Teks -- Roma 1:1-31 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Rm 1:4 - ROH KEKUDUSAN.
Nas : Rom 1:4
"Roh kekudusan" menunjuk kepada Roh Kudus, oknum ketiga dalam
Trinitas ilahi. Kekudusan-Nya memisahkan Dia dengan jelas dari roh manu...
Nas : Rom 1:4
"Roh kekudusan" menunjuk kepada Roh Kudus, oknum ketiga dalam Trinitas ilahi. Kekudusan-Nya memisahkan Dia dengan jelas dari roh manusia, dosa, dan dunia serta mengungkapkan ciri khas dan karya-Nya (bd. Gal 5:16-24).
Full Life: Rm 1:5 - PERCAYA DAN TAAT KEPADA NAMA-NYA.
Nas : Rom 1:5
Perhatikan bahwa pada permulaan dan akhir surat ini (Rom 16:26),
Paulus menegaskan iman sebagai ketaatan. Bagi dia iman yang menyelam...
Nas : Rom 1:5
Perhatikan bahwa pada permulaan dan akhir surat ini (Rom 16:26), Paulus menegaskan iman sebagai ketaatan. Bagi dia iman yang menyelamatkan harus ditentukan oleh maksud semula, yaitu persekutuan dengan Allah melalui Yesus Kristus dalam kasih, ibadah, rasa syukur, dan ketaatan
(lihat cat. --> Yak 2:17;
[atau ref. Yak 2:17]
bd. Yoh 15:10,14; Ibr 5:8-9;
lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).
Full Life: Rm 1:7 - DIPANGGIL DAN DIJADIKAN ORANG-ORANG KUDUS.
Nas : Rom 1:7
Orang yang percaya sudah dipisahkan (bd. ayat Rom 1:1) dari dosa
dan dunia, didekatkan pada Allah dan dikuduskan untuk melayani
...
Nas : Rom 1:7
Orang yang percaya sudah dipisahkan (bd. ayat Rom 1:1) dari dosa dan dunia, didekatkan pada Allah dan dikuduskan untuk melayani
(lihat cat. --> Kel 19:6;
lihat cat. --> Im 11:44).
[atau ref. Kel 19:6; Im 11:44]
Melalui tindakan penyucian ini Roh Kudus memperbaharui watak orang percaya dalam kekudusan sejati
(lihat cat. --> Kis 9:13;
[atau ref. Kis 9:13]
bd. Ef 4:23-24;
lihat art. PENGUDUSAN).
Full Life: Rm 1:16 - MENYELAMATKAN.
Nas : Rom 1:16
Untuk pembahasan mengenai arti kata "keselamatan", bersama dua kata
lain yang dipakai Alkitab untuk keselamatan,
lihat ar...
Nas : Rom 1:16
Untuk pembahasan mengenai arti kata "keselamatan", bersama dua kata lain yang dipakai Alkitab untuk keselamatan,
lihat art. KATA-KATA ALKITABIAH UNTUK KESELAMATAN.
Full Life: Rm 1:17 - BERTOLAK DARI IMAN DAN MEMIMPIN KEPADA IMAN.
Nas : Rom 1:17
Orang yang benar tetap hidup dalam iman dan dengan demikian ia
terus-menerus hidup dalam kekayaan rohani (lih. Rom 8:12-13; 14:13-23...
Nas : Rom 1:17
Orang yang benar tetap hidup dalam iman dan dengan demikian ia terus-menerus hidup dalam kekayaan rohani (lih. Rom 8:12-13; 14:13-23;
lihat cat. --> Ibr 10:38;
[atau ref. Ibr 10:38]
lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).
Full Life: Rm 1:18 - MURKA ALLAH.
Nas : Rom 1:18
Murka (Yun. _orge_) Allah adalah ungkapan tentang kebenaran dan
kasih-Nya
(lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH).
Itu adalah...
Nas : Rom 1:18
Murka (Yun. _orge_) Allah adalah ungkapan tentang kebenaran dan kasih-Nya
(lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH).
Itu adalah kemarahan pribadi dan reaksi Allah yang tetap terhadap segala dosa (Yeh 7:8-9; Ef 5:6; Wahy 19:15), yang dibangkitkan oleh kelakuan jahat orang-orang (Kel 4:14; Bil 12:1-9; 2Sam 6:6-7) dan bangsa-bangsa (Yes 10:5; 13:3; Yer 50:13; Yeh 30:15) dan oleh ketidaksetiaan umat Allah (Bil 25:3; 32:10-13; Ul 29:24-28).
- 1) Pada masa lampau, murka Allah dan kebencian-Nya terhadap dosa dinyatakan dalam air bah (pasal Kej 6:1-8:22), bencana kelaparan dan wabah (Yeh 6:11 dst), pemusnahan (Ul 29:22-23), perserakan (Rat 4:16) dan pembakaran negeri (Yes 9:18-19).
- 2) Pada masa sekarang murka Allah dinyatakan dalam membiarkan orang
jahat terjerumus dalam kefasikan dan nafsu-nafsu jahat
(lihat cat. --> Rom 1:24)
[atau ref. Rom 1:24]
dan dalam mendatangkan kehancuran dan kematian atas semua yang tidak taat kepada-Nya (Rom 1:18-3:20; 6:23; Yeh 18:4; Ef 2:3). - 3) Pada masa depan murka Allah akan berupa siksaan besar bagi orang
fasik dalam dunia ini (Mat 24:21; Wahy 5:1-19:21) dan hari
penghakiman bagi semua orang dan bangsa (Yeh 7:19; Dan 8:19) --
"hari kesusahan dan kesulitan, hari kemusnahan dan pemusnahan, hari
kegelapan dan kesuraman" (Zef 1:15), hari penghukuman atas orang
yang tidak benar (Rom 2:5; Mat 3:7; Luk 3:17; Ef 5:6; Kol 3:6;
Wahy 11:18; 14:8-10; 19:15). Pada akhirnya, murka Allah mengakibatkan
hukuman kekal bagi mereka yang tidak mau bertobat
(lihat cat. --> Mat 10:28).
[atau ref. Mat 10:28]
- 4) Murka Allah bukanlah usaha-Nya terakhir terhadap umat manusia karena
Dia telah menyediakan jalan keluarnya. Seorang dapat bertobat dari
dosanya dan berbalik dengan iman kepada Yesus Kristus (Rom 5:8;
Yoh 3:36; 1Tes 1:10; 5:9;
lihat art. KATA-KATA ALKITABIAH UNTUK KESELAMATAN).
- 5) Orang percaya yang dipersatukan dengan Kristus harus terlibat dalam
murka Allah terhadap dosa, bukan dalam bentuk balas dendam, tetapi
dengan kasih akan kebenaran dan kebencian akan kejahatan
(lihat cat. --> Ibr 1:9).
[atau ref. Ibr 1:9]
PB mengakui adanya kemarahan yang kudus yang membenci apa yang dibenci Allah, suatu kemarahan yang nyata dalam Yesus sendiri (Mr 3:5; Yoh 2:12-17; Ibr 1:9;lihat cat. --> Luk 19:45),
[atau ref. Luk 19:45]
dalam Paulus (Kis 17:16) dan dalam umat yang benar (2Pet 2:7-8;lihat cat. --> Wahy 2:6).
[atau ref. Wahy 2:6]
Full Life: Rm 1:21 - MEREKA TIDAK MEMULIAKAN DIA.
Nas : Rom 1:21
Walaupun ayat Rom 1:21-28 terutama membahas alur menurun dari
kebejatan moral orang yang tidak bertobat, di dalamnya juga tercatat
p...
Nas : Rom 1:21
Walaupun ayat Rom 1:21-28 terutama membahas alur menurun dari kebejatan moral orang yang tidak bertobat, di dalamnya juga tercatat prinsip-prinsip yang menunjukkan mengapa salah satu dosa utama yang mengakibatkan kejatuhan pemimpin Kristen adalah kedursilaan
(lihat cat. --> Rom 1:24 berikutnya).
[atau ref. Rom 1:24]
- 1) Bila para pemimpin gereja menjadi sombong (ayat Rom 1:22), mereka
mencari kehormatan bagi diri sendiri (ayat Rom 1:21) dan lebih
memuliakan diri mereka (ciptaan) daripada Sang Pencipta (ayat
Rom 1:25). Pada saat itu pintu terbuka dalam hidup mereka untuk
kecemaran seksual dan nafsu yang memalukan (ayat Rom 1:24,26;
lihat cat. --> 2Pet 2:2).
lihat cat. --> 2Pet 2:15).
[atau ref. 2Pet 2:2,15]
Apabila mereka tidak bertobat dan berbalik, pada akhirnya mereka akan diserahkan kepada pikiran-pikiran yang terkutuk (ayat Rom 1:28). - 2) Orang semacam ini mungkin saja tetap meneruskan nafsu yang memalukan dan dosa, sambil membenarkan perbuatan mereka sebagai kelemahan manusiawi, sementara meyakinkan diri sendiri bahwa mereka masih bersekutu dengan Roh Kudus dan memiliki keselamatan. Mereka membutakan diri terhadap peringatan Alkitab bahwa "tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah ... yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah" (Ef 5:5).
Full Life: Rm 1:24 - ALLAH MENYERAHKAN MEREKA.
Nas : Rom 1:24
Tanda utama bahwa suatu masyarakat atau umat telah ditinggalkan
Allah adalah bahwa mereka terjerumus dalam perbuatan dursila dan
pen...
Nas : Rom 1:24
Tanda utama bahwa suatu masyarakat atau umat telah ditinggalkan Allah adalah bahwa mereka terjerumus dalam perbuatan dursila dan penyelewengan seksual.
- 1) Istilah "Allah menyerahkan mereka" berarti bahwa Allah meninggalkan mereka kepada nafsu-nafsu yang memalukan. Istilah "keinginan hati" (Yun. _epithumia_) menunjuk kepada nafsu yang menggebu akan kenikmatan seksual yang haram (bd. 2Kor 12:21; Gal 5:19; Ef 5:3).
- 2) Ketiga tahap dari keadaan ditinggalkan kepada kecemaran adalah:
- (a) Allah menyerahkan mereka kepada keinginan seksual berdosa yang mencemarkan tubuh (ayat Rom 1:24);
- (b) Allah menyerahkan mereka pada hawa nafsu berahi yang memalukan pada orang sejenis (ayat Rom 1:26-27); setelah itu,
- (c) Allah menyerahkan mereka kepada pikiran yang terkutuk, yaitu
pikiran mereka membenarkan tindakan mereka yang berdosa sehingga
pikirannya senantiasa terpikat oleh kejahatan dan keinginan dosa
seksual itu (ayat Rom 1:28). Ketiga tahap ini terjadi kepada
semua orang yang menolak kebenaran penyataan Allah dan mencari
kenikmatan dalam kenajisan (ayat Rom 1:18;
lihat cat. --> Rom 1:27).
[atau ref. Rom 1:27]
- 3) Allah mempunyai dua maksud dengan meninggalkan orang fasik untuk berbuat dosa:
Full Life: Rm 1:25 - DUSTA.
Nas : Rom 1:25
"Dusta" adalah perkataan Iblis, bapa segala dusta (Yoh 8:44);
"kamu akan menjadi seperti Allah" (Kej 3:5).
1) Percaya dusta itu...
Nas : Rom 1:25
"Dusta" adalah perkataan Iblis, bapa segala dusta (Yoh 8:44); "kamu akan menjadi seperti Allah" (Kej 3:5).
- 1) Percaya dusta itu berarti menolak "kebenaran Allah" dan terlibat
dalam pemujaan berhala (Kej 3:5; Kol 3:5;
lihat cat. --> 2Tes 2:11).
[atau ref. 2Tes 2:11]
- 2) Kecenderungan kuat manusia untuk mempercayai dusta dan memuja diri sendiri adalah alasan Alkitab berkali-kali mengingatkan tentang kesombongan. "Engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: 'Aku adalah Allah'" (Yeh 28:2; bd. Ams 6:17; 8:13; 16:18; 1Tim 3:6; Yak 4:6; 1Yoh 2:16).
Full Life: Rm 1:27 - LAKI-LAKI DENGAN LAKI-LAKI.
Nas : Rom 1:27
Dosa homoseksualitas bagi sang rasul tampaknya merupakan bukti
terbesar kemerosotan akhlak manusia akibat kebejatan dan ditinggalkan...
Nas : Rom 1:27
Dosa homoseksualitas bagi sang rasul tampaknya merupakan bukti terbesar kemerosotan akhlak manusia akibat kebejatan dan ditinggalkan Allah (lih. Kej 19:4-5; Im 18:22). Setiap bangsa yang membenarkan dosa ini sebagai cara hidup yang dapat diterima berada dalam tingkat terakhir kerusakan moral
(lihat cat. --> Rom 1:24).
[atau ref. Rom 1:24]
Untuk ayat-ayat lainnya mengenai dosa yang mengerikan ini lih. Kej 19:4-9; Im 20:13; Ul 23:17; 1Raj 14:24; 15:12; 22:46; Yes 3:9; 1Kor 6:9-10; 1Tim 1:10; 2Pet 2:6; Yud 1:7.
BIS: Rm 1:17 - Orang yang percaya ... orang itu akan hidup Orang yang percaya ... orang itu akan hidup: atau Orang yang hubungannya dengan Allah menjadi baik kembali; akan hidup karena kepercayaannya.
Orang yang percaya ... orang itu akan hidup: atau Orang yang hubungannya dengan Allah menjadi baik kembali; akan hidup karena kepercayaannya.
BIS: Rm 1:30 - kurang ajar, yang benci kepada Allah kurang ajar, yang benci kepada Allah: atau kurang ajar, dan membenci Allah.
kurang ajar, yang benci kepada Allah: atau kurang ajar, dan membenci Allah.
Jerusalem: Rm 1:1-7 - -- Sesuai dengan pola yang lazim di zamannya Paulus memulai surat-suratnya dengan semacam alamat (nama si pengirim dan penerima, salam yang berupa suatu ...
Sesuai dengan pola yang lazim di zamannya Paulus memulai surat-suratnya dengan semacam alamat (nama si pengirim dan penerima, salam yang berupa suatu keinginan). Kemudian menyusullah ucapan syukur dan doa. Tetapi pada rumus yang lazim itu oleh Paulus diberikan ciri-ciri Kristen yang khas. Terutama ia memperluas rumus itu dengan menyalurkan ke dalamnya pemikiran teologis yang biasanya mengemukakan pokok-pokok yang mau diutarakan dalam masing-masing surat. Dalam Roma pokok-pokok itu adalah sebagai berikut: pemilihan Allah yang cuma-cuma, peranan iman dalam pembenaran, keselamatan yang dikerjakan melalui kematian dan kebangkitan Kristus, keselarasan antara kedua Perjanjian.
Jerusalem: Rm 1:1 - rasul Sebutan yang aslinya Yahudi ini berarti: utusan, bdk Yoh 13:16; 2Ko 8:23; Fili 2:25. Dalam Perjanjian Baru sebutan itu dikenakan baik pada keduabelas ...
Sebutan yang aslinya Yahudi ini berarti: utusan, bdk Yoh 13:16; 2Ko 8:23; Fili 2:25. Dalam Perjanjian Baru sebutan itu dikenakan baik pada keduabelas murid yang dipilih Kristus, Mat 10:2; Kis 1:26; 2:37 dll; 1Ko 15:7; Wah 21:14, untuk menjadi saksiNya, Kis 1:8+, maupun dengan arti lebih luas pada para pewarta Injil, Rom 16:7; 1Ko 12:28; Efe 2:20; 3:5; 4:11. Meskipun Paulus tidak termasuk dewan keduabelas, namun karunia luar biasa yang menjadikannya pewarta Injil kepada orang-orang bukan Yahudi, Kis 26:17; Rom 11:13; 1Ko 9:2; Gal 2:8; 1Ti 2:7, menjadikannya juga seorang seorang rasul Kristus, Rom 1:1; 1Ko 1:1, dll. Maka ia tidak kalah terhadap keduabelas, sebab sama seperti mereka, Kis 10:41, Paulus melihat Kristus yang dibangkitkan, 1Ko 9:1, dan dari Dialah, Rom 1:5; Gal 1:16, ia menerima tugasnya sebagai saksiNya, Kis 26:16. Meskipun mengaku dirinya sebagai yang paling hina di antara semua rasul, 1Ko 15:9, namun Paulus menegaskan bahwa setara mereka, 1Ko 9:5; Gal 2:6-9, dan tidak menerima Injilnya dari mereka, Gal 1:1,17,19.
Jerusalem: Rm 1:4 - dinyatakan Kata kerja Yunani sedikit sukar dimengerti. Arti kata kerja itu ialah: menentukan, mengangkat, menjadikan
Kata kerja Yunani sedikit sukar dimengerti. Arti kata kerja itu ialah: menentukan, mengangkat, menjadikan
Jerusalem: Rm 1:4 - kebangkitanNya Paulus selalu mengatakan bahwa kebangkitan Kristus dikerjakan oleh Allah, 1Te 1:10; 1Ko 6:14; 15:15; 2Ko 4:14; Gal 1:1; Rom 4:24; 10:9; Kis 2:24+; 1Pe...
Paulus selalu mengatakan bahwa kebangkitan Kristus dikerjakan oleh Allah, 1Te 1:10; 1Ko 6:14; 15:15; 2Ko 4:14; Gal 1:1; Rom 4:24; 10:9; Kis 2:24+; 1Pe 1:21. Dengan jalan itu Allah menyatakan "kuasaNya", 2Ko 13:4; Rom 6:4; Fili 3:10; Kol 2:12; Efe 1:19 dst; Ibr 7:16. Oleh Roh Kuduslah Kristus dijadikan hidup, Rom 8:11, dan ditempatkan dalam keadaanNya yang mulia sebagai "Kyrios", Fili 2:9-11+; Kis 2:36; Rom 14:9, dan pantas disebut dengan sebutan Mesias yang baru, nama kekalNya ialah "Anak Allah", Kis 13:33; Ibr 1:1-5; 5:5. Bdk Rom 8:11+; Rom 9:5+.
Jerusalem: Rm 1:5 - supaya mereka percaya dan taat Harafiah: ketaatan kepercayaan/iman. Yang dimaksudkan bukan (hanya) ketaatan kepada Kabar Injil, melainkan (terutama) ketaatan yang tidak lain kecuali...
Harafiah: ketaatan kepercayaan/iman. Yang dimaksudkan bukan (hanya) ketaatan kepada Kabar Injil, melainkan (terutama) ketaatan yang tidak lain kecuali penyerahan iman. Bdk Kis 6:7; Rom 6:16-17; 10:16; 15:18; 16:19,26; 2Ko 10:5-6; 2Te 1:8; 1Pe 1:22; Ibr 5:9; 11:8.
Jerusalem: Rm 1:9 - yang kulayani dengan segenap hatiku Harafiah: kulayani dalam rohku. Kata Yunani "melayani" (latreuein) khususnya berarti: beribadah. Maka karya kerasulan merupakan ibadah kepada Allah, b...
Harafiah: kulayani dalam rohku. Kata Yunani "melayani" (latreuein) khususnya berarti: beribadah. Maka karya kerasulan merupakan ibadah kepada Allah, bdk Rom 15:16; dan demikianpun halnya dengan seluruh hidup Kristen yang dijiwai oleh kasih, Rom 12:1; Fili 2:17+; Fili 3:3; 4:18; Kis 13:2; 2Ti 1:3; 4:6; Ibr 9:14; 12:28; 13:15; 1Pe 2:5
Jerusalem: Rm 1:9 - dengan segenap hatiku (dalam rohku). Kata "roh" (pneuma) dalam karangan-karangan Paulus ada macam-macam artinya: ada kalanya artinya unsur tertinggi dalam manusia, Rom 1:9;...
(dalam rohku). Kata "roh" (pneuma) dalam karangan-karangan Paulus ada macam-macam artinya: ada kalanya artinya unsur tertinggi dalam manusia, Rom 1:9; 8:16; 1Ko 2:11; 16:18; 2Ko 2:13; 7:13; Gal 6:18; Fili 4:23; File 25; 2Ti 4:22; bdk Mat 5:3; 27:50; Mar 2:8; 8:12; Luk 1:47,80; 8:55; 23:46; Yoh 4:23 dst; Yoh 11:33; 13:21; 19:30; Kis 7:59; 17:16; 18:25; 19:21, yang berbeda dengan unsur rendahan ialah "daging" (1Ko 5:5; 2Ko 7:1; Kol 2:5; bdk Mat 26:41 dsj; 1Pe 4:6; Rom 7:5) atau "badan" (1Ko 5:3 dst; Rom 7:25; bdk Yak 2:26; Rom 7:24) atau bahkan "psikhe" (jiwa: 1Te 5:23+; bdk Ibr 4:12; Yud 12). Roh sedikit banyak sama dengan "nous" (akal-budi: Rom 7:25+; Efe 4:23). Bandingkan "sikap-sikap hati/roh" yang artinya serupa, 1Ko 4:21; 2Ko 12:18; Gal 6:1; Fili 1:27. Dengan justru memilih kata "roh/pneuma" dan bukan "nous/akal-budi" yang diutamakan oleh filsafah Yunani maka tradisi alkitabiah, bdk Yes 11:2, menyarankan bahwa ada kesesuaian mendalam antara roh manusia dan Roh Allah, yang mendorong dan memimpin roh manusia, Rom 5:5+; Kis 1:8+. Kesesuaian adalah begitu rupa, sehingga dalam ayat-ayat yang dikutip di muka dan dalam lain-lain ayat, bdk Rom 12:11; 2Ko 6:6; Efe 4:3,23; 6:18; Fili 3:3 var; Kol 1:8; Yud 19, dll, sukar dikatakan roh manakah dimaksudkan, roh kodrati atau roh adikodrati, roh pribadi atau roh yang berupa pengambilan bagian dalam Roh ilahi. Dengan arti alamiah "pneuma" kerap kali diterjemahkan di sini dengan kata "jiwa".
Jerusalem: Rm 1:14 - orang Yunani Kalau "orang-orang Yunani" diperlawankan dengan "yang bukan Yunani" (Yunaninya: barbaroi), maka yang dimaksudkan ialah semua orang yang beradab, terma...
Kalau "orang-orang Yunani" diperlawankan dengan "yang bukan Yunani" (Yunaninya: barbaroi), maka yang dimaksudkan ialah semua orang yang beradab, termasuk orang-orang Roma (yang sudah mengambil alih kebudayaan Yunani); kalau "orang Yunani" dipertentangkan dengan "orang Yahudi", maka yang dimaksudkan ialah semua orang kafir, bukan Yahudi, Rom 1:16; 2:9-10; 3:9; 10:12; 1Ko 1:22-24 dll.
Terjemahan lain: Demikianpun, sejauh bergantung padaku, aku siap...
Jerusalem: Rm 1:16 - setiap orang yang percaya Kepercayaan adalah perbuatan yang dengan itu manusia menyerahkan dirinya kepada Allah, yang adalah kebenaran dan kebaikan, sebagai kepada sumber tungg...
Kepercayaan adalah perbuatan yang dengan itu manusia menyerahkan dirinya kepada Allah, yang adalah kebenaran dan kebaikan, sebagai kepada sumber tunggal keselamatan. Kepercayaan itu bersandar pada sifat Allah yang berkata benar dan pada kesetiaanNya akan janji-janjiNya (Rom 3:3 dst; 1Te 5:24; 2Ti 2:13; Ibr 10:23; 11:19) dan pada kuasa Allah yang mampu menepati janji-janjiNya (Rom 4:17-21; Ibr 11:19). Sesudah persiapan lama dalam Perjanjian Lama(Ibr 11) maka setelah Allah berfirman melalui AnakNya (Ibr 1:1) orang harus percaya kepada AnakNya itu (bdk Mat 8:10+; Yoh 3:11+) dan kepada pemberitaan (kerigma: Rom 10:8-17; 1Ko 1:21; 15:11,14; bdk Kis 2:22+) Injil (Rom 1:6; 1Kor 15:1-2; Fili 1:27; Efe 1:13) yang diwartakan oleh para rasul (Rom 1:5; 1Ko 3:5; bdk Yoh 17:20) dan yang isinya ialah: Allah telah membangkitkan Yesus dari alam maut dan menjadikanNya Kyrios (Tuhan: Rom 4:24 dst; Rom 10:9; Kis 17:31; 1Pe 1:21; bdk 1Ko 15:14,17) dan melalui Dia Allah menawarkan hidup kepada semua yang percaya kepadaNya (Rom 6:8-11; 2Ko 4:13 dst; Efe 1:19 dst; Kol 2:12; 1Te 4:14). Dengan demikian kepercayaan kepada (nama) Yesus (Rom 3:26; 10:13 bdk Yoh 1:12; Kis 3:16; 1Yo 3:23), kepada Kristus (Gal 2:16; bdk Kis 24:24; 1Yo 5:1), Tuhan (Rom 10:9; 1Ko 12:3; Fili 2:11; bdk Kis 16:31) dan Anak Allah (Gal 2:20; bdk Yoh 20:31; 1Yo 5:5; Kis 8:37; 9:20), menjadi syarat mutlak bagi keselamatan (Rom 10:9-13; 1Ko 1:21; Gal 3:22; bdk Yes 7:9; Kis 4:12; 16:31; Ibr 11:6; Yoh 3:15-18). Kepercayaan itu bukan hanya dengan akal menerima kebenaran, tetapi juga mengandalkan dan mentaati (Rom 1:5; 6:17; 10:16; 16:26; bdk Kis 6:7) kebenaran yang memberi hidup (2Te 2:12 dst) dan yang mengikut sertakan seluruh manusia dalam persatuan dengan Kristus (2Ko 13:5; Gal 2:6,20; Efe 3:17) serta memberi mereka Roh (Gal 3:2,5,14; bdk Yoh 7:38 dst; Kis 11:17) anak-anak Allah (Gal 3:26; bdk Yoh 1:12). Oleh karena hanya percaya kepada Allah, maka kepercayaan sejati tidak mengizinkan kepercayaan kepada dirinya (Rom 3:27; Efe 2:9) dan bertentangan dengan tata hukum Taurat (Rom 7:7+) yang dengan percuma saja (Rom 10:3; Fili 3:9)
Jerusalem: Rm 1:16 - mengejar suatu pembenaran yang berupa ganjaran pekerjaan-pekerjaan manusia (Rom 3:20,28; 9:31 dst; Gal 2:16; 3:11 dst); hanya kepercayaan memperoleh pembenaran...
suatu pembenaran yang berupa ganjaran pekerjaan-pekerjaan manusia (Rom 3:20,28; 9:31 dst; Gal 2:16; 3:11 dst); hanya kepercayaan memperoleh pembenaran sejati ialah Kebenaran Allah yang menyelamatkan (Rom 1:17+; Rom 3:21-26) yang oleh manusia diterima sebagai karunia belaka (Rom 3:24; 4:16; 5:17; Efe 2:8; bdk Kis 15:11). Dengan demikian maka kepercayaan itu berpautan dengan janji-janji yang dikaruniakan kepada Abraham (Rom 4; Gal 3:6-18) dan membuka keselamatan bagi semua orang, termasuk orang bukan Yahudi (Rom 1:5,16; 3:29 dst; Rom 9:30; 10:11 dst Rom 16:26; Gal 3:8). Kepercayaan itu disertai baptisan (Rom 6:4+) dan terungkap dalam suatu pengakuan iman di depan umum (Rom 10:10; 1Ti 6:12), sementara diramalkan dalam kasih (Gal 5:6; bdk Yak 2:14+). Kepercayaan yang masih terselubung (2Ko 5:7; Ibr 11:1; bdk Yoh 20:29) dan disertai pengharapan (Rom 5:2+) itu harus bertambah (2Ko 10:15; 1Te 3:10; 2Te 1:3) dalam perjuangan dan kesengsaraan (Fili 1:29; Efe 6:16; 1Te 3:2-8; 2Te 1:4; Ibr 12:2; 1Pe 5:9), dalam keteguhan (1Ko 16:13; Kol 1:23; 2:5,7), dan kesetiaan (2Ti 4:7; bdk Rom 1:14; 1Ti 6:20), hingga hati orang memandang dan memiliki apa yang dipercaya (1Ko 13:12; bdk 1Yo 3:2)
Jerusalem: Rm 1:16 - pertama-tama orang Yahudi Orang-orang Yahudi adalah yang pertama dalam tata penyelamatan yang berupa sejarah, baik sehubungan dengan kemuliaan maupun sehubungan dengan kebinasa...
Jerusalem: Rm 1:17 - kebenaran Allah Kata Yunani (dikaiosune) sukar diterjemahkan dengan tepat: pembenaran, kebenaran, keadilan, dsb. Yang dimaksudkan di sini bukanlah keadilan bagi Allah...
Kata Yunani (dikaiosune) sukar diterjemahkan dengan tepat: pembenaran, kebenaran, keadilan, dsb. Yang dimaksudkan di sini bukanlah keadilan bagi Allah yang membalas pekerjaan, tetapi usaha Allah untuk membenarkan dan menyelamatkan orang-orang berdosa (bdk Rom 3:26; Yes 56:1) dan dengan jalan itu melaksanakan janjiNya bahwa manusia diselamatkan melalui kasih karunia Allah
Jerusalem: Rm 1:17 - yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman Harafiah: dari iman menuju iman. Ungkapan Yunani itu sukar dimengerti. Rupa-rupanya artinya sebagai berikut: iman merupakan syarat mutlak dan tunggal ...
Harafiah: dari iman menuju iman. Ungkapan Yunani itu sukar dimengerti. Rupa-rupanya artinya sebagai berikut: iman merupakan syarat mutlak dan tunggal bagi penyataan kebenaran Allah yang baru disebut.
Jerusalem: Rm 1:18--3:20 - -- Uraian mengenai Kebenaran Allah yang menyatakan diri melalui Injil, yang nanti akan dilanjutkan dalam Rom 3:21 dst, disusul suatu uraian tentang kebal...
Uraian mengenai Kebenaran Allah yang menyatakan diri melalui Injil, yang nanti akan dilanjutkan dalam Rom 3:21 dst, disusul suatu uraian tentang kebalikannya ialah: di luar Injil hanya "kemurkaan Allah" yang menampakkan diri, baik dalam dunia orang-orang kafir, Rom 1:18-32, maupun dalam bangsa Yahudi, Rom 2:1-3:10. Kemurkaan itu pertama-tama menyatakan dirinya dalam diperbanyaknya dosa manusia. Dalam penghakiman terakhir akan disingkapkan seluruhnya, Rom 2:6+; Mat 3:7+.
Jerusalem: Rm 1:18 - murka Allah Dalam Perjanjian Lama murka Allah, Bil 11:1, sudah diperlawankan dengan "kebenaran/keadilanNya" (tsedeq), Mik 7:9; Maz 85:5-12. Di sini murka Allah di...
Dalam Perjanjian Lama murka Allah, Bil 11:1, sudah diperlawankan dengan "kebenaran/keadilanNya" (tsedeq), Mik 7:9; Maz 85:5-12. Di sini murka Allah disebabkan oleh dosa, Rom 2:5-8; 4:15; 9:22+; Efe 5:6; Kol 3:6; bdk 1Te 2:16; Yoh 3:36. Tetapi Kristus meluputkan mereka yang percaya kepadaNya dan yang dibenarkan oleh Allah, Rom 5:9; bdk 1Te 1:10; 5:9.
Jerusalem: Rm 1:21 - sekalipun mereka mengenal Allah Pengetahuan tentang Allah yang Esa dan berpribadi mengandung juga pengetahuan tentang kewajiban berdoa dan menyembah.
Pengetahuan tentang Allah yang Esa dan berpribadi mengandung juga pengetahuan tentang kewajiban berdoa dan menyembah.
Jerusalem: Rm 1:24 - Allah menyerahkan mereka Ungkapan alkitabiah "Allah menyerahkan mereka" sampai tiga kali menekankan bahwa kesesatan disengaja di bidang keagamaan mengakibatkan kekacauan akhla...
Ungkapan alkitabiah "Allah menyerahkan mereka" sampai tiga kali menekankan bahwa kesesatan disengaja di bidang keagamaan mengakibatkan kekacauan akhlak dan masyarakat. Dosa di dalam dirinya sendiri sudah mengandung buah serta hukumannya: bdk Yeh 23:28-29; Yes 64:6; Wis 11:15-16; 12:23-27. Paulus hanya menghakimi dan mengutuk dunia kekafiran dan tidak berkata tentang maksud batiniah masing-masing orang. Ini hanya dapat dihakimi oleh Allah, Rom 2:16; 1Ko 4:5; 5:12-13; Rom 2 sesungguhnya mengandaikan bahwa sementara orang kafir mengamalkan hukum kodrat yang tertera dalam hati mereka, Rom 2:14-15. Tetapi manusia harus mengaku diri sebagai orang berdosa.
Jerusalem: Rm 1:25 - amin Kata Ibrani "amen" bdk Maz 41:13, dll, oleh umat Kristen diambil alih dari perjanjian Lama, bdk Rom 9:5; 11:36; 1Ko 14:16; Wah 1:6-7; 22:20-21, dll. Y...
Kata Ibrani "amen" bdk Maz 41:13, dll, oleh umat Kristen diambil alih dari perjanjian Lama, bdk Rom 9:5; 11:36; 1Ko 14:16; Wah 1:6-7; 22:20-21, dll. Yesus sendiri menggunakan kata itu, Mat 5:18+, dan kemudian kata itu menjadi nama diri Kristus sebagai saksi sejati yang memberikan kesaksian tentang janji-janji Allah, 2Ko 1:20; Wah 1:2,5+; Wah 3:14.
Jerusalem: Rm 1:28 - Dan karena mereka tidak merasa perlu Dalam teks Yunani ada sindiran (merasa perlu...pikiran-pikiran). Oleh karena tidak mengamalkan pengetahuannya tentang Allah dengan semestinya, maka pe...
Jerusalem: Rm 1:29-31 - -- Dengan daftar kejahatan ini Paulus mengambil alih daftar-daftar keburukan yang banyak beredar dalam kesusasteraan di zaman itu, baik di kalangan kafir...
Dengan daftar kejahatan ini Paulus mengambil alih daftar-daftar keburukan yang banyak beredar dalam kesusasteraan di zaman itu, baik di kalangan kafir, maupun terutama di kalangan Yahudi: Rom 13:13; 1Ko 5:10-11; 6:9-10; 2Ko 12:20; Gal 5:19-21; Efe 4:31; 5:3-5; Kol 3:5-8; 1Ti 1:9-10; 6:4; 2Ti 3:2-5; Tit 3:3. Bdk juga Mat 15:19 dsj; 1Pe 4:3; Wah 21:8; 22:15.
Sejumlah naskah menambah: dan percabulan.
Terjemahan lain: dibenci oleh Allah, tetapi bdk Rom 5:10; 8:7.
Ende: Rm 1:1 - -- Paulus belum pernah berhubungan langsung dengan umat Roma. Sebab itu ia
memperkenalkan diri dahulu sebagai rasul Kristus jang mendapat tugas memaklumk...
Paulus belum pernah berhubungan langsung dengan umat Roma. Sebab itu ia memperkenalkan diri dahulu sebagai rasul Kristus jang mendapat tugas memaklumkan Indjil kepada sekalian bangsa bukan-Jahudi, djadi djuga sekedar bertanggung djawab tentang umat Roma.
Ende: Rm 1:3 - Menurut daging....turunan David Djadi benar manusia, dan terpenuhi
padanja pula nubuat-nubuat, bahwa Mesias harus berasal dari "rumpun Jese"
sebagai "Putera David".
Djadi benar manusia, dan terpenuhi padanja pula nubuat-nubuat, bahwa Mesias harus berasal dari "rumpun Jese" sebagai "Putera David".
Ende: Rm 1:4 - Dilantik Dalam kebangkitanNja Jesus sebagai manusia dimuliakan, artinja
setjara njata mendapat bagian dalam seluruh kemuliaan dan kekuasaan Ilahi, jang
sudah d...
Dalam kebangkitanNja Jesus sebagai manusia dimuliakan, artinja setjara njata mendapat bagian dalam seluruh kemuliaan dan kekuasaan Ilahi, jang sudah dipunjaiNja masih sebagai Putera Allah dari kekal, tetapi tersembunji padaNja sudah dipunjaiNja sebagai Putera Allah dari kekal, tetapi tersembunji padaNja selama tubuhNja masih terikat pada hukum-hukum alam. Ia "dilantik" berarti bahwa Ia sebagai manusia pula mendapat kekuasaan Ilahi jang mutlak atas Keradjaan Allah, dan sebab itu Ia disebut "Tuhan kita". Tentang gelaran "Tuhan" itu batjalah Kata Pendahuluan II, fasal I, halaman 534 (tjetakan V 1968).
Ende: Rm 1:5 - Rahmat djabatan kerasulan Paulus selalu menjebut tugas kerasulanNja
"rahmat" untuk menjatakan keinsjafannja, bahwa tugas (djabatan) itu melulu
diberikan kepadanja oleh karena k...
Paulus selalu menjebut tugas kerasulanNja "rahmat" untuk menjatakan keinsjafannja, bahwa tugas (djabatan) itu melulu diberikan kepadanja oleh karena kerahiman Allah kepadanja, tanpa suatu djasa dari pihak dirinja sendiri.
Ende: Rm 1:5 - Ketaatan kepertjajaan jaitu ketaatan kepada Allah berdasarkan
kepertjajaan kepada Indjil.
jaitu ketaatan kepada Allah berdasarkan kepertjajaan kepada Indjil.
Ende: Rm 1:13-14 - -- Maksud Paulus mengundjungi Roma, bukan untuk tjampur tangan dalam pekerdjaan
rasul-rasul (penjebar-penjebar Indjil) lain, seolah-olah merampas keduduk...
Maksud Paulus mengundjungi Roma, bukan untuk tjampur tangan dalam pekerdjaan rasul-rasul (penjebar-penjebar Indjil) lain, seolah-olah merampas kedudukan mereka, melainkan melulu untuk memenuhi kewadjibannja, jang "diukurkan" kepadanja oleh Allah, menurut perkataannja didalam 2Ko 10:15-16. Jesus sendiri pernah menerangkan kepadanja (Kis 23:11): "Seperti engkau telah memberi kesaksian akan Daku di Jerusalem, demikian haruslah engkau memberi kesaksian sampai di Roma djuga".
Ende: Rm 1:14 - -- Junani disini berarti orang-orang jang berbahasa dan berkebudajaan Junani, jaitu
orang terdidik, sedangkan bangsa-bangsa lain disebut "barbaros", arti...
Junani disini berarti orang-orang jang berbahasa dan berkebudajaan Junani, jaitu orang terdidik, sedangkan bangsa-bangsa lain disebut "barbaros", artinja kaum biadab. Tetapi lain dari disini umumnja "Junani" dalam Kitab Kudus berarti penjembah dewa-dewa dan takbersunat, seperti umpamanja dalam ajat 16 nanti.
Ende: Rm 1:16 - Kekuatan Allah Indjil, Kabar-gembira itu, bukan sadja menjampaikan
pengetahuan, melainkan kekuatan hati djuga, untuk memeluk kepertjajaan dan tetap
mentaatinja. Keku...
Indjil, Kabar-gembira itu, bukan sadja menjampaikan pengetahuan, melainkan kekuatan hati djuga, untuk memeluk kepertjajaan dan tetap mentaatinja. Kekuatan Indjil menjatakan diri djuga dengan memberi kejakinan dan semangat, lagipun kurnia-kurnia adjaib dan kuasa untuk mengadakan mukdjizat-mukdjizat atas nama Allah.
Ende: Rm 1:17 - Kebenaran Allah Tentang artinja istilah "kebenaran" batjalah uraian
didalam Kata Pendahuluan II fasal 3, halaman 536 (tjetakan V 1968). Kebenaran
jang dimaksudkan dis...
Tentang artinja istilah "kebenaran" batjalah uraian didalam Kata Pendahuluan II fasal 3, halaman 536 (tjetakan V 1968). Kebenaran jang dimaksudkan disini, ialah kebenaran (Kekudusan) Allah sendiri. Manusia jang pertjaja dianugerahi bagian dalam kebenaran Allah itu.
Ende: Rm 1:18 - Murka Allah ialah hukuman Allah jang selalu mengantjam dan sebenarnja
sedang dilangsungkan djuga.
ialah hukuman Allah jang selalu mengantjam dan sebenarnja sedang dilangsungkan djuga.
dan "kedurdjanaan": perintahnja terdapat dalam fasal berikut.
disini berarti pengetahuan jang benar akan Allah.
Ende: Rm 1:18 - Menindas tidak membiarkan mendjadi njata dalam hati, dan mereka sengadja
enggan menginsjafinja. Bdl. Yoh 3:13: "mereka lebih menggemari
kegelapan dari pada tja...
tidak membiarkan mendjadi njata dalam hati, dan mereka sengadja enggan menginsjafinja. Bdl. Yoh 3:13: "mereka lebih menggemari kegelapan dari pada tjahaja, sebab perbuatan-perbuatan mereka djahat adanja". Bandingkanlah Hikmat 13:1 dan 5, jakni: \= Bodoh betul manusia jang tidak mengenal Allah, tidak sanggup melihat Dia dalam segala benda jang nampak;
mereka memandangi tjiptaan, namun tidak menemukan Pentjiptanja,
pada hal Pentjipta dapat dikenal dengan pembandingan,
pada keagungan dan keindahan sekalian machluk. \+
Ende: Rm 1:20 - Tak kelihatan tidak dapat ditangkap dengan pantjaindera.
Tentang uraian ini dan jang berikut hendaknja diperhatikan, bahwa disini Paulus
melihat kaum penjembah dewa...
tidak dapat ditangkap dengan pantjaindera.
Tentang uraian ini dan jang berikut hendaknja diperhatikan, bahwa disini Paulus melihat kaum penjembah dewa-dewa dalam keseluruhannja. Dalam Rom 2:13-16 terkesan, bahwa ia tidak memungkiri, bahwa diantara mereka terdapat djuga orang-orang jang luhur hati dan berkehendak baik.
Tjiri-tjiri jang sama harus diperhatikan mengenai kaum Jahudi didalam bab 2 (Rom 2) berikut.
Ende: Rm 1:24 - Allah telah menjerahkan mereka "Menjerahkan" dalam hubungan disini,
seperti lazim dalam bahasa Kitab Kudus berarti: membiarkan. Allah membiarkan
mereka mengikuti kehendak bebas mere...
"Menjerahkan" dalam hubungan disini, seperti lazim dalam bahasa Kitab Kudus berarti: membiarkan. Allah membiarkan mereka mengikuti kehendak bebas mereka sendiri.
Ref. Silang FULL: Rm 1:1 - menjadi rasul // dan dikuduskan // Injil Allah · menjadi rasul: 1Kor 1:1; 1Kor 1:1
· dan dikuduskan: Kis 9:15; Kis 9:15
· Injil Allah: Rom 15:16; 2Kor 2:12; 2Kor 2:12; 2Kor 11...
Ref. Silang FULL: Rm 1:2 - dijanjikan-Nya sebelumnya // perantaraan nabi-nabi-Nya // kitab-kitab suci · dijanjikan-Nya sebelumnya: Kis 13:32; Kis 13:32; Tit 1:2
· perantaraan nabi-nabi-Nya: Luk 1:70; Rom 3:21
· kitab-kitab suci: Ga...
Ref. Silang FULL: Rm 1:3 - menurut daging // keturunan Daud · menurut daging: Yoh 1:14; Yoh 1:14; Rom 9:5
· keturunan Daud: Mat 1:1; Mat 1:1
Ref. Silang FULL: Rm 1:4 - orang mati // Anak Allah // Tuhan kita · orang mati: Kis 2:24; Kis 2:24
· Anak Allah: Mat 4:3; Mat 4:3
· Tuhan kita: 1Kor 1:2
Ref. Silang FULL: Rm 1:5 - kasih karunia // semua bangsa // dan taat · kasih karunia: 1Tim 1:14
· semua bangsa: Kis 9:15; Kis 9:15
· dan taat: Kis 6:7; Rom 16:26
· milik Kristus: Yud 1:1; Wahy 17:14
Ref. Silang FULL: Rm 1:7 - dikasihi Allah // orang-orang kudus // Yesus Kristus · dikasihi Allah: Rom 8:39; 1Tes 1:4
· orang-orang kudus: Kis 9:13; Kis 9:13
· Yesus Kristus: 1Kor 1:3; Ef 1:2; 1Tim 1:2; Tit 1:4...
Ref. Silang FULL: Rm 1:8 - kamu sekalian // seluruh dunia · kamu sekalian: 1Kor 1:4; Ef 1:16; 1Tes 2:13; 2Tes 1:3; 2Tim 1:3
· seluruh dunia: Rom 10:18; Rom 10:18; Rom 16:19
Ref. Silang FULL: Rm 1:9 - yang kulayani // adalah saksiku // mengingat kamu · yang kulayani: 2Tim 1:3
· adalah saksiku: Ayub 16:19; Yer 42:5; 2Kor 1:23; Gal 1:20; Fili 1:8; 1Tes 2:5,10
· mengingat kamu: 1S...
Ref. Silang FULL: Rm 1:10 - dengan kehendak // mengunjungi kamu · dengan kehendak: Kis 18:21; Kis 18:21
· mengunjungi kamu: Rom 1:13; Rom 15:32
Ref. Silang FULL: Rm 1:11 - melihat kamu // memberikan karunia · melihat kamu: Rom 15:23
· memberikan karunia: 1Kor 1:7; 12:1-31
· melihat kamu: Rom 15:23
· memberikan karunia: 1Kor 1:7; 12:1-31
Ref. Silang FULL: Rm 1:13 - Saudara-saudara // kamu mengetahui // hingga kini · Saudara-saudara: Rom 7:1; Rom 7:1
· kamu mengetahui: Rom 11:25; Rom 11:25
· hingga kini: Rom 15:22,23
· Saudara-saudara: Rom 7:1; [Lihat FULL. Rom 7:1]
· kamu mengetahui: Rom 11:25; [Lihat FULL. Rom 11:25]
· hingga kini: Rom 15:22,23
Ref. Silang FULL: Rm 1:16 - dalam Injil // kekuatan Allah // yang percaya // orang Yahudi // orang Yunani · dalam Injil: 2Tim 1:8
· kekuatan Allah: 1Kor 1:18
· yang percaya: Yoh 3:15; Yoh 3:15
· orang Yahudi: Kis 3:26; 13:46
&mi...
· dalam Injil: 2Tim 1:8
· kekuatan Allah: 1Kor 1:18
· yang percaya: Yoh 3:15; [Lihat FULL. Yoh 3:15]
· orang Yahudi: Kis 3:26; 13:46
· orang Yunani: Kis 13:46; [Lihat FULL. Kis 13:46]; Rom 2:9,10
Ref. Silang FULL: Rm 1:17 - dalamnya nyata // dari iman // oleh iman · dalamnya nyata: Rom 3:21; Fili 3:9
· dari iman: Rom 9:30; Rom 9:30
· oleh iman: Hab 2:4; Gal 3:11; Ibr 10:38
Ref. Silang FULL: Rm 1:18 - murka Allah · murka Allah: Yoh 3:36; Rom 5:9; Ef 5:6; Kol 3:6; 1Tes 1:10; Wahy 19:15
Ref. Silang FULL: Rm 1:20 - dari karya-Nya // dapat berdalih · dari karya-Nya: Mazm 19:2-7
· dapat berdalih: Rom 2:1
· dari karya-Nya: Mazm 19:2-7
· dapat berdalih: Rom 2:1
· menjadi gelap: Kej 8:21; Yer 2:5; 17:9; Ef 4:17,18
· menjadi bodoh: 1Kor 1:20,27; 3:18,19
Ref. Silang FULL: Rm 1:23 - dengan gambaran · dengan gambaran: Ul 4:16,17; Mazm 106:20; Yer 2:11; Kis 17:29
· dengan gambaran: Ul 4:16,17; Mazm 106:20; Yer 2:11; Kis 17:29
Ref. Silang FULL: Rm 1:24 - Allah menyerahkan // tubuh mereka · Allah menyerahkan: Rom 1:26,28; Mazm 81:13; Ef 4:19
· tubuh mereka: 1Pet 4:3
· Allah menyerahkan: Rom 1:26,28; Mazm 81:13; Ef 4:19
· tubuh mereka: 1Pet 4:3
Ref. Silang FULL: Rm 1:25 - dengan dusta // menyembah makhluk // harus dipuji // selama-lamanya, amin · dengan dusta: Yes 44:20
· menyembah makhluk: Yer 10:14; 13:25; 16:19,20
· harus dipuji: Rom 9:5; 2Kor 11:31
· selama-lam...
· dengan dusta: Yes 44:20
· menyembah makhluk: Yer 10:14; 13:25; 16:19,20
· harus dipuji: Rom 9:5; 2Kor 11:31
Ref. Silang FULL: Rm 1:26 - Allah menyerahkan // hawa nafsu // tak wajar · Allah menyerahkan: Rom 1:24,28
· hawa nafsu: Ef 4:19; 1Tes 4:5
· tak wajar: Im 18:22,23
· untuk kesesatan: Im 18:22; 20:13; 1Kor 6:18
· Allah menyerahkan: Rom 1:24,26
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg -> Rm 1:1-7; Rm 1:1-17; Rm 1:8-15; Rm 1:16-17; Rm 1:18; Rm 1:18-32; Rm 1:18; Rm 1:18--3:20; Rm 1:18--4:25; Rm 1:18--15:13; Rm 1:19; Rm 1:19; Rm 1:20; Rm 1:20; Rm 1:21; Rm 1:21; Rm 1:22; Rm 1:22; Rm 1:23; Rm 1:23; Rm 1:24; Rm 1:24
Hagelberg: Rm 1:1-7 - -- A. Salam 1:1-1:7
Dalam salam ini Paulus menyatakan bahwa dia, sebagai rasul kepada semua bangsa, menulis surat kepada jemaat Kristen di Roma mengenai...
A. Salam 1:1-1:7
Dalam salam ini Paulus menyatakan bahwa dia, sebagai rasul kepada semua bangsa, menulis surat kepada jemaat Kristen di Roma mengenai Injil Yesus Kristus, yang adalah manusia sejati dan Allah sejati.
Paulus memulai surat ini dengan salam, seperti apa yang layak dan biasa menurut kebudayaan Yunani,11 tetapi salam itu memiliki suatu keunikan karena menjadi saluran untuk menceritakan beban atau maksud dari surat ini (dan dari seluruh pelayanan Paulus). Salam biasa ini diisi dengan theologia dan missiologi yang padat sekali!12
Yang paling nyata di sini adalah bahwa penulis surat ini, Paulus, dipanggil menjadi rasul untuk memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi. Dia tidak akan memperkenalkan dirinya sebagai apa-apa selain rasul yang dipanggil untuk memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa. Dengan mengemukakan jabatan rasul yang diterimanya, maka dia menggaris bawahi hak dan kerinduannya untuk menyurati mereka.
Dari segi bentuk atau struktur bagian ini, Paulus memakai dan mengembangkan bentuk umum bagi surat dalam bahasa Yunani pada zaman itu: "dari... kepada... kasih karunia." Tetapi pola yang umum itu juga dikembangkan. Paulus mengembangkan pola ini dengan memakai istilah "kita," "kami," dan "kamu," sesuatu yang hanya biasa dilakukan di dalam pembukaan surat antara teman yang cukup akrab, sedangkan kita tahu bahwa Paulus belum mengenal mereka saat surat ini ditulis. Memang, dalam salam ini ada perasaan yang akrab, tetapi salam ini juga mirip dengan salam dari suatu surat resmi atau "surat keputusan" dari pemerintah, karena adanya istilah rasul dan hamba yang mengemukakan jabatan Paulus. Singkatnya, walaupun pola umum dipakai sebagai dasar dari pembukaan atau salam surat ini, tetapi Paulus berhasil menyampaikan suatu kesan yang akrab dan sekaligus resmi.
1:1 Paulus,13 hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul14 dan dikuduskan untuk memberitakan Injil15 Allah.
Kita sudah tahu siapa Paulus ini, karena kita pernah membaca Kisah Para Rasul, sebuah kitab yang mendahului Surat Roma di dalam Alkitab, tetapi para pembaca pertama mungkin belum mengenal dia sama sekali, sehingga dia perlu memperkenalkan dirinya kepada mereka, demi kepentingan maksud dan tujuan surat ini.
...hamba16 Kristus Yesus...
Dengan menyebut dirinya sebagai seorang hamba, Paulus mengingatkan para pembaca pada Keluaran 21:2-6, di mana seorang budak (atau hamba) berhak dibebaskan pada tahun yang ketujuh, tetapi kalau budak itu mengasihi tuannya, dia boleh menjadi milik tuan itu seumur hidup.
...yang dipanggil menjadi rasul...
Paulus menekankan di sini bahwa dia tidak mengangkat dirinya sebagai rasul, tetapi Allah sendiri yang memilih dia untuk tugas ini.17 Dengan demikian dia akan berani menceritakan Injil kepada mereka, bukan karena kemauannya sendiri, dan bukan untuk menonjolkan dirinya. Istilah rasul dipakai di sini dengan segala kerendahan hati, karena istilah ini menunjuk kepada yang diwakili, dan bukan kepada yang mewakili. Walaupun demikian, ada juga wewenang yang tinggi dalam istilah ini, karena Dia yang diwakili, yaitu Yesus Kristus, memberi wewenang kepada wakilNya, kepada rasulNya. Dengan demikian isi surat ini harus diperhatikan. Istilah ini boleh juga diterjemahkan "utusan" atau "misi." Pokoknya arti kata ini adalah "orang yang diberi wewenang dan diutus untuk suatu tugas yang tertentu."
...dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah.
Paulus memakai tiga sebutan yang sejajar untuk menggambarkan dirinya: 1) hamba Kristus Yesus, 2) rasul, dan 3) dikuduskan (atau "dikhususkan") untuk memberitakan Injil Allah. Sebagai seorang rasul, tugasnya adalah untuk memberitakan Injil. Ini tersirat juga di dalam pasal 1:5. Dengan menulis Surat Roma Paulus juga melayani sesuai dengan panggilannya.
...memberitakan Injil Allah.
Kata memberitakan Injil di dalam Septuaginta18 berarti "memberitakan kabar baik," terutama kabar mengenai kemenangan militer, seperti di dalam I Samuel 31:9. Istilah ini dipakai untuk menceritakan berita kedatangan Kerajaan Allah di tengah-tengah manusia (Yesaya 40:9, 41:27, 52:7, 60:6, dan 61:1). Di dalam ayat-ayat ini, maksudnya adalah bahwa kuasa Allah atau Kerajaan Allah dinyatakan di muka bumi.
Di dalam Kekaisaran Romawi, istilah "menginjili" dipakai untuk menceritakan peristiwa yang dianggap hebat, misalnya kelahiran anak dari kaisar atau kenaikan takhta seorang kaisar. Jadi, istilah ini biasa dipakai oleh orang yang menganggap dirinya hebat. Dengan kata ini mereka mengkultuskan diri mereka. Tetapi di dalam Roma 1:1, kabar baik yang diberitakan adalah "berita yang hebat" dari Allah.
1:2 Injil itu telah dijanjikanNya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabiNya dalam kitab-kitab suci...
Di sini Injil Allah mulai didefinisikan. Injil Allah bukanlah sesuatu yang baru, yang berasal dari pikiran Paulus, tetapi sudah lama dijanjikan. Injil itu telah dijanjikanNya sebelumnya misalnya di dalam Yesaya 53. Paulus akan memakai Perjanjian Lama untuk mendukung apa yang dia katakan mengenai Injil Allah.
1:3-4 ...tentang Anaknya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitanNya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.
Tuhan Yesus sendiri adalah isi Injil Allah. Yesus sungguh manusia, justru manusia dari keturunan Raja Daud, dan Yesus sungguh Allah, seperti apa yang dinyatakan oleh kebangkitanNya. Dua peristiwa ini, kelahiranNya dan kebangkitanNya juga disebut di dalam II Timotius 2:8, di mana Injil Kristus dibicarakan. Pada kebangkitanNya, Tuhan Yesus dinyatakan (atau lebih tepat "dinobatkan") menjadi Raja dan Anak Allah yang berkuasa, menurut Mazmur 2 dan KPR 13:33. Kalau dulu, sebagai manusia yang belum dibangkitkan, Dia mengalami keterbatasan, sekarang, setelah dibangkitkan, Dia berkuasa.
Paulus mau menceritakan Injil Allah, tetapi tidak mungkin Injil Allah dimengerti kalau pengertian mereka mengenai Tuhan Yesus belum mantap. Di dalam pasal 1:3-4 "Kristologi" Paulus diringkaskan. Yesus sungguh manusia yang layak menjadi Mesias, dan Yesus sungguh Allah, seperti dibuktikan dengan kebangkitanNya.
KebangkitanNya diperoleh menurut Roh kekudusan. KebangkitanNya adalah suatu bukti dari kekudusanNya, karena kebangkitanNya sesuai dengan kekudusan Roh Allah. Yesus mengalami suatu kebangkitan yang unik, sama seperti kekudusanNya unik. Hanya Dia yang kudus dibangkitkan dengan kebangkitan yang kekal itu. Memang orang lain ada yang sudah dibangkitkan, tetapi mereka mengalami kematian lagi.
1:5 Dengan perantaraanNya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul19 untuk menuntun semua bangsa supaya mereka percaya dan taat demi kepentingan20 namaNya.
Melalui Tuhan Yesus yang disebut di atas Paulus memperoleh kasih karunia yang menyelamatkan, dan juga jabatan rasul. Sebagai rasul dia menulis surat ini (1:1).
...jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa supaya mereka percaya dan taat demi kepentingan namaNya.
Beban dan tujuan jabatan rasul yang dipercayakan kepada Paulus adalah Penginjilan Sedunia. Bukan secara kebetulan, beban dan tujuan surat ini adalah penginjilan wilayah Spanyol, menurut pasal 15:22-24.
Kata supaya mereka percaya dan taat21 dengan terjemahan harafiah adalah "pada ketaatan iman." Cranfield22 mencatat tujuh kemungkinan untuk mengartikan ini, yaitu:
(i) ketaatan pada Iman kita (maksudnya pada doktrin Kristen)
(ii) ketaatan pada otoritas iman
(iii) ketaatan pada kesetiaan Allah yang dinyatakan dalam Injil
(iv) ketaatan yang dihasilkan iman
(v) ketaatan yang dituntut oleh iman
(vi) ketaatan yang percaya
(vii) iman yang terdiri dari ketaatan
Baik tata bahasa Yunani maupun theologia diperlukan untuk menentukan tafsiran yang mana yang benar. Kata pistewv/pisteos, atau "iman" memakai kasus genetif, dan fungsi dari genetif itu banyak. Menurut tata bahasa, ketujuh tafsiran di atas bisa benar, tetapi, menurut Cranfield23 dan Hodges24, yang ketujuh, "iman yang terdiri dari ketaatan," adalah tafsiran yang paling cocok dengan pikiran Paulus dalam Surat Roma. Hodges25 berkata, "Kerinduan Allah adalah supaya ketaatan seperti ini akan diwujudkan di antara semua bangsa bukan Yahudi." Hubungan antara iman dan ketaatan adalah suatu kunci dari pola berpikir Rasul Paulus. Hubungan tersebut akan dipikirkan lebih lanjut.
...taat demi kepentingan namaNya.
Kasih karunia dan jabatan rasul yang diterima oleh Paulus mempunyai tujuan kemuliaan Allah, dan bukan hanya sekedar keselamatan manusia saja. Hodges26 berkata, "Manusia bukanlah tujuan akhir dari karya Allah, tetapi hanya sarana demi tujuan akhirNya."
1:6 Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Kristus.
Dan oleh karena mereka juga termasuk di antara mereka, maka selayaknyalah Paulus melayani mereka, dan mereka selayaknya menerima dan menerapkan isi dari surat ini. Paulus merasa bahwa mereka sebagai orang bukan Yahudi masuk ke dalam bagian Paulus.
...kamu yang telah dipanggil menjadi milik27 Kristus.
Dengan mengemukakan bahwa mereka dipanggil, Paulus, yang juga disebut dipanggil (1:1), menguatkan hubungannya dengan para pembaca pertama.
Pasal 1:1-6, secara struktur, menerangkan pengirim surat. Baru dengan pasal 1:7 dia mau menjelaskan mengenai penerima surat ini.
1:7 Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus.
Berbeda dari surat Paulus yang lain, surat ini tidak dialamatkan kepada "jemaat Allah" di Roma, mungkin karena di Roma sudah ada beberapa jemaat yang berbakti di rumah orang-orang tertentu, seperti disebut di dalam pasal 16.
...yang dikasihi Allah, yang dipanggil orang-orang kudus...
Para pembaca pertama adalah terutama orang yang dikasihi Allah, dan orang yang dikuduskan. Adalah sesuatu yang masuk akal di sini, di mana orang yang Allah kasihi adalah juga orang yang Dia kuduskan. Kasih Allah berkuasa juga. Dia tidak membiarkan orang yang Dia kasihi menjadi terlantar, tetapi Dia mengangkat mereka.
...yang dipanggil...
Panggilan ini tidak hanya sekedar memanggil atau menyebut orang "kudus," tetapi panggilan yang diketengahkan di sini juga membuat orang menjadi28 orang kudus. Arti dari kekudusan ini selanjutnya dikembangkan oleh Paulus di dalam surat ini.
Kasih karunia... dan damai sejahtera
Cranfield29 mengamati bahwa salam yang persis sama sering kali dipakai oleh Rasul Paulus.
Paulus mengubah salam yang biasa dipakai bagi surat Yunani karena cairein/khairein menjadi cariv/kharis. Salam yang biasa itu (cairein/khairein) ada di dalam KPR 15:23, 23:26 dan Yakobus 1:1. Dengan mengubah apa yang biasa dipakai, Paulus menarik perhatian para pembaca pada arti kata "kasih karunia," suatu gagasan yang amat penting di dalam Surat Roma, di mana Injil Kristus diuraikan. Istilah, kasih karunia ini, yang dipakai 24 kali di dalam Surat Roma, merupakan satu pokok inti dari Injil Kristus.
Selain salam "kasih karunia," Paulus juga mengucapkan damai sejahtera kepada mereka. Salam "kasih karunia" yang di atas tadi merupakan kebiasaan orang-orang Yunani, sedangkan salam damai sejahtera biasa dipergunakan oleh orang-orang Ibrani. (Orang Ibrani mengucapkan "Shalom!", dan orang Arab memakai suatu kata yang hampir sama, "Salaam," atau "Salamet.") Mungkin bentuk salam ini mencerminkan adanya orang Yunani dan orang Yahudi di dalam jemaat-jemaat Kristus di Roma. Kata "damai sejahtera" dipakai 10 kali di dalam surat ini. Dua hal ini, "kasih karunia" dan "damai sejahtera" adalah berkat dari Allah bagi orang-orang yang dipanggil. Melalui kasih karunia kita memperoleh damai sejahtera, terutama dengan Allah, tetapi adanya damai sejahtera dengan Allah memungkinkan adanya damai sejahtera yang sejati dengan manusia.
Jadi, dalam pasal 1:1-1:7, Paulus sudah membuka surat ini, memang dengan pola yang biasa, "dari... kepada... kasih karunia...." Tetapi melalui pembukaan atau salam surat ini dia sudah mengemukakan banyak sehubungan dengan bebannya bagi mereka. Kelanjutan dari surat ini akan mengembangkan apa yang sudah dikemukakan di dalam 1:1-1:7.
I. Pendahuluan 1:1-1:17
Hagelberg: Rm 1:8-15 - -- B. Perkenalan 1:8-1:15
Sebagai perkenalan Paulus menyatakan bebannya untuk memberitakan Injil Kristus kepada mereka di Roma.
Cranfield30 menjelaskan...
B. Perkenalan 1:8-1:15
Sebagai perkenalan Paulus menyatakan bebannya untuk memberitakan Injil Kristus kepada mereka di Roma.
Cranfield30 menjelaskan bahwa setelah pembukaan yang formal ditulis, penulis surat Yunani yang biasa segera mengucapkan sesuatu yang saleh, misalnya bahwa si penulis memang mendoakan si penerima kepada allah-allah mereka. Jadi, Paulus juga mengikuti bentuk pola itu, tetapi isi dari apa yang dicatat jauh berbeda dari apa yang biasa dijumpai dalam surat orang Yunani.
Pasal 1:1-7 merupakan salam yang resmi. Sekarang dalam pasal 1:8-15 Paulus memperkenalkan dirinya kepada mereka dengan suatu nada yang lebih akrab dari pasal 1:1-7. Stifler31 merasa bahwa di sini ada kesan bahwa mereka di Roma agak kecewa atau tersinggung karena Rasul Paulus, Rasul kepada orang-orang bukan Yahudi, sudah begitu lama melayani di berbagai propinsi, dan tidak pernah melayani mereka di ibu kota Kekaisaran Romawi. Mungkinkah suasana bagian ini mengatasi perasaan tersebut?
1:8 Pertama-tama aku mengucap syukur kepada Allahku melalui Yesus Kristus atas kamu sekalian, sebab telah tersiar kabar tentang imanmu di seluruh dunia.
Paulus tidak berkata bahwa dia mendoakan kesehatan mereka, tetapi bahwa dia mengucap syukur karena berita bahwa ada orang percaya di Roma, ibu kota Kekaisaran Romawi, telah tersiar... di seluruh dunia. Bagi Rasul Paulus, yang dipanggil untuk memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, kabar tentang iman mereka sangat indah. Dalam pelayanan penginjilan dia dapat berkata, "Aku memberitakan Yesus Kristus-" dan orang di mana-mana akan berkata, "Ya, aku sudah dengar ada jemaat yang menyembah Yesus Kristus di Roma, pusat Kekaisaran. Siapakah Yesus itu? Tolong jelaskan kepada kami di kota yang kecil ini." Maka Rasul Paulus mengucap syukur.
Barangkali bukan saja eksistensi orang percaya di Roma yang membuat Paulus bersyukur. Mungkin dia juga bersyukur karena iman itu adalah iman yang membawa ketaatan, seperti apa yang dikatakan oleh Paulus di dalam Roma 16:19, "Kabar tentang ketaatanmu telah terdengar oleh semua orang."
...kepada Allahku melalui Yesus Kristus
Cranfield32 mencatat bahwa dengan menyebut Allahku suasananya menjadi lebih akrab, seperti dalam Mazmur 3:7, 5:2, 7:1, 3, 13:3, 22:1, 2, 10, dan perlu diketahui bahwa Paulus jarang memakai istilah Allahku.33
Di dalam pasal 1:5 kita membaca bahwa Paulus menerima kasih karunia dan jabatan rasul dengan perantaraan Yesus Kristus. Kalau Allah mendekati manusia, Tuhan Yesus adalah PerantaraNya. Demikian juga kalau manusia mendekati Allah, seperti dalam ayat ini, 1:8, Tuhan Yesus tetap sebagai Perantaranya.
...di seluruh dunia
Barangkali maksudnya dunia orang-orang Yunani, seperti juga dalam I Tesalonika 1:8. Rupanya ini suatu ungkapan yang biasa bagi mereka.
1:9 Karena Allah, yang kulayani dengan segenap hatiku34 dalam Injil AnakNya, adalah saksiku bahwa dalam doaku aku selalu mengingat kamu.
Ini boleh dibandingkan dengan beberapa surat yang lain35 di mana Rasul Paulus memakai anak kalimat yang hampir sama. Dia mau meyakinkan mereka bahwa dia tetap mendoakan mereka "tanpa berhenti." Walaupun jemaat di Roma bukan hasil penginjilan Paulus sendiri, tetapi dia tetap terbeban untuk mendoakan mereka.
1:10 Aku berdoa, semoga dengan kehendak Allah aku akhirnya beroleh kesempatan untuk mengunjungi kamu.
Seperti dikatakan di dalam Roma 15:22, dia sudah lama rindu untuk melayani mereka di sana, tetapi dia harus bertanggung jawab atas jemaat-jemaat yang dia dirikan sendiri. Mungkin saat surat ini ditulis Paulus tidak dapat membayangkan bagaimana akhirnya permohonan doa ini akan dikabulkan. Di dalam KPR 25:11-28:11 kita membaca bahwa waktu dia dipenjarakan dia memakai hak yang dimiliki setiap warga Kekaisaran Romawi untuk naik banding kepada Kaisar. Dengan demikian Raja Agripa terpaksa memerintahkan supaya dia dibawa ke Roma untuk diadili di sana. Pasti peristiwa yang dicatat di dalam KPR 28:15 sangat mengesankan hatinya, "Saudara-saudara yang di sana telah mendengar tentang hal ihwal kami dan mereka datang menjumpai kami sampai ke Forum Apius dan Tres Taberne." Walaupun dia datang di Roma sebagai tahanan, tetapi hasil pelayanannya sangat luar biasa (Filipi 1:12-18).
1:11 Sebab aku rindu36 untuk melihat kamu untuk memberikan karunia37 rohani38 kepadamu guna menguatkan39 kamu.
Menurut Cranfield,40 kata rindu lebih tepat dari pada hanya sekedar "ingin" saja.
...memberikan karunia rohani...
Cranfield41 menyebut beberapa kemungkinan untuk mengartikan kata ini, karunia rohani. Dia menjelaskan bahwa kata benda karunia42 dipakai di dalam surat ini dengan tiga arti yang berikut:
(i) secara umum, mengenai keselamatan kita dalam Kristus
(ii) dengan bentuk jamak, mengenai karunia-karunia yang
diberikan Allah kepada bangsa Israel (11:29)
(iii) suatu pemberian yang dikaruniakan melalui Roh Kudus
kepada orang percaya untuk supaya orang itu bisa
melayani Dia dan melayani jemaat (12:6)
Arti yang ketiga ini sering dikaitkan dengan Roh Kudus, sampai kata rohani sendiri dipakai di dalam I Korintus 14:1 untuk menceritakan karunia rohani itu.
Kalau ayat ini, 1:11, ditafsirkan sesuai dengan konteks Surat Roma, maka sebaiknya kita memilih salah satu dari tiga definisi ini. Jelas definisi pertama di atas tidak tepat, karena para pembaca pertama di Roma sudah percaya, dan sudah selamat, sehingga Paulus tidak dapat memberikan karunia keselamatan kepada mereka. Jelas juga definisi kedua tidak tepat, karena bukan umat Israel yang akan menerima karunia ini, tetapi orang percaya di Roma. Ternyata hanya definisi yang ketiga yang tepat sebagai arti dalam ayat ini. Apa lagi kalau kita mengamati bahwa kata karunia ini diterangkan dengan kata rohani. Paulus rindu untuk mengunjungi mereka supaya dia bisa menjadi saluran Roh Allah supaya Roh Allah mengaruniakan karunia rohani kepada mereka.
Tidak aneh kalau seorang rasul bisa menjadi saluran Roh Allah untuk mengaruniakan karunia rohani. KPR 8:14-17 menceritakan suatu peristiwa di Samaria di mana Rasul Petrus dan Rasul Yohanes menjadi saluran bagi Roh Kudus. Dalam II Timotius 1:6 Rasul Paulus menyebut mengenai "karunia Allah" yang ada pada Timotius "oleh penumpangan tanganku atasmu."
Memang, ada penafsir yang keberatan dengan gagasan ini, di mana manusia menjadi saluran untuk karunia rohani, tetapi harus ditanyakan, di mana ada dikatakan di dalam Alkitab bahwa manusia tidak akan menjadi saluran Roh seperti ini? Kalau tidak ada jawaban yang jelas, mari kita menerima arti yang cukup jelas dari nats ini. Paulus rindu mengunjungi mereka untuk memberikan karunia rohani kepada mereka, memang bukan sebagai sumber karunia itu, tetapi sebagai saluran Roh Allah.
...guna menguatkan kamu...
Di sini tujuan dari karunia rohani diringkaskan. Tujuan ini akan diuraikan di dalam pasal 12:6-8. Kata menguatkan ini juga dipakai di dalam pujian akhir dalam pasal 16:25, yaitu puncak surat ini.43
1:12 yaitu supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh iman kita bersama, baik melalui imanmu, maupun melalui imanku.
Paulus tidak bermaksud bahwa hanya dia yang akan menguatkan mereka, tetapi kalau dia berkesempatan untuk mengunjungi mereka, maka Paulus dan mereka akan "saling dihibur." Dasar44 kata turut terhibur45 atau "saling dihibur" memang bisa berarti menghibur tetapi sebenarnya kata ini mempunyai suatu arti yang jauh lebih kaya dari terjemahan ini. Dasar kata46 ini bisa berarti:
menegur (Lk. 3:18)
menghibur (Mt. 5:4, Lk. 16:25, KPR 20:12, II Kor. 1:4, 7:6a, I Tes. 3:2)
memanggil (KPR 28:20)
mengajak (Lk. 8:41)
memanggil untuk ditolong (Mt. 26:53, II Kor. 12:8)
menghimbau atau membesarkan hati (KPR 16:40, II Kor. 10:1, I Tes. 2:12, 5:11)
meminta dengan sangat (Mt. 8:5, 18:32, Mk. 1:40, II Kor. 12:18).
Kata ini sendiri meringkaskan banyak dari pelayanan Tubuh Kristus, dan Rasul Paulus tidak segan mengaku bahwa, karena adanya Roh Allah di Roma, mereka juga dapat melayani (apa dalam bentuk menegur, menghibur, menghimbau, atau membesarkan hatinya kurang jelas) Paulus. Rasul Paulus tidak tinggi hati. Dia mengerti bahwa seorang yang kecil di mata manusia dapat juga menjadi saluran berkat yang besar dari Roh Allah. Justru, mengingat Matius 11:25 dan konteksnya yang membicarakan mujizat-mujizat, boleh dikatakan bahwa Allah cenderung memakai orang sederhana dari pada mereka yang "bijak dan pandai."
Baik imanmu maupun imanku akan memberi kesempatan bagi Roh Allah untuk menyalurkan berkat (atau karunia rohani?) kepada Paulus dan orang percaya di Roma.
1:13 Saudara-saudara, aku mau, supaya kamu mengetahui, bahwa aku telah sering berniat untuk datang kepadamu - tetapi hingga kini selalu aku terhalang - agar di tengah-tengahmu aku menemukan buah, seperti juga di tengah-tengah bangsa bukan Yahudi yang lain.
Di dalam surat ini Paulus menyebut para pembaca pertama sebagai saudara-saudara untuk meningkatkan suatu suasana keakraban (7:1; 7:4; 8:12; 10:1; 11:25; 15:14; 15:30; 16:17). Di sini juga, dia membuka hati menceritakan kerinduannya untuk mengunjungi mereka.
...aku mau, supaya kamu mengetahui....
Setiap kali Rasul Paulus mendahului suatu pernyataan dengan perkataan ini dia menggaris bawahi pentingnya pernyataan itu.47
...bahwa aku telah sering berniat untuk datang kepadamu...
Kata sering di sini diletakkan pada awal kalimat ini untuk menekankan bahwa ini bukan suatu keinginan yang hanya kadang-kadang timbul di dalam hatinya. Sering dia mau ke sana, tetapi hingga kini aku selalu terhalang. Mengingat luasnya tanggung jawab Paulus di ladang pelayanan, dan juga mengingat penganiayaan yang dialaminya, bisa dimaklumi bahwa sampai surat ini ditulis dia belum dapat mengunjungi mereka di Roma.
...berniat untuk datang...
Cranfield48 menjelaskan bahwa kata berniat49 menunjuk bukan hanya suatu keinginan, melainkan semacam keputusan untuk pergi ke Roma. Tetapi berkali-kali rencana itu terpaksa harus ditunda.
...agar di tengah-tengahmu aku menemukan buah...
Di dalam pasal 1:11 di atas Paulus berkata bahwa tujuan kunjungannya adalah "guna menguatkan kamu." Di sini tujuan itu dijelaskan lagi. Dia mau memperoleh buah di tengah-tengah mereka. Seringkali kata buah50 diartikan "jiwa baru yang dimenangkan" tetapi Hodges51 menjelaskan bahwa Paulus tidak pernah memakai istilah ini untuk hasil penginjilan. Di dalam Filipi 1:21-25 istilah ini dipakai sehubungan dengan tujuan Paulus "supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman," atau dengan kata lain, supaya jemaat itu dikuatkan. Buah pelayanan ini menceritakan pertumbuhan rohani yang dialami oleh murid-murid Kristus, atau akibat dari pertumbuhan itu.52
1:14 Aku berhutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang bukan Yunani,53 baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar.
Paulus tidak berhutang kepada mereka oleh karena mereka meminjamkan sesuatu kepadanya. Maksudnya adalah bahwa dia berkewajiban untuk melayani mereka, karena dia sudah dipanggil oleh Tuhan Allah untuk menjadi Rasul bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi.
Untuk menyebut bangsa-bangsa bukan Yahudi, Paulus memakai dua pasangan istilah. Yunani/bukan Yunani dan orang terpelajar/orang tidak terpelajar. Dengan dua pasangan kata ini Paulus sudah dua kali menyebut semua bangsa orang bukan Yahudi. Pada zaman Rasul Paulus, sebutan orang Yunani menunjukkan orang yang biasa memakai bahasa Yunani, suatu bahasa yang sudah menjadi bahasa internasional sejak kemenangan-kemenangan Iskandar Agung.
Dengan demikian Paulus menegaskan bahwa dia berkewajiban untuk melayani segala bangsa bukan Yahudi, apakah mereka berbahasa Yunani atau tidak, apakah mereka berpendidikan atau tidak. Paulus tidak memandang bulu.
1:15 Itulah sebabnya aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di Roma.
Kewajiban Rasul Paulus dikemukakan di atas untuk menjelaskan mengapa dia mau melayani mereka di Roma. Tidak mungkin Roma bisa diabaikan di dalam Kekaisaran Romawi!
Harus diamati di sini bahwa kamu juga yang diam di Roma adalah sasaran dari pemberitaan Injil ini. Rencana dan kerinduan Paulus adalah untuk memberitakan Injil kepada orang percaya di Roma. Ini tidak sesuai dengan pola pikiran kita, karena kita berpikir bahwa Injil itu hanya untuk orang yang belum percaya, supaya mereka dapat dilindungi dari murka Allah yang kekal. Tetapi rupanya bagi Rasul Paulus Injil Kristus berguna juga untuk orang percaya itu di Roma, karena Injil Kristus juga dapat menyelamatkan mereka dari murka Allah yang sekarang dinyatakan atas segala kefasikan. Murka itu akan dibicarakan mulai dengan pasal 1:18.
Hagelberg: Rm 1:16-17 - -- C. Tema Surat 1:16-1:17
Sebab aku tidak malu terhadap Injil Kristus, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya...
C. Tema Surat 1:16-1:17
Sebab aku tidak malu terhadap Injil Kristus, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya kebenaran Allah sedang dinyatakan, yang bertolak dari iman dan memimpin pada iman, seperti ada tertulis: "Orang yang benar karena iman akan hidup."
Suatu kehidupan yang dari Allah disedikan bagi setiap orang yang dibenarkan karena iman.
Dengan memperkenalkan dirinya kepada mereka dalam nada yang agak lebih akrab, Paulus kembali lagi berbicara mengenai Injil Kristus, dan dengan ini perkenalan Paulus sudah mencapai puncaknya. Di dalam Injil Kristus kebenaran Allah dinyatakan, sehingga Dia dapat menyelamatkan orang yang percaya dari murkaNya. Inilah tema Surat Roma.
1:16 Sebab aku tidak malu terhadap Injil Kristus, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Ini sebabnya dia rindu untuk datang dan memberitakan Injil kepada mereka. Sebenarnya dalam bahasa aslinya Paulus berkata, Sebab aku tidak malu54 terhadap Injil Kristus, dan bukan bahwa dia "mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil." Memang Paulus sadar bahwa orang percaya selalu tetap digoda untuk malu terhadap Injil Kristus. Dari segi pandangan manusia, Injil Kristus tidak membanggakan. Raja kita dibunuh dengan sebuah salib, suatu kematian yang amat hina. Kita memberitakan kasih Allah, suatu berita yang mudah dicemoohkan.55
...karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya...
Dia yakin bahwa Injil adalah kekuatan Allah, maka dia tidak malu memberitakannya di Roma.
Keselamatan yang diceritakan di sini adalah keselamatan dari murka Allah, menurut pasal 5:9. Mulai dengan pasal 1:18, murka56 Allah diceritakan. Oleh karena murka itu adalah suatu murka yang sekarang dinyatakan atas segala macam kejahatan manusia, maka kita boleh mengerti bahwa kuasa Allah ini menyelamatkan orang dari hukuman dosa yang dialami sekarang (sesuai dengan penjelasan dari murka Allah, 1:18 dst.)
1:17 Sebab di dalamnya kebenaran Allah sedang dinyatakan, yang bertolak dari iman dan memimpin pada iman, seperti ada tertulis: "Orang yang benar karena iman akan hidup."
Bagaimana Injil merupakan kekuatan Allah yang menyelamatkan orang percaya? Injil itu adalah kuasa Allah karena di dalamnya kebenaran Allah sedang dinyatakan57. Tetapi maksudnya di sini masih kurang jelas. Kebenaran yang mana? Di dalam pasal 1:18 dst. Paulus menjelaskan bahwa Allah benar atau adil kalau Dia memurkai manusia yang berdosa. Manusia yang berdosa memang layak dimurkai. Tetapi apakah Allah benar kalau Dia meluputkan orang-orang tertentu dari murka itu? Ya! KebenaranNya itu dinyatakan di dalam Injil. Karena Yesus sudah disalibkan menjadi korban manusia yang percaya maka kebenaran Allah tidak menghalangi keselamatan orang. Dengan Injil Kristus, Allah yang benar dapat meniadakan murka yang sebenarnya layak untuk diterima.
Dalam bahasa Indonesia satu kata, "kebenaran," dipakai untuk menterjemahkan dua kata yang berbeda dalam bahasa Yunani. Kata kebenaran58 di sini berarti "benar," seperti "adil," atau "just," dan bukan "benar" dengan arti "tidak keliru," atau "true." Istilah yang dipakai di dalam diskusi ini menunjuk pada keadilan Allah.
Kata benda "kebenaran," kata sifat "benar," dan kata kerja "membenarkan," dipakai kira-kira 56 kali di dalam surat ini, dan sudah menimbulkan banyak diskusi dari penafsir-penafsir Alkitab. Cranfield59 menjelaskan bahwa dalam bahasa Yunani yang sekular, kata sifatnya berarti "sesuai dengan kewajiban dari adat istiadat" atau "adil." Di dalam Septuaginta (terjemahah PL dalam bahasa Yunani) kata ini dipakai dengan arti "menuruti kewajiban situasi atau hubungan yang tertentu," misalnya hubungan Allah dengan manusia yang diatur dengan perjanjian-perjanjian Allah dengan Israel.
Cranfield60 juga menjelaskan bahwa kata kerja "membenarkan" sudah berabad-abad didiskusikan oleh sarjana Kristen dan Katolik. Pada umumnya, sarjana Katolik berpendapat bahwa "membenarkan" berarti "memberi status benar dan juga membawa suatu perubahan batin di mana orang itu sungguh menjadi lebih baik." Tetapi sarjana Kristen pada umumnya berkata bahwa maksud kata ini adalah bahwa orangnya hanya diberi status benar tanpa membawa suatu perubahan batin di mana perilaku atau sifat orang itu menjadi lebih baik. Cranfield menjelaskan bahwa baik pemakaian kata ini di luar surat ini maupun pemakaian kata ini di dalam Surat Roma mendukung pengertian sarjana Kristen. "Membenarkan" berarti memberi status "benar!" kepada orang, tanpa perubahan apa-apa di dalam hati atau perilaku orang itu.
Kata kerja dinyatakan memakai Present Tense (Bentuk Masa Kini), dan Cranfield61 berkata bahwa Present Tense ini dipakai karena kebenaran Allah sedang dinyatakan melalui pemberitaan Injil sekarang ini, tetapi mungkin bukan saja melalui pemberitaan Injil, tetapi juga di dalam kehidupan dan pengalaman orang yang beriman. Setiap kali kita diluputkan dari murka Allah yang Dia nyatakan atas kefasikan kita, kebenaran Allah dinyatakan lagi.
... yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman...
Secara harafiah ini boleh diterjemahkan, "dari iman pada iman." Pernyataan ini singkat, dan maksudnya agak kurang jelas bagi kita zaman ini. Cranfield62 mencatat sebelas kemungkinan yang pernah diusulkan oleh Tertulianus, Ambrosiaster, Augustinus, dan para penafsir modern. Hodges63 menegaskan bahwa anak kalimat ini harus ditafsirkan sesuai dengan anak kalimat yang lain yang mempunyai struktur yang sama, misalnya, II Korintus 2:15-16 ("dari maut pada maut... dari hidup pada hidup"), dan II Korintus 3:18 ("dari kemuliaan pada kemuliaan"). Kesejajaran dari struktur tiga nats ini menerangkan arti dari Roma 1:17. Kebenaran Allah yang dikaruniakan kepada setiap orang yang percaya dimaksudkan untuk mendorong dia pada iman yang lebih dalam. Tepatlah, terjemahan yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman. Karena iman maka kita diselamatkan dari hukuman Allah yang kekal, kita dibenarkan (sebagai suatu status yang dikaruniakan). Dan semua ini dimaksudkan untuk membawa kita kepada iman, sehingga kita boleh mengalami kekuatan Allah yang juga meluputkan kita dari murka Allah yang sekarang dinyatakan atas segala kefasikan manusia. Kebenaran Allah dinyatakan di dalam Injil Kristus, mulai saat orang percaya kepada Kristus (dan dia mengalami kekuatan Allah karena dia diberi kebenaran Allah, dan diselamatkan dari neraka.) Dan kebenaran Allah dinyatakan lagi di dalam Injil Kristus, karena orang itu diharapkan untuk mengembangkan imannya kepada Kristus (sehingga dia mengalami kekuatan Allah karena dia menghayati kebenaran Allah, dan dia diluputkan dari akibat dosa dalam kehidupan manusia.) Semua pikiran ini diringkaskan dengan tepat oleh Habakuk 2:4.
"Orang yang benar karena iman akan hidup."
Terjemahan kutipan ini diperdebatkan oleh para penafsir. Terjemahan LAI, "Orang benar akan hidup oleh iman" tidak mempertimbangkan konteks ayat ini, di mana orang yang benar karena iman diceritakan dalam pasal 1:18-4:24. Kemudian dalam pasal 5-8 Paulus menguraikan bagaimana dia akan hidup. Dia akan hidup bebas dari murka Allah (pasal 5), bebas dari kuasa dosa (pasal 6), bebas dari hukum Taurat (pasal 7), dan bebas dari kuasa maut (pasal 8). Dia akan hidup. Kalau keseluruhan pasal 1 sampai dengan pasal 8 sudah diamati dan diartikan, maka sudah nyata bahwa kalimat ini, "Orang yang benar karena iman akan hidup" adalah dasar garis besar Surat Roma.64
Di sini dapat diamati bahwa terjemahan LAI untuk kutipan dari Habakuk sebenarnya tidak jauh berbeda dari ajaran agama-agama yang lain. Apakah ada agama yang menolak bahwa orang yang benar akan mengatur kehidupan mereka menurut iman mereka pada Allah (atau pada dewa-dewi mereka)? Tetapi berita yang diberitakan oleh Rasul Paulus jauh berbeda dari ajaran agama-agama yang lain. Paulus memberitakan bahwa orang yang benar karena iman akan hidup, manusia yang dikaruniai kebenaran Allah (hanya karena mereka percaya) diajak untuk menikmati hidup dalam Kerajaan Allah.
Orang benar itu sudah menjadi benar dihadapan Allah karena iman; dan orang benar itu akan hidup. Mereka dipindahkan dari kuasa dan kerajaan maut pada kuasa dan kerajaan Allah. Mereka tidak lagi di bawah orde maut, karena mereka sudah berada di bawah orde hidup kekal. Mereka tidak lagi di dalam aiwn/aion Adam karena mereka sekarang ada di dalam aiwn/aion Kristus, seperti diuraikan dalam Roma 5:12-21.
Pasal 1:16-17 menyatakan apa yang diuraikan di dalam seluruh surat ini. Injil Kristus berarti bahwa 1) orang percaya selamat dari hukuman kekal, dan juga 2) orang yang mengembangkan iman akan selamat dari hukuman dosa dalam kehidupan ini. Dengan kata lain, mereka akan sungguh hidup.
Hagelberg: Rm 1:18 - -- 1:18 Sebab murka Allah sedang dinyatakan dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia yang menindas kebenaran dengan kelaliman.
Sama sepert...
1:18 Sebab murka Allah sedang dinyatakan dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia yang menindas kebenaran dengan kelaliman.
Sama seperti "kebenaran Allah sedang dinyatakan" (1:17), sekarang murka Allah sedang dinyatakan. Aslinya bukan "nyata," tetapi "dinyatakan,"68 dalam bentuk Present Tense. Dengan melihat pemakaian istilah ini, boleh dikatakan bahwa baik kebenaran Allah maupun murkaNya "diilhamkan." Nats ini tidak menceriterakan suatu proses alami yang terjadi dengan sendirinya. Dalam nats ini Paulus menceriterakan suatu kegiatan Tuhan Allah yang Dia laksanakan secara aktif. Oleh karena kata dinyatakan diletakkan di muka kalimat ini, maka kata ini merupakan penekanan. Justru karena murka Allah dinyatakan dari sorga atas manusia, maka manusia sangat memerlukan keselamatan Allah yang disebut di atas.
Murka ini bukan suatu perasaan yang mendadak tanpa disertai pertimbangan akal dan hikmat, seperti sering terjadi dengan murka manusia. Bagi manusia, murka Allah sulit dimengerti, karena murka kita selalu dicampuri dengan dosa kita. Kalau orang salah terhadap kita, kita marah, dan kita mempunyai alasan yang kuat. Tetapi perasaan tersebut tidak murni, karena adanya dosa di dalam hati kita. Mungkin kita marah karena apa yang dilakukan tidak benar, tetapi mungkin juga kita marah karena "Kok! Aku yang harus disalahkan!" Murka Allah adalah tanggapanNya yang layak dan benar terhadap dosa manusia.
Murka Allah dinyatakan dari sorga karena dosa manusia membawa hukuman tersendiri. Paulus menjelaskan bahwa akibat dosa manusia yang menyusahkan kehidupan orang itu merupakan murka Allah sendiri. Pasal 1:24, 26, dan 28 menguraikan bagaimana caranya murka ini sedang dinyatakan. Present Tense dipakai untuk kata kerja ini, karena proses ini berlangsung setiap kali orang berbuat dosa. "Sekarang ini, murka Allah sedang dinyatakan dari sorga...."
Paulus berkata, dari sorga, untuk menggaris bawahi bahwa ini sugguh murka Allah. Murka ini berasal dari tempat kediaman Allah.
...atas segala kefasikan dan kelaliman manusia...
Dua kata yang dipakai di sini hampir sama, tetapi dua kata ini mempunyai suatu perbedaan perspektif. Kefasikan69 adalah lawan kata dari kesalehan. Istilah ini memandang keberadaan hati manusia menurut kekurangannya terhadap Allah. Tetapi kelaliman70 berarti "tidak adil," dan memandang kelakuan manusia yang tidak sesuai dengan Firman Allah.
...yang menindas kebenaran dengan kelaliman.
Manusia itu tidak hanya jahat, tetapi manusia juga menindas kebenaran dengan kelaliman. Manusia yang berdosa tidak dapat tahan terhadap kebenaran. Ini sesuai dengan apa yang dikatakan dalam Injil Yohanes 1:5, bahwa kegelapan berusaha untuk menguasai terang. Manusia menindas kebenaran dengan segala macam ajaran dan kelakuan sesat, tetapi hal menyembah berhala (1:21-23) adalah kelakuan sesat yang diuraikan oleh Paulus di dalam konteks ini.
a. Murka Allah Dinyatakan melawan Manusia yang tanpa Kebenaran 1:18-1:32
Hagelberg: Rm 1:18 - -- 1:18 Sebab murka Allah sedang dinyatakan dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia yang menindas kebenaran dengan kelaliman.
Sama sepert...
1:18 Sebab murka Allah sedang dinyatakan dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia yang menindas kebenaran dengan kelaliman.
Sama seperti "kebenaran Allah sedang dinyatakan" (1:17), sekarang murka Allah sedang dinyatakan. Aslinya bukan "nyata," tetapi "dinyatakan,"68 dalam bentuk Present Tense. Dengan melihat pemakaian istilah ini, boleh dikatakan bahwa baik kebenaran Allah maupun murkaNya "diilhamkan." Nats ini tidak menceriterakan suatu proses alami yang terjadi dengan sendirinya. Dalam nats ini Paulus menceriterakan suatu kegiatan Tuhan Allah yang Dia laksanakan secara aktif. Oleh karena kata dinyatakan diletakkan di muka kalimat ini, maka kata ini merupakan penekanan. Justru karena murka Allah dinyatakan dari sorga atas manusia, maka manusia sangat memerlukan keselamatan Allah yang disebut di atas.
Murka ini bukan suatu perasaan yang mendadak tanpa disertai pertimbangan akal dan hikmat, seperti sering terjadi dengan murka manusia. Bagi manusia, murka Allah sulit dimengerti, karena murka kita selalu dicampuri dengan dosa kita. Kalau orang salah terhadap kita, kita marah, dan kita mempunyai alasan yang kuat. Tetapi perasaan tersebut tidak murni, karena adanya dosa di dalam hati kita. Mungkin kita marah karena apa yang dilakukan tidak benar, tetapi mungkin juga kita marah karena "Kok! Aku yang harus disalahkan!" Murka Allah adalah tanggapanNya yang layak dan benar terhadap dosa manusia.
Murka Allah dinyatakan dari sorga karena dosa manusia membawa hukuman tersendiri. Paulus menjelaskan bahwa akibat dosa manusia yang menyusahkan kehidupan orang itu merupakan murka Allah sendiri. Pasal 1:24, 26, dan 28 menguraikan bagaimana caranya murka ini sedang dinyatakan. Present Tense dipakai untuk kata kerja ini, karena proses ini berlangsung setiap kali orang berbuat dosa. "Sekarang ini, murka Allah sedang dinyatakan dari sorga...."
Paulus berkata, dari sorga, untuk menggaris bawahi bahwa ini sugguh murka Allah. Murka ini berasal dari tempat kediaman Allah.
...atas segala kefasikan dan kelaliman manusia...
Dua kata yang dipakai di sini hampir sama, tetapi dua kata ini mempunyai suatu perbedaan perspektif. Kefasikan69 adalah lawan kata dari kesalehan. Istilah ini memandang keberadaan hati manusia menurut kekurangannya terhadap Allah. Tetapi kelaliman70 berarti "tidak adil," dan memandang kelakuan manusia yang tidak sesuai dengan Firman Allah.
...yang menindas kebenaran dengan kelaliman.
Manusia itu tidak hanya jahat, tetapi manusia juga menindas kebenaran dengan kelaliman. Manusia yang berdosa tidak dapat tahan terhadap kebenaran. Ini sesuai dengan apa yang dikatakan dalam Injil Yohanes 1:5, bahwa kegelapan berusaha untuk menguasai terang. Manusia menindas kebenaran dengan segala macam ajaran dan kelakuan sesat, tetapi hal menyembah berhala (1:21-23) adalah kelakuan sesat yang diuraikan oleh Paulus di dalam konteks ini.
Hagelberg: Rm 1:18--3:20 - -- 1. Murka Allah Dinyatakan melawan... 1:18-3:20
(aiwn/aion kematian)
Dalam bagian ini Paulus membuktikan bahwa murka dari Allah menimpa setiap orang ...
1. Murka Allah Dinyatakan melawan... 1:18-3:20
(aiwn/aion kematian)
Dalam bagian ini Paulus membuktikan bahwa murka dari Allah menimpa setiap orang yang tidak mencari kebenaran dan setiap orang yang mencari kebenaran berdasarkan Taurat.
Nygren67 menjelaskan bahwa bagi kita garis besar yang masuk akal adalah seperti berikut:
1. Kebenaran dari Manusia
a) kefasikan manusia
b) kebenaran manusia melalui Taurat
2. Kebenaran dari Allah
Tetapi garis besar tersebut bukanlah garis besar yang dipakai oleh Rasul Paulus. Oleh karena Paulus selalu berpikir secara theosentris, maka garis besar yang dia pakai adalah seperti yang berikut:
1. Murka Allah...
a) ...melawan kefasikan
b) ...melawan kebenaran manusia yang berdasarkan Taurat
2. Kebenaran Allah
Maka dalam bagian ini (1:18-3:20) Paulus menguraikan apa yang dapat diharapkan dari aiwn/aion kematian yang berada di dunia ini. Aiwn/aion Adam harus dimengerti lebih dahulu, kemudian baru aiwn/aion Kristus dapat dimengerti. Paulus menegaskan bahwa sikap Allah terhadap segala sesuatu dari aiwn/aion ini dapat diringkaskan dengan satu kata, yaitu murka. Dia mulai dengan menguraikan sikap Allah terhadap manusia yang tidak berusaha untuk menjadi benar.
Hagelberg: Rm 1:18--4:25 - -- A. Orang yang Dibenarkan karena Iman 1:18-4:25
Allah memurkai setiap orang, baik orang bukan Yahudi yang tidak benar, maupun orang Yahudi yang mengej...
A. Orang yang Dibenarkan karena Iman 1:18-4:25
Allah memurkai setiap orang, baik orang bukan Yahudi yang tidak benar, maupun orang Yahudi yang mengejar kebenaran dengan Taurat Musa. Yang dibenarkan hanyalah mereka yang percaya kepada Kristus.
Mulai di sini sampai dengan pasal 8 Paulus menguraikan tema yang dikemukakan di dalam pasal 1:16-17. Untuk menguraikan bagaimana kebenaran Allah dinyatakan dalam Injil yang menyelamatkan, dia harus lebih dahulu menyatakan bahwa murka Allah sedang dinyatakan atas dosa segala manusia. Dia harus membuktikan perlunya keselamatan itu. Kebenaran Allah adalah kebenaran yang satu-satunya, dan kebenaran itu hanya dinyatakan "dari iman kepada iman."
Di sini layak dicatat bahwa di dalam bagian ini bukanlah Paulus yang menghakimi angkatan itu, tetapi Injil Kristus yang menghakimi semua manusia. Bukan berarti angkatan itu lebih buruk dari pada angkatan-angkatan yang terdahulu, atau yang kemudian, tetapi mengingat kebenaran Allah semua manusia buruk.
Hagelberg: Rm 1:18--15:13 - -- II. Injil 1:18-15:13
Cranfield,65 setelah menyelidiki seluruh bagian ini, menyatakan bahwa Paulus "membiarkan Injil berbicara sendiri... untuk menen...
II. Injil 1:18-15:13
Cranfield,65 setelah menyelidiki seluruh bagian ini, menyatakan bahwa Paulus "membiarkan Injil berbicara sendiri... untuk menentukan bentuk dan isi bagian utama dari suratnya." Perkataan ini tepat. Paulus tidak menyusun bagian ini (1:18-15:13) untuk menangani suatu situasi tertentu di kota Roma, tetapi bagian ini terbentuk sesuai dengan suatu "akal intern" dari Injil Kristus sendiri. Bukan tidak ada pengaruh sama sekali dari situasi di Roma. Mungkin rencana Paulus untuk mengadakan perjalanan ke Spanyol mempengaruhi beberapa perincian dalam surat ini, tetapi secara keseluruhan, bentuk dan isi bagian ini, 1:18-15:13, ditentukan dari logisnya Injil Kristus saja.
Dalam bagian utama ini isi dan akibat kebenaran dari Allah bagi manusia diuraikan.66
Hagelberg: Rm 1:19 - -- 1:19 Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata71 bagi mereka72 sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.
Mungkin Paulus merasa se...
1:19 Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata71 bagi mereka72 sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.
Mungkin Paulus merasa seolah-olah ada pembaca yang berkeberatan dengan istilah "menindas" di dalam pasal 1:18, karena ayat-ayat yang berikut menegaskan bahwa mereka sungguh menindas kebenaran itu. Bukan ketidaktahuan yang mengakibatkan penyembahan berhala, tetapi kejahatan hati mereka. Manusia sering berpendapat bahwa orang menyembah berhala karena kebudayaan mereka belum begitu beradab, belum mantap pengertian mereka. Tetapi Paulus menegaskan bahwa mereka hanya mencari jalan untuk menindas kebenaran yang sudah nyata di tengah-tengah mereka.
...sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.
Paulus tidak bermaksud mengatakan bahwa apa yang dapat diketahui mengenai Allah terpeleset menjadi kelihatan, tetapi Allah menyatakannya dengan sengaja.
Apa yang dinyatakanNya, dan bagaimana caranya Dia menyatakan, akan dijelaskan dalam ayat yang berikut.
Hagelberg: Rm 1:19 - -- 1:19 Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata71 bagi mereka72 sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.
Mungkin Paulus merasa se...
1:19 Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata71 bagi mereka72 sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.
Mungkin Paulus merasa seolah-olah ada pembaca yang berkeberatan dengan istilah "menindas" di dalam pasal 1:18, karena ayat-ayat yang berikut menegaskan bahwa mereka sungguh menindas kebenaran itu. Bukan ketidaktahuan yang mengakibatkan penyembahan berhala, tetapi kejahatan hati mereka. Manusia sering berpendapat bahwa orang menyembah berhala karena kebudayaan mereka belum begitu beradab, belum mantap pengertian mereka. Tetapi Paulus menegaskan bahwa mereka hanya mencari jalan untuk menindas kebenaran yang sudah nyata di tengah-tengah mereka.
...sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.
Paulus tidak bermaksud mengatakan bahwa apa yang dapat diketahui mengenai Allah terpeleset menjadi kelihatan, tetapi Allah menyatakannya dengan sengaja.
Apa yang dinyatakanNya, dan bagaimana caranya Dia menyatakan, akan dijelaskan dalam ayat yang berikut.
Hagelberg: Rm 1:20 - -- 1:20 Sebab apa yang tidak nampak dari padaNya, yaitu kekuatanNya yang kekal dan keilahianNya, dapat nampak kepada pikiran orang dari karyaNya sejak d...
1:20 Sebab apa yang tidak nampak dari padaNya, yaitu kekuatanNya yang kekal dan keilahianNya, dapat nampak kepada pikiran orang dari karyaNya sejak dunia diciptakan, supaya mereka tidak ada pembelaan.
Ini yang disebut dalam pasal 1:19 ("apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah"). Keberadaan Allah yang berkuasa dan kekal tidak kelihatan, tetapi dapat diketahui oleh setiap manusia di muka bumi.
...dapat nampak kepada pikiran orang dari karyaNya sejak dunia diciptakan...
Yang diceritakan di sini adalah suatu komunikasi yang riil, bukan pengandaian. Alam semesta sudah menceritakan kekuatan Allah yang kekal. Mazmur 19:2-7 dan 97:6 menguraikan kenyataan ini. Manusia tidak boleh berkata bahwa mereka tidak menyembah Allah yang hidup oleh karena mereka tidak tahu.
Injil Kristus tidak dapat diketahui melalui alam semesta. Orang tidak dapat diselamatkan dengan hanya mengamati alam semesta. Tetapi semua orang sudah mengetahui kekuatanNya yang kekal dan keilahianNya, dan mereka masih menindas kebenaran dengan kelaliman.
...supaya mereka tidak ada pembelaan.
Nats ini diterjemahkan supaya mereka tidak ada pembelaan, dan bukan "sehingga mereka tidak ada pembelaan," karena rupanya yang dimaksudkan di sini bukanlah hanya suatu akibat yang kebetulan muncul dari beberapa faktor, tetapi sebenarnya yang disebut dalam ayat ini, adalah keadaan mereka tanpa pembelaan, suatu keadaan yang diperoleh dengan sengaja.73 Justru inilah yang direncanakan oleh Tuhan Allah.
Komunikasi yang disebut dalam ayat ini membawa pengertian yang riil, sehingga bagi manusia tidak ada pembelaan,74 manusia sungguh layak dihukum. Terjemahan "tidak dapat berdalih" tepat, asalkan terjemahan tersebut dapat dimengerti dengan suatu arti yang sungguh tegas, seperti dalam suasana pengadilan. Mereka tanpa alasan, dan murka Allah yang akan diceritakan selanjutnya memang layak. Memang Allah sudah menyatakan diriNya, tetapi hasil dari penyataan itu bukanlah suatu pengetahuan mengenai Allah yang terbatas, tetapi hasilnya manusia yang tidak ada pembelaan.
Hagelberg: Rm 1:20 - -- 1:20 Sebab apa yang tidak nampak dari padaNya, yaitu kekuatanNya yang kekal dan keilahianNya, dapat nampak kepada pikiran orang dari karyaNya sejak d...
1:20 Sebab apa yang tidak nampak dari padaNya, yaitu kekuatanNya yang kekal dan keilahianNya, dapat nampak kepada pikiran orang dari karyaNya sejak dunia diciptakan, supaya mereka tidak ada pembelaan.
Ini yang disebut dalam pasal 1:19 ("apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah"). Keberadaan Allah yang berkuasa dan kekal tidak kelihatan, tetapi dapat diketahui oleh setiap manusia di muka bumi.
...dapat nampak kepada pikiran orang dari karyaNya sejak dunia diciptakan...
Yang diceritakan di sini adalah suatu komunikasi yang riil, bukan pengandaian. Alam semesta sudah menceritakan kekuatan Allah yang kekal. Mazmur 19:2-7 dan 97:6 menguraikan kenyataan ini. Manusia tidak boleh berkata bahwa mereka tidak menyembah Allah yang hidup oleh karena mereka tidak tahu.
Injil Kristus tidak dapat diketahui melalui alam semesta. Orang tidak dapat diselamatkan dengan hanya mengamati alam semesta. Tetapi semua orang sudah mengetahui kekuatanNya yang kekal dan keilahianNya, dan mereka masih menindas kebenaran dengan kelaliman.
...supaya mereka tidak ada pembelaan.
Nats ini diterjemahkan supaya mereka tidak ada pembelaan, dan bukan "sehingga mereka tidak ada pembelaan," karena rupanya yang dimaksudkan di sini bukanlah hanya suatu akibat yang kebetulan muncul dari beberapa faktor, tetapi sebenarnya yang disebut dalam ayat ini, adalah keadaan mereka tanpa pembelaan, suatu keadaan yang diperoleh dengan sengaja.73 Justru inilah yang direncanakan oleh Tuhan Allah.
Komunikasi yang disebut dalam ayat ini membawa pengertian yang riil, sehingga bagi manusia tidak ada pembelaan,74 manusia sungguh layak dihukum. Terjemahan "tidak dapat berdalih" tepat, asalkan terjemahan tersebut dapat dimengerti dengan suatu arti yang sungguh tegas, seperti dalam suasana pengadilan. Mereka tanpa alasan, dan murka Allah yang akan diceritakan selanjutnya memang layak. Memang Allah sudah menyatakan diriNya, tetapi hasil dari penyataan itu bukanlah suatu pengetahuan mengenai Allah yang terbatas, tetapi hasilnya manusia yang tidak ada pembelaan.
Hagelberg: Rm 1:21 - -- 1:21 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepadaNya. Sebaliknya pikiran mereka menj...
1:21 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepadaNya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
Paulus masih mau menjelaskan kata "tidak ada pembelaan" di atas. Pasal 1:21-23 menjelaskan bagaimana manusia yang terus-menerus mengalami penyataan Allah menanggapi kebenaran itu. Oleh karena perilaku manusia yang disebut dalam pasal 1:21-23 maka mereka "tidak ada pembelaan." Seandainya mereka melakukan semua itu tanpa diberitahu mengenai Allah, manusia dapat berdalih dengan ketidaktahuan mereka. Tetapi mereka sudah diberitahu.
...mengenal Allah...
Dengan arti apa mereka mengenal Allah dari penciptaanNya yang mengelilingi mereka? Bukan "mengenal" dengan arti yang penuh, tetapi mereka "mengenal" Dia dengan pengertian bahwa segala sesuatu yang dipandang oleh mata mereka adalah karyaNya.
...mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepadaNya.
Inilah inti dosa yang mereka lakukan. Secara umum, mereka tidak memuliakan Dia. Orang yang tidak memuliakan Allah tidak akan bisa mengucap syukur kepadaNya juga. Sisa penjelasan dari keadaan hati mereka hanya merupakan perkembangan saja dari hati yang tidak memuliakan Allah atau mengucap syukur kepadaNya.
Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
Manusia tidak memakai pikiran dan hati untuk memuliakan Allah, tetapi pikiran dan hati itu tidak dapat berdian diri saja. Jika kehendak manusia tidak rela memuliakan Allah, hati dan pikirannya ikut juga. Jangan pikiran manusia dianggap sebagai wasit yang baik, yang selalu mengeluarkan keputusan yang seimbang, logis, dan jujur. Pikiran manusia juga telah menjadi sia-sia.
Dalam pasal 1:21-23 Paulus menguraikan tujuh langkah di mana manusia merosot ke dalam keadaan yang sangat sesat.
Hagelberg: Rm 1:21 - -- 1:21 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepadaNya. Sebaliknya pikiran mereka menj...
1:21 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepadaNya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
Paulus masih mau menjelaskan kata "tidak ada pembelaan" di atas. Pasal 1:21-23 menjelaskan bagaimana manusia yang terus-menerus mengalami penyataan Allah menanggapi kebenaran itu. Oleh karena perilaku manusia yang disebut dalam pasal 1:21-23 maka mereka "tidak ada pembelaan." Seandainya mereka melakukan semua itu tanpa diberitahu mengenai Allah, manusia dapat berdalih dengan ketidaktahuan mereka. Tetapi mereka sudah diberitahu.
...mengenal Allah...
Dengan arti apa mereka mengenal Allah dari penciptaanNya yang mengelilingi mereka? Bukan "mengenal" dengan arti yang penuh, tetapi mereka "mengenal" Dia dengan pengertian bahwa segala sesuatu yang dipandang oleh mata mereka adalah karyaNya.
...mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepadaNya.
Inilah inti dosa yang mereka lakukan. Secara umum, mereka tidak memuliakan Dia. Orang yang tidak memuliakan Allah tidak akan bisa mengucap syukur kepadaNya juga. Sisa penjelasan dari keadaan hati mereka hanya merupakan perkembangan saja dari hati yang tidak memuliakan Allah atau mengucap syukur kepadaNya.
Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
Manusia tidak memakai pikiran dan hati untuk memuliakan Allah, tetapi pikiran dan hati itu tidak dapat berdian diri saja. Jika kehendak manusia tidak rela memuliakan Allah, hati dan pikirannya ikut juga. Jangan pikiran manusia dianggap sebagai wasit yang baik, yang selalu mengeluarkan keputusan yang seimbang, logis, dan jujur. Pikiran manusia juga telah menjadi sia-sia.
Dalam pasal 1:21-23 Paulus menguraikan tujuh langkah di mana manusia merosot ke dalam keadaan yang sangat sesat.
Hagelberg: Rm 1:22 - -- 1:22 Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.
Cranfield75 menunjuk pada I Korintus 1:21 sebagai suatu nats ...
1:22 Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.
Cranfield75 menunjuk pada I Korintus 1:21 sebagai suatu nats yang mirip dengan nats ini. Apa yang manusia anggap sebagai hikmat tidak dapat diterima sebagai hikmat yang sesungguhnya.
Pemakaian tense Aorist di dalam pasal 1:21-23 memberi kesan bahwa Paulus tidak menceritakan keadaan manusia hanya dalam satu tahap sejarah saja, tetapi dia menceritakan keadaan segala manusia, keadaan setiap bangsa, dan keadaan setiap orang. Apakah pada tingkat pribadi, suku, bangsa, atau segala manusia, perkataan ini tepat dan layak. Dia menguraikan keadaan manusia dalam aiwn/aion Adam.
Hagelberg: Rm 1:22 - -- 1:22 Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.
Cranfield75 menunjuk pada I Korintus 1:21 sebagai suatu nats ...
1:22 Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.
Cranfield75 menunjuk pada I Korintus 1:21 sebagai suatu nats yang mirip dengan nats ini. Apa yang manusia anggap sebagai hikmat tidak dapat diterima sebagai hikmat yang sesungguhnya.
Pemakaian tense Aorist di dalam pasal 1:21-23 memberi kesan bahwa Paulus tidak menceritakan keadaan manusia hanya dalam satu tahap sejarah saja, tetapi dia menceritakan keadaan segala manusia, keadaan setiap bangsa, dan keadaan setiap orang. Apakah pada tingkat pribadi, suku, bangsa, atau segala manusia, perkataan ini tepat dan layak. Dia menguraikan keadaan manusia dalam aiwn/aion Adam.
Hagelberg: Rm 1:23 - -- 1:23 Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang b...
1:23 Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.
Pengkalimatan ini mirip sekali dengan Mazmur 106:20 dan Yeremia 2:11. Memang dua nats itu dari Perjanjian Lama menceritakan bagaimana "Kemuliaan mereka" ditukar, dan Paulus menceritakan bagaimana kemuliaan Allah ditukar, tetapi maksud sebenarnya sama, karena Allah adalah "Kemuliaan mereka."
Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia...
Dosa ini sungguh ironis, karena justru manusia, burung-burung, dan binatang-binatang yang merupakan saluran penyataan Allah yang disebut di dalam pasal 1:19-20. Ciptaan itu (yang ditirukan dengan gambaran yang disembah oleh manusia) adalah bukti yang disediakan oleh Allah sendiri untuk meyakinkan manusia bahwa Dia ada dan Dialah yang harus disembah.
Penyembahan berhala juga sesuatu yang ironis, karena manusia diciptakan sebagai gambar Allah untuk mewakili Dia di bumi ini (Kejadian 1:26-28 dan I Korintus 11:7).76 Tetapi dia yang diciptakan sebagai gambar Allah yang hidup, menciptakan gambar yang mati, dan menyembah gambar itu.
...manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.
Urutan kata ini tidak hanya kebetulan. Dia mulai dari manusia, yang merupakan puncak dari ciptaan Allah, lalu ke burung yang terbang di langit, lalu ke binatang yang berjalan di bumi, dan mengakhir dengan binatang yang menjalar. Ini menunjuk pada dia yang adalah sumber dan tujuan dari segala penyembahan berhala, yaitu Iblis.77
Mungkin kelakuan manusia ini ironis, tetapi hal ini bukan sesuatu yang dianggap enteng oleh Allah. TanggapanNya diuraikan di dalam ayat-ayat yang berikut. Di dalam 1:24, 26, dan 28 Dia "menyatakan murkaNya atas segala kefasikan dan kelaliman manusia"! Inilah murkaNya yang disebut di dalam pasal 1:18.
Hagelberg: Rm 1:23 - -- 1:23 Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang b...
1:23 Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.
Pengkalimatan ini mirip sekali dengan Mazmur 106:20 dan Yeremia 2:11. Memang dua nats itu dari Perjanjian Lama menceritakan bagaimana "Kemuliaan mereka" ditukar, dan Paulus menceritakan bagaimana kemuliaan Allah ditukar, tetapi maksud sebenarnya sama, karena Allah adalah "Kemuliaan mereka."
Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia...
Dosa ini sungguh ironis, karena justru manusia, burung-burung, dan binatang-binatang yang merupakan saluran penyataan Allah yang disebut di dalam pasal 1:19-20. Ciptaan itu (yang ditirukan dengan gambaran yang disembah oleh manusia) adalah bukti yang disediakan oleh Allah sendiri untuk meyakinkan manusia bahwa Dia ada dan Dialah yang harus disembah.
Penyembahan berhala juga sesuatu yang ironis, karena manusia diciptakan sebagai gambar Allah untuk mewakili Dia di bumi ini (Kejadian 1:26-28 dan I Korintus 11:7).76 Tetapi dia yang diciptakan sebagai gambar Allah yang hidup, menciptakan gambar yang mati, dan menyembah gambar itu.
...manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.
Urutan kata ini tidak hanya kebetulan. Dia mulai dari manusia, yang merupakan puncak dari ciptaan Allah, lalu ke burung yang terbang di langit, lalu ke binatang yang berjalan di bumi, dan mengakhir dengan binatang yang menjalar. Ini menunjuk pada dia yang adalah sumber dan tujuan dari segala penyembahan berhala, yaitu Iblis.77
Mungkin kelakuan manusia ini ironis, tetapi hal ini bukan sesuatu yang dianggap enteng oleh Allah. TanggapanNya diuraikan di dalam ayat-ayat yang berikut. Di dalam 1:24, 26, dan 28 Dia "menyatakan murkaNya atas segala kefasikan dan kelaliman manusia"! Inilah murkaNya yang disebut di dalam pasal 1:18.
Hagelberg: Rm 1:24 - -- 1:24 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka....
Paulus mau menjelaskan artinya bahwa "murka Allah sedang dinyatakan atas me...
1:24 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka....
Paulus mau menjelaskan artinya bahwa "murka Allah sedang dinyatakan atas mereka yang menindas kebenaran." Dalam pasal 1:19-20 hal kebenaran dikerjakan. Kebenaran mana yang ditindas? Kebenaran mengenai Allah yang nyata di dalam ciptaanNya. Dalam pasal 1:21-23 dia menjelaskan bagaimana mereka "menindas kebenaran" itu, yaitu dengan menyembah berhala. Dan sekarang, dalam pasal 1:24-32, dia menjelaskan caranya bagaimana mereka menyembah berhala dan bentuk dari "murka Allah" yang "sedang dinyatakan."
Allah menyerahkan mereka
Kata ini diulangi tiga kali di dalam bagian ini, yaitu dalam pasal 1:24, 26, dan 28. Inilah kunci untuk mengerti bagaimana murkaNya dinyatakan atas mereka. Kata menyerahkan78 menunjuk pada tangan Allah yang seolah-olah dilepaskan dari bahu orang sehingga mereka lebih bebas untuk berdosa. Dia mau menghalangi dosa manusia, tetapi oleh karena manusia, yang seharusnya lebih tahu, menolak apa yang nyata mengenai Dia, maka Dia memberi jalan untuk manusia yang mau berdosa. Allah sudah menyerahkan manusia pada dosa yang mereka kejar, dosa yang akan menghancurkan kehidupan mereka. Dengan demikian "murka Allah sedang dinyatakan dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia."
Bentuk penyataan murka Allah ini adalah pokok dari pasal 1:24-32. Di dalam nats ini terlihat suatu peningkatan, di mana ada tiga tahapan dosa penyembahan berhala, dan tiga tahapan penyataan murka Allah.
Penyembahan berhala tahap yang pertama (1:21-23):
Sudah dijelaskan di atas bahwa dengan menggantikan kemuliaan Allah dengan gambaran (1:23) manusia mau menyembah Allah yang hidup melalui patung/gambaran yang mati. Dengan demikian, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah (1:21).
Murka Allah tahap yang pertama (1:24):
Sesuai dengan tahap penyembahan berhala yang pertama, di dalam tahap ini Allah menyerahkan mereka kepada kecemaran sehingga tubuh mereka dicemarkan, atau, dalam bahasa aslinya, "tidak dihormati".79 Murka ini setimpal dengan dosa itu, karena mereka tidak mau memberikan kemuliaan kepada Allah, sehingga hormat yang layak bagi tubuh mereka hilang. Kalau Allah dipermalukan, maka manusia, yang merupakan gambarNya, juga harus ikut dipermalukan.
Penyembahan berhala tahap yang kedua (1:25):
Di dalam tahap ini, manusia tidak lagi bermaksud untuk menyembah Allah yang hidup, karena mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta. Mereka memuja dan menyembah makhluk, dan mereka melupakan Penciptanya. Kalau di dalam tahap yang pertama hanya rupa saja yang digantikan, di sini mereka mau menggantikan kenyataanNya. Ini menceritakan sedikit mengenai tipu daya dosa penyembahan berhala. Dosa penyembahan berhala, yang dibiarkan dalam tahap pertama saja, berdaya untuk menipu si penyembah. Perhatian si penyembah berhala ditarik dari Penciptanya, dan dosa itu akan menjerumuskan dia pada penyembahan berhala yang semakin dalam.
Murka Allah tahap yang kedua (1:26-27):
Sesuai dengan penyembahan berhala tahap yang kedua, di dalam tahap ini Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan. Di sini dengan kata-kata yang jelas sekali, Firman Allah menegaskan bahwa keterlibatan dalam kegiatan homoseks adalah penyataan murka Allah. Sama seperti di atas, hukuman ini setimpal, karena mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta. Demikian juga, dengan jatuh dalam dosa homoseks, mereka menggantikan kebenaran mengenai diri mereka dengan suatu dusta. Mereka menggantikan apa yang wajar dengan apa yang tak wajar. Mereka menyelewengkan apa yang benar dari Allah, sehingga penyelewengan atau dusta menjadi pengalaman mereka.
Penyembahan berhala tahap yang ketiga (1:28a):
Mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah.
Kalau pada tahap pertama, manusia tidak mau menyembah Dia tanpa gambaran, di dalam tahap yang kedua, manusia menerima dusta mengenai Dia. Tetapi tahap ini melebihi yang lain, karena dalam tahap ini manusia sama sekali tidak mau berpikir mengenai Allah lagi. Allah sudah tidak masuk pikiran manusia lagi.
Murka Allah tahap yang ketiga (1:28b-32):
Sesuai dengan penyembahan berhala tahap yang ketiga, di dalam tahap ini Allah menyerahkan mereka kepada pikiran yang terkutuk. Kata terkutuk80 ini dapat diterjemahkan "tidak mengerti," "tidak layak," atau "layak ditolak." Manusia yang diserahkan Allah kepada pikiran yang sedemikian akan menyatakan pikiran mereka dengan segala macam tingkah laku yang najis dan jahat, dan justru itu yang dicatat oleh Rasul Paulus. Daftar dosa-dosa yang dicatat di dalam pasal 1:29-32 dapat disebut daftar dosa yang paling lengkap di seluruh Alkitab.
Penjara mana di muka bumi ini yang lebih layak untuk dipakai sebagai penyataan murka Allah atas segala kefasikan manusia?
Hagelberg: Rm 1:24 - -- 1:24 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka....
Paulus mau menjelaskan artinya bahwa "murka Allah sedang dinyatakan atas me...
1:24 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka....
Paulus mau menjelaskan artinya bahwa "murka Allah sedang dinyatakan atas mereka yang menindas kebenaran." Dalam pasal 1:19-20 hal kebenaran dikerjakan. Kebenaran mana yang ditindas? Kebenaran mengenai Allah yang nyata di dalam ciptaanNya. Dalam pasal 1:21-23 dia menjelaskan bagaimana mereka "menindas kebenaran" itu, yaitu dengan menyembah berhala. Dan sekarang, dalam pasal 1:24-32, dia menjelaskan caranya bagaimana mereka menyembah berhala dan bentuk dari "murka Allah" yang "sedang dinyatakan."
Allah menyerahkan mereka
Kata ini diulangi tiga kali di dalam bagian ini, yaitu dalam pasal 1:24, 26, dan 28. Inilah kunci untuk mengerti bagaimana murkaNya dinyatakan atas mereka. Kata menyerahkan78 menunjuk pada tangan Allah yang seolah-olah dilepaskan dari bahu orang sehingga mereka lebih bebas untuk berdosa. Dia mau menghalangi dosa manusia, tetapi oleh karena manusia, yang seharusnya lebih tahu, menolak apa yang nyata mengenai Dia, maka Dia memberi jalan untuk manusia yang mau berdosa. Allah sudah menyerahkan manusia pada dosa yang mereka kejar, dosa yang akan menghancurkan kehidupan mereka. Dengan demikian "murka Allah sedang dinyatakan dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia."
Bentuk penyataan murka Allah ini adalah pokok dari pasal 1:24-32. Di dalam nats ini terlihat suatu peningkatan, di mana ada tiga tahapan dosa penyembahan berhala, dan tiga tahapan penyataan murka Allah.
Penyembahan berhala tahap yang pertama (1:21-23):
Sudah dijelaskan di atas bahwa dengan menggantikan kemuliaan Allah dengan gambaran (1:23) manusia mau menyembah Allah yang hidup melalui patung/gambaran yang mati. Dengan demikian, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah (1:21).
Murka Allah tahap yang pertama (1:24):
Sesuai dengan tahap penyembahan berhala yang pertama, di dalam tahap ini Allah menyerahkan mereka kepada kecemaran sehingga tubuh mereka dicemarkan, atau, dalam bahasa aslinya, "tidak dihormati".79 Murka ini setimpal dengan dosa itu, karena mereka tidak mau memberikan kemuliaan kepada Allah, sehingga hormat yang layak bagi tubuh mereka hilang. Kalau Allah dipermalukan, maka manusia, yang merupakan gambarNya, juga harus ikut dipermalukan.
Penyembahan berhala tahap yang kedua (1:25):
Di dalam tahap ini, manusia tidak lagi bermaksud untuk menyembah Allah yang hidup, karena mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta. Mereka memuja dan menyembah makhluk, dan mereka melupakan Penciptanya. Kalau di dalam tahap yang pertama hanya rupa saja yang digantikan, di sini mereka mau menggantikan kenyataanNya. Ini menceritakan sedikit mengenai tipu daya dosa penyembahan berhala. Dosa penyembahan berhala, yang dibiarkan dalam tahap pertama saja, berdaya untuk menipu si penyembah. Perhatian si penyembah berhala ditarik dari Penciptanya, dan dosa itu akan menjerumuskan dia pada penyembahan berhala yang semakin dalam.
Murka Allah tahap yang kedua (1:26-27):
Sesuai dengan penyembahan berhala tahap yang kedua, di dalam tahap ini Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan. Di sini dengan kata-kata yang jelas sekali, Firman Allah menegaskan bahwa keterlibatan dalam kegiatan homoseks adalah penyataan murka Allah. Sama seperti di atas, hukuman ini setimpal, karena mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta. Demikian juga, dengan jatuh dalam dosa homoseks, mereka menggantikan kebenaran mengenai diri mereka dengan suatu dusta. Mereka menggantikan apa yang wajar dengan apa yang tak wajar. Mereka menyelewengkan apa yang benar dari Allah, sehingga penyelewengan atau dusta menjadi pengalaman mereka.
Penyembahan berhala tahap yang ketiga (1:28a):
Mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah.
Kalau pada tahap pertama, manusia tidak mau menyembah Dia tanpa gambaran, di dalam tahap yang kedua, manusia menerima dusta mengenai Dia. Tetapi tahap ini melebihi yang lain, karena dalam tahap ini manusia sama sekali tidak mau berpikir mengenai Allah lagi. Allah sudah tidak masuk pikiran manusia lagi.
Murka Allah tahap yang ketiga (1:28b-32):
Sesuai dengan penyembahan berhala tahap yang ketiga, di dalam tahap ini Allah menyerahkan mereka kepada pikiran yang terkutuk. Kata terkutuk80 ini dapat diterjemahkan "tidak mengerti," "tidak layak," atau "layak ditolak." Manusia yang diserahkan Allah kepada pikiran yang sedemikian akan menyatakan pikiran mereka dengan segala macam tingkah laku yang najis dan jahat, dan justru itu yang dicatat oleh Rasul Paulus. Daftar dosa-dosa yang dicatat di dalam pasal 1:29-32 dapat disebut daftar dosa yang paling lengkap di seluruh Alkitab.
Penjara mana di muka bumi ini yang lebih layak untuk dipakai sebagai penyataan murka Allah atas segala kefasikan manusia?