Teks -- Yesaya 42:2-25 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Yes 40:1--Yer 2:4 - HIBURKANLAH.
Nas : Yes 40:1-66:24
Pasal-pasal ini ditulis selama tahun-tahun akhir hidup Yesaya. Allah
menyatakan nubuat-nubuat ini supaya memberikan pengharapa...
Nas : Yes 40:1-66:24
Pasal-pasal ini ditulis selama tahun-tahun akhir hidup Yesaya. Allah menyatakan nubuat-nubuat ini supaya memberikan pengharapan dan penghiburan kepada umat-Nya selama mereka tertawan di Babel 150 tahun sesudah zaman Yesaya (lih. Yes 39:5-8); pasal-pasal ini penuh dengan penyataan nubuat mengenai Mesias yang akan datang dan kerajaan-Nya di bumi kelak. Beberapa peristiwa yang dinubuatkan digenapi berhubungan dengan tertawannya Yehuda oleh Babel dan pemulihannya. Banyak nubuat lain lebih khusus berhubungan dengan datangnya Yesus Kristus ke bumi, dan yang lain lagi masih menunggu penggenapan. Secara umum, pasal Yes 40:1-48:22 menekankan pelepasan, pasal Yes 49:1-57:21 penebusan, dan Yes 58:1-66:24 kemuliaan.
Full Life: Yes 42:1-7 - ITU HAMBA-KU.
Nas : Yes 42:1-7
Sebagian dari ayat-ayat ini dikutip dalam PB (lih.
Mat 12:18-21); jelas bahwa hamba yang dibicarakan sang nabi ialah Yesus
Kristus...
Nas : Yes 42:1-7
Sebagian dari ayat-ayat ini dikutip dalam PB (lih. Mat 12:18-21); jelas bahwa hamba yang dibicarakan sang nabi ialah Yesus Kristus, Mesias itu.
Full Life: Yes 42:6 - TERANG UNTUK BANGSA-BANGSA.
Nas : Yes 42:6
Misi Mesias mencakup pengantaran perjanjian keselamatan kepada orang
bukan Yahudi dan orang Yahudi. Perjanjian yang baru akan diteta...
Nas : Yes 42:6
Misi Mesias mencakup pengantaran perjanjian keselamatan kepada orang bukan Yahudi dan orang Yahudi. Perjanjian yang baru akan ditetapkan oleh kematian-Nya (Yer 31:31-34; Ibr 8:6-13; 9:15;
lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU).
Full Life: Yes 42:7 - MEMBUKA MATA YANG BUTA.
Nas : Yes 42:7
Dengan kematian-Nya dan kuasa Roh Kudus, Mesias akan membebaskan
semua orang percaya dari kegelapan dosa dan kesalahan
(li...
Full Life: Yes 42:10-17 - NYANYIAN BARU BAGI TUHAN.
Nas : Yes 42:10-17
Yesaya bernubuat tentang suatu masa ketika orang bukan Yahudi dan
Israel yang setia akan menyanyikan pujian kepada Tuhan mereka ...
Nas : Yes 42:10-17
Yesaya bernubuat tentang suatu masa ketika orang bukan Yahudi dan Israel yang setia akan menyanyikan pujian kepada Tuhan mereka dari ujung-ujung bumi karena penebusan dan kemenangan mulia yang mereka alami melalui Dia.
Full Life: Yes 42:18-25 - ORANG-ORANG TULI ... ORANG-ORANG BUTA.
Nas : Yes 42:18-25
Karena kebutaan dan ketulian rohani umat Allah, mereka dijarahi dan
dirampok oleh musuh-musuh mereka; tidak ada seorang pun yang...
Nas : Yes 42:18-25
Karena kebutaan dan ketulian rohani umat Allah, mereka dijarahi dan dirampok oleh musuh-musuh mereka; tidak ada seorang pun yang melepaskan dan memulihkan mereka.
hai laut: menurut naskah Ibrani: kamu yang berlayar di laut.
BIS: Yes 42:15 - padang gurun Kemungkinan besar artinya padang gurun; menurut naskah Ibrani: daerah pesisir.
Kemungkinan besar artinya padang gurun; menurut naskah Ibrani: daerah pesisir.
Jerusalem: Yes 42:1-9 - -- Inilah yang pertama dari keempat "Nyanyian Hamba Tuhan" (Yes 42:1-4,5-9; 49:1-6; 50:4-9,10-11; 52:13-53:12. Bdk Pengantar). Ada ahli yang berpendapat ...
Inilah yang pertama dari keempat "Nyanyian Hamba Tuhan" (Yes 42:1-4,5-9; 49:1-6; 50:4-9,10-11; 52:13-53:12. Bdk Pengantar). Ada ahli yang berpendapat bahwa nyanyian pertama ini hanya mencakup Yes 42:1-4 atau Yes 42:1-7. Sebaiknya Yes 42:1-9 dianggap satu nyanyian. Nyanyian pertama ini memperkenalkan Hamba Tuhan sebagai seorang nabi; ia diutus dan ditentukan Tuhan, Yes 42:6, bdk Yes 42:4; Yer 1:5; ia dijiwai roh Tuhan, Yes 42:1; bdk Yes 11:2+; ia mesti mengajar semesta dunia, Yes 42:1 dan Yes 3, dengan hati-hati tapi tegas, Yes 42:2-4, walaupun mendapat perlawanan. Tugas nabi ini lebih luas dari pada tugas nabi-nabi lain, sebab ia sendiri menjadi suatu perjanjian dan terang, Yes 42:6. Iapun melaksanakan karya pembebasan dan penyelamatan, Yes 42:7.
Jerusalem: Yes 42:6 - membentuk Kata yang sama dipakai dalam ceritera tentang Allah yang "membentuk" manusia pertama, Kej 2:7; bdk Yes 29:16+
Jerusalem: Yes 42:8 - TUHAN Inilah nama Allah (YHWH) yang dinyatakan kepada Musa, Kel 3:14+; Dia itu satu-satunya Yang Ada. Tidak ada allah lain, bdk Yes 40:25; 43:10-12; 44:6-8;...
Inilah nama Allah (YHWH) yang dinyatakan kepada Musa, Kel 3:14+; Dia itu satu-satunya Yang Ada. Tidak ada allah lain, bdk Yes 40:25; 43:10-12; 44:6-8; 45:3,5-6,14-15,18,20-22; 46:5-7,9; 48:11; bdk Yes 41:21-29. Ia adalah Pencipta segala sesuatunya, Yes 40:12 dst Yes 42:21 dst, Yes 28; 42:5; 43:1,44:24; 45:9-12,18; 48:13; 51:13; 54:5, kekal-abadi, Yes 41:4; 44:6; 48:12; kemuliaanNya tidak diberikanNya kepada yang lain, Yes 42:8; 48:11. Monoteisme jaya yang terungkap dalam Kitab Penghiburan ini melanjutkan dan mengembangkan pikiran tentang "kecemburuan Tuhan", Ula 4:24+; bdk Kel 20:3+, dengan menegaskan transendensi mutlak Allah.
Jerusalem: Yes 42:10 - nyanyian baru Nyanyian baru ini, Yes 42:10-17; bdk Maz 96:1; 98:1; 149:1, meluhurkan dan memasyhurkan kemenangan Tuhan. Sementara alam diajak turut memuji Tuhan.
Nyanyian baru ini, Yes 42:10-17; bdk Maz 96:1; 98:1; 149:1, meluhurkan dan memasyhurkan kemenangan Tuhan. Sementara alam diajak turut memuji Tuhan.
Jerusalem: Yes 42:11 - Kedar Ialah sebuah suku Badui, bdk Yes 21:16-17. Bukit (Ibraninya: Sela Yunaninya: Petra) ialah sebuah kota di padang gurun Edom, bdk Yes 16:1; 2Ra 14:7.
Ialah sebuah suku Badui, bdk Yes 21:16-17. Bukit (Ibraninya: Sela Yunaninya: Petra) ialah sebuah kota di padang gurun Edom, bdk Yes 16:1; 2Ra 14:7.
Jerusalem: Yes 42:15 - -- Ayat ini membalikkan apa yang dikatakan dalam Yes 41:18. Bukan maksudnya mengancam, tetapi menekankan kuasa Tuhan yang menguasai alam.
Ayat ini membalikkan apa yang dikatakan dalam Yes 41:18. Bukan maksudnya mengancam, tetapi menekankan kuasa Tuhan yang menguasai alam.
Jerusalem: Yes 42:18-25 - -- Bukankah Allah yang tuli dan buta terhadap nasib malang Israel. Sebaliknya umat Israellah yang tuli dan buta: ia tidak mengerti apa yang menimpa dirin...
Bukankah Allah yang tuli dan buta terhadap nasib malang Israel. Sebaliknya umat Israellah yang tuli dan buta: ia tidak mengerti apa yang menimpa dirinya dan oleh karena apa ia tertimpa kemalangan. Ini nubuat sejalan dengan penjelasan yang diberikan kepada nabi Yesaya waktu dipanggil, Yes 6:9-10+; Yes 42:21 dan Yes 42:24 mungkin berupa sisipan.
Jerusalem: Yes 42:19 - suruhanKu Kata Ibrani yang dipakai tidak pasti artinya. Yes 42:19 ini agaknya sebuah keterangan yang ditambahkan oleh seorang pembaca, lalu menyusup ke dalam te...
Kata Ibrani yang dipakai tidak pasti artinya. Yes 42:19 ini agaknya sebuah keterangan yang ditambahkan oleh seorang pembaca, lalu menyusup ke dalam teks sendiri.
Tentang lagu2 Jahwe serta tafsirannja lihat pendahuluan hal. V-VIII.
Tanpa ribut dan tersembunji si hamba akan menunaikan tugasnja.
Si Hamba takkan merusakkan, melainkan membinasakan sadja.
jakni: hampir padam.
Ende: Yes 42:4 - adjaran Kata Hibrani ialah: Tora (Taurat). Si hamba digambarkan seperti
Musa jang baru. Taurat tidak berarti hanja hukum2 sadja, tapi djuga wahju Allah
seluru...
Kata Hibrani ialah: Tora (Taurat). Si hamba digambarkan seperti Musa jang baru. Taurat tidak berarti hanja hukum2 sadja, tapi djuga wahju Allah seluruh jang membimbing manusia.
Ende: Yes 42:5-9 - -- Para ahli ber-debat2 apakah ajat2 ini termasuk kedalam lagu hamba Jahwe atau
tidak. Menurut ahli2 tertentu nubuat ini mengenai Cyrus (aj.6)(Yes 42:6)....
seseorang berarti djuga menjerahkan tugas tertentu kepadanja.
Tidak djelas makna ungkapan ini.
Ende: Yes 42:6 - perdjandjian....dst. Si hamba ada dua tugasnja: memulihkan perdjandjian
dengan Israil sebagai pengantara dan lagi "menerangi" bangsa2 kafir, artinja
memberi adjaran (agama...
Si hamba ada dua tugasnja: memulihkan perdjandjian dengan Israil sebagai pengantara dan lagi "menerangi" bangsa2 kafir, artinja memberi adjaran (agama) jang benar."Umat" disini kiranja bukan umat manusia.
Si hamba disini terang2an dibedakan dari umat, sehingga merupakan oknum tersendiri. Umat dan "bangsa" kiranja tidak satu dan sama. Umat adalah Israil dan bangsa ialah kaum kafir.
Ende: Yes 42:7 - -- Kaum buta itu kiranja orang2 kafir dan para tawanan ialah Israil dalam
pembuangan.
Kaum buta itu kiranja orang2 kafir dan para tawanan ialah Israil dalam pembuangan.
ialah dewa kafir. ajat ini baiklah digabung dengan aj.5(Yes 42:5).
Ende: Yes 42:10-17 - -- Lagu ini merupakan lagu kemenangan Jahwe, jang mengalahkan musuh serta
memulangkan umatNja.
Lagu ini merupakan lagu kemenangan Jahwe, jang mengalahkan musuh serta memulangkan umatNja.
Ende: Yes 42:14 - -- Jahwe lama "diam" sadja, jakni dengan tidak menampakkan kekuasaanNja untuk
menjelamatkan umatNja. Tapi se-konjong2 Ia bertindak, seperti seorang wanit...
Jahwe lama "diam" sadja, jakni dengan tidak menampakkan kekuasaanNja untuk menjelamatkan umatNja. Tapi se-konjong2 Ia bertindak, seperti seorang wanita tiba2 disergap sakit beranak serta melahirkan anaknja.
ialah Israil dalam pembuangan jang dipulangkan Jahwe.
Ende: Yes 42:19 - HambaKu adalah Israil jang buta dan tuli terhadap perbuatan2 dan perkataan
Jahwe. Israil telah menolak - dengan kelakuannja - rentjana keselamatan Allah.
adalah Israil jang buta dan tuli terhadap perbuatan2 dan perkataan Jahwe. Israil telah menolak - dengan kelakuannja - rentjana keselamatan Allah.
Ende: Yes 42:21 - Taurat disini adalah perdjandjian jang memuat baik djandji Tuhan maupun
hukumNja. Allah mau, bahwa kesemuanja itu mendjadi njata akan kemuliaanNja dalam
umat...
disini adalah perdjandjian jang memuat baik djandji Tuhan maupun hukumNja. Allah mau, bahwa kesemuanja itu mendjadi njata akan kemuliaanNja dalam umatNja. Tapi umat menolak (aj. 22-25)(Yes 42:22-25).
Endetn: Yes 42:10 - hendaknja bersorak-sorai diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "mereka jang turun masuk laut".
diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "mereka jang turun masuk laut".
Endetn: Yes 42:11 - bersukaria diperbaiki menurut terdjemahan Junani dan Syriah. Tertulis: "angkat (suara)".
diperbaiki menurut terdjemahan Junani dan Syriah. Tertulis: "angkat (suara)".
diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "pulau2".
Endetn: Yes 42:19 - utusanKu diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "jang digandjari?". "tuli", diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "buta".
diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "jang digandjari?". "tuli", diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "buta".
Endetn: Yes 42:22 - terbelenggu didalam liang2 diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis. "membelenggu kaum remadja".
diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis. "membelenggu kaum remadja".
Endetn: Yes 42:24 - mereka diperbaiki dengan berdasarkan terdjemahan Junani dan Syriah. Tertulis: "kita".
diperbaiki dengan berdasarkan terdjemahan Junani dan Syriah. Tertulis: "kita".
· menyaringkan suara: Ams 8:1-4
Ref. Silang FULL: Yes 42:3 - Buluh // akan diputuskannya // akan dipadamkannya // menyatakan hukum · Buluh: Yes 36:6; Yes 36:6
· akan diputuskannya: Ayub 30:24; Ayub 30:24
· akan dipadamkannya: Ayub 13:25; Ayub 13:25
· me...
· Buluh: Yes 36:6; [Lihat FULL. Yes 36:6]
· akan diputuskannya: Ayub 30:24; [Lihat FULL. Ayub 30:24]
· akan dipadamkannya: Ayub 13:25; [Lihat FULL. Ayub 13:25]
· menyatakan hukum: Mazm 72:2; 96:13
Ref. Silang FULL: Yes 42:4 - menegakkan hukum // segala pulau // mengharapkan // pengajarannya · menegakkan hukum: Yes 2:4; Yes 2:4
· segala pulau: Yes 11:11; Yes 11:11
· mengharapkan: Kej 49:10; Kej 49:10; Mat 12:18-21%&
&m...
Ref. Silang FULL: Yes 42:5 - menciptakan langit // menghamparkan bumi // di atasnya // memberikan nafas · menciptakan langit: Kej 1:6; Kej 1:6; Mazm 102:26; Yes 48:13
· menghamparkan bumi: Kej 1:1; Kej 1:1
· di atasnya: Mazm 24:2; Ki...
Ref. Silang FULL: Yes 42:6 - telah memanggil // maksud penyelamatan // memegang tanganmu // telah membentuk // menjadi perjanjian // menjadi terang // untuk bangsa-bangsa · telah memanggil: Kel 31:2; Hak 4:10; Hak 4:10; Yes 41:9-10; 43:1
· maksud penyelamatan: Yes 45:24; Yer 23:6; Dan 9:7
· memegang...
· telah memanggil: Kel 31:2; Hak 4:10; [Lihat FULL. Hak 4:10]; Yes 41:9-10; 43:1
· maksud penyelamatan: Yes 45:24; Yer 23:6; Dan 9:7
· memegang tanganmu: Yes 41:13; 45:1
· telah membentuk: Yes 26:3; 27:3
· menjadi perjanjian: Yes 49:8; 54:10; 59:21; 61:8; Yer 31:31; 32:40; Mal 3:1; Luk 22:20; [Lihat FULL. Luk 22:20]
· menjadi terang: Yes 9:1; [Lihat FULL. Yes 9:1]
· untuk bangsa-bangsa: Yes 26:18; [Lihat FULL. Yes 26:18]; Luk 2:32; [Lihat FULL. Luk 2:32]
Ref. Silang FULL: Yes 42:7 - yang buta // untuk mengeluarkan // tempat tahanan // dalam gelap · yang buta: Mazm 146:8; Mazm 146:8; Yes 32:3; Yes 32:3; Mat 11:5
· untuk mengeluarkan: Yes 49:9; 51:14; 52:2; Za 2:7
· tempat ta...
· yang buta: Mazm 146:8; [Lihat FULL. Mazm 146:8]; Yes 32:3; [Lihat FULL. Yes 32:3]; Mat 11:5
· untuk mengeluarkan: Yes 49:9; 51:14; 52:2; Za 2:7
· tempat tahanan: Mazm 66:11; [Lihat FULL. Mazm 66:11]; Yes 24:22; [Lihat FULL. Yes 24:22]; Yes 48:20; Za 9:11; Luk 4:19; [Lihat FULL. Luk 4:19]; 2Tim 2:26; Ibr 2:14-15
· dalam gelap: Mazm 107:10,14; [Lihat FULL. Mazm 107:10]; [Lihat FULL. Mazm 107:14]; Kis 26:18
Ref. Silang FULL: Yes 42:8 - ini Tuhan // itulah nama-Ku // yang lain // kepada patung · ini Tuhan: Mazm 81:11; Yes 43:3,11,15; 46:9; 49:23
· itulah nama-Ku: Kel 3:15; Kel 3:15; Kel 6:2; Kel 6:2
· yang lain: Yes 48...
Ref. Silang FULL: Yes 42:9 - Nubuat-nubuat // Aku mengabarkannya · Nubuat-nubuat: Yes 41:22; Yes 41:22
· Aku mengabarkannya: Yes 40:21; Yes 40:21; Yeh 2:4
Ref. Silang FULL: Yes 42:10 - Nyanyikanlah // nyanyian // dan pujilah // ujung bumi // segala isinya // dan pulau-pulau · Nyanyikanlah: Kel 15:1; Kel 15:1
· nyanyian: Mazm 96:1; Mazm 96:1
· dan pujilah: 1Raj 10:9; Yes 60:6
· ujung bumi: Ul 30...
· Nyanyikanlah: Kel 15:1; [Lihat FULL. Kel 15:1]
· nyanyian: Mazm 96:1; [Lihat FULL. Mazm 96:1]
· dan pujilah: 1Raj 10:9; Yes 60:6
· ujung bumi: Ul 30:4; [Lihat FULL. Ul 30:4]; Mazm 48:11; [Lihat FULL. Mazm 48:11]; Mazm 65:6; Yes 49:6
· segala isinya: 1Taw 16:32; [Lihat FULL. 1Taw 16:32]; Mazm 96:11
Ref. Silang FULL: Yes 42:11 - padang gurun // didiami Kedar // Bukit Batu // puncak gunung-gunung · padang gurun: Yes 32:16; Yes 32:16
· didiami Kedar: Kej 25:13; Kej 25:13; Yes 60:7
· Bukit Batu: Hak 1:36; Hak 1:36
· pu...
Ref. Silang FULL: Yes 42:12 - memberi penghormatan // memberitakan pujian // di pulau-pulau · memberi penghormatan: 1Taw 16:24; 1Taw 16:24; Yes 24:15; Yes 24:15
· memberitakan pujian: Mazm 26:7; Mazm 26:7; Mazm 66:2; Mazm 66:2...
Ref. Silang FULL: Yes 42:13 - seperti pahlawan // orang perang // membangkitkan semangat-Nya // bertempik sorak // terhadap musuh-musuh-Nya · seperti pahlawan: Yes 9:5; Yes 9:5
· orang perang: Kel 14:14; Kel 14:14
· membangkitkan semangat-Nya: Yes 26:11; Yes 26:11
&mid...
· seperti pahlawan: Yes 9:5; [Lihat FULL. Yes 9:5]
· orang perang: Kel 14:14; [Lihat FULL. Kel 14:14]
· membangkitkan semangat-Nya: Yes 26:11; [Lihat FULL. Yes 26:11]
· bertempik sorak: Yos 6:5; [Lihat FULL. Yos 6:5]; Yer 25:30; Hos 11:10; Yoel 3:16; Am 1:2; 3:4,8
· terhadap musuh-musuh-Nya: Yes 66:14
Ref. Silang FULL: Yes 42:14 - Aku membisu // Aku menahan // dan megap-megap · Aku membisu: Est 4:14; Est 4:14; Mazm 50:21; Mazm 50:21
· Aku menahan: Kej 43:31; Kej 43:31; Luk 18:7; 2Pet 3:9
· dan megap-meg...
· Aku membisu: Est 4:14; [Lihat FULL. Est 4:14]; Mazm 50:21; [Lihat FULL. Mazm 50:21]
· Aku menahan: Kej 43:31; [Lihat FULL. Kej 43:31]; Luk 18:7; 2Pet 3:9
· dan megap-megap: Yer 4:31
Ref. Silang FULL: Yes 42:15 - membuat tandus // gunung-gunung // membuat kering · membuat tandus: Yeh 38:20
· gunung-gunung: Mazm 107:33; Mazm 107:33
· membuat kering: Yes 11:15; Yes 11:15; Yes 50:2; Nah 1:4-...
· membuat tandus: Yeh 38:20
· gunung-gunung: Mazm 107:33; [Lihat FULL. Mazm 107:33]
· membuat kering: Yes 11:15; [Lihat FULL. Yes 11:15]; Yes 50:2; Nah 1:4-6
Ref. Silang FULL: Yes 42:16 - mau memimpin // orang-orang buta // menjadi terang // yang rata // akan Kulaksanakan · mau memimpin: Yes 29:24; Yes 29:24; Yes 40:11; 57:18; 58:11; Yer 31:8-9; Luk 1:78-79
· orang-orang buta: Yes 32:3; Yes 32:3
· ...
· mau memimpin: Yes 29:24; [Lihat FULL. Yes 29:24]; Yes 40:11; 57:18; 58:11; Yer 31:8-9; Luk 1:78-79
· orang-orang buta: Yes 32:3; [Lihat FULL. Yes 32:3]
· menjadi terang: Mazm 18:29; [Lihat FULL. Mazm 18:29]; Yes 58:8,10; Kis 26:18; [Lihat FULL. Kis 26:18]
· yang rata: Yes 26:7; [Lihat FULL. Yes 26:7]; Luk 3:5
· akan Kulaksanakan: Ul 4:31; [Lihat FULL. Ul 4:31]; Ibr 13:5
Ref. Silang FULL: Yes 42:17 - mendapat malu // Kamulah allah · mendapat malu: Mazm 97:7; Mazm 97:7; Yes 1:29; Yes 1:29
· Kamulah allah: Kel 32:4; Kel 32:4
Ref. Silang FULL: Yes 42:19 - yang buta // dari hamba-Ku // seperti utusan // seperti suruhan-Ku · yang buta: Yes 43:8; Yeh 12:2
· dari hamba-Ku: Yes 41:8-9
· seperti utusan: Yes 44:26; Hag 1:13
· seperti suruhan-Ku: Ye...
· tidak mendengar: Yes 6:9-10; 43:8; Yer 5:21; 6:10
Ref. Silang FULL: Yes 42:21 - berkenan demi // memberi pengajaran-Nya · berkenan demi: Yes 43:25
· memberi pengajaran-Nya: Yes 42:4; Yes 42:4; 2Kor 3:7
Ref. Silang FULL: Yes 42:22 - yang dijarah // dalam geronggang-geronggang // rumah-rumah penjara // yang melepaskan · yang dijarah: Hak 6:4; Hak 6:4; 2Raj 24:13; 2Raj 24:13
· dalam geronggang-geronggang: Yes 24:18; Yes 24:18
· rumah-rumah penjar...
· yang dijarah: Hak 6:4; [Lihat FULL. Hak 6:4]; 2Raj 24:13; [Lihat FULL. 2Raj 24:13]
· dalam geronggang-geronggang: Yes 24:18; [Lihat FULL. Yes 24:18]
· rumah-rumah penjara: Mazm 66:11; [Lihat FULL. Mazm 66:11]; Yes 24:22; [Lihat FULL. Yes 24:22]
Ref. Silang FULL: Yes 42:23 - memasang telinga · memasang telinga: Ul 32:29; Mazm 81:14; Yes 47:7; 48:18; 57:11
· memasang telinga: Ul 32:29; Mazm 81:14; Yes 47:7; 48:18; 57:11
Ref. Silang FULL: Yes 42:24 - kepada penjarah // itu Tuhan // mau mengikuti // kepada pengajaran-Nya · kepada penjarah: 2Raj 17:6; 2Raj 17:6; Yes 43:28; 47:6
· itu Tuhan: Yes 10:5-6
· mau mengikuti: Yes 30:15; Yes 30:15
· k...
· kepada penjarah: 2Raj 17:6; [Lihat FULL. 2Raj 17:6]; Yes 43:28; 47:6
· itu Tuhan: Yes 10:5-6
· mau mengikuti: Yes 30:15; [Lihat FULL. Yes 30:15]
· kepada pengajaran-Nya: Yos 1:7; [Lihat FULL. Yos 1:7]; Mazm 119:136; [Lihat FULL. Mazm 119:136]; Yes 5:24; Yer 44:10
Ref. Silang FULL: Yes 42:25 - kepanasan amarah-Nya // hebat, yang menghanguskan // tidak menginsafinya // tidak memperhatikannya · kepanasan amarah-Nya: 2Raj 22:13; 2Raj 22:13; Ayub 40:6; Ayub 40:6; Yes 51:17; Yes 51:17; Yeh 7:19; Yeh 7:19
· hebat, yang menghangusk...
· kepanasan amarah-Nya: 2Raj 22:13; [Lihat FULL. 2Raj 22:13]; Ayub 40:6; [Lihat FULL. Ayub 40:6]; Yes 51:17; [Lihat FULL. Yes 51:17]; Yeh 7:19; [Lihat FULL. Yeh 7:19]
· hebat, yang menghanguskan: 2Raj 25:9; Yes 66:15; Yer 4:4; 21:12; Rat 2:3; Nah 1:6
· tidak menginsafinya: Yes 1:3; [Lihat FULL. Yes 1:3]
· tidak memperhatikannya: Yes 29:13; 47:7; 57:1,11; Hos 7:9
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry: Yes 42:1-4 - Kedatangan Mesias yang Sudah Dekat
Di sini Nabi Yesaya tampak masuk lebih jauh lagi ke dalam nubuat tentang Mesias dan kerajaan-Nya melalui perlambangan Koresh. Dan karena dalam be...
- Di sini Nabi Yesaya tampak masuk lebih jauh lagi ke dalam nubuat tentang Mesias dan kerajaan-Nya melalui perlambangan Koresh. Dan karena dalam benaknya masih ada lagi yang harus disampaikan tentang karya agung keselamatan manusia oleh sang Mesias, ia hampir lupa dengan kesempatan yang membawanya ke dalam nubuat itu, dan berhenti berbicara mengenai kembalinya bangsa Yahudi dari Babel. Sebab pengharapan akan karya agung keselamatan itu memang akan menjadi penghiburan dan penyokong yang lebih besar bagi orang-orang Yahudi yang saleh dan percaya, dalam pembuangan mereka, daripada pengharapan akan kembalinya mereka dari Babel. Dan (seperti yang diamati dengan baik oleh Tuan Gataker) dalam nubuat ini dan nubuat-nubuat serupa tentang Kristus, yang diungkapkan dalam bentuk perlambangan, seperti dalam perlambangan Daud dan Salomo, beberapa bacaan sesuai dengan perlambangnya dan tidak dengan yang dilambangkan, sementara bacaan-bacaan lain sesuai dengan yang dilambangkan dan tidak dengan perlambangnya. Dan banyak bacaan sesuai dengan perlambangnya dalam satu arti dan sesuai dengan yang dilambangkan dalam arti lain. Berikut ini ada,
- I. Sebuah nubuat tentang kedatangan Mesias dengan kelembutan, namun dengan kuasa, untuk melakukan pekerjaan seorang Penebus (ay. 1-4).
- II. Diberitahukannya mandat sang Mesias, yang diterima-Nya dari Bapa (ay. 5-9).
- III. Sukacita dan kegirangan yang dengannya kabar gembira ini harus diterima (ay. 10-12).
- IV. Keberhasilan Injil yang menakjubkan, untuk menggulingkan kerajaan Iblis (ay. 13-17).
- V. Penolakan dan kehancuran orang-orang Yahudi karena ketidakpercayaan mereka (ay. 18-25).
Kedatangan Mesias yang Sudah Dekat (42:1-4)
- Kita yakin bahwa ayat-ayat ini harus dipahami sebagai berbicara tentang Kristus, sebab sang penulis Injil memberi tahu kita dengan jelas bahwa di dalam Dialah nubuat ini digenapi (Mat. 12:17-21). Lihatlah dengan mata iman, lihatlah dan amatilah, lihatlah dan kagumilah, hamba-Ku yang Kupegang. Biarlah orang-orang kudus Perjanjian Lama memperhatikan dengan sungguh dan mengingat Dia. Nah, apa yang harus kita perhatikan dengan sungguh dan pertimbangkan tentang Dia?
- I. Kepedulian Bapa terhadap Dia dan hubungan-Nya dengan Dia, keyakinan yang ditaruh-Nya dan kepuasan yang dirasakan-Nya terhadap Dia. Hal ini memberikan kehormatan kepada-Nya, dan membuat-Nya luar biasa, di atas segala keadaan (ay. 1).
- 1. Allah mengakui Dia sebagai pekerja yang dipekerjakan untuk-Nya. Dia adalah hamba-Ku. Meskipun Dia adalah Anak, namun, sebagai Pengantara, Ia mengambil rupa seorang hamba, belajar taat pada kehendak Allah dan melakukannya, dan memberi diri untuk memajukan kepentingan-kepentingan Kerajaan Allah, dan dengan demikian Ia adalah hamba Allah.
- 2. Sebagai orang yang dipilih oleh-Nya: Dia adalah orang pilihan-Ku. Ia tidak mendorong diri-Nya sendiri ke dalam pelayanan itu, tetapi dipanggil oleh Allah, dan ditetapkan sebagai orang yang paling pantas untuk itu. Sang Hikmat Tak Terhingga membuat pilihan itu, lalu menyatakannya.
- 3. Sebagai orang yang dipercayai-Nya: Dia adalah hamba-Ku yang Kuandalkan, demikian sebagian orang membacanya. Bapa menaruh kepercayaan kepada-Nya bahwa Ia akan merampungkan pekerjaan-Nya, dan, dalam kepercayaan itu, akan membawa banyak orang kepada kemuliaan. Kepercayaan besarlah yang diberikan Bapa kepada Anak, tetapi Bapa tahu bahwa Dia par negotio – sepadan dengan itu, mampu dan juga setia.
- 4. Sebagai orang yang dipedulikan-Nya: Dia adalah hamba-Ku yang Kupegang, demikianlah kita membacanya. Bapa menopang Dia, dan menyokong Dia, dalam memegang-Nya. Ia berdiri di samping-Nya dan menguatkan Dia.
- 5. Sebagai orang yang kepada-Nya Ia puas sepenuhnya: Orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Perkenanan Allah ada pada-Nya sejak dari kekekalan, ketika Ia ada serta-Nya sebagai anak kesayangan (Ams. 8:30). Allah merasakan kepuasan tersendiri dalam pekerjaan-Nya: Allah menyatakan diri-Nya berkenan kepada-Nya (Mat. 3:17; 17:5), dan karena itu mengasihi-Nya, sebab Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Biarlah jiwa kita bersuka di dalam Kristus, mengandalkan Dia, dan bergirang di dalam Dia. Dan hendaklah kita dipersatukan dengan-Nya seperti itu, maka demi Dia, Bapa akan berkenan kepada kita.
- II. Pembekalan-Nya untuk tugas-Nya: Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, untuk memampukan Dia menuntaskan pekerjaan-Nya (61:1). Roh tidak hanya turun, tetapi juga berdiam di dalam Dia (11:2), bukan secara terbatas, seperti pada hamba-hamba Allah yang lain, melainkan secara tak terbatas. Seperti halnya Allah akan memegang dan berkenan kepada orang-orang yang dipekerjakan-Nya sebagai hamba-hamba-Nya, demikian pula Ia akan menaruh Roh-Nya ke atas mereka.
- III. Pekerjaan yang untuknya Ia ditunjuk. Pekerjaan itu adalah untuk menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa, yaitu menyatakannya dalam hikmat, kekudusan, dan keadilan yang tak terbatas, untuk mendirikan sebuah agama di dunia yang dengan ikatan-ikatannya bangsa-bangsa bukan Yahudi akan menyerahkan diri dan yang berkat-berkatnya akan mereka nikmati. Penghakiman-penghakiman Tuhan, yang telah tersembunyi dari bangsa-bangsa bukan Yahudi (Mzm. 147:20), akan dinyatakan-Nya kepada mereka dengan kedatangan-Nya, sebab Ia akan menjadi terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa.
- IV. Kelembutan dan kehalusan yang dengannya Ia akan menjalankan pekerjaan ini (ay. 2-3). Ia akan melanjutkan pekerjaan itu,
- 1. Dalam keheningan, dan tanpa keributan. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak. Tidak akan diserukan, lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, seperti ketika penguasa-penguasa besar maju dengan kendaraan mereka atau tampil di hadapan orang banyak. Tidak akan ada sangkakala yang ditiup untuk menyambut-Nya, tidak pula terdengar rombongan gaduh yang mengikuti-Nya. Pertentangan yang dijumpai-Nya tidak akan berusaha dilawan-Nya, tetapi dengan sabar Ia akan tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa. Kerajaan-Nya bersifat rohani, dan karena itu senjata-senjatanya tidak bersifat duniawi, tidak pula penampilannya megah. Kerajaan-Nya datang tanpa tanda-tanda lahiriah.
- 2. Dengan lembut, dan tanpa keketatan. Terhadap orang-orang yang fasik Ia akan bersabar. Ketika Ia sudah mulai menghancurkan mereka, sehingga mereka seperti buluh yang patah terkulai, Ia akan memberi mereka ruang untuk bertobat dan tidak akan langsung mematahkannya. Meskipun mereka sangat gencar menyerang, seperti sumbu yang berasap (65:5), namun Ia akan bersabar menghadapi mereka, seperti Ia menghadapi Yerusalem. Kepada orang-orang yang lemah Dia akan bersikap lembut. Mereka yang hanya memiliki hidup singkat, panas yang sedikit, yang lemah seperti buluh, tertindas dengan keraguan dan ketakutan, seperti buluh yang patah terkulai, seperti sumbu yang pudar nyalanya, seperti sumbu lilin yang baru dinyalakan, yang sebentar saja akan mati lagi, tidak akan direndahkan-Nya. Ia tidak akan beperkara melawan mereka dengan kuasa-Nya yang besar, tidak pula menimpakan kepada mereka pekerjaan atau penderitaan yang lebih daripada yang dapat mereka tangung, yang akan mematahkan dan memadamkan mereka. Sebaliknya, Ia dengan penuh rahmat akan mempertimbangkan kemampuan mereka. Apa yang tersirat di sini lebih daripada apa yang diungkapkan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, tetapi akan dikuatkanNya, supaya dapat menjadi pohon aras di pelataran Allah kita. Sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, tetapi akan ditiup-Nya supaya nyala. Perhatikanlah, Yesus Kristus sangat lembut terhadap orang-orang yang betul-betul beroleh anugerah yang sejati, meskipun mereka lemah di dalamnya, dan Dia menerima kesediaan roh, mengampuni dan memaklumi kelemahan daging.
- V. Keberanian hati dan keteguhan hati yang dengannya ia akan bertekun dalam pekerjaan ini, sehingga Ia dapat mencapai tujuan-Nya pada akhirnya (ay. 4): Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai. Meskipun menghadapi pekerjaan yang berat dan banyak tantangan, dan sudah melihat betapa dunia tidak akan tahu berterima kasih, namun Ia tetap melanjutkan apa yang menjadi bagian pekerjaan-Nya, sampai Ia dapat berkata, sudah selesai. Dan Ia memampukan para rasul dan hamba-Nya untuk melanjutkan pekerjaan mereka juga, dan untuk tidak menjadi pudar atau patah terkulai, sampai mereka pun menyelesaikan kesaksian mereka. Dan demikianlah Ia berhasil menyelesaikan apa yang menjadi pekerjaan-Nya.
- 1. Dengan setia Ia akan menyatakan hukum. Dengan serangkaian mujizat yang panjang, dan kebangkitan-Nya sendiri pada akhirnya, Ia akan sepenuhnya membuktikan kebenaran ajaran-Nya dan asal usul serta wewenang ilahi dari agama kudus yang berniat didirikan-Nya dengan kedatangan-Nya itu.
- 2. Ia menegakkan hukum di bumi. Ia mendirikan pemerintahan-Nya di dunia, sebuah jemaat bagi diri-Nya sendiri di antara manusia, membaharui dunia, dan dengan kuasa Injil-Nya dan anugerah-Nya memancangkan kaidah-kaidah dalam pikiran manusia yang sedemikian rupa sehingga berkuasa untuk membuat mereka bijak dan adil.
- 3. Segala pulau dari bangsa-bangsa bukan Yahudi mengharapkan pengajaran-Nya, menantikan Injil-Nya, yaitu menyambutnya seolah-olah itu adalah hal yang sudah lama mereka nanti-nantikan. Mereka akan menjadi murid-murid-Nya, akan duduk di bawah kaki-Nya, dan siap untuk menerima pengajaran dari mulut-Nya. Apa yang Engkau ingin supaya kami lakukan?
Matthew Henry: Yes 42:5-12 - Kedatangan Mesias yang Sudah Dekat Kedatangan Mesias yang Sudah Dekat (42:5-12)
Dalam ayat-ayat di atas kita temukan,
I. Perjanjian yang dibuat Allah dengan sang Mesias...
Kedatangan Mesias yang Sudah Dekat (42:5-12)
- Dalam ayat-ayat di atas kita temukan,
- I. Perjanjian yang dibuat Allah dengan sang Mesias dan mandat yang Dia berikan kepada-Nya (ay. 5-7), yang merupakan penjelasan dari ayat 1, lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang.
- 1. Gelar-gelar kerajaan yang dengannya Allah yang mahabesar menyatakan diri-Nya di sini, dan membedakan diri-Nya dari semua yang mengaku sebagai allah. Semua gelar itu berbicara banyak tentang kemuliaan-Nya (ay. 5): Beginilah firman Allah, TUHAN. Dan siapakah Engkau, Tuhan? Tentu saja, Dia adalah sumber dari semua keberadaan dan karena itu sumber dari segala kuasa. Dia adalah sumber dari keberadaan,
- (1) Dalam dunia atas. Sebab Dia menciptakan langit dan membentangkannya (40:22), dan menjaga cakrawala yang luas itu supaya tetap terbentang.
- (2) Dalam dunia bawah. Sebab Ia menghamparkan bumi, dan menjadikannya tempat tinggal yang luas, dan segala yang tumbuh di atasnya dihasilkan oleh kuasa-Nya.
- (3) Dalam dunia umat manusia: Ia memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya, bukan hanya udara untuk bernafas, melainkan juga nafas kehidupan itu sendiri dan anggota-anggota tubuh untuk bernafas. Bahkan, Dia memberikan nyawa, semua kekuatan dan fungsi dari jiwa yang berpikir, kepada mereka yang berjalan di dalamnya. Nah, hal ini ditambahkan pada pendahuluan perjanjian Allah dengan sang Mesias, dan pada mandat yang diberikan kepada-Nya, bukan hanya untuk menunjukkan bahwa Dia memiliki wewenang untuk membuat perjanjian seperti itu dan memberikan mandat seperti itu, dan memiliki kuasa yang memadai untuk mendukung diri-Nya, melainkan juga bahwa maksud dari karya penebusan adalah untuk mempertahankan kehormatan sang Pencipta, dan untuk mengembalikan manusia kepada kesetiaan yang seharusnya diberikannya kepada Allah sebagai Penciptanya.
- 2. Jaminan-jaminan yang diberikan-Nya kepada Mesias akan kehadiran-Nya bersama Dia dalam segala hal yang dilakukan-Nya sesuai pekerjaan-Nya ini sungguh teramat membesarkan hati sang Mesias (ay. 6).
- (1) Allah mengakui bahwa sang Mesias tidak mengambil kehormatan untuk menjadi Pengantara bagi diri-Nya sendiri, tetapi dipanggil oleh Allah, bahwa Ia bukanlah pengacau, bukan perampas, melainkan dengan benar dihantar ke dalam jabatan itu (Ibr. 5:4): Aku telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. Allah bukan saja tidak berbuat salah kepada-Nya dengan memanggil-Nya untuk melakukan pekerjaan yang berat ini, sebab Ia sendiri secara sukarela menawarkan diri untuk itu, tetapi juga berbuat benar bagi diri-Nya dengan menyediakan segala sesuatu untuk kehormatan-Nya sendiri dan untuk memenuhi perkataan yang sudah diucapkan-Nya.
- (2) Allah berjanji untuk membela dan menguatkan sang Mesias dalam pekerjaan itu, untuk memegang tangan-Nya, bukan hanya untuk melakukan pekerjaan-Nya, melainkan juga di dalam pekerjaan itu, untuk memegang tangan-Nya, supaya tidak gemetar, supaya tidak lemas, dan dengan demikian menjaga Dia. Ketika seorang malaikat diutus dari sorga untuk menguatkan Dia dalam kesengsaraan-Nya, dan Bapa sendiri berada bersama-sama dengan Dia, pada saat itulah janji ini dipenuhi. Perhatikanlah, orang-orang yang dipanggil Allah akan diakui dan ditolong-Nya, dan tangan mereka akan dipegang-Nya.
- 3. Maksud-maksud agung dari mandat ini amat banyak berbicara tentang kelimpahan penghiburan bagi anak-anak manusia. Ia menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi pengantara, atau jaminan, dari perjanjian anugerah, yang semuanya terangkum di dalam Dia. Allah, dalam memberikan Kristus kepada kita, bersama-sama dengan Dia telah memberi kita semua berkat perjanjian baru secara cuma-cuma. Dua berkat mulia dibawa Kristus, dalam Injil-Nya, kepada bangsa-bangsa, yaitu terang dan kebebasan.
- (1) Dia menjadi terang untuk bangsa-bangsa, bukan hanya untuk menyingkapkan kepada mereka apa yang perlu mereka ketahui, dan yang kalau tidak demikan tidak dapat mereka ketahui, melainkan juga untuk membuka mata orang buta, supaya mereka mengetahuinya. Oleh Roh-Nya di dalam firman Ia menyuguhkan apa yang perlu diketahui, dan oleh Roh-Nya di dalam hati Ia mempersiapkan alat untuk mengetahuinya. Ketika Injil datang terang pun datang, terang yang besar, kepada orang-orang yang diam dalam kegelapan (Mat. 4:16; Yoh. 3:19). Dan Rasul Paulus diutus kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi untuk membuka mata mereka (Kis. 26:18). Kristus adalah terang dunia.
- (2) Dia diutus untuk menyatakan kebebasan bagi para tawanan, seperti yang dilakukan Koresh, untuk mengeluarkan orang hukuman. Bukan hanya untuk membuka pintu-pintu penjara, dan memperbolehkan mereka pergi, yang cuma dapat dilakukan Koresh, melainkan juga untuk mengeluarkan mereka, untuk mendorong dan memampukan mereka supaya menggunakan kebebasan mereka, yang tidak dapat dilakukan seorang pun selain orang yang rohnya digerakkan Allah. Hal ini dilakukan Kristus dengan anugerah-Nya.
- II. Disahkan dan diteguhkannya pemberian ini. Supaya kita menjadi yakin akan keabsahannya, maka pertimbangkanlah,
- 1. Kewenangan dari Dia yang membuat janji itu (ay. 8): Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku, dan itu adalah nama yang dengannya Ia menyatakan diri-Nya ketika Ia mulai memenuhi janji yang dibuat kepada para bapa leluhur. Sementara, sebelumnya, Ia menyatakan diri-Nya dengan nama Allah Yang Mahakuasa (Kel. 6:2). Jika Dia adalah Tuhan yang membuat segala sesuatu ada dan terlahir, maka Ia juga akan membuat janji ini ada dan terlahir. Jika nama-Nya adalah TUHAN (KJV: Yehova), yang berbicara bahwa hanya Dialah Allah, maka kita bisa yakin bahwa nama-Nya adalah cemburu, dan Ia tidak akan memberikan kemuliaan-Nya kepada yang lain, tanpa peduli siapa pun itu yang berdiri menyaingi Dia, terutama tidak kepada patung-patung pahatan. Dia akan mengutus Mesias untuk membuka mata manusia, sehingga dengan demikian Ia dapat mengubah mereka dari menyembah berhala-berhala bisu untuk menyembah Allah yang hidup. Sebab, meskipun sudah lama Ia tidak memandang zaman kebodohan, sekarang Ia akan mempertahankan hak istimewa-Nya, dan tidak akan memberikan kemuliaan-Nya kepada patung-patung pahatan. Ia akan melaksanakan firman-Nya karena Ia tidak mau kehilangan kehormatan sebagai Allah yang setia pada firman-Nya, atau dituduh berdusta oleh para penyembah dewa-dewa palsu. Ia akan membebaskan umat-Nya dari kekuasaan para penyembah berhala, karena tampak seolah-olah selama ini Ia telah memberikan kemasyhuran-Nya kepada patung-patung pahatan ketika Ia membiarkan para penyembah-Nya sendiri menjadi penyembah-penyembah patung.
- 2. Penggenapan janji-janji yang sebelumnya sudah dibuat-Nya mengenai jemaat-Nya, yang merupakan bukti-bukti dari kebenaran firman-Nya dan kebaikan yang dimiliki-Nya terhadap umat-Nya (ay. 9): “Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan. Hingga saat ini Tuhan telah menolong jemaat-Nya, telah menopang dia di bawah beban-beban yang dahulu, melegakan dia dalam kesesakan-kesesakan yang dahulu. Dan hal ini dilakukan dalam rangka menggenapi janji-janji yang sudah dibuat kepada para bapa leluhur. Tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi (1Raj. 8:56). Dan sekarang hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sekarang Aku akan membuat janji-janji baru, yang pasti akan digenapi pada waktunya seperti janji-janji yang dulu. Sekarang Aku akan melimpahkan kebaikan-kebaikan baru, seperti yang belum pernah diberikan sebelumnya. Berkat-berkat Perjanjian Lama sudah kamu miliki dengan berlimpah. Sekarang Aku menyatakan berkat-berkat Perjanjian Baru, bukan negeri yang subur dan kekuasaan atas tetangga-tetanggamu, melainkan berkat-berkat rohani di dalam sorga. Sebelum hal-hal itu muncul dalam pemberitaan Injil, Aku mengabarkannya kepadamu, melalui perlambang dan bayangan dari hal-hal yang sebelumnya.” Perhatikanlah, diterimanya rahmat-rahmat yang dahulu dapat mendorong kita untuk berharap akan rahmat-rahmat selanjutnya. Sebab kepedulian Allah terhadap umat-Nya bersifat tetap, dan belas kasihan-Nya senantiasa baru.
- III. Nyanyian sukacita dan pujian yang seharusnya dinyanyikan dalam hal ini bagi kemuliaan Allah (ay. 10): Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, nyanyian Perjanjian Baru. Diberikannya Kristus sebagai terang untuk bangsa-bangsa (ay. 6) adalah hal yang baru, dan sangat mengejutkan. Sang rasul membicarakannya sebagai sebuah misteri yang, di zaman-zaman sebelumnya, tidak diketahui, sebagaimana yang sekarang sudah diungkapkan, bahwa orang-orang bukan Yahudi turut menjadi ahli-ahli waris (Ef. 3:5-6). Nah, karena ini adalah hal baru yang dinyatakan Allah, nyanyian baru yang akan dinyanyikan pada kesempatan ini adalah nyanyian ini, bahwa kalau sebelumnya nyanyian-nyanyian Tuhan sangat terbatas pada bait Allah di Yerusalem, maka sekarang nyanyian-nyanyian sukacita dan pujian yang kudus akan dinyanyikan di seluruh dunia. (Mazmur-mazmur Daud hanya dinyanyikan dalam bahasa orang-orang Yahudi, dan dinyanyikan oleh mereka di negeri mereka sendiri. Sebab, ketika mereka berada di negeri asing, mereka menggantungkan kecapi-kecapi mereka pada pohon-pohon gandarusa dan tidak dapat menyanyikan nyanyian TUHAN, seperti yang kita dapati dalam Mzm. 137:2-4). Namun sekarang lagu-lagu yang mengungkapkan rasa sukacita kudus dan puji-pujian akan dinyanyikan di seluruh dunia. Bangsa-bangsa bukan Yahudi akan berbagi bersama-sama dengan orang-orang Yahudi dalam berkat-berkat Perjanjian Baru, dan karena itu akan bergabung dalam puji-pujian dan penyembahan-penyembahan Perjanjian Baru. Akan ada jemaat-jemaat yang didirikan dalam bangsa-bangsa bukan Yahudi dan mereka akan menyanyikan sebuah nyanyian baru. Pertobatan bangsa-bangsa bukan Yahudi sering kali dinubuatkan dalam gagasan ini, seperti yang tampak dalam 9-11. Dijanjikan di sini bahwa puji-pujian atas anugerah Allah akan dinyanyikan dengan sukacita dan rasa syukur,
- 1. Oleh orang-orang yang tinggal di ujung bumi, di negeri-negeri yang terletak paling jauh dari Yerusalem. Dari ujung bumi kami dengar nyanyian pujian (24:16). Hal ini digenapi ketika Kekristenan ditanamkan di negeri kita.
- 2. Oleh para pelaut dan pedagang, dan mereka yang mengarungi laut, yang melakukan perdagangan di lautan luas, dan menghisap kekayaan-kekayaan laut, dan dengan demikian menjadikan diri mereka tuan atas laut dan segala isinya, yang dengannya mereka akan memuji Allah. Hal itu wajar saja, sebab semua itu kepunyaan-Nya (Mzm. 24:1; 95:5). Orang-orang Yahudi tidak banyak berdagang di laut. Oleh karena itu, jika puji-pujian terhadap Allah dinyanyikan oleh orang-orang yang mengarungi laut, pastilah itu oleh bangsa-bangsa bukan Yahudi. Orang-orang yang mengarungi laut dipanggil untuk memuji Allah (Mzm. 107:23).
- 3. Oleh pulau-pulau dengan segala penduduknya (ay. 10), dan dikatakan sekali lagi (ay. 12). Biarlah mereka memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau, segala pulau bangsa-bangsa bukan Yahudi, yang mungkin merujuk pada pulau-pulau Yunani.
- 4. Oleh padang gurun dengan kota-kotanya dan desa-desa yang didiami Kedar. Tempat-tempat tersebut terletak di timur Yerusalem, seperti halnya pulau-pulau terletak di sebelah barat, sehingga nyanyian-nyanyian Injil akan dinyanyikan dari terbit hingga terbenamnya matahari. Seluruh dunia bukan-Yahudi sampai pada saat itu seperti pulau, terputus dari hubungan dengan jemaat Allah, dan seperti padang gurun, tidak tergarap dan tidak berbuah bagi Allah. Tetapi sekarang pulau-pulau dan padang gurun akan memuji Allah.
- 5. Oleh penduduk Bukit Batu, dan mereka yang berdiam di puncak gunung-gunung, bukan hanya bangsa-bangsa bukan Yahudi, melainkan juga mereka yang paling miskin, paling hina, dan paling rendah, mereka yang tinggal di gubuk-gubuk, seperti juga mereka yang menghuni kota-kota dan desa-desa. Orang-orang yang kasar dan paling biadab, seperti orang-orang gunung pada umumnya, akan diperadabkan oleh Injil. Atau yang dimaksud dengan para penduduk Bukit Batu mungkin adalah para penduduk dari daerah Arabia yang disebut Petræa – berbatu-batu. Mungkin negeri-negeri sekitar berbagi dalam sukacita orang-orang Israel ketika mereka kembali dari Babel, dan sebagian dari penduduk itu datang dan bergabung dengan mereka dalam puji-pujian mereka. Tetapi kita tidak menemukan bahwa puji-pujian itu dinyanyikan sedemikian rupa sehingga dapat sepenuhnya menggenapi nubuat yang ternama ini. Dan karena itu kita harus menyimpulkan bahwa nubuat itu menjangkau lebih jauh lagi, dan digenapi dalam banyak nubuat lain tentang sukacita bangsa-bangsa yang dikatakan digenapi dalam Perjanjian Baru, yaitu pertobatan bangsa-bangsa bukan Yahudi kepada iman di dalam Kristus. Ketika mereka dibawa ke dalam jemaat, mereka dibawa untuk memberikan kemuliaan kepada Tuhan. Pada saat itulah mereka menjadi bagi-Nya kenamaan dan kepujian, dan mereka menjadikan hal memuji Dia sebagai pekerjaan mereka. Dia dimuliakan dalam diri mereka dan oleh mereka.
Matthew Henry: Yes 42:13-17 - Penghakiman dan Belas Kasihan Penghakiman dan Belas Kasihan (42:13-17)
Pada dasarnya sama saja entah kita memandang ayat-ayat ini (seperti yang dilakukan sebagian orang) sebagai...
Penghakiman dan Belas Kasihan (42:13-17)
- Pada dasarnya sama saja entah kita memandang ayat-ayat ini (seperti yang dilakukan sebagian orang) sebagai nyanyian itu sendiri yang akan dinyanyikan oleh bangsa-bangsa bukan Yahudi atau sebagai nubuat tentang apa yang akan dilakukan Allah untuk membuka jalan bagi dinyanyikannya nyanyian itu, nyanyian Injil dan baru itu.
- I. Allah tetap saja akan tampil dalam kuasa dan kemuliaan-Nya lebih daripada sebelumnya. Demikianlah Ia tampil dalam pemberitaan Injil-Nya, dalam kuasa dan kekuatan ilahi yang menyertainya, dan dalam keberhasilannya yang menakjubkan dalam meruntuhkan benteng-benteng Iblis (ay. 13-14). Ia membisu dari sejak dahulu kala, Ia berdiam diri, Ia menahan hati-Nya, ketika Ia tidak memandang zaman kebodohan (Kis. 17:30), dan membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing (Kis. 14:16). Tetapi sekarang Ia akan keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang, untuk menyerang kerajaan Iblis dan memberinya pukulan yang mematikan. Demikianlah kemunculan Injil digambarkan (Why. 6:2). Kristus, di dalam Injil itu, maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan. Pelayanan para rasul disebut peperangan, dan mereka adalah para prajurit Yesus Kristus. Ia akan membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur, akan tampak lebih cemburu daripada sebelumnya bagi kemuliaan nama-Nya sendiri dan untuk melawan penyembahan berhala.
- 1. Ia akan bertempik sorak, dalam memberitakan firman-Nya, mengerang seperti perempuan yang melahirkan. Sebab hamba-hamba Kristus memberitakan Injil seperti orang yang sungguh-sungguh, dan yang mengerang seperti ingin melahirkan lagi sampai mereka melihat Kristus terbentuk dalam jiwa-jiwa manusia (Gal. 4:19). Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, dalam kecaman-kecaman Injil, yang lebih mengerikan daripada auman seekor singa, dan yang harus diberitakan beserta berkat-berkat Injil untuk membangunkan dunia yang sedang tidur.
- 2. Ia akan menaklukkan dengan kuasa Roh-Nya: Terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya, Ia akan berhasil menjadikan mereka teman (Kol. 1:21). Orang-orang yang menentang dan menghujat Injil-Nya akan berhasil dibungkam dan dipermalukan-Nya. Ia akan sekaligus menghancurkan dan melahap semua perlawanan dari kuasa-kuasa kegelapan. Iblis akan jatuh seperti kilat dari langit, dan dia yang memiliki kuasa maut akan dihancurkan. Sebagai perlambang dan bayangan dari hal ini, untuk membuka jalan bagi penebusan orang-orang Yahudi dari Babel, Allah akan merendahkan kesombongan, dan menghancurkan kekuasaan, para penindas mereka, dan akan sekaligus menghancurkan dan melahap (KJV) kerajaan Babel. Untuk mencapai kehancuran Babel oleh tentara Persia di bawah perintah Koresh, Ia akan membuat tandus gunung-gunung dan bukit-bukit, meratakan negeri itu, dan membuat layu segala tumbuh-tumbuhannya. Tentara itu, seperti yang biasa dilakukan, entah akan membawa tumbuh-tumbuhan itu atau menghancurkannya, dan dengan meletakkan jembatan berupa perahu-perahu di atas sungai-sungai mereka akan mengubahnya menjadi pulau-pulau, dan dengan demikian mengeringkan dataran-dataran rendah yang masih tergenang air, untuk membuka jalan bagi barisan tentara mereka, sehingga genangan-genangan airnya akan mengering. Demikianlah, ketika Injil diberitakan, ia akan masuk dengan bebas, dan apa yang menghalangi kemajuannya akan disingkirkan.
- II. Ia akan menyatakan perkenanan dan anugerah-Nya terhadap orang-orang yang rohnya sudah Ia gerakkan untuk mengikuti-Nya, seperti dalam Ezra 1:5. Orang yang menanyakan jalan ke Sion akan ditunjukkan-Nya jalan, dan akan dipimpin-Nya di jalan itu (ay. 16). Mereka yang dari mulanya sudah buta, dan mereka yang, karena berada di bawah hukuman dosa dan murka, menjadi bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan diri mereka sendiri, akan dibawa Allah di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Mereka akan diperlihatkan jalan menuju hidup dan kebahagiaan oleh Yesus Kristus, yang adalah jalan, dan mereka akan dipimpin serta dibuat-Nya terus berjalan di jalan itu, yang sebelumnya asing bagi mereka. Demikianlah, dalam pertobatan Paulus, ia pertama-tama dibutakan, lalu Allah menyingkapkan Anak-Nya di dalam dia, dan membuat selaput gugur dari matanya. Mereka lemah dalam pengetahuan akan Allah, dan kebenaran-kebenaran-Nya pada awalnya tampak tidak terpahami bagi mereka. Tetapi Allah akan membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang, maka pengetahuan akan menjadi mudah bagi mereka. Mereka lemah dalam kewajiban, perintah-perintah Allah tampak tidak dapat dijalankan, dan kesulitan-kesulitan yang tak dapat diatasi menghalangi ketaatan mereka. Tetapi Allah akan membuat tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Jalan mereka akan dibuat rata, dan kuk mereka dibuat ringan. Orang-orang yang dibawa Allah ke jalan yang benar akan dipimpin-Nya di jalan itu. Sebagai perlambang dari hal ini, Ia akan memimpin orang-orang Yahudi, ketika kembali dari pembuangan, ke negeri mereka lagi di jalan yang sudah dipersiapkan, dan tidak akan terjadi apa-apa yang akan membingungkan atau mempermalukan mereka di tengah jalan. Ini adalah perkara-perkara besar, dan perkara-perkara baik, sangat besar dan sangat baik. Tetapi supaya jangan ada orang berkata, “Perkara-perkara itu terlalu besar, terlalu baik, untuk diharapkan dari Allah oleh bangsa yang sedemikian tidak layak seperti bangsa Yahudi, oleh dunia yang tidak layak seperti bangsa-bangsa bukan Yahudi,” maka Ia menambahkan, itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, peganglah perkataan-Ku itu, dan pasti akan Kulaksanakan. Dia yang sudah mulai menunjukkan belas kasihan yang besar ini akan terus berbuat baik kepada mereka.
- III. Ia terutama akan mengacaukan orang-orang yang mengikuti berhala kendati dengan upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh pemberitaan Injil untuk membuat mereka berbalik dari berhala-berhala (ay. 17): Orang-orang yang percaya kepada patung pahatan akan berpaling ke belakang dan mendapat malu. Bangsa Babel akan berpaling ke belakang dan mendapat malu ketika mereka melihat bagaimana orang-orang Yahudi, yang merendahkan patung-patung mereka, diakui dan dilepaskan oleh Allah yang mereka sembah tanpa patung, dan bangsa-bangsa bukan Yahudi ketika mereka melihat bagaimana penyembahan berhala gugur di hadapan pemberitaan Injil, terpencar seperti kegelapan dalam cahaya matahari, dan meleleh seperti salju dalam panas cahaya itu. Mereka akan malu bahwa mereka pernah berkata kepada patung-patung tuangan ini, kamulah allah kami. Sebab bagaimana patung-patung yang tak dapat menolong diri mereka sendiri dapat menolong orang-orang yang menyembah mereka, atau menyelamatkan diri sendiri supaya tidak jatuh ke dalam penghinaan? Pada masa-masa pembaruan, ketika banyak orang berbalik dari kejahatan, dan dosa, yang secara umum ditinggalkan, menjadi ketinggalan zaman, dapat diharapkan bahwa orang-orang yang tidak akan dapat dipertobatkan kembali dengan cara lain akan diinsyafkan dengan menimbang hal itu, dan menjadi malu dengannya.
Matthew Henry: Yes 42:18-25 - Kebutaan Orang-orang Yahudi Kebutaan Orang-orang Yahudi (42:18-25)
Sang nabi, setelah berbicara dengan cara menghibur dan mendorong orang-orang Yahudi yang percaya yang menant...
Kebutaan Orang-orang Yahudi (42:18-25)
- Sang nabi, setelah berbicara dengan cara menghibur dan mendorong orang-orang Yahudi yang percaya yang menanti-nantikan penghiburan bagi Israel, di sini berpaling kepada sebagian orang di antara mereka yang tidak percaya, untuk menyatakan kesalahan mereka dan merendahkan mereka. Di antara orang-orang yang berada di pembuangan di Babel, ada sebagian yang seperti buah ara jelek dalam penglihatan Yeremia, yang dikirim ke sana untuk menjadi aib, menjadi kengerian bagi segala kerajaan di bumi, menjadi aib dan perumpamaan (Yer. 24:9). Dalam diri mereka ada perlambang yang menggambarkan orang-orang Yahudi yang menolak Kristus dan ditolak oleh-Nya, dan yang kemudian jatuh lebih dalam lagi di bawah kutukan, sementara orang-orang yang percaya mewarisi berkat. Sebab mereka menjadi rusak, hancur, dan tetap terserak hingga saat ini. Amatilah,
- I. Panggilan yang diberikan kepada bangsa ini (ay. 18): “Dengarkanlah, hai orang-orang tuli, dan perhatikanlah suara yang gembira itu, pandanglah dan lihatlah, hai orang-orang buta, supaya kamu melihat terang yang menyukakan itu.” Tidak ada kejanggalan dalam perintah ini, juga bukan tidak pantas bagi hikmat dan kebaikan Allah untuk memanggil kita supaya melakukan kebaikan yang kita sendiri belum cukup melakukannya. Sebab orang-orang yang masih bersusah payah dalam ketidakmampuan moral untuk melakukan apa yang baik sebenarnya memiliki kekuatan alam yang dapat mereka pakai untuk berbuat lebih baik daripada yang sekarang mereka lakukan, dan mungkin memiliki anugerah adikodrati, kalau bukan karena kesalahan mereka sendiri. Panggilan kepada orang tuli supaya mendengar dan orang buta supaya melihat ini adalah seperti perintah yang diberikan kepada orang yang mati sebelah tangannya supaya ia mengulurkan tangannya itu. Meskipun ia tidak bisa melakukan hal itu, karena tangannya mati, namun, seandainya ia tidak berusaha melakukannya, ia tidak akan sembuh, dan disembuhkannya dia dengan berbuat demikian bukan terjadi karena tindakannya sendiri, melainkan karena kuasa ilahi.
- II. Ciri-ciri yang diberikan tentang mereka (ay. 19-20): Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Orang-orang Yahudi mengaku sebagai hamba-hamba Allah, dan imam-imam serta para penatua mereka sebagai utusan-utusan-Nya (Mal. 2:7). Tetapi mereka tuli dan buta. Ayat sebelumnya dapat dipahami sebagai perkataan yang diucapkan kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi yang menyembah berhala, yang disebut-Nya tuli dan buta, karena mereka menyembah dewa-dewa yang demikan. “Akan tetapi,” firman-Nya, “tidak heran jika kamu tuli dan buta apabila umat-Ku sendiri sama buruknya seperti kamu, dan banyak dari antara mereka sama-sama condong pada penyembahan berhala.”
- 1. Ia mengeluhkan kedunguan mereka, sehingga mereka buta. Mereka keras kepala, sehingga mereka tuli. Mereka bahkan lebih buruk daripada bangsa-bangsa bukan Yahudi. Corruptio optimi est pessima – Apa yang terbaik, jika rusak, akan menjadi yang terburuk. “Siapa lagi yang bisa berbuat dengan sengaja dan memalukan untuk menjadikan dirinya buta dan tuli seperti hamba-Ku dan utusan-Ku, seperti Yakub yang adalah hamba-Ku (41:8), dan seperti nabi-nabi dan pengajar-pengajar mereka yang adalah utusan-utusan-Ku? Siapa lagi yang bisa sebuta orang-orang yang mengaku-ngaku dan berlagak sempurna, yang seharusnya sudah lebih dekat pada kesempurnaan daripada orang lain tetapi malah tidak seperti itu, yaitu imam-imam dan nabi-nabi mereka? Yang satu bernubuat palsu, dan yang lain memerintah dengan sarana nubuat palsu mereka. Dan adakah lagi yang lebih buta dari orang-orang yang tidak mau melihat, padahal sudah ada terang yang menyinari wajah mereka?” Perhatikanlah,
- (1) Sudah biasa terjadi, walaupun sangat menyedihkan, bahwa orang-orang yang mengaku-ngaku sebagai hamba dan utusan Allah justru malah buta dan tuli dalam perkara-perkara rohani, tidak berpengetahuan, penuh kekeliruan, dan kurang perhatian terhadap hal rohani.
- (2) Kebutaan dan ketulian dalam perkara-perkara rohani pada diri orang yang mengaku-ngaku sebagai hamba dan utusan Allah lebih buruk keadaannya daripada diri orang lain. Pada diri mereka hal itu adalah dosa dan cela yang luar biasa besar, penghinaan yang sungguh besar kepada Allah, dan bagi diri mereka sendiri merupakan sebuah kutukan yang lebih hebat.
- 2. Sang nabi melanjutkan (ay. 20) dengan menggambarkan kebutaan dan kekeras-kepalaan bangsa Yahudi, persis seperti Juruselamat kita menggambarkannya pada masa-Nya (Mat. 13:14-15): Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan. Banyak orang menjadi hancur karena tidak memperhatikan apa yang tidak bisa tidak pasti mereka lihat. Mereka binasa, bukan karena ketidaktahuan, melainkan hanya karena tidak perhatian. Orang-orang Yahudi pada masa Juruselamat kita melihat banyak bukti tentang mandat ilahi-Nya, tetapi mereka tidak memperhatikannya. Mereka tampak membuka telinga kepada-Nya, tetapi mereka tidak mendengar, yaitu mereka tidak mengindahkan, tidak mengerti, atau percaya, atau taat, dan semua itu sama saja seperti mereka tidak mendengar.
- III. Allah tetap peduli untuk menjaga kehormatan nama-Nya sendiri, kendati dengan kebutaan dan ketulian mereka, terutama untuk memelihara firman-Nya, yang telah diagungkan-Nya mengatasi semua nama-Nya. Akankah ketidakpercayaan dan kekerasan manusia membuat janji Allah tidak berlaku? Sekali-kali tidak! (Rm. 3:3-4). Tidak, meskipun mereka buta dan tuli, Allah tidak akan kehilangan kemuliaan-Nya (ay. 21): TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya. Bukan berkenan pada dosa mereka, tetapi berkenan pada penyataan kebenaran-Nya sendiri, dalam menolak mereka karena sudah menolak keselamatan yang agung itu. Dia berbicara seperti seseorang yang berkenan (1:24): “Ha, Aku akan melampiaskan dendam-Ku kepada para lawan-Ku” (KJV: Aku akan melepaskan diri-Ku dari para lawan-Ku), dan 13, Aku merasa puas. Kitab Suci digenapi dalam dicampakkannya orang-orang Yahudi dan juga dipanggilnya bangsa-bangsa bukan Yahudi, dan dalam hal itu Tuhan akan berkenan. Ia akan mengagungkan hukum-Nya (yaitu wahyu ilahi dalam semua bagiannya) dan akan membuatnya terhormat (KJV). Hukum itu benar-benar terhormat, dan perkara-perkara tentangnya adalah perkara-perkara besar. Dan, jika orang tidak mau mengagungkannya dengan ketaatan mereka terhadapnya, Allah akan mengagungkannya sendiri dengan menghukum mereka atas ketidaktaatan mereka. Ia akan mengagungkan hukum dengan menggenapi apa yang tertulis di dalamnya, akan mengagungkan kewenangan hukum-Nya, keberhasilannya, dan keadilannya. Dia akan melakukannya pada akhirnya, ketika semua orang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang itu (Yak. 2:12). Dia sedang melakukannya setiap hari. Apa lagi yang sedang dilakukan Allah di dunia, kalau bukan mengagungkan hukum-Nya dan membuatnya terhormat?
- IV. Malapetaka-malapetaka yang akan ditimpakan Allah kepada bangsa Yahudi karena kebutaan dan ketulian mereka yang disengaja itu (ay. 22). Mereka dijarah dan dirampok. Orang-orang yang tidak mau bertobat dan tidak mau diperbarui di Babel dihukum untuk menjalani pembuangan selama-lamanya. Karena dosa-dosa merekalah mereka dirampok dari semua kepunyaan mereka, bukan hanya di negeri mereka sendiri, tetapi juga di negeri musuh-musuh mereka. Sebagian dari mereka terjebak dalam geronggang-geronggang, dan sebagian yang lain disembunyikan dalam rumah-rumah penjara. Mereka tidak dapat menolong diri sendiri, karena mereka terjebak. Teman-teman mereka tidak dapat menolong mereka, karena mereka disembunyikan. Dan musuh-musuh mereka sudah melupakan mereka ketika mereka di dalam penjara. Mereka, dan semua yang mereka miliki, dijadikan mangsa dan jarahan. Dan tidak ada orang yang membebaskan entah dengan paksaan atau dengan tebusan, dan tidak pula ada yang berani berkata kepada para penindas mereka yang congkak, kembalikanlah. Di sana mereka terbaring, dan di sanalah mereka kemungkinan akan mati. Hal ini digenapi secara penuh dalam kehancuran terakhir bangsa Yahudi oleh orang Romawi, yang ditimpakan Allah atas mereka karena menolak Injil Kristus.
- V. Nasihat yang diberikan kepada mereka untuk melegakan mereka. Sebab, meskipun menyedihkan, keadaan mereka bukanlah tanpa harapan.
- 1. Sebagian besar dari mereka tuli. Mereka tidak mau mendengar suara firman Allah. Oleh karena itu Ia akan mencoba menggunakan tongkat-Nya, dan melihat siapakah di antara mereka yang mau memasang telinga kepada hal ini (ay. 23). Kita tidak boleh putus harapan dengan orang-orang yang sudah lama kita coba yakinkan dengan sia-sia. Sebagian dari mereka mungkin saja, pada akhirnya, akan memberi telinga dan mendengar. Jika satu cara tidak berhasil, cara lain mungkin berhasil, dan orang-orang berdosa tidak akan dapat berdalih. Amatilah,
- (1) Kita semua dapat, kalau mau, mendengar suara Allah, dan kita dipanggil dan diundang untuk mendengarnya.
- (2) Layaklah untuk mencari tahu siapa saja yang menaruh perhatian kepada Allah yang berbicara kepada mereka dan bersedia mendengar-Nya.
- (3) Dari sekian banyak orang yang mendengar suara Allah, ada sangat sedikit yang mendengarkannya atau memperhatikannya, yang mendengarnya dengan penuh perhatian dan mau menerapkannya.
- (4) Dalam mendengarkan firman, kita harus mengarahkan pandangan ke masa yang akan datang. Kita harus mendengar untuk kehidupan nanti, untuk sesuatu yang dapat terjadi di antara kita dan liang kubur. Kita terutama harus mendengar untuk kehidupan kekal. Kita harus mendengarkan firman dengan dunia lain dalam pandangan kita.
- 2. Nasihat yang diberikan adalah,
- (1) Mengakui tangan Allah dalam penderitaan-penderitaan mereka, dan, siapa pun yang dipakai sebagai alat, dan mengarahkan pandangan kepada Dia yang merupakan pelaku utama (ay. 24): “Siapakah yang menyerahkan Yakub dan Israel, bangsa yang dulu mempunyai kepentingan yang sedemikian rupa di sorga dan kekuasaan yang sedemikian rupa di bumi? Siapakah yang memberikan mereka untuk dirampas kepada penjarah, seperti mereka sekarang diberikan kepada orang Babel dan orang Romawi? Bukankah itu TUHAN? Kamu tahu itu Dia yang melakukannya. Jadi pertimbangkanlah, dan dengarlah suara-Nya dalam penghakiman-penghakiman ini.”
- (2) Mengakui bahwa dengan demikian mereka telah menyulut murka Allah sehingga meninggalkan mereka, dan telah menimpakan semua malapetaka ini pada diri mereka sendiri.
- [1] Hukuman-hukuman ini pertama kali ditimpakan atas mereka karena ketidaktaatan mereka terhadap hukum-hukum Allah: Sebab kepada-Nya kita telah berdosa. Sang nabi menghitung dirinya termasuk di antara orang-orang berdosa, seperti dalam Daniel 9:7-8. “Kami telah berbuat dosa. Kami semua telah memberikan bahan bakar pada api itu. Dan ada sebagian orang di antara kami yang dengan sengaja menolak untuk berjalan di jalan-jalan-Nya.” Yakub dan Israel tidak akan pernah diserahkan kepada para perampok seandainya mereka tidak menjual diri sendiri dengan kedurhakaan mereka. Itulah sebabnya, karena mereka telah melanggar perintah-perintah hukum, Allah menimpakan ke atas mereka kutuk-kutuk hukum. Ia tidak meneteskan, tetapi menumpahkan kepadanya kepanasan amarah-Nya dan peperangan yang hebat, segala kehancuran perang, yang telah menghanguskan dia dari sekeliling. Sebab Allah mengelilingi orang fasik dengan perkenanan-perkenanan-Nya. Lihatlah kekuatan murka Allah. Tidak ada yang dapat melawannya, tidak ada yang dapat luput darinya. Lihatlah kejahatan yang dibuat oleh dosa. Kejahatan itu menyulut murka Allah terhadap sebuah bangsa, dan dengan demikian mengobarkan api untuk membumi-hanguskan semuanya.
- [2] Penghakiman-penghakiman ini diteruskan ke atas mereka karena sikap mereka yang tidak mau mengerti dan tidak dapat diperbaiki di bawah tongkat Allah. Api murka Allah menyala atasnya, tetapi ia tidak menginsafinya, tidak menyadarinya, tidak memberi perhatian terhadap penghakiman-penghakiman itu, atau setidak-tidaknya terhadap tangan Allah di dalamnya. Bahkan, api itu membakar dia, dan, meskipun tidak bisa tidak ia pasti mengetahui dan merasakannya pada saat itu, namun ia tidak memperhatikannya, tidak disadarkan oleh teguran-teguran berapi yang sedang mengurungnya, dan tidak pula terpengaruh sama sekali olehnya. Orang yang tidak direndahkan oleh penghakiman-penghakiman yang lebih kecil harus bersiap-siap menghadapi penghakiman-penghakiman yang lebih besar. Sebab apabila Allah menghakimi, Ia akan berhasil.
[KOSONG]
SH: Yes 42:1-9 - Hamba pilihan Allah (Rabu, 27 Juli 2005) Hamba pilihan Allah
Siapa orang yang layak menjadi hamba Tuhan? Banyak kriteria yang berpusat pada ketrampilan, karakter, dan kepribadian. Namun, Alk...
Hamba pilihan Allah
Siapa orang yang layak menjadi hamba Tuhan? Banyak kriteria yang berpusat pada ketrampilan, karakter, dan kepribadian. Namun, Alkitab memberikan kriteria utama, yaitu orang yang dipilih Allah.
Nas hari ini adalah bagian pertama dari empat nas (ayat 42:1-7; 9:1-7; 50:4-9; 52:13-53:12) yang dikenal sebagai Nyanyian Hamba. Keempat nas ini membicarakan orang pilihan Allah untuk menyatakan kabar baik keselamatan kepada Israel dan semua bangsa. Nas hari ini memperkenalkan identitas dan misi seorang hamba Tuhan. Pertama, ia dikaruniai Roh Allah supaya dapat menegakkan hukum/keadilan (Ibr. mispat) Allah kepada bangsa-bangsa (ayat 1, 3, 4). Hal ini ditegaskan ulang secara mendetail dalam ayat 6-7. Allah memanggil hamba-Nya untuk membebaskan umat manusia dari penindasan dosa. Pembebasan ini ditujukan kepada semua bangsa. Penegasan ini penting karena berulang kali umat Israel terjebak pada pemikiran bahwa Allah hanya mengasihi dan menyelamatkan mereka, tetapi membenci dan akan membinasakan bangsa-bangsa lain. Kedua, sifat pelayanannya adalah tenang dan tidak meledak-ledak (ayat 2), namun tegas dan konsisten sampai keadilan Allah tuntas ditegakkan (ayat 4). Pelayanannya sendiri menopang dan menegakkan orang-orang yang kehilangan pengharapan akan keadilan Allah (ayat 3). Ayat 8-9 menjadi penegasan dari pihak Allah bahwa pilihan-Nya pada seseorang untuk menjadi hamba-Nya itu tepat dan Ia yang akan mewujudkan rencana mulia-Nya.
Seorang hamba Tuhan harus memiliki panggilan Tuhan sebagai dasar pelayanannya. Tanpa hal tersebut, ia dapat goyah sewaktu menjalani proses pembentukan dari Tuhan. Mereka yang nekat menjadi hamba Tuhan walaupun tidak mendapat panggilan-Nya akan menjadi hamba Tuhan palsu yang justru akan merusak pelayanan Tuhan dan Gereja.
Camkan: Hamba Tuhan seharusnya menjalankan kehendak Tuhan untuk membangun Gereja, bukan menjadi batu sandungan bagi jemaat.
SH: Yes 42:1-9 - Tugas Sang Hamba (Kamis, 27 November 2008) Tugas Sang Hamba
Siapakah sebenarnya hamba Tuhan itu? Setiap orang percaya dipanggil
menjadi hamba-Nya dengan tugas pelayanan yang spesifik. Pad...
Tugas Sang Hamba
Siapakah sebenarnya hamba Tuhan itu? Setiap orang percaya dipanggil menjadi hamba-Nya dengan tugas pelayanan yang spesifik. Pada perikop ini, juga pada perikop-perikop lainnya, Yesaya memperkenalkan sosok hamba TUHAN yang berbeda dari hamba-hamba Tuhan pada umumnya. Yesaya mengungkapkan jati diri, panggilan, dan misi Sang Hamba.
Tuhan yang memilih, Tuhan pula yang menyatakan pengurapan-Nya atas hamba-Nya (ayat 1). Tuhan yang mengurapi, Tuhan pula yang membentuk karakter yang harus menjadi ciri khas Sang Hamba (ayat 2-4). Hamba TUHAN harus tangguh walaupun dari luar nampak sederhana. Harus setia menegakkan hukum, serta tegar kokoh menopang mereka yang tertindas.
Demikian pula panggilan dan misi hamba TUHAN sepenuhnya berasal dari Tuhan. Tugas hamba TUHAN berat karena Tuhan mempertaruhkan nama-Nya di pundaknya (ayat 8). Hamba TUHAN harus menyatakan perang terhadap ilah-ilah yang memperdaya Israel dan bangsa-bangsa lain. Ia harus memproklamasikan kepada mereka bahwa hanya TUHAN saja, Allah sejati. Tugas hamba TUHAN adalah mencelikkan mata rohani yang dibutakan ilah-ilah dunia, memerdekakan jiwa-jiwa yang dibelenggu oleh kekuatan jahat roh-roh dunia (ayat 7). Hanya melalui Sang Hamba semua manusia dapat datang dan menyembah Allah satu-satunya (ayat 6).
Kristus adalah Sang Hamba, yang sudah tuntas menunai-kan tugas dari Allah. Dia sudah menang terhadap belenggu dosa dan kuasa maut. Setiap orang dari segala suku, bangsa, dan bahasa yang mau percaya kepada Dia akan dimerdekakan dari perbudakan dosa untuk dapat menyembah Allah sejati. Tugas kita, yang sudah menjadi anak-anak-Nya kini adalah menjadi pemberita-pemberita kabar baik ini. Proklamasikan kemenangan Kristus dan ajak setiap orang yang kita jumpai untuk mengenal Dia dan memercayakan hidup mereka kepada Dia.
SH: Yes 42:1-9 - Hamba yang menegakkan hukum (Sabtu, 2 November 2013) Hamba yang menegakkan hukum
Kitab Yesaya terkenal dengan empat nubuat tentang Mesias sebagai hamba Tuhan (42:1-9; 49:1-13; 50:4-11; 52:13-53:12). Nas...
Hamba yang menegakkan hukum
Kitab Yesaya terkenal dengan empat nubuat tentang Mesias sebagai hamba Tuhan (42:1-9; 49:1-13; 50:4-11; 52:13-53:12). Nas hari ini adalah nubuat yang pertama.
Ayat 1 dimulai dengan kata "lihat." Kata ini dalam bahasa Ibrani sama dengan kata "sesungguhnya" pada 41:24, 29. Yesaya membandingkan sang hamba dengan berhala/allah. Jika pada 41:21-29 berhala dibandingkan dengan Allah, maka dalam nas ini Sang Hamba dibandingkan dengan berhala. Ini menyiratkan bahwa Sang Hamba bukanlah manusia biasa.
Tugas Sang Hamba (1-4) adalah menyatakan "hukum" kepada segala bangsa (1), tetapi dengan cara yang berbeda dengan penakluk lain. Yaitu Ia tidak akan berteriak-teriak ataupun membuang orang-orang yang sudah tidak berguna/berdaya (2-3). Kata "hukum" muncul tiga kali (1, 3, 4), menunjukkan tugas utama Sang Hamba ialah menegakkan hukum. Tugas yang tidak akan mudah, karena Ia akan mendapat banyak tekanan. Namun, tekanan yang dapat mematahkan atau memadamkan orang lain, tidak dapat menggoyahkan-Nya (4; bdk. 3).
Tuhan menegaskan tugas Sang Hamba yang akan memengaruhi bangsa-bangsa dan memastikan hasil yang akan dicapai (5-9). Bagian ini berisikan tiga pernyataan Allah tentang diri-Nya (5a, 6a, 8a). Pertama, Dia adalah Tuhan pencipta langit dan bumi dan segala yang hidup di dalamnya (5). Kedua, Tuhan telah memanggil Sang Hamba untuk menjadi perjanjian, terang, dan pembebasan bagi umat-Nya (6-7). Ketiga, penegasan bahwa nama Tuhan adalah eksklusif! Tidak untuk para berhala yang mati! Buktinya ialah Dia dulu telah bernubuat dan sekarang sudah tergenapi. Dia akan bernubuat, dan akan digenapi pula (8-9). Dengan demikian kita melihat bahwa Tuhan mau menyatakan bahwa tugas yang Ia berikan pada Sang Hamba pasti akan tergenapi karena Tuhan yang mengutusnya merupakan Pencipta semuanya dan berdaulat atas semuanya.
Tuhan akan menegakkan hukum di bumi melalui Hamba-Nya yaitu Yesus Kristus. Kita perlu tunduk kepada Kristus, atau kita akan mendapatkan hukuman.
SH: Yes 42:1-9 - Tugas Orang Pilihan Allah (Kamis, 10 Juni 2021) Tugas Orang Pilihan Allah
Biasanya perikop ini dipakai untuk menubuatkan tentang Yesus Kristus yang merupakan Anak Allah yang datang menjadi manusia....
Tugas Orang Pilihan Allah
Biasanya perikop ini dipakai untuk menubuatkan tentang Yesus Kristus yang merupakan Anak Allah yang datang menjadi manusia. Dalam pelayanan-Nya, Yesus memberitakan firman Allah, menantang kekuasaan yang semena-mena, bahkan rela menderita. Ia melakukan itu semua dengan kasih. Ia juga dekat dengan orang-orang marginal karena Ia hendak menyelamatkan dan memulihkan hidup mereka.
Akan tetapi, perikop ini juga dapat ditujukan kepada kita karena kita adalah orang-orang percaya yang telah dipilih Allah untuk menjadi hamba-hamba-Nya (bdk. 1Ptr. 2:9). Tentunya, mendapat status sebagai orang pilihan berarti ada tugas-tugas khusus yang harus kita pahami.
Pertama, orang pilihan Allah bekerja di dalam Roh Kudus untuk menjalankan hidup dan pelayanannya (1). Jadi, seberat apa pun tantangannya, kita tidak perlu takut karena Roh Allah beserta kita.
Kedua, pelayanan yang dilakukan harus didasarkan pada hukum atau perintah Allah (1, 3). Sebab itu, kita harus selalu bersekutu dengan Allah melalui firman-Nya dan menghidupi firman itu dengan setia.
Ketiga, orang pilihan Allah dipanggil untuk menyampaikan rencana keselamatan Allah bagi orang berdosa (6).
Keempat, pelayanan yang dilakukan harus menjangkau kelompok orang-orang yang dianggap marginal oleh dunia ini (7) karena mereka juga adalah orang yang dikasihi Allah, seperti yang Yesus tunjukkan dalam pelayanan-Nya.
Kelima, pelayanan tersebut harus memberi tempat utama bagi nama Allah (8) karena mudah sekali bagi seseorang untuk terjebak mencari kemuliaan bagi dirinya walau dalam konteks pelayanan. Satu-satunya kemuliaan adalah kemuliaan Allah; Dialah yang Mahatinggi.
Sebab itu, kita sebagai orang percaya dapat bersyukur untuk kasih Tuhan yang telah memilih kita dan menjadikan kita istimewa bagi-Nya. Sebaliknya, kita harus setia untuk menjalankan tugas sebagai pemberita Injil kepada setiap orang di sekitar kita, karena dunia ini memang membutuhkan keselamatan yang hanya bisa diperoleh dari Tuhan kita. [RMS]
SH: Yes 42:10-17 - Tuhan Pemenang (Rabu, 03 Februari 1999) Tuhan Pemenang
"Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan!" Yesaya mengajak seisi
bumi bersorak-sorai memuji Tuhan. Seruan ini ditujukan bukan saja
...
Tuhan Pemenang
"Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan!" Yesaya mengajak seisi bumi bersorak-sorai memuji Tuhan. Seruan ini ditujukan bukan saja kepada penduduk Yerusalem, tetapi juga kepada mereka yang berada di ujung bumi, di darat, di laut, di padang gurun dan di bukit-bukit serta gunung-gunung. Di mana pun kita berada, seharusnyalah memberi penghormatan kepada Tuhan karena Dialah yang layak dipuji. Dia telah menang; dan Dia memenangkan kita atas musuh yang menawan kita.
Tuhan bertindak. Diam bukan berarti tidak mempedulikan. Bila selama ini timbul anggapan bahwa Tuhan berdiam diri, itu tidak berarti bahwa Dia tidak mempedulikan umat-Nya. Melalui sikap diam itulah sebenarnya Allah sangat prihatin pada keadaan umat-Nya. Dan pada saatnya Dia akan bertindak. Tindakan penyelamatan Tuhan ini akan mengejutkan dan mempermalukan para penyembah berhala yang tidak mengakui kekuasaan Tuhan. Jangan terburu-buru menganggap bahwa Tuhan tidak mempedulikan kita, tapi bersabarlah dalam menantikan tindakan Tuhan.
Doa: Terima kasih Tuhan, karena Engkau telah memenangkan aku dari kuasa dosa dan maut. Mampukanlah aku terus mengenakan perlengkapan senjata rohani-Mu.
SH: Yes 42:10-25 - Saat Allah bertindak (Kamis, 28 Juli 2005) Saat Allah bertindak
Ada dua bagian yang saling bertolak belakang pada nas ini, yakni adanya sukacita dan kesedihan. Bagian pertama merupakan perayaa...
Saat Allah bertindak
Ada dua bagian yang saling bertolak belakang pada nas ini, yakni adanya sukacita dan kesedihan. Bagian pertama merupakan perayaan kemenangan Allah melawan para musuh-Nya (ayat 10-17). Sementara pada bagian kedua, Allah menegur perbuatan umat-Nya, Israel yang gagal menjadi saksi-Nya (ayat 18-25).
Bagian pertama menyatakan waktu kegembiraan telah tiba! Allah telah bangkit untuk menyatakan kekuasaan-Nya (ayat 13). Telah lama Ia berdiam diri melihat perbuatan jahat terus-menerus dilakukan di bumi. Masa anugerah pengampunan-Nya untuk bertobat telah habis (ayat 14). Ada dua dampak dari hal ini. Pertama, bagi orang-orang yang berdiri di pihak Allah. Kemenangan Allah merupakan saat mereka menanggalkan baju kabung dan mengenakan jubah pujian. Inilah saat bersukaria dan bersukacita bersama Allah (ayat 10-12). Kedua, bagi para musuh Allah. Kemenangan Allah adalah masa-masa penyiksaan sebab Allah menghilangkan kesuburan tanah dan mengeringkan sungai (ayat 15). Tindakan Allah tersebut menyebabkan para musuh Allah tidak memperoleh makanan dan minuman. Tanpa kedua sumber kehidupan itu mereka akan mati. Pada saat itu, Allah akan mempermalukan mereka karena patung sembahan mereka yang tidak mampu mendatangkan pertolongan (ayat 17).
Pada bagian kedua, Israel ditegur karena telah melalaikan waktu yang Allah berikan untuk bersaksi! Israel seharusnya menjadi saksi akan penyelamatan Allah bagi bangsa-bangsa, namun Israel memilih bersikap diam. Mata dan telinga mereka melihat pelanggaran yang terjadi, namun mereka menolak untuk menyatakan kebenaran. Akibatnya, Allah menegur tindakan mereka tersebut (ayat 18-23) sebagai peringatan bagi masa mendatang (ayat 23-25). Kita seharusnya menjadi saksi-saksi Allah akan kasih-Nya dan juga akan keadilan-Nya. Renungkan: Allah membela umat-Nya dari para musuhnya, tetapi Ia juga adalah Allah yang menegur ketika umat-Nya bersalah.
SH: Yes 42:10-25 - Pujian dan syukur (Jumat, 28 November 2008) Pujian dan syukur
Bagaimana merespons kebaikan Tuhan? Apalagi kalau bukan dengan pujian
dan syukur. Syukur karena pertolongan-Nya nyata. Berita
...
Pujian dan syukur
Bagaimana merespons kebaikan Tuhan? Apalagi kalau bukan dengan pujian dan syukur. Syukur karena pertolongan-Nya nyata. Berita penghiburan yang dikumandangkan sejak pasal 40 bukanlah angan-angan atau mimpi kosong semata. Tuhan benar-benar menyatakan pertolongan-Nya. Umat yang sudah dijajah dan dijarah oleh bangsa Babel akhirnya dibebaskan.
Pertolongan Tuhan itu lahir dari karakter Ilahi-Nya yang luhur dan setia. Israel sebenarnya tidak layak ditolong. Mereka bukan hanya berdosa dengan berkhianat kepada Allah, tetapi menyangkali jati diri dan panggilan mereka sebagai hamba-hamba-Nya (ayat 18-25). Mereka bebal dan mengeraskan hati. Mereka buta dan tuli terhadap maksud Tuhan bagi mere-ka. Oleh karena itu, Tuhan menyerahkan mereka ke tangan para musuh. Tujuan utama Tuhan adalah membawa mereka kembali kepada kesadaran bahwa mereka adalah milik Tuhan. Tuhan tidak pernah berubah dalam kasih setia-Nya terhadap umat-Nya. Walau Tuhan menghukum lewat para musuh Israel, tetapi oleh belas kasih-Nya, Tuhan sendiri bangkit membela mereka. Hati-Nya yang penuh kasih tidak dapat tahan melihat penderitaan umat yang sedang dihukum (ayat 14). Dialah pahlawan perang yang akan berperang melawan mereka yang telah memperlakukan umat-Nya dengan bengis dan jahat (ayat 13).
Kapan terakhir kali Anda menaikkan syukur karena belas kasih-Nya? Pujilah nama-Nya karena kasih setia dan panjang sabar-Nya. Berulang kali kita tidak taat, berontak, bahkan menyakiti hati-Nya, berulang kali juga Dia dengan penuh kasih memukul kita supaya kita sadar dan bertobat. Kalau bukan karakter-Nya yang mulia dan tidak berubah, mungkin sudah lama kita dibinasakan oleh Tuhan. Oleh karena itu, mari jaga diri kita dari godaan untuk mengkhianati Dia. Sebaliknya wujudkan syukur dan pujian kita kepada Dia lewat hidup yang semakin hari semakin dikuduskan dan diubah semakin menyerupai Kristus.
SH: Yes 42:10-17 - Sukacita atas karya sang Hamba (Senin, 4 November 2013) Sukacita atas karya sang Hamba
Nas hari ini memaparkan panggilan kepada bumi untuk merespons dengan sukacita (10, 12) karya sang hamba yang akan menc...
Sukacita atas karya sang Hamba
Nas hari ini memaparkan panggilan kepada bumi untuk merespons dengan sukacita (10, 12) karya sang hamba yang akan mencakupi seluruh bumi. Jika sang penakluk menimbulkan teror (41:25), maka sang hamba mendatangkan sukacita.
Bagian ini dengan bagian sebelumnya dihubungkan dengan kata-kata dan konsep yang sama. Sang hamba akan menegakkan hukum di bumi (4), dan ujung bumi dipanggil untuk memuji Tuhan (10). Segala pulau mengharapkan pengajaran sang hamba (4), dan pulau-pulau dan segala penduduknya dipanggil untuk memujinya (10; bnd 12). Allah yang menciptakan segala makhluk hidup di bumi (5), dan seluruh isi dari laut maupun pulau-pulau dipanggil untuk memuji Dia (10). Panggilan untuk menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan (10) berkaitan dengan hal-hal yang baru yang hendak Tuhan nyatakan (9).
Keluasan dari panggilan pujian ini dapat kita lihat dari penggunaan istilah-istilah berikut. Seluruh isi dari kedalaman laut maupun dari atas puncak gunung-gunung; mereka yang tinggal di pulau-pulau maupun di padang gurun; mereka yang mendiami kota maupun desa; mereka yang tinggal di ujung bumi maupun yang dekat di Kedar, semuanya dipanggil untuk memuji Tuhan (10-11).
Landasan untuk pujian tersebut nyata pada ayat 13-17. Tuhan akan menyertai, memimpin, dan beranugerah kepada mereka yang datang kepada-Nya. Namun Ia akan menghancurkan mereka yang memilih berhala. Ada pekikan peperangan (13), yang menimbulkan erangan seperti perempuan yang melahirkan (14), dan murka yang menghancurkan (15), tetapi ada kelembutan yang memimpin mereka yang lemah (16). Ada yang mengalami kebaikan dari Tuhan (16b), dan ada yang jatuh dalam murka Allah (17).
Sang Hamba, yaitu Yesus Kristus telah datang dan menyelamatkan kita yang percaya kepada-Nya. Kita dipanggil untuk bersukacita. Marilah kita mengajak orang-orang yang di sekitar kita maupun yang jauh untuk bersama-sama ikut dalam sukacita ini.
SH: Yes 42:10-17 - Allah Penolong yang Luar Biasa (Jumat, 11 Juni 2021) Allah Penolong yang Luar Biasa
Puluhan tahun lalu, penulis mengalami sakit dan pada saat itu merasa bahwa kondisi sakit itu akan berujung maut. Penul...
Allah Penolong yang Luar Biasa
Puluhan tahun lalu, penulis mengalami sakit dan pada saat itu merasa bahwa kondisi sakit itu akan berujung maut. Penulis terus berdoa kepada Tuhan untuk memberi kesempatan hidup agar dapat melayani Tuhan. Doa itu dijawab. Setelah sembuh, penulis memutuskan untuk menjadi hamba Tuhan dan masuk ke sekolah teologi. Keputusan itu adalah luapan kegembiraan dan rasa syukur penulis terhadap pertolongan Tuhan.
Dalam perikop hari ini terlihat adanya kegembiraan yang meluap-luap bagi orang Israel. Mereka meluapkan kegembiraan itu dengan bernyanyi memuji Allah dan mengajak seluruh bumi untuk memberikan penghormatan kepada Allah (10-12). Mengapa mereka bergembira? Alasannya adalah Allah berperang untuk melepaskan mereka dari musuh (13). Kelepasan yang diberikan Allah kepada mereka memang sungguh luar biasa.
Kita bisa melihatnya dari beberapa tindakan yang dilakukan Allah. Ketandusan dan kekeringan yang melanda suatu daerah begitu hebat sampai sungai dan telaga menjadi kering. Orang buta dipimpin untuk melewati jalan yang selama ini tidak mereka lihat. Orang yang biasanya hidup dalam kegelapan sekarang hidup dalam terang, dan segala halangan dalam perjalanan hidup mereka disingkirkan Allah.
Para penyembah ilah asing menjadi musuh yang membahayakan Israel, tetapi mereka tidak akan tahan berhadapan dengan Allah. Kehebatan ini tidak hanya terjadi bagi bangsa Israel, tetapi juga bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Apa pun permasalahan yang kita hadapi, tidak ada yang terlalu besar bagi Allah.
Kalau kita memiliki Allah yang begitu hebat dan luar biasa, sebenarnya kita tidak perlu bingung untuk mencari pertolongan pada waktu menghadapi masalah di dalam hidup ini. Allah tidak akan diam bila orang yang dikasihi-Nya meminta tolong kepada-Nya. Datanglah kepada Allah, berserah diri, dan hidup makin mencintai-Nya, hingga akhirnya kita melihat dan memuji pertolongan-Nya yang luar biasa. [RMS]
SH: Yes 42:18-25 - Buta dan tuli (Kamis, 04 Februari 1999) Buta dan tuli
Sekalipun bangsa Israel adalah umat Allah, namun banyak di antara
mereka yang menutup mata dan telinga mereka terhadap firman Tuha...
Buta dan tuli
Sekalipun bangsa Israel adalah umat Allah, namun banyak di antara mereka yang menutup mata dan telinga mereka terhadap firman Tuhan. Ketidakpercayaan dan kekerasan hati telah mengaburkan iman mereka. "Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan tuli seperti hamba Tuhan?" (19c, d). Sungguh sangat menyedihkan bila hamba-hamba Tuhan yang dipakai Tuhan namun mereka sendiri tidak melihat perbuatan Tuhan.
Awal penolakan terhadap Tuhan. Buta dan tuli rohani merupakan awal penolakan terhadap Tuhan. Akibatnya sangat fatal. Hukuman yang dialami Israel merupakan tindakan Tuhan agar mereka mau menyadari kesalahannya. Mereka harus mengakui bahwa mereka telah berdosa, tidak mengikuti jalan yang ditunjukkan-Nya dan tidak mendengarkan pengajaran-Nya. Bagaimana keadaan mata dan telinga rohani kita? Perhatikanlah bahwa Tuhan marah karena ketidaktaatan. Adakah perbuatan kita yang akan membuat Tuhan murka? Seberapa jauh kita mengindahkan atau menyepelekan tindakan Tuhan dalam hidup kita? Bukalah mata dan telinga, agar nyata penyelamatan Tuhan dalam hidup Anda.
Doa: Tuhan, ampunilah aku bila selama ini kurang memperhatikan Engkau. Tolonglah agar telinga, mata serta hatiku selalu terbuka pada-Mu.
SH: Yes 42:18-25 - Umat Allah yang buta dan tuli (Selasa, 5 November 2013) Umat Allah yang buta dan tuli
Tidak semua yang mengaku umat Allah merupakan umat yang beriman sejati. Dalam Perjanjian Lama kebanyakan umat tidak sun...
Umat Allah yang buta dan tuli
Tidak semua yang mengaku umat Allah merupakan umat yang beriman sejati. Dalam Perjanjian Lama kebanyakan umat tidak sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan (bnd. generasi pertama yang keluar dari tanah Mesir yang karena ketidakpercayaan mereka akhirnya dihukum untuk mati di padang gurun). Dalam nas hari ini Tuhan mengecam umat-Nya yang buta dan tuli.
Tuli dan buta di sini bisa menunjuk kepada orang-orang pada ayat 7, yang memerlukan pimpinan Tuhan karena kebutaan mereka (16). Namun, di sini umat Israel, sebagai hamba Tuhan dikatakan sebagai buta dan tuli (19). Kebutaan merupakan metafora untuk kebutuhan rohani pada ayat 16-17. Kebutaan Israel menunjukkan bahwa sama seperti bangsa yang lain, Israel juga membutuhkan keselamatan dari Tuhan. Ketulian Israel menunjukkan bahwa mereka tidak mau mendengarkan apa yang telah Allah firmankan, walau sesungguhnya Allah telah banyak berbicara kepada umat-Nya (20).
Tuhan berkenan untuk menunjukkan pengajaran-Nya kepada bangsa-bangsa lain melalui Israel. Yang terjadi justru sebaliknya. Israel malah ikut-ikutan keberdosaan bangsa-bangsa lain, sehingga mereka yang menjadi dominan dan Israel menjadi jarahan mereka (22). Namun masih ada pengharapan, di tengah-tengah umat yang tidak taat, Tuhan memanggil mereka yang mau memasang telinga untuk Tuhan pakai di kemudian hari (23).
Dalam ayat 24 terdapat kata pengganti yang berubah dari "kita" menjadi "mereka" ("Sebab kepada-Nya kita telah berdosa, tetapi mereka tidak mau mengikuti jalan yang telah ditunjuk-Nya; LAI menerjemahkan "mereka" dengan "orang"). Ini berarti Yesaya mengidentifikasikan dirinya dengan umat Allah dalam keberdosaan mereka, tetapi ia memisahkan diri dengan umat yang tidak mau mengikuti Allah.
Apakah kita merupakan umat yang seperti Yesaya yang mau mengikuti jalan Tuhan? Ataukah kita seperti umat yang buta dan tuli, yang tidak mau mendengarkan perintah Tuhan? Harusnya mengikuti jalan Tuhan bukan pilihan bebas melainkan kebutuhan dan kesadaran diri!
SH: Yes 42:18-25 - Buta dan Tuli Rohani (Sabtu, 12 Juni 2021) Buta dan Tuli Rohani
Membaca judul di atas, terkesan kasar. Siapa yang mau diberi stigma buta dan tuli rohani? Tentu tidak ada! Kita akan menjawab: "...
Buta dan Tuli Rohani
Membaca judul di atas, terkesan kasar. Siapa yang mau diberi stigma buta dan tuli rohani? Tentu tidak ada! Kita akan menjawab: "Saya bukan orang yang seperti itu!" Akan tetapi, benarkah demikian?
Umat Israel merasa bangga sebagai bangsa pilihan Tuhan. Apakah mereka dapat disebut sebagai hamba Tuhan yang setia? Sayangnya tidak! Tuhan menghardik umat Israel yang menjadi hamba dan utusan-Nya dengan sebutan orang-orang yang "buta" dan "tuli" (18-19). Mereka tidak mau memerhatikan kebenaran. Para nabi telah memberi peringatan, tetapi mereka keras kepala. Mereka yang dipilih-Nya, justru dengan sengaja mempermalukan diri sendiri dengan menjadi buta dan tuli dalam perkara-perkara rohani.
Sebagai akibatnya, umat Israel dijarah dan dibawa ke pembuangan di Babel (22). Umat Israel menjadi umat yang tidak berpengetahuan, penuh kekeliruan dalam menanggapi keadaan mereka. Bukannya menghasilkan buah kebajikan, mereka justru mendatangkan api penghukuman Allah (24-25).
Pelajaran apa yang bisa kita petik? Pertama, banyak orang tahu apa yang semestinya dilakukan: apa yang baik dan benar, tetapi mereka justru mengabaikannya begitu saja. Kedua, banyak orang merasa paling benar sehingga merasa berhak mengusik kehidupan orang lain. Mereka memandang diri mereka sebagai orang yang bijaksana, padahal perbuatan mereka mencerminkan diri mereka yang buta dan tuli akan kebenaran.
Sudahkah kita bercermin melihat diri sendiri? Sudahkah kita menyadari bahwa sering kita pun melakukan hal yang sama? Kita tentu tidak menginginkan kehidupan iman kita menjadi sia-sia karena kebodohan kita. Jadilah bijak, perhatikanlah peringatan dari Tuhan. Jangan lagi menjadi orang yang buta dan tuli rohani. Tuhan tidak akan berkenan kepada sikap hati yang demikian.
Mari kita memohon ampun kepada Tuhan, supaya Ia memampukan kita untuk tidak menjadi orang-orang yang buta dan tuli rohani. Dengan penuh kesadaran, kita melakukan kehendak-Nya, dan mengikuti tuntunan terang kebenaran-Nya. [YWN]
Baca Gali Alkitab 7
Dalam satu kisah, biasanya kita membaca tentang dua pihak yang berkonflik, tak terkecuali Alkitab. Pada bagian ini, dua pihak yang ditampilkan adalah Tuhan Allah bangsa Israel dan allah-allah bangsa lain. Bangsa Babel berpikir bahwa allah-allah mereka telah menaklukkan Allah Israel karena mereka berhasil menawan bangsa Israel. Mereka pun menyanyi dengan pikiran bahwa mereka akan berjaya hingga selamanya. Semua hal itu sirna begitu saja saat Tuhan menyatakan kedaulatan dan penghakiman-Nya.
Apa saja yang Anda baca?
1. Siapa yang memanggil berhala-berhala ke penghakiman? (21)
2. Apa yang dituntut dari berhala-berhala tersebut untuk membuktikan kuasa mereka? (22-23)
3. Pantaskah mereka disebut sebagai sembahan yang mulia? (24)
4. Apa yang telah Tuhan lakukan dengan kuasa-Nya? (25)
5. Siapa yang dapat memberitahukan tentang masa depan? Dari mana asalnya kabar baik keselamatan? (26-28)
6. Apa kesimpulan yang didapat mengenai berhala-berhala tersebut? (29)
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Di antara sekian banyak figur dan idola populer, apakah ada yang sanggup melihat atau mengendalikan masa depan?
2. Siapakah Tuhan bagi Anda, sekadar tokoh dalam Alkitab atau Raja yang memegang kendali atas sejarah dan hidup Anda?
3. Ketika diperhadapkan dengan Tuhan, apakah kebanggaan Anda masih berarti?
4. Pada akhirnya, siapa yang membuktikan kuasa-Nya dan memberikan kelepasan untuk umat-Nya?
Apa respons Anda?
1. Perubahan apa yang terjadi pada iman Anda kepada Tuhan?
2. Untuk menangkal godaan di dunia ini, prinsip apa yang perlu Anda pegang
Pokok Doa:
Bersyukur karena kita bisa mengenal Tuhan dan memohon agar tetap setia kepada satu-satunya Tuhan yang berkuasa.
Utley: Yes 42:1-4 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 42:1-41 Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasn...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 42:1-4
1 Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. 2 Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. 3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. 4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
Yes 42:1 "Lihat" Kedua "lihat" ini (BDB 243, lih. Yes 41:29; 42:1) mengontraskan berhala tak bernyawa dari bangsa-bangsa dengan aktivitas YHWH, pilihan Allah versus pilihan bangsa (lih. Yes 41:29).
Sebagaimana dalam pasal Yes 40, pertanyaan ini diajukan "kepada siapa YHWH sedang berbicara?" Bisa saja
- 1. nabi
- 2. dewan surgawi
- 3. hanya sekedar suatu teknik sastra bagi YHWH untuk mengungkapkan pikiran-pikiran-Nya kepada umat perjanjian-Nya
□ "hamba-Ku" Ini adalah gelar penghormatan dan panggilan (BDB 713).
- 1. digunakan dalam suatu pengertian kolektif
- a. para Leluhur sebagai sebuah kelompok - Ul 9:27
- b. para nabi - 2Raj 9:7; 17:13; Ezr 9:11; Yer 7:25; 26:5; 29:19; 35:15; 44:4
- c. Israel - Mazm 105:6; 136:22; Yes 41:8-9; 42:18-19; 44:1,2,21; 45:4; 48:20; 49:3; Yer 30:10; 46:27,28
- d. Septuaginta menambahkan sebuah frasa pada ay. Yes 42:1, yang membuatnya merujuk pada kebangsaan Israel ("Yakub adalah hamba-Ku, Aku akan menolongnya; Israel adalah pilihan-Ku")
- 2. digunakan dalam suatu pengertian individu
- a. Abraham - Kej 26:24; Mazm 105:6
- b. Ayub - Ayub 1:8; 2:3; 42:7,8
- c. Ishak - Kej 24:14
- d. Yakub - 1Taw 16:13; Mazm 105:6; Yeh 28:25
- e. Musa - Kel 14:31; Bil 12:7-8; Ul 34:5; Yos 1:1-2,7,13,15
- f. Yosua - Yos 24:29; Hak 2:8
- g. Kaleb - Bil 14:24
- h. Daud - Yeh 37:25
- i. Zerubabel - Hag 2:23
- j. Salomo - 1Raj 3:8
- k. Yesaya - Yes 20:3; 44:26
- l. Yesus - Mat 12:15-21 mengutip Yes 42:1-4
□ "yang Ku. . ." Perhatikan hal-hal yang telah dilakukan dan akan lakukan YHWH untuk hamba-Nya yang khusus.
- 1. yang Kupegang, ay. Yes 42:1
- 2. yang kepadanya Aku berkenan, ay. Yes 42:1
- 3. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atas-nya, ay. Yes 42:1
□ "Ia akan..." Perhatikan apa yang akan lakukan oleh hamba tersebut (serangkaian KATA KERJA IMPERFECT).
- 1. menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa (yakni, universal Implikasinya, lih ay. Yes 42:1; 4b, c)
- 2. tidak akan berteriak, ay. Yes 42:2
- 3. tidak akan menyaringkan suara-Nya, ay. Yes 42:2
- 4. tidak akan membuat suara-Nya terdengar di jalan, ay. Yes 42:2
- 5. tidak akan mematahkan buluh memar, ay. Yes 42:3
- 6. tidak akan memadamkan sumbu yang pudar nyalanya, ay. Yes 42:3
- 7. setia menyatakan, ay. Yes 42:3
- 8. tidak akan menjadi pudar, ay. Yes 42:4
- 9. tidak akan patah terkulai, ay. Yes 42:4
- 10. akan menegakkan hukum di bumi, ay. Yes 42:4
□ "orang pilihan-Ku" Istilah ini (BDB 103, KB 119) menunjukkan pilihan YHWH akan orang, tempat, kelompok untuk melayani Dia.
- 1. Pilihan-pilihan berkelompok
- a. Benih-benih para Leluhur - Ul 4:37; 10:15
- b. Israel - Ul 7:7; Mazm 135:4; Yes 44:1; Yeh 20:5
- c. Bangsa - 1Raj 3:8
- d. suku Yehuda - 1Taw 28:4; Mazm 78:68
- e. Orang Lewi - 1Taw 15:2; 2Taw 29:11
- 2. Individu-individu
- a. Abraham - Neh 9:7
- b. Yakub - Mazm 135:4
- c. Harun - Bil 16:5; 17:5; Mazm 105:26
- d. Daud - 1Sam 10:24; 16:8,9,10; Mazm 78:70
- e. Salomo - 1Taw 29:1
- f. Zerubabel - Hag 2:23
- 3. tempat (yaitu, bait suci) - Ul 12:5,11,14,18,21,26; 14:23,24,25
□ "yang kepadanya Aku berkenan." Ini mirip dengan gelar yang digunakan oleh Bapa bagi Yesus, "Yang Kukasihi" (lih. Mat 3:17; 17:5).
□ "Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya" ini mengunjuk pada Hamba yang diurapi dan diperlengkapi untuk suatu tugas (lih. Yes 11:2; 59:21; 61:1). Lihat Topik Khusus: "Roh" (pneuma ) dalam Alkitab di Yes 40:7.
□ "ia menyatakan hukum" Lihat Topik Khusus pada Yes 40:14.
□ "kepada bangsa-bangsa" Perhatikan implikasi universal dari frasa ini dan ay. 4b dan c, dan d 6c, 10-12! Dari semua nabi-nabi Israel, Yesayalah yang melihat paling jelas pencakupan bangsa-bangsa bukan Yahudi di kerajaan masa depan YHWH!
Yes 42:2 "Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara" Ini bisa jadi
- 1. terkait dengan Yes 53:7, yang merujuk pada pengadilan Yesus
- 2. sebuah deskripsi tentang gaya pelayanan-Nya yang tenang
- 3. sebuah rujukan ke suatu doa meminta tolong yang tidak diperlukan oleh Hamba tersebut (lih. Yes 65:14) Etimologi dari kata ini sangat menyukai # 3.
Yes 42:3 "Buluh yang patah terkulai… sumbu yang pudar nyalanya" ini menjelaskan suatu pelayanan belas kasih, pengertian, dan kesabaran kepada mereka yang telah entah bagaimana terluka dan tertekan (lih. Yes 57:15).
- NASB, NRSV,
- NJB "dengan setia"
- NKJV, LXX "kebenaran"
- JPSOA "jalan yang benar"
Akar Ibraninya לאמת (BDB 52) dan hanya muncul di sini. Proyek Kenaskahan UBS memberikan peringkat "A" untuk "kebenaran" dan bukan "bagi bangsa-bangsa" (lih. NEB). Baik "kebenaran" maupun "kesetiaan" berada di kisaran semantik dari makna akar ini.
Yes 42:4 "…sampai..." Ini tampaknya menyiratkan bahwa suatu "penghancuran" (yaitu, Yes 52:13-53:12) akan berlangsung tetapi pada waktu yang ditentukan.
□ "di bumi; segala pulau" Ini ada dalam sebuah hubungan paralel dan, karenanya, bersinonim. Ini sekali lagi adalah rujukan ke bangsa-bangsa bukan Yahudi. Lihat catatan pada Yes 41:1,5.
Utley: Yes 42:5-9 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 42:5-95 Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala ...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 42:5-9
5 Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan napas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya: 6 "Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, 7 untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara. 8 Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung. 9 Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu."
Yes 42:5-9 Bagian ini sangat mirip dengan Yes 40:12-17, yang menekankan YHWH sebagai Pencipta dan Berdaulat atas ciptaan fisik.
Yes 42:5 "Allah, TUHAN" Ini adalah dua nama untuk Ketuhanan (lihat Topik Khusus pada Yes 40:3).
- 1. El - nama umum untuk Ketuhanan di Timur Dekat Kuno (BDB 42). Di sini memiliki DEFINITE ARTICLE
- 2. YHWH - nama perjanjian untuk Tuhan dari KATA KERJA "ada / menjadi" (BDB 217)
□ "menciptakan" KATA KERJA ini (BDB 135, KB 153, Qal ACTIVE PARTICIPLE) digunakan secara unik untuk Allah yang menciptakan (lih. Kej 1:1).
□ "langit" Lihat Topik Khusus di bawah ini.
- NASB "keturunan"
- NKJV, NRSV "hal yang berasal daripadanya"
- TEV "segala yang tumbuh di atasnya"
- NJB "apa yang berasal daripadanya"
- JPSOA "apa ditumbuhkannya" Istilah ini (KB 993) memiliki dua orientasi. 1. tanaman - Ayub 31:8; Yes 34:1; 42:5
2. manusia (metafora keturunan) - Ayub 5:25; 21:8; 27:14; Yes 22:24; 44:3; 48:19; 61:9; 65:23
Perhatikan rangkaian "Siapa yang"
- 1. menciptakan langit
- 2. membentangkannya
- 3. menghamparkan bumi
- 4. menghamparkan segala yang tumbuh di atasnya
- 5. memberikan "napas" (nephesh , BDB 675) kepada manusia yang mendudukinya
- 6. memberikan "nyawa" (ruah , BDB 924) kepada mereka yang hidup di atasnya
Jika ini dimaksudkan untuk membentuk suatu rantai seperti Kej 1, maka tanaman adalah kemungkinan artinya. Jika ini adalah sejenis paralelisme sinonim maka orang-orang adalah fokusnya. Hidup, tidak hanya materi, berasal dari YHWH. Dia adalah Allah yang selalu hidup, satu-satunya yang hidup!
Yes 42:6-7 Ayat-ayat ini menggambarkan apa yang dilakukan YHWH bagi umat perjanjian-Nya. Ia memilih mereka untuk suatu maksud (lihat Topik Khusus pada Yes 40:15).
- 1. memanggil (BDB 894, KB 1128, Qal PERFECT) mereka dalam kebenaran
- 2. memegang tanganmu (BDB 304, KB 302, Hiphil JUSSIVE)
- 3. melindungi / membentuk engkau (BDB 665, KB 718, Qal IMPERFECT)
- 4. memberi engkau menjadi perjanjian (BDB 678, KB 733, Qal IMPERFECT)
- a. menjadi terang untuk bangsa-bangsa (lihat catatan sepenuhnya pada Yes 45:22)
- b. membuka mata yang buta
- c. untuk mengeluarkan orang hukuman
Keturunan Abraham bisa berupa
- 1. suatu kerajaan imam
- 2. seorang Raja / Imam (Mesias, lih. Mazm 110.)yang datang untuk membebaskan dunia dari kegelapan dan penjara dosa (Kej 3).
Ada beberapa keraguan tentang akar Ibrani # 3
- 1. melindungi (רצן) - NASB, NKJV, NRSV
- 2. membentuk (רצי) - NJB, JPSOA, REB
Perhatikan apa yang akan dicapai oleh Mesias / Sang Hamba tersebut.
- 1. pemerintahan dalam kebenaran (lih. Yes 9:6-7; 11:3-4)
- 2. memerintah seluruh dunia (lih. Yes 45:22; 49:6; 52:10; Mi 5:4)
- 3. membuka mata yang buta (lih. Yes 29:18; 32:3; 35:5)
- 4. membebaskan tahanan (lih. Yes 61:1)
Yes 42:8 "Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku" Ini adalah nama perjanjian Allah. Lihat Topik Khusus pada Yes 40:3.
□ "Kemuliaan-Ku" Ini adalah sebuah istilah yang sulit (BDB 458) untuk didefinisikan. Dalam Yes 6:3 ini mengisi seluruh bumi. Dalam Yes 40:5 ini akan diungkapkan ke seluruh bumi. Dalam suatu pengertian ini mewakili kehadiran pribadi YHWH.
Dalam PB kemuliaan YHWH sepenuhnya diungkapkan dalam pribadi Sang Mesias, yaitu Yesus (lih. Yoh 1:14; 11:4,40; 17:4).
□ "Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain" Lihat Yes 40:18-26, yang berbicara tentang realitas YHWH dan ketidak-nyataan berhala.
Yes 42:9-10 "hal-hal yang baru… nyanyian baru" Istilah "baru" ini (BDB 294) adalah tema yang berulang dalam Yes 43:19; 48:6; 62:2; 65:17; 66:22 dan juga dalam kitab PB Wahyu. Lihat catatan lengkapnya di Yes 62:2.
□ "Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu." Ini juga akan kembali kepada Yes 40:18-26, di mana YHWH meminta para berhala tersebut untuk membuat prediksi untuk menunjukkan realitas mereka dan mereka tidak bisa, sementara YHWH bisa!
Utley: Yes 42:10-13 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 42:10-1310 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isin...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 42:10-13
10 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. 11 Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung! 12 Baiklah mereka memberi penghormatan kepada TUHAN, dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau. 13 TUHAN keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya.
Yes 42:10-13 Ayat-ayat ini berparalel dengan penekanan universal dari "pulau-pulau" dari Yes 41:1. Bangsa-bangsa lain dengan penuh semangat menunggu terang ini (yaitu, Yes 2:2-4; 40:4,5,6; 49:6).
Bagi mereka yang mencari terang, YHWH adalah suatu tempat perlindungan dan pertolongan (ayat Yes 42:6-7), tetapi bagi mereka yang berpegang teguh kepada berhala Dia adalah seorang pejuang (ayat Yes 42:13)!
Ada beberapa perintah dalam ayat-ayat ini.
- 1. "Nyanyikanlah" - BDB 1010, KB 1479, Qal IMPERATIVE, ay. Yes 42:10
- 2. "Menyaringkan suara" - BDB 669, KB 724, Qal IMPERFECT digunakan dalam arti JUSSIVE, ay. Yes 42:11
- 3. "Bersorak-sorai" - BDB 943, KB 1247, Qal IMPERFECT digunakan dalam arti JUSSIVE, ay. Yes 42:11
- 4. "Berseru-seru" - BDB 846, KB 1011, Qal IMPERFECT digunakan dalam arti JUSSIVE, ay. Yes 42:11
- 5. "Memberi penghormatan" - BDB 962, KB 1321, Qal IMPERFECT digunakan dalam arti JUSSIVE, ay. Yes 42:12
- 6. "Memberitakan" - BDB 619, KB 665, Hiphil IMPERFECT digunakan dalam arti JUSSIVE, ay. Yes 42:12
Yes 42:10 Kedua baris terakhir dari ay. Yes 42:10 merujuk pada kelompok yang sama dengan "pulau-pulau" dari Yes 41:1 (lih. Yes 42:12 b).
- 1. Kamu yang pergi ke laut
- 2. Pulau-pulau
Yes 42:11 "Kedar" Ini (BDB 871) mungkin menunjuk pada bangsa-bangsa Arab. Akar Ibraninya dapat menunjuk pada
- 1. Suku-suku nomaden Arab - Yes 21:16; 42:11; 60:7; Yer 2:10; 49:28; Yeh 27:21
- 2. nenek moyang Ismael - Kej 25:13; 1Taw 1:29
□ "Sela" Ini berarti "Batu Karang" (BDB 709). Ini kemungkinan merujuk kepada Petra, ibu kota dari Edom (BDB 701, lih. Yes 16:1).
□ "menyaringkan suara… bersorak-sorai" Tentang apakah mereka bersukacita? Kemuliaan YHWH telah datang kepada mereka (ayat Yes 42:12a). Terang itu telah datang kepada bangsa-bangsa (ay. 6d). Terang tersebut adalah umat perjanjian dan pengenalan mereka tentang YHWH!
Yes 42:13 ini menjelaskan secara militer serangan Tuhan terhadap bangsa-bangsa penyembah berhala yang menentang kehendak-Nya dan kembali orang-Nya.
- 1. Dia akan keluar berperang seperti pahlawan
- 2. Dia akan membangkitkan semangat-Nya seperti orang perang
- 3. Dia akan bertempik sorak
- 4. Dia akan memekik
- 5. Dia akan membuktikan kepahlawanan-Nya terhadap musuh-musuh-Nya (yaitu, para penyembah berhala, lih ay. Yes 42:17).
Istilah "semangat" ini (BDB 888) juga digunakan dalam Yes 9:7; 26:11; 37:32; 59:17 untuk menunjukkan tindakan sengaja YHWH yang menjamin kemenangan!
Utley: Yes 42:14-17 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 42:14-1714 Aku membisu dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan hati-Ku; sekarang Aku mau mengerang seperti pe...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 42:14-17
14 Aku membisu dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan hati-Ku; sekarang Aku mau mengerang seperti perempuan yang melahirkan, Aku mau mengah-mengah dan megap-megap. 15 Aku mau membuat tandus gunung-gunung dan bukit-bukit, dan mau membuat layu segala tumbuh-tumbuhannya; Aku mau membuat sungai-sungai menjadi tanah kering dan mau membuat kering telaga-telaga. 16 Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan. 17 Orang-orang yang percaya kepada patung pahatan akan berpaling ke belakang dan mendapat malu, yaitu orang-orang yang berkata kepada patung tuangan: "Kamulah allah kami!"
Yes 42:14 Ini kemungkinan merujuk pada periode pembuangan. YHWH menanggung pembuangan dari umat perjanjian-Nya dengan emosi yang mendalam.
- 1. Aku membisu dari sejak dahulu kala,
- 2. Aku berdiam diri, Aku menahan hati-Ku
- 3. Aku mau mengerang seperti perempuan yang melahirkan
- a. mengerang (BDB 821, KB 949)
- b. mengah-mengah (BDB 983, KB 1375)
- c. megap-megap (BDB 675, KB 730)
Yes 42:15-16 YHWH menjelaskan bantuan-Nya bagi umat perjanjian yang kembali.
- 1. ay. Yes 42:15 adalah metafor tentang mempersiapkan jalan raya yang mulus dan rata untuk perjalanan kembali tersebut (juga ay. Yes 42:16d)
- 2. ay. Yes 42:16a-c menggambarkan pemeliharaan-Nya terhadap orang-orang yang kembali
- 3. ay. Yes 42:16e-f menggambarkan komitmen pasti dari YHWH untuk bertindak (dua Qal PERFECT)
Yes 42:17 Ini melanjutkan penolakan dan pengutukan YHWH terhadap penyembahan berhala (yaitu, Yes 1:28-31; 44:9-11; 45:16).
Utley: Yes 42:18-22 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 42:18-2218 Dengarkanlah, hai orang-orang tuli pandanglah dan lihatlah, hai orang-orang buta! 19 Siapakah yang buta selain d...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 42:18-22
18 Dengarkanlah, hai orang-orang tuli pandanglah dan lihatlah, hai orang-orang buta! 19 Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba TUHAN? 20 Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar. 21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia; 22 namun mereka suatu bangsa yang dijarah dan dirampok, mereka semua terjebak dalam geronggang-geronggang dan disembunyikan dalam rumah-rumah penjara; mereka telah menjadi jarahan dan tidak ada yang melepaskan, menjadi rampasan dan tidak ada yang berkata: "Kembalikanlah!"
Yes 42:18-22 Bait ini menjelaskan umat perjanjian. Kejutannya adalah bahwa mereka juga telah menjadi penyembah berhala! Mereka bahkan lebih bertanggung jawab atas kondisi rohani mereka karena mereka memiliki
- 1. para Leluhur
- 2. perjanjian-perjanjian
- 3. janji-janji (lih. Rom 9:4-5)
Mereka yang harusnya membawa terang kepada bangsa-bangsa dalam kegelapan telah menjadikan diri sendiri kegelapan! Mereka melambangkan kutukan Yes 6:9-10, tetapi ada pengharapan dalam Yes 35:5!
Yes 42:18 Perhatikan kedua IMPERATIVE nya
- 1. dengarkanlah - BDB 1033, KB 1570, Qal IMPERATIVE
- 2. pandanglah - BDB 613, KB 661, Hiphil IMPERATIVE
□ "tuli... buta" Kata-kata ini muncul beberapa kali dalam konteks ini dan merupakan sebuah singgungan terhadap Yes 6:9-10.
Yes 42:19 Perhatikan paralel antara gelar-gelar (1) "hamba-Ku," baris 1, (2) "utusan yang Ku-suruh," baris 2, dan (3) "hamba Tuhan" di baris 4. Juga perhatikan pengulangan tiga kali lipat dari "buta" (BDB 734). Ironinya adalah bahwa orang yang "buta" ini digambarkan sebagai
- NASB "ia yang berdamai dengan Aku"
- NKJV "dia yang adalah sempurna"
- NRSV "suruhan-Ku"
- JPSOA "yang terpilih"
- REB "orang yang memiliki kepercayaan"
Kata Ibrani משׁםל (BDB 1023) tidaklah pasti. Ada beberapa teori. Tampaknya ini adalah
- 1. bersejajar dengan gelar-gelar lain bagi Israel (lihat di atas)
- 2. sebuah gelar yang menunjukkan seberapa jauhnya Israel dari panggilan dan diri sejatinya
Yes 42:20 Ada sebuah paralelisme yang jelas di antara dua bagian dari baris 1 (yang berhubungan dengan penglihatan) dan baris 2 (yang berhubungan dengan pendengaran).
Pasangan yang pertama adalah salah satu yang diidentifikasikan para penyusun MT sebagai suatu variasi.
- 1. MT memiliki "melihat," Qal INFINITIVE ABSOLUTE (qere )
- 2. Para ulama Yahudi menyarankan "kamu telah melihat," Qal PERFECT (ketiv , juga di Gulungan Laut Mati)
Yes 42:21 Permasalahannya dengan Israel bukanlah hukum Allah tetapi ketidakmampuan Israel untuk melakukannya! Kejatuhan memengaruhi semua manusia (lih. ay. Yes 42:22; yaitu, Yeh 36:22-38). Dosa Israel memiliki konsekuensi! Perjanjian baru dari Yer 31:31-34 dimaksudkan untuk menjawab ketidakmampuan manusia (lih. ay. Yes 42:23-25).
- NASB, NJB "di dalam gua-gua"
- NKJV, NRSV,
- JPSOA "dalam geronggang-geronggang"
MT memiliki "orang-orang muda" (BDB 104), tetapi konteksnya menyiratkan suatu bentuk yang serupa "dalam geronggang-geronggang" (BDB 359).
- 1. םירוחב – orang-orang muda
- 2. םירוהב - dalam geronggang-geronggang
Konteks, konteks, konteks sangatlah penting! Paralelisme Ibrani dalam puisi sangatlah penting dalam penafsiran!
Utley: Yes 42:23-25 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 42:23-2523 Siapakah di antara kamu yang mau memasang telinga kepada hal ini, yang mau memperhatikan dan mendengarkannya unt...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 42:23-25
23 Siapakah di antara kamu yang mau memasang telinga kepada hal ini, yang mau memperhatikan dan mendengarkannya untuk masa yang kemudian? 24 Siapakah yang menyerahkan Yakub untuk dirampas, dan Israel kepada penjarah? Bukankah itu TUHAN? Sebab kepada-Nya kita telah berdosa, dan orang tidak mau mengikuti jalan yang telah ditunjuk-Nya, dan kepada pengajaran-Nya orang tidak mau mendengar. 25 Maka Ia telah menumpahkan kepadanya kepanasan amarah-Nya dan peperangan yang hebat, yang menghanguskan dia dari sekeliling, tetapi ia tidak menginsafinya, dan yang membakar dia, tetapi ia tidak memperhatikannya.
Yes 42:24 "mengikuti jalan" Ini digunakan dalam Alkitab untuk menunjukkan bahwa iman alkitabiah adalah sebuah komitmen gaya hidup, bukan sebuah teologia saja. Ini kemungkinan merupakan suatu sumber dari sebutan Kekristenan mula-mula dalam Kisah Para Rasul, yaitu "Jalan" (lih. Kis 9:2; 19:9,23; 22:4; 24:14,22; dan Yoh 14:6).
Topik Teologia: Yes 42:2 - -- Yesus Kristus
Nubuat-nubuat tentang Kristus
Nubuat-nubuat tentang Kristus dan Penggenapannya
Keadaan dan Peristiwa yang Berkenaan ...
- Yesus Kristus
- Nubuat-nubuat tentang Kristus
- Nubuat-nubuat tentang Kristus dan Penggenapannya
- Keadaan dan Peristiwa yang Berkenaan dengan Pelayanan Kristus
- Kristus Menjadi Hamba Allah
- Nubuat
- Roh Kudus
- Roh Kudus dalam Perjanjian Lama
- Roh Hadir dalam Nubuatan Perjanjian Lama
- Nubuat-nubuat yang Berkenaan dengan Mesias
Topik Teologia: Yes 42:4 - -- Yesus Kristus
Nubuat-nubuat tentang Kristus
Nubuat-nubuat tentang Kristus dan Penggenapannya
Keadaan dan Peristiwa yang Berkenaan ...
- Yesus Kristus
- Nubuat-nubuat tentang Kristus
- Nubuat-nubuat tentang Kristus dan Penggenapannya
- Keadaan dan Peristiwa yang Berkenaan dengan Pelayanan Kristus
- Kristus Menjadi Hamba Allah
- Nubuat
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Beriman kepada Allah
- Berharap kepada Allah
- Objek Pengharapan
- Hukum Allah adalah Objek Pengharapan
Topik Teologia: Yes 42:5 - -- Allah yang Berpribadi
Natur Allah sebagai Pribadi
Allah itu Aktif
Allah Aktif dalam Alam Semesta
Kej 1:1 Neh 9:6 Ayu ...
- Allah yang Berpribadi
- Natur Allah sebagai Pribadi
- Allah itu Aktif
- Allah Aktif dalam Alam Semesta
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Urutan Penciptaan Allah
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Alam
- Memuji Allah Sebagai Pencipta Alam
Topik Teologia: Yes 42:6 - -- Allah yang Berpribadi
Natur Allah sebagai Pribadi
Allah itu Aktif
Allah Aktif dalam Alam Semesta
Kej 1:1 Neh 9:6 Ayu ...
- Allah yang Berpribadi
- Natur Allah sebagai Pribadi
- Allah itu Aktif
- Allah Aktif dalam Alam Semesta
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Penciptaan Membentangkan Tujuan-tujuan Allah
- Penyediaan Restorasi Allah atas Israel
Topik Teologia: Yes 42:7 - -- Allah yang Berpribadi
Natur Allah sebagai Pribadi
Allah itu Aktif
Allah Aktif dalam Alam Semesta
Kej 1:1 Neh 9:6 Ayu 9:8 Maz 24:1-...
- Allah yang Berpribadi
- Natur Allah sebagai Pribadi
- Allah itu Aktif
- Allah Aktif dalam Alam Semesta
Topik Teologia: Yes 42:8 - -- Allah yang Berpribadi
Pribadi Allah
Allah Aktif dalam Alam Semesta
Kej 1:1 Neh 9:6 Ayu 9:8 Maz 24:1-2 Maz 33:6 Maz 95:3-5 M...
- Allah yang Berpribadi
- Pribadi Allah
- Allah Aktif dalam Alam Semesta
- Dosa
- Dosa-dosa Terhadap Allah
- Dosa-dosa Pencemaran Tempat Suci
- Penyembahan Berhala
- Penyembahan Berhala adalah Kejijikan bagi Allah
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Memuliakan Allah
- Memuji Allah
- Natur dan Hasil-hasil dari Memuji Allah
- Pujian adalah oleh karena Allah Sendiri
Topik Teologia: Yes 42:10 - -- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
Memuliakan Allah
Memuji Allah
Yang Ikut Ambil Bagian dalam Memuji Allah
S...
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Memuliakan Allah
- Memuji Allah
- Yang Ikut Ambil Bagian dalam Memuji Allah
- Seluruh Ciptaan Memuji Allah
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Alam
- Memuji Allah Sebagai Pencipta Alam
Topik Teologia: Yes 42:12 - -- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
Memuliakan Allah
Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
Tanggung Jawa...
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Memuliakan Allah
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Alam
- Memuji Allah Sebagai Pencipta Alam
- Allah yang Berpribadi
- Pribadi Allah
Topik Teologia: Yes 42:14 - -- Allah yang Berpribadi
Pribadi Allah
Nama-nama, Gelar-gelar Deskriptif dan Kiasan-kiasan untuk Allah
Perempuan
Yes 42:14
- Allah yang Berpribadi
- Pribadi Allah
- Nama-nama, Gelar-gelar Deskriptif dan Kiasan-kiasan untuk Allah
- Perempuan
Topik Teologia: Yes 42:24 - -- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
Menaati Allah
Taat kepada Allah
Objek dari Ketaatan
Kita Harus Taat pada ...
TFTWMS: Yes 42:1-4 - Hamba Tuhan Yang Mesianik HAMBA TUHAN YANG MESIANIK (Yesaya 42:1-4)
1 Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, Yang kepadanya Aku berkenan.
Aku telah menaruh Roh-...
HAMBA TUHAN YANG MESIANIK (Yesaya 42:1-4)
1 Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, Yang kepadanya Aku berkenan.
Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, Supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. 2 Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara Atau memperdengarkan suaranya di jalan. 3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, Dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, Tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. 4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar Dan tidak akan patah terkulai, Sampai ia menegakkan hukum di bumi; Segala pulau mengharapkan pengajarannya.
"Lihat, itu Hamba-Ku" (ay. 1) membuka lagu itu. Seperti ditunjukkan dalam kaitannya dengan 41:8, identitas hamba itu harus ditentukan dari konteks yang di dalamnya kata itu muncul. Di pasal 41 hamba itu secara jelas dinyatakan sebagai Israel. Namun begitu di sini, konsep ini diperluas untuk menunjukkan Mesias. Hal ini ditegaskan oleh Catatan Injil Matius, di mana ayat-ayat dikutip dan diterapkan pada pelayanan Yesus (Mat 12:18-21).2
"Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya," kata Tuhan. Ia akan sepenuhnya memperlengkapi hamba itu untuk pekerjaan-Nya. Penggenapan frasa ini bisa dilihat di dalam Matius 3:16: "Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya" (huruf miring oleh saya).
Tugas pelayan ini digambarkan dengan cara ini: "ia akan mendatangkan keadilan kepada bangsa-bangsa" (NASB). "Keadilan" (Ibr.: mishpat) berarti lebih daripada "kesamaan keadilan." Sementara sebagian besar bangsa-bangsa di zaman kini memikirkan fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif sebagai entitas yang terpisah, bangsa Ibrani menganggap semua ini sebagai mengalir bersama-sama dari Allah. "Di dalam arti yang paling luas hal itu melibatkan ketertiban masyarakat yang di dalamnya kepentingan semua orang diperhatikan."3
Ayat 2 dan 3 berisi lima kata kerja negatif yang menggambarkan cara rendah hati hamba itu dalam melakukan pekerjaan-Nya. Betapa kita melihat kontras yang tajam antara Hamba ini dan bualan para penakluk seperti Sanherib dan Nebukadnezar!4
Pernyataan "keadilan" yang kedua menekankan kesetiaan hamba itu dalam memenuhi tugas-Nya: "Dengan setia ia akan mendatangkan keadilan." Keadilan harus ditegakkan "di bumi" (ay. 4). Ia tidak akan hanya menawarkan itu sebagai suatu kemungkinan; Ia akan menyiapkannya.5Semua kerajaan duniawi bersifat terbatas, tetapi kerajaan Tuhan tidak mengenal batas-batas geografis. Nabi itu berkata bahwa bumi "dan segala pulau mengharapkan pengajarannya" (ay. 4). Ini adalah yang pertama dari tiga kesempatan nabi itu mengumumkan bahwa daerah pantai yang jauh bahkan akan bersukacita dalam pekerjaan Mesias (lihat 51:5; 60:9). Tidak ada yang akan menghalang-halangi Hamba itu untuk menyelesaikan tugas-Nya: "Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum *keadilan; NASB+ di bumi" (ay. 4).
TFTWMS: Yes 42:5-9 - Allah Meneguhkan Pekerjaan Hamba Itu ALLAH MENEGUHKAN PEKERJAAN HAMBA ITU (Yesaya 42:5-9)
5 Beginilah firman Allah, TUHAN, Yang menciptakan langit dan membentangkannya, Yang menghamparka...
ALLAH MENEGUHKAN PEKERJAAN HAMBA ITU (Yesaya 42:5-9)
5 Beginilah firman Allah, TUHAN, Yang menciptakan langit dan membentangkannya, Yang menghamparkan bumi Dengan segala yang tumbuh di atasnya, Yang memberikan nafas kepada umat manusia Yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka Yang hidup di atasnya:
6"Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau Untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau Dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, Menjadi terang untuk bangsa-bangsa, 7 Untuk membuka mata yang buta, Untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan Dan mengeluarkan orang-orang yang duduk Dalam gelap dari rumah penjara. 8 Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku;
Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku Kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung. 9 Nubuat-nubuat yang dahulu Sekarang sudah menjadi kenyataan, Hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu."
Empat partisipel digunakan di dalam ayat 5 untuk menggambarkan hubungan yang tidak berubah antara Allah dengan manusia: "menciptakan," "membentangkan," menghamparkan," dan "memberikan." Allah (Ibr.: el, "Yang Mahakuasa") dan "TUHAN" (Ibr.: YHWH, "Allah perjanjian") digunakan bersama-sama di dalam ayat ini sebagai penekanan.6
"Aku ini, TUHAN" (ay. 6) adalah ungkapan yang muncul dua belas kali di dalam bagian ini (40-48). Di dalam Yesaya versi NASB, frasa itu ditemukan empat belas kali semuanya.7Di setiap contoh, ada pernyataan yang dibuat tentang keunikan hubungan Tuhan kepada umat-Nya sebagai Allah sejati. Jim McGuiggan berkata, "Saya mendapat kesan bahwa dalam pandangan di sini siapa hamba itu adalah lebih daripada apa yang ia kerjakan."8
… " AKU INI, TUHAN" …
Pernyataan ini muncul 12 kali di dalam Yesaya 40-48 (14 di NASB). Pernyataan yang tepat ini ditemukan di 41:13 42:6, 8; 43: 3, 11, 15; 45: 5, 6, 7, 18; 48:17, 49:23, 51:15 (lihat 44:24). Selanjutnya, Ia menyatakan diri-Nya sebagai satu-satunya Allah dan Pembuat segala sesuatu. (Lihat. 45:14, 21, 22; 46:9.)
Allah menyatakan kepada Yehuda, "Aku akan menetapkan engkau sebagai perjanjian bagi umat manusia, sebagai terang untuk bangsa-bangsa" (NASB). Hamba itu harus menjadi "perjanjian" (Ibr.: Berit) bagi umat manusia. Konsep "perjanjian" ini sangat menonjol di seluruh Alkitab. Kata itu muncul 295 kali di dalam NASB. Di sini kata itu berbicara tentang hubungan Allah yang dapat diandalkan dengan umatNya. "Umat itu" tidak terbatas pada Israel saja tetapi diperlebar "kepada bangsa-bangsa." Mengatakan bahwa hamba itu adalah perjanjian adalah sama dengan mengatakan bahwa semua berkat perjanjian tercakup di dalamnya, memiliki akar dan asal-usul di dalamnya, dan ditiadakan oleh dia."9Pelbagai berkat perjanjian diciptakan oleh darah perjanjian kekal yang dipersembahkan oleh Yesus melalui kebangkitan-Nya dari antara orang mati (lihat Ibrani 13:20). Hamba itu akan menjadi "terang bagi bangsa-bangsa," suatu pernyataan yang ditekankan lagi di Yes 49:6. Di dalam Catatan Injil Yohanes, Yesus dinyatakan sebagai "Terang dunia" (Yoh 8:12; 9:5; 1 lihat: 4, 5; 12:46).
Ayat 7 bukanlah referensi untuk kepulangan dari pembuangan. Sebaliknya, topiknya adalah keselamatan baik orang Yahudi dan non-Yahudi melalui Yesus, seperti yang dijelaskan dalam Ibrani 9:17-20.
Ketika kita membaca pernyataan "Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku" (ay. 8), kita teringat kata-kata Tuhan yang diucapkan kepada Musa di semak yang terbakar (Keluaran 3:13-15). Itulah saatnya ketika Ia mengungkapkan nama perjanjian-Nya. Di dalam bahasa-bahasa Semit,10nama seseorang mengungkapkan sifatnya. "TUHAN" mengungkapkan pribadi dan realitas yang tidak berubah tentang Allah esa yang sejati. Ia saja yang harus disembah dan dilayani.
Sebagaimana pelbagai ramalan Tuhan melalui nabi-nabi-Nya sudah tergenapi, maka pelbagai nubuatan Tuhan melalui nabi-Nya telah dipenuhi, sehingga ramalan-Nya tentang masa depan akan terjadi (ay. 9). Janji-Nya tentang penebusan adalah pasti karena Tuhan rela memberikannya.
TFTWMS: Yes 42:10-13 - Menyanyikan Lagu Baru MENYANYIKAN LAGU BARU (Yesaya 42:10-13)
Pelbagai pokok pikiran yang sebelumnya menyebabkan Yesaya butuh satu lagu pujian untuk Tuhan. Semua penghuni ...
MENYANYIKAN LAGU BARU (Yesaya 42:10-13)
Pelbagai pokok pikiran yang sebelumnya menyebabkan Yesaya butuh satu lagu pujian untuk Tuhan. Semua penghuni bumi mendesak untuk bergabung dalam pujian penuh sukacita kepada Allah. 10 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN Dan pujilah Dia dari ujung bumi!
Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya Dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. 11 Baiklah padang gurun menyaringkan suara Dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa Yang didiami Kedar!
Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, Baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung!
12 Baiklah mereka memberi penghormatan kepada TUHAN, Dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau.
Ayat 10 sampai 13 berbicara tentang menyanyi. Mereka yang dipanggil untuk bergabung dalam memuji adalah "dari ujung bumi." Penduduk pulau itu dan mereka yang tinggal di padang gurun didesak untuk bergabung dalam memuji Tuhan. "Kedar" (sebelumnya disebut 21:17) dan "Sela" (16:1) secara khusus disebut. Yang pertama adalah suku Arab utara, dan yang kedua mungkin mengacu kepada nama yang lebih tua dari Petra, ibukota Edom.
13 TUHAN keluar berperang seperti pahlawan, Seperti orang perang Ia membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur;
Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, Terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya.
Ketika orang Israel menyeberang Laut Merah, melarikan diri dari tentara Firaun, Musa memerintahkan mereka untuk bernyanyi, "TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya" (Keluaran 15:3). Nabi Zefanya meyakinkan Israel, "TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai" (3:17).
Di dalam ayat 13 "TUHAN" berada di posisi yang tegas. Di dalam bahasa aslinya kata ini merupakan kata pertama di kalimat itu, menekankan siapa yang akan memberikan kemenangan.
TFTWMS: Yes 42:14-25 - Israel, Hamba Yang Buta ISRAEL, HAMBA YANG BUTA (Yesaya 42:14-25)
Tidak sampai ayat 18 dan 24 kita menemukan identifikasi Yesaya atas hamba buta itu sebagai bangsa Israel ya...
ISRAEL, HAMBA YANG BUTA (Yesaya 42:14-25)
Tidak sampai ayat 18 dan 24 kita menemukan identifikasi Yesaya atas hamba buta itu sebagai bangsa Israel yang tidak percaya. Jadi pasal ini menggambarkan dua hamba: yang satu akan menyelesaikan pekerjaan Allah, dan yang satunya lagi yang masih dapat menerima berkat pembebasan.
14 Aku membisu dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan hati-Ku; Sekarang Aku mau mengerang Seperti perempuan yang melahirkan, Aku mau mengah-mengah dan megap-megap. 15 Aku mau membuat tandus Gunung-gunung dan bukit-bukit, Dan mau membuat layu Segala tumbuh-tumbuhannya; Aku mau membuat sungai-sungai Menjadi tanah kering Dan mau membuat kering telaga-telaga. 16 Aku mau memimpin orang-orang buta Di jalan yang tidak mereka kenal, Dan mau membawa mereka berjalan Di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan Yang di depan mereka menjadi terang Dan tanah yang berkeluk-keluk Menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal Yang hendak Kulakukan kepada mereka, Yang pasti akan Kulaksanakan. 17 Orang-orang yang percaya kepada patung pahatan Akan berpaling ke belakang dan mendapat malu, Yaitu orang-orang yang berkata kepada patung tuangan: "Kamulah allah kami!"
"Kebisuan" Tuhan (ay. 14) adalah karena fakta bahwa hukuman atas dosa belum selesai. Ketika waktu itu datang, maka Ia akan bertindak atas nama umat-Nya. "Perempuan yang bekerja keras" atau "melahirkan" digunakan oleh para nabi sebagai simile penderitaan (Yesaya 13:8, 21:3, Yeremia 6:24, 13:21; Mikha 4:9, 10).
Pembebasan Tuhan secara jelas digambarkan di dalam ayat 15 dan 16. Tidak ada dan tidak seorang pun yang bisa menghambat kemajuan-Nya. Gagasan tentang kebutaan kemungkinan mengacu kepada ketidakmampuan umat itu untuk membebaskan diri mereka sendiri.11
Mereka "yang percaya kepada patung pahatan" (ay. 17) akan menderita penghinaan yang menyeluruh. Ini telah menjadi pesan konsisten nabi itu di seluruh kitab itu.12
18 Dengarkanlah, hai orang-orang tuli Pandanglah dan lihatlah, hai orang-orang buta! 19 Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, Dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku Dan yang tuli seperti hamba TUHAN? 20 Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, Engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar. 21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya Untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia; 22 Namun mereka suatu bangsa Yang dijarah dan dirampok, mereka semua terjebak Dalam geronggang-geronggang Dan disembunyikan dalam rumah-rumah penjara; Mereka telah menjadi jarahan Dan tidak ada yang melepaskan, Menjadi rampasan Dan tidak ada yang berkata: "Kembalikanlah!"
Dua perintah, "dengarkanlah" dan "lihatlah" (imperatif jamak), ditujukan kepada orang-orang yang "buta" dan "tuli" (kata benda jamak) di dalam ayat 18 sampai 20. Kondisi rohani yang digambarkan di sini menggemakan pernyataan 6:9, 10 tentang kebutaan dan ketulian hamba Allah, Israel.
"TUHAN telah berkenan < untuk memberi pengajaran *hukum+-Nya yang besar dan mulia" kata Yesaya (ay. 21). Sementara kata Ibrani "hukum" (Ibr.: torah) dengan jelas mencakup peraturan Musa di Pentateukh, kata itu juga mencakup ajaran Allah melalui para nabi. "Taurat berbicara tentang wahyu Allah mengenai sifat dan arti kehidupan."13
Israel tidak bisa membebaskan dirinya sendiri dari keadaan yang mengerikan (ay. 22). Hanya tindakan Allah yang bisa menghasilkan pembebasan. 23 Siapakah di antara kamu Yang mau memasang telinga kepada hal ini, Yang mau memperhatikan dan mendengarkannya Untuk masa yang kemudian?
24 Siapakah yang menyerahkan Yakub untuk dirampas, Dan Israel kepada penjarah?
Bukankah itu TUHAN?
Sebab kepada-Nya kita telah berdosa, Dan orang tidak mau Mengikuti jalan yang telah ditunjuk-Nya, Dan kepada pengajaran-Nya Orang tidak mau mendengar. 25 Maka Ia telah menumpahkan kepadanya Kepanasan amarah-Nya dan peperangan yang hebat, Yang menghanguskan dia dari sekeliling, Tetapi ia tidak menginsafinya, Dan yang membakar dia, Tetapi ia tidak memperhatikannya.
Bani Israel cenderung bertanya "Mengapa?" ketika bencana menimpa mereka. Ini menunjukkan sikap yang mengatakan, "Aku tidak pantas menerima ini!" Namun begitu, Tuhan, melalui nabi-Nya, membuatnya sangat jelas sekali bahwa kejahatan mereka adalah penyebab dari pelbagai kesulitan mereka itu (ay. 23-25).
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Yesaya (Pendahuluan Kitab) Penulis : Yesaya
Tema : Hukuman dan Keselamatan
Tanggal Penulisan: + 700-680 SM
Latar Belakang
Latar belakang sejarah bagi pel...
Penulis : Yesaya
Tema : Hukuman dan Keselamatan
Tanggal Penulisan: + 700-680 SM
Latar Belakang
Latar belakang sejarah bagi pelayanan nubuat Yesaya, anak Amos adalah Yerusalem pada masa pemerintahan empat raja Yehuda: Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia (Yes 1:1). Raja Uzia wafat pada tahun 740 SM (bd. 1Sam 6:1) dan Hizkia pada tahun 687 SM; jadi, pelayanan Yesaya meliputi lebih daripada setengah abad sejarah Yehuda. Menurut tradisi Yahudi, Yesaya mati syahid dengan digergaji menjadi dua (bd. Ibr 11:37) oleh Raja Manasye putra Hizkia yang jahat dan penggantinya (+ 680 SM).
Yesaya rupanya berasal dari keluarga kalangan atas di Yerusalem; dia orang berpendidikan, memiliki bakat sebagai penggubah syair dan berkarunia nabi, mengenal keluarga raja, dan memberikan nasihat secara nubuat kepada para raja mengenai politik luar negeri Yehuda. Biasanya, Yesaya dipandang sebagai nabi yang paling memahami kesusastraan dan paling berpengaruh dari semua nabi yang menulis kitab. Ia menikahi seorang wanita yang juga berkarunia kenabian, dan pasangan ini memiliki dua putra yang namanya mengandung pesan yang simbolik bagi bangsa itu.
Yesaya hidup sezaman dengan Hosea dan Mikha; ia bernubuat selama perluasan yang mengancam dari kerajaan Asyur, keruntuhan terakhir Israel (kerajaan utara) serta kemerosotan rohani dan moral di Yehuda (kerajaan selatan). Yesaya memperingati raja Yehuda, Ahas, untuk tidak mengharapkan bantuan dari Asyur melawan Israel dan Aram; ia mengingatkan Raja Hizkia, setelah kejatuhan Israel tahun 722 SM, agar jangan mengadakan persekutuan dengan bangsa asing menentang Asyur. Ia menasihati kedua raja itu untuk percaya Tuhan saja sebagai perlindungan mereka (Yes 7:3-7; Yes 30:1-17). Yesaya mempunyai pengaruhnya terbesar pada masa pemerintahan Raja Hizkia.
Beberapa cendekiawan meragukan apakah Yesaya menulis seluruh kitab ini. Mereka menentukan pasal 1-39 (Yes 1:1--39:8) saja yang ditulis Yesaya dari Yerusalem; biasanya mereka beranggapan pasal 40-66 (Yes 40:1--66:24) berasal dari seorang atau beberapa orang pengarang lain sekitar satu atau satu setengah abad kemudian. Akan tetapi, tidak ada data alkitabiah yang mengharuskan kita menolak Yesaya sebagai penulis seluruh kitab ini. Nubuat-nubuat Yesaya dalam pasal 40-66 (Yes 40:1--66:24) untuk para buangan Yahudi di Babel jauh setelah kematiannya menekankan kemampuan Allah untuk menyatakan berbagai peristiwa khusus di masa depan melalui para nabi-Nya (mis. Yes 42:8-9; Yes 44:6-8; Yes 45:1; Yes 47:1-11; Yes 53:1-12). Jikalau seorang dapat menerima perwujudan penglihatan dan penyataan kenabian (bd. Wahy 1:1; Wahy 4:1--22:21), maka lenyaplah sudah halangan utama untuk percaya bahwa Yesaya menulis seluruh kitab ini. Bukti-bukti pendukung positif cukup banyak dan tergolong di bawah dua bagian yang luas.
- (1) Bukti dari dalam kitab ini sendiri mencakup pernyataan pembukaan (Yes 1:1) (yang berlaku untuk seluruh kitab) dan banyak kesamaan ungkapan dan pikiran yang mencolok di antara kedua bagian utama kitab ini. Salah satu contoh terkenal ialah ungkapan "Yang Mahakudus, Allah Israel" yang muncul 12 kali dalam pasal 1-39 (Yes 1:1--39:8) dan 14 kali dalam pasal 40-66 (Yes 40:1--66:24), dan hanya enam kali di seluruh bagian PL lainnya. Tidak kurang dari 25 bentuk kata Ibrani muncul dalam kedua bagian utama Yesaya, tetapi tidak terdapat di kitab nubuat yang lain di PL.
- (2) Bukti dari luar kitab ini mencakup kesaksian Talmud Yahudi dan PB sendiri, yang menghubungkan seluruh bagian kitab ini dengan nabi Yesaya (mis. bd. Mat 12:17-21 dengan Yes 42:1-4; Mat 3:3 dan Luk 3:4 dengan Yes 40:3; Yoh 12:37-41 dengan Yes 6:9-10 dan Yes 53:1; Kis 8:28-33 dengan Yes 53:7-9; Rom 9:27 dan Yes 10:16-21 dengan Yes 10:1-34; Yes 53:1-12; Yes 65:1-25).
Tujuan
Tujuan lipat tiga jelas kelihatan dalam tulisan Yesaya.
- (1) Sang nabi pertama-tama menghadapi bangsanya sendiri dan bangsa lain yang sezaman dengan firman Tuhan mengenai dosa mereka dan hukuman Allah yang akan datang.
- (2) Lalu, melalui berbagai penglihatan yang mengandung wahyu dan Roh nubuat, Yesaya menubuatkan pengharapan bagi angkatan masa depan orang Yahudi buangan. Mereka akan dikembalikan dari pembuangan dan akan ditebus Allah untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi.
- (3) Akhirnya, Yesaya bernubuat bahwa Allah akan mengirim Mesias dari keturunan Daud, yang keselamatan-Nya pada akhirnya akan meliputi semua bangsa di bumi ini, sehingga memberikan pengharapan bagi umat Allah di bawah perjanjian yang lama dan yang baru.
Survai
Sebagian besar sarjana berpendapat bahwa ke-66 pasal kitab ini dengan sendirinya terbagi menjadi dua bagian utama: pasal 1-39 (Yes 1:1--39:8) dan pasal 40-66 (Yes 40:1--66:24). Dalam hal-hal tertentu kitab Yesaya adalah seperti suatu Alkitab kecil:
- (1) Kedua bagian besar ini menekankan tema umum penghukuman dan keselamatan, sesuai dengan tema-tema umum di PL dan PB; dan
- (2) dalam kedua bagian Yesaya dan Alkitab, hal yang menyatukannya adalah karya penebusan Kristus.
- (1) Bagian pertama Yesaya (pasal 1-39; Yes 1:1--39:8) berisi empat kelompok besar materi.
- (a) Dalam pasal 1-12 (Yes 1:1--12:6) Yesaya mengingatkan dan mengecam Yehuda karena penyembahan berhala, kebejatan, dan ketidakadilan sosial selama masa kemakmuran yang menyesatkan. Terjalin dengan berita mengenai hukuman yang akan datang adalah beberapa nubuat penting tentang Mesias (mis. Yes 2:4; Yes 7:14; Yes 9:5-6; Yes 11:1-9), bersama kesaksian Yesaya tentang pentahiran dirinya dari dosa dan penugasan ilahi untuk pelayanan kenabian (pasal 6; Yes 6:1-13).
- (b) Dalam pasal 13-23 (Yes 13:1--23:18) Yesaya bernubuat kepada bangsa-bangsa sezaman Yehuda mengenai dosa mereka dan hukuman Allah yang akan datang.
- (c) Pasal 24-35 (Yes 24:1--35:10) berisi bermacam-macam janji bersifat nubuat tentang keselamatan dan hukuman yang akan datang.
- (d) Pasal 36-39 (Yes 36:1--39:8) mencatat aneka cuplikan sejarah dari kehidupan Hizkia yang serupa dengan 2Raj 18:13--20:21.
- (2) Bagian utama kedua (pasal 40-66; Yes 40:1--66:24) berisi berbagai nubuat yang paling akbar dalam Alkitab mengenai kebesaran Allah dan kemegahan rencana penebusan-Nya. Pasal-pasal ini membangkitkan harapan dan hiburan dalam umat Allah pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Hizkia (Yes 38:5) dan untuk abad-abad selanjutnya. Bagian ini penuh dengan penyataan nubuat mengenai kuasa dan kemuliaan Allah dan janji-janji-Nya untuk memulihkan kaum sisa di Israel yang benar dan berbuah dan di antara bangsa-bangsa sebagai perwujudan penuh dari kasih penebusan-Nya. Janji-janji dan penggenapannya ini secara khusus dikaitkan dengan tema penderitaan dan berisi "nyanyian hamba" gubahan Yesaya (lih. Yes 42:1-4; Yes 49:1-6; Yes 50:4-9; Yes 52:13--53:12), yang menunjuk kepada titik waktu melewati pengalaman orang buangan Yahudi kepada kedatangan Yesus Kristus di kemudian hari dan kematian-Nya yang mendamaikan (pasal 53; Yes 53:1-12). Sang nabi menubuatkan bahwa datangnya Mesias akan memungkinkan kebenaran bersinar dengan terang dan keselamatan keluar kepada bangsa-bangsa bagaikan obor yang menyala (pasal 60-66; Yes 60:1--66:24). Yesaya mengutuk kebutaan rohani mengenai jalan-jalan Allah (Yes 42:18-25) dan menghargai doa syafaat dan rasa sakit melahirkan oleh umat Allah sebagai perlu agar segala sesuatu dapat digenapi (bd. Yes 56:6-8; Yes 62:1-2,6-7; Yes 66:7-18).
Ciri-ciri Khas
Delapan ciri utama menandai kitab Yesaya ini.
- (1) Sebagian besar kitab ini ditulis dalam bentuk syair Ibrani dan sebagai karya sastra tidak dapat dibandingi keindahan, kuasa, dan keanekaragaman dalam syairnya. Kekayaan kosakata Yesaya mengungguli semua penulis PL lainnya.
- (2) Yesaya disebut "nabi injili" karena, dari semua kitab PL, nubuat-nubuatnya tentang Mesias berisi pernyataan yang paling lengkap dan jelas dari Injil Yesus Kristus.
- (3) Penglihatannya tentang salib dalam pasal 53 (Yes 53:1-12) adalah nubuat yang paling khusus dan terinci dalam seluruh Alkitab mengenai kematian Yesus yang mendamaikan bagi orang berdosa.
- (4) Kitab ini menjadi kitab nubuat PL yang paling teologis dan luas; ia menjangkau ke belakang kepada saat Allah menciptakan langit dan bumi serta hidup manusia (mis. Yes 42:5) dan memandang ke depan kepada saat Allah mengakhiri sejarah dan menciptakan langit baru dan bumi baru (mis. Yes 65:17; Yes 66:22).
- (5) Kitab ini berisi lebih banyak penyataan tentang tabiat, keagungan, dan kekudusan Allah daripada kitab nubuat PL lainnya. Allah yang diperlihatkan Yesaya adalah kudus dan mahakuasa, Yang akan menghakimi dosa dan ketidakbenaran dalam umat manusia dan bangsa-bangsa. Ungkapan yang digemari untuk Allah ialah "Yang Mahakudus, Allah Israel".
- (6) Yesaya, yang artinya "Tuhan menyelamatkan", adalah nabi keselamatan. Ia memakai istilah "keselamatan" hampir tiga kali lebih banyak daripada seluruh kitab para nabi lainnya. Yesaya menyatakan bahwa maksud penuh keselamatan Allah akan digenapi hanya dalam kaitan dengan Mesias.
- (7) Yesaya sering kali mengacu kembali kepada peristiwa-peristiwa penebusan sebelumnya dalam sejarah Israel, mis. peristiwa keluaran (Yes 4:5-6; Yes 11:15; Yes 31:5; Yes 43:16-17), pemusnahan Sodom dan Gomora (Yes 1:9), dan kemenangan Gideon atas suku Midian (Yes 9:4; Yes 10:26; Yes 28:21); ia juga mengutip dari nyanyian Musa yang bersifat nubuat dalam Ul 32:1-52 (Yes 1:2; Yes 30:17; Yes 43:11,13).
- (8) Bersama dengan Ulangan dan Mazmur, Yesaya termasuk kitab PL yang paling banyak dikutip dalam PB.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Yesaya bernubuat tentang Yohanes Pembaptis sebagai pendahulu yang ditentukan bagi Mesias (Yes 40:3-5; bd. Mat 3:1-3). Berikut ini adalah sebagian dari nubuat-nubuat Yesaya tentang Mesias serta penerapan PB-nya dalam kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus: - penjelmaan dan ke-Tuhanan-Nya (Yes 7:14; lih. Mat 1:22-23; Luk 1:34-35; Yes 9:5-6; lih. Luk 1:32-33; Luk 2:11); - masa remaja-Nya (Yes 7:15-16 dan Yes 11:1; lih. Luk 3:23,32 dan Kis 13:22-23); - misi-Nya (Yes 11:2-5; Yes 42:1-4; Yes 60:1-3; Yes 61:1; lih. Luk 4:17-19,21); - ketaatan-Nya (Yes 50:5; lih. Ibr 5:8); - berita dan pengurapan-Nya oleh Roh Kudus (Yes 11:2; Yes 42:1 dan Yes 61:1; lih. Mat 12:15-21); - mukjizat-mukjizat-Nya (Yes 35:5-6; lih. Mat 11:2-5); - penderitaan-Nya (Yes 50:6; lih. Mat 26:67; Mat 27:26,30; Yes 53:4-5,11; lih. Kis 8:28-33); - penolakan-Nya (Yes 53:1-3; lih. Luk 23:18; Yoh 1:11; Yoh 7:5); - rasa malu-Nya (Yes 52:14; lih. Fili 2:7-8); - kematian-Nya yang mendamaikan (Yes 53:4-12; lih. Rom 5:6); - kenaikan-Nya (Yes 52:13; lih. Fili 2:9-11); dan - kedatangan-Nya yang kedua (Yes 26:20-21; lih. Yud 1:14; Yes 61:2-3; lih. 2Tes 1:5-12; Yes 65:17-25; lih. 2Pet 3:13).
Full Life: Yesaya (Garis Besar) Garis Besar
I. Berbagai Nubuat Mengenai Hukuman dan Teguran
(Yes 1:1-35:10)
A. Latar Belakang Nubuat Yesaya
...
Garis Besar
- I. Berbagai Nubuat Mengenai Hukuman dan Teguran
(Yes 1:1-35:10) - A. Latar Belakang Nubuat Yesaya
(Yes 1:1-31) - B. Berbagai Nubuat Yesaya yang Mula-Mula
(Yes 2:1-5:30) - 1. Hari Tuhan
(Yes 2:1-22) - 2. Hukuman Terhadap Yehuda dan Yerusalem
(Yes 3:1-4:1) - 3. Nubuat-Nubuat Tentang Hukuman dan Kemuliaan
(Yes 4:2-6) - 4. Perumpamaan Tentang Hukuman dan Pembuangan Yehuda
(Yes 5:1-30) - C. Penyucian dan Pengutusan Yesaya
(Yes 6:1-13) - D. Berbagai Nubuat Yesaya yang Mula-Mula Tentang Mesias
(Yes 7:1-12:6) - 1. Tanda Imanuel
(Yes 7:1-25) - 2. Berbagai Lambang Tentang Pelepasan oleh Mesias
(Yes 8:1-9:6) - 3. Berbagai Nubuat Tentang Hukuman Terhadap Israel (Kerajaan Utara)
dan Asyur
(Yes 9:7-10:34) - 4. Mesias dari Keturunan Daud dan Kerajaan-Nya
(Yes 11:1-12:6) - E. Berbagai Nubuat Yesaya Tentang Hukuman Terhadap Bangsa-Bangsa
(Yes 13:1-23:18) - 1. Terhadap Babel
(Yes 13:1-14:23) - 2. Terhadap Asyur
(Yes 14:24-27) - 3. Terhadap Filistea
(Yes 14:28-32) - 4. Terhadap Moab
(Yes 15:1-16:14) - 5. Terhadap Damsyik dan Efraim
(Yes 17:1-14) - 6. Terhadap Etiopia
(Yes 18:1-7) - 7. Terhadap Mesir
(Yes 19:1-20:6) - 8. Terhadap Babel (Nubuat Kedua)
(Yes 21:1-10) - 9. Terhadap Duma
(Yes 21:11-12) - 10. Terhadap Arabia
(Yes 21:13-17) - 11. Terhadap Yerusalem
(Yes 22:1-25) - 12. Terhadap Tirus dan Sidon
(Yes 23:1-18) - F. Berbagai Nubuat Tentang Akhir Zaman
(Yes 24:1-27:13) - G. Berbagai Nubuat Tentang Celaka yang Kait-Mengait Dengan Harapan
Nubuat akan Keselamatan
(Yes 28:1-35:10) - II. Sisipan Sejarah Mengenai Hizkia
(Yes 36:1-39:8) - A. Pelepasan Hizkia dari Asyur
(Yes 36:1-37:38) - B. Penyakit dan Kesembuhan Hizkia
(Yes 38:1-22) - C. Kesombongan Hizkia yang Bodoh
(Yes 39:1-8) - III.Berbagai Nubuat Tentang Keselamatan dan Pengharapan
(Yes 40:1-66:24) - A. Berbagai Janji yang Menubuatkan Pemulihan Umat Allah
(Yes 40:1-48:22) - 1. Kemuliaan Tuhan dan Hamba-Nya akan Dinyatakan
(Yes 40:1-42:25) - 2. Pemulihan Kaum Sisa yang Ditebus
(Yes 43:1-45:25) - 3. Pelajaran Iman bagi Yehuda Ketika Allah Menghukum Babel
(Yes 46:1-48:22) - B. Berbagai Janji yang Menubuatkan Mesias, Hamba yang Menderita
(Yes 49:1-53:12) - 1. Tugas dan Ketaatan-Nya
(Yes 49:1-50:11) - 2. Dorongan dan Nasihat-Nya untuk Kaum Sisa
(Yes 51:1-52:12) - 3. Penderitaan dan Kematian-Nya yang Mendamaikan
(Yes 52:13-53:12) - C. Penyataan Selanjutnya yang Menubuatkan Pemulihan dan Penebusan
(Yes 54:1-59:21) - D. Berbagai Penglihatan yang Menubuatkan Masa Depan Sion yang Mulia
(Yes 60:1-66:24) - 1. Kemakmuran dan Damai Sejahtera Sion
(Yes 60:1-22) - 2. Pengurapan dan Misi Mesias
(Yes 61:1-11) - 3. Syafaat yang Bersifat Nubuat untuk Pemulihan dan Kemuliaan Sion
(Yes 62:1-64:12) - 4. Jawaban Allah yang Memberi Kemurahan dan Akhir yang Mulia
(Yes 65:1-66:24)
Matthew Henry: Yesaya (Pendahuluan Kitab)
Nabi adalah sebuah gelar yang kedengarannya sangat hebat bagi orang-orang yang memahaminya, walaupun di mata dunia, banyak orang yang dimuliakan...
- Nabi adalah sebuah gelar yang kedengarannya sangat hebat bagi orang-orang yang memahaminya, walaupun di mata dunia, banyak orang yang dimuliakan dengan gelar itu tampak sangat hina. Seorang nabi adalah orang yang memiliki hubungan yang sangat karib dengan Sorga dan mempunyai kepentingan besar di sana, dan karena itu ia juga memiliki suatu kuasa untuk memerintah atas bumi ini. Nubuat memiliki hubungan dengan semua pewahyuan ilahi (2Ptr. 1:20-21). Hal itu karena melalui sarana-sarana yang biasanya dipakai, seperti mimpi, suara, dan penglihatan, wahyu pertama-tama disampaikan kepada nabi-nabi, baru kemudian oleh mereka disampaikan kepada anak-anak manusia (Bil. 12:6). Memang satu kali Allah sendiri pernah berbicara langsung kepada seluruh ribuan orang Israel dari puncak Gunung Sinai. Tetapi, akibatnya sungguh tiada terkira mengerikannya sampai mereka memohon dengan sangat agar setelah itu Allah berbicara saja kepada mereka dengan cara sebelumnya, yaitu melalui manusia seperti mereka, Jadi engkau tak usah ditimpa kegentaran terhadap aku, tekananku terhadap engkau tidak akan berat (Ayb. 33:7). Allah pun menyetujui permintaan itu (segala yang dikatakan mereka itu baik, kata-Nya, Ul. 5:28), dan perkaranya pun ditetapkan dengan persetujuan semua pihak, bahwa kita tidak akan berharap untuk mendengar dari Allah lagi dengan cara langsung seperti itu, tetapi melalui para nabi, yang menerima segala petunjuk langsung dari Allah, dengan tugas untuk mengantar petunjuk-petunjuk tersebut kepada jemaat-Nya. Sebelum kanon atau kitab-kitab Perjanjian Lama mulai ditulis, ada nabi-nabi yang berfungsi sebagai Alkitab bagi jemaat. Tuhan Penyelamat kita tampaknya memasukkan Habel di antara para nabi itu (Mat. 23:31, 35). Henokh adalah seorang nabi, dan melalui dialah pertama-tama dinubuatkan nubuat yang paling akhir akan didigenapi, yaitu penghakiman pada hari besar itu. Yud. 1:14, sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya. Nuh adalah seorang pemberita kebenaran. Allah berkata mengenai Abraham, dia seorang nabi (Kej. 20:7). Yakub menubuatkan hal-hal yang akan dialami di kemudian hari (Kej. 49:1). Bahkan, semua bapa-bapa leluhur (patriarkh) dipanggil nabi. Jangan berbuat jahat kepada nabi-nabi-Ku! (Mzm. 105:15). Musa, tak tertandingi lagi, merupakan nabi yang paling terkenal dari semua nabi Perjanjian Lama, sebab dengan dia TUHAN berbicara dengan berhadapan muka (Ul. 34:10). Dia adalah nabi pertama yang menulis, dan dengan tangannya fondasi-fondasi pertama dari perintah-perintah kudus diletakkan. Bahkan orang-orang yang menjadi pembantunya dalam pemerintahannya ikut memiliki roh bernubuat. Begitu hebatnya penyebaran roh nubuat pada masa itu (Bil. 11:25). Akan tetapi, setelah kematian Musa, selama beberapa masa, Roh TUHAN muncul dan bertindak dalam jemaat Israel lebih sebagai roh peperangan daripada roh nubuat, dan mengilhami orang lebih untuk berbuat daripada berbicara. Maksud saya, pada masa hakim-hakim. Kita dapati Roh TUHAN datang ke atas Otniel, Gideon, Simson, dan lain-lain, untuk melayani negeri mereka, dengan pedang, bukan dengan pena. Pesan-pesan pada masa itu dikirim dari sorga oleh para malaikat, seperti kepada Gideon dan Manoah, dan kepada umat itu (Hak. 2:1). Dalam seluruh kitab Hakim-hakim tidak pernah disebutkan ada nabi, kecuali Debora yang dipanggil seorang nabiah. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering (1Sam. 3:1). Mereka sudah punya hukum Musa, yang belum lama ditulis ketika itu, jadi biarlah mereka mempelajarinya. Tetapi dalam diri Samuel nubuatan hidup kembali, dan dalam dia sejarah atau periode jemaat dimulai, sebuah masa terang besar di mana nabi-nabi silih berganti tak putus-putusnya, hingga suatu waktu setelah pembuangan di Babel, ketika kanon atau seluruh Kitab Perjanjian Lama menjadi lengkap dengan adanya Kitab Maleakhi. Setelah itu nubuat berhenti selama hampir 400 tahun, sampai kedatangan Sang Nabi Agung dan pendahulu-Nya. Beberapa nabi diilhami secara ilahi untuk menulis sejarah-sejarah jemaat. Tetapi mereka tidak menaruh nama mereka pada tulisan-tulisan itu. Mereka hanya menunjukkan keterangan-keterangan asli yang ada pasa masa itu sebagai bukti, yang diketahui orang memang dipakai oleh para nabi, seperti Gad, Ido, dan lain-lain. Daud dan yang lain-lain merupakan nabi-nabi yang menulis lagu-lagu kudus untuk digunakan jemaat. Sesudah mereka, kita sering membaca mengenai nabi-nabi yang diutus untuk tujuan-tujuan khusus, dan dibangkitkan untuk pelayanan-pelayanan khusus bagi umat. Di antaranya yang paling terkenal adalah Elia dan Elisa di kerajaan Israel. Namun, tidak satu pun dari nabi-nabi ini yang menuliskan nubuat-nubuat mereka, peninggalannya pun tidak kita punyai, selain beberapa penggalan mengenai nubuat-nubuat mereka yang tercatat dalam sejarah mengenai zaman mereka. Tidak ada satu pun tulisan mereka (yang saya ingat), selain surat Elia (2Taw. 21:12). Tetapi menjelang akhir masa kerajaan Yehuda dan Israel, Allah berkenan mengarahkan para hamba-Nya nabi-nabi untuk menulis dan menyebarkan beberapa khotbah mereka, atau ringkasannya. Tanggal dari banyak nubuat mereka tidaklah pasti, tetapi yang paling awal adalah dalam masa Uzia raja Yehuda, dan raja Yerobeam kedua dari kerajaan Israel, yang hidup dalam zaman yang sama dengan Uzia, yaitu sekitar 200 tahun sebelum pembuangan dan tidak lama sesudah Raja Yoas membunuh Zakharia, anak imam Yoyada di pelataran rumah TUHAN. Walaupun mereka mulai membunuh nabi-nabi, namun mereka tidak bisa membunuh nubuat-nubuat mereka, yang akan tinggal tetap menjadi saksi melawan mereka. Hosea merupakan nabi yang pertama dari nabi-nabi yang menuliskan nubuat mereka. Juga Yoel, Amos, dan Obaja menyebarkan nubuat-nubuat mereka yang tertulis kira-kira pada waktu yang sama. Yesaya memulai menulis beberapa waktu kemudian, tidak lama sesudahnya. Namun, nubuatnya ditempatkan lebih dulu, sebab itu yang terbanyak dari antara semua yang lain dan di dalamnya terdapat nubuat mengenai Dia yang tentang-Nya para nabi bersaksi. Dan sesungguhnya, di dalamnya ada begitu banyak kabar mengenai Kristus sampai tepatlah bila Yesaya diberi gelar sebagai Nabi Injil, dan oleh beberapa penulis kuno, sebagai seorang Penginjil Kelima. Nanti kita akan mempelari judul umum dari Kitab Yesaya ini (ay. 1), dan karena itu hanya beberapa hal saja yang kita amati untuk sementara ini:
- I. Mengenai sang nabi sendiri. Dia berasal (jika kita boleh percaya pada tradisi orang Yahudi) dari keluarga raja, ayahnya (katanya) adalah saudara laki-laki dari raja Uzia. Pastilah dia banyak berada di lingkungan istana, terutama dalam zaman Hizkia, seperti kita lihat sejarahnya, dan banyak orang berpikir inilah yang membuat gaya tulisannya sangat tidak biasa dan penuh tata krama lebih daripada tulisan sebagian nabi-nabi lain, dan di beberapa tempat gaya tulisannya luar biasa anggun dan luhur. Roh Allah kadang-kadang menjalankan tujuan-Nya melalui kejeniusan istimewa seorang nabi. Sebabnya, nabi-nabi itu bukan sekadar terompet yang berbicara, yang melaluinya Roh berbicara, tetapi mereka itu adalah manusia yang berbicara, yang olehnya Roh berbicara, dengan menggunakan kekuatan-kekuatan alamiah mereka, yang berkenaan dengan terang dan api, dan memajukan mereka di atas diri mereka sendiri.
- II. Mengenai nubuat. Nubuat Yesaya sungguh unggul tiada tara dan berguna. Ini benar demikian bagi jemaat Allah pada saat itu, nubuat Yesaya menginsafkan mereka akan dosa, memberi mereka petunjuk akan kewajiban mereka, dan memberi penghiburan bagi mereka dalam kesusahan. Ada dua kesusahan besar yang menimpa jemaat kala itu yang dirujuk di sini, dan penghiburan diberikan dalam kaitan dengan itu, yaitu penyerbuan Sanherib, Raja Asyur, yang terjadi pada zaman Yesaya sendiri, dan penawanan di Babel, yang terjadi lama sesudah nubuat Yesaya ini. Dan dalam semua dukungan dan dorongan yang diberikan untuk kedua masa sukar tersebut, kita temukan anugerah Injil yang melimpah. Tidak ada nubuat-nubuat Perjanjian Lama, dibandingkan dengan semua kitab Perjanjian Lama yang lain, yang paling banyak dikutip oleh kitab-kitab Injil selain nubuat-nubuat dari Kitab Yesaya. Tidak pula ada nubuat yang dengan begitu jelas memberi kesaksian tentang Kristus seperti nubuat Yesaya ini. Lihat saja misalnya mengenai kelahiran-Nya dari seorang perawan (ps. 7) dan semua penderitaan-Nya (ps. 53). Bagian awal kitab ini banyak berkenaan dengan kecaman-kecaman mengenai dosa dan ancaman penghakiman. Sedangkan bagian akhirnya penuh dengan kata-kata keras dan kata-kata penghiburan. Cara seperti ini dipakai oleh Roh Kristus pada waktu dulu melalui para nabi, dan masih dipakai-Nya terus sampai sekarang, dengan pertama-tama menginsafkan hati, baru kemudian menghibur. Dan barangsiapa mau diberkati dengan penghiburan, ia harus tunduk dahulu untuk diinsafkan. Tak diragukan lagi, Yesaya memberitakan banyak khotbah, dan menyampaikan banyak pesan kepada umat, tetapi tidak ditulis dalam kitab ini. Ini juga dilakukan Kristus. Dan barangkali khotbah-khotbahnya itu disampaikan dengan lebih panjang lebar daripada yang diceritakan di sini. Walaupun begitu, yang tertinggal dalam catatan di sini adalah jumlah yang menurut Sang Hikmat Tak Terbatas sudah pantas disampaikan kepada kita yang kini tengah mengalami datangnya akhir zaman itu. Dan semua nubuat ini, serta juga semua sejarah mengenai Kristus, dicatat supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. Karena untuk kitalah Injil ini dikabarkan dan juga untuk mereka yang hidup kemudian, dan dengan lebih jelas. Oh, semoga ini ditambah lagi dengan iman.
Jerusalem: Yesaya (Pendahuluan Kitab) PARA NABI
PENGANTAR
Dalam Alkitab Ibrani kitab-kitab Yesaya, Yeremia, Yehezkiel dan kedua belas nabi lainnya merupakan suatu kelompok yang disebut &qu...
PARA NABI
PENGANTAR
Dalam Alkitab Ibrani kitab-kitab Yesaya, Yeremia, Yehezkiel dan kedua belas nabi lainnya merupakan suatu kelompok yang disebut "Nabi-nabi kemudian". Kitab- kitab tsb ditempatkan sesudah kitab-kitab Yosua, Hakim-hakim, Samuel, Raja-raja yang oleh Alkitab Ibrani disebut "Nabi-nabi terdahulu". Alkitab Yunani, Septuaginta, menempatkan kitab-kitab para Nabi sesudah Ketubim (Hagiographa) dalam urutan berbeda dengan urutannya di dalam Alkitab Ibrani. Selain itu urutan kitab-kitab para Nabi dalam Alkitab Yunani kurang menentu. Alkitab Yunani menggabungkan kitab Ratapan dan kitab Daud pada kitab-kitab para nabi, padahal Alkitab Ibrani menempatkan kedua kitab tsb pada akhir daftar kitab-kitab suci. Alkitab Yunani juga menambah beberapa tulisan lain yang tidak pernah dikarang ataupun terpeliharadalam bahasa Ibrani, mis. bagian-bagian tambahan kitab Daniel. Kitab Barukh ditempatkan sesudah kitab Yeremia, dan Surat Yeremia menyusul kitab Ratapan. Terjemahan Vulgata pada umumnya mengikuti urutan tsb, tetapi sesuai dengan urutan Alkitab Ibrani Vulgata menempatkan kedua belas nabi "kecil" sesudah kitab-kitab empat nabi "besar" serta menggabungkan Surat Yeremia pada kitab Barukh yang ditempatkan olehnya sesudah kitab Ratapan.
KENABIAN
Semua agama besar yang berkembang di zaman purba, memiliki dengan perbedaan dalam tingkat dan bentuk orang-orang tertentu, yang telah menerima ilham dan menganggap diri wakilnya yang berbicara atas nama dewanya. Berhubungan dengan bangsa-bangsa yang bertetangga dengan Israel, perlu dicatat sebuah berita mengenal seseorang yang kerasulan roh kenabian pada abad ke-11 seb. Mas. di Byblos. Juga ada berita mengenai pelihat-pelihat dan nabi-nabi di Hama dekat sungai Orontos pada abad ke-8 seb. Mas. dan ada beberapa berita mengenai orang semacam yang tampil di Mari dekat sungai Efrat pada abad ke-18 seb. Mas. Ditinjau dari segi bentuk dan isi, pesan para pelihat itu yang ditujukan kepada penguasa menyerupai pesan nabi-nabi tertua di Israel yang dalam Kitab Suci. Kitab Suci sendiri memberi kesaksian mengenai pelihat yang bernama Bileam, yang dipanggil dari Aram oleh raja Moab, Bil 22-24, dan mengenai 450 nabi dewa Baal yang dipanggil Izebel dari Tirus lalu dipermalukan nabi Elia di gunung Karmel, 1Raj 18:19-40. Serupa dengan nabi-nabi Baal itu ialah 400 nabi lainnya yang diminta nasihatnya oleh raja Akhab, 1Raj 22:5-12. Ke-400 nabi ini seperti juga 450 nabi Baal yang disebut sebelumnya, ialah sekelompok besar orang kerasulan roh yang rusuh dan kacau. Namun mereka berbicara atas nama Yahwe. Meskipun nabi-nabi itu kadang-kadang ternyata nabi palsu, namun pastilah sudah, bahwa agama Yahwe kuno mengenal dan mengakui lembaga kenabiaan. Kitab Suci menyebut juga rombongan-rombongan nabi yang mendampingi Samuel, 1Sam 10:5; 19:20. Di zaman kegiatan nabi Elia, 1Raj 18:4, ada rombongan-rombongan nabi yang berhubungan dengan Elisa, 2Raj 2:3-18; 4:38 dst; 6:1 dst; 9:1. Kemudian mereka tidak disebut lagi dalam Kitab Suci, kecuali dalam Am 7:14. Terangsang oleh musik, 1Sam 10:5, nabi-nabi itu bersama-sama kerasukan roh masuk ekstase, lalu keadaan mereka menular kepada para hadirin, 1Sam 10:10; 19:20- 24. Ada kalanya nabi-nabi itu mengambil tindakan yang berupa lambang, 1Raj 22:11.
Sekali terjadi, bahwa nabi Elisa, sebelum mulai bernubuat, membantu diri dengan musik, 2Raj 3:15. Nabi-nabi kemudian lebih sering melakukan tindakan berupa lambang, mis, nabi Ahia dari Silo, 1Raj 11:29 dst, dan juga nabi Yesaya, Yes 20:2-5, sering kali nabi Yeremia, Yer 13:1 dst; 19:1 dst; 27:2 dst, dan terutama nabi Yehezkiel, 4:1-5:4; 12:1-7, 18; 21:18 dst; 37:15 dst. Baik dalam melakukan tindakan berupa lambang maupun lepas dari itu, nabi-nabi kerap kali berkelakuan aneh. Mereka dapat mengalami pebagai keadaan jiwa yang secara psikologis tidak normal. Akan tetapi gejala-gejala yang aneh-aneh itu tidak pernah menjadi inti-pokok karya para nabi yang kegiatan dan perkataan- perkataannya termaktub di dalam Kitab Suci. Mereka ini berbeda sekali dengan rombongan-rombongan nabi dan orang-orang kerasukan roh yang disebut di muka.
Walaupun demikian mereka semua, tanpa dibeda-bedakan, diberi nama yang sama yaitu \\ abi. Memang kadang-kadang kata kerja yang berasal dari kata benda abi\\ ini (bernubuat) mendapat arti "kerasukan" (mengigau), 1Sam 18:10 (juga di tempat-tempat lain). Hal ini dikarenakan cara "nabi-nabi" tertentu berlaku sebagai nabi. Akan tetapi arti kata kerja yang sampingan itu tidak merubah arti asli kata bendanya. Kemungkinan besar, kata benda itu berpautan dengan kata dasar yang berarti "memanggil-manggil, memaklumkan". Menurut arti ini \\ abi\\ ialah orang yang terpanggil ataupun orang yang memaklumkan. Kedua arti kata ini menyatakan inti pokok karunia kenabian pada bangsa Israel. Nabi ialah seorang pembawa pesan seorang juru bicara Allah. Arti ini dengan jelas diungkapkan dalam dua kutipan yang serupa yaitu dalam Kel 4:15-16 dan Kel 7:1. Menurut Kel 4:15-16, Harun akan menjadi "Allah yang memberi ilham kepadanya". Menurut Kel 7:1 Musa akan menjadi "Allah bagi Firaun" dan Harun akan bertindak sebagai "nabinya". Kedua keterangan ini bergema dalam firman Yahwe yang ditujukan kepada Yeremia ini: "Aku menaruh perkataan-perkataanKu ke dalam mulutmu", Yer 1:9. Para nabi menyadari, bahwa pesan mereka berasal dari Allah. Oleh karena itu mereka menyampaikan pesannya dengan terlebih dahulu berkata: "TUHAN berfirman TUHAN" atau "Beginilah firman TUHAN".
Firman yang diterima para nabi, memaksakan diri kepada mereka. Mereka tidak dapat mendiamkannya, Amos misalnya berseru: "Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?", Am 3:8. Percuma saja Yeremia melawan firman itu yang mendesaknya untuk bernubuat, Yer 20:7-9. Semua nabi, pada suatu hari dipanggil Allah dan mereka tidak dapat mengelakkan panggilan itu, Am 7:15; Yes 6, khususnya Yer 1:4-10. Mereka semua dipilih sebagai juru bicara Allah, Yes 6:8. Awal kisah Yunus memnunjukkan, betapa mahalnya tebusan yang harus dibayar orang yang mau menghindari perutusan itu. Para nabi diutus sebagai saksi-saksi hekendak Allah. Mereka sendiri harus menjadi "alamat" kehendak Allah itu. Bukan saja perkataan-perkataan mereka melainkan juga perbuatan-perbuatan mereka, bahkan seluruh kehidupan mereka menjadi nubuat. Inilah beberapa contohnya: Perkawinan riil Hosea yang malang adalah sebuah lambang, Hos 1-3; Yesaya harus berjalan dalam keadaan bugil untuk menjadi alamat malapetaka yang datang, Yes 20:3; Yesaya sendiri serta anak-anaknya telah menjadi "tanda dan alamat", Yes 8:18; kehidupan Yeremia merupakan pengajaran, Yer 16; sewaktu Yehezkiel melaksanakan perintah-perintah aneh yang disampaikan kepadanya oleh Allah, maka ia menjadi "lambang bagi kaum Israel", Yeh 4:3; 12:6, 11; 24:24.
Pesan Allah diterima nabi dengan pelbagai cara. Ada yang menerimanya melalui penglihatan seperti Yesaya, 6, atau Yehezkiel 1; 2; 8, dll, Daniel, Dan 8-12, Zakharia, Za 1-6, jarang melalui penglihatan di malam hari, bdk Bil 12:6, seperti pada Dan 7; Za 1:8 dst. Ada juga yang menerimanya melalui pendengaran. Tetapi pada umumnya para nabi menerima pesan Allah itu melalui ilham batiniah. Ungkapan-ungkapan seperti "Firman TUHAN datang kepadaku" atau "Firman TUHAN kepada....", biasanya dapat diartikan sebagai ilham batiniah. Ilham itu datang kepada nabi entah dengan tiba-tiba, entah dengan alasan suatu peristiwa biasa saja, mis. sewaktu Yeremia melihat sebatang dahan pohon badam, Yer 1:11, dua keranjang buah ara, Yer 24, dan mengunjungi tukang periuk, Yer 18:1-4. Isi pesan yang telah diterima, disampaikan nabi kepada orang-orang lain dengan pelbagai cara, mis. dalam bentuk sajak liris atau cerita dengan pakai kiasan atau dengan jelas, dalam gaya bahasa singkat berupa "firman" ataupun dalam gaya bahasa yang biasanya dipakai dalam kecaman, perdebatan sengit, khotbah, perkara pengadilan, tulisan-tulisan hikmat atau mazmur-mazmur yang lazim dalam ibadat, lagu-lagu cinta, sindiran, ratapan, dsb.
Perbedaan dalam cara menerima dan menyampaikan pesan Allah itu pada umumnya tergantung dari watak pribadi dan kecakapan-kecakapan alamiah masing-masing nabi. Namun demikian dalam perbedaan itu terdapat suatu persamaan dasari. Setiap nabi sejati menyadari penuh, bahwa dia hanya sebuah alat; bahwa perkataan- perkataan yang diucapkannya sekaligus perkataannya sendiri dan perkataan pribadi lain. Setiap nabi yang benar sungguh-sungguh yakin, bahwa ia telah menerima firman Allah dan firman itu harus diteruskan kepada orang lain. Keyakinannya itu bertumpu pada pengalaman luar biasa, katakanlah pengalaman mistik, bahwa antara dia dengan Allah terjalin suatu hubungan langsung. Sebagaimana telah dikatakan di muka, kadang-kadang terjadi genggaman Ilahi yang dialami nabi nampak di luar dalam gejala-gejala yang kurang biasa. Tetapi seperti halnya dengan para mistikus ternama, hal ini terjadi jarang sekali. Sebaliknya, sesuai dengan pengalaman para mistikus besar, pengalaman akan Allah itu membawa nabi ke dalam suatu keadaan yang dengan tepat dapat disebut"adikodrati". Berkata, bahwa nabi tidak mengalami keadaan semacam ini berarti menurunkan karunia kenabian menjadi "inspirasi" sastrawan biasa dan lamunan-lamunan orang yang pura-pura diilhamkan.
Jarang sekali pesan kenabian ditujukan kepada orang perorangan saja, Yer 22:15 dst, atau menyangkut hanya sebuah keluarga tertentu, Yer 20:6; Am 7:17. Dalam hal ini perlu dikecualikan raja, mengingat kedudukannya sebagai kepala bangsa (sebagai contoh dapat disebut pesan nabi Natan kepada raja Daud, pesan nabi Elia kepada raja Ahab, pesan Yesaya kepada Ahas dan Hizkia serta pesan nabi Yeremia kepada raja Zedekia). Perlu juga mengecualikan nubuat yang ditujukan kepada imam besar yang bertindak sebagai kepada jemaat setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan di Babel, Za3. Dengan tidak memperhatikan beberapa kekecualian tsb, dapat dikatakan, bahwa nabi-nabi besar, yang tulisannya terpelihara bagi kita, berbeda sekali dengan para nabi di Israel yang mendahului mereka dan dengan "nabi-nabi" yang pernah tampil di dunia Timur di zaman purba. Dan yang justru membedakan nabi-nabi besar dengan yang lain-lain itu ialah bahwa pesan mereka ditujukan kepada seluruh rakyat. Dalam setiap kisah panggilan nabi besar tercantum pula, bahwa ia diutus kepada seluruh rakyat, Am 7:15; Yes 6:9; Yeh 2:3, malahan kepada segala bangsa, sebagaimana halnya dengan Yeremia, Yer 1:10.
Pesan para nabi menyangkut masa sekarang dan masa depan. nabi diutus kepada orang-orang sezamannya. Ia memberitahu mereka tentang kehendak Allah. Namun sejauh bertindak sebagai juru bicara Allah, nabi tidak terikat pada waktu tertentu. Nubuat-nubuat yang diucapkan nabi tentang masa depan memperkuat serta melanjutkan wejangan-wejangan yang dibawakannya. Nabi dapat menubuatkan sesuatu yang akan terjadi dalam waktu dekat sebagai suatu tanda. Pelaksanaan nubuat itu akan membenarkan perkataan dan karyanya, 1Sam 10:1 dst; Yes 7:14; Yer 28:15 dst; Yer 44:29-30; nabi melihat hukuman yang akan menimpa bangsanya sebagai balasan atas kesalahan-kesalahan yang dikecamnya. Ia melihat juga keselamatan mendatang sebagai ganjaran atas bertobatnya bangsa Israel yang selalu diusahakan oleh nabi. Dalam ajaran para nabi yang berkarya di zaman kemudian, terdapat nubuat-nubuat yang menyangkut akhir zaman, malahan hari kemenangan terakhir Allah. Tetapi dari nubuat itu selalu diambil ajaran yang berpautan dengan waktu nubuat itu diucapkan. Perlu ditambahkan pula, bahwa justru oleh karena nabi hanya semacam alat saja, pesan yang dibawakannya dapat mempunyai arti dan makna jauh lebih luas. Ada kalanya pesan itu tidak terbatas pada keadaan kongkrit saja yang mendesak nabi untuk mengucapkannya dan ia malahan melampaui kesadaran nabi itu sendiri. Kalau demikian pesan itu diselubungi suatu tabir rahasia dan baru menjadi jelas setelah itu terlaksana di kemudian hari.
Nabi Yeremia diutus Allah, "untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam", Yer 1:10. Pesan para nabi memang mempunyai dua segi: mengecam dan menghibur. Sesungguhnya sering kali pesan itu kejam, penuh ancaman dan celaan. Nada keras itu bahkan dapat menjadi bukti, bahwa nubuat memang sejati Yer 28:8-9, bdk Yer 26:16-19; 1 Raj 22:8. Nada keras disebabkan dosa, yang sebagai penghalang dilaksanakan rencana Allah, menghantui hati nabi. Namun demikian di dalam pesan nabi selalu masih bergema harapan akan keselamatan. Bagian kitab Yesaya yang berjudul Kitab Penghibur, Yer 40-55, adalah semacam puncak kurnia kenabian. Tidaklah tepat berkata, bahwa nabi-nabi yang berkarya di zaman dahulu tidak mengumandangkan berita-berita gembira penuh hiburan semacam ini. Nubuat keselamatan semacam itu sudah dapat dijumpai dalam kitab Am 9:8-15; Hos 2:13-22; 11:8-11; 14:2-9. Dalam sikap dan tindakan Allah terhadap umatNya kerelaan dan hukuman saling melengkapi.
Nabi diutus Allah kepada bangsa Israel, tetapi pandangannya selalu lebih luas dan tidak terbatas pada bangsanya sendiri saja, sama seperti kuasa Allah yang karyanya diberikan nabi lebih luas dari Israel melulu. Dalam kitab nabi Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel terdapat beberapa kelompok nubuat melawan bangsa-bangsa lain, Yes 13-23, Yer 46-51, Yeh 25-32. Kitab nabi Amos dimulai dengan hukuman- hukuman yang dijatuhkan atas bangsa-bangsa tetangga Israel. Kitab nabi Obaja memuat sebuah nubuat mengenai Edom. Dalam kitab nabi Nahum tercantum hanya satu nubuat semacam ini mengenai kota Niniwe, padahal nabi Yunus diutus Allah justru ke kota itu untuk mengajak penduduk-penduduknya, supaya mereka bertobat.-
Nabi berkeyakinan, bahwa ia berbicara atas nama Allah. Tetapi dari manakah para pendengarnya dapat tahu, bahwa di amemanglah nabi yang sejati? Sebab sejarah Israel mengenal juga nabi-nabi palsu. Mereka sering disebut dalam Kitab Suci. Mungkin saja nabi-nabi palsu itu secara pribadi jujur, tetapi dalam kenyakinannya mereka keliru. Mungkin juga mereka pura-pura berlagak nabi. Bagaimanapun juga tingkah-laku mereka yang dapat dilihat mata tidak berbeda dengan tingkah-laku nabi-nabi yang sejati. Nabi-nabi palsu itu menipu rakyat dan nabi-nabi sejati terpaksa melawan dan berdebat dengan mereka. Demikianlah terjadi dengan Mikha bin Yimla yang melawan nabi-nabi raja Akhab, 1Raj 22:8 dst. Nabi Yeremia melawan Hananya, Yer 28, atau nabi-nabi palsu pada umumnya, Yer 23. Juga Yehezkiel melawan sejumlah nabi dan nabiah palsu Yeh 13. Dari mana dapat diketahui, bahwa pesan yang diberikannya nabi berasal dari Allah? Bagaimana membedakan nubuat benar dari yang palsu? Menurut Kitab Suci ada dua tanda pengenal bahwa nubuat itu benar: 1) nubuat itu terlaksana, Yer 28:9; Ul 18:22 (bdk juga 1Sam 10:1; Yes 7:14; Yer 28:15; 44:29-30), dan terutama 2) isi nubuat itu sesuai dengan ajaran agama Yahwe, Yer 23:22; Ul 13:2-6.
Nas-nas yang dikutip dari kitab Ulangan itu menunjukkan, bahwa kenabian diakui oleh agama resmi sebagai suatu lembaga tersendiri. Kadang-kadang para nabi tampil disamping para imam, Yer 8:1; 23:11; 26:7 dst. dll, Za 7:3, dll. Dalam kitab Yeremia dikatakan, bahwa di dalam Bait Allah di Yerusalem tersedia "sebuah kamar untuk Ben Yohanan, abdi Tuhan" yang agaknya seorang nabi. Berdasarkan keterangan tsb dan bertumpu pada keserupaan sejumlah nubuat para nabi dengan doa-doa liturgis, dewasa ini sementara ahli sampai pada kesimpulan, bahwa para nabi, termasuk nabi-nabi besar (Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel) adalah petugas-petugas Bait Allah dan memainkan suatu peranan dalam ibadat resmi. Kesimpulan ini terlalu berlebih-lebihan, jika dibandingkan dengan keterangan- keterangan dalam Kitab Suci yang menjadi landasan pendapat tsb. Cukuplah orang menerima, bahwa memang ada hubungan antara para nabi dengan pusat-pusat hidup keagamaan dan bahwa ada nubuat yang gaya bahasa dan susunannya terpengaruh oleh ibadat. Pengaruh ini nampak terutama dalam kitab Habakuk, Zakharia dan Yoel.
Gagasan pokok yang agaknya dapat disimpulkan dari keadaan nyata yang serba majemuk dan dari nas-nas yang berpautan dengan tugas para nabi ialah sbb: seorang nabi ialah seorang yang secara langsung mengalami Allah; ia telah menerima penyataan mengenai kekudusan dan kehendak Allah; ia menilai peristiwa- peristiwa yang terjadi di masa hidupnya dan melihat masa depan dengan diterangi cahaya Ilahi; ia diutus Allah untuk mengingatkan kepada orang-orang lain tuntutan-tuntutan Allah dan untuk membawa mereka kembali ke jalan ketaatan dan cinta kasih kepada Allah. Ditinjau demikian, maka karunia kenabian pada bangsa Israel nampak sebagai suatu gejala khusus, kendati kesamaan lahiriahnya dengan gejala-gejala keagamaan serupa yang ditemukan pada bangsa-bangsa yang bertetangga dengan Israel. Karunia kenabian merupakan suatu cara khas yang dipakai Penyelenggaraan Ilahi untuk membimbing umat terpilih.
GERAKAN KENABIAN
Mengingat sifat-sifat dan peranan para nabi sebagaimana tadi diuraikan, maka tidak mengherankan, bahwa Kitab Suci memberi kepada Musa tempat yang paling depan dalam rangkaian para nabi, Ul 18:15, 18, dan menganggapnya sebagai nabi yang melebihi semua nabi lainnya, Bil 12:6-8; Ul 34:10-12. Sebab Musa menghadap Yahwe muka dengan muka, ia langsung berbicara dengan Tuhan serta menyampaikan hukum Taurat kepada bangsa Israel. Di antara bangsa Israel selalu ada sejumlah orang yang mewarisi karunia-karunia istimewa itu, mulai dengan Yosua, pengganti Musa, "seorang yang penuh roh", Bill 27:18, bdk Ul 34:9. Di zaman para Hakim dikenal seorang nabiah yaitu Debora, Hak 4-5, dan seorang nabi yang tidak disebut namanya, Hak 6:8. Kemudian tampillah nabi dan pelihat ternama, yaitu Samuel, 1Sam 3:20; 9:9; bdk 2Taw 35:18. Di masa itu roh kenabian memenuhi juga kelompok-kelompok orang "keraskan" yang bertindak secara aneh-aneh, seperti sudah diuraikan di muka, 1Sam 10:5; 19:20. Lalu Kitab Suci menyebut beberapa "rombongan nabi" yang membentuk semacam tarekat dan nampaknya kurang ekstatis, 2Raj 2, dll. Dalam bagian-bagian berikut Kitab Suci tarekat- tarekat tsb tidak disinggung lagi, namun sampai masa sesudah kembalinya orang- orang Yahudi dari pembuangan di Babel. Kitab Suci menyebut nabi-nabi itu sebagai kelompok tersendiri, Za 7:3. Di samping tarekat-tarekat yang pengaruhnya atas hidup keagamaan bangsa Israel sukar ditentukan itu, terdapat juga beberapa tokoh yang menyolok: Gad, nabi raja Daud, 1Sam 22:5; 2 Sam 24:11. Natan yang mendampingi raja yang sama, 2Sam 7:2 dst; 12:1 dst; 1 Raj 1:11 dst; Ahia di masa pemerintahan raja Yerobeam, 1Raj 11:29 dst; 14:2 dst; Uria (bin Semaya) di mana pemerintah Yoyakim, Yer 26:20. Daftar ini ditambahi oleh Tawarikh dengan nabi Semaya di masa pemerintahan Rehabeam, 2Taw 12:5 dst; Ido di masa raja Abia, 2Taw 13:22; Azarya (bin Oded) di masa pemerintahan Asa, 2Taw 15:1 dst; Oded di masa pemerintahan Ahas, 2Taw 28:9 dst, dan beberapa nabi lain yang tidak disebut namanya.
tentang kebanyakan nabi tsb kita tidak tahu banyak oleh karena dalam Kitab Suci hanya disinggung sebentar atau hanya disebut namanya saja. Tetapi ada beberapa yang tampil ke depan. Natan memberitakan kepada raja Daud, bahwa wangsanya yang berkenan kepada Allah akan berlangsung untuk seterusnya. Nubuat Natan ini merupakanmata rantai pertama dalam serangkaian nubuat yang semakin terperinci mengenai Mesias keturunan Daud, 2Sam 7:1-17. Namun Natan ini juga menghardik keras raja Daud yang telah berzinah dengan Batsyba. Setelah raja bertobat Natan menjamin kepadanya, bahwa Allah akan mengumpulkan dosanya itu, 2 Sam 12:1-26.
Dua nabi lain yaitu Elia dan Elisa lebih kita kenal berkat sejumlah cerita mengenai mereka yang tercantum dalam kedua kitab Raja-raja, Elia berperan sebagai pembela iman kepada Allah yang Esa dan secara gemilang mengalahkan nabi- nabi dewa Baal di puncak gunung Karmel, 1Raj 18. Elia memang tampil di panggung sejarah Israel tepat pada waktu agama Yahwe terancam bahaya dari pihak kepercayaan serta ibadat kafir yang mulai berpengaruh pada orang-orang Yahudi. Pertemuan Elia dengan Allah di gunung Horeb, yaitu di tempat pernah diadakan Perjanjian suci, secara langsung menghubungkan diri Elia dengan Musa, 1Raj 19. Elia adalah seorang pembela iman akan Yahwe dan sekaligus pembela keluhuran akhlak. Elia menyerahkan hukuman Allah atas diri raja Ahab yang telah membunuh Nabot untuk merampas kebun anggurnya, 1Raj 21. Akhir hidup Elia yang terselubung suatu rahasia, 2Raj 2:1-18, menyemarakkan kepribadiannya, yang makin hari makin dimasyurkan dalam tradisi Yahudi. Elia selalu berjuang sendirian. Bukan demikian halnya dengan Elisa yang melibatkan diri dalam kehidupan orang-orang sezamannya. Elisa turun tangan di waktu orang-orang yahudi berperang dengan bangsa Moab, 2Raj 3, dan dengan bangsa Aram, 2Raj 6-7. Elisa memainkan peranan dalam perebutan kuasa raja oleh Hazael di Damsyik, 2 Raj 8:7-14, dan oleh Yehu di kerajaan Utara (Israel), 2Raj 9:1-3. Beberapa penguasa yaitu Yoas, raja Israel, 2Raj 13:14-19. Benhadad, raja Damsyik, 2 Raj 8:7-8, dan Namaan, panglima raja Aram, 2Raj 5, meminta nasehat kepada Elisa. Elisa berhubungan juga dengan tarekat-tarekat nabi. Mereka menceritakan pelbagai kisah ajaib mengenai Elisa, 2Raj 4:1-7, 38-44; 6:1-7.
Sudah barang tentau keterangan-keterangan paling lengkap diberi mengenai nabi-nabi yang kitabnya termasuk daftar Kitab Suci. Keterangan-keterangan itu dapat dicari dalam pengantar kepada masing-masing kitab nabi. Di sini sukup menunjukkan kedudukan nabi itu dalam gerakan kenabian dan menggariskan segi-segi baru pada nabi ini dalam perbadingan dengan zaman dahulu. Semua nabi yang kitabnya terdapat dalam Kitab Suci, tampil ke muka di zaman ketika bangsa Israel berada dalam keadaan gawat yang mendahului dan bertepatan dengan kejadian- kejadian penting yang menentukan sejarah bangsa Israel untuk selanjutnya. Kejadian-kejadian itu ialah ancaman dari pihak kerajaan Asyur dan kemusnahan kerajaan Israel (Utara) runtuhnya kerajaan Yehuda (Selatan) dan pembuangan bangsa Israel ke Babel, akhir masa pembuangan dan kembalinya orang-orang Yahudi dari pembuangan. Para nabi menunjukkan pesannya bukan kepada raja melainkan kepada seluruh bangsa. Oleh karena pesan mereka bersifat umum, maka pesan itu terpelihara secara tertulis dan membawa pengaruh untuk selanjutnya. Yang paling dahulu dari nabi-nabi itu ialah Amos. Ia menunaikan tugasnya di pertengahan abad ke-8 seb. Mas., yaitu l.k. 50 thn. sesudah wafatnya nabi Elisa. Gerakan kenabian yang besar berlangsung sampai zaman pembuangan bangsa Israel, yaitu kurang dari dua abad lamanya. Dalam masa itu menonjollah peranan nabi Yesaya dan Yeremia. Tetapi di masa yang sama tampil juga nabi Hosea, Mikha, Nahum, Zefanya dan Habakuk. Akhir kegiatan nabi Yeremia bertepatan dengan awal kegiatan Yehezkiel. namun bersamaan dengan Yehezkiel, yang berkarya di tengah-tengah bangsa Israel di pembuangan, berubahlah nada nubuat. Nubuat-nubuat menjadi kurang spontan dan kurang berapi-rapi; nubuat-nubuat kerap kali berupa penglihatan-penglihatan hebat namun berbelit-belit; dalam menggambarkan sesuatu sangat terperinci; perhatian terpusat pada peristiwa-peristiwa yang akan berlangsung di akhir zaman. Pendek kata, nubuat-nubuat makin sering bercorak kesusasteraan apokaliptik. Namun demikian aliran kenabian yang berpangkal pada nabi Yesaya juga diteruskan, bahkan diperkaya dalam kitab Penghiburan, Yes 40-55, Hagai dan Zakharia, memusatkan perhatiannya pada pembangunan Bait Suci. Sesudah kedua nabi ini, maka Maleakhi mengemukakan kekurangan-kekurangan yang timbul dalam jemaat Israel baru. Lalu menyusul kitab kecil Yunus. Dalam kitab ini yang sudah mulai bercirikan jenis midrasy, ajaran yang dikemukakan dalam karangan-karangan kuno Alkitab menjadi landasan buat sebuah ajaran baru. Aliran apokaliptik yang bermula dalam kitab Yehezkiel, dapat dijumpai kembali dalam kitab Yoel dan dalam bagian kedua kitab Zakharia. Aliran itu menjiwai seluruh kitab Daniel. Kitab Daniel menggabungkan penglihatan-penglihatan mengenai masa lampau dengan penglihatan-penglihatan yang menyangkut masa depan dan menyajikannya dalam suatu gambaran yang sama sekali lepas dari masa tertentu. Dalam gambaran itu kejahatan dihancurkan dan Kerajaan Allah ditegakkan. Di masa itu inspirasi kenabian nampaknya sudah padam, sehingga orang berseru kepada "nabi-nabi di masa yang lampau", Dan 9:6; bdk Za 7:7, 12. Nabi Zakharia, Za 13:2-6, memang meramalkan bahwa karunia kenabian akan lenyap, oleh karena sudah dicemarkan nabi-nabi palsu. Tetapi kitab nabi Yoel, Za 3:1-5, menubuatkan, bahwa di zaman Mesias Roh Kudus, ialah roh kenabian, akan dicurahkan lagi. Nubuat Yoel itu terlaksana pada hari Pentakosta, lih Kis 2:16, yang merupakan permulaan zaman baru. Zaman itu sudah diberitakan Yohanes Pembaptis yang menjadi nabi terakhir dari Perjanjian Lama, "Seorang nabi, bahkan lebih dari pada nabi", Mat 11:9; Luk 7:26.
AJARAN PARA NABI
Para nabi berperan penting dalam perkembangan agama bangsa Israel. Mereka bukan hanya mempertahankan dan membimbing bangsanya dalam kepercayaan murni kepada Yahwe, Allahnya. Mereka memegang juga peranan utama dalam memperkembangkan penyataan Ilahi. Dalam peranan rangkap ini masing-masing nabi mengambil bagiannya sendiri dan masing-masing nabi memberi sumbangan khasnya bagia ajaran keagamaan. Sumbangan mereka masing-masing saling bertemu dan bergabung menurut 3 tema pokok, tepatnya menurut tema-tema khas dalam agama Perjanjian Lama, yaitu: monoteisme, ajaran kesusilaan dan penantian akan keselamatan.
Monoteisme. Secara falsafiah, monoteisme dapat dirumuskan begini: mengaku adanya satu Allah saja dan menolak adanya ilah-ilah lain. Bangsa Israel sampai kepada pengertian monoteisme sedemikian lambat sekali dan tahap demi tahap. Berabad-abad lamanya orang-orang Israel menganut paham, bahwa bangsa-bangsa lain boleh saja mempunyai ilah-ilah lain, tetapi mereka sendiri tidak perduli akan ilah-ilah itu. Orang-orang Israel hanya menerima Yahwe saja. Di antara ilah-ilah lain Yahwelah yang paling berkuasa. Yahwe menuntut, supaya orang-orang Israel berbakti kepada Dia saja. Peralihan dari paham dan praktek monoteis semacam ini kepada suatu perumusan abstrak terjadi berkat pewartaan para nabi. Ketika Amos, nabi pertama dalam urutan waktu, menggambarkan Yahwe sebagai Allah yang menguasai kekuatan-kekuatan alam dan bertindak sebagai Penguasa manusia dan segala kejadian, maka nabi itu hanya mengingatkan kebenaran yang sudah lama diketahui untuk mendukung ancaman-ancaman yang dilontarkannya. Namun kepercayaan lama itu makin hari makin jelas dipahami. Demikianpun kesimpulan praktis dari kepercayaan itu semakin nyata dan terasa. Pernyataan Allah di gunung Sinai dahulu berhubungan erat dengan terpilihnya bangsa Israel sebagai umat Allah dan dengan diikatnya Perjanjian. Setelah itu Yahwe nampak sebagai Allah Israel, allah yang berkediaman di Tanah dan tempat-tempat suci Israel. meskipun tetap menekankan ikatan-ikatan khas antara Yahwe dengan umatNya, namun para nabi menegaskan, bahwa Yahwe menentukan hal-ihwal bangsa-bangsa lain juga, Am 9:7. Yahwe menghakimi bangsa-bangsa kecil maupun yang besar, Am 1-2 (lih juga semua nubuat melawan bangsa-bangsa kafir). Yahwe memberi mereka kekuasaannya dan mengambilnya kembali, Yer 27:5-8. Yahwe memakai negara-negara lain sebagai alat penghukumanNya, Am 6:11; Yes 7:18-19; 10:6; Yer 5:15-17, tetapi Iapun menahan negara-negara itu sesuai dengan kehendakNya, Yes 10:12. Walaupun para nabi memaklumkan, bahwa Tanah Israel adalah milik Yahwe, Yer 7:7, dan Bait Suci adalah tempat kediamanNya, Yer 6; Yer 7:10-11, namun mereka menubuatkan juga kehancuran Bait Allah itu, Mi 3:12; Yer 7:12-14; 26, dan nabi Yehezkiel melihat "kemuliaan Yahwe" meninggalkan kota Yerusalem, Yeh 10:18-22; 11:22-23.
Di samping Yahwe, Penguasa semesta alam, tidak ada tempat bagi ilah-ilah lain. Dengan melawan pengaruh dari upacara-upacara kafir dan gejala-gejala sinkretisme yang membahayakan kepercayaan Israel, para nabi menandaskan, bahwa dewa-dewa tidak berkuasa sama sekali dan bahwa berhala-berhala mereka hampa belaka, Hos 2:7-15; Yer 2:5-13, 27-28; 5:7; 16:20. Lenyapnya segenap pengharapan nasional yang selama ini menjiwai bangsa Israel oleh karena pembuangan ke Babel dapat menimbulkan kesangsian mengenai kekuasaan Yahwe. Maka justru di masa itu nabi Deutero-Yesaya, Yes 40:19-20; 41:6-7, 21-24; 44:9-20; 46:1-7; bdk Yer 10:1-16, dan kemudian surat Yeremia, Bar 6, dan Dan 14 (Yun) mempertajam dan merassionalisasikan serangan atas berhala-berhala. Imbalan kecaman atas berhala itu ialah pengungkapan monoteisme mutlak yang jaya seperti tercantum dalam Yes 44;6-7; 46:1-7, 9.
Allah itu adalah Allah yang transenden yang mengatasi dan melampaui segala ciptaan. Transendensi Allah terutama diungkapkan oleh para nabi dengan berkata, bahwa allah adalah "kudus". Ungkapan ini sangat digemari oleh Yesaya, Yes 6 dan di banyak tempat lain: mis. Yes 1:4; 5:19, 24; 10:17, 20, dll; tetapi juga terdapat dalam Hos 11:9; Yes 40:25; 41:14, 16, 20, dll; Yer 50:29; 51:5; Hab 1:12; 3:3. Allah diselubungitabir rahasia, Yes 6; Yeh 1. Allah berada jauh di atas "anak-anak manusia" sebagaimana berulang kali dikatakan nabi Yehezkiel yang dengan ungkapan itu menegaskan jarak pemisah yang terbentang antara dia dengan Pembicara Ilahinya. Namun demikian allah digambarkan sebagai Tuhan yang berbeda dekat melalui kebaikan bahkan cinta mesra yang dinyatakanNya kepada umat- milikNya. Kasih dan kebaikan Allah itu secara khusus ditegaskan nabi Hosea dan Yeremia serta diibaratkan dengan perkawinan yang diadakan Yahwe dengan Israel, Hos 2; Yer 2:2-7; 3:6-8. Ibarat ini diuraikan dengan panjang lebar dalam kitab Yehezkiel, Yeh 16 dan 23.
Ajaran kesusilaan. Melalui renungan mengenai perbedaan antara kekudusan Allah dan kedosaan manusia, Yes 6;5, para nabi mengerti dengan jelas arti dan hakekat dosa. Sama seperti halnya dengan monoteisme, demikianpun ajaran kesusilaan para nabi bukan sesuatu yang baru. Ajaran itu sudah tersurat dalam ke-10 Perintah Allah (Dekalog). Berlandaskan ajaran Dekalog itu nabi Natan menghardik raja Daud, 2Sam 12, dan nabi Elia berani mengecam raja Akhab, 1 Raj 21. Dalam kitab-kitab para nabi yang terpelihara dalam Alkitab, berulang kali ditegaskan, bahwa dosa memisahkan manusia dari pada Allah, Yer 59:2. Dosa, pada hakekatnya adalah pemberontakan terhadap Allah yang adil (Amos), terhadap Allah yang penuh kasih (Hosea), terhadap Allah yang kudus (Yesaya). Dosa menjadi pusat perhatian nabi Yeremia; dosa itu menjalar kepada selurh bangsa yang tampaknya sudah termakan olehnya dan tidak dapat ditobatkan lagi, Yer 13:23. Kejahatan membanjiri seluruh umat dan menuntut hukuman Allah, penghaliman yang akan dijatuhkan pada "Hari TUHAN", Yers 2:6-22; 5:18-20; Hos 5:9-14; Yl 2:1-2; Zef 1:14-18. Nubuat mengenai malapetaka yang akan datang itu dianggap oleh nabi Yeremia sebagai tanda nubuat yang sejati, Yer 28:8-9. Dosa yang dilakukannya oleh seluruh bangsa menurut hukuman umum itu. Di tengah renungan mengenai dosa dan hukuman kolektip itu mulai juga timbul gagasan baru mengenai ganjaran pribadi, Yer 31:29-30(bdk Ul 24:16). Gagasan itu diperkuat dalam Yeh 18, bdk Yeh 33;10-20.
"Monoteisme etis" para nabi ini tidak berlawanan dengan hukum. Ajaran kesusilaan para nabi justru bertumpu pada hukum yang pernah dimaklumkan Allah. Hukum itu terus dilanggar atau/dan diremehkan, lih wejangan Yer 7:5-10 dan hubungannya dengan Dekalog.
Bersamaan dengan berkembangnya ajaran kesusilaan itu, pengertian mengenai hidup keagamaan makin diperdalam. Manusia dapat luput dari hukuman Allah, bilamana ia "mencari TUHAN", Am 5:4; Yer 50:4; Zef 2:3; yaitu bilamana, sesuai dengan kata Zefanya manusia melaksanakan perintah-perintah Allah, memenuhi hukum dan bersifat rendah hati, bdk Yes 1:17; Am 5;24; Hos 10:12; Mi 6:8. Allah menghendaki supaya manusia beragama secara batiniah. Menurut nabi Yeremia, agama batiniah itu adalah syarat bagi sebuah Perjanjian baru, Yer 31:31-34. Seluruh hidup keagamaan serta tanda-tanda lahiriah ibadat harus dijiwai semangat batiniah itu. Para nabi mengecam upacara-upacara meriah kaku yang tidak menghiraukan akhlah manusia yang beribadat, Yes 1:11-17; Yer 6:20; Hos 6:6; Mi 6:6-8. Tetapi kelirulah orang yang berpendapat, bahwa para nabi memusuhi ibadat pada umumnya. Malahan nabiYehezkiel, hagai dan Zakharia, emnaruh perhatian istimewa pada peribadatan dan Bait Suci.
Penantian akan keselamatan. Hukuman yang akan menimpa bangsa Israel bukan babak terakhir dalam drama hubungan antara Allah dengan umatNya. Allah tidak menghendaki, bahwa umatNya musnah seluruhnya. Walaupun umat itu terus-menerus mengingariNya, namun Allah tetap mengusahakan janji-janjiNya dipenuhi. Allah akan menyayangi suatu "sisa Israel", Yes 4:3. Istilah "sisa" ini untuk pertama kalinya disebut dalam kitab Amos, 5;15. Dalam kitab nabi-nabi berikut istilah ini diulang-ulang dan diberi arti lebih mendalam. Dalam pandangan para nabi gambaran mengenai hukuman yang sudah dekat bercampur baur dengan gambaran mengenai penghakiman Allah pada akhir zaman. "Sisa Israel" akan luput dari hukuman yang sudah dekat itu dan akan dikaruniai keselamatan pada akhir zaman. Dengan majunya sejarah menjadi jelas, bahwa hukuman yang mendekat itu bukanlah penghakiman terakhir. Tetapi sesudah setiap malapetaka justru "sisa" itulah yang selamat: para penduduk negeri yang masih tersisa setelah Samaria musnah dan Sanherib merebut negeri Yehuda, Am 5:15; Yes 37:31-32; mereka yang terbuang ke negeri Babel setelah Yerusalen hancur Yer 24:8; jemaat yang dari pembuangan kembali ke Palestina, Za 8:6, 11, 12; Ezr 9:8, 13, 15. Dalam tiap-tiap kali "sisa" yang selamat itu sekaligus menjadi pangkal suatu umat yang suci yang diberi janji mengenal masa depan, Yes 11:10; 37:31; Mi 4:7; 5:6-7; Yeh 37:12- 14; Za 8:11-13.
Kebahagiaan di masa mendatang itu tiada taranya: orang-orang Yahudi dari Kerajaan Israel dan Yehuda yang terserak-serak itu, Yes 11:12-13; Yer 30-31, akan kembali ke tanah Suci. Di situ mereka akan hidup sejahtera dan tidak berkekurangan apapun, Yes 30:23-26; 32:15-17. Umat Allah akan membalas dendam kepada para musuhnya, Mi 4;11-13, 5:6-8. Namun demikian kesejahteraan dan kekuasaan materiil dan politik ini bukannya inti pokok kebangkitan itu. Kesejahteraan itu hanya menyertai Allah yang berkuasa sebagai Raja dan mengandaikan suatu suasana spirituil yaitu: keadilan dan kesucian, Yes 29:19- 24, pertobatan batiniah dan pengampunan Ilahi, Yer 31:31-34 pengenalan akan Allah, Yes 2:3; 11:9; Yes 31:34, kedamaian dan suka-cita, Yes 2:4; 9:6; 11:6- 8; 29:19.
Untuk mendirikan dan memimpin kerajaanNya di bumi, TUHAN selaku Raja akan memilih seorang wakil. Wakil itu akan diurapi dan ia akan mengabdi kepada Allah dengan taat. Ia akan disebut "yang diurapi" oleh Yahwe, yaitu Sang Mesias. Pengharapan akan Mesias-Raja (Mesianisme) untuk pertama kalinya diungkapkan nabi Natan, ketika ia berjanji kepada raja Daud, bahwa wangsanya akan berlangsung untuk seterusnya. Nubuat itu berkumandang juga dalam beberapa mazmur, bdk Pengantar kitab Mazmur. Namun ketidak-berhasilan dan buruknya tingkah-laku kebanyakan pengganti raja Daud nampaknya membatalkan janji yang melekat pada wangsa Daud. Maka seluruh harapan terarah akhirnya pada seorang raja saja, yang kedatangannya dinantikan, entah di waktu dekat di waktu yang masih lama. Para nabi, khususnya Yesaya dan juga Mikha dan Yeremia, secara samar-samar menantikan penyelamat sedemikian. Mesias itu, menurut mereka, akan berasal dari wangsa raja Daud, Yes 11:1; Yer 23:5 = 33:15. Ia akan lahir di Betlehem-Efrata, tempat asal raja Daud. Mi 5:1. Ia akan diberi gelar-gelar yang paling agung, Yes 9:5. Tuhan serta segala karuniaNya ada padanya, Yes 11;1-5. Yesaya menyebut Mesias itu dengan nama Imanuel ("Allah beserta kita"), Yes 7:14. Yeremia memberi kepadanya nama "Yahwe zidqenu"("Tuhan-keadilan kita"), Yer 23:6. Kedua nama ini meringkaskan pandangan yang murni bersih tentang Mesias.
Harapan akan datangnya Mesias tetap hidup di tengah-tengah bangsa Israel, kendati mereka melihat, bahwa hasrat mereka untuk menguasai seluruh bumi, adalah suatu mimpi belaka yang tidak mungkin terwujud. Mereka tetap berharap, kendati mereka mengalami pahitnya hidup dalam pembuangan di Babel. Hanya harapan itu diberi wujud dan sorotan baru. Untuk sementara waktu harapan itu oleh nabi Hagai dan Zakharia dianggap terwujud dalam diri Zerubabel, keterangan raja Daud. Kemudian harapan akan kedatangan Mesias-Raja semakin menipis dan menghilang. Sebab tidak seorang keturunan Daudpun naik takhta. Israel dijajah dan diperintah oleh penguasa asing. Nabi Yehezkiel memang menantikan kedatangan seorang Daud baru. Tetapi ia tidak menyebutnya "raja" lagi melainkan "pangeran". Ia menggambarkan Mesias itu lebih-lebih sebagai seorang pengantara dan gembala dari pada seorang penguasa, Yeh 34:23-24; 37:24-25. Nabi Zakharia memang berbicara mengenai seorang raja yang akan datang, tetapi raja itu lemah-lembut dan seorang pencinta damai, Za 9:9-10. Dalam bagian kedua kitab Yesaya (Deutero-Yesaya), "orang yang diurapi Yahwe" itu bukan lagi seorang raja yang berasal dari wangsa Daud, melainkan raja Persia yaitu Koresy, Yes 45:1. Dia itu dipakai Allah sebagai alat untuk membebaskan umat Israel. namun Deutero-Yesaya yang sama ini menampilkan juga seorang tokoh keselamatan lain yang Hamba TUHAN. Hamba itu adalah guru bagi bangsa Israel dan cahaya bagi bangsa-bangsa lain. Dengan lembut hati Ia mengajarkan hukum Allah. Rupa Hamba Yahwe itu tidak semarak. ia ditolak oleh saudara-saudara sebangsanya, namun menyelamatkan mereka dengan mengorbankan hidupnya sendiri, Yes 42:1-7; 49:1-9; 50:4-9, khususnya Yes 52:13-53:12. Akhirnya nabi Daniel melihat dalam penglihatan, bahwa di atas awan-awan akan datang seorang yang menyerupai Anak Manusia. Allah akan memberi kepadanya kekuasaan atas segala bangsa, dan sebuah kerajaan yang tidak akan berkesudahan, Dan 7. Akan tetapi pengharapan yang lama kemudian tampil kembali. Menjelang tarikh Masehi bagian besar bangsa Israel dijiwai harapan akan kedatangan Mesias- Raja. Tetapi juga ada golongan-golongan tertentu yang menantikan seorang Mesias- imam dan ada pula golongan-golongan lain yang mengharapkan kedatangan seorang Mesias yang tidak berasal dari dunia ini.
Jemaat kristen purba menghubungkan semua nubuat para nabi mengenai Mesias itu dengan diri Yesus, yang mempersatukan di dalam diriNya nubuat-nubuat yang berbeda-beda nadanya itu. Dalam pandangan jemaat purba itu Yesus adalah Penyelamat, Kristus artinya Mesias, keturunan Daud: Ia lahir di Betlehem: Ia Raja pencinta damai, yang dinubuatkan nabi Zakharia; Dialah Hamba yang bersengsara, sesuai dengan nubuat yang tercantum dalam bagian kedua kitab Yesaya; Yesus adalah kanak-kanak yang bernama Imanuel yang dinubuatkan nabi Yesaya dan juga Anak Manusia yang berasal dari surga, sesuai dengan kitab Daniel. Akan tetap penggunaan nubuat-nubuat yang lama itu tidak boleh mengaburkan pandangan khas kristen mengenai Mesias. Pandangan kristen memancari diri pribadi dan karya Yesus. Nubuat-nubuat itu digenapi Yesus, tetapi dengan tegas pengertian tradisionil mengenai Mesias-Raja dengan arti politik.
KITAB-KITAB PARA NABI
Para nabi yang kitabnya tercantum dalam Alkitab, biasanya disebut "nabi-nabi penulis". Tetapi sesuai dengan yang diuraikan di muka mengenai cara kerja para nabi, sebutan ini kurang tepat. Seorang nabi itu bukan seorang penulis. Nabi adalah pengkhotbah, seorang pembicara. Pesan para nabi itu disampaikan secara lisan.Hanya perlu dijelaskan, bagaimana wejangan-wejangan para nabi yang lisan itu akhirnya diberi bentuk tertulis.
Dalam kitab-kitab para nabi terdapat 3 unsur yang berbeda satu sama lain, yaitu 1. "kata-kata kenabian" yang berupa "firman". Yang berbicara ialah Allah sendiri atau nabi nama Allah. Kadang-kadang firman itu berupa sajak yang berisikan suatu ajaran, suatu berita, suatu ancaman atau janji....; 2. cerita- cerita di mana nabi sendiri angkat bicara dan mengisahkan pengalamannya sendiri, khususnya panggilannya; 3. cerita-cerita di mana orang lain menceritakan kejadian-kejadian dari kehidupan nabi atau hal-ihwal yang berpautan dengan karyanya. Ketiga unsur ini kadang-kadang tercampur. Sering kali firman Ilahi atau wejangan disisipkan ke dalam cerita.
Bagian-bagian di mana orang lain angkat bicara menunjukkan, bahwa bagian- bagian itu ditulis orang lain dari nabi sendiri. Paling jelas hal itu terungkap dalam kitab Yeremia. Nabi Yeremia mendiktekan kepada Barukh, Bar 36:2-3, segala sesuatu yangtelah diucapkan nabi atas nama Yahwe selama 23 tahun, Yer 36:4, bdk Yer 25:3. Kumpulan wejangan nabi Yeremia itu lalu dibakar ileh raja Yoyakim, Yer 36:2-3. Maka Barukh kembali menulis kitab itu, Yer 36:32. Cerita mengenai kejadian-kejadian itu hanya dapat berasal dari Barukh. Ia agaknya juga menulis cerita-cerita berikut mengenai riwajat hidup Yeremia, Yer 37-44. Cerita-cerita itu berakhir dengan sebuah kata penghiburan yang ditujukan nabi Yeremia kepada Barukh sendiri, Bar 45:1-5. Sepintas lalu dikatakan, bahwa gubahan kedua yang dikerjakan Barukh "ditambahi dengan banyak perkataan seperti itu", entahlah oleh Barukh sendiri atau oleh orang lain, Yer 36:32.
Hal-hal yang serupa dapat menjelaskan susunan kitab-kitab lain pula. Para nabi sendiri agaknya mencatat atau mendiktekan sebagian nubuat maupun cerita yang mengisahkan pengalaman mereka, bdk Yes 8:1; 30:8; Yer 30:2; 51:60; Yeh 43:11; Hab 2:2. Sebagian warisan para nabi itu kiranya hanya dipelihara dengan setia dalam tradisi lisan saja oleh orang-orang yang mendampingi atau berguru kepada mereka. Agaknya dapat dipastikan, bahwa nab Yesaya mempunyai sekelompok murid, Yes 8:16. Kejadian-kejadian dari riwayat hidup para nabi kiranya juga terpelihara dalam ingatan kelompok-kelompok tsb dan termasuk ke dalamnya beberapa firman kenabian pula. Contohnya ialah tradisi mengenai nabi Yesaya yang tercantum dalam kitab Raja-raja, 2Raj 18-20, yang kemudian disisipkan ke dalam kitab Yesaya, Yes 36-39. Sama halnya denga kisah mengenai bentrokan nabi Amos dengan imam Amazia, Am 7:10-17.
Berpangkal pada ketiga unsur yang disebut di muka dibuat kumpulan-kumpulan yang menghimpunkan nubuat-nubuat yang bernada sama atau berita-berita mengenai hal yang sama (mis. kumpulan-kumpulan nubuat melawan bangsa-bangsa lain yang terdapat dalam kitab Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel); ataupun disusun kumpulan nubuat-nubuat yang mengancamkan malapetaka yang diimbangi kumpulan nubuat-nubuat mengenai keselamatan (mis. kitab nabi Mikha). Tulisan-tulisan ini dibacakan dan direnungkan, dan begitu mengabadikan cita-cita dan gagasan-gagasan yang dicetuskan para nabi. Orang-orang yang hidup sezaman dengan nabi Yeremia mengutip suatu nubuat nabi Mikha, Yer 26:17-18. Nabi-nabi terdahulu sering kali disebut, Yer 28:8. Penyebutan nabi-nabi terdahulu ini berupa ulangan muncul dalam Yer 7:25; 25:4; 26:5, dll, dan juga dalam Za 1:4-6; 7:7,12; Dan 9:6,10; Ezr 9:1. Dalam lingkungan orang-orang bersemangat yang memupuk iman dan kesalehannya dengan tulisan-tulisan itu, kitab-kitab para nabi tetap hidup dan selalu aktuil. Sebagaimana halnya dengan gulungan yang digubah Barukh, Yer 36:32, tulisan-tulisan nabi-nabi lainpun "masih ditambahi dengan banyak perkataan seperti itu". Tambahan-tambahan itupun diilhamkan Allah dan bertujuan menyesuaikan tulisan-tulisan para nabi dengan keadaan konkrit bangsa Israel ataupun memperkaya tulisan-tulisan itu. Kadang-kadang tambahan-tambahan itu banyak dan luas (hal ini berlaku untuk kitab Yesaya dan kitab Zakharia seperti akan diuraikan lebih lanjut pada tempatnya). Orang-orang yang menerima warisan berupa tulisan-tulisan para nabi itu yakin, bahwa dengan berbuat demikian mereka memelihara dan memanfaatkan harta yang mereka warisi.
Dalam Alkitab keempat nabi besar diuraikan sesuai dengan urutan mereka dalam waktu. Urutan kitab-kitab kedua nabi "kecil" agak kebetulan saja. Sedapat- dapatnya kami akan membahas kitab-kitab ini sesuai dengan urutannya dalam waktu.
YESAYA
Nabi Yesaya lahir di sekitar thn. 765 seb. Mas. Ia dipanggil Allah untuk menjadi nabiNya pada thn. mangkatnya raja Uzia, yaitu pada thn. 740. Yesaya menerima panggilannya di dalam Bait Suci di Yerusalem. Ia ditugaskan Allah untuk memaklumkan kemusnahan kerajaan Israel dan Yehuda sebagai hukuma atas ketidak- setiaan umat kepada Yahwe, 6:1-13. Nabi menunaikan tugasnya selama 40 thn. Selama masa itu bertambah ancaman dari pihak kerajaan Asyur yang semakin mendesak kerajaan Isarel dan Yehuda. Masa 40 thn. ini dapat dibagi atas empat satuan waktu. Segala nubuat nabi dengan lebih atau kurang pasti dapat ditempatkan dalam masing-masing satuan waktu itu.
1. Nubuat-nubuat pertama diucapkan Yesaya antara hari panggilannya, thn. 740 dan permulaan pemerintahan raja Ahas, thn. 736. Di masa itu Yesaya pada umumnya mengecam kemerosotan akhlak yang merajalela dalam kerajaan Israel (Utara) dan disebabkan kemakmuran materiil, 1-5(bagian besar).
2. Rezin, raja Damsyik dan Pekah, raja Israel berusaha membujuk raja Ahas yang masih muda untuk bersekutu dengan mereka guna melawan Tiglat Pileser III, raja Asyur. Karena usul mereka ditolak Ahas, maka mereka menyerang Ahas yang mohon bantuan Asyur. Dalam keadaan ini tampilan lagi Yesaya. Dengan sia-sia ia mencoba menggagalkan politik raja Ahas yang tidak memperhitungkan bantuan Allah dan terlalu percaya kepada percaturan politik. Bagian kitab Yesaya yang boleh diberi judul "Kitab Imanuel" berasal dari masa ini, yaitu sebagian besar Yes 7:1-11:9 dan juga Yes 5:26-29(?);17:1-6; 28:1-4. Karena gagal meyakinkan raja Ahas, maka Yesaya mengundurkan diri dari kegiatan umum, bdk Yes 8:16-18.
3. Akibat permohonan raja Ahas kepada Tiglat Pileser, kerajaan Yehuda menjadi negeri taklukan Asyur. Permohonan ini mempercepat juga jatuhnya kerajaan Israel (Utara). Pada thn. 734 sebagaian wilayah kerajaan itu dijadikan bagian kerajaan Asyur. lalu tekakan Asyur semakin menjadi dan pada thn. 721 Samaria jatuh ke dalam tangannya. Sesudah Ahas mangkat, tahta kerajaan Yehuda diduduki raja Hizkia. Hizkia adalah raja yang saleh. Ia dijiwai semangat pembahasan. Tetapi percaturan politik mulai kembali dan kali ini kerajaan Yehuda minta bantuan pada Mesir guna melawan kerajaan Asyur. Yesaya yang selalu teguh dalam pendiriannya menghendaki, supaya bangsanya menolak setiap persekutuan militer dan mengharapkan bantuan dari pada Allah melulu. Bagian-bagian berikut kitab Yesaya, yakni:14:28-32; 18:20; 28:7-22; 29:1-14; 30:8-17, berhubungan erat dengan awal pemerintahan raja Hizkia. Sesudah Sargon, panglima Asyur, berhasil merebut Asdod dan menindas keras pemberontakan Yehuda, Yes 20, nabi Yesaya lagi menghentikan kegiatannya.
4. Nabi Yesaya tampil ke muka kembali pada thn. 705, ketika raja Hizkia ikut terlibat dalam pemberontakan terhadap kerajaan Asyur. Pada thn. 701 Sanherib menghancurkan negeri Palestina, tetapi raja Yehuda bertekad mempertahankan kota Yerusalem. Yesaya menyokong raja dalam tekadnya itu dan berjanji kepadanya bantuan Allah. Dan memang kota itu akhirnya selamat. Dari masa terakhir kegiatan nabi Yesaya ini sekurang-kurangnya berasal nubuat-nubuat berikut ini: Yes 1:4- 9(?); 10:5-15; 27b-32; 14:24-27 dan bagian-bagian dari 28-32 yang tidak dihubungkan dengan satuan waktu ketiga tadi.
Tentang hal-ihwal nabi Yesaya sesudah thn. 700 tidak diketahui apa-apa. Menurut suatu tradisi Yahudi, nabi Yesaya dibunuh di masa pemerintahan raja Manasye.
Oleh karara terlibat langsung dalam nasib bangsanya, maka Yesaya tampil sebagai pahlawan nasional. Akan tetapi Yesaya adalah juga seorang penyair yang berbakat istimewa. Gaya bahasanya yang semarak dan gambaran-gambaran baru yang terdapat dalam kitabnya menjadikan Yesaya seorang sastrawan yang unggul dalam Kitab suci. Tulisan-tulisannya sungguh-sungguh bernilai seni sastera gemilang yang ringkas namun padat-berisi, yang luhur dan seimbang. Seni sasteranya kemudian tidak pernah tercapai lagi. Namun kebesaran Yesaya terutama terletak di bidang agama. Panggilannya yang diterimanya di dalam Bait Suci membentuk pribadi Yesaya untuk seterusnya. Pada saat panggilannya itu nabi memperoleh penyataan mengenai Allah yang transenden dan mengenai manusia yang rapuh tidak berdaya. Pandangan Yesaya mengenai Allah adalah jaya dan mendahsyatkan. Allah adalah Kudus, Perkasa, Berkuasa dan Raja. Manusia adalah ciptaan yang dinodai dosa. Allah menuntut, supaya dosa itu disilih. Sebab Allah menuntut, supaya hubungan- hubungan sosial dijiwai keadilan dan supaya ibadat kepadaNya dilaksanakan dengan jujur dan tulus hati. Allah menghendaki kesetiaan. Yesaya adalah nabi yang menekankan pentingnya iman-kepercayaan. Dalam keadaan gawat bangsanya, ia berseru, supaya mereka percaya kepada Allah saja, sebab Dialah satu-satunya jaminan keselamatan. Nabi Yesaya insaf, bahwa percobaan berat akan menimpa bangsanya, tetapi ia yakin, bahwa suatu "sisa" akan disayangi dan selamat dan raja "sisa" itu ialah Mesias. Yesaya adalah nabi terbesar dalam memupuk pengharapan akan kedatangan Mesias. Menurut dia, Mesias yang akan datang itu adalah keturunan Daud. Mesias akan menegakkan di bumi sebuah kerajaan kedamaian dan keadilan dan Ia akan menyebarkan pengetahuan akan Allah, Yes 2:1-5; 7:10- 17; 9:1-6; 11:1-9; 28:16-17.
Tidak mengherankan, bahwa bakat keagamaan Yesaya yang sungguh luar biasa itu membawa pengaruh besar pada seluruh zamannya dan mendapat sejumlah pengikut. Orang menyimpan di hati perkataan-perkataan Yesaya dan menambahinya. Kitab yang diberi nama Yesaya adalah hasil kerja penggubahan yang diusahakan lama sekali. Tidak mungkin menentukan segala tahap penggubahannya. Susunan terakhir kitab Yesaya ini mengingatkan bagan yang dipakai dalam kitab Yesaya (menurut terjemahan Yunani), dan kitab Yehezkiel: nubuat-nubuat melawan Yerusalem dan Yehuda, Yes 1-12; nubuat-nubuat melawan bangsa-bangsa lain, Yes 13-23; janji-janji ; Yes 24-35.
Tetapi rangka umum ini tidak terlalu ketat. Selain itu, seperti diuraikan di muka kitab Yesaya tidak disusun secara tegas menurut urutan dalam waktu yang sejalan dengan kehidupan Yesaya. Kitab Yesaya terbentuk berdasarkan sejumlah kumpulan pelbagai nubuat. Ada beberapa kumpulan berasal dari nabi sendiri, bdk Yes 8:16; 30:8. Para murid Yesaya, baik yang sezaman maupun yang hidup kemudian menyusun kumpulan-kumpulan lain dan kadang-kadang menerangkan atau malahan menambah kata gurunya. Nubuat-nubuat melawan bangsa-bangsa lain yang terkumpul dalam Yes 13-23, ditambahi dengan beberapa bagian yang dikarang di kemudian hari, khususnya Yes 13-14 dengan nubuat melawan Babel (Bab Yes 13- 14 ini berasal dari zaman pembuangan bangsa Israel ke Babel). Tambahan lebih luas ialah "Apokalipsis Yesaya", Yes 24-27. Mengingat gaya kesusasteraan dan ajarannya, harus dikatakan, bahwa bagian ini dikarang baru pada abad ke-5 seb. Mas. Tambahan-tambahan lain ialah: bab 33, sebuah liturgi kenabian yang berasal dari zaman sesudah pembuangan: bab 34-36, sebuah "Apokalipsis kecil" yang bergantung pada Deutero-Yesaya. Ke dalam bagian-bagian tambahan ini perlu dimasukkan pula kisah kegiatan Yesaya selama penyerbuan tentara Sanherib, 36-39, yang diambil dari 2Raj 18-19, dan sebuah mazmur yang disusun dimasa sesudah pembuangan, tepat diletakkan di mulut raja Hizkia, Yes 38:9-20.
Selain tambahan-tambahan kecil yang disebut tadi, dalam kitab Yesaya terdapat juga beberapa tambahan yang lebih besar. Bab-bab 40-55 pasti bukanlah karya nabi Yesaya yang hidup dalam abad ke-8 seb. Mas. Dalam bagian kitab ini, nama Yesaya tidak disebut sama sekali. Tetapi yang lebih penting lagi ialah, bahwa latar belakang historis bab-bab ini ialah peristiwa-peristiwa yang terjadi dua abad sesudah nabi Yesaya, yaitu: kota Yerusalem sudah jatuh ke tangan Babel: bangsa Israel sudah diangkut ke Babel; raja Koresy mulai tampil di panggung sejarah dan ia akan membebaskan bangsa Israel. Memang benar, Allah itu mahakuasa. Allah dapat membuka kepada nabi rahasia mengenai masa depan yang masih jauh. Allah dapat "memindahkan" nabi ke zaman lain serta mempengaruhi angan-angan dan pikirannya. Akan tetapi semuanya itu mengandaikan semacam adanya dua pribadi yang berbeda dalam satu diri nabi. "Berpindahnya" nabi ke dalam zaman lain mengandaikan pula, bahwa nabi itu dengan sendirinya kehilangan hubungan dengan orang-orang sezamannya, padahal ia justru diutus kepada mereka. Dan Kitab Sucipun tidak tahu-menahu tentang hal-hal semacam itu, sehingga sukar diterima, bahwa itu ada dalam Yes 40-55. Selebihnya hal semacam itu berlawanan dengan tugas sebenarnya seorang nabi, yang hanya mengikut-sertakan masa depan dalam nubuat-nubuatnya buat menasihati orang sezamannya. Maka boleh disimpulkan, bahwa Yes 40-55 berisikan nubuat-nubuat seorang nabi yang tidak dikenal namanya, seorang penerus karya Yesaya yang sama besarnya dengan nabi itu sendiri. Nabi itu lazimnya disebut "Yesaya Kedua" atau "Deutero-Yesaya". Dia berkarya di Babel dan menunaikan tugasnya pada waktu antara kemenangan-kemenangan pertama raja Koresy, thn. 550 seb. Mas. yang membuat orang memfirasatkan, bahwa kerajaan Babel akan hancur di masa mendatang akan dikeluarkannya maklumat raja pada thn. 538, yang memberi kepada orang-orang Yahudi izin kembali ke tanah-airnya. Meskipun tidak disusun secara rapi teratur, namun kumpulan nubuat-nubuat ini, 40-55, memberi kesan sebuha kesatuan yang lebih padat dari pada bagian pertama kitab ini, Yes 1:39. Kumpulan ini dimulai dengan semacam kisah mengenai panggilan nabi, Yes 40:1-11 dan diakhiri sebuah kata penutup, Yes 55:6-13. Oleh karena dibuka dengan kata-kata: "Hiburkanlah, hiburkanlah umatKu", Yes 40:1, maka kumpulan nubuat-nubuat ini disebut "Kitab Penghiburan Israel".
Sebenarnya tema hiburan adalah tema utama kumpulan ini. Nubuat-nubuat dalam bab 1-39 lpada umumnya bernada ancaman dan sering menyinggung peristiwa- peristiwa sedih yang terjadi di masa pemerintahan raja Ahas dan Hizkia. Sebaliknya nubuat-nubuat dalam bab 40-55 bertemakan hiburan dan isinya sama sekali tidak menyinggungperistiwa-peristiwa di zaman Ahas dan Hizkia. Hukuman Allah sudah terlaksana, sebab kota Yerusalem telah jatuh. Sekarang dekatlah sudah masa pemulihan. Di masa yang akan datang itu segala-galanya akan diperbaharui. Tema pembaharuan itu tampaknya sangat penting bagi pengarang bagian kitab ini. Hal ini jelas dari dua tema, yang diberi tempat utama dalam Deutero-Yesaya ini, yaitu: Allah adalah pencipta, Allah adalah penyelamat. Bangsa Israel akan mengalami suatu peristiwa keluaran baru, yang lebih ajaib dari pada keluaran dari pada keluaran dari negeri Mesir. Umat akan diantar kembali ke kota Yerusalem yang sama sekali baru dan jauh lebih indah dari pada yang dahulu. Pembedaan antara dua masa yaitu "masa lampau" dan "masa mendatang" inimenunjukkan awal pemikiran eskatologis. Kalau bagian kitab in dibandingkan dengan bab 1-39, maka jelas sekali, bahwa pemikiran teologis bagian kedua (40- 55) lebih matang. Dalam bagian ini suatu ajaran mengenai monoteisme dirumuskan. Mengenai dewa-dewa dikatakan, bahwa mereka itu sia-sia oleh karena tidak berdaya sama sekali kali. Pengarang kitab Deutero-Yesaya menekankan kebijaksanaan dan pemeliharaan Ilahi yang tidak terselami. Untuk pertama kalinya dengan tegas terungkap, bahwa agama sejati teruntuk bagi dunia semesta. Semua kebenaran ini diungkapkan dengan gaya yang berapi-api dan dalam irama kalimat-kalimat pendek yang dipakai guna menegaskan, betapa dekatnya keselamatan.
Kitab Deutero-Yesaya memuat 4 bagian liris yang disebut "nyanyian Hamba TUHAN", yaitu: Yes 42:1-4(5-9); 49:1-6; 50:4-9 (10-11); 52:13-53:12. Nyanyian- nyanyian ini menggambarkan seorang Hamba TUHAN yang sempurna. Hamba itu mengumpulkan umat Israel dan menjadi cahaya bagi bangsa-bangsa lain. Ia memberitakan iman yang sejati. Dengan kematiannya ia menebus dosa-dosa umat lalu dimulaikan Allah.
Nyanyian-nyanyian ini merupakan bagian Perjanjian Lama yang paling banyak dipelajari. Para ahli tidak sepaham mengenai asal dan arti nyanyian-nyanyian tsb. Agaknya dapat dipastikan, bahwa ketiga nyanyian pertama digubah oleh Yesaya Kedua. Nyanyian keempat mungkin disusun oleh seorang murid dari Yesaya Kedua. Yang paling diperdebatkan ialah persoalan: Siapa yang dimaksudkan sebagai Hamba TUHAN itu? Kerap kali Hamba itu dianggap sebagai suatu lambang jemaat Israel, sebab di bagian-bagian lain kitabnya pengarang memberi Israel gelar "hamba". Akan tetapi Hamba Tuhan dalam nyanyian-nyanyian tsb digambarkan sebagai seorang pribadi. Oleh karena itu ahli-ahli Kitab lain berpendapat, bahwa Hamba itu ialah seorang tokoh sejarah dari zaman lampau atau yang sezaman dengan pengarang kitab itu sendiri. Kalau demikian maka yang paling menarik ialah pendapat yang menganggap Hamba itu sama dengan Yesaya Kedua sendiri. Nyanyian keempat agaknya ditambah pada ketiga nyanyian pertama itu sesudah wafat Yesaya Kedua. Ada juga beberapa ahli yang menggabungkan kedua pendapat tsb dan berkata, bahwa Hamba itu ialah seorang pribadi yang menjadi penjelmaan nasib bangsanya.
Bagaimana juga, tafsiran-tafsiran yang hanya menghubungkan Hamba Tuhan dengan maa yang lampau atau dengan masa nabi sendiri tidak cukup memperhatikan apa yang dikatakan mengenai Hamba itu. Ia nampak sebagai pengantara keselamatan di masa mendatang juga. Dan ini membenarkan tafsiran sebagai tradisi Yahudi yang menggantikan Hamba Tuhan itu sebagai Mesias. Hanya tafsiran Yahudi itu tidak mengikut-sertakan penderitaan Hamba. Sebaliknya Yesus justru menonjolkan apa yang dikatakan mengenai penderitaan Hamba Tuhan itu serta mengenai kematiannya yang menyilih dosa banyak orang. Yesus mengetrapkan itu kepada diriNya sendiri serta karyaNya, Luk 22:19-20, 37; Mrk 10:45. Maka pemberitaan Kristen semula menegaskan bahwa Hamba Tuhan yang sempurna yang dinubuatkan Deutero-Yesaya tidak lain dari Yesus Kristus, Mat 12:17-21; Yoh 1:29.
Bagian terakhir kitab Yesaya, Yes 55-56, kadang-kadang dipandang sebagai sebuah karya seorang nabi lain lagi, yang disebut Trito-Yesaya, yaitu Yesaya ketiga. Tetapi dewasa ini pada umumnya diterima, bahwa bagian ini adalah sebuah kumpulan yang majemuk, Mazmur yang tercantum dalam Yes 63:7-64:12 agaknya dikarang sebelum masa berakhirnya pembuangan Israel di Babel. Nubuat dalam Yes 66:1-4 berasal dari masa pembuangan Bait Suci di sekitar thn. 520 seb. Mas. Gagasan-gagasan dan gaya bahasa bab-bab 60-62 sangat serupa pikiran dan gaya bahasa Deutero-Yesaya. Bab-bab 56-59, seluruhnya dapat ditanggalkan pada abad ke-5 seb. Mas. Bab-bab 65-66 (kecuali Yes 66:1-4) yang menunjukkan ciri-ciri jenis apokaliptik, menurut sejumlah ahli Kitab Suci dikarang di zaman penjajahan Israel oleh bangsa Yunani. Namun sementara ahli lain berpendapat, bahwa bab-bab ini dikarang tidak lama sesudah Israel kembali dari pembuangan. Pendek kata, bagian kitab Yesaya ini tampaknya sebuah karya para penerus Yesaya Kedua. Bagian ini adalah hasil terakhir sebuah tradisi yang berpangkal pribadi Yesaya. Tradisi ini melanjutkan karya nabi Yesaya yang tampil pada abad ke-8 seb. Mas.
Dalam sebuah gua di tepi Mati (Qumran) ditemukan sebuah naskah lengkap kitab Yesaya. Naskah ini barangkali berasal dari abad ke-2 seb. Mas. Naskah ini berbeda dari naskah yang ditetapkan oleh para Masoret. Ia ditulis dalam ejaan khusus dan memuat sejumlah varian yang sebagian dalam menentukan bunyi naskah asli.
Ende: Yesaya (Pendahuluan Kitab) PENGANTAR KITAB PARA NABI
PENDAHULUAN
Kitab para nabi, jang terdjemahan Indonesianja kami sadjikan bersama ini, memuat
sedjumlah tulisan kenabian, jak...
PENGANTAR KITAB PARA NABI
PENDAHULUAN
Kitab para nabi, jang terdjemahan Indonesianja kami sadjikan bersama ini, memuat sedjumlah tulisan kenabian, jakni tudjuhbelas (Lagu ratap termasuk djenis sastera lain), jang merangkum djangka waktu antara l.k. 750 dan 200 seb. Mas. Tulisan2 itu mewakili suatu aliran kuat dalam agama Israil, jang sebelumnja sudah ber-abad2 lamanja berlangsung. Kitab2 nabi itu merupakan puntjak dan buah masak2 dari kurnia kenabian jang mengalami sedjarah dan perkembangannja sendiri sebelum menghasilkan buah2 jang terpelihara dalam kitab para nabi. Kurnia kenabian itu boleh dianggap sebagai kechasan agama Israil jang mentjapai kepenuhannja dalam diri Jesus Kristus.
Namun demikian kurnia tsb. boleh ditempatkan dilatarbelakang jang lebih luas dan melewati perbatasan bangsa Israil dan Perdjandjian Lama. Sebab beberapa gedjala jang diketemukan dalam keterangan2 Kitab Sutji tentang aliran kenabian terdapat pula pada bangsa2 tetangga Israil, jang serumpun dengannja; dengan perkataan lain: pada bangsa2 Semit pada umumnja (bangsa2 Semit ialah bangsa2 keturunan Sem menurut Kitab Sutji). Tidak disangkal, bahwa gedjala2 kenabianpun terdapat pada bangsa2 lain, akan tetapi kalau demikian, agak djarang2 saja ada. Tokoh2 besar dari agama lain, seperti Budha dan para Reshi Hindu tidak boleh dibandingkan dengan nabi2 Israil apalagi filsuf seperti Kon Fu Se atau Lao Tse. Sebaliknja pada bangsa2 jang mendiami negeri Kena'an sebelum Israil memasukinja dan pada bangsa2 disekitar Israil diketemukanlah gedjala2 jang mirip gedjala2 kenabian di Israil. Kitab Sutji sendiri mentjeritakan mengenai "nabi2 Baal dan nabi2 'Asjera", jang menjertai permaisuri Izebel jang berasal dari Fenesia (1Ra 18:19; bdk. 2Ra 10:19). Diluar Kitab Sutjipun ada berita tentang "nabi2" di Mesopotamia dan Palestina. Tjontoh jang paling djelas ialah Muhammad, orang jang berbangsa Arab, djadi berbangsa Semit, dan tokoh2 kenabian lain jang mendahuluinja di Arabia. Penjerupaan Muhammad dengan nabi2 Israil tentu sadja tidak terpungkiri.
Bukan maksud kami untuk begitu sadja menjamaratakan kurnia kenabian di Israil dengan gedjala2 jang serupa pada bangsa2 Semit jang lain. Namun demikian kiranja boleh diterima, bahwa kurnia ilahi jang chas itu mendapat tanah jang subur dalam watak bawaan bangsa2 Semit. Watak alamiah digunakan oleh Allah untuk maksud- tudjuanNja sendiri; bawaan itu diangkat serta dihaluskan oleh anugerah ilahi, jang dapat bertumpu pada sifat alamiah tanpa merusakkannja. Bangsa Israil seakan2 ditjiptakan oleh penjelenggaraan Allah sedemikian rupa sehinggga pada waktunja dapat dianugerahi kurnia kenabian jang chas. Itulah sebabnja maka orang tidak usah heran atau kaget, pabila diluar Israil pun terdapat gedjala2 jang segera mengingatkan kurnia kenabian Perdjandjian Lama. Kemiripan jang kelihatan tidak usah mengurangi sedikitpun keaselian kurnia kenabian di Israil. Dan untuk mempertahankan keistimewaan umat Allah tidak perlu orang menjangkal kesamaan jang njata. Kesamaan itu kan dibarengi dengan perbedaan asasi, meskipun perbedaan itu tak kelihatan sekalipun. Demikian misalnja orang boleh menerima, bahwa Muhammad melandjutkan, bahkan menjelesaikan serta menutup aliran kenabian bangsa2 Semit, tanpa menerima bahwa tokoh itu adalah landjutan dan penjelesaian kurnia kenabian Perdjandjian Lama. Bagi kita ini Jesus dari Nasaret adalah nabi terachir dari para utusan Allah kepada umatnja jang terpilih, jakni Israil. Nabi2 jang diketemukan dalam Perdjandjian Baru sama sekali lain tjorak dan tugasnja. Tapi tanpa keberatan sedikitpun Muhammad boleh dipandang sebagai penutup aliran kenabianalamiah jang terdapat pada bangsa2 Semit pada umumnja. Jang pertama terletak dibidang adikodrati jang bertumpu pada susunan alamiah, pada hal jang kedua adalah alamian belaka. Perbedaan njata antara kurnia kenabian sedjati di Israil dengan gedjala2 kenabian pada bangsa2 kafir disekelilingnja kiranja boleh diringkaskan sbb.: Kurnia kenabian bersifat etis, kesusilaan, oleh karena berasal dari Allah jang etis tjoraknja. Kurnia itupun menentang atau sekurang2nja mengatasi keinginan dan harapan nasional. Tetapi nabi kafir tidak mempunjai tjorak etis dan selalu berbatas kepentingan dan keinginan bangsanja sendiri. Muhammad tentu ada tjorak etis padanja djuga dan ia melampaui batas duku dan bangsanja. Tetapi tjorak itu pada Muhammad djauh kurang njata dari pada para nabi Israil.
Selandjutnja disini dibahas hanja kurnia kenabian jang merupakan kechasan dan keistimewaan umat Allah dari Perdjandjian Lama.
Tetapi perlu segera ditambahkan, bahwa kurnia kenabian itu merupakan suatu gedjala jang amat madjemuk dengan sedjarah dan perkembangannja sampai kepuntjak. Keterangan2 jang disadjikan Kitab Sutji sendiri djauh dari terang dari segala sudut dan seginja. Istilah "nabi" dan "bernubuat" ada pelbagai maknanja. Perkataan "nabi" sendiri (demikianpun bunjinja dalam bahasa Hibrani) tidak memberi banjak pendjelasan. Arti perkataan itu ialah: berseru, berbitjara, memaklumkan. Tetapi istilah itu tidak mengatakan sedikitpun tentang siapa jang berbitjara atau apa jang dikatakan. Memang Kitab Sutji sendiri memberikan suatu keterangan, jakni dalam kisah panggilan Musa (Kel 4:15-16; 17:1) Musa diutus Allah kepada Fare'o. Tetapi Musa menolak oleh karena tidak fasih lidah. Ia lalu diberi pembantu, jakni adiknja Harun, jang akan mendjadi djurubitjaranja. Ia adalah "mulut" Musa dan Musa mendjadi "Allah" Harun. Di depan Fare'o Musa mendjadi Allah dan Harun nabinja. Djadi "nabi" disini "djurubitjara Allah". Sudah barang tentu arti kata itu dengan tegas lagi ringkas menundjukkan tugas nabi2 besar jang tampil kedepan dalam kitab para nabi. Tetapi dalam Kitab Sutji sendiri istilah jang sama dipergunakan sehubungan dengan tokoh2 lain serta kegiatan mereka.
Kelompok2 orang ekstatisi jang memainkan peranannja dalam ibadah kadang2 disebut
"nabi" dan mereka "bernubuat dalam ekstasenja. Disekitas Sjemuel, jang melajani
tempat sutji di Sjilo (1Sa 2:18) terdapatlah "nabi2" jang
bersangkutan dengan tempat sutji (1Sa 10:5). Setjara buatan, jakni
dengan alat2 musik, mereka menimbulkan ekstase lalu "bernubuat" (mengigau).
Keadaan itu disertai pelbagai gedjala jang aneh (1Sa 10:11-13; 19:20-24)
Orang2 itu nampaknja madjenun (bdk. 2Ra 9:11), kerasukan roh Allah
(1Sa 19:20,23). Kemudian dalam sedjarah diketemukan pula kelompok2
"nabi" sehubungan dengan Elija (1Ra 18:4). Elisja'pun mempunjai
hubungan dengan "tjanterik2 nabi" (2Ra 2:3-18). Ungkapan "tjanterik
nabi" dalam bahasa Hibrani berbunji "putera2 (anak) nabi" dan artinja ialah
orang jang mendjadi anggota kumpulan atau kelompok tertentu, djadi anggota
kumpulan nabi2. Sudah barang tentu kelompok2 nabi2 itu melandjutkan nabi2 jang
ada disekeliling Sjemuel. Mereka tinggal ber-kelompok2, kadang2 ratusan orang
(1Ra 18:4; 2Ra 2:3,5,7) dan diam terpentjil dari pergaulan masjarakat
(2Ra 6:1-2), di sekitar tempat sutji, seperti Gilgal (
Sudah barang tentu nabi2 ekstatisi tsb. Mempunjai tjorak keigamaan jang njata dan bersangkutan dengan ibadah. Tetapi keterangan2 Kitab Sutji tidak mengidjinkan untuk menetapkan perasaan mana mereka pegang dalam ibadah. Adakah mereka dalam ekstasenja membawakan firman Allah dalam ibadah sebagai djawaban atas permohonan para pemudja atau peranan lain dipegangnja? Ada ahli jang berpendapat, bahwa salam ibadah Israil, dahulu dan kemudian, nabi2 memegang peranan tertentu, suatu djawatan tetap, disamping para imam. Orang2 itu menundjukkan beberapa mazmur (misalnja Maz 2:6; 110:2:4) tempat suatu firman Jahwe dibawakan. Katanja kalimat2 sedemikian itu diutjapkan oleh seorang nabi dalam ibadah. Selandjutnja dikatakan, bahwa beberapa nubuat jang terkumpul dalam kitab para nabi (misalnja Joel) berasal dari ibadah, sehingga nabi jang bersangkutan merupakan nabi ibadah pula. Akan tetapi pendapat itu tidak dapat dibuktikan dan keterangan2 jang dapat dikumpulkan dari Perdjandjian Lama tidak tjukup untuk meneguhkan hipotese tsb. Maka dari itu harus dikatakan, bahwa kitapun tidak tahu peranan manakah dimainkan kelompok2 nabi dalam ibadah. Halnja tetap kabur sadja.
Disamping dan bersama dengan nabi2 tsb. kita menemukan dalam Kitab sutji
pelbagai tokoh lain jang diberi djulukan "nabi", namun amat berlainan dari para
ekstatisi tsb. dan djuga dari nabi2 besar jang tampil dalam kitab para nabi. Di
djamanpara Hakim ada nabiah Debora, jang menghakimi Israil (Hak 4:4).
Dalam Kitab itupun muntjul seorang nabi jang tak bernama (Hak 6:8).
Mungkin sekali nabi itu hanja akal kesusateraan sadja dengan mana pengarang
kitab mengemukakan pikirannja sendiri. Pada achir djaman para Hakim tampilah ke
depan tokoh besar nabi Sjemuel (1Sa 3:20; 9:9; 2Ta 35:18), jang
berhubungan dengan dan malah memimpin para ekstatisi (1Sa 19:20).
Tetapi terang sekali Sjemuel tidak termasuk kedalam kalangan orang2 itu.
Kemudian dari itu ber-kali2 nabi jang serupa diketemukan dalam Kitab Sutji,
seperti Ahia (1Ra 1:29-30; 14:2-3) Jehu (1Ra 16:7), Jona
(2Ra 14:24), nabiah Hulda (2Ra 22:14-15), Urijahu
(Yer 26:20), Sjemaia (2Ta 12:5-6), Ido (
Sudah barang tentu nabi2 jang sedemikian itu merupakan suatu djabatan dan lembaga tetap di Israil. Achirnja undangpun mengaturnja. Sebab dalam kitab Ulang tutur (Ula 18:15-22) sesungguhnja terdapatlah suatu undang mengenai nabi2. Undang itu kiranja mengatur keadaan jang sudah lama berlangsung dan sedikit banjak merosot, sehingga perlu diberi petundjuk untuk membedakan nabi2 sedjati dan nabi2 gadungan. Undang itupun menjatakan, bahwa lembaga kenabian itu di Israil memegang peranan, jang pada bangsa2 lain dimainkan oleh tukang sihir dan tukang tenung, jang di Israil dilarang (bdk. (Ima 19:26,31); 1Sa 28:7). Apabila rakjat memerlukan petundjuk2 ilahi dalam hidup se- hari2 mereka dapat menghadap nabi2 itu. Sebagaimana radja Babel, Ninive atau Mesir mempunjai tukang2 tenung jang tetap untuk diminta nasehat2nja dalam urusan negara, dalam perkara perang dan damai, demikianpun dalam istana radja Israil ada nabi2 Jahwe.
Pengarang 1Sa 9:9 mengatakan, bahwa orang jang dimasanja disebut
"nabi, dahulu, misalnja ada masa Sjemuel, dinamakan "pelihat". Makna keterangan
itu tidak amat djelas, tetapi jang berikut ini boleh diterima. Dahulu istilah
"nabi" adalah sebutan kelompok2 nabi ekstatis dalam ibadah, sebagaimana jang
dipaparkan diatas. Disamping nabi2 itu ada "pelihat2", perseorangan dan pribadi
untuk keperluan hidup se-hari2 (sebutan lain ialah: orang ilahi atau "pesuruh
Allah", (bdk. 1Ra 13:1) Kemudian orang2 inipun disebut "nabi". Dan
kiranja perkaranja bukan hanja perpindahan sebutan, tetapi djuga tjampuran
fungsi. Mula2 "nabi" dan "pelihat" berbeda satu sama lain, tetapi kemudian nabi2
itupun bertindak sebagai "pelihat". "Pelihat Sjemuel sudah berhubungan erat2
dengan para nabi dan Elisja'pun bergaul dengan "tjanterik2 nabi" pula.
Demikianpun terdjadilah kedua tugas jang mula2 berlainan itu lama kelamaan
melebur mendjadi satu sadja, sehingga istilah "nabi" melingkupi ke-dua2nja.
Menurut 2Ra 21:10 didjaman radja Menasje ada "nabi2" (djamak)
ditempat lain nabi2 disebut disamping para imam (
Dapat dimengerti pula, bahwa kedua fungsi tsb. melebur mendjadi satu. Sebab antara nabi2 ekstatisi dan nabi2 profesionil ada kesamaan djuga kendati perbedaan. Kedua2nja mempunjai hubungan chusus dan langsung dengan Allah. Ekstatisi dianggap kerasukan roh ilahi jang menampakkan diri dalam ekstase mereka. Pelihat2 itu berkat hubungannja dengan Allah mengenal hal2 tersembunji atau kedjadian dimasa depan. Dan pengetahuan adjaib itupun menjatakan pengaruh ilahi jang chusus. Maka dari itu masuk akal, bahwa semua orang dalam siapa pengaruh Allah menjatakan diri, entah dengan ekstase entah dengan pengetahuan adjaib, kemudian disebut "nabi" sadja.
Tetapi lembaga kenabian ekstatis-profesionil mengalami kemerosotan pula. Dalam hal ini kiranja pengaruh agama2 kafir memegang peranannja. Nabi2 Jahwe jang menjertai radja Israil (1Ra 22:5-28) pasti bukan nabi2 sedjati, melainkan pendjilat radja sadja, terutama pemimpin mereka Sidkia. Sudah dikatakan, bahwa nabi2 profesionil harus diberi upah untuk pernjataannja (bdk. 1Sa 9:7-10; 1Ra 14:3; 2Ra 5:15). Mudah sadja adat itu mendjadi alasan kemerosotan lembaga kenabian (bdk. 2Ra 5:20-24), oleh karena itu nabi2 itu terlalu mentjari keuntungan sendiri, atau sebagai pegawai radja terlalu tjondong untuk menjenangkan madjikannja sadja. Karenanja salam kitab para nabi atjap kali diketemukanlah "nabi palsi", jang merupakan lawan jang gigih utusan2 Jahwe jang sedjati. Jeremia harus menentang sekelompok nabi jang disebut namanja dan bekerdja diantara kaum buangan di Babel (Yer 29:21-23) dan dalam Bait Allah ia bergulat dengan seorang nabi jang bernama Hananja bin 'Azur (Yer 28:1-17). Dimasa radja Jojakim ia ditangkap oleh para imam dan nabi (Yer 26:7-15). Mereka itu disebut "pembohong" (Yer 6:13; 8:10), jang bernubuat hanja untuk makanannja melulu (Mik 3:11). Mereka pemabuk (Yes 28:7) dan pendjinah (Yer 29:23). Mereka sesungguhnja tidak diutus Jahwe (Yeh 13:6) dan meramalkan apa jang diinginkannja sendiri, rakjat serta radjanja (Yer 5:31; 6:14; 13; Yes 30:10). Dengan demikian mereka tidak mengusahakan pertobatan rakjat, melainkan membuat mereka tinggal di dalam kedurdjanaannja (Yer 23:14; Yeh 23:23). Nabi2 palsu itu sungguh suatu bentjana di Israil, sebab mereka menjesatkan rakjat dan merupakan antjaman untuk bangsa maupun agama Israil. Mungkin sekali bahwa tidak semua nabi itu mula2 buruk maksudnja dan barangkali mula2 mereka sungguh nabi Jahwe sedjati. Tetapi demi untuk keuntungan materiil dan hendak menjenangkan rakjat dan radja mereka kadang2 menjalahgunakan kurnianja atau tertipu oleh angan2nja sendiri dengan tidak membedakan apa jang datang dari Jahwe dan apa jang tjotjok dengan keinginan hatinja sendiri (bdk. Zak 13:2-6).
Kendati kemerosotan jang kadang2 menurunkan para nabi ekstatis-profesional itu,
mereka toh tjukup besar pengaruhnja akan jang baik dalam hidup keigamaan Israil.
Tidak ada banjak tjerita tentang pengaruh para ekstatisi. Tetapi setidak2nja
pada permulaan mereka nampak sebagai pembela agama Jahwe jang murni. Permaisuri
kafir Izebel mengejar serta membunuh mereka (bdk. 1Ra 18:4; 19:10,14).
Tetapi terutama nabi profesionil adalah djagoan agama Jahwe dan tatasusila. Nabi
Natan menegur radja Dawud karena berdjinah dan membunuh orang jang tak berdosa
(2Sa 12:1-5) dan mendukung radja itu untuk mendirikan pusat agama
jang baru (2Sa 7:1-17). Waktu Jerobe'am mulai dengan ibadah
tersendiri, maka seorang nabi menentang (1Ra 11:29-39), tetapi iapun
menegur radja itu oleh karena terlalu tjondong kepada kekafiran (
Djustru nabi2 profesionil, terutama jang disebut diatas, merupakan pendahuluan
sedjati dari nabi2 besar jang nubuat2nja terpelihara dalam Kitab Sutji.
Chususnja Elija amat mirip mereka. Namun demikian nabi2 besar itu ada tjoraknja
tersendiri, sehingga tidak boleh digolongkan kedalam lembaga kenabian tsb.
Perbedaanja bukan hanja, bahwa nabi2 jang dahulu tidak terpelihara nubuat2nja
dalam tulisan tersendiri, sedangkan para nabi2 jang terachir kurnia kenabian
dibarengi dengan kurnia untuk menulis, entah pada mereka sendiri entah pada
orang lain, sehingga utjapan2nja tersimpan dalam Kitab Sutji. Adakalanja orang
membedakan "nabi2 penulis" dan "nabi2 bukan penulis", perbedaan mana hanja
lahiriah belaka. Kelainan, sesungguhnja djauh lebih mendalam. Jang pertama
diantara nabi2 "penulis",jakni amos (Amo 7:14) membedakan diri dengan
"nabi2" (profesionil) dan "tjanterik2 nabi" (ekstatisi). Dan jang sama kiranja
boleh diterapkan pada semua nabi jang tampil dalam kitab para nabi. Mereka itu
bukan ekstatisi dan bukan pedjabat kenabian, melainkan charismatisi, jang
menerima panggilan chas dari pihak Allah dengan tugas tersendiri. Beberapa
diantaranja seperti Jesaja (Yes 6), Jeremia (Yer 1)
Jeheskiel (Yeh 2:1-10) Amos (Amo 7:14-15) mentjeritakan
panggilannja. apa jang dahulu kadang2 terdjadi dengan nabi2 profesionil, jang
diberi tugas chusus oleh Allah (bdk. 1Sa 3:1-14; 2Sa 7:4-6;
Tugas nabi charismatis pada umumnja ialah: Mendjadi djurubitjara Allah, suara Allah, pada umatnja untuk memperingatakan kepadanja tuntutan2 keigamaan dan tatasusila. Allah Israil kan pentjipta dan pendukung tatasusial dan Dialah Allah jang mahaesa, satu2nja Allah dan tidak menanggung persaingan dewata kafir. Para nabi diutus untuk memperingatkan kepada Israil akibat dan kesimpulan dari pilihannja dari pihak Allah, jang telah mengikat perdjandjian dengan bangsa ketjil ini.
Tetapi perdjandjiaan itu adalah suatu peristiwa dalam sedjarah dan terlaksana oleh sedjarah umat, jang diselenggarakan oleh Allah perdjandjian itu. Karenanja para nabi nampaknja terutama terutama sebagai penafsir sedjarah, sedjarah nasional Israil dan sedjarah internasional, sedjauh bersangkutan dengan sedjarah umat Allah. Sedjarah itu dihadapi para nabi dari segi keigamaan dan kesusilaan. Mereka betul2 sadar dan isxaf, bahwa dibelakang peristiwa2 kenegaraan tangan Allah sedang bekerja serta memimpin. Apa jang kelihatan oleh mata insani ada dasar dan latarbelakang ilahinja jang tak nampak. Para nabi menembusi permukaan untuk membuka dasar ilahinja itu. Sedjarah Israil jang insani adalah sedjarah keselamatan jang dikerdjakan Allah didalamnja. Allah sendirilah jang bertindak dan berbuat didalam peristiwa jang rupanja insani belaka, akan keselamatan umatNja, bahkan akan keselamatan umat manusia seluruhnja. Djustru segi itulah disingkapkan oleh sabda kenabian, sehingga para nabi menghubungkan satu sama lain pernjataan perbuatan dan pernjataan-sabda. Kedua itu lalu melebur mendjadi satu, sehingga peristiwa mendukung sabda kenabian dan sabda itu pada gilirannja membuka rahasia kedjadian. Peristiwa2 politik bagi para nabi mendjadi hukuman atau -atjap kali sekaligus - berkah ilahi; hukuman atas dosa umat atau dosa lawan umat, dan berkah perdjandjian jang mendapat wujud jang njata.
Karenanja para nabi bertumpu pada dan berakar dalam tradisi iman Israil. Sudah barang tentu mereka mendjulang tinggi diatas tingkatan jang umum dan merupakan puntjak didataran. Tetapi mereka tidak terpisah dari umat Allah dan tidak melangkah tersendiri2 sadja. Sebenarnja mereka termasuk kedalam tradisi iman Israil jang djuga dikembangkannja. Iman Israil mempunjai tjorak historis, artinja mengenai peristiwa dan kedjadian jang njata. Memang Israil pertjaja akan Tuhan, tetapi Allah Israil bukan gagasan niskala dan mudjarad, melainkan pribadi jang berbuat sesuatu dan menjatakan diri dengan perbuatan dalam sedjarah. Iman jang terpelihara dalam tradisi itulah jang diambil alih oleh para nabi. Dengan amat tepatnja mereka pernah disebut "suara kalbu Israil", suara rasa keigamaan dan kesusilaan. Lebih dari pada siapapun djua para nabi sadar dan insjaf akan seluruh isi dan segala akibat praktis dari iman Israil itu. Apa jang mereka terima dari leluhur diselami dan diresapkannja sedalam2nja. Dengan tadjam mereka melihat apa jang pernah dibuat dan terus dikerdjakan Allah dan djuga siapa Allah jang berbuat dan bertindak itu. Djustru berkat kehalusan kesadarannja itulah para nabi bukan hanja penjalur iman dan tradisi jang tidak berubah sedikitpun. Ditolong oleh terang Ilahi jang chas para nabi djuga mengembangkan dan memadjukan iman dan tradisi jang hidup. Tanpa meninggalkan apa sadja jang sedjati dari dahulukala, mereka sekaligus menambahkan sesuatu jang baru, landjutan tulen dari jang sudah2. Dengan demikian para nabi bukan hanja pembawa tradisi dan pemelihara iman jang bertumpu pada wahju ilahi, tetapi mereka djuga alat wahju jang baru betul. Tetapi jang baru langsung berkembang dari jang lama, jang dibawah penerangan ilahi dipikirkan dan lalu dipahami se-penuh2nja oleh para nabi.
Didalam arus besar tradisi iman Israil para nabi merupakan suatu aliran ketjil jang mendjadi tulang punggung tradisi umum itu. Sebab sesungguhnja para nabi bukanlah orang jang tersendiri2 sadja. Mereka melandjutkan satu sama lain serta mengembangkan satu sama lain. Jang kemudian bertumpu pada pendahulunja, bahkan ada kalanja dalam tjaranja kabar dibawakan mereka. Tidak demikian halnja, bahwa tiap2 nabi se-akan2 mulai kembali, melainkan kabar nabi jang dahulu diambil alih dan diteruskan oleh nabi jang baru. Dengan demikian para nabi mendjadi satu sungai jang terus mengalir didalam sedjarah Israil, sampai kurnia kenabian lenjap dari umat Allah.
Sebagai penafsir sedjarah adakalanja nabi Israil membitjarakan mengenai masa depan djuga. Memang seringkali nabi dianggap terutama sebagai peramal akan tetapi hanja dalam gabungan seluruh tugasnja hal sedemikian itu kadang2 terdjadi. Dajdi fungsi itu hanja segi tertentu dan bukanlah jang paling penting dari kurnia kenabian. Sebagai djurubitjara Allah nabi per-tama2 menembusi sedjarah aktuil jang sedang berlangsung dimasanja sendiri untuk menjingkapkan segi ilahinja. Tetapi sedjarah itu adalah sedjarah keselamatan dan nabi insaf bahwa keselamatan jang dikerdjakan Allah dalam sedjarah sekarang belum terlaksana, belum sampai djuga. Sebaliknja, keselamatan jang direntjanakan Allah dibahajakan oleh ketidaksetiaan umat. Namun demikian Allah tetap setia pada djandjinja dan karenanja selandjutnja Ia akan bertindak lagi untuk mengembalikan umat kedjalan jang lurus dengan hukuman jang menghasilkan pertobatan, supaja achirnja keselamatan ilahi itu terlaksana. Karenanja para nabi kerap kali berbitjara tentang bentjana2 jang akan ditimpakan Allah kepada umatnja. Bahkan orang mungkin mendapat kesan, bahwa nabi2 umumnja tjukup pessimis, chususnja jang terdahulu. Akan tetapi sebenarnja para nabi optimis, meskipun realis djuga. Mereka tidak menutup mata bagi keadaan jang njata, tetapi mereka mempunjai iman jang tak tergontjangkan akan Allah serta kesetiaanNja. Memang hukuman2 berat didjatuhkan atas Israil, teapi dengan maksud supaja bertobat dan allah lalu dapat melaksanakan rentjanaNja. Harapan itu tak pernah lenjap dari para nabi. Mereka jakin, bahwa setidak2nja sisa Israil akan bertobat lalu diselamatkan. Berdasarkan imannja nabi kadang2 mendapat intuisi tentang masa depan, masa keselamatan. Intuisi jang asasi itu kadang2 digambarkan nabi dengan menggunakan gagasan dan gambaran jang tidak diambil dari intuisi itu, melainkan dari apa jang diketahui nabi setjara lain dan jang sesuai dengan gagasan jang laku dilingkungannja.
Dalam hubungan itulah muntjul nubuat2 masehi. Para nabi adalah pembawa ulung dari harapan Israil jang kuno. Oleh karena sedjarah jang njata belum djuga memenuhi harapan itu atau hanja memenuhinja sebagian sadja, maka pandangan Israil terutama pandangan para nabinja melajang kemasa jang akan datang. Dengan kejakinan mutlak diharapkan turun tangan Allah jang terachir dalam sedjarah umatnja dan bagsa manusia seluruhnja. Entah Allah sendiri, entah seorang utusan Allah achirnja toh akan memenuhi seluruh harapan. Dalam intuisinja itu nabi sesungguhnja membawa suatu kabar bagi jang melampaui masanja sendiri dan karenanja tetap kabur bagi nabi sendiri pula. Ia tahu, bahwa sesuatu jang maha hebat akan terdjadi, tapi tidak tahu bagaimana dan apa jang terdjadi. Maka itu ia menggambarkan intuisinja dengan bahan jang diambil dari lingkungannja jang amat terbatas sambil bertumpu pada keadaan, kedjadian2 dan tokoh2 jang sedjamannja. Dari sebab itu dalam nubuat2 itu amat perlu dibedakan baik2 dua unsur, jakni intuisi asasi dan gambaran pembungkusnja. Kenjataan jang dinubuatkan dapat agak berlainan dari lukisan jang disadjikan nabi, meskipun tjotjok dan serasi dengan intuisi tsb. Nabi pasti tahu akan keselamatan jang terachir, jaitu keselamtan masehi, tetapi ia tidak tahu akan wudjud jang njata. Namun demikian wudjud itupun digambarkannja. Maka dari itu sama seklai tidak tjotjok dengan tjorak nubuat, djika kenjataan masehi melebihi gambaran kenabian. Intuisi asasi dipenuhi seluruhnja tapi gambaran diatasi, oleh sebab lukisan itu terikat pada masa dan lingkungan nabi dalam sedjarah. Itulah sebabnja maka gambaran jang disadjikan masing2 nabi dapat agak berlainan, sedemikian rupa sehingga tidak dapat disesuaikan satu sama lain. Tetapi kelainan itu tidak mengurangi sedikit djuapun kebenaran asasi jang adalah milik bersama para nabi. Perlulah orang ingat akan tjorak nubuat tsb. apabila Perdjandjian Baru menundjukkan kepada nubuat2 jang lama itu se-akan2 terpenuhi dalam diri Jesus dan karjaNja sungguh2 memenuhi intuisi asasi nabi setjara pari-purna, tetapi sekaligus menembusi dan djauh melampaui gambaran dalam mana intuisi itu dibungkus oleh mereka. Karena itulah nubuat2 Pendjandjian Lama sering kali tidak dapat dimengerti, kalau tidak bertolak dari kenjataan Perdjandjian Baru.
Apa jang dikatakan diatas menjatakan se-terang2nja, bahwa para nabi adalah tokoh keigamaan dan kesusilaan. Sebagai pendukung dan penjaga agama jang murni dan tatasusila jang sehat mereka diutus Allah kepada umatNja dan liwat umatNja kepada bangsa manusia seluruhnja. Dengan gigihnja mereka berdjuang, atjap kali hampir2 sendirian sadja, untuk membersihkan agama perdjandjian dari kemerosotan insani. Kerap kali agama Israil sungguh dirusakkan oleh pengaruh kekafiran. Sebenarnja nabi2 tidak djarang turun tangan dalam urusan kenegaraan, tapi maksud-tudjuannja selalu bersifat agamiah belaka. Politikkan seirng2 mengantjam kemurnian agama Jahwe dan hubungan2 diplomatik dengan negeri2 kafir tidak djarang menghantar dewa2 kafir masuk wilajah Jahwe, Allah Israil. Apabila nabi2 menjerang bangsa2 kafir serta mengantjam kepada keruntuhannja, maka bukanlah nasionalisme jang me-luap2 mendorong mereka, melainkan rasa keigamaannja. Bangsa2 itu entah menindas umat Allah entah membahajakan kemurnian agamanja. Dan tidak sedikit nabi toh membuka pintu keselamatan untuk kaum kafir djuga. Pelbagai nabi pun menentang kemerosotan sosial di Israil sendiri, penindasan dan pengisapan dari pihak golongan jang satu terhadap golongan jang lain. Tetapi dasar terachir dari ketjaman itu ialah agama para nabi. Semua orang Israil adalah umat Jahwe, anak Allah jang melindungi jang lemah. Semua sama sadja kedudukan dan haknja. Penindasan sosial achirnja merusakkan agama, hubungan Allah dengan seluruh umatNja. Para nabi tentu sadja tidak bermaksud merobohkan susunan masjarakat, sebagaimana jang dikehendaki Allah. Tetapi djandji2 jang termuat dalam perdjandjian jang diikat Jahwe dengan Israil, teruntukkan bagi semua. Dan tiada seorangpun boleh menghalangi djandji2 itu terlaksana untuk semua. Para nabi pun mempertahankan seluruh Taurat, oleh sebab merupakan pernjataan kehendak ilahi jang harus dilaksanakan manusia. Dahulu beberapa ahli pernah mempertentangkan Taurat Musa serta para imam jang adalah pendukung Taurat, dengan para nabi, se-akan2 mereka tidak peduli akan Taurat. Tetapi pandangan itu keliru sama sekali. Apabila nabi2 sampai mengetjam ibadah mendjadi formalisme belaka atau malahan tachajul sadja. Dalam agama Israil ibadah tanpa tatasusila tidak masuk akal, oleh karena agama itu etis karena Allahnjapun etis adanja. Adakalanja nabi2 berbentrokan dengan para iman, tetapi sebabnja ialah: imam2 itu melalalaikan tugasnja sebagai pendukung tatasusila. Pada dirinja djabatan keimanan dan kurnia kenabian tidak bertentangan satu sama lain, melainkan saling mendukung untuk mempertahankan kemurnian agama dan tatasusila jang bersangkutan. Nabi2 menentang iman2 gadungan seperti mereka melawan nabi2 palsu. Djasa jang terbesar para nabi di Israil ialah menginsafkan kepada bangsa itu, bahwa agama-ibadah dan tata-susila tak terpisahkan.
Sebagai djurubitjara Allah para nabi menjampaikan kabarnja sebagai sabda Allah sendiri. Mereka sendiri insaf, bahwa pesannja berasal dari Allah. Kesadaran itu nampak dalam rumus2 jang lazim dipakai, misalnja: Demikianlah Jahwe bersabda; sabda Jahwe disampaikan kepadaku; itulah firman Jahwe dll. Sabda Tuhan itu kadang2 se-olah2 dipaksakan kepada mereka (Amo 3:8), sehingga tidak dapat ditolak. Dengan sia2 sadja Jeremia berusaha melarikan diri (Yer 20:7-9); bdk. kisah nabi Jona'). Tetapi bagaimanapun djua para nabi sendiri jakin se- kuat2nja, bahwa mereka utusan Allah (bdk. Yes 6:8). Diri nabi sendiri seluruhnja mendjadi suatu "tanda", nubuat jang hidup (bdk. Hos 1-3; Yes 20:3; 8:18; Yer 16; Yeh 4:3; 12:6,11; 24; 24).
Dengan beberapa djalan sabda Jahwe dan kabar jang harus dibawakan dapat sampai kepada nabi. Adakalanja mereka mendapat penglihatan (Yes 6; Yeh 1:2,8; Zak 1-6; Amo 7:8: kemudian dalam apokaliptik djalan itu mendjadi djalan biasa sadja; bdk. Kitab Daniel), atau mimpi dimalam hari (Ula 13:6; Zak 1:8-9), ataupun mereka mendengar suatu suara (Yeh 1:28; 3:13; 10:5; Amo 9:1). Kadang2 mereka disergap oleh ilham ilahi (Yeh 8:1) dengan melihat barang sesuatu dari hidup se-hari2 jang mendapat makna luar biasa bagi nabi (bdk. Amo 8:1-3; Yer 1:11-12; 32:1-44; 18:1-4). Tetapi djalan jang lebih lazim ialah suatu ilham batin, dorongan untuk berbitjara. Atas dorongan dan penerangan ilahi mereka memikirkan imannja serta kedjadian2 jang njata, lalu mereka melihat kebenaran dan kesimpulan daripadanja. Allah mendorong mereka untuk merumuskan dan mengeluarkan buah pikirannja itu, jang menurut kejakinan nabi sendiri sungguh berasal dari Tuhan. Setiap nabi sedjati sadar dan insaf, bahwa ia hanja alat ditangan Allah, meski bukan alat mati sekalipun, sehingga apa jang dikatakan nabi sungguh dikatakan Allah sendiri.
Dalam hal membawakan kabarnja nabi dapat menempuh pelbagai djalan. Adakalanja
mereka menggunakan perbuatan lambang (Yes 20:3-4; Yer 27:19; 13),
jang merupakan kesukaan Jeheskiel jang chas (
Djadi nubuat2 jang dibawakan nabi setjara lisan kemudian terkumpul dan tersusun
dalam kitabnja, atjap kali oleh orang lain. Dalam menjusun bahannja para
penghimpun menuruti asas2 jang seringkali bukan asas seorang pengarang moderen.
Kadang2 mereka menghimpun bahan jang mengenai hal jang sama (misalnja nubuat
tentang bangsa2 kafir; Yes 13:1-23:18; Yer 46:1-51:64;
Kesemuanja itu mengakibatkan, bahwa kitab2 nabi tidaklah gampang dibatja. Tetapi mahapentinglah orang ingat akan tjaranja kitab itu terdjadi. Tiap bagian adalah sebuah "chotbah", lebih kurang pandjang (kadang2 beberapa ajat sadja) jang harus dimengerti sebagai suatu kesatuan tersendiri. Umumnja orang dapat membedakan empat unsur dalam kitab2 para nabi. Memang tidak semua unsur terdapat dalam semua kitab, tetapi dalam banjak kitab terutama jang lebih besar, diketemukan kembali. Unsur jang merupakan kechasan nabi ialah "firman Jahwe". Atjap kali nabi hanja mengutip sadja apa jang dikatakan Jahwe. Itu selalu ditundjuk dengan rumus: Demikianlah Jahwe bersabda... dan ditutup dengan rumus: Itulah sabda Jahwe. Karenanja bagian2 itu umumnja mudah dikenali. Firman Jahwe itu kadang2 pendek dan padat, kadang2 lebih pandjang. Disamping itu ada bagian dimana nabi sendiri berbitjara sebagai penchotbah untuk membentangkan pikirannja sebagaimana atas ilham Ilahi muntjul dan bergelora dalam hatinja. Isi chotbah itu bermatjam- ragam, antjaman, nasehat, petundjuk, adjaran dll. Dan ada djuga bagian dalam mana nabi sendiri menteritakan halihwal kehidupannja, baik batin maupun lahuir (Yes 6; Yer 1:4-6; 20:7-18; Hos 3). Adakalanja orang lain (penghimpun kitab?) mengisahkan hal-ihwal nabi (Amo 7:10-17); Hos 1:2-8; Yes 20:1-6; Yer 19:1-20:8; 26:1-24 dll.) Dalam bagian2 ini kerap kali dikutiplah firman Jahwe atau chotbah nabi. Achirnja ada bagian2 lain lagi dalam kitab para nabi, jang berupa lagu jang bermatjam-ragam. Ada lagu ratap, lagu edjekan, lagu pudji; ada doa dll. Adakalanja pelbagai djenis kesusteraan bertjampur-baur dan tidak gampang digolongkan.
Banjak bagian dan nubuat kitab para nabi berupa sandjak. Orang dapat melihat, bahwa pada umumnja persandjakkan itu lama-kelamaan berkurang. Nabi2 jang lebih dahulu menggunakan hanja gaja sastera itu, tetapi jang kemudian mulai memakai prosa djuga prosa se-mata2. Persandjakan Hibrani ada undang2 dan patokan2nja sendiri, jang belum diketahui seluruhnja. Namun demikian tidak dapat disangsikan para nabi umumnja suka akan djenis kesusasteraan itu, meskipun tidka selalu pasti apakah salah satu abgian berupa sandjak atau itu, meskipun tidak selalu pasti apakah salah satu bagian berupa sandjak atau prosa sadja. Penterdjemah kadang2 memilaih sajda entah jang satu entah jang lain. Daja puetis memang tidak sama pada semua nabi. Ada jang berbakat luhur dan ada jang berbakat rendah. Persandjakan itupun mengakibatkan, bahwa nubuat2 tidak selalu gampang dibatja. Tetapi umumnja boleh dikatakan, bahwa puesi agak sukar, sehingga para nabi Israil bukan suatu keektjualian. Maka itu perlu nubuat2 dibatja dan dipelajari dengan perhatian jang sewadjarnja. Lalu orang kiranja sampai menikmati puesi Hibrani djuga, kalaupun dalam terdjemahan memang banjak dari kekuatan aselinja hilang.
Kitab para nabi memang kitab dari Perdjandjian Lama, sehingga mungkin orang bertanja apakah gerangan gunanja bagi kita jang hidup didjaman perdjandjian baru. Sudah barang tentu kitab itupun mentjerminkan tahapan wahju ilahi tertentu sadja. Karenanja kitab para nabi, seperti Perdjandjian Lama seluruhnja, menundjuk kepada diri Jesus Kristus dan perdjandjian baru. Namun demikian perbuatan2 nubuat2 itu tidak hanja berguna sebagai persiapan sadja dan sebagai saksi penjelenggaraan ilahi adjaib jang memimpin sedjarah menudju kedjaman terakhir. Banjak adjaran para nabi terus berlaku dan dengan rupa jang sama tidak terdapat dalam Perdjandjian Baru jang selalu mengandaikan Perdjandjian Lama. Demikian misalnja tekanan atas Allah jang mahaesa, jang mahakuasa, mahaadil, jang memimpin seluruh sedjarajh umat manusia. Dalam kitab itu kitapun masih terus dapat menimba pengetahuan tentang Tuhan itu; nabi2 terus mengadjar bahwa iman tanpa amal sesungguhnja iman jang mati dan tak berguna. Iman para nabi adalah dasar iman kita. Para nabi merupakan pendorong suatu tradisi jang bergerak madju, dan tradisi itu kita butuhkan djuga. Tanpa mengetahui kitab para nabi orang tidak mengetahui Perdjandjian Lama dan tidak mengetahui imannja sendiri. Maka dari itu nubuat2 jang lama itu dapat terus hangat bagi kita, mungkin lebih hangat dari pada bagi umat Allah perdjandjian lama, oleh sebab kita dapat mengerti intisari kitab para nabi ialah nabi terachir lagi terbesar, jaitu Jesus Kristus jang dengan kabur dinubuatkan para nabi.
Baiklah kiranja kami sadjikan disini daftar para nabi bersama dengan djaman mereka tampil. \= AMOS l.k. 760-750 Hosea l.k 759-725 Micha 745-697 Jesaja 740-700 Sefanja 630-622 Jeremija 626-585 Habakuk 625-586 Nahum 614 Jeheskiel 597-580 Obadja 520 Hagai 520 Zakarja 520 Maleachi 520-480 (450-430) Joel 500? Baruch 200? Daniel 160 \+ Untuk hal2 terperintji lihatlah kata pendahuluan masing2 Alkitab.
Ende: Yesaya (Pendahuluan Kitab) JESAJA
Pendahuluan
Dalam terdjemahan ini kitab Jesaja djelas dibagi atas tiga bagian besar, jakni
pasal 13-9, 40-55, 56-66. Bahkan bagian2 itu dipisah...
JESAJA
Pendahuluan
Dalam terdjemahan ini kitab Jesaja djelas dibagi atas tiga bagian besar, jakni pasal 13-9, 40-55, 56-66. Bahkan bagian2 itu dipisahkan sama sekali dan diberi kata pendahuluan tersendiri, sehingga kitab jang satu itu mendjadi tiga karya. Dengan demikian sudah diambillah pendirian tertentu dalam suatu masalah jang chusus mengenai kitab Jesaja. Pembagian jang sedemikian kan tidak ada entah dalam naskah Hibrani entah dalam terdjemahan2 kuno. Bahkan kebanjakan terdjemahan moderenpun tidak tahu akan pembagian jang kentara itu. Masalah jang bersangkutan ialah: Adakah seluruh kitab ini, sebagaimana sekarang ada dalam naskah Hibrani, berasal dari nabi Jesaja jang tampil kedepan dalam abad kedelapan seb. Mas.? Ataukah pengarang pasal 40-55 dan 56-66 adalah nabi lain dari djaman lain pula?
Masalah kesatuan dan keaseliab kitab Jesaja masih agak baru djuga. Dahulu, seperti a.l. njata dalam naskah Hibrani dan terdjemahan2 kuno, kitab ity dipandang sebagai kesatuan dan pengarangnjapun satu dan sama djuga, jakni nabi Jesaja. Jesus Sirah dalam abad kedua seb. Mas. sudah memberikan kesaksian tentang pendapat orang2 Jahudi didjaman itu (bdk. Sir. 48,22-24). Katanja sbb.: "Sebab Hizkia melakukan apa jang berkenan pada Tuhan dan berkukuh djalan2 Dawud, bapanja; jang diperintahkan nabi Jesaja kepadanja.... Pada masanja mundurlah matahari dan hidup radja diperpanjangnja (bdk. Js. 38,1-8). Da;am rohnja jang kuasa ia (jakni Jesaja) melihat kesudahan waktu dan melipur orang2 jang bersukatjita di Sion". Terang sekali, bahwa ajat2 tsb. menjindir kitab Jesaja sebagaimana sekarang ada, termasuk kitab pelipur (pas. 40-66). Naskah2 kitab Jesaja, jang diketemukan di Qumranpun dan jang harus ditanggalkan antara 100 seb. Mas. dab 100 Mas., memuat seluruh kitab itu sebagai satu kesatuan jang digandingkan dengan nabi Jesaja. Dalam Perdjandjian Baru bagian2 kitab Jesaja dikutip sebagai nubuat Jesaja dan diambil dari seluruh kitabnja. Demikian umpamanja dari bagian kedua (fasal 40-66) dipetiklah beberapa ajat oleh Mk. 1,3; Mt. 12,18-21; Lk. 4,18-19; Joh. 12,38; Rm. 10.16.20; Ks. Rs. 8,30-33. Kemudian tradisi Jahudi tanpa keraguan sedikitpun (diketjualikan sadja Ibn Ezra dari abad pertengahan) dan tradisi keristen menerima kesatuan dan keaselian seluruh Alkitab. Baru semendjak abad kedelapanbelas keraguan muntjul dan terus bertambah besar, sehingga mendjadi kepastian jang hampir2 umumditerima, jakni bagian kedua kitab Jesaja tidak berasal dari nabi jang bernama begitu. Panitya kepausan tentang Kitab Sutji dalam tahun 1908 menerangkan, bahwa dimasa itu belum terbukti, bahwa pasal 40-66 tidak berasal dari nabi Jesaja. Dan dimasa itu sesungguhnja banjak ahli menjangkal keaselian bagian itu, oleh sebab nubuat jang sebenarnja tudaklah mungkin. Tetapi semendjak itu bukti makin lama makin banjak dan mejakinkan, sehingga penetapan tsb. sekarang tidak usah diterima lagi. Maka dari itu orang2 umumnja memisahkan pasal 1-39 dan pasal 40-66. Bagian terakhir itu berasal dari seorang nabi jang namanja tidak diketahui. Lazimnja disebut "Deutero-jesaja". Banjak ahli lalu membagi pasal 40-66 atas dua bagian lagi, jakni 40-55 (Deutero-jesaja) dan 56-66. Bagian terachir ini sering disebut "Trito-jesaja". Namun demikian tidak semua nubuat jang terkumpul didalamnja berasal dari satu orang sadja (seperti pada umumnja halnja dengan pasal 40-55). Sesungguhnja bagian ini memuat nubuat2 dari pelbagai tokoh kenabian dari pelbagai djaman. Dengan demikian i tilah "Trito-jesaja" tidak menundjukan satu tokoh, melainkan hanja bagian terachir dari kitab Jesaja sadja.
Kamipun menerima pendapat jang lebih umum diterima dewasa ini. Anggapan tsb. berdasarkan pelbagai bukti, jang semua diambil dari kitab Jesaja sendiri. Dapatlah ditundjukkan perbedaan bahasa, gaja bagasa dan perbendaharaan kata anatara pasal 1-39, pasal 40-55 dan pasal 56-66. Sudah barang tentu perbedaan tsb. tidak dapat disangkal, tetapi perbedaan kesusasteraan sendiri jang sedemikian itu tidak dapat memutuskan perkara keaselian, apalagi pabila disertai kesamaan djuga, seperti dalam kitab Jesaja. Tetapi bukti jang terkuat dan memutuskan ialah perbedaan suasana kesedjarahan jang njata sekali. Latar belakang historis pasal 1-39 memang abad kedelapan seb. Mas. dan nabi terus berbitjara kepada penduduk Jerusalem dan Juda dimasa itu. Kesemuanja itu amat tjotjok dengan nabi Jesaja jang bekerdja didjaman itu pula. Akan tetapi dalam pasal 40-55 orang2 Jahudi ada dalam pembuangan di Babel dan pembuangan itu hampir berachir. Nabi berbitjara kepada kaum buangan itu, memberi mereka hati dan menubuatkan pembebasan jang sudah mendekat. Ia malah sampai menjebut nama si pembebas, jakni radja Parsi Cyrus (44,28;45,1), jang sudah agak berkuasa dan segera akan mengalahkan Babel. Sudah barang tentu untuk orang beriman bahwa seorang nabi menubuatkan masa depan (seperti nabi Jesaja dalam pasal 1-39). Tetapi seorang nabi jang menelah sesuatu toh selalu berbitjara kepada orang sedjamannja atau untuk memberi mereka hati. Selain dari pada itu nubuat2 tentang masa depan selalu tjukup kabur dan tak terperintji. Dan akchirnja apa gunanja berbitjara kepada oran2 jang baru hidup dimasa depan, sebagaimana sungguh djadi seandainja pasal 40-45 dibawakan dalam abad kedelapan seb. Mas. Dan bagaimana nabi Jesaja sampai memerintjikan gambarannja hingga malah menjebut nama Cyrus? Latar belakang pasal 56-66 sesungguhnja kurang djelas, tetapi ada jang mengandaikan djaman sesudah pembuangan (58,12;57,19;56,8;64,10-11;66,1-2;60,10 dll.). Nabi berbitjara kepada kaum buangan jang sudah pulang ke Palestina tapi masih dalam kesusahan, sehingga perlu diberi hati. Tetapi bagian2 lain dari pasal2 itu lebih tjotjok dengan masa lain, entah dalam pembuangan entah sebelumnja, sehingga dapat berasal dari Deutero-jesaja atau Jesaja sendiri. Tjorak trito-jesaja sesungguhnja agak madjemuk.
Sudah barang tentu pendapat jang membedakan Jesaja dan Deutero-(Trito-)jesaja tidak terluput dari kesulitang jang sukar dipetjahkan seluruuhnja. Bagaimana gerangan halnja dengan tradisi Jahudi-keristen jang rupa2nja dikukuhkan oleh Kitab Sutji sendiri? Orang boleh mendjawab: Masalah pengarang insani Kitab Sutji adalah masalah sastera belaka jang tidak mau atau dapat dipetjahkan oleh Kitab Sutji atau tradisi teologis. Pengarang2 Perdjandjian Baru dalam hal itu menganuti sadja pendapat umum dimasanja tanpa membenarkannja dan tradisi kemudian malah tidak sampai mengemukakan masalah keaselian. Selain dari pada itu Deutero- dan Trito-jesaja melandjutkan pekerjaan dan semangat nabi Jesaja, sehingga tjara tertentu nubuat2 mereka boleh digandingkan dengan tokoh besar jang berdiri pada permulaan aliran itu. Sedikit serupa keadaannya dengan dengan kelima kitab Musa jang oleh tradisi digandingkan dengan tokoh besar itu karena melandjutkan karya dan semangatnja. Soal jang lebih sukar dipetjahkan ialah sbb.: Bagaimana gerangan mungkin nama tokoh sebesar nabi jang ada dibelakang pasal 40-55 (66) sampai terlupakan? Tokoh2 seperti nabi Obadja terus terpelihara peringatannya dan Deutero-jesaja tidak teringat lagi namanja! Pelbagai hipotese dapat dikemukakan dan sungguh sudah diusulkan para ahli. Umpanja dapat dikatakan bahwa dahulu kala tidaklah mahapenting siapa mengatakan sesuatu, melainkan apa jang dikatakannja inilah jang diutamakan. Boleh djadi djuga, bahwa nubuat2 Deutero-jesaja mula2 dikumpulkan oleh para tjanteriknja dan dikalangan itu nama gurujang umum diketahui tidak perlu disebutkan. Kemudian kumpulan itu tergabung dalam kumpulan nubuat2 Jesaja dan dengan demikian nama Deutero-jesaja lama- kelamaan hilang dari ingatan. Mungkin sekali orang tidak merasa amat puas dengan keterangan serupa itu, tapi baiklah orang lalu ingat, bahwa anggapan tradisionil menghadapi kesulitan jang djauh lebih besar lagi.
Maka dari itu lebih baiklah kiranja orang menerima sadja anggapan, bahwa kitab Jesaja sekarang terdiri atas tiga karya jang mula2 tersendiri. Jang pertama (pasal 1-39) pada umumnja berasal dari nabi Jesaja jang bekerdja dalam abad kedelapan. Karya kedua (pasal 40-55) berasal dari tokoh kenabian besar jang bekerdja diantara kaum buangan di Babel. Karya ketiga (pasal 56-66) merupakan kumpulan nubuat2 dari beberapa tokoh dan pelbagai djaman, baik sebelum maupun selama dan sesudah pembuangan.
NUBUAT-NUBUAT JESAJA
PENDAHULUAN
Tentang diri Jesaja (=Jahwe menjelamatkan) tidak banjaklah jang diketahui orang. Memang ada beberapa keterangan terdapat dalam kitabnja sendiri, tetapi sesungguhnja amat sedikit sadja, apabila dibandingkan dengan apa jang dikatakan kitab Jeremia tentang diri nabi itu atau malah kitab Hosea tentang riwajat hidup nabi itu. Jesaja jarang sekali mengeluarkan isi hatinja dan orang lainpun tidak memberi banjak keterangan. Diri nabi se-akan2 sama sekali terembunji dibelakang tugasnja. Menurut petundjuk jang terdapat dalam kitab itu (1,1) Jesaja bekerdja antara th. 740 dan 700 seb. Mas. Oleh karena ia dalam th. 740 dipanggil mendjadi nabi, boleh diterima,bahwa ia lahir sekitar th. 760 (bdk. 6,1). Ajahnja bernama Amos (1,1), tetapi tidak diketahuo apa2 tentang Amos itu; ia pasti bukan nabi Amos (1,1). Dalam bahasa Hibrani kedua nama itu ditulis setjara lain. Oleh sebab Jesaja bekerdja di Jerusjalem - nabi sedjamannja Micha bekerdja di pedalaman - kiranja ia warga kota itu djuga. Dalam kitabnja ia sering berhubung dengan kaum terkemukadan bergaul dengan radja sendiri (7,3;8,2;37,2.21;38,1;39,1)dan karenanja mungkin sekali ia sendiripun termasuk golongan tertinggi itu. Kitabnja membuktikan pula, Jesaja merupakan seseorang jang berpendidikan tinggi dan berkebudajaan. Umumnja para ahli memudji bakat puetisnja jang luar biasa kuat dan halusnja, sehingga sasteranja terbilang antara karya seni Hibrani jang bermutu tinggi. Ia pun njata mengenal sastera Hibrani jang sudah ada pada djamannja. Rupanja Jesaja bukan imam atau turunan imam. Oleh karena ia mendapat panggilannja dalam bait Allah (6), maka beberapa ahli mengambil kesimpulan, bahwa Jesaja termasuk kedalam kalangan para imam atau se-tidak2nja mempunjai hubungan erat dengan ibadah, umpanja sebagai "nabi ibadah". Tetapi kesimpulan itu sesungguhnja tidak ada dasarnja. Sebagai orang saleh nabi memang sering mengundjungi Bait Allah. Jesaja beristri (8,3) jang disebutnja "nabiah", bukannja oleh karena iapun mendapat kurnia kenabian, melainkan hanja oleh sebab ia bersuamikan seorang nabi, meskipun Jesaja kiranja tak pernah menjebut dirinja "nabi". Dari istrinja itu Jesaja mendapat se-kurnag2nja dua anak, jang diberinja nama beribarat, jakni Sjear-jasjub (7,3) dan Maher-sjalal-haz-baz (8,3.18). Kegiatan Jesaja sebagai nabi sungguhpun tidak selalu berhasil (8,12), namun tidak mendapat perlawanan sebesar permusuhan jang harus dihadapi nabi Jeremia. Kegiatan kenabian jang berlangsung empatpuluh tahun (740-701) mengalami dua puntjak, jakni sekitar perang antara Juda dengan Aram (Syriah) serta Israil (th. 735) dan tatkala radja Asyriah Sanherib menjerbu Juda (th. 701). Berapa lama Jesaja masih hidup sesudah th. 701 tidak diketahui. Ada suatu tradisi Jahudi jang mengatakan, bahwa nabi itu pun ikut dibunuh (digergadji) oleh radja Menasje (687-642), tetapi berita itu tidak dapat dipertjaja. Menurut djudul kitab (1,1) ia bekerdja dimasa pemerintahan Hizkia, jang masih meradja beberapa tahun sesudah th. 701, tetapi tidak ada petundjuk, bahwa Jesaja sedang meneruskan kegiatannja sepandjang seluruh pemerintahan Hizkia itu. Nabi Jesaja mengumpulkan beberapa murid atau beberapa penganut jang setiawan (8,13). Berita ketjil itu tjukup penting berkenaan dengan tjaranja nubuat2 Jesaja terpelihara dan pengaruh nabi jang tidak lenjap sesudah wafatnja.
Sebagaimana halnja dengan beberapa nabi lain, demikian Jesaja aktip ikut dalam urusan negara dan turun tangan dalam masalah2 politik. Ber-ulang2 nubuat2nja menjindir keadaan atau peristiwa kenegaraan tertentu, meskipun seringkali tidak lagi dapat dipastikan apa jang dimaksudkan. Karena itu mahapentinglah orang tahu sedikit banjak tentang latar belakang kesedjarahan karya Jesaja. Tetapi serata merta perlu ditambahkan, bahwa djalan sedjarah dimasanja bagi kita agak kabur djuga. Sungguhpun ada tjukup banjak keterangan, baik dari Kitab Sutji maupun dari dokumen2 lainnja, namun tidak selalu gampang menjesuaikan berita2 itu satu sama lain. Maka dari itu pabila dibawah ini disadjikan garis besar sedjarah itu baiklah orang ingat, bahwa kesemuanja itu tidak sama sekali pasti dan mutlak adanja.
Pemerintahan 'Uzia atau 'Azarja (jang ber-sakit2) bersama dengan puteranja Jotam (781-740) merupakan djaman kesedjarahan dan kemakmuran kenegaraan dan ekonomi bagi negeri Juda (bdk. II Twr. 26,1-5; II Rdj. 15,1-6). 'Uzia daan Jotam dapat memerintah dengan tenang, oleh karena negara2 besar, jakni Asyriah dan Mesir, agak lemah dimasa itu, sehingga tidak menjadi antjaman bagi keradjaan kerdil Juda. Karena itu keradjaan Israilpun tjukup makmur dan sedjahtera, seraja perhubungan kedua keradjaan bersaudara itu tjukup lantjar. Tetapi kesedjahteraan ekonomis itu dibarengi dengan kemerosotan agama dan tata susila, baik di Israil (bdk. 1,29-31;2,6-22) maupun di Jerusalem dan Juda (bdk. 1,2-9.11-20.21-28; II Twr. 27,2). Akan tetapi pada achir pemerintahan Jotam bintang Asyriah mulai naik kembali dibawah pimpinan Tiglatpeleser III (744-727) (bdk. II Rdj. 16,1-20; II Twr. 28,5-6). Itulah sebabnja maka pemerintahan pengganti Jotam, jakni Ahaz (736-716), mendjadi masa jang malang (bdk. II Rdj. 16,1-20; II Twr. 28,1-27). Dalam tahun naik tahta ia sudah menghadapi serangan musuh. Diantara negara2 ketjil disekelilingnja diadakan suatu persekutuan lawan Asyriah jang njata mengantjam kemerdekaan mereka. Persekutuan itu dipimpin oleh radja Syriah (Aram) dan radja Israil. Ahaz pun diundang untuk ikut serta, tapi ia menolak. Syriah dan Israil lalu mau memaksa Juda dan dengan maksud itu menjerbu ke Jerusalem. Radja Juda tidak mampu menangkis (II Twr. 28,5-6) dan mundur ke Jerusalem. Ia putus harap dan oleh karena umumnja agak tjondong kepada kekafiran ia sampai mempersembahkan anaknja sendiri sebagai kurban (II Rdj. 16,3). Dalam keadaan darurat itu Ahaz berminat minta tolong pada Tiglatpeleser di Ninive. Nabi Jesaja menentang itu dan mengajak radja untuk pertjaja pada Jahwe se-mata2 (bdk. 7,1- 9). Nabi jakin, bahwa pertolongan dari pihak Asyriah mendjadi tjelaka jang mahabesar (bdk. 7,10-25;8,5-8). Ia dapat menubuatkan kebinasaan musuh Ahaz, Syriah dan Israil (8,24). Namun demikian Ahaz tidak mau mendengarkan adjakan dan djandji Jesaja dan ia minta tolong di Ninive (II Rdj. 16,7-8) dengan mengirimkan hadiah jang sewadjarnja. Dalam pada itu musuh2 lainpun menjerang, jakni Felesjet (II Twr. 28,17-18) dan Edom (II Rdj. 16,5). Tiglatpeleser dengan rela mengabulkan permihinan Ahaz, oleh sebab kesemuanja itu achurnja tertudju kepada dia sendiri sadja. Segera ia madju perang (th. 734). Lebih dahulu ia mengalahkan Felesjet, lalu madju ke Damsjek. Setelah dua tahun dikepung kota itu harus menjerah, dalam tahun 732 (bdk. 17, 1-6). Wilajah Syriah lalu mendjadi provinsi Asyriah. Nasib Israil tidak jauh lebih baik djuga. Sebagian negeri diduduki (II Rdj. 15,29; Js 8,25b-9,6). Di Sjomron petjahlah pemberontakan jang mengangkat Hosjea mendjadi radja disitu dengan disetujui Tiglatpeleser. Sebagai taklukan Asyriah, jang memotong bagian besar dari negerinja, Hosjea beberapa tahun lamanja membajar upeti. Pertolongan Tiglatpeleser sungguhpun menjelamatkan Jerusalem, namun rupa2nja tentara Asyriah memasuki Juda djuga (II Twr. 28,20) dan se-kurang2 nja Ahaz diharuskan membajar upeti jang besar sekali (II Rdj 16,17-18). Ia sendiri pergi ke Damsjek untuk menjatakan diri takluk kepada Asyriah (II Rdj. 16,10) dan selandjutnja ia boleh meradja berkat kerelaan madjikannja di Ninive. Hubungannja dengan Asyria mengakibatkan, bahwa kekafiran di Juda subur berkembang (II Rdj. 16,11-16; II Twr. 28,22-25). Waktu Tiglatpeleser meninggal (727) bangsa2 taklukan disebelah barat bersatu lagi untuk membebaskan diri. Persekutuan itu memang didukung oleh musuh kawakan Asyriah, jakni Mesir. Radja Israilpun, Hosjea, ikut serta, terbudjuk oleh partai anti-Asyriah di Sjomron dan oleh harapan akan bantuan dari Mesir (bdk. II Rdj. 17,3-4). Pengganti Tiglatpeleser, Sjalmaneser V (726-722) turun tangan. Ia menjerbu dan mengepung Tyrus (22,15-17). Hosjea masih mau meluputkan diri dengan membajar upeti (II Rdj. 17,3), tetapi pertjuma sadja. Sjalmaneser madju perang lawan Sjomron. Ia menawan Hosjea dan mengepung ibukotanja. Tiga tahun lamanja pengepungan itu berlangsung. Dalam pada itu Sjalmanesemangkat dan penggantinja Sargon II (722-705) berhasil merebut Sjomron (722). Sebagian penduduk negeri Israil dibuang dan diganti dengan bangsa2 kafir (bdk. II Rdj. 17,5-6.24). Kemudian pemberontakan petjah lagi, tapi ditindas dengan ganas, pembunuhan dan pembuangan (720). Dalam tahun itu djua Sargon mengalahkan musuh2 lainnja, terutama Mesir, didekat Rafia. Nasib Israil jang malang itu sudah lama dinubuatkan Jesaja (bdk. 9,7-10;4;10,20-23;28,1-6). Rupa2nja radja Juda, Ahaz, tidak terlibat dalam pemberontakan itu dan tetap taklukan jang setiawan dan membajar upeti pada waktunja.
Tetapi hubungan2 dengan Asyriah itu lama kelamaan berubah dalam pemerintahan Hizkia (716-687). Mula2 ia meneruskan politik Ahaz, tetapi tidak melandjutkan sikap keigamaannja. Sebaliknjalah. Hizkia merupakan suatu reaksi dibidang itu. Mungkin kesan jang ditinggalkan kebinasaan keradjaan Israil berpengaruh djuga. keruntuhan bangsa bersaudara itu bukan sadja membuktikan kekuatan Asyriah jang tak terkalahkan, tetapi djuga kebenaran nabi jang telah mengantjamkannja. Maka dari itu Hizkia melantjarkan suatu pembaharuan agama jang radikal. Itulah sebabnja ia amat dipudji Kitab Sutji (II Rdj. 18,3;7; II Twr. 29-32; Sir. 48,22;49,4). Ia membersihkan Bait Allah dan seluruh negeri dari segenap kekafiran dan memusatkan ibadah jang sjah di Jerusalem. Ketika dengan meriah paska dirajakan iapun mengundang penduduk bekas keradjaan Israil dan dengan demikian meluaskan pengaruhnja. Iapun giat dibidang kesusasteraan keigamaan dengan mengumpulkan pepatah Sulaiman (Ams. 25,1) dan kiranja djuga matjam2 hukum dan tradisi keigamaan dari dahulukala, termasuk bahan jang dibawa dibawa serta oleh kaum pelaruan dari keradjaan utara. Mungkin sekali Hizkia sudah mulai dengan apa jang kemudian mendjadi Taurat Musa, kelima kitabnja. Dibidang profanpun ia tidak ketinggalan. Ia mulai dengan memperbaiki dan mengukuhkan Jerusalem, supaja dapat menghadapi pengepungan dari pihak musuh, siapaun djua (Js. 22,9-11; II Twr. 32,5.30; II Rdj. 20,20). Usaha untuk memperbaiki keigamaan kiranja didukung oleh Jesaja, sekalipun tidak ada keterangan djelas. Tetapi berita seperti terdapat dalam Js.38,18 (= II Rdj. 20,1-11) kiranja membuktikan, bahwa hubungan antara radja dengan nabi tjukup baik. Apakah nabi Jesaja mendukung djuga kegiatan politik radja boleh diragukan. Kegiatan, jang untuk sementara mengenai hanja urusan dalam negeri sadja itu, merupakan persiapan untuk merobah politik luar negeri pula. Dan perubahan sedemikian itu tidak dapat tidak mengakibatkan, bahwa radja mentjari bantuan diluar negeri lawan Asyriah. Tetapi hubungan politik serupa itu selalu ditentang Jesaja. Dan sesungguhnja perobahan politik terdjadi djuga. Tindakan jang diambil Hizkia didalam negeri membuktikan, bahwa keadaan di Juda tjukup tenang. Selama Hizkia membajar upetinja Asyriah tidak tjampur tangan dipolitik dalam negeri Juda. Hasil jang ditjatat radja Hizkia dalam politiknja mengelabui dia serta memberanikannja mentjari pelepasan dari tuannja di Ninive. Kesetiaannja makin lama makin rapuh. Di Babel Merodak-baladan (Marduk-apal-iddi-na) telah mengangkat diri menjadi radja (721-711) dan sepuluh tahun lamanja ia berhasil mempertahankan diri terhadap Sargon II, jang sibuk dengan pemberontakan2 lain. Di-mana2 Merodak- baladan mentjari sekutu dan pembantu, antara lain di Juda. Hizkia jang melihat radja Babel itu sudah lama bertahan amat tjondong untuk membiarkan diri dibudjuk, meskipun Jesaja menentang persekutuan jang membahajakan itu (14,28- 32;39,1-8). Rupa2nja Hizkia tidak terus-terang mendukung Merodak-baladan, melainkan mengambil sikap netral dan simpatik. Demikianpun sikapnja terhadap persekutuan lain lawan Asyriah si sebelah barat, jang didukung oleh Mesir. Pusat persekutuan itu adalah radja Asjdot di Felesjet. Didalam hal itupun Jesaja tidak dapat menjetudjui sikap radja, meskipun hanja sembunji2 sadja Hizkia menolong persekutuan tsb. Dalam th. 711 Sargon turun tangan dan merebut Asjdod (bdk. Js. 20). Agaknja Hizkia dan sekutu2 lainnja lalu menjatakan diri taklukan jang setiawan, sebab Sargon njata tidak mengambil tindakan. Namun demikian Hizkia mendapat nama buruk di Ninive. Ketika Sargon meninggal dan diganti Sanherib (705-681) pemberontakan petjah di-mana2, antara lain sekali lagi Merodak-baladan (703). Disebelah barat musuh kawakan jaitu Mesir mengahasut bangsa2 ketjil dan berusaha mentjiptakan persekutuan baru anti-asyriah. Kini Hizkia dengan terus- terang terlibat dalam pemberontakan (II Rdj. 18,7), bahkan membuka perang dengan menjerang daerah taklukan Asyriah, Felesjet (II Rdj. 18,8; Js. 22,1-8) dan djuga menjiapkan Jerusjalem untuk pengepungan (II Twr. 32,2-8; Js. 22,8-14). Tjepa
Sanherib mengambil tindakan. Dalam tahun 702 Babel ditaklukan, lalu Sanherib berpaling ke barat, kepada musuh utamanja Mesir. Ia lebih dahulu merebut Sidon (23,1-4.12-14) menaklukan Fenesia, Edom dan Moab (15,1-16;13;21,11-12-13-17). Tetapi Akaron, Asjkalon dan Jerusalem bertahan. Asjkalon direbut dahulu dan Sanherib ditengah menggempur Akaron ketika tentara Mesir dan sekutu2 sampai. Di Elekeh, dekat Akaron, tentara Fare'o dikalahkan, tetapi tidak dikedjar oleh Sanherib. Kemudian Akaron direbut dan tentara Asyriah menjerbu Juda jang sebagiannja diduduki (II Rdj. 18,13), antara lain kota Timna didekat Jerusjalem. Sanherib sendiri mulai mengepung Lakisj dan memasang disitu markas besarnja. Dalam pada itu radja Hizkia sudah mundur ke Jerusjalem bersama dengan tentaranja sementara berusaha mendapat bantuan dari Mesir. Usaha itu mati2an ditentang nabi Jesaja (30,1-7;31,1-3) dengan menubuatkan keruntuhan Mesir (18,1-6;19,1-5), tetapi ia memberi hati kepada radja Hizkia dengan menubuatkan kalahnja Asyriah (10,5-19;14,24-27;31,4-9) dan keselamatan Jerusalem dari pengepungan dengan mengirimkan upetinja ke Sanherib di Lakisj (II Rdj. 18,13-16), tetapi usaha itu gagal sadja. Radja Asyriah menuntut penjerahan Jerusjalem (36,1-22;37,9-18) dan dalam pada itu memindahkan markas besarnja dari Lasjkis ke Libna karena tentara Mesir sekali lagi madju perang lawan dia (II Rdj. 19,9) Agaknja karena tentara itulah maka Sanherib tidak mau merebut Jerusjalem ditimpa salah satu bala (II Rdj. 19,35-37; Js. 37,36-38) dan Sanherib lalu pulang ke Ninive, mungkin djuga oleh sebab ia tidak merasa diri sanggup lagi menghadapi angkatan perang Mesir akibat kerusuhan di Asyriah sendiri. Dengan demikian Jerusjalem kali ini masih terluput dan nubuat Jesaja terpenuhi djuga. Baik Sanherib maupun Hizkia masih meradja beberapa lamanja, tetapi tidak ada keterangan lagi mengenai hubungan antara kedua negara itu. Kiranja Juda tetap taklukan Asyriah jang setiawan. Twr. 32,22-23 mendjadikan gambaran jang tjukup optimis berkenaan dengan pemerintahan Hizkia selandjutnja.
Kitab Jesaja (pasal 1-39) boleh dibagi atas enam bagian. Pembagian sedemikian berdasarkan naskah kitab sendiri, sekalipun pembagian lain, chusunja dalam pasal 28-39 mungkin djuga, sehingga para ahlipun tidak sependapat. Pembagian atas enam bagian itu berdasarkan djudul2 jang diketemukan dalam kitab sendiri maupun pada isi dan tjorak kesusasteraan bagian masing2.
Bagian pertama (1-5) pada umumnja memuat nubuat2 jang dibawakan Jesaja pada permulaan kegiatannja sebelum perang antara Syriah-Israil dengan Juda. Ada setengah ahli memandang pasal 1 sebagai bagian tersendiri (2,1). Nubuat2 jang terkumpulkan dalam 2-5 menggambarkan keburukan Jerusjalem dan Juda serta mengantjamkan hukuman kepadanja. Matjam2 dosa dan kedjahatan didaftarkan pasal 2-5. Tetapi nubuat tentang pertobatan dan keselamatan tak ketinggalan djuga (2,1-5;4,1-5). Di-tengah2 nubuat tentang Juda itu muntjullah djuga bagian jang mengenai keburukan Israil jang keruntuuhannja ditelah pula (2,6-22). Perlu ditjatat, bahwa 2,1-8 terdapat djuga dalam kitab Micha (4,1-3).
Pasal 6-12 memuat pelbagai nubuat jang kebanjakan bersangkutan dengan perang Syriah-Israil lawan Juda. Bagian ini dibuka dengan panggilan Jesaja (6,1-13) jang merupakan suatu ringkasan seluruh karya nabi itu. Panggilan itu memanga terdjadi pada permulaan kegiatannja dalam th. 740. Dalam bagian kedua ini bertjampurlah nubuat2 jang mengantjamkan hubungan kepada Juda dan wangsa keradjaannja (7,17-25;8,5-10) dan lain2 nubuat jang mendjandjikan keselamatan dimasa depan dengan seorang radja jang mulkia (7,10-15;9,1-6;11,1-9). Ada djuga beberapa nubuat jang kiranja dubawakan kemudian dan bersangkutan dengan penjerbuan Sanherib dalam th. 701 (10,24-27.27-34) dan lain2 lagi mengenai keradjaan Israil (9,7-10,4;10,20-22) dan Asyriah (10,5-19).
Menjusullah sekelompok nubuat mengenai pelbagai bangsa kafir (13-23) tentang Babel (13,1-14;23), Asyriah (14,24-27;17,12-14;18,1-7), Felesjet (14,28-32;20,1- 6), Moab (15,1-16,14), Aram (17,1-3), Mesir (19,1-25;20,1-6), Edom (21,11-12; bdk. 34,13-17), Tyrus dan Sidon (23,1-18) dan Arabia (21,13-17). Pasal 22 mendjandjikan sebuah nubuat tentang Jerusjalem dan melukiskan salah satu penjerbuan dari pihak Asyriah (22,1-14) dan lagi dua nubuat tentang pegawai istana jang bernama Sjebna (22,15-18.19-23). Tidak terang mengenai apakah nubuat 17,12-=14. Mungkin bagian ini menelah keruntuhan Babel. Mengenai Israillah 17,4- 11. Nubuat2 jang terkumpulkan dalam pasal 13-23 itu dibawakan pada waktu jang ber-lain2an dan dihimpun ber-sam2 oleh karena mengenai pokok jang sama, jakno hukuman bangsa2 kafir.
Bagian keempat (24-27) umumnja diberi berdjudul "Apokalips Jesaja". Menurut tafsir jang lebih umum diterima pasal2 ini mengenai achir djaman, pengadilan terachir atas musuh umat Jahwe dan keselamatan umat Allah. Di tengah2 nubuat diketemukan doa sjukur (25,1-5), lagu kemenangan (26,1-6) dan mazmur jang memohon achir djaman (26,7-19).
Menjusullah sekelompik nubuat berkenaan dengan Israil (28,1-6) dan terutama mengenai Juda dan Jerusjalem (28,7-35,30). Kebanjakan nubuat itu bersangkutan dengan penjerbuan Juda oleh radja Sanherib dalam tahun 701. Serangan itu merupakan hukuman atas keburukan Jerusjalem dan Juda. Jesaja chususnja mengantjam persekutuan politik lawan Asyriah (30,1-7;31,1-3), sebagaimana jang diandjurkan para penasehat radja (28,14-15.17b-22;39,15-24). Pasal 34-35 ada tjirinja sendiri. Pasal 34 menggambarkan pengadilan terachir taas Edom, padahal pasal 35 melukiskan keselamatan penghabisan umat Allaj. Pasal jang terachir ini amat serupa dengan Deutero-jesaja. Ada ahli2 jang berpendapat kedua pasal ini (34-35) harus dibuat mendjadi bagian tersendiri.
Kitab Jesaja ditutup dengan suatu tambahan (36-39), jang dengan perbedaan ketjil2 sadja terdapat pula dalam kitab Radja2 (II Rdj. 18,13-20,19). Hanja 38,9-20 merupakan bagian chusus dari kitab Jesaja. Pasal2 jang berupa prosa dengan diselipkan dua potongan puesi (37,22-25;38,10-20) itu mengisahkan penjerbuan Sanherib dalam th. 701 dan penjembuhan radja Hizjkia oleh nabi Jesaja dan lagi utusan dari radja Merodak-baladan. Bagian ini kiranja diambil alih dari kitab Radja@ olelh penjusun kitab Jesaja dengan menambahkan suatu mazmur (38,10- 20), jang diketemukan dalam sumber lain dan ditaruh dalam mulut Hizkia. Baiklah pembatja melihat tjatatan jang diberikan dalam kitab Radja2.
Ringkasan kitab Jesaja jang disadjikan diatas, kiranja sudah memberukan kesan, bahwa susunan kitab itu agak tidak keruan. Djika lalu teks dibatja kesan tsb. tidaklah hilang melainkan mendalam sadja. Sesungguhnja orang hampir tidak dapat menemukan suatu garus logis dan djalan pikir lantjar dalam kitab Jesaja. Matjam2 teks dan nubuat terhimpun didalamnja dengan tidak ada banjak gandungan. Orangpun tidak melihat menurut asas manakah teks itu disusun. Tapi sudah barang tentu susunan itu tidak mengikuti urut2an dalam waktu. Disana sini rupanja ada prinsip penjusunan tertentu, tapi prinsip itu tidak dikenakan setjara konsekwen.
Nah, kekatjauan tersebut dapat mendjadi sedikit djelas, djika orang mengingat, bahwa kitab Jesajapun lama-kelamaan terbentuk. Tentu sadja tidak demikian djadinja, bahwa pada suatu hari nabi sendiri duduk untuk mengubah kitabnja. Ber- kala2 ia membawakan nubuatnja setjara lisan dan tidak terang apakah ia kadang2 djuga mentjatat nubuatnja. Teks2 seperti 8,1.16;30,8 kiranja tidak mentjukupi untuk membuktikan, bahwa nabi sendiri menuliskan nubuatnja. Namun demikian boleh diterima, bahwa Jesaja sendiri menuliskan 6,1-13 dan beberapa nubuat lain djuga. Sudah dikatakan di atas, bahwa Jesaja mempunjai beberapa murid (8,16) dan kiranja murid2 itulah jang dahulu menghafalkan nubuat2 gurunja dan kemudian memegang oeranan besar dalam pembentukan kumpuln nubuat2 itu setjara tertulis.
Lagi pula "murid2 Jesaja" itu bukan hanja murid2 pribadi dan langsung, melainkan djuga orang2 jang kemudian melangsungkan semangat dan karya tokoh jang besar itu.
Kitab Jesaja lalu tidak sekaligus disusun dengan bagan jang terpelihara dalam ingatan para m uridnja itu, melainkan lebih dahulu terbentuk kumpulan2 ketjil dan tersendiri. Tidak selalu gampang untuk membataskan kumpulan2 ketjil itu, tetapi dalam kitab itu sendiri masih diketemukan bekas2 dari kumpulan2 tersendiri itu. Umpamanja 2,1 merupakan suatu djudul, jang sekarang kurang pada tempatnja mengingat djudul dalam 1,1. Nah, keanehan itu mendjadi tjukup djelas, djika diterima, bahwa mula2 2,1 membuka suatu kumpulan nubuat2 tersendiri. Pasal 6 jang memuat kisah panggilan nabi kiranja pernah merupakan kata pendahuluan untuk sedjumlah nubuat jang sudah terkumpul. Dengan demikian dapat diterangkan tempat aneh kisah ini dalam kitab Jesaja seperti sekarang ada. Mungkin sekali pula, bahwa pasal 13-23 aselinja suatu himpunan nubuat2 tentang bangsa2 kafir. Hampir semua nubuat ini kan mulai dengan perkataan jang sama, jakni: Amanat (13,1;15,1;17,1;19,1;21,1.13,22,1;23,1). Demikianpun pasal 28-33 kiranja berasal dari suatu kumpulan nubuat2 jang aselinja berkenaan dengan penjerbuan Juda oleh radja Sanherib dalam th.701. Sudah dikatakan, bahwa pasal 36-39 merupakan suatu tambahan jang diambil dari kitab Radja2.
Nah dengan kumpulan2 ketjil itu kitab Jesaja achirnja digubah sebagai suatu keseluruhan dan bahan lain2 lagi dipergunakan. Baiklah orang ingat, bahwa nubuat2 dari para nabi biasanja terpelihara dalam tradisi jang hidup dan tradisi itu tidak menganggap nubuat2 itu sebagai kitab jang bermeterai tudjuh. Kadang2 pemakluman nabi disesuaikan dengan keadaan baru atau diterapkan pada hal2 jang serupa, ditambahkan pula bahan dan nubuat2 jang dianggap tjotjok dan serasi. Para penjusun mengambil kumpulan2 ketjil jang sudah tersedia dan menjelipkan kedalamnja atau diantaranja nubuat2 dan bagian lain2. Djadi dari penjusun berasallah bukan hanja tjatatan2 ketjil (seperti 1,1;2,1;13,1) dan berita (7,1- 3;14,28;20,1-6;36-39), tetapi djuga bagian2 lain jang sukar dikenali dengan pasti.
Dengan perkataan lain tidak seluruh isi kitab Jesaja sebagaimana sekarang kita batja (pasal 1-39) berasal dari nabi sendiri. Memang kami tidak menjangkal, bahwa bagian terbesar berasal dari nabi itu, sebagaimana telah dipungkiri beberapa ahli jang terlalu kritis. Namun demikian ada djuga bagian tjukup besar dan agak banjak djumlahnja jang ditjiptakan "murid2" Jesaja dan nabi2 lain. Umpamanja 4,4-5;11,10-16;14,1-2.22;21,1-10;30,19-26;32,15-20;34,1-17;35,1-10 sesungguhnja lebih tjotjok dengan masa pembuangan dan dengan Js. 40-66 daripada dengan djaman Jesaja sebelum pembuangan. Seluruh Apokalips (24-27) boleh djadi berasal dari djaman sesudah pembuangan dan 19,1-25 pun merupakan suatu tambahan seperti djuga halnja dengan 33,17-24. Tentu sadja orang boleh berpendapat lain tentang bagian ini atau itu, tetapi semua menerima, bahwa ada bagian2 tjukup banjak dan besar jang tidak aseli. Namun demikian bagian terbesar kitabnja sungguh karya Jesaja dan keseluruhan didjiwai semangatnja.
Oleh siapa dan kapan kitab Jesaja digubah, baik bagian2nja maupun keseluruhan tidakklah diketahui dengan tepat. Para penjusun harus ditjari diantara para murid Jesaja, jaitu orang jang mengganggap diri sebagai ahliwaris semangat dan karya tokoh jang besar itu. Sudah barang tentu kitab Jesaja (1-66)baru selesai disusun didjaman sesudah pembuangan. Dan jang sama kiranja boleh dikatakan tentang bagian pertama (1-39). Tetapi oleh karena tidak ada sindiran sedikitpun kepada pembangunan Bait Allah sesudah pembuangan (th. 520), maka seluruh kitab selesai digubah selesai th. 520, djadi antara 538 (kembali dari pembuangan) dan 520. Tentang kumpulan2 ketjil jang mendahului keseluruhan tidak dapat dipastikan waktu penjusunannja.
Adapun gagasan2 keigamaan nabi Jesaja se-akan2 "in nutshell" termuat dalam kisah panggilannja. Disitu tegas dikatakan, bahwa Allah adalah kudus (6,3) dan manusia fana dan tidaklah sutji dihadapan Tuhannja (6,4). Namun demikian Allah jang mahakudus berhubung erat dengan manusia untuk menguduskannja (6,6) dan lagi dengan umatNja jang terpilih, kepada siapa Ia mengutus nabiNja guna memaklumkan hukuman atas doa dan penjelamatan sisa jang bertobat; sisa jang sutji itu lalu akan mendjadi akar umat jang baru (6,8-13). Dengan demikian dirumuskanlah anggapan Jesaja tentang Allah, tentang nasabah Tuhan dengan umatNja, baik sekarang maupun dimasa jang akan datang. Gagasan2 itulah jang mendjiwai dan meresapi seluruh kitabnja.
Allah adalah kudus. Itulah jang langsung dialami nabi dikala di Bait Allah ia dipanggil serta diutus olehNja (6,1-3). Kesan dari Allah jang bersemajam diatas tachta surgawi tak pernah lenjap dari hati dan kesadaran Jesaja. Ia mentjiptakan rumus jang chas, sebutan baru, jakni: "Sang Kudus", "Sang Kudus Israil" (1,4;5,19.24;10,17.20). Suara2 machluk surgawi jang berseru "Kudus, kudus, kuduslah Jahwe Ballatentara" (6,3) tetap mendengung ditelinganja. Allah adalah kudus oleh karena Ia melampaui segenap machluk serta terpisah dari tjiptaanNja. Ia tidak kena oleh kekurangan jang melekat pada machluk. Ia bebas dari segala tjatat-tjela disagala bidang. Maka dari itu Iapun terluput dari kekurangan jang merupakan kechasan manusia, jaitu dosa. karena itu Allah Jesaja bersifat etis, kesempurnaan susila dan ukuran tatasusila. Allah jang mahakudus djuga radja jang mahakuasa atas alam semesta. KemuliaanNja memenuhi seluruh dunia (6,3). Than jang mahakuasa itu membimbing sedjarah Israil (25,1). Dan bukan hanja Israil dipimpin Jahwe, tetapi Iapun berkuasa atas bangsa2 lain. Deretan nubuat2 tentang kaum kafir membuktikan kejakinan Jesaja berkenaan dengan Jahwe Israil jang menentukan bangsa2 itu dalam rentjanaNja sebagai alat sadja (10,5- 6.15;13,171;5,26;7,18). Tuhan jang kuasa dan kudus itupun adil dan tak dapat ditentangi machluk jang fana (5,16;10,14;14,24;19,1;23,6;30,18). Tetapi keadilan Allah disertai belaskasihanNja, terutama terhadap jang rendah hati dan hina-dina (29,19). Hanja jang angkuh hati dihukum dan direndahkan Jahwe dengan tidak kenal ampun ((2,11-17).
Dihadapan hadirat Allah manusia tampaknja ketjil dan berdosa (6,4), bahkan machlu2 surgawipun menutup muka dihadapanNja (6,2). Namun demikian Allah peduli akan manusia dan memimpin dia didjalan jang lurus (26,7). Betapa dekatnja Allah pada manusia akan kebahagiaanNja dilukiskan mazmur 26,7-19. Maka dari itu manusia bersjukur kepada Tuhan (12,1-6) dan patuh kepada kehendakNja (1,19;30,9;33,6) dan tidak hanja dengan beribadah (29,113-14;1,10-20), melainkan terutama dengan melaksanakan keadilan dan belaskasihan dalam masjarakat (1,15.17.21.23;5,8.17.23;3,15;10,1;29,21). Dosa menurut nabi Jesaja adalah keangkuhan hati dari pihal\k manusia dna ber-tubi2 ia mengetjam ketjongkakan manusia dan bangsa2 (2,9.11.17;9,8-9.13-15;14,13-14;16,6;23,9;25,2;26,5;28,1).
Nabi Jesaja merupakan nabi iman dan kepertjajaan, penuh harapan jang tak tergontjangkan. Djika manusia tidak pertjaja, tentu sadja ia tidak dapat bertahan (7,9). Iman dan kepertjajaan itu berarti pasrah dan penjerahan kepada penjelenggaraan Allah, setjara mutlak dan membabi-buta (8,17;12,2;26,3-4;30,15). Sebab dari Jahwe sadjalah orang dapat mengharapkan keselamatan (8,17;25,9;26,8;30,18;32,2). Dialah penopang dan penolong satu2nja (10,20;31,5), pada hal manusia tidak dapat memberi jaminan sedikitpun (2,22;28,15-17b.18;30,2- 3;31,1). Tatkala radja Ahaz dan Hizkia dalam keadaan darurat mentjari bantuan dari manusia sadja, mereka ditegur nabi Jesaja jang mengadjak untuk pertjaja pada Jahe\we (7,4-9.10-16;8;4;33,7-15;37,5-7.22-35). Jahwe merupakan sebuah wadas Israil jang tak tergontjangkan (26,4;23,29). Barang siapa tidak pertjaja "menghina Jahwe" (1,4), melupakan Tuhan (17,10) dan menjamahkan Allah (7,13).
Kepertjajaan Jesaja itu berdasarkan bukan hanja pada kekuasaan Allah, tetapi terutama pada kejakinannja, bahwa Israil adalah umat Jahwe jang terpilih. Pilihan itu tidak hanja mengenai Juda sadja, tetapi keradjaan utara, Israil djuga (2,5;10,20-22;28,5-6). Pemeliharaan Jahwe bagi umatNja dengan indah digambarkan perumpamaan kebun anggur, milik Jahwe jang chas (5,1-7; bdk. 27,2- 5). Namun demikian pilihan itu tidak mentjegah Allah menghukum Israil dan Juda, pabil mereka berdosa dan tidak setia. Kitab Jesaja penuh dengan antjaman2. Tetapi achirnja belaskasihan Allah toh akan menjelamaatkan bukan seluruh umat, melainkan sisanja jang bertobat. Gagasan "sisa" itu memegang peranan penting dalam nubuat2 Jesaja (1,9;4,2-3;3;6,13;7,3;10,20-22;28,56;37,4.31-32). Sisa itu kemudian mendjadi djembatan kemasa depan jang gemilang serta bahagia (6,13;37,31). Harapan Jesaja itu didjelmakan dalam nama anaknja "Sjear-jasjub" (sisa akan berbalik).
Atjap kali Jesaja melukiskan masa jang akan datang itu dengan warna jang hebat (2,2-5;4,2-3.4-5;11,10.16;30,19-26;32,15-20;33,17-24). Nubuat2 itu mendjandjikan pula kaum kafir akan mengambil bagian dalam keselamatan kelak setelah bertobat kepada Allah Israil, Jahwe (2,2-5;18,7;19,16-24;23,15-18). Dengan demikian Jesaja melampaui batas nasionalisme Israil dan membuka djalan untuk universalisme Perdjandjian Baru.
Dalam hubungan itu Jesajapun ber-ulang2 berbitjara tentang seorang tokoh
keradjaan, turunan Dawud, jang memainkan peranan mahapenting dimasa depan itu
(7,14-16;8,6-8;9,1-6;11,1-9.10;33,1-5). Radja itu digambarkan sebagai radja
kedfamaian, sehingga perang malah tidak sampai disebut berkenaan dengan radja
adjaib itu. Njata pulalah radja itu ada tjiri keigamaan padanja dan ia sama
sekali tjojok dengan radja jang di-tjita2kan. Sungguhpun tafsir masing2 teks
tidaklah mudah dan ada perbedaan pendapat jang besar diantara para ahli, namun
terang sekali, bahwa Jesaja mengikat keselamatan dan kebahagiaan kelak pada
turunan Dawud. Dengan demikian Jesaja melandjutkan nubuat natan (II Sjem. 7,16),
bahkan harapan jang terkandung dalam berkah Jakub bagi anaknja Juda (kedj.
49,10). Lagi pula Jesaja tidak sendirian dibidang itu, tetapi dalam harapannja
itu ia didampingi nabi sedjamannja, Micha (4,8;5,2). Djadi nabi Jesaja termauk
aliran masehi di Israil, jang tidak ditjiptakannja, melainkan hanja amat
dikuatkannja. Al-Masih sebagai dilihat Jesaja adalah radja keduniaan jang mulia,
membawa serta kedamaian jang terdjamin olehnja, keadilan dan kemakmuran didunia
jang baru. Deutero-jesaja dengan "Hamba Jahwe"-nja akan memperlihatkan segi lain
dari Al-Masih, tanpa melenjapkan tjiri jang dipandang Jesaja, jang tetap
merupakan nabi harapan masehi jang unggul. Dalam Perdjandjian Baru kedua segi
tsb. jang dalam Perdjandjian Lama masih terpisah itu akan melebur mendjadi satu
dalam diri Jesus (Mt. 1,23;4,13-16; Rm. 15,12; Whj. 19,11.15;22,16;
Dalam kata pendahuluannja untuk nubuat2 Jesaja dikatakan sudah, bahwa latar belakang kesedjarahan Deutero-jesaja adalah masa pembuangan Juda di Babel. Pendapat bahwasannja nabi itu bekerdja di Palestina setelah kaum Jahudi sudah pulang, kiranja tidak mungkin dipertahankan. Garis besar sedjarah politik dimasa itu, chususnja terbitnja bintang radja Parsi, Cyrus, sudah diringkaskan dalam pendahuluan kitab Esra-Nehemia. Disitupun diketemukan tjatatan2 serba singkat tentang keadaan kaum buangan di Babel, jang djuga diutarakan oleh kata pendahuluan kitab Jehezkiel. Hendaknja dibatja kembali apa jang dipaparkan disitu. Adapun nabi "Deuter-jesaja" kiranja baru tampil tengah bintang Cyrus naik dengan pesatnja dan radja itu sudah siap untuk menjergap keradjaan Babel, jang diperintahkan oleh radja Nabonid(es). Nabi kan sudah menjebut nama Cyrus (Yes 44:28; 45:11), bukanlah sebagai tokoh dimasa jang akan datang, melainkan sebagai orang jang njata ada. Mungkin sekali Yes 41:6 menjindir perlawatan Cyrus terhadap radja Lidia, Kroeses (547-546) dan ekspedisi ity berachir dengan perebutan kota Sardes dalam th. 546. Dahulu Cyrus sudah dinubuatkan dan nubuat2 itu kini sudah terlaksana (Yes 41:2-6,21-29; 48:14-16). Cyrus dianggap sebagai pembebas jang diutus Allah (Yes 44:28; 45:1-4,13; 46:11), bahkan padanja diterapkan tjiri al-Masih !!(= jang diurapi: Yes 45:11), jang sebagai alat ditangan Jahwe melaksanakan rentjanaNja mengenai Israil. Dari lain pihak Babel masih berdiri tegak, sebab keruntuhannja ditelah nabi sendiri untuk waktu jang singkat (Yes 43:14; 47:1-15). Cyrus sesungguhnja merebut Babel dalam th. 539. Maka dari itu nabi Deutero- jesaja bekerdja antara th. 546 (perebutan Sardes) dan 539 (perebutan Babel). Dengan demikian nabi ini merupakan penjambung antara Jeheskiel jang tampil pada awal pembuangan, dan Hagai, nabi pertama sesudah pembuangan. Djadi pada achir masa pembuangan Deutero-jesaja hidup dan bekerdja, waktu keradjaan Babel terantjam oleh radja Parsi. Karenanja dapat dimengerti pula, bahwa keadaan kaum buangan jang dahulu lam-kkelamaan bertambah baik, untuk sementara waktu memburuk lagi, sebagaimana disarankan kitab Deutero-jesasa (Yes 41:14; 42:22-25; 47:6; 49:26; 52:5). Sudah barang tentu tampilnja Cyrus menimbulkan harapan hangat pada semua bangsa jang ditindas Babel, sehingga kerusuhan kiranja terdjadi didalam negeri. Keadaan genting itu pada gilirannja mengakibatkan reaksi dari pihak polisi Babel jang memakai kekerasan untuk mengendalikan semangat bangsa2 buangan. Tindakan jang keras lalu melahirkan semangat ketakutan dan putus harap pada setengah orang dari kaum buangan Juda (bdk. Yes 40:27; 49:24-25; 50:1-2; 51:21-23). Tetapi keadaan itupun menginspirasikan lagu2 jang hangat dan penuh bersemangat seperti Maz 137.
Tentang riwajat hidup Deutero-jesaja tidak banjaklah jang diketahui, meskipun kitabnja menjatakan dia tokoh jang luar biasa besarnja. Beberapa ahli berpandapat, bahwa Yes 47:7; 42:19 menjebut namanja, jakni Mesjulam (utusan pewarta), tetapi dasar dugaan itu terlalu sempit untuk dapat diterima. Kitabnja tjukup membuktikan, bahwa nabi itu seorang jang bersemangat dan giat bekerdja diantara kaum buangan hendak memupuk semangat jang ber-api2 dan keberanian untuk selekas mungkin pulang ketanah airnja, dengan perkataan lain: ia mengobarkan semangat kebangsaan dan nasional. Tetapi perlu orang ingat, bahwa nasionalisme itu berakar dalam kejakinan agamiah, iman akan Allah, serta djandji2Nja. Dengan demikian Deutero-jesaja seorang nabi sedjati, jang dengan tjara tertentu melandjutkan karya Jeheskiel, jang djuga menubuatkan pemulihan nasional pada permulaan nasional pada pemulaan pembuangan, bahkan langsung mau menjiapkan pemulihan otu. Anehnja Deutero-jesaja rupa2nja tidak mengenal pendahulunja itu.
Tjaranja kabar Deutero-jesaja diterima oleh kaum buangan kurang djelas djuga. Dalam hal itu suatu soal lain memgang perannanja. Djika orang menerima, bahwa bagian2 kitab jang lazim disebut "Lagu2 Hamba Jahwe" (dibawah ini akan kami bahas) mengenai nabi sendiri, maka ternjatalah ia mendapat perlawanan hebat dari pihak kaum sebangsa, bahkan achirnja mati terbunuh entah oleh polisi Babel entah oleh orang2 Jahudi. Ada djuga petundjuk2 lain jang menjatakan tidak semua orang senang hati dengan kabar nabi itu (Yes 45:9-10; 42:18; 40:27; 46:12-13; 50:2).
Dengan menjingkirkan untuk sementara waktu masalah keaselian Lagu Hamba Jahwe, umumnja diterima, bahwa nubuat2 jang terkumpul dalam pasal 40-55(Yes 40:1-55:13) ini berasal dari satu tokoh kenabian, jakni Deutero-jesaja. Tentu sadja ada ahli2 jang me-motong2 pasal2 tsb. mendjadi pelabgai bagian jang masing2 ada pengarangnja tersendiri. Tetapi pendapat itu tidak tjotjok dengan kesatuan bahasa, gaja bahasa dan gagasan2 jang mendjiwai semua pasal tsb. Karenanja kesatuan pengarangpun harus diterima. Hanja bagian2 ketjil sadjalah, seperti Yes 40:19-20; 41:6-7 dan Yes 44:9-22 kiranja harus diketjualikan dan meruoakan tambahan dari tangan orang lain. Mungkin pulalah bahwa nubuat2 Deutero-jesaja kemudian disadur sedikit, tapi sudah barang tentu penjadur itu tidak merobah banjak dalam teks aselinja. Sangat mungkin, bahwa nabi sendiri menuliskan nubuat2nja. Memang umumnja para nabi adalah "pengchotbah" dan bukan "penulis". Tetapi Deutero-jesaja hidup dan bekerdja dalam keadaan jang tjukup gentung, jang se-akan2 memaksa dia untuk bekerdja dibawah tanah. Ia kan mau mengobarkab semangat kaum buangan dan memupuk rasa kebangsaannja. Kesemuanja itu tentu sadja adalah pendirian anti-Babel, jang kentara sekali dalam nubuat2 jang memudji Cyrus dan menelah kebinasaan Babel. Tokoh jang sedemikian itu tentu sadja ditjurigai polisi negara dan tidak dibiarkan bekerdja dengan leluasa didepan umum dan dulapangan terbuka. Nabi lalu hanja dapat berbitjara dalam kalangan ketjil penganut2nja jang setiawan. Kabarnja harus disampaikan kepada orang lain pula dan djalan jang masih terbuka ialah setjara tertulis. Karenanja harus diterima kiranja, bahwa nubuat2 disebarkan duantara kaum buangan dengan tulisan, dengan pamlet2. Sekedar keadaan mengidjinkan dan menurut kesempatan jang njata nabi menjiarkan pikirannja dengan djalan tersebut.
Seandainja sungguh demikian halnja, nistjaja nubuat2 itu tidak diterbitkan sekaligus, melainkan ber-angsur2 sadja. Baru kemudian semua bahan itu dihimpun dan disusun dalam satu kumpulan besar, jakni kitab Deutero-jesaja. Sukar sekali untuk memastikan apakah nabi sendiri sudah menjelenggarakan penghimpunan nubuat2nja atau para muridnja selama nabi masih hidup atau sesudah wafatnja. Kiranja mula2 himpunan itu tersendiri (pemulihan bangsa Israil jang njata belum disindir) dan kemudian digandingkan dengan pasal 55-66(Yes 55:1-66:24) dan pasal 1-39(Yes 1:1-39:8) dari kitab Jesaja.
Mustahillah membuat suatu pembagian dalam kitab Deuteri-jesaja. Pelbagai nubuat dihimpun dan tak mungkin suatu asas penjusunan ditundjuk, jang memimpin si penghimpun. Maka dari itu suatu urutan tertentu tidaklah nampak. Sesungguhnja semua nubuat mengenai satu pokok sadja, jakni pembebasan dari pembuangan oleh radja Cyrus (dan Hamba Jahwe), pulangnja Israil ketanahairnja dan djalan kembali, jang dilukiskan sebagai pengungsian jang baru, dan pemulihan Jerusjalem dimasa depan. Djika orang toh ingin membagikan kitab itu, maka ia boleh membedakan dua bagian besar, jakni Yes 40:1-49:13 dan Yes 49:14-55:13. Sebab sungguh ada perbedaan ketjil djuga. Bagian pertama tertudju kepada Israil- Jakub dab vaguab jedya jeoada Sion-Jerusjalem. Ada ahli jang lalu mengambil kesimpulan, bahwa bagian2 itu ada pengarangnja tersenduru djuga. Tetapi kesimpulan itu djauh melewati buktinja. Pikiran jang termuat dalam bagian pertama ialah sbb. Jaher, pentjipta jang mahakuasa dan satu2nja menubuatkan kedjadian2 sebelum terdjadi dan djauh melampui dewata kafir jang malah tidak ada sama sekali, telah memilih radja kafir Cyrus untuk membebaskan umatNja. Iapun akan membinasakan Babel, si penindas, dan umat lalu akan mengungsi ke Palestina. Pengungsian itu adjaib sekali, sehingga malah melebihi pengungsian dari Mesir dahulu. Nubuat2 lama tentang Cyrus merupakan djaminan nubuat2 baru itupun akan terlaksana pula. Bagian kedua memaparkan gagasan jang sama. tetapi radja Cyrus tidak di-sebut2 lagi dan pemulihan Jerusjalem ditekankan.
Banjak soal madjemuk dan ber-belit ditimbulkan bagian2 jang disebut "Lagu2 Hamba Jahwe". Bagian2 tsb. memperbintjangkan mengenai seorang tokoh gaib jang mempersatukan didalam dirinja matjam2 sifat dan tjiri, jang tidak mudah disesuaikan satu sama lain. Mulai sediakala (bdk. Kis 8:34) para ahli Kitab sudah memeras otak untuk memetjahkan teka-teki jang mempesona itu, tetapi hingga dewasa ini belum djuga sependapat dalam tafsir dan keterangannja. Ada puluhan pendapat jang disini tidak dapat dipaparkan satu demi satu. Kami harus puas dengan menundjukkan persoalannja dan mengichtisarkan anggapan jang mungkin kena dan benar.
Soal jang pertama ialah: Bagian2 manakah termasuk kedalam lagu2 itu?
Umumnja diterima, bahwa Yes 42:1-4 memuat lagu2 jang pertama. Tetapi ada ahli jang melandjutkannja sampai dengan ajat 7(Yes 42:7) atau ajat 9(Yes 42:9). Pendapat terachir kiranja paling baik dan dianuti dalam terdjemahan ini. Lagu pertama itu lalu terdiri atas dua bagian, jakni Yes 42:1-4 dan Yes 42:5-9 ataupun kedua bagian itu merupakan dua lagu tersendiri.
Lagu kedua merangkum se-tidak2nja Yes 49:1-6. Tetapi boleh djadi lagu itu harus diteruskan sampai dengan ajat 7(Yes 49:7) atau Yes 9a, bahkan sampai ajat 13. Djika ajat Yes 49:8b dipertahankan sebagai ajat aseli, nistjaja lagu itu harus diteruskan sampai dengan Yes 9a. Akan tetapi Yes 49:8b sesungguhnja suatu tambahan dan karenanja lebih baiklah lagu itu ditutup dengan ajat 4(Yes 49:4). Maka dari itu kami menuruti pendapat pertama, jakni lagu kedua itu merangkum Yes 49:1-4.
Adakah lagu ketiga meliputi Yes 50:4-9 atau Yes 50:4-10 atau Yes 50:4-11? Ketiga anggapan itu ada penganut-nja. Lebih baiklah kiranja Yes 50:4-11 dianggap satu lagu jang terdiri atas dua bagian, jakni Yes 50:4-9 dan Yes 50:10-11.
Tentang luasnja lagu keempat (Yes 52:13-53:12) tidak ada banjak keraguan. Umumnja bagian tsb. diterima sebagai satu kesatuan sadja. Hanja salah satu ahli sadja mentjoba membedakan dua lagu jang aselinja tersendiri tapi sekarang tertjampur. Akan tetapi pendapat ini tidak mendapat banjak penganut, oleh karena sukar dibuktikan atau dipertahankan.
Adakah bagian2 lain lagi dari kitab Deutero-jesaja termasuk kedalam kelompok
lagu2 Hamba Jahwe itu? Ada ahli jang menemukan satu lagu lagi (atau bagian lagu)
dalam Yes 51:15-16 Tetapi lebih baiklah Yes 51:15-16
dianggap sebagai tambahan sadja jang dipengaruhi lagu Hamba2 Jahwe, sehingga
tidaklah aseli. Dalam Yes 61:1-3 diketemukan suatu nubuat jang mirip
lagu2 Hamba Jahwe kedua (Yes 49:1-3). Maka dari itu beberapa orang
tjondong menganggap bagian itupun sebagai lagu Hamba Jahwe (jang kelima). Ada
djuga jang melandjutkjan lagu itu sampai ajat 5(Yes 49:5). Apakah
anggapan itu diterima atau ditolak, bergantung pula pada tafsir jang diberikan
kepada lagu2 lain. Njatanja nabi sendiri angkat bitjara dalam
Oleh karena disini tidak ada tempat untuk menguraikan masalah tsb. setjara terperintji, maka kami menerima hanja empat lagu sadja, jaitu: Yes 41:1-9; 49:2-6; 50:4-11; 52:13-53:12.
Soal lain jang berkenaan dengan lagu2 Hamba Jahwe ialah: bagaimana gerangan hubungan dengan kitab Deutero-jesaja? Tidak sedukut ahli ilmu tafsir membela pendapat, bahwasannja lagu2 itu aselinja suatu kumpulan tersendiri. Baru kemudian diselipkan kedalam kitab Deutero-jesaja dengan dipisahkan satu sama lain. Pendapat itu bertumpu chususnja pada kenjataan; bahwa ditempatnja jang sekarang lagu2 iotu tidak ada banjak gandungan dengan nubuat2 disekelilingnja. Sekiranja lagu2 itu tidak ada, nistjaja tidak ada seorang djuapun jang menduga, bahwa bagian2 tertentu sudah hilang dari kitab Deutero-jesaja. Tetapi tidak semua orang jang mendukung pendirian tsb. sependapat mengenai asal-usul keempat lagu itu. Ada jang berkata Deutero-jesaja sendirilah jang mentjiptakannja. Orang2 lain beranggapan lagu2 itu berasal dari tokoh kenabian lain, jaitu seorang murid Deutero-jesaja. Djika lagu2 itu mengenai nabi sendiri, nistjaja se-tidak2nja lagu keempat, jang mengisahkan kematiannja adalah karangan orang lain. Dan djika orang lalu mempertahankan kesatuan pengarang, maka tidak dapat tidak semua lagu tidak b erasal dari Deutero-jesaja. Djika kesatuan pentjipta dilepaskan, boleh djadi tiga lagu dikarang Deutero-jesaja sendiri dan jang keempaat adalah karya seorang muridnja. Karena kesamaan bahasa, gaja bahasa dan gagasan dalam keempat lagu itu, beberapa ahli lalu berkata pengarangnja satu orang sadja. Dan orang itu bukan Deutero-jesaja, jang kematiannja ditjeritakan lagu keempat. Orang jang berpendapat keempat lagu itu tidak mengenai nabi sendiri mudah sadja menerima satu pengarang, entah Deutero-jesaja karena kesamaan bagasa dan gagasan, entah orang lain jang dipengaruhi Deutero-jesaja.
Semua ahli menerima lagu2 itu sebagai kumpulan jang aselinja tersendiri, lalu harus menerangkan mengapa lagu2 itu dipisahkan dan ditaruh ditempatnja jang sekarang ini. Dan djawaban soal itu tidaklah gampang. Bahwasannja tidak ada gandingan antara lagu2 itu dengan konteksnja sesungguhnja tidak membuktikan apa2. Nubuat2 lainpun tidak ada gandingan sedemikian.
Maka dari itu pendapat lain ialah: lagu2 itu sekarang ada pada tempatnja jang aseli. Ditaruh disitu oleh penghimpun nubuat2 Deutero-jesaja. Tidak pernah lagu2 itu merupakan kumpulan tersendiri melainkan sebagai nubuat tersendiri sadja dikumpulkan bersama dengan nubuat2 lain. Umumnja lalu diterima, bahwa pengarangjapun satu dan sama djua, jakni Deutero-jesaja. Orang jang mempertahankan lagu jang keempat menjindir kematian nabi sendiri dan mempertahankan kesatuan pengarang, terpaksa mengambil kesimpulan, bahwa lagu2 itu berasal dari seorang murid Deutero-jesaja.
Soal jang paling rumit mengenai tafsiran lagu2 itu. Ada perbedaan pendapat jang amat besar sekali. Beberapa masalah harus diberi pemetjahannja.
Jang pertama ialah: Adakah Hamba Jahwe itu seorang tokoh perseorangan atau suatu kolektivita? Kedua anggapan itu ada pembela2nja. Anggapan jang menjamakan Hamba Jahwe dengan suatu kolektivita per-tama2 bertumpu pada ungkapan itu sendiri. Istilah "Hamba Jahwe" oleh Deutero-jesaja dipakai untuk menundjukkan umat Israil dalam pembuangan (Yes 41:8; 43:10?; Yes 44:1,21; Yes 42:19?; Yes 48:20). Maka dari itu dalam lagu2 itupun dipakai demikian, sebagaimana dibuktikan Yes 49:3. Tetapi pendapat itu terbentur pada beberapa ajat jang njata membedakan Hamba Jahwe dan umat Israil dalam pembuangan (Yes 42:6; 49:6-7; 52:14; 53:8). Untuk menjingkirkan kesulitan itu beberapa ahli lalu mengira, bahwa Hamba Jahwe itu bukan Israil kesedjaharan, melainkan Israil idiil, jang di-idam2kan sadja. Tetapi bagaimana Israil jang tidak njata dapat berbuat sesuatu bagi Israil jang njata dan bagi kaum kafir, sebagaimana jang dikatakan lagu2 itu (Yes 42:2; 49:5). Karenanja muntjullah tafsir jang menduga Hamba Jahwe ialah sebagian dari Israil jang njata, jakni para orang djudjur sadja. Tetapi tafsir itu hampir2 tidak dapat bertumpu pada teks sendiri dan rupa2nja ditjiptakan hanja demi untuk kesulitan jang harus dipetjahkan. Maka dari itu lebih banjak ahli berpendapat, bahwa Hamba Jahwe seorang tokoh perseorangan. Ber-lain2anlah pendapat apakah tokoh itu digambarkan sebagai seorang nabi atau sebagai seorang radja.
Tetapi siapakah tokoh itu? Adakah dia seorang njata hidup atau pernah hidup; seorang dimasa depan atau hanja tokoh idiil belaka, lambang2 sadja? Disinipun perbedaan pendapat besar sekali. Adakalanja hamba Jahwe disamakan dengan seorang dari sedjarah dahulu, seperti Musa, Jeremia, Zorubbabel, Sjesbasar, radja Joshijahu atau Hizkia. Lebih sering tokoh itu disamakan dengan nabi sendiri, Deutero-jesaja, jang riwajat hidupnja dikisahkan oleh lagu2 itu. Sama banjaknja jang menjatakan Hamba Jahwe itu al-Masih, jang langsung dimaksudkan oleh nabi itu. Pendapat jang pernah agak laku jakni bahwasannja Hamba Jahwe adalah tokoh mitis sadja, jang diambil dari dongeng2 Babel tentang seorang dewa jang mati tapi hidup kembali, dewasa ini tidak banjak penganutnja lagi. Achirnja masih ada tafsir jang agak baru dan menggabungkan satu sama lain tafsir individuil dan tafsir kolektip. Menurut tafsiran itu Hamba Jahwe adalah seorang tokoh (Deutero- jesaja atau al-Masih), jang se-akan2 pendjelmaan umat Israil (atau para nabi, atau orang2 djudjur). Tokoh jang sedemikian itu oleh orang2 Inggris disebut "corporate personality".
Lain sama sekali tafsir orang jang berkata, bahwa lagu2 itu tidak mengenai pokok jang satu dan sama sadja. Menurut pendapat itu lagu pertama (Yes 42:1-7) mengenai radja Cyrus, lagu kedua (Yes 49:1-6: Israil dalam ajat 3 dihapuskan) dan lagu ketiga (Yes 50:4-11) mengenai nabi, dan jang keempat Yes 52:12-55:12) memperbintjangkan tokoh dimasa depan jaitu al-Masih.
Diantar tafsiran sebanjak itu manakah kiranja jang paling benar dan lebih baik diterima?
Sudah barang tentu Perdjandjian Baru menterapkan lagu2 itu pada Jesus Kristus
(Mat 8:17; 12:18-20; 16:21-23; Mar 8:31-33;
Djadi kami menerioma tafsiran jang berkata, bahwa lagu2 Hamba Jahwe mengenai tokoh tertentu dalam sedjarah, kiranja Deutero-jesaja, dan tokoh dimasas depan jaitu al-Masih. Kedua tokoh itu mewakili suatu kolektivita, jakni para nabi dan para djudjur. Tafsiran jang sedemikian kiranja lebih tjotjok dengan keseluruhan gambaran Hamba Jahwe jang disadjikan oleh keempat lagu itu.
Adapun adjaran kitab Deutero-jesaja tjukup kaja dan penting. Sungguhpun ia tidak membahas polil sebanjak jang diutarakan Jesaja, namun setjara lebih mendalam ia menguraikan pokok2nja.
Tentang Allah jang mahakudus Deutero-jesaja meneruskan adjaran Jesaja
(Yes 41:14,16; 43:3-14,15; 46:11; 47:4; 48:17; 49:7; 55:5), tetapi ia
lebih menekan kekuasaan Allah pentjipta (
Hubungan Allah dengan umatNja jang terpilih mendapat tekanan jang chas. Memang
seluruh Perdjandjian Lama berpendapat demikian, tetapi pilihan itu amat
ditondjolkan Deutero-jesaja (Yes 41:8; 43:20; 44:1-2; 45:4; 48:12; 51:2).
Umat itu ditjiptakan Jahwe dan Ia terus meradjainja (
Allahpun menguasai dan memerintah bangsa2 lain. Kuasa itu ternjata dalam hal
ini, bahwa Jahwe menggunakan radja kafir Cyrus untuk membebaskan umatNja
(Yes 41:2-25,27; 45:1; 48:14-15). Iapun mengadili dunia semesta
(Yes 51:4-8), tetapi kum kafir akan bertobat kepada Jahwe dan
mengambil bagian dalam keselamatan Israil (
Tetapi adjaran kitab Jesaja, bahkan adjaran seluruh Perdjandjian Lama memuntjak dalam lagu2 Hamba Jahwe. Hamba itu kan chususnja dipanggil Jahwe sedjak haribaan (Yes 49:1-5) dan dibentuk olehNja (Yes 42:6; 49:5) serta dipenuhi roh ilahi(Yes 42:1). Hamba itu adalah murid Jahwe jang taat (Yes 50:4-5). Karenanja ia mampu menunaikan tugas berat jang diserahkan kepadanja, jakni memberi hati kepada jang tawar hatinja (Yes 50:4), mengembalikan umat kepada Jahwe (Yes 49:5) dan ketanah airnja (Yes 49:6), membebaskan kaum tawanan (Yes 42:7; 49:9) dan memulihkan suku2 Israil serta wilajahnja (Yes 49:6,8). Tetapi tugas lebih luas lagi dipikulkan kepadanja. Iapun membawakan hukum Allah kedunia seluruhnja (Yes 42:1-3), mengadjar manusia jang diadili oleh perkataannja (Yes 50:10-11). Dengan tenang dan sabar tugas itu ditunaikannja (Yes 42:2-3), meskipun gagal sadja rupanja (#/ENDE Yes 49:4). Ia malah dihina dan disiksa, tapi dengan tenang semua ditanggungnja (Yes 50:5-6; 52:14; 53:2-3), oleh karenanja ia merasa diri kukuh-kuat berkat perlindungan dari Allah (Yes 42:4; 49:5; 50:7-9). Setjara kotor dan terhina ia achirnja sampai mati terbunuh (Yes 53:4,8-12). Namun demikian djusteru dengan djalan itulah ia mendjadi pengantara antara Allah dan manusia, sebab dengan sengsaranja dan kurban hidupnja ia menghapus dosa manusia, baik Israil maupun kaum kafir (Yes 53:4-6,8,11-12). Ia mendjadi pengantara perdjandjian baru (49,5-6) dan terang kaum kafir (Yes 42:6; 49:6; 50:10). Demikianpun Hamba itu diluhurkan oleh Jahwe setelah wafat (Yes 52:13) dan mendapat turunan besar, jang telah ditebus olehnja (Yes 53:10,12). Adjaran tsb. tentang seorang sutji jang mentjilih dosa serta menjelamatkan manusia dengan derita dan kematian laksana kurban pemulih, sungguh adjaran jang benar2 baru sama sekali dalam Perdjandjian Lama. Dan djustru adjaran itulah jang diambil alih oleh Perdjandjian Baru, jang mengindahkan bagaimana adjaran itu se-penuh2nja terlaksana dalam sedjarah jang njata oleh Hamba Jahwe, Tuhan kita Jesus Kristus, jang mendjadi pengantara sekalian bangsa, terang dunia semesta, djalan kebenaran dan kehidupan, dengan menebus sekalian orang dan begitu masuk kedalam kemuliaanNja dengan mereka.
KUMPULAN NUBUAT-NUBUAT
PENDAHULUAN
Latar belakang historis pasal 56-66(Yes 56:1-66:24) kitab Jesaja
sesungguhnja kurang djelas. Pasal 1-39(Yes 1:1-39:8) mudah sadja
(pada umumnja) dapat ditempatkan dalam abad kedelapan seb. Mas; pasal
Maka dari itu tidak dapat tidak orang mendapat kesan, bahwa pasal 56-66 (Yes 56:1-66:24) menghimpun pelbagai nubuat, jang berasal dari djaman sesudah pembuangan, sebagian dari masa pembuangan dan sebagian lagi dari djaman sebelumja. Tetapi sudah barang tentu semua ditjiptakan sebeum Bait Allah dibangun kembali (th. 520-515)(Yes 66:6; 56:1-8 dapat diterangkan begitu rupa, sehingga tidak menjatakan Bait Allah sudah ada). Tentu sadja sukar untuk membalaskan masing2 bagian dan menaggalkannja dengan persis, tetapi ada tjukup keterangan untuk berkata, bahwa tidak semua nubuat itu berasal dari masa jang sama sadja.
Karenanja serta merta boleh disimpulkan, bahwa pengarang atau pembawa semua nubuat itu bukan hanja satu orang sadja, djadi bukan pula hanja Deutero-jesaja melulu, apalagi Jesaja. Namun demikian karena kemiripan Yes 60:1-22 serta Yes 62:1-12 dengan pasal 40-55(Yes 40:1-55:13), nistjaja mungkin sekali bagian ini berasal dari Deutero-jesaja atau boleh djadi salah seorang muridnja. Demikian pula halnja dengan Yes 61:1-11, jang segera mengingatkan lagu Hamba Jahwe jang ketiga (Yes 50:4-10). Boleh djadi, bahwa Yes 59:15-20,21 dan Yes 6:1-6 harus digandingkan dengan Yes 24-27 dan berasal dari orang jang sama (bukan Jesaja atau Deutero-jesaja). Tetapi djumlah terbesar nubuat dan lagu2 jang terkumpulkan disini tidak dapat diketahui asal-usulnja. Namun demikian boleh disimpulkan, bahwa semua dibawakan sebelum Bait Allah dibangun kembali, djadi sebelum th. 520. Boleh diterima pula, bahwa himpunan ini mula2 suatu karja tersendiri, jang kemudian digabungkan dengan Deutero-jesaja dan kitab Jesaja, kiranja oleh karena nubuat2 itupun berasal dari serta terpelihara dalam kalangan jang sama, jakni "murid2" kedua tokoh jang besar itu, dan didjiwai semangat jang sama.
Sukar sekali dalam pasal2 itu diketemukan suatu urutan jang logis. Karenanja tidak perlu diusahakan suatu pembagian. Namun demikian orang kiranja dapat menundjukkan beberapa kesatuan jang adakalanja dalam susunan jang sekarang terpetjah. Demikian Yes 59:15-20,21 aselinja njata bergandingan dengan Yes 63:1-6 sebagai satu lagu apokaliptis. Kemudian kesatua itu dipetjahkan oleh Yes 60:1-62:12. Jang sama terdjadi dalam pasal 60-62 (Yes 60:1-62:12), tempat lagu tentang kemuliaan Jerusjalem dimasa depan (Yes 60:1-22; 62:1-12) terpotong oleh lagu tentang panggilan nabi (Yes 61:1-11). Susunan kesatuan jang aseli kiranja sbb: Yes 61:1-11; 60:1-22; 62:1-12 Ternjata pulalah, bahwa Yes 63:7-64:11 adalah satu mazmur. Demikianpun Yes 65:1-66:24 umumnja dianggap keseluruhan tersendiri, meskipun kesatuannja didalam kurang kuat (bdk. Yes 66:1-2,3-4,17)
Adapun wedjangan2 pasal 55-66(Yes 55:1-66:24) adalah mirip adjaran Deutero-jesaja. Djika kitab Deutero-jesaja boleh didjuluki "Kitab Pelipur" bagi kaum buangan, maka pasal 56-66(Yes 56:1-66:24) boleh diberi berdjudul "Kitab Pelipur" bagi kaum jang bersedih hati di jerusjalem.
Kekudusan Allah jang ditekan Deutero-jesaja diketemukan kembali
(Yes 60:14; 63:11-64:9-10). Demikian pula keluhuran dan kebesaran
Allah ditjondongkan (Yes 57:15; 63:19(Yes 64:1);
Yes 66:1). Allah adalah kuasa dan keras sekaligus (Yes 64:3-4),
dan apabila Ia menghukum tidak ada seorangpun dapat menentangNja (Yes 63:1-6; 66:15)
Tuhan tjinta akankebaikan danbentji kepada kedjahatan (Yes 61:8). Ia
mengadili manusia sekedar perbuatan2nja (Yes 59:18) danmenghukum
dengan alat murkaNja (Yes 63:1-6; 65:12; 66:24). Akan tetapi bukan
sifat2 itulah jang ditekankan, melainkan kebaikan Jahwe, terutama terhadap
umatNja (Yes 63:7-9). Ia tidak pernah akan membinasakan seluruh umat
(Yes 65:8-9), melainkan siap untuk menjelamatkan (
Pelbagai nubuat mengenai masa depan jang gemilang bagi Jersjalem dan penduduknja (Yes 60:1-22; 62:1-12; 65:17-25; 66:9-16). Allah akan mengikat perdjandjian baru dengan mereka (Yes 60:21) didunia jang baru (Yes 65:17-18; 66:24).Adaoun kaum kafir sungguhpun akan diadili (Yes 63:1-6; 64:1), namun mengagumi umat Jahwe jang diberkati olehNja (Yes 61:9) dan menghubungi mereka dengan menghantarkannja kembali ke Palestina dan mengabdi kepada mereka disitu (Yes 60:3,5-14); merekapun akan mempersembahkan kurban kepada Jahwe Israil, bahkan boleh mendjadi imamNja (Yes 66:17-21), asal sadja mereka bertobat dan mengakui Dia (Yes 56:3,6-7). Maka dari itu bangsa2 kafirpun dapat mengambil bagian dalam keselamatan dan mendjadi anggota umat Allah. Dengan demikianlah bagian terachir kitab Jesaja itu terbuka bagi serta menundjuk kepada Perdjandjian baru, jang diharapkan nabi itu dan diikat oleh Tuhan Kita Jesus Kristus.
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) Yesaya 42
KEADILAN HARUS DITEGAKKAN
Pasal 42 memiliki yang pertama dari apa yang disebut empat "Lagu Hamba."1
Para ahli telah mempelajari...
Yesaya 42
KEADILAN HARUS DITEGAKKAN
Pasal 42 memiliki yang pertama dari apa yang disebut empat "Lagu Hamba."1
Para ahli telah mempelajari nas-nas ini dengan teliti untuk menemukan identitas "hamba" itu. Kita akan melihat bahwa lebih dari satu hamba ditunjukkan di dalam lagu-lagu itu, tetapi Hamba di atas semua hamba adalah Tuhan Yesus Kristus.
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) " LIHAT, ITU HAMBA-KU "(Yesaya 42:1-4)
Sebagai penjelasan dari tindakan dan semangat Yesus, Yesaya 42:1-3 dikutip di dalam Matius 12:18-21....
" LIHAT, ITU HAMBA-KU "(Yesaya 42:1-4)
Sebagai penjelasan dari tindakan dan semangat Yesus, Yesaya 42:1-3 dikutip di dalam Matius 12:18-21. Dengan menggunakan penafsiran Matius sebagai panduan kita dalam memahami ayat-ayat ini, marilah kita tegaskan di dalam pikiran kita karakteristik Hamba Allah itu.
Allah akan memegang Dia. Allah berkata, "Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang." Kekuatan akan diberikan kepada Dia untuk melakukan pekerjaan-Nya dan untuk menghadapi pelbagai kesulitan-Nya.
Allah akan senang kepada Dia. Perbuatan-Nya akan menyukakan Allah. Allah mengacukan Dia sebagai "yang kepadanya Aku berkenan."
Kuasa Allah akan berada di atas Dia. Allah berkata, "Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya." Pekerjaan-Nya akan dicapai di dalam dan melalui kuasa Allah.
Ia akan bertindak dengan belas kasih. Yesaya bernubuat, "Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya." Kristus akan menangani secara hati-hati dan lembut mereka yang patah semangat.
Ia akan membangun keadilan di atas bumi. Bagian dari tugas-Nya adalah untuk mendatangkan perlakuan yang benar dan kejujuran di bumi.
Sifat-sifat ini, dalam pengertian superlatif mereka, hanya dapat dinyatakan oleh Mesias. Namun demikian, mereka juga dapat menceritakan pelayan setia Allah mana saja. Orang Kristen adalah salah satu yang dipegang oleh kekuatan Allah, orang yang Allah sukai, orang yang di atasnya kuasa Allah tinggal, orang yang bertindak dalam belas kasihan, dan orang yang membawa keadilan bagi bumi. Marilah kita pegang sifat-sifat ini di hadapan kita sebagai tanda hamba Allah yang benar.
Eddie Cloer
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) HAMBA TUHAN(Yesaya 42:1-4)
Yesaya 42:1-4 adalah yang pertama dari empat Lagu Hamba di dalam bagian ini (lihat 49:1-13; 50; 52:13-53:12). Kadang-kadan...
HAMBA TUHAN(Yesaya 42:1-4)
Yesaya 42:1-4 adalah yang pertama dari empat Lagu Hamba di dalam bagian ini (lihat 49:1-13; 50; 52:13-53:12). Kadang-kadang hamba di dalam lagu-lagu itu tampaknya seperti Israel, di lain waktu, seperti di dalam Yesaya 53, hamba itu pastilah Mesias. Dalam satu pengertian, Israel adalah bayangan untuk Kristus. Penyelarasan dua interpretasi membuat lagu-lagu itu dapat dimengerti. "Hamba Yang Menderita" dari lagu-lagu Yesaya adalah penting dalam pelbagai kajian kritis.
Lagu Hamba yang pertama berbicara tentang seorang Hamba yang kepada siapa jiwa Allah berkenan (ay. 1). Gambaran di dalam ayat 2 adalah hamba yang lemah lembut dan halus. Ayat 3 berbicara tentang "buluh yang patah terkulai" yang tidak akan dipatahkan oleh Hamba itu dan "sumbu yang pudar nyalanya" tidak akan Ia padamkan. Buluh yang dijelaskan di sini sudah lembut dan halus. Buluh itu sudah mulai merunduk, namun Hamba Tuhan tidak akan mematahkannya. Beberapa orang adalah seperti buluh patah yang terkulai. Mereka rapuh dan memiliki banyak masalah. Tuhan akan membalut orang-orang seperti itu. Ia tidak akan menginjak-injak mereka.
Hamba itu juga tidak akan memadamkan sumbu yang pudar nyalanya. Di zaman Yesaya, orang menyalakan lampu untuk penerangan. Lampu-lampu ini agak mirip mangkuk segi panjang dengan cerat-cerat penuang. Mereka akan mengisi mangkuk itu dengan minyak zaitun dan meletakkan sumbu di bibirnya, yang tampak seperti cerat. Beberapa lampu memiliki dua atau tiga bibir yang berbeda. Kadang-kadang sumbu itu tidak melakukan pekerjaan yang sangat baik, dan bukannya memberi penerangan, tetapi sebagian besar mengeluarkan asap. Namun begitu, Hamba Tuhan akan mengipasi nyala api itu untuk membuat lampu itu menyala.
Tentu saja, Yesaya tidak benar-benar sedang berbicara tentang buluh dan lampu; ia sedang berbicara tentang manusia. Buluh yang patah terkulai dan sumbu yang menyala mewakili orang-orang yang berjuang. Hamba ini akan membantu mereka. Ia akan menegakkan keadilan (ay. 4).
Lagu Hamba ini dikutip dan diterapkan kepada Kristus di dalam Perjanjian Baru. Konteks Matius 12 bercerita tentang pelayanan Yesus. Karena nas ini dikutip di dalam Matius 12:18-21, kita dapat melihat bahwa itu adalah acuan kepada Kristus, dan mungkin ke Israel juga.
TFTWMS: Yesaya (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Yang lainnya adalah Yesaya 49:1-13; 50:4-11; 52:13-53:12.
2 Frasa "hamba-Ku" digunakan oleh Tuhan dengan acuan kepada ...
Catatan Akhir:
- 1 Yang lainnya adalah Yesaya 49:1-13; 50:4-11; 52:13-53:12.
- 2 Frasa "hamba-Ku" digunakan oleh Tuhan dengan acuan kepada Abraham (Kejadian 26:24), Musa (Bilangan 12:7), Kaleb (Bilangan 14:24), Daud (2 Samuel 3:18; Yesaya 37:35), Ayub (Ayub 1:8), Yesaya (Yesaya 20:3), Elyakim (Yesaya 22:20), Israel/Yakub (Yesaya 41:8), Nebukadnezar (Yeremia 25:9), dan Zerubabel (Hagai 2:23). Adalah jelas bahwa orang dapat menjadi hamba Tuhan tanpa menyadari hal itu, seperti yang pernah terjadi di dalam kasus Nebukadnezar dan Isreal/Yakub. Hamba itu adalah orang yang menggenapi maksud Allah dalam suatu keadaan tertentu.
- 3 John N. Oswalt, The Book of Isaiah, Chapters 40-66, The New International Commentary on the Old Testament (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1998), 110-11.
- 4 Terjemahan Taylor Prism tentang Sanherib dan informasi tentang "Expedisi Nebukadnezar Ke Siria" diberikan di dalam James B. Pritchard, ed., Ancient Near Eastern Texts Relating to the Old Testament, 3d ed. (Princeton: Princeton University Press, 1969), 287-88, 307.
- 5 Oswalt, 112.
- 6 Lihat pelbagai gambaran tentang Allah di Yesaya 40:12-26.
- 7 Yesaya 41:13; 42:6, 8; 43:3, 11, 15; 45:5, 6, 7, 18; 48:17; 49:23; 51:15; lihat 44:24.
- 8 Jim McGuiggan, The Book of Isaiah, Looking Into The Bible Series (Lubbock, Tex.: Montex Publishing Co., 1985), 213.
- 9 Edward J. Young, The Book of Isaiah, vol. 3, The New International Commentary on the Old Testament (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1972), 120.
- 10 Bahasa-bahasa Semit mendapatkan namanya dari Sem, anak Nuh. Bahasa-bahasa itu mencakup Akadian, Ugarit, Ibrani, Aram, Ga'ez, dan Arab.
- 11 1Clyde M. Woods, People's Old Testament Notes: Isaiah (Henderson, Tenn.: Woods Publications, 2002), 185.
- 12 Yesaya 2:18, 20; 10:11; 45:16; 57:13.
- 13 Oswalt, 132.
Pengarang: Don Shackelford
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) PENGHIBURAN BAGI UMAT ITU (PASAL 40-66)
Perubahan nada yang dramatis terjadi di dalam Yesaya 40 dan berlanjut hingga akhir kitab ini. Pergeseran ini...
PENGHIBURAN BAGI UMAT ITU (PASAL 40-66)
Perubahan nada yang dramatis terjadi di dalam Yesaya 40 dan berlanjut hingga akhir kitab ini. Pergeseran ini telah membuat beberapa orang berpendapat adanya perubahan pengarang dari Yesaya pada abad kedelapan S.M. kepada nabi atau beberapa nabi pembuangan yang tidak dikenal. Saya yakin bahwa seluruh kitab ini ditulis oleh Yesaya, anak Amos, pada abad kedelapan S.M. Memang diakui, ada perubahan dalam nada, namun hal itu disebabkan oleh perubahan situasi yang diuraikan di dalam bagian kitab itu. Di bawah perwahyuan Allah, nabi itu bebas untuk membahas tema di dalam pasal-pasal ini persis seperti yang ia telah lakukan sebelumnya.
Mulai di sini, Yesaya melihat jauh melampaui ancaman Asyur kepada pembebasan yang Allah akan segera datangkan untuk Yehuda ketika Penawanan Babel berakhir. Tuhan bahkan menamakan orang yang akan Ia tugaskan untuk mendatangkan pembebasan itu-Koresh, raja Persia. Seperti yang ditunjukkan di dalam pasal-pasal sebelumnya di dalam Yesaya, Allah berkuasa atas dunia-Nya; tema ini berlangsung terus sampai akhir kitab itu.
Keutamaan hamba Tuhan itu diucapkan di seluruh Yesaya 40-66. Pada pasal-pasal sebelumnya, Yesaya (20:3), Elyakim (22:20), dan Daud (37:35) disebut hamba-hamba Tuhan. Konsep "hamba Tuhan" menjadi lebih menonjol di dalam pasal 40 sampai 66. Para ahli telah mengidentifikasi empat hal yang disebut "Lagu-Lagu Hamba."1Di dalam lagu-lagu itu, baik Israel dan Mesias disebut hamba. Lagu-Lagu Hamba ini memberi klimaks terhadap nas agung tentang Hamba yang Menderita (52:13-53:12).
Nas Mesianis juga menjadi lebih menonjol di dalam pasal 40-66. Sekitar lima puluh ayat dari pasal-pasal ini dikutip di dalam Perjanjian Baru, dibandingkan dengan sekitar tiga puluh ayat dari pasal-pasal sebelumnya. Banyak dari ayat-ayat itu mengacu langsung kepada Mesias.
Keselamatan, atau pembebasan, adalah tema lain yang menonjol. Itu dimulai dengan pengumuman tentang pembebasan dari Penawanan Babel dan berakhir dengan janji keselamatan-bukan hanya untuk Israel, tetapi juga untuk semua bangsa yang akan menghormati dan mentaati Allah. Tema-tema ini merujuk kepada kepulangan secara fisik dari Pembuangan dan keselamatan yang akan menjadi hasil dari kedatangan Mesias.
GAGASAN UMUM PASAL 40-48
Pasal 40. Meskipun Penawanan Babel tidak terjadi sampai abad setelah kematian Yesaya, nabi itu berbicara seolah-olah ia ada di sana dan seolah-olah pembebasan dari penawanan itu akan segera terlaksana.2Ia mengarahkan umat itu kepada Allah dan penghiburan-Nya, dengan menekankan kuasa Tuhan yang tak terbatas. Dalam konteks ini, ia menyinggung pembebasan akhir melalui kedatangan Kristus.
Pasal 41. Allah meyakinkan kembali umat-Nya bahwa mereka bisa memiliki keyakinan sepenuhnya kepada Dia. Ia menantang berhala-berhala itu untuk membuktikan kemampuan mereka dan menunjukkan bahwa Allah saja yang dapat meramalkan masa depan.
Pasal 42. Pada Lagu Hamba yang pertama, kita melihat perbedaan antara Hamba mesianis yang setia dan hamba yang buta, Israel.
Pasal 43. Umat Allah tidak perlu takut jika mereka mau percaya kepada Dia. Allah yang sama yang telah menjadikan mereka dapat menebus mereka dan mendatangkan kehancuran ke atas orang-orang yang menindas mereka.
Pasal 44. Berkat-berkat dari Allah dibedakan dengan berhala-berhala yang tidak berharga. Allah berbicara tentang masa depan, dengan mengatakan bahwa Ia akan membebaskan umat-Nya dari pembuangan. Ia menyebut Koresh sebagai pembebas itu.
Pasal 45. Koresh, orang yang diurapi oleh Tuhan untuk membebaskan Israel dari pembuangan, dibahas secara lebih rinci. Kuasa tertinggi dari Allah akan menuntun dia, memampukan Koresh untuk mencapai pelbagai penaklukan yang luas.
Pasal 46. Allah adalah Allah penanggung beban, Allah yang tak tertandingi, yang berbeda dengan berhala-berhala.
Pasal 47. Babel akan menjadi tempat pembuangan Yehuda. Allah memberikan jaminan kembali bahwa bangsa yang sombong ini akan juga dihukum pada waktunya.
Pasal 48. Dengan acuan kepada asal-usul Israel, Allah menunjukkan perlunya umat itu untuk mendengarkan Dia. Meskipun mereka itu keras kepala, Tuhan menawarkan kepada mereka kesempatan untuk bertobat, mematuhi, dan menikmati eksodus baru yang didatangkan oleh tangan-Nya yang kuat.
GARIS BESAR TERPERINCI YESAYA 40-48
I. NUBUATAN PENGHUKUMAN (1-35)
II. KITAB HIZKIA: JEMBATAN BERSEJARAH (36-39)
III. PENGHIBURAN BAGI UMAT ALLAH (40-66)
A. Alasan Bagi Penghiburan (40-48)
- 1. Keagungan Kedaulatan Allah (40)
- a. Firman Allah Yang Tak Ada Tandingannya (40:1-11)
- (1) "Hiburkanlah umat-Ku" (40:1, 2)
- (2) "Firman Allah Tetap Untuk Selamanya" (40:3-8)
- (3) "Lihat, itu Allahmu!" (40:9-11)
- b. Keagungan Allah (40:12-31)
- (1) "Siapa Lagi Jika Bukan Allah?" (40:12-17)
- (2) "Dengan Siapa Hendak Kamu Samakan Allah?" (40:18-26)
- (3) "Apakah Allah Tidak Peduli?" (40:27-31)
- 2. Tuhan Memerintah (41)
- a. Tuhan Memerintah Dunia (41:1-4)
- b. Tuhan, Keyakinan Anda (41:5-16)
- c. Penyediaan Tuhan (41:17-20)
- d. Tuhan Menantang Para Berhala Untuk Meramalkan Masa Depa (41:21-24)
- e. Hanya Tuhan Yang Dapat Meramalkan Masa Depan (41:25-29)
- 3. Keadilan Harus Ditegakkan (42)
- a. Hamba Tuhan Yang Mesianis (42:1-4)
- b. Tuhan Meneguhkan Pekerjaan Hamba itu (42:5-9)
- c. Menyanyikan Satu Lagu Baru (42:10:13)
- d. Israel, Hamba Yang Buta (42:14-25)
- 4. Penebusan Untuk Israel (43)
- a. Israel Ditebus (43:1-7)
- b. Israel sebagai Saksi Allah (43:8-13)
- c. Kehancuran Babel Akan Datang (43:14-21)
- d. Dosa Israel/Yakub Dan Pelbagai Akibatnya (43:22-24)
- 5. Keutamaan Allah (44)
- a. Berkat Allah bagi Israel (43:1-7)
- b. Gambaran Allah Tentang Diri-Nya (44:6-8)
- c. Allah Menegor Keras Penyembahan Berhala (44:9-20)
- (1) Pembuat Berhala Adalah Manusia! (44:9-11)
- (2) Berhala Berasal Dari Sebuah Pohon! (44:12-17).
- (3) Para Penyembah Berhala Diperdaya (44:18-20)
- d. Penebusan Dan Pembebasan Yang Agung Dari Allah (44:21-28)
- 6. Rencana Allah Yang Sangat Kuat (45)
- a. Pesan Bagi Orang Yang Ia Urapi, Koresh (45:1-7)
- b. Pesan Bagi Israel Dari Sang Pembuatnya (45:8-19)
- (1) Tuhan Adalah Pencipta! (45:8)
- (2)Apakah Seseorang Mempertanyakan Dia Sebagai Pencipta? (45:9-13).
- (3)Bangsa-Bangsa Lain Dan Israel Akan Mengakui Dia Sebagai Allah (45:14-17)
- (4) Tujuan-Nya dalam Penciptaan Diteguhkan (45:18, 19)
- c. Pesan Kepada Bangsa-Bangsa (45:20-25)
- 7. Keunggulan Allah Atas Berhala (46)
- a. Beban Mengangkut Berhala (46:1, 2)
- b. Allah Yang Mengangkat Beban (46:3, 4)
- c. Allah Yang Tak Ada Tandingannya (46:5-7)
- d. Allah Yang Bertindak (46:8-11)
- e. Allah Yang Menyelamatkan (46:12, 13)
- 8. Runtuhnya Babel (47)
- a. Nasib Babel: Dari Jaya Sampai Tragedi (47:1-7)
- b. Runtuhnya Babel: Kebanggaan Yang Sombong (47:8-11)
- c. Azab Babel: Tidak Ada Yang Menyelamatkan (47:12-15)
- 9. Jaminan Pembebasan ari Allah (48)
Catatan Akhir:
- 1 Isaiah 42:1-9; 49:1-13; 50:4-9; 52:13-53:12.
- 2 Disadur dari James Montgomery, Isaiah, vol. 2, The Living Way (Shreveport, La.: Gussie Lambert Publications, 1967), 5.
Pengarang: Don Shackelford
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) MANASYE: AKIBAT DOSA (2 RAJA-RAJA 21; 2 TAWARIKH 33)
DONNIE BATES
Satu kebenaran yang kekal adalah bahwa perbuatan memiliki akibat. Sepanjang Kita...
MANASYE: AKIBAT DOSA (2 RAJA-RAJA 21; 2 TAWARIKH 33)
DONNIE BATES
Satu kebenaran yang kekal adalah bahwa perbuatan memiliki akibat. Sepanjang Kitab Suci, prinsip ini diajarkan dan ditunjukkan. Ketika Paulus memerintahkan anak-anak untuk mentaati orang tua mereka dalam Tuhan (Efesus 6:1-3), ia mengutip salah satu dari Sepuluh Perintah Allah. Ia bahkan menunjukkan bahwa ini adalah perintah pertama yang mengandung janji. Janji itu adalah bahwa jika Anda mendengarkan orang tua Anda maka, "kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.' Kebalikannya sudah tentu akan benar juga, jika Anda tidak mematuhi orang tua Anda, Anda berisiko memiliki umur pendek. Pilihan dan perbuatan kita memiliki akibat yang sangat nyata. Manasye adalah salah satu contoh dari kebenaran ini yang ditemukan di dalam Kitab Suci.
PILIHAN BURUK DAN AKIBATNYA
Kisah Manasye, raja Yehuda, meliputi hari-hari paling gelap di dalam sejarah kerajaan Yehuda di selatan. Manasye bukan hanya mengabaikan untuk mengikuti jejak benar ayahnya, tetapi ia melangkah ke sisi ekstrim yang lain dan memilih Ahab, raja Israel, sebagai teladannya (2 Raja-Raja 21:3). Hubungan Manasye dengan Ahab akan terbukti sangat mahal. Allah menggambarkan penghakiman-Nya yang akan datang ke atas Yehuda seperti ini:
Sesungguhnya Aku akan mendatangkan malapetaka atas Yerusalem dan Yehuda, sehingga setiap orang yang mendengarnya akan bising kedua telinganya. Dan Aku akan merentangkan atas Yerusalem tali pengukur sama seperti atas Samaria dan tali unting-unting sama seperti atas keluarga Ahab; dan Aku akan menghapuskan Yerusalem seperti orang menghapus pinggan, yakni habis dihapus, dibalikkan pula menungging (2 Raja-Raja 21:12, 13).
Ayah Manasye adalah Hizkia, salah satu raja Yehuda yang terbesar dan paling setia kepada Allah. Hizkia telah berjuang sekuat tenaga untuk membawa kembali umat Allah itu kepada Tuhan mereka. Ia telah menetapkan reformasi agama, memulihkan ibadah di bait suci, melaksanakan Paskah, dan menghancurkan berhala-berhala bersama dengan tempat-tempat pemujaan di mana mereka disembah.
Kedua Tawarikh 31:20 mengatakan bahwa Hizkia 'melakukan apa yang baik, apa yang jujur, dan apa yang benar di hadapan TUHAN, Allahnya.' Namun begitu, orang-orang yang pernah membantu ayah Hizkia, Ahas, dalam praktik penyembahan berhalanya tampaknya masih hidup ketika Hizkia sudah mati dan mampu memberikan pengaruh jahat mereka kepada anaknya Manasye.
Manasye mungkin yang paling jahat dari antara raja-raja Yehuda. Ia memerintah selama sekitar 55 tahun (697-643 S.M.1), dan ia memimpin bangsanya ke dalam penyembahan berhala yang sangat kelam. Kedua Tawarikh 33:9 mengatakan bahwa Manasye memimpin rakyatnya ke dalam kebobrokan sehingga mereka melakukan 'yang jahat lebih dari pada bangsa-bangsa yang telah dipunahkan TUHAN dari depan orang Israel.' Awal pemerintahan Manasye digambarkan di dalam 2 Tawarikh 33:2: 'Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalaukan TUHAN dari depan orang Israel.' Pertimbangkanlah beberapa pelanggaran khusus yang tercantum di dalam 2 Tawarikh 33: 'Ia mendirikan kembali bukit-bukit pengorbanan yang telah dirobohkan oleh Hizkia, ayahnya' (ay. 3a); ia 'membangun mezbah-mezbah untuk para Baal, membuat patung-patung Asyera' (ay. 3b); ia 'sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepadanya' (ay. 3c; lihat ay. 5); ia bahkan, 'mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api di Lebak Ben-Hinom' dalam ibadah menyembah ilah berhala Molokh (acuan kepada korban manusia) (ay. 6a); 'ia melakukan ramal, telaah dan sihir, dan menghubungi para pemanggil arwah dan para pemanggil roh' (ay. 6b). Ia bahkan mendirikan patung berhala di rumah Allah (ay. 7). Akhirnya, ia 'mencurahkan darah orang yang tidak bersalah sedemikian banyak, hingga dipenuhinya Yerusalem dari ujung ke ujung, belum termasuk dosa-dosanya yang mengakibatkan orang Yehuda berdosa pula dengan berbuat apa yang jahat di mata TUHAN' (2 Raja-raja 21:16). Satu komentari berkata begini tentang pemerintahan Manasye:
Setelah mulai memerintah di usia dini [dua belas tahun; 2 Raja-Raja 21:1] ia tidak memilih jejak ayahnya, tetapi membangun kembali penyembahan berhala ayah Ahas, karena kelompok orang fasik di bangsa itu, yang di kepalanya para ketua, para imam, dan nabi-nabi [palsu] berdiri, dan yang tidak mau mendengarkan hukum Tuhan, dan yang pada zaman Hizkia pernah mencari bantuan ke Mesir, bukan ke Yehovah, untuk melawan Asyur (Yes. 28:7, 14 dst., 30:9 dst), telah mengendalikan raja yang muda dan tidak berpengalaman itu, dan sudah membujuk dia untuk memperkenalkan kembali penyembahan berhala.2
Sarjana yang lain mengatakannya begini:
Dalam [Yesaya 40-66] penulis mengacu kepada degenerasi yang ekstrim dan kerusakan moral yang tidak begitu menyerupai periode sejarah Yahudi yang lain selain dengan zaman Manasye, yang 'mencurahkan darah orang yang tidak bersalah sedemikian banyak, hingga dipenuhinya Yerusalem dari ujung ke ujung, belum termasuk dosa-dosanya yang mengakibatkan orang Yehuda berdosa pula dengan berbuat apa yang jahat di mata TUHAN" (2 Raj. 21:16). Orang hanya perlu membaca 2 Raja-Raja 21 dan Yesaya 59 untuk melihat kesesuaian yang dekat.3
Dalam Ulangan 17 Tuhan memberi Musa petunjuk untuk raja-raja yang Ia tahu akan memerintah orang Yahudi pada akhirnya. Allah ingin para pemimpin masa depan atas umat-Nya ini menjadi raja yang saleh dan adil. Kisah Manasye memberikan contoh yang kuat dari akibat pilihan untuk tidak mematuhi hukum ini. Perhatikanlah Ulangan 17:18-20:
Apabila ia duduk di atas takhta kerajaan, maka haruslah ia menyuruh menulis baginya salinan hukum ini menurut kitab yang ada pada imam-imam orang Lewi. Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya, supaya jangan ia tinggi hati terhadap saudara-saudaranya, supaya jangan ia menyimpang dari perintah itu ke kanan atau ke kiri, agar lama ia memerintah, ia dan anak-anaknya di tengah-tengah orang Israel.
Manasye menjadi raja Yehuda ketika ia hanya berumur dua belas tahun. Seorang raja muda seperti itu secara alami akan membutuhkan para penasihat. Sayangnya, para penasihat yang tampaknya telah menguasai raja muda itu adalah orang-orang yang merindukan agama yang terdapat di negara-negara sekitarnya, agama berhala. Ayah Manasye, Hizkia, pada periode akhir pemerintahannya, telah berusaha memperkuat hubungan dengan Babel (lihat 2 Raja-Raja 20:12-19). Agama berhala Babel sangat menonjol sekali di dalam ajaran sesat dan penyembahan berhala Manasye.
Meskipun Alkitab tidak memberitahu kita banyak hal tentang pemerintahan Manasye selama lima puluh lima tahun itu, kita tidak harus mengira bahwa Allah diam saja dan membiarkan orang-orang Yahudi menempuh jalannya sendiri tanpa bimbingan. Kedua Tawarikh 33:10 mengatakan bahwa Allah berbicara 'kepada Manasye dan rakyatnya, tetapi mereka tidak menghiraukannya. Yesaya aktif sebagai nabi pada masa pemerintahan Hizkia dan tentunya telah banyak berbicara kepada Manasye. Tradisi berkata bahwa Manasye telah menggergaji tubuh Yesaya menjadi dua bagian (lihat Ibrani 11:37).
Namun begitu, Manasye tidak dapat mengabaikan Tuhan untuk selamanya. Kerajaan-kerajaan tetangga, termasuk orang Filistin, Moab, dan Amon, telah membayar upeti kepada Hizkia, tetapi mereka memberontak terhadap Manasye. Bahkan yang lebih dahsyat bagi Manasye perhatian yang ia peroleh dari Asyur. Sekitar 673 S.M. (menurut tradisi Yahudi), raja Asyur Esar-haddon menangkap raja Yehuda itu dan membawanya ke Babel. Esa-haddon adalah penerus Sanherib, raja Asyur yang kesombongannya di hadapan Allah di tembok Yerusalem telah mengorbankan sebanyak 185.000 nyawa prajuritnya dalam satu malam. Esar-haddon tampaknya telah menjadi satu-satunya raja Asyur yang memerintah di kota Babel, yang menjelaskan mengapa Manasye dibawa ke sana.
Sewaktu ia menjadi tawanan di Babel, Manasye rupanya sadar. Kita membaca 'Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya' (2 Tawarikh 33:12) Yesaya telah bernubuat sekitar tiga puluh tahun sebelum waktu itu bahwa penawanan akan datang (2 Raja-Raja 20:16-18). Beberapa orang sepertinya beranggapan bahwa nubuatan Yesaya sedang digenapi. Namun begitu, dengan pertobatan rendah hati Manasye itu, Tuhan sekali lagi mengalah. Nubuatan Yesaya tidak terpenuhi sampai hampir seratus tahun kemudian.
Hasil langsung pertobatan Manasye adalah bahwa Allah memulihkan dia ke Yerusalem dan 'Manasye mengakui, bahwa TUHAN itu Allah' (2 Tawarikh 33:13).
Raja yang baru dipulihkan itu segera mulai mencoba memperbaiki kerusakan karena penyembahan berhala yang ia sudah lakukan terhadap rakyatnya. Ia merubuhkan berhala-berhala dan memerintahkan Yehuda untuk mengikuti pimpinannya dalam menyembah Allah yang benar. Ia juga mulai memperkuat titik-titik lemah militernya, kemungkinan bersiap bagi serangan oleh bangsa Mesir yang sedang menguat. Pada tahun-tahun berikutnya, Mesir dan kerajaan Babel yang baru muncul akan menjadi kekuatan utama di kawasan itu, bersaing dengan satu sama lainnya untuk supremasi. Yehuda berada di antara mereka. Sebelum Yeremia mulai bernubuat sekitar lima puluh tahun kemudian, Yehuda telah meninggalkan hubungannya dengan Babel dan mencari perlindungan melalui aliansi dengan Mesir. Aliansi ini, yang dikecam keras oleh Yeremia, pada akhirnya memberikan andil bagi kejatuhan Yerusalem, menggenapi perkataan Yesaya kepada Hizkia.
PELAJARAN DARI KEHIDUPAN MANASYE
Kisah Manasye mengajarkan kita tiga kebenaran yang berharga:
• Dosa memiliki akibat negatif!
• Dengan pertobatan, akibat tertinggi dari hukuman kekal dapat dihindari.
• Bahkan setelah pertobatan, beberapa akibat dosa masih harus dihadapi.
Kita tahu sedikit tentang kehidupan awal Manasye. Karena itu, kita tidak tahu seberapa baik ia dididik dalam Firman Allah (lihat Ulangan 6:1-9). Kita tidak tahu pasti siapakah yang mempengaruhi dia pada tahun-tahun awal pemerintahannya. Ia pasti telah ditaklukkan kepada pengaruh jahat yang mengakibatkan dia meninggalkan kehendak Yehovah. Apapun penyebabnya, pengaruh jahat telah menuntun Manasye untuk melakukan pelbagai kekejian di hadapan Allah. Manasye sendiri dan bangsa Yehuda sangat menderita sebagai akibat dari pilihan yang ia buat. Ketika kita membaca tentang apa yang Allah rencanakan untuk Yehuda sebagai akibat dari dosa Manasye, telinga kita benar-benar tergelitik (lihat 2 Raja-Raja 21:11-15)!
Ketika Manasye kemudian direndahkan, menderita langsung karena dosanya, ia berpaling kepada Allah. Ketika ia bertobat dan berdoa, Allah mendengar dan memulihkan dia (2 Tawarikh 33:12, 13). Akhirnya, ini harus menjadi kata utama penghiburan kepada orang berdosa: Tuhan mendengar dan memulihkan. Kita mungkin sulit membayangkan ada orang yang tenggelam hingga sampai tingkatan Manasye- namun demikian raja yang jahat ini bahkan bisa berbalik kepada Allah dan menemukan pengampunan.
Namun begitu, pertobatan dan pengampunan tidak selalu mencegah akibat. Bangsa Yehuda telah mencobai Tuhan semesta alam sejak mereka keluar dari tanah Mesir (2 Raja-Raja 21:15). Dari waktu ke waktu, Allah telah menjatuhkan hukuman ke atas mereka dalam bentuk penawanan dan perbudakan di bawah orang-orang asing. Sekarang kehancuran Yerusalem dan pembuangan ke Babel sudah dekat. Manasye secara langsung bertanggung jawab atas datangnya penghakiman ini ke atas Yehuda (lihat 2 Raja-Raja 23:26, 27; 24:3, 4; Yeremia 15:4).
Bagaimanakah kisah Manasye berlaku terhadap orang Kristen? Sejumlah nas Perjanjian Baru yang berhubungan muncul di dalam pikiran, termasuk 1 Korintus 15:33: 'Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.' Mungkin pangeran-pangeran dari istana Manasye yang muda itu telah merusak dia dan menyesatkan dia. Pelajaran lain dari kehidupan Manasye adalah bahwa perbuatan kita memiliki akibat. Paulus mengilustrasikan kenyataan itu di Galatia 6:7: 'Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.' Perhatikanlah bahwa kedua nas Perjanjian Baru itu dimulai dengan kata-kata "Jangan sesat." Ini memperingatkan bahwa orang Kristen benar-benar menghadapi bahaya untuk disesatkan. Kita cenderung berpikir bahwa orang seperti Manasye itu sangat buruk sekali sehingga kita sendiri tidak akan pernah masuk ke dalam situasi seperti itu. Penalaran seperti itu adalah dusta yang efektif dari bapak segala dusta, Iblis itu sendiri.
Kisah Manasye telah dilestarikan untuk mengajarkan kita sesuatu (Roma 15:04), dan kita tidak berani menyalahpahami peringatan itu. Jika kita memilih untuk hidup bertentangan dengan kehendak Allah, akan ada akibat negatif yang timbul. Beberapa dari akibat itu mungkin saja timbul di dalam kehidupan ini. Paulus memerintahkan anak-anak untuk mematuhi orang tua mereka dalam Tuhan (Efesus 6:1-3) dengan mengutip Keluaran 20:12 dan Ulangan 5:16. Ayat-ayat ini memberitahu kita bahwa kehidupan kita di dunia ini dapat dipersingkat oleh perbuatan yang berdosa. Kebenaran ini terbukti setiap hari di dalam berita dunia. Akibat utamanya, tentu saja, adalah akibat kekal berupa kematian yang kedua, dicampakkan ke dalam neraka selamanya (Wahyu 20:11-15).
Akibat negatif kadang-kadang tidak dapat dihindari, bahkan dengan bertobat dari dosa-dosa yang menimbulkan akibat itu. Seorang pembunuh bisa diselamatkan oleh kasih karunia Allah melalui ketaatan yang setia, bertobat dan dosa-dosanya disucikan oleh darah Yesus dalam air baptisan. Namun demikian, korbannya tetap mati. Orang Kristen baru ini mungkin masih harus membayar perbuatan berdosanya itu dengan nyawanya sendiri. Banyak orang tua yang hidup dalam dosa, mengajar anak-anak mereka untuk melakukan hal yang sama dengan perbuatan berdosa mereka, dan belakangan mereka bertobat dari dosa-dosa mereka, hanya untuk melihat dengan hati yang remuk bahwa anak-anak mereka menerapkan pelajaran sebelumnya dari mereka dan menghancurkan jiwa mereka. Tragedi seperti itu bisa jadi berlangsung terus selama beberapa generasi. Pelajaran tentang akibat negatif dari dosa adalah pelajaran yang sangat kuat dalam kisah Manasye.
Manasye bertobat dari dosanya dan berbalik kepada Allah. Di dalam Kitab Suci kita menemukan banyak contoh tentang umat Allah yang menderita akibat dosa mereka sendiri lalu berbalik kepada Allah, dan menemukan pengampunan dan harapan sekali lagi. Perumpamaan tentang anak yang hilang di dalam Lukas 15 adalah contoh sempurna tentang pertobatan dan pengampunan.
Mungkin kita tidak bisa membayangkan melakukan dosa seburuk dosa Manasye. Pada saat yang sama, banyak orang percaya bahwa mereka telah melakukan dosa yang mengerikan sehingga Allah tidak pernah bisa memaafkan mereka. Allah adalah Pribadi yang menghakimi dosa. Bukan hak kita untuk mengatakan bahwa dosa ini atau dosa itu adalah lebih buruk. Dosa-semua dosa-telah menempatkan Yesus Kristus Tuhan kita di kayu salib (Yesaya 53:4, 5). Pengampunan dosa-semua dosa-disediakan dalam darah yang Yesus tumpahkan di kayu salib (lihat Titus 2:11). Ada bahaya bahwa kita bisa saja jatuh, bahkan jika kita berpikir bahwa kita tidak bisa jatuh sedalam itu (1 Korintus 10:12). Kita harus ingat bahwa orang yang akan berbalik kepada Allah dalam pertobatan yang sejati dan tulus, yang mematuhi perintah yang diberikan di dalam Perjanjian Baru yang berkaitan dengan keselamatan, dapat memiliki kepercayaan kepada Allah untuk menyelamatkan dia.
Perintah Allah kepada umat-Nya di dalam Ulangan 17:18-20 sama berlakunya di zaman kini seperti di zaman Musa. Jika Anda ingin membuat pilihan yang tepat dan menghindari akibat negatif dari kehidupan dosa, ambillah salinan Firman Allah. Bacalah Firman itu setiap hari selama hidup Anda. Amatilah dengan hati-hati kata-kata hukumnya supaya Anda tidak akan menyimpang dari segala perintah Allah itu, dan Anda akan hidup kekal di dalam kerajaan-Nya.
MANASYE-RAJA YANG HILANG1
Manasye, putra dan penerus Raja Hizkia, memerintah lima puluh lima tahun di Yerusalem (2 Raja-Raja 21:01: 2 Tawarikh 33:1). Ia tidak mengikuti jejak benar ayahnya pada awal pemerintahannya. Kedua Tawarikh berkata, "Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalaukan TUHAN dari depan orang Israel' (33:2). Ia melakukan penyembahan berhala dan segala macam ilmu sihir dan spiritisme, memprovokasi kemarahan Tuhan (2 Tawarikh 33:3, 6).
Para nabi menegur Manasye oleh karena pelbagai perbuatan berdosanya, tetapi ia tidak mau mendengarkan mereka. Oleh karena itu, pada tahun kedua puluh tiga pemerintahannya, kerajaan-Nya dikepung oleh bala tentara raja Asyur. Ia terpaksa pergi ke Babel, di mana ia tinggal selama dua belas tahun (2 Tawarikh 33:10, 11). Sewaktu berada di sana, Manasye sangat merendahkan dirinya di hadapan Allah. Allah tergerak oleh doa-doanya dan membolehkan dia kembali ke Yerusalem (2 Tawarikh 33:12, 13). Manasye bertobat dan menghabiskan sisa hidupnya dengan memperbaiki segala tindakan jahat pada tahun-tahun awal pemerintahannya.
Manasye telah mengejar kebijakan yang salah sejak awal: penyembahan berhala, kemesuman, dan mengabaikan Firman Allah. Namun demikian, rahmat dan pengampunan Allah datang kepada raja yang hilang ini ketika ia bertobat dan berdoa kepada Tuhan. Herbert Lockyer berkata, "Tidak mungkin meragukan anugerah Allah di sorga pada zaman yang akan datang jika kita dapat melihat sekilas Manasye- dibesarkan secara saleh, murtad, menyembah berhala, jahat, dipukul, rendah hati, Manasye yang bertobat!'2
"SUARAALLAH…
'Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit Dan tidak kembali ke situ, Melainkan mengairi bumi, Membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, Memberikan benih kepada penabur Dan roti kepada orang yang mau makan, Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, Tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, Dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Ketaatan kita kepada perintah Allah menentukan nasib kekal kita! Pertimbangkanlah suara Allah, suara inilah yang harus kita perhatikan.
Ini adalah Suara Rahmat. Di sinagoga di Nazaret, Yesus membaca kitab Yesaya. Ia mengumumkan bahwa Ia adalah Pribadi yang Allah telah urapi untuk 'menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin,' 'membalut orang-orang yang hatinya hancur,' 'memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan,' 'untuk membebaskan orang-orang yang tertindas,' 'untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang,' dan 'untuk menghibur semua orang yang berkabung' (61:1, 2; lihat Lukas 4:16-19).
Ini adalah Suara Yang Berdaulat. Pada saat Perubahan Wujud, Yesus membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes untuk menyaksikan kemuliaan-Nya. Kita baca, '< turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: 'Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia'' (Matius 17:5).
Ini adalah Suara Undangan. Yesus berkata, 'Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan' (Matius 11:28-30).
Tugas kita adalah mendengarkan suara Dia yang mati untuk kita.
Disadur dari khotbah oleh W. W. Starnes
YESAYA, PANGERAN PARA NABI
Dr BA Copass telah menyebut Yesaya sebagai pangeran nabi-nabi Perjanjian Lama. Kitab Yesaya, salah satu yang terbesar di dalam Alkitab menunjukkan kebesaran orang itu. Sebagai salah satu nabi sejati Allah, Yesaya berbicara kepada umat itu untuk Allah. Bagaimanakah kitabnya itu membuktikan bahwa dia adalah pangeran para nabi?
Dengan Konsepnya Yang Mulia Tentang Allah (pasal 40-52). Visi Yesaya tentang Allah di dalam Bait Allah mempersiapkan dirinya untuk pekerjaannya (pasal 6). Nubuatnya menekankan spiritualitas, kekudusan, universalitas, kedaulatan, dan rahmat Allah. Allah adalah lebih besar daripada konsep apa saja yang manusia miliki. Kita perlu mengenal Allah melalui pengalaman pribadi (Yohanes 17:3), dan dalam ukuran tertentu membuktikan ajaran-ajaran Alkitab.
Dengan Pengetahuannya Yang Luas Tentang Keberdosaan Dan Kelemahan Manusia (pasal 1-5). Yesaya menyadari keberdosaannya sendiri di tengah-tengah bangsa berdosa (6:7). Dengan pedasnya ia mencela keberdosaan, kesombongan, dan kemunafikan bangsanya (pasal 1; 3; 5). Semakin dekat seseorang kepada Allah, semakin sadar ia akan dosa manusia. Yesaya melihat manusia seperti Allah melihat mereka. Kita perlu melihat diri kita sendiri dengan cara yang sama.
Dengan Ramalan Mesianiknya Yang Indah (7:14; pasal. 11; 32; 53). Yesaya adalah yang paling mesianis dari semua nabi Perjanjian Lama. Ia membuat ramalan khusus tentang kelahiran dari seorang dara dan kehidupan, pelayanan, dan penderitaan Kristus, serta penebusan, pemerintahan, dan pengaturan-Nya. Kristus telah datang dan telah menggenapi banyak dari nubuatan ini. Apakah Anda siap bagi Dia untuk memenuhi nubuatan lainnya?
Dengan Penggambarannya Yang Jelas Tentang Jalan Keselamatan (pasal 40-66). Banyak nas di dalam Yesaya dapat dicangkokkan kepada Perjanjian Baru; banyak yang dikutip di sana. Yesaya menunjukkan keselamatan harus melalui Hamba Allah, Mesias (pasal 42; 49, 50; 53). Ia juga menunjukkan bahwa keselamatan ini harus melalui's rahmat dan kasih karunia Allah, bukan dengan melaksanakan hukum, pelbagai upacara, dan pelbagai perbuatan baik (64:6b; 43:25, 44:22, 45:22). Ia menunjukkan keselamatan sebagai untuk semua orang, bukan hanya orang Yahudi (2:2-4; 9:1, 2; 19:21; 42:6, 7; 45:22). Keselamatan ini adalah untuk Anda!
Disadur dari Evangelistic Preaching And the Old Testament Faris D. Whitesell
Catatan Akhir:
- 1 Yesaya disebut sebagai nabi oleh Tuhan pada tahun Raja Uzia meninggal (739 SM). Ia terus bernubuat selama pemerintahan Yotam, Ahas, dan Hizkia, yang mendahului Manasye.
- 2 C. F. Keil and F. Delitzsch, '1 and 2 Kings,' Commentary on the Old Testament, vol. 3, 1 and 2 Kings, 1 and 2 Chronicles, Ezra, Nehemiah, Esther (Peabody, Mass.: Hendrickson Publishers, 1989), 332.
- 3 Gleason Archer, A Survey of Old Testament Introduction (Chicago: Moody Press, 1974), 341.
- 1 Gagasan untuk tulisan ini datang dari Herbert Lockyer, All the Men of the Bible (Grand Rapids, Mich.: Zondervan Publishing House, 1958), 227-28
- 2 Ibid., 228.
Pengarang: Donnie Bates
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) TEMA" HAMBA" DI Pasal 41-48(YESAYA 41-48)
Seorang 'hamba' diperkenalkan di pasal 41 dan berlanjut ke seluruh kitab itu. Seorang h...
TEMA" HAMBA" DI Pasal 41-48(YESAYA 41-48)
Seorang 'hamba' diperkenalkan di pasal 41 dan berlanjut ke seluruh kitab itu. Seorang hamba disebut tiga belas kali di pasal 41 sampai 48. Hamba ini kadang-kadang menggambarkan Israel dan kadang-kadang sebagai acuan kepada Mesias. Konteksnya setiap saat ditentukan oleh identitas hamba itu. 41:8, 9 * — Israel, atau Yakub, yang Allah sudah pilih 42:1 — Mesias, orang pilihan yang di dalam siapa Allah akan menempatkan Roh-Nya
Yes 42:19 * — Israel, hamba yang buta dan tuli
Yes 43:10 — Israel, saksi-saksi pilihan Allah
Yes 44:1, 2 * — Israel, atau Yakub, pilihan Allah
Yes 44:21 * — Israel, dibentuk oleh Allah dan tidak dilupakan
Yes 44:26 — utusan Allah
Yes 45:4 — Israel, atau Yakub, orang pilihan
Yes 48:20 — Israel, atau Yakub, yang Allah tebus *'Hamba' digunakan dua kali
PENGHIBURAN KETIKA KITA KETAKUTAN
Allah lebih besar daripada ketakutan kita. Di dalam pasal 41 sampai 44, tujuh kali Tuhan berkata, "Janganlah takut!" kepada umat-Nya (41:10, 13, 14; 43:1, 5; 44:2; lihat 44:8). Ia juga berkata, "Janganlah takut!" kepada kita hari ini. Ketika sisa-sisa orang Yahudi menghadapi tantangan perjalanan pulang yang lama dan jauh dan tugas membangun kembali Yerusalem, mereka bisa membayangkan banyak penyebab ketakutan mereka. Namun begitu, ada satu alasan kuat untuk tidak takut: Tuhan ada bersama mereka dan akan membuat mereka berhasil. Ia berusaha menenangkan ketakutan mereka dengan meyakinkan mereka bahwa Ia akan berjalan di depan mereka dan bekerja atas nama mereka. Ia memiliki tiga hamba untuk mencapai kehendak-Nya: Koresh, raja Persia (41:1-4), bangsa Israel (41:8-29; 43:1-44:27), dan Mesias (42:1 -25).
Disadur dari Be Comforted Warren W. Wiersbe
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) " PUJILAH DIA DARI UJUNG BUMI! " (Yesaya 42:10, 11)
Yesaya berkata "Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN":
10 Nyanyikanlah nyan...
" PUJILAH DIA DARI UJUNG BUMI! " (Yesaya 42:10, 11)
Yesaya berkata "Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN":
10 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN Dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya Dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. 11 Baiklah padang gurun menyaringkan suara Dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa Yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, Baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung!
Setiap orang dan setiap hal menyanyikan pujian Tuhan dari ujung bumi, baik bumi dan penduduknya. Daftar ini secara khusus mencakup orang-orang Kedar dan Sela. Kedar tepat berada di timur tanah Palestina, di Arabia. Sela diduga sebagai tempat di tanah Edom. Nama ini berarti "batu." Karena itu kita pikir nama itu mungkin nama lama Petra, kota yang dipahat dari batu sebuah gunung. Kota ini adalah bagian dari sabda Allah yang Obaja sampaikan melawan Edom, dengan mengatakan bahwa tempat itu tidak akan pernah lagi dihuni. Karena Sela adalah nama Ibrani dan Petra adalah nama Yunani, yang juga berarti "batu," Sela bisa saja menjadi versi Ibrani dari nama Petra.
Neale Pryor
DAERAH PANTAI
Tiga belas kali, Yesaya berbicara tentang "daerah pantai" atau "daerah-daerah pantai" (20:6; 23:2, 23:6, 24:15, 41:1, 5; 42:4, 12, 15; 51:5; 59:18; 60:9; 66:19). Di dalam KJV tempat-tempat ini disebut sebagai "pulau kecil" atau "pulau."
Allah tidak takut terhadap bangsa-bangsa ini. Sebaliknya, Ia meminta mereka untuk diam (23:2, 41:1) dan mendengarkan Dia. Mereka harus memuliakan nama Tuhan (24:15; 42:12) dan menunggu Dia untuk bertindak, membawa hukum dan keadilan (42:4, 51:5, 60:9). Suatu hari nanti mereka akan menyaksikan keagungan-Nya dan menyatakan kemuliaan-Nya (66:19).
BIS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) YESAYA
PENGANTAR
Buku ini disebut menurut nama seorang nabi besar yang hidup di Yerusalem dalam
bagian kedua abad kedelapan sebelum Masehi. Seluruhn
YESAYA
PENGANTAR
Buku ini disebut menurut nama seorang nabi besar yang hidup di Yerusalem dalam bagian kedua abad kedelapan sebelum Masehi. Seluruhnya dapat dibagi dalam tiga bagian:
- 1. Pasal 1-39 (Yes 1:1-39:8) berasal dari zaman ketika Yehuda, kerajaan selatan, diancam oleh Asyur, negara tetangga yang sangat kuat. Yesaya menyadari bahwa yang sesungguhnya mengancam kehidupan Yehuda bukanlah kekuatan Asyur, tetapi dosa bangsa Yehuda sendiri, karena bangsa itu tidak taat dan kurang percaya kepada Allah. Baik dengan kata-kata, maupun dengan perbuatan, Nabi Yesaya mendorong rakyat serta para pemimpin mereka untuk hidup menurut kehendak Allah dan berlaku adil. Ia mengingatkan bahwa umat Allah akan celaka dan binasa kalau tidak mau mendengarkan TUHAN. Yesaya juga meramalkan perdamaian dunia dan kedatangan seorang keturunan Daud yang akan menjadi raja yang diidam- idamkan.
- 2. Pasal 40-55 (Yes 40:1-55:13) berasal dari masa pembuangan orang-orang Yehuda di Babel. Mereka dalam keadaan hancur tanpa harapan. Yesaya memberitakan bahwa tak lama lagi Allah membebaskan umat-Nya dan membawa mereka pulang ke Yerusalem, untuk memulai suatu hidup baru. Tema penting bagian ini ialah bahwa Allah itu TUHAN yang menguasai sejarah, dan bahwa Ia merencanakan untuk mengutus umat-Nya ke segala bangsa yang akan diberkati melalui Israel. Ayat-ayat tentang "Hamba TUHAN" merupakan salah satu bagian yang paling terkenal dari Perjanjian Lama.
- 3. Pasal 56-66 (Yes 56:1-66:24) sebagian besar ditujukan kepada bangsa yang sudah kembali di Yerusalem. Mereka perlu diyakinkan lagi bahwa Allah akan memenuhi janji-janji-Nya kepada bangsa itu. Perhatian khusus diberikan kepada cara hidup yang benar dan keadilan; juga kepada cara merayakan hari Sabat, mempersembahkan kurban dan doa. Ayat-ayat penting ialah Yes 61:1-2 yang dipakai Yesus untuk menyatakan panggilan-Nya ketika Ia memulai tugas- Nya di dunia.
Isi
- Peringatan dan janji
Yes 1:1-12:6 - Hukuman untuk bangsa-bangsa
Yes 13:1-23:18 - Pengadilan Allah terhadap dunia
Yes 24:1-27:13 - Peringatan lebih lanjut dan janji
Yes 28:1-35:10 - Raja Hizkia dari Yehuda dan orang-orang Asyur
Yes 36:1-39:8 - Pesan penuh janji dan harapan
Yes 40:1-55:13 - Peringatan dan janji
Yes 56:1-66:24
Ajaran: Yesaya (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya dengan mengenal Kitab Yesaya, anggota jemaat mengerti dan percaya bahwa
anugerah Allah hanya dapat diperoleh di dalam Tuhan Yesus Kris
Tujuan
Supaya dengan mengenal Kitab Yesaya, anggota jemaat mengerti dan percaya bahwa anugerah Allah hanya dapat diperoleh di dalam Tuhan Yesus Kristus, yang menjelma menjadi "hamba" yang menderita dan mati sebagai korban dosa manusia.
Pendahuluan
Penulis : Nabi Yesaya.
Isi Kitab: Kitab Yesaya terbagi atas 66 pasal. Isi Kitab ini dibagi ke dalam dua bagian utama. Bagian pertama adalah nubuatan tentang hukuman yang akan jatuh atas bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain. Bagian kedua adalah penghiburan tentang anugerah Allah yang ada di dalam Yesus Kristus, di mana kelahiran, penderitaan dan kemenangan Yesus dinubuatkan dengan jelas.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yesaya
Pasal 1-35 (Yes 1:1-35:10).
Israel, Umat Allah yang tidak setia
Pasal-pasal ini menjelaskan tentang beberapa hal penting berikut ini.
- Dosa bangsa ini (Yes 1:1-31; 3:1-26; 5:1-30).
- Keadaan masa depanny (Yes 2:1-22; 4:1-6; 9:1-21; 11:1-16; 12:1-6; 25:1-35:10).
- Panggilan nabi Yesaya (Yes 6:1-13).
- Raja-raja bangsa ini yang tidak percaya (Yes 7:1-25).
- Hukuman Allah atas bangsa-bangsa yang memusuhi-Nya.
- (1) Babel (pasal Yes 13:1-22; 14:1-32; 21:1-17).
- (2) Asyur (Yes 14:24-27).
- (3) Filistin (Yes 14:28-32).
- (4) Moab (pasal 15-16; Yes 15:1-16:14).
- (5) Damsyik (pasal 17; Yes 17:1-14).
- (6) Etiopia (pasal 18; Yes 18:1-7).
- (7) Mesir (pasal 19-20; Yes 19:1-20:6).
- (8) Arabia (Yes 21:13-17).
- (9) Tirus (pasal 23; Yes 23:1-18). (10) Edom (Yes 34:5-15). (11) Bangsa-bangsa di dunia (pasal 24-25; Yes 24:1-25:12).
Pendalaman
- Bacalah pasal Yes 1:1-9. Sebagai gambaran dosa bangsa ini.
- Bacalah pasal Yes 1:10-20.
- Bacalah pasal Yes 2:1-5. Sebagai gambaran masa depan umat Allah.
Pasal 36-39 (Yes 36:1-39:8).
Hizkia, hamba Allah yang penakut
Pendalaman
- Bacalah pasal Yes 37:1-7. Ia sangat takut kepada raja Asyur.
- Bacalah pasal Yes 38:1-3. Ia sangat takut kepada kematian.
- Bacalah pasal Yes 39:1-8. Hizkia sangat takut kepada Babel, sehingga i memperlihatkan semua apa yang ada dalam kerajaannya.
Pasal 40-66 (Yes 40:1-66:24).
Nubuatan tentang Yesus Kristus, hamba Allah yang setia
Dalam pasal-pasal ini, ada 3 bagian besar, yaitu:
- Pemberitaan tentang kemuliaan Allah dalam memberika penyelamatan dan penghiburan kepada bangsa Israe (pasal 40-48; Yes 40:1-48:22).
- Pemberitaan tentang kedatangan seorang penyelamat bangs Israel dan penyelamat bangsa lain. Dan juga pemberitaa tentang penderitaan yang akan dialami oleh penyelama (pasal 49-53; Yes 49:1-53:12).
- Pemberitaan keselamatan dan keadaan masa depan dala pemerintahan raja (Penyelamat) yang keka (pasal 54-66; Yes 54:1-66:24).
Pendalaman
- Bacalah pasal Yes 40:1-11. Apakah yang terjadi dengan bangsa Israel?
- Perhatikanlah pasal 52 (Yes 52:1-15). Apakah yang terjadi dengan Penyelamat?
- Bacalah pasal Yes 66:22-24. Apakah yang terjadi pada masa depan?
II. Kesimpulan/penerapan
Kitab Yesaya mengajarkan tentang kekudusan Allah, karena Allah juga menuntut hidup yang kudus dari umat-Nya.
Kitab Yesaya mengajarkan bahwa kelahiran dan penderitaan dari Tuhan Yesus sudah menjadi rencana Allah.
Kitab Yesaya menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah perwujudan daripada Allah yang perkasa, Penasehat yang Ajaib, Bapa yang kekal, dan Raja Damai.
Kitab Yesaya mengajarkan bahwa dunia akan mengalami masa penghukuman atau kehancuran.
Kitab Yesaya menegaskan bahwa Kristus Yesus merupakan korban dari dosa- dosa manusia.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab Yesaya?
- Apakah isi Kitab Yesaya?
- Pelajaran rohani apakah yang saudara terima dar mempelajari Kitab Yesaya?
Intisari: Yesaya (Pendahuluan Kitab) Keselamatan dan penghakiman
PESANNYA"Yesaya" berarti "Tuhan adalah keselamatan" dan dia adalah nabi keselamatan. Namun, keselamatan dan penghakiman s
Keselamatan dan penghakiman
PESANNYA
"Yesaya" berarti "Tuhan adalah keselamatan" dan dia adalah nabi keselamatan. Namun, keselamatan dan penghakiman selalu bersama-sama dalam Alkitab; jika Anda tidak mau diselamatkan, maka Anda akan dihakimi. Oleh karena itu, Yesaya menggabungkan kedua tema ini: penghakiman (Yes 1:1-35:10) dan keselamatan (Yes 40:1-66:24). Kedua tema utama ini dipadukan dengan adanya bagian bersejarah tentang Raja Hizkia (Yes 36:1-39:8).
WAKTU
Yesaya menerima visinya pada masa pemerintahan empat orang raja yaitu Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia (Yes 1:1). Raja Uzia wafat pada tahun 740 sebelum Masehi (lihat Yes 6:1), dan Hizkia pada tahun 687 sebelum Masehi, dengan demikian visi-visi Yesaya mencakup kurun waktu setengah abad.
NUBUATAN
Yesaya adalah seorang nabi, bukan semata-mata seorang pengkhotbah dan Kitab Yesaya merupakan buku nubuatan, bukan hanya buku sejarah. Yesaya tidak hanya mampu menganalisis keadaan, tetapi juga mempunyai banyak visi. Nubuatan mengatakan bahwa ada Allah yang mengetahui hari depan dan yang mengungkapkan sebagian rencana-Nya kepada para nabi.
LATAR BELAKANG
Waktu Yesaya mulai bekerja, Israel sedang berada di ambang kehancuran. Dalam tahun 722 sebelum Masehi kerajaan utara dengan kesepuluh sukunya dikalahkan oleh bangsa Asyur (2Ra 17). Tetapi kerajaan selatan, Yehuda, sedang menuju nasib yang sama. Secara sosial, politis mereka sudah rusak, demikian juga iman percaya mereka. Kerajaan utama telah dihukum dan musnah. Tetapi, Yehuda berbeda. Negeri itu harus dihakimi, tetapi oleh karena adanya perjanjian abadi dengan Allah, maka Yehuda juga akan diselamatkan. Pada suatu saat, dari Yehuda akan datang seorang Hamba Tuhan, Sang Juruselamat yang akan menyelamatkan bukan hanya Yehuda, tetapi seluruh dunia.
CARA PENULISAN DAN KESATUAN
Menurut pasal Yes 1:1, penulisnya ialah Yesaya. Namun demikian, seringkali orang beranggapan bahwa ketiga bagian kitab Yesaya (Yes 1:1-35:10; Yes 36:1-39:8; Yes 40:1-46:13) ditulis oleh penulis yang berbeda-beda. Alasan ini didasarkan pada bentuk penulisan yang jelas berbeda antara pasal Yes 1:1-35:10 dengan bagian lain, juga munculnya nama-nama Bel dan Nebo, dewa-dewa Babel dan bahkan nama Koresy, penakluk dari kerajaan Babel dan nubuatan Yesaya mengenai kembalinya bangsa Yehuda dari pembuangan jauh sebelum pembuangan itu sendiri terjadi. Tetapi kitab itu sendiri menekankan mengenai kemampuan Allah untuk mengungkapkan hari depan (misalnya Yes 41:21-27; 42:8,9; 44:6-8; 48:3). Tidak ada bukti tertulis bahwa terdapat dua atau lebih kitab Yesaya dan tidak ada bukti tentang penulis-penulis lainnya. Perjanjian Baru mengutip dari berbagai bagian dari kitab ini dan mengacunya ke Yesaya.
Pesan
1. Kesuciano Allah adalah "Allah Israel yang mahakudus". Yes 1:4; 5:19: 5:24; 10:20; 12:6; 17:7; 29:19
o Yesaya dipanggil oleh Allah yang kudus. Yes 6:3
o Allah memanggil Yesaya dari "Tempat yang mahakudus" dalam Rumah-Nya Yes 6:1-4
o Walaupun Yehuda akan dibinasakan, sisanya yang kudus akan diselamatkaan Yes 6:13
o Gunung Sion, tempat Yerusalem akan didirikan, harus menjadi gunung yang kudus. Yes 11:9; 27:13
o Menjadi suci berarti menjadi lain, "memisahkan diri"; ini adalah terjemahan kata "kudus" dari bahasa Ibrani dalam ayat ini. Yes 23:18
o "Jalan" yang ditempuh oleh umat Allah adalah jalan kekudusan. Dahulu salah satu panggilan untuk Kekristenan adalah "Jalan" (Kis 9:2; 19:9,23; 22:4; 24:22). Yes 35:8
2. Kebenaran
o Keadilan dan kebenaran berjalan bersama-sama. Orang yang "benar secara rohani" akan menjadi orang yang "adil dalam masyarakat" Yes 1:21
o Iman dan kebenaran juga berjalan berdampingan; iman kepada Allah membawa kita untuk bersikap benar terhadap Allah, yang akhirnya akan membuat kita menjadi adil, bijaksana terhadap orang lain. Yes 1:26
o Alkitab mengajarkan bahwa pada akhirnya kebenaran itu akan membawa kebaikan. Yes 3:10; 26:2
o Kebenaran merupakan ciri penghakiman Allah: Allah tidak terpengaruh oleh kekayaan atau kedudukan manusia. Yes 11:3,4
o Kebenaran tidak dapat "dipelajari" oleh orang yang melakukan kesalahan. Lingkungan yang baik dari seseorang tidak akan menjadikan orang itu baik. Yes 26:10
o Pemerintahan Mesias akan merupakan pemerintahan yang adil. Yes 32:1
3. Penghakiman
Menurut Yesaya ada dua macam penghakiman:
o Penghakiman manusia. Kita harus berlaku adil, terbuka, jujur dalam segala hal yang menyangkut penghakiman. Yes 1:17,21,26; 5:20-23; 10:1-4; 33:12-16
o Penghakiman Allah. Kita tidak dapat menghindari hal ini. Dengan cara inilah Allah membereskan hal-hal yang dipandang tidak adil dalam kehidupan. Yes 1:24-28; 2:6-21; 3:13-15; 5:18-30; 11:1-5; 28:16-29; 33:2-6
4. Hari kedatangan Tuhan
Hari kedatangan Tuhan erat hubungannya dengan penghakiman. Tetapi, Hari itu juga merupakan hari pada waktu segalanya dibereskan: damai memerintah. Kedua aspek dari Hari Kedatangan Tuhan inilah yang selalu menjadi tema Yesaya. Yes 2:6-22; 13:9-22; 22:5-14; 24:1-23; 2:1-5; 4:2-6; 11:1-16; 12:1-6; 14:1-8; 25:1-9
Penerapan
Penghakiman dan kasih Allah Bagian pertama nubuat Yesaya menyangkut penghakiman dan hal ini merupakan tema yang sering berulang dalam Alkitab. Dalam Kejadian 4 ada kisah mengenai penghakiman atas Kain, banjir dalam Kejadian 7, Sodom dan Gomora dalam Kejadian 19. Ada penghakiman atas Mesir dalam Keluaran 12 dan penghakiman atas bangsa Israel dalam Keluaran 32. Dalam Perjanjian Baru kita membaca kisah Ananias dan Safira dan mengenai raja Herodes dalam Kis 12. Elimas si tukang sihir mendapat ganjaran dalam Kis 13. Dan tentu saja ada gambaran mengenai penghakiman dalam Wahyu 20. Yesus bercerita mengenai kisah seorang kaya yang disiksa dalam neraka (Lukas 16). Namun demikian, banyak orang, bahkan orang Kristen, yang sukar menerima ide mengenai penghakiman ini. Yesaya mengemukakan dengan jelas mengenai dua aspek penghakiman yaitu: sekarang dan yang akan datang, sementara dan kekal. Pasal Yes 2 memfokuskan mengenai penghakiman akhir dan peringatan mengenai Hari itu, yaitu Hari Kedatangan Tuhan. Sebagian besar dari kita mempunyai suatu pengertian mengenai keadilan. Kita sering mengeluh, "Itu tidak adil". Penghakimanlah yang membuatnya adil. Nyatanya banyak terdapat hal yang tidak adil dewasa ini. Jika hidup ini memang berarti, maka hal itu baru dapat dirasakan setelah hidup itu berakhir. Kristus mati untuk membebaskan kita dari penghakiman semacam itu. Jika ada orang yang dihakimi maka hal ini disebabkan karena mereka menolak jalan keluar yang diberikan Allah. Tetapi umat Kristen harus tahu bahwa ada penghakiman selama hidup di dunia sekarang ini. Yesaya 3 memperingatkan Yehuda mengenai penghakiman yang akan terjadi masa itu, mengenai pengasingan dan pembuangan. Orang Kristen harus sadar akan kenyataan penghakiman selama di dunia ini (Ibrani 12:1- 29).
Tema-tema Kunci
1. Allah (pasal 6)Pasal Yes 6 mencatat mengenai penglihatan yang diberikan kepada Yesaya untuk menunjukkan dengan jelas kepadanya siapakah Allah dan apa yang dikerjakan-Nya.
o Penglihatan (Yes 6:1-4): Apa ciri-ciri Allah seperti yang digambarkan di sini?
o Jawaban (Yes 6:5-7): Apa arti dari "mezbah pembakaran" dan dari mana asalnya (Keluaran 30:1-10)?
o Panggilan (Yes 6:8): "Siapakah yang akan Kuutus?" Allah mengutus dan mengundang para sukarelawan. Apa syarat pertama untuk menjadi misionaris? (Lihat juga Yohanes 20:21-23)?
o Kenyataan (Yes 6:9-13): Seorang utusan tidak dijamin mendapat sukses besar, tetapi ia dijamin untuk sukses dalam beberapa hal (lihat juga Yesaya 55:11). Referensi untuk ayat Yes 6:9 diambil dari Perjanjian Baru: Matius 13:1-17; Yohanes 12:23-43; Kisah 28:23-28; Roma 11:1-8.
2. Menafsirkan nubuatan (pasal 7)
Nubuatan biasanya diberikan kepada orang-orang tertentu pada suatu saat yang tertentu pula. Dalam menafsirkan suatu nubuatan kita harus mengajukan dua pertanyaan:
- Apa arti kata-kata dalam nubuatan itu bagi mereka?
- Apa arti kata-kata dalam nubuatan itu bagi kita?
Biasanya nubuatan mengacu kepada kejadian-kejadian pada saat nabi itu hidup dan masa yang akan datang. Demikian juga halnya dengan Yesaya 7:14. Baca dengan cermat Yes 7:1-25; 2Ra 15:27-16:9; 2Ta 28:1-21. Penggenapan pertama dari nubuatan itu terjadi ketika seorang wanita muda melahirkan seorang bayi dan pada saat bayi itu masih belum dapat memilih makanannya sendiri, tentara Israel dan Siria yang sedang mengepung Yehuda mengundurkan diri tanpa alasan yang jelas. Penggenapan kedua terjadi pada waktu seorang perawan melahirkan bayi Kristus. Baca Matius 1:18-23.
3. Kebun anggur (pasal 5)
Umat Allah, bangsa Yahudi, membanggakan diri mereka sebagai pokok anggur Allah. Dalam masa Perjanjian Baru sebuah pokok anggur yang besar terbuat dari emas menghiasi tembok luar Rumah Allah. Pelajarilah pasal Yes 5. Apa yang dikerjakan oleh pemilik kebun anggur dalam kebun anggurnya? Oleh karena kisah ini merupakan perumpamaan, apa penafsiran Anda untuk semua yang dilakukannya? Seandainya kita adalah "kebun anggur" Allah, apa yang akan dilakukan-Nya atas kita? Mengapa pemilik kebun anggur itu melakukan segalanya seorang diri? Apa yang diharapkan Allah dari umat-Nya dewasa ini? Baca Matius 21:33-46; 20:1-16. Apa yang ditambahkan oleh pasal-pasal ini terhadap pengertian kita mengenai apa yang dilukiskan Yesaya?
YESAYA (2)
Keselamatan dan Hamba
Bagian Kitab Yesaya ini bertema keselamatan. Utusan Tuhan membawa penghiburan kepada umat-Nya. Penghakiman (Yes 1:1-39:8) tidak dapat dihilangkan dari setiap tulisan yang berhubungan dengan penyelamatan, tetapi pasal-pasal ini, Yes 40:1-66:24, membicarakan mengenai Allah yang siap untuk menyelamatkan, berapa pun harganya.
UNTUK SIAPA BERITA INI DITULIS? Pesan Yesaya terutama ditulis untuk bangsa Yehuda yang berada dalam pengasingan di Babel. Pengasingan ini merupakan konsekuensi dari Yesaya bagian pertama, "Penghakiman". Tetapi, sekarang Yesaya mendapat kata baru yaitu "keselamatan". Bangsa Yehuda di Babel tidak boleh putus asa: Allah akan menghampiri mereka dan mereka akan diselamatkan. Tentu saja pasal-pasal ini juga ditulis untuk kita juga. Babel merupakan suatu kota yang nyata, tetapi seringkali kata itu dipakai sebagai gambaran mengenai kerajaan Setan. Bangsa Yahudi berada dalam belenggu dosa, demikian juga halnya dengan kita; mereka perlu diselamatkan, begitu pula kita. Pesan ini ditulis buat mereka, juga untuk kita.
HAMBA TUHAN Empat pasal Yesaya disebut Nyanyian Hamba Tuhan: Yes 42:1-4; 49:1-6; 50:4-9; 52:13-53:12. Kata "hamba" dan panggilan "Hamba Tuhan" muncul dalam pasal Yes 41:8-53:12, dan pada kenyataannya kata "hamba" sangat sering ditemukan dalam seluruh kitab Yesaya. Hamba Allah digambarkaan dalam tiga cara: 1. Semua keturunan Abraham 2. Hanya keturunan Abraham yang setia 3. Seseorang yang tak bernama yang dalam Perjanjian Baru disebut Yesus
Perhatikan dengan saksama ayat-ayat Yes 49:1-6; 52:13-53:12. Kedua "nyanyian" ini merupakan gambaran seorang hamba yang bukan mewakili Israel, melainkan merupakan seorang oknum.
KERENDAHAN HATI ALLAH Pasal Yes 63:1-65:25 merupakan kesaksian yang luar biasa mengenai kerendahan hati Allah. Dalam pasal Yes 63 Yesaya menengok fakta sejarah untuk melihat apa yang telah dilakukan Allah bagi umat-Nya di masa lampau. Dalam pasal Yes 64 Yesaya memohon kepada Allah untuk menunjukkan bahwa Dia masih mempunyai kuasa yang sama. Bahkan Yesaya seakan-akan mempertanyakan keadilan Allah: "Ya Tuhan, janganlah murka amat sangat; janganlah mengingat-ingat dosa untuk seterusnya" (Yes 64:9). Pasal Yes 65:1-5 merupakan jawaban Allah. Dia memberi petunjuk kepada mereka yang tidak menanyakan-Nya; berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Dia; Dia menjawab mereka yang tidak memanggil nama- Nya; Dia menawarkan anugerah kepada orang-orang yang sungguh-sungguh telah berdosa.
Pesan
1. Penghibur ditawarkan kepada umat Allaho Allah berbicara kepada Yesaya: suatu tugas baru diberikan: "Hiburkanlah umatku" Yes 40:1,2
o Dua suara yang berseru-seru: mereka mempersiapkan jalan, Yes 40:3,6
o Yesaya berkata. Suaranya hanya suara pengkhotbah yang putus asa. Tetapi "firman Allah tetap selama-lamanya". Yes 40:6-8
o Ada suara lain yang berseru-seru dan meminta supaya berita kelepasan itu diberitakan sekarang. Dia melihat Allah datang! Yes 40:9-11
2. Iman berarti iman kepada satu Allah saja
o Umat Allah dan apa yang dilakukan Allah. Tetapi ini tidak cukup untuk memberi kelepasan. Umat Allah harus memilih, Allah yang satu itu ataukah ilah-ilah yang lain. Yes 44:1-23
o Israel bangsa yang terpilih. Harus menjadi bangsa "yang lurus" ("Jeshurun" berarti "Yang lurus") Yes 44:1-5
o Allah Israel: Raja, Penyelamat, Allah yang Mahakuasa, Yang Pertama, Yang Terakhir, Satu-satunya, Batu Karang. Yes 44:6-8
o Pilihan lain: ilah-ilah yang tidak dapat memberi anugerah apa-apa, bahkan kepada pencipta mereka sendiri! Yes 44:9-20
o Saat pengambilan keputusan: "Kembalilah kepadaku". Masa lalu dapat diampuni, disapu bagaikan awan. Yes 44:21-23
3. Iman adalah iman pada kebesaran perbuatan Allah
o Hamba yang menderita. Allah yang diungkapkan kepada kita dalam Alkitab tidak bisa semata-mata mengampuni dosa. Dosa harus dilunasi, oleh si pendosa atau oleh Sang Penebus. Gereja Kristen selalu mengartikan ini sebagai Kristus. Yes 52:13-53:12
o Penderitaan dan kemuliaan. Pasal ini dimulai dengan kemuliaan; pada suatu hari Hamba Tuhan akan sangat ditinggikan (Filipi 2:1-11). Tetapi penderitaan dialami terlebih dahulu. Seperti terjadi pada Hamba Tuhan, maka demikian pula halnya dengan para hamba Tuhan sekarang ini. Yes 52:13-15
o Penderitaan. Masa kecil Hamba Tuhan tidaklah mudah (sebagai tunas dari tanah kering), hidup dan kematian-Nya pun tidak mudah. Tetapi, semua itu terjadi demi kita: kelemahan kita, kesusahan kita, pemberontakan kita, kejahatan kita. Yes 53:1-9
o Penjelasan. Penderitaan Hamba Tuhan ini bukan suatu yang kebetulan, bukan merupakan kegagalan keadilan: "Tuhan berkehendak meremukkan dia" Yes 53:10-11
o Kemuliaan. Kemudian Allah Bapa memanggil kembali Hamba-Nya yang "membagi-bagikan barang rampasan" dan kita kembali kepada akhir dari Nyanyian Hamba Tuhan: "Ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan". Yes 52:13, 53:12
Penerapan
Sifat Allah
Yesaya merupakan kitab misionaris. Allah telah memilih suatu bangsa untuk menjadi saksi-Nya. Tetapi kesaksian tentang Allah harus datang dari mereka yang mempunyai hubungan yang benar dengan Allah, hidup sesuai dengan kehendak Allah. "Kebenaran" merupakan kata yang sering dipakai oleh Yesaya untuk menggambarkan apa yang Allah kehendaki dari para saksi-Nya. Allah menuntut kesalehan dari umat-Nya. Allah itu "kudus", istimewa oleh karena itu umat-Nya pun harus istimewa. Masalah kita ialah bahwa kita tidak layak. Kita tidak melakukan apa yang benar. Keadaan ini diikuti oleh dua kemungkinan. Jika kita tidak dapat menghasilkan suatu kebenaran yang dituntut oleh Allah, dan jika Allah tidak melakukan apa-apa untuk membuat kita benar, maka hukuman tidak dapat dihindari. Dan ini merupakan berita buruk, sebab menurut Allah "perbuatan kita yang saleh" adalah seperti "kain kotor" (Yesaya 64:6). Sifat Allah juga terlihat jelas dengan adanya pemberitaan bahwa Allah mau membereskan masalah kita. Hamba Tuhan datang dan Dia menderita oleh karena pemberontakan kita, kejahatan kita (Yes 53:5). Kemudian Yesaya memberi gambaran jelas tentang Allah yang kudus, yang menuntut hal yang tidak mungkin yaitu kesalehan kita, dan kemudian Dia sendiri membuka jalan keselamatan bagi kita. Dan semua ini semata-mata karena anugerah Allah. Ada satu hal lagi yang perlu disebutkan, yaitu bahwa Allah itu tidak ada bandingan-Nya: "Dengan siapa engkau dapat membandingkan Aku? (Yes 40:18-25; 44:7; 46:5,9). Firman yang maha penting dewasa ini adalah Firman Allah sendiri: "Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada Juruselamat selain daripada-Ku" (Yes 43:11).
Tema-tema Kunci
1. Hamba Tuhan
Bacalah dengan saksama pasal Yes 40-66 dan catatlah setiap kata yang mengacu pada "hambaku". Kemudian bagilah acuan ini ke dalam tiga kelompok: yang mengacu kepada "Yakub" atau "Israel"; bagian yang mengenai kesetiaan Yakub atau Israel, dan bagian yang mengacu kepada suatu oknum. Arti dari pengajaran Yesaya mengenai hamba digambarkan sebagai suatu segitiga dengan Israel berada di bagian paling bawah, sisa bangsa yang masih setia di tengah dan Mesias di puncak. Bagaimana hal ini dapat diaplikasikan dengan gereja? Pelajarilah "Hamba" yang terdapat dalam Perjanjian Baru seperti dalam Yohanes 13:1-20; Markus 10:32-45 dan Matius 10:24-42.
Dari pasal Yes 40:1-49:26 kita menemukan hal-hal yang menunjukkan keunikan Allah. Dia bersifat unik:
o sebagai pencipta alam semesta;
o sebagai pemberi hidup kepada manusia;
o sebagai perencana hari depan;
o Allah dari perjanjian dan panggilan;
o satu-satunya Juruselamat dan Penebus.
Cocokkan pasal-pasal yang sesuai dengan pokok-pokok di atas.
3. Kebodohan pemujaan berhala
Ada tiga pasal yang membicarakan tema ini:
o Yes 40:18-24, berhala yang tidak dapat bergerak. Terbelenggu atau tertindih, tidak mempunyai ciri utama kehidupan, yaitu gerak.
o Yes 44:9-20, berhala yang tidak dapat memberikan berkat. Mereka bahkan tidak dapat memberkati para pandai besi dan tukang kayu yang menciptakan mereka!
o Yes 46:1-7, berhala yang menjadi beban. Pada waktu suatu kerajaan jatuh, maka dewa-dewa mereka diangkut ke pembuangan bersama-sama dengan rakyat mereka. Beban yang harus mereka pikul! Catatlah komentar Allah sendiri: tetapi Aku selalu menggendong kamu.
Bukan hanya ketiga pasal di atas yang membicarakan mengenai penyembahan kepada berhala. Carilah pasal-pasal lain. Apa yang diajarkan oleh Yesaya mengenai berhala? Apa hubungannya dengan agama-agama lain? Lihat Kis 19:21-41 dan Efesus 2:11-16.
4. Kedaulatan Allah Kita mudah melupakan bahwa Allah adalah Tuhan dari raja kafir Koresy sebagaimana juga Dia adalah Allah gereja. Perhatikan berbagai hal yang berhubungan dengan Koresy (Yes 44:28; 45:1; 41:25; 46:11) dan lihatlah penggenapan dari nubuatan dalam 2Ko 3:6 dan Ezra 1. Tetapi mengapa harus repot-repot mencari kehendak Allah dalam hidup saya? Lihat Roma 12:1,2.
Garis Besar Intisari: Yesaya (Pendahuluan Kitab) [1] PENGHAKIMAN Yes 1:1-5:30
Yes 1:1-31Penghukuman; Yehuda bangsa pemberontak
Yes 2:1-22Hari Kedatangan Tuhan: penghakiman yang akan datang
Yes
[1] PENGHAKIMAN Yes 1:1-5:30
Yes 1:1-31 | Penghukuman; Yehuda bangsa pemberontak |
Yes 2:1-22 | Hari Kedatangan Tuhan: penghakiman yang akan datang |
Yes 3:1-26 | Yerusalem dan Yehuda: penghakiman pada saat itu |
Yes 4:1-6 | Hari penghakiman: cabangnya |
Yes 5:1-30 | Yehuda: Kebun anggur yang tidak berguna karena tidak berbuah |
[2] VISI DAN PENGUTUSAN Yes 6:1-13
[3] IMMANUEL Yes 7:1-12:6
Yes 7:1-25 | Tanda-tanda Immanuel |
Yes 8:1-22 | Tanda-tanda anak Yesaya sendiri |
Yes 9:1-7 | Tanda Raja Damai |
Yes 9:8-10:19 | Penghakiman: Israel dan Asyur |
Yes 10:20-34 | Sisanya akan selamat |
Yes 11:1-16 | Tunas, cabang dan panji-panji |
Yes 12:1-6 | Nyanyian keselamatan |
[4] MUSUH-MUSUH NEGERI Yes 13:1-24:23
Yes 13:1-14:23 | Melawan Babel I |
Yes 14:24-27 | Melawan Asyur |
Yes 14:28-32 | Melawan Filistin |
Yes 15:1-16:14 | Melawan Moab |
Yes 17:1-14 | Melawan Damsyik |
Yes 18:1-7 | Melawan Etiopia |
Yes 19:1-20:6 | Melawan Mesir |
Yes 21:1-10 | Melawan Babel II |
Yes 21:11-12 | Melawan Edom |
Yes 21:13-17 | Melawan Arabia |
Yes 22:1-25 | Melawan Yerusalem |
Yes 23:1-18 | Melawan Tirus |
Yes 24:1-23 | Sebuah nubuatan |
[5] NYANYIAN KESELAMATAN Yes 25:1-27:13
[6] MUSUH ANAK-ANAK ALLAH Yes 28:1-31:9
Yes 28:1-29 | Nubuatan terhadap kerajaan utara |
Yes 29:1-24 | Nubuatan terhadap kerajaan selatan |
Yes 30:1-33 | Nubuatan terhadap bangsa yang keras kepala |
Yes 31:1-9 | Nubuatan terhadap para oportunistis politik |
[7] RAJA YANG MEMBAWA KEADILAN Yes 32:1-33:10
Yes 32:1 | -8 Raja dan kerajaannya |
Yes 32:9-20 | Penghakiman, keadilan dan kebenaran |
Yes 34:1-17 | Penghakiman dan bangsa bangsa |
Yes 35:1-10 | Kerajaan damai |
[8] SUMBANGAN BERSEJARAH Yes 36:1-39:8
Yes 36:1-22 | Ancaman Sanherib |
Yes 37:1-20 | Reaksi Raja Hizkia |
Yes 37:21-38 | Sanherib dikalahkan |
Yes 38:9-20 | Nyanyian syukur raja Hizkia |
Yes 39:1-8 | Utusan dari Babel |
[1] PENGANTAR Yes 40:1-11
[2] ALLAH YANG TIDAK ADA BANDINGANNYA Yes 40:12-48:22
Yes 40:12-31 | Allah: dan kebodohan pemujaan patung I |
Yes 41:1-24 | Allah: penolong bangsa Israel |
Yes 41:25-29 | Allah: Tuhan hal-hal yang akan datang |
Yes 42:1-9 | Hamba Tuhan! |
Yes 42:10-17 | Nyanyian pujian bagi Allah |
Yes 42:18-25 | Hamba yang buta dan bisu |
Yes 43:1-13 | Allah: penyelamat Israel |
Yes 43:14-28 | Hamba yang tidak berterima kasih |
Yes 44:1-5 | Allah: Tuhan dan pemberi kehidupan |
Yes 44:6-23 | Allah: dan kebodohan pemujaan patung II |
Yes 44:24-45:7 | Koresy, hamba yang tidak mengenal Tuhan |
Yes 45:8-13 | Allah: penjunan yang ahli |
Yes 45:14-25 | Allah: Tuhan yang besar |
Yes 46:1-13 | Allah: dan kebodohan pemujaan patung III |
Yes 47:1-15 | Ratapan bagi Babel |
Yes 48:1-22 | Israel yang tegar hati, Allah yang penyabar |
[3] PENDERITAAN DAN KESELAMATAN Yes 49:1-55:13
Yes 49:1-6 | Hamba Tuhan II |
Yes 49:7-26 | Keselamatan: Israel dipulihkan |
Yes 50:1-3 | Israel: dipisahkan tetapi tidak pernah diceraikan |
Yes 50:4-11 | Hamba Tuhan III |
Yes 51:1-16 | Keselamatan dan kebenaran |
Yes 51:17-23 | Keselamatan dan murka Allah |
Yes 52:1-12 | Keselamatan dan pengampunan |
Yes 52:13-53:12 | Hamba Tuhan IV |
Yes 54:1-17 | Keselamatan: sekilas kemuliaan |
Yes 55:1-13 | Keselamatan: undangan bagi yang dahaga |
[4] MENGGUGAH SUARA HATI Yes 56:1-59:21
Yes 56:1-8 | Mengapa memisahkan orang asing? |
Yes 56:9-57:13 | Mengapa tidak mengecualikan bangsa Israel? |
Yes 57:14-21 | Panggilan untuk pertobatan |
Yes 58:1-14 | Panggilan untuk berpuasa dengan benar |
Yes 59:1-21 | Dosa, keselamatan dan Roh Allah |
[5] KESELAMATAN SUDAH DATANG! Yes 60:1-63:6
Yes 60:1-22 | Nubuatan Yerusalem baru |
Yes 61:1-11 | Nubuatan mengenai kemenangan |
Yes 62:1-12 | Nubuatan mengenai Juruselamat |
Yes 63:1-6 | Keselamatan dan penghakiman |
[6] KERENDAHAN HATI ALLAH Yes 63:7-65:16
Yes 63:7-10 | Mengenang kembali: siapakah Allah? |
Yes 63:11-64:12 | Gugatan: di manakah Dia sekarang? |
Yes 65:1-16 | Jawaban: Aku selalu berada di sini |
[7] SURGA DAN DUNIA YANG BARU Yes 65:17-66:24
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi