Teks -- Kisah Para Rasul 14:5-28 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Kis 14:9 - MELIHAT BAHWA IA BERIMAN.
Nas : Kis 14:9
Memahami adanya iman pada orang lumpuh itu kemungkinan besar terjadi
melalui Roh Kudus. Paulus mendorong iman orang itu dengan menyu...
Nas : Kis 14:9
Memahami adanya iman pada orang lumpuh itu kemungkinan besar terjadi melalui Roh Kudus. Paulus mendorong iman orang itu dengan menyuruhnya berdiri. Orang percaya harus berdoa untuk memperoleh wawasan rohani supaya dapat mengenali iman orang yang membutuhkan kasih karunia dan kesembuhan dari Allah.
Full Life: Kis 14:19 - MELEMPARI PAULUS DENGAN BATU.
Nas : Kis 14:19
Pada zaman PB Allah tidak selalu melindungi hamba-hamba-Nya.
Kebenaran ini menjadi sifat Injil dan berlaku sampai hari ini: kerajaa...
Nas : Kis 14:19
Pada zaman PB Allah tidak selalu melindungi hamba-hamba-Nya. Kebenaran ini menjadi sifat Injil dan berlaku sampai hari ini: kerajaan Allah berkembang dengan meminta pengorbanan besar dari hamba Allah. Paulus kemudian mengisahkan penderitaan ini dengan mengatakan "satu kali aku dilempari dengan batu" (2Kor 11:25;
lihat cat. --> Kis 9:16);
[atau ref. Kis 9:16]
mungkin Paulus memikirkan peristiwa yang sama ketika menulis kepada jemaat di Galatia, "pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus" (Gal 6:17;
lihat cat. --> 2Kor 11:23
[atau ref. 2Kor 11:23]
tentang penderitaan Paulus).
Full Life: Kis 14:22 - MENGALAMI BANYAK SENGSARA.
Nas : Kis 14:22
Mereka yang menyerahkan diri kepada ketuhanan Kristus dan yang
akhirnya akan memasuki kerajaan Allah harus menderita "banyak sengsa...
Nas : Kis 14:22
Mereka yang menyerahkan diri kepada ketuhanan Kristus dan yang akhirnya akan memasuki kerajaan Allah harus menderita "banyak sengsara". Karena hidup di dalam dunia yang bermusuhan, mereka harus ikut serta dalam peperangan rohani melawan dosa dan kuasa Iblis (Ef 6:12; bd. Rom 8:17; 2Tes 1:4-7; 2Tim 2:12).
- 1) Mereka yang setia kepada Kristus, Firman-Nya, dan cara hidup benar dapat mengharapkan kesulitan di dunia ini (Yoh 16:33). Hanya orang percaya yang suam-suam kuku atau berkompromi akan mendapat damai dan kesenangan dari dunia ini (bd. Wahy 3:14-17).
- 2) Dunia jahat yang sekarang ini dan orang percaya yang palsu akan
tetap memusuhi Injil Kristus sampai Tuhan meruntuhkan sistem dunia yang
jahat ini pada saat kedatangan-Nya (pasal Wahy 19:1-20:15). Sementara
itu pengharapan orang-orang percaya "disediakan ... di sorga"
(Kol 1:5) dan akan "dinyatakan pada zaman akhir" (1Pet 1:5).
Pengharapan mereka tidak berada di dalam hidup ini atau dunia ini,
tetapi dalam kedatangan Sang Juruselamat untuk menjemput mereka
(Yoh 14:1-3; 1Yoh 3:2-3;
lihat art. PENGHARAPAN ALKITABIAH).
Full Life: Kis 14:23 - MENETAPKAN PENATUA-PENATUA.
Nas : Kis 14:23
Penetapan penatua (penilik jemaat atau gembala) tidak dilakukan
hanya dengan mencari kehendak Roh Kudus lewat doa dan puasa, tetapi...
Nas : Kis 14:23
Penetapan penatua (penilik jemaat atau gembala) tidak dilakukan hanya dengan mencari kehendak Roh Kudus lewat doa dan puasa, tetapi juga dengan memeriksa tabiat, karunia-karunia rohani, reputasi, dan bukti dari buah Roh pada para calon (1Tim 3:1-10). Jikalau mereka terdapat tidak bercela, mereka ditetapkan untuk melayani
(lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).
Jerusalem: Kis 14:6 - Listra Adalah sebuah kota yang didiami orang-orang Roma dan menjadi kota asal Timotius, bdk Kis 16:1-2. Peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam Kis 14:8-1...
Adalah sebuah kota yang didiami orang-orang Roma dan menjadi kota asal Timotius, bdk Kis 16:1-2. Peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam Kis 14:8-19 terjadi di Listra; baru dalam Kis 14:20 Paulus tiba di Derbe.
Jerusalem: Kis 14:8 - Di Listra Ini terbaca dalam semua naskah. Namun demikian nama kota itu berupa tambahan saja, bdk Kis 14:20.
Ini terbaca dalam semua naskah. Namun demikian nama kota itu berupa tambahan saja, bdk Kis 14:20.
Jerusalem: Kis 14:9 - dapat disembuhkan Terjemahan lain: dapat diselamatkan. Iman merupakan prasyarat mujizat, bdk Mat 8:10+.
Terjemahan lain: dapat diselamatkan. Iman merupakan prasyarat mujizat, bdk Mat 8:10+.
Dewa ini (nama Latinnya: Merkurius) adalah juru bicara para dewa.
Jerusalem: Kis 14:13 - yang kuilnya terletak di luar kota Demikianlah arti nama "Zeus yang ada di depan kota".
Demikianlah arti nama "Zeus yang ada di depan kota".
Tanda kemarahan, bdk Mat 26:25.
Jerusalem: Kis 14:15 - Allah yang hidup Ini pokok yang lazim dalam pewartaan monoteisme, di mana Allah sejati diperlawankan dengan dewa yang palsu; Allah yang hidup dengan berhala yang tidak...
Ini pokok yang lazim dalam pewartaan monoteisme, di mana Allah sejati diperlawankan dengan dewa yang palsu; Allah yang hidup dengan berhala yang tidak berdaya. Ini disertai ajakan untuk bertobat. Ringkasan pewartaan Paulus kepada kaum kafir terdapat dalam 1Te 1:9-10 dan Gal 4:9; bdk Kis 15:19; 26:18,20
Jerusalem: Kis 14:15 - dan segala isinya Allah sejati menyatakan diri hidup dengan menjadikan jagat raya; rumus semacam itu terdapat juga dalam pengakuan iman Yahudi. Bdk Kel 20:11; Neh 9:6; ...
Allah sejati menyatakan diri hidup dengan menjadikan jagat raya; rumus semacam itu terdapat juga dalam pengakuan iman Yahudi. Bdk Kel 20:11; Neh 9:6; Maz 146:6; Kis 4:24; 17:24; Wah 10:6; 14:7.
Bdk Rom 1:11; 1Te 3:2,13; Luk 22:32.
Jerusalem: Kis 14:23 - penatua-penatua Para penatua itu (bdk Kis 11:30+) di sini tidak dipilih oleh jemaat, melainkan oleh rasul; demikianpun Tit 1:5.
Sejumlah naskah menambah: (firman) Tuhan, atau: Allah.
Ende: Kis 14:12 - Zeus "Hermes": Zeus jang oleh orang Romawi dinamakan Jupiter dihormati
sebagai dewa tertinggi oleh orang-orang Junani dan Romawi, dan Hermes sebagai
djurub...
"Hermes": Zeus jang oleh orang Romawi dinamakan Jupiter dihormati sebagai dewa tertinggi oleh orang-orang Junani dan Romawi, dan Hermes sebagai djurubitjaranja.
Ende: Kis 14:19 - Antiochia Kota ini juga sama namanja dengan ibukota Siria jang sudah kita
kenal, letaknja dalam wilajah Asia-Ketjil jang bernama Pisidia.
Kota ini juga sama namanja dengan ibukota Siria jang sudah kita kenal, letaknja dalam wilajah Asia-Ketjil jang bernama Pisidia.
Ref. Silang FULL: Kis 14:5 - orang-orang Yahudi // dengan batu · orang-orang Yahudi: Kis 20:3; Kis 20:3
· dengan batu: Kis 14:19
· mengetahuinya, menyingkirlah: Mat 10:23
Ref. Silang FULL: Kis 14:7 - mereka memberitakan // Injil · mereka memberitakan: Kis 16:10
· Injil: Kis 14:15,21; Kis 13:32; Kis 13:32
· mereka memberitakan: Kis 16:10
· Injil: Kis 14:15,21; Kis 13:32; [Lihat FULL. Kis 13:32]
· dapat disembuhkan: Mat 9:28,29; 13:58
Ref. Silang FULL: Kis 14:10 - atas kakimu // lalu berjalan · atas kakimu: Yeh 2:1
· lalu berjalan: Kis 3:8
· rupa manusia: Kis 8:10; 28:6
Ref. Silang FULL: Kis 14:15 - adalah manusia // memberitakan Injil // perbuatan sia-sia // yang hidup // dan bumi // segala isinya · adalah manusia: Kis 10:26; Kis 10:26
· memberitakan Injil: Kis 14:7,21; Kis 13:32; Kis 13:32
· perbuatan sia-sia: 1Sam 12:21; 1...
· adalah manusia: Kis 10:26; [Lihat FULL. Kis 10:26]
· memberitakan Injil: Kis 14:7,21; Kis 13:32; [Lihat FULL. Kis 13:32]
· perbuatan sia-sia: 1Sam 12:21; 1Tes 1:9
· yang hidup: Mat 16:16; [Lihat FULL. Mat 16:16]
· dan bumi: Kej 1:1
· segala isinya: Mazm 146:6; Wahy 14:7
Ref. Silang FULL: Kis 14:16 - Allah membiarkan // jalannya masing-masing · Allah membiarkan: Kis 17:30
· jalannya masing-masing: Mazm 81:13; Mi 4:5
· Allah membiarkan: Kis 17:30
· jalannya masing-masing: Mazm 81:13; Mi 4:5
Ref. Silang FULL: Kis 14:17 - berbagai-bagai kebajikan // memberikan musim-musim // dan kegembiraan · berbagai-bagai kebajikan: Rom 1:20
· memberikan musim-musim: Ul 11:14; Ayub 5:10; Mazm 65:11
· dan kegembiraan: Mazm 4:8
· berbagai-bagai kebajikan: Rom 1:20
· memberikan musim-musim: Ul 11:14; Ayub 5:10; Mazm 65:11
· dan kegembiraan: Mazm 4:8
Ref. Silang FULL: Kis 14:19 - orang-orang Yahudi // dan Ikonium // melempari Paulus · orang-orang Yahudi: Kis 13:45
· dan Ikonium: Kis 13:51; Kis 13:51
· melempari Paulus: 2Kor 11:25; 2Tim 3:11
· orang-orang Yahudi: Kis 13:45
· dan Ikonium: Kis 13:51; [Lihat FULL. Kis 13:51]
· melempari Paulus: 2Kor 11:25; 2Tim 3:11
Ref. Silang FULL: Kis 14:20 - ketika murid-murid · ketika murid-murid: Kis 14:22,28; Kis 11:26; Kis 11:26
· ketika murid-murid: Kis 14:22,28; Kis 11:26; [Lihat FULL. Kis 11:26]
Ref. Silang FULL: Kis 14:21 - memberitakan Injil // memperoleh banyak // Listra, Ikonium · memberitakan Injil: Kis 13:32; Kis 13:32
· memperoleh banyak: Kis 2:41; Kis 2:41
· Listra, Ikonium: Kis 13:51; Kis 13:51
Ref. Silang FULL: Kis 14:22 - dalam iman // banyak sengsara · dalam iman: Kis 11:23; 13:43
· banyak sengsara: Yoh 16:33; 1Tes 3:3; 2Tim 3:12
· dalam iman: Kis 11:23; 13:43
Ref. Silang FULL: Kis 14:23 - menetapkan penatua-penatua // dan berpuasa // kepada Tuhan · menetapkan penatua-penatua: Kis 11:30; Kis 11:30
· dan berpuasa: Kis 13:3
· kepada Tuhan: Kis 20:32
Ref. Silang FULL: Kis 14:26 - ke Antiokhia // karunia Allah // mereka selesaikan · ke Antiokhia: Kis 11:19; Kis 11:19
· karunia Allah: Kis 11:23; Kis 11:23
· mereka selesaikan: Kis 13:1,3
· ke Antiokhia: Kis 11:19; [Lihat FULL. Kis 11:19]
· karunia Allah: Kis 11:23; [Lihat FULL. Kis 11:23]
· mereka selesaikan: Kis 13:1,3
Ref. Silang FULL: Kis 14:27 - perantaraan mereka // membuka pintu · perantaraan mereka: Kis 15:4,12; 21:19
· membuka pintu: 1Kor 16:9; 2Kor 2:12; Kol 4:3; Wahy 3:8
· perantaraan mereka: Kis 15:4,12; 21:19
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry: Kis 14:1-7 - Paulus di Ikonium
Dalam pasal ini, kita mendapati uraian lebih lanjut tentang perkembangan Injil, melalui pelayanan Paulus dan Barnabas di antara bangsa-bangsa b...
- Dalam pasal ini, kita mendapati uraian lebih lanjut tentang perkembangan Injil, melalui pelayanan Paulus dan Barnabas di antara bangsa-bangsa bukan-Yahudi. Injil terus maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan, namun tetap mendapat perlawanan, seperti sebelumnya, di antara orang-orang Yahudi yang tidak percaya. Di sini,
- I. Injil berhasil mereka beritakan selama beberapa waktu di Ikonium. Lalu dari sana mereka terusir oleh kekerasan orang-orang yang menganiaya mereka, baik orang-orang Yahudi maupun bukan-Yahudi, dan mereka terpaksa pergi ke bangsa-bangsa di sekitarnya (ay. Kis 14:1-7).
- II. Mereka menyembuhkan seorang lumpuh di Listra, dan orang banyak ingin memuja-muja mereka, namun mereka berusaha keras supaya penghormatan itu tidak sampai berlebihan (ay. Kis 14:8-18).
- III. Kemarahan orang banyak terhadap Paulus, atas hasutan orang-orang Yahudi, yang membuat mereka merajami Paulus, dan sangka mereka, ia mati. Tetapi Paulus secara ajaib hidup kembali (ay. Kis 14:19-20).
- IV. Kunjungan Paulus dan Barnabas kepada jemaat-jemaat yang sudah mereka tanam, untuk meneguhkan mereka, dan mengatur mereka (ay. Kis 14:21-23).
- V. Mereka kembali ke Antiokhia, tempat mereka diutus sebelumnya. Kebaikan yang mereka lakukan di tengah jalan, dan cerita yang mereka sampaikan kepada jemaat di Antiokhia tentang perjalanan mereka, dan, jika boleh saya katakan, tentang kampanye yang sudah mereka lakukan (ay. Kis 14:24-28).
Paulus di Ikonium ( Kis 14:1-7)
- Dalam perikop di atas kita mendapati,
- I. Pemberitaan Injil di Ikonium, di mana para rasul terpaksa mengundurkan diri dari Antiokhia. Sama seperti darah para martir adalah benih bagi jemaat, demikian pula pengusiran orang beriman membantu menyebarkan benih itu. Amatilah,
- 1. Bagaimana mereka menawarkan Injil pertama-tama kepada orang-orang Yahudi di rumah ibadat mereka. Mereka pergi ke sana bukan seperti ke tempat pertemuan biasa, melainkan untuk menemui orang-orang yang, ke mana saja mereka pergi, harus mereka temui terlebih dahulu. Meskipun orang-orang Yahudi di Antiokhia sudah memperlakukan mereka secara biadab, mereka tidak menolak memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi di Ikonium karena itu, yang mungkin lebih bersedia mendengar mereka. Janganlah orang dikutuk hanya karena ia termasuk ke dalam suatu golongan, atau sebagian orang menderita hanya karena kesalahan sebagian yang lain. Tetapi marilah kita berbuat baik kepada orang-orang yang sudah berbuat jahat kepada kita. Meskipun orang yang haus akan darah membenci orang saleh, tetapi orang yang jujur mencari keselamatannya (Ams. 29:10), memperhatikan jiwanya.
- 2. Bagaimana kedua rasul itu sepakat untuk pergi ke sana. Diberitahukan di sini, bahwa kedua rasul itu masuk ke rumah ibadat, untuk memberikan kesaksian tentang bagaimana mereka sepakat dan mengasihi satu sama lain. Dengan demikian orang bisa berkata, lihatlah bagaimana mereka saling mengasihi, dan bisa memandang Kekristenan dengan lebih baik. Ini juga supaya mereka menguatkan tangan, dan meneguhkan kesaksian, satu sama lain, sehingga atas keterangan dua orang saksi perkara itu tidak disangsikan. Bukan yang satu pergi hari ini dan yang lain besok, bukan juga yang satu pergi terlebih dahulu, dan yang lain menyusul kemudian. Bukan begitu, melainkan keduanya pergi bersama-sama.
- II. Keberhasilan pemberitaan mereka di sana: Mereka mengajar sedemikian rupa, sehingga sejumlah besar, mungkin beberapa ratus, jika bukan beberapa ribu, orang Yahudi dan orang Yunani, yaitu bangsa-bangsa lain, menjadi percaya. Amatilah di sini,
- 1. Bahwa sekarang Injil sama-sama diberitakan kepada orang Yahudi dan orang bukan-Yahudi, dan setiap orang dari mereka yang percaya sama-sama masuk ke dalam jemaat. Pada bagian penutup dari pasal sebelumnya, Injil diberitakan pertama-tama kepada orang-orang Yahudi, dan sebagian dari mereka menjadi percaya, lalu kepada bangsa-bangsa lain, dan sebagian dari mereka pun menjadi percaya. Tetapi di sini mereka ditempatkan bersama-sama, didudukkan di tempat yang sejajar. Bukan berarti bahwa orang Yahudi kehilangan keutamaan mereka lalu terdorong ke belakang. Hanya saja, orang-orang bukan-Yahudi sekarang berdiri sama tinggi dengan mereka. Keduanya diperdamaikan dengan Allah di dalam satu tubuh (Ef. 2:16), dan keduanya diterima di dalam jemaat tanpa dibeda-bedakan.
- 2. Tampak ada sesuatu yang luar biasa dari cara kedua rasul itu berkhotbah di sini, yang ikut berperan dalam keberhasilan mereka: Mereka mengajar sedemikian rupa, sehingga sejumlah besar orang itu menjadi percaya. Mereka mengajar dengan begitu jelas, begitu meyakinkan, dengan bukti yang begitu rupa dan dengan keyakinan akan kekuatan Roh. Mereka berbicara dengan begitu hangat, begitu penuh kasih, dan dengan hati yang betul-betul peduli terhadap jiwa-jiwa manusia, sehingga orang bisa melihat bahwa mereka sendiri bukan hanya yakin, melainkan juga dipenuhi dengan perkara-perkara yang mereka bicarakan. Dan bahwa apa yang mereka katakan muncul dari hati, dan karena itu bisa sampai menembus ke hati. Mereka berbicara dengan begitu dalam dan begitu sungguh-sungguh, begitu berani dan berjiwa besar, sehingga orang yang mendengar mereka tidak bisa tidak berkata, “Sungguh, Allah ada di tengah-tengah mereka.” Namun, keberhasilan ini tidak boleh dianggap karena cara khotbah mereka, tetapi karena Roh Allah, yang memanfaatkan khotbah mereka itu.
- III. Perlawanan terhadap pemberitaan mereka di sana, dan masalah yang ditimbulkan karenanya. Supaya mereka tidak bermegah dengan banyaknya orang yang bertobat, maka diberikan kepada mereka duri dalam daging ini.
- 1. Orang-orang Yahudi yang tidak percaya adalah orang pertama yang menimbulkan masalah bagi mereka di sini, seperti juga di tempat-tempat lain (ay. Kis 14:2): mereka memanaskan hati orang-orang yang tidak mengenal Allah. Berkuasanya Injil pada banyak orang dari bangsa-bangsa lain, dan diterimanya Injil itu oleh mereka membuat beberapa orang Yahudi panas hati dan merasakan kecemburuan yang kudus, sehingga mendorong mereka untuk menerima Injil juga (Rm. 11:14). Tetapi ini pun memancing kecemburuan yang fasik pada sebagian orang Yahudi lain, dan membuat mereka berang terhadap Injil. Jadi, ajaran yang baik, seperti juga teladan yang baik, bagi sebagian orang menjadi bau kehidupan yang menghidupkan, dan bagi sebagian lain menjadi bau kematian yang mematikan. Lihat 2 Korintus 2:15-16.
- 2. Orang-orang bukan-Yahudi yang tidak puas, karena yang dipanas-panasi oleh orang-orang Yahudi yang tidak percaya, kemungkinan diperalat untuk menimbulkan masalah bagi kedua rasul itu. Orang-orang Yahudi, dengan kebohongan-kebohongan mereka, yang terus-menerus mereka dengungkan di telinga orang-orang bukan-Yahudi, membuat mereka gusar terhadap saudara-saudara itu, yang cenderung mereka anggap sebagai orang baik-baik. Orang-orang Yahudi itu tidak hanya memanfaatkan kesempatan ini di setiap kumpulan orang, yang kebetulan mereka temui, tetapi juga mereka menjadikannya sebagai pekerjaan mereka untuk sengaja pergi menemui orang-orang yang sudah mereka kenal, dan mereka-reka cerita bohong dengan kelicikan atau kebencian mereka. Ini mereka lakukan supaya orang-orang itu tidak hanya memandang rendah Kekristenan, tetapi juga jahat, dengan mengatakan kepada mereka betapa Kekristenan pasti akan merusak ajaran kafir dan penyembahan berhala yang mereka anut. Dan bagi mereka, mereka lebih suka menjadi orang kafir daripada orang Kristen. Demikianlah hati mereka menjadi masam dan pahit untuk melawan baik itu orang yang mempertobatkan maupun orang yang bertobat. Si ular tua itu, melalui lidah-lidah mereka yang beracun, menyusupkan racunnya melawan keturunan perempuan ke dalam pikiran orang-orang bukan-Yahudi ini. Inilah akar kepahitan, yang menghasilkan racun atau ipuh itu. Tidak heran jika orang yang sangat benci terhadap orang baik mengharapkan kejahatan menimpa dia, mengata-ngatakan yang jahat tentang dia, dan merancangkan yang jahat melawan dia. Itu semua terjadi karena niat jahat. Ekakōsan, mereka mengganggu dan memanas-manasi pikiran bangsa-bangsa lain (begitu sebagian ahli tafsir mengartikannya). Mereka terus-menerus menggoda orang dari bangsa-bangsa lain itu dengan hasutan-hasutan mereka yang kelewatan. Alat yang dipakai oleh para penganiaya itu mirip anjing, yang tak henti-hentinya menyalak.
- IV. Kedua rasul itu melanjutkan pekerjaan mereka di sana, kendati mendapat perlawanan ini, dan Allah menguatkan mereka di dalamnya (ay. Kis 14:3). Di sini kita mendapati,
- 1. Kedua rasul bekerja untuk Kristus, dengan setia dan tekun, sesuai dengan kepercayaan yang sudah diberikan kepada mereka. Karena orang-orang bukan-Yahudi dibuat gusar terhadap saudara-saudara itu, orang akan menyangka bahwa seharusnya mereka mundur, dan bergegas menyingkir, atau, jika mereka berkhotbah, seharusnya mereka melakukannya dengan hati-hati, karena takut akan membuat lebih panas lagi orang-orang yang sudah geram. Tidak. Sebaliknya, justru karena itu mereka tinggal beberapa waktu lamanya di situ, mengajar dengan berani karena mereka percaya kepada Tuhan. Semakin mereka sadar akan kekejian dan kebencian seluruh kota melawan orang-orang yang baru bertobat, semakin mereka tergerak untuk terus melanjutkan pekerjaan mereka, dan semakin mereka memandang perlu untuk melanjutkan pekerjaan mereka di tengah-tengah orang yang baru bertobat itu, untuk menguatkan iman mereka, dan menghibur mereka. Mereka mengajar dengan berani, dan tidak takut akan membuat tersinggung orang-orang Yahudi yang tidak percaya. Apa yang difirmankan Allah kepada nabi Yehezkiel, yang menyinggung orang-orang Yahudi yang tidak percaya pada masanya, sekarang berlaku bagi kedua rasul itu: Aku meneguhkan hatimu melawan mereka (Yeh. 3:7-9). Tetapi cermatilah apa yang menggerakkan mereka: Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan, kepada kekuatan-Nya, dan kepada Dia untuk menopang mereka. Mereka tidak bergantung pada apa saja yang ada pada diri mereka. Mereka kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
- 2. Kristus bekerja bersama kedua rasul itu, sesuai dengan janji-Nya, ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa. Apabila mereka terus maju di dalam nama dan kekuatan-Nya, Ia tidak akan lupa memberikan kesaksian pada firman anugerah-Nya. Perhatikanlah,
- (1) Injil adalah firman anugerah, jaminan kehendak baik Allah kepada kita dan sarana pekerjaan baik-Nya di dalam diri kita. Injil adalah firman anugerah Kristus, sebab hanya di dalam Dia kita menjadi berkenan kepada Allah.
- (2) Kristus sendiri, sebagai Sang Amin, Saksi yang setia, sudah menegaskan kebenaran firman anugerah ini. Ia sudah meyakinkan kita bahwa Injil itu benar adalah firman Allah, dan bahwa kita dapat mempertaruhkan jiwa kita padanya. Seperti yang dikatakan secara umum tentang para pekabar Injil yang pertama bahwa Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya (Mrk. 16:20), demikian pula dikatakan secara khusus tentang kedua rasul di sini. Dikatakan bahwa Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat, yaitu berupa berbagai mujizat yang mereka adakan di dalam kerajaan alam, serta juga keajaiban-keajaiban yang terjadi oleh perkataan mereka, berupa mujizat-mujizat yang lebih besar lagi yang terjadi atas pikiran manusia oleh kuasa anugerah ilahi. Tuhan menyertai mereka, selama mereka bersama Dia, dan kebaikan yang berlimpah-limpah pun terjadi.
- V. Perpecahan yang ditimbulkan oleh kejadian ini di kota itu (ay. Kis 14:4): Orang banyak di kota itu terbelah menjadi dua pihak, dan kedua-duanya giat dan gigih. Di antara para penguasa dan pembesar, dan di antara rakyat jelata, ada sebagian yang berpihak pada orang-orang Yahudi yang tidak percaya, sementara sebagian lain berpihak pada kedua rasul. Barnabas di sini dipandang sebagai rasul, meskipun ia bukan salah satu dari kedua belas rasul, atau mendapat panggilan dengan cara yang luar biasa seperti Paulus, karena ia sudah dikhususkan oleh Roh Kudus untuk melayani bangsa-bangsa lain. Tampaknya, pemberitaan Injil ini mendapat perhatian yang begitu luas sehingga setiap orang, bahkan orang banyak di kota sekalipun, berpihak padanya atau menentangnya. Tak seorang pun bisa berdiri di tengah-tengah. “Entah kalian berpihak pada kami atau pada musuh-musuh kami, pada Allah atau pada Baal, pada Kristus atau pada Beelzebub.”
- 1. Di sinilah kita bisa melihat arti dari nubuatan Kristus bahwa Dia datang bukan untuk membawa damai di atas bumi, melainkan pertentangan (Luk. 12:51-53). Seandainya semua orang menerima dengan suara bulat ajaran-ajaran-Nya, pasti semuanya akan menjadi rukun. Dan, andaikata orang sepakat dalam perkara ini, tidak akan ada bahaya perpecahan atau perselisihan dalam perkara-perkara lain. Tetapi, karena untuk perkara ini mereka tidak sepakat, terbentanglah jurang selebar lautan. Namun, bukan salah kedua rasul itu untuk datang ke Ikonium, meskipun sebelum mereka datang kota itu bersatu, dan sekarang terpecah-belah. Sebab lebih baik sebagian orang dari kota itu masuk sorga daripada semuanya masuk neraka.
- 2. Di sini kita bisa melihat apa yang harus siap-siap kita hadapi. Janganlah kita menganggap aneh apabila pemberitaan Injil menimbulkan pertentangan, atau kita tersandung karenanya. Lebih baik dicela dan dianiaya sebagai pemecah belah karena berenang melawan arus, daripada membiarkan diri terseret arus menuju kebinasaan. Marilah kita berpihak pada kedua rasul itu, dan tidak takut pada mereka yang berpihak pada orang-orang Yahudi.
- VI. Usaha musuh-musuh melawan kedua rasul. Hati mereka yang jahat melawan kedua rasul itu pada akhirnya meluap menjadi beringas (ay. Kis 14:5). Amatilah,
- 1. Siapa saja yang bersekongkol: Orang-orang yang tidak mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka. Orang-orang yang tidak mengenal Allah dan orang-orang Yahudi saling bermusuhan, namun mereka bersatu melawan orang Kristen, seperti Herodes dan Pilatus, orang Saduki dan orang Farisi, melawan Kristus. Seperti orang Gebal, Amon, dan Amalek dulu melawan kaum Israel. Jika musuh-musuh jemaat bisa bersatu seperti itu untuk menghancurkan jemaat, tidak bisakah sahabat-sahabat jemaat, dengan mengesampingkan segala perseteruaan pribadi mereka, bersatu untuk melestarikannya?
- 2. Apa yang mereka persekongkolkan. Karena sudah berhasil membuat pemimpin-pemimpin berpihak pada mereka, tanpa ragu-ragu lagi mereka menjalankan niat mereka. Dan yang mereka rancangkan adalah menyiksa kedua rasul itu, menghina mereka di depan umum, dan kemudian melempari mereka dengan batu, untuk menghukum mati mereka. Demikianlah mereka berharap untuk menenggelamkan perjuangan kedua rasul itu. Mereka ingin menghilangkan nama baik kedua rasul itu dan juga nyawa mereka, dan ini saja yang bisa diambil dari mereka, sebab mereka tidak mempunyai ladang ataupun harta benda.
- VII.Pembebasan kedua rasul itu dari tangan para pengacau dan orang-orang jahat (ay. Kis 14:6-7). Mereka berhasil lolos, setelah diberi tahu tentang rancangan melawan mereka, atau awal dari upaya untuk menentang mereka, yang segera mereka sadari. Lalu mereka mundur dengan hormat (karena mereka tidak melarikan diri secara memalukan) ke Listra dan Derbe. Dan di sana,
- 1. Mereka menjadi aman. Para penganiaya mereka di Ikonium untuk saat itu puas melihat kedua rasul itu terusir dari perbatasan kota mereka, dan tidak lagi mengejar-ngejar mereka. Allah menyediakan tempat perlindungan bagi umat-Nya di dalam badai. Bahkan, Dia sendiri akan selalu menjadi tempat persembunyian bagi mereka.
- 2. Mereka mendapat pekerjaan, dan untuk itulah mereka pergi. Apabila pintu kesempatan tertutup bagi mereka di Ikonium, pintu itu terbuka di Listra dan Derbe. Ke kedua kota inilah mereka pergi, dan di sana, dan di daerah sekitarnya, mereka memberitakan Injil. Dalam masa-masa penganiayaan, hamba-hamba Tuhan bisa melihat alasan untuk meloloskan diri, tanpa sama sekali meninggalkan pekerjaan mereka.
Matthew Henry: Kis 14:8-18 - Orang Lumpuh Disembuhkan di Listra; Paulus dan Barnabas di Listra Orang Lumpuh Disembuhkan di Listra; Paulus dan Barnabas di Listra ( Kis 14:8-18)
Dalam perikop di atas diceritakan tentang,
I. Penyemb...
Orang Lumpuh Disembuhkan di Listra; Paulus dan Barnabas di Listra ( Kis 14:8-18)
- Dalam perikop di atas diceritakan tentang,
- I. Penyembuhan ajaib yang diadakan Paulus di Listra atas seseorang yang sudah lumpuh sejak lahir, mirip seperti orang yang disembuhkan secara ajaib oleh Petrus dan Yohanes sebelumnya (3:2). Penyembuhan sebelumnya memperkenalkan Injil kepada orang-orang Yahudi, sementara penyembuhan ini memperkenalkan Injil kepada bangsa-bangsa lain. Baik penyembuhan sebelumnya maupun penyembuhan sekarang dirancang untuk menunjukkan ketidakmampuan semua anak manusia dalam perkara-perkara rohani: mereka lumpuh sejak lahir, sebelum anugerah Allah memberikan kekuatan kepada mereka. Sebab ketika kita masih lemahlah Kristus telah mati untuk orang-orang durhaka (Rm. 5:6). Amatilah di sini,
- 1. Keadaan orang lumpuh itu yang menyedihkan (ay. Kis 14:8): Kakinya lemah, cacat (begitulah kata yang digunakan) sampai sedemikian rupa sehingga mustahil bagi dia untuk menginjakkan kaki di tanah sebentar saja. Semua orang tahu betul bahwa ia sudah lumpuh sejak ia dilahirkan, dan bahwa ia belum pernah dapat berjalan, tidak pula bisa berdiri. Dari sini kita harus mengambil pelajaran untuk bersyukur kepada Allah atas berfungsinya anggota-anggota tubuh kita. Dan bagi orang yang salah satu anggota tubuhnya tidak berfungsi, ia bisa melihat bahwa ia bukanlah satu-satunya orang yang mengalami hal ini.
- 2. Harapan yang timbul dalam dirinya untuk mendapat kesembuhan (ay. Kis 14:9): Ia sudah mendengar Paulus berkhotbah, dan, ada kemungkinan, sangat tersentuh oleh apa yang didengarnya. Ia percaya bahwa kedua utusan itu, karena mendapat mandat, dikaruniai dengan kekuatan ilahi yang menyertai mereka, dan karena itu sanggup menyembuhkan dia dari kelumpuhannya. Hal ini disadari Paulus, melalui karunia roh yang dimilikinya untuk membeda-bedakan perkara, dan mungkin juga raut muka orang itu sebagian menunjukkan apa yang ada di dalam hatinya: Paulus melihat bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan. Ia menginginkan kesembuhan itu, mengharapkannya, menyimpannya dalam pikirannya. Tidak tampak demikian dengan orang lumpuh yang disembuhkan Petrus, sebab ia tidak mengharapkan lebih dari sedekah. Iman sebesar ini tidak pernah dijumpai pada seorang pun di antara orang Israel, seperti yang dapat dijumpai di antara orang-orang bukan-Yahudi (Mat. 8:10).
- 3. Penyembuhan diadakan: Paulus, karena melihat bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan, menyampaikan firman dan menyembuhkan dia (Mzm. 107:20). Perhatikanlah, Allah tidak akan mengecewakan keinginan-keinginan yang dinyalakan-Nya sendiri, atau harapan-harapan yang ditimbulkan-Nya sendiri. Paulus berkata kepadanya dengan suara nyaring, entah karena orang itu ada di tempat yang agak jauh, atau untuk menunjukkan bahwa mujizat-mujizat yang benar, yang diadakan oleh kuasa Kristus, jauh berbeda dari mujizat-mujizat palsu yang diadakan oleh para penyesat, yang berbisik-bisik dan komat-kamit (Yes. 8:19). Allah berfirman, tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi atau di tempat bumi yang gelap (Yes. 45:19). Paulus berkata kepadanya dengan suara nyaring, supaya orang-orang di sekitar bisa memperhatikan, dan supaya harapan mereka dibangkitkan setelah melihat apa yang terjadi. Tampaknya orang yang lumpuh ini bukan pengemis. Dikatakan bahwa ia duduk saja (ay. Kis 14:8), bukan bahwa ia duduk mengemis. Tetapi kita bisa membayangkan betapa sedih hatinya melihat orang lain berjalan di sekitar dia, sedangkan dia sendiri tidak bisa. Dan oleh karena itu, betapa ia dengan senang hati menyambut perkataan Paulus, “Berdirilah tegak di atas kakimu! Tolonglah dirimu sendiri, maka Allah akan menolongmu. Coba lihatlah apakah engkau mempunyai kekuatan, maka engkau akan mendapati bahwa engkau memilikinya.” Dalam beberapa naskah, tertulis seperti ini, “Aku berkata kepadamu, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, berdirilah tegak di atas kakimu! Tentu saja perkataan ini tersirat, dan kemungkinan besar diucapkan sendiri oleh Paulus, lalu ada kuasa yang menyertai perkataan ini. Sebab orang lumpuh itu segera melonjak berdiri, lalu berjalan kian ke mari, melonjak dari tempat duduknya. Dan ia tidak hanya berdiri tegak, tetapi untuk menunjukkan bahwa ia benar-benar sembuh, dan kesembuhan itu terjadi dengan segera, ia berjalan ke sana kemari di depan semua orang. Di sinilah nas Kitab Suci digenapi, bahwa padang gurun di dunia bangsa bukan-Yahudi akan berbunga pada waktu orang lumpuh melompat seperti rusa (Yes. 35:1, 6). Siapa yang oleh anugerah Allah disembuhkan dari kelumpuhan rohani harus menunjukkannya dengan melompat dalam sukacita yang kudus dan perilaku hidup yang kudus.
- II. Kesan yang ditimbulkan dari penyembuhan ini atas orang banyak: mereka takjub dengan kesembuhan itu. Mereka belum pernah melihat atau mendengar kejadian seperti itu, dan mereka hanyut dalam ketakjuban mereka. Paulus dan Barnabas adalah orang asing, orang buangan, pengungsi di negeri mereka. Segala sesuatunya bersatu padu untuk menjadikan mereka orang tercela dan hina. Namun, bekerjanya satu mujizat ini sudah cukup untuk membuat mereka benar-benar besar dan terhormat di mata orang. Tetapi anehnya, banyaknya mujizat yang diadakan Kristus tidak bisa meluputkan Dia dari penghinaan orang-orang Yahudi. Kita mendapati di sini,
- 1. Orang banyak menyangka mereka sebagai dewa (ay. Kis 14:11): Mereka itu berseru kegirangan, dalam bahasa mereka sendiri (sebab rakyat biasalah yang berseru), dalam bahasa Likaonia, sebuah dialek bahasa Yunani, “Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.” Mereka menyangka bahwa Paulus dan Barnabas turun ke tengah-tengah mereka dari awan-awan, dan bahwa mereka semacam makhluk ilahi yang berkuasa, yang tidak lebih rendah daripada dewa, meskipun dalam rupa manusia. Gagasan ini sangat sesuai dengan pemahaman tentang Tuhan menurut kepercayaan kafir, dan dengan cerita-cerita ajaib yang ada pada mereka tentang dewa-dewa yang turun ke dunia bawah ini. Dan mereka berbangga hati karena menyangka dikunjungi oleh dewa-dewa itu. Dalam hal ini mereka sudah mereka-reka terlalu jauh, sehingga mereka mengaku bisa memberi tahu dewa-dewa mana yang menjelma dalam diri kedua rasul itu, sesuai dengan ajaran para pujangga mereka tentang dewa-dewa itu (ay. Kis 14:12): Barnabas mereka sebut Zeus. Sebab, kalau mereka sudah bersedia menjadikannya dewa, maka mudah saja untuk mengangkat ataupun menurunkan dia sebagai penghulu dari dewa-dewa mereka. Ada kemungkinan bahwa ini karena Barnabaslah yang lebih tua, dan yang berpenampilan lebih megah dan elok, yang wajahnya menampakkan keagungan. Dan Paulus mereka sebut Hermes, utusan para dewa, yang dikirim untuk mengemban suatu tugas. Sebab Pauluslah, meskipun penampilannya tidak seperti Barnabas, yang berbicara, dan yang lebih pandai bertutur kata, dan mungkin tampak mirip Hermes dalam tingkah laku dan kecerdasannya. Zeus biasa mengajak Hermes pergi bersamanya, ujar mereka, dan, kalau ia memang mengunjungi kota mereka, maka menurut mereka sekaranglah waktunya.
- 2. Setelah melihat itu, sang imam bersiap-siap mempersembahkan korban kepada mereka (ay. Kis 14:13). Kuil Zeus, tampaknya, terletak di depan pintu gerbang kota mereka, sebagai pelindung dan pengawalnya. Dan imam yang melayani berhala dan kuil itu, setelah mendengar orang banyak berseru-seru seperti itu, langsung menangkap isyaratnya, dan menganggap sekaranglah waktunya bagi dia untuk melakukan tugasnya dengan segera. Sudah banyak persembahan berharga yang dipersembahkannya kepada patung Zeus, tetapi kalau Zeus sendiri – in propria persona, ada di tengah-tengah mereka, maka sudah menjadi tugasnya untuk memberikan segala penghormatan yang setinggi mungkin. Dan orang banyak siap bergabung bersama dia. Lihatlah betapa mudahnya pikiran yang sia-sia terbawa oleh seruan orang banyak. Ketika orang ramai berseru, di sini ada Zeus, maka imam Zeus pun langsung menanggapinya, dan segera menawarkan pelayanannya. Tetapi ketika Kristus, Sang Anak Allah, turun dan tampak dalam rupa manusia, dan mengadakan banyak, sangat banyak, mujizat, mereka bukannya mempersembahkan korban kepada Dia, tetapi malah menjadikan Dia sebagai korban dari kesombongan dan kebencian mereka: Ia telah ada di dalam dunia, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Sementara Paulus dan Barnabas, hanya karena mengerjakan satu mujizat, langsung didewa-dewakan. Kuasa yang sama dari ilah dunia ini yang mencondongkan pikiran duniawi melawan kebenaran, memudahkan kesalahan dan kepalsuan masuk ke dalam pikiran itu. Dan cara mana saja yang dipilih, tujuannya akan terpenuhi. Mereka membawa lembu-lembu jantan, untuk dikorbankan kepada kedua rasul itu, dan karangan-karangan bunga, untuk memahkotai korban itu. Karangan ini terdiri atas bunga-bunga dan pita-pita. Dan mereka menaruhnya sebagai hiasan pada tanduk lembu-lembu jantan yang akan mereka korbankan.
- Victimæ ad supplicium saginantur, hostiæ ad pœnam corenantur.
- Binatang korban juga diberi makan,
- Pertama-tama ia dimahkotai, namun kemudian disembelih.
- – Oktavius dalam Minutius Felix
- III. Paulus dan Barnabas mengajukan protes terhadap penghormatan berlebihan yang diberikan kepada mereka ini, dan berupaya keras untuk mencegahnya. Banyak penguasa kafir menyebut diri sebagai allah, dan mereka bangga diberi penghormatan sebagai tuhan. Tetapi hamba-hamba Kristus, meskipun merekalah yang sebenarnya membawa kebaikan bagi umat manusia, sedangkan para penguasa yang lalim hanya berpura-pura demikian, menolak penghormatan-penghormatan ini, sekalipun itu ditawarkan. Amatilah,
- 1. Kemarahan kudus yang dirasakan Paulus dan Barnabas atas hal ini: Mendengar itu, Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka. Kita tidak mendapati mereka mengoyakkan pakaian mereka ketika orang banyak menjelek-jelekkan mereka, dan mengancam akan merajami mereka. Mereka tahan menghadapinya tanpa masalah sedikit pun. Tetapi ketika orang banyak mendewa-dewakan mereka, dan berkata ingin menyembah mereka, mereka tidak tahan menghadapinya, tetapi mengoyakkan pakaian mereka, sebab mereka lebih peduli pada kehormatan Allah daripada kehormatan mereka sendiri.
- 2. Upaya-upaya yang mereka lakukan untuk mencegahnya. Mereka tidak mengabaikannya begitu saja, atau berkata, “Kalau orang banyak tertipu, biarkan saja mereka tertipu,” apalagi timbul suatu pemikiran dalam diri mereka dan satu sama lain bahwa mereka akan aman dan pelayanan mereka akan berhasil, jika mereka membiarkan orang terus mempercayai kebohongan ini, dan dengan demikian mereka bisa mendatangkan kebaikan dari kejahatan. Tidak, kebenaran Allah tidak perlu dibantu oleh kebohongan manusia. Kristus sudah memberikan cukup banyak kehormatan kepada mereka dengan menjadikan mereka rasul, jadi mereka tidak perlu lagi menerima kehormatan sebagai raja atau dewa. Mereka tampak jauh lebih agung dengan menyandang gelar sebagai duta-duta Kristus dan orang yang diberi kepercayaan tentang rahasia Allah, daripada dengan disebut Zeus dan Hermes. Marilah kita lihat bagaimana mereka mencegahnya.
- (1) Mereka terjun ke tengah-tengah orang banyak itu, segera setelah mereka mendengarnya, dan bahkan tidak mau menunggu barang sebentar untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh orang banyak itu. Terjunnya mereka ke tengah-tengah orang banyak, seperti hamba, menunjukkan bahwa mereka sama sekali tidak memandang diri sebagai allah, atau merasa diri sebagai orang terhormat. Mereka tidak berdiri diam, mengharapkan orang datang memberi penghormatan, tetapi jelas-jelas menolaknya dengan terjun sendiri ke tengah-tengah orang ramai. Mereka terjun, seperti orang yang bersungguh-sungguh, dengan perhatian yang tak kalah besar dengan Harun, yang menengahi antara yang hidup dan yang mati, ketika tulah Mesir mulai berdatangan.
- (2) Mereka berbantah dengan orang banyak itu, sambil berseru, supaya semua orang mendengar, “Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian?” Mengapa kamu ingin menjadikan kami allah? Sungguh tidak masuk akal apa yang kalian lakukan ini. Karena,
- [1] “Kodrat kami sebagai manusia tidak memperbolehkannya: Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu” homoiopatheis. Ini kata yang sama yang dipakai tentang Elias, (Yak. 5:17), yang dalam KJV diartikan, kami tunduk pada hawa nafsu sama seperti kamu. “Kami ini manusia, dan oleh sebab itu kamu salah apabila mengharapkan dari kami apa yang hanya bisa didapat dari Allah. Dan kamu berbuat dosa terhadap Allah apabila kamu memberikan kepada kami, atau kepada siapa saja, penghormatan yang hanya boleh diberikan kepada Allah saja. Kami tidak saja memiliki tubuh seperti yang kamu lihat, tetapi juga mempunyai hawa nafsu yang sama seperti kamu, mempunyai hati yang dibentuk sama seperti orang lain (Mzm. 33:15). Sebab, seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu (Ams. 27:19). Secara alami kami tunduk pada kelemahan-kelemahan kodrat manusia, dan rentan terhadap malapetaka yang bisa mencelakakan manusia. Kami bukan saja manusia, melainkan juga manusia yang berdosa dan menderita, dan karena itu kami tidak mau didewakan.”
- [2] “Ajaran yang kami beritakan langsung bertentangan dengannya. Haruskah kami ditambahkan lagi ke dalam sejumlah dewa yang sudah kalian miliki, padahal tugas kami justru meniadakan dewa-dewa itu? Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup. Jika kami memperbolehkan kalian melakukan ini, itu berarti kami meneguhkan kalian dalam perbuatan yang justru ingin kami hapuskan dari kalian.” Demikianlah, mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan kepada orang banyak itu betapa wajar dan perlunya mereka berbalik dari berhala-berhala kepada Allah (1Tes. 1:9). Ketika mereka memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi, yang membenci penyembahan berhala, mereka tidak harus melakukan apa-apa selain memberitakan anugerah Allah di dalam Kristus. Dan mereka tidak perlu, seperti yang dilakukan para nabi dalam berurusan dengan nenek moyang mereka, memberitakan larangan terhadap penyembahan berhala. Tetapi, ketika mereka harus berurusan dengan bangsa-bangsa lain, mereka harus meluruskan kesalahan-kesalahan mereka dalam agama alamiah, dan mengangkat mereka dari kerusakan-kerusakannya yang mencolok. Lihatlah di sini apa yang mereka beritakan kepada bangsa-bangsa lain.
- Pertama, bahwa dewa-dewa yang disembah oleh mereka dan nenek moyang mereka, dan semua upacara ibadah yang mereka lakukan hanyalah perbuatan sia-siaspan class="p">, mengada-ada, tidak masuk akal, tidak berguna, tidak bisa dipertanggungjawabkan, dan juga tidak mendatangkan manfaat apa-apa. Dalam Perjanjian Lama berhala sering disebut sebagai kesia-siaan (Ul. 32:21; 1Raj. 16:13; Yer. 14:22). Tidak ada berhala di dunia (1Kor. 8:4). Berhala bukanlah seperti apa yang dikira orang. Berhala itu penipu, palsu. Berhala menyesatkan orang-orang yang percaya padanya dan mengharapkan pertolongan darinya. Oleh sebab itu, tinggalkanlah perbuatan yang sia-sia ini, berpalinglah dari berhala-berhala itu dengan rasa benci dan jijik, sebagaimana Efraim melakukannya (Hos. 14:9): “Apakah lagi sangkut pautku dengan berhala-berhala? Aku tidak mau lagi ditipu seperti itu.”
- Kedua, bahwa Allah yang memanggil mereka untuk berbalik adalah Allah yang hidup. Sampai saat itu mereka menyembah patung-patung mati, yang sama sekali tidak mampu menolong mereka (Yes. 64:9). Atau (seperti yang hendak mereka lakukan sekarang), mereka menyembah manusia yang fana, yang sebentar saja tidak bisa lagi menolong mereka. Tetapi sekarang mereka diajak untuk menyembah Allah yang hidup, yang mempunyai hidup dalam diri-Nya, dan mempunyai hidup bagi kita, hidup untuk selama-lamanya.
- Ketiga, bahwa Allah ini adalah pencipta dunia, sumber dari segala keberadaan dan kuasa: “Dia telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, bahkan apa yang kalian sembah sebagai dewa-dewa, sehingga Dia juga adalah Allah dari segala dewamu. Kamu menyembah dewa-dewa yang kamu jadikan, makhluk-makhluk khayalanmu sendiri, dan pekerjaan tanganmu sendiri. Tetapi kami memanggil kamu untuk menyembah Allah yang benar, dan tidak membiarkan dirimu diperdaya oleh penipu. Sembahlah Tuhan Yang Berdaulat atas semuanya, dan janganlah rendahkan dirimu sendiri dengan bersujud kepada makhluk-makhluk dan bawahan-bawahan-Nya.”
- Keempat, bahwa hanya karena kesabaran-Nyalah dunia dan mereka tidak Dia hancurkan sedari dulu karena penyembahan berhala mereka (ay. Kis 14:16): Dalam zaman yang lampau, selama berabad-abad, sampai hari ini, Dia membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing. Para penyembah berhala ini, yang dipanggil untuk tidak lagi menyembah ilah-ilah lain, mungkin berpikir, “Bukankah kami sudah melayani dewa-dewa ini sampai sekarang, dan nenek moyang kami sebelum kami, dan begitu seterusnya sampai ke zaman purbakala. Lalu mengapa kami tidak boleh terus melayani mereka?” – Tidak, pelayananmu terhadap mereka itu mencobai kesabaran Allah, dan hanya karena mujizat belas kasihan-Nyalah kamu tidak dibinasakan untuk itu. Tetapi, meskipun Ia tidak membinasakan kamu untuk itu dalam ketidaktahuanmu, dan waktu kamu belum mengetahui yang lebih baik (17:30), namun karena sekarang Ia sudah mengirimkan Injil-Nya ke dalam dunia, dan melalui Injil itu Ia secara jelas mengungkapkan diri-Nya dan kehendak-Nya kepada semua bangsa, dan bukan hanya kepada bangsa Yahudi, maka jika kamu terus menyembah berhala, Ia tidak akan segan-segan lagi menghuk um kamu. Semua bangsa yang tidak mendapat keuntungan pewahyuan ilahi, yaitu semua bangsa kecuali bangsa Yahudi, dibiarkan-Nya menuruti jalannya masing-masing, sebab tidak ada yang menegur mereka, atau mengawasi mereka, selain suara hati mereka sendiri, pikiran mereka sendiri (Rm. 2:15), tanpa kitab suci, tanpa nabi-nabi. Maka bisa dimaafkan kalau mereka mengambil jalan yang salah. Tetapi karena sekarang Allah sudah mengirimkan pewahyuan ke dalam dunia yang harus diberitakan kepada semua bangsa, keadaannya sudah berubah. Kita dapat memahaminya sebagai penghakiman atas semua bangsa yang dibiarkan Allah menuruti jalannya masing-masing, diserahkan menurut hawa nafsunya sendiri. Tetapi sekarang sudah tiba waktunya tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa dikoyakkan (Yes. 25:7), dan perbuatan kalian yang sia-sia ini tidak akan dimaafkan lagi, tetapi harus kalian tinggalkan. Perhatikanlah,
- 1. Kesabaran Allah terhadap kita sampai saat ini haruslah menuntun kita kepada pertobatan, dan bukan justru mendorong kita untuk berani meneruskannya, sebab jika demikian, kita justru terus membuat-Nya murka.
- 2. Kejahatan yang telah kita lakukan karena tidak tahu tidak bisa dijadikan alasan untuk berbuat jahat setelah kita tahu apa yang baik. Kelima, bahwa bahkan ketika mereka tidak berada di bawah bimbingan dan teguran firman Allah sekalipun, mereka bisa saja tahu, dan seharusnya tahu, bagaimana berbuat lebih baik dengan melihat pekerjaan-pekerjaan Allah (ay. Kis 14:17). Walaupun bangsa-bangsa bukan-Yahudi tidak mempunyai ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang dimiliki bangsa Yahudi untuk bersaksi bagi Allah melawan semua pendusta, tidak ada loh hukum Allah atau Kemah Suci, Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan (KJV: Allah bukan tidak menyatakan diri-Nya tanpa saksi – pen.). Selain ada saksi bagi Allah di dalam diri mereka (suara hati nurani), ada juga saksi-saksi bagi Allah di sekeliling mereka, yaitu pemeliharaan ilahi secara umum yang berlimpah. Tidak adanya kitab suci pada mereka memang sebagian bisa dijadikan alasan, dan oleh sebab itu Allah tidak membinasakan mereka karena penyembahan berhala mereka, seperti yang dilakukan-Nya terhadap bangsa Yahudi. Namun, ini tidak bisa sepenuhnya dijadikan alasan. Sebaliknya, kendati demikian, mereka melakukan kejahatan dan kesalahan yang amat besar di hadapan Allah. Sebab ada saksi-saksi lain bagi Allah, yang cukup membuat mereka tahu bahwa hanya Dia saja yang harus disembah, dan bahwa kepada Dialah mereka berutang budi atas segala kebaikan yang mereka terima, dan yang membawa segala penghiburan bagi mereka. Dan karena itu, mereka bersalah atas perbuatan yang sangat tidak adil dan tidak tahu bersyukur, apabila tidak memandang semuanya itu berasal dari Dia. Allah, karena bukan tidak menyatakan diri-Nya tanpa saksi, tidak meninggalkan kita tanpa petunjuk, dan karena itu kita tidak bisa berdalih apa-apa. Sebab apa saja yang menjadi saksi bagi Allah akan menjadi saksi melawan kita, jika kita memberikan kepada yang lain kemuliaan yang layak diberikan kepada Dia saja.
- 1. Berlimpahnya pemeliharaan ilahi secara umum bersaksi kepada kita bahwa Allah itu ada, sebab semuanya itu diberikan dengan bijak dan untuk suatu tujuan. Hujan dan musim-musim subur tidak mungkin datang secara kebetulan, dan juga tidak ada yang dapat menurunkan hujan di antara dewa kesia-siaan bangsa-bangsa itu, tidak dapat juga langit sendiri memberi hujan lebat (Yer. 14:22). Semua kekuatan alam bersaksi kepada kita akan kuasa Allah yang berdaulat atas alam, yang semuanya berasal dari Dia, dan kepada-Nya mereka bergantung. Bukan langit yang memberi kita hujan, Allahlah yang memberi kita hujan dari langit. Dia Bapa dari hujan (Ayb. 38:28).
- 2. Keuntungan-keuntungan yang kita dapatkan melalui kelimpahan ini bersaksi kepada kita bahwa kita harus bersyukur, bukan kepada makhluk ciptaan yang berguna bagi kita, melainkan kepada Sang Pencipta yang membuat mereka berguna. Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya tanpa saksi, dan di dalam hal itu Ia berbuat kebajikan (KJV). Allah tampak melihat contoh-contoh kebaikan-Nya sebagai bukti yang lebih bermakna dan lebih meyakinkan dari hak-Nya untuk kita sembah dan puja daripada bukti-bukti kebesaran-Nya. Sebab kebaikan-Nya adalah kemuliaan-Nya. Bumi penuh dengan kasih setia TUHAN. Ia penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya, dan karena itu mereka memuji Dia (Mzm. 145:9-10). Allah berbuat baik kepada kita, dalam menyediakan udara untuk kita hirup, tanah tempat kita berpijak, cahaya matahari yang dengannya kita bisa melihat. Tetapi, karena contoh yang jelas dari kebaikan Sang Pemelihara kepada setiap dari kita secara khusus adalah persediaan makanan dan minuman sehari-hari bagi kita, maka Rasul Paulus memilih untuk menegaskan hal ini, dan menunjukkan bagaimana Allah berbuat baik kepada kita,
- (1) Dalam menyediakan makanan dan minuman itu bagi kita, melalui rantaian sebab akibat yang bergantung pada Dia sebagai penyebab utamanya: Langit akan mendengarkan bumi. Bumi akan mendengarkan gandum, anggur dan minyak, dan mereka ini akan mendengarkan Yizreel (Hos. 2:20-21). Dia berbuat baik kepada kita dengan memberi kita hujan dari langit, yaitu hujan untuk air minum kita, sebab jika tidak ada hujan, maka tidak akan ada mata air, dan kita akan segera mati kehausan. Itu juga hujan untuk minum bagi tanah kita, sebab baik makanan maupun minuman untuk kita datang dari hujan. Dalam menyediakan semuanya ini kepada kita, Ia memberikan musim-musim subur bagi kita. Jika langit di atas menjadi seperti besi, maka tanah akan segera menjadi seperti tembaga (Im. 26:19). Inilah batang air Allah yang mengaruniai tanah dengan kelimpahan, dan dengannya Allah menyediakan gandum (Mzm. 65:9-13). Dari semua peristiwa yang terjadi dalam pemeliharaan ilahi secara umum, orang kafir memilih membentuk gagasan mereka tentang Allah yang mahatinggi melalui hal-hal yang mengerikan, yang sudah sewajarnya membuat kita ngeri akan Dia. Hal yang dimaksud adalah guntur. Oleh karena itulah mereka menyebut Zeus Sang Guntur, dan melambangkannya dengan guntur di tangan, seperti yang tampak dalam Mazmur 29:3, sehingga orang tidak bisa mengabaikannya. Tetapi sang rasul di sini, untuk mendorong kita menyembah Allah, menunjukkan kepada kita kemurahan-Nya, supaya kita berpikiran baik tentang Dia dalam segala hal di mana kita harus berurusan dengan Dia. Juga, supaya kita mengasihi Dia dan bersuka di dalam Dia, sebagai Allah yang berbuat baik, berbuat baik kepada kita, berbuat baik kepada kita sekalian, dalam menurunkan hujan dari langit dan memberikan musim-musim subur. Dan apabila sewaktu-waktu hujan ditahan, atau musim-musim tidak berbuah, itu karena salah kita sendiri. Dosa kitalah yang menghalangi semua yang baik yang datang kepada kita ini, dan menghentikan aliran perkenanan-perkenanan Allah.
- (2) Dalam memberi kita penghiburan dari semuanya itu. Dialah yang memuaskan hati kita dengan makanan dan kegembiraan. Allah itu kaya akan rahmat bagi semua orang (Rm. 10:12): Allah dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati (1Tim. 6:17). Dia tidak sekadar memberi, tetapi juga memberi dengan berlimpah. Tidak hanya memberi kita apa yang kita perlukan, tetapi juga memampukan kita untuk menikmatinya. Ia memuaskan hati kita dengan makanan (Pkh. 2:24), yakni, Ia memberi kita makanan sampai kita puas, atau sesuai dengan keinginan kita. Bukan sekadar makanan pokok, melainkan juga aneka santapan yang berlimpah dan lezat. Bahkan untuk bangsa-bangsa yang telah kehilangan pengetahuan tentang Dia, dan menyembah ilah-ilah lain, tetap saja dipenuhi-Nya rumah mereka, mulut mereka, dan dikenyangkan-Nya perut mereka (Ayb. 22:18; Mzm. 17:14) dengan segala yang baik. Bangsa-bangsa bukan-Yahudi yang hidup tanpa Allah di dalam dunia, tetap hidup bergantung pada Allah. Hal ini ditegaskan Kristus sebagai alasan mengapa kita harus berbuat baik kepada orang yang membenci kita (Mat. 5:44-45). Hati orang kafir puas dengan makanan. Memang ini yang membuat mereka bahagia dan puas, mereka tidak menginginkan hal-hal lain. Tetapi semua ini tidak akan mengenyangkan jiwa (Yeh. 7:19), dan tidak pula orang yang tahu bagaimana menghargai jiwanya akan dikenyangkan olehnya. Tetapi para rasul juga menempatkan diri sebagai orang yang mendapat bagian dalam kemurahan ilahi. Kita semua harus mengakui bahwa Allah memuaskan hati kita dengan makanan dan kegembiraan. Bukan hanya makanan supaya kita hidup, melainkan juga kegembiraan supaya kita hidup dengan ceria. Oleh karena kebaikan-Nyalah kita tidak mencari rezeki dengan bersusah payah seumur hidup kita. Perhatikanlah, kita harus bersyukur kepada Allah bukan hanya atas makanan kita, melainkan juga atas kegembiraan kita, yaitu bahwa Ia memberi kita izin untuk bergembira, memberi alasan untuk bergembira, dan memberi hati untuk bergembira. Dan, apabila hati kita dipuaskan dengan makanan dan kegembiraan, maka hati kita juga harus dipenuhi dengan kasih dan rasa syukur, dan semakin taat dalam menjalankan kewajiban dan perintah (Ul. 8:10; 28:47). Terakhir, keberhasilan kedua rasul itu dalam melarang orang banyak mempersembahkan korban kepada mereka (ay. Kis 14:18): Dengan berkata demikian, melalui upaya keras, mereka mencegah orang banyak mempersembahkan korban kepada mereka. Begitu teguhnya para penyembah berhala ini memegang penyembahan berhala mereka. Tidak cukup bila kedua rasul itu menolak didewakan (penolakan ini hanya akan ditafsirkan sebagai sikap merendah), tetapi juga mereka harus membencinya. Mereka menunjukkan kepada orang banyak itu kejahatan dari perbuatan mereka. Namun itu pun belum cukup, sebab kedua rasul itu hampir-hampir tidak dapat mencegah mereka melakukannya, dan sebagian dari mereka siap-siap mempersalahkan imam karena tidak terus menjalankan tugasnya kendati dengan penolakan itu. Kita dapat melihat di sini apa yang menyebabkan penyembahan berhala pada orang kafir. Mereka mendewa-dewakan apa yang menjadi sarana bagi penghiburan mereka, dan bukannya menyembah Sang Sumber penghiburan itu sendiri. Paulus dan Barnabas sudah menyembuhkan orang lumpuh, dan oleh sebab itu orang banyak mendewa-dewakan mereka, bukannya memuliakan Allah yang sudah memberi mereka kuasa seperti itu. Hal ini sudah seharusnya membuat kita sangat berhati-hati untuk tidak memberikan kepada orang lain, atau kepada diri kita sendiri, suatu penghormatan yang selayaknya diberikan kepada Allah saja.
Matthew Henry: Kis 14:19-28 - Paulus Dirajam di Listra; Paulus dan Barnabas Mengunjungi Jemaat Paulus Dirajam di Listra; Paulus dan Barnabas Mengunjungi Jemaat ( Kis 14:19-28)
Di sini kita mendapati lanjutan cerita tentang berbagai pelayana...
Paulus Dirajam di Listra; Paulus dan Barnabas Mengunjungi Jemaat ( Kis 14:19-28)
- Di sini kita mendapati lanjutan cerita tentang berbagai pelayanan dan penderitaan Paulus dan Barnabas.
- I. Bagaimana Paulus dirajam lalu ditinggalkan karena disangka mati, tetapi secara ajaib bangkit kembali (ay. Kis 14:19-20). Mereka lebih ingin menyerang Paulus daripada Barnabas, karena Paulus, sebagai pembicara utama, lebih membuat mereka kesal dan jengkel daripada Barnabas. Sekarang amatilah di sini,
- 1. Bagaimana orang banyak menjadi marah kepada Paulus. Bukan karena mereka terluka oleh Paulus (jika mereka merasa terhina karena Paulus menolak didewakan, maka sesudah mereka tenang, mereka pasti dengan mudah akan memaafkan dia atas kesalahan itu). Tetapi karena datang orang-orang Yahudi dari Antiokhia, yang ada kemungkinan mendengar bagaimana Paulus dan Barnabas dihormati sedemikian rupa di Listra, dan mereka kesal mendengar itu. Mereka memanas-manasi orang banyak untuk melawan keduanya, dengan menuduh mereka sebagai orang yang suka memecah belah, penghasut, berbahaya, dan tidak pantas dilindungi. Lihatlah betapa kegeraman orang-orang Yahudi melawan Injil Kristus tidak pernah berhenti. Mereka tidak tahan kalau Injil mendapat tempat berpijak di mana saja.
- 2. Bagaimana orang banyak dibuat marah oleh orang-orang Yahudi yang biadab ini: mereka menjadi sedemikian geram sehingga bangkit dan melempari Paulus dengan batu, bukan atas dasar keputusan hukum, melainkan karena terdorong oleh huru-hara orang banyak. Mereka merajami dia untuk menjatuhkannya, dan kemudian menyeretnya ke luar kota, seperti orang yang tidak pantas tinggal di dalamnya, atau menyeretnya di atas tandu atau peti, untuk menguburkan dia, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Begitu kuatnya kecenderungan hati manusia yang rusak dan penuh hawa nafsu kedagingan terhadap apa yang jahat, bahkan terhadap apa yang sangat berlawanan, sehingga, sama seperti sangat sulit mencegah orang berbuat jahat pada satu sisi, demikian pula sangat mudah mereka terbujuk berbuat jahat pada sisi lain. Lihatlah betapa terombang-ambingnya dan cepat berubah-ubahnya suasana hati orang duniawi dan penuh hawa nafsu kedagingan itu, yang tidak mengetahui dan mempertimbangkan segala sesuatunya. Orang yang baru kemarin ingin memperlakukan kedua rasul itu lebih daripada manusia, sekarang memperlakukan mereka lebih buruk daripada binatang, seperti orang-orang bejat, penjahat terjahat. Hari ini hosana, besok salibkan Dia. Hari ini diberi korban, besok dikorbankan. Tetapi perubahan yang sebaliknya juga terjadi (28). Orang ini sudah pasti seorang pembunuh (28:4). Tetapi kemudian, tidak diragukan lagi bahwa ia seorang dewa (28:6). Sikap orang banyak itu angin-anginan. Seandainya Paulus adalah Hermes, ia bisa saja dimahkotai, atau bahkan dipuja-puja. Tetapi, jika ia ingin menjadi hamba Kristus yang setia, ia akan dirajam, dan diseret ke luar kota. Demikianlah, siapa yang dengan mudah membiarkan diri dikuasai khayalan-khayalan liar tidak suka menerima kebenaran karena rasa cinta kepadanya.
- 3. Bagaimana ia dilepaskan oleh kuasa Allah: Ketika ia diseret ke luar dari kota, murid-murid itu berdiri mengelilingi dia (ay. Kis 14:20). Tampaknya ada sebagian orang di Listra ini yang menjadi murid, yang menemukan jalan tengah antara mendewakan kedua rasul itu dan menolak mereka. Dan bahkan orang-orang yang baru bertobat ini berani berpihak pada Paulus ketika ia dijatuhkan seperti itu, padahal wajar saja jika mereka ketakutan kalau-kalau orang yang sama yang merajami Paulus akan merajami mereka juga karena berpihak padanya. Mereka berdiri mengelilingi dia, seperti pengawal yang hendak menjaganya dari murka lebih jauh dari orang banyak itu. Mereka berdiri mengelilingi dia untuk melihat apakah ia masih hidup atau sudah mati. Tetapi tiba-tiba bangkitlah ia. Meskipun tidak mati, tidak diragukan lagi bahwa ia terluka sangat parah, dan pingsan. Ia dalam keadaan deliquium (tak sadarkan diri karena kehabisan darah di otak – pen.), sehingga kalau bukan tanpa mujizat ia tidak akan bisa sadar kembali dengan begitu cepat dan sehat sehingga bisa pergi memasuki kota. Perhatikanlah, sekalipun hamba-hamba Allah yang setia tinggal selangkah lagi masuk ke dalam lobang maut, dan disangka mati baik oleh kawan maupun lawan, mereka tidak akan mati selama Allah masih mempunyai pekerjaan untuk mereka lakukan. Mereka dihempaskan, namun tidak binasa (2Kor. 4:9).
- II. Bagaimana mereka terus melanjutkan pekerjaan mereka, kendati dengan perlawanan yang mereka hadapi. Semua batu yang mereka lemparkan kepada Paulus tidak dapat membuatnya mundur dari pekerjaannya: Mereka menyeretnya ke luar kota (ay. Kis 14:19), tetapi, seperti ingin menantang mereka, ia masuk ke dalam kota lagi, untuk menunjukkan bahwa ia tidak takut pada mereka. Ia bahkan tidak menghiraukannya sedikit pun. Apa pun, kedua rasul itu tahu bahwa penganiayaan terhadap mereka di sini merupakan isyarat bagi mereka untuk mencari kesempatan berbuat baik di tempat lain, dan oleh sebab itu untuk saat ini mereka meninggalkan Listra.
- 1. Mereka pergi untuk mengolah dan menabur benih di tanah yang baru di Derbe. Ke sanalah pada keesokan harinya Paulus dan Barnabas berangkat, ke sebuah kota yang letaknya tidak jauh dari situ. Di sana mereka memberitakan Injil, di sana mereka memperoleh banyak murid (14:21). Dan tampaknya Timotius berasal dari kota itu, dan merupakan salah satu dari murid-murid yang sekarang ikut pergi menyertai Paulus. Ia bertemu dengan Paulus di Antiokhia dan menemaninya dalam seluruh perjalanannya ini. Sebab, sambil menyinggung cerita ini, Paulus memberi tahu Timotius betapa Timotius ikut menderita penganiayaan dan sengsara yang dideritanya di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra (2Tim. 3:10-11). Tidak ada kejadian apa-apa yang dicatat di Derbe.
- 2. Mereka kembali, dan melakukan pekerjaan mereka lagi, menyirami benih yang sudah mereka tabur. Dan, setelah tinggal di Derbe dalam waktu yang mereka anggap pantas, mereka kembali ke Listra, ke Ikonium, dan ke Antiokhia, kota-kota yang sudah mereka kunjungi untuk memberitakan Injil (ay. Kis 14:21). Sekarang, setelah kita diberi tahu tentang cerita yang sangat membangun mengenai cara-cara yang mereka pakai untuk meletakkan dasar, dan memulai pekerjaan yang baik, di sini kita mendapati cerita serupa tentang bagaimana mereka membangun di atas dasar itu, dan melanjutkan pekerjaan baik itu. Marilah kita lihat apa yang mereka lakukan,
- (1) Mereka menguatkan hati murid-murid, yakni, mereka menanamkan pada diri murid-murid apa yang pantas untuk meneguhkan mereka (ay. Kis 14:22). Orang yang baru bertobat mudah goyah, dan mudah digoncangkan oleh perkara-perkara kecil. Teman-teman lama mereka memohon untuk tidak meninggalkan mereka. Orang yang mereka hormati sebagai orang yang lebih bijak daripada mereka sendiri menunjukkan kepada mereka betapa ganjil, keji, dan berbahayanya perubahan itu. Mereka tergoda, karena membayangkan akan mendapat kedudukan, untuk berpegang teguh pada adat istiadat nenek-moyang mereka. Mereka takut akan bahaya berenang melawan arus. Semuanya ini menggoda mereka untuk berpikir bahwa mereka akan mundur pada waktunya. Tetapi kedua rasul itu datang dan memberi tahu mereka bahwa mereka berdiri di atas anugerah Allah yang benar. Dan oleh sebab itu mereka harus tetap berdiri di atasnya, dan yakin bahwa tidak ada yang lebih berbahaya daripada kehilangan bagian di dalam Kristus, tidak ada yang lebih menguntungkan daripada tetap berpegang padaNya. Bahwa, apa pun pencobaan yang akan mereka alami, mereka akan mendapat kekuatan dari Kristus untuk melewatinya. Dan, apa pun yang akan hilang dari mereka, mereka akan mendapat gantinya secara berlimpah-limpah. Dan hal ini menguatkan hati murid-murid. Ini menguatkan tekad hati mereka yang saleh, dalam kekuatan Kristus, untuk setia pada Kristus apa pun harga yang harus mereka bayar. Perhatikanlah,
- [1] Orang yang bertobat perlu dikuatkan. Yang sudah ditanam harus berakar. Sudah menjadi tugas hamba-hamba Tuhan untuk meneguhkan orang-orang kudus dan juga menginsafkan orang-orang berdosa. Non minor est virtus quam quoerere parta tueri – Adakalanya mempertahankan sama sulitnya seperti mendapatkan. Siapa yang diajari kebenaran harus tahu bahwa perkara-perkara yang diajarkan kepada mereka itu adalah perkara yang pasti. Dan siapa yang sudah bertekad harus teguh di dalam tekad itu.
- [2] Peneguhan yang benar adalah peneguhan di dalam hati. Ini bukanlah menghukum orang murtad dengan mengikat tubuhnya, tetapi mencegahnya dengan mengikat hatinya. Cara terbaik untuk melakukan ini bagi hamba-hamba Tuhan hanyalah dengan menekankan perkara-perkara yang pantas untuk mengikat hati. Anugerah Allah-lah, dan bukan yang kurang dari itu, yang akan berhasil menguatkan hati murid-murid, dan mencegah mereka dari kemurtadan.
- (2) Paulus dan Barnabas menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman. Atau, seperti yang bisa juga dibaca, Paulus dan Barnabas menguatkan mereka. Kedua rasul itu memberi tahu mereka bahwa sudah menjadi baik kewajiban maupun kepentingan mereka untuk bertekun, untuk tetap percaya bahwa Kristus adalah Anak Allah, dan Juru Selamat dunia. Perhatikanlah, siapa beriman perlu bertekun di dalam iman, kendati dengan segala cobaan yang menggoda mereka untuk meninggalkannya, oleh karena cibiran atau kernyit dahi dunia ini. Dan penting bagi mereka untuk sering-sering dinasihati agar bertekun di dalam iman. Siapa yang senantiasa dikelilingi dengan godaan-godaan untuk murtad perlu senantiasa ditekankan untuk bertekun.
- (3) Yang paling mereka tekankan adalah bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Bukan hanya mereka, melainkan juga kita. Siapa yang mau masuk sorga harus bersiap-siap menghadapi banyak sengsara dan penganiayaan di jalan mereka menuju ke sana. Tetapi inikah cara untuk menguatkan hati murid-murid, dan menggugah mereka untuk bertekun di dalam iman? Orang akan menyangka bahwa ini justru akan membuat mereka terkejut, dan patah semangat. Tidak, oleh karena perkaranya sudah dinyatakan dengan jelas dan diterima sepenuhnya, maka cara itu akan membantu menguatkan mereka, dan meneguhkan iman mereka kepada Kristus. Benar bahwa mereka akan mengalami sengsara, banyak sengsara. Itu hal terburuk yang bisa terjadi. Namun,
- [1] Sudah ditentukan begitu. Mereka harus menjalaninya, tidak bisa ditawar-tawar lagi, perkaranya sudah diputuskan, dan tidak dapat diubah. Dia yang mengatur hati kita secara berdaulat sudah menentukan bahwa setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya. Dia yang memerintah kita secara berdaulat sudah menentukan bahwa setiap orang yang ingin menjadi murid Kristus wajib memikul salibnya. Ketika kita memberi diri kepada Yesus Kristus, kita melakukannya dengan sukarela. Ketika kita duduk dan menghitung-hitung biayanya, jika perhitungannya benar, itu sudah kita persiapkan. Jadi, apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman, kita memang sudah diberi tahu sebelumnya, bahwa memang harus terjadi begitu: Ia akan menyelesaikan apa yang ditetapkan atas kita. Perkaranya sudah ditetapkan tanpa bisa diubah. Jadi, akankah gunung batu digeser dari tempatnya untuk kita?
- [2] Ini sudah menjadi bagian dari pemimpin bala tentara Kristus, serta juga para prajurit-Nya. Bukan hanya kamu, melainkan juga kami, yang akan terkena (jika itu dianggap sebagai kesusahan). Oleh sebab itu, sama seperti penderitaan-penderitaanmu sendiri tidak boleh menjadi batu sandungan bagimu, demikian pula halnya dengan penderitaan-penderitaan kami. Lihat 1 Tesalonika 3:3. Jangan ada orang yang goyang imannya karena kesusahan-kesusahan ini. Kamu sendiri tahu, bahwa kita ditentukan untuk itu. Sama seperti Kristus tidak mengharuskan para rasul untuk melayani dengan lebih keras daripada Dia melayani sebelum mereka, demikian pula mereka tidak boleh berbuat begitu kepada orang-orang Kristen biasa.
- [3] Benar bahwa kita harus bersiap-siap menghadapi banyak sengsara. Tetapi ini membesarkan hati kita, yaitu bahwa kita akan melewatinya. Kita tidak akan terhilang dan binasa di dalamnya. Di hadapan kita terbentang Laut Merah, tetapi Tuhan sudah membuka jalan untuk melewatinya, untuk dilewati oleh orang-orang yang ditebus TUHAN. Kita harus turun menghadapi masalah, tetapi kita akan naik kembali.
- [4] Kita tidak hanya akan melewatinya begitu saja, tetapi juga akan melewatinya untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Dan kegembiraan serta kemuliaan di akhir perjalanan akan menggantikan secara berlimpah segala kesusahan dan penderitaan yang kita jumpai di tengah jalan. Benar bahwa kita harus melewati jalan salib, tetapi juga benar bahwa jika kita tetap berjalan di jalan yang lurus, dan tidak menyimpang atau berbalik, kita akan menerima mahkota. Dan pengharapan yang dilandasi iman akan janji ini dapat membuat kita melewati kesengsaraan dengan mudah dan menyenangkan.
- (4) Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua, atau majelis-majelis. Sekarang pada kunjungan kedua ini, kedua rasul itu mengatur mereka, mengelompokkan mereka ke dalam kumpulan-kumpulan ibadah di bawah bimbingan seorang hamba Tuhan yang tetap, dan membedakan antara mereka yang diajar dalam firman Tuhan dan mereka yang mengajar.
- [1] Setiap jemaat mempunyai pemimpin atau ketuanya, yang bertugas untuk berdoa bersama anggota-anggota jemaat. Ia juga harus berkhotbah kepada mereka dalam kumpulan-kumpulan ibadah, untuk menyampaikan semua ketetapan Injil kepada mereka, dan mengawasi mereka, untuk mengajar yang tidak tahu, menegor yang hidup dengan tidak tertib, menghibur yang tawar hati, dan meyakinkan penentang-penentangnya. Setiap jemaat perlu memiliki satu atau lebih pemimpin seperti itu.
- [2] Pemimpin-pemimpin itulah yang menjadi para penatuanya pada waktu itu. Mereka memiliki kebijaksanaan dan kesungguhan orang tua, dan memerintah dengan wewenang dan kuasa orang tua. Mereka tidak bertugas untuk membuat hukum baru (ini hak istimewa Sang Raja, Sang Pemberi hukum yang agung. Pemerintahan jemaat adalah pemerintahan oleh seorang Raja secara mutlak, dan kuasa hukum sepenuhnya berada di tangan Kristus). Mereka bertugas untuk mengawasi bagaimana hukum-hukum yang sudah dibuat Kristus dipatuhi dan dijalankan. Dan hanya sejauh itulah mereka harus ditaati dan dituruti.
- [3] Penatua-penatua ini ditahbiskan. Kemampuan dari mereka yang diajukan atau mengajukan diri (entah itu para rasul atau umat yang mengajukan mereka) dinilai oleh para rasul, sebagai pihak yang paling pantas untuk menilai. Dan mereka, setelah mengabdikan diri sendiri, dikhususkan dengan sungguh-sungguh untuk menjalankan pelayanan, dan terikat pada kewajibannya.
- [4] Para penatua ini ditahbiskan bagi mereka, bagi para murid, untuk melayani mereka, demi kebaikan mereka. Siapa yang beriman perlu dibangun di dalam iman itu, dan perlu bantuan dari para penatua untuk itu, yaitu gembala-gembala dan pengajar-pengajar, yang bertugas untuk membangun tubuh Kristus.
- (5) Dengan berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, kepada Tuhan Yesus, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Perhatikanlah,
- [1] Sekalipun orang sudah menjadi percaya, dan dilakukan dengan tulus hati, namun tugas hamba-hamba Tuhan terhadap mereka belumlah selesai. Mereka masih perlu diperhatikan, diajar dan diperingatkan. Ada sesuatu yang kurang dalam iman mereka, yang perlu disempurnakan.
- [2] Hamba Tuhan yang tugas utamanya menjaga orang-orang percaya harus menyerahkan mereka kepada Tuhan pada akhirnya, dan membawa mereka ke dalam perlindungan dan bimbingan anugerah-Nya: Tuhan, peliharalah mereka dalam nama-Mu. Mereka harus menyerahkan diri di bawah pengawasan-Nya, dan hamba-hamba Tuhan yang melayani mereka harus menyerahkan mereka ke dalam pengawasan-Nya itu.
- [3] Dengan doalah mereka harus diserahkan kepada Tuhan.
- Kristus, dalam doa-Nya (Yoh. 17), menyerahkan murid-murid-Nya kepada Bapa-Nya: Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku. Bapa, peliharalah mereka.
- [4] Sungguh membesarkan hati kita, ketika menyerahkan murid-murid kepada Tuhan, bahwa kita bisa berkata, “Dialah yang mereka percayai. Kita menyerahkan kepada Dia orang-orang yang sudah menyerahkan diri mereka kepada Dia, dan yang yakin kepada Dia yang berkuasa memeliharakan apa yang telah mereka dan kita percayakan kepada-Nya hingga pada hari Tuhan” (2Tim. 1:12).
- [5] Sungguh baik jika kita menggabungkan puasa dan doa, sebagai tanda kita merendah diri karena dosa, dan untuk lebih menguatkan lagi doa-doa kita.
- [6] Apabila kita berpisah dengan teman-teman kita, ucapan selamat tinggal terbaik adalah menyerahkan mereka kepada Tuhan, dan mempercayakan mereka kepada Dia.
- 3. Mereka terus memberitakan Injil di tempat-tempat lain sebelum ini, tetapi tampaknya tidak membawa banyak hasil seperti saat ini, sampai-sampai ketika mereka kembali, mereka bisa membentuk beberapa jemaat. Oleh sebab itu, ke sanalah mereka pergi untuk melanjutkan dan meneruskan pekerjaan mempertobatkan orang. Dari Antiokhia mereka menjelajah seluruh Pisidia, wilayah tempat Antiokhia berada. Dari situ mereka tiba di wilayah Pamfilia, yang kota utamanya adalah Perga, yang sudah mereka kunjungi sebelumnya (13:13). Dan mereka kembali ke sana untuk memberitakan firman (ay. Kis 14:25), menawarkan tawaran kedua, untuk melihat apakah mereka sekarang lebih bersedia menerima Injil daripada sebelumnya. Apakah di sana mereka berhasil kita tidak diberi tahu, tetapi kita tahu bahwa dari situ mereka pergi ke Atalia, sebuah kota Pamfilia, di pinggir pantai. Mereka tidak tinggal lama-lama di suatu tempat, tetapi ke mana saja mereka pergi, mereka berupaya meletakkan fondasi untuk bangunan nanti, dan menabur benih-benih yang pada waktunya akan membawa banyak hasil. Sekarang menjadi jelaslah perumpamaan-perumpamaan Kristus itu, ketika Ia membandingkan Kerajaan Sorga dengan sedikit ragi, yang pada waktunya akan membuat khamir seluruh adonan. Atau perumpamaan mengenai biji sesawi, yang meskipun pada awalnya sangat kecil, tumbuh menjadi pohon yang besar. Dan juga yang mengenai benih yang ditaburkan seseorang di ladangnya, lalu tumbuh tanpa diketahuinya.
- III. Bagaimana mereka pada akhirnya kembali ke Antiokhia di Siria, tempat mereka semula diutus untuk melakukan perjalanan ini. Dari Atalia mereka berlayar dan tiba di Antiokhia (ay. Kis 14:26). Dan di sini kita diberi tahu,
- 1. Mengapa mereka datang ke sana: karena di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah. Dan begitu berharganya mereka memandang peristiwa itu, walaupun mereka sendiri sudah beroleh bagian yang besar di sorga, sampai-sampai mereka merasa tidak akan bisa memberikan penghormatan yang cukup kepada orang-orang yang sudah menyerahkan mereka kepada kasih karunia Allah. Saudara-saudara seiman sudah menyerahkan mereka kepada kasih karunia Allah, untuk melakukan pekerjaan yang telah mereka selesaikan. Dan karena sekarang mereka sudah menyelesaikannya, mereka merasa harus menceritakannya kepada saudara-saudara seiman itu, supaya saudara-saudara itu bisa membantu mereka dengan puji-pujian, seperti halnya mereka sudah dibantu oleh saudara-saudara itu dengan doa-doa mereka.
- 2. Apa yang mereka ceritakan kepada saudara-saudara seiman tentang perjalanan mereka (ay. Kis 14:27): Mereka memanggil jemaat berkumpul. Ada kemungkinan bahwa ada lebih banyak orang Kristen di Antiokhia daripada yang biasanya dijumpai, atau bisa dijumpai, di satu tempat. Tetapi pada kesempatan ini mereka memanggil para pemimpin untuk berkumpul. Sama seperti kepala-kepala suku Israel sering disebut sebagai jemaat Israel, demikian pula hamba-hamba Tuhan dan orang-orang terkemuka di dalam gereja di Antiokhia disebut sebagai jemaat. Atau bisa jadi banyak orang yang datang ke tempat itu dalam kesempatan ini sebanyak yang bisa ditampung tempat pertemuan itu. Atau sebagian bertemu pada satu waktu atau tempat, dan sebagian lain pada waktu atau tempat lain. Tetapi setelah memanggil jemaat untuk berkumpul, mereka menceritakan dua hal kepada jemaat itu:
- (1) Cerita tentang pertanda-pertanda hadirat ilahi yang menyertai mereka dalam pekerjaan-pekerjaan mereka: Mereka menceritakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka. Mereka tidak memberi tahu apa yang sudah mereka kerjakan (dalam hal ini akan tercium bau kesombongan), melainkan apa yang telah dikerjakan Allah dengan dan melalui mereka. Perhatikanlah, pujian terhadap segala hal kecil yang kita lakukan kapan saja haruslah dikembalikan kepada Allah. Sebab Dialah yang tidak hanya mengerjakan di dalam diri kita baik kemauan maupun pekerjaan, tetapi juga yang bekerja bersama kita untuk membuat pekerjaan kita berhasil. Anugerah Allah dapat melakukan apa saja tanpa pemberitaan Injil oleh hamba-hamba Tuhan. Tetapi pemberitaan Injil oleh hamba-hamba Tuhan, bahkan oleh Paulus sekalipun, tidak dapat menghasilkan apa-apa tanpa anugerah Allah. Dan bekerjanya anugerah itu harus diakui dalam firman yang berkuasa.
- (2) Tentang buah-buah dari pekerjaan mereka di antara bangsa-bangsa kafir. Mereka menceritakan bagaimana Allah telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. Allah tidak hanya mengundang mereka ke pesta Injil, tetapi juga mencondongkan hati banyak orang dari mereka untuk menerima undangan itu. Perhatikanlah,
- [1] Tak seorang pun masuk ke dalam Kerajaan Kristus kecuali melalui pintu iman. Kita harus percaya kepada Kristus dengan teguh, sebab kalau tidak, kita tidak akan mendapat bagian di dalam Dia.
- [2] Allah-lah yang membuka pintu iman, membukakan kepada kita kebenaran-kebenaran yang harus kita percayai, membuka hati kita untuk menerima kebenaran-kebenaran itu, dan membukakan pintu ini lebar-lebar, sehingga orang banyak bisa masuk ke dalam jemaat Kristus.
- [3] Sudah sepatutnya kita bersyukur bahwa Allah telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman, telah mengirimkan Injil-Nya kepada mereka, yang diberitakan kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman (Rm. 16:26), dan juga telah memberi mereka hati untuk menyambut Injil itu. Demikianlah Injil tersebar, dan bersinar semakin terang, dan tak seorang pun mampu menutup pintu yang telah dibuka Allah ini, bahkan kekuatan neraka dan bumi sekalipun.
- 3. Apa yang mereka lakukan setelah itu: Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid itu (ay. Kis 14:28), mungkin lebih lama daripada yang mereka niatkan. Ini bukan karena mereka takut pada musuh-musuh mereka, melainkan karena mereka mengasihi sahabat-sahabat mereka, dan enggan berpisah dari mereka.
SH: Kis 14:1-7 - Prinsip tegas, luwes, lentur dalam misi (Rabu, 18 Mei 2005) Prinsip tegas, luwes, lentur dalam misi
Dalam bersaksi kita harus mengetahui dengan jelas apa yang ingin
kita bagikan dan bagaimana menyampaikan...
Prinsip tegas, luwes, lentur dalam misi
Dalam bersaksi kita harus mengetahui dengan jelas apa yang ingin
kita bagikan dan bagaimana menyampaikannya. Akan tetapi, itu
saja tidak cukup. Kita juga harus peka terhadap beragam
kebutuhan pendengar serta berbagai kemungkinan respons mereka
terhadap Injil. Kita dapat menemukan prinsip dan contoh penting
tentang bagaimana berinteraksi dengan respons tersebut dalam
kisah penginjilan Paulus ini.
Kemajuan misi Paulus di Ikonium berhubungan dengan reaksi negatif para pemimpin Yudaisme di Antiokhia. Sesudah memantapkan iman mereka yang menyambut Injil, Paulus dan timnya tidak meladeni para musuh Injil (ayat 13:51). Mereka mengalihkan usaha penginjilan mereka ke Ikonium. Hal yang sama ternyata terulang lagi di Ikonium. Di Ikonium kedua rasul itu beroleh respons dari banyak orang untuk menerima Injil karena pelayanan yang disertai mukjizat Allah terjadi (ayat 14:1,3). Namun, banyak juga mereka yang merespons Injil secara negatif. Akibatnya, penduduk Kota Ikonium pun terbagi ke dalam mereka yang menyambut Injil dan mereka yang menolak Injil (ayat 4). Bahkan para penolak Injil itu bertindak lebih jauh lagi menjadi para pembenci Injil yang menciptakan gerakan untuk menganiaya pemberita Injil (ayat 5).
Penginjilan dan kesaksian kita harus mengandung unsur-unsur seperti yang dimiliki Paulus dan Barnabas. Yaitu, kasih Yesus yang menjadi sumber pendorong sekaligus isi kesaksian kita; Roh Kudus yang menjadi sumber kekuatan, ketahanan, semangat, dan keberanian kita dalam bersaksi. Roh Kudus juga jaminan yang akan membuat kesaksian kita mendapatkan respons. Oleh karena itu, Roh Kudus perlu menjadi pemimpin agar kita peka bagaimana harus menanggapi respons negatif dan kapan saatnya beralih ke orang/tempat lain demi perluasan kesaksian.
Doakan: Orang-orang di sekitar kita yang belum merespons Injil. Mintalah Roh Kudus bekerja dalam hatinya agar sadar dan terbuka terhadap kebutuhan akan keselamatan.
SH: Kis 13:50--14:20 - Kuasa dan wewenang dari Allah (Selasa, 22 Juni 1999) Kuasa dan wewenang dari Allah
Mukjizat bisa membuat orang menjadi percaya, bisa juga sekadar
terpesona. Respons lain terhadap mukjizat ialah ban...
Kuasa dan wewenang dari Allah
Mukjizat bisa membuat orang menjadi percaya, bisa juga sekadar terpesona. Respons lain terhadap mukjizat ialah banyak orang akan cenderung mengagungkan si pelaku daripada Allah, sang Pembuat mukjizat. Sesudah melakukan mukjizat penyembuhan kepada orang lumpuh, Paulus dan Barnabas mendapat simpati besar, bahkan dianggap sebagai dewa. Pujian dan simpati jemaat itu tidak membuat Paulus dan Barnabas menyombongkan diri. Allah memberikan kuasa dan wewenang kepada Paulus dan Barnabas untuk mengadakan mukjizat demi meneguhkan kesaksian mereka.
Penderitaan adalah konsekuensi pemberita Injil. Tanda lain yang mengiringi pemberitaan Injil adalah semakin besarnya penderitaan yang dialami pemberita Injil. Bagi mereka yang sungguh-sungguh menjalankan panggilan bersaksi dan setia, penderitaan bukanlah penghambat kesaksian Injil. Keadaan itu justru mendorong semangat memberitakan Kristus ke dunia yang menolak-Nya. Sebaliknya, mereka yang tidak sungguh-sungguh bersaksi dan setia, akan menilai lain terhadap penderitaan. Orang-orang seperti ini mudah berkompromi dengan dunia dan mengobral Injil secara mudah dan murah, demi kesenangan dunia. Firman Tuhan mengingatkan: "Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan".
SH: Kis 13:50--14:20 - Tantangan misi (Kamis, 27 Mei 2010) Tantangan misi
Pemberita Injil (misionaris) biasanya akan mendapat tantangan karena pemberitaannya. Namun kebanyakan kisah misionaris yang kita baca ...
Tantangan misi
Pemberita Injil (misionaris) biasanya akan mendapat tantangan karena pemberitaannya. Namun kebanyakan kisah misionaris yang kita baca atau dengar memperlihatkan semangat mereka yang pantang menyerah. Mengapa? Karena mereka meyakini benar isi pemberitaan mereka dan karena kerinduan akan kemuliaan Allah yang akan dinyatakan melalui pertobatan orang-orang yang mereka injili.
Paulus dan Barnabas juga menghadapi tantangan dalam pemberitaan Injil yang mereka lakukan. Walau banyak orang yang bertobat setelah mendengar pemberitaan mereka (Kis. 13:48), ini tidak meredam perlawanan orang yang tidak setuju terhadap isi berita mereka. Mereka dianiaya hingga harus keluar dari Antiokhia. Di Ikonium pun mereka menghadapi perlawanan. Namun mereka tidak menyerah begitu saja. Dengan karunia tanda dan mukjizat yang Tuhan anugerahkan, mereka meneruskan pemberitaan dengan berani (3). Akan tetapi, tekanan yang semakin kuat membuat Paulus dan Barnabas menyingkir ke Listra. Rupanya orang Yahudi di Antiokhia menjalin kontak dengan orang Yahudi di Ikonium. Dan saat itu mereka ingin memperluas jejaring perlawanan terhadap Paulus dan Barnabas. Termakan pengaruh orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium, orang Yahudi di Listra pun merajam Paulus hingga dia harus ke Derbe (20).
Selain ancaman fisik, ada tantangan lain. Mukjizat penyembuhan yang Paulus lakukan di Listra membuat Paulus dan Barnabas dianggap dewa (8-11) hingga imam dewa Zeus membawa persembahan bagi mereka (13). Ini bisa jadi godaan untuk mencuri kemuliaan Allah. Namun mereka justru berduka. Meski begitu, ini membuka jalan bagi pemberitaan Injil.
Misionaris masa kini menghadapi tantangan berat juga. Baik ancaman fisik, godaan materialisme, tekanan dari/terhadap keluarga, dlsb. Karena itu kita harus mendukung mereka. Doakan mereka. Atau Anda bisa mengontak gereja atau lem-baga pengutus misionaris agar bisa memperoleh berita misi dan tahu bagaimana berkontribusi serta memberi dukungan.
SH: Kis 13:50--14:7 - Bersukacita dan penuh Roh Kudus (Selasa, 19 Juni 2012) Bersukacita dan penuh Roh Kudus
Orang yang hidupnya penuh sukacita dan penuh dengan Roh Kudus belum tentu merupakan orang yang selalu berhasil dalam ...
Bersukacita dan penuh Roh Kudus
Orang yang hidupnya penuh sukacita dan penuh dengan Roh Kudus belum tentu merupakan orang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya atau orang yang selalu mengalami kemudahan dan kelancaran dalam perjalanan hidupnya.
Pengalaman pelayanan Paulus dan Barnabas di berbagai tempat dan daerah, penuh dengan dinamika, baik berupa tantangan bahkan ancaman penganiayaan atas diri mereka maupun penerimaan jemaat atas kehadiran mereka. Apa pun yang mereka hadapi, pelayanan mereka memberikan sukacita bagi diri mereka sendiri maupun bagi jemaat yang menerimanya.
Orang yang bersukacita dan penuh Roh Kudus adalah orang yang tidak menjadi kecewa ketika pelayanan mereka ditolak. Bahkan dengan penuh keyakinan mereka melihat penolakan itu bukan sebagai suatu kegagalan di pihak mereka melainkan sebagai tanda bahwa daerah tersebut telah ditolak oleh Tuhan (13:51).
Penuh dengan sukacita dan Roh Kudus ditandai pula oleh keberanian dalam mengajar dan memberitakan Injil. Keberanian yang ada di sini bukan timbul oleh perasaan sombong yang semu melainkan oleh keyakinan yang kokoh kepada Tuhan (14:3).
Paulus dan Barnabas menghadapi kesulitan yang tidak sedikit, bahkan kehidupan penuh bahaya telah mereka lalui, tetapi semua hal itu tidak menyurutkan semangat mereka dalam memberitakan Injil dimana-mana.
Bagaimana dengan kita sebagai orang percaya? Apakah hati kita bersuka hanya ketika segala sesuatu sedang berjalan dalam kondisi lancar? Bagaimana jika kita harus menghadapi begitu banyak tantangan yang hebat di dalam pelayanan kita, akan menjadi muram dan tawar hatikah kita? Belajar dari Paulus, marilah kita biarkan kuasa Roh Kudus memenuhi kita dan biarlah kita bisa menikmati sukacita yang dari dalam yaitu sukacita yang tidak dipengaruhi oleh keadaan di luar diri kita.
Tantangan selalu datang dan kita harus siap menghadapinya. Namun jangan takut, jika kita sungguh berpegang pada firman-Nya maka kuatlah kita.
SH: Kis 13:50--14:20 - Terlena Pujian (Rabu, 12 September 2018) Terlena Pujian
Mengerjakan Amanat Agung Yesus adalah tanggung jawab semua orang percaya. Ke mana pun para hamba Tuhan pergi memberitakan Injil, Roh K...
Terlena Pujian
Mengerjakan Amanat Agung Yesus adalah tanggung jawab semua orang percaya. Ke mana pun para hamba Tuhan pergi memberitakan Injil, Roh Kudus akan menyertai dan turut bekerja. Namun, bukan berarti mereka bebas dari tantangan.
Perihal menghadapi tantangan dan ancaman dalam pemberitaan Injil sudah menjadi 'makanan sehari-hari' bagi Barnabas dan Paulus. Banyaknya petobat baru yang dimenangkan oleh kedua rasul itu (Kis. 13:48) semakin membuat para penentang Kristus marah dan beringas. Mereka menganiaya Barnabas dan Paulus serta mengusir keduanya keluar dari Antiokhia. Bahkan di Ikonium pun mereka menghadapi tantangan berat.
Ketika di Listra, Paulus melakukan mukjizat penyembuhan terhadap orang yang lumpuh sejak lahir (Kis. 14:9-10). Hal itu membuat banyak orang kagum dan mengelu-elukan Paulus serta Barnabas. Bahkan mereka menganggap keduanya adalah titisan dewa yang turun dari langit. Paulus disebut dewa Hermes dan Barnabas disebut dewa Zeus (11-13). Sebenarnya, mereka tak mengerti bahwa yang mengerjakan semua mukjizat itu adalah Tuhan sendiri melalui kuasa Roh-Nya, sedangkan hamba Tuhan hanyalah alat-Nya.
Pujian manusia kerap kali membuat seseorang terlena dan lupa daratan. Ini berbahaya! Tidak heran ada pelayan Tuhan jatuh ketika mereka sedang "di atas". Karena mereka tidak tahan terhadap pujian, hormat, dan sanjungan manusia. Dalam situasi seperti itu memang tidak mudah untuk bersikap rendah hati. Lain halnya dengan Paulus dan Barnabas yang menolak untuk didewakan. Mereka menegur dan menjelaskan kepada orang banyak itu bahwa mereka sama sekali bukan titisan dewa. Mereka hanyalah manusia biasa dan alat Tuhan dalam pemberitaan Injil Kristus (Kis. 14:15a). Karena itu, jangan sekali-kali kita mencuri kemuliaan-Nya!
Doa: Ya Tuhan, jangan biarkan kami terlena dengan pujian manusia atas apa yang kami lakukan. Sesungguhnya pujian dan kemuliaan untuk Tuhan semata. [ETY]
SH: Kis 14:8-18 - Kedudukan saksi Kristus (Kamis, 19 Mei 2005) Kedudukan saksi Kristus
Janji penyertaan Tuhan, terutama yang disertai tanda dan
mukjizat (lihat Mrk. 16:15-18) akan secara khusus menyertai
...
Kedudukan saksi Kristus
Janji penyertaan Tuhan, terutama yang disertai tanda dan
mukjizat (lihat Mrk. 16:15-18) akan secara khusus menyertai
orang-orang yang setia menyaksikan Injil-Nya. Terlebih apabila
kesaksian itu dilakukan di daerah-daerah yang penyembahan kepada
berhala-berhala masih sangat kuat. Inilah yang dialami Paulus
dan Barnabas dalam pelayanan mereka di Listra.
Mukjizat Tuhan di Listra itu tidak diberikan dengan sistim "obral," tidak juga dengan tanpa mempedulikan respons dalam diri orang yang bermasalah. Seperti halnya semua mukjizat yang dicatat dalam Alkitab, mukjizat penyembuhan orang lumpuh ini pun berakibat kejutan yang membuka kesempatan bagi dialog dan pewartaan Injil. Mukjizat tidak ditujukan sekadar untuk pamer kuasa! Paulus terlebih dahulu melihat bahwa si lumpuh memiliki iman. Iman di sini bukan iman kepada Yesus Kristus sebab Injil baru saja masuk ke Listra. Iman itu adalah semacam kepercayaan orang itu terhadap Allah yang berkuasa menolongnya. Reaksi orang banyak mengejutkan. Dalam kegelapan sistim penyembahan berhala mereka, mereka langsung menganggap Barnabas sebagai Dewa Zeus dan Paulus sebagai Dewa Hermes (ayat 12). Paulus menepis anggapan sesat tersebut dan menjadikan kesempatan itu saat untuk menyaksikan Injil (ayat 15-17).
Saksi-saksi Kristus yang setia kepada Injil dan yang Tuhan urapi pasti mengalami wibawa, pengaruh, dan kuasa dalam berbagai bentuk. Hal-hal tersebut akan dirasakan oleh pihak lain. Namun karena sistim kepercayaan yang berbeda, tafsiran orang yang bukan Kristen tentang kuasa dalam pelayanan para saksi Kristus sangat mungkin salah. Misalnya, si hamba Tuhan itu dianggap orang sakti, beraura dahsyat, memiliki cakra yang kuat, atau dipenuhi roh-roh tertentu.
Doakan: Tempat-tempat di Indonesia yang Anda ketahui memiliki kebiasaan menyembah ilah-ilah lain di luar Kristus. Minta kepada Tuhan agar memerdekakan mereka dari ikatan penyembahan berhala tersebut.
SH: Kis 14:8-20 - Allah pelihara hamba-Nya (Rabu, 20 Juni 2012) Allah pelihara hamba-Nya
Perjalanan misi adalah perjalanan yang penuh dinamika. Meski demikian, pemeliharaan Allah selalu nyata.
Ketika berada di Li...
Allah pelihara hamba-Nya
Perjalanan misi adalah perjalanan yang penuh dinamika. Meski demikian, pemeliharaan Allah selalu nyata.
Ketika berada di Listra, Paulus dan Barnabas bertemu seorang lumpuh yang memiliki iman (9). Dengan kuasa Allah, Paulus pun menyembuhkan orang itu sehingga ia bisa berjalan.
Mukjizat semacam itu rupanya tidak selalu membawa orang pada pengenalan akan Allah yang sejati. Buktinya, masyarakat yang melihat mukjizat itu justru menganggap Paulus dan Barnabas sebagai dewa. Rupanya orang-orang ini tidak mendengar dengan baik ketika Injil diberitakan. Mereka hanya mau percaya pada keyakinan tradisional mereka terhadap dewa-dewa.
Mendapat perlakuan begitu, Paulus dan Barnabas pun mengoyakkan pakaian mereka sebagai tanda kesedihan yang mendalam atas perilaku orang banyak tersebut. Paulus dan Barnabas menegur orang banyak dan menolak anggapan orang banyak bahwa mereka adalah dewa. Paulus dan Barnabas juga berusaha sebisa mungkin untuk memberitakan Injil kepada orang banyak tersebut.
Munculnya orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium, merupakan dinamika yang lain lagi. Orang-orang ini begitu bencinya pada Paulus sehingga mereka diperkirakan telah menempuh 160 kilometer untuk mengejar Paulus dan menghalangi pelayanannya. Paulus bahkan nyaris mati oleh karena perbuatan mereka.Betapa besarnya kebencian yang mereka miliki hingga ingin melakukan hal tersebut bukan?
Ada tiga pihak dengan tiga respons yang berbeda. Orang lumpuh yang beriman, masyarakat yang dikekang oleh tradisi dan orang beragama yang penuh kebencian. Meskipun demikian, Paulus dan Barnabas tidak surut dalam melayani. Setelah sembuh, mereka pun segera berangkat. Pelayanan mereka di Listra sekalipun menempuh banyak tantangan tetap menunjukkan pemeliharaan Tuhan, yaitu ketika ada orang yang bertobat dan ketika ada jalan keluar bagi Paulus dan Barnabas ketika maut mengancam mereka. Bersandarlah hanya kepada Allah dalam setiap langkah.
SH: Kis 14:19-28 - Musuh terus menguntit (Jumat, 20 Mei 2005) Musuh terus menguntit
Para saksi Kristus harus berhati-hati terhadap sikap pemujaan
orang karena orang dapat menyalahtafsirkan kuasa Allah yang
...
Musuh terus menguntit
Para saksi Kristus harus berhati-hati terhadap sikap pemujaan
orang karena orang dapat menyalahtafsirkan kuasa Allah yang
menyertai pelayanan Injil. Kita pun harus terus siaga terhadap
para musuh Injil, yaitu mereka yang tidak saja menolak Injil,
tetapi juga membenci kita.
Situasi yang dialami Paulus dan Barnabas sangat membingungkan bahkan mendekati kacau. Di satu pihak orang datang berbondong-bondong dan tanpa dapat dikontrol menyembah dan mempersembahkan korban kepada mereka (ayat 18); di lain pihak para musuh Injil menghasut orang banyak itu untuk berbalik melawan Paulus dan Barnabas. Dari suasana euforia tiba-tiba berubah ke amuk masa. Mereka bahkan dilempari batu sedemikian rupa sehingga dikira sudah mati (ayat 19). Di tengah himpitan dua emosi berbeda yang silih berganti dan derita lemparan batu, mereka mampu bangkit dan berjalan ke kota lain (ayat 20). Dapat kita simpulkan bahwa bukan saja mereka telah dipakai Tuhan berbuat mukjizat melainkan mereka pun kini mengalami mukjizat. Meski musuh menguntit terus, penyertaan Allah justru semakin nyata dalam pengalaman pelayanan para hamba-Nya.
Perjalanan Paulus selanjutnya menarik untuk kita simak. Ia pergi ke Derbe, lalu kembali ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Mereka tidak saja menginjili dan memenangkan banyak orang bagi Kristus. Mereka juga memperhatikan pelayanan tindak lanjut yang memastikan para petobat baru itu mantap dalam iman mereka dan bertumbuh ke arah Kristus (ayat 22). Perjalanan misi pertama Paulus ini sungguh kaya dengan prinsip yang dapat kita pegang dan terapkan dalam bersaksi pada masa kini. Yaitu: setia kepada berita Injil; peka akan konteks pendengar; mengandalkan kuasa Allah; siaga terhadap musuh Injil; memelihara status hamba Allah secara benar; dan mengalami terus perlindungan Allah.
Doakan: Para pemberita Injil agar tetap setia melangkah mengikuti Yesus meskipun dibenci musuh dan dihadang penderitaan.
SH: Kis 14:21-28 - Menabur kemudian memelihara (Rabu, 23 Juni 1999) Menabur kemudian memelihara
Penderitaan dan penganiayaan tak dapat dielakkan oleh Paulus dan
Barnabas dalam perjuangan memberitakan Injil. Namun...
Menabur kemudian memelihara
Penderitaan dan penganiayaan tak dapat dielakkan oleh Paulus dan Barnabas dalam perjuangan memberitakan Injil. Namun, perjuangan tersebut membuahkan hasil yang menggembirakan. Penganiayaan dan penderitaan itu justru berakibat pada perkembangan jumlah penerima Injil di daerah-daerah yang dijangkau. Allah tetap berkarya di balik pelayanan Paulus dan Barnabas. Satu hal penting yang dilakukan Paulus dan Barnabas adalah tetap memelihara pertumbuhan Injil dalam kehidupan jemaat. Untuk itu mereka menetapkan penatua-penatua dan bagi jemaat yang masih muda mereka terus memberikan kekuatan dan nasihat agar dapat memahami dan berani menghadapi risiko hidup sebagai murid Kristus.
Penatua, jabatan anugerah Tuhan. Paulus dan Barnabas menetapkan tugas para penatua di tengah jemaat. Di antaranya, memelihara, memimpin, mengatur jemaat, dan menjaga kemurnian ajaran Injil. Tugas ini memang berat, karena itu dibutuhkan kematangan dan kedewasaan iman untuk memegang jabatan ini. Tidaklah tepat apabila tugas ini menjadi ajang menaikkan gengsi atau kedudukan di tengah jemaat. Bila Allah memilih kita berarti Allah mempercayakan pemeliharaan dan keutuhan kesatuan umat di tangan kita. Pertanggungjawabkanlah tugas itu sebaik-baiknya demi kemuliaan dan kesatuan jemaat-Nya.
SH: Kis 14:21-28 - Miliki hati hamba (Jumat, 28 Mei 2010) Miliki hati hamba
Maju terus, pantang mundur! demikianlah kira-kira semangat Paulus dan Barnabas dalam pemberitaan Injil. Penganiayaan yang mereka te...
Miliki hati hamba
Maju terus, pantang mundur! demikianlah kira-kira semangat Paulus dan Barnabas dalam pemberitaan Injil. Penganiayaan yang mereka telah alami tidak membuat mereka trauma. Setelah dari Derbe mereka masih saja berani kembali ke Listra, Ikonium, dan Antiokhia (21). Itulah gambaran diri hamba Tuhan sejati. Apa lagi yang dapat kita lihat mengenai gambaran hamba Tuhan dalam diri mereka?
Sebagai hamba Tuhan, mereka menguatkan hati orang yang telah percaya Tuhan agar tetap setia bila mengalami sengsara (22). Tuhan mengizinkan musuh iman menghadang kita agar kita belajar bagaimana menggunakan senjata Allah dan tetap tegak dalam iman. Melalui pencobaan kita belajar berserah pada Allah dan tak bergantung pada diri sendiri.
Sebagai hamba Tuhan, Paulus dan Barnabas menolong jemaat untuk hidup sebagai komunitas orang beriman yang terorganisir di bawah kepemimpinan penatua (23).
Sebagai hamba Tuhan, mereka bertanggung jawab kepada jemaat yang mengutus mereka di Antiokhia. Mereka melaporkan segala sesuatu yang Allah telah lakukan bersama mereka (26-27). Sungguh mengagumkan mendengar kisah bagaimana Allah membuka kesempatan bagi orang non-Yahudi.
Sebagai hamba Tuhan, mereka memuliakan Allah atas segala sesuatu yang Allah telah lakukan melalui mereka. Mereka pergi karena kasih karunia Allah dan karena kasih karunia pula mereka dapat menyelesaikan tugas mereka.
Seorang hamba Tuhan juga tahu kapan ia harus beristirahat dan mengisi kembali "baterai" rohaninya. Lukas mencatat bahwa Paulus dan Barnabas lama tinggal bersama-sama murid-murid Tuhan yang lain (28) sebelum mereka harus pergi untuk pelayanan yang berikut.
Setiap orang beriman tentu harus memiliki hati seorang hamba Tuhan, walaupun kita tidak bekerja di bidang kerohanian. Belajar dari Paulus dan Barnabas, milikilah sikap bertanggung jawab terhadap apa yang Tuhan percayakan kepada kita. Dan muliakanlah Allah melalui apa yang kita lakukan.
SH: Kis 14:21-28 - Tuhan menopang pelayanan kita (Kamis, 21 Juni 2012) Tuhan menopang pelayanan kita
Jika ada pelayan Tuhan yang mampu melayani di berbagai tempat dengan jadwal pelayanan yang begitu padat, maka pastilah...
Tuhan menopang pelayanan kita
Jika ada pelayan Tuhan yang mampu melayani di berbagai tempat dengan jadwal pelayanan yang begitu padat, maka pastilah hal itu bukan karena kekuatannya sendiri. Ada tangan Tuhan yang menopang dan menyertai orang tersebut.
Paulus dan Barnabas juga senantiasa ditopang oleh tangan Tuhan dalam menjalani pelayanan mereka yang berat. Itu sebabnya aniaya yang hebat (19-20) tidak membuat mereka undur atau lemah. Dengan gigih mereka tetap memberitakan Injil di kota-kota yang mereka datangi. Mereka bahkan dengan berani datang kembali ke kota-kota di mana mereka pernah dianiaya. Bukankah ini adalah suatu hal yang sulit dilakukan? Namun dengan tangan Tuhan yang terus menguatkan dan menopang mereka, kesulitan semacam itu pun dapat mereka atasi. Dengan pertolongan Tuhan berbagai pekerjaan dan fungsi dapat dijalankan oleh Paulus dan Barnabas dengan baik dan setia. Di mana pun mereka berada, Paulus dan Barnabas selalu mendorong jemaat Tuhan bertumbuh dan berkembang dalam pelayanan mereka. Fungsi-fungsi penggembalaan yang dijalankan oleh Paulus dan Barnabas, seperti menasehati dan menguatkan jemaat untuk tetap bertekun dalam iman, amat perlu diberikan agar jemaat tidak undur dan tetap semangat dalam mengikut Tuhan. Fungsi sebagai mentor dan pembina juga dijalankan oleh Paulus dan Barnabas ketika mereka memilih, mengangkat, dan melatih jemaat untuk menjadi pemimpin rohani di jemaat mereka masing-masing.
Paulus dan Barnabas begitu giat dan gigih dalam pelayanan mereka karena mereka menyadari bahwa ada begitu banyak hal yang dapat dan harus dilakukan di dalam melayani Tuhan di ladang yang telah Ia tetapkan. Seperti Paulus dan Barnabas kita pun memiliki fungsi-fungsi yang beragam di gereja lokal kita. Tanpa penyertaan dan penopangan dari Tuhan, kita tidak mungkin mampu memikul tanggung jawab yang besar dan berat itu. Maukah kita senantiasa bersandar pada Tuhan dalam melakukan pelayanan kita? Jangan lupakan kehadiran-Nya karena tanpa Dia, kita tak akan mampu melakukannya.
SH: Kis 14:21-28 - Mensyukuri Kesetiaan Allah (Kamis, 13 September 2018) Mensyukuri Kesetiaan Allah
Sering kali kita merasa terbebani oleh berbagai tugas yang belum dapat diselesaikan. Tanggung jawab di rumah maupun tempat...
Mensyukuri Kesetiaan Allah
Sering kali kita merasa terbebani oleh berbagai tugas yang belum dapat diselesaikan. Tanggung jawab di rumah maupun tempat kerja seakan-akan tiada habisnya. Apa yang tidak terselesaikan hari ini akan menumpuk pada hari berikutnya. Demikian pula dengan perjalanan iman. Acap kali kita merasakan keletihan iman. Kita merasa ujian iman tiada habisnya. Rasa kecewa dan keluhan kerap kali menggiring kita untuk tidak bertanggung jawab dalam mengerjakan sesuatu. Karena itu, kita perlu berhenti sejenak untuk introspeksi diri dan mensyukuri kesetiaan Allah dalam hidup kita.
Setelah perjalanan misi pertama Paulus dan Barnabas, mereka berlayarlah ke Antiokhia. Sebab, di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang telah mereka selesaikan (Kis. 14:26). Meski begitu banyak pekerjaan Allah yang harus mereka lakukan, Paulus dan Barnabas tetap menyisihkan waktu untuk bersyukur kepada Allah dengan cara berbagi pengalaman dan bercerita tentang tantangan dalam melayani Injil Kristus kepada jemaat di sana (27). Tujuan kedua rasul untuk berkumpul dan bersekutu dengan umat Allah agar mereka mengetahui bahwa pelayanan kepada Allah membutuhkan kegigihan dan kepasrahan kepada Allah. Selain itu, agar jemaat menyadari bahwa keselamatan Allah telah dibuka bagi bangsa-bangsa.
Marilah kita awali atau akhiri perjalanan iman pada hari ini dengan bertanya, "Apa yang telah Allah kerjakan melalui diri kita sepanjang hari ini?" Mungkin Allah telah memakai orang-orang di sekitar kita sehingga mereka dapat menolong kita menyelesaikan pekerjaan ini? Dengan cara yang tidak terduga, Allah bekerja melalui pekerjaan kita, baik yang sudah selesai maupun belum. Karena itu, janganlah kita lupa mengucap syukur atas kesetiaan Allah atas hidup kita.
Doa: Tuhan, kami mengucap syukur atas segala hal yang telah Engkau kerjakan dalam dan melalui diri kami. Oleh anugerah dan penyertaan-Mu saja kami dapat menyelesaikan setiap pekerjaan hari ini dengan baik. [ETY]
Utley: Kis 14:1-7 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 14:1-71 Di Ikoniumpun kedua rasul itu masuk ke rumah ibadat orang Yahudi, lalu mengajar sedemikian rupa, sehingga sejumlah ...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 14:1-7
1 Di Ikoniumpun kedua rasul itu masuk ke rumah ibadat orang Yahudi, lalu mengajar sedemikian rupa, sehingga sejumlah besar orang Yahudi dan orang Yunani menjadi percaya.2 Tetapi orang-orang Yahudi, yang menolak pemberitaan mereka, memanaskan hati orang-orang yang tidak mengenal Allah dan membuat mereka gusar terhadap saudara-saudara itu.3 Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu lamanya di situ. Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat.4 Tetapi orang banyak di kota itu terbelah menjadi dua: ada yang memihak kepada orang Yahudi, ada pula yang memihak kepada kedua rasul itu.5 Tetapi orang banyak di kota itu terbelah menjadi dua: ada yang memihak kepada orang Yahudi, ada pula yang memihak kepada kedua rasul itu.6 Setelah rasul-rasul itu mengetahuinya, menyingkirlah mereka ke kota- kota di Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya.7 Di situ mereka memberitakan Injil.
Kis 14:01 "Ikonium" Ada sebuah buku non-kanon abad kedua dikenal sebagai Kisah para rasul Paulus dan Thekla, yang menulis kegiatan Paulus di Ikonium. Buku ini berisi deskripsi fisik Paulus yang pernah tercatat: pendek, botak, berkaki bengkok, alis tebal, dan mata menonjol. Sangat tidak menginspirasi dan belum memperlihatkan dampak yang Rasul Paulus kerjakan di kawasan Asia Kecil. Sebagian besar daerah ini berada di Provinsi Romawi Galatia.
□ "memasuki rumah ibadat" ini adalah pola yang biasa dilakukan Paulus dan Barnabas. Para pendengar, baik orang Yahudi dan orang Yunani, sudah terbiasa dengan nubuatan dan janji-janji dalam Perjanjian Lama
□ "sejumlah besar orang Yahudi dan orang Yunani menjadi percaya" frase ini menunjukkan tujuan dari Kisah Para Rasul. Berita Injil menyebar dengan luar biasa di antara berbagai kelompok masyarakat. Implikasi janji-janji dalam Perjanjian Lama bagi seluruh umat manusia (lih. Kej 3:15; 12:3) kini sedang direalisasikan. Ringkasan laporan yang berkaitan dengan pertumbuhan pesat gereja merupakan karakteristik dari Kisah.
Kis 14:2 "orang-orang Yahudi yang menolak pemberitaan mereka" Keselamatan ditandai dengan "menjadi percaya" (lih. ay. Kis 14:1), kebutaan spiritual dan pemberontakan dicirikan oleh "ketidaktaatan" atau "tidak percaya." Penolakan untuk meresponi berita Injil mengakibatkan seseorang menjadi buta dan terhilang! Lukas mendokumentasikan antagonisme jahat dari orang-orang Yahudi yang tidak percaya dan penganiayaan yang aktif mereka lakukan. Penolakan mereka terhadap Injil-lah yang membuka pintu keselamatan kepada orang asing dari bangsa-bangsa lain (lih. Rom 9; 10; 11)
□ "memanaskan hati" Ini adalah Septuaginta umum dari kata pemberontakan (lih. 1Sam 3:12; 22:8, 2Sam 18:31; 22:49, 1Taw 5:26), Tetapi digunakan di PB hanya dalam Kis 13:50; 14:2.
□ "membuat gusar" adalah istilah umum lainnya dalam Septuaginta untuk menggambarkan kejahatan, menindas orang-orang yang menganiaya orang lain. Lukas sering menggunakan istilah ini dalam Kisah Para Rasul (lih. Kis 7:6,19; 12:1; 14:2; 18:10).
Kis 14:3 Allah menggunakan mujizat untuk meneguhkan karakter Allah yang penuh anugerah dan kebenaran Injil Yesus Kristus di wilayah yang baru (lih. Kis 4:29-30; Ibr 2:4).
Kis 14:4 "Tetapi orang banyak di kota itu terbelah menjadi dua". Injil kebenaran selalu membelah menjadi dua (lih. Kis 17:4-5; 19:09; 28:24; Mat 10:34-36). Beberapa orang Yahudi di Sinagog menjadi percaya, tetapi yang lain menolak Injil dengan keras.
□ "Kepada kedua rasul itu" ini merujuk pada Paulus dan Barnabas. Dalam bab ini (yaitu Kis 14:4,14) merupakan satu-satunya istilah yang digunakan Lukas untuk merujuk kepada orang lain selain Dua Belas rasul. Barnabas disebut rasul (lih. ay. Kis 14:14). Hal ini juga tersirat dalam 1Kor 9:5-6. Sudah jelas Ini penggunaan istilah "rasul " yang lebih luas dari sekedar Dua belas murid. Yakobus yang Adil (Saudara tiri Yesus) disebut seorang rasul dalam Gal 1:19; Silwanus dan Timotius dipanggil rasul dalam 1Tes 1:1 dikombinasikan dengan Kis 2:6; Andronikus dan Junius (Junia dalam KJV), disebut rasul dalam Rom 16:6-7, dan Apolos disebut seorang rasul dalam 1Kor 4:6-9.
Kedua belas rasul itu unik. Ketika mereka meninggal tidak ada yang menggantikan mereka (kecuali Matias, lih. Kis 1). Tetapi karunia kerasulan terus berlanjut dan disebutkan dalam I Korintus, 12:28 dan Ef 4:11. Perjanjian Baru tidak memberikan cukup informasi untuk menjelaskan fungsi karunia ini. Lihat Topik Khusus berikut : Mengutus (Apostellō)
Kis 14:5 "bersama dengan pemimpin-pemimpin mereka" Ini bisa mengacu pada para pemimpin kota atau pemimpin Sinagog. Beberapa ahli Taurat mula-mula dan komentator modern menegaskan ada dua penganiayaan,
□ ay. 2 dan (2) ay. 5, tetapi konteksnya hanya menyiratkan satu hal.
- NASB, NRSV, TEV "menganiaya"
- NKJV "menyiksa"
- NJB "menyerang"
Istilah Yunani hubrizō lebih intens dari istilah"menganiaya", kemungkinan, "membuat kerusuhan" atau "untuk melakukan tindak kekerasan". Hal ini sangat umum dalam Septuaginta. Lukas sering menggunakan istilah ini dalam tiga hal:
- 1. menghina, Luk 11:45
- 2. tindakan kekerasan, Luk 18:32, Kis 14:5
- 3. kehilangan harta benda, Kis 27:10,21
□ "batu" Istilah deskriptif yang kedua menunjukkan betapa kerasnya oposisi merencanakan untuk menyerang orang-orang percaya. Orang-orang Yahudi memilih alat khusus ini karena ada kaitannya dengan penghujatan dalam PL
Kis 14:6 "menyingkirlah mereka ke kota-kota di Likaonia, yaitu Listra dan Derbe." Ikonium terletak di Phyrgia. Dekat dengan perbatasan kelompok ras yang berbeda. Detail ini menunjukkan historisitas dari kitab Kisah Para Rasul.
Kis 14:7 Kata kerjanya adalah PERIPHRASTIC PERFECT MIDDLE, yang berarti bahwa mereka memberitakan Firman lagi dan lagi. Ini adalah tema perjalanan misi Paulus (lih. Kis 14:21; 16:10). Mereka yang percaya kepada Kristus karena mendengar khotbah Paulus juga merasakan urgensi dan mandat untuk membagikan Injil kepada orang lain. Ini merupakan prioritas dulu maupun sekarang (lih. Mat 28:19-20; Luk 24:47, Kis 1:8)!
Utley: Kis 14:8-18 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 14:8-188 Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya dan lumpuh sejak ia dilahirkan dan belum pernah dapat ...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 14:8-18
8 Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya dan lumpuh sejak ia dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan. 9 Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Dan Paulus menatap dia dan melihat, bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan 10 Lalu kata Paulus dengan suara nyaring: "Berdirilah tegak di atas kakimu!" Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian ke mari. 11 Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia: "Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia." 12 Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena ia yang berbicara. 13 Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu. 14 Mendengar itu Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru: 15 Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, YANG TELAH MENJADIKAN LANGIT DAN BUMI, LAUT DAN SEGALA ISINYA. 16 Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing,;17 namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan." 18 Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan korban kepada mereka.
Kis 14:8 "Di Listra" Kota ini adalah tempat tinggal Timotius (lih. Kis 16:1). Ini adalah koloni Romawi yang didirikan oleh Augustus pada tahun 6 Masehi. Kemungkinan tidak ada rumah-rumah ibadat di sini, sehingga Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di jalan-jalan.
□ Tidak ada tipu muslihat atau penipuan (lih. Kis 3:2). Ada tiga frasa deskriptif yang secara spesifik menggambarkan kondisi permanen laki-laki ini.
□ "lemah" Istilah adunatos biasanya berarti "mustahil" atau secara harfiah "tidak mampu" (lih. Luk 18:27; Ibr 6:4,18; 10:4; 11:6), tapi di sini Lukas menggunakannya seperti penulis medis dalam arti impoten atau lemah (lih. Rom 8:3; 15:1).
Sangat menarik bahwa Lukas, dengan berbagai cara, menghubungkan pelayanan Petrus dan Paulus. Petrus dan Yohanes menyembuhkan orang lumpuh di Kis 3:1-10 sekarang juga begitu, sama dengan yang dilakukan Paulus dan Barnabas.
Kis 14:9 "Paulus menatap dia" Lukas sering menggunakan kata-kata ini. (lih. Kis 3:4; 10:4). Lihat catatan pada Kis 1:10. Paulus melihat bahwa orang itu mendengarkan dengan begitu seksama. Oleh karena itu, Paulus memerintahkan dia untuk berdiri dan berjalan (lih. Ay. Kis 14:10) dan dia melakukannya!
□ "bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan" ini digunakan dalam pengertian Perjanjian Lama dari istilah "diselamatkan" berarti pembebasan secara fisik. Perhatikan bahwa penyembuhan yang dilakukan Paulus berdasarkan pada iman orang itu. Hal ini sering kali terjadi, tetapi tidak eksklusif, kasus di PB (lih. Luk 5:20, Yoh 5:5-9). Mujizat mempunyai beberapa fungsi: (1) untuk menunjukkan kasih Allah, (2) untuk menunjukkan kekuatan dan kebenaran Injil, atau (3) untuk melatih dan mendorong orang-orang percaya yang hadir.
Kis 14:11 "dalam bahasa Likaonia" Jelas Paulus dan Barnabas tidak mengerti apa yang dikatakan oleh orang banyak. Ini adalah bahasa asli daerah tersebut.
Kis 14:12 "Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena ia yang berbicara" Sebuah tradisi lokal menegaskan bahwa dewa-dewa Yunani sering mengunjungi manusia dalam rupa manusia (lih. Ovid, Metamorphoses 8:626 ff). Dari prasasti lokal kita pelajari bahwa ini merupakan daerah di mana dewa Zeus dan Hermes disembah (lih. ay. 13). Perhatikan bahwa Barnabas disebutkan pertama kali. Mungkin karena Paulus, sebagai juru bicara, akan dianggap oleh orang-orang kafir setara dengan Hermes (Mercury); sedang Barnabas yang diam saja pastilah Dewa Zeus yang agung (Jupiter).
Kis 14:13 "pintu gerbang kota" Ini bisa merujuk ke sebuah kota atau mungkin untuk kuil Jupiter (Zeus) yang terletak di luar gerbang kota dan menghadapnya. Sungguh suatu masa yang penuh dengan kebingungan dan kesalahpahaman.
Kis 14:14 "Rasul-rasul" Lihat catatan di Kis 14:4.
□ "mengoyakkan pakaian mereka" Ini merupakan tanda orang Yahudi untuk berkabung dan menghujat (lih. Mat 26:65, Mr 14:63). Ini merupakan isyarat bagi orang-orang kafir bahwa sedang ada masalah.
□ "lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu" Ini adalah istilah umum dalam Septuaginta untuk "melompat keluar" atau "bergegas keluar," meskipun hanya digunakan di PB. Paulus dan Barnabas berdiri dan keluar menuju ke tengah-tengah kerumunan.
Kis 14:15-17 Here is a summary of Paul’s first sermon to pagans. It is much like his sermon on Mars Hill (cf. Kis 17:22-33).
Kis 14:15-17 Berikut ini adalah ringkasan dari khotbah pertama Paulus kepada orang-orang kafir. Sangat mirip dengan khotbahnya di Mars Hill (lih. Kis 17:22-33).
- NASB NKJV "Manusia biasa sama seperti kamu"
- NRSV "kami adalah manusia sama seperti kamu"
- TEV "kami sendiri hanya manusia seperti kamu"
- NJB "kami hanya manusia, manusia seperti dirimu sendiri"
Istilahnya adalah homoiopathēs, yang merupakan gabungan dari kata "sama" dan "gairah". Penduduk lokal berpikir bahwa Paulus dan Barnabas adalah dewa-dewa (homoiōthentes, lih. ay. 11), yang berarti "menyerupai" manusia. Paulus menggunakan akar yang sama untuk menunjukkan kesamaan mereka sebagai manusia. Lukas membandingkan sikap tunduk Paulus dan Barnabas dengan Herodes Antipas di Kis 12:20-23. Istilah ini hanya digunakan di sini dan di dalam Yak 5:17 di PB.
□ "supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini" Istilah "sia-sia" berarti kosong, hampa, tidak ada. Paulus langsung menentang kepercayaan mereka terhadap takhayul
□ "kepada Allah yang hidup" Ini adalah penggunaan untuk istilah YHWH, yang berasal dari verba Ibrani yaitu "menjadi" dalam akar CAUSATIVE nya (lih. Kel 3:14). YHWH adalah Allah yang hidup, kekal selama- lamanya.
□ "Yang menjadikan" adalah kutipan dari Kel 20:11 atau Mazm 146:6. Istilah Ibrani Elohim (lih. Kej 1:1) menggambarkan Allah sebagai pencipta dan yang memenuhi kebutuhan kita (lih. The Expositor’s Bible Commentary, jilid 1, Hal. 468-469), sebagai YHWH digambarkan Allah adalah Juruselamat, Sang Penebus (lih. The ekspositor's Bible Commentary, jilid 1, hal. 471-472) dan Allah yang mengadakan perjanjian.
Kis 14:16 "Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing" kalimat ini mengingatkan saya pada Ul 32:7-8 di mana Musa menyatakan bahwa YHWH menetapkan batas-batas wilayah bangsa-bangsa. Secara teologis ini menegaskan kepedulian dan perhatian Allah kepada bangsa-bangsa (bangsa-bangsa lain, lih. Girdlestone,. Synonyms of the Old Testament. Hal. 258-259). Allah mengehendaki supaya bangsa-bangsa mengenal Dia, tetapi kejatuhan manusia dalam dosa menyebabkan manusia percaya kepada hal-hal yang gaib dan penyembahan berhala (cf. Rom 1:18-2:29). Namun, Allah terus mengejar mereka (lih. ay. Kis 14:17).
Ketidaktahuan orang-orang kafir tentang Allah sangat kontras dengan pengetahuan orang-orang Yahudi tentang Allah. Ironisnya adalah bahwa sejumlah besar bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal Allah meresponi Injil dengan iman, sementara banyak orang-orang Yahudi meresponinya dengan penolakan dan penganiayaan terhadap Injil (lih. Rom 9; 10; 11).
Kis 14:17 "namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya" Ini adalah konsep wahyu alamiah (lih. Mazm 19:1-6; Rom 1:19-20; 2:14-15). Semua manusia tahu sesuatu tentang Tuhan dari ciptaan-Nya dan kesaksian batiniah.
□ "hujan. . makanan ". Tradisi masyarakat lokal setempat yang menyembah kepada berhala mengatakan bahwa Zeus adalah pemberi hujan dan Hermes adalah pemberi makanan. Paulus, dalam Ul 27; 28; 29, menegaskan bahwa Allah yang memegang kendali atas tuaian.
Orang-orang kafir ini tidak mengenal Tuhan sehingga kutuk perjanjian dalam kitab Ulangan digantikan dengan kesabaran Allah (lih. Kis 17:30; Rom 3:25; 4:15; 5:13). Paulus adalah pilihan Allah yang unik (rasul atas bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal Tuhan) untuk menjangkau bangsa-bangsa! Paulus menggunakan ciptaan Tuhan dan segala yang disediakan Allah melalui alam (lih. Mazm 145:15-16; 147:8; Yer 5:24; Yun 1:9) sebagai titik baginya untuk berhubungan dengan bangsa-bangsa lain.
Sangat menarik bahwa tidak ada yang dari Injil itu sendiri dalam ringkasan kotbah tersebut. Yang seorang menganggap bahwa Paulus terus berada di garis pemikiran yang sama seperti yang dia lakukan dalam khotbahnya di Athena di Kis 17:16-34. Yang lainnya bertanya-tanya apakah Lukas mendapatkan kesimpulan ini dari Paulus atau mungkin Timotius (ini adalah rumahnya).
Kis 14:18 ini merupakan detail saksi mata.
Utley: Kis 14:19-23 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 14:19-2319 Tetapi datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mere...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 14:19-23
19 Tetapi datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. 20 Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama- sama dengan Barnabas ke Derbe. 21 Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. 22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. 23 Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.
Kis 14:19 Oposisi Yahudi di kota-kota di mana Paulus telah berkeliling dan berkhotbah untuk bersatu, serangan terus berulang pada dirinya. Perhatikan bahwa serangan itu difokuskan pada Paulus, bukan Barnabas. Perhatikan juga betapa plin-plannya kerumunan orang kafir itu. Paulus dan Barnabas yang dulu pernah mereka hormati sebagai dewa, kini dilempari dengan batu!
□ "mereka melempari Paulus dengan batu" Ini bukan sebuah keajaiban resusitasi, tapi menyangkut stamina fisik Paulus dan keberaniannya (lih. ay. Kis 14:20-21). 2Kor 11:25 dan Gal 6:17 juga merujuk kepada peristiwa yang sama. Rencana untuk melemparinya dengan batu dalam ay. 5, sekarang menjadi kenyataan!
Kis 14:20 "ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia" Walaupun tidak secara khusus dinyatakan, saya pikir ini adalah pertemuan doa yang dijawab Tuhan dengan menakjubkan. Perhatikan bagaimana penganiayaan terus menjadi mekanisme/motivasi untuk penyebaran Injil (yaitu ke sebuah kota baru).
Kis 14:21 "Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu" ini mengacu ke kota Derbe (lih. ay. 20). Kota ini juga merupakan bagian kota Likaonia dari provinsi Romawi Galatia. Ini adalah perjalanan jauh ke timur yang dilakukan Paulus dan Barnabas saat pergi dalam perjalanan misi mereka. Kota ini juga sangat menanggapi berita injil dan banyak orang diselamatkan.
□ "mereka kembali ke Listra dan Ikonium dan Antiokhia" Tampaknya mereka tidak memberitakan Injil secara terbuka pada kunjungan kali ini, tapi secara pribadi mengorganisir dan menguatkan orang-orang percaya (lih. ay. Kis 14:22-23)..
Kis 14:22 Ayat ini adalah ringkasan dari pemberitaan murid-murid Paulus. Perhatikan ini difokuskan pada (1) kebutuhan untuk bertekun dan (2) penganiayaan. Orang percaya menjadi dewasa melalui pencobaan (lih. Rom 5:3-4; 8:17-18; 1Tes 3:3; 2Tim 3:12; Yak 1:2-4; 1Pet 4:12-16).
□ "menguatkan" Istilah ini digunakan beberapa kali di Septuaginta dalam arti "mendatangkan ketenangan" atau "ditegakkan" Lukas menggunakan istilah ini beberapa kali untuk menggambarkan tindak lanjut pelayanan Paulus kepada murid-muridnya (lih. 14: 22; Kis 15:32,41; 18:23).
□ "Hati murid-murid" Istilah hati digunakan dalam arti orang pribadi atau aktivitas mental mereka. Ini bukan konsep Yunani tentang setiap orang memiliki jiwa yang kekal, tetapi konsep Ibrani tentang jiwa yang mengacu pada manusia.
□ "menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman" Lihat Topik Khusus: Kebutuhan untuk bertekun, sebagai berikut
□ "Kerajaan Allah" Frase ini sulit diinterpretasikan. Yesus sering menggunakannya dalam kaitannya dengan pelayanan-Nya sendiri. Namun, para Rasul jelas salah paham tentang maknanya (lih. Kis 1:3,6). Di dalam Kisah Para Rasul kata ini hampir identik dengan Injil (lih. Kis 8:12; 19:8; 20:25; 28:23,31). Namun, di Kis 14:22 dibutuhkan implikasi eskatologis. Ini adalah tentang "sudah" (lih. Mat 12:28; Luk 16:16) vs "belum" (lih. Mat 24:14,30,36-37; 25:30,31; 2Pet 1:11) yang menjadi ciri khas pada masa ini. Lihat Topik Khusus di Kis 2:17.
Kerajaan Allah telah datang dalam Yesus Kristus (yaitu Kedatangan-Nya yang pertama), namun penggenapannya adalah masa yang akan datang (yaitu Kedatangan-Nya yang kedua kali).
Kis 14:23 "Rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua" Istilah "penatua" (presbuteros) adalah sinonim dengan istilah "uskup" (episkopos) dan "pendeta" (poimenos) di PB (lih. Kis 20:17,28 dan Tit 1:5,7). Istilah "penatua" memiliki latar belakang Yahudi (cf. Girdlestone, Synonyms of the Old Testament, hal. 244-246 dan Frank Stagg, New Testament Theology, hal. 262-264), sedangkan istilah "uskup" atau "pengawas" memiliki latar belakang negara-kota Yunani. Hanya ada dua pejabat gereja: pastor dan diaken (lih. Fil Kis 1:1).
Istilah "menetapkan" bisa berarti "memilih dengan menunjukkan tangan" (lih. 2Kor 8:19 dan Louw dan Nida, Greek-English Lexicon, hal. 363, 484). Istilah ini kemudian digunakan untuk "pentahbisan" oleh para nenek moyang. Masalah sebenarnya adalah bagaimana "memilih dengan suara terbanyak" sesuai dengan konteks ini? Pemungutan suara oleh gereja-gereja baru ini tampaknya tidak patut tepat (meskipun gereja di Yerusalem memilih tujuh orang dalam Kis 6 dan gereja memilih untuk meneguhkan pelayanan Paulus kepada bangsa-bangsa lain dalam Kis 15).
F. F. Bruce, Answers to Questions, hal 79 mengatakan, "pengangkatan atau pemilihan awalnya ditunjukkan dengan mengacungkan tangan (secara harfiah dengan mengulurkan tangan), kemudian pada masa Perjanjian Baru telah kehilangan artinya dan secara sederhana berarti hanya menetapkan, tidak peduli dengan prosedur apa ". Tidak seorangpun dapat menganjurkan atau menolak sebuah politik gerejawi dengan menggunakan istilah ini di PB.
Perhatikan bahwa Paulus juga menginstruksikan Titus untuk menetapkan "penatua" di Kreta, tetapi kepada Timotius di Efesus, Paulus mengatakan biarkan gereja memilih seseorang berdasarkan kualifikasi tertentu (lih. 1Tim 3). Di wilayah baru, seorang pemimpin diangkat, tapi dalam hal menentukan ciri kepemimpinan daerah, diwujudkan dan ditegaskan oleh gereja lokal.
Perhatikan bahwa strategi misi Paulus adalah untuk mendirikan gereja-gereja lokal yang akan melanjutkan tugas penginjilan dan pemuridan di daerah mereka (lih. Mat 28:19-20). Ini adalah metode Allah untuk menjangkau seluruh dunia (yaitu jemaat-jemaat lokal)!
□ "Jemaat" Lihat Topik Khusus di Kis 5:11.
□ "Setelah berdoa dan berpuasa" Hal ini mungkin dengan tujuan tertentu pararel dengan Kis 13:2-3. Paulus telah mengalami kuasa Roh dan diarahkan di Antiokhia. Dia terus mengerjakan pola rohani yang sama. Mereka harus mempersiapkan diri untuk Tuhan agar menyatakan kehendak-Nya. Lihat Topik Khusus: Berpuasa di Kis 13:2.
□ "yang adalah sumber kepercayaan mereka" ini adalah PLUPERFECT ACTIVE INDICATIVE, yang berarti tindakan menetap di masa lalu. Para penatua baru ini menjadi percaya untuk beberapa jangka waktu dan telah terbukti setia menunjukkan kualitas kepemimpinan.
□ Konstruksi gramatikal eis berhubungan dengan pisteu∩ (lih. Kis 10:43) adalah karakteristik dari tulisan- tulisan Yohanes, tetapi juga ada dalam Paulus (lih. Rom aKis 10:14; Gal 2:16; Fil. 1:29) dan Petrus (lih. 1Pet 1:8).
□ "Mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan" Ini tidak merujuk kepada jenis pentahbisan. Kata kerja yang sama digunakan dalam ay. 26 tentang Paulus dan Barnabas, sedangkan di Kis 20:32 bagi mereka yang sudah menjadi penatua. Pentahbisan membantu dalam menegaskan kebenaran bahwa Allah memanggil orang-orang ke dalam peran-peran kepemimpinan. Merupakan hal negatif dan tidak alkitabiah jika membuat perbedaan antara orang-orang percaya. Semua orang percaya dipanggil dan diberi karunia untuk pelayanan (lih. Ef 4:11-12). Tidak ada perbedaan antara pendeta dan kaum awam dalam PB.
Utley: Kis 14:24-28 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 14:24-2824 Mereka menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. 25 Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu per...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 14:24-28
24 Mereka menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. 25 Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. 26 Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia; di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan. 27 Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa- bangsa lain kepada iman. 28 Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid itu.
Kis 14:24 Provinsi dataran tinggi Pisidia hanya di sebelah utara pesisir Provinsi Pamfilia. Perga adalah kota utama di wilayah ini. Paulus ternyata hanya melewati kota ini sebelumnya (lih. Kis 13:13), tetapi sekarang kembali dan mengabarkan Injil (lih. ay. Kis 14:25).
Kis 14:25 "Attalia" Ini adalah pelabuhan di Perga.
Kis 14:26 "berlayarlah mereka ke Antiokhia" Mereka tidak kembali ke Siprus. Barnabas akan kembali bersama dengan Yohanes Markus setelah sengketa dengan Paulus berakhir (lih. Kis 15:36-39).
□ "Mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah" Kata kerjanya adalah PERIPHRASTIC PLUPERFECT PASSIVE. Perjalanan misi pertama kali untuk penjangkauan, sukses luar biasa.
Kis 14:27 "Mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan" Perhatikan, mereka bertanggung jawab kepada jemaat. Bahkan rasul untuk bangsa-bangsa lain pun melapor ke jemaat lokal (Lihat Topik Khusus pada Kis 5:11). Mereka juga mengakui Allah lah yang membuat pencapaian yang besar ini.
Mereka tidak melapor kepada para pemimpin (lih. Kis 13:1), tapi kepada jemaat dan kemudian menceritakan kegiatan misi mereka kepada jemaat di Yerusalem (lih. Kis 15:4) dan dalam hal ini, semua jemaat lain di sepanjang perjalanan (lih. Kis 15:3). Saya percaya itu adalah jemaat yang telah meletakkan tangan di atas mereka dan menugaskan mereka dalam perjalanan mereka.
□ "dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman" Paulus menggunakan ungkapan "pintu iman" Kis 2:12 cukup sering (lih. 1Kor 16:09; 2Kor 2:12; Kol 4:03; dan juga Wahy 3:8). Allah membuka pintu bagi seluruh umat manusia di dalam Injil dan tidak ada seorang pun yang bisa menutupnya. Implikasi penuh kata-kata Yesus dalam Kis 1:8 sekarang sedang dipenuhi.
Topik Teologia: Kis 14:8 - -- Gereja
Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
Mendewakan Pemberita Injil
K...
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
- Mendewakan Pemberita Injil
Topik Teologia: Kis 14:11 - -- Allah yang Berpribadi
Pribadi Allah
Allah yang Mahaesa
Allah-allah Lainnya adalah Berhala-berhala
Kel 20:4-5 Kel 20:2...
- Allah yang Berpribadi
- Pribadi Allah
- Allah yang Mahaesa
- Allah-allah Lainnya adalah Berhala-berhala
- Kel 20:4-5 Kel 20:23 Kel 23:13 Ima 19:4 Ima 26:1 Ima 26:30 Ula 4:19,35 Ula 16:21-22 Ula 27:15 Maz 81:10 Maz 89:7 Maz 96:5 Maz 97:6-9 Maz 115:4-8 Maz 118:8-9 Maz 135:15-18 Yes 19:1 Yes 40:18-26 Yes 41:22-24 Yes 42:17 Yes 43:10 Yes 44:9-20 Yes 45:5-6,14-18 Yes 46:1-7 Yer 10:11 Hos 8:5-6 Kis 14:11-15 Kis 17:29 Rom 1:25 1Ko 8:4 1Te 1:9
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
- Mendewakan Pemberita Injil
Topik Teologia: Kis 14:12 - -- Allah yang Berpribadi
Pribadi Allah
Allah yang Mahaesa
Allah-allah Lainnya adalah Berhala-berhala
Kel 20:4-5 Kel 20:2...
- Allah yang Berpribadi
- Pribadi Allah
- Allah yang Mahaesa
- Allah-allah Lainnya adalah Berhala-berhala
- Kel 20:4-5 Kel 20:23 Kel 23:13 Ima 19:4 Ima 26:1 Ima 26:30 Ula 4:19,35 Ula 16:21-22 Ula 27:15 Maz 81:10 Maz 89:7 Maz 96:5 Maz 97:6-9 Maz 115:4-8 Maz 118:8-9 Maz 135:15-18 Yes 19:1 Yes 40:18-26 Yes 41:22-24 Yes 42:17 Yes 43:10 Yes 44:9-20 Yes 45:5-6,14-18 Yes 46:1-7 Yer 10:11 Hos 8:5-6 Kis 14:11-15 Kis 17:29 Rom 1:25 1Ko 8:4 1Te 1:9
- Yesus Kristus
- Nama Kristus
- Nama Yesus Lebih Unggul atas Semua
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
- Mendewakan Pemberita Injil
Topik Teologia: Kis 14:15 - -- Allah yang Berpribadi
Pribadi Allah
Allah itu Hidup
Yos 3:10 1Sa 17:26 Maz 84:3 Yes 37:4 Yes 37:17 Yer 10:10 Dan 4:34 Dan 6:26 ...
- Allah yang Berpribadi
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Wahyu Allah
- Wahyu Melalui Mujizat-mujizat
- Allah sebagai Pencipta Hidup Dinyatakan
- Keselamatan
- Pertobatan
- Natur Pertobatan
- Pertobatan adalah Perpalingan Hati dari Dosa kepada Allah
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
- Mendewakan Pemberita Injil
Topik Teologia: Kis 14:16 - -- Allah yang Berpribadi
Pribadi Allah
Keberadaan Allah
Keberadaan Allah Didukung oleh Alam Semesta
Ayu 12:7-9 Maz 8:2 M...
- Allah yang Berpribadi
- Pribadi Allah
- Keberadaan Allah
- Keberadaan Allah Didukung oleh Alam Semesta
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Pemeliharaan Allah
- Wahyu Allah
- Wahyu Melalui Mujizat-mujizat
- Allah sebagai Pencipta Hidup Dinyatakan
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
- Mendewakan Pemberita Injil
Topik Teologia: Kis 14:17 - -- Allah yang Berpribadi
Keberadaan Allah Didukung oleh Alam Semesta
Ayu 12:7-9 Maz 8:2 Maz 19:2-7 Maz 50:6 Maz 69:35 Maz 93:1-4 M...
- Allah yang Berpribadi
- Keberadaan Allah Didukung oleh Alam Semesta
- Ayu 12:7-9 Maz 8:2 Maz 19:2-7 Maz 50:6 Maz 69:35 Maz 93:1-4 Maz 104:10-25 Maz 148:7-10,13 Kis 14:15-17
- Allah Aktif dalam Kehidupan Manusia
- Kej 1:26-28 Kej 2:7 Kej 9:5-7 1Sa 2:6-8 Ayu 14:5 Maz 8:4-9 Pengk 3:11 Mat 5:45 Luk 6:35 Kis 14:17 Kis 17:29-30 1Ti 2:3-6 2Pe 3:9
- Allah itu Baik
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Pemeliharaan Allah
- Wahyu Allah
- Wahyu Melalui Mujizat-mujizat
- Wahyu Umum
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
- Mendewakan Pemberita Injil
Topik Teologia: Kis 14:21 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Keputusan-keputusan Allah
Kedaulatan Pemerintahan Allah
Pemerintahan Allah (Kerajaan) di Dalam Perjanjia...
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Keputusan-keputusan Allah
- Kedaulatan Pemerintahan Allah
- Pemerintahan Allah (Kerajaan) di Dalam Perjanjian Baru
- Gereja dan Kerajaan
- Kehidupan Kerajaan di Dalam Gereja
- Keselamatan
- Ketekunan
- Peringatan untuk Bertekun
- 1Ta 16:11 Ayu 17:9 Yeh 18:24 Hos 12:7 Mik 6:8 Mat 10:22 Mar 4:3-8 Luk 22:31-32 Yoh 8:31-32 Yoh 15:4-10,14 Kis 11:23 Kis 13:43 Kis 14:21-22 Rom 2:6-8 1Ko 10:12-13 1Ko 15:1-2,58 1Ko 16:13 2Ko 13:5 Gal 5:1-4 Gal 6:9 Efe 6:13,16,18 Fili 1:27 Fili 3:12-16 Fili 4:1 Kol 1:22-23 Kol 2:5-7 1Te 5:21 2Te 2:15-17 1Ti 6:11-12 2Ti 2:12 2Ti 3:14 2Ti 4:7-8 Ibr 2:1 Ibr 3:14 Ibr 4:14 Ibr 6:4-6,11-12 Ibr 10:23,35-36 Ibr 11:27 Ibr 12:1-13 Yak 1:2-4 Yak 1:12 Yak 5:10-11 1Pe 1:5-7 2Pe 1:10-11 2Pe 3:17 Yud 1:21 Wah 2:10 Wah 2:17 Wah 3:5 Wah 3:11-12 Wah 3:21 Wah 14:12 Wah 16:15 Wah 21:7 Wah 22:11
- Pengudusan
- Nama dan Kiasan untuk Umat yang Dikuduskan
- Nama-nama Untuk Orang Kristen
- Orang Kristen Disebut Murid
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Beriman kepada Allah
- Percaya kepada Allah dan Percayailah Dia
- Tanggung Jawab pada Iman
- Harus Bertekun di dalam Iman
- Gereja
- Orang Kristen Berusaha Berdiri Teguh Melawan Kejahatan dan Dosa
- Kis 14:21-22 Kis 20:28-31 Rom 16:17-19 1Ko 16:13 2Ko 4:16-18 Gal 5:1 Efe 6:10-18 2Te 2:15 1Ti 4:14-16 Ibr 10:19-25,32-39 Ibr 12:1-3,12 Yak 5:7-11 1Pe 5:8-9 1Yo 3:7 1Yo 4:1-3 2Yo 1:7-11
- Pemuridan dalam Gereja
Topik Teologia: Kis 14:22 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Keputusan-keputusan Allah
Kedaulatan Pemerintahan Allah
Pemerintahan Allah (Kerajaan) di Dalam Perjanjia...
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Keputusan-keputusan Allah
- Kedaulatan Pemerintahan Allah
- Pemerintahan Allah (Kerajaan) di Dalam Perjanjian Baru
- Gereja dan Kerajaan
- Kehidupan Kerajaan di Dalam Gereja
- Keselamatan
- Ketekunan
- Peringatan untuk Bertekun
- 1Ta 16:11 Ayu 17:9 Yeh 18:24 Hos 12:7 Mik 6:8 Mat 10:22 Mar 4:3-8 Luk 22:31-32 Yoh 8:31-32 Yoh 15:4-10,14 Kis 11:23 Kis 13:43 Kis 14:21-22 Rom 2:6-8 1Ko 10:12-13 1Ko 15:1-2,58 1Ko 16:13 2Ko 13:5 Gal 5:1-4 Gal 6:9 Efe 6:13,16,18 Fili 1:27 Fili 3:12-16 Fili 4:1 Kol 1:22-23 Kol 2:5-7 1Te 5:21 2Te 2:15-17 1Ti 6:11-12 2Ti 2:12 2Ti 3:14 2Ti 4:7-8 Ibr 2:1 Ibr 3:14 Ibr 4:14 Ibr 6:4-6,11-12 Ibr 10:23,35-36 Ibr 11:27 Ibr 12:1-13 Yak 1:2-4 Yak 1:12 Yak 5:10-11 1Pe 1:5-7 2Pe 1:10-11 2Pe 3:17 Yud 1:21 Wah 2:10 Wah 2:17 Wah 3:5 Wah 3:11-12 Wah 3:21 Wah 14:12 Wah 16:15 Wah 21:7 Wah 22:11
- Pengudusan
- Nama dan Kiasan untuk Umat yang Dikuduskan
- Nama-nama Untuk Orang Kristen
- Orang Kristen Disebut Murid
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Beriman kepada Allah
- Percaya kepada Allah dan Percayailah Dia
- Tanggung Jawab pada Iman
- Harus Bertekun di dalam Iman
- Gereja
- Orang Kristen Berusaha Berdiri Teguh Melawan Kejahatan dan Dosa
- Kis 14:21-22 Kis 20:28-31 Rom 16:17-19 1Ko 16:13 2Ko 4:16-18 Gal 5:1 Efe 6:10-18 2Te 2:15 1Ti 4:14-16 Ibr 10:19-25,32-39 Ibr 12:1-3,12 Yak 5:7-11 1Pe 5:8-9 1Yo 3:7 1Yo 4:1-3 2Yo 1:7-11
- Pemuridan dalam Gereja
- Eskatologi
- Surga
- Lukisan Surga
- Kerajaan Allah dan Kristus
Topik Teologia: Kis 14:23 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Keputusan-keputusan Allah
Kedaulatan Pemerintahan Allah
Pemerintahan Allah (Kerajaan) di Dalam Perjanjia...
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Keputusan-keputusan Allah
- Kedaulatan Pemerintahan Allah
- Pemerintahan Allah (Kerajaan) di Dalam Perjanjian Baru
- Gereja dan Kerajaan
- Kehidupan Kerajaan di Dalam Gereja
- Pengudusan
- Pengudusan: Fakta yang Tergenapi dan Proses Pertumbuhan
- Pengudusan sebagai Pertumbuhan dalam Anugerah
- Sarana Pertumbuhan
- Pertumbuhan dalam Anugerah Melalui Berpuasa
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Mencari Allah
- Berpuasa
- Saat-saat Berpuasa
- Berpuasa pada Saat Mengutus Hamba-hamba Tuhan
- Gereja
- Organisasi dan Jabatan Gereja
Topik Teologia: Kis 14:25 - -- Wahyu Allah
Wahyu Khusus
Kuasa Ilahi Kitab Suci
Tujuan Alkitab
Kitab Suci adalah untuk Pemberitaan Injil
Kis 8:4 Kis 8:2...
Topik Teologia: Kis 14:27 - -- Allah yang Berpribadi
Pribadi Allah
Allah Dapat Dikenal
Allah Dapat Dihampiri
Kel 24:9-11 Ula 4:7 Maz 17:15 Maz 24:3-...
- Allah yang Berpribadi
- Pribadi Allah
- Allah Dapat Dikenal
TFTWMS: Kis 9:3--26:15 - Konfrontasi Yang Tak Terduga KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik...
KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik sudah kelihatan. Di siang hari para pejalan biasanya berhenti untuk istirahat untuk menghindari sengatan sinar surya tengah hari yang membakar; namun Saulus, yang ingin sekali memulai penggeledahannya yang kejam, mendesak rombongannya untuk maju terus. Lalu, tiba-tiba, dunianya terbalik.
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu [kira-kira tengah hari40], tiba-tiba cahaya [yang amat terang41] memancar dari langit [lebih terang dari matahari42] mengelilingi dia [dan mereka yang pergi bersama (dia)43]. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya [dalam bahasa Ibrani44]: "Saulus, Saulus,45mengapakah engkau menganiaya Aku? [Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.46]" (9:3, 4).
Cahaya yang menyilaukan mata itu tidak memberikan ruang keragu-raguan: Ini merupakan sebuah penglihatan dari sorga! Saulus dapat melihat sesosok Manusia, 47namun sosok itu bukanlah orang yang dapat ia kenali dengan segera. Siapakah Dia, dan mengapa Ia berkata sedang dianiaya? Dengan ketakutan Saulus bertanya, "Siapakah Engkau, Tuhan?" Jawaban datang: "Akulah Yesus [dari Nazaret48] yang kauaniaya itu" (9:5)! Beberapa orang yang menyangkal pelbagai mujizat Alkitab menyatakan bahwa Saulus tidak melihat Tuhan, melainkan terkena serangan penyakit epilepsi atau ayan49pada waktu terjadi badai elektris! (Jika benar begitu, kita harus berdoa supaya semua orang terkena serangan epilepsi pada waktu terjadi badai elektris—jika pengalaman seperti itu akan membuat mereka menjadi pekerja yang penuh semangat bagi Yesus!) Betapa bodohnya pendapat ini! Siapa saja yang membaca surat-surat Paulus pasti akan terkesan dengan fakta bahwa ia adalah orang pandai yang tidak suka berkhayal. Ia dapat mengenali perbedaan antara penderitaan jasmani dengan lawatan sorgawi! Selain itu, semua orang yang berpergian bersama dia ikut rebah juga ke tanah. Apakah mereka semua terserang epilepsi secara serempak? Lebih dari itu, Dr. Lukas, yang kenal baik dengan gejala-gejala epilepsi, telah mengatakan yang sebenarnya: Tuhan yang bangkit telah menampakkan diri kepada Saulus dan berkata, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu"!50
Bayangkanlah pelbagai pemikiran yang membanjiri benak Saulus pada saat pengumuman yang mengejutkan itu: Para pengikut Yesus mengumumkan bahwa Yesus tidak mati melainkan hidup—dan mereka memang benar! Mereka menegaskan bahwa Yesus adalah ilahi—dan Ia memang ilahi! Mereka bersikeras bahwa Yesus adalah Kristus—dan Ia jelas Kristus! Mereka memang benar, dan ia salah— benar-benar salah! Yang ia lakukan selama ini bukanlah berjuang untuk Allah yang ia kasihi, tetapi menentang Allah itu! Meskipun penganiayaan Saulus ditujukan kepada para pengikut Yesus, namun tamu sorgawi itu mengungkapkan bahwa ketika Saulus menganiaya murid-murid Kristus, dalam kenyataannya ia telah menganiaya Dia!51Ketika ia menangkapi umat Kristen, ia menangkap juga Yesus! Ketika ia menyiksa umat Kristen, ia menyiksa juga Kristus! Ketika ia membunuhi umat Kristen, ia membunuh juga Anak Allah!52
Ia pernah menyombongkan diri sebagai orang yang "tanpa cacat" "tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat" (Filipi 3:6); sekarang ia menganggap dirinya sebagai "kepala" segala orang berdosa (1Timotius 1:15; KJV)! Dengan gemetar ia bertanya, "Apakah yang harus kuperbuat?" (22:10). Apakah masih ada harapan?
TFTWMS: Kis 9:6--26:18 - Tantangan Yang Luar Biasa TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untu...
TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untuk berhenti gemetar ketakutan di tanah:
Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi53tentang segala sesuatu yang telah kaulihat54dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu55nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain.56Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan (26:16-18).57
Tidak ada tantangan yang lebih besar daripada ini pernah diberikan! Para pakar berdebat tentang mengapa Yesus menampakkan diri kepada Saulus, namun Tuhan sendiri telah memberikan alasan-Nya: "[Untuk tujuan ini," NASB] kata Dia kepada Saulus, "Aku menampakkan diri kepadamu" (ay. 16; huruf miring oleh saya). Tujuan itu dapat dibagi ke dalam tiga bagian.58
Pertama, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai seorang saksi — "untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi" (ay. 16). Salah satu kualifikasi seorang rasul adalah harus menjadi saksi Kebangkitan (1:21, 22). Belakangan ketika Paulus membuat daftar pelbagai penampakan Kristus, ia berkata, "Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul" (1Korintus 15:8, 9). "Bukankah aku rasul?" tulis dia kepada jemaat yang sama. "Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita?" (1Korintus 9:1).
Kedua, Yesus menampakan diri kepada Saulus untuk mengkualifikasikan dia sebagai seorang saksi bagi bangsa-bangsa lain—Yesus berbicara tentang "bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau" (26:17). Paulus telah dijuluki sebagai "rasul untuk dunia," namun pelayanan khusus dia adalah untuk bangsa-bangsa non-Yahudi. Hal ini untuk pertama kalinya dinyatakan secara gamblang bahwa bangsa non-Yahudi disertakan dalam rencana induk Tuhan. Anda dan saya tahu bahwa bangsa non-Yahudi ikut disertakan dalam tantangan Yesus untuk menjadi "saksi ... sampai ke ujung bumi" (1:8). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam pernyataan Petrus bahwa "janji itu ... bagi orang yang masih jauh" (2:39). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam janji yang diberikan kepada Abraham, yang dikutip oleh Petrus dalam 3:25: "Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati." Bagaimanapun, bangsa non-Yahudi baru secara khusus disebut setelah Tuhan menampakkan diri kepada Saulus. Bagi kita yang non-Yahudi, peristiwa itu merupakan saat yang patut dirayakan! Ketiga, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai saksi bagi bangsa non-Yahudi "untuk membuka mata mereka" (26:18). Ayat 18 merupakan pernyataan yang paling agung di dalam Kitab Suci berkenaan dengan tugas memenangkan jiwa. Sebagai pemenang jiwa, tugas kita ada lima buah: [1] membuka mata [orang berdosa] [2] supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang [3] dan dari kekuasaan Iblis kepada Allah [4] supaya mereka boleh memperoleh pengampunan dosa [5] dan mendapat bagian di antara mereka yang telah dikuduskan dengan iman kepada [Yesus] (26:18).
Tujuan Yesus menampakkan diri kepada Saulus adalah untuk mengualifikasikan dia sebagai rasul bagi bangsa non-Yahudi! Benar, penampakan Yesus memang membuahkan iman di dalam hati Saulus dan memelopori proses perubahan hidup, 59namun Yesus mengatakan bahwa tujuan khusus penampakan-Nya kepada Saulus bukanlah untuk menyelamatkan dia, melainkan untuk mengirim dia sebagai seorang saksi kepada bangsa non-Yahudi. Saulus (Paulus) belakangan menulis dalam Roma 11:13, "Aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi" (TB; huruf miring oleh saya; lihat juga Galatia 2:6-9).
Apakah Saulus memahami semuanya itu ketika Yesus menampakkan diri? Saya meragukannya. Yang paling penting di dalam pikirannya sudah tentu terdapat fakta bahwa Yesus benar-benar Mesias—dan ia telah melawan Anak Allah! "Apakah yang harus kuperbuat?" adalah pertanyaan yang sangat penting bagi dia. Yesus menyimpulkan, "Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus60 kauperbuat" (9:6).
Ketika semua itu sedang berlangsung, "Termangu-mangulah teman-temannya [Saulus] seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun"61(9:7). Mereka "melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar" (22:9). 62Orang-orang itu adalah saksi-saksi berharga bahwa sesuatu yang luar biasa di jalan memang benar-benar telah terjadi.
Lalu "Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa [karena silaunya cahaya63]; mereka [teman-teman seperjalanannya] harus menuntun dia masuk ke Damsyik" (9:8). Saulus berharap untuk menyapu isi Damsyik dengan pamer kekuatan sebagai agen penuntut balas Allah; sebaliknya ia malahan dituntun masuk ke dalam kota itu sebagai pendosa yang berdukacita, selemah pengemis buta.
Dengan terseok-seok Saulus dituntun menuju salah satu jalan utama di Damsyik yang bernama jalan Lurus,64hingga rombongan itu tiba di sebuah rumah milik orang bernama Yudas. 65Ia dibimbing ke ruang tamu dan ditinggal sendirian. Air mata membasahi pipinya,66ia berlutut dan mulai berdoa.67"Tiga hari68lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum"69(9:9).
Suasananya adalah suasana seorang pria yang dikuasai oleh rasa penyesalan yang amat dalam. Saulus sekarang percaya kepada Kristus, ia sangat menyesal, dan bahkan mengakui Yesus sebagai "Tuhan,"70namun kesalahan akan dosa tetap menggerogoti jiwanya. Ia telah memperoleh suatu penglihatan, namun ia masih memerlukan suatu kunjungan—seseorang yang akan memberitahu dia71apa yang ia "harus perbuat" (9:6; huruf miring oleh saya).
TFTWMS: Kis 9:18--26:19 - Mualaf Yang Tidak Ragu-ragu MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa se...
MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa selama ini ia salah.32Bahkan lebih berat lagi melakukan apa yang Ananias perintahkan. Baptisan itu sendiri tidaklah berat. Saulus sudah kenal baik dengan upacara penyucian dan pembenaman dalam air. Bagian yang sulit adalah "menyeru nama" Yesus. "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Artinya Saulus mengakui Yesus sebagai Tuhan, bahwa ia dibaptis oleh otoritas-Nya, dan ia menyerahkan sisa hidupnya kepada Dia ! Artinya Saulus menjauhi segala hal yang dekat dengannya dan yang ia sayangi: keluarga, teman-teman, ketenaran, dan keberuntungan.
Meskipun keputusan itu berat, ketika Ananias memberitahu Saulus apa yang ia "harus perbuat," ia tidak ragu-ragu. Belakangan ia memberitahu raja Agripa, "Kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat" (26:19). Seketika itu juga, "Ia bangun lalu dibaptis" (9:18). Tempat Saulus dibaptis tidak disebutkan, namun ada sungai Abana yang melintasi kota itu, dan sungai Parpar juga tidak jauh dari situ.33
Perbuatan sudah dilaksanakan; tidak ada jalan mundur bagi Saulus. Belakangan ia menulis, Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus (Filipi 3:7, 8).
Ketika Saulus dibaptis, dosa-dosanya disucikan dalam darah Kristus. Ia menerima karunia Roh Kudus (2:38), menggenapi perkataan Ananias bahwa ia akan "dipenuhi oleh Roh Kudus."34Ia juga ditambahkan oleh Tuhan ke dalam gereja yang sudah ia upayakan untuk dihancurkan (2:41, 47). Saulus memiliki hidup baru dalam Kristus! Belakangan ia mengatakan bahwa ia telah menguburkan masa lalunya dalam kuburan air baptisan:
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru ... Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan [bersama Dia], supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, .... (Roma 6:3-6; huruf miring oleh saya). Dengan hati yang bersukacita, untuk pertama kalinya dalam hari-hari itu Saulus "makan, [dan] pulihlah kekuatannya" (9:19a).
Kita mungkin ingin bertanya, "Mengapa Saulus?" Dari seluruh manusia di dunia, mengapa Tuhan memilih Saulus, seorang pembunuh masal, untuk menjadi rasul bagi bangsa non-Yahudi? Ia tentunya bisa memilih dari banyak orang Kristen yang hebat, seperti Barnabas. Jika Tuhan ingin memanggil seorang non-Kristen, ada banyak orang Yahudi yang takut akan Allah yang tidak punya kesalahan seperti kekejaman Saulus itu. Mengapa Saulus?
Karena kita tidak memiliki pikiran Tuhan (Yesaya 55:8, 9), kita tidak dapat menjawab pertanyaan itu dengan pasti —namun kita dapat membuat pelbagai dugaan yang cerdas. Salah satu faktor tentunya adalah keunikan kualitas Saulus—intelektualnya, semangatnya, tenaganya. Jika semuanya itu dialirkan ke arah yang benar, betapa hebat perbuatannya itu! Ia juga kemungkinan dipilih karena, setelah menghabiskan awal hidupnya di Tarsus, ia akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara berpikir bangsa non-Yahudi dibandingkan dengan siapa saja yang dibesarkan di Palestina. Ia adalah orang yang tepat untuk tugas tersebut.
Adalah mungkin bahwa faktor-faktor lainnya ikut terlibat juga dalam pemilihan Tuhan itu. Sebagai contoh, Saulus punya keyakinan bahwa tidak ada kompromi antara Yudaisme dan agama Kristen, keyakinan yang telah mendorong dia untuk berusaha menghancurkan agama Kristen.35Ketika ia menjadi orang Kristen, ia mempertahankan keyakinan tersebut. Surat-suratnya dipenuhi dengan kebenaran bahwa agama Kristen tidak dapat dikompromikan! Satu faktor lain yang memungkinkan bisa juga disebutkan di sini, satu faktor yang disiratkan oleh Yesus dalam kata-kata ini: "Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih" (Lukas 7:47). (Ini menyiratkan, "Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih.") Ketika Kristus menampakkan diri kepada Saulus di jalan itu, tiba-tiba Saulus sadar akan besarnya dosa dia. Ia sudah bersalah karena menghujat dan tidak layak menerima apa-apa selain kematian! Kesediaan Tuhan untuk mengampuni dia telah memenuhi dirinya dengan rasa kagum selama hidupnya. Ia menulis tentang "Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Galatia 2:20; huruf miring oleh saya). Ia berkata, Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku— aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, ... Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa (1Timotius 1:12, 13, 15)! Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih dan menghabiskan sisa hidupnya dengan menyebarkan iman yang pernah ia coba hancurkan!
TFTWMS: Kis 9:20--26:20 - Belajar Bicara BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. ...
BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. Betapa senangnya kita saat mereka mengucapkan kata-kata pertama mereka! Ketika saya melihat betapa cepatnya Saulus mulai "bicara," saya teringat kepada anak sulung kami, Cynthia. Saat masih kecil sekali, Cindy akan berusaha meniru kata apa saja yang kami ucapkan ("hippopotamus," "rhinoceros," apa saja). Ia gemar bicara banyak sehingga kadang-kadang kami pikir kami perlu "menjelaskan" kepada para kenalan baru kami. "Ulahnya itu tidak dibuat-buat," kata kami. "Lagi pula, ayahnya seorang pengkhotbah, dan ibunya memang perempuan." Ketika Saulus "dilahirkan kembali," ketika itu juga ia mulai bicara—dalam kalimat lengkap—tentang Yesus.
Kita tidak tahu pada hari apa dalam minggu itu ia dibaptis, namun pada hari Sabat berikutnya ia telah hadir dalam sinagoga: "Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah" (9:20). Ketika Saulus muncul dalam sinagoga, orang-orang yang hadir pasti bergairah tetapi tidak terkejut.20Adalah suatu kehormatan dikunjungi oleh seorang sarjana Yahudi yang terkenal dan fanatik. Ketika tiba waktu untuk pelajaran, pengurus sinagoga itu mungkin berpaling kepada Saulus dan berkata, "Saudara, jikalau saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!" (Lihat 13:15.) Para pendengar itu tentunya mengharapkan ceramah yang berapi-api tentang bagaimana orang Kristen sedang menghancurkan kemurnian agama Yahudi. Kenyataannya, mereka diceramahi tentang Yesus sebagai Anak Allah! Untuk pertama kalinya Yesus diberitakan sebagai "Anak Allah" dalam kitab Kisah.21Yesus telah menampakkan diri sebagai Anak Allah kepada Saulus di jalan menuju Damsyik,22dan Saulus ingin semua orang mengetahui kebenaran agung itu. Istilah "Anak Allah" menjadi tema pokok dalam tulisan rasul Paulus.23
Orang-orang yang hadir itu terkejut dengan isi berita itu, namun mereka lebih terkejut lagi dengan si pemberita-nya. Kita baca, "Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: ‘Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?’" (9:21).
Sejalan dengan berlalunya waktu, Saulus tetap dengan "keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus" (9:27). "Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias" (9:22). Kata "membuktikan" diterjemahkan dari kata gabungan Yunani yang secara harfiah berarti "membawa bersama-sama, menyatukan, menjahit bersama-sama." Paulus mengutip beberapa acuan Perjanjian Lama tentang Mesias dan kemudian meletakkannya di sebelah pelbagai fakta kehidupan Yesus.24
Kedua sumber yang "dijahit bersama-sama" itu memberikan bukti yang sangat kuat bahwa Yesus adalah Mesias! Yang Saulus lakukan bukan hanya menyatakan Yesus adalah Mesias. Ia memberitahu sesamanya orang Yahudi bahwa mereka, sebagaimana dirinya, perlu merubah kesetiaan mereka! Ia menyatakan "kepada orang-orang Yahudi di Damsyik ... bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan" (26:20; huruf miring oleh saya).
Masa awal Saulus di Damsyik membentuk pola pelayanannya. Ketika ia pergi ke Yerusalem, ia bicara "dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan. Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani [di dalam sinagoga mereka25]" (9:28, 29). Kemana saja rasul itu meneruskan perjalanan, kebiasaan dia adalah selalu pergi dulu ke sinagoga26—dan beritanya adalah selalu "Yesus ... adalah Anak Allah" (9:20; lihat 1Korintus 2:2; Galatia 6:14).
Teladan Saulus ini patut ditiru oleh setiap orang Kristen baru. Pertama, kita melihat bahwa ia mulai bicara seketika itu juga. Faktanya, mereka tidak dapat membungkam dia! Kedua, ia mulai bicara dimana saja ia berada. Sering kali yang paling sulit adalah berbicara kepada orang-orang yang telah mengenal kita sebelum kita menjadi orang Kristen, tetapi Saulus justru memulainya dari orang-orang yang telah mengenal dia dengan sangat baik. Ketiga, ia mengatakan apa yang ia ketahui. Mungkin ia diilhami ketika mulai memberitakan; mungkin juga tidak.27Apakah benar atau tidak, ia tetap memiliki kisah untuk diberitakan! Keempat, pokok dari cerita Saulus adalah selalu Yesus Kristus dan apa yang Yesus telah perbuat bagi dia!
Marilah kita membuat pelbagai penerapan sebagai berikut: (1) Setiap orang Kristen baru perlu mulai segera memberitahu orang lain tentang Yesus. "Murid pendiam tidak cocok dengan istilah murid."28(2) Setiap orang Kristen baru, "dimana saja berada" perlu mulai memberitahu orang lain tentang Yesus. Orang-orang yang mengenal dia dengan baik mungkin akan sama terkejutnya seperti orang-orang Yahudi ketika Saulus mulai memberitakan Yesus! (Band. 1Petrus 4:4.) (3) Setiap orang Kristen baru perlu memberitahukan apa yang ia ketahui. Ia mungkin tidak tahu banyak, tetapi ia tahu apa yang ia percayai dan apa yang ia lakukan untuk menjadi orang Kristen. Awalnya, ia dapat memberitahukan hal itu—lalu belakangan ia dapat belajar lebih banyak lagi. (4) Setiap orang Kristen baru perlu tetap menempatkan Yesus pada pokok pemberitaannya.
Kita sering berharap terlalu sedikit dari orang-orang Kristen baru—namun kita lalu terkejut ketika hidup mereka sesuai dengan apa yang kita harapan. Tidakkah kita berharap terlalu banyak dari anak-anak yang masih bayi itu? Kita mengharapkan mereka bertumbuh, belajar jalan dan bicara—dan kita berusaha semampu kita untuk mendorong mereka berkembang. Marilah kita juga mendorong orang-orang Kristen baru, dengan cara apa saja semampu kita, untuk segera mulai mengungkapkan hidup baru mereka dalam Yesus.
TFTWMS: Kis 9:29--22:21 - Rintangan Kedegilan RINTANGAN KEDEGILAN (Kis 9:29, 30; 22:17-21)
Ketika Saulus memberitakan injil di Yerusalem, salah satu tempat pertama yang ia kunjungi adalah sinagog...
RINTANGAN KEDEGILAN (Kis 9:29, 30; 22:17-21)
Ketika Saulus memberitakan injil di Yerusalem, salah satu tempat pertama yang ia kunjungi adalah sinagoga Helenistik27tempat Stefanus pernah memberitakan injil.28
Ia punya urusan yang belum selesai di situ: "Ia juga berbicara dan bersoal jawab29dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani" (Kisah 9:29a). Dalam kitab Kisah, kata Yunani yang diterjemahkan "bersoal jawab" hanya ditemukan satu kali di tempat lainnya, yaitu dalam Kisah 6, dimana kita membaca orang-orang Yahudi berbahasa Yunani itu "bersoal jawab dengan Stefanus" (6:9; huruf miring oleh saya). Saulus datang kembali untuk menyelesaikan pekerjaan yang dimulai oleh Stefanus.
Sinagoga Helenistik adalah tempat yang paling berbahaya bagi Saulus. Sewaktu orang-orang Yahudi Helenistik itu tidak mampu menjawab Stefanus, mereka membenci dia dan membunuh dia. Kebencian mereka terhadap Saulus bahkan lebih sengit lagi, sebab dalam benak mereka Saulus adalah orang murtad dan pengkhianat, orang yang telah mencampakkan agama dan mengkhianati mereka!30Oleh sebab itu kita tidak terkejut saat membaca, "Tetapi mereka itu berusaha membunuh dia" (9:29b)! Saulus perlu waktu tiga tahun di Damsyik dan tanah Arab untuk membuat orang-orang itu begitu marah sehingga ingin membunuh dia. Tetapi di Yerusalem ia hanya perlu waktu dua minggu (Galatia 1:18). Sekali lagi, dalam penyediaan Allah, rencana jahat itu tersingkap, dan sekali lagi dalam penyediaan Allah, Saulus memiliki teman-teman Kristen yang menyelamatkan dia. Kita baca, "Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus" (9:30). Kaisarea merupakan pelabuhan utama di Palestina, sekitar 112 kilometer barat laut Yerusalem.31 Sedangkan Tarsus adalah kampung halaman Saulus.32 Kisah 22 memberi kita rincian tentang keberangkatan dia dari Yerusalem yang tidak terdapat dalam Kisah 9.33 Dalam Kisah 22 Paulus menekankan bahwa ketika orang-orang Yahudi Helenistik itu ingin membunuh dia, jika ia diberi pilihan, ia memilih untuk tetap tinggal di Yerusalem.
Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah,34rohku diliputi oleh kuasa ilahi.35Aku melihat Dia, yang berkata kepadaku: Lekaslah, segeralah tinggalkan Yerusalem, sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang Aku. Jawabku: Tuhan, mereka tahu, bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain dan yang memasukkan mereka yang percaya kepada-Mu ke dalam penjara dan menyesah mereka. Dan ketika darah Stefanus, saksi-Mu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya. Tetapi kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain" (22:17-21).
Untuk pertama dan terakhir kalinya, Saulus berdebat dengan Tuhan. Pada intinya ia berkata "Aku rasa aku dapat meyakinkan mereka!"—dengan implikasi tambahan "Dan kalaupun aku tidak dapat, aku rela mati seperti Stefanus!"36Secara tidak langsung Tuhan menjawab, "Aku tidak siap bagi kematianmu! Tujuanmu paling akhir— memberitakan injil kepada bangsa non-Yahudi—masih menunggu di depan. Di sini engkau tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Tinggalkan kota ini, dan cepat kerjakan!" Saulus berhenti mendebat dan mulai mematuhi. Ia menyingkirkan rintangan kedegilan dengan ketundukan.
Sedikit nasihat paling penting yang dapat saya berikan kepada orang Kristen baru mana saja adalah ini: Belajarlah mempercayai Tuhan dan bersandarlah kepada hikmat-Nya! Jika Allah memberitahu Anda untuk melakukan sesuatu dalam firman-Nya, Ia adalah benar—baik Anda mengerti atau tidak mengerti alasan bagi perintah-Nya itu. Belajarlah mentaati Dia tanpa bertanya—dan bersandarlah dalam jaminan bahwa Ia akan memberkati Anda!
TFTWMS: Kis 14:1-7 - Garis Pemisah Di Ikonium GARIS PEMISAH DI IKONIUM (Kis 14:1-7)
Ketika Paulus tidak bisa menginjil di suatu tempat, ia tidak menyerah; ia lantas pergi ke tempat lain. Ia dan B...
GARIS PEMISAH DI IKONIUM (Kis 14:1-7)
Ketika Paulus tidak bisa menginjil di suatu tempat, ia tidak menyerah; ia lantas pergi ke tempat lain. Ia dan Barnabas menyusuri jalanan Romawi sejauh 145 kilometer ke arah timur, melintasi dataran rendah yang luas dan pegunungan, sampai akhirnya mereka mencapai kota kuno Ikonium15(13:51b). Ikonium terletak di persimpangan jalan dan merupakan pusat pertanian yang penting, kota terbesar dan paling penting di belahan Asia Kecil.
Keputusan (ay. 1-3)
Pola kerja Paulus dan Barnabas telah ditetapkan di Antiokhia: "Di Ikoniumpun kedua rasul itu masuk ke rumah ibadat orang Yahudi" (14:1a). Allah memberkati usah mereka: Mereka "mengajar sedemikian rupa, sehingga sejumlah besar orang Yahudi dan orang Yunani16 menjadi percaya" (ay. 1b). Kita aman untuk menduga bahwa "sejumlah besar orang" itu lebih banyak terdiri dari orang non-Yahudinya daripada orang Yahudinya.
Iblis tidak mengizinkan injil berjaya tanpa perlawanan. Lagi-lagi orang-orang Yahudi memimpin perlawanan.
"Tetapi orang-orang Yahudi, yang menolak [tidak percaya] pemberitaan mereka, memanaskan hati orang-orang yang tidak mengenal Allah dan membuat mereka gusar ["meracuni pikiran mereka"; NIV] terhadap saudara-saudara itu" (ay. 2). Setan tidak akan ragu-ragu untuk mengucapkan dusta apa saja agar manusia berpaling dari mempelajari kebenaran.
Sisihkanlah waktu sejenak untuk melihat kata "tidak percaya" dalam ayat 2; kata Yunani yang diterjemahkan "tidak percaya" mengajarkan satu pelajaran penting tentang menerima atau menolak injil. Kata "tidak percaya" berlawanan dengan kata "percaya" dalam ayat 1: Beberapa orang ada yang "percaya," sementara yang lainnya "tidak percaya." Bagaimanapun, kata yang diterjemahkan "tidak percaya" bukanlah bentuk negatif dari kata yang diterjemahkan "percaya." Sebaliknya, kata Yunani yang diterjemahkan "tidak percaya" dalam ayat 2 (dari kata akar apeitheo) secara harfiah artinya "tidak mentaati"17dan NASB menerjemahkan Yohanes 3:3618seperti itu. ASV merupakan salah satu dari sedikit terjemahan yang menerjemahkan Kisah 14:2 secara harfiah: "Tetapi orang-orang Yahudi yang tidak taat mengacaukan hati orang-orang yang tidak mengenal Allah, ...." (Huruf miring oleh saya.) Inilah perbedaan penting lainnya antara dua sisi yang berbeda pada garis pemisah Allah: Pada satu sisi terdapat orang-orang yang tidak taat; pada sisi lainnya terdapat orang-orang yang taat. Kebanyakan dari kita, bila pengajaran kita ditentang, kita siap untuk mencoba di tempat lain. "Kelihatannya Allah tidak mau kita di sini," teriak kita. Bagaimanapun, bagi Paulus dan Barnabas perlawanan hebat itu menunjukkan adanya kemungkinan panen jiwa yang besar, dan jika mereka terus menabur, mereka dapat menuai panenan itu (simak 1Korintus 16:9). "Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu lamanya di situ.19
Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat" (ay. 3; lihat Ibrani 2:4).
Perpecahan (ay. 4)
Sekali lagi, pemberitaan injil memecah belah manusia:
"Tetapi orang banyak di kota itu terbelah menjadi dua: ada yang memihak kepada orang Yahudi, ada pula yang memihak kepada kedua rasul itu [atau misionaris]"20(ay. 4). Beberapa orang bergerak ke sisi orang-orang yang menolak injil: orang-orang yang tidak percaya; orang-orang yang tidak taat. Yang lainnya lagi bergerak ke sisi orang-orang yang menerima injil: orang-orang yang percaya, orang-orang yang taat.
Bahaya (ay. 5-7)
Lagi, orang-orang yang tidak percaya itu berusaha untuk membungkam para jurubicara Allah: "Maka ... orang-orang yang tidak mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari kedua rasul itu dengan batu" (ay. 5). Melempari dengan batu merupakan bentuk hukuman mati gaya Yahudi, jadi "pemimpin-pemimpin" ini kemungkinan mengacu kepada para pemimpin sinagoga—namun fakta bahwa mereka mampu menimbulkan suatu gerakan menunjukkan bahwa mereka tidak takut terhadap reaksi dari para pejabat kota. Ketika Paulus dan Barnabas menjauhi Antiokhia, mereka berjalan semakin jauh dari daerah kekuasaan Romawi—menuju wilayah yang penuh bahaya dan permusuhan.
Seperti pernah terjadi sebelumnya, lewat penyediaan Allah, niat orang banyak itu diketahui oleh Paulus. Ia dan Barnabas "mengetahuinya, menyingkirlah mereka ke kota-kota di Likaonia,21yaitu Listra dan Derbe" (ay. 6a; simak Matius 10:23). Kedua orang ini siap untuk menderita jika diperlukan, tetapi mereka tidak ingin cari mati. Di Ikonium mereka meninggalkan satu jemaat umat Tuhan (ay. 21-23)—dan bergerak ke selatan untuk menginjil di Listra (ay. 7).
TFTWMS: Kis 9:1--26:12 - Keyakinan Yang Kokoh KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang h...
KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang hidupnya sebelum hidupnya itu berubah. Ketika kita menyatupadukan pelbagai acuan pribadi dari pelbagai tulisan dan khotbahnya, maka gambaran yang muncul adalah seorang anak muda yang terobsesi yang punya keyakinan kokoh bahwa semua orang Kristen7harus dihancurkan dan nama Yesus dienyahkan dari muka bumi.
Saulus dilahirkan dari orang tua Yahudi di Tarsus, sebuah koloni Romawi di Kilikia dan merupakan "kota terkenal."8Keluarganya berasal dari suku kecil Benyamin (Filipi 3:5); orang tuanya memberi dia nama yang paling terkenal yang mewakili suku tersebut: Raja Saul.9Dari keluarganya itu, Saulus dari Tarsus mewarisi kekayaan, kewarganegaraan Romawi, dan kecintaan yang berkobar-kobar terhadap agama Yahudi.10Ia dibesarkan sebagai seorang Farisi (23:6), dalam "mahzab yang paling keras" dalam agama Yahudi itu.11
Saulus menghabiskan masa kecilnya di Tarsus, mempelajari Firman Allah12dan belajar berniaga.13Ketika masih remaja, ia dikirim ke Yerusalem14untuk belajar di bawah bimbingan Gamaliel,15seorang guru Yahudi yang amat terkenal. Diberkahi dengan pikiran yang kritis, semangat yang berapi-api, dan energi yang tidak pernah kendur,16ia membuat kemajuan yang pesat dalam komunitas Yahudi (Galatia 1:14). Ada kemungkinan ia pernah menjadi anggota Sanhedrin. 17Apakah hal itu benar atau tidak, yang jelas ia merupakan "salah seorang pemuda Farisi yang paling menjanjikan di Yerusalem, berada tepat di jalurnya untuk menjadi seorang pemimpin besar agama Yahudi."18
Ketika berusia tiga puluhan,19ia melihat Yudaisme yang ia cintai terancam oleh penyimpangan.20Ribuan rekannya sesama orang Yahudi berpaling dari beriman kepada Taurat Musa menjadi beriman kepada seorang tukang kayu yang tak terkenal dari Galilea yang bernama Yesus. Para imam pun banyak yang terjerat dalam ajaran bidah ini (6:7). Ia tidak dapat mengerti mengapa orang mau menjadi pengikut seorang penjahat yang dihukum dan disalibkan. Bukankah Taurat sendiri mengatakan, "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib"? (Lihat Galatia 3:13; Ulangan 21:22, 23.)
Penasihatnya, Gamaliel, mengutuk penggunaan kekerasan dalam menundukkan gerakan yang baru muncul serta mendorong kehati-hatian,21namun bagi Saulus sudah jelas bahwa Yudaisme dan agama Kristen tidak dapat hidup bersama. Jika Yudaisme mau tumbuh subur, maka agama Kristen harus dihancurkan! Didukung oleh struktur kekuatan politik di Yerusalem, ia menyusun suatu kampanye besar-besaran untuk membasmi tumor berbahaya yang menggerogoti jantung Yudaisme. 22
Belakangan ia menulis obsesi yang menguasai dirinya itu: Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara (22:4). Dan ketika darah Stefanus ... ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu .... (22:20). Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati (26:10). ... aku ... berusaha membinasakannya [jemaat Allah] (Galatia 1:13). Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak orang Kristen yang telah mati martir karena perbuatan Saulus itu.23
Ketika para pengikut Yesus melarikan diri dari Yerusalem (8:1), Saulus pasti mengira kemurtadan itu sudah dapat dibungkam. Kemudian datang berita bahwa kemana saja murid-murid Yesus itu pergi, mereka menyebarluaskan iman mereka (8:4). Orang yang kurang termotivasi mungkin sudah mengaku kalah—tetapi Saulus tidak. Ia memutuskan untuk mengejar orang-orang Kristen itu! Ini kali mereka tidak akan lolos dari dia! Strategi Saulus bergantung pada beberapa prinsip hukum:24(1) menurut kitab undang-undang Yahudi, semua orang Yahudi di seluruh dunia harus tunduk terhadap Imam Besar (oleh sebab itu, sepucuk surat dari Imam Besar akan memiliki pengaruh yang besar sekali). (2) Di bawah hukum Romawi, umat Kristen secara hukum adalah orang Yahudi— Yahudi yang murtad, namun tetap orang Yahudi25(Bangsa Romawi tidak akan terlalu peduli jika penguasa Yahudi mendisiplinkan orang-orang Yahudi yang Kristen itu).
Dengan bersenjatakan pelbagai surat dari Imam Besar (9:2; 22:5), Majelis Tua-Tua (22:5), dan para penguasa Yahudi lainnya (26:10, 12), Saulus memimpin kelompok bersenjatanya menuju "ke kota-kota asing." 26Dengan bantuan para pengurus sinagoga setempat, ia mengumpulkan para pengikut Yesus dan menyeret mereka kembali ke Yerusalem untuk dihukum. Dalam pembukaan pasal 9, Saulus sedang menyiapkan perjalanannya paling ambisius sejauh ini—perjalanan ke kota kuno, Damsyik.
Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh27murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,28[dan semua Majelis Tua-Tua29] dan meminta surat kuasa dari padanya30untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik,31supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan32yang mengikuti Jalan Tuhan,33ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem [sebagai tawanan untuk dihukum34] (9:1, 2).
Damsyik adalah salah satu pusat populasi manusia terbesar dalam jarak perjalanan yang pantas, sekitar 225 kilometer arah utara timur laut Yerusalem.35Perlu waktu hampir satu minggu untuk sampai ke kota itu dengan berjalan kaki.36
Para penafsir sudah dengan leluasanya membayangkan pergolakan yang berkecamuk di dalam hati Paulus saat perjalanan itu sedang berlangsung,37tetapi kita harus berhati-hati. Anak muda yang penuh semangat ini punya banyak hal untuk dipikirkan dalam perjalanan itu: 38khotbah Stefanus yang penuh kuasa dan cara dia mati, fakta dimana para pengikut Yesus tetap mempertahankan iman mereka meskipun dianiaya, dan bahkan argumentasi Gamaliel bahwa agama Kristen akan mati secara alami jika tidak berasal dari Allah. (Agama Kristen tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sekarat!) Pada waktu yang sama, kita harus menghormati pernyataan rasul itu sendiri mengenai keadaan pikirannya sebelum hidupnya berubah:
"Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah" (23:1). ... Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku, ... (2 Timotius 1:3). Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret (26:9).
Galatia 1:15a menyiratkan bahwa Paulus belakangan memutuskan bahwa segala sesuatu yang terjadi telah membawa dia kepada detik-detik perubahan hidupnya, namun untuk menggambarkan dia sebagai orang yang terpukul batinnya sebelum Kristus menampakkan diri adalah suatu penekanan kasus yang sangat berlebihan.39 Saulus adalah orang yang penuh dengan keyakinan yang tak tergoyahkan baik di awal maupun di akhir perjalanannya. Perubahan hidupnya bukanlah akibat dari kata hatinya yang menuduh, melainkan karena belas kasihan Kristus!
TFTWMS: Kis 9:10--22:16 - Orang Kristen Yang Tidak Bersemangat ORANG KRISTEN YANG TIDAK BERSEMANGAT (Kis 9:10-17; 22:10, 12-16)
Tuhan membiarkan Saulus dalam kegelapan—secara harfiah, secara rohani, dan secara ...
ORANG KRISTEN YANG TIDAK BERSEMANGAT (Kis 9:10-17; 22:10, 12-16)
Tuhan membiarkan Saulus dalam kegelapan—secara harfiah, secara rohani, dan secara intelektual—selama tiga hari.5Mengapa? Sebelumnya, dalam kitab Kisah tidak ada pendosa yang menyesal diperlakukan seperti ini, jadi pasti ada alasannya.6Mungkin Tuhan meninggalkan Saulus sendirian untuk "menghitung biaya" komitmennya (band. Lukas 14:28); ia harus mengorbankan segala sesuatu yang berharga baginya (band. Filipi 3:7). Mungkin Tuhan memberi kesempatan kepada orang-orang Yahudi untuk melihat kebutaan Saulus, supaya mereka dapat lebih terkesan ketika perubahan hidup Saulus telah lengkap.7
Saya biasa mengatakan bahwa Tuhan perlu tiga hari untuk menemukan seorang penginjil yang cukup berani untuk mendekati sang penyiksa yang kejam itu. Hal itu saya katakan sambil bercanda, sebab jika Tuhan benar-benar kehendaki, Ia pasti dapat menempatkan seorang penginjil menanti di depan pintu gerbang kota Damsyik sebagaimana Ia pernah menyuruh seorang penginjil menanti datangnya sida-sida di sebuah jalan. Memang benar ketika Tuhan akhirnya menemui penginjil itu,8penginjil itu kurang bersemangat untuk menemui Saulus.
"Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias.9Firman Tuhan [Yesus10] kepadanya dalam suatu penglihatan: ‘Ananias!’ Jawabnya: ‘Ini aku, Tuhan!’" (9:10). Jangan kacaukan Ananias yang pencinta uang dalam pasal 5 dengan anak Allah yang setia ini. Ananias ini adalah "seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ" (22:12).11Ketika Yesus menampakkan diri kepada dia, awalnya ia menjawab dengan positif: "Ini aku, Tuhan." (Band. 1Samuel 3:1-18; Yesaya 6:8-13.) Saya dapat bayangkan Ananias dengan segera mengambil pena dan beberapa lembar kertas untuk menuliskan perintah Tuhan. 12
Yesus memulainya dengan, "Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus" (9:11a).
Ananias mencatat. "Jalan yang bernama Jalan Lurus.
Titik."
"Dan carilah di rumah Yudas" (9:11b).
"Rumah Yudas. Titik."
"... carilah ... seorang dari Tarsus ...." (9:11c).
Saya bayangkan Ananias mulai ragu-ragu, lalu bergumam: "Dari Tarsus. Titik."
"... seorang ... yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi" (9:11d, 12; huruf miring oleh saya).
Saya lihat Ananias menjatuhkan penanya. "Seorang yang bernama Saulus? Tuhan, saya tahu benar tentang orang ini.
Biar saya ceritakan kepada-Mu tentang orang ini!"
Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu13di Yerusalem.14Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu" (9:13, 14).15
Ketika Tuhan memberi perintah, kata "Tidak" bukanlah jawaban yang Ia mau dengar. Yesus mengulangi perintah-Nya untuk "pergi," dengan menambahkan kata-kata penjelasan: Ananias menyebut Saulus sebagai seorang penganiaya, namun Yesus melihat ke depan bukan ke belakang. Yang Yesus lihat bukanlah seorang pembunuh, melainkan "alat pilihan bagi-Ku16untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain17serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku" (9:15, 16).
Perkataan Yesus itu menggambarkan "Suka-Duka (The Agony and the Ecstasy)"18pelayanan Saulus. "Sukanya" adalah bahwa ia akan memperoleh kehormatan membawa nama Yesus "kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel." Yang pertama kali disebut adalah bangsa-bangsa lain, sebab ini merupakan misi khusus Paulus. Raja-raja yang di hadapannya ia akan berdiri adalah termasuk Herodes Agripa (lihat 25:23-26) dan Nero.19
"Dukanya" tercermin dalam kata-kata "Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."20Ada ironi di dalam perkataan Yesus ini: Orang yang datang ke Damsyik dengan niat untuk menimbulkan penderitaan malahan harus menanggung penderitaan. Ketika Tuhan memanggil kita untuk melayani, biasanya Ia juga memanggil kita untuk menderita (2Timotius 3:12).
Sebelum kita berlalu dari perintah Tuhan kepada Ananias ini, beberapa kata dalam ayat 12 harap digarisbawahi: "ia melihat ... seorang ... masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi." (Huruf miring oleh saya.) Timbul beberapa perdebatan mengenai mengapa Ananias menumpangkan tangannya ke atas Saulus. Teks itu dengan jelas mengatakan bahwa tujuan penumpangan tangan itu adalah untuk memulihkan penglihatan Saulus.
Ananias tidak berkata "tidak" untuk yang kedua kalinya:
Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus,21katanya: "Saulus, saudaraku, 22Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus" (9:17). Simaklah Ananias tidak mengatakan bahwa penumpangan tangannya itu adalah untuk melimpahkan Roh Kudus ke atas Saulus, sebaliknya ia diutus untuk dua tujuan: (1) supaya Saulus dapat melihat kembali dan (2) supaya Saulus dipenuhi oleh Roh Kudus. Sebagaimana sudah Yesus katakan sebelumnya, penumpangan tangan Ananias itu untuk menyelesaikan tujuan yang pertama. Ananias berkata, "Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah!" (22:13). "Dan seketika itu juga seolah-olah selaput23gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi [Dan seketika itu juga (ia) melihat kembali dan menatap dia]" (9:18a; band. 22:13).
Ananias kemudian mengulangi tantangan utama yang diberikan oleh Yesus di jalan itu:24
Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar25dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang26tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar27(22:14, 15). Pengulangan kata-kata itu mengukuhkan Ananias sebagai utusan Tuhan dan, pada waktu yang sama, memberi bobot pada tugas itu.
Saulus masih belum diberitahu apa yang ia "harus perbuat" untuk diselamatkan. Ananias menatap Saulus yang tengah berlutut itu, air mata mengalir di pipinya, dan ia menyampaikan perintah Tuhan: "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"28(22:16).
Sewaktu saya masih kanak-kanak, para pengkhotbah kebangunan rohani dari denominasi biasa berteriak, "Diselamatkan seperti Saulus diselamatkan di jalan menuju Damsyik! Milikilah penglihatan, dengarkanlah suara itu, milikilah pengalaman!" Jika Saulus sudah diselamatkan di jalan menuju Damsyik, maka Tuhan pasti tidak tahu soal itu, sebab Ia sendiri memberi tahu Saulus, "Bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat" (9:6; huruf miring oleh saya). Saulus juga tidak tahu soal itu, sebab ia masih bertanya, "Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?" (22:10) dan kemudian ia berpuasa dan berdoa selama tiga hari. (Jika Saulus sudah selamat, maka ia adalah orang selamat yang paling merana di dalam seluruh isi Kitab Suci!) Selanjutnya, penginjil terilham dari Allah juga tidak tahu soal itu, sebab ia memberitahu Saulus, "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!" (22:16; huruf miring oleh saya).
Saulus sudah percaya kepada Yesus, namun dosa-dosanya masih perlu disucikan. Ia sudah bertobat dari dosa-dosanya,29namun dosa-dosanya itu masih perlu disucikan. Ia sudah mengakui Kristus sebagai "Tuhan," namun dosa-dosanya masih perlu disucikan. Menurut utusan Allah itu, dosa-dosa Saulus tidak akan disucikan sampai ia dibaptiskan—diselamkan dalam air.
Ini tidak berarti air Damsyik memiliki kuasa istimewa untuk menyucikan dosa. Air yang dengannya Saulus dibaptis adalah air yang sama yang digunakan oleh penduduk Damsyik untuk memasak makanan dan mencuci pakaian mereka. Kitab Suci menekankan bahwa dosa-dosa kita disucikan dalam darah Yesus (Wahyu 7:14; band. Wahyu 1:5; simak KJV). Darah Kristus adalah yang menyucikan dosa kita; sedangkan baptisan adalah saat dimana darah-Nya itu menyucikan dosa-dosa kita.
Beberapa orang mengatakan bahwa cara seorang pendosa diselamatkan adalah dengan berdoa kepada Allah. Jika Saulus perlu melakukan "doa orang berdosa"30agar diselamatkan, maka ia sudah dalam posisi tubuh yang tepat ketika Ananias menghampiri dia—namun secara tidak langsung penginjil itu malah berkata, "Berhenti mengulur-ulur waktu! Bangkitlah. Berhenti berdoa dan mulailah mentaati!" Orang berdosa yang masih meminta Allah untuk mengasihi dia atau menyelamatkan dia adalah sama dengan "berdiam diri" (KJV), sebab Allah telah melakukan semua yang dapat Ia lakukan untuk meyakinkan orang berdosa bahwa Ia mengasihi dia, dan semua yang dapat Ia lakukan untuk menghasilkan keselamatan bagi orang berdosa (Yohanes 3:16). Sekarang terserah kepada orang berdosa itu sendiri untuk menjawab dalam ketaatan. "Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"31
TFTWMS: Kis 14:6-7 - Pencapaian PENCAPAIAN (Kis 14:6, 7)
Paulus dan Barnabas pernah disingkirkan dari Antiokhia karena memberitakan injil, dan mereka baru saja menyelamatkan nyawa m...
PENCAPAIAN (Kis 14:6, 7)
Paulus dan Barnabas pernah disingkirkan dari Antiokhia karena memberitakan injil, dan mereka baru saja menyelamatkan nyawa mereka dari Ikonium. Semua itu tidak menghalangi mereka dari tugas yang Allah berikan kepada mereka. Ketika mereka tiba di Listra (ay. 6), "di situ mereka memberitakan Injil" (ay. 7).
Kita tidak membaca adanya sinagoga di Listra. Orang Yahudi yang tinggal di situ sedikit (16:1; 2Timotius 1:5), dan tentunya tidak cukup untuk mendirikan satu sinagoga. 4Karena Paulus dan Barnabas tidak dapat pergi dahulu ke sinagoga (sebagaimana kebiasaan mereka), mereka tampaknya memberitakan injil di tempat terbuka. Ini kemungkinan dilakukan di tempat yang luas dan terbuka di bagian dalam pintu gerbang kota (tempat seperti itu banyak terdapat di kebanyakan kota).
Selagi kedua orang itu memproklamasikan Yesus, Allah memberkati usaha mereka itu. Belakangan, kita akan membaca tentang adanya "murid-murid" di Listra (14:20)—dan setelah itu, gereja Tuhan berdiri di situ (14:21, 23). Karena sebentar lagi kita akan melihat bagaimana orang banyak di Listra itu awalnya memuja-muja Paulus dan Barnabas namun setelah itu berusaha untuk membunuh mereka, maka kita perlu menegakkan fakta-fakta ini: Terlepas bagaimana dunia menghakimi seseorang, jika ia melakukan kehendak Allah, ia adalah orang yang sukses! Pada sisi lainnya, meskipun dunia harus menyirami seseorang dengan kehormatan, jika hatinya tidak terpusat kepada Allah, ia adalah obyek kegagalan. Apapun yang terjadi, Paulus dan Barnabas bertekad untuk menyelesaikan pelayanan yang Allah berikan kepada mereka!
PENYANJUNGAN (Kis 14:8-18)
Suatu hari di Listra, selagi Paulus sedang bercerita tentang Yesus, "ada seorang ... mendengarkan, ketika Paulus berbicara" 5(ay. 8, 9). Orang ini dengan jelas digambarkan oleh Dr. Lukas sebagai "lemah kakinya dan lumpuh sejak ia dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan" (ay. 8). 6Kita jadi teringat kepada pengemis lumpuh yang disembuhkan oleh Petrus di pasal 3.7Kita tidak diberitahu apakah orang lumpuh di Listra itu pengemis atau bukan; kemungkinan ia memang pengemis.
Paulus memperhatikan bahwa orang itu mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Paulus berpaling dan "menatap" dia dan melihat8"bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan" (ay. 9). Di sinilah terdapat satu perbedaan yang mengesankan antara orang lumpuh di Kisah 3 dan orang lumpuh ini. Kita tidak menemukan adanya petunjuk bahwa pengemis di Kisah 3 beriman kepada Yesus sebelum ia disembuhkan (dan petunjuk apapun bahwa ia tidak beriman9), sementara orang lumpuh ini "beriman dan dapat disembuhkan." Kadang-kadang dalam kaitannya dengan pelbagai mujizat, iman orang yang disembuhkan memang disebut; namun kadang-kadang tidak. Orang yang mengadakan mujizat harus selalu punya iman (Matius 17:19, 20; Markus 16:14, 17); tetapi orang yang menerima mujizat tidak harus selalu beriman. J.W. McGarvey benar ketika ia berkata, "Gagasan bahwa imanlah yang akan memampukan Paulus menyembuhkan dia tidak ada dukungan dalam Kitab Suci."10
Dari manakah orang itu memperoleh imannya? Dari tempat yang sama kita semua menerimanya: dari Firman Allah (14:9; Roma 10:17). Mungkin ketika Paulus berbicara tentang Kristus, ia menyinggung tentang penyembuhan yang Yesus telah lakukan (10:38). Mungkin Paulus bahkan bercerita tentang kuasa penyembuhan yang Yesus berikan kepada dia(14:3).
Sebelum kita meninggalkan persoalan iman orang lumpuh ini, haruslah kita simak bahwa teks bahasa Yunani harfiahnya menulis "karena melihat bahwa ia beriman untuk diselamatkan." Dalam terang konteks itu, kebanyakan penerjemah menduga bahwa yang dimaksudkan adalah "keselamatan" jasmani; oleh sebab itu, kata "diselamatkan" mereka terjemahkan sebagai "disembuhkan." Bagaimanapun, adalah mungkin bahwa Paulus melihat bahwa orang itu memang percaya kepada Yesus— bahwa ia punya iman untuk diselamatkan secara rohani— dan Paulus menyembuhkan dia untuk memperlihatkan bahwa Yesus dapat menyembuhkan tubuh maupun roh.11
Ini merupakan mujizat penyembuhan oleh Paulus yang pertama kali dicatat, tetapi tentunya bukan yang pertama kali ia lakukan. Ia adalah seorang rasul yang mampu melakukan "segala sesuatu yang membuktikan ... [ia] seorang rasul" (2 Korintus 12:12). Kita pernah melihat dia mengutuk seorang tukang sihir (13:11). Di Ikonium, Tuhan menguatkan "berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka [Paulus dan Barnabas] kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat" (14:3). Oleh sebab itu, Paulus mendekati situasi ini sebagai seorang veteran. Ia bicara "dengan suara nyaring" untuk mencari perhatian orang banyak (ay. 10a). Ia ingin meyakinkan bahwa mujizat itu punya efek meneguhkan beritanya seperti yang diinginkan.
Paulus berkata kepada orang lumpuh itu, "Berdirilah tegak di atas kakimu!" (ay. 10b). Ketika Petrus selesai berbicara dengan pengemis, "Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" lalu ia memegang tangan kanan orang tak beriman itu untuk membantu dia berdiri (3:6, 7). Di Listra Paulus tidak perlu menyentuh orang yang penuh iman ini. Dengan segera, iman orang itu bekerja dan "orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian ke mari" (14:10c)!
Paulus mengadakan mujizat untuk meyakinkan orang-orang itu bahwa ia dan Barnabas adalah utusan Allah. Namun sebaliknya, mujizat itu malah meyakinkan orang banyak itu bahwa mereka adalah dewa. "Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus" (ay. 11a), mereka menjadi gembira, terbengong-bengong. "Mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia: ‘Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.’ Barnabas mereka sebut Zeus" 12(ay. 11b, 12a). Dalam mitologi Yunani, Zeus adalah dewa kepala. Fakta bahwa Barnabas disebut Zeus bisa menunjukkan bahwa ia lebih mengesankan dalam penampilannya daripada Paulus (2Korintus 10:10). Paulus mereka sebut "Hermes,13karena ia yang berbicara" (ay. 12b). Dalam mitologi Yunani, Hermes adalah utusan para dewa.14Paulus—bertubuh lebih kecil,15meledak-ledak dalam energi, seorang juru bicara yang tak pernah lelah—cocok dengan konsep mereka tentang utusan yang tangkas dari Gunung Olimpus.
Untuk memahami mengapa penduduk Listra dengan cepatnya membuat kesimpulan yang mencengangkan itu, kita harus mengetahui sesuatu tentang daerah itu. Seperti telah diutarakan sebelumnya, kedua penginjil itu tidaklah sedang berhadapan dengan orang-orang yang berpengetahuan. Di Listra, mereka menghadapi orang-orang yang tidak berpendidikan, orang-orang yang percaya takhyul.16Satu kepercayaan yang dipegang teguh di Listra berpusat pada satu legenda kuno:
Legenda itu berkisah tentang bagaimana Yupiter (Zeus) dan Merkuri (Hermes) mengunjungi satu dusun di Frigia (Listra berada di Frigia17) dengan menyamar sebagai manusia biasa. Ketika sedang mencari tempat tumpangan, mereka ditolak oleh ribuan orang dan akhirnya bersahabat dengan pasangan orang miskin, Baukis dan Filemon, yang tidak sadar bahwa kedua orang ini adalah dewa yang sedang menyamar dalam rupa manusia. Karena tanpa disadari mereka telah melayani para dewa, mereka kemudian diupahi dan setiap orang lainnya dihancurkan [dalam sebuah banjir besar].18
Penduduk Listra bertekad untuk tidak membuat kesalahan yang sama untuk kedua kalinya! Ini kali mereka akan menerima kedua dewa ini dengan kemegahan dan perayaan yang patut diterima oleh para dewa itu!
Secara khusus mereka bergembira sebab Zeus adalah dewa pelindung Listra. Pada suatu ketika dalam perayaan itu, imam setempat pergi untuk mencari korban yang layak. Kemudian, "imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, 19membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota20untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu" (ay. 13). Lembu-lembu jantan yang akan dikorbankan itu dihias: Tanduk-tanduknya disepuh, karangan bunga21dikalungkan di leher 22lembu-lembu itu. Ketika lembu-lembu itu dikorbankan, darahnya dialirkan dan ditumpahkan ke atas altar. Kemudian bangkainya dimasak dan dimakan. Orang-orang itu merencanakan pesta yang hebat sekali, dengan Paulus dan Barnabas sebagai tamu kehormatannya!
Bagaimana jika yang berdiri di sana Anda dan saya sebagai gantinya Paulus dan Barnabas? Akankah kita tergoda untuk menerima penghormatan mereka? Sejarah penuh dengan orang-orang yang dengan senang hati menerima julukan "allah" ketika julukan itu dipersembahkan oleh orang-orang yang percaya takhyul. 23Para misionaris dapat saja membuat hal itu masuk akal, "Jika kita menerima pujian mereka, mereka akan menjadi lebih mau menerima injil." Mereka bahkan sudah berpikiran, "Jika kita tidak menerima keramahtamahan mereka, kita mungkin akan membuat mereka gusar dan kehilangan kesempatan untuk memenangkan mereka bagi Kristus." Kedua orang itu tidak mencari-cari alasan untuk bisa menerima pemberhalaan itu. Sebaliknya, "[ketika rasul-rasul24] mendengar itu, Barnabas dan Paulus25mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru" (ay. 14). Lukas tidak memberitahu kita bagaimana Paulus dan Barnabas "mendengar [kabar] itu." Mungkin mereka tidak mengerti bahasa Likaonia26dan tidak menyadari apa yang sedang terjadi sampai imam itu muncul bersama dengan lembu-lembu jantan. Mungkin mereka segera pergi setelah mengadakan mujizat itu dan tidak mengetahui reaksi orang banyak itu sampai orang banyak itu menemukan mereka, siap untuk membuat korban persembahan.27
Bagaimanapun ketika kedua penginjil itu mengetahui hal itu, mereka terkejut sekali dan "mengoyakkan pakaian mereka." Mengoyakkan pakaian merupakan ungkapan Yahudi kuno atas perasaan duka dan cemas.28Kedua tangan memegang kuat-kuat kerah baju dan menariknya ke arah yang saling berlawanan, bagian tengah baju itu akan robek sampai ke bawah, memperlihatkan dada. Perbuatan itu melambangkan kehampaan hati untuk mengungkapkan curahan emosi yang kuat. McGarvey menulis:
Kebiasaan merobek pakaian ketika secara tiba-tiba dan secara keras [jiwa] tergoncang, ... muncul di sini ... terakhir kalinya dalam Alkitab. Kepemilikan pribadi yang iman Kristen [ajarkan] dan tanamkan segera membuat kebiasaan itu hilang dari kebiasaan orang-orang Kristen Yahudi.29
Setelah mengoyak pakaian mereka, Paulus dan Barnabas kemudian menghambur ke dalam kumpulan orang banyak itu sambil berteriak:
Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu.30 Kami ada di sini untuk memberitakan Injil31kepada kamu, supaya kamu meninggalkan32perbuatan sia-sia33ini [yaitu, berhala-berhala] dan berbalik kepada Allah yang hidup,34yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya35(ay. 15).
Perkataan mereka itu dirancang untuk membuat orang banyak itu tenang sejenak sehingga mereka dapat bertukar pikiran dengan mereka. Secara tidak langsung mereka berkata, "Kedatangan kami bukan untuk disembah sebagai salah satu dari dewa-dewa berhala kalian itu, sebaliknya kami datang untuk membuat kalian berpaling dari dewa-dewa seperti itu—dari berhala-berhala palsu dan tidak bernyawa kepada Allah yang hidup!"
Ayat 15 sampai 17 dijuluki sebagai "Khotbah Paulus yang pertama kali dicatat kepada para pendengar yang menyembah berhala." Saya ragu bahwa Paulus dan Barnabas menganggap protes keterkejutan mereka itu sebagai suatu khotbah! 36Bagaimanapun, kita melihat adanya persamaan antara perkataan ini dengan perkataan yang diucapkan kepada kumpulan penyembah berhala yang lain di Atena (17:22-31). Dalam tiga ayat ini, kita kemungkinan dapat memiliki intisari dari cara Paulus dan Barnabas mendekati para pendengar yang menyembah berhala.
Seorang guru harus bisa memulai dimana saja orang-orang berada, bukan dimana ia ingin mereka berada. Ketika Paulus menginjil di sinagoga Antiokhia di Pisidia, penekanannya adalah pada Kitab Suci Perjanjian Lama (13:16-41). Di Listra, mereka menghadapi orang-orang yang tidak tahu isi Kitab Suci. Daripada memulai dengan wahyu tertulis Allah, ia harus memulainya dengan wahyu alami Allah. 37Ini tidak berarti Paulus dan Barnabas mengabaikan Kitab Suci. Perkataan mereka berakar pada pikiran dan prinsip Alkitab.
Kedua misionaris itu memulainya dengan alam raya— apa yang orang banyak itu dapat lihat di sekitar mereka— dan berbicara tentang Dia yang menciptakan semuanya itu: "Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya." Mereka kemudian melanjutkan, "Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing" (ay. 16; lihat 17:30). Ini tidak berarti Allah menyetujui semua hal yang mereka telah lakukan, termasuk penyelewengan mereka dalam penyembahan berhala (Roma 1:18-32). Sebaliknya, itu berarti Allah belum membimbing mereka sebagaimana Ia membimbing bangsa Israel.
"Namun," tambah kedua penginjil itu, "Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan" (ay. 17). Bangsa-bangsa non-Yahudi boleh saja tidak memiliki Kitab Suci Perjanjian Lama, namun pelbagai berkat yang mereka nikmati selama ini (termasuk hujan dari langit, masa-masa yang penuh kelimpahan, dan makanan yang mereka nikmati) seharusnya telah dapat memalingkan pikiran mereka kepada Allah sejati (Roma 1:19, 20). 38
Orang banyak itu tidak sepenuhnya memahami argumentasi Paulus dan Barnabas. Ayat 18 berkata, "Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan korban kepada mereka." Seseorang pernah menyatakan bahwa kepiawaian Paulus berbicara mungkin telah memantapkan pikiran beberapa orang itu bahwa ia benar-benar utusan para dewa! Bagaimanapun, orang-orang itu paling tidak mengerti bahwa kedua orang itu menolak korban persembahan mereka.
Untuk memahami adegan yang segera menyusul, tempatkanlah diri Anda di dalam kumpulan orang-orang itu. Mereka datang untuk memberikan kehormatan tertinggi yang dapat mereka berikan kepada dua orang asing, dan keinginan mereka itu kemudian ditolak. Imam itu kemungkinan berdiri di situ, merasa malu, tidak tahu apa yang harus diperbuat dengan dua lembu jantan (oxen)39yang besar dan penuh hiasan itu. Bayangkanlah orang-orang yang telah berteriak-teriak, "Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia," dengan tergesa-gesa meninggalkan tempat itu, dengan kepala tunduk, merasa seperti orang bodoh. Pada hari itu Paulus dan Barnabas tidak menjalin persahabatan apapun juga. Pujian merupakan perangkap setan yang paling halus bagi para pelayan Allah yang berbakat. Bila seseorang memiliki bakat dalam bidang apa saja, bahkan dalam bidang pengajaran dan penginjilan, kesuksesannya itu akan diakui; kemungkinan besar ia akan dipuji. Jika ia menerima pujian itu, tidak saja ia akan mulai menganggap dirinya begitu tinggi, namun ia juga akan memalingkan perhatian manusia dari Tuhan kepada dirinya sendiri. Pada sisi lainnya, jika ia menolak tepuk tangan itu, ia akan punya resiko dijauhi oleh para pemujinya.
Tidak seorangpun dari kita punya talenta seperti Paulus, dan tidak ada yang akan menghadapi godaan disebut Zeus sebagaimana Barnabas. Namun begitu, kebanyakan dari kita memiliki kesuksesan kecil kita masing-masing. Berapapun biayanya, marilah kita belajar memuliakan Allah.
TFTWMS: Kis 14:19-20 - Pencelakaan PENCELAKAAN (Kis 14:19, 20)
Beberapa waktu kemudian, "Datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium" (ay. 19a). Saya menduga oran...
PENCELAKAAN (Kis 14:19, 20)
Beberapa waktu kemudian, "Datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium" (ay. 19a). Saya menduga orang-orang Yahudi itu tiba tidak lama setelah gagalnya korban persembahan itu40—ketika muka orang-orang masih merah padam, perasaan masih kacau, emosi masih tinggi. Ingatlah bahwa orang-orang Yahudi itu telah menyingkirkan Paulus dan Barnabas dari Antiokhia, dan orang-orang Yahudi itu pernah merencanakan ingin merajam mereka di Ikonium. Sekarang orang-orang Yahudi itu mendatangi Listra untuk mengusik kedua penginjil itu. 41(Yang datang dari Antiokhia telah menempuh perjalanan lebih dari 160 kilometer!) Saulus sang pemburu, menjadi Paulus yang diburu!
Ayat 19 menulis bahwa, setelah mereka tiba, mereka "membujuk orang banyak itu agar memihak mereka."42 McGarvey menyatakan bahwa dusta dan kebenaran mereka yang setengah-setengah itu mungkin seperti ini:
Kami mengerti bahwa kalian telah menganggap kedua orang yang sebangsa dengan kami itu sebagai dewa dalam bentuk manusia. Kami dapat memberitahu kalian siapa mereka sebenarnya. Mereka adalah orang Yahudi yang datang ke Antiokhia dan telah bersikap begitu jeleknya ... sehingga menjijikkan semua orang Yahudi di kota itu, dan menyebabkan perempuan-perempuan terhormat dan para pejabat kota bangkit dan mengusir mereka. Mereka lalu pergi ke Ikonium, dan menjadikan diri mereka seperti hama penyakit sehingga para pejabat kota, dengan bantuan orang-orang Yahudi dan non-Yahudi bersama-sama, berniat untuk merajam mereka, ketika mereka kabur seperti pencuri dan tiba di Listra. Kami tidak sudi mereka mencemari lebih lanjut nama dan bangsa kami, dan dengan seizin kalian kami akan mengakhiri sihir mereka, karena dengan kuasa roh jahatlah mereka itu mengadakan tanda-tanda mengherankan di tengah-tengah orang banyak.43
Argumentasi terakhir di atas bisa jadi akan memiliki dampak yang hebat ke atas orang-orang yang percaya takhyul. Ketika penduduk Listra mengira para dewa telah datang ke kota mereka, mereka begitu gembira. Bagaimanapun, beranggapan bahwa roh-roh jahat telah memasuki Listra akan membuat mereka dipenuhi teror.
Setelah memperoleh simpati orang banyak, para penghasut itu kemudian mencari Paulus.44Penduduk Listra menganggap Barnabas lebih penting karena penampilannya yang mengesankan, tetapi orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium itu mengenal Paulus sebagai orang yang paling berbahaya bagi iman mereka. Sebelumnya mereka pernah mencoba untuk merajam dia, namun ia berhasil menyelinap dari cengkeraman mereka (14:5, 6). Ini kali mereka pasti telah membuat dia terkejut, mungkin ketika ia sedang menginjil di pasar. Saya bisa membayangkan bagaimana mereka dengan cepatnya mengepung dia dibarengi dengan hamburan batu-batu yang melayang45. Apakah yang Paulus pikirkan ketika batu-batu itu menyobek otot-ototnya dan meremukkan tulang-tulangnya? Sudah pasti, satu adegan yang serupa dari tahun-tahun sebelumnya menghinggapi pikirannya: sebuah adegan yang pernah ia tonton ketika nyawa Stefanus sedang meregang dari tubuhnya. Mungkin ia bahkan berpikiran, "Betapa ironisnya bahwa aku juga harus mati seperti ini—dan betapa cocoknya."
Akhirnya, tubuh Paulus yang remuk itu tergeletak kaku di atas genangan darah. Orang-orang itu lalu memegang tangan dan kaki rasul yang telah lunglai itu, menyeret tubuhnya di atas jalan aspal yang kasar dengan melewati debu dan kotoran, hingga mereka tiba di suatu tempat di luar kota. Di situlah mereka membuang tubuh itu46yang siap menjadi makanan para burung pemakan bangkai dan binatang buas. Akhir ayat 19 mengatakan, "mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati."
Beberapa dari Anda dapat menjadi seperti Paulus. Anda juga telah mengenal orang-orang yang telah menyanjung-nyanjung Anda sampai seseorang meracuni pikiran mereka; kemudian mereka mulai mencelakakan Anda—mungkin secara jasmani, mungkin secara emosi. Mereka bahkan mungkin telah "menyeret" Anda ke luar dari kehidupan mereka, meninggalkan Anda "sekarat." Bagaimanakah seseorang menangani situasi seperti itu? Sambil kita lanjutkan, perhatikanlah kalau-kalau Anda dapat menemukan beberapa petunjuk tentang cara Paulus menangani pencelakaan atas dirinya.
Beberapa waktu kemudian orang-orang Kristen baru di Listra itu dengan hati-hati pergi ke luar kota dan berdiri mengelilingi tubuhnya. 47Teksnya hanya mengatakan "murid-murid itu berdiri mengelilingi dia" (ay. 20a). Tidaklah sulit untuk membayangkan perasaan pedih dan ketidakpastian mereka. Lukas tidak menamai murid-murid itu, namun di antara mereka mungkin terdapat seorang nenek bernama Lois, ibunda Eunike, dan seorang anak muda bernama Timotius.48Belakangan Paulus menulis kepada Timotius katanya, "Aku ... selalu ... mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Dan apabila aku terkenang akan air matamu ...." (2Timotius 1:3, 4). Mungkin ia mengacu kepada air mata seorang anak laki-laki belasan tahun 49yang melihat tubuh pahlawan rohaninya bersimbah darah dan memar-memar. Tentunya murid-murid itu beranggapan, seperti halnya penduduk kota itu, bahwa Paulus sudah mati. Apakah Paulus benar-benar sudah mati, dan Tuhan menghidupkan dia kembali? Kita tidak tahu. Beberapa orang beranggapan bahwa inilah waktunya ketika Paulus "diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga" (2Korintus 12:2). Terlepas apakah ini suatu kebangkitan atau bukan, kisah ini penuh dengan kuasa Allah. Keesokan harinya, orang yang sudah berada di ambang maut ini memulai perjalanan sejauh 96 kilometer!
Apakah yang Paulus lakukan setelah ia hidup kembali? Ayat 20 berkata, "... bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota ...."50Ke dalam kota? Di situlah musuh-musuhnya berada! Di situlah orang-orang yang sudah mencoba untuk mengakhiri hidupnya tinggal! Mungkin Paulus berpikiran ia punya sesuatu untuk dibuktikan kepada para musuhnya dan sesuatu untuk ditunjukkan kepada orang-orang Kristen baru itu. Belakangan Paulus menulis kepada Timotius:
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah (2 Timotius 1:7, 8; huruf miring oleh saya).
Ini bukanlah kata-kata hampa kepada Timotius, sebab ia sendiri telah melihat semuanya itu benar-benar terjadi dalam kehidupan Paulus. Sekali lagi, tidaklah sulit untuk membayangkan respon murid-murid itu. Sudah pasti tangan-tangan penuh kasih merawat Paulus di sepanjang malam itu, membersihkan dan membalut luka-lukanya, sementara pelbagai pembicaraan yang menyenangkan menghibur dia.51Keesokan paginya, dikuatkan oleh saudara-saudaranya dan Allahnya, Paulus dengan Barnabas memulai perjalanan panjang ke arah tenggara, menuju satu kota kecil bernama Derbe (ay. 20c).
Sebelum kita menyimpulkan pelajaran kita, marilah kita cermati beberapa hal yang Paulus lakukan dan yang ia tidak lakukan untuk menangani pencelakaan yang menghadang jalannya: Pertama, ia tidak mengizinkan pencelakaan membuat dia getir dan penyanjungan membuat dia tinggi hati. Kedua, ia berani menghadapi orang-orang yang mencelakakan dia—saat itu juga. Ketiga, ia bersandar kepada saudara-saudaranya; ia punya hubungan yang akrab dengan mereka. Keempat, ia tidak menyerah untuk hidup; ia tetap terus menjalankan tugas yang Allah telah berikan kepada dia untuk dikerjakan. Kelima, ia tidak berusaha mengatasi pencelakaan atas dirinya dengan kekuatannya sendiri, tetapi sebaliknya ia bersandar kepada Allah. Ketika belakangan ia menulis tentang "penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di ... Listra," ia berkata, "semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya!" (2Timotius 3:11; huruf miring oleh saya). Di sini terdapat banyak pelajaran bagi setiap orang yang pernah dicelakakan dan diperalat orang lain.
TFTWMS: Kis 14:20-21 - Allah Memberi Mereka Para Mualaf Dalam Damai ALLAH MEMBERI MEREKA PARA MUALAF DALAM DAMAI (Kis 14:20, 21)
Hampir di akhir pelajaran kita yang terakhir, kita melihat Saulus dirajam batu dan ditin...
ALLAH MEMBERI MEREKA PARA MUALAF DALAM DAMAI (Kis 14:20, 21)
Hampir di akhir pelajaran kita yang terakhir, kita melihat Saulus dirajam batu dan ditinggalkan sekarat. Dalam 14:20 kita baca, "Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe." Derbe adalah desa kecil sekitar 96 kilometer tenggara Listra. Ayat 21 mengatakan bahwa mereka "memberitakan Injil di kota itu." Mereka menginjil di "daerah sekitarnya" (ay. 6). Entah bagaimana, orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium itu tidak memburu Paulus dan Barnabas sampai ke Derbe.4Oleh sebab itu, mereka dapat bekerja tanpa diganggu.5Allah memberkati pekerjaan mereka itu dan mereka menikmati panenan jiwa yang banyak sekali. Kita tidak tahu banyak tentang nama-nama "banyak murid" (ay. 21) di Derbe itu; satu-satunya nama yang dicatat adalah "Gayus dari Derbe" (20:4). Bagaimanapun, setelah kekacauan di Antiokhia, Ikonium, dan Listra, pastilah suatu kebahagian dapat memberitakan berita baik dalam damai!
ALLAH MEMBERI MEREKA KEBERANIAN UNTUK DATANG KEMBALI (Kis 14:21)
Derbe terletak di Galatia bagian paling timur. Di Derbe, Paulus dan Barnabas sudah tidak jauh dari Gerbang Kilikia, pintu masuk terkenal yang mengarah ke Pegunungan Taurus hingga ke dataran rendah Kilikia yang menuju ke Tarsus, kampung halaman Paulus. Karena Derbe merupakan titik terjauh dalam perjalanan pertama mereka, maka setelah mereka menyelesaikan pekerjaan mereka di situ, akan wajar bagi mereka untuk bergerak ke timur melewati pintu masuk itu—memotong jalan menuju ke Antiokhia di Siria. Tetapi sebaliknya, "Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu [Derbe]6dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia" (ay. 21). Listra? Ikonium? Antiokhia? Di Listra Paulus dirajam batu. Di Ikonium ia dan Barnabas hampir saja kena rajam batu. Di Antiokhia mereka disingkirkan! Bagaimanapun, sebagaimana kita akan lihat, mereka punya alasan kuat untuk datang kembali—dan Allah nemberi mereka keberanian untuk datang kembali ke kota-kota itu dimana mereka pernah dicelakakan!
TFTWMS: Kis 14:21-22 - Allah Memberi Mereka Rasa Iba Kepada Para Murid ALLAH MEMBERI MEREKA RASA IBA KEPADA PARA MURID (Kis 14:21, 22)
Mengapakah Paulus dan Barnabas kembali ke Listra, Ikonium, dan Antiokhia? Sewaktu Yes...
ALLAH MEMBERI MEREKA RASA IBA KEPADA PARA MURID (Kis 14:21, 22)
Mengapakah Paulus dan Barnabas kembali ke Listra, Ikonium, dan Antiokhia? Sewaktu Yesus memberikan Amanat Agung, Ia berkata, "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku7dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu ...." (Matius 28:19, 20). Dalam naskah aslinya, perintah ini hanya memiliki satu kata kerja, yang diterjemahkan "jadikanlah ... murid-Ku." Lalu ada tiga participle 8yang memberitahu cara "membuat murid": "pergilah" (diterjemahkan "go [pergi]" dalam NASB),9"baptislah," dan "ajarlah." Paulus dan Barnabas telah "pergi" dengan membawa injil, dan mereka telah "membaptis" banyak orang ke dalam Kristus, namun pekerjaan mereka belum selesai. Mereka masih perlu datang kembali (meskipun dihadang bahaya) untuk "mengajar" orang Kristen baru itu "melakukan segala sesuatu" yang Kristus perintahkan.
Para misionaris harus memahami bahwa menolong orang Kristen baru bertumbuh dewasa merupakan bagian tugas mereka yang bobotnya sama dengan mengajar orang itu untuk menjadi orang Kristen. Kenyataannya, kita semua perlu menarik pelajaran ini. Amanat Agung itu menyatakan bahwa sampai kita sudah siap mengasuh orang Kristen baru, kita belumlah siap membawa injil kepada yang sesat. Paulus dan Barnabas "kembali ... ke Listra, Ikonium dan Antiokhia.10Di tempat itu mereka menguatkan11hati murid-murid itu" (ay. 21b, 22a).Pertama-tama mereka menghibur murid-murid itu "supaya mereka bertekun di dalam iman" (ay. 22b). "Iman" di sini mengacu kepada keseluruhan perintah Yesus.12Para misionaris itu mendorong bayi-bayi dalam Kristus itu untuk tetap setia kepada Tuhan mereka dan kepada pelbagai pengajaran-Nya.
Seraya mengatakan hal itu, mereka juga berterus terang kepada murid-murid itu mengenai tantangan yang mereka akan hadapi. Mereka tidak menggambarkan kehidupan Kristiani sebagai kehidupan yang tanpa masalah. Sebaliknya mereka mengatakan, "untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita13harus mengalami banyak sengsara" (ay. 22c). Orang-orang yang mendengarkan Paulus dan Barnabas itu tidak bisa salah paham terhadap apa yang dimaksudkan kedua orang itu dengan perkataan "banyak sengsara."
Mereka sudah melihat pencelakaan yang bertubi-tubi ke atas dua orang itu. Seorang pernah mengatakan, "Yesus tidak datang untuk membuat mudah kehidupan, tetapi untuk membuat manusia menjadi kuat." Kesengsaraan, dijalani dengan pertolongan Allah, akan membuat kita lebih kuat (Roma 5:3, 4; Yakobus 1:2-4). Bagaimanapun, istilah "kerajaan Allah" menjadi jelas bagi orang-orang Kristen baru ini bahwa setelah mereka menanggung salib, mereka akan mengenakan mahkota. Pengharapan akan sorga 14membuat pengorbanan apa saja berfaedah!
TFTWMS: Kis 14:23 - Allah Memberi Mereka Banyak Jemaat Dengan Para Pemimpinnya ALLAH MEMBERI MEREKA BANYAK JEMAAT DENGAN PARA PEMIMPINNYA (Kis 14:23)
Salah satu cara terpenting bagi Paulus dan Barnabas dalam mempersiapkan saudar...
ALLAH MEMBERI MEREKA BANYAK JEMAAT DENGAN PARA PEMIMPINNYA (Kis 14:23)
Salah satu cara terpenting bagi Paulus dan Barnabas dalam mempersiapkan saudara-saudara itu menyongsong masa depan adalah dengan memberi mereka para pemimpin rohani. Dalam ayat 23 kita baca, "Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka." Ayat ini mengandung makna:
( 1 ) Inilah kali pertama kita diberitahu bahwa Paulus dan Barnabas telah mendirikan banyak gereja15ketika mereka bekerja di setiap kota. Ketika mereka meninggalkan suatu kota, mereka tidak meninggalkan murid-murid itu tercecer dimana-mana; sebaliknya, mereka meninggalkan satu jemaat yang berkumpul bersama-sama untuk beribadah dan bersekutu.16Mendirikan gereja tercakup di dalam misi misionaris. Kehendak Allah adalah bahwa setiap orang Kristen menjadi bagian dari suatu jemaat lokal.17
( 2 ) Jemaat-jemaat di Galatia telah terwujud untuk beberapa lama tanpa adanya para pemimpin yang diangkat. Suatu jemaat dapat alkitabiah meskipun tidak memiliki para penatua.18
( 3 ) Bagaimanapun, jemaat-jemaat itu tidak selamanya tanpa para pemimpin yang ditunjuk. Allah tidak ingin ada jemaat yang selamanya tetap tanpa kepemimpinan rohani. Belakangan Paulus meninggalkan Titus di Kreta untuk "mengatur" apa yang masih perlu (atau kurang) "dan ... menetapkan penatua-penatua di setiap kota" (Titus 1:5). Salah satu tantangan bagi setiap misionaris adalah mengembangkan kepemimpinan.19Mengapa Allah ingin setiap jemaat memiliki para pemimpin yang memenuhi syarat? Pertama, orang-orang yang dipilih itu akan bertanggung jawab terhadap apa yang perlu dilakukan, dan kedua, untuk mengembangkan rasa bertanggung jawab. Para anggota bertanggung jawab kepada para pemimpin, dan para pemimpin bertanggung jawab kepada Allah (Ibrani 13:17).
( 4 ) Para pemimpin yang ditunjuk Paulus disebut "penatua-penatua." Pertama kali kita membaca "penatua-penatua" di dalam gereja adalah dalam Kisah 11:30.20
Kata "penatua" adalah terjemahan dari kata Yunani presbyter , yang artinya "orang yang lebih tua." Bila digunakan dalam pengertian umum, kata itu mengacu kepada siapa saja yang lebih tua (Titus 2:2, 321). Jika digunakan dalam pengertian khusus, kata itu mengacu kepada satu posisi khusus kepemimpinan dalam gereja. Sebagaimana akan kita lihat saat kita mempelajari Kisah 20:28, para penatua itu dahulunya (dan kini) dikenal juga sebagai "bishop" dan "pastor."22
( 5 ) Indikasi dalam ayat 23 adalah bahwa di dalam setiap jemaat ada kemajemukan penatua.23Jika Anda membaca seluruh Perjanjian Baru, Anda tidak akan pernah membaca tentang hanya satu penatua (atau satu bishop atau satu pastor) dalam satu jemaat.24E. H. Trenchard menulis, "Secara luas disetujui bahwa selama era kerasulan, penatua = bishop (penilik) = pastor, dan bahwa di setiap gereja lokal terdapat lebih dari seorang penatua, yang membentuk presbytery [yaitu, kepemimpinan]."25
( 6 ) Jemaat-jemaat di Galatia tidak perlu waktu lama untuk membina kaum laki-laki agar memenuhi syarat untuk menjadi para penatua. Memang mudah dibuat kewalahan oleh syarat-syarat dalam 1Timotius 3:1-7 dan Titus 1:5-9 dan menyimpulkan bahwa seorang laki-laki harus menjadi manusia super untuk menjadi seorang penatua. Kadang-kadang, satu jemaat membiarkan waktu bertahun-tahun berlalu tanpa menetapkan para penatua pada tempatnya. Mereka yang ditetapkan dalam Kisah 14 adalah orang-orang Kristen yang paling lama baru beberapa bulan saja menjadi Kristen (dan tentunya Paulus tidak mengenyampingkan syarat-syarat yang ia sendiri berikan kepada Timotius dan Titus).
Bagaimanakah Paulus dapat menetapkan kaum laki-laki di Galatia sebagai para penatua tanpa melanggar pembatasannya sendiri tentang para penatua yang tidak boleh dari orang-orang yang baru dikristenkan (1Timotius 3:6)? Kita hanya dapat membuat dugaan cerdas: Mungkin beberapa orang Yahudi yang dikristenkan sudah dewasa dalam hubungannya dengan Allah dan sudah memiliki pengetahuan yang luas tentang isi Kitab Suci yang ada pada waktu itu, Perjanjian Lama. Selain itu, Paulus kemungkinan telah menumpangkan tangannya ke atas beberapa orang dari mereka (2Timotius 1:6), dan secara mujizatiah memperluas pengetahuan mereka (memberi mereka pengetahuan tentang seluruh kebenaran Perjanjian Baru) dan mempertajam karunia kepemimpinan mereka (Roma 12:6, 8). Juga, Paulus dan Barnabas punya keyakinan dalam hal mendorong orang lain untuk mengembangkan talenta mereka (2Timotius 2:2), jadi mereka mungkin telah memilih beberapa laki-laki yang lebih berbakat dan memberi kaum laki-laki itu perhatian khusus selagi mereka berada di tempat itu.26
Setelah kita menerka-nerka bagaimana hal itu mungkin terjadi, fakta tidak berubah bahwa para penatua itu ditempatkan di dalam jemaat-jemaat Galatia dalam waktu yang jauh lebih singkat daripada yang dianggap memungkinkan27oleh beberapa orang zaman kini. Mungkin orang ini benar dalam mengatakan, "Para penatua di Galatia tidak perlu memenuhi syarat untuk melayani gereja di Yerusalem; mereka hanya harus memenuhi syarat untuk melayani gereja di Galatia." 28Beberapa syarat dalam 1Timotius 3 dan Titus 1 adalah mutlak,29namun kebanyakan bersifat relatif.30Orang yang "mampu mengajar" di Galatia mungkin saja tidak dianggap "mampu mengajar" di Yerusalem. Kita harus jangan pernah mendukung penetapan siapa saja "supaya kita punya para penatua," namun kita juga tidak boleh membuat persyaratan yang begitu ketat sehingga tidak seorangpun yang dapat memenuhi syarat itu. Dalam "periode waktu yang wajar," para pemimpin perlu dibina dan ditetapkan.
( 7 ) Ketika kaum laki-laki telah memenuhi persyaratan untuk menjadi penatua, mereka harus dipilih dan ditetapkan/ditempatkan31dengan cara yang tertib. Dari ayat 23 semuanya terlihat jelas, namun kita tidak tahu bagaimana segala sesuatunya itu secara tepat dilakukan. Dalam pasal 6 kita mencatat bahwa ketika beberapa kaum laki-laki diperlukan untuk melayani meja, para rasul memberikan syarat-syaratnya kepada jemaat itu, lalu menyerahkan proses pemilihan itu kepada jemaat (6:3). Setelah kaum laki-laki itu dipilih, para rasul itu kemudian menempatkan (menetapkan) mereka (6:6). Kemungkinan yang serupa itu terjadi juga di jemaat-jemaat Galatia ketika para penatua dipilih.
Seandainya bisa, saya ingin mengetahui dengan tepat apa yang terjadi ketika para penatua itu dipilih dan ditempatkan di Galatia, namun kita tidak tahu. Bergumulah sejenak bersama saya untuk memahami perkataan yang dipakai dalam ayat 23 (NASB). Kata Yunani yang diterjemahkan "ditetapkan"32adalah gabungan kata "tangan" dengan kata "rentang." Kata ini "dapat berarti (1) merentangkan tangan, (2) menetapkan dengan mengangkat tangan, atau (3) menentukan atau memilih tanpa memperhatikan metodenya."33Kata itu dapat mengacu kepada proses pemilihan atau proses penetapan. Lalu ada kata "mereka" dalam ungkapan "rasul-rasul itu (mereka) menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu (mereka)": Dalam konteks ini, perkataan itu tampaknya mengacu kepada Paulus dan Barnabas, namun ada beberapa kemungkinan lain (kata itu dapat mengacu kepada jemaat secara keseluruhan atau kepada beberapa laki-laki yang menjadi wakil di dalam jemaat itu). Akhirnya, ada kata "mereka" ("rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu [mereka]"). Dalam bahasa aslinya, kata Yunani yang diterjemahkan "mereka" adalah dalam bentuk dative case34namun tidak ada kata depan yang diimbuhkan ke dalam teks itu. Para penerjemah NASB mengimbuhkan kata "untuk," namun kata depan yang lain dapat juga diimbuhkan. Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, inilah beberapa kemungkinan bagi makna ungkapan "mereka (rasul-rasul itu) menetapkan penatua-penatua bagi mereka (jemaat itu)": Jika kata "mereka" mengacu kepada jemaat (atau perwakilan mereka), maka proses pemilihan itu menjadi topik utama (mereka "merentangkan tangan mereka" untuk menunjuk orang-orang yang mereka pilih). Jika kata "mereka" mengacu kepada Paulus dan Barnabas, dan "penetapan" mengacu kepada pemilihan, maka kata "dengan" bisa menjadi kata depan yang lebih baik untuk diimbuhkan: "Mereka [Paulus dan Barnabas] menetapkan penatua-penatua dengan mereka [jemaat]." Terjemahan William menulis "Mereka menolong mereka memilih penatua-penatua di setiap gereja."35(Huruf miring oleh saya.) Dengan mempertimbangkan fakta bahwa jemaat-jemaat itu terbentuk dari orang-orang Kristen Baru, maka Paulus dan Barnabas tentunya akan sudah membimbing para anggota itu dalam proses pemilihan tersebut. 36
Bagaimanapun, kebanyakan penafsir percaya bahwa yang menjadi topik utama ayat 23 adalah tugas penetapan, bukan proses pemilihan. Jika pendapat para penerjemah tentang pemilihan kaum laki-laki itu adalah benar, maka Paulus dan Barnabas kemungkinan mengikuti teladan Kedua belas rasul dalam Kisah 6, yaitu mereka hanya memberikan kualifikasi penatua kepada para anggota dan memberitahu mereka untuk memilih kaum laki-laki (mereka hanya membantu bila dibutuhkan). H. Leo Boles benar ketika ia berkata, "Karena Perjanjian Baru tidak memberitahu kita cara para penatua itu ditetapkan, maka tampaknya cara apa saja bisa digunakan asalkan menjunjung kesatuan dan tidak melanggar prinsip."37
(Satu cara yang melanggar prinsip alkitab adalah menjadikan pemilihan para penatua sebagai kontes ketenaran. 38)
Dengan dugaan bahwa tugas penetapan merupakan subyek ayat 23, marilah kita kembali kepada perkataan di awal bagian ketujuh ini: "Ketika kaum laki-laki telah memenuhi syarat-syarat menjadi penatua, maka mereka harus dipilih dan ditempatkan dengan cara yang tertib."
Simaklah bagaimana para penatua ini ditempatkan. Pertama, ada ibadah yang khidmat yang menonjolkan doa dan puasa. 39Penetapan para penatua merupakan peristiwa istimewa dan perlu mendapat perhatian khusus. Kemudian "mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka." Dalam nas ini, "mereka" dapat mengacu kepada para penatua yang baru saja ditetapkan; mereka memerlukan pertolongan Tuhan untuk melaksanakan tanggung jawab baru mereka. "Mereka" dapat juga mengacu kepada jemaat secara keseluruhan. McGarvey menulis bahwa umat Kristen baru di Galatia "ditinggalkan seperti ‘domba di tengah-tengah srigala,’ namun mereka menyerahkan diri ke dalam penjagaan Gembala Domba Yang Agung, dan diperlengkapi dengan wakil-wakil gembala untuk menjaga mereka tetap dalam kawanan domba."40
Adegan menyedihkan dalam pengalaman saya terlintas dibenak saya selagi saya membayangkan para misionaris itu mengucapkan selamat jalan kepada umat Kristen Galatia yang mereka kasihi dan yang mengasihi mereka.41(Isteri saya tidak sanggup menyanyikan lagu "Sampai Bertemu Lagi" tanpa matanya tidak berkaca-kaca.) Betapapun berat bagi Paulus dan Barnabas untuk terpisah jauh, namun mereka pasti memiliki suatu kepuasan tersendiri dalam mengetahui bahwa mereka tidak meninggalkan jemaat-jemaat itu tanpa kepemimpinan rohani. Tujuan setiap misionaris seharusnya adalah meninggalkan jemaat yang dapat mengatur diri sendiri, mandiri, dan yang dapat menyebarkan injil sendiri ketika ia harus pergi.
TFTWMS: Kis 14:24-28 - Allah Memberi Mereka Penegasan Oleh Antiokhia ALLAH MEMBERI MEREKA PENEGASAN OLEH ANTIOKHIA (Kis 14:24-28)
Setelah menyelesaikan tugas kedatangan mereka di situ, Paulus dan Barnabas kemudian pul...
ALLAH MEMBERI MEREKA PENEGASAN OLEH ANTIOKHIA (Kis 14:24-28)
Setelah menyelesaikan tugas kedatangan mereka di situ, Paulus dan Barnabas kemudian pulang.42"Mereka menjelajah seluruh Pisidia43dan tiba di Pamfilia" (ay. 24), dari situ mereka tiba di Perga, kota dimana Yohanes Markus meninggalkan mereka (13:13). Sebelumnya, mereka belum pernah menginjil di kota itu (mungkin karena Paulus terserang penyakit44); namun pada waktu kunjungan itu, mereka memberitahu penduduk di situ tentang Yesus.45Lalu "mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia" (14:25), pelabuhan utama di wilayah itu. Di situ mereka menemukan kapal yang akan berlayar ke tempat tujuan mereka.
Sampai dengan titik ini dalam perjalanan pulang mereka, mereka benar-benar telah menapak tilas perjalanan mereka sebelumnya; oleh sebab itu, kita mungkin mengira mereka selanjutnya akan pergi ke Siprus. Sebaliknya "dari situ [Atalia] berlayarlah mereka ke Antiokhia" (ay. 26a). Kita tidak tahu mengapa mereka tidak menapak tilas ke Siprus. Mungkin kapal yang mereka temukan itu berlayar langsung ke Antiokhia dan mereka memutuskan bahwa kembali ke Siprus pada saat itu46 tidak penting sekali. Apapun alasannya, mereka berlayar langsung ke Antiokhia, "di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah47untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan"48(ay. 26b). Mereka telah pergi lebih setahun lamanya, kemungkinan beberapa tahun, 49dan selama waktu itu gereja di Antiokhia kemungkinan tidak menerima kabar dari mereka.50Bayangkanlah kegirangan yang timbul ketika kabar menyebar ke seluruh komunitas Kristen: "Barnabas dan Paulus51sudah pulang!" Kedua misionaris itu ingin sekali melaporkan, dan murid-murid itu ingin sekali mendengarkan. Oleh sebab itu, "setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka" (ay. 27a). Memberikan laporan misi di dalam perhimpunan Kristiani adalah alkitabiah; adalah penting bahwa Allah dimuliakan.
McGarvey berkata, "Orang yang kembali dari medan pertempuran yang sengit dengan membawa kabar baik, [adalah orang yang] menyimpan beban kisahnya sendiri yang tidak diceritakan." 52Saya tahu betapa benarnya pernyataan itu—dan betapa bersyukurnya saya selama ini terhadap jemaat-jemaat yang memberi saya kesempatan untuk menceritakan kisah saya, jemaat-jemaat yang menegaskan kembali keyakinan mereka atas pekerjaan yang saya sedang lakukan pada saat itu. Jemaat yang berusaha menghindari pelbagai laporan misi adalah jemaat yang tidak memahami misinya. Dalam laporan mereka, Paulus dan Barnabas menceritakan kepada umat Kristen di Antiokhia "[bagaimana] Allah ... telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman" (ay. 27b). Konsep "pintu terbuka" sering digunakan dalam Perjanjian Baru.53Makna dasarnya adalah "kesempatan": Dengan mengutus Paulus dan Barnabas untuk memberitakan injil, Allah memberi bangsa-bangsa non-Yahudi kesempatan untuk percaya dan untuk diselamatkan.54Ungkapan itu sering menyiratkan kesempatan besar: Banyak orang non-Yahudi menjadi orang Kristen sebagai akibat dari perjalanan pertama mereka. Sudah pasti ada sukacita besar di dalam gereja di Antiokhia itu.
Simaklah bahwa gagasan "pintu terbuka" tidak berarti pintu kesempatan itu dapat dimasuki tanpa kesulitan (lihat 1Korintus 16:9). Untuk mengambil manfaat dari pintu keterbukaan mereka, Paulus dan Barnabas harus menderita. Beberapa dari kita kehilangan pintu terbuka pemberian Allah sebab pelbagai kesempatan itu tampaknya lebih banyak menyerupai kerja keras dan makan hati!
Setelah perjalanan misionari pertama Paulus selesai, ia dan Barnabas telah meliput wilayah seluas kurang lebih 2,100 kilometer persegi! 800 kilometer melalui air dengan kapal layar masa itu yang tidak dapat diandalkan, dan 1,300 kilometer melalui beberapa daerah paling keras dan paling berbahaya di muka bumi ini (simak 15:26). Perjalanan itu telah menjadi perjalanan yang penuh cerita. Kini saatnya untuk menyetrum ulang baterei rohani mereka. Kisah itu berakhir dengan: "Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid itu" (ay. 28). 55Perkataan itu menyiratkan bahwa Paulus dan Barnabas tidak selamanya tinggal di situ, waktunya akan tiba ketika mereka akan mengemas kembali tas mereka dan mulai pergi ke tempat-tempat yang sangat jauh.
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh Kudus
Tanggal Penulis...
Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh KudusTanggal Penulisan: Sekitar 63 T.M.
Latar Belakang
Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).
Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --
- (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
- (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.
Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.
Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.
Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:
- (1) keempat Injil dan
- (2) surat-surat Paulus.
Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.
Tujuan
Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.
- (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
- (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.
Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.
Survai
Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya
- (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
- (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
- (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).
Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.
Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).
Ciri-ciri Khas
Sembilan ciri utama menandai surat ini.
- (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
- (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
- (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
- (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
- (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
- (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
- (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
- (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
- (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.
Prinsip Hermeneutis
Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"). [atau ref. Kis 7:44]
Full Life: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(Kis 1:1-11)
I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41)
A. Persiapan untuk Perjanjian
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(Kis 1:1-11) - I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41) - A. Persiapan untuk Perjanjian
(Kis 1:12-26) - B. Hari Pentakosta
(Kis 2:1-41) - II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
(Kis 2:42-8:1a) - A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
(Kis 2:42-47) - B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
(Kis 3:1-4:31) - C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
(Kis 4:32-5:11) - D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
(Kis 5:12-42) - E. Pemilihan Tujuh Diaken
(Kis 6:1-7) - F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
(Kis 6:8-8:1) - III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
(Kis 8:1-9:31) - A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
(Kis 8:1-4) - B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
(Kis 8:5-40) - C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
(Kis 9:1-31) - IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
(Kis 9:32-12:25) - A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
(Kis 9:32-43) - B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
(Kis 10:1-48) - C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
(Kis 11:1-18) - D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
(Kis 11:19-30) - E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
(Kis 12:1-23) - F. Ringkasan Perkembangan Gereja
(Kis 12:24-25) - V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
(Kis 13:1-14:28) - A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
(Kis 13:1-3) - B. Wilayah Tertentu Diinjili
(Kis 13:4-14:28) - VI. Sidang di Yerusalem
(Kis 15:1-35) - VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
(Kis 15:36-18:22) - A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
(Kis 15:36-40) - B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
(Kis 15:41-16:5) - C. Penginjilan Wilayah Baru
(Kis 16:6-18:21) - D. Kembali ke Antiokhia di Siria
(Kis 18:22) - VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
(Kis 18:23-21:16) - A. Dalam Perjalanan ke Efesus
(Kis 18:23)
Sisipan: Pelayanan Apolos
(Kis 18:24-28) - B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
(Kis 19:1-41) - C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
(Kis 20:1-5) - D. Kembali ke Yerusalem
(Kis 20:6-21:16) - IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
(Kis 21:17-28:31) - A. Di Yerusalem
(Kis 21:17-23:35) - B. Di Kaisarea
(Kis 24:1-26:32) - C. Menuju ke Roma
(Kis 27:1-28:15) - D. Di Roma
(Kis 28:16-31)
Matthew Henry: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita ...
- Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita yang terberkati itu, yang adalah Sang Pendiri Agung dari agama kita itu. Sejarah itu disampaikan dan dicatat oleh empat penulis yang diilhami Roh Kudus, yang semuanya setuju dengan kebenaran yang suci ini dan bukti-buktinya yang tak terbantahkan, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah yang hidup. Di atas batu karang inilah jemaat Kristen dibangun. Bagaimana jemaat itu mulai dibangun di atas batu karang ini, itulah yang selanjutnya akan disampaikan dalam kitab ini, yang ada di hadapan kita sekarang. Dan mengenai hal ini kita hanya mempunyai kesaksian dari satu saksi. Sebab kejadian-kejadian nyata tentang Kristus jauh lebih penting untuk disampaikan dan dibuktikan secara penuh daripada kejadian-kejadian nyata tentang para rasul. Seandainya Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya baik, mungkin kita akan mempunyai Kitab Kisah Para Rasul dalam jumlah yang sama banyak dengan Kitab-kitab Injil yang kita miliki. Bahkan, mungkin kita akan mempunyai lebih banyak lagi kitab Injil. Akan tetapi, karena takut akan terlalu membebani dunia (Yoh. 21:25), maka apa yang ada pada kita sudah cukup untuk memenuhi tujuan, kalau kita mau memanfaatkannya. Sejarah kitab ini (yang selalu diterima sebagai bagian dari kanon suci) dapat dipandang,
- I. Sebagai tindakan menengok ke belakang pada kitab-kitab Injil sebelumnya, dengan menerangkannya, dan membantu meneguhkan iman kita padanya. Janji-janji yang ada di sana kita dapati di sini sedang ditepati, terutama janji-janji agung tentang turunnya Roh Kudus, dan pekerjaan-pekerjaan-Nya yang menakjubkan, baik pada diri para rasul maupun dengan para rasul. Di sini dalam beberapa hari kita mendapati para rasul sudah menjadi orang-orang yang sangat berbeda dibandingkan ketika mereka terakhir kali diceritakan dalam Injil. Tidak lagi mereka lemah otak dan kecut hati, tetapi sanggup mengatakan apa yang sebelumnya tidak sanggup mereka tanggung (Yoh. 16:12). Mereka kini berani seperti singa dalam menghadapi kesusahan-kesusahan yang sebelumnya untuk membayangkannya saja mereka sudah gemetar seperti domba. Para rasul membuat firman sanggup meruntuhkan benteng-benteng Iblis, padahal sebelumnya firman itu seakan-akan diberitakan dengan sia-sia. Mandat yang di dalam Injil diberikan kepada para rasul, di sini kita dapati sedang dijalankan. Dan kuasa-kuasa yang di sana dikaruniakan kepada mereka, di sini kita dapati sedang dikerahkan dalam mujizat-mujizat yang diadakan pada tubuh orang. Ada mujizat belas kasihan, yang memulihkan tubuh orang sakit menjadi sehat, dan tubuh yang mati menjadi hidup. Ada mujizat penghakiman, yang membuat para pemberontak menjadi buta atau mati. Dan ada mujizat-mujizat jauh lebih besar yang dilakukan terhadap pikiran orang, dengan memberi mereka karunia-karunia rohani, baik untuk memahami maupun menyampaikan. Dan semua ini untuk memenuhi tujuan-tujuan Kristus, dan melaksanakan janji-janji-Nya, yang kita dapati di dalam Injil. Bukti-bukti kebangkitan Kristus yang ada pada bagian akhir kitab-kitab Injil, di sini diteguhkan dengan melimpah, bukan hanya melalui kesaksian yang tetap dan tak gentar dari orang-orang yang berjumpa dengan-Nya sesudah Ia bangkit, melainkan juga melalui pekerjaan Roh bersama kesaksian itu untuk mempertobatkan banyak orang supaya beriman kepada Kristus. Sebelumnya semua murid Kristus meninggalkan Dia, dan salah satunya mengkhianati Dia. Dan kalau bukan karena kebangkitan-Nya, mereka tidak akan berkumpul bersama-sama lagi, tetapi pasti akan terpencar untuk seterusnya. Namun oleh kebangkitan itu mereka dimampukan untuk mengakui Dia dengan ketetapan hati yang lebih lagi daripada sebelum-sebelumnya, dengan menantang belenggu dan maut. Dan pekerjaan Roh bersama kesaksian itu, yang mempertobatkan banyak orang, adalah sesuai dengan perkataan Kristus sendiri, bahwa kebangkitan-Nya, tanda Nabi Yunus itu, yang disimpan untuk saat terakhir, akan menjadi bukti yang paling meyakinkan bahwa tugas perutusan-Nya sungguh berasal dari Allah. Kristus sudah memberi tahu para murid-Nya bahwa mereka harus menjadi saksi-saksi-Nya, dan kitab ini menggambarkan mereka yang tengah bersaksi bagi-Nya, bahwa mereka harus menjadi penjala manusia, dan di sini kita mendapati mereka menjaring banyak orang dalam jala Injil. Juga bahwa mereka harus menjadi terang dunia, dan di sini kita mendapati dunia diterangi oleh mereka. Tetapi hari itu, kuasa dari tempat tinggi yang penampakan pertamanya kita ketahui dalam Injil, di sini kita dapati bersinar semakin terang. Biji gandum, yang di sana jatuh ke tanah, di sini tumbuh dan berbuah banyak. Biji sesawi di sana sudah menjadi pohon besar di sini. Dan Kerajaan Sorga, yang di sana sudah dekat, di sini didirikan. Nubuatan-nubuatan Kristus tentang penganiayaan besar-besaran yang akan menimpa para pemberita Injil (walaupun tidak dapat dibayangkan bahwa ajaran yang begitu patut diterima sepenuhnya justru menjumpai banyak perlawanan) kita dapati di sini digenapi secara melimpah. Juga bahwa kepastian-kepastian yang Dia berikan kepada mereka bahwa mereka akan mendapat dukungan dan penghiburan yang luar biasa dalam penderitaan mereka. Bagian akhir dari sejarah Perjanjian Lama meneguhkan janji-janji yang dibuat kepada para bapa leluhur di bagian awalnya (seperti yang tampak dari pengakuan Salomo yang terkenal dan khidmat itu, yang terdengar seperti tanda terima lunas, 1Raj. 8:56, dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi). Demikian pula halnya, bagian akhir dari sejarah Perjanjian Baru ini secara persis menggenapi perkataan Kristus di bagian awalnya. Dan dengan begitu, kedua perjanjian itu meneguhkan dan menggambarkan satu sama lain.
- II. Sejarah Kitab Para Rasul ini juga dapat dipandang sebagai tindakan menatap ke depan pada surat-surat kerasulan sesudahnya, yang merupakan penjelasan Injil, dan membukakan rahasia-rahasia kematian dan kebangkitan Kristus, yang sejarahnya kita dapati dalam kitab-kitab Injil. Kitab Kisah Para Rasul ini merupakan pengantar pada surat-surat kerasulan itu, dan merupakan kunci untuknya, seperti sejarah Daud merupakan kunci untuk mazmur-mazmurnya. Kita adalah anggota-anggota jemaat Kristen, kemah Allah yang ada di tengah-tengah manusia itu, dan merupakan kehormatan dan hak istimewa bagi kita bahwa kita termasuk anggota-anggotanya. Nah, kitab ini memberi kita penjelasan tentang dibangunnya dan berdirinya kemah itu. Keempat kitab Injil menunjukkan kepada kita bagaimana dasar dari rumah itu diletakkan, sementara kitab ini menunjukkan kepada kita bagaimana bangunan atasnya mulai didirikan,
- 1. Di antara orang-orang Yahudi dan Samaria, yang kisahnya kita dapati di bagian awal kitab ini.
- 2. Di antara bangsa-bangsa bukan-Yahudi, yang kisahnya kita dapati di bagian akhir kitab ini. Dari situ, dan untuk seterusnya sampai ke zaman kita, kita mendapati jemaat Kristen hidup dalam pengakuan iman kepada Kristus sebagai Anak Allah dan Juruselamat dunia. Pengakuan itu dapat dilihat semua orang, dan dibuat oleh murid-murid-Nya yang sudah dibaptis. Mereka ini bergabung dalam persekutuan-persekutuan Kristen, mengadakan pertemuan-pertemuan ibadah secara teratur, mendengarkan ajaran para rasul, dan berkumpul bersama-sama untuk berdoa dan memecahkan roti, di bawah bimbingan dan pimpinan orang-orang yang memberi diri untuk berdoa dan melayani firman. Dan mereka mengadakan persekutuan-persekutuan rohani dengan semua orang di segala tempat yang melakukan hal serupa. Dalam tubuh inilah kita sekarang berada di dunia ini, sebagai anggota-anggotanya. Dan, bagi kepuasan dan kehormatan kita yang besar, dalam kitab ini kita mendapati kemunculan dan asal-usul jemaat Kristen, yang sangat jauh berbeda dari jemaat Yahudi, dan didirikan di atas kehancurannya. Tetapi tak dapat disangkal bahwa jemaat itu berasal dari Allah, dan bukan dari manusia. Betapa dengan yakin dan terhibur kita bisa melanjutkan pengakuan iman Kristen kita, dan berpegang teguh padanya, sejauh kita mendapatinya sesuai dengan contoh di atas gunung ini, yang harus kita jadikan teladan dan batasan dalam hidup beriman!
- Ada dua hal lagi yang harus dicermati mengenai kitab ini:
- (1) Penulisnya. Kitab ini ditulis oleh Lukas, yang menulis kitab ketiga dari empat kitab Injil, yang disebut dengan namanya. Dan Lukas juga (seperti yang ditunjukkan oleh cendekiawan Dr. Whitby) besar kemungkinan merupakan salah satu dari tujuh puluh murid, yang diberi tugas (Luk. 10:1, dst.) yang sedikit lebih rendah daripada tugas kedua belas rasul. Lukas ini adalah kawan setia Rasul Paulus dalam segala pelayanan dan penderitaannya. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku (2Tim. 4:11). Kita bisa mengetahui hal ini berdasarkan gaya penulisannya di bagian akhir kitab ini ketika dia sedang bersama Paulus. Sebab di situ ia menulis, kami ber buat ini dan itu, seperti pada pasal Kisah 16:10 dan 20:6, dan seterusnya sampai akhir kitab. Ia ada bersama Rasul Paulus dalam perjalanannya yang berbahaya ke Roma, ketika Rasul Paulus dibawa ke sana sebagai tahanan. Ia ada bersama Rasul Paulus ketika dari penjaranya di sana Rasul Paulus menulis surat-suratnya kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon, yang dalam keduanya nama Timotius disebutkan. Dan tampak bahwa Lukas menulis sejarah ini ketika ia masih ada bersama Rasul Paulus di Roma, selama Rasul Paulus menjadi tahanan di sana, dan membantu dia. Sebab sejarah ini ditutup dengan Rasul Paulus yang memberitakan Injil di sana dalam rumah yang disewanya sendiri.
- (2) Judulnya: Kisah Para Rasul (KJV: Tindakan Para Rasul – pen.). Tindakan Para Rasul yang kudus, begitu judulnya dalam kitab-kitab berbahasa Yunani pada umumnya, dan itulah sebutan mereka, bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai rasul-rasul yang kudus (Why. 18:20, KJV). Ada satu naskah yang memberinya judul, Tindakan Para Rasul oleh Lukas Penulis Injil.
- [1] Kitab ini adalah sejarah para rasul. Tetapi di dalamnya ada juga sejarah Stefanus, Barnabas, dan beberapa orang lain yang bisa dipandang sebagai rasul, yang walaupun bukan termasuk salah satu dari kedua belas rasul, namun dikaruniai Roh yang sama, dan mengerjakan pekerjaan yang sama. Dan, dari antara mereka yang merupakan para rasul, hanya sejarah Petrus dan Paulus yang dicatat di sini (dan Paulus sekarang termasuk dua belas rasul). Petrus adalah rasul untuk orang-orang bersunat, dan Paulus rasul untuk bangsa-bangsa bukan-Yahudi (Gal. 2:7). Tetapi ini sudah cukup untuk menjadi contoh dari apa yang dilakukan mereka yang lain di tempat-tempat lain, dalam menjalankan mandat mereka, sebab tak seorang pun dari mereka hanya berpangku tangan. Dan seperti halnya kita harus memandang apa yang disampaikan dalam kitab-kitab Injil mengenai Kristus itu sudah cukup, karena Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya demikian, begitu pula halnya di sini mengenai apa yang disampaikan tentang para rasul dan pekerjaan mereka. Sebab hal-hal lain yang dikatakan kepada kita dari tradisi tentang berbagai pekerjaan dan penderitaan para rasul, dan jemaat-jemaat yang mereka tanam, secara keseluruhan masih meragukan dan tidak pasti, dan menurut saya sama sekali tidak bisa kita jadikan dasar yang memuaskan untuk membangun apa pun. Yang berasal dari Kitab Suci dasarnya adalah emas, perak, dan batu permata, sedangkan yang berasal dari tradisi dasarnya adalah kayu, rumput kering, jerami.
- [2] Kitab ini disebut tindakan atau perbuatan para rasul. Gesta apostolorum, hal-hal yang dilakukan para rasul, begitu menurut sebagian orang. Praxeis – penerapan mereka terhadap pelajaran-pelajaran yang sudah diajarkan kepada mereka oleh Guru mereka. Para rasul adalah orang-orang yang giat. Dan walaupun mujizat-mujizat yang mereka adakan dilakukan dengan kata-kata, namun itu pantas disebut sebagai tindakan mereka. Mereka berkata-kata, atau lebih tepatnya Roh berfirman melalui mereka, maka semuanya jadi. Sejarah ini dipenuhi dengan berbagai khotbah dan penderitaan mereka. Tetapi begitu kerasnya mereka bekerja memberitakan firman, dan betapa dengan rela mereka membuka diri pada penderitaan, dan begitu besar apa yang mereka capai melalui khotbah dan penderitaan itu, sehingga semuanya itu dengan baik dapat disebut sebagai tindakan-tindakan mereka.
Jerusalem: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "...
KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "Sejarah awal mula agama Kristen". Sekitar th. 150 Mas. umat kristen menghendaki keempat injil dikumpulkan menjadi satu buah Kitab. Maka karya asli satu itu dibagikan dan dipisahkan menjadi dua. Boleh jadi judul "Kisah Para Rasul" atau "Kisah Beberapa Rasul" ditambahkan, sesuai dengan kelaziman dalam kesusasteraan Ke-Yunanian di zaman itu. Terkenallah di masa itu "Kisah (Yunaninya: perbuatan-perbuatan) Hanibal" atau "Kisah (perbuatan-perbuatan) Aleksander" dsb. Hubungan asli antara kedua Kitab Perjanjian Baru tersebut ditampilkan oleh prakata kedua kitab itu dan oleh persamaan sasteranya. Baik prakata Kisah Para Rasul maupun prakata injil ketiga ditunjukan kepada seseorang yang bernama Teofilus (bdk Luk 1:1-4 dan Kis 1:1), sedangkan prakata Kis menyebutkan injil ketiga itu sebagai "buku yang pertama" dan melanjutkan pokok cerita injil dengan meringkaskan kejadian-kejadian yang terakhir (penampakan-penampakan Kristus yang telah dibangkitkan serta pengangkatanNya ke sorga), yang digabungkan dengan sambungan cerita selanjutnya. Bahasanyapun erat-erat menghubungkan Kis dengan Luk. Tidak hanya ciri-ciri bahasanya (perbendaharaan kata, tata bahasa dan gaya bahasa) ditemukan dalam seluruh Kis, sehingga merupakan sebuah kesatuan literer, tetapi juga dalam injil ketiga. Maka tidak dapat diragukan bahwa pengarang yang sama menggubah kedua kitab tersebut.
Tradisi Gereja sepakat dalam menyebutkan nama pengarang itu sebagai Lukas. Baik dahulu maupun sekarang belum juga dapat secara sungguh-sungguh disebutkan nama orang lain selain dari Lukas. Sudah sekitar th. 175 Mas. semua jemaat sependapat dalam hal ini, sebagaimana dibuktikan oleh sebuah dokumen dari Roma yang disebut sebagai "Kanon Muratorius, oleh kesaksian yang diberikan dalam Prakata Anti- Markos, dalam karya Ireneus, Klemens, Origenes dari Aleksandria dan Tertualinus. Semua sehati dalam menyebutkan nama Lukas sebagai pengarang kitab Kis. Pendapat tersebut dikuatkan oleh petunjuk-petunjuk yang diketemukan dalam kitab Kis dan Luk sendiri. Ternyata pengarangnya seorang Kristen dari zaman para rasul, seorang Yahudi yang berkebudayaan ke-Yunanian atau bahkan seorang Yunani berpendidikan, yang mengetahui cukup banyak mengenai ilmu kedokteran dan mengenal Kitab Suci dalam terjemahan Yunaninya, yakni Septuaginta serta adat- kebiasaan Yahudi. Pengarang terutama nampak sebagai teman seperjalanan Paulus. Hal ini dibuktikan oleh cerita-cerita yang termuat dalam bagian kedua Kis. Di sana pengarang menggunakan kata ganti diri pertama jamak (kami), sehingga kelihatan ikut serta dalam hal ihwal yang diceritakannya. Kesemuanya itu hanya sesuai dengan Lukas dari antara semua teman seperjalanan Paulus: menurut tradisi lama 4:10-14); diperkenalkan oleh Paulus sebagai seorang teman yang karib yang menyertainya selama kedua penahanannya di Roma (Kol 4:14; Flm 24; 2Tim 4:11). Lukas kiranya menemani Paulus dalam perjalanan yang kedua (Kis 16:10 dst) dan yang ketiga (Kis 20:6 dst; barangkali juga 2Kor 8:18); kalau Lukas tidak turut disebutkan dalam daftar-daftar nama, seperti yang termuat dalam Kis 20:4, maka sebabnya kiranya ialah: Lukas sendirilah yang menuliskannya.
Dalam tradisi lama tidak ditemukan petunjuk-petunjuk pasti sehubungan dengan waktu dan tempat Lukas menuliskan karyanya (di negeri Yunani selatan setelah Paulus meninggal? di kota Roma, sebelum perkara Paulus diselesaikan oleh pengadilan?). Maka kita harus bersandar pada isi karya itu sendiri. Karya Lukas berakhir dengan penahanan Paulus di Roma tahun 61-63. Sehubungan dengan itu dalam Kis 28:30+ disebutkan jangka waktu dua tahun. Ini merupakan jangka waktu yang ditentukan oleh hukum, sehingga habis waktu itu sebuah perkara pengadilan dihentikan, bila tidak ada sesuatu bukti yang mendukung tuduhan yang diajukan. Maka boleh jadi bagian Kis ini ditulis setelah Paulus dibebaskan dalam th. 63. Ini rupanya harus diterima atas dasar pertimbangan sebagai berikut: umumnya disetujui bahwa injil Mrk dikarang sekitar tahun 64; Injil Lukas apa lagi Kis pasti dikarang sesudah Mrk; maka haruslah Luk dan Kis dikarang sesudah tahun 64. Ada sejumlah ahli yang mengemukakan tahun 80-100 sebagai waktu Luk dan Kis dikarang. Hal ini memanglah tidak mustahil juga. Hanya sudah diaktan bahwa tidak ada petunjuk pasti yang memaksa kita menunda waktu dituliskannya Luk sampai sesudah tahun 70 Mas. Dan hal yang sama harus dikatakan sehubungan dengan Kis.
Tetapi menentukan waktu tepat merupakan hal yang kurang penting. Sebab nilai utama Kis terletak dalam kenyataan bahwa kitab ini dikarang oleh seseorang yang dengan mata kepala sendiri menyaksikan sebagian besar dari peristiwa yang diceritakannya; sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak disaksikannya sendiri, pengarang menimba dari sumber-sumber lain yang melimpah. Lukas dengan teliti mengumpulkan bahan yang melimpah dari berbagai sumber yang cukup luas dan terperinci. Ini sudah dinyatakan dalam prakata untuk seluruh karyanya (Luk 1:1-4). Penyelidikan karyanya hanya meneguhkan keterangan Lukas itu. Meskipun Lukas dengan saksama mengolah bahannya, hingga di mana-mana nampak kepribadiannya sendiri dan karyanya sungguh sebuah kesatuan juga ditinjau dari segi sastra, namun toh penggunaan sumber-sumber (tertulis) dengan mudah dapat ditunjuk. Ajaran yang disajikan berubah-ubah sesuai dengan situasi-situasi kongkrit dan kadang-kadang memberikan kesan ketuaannya. Kecuali itu bahasa sendiri berubah- ubah: ada bahasa Yunani yang baik sekali; yakni bilamana Lukas sendiri menulis hanya bergantung pada dirinya sendiri atua mengambil bahannya dari buku catatannya sendiri mengenai perjalanannya; tetapi bahasa Yunaninya menjadi berbau bahasa Semit, kurang lancar dan bahkan salah, bila Lukas menceritakan tentang awal-mula jemaat di Yerusalem. Boleh jadi dalam hal ini Lukas dengan sengaja meniru bahasa suci dari Septuaginta, tetapi lebih sering ia mau menghormati berita-berita yang disampaikan kepadanya dalam bahasa Aram, sehingga sesedikit mungkin merubahnya. Ini jelas nampak dalam injil Lukas kalau dibandingkan dengan sumber-sumber yang dipergunakan, yakni injil Markus, dan sumber-sumber yang dipakai baik oleh Lukas maupun oleh Matius. Yang sama kiranya terjadi dalam Kis, meskipun di sini orang tidak dapat membandingkan tulisan Lukas dengan sumber-sumbernya. Namun demikian orang sudah berusaha merekonstruksikan sumber-sumber Kis. Sementara ahli membayangkan sebuah teks menyeluruh dalam bahasa Aram, atas dasar penyelidikan seluruh bagian pertama Kis (1-15:35). Hipotesa ini terlalu kaku, oleh karena tidak memperhatikan kerja Lukas sendiri dalam mengolah sumber-sumbernya, sebagai yang nampak dalam bab-bab Kis tersebut. Sumber-sumber Lukas sebenarnya bermacam-macam dan berkeping- keping. Bahkan tidak pasti juga, kalau-kalau sumber-sumber itu berupa tulisan, meskipun kadang-kadang kiranya mesti diterima. Bagaimanapun juga halnya dengan pembedaan terperinci yang selalu sukar dan tidak pasti, orang dengan mudah dapat menggali beberapa tradisi utama yang dikumpulkan Lukas. Ada sejumlah tradisi mengenai jemaat purba di kota Yerusalem (1-5), kemudian transaksi yang bercerita tentang karya beberapa tokoh khusus, seperti Petrus (TB Kis 9:32-11:18; 12) dan Filipus (TB Kis 8:4-40). Yang terakhir ini mungkin sendiri memberikan informasi kepada Lukas yang berjumpa dengan Filipus di kota Kaisarea (TB Kis 21:8). Jemaat di kota Antiokia kiranya menjadi asal-usul cerita-cerita yang mengisahkan bagaimana pendirian jemaat itu disiapkan dan diwujudkan oleh gerakan orang-orang Yahudi yang berbudaya Yunani (TB Kis 6:1-8:3; 11:19-30; 13:1-3).
Sudah barang tentu Paulus sendiri memberitahu Lukas tentang pertobatannya dan perjalanannya untuk mewartakan Injil kepada orang bukan Yahudi (TB Kis 9:1- 30; 13:4-14:28; 15:36 dst). Sehubungan dengan perjalanan- perjalanan Paulus yang terakhir Lukas juga menggunakan catatan-catatan pribadinya. Mungkin sekali ia hanya menyalin catatan-catatan itu di bagian Kis, tempat ia berkata "kami" dan tempat paling padat ditemukan ciri-ciri bahasa yang bercirikan khas bahasa Lukas (Kis 11:28; 16:10-17; 20:5-21:18; 27:1-28:16). Bahan melimpah yang dikumpulkan itu oleh Lukas disusun dengan mahirnya menjadi kesatuan yang menderetkan macam-macam unsur yang dihubungkan dengan pertolongan semacam "pengulangan" karya ciptaan Lukas sendiri, misalnya Kis 6:7; 9:31; 12:24 dll.
Kesegaran sumbernya dan rasa hormat yang dipakai Lukas mengolah bahannya menjamin nilai historis Kis. Sudah barang tentu usaha yang sukar untuk menghubungkan sutu sama lain unsur-unsur sumber yang bermacam-ragam mengakibatkan, bahwa kadang-kadang apa yang terjadi kemudian ditempatkan dahulu dan peristiwa-peristiwa yang sama diceritakan sampai dua kali atau peristiwa- peristiwa yang aslinya tersendiri dijadikan satu. Misalnya apa yang dikisahkan dalam bab 12 pasti terjadi sebelum Barnabas dan Paulus mengunjungi kota Yerusalem, seperti diceritakan dalam 11:30 dan 12:25, seandainya kunjungan itu tidak harus disamakan dengan yang diceritakan dalam bab 15. Tidak mustahil juga bahwa "konsili di Yerusalem (15) sesunggguhnya mempersatukan perdebatan tersendiri (bdk catatan). Tetapi perubah dan pengolahan kecil tersebut tidak mengurangi nilai keseluruhan Misalnya: sangat mengherankan bahwa Lukas tanpa menggunakan surat-surat Paulus mengisahkan kegiatan Paulus dalam mewartakan Injil begitu rupa, sehingga menurut garis-garis besarnya sesuai dengan apa yang dikatakan Paulus sendiri, bahkan dalam suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia, asal diperhatikan juga apa yang dikatakan di muka. Sehubungan dengan peristiwa- peristiwa yang lebih dahulu memanglah kita tidak dapat membandingkannya dengan berita-berita lain. Tetapi kejadian-kejadian yang dikisahkan adalah wajar sekali, sedangkan Lukas ternyata mempunyai rasa hormat yang besar terhadap sumber-sumbernya. Maka juga cerita-cerita itu menyajikan hal-hal terperinci dan segar, yang sesuai dengan keadaan. Terutama orang ragu-ragu mengenai wejangan- wejangan yang tercantum dalam Kis. Ada yang mengatakan bahwa wejangan-wejangan itu adalah ciptaan Lukas sendiri, meskipun dibawakan oleh tokoh-tokoh tertentu dalam kisahnya. Cara semacam itu sangat lazim di antara sejarawan zaman itu. Tetapi betapa besarpun bakat Lukas, sukarlah menerima bahwa seseorang yang berkebudayaan Yunani sesudah empat puluh tahun masih mampu menciptakan pidato- pidato yang begitu berbau ketuaan dan Yahudi, seperti misalnya wejangan-wejangan Petrus atau Stefanus. Tidak dapat tidak Lukas mempunyai mempunyai bahan-bahan yang sudah tersedia. Ini tidak mengherankan sedikitpun mengingat bahwa pewartaan purba terdiri atas beberapa pokok utama yang didukung dengan argumen yang sudah menjadi tradisionil dan yang dengan rumusan tetap dihafalkan. Ada kumpulan ayat- ayat Kitab Suci untuk orang-orang Yahudi; pemikiran-pemikiran filsafat populer bagi orang-orang Yunani; dan untuk semua ada pewartaan hakiki (kerygma) mengenai Kristus, yang wafat dan bangkit, disertai dengan ajakan untuk bertobat dan menerima baptis. Lukas kiranya baik melalui tradisi maupun melalui pengalaman pribadi mengenal kerangka pewartaan Kristen semula. Dan atas dasar ini dan dengan perasaan halusnya ia dapat menyusunnya dalam wejangan-wejangan tersebut suatu ajaran yang nilainya tinggi dan unggul kepentingannya.
Kebenaran obyektip Kis diserang oleh pihak lain lagi. Orang mempersoalkan maksud-tujuan Kis. Pengikut-pengikut F.Ch. Baur berpendapat bahwa Kis merupakan sebuah tulisan yang dikarang dalam abad 2 dengan maksud memperdamaikan dua aliran yang sulit bertentangan. Aliran satu ialah pengikut-pengikut Petrus, sedangkan yang lain menganut Paulus. Hanya saja hipotesa ini terlalu menunda waktu dituliskannya Kis. Kecuali itu hipotesa itu berdasar pada sebuah filsafat tentang sejarah, yakni filsafat Hegel, dan bukanlah pada penafsiran Kitab Suci. Memanglah dewasa ini hipotesa yang radikal itu tidak mendapat pendukung lagi. Tetapi masih sering kali dikatakan bahwa Kis sesungguhnya berupa sebuah pembelaan, sehingga pasti membengkokkan dan memalsukan kejadian-kejadian dan kebenaran. Lukas, menurut pendapat tersebut mau membela Paulus di hadapan para pejabat Roma untuk meyakinkan mereka bahwa Paulus tidak beruat salah sedikitpun terhadap negara. Ini sesungguhnya hanya satu segi dari kitab Kis dan orang tidak boleh menganggap sebagai maksud kurang jujur apa-apa yang sebenarnya merupakan keyakinan tulus-ikhlas dan yang berdasar. Memanglah Lukas menekankan bahwa pertentangan antara Paulus dan orang-orang Yahudi bersifat keagamaan belaka, dan iapun menonjolkan kesetiaan dan ketaatan Paulus terhadap negara Roma serta kewibawaannya. Tetapi inipun seluruhnya sesuai dengan kebenaran historis dan Lukas sepenuh-penuhnya berhak menarik pengajaran itu dari kejadian-kejadian. Kecuali itu perlu diulangi lagi, bahwa maksud khusus itu bukan seluruh maksud- tujuan karya Lukas. Karya itu sekali-kali bukan sebuah pembelaan yang ingin diajukan kepada pengadilan Roma. Maksud utama Kis ialah mengisahkan awal-mula agama kristen demi sejarah itu sendiri.
Untuk meyakinkan diri tentang itu cukuplah orang menyelidiki susunan Kis. Maka nampaklah bahwa kitab itu hanya memperlihatkan bagaimana perkataan Yesus yang ditempatkan pada awal kisah terlaksana. Sabda Yesus: "Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan samapi ke ujung bumi" (TB Kis 1:8). Mula-mula kepercayaan Kristen berakat kuat-kuat di Yerusalem, tempat jemaat pertama bertambah karunia dan jumlahnya (1-5). Tidak lama kemudian kepercayaan itu mulai merambat, hal mana dipersiapkan oleh semangat universalis yang menjiwai orang-orang Yahudi berbudaya Yunani yang masuk Kristen dan oleh pengusiran mereka setelah Stefanus mati sahid (TB Kis 6:1-8:3). Iman Kristen sampai di daerah Samaria (TB Kis 8:4-25) dan juga di daerah di sebelah selatan dan timur Yerusalem hingga ke pantai dan kota Kaisarea (TB Kis 8:26-40; 9:32-11:18). Dalam pada itu cerita tentang pertobatan Paulus memberitahu kita bahwa di kota Damsyik sudah ada orang-orang Kristen dan begitu pewartaan Injil di daerah Kilikia sudah dipersiapkan juga (TB Kis 9:1-30). Ulangan seperti tercantum dalam 9:31 (yang masih menyebutkan daerah Galilea) menonjolkan bagaimana iman Kristen meluas. Kemudian kota Antiokhialah yang menerima Kabar Gembira (TB Kis 11:19-26). Selanjutnya kota itu menjadi pusat pewartaan sementara memupuk hubungan baik dengan Yerusalem, tempat dimusyawarahkan soal-soal utama mengenai pewartaan injil kepada orang-orang yang bukan Yahudi (TB Kis 11:27-30; 15:1-35). Sebab memanglah sudah tiba saatnya Injil dibawa juga kepada mereka. Setelah Kornelius masuk menjadi Kristen dan Petrus dipenjarakan di Yerusalem, maka rasul itu berangkat entah kemana (12). Selanjutnya Pauluslah yang memainkan peranan penting dalam kisah Lukas. Sebelum konsili di Yerusalem Paulus sudah pergi ke pulau Siprus dan ke daratan Asia Kecil (13-14). Sesudahnya Paulus berlayar ke daerah Makedonia dan Yunani (15:36 - 18:22; 18:23-21:17). Paulus selalu kembali ke Yerusalem dan penahananya di kota itu, lalu penahanannya di kota Kaisarea (TB Kis 21:18-26:32) memberi Paulus kesempatan membiarkan diri sebagai tawanan, meskipun tetap sebagai pewarta Injil lalu dibawa ke Roma tempat ia dengan terbelenggu mewartakan Kristus (27-28). Dilihat dari Yerusalem maka ibu kota kerajaan Roma itu sungguh-sungguh merupakan "ujung bumi". Maka Lukas boleh mengakhiri kitabnya.
Boleh jadi orang menyesal, bahwa Lukas tidak menceritakan apa-apa tentang karya rasul-rasul lain dan tidak pula tentang pendirian beberapa jemaat penting, seperti misalnya di kota Aleksandria, atau malahan di kota Roma sendiri. Sudah pasti bahwa di kota itu iman Kristen sudah tertanam sebelum Paulus tiba (lihat surat kepada jemaat di Roma, yang ditulis Paulus selama perjalanannya yang ketiga). Juga tentang karya Petrus di luar Palestina tidak dikatakan apa-apa. Pauluslah yang menduduki tempat yang menyolok dalam kisah Lukas, sehingga dalam bagian kedua Kis hanya Paulus saja yang masih berperan. Tetapi justru oleh karena Lukas berdiam diri dan meninggalkan banyak soal, maka kita mendapat jaminan yang paling baik bagi apa yang dikisahkannya. Ia tidak menceritakan apa- apa, kecuali kalau ia mengetahuinya baik oleh karena menyaksikan sendiri maupun karena mendapat dari sumber-sumber yang nilainya dapat diawasi. Kecuali itu Kis bukanlah sebuah kitab ilmu sejarah yang utuh lengkap, melainkan sebuah penjelasan mengenai daya perambat rohani yang terkandung dalam agama Kristen. Serta ajaran teologis yang dapat ditarik Lukas dari kejadian-kejadian yang diketahuinya mempunyai nilai universil yang tidak dapat diganti dan yang membuat karyanya berharga tinggi.
Sumbangan di bidang ajaran adalah berganda. Iman akan Kristus yang menjadi dasar pewartaan rasuli disajikan dengan pemerincian yang semakin tumbuh. Mula-mula iman akan Kristus itu berpusatkan pada kejayaan manusia Yesus yang telah menjadi Kurios berkat kebangkitanNya (TB Kis 2:22-36), kemudian oleh Paulus Yesus diberi gelar "Anak Allah" (TB Kis 9:20). Berkat wejangan-wejangan yang tercantum dalam Kis kita mengenal ayat-ayat utama dari Kitab Suci yang digunakan umat berkat pimpinan Roh Kudus sebagai sarana untuk merumuskan ajaran mengenai Kristus dan sebagai pembuktian bagi orang-orang Yahudi. Baiklah diperhatikan khususnya apa yang dikatakan tentang Yesus sebagai Hamba Allah (TB Kis 3:13, 26; 4:27, 30; 8:32-33) dan sebagai Musa yang baru (3:22 dst; 7:20 dst). Kebangkitan Yesus dibuktikan dengan Mzm 16:8-11 (Kis 2:24-32; 13:34-37). Sejarah umat terpilih menjadi peringatan bagi orang-orang Yahudi, supaya jangan menentang kasih karunia Allah (7:2-53; 13:16-41). Di hadapan orang-orang bukan Yahudi disodorkan dalil-dalil yang diambil dari ajaran tentang Allah yang lebih umum (TB Kis 14:15-17; 17:22-31). Tetapi para rasul pertama-tama "saksi" (TB Kis 1:8+) dan Lukas meringkas pemberitaan mereka (TB Kis 2:22+) dan bercerita tentang "tanda-tanda" ajaib yang mereka lakukan. Persoalan paling gawat bagi Gereja yang baru lahir ini ialah: bagaimana orang-orang bukan Yahudi dapat menolong keselamatan. Tentang persoalan itu Kis memberi keterangan yang jitu: para saudara di Yerusalem terpimpin oleh Yakobus tetap setia pada hukum Taurat Yahudi (TB Kis 15:1, 5; 21:20) dst. Sebaliknya, orang-orang "ke-Yunanian" yang juru bicaranya yalah Stefanus merasa perlu melepaskan ibadat dalam Bait Allah. Petrus dan terutama Paulus dalam konsili di Yerusalem memenangkan asas bahwa hanya iman akan Kristus menyelamatkan, sehingga tak perlu orang-orang bukan Yahudi menepati hukum Taurat dan bersunat. Namun demikian tetap benar bahwa keselamatan datang dari bangsa Yahudi, sebagaimana dinyatakan oleh Lukas juga. Paulus selalu terlebih dahulu menghadapi orang-orang Yahudi. Baru setelah ditolak oleh kaum sebangsanya ia pergi kepada orang-orang bukan Yahudi (TB Kis 13:5+). Mengenai cara hidup jemaat-jemaat purba Kis juga memberi informasi yang sangat berharga: tentang jemaat muda di Yerusalem yang bersembahyang dan yang yang angggota-anggotanya membagi-bagikan harta miliknya; tentang caranya orang dibaptis dan tentang baptisan dalam Roh Kudus (TB Kis 1:5+); tentang Ekaristi yang dirayakan (TB Kis 2:42+); permulaan penyusunan sebuah jemaat sebagai organisasi, yang mempunyai nabi-nabi" dan "pengajar-pengajar" (TB Kis 13:1+), ataupun "penatua" yang mengepalai jemaat di Yeruslem (TB Kis 11:30) dan yang oleh Paulus diangkat pada semua jemaat yang didirikannya (TB Kis 14:23). Kesemuanya itu dinaungi, dibimbing dan dijiwai oleh embusan tak kelihatan dari Roh Kudus. Dalam injilnya Lukas sudah menekankan peranan Roh Kudus itu (Luk 4:1+) dan dalam Kis ia terus memperlihatkan bahwa Roh Kudus itulah yang berkarya dalam perambatan Gereja (Kis 1:8+), sehingga Kis dapat diberi judul "Injil Roh Kudus". Itulah sebabnya maka karya Lukas itu penuh dengan kegembiraan rohani dan gejala-gejala adikodrati yang hanya mengherankan mereka yang tidak sampai memahami peristiwa tunggal itu, ialah lahirnya agama Kristen. Pada kekayaan ajaran tersebut masih perlu ditambahkan berita-berita tentang sekian banyak kejadian kongkrit yang hanya kita ketahui berkat Kis: kehalusan budi dan jiwa, yang digunakan Lukas untuk menggambarkan tokoh-tokoh kisahnya: adegan-adegan lucu dan menarik hati seperti pidato Paulus di hadapan raja Agripa (26) dan bagian-bagian yang mengharukan hati seperti pidato perpisahan Paulus kepada para penatua jemaat di Efesus (TB Kis 20:17-38). Mengingat kesemuanya itu niscaya orang sependapat dalam menilai kitab yang jenisnya tunggal dalam Perjanjian Baru ini sebagai sebuah karangan yang penuh harta kekayaan. Seandainya tidak ada, maka pengetahuan kita tentang awal-mula agama Kristen sangat kurang.
Sama dengan teks seluruh Perjanjian Baru, teks Kis juga sampai kepada kita dengan macam-macam varian mengenai hal-hal kecil-kecil. Tetapi dalam teks Kis terdapat lebih banyak kelainan dalam apa yang disebutkan sebagai "teks Barat" (dalam naskah Bezae, dalam terjemahan kuno ke dalam bahasa Latin dan Siria dan pada beberapa pujangga Gereja dahulu). Dan varian-varian itu layak diberi perhatian. Di samping sejumlah kerusakan yang mudah menyusup ke dalam sebuah teks populer yang kurang bersih dari resensi Aleksandria, terdapatlah dalam teks Barat tersebut sejumlah tambahan konkrit dan khas yang barangkali asli juga. Varian-varian teks Barat yang paling penting dimuat dalam catatan-catatan terjemahan ini.
Ende: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini
be...
KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini beredar sebagai satu dengannja. Baru pada pertengahan abad kedua, ketika keempat karangan Indjil digabungkan mendjadi satu buku, karangan ini dipisahkan dari padanja dan diberi djudul tersendiri.
Djudul itu ialah: "Perbuatan-perbuatan Para Rasul", jang kemudian mendapat bentuk "Kisah Rasul-rasul" djuga, seperti jang kita pakai. Tetapi hanja dua Rasul jang dikisahkan "perbuatan-perbuatannja" dan itupun djauh dari lengkap. Rasul-rasul jang lain hanja disebut namanja, atau seperti mengenai Joanes dan Jakobus terdapat satu dua tjatatan sadja, sedangkan ada pembantu-pembantu Rasul- rasul jang agak luas diberitakan peranannja.
Dalam bagian pertama bab 1-12, Petrus adalah tokoh utama dan dalam bagian kedua, bab 13-28 Paulus. Dalam bagian kedua ini kita hanja satu kali lagi bertemu dengan Petrus, jaitu dalam bab 15 sebagai ketua sidang Rasul-rasul di Jerusalem.
Lukas bukan bermaksud menulis suatu riwajat hidup atau djasa-djasa kedua Rasul itu, dan bukan pula suatu buku sedjarah jang agak lengkap, teliti dan teratur, melainkan hanja sekedar menggambarkan perkembangan pesat umat Kristus jang ia kenal dan jang perkembangannja sebagian disaksikannja sendiri. Umat Kristus jang dikenalnja, ialah umat induk di Jerusalem dan sekitarnja, dan terutama perkembangan diantara kaum penjembah dewa-dewa dikota Antiochia di Siria, tempat asalnja, dan kearah Barat sampai ke Roma, jang mendjadi wilajah kerdjanja sendiri. Dan untuk menggambarkan itu Lukas memilih dari bahan-bahan jang tersedia baginja, hanja beberapa kedjadian dan kenjataan jang terasa penting olehnja atau jang dialaminja sendiri. Kita berterima kasih kepada Lukas, dan bersjukur kepada Rob Kudus jang mengilhaminja, atas pemilihan bahan itu dan usaha menjusunnja. Biarpun gambarannja tidak utuh, tetapi tjukup bersisi sebagai pokok perenungan bagi kita, sehingga dengan djalan penjelidikan dan perenungan, kita dapat membentuk suatu pandangan jang lebih utuh bagi diri kita sendiri. Dan itu dapat ditjapai lebih sempuma, kalau kita serentak dengan Kis. Ras. membatja dan membahas surat-surat Paulus dan Rasul-rasul jang lain.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan tahap terachir dari djalan penjelamatan
Tahap terachir dari djalan penjelamatan, ialah perwudjudan keselamatan abadi dalam seluruh umat manusia. Kis. Ras. memang hanja dapat memberitakan permulaan perwudjudan itu, sebab sedjarah penjelamatan itu masih berdjalan dan akan berdjalan sampai pada acbir zaman.
Perwudjudan itu tersendiri bagi seluruh umat manusia oleh Kurban Jesus disalib. Oleh darah Jesus dosa pokok terhapus, perdamaian Allah dengan bangsa manusia terpulih, djalan untuk mendekati Allah terbuka. Dengan Kurban Jesus disalib itu dan kebangkitannja djalan penjelamatan sudah pada puntjaknja: keselamatan abadi sudah terwudjud sampai semua manusia dapat memperoleh bagian dalamnja. Tetapi untuk memperoleh bagian dalamnja, perlu tiap-tiap manusia menempuh djalan penjelamatan sendiri. la harus memenuhi sjarat-sjarat tertentu untuk mendapat pengampunan dosa dan untuk dianugerahi hidup abadi itu. Perlu Pula ada orang Jang berwenang untuk menerangkan apakah arti dan hakekatnja hidup abadi itu, dan menundjukkan djalan penjelamatan kepadanja, lagipun memimpinnja pada djalan itu. Tugas memperkenalkan hidup abadi dan djalan kearahnja, serta melaksanakan pemimpinan itu, lagi kuasa untuk menjampaikan hidup abadi itu, diserahkan oleh Jesus kepada Para RasulNja dan kepada seluruh umat sebagaimana tersimpul dalam amanat Jesus terachir :"KepadaKu diserahkan segala kuasa disurga dan dibumi, maka pergilah kamu dan buatlah segala bangsa mendjadi muridku, dengan mempermandikan mereka pada nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepada kamu. Mt. 28:19-20.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan pelaksanaan amanat Jesus jang terachir kepada para RasulNja
Buatlah segala bangsa mendjadi muridKu. Tentu sadja pertama-tama dengan pemakluman Indjil. Tetapi untuk mentjapai "segala bangsa" sampai keudjung bumi (Kis. Ras. 1:8), perlu organisasi jang luas sekali dan teratur rapih. Jesus sendiri mendasarkannja dengan membentuk satu umat ketjil, terdiri dari keduabelas Rasul dan sekelompok murid-murid, dengan Petrus sebagai pemimpinnja. memang ketjil sebagai bidji sesawi, tetapi jang akan subur bertumbuh mendjadi pohon jang dahan-dahan dan ranting-rantingnja menaungi seluruh dunia. Dan segera sesudah Pentekosta umat ketjil mulai berkembang pesat, Rasul-rasul pergi bertebaran kesegala djurusan; dan muntjul pengadjar-pengadjar Indjil dan nabi- nabi, jang diilhami dan didorong oleh Roh Kudus, untuk pergi kemana-mana sebagai pembantu-pembantu para Rasul. Selain kedjurusan Timur dan Selatan, jang tidak diberitakan dalam karangan ini, dalam waktu 30 tahun, kearah Utara dan Barat, Indjil telah tersebar disegala kota jang agak besar, diseluruh Asia-Ketjil, Masedonia dan Achaja, sampai di Roma.
Dengan mempermandikan mereka. Baru dengan menerima Permandian para tjalon mendjadi murid Jesus jang sedjati, jaitu dibersihkan dari dosa (Kis, Ras. 12:16; lbr. 10:22; 1 Kor. 6:11; Rom. 6:1-14); lahir baru (Jo. 3:5), mendjadi anak Allah dan menjerupai Kristus (Gal. 3:26-27), dipersatukan dengan Kristus (Rom. 6:3), diresapi dengan Roh Kudus (I Kor. 12:13) dan dikuduskan (I Kor. 6:11; Ef. 5:26). Dengan ringkas; didalam dan oleh Permandian, keselamatan abadi atau hidup abadi itu diperwudjudkan dalam masing-masing manusia jang pertjaja. Lazim dikatakan bahwa semua itu terdjadi setjara sakramentil. Artinja ada upatjara tertentu jang pada pokoknja ditetapkan oleh Jesus sendiri dengan djaminan, bahwa ketika upatjara itu dilangsungkan pada seorang jang pertjaja, dosanja dihapus dan hidup abadi dianugerahkan kepadanja oleh Allah. Karena upatjara jang kelihatan itu, berhubung dengan djaminan tersebut diatas, orang jang dipermandikan dapat pertjaja dengan penuh kejakinan, bahwa mereka mempunjai keadaan jang baru itu. Dan karena keadaan jang baru itu terdjamin, maka iapun diterima sebagai anggota umat, jaitu masuk Keradjaan Allah jang kelihatan.
Dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepadamu. "Murid-murid" Jesus jang baru dipermandikan belum segera adalah pengikut Jesus jang sempurna. Hidup baru itu harus dipelihara dan bertumbuh, pengetahuan akan adjaran-adjaran Jesus harus diperluas dan pengertian diperdalam; mereka harus beladjar mewudjudkan tjita-tjita Indjil.
Pesan"adjarkanlah mereka" merangkum petugasan jang luas dan berat. Dapat
dikatakan tugas itu merupakan penggembalaan jang dimaksud Jesus dalam Jo.
Ada upatjara-upatjara lain lagi jang berwudjud sakramentil. Dengan penumpangan tangan alas orang jang telah dipermandikan, Rasul-rasul menurunkan Roh Kudus atas mereka setjara njata. (8:17-19; 9:12,17; 19:6). Disini kita ingat akan Sakramen Krisma (Penguat).
Dengan penumpangan tangannja pula, Rasul-rasul (atau pengganti mereka) memberi kekuasaan jang tertentu kepada para "diakon" (6:6) dan orang tua-tua (presbiter, episkopos): II Tim. 1:6; 1 Tim. 4:14; 5:22; Kis. Ras. 13:3. Apakah penumpangan tangan ini merupakan Sakramen Imamat, tidak djelas. Tetapi djika tidak, siapakah jang "Memetjahkan Roti" bagi umat-umat jang djarang sekali dikundjungi seorang Rasul? Dari I Kor. 11:17-34 terang pula bahwa di Korintus Ekaristi biasa dirajakan djuga kalau Paulus tidak ada.
Bahwa orang tua-tua mempunjai kuasa memberi Sakramen-sokramen tjukup njata pula dari Jak. 5:14-16. Dan disitu terang djuga, bahwa dewasa itu Sakramen urapan orang-orang sakit sudah lazim.
Supaja penggembalaan lantjar, Rasul-rasul mengatur pemimpinan umat-umat dengan mengadakan suatu hirarki. Rasul-rasul tetap memegang putjuk pimpinan. Petrus selalu bertindak dan diakui sebagai ketua Para Rasul dan kepala Geredja. Dalam tiap-tiap umat, Rasul-rasul menentukan suatu badan pimpinan, jang anggota- nggotanja disebut orang tua-tua, para presbiter atau episkopos. Terdapat Pula pengadjar-pengadjar resmi dalam umat-umat. Ketudjuh "diakon" (6:6) kemudian kita temui sebagai pengadjar.
Umat Kisah Rasul-rasul adalah umat Kristus
Rasul-rasul jang disebut namanja dalam 1:13 dan sedang menunggu kedatangan Roh Kudus, lagi sesudah menerimaNja segera mulai memaklumkan Indjil, adalah jang sama dengan mereka jang mula-mula dipilih oleh Jesus dan dua tiga tahun setjara istimewa dididik olehnja. Inti pemakluman mereka tetap peri hal Jesus: bahwa la sungguh Mesias sebab segala nubuat para nabi ditepati padanja, bahwa Ia disalibkan dan dibangkitkan kembali menurut rentjana Allah jang njata dalam Kitab Kudus, dan bahwa la satu-satunja penjelamat bagi semua orang. Dan jang mereka kerdjakan tak lain selain memenuhi amanat Jesus, sebagaimana telah dipaparkan diatas tadi. Mereka selalu insjaf bahwa mereka bekerdja melulu sebagai petugas Jesus, memaklumkan Indjil Jesus Kristus (5:12; 8:5; 11:2 dll), menjembuhkan orang-orang sakit dengan nama Jesus (3:6; 4:10), mempermandikan orang masuk umat atas nama Jesus (2:38 dan lain-lain). Mereka dilarang mengadjar ,dengan" nama Jesus (4:18). Mereka gembira sebab didera demi nama Jesus (5:41). Jesus kadang-kadang sendiri djuga bertindak seperti dalam peristiwa bertobatnja Paulus dan dengan mengangkat dia mendjadi Rasul. Dan diluar Palestina Para anggota umat oleh orang-orang Junani disebut "kristianoi", artinja penganut Kristus.
Umat dipimpin oleh Roh Kudus
Umat tahu, bahwa Jesus jang duduk dalam kemuliaannja disebelah kanan Allah tetap kepala umat, dan tetap ada serta dengan mereka (Mt. 28:20) sebagai penjelenggara utama. Sebab itu mereka gemar menamakannja "Tuhan kita". Tetapi umat tahu djuga bahwa Jesus telah menjerahkan pelaksanaan penjelenggaraan itu kepada Roh Kudus, dan bahwa pelahsanaan itu didjalankan dalam kesatuan paham dan kehendak jang sempurna dengan Jesus. Mereka mengetahui itu dari sabda Jesus dalam Jo. 14:26 dan 15:26-27, dan kepentingan penjelenggaraan Roh Kudus, mereka chususnja mengerti dari Jo. 16:7-15, dimana Jesus bersabda: Baik bagimu Aku pergi, sebab kalau Aku tidak pergi, Penolong itu (Roh Kudus) tidak datang kepadamu". Umat ketjil jang dibentuk Jesus sendiri disuruh menantikan kedatangan Roh Kudus di Jerusalem. Sabda Jesus: Kamu akan menerima kekuatan Roh Kudus jang akan turun atas kamu, supaja kamu akan memberi kesaksian tentang Aku di Jerusalem, diseluruh Judea dan Samaria, dan sampai diudjung bumi" (Kis. Ras. 1:8).
Dan pada pagi hari Pentekosta Roh Kudus tiba-tiba turun atas mereka. la menampakkan kedatangannja dengan tanda-tanda jang njata. Dengan njala-njala api jang mela.mbangkan penerangan akal-budi, pemurnian hati dari unsur-unsur jang tidak tulen, dan pengobaran semangat; lagi dengan deru badai jang hebat sebagai lambang kekuatan, jang dirasakan tetapi tidak kelihatan. Dan semua jang duduk dalam ruangan itu "dipenuhi" dengan Roh Kudus, jaitu dengan pengertian, kekuatan dan semangat jang njata. Rasul-rasul bukan lagi murid jang ragu-ragu, melainkan jang sudah dewasa dengan kedewasaan Kristus, penuh pengertian tentang hakekat dan tudjuan Keradjaan Allah, insjaf akan tugas dan tanggung-djawabnja, penuh semangat tanpa takut-takut dan berani mengurbankan dirinja. Adjaib Pula bagaimana dalam waktu jang singkat sekali, tiga ribu orang mendapat pengertian dan digerakkan hatinja sampai dapat dipermandikan. Segala jang terdjadi pada hari Pentekosta itu kita namakan: Mukdjizat Pentekosta.
Dan mukdjizat Pentekosta itu dilandjutkan. Umumnja setjara batiniah. Terus- menerus Roh Kudus memberi ilham, menggerakkan hati, memperkuat kehendak, memberi pimpinan, terutama kepada Para Rasul dan pembantu-pembantu mereka, tetapi djuga kepada para beriman pribadi. Tetapi supaja mereka lebih insjaf dan untuk memperkuat kejakinannja, Roh Kudus sering bertindak setjara njata djuga. Kalau dikatakan bahwa Petrus, Stefanus, Barnabas dan Paulus berbitjara "penuh dengan Roh Kudus", hal itu berarti bahwa kepenuhan itu tampak dalam isi dan gaja pembitjaraannja (4:8; 7:55; 11:22; 15:9). Demikian djuga dimana diberitakan, bahwa umat sedang berkumpul dan berdoa tiba-tiba dipenuhi Roh Kudus (14:31;10:44; 15:52). Roh Kudus memimpin setjara njata. Roh Kudus "berkata" kepada Pilipus (8:29). Pilipus dilenjapkan oleh Roh Kudus (8:59). Agabus didorong oleh Roh Kudus (11:28). Roh Kudus bersabda kepada Petrus (10:19). Roh Kudus berkata: "Sendirikanlah Barnabas dan Saulus untuk tugas jang telah Kutentukan baginja"(15:2). Mereka berangkat atas suruhan Roh Kudus (13:4). Paulus dihalangi oleh Roh Kudus pergi ke Asia (16:6) dan tidak diizinkan ke Bitinia (16:7). Keinsjafan akan peranan Roh Kudus jang mutlak itu terang pula, dimana Petrus berkata kepada Ananias dan Safira, bahwa mereka bukan membohongi dan mentjobai manusia melainkan Roh Kudus (5:3,9). Kesadaran akan kesatuan kerdja antara Rasul-rasul dan Roh Kudus djelas Pula dalam utjapan 5:32 jakni: "kami adalah saksi bersama dengan Roh Kudus". Lebih lagi dan setjara resmi, dalam rumusan surat Sidang Rasul-rasul di Jerusalem kepada umat di Antiochia: ,Roh Kudus dan kami telah memutuskan...." (15:28).
Suatu kesimpulan
Kisah Rasul-rasul bersifat buku sedjarah, jang terlebih bermaksud meriwajatkan dan menggambarkan perkembangan lahiriah umat dan berhubungan dengan itu penjelenggaraan Roh Kudus jang njata. Tetapi didalam umat muda, dan terus sampai pada hari ini, terdapat Pula penjelenggaraan Roh Kudus jang tidak njata, dan lebih hakiki dan penting lagi, jaitu penjelenggaraan kehidupan Ilahi didalam batin tiap-tiap anak Allah. Roh Kuduslah jang mentjiptakan kehidupan itu didalam Para anak Allah, lalu tetap hidup didalam mereka. la memelihara, menumbuhkan, memperkuat dan menjuburkan hidup itu dalam kerdja sama bersama anak Allah itu sendiri. Demikian dihasilkan buah-buah untuk kehidupan abadi.
Penjelenggaraan Roh Kudus jang serba batiniah ini chususnja dinjatakan dan dibitjarakan oleh Paulus dalam surat-suratnja. Dalam surat-surat Paulus itu kita saksikan djuga perkembangan pengertian dan praktek hidup keagamaan, jaitu hidup rohani dalam umat-umat, sebagai perwudjudan adjaran-adjaran Indjil. Sebab itu Kisah Rasul-rasul dan surat-surat Paulus, beserta surat-surat Rasul-rasul jang lain dan Wahju Joanes saling melengkapi, dan bersama-sama memberi gambaran jang tjukup utuh dari perwudjudan dan perkembangan "Geredja" purba.
Nilai-nilai Kisah Rasul-rasul bagi kita pribadi
1. Bagi pembatja-pembatja surat-surat Paulus, Kis. Ras. penting sebagai merupakan latar belakang surat-surat itu. Banjak bahagian didalam surat-surat itu sukar dimengerti tanpa riwajat dan gambaran-gambaran jang terdapat dalam karangan Lukas itu.
2. Kisah Rasul-rasul sanggup Pula meneguhkan kejakinan dan memperkuat serta
menghidupkan iman kita. Kita diperingatkan didalamnja, bagaimana djalan
penjelamatan jang mulai dengan terpanggilnja Abraham, lalu makin lama makin naik
tinggi sepandjang Perdjandjian Lama, dan mentjapai puntjaknja dalam Indjil dan
chususnja dalam Kurban Jesus disalib serta kebangkitannja, lalu pada tingkatan
itu langsung diteruskan dalam umat purba sampai dizaman kita. Dalam membatja
Kis. Ras. kita saksikan, bahwa Geredja kita benar-benar dibangunkan diatas
"dasar Rasul-rasul dan Para Nabi, sedangkan Jesus adalah batu sendinja". (
Kita lihat djuga bahwa unsur-unsur hakiki agama kita, pokok hirarki dan suasana keagamaan sebagai perwudjudan Indjil, jang sekarang kita hajati pada taraf perkembangan jang lebih tinggi dan utuh, sudah ada dan hidup dalam umat purba itu.
3. Dan jang paling penting ialah: Kisah Rasul-rasul sebagai karangan jang diilhamkan oleh Roh Kudus dimaksudkan mendjadi buku renungan bagi Geredja dikemudian hari, djuga bagi kita masing-masing, untuk menginsjafkan kita, bahwa pengaruh Roh Kudus didalam Geredja Kudus dimasa ini masih ada djuga. Chususnja kenjataan-kenjataan peristiwa Pentekosta, tetapi djuga seluruh penjelenggaraan Roh Kudus jang njata dizaman Rasul-rasul, dapat dan harus mejakinkan kita, bahwa dan bagaimana Roh Kudus memimpin dan mendjiwai Geredja sekarang djuga. Kita mengerti, bahwa tanda-tanda jang njata perlu bagi umat muda untuk membina dan meneguhkan iman, jang bukan segera mendjadi darah daging mereka; tetapi kemudian tidak perlu lagi, sebab iman telah tjukup didasarkan pada pernjataan Kitab Kudus, mengenai hal ini chususnja pada pernjataan-pernjataan Kisah Rasul-rasul bersama surat-surat Paulus dan surat-surat para Rasul-rasul jang lain. Sebab itu penting sekali kitapun memperteguhkan dan menghidupkan iman kita dengan merenungkan apa jang ditulis bagi kita dalam Kisah Rasul-rasul dan Surat-surat Rasul-rasul itu, sampai kita jakin dan isnjaf benar-benar akan pimpinan agung Roh Kudus dalam Geredja, sehingga kita pertjaja akan kebenaran urusan-urusan dan keputusan-keputusan resmi dari pimpinan Geredja dan menerimanja tanpa sjarat serta melaksanakannja dengan rendah hati. Lagi pula supaja kita tetap insjaf, bahwa Roh Kudus hidup dalam batin kita masing-masing sebagai pokok dan pentjipta hidup atas kodrati (hidup abadi) kita. Kalau kita saksikan dan renungkan, bagaimana Roh Kudus mendjiwai setjara njata orang-orang beriman dimasa purba, maka dapat kita bajangkan bagaimana Roh Kudus djuga mendjiwai kita, setjara tidak njata kepada pantjaindera, tetapi tjukup njata bagi mata kepertjajaan jang berintuisi. Perenungan jang demikian tentu mempererat dan menghidupkan hubungan kita dengan Roh Kudus dalam beribadat kepadanja dan berdoa meminta pengertian, kekuatan hati dan pimpinan. Hal itu memang mahapenting bagi kita.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) NASIHAT ORANG DEWASA UNTUK PARA BAYI DALAM KRISTUS (Kis 9:23-30; 22:17-21)
Sewaktu Yesus berbicara kepada Nikodemus, Ia membandingkan proses perubaha...
NASIHAT ORANG DEWASA UNTUK PARA BAYI DALAM KRISTUS (Kis 9:23-30; 22:17-21)
Sewaktu Yesus berbicara kepada Nikodemus, Ia membandingkan proses perubahan hidup dengan kelahiran. Ia berkata kepada pemimpin Yahudi itu, "Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah" (Yohanes 3:3; band. Yohanes 3:5; 1Petrus 1:22, 23). Perjanjian Baru mengacukan orang-orang Kristen baru sebagai " manusia yang belum dewasa (bayi-bayi ) dalam Kristus" (1Korintus 3:1; lihat juga Ibrani 5:13).1 Sebagai bayi dalam Kristus, orang Kristen baru itu terbuka bagi segala bahaya dan bagi kebahagian anak-anak yang baru lahir.
Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita melihat "proses lahir baru" Saulus dari Tarsus (lebih dikenal sebagai rasul Paulus).2Dalam sajian ini, kita akan melanjutkan pelajaran kita tentang Kisah 9, dengan melihat hari-hari pertama Saulus sebagai orang Kristen baru.3Dari kisah itu kita akan menarik beberapa "nasihat orang dewasa bagi para bayi dalam Kristus."
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:23-30; 22:17-21)
Marilah kita sudahi pelajaran ini dengan menguji diri kita sendiri. Biarlah setiap orang bertanya, "Kemajuan ...
KESIMPULAN (KIS 9:23-30; 22:17-21)
Marilah kita sudahi pelajaran ini dengan menguji diri kita sendiri. Biarlah setiap orang bertanya, "Kemajuan macam apakah yang telah saya capai sebagai orang Kristen?" Paulus menuliskan kata-kata sedih ini kepada orang Kristen yang tidak bertumbuh secara rohani sebagaimana seharusnya: "Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi ... yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya" (1Korintus 3:1, 2).
Tidak ada salahnya dilahirkan sebagai bayi; namun adalah tragis untuk tetap menjadi bayi. Jika pengujian jujur Anda mengungkapkan bahwa Anda belum bertumbuh sebagaimana seharusnya, putuskanlah untuk "bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala" (Efesus 4:15).
CATATAN KHOTBAH
Richard Rogers menulis bahwa menurut Kisah 9:27, Barnabas berkata bahwa gereja di Yerusalem harus menerima Saulus sebagai anggota sebab (1) Saulus telah melihat Tuhan, (2) ia telah berbicara dengan Tuhan, dan (3) ia telah memberitahu orang lain tentang Tuhan. Rogers berkata bahwa kita juga perlu "melihat Tuhan (dengan mempelajari Alkitab), bicara dengan Tuhan (dalam doa), dan bicara dengan orang lain tentang Yesus (dalam penginjilan). Rogers menyebut semua itu merupakan kualitas Perubahan, Persekutuan, Pengakuan (Richard Rogers, "The Need of Placing Membership in a Local Church," Pelajaran yang dikhotbahkan di Sunset church of Christ, Lubbock, Texas, n.d.)
PERJALANAN MULA-MULA SAULUS
- 1. Saulus meninggalkan Yerusalem menuju Damsyik, "berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh" orang Kristen (9:1; 22:5; 26:12).
- 2. Setelah bertemu Yesus di jalan ke Damsyik, Saulus masuk ke kota itu dan diberitahu oleh Ananias untuk dibaptis. Dengan segera ia mulai memberitakan injil (9:20-22).
- 3. Saulus mengasingkan diri ke tanah Arab (Galatia 1:17) dan belakangan kembali ke Damsyik. Untuk melepaskan diri dari kemarahan orang-orang Yahudi, ia meninggalkan kota itu pada malam hari dalam sebuah keranjang, (Kisah 9:23-35) lalu ia pergi ke Yerusalem Di situ ia diterima oleh Barnabas, dan ia bertemu dengan Petrus dan Yakobus (Kisah 9:26-28; Galatia 1:18, 19).
- 4. Diancam kembali oleh orang-orang Yahudi, Saulus/ Paulus diungsikan ke Kaisarea oleh saudara-saudara dan kemudian dipulangkan ke Tarsus (9:29, 30).
- 5. Sewaktu di Tarsus untuk kira-kira tujuh tahun, Paulus menginjil di Kilikia dan Siria (Galatia 1:21). Barnabas membawa Saulus dari Tarsus ke Antiokhia di mana ia dan Saulus bekerja selama satu tahun (Kisah 9:19-25).
Kota-Kota Dalam Dunia Perjanjian Baru
"[Damsyik] dikelilingi oleh perbukitan dan dibatasi oleh gurun pasir, dengan berkilo-kilometer taman bunga yang berpotongan dengan banyak aliran sungai dan kanal, dimeriahkan dengan keceriaan dan kapal-kapal niaga. Di pelbagai sudut, bazaar, dan pasarnya terdapat banyak sutera, batu permata, gading, karpet, dan pedang; para pejalan yang kehausan biasanya melepaskan dahaga mereka dengan jus jeruk yang didinginkan oleh salju yang berasal dari bukit-bukit Lebanon. Dinding-dinding dan menara-menaranya dipisahkan oleh kubah-kubah dan pintu gerbang-pintu gerbang yang sangat besar, dan melalui salah satu pintu gerbang itu, yaitu Pintu Gerbang Timur ... Saulus sendiri harus dituntun masuk." Spreading the Gospel
Bernard R. Youngman "[Damsyik] merupakan pusat jaringan perdagangan yang sangat besar dengan banyak jalan yang sangat lebar untuk iring-iringan niaga hingga mencapai Siria utara, Mesopotamia, Anatolia, Persia, dan tanah Arab. Jika "‘Jalan’ baru agama Kristen tumbuh subur di Damsyik, maka Jalan itu akan dengan cepat mencapai semua tempat tersebut ... Dari sudut pandang Sanhedrin dan Saulus si kepala penganiaya, Jalan itu harus dihentikan di Damsyik." The NIV Study Bible "Dataran dimana Tarsus terletak adalah dikelilingi oleh deretan pegunungan tinggi di sebelah utara dan barat laut, pegunungan itu tertutup salju hampir di sepanjang tahun. Wilayah di luar Tarsus dicapai melalui sebuah jalan masuk yang menembus deretan gunung itu yang disebut Gerbang Kilikia, jalan ini merupakan satu-satunya jalan masuk ke Kilikia dari arah barat. Bagian timur Kilikia dikelilingi juga oleh deretan gunung, dan melalui deretan gunung ini terdapat dua jalan tembus yang terkenal ... yang memberi jalan masuk ke Siria."
New Commentary on Acts J.W. McGarvey "Kaisarea dibangun oleh Herodes yang Agung di tempat kediaman bangsa Fenisia ... Kota ini dilengkapi dengan pelabuhan buatan yang bagus sekali, sehingga pelabuhan ini menjadi pelabuhan utama di dalam kerajaan Herodes. Herodes menyebut kota baru ini ... Kaisarea untuk menghormati Kaisar Augustus. Setelah tahun 6 S.M. kota itu menjadi tempat kediaman para gubernur Romawi di Yudea yang mendirikan pusat pemerintahan mereka di istana Herodes (band. 23:35)." The Book of the Acts, rev. ed. F.F. Bruce
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Kedua nas ini memakai istilah "bayi" dalam nada menghina sebab mereka yang ditegur itu tidak bertumbuh sebagai orang Kri...
Catatan Akhir:
- 1 Kedua nas ini memakai istilah "bayi" dalam nada menghina sebab mereka yang ditegur itu tidak bertumbuh sebagai orang Kristen. Memulai sebagai seorang bayi tidaklah salah; yang sangat salah adalah tetap menjadi bayi seumur hidup!
- 2 Sebagaimana dalam pelajaran sebelumnya, saya akan memakai kembali kedua nama itu: Saulus dan Paulus.
- 3 Saya kadang-kadang akan mengacukan para murid Kristus sebagai "orang Kristen," meskipun julukan itu tidak muncul sampai dengan 11:26.
- 4 Setiap orang yang selamat ditambahkan kepada gereja ini (lihat catatan tentang 2:41, 47).
- 5 William F. Beck, The New Testament in the Language of Today. (Huruf miring oleh saya.) Beberapa orang mengira "rumah tangga" dalam 1Timotius 3:15 artinya "Bait Allah," namun dalam konteks "rumah" (dari oikos) dalam ayat 15, makna kata itu tentunya sama dengan yang terdapat dalam ayat 4, 5, dan 12. Di seluruh nas ini Paulus membandingkan keluarga Allah dengan keluarga para pemimpin gereja.
- 6 Jika tepat, dapat pula ditambahkan pelbagai pendapat tentang ungkapan penghargaan untuk keluarga jasmaniah.
- 7 Karena sekarang ini banyak orang meremehkan gereja, poin ini dapat dikembangkan sesuai kebutuhan.
- 8 Lagi, lihat catatan tentang 2:41, 47.
- 9 Saya menduga Ananias mampu melenyapkan keraguan apapun yang mungkin menghinggapi saudara-saudara itu.
- 10 NIV juga menulis "bergabung." 11W.E. Vine, Merrill F. Unger, and William White, Jr., Vine’s Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words (Nashville: Thomas Nelson Publishers, 1985), 334. (Huruf miring oleh saya.) Ini adalah kata yang diterjemahkan "bersatu" dalam Matius 19:5. Lihat Lukas 15:15; Kisah 5:13; 10:28 untuk pemakaian lain kata-kata ini.
- 12 Julukan "anggota" berasal dari Roma 12 dan 1Korintus 12, dimana individu-individu Kristen dibandingkan dengan anggota- anggota tubuh jasmani: kaki, tangan, mata, kuping, dll. Untuk menjadi "anggota" sebuah jemaat lokal tidak berarti "nama orang itu ada dalam daftar," namun sebaliknya orang itu merupakan bagian yang berfungsi dalam jemaat itu. "Menjadi anggota" sebuah jemaat artinya mengungkapkan keinginan untuk bekerja dalam jemaat itu.
- 13 Kadang-kadang seseorang dibaptis jauh dari rumahnya dan berencana untuk menjadi bagian dari jemaat dimana ia tinggal.
- 14 Lihat catatan tentang 20:28 dalam pelajaran akan datang.
- 15 Jemaat yang alkitabiah tidak harus memiliki para penatua, namun setiap jemaat harus mengarah kepada pemilihan orang-orang yang memenuhi syarat sebagai penatua sesegera mungkin (Titus 1:5). Bahkan jika tidak ada para penatua dalam satu jemaat, kita masih perlu bertanggung jawab kepada seseorang. Menjadi bagian dari satu jemaat lokal dapat membantu menumbuhkan rasa tanggung jawab kita.
- 16 Lagi, lihat catatan tentang 20:28.
- 17 Kita punya masalah yang tidak dimiliki Saulus: dalam era Saulus tidak ada denominasi, namun sekarang ini ada banyak denominasi, jadi pertama-tama kita perlu memastikan bahwa jemaat mana saja yang kita akan "menggabungkan diri" adalah jemaat yang mengikuti prinsip-prinsip Firman Allah.
- 18 Lihat artikel tambahan " ‘bergabung dangan’ Jemaat Lokal" dalam seri pelajaran ini.
- 19 Ini menunjukkan kita tidak perlu menerima siapa saja dan setiap orang ke dalam persekutuan jemaat lokal secara otomatis. Bagaimanapun, jika tidak ada alasan yang memaksa untuk melakukan sebaliknya, orang-orang yang telah dibaptis secara alkitabiah (berarti ditambahkan kepada gereja Tuhan) biasanya memang diterima.
- 20 Mereka mungkin terkejut bahwa Saulus dapat melihat kembali dengan begitu cepatnya, namun mereka tidak terkejut saat melihat dia. Tempat tujuannya adalah sinagoga-sinagoga di Damsyik (9:2).
- 21 Kenyataannya, inilah satu-satunya kesempatan dimana ungkapan itu muncul dalam kitab Kisah, meskipun dalam 13:33 Paulus menggunakan sebagian dari istilah itu.
- 22 Ini tidak untuk mengatakan bahwa istilah "Anak Allah" dipakai dalam kaitannya dengan penampakan Yesus, namun Yesus muncul sebagai Dia yang bicara dari sorga, yaitu sebagai kehadiran Allah.
- 23 Paulus memakai istilah itu sekitar lima belas kali dalam surat-suratnya.
- 24 Untuk contoh dimana penalaran Paulus sejalan dengan pemikiran ini, lihat Kisah 13:6-14; 17:1-3, 10.
- 25 Bandingkanlah 6:9.
- 26 Ia akan masuk dahulu ke dalam sinagoga jika tempat itu memiliki sinagoga, dan biasanya memang ada. Untuk satu pengecualian, lihatlah pekerjaan Paulus di Filipi dalam Kisah 16.
- 27 Pada suatu ketika Saulus menerima baptisan Roh Kudus (atau padanannya), yang memampukan dia untuk mengadakan "tanda-tanda seorang rasul sejati," yang mencakup "tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa (2Korintus 12:12), dan memberi dia kemampuan untuk menumpangkan tangannya ke atas orang-orang Kristen dan memberi mereka pelbagai karunia mujizatiah (Kisah 19:1-7). Lukas tidak mengatakan kapan Saulus menerima baptisan Roh Kudus (atau padanannya), apakah pada saat peristiwa dalam Kisah 9 atau setelahnya. Di dalam pelbagai sinagoga di Damsyik, Saulus kemungkinan besar berbicara berdasarkan pengilhaman, "membingungkan orang-orang Yahudi," tetapi kita tidak tahu pasti.
- 28 Rick Atchley, "A Man Without a Congregation," Pelajaran yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 22 September 1985.
- 29 Faktor lainnya sudah tentu adalah Roh yang ada dalam dirinya.
- 30 Dalam Galatia 1:11-24, Paulus berbicara tentang waktu ia menjadi orang Kristen. Ayat-ayat itu akan digunakan dalam pelajaran ini untuk menambah informasi dalam Kisah 9.
- 31 Lihat peta dalam seri pelajaran ini.
- 32 Galatia 1:17b. Ayat ini cocok juga berada di antara 9:22 dan 9:23 seperti juga di tempat lainnya.
- 33 Beberapa orang mengetengahkan bahwa Gunung Sinai berada tepat di bagian selatan tanah Arab (Galatia 4:25) dan hal itu mengesankan bahwa Saulus mengadakan perjalanan rohani ke Sinai sebagaimana yang pernah dilakukan Musa dan Elia, namun kita tidak punya bukti untuk perjalanan itu.
- 34 Catatan Paulus tentang Yesus yang menetapkan Perjamuan Tuhan ditulis sebelum Injil mana saja mencatat peristiwa itu.
- 35 Oleh sebab itu, ia sama sekali tidak lebih rendah dari rasul-rasul lainnya (2Korintus 12:11).
- 36 Yohanes 1:42.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling t...
DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling terkenal dalam sejarah"1dan "salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah manusia"2—perubahan hidup Saulus3Orang Jahat dari Tarsus. Tiga pasal dalam kitab Kisah menceritakan perubahan hidup Saulus:4pasal 9 ketika peristiwa itu terjadi, pasal 22 dan 26 ketika rasul itu memberitahu orang lain tentang peristiwa tersebut.5Untuk memperoleh cerita yang lengkap, kita akan memadukan ketiga cerita tersebut.6
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendenga...
KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendengar pelbagai perintah yang diberikan. Dalam pelajaran ini, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada dia di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang dia untuk memberitakan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Selanjutnya, kita akan melihat (4) seorang Kristen yang tidak bersemangat (Ananias, yang enggan menjumpai Saulus) berbeda dengan (5) seorang mualaf yang tidak ragu-ragu (Saulus, yang langsung mentaati ketika diberitahu apa yang harus ia perbuat). Kita juga akan menyinggung sedikit tentang (6) komitmen yang tidak ada akhirnya dari mualaf itu (untuk kepentingan Kristus).
Sebagai penutup, pertimbangkanlah kenyataan ini bahwa rohani Anda sendiri kemungkinan berada dalam "jalan ke Damsyik." Tuhan tidak akan menampakkan diri kepada Anda dalam cahanya yang membutakan, namun cahaya dari Firman Allah cukup untuk menghasilkan iman di dalam hati siapa saja yang jujur (Yohanes 20:30, 31). Jika selama ini Anda melawan panggilan injil Allah, tentunya "sukar bagimu menendang ke galah rangsang." Kemungkinan sulit bagi Anda untuk mengakui bahwa selama ini Anda sudah salah; mungkin Anda harus banyak berkorban, seperti yang Saulus telah lakukan. Saya menghimbau agar Anda jangan lagi melawan, melainkan menyerah seperti yang Saulus telah lakukan! "Jalan ke Damsyik" Anda dapat menjadi "jalan menuju pemuridan" Anda !
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gospel Services memiliki satu pelajaran dalam bentuk slide yang berjudul "Perubahan Hidup Kepala Segala Orang Berdosa." Hubungi Gospel Service untuk keterangan lebih lanjut: P.O. Box 262302, Houston, TX 77207 (1-800-231-9641).
Sewaktu saya masih penginjil muda, saya membuat satu pelajaran tentang "Saulus si Pendosa, menjadi Paulus si Penginjil." Sebelum berkhotbah, saya akan meletakkan bagan di bawah ini pada papan tulis. Pada waktu penyajiannya, saya bergerak dari sudut kiri bawah ke sudut kanan atas. Sederhana tetapi efektif.
CATATAN KHOTBAH
Suatu pelajaran tentang perubahan hidup Saulus yang berjudul "Satu Kesempatan Seumur Hidup," telah dikhotbahkan oleh Rick Atchley. Ia mengamati ada tiga tahapan dalam perubahan hidup Saulus: (1) Kesadaran akan Dosa, (2) Pengakuan atas Yesus, (3) Keputusan untuk Mentaati. Judul alternatifnya dapat berupa "Di Jalan menuju Pemuridan."
Pelajaran berjudul "Apa yang Paulus Lihat Sewaktu Ia Buta" menyoroti perubahan hidup Saulus dengan cara yang berbeda. Pelajaran ini muncul dalam The Preacher’s Periodical (sekarang Truth for Today), July 1983.
Banyak pengkhotbah telah berkhotbah tentang empat pertanyaan yang terdapat dalam kisah perubahan hidup Saulus (9:4, 5; 22:10, 16). Paul Rogers mengkhotbahkan sebuah pelajaran tentang empat pertanyaan itu dengan judul "Pertanyaan Terakbar Sepanjang Zaman—Semuanya dalam Satu Halaman" (The Preacher’s Periodical, May 1985).
Sebuah pelajaran tambahan tentang kehidupan Paulus dapat juga dikhotbahkan, pertama diambil dari pelajaran ini tentang informasi riwayat hidup rasul itu dan kemudian tambahkan dengan ringkasan tentang pelayanan dia. Saya menggunakan pelajaran seperti itu yang berjudul "Lebih Dari Pada Orang Yang Menang" (Roma 8:37), dengan empat poin utama: (1) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Dalam Perubahan Hidupnya, (2) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Orang Kristen, (3) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Penginjil, (4) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Tawanan. Pada setiap bagiannya, saya tuliskan bahwa melalui Kristus, Paulus "lebih daripada menang atas" pelbagai rintangan yang ia hadapi —pelbagai rintangan yang juga kita hadapi—yang terkait dengan zaman ia hidup. Kisah 26:18 dapat digunakan sebagai pelajaran tekstual berisi lima poin mengenai apa yang harus kita capai sebagai pemenang jiwa dan mengenai apa yang akan terjadi ke atas diri seseorang yang dirubah untuk Kristus.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
...
Catatan Akhir:
- 1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
- 2 J.W. Roberts, Acts of Apostles, Part 1 (Austin, Tex.: R.B. Sweet Co., 1967), 66.
- 3 Belakangan Saulus dikenal juga sebagai Paulus (Kisah 13:9 dan seterusnya). Pelajaran ini dan tiga berikutnya memakai nama "Saulus" dan "Paulus" dalam mengacukan rasul itu.
- 4 Tiga kali penceritaan ini membuktikan pentingnya peristiwa ini.
- 5 Kebiasaan Lukas adalah tidak menggandakan karya tulisnya. Karena isi khotbah Paulus rencananya akan ia berikan belakangan, maka dalam pasal 9 Lukas tidak mencantumkan hal-hal terperinci yang akan ia berikan belakangan. Harus diingat bahwa ketiga kisah itu sedikit bervariasi dikarenakan adanya penekanan beberapa fakta kepada beberapa pendengar yang berbeda. Ketiga kisah itu tidaklah bertentangan, melainkan saling melengkapi.
- 6 Pada dasarnya saya akan menggunakan kisah dalam pasal 9 dan memberikan informasi tambahan dari pasal 22 dan 26 dengan menggunakan tanda kurung ditambah acuan catatan akhir untuk menunjukkan sumber-sumbernya. Dalam teks Kitab Suci yang dikutip, bila muncul kata-kata dalam tanda kurung atau tanda kurung besar tanpa acuan catatan akhir, maka kata-kata itu adalah kata-kata yang saya tambahkan. Dalam banyak kasus, pelbagai perubahan itu memang diperlukan untuk merubah pendekatan orang pertama dalam pasal 22 dan 26 kepada pendekatan orang ketiga dalam pasal 9.
- 7 Para pengikut Yesus tidak disebut "Kristen" sampai Kisah 11:26, namum untuk antisipasi, dalam pelajaran ini saya kadang-kadang akan menggunakan istilah Kristen untuk memberikan keberagaman cara saya dalam mengacukan murid-murid Tuhan itu.
- 8 Kisah 21:39; 22:3. Tarsus adalah pusat perdagangan dan juga pusat pengetahuan. Lihat peta.
- 9 Arti nama Saulus adalah "dipanggil Allah."
- 10 Kekayaan itu tersirat dalam banyak fakta, termasuk ini: (1) Paulus tahu "apa itu kelimpahan" (Filipi 4:12). Karena ia tidak hidup dalam kelimpahan setelah menjadi orang Kristen, maka hal ini kemungkinan mengacu kepada kehidupan dia sebelumnya. (2) Orang tuanya mampu menyekolahkan dia ke Yerusalem. (Lihat 16:37; 22:25-29.) Kita tidak tahu bagaimana cara keluarga Paulus memperoleh status warga negara Romawi. Mungkin seorang leluhurnya telah melakukan jasa khusus bagi pemerintah Romawi. 11Kisah 26:5. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 12 Pelbagai tulisan dan khotbah Paulus mencakup lebih dari dua ratus acuan Kitab Suci, berasal hampir dari setiap kitab dalam Perjanjian Lama.
- 13 Terlepas dari status ekonominya, setiap anak laki-laki Yahudi diajar ilmu niaga. Orang Yahudi percaya bahwa kegagalan dalam mengajar seorang anak laki-laki Yahudi untuk bekerja adalah sama dengan mengajar anak itu mencuri. Saulus dididik sebagai pembuat tenda (18:3).
- 14 Ia berkata bahwa "sejak masa muda[nya]," ia hidup di Yerusalem (26:4), dan ia telah "dibesarkan" di kota itu (22:3). Kemungkinan ia dikirim ke Yerusalem sekitar usia tiga belas tahun, ketika ia telah dianggap sebagai "anak firman" (bar mitzvah). Kisah 23:16 dianggap oleh beberapa orang sebagai petunjuk bahwa Paulus memiliki seorang saudara perempuan, yang dengannya kemungkinan ia menumpang hidup ketika menjadi siswa, namun 21:15, 16 kemungkinan menunjukkan bahwa saudara perempuannya itu tidak tinggal di Yerusalem.
- 15 Kisah 22:3. Mengenai Gamaliel, lihat catatan tentang 5:34.
- 16 Kisah 22:3 bicara tentang kualitas kedua (lihat juga Filipi 3:6). Yang pertama dan ketiga disimpulkan dari kehidupannya dan surat-suratnya.
- 17 Kita tidak tahu apakah ia anggota Sanhedrin atau bukan, namun ini akan menjadi penjelasan yang paling wajar bagi perkataan "tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati" (Kisah 26:10). Beberapa orang keberatan, alasannya para anggota Sanhedrin haruslah orang yang sudah menikah, sedangkan Paulus tidak menikah (1Korintus 7:8). Bagaimanapun, isteri Paulus mungkin sudah meninggal dunia (Filipi 3:8; 1Korintus 7:10, 11). Beberapa keberatan lain telah pula dilontarkan, termasuk umur Saulus yang masih muda. Ini merupakan sebuah pertanyaan yang mungkin tidak pernah terjawab.
- 18 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 439.
- 19 Lihat catatan tentang 7:58 di halaman 51.
- 20 Karena Paulus kemungkinan tidak pernah bertemu langsung dengan Yesus selama hidup-Nya di dunia, maka kemungkinan besar Paulus berada di luar kota (kemungkinan di Tarsus) selama masa tiga setengah tahun pelayanan pribadi Yesus, dan kemudian ia kembali ke Yerusalem ketika agama Kristen mulai tumbuh subur (bahkan ada kemungkinan ia dipanggil pulang oleh Sidang).
- 21 Lihat catatan tentang 5:34-40.
- 22 Lihat catatan tentang 8:1-4 untuk ringkasan penganiayaan ini.
- 23 Karena pada dasarnya hukum Romawi melarang Sanhedrin melaksanakan hukuman mati (lihat catatan tentang Stefanus, beberapa orang mengira bahwa Paulus melebih-lebihkan ucapannya dan hanya Stefanus yang benar-benar telah dihukum mati oleh para pemimpin Yahudi. Bagaimanapun, Sidang yang dapat membunuh satu orang Kristen meskipun berlawanan dengan hukum Romawi dapat pula membunuh ratusan orang Kristen. Jika perkataan Paulus diartikan secara apa adanya, maka ia benar-benar "seorang pembunuh masal."
- 24 Pendapat-pendapat legal lainnya mungkin ikut dilibatkan. Sebagai contoh, hukum Romawi mengizinkan Sanhedrin membawa pulang para buronan ke Yerusalem.
- 25 Lihat catatan tentang 18:15 dan 25:19 dalam pelajaran yang akan datang.
- 26 Kisah 26:11. Lukas tidak mencatat kota-kota mana saja yang Saulus telah singgahi sebelum ia pergi ke Damsyik, namun di utara, timur, dan selatan Yudea terdapat banyak "kota asing."
- 27 Kata "pembunuh" menguatkan fakta bahwa Saulus tidak berhenti hanya sampai pada kematian Stefanus. Seorang dengan "dengus membunuh" tidak akan menempuh perjalanan sejauh 225 kilometer hanya untuk "menampar lengan" orang lain.
- 28 Kayafas.
- 29 Kisah 22:5.
- 30 Kisah 22:5.
- 31 Menurut Josephus, kota Damsyik memiliki populasi besar orang Yahudi dan banyak sinagoga.
- 32 Beberapa orang berspekulasi bahwa di bawah hukum Romawi, Saulus hanya diizinkan untuk membawa pulang orang Kristen yang telah melarikan diri dari Yerusalem, namun kata-kata yang digunakan di sini menunjukkan bahwa ia berencana untuk membawa pulang "siapa saja" dan "semua" (ay. 14) orang Kristen yang dapat ia temui. Bahkan Ananias, orang yang tidak melarikan diri dari Yerusalem, merasa enggan mendekati dia.
- 33 Inilah kali pertama kita melihat istilah ini digunakan oleh Lukas untuk mengacukan agama Kristen. Ia suka sekali dengan istilah ini (19:9, 23; 22:4; 24:22). Istilah ini mengacukan agama Kristen sebagai "Jalan Keselamatan" (16:17) dan "Jalan Tuhan/Allah" (18:25, 26), dan istilah ini mengingatkan kita akan perkataan Yesus dalam Yohanes 14:6.
- 34 Kisah 22:5.
- 35 Lihat peta dalam pelajaran ini.
- 36 Belakangan teks itu mengatakan bahwa teman-temannya menuntun dia masuk ke kota Damsyik (9:8). Perkataan itu lebih dapat dicocokkan kepada perjalanan mereka dengan kaki daripada dengan naik kuda atau naik kereta kuda.
- 37 Karena Paulus adalah orang Farisi, bisa jadi ia telah mengasingkan dirinya dari teman-teman seperjalanannya yang manahal itu dapat memberi dia lebih banyak waktu untuk mawas diri. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 38 Salah satu rute perjalanan dari Yerusalem ke Damsyik ada yang melalui Galilea. Jika Saulus mengambil rute ini. Ia kemungkinan telah melihat (dan mendengar) banyak bukti tentang perbuatan hebat Yesus di situ.
- 39 Banyak orang yang mendukung adanya pergolakan batin dalam diri Saulus berbuat itu untuk mempromosikan penjelasan yang wajar bagi perubahan hidup Saulus. Mereka menggambarkan Saulus sebagai orang yang sangat dipenuhi penyesalan sehingga ia siap menerima apa saja (bahkan sebuah badai elektris)sebagai sebuah tanda ilahi!
- 40 Kisah 22:6. 41Kisah 22:6
- 42 Kisah 26:13
- 43 Kisah 26:13
- 44 Kisah 26:14. "Bahasa Ibrani" di sini mengacu kepada bahasa Aram. Dalam teks Yunani, ejaan bahasa Aram untuk "Saulus" didasarkan pada perkataan Yesus, bukan pada bahasa Yunani. Di tempat-tempat lainnya, dalam riwayat perubahan hidup Saulus, ejaan yang digunakan untuk "Saulus" adalah ejaan Yunani.
- 45 Dalam tulisan Lukas, kapan saja Tuhan memanggil nama orang sebanyak dua kali, orang itu pasti dalam masalah! Lihat Lukas 10:41; 13:34; 22:31.
- 46 Kisah 26:14. Galah itu panjang, tongkat penunjuk (kadang-kadang ujungnya diberi besi) yang dipakai untuk mendorong binatang. Karena merasa tidak nyaman, binatang-binatang yang keras kepala akan menendang ke belakang ketika didorong dengan galah itu. Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan Saulus merupakan perbuatan Tuhan yang "mendorong" dia untuk menjadi orang Kristen, namun sampai titik itu, Saulus tetap melawan-sehingga merugikan dia sendiri. Terus-terusan melawan akan dapat menimbulkan kerusakan kekal.
- 47 Teks berikutnya hanya menyebutkan bahwa Saulus mendengar Yesus, namun nas-nas selanjutnya mengatakan bahwa Saulus juga melihat Tuhan (9:17, 27; 1Korintus 9:1; dll.).
- 48 Kisah 22:8.
- 49 Beberapa orang percaya bahwa "duri dalam daging" Paulus (2Korintus 12:7-10) adalah penyakit epilepsi. Kita tidak tahu persis apakah bentuk penderitaannya itu.
- 50 Perubahan dramatis yang terjadi dalam diri Saulus adalah bukti bahwa ia memang telah melihat Tuhan yang telah bangkit.
- 51 Untuk melihat implikasi teologis selanjutnya tentang perkataan Yesus, lihat poin utama dalam bagian pertama pelajaran ketiga "Nasihat Orang Dewasa Untuk Bayi Dalam Kristus."
- 52 Aplikasi pribadi dapat diterapkan ke atas para anggota gereja. Ketika kita menganiaya saudara dan saudari kita dalam Kristus, kita menganiaya Kristus!
- 53 Ini merupakan tantangan yang sama yang diberikan kepada para rasul dalam 1:8.
- 54 Ini merupakan satu acuan kepada penampakkan Yesus kepada Saulus di jalan.
- 55 Yesus beberapa kali menampakkan diri kembali kepada Saulus (18:9, 10; 22:17-21; 23:11; lihat juga 2Korintus 12:1-4, 7).
- 56 Janji perlindungan ilahi ini sudah tentu punya peranan terhadap keberanian Saulus yang menakjubkan itu ketika ia menyebarkan injil.
- 57 Beberapa orang percaya bahwa 26:16-18 adalah ringkasan tentang semua hal yang Yesus katakan kepada Saulus, secara pribadi maupun melalui Ananias. Bagaimanapun, karena isi pidato Paulus kepada Agripa sepertinya menunjukkan bahwa Yesus mengatakan semuanya itu ketika Ia menampakkan diri kepada Saulus di jalan, maka saya memasukkannya ke dalam pelajaran ini pada poin ini.
- 58 Dalam teks NASB, setiap tujuan itu didahului dengan kata "to."
- 59 Tampaknya tidak mungkin ada orang Kristen mana saja yang akan sudah mendekati Saulus untuk menginjili dia (lihat reaksi Ananias belakangan).
- 60 "Harus" adalah kata yang tegas. Apa yang akan diberitahukan kepada Saulus tidak akan bersifat pilihan.
- 61 Penglihatan tentang Yesus yang telah bangkit adalah untuk mata Saulus saja (1 Korintus 15:8).
- 62 Para pengecam sudah berusaha menemukan pelbagai kontradiksi mengenai orang-orang yang berjalan bersama Saulus: "Mereka jatuh, namun mereka berdiri; mereka mendengar, namun mereka tidak mendengar." Mengenai yang pertama, kemungkinan mereka jatuh lalu berdiri lagi, atau "berdiri membisu" adalah sebuah gaya bahasa (seperti halnya "Saya tidak dapat bertahan lebih lama lagi"). Mengenai yang kedua, NASB mungkin memiliki gagasan yang tepat: Mereka mendengar bunyi suatu suara, tetapi mereka tidak dapat memahami suara yang terucapkan itu (untuk kejadian serupa, lihatlah Yohanes 12:29). Adalah mungkin juga bahwa "suara" yang didengar oleh orang-orang itu adalah suara Saulus (9:7), sedangkan suara Yesus tidak kedengaran oleh mereka (22:9).
- 63 Kisah 22:11.
- 64 Sampai kini jalan itu masih ada di Damsyik. Panjangnya sekitar 1,6 kilometer dan hanya memiliki lima kelokan tumpul (berbeda dengan banyak jalan yang berkelok-kelok di kota kuno).
- 65 Ini kemungkinan adalah rumah yang Saulus rencanakan untuk dijadikan markas ketika ia mencari-cari orang Kristen.
- 66 Air mata tersirat di sini.
- 67 Kisah 9:11. Isi doanya mungkin mirip dengan pemungut cukai itu: "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!" (Lukas 18:13).
- 68 Jika yang dipakai adalah perhitungan waktu orang Yahudi, hari pertama adalah hari Tuhan menampakkan diri kepada Saulus, hari kedua adalah hari setelah penampakan itu, dan hari ketiga adalah hari berikutnya-hari dimana Ananias menemui Saulus.
- 69 Beberapa orang mengatakan bahwa Saulus tidak makan dan minum sebab ia ditinggal sendirian dan tidak seorang pun membawa makanan dan minuman untuk dia. Ini kelihatannya tidak mungkin. Ia kemungkinan berpuasa sebagai tanda penyesalan yang mendalam (band. Yunus 3:7) atau karena ia begitu sedihnya sehingga tidak punya nafsu makan.
- 70 Ini adalah kali pertama Saulus memanggil Yesus sebagai "Tuhan" (9:5; 22:8), mungkin itu merupakan suatu gelar kehormatan, sebab ia tidak tahu siapa Yesus sebelumnya. Bagaimanapun, pada kali keduanya (22:10), ia memang mengetahui siapa yang telah berbicara kepada dia-dan mengakui Yesus sebagai "Tuhan."
- 71 Haruslah ditekankan bahwa rencana Allah adalah manusia memberitahu manusia apa yang harus dilakukan untuk diselamatkan (itulah sebabnya mengapa Yesus tidak mengatakan kepada Saulus apa yang harus ia lakukan). Fakta ini disinggung dalam perubahan hidup seorang sida-sida dan akan ditekankan dalam perubahan hidup Kornelius.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh ...
PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh berantai, menjadi berita utama. Baptisannya yang baru-baru ini dilakukan juga menjadi perhatian media masa.1
Seorang saudari dalam Kristus, Mary Mott dari Arlington, Virginia, pernah menonton suatu wawancara televisi yang menampilkan Dahmer dan ayahnya. Saudari ini berpikir, "Kedua orang ini hidupnya hampa. Mereka sedang menggapai sesuatu, namun mereka tidak tahu apa yang sedang mereka gapai."2Saudari ini lalu mengirimkan sepucuk surat, satu kursus tertulis World Bible School, dan satu Alkitab. Pada saat yang hampir bersamaan, Curtis Booth, seorang saudara dalam Kristus dari Crescent, Oklahoma, mengirimkan juga satu kursus Alkitab kepada Dahmer. Dahmer berhasil menyelesaikan kedua kursus itu dan menyurati Mott dan Booth untuk minta dibaptis.
Roy Ratcliff, seorang pengkhotbah untuk gereja Tuhan di Madison, Wisconsin, dihubungi. Setelah berbicara dengan Dahmer dan membuat pengaturan yang diperlukan, ia membaptiskan Dahmer di dalam bak mandi penjara. Selama bulan-bulan berikutnya, Ratcliff terus belajar Alkitab bersama Dahmer. Belakangan Ratcliff menulis, Hampir setiap orang mempertanyakan ketulusan hati Jeffrey. Tetapi saya berada di situ, sedangkan para penanya itu tidak ... Saya yakin bahwa ia benar-benar tulus dalam keinginannya ... Ia telah menerima kenyataan bahwa ia akan mati di dalam penjara. Dengan baptisan itu Jeffrey tidak memperoleh apapun juga dalam kehidupan ini; ia telah memperoleh segala-galanya untuk kehidupannya yang akan datang.3
Ratcliff belajar bersama Dahmer sehari sebelum hari Pengucapan Syukur tiba. Lima hari kemudian, 28 Nopember 1994, Dahmer dipukuli dan dibunuh oleh sesama tawanan.
Mary Mott pernah ditanya apakah ia menganggap Dahmer benar-benar selamat atau tidak. "Saya yakin Paulus pernah kesulitan dalam meyakinkan umat Kristen saat itu bahwa ia telah berubah," ujarnya, "namun sekarang kita tidak mempertanyakan ketulusan hatinya."4
Jeffrey Dahmer dan rasul Paulus—bisakah ada persamaaan di antara keduanya itu? Mulanya dengan tegas kita jawab, "Tidak!" Membandingkan seorang pembunuh masal yang terlibat dalam pelbagai perbuatan yang tak terkatakan dengan salah seorang paling agung yang pernah hidup kelihatannya hampir seperti penghujatan. Kemudian kita teringat bahwa Paulus sendiri menggolongkan dirinya sebagai orang " yang paling" berdosa (1Timotius 1:15; huruf miring oleh saya).
Beberapa persamaan dapat ditarik antara Dahmer dan Paulus. Keduanya bertanggung jawab atas kematian banyak korban yang tidak bersalah. Perubahan hidup mereka terjadi dengan tidak terduga, nyaris mengejutkan. Keduanya memiliki kesulitan dalam meyakinkan orang lain bahwa hidup mereka sudah berubah. Setelah mereka dibaptis, banyak orang berusaha membunuh mereka.
Bagaimanapun, yang paling berarti adalah bahwa kedua perubahan hidup itu memberikan kesaksian bahwa bagi Allah tidak ada "hal-hal yang mustahil." Jika Dahmer dan Paulus dapat diselamatkan, siapa saja dapat juga diselamatkan! Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada Saulus di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang Saulus untuk menyebarkan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Kita mengakhirinya ketika Saulus, yang dibutakan oleh cahaya terang, sedang dituntun masuk ke kota Damsyik dan dibawa ke sebuah rumah di jalan yang bernama Jalan Lurus. Marilah kita angkat kisah mengenai peristiwa ini.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat S...
KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat Saulus dengan segeranya mulai menggunakan talentanya bagi Tuhan (9:19-31), namun kita harus meninggalkan topik itu untuk pelajaran akan datang. Untuk sekarang ini kita harus sudahi di sini. Sambil kita menyudahi, marilah kita kembali kepada pembahasan pertama dalam pelajaran ini: Jika Jeffrey Dahmer dan Saulus dari Tarsus dapat diselamatkan, siapa saja dapat pula diselamatkan. Paulus sendiri menekankan kebenaran ini dalam 1Timotius 1. Setelah mengatakan, "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa," ia lalu menambahkan: "Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal" (1 Timotius 1:15, 16).
Saya tidak tahu kondisi rohani Anda. Saya tidak tahu seberapa jauh Anda sudah masuk ke dalam dosa. Saya tidak tahu dosa ngeri apa yang Anda mungkin telah lakukan. Bagaimanapun, saya tahu hal ini: Dosa Anda tidaklah lebih buruk daripada dosa Paulus. Kesalahan Anda tidaklah lebih besar daripada kesalahannya. Rahmat dan kasih karunia Tuhan adalah cukup untuk menyelamatkan jiwa Anda. Oleh sebab itu, jika selama ini Anda menolak mentaati Tuhan, janganlah menunggu-nunggu lagi. "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan" (22:16)!
CATATAN KHOTBAH
Sebuah khotbah yang menarik tentang Ananias dapat dikhotbahkan. Satu judul yang baik mungkin berbunyi "Seorang Murid Tertentu" (9:10). Dapat pula dicatat bahwa sejauh yang tercatat, Ananias "hanya seorang anggota biasa" dari gereja di Damsyik, namun begitu ia telah memberikan dirinya untuk dipakai oleh Allah dalam cara yang menakjubkan.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
2 Melissa Prichard...
Catatan Akhir:
- 1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
- 2 Melissa Prichard Lester, "The Courage to Convert," Christian Woman 11 (March/April 1995): 64.
- 3 Roy Ratcliff, "The Baptism of Jeffrey Dahmer," Christian Woman 11 (March/April 1995): 16.
- 4 Lester, 64.
- 5 Ia buta, ia sesat, dan tidak tahu apa yang akan diperbuat. "Ditinggalkan dalam kegelapan" dapat menjadi satu bahasa kiasan yang artinya "ditinggalkan dalam ketidak-tahuan." Satu-satunya "pencerahan" yang Saulus miliki selama tiga hari itu adalah suatu penglihatan yang memberitahu dia bahwa Ananias akan datang (9:12).
- 6 Beberapa orang mengatakan bahwa tiga hari kegelapan itu bagaimanapun juga merupakan suatu hukuman, "untuk memberi waktu kepada Saulus merenungkan dosa-dosanya." Sudah tentu selama tiga hari itu Saulus menderita, namun untuk mengatakan bahwa itu merupakan tujuan utama dari penundaan itu kelihatannya tidak sejalan dengan kemurahan Allah.
- 7 Lihat catatan tentang 9:21.
- 8 Saya memakai istilah "penginjil" dalam pengertian bahwa Ananias menyampaikan berita dari Tuhan kepada Saulus. Tidak ada petunjuk bahwa Ananias adalah seorang penginjil tetap.
- 9 Nama "Ananias" artinya "Yehovah Pengasih," julukan yang tepat bagi seseorang yang bertugas menyampaikan kasih karunia Allah kepada Saulus.
- 10 Lihat ayat 15.
- 11 Ia sudah menjadi seorang Yahudi yang baik sebelum berubah ke agama Kristen dan tetap dihormati oleh orang-orang Yahudi. Mungkin ia dipilih karena penghormatan orang-orang Yahudi terhadap dia akan memberikan kepercayaan yang lebih besar terhadap kesaksiannya kepada masyarakat Yahudi tentang perubahan hidup Saulus.
- 12 Komentar ini disadur dari pelajaran Rick Atchley, "From Bother to Brother," yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 15 September 1985.
- 13 Ini merupakan kali pertama kata "orang-orang kudus" digunakan dalam kitab Kisah untuk mengacukan umat Kristen (lihat juga Kisah 9:32, 41; 26:10). Lihat "Orang Kudus" dalam Daftar Kata.
- 14 Karena Ananias hanya "mendengar" tentang apa yang Saulus telah perbuat di Yerusalem, maka tampaknya ia bukan salah seorang yang dipencarkan dalam Kisah 8. Mungkin hidupnya dirubah oleh orang-orang yang dipencarkan itu.
- 15 Para pakar telah lama memikirkan bagaimana Ananias mengetahui hal ini. Beberapa orang berteori bahwa beberapa pelari Kristen mendahului Saulus dan rombongannya tiba di Damsyik. Ingatlah bahwa beberapa hari telah berlalu sejak Saulus masuk ke Damsyik. Setiap orang di kota itu membicarakan Saulus dan rencana misinya (simaklah ayat 21).
- 16 Kata Yunani yang diterjemahkan "alat" artinya "wadah/bejana" (lihat KJV) dan mengacu kepada wadah yang berharga (Saulus) untuk isi yang berharga (injil). Paulus belakangan menyadur kiasan ini, menggambarkan dirinya dalam peranan yang lebih bersahaja (2Korintus 4:7).
- 17 Ini merupakan kali pertama bangsa non-Yahudi secara khusus disebut dalam teks sebagai bagian dari rencana Allah. Bagaimanapun, secara kronologis 26:17 merupakan yang pertama kali terjadi, akibatnya catatan saya tentang bangsa non-Yahudi muncul lebih awal, bersama dengan pembahasan tentang 26:17.
- 18 The Agony and the Ecstasy adalah judul sebuah novel tentang kehidupan Michelangelo yang ditulis oleh Irving Stone.
- 19 Kisah 25:11, 12. Pada saat itu Nero adalah Kaisar yang sedang bertakhta. Kitab Kisah berakhir sebelum Paulus diadili oleh Nero, namun kita tahu hal ini terjadi karena janji Tuhan kepada Paulus (27:23, 24).
- 20 Yesus tidak mengetengahkan gambaran palsu tentang apa yang Saulus bisa harapkan jika ia memutuskan untuk menerima tantangan Tuhan. Kita juga tidak boleh mengarahkan para bakal calon orang Kristen untuk percaya bahwa mereka tidak akan menemui persoalan jika mereka menerima Kristus (simaklah 14:22). Untuk melihat sebagian penggenapan perkataan Yesus mengenai penderitaan Saulus, lihatlah 2Korintus 11:23-28.
- 21 Tidak perlu berspekulasi tentang "bagaimana Ananias menerima kemampuan untuk menyembuhkan." Ini bukanlah suatu mujizat penyembuhan fisik. Kebutaan itu sendiri adalah supernatural, begitu juga dengan pemulihan penglihatannya. Dalam segala hal yang Ananias lakukan dan katakan, ia adalah wakil Tuhan. Seakan-akan Yesus sendirilah yang berbicara dan berbuat.
- 22 Istilah "saudara" tidak membuktikan Saulus sudah selamat. Bagi orang Yahudi (bahkan Yahudi Kristen) adalah hal biasa untuk memanggil sesama orang Yahudi (bahkan orang Yahudi non-Kristen) sebagai "saudara" (22:1). Bagaimanapun, istilah "saudara" yang penuh kasih sayang bisa menunjukkan suatu perubahan hati di pihak Ananias.
- 23 Ungkapan "seolah-olah selaput" "gugur" menunjukkan bahwa sesuatu yang terjadi itu dapat dilihat oleh orang-orang yang hadir ketika Saulus dapat melihat kembali.
- 24 Ini menganggap perkataan itu memang diucapkan oleh Yesus di jalan itu. Lihat catatan tentang 26:16-18.
- 25 "Yang Benar" merupakan acuan kepada Yesus (3:14; 7:52).
- 26 Ananias tidak secara khusus menyebut bangsa non-Yahudi, namun istilah itu tercakup dalam "semua orang."
- 27 Ungkapan "menjadi saksi ... tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar" merupakan penggambaran alkitabiah paling baik tentang makna utama dari kata "saksi".
- 28 "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Beberapa cara dimana hal ini dinyatakan pada saat upacara baptisan adalah (1) pengakuan nama-Nya sebelum baptisan dan (2) menyeru nama-Nya pada saat baptisan. Kita harus terus "menyeru nama-Nya" setelah dibaptiskan (lihat gambaran tentang orang Kristen dalam 9:14; lihat juga Matius 10:32, 33).
- 29 Bahwa Saulus telah bertobat dari dosa-dosanya dibuktikan oleh kesedihannya yang saleh selama tiga hari.
- 30 Yang disebut dengan "doa orang berdosa," doa yang tidak dikenal dalam Kitab Suci, adalah doa meminta pengampunan dari Allah yang didasarkan pada pengakuan Yesus sebagai Juruselamat. Doa itu diciptakan oleh manusia, bukan oleh Allah.
- 31 Beberapa orang berpendapat bahwa orang dapat dibaptis dengan air yang dipercikkan atau dituang di atas kepalanya. Jika benar begitu, Saulus juga sudah dalam posisi tubuh yang sempurna untuk hal itu, namun Ananias berkata, "Bangunlah, dan beri dirimu dibaptis." Saulus harus bangkit berdiri dan pergi ke suatu tempat untuk dibaptis-sebab kata "dibaptis" artinya"dibenamkan."
- 32 Seorang sahabat saya mengatakan bahwa ia telah bekerja dengan banyak orang yang lebih baik mati daripada mengaku bersalah.
- 33 Band. 2Raja-Raja 5:12. Banyak kolam air yang cocok tersedia juga di situ.
- 34 "Dipenuhi dengan" artinya "dikendalikan oleh." Kata itu dapat digunakan dalam pengertian mujizatiah atau non-mujizatiah (Efesus 5:18). Pada poin tertentu, Saulus/ Paulus telah "dipenuhi dengan Roh" dalam pengertian mujizatiah. Kita tidak dapat mengatakan apakah Saulus menerima kemampuan mujizatiah atau tidak pada saat Ananias mendatangi dia, namun ia pasti telah menerima Roh sebagai karunia ketika ia dibaptis. Lebih aman bagi kita untuk mengatakan bahwa menetapnya Roh merupakan apa yang ada dalam pikiran Ananias saat ia berbicara mengenai Saulus yang "dipenuhi dengan Roh."
- 35 Tukang kebun membasmi rumput liar supaya bunga-bunga dapat tumbuh, dan kita berusaha menghalau kegelapan supaya timbul terang.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PELBAGAI RINTANGAN BAGI ORANG KRISTEN BARU (Kis 9:19-31; 22:17-21)
Rasul Paulus sering membandingkan kehidupan Kristiani dengan suatu perlombaan (1Ko...
PELBAGAI RINTANGAN BAGI ORANG KRISTEN BARU (Kis 9:19-31; 22:17-21)
Rasul Paulus sering membandingkan kehidupan Kristiani dengan suatu perlombaan (1Korintus 9:24-27; 2Timotius 4:7, 8). Bagi beberapa orang, kehidupan Kristiani bagaikan lomba lari cepat; orang-orang itu mampu berlari dengan kecepatan penuh di sepanjang lintasan. Bagi kebanyakan dari kita, kehidupan Kristiani adalah lomba maraton, suatu perlombaan daya tahan. Bagaimanapun, perlombaan yang Paulus hadapi lebih menyerupai lomba lari lintas gawang tinggi. Begitu ia keluar dari air baptisan, ia punya pelbagai rintangan yang harus disingkirkan, pelbagai hambatan yang harus diatasi. Dalam pelajaran ini, kita akan melanjutkan kajian kita tentang pelayanan mula-mula Paulus. Sambil melakukan hal itu, kita akan memperhatikan beberapa rintangan yang Paulus hadapi. Karena tantangannya itu serupa dengan tantangan yang dihadapi juga oleh para bayi dalam Kristus, maka kita ingin secara khusus melihat bagaimana dia mengatasi pelbagai rintangan tersebut.
RINTANGAN KEGAGALAN (Kis 9:19-22)
Bagi orang tua, salah satu saat paling menggembirakan adalah ketika anak mereka mulai dapat melangkahkan kakinya untuk pertama kali. Ia melangkah selangkah, lalu jatuh. Belakangan, ia mencoba kembali. Setelah melangkah dua langkah, sekali lagi ia tersungkur ke tanah. Sedikit demi sedikit ia melangkah dua langkah sebelum terjatuh lagi, kemudian tiga langkah, kemudian makin bertambah banyak. Saya senang menonton filem keluarga yang berisi rekaman langkah-langkah awal anak perempuan kami nomor dua, Debbie. Sebenarnya Debbie tidak belajar jalan biasa tetapi belajar lari. (Sampai kini ia masih belum bisa memperlambat gerakannya!) Bagaimanapun, dalam filem itu Debbie beberapa kali jatuh terguling selagi ia berjalan tertatih-tatih. Renungkanlah ini: Bagaimana jika Debbie tidak bangkit lagi setelah mencoba melangkah dua atau tiga kali? Sekarang ini kami tentunya akan memiliki seorang anak perempuan dewasa yang harus digotong-gotong ke sana ke mari ! Para bayi dalam Kristus harus belajar berjalan sebagaimana yang para bayi lakukan—dan mereka juga akan masih sering tersandung dan jatuh, bahkan mungkin akan lebih sering dibandingkan bayi-bayi lain mana saja. Pertanyaannya bukanlah "Akankah orang Kristen baru kadang-kadang gagal menjalani kehidupan dan pelayanan Kristiani yang idealis?" Kitab Suci dan pengalaman kita memberitahukan bahwa mereka akan gagal. Pertanyaan yang penting adalah "ketika mereka jatuh, akankah mereka bangkit lagi dan terus berusaha?"
Saulus kelihatannya memandang pelbagai upaya awalnya di Damsyik dan Yerusalem sebagai kegagalan. Belakangan ia menulis bahwa pelarian dia dari Damsyik pada tengah malam sebagai contoh kelemahan (2Korintus 11:30, 32, 33). Ketika belakangan ia berbicara tentang pelariannya dari Yerusalem, ia menunjukkan bahwa ia pergi dengan berat hati (Kisah 22:17-21). Namun begitu, Saulus mampu menyingkirkan rintangan kegagalan itu melalui iman. Ia tidak menyerah, ia memperbaiki diri dan berusaha lagi.
Sambil Anda memulai kehidupan Kristiani Anda, belajarlah dari Saulus: Jangan biarkan kegagalan menjadi faktor penentu. Bila Anda jatuh, bangkitlah1dan berusaha lagi. Itulah satu-satunya cara belajar jalan. Menyerah dan berdiam diri mungkin akan lebih aman, namun tindakan itu akan melumpuhkan rohani Anda, dan Anda akan selalu bergantung pada orang lain!2
Baru-baru ini saya dan isteri saya meluangkan waktu di Brasov, Romania. Saya terkesan dengan kemajuan orang-orang Kristen baru di situ. Dalam pelayanan ibadah mereka, hampir setiap anak muda membaca Kitab Suci, memimpin doa, memimpin pujian, atau memberi ceramah singkat. Para pemuda Kristen ini belum tiba pada titik "bermain aman" dan berusaha untuk tidak dipermalukan. Mereka bertumbuh dengan mencoba-coba —termasuk membuat pelbagai kesalahan.
RINTANGAN PENGANIAYAAN (Kis 9:23-25).
Dalam pelajaran kita sebelumnya kita telah melihat bahwa setelah dibaptis Saulus mulai memberitakan injil di dalam pelbagai sinagoga di Damsyik. Kita juga telah pelajari bahwa pada suatu ketika ia pergi ke daerah gurun pasir Arab. Setelah pulang dari Arab, ia mulai lagi memberitakan injil di Damsyik. "Beberapa hari kemudian orang Yahudi merundingkan suatu rencana untuk membunuh Saulus" (ay. 23). Karena tidak dapat menaklukkan lidah Saulus dengan argumentasi, maka mereka berusaha menaklukkannya dengan kematian.3
Seseorang pernah berkata bahwa "kemartiran adalah cara dunia untuk menghancurkan bukti."4 Ayat 24 berkata, "Tetapi maksud jahat itu diketahui oleh Saulus.5Siang malam orang-orang Yahudi mengawal semua pintu gerbang kota, supaya dapat membunuh dia." Dalam tulisannya kepada jemaat Korintus, Paulus menambahkan tulisan yang membingungkan ini: "Di Damsyik wali negeri6[bawahan] raja Aretas7menyuruh mengawal kota orang-orang Damsyik untuk menangkap aku"
(2Korintus 11:32). Saya katakan membingungkan sebab, pertama kita tidak tahu otoritas apa yang dimiliki raja Arab Aretas di Damsyik, yang biasanya dikontrol oleh bangsa Romawi.8Namun begitu, yang lebih membingungkan adalah fakta bahwa orang Yahudi dan orang Arab tampaknya bekerja sama dalam upaya mereka membunuh Saulus! Kerja sama orang Yahudi dan orang Arab tidaklah lazim9baik dahulu maupun sekarang! Mungkin orang-orang Yahudi di Damsyik itu memiliki pengaruh politik yang sangat kuat;10mungkin baik orang Yahudi maupun orang Arab sama-sama memandang Saulus sebagai ancaman.11Apapun alasannya, semua sumber daya di Damsyik telah dikerahkan dalam upaya membunuh satu orang! Kisah pelarian Saulus merupakan salah satu kisah terbaik dalam Perjanjian Baru: "Sungguhpun demikian pada suatu malam murid-muridnya12mengambilnya dan menurunkannya dari atas tembok kota dalam sebuah keranjang" (Kisah 9:25). Belakangan Paulus menulis, "Dalam sebuah keranjang13aku diturunkan dari sebuah tingkap ke luar tembok kota" (2Korintus 11:33). Pada masa itu, membangun apartemen yang menempel dengan tembok kota adalah hal biasa (Yosua 2:15). Saya dapat membayangkan Saulus dikelilingi oleh para sahabat, yang berjubel dalam salah satu apartemen, ketika mereka dengan nada pelan tapi mendesak sedang membahas apa yang mereka harus perbuat. Akhirnya, seseorang meninggalkan ruangan dan kembali lagi dengan tali yang kuat tergulung di salah satu pundaknya, sambil membawa satu keranjang besar. Setelah isi keranjang itu dikeluarkan, ia berkata kepada Saulus, "Cobalah, apakah [keranjang ini] cukup besar!" Dalam beberapa menit kemudian Saulus diturunkan dari jendela ke dalam kegelapan malam. Saya dapat melihat tubuhnya terayun-ayun ke sana ke mari dalam kegelapan itu, terus-terusan menghantam dinding, dan akhirnya terlontar ke luar ketika keranjang itu menghantam tanah.
Ketika saya masih muda, saya menganggap pelarian Paulus sebagai petualangan yang menyenangkan. Bagi Paulus hal itu tidak menyenangkan, tetapi memalukan— cara yang paling hina yang pernah dilakukan orang dewasa untuk keluar dari kota! 14Pada awalnya ia berencana masuk ke kota Damsyik dengan pamer kekuasaan dan meninggalkannya dengan pamer kekuatan (dengan menyeret orang-orang Kristen terbelenggu yang menangis). Sebaliknya, ia masuk ke kota itu seperti seorang pengemis buta, dan sekarang ia meninggalkan kota itu seperti seorang tawanan yang diselundupkan!
Kalau saya jadi Saulus, setelah keluar dari kota, saya akan mencari tempat sepi untuk menyembunyikan diri sampai kemarahan mereka reda. Sebaliknya, Saulus malahan berangkat ke arah selatan menuju suatu kota yang penduduknya lebih membenci dia daripada penduduk Damsyik; ia menuju Yerusalem. Saulus menyingkirkan rintangan penganiayaan dengan ketekunan. Yesus memuji mereka "yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan" (Lukas 8:15).
Menjadi orang Kristen akan menjadi berkat bagi hidup Anda, baik sekarang maupun di akhirat nanti—namun itu tidak berarti kehidupan Kristiani adalah mudah. Dalam kehidupan Kristiani Anda, beberapa orang bahkan ada yang ingin mematahkan semangat Anda, berusaha menjegal Anda atau menjatuhkan Anda! Jika itu terjadi, ingatlah: "Iblis tidak ambil pusing terhadap orang yang tidak bernilai!" Seorang teman terlintas dalam pikiran saya. 15Sewaktu saya membaptis orang muda ini, ia begitu gembira dan menyangka semua orang yang mengenal dia akan ikut senang juga; namun teman-temannya menganggap dia gila, dan keluarganya merasa terhina. Ia berusaha mengkristenkan setiap orang yang ia kenal, mengira semua orang akan menerima ajaran Perjanjian Baru—namun nyatanya mereka tidak mau. Setiap kali orang muda ini dijatuhkan oleh orang lain, ia bangkit dan berusaha lagi. Karena ketekunannya itu, sekarang ini ia punya pengaruh yang tidak pernah sirna dalam jemaat dimana ia menjadi anggota aktif!
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:19-31; 22:17-21)
Saulus tidak menemukan kehidupan Kristiani sebagai kehidupan yang mudah, tetapi ia juga tidak menemukan kehidupan ...
KESIMPULAN (KIS 9:19-31; 22:17-21)
Saulus tidak menemukan kehidupan Kristiani sebagai kehidupan yang mudah, tetapi ia juga tidak menemukan kehidupan itu sebagai kehidupan yang mustahil. Ia menemukan bahwa ia dapat meloncati rintangan apa saja dengan pertolongan Tuhan (Filipi 4:13)! Begitu juga kita. Jika kita berbuat sama, di penghujung hidup kita, ketika perlombaan bagi kita telah selesai, maka Tuhan menanti kita dengan mahkota kemenangan. Sebagaimana belakangan dikatakan oleh rasul itu, "Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya" (2Timotius 4:8).
Pasal 9 berakhir dengan salah satu laporan kemajuan yang biasa Lukas selipkan ke dalam kitab itu: "Selama beberapa waktu jemaat45di seluruh Yudea, Galilea46dan Samaria berada dalam keadaan damai. 47Jemaat itu dibangun 48dan hidup dalam takut akan Tuhan. 49 Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan ["dorongan"; NIV] Roh Kudus"50(9:31).
Kata-kata Lukas itu mengacu kepada gereja secara keseluruhan, namun gereja itu sendiri terdiri dari kumpulan orang seperti Anda. Kita tidak akan menyalahgunakan teks ini untuk mengatakan bahwa jika Anda mempelajari pelbagai pelajaran yang terdapat dalam kehidupan mula-mula Saulus sebagai orang Kristen,51maka secara pribadi Anda akan menikmati kedamaian dan akan terbangun secara rohani! Sambil Anda terus berada dalam "takut akan Tuhan dan dalam pertolongan dan penghiburan Roh Kudus," Anda pasti akan bertumbuh sebagai seorang anak Allah! Saya sungguh-sungguh berdoa semoga Anda akan melakukan hal itu!
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gagasan tentang adanya rintangan/lintas gawang itu sendiri membawa kita kepada penyajian secara visual. Gambarlah beberapa gawang dalam sebuah lintasan lomba. Beri label "gagal," "penganiayaan," "masa lalu," "kedegilan," dan "kekecewaan" pada rintangan-rintangan tersebut. Lalu gambar juga seorang pelari yang melompati gawang-gawang itu satu persatu ("gambar orang" sederhana [seperti simbol di WC umum], atau seperti gambar yang digambar seorang anak, akan memadai). Tulislah bagaimana Saulus melintasi setiap gawang itu: Saulus melintasi gawang kegagalan dengan iman, gawang penganiayaan dengan ketekunan , gawang masa lalu dengan kesabaran , gawang kedegilan dengan ketundukkan, dan gawang kekecewaan dengan kesetiaan.
CATATAN KHOTBAH
Kisah 9:31 dapat digunakan sebagai bahan khotbah secara tekstual tentang "Tujuan bagi [nama jemaat lokal]": (1) Ketenangan ("jemaat ... dalam keadaan damai"); (2) Kesegaran ("dibangun"); (3) Kehormatan ("hidup dalam takut akan Tuhan"); (4) Kepemilikan ("oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus"); dan (5) Keberhasilan ("jumlahnya makin bertambah besar"). Tiga dari lima poin ini diambil dari C. Bruce White, "The Strength of the Early Church," The Preacher’s Periodical (kini Truth for Today), March 1987.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Lihat catatan tentang 8:22, 24.
2 Lihat 1Korintus 3:1, 2; Ibrani 5:12-14. Nas-nas itu juga menyiratkan bahwa orang Kristen yang...
Catatan Akhir:
- 1 Lihat catatan tentang 8:22, 24.
- 2 Lihat 1Korintus 3:1, 2; Ibrani 5:12-14. Nas-nas itu juga menyiratkan bahwa orang Kristen yang tidak pernah dewasa bisa hilang!
- 3 Mereka telah berusaha melakukan yang sama terhadap Yesus dan Stefanus.
- 4 Ini dikutip oleh Rick Atchley, "A Man Without a Congregation," Khotbah yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 22 September 1985.
- 5 Ini hal yang sering menimpa Paulus (14:4-6; 23:12-22). Umumnya orang-orang itu, bahkan yang bukan orang Kristen sekalipun, mengasihi Paulus atau membenci dia. Ia sering mempunyai teman-teman non-Kristen yang peduli terhadap keselamatan dia (19:31). Dalam semuanya ini, kita melihat adanya penyediaan Allah dalam melindungi Paulus. 6"Wali negeri" adalah wakil pribadi Raja Aretas di Damsyik. Kita tidak tahu berapa besar kekuasaannya. Para penerjemah KJV dan NIV beranggapan bahwa orang ini adalah "gubernur" kota.
- 7 Raja Aretas IV memerintah atas kerajaan Arab Nabatea-"Tanah Arab" tempat Saulus menetap untuk beberapa lama.
- 8 Damsyik kemungkinan dikontrol oleh Aretas untuk sementara (selama periode ini tidak ditemukan adanya koin Romawi). Kekuatan Arab itu kemungkinan berada di luar kota, menjaga pintu-pintu gerbang (Letak Damsyik berdekatan dengan tepi gurun Arab). Upaya wali negeri itu mungkin bersifat pribadi dan terbatas pada apa yang dapat dilakukan oleh jumlah penduduk Arab [yang amat banyak] dalam kota itu.
- 9 Kedua kelompok orang itu saling membenci karena pelbagai alasan. Beberapa tahun kemudian (66 M.), orang Arab Nabatea membunuh lebih 10,000 orang Yahudi di Damsyik!
- 10 Kelompok orang Yahudi yang hidup di Damsyik adalah besar .
- 11 Di Damsyik Saulus menimbulkan kerusuhan lewat pemberitaannya; mungkin ia juga menimbulkan kerusuhan ketika tinggal di tanah Arab!
- 12 "Murid-muridnya" merupakan istilah yang tidak lazim. Apapun alasan lainnya, istilah itu menunjukkan bahwa Saulus telah mencapai beberapa keberhasilan dalam mengkristenkan banyak orang di Damsyik. Tentunya Paulus tidak pernah mendorong siapa saja untuk beranggapan bahwa mereka itu adalah pengikut dia; sebaliknya, ia selalu mengarahkan manusia kepada Yesus (1Korintus 1:12, 13).
- 13 Dalam kedua kisah ini digunakan dua kata Yunani yang berbeda untuk "keranjang." Kata yang dipakai dalam Kisah 9 mengacu kepada keranjang besar yang dipakai untuk penyimpanan (Matius 15:37; Markus 8:8). Kata yang dipakai dalam 2 Korintus 11 sering diacu sebagai sebuah jaring. Ini dapat berarti bahwa keranjang yang dipakai adalah anyaman yang agak longgar atau keranjang itu digantung dalam sebuah jaring sebagai pengamanan tambahan.
- 14 Ingatlah bahwa ia mengutip peristiwa ini sebagai suatu contoh kelemahan dia (2Korintus 11:30-33).
- 15 Kasus-kasus serupa pernah terjadi dalam banyak jemaat. Satu contoh setempat dapat dipakai untuk menggantikan contoh milik saya ini.
- 16 Galatia 1:18. Orang Yahudi menghitung penggalan tahun sebagai keseluruhan tahun. "Tiga tahun" dalam hitungan Yahudi akan terdiri dari sisa waktu dari tahun ketika Saulus pergi ke Damsyik, satu tahun berikutnya, ditambah dengan apa yang terjadi pada tahun ketika ia melarikan diri dari Damsyik.
- 17 Karena tiga tahun sebelumnya murid-murid itu telah diusir dari Yerusalem (8:1), lalu siapakah murid-murid ini? Beberapa murid mungkin ada yang tidak meninggalkan Yerusalem (lihat catatan tentang 8:1) dan beberapa murid mungkin telah kembali lagi. (Beberapanya bisa juga para mualaf baru, namun kata "takut" menunjukkan bahwa kebanyakan adalah bagian dari mereka yang dahulunya pernah dianiaya oleh Saulus.) Karena "semua" murid tidak percaya kepada Saulus, ini kemungkinan mencakup juga para rasul.
- 18 Karena Saulus telah merubah hidupnya tiga tahun sebelumnya, beberapa orang bertanya-tanya bagaimana bisa umat Kristen di Yerusalem tidak mengetahui tentang perubahan hidupnya itu. Kemungkinan ada banyak faktor penyebab: (1) Komunikasi di masa itu tidak sebaik sekarang. (2) Jika Aretas IV pada masa itu memang mengontrol Damsyik (sebuah kemungkinan sebagaimana ditulis dalam catatan akhir sebelumnya), maka hubungan antara Damsyik dan Yerusalem selama itu adalah rendah. (3) "Lenyapnya" Saulus ke tanah Arab untuk waktu yang lama mungkin telah menimbulkan kecurigaan. Bagaimanapun, faktor yang terpenting adalah bahwa Saulus telah sangat dalam melukai murid-murid di Yerusalem, sehingga sulit bagi mereka untuk mempercayai apa saja yang ia katakan.
- 19 Burton Coffman, Commentary on Acts (Austin, Tex.: Firm Foundation Publishing House, 1976), 190.
- 20 Ini merupakan yang terakhir kalinya dalam kitab Kisah dimana hanya para rasul saja yang dikatakan sebagai pemimpin gereja di Yerusalem. Menurut pernyataan agung Paulus dalam Galatia 1:18-20, satu-satunya rasul yang ada di Yerusalem pada waktu itu adalah Petrus (yang lainnya mungkin sedang dalam perjalanan memberitakan injil). Lain dari itu, satu-satunya pemimpin yang ada dalam kota itu adalah Yakobus, saudara tiri Tuhan (Galatia 1:19). Bagaimanakah kisah ini dapat diselaraskan dengan pernyataan Lukas bahwa Saulus dibawa "kepada para rasul"? Mungkin Lukas menganggap Petrus sebagai wakil dari semua rasul, atau mungkin ia memakai kata "para rasul" dalam pengertian yang lebih luas daripada Kedua belas rasul itu (seperti yang ia tulis dalam 14:4, 14) dan menyertakan Yakobus. Ingatlah bahwa makna kata "rasul" adalah "orang yang diutus" dan dapat dipakai dalam pengertian umum ("orang yang diberi tugas oleh gereja," dll.) maupun dalam pengertian khusus untuk "Kedua belas dan Paulus."
- 21 Telah ditekankan bahwa Saulus bukan saja telah mendengar Yesus; ia juga telah melihat Yesus.
- 22 Lihat peta seri dalam pelajaran ini. Tarsus adalah kota penting. Barnabas bisa saja telah berkali-kali pergi dari Siprus ke Tarsus.
- 23 Barnabas bisa saja telah diutus oleh gereja sebagaimana belakangan ia diutus ke Antiokhia (11:22), atau bisa saja secara pribadi ia pergi ke Damsyik.
- 24 Saran lain yang telah diberikan adalah bahwa Barnabas telah mengetahui tentang Saulus secara mujizatiah (berdasarkan 13:1, Barnabas adalah seorang nabi dan/atau seorang guru yang terilham). Bagaimanapun, jika benar begitu, mengapakah para rasul tidak memakai kekuatan mereka untuk memperoleh informasi yang sama?
- 25 Jika kitab Ibrani diikut-sertakan, maka kita memiliki empat belas kitab yang ditulis oleh Paulus.
- 26 Dalam Galatia 1:22, 23 Paulus menyatakan bahwa pada saat itu ia "tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea." Yang dimaksud "jemaat-jemaat Kristus di Yudea" adalah semua jemaat di Yudea tidak termasuk jemaat yang ada di Yerusalem. Persinggahan singkat Paulus (hanya lima belas hari) tidak memberi dia waktu untuk memberitakan injil di luar Yerusalem.
- 27 Hal ini tersirat dalam fakta bahwa "Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani."
- 28 Saulus mungkin pernah bertemu Stefanus di situ untuk pertama kalinya (lihat catatan tentang 6:9, 10).
- 29 NIV menulis "berdebat," yang lebih saya sukai.
- 30 Orang yang pernah menjadi bagian suatu pergerakan namun kemudian meninggalkan dan menentangnya, orang itu biasanya lebih dibenci daripada orang-orang yang menentang pergerakan itu tetapi tidak pernah menjadi bagian dari pergerakan tersebut. Pengalaman pribadi tentang sifat kasus ini boleh juga diceritakan untuk menggambarkan kebencian orang-orang Yahudi Helenistik terhadap Saulus.
- 31 Lihat peta dan juga catatan tentang 10:1.
- 32 Lihat peta dan juga catatan tentang Tarsus.
- 33 Banyak orang mengkaitkan kejadian ini dengan kunjungan Saulus ke Yerusalem seperti yang tercatat dalam 11:27-30; 12:25, namun kita tidak punya catatan tentang penginjilan Saulus di Yerusalem pada kunjungan tersebut, juga tidak ada petunjuk bahwa pada kesempatan itu ia harus meninggalkan kota itu dengan tiba-tiba. Karena kisah di 22:17-21 bagi saya tampak sangat cocok sekali dengan 9:29, 30, maka saya menyertakannya di sini.
- 34 Lihat catatan tentang 21:26 pada edisi akan datang.
- 35 Lihat catatan tentang 10:10.
- 36 Paulus tidak pernah membiarkan ancaman mati mencegah dia melakukan apa yang ia anggap benar (band. 20:24). Mengenai mati "sebagaimana Stefanus mati," lihat 2Timotius 4:16b untuk pernyataan yang serupa dengan yang Stefanus katakan ketika ia mati.
- 37 Adegan ini pasti begitu traumatis ketika Saulus, untuk pertama kalinya sejak perubahan hidupnya, bertemu dengan ayahnya-ayah yang telah membesarkan dia untuk menjadi seorang Farisi!
- 38 Ia mungkin berhasil mengkristenkan saudarinya; paling tidak saudarinya itu tidak mengucilkan dia sebagaimana para anggota keluarga lainnya (23:16). Beberapa orang juga menganggap Roma 16:7, 11, 21 mengacu kepada "sanak saudara" dalam daging (yaitu keluarga).
- 39 Lihat peta dalam seri pelajaran ini. Tarsus terletak di Kilikia, dan Siria berbatasan dengan Kilikia di timur. Pada masa itu Siria dan Kilikia merupakan satu provinsi kerajaan yang bersatu.
- 40 Setelah Petrus memberitakan injil kepada orang non-Yahudi pertama bersama dengan seluruh isi rumahnya (Kisah 10; band. 15:7-9), lalu yang lainnya juga menginjili orang-orang non-Yahudi di Antiokhia Siria (11:20). Ketika Saulus tiba di Antiokhia, ia mungkin menginjili orang-orang non-Yahudi untuk pertama kalinya (11:25, 26). Paling tidak, perkataan Petrus di 15:7-9 mencegah Saulus untuk menginjili orang-orang non-Yahudi selama sebagian besar, jika tidak semua, waktunya di Tarsus.
- 41 Ini merupakan pelajaran penting yang Paulus harus pelajari. Sebagaimana akan kita lihat nanti, rencana Paulus tidak selalu sejalan dengan rencana Tuhan, namun ia bersedia menunggu sampai Tuhan berkata "ya" sebelum ia memulainya.
- 42 2Korintus 11:23-25. 2 Korintus ditulis dari Makedonia di penghujung perjalanan misionari ketiga (lihat catatan tentang 20:1, 2 pada edisi akan datang) sekitar dua belas tahun setelah pelayanan Saulus di Tarsus.
- 43 Kapal karam dalam Kisah 27 terjadi setelah 2 Korintus ditulis.
- 44 Di daerah itu Saulus sudah tentu sama agresifnya seperti ketika ia dahulu berada di Damsyik, tanah Arab, dan Yerusalem-dan seperti ia nantinya dalam pelbagai perjalanan misionari. Tidak sulit untuk membayangkan Saulus terus-menerus bertentangan dengan para pemimpin keagamaan.
- 45 Di sini, beberapa naskah memiliki bentuk jamak kata "gereja" (lihat KJV), namun kebanyakan naskah yang lebih tua memiliki bentuk singular-sebuah pemakaian kata "gereja" yang tidak lazim dalam kitab Kisah. Meskipun dalam tiga provinsi terdapat beberapa gereja (Galatia 1:22), namun Lukas memandang semua umat Kristen di Palestina sebagai terdiri dari "[satu] gereja " di daerah itu.
- 46 Kita belum secara khusus menyinggung tentang penginjilan di Galilea. Penginjilan di situ mungkin dilakukan oleh murid-murid yang terpencar-pencar (8:1, 4).
- 47 NIV punya gagasan yang tepat saat mengatakan, "Kemudian Gereja ... menikmati masa damai." (Huruf miring oleh saya.) Setan tidak akan membiarkan gereja tanpa gangguan untuk waktu yang lama. Dalam konteks ini, pemikiran utamanya sepertinya adalah bahwa gereja "menikmati kedamaian" sebab sang kepala penganiaya telah dikristenkan. Kemungkinan juga ada petunjuk bahwa gereja itu menikmati kedamaian sebab Saulus telah meninggalkan tempat itu (meninggalkan orang-orang Yahudi Helenistik tanpa target).
- 48 Orang Kristen dibangun lewat Firman (20:32). Masa itu adalah masa damai, namun bukan masa untuk berpuas diri. "Mereka menggunakan kesempatan itu untuk memperbaiki dan menguatkan layar mereka sebelum badai selanjutnya mulai menerjang" (Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 [Wheaton, Ill.:Victor Books, 1989], 442).
- 4
- 9 Lihat Amsal Sulaiman 1:7; 9:10; 10:27; 14:27; Pengkhotbah 12:13.
- 5
- 0 Ini mungkin mengacu kepada penghiburan dan do rongan Roh Kudus yang tinggal di dalam diri setiap orang Kristen. Lihat "Apakah Yang Roh Kudus Lakukan?" pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian III." 5
- 1 Periksalah kembali pelbagai saran yang diberikan dalam pelajaran ini dan sebelumnya.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) GARIS PEMISAH ALLAH(Kis 13:42-14:7)
Salah satu paradoks injil adalah adanya fakta bahwa injil itu selain menyatukan juga memecah belah . Injil Yesus ...
GARIS PEMISAH ALLAH(Kis 13:42-14:7)
Salah satu paradoks injil adalah adanya fakta bahwa injil itu selain menyatukan juga memecah belah . Injil Yesus Kristus adalah kekuatan pemersatu yang paling hebat yang dunia ini pernah lihat. Dalam pelajaran kita tentang kitab Kisah, kita telah melihat orang Yahudi Palestina dan Helenistik, orang Yahudi dan orang Samaria, orang Yahudi dan orang non-Yahudi dibawa bersama-sama ke dalam gereja. Kita melihat orang-orang dari pelbagai tempat di dunia yang berbeda, dari lingkungan yang berbeda, dengan warna kulit yang berbeda—semuanya disatukan dalam Yesus.
Pada sisi lainnya, injil juga memecah belah. Ketika Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya tentang makna pemuridan, Ia berkata:
"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya (Matius 10:34-36).
Dalam pelajaran ini, sambil kita membaca kunjungan Paulus dan Barnabas ke Ikonium, kita akan melihat bahwa "orang banyak di kota itu terbelah menjadi dua: ada yang memihak kepada orang Yahudi, ada pula yang memihak kepada kedua rasul itu" (14:4; huruf miring oleh saya). Injil itu memecah belah sebab sebagian orang menerima dan sebagian orang lagi menolaknya. Kita ada di tengah-tengah perjalanan misionari pertama Paulus. Setelah menginjil di pulau Siprus, Paulus dan Barnabas berlayar ke utara ke Asia Kecil dan kemudian bergerak ke daratan Antiokhia Pisidia. Dalam pelajaran sebelumnya, kita telah mempelajari khotbah Paulus di dalam sinagoga Antiokhia. Dalam pelajaran ini, kita akan melihat bagaimana orang-orang di Antiokhia itu merespon khotbah Paulus, dan kemudian kita akan melihat reaksi penduduk Ikonium. Kita menjudulkan pelajaran ini "Garis Pemisah Allah." Kita masing-masing perlu bertanya, "pada sisi garis manakah saya berada?"
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 13:42-14:7)
Kita akan membahas kisah di Listra dalam pelajaran kita berikutnya. Untuk sementara, marilah sekali lagi kita melihat gar...
KESIMPULAN (KIS 13:42-14:7)
Kita akan membahas kisah di Listra dalam pelajaran kita berikutnya. Untuk sementara, marilah sekali lagi kita melihat garis pemisah Allah itu. Hari ini Anda dan saya berdiri dimana para pendengar Paulus di Antiokhia dan Ikonium berdiri. Bila kita mendengar injil, kita punya hak untuk menerima atau menolaknya; kita bisa menempatkan diri kita pada satu sisi garis pemisah itu atau pada sisi lainnya. Selagi kita melakukannya, kita harus mengerti pelbagai akibat yang timbul dari perbuatan kita itu. Suatu hari Tuhan akan datang lagi, dan adegan ini akan menjadi kenyataan:
"Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya" (Matius 25:32, 33).
Itu akan menjadi garis pemisah yang terakhir—tidak berubah dan tidak dapat dirubah! Dimana kita berdiri pada hari itu akan tergantung pada dimana kita berdiri pada hari ini. Jika sekarang kita menerima injil, maka nanti Allah akan menerima kita; jika sekarang kita menolak injil, maka nanti Allah akan menolak kita!
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Bagan sederhana di bawah ini akan membantu Anda menggambarkan bagaimana injil memecah belah orang-orang di Antiokhia dan Ikonium. Bagan ini dapat ditulis ulang di papan tulis, atau dicetak pada selembar kertas atau karton yang lebar, atau ditampilkan dengan menggunakan proyektor filem.
CATATAN KHOTBAH
C. Bruce White membagi pelajaran tentang 13:44-52 sebagai berikut: (1) Para Musuh Iri Hati (ay. 45-47), (2) Para Pencari Kebenaran Diajar (ay. 48-50), dan (3) Allah Dimuliakan (ay. 51-52). Ia mengembangkan satu pelajaran tentang 14:1-7 dengan pembagian seperti ini: (1) Pendengar Yang Responsif (ay. 1), (1) Reaksi Yang Menolak (ay. 2-5), dan (3) Memperbarui Peranan (ay. 6-7). Kedua pelajaran tersebut terdapat dalam Truth for Today , Nopember 1987.
GARIS PEMISAH ALLAH KEBANYAKAN
ORANG YAHUDI (Penolakan Injil)Iri hati, Menentang Firman, Condong kepada maut, Tidak percaya, Tidak taat, Ditolak oleh Allah
BANYAK BANGSA-BANGSA LAIN (Penerimaan Injil) Bergembira, Memuliakan Firman, Condong kepada hidup, Percaya, Taat, Diterima oleh Allah
Pengampunan dan Penerimaan
"Allah mau menyelamatkan kita, namun kita dapat menolak (menampik) tawaran rahmat-Nya. Sewaktu Andrew Jackson menjabat sebagai Presiden Amerika, ada seorang pria dijatuhi hukuman mati. Jackson memutuskan untuk mengampuni dia dan menerbitkan surat pengampunan. Surat pengampunan kepresidenan itu di bawa ke penjara dimana pria itu menunggu hukuman mati, namun pria itu menolaknya. Para pejabat penjara mendorong dia untuk menerimanya; menolaknya, kata mereka, akan merupakan suatu hinaan besar bagi Presiden. Ia tetap menolak pengampunan itu. Jaksa Agung datang dan berusaha meyakinkan dia, namun pria itu tetap tidak bergeming. Jaksa Agung itu menghadap Mahkamah Agung Amerika dan bertanya, "Apakah ada yang dapat kita lakukan secara sah untuk memaksa dia menerima pengampunan itu?" Mahkamah Agung mempertimbangkan hal itu dan kemudian memberikan keputusan ini: Sampai pengampunan itu diterima, pengampunan itu hanyalah selembar kertas tanpa kekuatan."
"Food for Thought" Pelajaran oleh Rick Atchley
Keyakinan Dalam Doa
"Beberapa minggu lalu di hari Sabtu pagi, saya menelepon rumah David Roper. Ketika David menjawab telepon itu, kata pertama yang ia ucapkan adalah ‘Hi, Bu." Saya yakinkan dia bahwa saya bukanlah ibunya. Ia memberitahu saya bahwa ibunya selalu menelepon dia setiap Sabtu pada waktu-waktu tersebut. Itulah sebabnya ia begitu yakin bahwa ibunyalah yang menelepon ketika pesawat telepon itu berdering. Saudara-saudara, kita perlu memiliki keyakinan seperti itu dalam doa kita. Kita perlu yakin bahwa setiap saat kita menelepon Allah, kapan saja waktunya, Ia selalu ada di situ, Ia peduli dan akan menolong kita dalam cara yang paling baik bagi kita."
"The Conversion of Cornelius" Pelajaran oleh Mark Clairday
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Mereka mungkin telah memohon kepada Paulus dan Barnabas; mereka mungkin telah memohon kepada para pemimpin sinagoga untuk mengunda...
Catatan Akhir:
- 1 Mereka mungkin telah memohon kepada Paulus dan Barnabas; mereka mungkin telah memohon kepada para pemimpin sinagoga untuk mengundang kembali Paulus dan Barnabas berceramah pada Sabat depan.
- 2 Beberapa orang melihat adanya isyarat dalam perkataan "selesai" bahwa para pemimpin sinagoga merasa terganggu oleh pemberitaan Paulus dan dengan segera membubarkan perhimpunan itu. Fakta bahwa Paulus dan Barnabas diizinkan untuk berceramah kembali pada hari Sabat berikutnya menjadikan dugaan itu tidak beralasan.
- 3 Iman (kepercayaan) tidak disinggung sampai ayat 48.
- 4 Pernah dinyatakan bahwa alasan lain bagi ketidaksenangan orang-orang Yahudi itu adalah adanya orang-orang non-Yahudi yang menduduki kursi yang biasanya mereka duduki!
- 5 Ayat 46 menunjukkan bahwa Paulus dan Barnabas sedang berbicara. Karena orang yang berkumpul itu jumlahnya sangat banyak sekali, maka adalah mungkin bahwa yang satu berbicara di dalam sinagoga sementara yang lainnya berbicara di luar di hadapan orang-orang yang tidak bisa masuk ke dalam sinagoga. Pelajaran mereka kemungkinan pengembangan dari pelajaran yang telah dikhotbahkan pada Sabat sebelumnya.
- 6 Secara pribadi, Paulus senang untuk pergi "dahulu kepada orang-orang Yahudi," sebab ia punya kasih yang besar bagi bangsanya (Roma 9:1-5; 10:1-3).
- 7 Perkataan itu memang mengarah kepada Paulus dan Barnabas (simaklah perkataan Yesus kepada Paulus dalam Kisah 26:16-18), tetapi tidak secara eksklusif kepada mereka saja. Perkataan mendasar yang sama ini mengarah juga kepada Yesus dalam Lukas 2:29-32 karena Yesus telah menggenapi banyak tantangan yang Allah berikan yang sebelumnya tidak ditanggapi oleh orang-orang Yahudi itu.
- 8 Beberapa orang Yahudi (seperti halnya para rasul) memang menerima Yesus, namun sebagai suatu bangsa orang-orang Yahudi itu menolak Dia (Yohanes 1:11).
- 9 Secara harfiah, teks itu menulis "karena engkau mendorong jauh injil itu."
- 10 Penulis tidak dikenal. Dikutip oleh William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 107.
- 11 Ungkapan ini dapat diterjemahkan, "sebanyak yang mau percaya ditentukan untuk hidup kekal." Untuk pembahasan lebih terperinci tentang nas ini, lihat J.W. McGarvey, New Commentary on Acts of Apostles, vol. 2 (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co., n.d.), 29-33.
- 12 Lukas telah banyak berkata-kata tentang kekuatan dan pengaruh kaum wanita, baik secara positif maupun negatif.
- 13 Yudaisme adalah agama yang sah, namun agama Kristen belum digolongkan oleh Roma sebagai agama yang legal atau ilegal.
- 14 Karena kebiasaan Paulus adalah menumpangkan tangan ke atas orang-orang Kristen untuk membantu menyediakan kepemimpinan, maka "penuh ... dengan Roh Kudus" bisa jadi memiliki konotasi mujizatiah. Bagaimanapun, dalam konteks ini, makna perbuatan itu kemungkinan adalah bahwa meskipun sedang dikepung oleh rasa permusuhan, orang-orang Kristen ini menikmati buah dari menetapnya Roh: kasih, sukacita, damai, kesabaran, dll. (Galatia 5:22, 23).
- 15 Nama "Ikonium" berasal dari kata Yunani untuk "patung-patung" (bentuk yang diinggriskan adalah "icon"). Dalam mitologi Yunani, patung-patung lumpur menjadi hidup di Ikonium dan memenuhi dunia setelah "banjir besar."
- 16 "Orang Yunani" di sini kemungkinan mengacu kepada semua bangsa-bangsa lain yang berbahasa Yunani.
- 17 Secara harfiah arti kata Yunaninya "menolak untuk diyakinkan"-dengan kata lain, menunda ketaatan.
- 18 Yohanes 3:36 adalah salah satu dari banyak nas dalam Perjanjian Baru yang memakai istilah percaya dan taat secara bergantian (Anda tidak dapat menemukan ini dalam KJV, namun Anda dapat menemukannya dalam terjemahan-terjemahan yang lebih moderen). Seringkali kata "percaya" dipakai dalam pengertian yang luas mencakup semua hal yang terlibat dalam respon kita kepada Tuhan.
- 19 Kita tidak tahu berapa lama "beberapa waktu lamanya" itu. Paling tidak, beberapa bulan.
- 20 Di sini Lukas memakai kata "rasul" dalam pengertian umum (lihat "Rasul" dalam Daftar Kata pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian I.).
- 21 Likaonia merupakan wilayah lain dalam propinsi Galatia.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) DARI PENYANJUNGAN HINGGA PENCELAKAAN(14:6-20)
Seorang teman penginjil menggambarkan bagaimana ia diperlakukan di awal-awal penginjilannya: "Di t...
DARI PENYANJUNGAN HINGGA PENCELAKAAN(14:6-20)
Seorang teman penginjil menggambarkan bagaimana ia diperlakukan di awal-awal penginjilannya: "Di tahun pertama, mereka memuja-muja saya. Di tahun kedua, mereka menjengkelkan saya. Di tahun ketiga, mereka menghancurkan saya." Dalam beberapa tahun ia mengalami satu titik ekstrim ke satu titik ekstrim lainnya, namun rasul Paulus disanjung-sanjung dan kemudian dihancurkan hanya dalam beberapa jam saja!
Kita berada dalam Kisah 14, di pertengahan perjalanan misionari pertama Paulus, ketika Paulus dan Barnabas sedang menginjil di propinsi Galatia. Di akhir pelajaran kita sebelumnya tentang 13:42-14:7, orang-orang Yahudi dan pejabat-pejabat sipil di Ikonium berencana untuk merajam mati Paulus dan Barnabas. Ketika kedua misionaris mengetahui rencana itu, "menyingkirlah mereka ke kota-kota di Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya" (ay. 6). Propinsi Galatia memiliki tiga kabupaten: Pamfilia, Pisidia, dan Likaonia. Dua tempat sebelumnya dimana Paulus dan Barnabas pernah menginjil di Galatia dikenal sebagai Pisidia.1Sekarang mereka bergerak ke selatan ke wilayah Likaonia. Terjemahan kasar untuk kata "Likaonia" adalah "negeri srigala." Kedua misionaris itu kini bergerak semakin jauh dari peradaban manusia.
Paulus dan Barnabas pertama-tama pergi ke Listra,2yang terletak 32 kilometer arah selatan barat daya Ikonium, sebuah desa yang kurang penting, yang pernah dijadikan koloni Romawi untuk basis pertahanan melawan suku-suku lokal yang suka berperang.
Pengalaman Paulus di Listra merupakan salah satu yang paling traumatis di sepanjang karirnya sebagai seorang misionaris. Ketika Paulus menulis kepada Timotius (seorang pribumi Listra3), ia berbicara tentang "penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra" (2Timotius 3:11). Ketika menulis kepada jemaat Korintus, ia menyinggung tentang ia pernah sekali dirajam batu (2 Korintus 11:23-26); satu-satunya perajaman itu hanya terjadi di Listra. Belakangan, ketika Paulus menulis kepada saudara-saudara di Galatia, ia berkata, "... pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus" (Galatia 6:17). Di antara "tanda-tanda" itu adalah bekas luka mengerikan dari ujung-ujung batu tajam yang pernah meremukkan tubuhnya di Listra.
Dalam pelajaran ini kita akan melihat bagaimana Paulus awalnya disanjung-sanjung tetapi kemudian dihancurkan, dan bagaimana ia menghadapi hal itu. Selagi saya menyiapkan sajian ini, saya bergumul dengan persoalan bagaimana menarik satu garis sejajar dengan kehidupan kita, sebab sedikit saja dari kita yang akan mengalami perlakuan keterlaluan yang Paulus pernah alami di Listra. Ada banyak judul yang berlawanan yang terpikir oleh saya: kemenangan dan kekalahan, kesuksesan dan kegagalan, penerimaan dan penolakan. Saya akhirnya memutuskan untuk memakai ungkapan "pemujaan" dan "pencelakaan"—tidak sepenuhnya sejajar, namun mungkin cukup dekat untuk membuat penerapan tentang bagaimana menghadapi hal-hal ekstrim dalam hidup kita.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 14:6-20)
Saya belum sempat menyinggung tentang "rahasia" bagaimana Paulus menangani penyanjungan dan pencelakaan yang ia te...
KESIMPULAN (KIS 14:6-20)
Saya belum sempat menyinggung tentang "rahasia" bagaimana Paulus menangani penyanjungan dan pencelakaan yang ia terima—dan bagaimana Anda dapat menangani apa saja yang baik atau buruk yang mungkin terjadi dalam hidup ini. Saya percaya bahwa Paulus memberi kita rahasia itu ketika ia menulis kepada gereja-gereja yang berhimpun di Listra dan di kota-kota lainnya di Galatia: "Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Galatia 2:19b, 20). Paulus sudah mati; Kristuslah yang hidup di dalam dia! Anda tidak dapat menyanjung orang mati dan memenuhi dia dengan kebanggaan; Anda tidak dapat mencelakakan orang mati dan membuat dia kehilangan harga dirinya.
Pengalaman saya selama ini adalah bahwa kita sering disanjung ketika kita tidak berhak untuk disanjung dan dicelakakan ketika kita tidak patut menerimanya. Saya berusaha untuk tidak peduli dengan pelbagai kejadian seperti itu (Saya anggap keduanya itu seimbang). Bagaimanapun, jika Anda mendapatkan diri Anda terus-menerus ragu-ragu antara kebanggaan dan keputusasaan, tulislah Galatia 2:20 di atas kartu dan bawalah kemana Anda pergi. Ambil dan bacalah nas itu beberapa kali sehari sampai filsafat Paulus menjadi bagian pemikiran Anda.
Semoga Allah menolong kita untuk menyadari bahwa kesuksesan sejati terletak dalam melakukan kehendak-Nya dan nilai sejati terletak dalam hubungan kita dengan Dia. Melalui kekuatan-Nya, marilah kita tetap sejauh mungkin tidak terpengaruh oleh penyanjungan maupun pencelakaan.
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Jika Anda tinggal dimana tukang bunga memakai logo Hermes/Merkuri (untuk menekankan cepatnya pelayanan mereka), Anda dapat menggunakan salah satu iklan mereka sebagai alat bantu peraga ketika Anda berbicara tentang Hermes/Merkuri sebagai "utusan para dewa."
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Ikonium terletak di Pisidia; Antiokhia ini terletak dekat perbatasan Pisidia.
2 Lihat peta dalam seri pelajaran ini.
3 Kisah...
Catatan Akhir:
- 1 Ikonium terletak di Pisidia; Antiokhia ini terletak dekat perbatasan Pisidia.
- 2 Lihat peta dalam seri pelajaran ini.
- 3 Kisah 16:1, 2. Lihat Pelajaran "Tim Baru-Dan Masih Banyak Lagi" dalam seri pelajaran ini.
- 4 Dibutuhkan sepuluh pria Yahudi untuk memulai mendirikan satu sinagoga.
- 5 Kata Yunani yang diterjemahkan "berbicara" dalam ayat 9 sering mengacu kepada percakapan biasa, ketimbang khotbah. Paulus bisa saja sedang berkhotbah, atau ia mungkin sedang sekedar berbicara satu persatu dengan seseorang tentang Yesus sementara orang lumpuh itu mendengarkan.
- 6 Tidaklah diragukan bahwa penyakit orang ini bukanlah penyakit kejiwaan. Lihat catatan tentang pelbagai penyakit kejiwaan dalam "Sebuah Kasus Penyembuhan."
- 7 Karena adanya persamaan dalam dua kasus penyembuhan ini, beberapa orang beranggapan bahwa sebenarnya hanya ada satu kasus dan Lukas menyadur kasus yang pertama agar Paulus kelihatan memiliki kuasa yang sama yang dimiliki oleh Petrus. Bagaimanapun, jika kedua kasus itu dibandingkan, akan terlihat lebih banyak perbedaannya daripada persamaannya. Mungkin benar bahwa salah satu tujuan Lukas adalah untuk membandingkan kemampuan Paulus dengan kemampuan Petrus, namun ia memenuhi tujuan itu dengan memilih pelbagai kejadian sungguhan, bukan dengan mengarang-ngarang suatu kejadian.
- 8 Lukas tidak mengatakan apakah Paulus secara mujizatiah membaca hati orang itu atau apakah Paulus hanya sekedar melihat adanya raut keyakinan di wajah orang lumpuh itu.
- 9 Lihat catatan tentang 3:3-5 dalam "Sebuah Kasus Penyembuhan."
- 10 J.W. McGarvey, New Commentary on Acts of Apostles, vol. 2 (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co., n.d.), 40. (Huruf miring oleh dia.)
- 11 Lihat catatan tentang 4:10, 12 dalam pelajaran "Dalam Nama-Nya."
- 12 KJV menulis "Yupiter," nama Latin bagi Zeus. Bagaimanapun, naskah Yunani menulis "Zeus" bukan "Yupiter." Para arkeologis telah memastikan bahwa penduduk Listra memang menyembah Zeus dan Hermes, nama-nama yang digunakan oleh penduduk itu adalah Yunani bukan Latin.
- 13 KJV menulis "Merkuri," nama Latin bagi Hermes.
- 14 Hermes (Merkuri) biasanya digambarkan dengan sayap pada kedua tumit kakinya, selagi ia sedang ngebut untuk menyampaikan berita para dewa. Hermes juga dianggap sebagai "penerjemah para dewa," yaitu, dewa yang bisa memberitahu manusia apa yang dimaksudkan oleh perkataan para dewa. "Hermeneutik" adalah "ilmu tafsir" (biasanya dipakai untuk mengacukan penafsiran Kitab Suci).
- 15 Ini tersirat dalam perbandingan dia dengan Barnabas, dalam pelbagai keterangan Kitab Suci tentang sosok Paulus, dan dalam tradisi mula-mula mengenai sosok Paulus.
- 16 Belakangan dalam kitab Kisah, kita akan melihat kumpulan orang lain yang juga percaya takhyul menarik kesimpulan yang sama tentang Paulus (28:1-6).
- 17 Di masa lalu, seluruh wilayah itu disebut Frigia. Pada saat itu, propinsi dimana Listra berada dikenal sebagai Galatia.
- 18 Richard Oster, The Acts of the Apostles, Part 2, The Living Word Commentary Series (Austin, Tex.: Sweet Publishing Co., 1979), 26.
- 19 Reruntuhan sebuah kuil yang sama telah ditemukan tepat di luar sebuah kota dekat lokasi Listra kuno, menunjukkan bahwa ini merupakan praktik di wilayah tersebut.
- 20 Kita tidak tahu apakah "pintu gerbang" ini mengacu kepada pintu gerbang kota, pintu gerbang kuil, atau pintu gerbang rumah dimana Paulus dan Barnabas tinggal.
- 21 Kalungan bunga ini bisa juga dibuat dari kain wool atau benda-benda lainnya.
- 22 Dalam perjalanan saya, saya telah melihat banyak altar berhala di zaman kuno dengan ukiran yang menggambarkan lembu-lembu jantan yang berkalungan bunga di leher mereka.
- 23 Kita telah mempelajari salah satu dari orang-orang ini dalam pasal 12: Herodes Agripa I.
- 24 Sebagaimana dalam ayat 4, di sini istilah "rasul-rasul" dipakai untuk mengacukan Paulus dan Barnabas yang diutus ke luar oleh gereja Antiokhia. Dua acuan dalam pasal 14 merupakan satu-satunya kesempatan dimana Lukas memakai istilah "rasul-rasul" untuk diacukan kepada siapa saja selain kepada Kedua belas rasul itu.
- 25 Ini merupakan salah satu dari sedikit kesempatan setelah Kisah 13:13, ketika ia pertama kali mengacukan "Paulus dan teman seperjalanan," dimana Lukas menempatkan Barnabas sebelum Paulus. Jelaslah, alasan di sini adalah bahwa dalam menyebut Barnabas sebagai Zeus, kepala para dewa Yunani, orang banyak itu telah menempatkan Barnabas sebelum Paulus.
- 26 Banyak penafsir menduga bahwa memang begitulah kasusnya dan mengutip kasus ini sebagai alasan Lukas dalam menyebutkan orang-orang itu berbicara dalam bahasa Likaonia. Bagaimanapun, Lukas bisa saja menyebutkan fakta itu untuk pelbagai alasan lainnya. Saya rasa Paulus kemungkinan tidak saja mempunyai karunia berbahasa roh (1 Korintus 14:18), tetapi juga karunia untuk menafsirkan bahasa yang memampukan dia mengerti bahasa apa saja.
- 27 Karena istilah "pintu gerbang" (ay. 13) dapat mengacu kepada pintu gerbang sebuah rumah, maka beberapa orang mengira Paulus dan Barnabas telah kembali ke rumah dimana mereka tinggal dan orang banyak itu menemukan mereka di situ.
- 28 Kebiasaan ini sudah ada jauh ke belakang paling tidak sampai sejauh Yakub (Kejadian 37:29-34). Sebagai satu contoh mimik kengerian yang diungkapkan dengan cara ini, lihatlah Matius 26:65.
- 29 McGarvey, 43. Simak Yoel 2:13.
- 30 Lihat Kisah 10:26. 31"Kami membawa untuk Anda berita baik" (NIV) kemungkinan merupakan terjemahan yang lebih baik (Lihat juga RSV). "Berita baik" pada waktu itu adalah bahwa mereka dapat meninggalkan dewa-dewa mati mereka dan menyembah Allah yang hidup. Nantinya, Paulus juga akan mengajar mereka "berita baik" tentang Yesus.
- 32 Lihat Kisah 3:19.
- 33 "Benda-benda sia-sia" adalah cara umum untuk mengacukan pelbagai berhala dalam Perjanjian Lama (Mazmur 31:6; Yunus 2:8). "Sia-sia" artinya "hampa" atau "tak bernilai." NIV menulis "benda-benda tak bernilai ini." Untuk penghukuman atas berhala-berhala itu, lihatlah Yesaya 44:9-20.
- 34 1Tesalonika 1:9.
- 35 Lihat Kisah 17:26.
- 36 Dalam catatan akhir pada sebuah pelajaran sebelumnya, saya menulis bahwa jika kita menyertakan pembelaan Paulus, maka jumlah khotbah Paulus yang Lukas catat adalah lima. Keterangan ini tidak saya hitung sebagai salah satu dari lima khotbah itu.
- 37 Banyak orang yang menerima Truth for Today hidup di antara orang-orang yang tidak mengenal Alkitab, dan mereka juga harus memulainya dengan alam raya untuk mengajar manusia.
- 38 Jika ini benar-benar merupakan suatu khotbah, Paulus kemungkinan akan memulainya dari kesaksian Allah di masa lalu (alam raya) hingga kesaksian-Nya di masa kini (Paulus dan orang-orang lain yang telah melihat Tuhan yang bangkit).
- 39 Karena kata "oxen" berbentuk jamak, maka ada dua atau lebih lembu jantan.
- 40 Beberapa orang menduga ada selang waktu yang cukup lama antara waktu penduduk Listra itu menjuluki Paulus dan Barnabas sebagai dewa dengan waktu kedatangan orang-orang Yahudi itu.
- 41 Beberapa orang berspekulasi bahwa orang-orang Yahudi ini adalah para pedagang dari Ikonium dan Antiokhia yang datang ke Listra untuk membeli gandum, dan yang secara tidak sengaja mengetahui bahwa Paulus dan Barnabas berada di situ. Lukas memberikan kesan bahwa orang-orang Yahudi ini secara khusus datang untuk menyusahkan Paulus dan Barnabas. Nanti kita akan menemukan situasi yang sama dalam Kisah 17:13.
- 42 Kita dapat melihat beberapa persamaan dalam kehidupan Yesus, ketika orang banyak itu dalam waktu singkat berubah dari menyanjung-nyanjung menjadi marah-marah (yaitu, Lukas 4:22, 28). Contoh klasik untuk ini adalah orang banyak yang pada hari Minggu berteriak "Hosana" namun pada hari Jum’atnya berteriak "Salibkan dia!" Kejadian ini menggambarkan perlunya peringatan dalam kitab Keluaran 23:2.
- 43 McGarvey, 45.
- 44 Entah bagaimana, yang dirajam adalah Paulus dan bukan Barnabas. Dalam teks itu, saya mengetengahkan satu alasan yang mungkin, namun penjelasannya bisa lebih sederhana. Mungkin yang mereka temukan adalah Paulus, bukannya Barnabas.
- 45 Karena rajam batu merupakan sarana utama orang Yahudi untuk melaksanakan hukuman mati, maka perbuatan orang banyak itu pastilah dipimpin oleh orang-orang Yahudi. Bagaimanapun, dengan menyeret Paulus ke luar kota untuk dirajam seperti yang pernah mereka lakukan ke atas Stefanus (7:58), orang-orang Yahudi itu tidak melaksanakan hal-hal yang menyenangkan dalam kitab undang-undang Yahudi.
- 46 Di Indonesia, perkataan "mati seperti anjing" dapat menggambarkan gagasan ini.
- 47 Kemungkinan Barnabas ada bersama mereka.
- 48 Paulus jelas mengkristenkan Timotius (1Timotius 1:2). Karena Timotius sudah menjadi penginjil yang diakui ketika Paulus tiba di Listra pada perjalanannya yang kedua (16:1, 2), maka pengkristenan Timotius oleh Paulus pasti terjadi pada perjalanannya yang pertama. Pada waktu yang sama ia mungkin mengkristenkan juga ibu dan neneknya Timotius.
- 49 McGarvey memperkirakan umur Timotius sekitar lima belas tahunan.
- 50 Naskah Roma (sebuah versi Kitab Suci yang digunakan pada dan sekitar abad kedua sampai keempat di Roma) menunjukkan bahwa Paulus masuk ke dalam kota itu pada waktu malam.
- 51 Ada yang menyatakan bahwa Paulus kemungkinan menginap di rumah Eunike.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) "SEGALA SESUATU YANG ALLAH LAKUKAN" (14:19-28)
Sewaktu saya dan keluarga saya bekerja sebagai misionaris di Australia, bantuan keuangan kam...
"SEGALA SESUATU YANG ALLAH LAKUKAN" (14:19-28)
Sewaktu saya dan keluarga saya bekerja sebagai misionaris di Australia, bantuan keuangan kami yang terutama datang dari satu jemaat; namun banyak jemaat lain ikut ambil persekutuan dengan kami dalam menyediakan dana perjalanan, pekerjaan, bangunan, dan semacamnya. Oleh sebab itu, ketika kami berkunjung pulang ke Amerika, sebagian besar waktu saya dihabiskan dalam perjalanan untuk melaporkan kepada jemaat-jemaat itu. Dalam laporan itu, saya menggunakan dua nas favorit saya. Salah satunya adalah Filipi 1:3-5: "Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu1dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini." Gereja di Filipi telah ikut "ambil bagian" bersama Paulus dalam pemberitaan injil melalui bantuan rutin keuangan mereka (Filipi 4:15, 16). Saya menekankan kepada para penyandang dana itu bahwa dalam arti yang sebenarnya mereka itu telah ikut bersama kami ke Australia saat kami bersama-sama membawa jiwa-jiwa kepada Kristus.2
Nas favorit satunya lagi yang saya gunakan dalam laporan ini terdapat hampir di akhir nas untuk pelajaran ini. Ketika Paulus dan Barnabas menyampaikan "laporan misionari pertama," mereka tidak menceritakan apa yang mereka telah lakukan, namun sebaliknya, "mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, ...." (14:27; huruf miring oleh saya).3
Memang, tidak setiap hal yang terjadi pada perjalanan misionari pertama Paulus itu menyenangkan, namun ketika para misionaris itu merenungi apa yang telah terjadi, mereka dapat melihat penyediaan tangan Allah dalam segala sesuatu yang telah terjadi itu (lihat 1 Korintus 3:9). Begitu juga halnya, sewaktu saya melaporkan apa yang telah dicapai di Sydney, saya menekankan bahwa Allah patut menerima segala pujian yang harus diberikan. Ungkapan "segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka" mencakup keseluruhan perjalanan pertama Paulus, namun bagian akhir perjalanan itu akan cukup memperlihatkan bagaimana Allah berkarya dalam kehidupan para misionaris itu.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 14:19-28)
Dalam bagian Kitab Suci yang baru saja kita pelajari terdapat banyak pelajaran yang disediakan bagi kita. Pertama-tama, say...
KESIMPULAN (KIS 14:19-28)
Dalam bagian Kitab Suci yang baru saja kita pelajari terdapat banyak pelajaran yang disediakan bagi kita. Pertama-tama, saya telah menekankan pentingnya selalu memuliakan Allah atas segala sesuatu yang kita capai— sebagaimana yang dilakukan Paulus dan Barnabas ketika mereka melaporkan misi mereka di Antiokhia. Bagaimanapun, ada beberapa pelajaran lainnya di dalam teks itu, termasuk kabar berharga bagi yang sesat: Jika Anda bukan orang Yahudi (dan kemungkinan begitu), adalah menakjubkan untuk menyadari bahwa Allah membuka pintu iman bagi orang-orang non-Yahudi—dan pintu itu masih terbuka! Anda masih bisa memasuki pintu itu dengan mempercayai dan mentaati Tuhan Anda!
Berita lain dalam teks itu adalah: Sebelum seseorang menjadi orang Kristen, ia harus "menghitung biayanya" (Lukas 14:28). Ingatlah apa yang diberitahukan kepada murid-murid di Galatia: "Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara" (ay. 22). Tuhan tidak menjanjikan hidup enak. Bagaimanapun, Ia memang berjanji akan menyertai kita—dan harapan akan bersama Dia di sorga membuat setiap pengorbanan kita berfaedah! Jika Anda belum menjadi orang Kristen, saya berdoa semoga sekarang Anda akan memutuskan untuk membuat komitment seumur hidup kepada Tuhan. Masuklah melalui pintu kesempatan-Nya selagi pintu itu tetap terbuka bagi Anda!56
CATATAN KHOTBAH
Judul lain bagi pelajaran ini adalah "Laporan Misionari Pertama." Jika saya diminta menyajikan pelajaran ini ke hadapan sekelompok misionaris atau siswa-siswa misionari, saya akan menjudulkan pelajaran ini dengan "Tugas Itu Belum Dilakukan Sampai," dan saya akan membuat empat pemikiran utama: (1) Sampai Anda Menindaklanjuti Mereka Yang Anda Baptis, (2) Sampai Anda Membina Para Pemimpin Di Jemaat Itu, (3) Sampai Anda Tetap Menginformasikan Jemaat (Jemaat-Jemaat) Yang Mendanai Anda, (4) Sampai Anda Memuliakan Allah.
Pelajaran ini dapat dijadikan sebagai batu loncatan untuk menceritakan tentang Apa yang Allah telah lakukan selama beberapa tahun lalu dalam jemaat Anda.
"OTORITAS EVANGELIS"?
Dalam Kisah 14:23 Paulus dan Barnabas "menetapkan" para penatua di gereja-gereja di Galatia. Sebagaimana telah dicatat dalam pelajaran "Segala Sesuatu Yang Allah Lakukan," penetapan ini kemungkinan tidak mengacu kepada pemilihan para pemimpin, melainkan kepada penetapan pelayanan. Dari informasi terbatas yang kita miliki, tampaknya para evangelis (pengkhotbah) mengambil peranan pimpinan dalam menetapkan para pemimpin baru di suatu tempat (Kisah 6:6; 14:23; 1Timotius 5:22; Titus 1:5). Oleh sebab itu, beberapa orang menyimpulkan bahwa para evangelis memiliki otoritas atas para penatua yang mereka tetapkan di suatu tempat. Tidak ada dasar bagi kesimpulan ini. Pejabat pemerintah yang menyumpah presiden atau gubernur baru untuk menjabat tidak lantas memiliki otoritas atas presiden atau gubernur baru itu. Sebagaimana kita akan lihat bila kita mempelajari Kisah 20:28, para penatualah— bukan para penginjil—yang punya otoritas atas kawanan domba (jemaat). Orang yang berkhotbah bagi suatu jemaat bertanggung jawab kepada para penatua persis seperti setiap anggota lainnya di dalam jemaat itu. Satu-satunya "otoritas" evangelis adalah "memberitakan firman" (2Timotius 4:2).
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Kata "persekutuan" adalah terjemahan dari bentuk kata koinonia, "memiliki persamaan" (KJV menulis "persek...
Catatan Akhir:
- 1 Kata "persekutuan" adalah terjemahan dari bentuk kata koinonia, "memiliki persamaan" (KJV menulis "persekutuan"). Paulus sedang mengatakan bahwa umat Kristen di Filipi sudah berbagi dalam pekerjaannya.
- 2 Karena ini merupakan acuan pribadi, Anda mungkin tertarik untuk menyadur contoh gagasan ini: "Ketika para misionaris kembali ke jemaat-jemaat yang telah mengutus mereka, maka biasanya mereka melapor kepada jemaat tersebut. Ini merupakan gagasan yang sangat alkitabiah; di akhir pelajaran ini kita akan melihat Paulus dan Barnabas melapor kepada gereja di Antiokhia. Seorang misionaris berkata bahwa ketika ia melapor ke jemaat asalnya, biasanya ia memulainya dengan dua nas. Salah satunya adalah Filipi 4:15, 16 ...."
- 3 Lihat juga Kisah 15:4, 12.
- 4 Pernah diketengahkan bahwa begitu mereka mengira Paulus sudah mati, mereka lalu meninggalkan Listra. Akibatnya, mereka tidak tahu bahwa ia itu hidup lagi dan melanjutkan pemberitaan injil.
- 5 Sebagai tambahan terhadap fakta bahwa Lukas tidak menyinggung adanya perlawanan apa saja di sini, amatilah bahwa oleh Paulus kota Derbe tidak dicantumkan bersama kota-kota lain di Galatia dimana ia pernah dianiaya (2Timotius 3:11).
- 6 Paulus mengunjungi Derbe kembali (16:1).
- 7 KJV menulis "mengajar," namun di sini kata umum Yunani untuk "mengajar" tidak digunakan. Karena bentuk kata kerja "murid" digunakan, maka "menjadikan murid" merupakan terjemahan yang lebih baik. Tentunya, kita tidak dapat "menjadikan murid [pelajar]" tanpa mengajar, jadi gagasan mengajar ada dalam teks itu.
- 8 Secara sederhana, participle adalah kata kerja yang dipakai sebagai kata sifat. Participle dalam bahasa Inggris sering memiliki akhiran "ing."
- 9 Naskah aslinya menulis "Karena itu pergilah ...." Pernah disarankan bahwa terjemahan yang baik kemungkinan adalah "Seraya engkau pergi ...."
- 10 Sejauh yang kita ketahui, Paulus dan Barnabas tidak menemukan kembali pelbagai persoalan yang pernah mereka temukan di kota-kota ini. Banyak terkaan telah dibuat mengenai mengapa kasusnya bisa begitu: Kemurkaan orang banyak telah reda; sudah terjadi perubahan pejabat kota (yang hanya memerintah selama sekali setahun); ini kali Paulus dan Barnabas tidak menginjil secara terbuka, tetapi menghabiskan waktu mereka dalam pelbagai pertemuan pribadi dengan murid-murid itu; dll. Yang dapat kita katakan dengan pasti adalah bahwa bagaimanapun Allah ikut campur tangan sehingga mereka tidak menemukan kendala untuk "menguatkan ... murid-murid itu."
- 11 Kata Yunani yang diterjemahkan "menguatkan" dalam KJV tidak ada kaitannya dengan beberapa "upacara peneguhan" khayalan, salah satu dari yang disebut "tujuh sakramen suci." Sebagaimana ditunjukkan oleh NASB, kata Yunani itu semata-mata mengacu kepada "menguatkan" - dalam hal ini, dengan perkataan menghibur dari Paulus dan Barnabas.
- 12 Bila sebelum kata "iman" (dalam bahasa Inggris) terdapat kata sandang tertentu ("the"), maka kata itu umumnya mengacu kepada pokok pengajaran yang terpusat dalam iman kepada Yesus (yaitu, Perjanjian Baru).
- 13 Paulus dan Barnabas mengikutsertakan diri mereka dengan umat Kristen baru itu.
- 14 Orang-orang ini sudah menjadi warga negara kerajaan/gereja (Kolose 1:12, 13); oleh sebab itu, dalam konteks ini, "kerajaan" pasti mengacu kepada sorga. Lihat "Kerajaan" dalam Daftar Kata pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian I."
- 15 "Gereja" dipakai dalam 14:23 dalam pengertian "jemaat." Lihat "Gereja" dalam Daftar Kata.
- 16 Lihat catatan tentang 2:42, 46.
- 17 Lihat catatan tentang 9:26.
- 18 Perkataan lama "Lebih baik tidak teratur secara alkitabiah daripada teratur secara tidak alkitabiah" memang tepat-selama tidak dipakai sebagai alasan untuk memperlambat pembinaan para pemimpin.
- 19 Cara lain untuk mengatakannya adalah bahwa seorang misionaris perlu "bekerja untuk mengangkat penggantinya."
- 20 Sebelum nas ini, kita hanya membaca tentang "para pemimpin" dalam agama Yahudi (lihat catatan tentang 4:5).
- 21 Dalam Titus 2:2, 3, bentuk kata sifat presbyter digunakan. Dalam NASB, kata itu diterjemahkan "lebih tua" dan dalam KJV "berumur."
- 22 Penginjil dengan sendirinya bukanlah "seorang pastor."
- 23 Lihat Titus 1:5 untuk ungkapan yang serupa dengan "penatua-penatua ... dalam setiap jemaat."
- 24 Pengaturan satu orang pastor di banyak denominasi adalah tidak alkitabiah.
- 25 E.H. Trenchard, A New Testament Commentary (Grand Rapids, Mich.: Zondervan Publishing House, 1969), 317.
- 26 Ini merupakan praktik yang sangat baik bagi misionaris atau orang mana saja yang menjabat dalam kapasitas kepemimpinan di dalam gereja.
- 27 Simaklah bahwa awalnya mereka itu tidak melayani sebagai diaken. Beberapa orang mempunyai gagasan yang keliru bahwa melayani sebagai diaken pada dasarnya merupakan pelatihan untuk menjadi seorang penatua. Ini tidak benar. Kepenatuan dan kediakenan merupakan dua bidang pekerjaan yang berbeda. Beberapa orang yang menjadi diaken hebat tidak akan pernah menjadi penatua hebat.
- 28 Saya telah mendengar pernyataan ini dari pelbagai sumber dan tidak tahu siapa yang memulainya.
- 29 Salah satu yang "mutlak" adalah bahwa seorang penatua harus "beristeri satu."
- 30 Apakah batasan dari arti "suka memberi tumpangan"?
- 31 Dalam bagian ketujuh ini saya akan beberapa kali menggunakan ungkapan "ditempatkan," sebab kata Yunani yang diterjemahkan "ditetapkan" dalam Titus 1:5 secara harfiah artinya "ditempatkan." Kata ini berbeda dari yang digunakan dalam Kisah 14:23, namun tampaknya kata ini dimaksudkan untuk mengacu kepada proses yang sama.
- 32 KJV menulis "mentahbiskan," yang mengandung kesan gerejani yang tidak terdapat dalam bahasa Yunani aslinya. "Ditetapkan" merupakan terjemahan yang lebih baik untuk zaman kini.
- 33 Lewis Foster, notes on Acts, The NIV Study Bible (Grand Rapids, Mich.: Zondervan Publishing House, 1985), 1673. Lihat juga J.W. McGarvey, New Commentary on Acts of Apostles, vol. 2 (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co., n.d.), 49.
- 34 Dative case biasanya menunjukkan "obyek tidak langsung," yang artinya perlu didahului oleh satu kata depan.
- 35 Charles B. Williams, The New Testament: A Translation in the Language of the People.
- 36 Kebanyakan jemaat memiliki beberapa orang yang lebih luas pengetahuannya dan dewasa dibandingkan yang lainnya, dan tidak ada salahnya bila orang-orang ini membantu jemaat dalam proses pemilihan, selama mereka tidak keterlaluan dalam menggoyang proses itu untuk memastikan "orang-orang mereka" terpilih. Dalam jemaat yang telah memiliki para penatua, seringkali para penatua itu sendiri yang memulai memimpin pemilihan penambahan penatua.
- 37 H. Leo Boles, A Commentary on Acts of the Apostles (Nashville: Gospel Advocate Co., 1941), 229.
- 38 Meskipun kata akar yang diterjemahkan "ditetapkan" secara harfiah artinya "merentangkan tangan," namun ini tidak boleh dimaksudkan "memberikan suara dengan mengacungkan tangan." Pertanyaannya bukan apakah orang-orang itu adalah yang paling disukai jemaat, tetapi apakah mereka memenuhi syarat-syarat Kitab Suci.
- 39 Lihat catatan tentang 13:3 dan artikel tambahan tentang "Orang Kristen dan Puasa." 40 McGarvey, 49.
- 41 Untuk ucapan selamat jalan yang penuh air mata, lihat 20:36-21:1.
- 42 Belakangan, Paulus dan Silas mengunjungi kembali jemaat-jemaat itu (15:40-16:6).
- 43 Dua dari jemaat Galatia (di Antiokhia dan Ikonium) terletak di Pisidia.
- 44 Lihat catatan tentang 13:13, 14.
- 45 Lukas tidak menyinggung adanya respon di Perga, dan kita tidak menemukan petunjuk bahwa Paulus pernah kembali ke situ. Beberapa penafsir menduga bahwa Paulus dan Barnabas menginjil di situ untuk memanfaatkan waktu luang mereka sambil menantikan kapal, dan bukan karena secara khusus mereka telah menemukan tempat yang mau menerima injil. Jika benar begitu, maka mereka tidak menemukan kapal yang berlayar ke tempat tujuan mereka, jadi mereka pergi ke Atalia untuk mencoba menemukan kapal di situ (yang memang mereka temukan).
- 46 Sebelum kunjungan mereka, pekerjaan lebih banyak dilakukan di Siprus dibandingkan di tempat lainnya yang mereka kerjakan pada perjalanan pertama (11:19). Barnabas dan Yohanes Markus belakangan kembali ke Siprus untuk meneruskan pekerjaan itu (15:39).
- 47 Gereja di Antiokhia telah menyerahkan Paulus dan Barnabas "kepada kasih karunia Allah," sebagaimana kedua orang itu juga menyerahkan umat Kristen Galatia "kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka" (14:23). Kedua berkat itu mengacu kepada penempatan para penerima berkat itu ke dalam penjagaan Tuhan.
- 48 Saya menyukai ungkapan "pekerjaan yang mereka telah selesaikan." Paulus dan Barnabas pergi untuk menunaikan pekerjaan dan mereka menyelesaikannya!
- 49 Adalah mustahil untuk bisa tepat benar tentang berapa lama perjalanan itu berlangsung. Di antara masalah kronologi, kita tidak tahu tentang lamanya Paulus dan Barnabas "lama tinggal" di Antiokhia ketika mereka kembali (14:28). Jika "waktu lama" itu sekitar setahun, perjalanan itu bisa menyita waktu dua atau tiga tahun. Jika "waktu lama" itu mendekati dua tahun, perjalanan itu bisa jadi sesingkat satu setengah tahun.
- 50 Sebuah pengecualian yang memungkinkan adalah bahwa Yohanes Markus mungkin telah melaporkan tentang pekerjaan di Siprus ketika ia kembali ke Antiokhia.
- 51 Saya menyantumkan Barnabas di depan sebab umat Kristen di Antiokhia menganggap dia terdepan ketika mereka mengucapkan "selamat jalan" kepada kedua misionaris itu.
- 52 McGarvey, 52.
- 53 1Korintus 16:9; 2Korintus 2:12; Kolose 4:3; Wahyu 3:8.
- 54 Ungkapan "membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman" tidak ada hubungannya dengan gagasan "karya langsung Roh Kudus" di hati orang berdosa.
- 55 Jika kitab Galatia ditulis lebih awal, sebagaimana dipercaya banyak orang, maka kitab itu mungkin ditulis saat "waktu lama" di Kisah 14:28, sebelum atau sesudah sidang di Yerusalem (Kisah 15). Lihat catatan lebih lanjut di halaman 163 sampai 166 pada pelajaran berikutnya, "Para Penyumbat-Pintu."
- 56 Alkitab mengajarkan bahwa ketika kita menolak kesempatan dari Allah, Ia sering menghilangkan kesempatan itu.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh
Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah
KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah menguraikan mengenai bagaimana pengikut-pengikut Yesus - dengan pimpinan Roh Allah - menyebarkan Kabar Baik tentang Yesus "di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi" (Kis 1:8). Buku ini adalah cerita tentang pergerakan Kristen yang dimulai di antara orang Yahudi lalu meluas menjadi suatu agama untuk seluruh dunia. Penulis buku ini merasa perlu pula meyakinkan para pembacanya bahwa orang-orang Kristen bukanlah suatu bahaya politik subversif terhadap kerajaan Roma, tetapi bahwa agama Kristen merupakan penyempurnaan agama Yahudi.
Kisah Rasul-rasul bisa dibagi dalam tiga bagian. Di dalam ketiga bagian itu nampak meluasnya wilayah di mana Kabar Baik tentang Yesus disiarkan dan gereja didirikan:
- (1) permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat naik ke surga;
- (2) perluasan ke daerah-daerah lain di Palestina; dan
- (3) perluasan yang lebih besar lagi ke negeri-negeri di sekitar Laut Tengah sampai sejauh Roma.
Satu hal yang khas dan penting dalam buku Kisah Rasul-rasul ini ialah pekerjaan Roh Allah yang datang dengan kuasa ke atas orang-orang percaya di Yerusalem pada hari Pentakosta. Di dalam seluruh peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam buku ini nyatalah bahwa Roh Allah itu terus-menerus memimpin dan menguatkan gereja beserta pemimpin-pemimpinnya. Berita yang diajarkan oleh agama Kristen pada masa-masa permulaan ini diringkaskan dalam sejumlah khotbah. Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam buku ini menunjukkan pula betapa berkuasanya berita itu di dalam kehidupan orang-orang Kristen dan di dalam ikatan persaudaraan gereja.
Isi
- Persiapan untuk pemberitaan
Kis 1:1-26 - a. Perintah yang terakhir dan janji dari Tuhan Yesus
Kis 1:1-14 - b. Pengganti Yudas
Kis 1:15-26 - Pemberitaan di Yerusalem
Kis 2:1-8:3 - Pemberitaan di Yudea dan Samaria
Kis 8:4-12:25 - Pelayanan Paulus
Kis 13:1-28:31 - a. Perjalanan pertama untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 13:1-14:28 - b. Musyawarah di Yerusalem
Kis 15:1-35 - c. Perjalanan kedua untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 15:36-18:22 - d. Perjalanan ketiga untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 18:23-21:16 - e. Paulus sebagai tahanan di Yerusalem, Kaisarea, dan Roma
Kis 21:17-28:31
Ajaran: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya
di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-bangsa di dunia.
Pendahuluan
Penulis : Lukas.
Tahun : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.
Penerima : Seorang yang bernama Theofilus (Kis 1:1). (Dan kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).
Isi Kitab: Kitab Para Rasul terbagi atas 28 pasal. Di dalam Kitab ini terdapat sejarah berdirinya Gereja Kristen, khotbah-khotbah para Rasul, penganiayaan terhadap umat Kristen, penginjilan kepada bangsa-bangsa lain, serta permulaan adanya sebutan Kristen.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kisah Para Rasul
Pasal 1-5 (Kis 1:1-5:42).
Pengajaran tentang kelahiran gereja Tuhan Yesus pertama kali
Bagian ini menceritakan tentang amanat Tuhan Yesus yang diberikan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke Sorga. Dan tentang orang-orang percaya setelah mendengar khotbah Rasul Petrus yang dikuasai oleh Roh Kudus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 1:8; 2:1-3,36-41. Nats ini menyatakan perkataan Tuhan Yesus bahwa murid-murid-Nya akan menerima kuasa setelah menerima Roh Kudus, dan perkataan Tuhan Yesus itu digenapi ketika Para Rasul berkumpul di Yerusalem. _Tanyakan_: Apakah saudara yakin sudah menerima Roh Kudus dan memiliki kuasa-Nya? Kalau sudah apakah yang harus saudara perbuat?
- Bacalah pasal Kis 2:41-47; 4:32-37.
Nats ini menceritakan kehidupan orang-orang percaya pada abad pertama penuh dengan kasih terhadap sesama dan ketekunan dalam beribadah kepada Allah. _Tanyakan_: Bagaimanakah sifat saudara terhadap anggota gereja yang lain? Apakah saudara rajin ke Gereja, baca Alkitab dan berdoa?
Pasal 6-12 (Kis 6:1-12:25).
Pengajaran tentang perkembangan gereja yang berada dalam penganiayaan terhadap orang-orang percaya
Orang-orang percaya di kota Yerusalem mengalami penganiayaan dari orang- orang Yahudi, sehingga mereka melarikan diri ke penjuru dunia. Tetapi di dalam segala penderitaan dan penganiayaan itu mereka tetap memberitakan Injil Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 7:54-60; 8:1-4. Nats-nats ini menceritakan bagaimana beratnya penderitaan dan aniaya yang dialami oleh orang-orang percaya, tetapi walaupun di dalam penderitaan dan aniaya itu mereka tetap setia beribadah dan memberitakan Injil. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap saudara kalau saudara diancam setelah masuk Kristen?
- Bacalah pasal Kis 9:1-22. Nats ini menceritakan tentang Saulus (Paulus) yang adalah seorang penganiaya orang-orang percaya, mengalami pertobatan dan akhirnya menjadi Rasul. Ini mengajarkan bahwa kuasa Tuhan Yesus dapat mengubah kehidupan seseorang yang sangat jahat sekalipun. _Tanyakan_: Sudahkah kehidupan saudara diubah oleh Tuhan Yesus menjadi kehidupan yang benar?
Pasal 13-15 (Kis 13:1-15:41).
Pengajaran tentang jemaat (gereja) setempat yang menginjil
Bagian ini menjelaskan tentang kehidupan orang-orang percaya di kota Antiokhia, dan sebutan Kristen pertama kali diberikan kepada murid-murid Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 11:23-26. _Tanyakan_: Mengapa orang-orang percaya di Antiokhia disebut Kristen?
- Bacalah pasal Kis 13:1-6.
Nats ini menceritakan tentang jemaat Antiokhia, yang mengirimkan penginjil-penginjil kepada bangsa-bangsa lain karena taat pada Roh Kudus. Ini mengajarkan pada setiap gereja untuk mempunyai beban penginjilan pada setiap orang yang belum mengenal Tuhan Yesus.
_Tanyakan_: Apakah di gereja saudara mempunyai beban penginjilan?
Pasal 16-28 (Kis 16:1-28:31).
Pengajaran tentang nama Tuhan Yesus diberitakan ke seluruh dunia
Dalam bagian ini, dijelaskan bagaimana Kasih Karunia Allah yang ada dalam Tuhan Yesus, diberitakan pada setiap suku bangsa, baik yang menjadi rakyat biasa, maupun yang menjadi tentara dan orang-orang istana.
Pendalaman
Bacalah pasal Kis 23:11. Ayat ini menyatakan tentang perkataan Tuhan Yesus kepada Paulus untuk bersaksi dengan penuh keberanian di kota Roma. Ini juga mengajarkan pada setiap orang Kristen tetap mempunyai keberanian untuk bersaksi kepada setiap orang.
_Tanyakan_: Sudahkah saudara bersaksi dengan berani kepada setiap orang?
II. Kesimpulan
Melalui Kitab Kisah Para Rasul dapatlah diketahui bahwa perkembangan Gereja Tuhan Yesus dan Kasih Karunia Allah yang diberikan pada setiap bangsa mendapat tantangan dari kuasa dunia dan orang-orang yang tidak mau mengenal Allah. Tetapi melalui Kemahakuasaan-Nya, Tuhan Yesus mengalahkan semua kuasa dunia itu, dan Gereja tetap bertumbuh.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab Kisah Para Rasul?
- Dengan kuasa apakah Rasul Paulus berkhotbah Yerusalem?
- Bagaimanakah kehidupan orang percaya pada abad pertama?
- Bagaimanakah beban penginjilan di jemaat Antiokhia?
- Dari manakah datangnya keberanian Rasul Paulus untuk bersaksi?
Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Ku
Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?
Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Kudus, karena menceritakan apa yang terjadi setelah Roh Kudus turun atas para rasul pada hari Pentakosta. Lukas, satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang bukan orang Yahudi, menulis Kisah para Rasul sebagai kelanjutan dari tulisan sebelumnya yakni Injil yang memakai namanya.
APAKAH ISI KITAB INI?
12 pasal pertama terutama meliput kegiatan rasul Petrus, sementara pasal-pasal selanjutnya sebagian besar tentang pekerjaan rasul Paulus. Yesus telah mengatakan kepada para murid-Nya bahwa apabila Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka akan menjadi saksi-saksi-Nya. Kitab Kisah para Rasul memperlihatkan bagaimana hal ini digenapi. Dari kitab Kisah para Rasul, kita banyak sekali belajar tentang gereja mula-mula, suka dan dukanya, kemenangan dan kesusahannya, tetapi yang terpenting ialah perkembangan gereja yang dalam jangka waktu beberapa tahun sudah dibangun di seluruh dunia yang telah beradab. Kita tahu bahwa tabib Lukas adalah seorang sejarawan yang cermat dan kita boleh yakin bahwa dalam kitab ini kita memperoleh catatan yang benar tentang kekristenan yang mula-mula.
APA CIRI-CIRI UTAMANYA?
Kata 'saksi' dipakai lebih dari 30 kali, mengingatkan kita bahwa gereja yang sejati adalah gereja yang bersaksi dan setiap Kristen dipanggil untuk menjadi saksi. Sungguh menakjubkan bahwa hanya dalam satu generasi, orang-orang Kristen mula-mula ini telah mengabarkan Injil ke seluruh dunia yang sudah beradab. Kisah para Rasul merupakan buku pedoman misi yang terbaik yang pernah ditulis. Kisah para Rasul berakhir dengan tiba-tiba - seolah-olah tidak selesai. Suatu cara mengakhiri yang tepat, karena gereja yang bersaksi harus terus maju sampai Kristus datang kembali. Kitab-kitab Injil memperlihatkan apa yang mulai dilakukan oleh Kristus ketika Ia ada di dunia dan Kisah para Rasul menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selanjutnya oleh Roh-Nya yang kudus melalui murid-murid-Nya. Kitab ini dimulai dengan pemberitaan Injil di Yerusalem, ibu kota agama bangsa Yahudi; diakhiri dengan pemberitaan Injil di kota Roma, ibu kota dari dunia yang beradab pada waktu itu.
KAPAN KITAB INI DITULIS?
Hampir dapat dipastikan bahwa tabib Lukas menulis Kisah para Rasul pada awal atau pertengahan tahun enam puluhan abad pertama - pada akhir masa dua tahun hukuman penjara rasul Paulus di Roma. Kitab itu mencakup masa dari pendirian gereja di Yerusalem sampai masa hukuman penjara rasul Paulus di Roma - yaitu kurang lebih tiga puluh tahun
Pesan
1. Gereja menanti dan menerIma kuasa Roh Kudus.o Amanat agung diulangi. Kis 1:8
o Tuhan yang bangkit naik ke surga. Kis 1:9
o Para rasul berdoa. Kis 1:14
o Roh yang dijanjikan diberikan. Kis 2:4
o Disusul dengan khotbah yang penuh kuasa. Kis 2:37
2. Gereja mempertunjukkan persekutuan Kristen.
o Dalam kehidupan bersama. Kis 2:44; 4:32
o Dalam ibadah bersama. Kis 2:46
3. Gereja segera mengalami baik kemenangan maupun kesusahan.
o Penyembuhan orang lumpuh. Kis 3:2
o Penipuan Ananias dan Safira. Kis 5:1
4. Gereja mengangkat 'para pejabat' yang pertama -'Kelompok Tujuh Orang' (Kis 6:3).
5. Martir pertama gereja - Stefanus (Kis 7:60).
6. Gereja menerima seorang petobat baru yang luar biasa - Saulus dari Tarsus (Kis 9:1-19).
7. Gereja membuktikan kuasa doa.
o Persekutuan doa yang membuka pintu penjara. Kis 12:5
8. Gereja mengadakan sidangnya yang pertama yang di dalamnya kebebasan orang
bukan Yahudi dilindungi (Kis 15:19).
Penerapan
1.Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita apa yang harus dilaksanakan oleh gereja Perjanjian Baru:
o Pengajaran
o Persekutuan
o Pemecahan roti
o Kebaktian (doa-doa)
2. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya persekutuan Kristen itu:
o Saling berbagi hidup dan memperhatikan
3. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya pekerjaan misi dilaksanakan:
o Oleh setiap orang yang dipanggil oleh Allah - bukan suatu golongan elit tertentu
o Di bawah pimpinan Roh Kudus
o Mengunjungi tempat-tempat yang strategis
4. Kisah para Rasul mengingatkan kita bahwa Kristen yang sungguh-sungguh sekalipun, kadang-kadang berbeda pendapat dan berpisah.
o Paulus dan Barnabas mengambil sikap yang berbeda terhadap Yohanes Markus ketika ia meninggalkan mereka, tetapi perbedaan ini kemudian dipulihkan.
5. Kisah para Rasul memperkenalkan kita kepada para pemimpin pertama yang diangkat dalam gereja Kristen dan memberitahukan kepada kita apa persyaratan mereka.
Tema-tema Kunci
1. Bersaksi.Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).
2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.
3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.
Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.
Garis Besar Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) [1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11Janji tentang Roh Kudus
Kis 1:12-14Para murid yang menanti
Kis 1:15-2
[1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11 | Janji tentang Roh Kudus |
Kis 1:12-14 | Para murid yang menanti |
Kis 1:15-26 | Penggantian Yudas |
[2] BERSAKSI DI YERUSALEM Kis 2:1-7:60
Kis 2:1-47 | Kuasa diberikan dan khotbah penuh kuasa |
Kis 3:1-26 | Mukjizat pertama yang dicatat dalam gereja mula-mula |
Kis 4:1-31 | Timbulnya kaum oposisi |
Kis 4:32-5:16 | Berkat dan cela |
Kis 5:17-42 | Lebih menaati Allah daripada manusia |
Kis 6:1-7:60 | Martir Kristen pertama |
[3] BERSAKSI DI SAMARIA Kis 8
[4] BERSAKSI DI TEMPAT YANG LEBIH JAUH Kis 9:1-13:3
Kis 9 | Pertobatan yang luar biasa |
Kis 10:1-11:30 | Mata Petrus terbuka |
Kis 12:1-2 | 5 Petrus ditangkap |
Kis 13:1-3 | Paulus dan Barnabas diutus |
[5] BERSAKSI SAMPAI KE UJUNG DUNIA Kis 13:4-28:31
Kis 13:4-15:35 | Perjalanan misionaris yang pertama |
o Siprus (Kis 13:4-12)
o Perga (Kis 13:13)
o Pisidia Antiokhia (Kis 13:14-52)
o Ikonium (Kis 14:1-6)
o Listra (Kis 14:6-20)
o Derbe (Kis 14:20-21)
o Sidang di Yerusalem (Kis 15:1-35)
Kis 15:36-18:22 | Perjalanan misionaris yang kedua |
o Paulus dan Barnabas berpisah (Kis 15:36-41)
o Paulus mengunjungi Listra (Kis 16:1-3)
o Berbagai kota di Asia Kecil (Kis 16:4-11)
o Filipi (Kis 16:12-40)
o Tesalonika (Kis 17:1-9)
o Berea (Kis 17:10-14)
o Atena(Kis 17:15-34)
o Korintus (Kis 18:1-17)
o Kembali ke Antiokhia
Kis 18:23-21:17 | Perjalanan misionaris yang ketiga |
o Paulus mengunjungi Efesus (Kis 18:23-19:40)
o Berangkat ke Yerusalem (Kis 20:1-16)
o Berpidato di depan para penatua di Efesus (Kis 20:17-38)
o dan akhirnya tiba di Yerusalem (Kis 21:1-17)
Kis 21:18-28:3 | Paulus berhadapan dengan para penguasa |
o Didakwa dan ditangkap (Kis 21:18-40)
o Membela diri (Kis 22-26)
o Dalam perjalanan ke Roma (Kis 27:1-28:15)
o Paulus masih berkhotbah (Kis 28:16-31)
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi