Teks -- Kisah Para Rasul 23:1-35 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Kis 23:1 - DENGAN HATI NURANI YANG MURNI.
Nas : Kis 23:1
Hati nurani merupakan kesadaran batiniah yang bersaksi kepada
kepribadian kita mengenai betulnya atau salahnya tindakan kita. "Hati
...
Nas : Kis 23:1
Hati nurani merupakan kesadaran batiniah yang bersaksi kepada kepribadian kita mengenai betulnya atau salahnya tindakan kita. "Hati nurani yang murni" memberikan keputusan bahwa kita tidak berbuat salah kepada Allah atau kehendak-Nya. Pernyataan Paulus ini (tampaknya menunjuk kepada hidupnya di hadapan masyarakat) diucapkan dengan sungguh-sungguh; perhatikan Fili 3:6 di mana ia menyatakan bahwa "tentang kebenaran dalam menaati hukum Taurat aku tidak bercacat." Sebelum bertobat, Paulus bahkan percaya bahwa dirinya sedang menaati kehendak Allah dengan menganiaya orang percaya (Kis 26:9).
Penyerahan Paulus kepada Allah, tekadnya yang kuat untuk menyenangkan Allah, dan kehidupannya "yang tak bercacat" sebelum bertobat memalukan dan menghukum orang percaya yang memberi alasan untuk ketidaksetiaan mereka kepada Kristus dengan mengatakan bahwa semua orang berbuat dosa dan mustahil untuk hidup di hadapan Allah dengan hati nurani yang murni.
Full Life: Kis 23:11 - TUHAN DATANG BERDIRI DI SISINYA.
Nas : Kis 23:11
Paulus cemas dan gelisah mengenai apa yang akan terjadi atas
dirinya. Tampaknya dia akan dibunuh di Yerusalem sehingga rencananya u...
Nas : Kis 23:11
Paulus cemas dan gelisah mengenai apa yang akan terjadi atas dirinya. Tampaknya dia akan dibunuh di Yerusalem sehingga rencananya untuk membawa Injil ke Roma dan ke bagian barat yang lebih jauh mungkin tidak akan terwujud. Pada saat genting ini Allah menampakkan diri kepadanya, menguatkan hatinya serta meyakinkan Paulus bahwa dia akan bersaksi bagi Allah di Roma. Alkitab mencatat bahwa Tuhan menampakkan diri tiga kali kepada Paulus untuk meyakinkan dia (Kis 18:9-10; 22:17-18; 23:11; bd. Kis 27:23-24;
lihat cat. --> Kis 18:10).
[atau ref. Kis 18:10]
Jerusalem: Kis 23:1 - Mahkamah Agama Sesuai dengan apa yang dikatakan Yesus kepada murid-muridNya, Mat 10:17-18 = Mar 13:9-10; Luk 21:12, maka Paulus harus dihadapkan kepada "anggota-angg...
Sesuai dengan apa yang dikatakan Yesus kepada murid-muridNya, Mat 10:17-18 = Mar 13:9-10; Luk 21:12, maka Paulus harus dihadapkan kepada "anggota-anggota Mahkamah Agama" (Sanhedrin) Kis 22:30-23:19, kepala "wali negeri-wali negeri" (Feliks 24) dan "raja-raja" (Agripa, 25-26)
Jerusalem: Kis 23:1 - hati-nurani yang murni Hati-nurani yang murni merupakan unsur khas dalam ajaran akhlak Paulus, 1Ko 4:4; 2Ko 1:12; 1Ti 1:5,19; 3:9; 2Ti 1:3; bdk Ibr 13:18.
Hati-nurani yang murni merupakan unsur khas dalam ajaran akhlak Paulus, 1Ko 4:4; 2Ko 1:12; 1Ti 1:5,19; 3:9; 2Ti 1:3; bdk Ibr 13:18.
Jerusalem: Kis 23:2 - Ananias Ananias bin Nebedeus ini diangkat menjadi Imam Besar sekitar tahun 47; kemudian ditahan dan dikirim ke Roma dan kiranya dipecat dalam tahun 51 atau 52...
Ananias bin Nebedeus ini diangkat menjadi Imam Besar sekitar tahun 47; kemudian ditahan dan dikirim ke Roma dan kiranya dipecat dalam tahun 51 atau 52; lalu ia mendapat kerelaan kaisar lagi, tetapi mati terbunuh dalam tahun 66, pada awal perang Yahudi.
Jerusalem: Kis 23:8 - orang-orang Saduki mengatakan Ajaran tentang kebangkitan orang-orang mati, bdk 2Ma 7:9, dan tentang adanya malaikat-malaikat, bdk Tob 5:4, di zaman belakangan muncul di kalangan or...
Ajaran tentang kebangkitan orang-orang mati, bdk 2Ma 7:9, dan tentang adanya malaikat-malaikat, bdk Tob 5:4, di zaman belakangan muncul di kalangan orang-orang Yahudi. Menurut ayat ini maka orang-orang Saduki menyangkal kedua-keduanya (mereka bahkan tidak menerima adanya pembalasan sesudah kematian). Sehubungan dengan kedua ajaran itu, Paulus mendapat dukungan dari pihak orang-orang Farisi, bdk Kis 4:1+.
Jerusalem: Kis 23:9 - roh atau malaikat yang telah berbicara Hipotesa ini rupanya mau menerangkan penglihatan Paulus di jalan ke Damsyik.
Hipotesa ini rupanya mau menerangkan penglihatan Paulus di jalan ke Damsyik.
Jerusalem: Kis 23:12 - mengutuk diri Dengan jalan itu mereka menurunkan kutuk atas diri dari Allah, kalau tidak melaksanakan niatnya.
Dengan jalan itu mereka menurunkan kutuk atas diri dari Allah, kalau tidak melaksanakan niatnya.
Jerusalem: Kis 23:24 - wali negeri Feliks Antonius Feliks seorang bekas budak dan saudara Pallas yang mendapat kerelaan dari ratu Agripina menjadi wali negeri di Yudea dari th. 51 sampai th. 5...
Antonius Feliks seorang bekas budak dan saudara Pallas yang mendapat kerelaan dari ratu Agripina menjadi wali negeri di Yudea dari th. 51 sampai th. 59 atau 60.
Jerusalem: Kis 23:29 - soal-soal hukum Taurat mereka Teks barat: soal-soal hukum Musa dan salah seorang yang bernama Yesus
Teks barat: soal-soal hukum Musa dan salah seorang yang bernama Yesus
Jerusalem: Kis 23:29 - tidak ada tuduhan Lukas suka menonjolkan keterangan-keterangan yang menyatakan Paulus tidak bersalah, Kis 23:9; 25:18,25; 26:31; 28:18. Demikianpun dibuatnya sehubungan...
Lukas suka menonjolkan keterangan-keterangan yang menyatakan Paulus tidak bersalah, Kis 23:9; 25:18,25; 26:31; 28:18. Demikianpun dibuatnya sehubungan dengan Yesus, bdk Kis 3:13; 13:28; Luk 23:14-15,22.
Sejumlah naskah menambah: salam.
Jerusalem: Kis 23:35 - istana Istana yang didirikan Herodes Agung dan dijadikan kediaman resmi prokurator Roma.
Istana yang didirikan Herodes Agung dan dijadikan kediaman resmi prokurator Roma.
Ende: Kis 23:3 - Engkau akan ditampar oleh Allah Hal ini mendjadi kenjataan dalam tahun 66.
Dalam "perang Jahudi" ia dibunuh sebab memihak pendjadjah.
Hal ini mendjadi kenjataan dalam tahun 66. Dalam "perang Jahudi" ia dibunuh sebab memihak pendjadjah.
Ende: Kis 23:6 - Aku seorang parisi Paulus melandjutkan pembelaannja, jang terputus dalam
ajat kedua, dan menggunakan satu akal jang berhasil. Ia mentjoba memikat
golongan parisi dengan ...
Paulus melandjutkan pembelaannja, jang terputus dalam ajat kedua, dan menggunakan satu akal jang berhasil. Ia mentjoba memikat golongan parisi dengan tiba-tiba meneriakkan dan menandaskan, bahwa iapun termasuk golongan mereka, bahwa ia sepaham dengan mereka dalam kepertjajaan akan kebangkitan orang mati, dan bahwa djustru kepertjajaan ini adalah pokok tuduhan orang terhadapnja. Memang inti dan dasar adjarannja ialah kebangkitan Jesus dan kebangkitan manusia dalam Jesus.
Seluruh perhatian sanhedrin beralih dari perkara Paulus kepada pertengkaran orang saduki dan orang parisi tentang soal kebangkitan orang mati, adanja roh-roh dan lain-lain sebagainja. Perdebatan membakar hati demikian sehingga pihak parisi dengan berteriak membela Paulus.
Ende: Kis 23:11 - Kesaksian di Roma Pernjataan Jesus ini penting sekali bagi Paulus untuk
bertekun dengan tabah hati.
Pernjataan Jesus ini penting sekali bagi Paulus untuk bertekun dengan tabah hati.
tiga djam sesudah matahari terbenam.
Ref. Silang FULL -> Kis 23:1; Kis 23:2; Kis 23:3; Kis 23:5; Kis 23:6; Kis 23:8; Kis 23:9; Kis 23:10; Kis 23:11; Kis 23:12; Kis 23:14; Kis 23:15; Kis 23:16; Kis 23:18; Kis 23:20; Kis 23:21; Kis 23:23; Kis 23:24; Kis 23:26; Kis 23:27; Kis 23:28; Kis 23:29; Kis 23:30; Kis 23:32; Kis 23:33; Kis 23:34; Kis 23:35
Ref. Silang FULL: Kis 23:1 - Mahkamah Agama // Hai saudara-saudaraku // hati nurani · Mahkamah Agama: Kis 22:30
· Hai saudara-saudaraku: Kis 22:5; Kis 22:5
· hati nurani: Kis 24:16; 1Kor 4:4; 2Kor 1:12; 1Tim 1:5,1...
· Mahkamah Agama: Kis 22:30
· Hai saudara-saudaraku: Kis 22:5; [Lihat FULL. Kis 22:5]
· hati nurani: Kis 24:16; 1Kor 4:4; 2Kor 1:12; 1Tim 1:5,19; 3:9; 2Tim 1:3; Ibr 9:14; 10:22; 13:18; 1Pet 3:16,21
Ref. Silang FULL: Kis 23:2 - Besar Ananias // menampar mulut · Besar Ananias: Kis 24:1
· menampar mulut: Yoh 18:22
Ref. Silang FULL: Kis 23:3 - dikapur putih-putih // untuk menampar · dikapur putih-putih: Mat 23:27
· untuk menampar: Im 19:15; Ul 25:1,2; Yoh 7:51
· pemimpin bangsamu: Kel 22:28
Ref. Silang FULL: Kis 23:6 - orang Saduki // Hai saudara-saudaraku // orang Farisi // orang mati · orang Saduki: Kis 23:7,8; Kis 4:1; Kis 4:1
· Hai saudara-saudaraku: Kis 22:5; Kis 22:5
· orang Farisi: Kis 26:5; Fili 3:5
&midd...
· orang Saduki: Kis 23:7,8; Kis 4:1; [Lihat FULL. Kis 4:1]
· Hai saudara-saudaraku: Kis 22:5; [Lihat FULL. Kis 22:5]
· orang Farisi: Kis 26:5; Fili 3:5
· orang mati: Kis 24:15,21; 26:8
· ada kebangkitan: Mat 22:23; 1Kor 15:12
Ref. Silang FULL: Kis 23:9 - golongan Farisi // orang ini // berbicara kepadanya · golongan Farisi: Mr 2:16
· orang ini: Kis 23:29; Yer 26:16; Luk 23:4; Luk 23:4; Kis 25:25; 26:31; 28:18
· berbicara kepadanya: ...
· golongan Farisi: Mr 2:16
· orang ini: Kis 23:29; Yer 26:16; Luk 23:4; [Lihat FULL. Luk 23:4]; Kis 25:25; 26:31; 28:18
· berbicara kepadanya: Kis 22:7,17,18
Ref. Silang FULL: Kis 23:11 - Kuatkanlah hatimu // di Roma · Kuatkanlah hatimu: Mat 14:27; Mat 14:27
· di Roma: Kis 19:21; 28:23
· Kuatkanlah hatimu: Mat 14:27; [Lihat FULL. Mat 14:27]
· di Roma: Kis 19:21; 28:23
Ref. Silang FULL: Kis 23:12 - mengadakan komplotan // membunuh Paulus · mengadakan komplotan: Kis 20:3; Kis 20:3
· membunuh Paulus: Kis 23:14,21,30; Kis 25:3
· mengadakan komplotan: Kis 20:3; [Lihat FULL. Kis 20:3]
· membunuh Paulus: Kis 23:14,21,30; Kis 25:3
· membunuh Paulus: Kis 23:12
Ref. Silang FULL: Kis 23:20 - Mahkamah Agama // dari padanya · Mahkamah Agama: Kis 23:1
· dari padanya: Kis 23:14,15
· Mahkamah Agama: Kis 23:1
· dari padanya: Kis 23:14,15
Ref. Silang FULL: Kis 23:21 - puluh orang // membunuh dia · puluh orang: Kis 23:13
· membunuh dia: Kis 23:12,14
· puluh orang: Kis 23:13
· membunuh dia: Kis 23:12,14
Ref. Silang FULL: Kis 23:23 - ke Kaisarea // malam ini · ke Kaisarea: Kis 8:40; Kis 8:40
· malam ini: Kis 23:33
· negeri Feliks: Kis 23:26,33; Kis 24:1-3,10; 25:14
Ref. Silang FULL: Kis 23:26 - Salam // yang mulia · Salam: Kis 15:23
· yang mulia: Luk 1:3; Kis 24:3; 26:25
· Salam: Kis 15:23
· yang mulia: Luk 1:3; Kis 24:3; 26:25
Ref. Silang FULL: Kis 23:27 - hendak membunuhnya // dan melepaskannya // warganegara Roma · hendak membunuhnya: Kis 21:32
· dan melepaskannya: Kis 21:33
· warganegara Roma: Kis 22:25-29
· Mahkamah Agama: Kis 22:30
Ref. Silang FULL: Kis 23:29 - hukum Taurat // ada tuduhan · hukum Taurat: Kis 18:15; 25:19
· ada tuduhan: Kis 23:9
· hukum Taurat: Kis 18:15; 25:19
· ada tuduhan: Kis 23:9
Ref. Silang FULL: Kis 23:30 - telah diberitahukan // ada komplotan // para pendakwa · telah diberitahukan: Kis 23:20,21
· ada komplotan: Kis 20:3; Kis 20:3
· para pendakwa: Kis 23:35; Kis 24:19; 25:16
· telah diberitahukan: Kis 23:20,21
· ada komplotan: Kis 20:3; [Lihat FULL. Kis 20:3]
· para pendakwa: Kis 23:35; Kis 24:19; 25:16
Ref. Silang FULL: Kis 23:32 - orang-orang berkuda // ke markas · orang-orang berkuda: Kis 23:23
· ke markas: Kis 21:34; Kis 21:34
Ref. Silang FULL: Kis 23:33 - di Kaisarea // berkuda itu // wali negeri · di Kaisarea: Kis 8:40; Kis 8:40
· berkuda itu: Kis 23:23,24
· wali negeri: Kis 23:26
· di Kaisarea: Kis 8:40; [Lihat FULL. Kis 8:40]
· berkuda itu: Kis 23:23,24
· wali negeri: Kis 23:26
Ref. Silang FULL: Kis 23:35 - para pendakwamu // menyuruh menahan · para pendakwamu: Kis 23:30; Kis 24:19; 25:16
· menyuruh menahan: Kis 24:27
· para pendakwamu: Kis 23:30; Kis 24:19; 25:16
· menyuruh menahan: Kis 24:27
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry: Kis 23:1-5 - Pembelaan Paulus yang Kedua
Dalam bagian penutup dari pasal sebelumnya, dikisahkan bahwa Paulus sedang dihadapkan kepada Imam Besar. Kepala pasukan(entah demi kepentingannya ...
- Dalam bagian penutup dari pasal sebelumnya, dikisahkan bahwa Paulus sedang dihadapkan kepada Imam Besar. Kepala pasukan(entah demi kepentingannya sendiri atau bukan, saya tidak tahu) mengalihkan perkaranya ke sana, setelah Paulus hendak dihakimi orang banyak. Dan, seandainya pun di situ musuh-musuh Paulus menentang dia dengan sikap yang lebih tenang, itu lebih banyak mengandung tipu muslihat. Sekarang dalam pasal ini terdapat,
- I. Pembelaan Paulus bahwa dirinya tidak bersalah, dan sikap hormatnya terhadap Imam Besar, yang diperlihatkannya setelah menukas Imam Besar tersebut, yang memang sudah sepantasnya (ay. Kis 23:1-5).
- II. Rencana cerdik Paulus untuk menyingkir dari mereka, dengan membuat orang-orang Farisi dan Saduki berselisih pendapat satu sama lain (ay. Kis 23:6-9).
- III. Campur tangan gubernur yang dilakukan tepat pada waktunya, untuk menyelamatkan Paulus dari tangan mereka juga (ay. Kis 23:10).
- IV. Penampakan Kristus kepada Paulus, yang semakin menghibur dirinya, untuk menguatkan dia dalam menghadapi kesukaran yang terbentang di depannya, dan untuk memberi tahu dia apa yang mesti dinantikan olehnya (ay. Kis 23:11).
- V. Persekongkolan berdarah yang dirancang oleh orang-orang Yahudi yang keji untuk membunuh Paulus, dan bagaimana mereka mengajak serta imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi untuk turut membantu dan mendukung mereka di dalam persekongkolan itu (ay. Kis 23:12-15).
- VI. Bagaimana persekongkolan itu diberitahukan kepada Paulus, dan melalui dia disampaikan juga kepada kepala pasukan. Kepala pasukan itu sudah sangat paham betapa orang Yahudi luar biasa ingin berbuat jahat terhadap Paulus, sehingga ia memiliki cukup alasan untuk mempercayai kebenaran laporan tersebut (ay. Kis 23:16-22).
- VII. Bagaimana kepala pasukan itu peduli terhadap keselamatan Paulus, sehingga mencegah terlaksananya rencana tersebut. Ia segera memberangkatkan Paulus di bawah penjagaan yang ketat dari Yerusalem ke Kaisarea, yang saat itu menjadi kediaman Feliks, wali negeri Roma, dan di sana Paulus tiba dengan selamat (ay. Kis 23:23-35).
Pembelaan Paulus yang Kedua ( Kis 23:1-5)
- Ketika Paulus dihadapkan kepada para pembesar dan mahkamah orang kafir, seperti yang sudah sering dialaminya (corpus cum causa – orang sekaligus perkaranya), baik dirinya maupun perkaranya dianggap tidak penting, karena mereka tidak dapat memahaminya sama sekali. Mungkin karena itu, Paulus berpikir jika dirinya dihadapkan kepada Mahkamah Agama di Yerusalem, maka mestinya ia dapat mencapai kesepakatan yang baik dengan mereka. Namun kita sama sekali tidak mendapati bahwa ia berhasil melakukan hal itu. Dalam ayat-ayat di atas kita dapati,
- I. Pembelaan Paulus mengenai kemurnian hidupnya. Apakah Imam Besar mengajukan pertanyaan kepadanya, ataukah kepala pasukan menjelaskan perkaranya di hadapan pengadilan, kita tidak diberitahu. Tetapi di sini Paulus hadir dengan,
- 1. Sangat berani. Ia sama sekali tidak merasa tertekan ketika diperhadapkan pada sidang jemaat yang begitu megah, karena di masa mudanya dia sudah sangat menghormati sidang itu. Paulus juga tidak takut mereka menyuruhnya mempertanggungjawabkan surat perintah yang mereka berikan kepadanya untuk pergi ke Damaskus dan menganiaya orang-orang Kristen di sana, meskipun (sejauh yang kita ketahui) ini pertama kalinya ia bertemu dengan mereka sejak itu. Paulus justru menatap anggota-anggota mahkamah itu. Ketika Stefanus dibawa ke hadapan mereka, mereka mengira bisa membuatnya tertunduk, tetapi ternyata tidak, karena ia memiliki keyakinan yang kudus. Mereka memandang Stefanus, dan pada waktu itu muka Stefanus kelihatan seperti muka malaikat (6:15). Sekarang ketika Paulus dibawa ke hadapan mereka, ia mengira bisa membuat mereka tertunduk. Tetapi ternyata tidak, sekalipun mereka begitu congkak dan jahat. Namun demikian, sekarang melalui dia telah tergenapi apa yang dijanjikan Allah kepada Yehezkiel (Yeh. 3:8-9), engkau akan Kubuat keras kepala seperti mereka juga, janganlah takut (Dalam KJV dikatakan, “Aku telah membuat mukamu tebal terhadap muka mereka. Jangan takut dan jangan gentar terhadap muka mereka” – pen.).
- 2. Hati nurani yang murni, dan yang memberinya keberanian.
Hic murus aheneus esto,
nil conscire sibi–
Biarlah ini menjadi tembok pertahananmu yang kuat, kokoh untuk mempertahankan ketidakbersalahan- hati nuranimu.
- Paulus berkata, “Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah. Seperti apa pun kecaman yang kuterima, hatiku tidak mengecam aku, tetapi justru bersaksi bagiku.”
- (1) Paulus selalu taat beribadah. Ia tidak pernah hidup sembarangan, tetapi selalu membedakan antara kebaikan dengan keburukan moral. Bahkan sebelum bertobat, tentang kebenaran dalam menaati hukum Taurat, ia tidak bercacat. Dia bukan orang yang gegabah, yang tidak pernah mempertimbangkan apa yang diperbuatnya. Dia juga bukan orang licik yang tidak peduli dengan apa yang dilakukannya, hanya supaya dapat mencapai tujuannya.
- (2) Bahkan ketika menganiaya jemaat Allah, ia mengira memang harus melakukannya, dan bahwa dengan berbuat demikian ia melayani Allah. Meskipun nuraninya memiliki pengertian yang keliru, tetapi ia bertindak berdasarkan apa yang dikatakan oleh nuraninya. Lihat pasal 26:9.
- (3) Agaknya Paulus memilih berbicara tentang masa sejak ia dimenangkan, sejak ia meninggalkan tugas melayani imam besar, dan menjadi tidak disukai oleh mereka gara-gara berbuat demikian. Dia tidak berkata, “Sejak permulaan sampai hari ini,” tetapi “setiap saat sejak kalian menganggap diriku sebagai seorang pembelot, orang murtad, dan musuh bagi jemaatmu, bahkan sampai kepada hari ini, aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah. Apa pun pendapat kalian tentang diriku, dalam segala sesuatu aku hidup berkenan di hadapan Allah, dan hidup dengan jujur” (Ibr. 13:18). Paulus tidak memiliki tujuan apa-apa selain menyenangkan Allah dan melakukan tugasnya, yaitu hal-hal yang membuat mereka sangat benci terhadapnya. Dalam segala sesuatu yang dilakukannya untuk menegakkan kerajaan Kristus, dan mendirikannya di antara orang-orang bukan Yahudi, Paulus bertindak dengan sadar. Perhatikan di sini sifat-sifat seorang yang jujur hatinya.
- [1] Ia menempatkan Allah di hadapannya. Ia hidup di dalam pengawasan-Nya, di bawah tatapan mata-Nya, dan dengan mata tertuju kepada-Nya. Hiduplah di hadapan- Ku dengan tidak bercela.
- [2] Paulus sadar tentang apa yang dikatakan dan diperbuatnya. Meskipun pernah melakukan beberapa kesalahan, namun sejauh yang diketahuinya, ia menjauhkan diri dari apa yang jahat dan melekat pada apa yang baik.
- [3] Paulus sepenuhnya hidup dengan hati nurani, dan orang yang tidak demikian berarti sama sekali tidak sungguh-sungguh hidup dengan hati nurani. Demikianlah Paulus di dalam seluruh hidupnya, dalam segala hal. “Aku telah hidup dengan hati nurani yang murni sepenuhnya, dan membiarkan perilaku hidupku diarahkan dan dikuasai oleh hati nurani.”
- [4] Dia terus hidup secara demikian, dan bertekun di dalamnya. “Aku telah hidup demikian sampai kepada hari ini.” Perubahan apa pun yang melalui dirinya, ia masih tetap sama, tetap hidup sepenuhnya dengan hati nurani. Dan seperti Paulus di sini, orang-orang yang hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dapat mengangkat mukanya tanpa cela. Dan apabila hati mereka tidak mencela mereka, maka mereka bisa memiliki keyakinan baik terhadap Allah maupun manusia, seperti halnya Ayub ketika ia tetap tekun dalam kesalehannya, dan Paulus sendiri, yang bersukacita di dalam kesaksian hati nuraninya.
- II. Amarah yang menjadi kesalahan Imam Besar Ananias. Ia menyuruh orang-orang yang berdiri dekat Paulus, yaitu para algojo yang hadir dalam persidangan itu, untuk menampar mulut Paulus (ay. Kis 23:2). Mereka memukul giginya, dengan tangan ataupun dengan tongkat. Tuhan kita Yesus pernah diperlakukan seperti itu dengan penuh kebencian di pengadilan ini, oleh salah seorang penjaga (Yoh. 18:22), seperti yang telah dinubuatkan (Mi. 4:1-4). Dengan tongkat mereka memukul pipi orang yang memerintah Israel. Namun di sini, tindakan itu diperintahkan oleh hakim, dan tampaknya memang dilaksanakan.
- 1. Imam Besar sangat membenci Paulus. Beberapa orang beranggapan bahwa itu karena Paulus menatap dengan begitu tajam dan sungguh-sungguh kepada anggota-anggota mahkamah itu, seolah-olah hendak menentang mereka. Yang lain beranggapan bahwa itu karena Paulus tidak bersikap hormat terhadap Imam Besar sebagai pemimpin, dengan menyapa dia secara hormat, melainkan berbicara dengan bebas dan biasa kepada mereka semua, seperti kepada orang biasa dan saudara. Pembelaan Paulus bahwa dirinya tidak bersalah sudah cukup membangkitkan amarah seseorang yang memang sudah bertekad untuk menjatuhkannya dan membuat dia supaya dibenci. Ketika tidak bisa menemukan kejahatan yang dilakukan Paulus, maka Imam Besar menganggap bahwa pernyataan tidak bersalah yang diungkapkan Paulus itu pun sudah merupakan kejahatan.
- 2. Di dalam kemarahannya, Imam Besar memerintahkan supaya Paulus ditampar, untuk menghinanya. Ia menyuruh Paulus ditampar mulutnya, karena telah berbuat jahat dengan bibirnya, sekaligus sebagai tanda untuk menyuruhnya diam. Cara kejam dan biadab inilah yang dipakai Imam Besar ketika tidak dapat menjawab hikmat dan roh yang ada pada diri Paulus ketika ia berbicara. Begitu pula Zedekia menampar Mikha (1Raj. 22:24) dan Pasyhur memukul Yeremia (Yer. 20:2), ketika mereka berbicara atas nama Tuhan. Oleh karena itu, jika kita melihat orang-orang baik dihina secara demikian, atau bahkan jika itu dilakukan terhadap kita gara-gara perbuatan atau perkataan kita yang baik, maka kita tidak boleh menganggapnya aneh. Kristus akan memberikan kecupan bibir-Nya (Kid. 1:2) bagi mereka yang menerima pukulan pada mulut demi Dia. Meskipun sudah seharusnya seperti yang dikatakan Salomo, siapa memberi jawaban yang tepat mengecup bibir (Ams. 24:26) (KJV: Setiap orang harus mengecup bibir orang yang memberikan jawaban yang tepat – pen.), namun sering kali yang kita lihat justru sebaliknya.
- III. Pernyataan murka Allah ke atas Imam Besar, karena ketidakadilan yang ada di tempat pengadilan ini (Pkh. 3:16). Ini sesuai dengan ayat berikutnya (Pkh. 3:17), yang dipakai Salomo untuk menghibur diri (Berkatalah aku dalam hati, Allah akan mengadili baik orang yang benar maupun yang tidak adil). Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putih (ay. Kis 23:3). Paulus mengatakan ini bukan karena panas atau nafsu dosa, melainkan karena semangat kudus yang menyala-nyala melihat Imam Besar menyalahgunakan kekuasaannya. Paulus juga mengucapkannya dengan disertai roh nubuat, dan sama sekali bukan dengan roh balas dendam.
- 1. Paulus memberinya sifat yang tepat, hai tembok yang dikapur putih-putih, artinya, hai munafik, tembok yang terbuat dari lumpur. Di baliknya ada kotoran, debu, dan sampah, tetapi permukaannya dilabur atau dicat putih. Itu seperti perbandingan yang diungkapkan Kristus, ketika membandingkan orang Farisi dengan kuburan yang dilabur putih (Mat. 23:27). Barangsiapa yang dilabur dengan semen murni pastilah melabur diri mereka dengan sesuatu yang membuat mereka tidak saja kelihatan bersih, tetapi juga cerah.
- 2. Paulus menyatakan kepada Ananias mengenai takdirnya, yang sudah selayaknya: “Allah akan menampar engkau, akan menumpahkan ke atasmu murka pengadilan-Nya, khususnya pengadilan rohani.” Menurut Grotius hal ini segera digenapi, yaitu ketika Ananias turun dari jabatan imam besar, entah karena mati atau diturunkan, karena ada orang lain menjabat kedudukan itu tidak lama setelah kejadian tersebut. Mungkin Ananias telah dihantam secara tiba-tiba oleh pembalasan ilahi. Tangan Yerobeam menjadi kejang ketika ia mengulurkannya terhadap seorang nabi.
- 3. Paulus menyebutkan alasan yang tepat bagi kutuk tersebut. “Karena, apakah pantas engkau duduk di situ sebagai pemimpin atas pengadilan tertinggi jemaat? Engkau berpura-pura menghakimi aku menurut hukum Taurat, menuduh dan mempersalahkan aku dengan hukum Taurat, padahal engkau memerintahkan untuk menampar aku sebelum aku terbukti melakukan kejahatan. Tindakanmu itu saja sudah melanggar hukum Taurat.” Tidak ada orang yang boleh dipukul kecuali ia layak dipukul (Ul. 25:2). Menghalangi seseorang membela diri dan tidak mau mendengarkan pembelaannya merupakan pelanggaran terhadap semua hukum, baik hukum manusia maupun hukum Allah, hukum yang ditentukan oleh alam maupun hukum yang dibuat oleh pemerintah. Ketika Paulus dipukuli orang banyak, ia dapat berkata, Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Namun ketika ini dilakukan oleh seorang imam besar yang telah ditunjuk supaya menghakimi menurut hukum Taurat, maka perbuatan itu tidak dapat dimaafkan.
- IV. Tentangan orang-orang terhadap perkataan Paulus yang berani (ay. Kis 23:4). Dan orang-orang yang hadir di situ berkata: “Engkau mengejek Imam Besar Allah?” Ada kemungkinan bahwa orang-orang yang mempersalahkan Paulus atas apa yang telah dikatakannya adalah orang Yahudi yang percaya, yang bersemangat membela hukum Taurat, dan dengan begitu juga membela kehormatan imam besar, sehingga mereka menganggap jahat bahwa Paulus mengecam Imam Besar, dan menegurnya karena itu. Maka perhatikanlah,
- 1. Betapa sulitnya keadaan yang harus dihadapi Paulus, ketika para musuhnya hendak mencelakainya, sedangkan teman-temannya sama sekali tidak berpihak kepadanya dan tampil untuk membela dia, karena mereka cenderung mempersalahkan cara yang dipakainya.
- 2. Bahkan para murid Kristus sendiri cenderung terlalu menghargai kebesaran dan kuasa lahiriah. Seperti halnya karena bait itu adalah bait Allah, dan dibangun dengan megah, ada di antara para pengikut Kristus yang tidak bisa menerima perkataan yang berisi ancaman bahwa bait tersebut akan dihancurkan. Demikian pula, karena selama ini imam besar itu menjadi imam besar Allah, dan merupakan sosok yang terhormat, maka meskipun ia memusuhi Kekristenan, mereka marah kepada Paulus karena mengecam Imam Besar.
- V. Alasan yang dikemukakan Paulus tentang apa yang diucapkannya, karena ia mendapati bahwa perkataan itu telah menjadi batu sandungan bagi saudara-saudaranya yang lemah, dan bisa membuat mereka berprasangka terhadapnya mengenai hal-hal lain. Orang-orang Kristen Yahudi ini, meskipun lemah, tetap merupakan saudara, seperti yang disapanya di sini. Dan mempertimbangkan hal itu, ia sudah hampir siap menarik kata-katanya, karena jika ada orang tersandung, katanya, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita? (2Kor. 11:29) Paulus memiliki tekad yang teguh bahwa lebih baik ia membatasi kemerdekaan Kristennya daripada harus membuat saudara yang lemah tersandung. Daripada membuat orang tersandung, lebih baik untuk selama-lamanya ia tidak akan mau makan daging lagi (1Kor. 8:13). Begitu pula di sini, meskipun Paulus telah menggunakan kebebasannya untuk berbicara sendiri kepada Imam Besar, namun ketika mendapati bahwa ternyata hal itu membuat orang marah, maka ia berseru Peccavi – Aku telah berbuat keliru. Paulus berharap tidak berbuat demikian. Dan meskipun tidak meminta maaf kepada Imam Besar, namun ia meminta maaf kepada orang-orang yang menjadi marah gara-gara perkataannya, karena ini bukan saat yang tepat untuk menjelaskan kepada mereka, atau mengatakan sesuatu untuk membenarkan dirinya.
- 1. Paulus memberi alasan bahwa ia tidak mempertimbangkan kepada siapa ia berbicara ketika mengatakan hal itu (ay. Kis 23:5). Hai saudara-saudara, aku tidak tahu, bahwa ia adalah Imam Besar – ouk ēdein. “Waktu itu aku tidak berpikir tentang tingginya kedudukannya. Jika tidak, tentu aku akan berbicara dengan lebih hormat kepadanya.” Saya tidak melihat kemungkinan bagaimana kita bisa beranggapan Paulus tidak tahu bahwa Ananias adalah Imam Besar, karena ia sudah berada di Bait Allah selama tujuh hari pada waktu hari raya, dan tidak mungkin dia tidak melihat Imam Besar di sana. Selain itu, dengan mengatakan kepada Imam Besar bahwa dia duduk untuk menghakiminya menurut hukum Taurat, tampak bahwa Paulus tahu siapa Ananias. Namun ia berkata, aku tidak tahu. Dr. Whitby memberikan penjelasan tentang hal ini, bahwa dorongan nubuatan ada pada Paulus, dan diam-diam menggerakkan Paulus untuk mengatakan hal itu, dan tidak mengizinkannya untuk memperhatikan bahwa orang tersebut adalah Imam Besar, supaya hukum Taurat tidak mencegahnya mengikuti dorongan itu. Namun orang Yahudi mengakui bahwa para nabi boleh menggunakan kebebasan untuk mengatakan kepada para pemimpin hal-hal yang tidak boleh dikatakan oleh orang lain, seperti pada Yesaya 1:10, 23. Atau (seperti penjelasan yang dikutip Whitby dari Grotius dan Lightfoot), Paulus sedikit pun bukan bermaksud membela diri mengenai apa yang dikatakannya, melainkan cenderung membenarkannya, “Aku mengakui bahwa Imam Besar Allah tidak boleh dicela, tetapi aku tidak mengakui Ananias ini sebagai Imam Besar. Ia adalah seorang pelanggar hukum. Ia memperoleh jabatan ini dengan menyuap dan melakukan kejahatan, dan para rabi Yahudi mengatakan bahwa orang yang berbuat demikian bukan hakim dan tidak pantas dihormati sebagai hakim.” Walau begitu,
- 2. Paulus menjaga supaya apa yang dikatakannya tidak boleh dianggap sebagai contoh kasus, untuk melemahkan kewajiban terhadap hukum Taurat. Memang ada tertulis, dan itu tetap menjadi hukum yang berkuasa penuh, janganlah engkau berkata jahat tentang seorang pemimpin bangsamu. Kehormatan lembaga penegak hukum harus didukung demi kebaikan bersama, dan mereka tidak boleh sampai dirugikan gara-gara kekeliruan orang-orang yang dipercayakan untuk mengelolanya.
- Karena itu, kesopanan harus diperhatikan ketika berbicara kepada para pembesar dan hakim, atau ketika sedang berbicara tentang mereka. Bahkan di zaman Ayub tidaklah pantas bagi orang untuk berkata kepada raja: Hai, orang dursila, kepada para bangsawan: Hai, orang fasik (Ayb. 34:18). Bahkan ketika kita berbuat baik dan menderita karenanya, kita harus menerimanya dengan sabar (1Ptr. 2:20). Bukan berarti orang besar tidak perlu mendengar tentang kesalahan mereka, dan kesusahan orang banyak disampaikan oleh orang yang tepat dan dengan cara yang benar. Tetapi pada intinya, kita harus memberikan perhatian lebih terhadap kehormatan dan nama baik orang-orang yang berkuasa daripada terhadap orang lain, karena hukum Allah mengharuskan kita menghormati mereka, sebagai wakil Allah. Akibatnya sangat berbahaya bagi mereka yang menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga (Yud. 8). Dalam pikiran pun janganlah engkau mengutuki raja (Pkh. 10:20).
Matthew Henry: Kis 23:6-11 - Keributan dalam Mahkamah Agama Keributan dalam Mahkamah Agama ( Kis 23:6-11)
Kesukaran orang benar banyak, tetapi dengan suatu cara Tuhan melepaskan mereka dari semuanya itu. ...
Keributan dalam Mahkamah Agama ( Kis 23:6-11)
- Kesukaran orang benar banyak, tetapi dengan suatu cara Tuhan melepaskan mereka dari semuanya itu. Paulus mengakui bahwa ia telah mengalami kebenaran tentang hal ini di dalam penganiayaan yang dialaminya di antara orang-orang bukan Yahudi (lihat 2Tim. 3:11). Tuhan telah melepaskan aku dari padanya. Dan sekarang Paulus mendapati bahwa Dia yang telah membebaskan, sekarang masih melakukannya dan akan terus melakukannya. Dia yang telah membebaskan Paulus pada pasal sebelumnya dari keributan orang banyak, dalam pasal ini membebaskannya dari keributan para tua-tua.
- I. Penguasaan diri dan kecerdikan Paulus memberikan keuntungan baginya, dan sangat membantu dia dalam melepaskan diri. Kehormatan Paulus yang terbesar, dan yang paling membuat dia berbangga diri, adalah bahwa ia adalah seorang Kristen, dan seorang rasul Kristus. Segala kehormatannya yang lain dianggapnya remeh dan tidak berharga, jika dibandingkan dengan ini. Paulus menganggapnya sampah, supaya ia memperoleh Kristus. Namun terkadang adakalanya ia memanfaatkan kehormatannya yang lain itu, yang memang berguna baginya. Pada pasal sebelumnya, kewarganegaraan Roma yang dimiliki Paulus telah mencegah supaya ia tidak disesah oleh kepala pasukan seperti penjahat. Di sini, kedudukan Paulus sebagai orang Farisi menyelamatkannya dari tuduhan Mahkamah Agama sebagai orang yang murtad dari iman dan penyembahan terhadap Allah Israel. Dalam kesediaan kita untuk menderita bagi Kristus, bolehlah kita memakai segala cara yang diperbolehkan menurut hukum, bahkan kecerdikan, untuk menghindari penderitaan dan meloloskan diri dari penderitaan itu. Di sini, taktik yang dipakai Paulus untuk menyelamatkan diri dengan bersikap jujur bertujuan untuk memecah-belah orang-orang yang menghakiminya, dan supaya mereka memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai dirinya. Selain itu, dengan membuat salah satu pihak semakin membencinya, ia bermaksud membuat yang lain memihak kepadanya.
- 1. Mahkamah Agama itu terdiri dari orang Saduki dan Farisi, dan Paulus memahami hal itu. Ia tahu sifat banyak orang di antara mereka karena pernah hidup di antara mereka. Ia juga melihat bahwa di antara orang-orang yang dikenalnya ada yang orang Saduki dan ada yang orang Farisi (ay. Kis 23:6). Sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi, dan mungkin jumlahnya hampir sama besar. Mereka sangat berbeda satu sama lain, tetapi biasanya dapat bersepakat untuk melakukan urusan mahkamah bersama-sama.
- (1) Orang Farisi menganggap diri mereka sendiri paling benar. Mereka sangat peduli dengan berbagai upacara, bukan hanya upacara yang telah ditetapkan Allah, melainkan juga upacara yang diturunkan dari tradisi tua-tua. Mereka sangat memuja kekuasaan jemaat dan sangat menekankan ketaatan pada semua peraturan jemaat, yang mengakibatkan timbulnya banyak perselisihan antara mereka dan Tuhan kita Yesus. Namun pada saat yang sama, mereka sangat kolot dalam hal iman agama Yahudi mengenai dunia roh, kebangkitan orang mati, dan kehidupan yang akan datang.
- (2) Orang Saduki menganut agama dewa. Mereka tidak mengenal firman ataupun pewahyuan ilahi. Mereka mengakui bahwa Kitab-kitab Musa berisi kisah sejarah yang baik dan mengandung hukum yang baik, tetapi tidak menghargai kitab-kitab Perjanjian Lama yang lain. (Lihat Matius 22:23.) Keterangan yang diberikan di sini tentang orang-orang Saduki ini adalah,
- [1] Bahwa mereka menyangkal ada kebangkitan. Tidak saja tentang tubuh yang hidup kembali, tetapi juga tentang adanya upah dan hukuman di masa depan. Mereka juga tidak memiliki pengharapan akan kebahagiaan kekal, rasa takut akan penderitaan kekal, atau mengharapkan apa pun setelah kematian. Berdasarkan prinsip inilah mereka berkata, sia-sia beribadah kepada Allah, dan menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah (Mal. 3:14-15).
- [2] Bahwa mereka menyangkal keberadaan para malaikat dan roh-roh, dan tidak mengakui keberadaan apa pun selain yang berwujud. Mereka beranggapan bahwa Allah sendiri berwujud, dan memiliki bagian-bagian tubuh seperti kita. Ketika membaca tentang malaikat di dalam Perjanjian Lama, mereka menganggap para malaikat itu adalah utusan yang diciptakan Allah dan diutus untuk melakukan pekerjaan-Nya jika diperlukan, atau bahwa mereka adalah bayangan dari angan-angan orang-orang yang didatangi itu, dan bahwa mereka tidak nyata ada. Orang Saduki mengatakan bahwa malaikat adalah ini, atau itu, atau apa pun yang pokoknya tidak benar. Sedangkan mengenai jiwa manusia, mereka menganggap jiwa hanyalah kecenderungan keadaan emosi tubuh, atau roh binatang. Mereka menyangkal keberadaan jiwa terpisah dari tubuh, dan tidak membedakan jiwa manusia dengan jiwa binatang. Orang-orang ini, tidak diragukan lagi, menganggap diri mereka menganut kebebasan berpikir, namun sesungguhnya mereka berpikiran rendah, tidak masuk akal, dan ikut-ikutan saja. Sungguh aneh orang-orang yang memiliki pandangan yang sedemikian bejat dan rusak dapat menduduki jabatan dan memiliki kedudukan di dalam Mahkamah Agama yang terhormat. Namun banyak di antara mereka yang memiliki status sosial yang tinggi dan harta kekayaan, dan mereka bisa menyesuaikan diri dengan masyarakat umum, sehingga mendapatkan posisi tersebut dan bertahan di situ. Namun pada umumnya mereka dianggap sebagai penganut bidat, sama dengan golongan Epikuros, didoakan supaya tidak memperoleh kehidupan kekal dan dijauhkan darinya. Menurut Witsius, doa yang dipakai orang Yahudi modern untuk melawan orang Kristen disusun oleh Gamaliel, yang memaksudkannya untuk orang Saduki. Dan doa itu dimaksudkan untuk mengucapkan kutukan yang biasa mereka ucapkan, biarlah nama orang fasik menjadi busuk. Namun, betapa rusaknya dan malangnya jemaat Yahudi itu, bila orang-orang yang begitu bejat seperti orang-orang ini ada di antara para pemimpin mereka!
- 2. Dalam persoalan mengenai perbedaan antara orang Farisi dan Saduki, Paulus terang-terangan menyatakan bahwa dirinya berpihak kepada orang Farisi dan menentang orang Saduki (ay. Kis 23:6). Ia berseru, supaya dapat didengar oleh mereka semua, “Aku adalah orang Farisi, lahir sebagai orang Farisi. Tidak hanya, aku juga dilahirkan sebagai orang Farisi karena aku adalah keturunan orang Farisi. Ayahku telah menjadi orang Farisi sebelum aku. Hingga sekarang aku masih menjadi orang Farisi, karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati. Aku dapat berkata dengan sungguh-sungguh, seandainya perkara ini mau dipahami benar-benar, maka akan ketahuan bahwa itulah sebabnya sekarang aku dihadapkan ke Mahkamah ini.” Ketika Kristus masih hidup di dunia ini, orang Farisilah yang paling menentang Dia, karena Dia menentang tradisi dan kemunafikan mereka terhadap hukum Taurat. Namun setelah kenaikan Yesus ke sorga, orang Sadukilah yang paling menentang rasul-rasul-Nya, karena mereka memberitakan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati (4:1-2). Dan dikatakan (5:17) bahwa orang-orang dari mazhab Saduki- lah yang sangat iri hati kepada mereka, karena mereka memberitakan hidup yang tidak dapat binasa, yang didatangkan oleh Injil. Sekarang di sini,
- (1) Paulus mengakui dirinya adalah orang Farisi, sejauh orang Farisi berada di pihak yang benar. Paulus tidak setuju dengan ajaran dan praktik Farisi yang bertentangan dengan Kekristenan, dan ia menentang semua tradisi orang Farisi yang dianggap sama penting dengan hukum Taurat Allah atau yang bertentangan dengan Injil Kristus. Namun karena ajaran Farisi bertentangan dengan paham Saduki, Paulus berpihak kepada golongan Farisi. Kita tidak boleh berpikir buruk tentang kebenaran yang berasal dari Allah, apalagi malu mengakuinya, hanya karena kebenaran itu juga dipegang oleh orang yang tidak benar. Jika orang Farisi memiliki pengharapan akan kebangkitan orang mati, maka Paulus bersedia sepakat dengan mereka di dalam pengharapan itu, dan menjadi salah satu dari mereka, entah mereka bersedia atau tidak.
- (2) Paulus bisa saja mengatakan bahwa ia dihadapkan kepada Mahkamah Agama karena dianiaya sebagai orang Kristen. Mungkin ia tahu bahwa orang Saduki, meskipun mereka tidak peduli kepada orang-orang biasa seperti halnya orang Farisi, tetapi mereka diam-diam telah menggerakkan orang banyak untuk menentang Paulus, dengan berpura-pura beralasan bahwa ia telah berkhotbah kepada orang bukan Yahudi, padahal sebenarnya karena ia telah memberitakan pengharapan tentang kebangkitan. Namun demikian, ketika dihadapkan pada Mahkamah Agama gara-gara menjadi orang Kristen, ia benar-benar dapat berkata bahwa ia disidang karena pengharapannya akan kebangkitan orang mati, seperti alasan yang diajukannya kemudian ( Kis 24:15, 26:6-7). Meskipun Paulus dalam pemberitaan Injilnya menentang tradisi tua-tua (seperti yang telah dilakukan Gurunya), dan dengan begitu menentang orang Farisi, namun ia lebih berbangga karena memberitakan kebangkitan orang mati dan kehidupan setelah kematian, yang sejalan dengan paham Farisi.
- 3. Ini mengakibatkan perpecahan di antara anggota-anggota Mahkamah. Mungkin Imam Besar berpihak kepada orang Saduki (seperti yang telah dilakukannya [5:17]), dan memperlihatkannya melalui amarahnya terhadap Paulus (ay. Kis 23:2), yang membuat orang Farisi semakin tidak senang lagi. Namun begitulah, timbul perpecahan antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki (ay. Kis 23:7), karena perkataan Paulus ini membuat orang Saduki semakin memanas, sedangkan orang Farisi menjadi semakin lunak terhadapnya, sehingga terbagi-bagilah orang banyak itu. Eschisthē – timbullah perpecahan, suatu pertengkaran di antara mereka, dan kekuatan semangat mereka yang berkobar mulai beralih dari Paulus kepada mereka sendiri satu sama lain. Mereka juga tidak dapat melanjutkan sidang terhadap Paulus jika mereka sendiri tidak bisa mencapai kata sepakat, atau menghukum dia gara-gara memecah-belah kesatuan jemaat jika di antara mereka sendiri hampir tidak ada kesatuan roh. Tadinya semua keributan diarahkan terhadap Paulus, tetapi sekarang timbul keributan antara mereka satu dengan yang lain (ay. Kis 23:9). Segala aspek kehidupan orang Yahudi pada saat itu begitu dipengaruhi oleh roh amarah yang ganas, sehingga segala sesuatu dilakukan dengan teriakan dan keributan. Dalam cara yang sedemikian kacau itulah mereka menjalankan prinsip-prinsip agama mereka yang luar biasa. Dengan cara ini hanya sedikit saja agama mereka itu bermanfaat bagi mereka, karena amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. Orang-orang yang suka menentang mungkin bisa diyakinkan dengan penjelasan yang baik, tetapi itu tidak akan pernah bisa dilakukan dengan keributan.
- 4. Segera sesudah itu, orang Farisi (siapa yang mengira demikian?) berpihak kepada Paulus (ay. Kis 23:9). Mereka membantah dengan keras, diemachonto – mereka menentang, katanya: “Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini.” Paulus telah menunjukkan sikap rendah hati dan penuh hormat di dalam bait Allah, dan menghadiri ibadah yang dilakukan jemaat. Dan meskipun itu hanya dilakukan kadang-kadang, tetapi itu menunjukkan bahwa ia bukanlah musuh jemaat seperti kata orang. Ia telah berbicara dengan begitu cakap untuk membela diri, dan memberikan pertanggungjawaban yang baik mengenai dirinya. Dan sekarang ia menyatakan diri sangat mematuhi prinsip-prinsip agama mereka yang luar biasa itu, seperti yang tampak juga dalam perilakunya sehari-hari. Karena itu mereka tidak bisa melihat bahwa ia melakukan sesuatu yang setimpal dengan hukuman mati atau hukuman penjara. Bukan hanya itu, lebih jauh lagi mereka berkata, “Jika ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya mengenai Yesus, dan menyuruhnya berbicara seperti apa yang telah dikatakannya, meskipun sejauh ini kita tidak senang mendengarnya apalagi percaya kepadanya, namun kita harus berhati-hati supaya jangan menentangnya, agar kita tidak didapati menentang Allah.” Ini seperti alasan yang dikemukakan Gamaliel, yang adalah orang Farisi (5:39). Nah, di sini,
- (1) Kita bisa melihat, demi kehormatan Injil, bahwa Injil disaksikan bahkan oleh musuhnya sendiri, dan pengakuan, tidak hanya bahwa Injil tidak dapat dipersalahkan, tetapi juga sempurna, terkadang diberikan melalui kuasa kebenaran, bahkan dari orang-orang yang menganiaya Injil. Pilatus tidak mendapati kesalahan pada Kristus meskipun ia menjatuhkan hukuman mati kepada-Nya. Demikian pula Festus tidak mendapati kesalahan dalam diri Paulus meskipun ia memenjarakan Paulus. Dan meskipun di sini orang Farisi menganggap bahwa mungkin saja Paulus menerima tugas yang disampaikan dari sorga oleh seorang malaikat untuk dia lakukan, namun tampak di sini, sebagai para tua-tua, setelah itu mereka bergabung dengan Imam Besar untuk menganiaya Paulus (24:1). Mereka berdosa terhadap pengetahuan mengenai apa yang tidak hanya mereka miliki, tetapi juga terkadang mengenai apa yang mereka sendiri akui seperti yang dikatakan Kristus tentang mereka, “Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka membenci baik Aku maupun Bapa-Ku” (Yoh. 15:24). Walaupun begitu,
- (2) Kita berharap saja bahwa setelah itu beberapa dari orang-orang Farisi tersebut akhirnya memiliki pandangan yang lebih baik tentang Paulus daripada sebelumnya, dan menjadi lebih menyukainya, karena sudah sangat puas mendengar pertanggungjawabannya mengenai kemurnian nuraninya dan imannya mengenai dunia lain. Mereka merasa sangat terhormat bahwa semangat mereka akan tradisi tua-tua, yang telah ditinggalkan Paulus, ternyata terkandung dalam dasar-dasar ajaran agama mereka, yang masih ditaati oleh Paulus. Karena itu bergabungnya Paulus dengan mereka untuk melawan orang Saduki, dan pengharapannya akan kebangkitan orang mati, membuat mereka tidak beranggapan bahwa tindakan Paulus yang meninggalkan hukum upacara itu sebagai sebuah kejahatan. Sebaliknya, mereka sangat mengharapkan agar Paulus berjalan dalam terang yang diberikan Allah melalui roh atau malaikat, dan mereka tidak mau menganiaya dia karena mereka akan ingin meneladani dan melindunginya. Namun orang Farisi dalam jemaat Roma yang hendak menganiaya Paulus tidak memiliki roh seperti ini. Karena setulus dan sebesar apa pun semangat seseorang terhadap seluruh kepercayaan dasar Kristen, jika ia tidak mau tunduk pada kuk otoritas gereja mereka, maka mereka tetap menganggapnya jahat dan harus dihukum mati.
- II. Kepedulian serta tindakan yang diambil kepala pasukan semakin menguntungkan Paulus. Sebab, ketika Paulus telah melemparkan benih perdebatan di antara orang Farisi dan Saduki (yang membuat mereka teradu domba, dan membuat dirinya memperoleh kesaksian yang baik dari orang Farisi), ia tetap berada di tengah-tengah, dan terancam akan dikoyak-koyak oleh mereka. Di satu sisi, orang Farisi menarik Paulus untuk membebaskan dia, tetapi orang Saduki menarik Paulus untuk membunuhnya, atau melemparkannya kepada orang banyak, seperti Daniel dilemparkan ke dalam gua singa. Karena itu, kepala pasukan terpaksa datang bersama pasukannya dan menyelamatkan Paulus, seperti yang dilakukannya sebelumnya ( Kis 21:32; 22:24).
- 1. Lihat di sini bahaya yang dihadapi Paulus. Di antara teman-teman dan para musuhnya, sepertinya ia nyaris dikoyak-koyakkan. Yang satu hampir memeluknya sampai mati, sedang yang lain hampir melumatnya sampai mati. Begitulah kekerasan yang rentan terjadi kepada orang-orang besar dan hebat, seperti halnya Paulus, yang oleh beberapa orang sangat dikasihi sedangkan oleh yang lain sangat dibenci.
- 2. Bagaimana ia dilepaskan. Kepala pasukan memerintahkan pasukan untuk turun ke bawah dari ruang atas, dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka, keluar dari ruang bait Allah tersebut, di mana ia telah menyuruh seluruh Mahkamah Agama berkumpul, dan membawanya ke markas, atau menara Antonius. Kepala pasukan melihat bahwa ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk membuat mereka memahami perkara Paulus.
- III. Penghiburanilah-ilahyang paling meneguhkan hati Paulus. Kepala pasukan memang telah menyelamatkan dia dari tangan orang-orang yang kejam, tetapi masih tetap menahannya, dan apa sebabnya, Paulus tidak tahu. Markas itu memang menjadi tempat perlindungan baginya, tetapi juga sekaligus menjadi penjara. Begitu juga, sebagaimana markas itu melindunginya dari kematian yang mengerikan, mungkin juga akan mengantarkannya pada kematian yang lebih mengerikan lagi. Kita tidak mendapati adanya pemberita Injil atau tua-tua di Yerusalem yang mendatanginya. Mungkin mereka tidak berani atau tidak diperbolehkan untuk itu. Mungkin, pada malam berikutnya, Paulus sedang dipenuhi dengan pikiran dan kegelisahan mengenai nasib yang akan menimpanya, dan bagaimana kesusahan yang sedang dialaminya itu bisa berguna untuk sesuatu yang baik. Kemudian datanglah Tuhan Yesus melawatnya, dan meskipun terjadi pada malam hari, namun kunjungan itu dilakukan pada waktu yang tepat (ay. Kis 23:11). Tuhan datang berdiri di sisinya, di samping ranjangnya, meskipun mungkin ranjangnya dari jerami, untuk menunjukkan kepada Paulus bahwa sepanjang hari Dia benar-benar menyertainya, senyata keberadaan-Nya yang bisa dilihat Paulus pada malam itu. Perhatikan, siapa pun yang melawan kita, kita tidak perlu takut jika Tuhan di pihak kita. Jika Dia yang melindungi kita, maka kita bisa melawan orang-orang yang hendak menghancurkan kita. Tuhanlah yang menopang aku, karena itu tidak ada yang jahat yang bisa terjadi.
- 1. Kristus menyuruh Paulus supaya berbesar hati atas kejadian itu. “Kuatkanlah hatimu (KJV: Bergembiralah, Paulus – pen.), jangan tawar hati. Jangan biarkan apa yang terjadi membuat engkau sedih, dan jangan biarkan apa yang ada di hadapanmu membuatmu takut.” Perhatikan, Allah ingin supaya hamba-hamba-Nya yang setia selalu tetap bergembira. Mungkin ketika sedang merenung, Paulus mulai merasa tidak yakin apakah ia telah bertindak benar dalam perkataannya kepada Mahkamah Agama hari sebelumnya. Namun Kristus, melalui firman-Nya, meyakinkan Paulus bahwa Allah berkenan dengan perbuatannya. Atau, mungkin Paulus gelisah karena teman-temannya tidak mengunjunginya. Namun kunjungan Kristus sendiri telah mengatakannya, seandainya pun Dia tidak berkata, Kuatkanlah hatimu.
- 2. Kata-kata yang dipakai Yesus untuk menguatkan Paulus terdengar aneh, “Sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.” Orang akan beranggapan bahwa perkataan itu tidak terlalu menghibur, “Karena engkau sudah mengalami persoalan yang berat bagi-Ku, maka engkau harus menghadapi persoalan yang lebih berat lagi.” Namun perkataan ini bertujuan untuk menghibur Paulus, karena dengan demikian ia menjadi paham,
- (1) Bahwa dia telah melayani Kristus sebagai saksi bagi-Nya dalam segala hal yang telah dialaminya hingga saat itu. Paulus menderita bukan karena kesalahannya, dan bukan gara-gara sebelumnya ia menganiaya jemaat maka sekarang perbuatannya itu dibalaskan kepadanya, walaupun mungkin ia ingin membalas dirinya sendiri. Sebaliknya, ia masih terus lanjut dengan pekerjaannya.
- (2) Bahwa Paulus masih belum selesai bersaksi, atau dianggap sudah tidak berguna karena dipenjara. Ia hanya ditahan sementara untuk melayani lebih jauh lagi. Tidak ada hal yang lebih dapat mengecewakan Paulus selain berpikir bahwa ia tidak lagi dipakai untuk melayani Kristus dan melakukan kebaikan bagi jiwa-jiwa. Jangan takut, kata Kristus, Aku belum selesai dengan engkau.
- (3) Agaknya Paulus memiliki keinginan khusus, yang tulus, untuk pergi ke Roma dan memberitakan Injil di sana, meskipun wilayah itu sudah mendengar Injil, dan jemaat sudah ditanam di sana. Namun sebagai warga negara Roma, dia rindu pergi ke sana, dan sudah merencanakannya (19:21), “Sesudah berkunjung ke situ aku harus melihat Roma juga.” Dia juga sudah menulis kepada jemaat di Roma beberapa waktu sebelumnya bahwa dia ingin melihat mereka (Rm. 1:11). Saat itu ia sudah hampir yakin bahwa kejadian ini telah mengacaukan maksudnya, dan ia tidak akan pernah melihat Roma lagi. Namun bahkan di dalam hal itu Kristus berkata kepadanya bahwa ia mesti mendapat upah, karena ia ingin melakukannya demi kehormatan Kristus dan untuk berbuat baik.
Matthew Henry: Kis 23:12-35 - Persekongkolan terhadap Paulus; Paulus Dihadapkan kepada Feliks Persekongkolan terhadap Paulus; Paulus Dihadapkan kepada Feliks ( Kis 23:12-35)
Di sini diceritakan kisah mengenai rencana untuk membunuh Paulus....
Persekongkolan terhadap Paulus; Paulus Dihadapkan kepada Feliks ( Kis 23:12-35)
- Di sini diceritakan kisah mengenai rencana untuk membunuh Paulus. Bagaimana rencana itu dijabarkan, bagaimana diketahui, dan bagaimana sampai digagalkan.
- I. Bagaimana rencana itu dijabarkan. Orang-orang Yahudi mendapati bahwa mereka tidak memperoleh apa-apa dengan membuat keributan atau menempuh jalur hukum. Oleh karena itu, mereka beralih pada cara yang biadab yaitu dengan membunuh. Mereka hendak menghadang Paulus secara tiba-tiba, dan menikamnya begitu mereka bisa mendekati dia. Begitu tak henti-hentinya mereka berbuat jahat terhadap orang yang baik ini, ketika satu rencana gagal, mereka akan beralih pada rencana yang lain. Perhatikan di sini,
- 1. Siapakah orang-orang yang membentuk komplotan ini. Mereka adalah orang-orang Yahudi yang paling membenci Paulus sampai puncaknya karena ia adalah rasul bagi orang-orang bukan Yahudi (ay. Kis 23:12). Jumlah orang yang mengadakan persekongkolan itu lebih dari pada empat puluh orang (ay. Kis 23:13). Ya Tuhan, betapa banyaknya lawanku!
- 2. Kapan persekongkolan ini diadakan, yaitu setelah hari siang. Iblis telah menguasai hati mereka pada malam sebelumnya untuk merencanakan hal itu, dan segera setelah hari siang, mereka berkumpul untuk melaksanakannya. Ini menggenapi perkataan nabi tentang orang-orang yang merencanakan kejahatan di tempat tidurnya, dan yang melakukannya di waktu fajar, dan mendapat celaka karenanya (Mi. 2:1). Pada malam hari Kristus muncul di hadapan Paulus untuk melindunginya, dan ketika hari siang, ada empat puluh orang yang muncul untuk untuk membinasakannya. Mereka tidak bangkit segera, dan Kristus bergerak sebelum mereka. Allah akan menolongnya menjelang pagi (Mzm. 46:6).
- 3. Seperti apa komplotan itu. Orang-orang ini mengadakan komplotan dalam satu perkumpulan, mungkin mereka menyebutnya suatu perkumpulan kudus. Mereka berkumpul untuk saling mendukung, dan setiap orang, menurut kekuatannya, akan membantu membunuh Paulus. Sungguh aneh begitu banyak orang bisa berkumpul dengan segera, apalagi terjadi di Yerusalem, yang sama sekali sudah kehilangan rasa kemanusiaan dan rasa hormat sehingga mau terlibat di dalam persekongkolan berdarah semacam itu. Mungkin tepat jika keluhan Nabi Yesaya mengenai Yerusalem dinyatakan lagi (Yes. 1:21): tadinya di situ selalu diam kebenaran, tetapi sekarang penuh pembunuh. Tentunya sungguh mengerikan pemikiran orang-orang ini mengenai Paulus, sehingga mereka bisa menyusun suatu rencana yang begitu mengerikan terhadapnya. Tentu mereka telah dibuat percaya bahwa Paulus adalah orang yang paling jahat, musuh bagi Allah dan agama, dan merupakan kutuk serta wabah bagi orang-orang seangkatannya. Padahal sesungguhnya sifat Paulus sangat bertentangan dengan semua ini! Namun, hukum kebenaran dan keadilan itu sungguh begitu kudus, begitu kuat sehingga kejahatan dan pembenaran diri sendiri pun tidak bisa menerobosnya!
- 4. Seberapa teguh tekad mereka, karena mereka berpikir bahwa tidak seorang pun dari mereka yang akan kabur, gara-gara menyadari betapa mengerikannya hal itu ketika berpikir-pikir lagi. Mereka bersumpah dengan mengutuk diri, menimpakan kutuk yang paling berat terhadap diri mereka sendiri, jiwa, tubuh, dan keluarga mereka, jika mereka tidak membunuh Paulus. Dan begitu sudah tidak sabar lagi untuk melakukannya sampai mereka tidak akan makan atau minum sebelum mereka melakukannya. Sungguh rumit kejahatan yang terjadi di sini!Mereka berencana membunuh seorang yang tidak bersalah, seorang yang baik, seorang yang berguna, seorang yang tidak berbuat jahat terhadap mereka, dan malah justru ingin melakukan segala kebaikan yang dapat dilakukannya terhadap mereka. Sampai-sampai, mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain, dan membuktikan bahwa Iblislah yang menjadi bapa mereka, yang adalah pembunuh manusia sejak semula. Namun, seolah-olah ini hanyalah masalah kecil,
- (1) Mereka mengikatkan diri pada sumpah. Ingin berbuat jahat dan bermaksud melakukannya saja sudah jahat, tetapi bersumpah hendak melakukannya, itu lebih jahat lagi. Ini berarti mengadakan perjanjian dengan iblis. Ini berarti mengikat sumpah dengan raja kegelapan. Tidak ada ruang bagi pertobatan dalam hal ini. Bukan itu saja, ini berarti penolakan terhadap pertobatan.
- (2) Mereka saling mengikat satu sama lain, dan berusaha sebisanya, bukan hanya untuk memastikan kutuk atas jiwa mereka sendiri, melainkan juga atas jiwa orang-orang yang mereka libatkan di dalam perikatan tersebut.
- (3) Mereka menunjukkan penghinaan besar terhadap pemeliharaan Allah, dan bersikap congkak terhadapnya, dengan bersumpah untuk melakukan hal semacam itu di dalam jangka waktu yang begitu pendek sehingga mereka bisa terus berpuasa, tanpa memerlukan pemeliharaan dari sang Pemelihara Ilahi yang penuh kuasa. Jika kita berkata, besok kami akan melakukan ini atau itu, hendaklah itu adalah sesuatu yang pantas atau baik. Dan karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok, kita harus menambahkan, jika Tuhan menghendakinya. Namun, bagaimana mereka berani menjamin bahwa Allah akan mengizinkan, sementara mereka tahu bahwa apa yang sedang mereka rencanakan jelas-jelas menentang apa yang sudah dilarang oleh Allah?
- (4) Mereka menunjukkan penghinaan besar terhadap jiwa dan tubuh mereka. Mereka meremehkan jiwa mereka dengan menimpakan kutuk ke atas diri mereka, jika mereka tidak berhasil melaksanakan rencana mereka yang mengerikan (mereka benar-benar melemparkan diri ke dalam keadaan yang serba salah dan penuh celaka, karena Allah jelas akan menimpakan kutuk pada mereka jika mereka berhasil melaksanakannya, dan mereka ingin agar Dia juga melakukannya jika mereka tidak berhasil melaksanakannya!). Mereka juga meremehkan tubuh mereka (karena pendosa yang melakukannya dengan sengaja akan menghancurkan keduanya) dengan melepaskan diri dari pendukung kehidupan sampai mereka melaksanakan sesuatu yang tidak akan pernah boleh mereka lakukan, dan mungkin juga tidak mungkin berhasil mereka lakukan. Begitulah bahasa neraka, bila orang sampai berharap supaya Allah mengutuki mereka, dan supaya iblis menguasai mereka jika mereka tidak berbuat ini atau itu. Mereka cinta kepada kutuk, maka biarlah itu datang kepada mereka. Ada orang beranggapan bahwa maksud dari kutuk ini adalah, mereka akan membunuh Paulus, seperti Akhan, sebagai seorang yang terkutuk, yang mencelakakan perkemahan bangsa Israel. Jika mereka tidak melakukannya, maka mereka akan menjadikan diri mereka terkutuk di hadapan Allah sebagai gantinya.
- (5) Mereka memperlihatkan suatu keinginan yang sangat besar untuk melaksanakan perkara ini, dan tidak sabar menunggu sampai itu terlaksana. Mereka tidak saja seperti musuh-musuh Daud, yang mempermainkan dia, dan menyumpah dengan menyebut namanya (Mzm. 102:9), tetapi juga seperti perkataan hamba-hamba Ayub terhadap musuhnya: Siapa yang tidak kenyang dengan lauknya? (KJV: Kami sudah memakan dagingnya, tetapi tidak kenyang – pen.) (Ayb. 31:31). Para penganiaya dikatakan memakan habis umat Allah seperti memakan roti. Itu sama memuaskannya bagi mereka seperti halnya daging bagi orang yang lapar (Mzm. 14:4).
- 5. Cara apa yang mereka tempuh untuk melaksanakannya. Tidak ada cara untuk mendekati Paulus di dalam markas. Dia berada di situ dalam perlindungan khusus dari pemerintah, dan dipenjarakan, bukan seperti orang lain, yang jika tidak demikian maka akan melakukan kejahatan, tetapi karena jika tidak demikian, maka orang akan berbuat jahat kepadanya. Oleh sebab itu, disusunlah rencana supaya imam kepala dan para tua-tua harus meminta pemimpin markas itu menyuruh Paulus menghadap mereka di ruang pengadilan Mahkamah Agama, untuk diperiksa lebih lanjut (karena ada beberapa pertanyaan yang harus diajukan kepadanya, atau ada sesuatu yang harus dikatakan kepadanya). Kemudian, dalam perjalanan dari markas menuju Mahkamah Agama, mereka akan mengakhiri semua perdebatan tentang Paulus dengan membunuhnya. Demikianlah jalannya rencana itu (ay. Kis 23:14-15). Setelah sepanjang hari sibuk merancang kejahatan ini, menjelang sore mereka mendatangi anggota-anggota penting dari Mahkamah Agama yang agung itu. Meskipun sebenarnya mereka dapat menutup-nutupi rencana busuk mereka dan mungkin mempengaruhi anggota Mahkamah Agama dengan alasan palsu yang lain untuk memanggil Paulus, mereka sangat yakin bahwa orang-orang itu akan menyetujui rencana busuk ini, sehingga mereka tidak malu atau takut mengakui bahwa mereka telah bersumpah dengan mengutuk diri, tanpa meminta nasihat para imam terlebih dahulu apakah mereka boleh melakukan itu, bahwa mereka tidak akan makan atau minum keesokan harinya sebelum mereka membunuh Paulus. Mereka bermaksud untuk makan pada pagi berikutnya, setelah menumpahkan darah Paulus. Mereka tidak meragukan bahwa Imam Besar tidak hanya akan setuju dengan mereka tentang rencana ini, tetapi juga akan membantu mereka, dan menjadi alat bagi mereka untuk memperoleh kesempatan membunuh Paulus. Bukan hanya itu, ia juga akan berdusta bagi mereka juga, dengan berpura-pura terhadap kepala pasukan seolah-olah mereka hendak memeriksa perkaranya lebih teliti, padahal sesungguhnya tidak bermaksud begitu. Sungguh busuk pemikiran mereka terhadap para imam mereka, kalau mereka bisa melibatkan imam-imam tersebut dalam perkara semacam itu! Walau begitu, sejahat rencana yang telah dibuat bagi mereka (karena begitulah tampaknya), para imam dan tua-tua itu menyetujuinya, dan sejak semula, tanpa keraguan sedikit pun, berjanji untuk membantu mereka. Bukannya menegur orang-orang Yahudi itu atas persekongkolan mereka yang jahat, seperti seharusnya, mereka justru memberikan dukungan, karena rencana itu ditujukan kepada Paulus yang mereka benci. Dengan demikian, mereka mengambil bagian dalam kejahatan itu, seolah-olah sama seperti mereka sendiri yang merencanakan persekongkolan itu sejak awal.
- II. Bagaimana rencana itu diketahui. Kita tidak mendapati bahwa para pesekongkol itu, meskipun bersumpah setia, juga bersumpah untuk merahasiakannya, baik karena mereka menganggap bahwa hal itu tidak perlu (masing-masing dari mereka akan menyimpannya sendiri), ataupun karena mereka beranggapan bahwa mereka pasti akan dapat melaksanakannya, meskipun berita itu akan terbawa angin dan diketahui orang. Namun sang Pemelihara Ilahi memang sudah mengatur supaya rencana itu diketahui, sehingga pada akhirnya berhasil digagalkan. Lihat di sini,
- 1. Bagaimana rencana itu diberitahukan kepada Paulus (ay. Kis 23:16). Ada seorang pemuda yang memiliki hubungan darah dengan Paulus, yaitu anak saudaranya perempuan, yang ibunya mungkin tinggal di Yerusalem. Entah bagaimana, kita tidak diberi tahu, ia mendengar tentang penghadangan itu, baik karena tidak sengaja mendengar mereka membicarakannya satu sama lain, atau karena diberi tahu seseorang yang turut serta di dalam persekongkolan itu. Maka ia datang ke markas, mungkin untuk mengunjungi pamannya, seperti yang biasa dilakukannya, dan membawakan apa yang diminta Paulus. Begitulah ia bebas menjumpai Paulus dan memberitahukan kepadanya apa yang didengarnya. Perhatikan, Allah memiliki banyak cara untuk menerangi pekerjaan yang tersembunyi dalam kegelapan. Meskipun para pesekongkol itu menggali dalam-dalam untuk menyembunyikannya dari Tuhan, Ia dapat membuat burung di udara untuk menyampaikan ucapan itu (Pkh. 10:20), atau membuat lidah para pesekongkol itu sendiri mengkhianati mereka.
- 2. Bagaimana rencana itu diberitahukan kepada kepala pasukan, oleh anak muda yang memberitahukannya kepada Paulus tersebut. Bagian kisah ini diceritakan dengan sangat terperinci, mungkin karena penulisnya menyaksikan sendiri bagaimana masalah ini dijalankan dengan hati-hati dan berhasil, dan mengingatnya dengan sangat bersenang hati.
- (1) Paulus diistimewakan oleh para pengawal yang menjaganya, dikarenakan perilakunya yang sopan dan mau bekerja sama. Paulus bisa memanggil salah satu perwira datang kepadanya, meskipun seorang perwira adalah orang yang berkuasa, yang memiliki prajurit bawahan, dan biasa memanggil, bukan dipanggil. Namun perwira itu segera datang ketika dipanggil (ay. Kis 23:17). Paulus mau supaya perwira itu memperkenalkan anak muda ini kepada kepala pasukan, untuk memberitahukan sesuatu yang berhubungan dengan kehormatan pemerintah.
- (2) Perwira itu siap sedia memenuhi keinginan Paulus (ay. Kis 23:18). Ia tidak menyuruh seorang prajurit biasa, tetapi datang sendiri untuk menemui anak muda ini dan mengantarkannya kepada kepala pasukan, dan menunjukkan sikap hormatnya terhadap Paulus. “Paulus orang tahanan itu (itulah sebutan bagi Paulus sekarang), memanggil aku dan meminta, supaya aku membawa anak muda ini kepadamu. Apa urusannya aku tidak tahu, tetapi ada yang perlu diberitahukannya kepadamu.” Perhatikan, bertindak bagi para tawanan yang malang sama seperti memberi kepada mereka, dan itu sungguh merupakan perbuatan amal yang sejati bagi mereka. “Ketika Aku sakit dan di dalam penjara, kamu pergi untuk melakukan sesuatu bagi-Ku,” juga dapat dibenarkan sama seperti, “Ketika Aku sakit dan di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku, mendatangi Aku, atau mengirimkan sesuatu untuk-Ku.” Barangsiapa memiliki kenalan dan kepedulian harus siap menggunakannya untuk menolong orang-orang yang sedang menderita. Perwira ini membantu menyelamatkan hidup Paulus dengan secuil kebaikan ini, yang seharusnya menggugah kita untuk berbuat serupa bila ada kesempatan. Bukalah mulutmu untuk orang yang bisu (Ams. 31:8). Siapa yang tidak bisa memberikan sesuatu yang baik bagi hamba Allah yang sedang dipenjara, boleh juga mengatakan sesuatu yang baik bagi mereka.
- (3) Kepala pasukan menerima kabar tersebut dengan rendah hati dan penuh perhatian (ay. Kis 23:19). Ia memegang tangan anak muda itu, seperti seorang teman atau ayah, untuk membesarkan hatinya, supaya ia tidak merasa disepelekan, tetapi yakin bahwa perkataannya akan didengar. Pelajaran dari peristiwa ini semestinya mendorong orang-orang besar bersikap ramah kepada orang-orang hina dalam hal apa saja, yang siapa tahu memberi mereka kesempatan untuk berbuat baik. Mereka perlu mengarahkan diri kepada perkara-perkara yang sederhana (KJV: merendahkan diri kepada orang-orang yang rendah – pen.). Sikap ramah yang ditunjukkan perwira Romawi ini terhadap kemenakan Paulus dicatat di sini sebagai pujian dan hormat baginya. Janganlah orang mengira dirinya terhina dengan merendahkan diri atau berbaik hati. Kepala pasukan itu membawanya ke samping, supaya tidak ada yang mendengar pembicaraannya, dan bertanya, “Apakah yang perlu kauberitahukan kepadaku? Katakan bagaimana aku dapat membantu Paulus.” Mungkin kepala pasukan itu merasa lebih terlibat dalam peristiwa ini karena menyadari bahwa ia telah membahayakan dirinya sendiri dengan menahan Paulus, yang memiliki hak istimewa sebagai warga negara Roma. Oleh karena itu, sekarang ia bersedia menebus kesalahannya tersebut.
- (4) Pemuda itu menyampaikan pesannya kepada kepala pasukan dengan lancar dan tanpa ragu (ay. Kis 23:20-21). “Orang-Orang Yahudi” (tidak disebutkannya siapa, supaya ia tidak mengakibatkan imam kepala dan tua-tua dibenci. Kepentingannya adalah menyelamatkan pamannya, bukan mendakwa musuhnya) “telah bersepakat untuk meminta kepadamu, supaya besok engkau menghadapkan Paulus lagi ke Mahkamah Agama, dengan memperkirakan bahwa karena jaraknya dekat, maka engkau akan mengirim dia tanpa penjaga. Akan tetapi janganlah engkau mendengarkan mereka. Kami yakin engkau tidak akan melakukannya jika engkau mengetahui apa yang sebenarnya akan terjadi, sebab lebih dari pada empat puluh orang dari mereka telah siap untuk menghadang dia, yaitu mereka yang telah bersumpah untuk membunuhnya, dan sekarang mereka telah siap sedia dan hanya menantikan keputusanmu. Tetapi aku senang karena sudah mendahului mereka.”
- (5) Kepala pasukan itu menyuruhnya pulang dan merahasiakan hal tersebut, “Jangan katakan kepada siapa pun juga, bahwa engkau telah memberitahukan hal ini kepadaku” (ay. Kis 23:22). Kebaikan yang diterima dari orang-orang besar tidak harus selalu dipamer-pamerkan, dan tidak pantas dimanfaatkan untuk kepentingan suatu urusan. Jika terdengar kabar bahwa kepala pasukan itu sudah diberi tahu tentang hal ini, mungkin mereka akan memikirkan cara lain untuk membunuh Paulus. “Karena itu rahasiakanlah hal ini.”
- III. Bagaimana rencana itu digagalkan. Kepala pasukan mengetahui betapa teguh dan kokohnya nafsu orang Yahudi untuk membunuh Paulus, dan betapa tidak kenal lelahnya mereka mencari cara untuk mencelakakan Paulus. Ia juga tahu, bahwa sedikit lagi saja, bisa-bisa ia akan turut membantu dalam kejahatan mereka. Karena itu ia memutuskan untuk secepat mungkin menjauhkan Paulus dari jangkauan mereka. Dia menerima pesan tersebut dengan rasa ngeri dan jijik terhadap kekejian dan nafsu membunuh pada diri orang-orang Yahudi ini. Sepertinya dia juga takut jika ia tetap menahan Paulus di markas ini, sekalipun di dalam pengawasan seorang penjaga yang kuat, mereka akan menemukan suatu cara untuk mencapai tujuan mereka, entah dengan memukul para penjaga atau membakar markas itu. Namun apa pun yang akan terjadi, sedapat mungkin ia akan melindungi Paulus, karena ia berpendapat bahwa Paulus tidak layak mendapat perlakuan semacam itu. Sungguh menyedihkan, bahwa imam-imam kepala Yahudi, ketika mengetahui rencana pembunuhan ini, malah mendukungnya serta membantunya. Sementara di lain pihak, ketika seorang kepala pasukan Romawi mengetahuinya, yang murni hanya karena rasa keadilan dan kemanusiaan, memutuskan untuk mencegahnya, dan rela menempatkan diri dalam masalah besar demi melakukan hal itu!
- 1. Kepala pasukan itu memerintahkan sejumlah besar pasukan khusus tentara Romawi bawahannya untuk bersiap-siap berangkat ke Kaisarea secepat mungkin dan membawa Paulus ke sana, ke hadapan wali negeri Feliks. Ia berharap di sana Paulus dapat diadili lebih cepat daripada di hadapan Mahkamah Agama di Yerusalem. Saya tidak tahu, tetapi mungkin kepala pasukan itu, tanpa sedikit pun berkhianat terhadap tugasnya, mau membebaskan Paulus dan membiarkannya pergi menyelamatkan diri, karena Paulus tidak pernah dinyatakan secara hukum sebagai penjahat ketika ditahan. Kepala pasukan itu sendiri mengakui bahwa tidak ada tuduhan, atas mana ia patut dihukum mati atau dipenjarakan (ay. Kis 23:29). Dan mestinya ia sama pedulinya terhadap kebebasan Paulus, sebagaimana ia peduli terhadap nyawa Paulus. Namun juga, ia takut ini akan sangat membangkitkan amarah orang Yahudi terhadapnya. Atau, mungkin karena mendapati Paulus adalah seorang yang begitu luar biasa, ia merasa sangat bangga Paulus menjadi tawanannya dan berada di bawah penjagaannya. Besarnya pasukan yang diutusnya untuk membawa Paulus sudah sangat jelas menyiratkan hal itu. Dua perwira, atau kepala pasukan seratus, ditugaskan dalam perjalanan ini (ay. Kis 23:23-24). Keduanya harus menyiapkan dua ratus orang prajurit, mungkin bawahan mereka, untuk berangkat ke Kaisarea. Dan bersama mereka tujuh puluh orang berkuda dan dua ratus orang bersenjata lembing, yang menurut anggapan beberapa orang adalah para pengawal kepala pasukan. Tidak jelas apakah mereka ini menunggang kuda atau berjalan kaki, tetapi kemungkinan besar berjalan kaki, karena prajurit bersenjata lembing bertugas melindungi kuda. Lihat bagaimana Allah begitu adil meletakkan bangsa Yahudi di bawah kuk kekuasaan Romawi, ketika dibutuhkan pasukan Romawi sebesar itu untuk menjauhkan mereka dari melakukan segala kejahatan yang paling keji! Sesungguhnya pasukan sebesar itu tidak diperlukan, bahkan seorang pun tidak, untuk mencegah Paulus diselamatkan oleh teman-temannya. Karena pasukan yang besarnya sepuluh kali lipat dari mereka pun tidak akan dapat menghalangi seorang malaikat untuk melepaskan Paulus, seandainya Allah memang berkehendak melepaskan dia dengan cara tersebut, seperti yang terkadang dilakukan-Nya. Namun,
- (1) Dengan begini, kepala pasukan bertujuan untuk menunjukkan kepada orang Yahudi, bangsa yang suka buat keributan dan tegar tengkuk, yang tidak dapat tunduk dan diatur oleh pihak berwenang yang biasa, tetapi harus ditakut-takuti dengan iring-iringan seperti ini. Selain itu, karena mendengar begitu banyak orang yang terlibat dalam persekongkolan untuk membunuh Paulus, maka ia beranggapan bahwa pasukan yang jumlahnya kurang dari itu tidak akan dapat menggagalkan usaha mereka.
- (2) Dengan begini, Allah bertujuan untuk membesarkan hati Paulus. Sebab, dengan dikawal seperti ini, Paulus tidak hanya aman di dalam tangan teman-temannya, tetapi juga dari tangan musuh-musuhnya. Walau begitu Paulus tidak menginginkan penjagaan seperti itu, lebih daripada yang diinginkan Ezra (Ezr. 8:22), serta juga karena alasan yang sama, yaitu karena percaya kepada pemeliharaan Allah yang mencukupi. Namun itu semua adalah karena kepala pasukan itu sendiri yang begitu peduli terhadap Paulus. Namun Paulus juga menganggapnya penting, supaya jelas bagi seluruh negeri, bahwa dia dipenjarakan karena Kristus (Filipi 1:13). Karena sebelum itu pemenjaraannya telah dianggap begitu terhormat, karena sudah dinubuatkan terlebih dahulu, maka dapat dimengerti apabila ia disertai sedemikian rupa sebagai tawanan, supaya para saudara dalam Tuhan dapat beroleh kepercayaan karena pemenjaraannya, ketika mereka melihat penjagaannya lebih karena ia adalah pahlawan dan bukannya pejahat negara. Juga bahwa seorang pemberita Injil yang luar biasa itu menjadi tawanan yang begitu luar biasa. Ketika musuhnya membenci Paulus, dan saya menduga bahwa teman-temannya mengabaikannya, maka seorang perwira Romawi menolongnya, dan mengatur dengan saksama,
- [1] Kenyamanan Paulus: Sediakan juga beberapa keledai tunggang untuk Paulus. Seandainya orang-orang Yahudi yang hendak membunuhnya yang memerintahkan supaya Paulus dipindahkan dengan surat panggilan ke Kaisarea, tentu mereka akan menyuruhnya berlari, atau membawanya ke sana dengan kereta. Atau, menyeretnya dengan gerobak atau seekor kuda di belakang salah seorang prajurit. Namun, kepala pasukan memperlakukan Paulus seperti orang terhormat, meskipun ia adalah tawanan, dan memberikan kepadanya kuda yang baik untuk ditunggangi, tanpa rasa takut sedikit pun bahwa Paulus akan melarikan diri. Tidak hanya itu, bahkan perintah itu mengatakan bahwa mereka harus menyediakan, bukan seekor keledai, melainkan beberapa keledai, untuk ditunggangi oleh Paulus. Kita dapat menduga bahwa Paulus juga mendapat kehormatan untuk mendapatkan seekor kuda tunggangan, atau malah lebih lagi, supaya jika ia tidak menyukai yang satu, ia boleh memilih yang lain. Atau (seperti ditafsirkan beberapa orang) ia mendapat beberapa keledai untuk menemaninya, sebanyak yang dia inginkan, untuk menghibur serta menemaninya dalam perjalanan.
- [2] Keamanan Paulus. Pasukan itu diperintahkan dengan tegas oleh komandan mereka supaya membawa dia dengan selamat kepada wali negeri Feliks, kepada siapa Paulus harus diserahkan. Wali negeri Feliks mengepalai seluruh urusan warga negara bangsa Yahudi, seperti halnya si kepala pasukan itu mengepalai urusan militer di antara mereka. Para sejarawan Roma banyak membicarakan Feliks ini, sebagai seorang dari kalangan hina, tetapi berhasil mengangkat posisinya menjadi gubernur wilayah Yudea. Dalam melaksanakan jabatannya, Tacitus berkata dalam Hist. 5 tentang dirinya: Per omnem sævitiam ac libidinem jus regium servili ingenio exercuit – Ia menggunakan kekuasaannya dengan cara luar biasa pintar untuk menyenangkan hati orang, dan yang berkaitan dengan segala macam kekejaman dan hawa nafsu. Ke tangan orang semacam inilah Paulus yang malang diserahkan untuk diadili. Tetapi itu masih lebih baik daripada di tangan Imam besar Ananias! Nah, seorang tawanan, yang hendak diadili secara hukum, harus dilindungi seperti seorang bangsawan.
- 2. Untuk memperketat keamanan Paulus, kepala pasukan memerintahkan supaya ia dibawa pergi pada jam sembilan malam ini (KJV: jam ketiga pada malam hari – pen.), yang menurut beberapa orang artinya adalah tiga jam setelah matahari terbenam. Maksudnya, karena peristiwa itu terjadi setelah berakhirnya perayaan Pentakosta (yaitu pada pertengahan musim panas), mereka bisa berangkat di malam yang sejuk. Yang lain menafsirkannya sebagai tiga jam setelah tengah malam, pada jam yang ketiga, yaitu sekitar pukul tiga pagi, supaya mereka berangkat sebelum fajar tiba, dan sudah bisa keluar dari Yerusalem sebelum musuh Paulus bergerak. Dengan begitu, mereka dapat menghindari terjadinya keributan orang banyak dan membiarkan musuh-musuh Paulus mengamuk ketika bangun, seperti singa yang kehilangan mangsanya.
- 3. Dan ia menulis surat kepada Feliks wali negeri di provinsi itu. Dengan surat itu, kepala pasukan menyatakan pengunduran diri dari kewajibannya terhadap Paulus, dan menyerahkan seluruh perkara itu kepada Feliks. Di sini, surat itu dicatat totidem verbis – kata demi kata (ay. Kis 23:25). Mungkin Lukas, penulis kisah sejarah ini, memiliki salinannya, karena ikut menyertai Paulus dalam perjalanan tersebut. Dalam surat ini kita bisa mengamati,
- (1) Pujian yang ditujukan oleh kepala pasukan kepada wali negeri (ay. Kis 23:26). Ia adalah wali negeri Feliks yang mulia. Gelar ini diberikan kepadanya sesuai prosedur, atas kebesarannya dan lain-lain. Kepala pasukan mengirimkan salam, memohon segala kesehatan dan kesejahteraan baginya. Kiranya ia berbahagia, kiranya ia berbahagia selalu.
- (2) Penjelasannya yang adil dan apa adanya mengenai perkara Paulus:
- [1] Bahwa Paulus menjadi sasaran orang Yahudi. Mereka menangkapnya dan hendak membunuhnya. Mungkin Feliks sudah sangat mengenal watak orang Yahudi, sehingga tidak berpikir yang buruk-buruk mengenai Paulus gara-gara itu (ay. Kis 23:27).
- [2] Bahwa kepala pasukan itu telah melindungi Paulus karena ia adalah warga negara Roma. “Ketika mereka hendak membunuhnya, aku datang dengan pasukan, sejumlah tentara yang besar, dan melepaskannya.” Tindakan semacam itu yang dilakukan bagi seorang warga negara Roma akan mengharumkan namanya di hadapan wali negeri tersebut.
- [3] Bahwa kepala pasukan itu tidak bisa memahami perkara Paulus, begitu pula apa yang membuat orang Yahudi begitu membencinya dan hendak mencelakainya. Kepala pasukan itu memilih cara yang benar untuk mencari tahu: Ia menghadapkannya ke Mahkamah Agama mereka (ay. Kis 23:28), agar diperiksa di sana. Ia berharap dapat mengetahui sesuatu yang menjadi sebab dari semua keributan ini, baik melalui tuntutan mereka atau melalui pengakuan Paulus sendiri. Namun ia mendapati bahwa ternyata Paulus didakwa karena soal-soal hukum Taurat mereka (ay. Kis 23:29), mengenai pengharapan akan kebangkitan orang mati (ay. Kis 23:6). Kepala pasukan ini adalah seorang yang bijak dan terhormat, serta memiliki prinsip yang baik tentang keadilan dan kemanusiaan. Walau begitu, lihat betapa dengan sepelenya ia berbicara tentang dunia lain dan hal-hal yang luar biasa mengenai dunia tersebut seolah-olah itu adalah suatu yang meragukan, padahal itu adalah sesuatu yang pasti dan tidak perlu diragukan lagi, yang sama-sama disetujui Paulus maupun anggota Mahkamah Agama, kecuali orang Saduki. Seolah-olah itu hanyalah soal-soal hukum Taurat mereka, padahal itu merupakan persoalan yang paling penting bagi seluruh umat manusia! Atau, mungkin ia lebih merujuk pada soal-soal mengenai tata ibadah mereka daripada tentang ajaran mereka, dan perselisihan yang dilihatnya antara orang Yahudi dengan Paulus adalah tentang merendahkan nilai dan kewajiban hukum dari tata ibadah mereka, yang dipandangnya sebagai sesuatu yang tidak perlu dibicarakan. Bangsa Romawi memperbolehkan bangsa-bangsa jajahannya untuk menjalankan ibadah agamanya sendiri, dan tidak pernah memaksakan agama mereka kepada bangsa-bangsa jajahan mereka itu. Namun untuk menjaga ketertiban umum, mereka tidak mau membiarkan bangsa-bangsa itu menyiksa sesamanya di balik topeng agama.
- [4] Bahwa sejauh ini kepala pasukan itu mengerti bahwa tidak ada tuduhan, atas mana ia patut dihukum mati atau dipenjarakan, apalagi yang bisa dibuktikan melawan dia. Karena kejahatan mereka, orang Yahudi telah membuat diri mereka dibenci oleh dunia, telah mencemari kehormatan mereka dan mengotori mahkota mereka sendiri, mempermalukan jemaat mereka, hukum mereka, dan tempat kudus mereka. Namun, mereka sendiri berseru-seru menentang Paulus, karena telah merendahkan kehormatan mereka. Apakah ini suatu kejahatan yang layak mendapat hukuman mati atau penjara?
- (3) Bagaimana ia menyerahkan kasus Paulus kepada Feliks (ay. Kis 23:30), “Ketika kepadaku telah diberitahukan, bahwa ada komplotan merencanakan membunuh dia, tanpa adanya proses peradilan terhadapnya, maka aku segera menyuruh membawa dia kepadamu, yang merupakan orang yang paling tepat untuk mengurus masalah ini, dan mengambil keputusan tentang hal ini, serta membiarkan para pendakwa Paulus mengejarnya jika mau, dan mengajukan perkara itu kepadamu. Sebagai seorang prajurit, aku tidak akan berlagak menjadi seorang hakim. Salam.”
- 4. Dengan begitu, Paulus dibawa ke Kaisarea. Para prajurit membawa dia keluar dari Yerusalem dengan selamat pada malam hari, dan meninggalkan orang-orang yang bersekongkol itu untuk berpikir apakah mereka harus makan dan minum atau tidak sebelum membunuh Paulus. Jika mereka tidak mau bertobat dari kejahatan akan sumpah mereka terhadap Paulus, sekarang terserah mereka untuk bertobat dari ketergesa-gesaan sumpah mereka karena itu akan berakibat buruk bagi diri mereka sendiri. Jika di antara mereka ada yang mati kelaparan gara-gara sumpah mereka dan tertekan karena kecewa, maka biarlah mereka menanggunggnya sendiri. Paulus dibawa ke Antipatris, yang berjarak sekitar dua puluh tujuh kilometer dari Yerusalem, dan kira-kira berada di tengah-tengah perjalanan menuju Kaisarea (ay. Kis 23:31). Dari sana, dua ratus orang prajurit dan dua ratus orang bersenjata lembing pulang kembali ke Yerusalem, dan kembali ke markas. Karena Paulus sudah terlepas dari bahaya, maka tidak diperlukan lagi penjagaan yang kuat. Tetapi orang-orang berkuda dapat mengantarkannya ke Kaisarea, dan dapat melakukannya lebih cepat. Mereka melakukan hal ini tidak hanya demi menghemat tenaga mereka sendiri, tetapi juga untuk mengamankan perintah tuan mereka. Ini merupakan teladan bagi para hamba, supaya tidak hanya menaati perintah tuan mereka, tetapi juga bertindak dengan bijaksana, supaya mendatangkan keuntungan paling besar bagi tuan mereka.
- 5. Paulus diserahkan ke tangan Feliks, sebagai tawanannya (ay. Kis 23:33). Para prajurit menyampaikan surat itu serta menyerahkan Paulus kepada Feliks, dan dengan begitu selesailah tugas mereka. Ke mana pun Paulus pergi, ia belum pernah bertemu atau bergaul dengan orang-orang penting, selain dengan para murid, namun Allah mengatur penderitaannya sedemikian rupa, sehingga melalui penderitaannya itu Paulus mendapat kesempatan untuk bersaksi tentang Kristus di hadapan orang-orang penting. Begitulah yang Kristus telah nubuatkan tentang murid-murid-Nya, bahwa mereka akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku, sebagai kesaksian bagi mereka (Mrk. 13:9). Wali negeri itu menanyakan dari propinsi manakah asalnya Paulus, dan diberitahu bahwa ia dari Kilikia (ay. Kis 23:34). Selain itu,
- (1) Ia berjanji untuk mempercepat persidangan (ay. Kis 23:35). “Aku akan memeriksa perkaramu, bila para pendakwamu juga telah tiba di sini, dan aku akan mendengar perkara ini dari kedua belah pihak, sebagai seorang hakim.”
- (2) Ia memerintahkan supaya Paulus ditahan sebagai tawanan di istana Herodes, di salah suatu ruangan di dalam istana itu yang dinamai menurut nama Herodes Agung, yang mendirikannya. Di sana Paulus mendapat kesempatan untuk memperkenalkan diri kepada orang-orang besar yang berada di ruangan wali negeri itu, dan tidak diragukan lagi, ia memanfaatkan kesempatan untuk berkenalan itu untuk tujuan-tujuan terbaik.
SH: Kis 23:1-11 - Harus cerdik (Sabtu, 8 September 2007) Harus cerdik
Sejak semula Tuhan Yesus mengatakan bahwa hidup beribadah dan
memberitakan Injil tidaklah mudah. Itu pun kita alami kini dan di
...
Harus cerdik
Sejak semula Tuhan Yesus mengatakan bahwa hidup beribadah dan memberitakan Injil tidaklah mudah. Itu pun kita alami kini dan di sini. Kegiatan kesaksian dan pemberitaan Injil, bahkan kegiatan persekutuan dan pelayanan akan semakin dipersulit. Beberapa perangkat peraturan sudah disiapkan untuk membendung bahkan melarang kegiatan pekabaran Injil. Apa kita mesti berhenti? Tentu tidak! Namun kita harus mencari cara yang baru, cara yang tepat.
Paulus menggunakan strategi 'memecah kekuatan' untuk menghadapi massa yang hendak menangkap dan membunuh dia. Mereka sesungguhnya terdiri dari dua golongan yaitu Saduki yang menolak adanya kebangkitan orang mati, dan Farisi yang mengakui adanya kebangkitan. Melihat keadaan demikian, Paulus menyatakan pendiriannya bahwa dia termasuk golongan Farisi. Maka dengan serta merta ia mendapat dukungan dari golongan Farisi. Sehingga terpecahlah kekuatan dua golongan yang tadinya terfokus ingin mengadili Paulus. Kini kekuatan itu terbagi menjadi dua bagian, dan keduanya kemudian berseteru mempertahankan pendiriannya. Perseteruan hebat yang sampai membuat kepala pasukan khawatir bila mereka menganiaya Paulus.
Sungguh cerdik Paulus! Taktiknya membuat dia bisa keluar dengan selamat dari situasi yang kritis itu. Cerdik yang bermakna pintar cari akal untuk meloloskan diri dari situasi yang sulit, putar otak untuk mencari celah yang dapat ditembus. Ia tidak nekad dan berpikir pendek, "Mengapa mesti takut memberitakan Injil? Kalau mati kan pasti masuk surga?" Itu memang berani, tetapi konyol!
Sebagai murid Tuhan, kita menyandang tugas untuk memberitakan Injil, entah secara langsung atau melalui hidup keseharian kita. Kiranya kita pun belajar untuk cerdik. Jangan sampai tangan kita dibelenggu dan mulut kita dibungkam hanya karena kesembronoan kita dalam menggunakan cara yang tepat dalam pewartaan Injil. Namun jangan melenyapkan keberanian kita karena Allah pasti menyertai kita.
SH: Kis 22:30--23:11 - Kebangkitan Kristus membuat Kristen berbeda (Senin, 3 Juli 2000) Kebangkitan Kristus membuat Kristen berbeda
Paulus yang telah melalui saat-saat yang sulit dan genting,
mengalami kemerosotan fisik dan psikis. ...
Kebangkitan Kristus membuat Kristen berbeda
Paulus yang telah melalui saat-saat yang sulit dan genting, mengalami kemerosotan fisik dan psikis. Karena itulah ia sempat kehilangan kontrol emosi setelah mendapat tamparan pada mulutnya, sehingga ia membalas tamparan itu dengan kutukan. Pernyataan Paulus (1) adalah hujatan kepada Allah, karena menurut Yudaisme, jika seorang yang mengaku Yahudi namun mengikuti ajaran Yesus, ia adalah seorang pendosa besar di hadapan Allah.
Hanya sesaat Paulus kehilangan kontrol. Begitu menyadari bahwa ia berhadapan dengan Imam Besar, ia pun mengakui kesalahannya. Tindakan ini mempunyai dua implikasi sebab-akibat yang dalam. Pertama, Paulus masih mentaati tradisi Yahudi yang begitu menghormati seorang pemimpin bangsanya. Kedua, ini merupakan penegasan tidak langsung dari Paulus bahwa persengketaan yang terjadi antara dia dan orang-orang Yahudi bukanlah permasalahan tradisi, kebudayaan, ataupun etnis. Ada persoalan yang lebih hakiki. Karena itulah, tanpa membuang waktu, Paulus segera mengungkapkan alasan utama penangkapan dirinya. Paulus hanya melihat bahwa hadirnya 2 partai besar (Farisi dan Saduki) ditambah dengan wakil pemerintah Romawi dalam satu sidang merupakan kesempatan berharga bagi Paulus untuk menyatakan kebenaran fundamental Kekristenan yaitu kebangkitan Kristus yang menjadi dasar bagi kebangkitan orang mati. Sebab Saduki mempunyai pengaruh yang cukup dominan di dalam Mahkamah Agama. Sedangkan Farisi mempunyai suara yang lebih dominan di masyarakat.
Bahkan bagi Paulus kebangkitan Kristus bukan sekadar kebenaran yang ia yakini namun kebenaran yang ia alami sebab kuasa kebangkitan Kristus senantiasa hadir dan menguatkannya. Setelah diselamatkan untuk yang kedua kalinya oleh tentara Romawi, adalah wajar jika dia cemas dan bertanya-tanya tentang masa depannya. Harapan untuk meninggalkan Yerusalem hidup-hidup apalagi kesempatan untuk pergi ke Roma sangat kecil.
Renungkan: Kristen berbeda dengan orang lain bukan karena perbedaan etnis, ras, ataupun latar belakang budaya. Kristen beda karena Yesus dan kuasa kebangkitan-Nya yang senantiasa hadir di dalam kita, apa yang perlu kita takutkan?
SH: Kis 22:30--23:11 - Tetap berani bersaksi (Kamis, 7 Agustus 2014) Tetap berani bersaksi
Bagi sebagian orang, bersaksi kepada orang dekat tidak menjadi masalah. Namun, bagaimana menghadapi musuh yang siap "menerkam",...
Tetap berani bersaksi
Bagi sebagian orang, bersaksi kepada orang dekat tidak menjadi masalah. Namun, bagaimana menghadapi musuh yang siap "menerkam", apakah masih tetap berani bersaksi? Sebagian orang mungkin akan memilih menghindar atau tutup mulut, tetapi Paulus tidak begitu.
Di hadapan Mahkamah Agama yang dikumpulkan oleh kepala pasukan Romawi, Paulus menyatakan bahwa ia hidup sebagai warga negara dengan hati nurani yang murni(1). Hidupnya benar dan berintegritas, terbuka dan terbaca jelas oleh semua orang. Ini terjadi karena kemuliaan Allah bersinar di dalam hatinya. Oleh karena itu, tuduhan bahwa Paulus melarang hukum Taurat dan Bait Suci adalah tidak benar. Mendengar hal itu, Imam Besar Ananias tidak percaya dan ia bertindak sewenang-wenang dengan memerintahkan orang untuk menampar Paulus. Maka, Paulus menegur kemunafikan Ananias karena telah melanggar hukum Taurat, sebab Taurat melarang pengadilan menghukum seseorang sebelum kesalahannya diketahui.
Paulus juga menyebutkan statusnya sebagai seorang Farisi dan berdarah Farisi. Lalu, ia dengan cerdik memaparkan doktrin kebangkitan yang menjadi sumber pertentangan di antara Mahkamah Agama. Orang Saduki memang tidak percaya kebangkitan orang mati dan malaikat. Sebab itu, orang Farisi membela Paulus (19). Keributan pun tidak dapat dihindari sehingga kepala pasukan turun tangan mengamankan Paulus agar nyawanya tidak terancam.
Paulus tentu lelah menghadapi semua itu, tetapi Tuhan hadir menguatkan Paulus dan menyatakan bahwa ia akan selamat dan pergi bersaksi ke Roma. Kita perlu belajar semangat dan keberanian Paulus dalam bersaksi. Karena itu kita perlu menjaga hati nurani dengan hidup benar di hadapan Tuhan. Ini modal besar bagi kesaksian kita, karena perbuatan sering berbicara lebih kuat dibandingkan perkataan. Kita juga perlu berdoa dan dan mengandalkan Roh Kudus agar mendapatkan kuasa dan keberanian untuk bersaksi sehingga orang lain dapat mengenal Kristus. Bila harus menderita karena bersaksi, ingatlah Tuhan beserta kita.
SH: Kis 22:30--23:11 - Kuatkanlah Hatimu! (Sabtu, 2 Maret 2019) Kuatkanlah Hatimu!
Siapa yang tidak mengenal Martin Luther, Sang Bapak Reformasi Gereja? Pada abad ke-16, Paus Leo X pernah mendiskreditkan ajaran Lu...
Kuatkanlah Hatimu!
Siapa yang tidak mengenal Martin Luther, Sang Bapak Reformasi Gereja? Pada abad ke-16, Paus Leo X pernah mendiskreditkan ajaran Luther. Akibatnya, Luther harus menghadiri sidang di Worms pada tahun 1521. Sidang itu memaksa Luther agar menarik seluruh ajarannya. Namun, Luther teguh bagai batu karang, "Di sini aku berdiri. Kiranya Tuhan menolongku. Amin."
Keberanian seperti itu pernah juga dilakoni Paulus. Setelah kepala pasukan urung menyesahnya (22:29), ia diserahkan kepada Mahkamah Agama (22:30). Sidang terpaksa digelar untuk meneliti tuduhan orang-orang Yahudi kepadanya.
Lukas menuliskan keberanian Paulus dalam mempertahankan imannya di hadapan Mahkamah Agama (1). Bahkan ketika Imam Besar Ananias menyuruh orang untuk menamparnya, ia tidak gentar (2-3). Walau tertekan (4), Paulus malah dengan cerdik memecah suara para pembencinya (6). Ia memanfaatkan perbedaan doktrin antara orang Farisi dan Saduki.
Orang Saduki tidak percaya pada kebangkitan dan keberadaan malaikat atau roh. Sedangkan, orang Farisi percaya pada keduanya. Hal itu menimbulkan keributan besar di antara mereka. Orang Farisi kemudian membela Paulus setelah mengetahui bahwa ia juga seorang Farisi. Keributan besar itu membuat kepala pasukan membawa Paulus kembali ke markas (7-10).
Tindakan Paulus itu membutuhkan keberanian yang besar. Tentu saja kekuatannya datang dari Tuhan. Hanya mereka yang ada di sisi Allah yang mampu bertindak seperti itu (11). Hati yang berani bagi kebenaran adalah anugerah Allah semata.
Sebagai orang Kristen, kita mungkin pernah mengalami diskriminasi dan ketidakadilan. Masyarakat mengucilkan, menolak, bahkan menganiaya kita. Dari pengalaman Paulus, kita belajar agar tidak berkecil hati. Sama seperti Paulus, Tuhan pun akan mendampingi kita. Ia tidak berubah. Ia akan memberi kita kekuatan hati agar tetap tegar melewati itu semua.
Doa: Tuhan, berikan kami kekuatan hati untuk menjadi saksi-Mu di tengah dunia demi kemuliaan-Mu. [SL]
Baca Gali Alkitab 1
Keberanian adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan benar, bahkan ketika rasa takut membelenggu. Keberanian memang selalu bersahabat dengan kebenaran. Kita mempunyai peribahasa: "Berani karena benar, takut karena salah."
Nas yang kita baca mementaskan keberanian Paulus di hadapan Mahkamah Agama. Ia tetap mempertahankan imannya walau nyawa sebagai taruhannya.
Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang terjadi pada diri Paulus (Kis. 22:23-29)?
2. Mengapa Paulus diserahkan ke hadapan Mahkamah Agama (30)?
3. Apa yang dikatakan Paulus di hadapan Mahkamah Agama (1)?
4. Bagaimana reaksi Imam Besar mendengar perkataan Paulus (2)? Apa respons Paulus ketika ia ditampar (3-5)? Apakah ia takut dan menarik kata-katanya? Apa komentar Anda?
5. Bagaimana cara Paulus agar lolos dari sidang Mahkamah Agama itu (6-10)?
6. Apa firman Allah kepada Paulus (11)?
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Dengan alasan mempertahankan kebenaran, apa risiko yang dihadapi Paulus?
2. Bagaimana sikap Paulus menghadapi itu semua? Apakah ia lari ketakutan? Mengapa Paulus memilih sikap itu?
3. Apa komentar Anda terhadap cara Paulus agar lolos dari sidang? Apakah itu cara yang cerdik? Jelaskan!
Apa respons Anda?
1. Jika berada dalam situasi seperti yang dihadapi Paulus-dihina, hampir disiksa, dan diadili-apakah Anda akan tetap berani mempertahankan iman?
2. Pernahkah Anda menyangkali iman karena tekanan hidup?
Pokok Doa:
Mohon agar Tuhan menguatkan orang Kristen untuk tetap setia pada kebenaran dalam situasi suka apalagi duka.
SH: Kis 23:12-22 - Kristen dan plot jahat dunia (Selasa, 4 Juli 2000) Kristen dan plot jahat dunia
Setelah penglihatan yang menguatkan dialami Paulus (11),
perkembangan yang terjadi di dalam masyarakat justru sebal...
Kristen dan plot jahat dunia
Setelah penglihatan yang menguatkan dialami Paulus (11), perkembangan yang terjadi di dalam masyarakat justru sebaliknya, menjadi sangat genting bagi keselamatan Paulus. Orang-orang Yahudi semakin bernafsu membunuh Paulus, bahkan sekarang di bawah perlindungan pemerintah Romawi.
Mereka rela mengutuk diri sendiri dan bersumpah tidak makan dan minum sebelum membunuh Paulus. Artinya mereka bersedia mati karena dikutuk Allah atau karena kelaparan jika tidak dapat membunuh Paulus. Itu merupakan janji yang wajar bagi seorang Yahudi sejati untuk mempertahankan kekudusan Allah. Mereka pun menghalalkan segala cara untuk membunuh Paulus. Mereka meminta pihak Saduki untuk membujuk pihak Romawi mempertemukan Paulus dengan mereka lagi (15). Namun itu hanyalah siasat licik, agar mereka memperoleh kesempatan lagi untuk mendekati Paulus dan membunuhnya. Rencana mereka sungguh `sempurna', matang, dan dapat dikatakan pasti berhasil. Orang Saduki lebih marah kepada Paulus daripada orang Farisi karena masalah kebangkitan orang mati.
Situasi ini sangat kritis bukan sekadar bagi jiwa Paulus, namun terlebih lagi bagi perkembangan dan penyebaran berita Injil. Apakah Allah sanggup memenuhi janji-Nya untuk membawa Injil-Nya kepada seluruh bangsa, khususnya Roma melalui Paulus? Ternyata Allah tidak hanya sanggup menggagalkan rencana yang matang dan canggih dari komplotan orang-orang Yahudi, namun juga mempermalukan mereka. Betapa tidak, skenario pembunuhan yang terencana rapi dan begitu tertutup bahkan kepala pasukan pun tidak dapat menciumnya dan yang melibatkan orang-orang dari elit politik dan agama, gagal justru karena seorang anak muda yang memberikan kontribusi sangat luar biasa bagi perkembangan Injil. Penyingkapan plot maut yang spektakuler ini merupakan kesaksian providensia Allah yang menjamin karya keselamatan-Nya dapat terealisasi. Meski demikian, keterlibatan manusia pun penting.
Renungkan: Perkembangan dan penyebaran Injil di Indonesia pun tidak bisa dihentikan hanya dengan membakar gereja atau membunuh Kristen. Namun Kristen tetap perlu menyatukan keberanian dengan kecerdikan agar dapat terhindar dari kematian syahid yang belum waktunya.
SH: Kis 23:12-24 - Menjalankan kehendak Allah (Minggu, 9 September 2007) Menjalankan kehendak Allah
Suasana menjadi panas karena kebencian musuh-musuh Paulus semakin
memuncak. Upaya membunuh Paulus, yang semula bersif...
Menjalankan kehendak Allah
Suasana menjadi panas karena kebencian musuh-musuh Paulus semakin memuncak. Upaya membunuh Paulus, yang semula bersifat rencana, kemudian berubah menjadi suatu tekad bulat yang diikat dengan sumpah. Walau demikian, kuasa dan peran Tuhan untuk menolong hamba-Nya juga semakin jelas. Melalui peristiwa kecil yang seolah merupakan suatu kebetulan, konspirasi untuk membunuh Paulus didengar oleh salah seorang kemenakannya. Kita tidak tahu bagaimana kemenakan Paulus itu bisa berada di lokasi rapat penting itu, dan bagaimana dia bisa mendengar isi pembicaraan mereka. Namun yang kita tahu ialah sang kemenakan kemudian menyampaikan konspirasi busuk itu kepada Paulus, sang paman. Dari Paulus, rencana itu sampai kepada prajurit, yang lalu meneruskannya kepada kepala pasukan.
Ternyata betapa pun cermatnya rencana yang manusia buat, tetap saja tidak akan berhasil bila Tuhan melawannya. Tidak ada satu pun rencana manusia yang dapat menghalangi kehendak Tuhan dan tidak ada satu orang pun yang dapat melawan Tuhan! Sehingga melalui hal yang tidak terduga, yakni melalui kemenakan Paulus, Tuhan menyatakan intervensi dan pemeliharaan-Nya atas hidup Paulus. Tak pelak lagi, rencana itu pun gagal! Sementara kehendak Tuhan agar Paulus bersaksi bagi Dia di Roma, tetap akan terlaksana.
Mengetahui kehendak Allah merupakan subjek menarik yang masih banyak diperbincangkan orang Kristen. Namun bila kita tahu bahwa kesusahan dan penderitaan juga bagian dari kehendak Tuhan, adakah kita masih menginginkannya? Kisah perjalanan pelayanan Paulus memperlihatkan bagaimana rencana Allah menjadi nyata. Rencana Allah adalah keputusan yang Ia wujudkan melalui keterlibatan-Nya terus menerus dalam berbagai peristiwa yang melibatkan orang-orang yang percaya pada-Nya. Maka tidak cukup bila kita hanya mengetahui perintah atau kehendak-Nya belaka. Kita harus pula melakukannya. Hanya dengan kesediaan untuk terlibatlah kita akan mengalami keajaiban karya-Nya.
SH: Kis 23:12-35 - Tuhan tetap bekerja (Jumat, 8 Agustus 2014) Tuhan tetap bekerja
Rencana dan kehendak Tuhan tidak pernah gagal, walaupun manusia berusaha menggagalkannya dengan berbagai cara. Janji-Nya bahwa Di...
Tuhan tetap bekerja
Rencana dan kehendak Tuhan tidak pernah gagal, walaupun manusia berusaha menggagalkannya dengan berbagai cara. Janji-Nya bahwa Dia akan melindungi Paulus dalam perjalanannya ke Roma untuk memberitakan Injil di sana, akan Dia genapi dengan ajaib dan secara sempurna.
Hal ini terlihat jelas ketika beberapa orang Yahudi bermaksud membunuh Paulus. Mereka yang selalu menganggap diri taat hukum (Taurat), justru melanggar hukum karena bermaksud melenyapkan Paulus dengan cara licik, yaitu menyergapnya dengan sembunyi-sembunyi. Namun rencana mereka tidak berhasil.
Tuhan memakai kemenakan Paulus yang mendengar persekongkolan mereka itu untuk kemudian membongkarnya di hadapan kepala pasukan, Lisias. Maka Lisiaslah yang kemudian Tuhan pakai untuk menyelamatkan Paulus dari empat puluh lebih orang Yahudi yang telah berkomplot bahkan bersumpah untuk membunuhnya. Lisias kemudian mengirimkan Paulus kepada Feliks, sang wali negeri yang berada di Kaisarea disertai dengan sepucuk surat penjelasan mengenai alasan pengiriman tersebut, dan pernyataan ketidakbersalahan Paulus (26-30). Dalam pengaturan Tuhan, Paulus pun tiba di tempat tujuan dengan selamat sehingga mendapat kesempatan untuk bersaksi di hadapan para pembesar dan raja.
Dari kisah Paulus kita dapat melihat bahwa manusia bisa saja berencana jahat terhadap umat Tuhan. Akan tetapi, kalau Tuhan tidak berkenan atas semua rancangan jahat itu, tentu tidak akan terjadi apa pun pada umat-Nya. Oleh karena itu, ingatlah bahwa apa pun kesulitan dan tekanan yang kita alami karena iman kita, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Bahkan tidak jarang Tuhan memakai perbuatan jahat manusia untuk menggenapi rencana-Nya yang indah bagi umat-Nya. Maka, apa pun yang terjadi dalam kepengikutan kita akan Kristus, janganlah pernah putus asa, kecewa, dan mundur, karena Tuhan menginginkan kita melakukan karya besar untuk perluasan Injil bagi kemuliaan nama-Nya.
SH: Kis 23:12-22 - Ambivalensi Agama (Minggu, 3 Maret 2019) Ambivalensi Agama
Dalai Lama pernah berkata, "Agama saya sangat sederhana. Agama saya adalah kebaikan." Kalimat ini hadir di tengah wajah agama yang ...
Ambivalensi Agama
Dalai Lama pernah berkata, "Agama saya sangat sederhana. Agama saya adalah kebaikan." Kalimat ini hadir di tengah wajah agama yang kian bengis. Sejarah menunjukkan betapa agama bisa menjadi legitimasi pembantaian sesama manusia. Doktrin agama seolah mampu membutakan nurani terhadap kemanusiaan. Di tengah ironi seperti ini, Dalai Lama menggemakan kesederhanaan agama sebagai kebaikan.
Sekomplotan orang Yahudi tampaknya mengalami hal serupa. Mereka menuduh Paulus merusak ajaran agamanya. Hal ini membuat mereka kalap dan ingin membunuh Paulus. Mereka bahkan mengutuki diri, tidak akan makan, dan tidak minum sebelum membunuhnya (12).
Untuk mewujudkannya, mereka berkonspirasi dengan para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Mereka mengusulkan agar Paulus dibawa kembali ke Mahkamah Agama. Kemudian, mereka akan membunuhnya di situ (14-15)
Namun, apalah arti dari semua rencana, bila Tuhan menolaknya. Kemenakan Paulus mendengar rencana jahat itu. Lalu dengan bersegera, ia menyampaikannya kepada Paulus (16). Tak lama kemudian, beritanya sampai di telinga kepala pasukan (17-22).
Dari kisah ini, setidaknya kita dapat melihat bahwa kekerasan atas nama agama ternyata bukan hal baru dalam peradaban manusia. Setidaknya, dalam Alkitab kita dapat menemukan konspirasi sekomplotan orang Yahudi dan tekad untuk membunuh Paulus. Artinya, sudah sejak lama kekerasan atas nama agama telah terjadi. Sampai sekarang, kita mungkin masih bertanya-tanya, "Mengapa agama bisa punya daya hancur sebesar itu?"
Pengalaman Paulus, dalam nas ini, semakin menegaskan kepada kita ambivalensi (dualitas) wajah agama. Pada satu sisi, ia membawa banyak pengaruh positif bagi kemajuan peradaban. Namun di sisi lain, ia bisa sangat keji mengingkari nilai-nilai kemanusiaan. Sekarang, Anda berdiri di sisi mana?
Doa: Tuhan, ajari kami, yang adalah saksi-Mu, untuk menyebarkan cinta kasih agar tercipta kedamaian di dunia. [SL]
SH: Kis 23:23-25 - Negara dan warga negara kristennya (Rabu, 5 Juli 2000) Negara dan warga negara kristennya
Bagaimanakah hubungan yang ideal antara negara dengan Kristen?
Apa yang telah dilakukan dan yang dikatakan ol...
Negara dan warga negara kristennya
Bagaimanakah hubungan yang ideal antara negara dengan Kristen? Apa yang telah dilakukan dan yang dikatakan oleh Kladius Lisias merupakan model sebuah hubungan yang seharusnya terjadi antara Kristen dan negara di mana pun Kristen berada, termasuk di Indonesia.
Kepala pasukan itu mempersiapkan pengawalan yang ketat dan kuat serta fasilitas yang memadai bagi Paulus agar ia dapat tiba dengan selamat di hadapan Feliks, sang wali negri di Kaisarea (33). Tindakannya ini menandakan bahwa pemerintah Romawi melihat ancaman yang ditujukan kepada Paulus sangat serius, dan Paulus adalah seorang warga negara yang berhak mendapatkan perlindungan dari pemerintahnya. Ia bersusah-payah mengirim Paulus ke wali negri atau pemerintah propinsi, karena ia menghormati hukum yang berlaku bahwa ia tidak berwenang mengadili Paulus. Selain itu, apa yang ia tuliskan kepada Feliks tentang prosedur yang telah ia lakukan dan kesaksian tentang Paulus memperlihatkan bahwa ia benar-benar seorang pejabat yang menjunjung tinggi supremasi hukum. Tidak sedikit pun ia berusaha memutarbalikkan fakta yang ada. Dengan tegas ia menyatakan bahwa tuduhan yang dijatuhkan oleh orang-orang Yahudi terhadap Paulus adalah teologis, bersumber dari perdebatan agama. Ia telah memberikan penilaian yang positif terhadap Paulus bahwa ia tidak bersalah di mata hukum Romawi.
Ada tiga hal yang harus sungguh-sungguh dipahami dan diamalkan oleh Kristen di Indonesia. Pertama, peran yang tepat bagi negara adalah melindungi setiap hak warga negaranya untuk mendapatkan perlindung-an dan perlakuan yang sama. Karena itu Kristen harus senantiasa mendorong dan memberikan masukan terus-menerus kepada pemerintah agar dapat melakukan perannya dengan benar dan sesuai hukum. Kedua, negara tidak mempunyai kompeten untuk mengadili perkara-perkara yang berhubungan dengan teologis atau pun agama. Jika ini terjadi, maka negara sudah melewati batas-batas yang telah ditegaskan oleh Yesus (Luk. 20:25). Ketiga, Kristen harus mengikuti teladan Yesus dalam mempertahankan ketidakbersalahannya di hadapan hukum yang berlaku.
Renungkan: Karena itu kalaupun gereja harus dibakar biarlah itu karena Injil dan bukan karena tidak sesuai dengan prosedur-prosedur pembebasan tanah dan pembangunan atau hukum yang berlaku.
**Pengantar 2Raja-raja 17-25**
Pasal 17:
Kerajaan Israel menemui kehancurannya karena mereka menyimpang dari perintah Tuhan Allah mereka dan membuat berhala. Raja Salmaneser dari Asyur menghancurkan negara itu. Tidak hanya itu, raja Asyur mengadakan asimilasi dengan menempatkan orang-orang asing di tanah Israel, supaya keberadaan bangsa Israel benar-benar musnah.
Pasal 18-20:
Pemaparan tentang riwayat Hizkia disusun berdasarkan tema bukan kronologi waktu. Penyembuhan illahi yang ia alami (2Raj. 20) terjadi sebelum penyerangan raja Asyur (2Raj. 18-19). Tahun-tahun pertama pemerintahannya, tahun 715-705 sM., digunakan untuk pembaharuan rohani. Kemudian ia menyerang dan mengalahkan Asyur dan Filistin dan memperkuat benteng pertahanan Yehuda. Pada tahun 701 sM., raja Asyur yang baru, Sanherib, bergerak ke barat untuk berperang melawan koalisi bangsa-bangsa yang dipimpin oleh Yehuda dan didukung oleh Mesir. Kisah mundurnya Sanherib dari Yerusalem yang begitu dramatis dipaparkan di dalam 2Raj. 19-20, 2Taw. 32, dan Yes. 36-39. Ia tidak pernah kembali ke Yehuda. Dua puluh tahun kemudian dibunuh oleh kedua anak laki-lakinya.
Pasal 21-25:
Pemerintahan Manasye selama 55 tahun di Yehuda membawa bangsa Yehuda ke dalam kerusakan dan kehancuran moral, spiritual, dan akhlak (21:1-25). Cucunya, Yosia, mengadakan pembaharuan yang luar biasa namun sangat singkat (22:1-23:30). Raja-raja yang jahat kemudian menggantikannya (31-24:20) hingga Yerusalem jatuh ketangan Nebukadnezar dari Babel dan bangsa Yehuda mengalami pembuangan (25:1-30). Pemerintahan Yosia yang berani dan berhasil bertepatan dengan mulai jatuhnya kerajaan Asyur. Pada tahun 620 sM. Babel menggantikan posisi Asyur sebagai negara adidaya. Yosia gugur dalam peperangan tahun 609 ketika berusaha menghalangi Mesir untuk berkoalisi dengan Asyur. Raja-raja Yehuda seringkali berusaha memberontak melawan Babel. Akibatnya, Yehuda harus menderita karena serangan-serangan yang dilancarkan oleh Babel. Serangan puncak terjadi pada tahun 587, dimana Nebukadnezar mengepung Yerusalem. Pada tahun 586 kota itu jatuh dan penduduknya dibuang ke Babel. Beberapa penduduk yang tertinggal di Yerusalem membunuh gubernur Yerusalem yang diangkat oleh Babel.
SH: Kis 23:23-35 - Perlindungan Tuhan dalam Cara Biasa (Senin, 4 Maret 2019) Perlindungan Tuhan dalam Cara Biasa
"Siapa bilang saya tidak di bawah perlindungan khusus Tuhan?" Anda tentu tidak akan percaya kalau kalimat ini dik...
Perlindungan Tuhan dalam Cara Biasa
"Siapa bilang saya tidak di bawah perlindungan khusus Tuhan?" Anda tentu tidak akan percaya kalau kalimat ini dikatakan oleh Adolf Hitler. Banyak orang meragukan hal ini. Mereka bertanya, "Bagaimana mungkin seorang diktator, pembantai enam juta orang Yahudi, bisa berkata demikian?" Namun, dengan semua polemik itu, setidaknya ada satu pesan tersirat. Sekuat apa pun manusia, entah disadari ataupun tidak, dia membutuhkan perlindungan Tuhan.
Paulus menyaksikan sendiri bagaimana tangan Tuhan melindunginya dari sebuah ancaman pembunuhan. Tuhan memakai kepala pasukan dan jajarannya untuk menjaga Paulus. Surat pengantar juga diberikan kepada wali negeri, Feliks, untuk menjamin keamanannya (23-25). Surat itu berisi kronologis kasus Paulus (26-28). Lewat surat itu, Paulus dinyatakan tidak layak dipenjara atau dihukum mati (29). Paulus sepenuhnya berada dalam payung perlindungan wali negeri (30). Para prajurit melaksanakan semua perintah dalam surat itu (31-33). Setelah membaca surat itu, wali negeri juga menjalankannya (34). Paulus diamankan dari rencana pembunuhan terhadapnya.
Bagaimana cara Allah melindungi Paulus? Kita melihat bahwa Tuhan menggunakan birokrasi pemerintahan sebagai alat perlindungan bagi Paulus. Tidak ada peristiwa supernatural yang terjadi. Tuhan menjaga Paulus bukan dengan sebuah kisah bombastis seperti menurunkan bala tentara dari langit. Artinya, pemeliharaan-Nya bisa saja terjadi dari peristiwa biasa dan sederhana.
Dalam beberapa tahun terakhir, kekristenan kita tampaknya haus dengan pengalaman "wow". Kita suka dengan kisah-kisah menghebohkan. Akibatnya, kita menjadi orang Kristen yang suka dengan hal-hal muluk. Hal-hal biasa, yang datang menyapa dalam hidup keseharian, kerap lewat begitu saja. Padahal, tanpa disadari, bisa saja tangan-Nya sedang menjaga kita lewat sebuah kejadian sederhana. Dan akhirnya, kesempatan yang besar terhilang.
Doa: Tuhan, tolong kami untuk memercayai pemeliharaan-Mu di dalam kehidupan kami. [PUR]
SH: Kis 23:25-35 - Rencana Tuhan (Senin, 10 September 2007) Rencana Tuhan
Allah menyatakan keterlibatan penuh dalam hidup hamba-Nya, maka
konspirasi untuk membunuh Paulus tidak berjalan sendirian. Tak
...
Rencana Tuhan
Allah menyatakan keterlibatan penuh dalam hidup hamba-Nya, maka konspirasi untuk membunuh Paulus tidak berjalan sendirian. Tak lama setelah itu terbentuk 'tim penyelamat' Paulus yang dimulai oleh kemenakannya. Sang kemenakan tidak pernah muncul dalam kisah hidup Paulus sebelum dan sesudah peristiwa ini. Maka bagaimana kita tidak melihat campur tangan Tuhan melalui kehadiran sang kemenakan yang begitu tiba-tiba dan satu-satunya dikisahkan dalam Alkitab?
Setelah mendengar persepakatan jahat para pemimpin agama Yahudi, kemenakan Paulus mengambil langkah untuk menyelamatkan hidup pamannya. Kepala pasukan kemudian tergabung dalam 'tim penyelamat' itu. Sudah menjadi tugasnya untuk menjaga keamanan di Yerusalem. Maka ia berusaha menghalangi upaya pembunuhan Paulus karena khawatir akan akibatnya bagi keamanan kota. Lagi pula ia hampir melakukan kesalahan sebelumnya, karena tidak menyangka bahwa Paulus adalah warga negara Roma. Kalau saja itu sampai terjadi, maka kedudukannya bisa terancam. Sebagai tindak lanjut, ia mengirimkan Paulus kepada Feliks, wali negeri di Kaisarea dengan menyertakan konvoi pasukan bersenjata untuk mengawal Paulus. Melalui suratnya kepada Feliks, komandan pasukan menerangkan segala sesuatu tentang Paulus supaya proses peradilan bisa dijalankan.
Perwujudan rencana Allah melibatkan berbagai perlawanan dari pihak penolak Injil. Kepentingan Tuhan adalah menggenapkan rencana-Nya. Kepentingan musuh Tuhan adalah menghambat bahkan membatalkan rencana Tuhan! Akibatnya para hamba Tuhan sering harus mengalami penderitaan dalam menjalani rencana Tuhan (9:13-16).
Meski menuju Yerusalem berarti menjadi salah satu puncak, bagi Paulus hal itu merupakan ketaatan dan kesempatan perwujudan rencana Allah. Maka dalam kondisi bagaimana pun, kita tidak perlu kehilangan pengharapan karena rencana Tuhan tidak akan dan tidak pernah gagal.
Utley: Kis 23:1-5 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 23:1-51 Sambil menatap anggota-anggota Mahkamah Agama, Paulus berkata: "Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku t...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 23:1-5
1 Sambil menatap anggota-anggota Mahkamah Agama, Paulus berkata: "Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah."2 Tetapi Imam Besar Ananias menyuruh orang-orang yang berdiri dekat Paulus menampar mulut Paulus. 3 Membalas itu Paulus berkata kepadanya: "Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putih! Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat, namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar aku."4 Dan orang-orang yang hadir di situ berkata: "Engkau mengejek Imam Besar Allah?"5 Jawab Paulus: "Hai saudara-saudara, aku tidak tahu, bahwa ia adalah Imam Besar. Memang ada tertulis: Janganlah engkau berkata jahat tentang seorang pemimpin bangsamu!"
- NASB NRSV "Sambil menatap"
- NKJV "menatap dengan sungguh-sungguh"
- TEV "menatap langsung ke"
- NJB "terus-menerus menatap"
Lihat catatan lengkap di Kis 1:10. Lukas sering menggunakan istilah ini. Di sini Lukas menggunakannya untuk Paulus. Paulus menggunakan hanya dalam 2Kor 3:7,13.
□ "Mahkamah Agama" Lihat Topik Khusus: Sanhedrin di Kis 4:5.
□ "Saudara-saudara" Paulus menyebut orang Yahudi "saudara" beberapa kali (Kis 13:26,38; 22:1,5; 23:1,5,6). Orang-orang Yahudi menyebut Paulus saudara di Kis 13:15. Ananias memanggilnya adik di Kis 9:17, seperti halnya jemaat di Yerusalem pada Kis 21:20.
□ "aku tetap hidup … di hadapan Allah" Ini adalah PERFECT MIDDLE (deponent) INDICATIVE dari politeu∩ menunjukkan dari mana kita mendapatkan kata politik atau kebijakan dalam bahasa Inggris. Istilah ini digunakan dengan konotasi warga negara (lih. Phil 1:27). Paulus menyatakan bahwa ia telah setia sampai akhir bertanggung jawab sebagai anggota Yudaisme di hadapan Allah.
- NASB "dengan hati nurani yang murni"
- NKJV "dalam hati nurani yan murni"
- NRSV "hati nurani yang murni"
- TEV "hati nuraniku benar-benar murni"
- NJB "hati nurani yang murni"
Paulus sering menggunakan istilah "hati nurani" dalam surat-surat Korintus (lih. Kis 4:4; 8:7,10,12; 10:25,27,28,29; 2Kor 1:12; 4:2; 5:11). Merujuk pada batin moral apa yang pantas atau tidak patut (lih. Kis 23:1). Hati nurani ini dapat terpengaruh oleh kehidupan masa lalu, pilihan yang salah, atau oleh Roh Allah. Ini bukan pemandu yang sempurna, tetapi menentukan batasan-batasan iman individu. Oleh karena itu, dengan melanggar hati nurani kita, bahkan jika berada dalam kesalahan atau kelemahan, adalah merupakan masalah iman yang besar.
Hati nurani orang-orang yang percaya harus lebih dan lebih lagi dibentuk oleh Firman Allah dan Roh Allah (lih. 1Tim 3:9). Allah akan menghakimi orang percaya oleh terang yang mereka miliki (yaitu lemah atau kuat), tapi kita semua harus terbuka terhadap Alkitab dan Roh Allah untuk diterangi dan terus bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus.
□ "di hadapan Allah sampai kepada hari ini" Paulus membuat pernyataan yang sama dalam 2Kor 1:12; 2Tim 1:3. Dia mengakui bahwa dia mengingini (lih. Rom 7:23, terutama ay. 7). Argumen teologisnya dalam Rom 1; 2; 3; 4; 5; 6; 7; 8 didasarkan pada pelanggaran hukum dan hati nurani setiap orang (lih. Kis 3:20; 4:15; 5:20).
Kis 23:2 "Imam Besar Ananias" Dalam bahasa Ibrani namanya adalah Hananya. Ini tidak sama dengan Ananias dalam Luk 3:2, Yoh 18:13, atau Kis 4:6, melainkan Ananias berikutnya (Ananias, putra Nedebaeus) yang ditunjuk oleh Chalcis Herodes, yang memerintah dari tahun 47-59 Masehi .
Tulisan-tulisan Josephus memberitahu kita banyak hal tentang Imam Besar ini.
- 1. ketika ia menjadi Imam Besar, antiq. Kis 20:05; Wars, 2.12.6.
- 2. ketika ia dan putranya (Ananus) dikirim terikat dengan rantai ke Roma, antiq. 20.6.2
- 3. ketika ia dibunuh oleh pemberontak bersama dengan saudaranya, Wars, 2.17.9
Yosefus sering menjadi sumber kontemporer kuno kita untuk peristiwa-peristiwa Yahudi dan orang-orang di Palestina.
□ "menampar mulut Paulus" Ini adalah tanda penghujatan (lih. Yoh 18:22).
Kis 23:3 "Allah akan menampar engkau" ini dicatat secara mendetail dalam Josephus, Wars 2.17.9.
□ "hai tembok yang dikapur putih-putih" Tidak pasti apa yang dikatakan Paulus: (1) orang-orang Yahudi menggunakannya sebagai metafora dari kemunafikan (lih. Mat 23:27) atau (2) itu bisa menjadi acuan untuk Yeh 13:10-15.
□ "melanggar hukum Taurat" ini dapat menjadi acuan kepada Im 19:15. Lihat juga Yoh 7:51.
Kis 23:5 "Hai saudara-saudara, aku tidak tahu, bahwa ia adalah Imam Besar" Teori-teori ke-tidak tahuan Paulus adalah (1) penglihatan yang buruk; (2) tidak akrab dengan dia karena Paulus telah pergi dari Yerusalem selama beberapa tahun; ( 3) tidak mengenali Imam Besar karena ia tidak mengenakan jubah resminya; (4) dia tidak tahu siapa yang berbicara, atau (5) ketidaktepatan tindakannya (yaitu sarkasme).
□ "Memang ada tertulis" Paulus menunjukkan bahwa dia tahu dan menghormati hukum Taurat dengan mengutip Kel 22:28.
Utley: Kis 23:6-10 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 23:6-106 Dan karena ia tahu, bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan o...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 23:6-10
6 Dan karena ia tahu, bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi, ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya: "Hai saudara- saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati." 7 Ketika ia berkata demikian, timbullah perpecahan antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki dan terbagi-bagilah orang banyak itu. 8 Sebab orang- orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang- orang Farisi mengakui kedua-duanya. 9 Maka terjadilah keributan besar. Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras, katanya: "Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya." 10 Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan untuk turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka dan membawanya ke markas.
Kis 23:6 "karena ia tahu" Paulus mungkin telah menyadari bahwa ia tidak bisa mendapatkan pemeriksaan yang adil dari imam besar Saduki ..
□ "Saduki" Lihat Topik Khusus di Kis 4:1.
□ "Farisi" Paulus adalah orang Farisi (lih. Kis 26:5; Fil. Kis 3:5-6). Lihat Topik Khusus di Kis 15:34.
□ "aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati" Paulus melemparkan masalah teologis yang tidak disetujui oleh orang-orang Saduki dan orang Farisi. Orang-orang Saduki Membantah kehidupan setelah kematian, sedangkan orang Farisi menegaskannya (lih.Ayub 14:14; 19:23-27; Dan 12:2). Hal ini membuat kedua faksi Mahkamah Agama saling bertentangan satu sama lain (lih.ay. 7-10).
Kis 23:7 "terbagi-bagilah orang banyak itu" makna dasar istilah ini adalah "untuk menghancurkan" (lih.Luk 5:36; 23:45). Digunakan secara metafora untuk perpecahan dalam kelompok (lih. Kis 14:04; 23:7). Perpecahan antara kedua sekte Yahudi selalu di bawah permukaan. Paulus mengipasi api.
Kis 23:8 "tidak ada malaikat atau roh" Apakah kalimat ini berarti ada dua kategori makhluk rohani atau satu? Asal-usul alkitabiah keduanya adalah ambigu, tapi Ibr 1:5,13,14 menyatakan keduanya adalah sama.
Yang disangkali orang-orang Saduki adalah dualisme baik dan buruk makhluk rohani (dualisme Zoroaster). Orang-orang Farisi telah menguraikan konsep Perjanjian Lama ke dalam dualisme Persia kaku dan bahkan mengembangkan hierarki malaikat dan setan (tujuh pemimpin dari masing-masing).
Kis 23:9 "ahli Taurat" Ini adalah ahli hukum, baik lisan (Talmud) dan hukum tertulis (PL). Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang Farisi.
□ "orang ini" Penggunaan frase kata benda dalam konteks ini menunjukkan bukan otomatis frasa negatif.
□ "Barangkali" ini adalah kalimat FIRST CLASS CONDITIONAL sebagian atau tidak lengkap. Penulis Taurat ini menegaskan bahwa Paulus telah melihat sesuatu dari alam roh, tapi persisnya apa, mereka tidak yakin. Mereka segera dan penuh kuasa membela Paulus menunjukkan bagaimana mereka bias terhadap kelompok mereka sendiri. Tampaknya mereka lebih tidak menyukai orang-orang Saduki dari pemberontak Farisi.
Karena ini merupakan struktur gramatikal tidak lengkap, Textus Receptus, mengikuti manuskrip Yunani uncial H, L, dan P, menambahkan, "sebaiknya kita tidak melawan Allah," yang diambil dari Kis 5:39.
Kis 23:10 "memerintahkan pasukan untuk turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka dan membawanya" Dua kali pemerintah Romawi telah menyelamatkan hidup Paulus di Yerusalem. Tidak heran Paulus melihat pemerintah sebagai wakil Allah (lih. Rom 13). Hal ini mungkin ada kaitannya dengan "orang yang menahan diri" dalam 2Tes 2:6-7.
Utley: Kis 23:11 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 23:1111 Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: "Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana ...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 23:11
11 Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: "Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."
Kis 23:11 "Tuhan datang berdiri di sisinya" Berikut ini adalah penglihatan pribadi lainnya untuk menguatkan Paulus (lih. Kis 18:9-10; 22:17-19; 27:23-24). Paulus bukan manusia tanpa putus asa dan keraguan.
□ "Kuatkanlah hatimu" Ini adalah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE. Satu-satunya yang menggunakan istilah ini dalam tulisan-tulisan Lukas. Paulus pasti telah berbagi hal ini dengan Luke. Yesus beberapa kali menggunakan istilah ini (lih. Mat 9:2,22; 14:27, Yoh 16:33).
□ "hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma" Adalah kehendak Allah bagi Paulus untuk dipenjarakan sehingga ia bisa tampil di hadapan Kaisar. Injil akan diberitakan di Roma (lih. Kis 19:21; 22:21)!
Utley: Kis 23:12-15 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 23:12-1512 Dan setelah hari siang orang-orang Yahudi mengadakan komplotan dan bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka ...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 23:12-15
12 Dan setelah hari siang orang-orang Yahudi mengadakan komplotan dan bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh Paulus. 13 Jumlah mereka yang mengadakan komplotan itu lebih dari pada empat puluh orang. 14 Mereka pergi kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi dan berkata: "Kami telah bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa kami tidak akan makan atau minum, sebelum kami membunuh Paulus. 15 Karena itu hendaklah kamu bersama-sama dengan Mahkamah Agama menganjurkan kepada kepala pasukan, supaya ia menghadapkan Paulus lagi kepada kamu, seolah-olah kamu hendak memeriksa perkaranya lebih teliti, dan sementara itu kami sudah siap sedia untuk membunuh dia sebelum ia sampai kepada kamu."
Kis 23:12-15 ayat ini memberitahu kita tentang perjanjian pembunuhan beberapa orang Yahudi. Ini adalah pembunuhan terencana (lih. ay. 21) seperti yang direncanakan orang Yahudi bagi Yesus.
Kis 23:13 "lebih dari empat puluh orang" Empat puluh adalah idiom Yahudi untuk jangka panjang, waktu tidak terbatas, tapi di sini digunakan untuk jumlah orang, sehingga mungkin literal.
Kis 23:14 "imam-imam kepala dan tua-tua" ini merupakan cara singkat menyebut Sanhedrin. Lihat Topik Khusus di Kis 4:5.
- NASB "kami telah bersumpah dengan mengutuki diri"
- NKJV "kami telah bersumpah dengan mengutuki diri"
- NRSV "kami telah bersumpah dengan kutuk"
- TEV "kami telah bersumpah"
- NJB "kami membuat sumpah"
Terjemahan Bahasa Inggris ini adalah usaha untuk menerjemahkan frase idiomatic serumpun, "dengan kutukan kami mengutuki diri kami sendiri" Pembuat sumpah ini tidak membunuh Paulus. Saya heran jika mereka mati kelaparan? Rupanya tradisi lisan memperbolehkan jalan keluar dari kutuk darah. Lihat Topik Khusus berikut.
Utley: Kis 23:16-25 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 23:16-2516 Akan tetapi kemenakan Paulus, anak saudaranya perempuan, mendengar tentang penghadangan itu. Ia datang ke markas...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 23:16-25
16 Akan tetapi kemenakan Paulus, anak saudaranya perempuan, mendengar tentang penghadangan itu. Ia datang ke markas dan setelah diizinkan masuk, ia memberitahukannya kepada Paulus.17 Lalu Paulus memanggil salah seorang perwira dan berkata kepadanya: "Bawalah anak ini kepada kepala pasukan, karena ada sesuatu yang perlu diberitahukannya kepadanya."18 Perwira itu membawanya kepada kepala pasukan dan berkata: "Paulus orang tahanan itu, memanggil aku dan meminta, supaya aku membawa anak muda ini kepadamu, sebab ada yang perlu diberitahukannya kepadamu."19 Maka kepala pasukan itu memegang tangan anak muda itu, lalu membawanya ke samping dan bertanya: "Apakah yang perlu kauberitahukan kepadaku?"20 Jawabnya: "Orang-orang Yahudi telah bersepakat untuk meminta kepadamu, supaya besok engkau menghadapkan Paulus lagi ke Mahkamah Agama, seolah-olah Mahkamah itu mau memperoleh keterangan yang lebih teliti dari padanya.21 Akan tetapi janganlah engkau mendengarkan mereka, sebab lebih dari pada empat puluh orang dari mereka telah siap untuk menghadang dia. Mereka telah bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh dia; sekarang mereka telah siap sedia dan hanya menantikan keputusanmu."22 Lalu kepala pasukan menyuruh anak muda itu pulang dan memerintahkan kepadanya: "Jangan katakan kepada siapapun juga, bahwa engkau telah memberitahukan hal ini kepadaku."23 Kemudian kepala pasukan memanggil dua perwira dan berkata: "Siapkan dua ratus orang prajurit untuk berangkat ke Kaisarea beserta tujuh puluh orang berkuda dan dua ratus orang bersenjata lembing, kira- kira pada jam sembilan malam ini.24 Sediakan juga beberapa keledai tunggang untuk Paulus dan bawalah dia dengan selamat kepada wali negeri Feliks."25 Dan ia menulis surat, yang isinya sebagai berikut:
Kis 23:16 "kemenakan Paulus, anak saudaranya perempuan" Kami memiliki banyak pertanyaan tentang keluarga Paulus, tetapi tidak banyak berita mengenai hal itu. Bagaimana dia tahu tentang rencana tersebut juga tidak diketahui. Mungkin dia orang Farisi juga.
Kis 23:21 Serangan ini juga akan melibatkan pembunuhan penjaga Romawi!
Kis 23:23 Rombongan pasukan untuk menyertai Paulus rupanya terdiri dari (1) 200 orang prajurit, 70 orang berkuda, dan 200 orang bersenjata lembing atau (2) 200 orang bersenjata lembing dan 70 orang berkuda.
□ "jam ketiga" Jelas ini adalah waktu Romawi. Mereka mulai menghitung malam pukul 6 sore. Jadi, jam ketiga adalah jam sembilan malam.
□ "Kaisarea" adalah ini merupakan kantor bagi pasukan Romawi pekerja di Palestina.
□ "Lembing" Arti dari istilah dexiolabos tidak pasti. Secara harfiah "seseorang berjaga atau bersenjata di sisi kanan" (dexios). Hal ini mengacu pada beberapa jenis prajurit bersenjata ringan (lih.NEB, berikut MS A, yaitu busur atau lembing). NJB menerjemahkan sebagai "alat pembantu". Ini juga dapat merupakan orang yang terikat kepada tahanan di sisi kanan, atau bahkan seseorang yang memegang kuda kedua atau orang yang di samping. Jadi banyak pilihan menunjukkan bahwa maknanya sulit diketahui secara pasti.
Kis 23:24 "Feliks" Sejarawan Romawi Tacitus (Histories Kis 5:9, Annals 12:54) menyebut Antonius Feliks kejam dan penuh nafsu. Dia memperoleh posisi nya melalui saudaranya, Pallas (keduanya adalah budak yang dibebaskan), yang merupakan teman dekat dengan Kaisar Klaudius. Ia menjabat sebagai prokurator kesebelas Palestina dari tahun 52-59 Masehi.
Kis 23:25 "isinya" Lihat Topik Khusus: Form (tupos) di Kis 7:43.
Utley: Kis 23:26-30 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 23:26-3026 Salam dari Klaudius Lisias kepada wali negeri Feliks yang mulia.27 Orang ini ditangkap oleh orang- orang Yahudi ...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 23:26-30
26 Salam dari Klaudius Lisias kepada wali negeri Feliks yang mulia.27 Orang ini ditangkap oleh orang- orang Yahudi dan ketika mereka hendak membunuhnya, aku datang dengan pasukan mencegahnya dan melepaskannya, karena aku dengar, bahwa ia adalah warganegara Roma. 28 Untuk mengetahui apa alasannya mereka mendakwa dia, aku menghadapkannya ke Mahkamah Agama mereka. 29 Ternyatalah bagiku, bahwa ia didakwa karena soal-soal hukum Taurat mereka, tetapi tidak ada tuduhan, atas mana ia patut dihukum mati atau dipenjarakan. 30 Kepadaku telah diberitahukan, bahwa ada komplotan merencanakan membunuh dia. Karena itu aku segera menyuruh membawa dia kepadamu, sedang kepada para pendakwa telah kuberitahukan, bahwa mereka harus mengajukan perkara itu kepadamu."
Kis 23:26-30 ini adalah surat yang diperlukan untuk menjelaskan kasus Paulus oleh petugas yang bertanggung jawab (lih. Kis 25:12 ff). Menerangkan urutan peristiwa, tetapi dibuat sedemikian rupa untuk membuat Lisias terlihat baik.
Kis 23:26 Ini adalah ayat di mana kita diberitahu nama Chiliarch itu.
Kis 23:29 Ayat ini cocok dengan pola Lukas yangmenunjukkan bahwa kekristenan dan pemimpinnya, ketika dituduh di hadapan pejabat pemerintah, selalu dibebaskan dan dianggap tidak bersalah. Roma tidak takut terhadap "pengikut-pengikut Jalan Tuhan"!
Utley: Kis 23:31-35 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 23:31-3531 Lalu prajurit-prajurit itu mengambil Paulus sesuai dengan yang diperintahkan kepada mereka dan membawanya pada w...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 23:31-35
31 Lalu prajurit-prajurit itu mengambil Paulus sesuai dengan yang diperintahkan kepada mereka dan membawanya pada waktu malam ke Antipatris32 Pada keesokan harinya mereka membiarkan orang-orang berkuda dan Paulus meneruskan perjalanan, dan mereka sendiri pulang ke markas.33 Setibanya di Kaisarea orang-orang berkuda itu menyampaikan surat itu kepada wali negeri serta menyerahkan Paulus kepadanya.34 Dan setelah membaca surat itu, wali negeri itu menanyakan Paulus dari propinsi manakah asalnya. Dan ketika ia mendengar, bahwa Paulus dari Kilikia,35 ia berkata: "Aku akan memeriksa perkaramu, bila para pendakwamu juga telah tiba di sini." Lalu ia menyuruh menahan Paulus di istana Herodes.
Kis 23:31 "membawanya pada waktu malam ke Antipatris" Kota ini dibangun oleh Herodes Agung dan dinamai menurut nama ayahnya, Antipatris II. Ini adalah perjalanan yang sangat panjang mungkin 30-40 mil. Letak yang tepat dari kota ini tidak pasti. Alasannya para prajurit yang berjalan kaki kembali (lih.ay. Kis 23:32) pada titik ini adalah karena (1) ini terutama adalah area non-Yahudi dan (2) topografi terbuka dan datar, jadi ada sedikit bahaya serangan mendadak.
Kis 23:33 "Wali negeri" Secara harfiah artinya "prokurator". Lukas sangat teliti dalam menyebut pejabat lokal dan Romawi.
Kis 23:34 "menanyakan Paulus dari propinsi manakah asalnya" ini adalah untuk memastikan yurisdiksi. Karena Paulus juga dari Propinsi Imperial Feliks dapat memeriksa kasus ini. Ada tiga divisi yurisdiksi di Kekaisaran Romawi: (1) Imperial (Caesar), (2) senator, dan (3) lokal (seperti Herodes).
Kis 23:35 "bila para pendakwamu juga telah tiba" Seharusnya ini adalah orang-orang Yahudi dari Asia yang menuduh Paulus di dalam Bait Allah telah membawa seorang dari bangsa lain ke wilayah Yahudi yang terbatas. Fakta bahwa mereka tidak muncul seharusnya menghasilkan sebuah pemberhentian tuduhan. Namun, seperti yang sering terjadi, politik lokal mempengaruhi keadilan!
□ "menahan Paulus di istana Herodes" Orang-orang Romawi telah menunjukkan kebaikannya pada Paulus ketika ia berada dalam tahanan mereka (lih. Kis 24:23). Paulus tinggal di istana yang dibangun oleh Herodes Agung, yang sebelumnya digunakan untuk tempat tinggal pribadinya, tapi sekarang telah menjadi Kantor Pusat Romawi. Lihat Topik Khusus berikut.
Lihat topik khusus PENGAWAL PRAETORIUM (ISTANA)
Topik Teologia: Kis 23:1 - -- Umat Manusia Pada Umumnya
Manusia Diciptakan sebagai Makhluk Moral
Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
Menaati Allah
Ta...
- Umat Manusia Pada Umumnya
- Manusia Diciptakan sebagai Makhluk Moral
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Menaati Allah
- Taat kepada Allah
- Teladan-teladan Ketaatan
- Paulus Menaati Allah
Topik Teologia: Kis 23:3 - -- Dosa
Deskripsi tentang Dosa-dosa dan Pendosa
Metafora untuk Para Pendosa
Para Pendosa seperti Kubur yang Dilabur Putih
Mat 23:27-2...
- Dosa
- Deskripsi tentang Dosa-dosa dan Pendosa
- Metafora untuk Para Pendosa
- Para Pendosa seperti Kubur yang Dilabur Putih
Topik Teologia: Kis 23:6 - -- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
Beriman kepada Allah
Berharap kepada Allah
Substansi dari Hal-hal yang Diharapkan
...
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Beriman kepada Allah
- Berharap kepada Allah
- Substansi dari Hal-hal yang Diharapkan
- Pengharapan Orang Percaya Terhadap Kebangkitan Atas Kematian
- Eskatologi
- Kebangkitan Orang Mati
- Pernyataan Umum tentang Kebangkitan
Topik Teologia: Kis 23:8 - -- Makhluk-makhluk Supranatural
Para Malaikat Baik
Natur dari Para Malaikat Baik
Status Para Malaikat Baik
Para Malaikat da...
Topik Teologia: Kis 23:9 - -- Wahyu Allah
Mode atau Cara Wahyu
Wahyu Melalui Para Malaikat
Ayu 33:19-25 Dan 4:13-17 Dan 8:15-16 Dan 9:21-23 Dan 10:5-6,10-11 ...
- Wahyu Allah
- Mode atau Cara Wahyu
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Para Malaikat Baik
- Pekerjaan Para Malaikat Baik
- Para Malaikat di Antara Orang-orang Percaya
- Para Malaikat Memberikan Berita Ilahi Kepada Orang-orang Percaya
TFTWMS: Kis 9:3--26:15 - Konfrontasi Yang Tak Terduga KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik...
KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik sudah kelihatan. Di siang hari para pejalan biasanya berhenti untuk istirahat untuk menghindari sengatan sinar surya tengah hari yang membakar; namun Saulus, yang ingin sekali memulai penggeledahannya yang kejam, mendesak rombongannya untuk maju terus. Lalu, tiba-tiba, dunianya terbalik.
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu [kira-kira tengah hari40], tiba-tiba cahaya [yang amat terang41] memancar dari langit [lebih terang dari matahari42] mengelilingi dia [dan mereka yang pergi bersama (dia)43]. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya [dalam bahasa Ibrani44]: "Saulus, Saulus,45mengapakah engkau menganiaya Aku? [Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.46]" (9:3, 4).
Cahaya yang menyilaukan mata itu tidak memberikan ruang keragu-raguan: Ini merupakan sebuah penglihatan dari sorga! Saulus dapat melihat sesosok Manusia, 47namun sosok itu bukanlah orang yang dapat ia kenali dengan segera. Siapakah Dia, dan mengapa Ia berkata sedang dianiaya? Dengan ketakutan Saulus bertanya, "Siapakah Engkau, Tuhan?" Jawaban datang: "Akulah Yesus [dari Nazaret48] yang kauaniaya itu" (9:5)! Beberapa orang yang menyangkal pelbagai mujizat Alkitab menyatakan bahwa Saulus tidak melihat Tuhan, melainkan terkena serangan penyakit epilepsi atau ayan49pada waktu terjadi badai elektris! (Jika benar begitu, kita harus berdoa supaya semua orang terkena serangan epilepsi pada waktu terjadi badai elektris—jika pengalaman seperti itu akan membuat mereka menjadi pekerja yang penuh semangat bagi Yesus!) Betapa bodohnya pendapat ini! Siapa saja yang membaca surat-surat Paulus pasti akan terkesan dengan fakta bahwa ia adalah orang pandai yang tidak suka berkhayal. Ia dapat mengenali perbedaan antara penderitaan jasmani dengan lawatan sorgawi! Selain itu, semua orang yang berpergian bersama dia ikut rebah juga ke tanah. Apakah mereka semua terserang epilepsi secara serempak? Lebih dari itu, Dr. Lukas, yang kenal baik dengan gejala-gejala epilepsi, telah mengatakan yang sebenarnya: Tuhan yang bangkit telah menampakkan diri kepada Saulus dan berkata, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu"!50
Bayangkanlah pelbagai pemikiran yang membanjiri benak Saulus pada saat pengumuman yang mengejutkan itu: Para pengikut Yesus mengumumkan bahwa Yesus tidak mati melainkan hidup—dan mereka memang benar! Mereka menegaskan bahwa Yesus adalah ilahi—dan Ia memang ilahi! Mereka bersikeras bahwa Yesus adalah Kristus—dan Ia jelas Kristus! Mereka memang benar, dan ia salah— benar-benar salah! Yang ia lakukan selama ini bukanlah berjuang untuk Allah yang ia kasihi, tetapi menentang Allah itu! Meskipun penganiayaan Saulus ditujukan kepada para pengikut Yesus, namun tamu sorgawi itu mengungkapkan bahwa ketika Saulus menganiaya murid-murid Kristus, dalam kenyataannya ia telah menganiaya Dia!51Ketika ia menangkapi umat Kristen, ia menangkap juga Yesus! Ketika ia menyiksa umat Kristen, ia menyiksa juga Kristus! Ketika ia membunuhi umat Kristen, ia membunuh juga Anak Allah!52
Ia pernah menyombongkan diri sebagai orang yang "tanpa cacat" "tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat" (Filipi 3:6); sekarang ia menganggap dirinya sebagai "kepala" segala orang berdosa (1Timotius 1:15; KJV)! Dengan gemetar ia bertanya, "Apakah yang harus kuperbuat?" (22:10). Apakah masih ada harapan?
TFTWMS: Kis 9:6--26:18 - Tantangan Yang Luar Biasa TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untu...
TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untuk berhenti gemetar ketakutan di tanah:
Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi53tentang segala sesuatu yang telah kaulihat54dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu55nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain.56Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan (26:16-18).57
Tidak ada tantangan yang lebih besar daripada ini pernah diberikan! Para pakar berdebat tentang mengapa Yesus menampakkan diri kepada Saulus, namun Tuhan sendiri telah memberikan alasan-Nya: "[Untuk tujuan ini," NASB] kata Dia kepada Saulus, "Aku menampakkan diri kepadamu" (ay. 16; huruf miring oleh saya). Tujuan itu dapat dibagi ke dalam tiga bagian.58
Pertama, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai seorang saksi — "untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi" (ay. 16). Salah satu kualifikasi seorang rasul adalah harus menjadi saksi Kebangkitan (1:21, 22). Belakangan ketika Paulus membuat daftar pelbagai penampakan Kristus, ia berkata, "Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul" (1Korintus 15:8, 9). "Bukankah aku rasul?" tulis dia kepada jemaat yang sama. "Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita?" (1Korintus 9:1).
Kedua, Yesus menampakan diri kepada Saulus untuk mengkualifikasikan dia sebagai seorang saksi bagi bangsa-bangsa lain—Yesus berbicara tentang "bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau" (26:17). Paulus telah dijuluki sebagai "rasul untuk dunia," namun pelayanan khusus dia adalah untuk bangsa-bangsa non-Yahudi. Hal ini untuk pertama kalinya dinyatakan secara gamblang bahwa bangsa non-Yahudi disertakan dalam rencana induk Tuhan. Anda dan saya tahu bahwa bangsa non-Yahudi ikut disertakan dalam tantangan Yesus untuk menjadi "saksi ... sampai ke ujung bumi" (1:8). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam pernyataan Petrus bahwa "janji itu ... bagi orang yang masih jauh" (2:39). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam janji yang diberikan kepada Abraham, yang dikutip oleh Petrus dalam 3:25: "Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati." Bagaimanapun, bangsa non-Yahudi baru secara khusus disebut setelah Tuhan menampakkan diri kepada Saulus. Bagi kita yang non-Yahudi, peristiwa itu merupakan saat yang patut dirayakan! Ketiga, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai saksi bagi bangsa non-Yahudi "untuk membuka mata mereka" (26:18). Ayat 18 merupakan pernyataan yang paling agung di dalam Kitab Suci berkenaan dengan tugas memenangkan jiwa. Sebagai pemenang jiwa, tugas kita ada lima buah: [1] membuka mata [orang berdosa] [2] supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang [3] dan dari kekuasaan Iblis kepada Allah [4] supaya mereka boleh memperoleh pengampunan dosa [5] dan mendapat bagian di antara mereka yang telah dikuduskan dengan iman kepada [Yesus] (26:18).
Tujuan Yesus menampakkan diri kepada Saulus adalah untuk mengualifikasikan dia sebagai rasul bagi bangsa non-Yahudi! Benar, penampakan Yesus memang membuahkan iman di dalam hati Saulus dan memelopori proses perubahan hidup, 59namun Yesus mengatakan bahwa tujuan khusus penampakan-Nya kepada Saulus bukanlah untuk menyelamatkan dia, melainkan untuk mengirim dia sebagai seorang saksi kepada bangsa non-Yahudi. Saulus (Paulus) belakangan menulis dalam Roma 11:13, "Aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi" (TB; huruf miring oleh saya; lihat juga Galatia 2:6-9).
Apakah Saulus memahami semuanya itu ketika Yesus menampakkan diri? Saya meragukannya. Yang paling penting di dalam pikirannya sudah tentu terdapat fakta bahwa Yesus benar-benar Mesias—dan ia telah melawan Anak Allah! "Apakah yang harus kuperbuat?" adalah pertanyaan yang sangat penting bagi dia. Yesus menyimpulkan, "Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus60 kauperbuat" (9:6).
Ketika semua itu sedang berlangsung, "Termangu-mangulah teman-temannya [Saulus] seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun"61(9:7). Mereka "melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar" (22:9). 62Orang-orang itu adalah saksi-saksi berharga bahwa sesuatu yang luar biasa di jalan memang benar-benar telah terjadi.
Lalu "Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa [karena silaunya cahaya63]; mereka [teman-teman seperjalanannya] harus menuntun dia masuk ke Damsyik" (9:8). Saulus berharap untuk menyapu isi Damsyik dengan pamer kekuatan sebagai agen penuntut balas Allah; sebaliknya ia malahan dituntun masuk ke dalam kota itu sebagai pendosa yang berdukacita, selemah pengemis buta.
Dengan terseok-seok Saulus dituntun menuju salah satu jalan utama di Damsyik yang bernama jalan Lurus,64hingga rombongan itu tiba di sebuah rumah milik orang bernama Yudas. 65Ia dibimbing ke ruang tamu dan ditinggal sendirian. Air mata membasahi pipinya,66ia berlutut dan mulai berdoa.67"Tiga hari68lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum"69(9:9).
Suasananya adalah suasana seorang pria yang dikuasai oleh rasa penyesalan yang amat dalam. Saulus sekarang percaya kepada Kristus, ia sangat menyesal, dan bahkan mengakui Yesus sebagai "Tuhan,"70namun kesalahan akan dosa tetap menggerogoti jiwanya. Ia telah memperoleh suatu penglihatan, namun ia masih memerlukan suatu kunjungan—seseorang yang akan memberitahu dia71apa yang ia "harus perbuat" (9:6; huruf miring oleh saya).
TFTWMS: Kis 9:18--26:19 - Mualaf Yang Tidak Ragu-ragu MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa se...
MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa selama ini ia salah.32Bahkan lebih berat lagi melakukan apa yang Ananias perintahkan. Baptisan itu sendiri tidaklah berat. Saulus sudah kenal baik dengan upacara penyucian dan pembenaman dalam air. Bagian yang sulit adalah "menyeru nama" Yesus. "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Artinya Saulus mengakui Yesus sebagai Tuhan, bahwa ia dibaptis oleh otoritas-Nya, dan ia menyerahkan sisa hidupnya kepada Dia ! Artinya Saulus menjauhi segala hal yang dekat dengannya dan yang ia sayangi: keluarga, teman-teman, ketenaran, dan keberuntungan.
Meskipun keputusan itu berat, ketika Ananias memberitahu Saulus apa yang ia "harus perbuat," ia tidak ragu-ragu. Belakangan ia memberitahu raja Agripa, "Kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat" (26:19). Seketika itu juga, "Ia bangun lalu dibaptis" (9:18). Tempat Saulus dibaptis tidak disebutkan, namun ada sungai Abana yang melintasi kota itu, dan sungai Parpar juga tidak jauh dari situ.33
Perbuatan sudah dilaksanakan; tidak ada jalan mundur bagi Saulus. Belakangan ia menulis, Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus (Filipi 3:7, 8).
Ketika Saulus dibaptis, dosa-dosanya disucikan dalam darah Kristus. Ia menerima karunia Roh Kudus (2:38), menggenapi perkataan Ananias bahwa ia akan "dipenuhi oleh Roh Kudus."34Ia juga ditambahkan oleh Tuhan ke dalam gereja yang sudah ia upayakan untuk dihancurkan (2:41, 47). Saulus memiliki hidup baru dalam Kristus! Belakangan ia mengatakan bahwa ia telah menguburkan masa lalunya dalam kuburan air baptisan:
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru ... Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan [bersama Dia], supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, .... (Roma 6:3-6; huruf miring oleh saya). Dengan hati yang bersukacita, untuk pertama kalinya dalam hari-hari itu Saulus "makan, [dan] pulihlah kekuatannya" (9:19a).
Kita mungkin ingin bertanya, "Mengapa Saulus?" Dari seluruh manusia di dunia, mengapa Tuhan memilih Saulus, seorang pembunuh masal, untuk menjadi rasul bagi bangsa non-Yahudi? Ia tentunya bisa memilih dari banyak orang Kristen yang hebat, seperti Barnabas. Jika Tuhan ingin memanggil seorang non-Kristen, ada banyak orang Yahudi yang takut akan Allah yang tidak punya kesalahan seperti kekejaman Saulus itu. Mengapa Saulus?
Karena kita tidak memiliki pikiran Tuhan (Yesaya 55:8, 9), kita tidak dapat menjawab pertanyaan itu dengan pasti —namun kita dapat membuat pelbagai dugaan yang cerdas. Salah satu faktor tentunya adalah keunikan kualitas Saulus—intelektualnya, semangatnya, tenaganya. Jika semuanya itu dialirkan ke arah yang benar, betapa hebat perbuatannya itu! Ia juga kemungkinan dipilih karena, setelah menghabiskan awal hidupnya di Tarsus, ia akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara berpikir bangsa non-Yahudi dibandingkan dengan siapa saja yang dibesarkan di Palestina. Ia adalah orang yang tepat untuk tugas tersebut.
Adalah mungkin bahwa faktor-faktor lainnya ikut terlibat juga dalam pemilihan Tuhan itu. Sebagai contoh, Saulus punya keyakinan bahwa tidak ada kompromi antara Yudaisme dan agama Kristen, keyakinan yang telah mendorong dia untuk berusaha menghancurkan agama Kristen.35Ketika ia menjadi orang Kristen, ia mempertahankan keyakinan tersebut. Surat-suratnya dipenuhi dengan kebenaran bahwa agama Kristen tidak dapat dikompromikan! Satu faktor lain yang memungkinkan bisa juga disebutkan di sini, satu faktor yang disiratkan oleh Yesus dalam kata-kata ini: "Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih" (Lukas 7:47). (Ini menyiratkan, "Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih.") Ketika Kristus menampakkan diri kepada Saulus di jalan itu, tiba-tiba Saulus sadar akan besarnya dosa dia. Ia sudah bersalah karena menghujat dan tidak layak menerima apa-apa selain kematian! Kesediaan Tuhan untuk mengampuni dia telah memenuhi dirinya dengan rasa kagum selama hidupnya. Ia menulis tentang "Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Galatia 2:20; huruf miring oleh saya). Ia berkata, Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku— aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, ... Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa (1Timotius 1:12, 13, 15)! Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih dan menghabiskan sisa hidupnya dengan menyebarkan iman yang pernah ia coba hancurkan!
TFTWMS: Kis 9:20--26:20 - Belajar Bicara BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. ...
BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. Betapa senangnya kita saat mereka mengucapkan kata-kata pertama mereka! Ketika saya melihat betapa cepatnya Saulus mulai "bicara," saya teringat kepada anak sulung kami, Cynthia. Saat masih kecil sekali, Cindy akan berusaha meniru kata apa saja yang kami ucapkan ("hippopotamus," "rhinoceros," apa saja). Ia gemar bicara banyak sehingga kadang-kadang kami pikir kami perlu "menjelaskan" kepada para kenalan baru kami. "Ulahnya itu tidak dibuat-buat," kata kami. "Lagi pula, ayahnya seorang pengkhotbah, dan ibunya memang perempuan." Ketika Saulus "dilahirkan kembali," ketika itu juga ia mulai bicara—dalam kalimat lengkap—tentang Yesus.
Kita tidak tahu pada hari apa dalam minggu itu ia dibaptis, namun pada hari Sabat berikutnya ia telah hadir dalam sinagoga: "Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah" (9:20). Ketika Saulus muncul dalam sinagoga, orang-orang yang hadir pasti bergairah tetapi tidak terkejut.20Adalah suatu kehormatan dikunjungi oleh seorang sarjana Yahudi yang terkenal dan fanatik. Ketika tiba waktu untuk pelajaran, pengurus sinagoga itu mungkin berpaling kepada Saulus dan berkata, "Saudara, jikalau saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!" (Lihat 13:15.) Para pendengar itu tentunya mengharapkan ceramah yang berapi-api tentang bagaimana orang Kristen sedang menghancurkan kemurnian agama Yahudi. Kenyataannya, mereka diceramahi tentang Yesus sebagai Anak Allah! Untuk pertama kalinya Yesus diberitakan sebagai "Anak Allah" dalam kitab Kisah.21Yesus telah menampakkan diri sebagai Anak Allah kepada Saulus di jalan menuju Damsyik,22dan Saulus ingin semua orang mengetahui kebenaran agung itu. Istilah "Anak Allah" menjadi tema pokok dalam tulisan rasul Paulus.23
Orang-orang yang hadir itu terkejut dengan isi berita itu, namun mereka lebih terkejut lagi dengan si pemberita-nya. Kita baca, "Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: ‘Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?’" (9:21).
Sejalan dengan berlalunya waktu, Saulus tetap dengan "keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus" (9:27). "Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias" (9:22). Kata "membuktikan" diterjemahkan dari kata gabungan Yunani yang secara harfiah berarti "membawa bersama-sama, menyatukan, menjahit bersama-sama." Paulus mengutip beberapa acuan Perjanjian Lama tentang Mesias dan kemudian meletakkannya di sebelah pelbagai fakta kehidupan Yesus.24
Kedua sumber yang "dijahit bersama-sama" itu memberikan bukti yang sangat kuat bahwa Yesus adalah Mesias! Yang Saulus lakukan bukan hanya menyatakan Yesus adalah Mesias. Ia memberitahu sesamanya orang Yahudi bahwa mereka, sebagaimana dirinya, perlu merubah kesetiaan mereka! Ia menyatakan "kepada orang-orang Yahudi di Damsyik ... bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan" (26:20; huruf miring oleh saya).
Masa awal Saulus di Damsyik membentuk pola pelayanannya. Ketika ia pergi ke Yerusalem, ia bicara "dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan. Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani [di dalam sinagoga mereka25]" (9:28, 29). Kemana saja rasul itu meneruskan perjalanan, kebiasaan dia adalah selalu pergi dulu ke sinagoga26—dan beritanya adalah selalu "Yesus ... adalah Anak Allah" (9:20; lihat 1Korintus 2:2; Galatia 6:14).
Teladan Saulus ini patut ditiru oleh setiap orang Kristen baru. Pertama, kita melihat bahwa ia mulai bicara seketika itu juga. Faktanya, mereka tidak dapat membungkam dia! Kedua, ia mulai bicara dimana saja ia berada. Sering kali yang paling sulit adalah berbicara kepada orang-orang yang telah mengenal kita sebelum kita menjadi orang Kristen, tetapi Saulus justru memulainya dari orang-orang yang telah mengenal dia dengan sangat baik. Ketiga, ia mengatakan apa yang ia ketahui. Mungkin ia diilhami ketika mulai memberitakan; mungkin juga tidak.27Apakah benar atau tidak, ia tetap memiliki kisah untuk diberitakan! Keempat, pokok dari cerita Saulus adalah selalu Yesus Kristus dan apa yang Yesus telah perbuat bagi dia!
Marilah kita membuat pelbagai penerapan sebagai berikut: (1) Setiap orang Kristen baru perlu mulai segera memberitahu orang lain tentang Yesus. "Murid pendiam tidak cocok dengan istilah murid."28(2) Setiap orang Kristen baru, "dimana saja berada" perlu mulai memberitahu orang lain tentang Yesus. Orang-orang yang mengenal dia dengan baik mungkin akan sama terkejutnya seperti orang-orang Yahudi ketika Saulus mulai memberitakan Yesus! (Band. 1Petrus 4:4.) (3) Setiap orang Kristen baru perlu memberitahukan apa yang ia ketahui. Ia mungkin tidak tahu banyak, tetapi ia tahu apa yang ia percayai dan apa yang ia lakukan untuk menjadi orang Kristen. Awalnya, ia dapat memberitahukan hal itu—lalu belakangan ia dapat belajar lebih banyak lagi. (4) Setiap orang Kristen baru perlu tetap menempatkan Yesus pada pokok pemberitaannya.
Kita sering berharap terlalu sedikit dari orang-orang Kristen baru—namun kita lalu terkejut ketika hidup mereka sesuai dengan apa yang kita harapan. Tidakkah kita berharap terlalu banyak dari anak-anak yang masih bayi itu? Kita mengharapkan mereka bertumbuh, belajar jalan dan bicara—dan kita berusaha semampu kita untuk mendorong mereka berkembang. Marilah kita juga mendorong orang-orang Kristen baru, dengan cara apa saja semampu kita, untuk segera mulai mengungkapkan hidup baru mereka dalam Yesus.
TFTWMS: Kis 9:1--26:12 - Keyakinan Yang Kokoh KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang h...
KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang hidupnya sebelum hidupnya itu berubah. Ketika kita menyatupadukan pelbagai acuan pribadi dari pelbagai tulisan dan khotbahnya, maka gambaran yang muncul adalah seorang anak muda yang terobsesi yang punya keyakinan kokoh bahwa semua orang Kristen7harus dihancurkan dan nama Yesus dienyahkan dari muka bumi.
Saulus dilahirkan dari orang tua Yahudi di Tarsus, sebuah koloni Romawi di Kilikia dan merupakan "kota terkenal."8Keluarganya berasal dari suku kecil Benyamin (Filipi 3:5); orang tuanya memberi dia nama yang paling terkenal yang mewakili suku tersebut: Raja Saul.9Dari keluarganya itu, Saulus dari Tarsus mewarisi kekayaan, kewarganegaraan Romawi, dan kecintaan yang berkobar-kobar terhadap agama Yahudi.10Ia dibesarkan sebagai seorang Farisi (23:6), dalam "mahzab yang paling keras" dalam agama Yahudi itu.11
Saulus menghabiskan masa kecilnya di Tarsus, mempelajari Firman Allah12dan belajar berniaga.13Ketika masih remaja, ia dikirim ke Yerusalem14untuk belajar di bawah bimbingan Gamaliel,15seorang guru Yahudi yang amat terkenal. Diberkahi dengan pikiran yang kritis, semangat yang berapi-api, dan energi yang tidak pernah kendur,16ia membuat kemajuan yang pesat dalam komunitas Yahudi (Galatia 1:14). Ada kemungkinan ia pernah menjadi anggota Sanhedrin. 17Apakah hal itu benar atau tidak, yang jelas ia merupakan "salah seorang pemuda Farisi yang paling menjanjikan di Yerusalem, berada tepat di jalurnya untuk menjadi seorang pemimpin besar agama Yahudi."18
Ketika berusia tiga puluhan,19ia melihat Yudaisme yang ia cintai terancam oleh penyimpangan.20Ribuan rekannya sesama orang Yahudi berpaling dari beriman kepada Taurat Musa menjadi beriman kepada seorang tukang kayu yang tak terkenal dari Galilea yang bernama Yesus. Para imam pun banyak yang terjerat dalam ajaran bidah ini (6:7). Ia tidak dapat mengerti mengapa orang mau menjadi pengikut seorang penjahat yang dihukum dan disalibkan. Bukankah Taurat sendiri mengatakan, "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib"? (Lihat Galatia 3:13; Ulangan 21:22, 23.)
Penasihatnya, Gamaliel, mengutuk penggunaan kekerasan dalam menundukkan gerakan yang baru muncul serta mendorong kehati-hatian,21namun bagi Saulus sudah jelas bahwa Yudaisme dan agama Kristen tidak dapat hidup bersama. Jika Yudaisme mau tumbuh subur, maka agama Kristen harus dihancurkan! Didukung oleh struktur kekuatan politik di Yerusalem, ia menyusun suatu kampanye besar-besaran untuk membasmi tumor berbahaya yang menggerogoti jantung Yudaisme. 22
Belakangan ia menulis obsesi yang menguasai dirinya itu: Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara (22:4). Dan ketika darah Stefanus ... ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu .... (22:20). Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati (26:10). ... aku ... berusaha membinasakannya [jemaat Allah] (Galatia 1:13). Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak orang Kristen yang telah mati martir karena perbuatan Saulus itu.23
Ketika para pengikut Yesus melarikan diri dari Yerusalem (8:1), Saulus pasti mengira kemurtadan itu sudah dapat dibungkam. Kemudian datang berita bahwa kemana saja murid-murid Yesus itu pergi, mereka menyebarluaskan iman mereka (8:4). Orang yang kurang termotivasi mungkin sudah mengaku kalah—tetapi Saulus tidak. Ia memutuskan untuk mengejar orang-orang Kristen itu! Ini kali mereka tidak akan lolos dari dia! Strategi Saulus bergantung pada beberapa prinsip hukum:24(1) menurut kitab undang-undang Yahudi, semua orang Yahudi di seluruh dunia harus tunduk terhadap Imam Besar (oleh sebab itu, sepucuk surat dari Imam Besar akan memiliki pengaruh yang besar sekali). (2) Di bawah hukum Romawi, umat Kristen secara hukum adalah orang Yahudi— Yahudi yang murtad, namun tetap orang Yahudi25(Bangsa Romawi tidak akan terlalu peduli jika penguasa Yahudi mendisiplinkan orang-orang Yahudi yang Kristen itu).
Dengan bersenjatakan pelbagai surat dari Imam Besar (9:2; 22:5), Majelis Tua-Tua (22:5), dan para penguasa Yahudi lainnya (26:10, 12), Saulus memimpin kelompok bersenjatanya menuju "ke kota-kota asing." 26Dengan bantuan para pengurus sinagoga setempat, ia mengumpulkan para pengikut Yesus dan menyeret mereka kembali ke Yerusalem untuk dihukum. Dalam pembukaan pasal 9, Saulus sedang menyiapkan perjalanannya paling ambisius sejauh ini—perjalanan ke kota kuno, Damsyik.
Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh27murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,28[dan semua Majelis Tua-Tua29] dan meminta surat kuasa dari padanya30untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik,31supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan32yang mengikuti Jalan Tuhan,33ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem [sebagai tawanan untuk dihukum34] (9:1, 2).
Damsyik adalah salah satu pusat populasi manusia terbesar dalam jarak perjalanan yang pantas, sekitar 225 kilometer arah utara timur laut Yerusalem.35Perlu waktu hampir satu minggu untuk sampai ke kota itu dengan berjalan kaki.36
Para penafsir sudah dengan leluasanya membayangkan pergolakan yang berkecamuk di dalam hati Paulus saat perjalanan itu sedang berlangsung,37tetapi kita harus berhati-hati. Anak muda yang penuh semangat ini punya banyak hal untuk dipikirkan dalam perjalanan itu: 38khotbah Stefanus yang penuh kuasa dan cara dia mati, fakta dimana para pengikut Yesus tetap mempertahankan iman mereka meskipun dianiaya, dan bahkan argumentasi Gamaliel bahwa agama Kristen akan mati secara alami jika tidak berasal dari Allah. (Agama Kristen tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sekarat!) Pada waktu yang sama, kita harus menghormati pernyataan rasul itu sendiri mengenai keadaan pikirannya sebelum hidupnya berubah:
"Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah" (23:1). ... Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku, ... (2 Timotius 1:3). Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret (26:9).
Galatia 1:15a menyiratkan bahwa Paulus belakangan memutuskan bahwa segala sesuatu yang terjadi telah membawa dia kepada detik-detik perubahan hidupnya, namun untuk menggambarkan dia sebagai orang yang terpukul batinnya sebelum Kristus menampakkan diri adalah suatu penekanan kasus yang sangat berlebihan.39 Saulus adalah orang yang penuh dengan keyakinan yang tak tergoyahkan baik di awal maupun di akhir perjalanannya. Perubahan hidupnya bukanlah akibat dari kata hatinya yang menuduh, melainkan karena belas kasihan Kristus!
TFTWMS: Kis 23:11 - Penghiburan Ilahi PENGHIBURAN ILAHI (Kis 23:11)
Malam itu, dalam selnya yang sunyi, Paulus merasa kecil hati dan sangat sedih. Pelayanannya yang aktif sepertinya sudah...
PENGHIBURAN ILAHI (Kis 23:11)
Malam itu, dalam selnya yang sunyi, Paulus merasa kecil hati dan sangat sedih. Pelayanannya yang aktif sepertinya sudah berakhir dan ia tidak akan pernah bisa mencapai Roma. Namun begitu, ia belum ditinggalkan. "Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: 'Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma'" (ay. 11). Sebelum kita mempelajari secara rinci peristiwa mujizatiah ini, marilah kita lihat dengan singkat satu contoh terakhir penolakan Yerusalem terhadap Paulus.
TFTWMS: Kis 23:11 - Janji Allah JANJI ALLAH (Kis 23:11)
Dalam 23:10 Paulus telah diselamatkan dari genggaman Sanhedrin: "Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasuk...
JANJI ALLAH (Kis 23:11)
Dalam 23:10 Paulus telah diselamatkan dari genggaman Sanhedrin: "Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan untuk turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka dan membawanya ke markas."
Pelajaran ini dimulai saat Paulus sendirian di dalam selnya. Saat itu sudah malam, namun ia tidak bisa tidur. G. Campbell Morgan menyebut malam itu "salah satu malam tergelap … dalam sejarah Paulus."3Pukulan yang diterima rasul itu di ruang Mahkamah telah memperburuk luka-luka yang ia sudah terima ketika gerombolan orang banyak itu memukuli dia, dan memberi dia rasa pedih dan sakit yang baru. Namun begitu, sakit yang paling dalam adalah di dalam hatinya.4
Lukas tidak memberitahu keadaan mental Paulus, tetapi keadaannya itu tidak sulit untuk digambarkan:5Ia tentunya sudah berkecil hati; pelbagai rencananya yang indah untuk memperbaiki hubungan antara sesama umat Kristen kelihatannya tidak membawa hasil. Ia pasti kecewa; ia telah berharap rekan-rekan Yahudinya akan mendengarkan dia, tetapi mereka menolak mendengarkan dia. Ia pasti telah ragu-ragu; kelihatannya tidak ada cara ia akan pernah mencapai Roma. Di dalam hatinya, harapan itu telah menipis.
Namun begitu, Tuhan adalah pembangkit harapan yang agung. Pada waktu penampakan-Nya kepada Paulus di jalan ke Damsyik, Ia telah berjanji bahwa dari waktu ke waktu Ia akan menampakkan diri kepada Paulus (26:16). Setidaknya dua kali sebelumnya, Tuhan telah menepati janji-Nya itu pada saat semangat Paulus terpuruk dan bahaya mendekat (22:17-21; 18:9, 10). Kini Tuhan mendatangi dia lagi: "Pada malam berikutnya [setelah penampilan Paulus di hadapan Sanhedrin] Tuhan datang berdiri di sisinya6dan berkata kepadanya: `Kuatkanlah hatimu,7sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem,8demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma'"9(23:11).
Tuhan ikut merasakan penderitaan Paulus (Ibrani 4:15) dan merawat setiap kepedihannya. Paulus berkecil hati atas perubahan situasi itu, lalu Yesus memberi dia satu pesan keberanian: Ia berkata "Bersukacitalah" (KJV).
Warren Wiersbe berkata, Yesus sering mengucapkan perkataan ini pada waktu pelayanan duniawi-Nya. Ia mengucapkan kata itu kepada orang yang lumpuh (Matius 9:2) dan kepada perempaun yang menderita pendarahan (Matius 9:22). Ia meneriakkan kata-kata itu kepada para murid-Nya pada waktu hujan badai (Matius 14:27), dan mengulanginya di Ruang Atas (Yohanes 16:33). Sebagai umat Allah, kita selalu bisa bersikap gagah dalam masa-masa yang sulit sebab Tuhan bersama kita dan Ia akan tetap menyertai kita sampai garis akhir.10
Paulus merasa kecewa sebab ia mengira telah gagal meyakinkan sesamanya orang Yahudi, sehingga Yesus memberi dia pesan berisi pujian: "Engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem." Tugas Paulus bukanlah untuk mengubah hidup orang, tetapi untuk memberitakan injil. Hal ini telah lama ia lakukan, dan Tuhan mengakui segala usahanya itu. "Kesuksesan" yang bisa dilihat dengan jelas bukanlah satu-satunya petunjuk bahwa kita sedang menyukakan Allah. Jika kita dengan setia menunaikan tugas kita, kita akan membuat Tuhan senang.
Paulus tidak punya kepastian akan masa depannya, sehingga Yesus perlu memberi dia sebuah ucapan yang meyakinkan: "… hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."11Untuk pertama kalinya, Paulus tahu dengan pasti bahwa ia akan mencapai Roma. Roh telah memberitahu dia bahwa "penjara dan sengsara" menunggu dia di Yerusalem (20:22, 23), namun di luar itu Roh itu tidak berkata apa-apa. Kini, ketika langkahnya ke Roma tampaknya menemui jalan buntu, Tuhan membuka jalan super-tol yang langsung menuju ibu kota itu!
Tuhan tidak menjanjikan Paulus kenyamanan, kebebasan, atau kesuksesan. Ia hanya menjanjikan bahwa Paulus akan mencapai Roma—dan memang hanya itu yang diperlukan rasul itu. Ketika penglihatan itu lenyap, tubuh Paulus masih sakit, dan ia masih dikelilingi oleh dinding penjara. Ia masih belum punya gagasan bagaimana ia akan mencapai Roma, namun itu semua bukan masalah. Kini ia memiliki janji Tuhan! Tuhan telah mengipasi kembali bara api pengharapan Paulus yang nyaris padam; api pengharapan sekali lagi menyala dengan terangnya di dalam dadanya.
Ketika malam begitu pekat dan harapan nyaris lenyap, Tuhan sanggup menghidupkan kembali harapan kita. Tidak, Tuhan tidak akan datang kepada kita lewat penglihatan dengan janji bahwa setiap impian akan jadi kenyataan. Namun begitu, Ia memberi kita pesan keberanian, pujian, dan keyakinan: Pesan keberanian-Nya adalah "Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! …." (Mazmur 27:14). Pesan pujian-Nya adalah "Baik sekali, hai hambaku yang baik dan setia" (Matius 25:21; KJV). Pesan keyakinan-Nya adalah "Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya" (1 Yohanes 5:14). Segala sesuatu dalam hidup kita mungkin saja tidak benar, namun yang ini adalah benar: Allah mengasihi dan mempedulikan kita dan akan membuat segala sesuatu dalam hidup kita "mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" (Roma 8:28)!
Cerita kita belumlah usai. Dengan segera janji Tuhan itu diuji dengan berat sekali.
TFTWMS: Kis 23:12-15 - Persekongkolan Yang Mantap PERSEKONGKOLAN YANG MANTAP (Kis 23:12-15)
Dalam 23:12-15 kita baca:
Dan setelah hari siang orang-orang Yahudi mengadakan komplotan dan bersumpah den...
PERSEKONGKOLAN YANG MANTAP (Kis 23:12-15)
Dalam 23:12-15 kita baca:
Dan setelah hari siang orang-orang Yahudi mengadakan komplotan dan bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh Paulus. Jumlah mereka yang mengadakan komplotan itu lebih dari pada empat puluh orang. Mereka pergi kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi dan berkata: "Kami telah bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa kami tidak akan makan atau minum, sebelum kami membunuh Paulus. Karena itu hendaklah kamu bersama-sama dengan Mahkamah Agama menganjurkan kepada kepala pasukan, supaya ia menghadapkan Paulus lagi kepada kamu, seolah-olah kamu hendak memeriksa perkaranya lebih teliti, dan sementara itu kami sudah siap sedia untuk membunuh dia sebelum ia sampai kepada kamu."
Ayat 20 menulis bahwa para pemimpin Mahkamah itu setuju terhadap rencana pembunuhan ini. Kita harus setuju dengan Warren Wiersbe yang berkata, "Yerusalem betul-betul sudah jauh dari Allah ketika lebih dari empat puluh orang tega berkomplot dalam nama agama untuk membunuh seorang Yahudi yang saleh" dan ketika "imam-imam kepala dan tua-tua bahkan menjadi bagian dari kejahatan itu!" 42Di sepanjang pasal 21 sampai 23, terdapat perbedaan yang menyolok antara Klaudius Lisias, kepala pasukan Romawi yang kafir yang berupaya mencari kebenaran, dengan para pemimpin Yahudi yang agamis yang menangani hal ini dalam kelicikan dan kebobrokan.
Belakangan, kita akan melihat bagaimana Paulus menyelamatkan diri dari jebakan mereka, namun untuk saat ini, izinkan saya menegaskan fakta ini bahwa para pemimpin Yahudi di Yerusalem itu akhirnya membuktikan bahwa hati mereka memang tidak bisa disentuh oleh injil. Mereka telah memutuskan sendiri sebagai tidak layak menerima hidup kekal (lihat 13:46).
TFTWMS: Kis 23:12-35 - Pemeliharaan Allah PEMELIHARAAN ALLAH (Kis 23:12-35)
Persekongkolan Dibuat (ay. 12-15).
Sementara Tuhan memberitahu Paulus tentang masa depannya, para musuh rasul itu...
PEMELIHARAAN ALLAH (Kis 23:12-35)
Persekongkolan Dibuat (ay. 12-15).
Sementara Tuhan memberitahu Paulus tentang masa depannya, para musuh rasul itu juga sedang membahas cara mereka bisa mencegah Paulus untuk memiliki masa depan. Merasa sangat kecewa karena Paulus berhasil lepas dari cengkeraman mereka di Pelataran non-Yahudi dan juga dalam ruang Mahkamah, mereka lalu merancang satu rencana yang mereka anggap tidak mungkin gagal.
"Dan setelah hari siang orang-orang Yahudi mengadakan komplotan dan bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh Paulus.12Jumlah mereka yang berkomplot itu lebih dari 40 orang" (ay. 12, 13). Isi sumpah mereka itu bisa jadi seperti ini: "Semoga Tuhan menimpakan petaka ke atas kami dan bahkan lebih dari itu, jika kami makan atau minum sebelum kami membunuh Paulus." Apakah kita terkejut bahwa nama Allah diseru dalam kaitannya dengan tujuan jahat seperti itu? Yesus pernah memberitahu para pengikut-Nya bahwa "akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah" (Yohanes 16:2; NIV).
Siapakah ke-40 orang Yahudi yang mengikat diri mereka dengan sumpah itu? Apakah mereka itu semuanya orang Yahudi Helenistik yang pernah berusaha membunuh Paulus dua puluh tahun yang lalu (9:29)? Apakah mereka itu orang-orang Yahudi dari Asia yang memulai huru-hara beberapa hari sebelumnya (21:27)? Apakah mereka dari kelompok Saduki yang telah Paulus hadapi di dalam Mahkamah (23:6-9)—atau setidaknya orang-orang yang bersimpati kepada kelompok Saduki? Mungkin mereka semua atau yang lain ikut terlibat, mengingat musuh Paulus di antara orang Yahudi ratusan banyaknya.
Persekongkolan mereka memerlukan kerjasama dari para pemimpin Sanhedrin, namun karena mengetahui reputasi imam besar dan konco-konconya yang berlumuran darah,13orang-orang itu tidak ragu-ragu untuk mendekati para pemimpin itu mengenai persekongkolan mereka untuk membunuh Paulus. Mereka pergi kepada imam-imam kepala14dan tua-tua bangsa Yahudi dan berkata: "Kami telah bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa kami tidak akan makan atau minum, sebelum kami membunuh Paulus. Karena itu hendaklah kamu bersama-sama dengan Mahkamah Agama menganjurkan kepada kepala pasukan, supaya ia menghadapkan Paulus lagi kepada kamu, seolah-olah kamu hendak memeriksa perkaranya lebih teliti,15dan sementara itu kami sudah siap sedia untuk membunuh dia sebelum ia sampai kepada kamu" (ay. 14, 15).16
Isi persekongkolan itu sederhana. Seorang wakil Mahkamah akan meminta maaf kepada kepala pasukan Romawi atas keributan di hari kemarin dan mohon diberi kesempatan lagi, sambil meyakinkan pejabat itu bahwa keributan itu tidak akan diulangi. Karena pejabat itu masih bingung mengenai serangan ke atas Paulus, kemungkinan ia akan menyambut adanya kesempatan lain itu untuk menemukan kebenaran. Keempat puluh orang yang berkomplot itu akan berbaur dengan orang banyak di dalam Bait Allah, dengan belati setajam pisau cukur disembunyikan di dalam gulungan jubah mereka. Pada saat Paulus dengan cepatnya dibawa melalui Pelataran non-Yahudi oleh sekelompok kecil prajurit,17pembunuh itu akan menghadang mereka, pisau-pisau belati itu akan menyambar-nyambar berkilatan. Dalam sejenak, darah Paulus akan bercampur di jalan itu dengan darah para pelindung dan pembunuhnya. 18Ketika perbuatan itu diberitahukan kepada Mahkamah, imam besar itu akan menggeleng-gelengkan kepala, sambil mengumumkan rasa ngerinya bahwa hal seperti itu telah terjadi di pelataran Bait Allah, dan kemudian ia akan membubarkan kumpulan orang banyak itu. Itu merupakan persekongkolan yang pasti akan berhasil.
Si Orang Bijak sudah mengatakan: "Tidak ada … rencana [milik manusia] yang berhasil menentang TUHAN" (Amsal 21:30; NIV)—dan Yesus telah meyakinkan Paulus bahwa ia akan mencapai Roma. Lalu, bagaimanakah caranya persekongkolan itu dihindari? Akankah Tuhan mengatur suatu pelarian mujizatiah bagi Paulus? Allah telah membuktikan diri-Nya mahir dalam mendobrak penjara secara mujizatiah (Kisah 5:19; 12:7; 16:26). Namun dalam Kisah 23, pengaturan Tuhan tidak seperti itu. Sebaliknya, Paulus akan dilindungi oleh pemeliharaan Allah.
Kajian mengenai doktrin kitab suci tentang pemelihara-an Allah akan tanpa kecuali mempertinggi harapan kita. G.C. Brewer19pernah ditanya, "Apakah Anda percaya kepada pemeliharaan khusus Allah?" Ia menjawab, "Apakah ada yang lainnya?" 20Kata "providence [pemeliharaan]" hanya ditemukan satu kali dalam Alkitab bahasa Inggris21—dalam Kisah 24:2, dimana kata itu tidak mengacu kepada pemeliharaan Allah, tetapi kepada pandangan ke depan seorang pejabat Romawi. Kata Inggris "providence" berasal dari kata Latin dan secara harfiah artinya "melihat lebih dulu" (yaitu suatu antisipasi), sementara kata majemuk Yunani yang diterjemahkan "providence" maknanya hampir sama: "berpikir sebelum-nya atau di depan [waktu]." Baik kata Inggris maupun Yunani mengacu kepada aktivitas membuat persediaan sebelumnya. Sudah tentu, manusia juga selalu melakukan hal ini. Betapa tenteramnya untuk mengetahui bahwa Allah melakukan hal yang sama untuk umat-Nya.
Pemeliharaan adalah Allah berkarya melalui hukum alam bukannya dengan menghentikan hukum alam (yaitu lewat pelbagai mujizat). Seseorang pernah menyebut pemeliharaan sebagai "tangan Allah dalam sarung tangan sejarah."22Dalam kunjungan terakhir Paulus ke Yerusalem, kita sudah melihat pemeliharaan Allah bekerja berkali-kali. Apakah hanya sekedar kebetulan bahwa seorang kepala pasukan Romawi tiba-tiba saja ada di tempat ketika Paulus dikepung di pelataran Bait Allah? Apakah hanya "kemujuran" belaka bahwa Paulus luput dari hukuman Romawi dengan keadaan sekarat sebab ia seorang warganegara Romawi? Apakah hal itu "terjadi begitu saja" bahwa kepala pasukan itu adalah seorang pejabat yang bersungguh-sunggguh yang menghormati hak-hak Paulus sebagai seorang warganegara? Tidak, Allah kitalah yang mengendalikannya!
Ketika kita mengajarkan bahwa sekarang ini Allah tidak berkarya lagi secara mujizatiah, kita dituduh membatasi Allah. Mereka yang percaya bahwa Allah tidak bisa berkarya kecuali Ia berkarya secara mujizatiah adalah orang-orang yang membatasi Allah. Dalam ayat 12 sampai 35 tidak sekalipun Allah disebut, dan tidak ada mujizat yang terjadi; namun tangan Allah jelas terlihat dalam semua hal yang terjadi!
Persekongkolan Ditelanjangi (ay. 16-22)
Kita ketengahkan kisah dalam ayat 16: "Akan tetapi kemenakan Paulus, anak saudaranya perempuan, mendengar tentang penghadangan itu" (ay. 16a). Betapa perkataan Lukas itu membangkitkan keingintahuan kita!23 Siapakah kemenakannya ini? 24Mengapa ia berada di Yerusalem? 25Apakah ia seorang Kristen?26Bagaimanakah ia mengetahui adanya rencana penghadangan itu?27 Bagi Lukas tak satupun dari semua itu penting. Apa yang penting adalah bahwa pemuda ini mengetahui persekongkolan itu dan menyampaikan langsung berita itu kepada Paulus. "Ia datang ke markas dan setelah diizinkan masuk, ia memberitahukannya kepada Paulus" (ay. 16b). (Sekali Paulus memberitahu orang-orang Romawi itu bahwa ia adalah warganegara Romawi, kelihatannya ia menerima perlakuan istimewa, termasuk diizinkan menerima tamu [simak 24:23; 28:30].28)
Tentu saja, Paulus merasa prihatin atas laporan kemenakan laki-lakinya itu. Kita baca, Lalu Paulus memanggil salah seorang perwira dan berkata kepadanya: "Bawalah anak ini kepada kepala pasukan, karena ada sesuatu yang perlu diberitahukannya kepadanya." Perwira itu membawanya kepada kepala pasukan dan berkata: "Paulus orang tahanan itu, memanggil aku dan meminta, supaya aku membawa anak muda ini kepadamu, sebab ada yang perlu diberitahukannya kepadamu." Maka kepala pasukan itu memegang tangan anak muda itu, lalu membawanya ke samping dan bertanya: "Apakah yang perlu kauberitahukan kepadaku?" (23:17-19).
Sesuatu pada pemuda itu, mungkin raut wajahnya, dengan segera meyakinkan pejabat Romawi itu bahwa ia memiliki berita yang mengandung resiko. Ia membawa dia ke suatu tempat sehingga semua orang tidak bisa mendengar. Istilah yang dipakai untuk menggambarkan kemenakan Paulus dan fakta bahwa kepala pasukan itu menuntun dia29telah menyebabkan banyak pakar berkesimpulan bahwa kemenakan itu tidak lebih dari seorang bocah. 30Jika benar, anak muda itu benar-benar berani membawa berita yang berbahaya seperti itu ke penjara.
Bayangkanlah anak muda ini memberi perintah kepada pejabat Romawi itu:
Jawabnya: "Orang-orang Yahudi telah bersepakat untuk meminta kepadamu, supaya besok engkau menghadapkan Paulus lagi ke Mahkamah Agama, seolah-olah Mahkamah itu mau memperoleh keterangan yang lebih teliti dari padanya. Akan tetapi janganlah engkau mendengarkan mereka, sebab lebih dari pada empat puluh orang dari mereka telah siap untuk menghadang dia. Mereka telah bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh dia [Paulus]; sekarang mereka telah siap sedia dan hanya menantikan keputusanmu"31(ay. 20, 21).
Lagi, sesuatu pada kemenakan Paulus itu membuat pejabat Romawi itu mempercayai dia. Kemungkinan ia telah cukup lama menjadi kepala pasukan di pos itu sehingga tahu benar bahwa ini merupakan jenis perbuatan yang orang-orang Yahudi sanggup rencanakan.32Bahkan selagi anak laki-laki itu berbicara, kepala pasukan itu mempertimbangkan beberapa pilihannya:33Satu pilihan adalah setuju dengan permintaan Mahkamah. Jika ia melakukannya, ia bisa melenyapkan persoalan yang mencelakakan ini—namun hal itu akan menjadi noda bagi catatan dirinya karena kehilangan tawanan,34selain itu ia adalah orang yang bersungguh-sungguh. Paulus adalah seorang warganegara Romawi yang harus dilindungi. Pilihan lainnya bisa berupa pura-pura setuju terhadap rencana Sanhedrin dan kemudian mengirim cukup prajurit untuk membunuh para calon pembunuh itu. Namun begitu, hal itu bisa menimbulkan huru-hara— jenis keadaan eksplosif yang harus ia hindari. Satu-satunya pilihan yang terbuka adalah membawa tawanan itu ke luar kota secepat dan sesenyap mungkin.
Setelah mengambil keputusan, kepala pasukan itu dengan segera menyuruh pergi informan itu, "menyuruh anak muda itu … : 'Jangan katakan kepada siapapun juga, bahwa engkau telah memberitahukan hal ini kepadaku'" (ay. 22). Ia tidak ingin Mahkamah itu mengetahui bahwa ia telah mengetahui persekongkolan mereka sebelum ia bereaksi, sebab mereka bisa menggagalkan rencananya. Ia juga tidak ingin mereka tahu bahwa ia telah mengetahui rencana mereka setelah ia bertindak, sebab mereka akan memberontak. Sikapnya itu harus terlihat seperti kebijakan militer dan politik yang baku.
Persekongkolan Digagalkan (ay. 23-25)
Dengan segera pejabat itu menjalankan rencananya itu:
Kemudian kepala pasukan memanggil dua perwira dan berkata: "Siapkan dua ratus orang prajurit untuk berangkat ke Kaisarea beserta tujuh puluh orang berkuda dan dua ratus orang bersenjata lembing,35kira-kira pada jam sembilan malam ini." Mereka juga harus menyediakan beberapa keledai tunggang36untuk Paulus37dan membawa dia dengan selamat kepada wali negeri Feliks"38(ay. 23, 24).
Kepala pasukan itu mengerahkan 470 pasukan untuk mengawal satu tawanan—hampir separuh resimen berada di bawah komandonya!39Kita telah melihat "sejauh mana orang-orang Yahudi itu bersedia melenyapkan Paulus"; kini "kita melihat sejauh mana pemerintah Romawi itu bersedia bertindak untuk menegakkan keadilan yang seadil-adilnya"!40Paulus harus dibawa ke Kaisarea, pusat tentara pendudukan Romawi dan tempat kediaman gubernur Romawi.41
Di sini saya harus berhenti sebentar untuk menanyakan beberapa pertanyaan: Apakah memang suatu kebetulan bahwa dari semua orang di Yerusalem, satu orang yang mendengar persekongkolan itu cukup peduli untuk mengingatkan Paulus? Apakah memang suatu kebetulan bahwa Paulus diperlakukan secara terhormat sehingga ia bisa menerima para tamu dan juga mengirim berita kepada kepala pasukan itu? Apakah memang suatu kebetulan belaka bahwa orang yang jadi komandan di benteng itu adalah jenis orang yang bersedia mendengarkan perkataan anak muda, dan cukup serius dalam melindungi Paulus—apapun resikonnya? Apakah memang suatu kebetulan belaka bahwa Paulus dikirim ke Kaisarea, dimana ia akan memiliki kesempatan untuk naik banding kepada Kaisar (25:11) sehingga akhirnya ia bisa mencapai Roma? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu adalah: Tidak; sebab semua itu adalah hasil dari pemeliharaan mujizatiah Allah! Sewaktu pelbagai pengaturan untuk memindahkan tawanan itu sedang dibuat, kepala pasukan itu menulis sepucuk surat untuk gubernur. Isi surat itu tidak mudah dituliskan, sebab ia tidak punya gagasan yang jelas tentang kesalahan apakah yang kira-kira Paulus sudah lakukan.
Dan ia menulis surat,42yang isinya sebagai berikut:43"Salam dari Klaudius Lisias44kepada wali negeri Feliks yang mulia.45Orang ini ditangkap oleh orang-orang Yahudi dan ketika mereka hendak membunuhnya, aku datang dengan pasukan mencegahnya dan melepaskannya, karena aku dengar, bahwa ia adalah warganegara Roma. Untuk mengetahui apa alasannya mereka mendakwa dia, aku menghadapkannya ke Mahkamah Agama mereka.Ternyatalah bagiku, bahwa ia didakwa karena soal-soal hukum Taurat mereka,46tetapi tidak ada tuduhan, atas mana ia patut dihukum mati atau dipenjarakan. Kepadaku telah diberitahukan, bahwa ada komplotan merencanakan membunuh dia. Karena itu aku segera menyuruh membawa dia kepadamu, sedang kepada para pendakwa telah kuberitahukan, bahwa mereka harus mengajukan perkara itu kepadamu" (ay. 25-30).
Surat itu merupakan contoh mengagumkan tentang bagaimana fakta-fakta dapat dimanipulasi untuk menempatkan orang yang menceritakan kisah itu berada dalam posisi yang sebaik mungkin. 47Memang benar bahwa kepala pasukan itu telah menyelamatkan Paulus, namun alasannya bukan karena Paulus seorang warganegara Romawi. Sebaliknya, ia menahan dia untuk memadamkan huru-hara. Ia tidak tahu bahwa Paulus adalah warganegara Romawi sampai ia mau mulai memukuli dia—sebuah fakta yang dengan mudahnya tidak disinggung dalam cerita itu. Selanjutnya, ketika pejabat itu mengirim surat, ia mungkin belum memerintahkan para penuduh Paulus itu untuk pergi ke Kaisarea untuk mengajukan pelbagai tuduhan mereka ke atas Paulus. Hal ini tentunya harus ia tunggu sampai keesokan harinya, ketika ia telah mengetahui bahwa Paulus sudah aman di luar jangkauan mereka.48
Namun begitu, tujuan Lukas mencantumkan surat ini —satu-satunya surat sekular yang terdapat dalam Perjanjian Baru—bukan untuk mempermalukan pejabat Romawi itu, namun sebaliknya untuk mengabadikan perkataan ini: "Ternyatalah bagiku, bahwa ia didakwa karena soal-soal hukum Taurat mereka, tetapi tidak ada tuduhan, atas mana ia patut dihukum mati atau dipenjarakan."49Meskipun kepala pasukan itu mungkin sudah dibingungkan tentang apa yang Paulus telah lakukan, namun ia bisa melihat bahwa pertikaian itu bersifat teologis dan bukan politis. Mengenai hukum Romawi, ia yakin bahwa Paulus tidak patut menerima hukuman mati atau dipenjarakan.50Dengan kata lain, Paulus bukanlah penjahat dan harus dibebaskan!
Ketika semuanya sudah siap, sekelompok kecil prajurit meninggalkan kota dan bergerak melintasi wilayah yang berpotensi menimbulkan masalah. "Lalu prajurit-prajurit itu mengambil Paulus sesuai dengan perintah kepada mereka dan membawanya pada waktu malam52ke Antipatris"53(ay. 31). Antipatris merupakan pangkalan militer yang terletak di perbatasan antara Yudea dan Samaria, sekitar 56 kilometer dari Yerusalem, agak lebih sedikit setengah perjalanan ke Kaisarea.54
Seperti yang diharapkan oleh kepala pasukan itu, mereka berhasil mengelabui musuh-musuh Paulus dengan berangkat di malam hari. Begitu mereka tiba di Antipatris, maka medan yang berat dan berpegunungan dimana mereka bisa disergap telah mereka lewati; dataran di hadapan mereka kini terbuka dan datar. Oleh sebab itu, esok harinya (mungkin setelah istirahat sejenak), keempat ratus prajurit dan orang-orang bersenjata lembing kembali ke Yerusalem untuk melanjutkan tugas mereka menjaga kedamaian, dengan meninggalkan 70 orang pasukan berkuda untuk membawa Paulus ke Kaisarea (ay. 32).
Karena semua orang menunggang kuda, maka jarak terakhir sejauh 40 kilometer ke Kaisarea bisa mereka tempuh dengan cepat. Saat dalam perjalanannya itu, Paulus menapak tilas rute yang ia dan rombongannya pernah tempuh kurang dari dua minggu yang lalu. Ia tentunya merasa takjub atas segala hal yang telah terjadi dalam beberapa hari itu dan bagaimana situasi itu telah berubah.
Akhirnya, rombongan itu tiba di Kaisarea. Pemandangan 70-plus pasukan berkuda yang memasuki kota itu tentunya akan sudah menarik perhatian orang banyak. Jika ada orang Kristen mana saja melihat Paulus dikelilingi oleh 70 prajurit, mereka tentunya akan merasa heran betapa cepatnya nubuatan Agabus itu telah digenapi (21:10, 11).
Ketika para pengiring bersenjata Paulus itu tiba di istana gubernur, mereka "menyampaikan surat itu kepada wali negeri" dan "menyerahkan Paulus kepadanya" (ay. 23:33). "Kita bisa membayangkan keadaan Paulus, penuh debu dan kelelahan karena perjalanan, tangan dan kaki dirantai, namun begitu dipenuhi oleh percaya diri yang tenang ketika ia [berdiri] di hadapan Feliks."55Untuk pertama kalinya, namun bukan untuk yang terakhir kalinya, orang Yahudi kecil ini menghadapi tokoh politik yang paling berkuasa di Palestina.
Setelah gubernur itu selesai membaca surat dari kepala pasukan, ia tentunya mengamati musafir yang kelelahan itu dari atas hingga ke bawah, sambil bertanya-tanya bagaimana bisa orang Yahudi yang bertampang tidak membahayakan ini menimbulkan begitu banyak persoalan. Akhirnya, ia menanyai Paulus dari propinsi mana ia berasal (ay. 34a).56"Dan ketika ia mendengar, bahwa Paulus dari Kilikia," (ay. 34b) sebuah propinsi Romawi, maka ia memutuskan bahwa ia bisa secara sah menangani kasus itu. Ia menyuruh Paulus ke luar dengan sebuah janji yang diucapkan begitu saja: "Aku akan memeriksa perkaramu, bila para pendakwamu juga telah tiba di sini"57(ay. 35a).
Paulus tidak ditempatkan di dalam penjara umum, tetapi di dalam "istana [Praetorium] Herodes"58(ay. 35b). Ini merupakan istana yang dibangun oleh Herodes yang Agung yang tetap mempertahankan namanya. Tempat itu sekarang berfungsi sebagai tempat kedudukan resmi gubernur Romawi. Dalam pemeliharaan Allah, tempat ini menjadi "rumah aman" Paulus untuk dua tahun selanjutnya (24:27).
Bagaimana dengan 40 orang lebih calon pembunuh yang telah bersumpah tidak makan dan minum sampai Paulus mati? Bisakah Anda membayangkan betapa frustasinya mereka saat mengetahui persekongkolan mereka telah digagalkan dan sekali lagi Paulus tidak bisa disentuh? Jika mereka serius dengan sumpah mereka, mereka pasti akan sangat kelaparan! Karena orang-orang Yahudi itu mahir dalam mengingkari pelbagai sumpah yang mereka sesali telah mereka ucapkan, maka saya ragu bahwa orang-orang ini akan kehilangan banyak makanan. Saya berharap bahwa setidaknya mereka memahami bahwa "… tidak ada rencana yang berhasil menentang TUHAN" (Amsal 21:30; NIV)—namun saya juga ragu mereka mau memahaminya.
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh Kudus
Tanggal Penulis...
Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh KudusTanggal Penulisan: Sekitar 63 T.M.
Latar Belakang
Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).
Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --
- (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
- (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.
Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.
Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.
Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:
- (1) keempat Injil dan
- (2) surat-surat Paulus.
Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.
Tujuan
Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.
- (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
- (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.
Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.
Survai
Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya
- (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
- (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
- (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).
Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.
Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).
Ciri-ciri Khas
Sembilan ciri utama menandai surat ini.
- (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
- (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
- (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
- (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
- (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
- (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
- (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
- (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
- (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.
Prinsip Hermeneutis
Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"). [atau ref. Kis 7:44]
Full Life: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(Kis 1:1-11)
I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41)
A. Persiapan untuk Perjanjian
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(Kis 1:1-11) - I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41) - A. Persiapan untuk Perjanjian
(Kis 1:12-26) - B. Hari Pentakosta
(Kis 2:1-41) - II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
(Kis 2:42-8:1a) - A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
(Kis 2:42-47) - B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
(Kis 3:1-4:31) - C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
(Kis 4:32-5:11) - D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
(Kis 5:12-42) - E. Pemilihan Tujuh Diaken
(Kis 6:1-7) - F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
(Kis 6:8-8:1) - III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
(Kis 8:1-9:31) - A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
(Kis 8:1-4) - B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
(Kis 8:5-40) - C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
(Kis 9:1-31) - IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
(Kis 9:32-12:25) - A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
(Kis 9:32-43) - B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
(Kis 10:1-48) - C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
(Kis 11:1-18) - D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
(Kis 11:19-30) - E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
(Kis 12:1-23) - F. Ringkasan Perkembangan Gereja
(Kis 12:24-25) - V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
(Kis 13:1-14:28) - A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
(Kis 13:1-3) - B. Wilayah Tertentu Diinjili
(Kis 13:4-14:28) - VI. Sidang di Yerusalem
(Kis 15:1-35) - VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
(Kis 15:36-18:22) - A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
(Kis 15:36-40) - B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
(Kis 15:41-16:5) - C. Penginjilan Wilayah Baru
(Kis 16:6-18:21) - D. Kembali ke Antiokhia di Siria
(Kis 18:22) - VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
(Kis 18:23-21:16) - A. Dalam Perjalanan ke Efesus
(Kis 18:23)
Sisipan: Pelayanan Apolos
(Kis 18:24-28) - B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
(Kis 19:1-41) - C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
(Kis 20:1-5) - D. Kembali ke Yerusalem
(Kis 20:6-21:16) - IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
(Kis 21:17-28:31) - A. Di Yerusalem
(Kis 21:17-23:35) - B. Di Kaisarea
(Kis 24:1-26:32) - C. Menuju ke Roma
(Kis 27:1-28:15) - D. Di Roma
(Kis 28:16-31)
Matthew Henry: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita ...
- Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita yang terberkati itu, yang adalah Sang Pendiri Agung dari agama kita itu. Sejarah itu disampaikan dan dicatat oleh empat penulis yang diilhami Roh Kudus, yang semuanya setuju dengan kebenaran yang suci ini dan bukti-buktinya yang tak terbantahkan, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah yang hidup. Di atas batu karang inilah jemaat Kristen dibangun. Bagaimana jemaat itu mulai dibangun di atas batu karang ini, itulah yang selanjutnya akan disampaikan dalam kitab ini, yang ada di hadapan kita sekarang. Dan mengenai hal ini kita hanya mempunyai kesaksian dari satu saksi. Sebab kejadian-kejadian nyata tentang Kristus jauh lebih penting untuk disampaikan dan dibuktikan secara penuh daripada kejadian-kejadian nyata tentang para rasul. Seandainya Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya baik, mungkin kita akan mempunyai Kitab Kisah Para Rasul dalam jumlah yang sama banyak dengan Kitab-kitab Injil yang kita miliki. Bahkan, mungkin kita akan mempunyai lebih banyak lagi kitab Injil. Akan tetapi, karena takut akan terlalu membebani dunia (Yoh. 21:25), maka apa yang ada pada kita sudah cukup untuk memenuhi tujuan, kalau kita mau memanfaatkannya. Sejarah kitab ini (yang selalu diterima sebagai bagian dari kanon suci) dapat dipandang,
- I. Sebagai tindakan menengok ke belakang pada kitab-kitab Injil sebelumnya, dengan menerangkannya, dan membantu meneguhkan iman kita padanya. Janji-janji yang ada di sana kita dapati di sini sedang ditepati, terutama janji-janji agung tentang turunnya Roh Kudus, dan pekerjaan-pekerjaan-Nya yang menakjubkan, baik pada diri para rasul maupun dengan para rasul. Di sini dalam beberapa hari kita mendapati para rasul sudah menjadi orang-orang yang sangat berbeda dibandingkan ketika mereka terakhir kali diceritakan dalam Injil. Tidak lagi mereka lemah otak dan kecut hati, tetapi sanggup mengatakan apa yang sebelumnya tidak sanggup mereka tanggung (Yoh. 16:12). Mereka kini berani seperti singa dalam menghadapi kesusahan-kesusahan yang sebelumnya untuk membayangkannya saja mereka sudah gemetar seperti domba. Para rasul membuat firman sanggup meruntuhkan benteng-benteng Iblis, padahal sebelumnya firman itu seakan-akan diberitakan dengan sia-sia. Mandat yang di dalam Injil diberikan kepada para rasul, di sini kita dapati sedang dijalankan. Dan kuasa-kuasa yang di sana dikaruniakan kepada mereka, di sini kita dapati sedang dikerahkan dalam mujizat-mujizat yang diadakan pada tubuh orang. Ada mujizat belas kasihan, yang memulihkan tubuh orang sakit menjadi sehat, dan tubuh yang mati menjadi hidup. Ada mujizat penghakiman, yang membuat para pemberontak menjadi buta atau mati. Dan ada mujizat-mujizat jauh lebih besar yang dilakukan terhadap pikiran orang, dengan memberi mereka karunia-karunia rohani, baik untuk memahami maupun menyampaikan. Dan semua ini untuk memenuhi tujuan-tujuan Kristus, dan melaksanakan janji-janji-Nya, yang kita dapati di dalam Injil. Bukti-bukti kebangkitan Kristus yang ada pada bagian akhir kitab-kitab Injil, di sini diteguhkan dengan melimpah, bukan hanya melalui kesaksian yang tetap dan tak gentar dari orang-orang yang berjumpa dengan-Nya sesudah Ia bangkit, melainkan juga melalui pekerjaan Roh bersama kesaksian itu untuk mempertobatkan banyak orang supaya beriman kepada Kristus. Sebelumnya semua murid Kristus meninggalkan Dia, dan salah satunya mengkhianati Dia. Dan kalau bukan karena kebangkitan-Nya, mereka tidak akan berkumpul bersama-sama lagi, tetapi pasti akan terpencar untuk seterusnya. Namun oleh kebangkitan itu mereka dimampukan untuk mengakui Dia dengan ketetapan hati yang lebih lagi daripada sebelum-sebelumnya, dengan menantang belenggu dan maut. Dan pekerjaan Roh bersama kesaksian itu, yang mempertobatkan banyak orang, adalah sesuai dengan perkataan Kristus sendiri, bahwa kebangkitan-Nya, tanda Nabi Yunus itu, yang disimpan untuk saat terakhir, akan menjadi bukti yang paling meyakinkan bahwa tugas perutusan-Nya sungguh berasal dari Allah. Kristus sudah memberi tahu para murid-Nya bahwa mereka harus menjadi saksi-saksi-Nya, dan kitab ini menggambarkan mereka yang tengah bersaksi bagi-Nya, bahwa mereka harus menjadi penjala manusia, dan di sini kita mendapati mereka menjaring banyak orang dalam jala Injil. Juga bahwa mereka harus menjadi terang dunia, dan di sini kita mendapati dunia diterangi oleh mereka. Tetapi hari itu, kuasa dari tempat tinggi yang penampakan pertamanya kita ketahui dalam Injil, di sini kita dapati bersinar semakin terang. Biji gandum, yang di sana jatuh ke tanah, di sini tumbuh dan berbuah banyak. Biji sesawi di sana sudah menjadi pohon besar di sini. Dan Kerajaan Sorga, yang di sana sudah dekat, di sini didirikan. Nubuatan-nubuatan Kristus tentang penganiayaan besar-besaran yang akan menimpa para pemberita Injil (walaupun tidak dapat dibayangkan bahwa ajaran yang begitu patut diterima sepenuhnya justru menjumpai banyak perlawanan) kita dapati di sini digenapi secara melimpah. Juga bahwa kepastian-kepastian yang Dia berikan kepada mereka bahwa mereka akan mendapat dukungan dan penghiburan yang luar biasa dalam penderitaan mereka. Bagian akhir dari sejarah Perjanjian Lama meneguhkan janji-janji yang dibuat kepada para bapa leluhur di bagian awalnya (seperti yang tampak dari pengakuan Salomo yang terkenal dan khidmat itu, yang terdengar seperti tanda terima lunas, 1Raj. 8:56, dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi). Demikian pula halnya, bagian akhir dari sejarah Perjanjian Baru ini secara persis menggenapi perkataan Kristus di bagian awalnya. Dan dengan begitu, kedua perjanjian itu meneguhkan dan menggambarkan satu sama lain.
- II. Sejarah Kitab Para Rasul ini juga dapat dipandang sebagai tindakan menatap ke depan pada surat-surat kerasulan sesudahnya, yang merupakan penjelasan Injil, dan membukakan rahasia-rahasia kematian dan kebangkitan Kristus, yang sejarahnya kita dapati dalam kitab-kitab Injil. Kitab Kisah Para Rasul ini merupakan pengantar pada surat-surat kerasulan itu, dan merupakan kunci untuknya, seperti sejarah Daud merupakan kunci untuk mazmur-mazmurnya. Kita adalah anggota-anggota jemaat Kristen, kemah Allah yang ada di tengah-tengah manusia itu, dan merupakan kehormatan dan hak istimewa bagi kita bahwa kita termasuk anggota-anggotanya. Nah, kitab ini memberi kita penjelasan tentang dibangunnya dan berdirinya kemah itu. Keempat kitab Injil menunjukkan kepada kita bagaimana dasar dari rumah itu diletakkan, sementara kitab ini menunjukkan kepada kita bagaimana bangunan atasnya mulai didirikan,
- 1. Di antara orang-orang Yahudi dan Samaria, yang kisahnya kita dapati di bagian awal kitab ini.
- 2. Di antara bangsa-bangsa bukan-Yahudi, yang kisahnya kita dapati di bagian akhir kitab ini. Dari situ, dan untuk seterusnya sampai ke zaman kita, kita mendapati jemaat Kristen hidup dalam pengakuan iman kepada Kristus sebagai Anak Allah dan Juruselamat dunia. Pengakuan itu dapat dilihat semua orang, dan dibuat oleh murid-murid-Nya yang sudah dibaptis. Mereka ini bergabung dalam persekutuan-persekutuan Kristen, mengadakan pertemuan-pertemuan ibadah secara teratur, mendengarkan ajaran para rasul, dan berkumpul bersama-sama untuk berdoa dan memecahkan roti, di bawah bimbingan dan pimpinan orang-orang yang memberi diri untuk berdoa dan melayani firman. Dan mereka mengadakan persekutuan-persekutuan rohani dengan semua orang di segala tempat yang melakukan hal serupa. Dalam tubuh inilah kita sekarang berada di dunia ini, sebagai anggota-anggotanya. Dan, bagi kepuasan dan kehormatan kita yang besar, dalam kitab ini kita mendapati kemunculan dan asal-usul jemaat Kristen, yang sangat jauh berbeda dari jemaat Yahudi, dan didirikan di atas kehancurannya. Tetapi tak dapat disangkal bahwa jemaat itu berasal dari Allah, dan bukan dari manusia. Betapa dengan yakin dan terhibur kita bisa melanjutkan pengakuan iman Kristen kita, dan berpegang teguh padanya, sejauh kita mendapatinya sesuai dengan contoh di atas gunung ini, yang harus kita jadikan teladan dan batasan dalam hidup beriman!
- Ada dua hal lagi yang harus dicermati mengenai kitab ini:
- (1) Penulisnya. Kitab ini ditulis oleh Lukas, yang menulis kitab ketiga dari empat kitab Injil, yang disebut dengan namanya. Dan Lukas juga (seperti yang ditunjukkan oleh cendekiawan Dr. Whitby) besar kemungkinan merupakan salah satu dari tujuh puluh murid, yang diberi tugas (Luk. 10:1, dst.) yang sedikit lebih rendah daripada tugas kedua belas rasul. Lukas ini adalah kawan setia Rasul Paulus dalam segala pelayanan dan penderitaannya. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku (2Tim. 4:11). Kita bisa mengetahui hal ini berdasarkan gaya penulisannya di bagian akhir kitab ini ketika dia sedang bersama Paulus. Sebab di situ ia menulis, kami ber buat ini dan itu, seperti pada pasal Kisah 16:10 dan 20:6, dan seterusnya sampai akhir kitab. Ia ada bersama Rasul Paulus dalam perjalanannya yang berbahaya ke Roma, ketika Rasul Paulus dibawa ke sana sebagai tahanan. Ia ada bersama Rasul Paulus ketika dari penjaranya di sana Rasul Paulus menulis surat-suratnya kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon, yang dalam keduanya nama Timotius disebutkan. Dan tampak bahwa Lukas menulis sejarah ini ketika ia masih ada bersama Rasul Paulus di Roma, selama Rasul Paulus menjadi tahanan di sana, dan membantu dia. Sebab sejarah ini ditutup dengan Rasul Paulus yang memberitakan Injil di sana dalam rumah yang disewanya sendiri.
- (2) Judulnya: Kisah Para Rasul (KJV: Tindakan Para Rasul – pen.). Tindakan Para Rasul yang kudus, begitu judulnya dalam kitab-kitab berbahasa Yunani pada umumnya, dan itulah sebutan mereka, bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai rasul-rasul yang kudus (Why. 18:20, KJV). Ada satu naskah yang memberinya judul, Tindakan Para Rasul oleh Lukas Penulis Injil.
- [1] Kitab ini adalah sejarah para rasul. Tetapi di dalamnya ada juga sejarah Stefanus, Barnabas, dan beberapa orang lain yang bisa dipandang sebagai rasul, yang walaupun bukan termasuk salah satu dari kedua belas rasul, namun dikaruniai Roh yang sama, dan mengerjakan pekerjaan yang sama. Dan, dari antara mereka yang merupakan para rasul, hanya sejarah Petrus dan Paulus yang dicatat di sini (dan Paulus sekarang termasuk dua belas rasul). Petrus adalah rasul untuk orang-orang bersunat, dan Paulus rasul untuk bangsa-bangsa bukan-Yahudi (Gal. 2:7). Tetapi ini sudah cukup untuk menjadi contoh dari apa yang dilakukan mereka yang lain di tempat-tempat lain, dalam menjalankan mandat mereka, sebab tak seorang pun dari mereka hanya berpangku tangan. Dan seperti halnya kita harus memandang apa yang disampaikan dalam kitab-kitab Injil mengenai Kristus itu sudah cukup, karena Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya demikian, begitu pula halnya di sini mengenai apa yang disampaikan tentang para rasul dan pekerjaan mereka. Sebab hal-hal lain yang dikatakan kepada kita dari tradisi tentang berbagai pekerjaan dan penderitaan para rasul, dan jemaat-jemaat yang mereka tanam, secara keseluruhan masih meragukan dan tidak pasti, dan menurut saya sama sekali tidak bisa kita jadikan dasar yang memuaskan untuk membangun apa pun. Yang berasal dari Kitab Suci dasarnya adalah emas, perak, dan batu permata, sedangkan yang berasal dari tradisi dasarnya adalah kayu, rumput kering, jerami.
- [2] Kitab ini disebut tindakan atau perbuatan para rasul. Gesta apostolorum, hal-hal yang dilakukan para rasul, begitu menurut sebagian orang. Praxeis – penerapan mereka terhadap pelajaran-pelajaran yang sudah diajarkan kepada mereka oleh Guru mereka. Para rasul adalah orang-orang yang giat. Dan walaupun mujizat-mujizat yang mereka adakan dilakukan dengan kata-kata, namun itu pantas disebut sebagai tindakan mereka. Mereka berkata-kata, atau lebih tepatnya Roh berfirman melalui mereka, maka semuanya jadi. Sejarah ini dipenuhi dengan berbagai khotbah dan penderitaan mereka. Tetapi begitu kerasnya mereka bekerja memberitakan firman, dan betapa dengan rela mereka membuka diri pada penderitaan, dan begitu besar apa yang mereka capai melalui khotbah dan penderitaan itu, sehingga semuanya itu dengan baik dapat disebut sebagai tindakan-tindakan mereka.
Jerusalem: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "...
KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "Sejarah awal mula agama Kristen". Sekitar th. 150 Mas. umat kristen menghendaki keempat injil dikumpulkan menjadi satu buah Kitab. Maka karya asli satu itu dibagikan dan dipisahkan menjadi dua. Boleh jadi judul "Kisah Para Rasul" atau "Kisah Beberapa Rasul" ditambahkan, sesuai dengan kelaziman dalam kesusasteraan Ke-Yunanian di zaman itu. Terkenallah di masa itu "Kisah (Yunaninya: perbuatan-perbuatan) Hanibal" atau "Kisah (perbuatan-perbuatan) Aleksander" dsb. Hubungan asli antara kedua Kitab Perjanjian Baru tersebut ditampilkan oleh prakata kedua kitab itu dan oleh persamaan sasteranya. Baik prakata Kisah Para Rasul maupun prakata injil ketiga ditunjukan kepada seseorang yang bernama Teofilus (bdk Luk 1:1-4 dan Kis 1:1), sedangkan prakata Kis menyebutkan injil ketiga itu sebagai "buku yang pertama" dan melanjutkan pokok cerita injil dengan meringkaskan kejadian-kejadian yang terakhir (penampakan-penampakan Kristus yang telah dibangkitkan serta pengangkatanNya ke sorga), yang digabungkan dengan sambungan cerita selanjutnya. Bahasanyapun erat-erat menghubungkan Kis dengan Luk. Tidak hanya ciri-ciri bahasanya (perbendaharaan kata, tata bahasa dan gaya bahasa) ditemukan dalam seluruh Kis, sehingga merupakan sebuah kesatuan literer, tetapi juga dalam injil ketiga. Maka tidak dapat diragukan bahwa pengarang yang sama menggubah kedua kitab tersebut.
Tradisi Gereja sepakat dalam menyebutkan nama pengarang itu sebagai Lukas. Baik dahulu maupun sekarang belum juga dapat secara sungguh-sungguh disebutkan nama orang lain selain dari Lukas. Sudah sekitar th. 175 Mas. semua jemaat sependapat dalam hal ini, sebagaimana dibuktikan oleh sebuah dokumen dari Roma yang disebut sebagai "Kanon Muratorius, oleh kesaksian yang diberikan dalam Prakata Anti- Markos, dalam karya Ireneus, Klemens, Origenes dari Aleksandria dan Tertualinus. Semua sehati dalam menyebutkan nama Lukas sebagai pengarang kitab Kis. Pendapat tersebut dikuatkan oleh petunjuk-petunjuk yang diketemukan dalam kitab Kis dan Luk sendiri. Ternyata pengarangnya seorang Kristen dari zaman para rasul, seorang Yahudi yang berkebudayaan ke-Yunanian atau bahkan seorang Yunani berpendidikan, yang mengetahui cukup banyak mengenai ilmu kedokteran dan mengenal Kitab Suci dalam terjemahan Yunaninya, yakni Septuaginta serta adat- kebiasaan Yahudi. Pengarang terutama nampak sebagai teman seperjalanan Paulus. Hal ini dibuktikan oleh cerita-cerita yang termuat dalam bagian kedua Kis. Di sana pengarang menggunakan kata ganti diri pertama jamak (kami), sehingga kelihatan ikut serta dalam hal ihwal yang diceritakannya. Kesemuanya itu hanya sesuai dengan Lukas dari antara semua teman seperjalanan Paulus: menurut tradisi lama 4:10-14); diperkenalkan oleh Paulus sebagai seorang teman yang karib yang menyertainya selama kedua penahanannya di Roma (Kol 4:14; Flm 24; 2Tim 4:11). Lukas kiranya menemani Paulus dalam perjalanan yang kedua (Kis 16:10 dst) dan yang ketiga (Kis 20:6 dst; barangkali juga 2Kor 8:18); kalau Lukas tidak turut disebutkan dalam daftar-daftar nama, seperti yang termuat dalam Kis 20:4, maka sebabnya kiranya ialah: Lukas sendirilah yang menuliskannya.
Dalam tradisi lama tidak ditemukan petunjuk-petunjuk pasti sehubungan dengan waktu dan tempat Lukas menuliskan karyanya (di negeri Yunani selatan setelah Paulus meninggal? di kota Roma, sebelum perkara Paulus diselesaikan oleh pengadilan?). Maka kita harus bersandar pada isi karya itu sendiri. Karya Lukas berakhir dengan penahanan Paulus di Roma tahun 61-63. Sehubungan dengan itu dalam Kis 28:30+ disebutkan jangka waktu dua tahun. Ini merupakan jangka waktu yang ditentukan oleh hukum, sehingga habis waktu itu sebuah perkara pengadilan dihentikan, bila tidak ada sesuatu bukti yang mendukung tuduhan yang diajukan. Maka boleh jadi bagian Kis ini ditulis setelah Paulus dibebaskan dalam th. 63. Ini rupanya harus diterima atas dasar pertimbangan sebagai berikut: umumnya disetujui bahwa injil Mrk dikarang sekitar tahun 64; Injil Lukas apa lagi Kis pasti dikarang sesudah Mrk; maka haruslah Luk dan Kis dikarang sesudah tahun 64. Ada sejumlah ahli yang mengemukakan tahun 80-100 sebagai waktu Luk dan Kis dikarang. Hal ini memanglah tidak mustahil juga. Hanya sudah diaktan bahwa tidak ada petunjuk pasti yang memaksa kita menunda waktu dituliskannya Luk sampai sesudah tahun 70 Mas. Dan hal yang sama harus dikatakan sehubungan dengan Kis.
Tetapi menentukan waktu tepat merupakan hal yang kurang penting. Sebab nilai utama Kis terletak dalam kenyataan bahwa kitab ini dikarang oleh seseorang yang dengan mata kepala sendiri menyaksikan sebagian besar dari peristiwa yang diceritakannya; sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak disaksikannya sendiri, pengarang menimba dari sumber-sumber lain yang melimpah. Lukas dengan teliti mengumpulkan bahan yang melimpah dari berbagai sumber yang cukup luas dan terperinci. Ini sudah dinyatakan dalam prakata untuk seluruh karyanya (Luk 1:1-4). Penyelidikan karyanya hanya meneguhkan keterangan Lukas itu. Meskipun Lukas dengan saksama mengolah bahannya, hingga di mana-mana nampak kepribadiannya sendiri dan karyanya sungguh sebuah kesatuan juga ditinjau dari segi sastra, namun toh penggunaan sumber-sumber (tertulis) dengan mudah dapat ditunjuk. Ajaran yang disajikan berubah-ubah sesuai dengan situasi-situasi kongkrit dan kadang-kadang memberikan kesan ketuaannya. Kecuali itu bahasa sendiri berubah- ubah: ada bahasa Yunani yang baik sekali; yakni bilamana Lukas sendiri menulis hanya bergantung pada dirinya sendiri atua mengambil bahannya dari buku catatannya sendiri mengenai perjalanannya; tetapi bahasa Yunaninya menjadi berbau bahasa Semit, kurang lancar dan bahkan salah, bila Lukas menceritakan tentang awal-mula jemaat di Yerusalem. Boleh jadi dalam hal ini Lukas dengan sengaja meniru bahasa suci dari Septuaginta, tetapi lebih sering ia mau menghormati berita-berita yang disampaikan kepadanya dalam bahasa Aram, sehingga sesedikit mungkin merubahnya. Ini jelas nampak dalam injil Lukas kalau dibandingkan dengan sumber-sumber yang dipergunakan, yakni injil Markus, dan sumber-sumber yang dipakai baik oleh Lukas maupun oleh Matius. Yang sama kiranya terjadi dalam Kis, meskipun di sini orang tidak dapat membandingkan tulisan Lukas dengan sumber-sumbernya. Namun demikian orang sudah berusaha merekonstruksikan sumber-sumber Kis. Sementara ahli membayangkan sebuah teks menyeluruh dalam bahasa Aram, atas dasar penyelidikan seluruh bagian pertama Kis (1-15:35). Hipotesa ini terlalu kaku, oleh karena tidak memperhatikan kerja Lukas sendiri dalam mengolah sumber-sumbernya, sebagai yang nampak dalam bab-bab Kis tersebut. Sumber-sumber Lukas sebenarnya bermacam-macam dan berkeping- keping. Bahkan tidak pasti juga, kalau-kalau sumber-sumber itu berupa tulisan, meskipun kadang-kadang kiranya mesti diterima. Bagaimanapun juga halnya dengan pembedaan terperinci yang selalu sukar dan tidak pasti, orang dengan mudah dapat menggali beberapa tradisi utama yang dikumpulkan Lukas. Ada sejumlah tradisi mengenai jemaat purba di kota Yerusalem (1-5), kemudian transaksi yang bercerita tentang karya beberapa tokoh khusus, seperti Petrus (TB Kis 9:32-11:18; 12) dan Filipus (TB Kis 8:4-40). Yang terakhir ini mungkin sendiri memberikan informasi kepada Lukas yang berjumpa dengan Filipus di kota Kaisarea (TB Kis 21:8). Jemaat di kota Antiokia kiranya menjadi asal-usul cerita-cerita yang mengisahkan bagaimana pendirian jemaat itu disiapkan dan diwujudkan oleh gerakan orang-orang Yahudi yang berbudaya Yunani (TB Kis 6:1-8:3; 11:19-30; 13:1-3).
Sudah barang tentu Paulus sendiri memberitahu Lukas tentang pertobatannya dan perjalanannya untuk mewartakan Injil kepada orang bukan Yahudi (TB Kis 9:1- 30; 13:4-14:28; 15:36 dst). Sehubungan dengan perjalanan- perjalanan Paulus yang terakhir Lukas juga menggunakan catatan-catatan pribadinya. Mungkin sekali ia hanya menyalin catatan-catatan itu di bagian Kis, tempat ia berkata "kami" dan tempat paling padat ditemukan ciri-ciri bahasa yang bercirikan khas bahasa Lukas (Kis 11:28; 16:10-17; 20:5-21:18; 27:1-28:16). Bahan melimpah yang dikumpulkan itu oleh Lukas disusun dengan mahirnya menjadi kesatuan yang menderetkan macam-macam unsur yang dihubungkan dengan pertolongan semacam "pengulangan" karya ciptaan Lukas sendiri, misalnya Kis 6:7; 9:31; 12:24 dll.
Kesegaran sumbernya dan rasa hormat yang dipakai Lukas mengolah bahannya menjamin nilai historis Kis. Sudah barang tentu usaha yang sukar untuk menghubungkan sutu sama lain unsur-unsur sumber yang bermacam-ragam mengakibatkan, bahwa kadang-kadang apa yang terjadi kemudian ditempatkan dahulu dan peristiwa-peristiwa yang sama diceritakan sampai dua kali atau peristiwa- peristiwa yang aslinya tersendiri dijadikan satu. Misalnya apa yang dikisahkan dalam bab 12 pasti terjadi sebelum Barnabas dan Paulus mengunjungi kota Yerusalem, seperti diceritakan dalam 11:30 dan 12:25, seandainya kunjungan itu tidak harus disamakan dengan yang diceritakan dalam bab 15. Tidak mustahil juga bahwa "konsili di Yerusalem (15) sesunggguhnya mempersatukan perdebatan tersendiri (bdk catatan). Tetapi perubah dan pengolahan kecil tersebut tidak mengurangi nilai keseluruhan Misalnya: sangat mengherankan bahwa Lukas tanpa menggunakan surat-surat Paulus mengisahkan kegiatan Paulus dalam mewartakan Injil begitu rupa, sehingga menurut garis-garis besarnya sesuai dengan apa yang dikatakan Paulus sendiri, bahkan dalam suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia, asal diperhatikan juga apa yang dikatakan di muka. Sehubungan dengan peristiwa- peristiwa yang lebih dahulu memanglah kita tidak dapat membandingkannya dengan berita-berita lain. Tetapi kejadian-kejadian yang dikisahkan adalah wajar sekali, sedangkan Lukas ternyata mempunyai rasa hormat yang besar terhadap sumber-sumbernya. Maka juga cerita-cerita itu menyajikan hal-hal terperinci dan segar, yang sesuai dengan keadaan. Terutama orang ragu-ragu mengenai wejangan- wejangan yang tercantum dalam Kis. Ada yang mengatakan bahwa wejangan-wejangan itu adalah ciptaan Lukas sendiri, meskipun dibawakan oleh tokoh-tokoh tertentu dalam kisahnya. Cara semacam itu sangat lazim di antara sejarawan zaman itu. Tetapi betapa besarpun bakat Lukas, sukarlah menerima bahwa seseorang yang berkebudayaan Yunani sesudah empat puluh tahun masih mampu menciptakan pidato- pidato yang begitu berbau ketuaan dan Yahudi, seperti misalnya wejangan-wejangan Petrus atau Stefanus. Tidak dapat tidak Lukas mempunyai mempunyai bahan-bahan yang sudah tersedia. Ini tidak mengherankan sedikitpun mengingat bahwa pewartaan purba terdiri atas beberapa pokok utama yang didukung dengan argumen yang sudah menjadi tradisionil dan yang dengan rumusan tetap dihafalkan. Ada kumpulan ayat- ayat Kitab Suci untuk orang-orang Yahudi; pemikiran-pemikiran filsafat populer bagi orang-orang Yunani; dan untuk semua ada pewartaan hakiki (kerygma) mengenai Kristus, yang wafat dan bangkit, disertai dengan ajakan untuk bertobat dan menerima baptis. Lukas kiranya baik melalui tradisi maupun melalui pengalaman pribadi mengenal kerangka pewartaan Kristen semula. Dan atas dasar ini dan dengan perasaan halusnya ia dapat menyusunnya dalam wejangan-wejangan tersebut suatu ajaran yang nilainya tinggi dan unggul kepentingannya.
Kebenaran obyektip Kis diserang oleh pihak lain lagi. Orang mempersoalkan maksud-tujuan Kis. Pengikut-pengikut F.Ch. Baur berpendapat bahwa Kis merupakan sebuah tulisan yang dikarang dalam abad 2 dengan maksud memperdamaikan dua aliran yang sulit bertentangan. Aliran satu ialah pengikut-pengikut Petrus, sedangkan yang lain menganut Paulus. Hanya saja hipotesa ini terlalu menunda waktu dituliskannya Kis. Kecuali itu hipotesa itu berdasar pada sebuah filsafat tentang sejarah, yakni filsafat Hegel, dan bukanlah pada penafsiran Kitab Suci. Memanglah dewasa ini hipotesa yang radikal itu tidak mendapat pendukung lagi. Tetapi masih sering kali dikatakan bahwa Kis sesungguhnya berupa sebuah pembelaan, sehingga pasti membengkokkan dan memalsukan kejadian-kejadian dan kebenaran. Lukas, menurut pendapat tersebut mau membela Paulus di hadapan para pejabat Roma untuk meyakinkan mereka bahwa Paulus tidak beruat salah sedikitpun terhadap negara. Ini sesungguhnya hanya satu segi dari kitab Kis dan orang tidak boleh menganggap sebagai maksud kurang jujur apa-apa yang sebenarnya merupakan keyakinan tulus-ikhlas dan yang berdasar. Memanglah Lukas menekankan bahwa pertentangan antara Paulus dan orang-orang Yahudi bersifat keagamaan belaka, dan iapun menonjolkan kesetiaan dan ketaatan Paulus terhadap negara Roma serta kewibawaannya. Tetapi inipun seluruhnya sesuai dengan kebenaran historis dan Lukas sepenuh-penuhnya berhak menarik pengajaran itu dari kejadian-kejadian. Kecuali itu perlu diulangi lagi, bahwa maksud khusus itu bukan seluruh maksud- tujuan karya Lukas. Karya itu sekali-kali bukan sebuah pembelaan yang ingin diajukan kepada pengadilan Roma. Maksud utama Kis ialah mengisahkan awal-mula agama kristen demi sejarah itu sendiri.
Untuk meyakinkan diri tentang itu cukuplah orang menyelidiki susunan Kis. Maka nampaklah bahwa kitab itu hanya memperlihatkan bagaimana perkataan Yesus yang ditempatkan pada awal kisah terlaksana. Sabda Yesus: "Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan samapi ke ujung bumi" (TB Kis 1:8). Mula-mula kepercayaan Kristen berakat kuat-kuat di Yerusalem, tempat jemaat pertama bertambah karunia dan jumlahnya (1-5). Tidak lama kemudian kepercayaan itu mulai merambat, hal mana dipersiapkan oleh semangat universalis yang menjiwai orang-orang Yahudi berbudaya Yunani yang masuk Kristen dan oleh pengusiran mereka setelah Stefanus mati sahid (TB Kis 6:1-8:3). Iman Kristen sampai di daerah Samaria (TB Kis 8:4-25) dan juga di daerah di sebelah selatan dan timur Yerusalem hingga ke pantai dan kota Kaisarea (TB Kis 8:26-40; 9:32-11:18). Dalam pada itu cerita tentang pertobatan Paulus memberitahu kita bahwa di kota Damsyik sudah ada orang-orang Kristen dan begitu pewartaan Injil di daerah Kilikia sudah dipersiapkan juga (TB Kis 9:1-30). Ulangan seperti tercantum dalam 9:31 (yang masih menyebutkan daerah Galilea) menonjolkan bagaimana iman Kristen meluas. Kemudian kota Antiokhialah yang menerima Kabar Gembira (TB Kis 11:19-26). Selanjutnya kota itu menjadi pusat pewartaan sementara memupuk hubungan baik dengan Yerusalem, tempat dimusyawarahkan soal-soal utama mengenai pewartaan injil kepada orang-orang yang bukan Yahudi (TB Kis 11:27-30; 15:1-35). Sebab memanglah sudah tiba saatnya Injil dibawa juga kepada mereka. Setelah Kornelius masuk menjadi Kristen dan Petrus dipenjarakan di Yerusalem, maka rasul itu berangkat entah kemana (12). Selanjutnya Pauluslah yang memainkan peranan penting dalam kisah Lukas. Sebelum konsili di Yerusalem Paulus sudah pergi ke pulau Siprus dan ke daratan Asia Kecil (13-14). Sesudahnya Paulus berlayar ke daerah Makedonia dan Yunani (15:36 - 18:22; 18:23-21:17). Paulus selalu kembali ke Yerusalem dan penahananya di kota itu, lalu penahanannya di kota Kaisarea (TB Kis 21:18-26:32) memberi Paulus kesempatan membiarkan diri sebagai tawanan, meskipun tetap sebagai pewarta Injil lalu dibawa ke Roma tempat ia dengan terbelenggu mewartakan Kristus (27-28). Dilihat dari Yerusalem maka ibu kota kerajaan Roma itu sungguh-sungguh merupakan "ujung bumi". Maka Lukas boleh mengakhiri kitabnya.
Boleh jadi orang menyesal, bahwa Lukas tidak menceritakan apa-apa tentang karya rasul-rasul lain dan tidak pula tentang pendirian beberapa jemaat penting, seperti misalnya di kota Aleksandria, atau malahan di kota Roma sendiri. Sudah pasti bahwa di kota itu iman Kristen sudah tertanam sebelum Paulus tiba (lihat surat kepada jemaat di Roma, yang ditulis Paulus selama perjalanannya yang ketiga). Juga tentang karya Petrus di luar Palestina tidak dikatakan apa-apa. Pauluslah yang menduduki tempat yang menyolok dalam kisah Lukas, sehingga dalam bagian kedua Kis hanya Paulus saja yang masih berperan. Tetapi justru oleh karena Lukas berdiam diri dan meninggalkan banyak soal, maka kita mendapat jaminan yang paling baik bagi apa yang dikisahkannya. Ia tidak menceritakan apa- apa, kecuali kalau ia mengetahuinya baik oleh karena menyaksikan sendiri maupun karena mendapat dari sumber-sumber yang nilainya dapat diawasi. Kecuali itu Kis bukanlah sebuah kitab ilmu sejarah yang utuh lengkap, melainkan sebuah penjelasan mengenai daya perambat rohani yang terkandung dalam agama Kristen. Serta ajaran teologis yang dapat ditarik Lukas dari kejadian-kejadian yang diketahuinya mempunyai nilai universil yang tidak dapat diganti dan yang membuat karyanya berharga tinggi.
Sumbangan di bidang ajaran adalah berganda. Iman akan Kristus yang menjadi dasar pewartaan rasuli disajikan dengan pemerincian yang semakin tumbuh. Mula-mula iman akan Kristus itu berpusatkan pada kejayaan manusia Yesus yang telah menjadi Kurios berkat kebangkitanNya (TB Kis 2:22-36), kemudian oleh Paulus Yesus diberi gelar "Anak Allah" (TB Kis 9:20). Berkat wejangan-wejangan yang tercantum dalam Kis kita mengenal ayat-ayat utama dari Kitab Suci yang digunakan umat berkat pimpinan Roh Kudus sebagai sarana untuk merumuskan ajaran mengenai Kristus dan sebagai pembuktian bagi orang-orang Yahudi. Baiklah diperhatikan khususnya apa yang dikatakan tentang Yesus sebagai Hamba Allah (TB Kis 3:13, 26; 4:27, 30; 8:32-33) dan sebagai Musa yang baru (3:22 dst; 7:20 dst). Kebangkitan Yesus dibuktikan dengan Mzm 16:8-11 (Kis 2:24-32; 13:34-37). Sejarah umat terpilih menjadi peringatan bagi orang-orang Yahudi, supaya jangan menentang kasih karunia Allah (7:2-53; 13:16-41). Di hadapan orang-orang bukan Yahudi disodorkan dalil-dalil yang diambil dari ajaran tentang Allah yang lebih umum (TB Kis 14:15-17; 17:22-31). Tetapi para rasul pertama-tama "saksi" (TB Kis 1:8+) dan Lukas meringkas pemberitaan mereka (TB Kis 2:22+) dan bercerita tentang "tanda-tanda" ajaib yang mereka lakukan. Persoalan paling gawat bagi Gereja yang baru lahir ini ialah: bagaimana orang-orang bukan Yahudi dapat menolong keselamatan. Tentang persoalan itu Kis memberi keterangan yang jitu: para saudara di Yerusalem terpimpin oleh Yakobus tetap setia pada hukum Taurat Yahudi (TB Kis 15:1, 5; 21:20) dst. Sebaliknya, orang-orang "ke-Yunanian" yang juru bicaranya yalah Stefanus merasa perlu melepaskan ibadat dalam Bait Allah. Petrus dan terutama Paulus dalam konsili di Yerusalem memenangkan asas bahwa hanya iman akan Kristus menyelamatkan, sehingga tak perlu orang-orang bukan Yahudi menepati hukum Taurat dan bersunat. Namun demikian tetap benar bahwa keselamatan datang dari bangsa Yahudi, sebagaimana dinyatakan oleh Lukas juga. Paulus selalu terlebih dahulu menghadapi orang-orang Yahudi. Baru setelah ditolak oleh kaum sebangsanya ia pergi kepada orang-orang bukan Yahudi (TB Kis 13:5+). Mengenai cara hidup jemaat-jemaat purba Kis juga memberi informasi yang sangat berharga: tentang jemaat muda di Yerusalem yang bersembahyang dan yang yang angggota-anggotanya membagi-bagikan harta miliknya; tentang caranya orang dibaptis dan tentang baptisan dalam Roh Kudus (TB Kis 1:5+); tentang Ekaristi yang dirayakan (TB Kis 2:42+); permulaan penyusunan sebuah jemaat sebagai organisasi, yang mempunyai nabi-nabi" dan "pengajar-pengajar" (TB Kis 13:1+), ataupun "penatua" yang mengepalai jemaat di Yeruslem (TB Kis 11:30) dan yang oleh Paulus diangkat pada semua jemaat yang didirikannya (TB Kis 14:23). Kesemuanya itu dinaungi, dibimbing dan dijiwai oleh embusan tak kelihatan dari Roh Kudus. Dalam injilnya Lukas sudah menekankan peranan Roh Kudus itu (Luk 4:1+) dan dalam Kis ia terus memperlihatkan bahwa Roh Kudus itulah yang berkarya dalam perambatan Gereja (Kis 1:8+), sehingga Kis dapat diberi judul "Injil Roh Kudus". Itulah sebabnya maka karya Lukas itu penuh dengan kegembiraan rohani dan gejala-gejala adikodrati yang hanya mengherankan mereka yang tidak sampai memahami peristiwa tunggal itu, ialah lahirnya agama Kristen. Pada kekayaan ajaran tersebut masih perlu ditambahkan berita-berita tentang sekian banyak kejadian kongkrit yang hanya kita ketahui berkat Kis: kehalusan budi dan jiwa, yang digunakan Lukas untuk menggambarkan tokoh-tokoh kisahnya: adegan-adegan lucu dan menarik hati seperti pidato Paulus di hadapan raja Agripa (26) dan bagian-bagian yang mengharukan hati seperti pidato perpisahan Paulus kepada para penatua jemaat di Efesus (TB Kis 20:17-38). Mengingat kesemuanya itu niscaya orang sependapat dalam menilai kitab yang jenisnya tunggal dalam Perjanjian Baru ini sebagai sebuah karangan yang penuh harta kekayaan. Seandainya tidak ada, maka pengetahuan kita tentang awal-mula agama Kristen sangat kurang.
Sama dengan teks seluruh Perjanjian Baru, teks Kis juga sampai kepada kita dengan macam-macam varian mengenai hal-hal kecil-kecil. Tetapi dalam teks Kis terdapat lebih banyak kelainan dalam apa yang disebutkan sebagai "teks Barat" (dalam naskah Bezae, dalam terjemahan kuno ke dalam bahasa Latin dan Siria dan pada beberapa pujangga Gereja dahulu). Dan varian-varian itu layak diberi perhatian. Di samping sejumlah kerusakan yang mudah menyusup ke dalam sebuah teks populer yang kurang bersih dari resensi Aleksandria, terdapatlah dalam teks Barat tersebut sejumlah tambahan konkrit dan khas yang barangkali asli juga. Varian-varian teks Barat yang paling penting dimuat dalam catatan-catatan terjemahan ini.
Ende: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini
be...
KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini beredar sebagai satu dengannja. Baru pada pertengahan abad kedua, ketika keempat karangan Indjil digabungkan mendjadi satu buku, karangan ini dipisahkan dari padanja dan diberi djudul tersendiri.
Djudul itu ialah: "Perbuatan-perbuatan Para Rasul", jang kemudian mendapat bentuk "Kisah Rasul-rasul" djuga, seperti jang kita pakai. Tetapi hanja dua Rasul jang dikisahkan "perbuatan-perbuatannja" dan itupun djauh dari lengkap. Rasul-rasul jang lain hanja disebut namanja, atau seperti mengenai Joanes dan Jakobus terdapat satu dua tjatatan sadja, sedangkan ada pembantu-pembantu Rasul- rasul jang agak luas diberitakan peranannja.
Dalam bagian pertama bab 1-12, Petrus adalah tokoh utama dan dalam bagian kedua, bab 13-28 Paulus. Dalam bagian kedua ini kita hanja satu kali lagi bertemu dengan Petrus, jaitu dalam bab 15 sebagai ketua sidang Rasul-rasul di Jerusalem.
Lukas bukan bermaksud menulis suatu riwajat hidup atau djasa-djasa kedua Rasul itu, dan bukan pula suatu buku sedjarah jang agak lengkap, teliti dan teratur, melainkan hanja sekedar menggambarkan perkembangan pesat umat Kristus jang ia kenal dan jang perkembangannja sebagian disaksikannja sendiri. Umat Kristus jang dikenalnja, ialah umat induk di Jerusalem dan sekitarnja, dan terutama perkembangan diantara kaum penjembah dewa-dewa dikota Antiochia di Siria, tempat asalnja, dan kearah Barat sampai ke Roma, jang mendjadi wilajah kerdjanja sendiri. Dan untuk menggambarkan itu Lukas memilih dari bahan-bahan jang tersedia baginja, hanja beberapa kedjadian dan kenjataan jang terasa penting olehnja atau jang dialaminja sendiri. Kita berterima kasih kepada Lukas, dan bersjukur kepada Rob Kudus jang mengilhaminja, atas pemilihan bahan itu dan usaha menjusunnja. Biarpun gambarannja tidak utuh, tetapi tjukup bersisi sebagai pokok perenungan bagi kita, sehingga dengan djalan penjelidikan dan perenungan, kita dapat membentuk suatu pandangan jang lebih utuh bagi diri kita sendiri. Dan itu dapat ditjapai lebih sempuma, kalau kita serentak dengan Kis. Ras. membatja dan membahas surat-surat Paulus dan Rasul-rasul jang lain.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan tahap terachir dari djalan penjelamatan
Tahap terachir dari djalan penjelamatan, ialah perwudjudan keselamatan abadi dalam seluruh umat manusia. Kis. Ras. memang hanja dapat memberitakan permulaan perwudjudan itu, sebab sedjarah penjelamatan itu masih berdjalan dan akan berdjalan sampai pada acbir zaman.
Perwudjudan itu tersendiri bagi seluruh umat manusia oleh Kurban Jesus disalib. Oleh darah Jesus dosa pokok terhapus, perdamaian Allah dengan bangsa manusia terpulih, djalan untuk mendekati Allah terbuka. Dengan Kurban Jesus disalib itu dan kebangkitannja djalan penjelamatan sudah pada puntjaknja: keselamatan abadi sudah terwudjud sampai semua manusia dapat memperoleh bagian dalamnja. Tetapi untuk memperoleh bagian dalamnja, perlu tiap-tiap manusia menempuh djalan penjelamatan sendiri. la harus memenuhi sjarat-sjarat tertentu untuk mendapat pengampunan dosa dan untuk dianugerahi hidup abadi itu. Perlu Pula ada orang Jang berwenang untuk menerangkan apakah arti dan hakekatnja hidup abadi itu, dan menundjukkan djalan penjelamatan kepadanja, lagipun memimpinnja pada djalan itu. Tugas memperkenalkan hidup abadi dan djalan kearahnja, serta melaksanakan pemimpinan itu, lagi kuasa untuk menjampaikan hidup abadi itu, diserahkan oleh Jesus kepada Para RasulNja dan kepada seluruh umat sebagaimana tersimpul dalam amanat Jesus terachir :"KepadaKu diserahkan segala kuasa disurga dan dibumi, maka pergilah kamu dan buatlah segala bangsa mendjadi muridku, dengan mempermandikan mereka pada nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepada kamu. Mt. 28:19-20.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan pelaksanaan amanat Jesus jang terachir kepada para RasulNja
Buatlah segala bangsa mendjadi muridKu. Tentu sadja pertama-tama dengan pemakluman Indjil. Tetapi untuk mentjapai "segala bangsa" sampai keudjung bumi (Kis. Ras. 1:8), perlu organisasi jang luas sekali dan teratur rapih. Jesus sendiri mendasarkannja dengan membentuk satu umat ketjil, terdiri dari keduabelas Rasul dan sekelompok murid-murid, dengan Petrus sebagai pemimpinnja. memang ketjil sebagai bidji sesawi, tetapi jang akan subur bertumbuh mendjadi pohon jang dahan-dahan dan ranting-rantingnja menaungi seluruh dunia. Dan segera sesudah Pentekosta umat ketjil mulai berkembang pesat, Rasul-rasul pergi bertebaran kesegala djurusan; dan muntjul pengadjar-pengadjar Indjil dan nabi- nabi, jang diilhami dan didorong oleh Roh Kudus, untuk pergi kemana-mana sebagai pembantu-pembantu para Rasul. Selain kedjurusan Timur dan Selatan, jang tidak diberitakan dalam karangan ini, dalam waktu 30 tahun, kearah Utara dan Barat, Indjil telah tersebar disegala kota jang agak besar, diseluruh Asia-Ketjil, Masedonia dan Achaja, sampai di Roma.
Dengan mempermandikan mereka. Baru dengan menerima Permandian para tjalon mendjadi murid Jesus jang sedjati, jaitu dibersihkan dari dosa (Kis, Ras. 12:16; lbr. 10:22; 1 Kor. 6:11; Rom. 6:1-14); lahir baru (Jo. 3:5), mendjadi anak Allah dan menjerupai Kristus (Gal. 3:26-27), dipersatukan dengan Kristus (Rom. 6:3), diresapi dengan Roh Kudus (I Kor. 12:13) dan dikuduskan (I Kor. 6:11; Ef. 5:26). Dengan ringkas; didalam dan oleh Permandian, keselamatan abadi atau hidup abadi itu diperwudjudkan dalam masing-masing manusia jang pertjaja. Lazim dikatakan bahwa semua itu terdjadi setjara sakramentil. Artinja ada upatjara tertentu jang pada pokoknja ditetapkan oleh Jesus sendiri dengan djaminan, bahwa ketika upatjara itu dilangsungkan pada seorang jang pertjaja, dosanja dihapus dan hidup abadi dianugerahkan kepadanja oleh Allah. Karena upatjara jang kelihatan itu, berhubung dengan djaminan tersebut diatas, orang jang dipermandikan dapat pertjaja dengan penuh kejakinan, bahwa mereka mempunjai keadaan jang baru itu. Dan karena keadaan jang baru itu terdjamin, maka iapun diterima sebagai anggota umat, jaitu masuk Keradjaan Allah jang kelihatan.
Dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepadamu. "Murid-murid" Jesus jang baru dipermandikan belum segera adalah pengikut Jesus jang sempurna. Hidup baru itu harus dipelihara dan bertumbuh, pengetahuan akan adjaran-adjaran Jesus harus diperluas dan pengertian diperdalam; mereka harus beladjar mewudjudkan tjita-tjita Indjil.
Pesan"adjarkanlah mereka" merangkum petugasan jang luas dan berat. Dapat
dikatakan tugas itu merupakan penggembalaan jang dimaksud Jesus dalam Jo.
Ada upatjara-upatjara lain lagi jang berwudjud sakramentil. Dengan penumpangan tangan alas orang jang telah dipermandikan, Rasul-rasul menurunkan Roh Kudus atas mereka setjara njata. (8:17-19; 9:12,17; 19:6). Disini kita ingat akan Sakramen Krisma (Penguat).
Dengan penumpangan tangannja pula, Rasul-rasul (atau pengganti mereka) memberi kekuasaan jang tertentu kepada para "diakon" (6:6) dan orang tua-tua (presbiter, episkopos): II Tim. 1:6; 1 Tim. 4:14; 5:22; Kis. Ras. 13:3. Apakah penumpangan tangan ini merupakan Sakramen Imamat, tidak djelas. Tetapi djika tidak, siapakah jang "Memetjahkan Roti" bagi umat-umat jang djarang sekali dikundjungi seorang Rasul? Dari I Kor. 11:17-34 terang pula bahwa di Korintus Ekaristi biasa dirajakan djuga kalau Paulus tidak ada.
Bahwa orang tua-tua mempunjai kuasa memberi Sakramen-sokramen tjukup njata pula dari Jak. 5:14-16. Dan disitu terang djuga, bahwa dewasa itu Sakramen urapan orang-orang sakit sudah lazim.
Supaja penggembalaan lantjar, Rasul-rasul mengatur pemimpinan umat-umat dengan mengadakan suatu hirarki. Rasul-rasul tetap memegang putjuk pimpinan. Petrus selalu bertindak dan diakui sebagai ketua Para Rasul dan kepala Geredja. Dalam tiap-tiap umat, Rasul-rasul menentukan suatu badan pimpinan, jang anggota- nggotanja disebut orang tua-tua, para presbiter atau episkopos. Terdapat Pula pengadjar-pengadjar resmi dalam umat-umat. Ketudjuh "diakon" (6:6) kemudian kita temui sebagai pengadjar.
Umat Kisah Rasul-rasul adalah umat Kristus
Rasul-rasul jang disebut namanja dalam 1:13 dan sedang menunggu kedatangan Roh Kudus, lagi sesudah menerimaNja segera mulai memaklumkan Indjil, adalah jang sama dengan mereka jang mula-mula dipilih oleh Jesus dan dua tiga tahun setjara istimewa dididik olehnja. Inti pemakluman mereka tetap peri hal Jesus: bahwa la sungguh Mesias sebab segala nubuat para nabi ditepati padanja, bahwa Ia disalibkan dan dibangkitkan kembali menurut rentjana Allah jang njata dalam Kitab Kudus, dan bahwa la satu-satunja penjelamat bagi semua orang. Dan jang mereka kerdjakan tak lain selain memenuhi amanat Jesus, sebagaimana telah dipaparkan diatas tadi. Mereka selalu insjaf bahwa mereka bekerdja melulu sebagai petugas Jesus, memaklumkan Indjil Jesus Kristus (5:12; 8:5; 11:2 dll), menjembuhkan orang-orang sakit dengan nama Jesus (3:6; 4:10), mempermandikan orang masuk umat atas nama Jesus (2:38 dan lain-lain). Mereka dilarang mengadjar ,dengan" nama Jesus (4:18). Mereka gembira sebab didera demi nama Jesus (5:41). Jesus kadang-kadang sendiri djuga bertindak seperti dalam peristiwa bertobatnja Paulus dan dengan mengangkat dia mendjadi Rasul. Dan diluar Palestina Para anggota umat oleh orang-orang Junani disebut "kristianoi", artinja penganut Kristus.
Umat dipimpin oleh Roh Kudus
Umat tahu, bahwa Jesus jang duduk dalam kemuliaannja disebelah kanan Allah tetap kepala umat, dan tetap ada serta dengan mereka (Mt. 28:20) sebagai penjelenggara utama. Sebab itu mereka gemar menamakannja "Tuhan kita". Tetapi umat tahu djuga bahwa Jesus telah menjerahkan pelaksanaan penjelenggaraan itu kepada Roh Kudus, dan bahwa pelahsanaan itu didjalankan dalam kesatuan paham dan kehendak jang sempurna dengan Jesus. Mereka mengetahui itu dari sabda Jesus dalam Jo. 14:26 dan 15:26-27, dan kepentingan penjelenggaraan Roh Kudus, mereka chususnja mengerti dari Jo. 16:7-15, dimana Jesus bersabda: Baik bagimu Aku pergi, sebab kalau Aku tidak pergi, Penolong itu (Roh Kudus) tidak datang kepadamu". Umat ketjil jang dibentuk Jesus sendiri disuruh menantikan kedatangan Roh Kudus di Jerusalem. Sabda Jesus: Kamu akan menerima kekuatan Roh Kudus jang akan turun atas kamu, supaja kamu akan memberi kesaksian tentang Aku di Jerusalem, diseluruh Judea dan Samaria, dan sampai diudjung bumi" (Kis. Ras. 1:8).
Dan pada pagi hari Pentekosta Roh Kudus tiba-tiba turun atas mereka. la menampakkan kedatangannja dengan tanda-tanda jang njata. Dengan njala-njala api jang mela.mbangkan penerangan akal-budi, pemurnian hati dari unsur-unsur jang tidak tulen, dan pengobaran semangat; lagi dengan deru badai jang hebat sebagai lambang kekuatan, jang dirasakan tetapi tidak kelihatan. Dan semua jang duduk dalam ruangan itu "dipenuhi" dengan Roh Kudus, jaitu dengan pengertian, kekuatan dan semangat jang njata. Rasul-rasul bukan lagi murid jang ragu-ragu, melainkan jang sudah dewasa dengan kedewasaan Kristus, penuh pengertian tentang hakekat dan tudjuan Keradjaan Allah, insjaf akan tugas dan tanggung-djawabnja, penuh semangat tanpa takut-takut dan berani mengurbankan dirinja. Adjaib Pula bagaimana dalam waktu jang singkat sekali, tiga ribu orang mendapat pengertian dan digerakkan hatinja sampai dapat dipermandikan. Segala jang terdjadi pada hari Pentekosta itu kita namakan: Mukdjizat Pentekosta.
Dan mukdjizat Pentekosta itu dilandjutkan. Umumnja setjara batiniah. Terus- menerus Roh Kudus memberi ilham, menggerakkan hati, memperkuat kehendak, memberi pimpinan, terutama kepada Para Rasul dan pembantu-pembantu mereka, tetapi djuga kepada para beriman pribadi. Tetapi supaja mereka lebih insjaf dan untuk memperkuat kejakinannja, Roh Kudus sering bertindak setjara njata djuga. Kalau dikatakan bahwa Petrus, Stefanus, Barnabas dan Paulus berbitjara "penuh dengan Roh Kudus", hal itu berarti bahwa kepenuhan itu tampak dalam isi dan gaja pembitjaraannja (4:8; 7:55; 11:22; 15:9). Demikian djuga dimana diberitakan, bahwa umat sedang berkumpul dan berdoa tiba-tiba dipenuhi Roh Kudus (14:31;10:44; 15:52). Roh Kudus memimpin setjara njata. Roh Kudus "berkata" kepada Pilipus (8:29). Pilipus dilenjapkan oleh Roh Kudus (8:59). Agabus didorong oleh Roh Kudus (11:28). Roh Kudus bersabda kepada Petrus (10:19). Roh Kudus berkata: "Sendirikanlah Barnabas dan Saulus untuk tugas jang telah Kutentukan baginja"(15:2). Mereka berangkat atas suruhan Roh Kudus (13:4). Paulus dihalangi oleh Roh Kudus pergi ke Asia (16:6) dan tidak diizinkan ke Bitinia (16:7). Keinsjafan akan peranan Roh Kudus jang mutlak itu terang pula, dimana Petrus berkata kepada Ananias dan Safira, bahwa mereka bukan membohongi dan mentjobai manusia melainkan Roh Kudus (5:3,9). Kesadaran akan kesatuan kerdja antara Rasul-rasul dan Roh Kudus djelas Pula dalam utjapan 5:32 jakni: "kami adalah saksi bersama dengan Roh Kudus". Lebih lagi dan setjara resmi, dalam rumusan surat Sidang Rasul-rasul di Jerusalem kepada umat di Antiochia: ,Roh Kudus dan kami telah memutuskan...." (15:28).
Suatu kesimpulan
Kisah Rasul-rasul bersifat buku sedjarah, jang terlebih bermaksud meriwajatkan dan menggambarkan perkembangan lahiriah umat dan berhubungan dengan itu penjelenggaraan Roh Kudus jang njata. Tetapi didalam umat muda, dan terus sampai pada hari ini, terdapat Pula penjelenggaraan Roh Kudus jang tidak njata, dan lebih hakiki dan penting lagi, jaitu penjelenggaraan kehidupan Ilahi didalam batin tiap-tiap anak Allah. Roh Kuduslah jang mentjiptakan kehidupan itu didalam Para anak Allah, lalu tetap hidup didalam mereka. la memelihara, menumbuhkan, memperkuat dan menjuburkan hidup itu dalam kerdja sama bersama anak Allah itu sendiri. Demikian dihasilkan buah-buah untuk kehidupan abadi.
Penjelenggaraan Roh Kudus jang serba batiniah ini chususnja dinjatakan dan dibitjarakan oleh Paulus dalam surat-suratnja. Dalam surat-surat Paulus itu kita saksikan djuga perkembangan pengertian dan praktek hidup keagamaan, jaitu hidup rohani dalam umat-umat, sebagai perwudjudan adjaran-adjaran Indjil. Sebab itu Kisah Rasul-rasul dan surat-surat Paulus, beserta surat-surat Rasul-rasul jang lain dan Wahju Joanes saling melengkapi, dan bersama-sama memberi gambaran jang tjukup utuh dari perwudjudan dan perkembangan "Geredja" purba.
Nilai-nilai Kisah Rasul-rasul bagi kita pribadi
1. Bagi pembatja-pembatja surat-surat Paulus, Kis. Ras. penting sebagai merupakan latar belakang surat-surat itu. Banjak bahagian didalam surat-surat itu sukar dimengerti tanpa riwajat dan gambaran-gambaran jang terdapat dalam karangan Lukas itu.
2. Kisah Rasul-rasul sanggup Pula meneguhkan kejakinan dan memperkuat serta
menghidupkan iman kita. Kita diperingatkan didalamnja, bagaimana djalan
penjelamatan jang mulai dengan terpanggilnja Abraham, lalu makin lama makin naik
tinggi sepandjang Perdjandjian Lama, dan mentjapai puntjaknja dalam Indjil dan
chususnja dalam Kurban Jesus disalib serta kebangkitannja, lalu pada tingkatan
itu langsung diteruskan dalam umat purba sampai dizaman kita. Dalam membatja
Kis. Ras. kita saksikan, bahwa Geredja kita benar-benar dibangunkan diatas
"dasar Rasul-rasul dan Para Nabi, sedangkan Jesus adalah batu sendinja". (
Kita lihat djuga bahwa unsur-unsur hakiki agama kita, pokok hirarki dan suasana keagamaan sebagai perwudjudan Indjil, jang sekarang kita hajati pada taraf perkembangan jang lebih tinggi dan utuh, sudah ada dan hidup dalam umat purba itu.
3. Dan jang paling penting ialah: Kisah Rasul-rasul sebagai karangan jang diilhamkan oleh Roh Kudus dimaksudkan mendjadi buku renungan bagi Geredja dikemudian hari, djuga bagi kita masing-masing, untuk menginsjafkan kita, bahwa pengaruh Roh Kudus didalam Geredja Kudus dimasa ini masih ada djuga. Chususnja kenjataan-kenjataan peristiwa Pentekosta, tetapi djuga seluruh penjelenggaraan Roh Kudus jang njata dizaman Rasul-rasul, dapat dan harus mejakinkan kita, bahwa dan bagaimana Roh Kudus memimpin dan mendjiwai Geredja sekarang djuga. Kita mengerti, bahwa tanda-tanda jang njata perlu bagi umat muda untuk membina dan meneguhkan iman, jang bukan segera mendjadi darah daging mereka; tetapi kemudian tidak perlu lagi, sebab iman telah tjukup didasarkan pada pernjataan Kitab Kudus, mengenai hal ini chususnja pada pernjataan-pernjataan Kisah Rasul-rasul bersama surat-surat Paulus dan surat-surat para Rasul-rasul jang lain. Sebab itu penting sekali kitapun memperteguhkan dan menghidupkan iman kita dengan merenungkan apa jang ditulis bagi kita dalam Kisah Rasul-rasul dan Surat-surat Rasul-rasul itu, sampai kita jakin dan isnjaf benar-benar akan pimpinan agung Roh Kudus dalam Geredja, sehingga kita pertjaja akan kebenaran urusan-urusan dan keputusan-keputusan resmi dari pimpinan Geredja dan menerimanja tanpa sjarat serta melaksanakannja dengan rendah hati. Lagi pula supaja kita tetap insjaf, bahwa Roh Kudus hidup dalam batin kita masing-masing sebagai pokok dan pentjipta hidup atas kodrati (hidup abadi) kita. Kalau kita saksikan dan renungkan, bagaimana Roh Kudus mendjiwai setjara njata orang-orang beriman dimasa purba, maka dapat kita bajangkan bagaimana Roh Kudus djuga mendjiwai kita, setjara tidak njata kepada pantjaindera, tetapi tjukup njata bagi mata kepertjajaan jang berintuisi. Perenungan jang demikian tentu mempererat dan menghidupkan hubungan kita dengan Roh Kudus dalam beribadat kepadanja dan berdoa meminta pengertian, kekuatan hati dan pimpinan. Hal itu memang mahapenting bagi kita.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) DITOLAK DI YERUSALEM!(22:30-23:15)
Waktu itu Yesus sedang memberikan ceramah umum-Nya yang terakhir di Bait Allah. Menjelang akhir ceramah itu, Ia be...
DITOLAK DI YERUSALEM!(22:30-23:15)
Waktu itu Yesus sedang memberikan ceramah umum-Nya yang terakhir di Bait Allah. Menjelang akhir ceramah itu, Ia berhenti sejenak dan memandang ke sekeliling Yerusalem dan penduduknya. Lalu dengan berat hati Ia mengucapkan perpisahan kepada kota yang telah menolak Dia:
Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Lihatlah rumahmu [yaitu Bait Allah] ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!1(Matius 23:37-39).2
Sekitar tahun 1000 S.M., Raja Daud merebut Yerusalem (Yebus) dan menjadikannya sebagai ibu kotanya. Ia memindahkan tabut perjanjian ke kota itu, dan belakangan anaknya, Salomo, membangun Bait Allah di situ. Bagi bangsa Israel, Yerusalem dikenal sebagai "kota Allah." Setelah penghancuran Yerusalem oleh Babel pada tahun 586 S.M. bangsa Yahudi dalam penawanan meratapi kota itu. Secepat mungkin mereka lalu membangunnya kembali. Selama seribu tahun, Yerusalem telah menjadi pusat kehidupan keagamaan, sosial, dan politik bangsa Yahudi. Karena pemberontakannya yang terus-menerus terhadap Allah, Yesus lalu mengumumkan bahwa hari-harinya sebagai kota suci Allah akan segera berakhir. Pelajaran ini adalah tentang kesempatan terakhir Yerusalem untuk tetap menjadi bagian dari pelbagai rencana dan tujuan Allah.
Ruang yang Lukas berikan untuk hari-hari terakhir Paulus di Yerusalem sama banyaknya dengan yang ia berikan kepada perjalanan misionari yang mana saja, meskipun faktanya "tidak ada gereja baru yang didirikan" dan "tidak ada pelbagai persoalan teologis atau gerejawi yang diatasi." 3Banyak penafsir percaya bahwa Lukas punya alasan untuk hal itu. Beberapa orang yakin bahwa "pentingnya pasal-pasal ini terdapat dalam ilustrasi mereka tentang penolakan Israel terhadap Injil."4
Lukas memberikan ruang yang cukup banyak untuk mencatat perjalanan terakhir Paulus ke Yerusalem, bukan karena kunjungan itu sendiri penting, tetapi karena catatan itu memperlihatkan penolakan terakhir Yerusalem terhadap Injil.5
[S]alah satu tujuannya … adalah untuk menunjukkan … bahwa Allah sudah selesai dengan Yudaisme, dan bangsa Yahudi, sebagai sebuah bangsa, sudah selesai dengan Allah … Hal-hal yang kita lihat di sini saja bisa memberi Allah hak untuk mendatangkan kehancuran yang mengerikan atas Yerusalem seperti yang telah diramalkan oleh Tuhan dalam Matius 24, Markus 12, dan Lukas 21. Orang-orang Yahudi itu sedang menggenapi perbuatan moyang mereka dan menunjukkan bahwa mereka adalah anak-anak dari orang-orang yang telah membunuh para nabi (Matius 23:31-32).6
Rakyat bangsa itu sudah terlibat dalam tiga kali pembunuhan: Yohanes Pembaptis, Kristus, dan Stefanus. Mereka bisa terlibat ke dalam pembunuhan yang keempat jika saja Allah tidak membebaskan Paulus lewat campur-tangan penjaga Romawi … kini Israel disisihkan; … masa percobaannya sudah lewat.7
Alkitab mengajarkan bahwa Yehovah adalah Allah yang penyabar, namun kesabaran-Nya punya batas. Ia akan menoleransi ketidaktaatan hanya sampai sebegitu jauh. Lalu Ia akan berkata, "Sudah cukup! Engkau tidak 92 boleh melangkah lebih jauh lagi!" Dalam pelajaran ini, kita akan melihat beberapa kejadian terakhir yang membuat Allah berkata "Sudah cukup!" kepada kota Yerusalem.
MAHKAMAH YANG TERPECAH-BELAH (Kis 22:30-23:10)
Kepala pasukan tentara pendudukan Romawi di Yerusalem itu dalam keadaan terjepit: Seorang warganegara Romawi ada dalam penjagaannya; menangkap warganegara Romawi tanpa memberitahu dia tuduhannya adalah menentang hukum Romawi, namun ia tidak punya gagasan tentang perbuatan salah apakah yang telah dilakukan orang ini. Ia sudah tiga kali berusaha mencari tahu penyebab sebenarnya: Ketika menyelamatkan orang ini dari tangan gerombolan orang, ia sudah menanyai para perusuh itu tentang apakah masalah sebenarnya, namun tampaknya tidak seorang pun yang tahu. Ia sudah mengizinkan tawanan itu berbicara kepada orang banyak itu, namun ia tidak lebih bijak setelah orang itu selesai bicara. Ketika ia baru mau mulai memukuli tawanan itu untuk mendapat keterangan, tawanan itu telah mengejutkan para pejabat itu dengan memberitahu mereka bahwa ia adalah warganegara Romawi.
Pejabat itu pastilah tidak bisa tidur dalam usahanya untuk memutuskan sikap yang harus diambil. Ia mengira, esok pagi ia akan sudah tahu jawabannya. Karena sumber konflik itu jelas-jelas bersifat keagamaan dan bukan politik, maka ia akan membawa persoalan itu ke hadapan para ahli teologia di kota itu. "Karena itu pada keesokan harinya ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara8dan memerintahkan, supaya imam-imam kepala9dan seluruh Mahkamah Agama [Sanhedrin]10berkumpul.11Lalu ia membawa Paulus dari markas12dan menghadapkannya kepada mereka" 13(22:30).
Tubuh Paulus sudah tentu gemetar kesakitan karena pemukulan yang kemarin ia terima di pelataran Bait Allah, namun ia berdiri tegak di hadapan Mahkamah Agama bangsa Yahudi. Ia berdiri dimana Petrus, Yohanes, dan rasul-rasul lainnya pernah berdiri; dimana Stefanus pernah berdiri; dimana Tuhannya pernah berdiri. Beberapa tahun yang lalu, Paulus pernah duduk semeja dengan Mahka-mah itu; 14kini ia berdiri di hadapan mereka dan belajar memahami bagaimana rasanya menatap wajah-wajah yang dingin dan keras. Ia masih mengenali beberapa wajah itu; 15namun banyak juga yang ia tidak kenal.
Akhirnya Paulus diizinkan bicara.16Sewaktu ia bicara kepada orang banyak, ia mendapat perhatian mereka dengan cara melambaikan tangannya (21:40); kini dengan sungguh-sungguh ia menatap Mahkamah itu (23:1a) sampai kumpulan orang itu jadi senyap dan setiap mata terpaku kepadanya.17Dengan berani ia memulai: "Hai saudara-saudaraku,18sampai kepada hari ini aku tetap hidup19dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah" (23:1b). 20Dengan kata lain, "Aku tahu dalam hatiku bahwa aku tidak bersalah atas hal-hal yang dituduhkan ke atasku. Aku berdiri di hadapan saudara sekalian tanpa salah atas semua tuduhan itu!"21
Imam besar yang memimpin sidang itu bereaksi terhadap perkataan Paulus yang berani itu dengan memerintahkan "orang-orang yang berdiri dekat Paulus menampar mulut Paulus" (23:2b)—untuk menghukum dan membungkam dia.22Nama imam besar itu adalah Ananias (23:2a) 23—menurut para sejarawan, ia adalah satu-satunya orang yang paling jahat dan bejat yang pernah memegang posisi itu.24Ia "terkenal kejam sebagai orang rakus, pencuri, perampok yang tamak, dan sebagai boneka dalam melayani bangsa Romawi."25
Pukulan biadab itu tidak membuat rasul itu diam. Setelah meludahkan darah, ia menyerang balik: "Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putih! Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat, namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar aku." (23:3). Dalam Taurat jelas dikatakan bahwa tidak seorangpun boleh dihukum sampai ia sudah diadili dan terbukti bersalah (Imamat 19:15; Ulangan 25:1, 2).26Hukum lisan bahkan berkata, "Siapa yang menampar pipi seorang Israel, sama dengan menampar kemuliaan Allah."27
Acuan Paulus kepada "tembok yang dikapur putih-putih" dikenal baik oleh para pendengarnya. Nabi Yehezkiel pernah membandingkan para nabi palsu dengan tembok runtuh yang dikapur putih-putih untuk menutup-nutupi kebusukan mereka (Yehezkiel 13:10-16). Paulus menuduh para penyiksanya sebagai munafik!28(ramalan rasul itu bahwa Allah akan menampar Ananias atas kekejamannya menjadi kenyataan kurang dari sepuluh tahun kemudian, ketika imam besar itu dibunuh pada tahun 66 M. oleh kelompok Zelot Yahudi karena tidak suka atas sikap pro-Romawi imam itu.29)
Kumpulan orang itu terkejut atas perkataan yang Paulus lontarkan. "Engkau mengejek Imam Besar Allah?" (23:4) tanya mereka. Paulus terhenyak. "Hai saudara-saudara, aku tidak tahu," katanya, "bahwa ia adalah Imam Besar. Memang ada tertulis: Janganlah engkau berkata jahat tentang seorang pemimpin bangsamu!" (23:5). Kutipan itu diambil dari Keluaran 28:28. Sekali lagi Paulus menunjukkan bahwa ketimbang bicara menentang Taurat (Kisah 21:28), ia malah punya rasa hormat yang dalam sekali terhadap Taurat.
Para pakar bergumul dengan dua pertanyaan. Pertama: Bagaimana bisa Paulus tidak tahu bahwa ia sedang berbicara kepada imam besar? Beberapa orang menyatakan bahwa pandangan rasul itu sudah tidak baik lagi (simak Galatia 4:15; 6:11). Yang lainnya mengira bahwa karena pertemuan ini diselenggarakan oleh pemerintah Romawi, maka Ananias tidak duduk ditempat biasanya ia duduk dan tidak mengenakan pakaian imam besarnya. Yang lainnya yakin bahwa karena dalam dua dekade ini Paulus hanya beberapa kali berada di Yerusalem, maka ia tidak tahu sosok imam besar itu.30
Pertanyaan kedua terkait erat dengan yang pertama: Apakah Paulus benar-benar minta maaf, atau apakah perkataannya itu semata-mata diucapkan dengan mengejek? Mereka yang percaya bahwa Paulus bicara secara mengejek bersikukuh bahwa ia berkata, "Aku tidak mengenali Ananias sebagai imam besar, sebab seorang imam besar sejati tentunya tidak akan bersikap seperti itu!" Secara pribadi, saya memahami perkataan Paulus apa adanya. Prinsip dasar dalam penafsiran kitab suci adalah bahwa kata-kata harus diartikan dalam maknanya yang paling jelas kecuali ada alasan yang memaksa untuk mengartikan sebaliknya—dan saya tidak menemukan alasan yang meyakinkan untuk tidak memahami perkataan Paulus dalam maknanya yang wajar, normal, dan biasa.31Kutipan Paulus dari Keluaran sangat cocok sebagai permintaan maaf daripada ejekan.
Saya percaya bahwa Lukas hanya sekedar mengungkapkan kemanusiaan Paulus. Tentunya, kita semua kadang-kadang pernah dibuat lepas kontrol oleh sifat tak berperasaan orang lain dan, ketimbang memberi pipi satunya lagi (Matius 5:39), kita malah mendapat kesempatan untuk membalas. Selanjutnya, saya percaya Paulus benar-benar menyesal ketika ia menyadari apa yang telah ia lakukan, dan permintaan maafnya itu adalah tulus. Dalam hal ini, ia adalah contoh bagi kita semua. Tentunya, bisa juga disimak bahwa Paulus tidak berkata bahwa ia tidak mengatakan kebenaran (perkataannya 100 persen tepat), namun sebaliknya ia bersalah dalam memfitnah orang yang dianggap sebagai pemimpin Allah. Bahkan bila kita tidak bisa menghormati orangnya, kita bisa menghormati jabatannya.
Karena Paulus pernah dikaitkan erat dengan Sanhedrin, ia sebenarnya mungkin mengira bahwa ia akan memperoleh perhatian yang adil dari mereka. Rasa asin darah dalam mulutnya, kebencian di wajah imam besar, 32dan rasa permusuhan yang meningkat dalam perkumpulan itu mendorong pikiran seperti itu ke luar dari benaknya. Kini, kepedulian utamanya adalah untuk ke luar hidup-hidup dari Mahkamah itu.
Paulus mengenal baik komposisi Sanhedrin. Kelompok Saduki memang mayoritas, namun banyak orang Farisi yang juga hadir di situ—minoritas yang vokal. Paulus juga tahu dengan baik perbedaan doktrin antara dua sekte ini. Di antara banyak perbedaan itu terdapat tiga hal yang paling penting: "Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan33dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya" (23:8). 34Jadi, "karena ia tahu, bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi, ia berseru dalam Mahkamah Agama itu,35katanya: 'Hai saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi,36keturunan orang Farisi; 37aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati'"38(23:6).
Paulus belum dituduh memberitakan kebangkitan Kristus (21:28), namun ia sudah menduga bahwa para pemimpin Yahudi sebenarnya membenci umat Kristen sebab mereka memberitakan Yesus sudah dibangkitkan dari antara orang mati (simak 4:2). Ketika Paulus berkata bahwa ia diadili "karena mengharap akan kebangkitan orang mati," ia sebenarnya sedang membuka persoalan yang sesungguhnya. Di sepanjang pengadilannya itu, ia akan bersikukuh bahwa tuduhan ke atasnya sudah direncanakan sebelumnya sedangkan persoalan sebenarnya adalah tentang kebangkitan orang mati (simak 24:21; 26:6-8, 21-23; 28:20).
Apakah Paulus sudah menduga betapa eksplosifnya perkataannya itu jadinya? Kita tidak tahu,39namun ... … ketika ia berkata demikian, timbullah perpecahan antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki dan terbagi-bagilah orang banyak itu ... Maka terjadilah keributan besar. Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras, katanya: "Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya."40(23:7-9).
Pernyataan kelompok Farisi itu begitu menentang kelompok Saduki namun tidak begitu terlihat mendukung Paulus—dan diarahkan untuk mendapat kesempatan menghalau mereka. Perkataan Paulus juga memiliki akibat yang sama seperti orang memalingkan dua binatang buas ke masing-masing leher mereka supaya mereka tidak menelan dia.41
Sekali lagi, sidang yang mulia itu berubah jadi pergolakan (simak 7:54-58). Saya bisa melihat tua-tua Yahudi dalam jubah mereka yang gemerlapan, saling berteriak kepada mereka masing-masing sementara pejabat Romawi itu memandanginya dengan keheranan. Di tengah-tengah badai itu ada Paulus. Di satu sisi terdapat kelompok Saduki, mencengkeram dia dengan nafsu membunuh dimata mereka. Di sisi lainnya terdapat kelompok Farisi, yang berusaha untuk menarik dia dari tangan mereka.
Untuk ketiga kalinya, pejabat Romawi itu harus turun tangan menyelamatkan nyawa Paulus. "Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus" (23:10a). Dengan cepat ia mengirim prajurit tambahan, dengan perintah "pasukan untuk turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka dan membawanya ke markas" (23:10b).
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 22:30-23:15)
Yesus telah mengantisipasi adanya penolakan terakhir oleh Yerusalem dan pelbagai akibat akhirnya. Sebagai hukuman atas d...
KESIMPULAN (KIS 22:30-23:15)
Yesus telah mengantisipasi adanya penolakan terakhir oleh Yerusalem dan pelbagai akibat akhirnya. Sebagai hukuman atas dosa-dosanya, Yerusalem akan dihancurkan oleh bangsa Romawi (Lukas 21:20); Yerusalem akan berhenti menjadi bagian dari rencana kekal Allah. Di sumur itu Yesus memberitahu perempuan Samaria, "Saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung [Gerizim] ini dan bukan juga di Yerusalem" (Yohanes 4:21). Kini, daripada melihat kepada kota Yerusalem duniawi, kita datang "ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi ...." (Ibrani 12:22), dengan kata lain, ke takhta Allah, dimana Yesus kini memerintah atas kerajaan-Nya.
Kita bisa menarik banyak kebenaran dari pelajaran ini. Salah satunya adalah bahwa teman-teman premilenialis kita adalah salah ketika mereka mengajarkan bahwa Yerusalem akan tetap menjadi tempat bagi pelbagai rencana universal Allah dan suatu hari akan menjadi lagi pusat agama Allah. Namun begitu, dalam tingkatan yang lebih personal terdapat kebenaran ini bahwa jika kita bersikeras menolak Allah, pada titik tertentu Ia akan menolak kita—sama sekali dan untuk terakhir kalinya. Si Bijak [Salomo] berkata, "Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi" (Amsal 29:1). 43Ketika Allah memberi Anda kesempatan untuk mendengar dan mentaati injil, Anda bisa menghormati atau menolak kesempatan itu. Menghormati jalan Allah akan membawa pembebasan dan sukacita; menolak jalan Allah akan menimbulkan bahaya dan malapetaka. Terus-menerus menolak jalan Allah adalah sama dengan mengolok-olok Dia, dan Allah tidak mau diolok-olok (Galatia 6:7)! Saya menghimbau Anda: Jika selama ini Anda menolak Allah dan rencana-Nya untuk hidup Anda, janganlah lagi menolak Dia!
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Pernyataan terakhir ini mungkin suatu acuan kepada kedatangan Yesus yang kedua kali.
2 Perkataan mendasar yang sama ditemukan d...
Catatan Akhir:
- 1 Pernyataan terakhir ini mungkin suatu acuan kepada kedatangan Yesus yang kedua kali.
- 2 Perkataan mendasar yang sama ditemukan dalam Lukas 13:34, 35. Perkataan dalam Matius 23 mungkin pernah diucapkan pada kesempatan yang berbeda.
- 3 George E. Ladd, The Young Church: Acts of the Apostles (Nashville: Abingdon Press, 1964), 78.
- 4 Ibid., 79.
- 5 George E. Ladd, Acts, The Wycliffe Bible Commentary (Nashville: The Southwestern Company, 1962), 1164.
- 6 Bobby Duncan, "Paul in the Temple and in Prison at Jerusalem," Studies in Acts (Denton, Tex.: Valid Publications, 1985), 199-200.
- 7 Warren W. Wiersbe, Wiersbe's Expository Outlines on the New Testament (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1992), 341.
- 8 Karena Paulus tetap sebagai tawanan, ini tidak berarti kepala pasukan itu membebaskan dia dari pengawalan. Itu mungkin hanya berarti bahwa ia membawa Paulus ke luar dari selnya.
- 9 Lihat catatan tentang "imam-imam kepala" pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian I."
- 10 Lihat "Sanhedrin" dalam Daftar Kata pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian I."
- 11 Sanhedrin itu berada di bawah kekuasaan Roma. Oleh sebab itu, kepala pasukan itu punya hak untuk menyuruh mereka berkumpul.
- 12 Benteng Antonia dijulangkan tinggi di atas kompleks Bait Allah dan dicapai lewat sebuah tangga dari Pelataran non-Yahudi (simak 21:31, 35, 40). Paulus dibawa menuruni tangga itu.
- 13 Kita tidak tahu pasti apakah ini merupakan sidang resmi Sanhedrin atau sidang tidak resmi, apakah mereka berkumpul di tempat biasa mereka berkumpul atau di tempat lain. Simaklah bahwa kepala pasukan itu ada di dalam sidang itu (23:10). Kepala pasukan itu bertanggung jawab atas keselamatan Paulus dan untuk memastikan ia tidak melarikan diri (12:18, 19; 16:27). Karena kepala pasukan itu ikut hadir, setidaknya kita tahu bahwa Mahkamah itu tidak bersidang di bagian yang sakral di Bait Allah.
- 14 Apakah Paulus pernah menjadi anggota Sanhedrin atau tidak, tampaknya ia ikut hadir ketika Stefanus sedang diadili. Lihat buku "Kisah Para Rasul, Bagian II."
- 15 Beberapa orang yang dua puluh tahun sebelumnya pernah menjadi anggota Mahkamah akan masih ada yang tetap hidup. Juga, pada saat ini beberapa pemuda Yahudi yang pernah menjadi rekannya akan sudah terpilih jadi anggota Mahkamah.
- 16 Selama pengadilan resmi di hadapan Sanhedrin, salah satu susunan acara yang pertama adalah membacakan pelbagai tuduhan ke atas tertuduh. Acara ini tidak dilakukan ketika Yesus dan para rasul diadili, sebab Mahkamah itu tidak punya tuduhan untuk dikemukakan. Mereka berharap perkataan si tertuduh akan memberi mereka satu tuduhan resmi. Kemungkinan kasus pengadilan Paulus seperti itu; pertama-tama ia diizinkan bicara dengan harapan perkataannya itu akan menghukum dirinya sendiri. Tampaknya, tuduhan bahwa ia telah menajiskan Bait Allah (21:28) tidak dikemukakan, ini menunjukkan bahwa mereka sadar tuduhan itu tidak berbobot.
- 17 Ini merupakan cara yang efektif untuk memperoleh perhatian dari orang banyak yang sedang ribut. Beberapa alasan lain pernah juga dinyatakan tentang sikap Paulus menatap, termasuk "mengira-ngira orang banyak itu," yaitu, untuk melihat siapa yang ia kenal, untuk melihat siapa yang tampak bersimpati, dll. Beberapa orang bahkan pernah menyatakan bahwa perkataan itu semata-mata menyatakan kondisi mata Paulus yang rabun.
- 18 Sekali lagi, Paulus memulainya dengan menyamakan dirinya dengan para pendengar Yahudinya. Beberapa orang pernah menyatakan bahwa Paulus memulainya dengan menghina Mahkamah itu dengan cara tidak menyapa mereka dengan lebih resmi lagi dengan "hai saudara-saudara dan bapa-bapa" (simak 7:2), namun sepertinya tidak mungkin Paulus akan segera mencari kejengkelan kelompok ini yang nyawanya ada di tangan mereka.
- 19 Kata Yunani yang diterjemahkan "hari ini aku tetap hidup" adalah kata yang darinya kita dapat kata "politik." Kata itu mengacu kepada "hidup sebagai seorang warganegara." Paulus sedang berkata bahwa selama ini ia hidup sebagai warga negara Yahudi yang baik dan tidak melanggar Taurat.
- 20 Lihat juga 24:16; 2Korintus 1:12; 1Timotius 3:9. Paulus, tentunya, tidak sedang berkata bahwa ia tanpa dosa. Hati nurani membimbing dengan benar hanya sejauh hati nurani itu dibimbing dengan benar-dengan kata lain, sejauh hati nurani itu telah diajar dengan benar. Lihat tulisan khusus tentang 'Hati Nurani" pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian I." Paulus sekedar sedang berkata bahwa selama ini ia selalu hidup menurut apa yang ia kira benar. Bahkan ketika menganiaya umat Kristen, Paulus mengira bahwa ia sedang melakukan bakti kepada Allah (26:9). Ini merupakan ayat yang sangat baik untuk menegaskan bahwa "orang yang hidup berdasarkan hati nuraninya" tidak cukup untuk menyukakan Allah dengan hati nuraninya itu sendiri.
- 21 Pernah dinyatakan bahwa Paulus meneruskan ucapannya yang terpaksa ia hentikan ketika ia berbicara kepada gerombolan orang sehari sebelumnya. Tentunya mungkin saja, bahkan bisa jadi kemungkinan besar, beberapa anggota Sanhedrin itu telah mendengar dia bicara kepada gerombolan orang itu.
- 22 Bagi imam besar itu lebih mudah menampar Paulus daripada menjawab dia-sebab imam besar itu tidak punya tuduhan yang bisa dibuktikan untuk dituduhkan ke atas dia. Yesus juga pernah ditinju mulut-Nya pada waktu pengadilan-Nya (Yohanes 18:22).
- 23 Ia jangan dikacaukan dengan "Imam Besar Hanas" yang disebut dalam 4:6, dan tentunya ia bukan salah satu Ananias yang kita jumpai sebelumnya dalam Kisah ini (5:1; 9:10).
- 24 Ia mencuri persepuluhan milik para imam kepalanya untuk memperkaya diri sendiri, dan membunuh banyak orang supaya ia tetap berkuasa.
- 25 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 164.
- 26 Ibrani 5:1, 2 memberitahu kita bagaimana imam besar seharusnya bersikap.
- 27 Barclay, 164.
- 28 Bandingkanlah pernyataan ini dengan sebutan "kuburan yang dilabur putih" oleh Yesus untuk orang-orang Farisi (Matius 23:27).
- 29 Apakah ini berarti Paulus mengucapkan bagian pertama dari ayat 3 itu dengan pengilhaman? Jika belakangan Paulus meminta maaf untuk bagian terakhir dari ayat 3, sangat sulit untuk dipahami bagaimana sebagian ucapan Paulus terilham dan sebagian lagi tidak. Mungkin, Paulus sekedar menyuarakan kebenaran umum bahwa mereka yang menentang Allah pada akhirnya akan dihukum oleh Allah, sebuah kebenaran yang dikenal baik oleh semua orang yang mengenal Kitab Suci.
- 30 Kita tidak tahu penjelasannya. Yang mana saja dari faktor-faktor ini bisa saja terlibat, dan mungkin ada faktor lainnya yang kita tidak tahu apa-apa tentangnya. Pernah juga dinyatakan bahwa Paulus sedang memandang ke arah lain ketika imam besar itu bicara, jadi ia tidak tahu siapakah yang memberi perintah itu. Pada sisi lainnya penjelasan ini tampaknya tidak memungkinkan, sebab Paulus mengarahkan pernyataannya itu kepada orang yang memberi perintah. Lihat paragraf selanjutnya untuk kemungkinan lainnya-bahwa Paulus mengenal Ananias tetapi ia tidak mengakui dia sebagai imam besar.
- 31 Mengenai gagasan bahwa Ananias bukanlah seorang imam besar yang layak dan oleh sebab itu Paulus menolak untuk menerima dia sebagai imam besar, ingatlah bahwa di pemandangan dia sebelumnya sudah banyak imam besar yang tidak layak. Ketika Allah memberitahu kita untuk menghormati sebuah jabatan, kelayakan orang yang memegang jabatan itu bukanlah sebuah faktor penentu.
- 32 Kebencian ini terlihat dalam cara imam besar itu terus memburu dia bahkan sampai ke Kaisarea (24:1; lihat juga 25:2, 3).
- 33 Lihat Lukas 20:27.
- 34 Lihat "Farisi" dan "Saduki" dalam Daftar Kata pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian I."
- 35 Fakta bahwa Paulus harus berteriak menunjukkan bahwa perkumpulan itu berubah jadi ribut. Bahkan mereka mungkin hampir saja menyerang dia.
- 36 Beberapa orang ada yang keberatan atas perkataan Paulus "Aku adalah orang Farisi." Ingatlah bahwa (1) Paulus sedang mengacu kepada apa yang patut dihargai dalam jabatan orang Farisi itu; ia tentunya tidak sedang mengacu kepada penyimpangan orang Farisi yang dicela oleh Yesus. (2) Ia sedang menekankan cara ia dibesarkan (26:5). Bagi Paulus, pertumbuhannya sebagai orang Farisi merupakan sesuatu yang ia telah tinggalkan (Filipi 3:1-11), namun itu merupakan bagian masa lalunya yang nyata. (Saya mengacukan diri saya sendiri sebagai seorang "Okie" [orang Oklahoma], meskipun dalam dua puluh delapan tahun terakhir ini saya tinggal di situ hanya empat tahun.)
- 37 Ungkapan "keturunan" adalah suatu ungkapan Ibrani yang artinya "mengabil bagian dari sifatnya." Oleh sebab itu, perkataan "keturunan orang Farisi" bisa berarti bahwa nenek moyang Paulus adalah orang Farisi, atau itu bisa berarti bahwa hidupnya mencerminkan seluruh arti kata "Farisi" yang tersirat.
- 38 Ungkapan "mengharap akan kebangkitan orang mati'" merupakan terjemahan harfiah teks itu. Pengungkapan ini artinya "harapan akan [atau, dalam] kebangkitan orang mati" (lihat NIV).
- 39 Beberapa orang pernah menyatakan bahwa Paulus sekedar berusaha untuk menarik kelompok Farisi ke pihaknya dalam upaya untuk mendapat perhatian yang adil mengenai kebangkitan Yesus. Mungkin apa yang kemudian terjadi adalah apa yang Paulus inginkan, namun kita tidak bisa mengetahui dengan pasti. Setidaknya, Allah memakai apa yang terjadi untuk menjaga Paulus tetap selamat.
- 40 Orang-orang Farisi itu punya banyak keluhan terhadap Paulus, namun mereka tidak bisa sama sekali "menemukan kesalahan" dalam pernyataannya tentang kebangkitan atau bahkan ada kemungkinan ia sudah menerima sebuah penglihatan sorgawi. Di akhir ayat 9, KJV menambahkan, "Janganlah kita berperang melawan Allah." Perkataan itu tidak ditemukan dalam naskah-naskah yang lebih baik. Perkataan itu mungkin merupakan refleksi dari perkataan orang-orang Farisi lainnya sebelumnya (5:39).
- 41 Gagasan ini disadur dari J.W. McGarvey, New Commentary on Acts of Apostles, vol. 2 (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co., n.d.), 226.
- 42 Wiersbe, 343.
- 43 Lihat juga Amsal 6:12-15; Roma 1:24, 26, 28; dan Ibrani 6:6. Untuk pelbagai ilustrasi yang lebih jauh, lihat kata pengantar pada pelajaran "When God's Patience Runs Out [Ketika Kesabaran Allah Habis]" dalam edisi "Elia, 2" (September 1993).
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling t...
DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling terkenal dalam sejarah"1dan "salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah manusia"2—perubahan hidup Saulus3Orang Jahat dari Tarsus. Tiga pasal dalam kitab Kisah menceritakan perubahan hidup Saulus:4pasal 9 ketika peristiwa itu terjadi, pasal 22 dan 26 ketika rasul itu memberitahu orang lain tentang peristiwa tersebut.5Untuk memperoleh cerita yang lengkap, kita akan memadukan ketiga cerita tersebut.6
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendenga...
KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendengar pelbagai perintah yang diberikan. Dalam pelajaran ini, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada dia di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang dia untuk memberitakan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Selanjutnya, kita akan melihat (4) seorang Kristen yang tidak bersemangat (Ananias, yang enggan menjumpai Saulus) berbeda dengan (5) seorang mualaf yang tidak ragu-ragu (Saulus, yang langsung mentaati ketika diberitahu apa yang harus ia perbuat). Kita juga akan menyinggung sedikit tentang (6) komitmen yang tidak ada akhirnya dari mualaf itu (untuk kepentingan Kristus).
Sebagai penutup, pertimbangkanlah kenyataan ini bahwa rohani Anda sendiri kemungkinan berada dalam "jalan ke Damsyik." Tuhan tidak akan menampakkan diri kepada Anda dalam cahanya yang membutakan, namun cahaya dari Firman Allah cukup untuk menghasilkan iman di dalam hati siapa saja yang jujur (Yohanes 20:30, 31). Jika selama ini Anda melawan panggilan injil Allah, tentunya "sukar bagimu menendang ke galah rangsang." Kemungkinan sulit bagi Anda untuk mengakui bahwa selama ini Anda sudah salah; mungkin Anda harus banyak berkorban, seperti yang Saulus telah lakukan. Saya menghimbau agar Anda jangan lagi melawan, melainkan menyerah seperti yang Saulus telah lakukan! "Jalan ke Damsyik" Anda dapat menjadi "jalan menuju pemuridan" Anda !
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gospel Services memiliki satu pelajaran dalam bentuk slide yang berjudul "Perubahan Hidup Kepala Segala Orang Berdosa." Hubungi Gospel Service untuk keterangan lebih lanjut: P.O. Box 262302, Houston, TX 77207 (1-800-231-9641).
Sewaktu saya masih penginjil muda, saya membuat satu pelajaran tentang "Saulus si Pendosa, menjadi Paulus si Penginjil." Sebelum berkhotbah, saya akan meletakkan bagan di bawah ini pada papan tulis. Pada waktu penyajiannya, saya bergerak dari sudut kiri bawah ke sudut kanan atas. Sederhana tetapi efektif.
CATATAN KHOTBAH
Suatu pelajaran tentang perubahan hidup Saulus yang berjudul "Satu Kesempatan Seumur Hidup," telah dikhotbahkan oleh Rick Atchley. Ia mengamati ada tiga tahapan dalam perubahan hidup Saulus: (1) Kesadaran akan Dosa, (2) Pengakuan atas Yesus, (3) Keputusan untuk Mentaati. Judul alternatifnya dapat berupa "Di Jalan menuju Pemuridan."
Pelajaran berjudul "Apa yang Paulus Lihat Sewaktu Ia Buta" menyoroti perubahan hidup Saulus dengan cara yang berbeda. Pelajaran ini muncul dalam The Preacher’s Periodical (sekarang Truth for Today), July 1983.
Banyak pengkhotbah telah berkhotbah tentang empat pertanyaan yang terdapat dalam kisah perubahan hidup Saulus (9:4, 5; 22:10, 16). Paul Rogers mengkhotbahkan sebuah pelajaran tentang empat pertanyaan itu dengan judul "Pertanyaan Terakbar Sepanjang Zaman—Semuanya dalam Satu Halaman" (The Preacher’s Periodical, May 1985).
Sebuah pelajaran tambahan tentang kehidupan Paulus dapat juga dikhotbahkan, pertama diambil dari pelajaran ini tentang informasi riwayat hidup rasul itu dan kemudian tambahkan dengan ringkasan tentang pelayanan dia. Saya menggunakan pelajaran seperti itu yang berjudul "Lebih Dari Pada Orang Yang Menang" (Roma 8:37), dengan empat poin utama: (1) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Dalam Perubahan Hidupnya, (2) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Orang Kristen, (3) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Penginjil, (4) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Tawanan. Pada setiap bagiannya, saya tuliskan bahwa melalui Kristus, Paulus "lebih daripada menang atas" pelbagai rintangan yang ia hadapi —pelbagai rintangan yang juga kita hadapi—yang terkait dengan zaman ia hidup. Kisah 26:18 dapat digunakan sebagai pelajaran tekstual berisi lima poin mengenai apa yang harus kita capai sebagai pemenang jiwa dan mengenai apa yang akan terjadi ke atas diri seseorang yang dirubah untuk Kristus.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
...
Catatan Akhir:
- 1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
- 2 J.W. Roberts, Acts of Apostles, Part 1 (Austin, Tex.: R.B. Sweet Co., 1967), 66.
- 3 Belakangan Saulus dikenal juga sebagai Paulus (Kisah 13:9 dan seterusnya). Pelajaran ini dan tiga berikutnya memakai nama "Saulus" dan "Paulus" dalam mengacukan rasul itu.
- 4 Tiga kali penceritaan ini membuktikan pentingnya peristiwa ini.
- 5 Kebiasaan Lukas adalah tidak menggandakan karya tulisnya. Karena isi khotbah Paulus rencananya akan ia berikan belakangan, maka dalam pasal 9 Lukas tidak mencantumkan hal-hal terperinci yang akan ia berikan belakangan. Harus diingat bahwa ketiga kisah itu sedikit bervariasi dikarenakan adanya penekanan beberapa fakta kepada beberapa pendengar yang berbeda. Ketiga kisah itu tidaklah bertentangan, melainkan saling melengkapi.
- 6 Pada dasarnya saya akan menggunakan kisah dalam pasal 9 dan memberikan informasi tambahan dari pasal 22 dan 26 dengan menggunakan tanda kurung ditambah acuan catatan akhir untuk menunjukkan sumber-sumbernya. Dalam teks Kitab Suci yang dikutip, bila muncul kata-kata dalam tanda kurung atau tanda kurung besar tanpa acuan catatan akhir, maka kata-kata itu adalah kata-kata yang saya tambahkan. Dalam banyak kasus, pelbagai perubahan itu memang diperlukan untuk merubah pendekatan orang pertama dalam pasal 22 dan 26 kepada pendekatan orang ketiga dalam pasal 9.
- 7 Para pengikut Yesus tidak disebut "Kristen" sampai Kisah 11:26, namum untuk antisipasi, dalam pelajaran ini saya kadang-kadang akan menggunakan istilah Kristen untuk memberikan keberagaman cara saya dalam mengacukan murid-murid Tuhan itu.
- 8 Kisah 21:39; 22:3. Tarsus adalah pusat perdagangan dan juga pusat pengetahuan. Lihat peta.
- 9 Arti nama Saulus adalah "dipanggil Allah."
- 10 Kekayaan itu tersirat dalam banyak fakta, termasuk ini: (1) Paulus tahu "apa itu kelimpahan" (Filipi 4:12). Karena ia tidak hidup dalam kelimpahan setelah menjadi orang Kristen, maka hal ini kemungkinan mengacu kepada kehidupan dia sebelumnya. (2) Orang tuanya mampu menyekolahkan dia ke Yerusalem. (Lihat 16:37; 22:25-29.) Kita tidak tahu bagaimana cara keluarga Paulus memperoleh status warga negara Romawi. Mungkin seorang leluhurnya telah melakukan jasa khusus bagi pemerintah Romawi. 11Kisah 26:5. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 12 Pelbagai tulisan dan khotbah Paulus mencakup lebih dari dua ratus acuan Kitab Suci, berasal hampir dari setiap kitab dalam Perjanjian Lama.
- 13 Terlepas dari status ekonominya, setiap anak laki-laki Yahudi diajar ilmu niaga. Orang Yahudi percaya bahwa kegagalan dalam mengajar seorang anak laki-laki Yahudi untuk bekerja adalah sama dengan mengajar anak itu mencuri. Saulus dididik sebagai pembuat tenda (18:3).
- 14 Ia berkata bahwa "sejak masa muda[nya]," ia hidup di Yerusalem (26:4), dan ia telah "dibesarkan" di kota itu (22:3). Kemungkinan ia dikirim ke Yerusalem sekitar usia tiga belas tahun, ketika ia telah dianggap sebagai "anak firman" (bar mitzvah). Kisah 23:16 dianggap oleh beberapa orang sebagai petunjuk bahwa Paulus memiliki seorang saudara perempuan, yang dengannya kemungkinan ia menumpang hidup ketika menjadi siswa, namun 21:15, 16 kemungkinan menunjukkan bahwa saudara perempuannya itu tidak tinggal di Yerusalem.
- 15 Kisah 22:3. Mengenai Gamaliel, lihat catatan tentang 5:34.
- 16 Kisah 22:3 bicara tentang kualitas kedua (lihat juga Filipi 3:6). Yang pertama dan ketiga disimpulkan dari kehidupannya dan surat-suratnya.
- 17 Kita tidak tahu apakah ia anggota Sanhedrin atau bukan, namun ini akan menjadi penjelasan yang paling wajar bagi perkataan "tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati" (Kisah 26:10). Beberapa orang keberatan, alasannya para anggota Sanhedrin haruslah orang yang sudah menikah, sedangkan Paulus tidak menikah (1Korintus 7:8). Bagaimanapun, isteri Paulus mungkin sudah meninggal dunia (Filipi 3:8; 1Korintus 7:10, 11). Beberapa keberatan lain telah pula dilontarkan, termasuk umur Saulus yang masih muda. Ini merupakan sebuah pertanyaan yang mungkin tidak pernah terjawab.
- 18 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 439.
- 19 Lihat catatan tentang 7:58 di halaman 51.
- 20 Karena Paulus kemungkinan tidak pernah bertemu langsung dengan Yesus selama hidup-Nya di dunia, maka kemungkinan besar Paulus berada di luar kota (kemungkinan di Tarsus) selama masa tiga setengah tahun pelayanan pribadi Yesus, dan kemudian ia kembali ke Yerusalem ketika agama Kristen mulai tumbuh subur (bahkan ada kemungkinan ia dipanggil pulang oleh Sidang).
- 21 Lihat catatan tentang 5:34-40.
- 22 Lihat catatan tentang 8:1-4 untuk ringkasan penganiayaan ini.
- 23 Karena pada dasarnya hukum Romawi melarang Sanhedrin melaksanakan hukuman mati (lihat catatan tentang Stefanus, beberapa orang mengira bahwa Paulus melebih-lebihkan ucapannya dan hanya Stefanus yang benar-benar telah dihukum mati oleh para pemimpin Yahudi. Bagaimanapun, Sidang yang dapat membunuh satu orang Kristen meskipun berlawanan dengan hukum Romawi dapat pula membunuh ratusan orang Kristen. Jika perkataan Paulus diartikan secara apa adanya, maka ia benar-benar "seorang pembunuh masal."
- 24 Pendapat-pendapat legal lainnya mungkin ikut dilibatkan. Sebagai contoh, hukum Romawi mengizinkan Sanhedrin membawa pulang para buronan ke Yerusalem.
- 25 Lihat catatan tentang 18:15 dan 25:19 dalam pelajaran yang akan datang.
- 26 Kisah 26:11. Lukas tidak mencatat kota-kota mana saja yang Saulus telah singgahi sebelum ia pergi ke Damsyik, namun di utara, timur, dan selatan Yudea terdapat banyak "kota asing."
- 27 Kata "pembunuh" menguatkan fakta bahwa Saulus tidak berhenti hanya sampai pada kematian Stefanus. Seorang dengan "dengus membunuh" tidak akan menempuh perjalanan sejauh 225 kilometer hanya untuk "menampar lengan" orang lain.
- 28 Kayafas.
- 29 Kisah 22:5.
- 30 Kisah 22:5.
- 31 Menurut Josephus, kota Damsyik memiliki populasi besar orang Yahudi dan banyak sinagoga.
- 32 Beberapa orang berspekulasi bahwa di bawah hukum Romawi, Saulus hanya diizinkan untuk membawa pulang orang Kristen yang telah melarikan diri dari Yerusalem, namun kata-kata yang digunakan di sini menunjukkan bahwa ia berencana untuk membawa pulang "siapa saja" dan "semua" (ay. 14) orang Kristen yang dapat ia temui. Bahkan Ananias, orang yang tidak melarikan diri dari Yerusalem, merasa enggan mendekati dia.
- 33 Inilah kali pertama kita melihat istilah ini digunakan oleh Lukas untuk mengacukan agama Kristen. Ia suka sekali dengan istilah ini (19:9, 23; 22:4; 24:22). Istilah ini mengacukan agama Kristen sebagai "Jalan Keselamatan" (16:17) dan "Jalan Tuhan/Allah" (18:25, 26), dan istilah ini mengingatkan kita akan perkataan Yesus dalam Yohanes 14:6.
- 34 Kisah 22:5.
- 35 Lihat peta dalam pelajaran ini.
- 36 Belakangan teks itu mengatakan bahwa teman-temannya menuntun dia masuk ke kota Damsyik (9:8). Perkataan itu lebih dapat dicocokkan kepada perjalanan mereka dengan kaki daripada dengan naik kuda atau naik kereta kuda.
- 37 Karena Paulus adalah orang Farisi, bisa jadi ia telah mengasingkan dirinya dari teman-teman seperjalanannya yang manahal itu dapat memberi dia lebih banyak waktu untuk mawas diri. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 38 Salah satu rute perjalanan dari Yerusalem ke Damsyik ada yang melalui Galilea. Jika Saulus mengambil rute ini. Ia kemungkinan telah melihat (dan mendengar) banyak bukti tentang perbuatan hebat Yesus di situ.
- 39 Banyak orang yang mendukung adanya pergolakan batin dalam diri Saulus berbuat itu untuk mempromosikan penjelasan yang wajar bagi perubahan hidup Saulus. Mereka menggambarkan Saulus sebagai orang yang sangat dipenuhi penyesalan sehingga ia siap menerima apa saja (bahkan sebuah badai elektris)sebagai sebuah tanda ilahi!
- 40 Kisah 22:6. 41Kisah 22:6
- 42 Kisah 26:13
- 43 Kisah 26:13
- 44 Kisah 26:14. "Bahasa Ibrani" di sini mengacu kepada bahasa Aram. Dalam teks Yunani, ejaan bahasa Aram untuk "Saulus" didasarkan pada perkataan Yesus, bukan pada bahasa Yunani. Di tempat-tempat lainnya, dalam riwayat perubahan hidup Saulus, ejaan yang digunakan untuk "Saulus" adalah ejaan Yunani.
- 45 Dalam tulisan Lukas, kapan saja Tuhan memanggil nama orang sebanyak dua kali, orang itu pasti dalam masalah! Lihat Lukas 10:41; 13:34; 22:31.
- 46 Kisah 26:14. Galah itu panjang, tongkat penunjuk (kadang-kadang ujungnya diberi besi) yang dipakai untuk mendorong binatang. Karena merasa tidak nyaman, binatang-binatang yang keras kepala akan menendang ke belakang ketika didorong dengan galah itu. Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan Saulus merupakan perbuatan Tuhan yang "mendorong" dia untuk menjadi orang Kristen, namun sampai titik itu, Saulus tetap melawan-sehingga merugikan dia sendiri. Terus-terusan melawan akan dapat menimbulkan kerusakan kekal.
- 47 Teks berikutnya hanya menyebutkan bahwa Saulus mendengar Yesus, namun nas-nas selanjutnya mengatakan bahwa Saulus juga melihat Tuhan (9:17, 27; 1Korintus 9:1; dll.).
- 48 Kisah 22:8.
- 49 Beberapa orang percaya bahwa "duri dalam daging" Paulus (2Korintus 12:7-10) adalah penyakit epilepsi. Kita tidak tahu persis apakah bentuk penderitaannya itu.
- 50 Perubahan dramatis yang terjadi dalam diri Saulus adalah bukti bahwa ia memang telah melihat Tuhan yang telah bangkit.
- 51 Untuk melihat implikasi teologis selanjutnya tentang perkataan Yesus, lihat poin utama dalam bagian pertama pelajaran ketiga "Nasihat Orang Dewasa Untuk Bayi Dalam Kristus."
- 52 Aplikasi pribadi dapat diterapkan ke atas para anggota gereja. Ketika kita menganiaya saudara dan saudari kita dalam Kristus, kita menganiaya Kristus!
- 53 Ini merupakan tantangan yang sama yang diberikan kepada para rasul dalam 1:8.
- 54 Ini merupakan satu acuan kepada penampakkan Yesus kepada Saulus di jalan.
- 55 Yesus beberapa kali menampakkan diri kembali kepada Saulus (18:9, 10; 22:17-21; 23:11; lihat juga 2Korintus 12:1-4, 7).
- 56 Janji perlindungan ilahi ini sudah tentu punya peranan terhadap keberanian Saulus yang menakjubkan itu ketika ia menyebarkan injil.
- 57 Beberapa orang percaya bahwa 26:16-18 adalah ringkasan tentang semua hal yang Yesus katakan kepada Saulus, secara pribadi maupun melalui Ananias. Bagaimanapun, karena isi pidato Paulus kepada Agripa sepertinya menunjukkan bahwa Yesus mengatakan semuanya itu ketika Ia menampakkan diri kepada Saulus di jalan, maka saya memasukkannya ke dalam pelajaran ini pada poin ini.
- 58 Dalam teks NASB, setiap tujuan itu didahului dengan kata "to."
- 59 Tampaknya tidak mungkin ada orang Kristen mana saja yang akan sudah mendekati Saulus untuk menginjili dia (lihat reaksi Ananias belakangan).
- 60 "Harus" adalah kata yang tegas. Apa yang akan diberitahukan kepada Saulus tidak akan bersifat pilihan.
- 61 Penglihatan tentang Yesus yang telah bangkit adalah untuk mata Saulus saja (1 Korintus 15:8).
- 62 Para pengecam sudah berusaha menemukan pelbagai kontradiksi mengenai orang-orang yang berjalan bersama Saulus: "Mereka jatuh, namun mereka berdiri; mereka mendengar, namun mereka tidak mendengar." Mengenai yang pertama, kemungkinan mereka jatuh lalu berdiri lagi, atau "berdiri membisu" adalah sebuah gaya bahasa (seperti halnya "Saya tidak dapat bertahan lebih lama lagi"). Mengenai yang kedua, NASB mungkin memiliki gagasan yang tepat: Mereka mendengar bunyi suatu suara, tetapi mereka tidak dapat memahami suara yang terucapkan itu (untuk kejadian serupa, lihatlah Yohanes 12:29). Adalah mungkin juga bahwa "suara" yang didengar oleh orang-orang itu adalah suara Saulus (9:7), sedangkan suara Yesus tidak kedengaran oleh mereka (22:9).
- 63 Kisah 22:11.
- 64 Sampai kini jalan itu masih ada di Damsyik. Panjangnya sekitar 1,6 kilometer dan hanya memiliki lima kelokan tumpul (berbeda dengan banyak jalan yang berkelok-kelok di kota kuno).
- 65 Ini kemungkinan adalah rumah yang Saulus rencanakan untuk dijadikan markas ketika ia mencari-cari orang Kristen.
- 66 Air mata tersirat di sini.
- 67 Kisah 9:11. Isi doanya mungkin mirip dengan pemungut cukai itu: "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!" (Lukas 18:13).
- 68 Jika yang dipakai adalah perhitungan waktu orang Yahudi, hari pertama adalah hari Tuhan menampakkan diri kepada Saulus, hari kedua adalah hari setelah penampakan itu, dan hari ketiga adalah hari berikutnya-hari dimana Ananias menemui Saulus.
- 69 Beberapa orang mengatakan bahwa Saulus tidak makan dan minum sebab ia ditinggal sendirian dan tidak seorang pun membawa makanan dan minuman untuk dia. Ini kelihatannya tidak mungkin. Ia kemungkinan berpuasa sebagai tanda penyesalan yang mendalam (band. Yunus 3:7) atau karena ia begitu sedihnya sehingga tidak punya nafsu makan.
- 70 Ini adalah kali pertama Saulus memanggil Yesus sebagai "Tuhan" (9:5; 22:8), mungkin itu merupakan suatu gelar kehormatan, sebab ia tidak tahu siapa Yesus sebelumnya. Bagaimanapun, pada kali keduanya (22:10), ia memang mengetahui siapa yang telah berbicara kepada dia-dan mengakui Yesus sebagai "Tuhan."
- 71 Haruslah ditekankan bahwa rencana Allah adalah manusia memberitahu manusia apa yang harus dilakukan untuk diselamatkan (itulah sebabnya mengapa Yesus tidak mengatakan kepada Saulus apa yang harus ia lakukan). Fakta ini disinggung dalam perubahan hidup seorang sida-sida dan akan ditekankan dalam perubahan hidup Kornelius.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh ...
PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh berantai, menjadi berita utama. Baptisannya yang baru-baru ini dilakukan juga menjadi perhatian media masa.1
Seorang saudari dalam Kristus, Mary Mott dari Arlington, Virginia, pernah menonton suatu wawancara televisi yang menampilkan Dahmer dan ayahnya. Saudari ini berpikir, "Kedua orang ini hidupnya hampa. Mereka sedang menggapai sesuatu, namun mereka tidak tahu apa yang sedang mereka gapai."2Saudari ini lalu mengirimkan sepucuk surat, satu kursus tertulis World Bible School, dan satu Alkitab. Pada saat yang hampir bersamaan, Curtis Booth, seorang saudara dalam Kristus dari Crescent, Oklahoma, mengirimkan juga satu kursus Alkitab kepada Dahmer. Dahmer berhasil menyelesaikan kedua kursus itu dan menyurati Mott dan Booth untuk minta dibaptis.
Roy Ratcliff, seorang pengkhotbah untuk gereja Tuhan di Madison, Wisconsin, dihubungi. Setelah berbicara dengan Dahmer dan membuat pengaturan yang diperlukan, ia membaptiskan Dahmer di dalam bak mandi penjara. Selama bulan-bulan berikutnya, Ratcliff terus belajar Alkitab bersama Dahmer. Belakangan Ratcliff menulis, Hampir setiap orang mempertanyakan ketulusan hati Jeffrey. Tetapi saya berada di situ, sedangkan para penanya itu tidak ... Saya yakin bahwa ia benar-benar tulus dalam keinginannya ... Ia telah menerima kenyataan bahwa ia akan mati di dalam penjara. Dengan baptisan itu Jeffrey tidak memperoleh apapun juga dalam kehidupan ini; ia telah memperoleh segala-galanya untuk kehidupannya yang akan datang.3
Ratcliff belajar bersama Dahmer sehari sebelum hari Pengucapan Syukur tiba. Lima hari kemudian, 28 Nopember 1994, Dahmer dipukuli dan dibunuh oleh sesama tawanan.
Mary Mott pernah ditanya apakah ia menganggap Dahmer benar-benar selamat atau tidak. "Saya yakin Paulus pernah kesulitan dalam meyakinkan umat Kristen saat itu bahwa ia telah berubah," ujarnya, "namun sekarang kita tidak mempertanyakan ketulusan hatinya."4
Jeffrey Dahmer dan rasul Paulus—bisakah ada persamaaan di antara keduanya itu? Mulanya dengan tegas kita jawab, "Tidak!" Membandingkan seorang pembunuh masal yang terlibat dalam pelbagai perbuatan yang tak terkatakan dengan salah seorang paling agung yang pernah hidup kelihatannya hampir seperti penghujatan. Kemudian kita teringat bahwa Paulus sendiri menggolongkan dirinya sebagai orang " yang paling" berdosa (1Timotius 1:15; huruf miring oleh saya).
Beberapa persamaan dapat ditarik antara Dahmer dan Paulus. Keduanya bertanggung jawab atas kematian banyak korban yang tidak bersalah. Perubahan hidup mereka terjadi dengan tidak terduga, nyaris mengejutkan. Keduanya memiliki kesulitan dalam meyakinkan orang lain bahwa hidup mereka sudah berubah. Setelah mereka dibaptis, banyak orang berusaha membunuh mereka.
Bagaimanapun, yang paling berarti adalah bahwa kedua perubahan hidup itu memberikan kesaksian bahwa bagi Allah tidak ada "hal-hal yang mustahil." Jika Dahmer dan Paulus dapat diselamatkan, siapa saja dapat juga diselamatkan! Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada Saulus di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang Saulus untuk menyebarkan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Kita mengakhirinya ketika Saulus, yang dibutakan oleh cahaya terang, sedang dituntun masuk ke kota Damsyik dan dibawa ke sebuah rumah di jalan yang bernama Jalan Lurus. Marilah kita angkat kisah mengenai peristiwa ini.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat S...
KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat Saulus dengan segeranya mulai menggunakan talentanya bagi Tuhan (9:19-31), namun kita harus meninggalkan topik itu untuk pelajaran akan datang. Untuk sekarang ini kita harus sudahi di sini. Sambil kita menyudahi, marilah kita kembali kepada pembahasan pertama dalam pelajaran ini: Jika Jeffrey Dahmer dan Saulus dari Tarsus dapat diselamatkan, siapa saja dapat pula diselamatkan. Paulus sendiri menekankan kebenaran ini dalam 1Timotius 1. Setelah mengatakan, "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa," ia lalu menambahkan: "Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal" (1 Timotius 1:15, 16).
Saya tidak tahu kondisi rohani Anda. Saya tidak tahu seberapa jauh Anda sudah masuk ke dalam dosa. Saya tidak tahu dosa ngeri apa yang Anda mungkin telah lakukan. Bagaimanapun, saya tahu hal ini: Dosa Anda tidaklah lebih buruk daripada dosa Paulus. Kesalahan Anda tidaklah lebih besar daripada kesalahannya. Rahmat dan kasih karunia Tuhan adalah cukup untuk menyelamatkan jiwa Anda. Oleh sebab itu, jika selama ini Anda menolak mentaati Tuhan, janganlah menunggu-nunggu lagi. "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan" (22:16)!
CATATAN KHOTBAH
Sebuah khotbah yang menarik tentang Ananias dapat dikhotbahkan. Satu judul yang baik mungkin berbunyi "Seorang Murid Tertentu" (9:10). Dapat pula dicatat bahwa sejauh yang tercatat, Ananias "hanya seorang anggota biasa" dari gereja di Damsyik, namun begitu ia telah memberikan dirinya untuk dipakai oleh Allah dalam cara yang menakjubkan.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
2 Melissa Prichard...
Catatan Akhir:
- 1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
- 2 Melissa Prichard Lester, "The Courage to Convert," Christian Woman 11 (March/April 1995): 64.
- 3 Roy Ratcliff, "The Baptism of Jeffrey Dahmer," Christian Woman 11 (March/April 1995): 16.
- 4 Lester, 64.
- 5 Ia buta, ia sesat, dan tidak tahu apa yang akan diperbuat. "Ditinggalkan dalam kegelapan" dapat menjadi satu bahasa kiasan yang artinya "ditinggalkan dalam ketidak-tahuan." Satu-satunya "pencerahan" yang Saulus miliki selama tiga hari itu adalah suatu penglihatan yang memberitahu dia bahwa Ananias akan datang (9:12).
- 6 Beberapa orang mengatakan bahwa tiga hari kegelapan itu bagaimanapun juga merupakan suatu hukuman, "untuk memberi waktu kepada Saulus merenungkan dosa-dosanya." Sudah tentu selama tiga hari itu Saulus menderita, namun untuk mengatakan bahwa itu merupakan tujuan utama dari penundaan itu kelihatannya tidak sejalan dengan kemurahan Allah.
- 7 Lihat catatan tentang 9:21.
- 8 Saya memakai istilah "penginjil" dalam pengertian bahwa Ananias menyampaikan berita dari Tuhan kepada Saulus. Tidak ada petunjuk bahwa Ananias adalah seorang penginjil tetap.
- 9 Nama "Ananias" artinya "Yehovah Pengasih," julukan yang tepat bagi seseorang yang bertugas menyampaikan kasih karunia Allah kepada Saulus.
- 10 Lihat ayat 15.
- 11 Ia sudah menjadi seorang Yahudi yang baik sebelum berubah ke agama Kristen dan tetap dihormati oleh orang-orang Yahudi. Mungkin ia dipilih karena penghormatan orang-orang Yahudi terhadap dia akan memberikan kepercayaan yang lebih besar terhadap kesaksiannya kepada masyarakat Yahudi tentang perubahan hidup Saulus.
- 12 Komentar ini disadur dari pelajaran Rick Atchley, "From Bother to Brother," yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 15 September 1985.
- 13 Ini merupakan kali pertama kata "orang-orang kudus" digunakan dalam kitab Kisah untuk mengacukan umat Kristen (lihat juga Kisah 9:32, 41; 26:10). Lihat "Orang Kudus" dalam Daftar Kata.
- 14 Karena Ananias hanya "mendengar" tentang apa yang Saulus telah perbuat di Yerusalem, maka tampaknya ia bukan salah seorang yang dipencarkan dalam Kisah 8. Mungkin hidupnya dirubah oleh orang-orang yang dipencarkan itu.
- 15 Para pakar telah lama memikirkan bagaimana Ananias mengetahui hal ini. Beberapa orang berteori bahwa beberapa pelari Kristen mendahului Saulus dan rombongannya tiba di Damsyik. Ingatlah bahwa beberapa hari telah berlalu sejak Saulus masuk ke Damsyik. Setiap orang di kota itu membicarakan Saulus dan rencana misinya (simaklah ayat 21).
- 16 Kata Yunani yang diterjemahkan "alat" artinya "wadah/bejana" (lihat KJV) dan mengacu kepada wadah yang berharga (Saulus) untuk isi yang berharga (injil). Paulus belakangan menyadur kiasan ini, menggambarkan dirinya dalam peranan yang lebih bersahaja (2Korintus 4:7).
- 17 Ini merupakan kali pertama bangsa non-Yahudi secara khusus disebut dalam teks sebagai bagian dari rencana Allah. Bagaimanapun, secara kronologis 26:17 merupakan yang pertama kali terjadi, akibatnya catatan saya tentang bangsa non-Yahudi muncul lebih awal, bersama dengan pembahasan tentang 26:17.
- 18 The Agony and the Ecstasy adalah judul sebuah novel tentang kehidupan Michelangelo yang ditulis oleh Irving Stone.
- 19 Kisah 25:11, 12. Pada saat itu Nero adalah Kaisar yang sedang bertakhta. Kitab Kisah berakhir sebelum Paulus diadili oleh Nero, namun kita tahu hal ini terjadi karena janji Tuhan kepada Paulus (27:23, 24).
- 20 Yesus tidak mengetengahkan gambaran palsu tentang apa yang Saulus bisa harapkan jika ia memutuskan untuk menerima tantangan Tuhan. Kita juga tidak boleh mengarahkan para bakal calon orang Kristen untuk percaya bahwa mereka tidak akan menemui persoalan jika mereka menerima Kristus (simaklah 14:22). Untuk melihat sebagian penggenapan perkataan Yesus mengenai penderitaan Saulus, lihatlah 2Korintus 11:23-28.
- 21 Tidak perlu berspekulasi tentang "bagaimana Ananias menerima kemampuan untuk menyembuhkan." Ini bukanlah suatu mujizat penyembuhan fisik. Kebutaan itu sendiri adalah supernatural, begitu juga dengan pemulihan penglihatannya. Dalam segala hal yang Ananias lakukan dan katakan, ia adalah wakil Tuhan. Seakan-akan Yesus sendirilah yang berbicara dan berbuat.
- 22 Istilah "saudara" tidak membuktikan Saulus sudah selamat. Bagi orang Yahudi (bahkan Yahudi Kristen) adalah hal biasa untuk memanggil sesama orang Yahudi (bahkan orang Yahudi non-Kristen) sebagai "saudara" (22:1). Bagaimanapun, istilah "saudara" yang penuh kasih sayang bisa menunjukkan suatu perubahan hati di pihak Ananias.
- 23 Ungkapan "seolah-olah selaput" "gugur" menunjukkan bahwa sesuatu yang terjadi itu dapat dilihat oleh orang-orang yang hadir ketika Saulus dapat melihat kembali.
- 24 Ini menganggap perkataan itu memang diucapkan oleh Yesus di jalan itu. Lihat catatan tentang 26:16-18.
- 25 "Yang Benar" merupakan acuan kepada Yesus (3:14; 7:52).
- 26 Ananias tidak secara khusus menyebut bangsa non-Yahudi, namun istilah itu tercakup dalam "semua orang."
- 27 Ungkapan "menjadi saksi ... tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar" merupakan penggambaran alkitabiah paling baik tentang makna utama dari kata "saksi".
- 28 "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Beberapa cara dimana hal ini dinyatakan pada saat upacara baptisan adalah (1) pengakuan nama-Nya sebelum baptisan dan (2) menyeru nama-Nya pada saat baptisan. Kita harus terus "menyeru nama-Nya" setelah dibaptiskan (lihat gambaran tentang orang Kristen dalam 9:14; lihat juga Matius 10:32, 33).
- 29 Bahwa Saulus telah bertobat dari dosa-dosanya dibuktikan oleh kesedihannya yang saleh selama tiga hari.
- 30 Yang disebut dengan "doa orang berdosa," doa yang tidak dikenal dalam Kitab Suci, adalah doa meminta pengampunan dari Allah yang didasarkan pada pengakuan Yesus sebagai Juruselamat. Doa itu diciptakan oleh manusia, bukan oleh Allah.
- 31 Beberapa orang berpendapat bahwa orang dapat dibaptis dengan air yang dipercikkan atau dituang di atas kepalanya. Jika benar begitu, Saulus juga sudah dalam posisi tubuh yang sempurna untuk hal itu, namun Ananias berkata, "Bangunlah, dan beri dirimu dibaptis." Saulus harus bangkit berdiri dan pergi ke suatu tempat untuk dibaptis-sebab kata "dibaptis" artinya"dibenamkan."
- 32 Seorang sahabat saya mengatakan bahwa ia telah bekerja dengan banyak orang yang lebih baik mati daripada mengaku bersalah.
- 33 Band. 2Raja-Raja 5:12. Banyak kolam air yang cocok tersedia juga di situ.
- 34 "Dipenuhi dengan" artinya "dikendalikan oleh." Kata itu dapat digunakan dalam pengertian mujizatiah atau non-mujizatiah (Efesus 5:18). Pada poin tertentu, Saulus/ Paulus telah "dipenuhi dengan Roh" dalam pengertian mujizatiah. Kita tidak dapat mengatakan apakah Saulus menerima kemampuan mujizatiah atau tidak pada saat Ananias mendatangi dia, namun ia pasti telah menerima Roh sebagai karunia ketika ia dibaptis. Lebih aman bagi kita untuk mengatakan bahwa menetapnya Roh merupakan apa yang ada dalam pikiran Ananias saat ia berbicara mengenai Saulus yang "dipenuhi dengan Roh."
- 35 Tukang kebun membasmi rumput liar supaya bunga-bunga dapat tumbuh, dan kita berusaha menghalau kegelapan supaya timbul terang.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) HARAPAN DIHIDUPKAN KEMBALI (23:11-35)
Kehilangan harapan adalah tragis. Saya pernah bergaul dengan orang-orang yang tidak punya harapan lagi bahwa ke...
HARAPAN DIHIDUPKAN KEMBALI (23:11-35)
Kehilangan harapan adalah tragis. Saya pernah bergaul dengan orang-orang yang tidak punya harapan lagi bahwa kesehatan mereka akan membaik, bahwa orang yang dikasihi akan sembuh, bahwa teman hidup mereka akan kembali lagi.1Saya pernah melihat tubuh mereka lunglai, wajah mencekung, tatapan mata menjadi sayu. Ketika harapan merupakan satu-satunya hal yang membuat kita bertahan hidup, maka "tidak ada yang bisa diharapkan lagi" merupakan kesimpulan yang menghancurkan jiwa (Ayub 6:11; NVC).
Suatu ketika, Paulus pernah berharap untuk pergi ke Roma (Kisah 19:21; Roma 15:22-29), namun harapan itu telah hancur. Beberapa hari setelah kedatangannya di Yerusalem, ia diserang dan kemudian ditangkap. Kini ia dipenjarakan, dan orang-orang Yahudi itu tetap terus bersekongkol untuk membunuh dia. Sepertinya, situasinya terlihat tanpa harapan: Jika ia tinggal di dalam penjara, maka ia kehilangan tugas pelayanan; jika ia dibebaskan, sudah pasti ia akan dibunuh. Nyala harapannya untuk mencapai Roma tinggal kerlap-kerlip dan hampir-hampir padam.
Pelajaran ini adalah tentang kelahiran kembali harapan Paulus—dan bagaimana harapan Anda dan saya yang telah padam bisa dihidupkan kembali.2
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 23:11-35)
Gagasan kunci dalam kisah kita adalah bahwa Allahlah yang mengendalikan semuanya. Paulus perlu mengetahui hal itu untuk men...
KESIMPULAN (KIS 23:11-35)
Gagasan kunci dalam kisah kita adalah bahwa Allahlah yang mengendalikan semuanya. Paulus perlu mengetahui hal itu untuk menjaga harapannya tetap hidup—dan begitu juga dengan kita! Augustine berkata, "Percayakan masa lalu kepada rahmat Allah, masa kini kepada kasih-Nya, dan masa depan kepada pemeliharaannya."59Dari hari ke hari, kita mungkin tidak bisa melihat bahwa Allah sedang bekerja dalam hidup kita, namun kita tetap bisa merasa pasti bahwa Ia memang sedang bekerja. Ed Wharton menulis, "Pemeliharaan Allah dalam hidup kita adalah sebuah buku yang, seperti dalam beberapa bahasa, hanya bisa dibaca mundur, dan juga hanya oleh para pengiman Alkitab."60Terlepas apapun yang terjadi, percayalah kepada Dia. Belajarlah untuk berkata bersama pemazmur, "Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku …." (Mazmur 71:5).
Seraya saya mengakhiri pelajaran ini, saya ingin membuat aplikasi khusus bagi orang-orang yang belum menjadi Kristen. Tak ada yang bersifat mujizatiah dalam pelajaran ini, namun renungkanlah bahwa pemeliharaan Allah bisa jadi telah membawa pelajaran ini kepada Anda. Apakah hanya sekedar suatu kebetulan belaka bahwa Anda sedang merenungkan kata-kata ini? Sudah tentu tidak. Allah ingin Anda menjadi anak-Nya! Mengapa tidak melakukannya sekarang juga?
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Ini bisa diubah untuk para pendengar khusus mengenai hal-hal apa saja harapan itu sering lenyap.
2 "Harapan" adalah k...
Catatan Akhir:
- 1 Ini bisa diubah untuk para pendengar khusus mengenai hal-hal apa saja harapan itu sering lenyap.
- 2 "Harapan" adalah kata kunci di dalam pasal-pasal terakhir Kitab Kisah (23:6; 24:15; 26:6, 7; 28:20).
- 3 G. Campbell Morgan, The Acts of the Apostles (Grand Rapids, Mich.: Fleming H. Revell, 1988), 379.
- 4 Karena yang Lukas berikan adalah kisah yang telah dipersingkat, seperti biasanya, kita harus hati-hati dalam mendakwa gereja di Yerusalem-namun sejauh yang tercatat, ia tidak menerima pertolongan dan dukungan dari jemaat lokal selama kesusahannya di Yerusalem. Saya ingin kita bisa membaca bahwa "dengan tekun [gereja] mendoakannya kepada Allah" seperti yang dilakukan untuk Petrus (12:5), namun kita tidak bisa.
- 5 Kita bisa merekonstruksi pemikiran Paulus dengan membandingkan pelbagai rencananya dan apa yang telah terjadi ke atasnya dengan perkataan Yesus. Perkataan Yesus jelas sekali dirancang untuk menghibur Paulus dalam hal-hal dimana ia memerlukannya.
- 6 Ungkapan "berdiri di sisinya" bisa dipahami secara harfiah dan simbolis-untuk menunjukkan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan dia. Dalam 2Timotius 4:16, 17, Paulus berkata, "Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorangpun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku … tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, …."
- 7 KJV menulis "Bergembiralah," namun teks Yunani secara harfiah menulis "Bersikaplah berani."
- 8 Secara teori, selama ini Paulus sudah membela dirinya. Secara praktis, selama ini ia sedang bersaksi untuk kepentingan Tuhan.
- 9 Pernah dinyatakan bahwa perkataan "demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma" bisa menjadi "judul bagi bagian ketiga terakhir Kitab Kisah. Dimulai dari pasal keenam belas, tema sentralnya adalah kemajuan Paulus ke arah barat menuju Roma" (Halford E. Luccock, The Acts of the Apostles in Present-Day Preaching [Chicago: Willett, Clark & Co., 1942], 152).
- 10 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 495.
- 11 Rick Atchley menyatakan bahwa secara tidak langsung Tuhan berkata, "Aku sudah membeli tiket!" ("Good Counsel From a Bad Council," Pelajaran yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 8 Maret 1987).
- 12 Bandingkan kejadian ini dengan 1Samuel 14:24 dan 2Samuel 3:35. Untuk kesamaan dalam dunia berhala, lihat 1Raja-raja 19:2.
- 13 Lihat catatan tentang Ananias, imam besar, di halaman 93.
- 14 Lihat catatan tentang "imam-imam kepala" pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian I."
- 15 Tidaklah perlu untuk menduga bahwa kelompok Farisi yang pernah membela Paulus sehari sebelumnya ikut ambil bagian dalam persekongkolan ini (simaklah bahwa para ahli kitab tidak pernah disebut; kebanyakan ahli kitab adalah orang Farisi). Sanhedrin berada di bawah kendali kelompok Saduki. Rencananya mungkin adalah menggelar rapat Sanhedrin dan mengusulkan agar kepala pasukan itu diminta untuk sekali lagi membawa Paulus ke hadapan mereka, tanpa menyinggung rencana jahat untuk membunuh Paulus. Orang-orang Farisi kemungkinan menyetujui persekongkolan itu.
- 16 Simaklah bahwa orang-orang yang membuat persekongkolan ini, ditambah mereka yang ada di dalam Mahkamah yang setuju untuk menudukung rencana jahat itu, dengan jelas mengakui ketidakbersalahan Paulus. Dengan kata lain, mereka telah mengetahui bahwa di dalam sebuah pengadilan yang adil Paulus tidak akan pernah bisa dihukum.
- 17 Karena ia harus meminta bala bantuan untuk menyelamatkan Paulus (23:27), kelihatannya kepala pasukan itu tidak membawa prajurit dalam jumlah yang besar ke dalam ruangan Mahkamah pada hari sebelumnya.
- 18 Di akhir ayat 15, naskah Roma menambahkan, "bahkan jika kami harus mati untuk hal itu." Sudah sering dinyatakan bahwa seorang pembunuh hampir bisa membunuh setiap orang sejauh pembunuh itu bersedia untuk berkorban nyawa untuk melakukannya. Para orang-orang fanatik ini sangat membenci Paulus sampai-sampai mereka bersedia mengorbankan nyawa mereka untuk menamatkan riwayatnya.
- 19 G.C. Brewer adalah seorang pemberita injil terkenal di masa lalu.
- 20 Dikutip dari Rick Atchley, "Evidence of Providence," Pelajaran yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, 15 Maret 1987.
- 21 Hal ini memang benar, baik dalam NASB dan juga dalam KJV. Namun begitu, harus juga dicatat bahwa bentuk kata kerja dari kata ini terdapat dalam nas-nas yang menekankan bahwa "Allah menyediakan" (sebagai contoh, Kejadian 22:8).
- 22 Diacu dari Atchley.
- 23 F.F. Bruce menyebut ini "salah satu kejadian yang paling menggiurkan dalam kitab Kisah, bagi semua orang yang tertarik dengan kehidupan pribadi Paulus dan hubungan keluarganya" (The Book of Acts, rev. ed. [Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1988], 432).
- 24 Dalam Alkitab, ini merupakan satu-satunya acuan khusus kepada keluarga Paulus. Istilah "saudara-saudara sebangsa" dalam Roma 16:7, 21 mungkin mengacu kepada sesamanya orang Yahudi (simak Roma 9:3).
- 25 Mungkin, seperti halnya pamanya, ia telah dikirim ke Yerusalem sebagai seorang murid. Mungkin keluarganya telah datang ke Yerusalem untuk hari raya Pentakosta dan belum kembali ke kampung halaman mereka. Beberapa orang menduga bahwa saudara perempuan Paulus memiliki rumah di Yerusalem, namun jika benar begitu dan mereka bersahabat, maka sulit untuk memahami mengapa Paulus tingga di rumah Manason (21:16).
- 26 Ketika Paulus menjadi orang Kristen, hal itu mungkin membuat dia dibuang dari keluarganya (simak Filipi 3:7, 8), namun untuk alasan tertentu kemenakan itu menaruh perhatian terhadap apa yang menimpa dia. Ketika Paulus kembali ke Tarsus setelah perubahan hidupnya (Kisah 9:30), apakah ia berhasil mengkristenkan beberapa anggota keluarganya, termasuk saudara perempuannya? Jika kemenakannya itu datang ke Yerusalem untuk belajar, sudahkah ia berhubungan dengan para anggota gereja dan kemudian dikristenkan, atau setidaknya menjadi simpatisan bagi kepentingan umat Kristen? Jika ia belum dikristenkan, anak muda ini mungkin hanya sekedar menganggap Paulus sebagai "keluarga" dan tidak suka melihat Paulus dibunuh.
- 27 Mungkin ia hanya sekedar mendengar desas-desus; sangat sulit merahasiakan suatu masalah ketika 40 orang lebih mengetahui masalah itu. Namun begitu, karena ia (1) mendengar kabar itu nyaris masih hangat dan (2) mampu menceritakan persekongkolan itu kata demi kata (bandingkan ayat 12-15 dengan ayat 20 dan 21), tampaknya lebih memungkinkan bahwa sebenarnya ia mendengarnya saat rencana itu sedang dibuat. ASV memberikan bacaan alternatif bagi kata "mendengar [came]": "Atau, setelah mendengar [tentang mereka]." Beberapa orang percaya bahwa saudara perempuan Paulus telah menikah dengan satu keluarga imam besar sehingga rumahnya akan menjadi sumber informasi rahasia seperti itu. (Pernah juga dinyatakan bahwa berita tentang persekongkolan itu didengar oleh gereja dan mereka kemudian mengutus anak muda itu untuk mengabari Paulus. Dari semua kemungkinan, ini mungkin kemungkinan yang sangat tidak mungkin.)
- 28 Bersandar pada teman-teman untuk makanan dan pelbagai keperluan hidup lainnya adalah sebuah praktik yang umum bagi seorang tawanan (lihat Matius 25:36, 40; Ibrani 10:34; 13:3).
- 29 Seorang prajurit Romawi sepertinya tidak akan menggandeng lengan seorang berusia belasan tahun atau remaja pria.
- 30 Bahkan seandainya benar, sudah tentu ia sudah cukup berumur untuk berkomunikasi secara akurat tentang semua rincian persekongkolan itu. 31Perkataan "siap sedia dan … menantikan" jangan diartikan bahwa permintaan itu sudah diajukan dan mereka sedang menunggu jawaban dari kepala pasukan. Perkataan itu semata-mata bermakna bahwa mereka "siap dan menantikan" untuk menjalankan persekongkolan itu. Mereka tidak mau berpuasa lebih lama lagi daripada yang seharusnya! Kemungkinan, permintaan itu akan sudah diajukan esok pagi-pagi sekali.
- 32 Ia mungkin juga sudah memiliki banyak pengalaman dalam memutuskan apakah seseorang itu berkata benar atau dusta kepada dia.
- 33 Saya percaya bahwa begitulah kasusnya sebab begitu ia menyuruh pergi kemenakan Paulus itu, ia sudah mengambil keputusan tentang bagaimana untuk memulainya.
- 34 Salah satu teks kuno menambahkan "Sebab ia takut kalau-kalau orang-orang Yahudi itu menangkap dan membunuh dia, dan selanjutnya ia akan dituduh menerima uang [yaitu suap]" di akhir ayat 24.
- 35 Istilah Yunani yang diterjemahkan "orang bersenjata lembing" merupakan istilah yang tidak jelas yang artinya "memegang dalam (atau melempar dengan) tangan kanan." Hal ini tampaknya mengacu kepada para prajurit yang dipersenjatai dengan sebuah senjata yang bisa dipegang atau dilemparkan dengan tangan kanan. Beberapa terjemahan semata-mata menulis "para prajurit bersenjata ringan."
- 36 KJV menulis "binatang buas" yang adalah tidak salah. Ini bisa berupa kuda atau keledai. Karena kata Yunani untuk "kuda" adalah bagian dari kata yang diterjemahkan "kuda tunggangan," maka saya menduga bahwa yang dimaksud adalah kuda-kuda.
- 37 Adalah mungkin bahwa seekor kuda disediakan bagi Paulus sebab, setelah penganiayaan, ia tidak dalam kondisi untuk berjalan jauh. Juga memungkinkan bahwa ini merupakan konsesi bagi orang yang diakui oleh kepala pasukan itu sebagai tidak bersalah. Paling tidak, jika Paulus dinaikkan kuda mereka mungkin akan bisa lebih cepat menempuh perjalanan itu dalam bagian pertama dari perjalanan itu-dan tentunya dalam bagian belakangan perjalanan itu. Simaklah bahwa kata "kuda tunggang" dalam bahaya aslinya dalam bentuk jamak. Apakah ada kuda tunggang tambahan untuk memastikan bahwa Paulus selalu menaiki kuda tunggang yang segar? Apakah salah satu kuda tunggang itu untuk prajurit yang dengannya Paulus dirantaikan? Apakah tambahan kuda tunggang itu diperlukan untuk mengangkut barang-barang Paulus? Ada kemungkinan bahwa beberapa sahabat Paulus dan "sesama tawanan" dipindahkan juga pada waktu yang sama (seperti Lukas dan Aristarkus; lihat Kisah 27:2; Kolose 4:10) Sekali lagi, kita harus katakan bahwa kita tidak tahu.
- 38 Lihat catatan tentang Feliks dalam pelajaran selanjutnya.
- 39 Istilah Yunani yang dipakai untuk menggambarkan kepala pasukan ini menunjukkan bahwa ia memiliki seribu orang yang berada di bawah komandonya.
- 40 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 166. Beberapa orang yang skeptis meragukan kejujuran Lukas dalam poin ini; mereka mencemooh gagasan tentang begitu banyaknya orang yang dikirim untuk melindungi seorang tawanan. Namun begitu, saat itu merupakan saat kerusuhan di Palestina. Kepala pasukan itu tidak mau hanya sekedar mengirim cukup pasukan untuk mengalahkan 40 orang fanatik jika para prajurit itu diserang; ia juga ingin mengirim cukup pasukan sehingga tak seorangpun akan berani menyerang mereka.
- 41 Lihat catatan tentang Kaisarea pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian II." Kita sudah sering berhubungan dengan Kaisarea dalam kajian Kisah kita (8:40; 9:30; 10:1, 24; 11:11; 12:19; 18:22; 21:8, 16).
- 42 Secara harfiah, ini adalah "sebuah surat."
- 43 Kata Yunani yang diterjemahkan "sebagai berikut" adalah tupos, kata untuk "pola." Surat itu mengikuti bentuk atau pola baku surat-surat di era itu, khususnya dalam korespondensi resmi. Lukas mungkin memakai kata itu untuk memberitahu kita bahwa yang ia berikan adalah bentuk surat yang telah diringkas. Para pengkritik menuduh Lukas "mengarang-ngarang" isi surat itu, mereka bersikeras bahwa Lukas tidak punya cara untuk mengetahui isi surat itu. Namun begitu, ada kemungkinan bahwa isi surat itu dibacakan ketika Paulus ditanyai setelah ia tiba di Kaisarea. Yang lebih penting lagi, Lukas diilhami oleh Roh Kudus-dan saya yakin Allah mengetahui isi surat it.
- 44 "Lisias" menunjukkan bahwa ia seorang kelahiran Yunani.
- 45 Bandingkan julukan ini dengan yang terdapat dalam Lukas 1:3.
- 46 Naskah Roma menambahkan "mengenai Musa dan Yesus itu."
- 47 Dalam suratnya yang pendek itu, kepala pasukan itu memakai kata ganti orang "aku" lima sampai tujuh kali (tergantung pada terjemahannya).
- 48 Rencananya mungkin menunggu sampai Mahkamah itu mendatangi dia dengan permintaan untuk membawa Paulus ke hadapan mereka. Lalu ia akan mengungkapkan penyesalannya bahwa ia sudah mengirim Paulus ke Kaisarea, dan menyarankan mereka untuk pegi ke Kaisarea jika mereka mau mengejar terus persoalan itu. Saran itu tampaknya mendorong imam besar mengunjungi Kaisarea dalam 24:1. Menurut naskah Roma, kepala pengawal itu memberitahu para penuduh Paulus untuk pergi ke Kaisarea (lihat 24:8 dalam KJV).
- 49 Perkataan kepala pasukan itu mendukung kesimpulan (terdapat dalam catatan kaki no. 16 di halaman 35) bahwa tuduhan menajiskan Bait Allah tidak pernah diungkapkan selama pengadilan Paulus di hadapan Mahkamah-sebab hukuman bagi penajisan Bait Allah adalah hukuman mati.
- 50 Ini merupakan persamaan yang lain lagi dengan pengadilan Yesus (Yohanes 18:38). Ingatlah bahwa Lukas sedang menulis untuk seorang pejabat Romawi (lihat catatan tentang Kisah 1:1). Ia mungkin ingin membuat jelas bahwa posisi konsisten pemerintah Romawi terhadap umat Kristen adalah bahwa umat Kristen tidak bersalah melanggar hukum Roma mana saja.
- 51 Pergerakan tentara yang masuk dan ke luar kota kemungkinan merupakan pemandangan biasa dan tidak akan menimbulkan kecurigaan.
- 52 Sekali lagi, Paulus diselundupkan ke luar kota di bawah perlindungan kegelapan (lihat 9:25; 17:10).
- 53 Nama Perjanjian Lama untuk Antipatris adalah Afek (1Samuel 4:1). Kota itu dibangun kembali oleh Herodes yang Agung dan dinamakan menurut nama ayahnya, Antipater.
- 54 Lihat peta di halaman 160 pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian IV."
- 55 Charles R. Swindoll, The Strength of an Exacting Passion (Anaheim, Calif.: Insight For Living, 1992), 103.
- 56 Menentukan dimana orang harus diadili tampaknya merupakan persoalan rumit yang melibatkan jenis propinsi, siapakah penguasa yang memerintah di propinsi itu, dll. Mungkin, pelbagai faktor menentukan dalam keputusan Feliks untuk mengadili kasus itu melibatkan hal-hal ini: (1) Kilikia adalah sebuah propinsi Romawi; (2) Paulus adalah warganegara Romawi; (3) pelanggaran itu terjadi dalam propinsi di bawah Feliks; (4) jika gubernur itu membuat orang-orang Yahudi itu pergi ke Kilikia untuk mengajukan pelbagai tuduhan mereka terhadap Paulus, hal itu akan membuat mereka tidak senang- sesuatu yang ia tidak mau lihat (lihat 24:27).
- 57 Ini merupakan respon terhadap pernyataan dalam isi surat kepala pasukan itu bahwa ia menyuruh para penuduh Paulus untuk mengajukan pelbagai tuduhan mereka ke hadapan Feliks (ay. 30). Hal ini terjadi dalam pasal pertama berikutnya.
- 58 "Praetorium" adalah transliterasi kata Yunani yang dipakai untuk kediaman-kediaman "resmi" di beberapa tempat (Matius 27:27; Markus 15:16; Yohanes 18:28, 33; 19:9; Filipi 1:13).
- 59 Dikutip dari Wiersbe, 496.
- 60 Ed Wharton, The Action of the Book of Acts (Dallas: Gospel Teachers Publications, 1977), 54.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh
Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah
KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah menguraikan mengenai bagaimana pengikut-pengikut Yesus - dengan pimpinan Roh Allah - menyebarkan Kabar Baik tentang Yesus "di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi" (Kis 1:8). Buku ini adalah cerita tentang pergerakan Kristen yang dimulai di antara orang Yahudi lalu meluas menjadi suatu agama untuk seluruh dunia. Penulis buku ini merasa perlu pula meyakinkan para pembacanya bahwa orang-orang Kristen bukanlah suatu bahaya politik subversif terhadap kerajaan Roma, tetapi bahwa agama Kristen merupakan penyempurnaan agama Yahudi.
Kisah Rasul-rasul bisa dibagi dalam tiga bagian. Di dalam ketiga bagian itu nampak meluasnya wilayah di mana Kabar Baik tentang Yesus disiarkan dan gereja didirikan:
- (1) permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat naik ke surga;
- (2) perluasan ke daerah-daerah lain di Palestina; dan
- (3) perluasan yang lebih besar lagi ke negeri-negeri di sekitar Laut Tengah sampai sejauh Roma.
Satu hal yang khas dan penting dalam buku Kisah Rasul-rasul ini ialah pekerjaan Roh Allah yang datang dengan kuasa ke atas orang-orang percaya di Yerusalem pada hari Pentakosta. Di dalam seluruh peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam buku ini nyatalah bahwa Roh Allah itu terus-menerus memimpin dan menguatkan gereja beserta pemimpin-pemimpinnya. Berita yang diajarkan oleh agama Kristen pada masa-masa permulaan ini diringkaskan dalam sejumlah khotbah. Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam buku ini menunjukkan pula betapa berkuasanya berita itu di dalam kehidupan orang-orang Kristen dan di dalam ikatan persaudaraan gereja.
Isi
- Persiapan untuk pemberitaan
Kis 1:1-26 - a. Perintah yang terakhir dan janji dari Tuhan Yesus
Kis 1:1-14 - b. Pengganti Yudas
Kis 1:15-26 - Pemberitaan di Yerusalem
Kis 2:1-8:3 - Pemberitaan di Yudea dan Samaria
Kis 8:4-12:25 - Pelayanan Paulus
Kis 13:1-28:31 - a. Perjalanan pertama untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 13:1-14:28 - b. Musyawarah di Yerusalem
Kis 15:1-35 - c. Perjalanan kedua untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 15:36-18:22 - d. Perjalanan ketiga untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 18:23-21:16 - e. Paulus sebagai tahanan di Yerusalem, Kaisarea, dan Roma
Kis 21:17-28:31
Ajaran: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya
di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-bangsa di dunia.
Pendahuluan
Penulis : Lukas.
Tahun : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.
Penerima : Seorang yang bernama Theofilus (Kis 1:1). (Dan kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).
Isi Kitab: Kitab Para Rasul terbagi atas 28 pasal. Di dalam Kitab ini terdapat sejarah berdirinya Gereja Kristen, khotbah-khotbah para Rasul, penganiayaan terhadap umat Kristen, penginjilan kepada bangsa-bangsa lain, serta permulaan adanya sebutan Kristen.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kisah Para Rasul
Pasal 1-5 (Kis 1:1-5:42).
Pengajaran tentang kelahiran gereja Tuhan Yesus pertama kali
Bagian ini menceritakan tentang amanat Tuhan Yesus yang diberikan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke Sorga. Dan tentang orang-orang percaya setelah mendengar khotbah Rasul Petrus yang dikuasai oleh Roh Kudus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 1:8; 2:1-3,36-41. Nats ini menyatakan perkataan Tuhan Yesus bahwa murid-murid-Nya akan menerima kuasa setelah menerima Roh Kudus, dan perkataan Tuhan Yesus itu digenapi ketika Para Rasul berkumpul di Yerusalem. _Tanyakan_: Apakah saudara yakin sudah menerima Roh Kudus dan memiliki kuasa-Nya? Kalau sudah apakah yang harus saudara perbuat?
- Bacalah pasal Kis 2:41-47; 4:32-37.
Nats ini menceritakan kehidupan orang-orang percaya pada abad pertama penuh dengan kasih terhadap sesama dan ketekunan dalam beribadah kepada Allah. _Tanyakan_: Bagaimanakah sifat saudara terhadap anggota gereja yang lain? Apakah saudara rajin ke Gereja, baca Alkitab dan berdoa?
Pasal 6-12 (Kis 6:1-12:25).
Pengajaran tentang perkembangan gereja yang berada dalam penganiayaan terhadap orang-orang percaya
Orang-orang percaya di kota Yerusalem mengalami penganiayaan dari orang- orang Yahudi, sehingga mereka melarikan diri ke penjuru dunia. Tetapi di dalam segala penderitaan dan penganiayaan itu mereka tetap memberitakan Injil Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 7:54-60; 8:1-4. Nats-nats ini menceritakan bagaimana beratnya penderitaan dan aniaya yang dialami oleh orang-orang percaya, tetapi walaupun di dalam penderitaan dan aniaya itu mereka tetap setia beribadah dan memberitakan Injil. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap saudara kalau saudara diancam setelah masuk Kristen?
- Bacalah pasal Kis 9:1-22. Nats ini menceritakan tentang Saulus (Paulus) yang adalah seorang penganiaya orang-orang percaya, mengalami pertobatan dan akhirnya menjadi Rasul. Ini mengajarkan bahwa kuasa Tuhan Yesus dapat mengubah kehidupan seseorang yang sangat jahat sekalipun. _Tanyakan_: Sudahkah kehidupan saudara diubah oleh Tuhan Yesus menjadi kehidupan yang benar?
Pasal 13-15 (Kis 13:1-15:41).
Pengajaran tentang jemaat (gereja) setempat yang menginjil
Bagian ini menjelaskan tentang kehidupan orang-orang percaya di kota Antiokhia, dan sebutan Kristen pertama kali diberikan kepada murid-murid Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 11:23-26. _Tanyakan_: Mengapa orang-orang percaya di Antiokhia disebut Kristen?
- Bacalah pasal Kis 13:1-6.
Nats ini menceritakan tentang jemaat Antiokhia, yang mengirimkan penginjil-penginjil kepada bangsa-bangsa lain karena taat pada Roh Kudus. Ini mengajarkan pada setiap gereja untuk mempunyai beban penginjilan pada setiap orang yang belum mengenal Tuhan Yesus.
_Tanyakan_: Apakah di gereja saudara mempunyai beban penginjilan?
Pasal 16-28 (Kis 16:1-28:31).
Pengajaran tentang nama Tuhan Yesus diberitakan ke seluruh dunia
Dalam bagian ini, dijelaskan bagaimana Kasih Karunia Allah yang ada dalam Tuhan Yesus, diberitakan pada setiap suku bangsa, baik yang menjadi rakyat biasa, maupun yang menjadi tentara dan orang-orang istana.
Pendalaman
Bacalah pasal Kis 23:11. Ayat ini menyatakan tentang perkataan Tuhan Yesus kepada Paulus untuk bersaksi dengan penuh keberanian di kota Roma. Ini juga mengajarkan pada setiap orang Kristen tetap mempunyai keberanian untuk bersaksi kepada setiap orang.
_Tanyakan_: Sudahkah saudara bersaksi dengan berani kepada setiap orang?
II. Kesimpulan
Melalui Kitab Kisah Para Rasul dapatlah diketahui bahwa perkembangan Gereja Tuhan Yesus dan Kasih Karunia Allah yang diberikan pada setiap bangsa mendapat tantangan dari kuasa dunia dan orang-orang yang tidak mau mengenal Allah. Tetapi melalui Kemahakuasaan-Nya, Tuhan Yesus mengalahkan semua kuasa dunia itu, dan Gereja tetap bertumbuh.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab Kisah Para Rasul?
- Dengan kuasa apakah Rasul Paulus berkhotbah Yerusalem?
- Bagaimanakah kehidupan orang percaya pada abad pertama?
- Bagaimanakah beban penginjilan di jemaat Antiokhia?
- Dari manakah datangnya keberanian Rasul Paulus untuk bersaksi?
Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Ku
Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?
Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Kudus, karena menceritakan apa yang terjadi setelah Roh Kudus turun atas para rasul pada hari Pentakosta. Lukas, satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang bukan orang Yahudi, menulis Kisah para Rasul sebagai kelanjutan dari tulisan sebelumnya yakni Injil yang memakai namanya.
APAKAH ISI KITAB INI?
12 pasal pertama terutama meliput kegiatan rasul Petrus, sementara pasal-pasal selanjutnya sebagian besar tentang pekerjaan rasul Paulus. Yesus telah mengatakan kepada para murid-Nya bahwa apabila Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka akan menjadi saksi-saksi-Nya. Kitab Kisah para Rasul memperlihatkan bagaimana hal ini digenapi. Dari kitab Kisah para Rasul, kita banyak sekali belajar tentang gereja mula-mula, suka dan dukanya, kemenangan dan kesusahannya, tetapi yang terpenting ialah perkembangan gereja yang dalam jangka waktu beberapa tahun sudah dibangun di seluruh dunia yang telah beradab. Kita tahu bahwa tabib Lukas adalah seorang sejarawan yang cermat dan kita boleh yakin bahwa dalam kitab ini kita memperoleh catatan yang benar tentang kekristenan yang mula-mula.
APA CIRI-CIRI UTAMANYA?
Kata 'saksi' dipakai lebih dari 30 kali, mengingatkan kita bahwa gereja yang sejati adalah gereja yang bersaksi dan setiap Kristen dipanggil untuk menjadi saksi. Sungguh menakjubkan bahwa hanya dalam satu generasi, orang-orang Kristen mula-mula ini telah mengabarkan Injil ke seluruh dunia yang sudah beradab. Kisah para Rasul merupakan buku pedoman misi yang terbaik yang pernah ditulis. Kisah para Rasul berakhir dengan tiba-tiba - seolah-olah tidak selesai. Suatu cara mengakhiri yang tepat, karena gereja yang bersaksi harus terus maju sampai Kristus datang kembali. Kitab-kitab Injil memperlihatkan apa yang mulai dilakukan oleh Kristus ketika Ia ada di dunia dan Kisah para Rasul menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selanjutnya oleh Roh-Nya yang kudus melalui murid-murid-Nya. Kitab ini dimulai dengan pemberitaan Injil di Yerusalem, ibu kota agama bangsa Yahudi; diakhiri dengan pemberitaan Injil di kota Roma, ibu kota dari dunia yang beradab pada waktu itu.
KAPAN KITAB INI DITULIS?
Hampir dapat dipastikan bahwa tabib Lukas menulis Kisah para Rasul pada awal atau pertengahan tahun enam puluhan abad pertama - pada akhir masa dua tahun hukuman penjara rasul Paulus di Roma. Kitab itu mencakup masa dari pendirian gereja di Yerusalem sampai masa hukuman penjara rasul Paulus di Roma - yaitu kurang lebih tiga puluh tahun
Pesan
1. Gereja menanti dan menerIma kuasa Roh Kudus.o Amanat agung diulangi. Kis 1:8
o Tuhan yang bangkit naik ke surga. Kis 1:9
o Para rasul berdoa. Kis 1:14
o Roh yang dijanjikan diberikan. Kis 2:4
o Disusul dengan khotbah yang penuh kuasa. Kis 2:37
2. Gereja mempertunjukkan persekutuan Kristen.
o Dalam kehidupan bersama. Kis 2:44; 4:32
o Dalam ibadah bersama. Kis 2:46
3. Gereja segera mengalami baik kemenangan maupun kesusahan.
o Penyembuhan orang lumpuh. Kis 3:2
o Penipuan Ananias dan Safira. Kis 5:1
4. Gereja mengangkat 'para pejabat' yang pertama -'Kelompok Tujuh Orang' (Kis 6:3).
5. Martir pertama gereja - Stefanus (Kis 7:60).
6. Gereja menerima seorang petobat baru yang luar biasa - Saulus dari Tarsus (Kis 9:1-19).
7. Gereja membuktikan kuasa doa.
o Persekutuan doa yang membuka pintu penjara. Kis 12:5
8. Gereja mengadakan sidangnya yang pertama yang di dalamnya kebebasan orang
bukan Yahudi dilindungi (Kis 15:19).
Penerapan
1.Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita apa yang harus dilaksanakan oleh gereja Perjanjian Baru:
o Pengajaran
o Persekutuan
o Pemecahan roti
o Kebaktian (doa-doa)
2. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya persekutuan Kristen itu:
o Saling berbagi hidup dan memperhatikan
3. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya pekerjaan misi dilaksanakan:
o Oleh setiap orang yang dipanggil oleh Allah - bukan suatu golongan elit tertentu
o Di bawah pimpinan Roh Kudus
o Mengunjungi tempat-tempat yang strategis
4. Kisah para Rasul mengingatkan kita bahwa Kristen yang sungguh-sungguh sekalipun, kadang-kadang berbeda pendapat dan berpisah.
o Paulus dan Barnabas mengambil sikap yang berbeda terhadap Yohanes Markus ketika ia meninggalkan mereka, tetapi perbedaan ini kemudian dipulihkan.
5. Kisah para Rasul memperkenalkan kita kepada para pemimpin pertama yang diangkat dalam gereja Kristen dan memberitahukan kepada kita apa persyaratan mereka.
Tema-tema Kunci
1. Bersaksi.Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).
2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.
3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.
Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.
Garis Besar Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) [1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11Janji tentang Roh Kudus
Kis 1:12-14Para murid yang menanti
Kis 1:15-2
[1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11 | Janji tentang Roh Kudus |
Kis 1:12-14 | Para murid yang menanti |
Kis 1:15-26 | Penggantian Yudas |
[2] BERSAKSI DI YERUSALEM Kis 2:1-7:60
Kis 2:1-47 | Kuasa diberikan dan khotbah penuh kuasa |
Kis 3:1-26 | Mukjizat pertama yang dicatat dalam gereja mula-mula |
Kis 4:1-31 | Timbulnya kaum oposisi |
Kis 4:32-5:16 | Berkat dan cela |
Kis 5:17-42 | Lebih menaati Allah daripada manusia |
Kis 6:1-7:60 | Martir Kristen pertama |
[3] BERSAKSI DI SAMARIA Kis 8
[4] BERSAKSI DI TEMPAT YANG LEBIH JAUH Kis 9:1-13:3
Kis 9 | Pertobatan yang luar biasa |
Kis 10:1-11:30 | Mata Petrus terbuka |
Kis 12:1-2 | 5 Petrus ditangkap |
Kis 13:1-3 | Paulus dan Barnabas diutus |
[5] BERSAKSI SAMPAI KE UJUNG DUNIA Kis 13:4-28:31
Kis 13:4-15:35 | Perjalanan misionaris yang pertama |
o Siprus (Kis 13:4-12)
o Perga (Kis 13:13)
o Pisidia Antiokhia (Kis 13:14-52)
o Ikonium (Kis 14:1-6)
o Listra (Kis 14:6-20)
o Derbe (Kis 14:20-21)
o Sidang di Yerusalem (Kis 15:1-35)
Kis 15:36-18:22 | Perjalanan misionaris yang kedua |
o Paulus dan Barnabas berpisah (Kis 15:36-41)
o Paulus mengunjungi Listra (Kis 16:1-3)
o Berbagai kota di Asia Kecil (Kis 16:4-11)
o Filipi (Kis 16:12-40)
o Tesalonika (Kis 17:1-9)
o Berea (Kis 17:10-14)
o Atena(Kis 17:15-34)
o Korintus (Kis 18:1-17)
o Kembali ke Antiokhia
Kis 18:23-21:17 | Perjalanan misionaris yang ketiga |
o Paulus mengunjungi Efesus (Kis 18:23-19:40)
o Berangkat ke Yerusalem (Kis 20:1-16)
o Berpidato di depan para penatua di Efesus (Kis 20:17-38)
o dan akhirnya tiba di Yerusalem (Kis 21:1-17)
Kis 21:18-28:3 | Paulus berhadapan dengan para penguasa |
o Didakwa dan ditangkap (Kis 21:18-40)
o Membela diri (Kis 22-26)
o Dalam perjalanan ke Roma (Kis 27:1-28:15)
o Paulus masih berkhotbah (Kis 28:16-31)
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi