gereja
- Kedatangan dan Baptisan Roh
- Dimanifestasikan di dalam Kehidupan Orang Percaya
- Dinyatakan dalam Baptisan Air
- Gereja
- Sakramen / Ketetapan Gereja
- Ketetapan Baptisan
- Contoh-contoh Baptisan
- Keluarga dan Teman-teman Kornelius Dibaptis
TFTWMS: Kis 9:3--26:15 - Konfrontasi Yang Tak Terduga KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik...
KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik sudah kelihatan. Di siang hari para pejalan biasanya berhenti untuk istirahat untuk menghindari sengatan sinar surya tengah hari yang membakar; namun Saulus, yang ingin sekali memulai penggeledahannya yang kejam, mendesak rombongannya untuk maju terus. Lalu, tiba-tiba, dunianya terbalik.
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu [kira-kira tengah hari40], tiba-tiba cahaya [yang amat terang41] memancar dari langit [lebih terang dari matahari42] mengelilingi dia [dan mereka yang pergi bersama (dia)43]. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya [dalam bahasa Ibrani44]: "Saulus, Saulus,45mengapakah engkau menganiaya Aku? [Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.46]" (9:3, 4).
Cahaya yang menyilaukan mata itu tidak memberikan ruang keragu-raguan: Ini merupakan sebuah penglihatan dari sorga! Saulus dapat melihat sesosok Manusia, 47namun sosok itu bukanlah orang yang dapat ia kenali dengan segera. Siapakah Dia, dan mengapa Ia berkata sedang dianiaya? Dengan ketakutan Saulus bertanya, "Siapakah Engkau, Tuhan?" Jawaban datang: "Akulah Yesus [dari Nazaret48] yang kauaniaya itu" (9:5)! Beberapa orang yang menyangkal pelbagai mujizat Alkitab menyatakan bahwa Saulus tidak melihat Tuhan, melainkan terkena serangan penyakit epilepsi atau ayan49pada waktu terjadi badai elektris! (Jika benar begitu, kita harus berdoa supaya semua orang terkena serangan epilepsi pada waktu terjadi badai elektris—jika pengalaman seperti itu akan membuat mereka menjadi pekerja yang penuh semangat bagi Yesus!) Betapa bodohnya pendapat ini! Siapa saja yang membaca surat-surat Paulus pasti akan terkesan dengan fakta bahwa ia adalah orang pandai yang tidak suka berkhayal. Ia dapat mengenali perbedaan antara penderitaan jasmani dengan lawatan sorgawi! Selain itu, semua orang yang berpergian bersama dia ikut rebah juga ke tanah. Apakah mereka semua terserang epilepsi secara serempak? Lebih dari itu, Dr. Lukas, yang kenal baik dengan gejala-gejala epilepsi, telah mengatakan yang sebenarnya: Tuhan yang bangkit telah menampakkan diri kepada Saulus dan berkata, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu"!50
Bayangkanlah pelbagai pemikiran yang membanjiri benak Saulus pada saat pengumuman yang mengejutkan itu: Para pengikut Yesus mengumumkan bahwa Yesus tidak mati melainkan hidup—dan mereka memang benar! Mereka menegaskan bahwa Yesus adalah ilahi—dan Ia memang ilahi! Mereka bersikeras bahwa Yesus adalah Kristus—dan Ia jelas Kristus! Mereka memang benar, dan ia salah— benar-benar salah! Yang ia lakukan selama ini bukanlah berjuang untuk Allah yang ia kasihi, tetapi menentang Allah itu! Meskipun penganiayaan Saulus ditujukan kepada para pengikut Yesus, namun tamu sorgawi itu mengungkapkan bahwa ketika Saulus menganiaya murid-murid Kristus, dalam kenyataannya ia telah menganiaya Dia!51Ketika ia menangkapi umat Kristen, ia menangkap juga Yesus! Ketika ia menyiksa umat Kristen, ia menyiksa juga Kristus! Ketika ia membunuhi umat Kristen, ia membunuh juga Anak Allah!52
Ia pernah menyombongkan diri sebagai orang yang "tanpa cacat" "tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat" (Filipi 3:6); sekarang ia menganggap dirinya sebagai "kepala" segala orang berdosa (1Timotius 1:15; KJV)! Dengan gemetar ia bertanya, "Apakah yang harus kuperbuat?" (22:10). Apakah masih ada harapan?
TFTWMS: Kis 9:6--26:18 - Tantangan Yang Luar Biasa TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untu...
TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untuk berhenti gemetar ketakutan di tanah:
Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi53tentang segala sesuatu yang telah kaulihat54dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu55nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain.56Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan (26:16-18).57
Tidak ada tantangan yang lebih besar daripada ini pernah diberikan! Para pakar berdebat tentang mengapa Yesus menampakkan diri kepada Saulus, namun Tuhan sendiri telah memberikan alasan-Nya: "[Untuk tujuan ini," NASB] kata Dia kepada Saulus, "Aku menampakkan diri kepadamu" (ay. 16; huruf miring oleh saya). Tujuan itu dapat dibagi ke dalam tiga bagian.58
Pertama, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai seorang saksi — "untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi" (ay. 16). Salah satu kualifikasi seorang rasul adalah harus menjadi saksi Kebangkitan (1:21, 22). Belakangan ketika Paulus membuat daftar pelbagai penampakan Kristus, ia berkata, "Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul" (1Korintus 15:8, 9). "Bukankah aku rasul?" tulis dia kepada jemaat yang sama. "Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita?" (1Korintus 9:1).
Kedua, Yesus menampakan diri kepada Saulus untuk mengkualifikasikan dia sebagai seorang saksi bagi bangsa-bangsa lain—Yesus berbicara tentang "bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau" (26:17). Paulus telah dijuluki sebagai "rasul untuk dunia," namun pelayanan khusus dia adalah untuk bangsa-bangsa non-Yahudi. Hal ini untuk pertama kalinya dinyatakan secara gamblang bahwa bangsa non-Yahudi disertakan dalam rencana induk Tuhan. Anda dan saya tahu bahwa bangsa non-Yahudi ikut disertakan dalam tantangan Yesus untuk menjadi "saksi ... sampai ke ujung bumi" (1:8). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam pernyataan Petrus bahwa "janji itu ... bagi orang yang masih jauh" (2:39). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam janji yang diberikan kepada Abraham, yang dikutip oleh Petrus dalam 3:25: "Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati." Bagaimanapun, bangsa non-Yahudi baru secara khusus disebut setelah Tuhan menampakkan diri kepada Saulus. Bagi kita yang non-Yahudi, peristiwa itu merupakan saat yang patut dirayakan! Ketiga, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai saksi bagi bangsa non-Yahudi "untuk membuka mata mereka" (26:18). Ayat 18 merupakan pernyataan yang paling agung di dalam Kitab Suci berkenaan dengan tugas memenangkan jiwa. Sebagai pemenang jiwa, tugas kita ada lima buah: [1] membuka mata [orang berdosa] [2] supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang [3] dan dari kekuasaan Iblis kepada Allah [4] supaya mereka boleh memperoleh pengampunan dosa [5] dan mendapat bagian di antara mereka yang telah dikuduskan dengan iman kepada [Yesus] (26:18).
Tujuan Yesus menampakkan diri kepada Saulus adalah untuk mengualifikasikan dia sebagai rasul bagi bangsa non-Yahudi! Benar, penampakan Yesus memang membuahkan iman di dalam hati Saulus dan memelopori proses perubahan hidup, 59namun Yesus mengatakan bahwa tujuan khusus penampakan-Nya kepada Saulus bukanlah untuk menyelamatkan dia, melainkan untuk mengirim dia sebagai seorang saksi kepada bangsa non-Yahudi. Saulus (Paulus) belakangan menulis dalam Roma 11:13, "Aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi" (TB; huruf miring oleh saya; lihat juga Galatia 2:6-9).
Apakah Saulus memahami semuanya itu ketika Yesus menampakkan diri? Saya meragukannya. Yang paling penting di dalam pikirannya sudah tentu terdapat fakta bahwa Yesus benar-benar Mesias—dan ia telah melawan Anak Allah! "Apakah yang harus kuperbuat?" adalah pertanyaan yang sangat penting bagi dia. Yesus menyimpulkan, "Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus60 kauperbuat" (9:6).
Ketika semua itu sedang berlangsung, "Termangu-mangulah teman-temannya [Saulus] seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun"61(9:7). Mereka "melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar" (22:9). 62Orang-orang itu adalah saksi-saksi berharga bahwa sesuatu yang luar biasa di jalan memang benar-benar telah terjadi.
Lalu "Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa [karena silaunya cahaya63]; mereka [teman-teman seperjalanannya] harus menuntun dia masuk ke Damsyik" (9:8). Saulus berharap untuk menyapu isi Damsyik dengan pamer kekuatan sebagai agen penuntut balas Allah; sebaliknya ia malahan dituntun masuk ke dalam kota itu sebagai pendosa yang berdukacita, selemah pengemis buta.
Dengan terseok-seok Saulus dituntun menuju salah satu jalan utama di Damsyik yang bernama jalan Lurus,64hingga rombongan itu tiba di sebuah rumah milik orang bernama Yudas. 65Ia dibimbing ke ruang tamu dan ditinggal sendirian. Air mata membasahi pipinya,66ia berlutut dan mulai berdoa.67"Tiga hari68lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum"69(9:9).
Suasananya adalah suasana seorang pria yang dikuasai oleh rasa penyesalan yang amat dalam. Saulus sekarang percaya kepada Kristus, ia sangat menyesal, dan bahkan mengakui Yesus sebagai "Tuhan,"70namun kesalahan akan dosa tetap menggerogoti jiwanya. Ia telah memperoleh suatu penglihatan, namun ia masih memerlukan suatu kunjungan—seseorang yang akan memberitahu dia71apa yang ia "harus perbuat" (9:6; huruf miring oleh saya).
TFTWMS: Kis 9:18--26:19 - Mualaf Yang Tidak Ragu-ragu MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa se...
MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa selama ini ia salah.32Bahkan lebih berat lagi melakukan apa yang Ananias perintahkan. Baptisan itu sendiri tidaklah berat. Saulus sudah kenal baik dengan upacara penyucian dan pembenaman dalam air. Bagian yang sulit adalah "menyeru nama" Yesus. "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Artinya Saulus mengakui Yesus sebagai Tuhan, bahwa ia dibaptis oleh otoritas-Nya, dan ia menyerahkan sisa hidupnya kepada Dia ! Artinya Saulus menjauhi segala hal yang dekat dengannya dan yang ia sayangi: keluarga, teman-teman, ketenaran, dan keberuntungan.
Meskipun keputusan itu berat, ketika Ananias memberitahu Saulus apa yang ia "harus perbuat," ia tidak ragu-ragu. Belakangan ia memberitahu raja Agripa, "Kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat" (26:19). Seketika itu juga, "Ia bangun lalu dibaptis" (9:18). Tempat Saulus dibaptis tidak disebutkan, namun ada sungai Abana yang melintasi kota itu, dan sungai Parpar juga tidak jauh dari situ.33
Perbuatan sudah dilaksanakan; tidak ada jalan mundur bagi Saulus. Belakangan ia menulis, Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus (Filipi 3:7, 8).
Ketika Saulus dibaptis, dosa-dosanya disucikan dalam darah Kristus. Ia menerima karunia Roh Kudus (2:38), menggenapi perkataan Ananias bahwa ia akan "dipenuhi oleh Roh Kudus."34Ia juga ditambahkan oleh Tuhan ke dalam gereja yang sudah ia upayakan untuk dihancurkan (2:41, 47). Saulus memiliki hidup baru dalam Kristus! Belakangan ia mengatakan bahwa ia telah menguburkan masa lalunya dalam kuburan air baptisan:
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru ... Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan [bersama Dia], supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, .... (Roma 6:3-6; huruf miring oleh saya). Dengan hati yang bersukacita, untuk pertama kalinya dalam hari-hari itu Saulus "makan, [dan] pulihlah kekuatannya" (9:19a).
Kita mungkin ingin bertanya, "Mengapa Saulus?" Dari seluruh manusia di dunia, mengapa Tuhan memilih Saulus, seorang pembunuh masal, untuk menjadi rasul bagi bangsa non-Yahudi? Ia tentunya bisa memilih dari banyak orang Kristen yang hebat, seperti Barnabas. Jika Tuhan ingin memanggil seorang non-Kristen, ada banyak orang Yahudi yang takut akan Allah yang tidak punya kesalahan seperti kekejaman Saulus itu. Mengapa Saulus?
Karena kita tidak memiliki pikiran Tuhan (Yesaya 55:8, 9), kita tidak dapat menjawab pertanyaan itu dengan pasti —namun kita dapat membuat pelbagai dugaan yang cerdas. Salah satu faktor tentunya adalah keunikan kualitas Saulus—intelektualnya, semangatnya, tenaganya. Jika semuanya itu dialirkan ke arah yang benar, betapa hebat perbuatannya itu! Ia juga kemungkinan dipilih karena, setelah menghabiskan awal hidupnya di Tarsus, ia akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara berpikir bangsa non-Yahudi dibandingkan dengan siapa saja yang dibesarkan di Palestina. Ia adalah orang yang tepat untuk tugas tersebut.
Adalah mungkin bahwa faktor-faktor lainnya ikut terlibat juga dalam pemilihan Tuhan itu. Sebagai contoh, Saulus punya keyakinan bahwa tidak ada kompromi antara Yudaisme dan agama Kristen, keyakinan yang telah mendorong dia untuk berusaha menghancurkan agama Kristen.35Ketika ia menjadi orang Kristen, ia mempertahankan keyakinan tersebut. Surat-suratnya dipenuhi dengan kebenaran bahwa agama Kristen tidak dapat dikompromikan! Satu faktor lain yang memungkinkan bisa juga disebutkan di sini, satu faktor yang disiratkan oleh Yesus dalam kata-kata ini: "Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih" (Lukas 7:47). (Ini menyiratkan, "Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih.") Ketika Kristus menampakkan diri kepada Saulus di jalan itu, tiba-tiba Saulus sadar akan besarnya dosa dia. Ia sudah bersalah karena menghujat dan tidak layak menerima apa-apa selain kematian! Kesediaan Tuhan untuk mengampuni dia telah memenuhi dirinya dengan rasa kagum selama hidupnya. Ia menulis tentang "Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Galatia 2:20; huruf miring oleh saya). Ia berkata, Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku— aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, ... Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa (1Timotius 1:12, 13, 15)! Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih dan menghabiskan sisa hidupnya dengan menyebarkan iman yang pernah ia coba hancurkan!
TFTWMS: Kis 9:20--26:20 - Belajar Bicara BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. ...
BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. Betapa senangnya kita saat mereka mengucapkan kata-kata pertama mereka! Ketika saya melihat betapa cepatnya Saulus mulai "bicara," saya teringat kepada anak sulung kami, Cynthia. Saat masih kecil sekali, Cindy akan berusaha meniru kata apa saja yang kami ucapkan ("hippopotamus," "rhinoceros," apa saja). Ia gemar bicara banyak sehingga kadang-kadang kami pikir kami perlu "menjelaskan" kepada para kenalan baru kami. "Ulahnya itu tidak dibuat-buat," kata kami. "Lagi pula, ayahnya seorang pengkhotbah, dan ibunya memang perempuan." Ketika Saulus "dilahirkan kembali," ketika itu juga ia mulai bicara—dalam kalimat lengkap—tentang Yesus.
Kita tidak tahu pada hari apa dalam minggu itu ia dibaptis, namun pada hari Sabat berikutnya ia telah hadir dalam sinagoga: "Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah" (9:20). Ketika Saulus muncul dalam sinagoga, orang-orang yang hadir pasti bergairah tetapi tidak terkejut.20Adalah suatu kehormatan dikunjungi oleh seorang sarjana Yahudi yang terkenal dan fanatik. Ketika tiba waktu untuk pelajaran, pengurus sinagoga itu mungkin berpaling kepada Saulus dan berkata, "Saudara, jikalau saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!" (Lihat 13:15.) Para pendengar itu tentunya mengharapkan ceramah yang berapi-api tentang bagaimana orang Kristen sedang menghancurkan kemurnian agama Yahudi. Kenyataannya, mereka diceramahi tentang Yesus sebagai Anak Allah! Untuk pertama kalinya Yesus diberitakan sebagai "Anak Allah" dalam kitab Kisah.21Yesus telah menampakkan diri sebagai Anak Allah kepada Saulus di jalan menuju Damsyik,22dan Saulus ingin semua orang mengetahui kebenaran agung itu. Istilah "Anak Allah" menjadi tema pokok dalam tulisan rasul Paulus.23
Orang-orang yang hadir itu terkejut dengan isi berita itu, namun mereka lebih terkejut lagi dengan si pemberita-nya. Kita baca, "Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: ‘Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?’" (9:21).
Sejalan dengan berlalunya waktu, Saulus tetap dengan "keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus" (9:27). "Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias" (9:22). Kata "membuktikan" diterjemahkan dari kata gabungan Yunani yang secara harfiah berarti "membawa bersama-sama, menyatukan, menjahit bersama-sama." Paulus mengutip beberapa acuan Perjanjian Lama tentang Mesias dan kemudian meletakkannya di sebelah pelbagai fakta kehidupan Yesus.24
Kedua sumber yang "dijahit bersama-sama" itu memberikan bukti yang sangat kuat bahwa Yesus adalah Mesias! Yang Saulus lakukan bukan hanya menyatakan Yesus adalah Mesias. Ia memberitahu sesamanya orang Yahudi bahwa mereka, sebagaimana dirinya, perlu merubah kesetiaan mereka! Ia menyatakan "kepada orang-orang Yahudi di Damsyik ... bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan" (26:20; huruf miring oleh saya).
Masa awal Saulus di Damsyik membentuk pola pelayanannya. Ketika ia pergi ke Yerusalem, ia bicara "dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan. Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani [di dalam sinagoga mereka25]" (9:28, 29). Kemana saja rasul itu meneruskan perjalanan, kebiasaan dia adalah selalu pergi dulu ke sinagoga26—dan beritanya adalah selalu "Yesus ... adalah Anak Allah" (9:20; lihat 1Korintus 2:2; Galatia 6:14).
Teladan Saulus ini patut ditiru oleh setiap orang Kristen baru. Pertama, kita melihat bahwa ia mulai bicara seketika itu juga. Faktanya, mereka tidak dapat membungkam dia! Kedua, ia mulai bicara dimana saja ia berada. Sering kali yang paling sulit adalah berbicara kepada orang-orang yang telah mengenal kita sebelum kita menjadi orang Kristen, tetapi Saulus justru memulainya dari orang-orang yang telah mengenal dia dengan sangat baik. Ketiga, ia mengatakan apa yang ia ketahui. Mungkin ia diilhami ketika mulai memberitakan; mungkin juga tidak.27Apakah benar atau tidak, ia tetap memiliki kisah untuk diberitakan! Keempat, pokok dari cerita Saulus adalah selalu Yesus Kristus dan apa yang Yesus telah perbuat bagi dia!
Marilah kita membuat pelbagai penerapan sebagai berikut: (1) Setiap orang Kristen baru perlu mulai segera memberitahu orang lain tentang Yesus. "Murid pendiam tidak cocok dengan istilah murid."28(2) Setiap orang Kristen baru, "dimana saja berada" perlu mulai memberitahu orang lain tentang Yesus. Orang-orang yang mengenal dia dengan baik mungkin akan sama terkejutnya seperti orang-orang Yahudi ketika Saulus mulai memberitakan Yesus! (Band. 1Petrus 4:4.) (3) Setiap orang Kristen baru perlu memberitahukan apa yang ia ketahui. Ia mungkin tidak tahu banyak, tetapi ia tahu apa yang ia percayai dan apa yang ia lakukan untuk menjadi orang Kristen. Awalnya, ia dapat memberitahukan hal itu—lalu belakangan ia dapat belajar lebih banyak lagi. (4) Setiap orang Kristen baru perlu tetap menempatkan Yesus pada pokok pemberitaannya.
Kita sering berharap terlalu sedikit dari orang-orang Kristen baru—namun kita lalu terkejut ketika hidup mereka sesuai dengan apa yang kita harapan. Tidakkah kita berharap terlalu banyak dari anak-anak yang masih bayi itu? Kita mengharapkan mereka bertumbuh, belajar jalan dan bicara—dan kita berusaha semampu kita untuk mendorong mereka berkembang. Marilah kita juga mendorong orang-orang Kristen baru, dengan cara apa saja semampu kita, untuk segera mulai mengungkapkan hidup baru mereka dalam Yesus.
TFTWMS: Kis 9:29--22:21 - Rintangan Kedegilan RINTANGAN KEDEGILAN (Kis 9:29, 30; 22:17-21)
Ketika Saulus memberitakan injil di Yerusalem, salah satu tempat pertama yang ia kunjungi adalah sinagog...
RINTANGAN KEDEGILAN (Kis 9:29, 30; 22:17-21)
Ketika Saulus memberitakan injil di Yerusalem, salah satu tempat pertama yang ia kunjungi adalah sinagoga Helenistik27tempat Stefanus pernah memberitakan injil.28
Ia punya urusan yang belum selesai di situ: "Ia juga berbicara dan bersoal jawab29dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani" (Kisah 9:29a). Dalam kitab Kisah, kata Yunani yang diterjemahkan "bersoal jawab" hanya ditemukan satu kali di tempat lainnya, yaitu dalam Kisah 6, dimana kita membaca orang-orang Yahudi berbahasa Yunani itu "bersoal jawab dengan Stefanus" (6:9; huruf miring oleh saya). Saulus datang kembali untuk menyelesaikan pekerjaan yang dimulai oleh Stefanus.
Sinagoga Helenistik adalah tempat yang paling berbahaya bagi Saulus. Sewaktu orang-orang Yahudi Helenistik itu tidak mampu menjawab Stefanus, mereka membenci dia dan membunuh dia. Kebencian mereka terhadap Saulus bahkan lebih sengit lagi, sebab dalam benak mereka Saulus adalah orang murtad dan pengkhianat, orang yang telah mencampakkan agama dan mengkhianati mereka!30Oleh sebab itu kita tidak terkejut saat membaca, "Tetapi mereka itu berusaha membunuh dia" (9:29b)! Saulus perlu waktu tiga tahun di Damsyik dan tanah Arab untuk membuat orang-orang itu begitu marah sehingga ingin membunuh dia. Tetapi di Yerusalem ia hanya perlu waktu dua minggu (Galatia 1:18). Sekali lagi, dalam penyediaan Allah, rencana jahat itu tersingkap, dan sekali lagi dalam penyediaan Allah, Saulus memiliki teman-teman Kristen yang menyelamatkan dia. Kita baca, "Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus" (9:30). Kaisarea merupakan pelabuhan utama di Palestina, sekitar 112 kilometer barat laut Yerusalem.31 Sedangkan Tarsus adalah kampung halaman Saulus.32 Kisah 22 memberi kita rincian tentang keberangkatan dia dari Yerusalem yang tidak terdapat dalam Kisah 9.33 Dalam Kisah 22 Paulus menekankan bahwa ketika orang-orang Yahudi Helenistik itu ingin membunuh dia, jika ia diberi pilihan, ia memilih untuk tetap tinggal di Yerusalem.
Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah,34rohku diliputi oleh kuasa ilahi.35Aku melihat Dia, yang berkata kepadaku: Lekaslah, segeralah tinggalkan Yerusalem, sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang Aku. Jawabku: Tuhan, mereka tahu, bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain dan yang memasukkan mereka yang percaya kepada-Mu ke dalam penjara dan menyesah mereka. Dan ketika darah Stefanus, saksi-Mu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya. Tetapi kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain" (22:17-21).
Untuk pertama dan terakhir kalinya, Saulus berdebat dengan Tuhan. Pada intinya ia berkata "Aku rasa aku dapat meyakinkan mereka!"—dengan implikasi tambahan "Dan kalaupun aku tidak dapat, aku rela mati seperti Stefanus!"36Secara tidak langsung Tuhan menjawab, "Aku tidak siap bagi kematianmu! Tujuanmu paling akhir— memberitakan injil kepada bangsa non-Yahudi—masih menunggu di depan. Di sini engkau tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Tinggalkan kota ini, dan cepat kerjakan!" Saulus berhenti mendebat dan mulai mematuhi. Ia menyingkirkan rintangan kedegilan dengan ketundukan.
Sedikit nasihat paling penting yang dapat saya berikan kepada orang Kristen baru mana saja adalah ini: Belajarlah mempercayai Tuhan dan bersandarlah kepada hikmat-Nya! Jika Allah memberitahu Anda untuk melakukan sesuatu dalam firman-Nya, Ia adalah benar—baik Anda mengerti atau tidak mengerti alasan bagi perintah-Nya itu. Belajarlah mentaati Dia tanpa bertanya—dan bersandarlah dalam jaminan bahwa Ia akan memberkati Anda!
TFTWMS: Kis 10:9--11:12 - Langkah Kedua Allah: Menyiapkan Orang Yahudi LANGKAH KEDUA ALLAH: MENYIAPKAN ORANG YAHUDI (Kis 10:9-23, 34, 35; 11:5-12)
Dalam ayat 9 adegan beralih menuju Yope. Saat itu sedang tengah hari pada...
LANGKAH KEDUA ALLAH: MENYIAPKAN ORANG YAHUDI (Kis 10:9-23, 34, 35; 11:5-12)
Dalam ayat 9 adegan beralih menuju Yope. Saat itu sedang tengah hari pada keesokan harinya, dan ketiga orang yang diutus oleh Kornelius itu hampir tiba di kota. Satu-satunya cara mereka dapat menempuh perjalanan itu dengan begitu cepatnya adalah jika mereka berjalan terus di hampir sepanjang malam itu. Selagi para utusan yang kelelahan itu bergerak mendekati Yope, Allah mulai menyiapkan Petrus bagi kedatangan mereka. "Keesokan harinya ketika ketiga orang itu berada dalam perjalanan dan sudah dekat kota Yope, kira-kira pukul dua belas tengah hari,32naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa" (10:9).
Petrus masih berada di rumah Simon si penyamak kulit—yang sudah tentu telah menjadi tempat pertemuan umat Kristen sejak kedatangan rasul itu. Sekitar tengah hari, Petrus ingin berdoa, jadi ia naik ke atas rumah. Rumah-rumah pada masa itu memiliki atap yang rata,33yang dipakai sebagai tempat untuk mengeringkan buah, tempat untuk tidur di musim panas, dan tempat untuk menyendiri. Sebagai seorang Yahudi, Petrus telah mengembangkan kebiasaan berdoa setiap hari pada jam 12:00 siang (lihat Mazmur 55:17; Daniel 6:10), dan kelihatannya ia tetap mempertahankan kebiasaan itu setelah menjadi orang Kristen. Tidak ada salahnya menjadikan doa sebagai kebiasaan, selama hal itu tidak menjadi sekedar kebiasaan.
Kita tidak tahu isi doa Petrus. Mungkin ia berdoa supaya ia akan terus memberitakan Firman itu dengan berani.34Mungkin ia minta Allah untuk membuka banyak pintu kesempatan yang baru (band. 14:27). Jika ia minta yang kedua, maka doanya itu akan segera terjawab dalam cara yang ia tidak pernah dapat duga! Sewaktu ia sedang berdoa, "ia merasa lapar dan ingin makan"35(10:10a). KJV menulis bahwa ia "sangat lapar." (Huruf miring oleh saya.) Ini akan menjadi titik awal Allah mendekati Petrus. Jika Anda ingin mengajar seseorang, mulailah dimana ia berada.
Orang-orang yang berada di lantai bawah mulai menyiapkan makanan,36namun Petrus berada di atas atap, sedang berlutut,37terus berdoa (simaklah 11:5). "Tetapi sementara makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi" (10:10b). "Pingsan [rohnya diliputi kuasa]" tidak berarti Petrus mengkhayalkan kejadian yang terjadi berikutnya. Kata Yunani yang diterjemahkan "pingsan" adalah kata yang darinya kita dapatkan kata "ekstasi."38
Kata itu mengacu kepada perasaan Petrus yang memuncak, yang dirangsang oleh Allah untuk memberikan kesan yang lebih kuat ke atas rasul itu. Kita bisa membandingkan hal itu dengan perbuatan menyetel-nyetel gelombang radio supaya dapat menangkap suatu siaran dengan lebih jelas lagi.
"Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah" (10:11). Beberapa penulis percaya bahwa orang-orang itu harus menemukan sehelai kain lebar yang menjadi bagian penglihatan Petrus di sekitar situ: sebuah penutup atap atau kain layar perahu yang berada dekat situ. Jika kita harus mendapatkan sesuatu yang berupa helai kain dalam kesadaran Petrus, maka Alkitab versi Cotton Patch membuatnya lebih masuk akal: "Ia melihat ... sebuah perlengkapan seperti tapelak meja besar bersudut empat sedang diturunkan ke tanah"!39(Huruf miring oleh saya.)
Kenyataannya, saat itu Petrus sedang sangat lapar! Sesungguhnya, tidak perlu mencari-cari helai kain yang ada dalam pikiran Petrus di sekitar tempat itu. Petrus tidak sedang teler; ia sedang menerima suatu penglihatan dari Allah (11:5).
Helai kain dari langit itu diturunkan sampai berada di depan Petrus (11:5). Ia menatap kain itu dengan keheranan (11:6): "Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat [dan binatang-binatang buas40], binatang menjalar [termasuk reptil 41] dan burung" (10:12)— mewakili setiap jenis binatang di bumi.42Ada beberapa binatang yang dianggap "halal" oleh bangsa Yahudi seperti sapi, domba, dan kambing.43Ada juga beberapa binatang yang dianggap "haram" oleh bangsa Yahudi, seperti unta, babi, dan singa! Betapa hebat pemandangan itu—dan betapa gaduhnya! Sepertinya seluruh isi bahtera Nuh ditumpahkan ke dalam sehelai seperai terbesar di dunia! Suatu suara44berkata dari atas: "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!" (10:13). Dengan kata lain,
"Petrus, Aku tahu engkau lapar, jadi inilah smorgasbord45 yang langsung dari langit. Ambilah yang engkau mau, dan makanlah untuk makan siang!" Karena ini merupakan suatu penglihatan, maka jangan susahkan diri Anda dengan bagaimana Petrus dapat melaksanakan perintah menyembelih dan memakan. Satu hal adalah pasti: Tidak ada cara bagi Petrus untuk "bangun, menyembelih dan memakan" di tempat itu juga! Ia tidak akan pernah menyembelih dan memakan binatang-binatang haram. Lebih lanjut, binatang halal pun bisa menjadi cemar karena bercampur erat dengan binatang haram. Lebih lanjut lagi, binatang-binatang halal itu harus disembelih sedemikian rupa untuk menjadi "kosher,"46dan prosedurnya rumit! Ajaran Taurat mengenai binatang-binatang halal dan haram sudah mendarah daging dalam diri Petrus sehingga (seperti sering terjadi) ia bereaksi tanpa berpikir dan menjawab, "Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram47dan yang tidak tahir" (10:14). Implikasinya adalah, "... dan aku tidak akan pernah mau." Petrus bukanlah orang pertama yang mendebat Tuhan.
Ananias pernah mendebat Tuhan sewaktu ia disuruh menjumpai Saulus (9:13, 14). Saulus mendebat Tuhan ketika ia disuruh meninggalkan Yerusalem (22:19, 20). Masing-masing akhirnya mengerti bahwa kata "tidak" bukan jawaban yang tepat bagi Tuhan. "Tidak, Tuhan" adalah istilah yang kontradiktif. "Tuhan" artinya "tuan, penguasa." Mengakui Allah sebagai Tuhan berarti mengakui bahwa Ia berhak mengatur hidup kita! Satu-satunya jawaban yang konsisten terhadap permintaan Allah adalah, Ya, Tuhan!" (Lihat Lukas 6:46.)
Suara itu berkata kembali: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram" (10:15).48
Petrus pasti mengira sepertinya kepala dia baru saja dipukuli dengan pentungan. Untuk melenyapkan salah pengertian, Allah mengulangi perintah itu: "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah! ... Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram." Lalu Allah mengulangi kembali; "Hal ini terjadi sampai tiga kali" (10:16a). Tuhan hanya memberi perintah satu kali kepada Kornelius, dan ia mentaatinya, namun Tuhan harus memberi perintah tiga kali kepada Petrus. Menyiapkan seorang penginjil tampaknya tiga kali lebih sulit daripada menyiapkan orang berdosa! Saya tidak tahu apakah Petrus terus-terusan memprotes. Jika ya, protestnya itu pasti semakin lama semakin lemah. Lalu, sama mendadaknya seperti kemunculannya, kain itu " terangkat ke langit" (10:16b).
Kepala Petrus pasti telah dipusingkan dengan pelbagai pertanyaan: Apakah artinya ini? Apakah Allah benar-benar ingin dia ke luar rumah dan menyembelih seekor babi? Perintah-perintah mengenai binatang-binatang halal dan haram merupakan bagian penting dalam Taurat. Jika satu bagian Taurat telah dirubah, tidakkah bagian lainnya dari Taurat itu ikut berubah?49Apakah kepedulian Allah hanya kepada binatang, atau apakah Allah punya kepedulian lain dalam pikiran-Nya? Kita mungkin bertanya-tanya mengapa Allah tidak langsung memberitahu Petrus bahwa bangsa non-Yahudi tidak boleh lagi dianggap cemar, sebaliknya Ia malah mengambil jalan memutar dengan memberi rasul itu suatu penglihatan tentang binatang halal dan haram. 50
Sebenarnya ada keterkaitan yang lebih erat daripada yang mungkin terlihat untuk pertama kalinya antara hukum-hukum Perjanjian Lama tentang penerimaan bangsa non-Yahudi, dan tentang makanan halal dan haram. Makanan merupakan penghalang utama bagi persekutuan Yahudi— non-Yahudi. Belakangan, ketika Petrus dikritik atas sikapnya di Kaisarea, para pengkritiknya itu tidak menyinggung tentang ia telah membaptis bangsa non-Yahudi, melainkan tentang ia telah makan bersama mereka (11:2, 3). Tidak satupun orang Yahudi yang sangat hati-hati mau makan hidangan yang disiapkan oleh orang non-Yahudi: Daging itu bisa saja daging binatang haram; daging itu mungkin sudah dipersembahkan untuk suatu berhala sebelum dijual di pasar; kemungkinan besar darah binatang itu tidak dialirkan ke luar seperti yang ditentukan Taurat; dan peraturan-peraturan ketat Taurat mengenai cara mengolah makanan lainnya boleh jadi tidak dituruti. Jika penghalang antara bangsa Yahudi dan non-Yahudi harus dirubuhkan, salah satu yang pertama kali harus dirubuhkan adalah hukum-hukum yang berhubungan dengan makanan.
Ayat 17 berkata, "Petrus bertanya-tanya di dalam hatinya, apa kiranya arti penglihatan yang telah dilihatnya itu. Sementara itu telah sampai di muka pintu orang-orang yang disuruh oleh Kornelius dan yang berusaha mengetahui di mana rumah [Simon]."51Belakangan Petrus berkata, "Dan seketika itu juga tiga orang berdiri di depan rumah, di mana kami menumpang; mereka diutus kepadaku dari Kaisarea" (11:11; huruf miring oleh saya). Waktu Allah memang luar biasa. Andaikan ketiga orang itu tiba lebih awal, Petrus mungkin tidak terdorong untuk menyilakan mereka masuk. Andaikan mereka tiba terlambat, Petrus mungkin tidak akan mengaitkan pencarian mereka dengan penglihatan yang baru saja ia lihat.
Karena ketiga orang itu adalah non-Yahudi dan berdiri di depan rumah seorang Yahudi, maka mereka tidak akan melangkah lebih jauh dari pintu gerbang sampai dipersilakan masuk. Mereka berteriak kepada pemilik rumah, "Apakah Simon yang disebut Petrus ada menumpang di rumah ini?" (10:18).
Petrus masih berada di atas atap, "sedang memikirkan makna penglihatan itu." Roh berkata kepada dia:52"Dan ketika Petrus sedang berpikir tentang penglihatan itu, berkatalah Roh: ‘Ada tiga orang mencari engkau. Bangunlah, turunlah ke bawah dan berangkatlah bersama-sama dengan mereka, jangan bimbang, sebab Aku yang menyuruh mereka ke mari’ " (10:19, 20). Misteri semakin mendalam di benak Petrus. Dengan segera rasul itu turun ke bawah dan menemui orang-orang yang sedang berdiri di pintu gerbang. "Akulah yang kamu cari," kata dia kepada mereka, "Apakah maksud kedatangan kamu?" (10:21). Petrus bertanya-tanya apakah hubungannya antara penglihatan sorgawi dan perintah Roh bahwa ia harus pergi bersama dengan orang-orang ini.
Utusan itu menjawab, "Kornelius, seorang perwira yang tulus hati dan takut akan Allah, dan yang terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi, telah menerima penyataan Allah dengan perantaraan seorang malaikat kudus, supaya ia mengundang engkau ke rumahnya dan mendengar apa yang akan kaukatakan" (10:22). Beberapa kata kunci menerpa Petrus: "Perwira ... Takut akan Allah ... terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi." Orang yang mengutus para utusan ini adalah orang non-Yahudi! Allah telah menggerakkan seorang non-Yahudi untuk mendengar berita injil dari dia! Beberapa potong kejadian itu mulai masuk akal Petrus. Tujuan penglihatan itu lebih ditujukan untuk merubah sasaran dia daripada makanan dia.
Apakah Petrus pada saat itu mengerti semua implikasi dari penglihatannya itu? Saya tidak tahu, namun ayat berikutnya adalah menakjubkan: "Ia mempersilakan mereka untuk bermalam di situ" (10:23a).53Ini memang menarik dimana Petrus menyilakan mereka masuk meskipun rumah itu bukan rumah dia (penyamak itu mungkin sudah bilang, "Rumahku adalah rumahmu"), namun itu bukan merupakan bagian mempersilakan yang paling menakjubkan. Bagian yang paling menakjubkan (bahkan menghenyakkan) adalah bahwa seorang Yahudi menyilakan masuk orang non-Yahudi ke dalam rumahnya untuk makan 54dan menginap! Peristiwa itu tidaklah seheboh jika orang Yahudi masuk ke dalam rumah orang non-Yahudi; meskipun begitu, itu merupakan sebuah langkah besar dalam merubuhkan penghalang antara bangsa Yahudi dan non-Yahudi. Sebuah rekahan besar telah muncul pada dinding prasangka! Pertanyaan kecil pada poin ini adalah "Mengapa Petrus tidak segera berangkat dengan ketiga orang itu ke Kaisarea?" Para penafsir umumnya berkata, "Waktu itu sudah menjelang malam, jadi Petrus menyilakan mereka untuk bermalam." Bagaimanapun, waktu itu belum lewat pukul satu tengah hari, dan ketiga utusan Kornelius itu berangkat ke Yope kemarin sore sekitar pukul empat. Sudah tentu ada banyak alasan untuk keterlambatan mereka. Petrus dan keenam orang yang bersama dia kemungkinan sudah tidak semuda ketiga utusan itu55dan tidak siap untuk perjalanan kaki semalam suntuk.56Selain itu, ketiga untusan ini pasti perlu istirahat sebelum bersiap-siap pulang. Mungkin setelah melihat adanya kelelahan yang terpancar pada wajah mereka, Petrus lalu berkata, "Mari masuk. Silakan makan. Setelah cukup tidur malam, esok kita akan berangkat pagi-pagi sekali!" Selain itu, perlu waktu cukup lama untuk mengumpulkan enam saksi Kristen Yahudi yang kata-katanya akan dipercaya di Yerusalem.57 Penginjil itu sudah siap, namun Allah masih harus menyiapkan umat Kristen Yahudi lainnya.
TFTWMS: Kis 9:1--26:12 - Keyakinan Yang Kokoh KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang h...
KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang hidupnya sebelum hidupnya itu berubah. Ketika kita menyatupadukan pelbagai acuan pribadi dari pelbagai tulisan dan khotbahnya, maka gambaran yang muncul adalah seorang anak muda yang terobsesi yang punya keyakinan kokoh bahwa semua orang Kristen7harus dihancurkan dan nama Yesus dienyahkan dari muka bumi.
Saulus dilahirkan dari orang tua Yahudi di Tarsus, sebuah koloni Romawi di Kilikia dan merupakan "kota terkenal."8Keluarganya berasal dari suku kecil Benyamin (Filipi 3:5); orang tuanya memberi dia nama yang paling terkenal yang mewakili suku tersebut: Raja Saul.9Dari keluarganya itu, Saulus dari Tarsus mewarisi kekayaan, kewarganegaraan Romawi, dan kecintaan yang berkobar-kobar terhadap agama Yahudi.10Ia dibesarkan sebagai seorang Farisi (23:6), dalam "mahzab yang paling keras" dalam agama Yahudi itu.11
Saulus menghabiskan masa kecilnya di Tarsus, mempelajari Firman Allah12dan belajar berniaga.13Ketika masih remaja, ia dikirim ke Yerusalem14untuk belajar di bawah bimbingan Gamaliel,15seorang guru Yahudi yang amat terkenal. Diberkahi dengan pikiran yang kritis, semangat yang berapi-api, dan energi yang tidak pernah kendur,16ia membuat kemajuan yang pesat dalam komunitas Yahudi (Galatia 1:14). Ada kemungkinan ia pernah menjadi anggota Sanhedrin. 17Apakah hal itu benar atau tidak, yang jelas ia merupakan "salah seorang pemuda Farisi yang paling menjanjikan di Yerusalem, berada tepat di jalurnya untuk menjadi seorang pemimpin besar agama Yahudi."18
Ketika berusia tiga puluhan,19ia melihat Yudaisme yang ia cintai terancam oleh penyimpangan.20Ribuan rekannya sesama orang Yahudi berpaling dari beriman kepada Taurat Musa menjadi beriman kepada seorang tukang kayu yang tak terkenal dari Galilea yang bernama Yesus. Para imam pun banyak yang terjerat dalam ajaran bidah ini (6:7). Ia tidak dapat mengerti mengapa orang mau menjadi pengikut seorang penjahat yang dihukum dan disalibkan. Bukankah Taurat sendiri mengatakan, "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib"? (Lihat Galatia 3:13; Ulangan 21:22, 23.)
Penasihatnya, Gamaliel, mengutuk penggunaan kekerasan dalam menundukkan gerakan yang baru muncul serta mendorong kehati-hatian,21namun bagi Saulus sudah jelas bahwa Yudaisme dan agama Kristen tidak dapat hidup bersama. Jika Yudaisme mau tumbuh subur, maka agama Kristen harus dihancurkan! Didukung oleh struktur kekuatan politik di Yerusalem, ia menyusun suatu kampanye besar-besaran untuk membasmi tumor berbahaya yang menggerogoti jantung Yudaisme. 22
Belakangan ia menulis obsesi yang menguasai dirinya itu: Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara (22:4). Dan ketika darah Stefanus ... ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu .... (22:20). Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati (26:10). ... aku ... berusaha membinasakannya [jemaat Allah] (Galatia 1:13). Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak orang Kristen yang telah mati martir karena perbuatan Saulus itu.23
Ketika para pengikut Yesus melarikan diri dari Yerusalem (8:1), Saulus pasti mengira kemurtadan itu sudah dapat dibungkam. Kemudian datang berita bahwa kemana saja murid-murid Yesus itu pergi, mereka menyebarluaskan iman mereka (8:4). Orang yang kurang termotivasi mungkin sudah mengaku kalah—tetapi Saulus tidak. Ia memutuskan untuk mengejar orang-orang Kristen itu! Ini kali mereka tidak akan lolos dari dia! Strategi Saulus bergantung pada beberapa prinsip hukum:24(1) menurut kitab undang-undang Yahudi, semua orang Yahudi di seluruh dunia harus tunduk terhadap Imam Besar (oleh sebab itu, sepucuk surat dari Imam Besar akan memiliki pengaruh yang besar sekali). (2) Di bawah hukum Romawi, umat Kristen secara hukum adalah orang Yahudi— Yahudi yang murtad, namun tetap orang Yahudi25(Bangsa Romawi tidak akan terlalu peduli jika penguasa Yahudi mendisiplinkan orang-orang Yahudi yang Kristen itu).
Dengan bersenjatakan pelbagai surat dari Imam Besar (9:2; 22:5), Majelis Tua-Tua (22:5), dan para penguasa Yahudi lainnya (26:10, 12), Saulus memimpin kelompok bersenjatanya menuju "ke kota-kota asing." 26Dengan bantuan para pengurus sinagoga setempat, ia mengumpulkan para pengikut Yesus dan menyeret mereka kembali ke Yerusalem untuk dihukum. Dalam pembukaan pasal 9, Saulus sedang menyiapkan perjalanannya paling ambisius sejauh ini—perjalanan ke kota kuno, Damsyik.
Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh27murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,28[dan semua Majelis Tua-Tua29] dan meminta surat kuasa dari padanya30untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik,31supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan32yang mengikuti Jalan Tuhan,33ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem [sebagai tawanan untuk dihukum34] (9:1, 2).
Damsyik adalah salah satu pusat populasi manusia terbesar dalam jarak perjalanan yang pantas, sekitar 225 kilometer arah utara timur laut Yerusalem.35Perlu waktu hampir satu minggu untuk sampai ke kota itu dengan berjalan kaki.36
Para penafsir sudah dengan leluasanya membayangkan pergolakan yang berkecamuk di dalam hati Paulus saat perjalanan itu sedang berlangsung,37tetapi kita harus berhati-hati. Anak muda yang penuh semangat ini punya banyak hal untuk dipikirkan dalam perjalanan itu: 38khotbah Stefanus yang penuh kuasa dan cara dia mati, fakta dimana para pengikut Yesus tetap mempertahankan iman mereka meskipun dianiaya, dan bahkan argumentasi Gamaliel bahwa agama Kristen akan mati secara alami jika tidak berasal dari Allah. (Agama Kristen tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sekarat!) Pada waktu yang sama, kita harus menghormati pernyataan rasul itu sendiri mengenai keadaan pikirannya sebelum hidupnya berubah:
"Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah" (23:1). ... Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku, ... (2 Timotius 1:3). Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret (26:9).
Galatia 1:15a menyiratkan bahwa Paulus belakangan memutuskan bahwa segala sesuatu yang terjadi telah membawa dia kepada detik-detik perubahan hidupnya, namun untuk menggambarkan dia sebagai orang yang terpukul batinnya sebelum Kristus menampakkan diri adalah suatu penekanan kasus yang sangat berlebihan.39 Saulus adalah orang yang penuh dengan keyakinan yang tak tergoyahkan baik di awal maupun di akhir perjalanannya. Perubahan hidupnya bukanlah akibat dari kata hatinya yang menuduh, melainkan karena belas kasihan Kristus!
TFTWMS: Kis 9:10--22:16 - Orang Kristen Yang Tidak Bersemangat ORANG KRISTEN YANG TIDAK BERSEMANGAT (Kis 9:10-17; 22:10, 12-16)
Tuhan membiarkan Saulus dalam kegelapan—secara harfiah, secara rohani, dan secara ...
ORANG KRISTEN YANG TIDAK BERSEMANGAT (Kis 9:10-17; 22:10, 12-16)
Tuhan membiarkan Saulus dalam kegelapan—secara harfiah, secara rohani, dan secara intelektual—selama tiga hari.5Mengapa? Sebelumnya, dalam kitab Kisah tidak ada pendosa yang menyesal diperlakukan seperti ini, jadi pasti ada alasannya.6Mungkin Tuhan meninggalkan Saulus sendirian untuk "menghitung biaya" komitmennya (band. Lukas 14:28); ia harus mengorbankan segala sesuatu yang berharga baginya (band. Filipi 3:7). Mungkin Tuhan memberi kesempatan kepada orang-orang Yahudi untuk melihat kebutaan Saulus, supaya mereka dapat lebih terkesan ketika perubahan hidup Saulus telah lengkap.7
Saya biasa mengatakan bahwa Tuhan perlu tiga hari untuk menemukan seorang penginjil yang cukup berani untuk mendekati sang penyiksa yang kejam itu. Hal itu saya katakan sambil bercanda, sebab jika Tuhan benar-benar kehendaki, Ia pasti dapat menempatkan seorang penginjil menanti di depan pintu gerbang kota Damsyik sebagaimana Ia pernah menyuruh seorang penginjil menanti datangnya sida-sida di sebuah jalan. Memang benar ketika Tuhan akhirnya menemui penginjil itu,8penginjil itu kurang bersemangat untuk menemui Saulus.
"Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias.9Firman Tuhan [Yesus10] kepadanya dalam suatu penglihatan: ‘Ananias!’ Jawabnya: ‘Ini aku, Tuhan!’" (9:10). Jangan kacaukan Ananias yang pencinta uang dalam pasal 5 dengan anak Allah yang setia ini. Ananias ini adalah "seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ" (22:12).11Ketika Yesus menampakkan diri kepada dia, awalnya ia menjawab dengan positif: "Ini aku, Tuhan." (Band. 1Samuel 3:1-18; Yesaya 6:8-13.) Saya dapat bayangkan Ananias dengan segera mengambil pena dan beberapa lembar kertas untuk menuliskan perintah Tuhan. 12
Yesus memulainya dengan, "Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus" (9:11a).
Ananias mencatat. "Jalan yang bernama Jalan Lurus.
Titik."
"Dan carilah di rumah Yudas" (9:11b).
"Rumah Yudas. Titik."
"... carilah ... seorang dari Tarsus ...." (9:11c).
Saya bayangkan Ananias mulai ragu-ragu, lalu bergumam: "Dari Tarsus. Titik."
"... seorang ... yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi" (9:11d, 12; huruf miring oleh saya).
Saya lihat Ananias menjatuhkan penanya. "Seorang yang bernama Saulus? Tuhan, saya tahu benar tentang orang ini.
Biar saya ceritakan kepada-Mu tentang orang ini!"
Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu13di Yerusalem.14Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu" (9:13, 14).15
Ketika Tuhan memberi perintah, kata "Tidak" bukanlah jawaban yang Ia mau dengar. Yesus mengulangi perintah-Nya untuk "pergi," dengan menambahkan kata-kata penjelasan: Ananias menyebut Saulus sebagai seorang penganiaya, namun Yesus melihat ke depan bukan ke belakang. Yang Yesus lihat bukanlah seorang pembunuh, melainkan "alat pilihan bagi-Ku16untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain17serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku" (9:15, 16).
Perkataan Yesus itu menggambarkan "Suka-Duka (The Agony and the Ecstasy)"18pelayanan Saulus. "Sukanya" adalah bahwa ia akan memperoleh kehormatan membawa nama Yesus "kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel." Yang pertama kali disebut adalah bangsa-bangsa lain, sebab ini merupakan misi khusus Paulus. Raja-raja yang di hadapannya ia akan berdiri adalah termasuk Herodes Agripa (lihat 25:23-26) dan Nero.19
"Dukanya" tercermin dalam kata-kata "Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."20Ada ironi di dalam perkataan Yesus ini: Orang yang datang ke Damsyik dengan niat untuk menimbulkan penderitaan malahan harus menanggung penderitaan. Ketika Tuhan memanggil kita untuk melayani, biasanya Ia juga memanggil kita untuk menderita (2Timotius 3:12).
Sebelum kita berlalu dari perintah Tuhan kepada Ananias ini, beberapa kata dalam ayat 12 harap digarisbawahi: "ia melihat ... seorang ... masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi." (Huruf miring oleh saya.) Timbul beberapa perdebatan mengenai mengapa Ananias menumpangkan tangannya ke atas Saulus. Teks itu dengan jelas mengatakan bahwa tujuan penumpangan tangan itu adalah untuk memulihkan penglihatan Saulus.
Ananias tidak berkata "tidak" untuk yang kedua kalinya:
Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus,21katanya: "Saulus, saudaraku, 22Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus" (9:17). Simaklah Ananias tidak mengatakan bahwa penumpangan tangannya itu adalah untuk melimpahkan Roh Kudus ke atas Saulus, sebaliknya ia diutus untuk dua tujuan: (1) supaya Saulus dapat melihat kembali dan (2) supaya Saulus dipenuhi oleh Roh Kudus. Sebagaimana sudah Yesus katakan sebelumnya, penumpangan tangan Ananias itu untuk menyelesaikan tujuan yang pertama. Ananias berkata, "Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah!" (22:13). "Dan seketika itu juga seolah-olah selaput23gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi [Dan seketika itu juga (ia) melihat kembali dan menatap dia]" (9:18a; band. 22:13).
Ananias kemudian mengulangi tantangan utama yang diberikan oleh Yesus di jalan itu:24
Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar25dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang26tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar27(22:14, 15). Pengulangan kata-kata itu mengukuhkan Ananias sebagai utusan Tuhan dan, pada waktu yang sama, memberi bobot pada tugas itu.
Saulus masih belum diberitahu apa yang ia "harus perbuat" untuk diselamatkan. Ananias menatap Saulus yang tengah berlutut itu, air mata mengalir di pipinya, dan ia menyampaikan perintah Tuhan: "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"28(22:16).
Sewaktu saya masih kanak-kanak, para pengkhotbah kebangunan rohani dari denominasi biasa berteriak, "Diselamatkan seperti Saulus diselamatkan di jalan menuju Damsyik! Milikilah penglihatan, dengarkanlah suara itu, milikilah pengalaman!" Jika Saulus sudah diselamatkan di jalan menuju Damsyik, maka Tuhan pasti tidak tahu soal itu, sebab Ia sendiri memberi tahu Saulus, "Bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat" (9:6; huruf miring oleh saya). Saulus juga tidak tahu soal itu, sebab ia masih bertanya, "Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?" (22:10) dan kemudian ia berpuasa dan berdoa selama tiga hari. (Jika Saulus sudah selamat, maka ia adalah orang selamat yang paling merana di dalam seluruh isi Kitab Suci!) Selanjutnya, penginjil terilham dari Allah juga tidak tahu soal itu, sebab ia memberitahu Saulus, "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!" (22:16; huruf miring oleh saya).
Saulus sudah percaya kepada Yesus, namun dosa-dosanya masih perlu disucikan. Ia sudah bertobat dari dosa-dosanya,29namun dosa-dosanya itu masih perlu disucikan. Ia sudah mengakui Kristus sebagai "Tuhan," namun dosa-dosanya masih perlu disucikan. Menurut utusan Allah itu, dosa-dosa Saulus tidak akan disucikan sampai ia dibaptiskan—diselamkan dalam air.
Ini tidak berarti air Damsyik memiliki kuasa istimewa untuk menyucikan dosa. Air yang dengannya Saulus dibaptis adalah air yang sama yang digunakan oleh penduduk Damsyik untuk memasak makanan dan mencuci pakaian mereka. Kitab Suci menekankan bahwa dosa-dosa kita disucikan dalam darah Yesus (Wahyu 7:14; band. Wahyu 1:5; simak KJV). Darah Kristus adalah yang menyucikan dosa kita; sedangkan baptisan adalah saat dimana darah-Nya itu menyucikan dosa-dosa kita.
Beberapa orang mengatakan bahwa cara seorang pendosa diselamatkan adalah dengan berdoa kepada Allah. Jika Saulus perlu melakukan "doa orang berdosa"30agar diselamatkan, maka ia sudah dalam posisi tubuh yang tepat ketika Ananias menghampiri dia—namun secara tidak langsung penginjil itu malah berkata, "Berhenti mengulur-ulur waktu! Bangkitlah. Berhenti berdoa dan mulailah mentaati!" Orang berdosa yang masih meminta Allah untuk mengasihi dia atau menyelamatkan dia adalah sama dengan "berdiam diri" (KJV), sebab Allah telah melakukan semua yang dapat Ia lakukan untuk meyakinkan orang berdosa bahwa Ia mengasihi dia, dan semua yang dapat Ia lakukan untuk menghasilkan keselamatan bagi orang berdosa (Yohanes 3:16). Sekarang terserah kepada orang berdosa itu sendiri untuk menjawab dalam ketaatan. "Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"31
TFTWMS: Kis 10:1--11:14 - Langkah Pertama Allah: Menyiapkan Orang Non-yahudi LANGKAH PERTAMA ALLAH: MENYIAPKAN ORANG NON-YAHUDI (Kis 10:1-8, 22, 30-32; 11:13, 14)
Dalam upaya mendamaikan perselisihan dua orang, berbicara dahul...
LANGKAH PERTAMA ALLAH: MENYIAPKAN ORANG NON-YAHUDI (Kis 10:1-8, 22, 30-32; 11:13, 14)
Dalam upaya mendamaikan perselisihan dua orang, berbicara dahulu secara pribadi kepada masing-masing pihak adalah suatu gagasan yang baik—dan yang terbaik biasanya dimulai dari pihak yang paling siap untuk didamaikan. Oleh sebab itu, Allah lebih dahulu mendekati orang non-Yahudi.
Kita baca "Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia" (10:1). Meskipun Yerusalem dari sudut pandang bangsa Yahudi merupakan kota paling penting di Palestina, namun kota paling penting dari sudut pandang bangsa Romawi adalah Kaisarea. Di kota itu terdapat pusat pemerintahan gubenur Romawi atas Palestina5dan pusat tentara pendudukan Romawi. Kota itu dibangun kembali oleh Herodes yang Agung dan dinamai menurut nama Kaisar Agustus. Kaisarea adalah kota indah yang dipenuhi dengan banyak jalan dan bangunan yang terbuat dari batu marmer. Bagaimanapun, Allah tidak tertarik dengan batu marmer; Ia tertarik dengan satu orang yang bernama Kornelius.
Sepintas lalu, Kornelius tampaknya tidak seperti bakal calon pertama orang non-Yahudi yang akan menjadi orang Kristen. Ia seorang prajurit, dan prajurit dikenal sebagai orang yang sulit menerima masalah kerohanian. Kornelius adalah "seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia." Satu "pasukan" adalah satu resimen yang beranggotakan antara enam ratus sampai seribu orang.6
Ungkapan "pasukan Italia" menunjukkan bahwa anggota resimen khusus ini direkrut di Italia dan awalnya terdiri orang-orang Italia.7Nama Kornelius yang berbau Latin8menunjukkan bahwa ia juga aslinya dari Italia. Sebagai "seorang perwira pasukan," ia bertanggung jawab atas seribu prajurit.9
Meskipun ia seorang prajurit Romawi, namun Kornelius adalah orang baik. Kadang-kadang banyak orang baik ditemukan dalam tempat-tempat yang buruk.
Kenyataannya, ia adalah orang baik yang luar biasa. Dalam 10:2 kita baca bahwa ia adalah orang "saleh, ia serta orang seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah." Belakangan, para pelayannya itu menggambarkan dia sebagai orang "yang tulus hati dan takut akan Allah, dan yang terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi" (10:22). Perwira Romawi ini sudah mulai jenuh dengan agama-agama penyembah berhala yang kering dan ia kemudian beriman kepada Allah sejati. Ia adalah "orang yang takut akan Allah"10—seorang non-Yahudi yang percaya kepada Yehovah, yang menganut pedoman moral dan etika Taurat, tetapi yang belum disunat11untuk menjadi seorang mualaf Yahudi.
Suatu sore Kornelius sedang berdoa.12Saat itu sekitar jam 3:00 sore yang merupakan salah satu "jam berdoa" bagi orang Yahudi.13Tiba-tiba, "ada seorang berdiri di depanku, pakaiannya berkilau-kilauan" (10:30)! Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang,14jelas tampak15kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: "Kornelius!" Ia menatap malaikat itu dan dengan takut16ia berkata: "Ada apa, Tuhan?"17Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau" (10:3, 4).
Bagaikan asap korban persembahan yang naik membumbung, doa dan sedekah Kornelius telah naik ke hadirat Allah.18Kornelius belakangan menyatakan bahwa malaikat itu melanjutkan perkataannya, "Kornelius, doamu telah didengarkan Allah dan sedekahmu telah diingatkan di hadapan-Nya" (ay. 31).
Kadang-kadang timbul pertanyaan, "Apakah Allah mendengarkan doa orang non-Kristen?" Mungkin mudah saja untuk mengutip Yohanes 9:31—"Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa"19— lalu kita hanya menjawab, "Tidak." Karena Allah mendengarkan doa Kornelius, maka jawaban yang lebih baik kemungkinan adalah "Itu tergantung pada cara orang itu hidup dan untuk apa ia berdoa." Jika ia adalah orang seperti Kornelius, yang berusaha mengenal Allah, maka mengakui keberadaan Allah lewat doa tidak akan salah dan malahan menolong20—selama ia memahami bahwa pencerahan terdapat dalam Firman Allah (11:14). Pada sisi lainnya, jika orang berdoa kepada Allah dengan maksud untuk diselamatkan tanpa dan terlepas dari mentaati injil, maka Allah tidak dapat dan tidak akan mendengarkan21doa itu!22
Setelah menyatakan bahwa Allah telah mendengarkan doa Kornelius, malaikat itu lalu memberikan beberapa perintah kepada perwira itu: "Dan sekarang, suruhlah beberapa orang ke Yope untuk menjemput seorang yang bernama Simon dan yang disebut Petrus. Ia menumpang di rumah seorang penyamak kulit yang bernama Simon, yang tinggal di tepi laut" (10:5, 6).23Menurut 10:22, tujuan menjemput Petrus adalah supaya Kornelius dapat "mendengar apa yang akan [Petrus] katakan." Dalam pasal 11 kita melihat bahwa malaikat itu telah memberitahu Kornelius, "Ia akan menyampaikan suatu berita24kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu" (ay. 14).
Jika saya harus berkhotbah pada pemakaman orang yang memiliki semua sifat pribadi yang terdapat dalam 10:2, dan saya dapat mengatakan dengan sebenarnya bahwa seorang malaikat baru-baru ini muncul di hadapan dia untuk mengatakan bahwa Allah berkenan dengan semua doa dan perbuatan baiknya, maka para pendengar itu pasti akan berseru, "Betapa hebatnya orang ini! Jika ada orang pernah masuk sorga, ia juga pasti masuk sorga!" Bagaimanapun, sifat lain Kornelius harus pula disinggung. Ia sesat, sesat dalam dosa-dosanya!25Simaklah perkataan malaikat itu: "Ia [Petrus] akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu."26
Jika Kornelius bersikap seperti beberapa orang di zaman kini, ia pasti merasa tersinggung ketika malaikat itu menyiratkan bahwa ia perlu diselamatkan: "Betapa beraninya engkau mengatakan saya sesat! Tanyakan kepada siapa saja, dan mereka akan memberitahumu betapa salehnya saya, betapa agamisnya saya!" Bagaimanapun, perwira pasukan ini memiliki sifat pribadi lain lagi yang murni, kerendahan hati. Ia tidak terpaku hanya pada kesalehannya, namun dengan gaya seorang militer sejati seketika itu juga ia mentaati perintah itu:
Setelah malaikat yang berbicara kepadanya itu meninggalkan dia, dipanggilnya dua orang hambanya beserta seorang prajurit yang saleh27dari orang-orang yang selalu bersama-sama dengan dia. Dan sesudah ia menjelaskan segala sesuatu kepada mereka, ia menyuruh mereka ke Yope (10:7, 8).
Saat itu sudah sore, namun Kornelius tetap menyuruh mereka menempuh perjalanan sejauh 48 kilometer ke Yope. Ditempuh dengan mobil sekarang ini, jarak 48 kilometer tidak akan ada apa-apanya. Kita bisa berangkat jam 4:00 sore, menyetir ke Yope, jemput Petrus, dan kembali lagi ke Kaisarea pada waktu makan malam; namun bagi ketiga orang ini, jarak sejauh itu harus ditempuh dengan perjalanan sulit selama berjam-jam.28
Belakangan, ketika Petrus tiba, ia berkata kepada Kornelius, "Sekarang aku ingin tahu, apa sebabnya kamu memanggil aku" (10:29). Marilah kita tanyakan kembali pertanyaan yang tepat ini dalam beragam bentuk pertanyaan untuk menyoroti pelbagai kebenaran kunci dalam rencana Allah menyelamatkan Kornelius. Pertama kita tanya, "Mengapa masih perlu memanggil seseorang?" Malaikat itu sudah ada di situ; mengapa malaikat itu tidak memberitahu Kornelius cara ia bisa diselamatkan? Untuk alasan yang sama dimana malaikat dan Roh tidak memberikan perintah kepada sida-sida di pasal 8, dan untuk alasan yang sama dimana Yesus juga tidak memberikan perintah ketika Ia menampakkan diri kepada Saulus (9:6), maka malaikat itu pun tidak memberitahu Kornelius tentang apa yang harus ia perbuat untuk diselamatkan. Pengurusan "harta" injil telah diserahkan kepada "bejana tanah liat," yaitu kepada umat Kristen (2Korintus 4:7). Yesus memberi Amanat Agung kepada semua manusia, bukan kepada para malaikat. "Pelayanan pendamaian," "berita pendamaian," telah dipercayakan kepada mahluk manusia, bukan kepada mahluk sorgawi (2Korintus 5:18, 19). Dalam Kisah, meskipun beberapa kasus perubahan hidup memiliki unsur-unsur mujizatiahnya, 29namun Allah tidak pernah memotong-kompas pengaturan-Nya sendiri dimana manusia harus memberitahu manusia lainnya mengenai cara untuk diselamatkan! Tujuan kemunculan malaikat bukanlah untuk menyelamatkan Kornelius, melainkan untuk mempertemukan penginjil dan pendosa bersama-sama. Tanpa arahan ilahi ini, Kornelius tidak akan pernah mengundang orang Yahudi masuk ke dalam rumahnya.
Kedua, marilah kita katakan dengan cara lain pertanyaan itu: Bahkan jika itu merupakan kehendak Allah bahwa beberapa orang harus memberitakan berita keselamatan kepada Kornelius, mengapa Tuhan memberitahu Kornelius untuk secara khusus menjemput Petrus? Petrus berada sejauh 48 kilometer, dan di Kaisarea setidaknya sudah ada seorang pemberita injil yang terilham, Filipus. 30Mengapa harus menjemput Petrus ke Yope? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu kembali kepada janji Yesus kepada Petrus, "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga" (Matius 16:19). Dalam Kisah 2, Petrus telah menggunakan kunci itu ketika untuk pertama kalinya orang banyak itu diberitahu apa yang harus mereka perbuat agar diselamatkan (2:38). Bagaimanapun, pada kesempatan itu hanya sebagian kecil umat manusia saja yang dibolehkan melewati pintu itu; yang dibaptis hanya bangsa Yahudi. Dalam Kisah 10 Petrus diberi kesempatan untuk menggunakan kunci itu untuk membuka seluruh pintu—untuk mengundang bangsa non-Yahudi masuk ke dalam gereja! Beberapa tahun kemudian, Petrus menceritakan peristiwa ini: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya" (15:7; huruf miring oleh saya).31Allah memberitahu Kornelius untuk menjemput Petrus sebab rasul itu sudah dipilih Allah untuk memberitahu perwira pasukan itu tentang cara dia diselamatkan. Pendosa itu sudah siap; sekarang Allah harus membuat penginjil itu siap.
TFTWMS: Kis 10:23--11:17 - Langkah Ketiga Allah: Menyiapkan Gereja LANGKAH KETIGA ALLAH: MENYIAPKAN GEREJA (Kis 10:23-48; 11:12-17)
"Langkah besar" dalam menyiapkan umat Kristen Yahudi lainnya mencakup bebe...
LANGKAH KETIGA ALLAH: MENYIAPKAN GEREJA (Kis 10:23-48; 11:12-17)
"Langkah besar" dalam menyiapkan umat Kristen Yahudi lainnya mencakup beberapa langkah kecil. Pertama, beberapa saudara Yahudi harus diyakinkan agar mau pergi bersama Petrus. Berpergian bersama utusan orang non-Yahudi menuju kota yang banyak dihuni orang non-Yahudi adalah sesuatu yang tidak biasa mereka lakukan. Mungkin dengan menceritakan kepada mereka penglihatannya, Petrus akhirnya berhasil meyakinkan mereka untuk pergi. Mungkin mereka cukup menghormati dia sehingga mereka mau meluluskan permintaannya. Apapun motivasi mereka, beberapa orang setuju untuk pergi. "Keesokan harinya ia [Petrus] bangun dan berangkat bersama-sama dengan mereka, dan beberapa saudara dari Yope menyertai dia" (10:23b; huruf miring oleh saya). Dalam pasal 11 kita ketahui bahwa keenam saudara itu pergi bersama Petrus (11:12). Karena keenam orang ini tidak segera kembali Ke Yope melainkan menemani Petrus ke Yerusalem (11:12). maka mereka pasti sudah sengaja dipilih oleh Petrus untuk menjadi saksi atas apa yang akan terjadi.58Taurat mensyaratkan dua atau tiga orang saksi untuk meneguhkan suatu masalah (Ulangan 17:6); Petrus malah menggandakan atau melipat tigakan jumlah saksi-saksi itu.59
Pagi itu kesepuluh orang itu mulai melakukan perjalanan sejauh 48 kilometer ke arah utara: tiga utusan, Petrus, dan enam saudara Yahudi. Selama dua hari itu, rekahan pada dinding prasangka semakin melebar. Sebelum perjalanan itu, Petrus dan keenam sahabatnya kemungkinan tidak pernah berlama-lama bicara dengan orang non-Yahudi. Penyekatan mendorong timbulnya salah pengertian, sedangkan pergaulan mendorong timbulnya pengertian. Petrus kemungkinan mencari tahu tentang siapa Kornelius dan orang seisi rumahnya, dan apa yang mereka telah ketahui tentang Yesus. Petrus bisa jadi telah memberitahu utusan dari kaisarea itu tentang Yesus, memberi mereka contoh berita injil yang akan ia sampaikan di rumah Kornelius. Bagaimanapun, kadang-kadang Petrus pasti tenggelam dalam pikirannya, berusaha memahami makna dari semua kejadian itu.
Dalam ayat 24 kita baca, "Dan pada hari berikutnya sampailah mereka di Kaisarea." Di Kaisarea, Allah menyimpan banyak kejutan untuk Petrus dan keenam saksi Yahudi itu—yaitu "langkah-langkah" susulan yang akan menjerembabkan penghalang antara bangsa Yahudi dan non-Yahudi. Bagaimanapun, kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk mempelajari sisa kisah ini.
TFTWMS: Kis 10:28-43 - Orang Baik Mendengarkan Injil ORANG BAIK MENDENGARKAN INJIL (Kis 10:28-43)
Rasul itu berbicara kepada mereka yang sedang berkumpul:17"Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi...
ORANG BAIK MENDENGARKAN INJIL (Kis 10:28-43)
Rasul itu berbicara kepada mereka yang sedang berkumpul:17"Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi 18atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir" (ay. 28).
Makanan telah menjadi persoalan ketika suara itu berkata, "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram" (10:15). Bagaimanapun, setelah apa yang terjadi dalam tiga hari itu, Petrus mampu membuat penerapannya: "Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir." (Huruf miring oleh saya.)
Petrus melanjutkan, "Itulah sebabnya aku tidak berkeberatan 19ketika aku dipanggil" (ay. 29a). Pada awalnya Petrus mengajukan keberatan atas penyembelihan dan penyantapan binatang-binatang haram, namun setelah tiga kali penglihatan ditambah dengan perintah langsung dari Roh untuk pergi bersama para utusan itu, Petrus lalu tidak lagi berkeberatan. "Sekarang aku ingin tahu, apa sebabnya kamu memanggil aku" (ay. 29b).
Kornelius bercerita tentang kedatangan seorang malaikat. "Empat hari yang lalu20kira-kira pada waktu yang sama seperti sekarang, yaitu jam tiga petang, aku sedang berdoa di rumah. Tiba-tiba ada seorang berdiri di depanku, pakaiannya berkilau-kilauan" (ay. 30). Kornelius lalu mengutip perintah dari utusan sorgawi itu dan kemudian menyimpulkan, "Karena itu segera kusuruh orang kepadamu, dan dengan senang hati engkau telah datang. Sekarang kami semua sudah hadir di sini di hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu" (ay. 33). Orang-orang itu boleh jadi orang non-Yahudi, namun mereka itu merupakan impian pemberita injil yang jadi kenyataan: sebuah kumpulan orang yang berkumpul bersama bukan karena kewajiban atau kebiasaan. Bukan untuk bertamu atau untuk dihibur, tetapi untuk mendengarkan semua hal yang diperintahkan Allah!
Petrus mau tidak mau merasa terkesan juga. "Lalu mulailah Petrus berbicara,21katanya: ‘Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya’" (ay. 34, 35). Kata Yunani yang diterjemahkan "tidak membedakan orang" merupakan gabungan kata untuk "muka" dan kata untuk "mengambil atau menerima." Secara harfiah kata itu mengacu kepada menerima (atau menolak) seseorang berdasarkan "wajah" saja, yaitu, hanya sifat-sifat luarnya saja.22Allah tidak menghakimi manusia berdasarkan hal-hal lahiriah seperti kebangsaan, kedudukan, atau kekayaan.23Sebaliknya, Allah menilik hati dan kehidupan setiap orang! "Setiap orang [laki-laki dan perempuan] dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran 24[baik Yahudi maupun non-Yahudi] berkenan25kepada-Nya"! (Huruf miring oleh saya.)
Kebanyakan dari kita pernah mendengar ayat itu begitu sering sampai-sampai kehebatannya luput dari pengamatan kita. Realisasi kebenaran ini mengejutkan pikiran dan merubah kehidupan Petrus, sama seperti penampakan Yesus kepada Saulus! Allah menyambut semua manusia—termasuk Anda dan saya! Tiba waktunya bagi langkah berikutnya dalam mempersiapkan umat Kristen Yahudi untuk menerima bangsa non-Yahudi. Untuk pertama kalinya injil akan diberitakan kepada bangsa non-Yahudi. Petrus kembali menggunakan "kunci kerajaan" (Matius 16:19). Ayat 36 sampai 43 menyajikan satu versi khotbah Petrus yang telah diringkas.26Petrus memulainya dengan menguraikan kehidupan dan perbuatan Yesus:27
Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel,28yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus,29yang adalah Tuhan dari semua30orang. Kamu tahu31tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea32, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes,33yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa,34Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik35dan menyembuhkan semua orang36yang dikuasai Iblis,37sebab Allah menyertai Dia.38Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya39di tanah Yudea maupun di Yerusalem (ay. 36-39a).
Petrus lalu masuk ke dalam inti injil ketika ia berbicara tentang kematian dan kebangkitan Yesus:
Dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib.40Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri,41bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah,42yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia,43setelah Ia bangkit dari antara orang mati (ay. 39b-41).
Petrus mulai mengakhiri khotbahnya:
Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa44dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati.45Tentang Dialah semua nabi bersaksi,46bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya,47ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya (ay. 42, 43).
Petrus siap memberitahu para pendengarnya tentang apa yang perlu mereka perbuat (band. 2:38; 10:48) dan mulai memberikan nasihatnya (band. 2:40), namun khotbahnya diinterupsi. Petrus pernah punya pengalaman pahit dalam menyelesaikan beberapa khotbahnya. Sewaktu ia berkhotbah di hadapan orang-orang Yahudi pada hari Pentakosta, khotbahnya itu diinterupsi oleh para pendosa yang menderita yang berteriak, "Apakah yang harus kami perbuat?" (2:37). Sewaktu ia berkhotbah setelah pengemis yang lumpuh disembuhkan, khotbahnya itu diinterupsi oleh orang-orang yang datang untuk menangkap dia (4:1-3). Ini kali khotbahnya diinterupsi oleh Allah.
ORANG BAIK MENERIMA ROH (Kis 10:44-46; 11:15-17)
Inilah saatnya bagi bagian terpenting dari langkah untuk meyakinkan umat Kristen Yahudi supaya mereka menerima bangsa non-Yahudi. Sebagaimana Allah telah memakai kuasa mujizatiah untuk menyiapkan Kornelius dan Petrus, Ia memakai kembali kuasa-Nya itu untuk menyiapkan gereja.
Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang,48karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga, sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah49(10:44-46a).
Ungkapan "karunia Roh Kudus" dapat mengacu kepada suatu karunia dari Roh Kudus atau Roh Kudus sebagai suatu karunia. Dalam 2:38 ungkapan itu mengacu kepada Roh Kudus sebagai suatu karunia.50Dalam nas ini ungkapan itu mengacu kepada suatu karunia khusus dari Roh Kudus, khususnya kepada baptisan Roh Kudus. Kita mengetahui hal ini berdasarkan penjelasan Petrus dalam pasal 11 tentang apa yang terjadi:
Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita. Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan:51Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia? (11:15-17).
Dalam nas ini, kata "kita" mengacu kepada para rasul. Para rasul adalah satu-satunya kelompok orang yang kepadanya Tuhan telah berkata, "kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus" (1:2-5). Petrus menarik "suatu persamaan (ay. 47) antara orang seisi rumah Kornelius dengan para murid mula-mula, bukan antara seisi rumah Kornelius dengan tiga ribu orang yang percaya pada hari Pentakosta (band. 11:15; 15:8)." 52Petrus menekankan bahwa Kornelius dan orang seisi rumahnya telah menerima "karunia yang sama" (di situ kita melihat kata "karunia") yang ia dan para rasul lainnya telah terima: baptisan Roh Kudus.
Secara tidak sengaja, hal ini memberitahu kita bahwa "bahasa roh" yang diucapkan oleh Kornelius dan para sahabatnya bukanlah yang disebut dengan "penuturan yang gembira luar biasa," melainkan berupa pelbagai bahasa di zaman itu,53sebab mereka menerima "karunia yang sama "54yang telah diterima oleh para rasul—dan para rasul itu telah berkata-kata dalam pelbagai bahasa di zaman mereka (2:4, 6, 8).55Demonstrasi lahiriah ini adalah penting bagi para saksi Yahudi untuk melihat dan mengetahui bahwa bangsa non-Yahudi telah menerima baptisan Roh Kudus.
Perkataan "seperti dahulu" memiliki juga makna. Petrus tidak dapat membandingkan apa yang terjadi dalam Kisah 10 dengan penerimaan baptisan Roh Kudus beberapa hari, minggu, atau bulan yang lalu. Ia harus mundur beberapa tahun kepada peristiwa di Kisah 2. Komentar Petrus itu mengetengahkan fakta bahwa 249 pengalaman para mualaf non-Yahudi adalah sama seperti para penerima pertama Roh yang mula-mula, yaitu pada hari Pentakosta.56
Adalah menarik bahwa Petrus harus mundur sampai sejauh hari Pentakosta untuk memperoleh contoh bagi apa yang terjadi di rumah Kornelius! Hal ini mengungkapkan bahwa "baptisan Roh Kudus" yang dramatis itu (Kisah 11:16), yang diiringi oleh bahasa roh, adalah bukan peristiwa yang terjadi setiap hari dalam gereja mula-mula.57
Sebagaimana telah dikatakan sebelumnya, satu-satunya dua contoh tercatat tentang baptisan Roh Kudus terdapat dalam Kisah 2 dan Kisah 10. Mengapakah Allah mencurahkan Roh-Nya ke atas Kornelius dan para sahabatnya? Beberapa orang mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk menyelamatkan bangsa non-Yahudi ini.58Sudah jelas hal itu tidak benar. Dalam Kisah 2, baptisan Roh Kudus tidak menyelamatkan para rasul; baptisan dalam Kisah 10 itu juga tidak menyelamatkan Kornelius. Jika bangsa non-Yahudi harus diselamatkan oleh karya Allah secara langsung, maka tidak ada gunanya mengutus Petrus. Utusan Allah telah mengatakan bahwa Kornelius dan orang seisi rumahnya akan diselamatkan oleh perkataan, bukan oleh pencurahan Roh (11:14).
Gagasan yang lebih terkenal adalah bahwa baptisan Roh Kudus itu adalah untuk menunjukkan bahwa Kornelius dan orang seisi rumahnya sudah diselamatkan. Menurut teori ini, Kornelius dan rekan-rekannya diselamatkan pada saat mereka percaya, dan Allah mengutus Roh itu sebagai bukti bahwa hal itu memang benar.59Pendekatan ini kadangkala dipakai untuk membuktikan bahwa baptisan air tidak penting bagi keselamatan, sebab Roh itu telah turun sebelum bangsa non-Yahudi itu dibaptiskan dalam air.
Beberapa masalah dapat terlihat dalam pendapat ini. Pertama, kita tidak dapat meyakini secara pasti kapan Roh itu turun. Dalam Kisah 11, ketika Petrus menjelaskan apa yang terjadi secara "berturut-turut" (11:4),60katanya, "Dan ketika aku mulai berbicara,61turunlah Roh Kudus ke atas mereka, ...." (11:15; huruf miring oleh saya). The New Century Version menulis "Ketika aku memulai khotbahku, Roh Kudus turun ke atas mereka." The Living Bible menulis "Saat aku baru mau memulai khotbahku, Roh Kudus turun ke atas mereka." Dengan kata lain, adalah mungkin bahwa Roh itu turun ke atas Kornelius dan orang seisi rumahnya sebelum Petrus mengkhotbahkan apa yang Yesus telah perbuat bagi bangsa non-Yahudi dan perlunya percaya kepada Dia.62Jika benar begitu, maka pendekatan yang telah disinggung sebelumnya tidak hanya akan mengungkapkan bahwa baptisan adalah tidak penting bagi keselamatan, tetapi iman juga tidak penting bagi keselamatan.63
Masalah lain dengan pendapat ini adalah bahwa pendapat ini memberikan penekanan yang tak sepatutnya pada salah satu manifestasi mujizatiah dalam cerita ini dan sedikit banyak mengabaikan yang lainnya. Pada dasarnya, argumentasinya adalah bahwa Allah tidak akan mengirim Roh Kudus kepada orang yang belum diselamatkan. Mengapa tidak sekalian saja beranggapan bahwa Allah tidak akan mengutus seorang malaikat kepada orang yang belum diselamatkan? Jika pengiriman Roh Kudus sebelum baptisan air membuktikan bahwa baptisan adalah tidak penting, maka pengiriman malaikat sebelum Kornelius percaya kepada Yesus membuktikan bahwa iman juga tidak penting.
Persoalan utama dengan pendapat ini adalah bahwa di dalam teks itu tidak ada petunjuk bahwa tujuan baptisan Roh Kudus adalah untuk mengumumkan keselamatan kepada Kornelius. Pada sisi lainnya, ada banyak petunjuk bahwa tujuan dari kejadian itu adalah untuk menyiapkan umat Kristen Yahudi agar mau menerima bangsa non-Yahudi. Kita dapat memastikan tujuan sesuatu dengan melihat fungsinya (bahkan jika saya sebelumnya tidak pernah melihat kursi, saya dengan cepat dapat memastikan tujuannya dengan melihat bagaimana kursi itu digunakan). Dalam tiga kesempatan terpisah (10:47, 48; 11:17; 15:8, 9) Petrus memakai kejadian itu untuk membuktikan bahwa Allah bersedia menerima bangsa non-Yahudi, dan karena itu gereja harus juga bersedia menerima mereka. Oleh sebab itu, itulah tujuan dari mujizat itu.
Beberapa orang telah menyebut Kisah 10 sebagai "Pentakosta Bagi Dunia Non-Yahudi," namun kejadian-kejadian dalam rumah Kornelius bukanlah semacam Pentakosta kedua, melainkan semacam suatu partisipasi bangsa non-Yahudi untuk mengalami Pentakosta pertama . 64Dalam Kisah 2 Petrus mengutip Yoel yang mengatakan bahwa Roh akan dicurahkan ke atas "semua umat manusia" (2:17; huruf miring oleh saya). Sampai saat itu, hanya bangsa Yahudi (sebagian kecil umat manusia) yang telah menerima Roh Kudus.65Sekarang, Roh itu dicurahkan juga ke atas para wakil dunia non-Yahudi! Allah mengumumkan dalam istilah yang tidak dapat diragukan bahwa Ia "tidak membedakan orang"! Haruskah pelbagai peristiwa mujizatiah di sekitar perubahan hidup Kornelius menjadi bagian setiap perubahan hidup manusia di zaman kini? Tidak. Sekali Allah menetapkan maksud-Nya, Ia tidak perlu melakukannya lagi berkali-kali.
Marilah kita kembali kepada kisah kita: Untuk menunjukkan maksud-Nya, maka pada suatu ketika pada saat khotbah Petrus, Allah mengirim Roh Kudus ke atas para pendengar Petrus. Kisah 10:45 menceritakan tentang reaksi keenam saksi Yahudi itu : "Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga." Dalam 11:16, 17, kita membaca tentang proses pikiran Petrus pada saat itu: "Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita ... , bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?"
TFTWMS: Kis 10:47-48 - Orang Baik Diselamatkan ORANG BAIK DISELAMATKAN (Kis 10:47, 48)
Petrus berpaling kepada keenam orang Kristen Yahudi, yang masih tercengang-cengang melihat bangsa non-Yahudi ...
ORANG BAIK DISELAMATKAN (Kis 10:47, 48)
Petrus berpaling kepada keenam orang Kristen Yahudi, yang masih tercengang-cengang melihat bangsa non-Yahudi berkata-kata dalam bahasa roh, dan bertanya:
"Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?" (10:47). Petrus tidak sedang meminta keenam orang itu untuk memberikan suara mereka tentang apakah Kornelius dan orang seisi rumahnya diterima atau tidak. Itu merupakan pertanyaan retoris dengan jawaban yang sudah dimengerti: Tidak ada alasan untuk menolak membaptiskan mereka tanpa melawan Allah! Petrus tidak mengharapkan keenam saksi itu menjawab, dan mereka memang tidak menjawab. Mereka harus sama-sama bertanggung jawab terhadap apa yang akan segera terjadi.
Saya membayangkan Petrus tersenyum dan tangannya terbuka lebar saat ia berpaling kepada Kornelius dan para sahabatnya. Petrus diutus untuk menyampaikan berita yang mendatangakan keselamatan bagi mereka (11:14); setelah ia selesai berkata-kata: "Lalu ia menyuruh mereka66 dibaptis dalam nama Yesus Kristus" (10:48a). Petrus telah mengatakan bahwa "oleh karena nama-Nya" mereka yang percaya kepada Yesus akan menerima pengampunan dosa (10:43; huruf miring oleh saya). Sekarang Kornelius dan orang seisi rumahnya harus dibaptis "dalam nama Yesus Kristus." Mengapakah Kornelius dan yang lainnya dibaptis?
Beberapa orang yang tidak memahami sifat gereja berkata bahwa baptisan mereka itu (1) sebagai tanda bahwa mereka sudah diselamatkan sebelumnya dan (2) menjadikan mereka bagian dari gereja. Mereka yang memandang baptisan dengan cara ini gagal memahami bahwa gereja sesungguhnya merupakan tubuh dari orang-orang yang telah diselamatkan; 67baptisan yang menyelamatkan seseorang secara otomatis menjadikan orang itu anggota gereja tersebut. Diselamatkan dan menjadi anggota gereja tercakup dalam satu, bukan dua, proses.
Tujuan baptisan para sahabat Kornelius itu terjabarkan ketika Petrus berkata, "Allah tidak membedakan orang" (10:34). Bangsa non-Yahudi dalam Kisah 10 dan bangsa Yahudi dalam Kisah 2 dibaptis untuk tujuan yang sama: (1) untuk pengampunan dosa, (2) untuk menerima Roh Kudus sebagai karunia, dan (3) untuk ditambahkan kepada gereja Tuhan (2:38, 41, 47).68
Jika saja Petrus tidak diinterupsi beberapa saat setelah ia berbicara tentang perlunya iman (ay. 43), maka ia akan sudah memerintahkan para pendengarnya itu untuk memberi diri dibaptis (ay. 48). Kisah ini sangat sejalan dengan perkataan Yesus: "Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan" (Markus 16:16a; huruf miring oleh saya). Keseluruhan episode ini dengan indahnya menggambarkan ajaran Paulus dalam kitab Galatia: "Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, ... karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus" (Galatia 3:26-28; huruf miring oleh saya).
Dibandingkan dengan jumlah orang yang dibaptis pada Hari Pentakosta, jumlah orang yang dibaptis pada hari bersejarah di Kaisarea itu jauh lebih kecil, namun hal itu tetap merupakan peristiwa yang menggairahkan ketika mereka yang telah diinjili oleh Petrus bersedia diselamkan ke dalam Yesus! Implikasinya adalah bahwa semuanya dibaptiskan; jika begitu halnya, ini adalah satu-satunya kesempatan dalam kitab Kisah dimana seorang pemberita injil menginjili satu kelompok orang yang lumayan besar jumlahnya dan semua orang itu berhasil dikristenkan!69
Kata-kata berikut ini menyimpulkan kisah ini: "Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi" (10:48b). Orang-orang Kristen baru itu ingin belajar lebih banyak lagi tentang Yesus, dan Petrus dengan senang hati menyanggupinya.70Bukankah Yesus telah berkata bahwa setelah manusia diinjili dan dibaptis, mereka kemudian harus diajarkan segala sesuatu yang Ia telah perintahkan (Matius 28:19, 20)? Bagaimanapun, kunjungan itu lebih daripada hanya melanjutkan pengajaran. Persekutuan Yahudi/non-Yahudi masih lemah; perlu penguatan. Petrus telah mengambil satu langkah penting dengan berjalan melintasi ambang pintu rumah Kornelius. Kini untuk beberapa hari ia menetap di dalam rumah itu— dan bahkan memakan apa yang dimakan oleh bangsa non-Yahudi itu! (Lihat 11:3.) Untuk pertama kali dalam hidupnya ia mungkin telah makan sandwich isi daging babi untuk makan siangnya! Jika benar begitu, pada awalnya ia mungkin susah menelan makanan itu—namun saya yakin ia berusaha untuk menelannya! Penghalang antara bangsa Yahudi dan non-Yahudi akhirnya runtuh!71
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh Kudus
Tanggal Penulis...
Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh KudusTanggal Penulisan: Sekitar 63 T.M.
Latar Belakang
Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).
Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --
- (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
- (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.
Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.
Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.
Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:
- (1) keempat Injil dan
- (2) surat-surat Paulus.
Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.
Tujuan
Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.
- (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
- (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.
Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.
Survai
Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya
- (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
- (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
- (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).
Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.
Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).
Ciri-ciri Khas
Sembilan ciri utama menandai surat ini.
- (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
- (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
- (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
- (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
- (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
- (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
- (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
- (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
- (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.
Prinsip Hermeneutis
Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"). [atau ref. Kis 7:44]
Full Life: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(Kis 1:1-11)
I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41)
A. Persiapan untuk Perjanjian
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(Kis 1:1-11) - I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41) - A. Persiapan untuk Perjanjian
(Kis 1:12-26) - B. Hari Pentakosta
(Kis 2:1-41) - II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
(Kis 2:42-8:1a) - A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
(Kis 2:42-47) - B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
(Kis 3:1-4:31) - C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
(Kis 4:32-5:11) - D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
(Kis 5:12-42) - E. Pemilihan Tujuh Diaken
(Kis 6:1-7) - F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
(Kis 6:8-8:1) - III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
(Kis 8:1-9:31) - A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
(Kis 8:1-4) - B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
(Kis 8:5-40) - C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
(Kis 9:1-31) - IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
(Kis 9:32-12:25) - A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
(Kis 9:32-43) - B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
(Kis 10:1-48) - C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
(Kis 11:1-18) - D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
(Kis 11:19-30) - E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
(Kis 12:1-23) - F. Ringkasan Perkembangan Gereja
(Kis 12:24-25) - V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
(Kis 13:1-14:28) - A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
(Kis 13:1-3) - B. Wilayah Tertentu Diinjili
(Kis 13:4-14:28) - VI. Sidang di Yerusalem
(Kis 15:1-35) - VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
(Kis 15:36-18:22) - A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
(Kis 15:36-40) - B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
(Kis 15:41-16:5) - C. Penginjilan Wilayah Baru
(Kis 16:6-18:21) - D. Kembali ke Antiokhia di Siria
(Kis 18:22) - VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
(Kis 18:23-21:16) - A. Dalam Perjalanan ke Efesus
(Kis 18:23)
Sisipan: Pelayanan Apolos
(Kis 18:24-28) - B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
(Kis 19:1-41) - C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
(Kis 20:1-5) - D. Kembali ke Yerusalem
(Kis 20:6-21:16) - IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
(Kis 21:17-28:31) - A. Di Yerusalem
(Kis 21:17-23:35) - B. Di Kaisarea
(Kis 24:1-26:32) - C. Menuju ke Roma
(Kis 27:1-28:15) - D. Di Roma
(Kis 28:16-31)
Matthew Henry: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita ...
- Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita yang terberkati itu, yang adalah Sang Pendiri Agung dari agama kita itu. Sejarah itu disampaikan dan dicatat oleh empat penulis yang diilhami Roh Kudus, yang semuanya setuju dengan kebenaran yang suci ini dan bukti-buktinya yang tak terbantahkan, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah yang hidup. Di atas batu karang inilah jemaat Kristen dibangun. Bagaimana jemaat itu mulai dibangun di atas batu karang ini, itulah yang selanjutnya akan disampaikan dalam kitab ini, yang ada di hadapan kita sekarang. Dan mengenai hal ini kita hanya mempunyai kesaksian dari satu saksi. Sebab kejadian-kejadian nyata tentang Kristus jauh lebih penting untuk disampaikan dan dibuktikan secara penuh daripada kejadian-kejadian nyata tentang para rasul. Seandainya Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya baik, mungkin kita akan mempunyai Kitab Kisah Para Rasul dalam jumlah yang sama banyak dengan Kitab-kitab Injil yang kita miliki. Bahkan, mungkin kita akan mempunyai lebih banyak lagi kitab Injil. Akan tetapi, karena takut akan terlalu membebani dunia (Yoh. 21:25), maka apa yang ada pada kita sudah cukup untuk memenuhi tujuan, kalau kita mau memanfaatkannya. Sejarah kitab ini (yang selalu diterima sebagai bagian dari kanon suci) dapat dipandang,
- I. Sebagai tindakan menengok ke belakang pada kitab-kitab Injil sebelumnya, dengan menerangkannya, dan membantu meneguhkan iman kita padanya. Janji-janji yang ada di sana kita dapati di sini sedang ditepati, terutama janji-janji agung tentang turunnya Roh Kudus, dan pekerjaan-pekerjaan-Nya yang menakjubkan, baik pada diri para rasul maupun dengan para rasul. Di sini dalam beberapa hari kita mendapati para rasul sudah menjadi orang-orang yang sangat berbeda dibandingkan ketika mereka terakhir kali diceritakan dalam Injil. Tidak lagi mereka lemah otak dan kecut hati, tetapi sanggup mengatakan apa yang sebelumnya tidak sanggup mereka tanggung (Yoh. 16:12). Mereka kini berani seperti singa dalam menghadapi kesusahan-kesusahan yang sebelumnya untuk membayangkannya saja mereka sudah gemetar seperti domba. Para rasul membuat firman sanggup meruntuhkan benteng-benteng Iblis, padahal sebelumnya firman itu seakan-akan diberitakan dengan sia-sia. Mandat yang di dalam Injil diberikan kepada para rasul, di sini kita dapati sedang dijalankan. Dan kuasa-kuasa yang di sana dikaruniakan kepada mereka, di sini kita dapati sedang dikerahkan dalam mujizat-mujizat yang diadakan pada tubuh orang. Ada mujizat belas kasihan, yang memulihkan tubuh orang sakit menjadi sehat, dan tubuh yang mati menjadi hidup. Ada mujizat penghakiman, yang membuat para pemberontak menjadi buta atau mati. Dan ada mujizat-mujizat jauh lebih besar yang dilakukan terhadap pikiran orang, dengan memberi mereka karunia-karunia rohani, baik untuk memahami maupun menyampaikan. Dan semua ini untuk memenuhi tujuan-tujuan Kristus, dan melaksanakan janji-janji-Nya, yang kita dapati di dalam Injil. Bukti-bukti kebangkitan Kristus yang ada pada bagian akhir kitab-kitab Injil, di sini diteguhkan dengan melimpah, bukan hanya melalui kesaksian yang tetap dan tak gentar dari orang-orang yang berjumpa dengan-Nya sesudah Ia bangkit, melainkan juga melalui pekerjaan Roh bersama kesaksian itu untuk mempertobatkan banyak orang supaya beriman kepada Kristus. Sebelumnya semua murid Kristus meninggalkan Dia, dan salah satunya mengkhianati Dia. Dan kalau bukan karena kebangkitan-Nya, mereka tidak akan berkumpul bersama-sama lagi, tetapi pasti akan terpencar untuk seterusnya. Namun oleh kebangkitan itu mereka dimampukan untuk mengakui Dia dengan ketetapan hati yang lebih lagi daripada sebelum-sebelumnya, dengan menantang belenggu dan maut. Dan pekerjaan Roh bersama kesaksian itu, yang mempertobatkan banyak orang, adalah sesuai dengan perkataan Kristus sendiri, bahwa kebangkitan-Nya, tanda Nabi Yunus itu, yang disimpan untuk saat terakhir, akan menjadi bukti yang paling meyakinkan bahwa tugas perutusan-Nya sungguh berasal dari Allah. Kristus sudah memberi tahu para murid-Nya bahwa mereka harus menjadi saksi-saksi-Nya, dan kitab ini menggambarkan mereka yang tengah bersaksi bagi-Nya, bahwa mereka harus menjadi penjala manusia, dan di sini kita mendapati mereka menjaring banyak orang dalam jala Injil. Juga bahwa mereka harus menjadi terang dunia, dan di sini kita mendapati dunia diterangi oleh mereka. Tetapi hari itu, kuasa dari tempat tinggi yang penampakan pertamanya kita ketahui dalam Injil, di sini kita dapati bersinar semakin terang. Biji gandum, yang di sana jatuh ke tanah, di sini tumbuh dan berbuah banyak. Biji sesawi di sana sudah menjadi pohon besar di sini. Dan Kerajaan Sorga, yang di sana sudah dekat, di sini didirikan. Nubuatan-nubuatan Kristus tentang penganiayaan besar-besaran yang akan menimpa para pemberita Injil (walaupun tidak dapat dibayangkan bahwa ajaran yang begitu patut diterima sepenuhnya justru menjumpai banyak perlawanan) kita dapati di sini digenapi secara melimpah. Juga bahwa kepastian-kepastian yang Dia berikan kepada mereka bahwa mereka akan mendapat dukungan dan penghiburan yang luar biasa dalam penderitaan mereka. Bagian akhir dari sejarah Perjanjian Lama meneguhkan janji-janji yang dibuat kepada para bapa leluhur di bagian awalnya (seperti yang tampak dari pengakuan Salomo yang terkenal dan khidmat itu, yang terdengar seperti tanda terima lunas, 1Raj. 8:56, dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi). Demikian pula halnya, bagian akhir dari sejarah Perjanjian Baru ini secara persis menggenapi perkataan Kristus di bagian awalnya. Dan dengan begitu, kedua perjanjian itu meneguhkan dan menggambarkan satu sama lain.
- II. Sejarah Kitab Para Rasul ini juga dapat dipandang sebagai tindakan menatap ke depan pada surat-surat kerasulan sesudahnya, yang merupakan penjelasan Injil, dan membukakan rahasia-rahasia kematian dan kebangkitan Kristus, yang sejarahnya kita dapati dalam kitab-kitab Injil. Kitab Kisah Para Rasul ini merupakan pengantar pada surat-surat kerasulan itu, dan merupakan kunci untuknya, seperti sejarah Daud merupakan kunci untuk mazmur-mazmurnya. Kita adalah anggota-anggota jemaat Kristen, kemah Allah yang ada di tengah-tengah manusia itu, dan merupakan kehormatan dan hak istimewa bagi kita bahwa kita termasuk anggota-anggotanya. Nah, kitab ini memberi kita penjelasan tentang dibangunnya dan berdirinya kemah itu. Keempat kitab Injil menunjukkan kepada kita bagaimana dasar dari rumah itu diletakkan, sementara kitab ini menunjukkan kepada kita bagaimana bangunan atasnya mulai didirikan,
- 1. Di antara orang-orang Yahudi dan Samaria, yang kisahnya kita dapati di bagian awal kitab ini.
- 2. Di antara bangsa-bangsa bukan-Yahudi, yang kisahnya kita dapati di bagian akhir kitab ini. Dari situ, dan untuk seterusnya sampai ke zaman kita, kita mendapati jemaat Kristen hidup dalam pengakuan iman kepada Kristus sebagai Anak Allah dan Juruselamat dunia. Pengakuan itu dapat dilihat semua orang, dan dibuat oleh murid-murid-Nya yang sudah dibaptis. Mereka ini bergabung dalam persekutuan-persekutuan Kristen, mengadakan pertemuan-pertemuan ibadah secara teratur, mendengarkan ajaran para rasul, dan berkumpul bersama-sama untuk berdoa dan memecahkan roti, di bawah bimbingan dan pimpinan orang-orang yang memberi diri untuk berdoa dan melayani firman. Dan mereka mengadakan persekutuan-persekutuan rohani dengan semua orang di segala tempat yang melakukan hal serupa. Dalam tubuh inilah kita sekarang berada di dunia ini, sebagai anggota-anggotanya. Dan, bagi kepuasan dan kehormatan kita yang besar, dalam kitab ini kita mendapati kemunculan dan asal-usul jemaat Kristen, yang sangat jauh berbeda dari jemaat Yahudi, dan didirikan di atas kehancurannya. Tetapi tak dapat disangkal bahwa jemaat itu berasal dari Allah, dan bukan dari manusia. Betapa dengan yakin dan terhibur kita bisa melanjutkan pengakuan iman Kristen kita, dan berpegang teguh padanya, sejauh kita mendapatinya sesuai dengan contoh di atas gunung ini, yang harus kita jadikan teladan dan batasan dalam hidup beriman!
- Ada dua hal lagi yang harus dicermati mengenai kitab ini:
- (1) Penulisnya. Kitab ini ditulis oleh Lukas, yang menulis kitab ketiga dari empat kitab Injil, yang disebut dengan namanya. Dan Lukas juga (seperti yang ditunjukkan oleh cendekiawan Dr. Whitby) besar kemungkinan merupakan salah satu dari tujuh puluh murid, yang diberi tugas (Luk. 10:1, dst.) yang sedikit lebih rendah daripada tugas kedua belas rasul. Lukas ini adalah kawan setia Rasul Paulus dalam segala pelayanan dan penderitaannya. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku (2Tim. 4:11). Kita bisa mengetahui hal ini berdasarkan gaya penulisannya di bagian akhir kitab ini ketika dia sedang bersama Paulus. Sebab di situ ia menulis, kami ber buat ini dan itu, seperti pada pasal Kisah 16:10 dan 20:6, dan seterusnya sampai akhir kitab. Ia ada bersama Rasul Paulus dalam perjalanannya yang berbahaya ke Roma, ketika Rasul Paulus dibawa ke sana sebagai tahanan. Ia ada bersama Rasul Paulus ketika dari penjaranya di sana Rasul Paulus menulis surat-suratnya kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon, yang dalam keduanya nama Timotius disebutkan. Dan tampak bahwa Lukas menulis sejarah ini ketika ia masih ada bersama Rasul Paulus di Roma, selama Rasul Paulus menjadi tahanan di sana, dan membantu dia. Sebab sejarah ini ditutup dengan Rasul Paulus yang memberitakan Injil di sana dalam rumah yang disewanya sendiri.
- (2) Judulnya: Kisah Para Rasul (KJV: Tindakan Para Rasul – pen.). Tindakan Para Rasul yang kudus, begitu judulnya dalam kitab-kitab berbahasa Yunani pada umumnya, dan itulah sebutan mereka, bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai rasul-rasul yang kudus (Why. 18:20, KJV). Ada satu naskah yang memberinya judul, Tindakan Para Rasul oleh Lukas Penulis Injil.
- [1] Kitab ini adalah sejarah para rasul. Tetapi di dalamnya ada juga sejarah Stefanus, Barnabas, dan beberapa orang lain yang bisa dipandang sebagai rasul, yang walaupun bukan termasuk salah satu dari kedua belas rasul, namun dikaruniai Roh yang sama, dan mengerjakan pekerjaan yang sama. Dan, dari antara mereka yang merupakan para rasul, hanya sejarah Petrus dan Paulus yang dicatat di sini (dan Paulus sekarang termasuk dua belas rasul). Petrus adalah rasul untuk orang-orang bersunat, dan Paulus rasul untuk bangsa-bangsa bukan-Yahudi (Gal. 2:7). Tetapi ini sudah cukup untuk menjadi contoh dari apa yang dilakukan mereka yang lain di tempat-tempat lain, dalam menjalankan mandat mereka, sebab tak seorang pun dari mereka hanya berpangku tangan. Dan seperti halnya kita harus memandang apa yang disampaikan dalam kitab-kitab Injil mengenai Kristus itu sudah cukup, karena Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya demikian, begitu pula halnya di sini mengenai apa yang disampaikan tentang para rasul dan pekerjaan mereka. Sebab hal-hal lain yang dikatakan kepada kita dari tradisi tentang berbagai pekerjaan dan penderitaan para rasul, dan jemaat-jemaat yang mereka tanam, secara keseluruhan masih meragukan dan tidak pasti, dan menurut saya sama sekali tidak bisa kita jadikan dasar yang memuaskan untuk membangun apa pun. Yang berasal dari Kitab Suci dasarnya adalah emas, perak, dan batu permata, sedangkan yang berasal dari tradisi dasarnya adalah kayu, rumput kering, jerami.
- [2] Kitab ini disebut tindakan atau perbuatan para rasul. Gesta apostolorum, hal-hal yang dilakukan para rasul, begitu menurut sebagian orang. Praxeis – penerapan mereka terhadap pelajaran-pelajaran yang sudah diajarkan kepada mereka oleh Guru mereka. Para rasul adalah orang-orang yang giat. Dan walaupun mujizat-mujizat yang mereka adakan dilakukan dengan kata-kata, namun itu pantas disebut sebagai tindakan mereka. Mereka berkata-kata, atau lebih tepatnya Roh berfirman melalui mereka, maka semuanya jadi. Sejarah ini dipenuhi dengan berbagai khotbah dan penderitaan mereka. Tetapi begitu kerasnya mereka bekerja memberitakan firman, dan betapa dengan rela mereka membuka diri pada penderitaan, dan begitu besar apa yang mereka capai melalui khotbah dan penderitaan itu, sehingga semuanya itu dengan baik dapat disebut sebagai tindakan-tindakan mereka.
Jerusalem: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "...
KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "Sejarah awal mula agama Kristen". Sekitar th. 150 Mas. umat kristen menghendaki keempat injil dikumpulkan menjadi satu buah Kitab. Maka karya asli satu itu dibagikan dan dipisahkan menjadi dua. Boleh jadi judul "Kisah Para Rasul" atau "Kisah Beberapa Rasul" ditambahkan, sesuai dengan kelaziman dalam kesusasteraan Ke-Yunanian di zaman itu. Terkenallah di masa itu "Kisah (Yunaninya: perbuatan-perbuatan) Hanibal" atau "Kisah (perbuatan-perbuatan) Aleksander" dsb. Hubungan asli antara kedua Kitab Perjanjian Baru tersebut ditampilkan oleh prakata kedua kitab itu dan oleh persamaan sasteranya. Baik prakata Kisah Para Rasul maupun prakata injil ketiga ditunjukan kepada seseorang yang bernama Teofilus (bdk Luk 1:1-4 dan Kis 1:1), sedangkan prakata Kis menyebutkan injil ketiga itu sebagai "buku yang pertama" dan melanjutkan pokok cerita injil dengan meringkaskan kejadian-kejadian yang terakhir (penampakan-penampakan Kristus yang telah dibangkitkan serta pengangkatanNya ke sorga), yang digabungkan dengan sambungan cerita selanjutnya. Bahasanyapun erat-erat menghubungkan Kis dengan Luk. Tidak hanya ciri-ciri bahasanya (perbendaharaan kata, tata bahasa dan gaya bahasa) ditemukan dalam seluruh Kis, sehingga merupakan sebuah kesatuan literer, tetapi juga dalam injil ketiga. Maka tidak dapat diragukan bahwa pengarang yang sama menggubah kedua kitab tersebut.
Tradisi Gereja sepakat dalam menyebutkan nama pengarang itu sebagai Lukas. Baik dahulu maupun sekarang belum juga dapat secara sungguh-sungguh disebutkan nama orang lain selain dari Lukas. Sudah sekitar th. 175 Mas. semua jemaat sependapat dalam hal ini, sebagaimana dibuktikan oleh sebuah dokumen dari Roma yang disebut sebagai "Kanon Muratorius, oleh kesaksian yang diberikan dalam Prakata Anti- Markos, dalam karya Ireneus, Klemens, Origenes dari Aleksandria dan Tertualinus. Semua sehati dalam menyebutkan nama Lukas sebagai pengarang kitab Kis. Pendapat tersebut dikuatkan oleh petunjuk-petunjuk yang diketemukan dalam kitab Kis dan Luk sendiri. Ternyata pengarangnya seorang Kristen dari zaman para rasul, seorang Yahudi yang berkebudayaan ke-Yunanian atau bahkan seorang Yunani berpendidikan, yang mengetahui cukup banyak mengenai ilmu kedokteran dan mengenal Kitab Suci dalam terjemahan Yunaninya, yakni Septuaginta serta adat- kebiasaan Yahudi. Pengarang terutama nampak sebagai teman seperjalanan Paulus. Hal ini dibuktikan oleh cerita-cerita yang termuat dalam bagian kedua Kis. Di sana pengarang menggunakan kata ganti diri pertama jamak (kami), sehingga kelihatan ikut serta dalam hal ihwal yang diceritakannya. Kesemuanya itu hanya sesuai dengan Lukas dari antara semua teman seperjalanan Paulus: menurut tradisi lama 4:10-14); diperkenalkan oleh Paulus sebagai seorang teman yang karib yang menyertainya selama kedua penahanannya di Roma (Kol 4:14; Flm 24; 2Tim 4:11). Lukas kiranya menemani Paulus dalam perjalanan yang kedua (Kis 16:10 dst) dan yang ketiga (Kis 20:6 dst; barangkali juga 2Kor 8:18); kalau Lukas tidak turut disebutkan dalam daftar-daftar nama, seperti yang termuat dalam Kis 20:4, maka sebabnya kiranya ialah: Lukas sendirilah yang menuliskannya.
Dalam tradisi lama tidak ditemukan petunjuk-petunjuk pasti sehubungan dengan waktu dan tempat Lukas menuliskan karyanya (di negeri Yunani selatan setelah Paulus meninggal? di kota Roma, sebelum perkara Paulus diselesaikan oleh pengadilan?). Maka kita harus bersandar pada isi karya itu sendiri. Karya Lukas berakhir dengan penahanan Paulus di Roma tahun 61-63. Sehubungan dengan itu dalam Kis 28:30+ disebutkan jangka waktu dua tahun. Ini merupakan jangka waktu yang ditentukan oleh hukum, sehingga habis waktu itu sebuah perkara pengadilan dihentikan, bila tidak ada sesuatu bukti yang mendukung tuduhan yang diajukan. Maka boleh jadi bagian Kis ini ditulis setelah Paulus dibebaskan dalam th. 63. Ini rupanya harus diterima atas dasar pertimbangan sebagai berikut: umumnya disetujui bahwa injil Mrk dikarang sekitar tahun 64; Injil Lukas apa lagi Kis pasti dikarang sesudah Mrk; maka haruslah Luk dan Kis dikarang sesudah tahun 64. Ada sejumlah ahli yang mengemukakan tahun 80-100 sebagai waktu Luk dan Kis dikarang. Hal ini memanglah tidak mustahil juga. Hanya sudah diaktan bahwa tidak ada petunjuk pasti yang memaksa kita menunda waktu dituliskannya Luk sampai sesudah tahun 70 Mas. Dan hal yang sama harus dikatakan sehubungan dengan Kis.
Tetapi menentukan waktu tepat merupakan hal yang kurang penting. Sebab nilai utama Kis terletak dalam kenyataan bahwa kitab ini dikarang oleh seseorang yang dengan mata kepala sendiri menyaksikan sebagian besar dari peristiwa yang diceritakannya; sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak disaksikannya sendiri, pengarang menimba dari sumber-sumber lain yang melimpah. Lukas dengan teliti mengumpulkan bahan yang melimpah dari berbagai sumber yang cukup luas dan terperinci. Ini sudah dinyatakan dalam prakata untuk seluruh karyanya (Luk 1:1-4). Penyelidikan karyanya hanya meneguhkan keterangan Lukas itu. Meskipun Lukas dengan saksama mengolah bahannya, hingga di mana-mana nampak kepribadiannya sendiri dan karyanya sungguh sebuah kesatuan juga ditinjau dari segi sastra, namun toh penggunaan sumber-sumber (tertulis) dengan mudah dapat ditunjuk. Ajaran yang disajikan berubah-ubah sesuai dengan situasi-situasi kongkrit dan kadang-kadang memberikan kesan ketuaannya. Kecuali itu bahasa sendiri berubah- ubah: ada bahasa Yunani yang baik sekali; yakni bilamana Lukas sendiri menulis hanya bergantung pada dirinya sendiri atua mengambil bahannya dari buku catatannya sendiri mengenai perjalanannya; tetapi bahasa Yunaninya menjadi berbau bahasa Semit, kurang lancar dan bahkan salah, bila Lukas menceritakan tentang awal-mula jemaat di Yerusalem. Boleh jadi dalam hal ini Lukas dengan sengaja meniru bahasa suci dari Septuaginta, tetapi lebih sering ia mau menghormati berita-berita yang disampaikan kepadanya dalam bahasa Aram, sehingga sesedikit mungkin merubahnya. Ini jelas nampak dalam injil Lukas kalau dibandingkan dengan sumber-sumber yang dipergunakan, yakni injil Markus, dan sumber-sumber yang dipakai baik oleh Lukas maupun oleh Matius. Yang sama kiranya terjadi dalam Kis, meskipun di sini orang tidak dapat membandingkan tulisan Lukas dengan sumber-sumbernya. Namun demikian orang sudah berusaha merekonstruksikan sumber-sumber Kis. Sementara ahli membayangkan sebuah teks menyeluruh dalam bahasa Aram, atas dasar penyelidikan seluruh bagian pertama Kis (1-15:35). Hipotesa ini terlalu kaku, oleh karena tidak memperhatikan kerja Lukas sendiri dalam mengolah sumber-sumbernya, sebagai yang nampak dalam bab-bab Kis tersebut. Sumber-sumber Lukas sebenarnya bermacam-macam dan berkeping- keping. Bahkan tidak pasti juga, kalau-kalau sumber-sumber itu berupa tulisan, meskipun kadang-kadang kiranya mesti diterima. Bagaimanapun juga halnya dengan pembedaan terperinci yang selalu sukar dan tidak pasti, orang dengan mudah dapat menggali beberapa tradisi utama yang dikumpulkan Lukas. Ada sejumlah tradisi mengenai jemaat purba di kota Yerusalem (1-5), kemudian transaksi yang bercerita tentang karya beberapa tokoh khusus, seperti Petrus (TB Kis 9:32-11:18; 12) dan Filipus (TB Kis 8:4-40). Yang terakhir ini mungkin sendiri memberikan informasi kepada Lukas yang berjumpa dengan Filipus di kota Kaisarea (TB Kis 21:8). Jemaat di kota Antiokia kiranya menjadi asal-usul cerita-cerita yang mengisahkan bagaimana pendirian jemaat itu disiapkan dan diwujudkan oleh gerakan orang-orang Yahudi yang berbudaya Yunani (TB Kis 6:1-8:3; 11:19-30; 13:1-3).
Sudah barang tentu Paulus sendiri memberitahu Lukas tentang pertobatannya dan perjalanannya untuk mewartakan Injil kepada orang bukan Yahudi (TB Kis 9:1- 30; 13:4-14:28; 15:36 dst). Sehubungan dengan perjalanan- perjalanan Paulus yang terakhir Lukas juga menggunakan catatan-catatan pribadinya. Mungkin sekali ia hanya menyalin catatan-catatan itu di bagian Kis, tempat ia berkata "kami" dan tempat paling padat ditemukan ciri-ciri bahasa yang bercirikan khas bahasa Lukas (Kis 11:28; 16:10-17; 20:5-21:18; 27:1-28:16). Bahan melimpah yang dikumpulkan itu oleh Lukas disusun dengan mahirnya menjadi kesatuan yang menderetkan macam-macam unsur yang dihubungkan dengan pertolongan semacam "pengulangan" karya ciptaan Lukas sendiri, misalnya Kis 6:7; 9:31; 12:24 dll.
Kesegaran sumbernya dan rasa hormat yang dipakai Lukas mengolah bahannya menjamin nilai historis Kis. Sudah barang tentu usaha yang sukar untuk menghubungkan sutu sama lain unsur-unsur sumber yang bermacam-ragam mengakibatkan, bahwa kadang-kadang apa yang terjadi kemudian ditempatkan dahulu dan peristiwa-peristiwa yang sama diceritakan sampai dua kali atau peristiwa- peristiwa yang aslinya tersendiri dijadikan satu. Misalnya apa yang dikisahkan dalam bab 12 pasti terjadi sebelum Barnabas dan Paulus mengunjungi kota Yerusalem, seperti diceritakan dalam 11:30 dan 12:25, seandainya kunjungan itu tidak harus disamakan dengan yang diceritakan dalam bab 15. Tidak mustahil juga bahwa "konsili di Yerusalem (15) sesunggguhnya mempersatukan perdebatan tersendiri (bdk catatan). Tetapi perubah dan pengolahan kecil tersebut tidak mengurangi nilai keseluruhan Misalnya: sangat mengherankan bahwa Lukas tanpa menggunakan surat-surat Paulus mengisahkan kegiatan Paulus dalam mewartakan Injil begitu rupa, sehingga menurut garis-garis besarnya sesuai dengan apa yang dikatakan Paulus sendiri, bahkan dalam suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia, asal diperhatikan juga apa yang dikatakan di muka. Sehubungan dengan peristiwa- peristiwa yang lebih dahulu memanglah kita tidak dapat membandingkannya dengan berita-berita lain. Tetapi kejadian-kejadian yang dikisahkan adalah wajar sekali, sedangkan Lukas ternyata mempunyai rasa hormat yang besar terhadap sumber-sumbernya. Maka juga cerita-cerita itu menyajikan hal-hal terperinci dan segar, yang sesuai dengan keadaan. Terutama orang ragu-ragu mengenai wejangan- wejangan yang tercantum dalam Kis. Ada yang mengatakan bahwa wejangan-wejangan itu adalah ciptaan Lukas sendiri, meskipun dibawakan oleh tokoh-tokoh tertentu dalam kisahnya. Cara semacam itu sangat lazim di antara sejarawan zaman itu. Tetapi betapa besarpun bakat Lukas, sukarlah menerima bahwa seseorang yang berkebudayaan Yunani sesudah empat puluh tahun masih mampu menciptakan pidato- pidato yang begitu berbau ketuaan dan Yahudi, seperti misalnya wejangan-wejangan Petrus atau Stefanus. Tidak dapat tidak Lukas mempunyai mempunyai bahan-bahan yang sudah tersedia. Ini tidak mengherankan sedikitpun mengingat bahwa pewartaan purba terdiri atas beberapa pokok utama yang didukung dengan argumen yang sudah menjadi tradisionil dan yang dengan rumusan tetap dihafalkan. Ada kumpulan ayat- ayat Kitab Suci untuk orang-orang Yahudi; pemikiran-pemikiran filsafat populer bagi orang-orang Yunani; dan untuk semua ada pewartaan hakiki (kerygma) mengenai Kristus, yang wafat dan bangkit, disertai dengan ajakan untuk bertobat dan menerima baptis. Lukas kiranya baik melalui tradisi maupun melalui pengalaman pribadi mengenal kerangka pewartaan Kristen semula. Dan atas dasar ini dan dengan perasaan halusnya ia dapat menyusunnya dalam wejangan-wejangan tersebut suatu ajaran yang nilainya tinggi dan unggul kepentingannya.
Kebenaran obyektip Kis diserang oleh pihak lain lagi. Orang mempersoalkan maksud-tujuan Kis. Pengikut-pengikut F.Ch. Baur berpendapat bahwa Kis merupakan sebuah tulisan yang dikarang dalam abad 2 dengan maksud memperdamaikan dua aliran yang sulit bertentangan. Aliran satu ialah pengikut-pengikut Petrus, sedangkan yang lain menganut Paulus. Hanya saja hipotesa ini terlalu menunda waktu dituliskannya Kis. Kecuali itu hipotesa itu berdasar pada sebuah filsafat tentang sejarah, yakni filsafat Hegel, dan bukanlah pada penafsiran Kitab Suci. Memanglah dewasa ini hipotesa yang radikal itu tidak mendapat pendukung lagi. Tetapi masih sering kali dikatakan bahwa Kis sesungguhnya berupa sebuah pembelaan, sehingga pasti membengkokkan dan memalsukan kejadian-kejadian dan kebenaran. Lukas, menurut pendapat tersebut mau membela Paulus di hadapan para pejabat Roma untuk meyakinkan mereka bahwa Paulus tidak beruat salah sedikitpun terhadap negara. Ini sesungguhnya hanya satu segi dari kitab Kis dan orang tidak boleh menganggap sebagai maksud kurang jujur apa-apa yang sebenarnya merupakan keyakinan tulus-ikhlas dan yang berdasar. Memanglah Lukas menekankan bahwa pertentangan antara Paulus dan orang-orang Yahudi bersifat keagamaan belaka, dan iapun menonjolkan kesetiaan dan ketaatan Paulus terhadap negara Roma serta kewibawaannya. Tetapi inipun seluruhnya sesuai dengan kebenaran historis dan Lukas sepenuh-penuhnya berhak menarik pengajaran itu dari kejadian-kejadian. Kecuali itu perlu diulangi lagi, bahwa maksud khusus itu bukan seluruh maksud- tujuan karya Lukas. Karya itu sekali-kali bukan sebuah pembelaan yang ingin diajukan kepada pengadilan Roma. Maksud utama Kis ialah mengisahkan awal-mula agama kristen demi sejarah itu sendiri.
Untuk meyakinkan diri tentang itu cukuplah orang menyelidiki susunan Kis. Maka nampaklah bahwa kitab itu hanya memperlihatkan bagaimana perkataan Yesus yang ditempatkan pada awal kisah terlaksana. Sabda Yesus: "Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan samapi ke ujung bumi" (TB Kis 1:8). Mula-mula kepercayaan Kristen berakat kuat-kuat di Yerusalem, tempat jemaat pertama bertambah karunia dan jumlahnya (1-5). Tidak lama kemudian kepercayaan itu mulai merambat, hal mana dipersiapkan oleh semangat universalis yang menjiwai orang-orang Yahudi berbudaya Yunani yang masuk Kristen dan oleh pengusiran mereka setelah Stefanus mati sahid (TB Kis 6:1-8:3). Iman Kristen sampai di daerah Samaria (TB Kis 8:4-25) dan juga di daerah di sebelah selatan dan timur Yerusalem hingga ke pantai dan kota Kaisarea (TB Kis 8:26-40; 9:32-11:18). Dalam pada itu cerita tentang pertobatan Paulus memberitahu kita bahwa di kota Damsyik sudah ada orang-orang Kristen dan begitu pewartaan Injil di daerah Kilikia sudah dipersiapkan juga (TB Kis 9:1-30). Ulangan seperti tercantum dalam 9:31 (yang masih menyebutkan daerah Galilea) menonjolkan bagaimana iman Kristen meluas. Kemudian kota Antiokhialah yang menerima Kabar Gembira (TB Kis 11:19-26). Selanjutnya kota itu menjadi pusat pewartaan sementara memupuk hubungan baik dengan Yerusalem, tempat dimusyawarahkan soal-soal utama mengenai pewartaan injil kepada orang-orang yang bukan Yahudi (TB Kis 11:27-30; 15:1-35). Sebab memanglah sudah tiba saatnya Injil dibawa juga kepada mereka. Setelah Kornelius masuk menjadi Kristen dan Petrus dipenjarakan di Yerusalem, maka rasul itu berangkat entah kemana (12). Selanjutnya Pauluslah yang memainkan peranan penting dalam kisah Lukas. Sebelum konsili di Yerusalem Paulus sudah pergi ke pulau Siprus dan ke daratan Asia Kecil (13-14). Sesudahnya Paulus berlayar ke daerah Makedonia dan Yunani (15:36 - 18:22; 18:23-21:17). Paulus selalu kembali ke Yerusalem dan penahananya di kota itu, lalu penahanannya di kota Kaisarea (TB Kis 21:18-26:32) memberi Paulus kesempatan membiarkan diri sebagai tawanan, meskipun tetap sebagai pewarta Injil lalu dibawa ke Roma tempat ia dengan terbelenggu mewartakan Kristus (27-28). Dilihat dari Yerusalem maka ibu kota kerajaan Roma itu sungguh-sungguh merupakan "ujung bumi". Maka Lukas boleh mengakhiri kitabnya.
Boleh jadi orang menyesal, bahwa Lukas tidak menceritakan apa-apa tentang karya rasul-rasul lain dan tidak pula tentang pendirian beberapa jemaat penting, seperti misalnya di kota Aleksandria, atau malahan di kota Roma sendiri. Sudah pasti bahwa di kota itu iman Kristen sudah tertanam sebelum Paulus tiba (lihat surat kepada jemaat di Roma, yang ditulis Paulus selama perjalanannya yang ketiga). Juga tentang karya Petrus di luar Palestina tidak dikatakan apa-apa. Pauluslah yang menduduki tempat yang menyolok dalam kisah Lukas, sehingga dalam bagian kedua Kis hanya Paulus saja yang masih berperan. Tetapi justru oleh karena Lukas berdiam diri dan meninggalkan banyak soal, maka kita mendapat jaminan yang paling baik bagi apa yang dikisahkannya. Ia tidak menceritakan apa- apa, kecuali kalau ia mengetahuinya baik oleh karena menyaksikan sendiri maupun karena mendapat dari sumber-sumber yang nilainya dapat diawasi. Kecuali itu Kis bukanlah sebuah kitab ilmu sejarah yang utuh lengkap, melainkan sebuah penjelasan mengenai daya perambat rohani yang terkandung dalam agama Kristen. Serta ajaran teologis yang dapat ditarik Lukas dari kejadian-kejadian yang diketahuinya mempunyai nilai universil yang tidak dapat diganti dan yang membuat karyanya berharga tinggi.
Sumbangan di bidang ajaran adalah berganda. Iman akan Kristus yang menjadi dasar pewartaan rasuli disajikan dengan pemerincian yang semakin tumbuh. Mula-mula iman akan Kristus itu berpusatkan pada kejayaan manusia Yesus yang telah menjadi Kurios berkat kebangkitanNya (TB Kis 2:22-36), kemudian oleh Paulus Yesus diberi gelar "Anak Allah" (TB Kis 9:20). Berkat wejangan-wejangan yang tercantum dalam Kis kita mengenal ayat-ayat utama dari Kitab Suci yang digunakan umat berkat pimpinan Roh Kudus sebagai sarana untuk merumuskan ajaran mengenai Kristus dan sebagai pembuktian bagi orang-orang Yahudi. Baiklah diperhatikan khususnya apa yang dikatakan tentang Yesus sebagai Hamba Allah (TB Kis 3:13, 26; 4:27, 30; 8:32-33) dan sebagai Musa yang baru (3:22 dst; 7:20 dst). Kebangkitan Yesus dibuktikan dengan Mzm 16:8-11 (Kis 2:24-32; 13:34-37). Sejarah umat terpilih menjadi peringatan bagi orang-orang Yahudi, supaya jangan menentang kasih karunia Allah (7:2-53; 13:16-41). Di hadapan orang-orang bukan Yahudi disodorkan dalil-dalil yang diambil dari ajaran tentang Allah yang lebih umum (TB Kis 14:15-17; 17:22-31). Tetapi para rasul pertama-tama "saksi" (TB Kis 1:8+) dan Lukas meringkas pemberitaan mereka (TB Kis 2:22+) dan bercerita tentang "tanda-tanda" ajaib yang mereka lakukan. Persoalan paling gawat bagi Gereja yang baru lahir ini ialah: bagaimana orang-orang bukan Yahudi dapat menolong keselamatan. Tentang persoalan itu Kis memberi keterangan yang jitu: para saudara di Yerusalem terpimpin oleh Yakobus tetap setia pada hukum Taurat Yahudi (TB Kis 15:1, 5; 21:20) dst. Sebaliknya, orang-orang "ke-Yunanian" yang juru bicaranya yalah Stefanus merasa perlu melepaskan ibadat dalam Bait Allah. Petrus dan terutama Paulus dalam konsili di Yerusalem memenangkan asas bahwa hanya iman akan Kristus menyelamatkan, sehingga tak perlu orang-orang bukan Yahudi menepati hukum Taurat dan bersunat. Namun demikian tetap benar bahwa keselamatan datang dari bangsa Yahudi, sebagaimana dinyatakan oleh Lukas juga. Paulus selalu terlebih dahulu menghadapi orang-orang Yahudi. Baru setelah ditolak oleh kaum sebangsanya ia pergi kepada orang-orang bukan Yahudi (TB Kis 13:5+). Mengenai cara hidup jemaat-jemaat purba Kis juga memberi informasi yang sangat berharga: tentang jemaat muda di Yerusalem yang bersembahyang dan yang yang angggota-anggotanya membagi-bagikan harta miliknya; tentang caranya orang dibaptis dan tentang baptisan dalam Roh Kudus (TB Kis 1:5+); tentang Ekaristi yang dirayakan (TB Kis 2:42+); permulaan penyusunan sebuah jemaat sebagai organisasi, yang mempunyai nabi-nabi" dan "pengajar-pengajar" (TB Kis 13:1+), ataupun "penatua" yang mengepalai jemaat di Yeruslem (TB Kis 11:30) dan yang oleh Paulus diangkat pada semua jemaat yang didirikannya (TB Kis 14:23). Kesemuanya itu dinaungi, dibimbing dan dijiwai oleh embusan tak kelihatan dari Roh Kudus. Dalam injilnya Lukas sudah menekankan peranan Roh Kudus itu (Luk 4:1+) dan dalam Kis ia terus memperlihatkan bahwa Roh Kudus itulah yang berkarya dalam perambatan Gereja (Kis 1:8+), sehingga Kis dapat diberi judul "Injil Roh Kudus". Itulah sebabnya maka karya Lukas itu penuh dengan kegembiraan rohani dan gejala-gejala adikodrati yang hanya mengherankan mereka yang tidak sampai memahami peristiwa tunggal itu, ialah lahirnya agama Kristen. Pada kekayaan ajaran tersebut masih perlu ditambahkan berita-berita tentang sekian banyak kejadian kongkrit yang hanya kita ketahui berkat Kis: kehalusan budi dan jiwa, yang digunakan Lukas untuk menggambarkan tokoh-tokoh kisahnya: adegan-adegan lucu dan menarik hati seperti pidato Paulus di hadapan raja Agripa (26) dan bagian-bagian yang mengharukan hati seperti pidato perpisahan Paulus kepada para penatua jemaat di Efesus (TB Kis 20:17-38). Mengingat kesemuanya itu niscaya orang sependapat dalam menilai kitab yang jenisnya tunggal dalam Perjanjian Baru ini sebagai sebuah karangan yang penuh harta kekayaan. Seandainya tidak ada, maka pengetahuan kita tentang awal-mula agama Kristen sangat kurang.
Sama dengan teks seluruh Perjanjian Baru, teks Kis juga sampai kepada kita dengan macam-macam varian mengenai hal-hal kecil-kecil. Tetapi dalam teks Kis terdapat lebih banyak kelainan dalam apa yang disebutkan sebagai "teks Barat" (dalam naskah Bezae, dalam terjemahan kuno ke dalam bahasa Latin dan Siria dan pada beberapa pujangga Gereja dahulu). Dan varian-varian itu layak diberi perhatian. Di samping sejumlah kerusakan yang mudah menyusup ke dalam sebuah teks populer yang kurang bersih dari resensi Aleksandria, terdapatlah dalam teks Barat tersebut sejumlah tambahan konkrit dan khas yang barangkali asli juga. Varian-varian teks Barat yang paling penting dimuat dalam catatan-catatan terjemahan ini.
Ende: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini
be...
KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini beredar sebagai satu dengannja. Baru pada pertengahan abad kedua, ketika keempat karangan Indjil digabungkan mendjadi satu buku, karangan ini dipisahkan dari padanja dan diberi djudul tersendiri.
Djudul itu ialah: "Perbuatan-perbuatan Para Rasul", jang kemudian mendapat bentuk "Kisah Rasul-rasul" djuga, seperti jang kita pakai. Tetapi hanja dua Rasul jang dikisahkan "perbuatan-perbuatannja" dan itupun djauh dari lengkap. Rasul-rasul jang lain hanja disebut namanja, atau seperti mengenai Joanes dan Jakobus terdapat satu dua tjatatan sadja, sedangkan ada pembantu-pembantu Rasul- rasul jang agak luas diberitakan peranannja.
Dalam bagian pertama bab 1-12, Petrus adalah tokoh utama dan dalam bagian kedua, bab 13-28 Paulus. Dalam bagian kedua ini kita hanja satu kali lagi bertemu dengan Petrus, jaitu dalam bab 15 sebagai ketua sidang Rasul-rasul di Jerusalem.
Lukas bukan bermaksud menulis suatu riwajat hidup atau djasa-djasa kedua Rasul itu, dan bukan pula suatu buku sedjarah jang agak lengkap, teliti dan teratur, melainkan hanja sekedar menggambarkan perkembangan pesat umat Kristus jang ia kenal dan jang perkembangannja sebagian disaksikannja sendiri. Umat Kristus jang dikenalnja, ialah umat induk di Jerusalem dan sekitarnja, dan terutama perkembangan diantara kaum penjembah dewa-dewa dikota Antiochia di Siria, tempat asalnja, dan kearah Barat sampai ke Roma, jang mendjadi wilajah kerdjanja sendiri. Dan untuk menggambarkan itu Lukas memilih dari bahan-bahan jang tersedia baginja, hanja beberapa kedjadian dan kenjataan jang terasa penting olehnja atau jang dialaminja sendiri. Kita berterima kasih kepada Lukas, dan bersjukur kepada Rob Kudus jang mengilhaminja, atas pemilihan bahan itu dan usaha menjusunnja. Biarpun gambarannja tidak utuh, tetapi tjukup bersisi sebagai pokok perenungan bagi kita, sehingga dengan djalan penjelidikan dan perenungan, kita dapat membentuk suatu pandangan jang lebih utuh bagi diri kita sendiri. Dan itu dapat ditjapai lebih sempuma, kalau kita serentak dengan Kis. Ras. membatja dan membahas surat-surat Paulus dan Rasul-rasul jang lain.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan tahap terachir dari djalan penjelamatan
Tahap terachir dari djalan penjelamatan, ialah perwudjudan keselamatan abadi dalam seluruh umat manusia. Kis. Ras. memang hanja dapat memberitakan permulaan perwudjudan itu, sebab sedjarah penjelamatan itu masih berdjalan dan akan berdjalan sampai pada acbir zaman.
Perwudjudan itu tersendiri bagi seluruh umat manusia oleh Kurban Jesus disalib. Oleh darah Jesus dosa pokok terhapus, perdamaian Allah dengan bangsa manusia terpulih, djalan untuk mendekati Allah terbuka. Dengan Kurban Jesus disalib itu dan kebangkitannja djalan penjelamatan sudah pada puntjaknja: keselamatan abadi sudah terwudjud sampai semua manusia dapat memperoleh bagian dalamnja. Tetapi untuk memperoleh bagian dalamnja, perlu tiap-tiap manusia menempuh djalan penjelamatan sendiri. la harus memenuhi sjarat-sjarat tertentu untuk mendapat pengampunan dosa dan untuk dianugerahi hidup abadi itu. Perlu Pula ada orang Jang berwenang untuk menerangkan apakah arti dan hakekatnja hidup abadi itu, dan menundjukkan djalan penjelamatan kepadanja, lagipun memimpinnja pada djalan itu. Tugas memperkenalkan hidup abadi dan djalan kearahnja, serta melaksanakan pemimpinan itu, lagi kuasa untuk menjampaikan hidup abadi itu, diserahkan oleh Jesus kepada Para RasulNja dan kepada seluruh umat sebagaimana tersimpul dalam amanat Jesus terachir :"KepadaKu diserahkan segala kuasa disurga dan dibumi, maka pergilah kamu dan buatlah segala bangsa mendjadi muridku, dengan mempermandikan mereka pada nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepada kamu. Mt. 28:19-20.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan pelaksanaan amanat Jesus jang terachir kepada para RasulNja
Buatlah segala bangsa mendjadi muridKu. Tentu sadja pertama-tama dengan pemakluman Indjil. Tetapi untuk mentjapai "segala bangsa" sampai keudjung bumi (Kis. Ras. 1:8), perlu organisasi jang luas sekali dan teratur rapih. Jesus sendiri mendasarkannja dengan membentuk satu umat ketjil, terdiri dari keduabelas Rasul dan sekelompok murid-murid, dengan Petrus sebagai pemimpinnja. memang ketjil sebagai bidji sesawi, tetapi jang akan subur bertumbuh mendjadi pohon jang dahan-dahan dan ranting-rantingnja menaungi seluruh dunia. Dan segera sesudah Pentekosta umat ketjil mulai berkembang pesat, Rasul-rasul pergi bertebaran kesegala djurusan; dan muntjul pengadjar-pengadjar Indjil dan nabi- nabi, jang diilhami dan didorong oleh Roh Kudus, untuk pergi kemana-mana sebagai pembantu-pembantu para Rasul. Selain kedjurusan Timur dan Selatan, jang tidak diberitakan dalam karangan ini, dalam waktu 30 tahun, kearah Utara dan Barat, Indjil telah tersebar disegala kota jang agak besar, diseluruh Asia-Ketjil, Masedonia dan Achaja, sampai di Roma.
Dengan mempermandikan mereka. Baru dengan menerima Permandian para tjalon mendjadi murid Jesus jang sedjati, jaitu dibersihkan dari dosa (Kis, Ras. 12:16; lbr. 10:22; 1 Kor. 6:11; Rom. 6:1-14); lahir baru (Jo. 3:5), mendjadi anak Allah dan menjerupai Kristus (Gal. 3:26-27), dipersatukan dengan Kristus (Rom. 6:3), diresapi dengan Roh Kudus (I Kor. 12:13) dan dikuduskan (I Kor. 6:11; Ef. 5:26). Dengan ringkas; didalam dan oleh Permandian, keselamatan abadi atau hidup abadi itu diperwudjudkan dalam masing-masing manusia jang pertjaja. Lazim dikatakan bahwa semua itu terdjadi setjara sakramentil. Artinja ada upatjara tertentu jang pada pokoknja ditetapkan oleh Jesus sendiri dengan djaminan, bahwa ketika upatjara itu dilangsungkan pada seorang jang pertjaja, dosanja dihapus dan hidup abadi dianugerahkan kepadanja oleh Allah. Karena upatjara jang kelihatan itu, berhubung dengan djaminan tersebut diatas, orang jang dipermandikan dapat pertjaja dengan penuh kejakinan, bahwa mereka mempunjai keadaan jang baru itu. Dan karena keadaan jang baru itu terdjamin, maka iapun diterima sebagai anggota umat, jaitu masuk Keradjaan Allah jang kelihatan.
Dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepadamu. "Murid-murid" Jesus jang baru dipermandikan belum segera adalah pengikut Jesus jang sempurna. Hidup baru itu harus dipelihara dan bertumbuh, pengetahuan akan adjaran-adjaran Jesus harus diperluas dan pengertian diperdalam; mereka harus beladjar mewudjudkan tjita-tjita Indjil.
Pesan"adjarkanlah mereka" merangkum petugasan jang luas dan berat. Dapat
dikatakan tugas itu merupakan penggembalaan jang dimaksud Jesus dalam Jo.
Ada upatjara-upatjara lain lagi jang berwudjud sakramentil. Dengan penumpangan tangan alas orang jang telah dipermandikan, Rasul-rasul menurunkan Roh Kudus atas mereka setjara njata. (8:17-19; 9:12,17; 19:6). Disini kita ingat akan Sakramen Krisma (Penguat).
Dengan penumpangan tangannja pula, Rasul-rasul (atau pengganti mereka) memberi kekuasaan jang tertentu kepada para "diakon" (6:6) dan orang tua-tua (presbiter, episkopos): II Tim. 1:6; 1 Tim. 4:14; 5:22; Kis. Ras. 13:3. Apakah penumpangan tangan ini merupakan Sakramen Imamat, tidak djelas. Tetapi djika tidak, siapakah jang "Memetjahkan Roti" bagi umat-umat jang djarang sekali dikundjungi seorang Rasul? Dari I Kor. 11:17-34 terang pula bahwa di Korintus Ekaristi biasa dirajakan djuga kalau Paulus tidak ada.
Bahwa orang tua-tua mempunjai kuasa memberi Sakramen-sokramen tjukup njata pula dari Jak. 5:14-16. Dan disitu terang djuga, bahwa dewasa itu Sakramen urapan orang-orang sakit sudah lazim.
Supaja penggembalaan lantjar, Rasul-rasul mengatur pemimpinan umat-umat dengan mengadakan suatu hirarki. Rasul-rasul tetap memegang putjuk pimpinan. Petrus selalu bertindak dan diakui sebagai ketua Para Rasul dan kepala Geredja. Dalam tiap-tiap umat, Rasul-rasul menentukan suatu badan pimpinan, jang anggota- nggotanja disebut orang tua-tua, para presbiter atau episkopos. Terdapat Pula pengadjar-pengadjar resmi dalam umat-umat. Ketudjuh "diakon" (6:6) kemudian kita temui sebagai pengadjar.
Umat Kisah Rasul-rasul adalah umat Kristus
Rasul-rasul jang disebut namanja dalam 1:13 dan sedang menunggu kedatangan Roh Kudus, lagi sesudah menerimaNja segera mulai memaklumkan Indjil, adalah jang sama dengan mereka jang mula-mula dipilih oleh Jesus dan dua tiga tahun setjara istimewa dididik olehnja. Inti pemakluman mereka tetap peri hal Jesus: bahwa la sungguh Mesias sebab segala nubuat para nabi ditepati padanja, bahwa Ia disalibkan dan dibangkitkan kembali menurut rentjana Allah jang njata dalam Kitab Kudus, dan bahwa la satu-satunja penjelamat bagi semua orang. Dan jang mereka kerdjakan tak lain selain memenuhi amanat Jesus, sebagaimana telah dipaparkan diatas tadi. Mereka selalu insjaf bahwa mereka bekerdja melulu sebagai petugas Jesus, memaklumkan Indjil Jesus Kristus (5:12; 8:5; 11:2 dll), menjembuhkan orang-orang sakit dengan nama Jesus (3:6; 4:10), mempermandikan orang masuk umat atas nama Jesus (2:38 dan lain-lain). Mereka dilarang mengadjar ,dengan" nama Jesus (4:18). Mereka gembira sebab didera demi nama Jesus (5:41). Jesus kadang-kadang sendiri djuga bertindak seperti dalam peristiwa bertobatnja Paulus dan dengan mengangkat dia mendjadi Rasul. Dan diluar Palestina Para anggota umat oleh orang-orang Junani disebut "kristianoi", artinja penganut Kristus.
Umat dipimpin oleh Roh Kudus
Umat tahu, bahwa Jesus jang duduk dalam kemuliaannja disebelah kanan Allah tetap kepala umat, dan tetap ada serta dengan mereka (Mt. 28:20) sebagai penjelenggara utama. Sebab itu mereka gemar menamakannja "Tuhan kita". Tetapi umat tahu djuga bahwa Jesus telah menjerahkan pelaksanaan penjelenggaraan itu kepada Roh Kudus, dan bahwa pelahsanaan itu didjalankan dalam kesatuan paham dan kehendak jang sempurna dengan Jesus. Mereka mengetahui itu dari sabda Jesus dalam Jo. 14:26 dan 15:26-27, dan kepentingan penjelenggaraan Roh Kudus, mereka chususnja mengerti dari Jo. 16:7-15, dimana Jesus bersabda: Baik bagimu Aku pergi, sebab kalau Aku tidak pergi, Penolong itu (Roh Kudus) tidak datang kepadamu". Umat ketjil jang dibentuk Jesus sendiri disuruh menantikan kedatangan Roh Kudus di Jerusalem. Sabda Jesus: Kamu akan menerima kekuatan Roh Kudus jang akan turun atas kamu, supaja kamu akan memberi kesaksian tentang Aku di Jerusalem, diseluruh Judea dan Samaria, dan sampai diudjung bumi" (Kis. Ras. 1:8).
Dan pada pagi hari Pentekosta Roh Kudus tiba-tiba turun atas mereka. la menampakkan kedatangannja dengan tanda-tanda jang njata. Dengan njala-njala api jang mela.mbangkan penerangan akal-budi, pemurnian hati dari unsur-unsur jang tidak tulen, dan pengobaran semangat; lagi dengan deru badai jang hebat sebagai lambang kekuatan, jang dirasakan tetapi tidak kelihatan. Dan semua jang duduk dalam ruangan itu "dipenuhi" dengan Roh Kudus, jaitu dengan pengertian, kekuatan dan semangat jang njata. Rasul-rasul bukan lagi murid jang ragu-ragu, melainkan jang sudah dewasa dengan kedewasaan Kristus, penuh pengertian tentang hakekat dan tudjuan Keradjaan Allah, insjaf akan tugas dan tanggung-djawabnja, penuh semangat tanpa takut-takut dan berani mengurbankan dirinja. Adjaib Pula bagaimana dalam waktu jang singkat sekali, tiga ribu orang mendapat pengertian dan digerakkan hatinja sampai dapat dipermandikan. Segala jang terdjadi pada hari Pentekosta itu kita namakan: Mukdjizat Pentekosta.
Dan mukdjizat Pentekosta itu dilandjutkan. Umumnja setjara batiniah. Terus- menerus Roh Kudus memberi ilham, menggerakkan hati, memperkuat kehendak, memberi pimpinan, terutama kepada Para Rasul dan pembantu-pembantu mereka, tetapi djuga kepada para beriman pribadi. Tetapi supaja mereka lebih insjaf dan untuk memperkuat kejakinannja, Roh Kudus sering bertindak setjara njata djuga. Kalau dikatakan bahwa Petrus, Stefanus, Barnabas dan Paulus berbitjara "penuh dengan Roh Kudus", hal itu berarti bahwa kepenuhan itu tampak dalam isi dan gaja pembitjaraannja (4:8; 7:55; 11:22; 15:9). Demikian djuga dimana diberitakan, bahwa umat sedang berkumpul dan berdoa tiba-tiba dipenuhi Roh Kudus (14:31;10:44; 15:52). Roh Kudus memimpin setjara njata. Roh Kudus "berkata" kepada Pilipus (8:29). Pilipus dilenjapkan oleh Roh Kudus (8:59). Agabus didorong oleh Roh Kudus (11:28). Roh Kudus bersabda kepada Petrus (10:19). Roh Kudus berkata: "Sendirikanlah Barnabas dan Saulus untuk tugas jang telah Kutentukan baginja"(15:2). Mereka berangkat atas suruhan Roh Kudus (13:4). Paulus dihalangi oleh Roh Kudus pergi ke Asia (16:6) dan tidak diizinkan ke Bitinia (16:7). Keinsjafan akan peranan Roh Kudus jang mutlak itu terang pula, dimana Petrus berkata kepada Ananias dan Safira, bahwa mereka bukan membohongi dan mentjobai manusia melainkan Roh Kudus (5:3,9). Kesadaran akan kesatuan kerdja antara Rasul-rasul dan Roh Kudus djelas Pula dalam utjapan 5:32 jakni: "kami adalah saksi bersama dengan Roh Kudus". Lebih lagi dan setjara resmi, dalam rumusan surat Sidang Rasul-rasul di Jerusalem kepada umat di Antiochia: ,Roh Kudus dan kami telah memutuskan...." (15:28).
Suatu kesimpulan
Kisah Rasul-rasul bersifat buku sedjarah, jang terlebih bermaksud meriwajatkan dan menggambarkan perkembangan lahiriah umat dan berhubungan dengan itu penjelenggaraan Roh Kudus jang njata. Tetapi didalam umat muda, dan terus sampai pada hari ini, terdapat Pula penjelenggaraan Roh Kudus jang tidak njata, dan lebih hakiki dan penting lagi, jaitu penjelenggaraan kehidupan Ilahi didalam batin tiap-tiap anak Allah. Roh Kuduslah jang mentjiptakan kehidupan itu didalam Para anak Allah, lalu tetap hidup didalam mereka. la memelihara, menumbuhkan, memperkuat dan menjuburkan hidup itu dalam kerdja sama bersama anak Allah itu sendiri. Demikian dihasilkan buah-buah untuk kehidupan abadi.
Penjelenggaraan Roh Kudus jang serba batiniah ini chususnja dinjatakan dan dibitjarakan oleh Paulus dalam surat-suratnja. Dalam surat-surat Paulus itu kita saksikan djuga perkembangan pengertian dan praktek hidup keagamaan, jaitu hidup rohani dalam umat-umat, sebagai perwudjudan adjaran-adjaran Indjil. Sebab itu Kisah Rasul-rasul dan surat-surat Paulus, beserta surat-surat Rasul-rasul jang lain dan Wahju Joanes saling melengkapi, dan bersama-sama memberi gambaran jang tjukup utuh dari perwudjudan dan perkembangan "Geredja" purba.
Nilai-nilai Kisah Rasul-rasul bagi kita pribadi
1. Bagi pembatja-pembatja surat-surat Paulus, Kis. Ras. penting sebagai merupakan latar belakang surat-surat itu. Banjak bahagian didalam surat-surat itu sukar dimengerti tanpa riwajat dan gambaran-gambaran jang terdapat dalam karangan Lukas itu.
2. Kisah Rasul-rasul sanggup Pula meneguhkan kejakinan dan memperkuat serta
menghidupkan iman kita. Kita diperingatkan didalamnja, bagaimana djalan
penjelamatan jang mulai dengan terpanggilnja Abraham, lalu makin lama makin naik
tinggi sepandjang Perdjandjian Lama, dan mentjapai puntjaknja dalam Indjil dan
chususnja dalam Kurban Jesus disalib serta kebangkitannja, lalu pada tingkatan
itu langsung diteruskan dalam umat purba sampai dizaman kita. Dalam membatja
Kis. Ras. kita saksikan, bahwa Geredja kita benar-benar dibangunkan diatas
"dasar Rasul-rasul dan Para Nabi, sedangkan Jesus adalah batu sendinja". (
Kita lihat djuga bahwa unsur-unsur hakiki agama kita, pokok hirarki dan suasana keagamaan sebagai perwudjudan Indjil, jang sekarang kita hajati pada taraf perkembangan jang lebih tinggi dan utuh, sudah ada dan hidup dalam umat purba itu.
3. Dan jang paling penting ialah: Kisah Rasul-rasul sebagai karangan jang diilhamkan oleh Roh Kudus dimaksudkan mendjadi buku renungan bagi Geredja dikemudian hari, djuga bagi kita masing-masing, untuk menginsjafkan kita, bahwa pengaruh Roh Kudus didalam Geredja Kudus dimasa ini masih ada djuga. Chususnja kenjataan-kenjataan peristiwa Pentekosta, tetapi djuga seluruh penjelenggaraan Roh Kudus jang njata dizaman Rasul-rasul, dapat dan harus mejakinkan kita, bahwa dan bagaimana Roh Kudus memimpin dan mendjiwai Geredja sekarang djuga. Kita mengerti, bahwa tanda-tanda jang njata perlu bagi umat muda untuk membina dan meneguhkan iman, jang bukan segera mendjadi darah daging mereka; tetapi kemudian tidak perlu lagi, sebab iman telah tjukup didasarkan pada pernjataan Kitab Kudus, mengenai hal ini chususnja pada pernjataan-pernjataan Kisah Rasul-rasul bersama surat-surat Paulus dan surat-surat para Rasul-rasul jang lain. Sebab itu penting sekali kitapun memperteguhkan dan menghidupkan iman kita dengan merenungkan apa jang ditulis bagi kita dalam Kisah Rasul-rasul dan Surat-surat Rasul-rasul itu, sampai kita jakin dan isnjaf benar-benar akan pimpinan agung Roh Kudus dalam Geredja, sehingga kita pertjaja akan kebenaran urusan-urusan dan keputusan-keputusan resmi dari pimpinan Geredja dan menerimanja tanpa sjarat serta melaksanakannja dengan rendah hati. Lagi pula supaja kita tetap insjaf, bahwa Roh Kudus hidup dalam batin kita masing-masing sebagai pokok dan pentjipta hidup atas kodrati (hidup abadi) kita. Kalau kita saksikan dan renungkan, bagaimana Roh Kudus mendjiwai setjara njata orang-orang beriman dimasa purba, maka dapat kita bajangkan bagaimana Roh Kudus djuga mendjiwai kita, setjara tidak njata kepada pantjaindera, tetapi tjukup njata bagi mata kepertjajaan jang berintuisi. Perenungan jang demikian tentu mempererat dan menghidupkan hubungan kita dengan Roh Kudus dalam beribadat kepadanja dan berdoa meminta pengertian, kekuatan hati dan pimpinan. Hal itu memang mahapenting bagi kita.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) NASIHAT ORANG DEWASA UNTUK PARA BAYI DALAM KRISTUS (Kis 9:23-30; 22:17-21)
Sewaktu Yesus berbicara kepada Nikodemus, Ia membandingkan proses perubaha...
NASIHAT ORANG DEWASA UNTUK PARA BAYI DALAM KRISTUS (Kis 9:23-30; 22:17-21)
Sewaktu Yesus berbicara kepada Nikodemus, Ia membandingkan proses perubahan hidup dengan kelahiran. Ia berkata kepada pemimpin Yahudi itu, "Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah" (Yohanes 3:3; band. Yohanes 3:5; 1Petrus 1:22, 23). Perjanjian Baru mengacukan orang-orang Kristen baru sebagai " manusia yang belum dewasa (bayi-bayi ) dalam Kristus" (1Korintus 3:1; lihat juga Ibrani 5:13).1 Sebagai bayi dalam Kristus, orang Kristen baru itu terbuka bagi segala bahaya dan bagi kebahagian anak-anak yang baru lahir.
Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita melihat "proses lahir baru" Saulus dari Tarsus (lebih dikenal sebagai rasul Paulus).2Dalam sajian ini, kita akan melanjutkan pelajaran kita tentang Kisah 9, dengan melihat hari-hari pertama Saulus sebagai orang Kristen baru.3Dari kisah itu kita akan menarik beberapa "nasihat orang dewasa bagi para bayi dalam Kristus."
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:23-30; 22:17-21)
Marilah kita sudahi pelajaran ini dengan menguji diri kita sendiri. Biarlah setiap orang bertanya, "Kemajuan ...
KESIMPULAN (KIS 9:23-30; 22:17-21)
Marilah kita sudahi pelajaran ini dengan menguji diri kita sendiri. Biarlah setiap orang bertanya, "Kemajuan macam apakah yang telah saya capai sebagai orang Kristen?" Paulus menuliskan kata-kata sedih ini kepada orang Kristen yang tidak bertumbuh secara rohani sebagaimana seharusnya: "Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi ... yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya" (1Korintus 3:1, 2).
Tidak ada salahnya dilahirkan sebagai bayi; namun adalah tragis untuk tetap menjadi bayi. Jika pengujian jujur Anda mengungkapkan bahwa Anda belum bertumbuh sebagaimana seharusnya, putuskanlah untuk "bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala" (Efesus 4:15).
CATATAN KHOTBAH
Richard Rogers menulis bahwa menurut Kisah 9:27, Barnabas berkata bahwa gereja di Yerusalem harus menerima Saulus sebagai anggota sebab (1) Saulus telah melihat Tuhan, (2) ia telah berbicara dengan Tuhan, dan (3) ia telah memberitahu orang lain tentang Tuhan. Rogers berkata bahwa kita juga perlu "melihat Tuhan (dengan mempelajari Alkitab), bicara dengan Tuhan (dalam doa), dan bicara dengan orang lain tentang Yesus (dalam penginjilan). Rogers menyebut semua itu merupakan kualitas Perubahan, Persekutuan, Pengakuan (Richard Rogers, "The Need of Placing Membership in a Local Church," Pelajaran yang dikhotbahkan di Sunset church of Christ, Lubbock, Texas, n.d.)
PERJALANAN MULA-MULA SAULUS
- 1. Saulus meninggalkan Yerusalem menuju Damsyik, "berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh" orang Kristen (9:1; 22:5; 26:12).
- 2. Setelah bertemu Yesus di jalan ke Damsyik, Saulus masuk ke kota itu dan diberitahu oleh Ananias untuk dibaptis. Dengan segera ia mulai memberitakan injil (9:20-22).
- 3. Saulus mengasingkan diri ke tanah Arab (Galatia 1:17) dan belakangan kembali ke Damsyik. Untuk melepaskan diri dari kemarahan orang-orang Yahudi, ia meninggalkan kota itu pada malam hari dalam sebuah keranjang, (Kisah 9:23-35) lalu ia pergi ke Yerusalem Di situ ia diterima oleh Barnabas, dan ia bertemu dengan Petrus dan Yakobus (Kisah 9:26-28; Galatia 1:18, 19).
- 4. Diancam kembali oleh orang-orang Yahudi, Saulus/ Paulus diungsikan ke Kaisarea oleh saudara-saudara dan kemudian dipulangkan ke Tarsus (9:29, 30).
- 5. Sewaktu di Tarsus untuk kira-kira tujuh tahun, Paulus menginjil di Kilikia dan Siria (Galatia 1:21). Barnabas membawa Saulus dari Tarsus ke Antiokhia di mana ia dan Saulus bekerja selama satu tahun (Kisah 9:19-25).
Kota-Kota Dalam Dunia Perjanjian Baru
"[Damsyik] dikelilingi oleh perbukitan dan dibatasi oleh gurun pasir, dengan berkilo-kilometer taman bunga yang berpotongan dengan banyak aliran sungai dan kanal, dimeriahkan dengan keceriaan dan kapal-kapal niaga. Di pelbagai sudut, bazaar, dan pasarnya terdapat banyak sutera, batu permata, gading, karpet, dan pedang; para pejalan yang kehausan biasanya melepaskan dahaga mereka dengan jus jeruk yang didinginkan oleh salju yang berasal dari bukit-bukit Lebanon. Dinding-dinding dan menara-menaranya dipisahkan oleh kubah-kubah dan pintu gerbang-pintu gerbang yang sangat besar, dan melalui salah satu pintu gerbang itu, yaitu Pintu Gerbang Timur ... Saulus sendiri harus dituntun masuk." Spreading the Gospel
Bernard R. Youngman "[Damsyik] merupakan pusat jaringan perdagangan yang sangat besar dengan banyak jalan yang sangat lebar untuk iring-iringan niaga hingga mencapai Siria utara, Mesopotamia, Anatolia, Persia, dan tanah Arab. Jika "‘Jalan’ baru agama Kristen tumbuh subur di Damsyik, maka Jalan itu akan dengan cepat mencapai semua tempat tersebut ... Dari sudut pandang Sanhedrin dan Saulus si kepala penganiaya, Jalan itu harus dihentikan di Damsyik." The NIV Study Bible "Dataran dimana Tarsus terletak adalah dikelilingi oleh deretan pegunungan tinggi di sebelah utara dan barat laut, pegunungan itu tertutup salju hampir di sepanjang tahun. Wilayah di luar Tarsus dicapai melalui sebuah jalan masuk yang menembus deretan gunung itu yang disebut Gerbang Kilikia, jalan ini merupakan satu-satunya jalan masuk ke Kilikia dari arah barat. Bagian timur Kilikia dikelilingi juga oleh deretan gunung, dan melalui deretan gunung ini terdapat dua jalan tembus yang terkenal ... yang memberi jalan masuk ke Siria."
New Commentary on Acts J.W. McGarvey "Kaisarea dibangun oleh Herodes yang Agung di tempat kediaman bangsa Fenisia ... Kota ini dilengkapi dengan pelabuhan buatan yang bagus sekali, sehingga pelabuhan ini menjadi pelabuhan utama di dalam kerajaan Herodes. Herodes menyebut kota baru ini ... Kaisarea untuk menghormati Kaisar Augustus. Setelah tahun 6 S.M. kota itu menjadi tempat kediaman para gubernur Romawi di Yudea yang mendirikan pusat pemerintahan mereka di istana Herodes (band. 23:35)." The Book of the Acts, rev. ed. F.F. Bruce
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Kedua nas ini memakai istilah "bayi" dalam nada menghina sebab mereka yang ditegur itu tidak bertumbuh sebagai orang Kri...
Catatan Akhir:
- 1 Kedua nas ini memakai istilah "bayi" dalam nada menghina sebab mereka yang ditegur itu tidak bertumbuh sebagai orang Kristen. Memulai sebagai seorang bayi tidaklah salah; yang sangat salah adalah tetap menjadi bayi seumur hidup!
- 2 Sebagaimana dalam pelajaran sebelumnya, saya akan memakai kembali kedua nama itu: Saulus dan Paulus.
- 3 Saya kadang-kadang akan mengacukan para murid Kristus sebagai "orang Kristen," meskipun julukan itu tidak muncul sampai dengan 11:26.
- 4 Setiap orang yang selamat ditambahkan kepada gereja ini (lihat catatan tentang 2:41, 47).
- 5 William F. Beck, The New Testament in the Language of Today. (Huruf miring oleh saya.) Beberapa orang mengira "rumah tangga" dalam 1Timotius 3:15 artinya "Bait Allah," namun dalam konteks "rumah" (dari oikos) dalam ayat 15, makna kata itu tentunya sama dengan yang terdapat dalam ayat 4, 5, dan 12. Di seluruh nas ini Paulus membandingkan keluarga Allah dengan keluarga para pemimpin gereja.
- 6 Jika tepat, dapat pula ditambahkan pelbagai pendapat tentang ungkapan penghargaan untuk keluarga jasmaniah.
- 7 Karena sekarang ini banyak orang meremehkan gereja, poin ini dapat dikembangkan sesuai kebutuhan.
- 8 Lagi, lihat catatan tentang 2:41, 47.
- 9 Saya menduga Ananias mampu melenyapkan keraguan apapun yang mungkin menghinggapi saudara-saudara itu.
- 10 NIV juga menulis "bergabung." 11W.E. Vine, Merrill F. Unger, and William White, Jr., Vine’s Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words (Nashville: Thomas Nelson Publishers, 1985), 334. (Huruf miring oleh saya.) Ini adalah kata yang diterjemahkan "bersatu" dalam Matius 19:5. Lihat Lukas 15:15; Kisah 5:13; 10:28 untuk pemakaian lain kata-kata ini.
- 12 Julukan "anggota" berasal dari Roma 12 dan 1Korintus 12, dimana individu-individu Kristen dibandingkan dengan anggota- anggota tubuh jasmani: kaki, tangan, mata, kuping, dll. Untuk menjadi "anggota" sebuah jemaat lokal tidak berarti "nama orang itu ada dalam daftar," namun sebaliknya orang itu merupakan bagian yang berfungsi dalam jemaat itu. "Menjadi anggota" sebuah jemaat artinya mengungkapkan keinginan untuk bekerja dalam jemaat itu.
- 13 Kadang-kadang seseorang dibaptis jauh dari rumahnya dan berencana untuk menjadi bagian dari jemaat dimana ia tinggal.
- 14 Lihat catatan tentang 20:28 dalam pelajaran akan datang.
- 15 Jemaat yang alkitabiah tidak harus memiliki para penatua, namun setiap jemaat harus mengarah kepada pemilihan orang-orang yang memenuhi syarat sebagai penatua sesegera mungkin (Titus 1:5). Bahkan jika tidak ada para penatua dalam satu jemaat, kita masih perlu bertanggung jawab kepada seseorang. Menjadi bagian dari satu jemaat lokal dapat membantu menumbuhkan rasa tanggung jawab kita.
- 16 Lagi, lihat catatan tentang 20:28.
- 17 Kita punya masalah yang tidak dimiliki Saulus: dalam era Saulus tidak ada denominasi, namun sekarang ini ada banyak denominasi, jadi pertama-tama kita perlu memastikan bahwa jemaat mana saja yang kita akan "menggabungkan diri" adalah jemaat yang mengikuti prinsip-prinsip Firman Allah.
- 18 Lihat artikel tambahan " ‘bergabung dangan’ Jemaat Lokal" dalam seri pelajaran ini.
- 19 Ini menunjukkan kita tidak perlu menerima siapa saja dan setiap orang ke dalam persekutuan jemaat lokal secara otomatis. Bagaimanapun, jika tidak ada alasan yang memaksa untuk melakukan sebaliknya, orang-orang yang telah dibaptis secara alkitabiah (berarti ditambahkan kepada gereja Tuhan) biasanya memang diterima.
- 20 Mereka mungkin terkejut bahwa Saulus dapat melihat kembali dengan begitu cepatnya, namun mereka tidak terkejut saat melihat dia. Tempat tujuannya adalah sinagoga-sinagoga di Damsyik (9:2).
- 21 Kenyataannya, inilah satu-satunya kesempatan dimana ungkapan itu muncul dalam kitab Kisah, meskipun dalam 13:33 Paulus menggunakan sebagian dari istilah itu.
- 22 Ini tidak untuk mengatakan bahwa istilah "Anak Allah" dipakai dalam kaitannya dengan penampakan Yesus, namun Yesus muncul sebagai Dia yang bicara dari sorga, yaitu sebagai kehadiran Allah.
- 23 Paulus memakai istilah itu sekitar lima belas kali dalam surat-suratnya.
- 24 Untuk contoh dimana penalaran Paulus sejalan dengan pemikiran ini, lihat Kisah 13:6-14; 17:1-3, 10.
- 25 Bandingkanlah 6:9.
- 26 Ia akan masuk dahulu ke dalam sinagoga jika tempat itu memiliki sinagoga, dan biasanya memang ada. Untuk satu pengecualian, lihatlah pekerjaan Paulus di Filipi dalam Kisah 16.
- 27 Pada suatu ketika Saulus menerima baptisan Roh Kudus (atau padanannya), yang memampukan dia untuk mengadakan "tanda-tanda seorang rasul sejati," yang mencakup "tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa (2Korintus 12:12), dan memberi dia kemampuan untuk menumpangkan tangannya ke atas orang-orang Kristen dan memberi mereka pelbagai karunia mujizatiah (Kisah 19:1-7). Lukas tidak mengatakan kapan Saulus menerima baptisan Roh Kudus (atau padanannya), apakah pada saat peristiwa dalam Kisah 9 atau setelahnya. Di dalam pelbagai sinagoga di Damsyik, Saulus kemungkinan besar berbicara berdasarkan pengilhaman, "membingungkan orang-orang Yahudi," tetapi kita tidak tahu pasti.
- 28 Rick Atchley, "A Man Without a Congregation," Pelajaran yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 22 September 1985.
- 29 Faktor lainnya sudah tentu adalah Roh yang ada dalam dirinya.
- 30 Dalam Galatia 1:11-24, Paulus berbicara tentang waktu ia menjadi orang Kristen. Ayat-ayat itu akan digunakan dalam pelajaran ini untuk menambah informasi dalam Kisah 9.
- 31 Lihat peta dalam seri pelajaran ini.
- 32 Galatia 1:17b. Ayat ini cocok juga berada di antara 9:22 dan 9:23 seperti juga di tempat lainnya.
- 33 Beberapa orang mengetengahkan bahwa Gunung Sinai berada tepat di bagian selatan tanah Arab (Galatia 4:25) dan hal itu mengesankan bahwa Saulus mengadakan perjalanan rohani ke Sinai sebagaimana yang pernah dilakukan Musa dan Elia, namun kita tidak punya bukti untuk perjalanan itu.
- 34 Catatan Paulus tentang Yesus yang menetapkan Perjamuan Tuhan ditulis sebelum Injil mana saja mencatat peristiwa itu.
- 35 Oleh sebab itu, ia sama sekali tidak lebih rendah dari rasul-rasul lainnya (2Korintus 12:11).
- 36 Yohanes 1:42.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling t...
DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling terkenal dalam sejarah"1dan "salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah manusia"2—perubahan hidup Saulus3Orang Jahat dari Tarsus. Tiga pasal dalam kitab Kisah menceritakan perubahan hidup Saulus:4pasal 9 ketika peristiwa itu terjadi, pasal 22 dan 26 ketika rasul itu memberitahu orang lain tentang peristiwa tersebut.5Untuk memperoleh cerita yang lengkap, kita akan memadukan ketiga cerita tersebut.6
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendenga...
KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendengar pelbagai perintah yang diberikan. Dalam pelajaran ini, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada dia di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang dia untuk memberitakan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Selanjutnya, kita akan melihat (4) seorang Kristen yang tidak bersemangat (Ananias, yang enggan menjumpai Saulus) berbeda dengan (5) seorang mualaf yang tidak ragu-ragu (Saulus, yang langsung mentaati ketika diberitahu apa yang harus ia perbuat). Kita juga akan menyinggung sedikit tentang (6) komitmen yang tidak ada akhirnya dari mualaf itu (untuk kepentingan Kristus).
Sebagai penutup, pertimbangkanlah kenyataan ini bahwa rohani Anda sendiri kemungkinan berada dalam "jalan ke Damsyik." Tuhan tidak akan menampakkan diri kepada Anda dalam cahanya yang membutakan, namun cahaya dari Firman Allah cukup untuk menghasilkan iman di dalam hati siapa saja yang jujur (Yohanes 20:30, 31). Jika selama ini Anda melawan panggilan injil Allah, tentunya "sukar bagimu menendang ke galah rangsang." Kemungkinan sulit bagi Anda untuk mengakui bahwa selama ini Anda sudah salah; mungkin Anda harus banyak berkorban, seperti yang Saulus telah lakukan. Saya menghimbau agar Anda jangan lagi melawan, melainkan menyerah seperti yang Saulus telah lakukan! "Jalan ke Damsyik" Anda dapat menjadi "jalan menuju pemuridan" Anda !
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gospel Services memiliki satu pelajaran dalam bentuk slide yang berjudul "Perubahan Hidup Kepala Segala Orang Berdosa." Hubungi Gospel Service untuk keterangan lebih lanjut: P.O. Box 262302, Houston, TX 77207 (1-800-231-9641).
Sewaktu saya masih penginjil muda, saya membuat satu pelajaran tentang "Saulus si Pendosa, menjadi Paulus si Penginjil." Sebelum berkhotbah, saya akan meletakkan bagan di bawah ini pada papan tulis. Pada waktu penyajiannya, saya bergerak dari sudut kiri bawah ke sudut kanan atas. Sederhana tetapi efektif.
CATATAN KHOTBAH
Suatu pelajaran tentang perubahan hidup Saulus yang berjudul "Satu Kesempatan Seumur Hidup," telah dikhotbahkan oleh Rick Atchley. Ia mengamati ada tiga tahapan dalam perubahan hidup Saulus: (1) Kesadaran akan Dosa, (2) Pengakuan atas Yesus, (3) Keputusan untuk Mentaati. Judul alternatifnya dapat berupa "Di Jalan menuju Pemuridan."
Pelajaran berjudul "Apa yang Paulus Lihat Sewaktu Ia Buta" menyoroti perubahan hidup Saulus dengan cara yang berbeda. Pelajaran ini muncul dalam The Preacher’s Periodical (sekarang Truth for Today), July 1983.
Banyak pengkhotbah telah berkhotbah tentang empat pertanyaan yang terdapat dalam kisah perubahan hidup Saulus (9:4, 5; 22:10, 16). Paul Rogers mengkhotbahkan sebuah pelajaran tentang empat pertanyaan itu dengan judul "Pertanyaan Terakbar Sepanjang Zaman—Semuanya dalam Satu Halaman" (The Preacher’s Periodical, May 1985).
Sebuah pelajaran tambahan tentang kehidupan Paulus dapat juga dikhotbahkan, pertama diambil dari pelajaran ini tentang informasi riwayat hidup rasul itu dan kemudian tambahkan dengan ringkasan tentang pelayanan dia. Saya menggunakan pelajaran seperti itu yang berjudul "Lebih Dari Pada Orang Yang Menang" (Roma 8:37), dengan empat poin utama: (1) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Dalam Perubahan Hidupnya, (2) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Orang Kristen, (3) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Penginjil, (4) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Tawanan. Pada setiap bagiannya, saya tuliskan bahwa melalui Kristus, Paulus "lebih daripada menang atas" pelbagai rintangan yang ia hadapi —pelbagai rintangan yang juga kita hadapi—yang terkait dengan zaman ia hidup. Kisah 26:18 dapat digunakan sebagai pelajaran tekstual berisi lima poin mengenai apa yang harus kita capai sebagai pemenang jiwa dan mengenai apa yang akan terjadi ke atas diri seseorang yang dirubah untuk Kristus.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
...
Catatan Akhir:
- 1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
- 2 J.W. Roberts, Acts of Apostles, Part 1 (Austin, Tex.: R.B. Sweet Co., 1967), 66.
- 3 Belakangan Saulus dikenal juga sebagai Paulus (Kisah 13:9 dan seterusnya). Pelajaran ini dan tiga berikutnya memakai nama "Saulus" dan "Paulus" dalam mengacukan rasul itu.
- 4 Tiga kali penceritaan ini membuktikan pentingnya peristiwa ini.
- 5 Kebiasaan Lukas adalah tidak menggandakan karya tulisnya. Karena isi khotbah Paulus rencananya akan ia berikan belakangan, maka dalam pasal 9 Lukas tidak mencantumkan hal-hal terperinci yang akan ia berikan belakangan. Harus diingat bahwa ketiga kisah itu sedikit bervariasi dikarenakan adanya penekanan beberapa fakta kepada beberapa pendengar yang berbeda. Ketiga kisah itu tidaklah bertentangan, melainkan saling melengkapi.
- 6 Pada dasarnya saya akan menggunakan kisah dalam pasal 9 dan memberikan informasi tambahan dari pasal 22 dan 26 dengan menggunakan tanda kurung ditambah acuan catatan akhir untuk menunjukkan sumber-sumbernya. Dalam teks Kitab Suci yang dikutip, bila muncul kata-kata dalam tanda kurung atau tanda kurung besar tanpa acuan catatan akhir, maka kata-kata itu adalah kata-kata yang saya tambahkan. Dalam banyak kasus, pelbagai perubahan itu memang diperlukan untuk merubah pendekatan orang pertama dalam pasal 22 dan 26 kepada pendekatan orang ketiga dalam pasal 9.
- 7 Para pengikut Yesus tidak disebut "Kristen" sampai Kisah 11:26, namum untuk antisipasi, dalam pelajaran ini saya kadang-kadang akan menggunakan istilah Kristen untuk memberikan keberagaman cara saya dalam mengacukan murid-murid Tuhan itu.
- 8 Kisah 21:39; 22:3. Tarsus adalah pusat perdagangan dan juga pusat pengetahuan. Lihat peta.
- 9 Arti nama Saulus adalah "dipanggil Allah."
- 10 Kekayaan itu tersirat dalam banyak fakta, termasuk ini: (1) Paulus tahu "apa itu kelimpahan" (Filipi 4:12). Karena ia tidak hidup dalam kelimpahan setelah menjadi orang Kristen, maka hal ini kemungkinan mengacu kepada kehidupan dia sebelumnya. (2) Orang tuanya mampu menyekolahkan dia ke Yerusalem. (Lihat 16:37; 22:25-29.) Kita tidak tahu bagaimana cara keluarga Paulus memperoleh status warga negara Romawi. Mungkin seorang leluhurnya telah melakukan jasa khusus bagi pemerintah Romawi. 11Kisah 26:5. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 12 Pelbagai tulisan dan khotbah Paulus mencakup lebih dari dua ratus acuan Kitab Suci, berasal hampir dari setiap kitab dalam Perjanjian Lama.
- 13 Terlepas dari status ekonominya, setiap anak laki-laki Yahudi diajar ilmu niaga. Orang Yahudi percaya bahwa kegagalan dalam mengajar seorang anak laki-laki Yahudi untuk bekerja adalah sama dengan mengajar anak itu mencuri. Saulus dididik sebagai pembuat tenda (18:3).
- 14 Ia berkata bahwa "sejak masa muda[nya]," ia hidup di Yerusalem (26:4), dan ia telah "dibesarkan" di kota itu (22:3). Kemungkinan ia dikirim ke Yerusalem sekitar usia tiga belas tahun, ketika ia telah dianggap sebagai "anak firman" (bar mitzvah). Kisah 23:16 dianggap oleh beberapa orang sebagai petunjuk bahwa Paulus memiliki seorang saudara perempuan, yang dengannya kemungkinan ia menumpang hidup ketika menjadi siswa, namun 21:15, 16 kemungkinan menunjukkan bahwa saudara perempuannya itu tidak tinggal di Yerusalem.
- 15 Kisah 22:3. Mengenai Gamaliel, lihat catatan tentang 5:34.
- 16 Kisah 22:3 bicara tentang kualitas kedua (lihat juga Filipi 3:6). Yang pertama dan ketiga disimpulkan dari kehidupannya dan surat-suratnya.
- 17 Kita tidak tahu apakah ia anggota Sanhedrin atau bukan, namun ini akan menjadi penjelasan yang paling wajar bagi perkataan "tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati" (Kisah 26:10). Beberapa orang keberatan, alasannya para anggota Sanhedrin haruslah orang yang sudah menikah, sedangkan Paulus tidak menikah (1Korintus 7:8). Bagaimanapun, isteri Paulus mungkin sudah meninggal dunia (Filipi 3:8; 1Korintus 7:10, 11). Beberapa keberatan lain telah pula dilontarkan, termasuk umur Saulus yang masih muda. Ini merupakan sebuah pertanyaan yang mungkin tidak pernah terjawab.
- 18 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 439.
- 19 Lihat catatan tentang 7:58 di halaman 51.
- 20 Karena Paulus kemungkinan tidak pernah bertemu langsung dengan Yesus selama hidup-Nya di dunia, maka kemungkinan besar Paulus berada di luar kota (kemungkinan di Tarsus) selama masa tiga setengah tahun pelayanan pribadi Yesus, dan kemudian ia kembali ke Yerusalem ketika agama Kristen mulai tumbuh subur (bahkan ada kemungkinan ia dipanggil pulang oleh Sidang).
- 21 Lihat catatan tentang 5:34-40.
- 22 Lihat catatan tentang 8:1-4 untuk ringkasan penganiayaan ini.
- 23 Karena pada dasarnya hukum Romawi melarang Sanhedrin melaksanakan hukuman mati (lihat catatan tentang Stefanus, beberapa orang mengira bahwa Paulus melebih-lebihkan ucapannya dan hanya Stefanus yang benar-benar telah dihukum mati oleh para pemimpin Yahudi. Bagaimanapun, Sidang yang dapat membunuh satu orang Kristen meskipun berlawanan dengan hukum Romawi dapat pula membunuh ratusan orang Kristen. Jika perkataan Paulus diartikan secara apa adanya, maka ia benar-benar "seorang pembunuh masal."
- 24 Pendapat-pendapat legal lainnya mungkin ikut dilibatkan. Sebagai contoh, hukum Romawi mengizinkan Sanhedrin membawa pulang para buronan ke Yerusalem.
- 25 Lihat catatan tentang 18:15 dan 25:19 dalam pelajaran yang akan datang.
- 26 Kisah 26:11. Lukas tidak mencatat kota-kota mana saja yang Saulus telah singgahi sebelum ia pergi ke Damsyik, namun di utara, timur, dan selatan Yudea terdapat banyak "kota asing."
- 27 Kata "pembunuh" menguatkan fakta bahwa Saulus tidak berhenti hanya sampai pada kematian Stefanus. Seorang dengan "dengus membunuh" tidak akan menempuh perjalanan sejauh 225 kilometer hanya untuk "menampar lengan" orang lain.
- 28 Kayafas.
- 29 Kisah 22:5.
- 30 Kisah 22:5.
- 31 Menurut Josephus, kota Damsyik memiliki populasi besar orang Yahudi dan banyak sinagoga.
- 32 Beberapa orang berspekulasi bahwa di bawah hukum Romawi, Saulus hanya diizinkan untuk membawa pulang orang Kristen yang telah melarikan diri dari Yerusalem, namun kata-kata yang digunakan di sini menunjukkan bahwa ia berencana untuk membawa pulang "siapa saja" dan "semua" (ay. 14) orang Kristen yang dapat ia temui. Bahkan Ananias, orang yang tidak melarikan diri dari Yerusalem, merasa enggan mendekati dia.
- 33 Inilah kali pertama kita melihat istilah ini digunakan oleh Lukas untuk mengacukan agama Kristen. Ia suka sekali dengan istilah ini (19:9, 23; 22:4; 24:22). Istilah ini mengacukan agama Kristen sebagai "Jalan Keselamatan" (16:17) dan "Jalan Tuhan/Allah" (18:25, 26), dan istilah ini mengingatkan kita akan perkataan Yesus dalam Yohanes 14:6.
- 34 Kisah 22:5.
- 35 Lihat peta dalam pelajaran ini.
- 36 Belakangan teks itu mengatakan bahwa teman-temannya menuntun dia masuk ke kota Damsyik (9:8). Perkataan itu lebih dapat dicocokkan kepada perjalanan mereka dengan kaki daripada dengan naik kuda atau naik kereta kuda.
- 37 Karena Paulus adalah orang Farisi, bisa jadi ia telah mengasingkan dirinya dari teman-teman seperjalanannya yang manahal itu dapat memberi dia lebih banyak waktu untuk mawas diri. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 38 Salah satu rute perjalanan dari Yerusalem ke Damsyik ada yang melalui Galilea. Jika Saulus mengambil rute ini. Ia kemungkinan telah melihat (dan mendengar) banyak bukti tentang perbuatan hebat Yesus di situ.
- 39 Banyak orang yang mendukung adanya pergolakan batin dalam diri Saulus berbuat itu untuk mempromosikan penjelasan yang wajar bagi perubahan hidup Saulus. Mereka menggambarkan Saulus sebagai orang yang sangat dipenuhi penyesalan sehingga ia siap menerima apa saja (bahkan sebuah badai elektris)sebagai sebuah tanda ilahi!
- 40 Kisah 22:6. 41Kisah 22:6
- 42 Kisah 26:13
- 43 Kisah 26:13
- 44 Kisah 26:14. "Bahasa Ibrani" di sini mengacu kepada bahasa Aram. Dalam teks Yunani, ejaan bahasa Aram untuk "Saulus" didasarkan pada perkataan Yesus, bukan pada bahasa Yunani. Di tempat-tempat lainnya, dalam riwayat perubahan hidup Saulus, ejaan yang digunakan untuk "Saulus" adalah ejaan Yunani.
- 45 Dalam tulisan Lukas, kapan saja Tuhan memanggil nama orang sebanyak dua kali, orang itu pasti dalam masalah! Lihat Lukas 10:41; 13:34; 22:31.
- 46 Kisah 26:14. Galah itu panjang, tongkat penunjuk (kadang-kadang ujungnya diberi besi) yang dipakai untuk mendorong binatang. Karena merasa tidak nyaman, binatang-binatang yang keras kepala akan menendang ke belakang ketika didorong dengan galah itu. Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan Saulus merupakan perbuatan Tuhan yang "mendorong" dia untuk menjadi orang Kristen, namun sampai titik itu, Saulus tetap melawan-sehingga merugikan dia sendiri. Terus-terusan melawan akan dapat menimbulkan kerusakan kekal.
- 47 Teks berikutnya hanya menyebutkan bahwa Saulus mendengar Yesus, namun nas-nas selanjutnya mengatakan bahwa Saulus juga melihat Tuhan (9:17, 27; 1Korintus 9:1; dll.).
- 48 Kisah 22:8.
- 49 Beberapa orang percaya bahwa "duri dalam daging" Paulus (2Korintus 12:7-10) adalah penyakit epilepsi. Kita tidak tahu persis apakah bentuk penderitaannya itu.
- 50 Perubahan dramatis yang terjadi dalam diri Saulus adalah bukti bahwa ia memang telah melihat Tuhan yang telah bangkit.
- 51 Untuk melihat implikasi teologis selanjutnya tentang perkataan Yesus, lihat poin utama dalam bagian pertama pelajaran ketiga "Nasihat Orang Dewasa Untuk Bayi Dalam Kristus."
- 52 Aplikasi pribadi dapat diterapkan ke atas para anggota gereja. Ketika kita menganiaya saudara dan saudari kita dalam Kristus, kita menganiaya Kristus!
- 53 Ini merupakan tantangan yang sama yang diberikan kepada para rasul dalam 1:8.
- 54 Ini merupakan satu acuan kepada penampakkan Yesus kepada Saulus di jalan.
- 55 Yesus beberapa kali menampakkan diri kembali kepada Saulus (18:9, 10; 22:17-21; 23:11; lihat juga 2Korintus 12:1-4, 7).
- 56 Janji perlindungan ilahi ini sudah tentu punya peranan terhadap keberanian Saulus yang menakjubkan itu ketika ia menyebarkan injil.
- 57 Beberapa orang percaya bahwa 26:16-18 adalah ringkasan tentang semua hal yang Yesus katakan kepada Saulus, secara pribadi maupun melalui Ananias. Bagaimanapun, karena isi pidato Paulus kepada Agripa sepertinya menunjukkan bahwa Yesus mengatakan semuanya itu ketika Ia menampakkan diri kepada Saulus di jalan, maka saya memasukkannya ke dalam pelajaran ini pada poin ini.
- 58 Dalam teks NASB, setiap tujuan itu didahului dengan kata "to."
- 59 Tampaknya tidak mungkin ada orang Kristen mana saja yang akan sudah mendekati Saulus untuk menginjili dia (lihat reaksi Ananias belakangan).
- 60 "Harus" adalah kata yang tegas. Apa yang akan diberitahukan kepada Saulus tidak akan bersifat pilihan.
- 61 Penglihatan tentang Yesus yang telah bangkit adalah untuk mata Saulus saja (1 Korintus 15:8).
- 62 Para pengecam sudah berusaha menemukan pelbagai kontradiksi mengenai orang-orang yang berjalan bersama Saulus: "Mereka jatuh, namun mereka berdiri; mereka mendengar, namun mereka tidak mendengar." Mengenai yang pertama, kemungkinan mereka jatuh lalu berdiri lagi, atau "berdiri membisu" adalah sebuah gaya bahasa (seperti halnya "Saya tidak dapat bertahan lebih lama lagi"). Mengenai yang kedua, NASB mungkin memiliki gagasan yang tepat: Mereka mendengar bunyi suatu suara, tetapi mereka tidak dapat memahami suara yang terucapkan itu (untuk kejadian serupa, lihatlah Yohanes 12:29). Adalah mungkin juga bahwa "suara" yang didengar oleh orang-orang itu adalah suara Saulus (9:7), sedangkan suara Yesus tidak kedengaran oleh mereka (22:9).
- 63 Kisah 22:11.
- 64 Sampai kini jalan itu masih ada di Damsyik. Panjangnya sekitar 1,6 kilometer dan hanya memiliki lima kelokan tumpul (berbeda dengan banyak jalan yang berkelok-kelok di kota kuno).
- 65 Ini kemungkinan adalah rumah yang Saulus rencanakan untuk dijadikan markas ketika ia mencari-cari orang Kristen.
- 66 Air mata tersirat di sini.
- 67 Kisah 9:11. Isi doanya mungkin mirip dengan pemungut cukai itu: "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!" (Lukas 18:13).
- 68 Jika yang dipakai adalah perhitungan waktu orang Yahudi, hari pertama adalah hari Tuhan menampakkan diri kepada Saulus, hari kedua adalah hari setelah penampakan itu, dan hari ketiga adalah hari berikutnya-hari dimana Ananias menemui Saulus.
- 69 Beberapa orang mengatakan bahwa Saulus tidak makan dan minum sebab ia ditinggal sendirian dan tidak seorang pun membawa makanan dan minuman untuk dia. Ini kelihatannya tidak mungkin. Ia kemungkinan berpuasa sebagai tanda penyesalan yang mendalam (band. Yunus 3:7) atau karena ia begitu sedihnya sehingga tidak punya nafsu makan.
- 70 Ini adalah kali pertama Saulus memanggil Yesus sebagai "Tuhan" (9:5; 22:8), mungkin itu merupakan suatu gelar kehormatan, sebab ia tidak tahu siapa Yesus sebelumnya. Bagaimanapun, pada kali keduanya (22:10), ia memang mengetahui siapa yang telah berbicara kepada dia-dan mengakui Yesus sebagai "Tuhan."
- 71 Haruslah ditekankan bahwa rencana Allah adalah manusia memberitahu manusia apa yang harus dilakukan untuk diselamatkan (itulah sebabnya mengapa Yesus tidak mengatakan kepada Saulus apa yang harus ia lakukan). Fakta ini disinggung dalam perubahan hidup seorang sida-sida dan akan ditekankan dalam perubahan hidup Kornelius.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh ...
PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh berantai, menjadi berita utama. Baptisannya yang baru-baru ini dilakukan juga menjadi perhatian media masa.1
Seorang saudari dalam Kristus, Mary Mott dari Arlington, Virginia, pernah menonton suatu wawancara televisi yang menampilkan Dahmer dan ayahnya. Saudari ini berpikir, "Kedua orang ini hidupnya hampa. Mereka sedang menggapai sesuatu, namun mereka tidak tahu apa yang sedang mereka gapai."2Saudari ini lalu mengirimkan sepucuk surat, satu kursus tertulis World Bible School, dan satu Alkitab. Pada saat yang hampir bersamaan, Curtis Booth, seorang saudara dalam Kristus dari Crescent, Oklahoma, mengirimkan juga satu kursus Alkitab kepada Dahmer. Dahmer berhasil menyelesaikan kedua kursus itu dan menyurati Mott dan Booth untuk minta dibaptis.
Roy Ratcliff, seorang pengkhotbah untuk gereja Tuhan di Madison, Wisconsin, dihubungi. Setelah berbicara dengan Dahmer dan membuat pengaturan yang diperlukan, ia membaptiskan Dahmer di dalam bak mandi penjara. Selama bulan-bulan berikutnya, Ratcliff terus belajar Alkitab bersama Dahmer. Belakangan Ratcliff menulis, Hampir setiap orang mempertanyakan ketulusan hati Jeffrey. Tetapi saya berada di situ, sedangkan para penanya itu tidak ... Saya yakin bahwa ia benar-benar tulus dalam keinginannya ... Ia telah menerima kenyataan bahwa ia akan mati di dalam penjara. Dengan baptisan itu Jeffrey tidak memperoleh apapun juga dalam kehidupan ini; ia telah memperoleh segala-galanya untuk kehidupannya yang akan datang.3
Ratcliff belajar bersama Dahmer sehari sebelum hari Pengucapan Syukur tiba. Lima hari kemudian, 28 Nopember 1994, Dahmer dipukuli dan dibunuh oleh sesama tawanan.
Mary Mott pernah ditanya apakah ia menganggap Dahmer benar-benar selamat atau tidak. "Saya yakin Paulus pernah kesulitan dalam meyakinkan umat Kristen saat itu bahwa ia telah berubah," ujarnya, "namun sekarang kita tidak mempertanyakan ketulusan hatinya."4
Jeffrey Dahmer dan rasul Paulus—bisakah ada persamaaan di antara keduanya itu? Mulanya dengan tegas kita jawab, "Tidak!" Membandingkan seorang pembunuh masal yang terlibat dalam pelbagai perbuatan yang tak terkatakan dengan salah seorang paling agung yang pernah hidup kelihatannya hampir seperti penghujatan. Kemudian kita teringat bahwa Paulus sendiri menggolongkan dirinya sebagai orang " yang paling" berdosa (1Timotius 1:15; huruf miring oleh saya).
Beberapa persamaan dapat ditarik antara Dahmer dan Paulus. Keduanya bertanggung jawab atas kematian banyak korban yang tidak bersalah. Perubahan hidup mereka terjadi dengan tidak terduga, nyaris mengejutkan. Keduanya memiliki kesulitan dalam meyakinkan orang lain bahwa hidup mereka sudah berubah. Setelah mereka dibaptis, banyak orang berusaha membunuh mereka.
Bagaimanapun, yang paling berarti adalah bahwa kedua perubahan hidup itu memberikan kesaksian bahwa bagi Allah tidak ada "hal-hal yang mustahil." Jika Dahmer dan Paulus dapat diselamatkan, siapa saja dapat juga diselamatkan! Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada Saulus di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang Saulus untuk menyebarkan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Kita mengakhirinya ketika Saulus, yang dibutakan oleh cahaya terang, sedang dituntun masuk ke kota Damsyik dan dibawa ke sebuah rumah di jalan yang bernama Jalan Lurus. Marilah kita angkat kisah mengenai peristiwa ini.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat S...
KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat Saulus dengan segeranya mulai menggunakan talentanya bagi Tuhan (9:19-31), namun kita harus meninggalkan topik itu untuk pelajaran akan datang. Untuk sekarang ini kita harus sudahi di sini. Sambil kita menyudahi, marilah kita kembali kepada pembahasan pertama dalam pelajaran ini: Jika Jeffrey Dahmer dan Saulus dari Tarsus dapat diselamatkan, siapa saja dapat pula diselamatkan. Paulus sendiri menekankan kebenaran ini dalam 1Timotius 1. Setelah mengatakan, "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa," ia lalu menambahkan: "Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal" (1 Timotius 1:15, 16).
Saya tidak tahu kondisi rohani Anda. Saya tidak tahu seberapa jauh Anda sudah masuk ke dalam dosa. Saya tidak tahu dosa ngeri apa yang Anda mungkin telah lakukan. Bagaimanapun, saya tahu hal ini: Dosa Anda tidaklah lebih buruk daripada dosa Paulus. Kesalahan Anda tidaklah lebih besar daripada kesalahannya. Rahmat dan kasih karunia Tuhan adalah cukup untuk menyelamatkan jiwa Anda. Oleh sebab itu, jika selama ini Anda menolak mentaati Tuhan, janganlah menunggu-nunggu lagi. "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan" (22:16)!
CATATAN KHOTBAH
Sebuah khotbah yang menarik tentang Ananias dapat dikhotbahkan. Satu judul yang baik mungkin berbunyi "Seorang Murid Tertentu" (9:10). Dapat pula dicatat bahwa sejauh yang tercatat, Ananias "hanya seorang anggota biasa" dari gereja di Damsyik, namun begitu ia telah memberikan dirinya untuk dipakai oleh Allah dalam cara yang menakjubkan.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
2 Melissa Prichard...
Catatan Akhir:
- 1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
- 2 Melissa Prichard Lester, "The Courage to Convert," Christian Woman 11 (March/April 1995): 64.
- 3 Roy Ratcliff, "The Baptism of Jeffrey Dahmer," Christian Woman 11 (March/April 1995): 16.
- 4 Lester, 64.
- 5 Ia buta, ia sesat, dan tidak tahu apa yang akan diperbuat. "Ditinggalkan dalam kegelapan" dapat menjadi satu bahasa kiasan yang artinya "ditinggalkan dalam ketidak-tahuan." Satu-satunya "pencerahan" yang Saulus miliki selama tiga hari itu adalah suatu penglihatan yang memberitahu dia bahwa Ananias akan datang (9:12).
- 6 Beberapa orang mengatakan bahwa tiga hari kegelapan itu bagaimanapun juga merupakan suatu hukuman, "untuk memberi waktu kepada Saulus merenungkan dosa-dosanya." Sudah tentu selama tiga hari itu Saulus menderita, namun untuk mengatakan bahwa itu merupakan tujuan utama dari penundaan itu kelihatannya tidak sejalan dengan kemurahan Allah.
- 7 Lihat catatan tentang 9:21.
- 8 Saya memakai istilah "penginjil" dalam pengertian bahwa Ananias menyampaikan berita dari Tuhan kepada Saulus. Tidak ada petunjuk bahwa Ananias adalah seorang penginjil tetap.
- 9 Nama "Ananias" artinya "Yehovah Pengasih," julukan yang tepat bagi seseorang yang bertugas menyampaikan kasih karunia Allah kepada Saulus.
- 10 Lihat ayat 15.
- 11 Ia sudah menjadi seorang Yahudi yang baik sebelum berubah ke agama Kristen dan tetap dihormati oleh orang-orang Yahudi. Mungkin ia dipilih karena penghormatan orang-orang Yahudi terhadap dia akan memberikan kepercayaan yang lebih besar terhadap kesaksiannya kepada masyarakat Yahudi tentang perubahan hidup Saulus.
- 12 Komentar ini disadur dari pelajaran Rick Atchley, "From Bother to Brother," yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 15 September 1985.
- 13 Ini merupakan kali pertama kata "orang-orang kudus" digunakan dalam kitab Kisah untuk mengacukan umat Kristen (lihat juga Kisah 9:32, 41; 26:10). Lihat "Orang Kudus" dalam Daftar Kata.
- 14 Karena Ananias hanya "mendengar" tentang apa yang Saulus telah perbuat di Yerusalem, maka tampaknya ia bukan salah seorang yang dipencarkan dalam Kisah 8. Mungkin hidupnya dirubah oleh orang-orang yang dipencarkan itu.
- 15 Para pakar telah lama memikirkan bagaimana Ananias mengetahui hal ini. Beberapa orang berteori bahwa beberapa pelari Kristen mendahului Saulus dan rombongannya tiba di Damsyik. Ingatlah bahwa beberapa hari telah berlalu sejak Saulus masuk ke Damsyik. Setiap orang di kota itu membicarakan Saulus dan rencana misinya (simaklah ayat 21).
- 16 Kata Yunani yang diterjemahkan "alat" artinya "wadah/bejana" (lihat KJV) dan mengacu kepada wadah yang berharga (Saulus) untuk isi yang berharga (injil). Paulus belakangan menyadur kiasan ini, menggambarkan dirinya dalam peranan yang lebih bersahaja (2Korintus 4:7).
- 17 Ini merupakan kali pertama bangsa non-Yahudi secara khusus disebut dalam teks sebagai bagian dari rencana Allah. Bagaimanapun, secara kronologis 26:17 merupakan yang pertama kali terjadi, akibatnya catatan saya tentang bangsa non-Yahudi muncul lebih awal, bersama dengan pembahasan tentang 26:17.
- 18 The Agony and the Ecstasy adalah judul sebuah novel tentang kehidupan Michelangelo yang ditulis oleh Irving Stone.
- 19 Kisah 25:11, 12. Pada saat itu Nero adalah Kaisar yang sedang bertakhta. Kitab Kisah berakhir sebelum Paulus diadili oleh Nero, namun kita tahu hal ini terjadi karena janji Tuhan kepada Paulus (27:23, 24).
- 20 Yesus tidak mengetengahkan gambaran palsu tentang apa yang Saulus bisa harapkan jika ia memutuskan untuk menerima tantangan Tuhan. Kita juga tidak boleh mengarahkan para bakal calon orang Kristen untuk percaya bahwa mereka tidak akan menemui persoalan jika mereka menerima Kristus (simaklah 14:22). Untuk melihat sebagian penggenapan perkataan Yesus mengenai penderitaan Saulus, lihatlah 2Korintus 11:23-28.
- 21 Tidak perlu berspekulasi tentang "bagaimana Ananias menerima kemampuan untuk menyembuhkan." Ini bukanlah suatu mujizat penyembuhan fisik. Kebutaan itu sendiri adalah supernatural, begitu juga dengan pemulihan penglihatannya. Dalam segala hal yang Ananias lakukan dan katakan, ia adalah wakil Tuhan. Seakan-akan Yesus sendirilah yang berbicara dan berbuat.
- 22 Istilah "saudara" tidak membuktikan Saulus sudah selamat. Bagi orang Yahudi (bahkan Yahudi Kristen) adalah hal biasa untuk memanggil sesama orang Yahudi (bahkan orang Yahudi non-Kristen) sebagai "saudara" (22:1). Bagaimanapun, istilah "saudara" yang penuh kasih sayang bisa menunjukkan suatu perubahan hati di pihak Ananias.
- 23 Ungkapan "seolah-olah selaput" "gugur" menunjukkan bahwa sesuatu yang terjadi itu dapat dilihat oleh orang-orang yang hadir ketika Saulus dapat melihat kembali.
- 24 Ini menganggap perkataan itu memang diucapkan oleh Yesus di jalan itu. Lihat catatan tentang 26:16-18.
- 25 "Yang Benar" merupakan acuan kepada Yesus (3:14; 7:52).
- 26 Ananias tidak secara khusus menyebut bangsa non-Yahudi, namun istilah itu tercakup dalam "semua orang."
- 27 Ungkapan "menjadi saksi ... tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar" merupakan penggambaran alkitabiah paling baik tentang makna utama dari kata "saksi".
- 28 "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Beberapa cara dimana hal ini dinyatakan pada saat upacara baptisan adalah (1) pengakuan nama-Nya sebelum baptisan dan (2) menyeru nama-Nya pada saat baptisan. Kita harus terus "menyeru nama-Nya" setelah dibaptiskan (lihat gambaran tentang orang Kristen dalam 9:14; lihat juga Matius 10:32, 33).
- 29 Bahwa Saulus telah bertobat dari dosa-dosanya dibuktikan oleh kesedihannya yang saleh selama tiga hari.
- 30 Yang disebut dengan "doa orang berdosa," doa yang tidak dikenal dalam Kitab Suci, adalah doa meminta pengampunan dari Allah yang didasarkan pada pengakuan Yesus sebagai Juruselamat. Doa itu diciptakan oleh manusia, bukan oleh Allah.
- 31 Beberapa orang berpendapat bahwa orang dapat dibaptis dengan air yang dipercikkan atau dituang di atas kepalanya. Jika benar begitu, Saulus juga sudah dalam posisi tubuh yang sempurna untuk hal itu, namun Ananias berkata, "Bangunlah, dan beri dirimu dibaptis." Saulus harus bangkit berdiri dan pergi ke suatu tempat untuk dibaptis-sebab kata "dibaptis" artinya"dibenamkan."
- 32 Seorang sahabat saya mengatakan bahwa ia telah bekerja dengan banyak orang yang lebih baik mati daripada mengaku bersalah.
- 33 Band. 2Raja-Raja 5:12. Banyak kolam air yang cocok tersedia juga di situ.
- 34 "Dipenuhi dengan" artinya "dikendalikan oleh." Kata itu dapat digunakan dalam pengertian mujizatiah atau non-mujizatiah (Efesus 5:18). Pada poin tertentu, Saulus/ Paulus telah "dipenuhi dengan Roh" dalam pengertian mujizatiah. Kita tidak dapat mengatakan apakah Saulus menerima kemampuan mujizatiah atau tidak pada saat Ananias mendatangi dia, namun ia pasti telah menerima Roh sebagai karunia ketika ia dibaptis. Lebih aman bagi kita untuk mengatakan bahwa menetapnya Roh merupakan apa yang ada dalam pikiran Ananias saat ia berbicara mengenai Saulus yang "dipenuhi dengan Roh."
- 35 Tukang kebun membasmi rumput liar supaya bunga-bunga dapat tumbuh, dan kita berusaha menghalau kegelapan supaya timbul terang.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PELBAGAI RINTANGAN BAGI ORANG KRISTEN BARU (Kis 9:19-31; 22:17-21)
Rasul Paulus sering membandingkan kehidupan Kristiani dengan suatu perlombaan (1Ko...
PELBAGAI RINTANGAN BAGI ORANG KRISTEN BARU (Kis 9:19-31; 22:17-21)
Rasul Paulus sering membandingkan kehidupan Kristiani dengan suatu perlombaan (1Korintus 9:24-27; 2Timotius 4:7, 8). Bagi beberapa orang, kehidupan Kristiani bagaikan lomba lari cepat; orang-orang itu mampu berlari dengan kecepatan penuh di sepanjang lintasan. Bagi kebanyakan dari kita, kehidupan Kristiani adalah lomba maraton, suatu perlombaan daya tahan. Bagaimanapun, perlombaan yang Paulus hadapi lebih menyerupai lomba lari lintas gawang tinggi. Begitu ia keluar dari air baptisan, ia punya pelbagai rintangan yang harus disingkirkan, pelbagai hambatan yang harus diatasi. Dalam pelajaran ini, kita akan melanjutkan kajian kita tentang pelayanan mula-mula Paulus. Sambil melakukan hal itu, kita akan memperhatikan beberapa rintangan yang Paulus hadapi. Karena tantangannya itu serupa dengan tantangan yang dihadapi juga oleh para bayi dalam Kristus, maka kita ingin secara khusus melihat bagaimana dia mengatasi pelbagai rintangan tersebut.
RINTANGAN KEGAGALAN (Kis 9:19-22)
Bagi orang tua, salah satu saat paling menggembirakan adalah ketika anak mereka mulai dapat melangkahkan kakinya untuk pertama kali. Ia melangkah selangkah, lalu jatuh. Belakangan, ia mencoba kembali. Setelah melangkah dua langkah, sekali lagi ia tersungkur ke tanah. Sedikit demi sedikit ia melangkah dua langkah sebelum terjatuh lagi, kemudian tiga langkah, kemudian makin bertambah banyak. Saya senang menonton filem keluarga yang berisi rekaman langkah-langkah awal anak perempuan kami nomor dua, Debbie. Sebenarnya Debbie tidak belajar jalan biasa tetapi belajar lari. (Sampai kini ia masih belum bisa memperlambat gerakannya!) Bagaimanapun, dalam filem itu Debbie beberapa kali jatuh terguling selagi ia berjalan tertatih-tatih. Renungkanlah ini: Bagaimana jika Debbie tidak bangkit lagi setelah mencoba melangkah dua atau tiga kali? Sekarang ini kami tentunya akan memiliki seorang anak perempuan dewasa yang harus digotong-gotong ke sana ke mari ! Para bayi dalam Kristus harus belajar berjalan sebagaimana yang para bayi lakukan—dan mereka juga akan masih sering tersandung dan jatuh, bahkan mungkin akan lebih sering dibandingkan bayi-bayi lain mana saja. Pertanyaannya bukanlah "Akankah orang Kristen baru kadang-kadang gagal menjalani kehidupan dan pelayanan Kristiani yang idealis?" Kitab Suci dan pengalaman kita memberitahukan bahwa mereka akan gagal. Pertanyaan yang penting adalah "ketika mereka jatuh, akankah mereka bangkit lagi dan terus berusaha?"
Saulus kelihatannya memandang pelbagai upaya awalnya di Damsyik dan Yerusalem sebagai kegagalan. Belakangan ia menulis bahwa pelarian dia dari Damsyik pada tengah malam sebagai contoh kelemahan (2Korintus 11:30, 32, 33). Ketika belakangan ia berbicara tentang pelariannya dari Yerusalem, ia menunjukkan bahwa ia pergi dengan berat hati (Kisah 22:17-21). Namun begitu, Saulus mampu menyingkirkan rintangan kegagalan itu melalui iman. Ia tidak menyerah, ia memperbaiki diri dan berusaha lagi.
Sambil Anda memulai kehidupan Kristiani Anda, belajarlah dari Saulus: Jangan biarkan kegagalan menjadi faktor penentu. Bila Anda jatuh, bangkitlah1dan berusaha lagi. Itulah satu-satunya cara belajar jalan. Menyerah dan berdiam diri mungkin akan lebih aman, namun tindakan itu akan melumpuhkan rohani Anda, dan Anda akan selalu bergantung pada orang lain!2
Baru-baru ini saya dan isteri saya meluangkan waktu di Brasov, Romania. Saya terkesan dengan kemajuan orang-orang Kristen baru di situ. Dalam pelayanan ibadah mereka, hampir setiap anak muda membaca Kitab Suci, memimpin doa, memimpin pujian, atau memberi ceramah singkat. Para pemuda Kristen ini belum tiba pada titik "bermain aman" dan berusaha untuk tidak dipermalukan. Mereka bertumbuh dengan mencoba-coba —termasuk membuat pelbagai kesalahan.
RINTANGAN PENGANIAYAAN (Kis 9:23-25).
Dalam pelajaran kita sebelumnya kita telah melihat bahwa setelah dibaptis Saulus mulai memberitakan injil di dalam pelbagai sinagoga di Damsyik. Kita juga telah pelajari bahwa pada suatu ketika ia pergi ke daerah gurun pasir Arab. Setelah pulang dari Arab, ia mulai lagi memberitakan injil di Damsyik. "Beberapa hari kemudian orang Yahudi merundingkan suatu rencana untuk membunuh Saulus" (ay. 23). Karena tidak dapat menaklukkan lidah Saulus dengan argumentasi, maka mereka berusaha menaklukkannya dengan kematian.3
Seseorang pernah berkata bahwa "kemartiran adalah cara dunia untuk menghancurkan bukti."4 Ayat 24 berkata, "Tetapi maksud jahat itu diketahui oleh Saulus.5Siang malam orang-orang Yahudi mengawal semua pintu gerbang kota, supaya dapat membunuh dia." Dalam tulisannya kepada jemaat Korintus, Paulus menambahkan tulisan yang membingungkan ini: "Di Damsyik wali negeri6[bawahan] raja Aretas7menyuruh mengawal kota orang-orang Damsyik untuk menangkap aku"
(2Korintus 11:32). Saya katakan membingungkan sebab, pertama kita tidak tahu otoritas apa yang dimiliki raja Arab Aretas di Damsyik, yang biasanya dikontrol oleh bangsa Romawi.8Namun begitu, yang lebih membingungkan adalah fakta bahwa orang Yahudi dan orang Arab tampaknya bekerja sama dalam upaya mereka membunuh Saulus! Kerja sama orang Yahudi dan orang Arab tidaklah lazim9baik dahulu maupun sekarang! Mungkin orang-orang Yahudi di Damsyik itu memiliki pengaruh politik yang sangat kuat;10mungkin baik orang Yahudi maupun orang Arab sama-sama memandang Saulus sebagai ancaman.11Apapun alasannya, semua sumber daya di Damsyik telah dikerahkan dalam upaya membunuh satu orang! Kisah pelarian Saulus merupakan salah satu kisah terbaik dalam Perjanjian Baru: "Sungguhpun demikian pada suatu malam murid-muridnya12mengambilnya dan menurunkannya dari atas tembok kota dalam sebuah keranjang" (Kisah 9:25). Belakangan Paulus menulis, "Dalam sebuah keranjang13aku diturunkan dari sebuah tingkap ke luar tembok kota" (2Korintus 11:33). Pada masa itu, membangun apartemen yang menempel dengan tembok kota adalah hal biasa (Yosua 2:15). Saya dapat membayangkan Saulus dikelilingi oleh para sahabat, yang berjubel dalam salah satu apartemen, ketika mereka dengan nada pelan tapi mendesak sedang membahas apa yang mereka harus perbuat. Akhirnya, seseorang meninggalkan ruangan dan kembali lagi dengan tali yang kuat tergulung di salah satu pundaknya, sambil membawa satu keranjang besar. Setelah isi keranjang itu dikeluarkan, ia berkata kepada Saulus, "Cobalah, apakah [keranjang ini] cukup besar!" Dalam beberapa menit kemudian Saulus diturunkan dari jendela ke dalam kegelapan malam. Saya dapat melihat tubuhnya terayun-ayun ke sana ke mari dalam kegelapan itu, terus-terusan menghantam dinding, dan akhirnya terlontar ke luar ketika keranjang itu menghantam tanah.
Ketika saya masih muda, saya menganggap pelarian Paulus sebagai petualangan yang menyenangkan. Bagi Paulus hal itu tidak menyenangkan, tetapi memalukan— cara yang paling hina yang pernah dilakukan orang dewasa untuk keluar dari kota! 14Pada awalnya ia berencana masuk ke kota Damsyik dengan pamer kekuasaan dan meninggalkannya dengan pamer kekuatan (dengan menyeret orang-orang Kristen terbelenggu yang menangis). Sebaliknya, ia masuk ke kota itu seperti seorang pengemis buta, dan sekarang ia meninggalkan kota itu seperti seorang tawanan yang diselundupkan!
Kalau saya jadi Saulus, setelah keluar dari kota, saya akan mencari tempat sepi untuk menyembunyikan diri sampai kemarahan mereka reda. Sebaliknya, Saulus malahan berangkat ke arah selatan menuju suatu kota yang penduduknya lebih membenci dia daripada penduduk Damsyik; ia menuju Yerusalem. Saulus menyingkirkan rintangan penganiayaan dengan ketekunan. Yesus memuji mereka "yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan" (Lukas 8:15).
Menjadi orang Kristen akan menjadi berkat bagi hidup Anda, baik sekarang maupun di akhirat nanti—namun itu tidak berarti kehidupan Kristiani adalah mudah. Dalam kehidupan Kristiani Anda, beberapa orang bahkan ada yang ingin mematahkan semangat Anda, berusaha menjegal Anda atau menjatuhkan Anda! Jika itu terjadi, ingatlah: "Iblis tidak ambil pusing terhadap orang yang tidak bernilai!" Seorang teman terlintas dalam pikiran saya. 15Sewaktu saya membaptis orang muda ini, ia begitu gembira dan menyangka semua orang yang mengenal dia akan ikut senang juga; namun teman-temannya menganggap dia gila, dan keluarganya merasa terhina. Ia berusaha mengkristenkan setiap orang yang ia kenal, mengira semua orang akan menerima ajaran Perjanjian Baru—namun nyatanya mereka tidak mau. Setiap kali orang muda ini dijatuhkan oleh orang lain, ia bangkit dan berusaha lagi. Karena ketekunannya itu, sekarang ini ia punya pengaruh yang tidak pernah sirna dalam jemaat dimana ia menjadi anggota aktif!
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:19-31; 22:17-21)
Saulus tidak menemukan kehidupan Kristiani sebagai kehidupan yang mudah, tetapi ia juga tidak menemukan kehidupan ...
KESIMPULAN (KIS 9:19-31; 22:17-21)
Saulus tidak menemukan kehidupan Kristiani sebagai kehidupan yang mudah, tetapi ia juga tidak menemukan kehidupan itu sebagai kehidupan yang mustahil. Ia menemukan bahwa ia dapat meloncati rintangan apa saja dengan pertolongan Tuhan (Filipi 4:13)! Begitu juga kita. Jika kita berbuat sama, di penghujung hidup kita, ketika perlombaan bagi kita telah selesai, maka Tuhan menanti kita dengan mahkota kemenangan. Sebagaimana belakangan dikatakan oleh rasul itu, "Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya" (2Timotius 4:8).
Pasal 9 berakhir dengan salah satu laporan kemajuan yang biasa Lukas selipkan ke dalam kitab itu: "Selama beberapa waktu jemaat45di seluruh Yudea, Galilea46dan Samaria berada dalam keadaan damai. 47Jemaat itu dibangun 48dan hidup dalam takut akan Tuhan. 49 Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan ["dorongan"; NIV] Roh Kudus"50(9:31).
Kata-kata Lukas itu mengacu kepada gereja secara keseluruhan, namun gereja itu sendiri terdiri dari kumpulan orang seperti Anda. Kita tidak akan menyalahgunakan teks ini untuk mengatakan bahwa jika Anda mempelajari pelbagai pelajaran yang terdapat dalam kehidupan mula-mula Saulus sebagai orang Kristen,51maka secara pribadi Anda akan menikmati kedamaian dan akan terbangun secara rohani! Sambil Anda terus berada dalam "takut akan Tuhan dan dalam pertolongan dan penghiburan Roh Kudus," Anda pasti akan bertumbuh sebagai seorang anak Allah! Saya sungguh-sungguh berdoa semoga Anda akan melakukan hal itu!
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gagasan tentang adanya rintangan/lintas gawang itu sendiri membawa kita kepada penyajian secara visual. Gambarlah beberapa gawang dalam sebuah lintasan lomba. Beri label "gagal," "penganiayaan," "masa lalu," "kedegilan," dan "kekecewaan" pada rintangan-rintangan tersebut. Lalu gambar juga seorang pelari yang melompati gawang-gawang itu satu persatu ("gambar orang" sederhana [seperti simbol di WC umum], atau seperti gambar yang digambar seorang anak, akan memadai). Tulislah bagaimana Saulus melintasi setiap gawang itu: Saulus melintasi gawang kegagalan dengan iman, gawang penganiayaan dengan ketekunan , gawang masa lalu dengan kesabaran , gawang kedegilan dengan ketundukkan, dan gawang kekecewaan dengan kesetiaan.
CATATAN KHOTBAH
Kisah 9:31 dapat digunakan sebagai bahan khotbah secara tekstual tentang "Tujuan bagi [nama jemaat lokal]": (1) Ketenangan ("jemaat ... dalam keadaan damai"); (2) Kesegaran ("dibangun"); (3) Kehormatan ("hidup dalam takut akan Tuhan"); (4) Kepemilikan ("oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus"); dan (5) Keberhasilan ("jumlahnya makin bertambah besar"). Tiga dari lima poin ini diambil dari C. Bruce White, "The Strength of the Early Church," The Preacher’s Periodical (kini Truth for Today), March 1987.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Lihat catatan tentang 8:22, 24.
2 Lihat 1Korintus 3:1, 2; Ibrani 5:12-14. Nas-nas itu juga menyiratkan bahwa orang Kristen yang...
Catatan Akhir:
- 1 Lihat catatan tentang 8:22, 24.
- 2 Lihat 1Korintus 3:1, 2; Ibrani 5:12-14. Nas-nas itu juga menyiratkan bahwa orang Kristen yang tidak pernah dewasa bisa hilang!
- 3 Mereka telah berusaha melakukan yang sama terhadap Yesus dan Stefanus.
- 4 Ini dikutip oleh Rick Atchley, "A Man Without a Congregation," Khotbah yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 22 September 1985.
- 5 Ini hal yang sering menimpa Paulus (14:4-6; 23:12-22). Umumnya orang-orang itu, bahkan yang bukan orang Kristen sekalipun, mengasihi Paulus atau membenci dia. Ia sering mempunyai teman-teman non-Kristen yang peduli terhadap keselamatan dia (19:31). Dalam semuanya ini, kita melihat adanya penyediaan Allah dalam melindungi Paulus. 6"Wali negeri" adalah wakil pribadi Raja Aretas di Damsyik. Kita tidak tahu berapa besar kekuasaannya. Para penerjemah KJV dan NIV beranggapan bahwa orang ini adalah "gubernur" kota.
- 7 Raja Aretas IV memerintah atas kerajaan Arab Nabatea-"Tanah Arab" tempat Saulus menetap untuk beberapa lama.
- 8 Damsyik kemungkinan dikontrol oleh Aretas untuk sementara (selama periode ini tidak ditemukan adanya koin Romawi). Kekuatan Arab itu kemungkinan berada di luar kota, menjaga pintu-pintu gerbang (Letak Damsyik berdekatan dengan tepi gurun Arab). Upaya wali negeri itu mungkin bersifat pribadi dan terbatas pada apa yang dapat dilakukan oleh jumlah penduduk Arab [yang amat banyak] dalam kota itu.
- 9 Kedua kelompok orang itu saling membenci karena pelbagai alasan. Beberapa tahun kemudian (66 M.), orang Arab Nabatea membunuh lebih 10,000 orang Yahudi di Damsyik!
- 10 Kelompok orang Yahudi yang hidup di Damsyik adalah besar .
- 11 Di Damsyik Saulus menimbulkan kerusuhan lewat pemberitaannya; mungkin ia juga menimbulkan kerusuhan ketika tinggal di tanah Arab!
- 12 "Murid-muridnya" merupakan istilah yang tidak lazim. Apapun alasan lainnya, istilah itu menunjukkan bahwa Saulus telah mencapai beberapa keberhasilan dalam mengkristenkan banyak orang di Damsyik. Tentunya Paulus tidak pernah mendorong siapa saja untuk beranggapan bahwa mereka itu adalah pengikut dia; sebaliknya, ia selalu mengarahkan manusia kepada Yesus (1Korintus 1:12, 13).
- 13 Dalam kedua kisah ini digunakan dua kata Yunani yang berbeda untuk "keranjang." Kata yang dipakai dalam Kisah 9 mengacu kepada keranjang besar yang dipakai untuk penyimpanan (Matius 15:37; Markus 8:8). Kata yang dipakai dalam 2 Korintus 11 sering diacu sebagai sebuah jaring. Ini dapat berarti bahwa keranjang yang dipakai adalah anyaman yang agak longgar atau keranjang itu digantung dalam sebuah jaring sebagai pengamanan tambahan.
- 14 Ingatlah bahwa ia mengutip peristiwa ini sebagai suatu contoh kelemahan dia (2Korintus 11:30-33).
- 15 Kasus-kasus serupa pernah terjadi dalam banyak jemaat. Satu contoh setempat dapat dipakai untuk menggantikan contoh milik saya ini.
- 16 Galatia 1:18. Orang Yahudi menghitung penggalan tahun sebagai keseluruhan tahun. "Tiga tahun" dalam hitungan Yahudi akan terdiri dari sisa waktu dari tahun ketika Saulus pergi ke Damsyik, satu tahun berikutnya, ditambah dengan apa yang terjadi pada tahun ketika ia melarikan diri dari Damsyik.
- 17 Karena tiga tahun sebelumnya murid-murid itu telah diusir dari Yerusalem (8:1), lalu siapakah murid-murid ini? Beberapa murid mungkin ada yang tidak meninggalkan Yerusalem (lihat catatan tentang 8:1) dan beberapa murid mungkin telah kembali lagi. (Beberapanya bisa juga para mualaf baru, namun kata "takut" menunjukkan bahwa kebanyakan adalah bagian dari mereka yang dahulunya pernah dianiaya oleh Saulus.) Karena "semua" murid tidak percaya kepada Saulus, ini kemungkinan mencakup juga para rasul.
- 18 Karena Saulus telah merubah hidupnya tiga tahun sebelumnya, beberapa orang bertanya-tanya bagaimana bisa umat Kristen di Yerusalem tidak mengetahui tentang perubahan hidupnya itu. Kemungkinan ada banyak faktor penyebab: (1) Komunikasi di masa itu tidak sebaik sekarang. (2) Jika Aretas IV pada masa itu memang mengontrol Damsyik (sebuah kemungkinan sebagaimana ditulis dalam catatan akhir sebelumnya), maka hubungan antara Damsyik dan Yerusalem selama itu adalah rendah. (3) "Lenyapnya" Saulus ke tanah Arab untuk waktu yang lama mungkin telah menimbulkan kecurigaan. Bagaimanapun, faktor yang terpenting adalah bahwa Saulus telah sangat dalam melukai murid-murid di Yerusalem, sehingga sulit bagi mereka untuk mempercayai apa saja yang ia katakan.
- 19 Burton Coffman, Commentary on Acts (Austin, Tex.: Firm Foundation Publishing House, 1976), 190.
- 20 Ini merupakan yang terakhir kalinya dalam kitab Kisah dimana hanya para rasul saja yang dikatakan sebagai pemimpin gereja di Yerusalem. Menurut pernyataan agung Paulus dalam Galatia 1:18-20, satu-satunya rasul yang ada di Yerusalem pada waktu itu adalah Petrus (yang lainnya mungkin sedang dalam perjalanan memberitakan injil). Lain dari itu, satu-satunya pemimpin yang ada dalam kota itu adalah Yakobus, saudara tiri Tuhan (Galatia 1:19). Bagaimanakah kisah ini dapat diselaraskan dengan pernyataan Lukas bahwa Saulus dibawa "kepada para rasul"? Mungkin Lukas menganggap Petrus sebagai wakil dari semua rasul, atau mungkin ia memakai kata "para rasul" dalam pengertian yang lebih luas daripada Kedua belas rasul itu (seperti yang ia tulis dalam 14:4, 14) dan menyertakan Yakobus. Ingatlah bahwa makna kata "rasul" adalah "orang yang diutus" dan dapat dipakai dalam pengertian umum ("orang yang diberi tugas oleh gereja," dll.) maupun dalam pengertian khusus untuk "Kedua belas dan Paulus."
- 21 Telah ditekankan bahwa Saulus bukan saja telah mendengar Yesus; ia juga telah melihat Yesus.
- 22 Lihat peta seri dalam pelajaran ini. Tarsus adalah kota penting. Barnabas bisa saja telah berkali-kali pergi dari Siprus ke Tarsus.
- 23 Barnabas bisa saja telah diutus oleh gereja sebagaimana belakangan ia diutus ke Antiokhia (11:22), atau bisa saja secara pribadi ia pergi ke Damsyik.
- 24 Saran lain yang telah diberikan adalah bahwa Barnabas telah mengetahui tentang Saulus secara mujizatiah (berdasarkan 13:1, Barnabas adalah seorang nabi dan/atau seorang guru yang terilham). Bagaimanapun, jika benar begitu, mengapakah para rasul tidak memakai kekuatan mereka untuk memperoleh informasi yang sama?
- 25 Jika kitab Ibrani diikut-sertakan, maka kita memiliki empat belas kitab yang ditulis oleh Paulus.
- 26 Dalam Galatia 1:22, 23 Paulus menyatakan bahwa pada saat itu ia "tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea." Yang dimaksud "jemaat-jemaat Kristus di Yudea" adalah semua jemaat di Yudea tidak termasuk jemaat yang ada di Yerusalem. Persinggahan singkat Paulus (hanya lima belas hari) tidak memberi dia waktu untuk memberitakan injil di luar Yerusalem.
- 27 Hal ini tersirat dalam fakta bahwa "Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani."
- 28 Saulus mungkin pernah bertemu Stefanus di situ untuk pertama kalinya (lihat catatan tentang 6:9, 10).
- 29 NIV menulis "berdebat," yang lebih saya sukai.
- 30 Orang yang pernah menjadi bagian suatu pergerakan namun kemudian meninggalkan dan menentangnya, orang itu biasanya lebih dibenci daripada orang-orang yang menentang pergerakan itu tetapi tidak pernah menjadi bagian dari pergerakan tersebut. Pengalaman pribadi tentang sifat kasus ini boleh juga diceritakan untuk menggambarkan kebencian orang-orang Yahudi Helenistik terhadap Saulus.
- 31 Lihat peta dan juga catatan tentang 10:1.
- 32 Lihat peta dan juga catatan tentang Tarsus.
- 33 Banyak orang mengkaitkan kejadian ini dengan kunjungan Saulus ke Yerusalem seperti yang tercatat dalam 11:27-30; 12:25, namun kita tidak punya catatan tentang penginjilan Saulus di Yerusalem pada kunjungan tersebut, juga tidak ada petunjuk bahwa pada kesempatan itu ia harus meninggalkan kota itu dengan tiba-tiba. Karena kisah di 22:17-21 bagi saya tampak sangat cocok sekali dengan 9:29, 30, maka saya menyertakannya di sini.
- 34 Lihat catatan tentang 21:26 pada edisi akan datang.
- 35 Lihat catatan tentang 10:10.
- 36 Paulus tidak pernah membiarkan ancaman mati mencegah dia melakukan apa yang ia anggap benar (band. 20:24). Mengenai mati "sebagaimana Stefanus mati," lihat 2Timotius 4:16b untuk pernyataan yang serupa dengan yang Stefanus katakan ketika ia mati.
- 37 Adegan ini pasti begitu traumatis ketika Saulus, untuk pertama kalinya sejak perubahan hidupnya, bertemu dengan ayahnya-ayah yang telah membesarkan dia untuk menjadi seorang Farisi!
- 38 Ia mungkin berhasil mengkristenkan saudarinya; paling tidak saudarinya itu tidak mengucilkan dia sebagaimana para anggota keluarga lainnya (23:16). Beberapa orang juga menganggap Roma 16:7, 11, 21 mengacu kepada "sanak saudara" dalam daging (yaitu keluarga).
- 39 Lihat peta dalam seri pelajaran ini. Tarsus terletak di Kilikia, dan Siria berbatasan dengan Kilikia di timur. Pada masa itu Siria dan Kilikia merupakan satu provinsi kerajaan yang bersatu.
- 40 Setelah Petrus memberitakan injil kepada orang non-Yahudi pertama bersama dengan seluruh isi rumahnya (Kisah 10; band. 15:7-9), lalu yang lainnya juga menginjili orang-orang non-Yahudi di Antiokhia Siria (11:20). Ketika Saulus tiba di Antiokhia, ia mungkin menginjili orang-orang non-Yahudi untuk pertama kalinya (11:25, 26). Paling tidak, perkataan Petrus di 15:7-9 mencegah Saulus untuk menginjili orang-orang non-Yahudi selama sebagian besar, jika tidak semua, waktunya di Tarsus.
- 41 Ini merupakan pelajaran penting yang Paulus harus pelajari. Sebagaimana akan kita lihat nanti, rencana Paulus tidak selalu sejalan dengan rencana Tuhan, namun ia bersedia menunggu sampai Tuhan berkata "ya" sebelum ia memulainya.
- 42 2Korintus 11:23-25. 2 Korintus ditulis dari Makedonia di penghujung perjalanan misionari ketiga (lihat catatan tentang 20:1, 2 pada edisi akan datang) sekitar dua belas tahun setelah pelayanan Saulus di Tarsus.
- 43 Kapal karam dalam Kisah 27 terjadi setelah 2 Korintus ditulis.
- 44 Di daerah itu Saulus sudah tentu sama agresifnya seperti ketika ia dahulu berada di Damsyik, tanah Arab, dan Yerusalem-dan seperti ia nantinya dalam pelbagai perjalanan misionari. Tidak sulit untuk membayangkan Saulus terus-menerus bertentangan dengan para pemimpin keagamaan.
- 45 Di sini, beberapa naskah memiliki bentuk jamak kata "gereja" (lihat KJV), namun kebanyakan naskah yang lebih tua memiliki bentuk singular-sebuah pemakaian kata "gereja" yang tidak lazim dalam kitab Kisah. Meskipun dalam tiga provinsi terdapat beberapa gereja (Galatia 1:22), namun Lukas memandang semua umat Kristen di Palestina sebagai terdiri dari "[satu] gereja " di daerah itu.
- 46 Kita belum secara khusus menyinggung tentang penginjilan di Galilea. Penginjilan di situ mungkin dilakukan oleh murid-murid yang terpencar-pencar (8:1, 4).
- 47 NIV punya gagasan yang tepat saat mengatakan, "Kemudian Gereja ... menikmati masa damai." (Huruf miring oleh saya.) Setan tidak akan membiarkan gereja tanpa gangguan untuk waktu yang lama. Dalam konteks ini, pemikiran utamanya sepertinya adalah bahwa gereja "menikmati kedamaian" sebab sang kepala penganiaya telah dikristenkan. Kemungkinan juga ada petunjuk bahwa gereja itu menikmati kedamaian sebab Saulus telah meninggalkan tempat itu (meninggalkan orang-orang Yahudi Helenistik tanpa target).
- 48 Orang Kristen dibangun lewat Firman (20:32). Masa itu adalah masa damai, namun bukan masa untuk berpuas diri. "Mereka menggunakan kesempatan itu untuk memperbaiki dan menguatkan layar mereka sebelum badai selanjutnya mulai menerjang" (Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 [Wheaton, Ill.:Victor Books, 1989], 442).
- 4
- 9 Lihat Amsal Sulaiman 1:7; 9:10; 10:27; 14:27; Pengkhotbah 12:13.
- 5
- 0 Ini mungkin mengacu kepada penghiburan dan do rongan Roh Kudus yang tinggal di dalam diri setiap orang Kristen. Lihat "Apakah Yang Roh Kudus Lakukan?" pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian III." 5
- 1 Periksalah kembali pelbagai saran yang diberikan dalam pelajaran ini dan sebelumnya.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) MEROBOHKAN TEMBOK! (Kis 10:1-11:18)
Setelah Perang Dunia II, kota Berlin dipecah menjadi Berlin Timur dan Berlin Barat. Pada 1961 pihak Komunis mendi...
MEROBOHKAN TEMBOK! (Kis 10:1-11:18)
Setelah Perang Dunia II, kota Berlin dipecah menjadi Berlin Timur dan Berlin Barat. Pada 1961 pihak Komunis mendirikan Tembok Berlin yang angker untuk mencegah penduduk meninggalkan Berlin Timur. Selama bertahun-tahun, banyak yang sudah mencoba melarikan diri melewati dinding itu; lebih dari 170 orang menemui ajal dalam usahanya itu. Saya mengira dinding itu akan masih berdiri saat saya mati, oleh sebab itu saya terkejut ketika dalam Nopember 1989 terdengar berita bahwa Tembok Berlin sudah runtuh! Tayangan televisi yang menayangkan orang banyak yang bersorak-sorai dan menggopeli reruntuhan tembok itu tetap hidup dalam ingatan saya.
Sebagaimana peristiwa itu telah menjadi bagian sejarah, Perjanjian Baru memberitahu kita tentang satu hari yang lebih luar biasa: hari ketika dinding pemisah antara bangsa Yahudi dan Non-Yahudi runtuh. Paulus menuliskan peristiwa itu dengan kata-kata ini:
Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu—sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, ... tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, ... Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu [bangsa non-Yahudi], yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak [bangsa Yahudi dan non-Yahudi] dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya [yaitu, bangsa Yahudi dan non-Yahudi] menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh [yaitu, gereja1], dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu ... Demikianlah kamu [bangsa non-Yahudi] bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga [rumah tangga] Allah (Efesus 2:11-19; huruf miring oleh saya).
"Dinding pemisah" antara bangsa Yahudi dan non-Yahudi adalah "hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya"—yaitu hukum Perjanjian Lama. Allah telah membuat satu perjanjian khusus dengan bangsa Yahudi dan memberi mereka hukum Musa sebagai bagian dari rencana-Nya untuk menghadirkan Mesias ke dalam dunia (Galatia 3:16, 19, 24, 25). Bangsa non-Yahudi tidak ikut disertakan dalam perjanjian itu,2dan Taurat berdiri tegak sebagai penghalang anti tembus antara mereka dengan bangsa Yahudi. Yesus datang untuk merubuhkan penghalang tersebut. Ketika Ia mati di kayu salib, Ia "mengalami maut bagi semua manusia"—orang Yahudi dan non-Yahudi (Ibrani 2:9; huruf miring oleh saya). Taurat "dinding pemisah" secara resmi "ditiadakan" pada saat Yesus mati! Meskipun secara teori dinding pemisah antara bangsa Yahudi dan non-Yahudi itu sudah rubuh di Kalvari, namun secara nyata tembok itu baru rubuh di Kaisarea. Dengan kata lain, dalam pikiran Allah tembok itu sudah rubuh sejak dari Lukas 23,3namun dalam pikiran manusia tembok itu baru rubuh dalam Kisah 10.
Sebagian masalahnya disebabkan oleh bangsa Yahudi yang menambahkan kubu pertahanan mereka sendiri kepada "dinding pemisah itu." Taurat mengajar mereka bahwa mereka adalah umat pilihan Allah, dan mereka memutuskan bahwa itu berarti mereka lebih baik daripada bangsa lainnya. Taurat mengajar mereka untuk tidak serupa dengan bangsa lainnya, dan mereka memutuskan bahwa itu berarti mereka harus memandang rendah bangsa lain.4Dalam banyak hal, penghalang berupa kebanggan diri, prasangka, dan aturan susila yang didirikan manusia adalah lebih mengerikan dibandingkan dengan yang didirikan oleh Allah! Kisah 10 mengisahkan bagaimana Allah mulai merubuhkan pelbagai penghalang dalam gereja mula-mula.
Sebagaimana kebiasaan Lukas dalam mengantisipasi adanya pengulangan sebuah kisah, ia akan menahan beberapa rincian penting tertentu sampai pengulangan kisah itu terjadi. Oleh sebab itu, pelajaran Kisah 10 kita ini akan saya tambahkan dengan pelbagai rincian dari Kisah 11. Sambil kita mengkaji pasal-pasal ini, marilah kita menyimak bagaimana pelbagai penghalang antara manusia sekarang ini dapat dirubuhkan.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 10:1-11:18)
Setelah kita mempelajari bagian pertama Kisah 10, saya berharap kisah Allah merubuhkan tembok pemisah dapat mempunyai dam...
KESIMPULAN (KIS 10:1-11:18)
Setelah kita mempelajari bagian pertama Kisah 10, saya berharap kisah Allah merubuhkan tembok pemisah dapat mempunyai dampak di dalam hati kita semua. Ayat-ayat ini sudah sepatutnya berbicara secara khusus kepada mereka yang bukan keturunan Yahudi. Meskipun saya masih muda ketika meletus pertempuran Perang Dunia II, saya masih ingat pelbagai poster Paman Sam yang berkata sambil menunjukkan jari "Saya Mau Kamu!"60Kisah 10 adalah saat Allah menunjukkan jari-Nya kepada kita semua yang non-Yahudi dan berkata, "Aku mau kamu!" Kornelius dan orang seisi rumahnya merupakan nenek moyang rohani bagi setiap orang non-Yahudi yang menjadi Kristen dari saat itu hingga sekarang ini!
Kisah ini sudah sepatutnya juga berbicara kepada mereka yang dikenal baik, seperti Kornelius, tetapi masih belum diselamatkan. Anda tidak dapat bersandar pada kebaikan Anda sendiri; Anda harus bersandar kepada Tuhan dan kasih karunia-Nya!
Bagaimanapun, secara khusus saya berharap nas ini telah berbicara kepada beberapa dari kita yang dipenuhi dengan prasangka. William Hazlitt menyebut prasangka sebagai "anak kebodohan." 61Voltaire berkata bahwa prasangka adalah "nalar yang dipakai oleh orang bodoh."62 Yakobus menulis "Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka" (Yakobus 2:1). Jika kita jujur terhadap diri kita sendiri, kita akan mengakui bahwa kita semua memiliki prasangka masa lalu. Kita masing-masing perlu mengeluarkan semua daftar prasangka kita dan membereskannya—dengan pertolongan Allah!
Selagi Firman Allah berbicara kepada hati kita, kita disadarkan oleh adanya pelbagai perubahan yang perlu dilakukan. Perubahan apapun yang perlu Anda lakukan, saya berdoa semoga Anda akan melakukannya sekarang juga. Jangan seperti Petrus ketika ia berkata, "Tidak, Tuhan, tidak." Ingatlah: Jawaban yang patut, satu-satunya jawaban konsisten terhadapa perintah Allah adalah "Ya, Tuhan."
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Untuk menekankan bersatunya bangsa Yahudi dan non-Yahudi di dalam gereja, inilah satu obyek pelajaran sederhana: Yang Anda perlukan adalah seutas tali sepanjang 45 sentimeter, sebuah gelang, dan dua benda apa saja. Benda pertama terletak di ujung yang satu dan benda kedua terletak di ujung yang satunya lagi. Benda pertama mewakili bangsa Yahudi, benda kedua mewakili bangsa non-Yahudi.
Letakkanlah kedua benda itu sejauh mungkin sambil Anda berbicara tentang penghalang yang memisahkan mereka. Gelang itu mewakili Yesus. Tariklah bagian tengah tali itu melalui gelang itu. Perhatikanlah, semakin dekat kedua benda itu dengan gelang itu, maka mereka juga masing-masing saling mendekat. Begitu juga halnya, kuasa Yesus yang menarik semua orang (Yohanes 12:32) telah membawa baik bangsa Yahudi dan non-Yahudi masuk ke dalam gereja. Aplikasinya adalah ketika kita ditarik makin dekat kepada Yesus, kita juga akan ditarik makin dekat kepada satu sama lainnya!
CATATAN KHOTBAH
James D. Bales menulis satu buku tentang perubahan hidup Kornelius dan orang seisi rumahnya, judulnya adalah The Case of Cornelius (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co., 1964).
Sewaktu saya baru mau berkhotbah, seorang pensiunan pengkhotbah memberi saya beberapa garis besar khotbah yang ia telah kumpulkan selama bertahun-tahun. Salah satunya, tentang perubahan hidup Kornelius, berjudul "Perubahan Hidup dalam Tiga Babak." Tiga pembagian kisah itu diperbandingkan dengan tiga babak sandiwara. Dalam setiap "babak," yang diperhatikan pertama kali adalah "tatacara" dan "pemain utama," kemudian "aksi" dengan pelbagai "adegan." Setelah "Babak Pertama," garis besar itu memberikan "waktu istirahat" untuk membahas poin-poin menarik dalam "babak" pertama. Begitu juga halnya dengan "Babak Kedua." Jika Anda menyenangi drama, Anda mungkin akan menyukai pendekatan perubahan hidup Kornelius dan orang seisi rumahnya dengan cara ini.
Sebuah pelajaran tambahan menarik yang dapat digunakan dalam kaitannya dengan Kisah 2, 8, atau 10 adalah "Kunci-Kunci Kerajaan." Ini merupakan pelajaran tentang bagaimana Petrus menggunakan kunci-kunci yang dijanjikan dalam Matius 16:19. Pertama-tama saya biasanya memperlihatkan sebuah kunci untuk membuka pintu-pintu gedung gereja. Lalu saya memperlihatkan kunci yang lain untuk membuka pintu-pintu lainnya di dalam gedung gereja itu. Begitu juga halnya, Petrus memiliki beberapa kunci untuk membuka kerajaan— kepada bangsa Yahudi dalam Kisah 2 dan kepada bangsa non-Yahudi dalam Kisah 10. Ia juga memiliki kunci lain untuk "membuka pintu-pintu" dalam kerajaan/gereja. Sebagai contoh, dalam Kisah 8 ia menunjukkan bagaimana orang Kristen yang bersalah dapat berbalik kepada Tuhan (ay. 22). Anda dapat menggunakan khotbah Petrus dalam kitab Kisah dan pelbagai tulisannya dalam 1 dan 2Petrus untuk membuat sebanyak mungkin atau sedikit mungkin poin-poin yang Anda inginkan: "Kunci" untuk pergi ke sorga (2Petrus 1:5-11), "kunci" untuk tetap termotivasi (2Petrus 3:10-12), dll. Saya menggunakan beberapa kunci besar dari karton (dengan poin utama pelajaran tertulis pada kunci itu) untuk menggambarkan perbedaan poin-poin itu.
SATU ALLAH MENGERJAKAN SEMUANYA
"Ketika Anda membaca Kitab Kisah, Anda akan melihat persamaan antara pelayanan Petrus dan Paulus. Keduanya menyembuhkan orang lumpuh. Keduanya membangkitkan orang mati. Keduanya ditangkap dan dipenjara dan dibebaskan secara mujizatiah. Keduanya pernah diperlakukan sebagai dewa (10:25, 26; 14:8-18), dan keduanya bersaksi dengan berani di hadapan para penguasa ... Tidak seorangpun yang telah membaca Kitab Kisah dapat berkesimpulan, ‘Aku dari golongan Paulus! Atau ‘Aku dari golongan Petrus!’" (1Korintus 1:12). ‘Tetapi Allah yang sama mengerjakan semuanya dalam semua orang’ (1Korintus 12:6b; KJV)."
Disadur dari The Bible Exposition Commentary, vol. 1 Warren W. Wiersbe
SATU HUKUM MENGERJAKAN SEMUANYA
"Allah mempunyai satu hukum keselamatan. Hukum itu sama untuk setiap orang. Satu-satunya cara seorang bayi masuk ke dalam dunia ini adalah melalui kelahiran jasmani. Anak-anak ada yang dilahirkan di rumah, rumah sakit, mobil, pesawat terbang dan lapangan olah raga, namun masing-masing anak mengalami kelahiran jasmani. Satu-satunya cara orang dapat masuk ke dalam kerajaan Allah adalah melalui kelahiran dari air dan Roh (Yohanes 3:3-5). Anak-anak Allah ada yang dilahirkan di gedung gereja, rumah sakit, padang rumput dan rawa-rawa, namun masing-masing anak mengalami kelahiran rohani. Siapa saja yang membesar-besarkan tempat kelahiran namun mengabaikan hukum Allah mengenai cara kelahiran itu terjadi adalah salah." The Need for Revival Jimmy Allen
SATU INJIL UNTUK SEMUANYA
"Pilihan Kornelius merupakan karya Allah. Kornelius merupakan ‘jembatan budaya’ yang dengannya injil dapat melintas. Ia bukan saja agamis tetapi juga mengenal baik agama dan budaya orang Yahudi dan ia dihormati oleh masyarakat Yahudi. Sebagai akibat dari pengalaman Petrus, kesaksian orang-orang Yahudi yang menyertai dia, dan laporan kepada masyarakat Yahudi yang lebih besar di Yerusalem, satu kesimpulan dicapai: ‘Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup’ (11:18)." New Testament Survey Don Shackelford, ed.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Efesus 1:22, 23.
2 Bangsa non-Yahudi bisa menjadi mualaf Yahudi.
3 Pasal-pasal lain dalam Matius, Markus, dan Yohanes mencer...
Catatan Akhir:
- 1 Efesus 1:22, 23.
- 2 Bangsa non-Yahudi bisa menjadi mualaf Yahudi.
- 3 Pasal-pasal lain dalam Matius, Markus, dan Yohanes menceritakan penyaliban.
- 4 Banyak yang menganggap orang non-Yahudi sebagai "anjing." Ketika seorang Yahudi pulang dari pasar, ia terlebih dahulu membasuh tangan dan lengannya hingga sampai ke siku sebelum makan (Matius 15:2) karena ia takut dirinya telah tercemar sewaktu bersentuhan dengan orang non-Yahudi atau barang milik orang non-Yahudi.
- 5 Para gubernur Romawi pergi ke Yerusalem pada waktu-waktu tertentu saja (itulah sebabnya Pilatus berada di Yerusalem pada hari Paskah saat Yesus dibunuh), namun tempat kediaman mereka di Kaisarea.
- 6 Satu pasukan reguler terdiri dari sepersepuluh legiun (enam ribu orang), atau sekitar enam ratus orang; sedangkan satu pasukan tambahan bisa mencapai seribu orang.
- 7 Kebanyakan tentara pendudukan berasal dari pelbagai propinsi, jadi setelah beberapa waktu orang-orang Italia itu kemungkinan diganti oleh orang-orang Italia juga, namun kepangkatan tidak berubah.
- 8 "Kornelius" adalah nama Latin yang umum. Beberapa tahun sebelumnya, Kornelius Sulla pernah membebaskan sepuluh ribu budak, dan banyak dari mereka kemudian memakai namanya.
- 9 Perjanjian Baru meyinggung tentang beberapa perwira pasukan, dan mereka selalu ditampilkan dalam sosok yang positif. Kepala pasukan dianggap sebagai tulang punggung bala tentara Romawi.
- 10 Para pakar memiliki beragam istilah teknis untuk mengacukan perkataan "takut akan Allah," antara lain "hampir jadi mualaf" dan "di ambang pintu mualaf." Lihat "Takut akan Allah" dalam Daftar Kata pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian II."
- 11 Fakta bahwa ia belum disunat ditekankan dalam 11:3.
- 12 Kisah 10:30. Naskah Roma/Western menambahkan "puasa" (lihat KJV) "Naskah Roma" adalah nama yang diberikan kepada salinan-salinan Kitab Suci yang digunakan di Roma pada abad kedua sampai keempat Masehi. Naskah-naskah ini memuat banyak tambahan yang menarik namun kemungkinan tidak terilham.
- 13 Lihat catatan tentang 3:1.
- 14 Bangsa Yahudi menghitung hari mulai dari fajar merekah, jadi jam kesembilan pada hari itu adalah sekitar jam 3:00 sore.
- 15 "Jelas tampak" menekankan bahwa ini bukanlah khayalan dia. NIV menulis "ia melihat dengan jelas seorang malaikat." (Huruf miring oleh saya.)
- 16 Secara harfiah, ia "takut" (lihat KJV). Dalam Alkitab, ini merupakan reaksi normal ketika seseorang dihadapkan dengan satu mahluk supernatural.
- 17 Dalam konteks ini, kata "Tuhan" kemungkinan dipakai sebagai ungkapan rasa hormat.
- 18 Dua kata yang digunakan malaikat itu mengungkapkan gambaran korban: (1) Kata Ibrani untuk korban bakaran secara harfiah artinya "naik." (2) Sebagian tepung untuk korban sajian yang dibakar di mezbah disebut "sebagai bagian ingat-ingatan korban itu" (Imamat 2:2, 9, 16; 5:12). Dalam 10:4 NIV menulis "korban ingat-ingatan."
- 19 Haruslah diperhatikan bahwa perkataan orang yang telah disembuhkan itu bukanlah perkataan terilham. Bagaimanapun, perkataan itu didasarkan pada kebenaran umum Perjanjian Lama (Amsal 28:9). Simaklah bahwa perkataan itu mengacu kepada seorang anak Allah yang berdosa bukan kepada pendosa yang belum menjadi anak Allah.
- 20 Jika penampakan malaikat kepada Kornelius dianggap sebagai jawaban langsung bagi doanya, boleh jadi doa Kornelius itu berisi permohonan untuk penjelasan selanjutnya tentang kehendak Allah.
- 21 "Dengar" dipakai dalam pengertian "merespon kepada," yaitu, menjawab.
- 22 Lihat 22:16, dimana seorang penginjil memberitahu orang yang sedang berdoa, "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"
- 23 Kata-kata berikut ini ditambahkan oleh KJV sampai di akhir ayat 6: "ia akan memberitahu engkau apa yang harus engkau perbuat." Meskipun perkataan itu kemungkinan tidak ada dalam teks aslinya, namun maksud perkataan ini terdapat dalam 10:22 dan 11:14.
- 24 Kata Yunani yang diterjemahkan "berita" bukanlah kata umum untuk "berita," melainkan rhemata, yang artinya "yang dibicarakan."
- 25 Saya sadar ada periode transisi antara waktu Yesus mati di kayu salib dan waktu injil diberitakan ke pelbagai tempat-dan saya tidak berhak menghakimi apakah ada orang yang diselamatkan atau menjadi sesat selama periode transisi itu. Allah saja yang berhak-dan Allah berkata bahwa Kornelius dan orang seisi rumahnya belum diselamatkan.
- 26 Kornelius dan orang seisi rumahnya merupakan model orang yang digambarkan dalam Efesus 2:12.
- 27 Bisa jadi prajurit itu diutus untuk mengawal kedua hamba itu. Fakta bahwa ia disebut "saleh" menunjukkan bahwa ia juga adalah orang yang "takut akan Allah" dan artinya Kornelius mempengaruhi semua orang di sekitar dia.
- 28 Kita tidak tahu cara mereka menempuh perjalanan: jalan kaki, naik kuda, atau cara lainnya.
- 29 Biasanya, mujizat-mujizat ini terjadi dengan tujuan untuk mempertemukan penginjil dan pendosa. Dalam kasus Saulus, ada aspek tambahan dari penampakan Yesus kepada dia, yaitu untuk membuat Saulus memenuhi syarat sebagai seorang rasul.
- 30 Simaklah 8:40 dan 21:8-14. Perjalanan di 8:40 kemungkinan perlu beberapa waktu; namun karena kejadian 9:1-31 sekurangnya merentang selama tiga tahun (band. Galatia 1:18), maka Filipus tentunya sudah berada di Kaisarea pada saat peristiwa Kisah 10 terjadi. Ketika Filipus tiba di Kaisarea, kelihatannya ia kemudian menetap di situ.
- 31 Beberapa orang mengutarakan bahwa Kornelius dan orang seisi rumahnya bukanlah orang non-Yahudi pertama yang menjadi Kristen, melainkan yang pertama kali cukup dekat dengan Yerusalem untuk merepotkan umat Kristen di Yerusalem. Perkataan Petrus dalam 15:7 tampak meyakinkan bahwa Allah memilih dia untuk memberitakan injil yang pertama kalinya kepada orang non-Yahudi.
- 32 Bangsa Yahudi mulai menghitung waktu pada saat senja dan fajar. Jam keenam dalam hari itu adalah sekitar jam 12 siang.
- 33 Banyak anak-anak menggambarkan Petrus sedang bersandar pada atap yang landai ketika sedang berdoa. Jelaskanlah bahwa atap rumah itu rata dan di sekelilingnya dibuatkan pagar tembok rendah (sandaran) sebagai penjagaan (Ulangan 22:8).
- 34 Para rasul sebelumnya telah berdoa meminta keberanian (band. 4:29).
- 35 Istilah Yunani yang diterjemahkan "makan" adalah istiah yang digunakan oleh para dokter. Latar belakang medis Lukas tampak tercermin di sini.
- 36 Kebanyakan dari kita terbiasa dengan makanan untuk siang hari dan menduga bahwa makanan yang sedang dipersiapkan di rumah penyamak itu adalah makanan biasa. Beberapa kebudayaan manusia mempunyai waktu makan yang berbeda, jadi adalah mungkin bahwa yang sedang dipersiapkan itu adalah suatu makanan khusus yang semata-mata disebabkan oleh Petrus sedang lapar.
- 37 Hal ini tersirat dalam kata "bangunlah" (ay. 13).
- 38 Kata Yunani ekstasis, berasal dari kata majemuk yang menggabungkan kata "keluar" dan kata "menaruh atau meletakkan." Secara harfiah bermakna "sebuah pemindahan" dan mengacu kepada perpindahan pikiran kepada kesadaran yang lebih tinggi.
- 39 Clarence Jordan, The Cotton Patch Version of Luke and Acts (Clinton, N.J.: New Win Publishing, 1969), 114.
- 40 Lihat 11:6. 41 New Century Version.
- 42 Kejadian 6:20. Ikan tidak dicantumkan, kemungkinan karena akan terlihat tidak tepat bagi ikan berada di luar air.
- 43 Perbedaan "halal" dan "haram" diberikan dalam Imamat 11:1-47 dan Ulangan 14:3-20. Untuk dinyatakan "halal," binatang berkaki empat harus memiliki kuku belah dan mengunyah mamahan. (Binatang-binatang yang mengunyah mamahan memiliki banyak perut. Mereka menelan makanannya dan dikunyah sebagian, makanan itu lalu masuk ke dalam perut pertama. Setelah itu mereka memuntahkan makanan itu. Mereka kunyah lagi sampai habis, setelah itu makanan itu masuk ke perut yang lain. Makanan yang dimuntahkan itu disebut "mamahan.") "Binatang merayap" yang halal dan haram dan pelbagai burung disebutkan dalam kitab Imamat dan Ulangan.
- 44 Karena Allah disapa sebagai orang ketiga (ay. 15), maka bisa jadi ini merupakan perkataan seorang malaikat. Bagaimanapun, Petrus mengerti bahwa ini adalah berita dari Allah (ay. 28).
- 45 "Smorgasbord" adalah kata Swedia yang mengacu kepada makanan buffet dengan aneka makanan tertata pada sebuah meja panjang, memperlihatkan begitu banyaknya piring. Di Amerika [dan Indonesia] kita bisa menyamakannya dengan restoran yang menawarkan "bayar dan makan sekenyangnya."
- 46 "Kosher" adalah istilah yang digunakan di zaman kini untuk makanan Yahudi yang boleh dimakan. "Kosher" adalah kata yang berasal dari orang Yiddis (Yahudi Eropa Timur atau Tengah) yang berasal dari kata Ibrani "patut."
- 47 Kata Yunani yang diterjemahkan "haram" bukanlah kata Yunani yang umum dipakai untuk kata "haram," sebaliknya merupakan kata yang artinya "umum" (lihat KJV).
- 48 Simaklah 1Timotius 4:3-5. Yesus sebelumnya telah meletakkan dasar bagi penyingkiran hukum-hukum tentang makanan halal dan haram (Markus 7:14-23), namun Allah perlu memberikan penglihatan ini sebelum implikasi penuh dari perkataan Yesus itu meresap. Jika (seperti yang disangka) Kisah Injil Markus merupakan ringkasan khotbah Petrus, maka Petrus bisa jadi merupakan sumber komentar dalam Markus 7:19: "Demikian Ia [Yesus] menyatakan semua makanan halal."
- 49 Seraya kita menyusuri kitab Kisah, haruslah kita pahami bahwa Allah tidak mengungkapkan kehendak-Nya sekaligus. Sebaliknya, ia mengungkapkannya "seperlunya" dan pada saat para utusan-Nya itu siap untuk menerimanya.
- 50 Ini bisa menjelaskan sesuatu tentang bagaimana Allah mengajar manusia dalam Perjanjian Baru: Ia memberi kita informasi yang diperlukan namun tetap meminta kita untuk memakai otak yang Ia berikan kepada kita.
- 51 Malaikat itu telah cukup memberi mereka informasi untuk bisa tiba di tempat sekitar situ; dari situ seterusnya, mereka harus menanyakan arah. Allah tidak mengerjakan bagi kita apa yang dapat kita kerjakan bagi diri kita sendiri.
- 52 Petrus sudah sadar, sehingga sarana komunikasi pun berubah. Di dalam fakta "seorang malaikat" berbicara kepada Kornelius, sementara "sebuah suara" dan kemudian "Roh Kudus" berbicara kepada Petrus, kemungkinan tidak ada hal yang penting di dalamnya. Dalam semua contoh itu, yang berbicara adalah Allah (10:20, 22, 28).
- 53 Meskipun biasanya orang Yahudi tidak menyilakan orang non-Yahudi masuk ke dalam rumah mereka, namun di era Alkitab keramahtamahan merupakan cara hidup. Mengundang orang untuk membagi makanan dan bermalam merupakan praktik yang lumrah.
- 54 Seseorang dalam rumah Simon telah menyiapkan makanan (10:10). Peristiwa ini akan ikut dicantumkan dalam daftar tuduhan bahwa Petrus telah makan sehidangan dengan orang non-Yahudi (11:3).
- 55 Kornelius kemungkinan telah memilih para utusan yang paling kuat dan paling cepat.
- 56 Kornelius memilih "para pejalan kaki" terbaik; Petrus memilih "para saksi" terbaik-beberapa di antara mereka pastilah orang-orang yang lebih tua.
- 57 Keenam orang itu tidak segera kembali ke Yope tetapi bersama Petrus pergi ke Yerusalem (band. 11:12). Mereka akan jauh dari rumah untuk waktu yang cukup lama, oleh sebab itu mereka pasti telah membuat pengaturan terlebih dahulu bagi pekerjaan dan keluarga mereka.
- 58 Dengan kata lain, Petrus mengantisipasi kemungkinan ia akan dikritik atas perbuatannya itu. Ketika ia berada di jalan ke Kaisarea, kemungkinan ia tidak tahu apa yang akan terjadi, namun apapun yang terjadi, ia ingin memiliki para saksi yang dapat dipercaya.
- 59 Para penafsir senang mengetengahkan pentingnya tujuh saksi dalam hukum Mesir atau Roma. Jika fakta tujuh saksi (keenam orang itu ditambah Petrus) memiliki arti tertentu, maka angka itu akan terkait dengan pentingnya angka "7" (angka "sempurna") bagi bangsa Yahudi daripada bagi bangsa penyembah berhala.
- 60 Saya paham gagasan ini dipinjam dari Inggris. Dalam tahun-tahun belakangan ini, poster Paman Sam telah dihidupkan kembali oleh Angkatan Bersenjata Amerika untuk merekrut anggota baru. 61Herbert V. Prochnow, The New Speaker’s Treasury of Wit and Wisdom New York: Harper and Brothers Publishers, 1958), 336.
- 62 Leonard Louis Levinson, Webster’s Unafraid Dictionary (New York: Collier Books, 1967), 194.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) ORANG BAIK YANG BELUM SELAMAT! (Kis 10:24-48; 11:12-18)
Kisah 10 bercerita tentang perubahan hidup Kornelius dan orang seisi rumahnya. Pentingnya per...
ORANG BAIK YANG BELUM SELAMAT! (Kis 10:24-48; 11:12-18)
Kisah 10 bercerita tentang perubahan hidup Kornelius dan orang seisi rumahnya. Pentingnya peristiwa itu terlihat dari panjangnya tulisan yang diberikan untuk peristiwa itu (lebih panjang dari kisah perubahan hidup mana saja1), ditambah dengan fakta bahwa kisah itu diceritakan dua kali secara rinci, secara berulang-ulang.2
Fakta yang paling menakjubkan adalah bahwa hal ini merupakan perubahan hidup orang baik! Almarhum N. B. Hardeman memiliki satu pelajaran yang berjudul "Cornelius Shames Us (Kornelius Mempermalukan Kita)," dimana ia menunjukkan bahwa sebelum Kornelius menjadi orang Kristen, ia bahkan lebih baik daripada sebagian besar dari kita. C. Bruce White menekankan lima sifat Kornelius:3(1) Ia murid yang tulus. Ia adalah "orang yang tulus" dan "orang saleh dan orang yang takut akan Allah." Ia adalah orang jujur di dalam dunia yang tidak jujur.4(2) Ia ayah yang setia. Ia terbukti telah mampu mengajar orang seisi rumahnya; mereka semua percaya kepada Allah sejati (simak Yosua 24:15; Efesus 6:4). (3) Ia orang non-Yahudi yang dermawan. Ia memberi "banyak sedekah [pemberian derma]" kepada orang miskin.5(4) Ia bakal calon orang Kristen pendoa. Ia "senantiasa berdoa kepada Allah." Yang paling luar biasa adalah bahwa (5) ia orang Romawi yang dihormati. Ia "terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi." 6Umumnya, orang Yahudi membenci orang Romawi, namun mereka membuat pengecualian terhadap kasus Kornelius yang takut akan Allah.7Sifat-sifat lainnya boleh juga ditambahkan ( ia seorang pendengar yang rendah hati, dll.). Tanpa diragukan lagi, ia adalah orang yang menonjol.
Meskipun begitu, Kornelius belumlah selamat. Malaikat itu menyuruh dia untuk menjemput Petrus, "Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu" (11:14; huruf miring oleh saya). Kornelius merupakan contoh kebenaran klasik bahwa tidak ada satu orang pun yang cukup baik untuk diselamatkan berdasar-kan kebaikannya saja. Orang hidup yang paling baik sekalipun tetap seorang pendosa yang membutuhkan keselamatan (Roma 3:23; 6:23)! Dibandingkan dengan Allah dan standar-Nya, "segala kesalehan kami seperti kain kotor" (Yesaya 64:6). Tidak ada keselamatan tanpa darah Kristus (Ibrani 9:22)! Kornelius dan orang seisi rumahnya membutuhkan darah Kristus—begitu juga kita.
Marilah kita lanjutkan pelajaran kita tentang perubahan hidup orang baik ini. Sebelumnya, kita telah amati bahwa merubuhkan penghalang tidak pernah mudah. Kita telah melihat bagaimana Allah harus turun tangan berkali-kali untuk menyatukan bangsa Yahudi dan non-Yahudi. Dibandingkan dengan yang lainnya, perubahan hidup ini menampilkan lebih banyak peristiwa mujizatiah. Akibat-nya, dari semua kisah perubahan hidup dalam kitab Kisah, perubahan hidup ini kemungkinan adalah yang paling disalah-pahami. Saya berharap beberapa pertanyaan yang lebih umum akan terjawab di dalam pelajaran ini.
ORANG BAIK MENANTIKAN PEMBERITA INJIL (Kis 10:24-27)
Di akhir pelajaran kita sebelumnya, sepuluh orang sedang dalam perjalanan ke arah utara Yope: Petrus, enam orang Kristen Yahudi yang dipilih, dan tiga utusan Kornelius. Mereka bermalam di suatu tempat di jalan itu; lalu, "pada hari berikutnya sampailah mereka di Kaisarea" (10:24a), tempat tujuan mereka. Karena yang mengarahkan Kornelius untuk menjemput Petrus adalah seorang malaikat, maka perwira pasukan itu yakin sekali rasul itu akan datang. Demikianlah "Kornelius sedang menantikan mereka dan ia telah memanggil sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya berkumpul" (ay. 24b). Apakah Kornelius telah mengantisipasi lamanya perjalanan tersebut sehingga ia memanggil sanak saudaranya dan para sahabatnya untuk berkumpul pada waktu yang ia perkirakan mereka akan tiba, atau apakah salah satu dari hamba yang berjalan bersama Petrus mendahului mereka,8untuk memberi Kornelius waktu yang cukup untuk mengumpulkan bersama orang-orang itu? 9Kita tidak tahu, namun fakta dimana para sahabatnya dan sanak keluarganya itu merespon panggilan Kornelius telah mengungkapkan sifat menonjol lainnya dari perwira pasukan ini: Ia seorang pengundang yang berpengaruh.
Kornelius tidak menyambut rasul itu di luar rumah melainkan menunggu di dalam rumah, mungkin ia bertanya-tanya apakah Petrus, seorang Yahudi, bersedia masuk ke dalam rumahnya. Bangsa Yahudi percaya bahwa masuk ke dalam bangunan non-Yahudi membuat mereka secara resmi tidak tahir (ay. 28; band. Yohanes 18:28). Bagaimanapun, Petrus tidak datang jauh-jauh hanya untuk berkhotbah di serambi depan. Langkah lain dalam merubuhkan tembok prasangka terjadi ketika Petrus dengan berani berjalan melewati pintu depan rumah Kornelius.
Sewaktu Petrus masuk ke rumahnya, Kornelius begitu gembiranya. Ia bergegas menemui rasul itu dan "tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus" (ay. 25). 10Kata Yunani yang diterjemahkan "menyembah" "menunjukkan sikap memberi hormat, baik yang diberikan kepada mahluk ciptaan atau kepada sang Pencipta."11
Bisa jadi Kornelius semata-mata ingin memperlihatkan rasa hormat kepada Petrus sebagai utusan yang dipilih Allah. Pemandangan itu sangatlah menakjubkan: Seorang tentara Romawi membungkuk di hadapan seorang Yahudi, sang penakluk membungkuk di hadapan orang yang ditaklukkan.12Penghalang itu mulai bergetar! Apapun motivasi perwira pasukan itu, Petrus tidak mengizinkan adanya kesan yang salah.13Hanya Allah yang harus disembah! (Lihat Matius 4:10; 1Korintus 8:4, 6.) Dengan segera Petrus menegakkan dia, katanya, "Bangunlah, aku hanya manusia saja" (ay. 26). Betapa bedanya dengan mereka yang mengaku sebagai penerus Petrus, yang mengizinkan manusia membungkuk di hadapan mereka, dan yang menjulurkan jari tangannya yang bercincin untuk diciumi. 14Seorang saudara mengkaitkan peristiwa ini:
Saudara W. B. West, mantan Dekan Harding Graduate School of Religion di Memphis [Tenn.], pernah beraudiensi dengan "bapa suci" (bersama dengan ratusan orang lainnya). Katanya ketika sri paus memasuki ruangan, setiap orang berlutut. Ia juga mulai berlutut namun kemudian ia teringat perkataan Petrus kepada Kornelius. Meskipun ia tidak bermaksud untuk bersikap kurang ajar, ia tetap berdiri tegak.15
Ketika Petrus dan Kornelius berjalan masuk ke rumah perwira pasukan itu, mereka saling berbicara sebagai orang yang sederajat (ay. 27a). Ketika mereka tiba di ruangan tempat para sahabat dan sanak keluarga Kornelius menunggu, rasul itu pastilah merasa takjub. Yang Petrus bayangkan kemungkinan adalah Kornelius bersama dengan sanak keluarga terdekatnya ditambah dengan hamba-hamba seisi rumahnya. Sebaliknya, ia "mendapati banyak orang sedang berkumpul" (ay. 27b; huruf miring oleh saya). Seorang penulis menggambarkan apa yang mungkin Petrus lihat:
Ia melihat ke sekeliling ruangan yang berlantai marmer dan mosaik itu, dilengkapi dengan beberapa meja dan dipan, ditutupi dengan tirai sutera. Ia melihat kaum pria dan perempuan dalam jubah dan gaun Romawi, para tentara yang bergemerlapan dalam pangkat dan seragam mereka yang beraneka ragam, para hamba yang mengintip dari ambang pintu ....16
Tiga hari sebelumnya, Petrus pasti berpikir bahwa ia mustahil akan segera berdiri di bawah atap rumah orang non-Yahudi, dikelilingi oleh sekumpulan orang, namun nyatanya ia sekarang berada di situ! Banyak hal telah terjadi selama tiga hari itu—di dalam kehidupan dan hati Petrus!
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 10:24-48; 11:12-18)
Selagi Anda membaca kisah perubahan hidup Kornelius, janganlah sampai terperangkap dalam pelbagai mujizat spektak...
KESIMPULAN (KIS 10:24-48; 11:12-18)
Selagi Anda membaca kisah perubahan hidup Kornelius, janganlah sampai terperangkap dalam pelbagai mujizat spektakular yang menyertainya. Setiap kasus perubahan hidup memiliki hal-hal yang bersifat tidak tetap dan yang bersifat pokok. Yang bersifat tidak tetap adalah rincian khas kasus itu; yang bersifat pokok adalah inti perubahan hidup itu, yaitu yang pokok bagi keselamatan. Sifat ketidaktetapan dari kasus ke kasus tidaklah sama; sedangkan sifat pokoknya tidak berubah.72 Allah "tidak membedakan orang"; Ia "tidak mengadakan perbedaan" antara kita (10:34; 15:9). Cara Kornelius dan para sahabatnya diselamatkan adalah sama seperti cara setiap orang sebelum dan sesudah mereka diselamatkan. Mereka harus percaya (10:43; 15:11),73bertobat (11:18), dan dibaptis (10:48). Begitulah cara mereka diselamatkan oleh kasih karunia Allah (15:11), begitulah cara Anda dan saya diselamatkan oleh kasih karunia Allah!
Jadi jika Anda belum menjawab Tuhan Anda, mengapa tidak melakukannya sekarang?
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Di akhir pelajaran, Anda mungkin mau memberikan garis besar sederhana ini di papan tulis sebagai suatu ringkasan:
Bagaimanakah cara Kornelius diselamatkan? Oleh kebaikan hidupnya? Tidak. Oleh manifestasi mujizatiah? Tidak. Melalui ketaatan yang percaya penuh? Ya. Mendengarkan Firman (11:14) Percaya (10:43) Bertobat (11:18) Dibaptis (10:48) Apakah ia diselamatkan oleh kasih karunia? Ya! (15:11).
Bagi mereka yang hidup di Amerika, poster Paman Sam yang berbunyi, "Aku Mau Kamu!" bisa menjadi alat bantu peraga untuk mengakhiri pelajaran ini. Mungkin seseorang yang bekerja dalam kantor perekrutan tentara dapat membantu Anda untuk memperoleh poster itu. Jika Anda tidak dapat memperolehnya, seorang teman pelukis mungkin dapat membuat sketsanya untuk Anda.
CATATAN KHOTBAH
Banyak orang tidak sadar bahwa untuk membuat khotbah yang baik diperlukan pendengar dan pengkhotbah yang baik juga. Dalam banyak hal, para pendengar adalah lebih penting daripada pengkhotbah. Ayat 33 dari pasal 10 dapat dipakai untuk mengkhotbahkan "Pendengar Yang Ideal": (1) "Kami semua sudah hadir di sini." Betapa inginnya kita hal itu selalu terjadi dalam setiap perhimpunan (Ibrani 10:25)! Betapa kami ingin juga setiap orang mengundang para sahabat dan sanak keluarganya sebagaimana yang Kornelius lakukan! (2) "Di hadapan Allah." Semua orang perlu mengerti bahwa kita berada di hadapan Allah dan Ia melihat segala sesuatu yang kita lakukan (band. Matius 18:20; 1Korintus 5:4). Tujuan kita bukan untuk menyukakan diri kita, melainkan menyukakan Allah! (3) "Untuk mendengarkan." Ketika sebuah pelajaran dari Firman Allah sedang dikhotbahkan, maka ini bukanlah waktu untuk bertamu atau untuk dihibur, tetapi untuk mendengarkan. Pendengar yang baik adalah penting bagi proses komunikasi. (4) "Apa yang ditugaskan Allah kepadamu." Isi khotbah yang baik bukanlah apa yang kita lebih suka dengarkan tetapi apa yang Allah telah perintahkan—bukan sebagian dari apa yang Ia telah perintahkan, tetapi semua yang Ia telah perintahkan!
Pelajaran ini membahas khotbah Petrus secara singkat dengan maksud untuk dapat berkonsentrasi pada aspek perubahan hidup Kornelius yang istimewa. Khotbah Petrus ini dapat dijadikan satu kajian tambahan yang sangat bagus sekali. Saya menyantumkan juga beberapa catatan akhir untuk membantu Anda memulai menyiapkan diri bagi suatu penyajian.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Kisah terpanjang nomor dua adalah perubahan hidup kaum Yahudi pada Hari Pentakosta (1 pasal, 47 ayat). Perubahan hidup Kornelius m...
Catatan Akhir:
- 1 Kisah terpanjang nomor dua adalah perubahan hidup kaum Yahudi pada Hari Pentakosta (1 pasal, 47 ayat). Perubahan hidup Kornelius menyita satu pasal penuh (48 ayat), dan kisah itu segera diceritakan kembali dalam pasal berikutnya (18 ayat). Perubahan hidup Saulus hanya menyita 19 ayat dalam pasal 9, dan bahkan jika penceritaan kembali pada pasal 22 dan 26 ikut disertakan, jumlah semuanya hanya 38 ayat.
- 2 Faktanya, kebanyakan rincian itu diberikan lebih dari dua kali (seperti halnya penampakan malaikat kepada Kornelius). Kisah perubahan hidup Saulus diceritakan kembali, tetapi jauh setelah beberapa pasal berikutnya.
- 3 C. Bruce White, "The Seeking Centurion," The Preacher’s Periodical (March 1987): 33-35.
- 4 Suap merupakan praktik hidup dalam ketentaraan Romawi, namun Kornelius telah menjauhkan dirinya dari korupsi seperti itu.
- 5 NASB menulis "bangsa Yahudi," namun kata "Yahudi" ditambahkan oleh para penerjemah, kemungkinan karena ungkapan "bangsa" dalam kitab Kisah sering mengacu kepada bangsa Yahudi. Kornelius sudah tentu memberi bantuan yang lumayan besar kepada bangsa Yahudi (ay. 22), namun ia juga mungkin menolong orang-orang non-Yahudi yang membutuhkan pertolongan. NIV menulis "ia memberi dengan murah hati kepada orang-orang miskin."
- 6 Bandingkanlah Kornelius ini dengan perwira dalam Lukas 7:2-5.
- 7 Seorang Yahudi mungkin pernah menyarankan, "Yang masih perlu ia lakukan adalah bersunat!"
- 8 Naskah Roma yang cenderung lebih panjang menulis bahwa "salah seorang hamba itu berlari lebih dahulu dan memberitahukan bahwa [Petrus] sudah tiba."
- 9 Kemungkinan lainnya adalah bahwa setelah Kornelius mengirim para utusan itu ke Yope, ia dengan segera memanggil para sahabatnya untuk mengadakan ibadah doa dan pujian yang terus-menerus sampai juru bicara Allah itu tiba.
- 10 NIV menulis "tersungkur di kakinya dengan perasaan hormat." 11 Lihat catatan kaki dalam ASV. Kata Yunani yang diterjemahkan "menyembah" dalam 10:25 berasal dari kata akar yang sama sebagaimana kata "menghormati" dalam Efesus 5:33 (KJV menulis bahwa isteri harus "menghormati suaminya").
- 12 Perwira pasukan merupakan bagian dari tentara pendudukan di Palestina.
- 13 Petrus tidak menanyakan alasan Kornelius membungkuk, dan kemudian ia juga tidak berkata, "Jika kamu mengerti bahwa aku hanyalah seorang wakil Allah, tidak apa-apa." Petrus menyuruh dia untuk bangun dalam bahasa yang tidak dapat disalah-artikan.
- 14 Lihat Wahyu 19:10; 22:8, 9. Saya pernah berkunjung ke Roma dan telah melihat patung logam Petrus, dimana jari kakinya terus-menerus mengalami kerusakan karena diciumi oleh orang-orang yang percaya takhyul. Petrus pasti akan merasa jijik dengan hal itu! Penerapan ini harus juga diterapkan kepada pelayan Allah mana saja yang mengizinkan orang lain menaburi dia dengan puji-pujian yang hanya patut untuk Allah saja. Petrus menduduki "jabatan" tertinggi yang orang mana saja pernah duduki dalam gereja (kedudukan seorang rasul)- namun ia tetap tidak mengizinkan Kornelius membungkuk di hadapan dia.
- 15 Jimmy Allen, The Need for Revival (Searcy, Ark.: By the Author, 1973), 136-37.
- 16 Bernard R. Youngman, Spreading the Gospel (London: Hulton Educational Publications, 1956), 38.
- 17 Perkataan dalam ayat 28 kemungkinan diucapkan lebih untuk kepentingan keenam saudara Yahudi yang datang bersama dia ketimbang untuk kepentingan bangsa non-Yahudi yang sedang berkumpul. Kebanyakan, jika tidak semua, orang yang hadir itu kemungkinan adalah orang yang "takut akan Allah" seperti Kornelius, dan mereka mengikuti pelbagai ibadah dalam sinagoga. Tentunya mereka mengenal baik isi Taurat maupun pelbagai tradisi bangsa Yahudi.
- 18 Kata Yunani yang diterjemahkan "orang-orang yang bukan Yahudi," dalam Septuaginta (terjemahan Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani) digunakan untuk mengacukan bangsa Filistin yang tidak bersunat. Kata itu merupakan istilah ejekan dan kemungkinan dipakai Petrus untuk menekankan prasangka yang harus diatasi.
- 19 KJV menulis "tanpa penolakan (without gainsaying)." "Gainsay" adalah kata Inggris Kuno yang artinya "berkata menentang." Petrus datang tanpa "membantah."
- 20 Berdasarkan perhitungan Yahudi, sebagian adalah sama dengan keseluruhan. Hari pertama adalah hari malaikat itu menampakkan diri kepada Kornelius. Hari kedua adalah hari Petrus mendapat penglihatan. Hari ketiga adalah hari Petrus dan rombongannya mengadakan perjalanan. Hari keempat adalah hari Petrus dan yang lainnya tiba di Kaisarea. 21Awalnya, ungkapan "membuka mulut (berbicara)" terdengar aneh. (Bagaimana bisa ia bicara dengan mulut tertutup?) Bagaimanapun, "membuka mulut" merupakan suatu pernyataan pembuka yang digunakan dalam Perjanjian Baru apabila sebuah perkataan berbobot akan segera diucapkan.
- 22 Ungkapan zaman kini "diterima berdasarkan penampilan" tidak memiliki implikasi negatif terhadap kata Yunani yang dipakai dalam 10:34.
- 23 1 Petrus 1:17. Kita harus meniru Allah dalam segala hal (Yakobus 2:1-13).
- 24 Lihat Amos 9:7 dan Mikha 6:8.
- 25 Secara harfiah, kata yang diterjemahkan "berkenan" artinya "dapat diterima" (lihat KJV).
- 26 Khotbah yang dicatat Lukas itu perlu waktu kurang dari semenit untuk dibaca dengan keras. Sekali lagi, kita melihat adanya suntingan terilham dari Lukas. Bagaimanapun, haruslah dicatat bahwa kejanggalan dalam teks Yunani pada ayat 36 sampai 38 dan banyaknya ungkapan dalam bahasa Aram di dalamnya merupakan bukti bahwa Lukas tidak mengarang-ngarang isi khotbah ini. Itu merupakan inti dari apa yang Petrus benar-benar katakan.
- 27 Dalam khotbahnya kepada pendengar non-Yahudi ini, Petrus lebih banyak menghabiskan waktunya dalam masalah pelayanan pribadi Yesus dibandingkan dengan isi khotbahnya kepada para pendengar Yahudi.
- 28 Ini mengacu kepada firman yang pertama kali diberikan kepada "anak-anak Israel" (Yahudi).
- 29 Band. Efesus 2:17.
- 30 Ini mencakup bangsa non-Yahudi.
- 31 Petrus boleh jadi telah belajar dari para utusan itu selagi mereka berjalan bersama ke Kaisarea bahwa mereka mengetahui sesuatu tentang Yesus, atau mungkin ia menduga bahwa mereka telah memiliki pengetahuan dasar karena (1) mereka tinggal kurang lebih hanya 112 kilometer dari Yerusalem, (2) Yesus pernah mengadakan perjalanan kemana-mana, dan (3) Filipus tentunya telah memberitakan injil di Kaisarea. Mereka pasti telah mengetahui sesuatu tentang apa yang Yesus telah perbuat, namun sekarang Petrus akan mengajar mereka lebih banyak lagi.
- 32 Kata "Yudea" di sini mencakup seluruh Palestina.
- 33 Sudah sering ditulis bahwa khotbah Petrus kepada Kornelius adalah serupa dengan garis besar Injil Markus (yang secara tradisi merupakan Injil Petrus yang ditulis oleh Markus): Khotbah Petrus berawal dengan baptisan Yohanes (begitu juga Markus) dan berlanjut sampai kebangkitan Yesus (begitu juga dengan Kitab Markus). Bagaimanapun, perbandingan ini tidak dapat dipaksakan, sebab Kitab Markus tidak menyinggung tentang pelbagai penampakan kebangkitan atau fakta tentang Yesus makan dan minum bersama dengan murid-murid-Nya-suatu informasi yang Petrus berikan dalam khotbahnya di pasal 10.
- 34 Allah mengurapi Yesus dengan Roh Kudus ketika Ia dibaptis oleh Yohanes (Lukas 3:21, 22; 4:18, 19). Mengatakan "Allah mengurapai Dia" sama dengan mengatakan "Allah menjadikan Dia Mesias."
- 35 Penekanan dalam khotbah ini (begitu juga dalam Kitab Markus) adalah pada apa yang Yesus lakukan, bukan pada apa yang Ia ajarkan . Meskipun pengajaran Yesus adalah penting, namun yang menyelamatkan kita adalah apa yang Ia lakukan (kematian-Nya di kayu salib), bukan apa yang Ia ajarkan! Allah bisa saja mengutus orang lain untuk mengajarkan apa yang Yesus ajarkan, namun hanya Yesus yang dapat mati bagi kita!
- 36 Yesus tidak menyembuhkan semua orang sakit di Palestina, jadi kata "semua" pasti berarti "semua yang Ia ingin sembuhkan" atau "dari antara semua orang yang sakit."
- 37 Kadangkala di dalam Alkitab, beberapa penyakit jasmani tertentu dihubungkan dengan perbuatan Iblis (band. Lukas 13:16; 2Korintus 12:7; Kitab Ayub). Ini tidak berarti bahwa setiap penyakit ditimbulkan oleh Iblis, juga tidak berarti dalam sakit tidak ada faedahnya (Mazmur 119:67, 71). "Menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis" dapat juga mencakup penyembuhan secara rohani pikiran orang-orang yang berada di bawah kekuasaan Iblis.
- 38 Yohanes 3:2.
- 39 Dengan kata lain, "Engkau telah mendengar tentang hal-hal ini, tetapi sesungguhnya kami telah melihat hal-hal itu dan tahu hal-hal itu adalah benar."
- 40 Secara harfiah, teks itu menulis "pada sebuah pohon" (KJV, NIV) (lihat Ulangan 21:22, 23).
- 41 Terjemahan harfiahnya adalah "menjadi terlihat." Ini berarti tubuh kebangkitan Yesus bisa tidak terlihat jika Allah tidak membuatnya terlihat sehingga para saksi itu dapat melihatnya.
- 42 Beberapa orang telah mengatakan bahwa fakta penampakan diri Yesus hanya kepada mereka yang mengenal Dia melemahkan pernyataan bahwa Ia benar-benar telah bangkit. Bagaimanapun, siapa lagikah yang memenuhi syarat untuk mengenali sosok itu memang benar-benar Yesus? Fakta bahwa Ia menampakkan diri hanya kepada para saksi yang telah dipilih sebelumnya memang dapat melemahkan pernyataan itu hanya jika para saksi itu terbukti tidak dapat dipercaya, atau mereka punya pamrih dalam menyatakan telah melihat Yesus. Keduanya tidak dapat dibuktikan.
- 43 Lukas menganggap yang satu ini sebagai bukti kebangkitan tubuh yang paling meyakinkan (Lukas 24:41-43). Dapatkah sebuah khyalan atau hantu tanpa tubuh makan ikan?
- 44 Matius 28:18-20; Markus 16:15, 16. Dalam kitab Kisah, "bangsa" sering berarti bangsa Yahudi, namun di sini artinya harus "semua bangsa," yaitu bangsa Yahudi dan non-Yahudi.
- 45 Ini adalah kali pertama dalam Kisah dimana Yesus diberitakan sebagai Hakim, namun itu bukan untuk yang terakhir kalinya (17:31). Simaklah 2Timotius 4:1; 1Petrus 4:5.
- 46 Petrus kemungkinan menyinggung beberapa nabi seperti pada khotbahnya sebelumnya (Kisah 2; 3). Orang-orang yang takut akan Allah ini bisa jadi telah mengenal baik nabi-nabi itu.
- 47 Penekanan pada ayat 43 adalah pada kata-kata "Nya" dan "Dia": Keselamatan adalah hanya melalui Kristus. Mengenai orang-orang yang menganut agama penyembah berhala di zaman kini, beberapa orang suka mengatakan, "Agama mereka adalah bagian dari kebudayaan mereka- dan kita tidak boleh merusak kebudayaan mereka." Secara umum kita harus mendorong orang agar tidak meninggalkan akar budayanya, namun bila tiba pada masalah agama, kita harus mengerti bahwa, terlepas betapa semaraknya agama-agama berhala itu, agama-agama itu tidak pernah dapat menyelamatkan! Keselamatan adalah hanya "melalui nama Yesus"!
- 48 Petrus kemungkinan ikut juga merasa takjub. Petrus tidak disinggung sebab penekanannya sekarang pada umat Kristen Yahudi. Petrus telah diyakinkan melalui penglihatan dan perkataan Roh kepada dia. Tujuan pencurahan Roh adalah untuk meyakinkan keenam orang yang datang bersama dengan Petrus.
- 49 Mereka kemungkinan "meninggikan [memuji] Allah" sebab Allah telah mengatakan melalui Petrus bahwa Ia bersedia menerima bangsa non-Yahudi!
- 50 Lihat catatat pada 2:38.
- 51 Kata kerja di sini dengan tepat diterjemahkan oleh NASB, kata itu menunjukkan bahwa Yesus telah mengatakan hal ini lebih dari satu kali. Kita punya satu catatan tentang Yesus mengatakan hal ini dalam 1:4, 5; kita tidak tahu pada kesempatan mana lagi Ia mengatakan kata-kata ini.
- 52 F.F. Bruce, The Book of Acts, rev. ed. (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1988), 217.
- 53 Dalam 10:46 NCV menulis "bahasa-bahasa yang berbeda."
- 54 Kata Yunani yang diterjemahkan "sama" berasal dari isos, yang artinya "sama, sepadan," sebagaimana dalam "segitiga isosceles (sama kaki)" (segitiga yang punya dua sisi yang sama).
- 55 Sebagaimana pada Hari Pentakosta, orang-orang yang mendengarkan itu dapat pula memahami apa yang mereka sedang katakan, sebab di kedua kesempatan itu para pendengar itu memahami apa yang sedang dikatakan oleh para penutur bahasa roh itu (2:11; 10:46).
- 56 I. Howard Marshall, The Acts of the Apostles, Tyndale New Testament Commentaries (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1980), 197. (Huruf miring oleh dia.)
- 57 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 448. (Huruf miring oleh dia.)
- 58 Beberapa orang menggambarkan Roh yang turun itu seperti api yang "menghanguskan" keberdosaan dalam diri Kornelius dan para sahabatnya. Kadang-kadang 15:8, 9 dikutip dalam kaitannya dengan pendapat ini, namun nas itu berkata bahwa hati mereka disucikan oleh iman, bukan oleh Roh.
- 59 Kadang-kadang Yohanes 14:16, 17 dipakai dalam kaitannya dengan pernyataan ini: "Dunia tidak dapat menerima Roh Kudus, dan oleh sebab itu Kornelius dan orang seisi rumahnya bukan lagi bagian dunia." Kata "dunia" sebagaimana yang dipakai dalam Yohanes 14 mengacu kepada para musuh rasul-rasul itu, yang hatinya telah dikeraskan. Kornelius bukanlah musuh para rasul dan tidak memiliki hati yang keras. Ungkapan kunci dalam Yohanes 14:17 dapat diterjemahkan "yang dunia tidak dapat ambil darimu."
- 60 Ungkapan Yunani yang diterjemahkan secara "berturut-turut" dapat berarti "dalam susunan kronologis."
- 61 KJV, NIV, dll., menulis perkataan yang sama.
- 62 Adalah mungkin bahwa para saksi Yahudi itu memang perlu diyakinkan bahwa kehendak Allah adalah Petrus harus menginjili bangsa non-Yahudi.
- 63 Kornelius dan orang seisi rumahnya kemungkinan telah percaya sebelum Roh Kudus turun ke atas mereka (11:17), namun perkataan Petrus dalam 11:4, 15 paling tidak menunjukkan adanya kemungkinan mereka itu belum percaya. Apakah mereka telah percaya atau belum tidaklah penting jika tujuan datangnya Roh itu adalah untuk meyakinkan bangsa Yahudi bahwa Allah telah juga menerima bangsa non-Yahudi. Bagaimanapun, waktu datangnya Roh itu adalah penting sekali bagi mereka yang percaya bahwa tujuannya adalah untuk membuktikan bangsa non-Yahudi itu sudah diselamatkan. Mereka yang percaya bahwa kasus Kornelius membuktikan baptisan air tidak penting tidak dapat menetapkan dengan pasti bahwa Roh itu datang setelah 10:43, bukannya sebelumnya.
- 64 Bruce, 216.
- 65 Pertama sekali, para rasul telah menerima baptisan Roh, kedua, para rasul telah menumpangkan tangan mereka ke atas orang lain (8:18). Kita juga mungkin dapat menyertakan semua orang yang telah dibaptis yang telah menerima karunia Roh "biasa" (non-mujizatiah) (2:38); hingga saat ini, hanya bangsa Yahudi yang telah dibaptiskan.
- 66 "Ia menyuruh mereka"; KJV. Kebanyakan penerjemah percaya ini merupakan perintah kepada Kornelius dan orang seisi rumahnya. Bagaimanapun, teks aslinya dapat diterjemahkan sebagai sebuah perintah kepada keenam orang Kristen Yahudi itu untuk membaptiskan Kornelius dan para sahabatnya. Biasanya, para rasul menghindarkan diri dari membaptiskan orang, untuk menghindari timbulnya pemujaan atas diri mereka (band. 1 Korintus 1:14, 15).
- 67 Lihat catatan tentang 2:41, 47; lihat catatan tentang 20:28 pada pelajaran yang akan datang.
- 68 Beberapa orang mengatakan bahwa Allah telah menetapkan "peraturan-peraturan baru" bagi keselamatan manusia yang berawal dari Kisah 10-bahwa 2:38 tidak berlaku lagi bagi kita sekarang sebab "itu hanya untuk bangsa Yahudi di awal Kekristenan." Pemikiran itu mengabaikan 10:34, 35 dan 15:9. Sejak dari awal Kekristenan, setiap orang telah diselamatkan dengan cara yang sama!
- 69 Jika mereka semua dibaptiskan, penjelasan bagi statistik yang menakjubkan ini tentunya merupakan sikap yang mereka miliki (10:33)!
- 70 Naskah Roma menunjukkan bahwa Petrus tinggal cukup lama di Kaisarea.
- 71 Ingin rasanya saya bisa mengatakan bahwa pelbagai peristiwa dalam Kisah 10 menuntaskan selamanya semua pertanyaan dalam gereja mengenai penerimaan bangsa non-Yahudi, namun sebagaimana kita akan lihat, hal itu tidaklah begitu. Bagaimanapun juga, langkah-langkah besar telah ditempuh, dan tidak lama lagi banyak orang pergi kemana saja untuk memberitakan injil kepada bangsa non-Yahudi (11:20).
- 72 Maksud dari bagan perubahan hidup adalah untuk menunjukkan hal-hal apa saja yang penting. Hal-hal yang penting itu adalah unsur-unsur yang secara konsisten muncul terus-menerus dalam pelbagai kisah perubahan hidup lainnya.
- 73 Sebagaimana telah ditulis sebelumnya, iman dalam hati diiringi oleh iman yang diungkapkan melalui ucapan (Roma 10:9, 10).
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh
Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah
KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah menguraikan mengenai bagaimana pengikut-pengikut Yesus - dengan pimpinan Roh Allah - menyebarkan Kabar Baik tentang Yesus "di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi" (Kis 1:8). Buku ini adalah cerita tentang pergerakan Kristen yang dimulai di antara orang Yahudi lalu meluas menjadi suatu agama untuk seluruh dunia. Penulis buku ini merasa perlu pula meyakinkan para pembacanya bahwa orang-orang Kristen bukanlah suatu bahaya politik subversif terhadap kerajaan Roma, tetapi bahwa agama Kristen merupakan penyempurnaan agama Yahudi.
Kisah Rasul-rasul bisa dibagi dalam tiga bagian. Di dalam ketiga bagian itu nampak meluasnya wilayah di mana Kabar Baik tentang Yesus disiarkan dan gereja didirikan:
- (1) permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat naik ke surga;
- (2) perluasan ke daerah-daerah lain di Palestina; dan
- (3) perluasan yang lebih besar lagi ke negeri-negeri di sekitar Laut Tengah sampai sejauh Roma.
Satu hal yang khas dan penting dalam buku Kisah Rasul-rasul ini ialah pekerjaan Roh Allah yang datang dengan kuasa ke atas orang-orang percaya di Yerusalem pada hari Pentakosta. Di dalam seluruh peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam buku ini nyatalah bahwa Roh Allah itu terus-menerus memimpin dan menguatkan gereja beserta pemimpin-pemimpinnya. Berita yang diajarkan oleh agama Kristen pada masa-masa permulaan ini diringkaskan dalam sejumlah khotbah. Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam buku ini menunjukkan pula betapa berkuasanya berita itu di dalam kehidupan orang-orang Kristen dan di dalam ikatan persaudaraan gereja.
Isi
- Persiapan untuk pemberitaan
Kis 1:1-26 - a. Perintah yang terakhir dan janji dari Tuhan Yesus
Kis 1:1-14 - b. Pengganti Yudas
Kis 1:15-26 - Pemberitaan di Yerusalem
Kis 2:1-8:3 - Pemberitaan di Yudea dan Samaria
Kis 8:4-12:25 - Pelayanan Paulus
Kis 13:1-28:31 - a. Perjalanan pertama untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 13:1-14:28 - b. Musyawarah di Yerusalem
Kis 15:1-35 - c. Perjalanan kedua untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 15:36-18:22 - d. Perjalanan ketiga untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 18:23-21:16 - e. Paulus sebagai tahanan di Yerusalem, Kaisarea, dan Roma
Kis 21:17-28:31
Ajaran: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya
di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-bangsa di dunia.
Pendahuluan
Penulis : Lukas.
Tahun : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.
Penerima : Seorang yang bernama Theofilus (Kis 1:1). (Dan kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).
Isi Kitab: Kitab Para Rasul terbagi atas 28 pasal. Di dalam Kitab ini terdapat sejarah berdirinya Gereja Kristen, khotbah-khotbah para Rasul, penganiayaan terhadap umat Kristen, penginjilan kepada bangsa-bangsa lain, serta permulaan adanya sebutan Kristen.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kisah Para Rasul
Pasal 1-5 (Kis 1:1-5:42).
Pengajaran tentang kelahiran gereja Tuhan Yesus pertama kali
Bagian ini menceritakan tentang amanat Tuhan Yesus yang diberikan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke Sorga. Dan tentang orang-orang percaya setelah mendengar khotbah Rasul Petrus yang dikuasai oleh Roh Kudus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 1:8; 2:1-3,36-41. Nats ini menyatakan perkataan Tuhan Yesus bahwa murid-murid-Nya akan menerima kuasa setelah menerima Roh Kudus, dan perkataan Tuhan Yesus itu digenapi ketika Para Rasul berkumpul di Yerusalem. _Tanyakan_: Apakah saudara yakin sudah menerima Roh Kudus dan memiliki kuasa-Nya? Kalau sudah apakah yang harus saudara perbuat?
- Bacalah pasal Kis 2:41-47; 4:32-37.
Nats ini menceritakan kehidupan orang-orang percaya pada abad pertama penuh dengan kasih terhadap sesama dan ketekunan dalam beribadah kepada Allah. _Tanyakan_: Bagaimanakah sifat saudara terhadap anggota gereja yang lain? Apakah saudara rajin ke Gereja, baca Alkitab dan berdoa?
Pasal 6-12 (Kis 6:1-12:25).
Pengajaran tentang perkembangan gereja yang berada dalam penganiayaan terhadap orang-orang percaya
Orang-orang percaya di kota Yerusalem mengalami penganiayaan dari orang- orang Yahudi, sehingga mereka melarikan diri ke penjuru dunia. Tetapi di dalam segala penderitaan dan penganiayaan itu mereka tetap memberitakan Injil Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 7:54-60; 8:1-4. Nats-nats ini menceritakan bagaimana beratnya penderitaan dan aniaya yang dialami oleh orang-orang percaya, tetapi walaupun di dalam penderitaan dan aniaya itu mereka tetap setia beribadah dan memberitakan Injil. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap saudara kalau saudara diancam setelah masuk Kristen?
- Bacalah pasal Kis 9:1-22. Nats ini menceritakan tentang Saulus (Paulus) yang adalah seorang penganiaya orang-orang percaya, mengalami pertobatan dan akhirnya menjadi Rasul. Ini mengajarkan bahwa kuasa Tuhan Yesus dapat mengubah kehidupan seseorang yang sangat jahat sekalipun. _Tanyakan_: Sudahkah kehidupan saudara diubah oleh Tuhan Yesus menjadi kehidupan yang benar?
Pasal 13-15 (Kis 13:1-15:41).
Pengajaran tentang jemaat (gereja) setempat yang menginjil
Bagian ini menjelaskan tentang kehidupan orang-orang percaya di kota Antiokhia, dan sebutan Kristen pertama kali diberikan kepada murid-murid Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 11:23-26. _Tanyakan_: Mengapa orang-orang percaya di Antiokhia disebut Kristen?
- Bacalah pasal Kis 13:1-6.
Nats ini menceritakan tentang jemaat Antiokhia, yang mengirimkan penginjil-penginjil kepada bangsa-bangsa lain karena taat pada Roh Kudus. Ini mengajarkan pada setiap gereja untuk mempunyai beban penginjilan pada setiap orang yang belum mengenal Tuhan Yesus.
_Tanyakan_: Apakah di gereja saudara mempunyai beban penginjilan?
Pasal 16-28 (Kis 16:1-28:31).
Pengajaran tentang nama Tuhan Yesus diberitakan ke seluruh dunia
Dalam bagian ini, dijelaskan bagaimana Kasih Karunia Allah yang ada dalam Tuhan Yesus, diberitakan pada setiap suku bangsa, baik yang menjadi rakyat biasa, maupun yang menjadi tentara dan orang-orang istana.
Pendalaman
Bacalah pasal Kis 23:11. Ayat ini menyatakan tentang perkataan Tuhan Yesus kepada Paulus untuk bersaksi dengan penuh keberanian di kota Roma. Ini juga mengajarkan pada setiap orang Kristen tetap mempunyai keberanian untuk bersaksi kepada setiap orang.
_Tanyakan_: Sudahkah saudara bersaksi dengan berani kepada setiap orang?
II. Kesimpulan
Melalui Kitab Kisah Para Rasul dapatlah diketahui bahwa perkembangan Gereja Tuhan Yesus dan Kasih Karunia Allah yang diberikan pada setiap bangsa mendapat tantangan dari kuasa dunia dan orang-orang yang tidak mau mengenal Allah. Tetapi melalui Kemahakuasaan-Nya, Tuhan Yesus mengalahkan semua kuasa dunia itu, dan Gereja tetap bertumbuh.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab Kisah Para Rasul?
- Dengan kuasa apakah Rasul Paulus berkhotbah Yerusalem?
- Bagaimanakah kehidupan orang percaya pada abad pertama?
- Bagaimanakah beban penginjilan di jemaat Antiokhia?
- Dari manakah datangnya keberanian Rasul Paulus untuk bersaksi?
Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Ku
Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?
Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Kudus, karena menceritakan apa yang terjadi setelah Roh Kudus turun atas para rasul pada hari Pentakosta. Lukas, satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang bukan orang Yahudi, menulis Kisah para Rasul sebagai kelanjutan dari tulisan sebelumnya yakni Injil yang memakai namanya.
APAKAH ISI KITAB INI?
12 pasal pertama terutama meliput kegiatan rasul Petrus, sementara pasal-pasal selanjutnya sebagian besar tentang pekerjaan rasul Paulus. Yesus telah mengatakan kepada para murid-Nya bahwa apabila Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka akan menjadi saksi-saksi-Nya. Kitab Kisah para Rasul memperlihatkan bagaimana hal ini digenapi. Dari kitab Kisah para Rasul, kita banyak sekali belajar tentang gereja mula-mula, suka dan dukanya, kemenangan dan kesusahannya, tetapi yang terpenting ialah perkembangan gereja yang dalam jangka waktu beberapa tahun sudah dibangun di seluruh dunia yang telah beradab. Kita tahu bahwa tabib Lukas adalah seorang sejarawan yang cermat dan kita boleh yakin bahwa dalam kitab ini kita memperoleh catatan yang benar tentang kekristenan yang mula-mula.
APA CIRI-CIRI UTAMANYA?
Kata 'saksi' dipakai lebih dari 30 kali, mengingatkan kita bahwa gereja yang sejati adalah gereja yang bersaksi dan setiap Kristen dipanggil untuk menjadi saksi. Sungguh menakjubkan bahwa hanya dalam satu generasi, orang-orang Kristen mula-mula ini telah mengabarkan Injil ke seluruh dunia yang sudah beradab. Kisah para Rasul merupakan buku pedoman misi yang terbaik yang pernah ditulis. Kisah para Rasul berakhir dengan tiba-tiba - seolah-olah tidak selesai. Suatu cara mengakhiri yang tepat, karena gereja yang bersaksi harus terus maju sampai Kristus datang kembali. Kitab-kitab Injil memperlihatkan apa yang mulai dilakukan oleh Kristus ketika Ia ada di dunia dan Kisah para Rasul menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selanjutnya oleh Roh-Nya yang kudus melalui murid-murid-Nya. Kitab ini dimulai dengan pemberitaan Injil di Yerusalem, ibu kota agama bangsa Yahudi; diakhiri dengan pemberitaan Injil di kota Roma, ibu kota dari dunia yang beradab pada waktu itu.
KAPAN KITAB INI DITULIS?
Hampir dapat dipastikan bahwa tabib Lukas menulis Kisah para Rasul pada awal atau pertengahan tahun enam puluhan abad pertama - pada akhir masa dua tahun hukuman penjara rasul Paulus di Roma. Kitab itu mencakup masa dari pendirian gereja di Yerusalem sampai masa hukuman penjara rasul Paulus di Roma - yaitu kurang lebih tiga puluh tahun
Pesan
1. Gereja menanti dan menerIma kuasa Roh Kudus.o Amanat agung diulangi. Kis 1:8
o Tuhan yang bangkit naik ke surga. Kis 1:9
o Para rasul berdoa. Kis 1:14
o Roh yang dijanjikan diberikan. Kis 2:4
o Disusul dengan khotbah yang penuh kuasa. Kis 2:37
2. Gereja mempertunjukkan persekutuan Kristen.
o Dalam kehidupan bersama. Kis 2:44; 4:32
o Dalam ibadah bersama. Kis 2:46
3. Gereja segera mengalami baik kemenangan maupun kesusahan.
o Penyembuhan orang lumpuh. Kis 3:2
o Penipuan Ananias dan Safira. Kis 5:1
4. Gereja mengangkat 'para pejabat' yang pertama -'Kelompok Tujuh Orang' (Kis 6:3).
5. Martir pertama gereja - Stefanus (Kis 7:60).
6. Gereja menerima seorang petobat baru yang luar biasa - Saulus dari Tarsus (Kis 9:1-19).
7. Gereja membuktikan kuasa doa.
o Persekutuan doa yang membuka pintu penjara. Kis 12:5
8. Gereja mengadakan sidangnya yang pertama yang di dalamnya kebebasan orang
bukan Yahudi dilindungi (Kis 15:19).
Penerapan
1.Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita apa yang harus dilaksanakan oleh gereja Perjanjian Baru:
o Pengajaran
o Persekutuan
o Pemecahan roti
o Kebaktian (doa-doa)
2. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya persekutuan Kristen itu:
o Saling berbagi hidup dan memperhatikan
3. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya pekerjaan misi dilaksanakan:
o Oleh setiap orang yang dipanggil oleh Allah - bukan suatu golongan elit tertentu
o Di bawah pimpinan Roh Kudus
o Mengunjungi tempat-tempat yang strategis
4. Kisah para Rasul mengingatkan kita bahwa Kristen yang sungguh-sungguh sekalipun, kadang-kadang berbeda pendapat dan berpisah.
o Paulus dan Barnabas mengambil sikap yang berbeda terhadap Yohanes Markus ketika ia meninggalkan mereka, tetapi perbedaan ini kemudian dipulihkan.
5. Kisah para Rasul memperkenalkan kita kepada para pemimpin pertama yang diangkat dalam gereja Kristen dan memberitahukan kepada kita apa persyaratan mereka.
Tema-tema Kunci
1. Bersaksi.Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).
2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.
3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.
Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.
Garis Besar Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) [1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11Janji tentang Roh Kudus
Kis 1:12-14Para murid yang menanti
Kis 1:15-2
[1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11 | Janji tentang Roh Kudus |
Kis 1:12-14 | Para murid yang menanti |
Kis 1:15-26 | Penggantian Yudas |
[2] BERSAKSI DI YERUSALEM Kis 2:1-7:60
Kis 2:1-47 | Kuasa diberikan dan khotbah penuh kuasa |
Kis 3:1-26 | Mukjizat pertama yang dicatat dalam gereja mula-mula |
Kis 4:1-31 | Timbulnya kaum oposisi |
Kis 4:32-5:16 | Berkat dan cela |
Kis 5:17-42 | Lebih menaati Allah daripada manusia |
Kis 6:1-7:60 | Martir Kristen pertama |
[3] BERSAKSI DI SAMARIA Kis 8
[4] BERSAKSI DI TEMPAT YANG LEBIH JAUH Kis 9:1-13:3
Kis 9 | Pertobatan yang luar biasa |
Kis 10:1-11:30 | Mata Petrus terbuka |
Kis 12:1-2 | 5 Petrus ditangkap |
Kis 13:1-3 | Paulus dan Barnabas diutus |
[5] BERSAKSI SAMPAI KE UJUNG DUNIA Kis 13:4-28:31
Kis 13:4-15:35 | Perjalanan misionaris yang pertama |
o Siprus (Kis 13:4-12)
o Perga (Kis 13:13)
o Pisidia Antiokhia (Kis 13:14-52)
o Ikonium (Kis 14:1-6)
o Listra (Kis 14:6-20)
o Derbe (Kis 14:20-21)
o Sidang di Yerusalem (Kis 15:1-35)
Kis 15:36-18:22 | Perjalanan misionaris yang kedua |
o Paulus dan Barnabas berpisah (Kis 15:36-41)
o Paulus mengunjungi Listra (Kis 16:1-3)
o Berbagai kota di Asia Kecil (Kis 16:4-11)
o Filipi (Kis 16:12-40)
o Tesalonika (Kis 17:1-9)
o Berea (Kis 17:10-14)
o Atena(Kis 17:15-34)
o Korintus (Kis 18:1-17)
o Kembali ke Antiokhia
Kis 18:23-21:17 | Perjalanan misionaris yang ketiga |
o Paulus mengunjungi Efesus (Kis 18:23-19:40)
o Berangkat ke Yerusalem (Kis 20:1-16)
o Berpidato di depan para penatua di Efesus (Kis 20:17-38)
o dan akhirnya tiba di Yerusalem (Kis 21:1-17)
Kis 21:18-28:3 | Paulus berhadapan dengan para penguasa |
o Didakwa dan ditangkap (Kis 21:18-40)
o Membela diri (Kis 22-26)
o Dalam perjalanan ke Roma (Kis 27:1-28:15)
o Paulus masih berkhotbah (Kis 28:16-31)
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi