Teks -- 2 Timotius 2:14-26 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: 2Tim 2:19 - DASAR YANG DILETAKKAN ALLAH ITU TEGUH.
Nas : 2Tim 2:19
Kendatipun fakta bahwa banyak orang murtad dari iman (Mat 24:11)
dan guru palsu menyerbu ke dalam gereja (ayat 2Tim 2:14-18), maksu...
Nas : 2Tim 2:19
Kendatipun fakta bahwa banyak orang murtad dari iman (Mat 24:11) dan guru palsu menyerbu ke dalam gereja (ayat 2Tim 2:14-18), maksud Allah bagi umat-Nya yang setia tak dapat dihalangi. "Dasar yang diletakkan Allah", yaitu gereja sejati, tidak bisa dihancurkan. Pada dasar ini dua kebenaran tertulis yang menunjuk kepada anggota gereja Kristus.
- (1) Allah tahu dengan tepat siapa yang tetap setia kepada Injil yang asli dan siapa yang berkompromi dengan kebenaran itu (bd. Kej 18:19; Kel 33:12,17; Bil 16:5; 1Kor 8:1-3), dan
- (2) mereka yang sungguh-sungguh menjadi milik-Nya akan berpaling dari kefasikan dan ajaran palsu (bd. 1Tim 6:3-5,11).
Full Life: 2Tim 2:21 - MENYUCIKAN DIRINYA.
Nas : 2Tim 2:21
Di dalam gereja yang tampak di bumi ada banyak "benda". Ada benda
"untuk maksud yang mulia", yaitu orang percaya yang memisahkan di...
Nas : 2Tim 2:21
Di dalam gereja yang tampak di bumi ada banyak "benda". Ada benda "untuk maksud yang mulia", yaitu orang percaya yang memisahkan diri dari kejahatan dan dengan teguh mempertahankan Injil yang sejati sesuai dengan penyataan alkitabiah, dan benda untuk maksud "yang tidak mulia," yaitu orang percaya yang berpaling dari kebenaran (ayat 2Tim 2:14-19). Mereka yang setia yang ingin berguna bagi Tuhan harus memisahkan diri dari semua kepercayaan dan orang yang menganjurkan ajaran yang bertentangan dengan Alkitab (ayat 2Tim 2:19). Hubungan dengan mereka yang mengajar ajaran tidak alkitabiah hanya boleh diadakan dengan maksud untuk memperbaiki dengan kasih, supaya mereka bisa bertobat dan berbalik kepada kebenaran (ayat 2Tim 2:25).
Var: di hadapan Tuhan.
Jerusalem: 2Tim 2:18 - -- Ada mungkin kebangkitan diartikan sebagai kejadian mistik: kenaikan batiniah
kepada Allah. Paulus sudah memperingatkan orang-orang Korintus agar janga...
Ada mungkin kebangkitan diartikan sebagai kejadian mistik: kenaikan batiniah kepada Allah. Paulus sudah memperingatkan orang-orang Korintus agar jangan mengartikan kebangkitan terlalu kasar, 1Kor 15:35-53+.
Jerusalem: 2Tim 2:19 - -- Kedua suratan itu (Tuhan mengenal siapa yang kepunyaanNya: setiap orang yang
menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan) tertulis pada batu
...
Kedua suratan itu (Tuhan mengenal siapa yang kepunyaanNya: setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan) tertulis pada batu landasan atau piagam pendirian bangunan. Bangunan itu ialah Gereja dan batu landasannya ialah Kristus, 1Kor 3:11, atau para rasul, Ef 2:20; bdk Wah 21:14, atau iman yang berdasarkan firman Allah yang setia, 2Tim 2:13. Kedua ayat Kitab Suci yang dikutip, saling melengkapi yaitu: "Allah menjaga mereka yang dikasihiNya", Bil 16:5, sedangkan mereka "harus hidup secara baik dan adil", Bil 16:26; Yes 26:13; 52:11; Maz 6:9.
Ende: 2Tim 2:17 - Himneos Ia pernah (lih. 1Ti 1:20) dikutjil Paulus dengan harapan
bahwa ia akan insjaf dan bertobat, tetapi nampaknja ia masih tegar hati.
Ia pernah (lih. 1Ti 1:20) dikutjil Paulus dengan harapan bahwa ia akan insjaf dan bertobat, tetapi nampaknja ia masih tegar hati.
Ende: 2Tim 2:18 - Kebangkitan sudah terlangsung Itu memang benar tentang kebangkitan rohani
orang-orang beriman dari maut dosa. Tetapi mereka itu menjangkal kebangkitan
tubuh diachir zaman, seperti ...
Itu memang benar tentang kebangkitan rohani orang-orang beriman dari maut dosa. Tetapi mereka itu menjangkal kebangkitan tubuh diachir zaman, seperti jang diadjarkan Paulus dalam 1Ko 15 dan 1Te 4:13-18.
Ende: 2Tim 2:19 - Menjeru nama Tuhan Itu ungkapan lazim dalam Perdjandjian Lama, maksudnja:
jang pertjaja akan Allah jang Mahaesa dan mengharapkan segala perlindungan dan
pertolongan dari...
Itu ungkapan lazim dalam Perdjandjian Lama, maksudnja: jang pertjaja akan Allah jang Mahaesa dan mengharapkan segala perlindungan dan pertolongan dari padaNja.
Ende: 2Tim 2:20 - Bedjana Istilah asli berarti "alat" tetapi jang dimaksudkan disini njatalah
"alat" untuk diisi atau menjimpan berang, seperti djambang, periuk, piring-mangkuk...
Istilah asli berarti "alat" tetapi jang dimaksudkan disini njatalah "alat" untuk diisi atau menjimpan berang, seperti djambang, periuk, piring-mangkuk dan lain-lain.
· bersilat kata: 2Tim 2:23; 1Tim 1:4; 6:4; Tit 3:9
· termasuk Himeneus: 1Tim 1:20
Ref. Silang FULL: 2Tim 2:18 - telah berlangsung // sebagian orang · telah berlangsung: 2Tes 2:2
· sebagian orang: 1Tim 1:19; 6:21
· telah berlangsung: 2Tes 2:2
· sebagian orang: 1Tim 1:19; 6:21
Ref. Silang FULL: 2Tim 2:19 - itu teguh // siapa kepunyaan-Nya // nama Tuhan · itu teguh: Yes 28:16
· siapa kepunyaan-Nya: Kel 33:12; Bil 16:5; Yoh 10:14; 1Kor 8:3; Gal 4:9
· nama Tuhan: 1Kor 1:2
Ref. Silang FULL: 2Tim 2:22 - kesetiaan, kasih // kepada Tuhan // dengan hati · kesetiaan, kasih: 1Tim 1:14; 6:11
· kepada Tuhan: Kis 2:21; Kis 2:21
· dengan hati: 1Tim 1:5
· kesetiaan, kasih: 1Tim 1:14; 6:11
· kepada Tuhan: Kis 2:21; [Lihat FULL. Kis 2:21 ]
· dengan hati: 1Tim 1:5
Ref. Silang FULL: 2Tim 2:23 - menimbulkan pertengkaran · menimbulkan pertengkaran: 2Tim 2:14; 2Tim 2:14
· mengajar, sabar: 1Tim 3:2,3
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry: 2Tim 2:14-18 - Peringatan-peringatan terhadap Penyimpangan Peringatan-peringatan terhadap Penyimpangan (2:14-18)
Setelah membesarkan hati Timotius untuk menderita demikian, Rasul Paulus sampai pada bagian s...
Peringatan-peringatan terhadap Penyimpangan (2:14-18)
- Setelah membesarkan hati Timotius untuk menderita demikian, Rasul Paulus sampai pada bagian selanjutnya untuk mengarahkan dia dalam pekerjaannya.
- I. Dia harus terus berusaha untuk membangun kerohanian jemaat yang ada di bawah tanggung jawabnya, mengingatkan mereka tentang hal-hal yang sudah mereka ketahui, karena ini adalah pekerjaan hamba-hamba Tuhan. Bukan untuk memberi tahu mereka tentang hal-hal yang tidak pernah mereka ketahui sebelumnya, melainkan mengingatkan mereka tentang hal-hal yang mereka ketahui, dengan memesankan kepada mereka, agar jangan mereka bersilat kata. Perhatikanlah, orang-orang yang cenderung bertengkar biasanya bertengkar mengenai hal-hal yang sangat sepele. Bersilat kata sifatnya sangat merusak terhadap perkara-perkara mengenai Allah. Janganlah mereka bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna. Jika saja orang-orang mempertimbangkan betapa kecil manfaat dari sebagian besar perdebatan dalam hal agama, maka mereka tidak akan sebegitu giat dalam bersilat kata, sampai mengacaukan orang yang mendengarkannya, menjauhkan mereka dari hal-hal luar biasa mengenai Allah, dan menyebabkan panas hati dan kebencian yang tidak kristiani, yang karenanya kebenaran sering kali dilupakan. Perhatikanlah, orang sangat mudah bersilat kata, dan pertikaian seperti itu tidak menghasilkan apa pun selain menggoyahkan sebagian orang dan mengacaukan yang lain. Bukan saja tidak berguna, namun juga sangat merugikan. Dan oleh karena itu hamba-hamba Tuhan harus menyuruh jemaat supaya mereka tidak bersilat kata. Dan mereka akan lebih dihargai ketika menyuruh jemaat di hadapan Tuhan, yaitu, dalam nama-Nya dan dari firman-Nya. Dengan cara ini para hamba Tuhan mendapatkan kekuasaan atau wewenang bagi apa yang mereka katakan. Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah (ay. 15). Perhatikanlah, yang harus menjadi perhatian hamba-hamba Allah adalah membuktikan diri mereka layak di hadapan Allah, diterima oleh-Nya, dan untuk menunjukkan bahwa dengan demikian mereka diperkenan oleh Allah. Untuk mencapai hal itu, harus ada kepedulian dan usaha keras yang terus-menerus: Usahakanlah agar engkau menjadi demikian, sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu. Hamba-hamba Tuhan harus menjadi pekerja. Mereka punya pekerjaan yang harus dilakukan, dan mereka harus berjerih payah di dalamnya. Pekerja yang tidak cakap, atau tidak setia, atau malas, harus malu. Tetapi orang-orang yang mengurusi pekerjaan mereka, dan tetap mengerjakan pekerjaan mereka adalah pekerja-pekerja yang tidak perlu malu. Dan apakah pekerjaan mereka? Yaitu berterusterang memberitakan perkataan kebenaran itu. Bukan menciptakan sebuah injil baru, melainkan dengan berterus terang membagikan Injil yang dipercayakan kepada mereka sebagaimana adanya. Menyampaikan ancaman kepada orang-orang yang pantas mendapatkan ancaman, penghiburan kepada orang-orang yang pantas dihibur. Memberikan kepada setiap orang makanan pada waktunya (Mat. 24:45, KJV: bagiannya pada waktunya). Perhatikanlah di sini,
- 1. Firman yang diberitakan hamba-hamba Tuhan adalah firman atau perkataan kebenaran, karena penciptanya adalah Allah kebenaran.
- 2. Dibutuhkan banyak hikmat, usaha, dan perhatian untuk membagi-bagikan firman kebenaran ini dengan benar. Timotius harus berusaha melakukan pekerjaan ini dengan baik.
- II. Dia harus mewaspadai hal-hal yang dapat menghalangi dia dalam pekerjaannya (ay. 16). Dia harus mewaspadai penyimpangan: Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci. Orang-orang yang menganut ajaran sesat, yang menyombongkan gagasan-gagasan dan pernyataan-pernyataan mereka, mengira bahwa perbuatan mereka dapat membuat mereka dipuji. Tetapi Rasul Paulus menyebut semua itu omongan yang kosong dan yang tidak suci. Begitu orang-orang menjadi sangat suka dengan omongan-omongan seperti itu, itu akan menambah kefasikan. Jalan penyimpangan itu menurun ke bawah. Begitu satu hal yang tidak masuk akal disetujui atau dibela dalam perdebatan, seribu lainnya mengikuti: Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker, atau kelemayuh. Ketika penyimpangan atau ajaran sesat masuk ke dalam jemaat, terpengaruhnya satu orang sering kali diikuti dengan terpengaruhnya banyak orang, atau terpengaruhnya satu orang yang sama dengan satu penyimpangan sering kali menunjukkan terpengaruhnya dia oleh banyak penyimpangan. Pada kesempatan ini Rasul Paulus menyebutkan beberapa orang yang belum lama ini telah memajukan ajaran-ajaran yang menyimpang, yaitu Himeneus dan Filetus. Dia menyebut nama-nama guru sesat ini, untuk menunjukkan keburukan mereka yang tidak ada henti-hentinya, dan memperingatkan semua orang supaya tidak mendengarkan mereka. Mereka telah menyimpang dari kebenaran, atau dari salah satu pokok ajaran agama Kristen, yang merupakan kebenaran. Kebangkitan orang mati adalah salah satu ajaran agung Kristus. Sekarang lihatlah kelicikan sang ular dan keturunan sang ular. Mereka tidak menyangkal kebangkitan (karena itu dengan jelas dan terang-terangan bertentangan dengan perkataan Kristus), namun mereka membuat penafsiran yang salah terhadap ajaran yang benar itu, dengan mengatakan bahwa kebangkitan telah berlangsung atau berlalu, bahwa apa yang Kristus katakan mengenai kebangkitan harus dipahami secara rohani dan sebagai kiasan, bahwa kebangkitan itu harus diartikan sebagai kebangkitan rohani saja. Memang benar, ada kebangkitan rohani, tetapi menyimpulkan dari situ bahwa tidak akan ada kebangkitan tubuh yang sungguh-sungguh dan nyata pada akhir zaman berarti mempertentangkan kebenaran Kristus yang satu dengan yang lain untuk menghancurkannya. Dengan demikian mereka merusak iman sebagian orang, membuat mereka meninggalkan kepercayaan akan kebangkitan orang mati. Dan jika tidak ada kebangkitan orang mati, atau kemuliaan masa depan, tidak ada imbalan untuk pelayanan dan penderitaan kita di dunia lain, maka kita adalah orang-orang yang paling malang (1Kor. 15:19). Apa pun yang menyingkirkan ajaran tentang kemuliaan yang akan datang menjatuhkan iman orang-orang Kristen. Rasul Paulus telah menyanggah penyimpangan ini secara panjang lebar (1Kor. 15), dan oleh karena itu tidak memasukkan alasan-alasan untuk sanggahannya di sini. Perhatikanlah,
- 1. Omongan yang harus dihindari Timotius adalah yang tidak suci dan sia-sia. Omongan-omongan itu adalah bayang-bayang kosong, dan membawa orang kepada kenajisan: Menambah kefasikan.
- 2. Penyimpangan bisa menjadi bertambah-tambah, dan karena itu lebih berbahaya: ia menjalar seperti kelemayuh.
- 3. Ketika orang membuat penyimpangan mengenai kebenaran, mereka selalu berusaha keras untuk membuat suatu pernyataan palsu yang masuk akal untuk itu. Himeneus dan Filetus tidak menyangkal kebangkitan, tetapi menyatakan bahwa hal itu telah berlangsung atau telah berlalu.
- 4. Penyimpangan, terutama yang memengaruhi ajaran dasar, akan merusak iman sebagian orang.
Matthew Henry: 2Tim 2:19-21 - Peringatan-peringatan terhadap Penyimpangan Peringatan-peringatan terhadap Penyimpangan (2:19-21)
Di sini kita melihat dengan apa kita dapat menghibur diri, berkaitan dengan hal ini, dengan p...
Peringatan-peringatan terhadap Penyimpangan (2:19-21)
- Di sini kita melihat dengan apa kita dapat menghibur diri, berkaitan dengan hal ini, dengan penyimpangan-penyimpangan kecil dan kesesatan-kesesatan yang menulari dan membuat sakit jemaat, dan mendatangkan kejahatan.
- I. Hal yang dapat benar-benar menghibur kita adalah bahwa orang-orang yang tidak percaya tidak dapat membuat janji Allah tidak berlaku. Walaupun iman sebagian orang tertentu jatuh, namun dasar yang diletakkan Allah itu teguh (ay. 19). Tidak mungkin mereka memperdayai orang-orang pilihan Allah. Atau itu dapat diartikan sebagai kebenaran itu sendiri, yang mereka ragukan. Semua serangan yang dibuat penguasa-penguasa kegelapan terhadap ajaran Kristus tidak dapat menggoyahkannya. Ajaran-Nya berdiri teguh, dan dapat bertahan menghadapi segala serangan yang bangkit melawannya. Nabi-nabi dan rasul-rasul, yaitu, ajaran-ajaran Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, tetap kokoh. Dan semua ajaran itu memiliki sebuah meterai dengan dua semboyan, satu pada sisi yang satu, dan satu lagi pada sisi lainnya, seperti yang biasa ada pada sebuah meterai pada umumnya.
- 1. Yang satu menyatakan penghiburan bagi kita, yaitu bahwa Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya, dan siapa yang bukan. Mengenal mereka, artinya, Dia mengakui mereka, mengenal mereka sehingga Dia tidak akan pernah kehilangan mereka. Walaupun iman sebagian orang jatuh, namun Tuhan dikatakan mengetahui jalan orang benar (Mzm. 1:6). Tidak ada yang dapat merusak iman siapa pun yang telah Allah pilih.
- 2. Yang lainnya menyatakan kewajiban kita, yaitu bahwa setiap orang yang menyebut nama Kristus harus meninggalkan kejahatan. Orang-orang yang mau mendapatkan penghiburan dari hak istimewa tersebut harus menjadikan kewajibannya sebagai suara hati nuraninya. Jika nama Kristus yang dipakai untuk memanggil kita, maka kita harus meninggalkan kejahatan, jika tidak maka Dia tidak akan mengakui kita. Dia akan mengatakannya pada hari besar itu (Mat. 7:23). Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah daripada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! Perhatikanlah,
- (1) Apa pun penyimpangan yang dibawa masuk ke dalam jemaat, dasar yang diletakkan Allah itu tetap teguh, tujuan-Nya tidak akan pernah dapat digagalkan.
- (2) Allah memiliki beberapa orang di dalam jemaat yang adalah kepunyaan-Nya dan Dia kenal sebagai kepunyaan-Nya.
- (3) Orang-orang Kristen yang percaya menyebut nama Kristus, dipanggil dengan nama-Nya, dan oleh karena itu wajib meninggalkan kejahatan. Karena Kristus telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan (Tit. 2:14).
- II. Hal lain yang dapat menghibur kita adalah bahwa walaupun ada beberapa orang yang imannya jatuh, namun ada orang-orang lain yang mempertahankan ketulusan mereka, dan mempertahankannya dengan teguh (ay. 20): Dalam rumah yang besar bukan hanya terhadap perabot dari emas, dan seterusnya. Jemaat Kristus adalah sebuah rumah yang besar, sebuah rumah yang diperlengkapi dengan perabot-perabot yang bagus. Nah, sebagian dari perabot-perabot rumah ini bernilai tinggi, seperti perabotan yang disepuh di dalam rumah. Sebagian bernilai rendah, dan dipergunakan untuk maksud-maksud yang rendah, seperti perabot-perabot dari kayu dan tanah. Demikian pula halnya di dalam jemaat Allah. Ada sebagian orang percaya yang seperti perabot dari kayu dan tanah, mereka adalah perabot-perabot yang hina. Tetapi pada saat yang sama tidak semua perabot itu hina. Ada perabot dari emas dan perak, perabot-perabot yang mulia, yang dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya. Ketika kita berkecil hati karena keburukan beberapa orang, kita harus berbesar hati juga dengan melihat kebaikan orang-orang lain. Saat ini kita harus menjaga supaya kita menjadi perabot-perabot untuk maksud yang mulia: kita harus menyucikan diri kita dari pandangan-pandangan yang cemar ini, supaya kita dapat dikuduskan untuk dipakai Tuhan kita. Perhatikanlah,
- 1. Di dalam jemaat ada beberapa perabot yang mulia dan beberapa perabot yang hina. Ada beberapa perabot belas kasihan dan yang lainnya perabot kemurkaan-Nya (Rm. 9:22-23). Sebagian orang mempermalukan jemaat dengan pandangan-pandangan mereka yang cemar dan hidup mereka yang jahat. Sedangkan yang lainnya memuliakan dan mendatangkan pujian bagi jemaat dengan perilaku mereka yang patut diteladani.
- 2. Orang harus menyucikan dirinya dari hal-hal ini sebelum dia dapat menjadi perabotan yang mulia, atau dipandang layak untuk dipakai tuannya.
- 3. Setiap perabot harus layak untuk dipakai tuannya. Setiap orang di dalam jemaat yang dikenan oleh Allah harus mengabdikan dirinya untuk melayani Tuannya dan melayakkan diri bagi maksud-Nya.
- 4. Pengudusan di dalam hati adalah persiapan kita untuk setiap pekerjaan yang baik. Pohon harus dipelihara baik-baik, maka buahnya pun akan baik.
Matthew Henry: 2Tim 2:22-26 - Peringatan-peringatan terhadap Pertikaian Peringatan-peringatan terhadap Pertikaian (2:22-26)
I. Di sini Paulus menasihati Timotius supaya mewaspadai nafsu orang muda (ay. 22). Walaupu...
Peringatan-peringatan terhadap Pertikaian (2:22-26)
- I. Di sini Paulus menasihati Timotius supaya mewaspadai nafsu orang muda (ay. 22). Walaupundia adalah seorang laki-laki yang kudus dan baik, sungguh telah mati terhadap dunia, namun Paulus menganggap perlu memperingatkan dia tentang nafsu orang muda: “Jauhilah hal-hal tersebut, berjaga-jagalah dan berjerih payahlah semampu-mampumu untuk menjaga dirimu tetap bersih dari hal-hal tersebut.” Nafsu daging adalah nafsu orang muda, yang harus diwaspadai oleh orang-orang muda dengan penuh kehati-hatian, dan orang terbaik pun tidak boleh merasa aman-aman saja mengenainya. Dia menganjurkan satu obat yang sangat baik untuk melawan nafsu orang muda: Kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih, dan damai, dan seterusnya. Perhatikanlah,
- 1. Nafsu orang muda sangatlah berbahaya, sehingga orang-orang muda yang penuh harapan pun harus diperingatkan mengenai hal ini, karena nafsu-nafsu itu berjuang melawan jiwa (1Ptr. 2:11).
- 2. Bila kita memanfaatkan segala kasih karunia yang kita terima, maka itu akan memadamkan kejahatan-kejahatan kita. Semakin kita mengejar apa yang baik, semakin cepat dan semakin jauh kita meninggalkan apa yang jahat. Keadilan, dan iman, dan kasih, akan menjadi penangkal yang ampuh melawan nafsu-nafsu orang muda. Kasih yang kudus akan menyembuhkan nafsu yang tidak murni. Kejarlah damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan. Mempertahankan persekutuan orang-orang kudus akan menjauhkan kita dari segala persahabatan dengan perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak bermanfaat. Lihatlah ciri-ciri orang Kristen: mereka adalah orang-orang yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. Perhatikanlah, kepada Kristuslah doa harus ditujukan. Itulah ciri-ciri semua orang Kristen, bahwa mereka berseru kepada Dia. Akan tetapi, doa-doa kita kepada Allah dan Kristus tidak dapat diterima atau dikabulkan kecuali doa-doa itu keluar dari hati yang murni.
- II. Paulus memperingatkan Timotius terhadap pertikaian, dan supaya dia menghindari hal ini (ay. 23). Dia memperingatkan Timotius tentang soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak, yang cenderung tidak bermanfaat, bersilat kata. Orang-orang yang suka menimbulkan hal-hal seperti itu, dan sangat menyukai hal-hal tersebut, menganggap diri mereka bijaksana dan terpelajar. Tetapi Paulus menyebut mereka bodoh dan tidak terpelajar. Kejahatan orang-orang ini adalah bahwa mereka menimbulkan pertengkaran, bahwa mereka menimbulkan perdebatan dan pertikaian di antara orang-orang Kristen dan hamba-hamba Tuhan. Sangat mengagumkan betapa seringnya, dan alangkah seriusnya, rasul Paulus memperingatkan Timotius tentang perselisihan dalam hal agama, yang pasti bukannya tanpa maksud seperti ini, untuk menunjukkan bahwa agama lebih tercermin di dalam mempercayai dan melakukan apa yang Allah tuntut daripada dalam perselisihan yang tidak ada gunanya. Seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar (ay. 24). Tidak ada yang lebih buruk bagi hamba Tuhan Yesus, selain daripada bertengkar dan bertikai, sebab Tuhan Yesus sendiri tidak berbantah dan tidak berteriak-teriak (Mat. 12:19), melainkan seorang teladan kelemahlembutan, kehalusan, dan keramah-tamahan bagi semua orang. Hamba Tuhan harus ramah terhadap semua orang, dan dengan demikian menunjukkan bahwa dia sendiri tunduk kepada kekuasaan yang memerintah dari agama kudus yang kepadanya dia mengabdi dalam memberitakan dan menyebarluaskannya. Cakap mengajar. Orang-orang yang cenderung suka bertengkar tidak cakap mengajar, dan mereka garang dan tidak taat. Hamba-hamba Tuhan harus sabar, sabar menghadapi kejahatan, dan dengan lemah lembut dapat menuntun (ay. 25) bukan hanya orang-orang yang tunduk, tetapi juga orang-orang yang suka melawan. Perhatikanlah,
- 1. Orang-orang yang suka melawan kebenaran harus dituntun. Karena menuntun adalah cara yang sesuai dengan Kitab Suci dalam menangani orang-orang yang menyimpang. Cara ini lebih mungkin dapat menginsafkan mereka tentang kesalahan mereka daripada api dan kayu bakar: Tuhan tidak meminta kita membunuh tubuh mereka dengan mengaku-ngaku untuk menyelamatkan jiwa mereka.
- 2. Orang-orang yang suka melawan seperti itu harus dituntun dengan lemah lembut, karena Tuhan kita lemah lembut dan rendah hati (Mat. 11:29), dan ini sangat sesuai dengan ciri hamba Tuhan (ay. 24): Seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar. Ini adalah cara untuk menyampaikan kebenaran dengan terang dan kuasanya, dan untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan (Rm. 12:21).
- 3. Hal yang harus menjadi tujuan hamba-hamba Tuhan dalam menuntun orang-orang yang suka melawan adalah supaya mereka dipulihkan kembali: Mungkin Tuhan memberi kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran. Perhatikanlah,
- (1) Pertobatan adalah karunia Allah.
- (2) Itu adalah karunia yang mungkin diberikan dalam perkara orang-orang yang suka melawan. Dan oleh karena itu, walaupun kita tidak boleh putus asa mengenai kasih karunia Allah, namun kita harus berhati-hati supaya tidak meremehkannya. Sehingga mereka mengenal kebenaran.
- (3) Allah yang sama yang menolong kita menemukan kebenaran, juga membawa kita kepada pengenalan akan kebenaran itu dengan anugerah-Nya, jika tidak maka hati kita akan tetap memberontak terhadap kebenaran, karena kita harus mengaku dengan mulut kita bukan hanya percaya dengan hati kita saja (Rm. 10:9-10). Dan dengan demikianlah orang-orang berdosa menjadi insaf kembali dan terlepas dari jerat Iblis. Lihatlah di sini,
- [1] Kesengsaraan orang-orang berdosa: mereka ada di dalam jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya (ay. 26). Mereka adalah budak bagi pemberi tugas yang terburuk. Iblis adalah roh yang sekarang bekerja di antara orang-orang durhaka (Ef. 2:2). Mereka terperangkap di dalam sebuah jerat, dan dalam jerat yang terburuk, karena itu adalah jerat Iblis. Mereka seperti ikan-ikan yang terperangkap di dalam sebuah jala yang buruk, dan seperti burung-burung yang tertangkap dalam perangkap. Juga, mereka ada di bawah kutuk Ham (Hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina [Kej. 9:25]). Mereka adalah budak bagi dia yang hanyalah budak dan pengikut.
- [2] Kebahagiaan orang-orang yang bertobat: mereka tersadar kembali sehingga terlepas dari jerat ini, seperti seekor burung yang terlepas dari jerat pemburu burung. Jerat itu rusak dan mereka melarikan diri. Dan semakin hebat bahayanya, semakin hebat pula pembebasannya. Ketika orang-orang berdosa bertobat, mereka yang sebelumnya ditawan oleh Iblis pada kehendaknya dibawa kepada kebebasan gilang-gemilang anak-anak Allah, dan kehendak mereka melebur ke dalam kehendak Tuhan Yesus. Tuhan yang baik memulihkan kita semua sehingga terlepas dari jerat.
SH: 2Tim 2:14-18 - Fit and Proper test (uji kelayakan) (Rabu, 28 Agustus 2002) Fit and Proper test (uji kelayakan)
Istilah fit and proper test (uji kelayakan) akhir-akhir ini giat digencarkan di kalangan eksekutif dan legislatif...
Fit and Proper test (uji kelayakan)
Istilah fit and proper test (uji kelayakan) akhir-akhir ini giat digencarkan di kalangan eksekutif dan legislatif pemerintahan Indonesia. Ini dilakukan dalam rangka menciptakan pemerintahan yang jujur, loyal, dan berdedikasi tinggi bagi kepentingan bangsa dan negara. Karena itu, hal-hal yang diuji meliputi: kemampuan dan integritas, kejujuran dan moralitas seseorang. Diharapkan, mereka yang telah lulus uji kelayakan ini dapat menjadi "panutan." Yang jadi pertanyaan adalah apakah pelaksanaan fit and proper test itu sendiri sudah terbebas dari pengaruh kolusi, korupsi, dan nepotisme? Karena ternyata banyak pejabat yang telah diuji kelayakannya masih terlibat kasus KKN! Ternyata uji kelayakan tersebut belum dapat dipertanggung-jawabkan kelayakannya.
Uji kelayakan ini ternyata juga menjadi concern Paulus ketika menasihati Timotius. Belajar dari pengalamannya, Paulus menemukan bahwa ternyata ada para hamba Tuhan yang telah menyimpangkan berita Injil, seperti Himeneus dan Filetus (ayat 17,18). Bagi Paulus, orang-orang seperti mereka itulah yang perlu diwaspadai karena mengajarkan pengajaran-pengajaran yang menyimpang dari kebenaran Kristus, yang bisa membuat jemaat terguncang imannya. Karena itu, Paulus dengan tegas mengingatkan Timotius untuk meneruskan tongkat estafet berita Injil itu kepada orang-orang yang telah memenuhi standar kelayakan: berani berkata benar tentang Kristus, jujur, bertanggung jawab, dan setia pada firman Tuhan.
Dari perikop ini kita belajar bahwa hanya hamba yang telah lulus fit and proper test yang Tuhan lakukan sajalah yang layak menjadi penerus tongkat estafet berita Injil. Karena mereka adalah hamba Tuhan yang mengutamakan kekudusan, memiliki hati murni, sifat-sifat Kristen terpuji, dan teruji. Sudah saatnya para pemegang tongkat estafet berita Injil, para hamba Tuhan mengintrospeksi diri dan bertanya pada Tuhan, "Apakah diri saya sudah memenuhi standar kelayakan yang Allah tetapkan!"
Renungkan: Jika gereja memiliki hamba sejati, yang telah lulus uji kelayakan yang Allah lakukan, maka ajaran-ajaran palsu yang mengguncang iman jemaat dapat dipatahkan pengaruhnya.
SH: 2Tim 2:14-19 - Tak perlu debat kusir (Kamis, 15 Mei 2008) Tak perlu debat kusir
Dalam tugasnya sebagai seorang yang akan menggembalakan jemaat,
Timotius harus mengarahkan mereka untuk berfokus pada Inji...
Tak perlu debat kusir
Dalam tugasnya sebagai seorang yang akan menggembalakan jemaat, Timotius harus mengarahkan mereka untuk berfokus pada Injil. Bukan hanya dengan memiliki pemahaman yang benar akan firman Allah, tetapi juga bagaimana kebenaran itu diterapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Misalnya dalam hal berbicara (ayat 14). Jangan sampai mengucapkan kata-kata yang tidak bermanfaat. Mempertahankan kebenaran memang perlu, tetapi tak perlu sampai berdebat tanpa juntrungan. Ini malah bisa menjadi sumber pertikaian yang sama sekali tidak membangun iman siapapun yang mendengarnya.
Sebagai gembala jemaat, Timotius pun harus bersikap bijak (ayat 16). Debat kusir mengenai hal-hal yang bersifat spekulatif, provokatif, dan bukan merupakan tema sentral dalam kekristenan, hanya akan menimbulkan rasa marah dan sakit hati. Lagi pula orang tidak akan mendapatkan nilai tambah apapun dari debat semacam itu. Maka jangan sampai orang yang terlibat dalam pelayanan firman, misalnya membawakan renungan atau khotbah, terjebak dalam arus silang pen-dapat seperti itu. Setiap orang harus belajar mengungkapkan ketidaksetujuan mengenai suatu opini atau pengajaran dalam sikap yang dewasa. Di sisi lain, kita sendiri harus hati-hati terhadap pengajaran yang merusak iman. Kita pun harus mengajak orang lain mewaspadai hal ini. Bila kita tidak peka dan mengenali kebenaran firman Tuhan dengan baik, kita akan mudah terombang-ambing.
Ketika ada buku yang mengisahkan Maria Magdalena sebagai kekasih Yesus, banyak orang yang merasa terkejut dan imannya menjadi goyah karena menganggap kisah itu sebagai kebenaran yang baru ditemukan. Padahal kisah itu hanya fiksi dan bukan kebenaran! Namun kita tidak perlu marah-marah menyikap hal ini. Sebab kebenaran Allah tak akan pernah berubah, tak akan tergoyahkan, dan tak akan memudar. Kita hanya perlu setia mengikuti kebenaran Allah. Niscaya Ia tidak akan menolak kita.
SH: 2Tim 2:14-26 - Pekerja Kristus (Rabu, 29 Juni 2016) Pekerja Kristus
Timotius menghadapi persoalan yang tidak mudah dalam pelayanannya. Ia berhadapan dengan para pengajar sesat yang suka bersilat lidah ...
Pekerja Kristus
Timotius menghadapi persoalan yang tidak mudah dalam pelayanannya. Ia berhadapan dengan para pengajar sesat yang suka bersilat lidah dan mengacaukan (14), suka omongan kosong, dan hidup penuh kefasikan (16-18). Paulus menasihatkan Timotius agar berusaha menjadi pekerja Kristus yang pantas sehingga para pengajar sesat itu tidak menemukan celah untuk menjatuhkan Timotius dan mencemarkan nama Tuhan.
Dalam rangka menjadi pekerja Kristus yang layak, Paulus menasihatkan dua hal kepada Timotius, yaitu: Pertama, bijak dalam perkataan (14-19, 23-26). Artinya, tidak malu memberitakan kebenaran (15), tidak mempertengkarkan hal-hal yang tidak layak (23-24), dan melayani dengan kelemahlembutan (25). Kedua, menjaga kesucian (20-22) dengan menjauhi nafsu, mengejar keadilan, kesetiaan, kasih, dan kedamaian (22). Perhatikan bahwa di tengah peliknya persoalan yang ditimbulkan oleh para pengajar sesat di Efesus, Timotius didorong untuk menghadapi mereka dengan bijaksana dan tidak dengan kekerasan (25). Meski ada beberapa orang yang dengan jelas telah menyimpang dari kebenaran (17-18), namun Paulus menasihatkan Timotius untuk menghadapinya dengan lemah lembut (25). Dengan demikian, mungkin saja Tuhan memberi kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan mengenal kebenaran yang sejati. Orang-orang itu dapat tersesat akibat jerat Iblis yang menjerumuskan mereka (26).
Tidak jarang sebagai pemimpin rohani, kita tidak sabar dalam membimbing seseorang yang telah melenceng dari kebenaran dan dengan mudah mengucilkannya dari komunitas umat Allah. Sebelum kita mengkonfrontir orang yang tersesat, hendaklah terlebih dahulu kita belajar untuk menjadi bijak dalam perkataan dan menjaga kesucian hidup sehingga orang lain atau iblis tidak menemukan celah untuk menjatuhkan kita dan mempermalukan Kristus. Dengan kelemahlembutan, kita akan dimampukan Allah dalam anugerah-Nya untuk membimbing dan mengarahkan orang tersebut ke jalan yang benar. [MFS]
SH: 2Tim 2:14-26 - Menahan Diri dan Memberitakan Injil (Kamis, 25 November 2021) Menahan Diri dan Memberitakan Injil
Ada sebuah ungkapan yang sering kita dengar sejak kecil, yakni "diam itu emas". Benarkah demikian?
Dalam konteks...
Menahan Diri dan Memberitakan Injil
Ada sebuah ungkapan yang sering kita dengar sejak kecil, yakni "diam itu emas". Benarkah demikian?
Dalam konteks menghadapi para pengajar sesat yang menyusup ke dalam gereja, Rasul Paulus menasihatkan kepada Timotius untuk mengingatkan jemaat supaya mereka tidak bersilat lidah karena tidak ada gunanya dan hanya mengacaukan (14). Mereka harus menghindari omongan yang kosong dan tidak suci. Perkataan-perkataan tersebut hanya menambah kefasikan, bahkan dikatakan seperti penyakit kanker yang menjalar (16-17). Mereka harus menjauhi keinginan nafsu dan menghindari persoalan bodoh yang dibuat-buat karena menimbulkan pertengkaran, padahal hamba Tuhan tidak boleh bertengkar (23-24).
Sebaliknya, tindakan yang harus dilakukan oleh anak Tuhan adalah mengejar keadilan, kesetiaan, kasih, dan damai bersama dengan saudara seiman di dalam Tuhan (22). Dalam setiap waktu mereka harus bersikap ramah dan sabar serta cakap mengajar (24). Jika hendak berkata-kata, seorang anak Tuhan harus mengucapkan kebenaran dengan lemah lembut karena ada kemungkinan orang-orang fasik mendapat kesempatan bertobat (25-26).
Dalam menghadapi pengajar sesat sekalipun, Rasul Paulus tidak ingin jemaat Tuhan melakukan debat kusir. Rasul Paulus ingin agar jemaat melakukan dua hal, yakni berusaha menjadi layak di hadapan Tuhan dan menyucikan diri mereka (15, 21). Dengan kata lain, menahan diri dan memberitakan Injil melalui perkataan mereka.
Hal ini seturut dengan pertumbuhan gereja mula-mula yang bertumbuh pesat karena kehidupan anak Tuhan yang autentik dan menjadi teladan. Meskipun aksi diam lebih aman daripada berbicara, perkataan merupakan hal yang penting dalam pelayanan. Hal ini karena firman Tuhan yang disampaikan berupa kata-kata dan di sepanjang sejarah kebenaran, Injil Kristus disampaikan melalui perkataan.
Kita sering kali tergoda untuk memperdebatkan sesuatu yang tidak berguna. Kita harus belajar mengalah dalam hal tersebut dan mulai mengatakan ajaran yang berguna, serta membiasakan diri mengatakan kebenaran secara sabar dan lemah lembut. [YGM]
SH: 2Tim 2:19-26 - Dasar yang teguh (Kamis, 29 Agustus 2002) Dasar yang teguh
Himeneus dan Aleksander telah terpengaruh ajaran dualisme Yunani tentang kebangkitan. Mereka bukan hanya tersesat, tetapi juga menye...
Dasar yang teguh
Himeneus dan Aleksander telah terpengaruh ajaran dualisme Yunani tentang kebangkitan. Mereka bukan hanya tersesat, tetapi juga menyesatkan banyak orang. Kini Paulus meneguhkan keyakinan jemaat yang masih murni imannya. Ada dasar yang kokoh bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Orang-orang ini dimeteraikan oleh Allah sendiri sebagai yang dikenal dan dipilih-Nya (ayat 2:10). Metafora "meterai" adalah metafora yang digunakan untuk menandai sebuah bangunan yang dimiliki seseorang. Dengan ini, Paulus ingin menyatakan bahwa mereka yang sungguh-sungguh adalah milik-Nya tidak akan meninggalkan iman yang sejati. Mereka juga diminta untuk meninggalkan kelaliman dan ketidakbenaran sebagai respons terhadap status mereka, dan sebagai respons terhadap para pengajar sesat.
Paulus kemudian menggunakan metafora yang berbeda lagi untuk menjelaskan tentang pelayanan. Pelayanan Tuhan diumpamakan sebagai sebuah rumah besar dengan beragam jenis perangkat: ada yang mulia, terbuat dari perak dan emas, juga ada yang kurang mulia, terbuat dari kayu dan tanah liat (ayat 20). Sebagai penjelasan tentang metafora itu, Paulus menyatakan bahwa Allah sebagai pemilik semua perangkat itu akan menggunakan perangkat-perangkat yang mulia untuk tujuan yang mulia, asal mereka memang membuktikan bahwa diri mereka pantas dimuliakan (ayat 21).
Berkenaan dengan tugasnya menyucikan diri untuk pelayanan, Timotius harus meninggalkan hal-hal yang tidak kudus dan mengejar serta mengupayakan kualitas-kualitas hidup sebagai manusia Allah (ayat 22, bdk. 1Tim. 6:11) karena mereka tidak hadir dengan sendirinya dalam diri seseorang. Sebagai pemimpin jemaat, Timotius juga tidak diharapkan terlibat dalam perdebatan-perdebatan "tidak berpendidikan," dan tidak berguna. Intinya, sikap Timotius haruslah lemah lembut, tidak terpancing masuk ke dalam pusaran pembicaraan yang sifatnya spekulatif belaka. Ia harus menjadi pengajar yang mantap, tenang, dan akhirnya mampu membawa mereka yang tersesat kembali ke dalam iman yang sejati.
Renungkan: Hidupilah status Anda dengan kualitas yang sepatutnya. Biarlah iman Anda menolong iman banyak orang.
SH: 2Tim 2:20-26 - Untuk maksud mulia (Jumat, 16 Mei 2008) Untuk maksud mulia
Banyak gereja yang dipenuhi jemaat, tetapi tidak semua anggota
jemaat menjalankan tugasnya dalam pembangunan gereja Tuhan.
...
Untuk maksud mulia
Banyak gereja yang dipenuhi jemaat, tetapi tidak semua anggota jemaat menjalankan tugasnya dalam pembangunan gereja Tuhan. Mungkin karena tidak tahu, mungkin juga karena merasa tidak mampu. Lalu bagaimana dengan Anda sendiri, dalam kaitannya dengan pelayanan di gereja? Aktif sebagai "pemain" atau hanya sebagai penonton?
Paulus menggunakan gambaran beraneka ragam perabot di dalam sebuah rumah, yang dimanfaatkan untuk berbagai tujuan (ayat 20). Fungsi tiap perabot disesuaikan dengan keberadaannya. Gambaran ini memperlihatkan keberadaan orang-orang yang hidup berpadanan dengan kebenaran Allah sehingga berkenan di mata-Nya. Kesetiaan mereka kepada firman Allah mempersiapkan hati mereka sedemikian rupa hingga dapat dipakai bagi pekerjaan Allah. Di samping itu, ada juga orang-orang yang tidak setia pada kebenaran firman Allah. Orang-orang semacam ini tidak menghargai Allah, walau mereka sangat ingin terlibat dalam pelayanan. Mereka yang demikian adalah guru palsu.
Lalu bagaimana seorang Kristen dapat dipakai untuk maksud yang mulia? Pertama, dengan menyucikan diri dari hal-hal jahat (ayat 21-22). Bila hal itu disebabkan pergaulan, jauhkan diri kita dari orang-orang, yang walau menyebut diri Kristen, tetapi hidup dengan tidak menghargai Allah. Sudah banyak orang Kristen yang jatuh dan kemudian menjauh dari Allah, karena kedekatan mereka dengan orang-orang yang tidak mempedulikan Allah. Kedua, dengan menghindarkan diri dari perkataan kosong dan pertengkaran (ayat 23-24). Ketiga, membimbing orang dengan sabar agar bertobat (ayat 25-26).
Semua itu mungkin tidak mudah untuk dilakukan sekali langkah saja. Beberapa orang mungkin bisa dengan cepat melakukannya sekaligus. Orang yang lain mungkin perlu secara bertahap melakukannya dan dengan ketergantungan sungguh-sungguh kepada kuasa Roh Kudus. Namun bila kita benar-benar serius bersedia dipakai Tuhan di dalam rumah-Nya, maka kita tentu akan memperoleh pertolongan-Nya.
Utley -> 2Tim 2:14-19; 2Tim 2:20-26
Utley: 2Tim 2:14-19 - --NASKAH TERJEMAHAN BARU: 2Tim 2:14-1914 Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mer...
NASKAH TERJEMAHAN BARU: 2Tim 2:14-19
14 Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang mendengarnya. 15 Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu. 16 Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan. 17 Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus, 18 yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang. 19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
2Tim 2:14 "Ingatkanlah" Ini adalah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE. Lihat catatan di 2Tim 1:3 tentang "ingatlah."
□ "semuanya itu" ini bisa merujuk pada 2Tim 2:11-13 atau 14-19. Para guru palsu dicirikan dalam 2Tim 2:14,16,23 sebagaimana dalam 1Tim 1:4,6; 6:4,20.
- NASB "dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah"
- NKJV "mintalah mereka di hadapan Tuhan"
- TEV "peringatkanlah mereka di hadapan Allah"
- NJB "katakan kepada mereka di dalam nama Allah"
Ada varian manuskrip Yunani antara "Allah" (MSS א, C, F, G, I) dan "Tuhan" (MSS A, D). Frasa yang serupa menggunakan "Allah" muncul dalam 2Tim 4:1 dan 1Tim 5:4,21 (lihat Metzger, hal 647), oleh karena itu, Theos kemungkinan adalah aslinya. UBS4 memberikan peringkat "B" (hampir pasti). Seperti sedemikian banyak dari varian seperti ini, hal ini tidak membuat perbedaan teologis yang signifikan.
Ini adalah istilah majemuk dia + marturomai, yang berarti "menyatakan dengan sungguh-sungguh dan serius" (lih. Luk 16:28; Kis 2:40; 8:25; 10:42; 18:5; 20:21,24; 23:11; 28:23; 1Tim 5:21; 2Tim 2:14; 4:1).
Timotius harus menggunakan wewenangnya baik sebagai wakil apostolik Paulus dan juru bicara Tuhan untuk menghadapi guru-guru palsu dalam kesalehan, bukan spekulasi teologis (lih. 2Tim 2:14-26).
□ "jangan mereka bersilat kata" Ada unsur yang tidak benar yang muncul (lih. 2Tim 2:16; 1Tim 1:3-4; 4:7; 6:4,5,20; Tit 3:9) .
Timotius diperingatkan untuk tidak melakukan suatu dialog teologis dengan para guru palsu ini karena beberapa alasan.
- 1. Itu tidak ada gunanya karena pikiran mereka telah disaring dan dibutakan (lih. 2Tim 2:14; 1Tim 4:2; 6:5; Tit 3:11)
- 2. Itu menyebabkan orang percaya lain yang mendengar dialog menjadi goyah (lih. 2Tim 2:14,18; 1Tim 6:20-21)
- 3. Itu mengarah ke kekafiran yang lebih jauh (lih. 2Tim 2:16,19; 1Tim 6:3)
- 4. Itu akan menyebar seperti kelemayuh (lih. 2Tim 2:17)
□ "mengacaukan orang yang mendengarnya" "Ruin" adalah istilah Yunani dari mana kita mendapatkan kata "malapetaka". Ini secara harfiah berarti "menggulingkan" (lih. 2Pet 2:6) atau "membalikkan" (lih. Mat 21:12).
2Tim 2:15 "Usahakanlah supaya engkau" Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE IMPERATIVE dengan sebuah AORIST ACTIVE INFINITIVE. Ini adalah seruan untuk suatu tindakan menentukan dari kehendak (lih. Rom 6:13; Ef 4:3).
□ "layak" Ini adalah istilah metalurgi yang menjadi ungkapan untuk "ujian dengan agar mendapat persetujuan," sebuah metafora untuk mengkonfirmasikan sesuatu sebagai asli (lih. 1Kor 11:19; 2Kor 10:18). Lihat TOPIK KHUSUS: \=
\\See id_TOPIKUTLEY 00099\\ ISTILAH YUNANI UNTUK "PENGUJIAN" BERIKUT KONOTASINYA
\+ di 1Tim 6:9.
□ "di hadapan Allah" Tuhanlah yang harus menyetujui ajaran, khotbah, dan gaya hidup kita.
□ "sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu" Pengajaran Alkitab tanpa Roh dan kehidupan sehari-hari yang tidak seperti Kristus akan membuat orang percaya malu saat mereka berdiri di hadapan Tuhan mereka (lih. 2Kor 5:10). Paulus khawatir tentang menjadi malu di hadapan Tuhan, dan bukan di hadapan manusia (lih. 2Tim 1:8,12,16).
□ "yang berterus terang memberitakan" Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE yang berarti "memotong lurus." Ini hanya ditemukan di sini di PB. Ini sering digunakan untuk pembangunan jalan, membajak sebuah alur, atau tukang batu yang membangun sebuah struktur (lihat Ams 3:6; 11:5 dalam Septuaginta).
Istilah ini digunakan secara metaforis untuk membuat suatu garis lurus. Firman Tuhan adalah jalan lurus (benar) yang menuju kepada kebenaran. Kata "lurus" adalah istilah konstruksi PL yang diambil dari kata untuk "buluh sungai" yang digunakan untuk mengkonfirmasikan kelurusan horizontal dari dinding, jalanan, dll. YHWH menggunakan istilah ini untuk menggambarkan karakter-Nya sendiri. Itu diterjemahkan "adil" atau "benar" (dan semua bentuk yang terkait, lihat Topik Khusus pada Tit 2:12). Tuhan adalah penguasa atau standar yang dengannya semua orang dievaluasi. Kebenaran apostolik mencerminkan karakter Tuhan; Kehidupan apostolik mencerminkan karakter Tuhan. Guru-guru palsu gagal pada keduanya!
□ "perkataan kebenaran" Di Ef 1:13; Kol 1:5 dan Yak 1:18 ini menunjuk pada Injil. Ini merujuk pada kebenaran Apostolik yang dikhotbahkan oleh Paulus dan diteruskan oleh Timotius dan diterima dan dijalani oleh orang-orang percaya yang sudah dewasa. Untuk sebuah buku yang bagus tentang pengembangan khotbah, pengajaran dan surat Apostolik dalam Perjanjian Baru, lihat Kelahiran Perjanjian Baru oleh William L. Bevins (Union Baptist University, Carson City, TN). Lihat TOPIK KHUSUS: \=
Lihat topik khusus KEBENARAN DALAM TULISAN- TULISAN PAULUS
\+ di 1Tim 2:4.
2Tim 2:16 "Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci" Ini adalah PRESENT MIDDLE IMPERATIVE. Ini adalah suatu tema utama dalam Surat-surat Pastoral (lih. 1Tim 6:20; Tit 3:9).
□ "yang hanya menambah" Orang-orang yang percaya harus memotong suatu jalan lurus menuju kebenaran (lih. 2Tim 2:15) sedangkan guru-guru palsu dan pengikut mereka membuat jalan menuju kefasikan dan penipuan diri sendiri (lih. 2Tim 3:9,15).
- NASB NRSV "Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker"
- NKJV "Pesan mereka akan menyebar seperti kanker"
- TEV "Pengajaran seperti itu adalah seperti luka terbuka yang memakan daging"
- NJB "Pembicaraan semacam ini menyebarkan kerusakan seperti ganggren"
Betapa merupakan suatu ungkapan yang nyata dari efek pengajaran yang salah! Bidat menyebar seperti kanker yang tumbuh cepat, bahkan di antara orang-orang percaya, dan konsekuensinya sama mengerikannya dengan metaforanya (lih. 1Tim 6:20-21).
□ "Himeneus" Lihat catatan di 1Tim 1:20.
□ "Philetus" Inilah satu-satunya penyebutan orang ini di PB.
2Tim 2:18 "yang telah menyimpang dari kebenaran" Ini secara harfiah adalah "menyimpang dari tanda sasaran," yang merupakan metafora dari panahan (lih. 1Tim 1:19; 4:1; 5:8; 6:10,21). Kata umum untuk dosa (hamartia) berarti tidak mencapai sasaran. Ini berkaitan dengan penekanan dalam bab ini tentang memotong jalan yang lurus (lih. 2Tim 2:15-16). Tuhan itu "lurus" (yaitu, dari metafora komersial Ibrani yang menggunakan buluh sungai, lihat Topik Khusus pada Tit 2:12), yang sama dengan "benar" atau "adil." Umatnya harus mencerminkan karakter-Nya, namun guru-guru palsu ini dan para pengikut mereka dengan jelas menunjukkan diri dengan penyimpangan mereka dari kebenaran Apostolik bahwa mereka telah meninggalkan jalan yang lurus (yaitu, "Jalan" yang merupakan sebutan awal gereja). Lihat TOPIK KHUSUS: KEMURTADAN (APHISTĒMI) pada 1Tim 4:1.
□ "Bahwa kebangkitan kita telah berlangsung" Ini adalah PERFECT ACTIVE INVINITIVE (lih. 1Kor 15:12). Kemungkinan interpretasinya adalah
- 1. Dualisme Yunani, yang menolak aspek fisik kekekalan
- 2. Penekanan filsafat Yunani pada percikan ilahi di setiap orang yang dipersatukan dengan Tuhan saat kematian
- 3. sebuah penyangkalan semacam Saduki tentang kehidupan fisik di akhirat
- 4. Kebangkitan hanya untuk Kristus
- 5. kebangkitan telah terjadi (lih. 2Tes 2:1-2)
- 6. Kebangkitan orang percaya kepada kehidupan baru terjadi pada saat keselamatan (lih. Yoh 5:25; Rom 6:1-11; Kol 2:12-13)
UBS4 memiliki artikel dalam tanda kurung untuk menunjukkan kemungkinan bahwa teks aslinya, mengikuti versi MSS א, F, G, dan versi Georgia (abad ke 5), serta pula teks Yunani yang digunakan oleh Cyril dari Aleksandria (tahun 444 M), mungkin telah mengecualikannya.
Meskipun ada varian-varian seperti ini, teks sebenarnya tidak hilang tapi merupakan salah satu pilihannya. Teks yang terinspirasi dari para Rasul masih tersedia bagi pembaca modern. Tidak ada kebenaran, makna, atau doktrinnya yang hilang.
Gnostisisme rupanya membuat pernyataan teologis ini. Hal ini dicatat dan disanggah oleh
- 1. Polikarpus (69-155 M) terhadap Fili 3:5
- 2. Justin Martir (terbunuh di tahun 162-168 M) - Dialog dengan Trifo 80
- 3. Irenaeus (menulis Adv. Haer di th. 180 M) - Melawan Para Bidat I.23.5; II.31.2
- 4. Tertullian (160-220 M)
- a. Resep Melawan Paa Bidat 33:7
- b. Tentang Kebangkitan Daging 19
- NASB "dengan demikian merusak iman sebagian orang"
- NKJV "mereka menggulingkan iman sebagian orang"
- NRSV, TEV "mereka merusakkan iman sebagian orang"
- NJB "mereka merusakkan iman beberapa orang"
Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE dari "membalikkan" (lih. Yoh 2:15) atau "menggulingkan" yang kemudian digunakan secara metaforis untuk "menumbangkan" atau "merusak" (lih. Tit 1:11 dan hasilnya dalam 1Tim 1:19; 6:21). Persisnya apa arti atau siratan dari hal ini dalam kaitannya dengan kemurtadan (lihat Topik Khusus pada 1Tim 4:1) tidak pasti, tapi ini pastilah merupakan bencana rohani! Firman dari Mat 7, "dari buahnya kamu akan mengenal mereka" (lih. 2Tim 2:19), adalah benar!
Istilah "iman" dapat dipahami dengan tiga cara
- 1. seseorang untuk diterima
- 2. kebenaran tentang orang tersebut untuk dipercayai
- 3. hidup seperti orang tersebut untuk dijalankan
2Tim 2:19 "Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh" Umat Allah sebagai bangunan yang dibangun di atas Kristus sebagai fondasinya adalah salah satu metafora favorit Paulus (lih. 1Kor 3:10; Ef 2:20; 1Tim 3:15). Dalam konteks ini, Hal ini merujuk pada kebenaran Tuhan yang pasti dan solid berbeda dengan guru-guru palsu. Harapan orang percaya adalah karakter Allah dan keterpercayaan-Nya terhadap janji-janji-Nya.
□ "teguh" Ini adalah PERFECT ACTIVE INDICATIVE. Terbitan UBS tentang Buku Pegangan pada Surat Paulus kepada Timotius dan Titus, hal. 210, menyebutkan empat opsi untuk mengidentifikasi "fondasi" ini.
- 1. Kristus sendiri, Sang batu penjuru (lih. Yes 28:16; Rom 9:33; 1Kor 3:10-12)
- 2. pesan tentang Kristus (lihat Ef 2:20)
- 3. Gereja, tubuh Kristus
- 4. Kebenaran (pengajaran yang sehat)
□ "dan meterainya adalah" Ini mungkin merupakan singgungan pada
- 1. kebiasaan kuno menuliskan tujuan pembangunan di atas batu penjuru
- 2. suatu rujukan ke segel lilin resmi (lihat Yoh 3:33; 6:27; Rom 4:11; 15:28; 1Kor 9:2; 2Kor 1:22; Ef 1:13; 4:30; Wahy 7:3-8)
□ "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" Ini mungkin sebuah singgungan kepada Bil 16:5 dalam Septuaginta, sebuah rangkaian sejarah faksi dan divisi, serta Yoh 10:14,27.
□ "Biarlah setiap orang yang menamai nama Tuhan" Ini mungkin sebuah ambiguitas yang disengaja. Apakah istilah "Tuhan" ini merujuk pada YHWH atau Yesus? Dalam PL, memanggil nama YHWH adalah metafora penyembahan. Penulis PB mengadopsi penggunaan "nama" ini sebagai cara untuk
- 1. menegaskan keilahian Yesus
- 2. mengakui Dia sebagai Juruselamat dan Guru
- 3. menyiratkan bahwa untuk memanggil Dia adalah untuk meniru tindakan dan karakterNya dalam kehidupan sehari-hari (dan juga acara penyembahan)
Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE pada orang-orang yang terus mengklaim sebuah hubungan dengan Yesus. Nama dalam bahasa Ibrani adalah cara untuk menegaskan karakter seseorang. Jika orang percaya memanggil nama Yesus untuk diselamatkan dan mencerminkan nama-Nya sebagai pengikut, maka mereka harus percaya dan hidup seperti Dia!
□ "hendaklah meninggalkan kejahatan" Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE IMPERATIVE. Ini mungkin sebuah singgungan kepada Bil 16:26-27 dalam Septuaginta. Dalam konteks ini jelas mengacu pada asosiasi dengan guru palsu tak beriman dan pengikut mereka (yaitu, "perangkat keras ... penghinaan," 2Tim 2:20; 3:5).
Utley: 2Tim 2:20-26 - --NASKAH TERJEMAHAN BARU: 2Tim 2:20-2620 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; ya...
NASKAH TERJEMAHAN BARU: 2Tim 2:20-26
20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. 21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia. 22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. 23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran, 24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar 25 dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, 26 dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.
2Tim 2:20 "Dalam rumah yang besar" Konteks langsungnya sangat menyiratkan bahwa ini adalah suatu metafora untuk gereja (lih. Yoh 14:2).
□ "yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia" Beberapa orang menganggap ini sebagai menggambarkan berbagai jenis keterampilan, kepribadian dan karunia (lih. Rom 9:19-24; 1Kor 12:12-31) orang percaya tetapi yang lain melihatnya sebagai berkaitan dengan para pembuat onar dari 2Tim 2:22-23.
2Tim 2:21 "Jika seorang menyucikan dirinya " Ini adalah kalimat THIRD CLASS CONDITIONAL yang menyiratkan tindakan potensial, namun dengan tingkat kontingensi tertentu terhadap tindakan sukarela seseorang.
Istilah "menyucikan" ini adalah sebuah AORIST ACTIVE SUBJUNCTIVE yang kemungkinan terkait dengan pertobatan atau berbalik dari mengikuti guru-guru palsu. Kata majemuk ek + kathairō ini hanya digunakan di sini dan di 1Kor 5:7. Orang-orang percaya memiliki pilihan dalam keterlibatan dan kegunaan mereka dalam pekerjaan Kerajaan.
□ "dikuduskan" Ini adalah PERFECT PASSIVE PARTICIPLE yang menyiratkan beberapa hal:
- 1. mereka dikuduskan di masa lalu dan keadaan atau kondisi itu berlanjut (PERFECT TENSE)
- 2. mereka dikuduskan oleh Tuhan (BENTUK PASIF)
Perhatikan kondisi seseorang yang memilih untuk menyucikan dirinya sendiri dan kemudian pernyataan tindakan Allah. Pengudusan adalah tindakan ilahi dan sekaligus tindakan manusia. Pola ini mencirikan hubungan perjanjian dalam semua urusan Tuhan dengan manusia. Dia selalu mengambil inisiatif dan menetapkan agendanya, tapi umat manusia harus merespons dengan tepat dan terus merespon.
Lihat topik khusus KESUCIAN/PENYUCIAN PERJANJIAN BARU
□ "layak untuk dipakai tuannya" Ini adalah istilah Yunani dari mana kita mendapatkan kata "lalim." Ini merujuk pada seorang pemilik budak (lih ay. 2Tim 2:24) yang memiliki otoritas penuh atas yang lain (lih. 1Tim 6:1-2; Tit 2:9; 1Pet 2:18).
Orang-orang percaya yang menucikan diri mereka berguna bagi Tuhan. Guru-guru palsu itu tidak berguna!
□ "disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia" Ini adalah satu lagi PERFECT MIDDLE atau PASSIVE PARTICIPLE. KATA KERJA ini hanya ditemukan di sini dan dalam kutipan dari Yesaya dalam 1Kor 2:9 (Yes 64:4; 65:17). Pekerjaan yang baik tidak membuat kita bias diterima atau membawa kita kepada Tuhan (yaitu Ef 2:8-9), tetapi begitu kita bertemu Dia di dalam Kristus, itu semua adalah hasil yang diharapkan (lih. Ef 2:10; Yak 2:14-26)! Kita adalah orang-orang yang diciptakan untuk keserupaan dengan Kristus, pemulihan citra Allah yang hilang pada saat kejatuhan di Kej 3. Kehidupan saleh dari orang percaya meneguhkan keselamatan mereka dan menarik orang lain kepada Kristus. Lihat TOPIK KHUSUS: \=
Lihat topik khusus BAIK DAN BURUK
\+ DI PB pada 1Tim 1:9.
- NASB NKJV "Jauhilah ... kejarlah"
- NRSV "Tolaklah ... kejarlah"
- TEV "Hindarilah ... berjuanglah untuk"
- NJB "berpalinglah ... berfokuslah pada"
Kedua kata ini adalah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE. Orang-orang percaya harus terus menunjukkan karakter Allah (lih. 1Tim 6:11).
□ "nafsu orang muda" Setiap tahap kehidupan memiliki godaan yang unik (lih. Pengkh 3:1-8; 11:10; 12:1-8).
□ "keadilan, kesetiaan, kasih dan damai" Ini semua adalah karakteristik dari Allah Tritunggal (lihat Topik Khusus pada 2Tim 2:19) yang perlu dikembangkan dan dipertunjukkan di dalam umat-Nya (lih. 1Tim 1:5,14) Untuk "kebenaran" lihat Topik Khusus di Tit 2:13.
□ "yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni" Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE, yang menyiratkan tindakan terus menerus. Dalam Yoel 2:32, Kis 2:21 dan Rom 10:9-13 frasa ini nampaknya menyiratkan suatu respon awal, namun dalam konteks ini merujuk pada orang percaya yang hampir matang.
Hubungan kita yang sengaja dan berkelanjutan dengan orang percaya dewasa adalah satu rahasia suatu kehidupan Kristen yang setia, menyenangkan, dan penuh damai. Lihat TOPIK KHUSUS: \=
\\See id_TOPIKUTLEY 00088\\ HATI
\+ di 1Tim 1:5.
2Tim 2:23 "hindarilah" Timotius diperintahkan untuk terus tidak berpartisipasi dalam argumen dan spekulasi konyol dari para guru palsu (PRESENT MIDDLE [deponent] IMPERATIVE)
□ "bodoh" Istilah ini mungkin mencerminkan istilah Ibrani / Aram untuk "kejahatan yang tidak masuk akal" (yaitu, raca lih. Mat 5:22).
□ "tidak layak" Ini adalah istilah yang digunakan untuk mengajar anak-anak dengan ALPHA PRIVATIVE. Paulus sering menggunakan istilah yang tidak dinegasikan dalam berbagai bentuk di dalam Surat-surat Pastoral (lih. 1Tim 1:20; 2Tim 2:25; 3:16; Tit 2:12). Guru-guru palsu ini adalah tanpa perasaan dan tanpa pelatihan; Ini sengaja dan dengan maksud tertentu! Yang ingin mereka lakukan hanyalah berdebat dan berspekulasi tentang hal yang tidak penting (lih. 1Tim 1:4; 4:7; 6:4; 2Tim 2:14; 4:4; Tit 1:14; 3:9). Perdebatan yang sombong semacam ini berulang kali dikecam dalam Surat Pastoral.
2Tim 2:24-25 Berikut ini adalah serangkaian hal-hal yang harus dilakukan orang percaya untuk membantu "mereka yang tergoda" kembali kepada Tuhan:
- 1. Tidak boleh bertengkar (lih. 1Tim 3:3; Tit 3:9)
- 2. harus ramah terhadap semua orang (lih. Tit 3:2)
- 3. cakap mengajar (lih. 1Tim 3:2; Tit 1:7)
- 4. Bersabar bila dipersalahkan (istilah yang berbeda namun paralel dalam 1Tim 3:3; 6:11; 2Tim 3:10; Tit 2:2)
- 5. Dengan lemah lembut menuntun (lih. 1Tim 3:3; Tit 3:2)
Jelaslah Paulus sedang berefleksi pada kualitas kepemimpinan yang diperlukan (lih. 1Tim 3) dan juga karakteristik ilahi dari setiap orang percaya (bandingkan Tit 3:1-3).
2Tim 2:25 "orang yang suka melawan" Ini adalah sebuah PRESENT MIDDLE PARTICIPLE (yaitu, orang-orang yang terus-menerus secara sengaja menentang kebenaran dan etika Apostolik). Perhatikan, bahkan mereka ini harus diperlakukan sebagai orang percaya yang potensial. Bagaimana kita memperlakukan orang-orang yang menentang Injil?
□ "sebab (jika - NASB) mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat" Kata "jika" ini tidak ada dalam teks bahasa Yunaninya tetapi AORIST ACTIVE SUBJUNCTIVE-nya menyiratkan sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL.
Isu teologis yang berkaitan dengan frasa tersebut adalah kedaulatan Tuhan yang terkait dengan keselamatan versus kehendak bebas manusia. Apakah iman dan pertobatan (lih. Mr 1:15; Kis 3:16,19; 20:21) tanggapan manusia atau pemberian dari Allah? Ada teks-teks yang sangat menyiratkan bahwa itu semua adalah pemberian dari Allah (lih. Kis 5:31; 11:18; Rom 2:4). Karena saya percaya bahwa semua Kitab Suci diilhami (lih. 2Tim 3:16) maka seseorang harus membandingkan semua teks yang berkaitan dengan masalah teologis tertentu dan tidak menyerah pada metode pencomotan teks. Jelaslah bahwa satu-satunya Tuhan yang benar mengendalikan semua hal! Tetapi Dia telah memilih untuk berhubungan dengan ciptaan-Nya yang tertinggi melalui perjanjian. Tuhan selalu mengambil inisiatif dan menetapkan agenda, tapi umat manusia harus merespon dan terus merespons. Tidak pernah ada pertanyaan atau pertanyaan. Itu selalu merupakan hubungan baik / baik. Lihat TOPIK KHUSUS: \=
Lihat topik khusus PERJENJIAN
\+ di 2Tim 2:1
Lihat topik khusus PERTOBATAN DI PERJANJIAN DAAMAANGGUNGJAWABAN PADA TESTAMEN TERAKHIR
□ "sehingga mereka mengenal kebenaran" Jalan menuju kebenaran (alētheia) dan pengetahuan penuh (epignōsis) tidak ditemukan dalam (1) silsilah Yahudi atau (2) spekulasi gnostik namun dalam Injil Yesus Kristus (lih. 2Tim 3:7; 1Tim 2:4; Tit 1:1). Lihat TOPIK KHUSUS: \=
\\See id_TOPIKUTLEY 00115\\ KEBENARAN
\+ di 1Tim 2:4.
2Tim 2:26 " mereka menjadi sadar kembali " Ini adalah bentuk majemuk AORIST ACTIVE SUBJUNCTIVE (ana + nēphō) dari istilah nēphalios ("menjadi sadar") yang digunakan secara metaforis untuk "waspada" (lih. 1Tim 3:2,11; Tit 2:2).
□ "mengikat mereka pada kehendaknya." Ini adalah sebuah PERFECT PASSIVE PARTICIPLE dari istilah majemuk "menangkap" + "hidup" yang digunakan untuk memburu hewan. Ini digunakan untuk mengambil seorang tahanan dari para tawanan perang. BENTUK PASIF dan konteks nya mengidentifikasi Setan sebagai agennya dan para guru palsu dan pengikut mereka sebagai para narapidana! Sewaktu Injil menangkap manusia (lih. Luk 5:10), demikian juga si jahat (lih. 1Tim 3:7).
Galilah -> 2Tim 2:14-26
Galilah: 2Tim 2:14-26 - Pelayanan Harus Berbeda dari Pengajar Sesat 2Timotius 2:14-26 Sub Tema: Pelayanan Harus Berbeda dari Pengajar Sesat
Ingatkan mereka tentang hal-hal ini. Peringatkanlah mereka di hadapan Allah...
2Timotius 2:14-26 Sub Tema: Pelayanan Harus Berbeda dari Pengajar Sesat
Ingatkan mereka tentang hal-hal ini. Peringatkanlah mereka di hadapan Allah, supaya jangan berselisih mengenai kata-kata, yang sama sekali tidak berguna, malah menghancurkan orang-orang yang mendengar. Berusahalah untuk mempersembahkan dirimu kepada Allah sebagai orang yang teruji, seorang pekerjayang tidak usah malu, karena menangani dengan teliti Firman kebenaran. Tetapi hindarilah percakapan yang kosong dan duniawi, karena itu akan membuat ketidaksalehan bertambah-tambah dan perkataan mereka akan menjalar seperti infeksi kelemayuh. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus, yang sudah menyimpang dari kebenaran, mereka berkata bahwa kebangkitan sudah terjadi dan sedang merobohkan iman beberapa orang. Walaupun demikian pondasi Allah yang kuat tetap berdiri, yang mempunyai meteraiini: “Tuhan mengenal mereka yang adalah milikNya”dan “setiap orang yang memanggil nama Tuhan harus menjauhi kejahatan.”Nah, dalam rumah yang mewah, tidak hanya ada perabot dari emas dan perak, melainkan ada juga yang kayu dan tanah. Ada beberapa untuk penggunaan yang mulia dan beberapa untuk penggunaan tidak mulia. Jadi kalau seseorang menyucikan dirinya dari hal-hal ini,
dia akan menjadi perabot mulia, dikhususkan, berguna bagi Tuan rumah, disiapkan untuk setiap perbuatan baik. Tetapi larikanlah dirimu dari nafsu-nafsu orang muda, dan kejarlah kebenaran, iman, kasih dan damai bersama mereka yang berseru kepada Tuhan dari hati yang suci. Tetapi hindarilah debat-debat yang konyol dan bodoh, kamu sudah tahu hal-hal itu hanya melahirkan perselisihan. Tetapi budak Tuhantidak boleh berselisih, sebaliknya dia harus baik hati kepada semua, mampu mengajar, lapang dada, dia perlu mendidik orang yang melawannya dengan lemah lembut. Siapa tahu, Allah mungkin memberikan pertobatan kepada mereka sehingga mereka mengenal kebenaran dan sadar kembali dan luput dari jerat Iblis, karena mereka sudah ditangkap hidup-hidup oleh dia, supaya mereka melakukan kehendaknya.
Perhatikan bahwa tema agak berubah dari ay. 14, karena dari 1:1 sampai di sini Paulus kebanyakan memberi dorongan mengenai pentingnya Timotius berani menghadapi penganiayaan dari luar. Dari ay. 14 dorongan-dorongan terfokus pada sifat dan kelakuan yang perlu untuk dia, dalam menghadapi masalah-masalah yang ada di dalam jemaat, terutama pengajar-pengajar sesat.182 Di bagian berikut ini kita melihat perbandingan antara sifat dan kelakuan Timotius, dengan para pengajar sesat, yang nanti disebut beberapa dari mereka di ay. 17. Bagian ini, walaupun ditujukan kepada Timotius, merupakan nasehat yang sangat berguna bagi semua hamba Tuhan.
ay. 14 Ingatkan mereka tentang hal-hal ini – Kata hypomimnesko (ingatkan) berarti mendorong orang untuk mengingat sesuatu.183 Perintah ini bersifat terus menerus,184 jadi bukan ingatan sesaat, melainkan kebiasaan mengingatkan. Kita sudah melihat akar dari kata ini beberapa kali di 1:3-4 dan 2:8. Kata tauta (hal-hal ini) banyak muncul di 1 Timotius dan tidak selalu jelas hal-hal apa yang dimaksudkan. Oleh karena bagian di bawah ada campuran antara informasi dan dorongan bagi Timotius, bagi pengajar sesat dan bagi jemaat di Efesus, agak kurang masuk akal kalau hal-hal ini menyangkut bagian itu.185 Mungkin lebih baik dilihat sebagai jembatan ke atas, di mana isi dari hymne yang baru diucapkan untuk menguatkan Timotius, juga dianggap berguna untuk jemaat di Efesus.
Peringatkanlah mereka di hadapan Allah – Kata diamartyromai muncul beberapa kali di 1 & 2 Timotius (1 Tim 5:21, 2 Tim 4:1) dan berarti memperingatkan dengan sungguh-sungguh. Lihat contoh-contoh tadi dan perhatikan kesungguhan Paulus, hal ini tidak boleh terlupakan! Secara teknis kata ini bukan perintah,186 tetapi kalau partisip dipakai di samping perintah, maka fungsinya sering seperti perintah.187 Jadi dia harus mengingatkan mereka terus mengenai doktrin yang sehat tadi dan juga memperingatkan terus supaya mereka tidak merusakkan jemaat. Peringatan ini dibuat dihadapan Allah (enopion tou theou), yang mengingatkan juga bahwa dalam hal ini Allah sendiri yang menjadi saksi, apakah mereka taat atau tidak. Ada cukup banyak naskah kuno yang mengganti Allah dengan Tuhan di ayat ini (dilihat di AYT), tetapi kemungkinan besar Allah yang asli, karena lebih sesuai dengan 4:1 dan 1 Tim 5:21.188
Supaya jangan berselisih mengenai kata-kata – Kata logomakheo adalah kata buatan dari logos (kata/perkataan) dan makhe (pertengkaran) yang bisa berarti bertengkar mulut, tetapi di sini artinya bertengkar mengenai kata-kata.189 Seperti kita lihat di 1 Tim 6:4, orang-orang ini suka spekulasi dan ajaran yang tidak membangun, sehingga tidak sulit membayangkan mereka bicara panjang lebar mengenai kata-kata, supaya orang lain mengganggap mereka rohani/pintar. Perdebatan seperti itu tidak mengisi perut rohani dari jemaat!
Yang sama sekali tidak berguna – Kedua klausa ini menguraikan guna dari perdebatan mengenai kata tadi. Jawaban pertama adalah…sama sekali tidak berguna! Kata khresimos berarti berguna/menguntungkan/bermanfaat.190 Kata oudeis berarti sama sekali tidak. Apakah perlu dijelaskan? Perdebatan tersebut tidak ada hasil sedikitpun yang baik.
Malah menghancurkan orang-orang yang mendengar – Kata malah tidak ada di teks, tetapi lebih hidup dalam bahasa, kalau ada. Bunyinya yang menghancurkan… Kata katastrofe secara literal berarti membalikkan, dalam arti menghancurkan sesuatu. Kalau mengenai orang, berarti menghancurkan/menyesatkan.191 Kata ini adalah sumber dari kata catastrophe (malapetaka/bencana alam) dalam bahasa Inggris. Dari segi arti, katastrofe adalah kebalikan dari membangun, jadi menghancurkan adalah cocok.192 Yang dihancurkan adalah orang-orang yang mendengar (akuonton), yang tentu menyangkut jemaat.193
ay. 15 Berusahalah untuk mempersembahkan dirimu kepada Allah – Kata spoudazo mengungkapkan keurgenan, yaitu sesuatu yang harus dilakukan dengan cepat, atau karena penting. Kalau di sini, tentu artinya menyangkut sikapnya terhadap hal yang penting, jadi berusahalah, lakukan yang terbaik (AYT), berusaha sungguh-sungguh (BIS), usahakanlah (TB).194 Mungkin BIS yang paling tepat mengungkapkan maknanya. Perintah ini bersifat urgen/penting.195 Kata paristemi berarti memberi diri dipakai oleh orang lain, atau kalau menyangkut korban, artinya mempersembahkan.196 Roma 12:1 menyatukan kedua pikiran ini. Dan sekali lagi Paulus mengangkat mata Timotius supaya mengingat Siapa yang dia layani. Jadi di ayat tadi dia diberi perintah dengan otoritas Allah, dan di sini dia harus sadar bahwa pelayanannya adalah pengabdian yang harus dilakukan sesuai kehendak Allah.
Sebagai orang yang teruji – Kata dokimos menyangkut akibat dari ujian/pencobaan, jadi artinya terpercaya/teruji/terbukti.197 Klausa ini dan yang berikut terikat pada cara dia menangani/menggunakan Firman Tuhan. Jadi kalau dia menggunakannya dengan baik, Timotius boleh yakin bahwa dia berkenan kepada Allah, sehingga hati nuraninya tetap murni di hadapanNya. Dan dengan demikian karakternya terbukti. Namun, tidak boleh dikatakan bahwa hal ini dimaksudkan juga untuk para pengajar sesat (1 Tim 1:6, 19, 4:2).
Seorang pekerja yang tidak usah malu – Klausa ini menggarisbawahi pikiran tadi, yaitu kalau Timotius setia mengajar dengan tepat/akurat, dia tentu tidak malu di hadapan Allah. Tetapi kalau tidak, dia tentu kena malu dan Paulus rindu supaya Timotius menghadapi harinya Tuhan dengan senang hati, bukan dengan menyesal. Lihat juga 1 Kor 3:10-15. Kata ergates (pekerja) tentu membawa pikiran Timotius kembali kepada gambaran-gambaran yang baru dilihat di 2 Tim 2:3-6. Pelayanan menyangkut pekerjaan. Lihat juga 1 Tim 3:1 mengenai pekerjaan yang indah. Kata anepaiskhyntos berarti tidak ada alasan untuk rasa malu.198
Karena menangani dengan teliti Firman kebenaran – Kata orthotomeo secara literal berarti memotong lurus, menyangkut pembuatan jalan yang lurus melalui tempat yang sulit dilewati.199 Kata ini juga dipakai berkaitan dengan pemotongan secara umum, tetapi dengan tekanan pada cara yang lurus.200 Itu sebabnya maknanya adalah melakukan sesuatu dengan teliti/tepat, bukan asal jadi.201 Berterus-terang (TB) cukup membingungkan asalnya, karena dalam 10 versi Alkitab, 12 tafsiran dan 4 kamus bahasa Yunani yang dibaca, tidak ada satu pun yang memberi arti tersebut. Mungkin itu sebabnya BIS dan AYT mengubahkannya menjadi tepat. Frase logon tes aletheias (Firman kebenaran) dipakai juga di Efe 1:13 dan Kol 1:5 menyangkut Injil. Penggunaan kata aletheia (kebenaran) juga menarik di 2 Timotius, karena sering dipakai sebagai kebalikan dari penyampaian/kepercayaan dari para pengajar sesat. Lihat 2 Tim 2:18, 2:25, 3:7, 3:8, 4:4.202 Jadi Timotius harus berusaha secara urgen supaya meneliti dan mengajar Firman Tuhan dengan sangat tepat, sehingga orang dimenangkan melalui Injil yang jelas dan benar dan doktrin orang juga diluruskan oleh pengajaran yang akurat. Dengan demikian Timotius bisa yakin bahwa Allah senang.
ay. 16 Tetapi hindarilah percakapan yang kosong dan duniawi – Ayat ini cukup mirip dengan 20. Kata periistemi (hindarilah) sangat mirip dengan paristemi (berusahalah) tadi, jadi kemungkinan besar kata ini adalah kiasan. Perintah ini bersifat terus menerus secara pribadi203 menegaskan gaya hidup Timotius sendiri, jangan-jangan dia mulai tertarik pada pengajaran yang kosong itu, karena rasa harus sopan dan mendengar. Kata kenofonia adalah kata buatan yang secara literal berarti omongan yang sia-sia/kosong.
Kata bebelos secara literal berarti terbuka/longgar, tetapi maknanya duniawi/tanpa Tuhan.204 Nah, Paulus tidak bermaksud melarang Timotius bicara mengenai hal-hal sehari-hari. Sasarannya di sini adalah orang-orang yang sudah digambarkan di 1 Tim 1:4, 6, 7, 19, 4:1-3, 7, 6:3-5, 2 Tim 2:14, 23, 4:4, di mana omong kosong yang duniawi menyamar sebagai pengajaran Firman Tuhan. Sangat penting supaya kepercayaan dan ajaran Timotius tetap sehat, sehingga terus membangun jemaat.
Karena itu akan membuat ketidaksalehan bertambah-tambah – Kata asebeia (ketidaksalehan) adalah kebalikan dari eusebeia (kesalehan). Jadi sifat ini tidak takut akan Tuhan dan suka menyepelekan FirmanNya. Frase pleion prokopsousin (bertambah-tambah) secara literal berarti makin bertambah/lebih lagi bertambah. Ada tekanan pada lebih lagi di sini.205 Jadi pengajaran yang tidak berisi, tidak netral. Kalau omong kosong menyamar sebagai Firman Tuhan, itu menyepelekan semuanya, sehingga jemaat tidak lagi mendengar dengan gementar.
ay. 17 Dan perkataan mereka akan menjalar seperti infeksi kelemayuh – Frase logos auton boleh diterjemahkan firman mereka, yang tentu dikontras dengan Firman Kebenaran di ay. 15.206 Mereka ini mungkin cukup besar kelompoknya dan berpengaruh di Efesus. Tadi telah dilihat bahwa pengajaran mereka yang kosong membuat ketidaksalehan makin bertambah dan di sini kita melihat bahwa ‘firman’ tersebut menjalar dan menghancurkan. Kata nome menggambarkan binatang di ladang yang makan rumput, tetapi juga dipakai sebagai istilah medis menyangkut cara infeksi menjalar di tubuh, dan makin banyak ‘makan’ daging.207 Kata ganggraina (infeksi kelemayuh, atau ganggren) boleh juga berarti kanker, tetapi kemungkinan besar bicara mengenai bakteri yang ganas, yang makin memakan daging dari tubuh.208 Gambaran ini cukup ngeri, tetapi tepat sekali. Kalau pengajaran kosong mulai menjadi populer, jemaat makin terinfeksi dengannya dan akan makin dihancurkan olehnya.
Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus – Hanya dua dari kelompok ini disebut di ayat ini. Lihat juga 1 Tim 1:20, di mana Himeneus juga disebut, tetapi di situ temannya adalah Aleksander. Kemungkinan besar mereka ini adalah pemimpin dalam gerakan tersebut, karena itu Paulus merasa perlu membicarakan mereka dengan Timotius. Mungkin ada dorongan juga supaya Timotius bertindak, karena Himeneus dua kali disebut, dan rupanya belum dikeluarkan dari jemaat.209
ay. 18 Yang sudah menyimpang dari kebenaran – Kata hostis (yang) bicara secara spesifik, yaitu hanya bicara mengenai kedua orang tadi secara tertentu.210 Jadi rupanya mereka ini cukup menonjol di antara para pengajar sesat. Kata astokheo boleh berarti menyimpang atau juga tidak sampai. Kebanyakan dari versi Bahasa Indonesia dan juga bahasa Inggris menerjemahkannya menyimpang, menyangkut seseorang yang dulu rupanya berpegang pada doktrin yang sehat, tetapi kemudian beralih. Kata ini muncul dua kali dalam 1 Timotius (6, 6:21) dan TB menerjemahkannya tidak sampai di 1:6 dan menyimpang di 6:21. Mungkin menyimpang lebih baik dan hal ini tentu banyak terjadi.
Kata aletheia (kebenaran) sering muncul dalam Surat-Surat Pastoral (1 Tim 2:4, 7, 3:15, 4:3, 6:5, 2 Tim 2:15, 18, 25, 3:7, 8, 4:4, Tit 1:1, 14) dan biasanya menyangkut keutuhan berita Injil. Jadi dengan meragukan pokok iman yang begitu dasar bagi orang percaya, kedua orang ini memang menyimpang dari kebenaran Injil. Lihat 1 Tim 1:20 dibanding dengan 1 Yoh 2:18-19 – Ada dua kemungkinan dengan kedua orang ini, yaitu mereka menyimpang sementara dan akan kena disiplin dari Allah supaya bertobat, atau ternyata mereka tidak pernah sungguh percaya.
Mereka berkata bahwa kebangkitan sudah terjadi – Kata lego (berkata) bersifat terus menerus di masa kini, jadi boleh diterjemahkan mereka sedang mengajar/berkata. Kebangkitan di sini tentu menyangkut kebangkitan orang percaya pada hari terakhir, tetapi rupanya mereka mengajar bahwa hal ini sudah terjadi secara rohani saja dan tidak ada harapan bahwa tubuh jasmani akan dibangkitkan. Hal ini dikatakan dengan cukup tegas karena sifat perfek211 pada kata terjadi, yang bicara secara tuntas di masa lampau dan juga penggunaan kata ede yang berarti sudah. Jadi bagi mereka, orang percaya hanya berharap pada kebangkitan rohani saja. Rupanya mereka berusaha memadukan ajaran Kristen dengan falsafah Yunani, yang percaya bahwa semua bahan jasmani, termasuk tubuh manusia, bersifat jahat, jadi tidak layak dibangkitkan. Mereka tentu juga menyalahgunakan sebagian dari ajaran Paulus sendiri untuk mendukung pendapat mereka (Rom 6:1-11, Efe 2:6, 5:14, Kol 2:12, 13, 3:1-4), tanpa keseimbangan. Lihat juga 1 Kor 15:12-58.212
Dan sedang merobohkan iman beberapa orang – Kata anatrepo boleh berarti memutarbalikkan, atau juga merobohkan/menghancurkan.213 Mungkin istilah ini boleh dibandingkan dengan kandaslah di 1 Tim 1:19, di mana orang percaya yang mendengar pengajaran ini, tergoncang sehingga pengharapan masa depan dirampas daripada mereka. Sifat terus menerus di masa kini214 (sedang merobohkan) menggambarkan pelayanan pengajar sesat yang sedang mengusahakan supaya akibat ini terjadi. Pengajaran Paulus di 1 Korintus 15 meluruskan pengajaran yang sama, yang juga melemahkan orang percaya di sana. Kita adalah orang paling malang kalau tidak ada kebangkitan! (1 Kor 15:19)
ay. 19 Walaupun demikian, pondasi Allah yang kuat tetap berdiri – Kata mentoi berarti walaupun demikian/namun menunjukkan kontras, yaitu walaupun ada orang yang menjadi tersandung, tidak berarti Tubuh Kristus akan ikut hancur.215 Kata themelios (pondasi) biasanya menyangkut gedung, tetapi boleh juga dipakai secara figuratif mengenai bangunan Allah (Efe 2:20). Gambaran gereja am sebagai gedung menjadi konteks untuk pengajaran berikutnya mengenai orang percaya sebagai perabot rumah. Pondasi ini adalah kokoh/kuat (strepeos) dan juga tetap berdiri. Masa perfek216 menegaskan bahwa pondasi yang kuat ini sudah didirikan (oleh Allah) dan tetap berdiri, yaitu dia tidak mungkin roboh.
Yang mempunyai meterai ini: - Meterai ini adalah pernyataan mengenai bangunan Allah ini, yang terdiri dari kedua unsur. Mempunyai (ekho)bersifat terus menerus di masa kini, menyatakan bahwa kedua unsur itu selalu menandai anggota-anggota bangunan Allah, yaitu pertama, mereka dikenal oleh Allah dari semula (Rom 8:29, 1Pet 1:2) dan yang kedua, mereka tidak nyaman dengan dosa (1 Yoh 3:8-10, 5:18).
“Tuhan mengenal mereka yang adalah milikNya” – Kedua ketentuan ini terdapat di kitab Bilangan 16, yang menceritakan peristiwa di mana Korah dan teman-temannya melawan Musa dan ketentuan-ketentuan Allah bagi umatNya. Dengan demikian Timotius diingatkan bahwa Allah mampu menangani nabi palsu. Bagian ini terdapat di Bilangan 16:5 versi bahasa Yunani (LXX), tetapi Paulus menggunakan kata Tuhan, sedangkan di LXX ada kata Allah, mungkin karena dalam bahasa asli kata Yahweh dipakai, sehingga Paulus memperbaiki terjemahan LXX.
Kata ginosko, kalau menyangkut barang, berarti tahu dan kalau menyangkut orang pasti artinya mengenal.217 Jadi yang ditegaskan bukan pengetahuan Allah mengenai orang percaya, melainkan pengenalanNya akan kita. Yang menarik di sini adalah sifat masa lampau pada kata mengenal.218 Biasanya sifat ini tidak terlalu ditekankan, tetapi Paulus ingin supaya Timotius tetap yakin bahwa Allah sudah mengenal umatNya dari semula dan orang yang Dia kenal tentu dikuatkanNya (1 Kor 1:8) dan diluruskanNya (1 Kor 11:31-31) sehingga dia tidak tetap mengembara.219 Sifat terus menerus di masa kini pada kata adalah (eimi)220 bicara mengenai orang yang sedang dimilikiNya. Jadi boleh berbunyi begini; Tuhan sudah mengenal dari dulu mereka yang sedang dimilikiNya.
Dan “setiap orang yang memanggil nama Tuhan harus menjauhi kejahatan.” – Bagian yang kedua dari meterai ini adalah keharusan untuk orang percaya menjauhi dosa. Klausa ini adalah campuran dari beberapa ungkapan di Firman Tuhan, tetapi mudah dipahami bahwa perintah harus menjauhi, yang menjadi bagian utama daripadanya, terdapat di Bilangan 16:26 di mana umat Israel diperintahkan menjauhi kemah dari orang-orang yang akan segera dihakimi. Walaupun demikian, tekanan di ayat ini bukan pada orang yang perlu dijauhi, melainkan kelakuan yang perlu dihindari/ditanggalkan. William Mounce, seorang ahli bahasa Yunani yang terkenal, menyebut perintah ini “digolongkan di antara ketegasan-ketegasan Firman Tuhan yang paling kuat bahasanya.”221
Kata pas (setiap orang) menghilangkan kesan bahwa ada beberapa tingkat orang percaya. Walaupun tentu ada yang lemah, bergumul, tersandung, dll, perintah Allah ini tetap ditujukan kepada setiap orang percaya. Tidak ada dua patokan! Lihat juga Rom 6:1-14, 1 Kor 6:19-20, Efe 4:17-31, dll. Frase onomazon to onoma kyiou berarti memanggil nama Tuhan, yang cukup mirip dengan Yoel 3:5, yang juga dikutip di Kis 2:21 dan Rom 10:13. Tentu artinya, orang yang sudah percaya, yang sudah menaruh pengharapan mereka sepenuhnya kepada diri Kristus, yang tercakup dalam namaNya. Kata afistemi berarti mundur/menghindari/menjauhi, bahkan murtad (1 Tim 4:1), dalam arti berpaling dari sesuatu.222 Cukup tegas. Perintah ini bersifat tegas juga.223 Mounce berkata “ketaatan kepada tuntutan-tuntutan moral dari Injil adalah keharusan, bukan sekedar pilihan.”224 Kata adikia secara literal berarti ketidaksalehan/ketidakbenaran tetapi secara praktis artinya apa saja yang tidak berkenan kepada Allah, yaitu kejahatan/dosa.
ay. 20 Nah, dalam rumah yang mewah – Kata penghubung de (nah/tetapi/dan) mengikat ay. 20 pada pikiran tadi, di mana Paulus mau memakai ilustrasi untuk menggambarkan pentingnya orang percaya menjauhi kejahatan. Ilustrasi ini terus menggunakan gambaran bangunan yang dimulai di ay. 19 dengan pondasi dan sekarang menjadi rumah besar/mewah. Kata megas agak sulit diterjemahkan dengan satu kata, karena boleh berarti besar, raya, banyak, hebat, dahsyat, dll, tergantung pada konteks.225 Jadi di sini boleh besar (TB/BIS), boleh juga mewah, atau megah (AYT). Gambaran ini tentu menyangkut gereja, tetapi apakah maksudnya tubuh Kristus, atau gereja yang kelihatan? Tubuh Kristus mengandung hanya orang yang sudah selamat, sedangkan gereja yang kelihatan juga boleh berisi orang yang berkunjung saja (23), ada yang belum memutuskan untuk percaya (1 Kor 15:33-34, Ib 12:15), ada yang sangat diragukan keselamatannya (1 Kor 5:11, 1 Yoh 1:5-10 (kata kita boleh spesifik, atau juga umum) 2 Tim 2:4, 2:9, 2:11, 2:15, 3:6-10, 3:14-15, 4:6, 4:8, 4:20, 3 Yoh 11) dan ada serigala/pengajar sesat (Kis 20:29-30, 2 Kor 11:13-15, Gal 1:6-9, 1 Yoh 2:19). Mungkin lebih baik kita mengerti ilustrasi ini secara luas, sebagai gereja yang kelihatan, karena Paulus masih buat perbandingan antara pelayanan yang diharapkan dan pelayanan yang tidak berguna, yaitu pelayanan dari para pengajar sesat, yang diragukan keselamatannya. Lihat ay. 25-26 di bawah.
Tidak hanya ada perabot dari emas dan perak – Kata skeuos (perabot) cukup luas artinya, karena boleh berarti alat, mangkok, bejana, perabot, dll. Sebagai kiasan kata ini boleh berarti seorang istri (1 Pet 3:7), orang percaya sebagai alat pilihan (Kis 9:15), korban murka Allah (Rom 9:22-23) dan tubuh orang sebagai bejana jiwanya (2 Kor 4:7). Jadi penggunaannya sebagai kiasan cukup luas juga.226 Di ayat ini bicara secara literal, lalu menjadi kiasan di ayat berikutnya. Di sini mungkin piring yang mewah, yang dipakai untuk membawa makanan istimewa ke meja pada pesta, yang ada dalam pikiran Paulus.
Melainkan ada juga yang kayu dan tanah – Perabot yang dibuat dari kayu dan tanah ini mungkin digunakan untuk membuang sampah atau kotoran.
Ada beberapa untuk penggunaan yang mulia – Kata time berarti berharga, atau hormat, jadi mulia cukup tepat. Seperti kita perhatikan di atas, perabot yang berharga digunakan di acara istimewa.
Dan beberapa untuk penggunaan tidak mulia – Kata atimia sebenarnya hampir sama dengan kata time tadi, tetapi dengan awalan ‘a’ yang berarti tidak. Jadi artinya tidak mulia, atau biasa.227 Di sini mungkin tidak mulia yang lebih cocok, karena sebenarnya dia bicara mengenai orang dan juga kelakuan yang mengacaukan jemaat Allah dan menodai nama Kristus.
ay. 21 Jadi kalau seseorang menyucikan dirinya dari hal-hal ini – Di ayat ini Paulus mulai menerapkan ilustrasinya. Kata tis (seseorang) banyak muncul di Surat-Surat Pastoral, tetapi di sini dimaksudkan memberi kesempatan luas pada orang percaya yang ingin dipakai Allah. Kalau siapa saja menyucikan dirinya, dia menjadi siap dipakai Allah. Kata ekkathairo adalah kata buatan dari ek (ke luar) dan kathairo (menyucikan) yang berarti menyucikan sungguh-sungguh.228 Kata heauton berarti dirinya, jadi cukup jelas bahwa orang ini harus menghasilkan penyucian tersebut. Kalau demikian kita harus menyimpulkan bahwa bukanlah keselamatan, atau pembenaran yang dimaksudkan, melainkan pertobatan dari kelakuan yang tidak baik. Hal-hal ini lebih baik dimengerti secara luas, menyangkut kelakuan pengajar sesat, pengaruh mereka, dan juga kejahatan yang perlu dijauhi, termasuk nafsu orang muda. Kalau seseorang ingin dipakai Allah, dia perlu memperhatikan hal-hal yang dapat menodai hidupnya dan merusak orang lain. Lihat juga Kis 20:28, 2, Yak 3:13, dll.
Dia akan menjadi perabot mulia – Dia kembali ke kiasan tadi. Sifat masa depan229 pada kata menjadi, mengungkapkan hasil dari pertobatan, di mana dia baru siap, kalau sudah bertobat. Perabot mulia ini dijelaskan lebih jauh dengan tiga istilah berikut, yaitu dikhususkan, berguna dan disiapkan.
Dikhususkan – Kata hagiazo boleh berarti dikuduskan (TB), atau juga dikhususkan (BIS/AYT). Di sini sedikit rumit pilihannya, karena orang ini menyucikan diri dari dosa dan juga dikhususkan untuk pelayanan. Mungkin lebih baik dikhususkan, karena fokus ada pada pelayanan dan juga pada sifat pasif230 dimana menunjukkan bahwa Allah yang mengkhususkan, sedangkan orangnya yang perlu menyucikan dirinya (bertobat). Kalau orang dikhususkan Allah, dia bisa yakin bahwa dia alat pilihanNya, dan bahwa dia bukan orang yang mementingkan diri.
Berguna bagi Tuan rumah – Kata eukhrestos berarti berguna/menguntungkan231 dan juga dipakai mengenai Lukas (2 Tim 4:11) dan Onesimus (File 11). Kalau kita menyebut diri hamba Tuhan, tetapi apa yang kita lakukan bagi Dia tidak berguna…Bagaimana? Kerinduan hati kita adalah supaya Allah berkenan dengan pelayanan kita, tetapi kalau kita tidak hidup kudus, Allah mengganggap kita sebagai alat yang tidak berguna dan kalau doktrin yang kita sampaikan kurang tepat, maka pelayanan kita tidak menguntungkan bagi jemaat, malah menghancurkan. Kata despotes (Tuan rumah) tentu berarti Allah di sini, mengikuti ilustrasi gereja sebagai rumah Allah.
Disiapkan untuk setiap perbuatan baik – Sifat dari kata disiapkan (hetoimazo) menegaskan bahwa pertobatan yang sudah terjadi membuat alat ini sekarang siap untuk dipakai Allah.232 Setiap perbuatan baik adalah salah satu dari ungkapan kesukaan Paulus (2 Kor 9:8, Kol 1:10, 2 Tes 2:17, 1 Tim 5:10, 2 Tim 2:21, 3:17, Tit 3:1). Kalau seseorang hidup siap dipakai, dia tentu melakukan perbuatan-perbuatan yang disiapkan Allah baginya (Efe 2:10).
ay. 22 Tetapi larikanlah dirimu dari nafsu-nafsu orang muda – Ayat ini cukup mirip dengan 11. Kata penghubung de (tetapi) sering berfungsi sebagai penghubung serba guna, sehingga tidak selalu menunjukkan kontras. Di ayat ini, kemungkinan besar kata ini hanya mengikat saja dalam arti terus/nah. Sebab itu (TB) mungkin terlalu memaknai, sedangkan BIS dan AYT memilih untuk tidak menerjemahkannya. Yang penting, kita sadar bahwa Paulus masih membicarakan topik yang sama, yaitu bagaimana supaya Timotius bisa melayani menurut kehendak Allah. Kata feugo secara literal berarti melarikan/mengungsikan diri dan kalau menyangkut masalah moral berarti hindari/jauhi.233 Sifat terus menerus pada perintah ini234 menegaskan bahwa Timotius perlu selalu menghindari hal-hal tersebut. Lari!
Kata epithymia menyangkut keinginan kuat, tetapi kalau negatif, perlu diterjemahkan nafsu.235 Sifat jamak berarti bukan hanya satu macam keinginan yang dimaksudkan, melainkan segala macam keinginan yang biasanya dialami oleh orang muda. Yang menarik, yang kita perhatikan di bagian pendahuluan, adalah Timotius bukan pemuda pada waktu Paulus menulis surat ini. Kemungkinan besar dia sudah mendekati 40 tahun umurnya, tetapi Paulus masih mengganggap dia muda. Agak sulit menentukan nafsu-nafsu mana yang Paulus pikirkan, tetapi ada kemungkinan bahwa ay. 23-26 memberi kontras dengan mendorong Timotius kepada sifat-sifat yang baik. Kalau begitu sifat muda yang Paulus pikirkan tersebut adalah kecenderungan untuk terlibat dalam pembahasan yang tidak berguna, bertengkar mulut, bersikap tidak sabar dan tidak setia dalam tugas yang diberikan. Tentunya bukan hanya orang muda yang mengalami kecenderungan tersebut, tetapi diharapkan bahwa orang dewasa sudah menjadi lebih stabil dalam hidupnya. Tetapi di sini, tidak tutup kemungkinan ada nafsu lain lagi yang dia maksudkan.
Dan kejarlah kebenaran, iman, kasih dan damai – Gambaran ini menarik, karena baru saja ada perintah untuk dia melarikan diri daripada sesuatu, kemudian di sini ada yang harus dia kejar, yaitu sifat-sifat baik. Mungkin gambaran ini boleh dibandingkan dengan yang ada di Efe 4:17-32 dan Kol 3:1-17 di mana orang percaya diperintahkan menanggalkan, ataumematikan kelakuan lama dan mengenakan kelakuan manusia baru. Tidak cukup untuk kita berhenti melakukan kejahatan, kita juga perlu berbuat baik. Perintah kejarlah (dioko) bersifat terus menerus juga,236 menyangkut gaya hidup.
Kata dikaiosyne berarti kebenaran dalam arti kelakuan baik. Memang orang percaya sudah dibuat benar dihadapan Allah melalui darah Kristus (Rom 3:21-26), tetapi Dia masih ingin mengubahkan kita dan membentuk kita di dunia ini melalu kehidupan Kristus (Rom 6:13-19, Efe 4:24, Fili 1:11) dan pekerjaan Roh Kudus (Rom 14:17) dan kita masih perlu mengejar kebenaran praktis melalui didikan Firman Tuhan (2 Tim 3:16).237 Lihat juga Mat 5:16, Efe 2:10, 1 Tim 5:25, 6:18, Tit 2:7, 14, 3:8, 14, Ib 10:24. Kata pistis boleh berarti iman, atau juga kesetiaan, tetapi biasanya artinya iman.238 Jadi sama seperti kita lihat di 1 Timothy 6:11, Timotius perlu tetap memilih untuk percaya dan tidak menjadi seperti pengajar sesat yang meragukan kebenaranNya, sehingga kandas iman mereka (1 Tim 1:19).
Kata agape (kasih) cukup jelas artinya, tetapi jangan kita lupa bahwa kasih ini dikerjakan oleh Roh Kudus (Gal 5:22) di dalam diri orang percaya dan ciri khasnya adalah kasih ini ditujukan kepada orang yang tidak layak menerimanya (Mat 5:43-46), demikianlah kita mengasihi sebagaimana kita dikasihi (Rom 5:8). Kata eirene (damai) boleh menyangkut damai orang percaya dengan Allah, karena dosa kita diampuni sehingga kita bukan lagi seteruNya. Lihat Rom 5:1, Efe 2:17, Gal 1:3, 6:16. Tetapi kata ini juga boleh menggambarkan damai di antara orang. Lihat Rom 14:19, Efe 2:14, 15. Kemungkinan besar damai di antara orang percaya yang dimaksudkan di sini. Sifat itu jelas perlu dikejar. Lihat Rom 12:18, 14:19, 2 Kor 13:11, Efe 4:3, Ib 12:14, 1 Pet 3:11.
Bersama mereka yang berseru kepada Tuhan dari hati yang suci – Bersama mereka boleh terikat pada kata damai tadi, atau juga boleh menyangkut kebenaran, iman, kasih dan damai, sebagai sifat-sifat yang kita kejar bersama-sama. Kemungkinan besar pilihan yang kedua yang dimaksudkan di ayat ini.239 Rupanya BIS menganut penafsiran tersebut. Mereka yang berseru kepada Tuhan, tentu menyangkut orang percaya (Rom 10:13), tetapi menarik melihat frase dari hati yang suci. Kata katharos (suci) ada hubungan dengan menyucikan di ay. 21, Jadi maksudnya kejarlah sifat-sifat ini bersama orang lain yang juga ingin hidup suci. Tentulah ada baiknya kalau kita mendorong dan membangun orang-orang yang bergumul dan masih belum mengejar kesucian, tetapi kita akan banyak bertumbuh kalau kita berjuang bersama-sama dengan orang percaya lain yang serius mengikut Yesus.
ay. 23 Tetapi hindarilah debat-debat yang konyol dan bodoh – Ayat ini cukup mirip dengan 7 dan Tit 3:9. Kata penghubung de (tetapi) dipakai lagi di sini, tetapi sekali lagi kita lihat bahwa tidak ada kontras, jadi boleh diterjemahkan dan juga. Kata paraiteomai sering berarti tolak, tetapi dalam bentuk gramatis ini membawa arti hindari, atau jangan hiraukan.240 Perintah ini bersifat terus menerus, sama seperti larikanlah dirimu dan kejarlah tadi, tetapi kali ini sifatnya pribadi, menegaskan bahwa Timotius sendiri yang harus menghindarinya.241 Kata zetesis pada dasarnya berarti spekulasi, tetapi kalau dipakai secara negatif berarti perdebatan/perselisihan.242 Lihat juga 1 Tim 1:4. Ada dua kata sifat yang dipakai mengenai perdebatan tersebut, yaitu moros (konyol/bodoh) dan apaideutos (tak berpendidikan, tak berpengertian, bodoh), menggambarkan ajaran yang sama sekali tidak ada sisi baik, disampaikan oleh orang yang mengganggap diri bijak, padahal mereka tidak mengerti.243 Lihat juga 1 Tim 1:7.
Kamu sudah tahu hal-hal itu hanya melahirkan perselisihan – Paulus sering menggunakan kata oida (kamu sudah tahu) dalam bentuk perfek, yaitu sesuatu yang sudah diketahui, yang mempengaruhi kelakuan, untuk menegaskan sesuatu. Tentu Timotius tahu, karena dia sudah melihat dampak ajaran tersebut di jemaat di Efesus. Kata gennao secara literal berarti melahirkan, tetapi kalau figuratif, artinya mengakibatkan/menimbulkan. Sifat terus menerus di masa kini244 berarti hal itu sedang terjadi. Kata makhe berarti perselisihan tidak fisik, yaitu bertengkar mulut. Kata ini selalu berbentuk jamak, menunjukkan banyak macam perselisihan.245 Jadi ada banyak alasan mengapa Timotius seharusnya menghindari apa yang dianggap begitu menarik oleh para pengajar sesat dan pengikut-pengikut mereka.
ay. 24 Tetapi budak Tuhan tidak boleh berselisih – Kata penghubung de (tetapi) mengikat lagi di sini, tetapi oleh karena tidak ada kontras lagi, mungkin TB paling tepat menerjemahkannya sedangkan. Kata doulos biasanya dipakai mengenai orang yang dimiliki oleh orang lain, yaitu budak. Kata ini tidak selalu merendahkan, karena ada budak yang statusnya tinggi, tetapi dia masih tidak bebas melakukan seenaknya, karena dia harus menuruti apa saja yang diperintahkan oleh tuannya. Kata ini banyak dipakai di Perjanjian Baru untuk menggambarkan pelayan-pelayan Kristus (Rom 1:1, 5, Fili 1:1, dll.), termasuk adik-adikNya (Yak 1:1, Yud 1:1). Kalau di Surat-Surat Pastoral, hanya di sini dan di Tit 1:1. Timotius pasti mengganggap diri sebagai budak/hamba Tuhan, sehingga dia tahu bahwa dalam memimpin orang lain, dia harus lebih dulu membuka dirinya dipimpin oleh Kristus. Di sini pimpinan Kristus menyangkut cara dia melayani.
Kata Tuhan (Kyrios) kemungkinan besar ditujukan kepada Kristus. Menarik melihat penggunaan kata dei (wajib/haruslah) di sini secara negatif, membawa arti tidak boleh/wajib tidak. Jadi sangat dilarang seorang hamba Tuhan berselisih. Kata makhomai (berselisih) terikat pada kata makhe di ayat tadi, jadi menegaskan kembali pentingnya dia tidak menjadi seperti pengajar sesat, yang hanya mencari-cari soal.
Sebaliknya dia harus baik hati kepada semua – Kata penghubung alla (sebaliknya/melainkan) membawa kita kepada dorongan yang positif, yaitu dia perlu bersikap baik kepada semua orang. Sikap berselisih suka mengalahkan orang lain, diganti dengan sifat baik hati rindu membangun orang. Kata epios berarti lemah-lembut dan baik hati.246 Jadi sikapnya baik dan kelakuannya lemah-lembut. Frase pros pantas (kepada semua orang) akan di uraikan di bawah, di mana dia harus tetap baik hati sekalipun kepada orang yang mau mengacaukan jemaat, bahkan harus sabar! Tidak ada pengecualian. Lihat juga Tit 3:2.
Mampu mengajar, lapang dada – Kata didaktikos (mampu mengajar) juga dipakai di 1 Tim 3:2, menyangkut semua penatua, tetapi mungkin uraian yang dilihat di Titus 1:9 yang dipikirkan di sini, di mana dia mampu meluruskan doktrin yang tidak sehat. Kata anexikakos secara literal berarti menderita kelakuan jahat dengan sabar.247 Setiap hamba Tuhan tentu harus melewati pencobaan-pencobaan, jadi kesabaran dan ketabahan ini sangat penting. Ingat juga apa yang sedang diderita Paulus!
ay. 25 Dia perlu mendidik orang yang melawannya dengan lemah lembut – Frase dia perlu tidak ada di teks asli, tetapi menolong supaya artinya jelas. Isi dari ayat ini masih mengalir dari ayat tadi, sebagai daftaran sifat yang diperlukan seorang pelayan Tuhan. Kata paideuo boleh berarti mengajar, atau juga mendidik sebagai disiplin. Jadi kata ini tidak hanya menyangkut penyampaian informasi, tetapi juga upaya mempengaruhi karakter seseorang.248 Seorang pengajar sesat tidak hanya diajar, kadang-kadang juga dia perlu kena disiplin gereja. Lihat Tit 3:10-11. Pembentukan karakter tersebut perlu dilakukan dengan lemah-lembut, bukan dengan amarah, atau kata-kata yang tidak sopan. Kata prautes (lemah-lembut) berbeda dari kata di ayat tadi dan mengandung arti lemah-lembut/rendah hati/sopan.249 Kata antidiatithemi secara literal berarti teguh melawan.250 Orang-orang yang kuat melawan semua ini, diragukan keselamatan mereka, karena mereka belum mengenal kebenaran (4) dan sedang melayani Iblis.251
Siapa tahu, Allah mungkin memberikan pertobatan kepada mereka – Kata mepote mengungkapkan keragu-raguan mengenai sesuatu yang mungkin bisa terjadi, dalam arti siapa tahu/mungkin. Kata didomi (memberi) berbentuk subjunktif,252 yang juga mengungkapkan keragu-raguan mengenai sesuatu yang diinginkan. Itu sebabnya diterjemahkan siapa tahu, Allah mungkin memberikan… Tidak berarti hal itu mustahil, atau tidak mungkin terjadi. Bahasa ini dipakai mengenai sesuatu yang diharapkan, tetapi kita tidak tahu apakah itu akan terjadi. AYT akurat di sini dengan menganugerahi…pertobatan, bukan kesempatan (TB) yang diberikan, melainkan perubahan di hati. Jadi Allah yang mengubahkan hati seseorang. Itulah harapan seorang pemimpin jemaat. Dia tidak perlu bicara tidak sopan dengan orang yang melawan, karena bukan dia yang mengubahkan hatinya. Hanya Allah yang mampu melakukan hal itu. Walaupun demikian, harus diperhatikan bahwa pengajaran Firman Tuhan dipakai Allah untuk mencapai tujuan tersebut. Lihat Rom 10:14-17
Sehingga mereka mengenal kebenaran – Kata eis berarti ke dalam, tetapi kalau menyangkut tujuan/akibat, lebih baik diterjemahkan sehingga. Jadi pertobatan ini berkaitan dengan mengenal kebenaran. Kalau orang sudah percaya, pertobatan menyangkut dosa, gaya hidup, sikap, dll. Tetapi kalau mereka belum percaya, pertobatan menyangkut sikap seseorang kepada Kristus, di mana dulu mereka melawan, sekarang mereka menerima dan tunduk. Lihat Kis 2:37-38. Kata epignosis (mengenal) berarti pengetahuan yang benar, yang dialami dan dirasakan.253 Bukan sekedar pengetahuan. Begitulah pengalaman orang yang menjadi percaya. Lihat 1 Pet 1:8-9.
ay. 26 Dan sadar kembali – Kata ananefo menggambarkan orang yang tadinya mabuk, yang sudah tidak demikian lagi, atau orang yang tadinya tidak waras, yang sadar kembali.254 Orang belum percaya dibutakan oleh Iblis (3-4), pikirannya sia-sia dan bodoh, hatinya keras dan perasaannya tumpul (Efe 4:17-19). Hanya Allah yang dapat menginsafi orang sehingga mereka sadar.
Dan luput dari jerat Iblis – Tidak ada kata luput di teks asli, hanya kata preposisi ek (ke luar), yang artinya sama saja. Kata pagis (jerat) dipakai juga di 1 Tim 3:7 dan 6:9. Sebenarnya artinya cukup luas. Iblis (diabolos) selalu giat untuk menjerat orang percaya dalam dosa (1 Pet 5:8-9) dan menahan orang belum percaya dalam ketidaktahuan (Mat 13:19).
Karena mereka sudah ditangkap hidup-hidup oleh dia – Kata karena tidak ada di teks asli, tetapi diperlukan supaya jelas. Gambaran ini cukup tegas. Kata zogreo berarti menangkap hidup-hidup, seperti tawanan.255 Sifat menyatakan bahwa mereka sudah ditangkap dan terus mengalami dampak-dampaknya.256 Oleh dia tentu berarti Iblis.
Supaya mereka melakukan kehendaknya – Kata eis (ke dalam) lagi di sini dan artinya sama dengan ayat tadi, yaitu sehingga/supaya, menyangkut tujuannya. Kalau orang ditahan oleh Iblis, tujuannya adalah supaya mereka melakukan kehendaknya. Lihat juga Yoh 8:44.
- Apakah saudara mengajar untuk membangun jemaat, atau menyombongkan diri?
- Apakah saudara berusaha sungguh-sungguh dalam persiapan untuk mengajar?
- Apakah ada orang di jemaat yang pengajarannya merobohkan iman orang?
- Apakah sadar bahwa kamu dikenal dari semula?
- Kira-kira perubahan apa yang terjadi di dalam dirimu sejak percaya?
- Apakah ingin dipakai Tuhan? Ada halangan?
- Dosa apa yang perlu dihindari sekarang?
- Apakah mengejar dengan sungguh-sungguh sifat-sifat di ay. 22?
- Bagaimana caranya saudara mendidik orang yang melawan?
- Apakah sadar kemampuan Allah untuk membebaskan mereka dari jerat?
Topik Teologia: 2Tim 2:14 - -- Wahyu Allah
Wahyu Khusus
Kuasa Ilahi Kitab Suci
Tujuan Alkitab
Kitab Suci adalah untuk Studi
Ezr 7:10 Neh...
- Wahyu Allah
- Wahyu Khusus
- Kuasa Ilahi Kitab Suci
- Tujuan Alkitab
- Kitab Suci adalah untuk Studi
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terhadap Orang Kristen
- Memberikan Nasihat yang Baik Kepada Orang Lain
- Tugas Kita untuk Memberi Nasihat Kepada Orang Lain
- Kita Harus Saling Mengingatkan
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Pelayan Menolak Kejahatan
Topik Teologia: 2Tim 2:15 - -- Wahyu Allah
Wahyu Khusus
Pengudusan
Pengudusan: Fakta yang Tergenapi dan Proses Pertumbuhan
Pengudusan sebagai Pertumbuhan dalam A...
- Wahyu Allah
- Wahyu Khusus
- Pengudusan
- Pengudusan: Fakta yang Tergenapi dan Proses Pertumbuhan
- Pengudusan sebagai Pertumbuhan dalam Anugerah
- Sarana Pertumbuhan
- Pertumbuhan dalam Anugerah Melalui Penggunaan Alkitab Secara Benar
- Gereja
- Organisasi dan Jabatan Gereja
- Para Pelayan Umum
- Kualifikasi Pemimpin
- Ima 10:3-11 Ima 21:5-6 Yos 1:8 1Sa 2:35 2Ta 6:41 Ezr 7:10 Yes 52:11 Yer 1:7-8 Yer 3:14-15 Yer 20:8-9 Mal 2:6-7 Mat 10:16-25 Mat 20:25-28 Mat 23:8-11 Luk 12:42-44 Luk 24:49 Yoh 10:2-5,11-16 Yoh 13:13-17 Yoh 17:15-20 Kis 4:8,31 Rom 2:21-23 1Ko 2:2 1Ko 3:5-9 1Ko 4:1-2,10-13 1Ko 9:16-23 2Ko 2:15-17 2Ko 4:1-11 2Ko 6:3-10 Gal 6:17 1Te 2:3-12 1Ti 6:11-14 2Ti 1:13-14 2Ti 2:1-7,15,20-26 2Ti 3:14 Tit 2:1,7-8 Yak 3:13 1Pe 4:10-11
- Eskatologi
- Kebangkitan Orang Mati
- Kebangkitan Orang Benar
- Gambaran Kebangkitan Orang Benar
- Kebangkitan Tercakup dalam Ajaran Kristen
Topik Teologia: 2Tim 2:16 - -- Dosa
Natur Dosa
Dosa adalah Pelanggaran Aktif Terhadap Hukum Allah
Melawan Allah
Rom 1:18 Rom 6:13 1Ko 6:9-10 Kol 3:2...
- Dosa
- Eskatologi
- Kebangkitan Orang Mati
- Kebangkitan Orang Benar
- Gambaran Kebangkitan Orang Benar
- Kebangkitan Tercakup dalam Ajaran Kristen
Topik Teologia: 2Tim 2:17 - -- Gereja
Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
Masalah Teologis dalam Gereja
Kesalahan-kesalahan Doktrinal
Kebangkitan Suda...
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah Teologis dalam Gereja
- Kesalahan-kesalahan Doktrinal
- Kebangkitan Sudah Terjadi
- Eskatologi
- Kebangkitan Orang Mati
- Kebangkitan Orang Benar
- Gambaran Kebangkitan Orang Benar
- Kebangkitan Tercakup dalam Ajaran Kristen
Topik Teologia: 2Tim 2:19 - -- Allah yang Berpribadi
Mereka mengakui Nama Ilahi
1Ra 8:33-36 2Ta 6:24,26 2Ti 2:19 Ibr 13:15
Allah Berpikir dan ...
- Allah yang Berpribadi
- Mereka mengakui Nama Ilahi
- Pengudusan
- Pengudusan: Fakta yang Tergenapi dan Proses Pertumbuhan
- Pengudusan sebagai Pertumbuhan dalam Anugerah
- Sarana Pertumbuhan
- Pertumbuhan dalam Anugerah Melalui Penuntutan Kesucian
- Ayu 28:28 Maz 19:14 Maz 24:3-6 Maz 37:27-28 Maz 97:10 Maz 119:1-3 Ams 16:17 Yes 51:1 Mat 5:6,8 Kis 24:16 Rom 6:1-23 Rom 13:12-14 Rom 16:19 1Ko 3:16-17 1Ko 5:6-8 1Ko 9:24-27 2Ko 7:1 2Ko 11:2 Gal 5:22-25 Efe 4:1 Efe 5:8-11 Fili 2:14-16 Fili 3:12-14 Fili 4:8 1Te 4:3-4,7 1Te 5:22 1Ti 5:22 1Ti 6:11-12 2Ti 2:19-22 Ibr 12:1-2 Ibr 12:14-15 Yak 1:21,27 1Pe 1:14-16 1Pe 2:9-12 1Pe 3:10-11 1Pe 4:1-2 2Pe 3:11-13 1Yo 2:1,29 1Yo 3:2-3 1Yo 5:21 3Yo 1:11 Wah 14:4-5
Topik Teologia: 2Tim 2:20 - -- Umat Manusia Pada Umumnya
Manusia Diciptakan sebagai Makhluk Moral
Manusia Mengekspresikan Moral Kasih Sayang
Mereka Mengekspresik...
- Umat Manusia Pada Umumnya
- Manusia Diciptakan sebagai Makhluk Moral
- Manusia Mengekspresikan Moral Kasih Sayang
- Mereka Mengekspresikan Kebaikan
- Pengudusan
- Pertumbuhan dalam Anugerah Melalui Penuntutan Kesucian
- Ayu 28:28 Maz 19:14 Maz 24:3-6 Maz 37:27-28 Maz 97:10 Maz 119:1-3 Ams 16:17 Yes 51:1 Mat 5:6,8 Kis 24:16 Rom 6:1-23 Rom 13:12-14 Rom 16:19 1Ko 3:16-17 1Ko 5:6-8 1Ko 9:24-27 2Ko 7:1 2Ko 11:2 Gal 5:22-25 Efe 4:1 Efe 5:8-11 Fili 2:14-16 Fili 3:12-14 Fili 4:8 1Te 4:3-4,7 1Te 5:22 1Ti 5:22 1Ti 6:11-12 2Ti 2:19-22 Ibr 12:1-2 Ibr 12:14-15 Yak 1:21,27 1Pe 1:14-16 1Pe 2:9-12 1Pe 3:10-11 1Pe 4:1-2 2Pe 3:11-13 1Yo 2:1,29 1Yo 3:2-3 1Yo 5:21 3Yo 1:11 Wah 14:4-5
- Paulus Memerintahkan untuk Hidup Berbuat Kebaikan
- Rom 2:9-10 2Ko 9:8 Efe 2:10 Kol 3:12-17 2Te 2:16-17 1Ti 2:9-10 1Ti 5:9-10 1Ti 6:17-19 2Ti 2:20-21 2Ti 3:16-17 Tit 2:11-14 Tit 3:1-2 Tit 3:8 Tit 3:14
- Orang Benar adalah Seperti Perabot dari Emas dan Perak
- Gereja
- Organisasi dan Jabatan Gereja
- Para Pelayan Umum
- Kualifikasi Pemimpin
- Ima 10:3-11 Ima 21:5-6 Yos 1:8 1Sa 2:35 2Ta 6:41 Ezr 7:10 Yes 52:11 Yer 1:7-8 Yer 3:14-15 Yer 20:8-9 Mal 2:6-7 Mat 10:16-25 Mat 20:25-28 Mat 23:8-11 Luk 12:42-44 Luk 24:49 Yoh 10:2-5,11-16 Yoh 13:13-17 Yoh 17:15-20 Kis 4:8,31 Rom 2:21-23 1Ko 2:2 1Ko 3:5-9 1Ko 4:1-2,10-13 1Ko 9:16-23 2Ko 2:15-17 2Ko 4:1-11 2Ko 6:3-10 Gal 6:17 1Te 2:3-12 1Ti 6:11-14 2Ti 1:13-14 2Ti 2:1-7,15,20-26 2Ti 3:14 Tit 2:1,7-8 Yak 3:13 1Pe 4:10-11
Topik Teologia: 2Tim 2:22 - -- Yesus Kristus
Kiasan, Gelar, dan Nama-nama Kristus
Tuhan
Maz 110:1 Mal 3:1 Mat 7:21 Mat 24:42 Mar 2:28 Luk 6:46 Yoh 6:68 Yo...
- Yesus Kristus
- Roh Kudus
- Umat Manusia Pada Umumnya
- Manusia Diciptakan sebagai Makhluk Moral
- Dosa
- Dosa-dosa Kedagingan
- Pengudusan
- Pengudusan: Fakta yang Tergenapi dan Proses Pertumbuhan
- Pengudusan sebagai Pertumbuhan dalam Anugerah
- Sarana Pertumbuhan
- Pertumbuhan dalam Anugerah Melalui Penuntutan Kesucian
- Ayu 28:28 Maz 19:14 Maz 24:3-6 Maz 37:27-28 Maz 97:10 Maz 119:1-3 Ams 16:17 Yes 51:1 Mat 5:6,8 Kis 24:16 Rom 6:1-23 Rom 13:12-14 Rom 16:19 1Ko 3:16-17 1Ko 5:6-8 1Ko 9:24-27 2Ko 7:1 2Ko 11:2 Gal 5:22-25 Efe 4:1 Efe 5:8-11 Fili 2:14-16 Fili 3:12-14 Fili 4:8 1Te 4:3-4,7 1Te 5:22 1Ti 5:22 1Ti 6:11-12 2Ti 2:19-22 Ibr 12:1-2 Ibr 12:14-15 Yak 1:21,27 1Pe 1:14-16 1Pe 2:9-12 1Pe 3:10-11 1Pe 4:1-2 2Pe 3:11-13 1Yo 2:1,29 1Yo 3:2-3 1Yo 5:21 3Yo 1:11 Wah 14:4-5
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Hidup Sesuai dengan Iman adalah Bukti Iman
- Gereja
- Organisasi dan Jabatan Gereja
- Para Pelayan Umum
- Kualifikasi Pemimpin
- Ima 10:3-11 Ima 21:5-6 Yos 1:8 1Sa 2:35 2Ta 6:41 Ezr 7:10 Yes 52:11 Yer 1:7-8 Yer 3:14-15 Yer 20:8-9 Mal 2:6-7 Mat 10:16-25 Mat 20:25-28 Mat 23:8-11 Luk 12:42-44 Luk 24:49 Yoh 10:2-5,11-16 Yoh 13:13-17 Yoh 17:15-20 Kis 4:8,31 Rom 2:21-23 1Ko 2:2 1Ko 3:5-9 1Ko 4:1-2,10-13 1Ko 9:16-23 2Ko 2:15-17 2Ko 4:1-11 2Ko 6:3-10 Gal 6:17 1Te 2:3-12 1Ti 6:11-14 2Ti 1:13-14 2Ti 2:1-7,15,20-26 2Ti 3:14 Tit 2:1,7-8 Yak 3:13 1Pe 4:10-11
Topik Teologia: 2Tim 2:23 - -- Dosa
Dosa-dosa Terhadap Sesama
Dosa-dosa Kebencian
Perkelahian dan Percideraan
Kej 13:5-9 Ams 3:29-30 Ams 15:18 Ams 1...
- Dosa
- Dosa-dosa Terhadap Sesama
- Dosa-dosa Kebencian
Topik Teologia: 2Tim 2:24 - -- Umat Manusia Pada Umumnya
Manusia Diciptakan sebagai Makhluk Moral
Manusia Mengekspresikan Moral Kasih Sayang
Mereka Mengekspresik...
- Umat Manusia Pada Umumnya
- Manusia Diciptakan sebagai Makhluk Moral
- Manusia Mengekspresikan Moral Kasih Sayang
- Mereka Mengekspresikan Kelemahlembutan
- Dosa
- Dosa-dosa Terhadap Sesama
- Dosa-dosa Kebencian
- Pengudusan
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Gereja
- Perselisihan di Antara Orang Percaya
- Orang Kristen Berusaha Saling Mendukung dalam Kasih
- Rom 15:1-2,7 2Ko 2:5-8 Gal 5:13-14 Gal 6:1-2,4,10 2Ti 2:24-26 Ibr 3:13 Ibr 13:1,3 1Pe 4:8 1Yo 3:11 1Yo 4:7,21 Yud 1:20-23
- Kualifikasi Pemimpin
- Ima 10:3-11 Ima 21:5-6 Yos 1:8 1Sa 2:35 2Ta 6:41 Ezr 7:10 Yes 52:11 Yer 1:7-8 Yer 3:14-15 Yer 20:8-9 Mal 2:6-7 Mat 10:16-25 Mat 20:25-28 Mat 23:8-11 Luk 12:42-44 Luk 24:49 Yoh 10:2-5,11-16 Yoh 13:13-17 Yoh 17:15-20 Kis 4:8,31 Rom 2:21-23 1Ko 2:2 1Ko 3:5-9 1Ko 4:1-2,10-13 1Ko 9:16-23 2Ko 2:15-17 2Ko 4:1-11 2Ko 6:3-10 Gal 6:17 1Te 2:3-12 1Ti 6:11-14 2Ti 1:13-14 2Ti 2:1-7,15,20-26 2Ti 3:14 Tit 2:1,7-8 Yak 3:13 1Pe 4:10-11
Topik Teologia: 2Tim 2:25 - -- Umat Manusia Pada Umumnya
Manusia Diciptakan sebagai Makhluk Moral
Manusia Mengekspresikan Moral Kasih Sayang
Mereka Mengekspresik...
- Umat Manusia Pada Umumnya
- Manusia Diciptakan sebagai Makhluk Moral
- Manusia Mengekspresikan Moral Kasih Sayang
- Mereka Mengekspresikan Kelemahlembutan
- Keselamatan
- Allah Memanggil Manusia untuk Bertobat
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terhadap Orang Kristen
- Memberikan Nasihat yang Baik Kepada Orang Lain
- Tugas Kita untuk Memberi Nasihat Kepada Orang Lain
- Kita Harus Saling Mengajar
- Gereja
- Perselisihan di Antara Orang Percaya
- Orang Kristen Berusaha Saling Mendukung dalam Kasih
- Rom 15:1-2,7 2Ko 2:5-8 Gal 5:13-14 Gal 6:1-2,4,10 2Ti 2:24-26 Ibr 3:13 Ibr 13:1,3 1Pe 4:8 1Yo 3:11 1Yo 4:7,21 Yud 1:20-23
- Pengajaran dalam Gereja
- Ula 6:4-9 2Ta 17:7-9 Ezr 7:10 Kis 5:42 Kis 11:26 Rom 15:14 1Ko 14:31 Efe 5:19 Kol 1:28 Kol 3:16 1Ti 4:11 2Ti 2:25 2Ti 4:2 Ibr 5:12
- Kualifikasi Pemimpin
- Ima 10:3-11 Ima 21:5-6 Yos 1:8 1Sa 2:35 2Ta 6:41 Ezr 7:10 Yes 52:11 Yer 1:7-8 Yer 3:14-15 Yer 20:8-9 Mal 2:6-7 Mat 10:16-25 Mat 20:25-28 Mat 23:8-11 Luk 12:42-44 Luk 24:49 Yoh 10:2-5,11-16 Yoh 13:13-17 Yoh 17:15-20 Kis 4:8,31 Rom 2:21-23 1Ko 2:2 1Ko 3:5-9 1Ko 4:1-2,10-13 1Ko 9:16-23 2Ko 2:15-17 2Ko 4:1-11 2Ko 6:3-10 Gal 6:17 1Te 2:3-12 1Ti 6:11-14 2Ti 1:13-14 2Ti 2:1-7,15,20-26 2Ti 3:14 Tit 2:1,7-8 Yak 3:13 1Pe 4:10-11
Topik Teologia: 2Tim 2:26 - -- Makhluk-makhluk Supranatural
Setan
Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
Tanggung Jawab Terhadap Sesama
Tugas...
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Setan
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terhadap Orang Kristen
- Memberikan Nasihat yang Baik Kepada Orang Lain
- Tugas Kita untuk Memberi Nasihat Kepada Orang Lain
- Kita Harus Saling Mengajar
- Gereja
- Perselisihan di Antara Orang Percaya
- Orang Kristen Berusaha Saling Mendukung dalam Kasih
- Rom 15:1-2,7 2Ko 2:5-8 Gal 5:13-14 Gal 6:1-2,4,10 2Ti 2:24-26 Ibr 3:13 Ibr 13:1,3 1Pe 4:8 1Yo 3:11 1Yo 4:7,21 Yud 1:20-23
- Kualifikasi Pemimpin
- Ima 10:3-11 Ima 21:5-6 Yos 1:8 1Sa 2:35 2Ta 6:41 Ezr 7:10 Yes 52:11 Yer 1:7-8 Yer 3:14-15 Yer 20:8-9 Mal 2:6-7 Mat 10:16-25 Mat 20:25-28 Mat 23:8-11 Luk 12:42-44 Luk 24:49 Yoh 10:2-5,11-16 Yoh 13:13-17 Yoh 17:15-20 Kis 4:8,31 Rom 2:21-23 1Ko 2:2 1Ko 3:5-9 1Ko 4:1-2,10-13 1Ko 9:16-23 2Ko 2:15-17 2Ko 4:1-11 2Ko 6:3-10 Gal 6:17 1Te 2:3-12 1Ti 6:11-14 2Ti 1:13-14 2Ti 2:1-7,15,20-26 2Ti 3:14 Tit 2:1,7-8 Yak 3:13 1Pe 4:10-11
TFTWMS -> 2Tim 2:14-18; 2Tim 2:14-15; 2Tim 2:16-18; 2Tim 2:19-26; 2Tim 2:19; 2Tim 2:20; 2Tim 2:21-22; 2Tim 2:23-24; 2Tim 2:24-26
TFTWMS: 2Tim 2:14-18 - Pelajaran 6: Pedoman Dan Kesalahan Doktrin PELAJARAN 6: PEDOMAN DAN KESALAHAN DOKTRIN (2 Timotius 2:14-18)
Beberapa peringatan diberikan kepada Timotius dalam bidang ini: mengajar dengan cara...
PELAJARAN 6: PEDOMAN DAN KESALAHAN DOKTRIN (2 Timotius 2:14-18)
Beberapa peringatan diberikan kepada Timotius dalam bidang ini: mengajar dengan cara yang salah, malu sebagai utusan atau pekerja Allah, dan memberitakan berita yang salah. Tragisnya, semua tiga persoalan itu selau ada di tengah-tengah umat Allah di zaman kini.
PERKATAAN YANG SALAH (AY. 14)
Pengajaran bisa dilakukan dengan cara yang salah, kata Paulus (2:14). Beberapa orang "bersilat kata" 19yang tidak ada gunanya. Perbuatan seperti itu adalah sia-sia dan bahkan bisa merusak. Paulus berkata bahwa tindakan itu "tidak berguna" dan "malah mengacaukan [menghancurkan] 20orang yang mendengarnya"!
Jiwa-jiwa itu akan berakhir dalam kehancuran atau kerusakan—tidak mampu menunaikan maksud rohani yang bermanfaat yang diberikan dalam Titus 2:11, 12. Kesalahan mendasar ini tidak terdapat di dalam pemberitaan itu, melainkan di dalam motivasi dan prilaku buruk dimana kajian dan diskusi terjadi.
PENDEKATAN YANG BENAR (AY. 15)
Dalam ayat 15 kita didorong untuk menggunakan berita Allah dengan benar. Paulus memberi lima langkah pendekatan positif untuk memperlakukan Firman Allah.
- 1. Kita harus "belajar" (KJV), atau "rajin."21Siswa Alkitab yang siap tidak akan mencoba untuk "mulai belajar" beberapa saat sebelum kelas dimulai! Inilah seorang pelajar yang ambisius, yang sungguh-sungguh mau menggali kebenaran dengan kerinduan ingin mengetahui!
- 2. "Usahakanlah supaya engkau layak22di hadapan Allah." Ketika Firman Allah menjadi Pedoman dan ujian dilakukan di hadapan Allah, maka kepercayaan seperti itu merupakan hal yang paling patut dipuji! Motivasi kita adalah berusaha untuk menyukakan Allah. Cara pendekatan belajar ini selaras dengan prinsip Paulus untuk pelayanan di Kolose 3:22, 23.
- 3. Hasil dari pembelajaran ini haruslah berupa "seorang pekerja." 23Kita harus jangan mengabaikan hasil ini. Orang boleh saja belajar tetapi tidak pernah tiba pada pengetahuan kebenaran (lihat 2Timotius 3:7). Orang bisa belajar tetapi tidak bisa melayani. Apa yang Paulus ketengahkan di sini adalah kajian yang menghasilkan seorang pelayan yang hebat dan seorang pekerja yang sukarela!
- 4 Belajar yang benar bisa menyiapkan kita menjadi pekerja yang unik yang "tidak merasa malu." 24 Bagaimanalah kita bisa ambil bagian di dalam pelayanan yang mulia dan melakukannya tanpa cela? Paulus memberi jawabannya di dalam ungkapan berikutnya.
- 5. "Memperlakukan firman kebenaran secara tepat"25 (NASB). Gereja-gereja yang terpecah-belah, pelbagai perdebatan masalah doktrin, pelbagai pengajaran yang beragam tentang jalan keselamatan Allah dan tata ibadah: Semua perpecahan itu terjadi dalam nama Kristus, yang berdoa agar kita semua bisa menjadi satu seperti Ia da Bapa adalah satu (Yohanes 17:17-21; 1Korintus 1:10-13). Pelbagai perbedaan itu dipakai sebagai bukti yang jelas sekali bahwa banyak orang tidak memperlakukan Firman Allah secara tepat. Orang patut merasa malu jika ia memberlakukan hukum Musa ke atas manusia yang berada di bawah perjanjian Kristus (Kolose 2:16; 1Korintus 9:20, 21; Matius 28:18-20). Begitu juga halnya, seorang guru patut merasa malu jika ia memberlakukan tradisi manusia sebagai hukum Allah (Markus 7:8-13), membangun doktrin palsu dengan menyalahgunakan beberapa nas (Wahyu 20:3-7; Roma 16:17, 18; 2Petrus 3:15, 16), atau memperlakukan umat Allah dengan sikap seakan-akan yang pegang komando adalah dia, bukan Kristus (lihat 3Yohanes 9-12). Berlawanan dengan penyalahgunaan seperti itu, hendaklah setiap pelajar Alkitab dengan sungguh-sungguh ingin mempelajari dan melayani secara patut, dengan cara yang dipandu Allah, memperlakukan Firman kebenaran secara tepat.
BERITA YANG SALAH (AY. 16-18)
Selanjutnya, Paulus membahas bahaya dari pengajaran berita yang salah itu (2:16-18). Sejak dari Taman Eden, manusia sudah diserang oleh pemikiran yang salah dan guru-guru palsu. Akibatnya, meskipun kebenaran tetap bertahan, namun banyak orang yang jatuh. Paulus memperingatkan Timotius untuk menghidari jebakan itu!
Paulus menamakan berita yang salah itu sebagai "omongan yang kosong dan yang duniawi" (NASB) Ini sungguh-sungguh merupakan "kesulitan ganda." Pertama, omongan itu "kosong 26dan duniawi." "Duniawi" menggambarkan bagaimana omongan itu bisa menyebar ke luar ke tengah-tengah setiap orang, dan "kosong" menekankan bahwa omongan itu hanya menyita waktu yang berharga tanpa bisa membantu siapa saja! Kedua, berita itu hanyalah "omongan."27
Paulus menugaskan Timotius untuk "menghindari"28omongan yang berputar-putar seperti itu. Ketika istilah tertentu yang sia-sia menjadi menu hari itu, jurubicara Allah perlu pergi menjauh. Bahkan ketika ia menghadapi pelbagai tuduhan orang banyak bahwa "ia tidak sanggup menjawab," ia boleh kembali hanya ketika pembahasan itu punya ruang bagi "demikianlah sabda Tuhan." Alasan untuk menghindari omongan seperti itu adalah jelas dalam terang buah yang dihasilkannya: "kefasikan."29Bahkan diskusi tentang Allah atau Firman Allah dalam suasana seperti itu akan menghasilkan kefasikan.
Omongan yang kosong dan yang duniawi bisa menimbulkan kekecutan rohani yang menjalar seperti "penyakit kanker,"30menggerogoti tubuh rohani Tuhan, gereja. Galatia 5:15 berkata, "Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan."
Berita yang salah bisa menonjol karena dipromosikan oleh para pemberita yang salah! Secara khusus, Paulus menyebut Himeneus dan Filetus sebagai contoh pemberita yang salah. Tidak ada yang bisa diketahui lebih banyak lagi tentang Filetus selain yang diberikan dalam 2:17. Ward menyatakan, "Himeneus pernah disebut sebelumnya (1Tim. 1:19 dst.). Ia telah menolak hati nuraninya, telah mengandaskan imannya, dan telah dikucilkan .… Himeneus merupakan contoh orang yang gigih dalam dosa."31Menurut 1Timotius, guru palsu ini bukan hanya gigih, tetapi sepertinya juga menjadi pimpinan dalam menimbulkan kekacauan. Dalam kasus ini, namanya disebut lebih dulu. Ia dan guru-guru palsu lainnya sepertinya beroperasi di dalam gelanggang omongan yang kosong dan duniawi yang dibahas dalam ayat 14 dan 16.
Pola yang mereka terapkan berupa orang-orang "yang telah menyimpang32dari kebenaran." Orang yang gagal memperoleh kebenaran merupakan calon utama yang akan meminum dan menyebarkan pelbagai kebohongan kepada orang lain!
Proklamasi yang kedua orang ini kumandangkan adalah "bahwa kebangkitan kita telah berlangsung" (2:18). Itu bukanlah acuan kepada kebangkitan Kristus, namun menyiratkan bahwa orang Kristen sudah dibangkitkan. Hendriksen mengomentari:
Sekarang haruslah diakui bahwa Paulus juga percaya terhadap kebangkitan rohani, tindakan Allah dimana Ia memberi kehidupan baru kepada mereka yang mati dalam pelbagai dosa dan pelanggaran (Rom. 6:3, 4; Efesus 2:6; Flp. 3:11; Kol. 2:12; 3:1; dan band. Luk. 15:24). Namun rasul itu juga dengan sangat pasti mengajarkan kebangkitan tubuh (1Kor. 15; Flp. 3:21), seperti yang Yesus pernah ajarkan (Yoh. 5:28). Menurut pengajaran Paulus, penyangkalan kebangkitan tubuh menyiratkan penggulingan iman secara menyeluruh, sebab "kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. … dan kamu masih hidup dalam dosamu" (1Kor. 15:13, 14, 17).33
Sala satu unsur bangsa Yahudi, golongan Saduki (Lukas 20:27), ditambah dengan orang-orang Gnostik (yang menganggap tubuh sebagai jahat) dan beberapa orang Yunani (yang mungkin sudah percaya kepada kekekalan namun tidak percaya kepada kebangkitan tubuh) akan sudah bersikap terbuka terhadap doktrin palsu ini. Dengan begitu, Himeneus dan Filetus mengajarkan suatu doktrin palsu yang bisa meruntuhkan salah satu kepercayaan iman Kristen yang pokok dan penting!
Produk (buah) yang dihasilkan oleh pengajaran mereka adalah bahwa mereka "merusak34iman sebagian orang." Efeknya itu tidak hanya mengenai diri mereka sendiri. Memang indah bahwa Allah membuat kita bisa mempengaruhi orang lain (1Timotius 4:12), namun betapa sedihnya bila manusia memakai pengaruhnya itu untuk menjauhkan manusia dari kebenaran! Jika ada manusia mengikuti Anda, akankah mereka dibimbing kepada Allah dan injil (2Korintus 3:2, 3) atau akankah mereka dibimbing menjauhi kebenaran?
TFTWMS: 2Tim 2:14-15 - Pekerja Yang Layak Pekerja Yang Layak (2 Timotius 2:14, 15)
14 Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jang...
Pekerja Yang Layak (2 Timotius 2:14, 15)
14 Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang mendengarnya. 15 Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
Ayat 14. Ayat ini menggemakan tema "ingatlah/ingatkanlah" yang telah disebutkan sebelumnya (1:3-6; 2:8). Itu dimulai dengan, Ingatkanlah mereka tentang hal-hal ini (NASB). "Ingatkanlah" berasal dari uJpomimnhø÷skw (hupomimnēskō), yang berhubungan dengan kata yang diterjemahkan "teringat" dalam 1:5. Digunakan di sini dalam bentuk present tense, maka itu berarti "terus-menerus mengingatkan mereka" (lihat NIV). Kata "mereka" tidak ada dalam teks Yunaninya tapi kata itu tersirat. Beberapa orang percaya bahwa "mereka" itu mengacu kepada "orang-orang yang setia" dalam 2:2. Semua ini akan sudah tercakup di dalam pelbagai perintah itu, tapi tentunya mereka semua di Asia yang meninggalkan Paulus (1:15) butuh pengingat yang sama, seperti juga kita. "Hal-hal ini" mungkin mengacu kepada "pernyataan yang dapat dipercaya" yang baru saja Paulus sebutkan (2:11-13).
Paulus melanjutkan, dan dengan sungguh-sungguh perintahkan mereka di hadapan Allah untuk jangan bertengkar tentang kata-kata (NASB). "Dengan sungguh-sungguh perintahkan" (diamartu÷romai, diamarturomai) sudah sangat tegas,1tetapi frasa "di hadapan Allah"2menambah bobot perintah itu. "Bertengkar tentang kata-kata" adalah dari logomace÷w (logomacheō), yang menggabungkan lo÷goß (logos, "kata") dan ma÷comai (machomai, "berkelahi, bertengkar, bertikai") untuk memberi gagasan "berkelahi tentang kata-kata."3Kamus Walter Bauer mendefinisikan logomacheō sebagai "pertikaian tentang kata-kata, bertengkar tentang hal yang bukan-bukan."4Terjemahan Phillips menulis "beritahu mereka … untuk jangan bertengkar dalam pertengkaran yang bertele-tele."
Kita harus jangan menyimpulkan dari ayat ini bahwa kata-kata tidak penting. Paulus mengatakan bahwa kita harus "mempertahankan standar kata-kata (baca: ajaran) yang sehat" (1:13; NASB, huruf miring ditambahkan). "Tuhan kita membuat satu argumen tentang kekekalan dan kebangkitan yang bergantung pada satu kata, kata kerja 'AKULAH AKU,' dan demikianlah keterangan waktu (Ing.: tense) kata itu."5Melalui kata-kata kita menyampaikan gagasan; umumnya, semakin tepat kata-kata kita, semakin jelas jadinya gagasan itu. Bukanlah suatu kebetulan bahwa wahyu Allah kepada kita disebut "firman (baca: kata) Allah" (lihat 1 Tim. 4:5; 2 Tim. 2:9; Tit. 2:5).
Paulus tidak menentang sikap peduli terhadap kata-kata atau diskusi tentang arti tepat kata-kata. Sebaliknya, ia sedang bicara tentang membuang-buang waktu untuk pelbagai teori aneh dari guru-guru palsu—yang dalam pasal ini ia identifikasi sebagai "omongan yang kosong" (2:16) dan "soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh"(2:23), dan di tempat lain sebagai "dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya" (1 Tim. 1:4) dan "dongeng nenek-nenek tua" (1 Tim. 4: 7; KJV). Membuang-buang waktu untuk "pelbagai kontroversi bodoh" ini (Tit. 3:9; CEB; CJB) adalah sama dengan menghabiskan waktu yang sebenarnya dapat lebih bermanfaat untuk digunakan dalam memberitakan dan mengajarkan injil.6
Paulus menunjukkan bahwa pertengkaran tentang kata-kata adalah tidak berguna. Ungkapan yang diterjemahkan "tidak berguna" (ejp joujde«n crh÷simon, ep' ouden chrēsimon) secara harfiah "tidak ada gunanya." Selanjutnya, pertengkaran itu menyebabkan kehancuran para pendengarnya (NASB). "Kehancuran" adalah terjemahan dari katastrofh÷ (katastrophē), asal kata "katastrofe." Itu terdiri dari kata (kata, "bawah") dan strofh (strophē, "memutar"). Kata itu pada dasarnya memberi gagasan tentang memutar apa saja sehingga bagian atas menjadi bagian bawah.7Secara fisik, itu menggambarkan kehancuran yang begitu komplit sehingga tidak meninggalkan sisa sedikit pun. Secara rohani, itu adalah "keadaan yang secara intelektual sangat mengecewakan hingga tingkatan yang menghancurkan."8Bertengkar dan rewel tidak pernah membangun siapa saja, dan sikap itu malah telah menghancurkan banyak orang. Konflik-konflik kecil mematahkan semangat semua orang yang mungkin sedang mendengarkan. Hal itu dapat menyebabkan orang lain bertanya-tanya di dalam hati mereka, "Jika orang-orang yang berpengetahuan ini tidak dapat sepakat atas apa artinya ini, bagaimana saya pernah dapat berharap untuk mengerti artinya?"
Keprihatinan Paulus adalah terhadap guru-guru palsu di Efesus, namun beberapa catatan umum mengenai "pertengkaran tentang kata-kata" mungkin dapat berguna. Pertama, jika seseorang ingin "bersilat kata" dengan kita, kita harus menolak untuk menurunkan harga diri kita ke tingkatan dirinya (lihat Amsal 17:27; 26:4). Bahkan ketika kita menganggap perlu untuk mengekspos kesalahan, "pertengkaran" bukanlah cara untuk melakukannya. Dalam 2:24, 25, kita akan mencatat sifat-sifat "para hamba Tuhan," yang mencakup sifat ini: "Seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang.… dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan" (huruf miring ditambahkan).
Ayat 15. Itu membawa kita kepada salah satu ayat paling terkenal dalam Perjanjian Baru: Rajinlah mempersembahkan dirimu layak terhadap Allah sebagai seorang pekerja yang tidak perlu merasa malu, yang secara akurat menangani firman kebenaran (NASB). Beberapa dari kita lebih mengenal terjemahan KJV: "Belajarlah untuk menunjukkan dirimu layak bagi Allah.…" "Rajinlah" dan "belajarlah" adalah terjemahan dari spouda÷zw (spoudazō), yang berarti "secara khusus berhati-hati dalam melaksanakan suatu kewajiban, penuh semangat/hasrat, bersusah payah, berusaha sekuat mungkin."9Alkitab NIV menulis "lakukanlah yang terbaik." Usaha yang biasa-biasa saja atau setengah hati tidak akan cukup.
"Lakukan yang terbaik," kata Paulus, "untuk mempersembahkan dirimu layak bagi Allah." "Layak" diterjemahkan dari do÷kimoß (dokimos), yang "asli berdasarkan pengujian,… diuji dan murni, asli."10Sewaktu kita "mempersembahkan" diri kita kepada Allah, kita butuh restu-Nya karena suatu hari nanti kita akan menghadirkan diri kita di hadapan takhta penghakiman-Nya. Pada hari itu, apakah kita memenuhi restunya atau tidak akan menentukan takdir kekal kita.
Kita masing-masing harus direstui atau layak "sebagai seorang pekerja yang tidak perlu merasa malu, yang secara akurat menangani firman kebenaran." "Yang tidak perlu merasa malu" berasal dari satu kata Yunani (ajnepai÷scuntoß, anepaischuntos) yang menegasikan kata "merasa malu" (lihat 1:8, 12, 16) dengan a (a). Kita tidak diberitahu jenis "pekerja" apakah yang kita harus bayangkan. "Pekerja" (ejrga÷thß, ergatēs) berarti "orang yang bekerja"; kata itu terkait dengan istilah untuk "bekerja" (e¡rgon, ergon).11Ergatēs diterjemahkan "pekerja" dalam 1 Timotius 5:18. Kita mungkin diberi petunjuk tentang jenis pekerjaan yang ada dalam pikiran Paulus dalam ungkapan "secara akurat menangani." Ini adalah terjemahan dari ojrqotome÷w (orthotomeō); itu adalah kombinasi dari ojrqo÷ß (orthos, "lurus") dan te÷mnw (temnō, "potong").12Alkitab KJV mencoba untuk mencerminkan konsep ini dalam terjemahan "secara benar membagi kata kebenaran itu" (huruf miring ditambahkan).
Banyak dugaan telah diketengahkan mengenai latar belakang ungkapan "memotong lurus." Terkaan yang paling populer adalah bawah Paulus sedang memikirkan seorang pembangun jalan yang sedang berusaha membuat jalan yang lurus dan benar. Satu-satunya tempat lain kata Yunani itu ditemukan dalam Kitab Suci muncul dalam Septuaginta (Perjanjian Lama Yunani), dalam Amsal 3:6 dan 11:5, di mana kata itu muncul dalam konteks itu bersama kata untuk "jalan" atau "lintasan" (oJdo֧, hodos). Kamus Bauer mengatakan seperti ini tentang nas-nas itu:
[Orthotomeō] secara jelas berarti "memotong sebuah jalan dengan arah yang lurus" atau "memotong jalan yang melintasi pedalaman (yaitu berhutan atau yang sulit ditembus) dengan arah yang lurus", sehingga para pelancong dapat pergi langsung ke tempat tujuannya.
Itu menyimpulkan bahwa, dalam 2:15, "secara akurat menangani firman kebenaran" kemungkinan besar "menuntun firman kebenaran itu di sepanjang jalan yang lurus (seperti jalan yang lurus yang mengarah kepada tujuannya), tanpa disimpangkan oleh perdebatan yang bertele-tele atau pembicaraan yang tidak sopan."13
Beberapa saran lain pernah juga ditawarkan. Karena ergatēs ("pekerja" atau "buruh") sering digunakan untuk pekerja pertanian (lihat Luk. 10:2), dugaan kedua yang paling populer adalah bahwa itu merupakan gambaran tentang seorang petani yang membajak galur yang lurus. Setumpuk dugaan lain telah dibuat:
Para imam mengawasi pemotongan korban sehingga persembahan itu akan menyukakan Tuhan.
Seorang tukang batu memotong batu-batunya sehingga batu-batu itu cocok semuanya (lihat Efe. 2:20-22).
Seorang bapak memotong daging untuk makanan dan dengan tepat membagikan kepada masing-masing orang apa yang ia butuhkan (lihat 1 Kor. 3:1, 2).
Paulus memotong potongan kain atau kulit untuk pembuatan tenda (Kisah 18:3).
Beberapa ilmuwan mendesak kita untuk mengabaikan etimologi itu dan hanya berkonsentrasi pada konsep "secara benar menangani suatu hal."14
Dengan cara apa pun terminologi itu ditafsirkan, ilustrasi itu adalah tentang seorang pekerja yang tidak punya alasan untuk merasa malu atas hasil akhirnya karena ia "secara akurat" dan secara terampil menangani alat(-alat)nya. Ungkapan modern yang mengandung konsep ini adalah "kebanggaan atas kecakapan kerja" (menggunaka "kebanggaan" dalam pengertian yang baik). Alat dalam ilustrasi ini adalah "firman kebenaran." Paulus menggunakan ungkapan ini dua kali di tempat lain (Efe. 1:13;15Kol. 1:5), dan dalam kedua kasus itu ungkapan itu mengacu kepada injil.
Untuk menggunakan alat itu secara benar, kita harus berlatih dengan alat itu; kita harus menggunakan alat itu. Begitu juga halnya dengan Firman. Kita dapat menggunakan itu dalam membimbing orang lain, tapi terutama kita perlu menggunakan itu dalam kehidupan kita sendiri. Tentunya, tak seorang pun dari kita ingin menjadi pekerja yang harus merasa malu:
Merasa malu karena kita tidak mengetahui isi Alkitab: "Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan" (Efe. 5:17). Merasa malu karena kita tidak dapat menjawab ketika kepercayaan dan praktik iman kita ditantang: "Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu" (1 Pet. 3:15).
Merasa malu karena cara hidup kita malah mengusir orang-orang ketimbang menarik mereka kepada Tuhan: "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga" (Mat. 5:16).
Seiring kita bertumbuh dalam menggunakan Firman itu, kita akan menjadi pekerja yang layak di hadapan Allah. Tidak ada yang lebih mendebarkan daripada mendengar Tuhan kita berkata pada hari penghakiman, "Baik sekali perbuatanmu, hamba yang baik dan setia. Engkau telah setia atas perkara yang kecil; aku akan menetapkan engkau atas perkara yang besar. Masuklah ke dalam sukacita tuanmu" (Mat. 25:23; ESV)!
TFTWMS: 2Tim 2:16-18 - Pekerja Yang Tidak Layak Pekerja Yang Tidak Layak (2 Timotius 2:16-18)
16 Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan. 17 Perkataan ...
Pekerja Yang Tidak Layak (2 Timotius 2:16-18)
16 Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan. 17 Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus, 18 yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang.
Ayat 16. Paulus melanjutkan peringatan dalam ayat 14 dan menyimpulkannya sambil ia memberikan dua contoh pekerja yang tidak berkenan di hadapan Allah. Ayat ini dimulai dengan konjungsi adversatif "Tetapi" (de÷, de ): Tetapi hindarilah16omongan yang duniawi dan yang kosong (NASB). Ini adalah nasihat yang sama yang Paulus berikan kepada Timotius dalam suratnya sebelumnya (1 Tim. 6:20). Terkadang kesalahan harus kita hadapi, tapi kali lain lebih bijaksana untuk menghindarinya. Ada "waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara" (Pkh. 3:7). Ketika kita tidak yakin apa yang harus dilakukan, kita harus meminta hikmat dari Allah (Yak. 1:5). Maksudnya adalah serupa dengan maksud dalam 2:14. Kita perlu berhati-hati untuk tidak membuang-buang waktu pada hal-hal yang remeh dan jangan memberi guru palsu kesempatan untuk menyebarkan kesalahan mereka.
"Hindarilah omongan yang duniawi dan yang kosong," kata Paulus, karena hal itu akan menimbulkan kefasikan yang lebih jauh.17Ajaran palsu itu sendiri adalah fasik, dan hal itu pasti menimbulkan kepercayaan yang fasik dan kehidupan yang fasik.
"Menimbulkan" berasal dari proko÷ptw (prokoptō), "kata [Yunani] favorit untuk membuat kemajuan."18Itu terdiri dari pro (pro, "maju") dan ko÷ptw (koptō, "potong") dan mengacu kepada tindakan membuka jalan seseorang, seperti menebang pohon dan semak-semak sehingga orang itu dapat bergerak maju dengan cepat.19Paulus menggunakan istilah itu di sini dalam pengertian ironis: omongan yang duniawi dan yang hampa sedang membuat "kemajuan" ke arah yang salah!20
Ayat 17. Paulus mengalihkan perhatiannya dari omongan kosong kepada orang-orang yang ngomong kosong—guru-guru palsu. Ia memperingatkan, pembicaraan mereka akan menyebar seperti gangren (NASB). "Gangren" adalah transliterasi kata Yunani ga÷ggraina (gangraina); gagasannya adalah sesuatu seperti "kanker."21Kata yang diterjemahkan "menyebar" (nomh, nomē) digunakan untuk menyebarkan kawanan domba ke padang rumput seraya mereka dengan cepat memakan rumput.22Satu kamus mendefinisikan gangraina sebagai "'sakit yang melahap,' menyebarkan kerusakan dan menimbulkan mortitikasi [kematian]."23Alkitab AB menulis "ajaran mereka [akan menelan; itu] akan melahap seperti kanker atau menyebar seperti gangren." Kesalahan adalah bukan sekedar "cara pandang yang berbeda atas pelbagai hal." Itu adalah penyakit mematikan yang memuncak dalam kematian rohani jika dibiarkan liar.
Paulus siap memberikan dua contoh jenis guru yang ada dalam pikirannya: Di antara mereka adalah Himeneus dan Filetus. "Himeneus" bukanlah nama yang umum, jadi ini mungkin adalah orang yang sama yang Paulus sebutkan dalam 1 Timotius 1:20. Ia telah "menyerahkan [orang ini] kepada Iblis" supaya ia "diajar untuk tidak menghujat" (NASB). Tampaknya, disiplin gereja tidak berbuat banyak untuk mengekang ajaran palsu Himeneus karena ia terus menyebarkan doktrinnya yang seperti penyakit kanker. Disebut bersama Himeneus adalah Filetus. Ini satu-satunya kesempatan ia disebutkan dalam Kitab Suci. Kita tidak tahu apa-apa lagi tentang dia.
Ayat 18. Ini adalah orang-orang yang telah menyimpang dari kebenaran (NASB). "Menyimpang" (ajstoce÷w, astocheō) adalah "meleset dari sasaran."24"Sasaran" (target) itu adalah "kebenaran," tapi mereka sudah "menembak melebar" (NEB) dari sasaran itu.
Dalam suratnya kepada Timotius dan Titus, Paulus meluangkan sedikit waktu untuk merinci pelbagai kesalahan khusus yang sedang diajarkan; tapi sekarang ia menunjukkan satu kesalahan ini: Mereka mengatakan bahwa kebangkitan itu25telah terjadi (NASB).
Seperti kebanyakan doktrin palsu, ada unsur kebenaran dalam doktrin ini. Kebangkitan Yesus sudah terjadi, dan kebangkitan rohani orang-orang Kristen telah terjadi ketika mereka dibaptis (Rom. 6:3-6). Apa yang secara jelas ditolak oleh guru-guru palsu itu adalah kebangkitan tubuh ketika Kristus datang kembali (Yoh. 5:28, 29). Sumber ajaran palsu ini mungkin berasal dari para filsuf Yunani. Umumnya, orang-orang ini percaya kepada kekekalan tapi tidak kepada kebangkitan tubuh. Mereka mengajarkan bahwa semua hal yang bersifat materi adalah jahat, termasuk tubuh. Gagasan tentang kebangkitan tubuh tentunya menjijikkan bagi mereka.
Bagi beberapa orang, mengajarkan bahwa kebangkitan sudah terjadi mungkin tidak terdengar terlalu serius; tapi, sejauh menyangkut Paulus, ajaran itu menyerang inti injil dan menghancurkan harapan orang martir. Sesuatu yang serupa itu telah diajarkan di Korintus beberapa tahun sebelumnya,26dan hal itu menakutkan Paulus:
Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.… [J]ika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu (1 Kor. 15:13, 14, 17).
Meski ajaran itu bersifat menghujat, namun ajaran itu akan menemukan pendengar yang siap mendengarkan di kalangan orang-orang bukan Yahudi yang dipengaruhi oleh filsuf Yunani. Ketika Paulus menyebutkan "kebangkitan orang mati" dalam khotbahnya di Atena, beberapa pendengarnya "ada yang mengejek" (Kisah 17:32). Ajaran itu juga akan menemukan pendengar yang mau menerima di kalangan orang-orang Yahudi yang berprasangka oleh pelbagai kepercayaan orang-orang Saduki, yang mengajarkan bahwa "tidak ada kebangkitan [orang mati]" (Mat. 22:23).
Paulus menambahkan bahwa guru-guru palsu itu telah merusak iman sebagian orang . Kata yang diterjemahkan "merusak" (ajnatre÷pw, anatrepō), yang terdiri dari ajna (ana , "atas") dan tre÷pw ( trepō , "balik"), berarti "membalik" atau "menggulingkan."27
Secara metafora, itu menyiratkan tindakan yang "membahayakan kesejahteraan batin seseorang."28Doktrin palsu ini akan memiliki efek yang melemahkan semangat para pendengar, karena doktrin itu menghantam inti iman mereka kepada Yesus. Ini, pada gilirannya, akan sudah mempengaruhi kehidupan mereka. Ketika iman menderita, akhlak juga menderita.
Syukurlah, Paulus menulis bahwa para guru yang keliru itu telah "merusak iman sebagian orang," bukan "banyak " orang—tapi bahkan "sebagian" itu masih terlalu banyak. Setiap jiwa adalah sangat berharga di mata Allah.
TFTWMS: 2Tim 2:19-26 - Pelajaran 7: Pedoman Dan Cara Hidup Orang Kristen PELAJARAN 7: PEDOMAN DAN CARA HIDUP ORANG KRISTEN (2 Timotius 2:19-26)
Kegagalan, pertikaian, dan subversi manusia tidak bisa menggoyahkan "das...
PELAJARAN 7: PEDOMAN DAN CARA HIDUP ORANG KRISTEN (2 Timotius 2:19-26)
Kegagalan, pertikaian, dan subversi manusia tidak bisa menggoyahkan "dasar yang teguh yang diletakkan Allah" (2:19; NASB). "Dasar yang teguh" ini, oleh bermacam-macam orang, telah dinamakan sebagai (1) orang pilihan, 35(2) Kristus sendiri, (3) gereja, dan (4) kebenaran ilahi dari Allah, yang dengannya manusia dibuat kudus.36Dalam konteks ayat ini, yang pasti benar adalah gagasan nomor tiga atau nomor empat. Jika nomor tiga yang benar, yaitu gereja, maka gagasan itu baru dalam pengertian cita-cita (bukan sebenarnya; seperti dalam 1Timotius 3:14, 15; Efesus 5:25, 26; Lukas 1:33), sebab konteks itu sendiri menunjukkan beberapa orang di dalam gereja saling bertengkar, mengucapkan omongan yang kosong dan yang duniawi, dan menyesatkan banyak jiwa. Dengan karakter seperti itu, gereja itu bukannya "teguh" tetapi malah menjadi goyah dan tidak stabil.
Apakah yang dimaksud "teguh" dalam konteks ini? Itu merupakan berita agung yang Paulus sampaikan kepada Timotius, dimana ia ingin Timotius menyampaikan berita itu kepada "orang-orang yang dapat dipercaya" (2:2)— suatu berita baik yang tidak bisa "dibelenggu" (2:9), yang menghasilkan keselamatan dengan "kemuliaan kekal" (2:10) dan membuat jiwa-jiwa menjadi patut di hadapan Allah ketika kita memperlakukan injil itu dengan tepat (2:15). Itulah benih kerajaan itu (Lukas 8:10, 11) dan merupakan dasar yang teguh dari Allah yang "berdiri kokoh"37dan tidak goyah.
Dasar yang teguh yang Allah letakkan itu memiliki "meterai." Hendriksen memberi rincian yang bagus tentang bagaimana kata "meterai" itu dipakai di dalam Kitab Suci:
Sekarang suatu meterai bisa menunjukkan otoritas dan dengan begitu bisa melindungi atau setidaknya memberi peringatan terhadap segala bentuk perusakan. Demikianlah, kubur Yesus dimeteraikan (Mat. 27:66). Lagi, meterai bisa menjadi tanda kepemilikan. "Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu" (Kidung Agung 8:6). Atau meterai bisa membuktikan keaslian suatu keputusan hukum atau dokumen lainnya, meneguhkan dan menjamin keaslian sifatnya. Begitulah keputusan Ahasyweros itu dimeteraikan (Ester 3:12; lihat 1Kor. 9:2).38
Jika "meterai" itu dikaitkan dengan "benih kerajaan," atau Firman Allah, maka pelbagai definisi itu sepertinya bisa dipercaya, sebab Firman itu benar-benar bisa melindungi kita (Matius 4:1-10; Roma 1:16; Efesus 6:17). Meterai itu menyatakan orang-orang yang menjadi milik Tuhan (Roma 8:16, 17; 2Yohanes 9), dan meterai itu bisa menandai seseorang sebagai asli dan otentik (Yohanes 8:31).
SUMBER DAN HAKEKAT CARA HIDUP KITA (AY. 19)
Paulus memberi Sumber ketika ia menulis, "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" (2:19). Allah telah membeli kita; kita ini merupakan harta milik-Nya yang berharga. 39Kita bisa menjadi milik-Nya oleh sebab kebaikan dan kasih karunia-Nya. Kesempatan kita untuk percaya (Yohanes 6:29; Roma 10:17), bertobat (Kisah 11:16-18; Roma 2:4), dibaptis ke dalam Kristus (Roma 6:3, 4; Galatia 3:26, 27), dan masuk ke dalam tubuh-Nya, gereja (1Korintus 12:13; Kolose 1:18) datang melalui Firman yang diberikan oleh Roh Kudus melalui para manusia terilham.
Oleh karena cara hidup kita merupakan perbuatan Allah, maka kita harus "meninggalkan 40kejahatan" (2:19). Jika kita tidak meninggalkan kejahatan, Allah pasti akan tahu. Ia tahu bahwa beberapa orang meninggalkan umat-Nya (Ibrani 6:4-6), dan Ia tahu bahwa suatu hari beberapa orang akan dicampakkan dari kerajaan itu (atau gereja; Matius 13:47-50; 21:33-46; Lukas 13:23-30). Beberapa orang akan mengira bahwa ia milik Tuhan, sementara Tuhan mengetahui sebaliknya (Matius 7:20-23). Tuhan mengenal kita!41Kalau sekarang kita tidak mau meninggalkan kejahatan, maka suatu hari nanti kita akan mendengar Tuhan "meninggalkan" kita dengan tidak mengakui kita sebagai anak-anak-Nya, dan memasukkan kita selama-lamanya ke dalam tujuan yang tak kita inginkan.
JENIS CARA HIDUP (AY. 20)
Bila kita melanggar hukum Allah, maka kita tidak menghormati Allah (Roma 3:23). Ia membentuk kita untuk maksud yang lebih baik daripada pelanggaran itu, yaitu menciptakan kita menurut gambar-Nya (Kejadian 1:27, 28), bahwa kita harus menjadi seperti Dia (Matius 5:48; Yakobus 1:18; 2Petrus 1:3, 4). Soal sebenarnya di sini bukanlah apakah kita ini emas, perak, atau kayu. Yesus mati untuk semua orang (2Korintus 5:14, 15), dan beragam perkataan kiasan mengungkapkan kesadaran Allah bahwa seseorang bisa saja mampu melakukan lebih banyak daripada yang lainnya (Matius 25:14-30; 1Korintus 12:12-27). Allah menginginkan para anggota yang lebih lemah dan menganggap mereka "penting." Kuasa dan kasih karunia Allah dibuat sempurna di dalam kelemahan (2Korintus 12:7-10). Semua orang punya potensi untuk menjadi milik-Nya dan berbagi kekekalan bersama Dia di dalam kediaman-Nya yang memiliki banyak tempat. Lihatlah, betapa besarnya Ia mengasihi kita!
Ujian sebenarnya terhadap "jenis" diri kita adalah apakah kita ini orang yang "mulia"42atau bukan. Anak-anak bisa menghormati para orang tua (Efesus 6:1-3), dan para suami bisa menghormati para isteri (1Petrus 3:7). Lebih daripada itu, manusia harus menghormati Allah dan Anak-Nya.
Berlawanan dengan itu adalah fakta bahwa kita bisa bersalah atas sikap "tidak memuliakan." 43Allah membentuk kita menurut rupa-Nya, melebihi para binatang (Kejadian 1:26-28); namun jika kita menjadi anak-anak setan (Yohanes 8:43, 44), maka kita lebih buruk daripada sosok binatang yang kejam dan lebih menjijikkan daripada sesosok mayat! Apakah cara hidup Anda memuliakan atau tidak memuliakan Allah?
MEMBUAT PENYESUAIAN DALAM CARA HIDUP KITA (AY. 21-26)
Mekipun kita dilahirkan ke dalam dunia yang berdosa, kita tidak akan dihukum berdasarkan tempat dimana kita dilahirkan. Sebaliknya, hukuman akan menimpa mereka yang menolak Kristus, yang telah membayar harga pembebasan kita dari dosa, pelepasan ikatan dan belenggu kita. Jika orang yang sedang memberontak tidak mau keluar dari penjara buatannya sendiri (dosa; Roma 3:23), maka ia mengabaikan dan menolak kasih karunia Kristus dan keselamatan yang ditawarkan (Yohanes 3:16; Ibrani 5:8, 9).
Paulus memberitahukan metode untuk bangkit dari kesalahan kita: "Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat" (2:21). Penyucian memampukan kita menjadi bejana tanah liat untuk kemuliaan (kata yang sama seperti dalam 2:20). Hal ini menjadikan kita umat yang berharga bagi Allah. Betapa berharganya kita bagi Dia terbukti dalam fakta Anak-Nya yang mati untuk kita masing-masing.
Kita bisa "disucikan."44Fakta ini menekankan bahwa apa yang Ia perbuat untuk kita memampukan kita untuk menjadi bejana tanah liat untuk kemuliaan.
Dengan begitu, kita bisa "berguna45bagi sang Tuan" (NASB). Betapa akan indah jadinya jika setiap anggota gereja mau bersandar kepada kasih karunia dan rahmat sang Tuan sehingga akan mudah bagi Tuhan untuk memakai kita masing-masing! Baik melalui kemampuan transformasi-Nya atau dengan sifat umat-Nya yang mengikuti langkah-langkah-Nya, setiap orang bisa dipekerjakan dengan sukacita dan penuh manfaat (Yohanes 13:17; Efesus 4:15, 16). Tidakkah mudah bagi Tuhan untuk memakai Anda?
Melalui Dia kita bisa "dipersiapkan46untuk setiap pekerjaan yang mulia" (NASB). Hiruplah dalam-dalam kebenaran yang diajarkan di sini sampai Anda melihat tempat dan pentingnya Anda di dalam pelayanan Allah! Anda bisa menjadi bejana tanah liat yang penting!
Cara pemisahan kita terlihat di dalam panggilan untuk "jauhilah nafsu 47orang muda."48Kita akan pergi menjauh bila ada bahaya yang nyata dan dekat. Dosa dan nafsu yang mendatangkan maut (Yakobus 1:14, 15) adalah sangat nyata dan selalu dekat!
Pedoman itu memberi kita sesuatu yang mengilhami dan mencerahkan untuk "dikejar."49Apakah yang harus kita kejar? Paulus memberi daftar ciri-ciri yang harus kita ikuti, bersama dengan buah-buah mereka:
CIRI-CIRI | MEMPENGARUHI ATAU MENAWARKAN | TUJUAN ATAU BUAHNYA |
---|---|---|
Kebenaran | Prilaku (Mat. 7:12; Rom. 12:20, 21) | Pelayanan Rohani |
Iman | Keyakinan (Ibrani. 11:1) | Kekuatan Rohani |
Kasih | Kepedulian (1Kor. 13:1-8) | Semangat Pelayanan |
Kedamaian | Kesenangan; Kepuasan Hati (Flp. 4:4-13) | Penghibura Rohani |
Kemurnian | Persahabatan (Rom. 12:10; Gal. 6:10) | Kepuasan Sosial |
Cermatilah daftar tersebut dengan hati-hati. Sifat-sifat manakah yang perlu Anda kejar dengan lebih giat lagi?
Ada dua jenis kesalahan yang harus dihindari, termasuk soal-soal yang "bodoh" dan "tidak layak" (2:23; lihat 1Timotius 6:4). Orang bisa menjadi "bodoh" 50dengan cara-cara yang berbeda. Contoh yang baik adalah imam Eli. Dalam 1Samuel 2:29; 3:13, 14; 4:18, kita menemukan lima tuduhan yang Allah tuduhkan ke atas Eli oleh karena sikapnya terhadap Firman Allah. Apakah Anda bersikap sungguh-sungguh terhadap cara-cara Allah atau perintah-Nya untuk ibadah?
Paulus pernah bicara tentang orang yang "tak layak [sadar]." Jiwa yang malang ini tidak tahu dan ia tidak tahu bahwa ia tidak tahu. Ia seorang bayi! Ia harus diajar (Ibrani 5:11-14).
Omongan yang bodoh dan tidak layak akan "menimbulkan pertengkaran" (2:23b; 1Timotius 6:3-5). Kata "menimbulkan" (Yun.: geinao) adalah kata untuk memperanakkan atau melahirkan. Soal-soal yang bodoh bisa melahirkan "pertengkaran."
Ketika orang Kristen terperangkap di dalam prilaku seperti itu, pasti ada sesuatu yang salah. Prilaku itu tidak akan menimbulkan buah kebenaran. Orang yang mencari kebenaran di dalam lingkungan ini adalah "salah perkiraan!"
CARA MENANGANI ORANG YANG DALAM KESALAHAN (AY. 24-26)
Selanjutnya Paulus bicara tentang orang Kristen yang berfungsi sebagai "penuntun" orang-orang yang menentang kebenaran. Orang-orang itu bisa menjadi orang yang telah "dituntun" melalui pertobatan seperti yang disetujui oleh "sang Komandan."
Penuntun itu, yang di sini dibentuk sebagai hamba Tuhan (2:24), harus memiliki beberapa ciri-ciri yang diberi nama secara khusus:
- 1. Kebaikan hati. Sifat ini berlawanan dengan perkelahian atau pertikaian. Perkelahian timbul dari sifat buruk seseorang (2:23).
- 2. Kemampuan untuk mengajar. Sifat ini sangatlah penting ketika berhubungan dengan jiwa-jiwa keras yang suka melawan yang digambarkan dalam konteks ini. Jenis guru yang tepat bisa dengan penuh kasih membujuk seseorang dari jalannya yang jahat.
- 3. Sabar. Bila sifat yang baik ini dipraktikkan, sifat itu bisa menjadi alat yang penuh kuasa untuk mematahkan sifat yang keras kepala. Inilah cara orang bisa mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.
- 4. Kelemahlembutan (2:25). Ini merupakan suatu sifat yang kuat, pengubah hidup, yang dijabarkan sebagai kekuatan di bawah kendali. Lebih dari sekedar sikap "mengalah," sifat ini bisa membangun dan mengangkat orang lain.
- 5. Menuntun51orang yang suka melawan melibatkan pengarahan dan pelatihan—baik dengan cara menunjukkan maupun memberitahukan. Peringatan dan tegoran dibutuhkan ketika pelbagai pengarahan tidak diperhatikan. Bahkan hukuman mungkin perlu dilakukan. Semua itu harus dijalankan oleh orang yang lemah lembut, sabar, dan terlatih dalam mengajar.
Berapa banyakkah dari jenis tindakan ini yang sudah dipraktikkan oleh jenis hamba Tuhan ini di dalam tubuh Kristus terhadap orang-orang yang ada dalam kesalahan? Berapa banyakkah yang sudah melatih diri mereka untuk melayani dengan kapasitas ini? Berapa banyakkah orang yang bisa dipanggil kembali jika ada di antara kita hamba Tuhan seperti itu?
Keseluruhan proses yang indah ini tergantung pada kebenaran ini bahwa Allah akan memberi52pertobatan53kepada orang yang suka melawan (2:25). Tindakan ini mendengungkan 2Petrus 3:9: "Tuhan … sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat." Sang Komandan merindukan orang yang suka melawan dan orang jahat untuk "sadar kembali" (2:26) dan pulang ke rumah (Lukas 15:11-24).
Pertobatan haruslah sungguh-sungguh. Hanya pengetahuan akan kebenaran yang akan memerdekakan kita dari kebodohan kita. Manusia memerlukan pengetahuan itu, dan Allah ingin kita memilikinya. Setiap penginjil harus dengan penuh doa bekerja dengan kebenaran dan kasih untuk menolong orang lain mencapai pengetahuan itu.
Orang yang dituntun telah "sadar kembali"54(2:26). Semua kasih karunia Allah, semua kasih Kristus, semua kekuatan injil, semua kebaikan orang Kristen yang diulurkan lewat berita baik tidak akan berguna kecuali orang berdosa memperhatikan panggilan itu.
Kondisi mereka sebelumnya adalah bahwa mereka sudah berada dalam "jerat"55iblis. Pencobaan menimpa kita lewat beragam cara. Sesungguhnyalah, kita harus berjaga-jaga (1Petrus 5:8; 1Korintus 16:13).
Mereka yang menentang kebenaran adalah mengikuti jalan yang salah. "[iblis] telah mengikat56mereka pada kehendaknya." Banyak "tawanan" iblis ada dalam keadaan hidup dan berjalan kian-kemari. Dalam 1Timotius 5:6 Paulus menyinggung tentang wanita yang sudah mati namun hidup. Prosesnya lembut sekali, sebab iblis bekerja dengan membujuk (Yohanes 8:44; Efesus 2:1-6). Iblis bisa "memenangkan" orang-orang yang daya tahannya tidak cukup kuat atau yang memberi diri untuk menjadi mangsa yang ditawan Iblis. Banyak orang yang sudah jatuh seperti itu. Betapa menyedihkan-tetapi betapa nyatanya!
Marilah kita bersyukur kepada Allah yang sudah memberi pertobatan kepada kita (Kisah 11:18). Sukacita akan merentang di sepanjang jalan dari bumi ke sorga ketika satu orang berdosa bertobat (Lukas 15:3-7).
TFTWMS: 2Tim 2:19 - Cara Mengatakan Perbedaan? Cara Mengatakan Perbedaan? (2 Timotius 2:19)
19 Namun begitu, dasar yang kokoh milik Allah berdiri tegak, karena memiliki meterai ini: "Tuhan me...
Cara Mengatakan Perbedaan? (2 Timotius 2:19)
19 Namun begitu, dasar yang kokoh milik Allah berdiri tegak, karena memiliki meterai ini: "Tuhan mengenal orang-orang kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan harus menjauhkan diri dari kejahatan" (NASB).
Ayat 19. Ayat ini berawal dengan Namun begitu yang bersifat adversatif, dari konjungsi bahasa Yunani me÷ntoi (mentoi),29yang menekankan kepastian adanya perbedaan yang tersirat dalam ayat ini: Manusia tidak stabil, tapi Allah stabil. Ada sesuatu yang tak tergoyahkan yang Timotius dapat (dan kita juga dapat) andalkan. Dengan menggunakan metafora sebuah bangunan, Paulus menulis, dasar yang kokoh milik Allah berdiri tegak.
"Dasar" berasal dari qeme÷lioß (themelios). Digunakan secara harfiah, themelios adalah "dasar penopang untuk suatu bangunan." Digunakan secara metafora, itu adalah "dasar untuk [sesuatu] yang terjadi atau yang terwujud."30Gambaran tentang sebuah dasar digunakan dalam beberapa cara dalam Perjanjian Baru. Misalnya, Paulus berkata bahwa "tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus" (1 Kor. 3:11). Di tempat lain, ia berkata bahwa, sebagai orang Kristen, hidup kita "dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi,31dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru" (Efe. 2:20). Dalam 1 Timotius 3:15, Paulus bicara tentang gereja sebagai "tiang dan penopang kebenaran." Alih-alih "penopang," Alkitab NIV menulis "dasar."32
Dalam ayat ini, kita mungkin menganggap "dasar" sebagai semua yang Allah telah lakukan bagi kita untuk mewujudkan keselamatan kita, termasuk mengirim Yesus untuk mati bagi kita, mendirikan gereja, dan memberi kita Alkitab. Inilah dasar/basis semua hal yang kita percaya, semua yang kita lakukan, dan semua adanya kita.
Paulus menggunakan perfect tense (e¢sthken, hestēken) dalam pernyataannya, yang diterjemahkan sebagai present present: "Dasar yang kokoh milik Allah berdiri tegak." Perfect tense menunjukkan bahwa dasar itu telah berdiri tegak di masa lalu, tetap berdiri tegak di masa kini, dan akan terus berdiri tegak di masa depan. Waktu tidak dapat menghancurkan rencana dan tujuan Allah. Waktu tidak dapat menghancurkan firman Allah. Waktu tidak dapat menghancurkan gereja Allah. Kita harus jangan pernah meragukan itu: Dasar yang diletakkan oleh Allah adalah sangat kokoh.
Dasar ini memiliki meterai (sfragi֧, sphragis; 2:19b). Sebuah meterai memiliki tiga fungsi: Meterai memverifikasi kepemilikan, menjamin keaslian, dan melindungi isi benda yang dimeteraikan.33Pelbagai konsep itu yang ditekankan di sini adalah bukti kepemilikan dan keotentikan. Sphragis biasanya digunakan dalam konteks menekan cincin cap ke dalam lilin pada sebuah dokumen; tapi karena gambarannya adalah tentang sebuah bangunan, maka kita harus membayangkan sebuah prasasti.34Sudah umum pada zaman itu bagi bangunan memiliki prasasti untuk menghormati orang-orang tertentu. Bahkan sekarang ini, banyak bangunan memiliki plakat yang menunjukkan informasi: siapa yang bertanggung jawab atas bangunan itu, kapan dibangun, dan seterusnya.
Dasar yang kokoh milik Allah memiliki prasasti ganda. Kita dapat menganggap itu sebagai terbentuk dari dua kebenaran yang mendasar. Yang pertama adalah ini: "Tuhan mengenal [ginw÷skw, ginōskō] orang-orang kepunyaan-Nya." Ini adalah sisi bagian Allah, sisi yang sifatnya rahasia dan tak terlihat, tentang mengetahui siapa yang direstui Allah. Di sepanjang Kitab Suci, ditekankan bahwa Ia "mengenal orang-orang kepunyaan-Nya."35Jika Anda seorang Kristen, Anda telah "dibeli dan harganya telah lunas dibayar" (1 Kor. 6:20); Anda milik Dia, dan Ia tahu siapa Anda.
Hanya Allah yang tahu pasti orang-orang yang menjadi milikNya. Kita perlu mengajarkan Firman Allah, dan kita perlu mendorong semua orang untuk mengikuti firman itu; tapi kita harus mengerti bahwa kita tidak boleh membuat penghakiman terakhir tentang siapa milik Allah. Hakimnya adalah Allah.
Lalu, bagaimanapun, ada sisi bagian manusia, sisi yang umum dan yang terlihat, tentang mengetahui siapa yang direstui Allah. Kebenaran mendasar yang kedua adalah ini: "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan36harus menjauhkan diri dari kejahatan." Ada banyak cara kita dapat "menyebut nama Tuhan." Kita menyebut nama-Nya ketika kita mengaku bahwa "Yesus adalah Tuhan "(Rom. 10:9; NIV). Kita menyebut nama-Nya saat kita dibaptis (Mat. 28:19; Kisah 8:37). Kita menyebut nama-Nya saat kita berdoa (2 Timotius 1 Kor. 1:2; Efe. 5:20). Kita menggunakan nama-Nya saat kita menyebut diri kita "orang Kristen," orang yang menjadi milik Kristus (Kisah 11:26). Semua penggunaan ini mencerminkan hubungan dengan Tuhan.
Jika kita mengklaim punya hubungan seperti itu, kita harus "menjauhkan diri37dari kejahatan." Petrus menulis, "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, Ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, Ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya. Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, Dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, Tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat" (1 Pet. 3:10-12; lihat Maz. 34:12, 14, 15).
Ini mungkin disebut "sisi bagian manusia," tentang mengetahui siapa yang direstui Allah karena ini adalah sesuatu yang dapat kita amati. Dalam konteksnya, yang Paulus maksudkan adalah guru-guru palsu. Kita tidak dapat melihat hati mereka, tapi kita dapat melihat hidup mereka. Kita dapat melihat apakah mereka mengajarkan kebenaran atau tidak. Kita dapat melihat apakah mereka terlihat menjalani kehidupan yang takut akan Allah atau tidak. Yesus mengatakan bahwa kita dapat mengetahui nabi-nabi palsu "dari buahnya" (Mat. 7:20; lihat 12:33).
Banyak penulis percaya bahwa Paulus, ketika mengacu kepada Tuhan yang mengenal orang-orang kepunyaan-Nya (2:19), sedang menyinggung Bilangan 16 dalam Perjanjian Lama Yunani (Septuaginta). Nas itu menceritakan pemberontakan Korah. Sebagai sebuah kelompok, Korah dan beberapa yang lainnya menentang Musa dan Harun dan berkata kepada mereka, "Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?" (Bil. 16:3). Musa menjawab, "Besok pagi TUHAN akan memberitahukan, siapa kepunyaan-Nya" (Bil. 16:5; huruf miring ditambahkan). Kemudian, dalam tampilan kekuasaan yang luar biasa, Allah membenarkan kepemimpinan Musa dan Harun.38
Setelah itu, Musa menginstruksikan umat itu, "Baiklah kamu menjauh dari kemah orang-orang fasik ini … supaya kamu jangan mati lenyap oleh karena segala dosa mereka" (Bil. 16:26). William Hendriksen membuat penerapan ini:
Sama seperti pemberontakan di bawah Korah, dll., yang berakhir dengan hukuman yang mengerikan bagi mereka yang memberontak dan bagi para pengikut mereka, demikian juga pemberontakan Himeneus dan Filetus berakhir dalam bencana bagi mereka dan murid-murid mereka, kecuali jika mereka bertobat.39
Nas-nas lain yang relevan mungkin juga terlintas dalam pikiran Paulus (seperti Yesaya 52:11). Namun begitu, R. C. H. Lenski menyarankan bahwa "yang terbaik adalah mengasumsikan bahwa kedua pernyataan Paulus itu [dalam ayat 19] adalah rumusannya sendiri"40(sebagaimana diilhami oleh Roh).
TFTWMS: 2Tim 2:20 - Dua Macam Perabot Dua Macam Perabot (2 Timotius 2:20)
20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; y...
Dua Macam Perabot (2 Timotius 2:20)
20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
Ayat 20. Paulus berkata, [Sekarang] dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah. "Perabot" adalah dari skeuvoß (skeuos), yang bisa berupa "sebuah wadah jenis apa saja."41Istilah itu dapat mencakup piring, mangkuk, cangkir, panci dan wajan, kendi, vas bunga, dan barang-barang sejenis lainnya. Dalam ilustrasi Paulus, beberapa perabot dibuat dari logam mulia seperti "emas dan perak." Ia menyatakan sebuah "rumah yang besar"— mungkin tempat tinggal atau istana yang megah—karena tidak mungkin rumah yang sederhana akan memiliki perabot dari emas dan perak. Kita mungkin membayangkan perabot meja dan peralatannya yang tak ternilai harganya yang ditampilkan bersama dengan permata mahkota di Menara London. Dalam ilustrasi itu, beberapa perabot lain terbuat dari bahan biasa seperti "kayu" dan "tanah" (tanah liat yang dibakar). Sekarang ini, kategori perabot biasa akan mencakup perabot yang terbuat dari besi, timah, aluminium, plastik, dan kertas. Paulus melanjutkan dengan menyatakan bahwa beberapa dari perabot itu dipakai untuk maksud yang mulia (timh÷, timē) dan untuk maksud yang kurang mulia (atimi÷a, atimia) (2:20b).
Banyak penerapan telah dibuat dari ayat ini, yang sebagian besarnya mengungkapkan beberapa kebenaran Alkitab namun belum tentu kebenaran yang ada dalam pikiran Paulus. Misalnya, ada usulan bahwa ayat itu mengajarkan bahwa gereja berisi beragam orang dengan berbagai talenta. Beberapa orang melakukan tugas yang lebih mengesankan (emas dan perak), sementara yang lain (dari sudut pandang dunia) memiliki tujuan yang kurang mengesankan (kayu dan tanah liat). Meski ini benar, namun penafsiran itu meminta "yang kurang mulia" untuk berarti sesuatu yang kurang daripada biasanya.
Kita tidak boleh melupakan konteksnya. Paulus hanya sedang mengacukan guru-guru palsu seperti Himeneus dan Filetus (2:16-18). Bagian pertama ayat 20 hanya menulis bahwa ada banyak jenis orang di dalam kerajaan Allah (lihat Mat. 13:24-30, 36-43, 47, 48), sementara bagian terakhir ayat itu menunjukkan bahwa beberapa orang adalah terhormat (seperti Timotius dan "orang-orang yang setia") sementara yang lain tidak terhormat ( seperti Himeneus dan Filetus).42Memang menyedihkan tapi benar bahwa tidak semua orang yang mengaku sebagai seorang Kristen adalah orang yang baik. Bahkan Yesus memiliki Yudas-Nya. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh orang-orang Kristen baru dan para pengkhotbah muda adalah menerima kenyataan bahwa tidak semua orang di gereja hidup sebagaimana seharusnya.
TFTWMS: 2Tim 2:21-22 - Menjadi Perabot Mulia Melalui Penyucian Menjadi Perabot Mulia Melalui Penyucian (2 Timotius 2:21, 22)
21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rum...
Menjadi Perabot Mulia Melalui Penyucian (2 Timotius 2:21, 22)
21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia. 22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
Ayat 21. Bahwa Paulus tidak menginginkan penekanan pada komposisi perabot itu adalah terbukti dalam ayat 21 dan 22. Penekanannya tidak pada apakah perabot itu terbuat dari logam mulia atau bahan yang lebih umum, tetapi pada apakah perabot itu suci atau tidak: Oleh karena itu [karena beberapa perabot ada yang muliadan ada pula yang tidak mulia], jika siapa saja menyucikan dirinya dari hal-hal ini, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia (NASB).
"Siapa saja" memberi tahu kita bahwa, meski pelbagai arahan itu memang diperlukan bagi para pengkhotbah, namun nas itu berlaku untuk semua orang. "Menyucikan" (ejkkaqai÷rw, ekkathairō ) berasal dari kata untuk "membersihkan" (kaqai÷rw, kathairō) yang diperkuat oleh ejk (ek , "dari"). Gagasannya adalah "membersihkan," "membersihkan sepenuhnya."43"Hal-hal ini," secara kolektif, mengacu kepada hal yang tidak mulia.44Penyucian itu melibatkan aktivitas manusia dan ilahi. Timotius harus melakukan yang terbaik untuk membebaskan dirinya dari apa saja dan dari segala sesuatu yang tidak terhormat; tetapi, pada akhirnya, ia harus bergantung pada darah Yesus yang "menyucikan kita dari pada segala dosa" (1Yoh 1:7).
Ketika seseorang menyucikan dirinya (dengan pertolongan Allah), ia menjadi "sebuah perabot rumah untuk maksud yang mulia." Beberapa versi menulis "untuk penggunaan yang mulia" (ESV; CJB; NLT). Paulus menulis tiga karakteristik penting dari "sebuah perabot untuk maksud yang mulia": dikuduskan, berguna bagi Tuannya, disiapkan untuk setiap pekerjaan yang baik (NASB). "Sang Tuan" adalah Pribadi yang berkuasa atas "rumah yang besar itu"—sebuah acuan kepada Allah. "Dikuduskan" (aJgia÷zw, hagiazō) adalah "dipisahkan"45untuk pelayanan sang Tuan, "secara permanen dipisahkan"46untuk digunakan oleh Dia. "Dipakai" adalah terjemahan dari eu¡crhstoß (euchrēstos), eu (eu, "baik") disatukan dengan kata kerja cra÷omai (chraomai, "pakai").47Itu menggambarkan seseorang yang "berguna," "bermanfaat," "dapat digunakan."48
Ayat 22. Ayat ini merinci apa yang terlibat dalam penyucian rohani: Sebab itu larilah dari nafsu orang muda dan kejarlah keadilan, iman, kasih dan kedamaian, dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dari hati yang murni (NASB). Timotius harus "lari" (feu÷gw, pheugō49) dari sesuatu. Ia harus jangan belajar untuk menerimanya; ia tidak boleh bernegosiasi dengannya; ia harus lari darinya. Ia harus "mencari keselamatan dalam pelarian"50—seperti yang Yusuf lakukan ketika ia melarikan diri dari istri Potifar (Kej. 39:12), seperti yang anak-anak Israel lakukan ketika mereka melarikan diri dari murka Firaun (Kel. 12-15), dan seperti Yusuf dan Maria luput dari Herodes ketika mereka melarikan diri ke Mesir (Mat. 2:19-21). Mereka harus jangan seperti Simson, yang main mata dengan keinginan jahat ketimbang melarikan diri darinya. Perbuatannya itu harus ia bayar dengan kekuatannya, penglihatannya, dan akhirnya nyawanya (Hakim 13-16). "Tahu kapan harus lari dalam pertempuran rohani adalah sama pentingnya dengan mengetahui kapan dan bagaimana bertempur."51
Secara khusus, Timotius harus "lari dari nafsu orang muda" (2:22a). "Nafsu" berasal dari ejpiqumi÷a (epithumia), menunjukkan keinginan yang kuat.52Kata itu umumnya digunakan dalam pengertian yang buruk, seperti di sini.
Timotius tidak hanya harus lari dari beberapa hal, tapi ia juga harus lari kepada sesuatu: "Kejarlah keadilan, iman, kasih dan kedamaian," (2:22b). "Kejarlah" adalah dari diw÷kw (diōkō), yang berarti "mengikuti dengan tergesa-gesa."53Kata itu juga digunakan secara sama dalam daftar kebajikan dalam 1 Timotius 6:11. Tiga sifat ditemukan di dalam 1 Timotius 6:11 dan 2 Timotius 2:22: kebenaran, iman dan kasih. "Kebenaran" (dikaiosu÷nh, dikaiosune) adalah "hidup benar,"54"iman" (pi÷stiß, pistis) adalah "keyakinan yang rendah hati kepada Allah," dan '"kasih" (ajga÷ph, agapē) adalah "kasih sayang untuk semua orang, mencari hal terbaik untuk semua orang."55
Timotius juga harus "mengejar … kedamaian" (eijrh÷nh, eirēnē) adalah "keadaan rukun, damai, harmonis."56Ini dapat berupa kedamaian dengan Allah, kedamaian dengan sesama, atau kedamaian di dalam diri sendiri. Mungkin disertakannya kedamaian di sini berkaitan dengan penekanan Paulus untuk menghindari perselisihan (lihat 2:23).
Lari dari apa yang buruk dan mengejar apa yang baik dapat menjadi sulit jika orang mencoba untuk melakukannya sendiri. Oleh sebab itu Paulus menambahkan, "… dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dari hati yang murni" (2:22c). Kata yang diterjemahkan "berseru kepada," ejpikale÷w (epikaleō), yang terdiri dari ejpi÷ (epi, "atas") dan kale÷w (kaleō, "memanggil"), mengacu kepada tindakan menyebut Allah dalam doa "untuk tujuan apa saja."57Paulus sedang bicara tentang orang-orang yang percaya kepada Allah dan bergantung pada Dia. Epikaleō secara khusus melibatkan tindakan memanggil Dia "melalui penyembahan"58—yaitu, menyebut nama-Nya dalam penyembahan dan pujian.
Timotius harus mengejar segala sesuatu yang baik "dengan" orang-orang baik lainnya. Allah tidak mengharapkan dia untuk berperan sendirian. Ia harus menemukan sukacita dan kekuatan dalam persekutuan Kristen, dengan mereka yang berseru kepada Allah "dari hati yang murni." "Murni" (kaqaro÷ß, katharos) berhubungan dengan kata yang diterjemahkan "menyucikan" (ekkathairō) dalam ayat 21. Timotius ditantang tidak hanya untuk menyucikan dirinya sendiri, tapi juga untuk bergaul dengan orang lain yang telah menyucikan diri mereka.
TFTWMS: 2Tim 2:23-24 - Apa Yang Harus Dihindari Apa Yang Harus Dihindari (2 Timotius 2:23, 24a)
23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu...
Apa Yang Harus Dihindari (2 Timotius 2:23, 24a)
23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran, 24sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar.
Ayat 23. Paulus telah memberi tahu Timotius untuk "menghindari omongan yang duniawi dan yang kosong" dalam 2:16. Di sini, ia meneruskan pokok pemikiran itu: Tapi tolaklah spekulasi yang bodoh dan tak berpengetahuan (NASB). Istilah "tolaklah" (paraite÷omai, paraiteomai) juga diterjemahkan "hindarilah" (KJV; NKJV) dan "tidak ada hubungannya dengan" (NRSV; ESV).59Ini bukan larangan mutlak tentang pergaulan karena Timotius akan segera diberitahu untuk mengoreksi mereka yang salah (2:25), yang mengasumsikan adanya kontak tertentu. Penekanannya di sini adalah pada jangan membuang-buang waktu untuk hal-hal seperti itu. Kita harus belajar "membedakan antara yang berguna dan yang tidak berguna."60
Mengapa penting untuk "menolak" hal-hal seperti itu? Pertama, Paulus sedang bicara tentang gagasan yang sekedar "spekulasi" (dari zh÷thsiß, zētēsis, yang diterjemahkan "persoalan yang dicari-cari" dalam Titus 3:9 dan "mencari-cari soal" dalam 1 Timotius 6:4). Kedua, hal-hal itu adalah spekulasi yang "bodoh." "Bodoh" adalah dari mwro÷ß (mōros), asal kata "moron (orang tolol)." Mōros terutama berarti "membosankan, lamban" dan kemudian "tolol, bodoh."61Ketiga, hal-hal itu adalah spekulasi yang "tak berpengetahuan" (ajpaideu÷toß, apaideutos). Istilah Yunani ini terbentuk dari paideu÷w (paideuō, "mengajar" atau "melatih"), dinegasikan oleh a (a) untuk memberikan pengertian tentang "tidak diajar, tidak dididik."62Tidak ada orang yang lebih bodoh selain orang yang "tahu tidak, dan tidak tahu [bahwa] ia tidak tahu."63Alkitab NRSV meringkas terminologi itu dalam kalimat "tolol dan kontroversi yang bodoh."
Mungkin kita harus menunjukkan bahwa Paulus tidak menentang kontroversi seperti itu. Ia terlibat dalam perdebatan, seperti yang dilakukan Yesus. Apa yang Paulus tentang adalah "kontroversi yang bodoh." Beberapa orang mencatat ada perbedaan antara "kontroversi" dan "perselisihan." Beberapa kontroversi memang salah, sementara semua perselisihan adalah salah.
Beberapa komentar tentang "spekulasi" perlu diberikan. Dahulu sekali, Musa menulis, "Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini" (Ula. 29:29). "Hal-hal yang tersembunyi" membangkitkan minat kita. Kita memiliki banyak pertanyaan yang ingin memperoleh jawabannya. Namun begitu, kita harus memahami bahwa ketika kita meninggalkan ranah pewahyuan, kita memasuki ranah spekulasi. Dalam ranah itu, tidak ada otoritas yang objektif; pendapat seseorang adalah (secara teori, setidaknya) sebagus pendapat yang lain. Ketidaksepakatan dan bahkan pertengkaran tidak dapat dihindari. Tidak salah untuk merenungkan "hal-hal yang tersembunyi" dan bahkan mungkin membuat satu atau dua terkaan, tapi berkutat pada hal-hal seperti itu dan berdebat dengan orang lain tentang hal-hal itu adalah (menggunakan ungkapan Paulus) tolol dan menunjukkan kedangkalan pikiran.
Perhatian langsung Paulus tentang spekulasi seperti itu adalah bahwa mereka menimbulkan pertengkaran [dari ma÷ch, machē] (NASB). Pertengkaran melibatkan "perkelahian, … perselisihan, perbantahan."64
Ayat 24a. Penyebutan pertengkaran menimbulkan diskusi tentang hamba Tuhan. Paulus memulai, Hamba Tuhan harus jangan suka bertengkar (NASB). Seorang "hamba" (douvloß, doulos) adalah "orang yang semata-mata berkomitmen kepada orang lain."65
Doulos adalah kata biasa untuk "budak," tetapi banyak terjemahan (seperti KJV; NRSV; NIV) menulis "hamba." Mengenai individu yang sedang dibahas, "satu-satunya komitmen" yang ia miliki adalah kepada Tuhan. Tidak ada panggilan yang lebih besar daripada menjadi "hamba Tuhan" (lihat Ula. 34:5).66
Ayat 24 sampai 26 menggambarkan apa yang hamba Tuhan "harus" lakukan (atau jangan lakukan). "Harus" adalah dari dei (dei), "kata penting dalam etika Kristen."67
Menurut 2:24, hal pertama yang hamba Tuhan harus jangan lakukan adalah "suka bertengkar" ( ma÷comai, machomai ), yang berkaitan dengan "pertengkaran" (machē) dalam ayat sebelumnya. Itu berarti "terlibat dalam perbantahan yang sengit, tanpa menggunakan senjata [fisik]."68Pertengkaran tidak pernah membangun gereja.
TFTWMS: 2Tim 2:24-26 - Apa Yang Harus Diperlihatkan Apa Yang Harus Diperlihatkan (2 Timotius 2:24b-26)
24 bTetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar 25 dan dengan lemah le...
Apa Yang Harus Diperlihatkan (2 Timotius 2:24b-26)
24 bTetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar 25 dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, 26 dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.
Ayat 24b. Seraya Paulus menggambarkan hamba Tuhan, ia menyajikan gambaran yang komprehensif tentang bagaimana seorang pengkhotbah harus menangani orang lain, terutama mereka yang menentang dia dan mereka yang hidup dalam kesalahan.
Orang yang melayani Tuhan harus baik hati kepada semua orang. "Baik hati" adalah dari h¡pioß (ēpios), yang sulit untuk diterjemahkan. Kata itu telah diterjemahkan "baik hati" atau "lemah lembut" (KJV; ESV). Kata ini "sering digunakan oleh para penulis Yunani untuk menggambarkan seorang perawat dengan anak-anak yang menjengkelkan atau seorang guru dengan [murid-murid yang keras kepala], atau tentang orang tua terhadap anak-anak mereka."69Hamba Tuhan harus "mudah diajak bicara, bersahabat dalam perilakunya; tidak mudah tersinggung, toleran, tidak sinis, atau tidak suka mencemooh, bahkan terhadap orang-orang yang berbuat salah."70
Nas ini mengatakan untuk "baik hati kepada semua orang." Ini bukan perintah yang sederhana; lebih mudah untuk berbaik hati kepada orang-orang tertentu daripada beberapa orang lain. Namun begitu, kita harus berbaik hati kepada mereka yang kita sukai dan kepada mereka yang kita tidak sukai. Kita harus berbaik hati kepada teman-teman kita dan kepada musuh-musuh kita. Kita harus berbaik hati kepada mereka yang dekat dengan kita dan kepada orang asing. "Berbaik hatilah kepada setiap orang" (NIV; huruf miring ditambahkan).
Persyaratan selanjutnya adalah yang diulang dari persyaratan bagi para penatua: cakap mengajar.71Jika seorang laki-laki tidak cakap mengajar, ia harus jangan berdiri di depan kelas atau di mimbar. Kemampuan ini merupakan hasil alami dari menjadi seorang pekerja yang telah belajar menangani firman kebenaran itu secara akurat (lihat 2:15).
Paulus berikutnya mencantumkan sabar ketika disakiti. Banyak terjemahan hanya menulis "sabar" di sini, tapi teks itu tidak memiliki salah satu istilah umum Yunani untuk "sabar." Sebaliknya, frasa itu adalah terjemahan dari kata majemuk Yunani, ajnexi÷kakoß (anexikakos), yang berarti "bertahan [di bawah] kejahatan."Itu adalah kombinasi dari ajna (ana, "atas") dan e¡cw (echo ,'pegang) dan kako÷ß (kakos, "jahat").72Itu mengacu kepada "menanggung kejahatan tanpa kebencian," menjadi "sabar" dan "toleran."73Alkitab NLT menulis "sabar terhadap orang-orang yang sulit." Ini adalah perintah lain yang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Ketika disakiti, kita ingin menyerang balik, menyakiti orang lain seperti mereka telah menyakiti kita; tetapi Paulus berkata harus "sabar ketika disakiti."
Ayat 25. Paulus secara langsung menyebutkan apa yang Timotius harus lakukan mengenai guru-guru palsu itu dan para pengikut mereka. Ia harus menghindari argumen yang menimbulkan perselisihan, tapi ia harus jangan mengabaikan orang-orang. Paulus menulis, Dengan ramah koreksilah mereka yang melawan. "Melawan" adalah dari ajntidiati÷qhmi (antidiatithēmi)—kata majemuk di dalam mana ajnti÷ (anti, "melawan") digabungkan dengan preposisi penguat dia (dia) dan kata kerja ti÷qhmi (tithēmi, "tempat") untuk berarti "menempatkan diri dalam perlawanan."74Kita tidak diberitahu apakah guru-guru palsu ini menentang Paulus dan/ atau menentang Timotius, tetapi itu tidak masalah.75Bagaimanapun, mereka itu menentang kebenaran.
Timotius harus "mengoreksi" mereka yang melawan. "Mengoreksi" adalah dari paideu÷w (paideuō), yang akar katanya adalah kata untuk "anak" (paivß, pais).76Ia harus mengoreksi orang yang salah seperti seorang ibu yang pengasih, berdedikasi mengoreksi anaknya. Ia harus menginformasikan orang yang kurang informasi, menginstruksikan orang yang tidak dapat instruksi, mendidik orang yang tidak berpendidikan, dan mendisiplinkan orang yang tidak disiplin.77
Ini harus dilakukan "dengan ramah." "Ramah" adalah dari istilah lain yang hampir tidak dapat diterjemahkan: prau÷oethß (prautēs).78Kata itu sering diterjemahkan "kelembutan," tapi itu bukan kata yang lemah. Yesus adalah "lemah lembut" atau "ramah" (Mat. 11:29; KJV; NASB), tetapi Ia tidak lemah. "Ia memiliki sumber daya tak terbatas yang tersedia dari Allah."79Gary W. Demarest menyebut prautēs "penggunaan kekuatan dengan tenang."80Gagasan itu dapat diilustrasikan dengan gambaran seorang laki-laki besar, berotot yang dalam tangannya menimang-menimang putranya yang baru lahir. Semua kekuatannya difokuskan untuk melindungi bocah kecil itu.
Mengapa Timotius harus repot-repot mengoreksi dengan ramah orang-orang yang melawan? Karena Paulus tidak menganggap kondisi mereka tanpa harapan. Ia berkata, Barangkali Allah mungkin memberi mereka kesempatan untuk bertobat yang menuntun mereka kepada pengetahuan kebenaran (NASB). Allah ingin orang sesat itu mengetahui "pengetahuan kebenaran" karena hanya kebenaran yang dapat membuat mereka lepas dari jerat dosa (lihat Yoh. 8:32; 17:17).
Ini merupakan satu-satunya kesempatan "pertobatan" disebutkan dalam surat-surat kepada Timotius dan Titus.81"Pertobatan" adalah dari meta÷noia (metanoia), yang menggabungkan meta (meta, "setelah") dan nouvß (nous, "pikiran"). Itu adalah "perubahan pikiran."82Ketika digunakan dalam kaitannya dengan orang berdosa, itu mengacu kepada perubahan sikap mengenai dosa yang ditimbulkan oleh dukacita menurut kehendak Allah (2 Kor. 7:10) dan diikuti oleh perubahan hidup (Kisah 3:19). Perkataan "jika barang-kali" dan "mungkin" menunjukkan bahwa pertobatan adalah tidak pasti, tetapi juga bukannya tidak mungkin.
Ungkapan "Allah mungkin memberi mereka pertobatan" tidak menyiratkan bahwa Allah memaksakan pertobatan pada orang berdosa apakah ia menginginkannya atau tidak. Sebaliknya, pernyataan itu mencerminkan kebenaran Alkitab bahwa "setiap pemberian yang baik … datangnya dari atas" (Yak. 1:17). Bahkan pertobatan dapat dianggap sebagai "pemberian … dari atas." Allah memberi Paulus dan Timotius pesan untuk digunakan dalam mengoreksi mereka yang hidup dalam kesalahan (2 Tim. 2:15). Firman yang diilhami oleh Allah memberitahukan tentang "kemurahan Allah" yang "menuntun [manusia] kepada pertobatan" (Rom. 2:4). Selanjutnya, Allah memberi orang berdosa waktu untuk bertobat. Semua ini adalah pemberian dari Tuhan karena Ia tidak ingin "ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat" (2 Pet. 3:9).
Ayat 26. Paulus memberi Timotius beberapa alasan tambahan untuk mengoreksi orang yang melawan. Ia pertama kali mengatakan bahwa mereka mungkin menjadi sadar. Istilah yang diterjemahkan "menjadi sadar," ajnanh÷fw (ananēphō), terdiri dari ajna (ana, "kembali" atau "lagi") dan nh÷fw (nēphō, "menjadi sadar") dan secara harfiah berarti "kembali kepada kesadaran." Banyak orang yang mendengarkan guru-guru palsu "dimabukkan oleh kesalahan."83Seperti pemabuk yang meraba-raba, tersandung, mereka dibuat bingung oleh pengetahuan palsu (1 Tim. 6:20). Secara rohani, mereka mulai menenun dari segala arah, bahkan ketika mereka mengira sedang berjalan di jalan yang lurus—pada saat bersamaan tidak menyadari betapa menyedihkan ke adaan mereka itu. Oleh kasih karunia Allah, masih mungkin bagi mereka untuk "menjadi sadar," sebagaimana anak pemboros "menyadari keadaannya" (Luk. 15:17) dan kembali kepada ayahnya.
Paulus melanjutkan, dan terlepas dari jerat Iblis, setelah ditawan oleh dia untuk melakukan kehendaknya. "Jerat" adalah perangkap bagi yang tidak curiga.84Iblis memiliki banyak jerat, dan ia membuat masing-masing jerat itu dengan umpan yang paling menarik bagi korbannya. Pemburu mungkin menggunakan makanan khusus untuk memikat seekor hewan, sementara nelayan mungkin menggunakan cacing untuk menangkap ikan. Begitu juga halnya, iblis membuat umpannya cocok bagi kita masing-masing. Bagi beberapa orang, ia menggunakan uang atau harta. Bagi orang lain, ia menggunakan ketenaran, popularitas, kebanggaan, atau nafsu seksual. Yakobus menulis bahwa "Setiap orang dicobai ketika ia … dipikat oleh hawa nafsunya sendiri" (Yak. 1:14; huruf miring ditambahkan)—Allah ingin memberi orang-orang berdosa suatu pemberian (pertobatan), sedangkan iblis ingin menangkap mereka dalam perangkap!
"Setelah ditawan" adalah dari kata Yunani yang menarik (zwgre÷w, zōgreō ) yang menggabungkan zwo÷ß (zōos, "hidup") dengan ajgreu÷w (agreuō, "berburu" atau "menangkap").85Secara harfiah, idenya adalah "menangkap hidup-hidup."86"Iblis tidak menginginkan, juga tidak memiliki, tawanan mati siapa saja";87sebaliknya, ia menginginkan budak-budak yang hidup. Satu-satunya tempat lain zōgreō ditemukan dalam Perjanjian Baru adalah dalam Lukas 5:10, di mana Yesus memberitahu Petrus, "Mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia [hidup]." Berikut ini adalah perbedaan lain: Orang Kristen berusaha untuk menangkap hidup-hidup kaum laki-laki dan kaum perempuan untuk menyelamatkan jiwa mereka, sementara setan dan para kaki tangannya berusaha menangkap mereka hidup-hidup untuk menghukum jiwa mereka selama lamanya.
Pernyataan terakhir pasal 2 adalah ambigu, terutama kalimat penutup: "untuk melakukan kehendaknya." "Nya" adalah terjemahan dari ejkeivnoß (ekeinos), kata ganti orang yang berarti "orang itu," berkaitan dengan seseorang yang disebutkan sebelumnya. Beberapa orang melihat kembali kepada ayat 25 dan percaya bahwa dua frasa terakhir dalam ayat 26 (NASB) bicara tentang Allah: " … setelah ditawan hidup-hidup oleh Dia [Allah] untuk melakukan kehendak-Nya [Allah]." Banyak yang percaya bahwa "dia" adalah acuan kepada iblis, tetapi "nya" mengacu kepada Allah: "… setelah ditawan oleh dia [iblis] di masa lalu, tetapi sekarang, setelah terlepas dari jeratnya, mereka melakukan kehendak-Nya [Allah]." Cara termudah dan paling alami untuk membaca frasa itu adalah dengan memahami "dia" dan "nya" sebagai iblis: "… setelah ditawan oleh dia [iblis itu] untuk melakukan kehendaknya [iblis]." Semua tiga penafsiran itu masuk akal, dan tidak ada yang melanggar nas lain mana saja; sehingga tidak berpengaruh banyak yang mana yang digunakan.
Meski beberapa rincian dari ayat 24 sampai 26 mungkin ambigu, namun pesan keseluruhannya adalah jelas: hamba Allah tidak suka bertengkar. Ia menghindari pertengkaran yang bodoh dan memperlakukan orang dengan kebaikan dan sikap hormat.
Gambaran Paulus tentang hamba Allah adalah lengkap sekarang. Dengan tantangan besar seperti itu di hadapan kita, tidak mengherankan bahwa pasal ini dimulai dengan perintah untuk "jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus."
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) Penulis : Paulus
Tema : Bertekun dengan Ketabahan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 67
Latar Belakang
Inilah surat terakhir Pau...
Penulis : Paulus
Tema : Bertekun dengan Ketabahan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 67
Latar Belakang
Inilah surat terakhir Paulus. Pada saat menulis surat ini, kaisar Nero sedang berusaha untuk menghentikan perkembangan kekristenan di Roma dengan penganiayaan yang bengis terhadap orang percaya; Paulus sekali lagi menjadi tahanan negara di Roma (2Tim 1:16). Dia menderita kekurangan sebagai seorang penjahat biasa (2Tim 2:9), ditinggalkan oleh kebanyakan sahabatnya (2Tim 1:15), dan sadar bahwa pelayanannya sudah berakhir dan kematiannya sudah dekat (2Tim 4:6-8,18; Lihat "PENDAHULUAN SURAT 1TIMOTIUS"
Tujuan
Karena mengetahui bahwa Timotius pemalu serta menghadapi kesukaran, dan karena menyadari akan kemungkinan penganiayaan berat dari luar gereja dan adanya guru-guru palsu di dalam gereja, Paulus menasihatkan Timotius agar dia memelihara Injil, memberitakan Firman Allah, menanggung kesukaran dan melaksanakan tugas-tugasnya.
Survai
Dalam pasal 1; (2Tim 1:1-18) Paulus meyakinkan Timotius tentang kasih dan doanya yang tetap sambil mendorong dia untuk tetap setia tanpa berkompromi tehadap Injil, memelihara kebenaran dengan tekun dan mengikuti teladannya.
Dalam pasal 2; (2Tim 2:1-26) Paulus menugaskan anak rohaninya untuk tetap memelihara iman dengan mempercayakan kebenarannya kepada orang lain yang dapat dipercayai untuk mengajarkannya kepada orang lain (2Tim 2:2). Paulus menasihati gembala yang muda ini untuk menanggung kesukaran seperti prajurit yang baik (2Tim 2:3), melayani Allah dengan rajin dan memberitakan firman kebenaran dengan tepat (2Tim 2:15), memisahkan diri dari mereka yang meninggalkan kebenaran rasuli (2Tim 2:18-21), memelihara kemurniannya (2Tim 2:22) dan bekerja dengan tekun sebagai guru (2Tim 2:23-26).
Dalam pasal berikutnya Paulus mengingatkan Timotius bahwa kejahatan dan kemurtadan akan meningkat (2Tim 3:1-9), tetapi Timotius harus tetap setia kepada iman yang diwarisinya dan kepada Alkitab (2Tim 3:10-17).
Dalam pasal terakhir Paulus menugaskan Timotius untuk memberitakan Firman serta melaksanakan semua tugas pelayanannya (2Tim 4:1-5). Paulus menutup surat ini dengan memberitahukan Timotius tentang keadaan dirinya pada saat dia menghadapi kematian, sambil memohon Timotius datang dengan cepat (2Tim 4:6-22).
Ciri-ciri Khas
Lima ciri utama menandai surat ini.
- (1) Surat ini berisi perkataan terakhir Paulus yang ditulis sebelum pelaksanaan hukum mati oleh kaisar Nero di Roma hampir 35 tahun setelah pertobatannya kepada Kristus di jalan ke Damsyik.
- (2) Surat ini berisi pernyataan yang paling terang dalam Alkitab mengenai pengilhaman dan tujuan ilahi Alkitab (2Tim 3:16-17): Paulus menekankan bahwa Alkitab harus ditafsirkan dengan cermat oleh pelayan-pelayan Firman (2Tim 2:15) dan mendorong penyerahan Firman Allah kepada orang yang dapat dipercayai yang kemudian dapat mengajar orang lain (2Tim 2:2).
- (3) Sepanjang surat ini muncul nasihat-nasihat pendek tetapi tepat misalnya, "mengobarkan karunia Allah" (2Tim 1:6), "janganlah malu" (2Tim 1:8), "menderita bagi Injil-Nya" (2Tim 1:8), "Peganglah ... ajaran yang sehat" (2Tim 1:13), "peliharalah harta yang indah" (2Tim 1:14), "jadilah kuat oleh kasih karunia" (2Tim 2:1), "ikutlah menderita" (2Tim 2:3), "memberitakan perkataan kebenaran" (2Tim 2:15), "hindarilah" (2Tim 2:16), "jauhilah ... kejarlah" (2Tim 2:22), berhati-hatilah terhadap kemurtadan yang mendekat (2Tim 3:1-9), "tetap berpegang kepada kebenaran" (2Tim 3:14), "beritakanlah Firman" (2Tim 4:2), "lakukanlah pekerjaan pemberita Injil" (2Tim 4:5), "tunaikanlah tugas pelayananmu" (2Tim 4:5).
- (4) Tema yang berulang-ulang dari banyak nasihatnya adalah untuk berpegang pada iman (Yesus Kristus dan Injil asli dari rasul-rasul), jagalah iman itu dari pemutarbalikan dan kerusakan, menentang guru palsu, dan beritakan Injil yang benar dengan ketekunan yang teguh.
- (5) Kesaksian terakhir Paulus adalah suatu contoh yang mengharukan dari keberanian dan harapan ketika menghadapi mati syahid yang sudah pasti (2Tim 4:6-8).
Full Life: 2 Timotius (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(2Tim 1:1-4)
I. Pesan Paulus kepada Timotius
(2Tim 1:5-18)
A. Mengobarkan Karunia Allah
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(2Tim 1:1-4) - I. Pesan Paulus kepada Timotius
(2Tim 1:5-18) - A. Mengobarkan Karunia Allah
(2Tim 1:5-7) - B. Bersedia Menderita untuk Injil
(2Tim 1:8-10) - C. Teladan Paulus
(2Tim 1:11-12) - D. Peganglah dan Pelihara Kebenaran
(2Tim 1:13-14) - E. Sahabat-sahabat Paulus di Roma yang Setia dan Tidak Setia
(2Tim 1:15-18) - II. Tuntutan-Tuntutan Terhadap Hamba Tuhan yang Setia
(2Tim 2:1-26) - A. Jadilah Kuat oleh Kasih Karunia
(2Tim 2:1) - B. Percayakan Berita kepada Orang yang Dapat Dipercayai
(2Tim 2:2) - C. Bertahan Dalam Kesukaran
(2Tim 2:3-7) - 1. Sebagai Prajurit yang Baik
(2Tim 2:3-4) - 2. Sebagai Olahragawan yang Berdisiplin
(2Tim 2:5) - 3. Sebagai Petani yang Bekerja Keras
(2Tim 2:6-7) - D. Mati dan Menderita dengan Yesus Kristus
(2Tim 2:8-13) - E. Hindarilah Soal-soal yang Bodoh dan Mempertahankan Injil Dalam
Cara yang Tidak Tercela
(2Tim 2:14-26) - III.Peningkatan Kejahatan Terakhir yang Mendekat
(2Tim 3:1-9) - IV. Ketekunan Dalam Kebenaran
(2Tim 3:10-17) - A. Yang Dipelajari dari Paulus
(2Tim 3:10-14) - B. Yang Dipelajari dari Alkitab
(2Tim 3:15-17) - V. Beritakanlah Firman Allah
(2Tim 4:1-5) - VI. Kesaksian dan Pengarahan Paulus
(2Tim 4:6-18) - A. Kesaksian Perpisahan Paulus
(2Tim 4:6-8) - B. Pengarahan Pribadi untuk Timotius
(2Tim 4:9-13) - C. Sebuah Kata Peringatan
(2Tim 4:14-15) - D. Keyakinan tentang Kesetiaan Allah
(2Tim 4:16-18) - Penutup
(2Tim 4:19-22)
Matthew Henry: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab)
Surat yang kedua ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius dari Roma, ketika ia menjadi tahanan di sana dan nyawanya sedang terancam. Itu te...
- Surat yang kedua ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius dari Roma, ketika ia menjadi tahanan di sana dan nyawanya sedang terancam. Itu terlihat dari perkataan ini, “Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat” (4:6). Tampak bahwa waktunya untuk meninggalkan dunia ini, menurut perasaannya sendiri, tidaklah lama lagi, terutama mengingat orang-orang yang menganiayanya sudah begitu geram dan benci. Dan tampak bahwa ia sudah dibawa ke hadapan Kaisar Nero, yang disebutnya sebagai pembelaannya yang pertama, ketika tidak seorang pun membantu dia, tetapi semuanya meninggalkan dia (4:16). Para penafsir sependapat bahwa ini merupakan surat terakhir yang ditulis Rasul Paulus. Di mana Timotius berada ketika itu tidaklah pasti. Maksud dari surat ini agak berbeda dari surat sebelumnya, tidak menyangkut pekerjaannya sebagai pekabar Injil, melainkan lebih tentang pandangan dan perilakunya secara pribadi.
Galilah: 2 Timotius (Garis Besar)
Bibliografi
Arichea, D. C., & Hatton, H. A handbook on Paul’s letters to Timothy and to Titus. New York: United Bible Societies. 1995.
Ear...
Bibliografi
Arichea, D. C., & Hatton, H. A handbook on Paul’s letters to Timothy and to Titus. New York: United Bible Societies. 1995.
Earle, R. 2 Timothy. Dalam F. E. Gaebelein (Ed.), The Expositor’s Bible Commentary: Ephesians through Philemon, Grand Rapids, MI: Zondervan Publishing House. 1981
Enns, Paul. The Moody Handbook of Theology. Literatur SAAT. 2008, 2014. Malang.
Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Analytical lexicon of the Greek New Testament. Grand Rapids, MI: Baker Books. 2000.
George, T. Galatians. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1994.
Grudem, Wayne. Systematic Theology, IVP, Leicester, 1994.
Guthrie, D. Pastoral Epistles: An Introduction and Commentary. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1990.
Hiebert, D. Edmond. First Timothy, Moody, Chicago. 1957.
Knight, G. W. The Pastoral Epistles: a commentary on the Greek text. Grand Rapids, MI; Carlisle, England: W.B. Eerdmans; Paternoster Press. 1992.
Lea, T. D., & Griffin, H. P. 1, 2 Timothy, Titus. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1992.
Lock, W. The Pastoral Epistles, International Critical Commentary, T&T Clark, Edinburgh, 1973.
MacArthur, John. The MacArthur Study Bible, Word, Nashville, 1997.
Metzger. Bruce. A Textual Commentary on the Greek New Testament, United Bible Societies, New York. 1994.
Mounce, W. D. Pastoral Epistles. Dallas: Word, Incorporated. 2000.
Newman Jr. Barclay M. Kamus Yunani – Indonesia Untuk Perjanjian Baru, Gunung Mulia, Jakarta. 2012
Robertson, A. T. Word Pictures in the New Testament. Nashville, TN: Broadman Press. 1933.
Silva, M. (Ed.). New International Dictionary of New Testament Theology and Exegesis (Second Edition. Grand Rapids, MI: Zondervan. 2014.
Spicq, Ceslas. The Theological Lexicon of the New Testament, Hendrickson, Massachusetts, 1994.
Stott, J. R. W. Guard the truth: the message of 1 Timothy & Titus. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1996.
Tenney, Merril C. New Testament Survey, IVP, Grand Rapids, 1961.
Van Neste, Ray 1 Timothy, ESV Study Bible, Crossway Bibles, Wheaton. 2008.
Wallace, Daniel B. Greek Grammar Beyond the Basics. Zondervan, Grand Rapids, 1996.
Wenham, J.W. Elements of New Testament Greek. University Press, Cambridge. 1996.
Wood, D.R.W. dan Marshall, I. Howards (Ed)New Bible Dictionary 3rd ed. Leicester, England; Downers Grove, IL: InterVarsity Press.
Apendiks
Pentingnya Bahasa Yunani
Sebagai bahasa sumber dari Perjanjian Baru, Bahasa Yunani penting dimengerti bagi seseorang yang ingin menangani Firman Tuhan dengan baik. Tidak berarti kita harus menjadi mampu membaca bahasa ini, tetapi sangat membantu kalau kita mengerti arti kata-kata dan juga tata bahasa yang menentukan arti dari kalimat, paragraf dan wacana. Bahasa ini bukan bahasa ajaib, atau luar biasa – Itu hanya bahasa – Jadi kita tidak mencari pengetahuan yang tersembunyi, melainkan hanya pengertian akan fungsinya bahasa ini dalam kaitannya dengan terjemahan-terjemahan yang ada pada kita. Diusulkan supaya Anda jarang membacakan kata Yunani dalam khotbah/pengajaran, kecuali menolong pengertian orang.
Ejaan yang Digunakan di Tafsiran ini
Huruf-huruf Yunani tidak selalu ada yang mirip dalam Bahasa Indonesia, sehingga ejaan yang dipakai di tafsiran ini berfokus pada ucapan yang mirip, bukan pada kesempurnaan. Jadi huruf η dan ε menjadi e saja dan huruf ο dan ω menjadi o saja. Huruf χ dieja kh dan tafsiran ini mengikuti kebiasaan modern untuk mengeja υ sebagai y, seperti dalam kata hyper, kecuali dipakai bersama huruf vokal lain.
Istilah-Istilah Tata Bahasa
Istilah- istilah tata bahasa ini terdapat di Kamus Yunani – Indonesia Untuk Perjanjian Baru.520 Biasanya ada penjelasan singkat sesudah istilah disebut, tetapi kalau saudara mau melihat logika yang mendasarinya, lihatlah lagi penjelasan berikut.
Person/Orang
Bahasa Yunani adalah bahasa yang sangat spesifik tentang pembicara dan pendengar – Ada dijelaskan juga gender daripada orang.
Singular/Tunggal
- 1. Aku/Saya
- 2. Kau/Kamu/Anda
- 3. Dia
Plural/Jamak
- 1. Kita/Kami
- 2. Kalian
- 3. Mereka
Tense
Tense menyangkut waktu dan sifat daripada kegiatan/peristiwa.
Past/Masa Lalu – Ada empat macam yang biasanya dipakai:
Aorist = Masa lalu yang sederhana yang menekankan apa yang terjadi. Mis: Kemarin dia belajar.
1
Imperfek = Menjelaskan sesuatu yang terus-menerus, atau sedang terjadi di masa lalu. Mis: Kemarin, sementara dia sedang belajar…
Perfek (Sempurna) = Menjelaskan peristiwa yang sudah terjadi dan sudah selesai/berhasil dengan juga menyangkut apa akibat/dampak daripada peristiwa tersebut. Mis.: Dia sudah belajar (yaitu, sudah punya kualifikasi untuk melakukan pekerjaannya)
Pluperfek = Hampir sama dengan Perfek, tetapi akibat/dampak kurang pasti.
Present/Masa Kini = Sesuatu yang terus-menerus terjadi di masa kini. Mis: Dia sedang belajar.
Future/Masa Depan = Sesuatu yang terjadi di masa depan. Mis: Dia akan/mau belajar.
Suara
Suara Menjelaskan siapa/apa yang berlaku.
Aktif = Fokus ada pada pelaku. Mis: Saya mengasihi Yesus.
Pasif = Fokus ada pada penerima/penderita. Mis: Saya dikasihi oleh Yesus.
Medium = Suara ini mirip yang Aktif tetapi lebih menekankan kelakuan pelaku. Mis: Saya yang selalu mencuci piring!
Modus
Modus menjelaskan sifat daripada kata kerja.
Indikatif menyampaikan fakta-fakta dan apa yang akan terjadi. Mis: Saya akan makan.
Imperatif adalah perintah atau permintaan. Mis: Makan!
Subjunktif menyampaikan kemauan yang kemungkinan besar akan terjadi. Sering dipakai dengan kata hina (supaya) menyatakan tujuan. Mis: Saya memasak supaya kamu bisa makan.
Optatif (Jarang dipakai) sangat mirip Subjunktif tetapi lebih diragu-ragukan. Sering digunakan dalam pemberkatan. Mis: Saya berdoa, kiranya kamu bisa makan.
Infinitif adalah kata kerja yang bersifat seperti kata benda dan bicara secara umum saja. Mis: Makan, itu baik.
Partisip
Partisip adalah kata kerja yang bersifat kata sifat benda, yaitu nomor, gender dan case (tidak dijelaskan di sini) sama dengan subyeknya. Pada dasarnya Partisip adalah kata kerja dan bisa diterjemahkan demikian.
Artikel
Artikel tidak ada dalam Bahasa Indonesia, tetapi artinya mirip dengan ini/itu, di mana sesuatu yang tertentu dimaksudkan. Misalnya di Kis 2 disebut dua kali bahwa orang percaya memecahkan roti, tetapi yang di ayat 42 mempunyai artikel, yang menandai pemecahan roti yang tertentu (perjamuan kudus) dan yang di ayat 46, tanpa artikel, bicara secara umum saja (makan bersama di rumah). Ada banyak contoh lain, jadi hal ini cukup penting dimengerti.
Berikut ada beberapa kombinasi tense, modus, suara yang dipakai di Perjanjian Baru.
Present Aktif Indikatif
Mis: Dia sedang menulis surat.
Present Medium Indikatif
Mis: Dia yang menulis surat itu.
Present Aktif Partisip
Mis: Dia sedang menulis…
Present Pasif Indikatif
Mis: Surat itu sedang ditulis.
Present Aktif Subjunktif
Mis: Dia memberi kertas supaya kamu boleh menulis surat. (Menyangkut harapan)
Aorist Aktif Indikatif
Mis: Tadi dia menulis surat
Perfek Aktif Indikatif
Mis: Dia sudah menulis surat itu. (Dengan berfokus pada dampak daripada kegiatan itu)
Imperfek Aktif Indikatif
Mis: Kemarin, ketika dia sedang menulis surat…
Aorist Pasif Indikatif
Mis: Itu sudah ditulis
Perfek Pasif Indikatif
Mis: Ada tertulis… (Dengan berfokus pada dampak daripada kegiatan itu)
Present Aktif Imperatif
Mis: Tolong tuliskan terus surat-surat itu. (kebiasaan yang diharapkan)
Aorist Aktif Imperatif
Mis: Tulis surat itu! (Kegiatannya penting, atau urgen)
Footnote
1 Banyak dari informasi di Pendahuluan persis sama dengan 1 Timotius, tetapi dipakai utuh di sini supaya tafsiran ini boleh berdiri sendiri.
2 Lihat pembahasan di Guthrie, D. Pastoral Epistles: An Introduction and Commentary. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1990. Jil. 14, hal. 19-68)
3 Ray Van Neste, 1 Timothy, ESV Study Bible, Crossway Bibles, Wheaton. 2008.Hal. 2324.
4 Van Neste, Hal. 2321.
5 Guthrie, Hal. 50 & Mounce, W. D. Pastoral Epistles. Dallas: Word Incorporated. 2000. Jil. 46, Hal. Lviii.
6 https://en.wikipedia.org/wiki/Saint_Timothy
7 Lea, T. D., & Griffin, H. P. 1, 2 Timothy, Titus. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1992. Jil. 34, Hal. 52 . Lihat juga Mounce, Hal. Lviii.
8 Merril C. Tenney, New Testament Survey, IVP, Grand Rapids, 1961. Hal. 7-8
9 http://www.eyewitnesstohistory.com/christians.htm
10 http://www.unrv.com/government/roman-prisons.php
11 Knight, G. W. The Pastoral Epistles: a commentary on the Greek text. Grand Rapids, MI; Carlisle, England: W.B. Eerdmans; Paternoster Press. 1992. Hal. 57.
12 Lea, T. D., & Griffin, Hal. 62.
13 Knight, Hal. 57.
14 Bagan ini digunakan juga di Galilah 1 Timotius.
15 Mounce, Hal. 5. Hanya 4 surat di mana dia tidak menggunakan sebutan Rasul – Filipi, 1&2 Tesalonika dan Filemon.
16 Knight, Hal. 363.
17 D. Edmund Hiebert, Everyman’s Bible Commentary Second Timothy, Moody Press, Chicago, 1958. Hal. 22-23
18 Guthrie, Hal. 137-138
19 Lea & Griffin, Hal. 64. Knight, Hal. 66.
20 George, T. Galatians. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1994. Penjelasan pada 1 Tim 1:3
21 Knight, Hal. 66.
22 Knight, Hal. 68.
23 Penjelasan diambil dari Galilah 1 Timotius, Karena sama.
24 Present Aktif Indikatif
25 Hiebert, Hal. 29.
26 Present Aktif Indikatif
27 Arichea & Hatton, Hal. 45.
28 Knight, Hal. 367.
29 Mounce, Hal. 469.
30 Perfek tense bicara masa kini, dengan arti sengaja. Lihat Mounce, Hal. 470.
31 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Analytical lexicon of the Greek New Testament, Grand Rapids, MI: Baker Books. 2000. Lihat kata epipotheo.
32 Present Aktif Partisip
33 Knight, Hal. 368.
34 Guthrie, Hal. 141.
35 Knight, Hal. 369.
36 Perfek Pasif Indikatif
37 Mounce, Hal. 476.
38 Present Aktif Infinitif
39 Knight, Hal. 371.
40 Present Aktif Indikatif
41 MacArthur, Hal. 1875.
42 Mounce, Hal. 478.
43 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata deilia.
44 Knight, Hal. 371. Lihat juga Van Neste, Hal. 2338. # Ada Ahli-ahli lain yang menganggapnya bicara mengenai sikap manusia juga. Lihat Mounce, Hal. 477. Tetapi walaupun demikian, kita semua setuju bahwa kekuatan, kasih dan disiplin mental datangnya dari Allah.
45 Arichea & Hatton, Hal. 174.
46 Ibid, Hal. 174.
47 TB berbunyi tidak memperhatikan, tetapi kata melei lebih baik diterjemahkan mempedulikan. Lihat AYT – Tidak peduli dan BIS – Tidak mempedulikan.
48 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata sofronismos.
49 Hiebert, Hal. 36.
50 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata epaiskhynomai.
51 Knight, Hal. 372.
52 Mounce, Hal. 480.
53 http://www.eyewitnesstohistory.com/christians.htm
54 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 190.
55 Aoris Aktif Imperatif
56 Knight, Hal. 373.
57 Ibid, Hal. 373.
58 Semuanya Aoris Aktif/Pasif Partisip
59 Maksudnya hanya menjadi tersangkut dalam pertanyaan-pertanyaan mengenai peran Allah dan manusia, tanpa menerima kekuatan yang seharusnya menjadi milik kita karena sadar bahwa Allah yang memegang kita.
60 Datif pada kata sifat kudus boleh instrumental (dengan/melalui) atau minat (kepada). Knight Hal. 374.
61 Knight, Hal. 374. Mounce, Hal. 482. Lea & Griffin, Hal. 191. Dll.
62 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata prothesis.
63 Knight, Hal. 374.
64 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 179.
65 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata faneroo.
66 Mounce, Hal. 484.
67 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata epifaneia.
68 Ibid. Lihat kata katargeo.
69 Ibid, N. F. Lihat kata fotizo.
70 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata tithemi.
71 Mounce, Hal. 92.
72 Ibid, Hal. 486.
73 Knight, Hal. 378.
74 Present Aktif Indikatif
75 Ibid, Hal. 378.
76 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata oida.
77 Perfek Aktif Indikatif.
78 Knight, Hal. 379.
79 Perfek Aktif Indikatif.
80 Ibid, Hal. 379.
81 Perfek Pasif Indikatif.
82 Mounce, Hal. 486.
83 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata dynatos.
84 ESV, NKJV, NASB, NIV, NRSV, NLT – Hanya versi-versi ini yang penulis lihat dan semua menulis able (mampu).
85 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 182.
86 Guthrie, Hal. 149.
87 Mounce, Hal. 489.
88 Present Aktif Imperatif.
89 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata hypotyposis. Lihat juga Knight, Hal. 381.
90 Aoris Aktif Indikatif.
91 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 184.
92 Ibid. Hal. 184.
93 Aoris Aktif Imperatif.
94 Mounce, Hal. 490.
95 Knight, Hal. 383.
96 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata apostrefo.
97 Knight, Hal. 384.
98 Knight, Hal. 384
99 Aoris Aktif Optatif.
100 Lihat pembahasan di Mounce, Hal. 495.
101 Mounce, Hal. 495.
102 Guthrie, Hal. 154.
103 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata pollakis.
104 Ibid, lihat kata anapsikho.
105 Ibid, lihat kata halysis.
106 Mounce, Hal. 496.
107 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata spoudaios.
108 Knight, Hal. 385.
109 Knight, Hal. 387.
110 Ibid, Hal. 387.
111 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 189.
112 Mounce, Hal. 503.
113 Knight, Hal. 388.
114 Mounce, Hal. 503.
115 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata endynamoo.
116 Knight, Hal. 389.
117 Istilahnya instrumental (alat/sarana) Lihat J. W. Wenham, The Elements of New Testament Greek, Cambridge Press, Cambridge. 1965. Hal 46.
118 Knight, Hal. 390.
119 Mounce, Hal. 506.
120 Aoris Medium Imperatif
121 Future Medium Indikatif
122 Aoris Aktif Imperatif.
123 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata strateuo.
124 Knight, Hal. 393.
125 Present Pasif Indikatif.
126 Knight, Hal. 393.
127 Mounce, Hal. 510.
128 Knight, Hal. 394.
129 Guthrie, Hal. 158-159.
130 Knight, Hal. 394.
131 Artikel dipakai kalau orang tertentu dibicarakan, agak seperti petani itu. Menurut makna, si petani, atau seorang petani yang dimaksudkan.
132 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata georgos.
133 Mounce, Hal. 510.
134 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata kopiao.
135 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 195.
136 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 205.
137 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata noeo.
138 Present Aktif Imperatif.
139 Future Aktif Indikatif.
140 Mounce, Hal. 511.
141 Knight, Hal. 396.
142 Present Aktif Imperatif.
143 Knight, Hal. 397.
144 Ibid, Hal. 397.
145 Perfek Pasif Partisip.
146 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 206.
147 Stott, J. R. W. Guard the Gospel the message of 2 Timothy. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1973. Hal. 61–62.
148 Mounce, Hal. 513.
149 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata kakopatheo.
150 Present Aktif Indikatif.
151 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata mekhri.
152 Mounce, Hal. 513.
153 Knight, Hal. 398.
154 Perfek Pasif Indikatif.
155 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 207.
156 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 199.
157 Van Neste, Hal. 2339.
158 MacArthur, Hal. 1877.
159 Knight, Hal. 400.
160 Mounce, Hal. 514-515.
161 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata tygkhano.
162 Knight, Hal. 400.
163 Knight, Hal. 401-402.
164 Aoris Aktif Indikatif.
165 Future Aktif Indikatif.
166 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 209-210.
167 Present Aktif Indikatif.
168 Future Aktif Indikatif.
169 Mounce, Hal. 517.
170 Future Medium Indikatif.
171 Knight, Hal. 405.
172 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata apneomai.
173 Knight, Hal. 405.
174 Mounce, Hal. 517.
175 Antara lain, John Stott, D. Edmund Hiebert, Walter Lock, John MacArthur, dll.
176 TB, BIS dan AYT menerjemahkannya tidak setia…setia.
177 Present Aktif Indikatif.
178 Aliran dari penjelasan ini terdapat di Knight, Hal. 407.
179 Present Aktif Indikatif.
180 Mounce, Hal. 518.
181 Guthrie, Hal. 163.
182 Knight, Hal. 409.
183 Knight, Hal. 410.
184 Present Aktif Imperatif.
185 Mounce, Hal. 523.
186 Present Medium Partisip.
187 Knight, Hal. 410.
188 Metzger, Bruce, A Textual Commentary on the Greek New Testament, United Bible Societies, New York. 1994. Hal, 579.
189 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata logomakheo.
190 Ibid, lihat kata khresimos.
191 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata katastrofe.
192 Guthrie, Hal. 164.
193 Knight, Hal. 411.
194 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata spoudazo.
195 Aoris Aktif Imperatif.
196 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata paristemi.
197 Ibid, lihat kata dokimos
198 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata anepaiskhyntos.
199 Ibid, lihat kata orthotomeo.
200 Mounce, Hal. 524-525.
201 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 206.
202 Knight, Hal. 412.
203 Present Medium Imperatif.
204 Friberg, Friberg & Miller, kata bebelos.
205 Knight, Hal. 413.
206 Mounce, Hal. 527.
207 Knight, Hal. 413.
208 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 208.
209 Mounce, Hal. 527.
210 Ibid, Hal. 528.
211 Perfek Aktif Infinitif
212 Knight, Hal. 414.
213 Friberg, Friberg & Miller, kata anatrepo.
214 Present Aktif Indikatif
215 Knight, Hal. 415.
216 Perfek Aktif Indikatif
217 Friberg, Friberg & Miller, kata ginosko.
218 Aoris Aktif Indikatif
219 Mounce, Hal. 529.
220 Present Aktif Partisip
221 Mounce, Hal. 529.
222 Friberg, Friberg & Miller, kata afistemi.
223 Aoris Aktif Imperatif
224 Mounce, Hal. 529.
225 Friberg, Friberg & Miller, kata megas.
226 Friberg, Friberg & Miller, kata skeuos.
227 Ibid, kata atimia.
228 Ibid, kata ekkathairo.
229 Future Medium Indikatif
230 Perfek Pasif Partisip
231 Friberg, Friberg & Miller, kata eukhrestos.
232 Perfek Pasif Partisip
233 Ibid, kata feugo.
234 Present Aktif Imperatif
235 Ibid, kata epithymia.
236 Present Aktif Imperatif
237 Knight, Hal. 421.
238 Ibid, Hal. 421.
239 Mounce, Hal. 533. Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 216. Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 220.
240 Friberg, Friberg & Miller, kata paraiteomai.
241 Present Medium Imperatif
242 Knight, Hal. 422.
243 Mounce, Hal. 534.
244 Present Aktif Indikatif
245 Knight, Hal. 422.
246 Friberg, Friberg & Miller, kata epios.
247 Mounce, Hal. 535.
248 Knight, Hal. 424.
249 Friberg, Friberg & Miller, kata prautes.
250 Ibid, kata antidiatithemi.
251 Van Neste, Hal. 2340.
252 Aoris Aktif Subjunktif. Lihat di bagian Apendiks.
253 Mounce, Hal. 537.
254 Friberg, Friberg & Miller, kata ananefo.
255 Knight, Hal. 425.
256 Perfek Pasif Partisip
257 Van Neste, Hal. 2341.
258 Present Aktif Imperatif
259 Future Medium Indikatif
260 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 221.
261 MacArthur, Hal. 1878.
262 Knight, Hal. 429.
263 Future Medium Indikatif
264 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 221.
265 Mounce, Hal. 545.
266 Kutipan terdapat di Mounce, Hal. 177.
267 Knight, Hal. 431.
268 Friberg, Friberg & Miller, kata alazon.
269 Ibid, kata hyperefanos.
270 Mounce, Hal. 545.
271 Friberg, Friberg & Miller, kata blasfemos.
272 Lihat Mounce, Knight, Guthrie, Arichea & Hatton, Lea, Griffin & Hayne, Stott, Robertston – Semua mengganggap artinya Penghina.
273 Friberg, Friberg & Miller, kata apeithes (tidak taat).
274 Ibid, kata akharistos.
275 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 222.
276 Friberg, Friberg & Miller, kata anosios.
277 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 223.
278 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 225.
279 Friberg, Friberg & Miller, kata diabolos.
280 Knight, Hal. 432.
281 Friberg, Friberg & Miller, kata akrates.
282 Mounce, Hal. 546.
283 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 223.
284 Mounce, Hal. 546.
285 Guthrie, Hal. 175.
286 Friberg, Friberg & Miller, kata propetes.
287 Ibid, kata tyfoo.
288 Present Aktif Partisip
289 Friberg, Friberg & Miller, kata morfosis.
290 Mounce, Hal. 547.
291 Perfek Medium Partisip
292 Friberg, Friberg & Miller, kata apotrepo.
293 Present Medium Imperatif
294 Van Neste, Hal. 2341.
295 Present Aktif Indikatif
296 Friberg, Friberg & Miller, kata endyno.
297 Penggunaan artikel dengan rumah-rumah, menandai rumah-rumah tertentu.
298 Mounce, Hal. 548.
299 Friberg, Friberg & Miller, kata aikhmalotizo.
300 Ibid, kata gynaikarion.
301 Ibid, kata soreuo.
302 Perfek Pasif Partisip
303 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 228.
304 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 225.
305 Present Pasif Partisip
306 Present Aktif Partisip
307 Friberg, Friberg & Miller, kata medepote.
308 TB, BIS dan AYT tidak menerjemahkannya. Boleh juga kalau begitu.
309 Guthrie, Hal. 176.
310 Present Medium Indikatif
311 Aoris Aktif Indikatif
312 Friberg, Friberg & Miller, kata kataftheiro.
313 Knight, Hal. 436.
314 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 227.
315 Knight, Hal. 436.
316 Mounce, Hal. 551.
317 Friberg, Friberg & Miller, kata prokopto.
318 Future Aktif Indikatif
319 Friberg, Friberg & Miller, kata anoia.
320 Future Medium Indikatif
321 Friberg, Friberg & Miller, kata ekdelos.
322 Mounce, Hal. 556.
323 Knight, Hal. 438.
324 Aoris Aktif Indikatif
325 Mounce, Hal. 556.
326 Knight, Hal. 439.
327 Friberg, Friberg & Miller, kata agoge.
328 Ibid, kata prothesis.
329 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 229.
330 Mounce, Hal. 557.
331 Mounce, Hal. 557.
332 Friberg, Friberg & Miller, kata hypomone.
333 Knight, Hal. 440.
334 Mounce, Hal. 558.
335 Knight, Hal. 440.
336 Guthrie, Hal. 179.
337 Friberg, Friberg & Miller, kata hypofero.
338 Ibid, kata ryomai.
339 Van Neste, Hal. 2341.
340 Mounce, Hal. 559.
341 Present Aktif Partisip
342 Knight, Hal. 440-441.
343 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 232.
344 Knight, Hal. 441.
345 Future Pasif Indikatif
346 Knight, Hal. 441.
347 Future Aktif Indikatif
348 Friberg, Friberg & Miller, kata planao.
349 Present Aktif Partisip
350 Present Pasif Partisip
351 Friberg, Friberg & Miller, kata meno.
352 Present Aktif Imperatif
353 Aoris Aktif Indikatif
354 Aoris Pasif Indikatif
355 Guthrie, Hal. 180.
356 Knight, Hal. 442-443.
357 Mounce, Hal. 563.
358 Aoris Aktif Indikatif
359 MacArthur, Hal. 1879.
360 Present Pasif Partisip
361 Knight, Hal. 444.
362 Ibid, Hal. 444.
363 Wallace, Hal. 313-314.
364 Knight, Hal. 449.
365 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 236.
366 Friberg, Friberg & Miller, kata elegmos.
367 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 237.
368 Mounce, Hal. 570.
369 MacArthur, Hal. 1880.
370 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 236.
371 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 237.
372 TB yang dikutip.
373 Kata eimi bersifat subjunktif. Hina sering dipakai dengan kata kerja subjunktif untuk menyatakan tujuan. Bentuk bahasa ini disebut Klausa Tujuan (Purpose Clause)
374 MacArthur, Hal. 1871.
375 Van Neste, Hal. 2334.
376 Penjelasan ini dikopi dan disesuaikan dari Galilah 1 Timotius 6:11.
377 Friberg, Friberg & Miller, kata artios.
378 Ibid, kata exartizo.
379 Perfek Pasif Partisip
380 Knight, Hal. 451.
381 Stott, Hal. 105.
382 Mounce, Hal. 571-572.
383 Ibid, Hal. 572.
384 Friberg, Friberg & Miller, kata enopion.
385 Knight, Hal. 452.
386 Friberg, Friberg & Miller, kata epifaneia.
387 Ibid, kata basileia
388 Knight, Hal. 453.
389 Aoris Aktif Imperatif. Lihat Mounce, Hal. 572-573 dan Wallace, Hal. 720-721.
390 Artikel anaphoric dipakai, yaitu bicarakan Firman tertentu dalam apa yang baru dibicarakan. Itu sebabnya diterjemahkan Firman Itu. Dijelaskan di Wallace, Hal. 220, 314.
391 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 242.
392 Van Neste, Hal. 2342.
393 Mounce, Hal. 573.
394 Friberg, Friberg & Miller, kata eukairos.
395 Ibid, kata elegkho.
396 Ibid, kata epitimao.
397 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 240.
398 Mounce, Hal. 574.
399 Knight, Hal. 454.
400 Future Medium Indikatif
401 Friberg, Friberg & Miller, kata anekho.
402 Mounce, Hal. 574-575.
403 Ibid, Hal. 575.
404 Future Aktif Indikatif
405 Knight, Hal. 455.
406 Mounce, Hal. 575.
407 Friberg, Friberg & Miller, kata apostrefo.
408 Knight, Hal. 456.
409 Future Aktif Indikatif
410 Artikel tidak ada dalam bahasa tetapi fungsinya agak seperti ini, atau itu, menyangkut sesuatu yang tertentu, bukan yang umum saja.
411 Knight, Hal. 456.
412 Friberg, Friberg & Miller, kata ektrepo.
413 Friberg, Friberg & Miller, kata nefo.
414 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 245.
415 Present Aktif Imperatif
416 Aoris Aktif Imperatif
417 Aoris Aktif Imperatif
418 Friberg, Friberg & Miller, kata pleroforeo.
419 Knight, Hal. 458.
420 Orang pertama, orang kedua dan orang ketiga adalah istilah gramatis menyangkut kata ganti orang. Kalau berbentuk tunggal, orang pertama adalah saya, orang kedua kamu/engkau, orang ketiga dia. Kalau jamak, orang pertama adalah kami/kita, orang kedua kamu/kalian dan orang ketiga mereka.
421 Knight, Hal. 458.
422 Present Pasif Indikatif
423 Robertson, penjelasan di 2 Tim 4:6.
424 MacArthur 1880.
425 Friberg, Friberg & Miller, kata analysis/analyo.
426 Mounce, Hal. 578.
427 Friberg, Friberg & Miller, kata afistemi.
428 Perfek Aktif Indikatif
429 Mounce, Hal. 579.
430 Friberg, Friberg & Miller, kata agonizomai.
431 Mounce, Hal. 579.
432 Knight, Hal. 459-460.
433 Artikel tidak ada dalam bahasa, tetapi fungsinya agak seperti ini, atau itu, menyangkut sesuatu yang tertentu, bukan yang umum saja.
434 D. Edmond Hiebert, Second Timothy, Moody Press, Chicago. 1958. Hal. 111.
435 Friberg, Friberg & Miller, kata tereo.
436 Ibid, kata loipos.
437 Ibid, kata apokeimai.
438 Earle, R. 2 Timothy. Dalam F. E. Gaebelein (Ed.), The Expositor’s Bible Commentary: Ephesians through Philemon, Grand Rapids, MI: Zondervan Publishing House. 1981. Jil. 11, Hal. 413.
439 Knight, Hal. 461. Robertson di 4:8 dan MacArthur, Hal. 1881.
440 Akan melepaskan bersifat masa depan, menyangkut keselamatan terakhir yang dijelaskan di Rom 8:23.
441 Stott, Hal. 114-115.
442 Future Aktif Indikatif
443 Mounce, Hal. 583.
444 Guthrie, Hal. 189.
445 Friberg, Friberg & Miller, kata agapao.
446 Perfek Aktif Indikatif
447 Aoris Aktif Imperatif
448 Knight, Hal. 464.
449 Mounce, Hal. 589.
450 Aoris Aktif Partisip
451 Hiebert, Hal. 116.
452 Mounce, Hal. 590.
453 Friberg, Friberg & Miller, kata egkataleipo.
454 Hiebert, Hal. 116.
455 Mounce, Hal. 590.
456 Knight, Hal. 465.
457 Mounce, Hal. 590.
458 Ibid, Hal. 590.
459 Present Aktif Indikatif.
460 Mungkin Gal 2:13 dianggap pengecualian, tetapi tidak demikian. Paulus tidak bermaksud menjelekkan namanya. Dia hanya menceritakan sesuatu yang terjadi. Apa yang dikatakan kepada Petrus lebih tajam di ayat 14, tetapi tentu tidak menyinggung, karena hal itu benar dan mengamankan Injil anugerah. Lihat 2 Pet 3:15.
461 Aoris Aktif Imperatif
462 Aoris Aktif Partisip
463 Aoris Pasif Partisip
464 Aoris Aktif Imperatif
465 Hal ini dijelaskan di Wallace, Hal. 640-645. Disebut Attendant Circumstance Participle (Partisip Keadaan Terkait). Partisip ini bergantung pada kata kerja lain.
466 Mounce, Hal. 591.
467 Lihat Epistolary Aorist (Aoris di Surat) di Wallace, Hal. 562-563.
468 Knight, Hal. 466.
469 Knight, Hal. 466.
470 Mounce, Hal. 592.
471 Knight, Hal. 476.
472 Mounce, Hal. 592.
473 (Bahasa Indonesia) TB, AYT, BIS. (Bahasa Inggris) ESV, NASB, NIV, NLT, NKJV.
474 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 251.
475 Van Neste, Hal. 2343.
476 Mounce, Hal. 593.
477 Knight, Hal. 467.
478 Mounce, Hal. 593.
479 Friberg, Friberg & Miller, kata apodidomi.
480 Future Aktif Indikatif
481 Knight, Hal. 467-468.
482 Present Medium Imperatif
483 Knight, Hal. 468.
484 Mounce, Hal. 594.
485 Aoris Aktif Indikatif
486 Lihat Mounce, Hal. 594.
487 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 255-256.
488 Knight, Hal. 469.
489 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 256.
490 Friberg, Friberg & Miller, kata logizomai.
491 Aoris Pasif Optatif
492 Friberg, Friberg & Miller, kata paristemi.
493 Mounce, Hal. 596.
494 Friberg, Friberg & Miller, kata kerygma.
495 Knight, Hal. 470.
496 Friberg, Friberg & Miller, kata pleroforeo.
497 Mounce, Hal. 596.
498 Guthrie, Hal. 195.
499 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 256.
500 Friberg, Friberg & Miller, kata ruomai.
501 Future Medium Indikatif
502 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 257.
503 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 256.
504 Future Aktif Indikatif
505 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 257.
506 Friberg, Friberg & Miller, kata epouranios.
507 Friberg, Friberg & Miller, kata amen.
508 Mounce, Hal. 599.
509 Aoris Medium Imperatif
510 Knight, Hal. 475-476.
511 Friberg, Friberg & Miller, kata oikos.
512 Mounce, Hal. 600.
513 MacArthur, Hal. 1882.
514 Van Neste, Hal. 2343.
515 MacArthur, Hal. 1882.
516 Mounce, Hal. 601.
517 Knight, Hal. 477.
518 Mounce, Hal 601.
519 Knight, Hal. 478.
520 Barclay M. Newman Jr. Kamus Yunani – Indonesia Untuk Perjanjian Baru, Gunung Mulia, Jakarta. 2012. Hal. Ix-x.
Galilah: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab)
GALILAH
Surat 2 Timotius
Simon Pyatt M.Th
Galilah – Tafsiran 2 Timotius
Oleh: Nama PenulisSimon Pyatt
Copyright © 20142019 Nama Penuli...
GALILAH
Surat 2 Timotius
Simon Pyatt M.Th
Galilah – Tafsiran 2 Timotius
Oleh: Nama PenulisSimon Pyatt
Copyright © 20142019 Nama PenulisSimon M C Pyatt
Diterbitkan oleh:
Nulisbuku
www.nulisbuku.com
Penyunting: Michael J. Wewengkang S.Th; MAPC, dan Bung Kecil.
Desain Sampul: Nulisbuku
Soli Deo Gloria!
Pendahuluan Umum
Bahan ini dimaksudkan untuk membantu orang dalam persiapan pelajaran/khotbah ataupun penerjemahan Firman Tuhan. Harap tidak dibacakan di jemaat, karena dimaksudkan menjadi bahan penelitian, bukan khotbah/pelajaran.
Terjemahan Alkitab yang dipakai dalam seri Galilah ini, adalah terjemahan literal yang dibuat langsung dari versi bahasa Yunani Nestle Aland. Tujuannya bukan untuk mengganti versi-versi Bahasa Indonesia, atau pun untuk mengutamakan terjemahan literal. Terjemahan literal ini dimaksudkan untuk membantu orang melihat ciri-ciri khas bahasa Yunani, supaya lebih mudah diteliti.
Kalau kita ingin menangani ayat apa saja dari Firman Tuhan dengan baik, harus ada lima macam sudut pandang yang dipikirkan:
- Konteks di dalam Alkitab
- Konteks Sejarah
- Konteks di dalam Penulisan
- Pengertian Arti kata dan Tata Bahasa
- Penerapan Praktis
Konteks dalam Alkitab menyangkut peran ayat yang diteliti di dalam keseluruhan dari wahyu Allah. Jadi sebelum orang menyimpulkan sesuatu, penafsirannya harus dicek dengan bagian-bagian lain di Alkitab yang terkait dengan topik itu. Di buku pedoman ini akan sering dibaca referensi silang, supaya saudara dapat mengerti dan menerapkan dengan baik setiap bagian yang diteliti. Harap saudara mencari lebih banyak referensi.
Kalau kita ingin mengerti dengan benar apa yang dimaksudkan penulis, kita harus mengerti Konteks Sejarah. Langkah ini meneliti budaya setempat, penanggalan kitab, peristiwa sejarah yang mungkin berdampak, apa yang diketahui mengenai penulis dan tokoh-tokoh di dalam kitab tersebut. Di buku pedoman ini, sering akan ada referensi pada sejarah dan budaya.
Paling sering salah paham terjadi kalau orang hanya mendengar sebagian dari perkataan orang dan tidak mendengar keseluruhan dari wacananya. Hal ini juga mengakibatkan banyak salah paham, bahkan salah doktrin, kalau menyangkut penafsiran Firman Tuhan. Setiap ayat di Alkitab harus dimengerti menurut Konteks di dalam Penulisan. Sebelum bagian Firman Tuhan diteliti di buku ini, selalu akan ada garis besar, tema dan sub tema, supaya tidak mungkin lari dari konteks.
Pengertian Arti Kata dan Tata Bahasa juga sangat penting. Setiap bahasa mempunyai tata bahasa, muatan kata dan kiasan-kiasan yang cukup unik dan indah. Jadi kalau kita ingin menerjemahkan ataupun mengerti sebuah ayat, kita perlu mengerti struktur dan maksud dari bahasa sumber itu. Oleh karena itu, bahan ini menjelaskan muatan kata, arti kiasan dan juga secara sederhana menjelaskan tata bahasa. Kalau orang mau belajar lebih dalam mengenai tata bahasa Yunani, ada bagian Apendiks di belakang yang menyediakan penjelasan.
Allah tidak hanya menghendaki gerejanya mengerti Firmannya, Dia ingin supaya Firman itu mengubahkan kita. Oleh karena itu pengajaran Firman Tuhan harus ada Penerapan Praktis yang mengalir dengan alami dan tepat dari bagian yang dipelajari. Penerapan-penerapan di pedoman ini ditandai dengan lambang panah dan tidak dimaksudkan menjadi keharusan, melainkan usulan saja dan dorongan untuk saudara memikirkan penerapannya bagi jemaat.
Galilah!
Galilah: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab)
Pendahuluan 2 Timotius1
Surat 2 Timotius adalah surat yang kedua dari kumpulan surat, yang disebut sebagai Surat-Surat Pastoral, yang terdiri dar...
Pendahuluan 2 Timotius1
Surat 2 Timotius adalah surat yang kedua dari kumpulan surat, yang disebut sebagai Surat-Surat Pastoral, yang terdiri dari 1 & 2 Timotius dan Titus. Surat-surat ini agak berbeda sifatnya daripada surat-surat lain, yang Paulus tulis kepada jemaat-jemaat.
Dari segi bahasa dan topik-topik yang muncul, jelas bahwa surat-surat ini bersifat sangat praktis, menyangkut pengaturan jemaat dan juga sangat akrab, karena Paulus bicara dengan dua orang yang dia anggap sebagai anak sungguhnya dalam Kristus (1 Tim 1:2, 2 Tim 1:2, Tit 1:4). Surat-surat ini juga tidak terlalu menyinggung topik keselamatan, seperti yang lain, karena ditujukan kepada orang yang sudah lama melayani bersama rasul ini, dan sangat jelas mengerti Injil dan ajaran dasar.
Mulai pada tahun 1800an, perbedaan-perbedaan ini menimbulkan keragu-raguan apakah memang Paulus yang menulisnya. Menurut penelitian akan argumentasi ‘ahli-ahli’ yang menganut pendapat tersebut, ‘bukti-bukti’ yang dipakai sangat rapuh dan sebenarnya bersumber dalam falsafah suatu gerakan pada waktu itu, yang meragukan keaslian dari banyak kitab. Namun demikian adalah sangat jelas dari sejarah bahwa memang Paulus yang menulisnya. Sampai abad yang kesembilan belas Masehi, tidak ada yang meragukan fakta ini. Jadi kurang masuk akal kalau orang mulai meragukannya pada 1800 tahun kemudian. Bahasa yang dipakai di surat ini sesuai dengan bahasa yang dipakai pada abad pertama dan sebelumnya di LXX (PL Bahasa Yunani). Doktrin sesat yang dikritik sesuai juga dengan apa yang dialami pada masa itu dan keakrabannya sesuai dengan hubungan yang jelas ada di antara Paulus dengan Timotius dan Titus. Jadi orang yang meragukan bahwa Paulus yang menulis surat ini, menolak sejarah yang tertulis di dalam Alkitab, menolak sejarah mengenai anggapan dari tokoh-tokoh sejarah gereja mula-mula dan juga mengabaikan bukti-bukti dari segi bahasa, yang jelas sesuai dengan masa itu.2
Seperti kita Lihat di Galilah 1 Timotius, surat tersebut ditulis oleh Paulus sesudah dia dibebaskan dari penjara pada tahun 62 Masehi.3 Menurut sejarah, sesudah dia dilepaskan, Paulus melayani dengan bebas selama beberapa tahun, baru dipenjarakan lagi di bawah kaisar Nero, lalu dibunuh beberapa waktu kemudian di sekitar tahun 64-67 Masehi.4 1 Timotius dan Titus ditulis pada waktu Paulus masih bebas, lalu 2 Timotius ditulis ketika dia sudah di penjara, dan kali ini, rupanya dia sudah tahu bahwa dia tidak lama lagi akan mati syahid. (2 Tim 4:6-8).
Paulus menulis kepada Timotius, yang sering disebut sebagai letnannya5 dan oleh Paulus sendiri dianggap sebagai anak sungguh yang kekasih dalam Kristus (1 Tim 1:2, 2 Tim 1:2). Supaya jelas, ada baiknya kalau kita melihat riwayat hidup Timotius di bagan waktu. Di surat pertama Timotius disebut mudah (1 Tim 4:12). Sebutan tersebut boleh dipakai sampai orang genap 30an tahun, jadi ahli-ahli Alkitab menganggap bahwa umurnya kira-kira 35 tahun pada waktu itu, yaitu 62-63 Masehi. Di surat yang kedua ini, dengan lewat beberapa tahun, dia mungkin 38-40 tahun. Memang sulit meneliti sejarah yang sudah ribuan tahu berlalu, jadi ada kemungkinan juga bahwa dia sedikit lebih muda.
Tahun | Umur | Peristiwa | Ayat |
45-46 | 18-19 | Menjadi percaya | Kis 14:6-23, 1Ti 1:2 |
49-51 | 22-24 | Bergabung dengan tim misi | Kis 16:1-3 |
50 | 23 | Dikirim ke Tesalonika | 1Tes 3:1-6 |
53-55 | 26-28 | Dikirim ke Korintus | 1Kor 4:17, 16:10-11 |
55 | 28 | Bersama Paulus dan Silas. | 2Kor 1:19 |
57 | 30 | Dengan Paulus lagi | Roma 16:21 |
62-63 | 35-36 | Pelayanan di Efesus | Filipi 1:1, 2:19-24, 1Tim 1:2-3 |
65-67 | 38-40 | Mengalami pergumulan | 2 Tim 1:6-7 |
69 | 42 | Dilepaskan dari penjara | Ib 13:23 |
97 | 70 | Dibunuh | Tradisi mengatakan bahwa Timotius dibunuh di Efesus waktu dia menantang orang-orang yang buat persembahan pada berhala. |
Kita lihat di Kisah Para Rasul bahwa ibunya Timotius adalah orang Yahudi, sedangkan ayahnya orang Yunani (Kis 16:1). Belum jelas apakah bapanya masih hidup pada waktu Timotius percaya, karena tidak disebut, tetapi ibunya dan neneknya berperan besar dalam pembentukannya, karena mengajar Perjanjian Lama kepadanya dan juga karena mereka adalah orang yang percaya Kristus (2 Tim 1:5, 3:15).
Sering dikatakan bahwa Timotius adalah seorang yang penakut, karena apa yang dikatakan Paulus kepadanya di 2 Tim 1:6-7. Sebenarnya, kalau melihat riwayat pelayanannya, anggapan ini sangat salah. Timotius ini, kemungkinan besar, menjadi percaya pada waktu Paulus pertama kali datang ke Listra, dalam perjalanan misi pertamanya (Kis 14:6-23). Lalu hanya beberapa tahun kemudian dia bersedia bergabung dengan tim misi, yang dalam perjalanan pertamanya, sudah dianiaya berulang-ulang (13:8, 45, 50, 14:5), sampai dilempari dengan batu (14:19). Apakah ini tindakan seorang penakut? Lalu ketika dia masih sangat mudah, dia siap diutus untuk menguatkan jemaat di Tesalonika dan tidak lama kemudian ke Korintus juga, tentu adalah suatu pelayanan yang sangat sulit. Tugasnya di Efesus adalah untuk menentang para pengajar sesat. Paulus yang mempercayakan tugas sangat sulit ini kepadanya, dan Paulus ini bukan orang yang mudah percaya orang lain, kalau mereka tidak berkomitmen (Kis 15:37-41). Kalau membaca di Ibrani, kita lihat bahwa Timotius dipenjarakan, tentu karena kesaksiannya dan menurut sejarah gereja, dia dilempari dengan batu sampai mati, karena dia berani menginjili sekelompok orang yang menyembah dewi Diana di Efesus.6 Orang ini bukan penakut!7 Kita lebih baik menganggap bahwa perkataan di 2 Timotius ini, menyangkut kelelahan/kejenuhan yang dialaminya, karena dia bertahun-tahun mengalami banting tulang pelayanan dan secara khusus banyak menentang pengajar-pengajar sesat di Efesus.
Suasana dari 2 Timotius sangat terpengaruh oleh keadaan Paulus. Seperti kita sudah perhatikan, Paulus dipenjarakan lagi, di bawah kaisar Nero dan kali ini tidak ada harapan bahwa dia mungkin dibebaskan. Dia Tahu dia tidak lama lagi akan dibunuh.
Kaisar Nero berkuasa pada tahun 54-68 Masehi. Pada awalnya dia memimpin dengan baik, tetapi oleh karena ibunya terus berupaya untuk menguasainya, Nero membunuh dia pada tahun 59. Makin lama makin tidak teratur kekaisarannya, sehingga pada tahun 64 Masehi, ketika ada kebakaran besar di kota Roma dan rakyat mau mempersalahkan Nero, dia mengalihkan tuduhan tersebut kepada umat Kristiani. Oleh karena orang percaya jauh berbeda dari orang Roma, ada kecurigaan yang muncul, sehingga tuduhan tersebut mudah dipercaya.8 Berdasarkan semuanya itu, Kaisar Nero mulai penganiayaan hebat terhadap orang percaya, di mana mereka diikat dalam kulit binatang, supaya diserang anjing liar, mereka disalibkan, bahkan ada yang dicelup dalam minyak dan digantung dan dibakar dalam kebun Nero pada malam hari, menjadi pelita-pelita baginya. Memang kejam dan makin gila kaisar ini!9
Nah, di tengah-tengah semuanya ini Paulus dan Petrus ditangkap dan akhirnya dibunuh. Paulus dan mungkin juga Petrus dibuang ke dalam satu penjara yang terkenal kejam, namanya penjara Mamertine. Letaknya 12 kaki di bawah tanah dan ukuran kamar tingginya 6 ½ kaki, lebarnya 22 kaki dan panjangnya 30 kaki. Penjara ini sangat gelap dan baunya buruk karena kotoran orang dan juga pipa kotoran kota lewat di samping dan ada pintu ke dalamnya, di mana orang yang mati boleh langsung dibuang ke dalam saluran kotoran kota! Orang yang ditahan di penjara ini, biasanya mati sendiri, atau kena hukuman mati.10
Membaca semuanya itu kita tidak heran melihat kesungguhan dan keurgenan Paulus. Kalau membaca 2 Timotius, orang paling merasakannya kalau membayangkan diri duduk di samping Paulus dalam tempat kecil, gelap dan berbau itu, dengan hanya ditemani Lukas, karena yang lain melarikan diri, atau melayani di tempat yang jauh. Lalu bayangkan air matanya ketika dia mengingat muka Timotius, yang dia kasihi sebagai anak sungguh. Bayangkan rasa gelisah di hatinya, karena dia tahu Timotius ini sudah bertahun-tahun diserang oleh pengajar-pengajar sesat, sehingga sekarang di menjadi jenuh dalam pelayanan. Bayangkan juga perasaan Paulus mengingat bahwa dia tidak lama lagi hilang kesempatan untuk membimbing Timotius. Itulah konteksnya 2 Timotius! Surat ini bersifat pribadi kepada Timotius dan tidak seperti surat pertamanya, karena tidak banyak menyangkut pengaturan gereja, atau pengajar-pengajar sesat. Paulus mau memberi pesan-pesan terakhir kepada anak rohaninya yang kekasih, untuk membangun, membangkitkan dan menguatkannya.
Bagi seorang pelayan Tuhan, surat ini menjadi alat perawatan yang sangat berguna, karena kadang-kadang kita semua perlu mengobarkan kembali karunia yang ada pada kita.
Jerusalem: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) SURAT-SURAT PAULUS
PENGANTAR
Kronologi kehidupan Paulus
Dengan menggunakan Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus, maka tokoh ini lebih kita kenal da...
SURAT-SURAT PAULUS
PENGANTAR
Kronologi kehidupan Paulus
Dengan menggunakan Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus, maka tokoh ini lebih kita kenal dari pada tokoh-tokoh lain dalam Perjanjian Baru. Kedua sumber, yang masing-masing berdiri sendiri ini saling menguatkan dan melengkapi, meskipun ada kelainan-kelainan dalam soal-soal kecil. Kita malahan dapat menyusun suatu kronologi riwayat hidup Paulus secara lebih kurang teliti, karena bertepatannya beberapa peristiwa dalam riwayat hidup Paulus dengan kejadian-kejadian yang kita ketahui menurut ilmu sejarah, seperti waktunya Galio menjabat prokonsul di Korintus, Kis 18:12, dan tahun Festus menggantikan Feliks, Kis 24:27-25:1, sebagai wali negeri di Palestina.
Paulus dilahirkan di Tarsus di Kilikia, Kis 9:11; 21:39; 22:3, kira-kira tahun 10 Mas. dari keluarga Yahudi suku Benyamin, Rom 11:1; Flp 3:5 dan yang telah menjadi warga negara Roma, Kis 16:37 dst; 22:25-28; 23:27. Semasa mudanya Paulus dididik di Yerusalem oleh Gamaliel yang memberinya pengajaran mendalam tentang agama Yahudi sesuai dengan ajaran mazhad agama Kristen yang baru muncul, Kis 22:4 dst; 26:9-12; Gal 1:13; Flp 3:6, dan berurusan dengan pembunuhan atas diri Stefanus, Kis 7:58; 22:20; 26:10. Tetapi kira-kira tahun 34 seluruh hidup Paulus yang sedang di perjalanan ke kota Damsyik dirubah oleh penampakan Yesus yang telah bangkit dari alam maut. Tuhan yang bangkit menyatakan kepadanya benarnya agama Kristen dan bahwa tugasnya yang khas ialah mewartakan Injil kepada orang- orang bukan Yahudi, Kis 9:3-16 dsj; Gal 1:12, 15 dst; Ef 3:2. Sejak saat itu Paulus merelakan hidupnya untuk mengabdi Kristus, yang secara pribadi telah "menangkapnya" untuk dijadikan pengikutNya, Fil 3:12. Sesudah tinggal beberapa lamanya di Arabia, Paulus kembali ke Damsyik, Gal 1:17, dan mulai mewartakan Kristus di sana, Kis 9:20.
Sesudah sebentar mengunjungi Yerusalem, Gal 1:18; Kis 9:26-29, maka dalam tahun 39 Paulus pergi ke Siria dan Kilikia, Gal 1:21; Kis 9:30, sampai Barnabas mengajaknya kembali ke Antiokhia, di mana mereka mengajar bersama, Kis11:25 dst dan lihat 9:27. Dalam perjalanannya yang pertama (th 45-49) ke Siprus, Pamfilia, Pisidia dan Likaonia, Kis 13-14, Saulus mulai menggunakan nama Yunani-Latinnya Paulus untuk mengganti nama Yahudinya, yakni Saul, Kis 13:9. Karena berkarya dengan lebih baik, maka Paulus menyisihkan Barnabas, Kis 14:12. Dalam tahun 49, jadi empat belas tahun sudah bertobat, Gal 2:1, Paulus naik ke Yerusalem untuk ikut serta dalam "Konsili Para Rasul". Sebagian karena pengaruhnya Konsili itu menyetujui bahwa hukum Yahudi tidak mengikat orang-orang bukan Yahudi yang masuk Kristen, Kis 15; Gal 2:3-6. Tugas Paulus di antara orang-orang bukan Yahudi juga secara resmi diakui, Gal 2:7-9. Kemudian ia mengadakan perjalanan-perjalanan lagi. Perjalanan kedua (Kis 15:36-18:22) dan perjalanan ketiga (Kis 18:23 - Kis 21-17) masing-masing berlangsung dalam tahun 50-52 dan 55-58. Sehubungan dengan surat-surat Paulus perjalanan-perjalanan itu akan kita bicarakan lagi, oleh karena surat-suratnya itu ditulisnya justru selama di perjalanan-perjalanan itu. Tahun 58 ditahan di Yerusalem, Kis 21:27-23:22 dan dimasukkan ke dalam penjara sampai th 60, Kis 23:23-26. Dalam musim semi th 60 wali negeri Festus mengirimkannya ke Roma dengan pengawalan ketat, Kis 27:1-28:16. Sesudah di Roma di tahan dua tahun (th 61-63) Paulus dibebaskan karena tidak terbukti salah. Kemudian ia mungkin pergi ke negeri Spanyol, seperti yang direncanakannya, Rom 15:24, 28, tetapi surat-surat Pastoral (Tim, Tit) mengandaikan bahwa Paulus masih mengadakan perjalanan-perjalanan ke Timur. Penahanan Paulus yang kedua di Roma berakhir dengan kemartiran, sebagaimana diberitakan oleh tradisi yang paling tua; ini kiranya terjadi dalam th 67.
Kepribadian Paulus
Dari Kisah Para Rasul dan dari surat-surat Paulus juga mungkin mendapat gambaran jelas mengenai kepribadian dan perangai Sang Rasul.
Paulus adalah seorang yang semangatnya berapi-api dan yang dalam mengejar cita- citanya tidak tahu lelah atau menghitung jerih-payahnya. Pada pokoknya cita-cita Paulus ialah cita-cita keagamaan. Satu-satunya yang menjadi pusat perhatiannya ialah Allah. Dalam mengabdi Allah sebagai hamba setiawan ia menolak segenap kompromis dalam bentuk manapun. Itulah sebabnya maka mula-mula Paulus mengejar mereka yang dianggapnya sebagai bida'ah dan musuh Allah 1Tim 1:13; bdk Kis 24:5, 14, tetapi kemudian mewartakan Kristus, setelah berkat wahyu mengerti bahwa Dialah satu-satunya penyelamatan. Semangat yang tak bersyarat itu terungkap dalam kehidupan yang terdiri atas penyangkalan diri yang mutlak dan pengabdian kepada Dia yang dikasihi Paulus. Kerja keras dan lelah, haus, penderitaan, kemiskinan dan bahaya maut, 1Kor 4:9-13; 2Kor 4:8 dst; 6:4-10; 11:23-27, tidak dipedulikan sama sekali mana kala Paulus menunaikan tugas yang dianggapnya sebagai tanggung jawabnya 1Kor 9:16 dst. Tidak ada sesuatupun dari semuanya itu yang mampu memisahkan Paulus dari kasih Allah dan Kristus, Rom 8:35-39. Sebaliknya, semuanya itu dianggapnya barang berharga oleh karena menyerupai dirinya dengan Gurunya yang bersengsara dan tersalib, 2Kor 4:10 dst; Flp 3:10 dst. Kesadaran akan panggilannya yang tunggal membuat Paulus memiliki gairah akan yang luhur-luhur dan besar-besar. Kalau ia merasa dirinya bertanggung jawab akan semua jemaat, 2Kor 11:28; bdk Kol 1:24, dan berkata bahwa bekerja lebih dari pada yang lain-lain, 1Kor 15:10; bdk 2Kor 11:5, dan mengajak kaum beriman untuk mencontohnya, 2Tes 3:7+, maka keterangan semacam itu bukanlah kesombongan, melainkan kebanggaan orang suci yang rendah hati. Sebab Paulus juga mengakui dirinya sebagai yang paling hina di antara sekalian orang Kudus, 1Kor 15:9; Ef 3:8, karena telah menganiaya jemaat Allah; karya-karya besar yang dilaksanakannya dianggap berasal dari Tuhan yang berkarya di dalam dirinya, 1Kor 15:10; 2Kor 4:7; Flp 4:13; Kol 1:29; Ef 3:7.
Semangat hatinya yang halus nampak dalam sikap Paulus terhadap kaum beriman. Ia mempercayai sungguh-sungguh orang-orang Filipo yang masuk Kristen, Flp 1:7 dst; 4:10-20; ia menaruh perasaan mendalam terhadap jemaat di Efesus, Kis 20:17-38; hatinya memanas, kalau orang-orang beriman di Galatia membiarkan dirinya dibujuk untuk meninggalkan kepercayaan sejati, Gal 1:6; 3:1-3, dan ia sedih terkejut karena ketidak-tetapan hati yang sombong pada orang-orang di Korintus, 2Kor 12:11-13:10. Untuk menetapkan yang lincah-lincah Paulus tahu bagaimana bersikap ironi, 1Kor 4:8; 2Kor 11:7; 12:13, dan bahkan melontarkan teguran tegas, Gal 3:1-3; 4:11; 1Kor 3:1-3; 5:1-2; 6:5; 11:17-22; 2Kor 11:3 dst. Tetapi selalu hanya demi kebaikan kaum beriman, 2Kor 7:8-13. Dan segera Paulus memperlunak tegurannya dengan kehalusan hati yang penuh kasih sampai mengharukan hati, 2Kor 11:1-2; 12:14 dst : Bukankah hanya Pauluslah bapa mereka, 1Kor 4:14 dst; 2Kor 6:13; bdk 1Tes 2:11; Flm 10, bahkan ibu mereka, 1Tes 2:7; Gal 4:19? Maka segera pulih kembali hubungan-hubungan baik seperti dahulu, Gal 4:12-20; 2Kor 7:11-13.
Sesungguhnya Paulus tidak mau pertama-tama menegur kaum beriman, tetapi para lawan yang berusaha membujuk dan menyesatkan mereka: orang-orang Yahudi yang di mana-mana melawan dan menghalangi Paulus, Kis 13:45, 50; 14:2, 19; 17:5, 13; 18:6; 19:9; 21:27, ataupun orang-orang Kristen ke-Yahudian yang ingin membebankan kuk hukum Taurat pada mereka yang oleh Paulus direbut bagi Kristus, Gal 1:7; 2:4; 6:12 dst. Terhadap golongan-golongan itu Paulus tidak kenal ampun, 1Tes 2:15 dst; Gal 5:12; Flp 3:2. Gairah mereka yang sombong dan "kedagingan" dihadapi Paulus dengan daya rohani sejati yang menyatakan diri melalui kepribadiannya yang lemah, 2Kor 10:1-12:2, dan dengan sikap jujurnya yang membuktikan Paulus tidak mencari keuntungan sendiri, Kis 18:3. Ada sementara orang yang berkata bahwa para lawan Paulus ialah para rasul di Yerusalem. Tetapi pendapat itu tidak dapat dibuktikan. Terlebih-lebih lawan Paulus itu Yalah orang-orang Yahudi yang masuk Kristen dan ingin memaksakan adat-kebiasaan sendiri kepada orang-orang lain. Mereka menyalah-gunakan nama Petrus, 1Kor 1:12, dan Yakobus, Gal 2:12 untuk menurunkan kweibawaan Paulus. Sebaliknya, Paulus sendiri selalu menghormati wewenang para rasul sejati, Gal 1:18; 2:2, walaupun mempertahankan bahwa sebagai saksi Kristus setra dengan merek, Gal 1:11 dst; 1Kor 9:1; 15:8-11. Kalaupun terjadi bahwa sehubungan dengan perkara tertentu Paulus menentang Petrus, Gal 2:11-14, namun Paulus selalu menyatakan dirinya orang yang suka berdamai, Kis 21:18-26. Dengan seksama ia mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang-orang Kristen yang miskin di Yerusalem, Gal 2:10, karena ia beranggapan ini jaminan paling baik bagi persatuan antara orang-orang Kristen bekas kafir dengan Jemaat Induk di Yerusalem, 2Kor 8:14; 9:12-13; Rom 15:26 dst.
Paulus sebagai Pewarta Injil
Pewartaan Paulus pertama-tama kerigma rasuli, Kis 2:22+, Kerigma itu ialah: pemberitaan tentang Yesus yang telah disalibkan tapi dibangkitkan dari alam maut, sesuai dengan Kitab Suci, 1Kor 2:2; 5:3-4; Gal 3:1. Apa yang disebutkan Paulus sebagai "Injilku", Rom 2:16; 16:25, sesungguhnya bukanlah Injilnya sendiri, melainkan Injil yang umum dipercaya, Gal 1:6-9; 2:2; Kol 1:5-7, tetapi khususnya disesuaikan dengan dan diterapkan pada pertobatan orang-orang bukan Yahudi, Gal 1:16; 2:7-9, sehaluan dengan kebijaksanaan universalis yang sudah dimulai di Anthiokhia. Paulus setia pada tradisi rasuli yang ada kalanya dikutip olehnya, 1Kor 12:23-25; 15:3-7, dan selalu diandaikannya; sudah barang tentu tradisi rasuli itu sangat berjasa bagi Paulus. Meskipun kiranya tidak pernah melihat Yesus selama hidupNya di dunia ini, bdk 2Kor 5:16+, namun Paulus sangat mengenal ajaranNya, 1Tes 4:15; 1Kor 7:10 dst; Kis 20:35. Selebihnya ia juga seorang saksi langsung dan keyakinannya yang tak tergoncangkan itu berdasar sebuah pengalaman pribadi: sebab iapun "melihat" Kristus, mula-mula di dekat Damsyik, Kis 9:17; 22:14 dst; 26:16; 1Kor 9:1; 15:8; dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 9:17; 22:14 dst; 26:16; 1Kor 9:1; 15:8, dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 26:16; 1Kor 9:1; 15:8, dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 26:16; 22:17-21, Ia telah mengalami penglihatan- penglihatan dan pernyataan-pernyataan Tuhan, 2Kor 12:1-4. Maka apa yang diterimanya dari tradisi itu sungguh-sungguh dapat dianggapnya sebagai pemberitahuan langsung oleh Tuhan, Gal 1:12; 1Kor 12:23.
Ada kalanya orang berkata bahwa pengalaman-pengalaman mistik tersebut disebabkan oleh temperamen yang berlebih-lebihan dan sakit-sakitan. Tetapi dugaan itu tidak mempunyai dasar sedikitpun. Memanglah Paulus kena penyakit di Galatia, Gal 4:13- 15, tetapi penyakit itu kiranya tidak lain kecuali serangan malaria, sedangkan "duri dalam daging", 2Kor 12:7, boleh jadi permusuhan terus menerus dari pihak orang-orang Yahudi, kaum sebangsanya "secara jasmani", Rom 9:3. Paulus ternyata tidak mempunyai daya khayal yang berlebih-lebihan mengingat sedikit-sedikitnya gambaran lazim yang ia pakai: gelanggang pertandingan, 1Kor 9:24-27; Flp 3:12- 14; 2Tim 4:7 dst, laut, Ef 4:14, pertanian, 1Kor 3:6-8, dan bangunan, 1Kor 3:10- 17; Rom 15:20; Ef 2:20-22; kedua gambar terakhir suka digabungkan serta dicampur-adukkannya, 1Kor 3:9; Kol 2:7; Ef 3:17; bdk Kol 2:19; Ef 4:16. Paulus nampaknya lebih-lebih seorang intelektuil. Hati yang berapi-api bersatu-padu dengan akal jernih dan tidak segera puas; akal yang dengan teliti membentangkan kepercayaan Kristen sesuai dengan kebutuhan para pendengar. Berkat sifat Paulus itulah kita mendapat ulasan-ulasan yang mengagumkan sekitar kerigma dan yang bersesuaian dengan keadaan nyata. Sudah barang tentu jalan pikiran Paulus itu bukanlah jalan pikiran manusia dewasa ini. Ada kalanya Paulus mengemukakan dalil-dalilnya seperti para rabi mengemukakannya dan sesuai dengan metode penafsiran yang diterima Paulus dari lingkungan serta pendidikannya (misalnya: 3:16; 4:21-31). Tetapi bakat Paulus mendobrak warisan tradisionil yang terbatas itu. Dan melalui saluran-saluran yang bagi kita kurang lebih ketinggalan zaman Paulus mengalirkan suatu pengajaran yang mendalam.
Memanglah Paulus adalah seorang Yahudi, tetapi seorang Yahudi yang memiliki bagian kebudayaan Yunani cukup besar. Mungkin ini mulai diperolehnya semasa mudanya di Tarsus dan kemudian di perkaya karena Paulus sering berjumpa dengan dunia Yunani-Romawi. Pengaruh dari kebudayaan Yunani itu tercermin baik dalam jalan pikiran Paulus maupun dalam bahasa serta gaya bahasanya. Ada kalanya Paulus mengutip penulis-penulis Yunani, 1Kor 15:33; Tit 1:12; Kis 17:28, dan ia pasti mengenal filsafat populer yang berdasar atas mazhab Stoa; dari padanya ia meminjam gagasan-gagasan (misalnya: perginya jiwa yang terpisah dari badan ke dunia ilahi 2Kor 5:6-8; "pleroma" kosmis, Kol dan Ef) dan rumus-rumus tertentu (1Kor 5:6-8; Rom 11:36; Ef 4:6). Dari mazhab Stoa yang berhaluan sinis Paulus mengambil alih apa yang disebutkan sebagai "diatribe", yalah suatu metode argumentasi yang terdiri atas pertanyaan dan jawaban pendek, Rom 3:1-9, 27-31, dan dari situpun berasal ulasan-ulasannya, di mana kata demi kata beruntun, sebagaimana lazim dalam seni pidato. Mana kala menggunakan kalimat panjang dan padat, di mana anak-anak kalimat bergelombang-gelombang desak-mendesak, Ef 1:3- 14; Kol 1:9-20, maka Paulus masih juga dapat menemukan contoh-contohnya dalam kesusasteraan keagamaan di dunia Yunani. Biasanya Paulus memakai bahasa Yunani sebagai bahasa ibu yang kedua, Kis 21:40, dan dengan mahirnya, sehingga hanya sedikit semitisme terdapat. Bahasa Yunani yang dipakai ialah bahasa Yunani yang lazim di zamannya, yakni bahasa "koine", yang baik tanpa peniruan bahasa kuno. Paulus memang tidak suka akan kehalusan yang dibuat-buat seperti lazim dalam seni pidatoo insani, sebab kekuatannya untuk meyakinkan hanya mau diambilnya dari daya Firman kepercayaan yang didukung "tanda-tanda" yang dikerjakan Roh Kudus, 1Tes 1:5; 1Kor 2:4 dst; 2Kor 11:6; Rom 15:18. Bahkan terjadi pula bahwa pengungkapannya kurang tepat dan tidak diselesaikan, 1Kor 9:15. Acuan bahasa tidak mampu menampung pemikiran yang meluap-luap dan perasaan yang terlalu hebat. Dengan kekecualian yang jarang terjadi, bdk Flm 10, Paulus biasanya mendikte surat-suratnya, Rom 16:22, sebagaimana lazim di zaman dahulu dan hanya salam terakhir ditulisnya dengan tangan sendiri, 2Tes 3:17; Gal 6:11; 1Kor 16:21; Kol 4:18. Ada bagian-bagian dalam surat-suratnya yang memberi kesan bahwa masak-masak dipikirkan (misalnya: Kol 1:15-20), tetapi kebanyakan dituliskan sekali jadi dan secara spontan tanpa dikoreksi. Kendati kekurangan-kekurangan itu, bahkan mungkin karena kekurangan-kekurangannya, gaya bahasa cekatan itu berisi secara luar-biasa. Sudah barang tentu pemikiran yang begitu mendalam dan yang terungkap dengan bahasa yang menyala itu tidak mudah dibaca (2Ptr 3:16). Namun demikian pemikiran Paulus menyajikan beberapa nas yang daya keagamaannya dan bahkan gaya sastranya barangkali tidak ada tara bandingnya dalam sejarah kesusasteraan manusia.
Surat-surat yang diwariskan Paulus itu semuanya ditulis dengan alasan khusus. Ini tak pernah boleh dilupakan. Surat-surat itu bukan risalah ilmu ketuhanan, melainkan merupakan tanggapan terhadap keadaan tertentu. Surat-surat itu sungguh-sungguh surat yang sesuai dengan surat-menyurat yang lazim di zaman itu, Rom 1:1+. Namun demikian tulisan-tulisan Paulus bukan surat pribadi belaka dan bukan pula "surat" yang hanya nampaknya surat saja, sedangkan pada kenyataannya adalah karya sastra. Surat-surat Paulus berupa uraian-uraian yang ditujukan kepada pembaca-pembaca tertentu dan melalui mereka kepada semua kaum beriman. Maka dalam surat-surat itu jangan dicari kupasan-kupasan teratur dan lengkap yang mengungkapkan seluruh pemikiran Paulus. Di belakang tulisan-tulisan itu tetap membayang perkataan yang secara lisan dibawakan dan surat-surat itu seolah-olah memberi komentar atas beberapa pokok khusus. Namun demikian, nilai surat-surat Paulus tidak teratasi, apa lagi karena isi serta perbedaan- perbedaannya memungkinkan orang menemukan apa yang pokok dalam pewartaan Paulus. Tidak peduli mengapa ia menulis atau kepada siapa ia menulis, karya Paulus berdasarkan ajaran yang pada pokoknya sama. Ajaran itu berpusatkan Kristus yang wafat dan dibangkitkan. Hanya ajaran pokok itu disesuaikan, berkembang dan menjadi semakin berisi selama kehidupan Paulus yang menjadi segala-gala untuk semua orang, 1Kor 9:19-22. Ada sementara penafsir yang mengatakan bahwa Paulus sesungguhnya seorang "peramu" yang sesuai dengan keperluan memungut pandangan- pandangan yang berlain-lainan dan ada kalanya bertentangan satu sama lain; Paulus sendiri tidak menilai pandangan-pandangan itu seolah-olah mutlak tepat dan benar; ia hanya menggunakannya saja untuk menarik hati orang kepada Kristus. Langsung bertentangan dengan pendapat dengan pendapat tersebut ada orang yang berkata tentang "kekakuan" Paulus. Menurut pendapat ini maka pemikiran Paulus sejak awal mula ditetapkan dan selanjutnya tidak mengalami perkembangan lagi. Semua sudah tetap dan selesai akibat pengalaman Paulus waktu bertobat. Kebenaran terletak di tengah kedua ujung itu : teologi Paulus memang berkembang menurut suatu garis bersinambung, tetapi sungguh ada perkembangan di bawah dorongan Roh Kudus yang membimbing karya kerasulan Paulus. Dan perkembangan benar tapi lurus akhirnya sampai kepada kepenuhan sebagaimana memuncak dalam surat-surat itu sesuai dengan urutannya dalam waktu, orang dapat mengenali tahap-tahap perkembangan pemikiran Paulus. Memanglah urutan dalam waktu itu bukanlah urutan surat-surat Paulus dalam daftar kitab-kitab Perjanjian Baru. Dalam daftar itu surat-surat itu dideretkan sesuai dengan panjangnya.
1 dan 2 Tes; th. 50-51
Surat-surat Paulus yang pertama ditujukan kepada jemaat Kristen di kota Tesalonika. Di musim panah th. 50 Paulus mewartakan Injil di kota itu waktu perjalanannya yang kedua, Kis 17:1-10. Terpaksa oleh permusuhan dari pihak orang-orang Yahudi Paulus pergi ke Berea dam daro sana ke Atena dan Korintus. Di kota terakhir inilah kiranya 1Tes ditulis selama musim dingin th 50-51. Silas dan Timotius menemani Paulus di Korintus. Timotius untuk kedua kalinya pergi ke Tesalonika dan dari situ membawa berita-berita yang menggembirakan. Ini menyebabkan peluapan hati yang terungkap dalam 1Tes 1-3. Kemudian menyusullah dalam surat ini serentetan anjuran praktis, 1Tes 4:1-12; 5:12-28. Di antara kedua bagian itu disisipkan suatu jawaban atas soal tentang nasib orang-orang yang sudah meninggal dan Parusia Kristus, 1Tes 4:13-5:11. Surat 2Tes kiranya ditulis di kota Korintus juga beberapa bulan kemudian. Surat ini berisikan beberapa petunjuk praktis, 1; 2:13-3:15, dan sebuah instruksi lagi mengenai kapan Parusia akan terjadi dan mengenai "tanda-tanda" yang mesti mendahului kedatangan Tuhan, 2:1-12.
Ditinjau dari segi sastra maka antara 2Tes dan 1Tes ada kesamaan yang menyolok, sehingga ada sejumlah ahli yang menganggap 2Tes sebagai pemalsuan oleh seseorang yang mencuri gagasan-gagasan Paulus sementara juga meniru gaya bahasanya. Tetapi sukar sekali melihat mengapa seseorang membuat pemalsuan itu. Keterangan lain lebih sederhana dan lebih masuk akal, yaitu: Paulus sendirilah yang ingin lebih jauh menjelaskan dan meluruskan pengajarannya mengenai akhir zaman, lalu menulis surat ini dnegan mengulangi beberapa keterangan dari surat pertama. Memanglah kedua tulisan itu tidak bertentangan satu sama lain, tetapi malahan saling melengkapi. Dan tradisi Gereja dahulu juga jelas mengatakan bahwa kedua surat itu ditulis oleh Paulus.
Kedua surat ini tidak hanya penting oleh karen sudah memperkenalkan pangkal beberapa pikiran Paulus yang dalam surat-surat lain diperkembangkan, tetapi terutama karena ajarannya mengenai Parusia. Ternyatalah bahwa dalam tahap permulaan karya kerasulanNya pemikiran Sang Rasul berpusatkan kebangkitan Kristus dan kedatanganNya yang mulia yang membawa keselematan bagi mereka yang percaya kepadaNya, biar sudah mati sekalipun, 1Tes 4:13-18. Kedatangan Kristus yang mulia itu dilukiskan Paulus sesuai dengan apa yang lazim dalam sastra apokaliptik Yahudi dan dalam agama Kristen purba (bdk wejangan Yesus tentang akhir zaman yang termuat dalam injil-injil sinoptik, khususnya dalam injil Mat). Sama seperti Yesus demikianpun Paulus ada kalanya menekankan dekatnya kedatangan Tuhan yang tidak mungkin diketahui kapannya dan yang menuntut bahwa orang bersiap-siaga, 1Tes 5:1-11, sehingga memberikan kesan bahwa ia sendiri serta sidang pembacanya akan mengalaminya selama masih hidup, 1Tes 4:17; tetapi ada kalanya iapun mencoba meredakan rasa cemas kaum beriman yang digelisahkan oleh pandangan semacam itu. Maka ia mengingatkan mereka bahwa Hari Tuhan belum juga tiba dan mesti didahului beberapa tanda tertentu, 2Tes 2:1-12. Bagaimana ujud tanda-tanda itu bagi kita maupun bagi para pembaca dahulu tidak jelas. Rupanya Paulus memikirkan Si Antikrist sebagai seorang pribadi yang baru akan tampil pada akhir zaman. Ungkapan "apa yang menahan dia", 2Tes 2:6, menurut sementara ahli mengenai kerajaan Romawi dan menurut sementara ahli lain pewartaan Injil, sehingga maksud keterangan itu tetap kabur juga.
1 dan 2 Kor; th. 57
Selama delapan belas bulan lebih, Kis 18:1-16, mewartakan Injil di Korintus, dari akhir th. 50 sampai pertengahan th. 52, Paulus menulis kedua suratnya kepada jemaat di Tesalonika. Sesuai dengan kebijaksanaannya yang lazim, ialah menanamkan kepercayaan Kristen di pusat-pusat besar, Paulus ingin menanamkan kepercayaan kepada Kristus di kota pelabuhan ternama yang banyak penduduknya itu juga. Dari situ kepercayaan itu dapat merambat ke seluruh Akhaia, 2Kor 1:1; 9:2. Pada kenyataannya ia berhasil mendirikan sebuah jemaat kuat di sana, terutama di kalangan masyarakat rendahan, 1Kor 1:26-28. Tetapi kota besar itu adalah sebuah sarang kebudayaan Yunani, di mana berhadap-hadapan macam-macam aliran filsafah dan agama, sedangkan kebejatan susila memberinya nama yang buruk. Perjumpaan agama Kristen dengan pusat kekafiran itu tidak dapat tidak menimbulkan banyak persoalan bagi mereka yang baru masuk Kristen. Dalam kedua surat yang dituliskannya kepada jemaat itu, Paulus berusaha memecahkan soal-soal itu.
Bagaimana kedua surat itu lahir sudah cukup jelas, kendati keraguan yang masih ada mengenai beberapa hal kecil. Sebelum surat pertama yang tercantum dalam Kitab Suci telah ada surat yang mendahului, 1Kor 5:9-13. Tetapi surat, yang waktunya ditulis tidak diketahui ini tidak tersimpan. Kemudian, menjelang akhir dua setengah tahun tinggal di Efesus (th. 54-57) dalam menjelang akhir dua setengah tahun tinggal di Efesus (54-57) dalam perjalanannya yang ketiga, Kis 19:1-20, datanglah dari Korintus suatu utusan yang menyodorkan beberapa masalah, 1Kor 16:17, dan di samping itu Paulus menerima berita mengenai jemaat di Korintus melalui Apolos, Kis 18:27 dst; 1Kor 16:12, dan beberapa orang dari keluarga Khloe, 1Kor 1:11. Maka Paulus merasa terdorong menulis sepucuk surat lagi, yakni surat 1Kor kita. Ia ditulis sekitar Paskah th. 57 (1Kor 5:7 dst; 16:5-9 dibandingkan dengan Kis 19:21). Selang beberapa waktu muncullah di Korintus semacam krisis dan terpaksa Paulus mengunjungi jemaat sebentar dan kunjungan itu tidak menyenangkan, 2Kor 1:23-2:1; 12:14; 13:1-2. Selama kunjungan itu Paulus berjanji tidak lama lagi akan kembali untuk beberapa lamanya, 2Kor 1:15-16. Tetapi terjadi sesuatu dan rupanya kewibawaan Paulus dalam diri seorang utusannya dirongrong, 2Kor 5:10; 7:12. Maka sebagai pengganti kunjungan yang dijanjikan dahulu itu Paulus mengirim sepucuk surat tajam yang ditulisnya dengan mencucurkan "banyak air mata", 2Kor 2:3 dst, 9. Surat ini membawa hasil yang menyenangkan, 2Kor 7:8-13. Kabar gembira tentang hasil itu diterimanya dari Titus, 2Kor 2:12 dst; 7:5-16 di Makedonia, setelah Paulus terpaksa meninggalkan Efesus akibat krisis hebat di sana, yang tidak kita ketahui ujudnya, 1Kor 15:32; 2Kor 1:8-10; Kis 19:23-40. Maka menjelang akhir th. 57 ia menulis 2Kor. Kemudian ia mengadakan perjalanan kiranya melalui Korintus, Kis 20:1 dst; bdk 2Kor 9:5; 12:14; 13:1, 10, menuju Yerusalem, tempat ia ditahan dan dipenjarakan.
Ada yang berpendapat bahwa 2Kor 6:14-7:1 merupakan kepingan dari surat pertama yang hilang itu, dan 2Kor 10-13 bagian dari surat yang ditulis dengan "mencucurkan banyak air mata". Hanya sukar dibuktikan meskipun mesti diakui bahwa bagian-bagian tersebut kurang cocok dengan konteksnya sekarang, 2Kor sesungguhnya melanjutkan 6:13, sementara kesan bahwa 6:14-7:1 berupa sisipan dikuatkan oleh kesamaan menyolok antara bagian ini dengan naskah-naskah kaum Eseni yang ditemukan di Qumran. Dan juga nada keras dalam 2Kor 10-13 kurang sesuai dengan nada ramah yang meresap ke dalam sembilan bab dahulu. Akhirnya 9:1 mengherankan sedikit sesudah apa yang dikatakan dalam bab 8, sehingga orang menduga bahwa aslinya adalah dua surat kecil tersendiri mengenai pengumpulan dana. Dengan demikian tidak dikatakan bahwa bagian-bagian itu tidak berasal dari Paulus. Tetapi sangat mungkin bahwa bagian-bagian tersebut ada macam-macam asal- asulnya. Baru kemudian kiranya dikumpulkan, yakni waktu kumpulan tulisan-tulisan Paulus dibuat.
Surat-surat kepada jemaat di Korintus itu dengan bagus dan tepat menyoroti watak dan semangat Paulus, tetapi juga menyajikan suatu ajaran yang penting sekali. Di dalamnya ditemukan, khususnya dalam 1Kor, informasi dan keputusan-keputusan mengenai beberapa soal yang membingungkan jemaat Kristen purba dan tentang cara hidup jemaat itu, baik sehubungan dengan keadaan umat sendiri, seperti kemurnian akhlak. 1Kor 5:1-13; 6:12-20, perkawinan dan hidup wadat, 7:1-40, pertemuan keagamaan dan perayaan Ekaristi, 11-12, penggunaan karunia-karunia Roh Kudus (kharismata, 12:1-14:40, maupun sehubungan dengan relasi jemaat dengan dunia luar, seperti naik banding ke pengadilan negeri, 6:1-11, dan memakan makanan yang dipersembahkan kepada berhala, 8-10. Kesemuanya itu hanya berupa pemecahan soal suara hati atau pengaturan ibadat, kalau bakat Paulus tidak merobahnya menjadi kesempatan baik untuk mengemukakan pandangan mendalam mengenai kebebasan hidup Kristen, pengudusan tubuh, keunggulan kasih dan persatuan dengan Kristus. Sewaktu terpaksa membala jabatannya sebagai rasul sejati, 2Kor 10:1-13:14, Paulus mengemukakan pikiran-pikiran unggul mengenai karya kerasulan pada umumnya, 2 Kor 8-9, disinari cahaya persatuan antar-jemaat yang diidam-idamkan. Seluruh ulasan mengenai kebangkitan badan, 1Kor 15, berlatar-belakang eskatologi yang menjadi landasannya. Hanya penggambaran apokaliptis seperti terdapat dalam 1Tes dan 2Tes diganti dengan pembahasan yang lebih rasionil, yang dapat membenarkan harapan yang sukar dicernakan orang-orang Yunani itu. Penyesuaian Injil dengan dunia baru yang dimasukinya itu terutama ternyata dalam cara Paulus mempertentangkan kebodohan Salib dengan hikmat Yunani. Kepada orang-orang Korintus yang terpecah- belah menjadi kelompok yang masing-masing membanggakan gurunya serta bakat- bakatnya, Paulus mengingatkan bahwa hanya ada satu Guru saja, ialah Kristus, dan hanya satu Kabar Gembira yaitu: hanya Salib saja yang menyelamatkan; dan itulah hikmat sejati, 1Kor 1:10-4:13. Dengan jalan itu maka terpaksa oleh keadaan dan tanpa meniadakan pandangan akhir zaman, Paulus sampai menekankan hidup Kristen sekarang yang merupakan persekutuan dengan Kristus yang terwujud oleh pengetahuan sejati ialah kepercayaan. Nanti sebagai akibat krisis di Galatia dan sehubungan dengan agama Yahudi Paulus masih lebih memperdalam hidup Kristen sekarang itu.
Gal dan Rom; th 57-58
Adapun surat kepada jemaat-jemaat di Galatia dan surat kepada jemaat di Roma perlu dibicarakan bersama-sama, sebab keduanya mengupas persoalan yang sama. Surat kepada jemaat-jemaat di Galatia berupa tanggapan langsung terhadap keadaan tertentu, sedangkan surat kepada jemaat di Roma berupa sebuah risalah lebih lengkap yang dengan tenang dikarang dan mengatur gagasan-gagasan yang ditimbulkan oleh pertikaian di Galatia itu. Hubungan erat kedua surat itu adalah argumen paling kuat melawan pendapat sementara ahli yang mengemukakan bahwa surat kepada jemaat-jemaat di Galatia itu ditulis pada permulaan karya Paulus, bahkan sebelum konsili Yerusalem dalam th. 49. Menurut pendapat tersebut kunjungan kedua Paulus ke Yerusalem, yang diceritakan dalam Gal 2:1-10, adalah sama dengan kunjungan kedua yang disebut dalam Kis 11:30 dan 12:25; tetapi berbeda dengan kunjungan ketiga yang di dalam Kis 11:30 dan 12:25; tetapi berbeda dengan kunjungan ketiga yang dikisahkan Kis 15:2-30 (ini memang cukup berbeda dengan cerita Paulus dalam Gal). Selebihnya rupanya Paulus tidak tahu- menahu tentang keputusan Konsili Yerusalem (Kis 15:20, 29; bdk Gal 2:6), sehingga suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia harus sudah ditulis sebelum Konsili Yerusalem. Untuk menyetujui pendapat itu cukuplah diandaikan bahwa "orang-orang Galatia" itu tidak lain kecuali orang-orang Likaonia dan Pisidia, yang kepadanya Injil diwartakan oleh Paulus sewaktu perjalanannya yang pertama. Pergi-pulangnya Paulus dapat juga menerangkan kedua kunjungan yang kiranya diandaikan dalam Gal 4:13. Namun demikian itu kurang berdasar. Meskipun benar bahwa sejak th. 36-25 seb. Mas. daerah Likaonia dan Pisidia dalam administrasi negara tergabung dengan daerah Galatia, namun dalam bahasa sehari-hari selama abad I Mas. daerah Galatia yang sebenarnya terus disebut demikian. Daerah Galatia terletak lebih ke utara. Khususnya sukar diterima bahwa penduduk Likaonia dan Pisidia dikatakan "orang-orang Galatia", Gal 3:1. Kecuali itu pengandaian yang sukar diterima itu tidak perlu sama sekali. Kunjungan kedua yang disebut dalam Gal 2:1-10, lebih mudah dapat disamkan dengan kunjungan ketiga yang diceritakan dalam Kis 15 (memanglah ada kesamaan yang menyolok juga) dari pada dengan yang kedua, Kis 11:30; 12:25. Kunjungan yang kedua itu nampaknya begitu kurang penting, sehingga didiamkan oleh Paulus dalam argumentasinya (Gal). Dan bahkan boleh jadi bahwa sama sekali tidak ada kunjungan kedua dalam Kis. oleh karena Lukas barangkali menggarap dua sumber berbeda-beda mengenai peristiwa yang sama (bdk Kis, Pengantar dan Kis 11:30+). Maka surat kepada jemaat-jemaat di Galatia ditulis sesudah Konsili Yerusalem. Memang Paulus tidak berkata-kata tentang keputusan yang diambil Konsili itu, tetapi boleh jadi keputusan itu sesungguhnya diambil kemudian dari itu (bdk Kis 15:1+). Kalau demikian maka mudah juga dipahami sikap Petrus yang ditegur oleh Paulus menurut Gal 2:11-14. Maka orang-orang yang dialamati surat itu benar- benar penduduk daerah "Galatia" yang ditempuh Paulus dalam perjalanannya yang kedua dan yang ketiga, Kis 16:6; 18:23. Boleh jadi surat itu ditulis di kota Efesus, atau barangkali di Makedonia sekitar th. 57.
Tidak lama berselang menyusullah surat kepada jemaat di Roma. Paulus sedang berada di Korintus (musim dingin th. 57/58) dan mempersiapkan diri untuk pergi ke Yerusalem. Dari sana ia mau singgah di Roma dalam perjalanan ke Spanyol, Rom 15:22-32; bdk 1Kor 16:3-6; Kis 19:21; 20:3. Paulus tidak mendirikan jemaat di Roma dan informasi-informasi yang diperolehnya tentang jemaat itu, boleh jadi mulai orang seperti Akwila, Kis 18:2 tidak lengkap tetapi separuh-separuh saja. Dari keterangan-keterangan yang tercantum dalam surat itu hanya dapat disimpulkan bahwa jemaat itu terdiri dari orang-orang bekas Yahudi dan bekas kafir dan kedua golongan itu condong saling meremehkan. Karena demikian keadaan jemaat di Roma maka Paulus menganggap baik mempersiapkan kunjungannya dengan mengirimkan sepucuk surat melalui diakones Febe, Rom 16:1. Di dalamnya ia mengemukakan pendapatnya bagaimana mesti dipecahkan masalah hubungan antara agama Yahudi dan agama Kristen; pikirannya di bidang itu menjadi masak akibat krisis di Galatia. Dengan maksud tersebut Paulus mengatur dan memungut secara saksama dan dengan halus gagasan-gagasan yang sudah terungkap dalam Gal. Surat Gal ini berupa luapan hati, di mana pembelaan diri, 1:11-2:21, disusul sebuah pembuktian berupa ajaran, 3:1-4:31 dan peringatan-peringatan keras, 5:1 6:18. Sebaliknya, Rom berupa sebuah ulasan teratur, di mana bagian-bagiannya susul- menyusul secara tertib dengan berpedoman beberapa pokok yang terlebih dahulu diperkenalkan, lalu diuraikan.
Sama seperti halnya dengan surat-surat kepada jemaat di Korintus, demikianpun tidak ada seorangpun yang sungguh-sungguh meragukan bahwa Rom ditulis oleh Paulus. Paling-paling orang menanyakan apakah bab 15 dan 16 barangkali kemudian ditambahkan. Terutama bab 16 yang berisikan banyak salam kepada macam-macam orang barangkali aslinya sebuah surat kecil kepada jemaat di Efesus. Tetapi bab 15 tidak dapat dipisahkan dari surat Rom itu, meskipun beberapa naskah menaruh Rom 16:25-27 pada akhri bab 14 sebagai kata penutup. Ada sejumlah ahli yang mempertahankan bahwa juga bab 16 karangan Paulus yang asli. Mereka mencatat bahwa Paulus dapat berkenan dengan banyak saudara dari Roma yang dahulu diusir oleh Kaisar Klaudius, lalu kembali ke Roma. Dan bagi Sang Rasul memang penting menggaris bawahi hubungan dengan jemaat yang belum mengenal Paulus itu. Adapun doksologi dalam 16:25-27 memang mempunyai ciri-ciri khas dalam gaya bahasanya. Tetapi ini tidak cukup untuk menolak keasliannya, walaupun barangkali ditulis kemudian dari Rom.
Sedangkan surat-surat kepada jemaat di Korintus memperlawankan Kristus sebagai Hikmat Allah dengan hikmat dunia yang sia-sia, maka surat-surat kepada jemaat- jemaat di Galatia dan Roma mempertentangkan Kristus sebagai Pembenaran dari Allah dengan pembenaran yang oleh manusia dikirakan dapat diperoleh dengan usahanya sendiri. Di Korintus semangat Yunanilah yang membahayakan pendirian tepat karena terlalu membanggakan akal-budi manusia sendiri. Di Galatia orang- orang ke-Yahudian datang mengatakan bahwa kaum beriman harus bersunat dan menaklukkan diri kepada hukum Taurat, kalau mau diselamatkan. Paulus sekuat tenaga melawan propaganda dan ajaran itu oleh karena berarti mundur selangkah dan menyia-nyiakan karya Kristus, Gal 5:4. Dengan tidak menyangkal nilai tata penyelamatan lama Paulus menentukan batasnya, oleh karena hanya tahap sementara dalam seluruh rencana penyelamatan Allah. Gal 3:23-25. Hukum Musa pada dirinya baik dan suci, Rom 7:12, dan sungguh-sungguh menyatakan kehendak Allah. Tetapi hukum Taurat tidak memberi manusia daya batiniah untuk menepatinya; dengan jalan itu hukum Taurat tidak hanya membuat manusia menjadi sadar akan dosanya dan kebutuhannya akan pertolongan dari Pihak Allah, Gal 3:19-22; Rom 3:20; 7:7-13. Adapun pertolongan yang berupa karunia belaka itu dahulu dijanjikan kepada Abraham sebelum hukum Taurat diberikan, Gal 3:16-18; Rom 4, dan dianugerahkan oleh Yesus Kristus : kematian dan kebangkitanNya sudah menghancurkan kemanusiaan lama yang diracuni dosa Adam dan menciptakan kemanusiaan baru Yesus yang menjadi prototipnya, Rom 5:12-21. Setelah bergabung dengan Kristus melalui kepercayaan dan dijiwai oleh Roh Kudus, maka manusia selanjutnya dengan cuma-cuma menerima pembenaran sejati dan dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah, Rom 8:1-4. Memanglah kepercayaan manusia harus menjadi nyata dalam pekerjaan, tetapi pekerjaan yang dilaksanakan berkat daya Roh Kudus, Gal 5:22-25; Rom 8:5-13, itu bukan lagi pekerjaan hukum Taurat yang padanya orang-orang Yahudi dengan angkuhnya menaruh kepercayaannya. Pekerjaan-pekerjaan itu dapat dilaksanakan oleh semua yang percaya kepada Kristus, meski datang dari kekafiran sekalipun, Gal 3:6-9, 14; Rom 4:11. Maka tata penyelamatan Musa yang bernilai sebagai persiapan sekarang sudah ketinggalan zaman. Orang-orang Yahudi yang mau terus berpegang padanya sesungguhnya menempatkan diri di luar keselamatan yang sebenarnya. Allah mengizinkan mereka menjadi "buta", supaya kaum kafir dapat memperoleh keselamatan. Namun demikian orang-orang Yahudi tidak untuk selama- lamanya kehilangan kepilihannya dahulu, sebab Allah memang setia; ada sementara orang-orang Yahudi, yaitu "sisa kecil" yang dinubuatkan para nabi, sudah sampai percaya: dan nanti yang lain-lainpun akan bertobat, Rom 9-11. Sementara itu semua itu kaum beriman, entah orang-orang Yahudi entah bukan Yahudi, harus menjadi satu karena kasih dan saling menolong, Rom 12:1-15:13. Demikianlah pandangan luas yang sudah dirintis dalam Gal dan dikembangkan dalam Rom. Dan berkat pandangan itulah maka kita mempunyai ulasan yang mengagumkan tentang masa lampau umat manusia yang berdosa, Rom 1:18-3:20, dan tentang pergumulan yang berlangsung dalam diri setiap orang, Rom 7:14-25; tentang keselamatan yang dengan cuma-cuma dikaruniakan, Rom 3:24 dll, daya yang terkandung dalam kematian dan kebangkitan Kristus, Rom 4:24 dst; 5:6-11, yang didalamnya orang turut serta oleh karena iman dan baptisan, Gal 3:26 dst; Rom 6:3-11; penguraian mengenai panggilan bangsa manusia menjadi anak-anak Allah, Gal 4:1-7; Rom 8:14-17, mengenai kasih Allah yang berhikmat, yang adil dan setia dalam menyelenggarakan rencana penyelamatanNya yang terlaksana tahap demi tahap, Rom 3:21-26; 8:31-39. Pandangan akhir zaman tetap tinggal; sebab kita memang diselamatkan dalam pengharapan, Rom 5:1-11; 8:24. Tetapi sama seperti dalam surat-surat kepada jemaat di Korintus, tekanan terletak pada keselamatan yang sudah dimulai sekarang; Roh yang dijanjikan sudah dimiliki sebagai "karunia-sulung, Rom 8:23, sekarang orang-orang Kristen sudah siap hidup dalam Kristus, Rom 6:11, dan Kristus hidup di dalam mereka Gal 2:20.
Dengan demikian maka surat kepada jemaat di Roma menyajikan sebuah sintesa pemikiran teologis Paulus yang mengesankan, sebuah sintesa yang ada di antara yang sangat bagus. Namun demikian sintesa itu bukanlah sintesa sempurna dan lengkap dan bukan pula seluruh ajaran Paulus. Pertikaian yang dilancarkan oleh Luther mengakibatkan bahwa surat Rom ini terlaly diutamakan, hal mana sungguh merugikan, kalau surat-surat lain lain tidak diikut-sertakan sebagai pelengkap, sehingga surat Rom ditempatkan dalam sebuah sintesa yang lebih luas.
Filipi; th. 56-57
Kota Filipi adalah sebuah kota penting di Makedonia dan didiami oleh orang-orang Roma yang merantau. Dalam perjalanannya yang kedua dalam th. 50 Paulus mewartakan Injil di situ, Kis 16:12-40. Selama perjalanannya yang ketiga, Paulus masih dua kali singgah di kota Filipi, yaitu di musim rontok th. 57, Kis 20:1-2, dan sekitar Paskah th. 58, Kis 20:3-6. Kaum beriman yang oleh Paulus direbut bagi Kristus di Filipi menyatakan kasih yang mengharukan hati kepada Rasul mereka dengan mengirimkan bantuan kepadanya di Tesalonika, Flp 4:16, dan kemudian di Korintus 2Kor 11:9. Dengan menulis surat ini kepada jemaat itu Paulus justru bermaksud mengucapkan terima kasih karena bantuan yang diterimanya melalui Epafroditus, utusan jemaat di Filipi, yang membawa sumbangan yang baru, Fil 4:10-20, Paulus yang pada umumnya takut-takut kalau memberi kesan seolah- olah mencari untungnya sendiri, Kis 8:3, dengan rela hati menyambut bantuan dari jemaat Filipi. Dengan jalan itu ia menyatakan menaruh kepercayaan luar biasa kepada jemaat itu.
Waktu menulis surat itu Paulus sedang dalam tahanan, Flp 1:7, 12-17. Lama sekali orang beranggapan bahwa ini penahanan pertama di Roma. Tetapi hubungan yang begitu mudah dan demikian kerap kelihatannya, 2:25-30, antara jemaat Filipi dan Paulus sedang Paulus ditemani Epafroditus, mengherankan, seandainya Paulus sungguh di Roma yang terlalu jauh letaknya. Seandainya Paulus berada di Roma (atau di Kaisarea di Palestina, tempat ia juga pernah ditahan sebagaimana diketahui), maka sukar dipahami bahwa bantuan berupa uang yang dikirim jemaat di Filipi melalui Epafroditus itu merupakan kesempatan pertama yang mereka peroleh untuk menolong Sang Rasul setelah mengamalkan kasihnya waktu perjalanan Paulus yang kedua, 4:10, 16. Sebab memanglah Paulus masih singgah dua kali pada mereka dalam perjalanannya yang ketiga. Hanya lebih mudah dimengerti, kalau Paulus menulis surat itu sebelum kedua kunjungan tersebut. Kiranya Paulus berada di Efesus selama th. 56/57 sementara mengharapkan dapat pergi ke Makedonia sesudah dilepaskan (bdk Flp 1:26; 2:19-24 dan Kis 19:21 dst; 20:1; 1Kor 16:5). Kenyataan bahwa Paulus berkata tentang "Pretorium" (terj.: istana) dalam Flp 1:13 dan tentang "rumah/keluarga Kaisar" (terj.: istana Kaisar) dalam 4:22, tidak perlu menjadi kesulitan. Sebab di kota-kota besar, khususnya di Efesus, ada pasukan pengawal pribadi, sama seperti di Roma sendiri yang mengawal wali negeri. Memanglah kita tahu apa-apa tentang penahanan Paulus di Efesus. Tetapi inipun tak perlu menjadi kesulitan yang tak teratasi. Sebab Lukas hanya menceritakan sedikit saja tentang ketiga tahun Paulus tinggal di kota itu, sedangkan Palus sendiri menyiratkan bahwa di sana menghadapi kesulitan berat, 1Kor 15:32; 2Kor 1:8-10.
Kalau hipotesa tersebut diterima maka Flp perlu dipisahkan dari Kol, Ef, dan Flm dan didekatkan pada "surat-surat besar", khususnya pada 1Kor. Kedua surat ini tidak bertentangan satu sama lai, tetapi sebaliknya sangat berdekatan baik dari segi sastra maupun dari segi ajaran. Hanya Flp kurang berupa ajaran. Ini lebih- lebih berupa peluapan hati, tukar berita dan peringatan terhadap "pekerja- pekerja jahat", yang di mana-mana merongrong karya Sang Rasul, sehingga boleh jadi juga menyerang jemaat terkasih di Filipi; terutama Flp berupa seruan supaya kaum beriman bersatu dalam kerendahan hati. Seruan itulah yang bagi kita menghasilkan 2:6-11 mengenai perendahan Kristus. Boleh jadi madah yang mengharukan hati itu dikutip oleh Paulus atau merupakan ciptaan Paulus sendiri. Tetapi bagaimanapun juga lagu itu memberikan kesaksian yang berharga mengenai kepercayaan umat Kristen pruba akan kepra-adaan ilahi Yesus.
Tidak ada orang yang meragukan bahwa Flp benar-benar dikarang oleh Paulus. Hanya dapat dipersoalkan apakah surat itu barangkali penggabungan beberapa surat kecil yang aslinya tersendiri. Tetapi ini berupa dugaan belaka.
Ef, Kol, Flm; th. 61-63.
Surat kepada jemaat di Efesus, kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon ternyata sebuah kelompok tersendiri. Ketiga karangan itu sangat erat hubungannya; baik Kol 4:9 maupun Flm 12 berkata tentang Onesimus yang mau dikirim Paulus; Tikhikus disebut dalam Kol 4:7 dst dan dalam Ef 6:21 dst; teman- teman Paulus yang sama tampil dalam Kol 4:10-14 dan dalam Flm 23-24; ditinjau dari segi sastra dan dari segi ajaran ada banyak kesamaan antara Ef dan Kol; Paulus masih dipenjara, Flm 1:9 dst; 13, 23; Kol 4:3, 10, 18; Ef 3:1; 4:1; 6:20, dan tentu saja di Roma (antara th. 61 dan 63), dan bukan di Kaisarea atau di Efesus. Kalau di Kaisarea sukar menerangkan bahwa Markus dan Onesimus ada pada Paulus, sedangkan tentang kehadiran Lukas di Efesus bersama Paulus tidak ada berita apapun. Kecuali itu perbedaan gaya bahasa dan kemajuan dalam ajaran mengandaikan jangka waktu cukup lama antara "surat-surat besar" (Kor, Gal, Rom) dan Ef serta Kol. Dalam jangka waktu itu timbullah sebuah krisis. Dari Kolose, di mana Paulus sendiri tidak mewartakan Injil, 1:4; 2:1, datanglah wakilnya Epafras, 1:7, membawa berita yang mengkhawatirkan, Paulus menjadi prihatin dan segera menanggapi berita itu dengan sepucuk surat kepada jemaat di Kolose; surat itu dibawa ke sana oleh Tikhikus. Tetapi reaksinya terhadap bahaya yang baru itu memperdalam pikiran Sang Rasul. Sama seperti Rom dipakai untuk mengatur pikiran- pikiran yang tercetus dalam Gal, demikianpun sekarang Paulus menulis sepucuk surat lain lagi, di sana ia menyusun ajarannya dengan berpedoman sebuah titik pandangan yang dipaksakan kepadanya oleh pertikaian di Kolose. Sintesa yang mengagumkan itu tidak lain kecuali "surat kepada jemaat di Efesus". Hanya judul semacam itu (yang dalam surat sendiri tidak pasti juga, bdk Ef 1:1+) dapat menipu. Paulus sesungguhnya tidak menulis kepada orang-orang Efesus, tempat ia tinggal selama tiga tahun, melainkan kepada kaum berimann pada umumnya, bdk Ef 1:15; 3:2-4, khususnya kepada jemaat-jemaat di lembah-lembah pegunungan Lisia tempat surat itu diedarkan, Kol 4:16.
Sementara ahli pernah menolak keaslian kedua surat tersebut. Tetapi Kol dewasa ini lebih umum diterima sebagai karangan Paulus dan pendapat itu memang cukup berdasar. Gagasan-gagasan utama Paulus terdapat dalam Kol, dan kalau ada juga pikiran-pikiran baru maka halnya mudah dijelaskan dengan menunjuk kepada keadaan baru yang harus dihadapi Paulus. Hal yang sama dapat dikatakan tentang Ef juga, tetapi surat ini tetap sangat diragukan keasliannya. Namun demikian karena surat itu ternyata hasil seorang pemikir yang berbakat maka sukar diterima bahwa dikarang oleh seorang murid Paulus. Sudah barang tentu gaya bahasa Kol dan Ef yang bertutur panjang, ada kalanya berlebih-lebihan, itu berbeda sekali dengan pemikiran pendek, padat dan tegang seperti terdapat dalam surat yang dahulu. Tetapi hal itu cukup dapat diterangkan juga, oleh karena Paulus kini mengamati ufuk baru yang jauh lebih luas. Selebihnya Paulus menggunakan macam-macam gaya bahasa dan dalam 2Kor 9:8-14 atau Rom 3:23-26 dll sudah terdapat contoh-contoh gaya bahasa kontemplatip dan lebih kurang liturgis yang sepenuh-penuhnya berkembang dalam Kol dan Ef. Satu-satunya kesulitan yang sesungguhnya berasal dari kenyataan bahwa beberapa bagian dari Ef lebih kurang secara harafiah dan ada kalanya secara salah memungut pengungkapan-pengungkapan dari Kol. Hanya Paulus tidak pernah menulis surat-suratnya dengan tangannya sendiri dari awal sampai akhir. Maka gejala tersebut dapat diterangkan dengan berkata bahwa seorang murid memainkan peranan besar dalam menyusun Ef.
Adapun bahaya yang mengancam di Kolose berasal dari pemikiran berlebih-lebihan berdasarkan pandangan-pandangan Yahudi, Kol 2:16, yang bercampur-baur dengan filsafaf ke-Yunanian. Pemikiran-pemikiran berlebih-lebihan tersebut memberi kepada daya-daya sorgawi yang memimpin jalannya jagat raya sebuah peranan begitu penting sehingga menurunkan kedudukan utama Kristus. Paulus menerima saja adanya daya-daya semacam itu tanpa meragukan kegiatannya; ia bahkan menyamakannya dengan malaikat-malaikat yang terdapat dalam tradisi Yahudi, bdk 2:15. Hanya ia menerimanya untuk menempatkannya di tempatnya yang wajar dalam rencana penyelamatan Allah. Mereka telah berperan sebagai pengantara dan pengurus hukum Taurat. Tetapi kini peranannya sudah habis sama sekali. Dengan menciptakan suatu dunia baru maka Kristus Kirios sendiri menangani pemerintahan dunia semesta. PeninggianNya di sorga sudah menempatkan Kristus di atas daya-daya kosmis yang telah dilucuti kekuasaannya dahulu, 2:15. Memanglah sejak awal penciptaan Kristus sudah menguasai kekuasaan-kekuasaan itu, sebab Dialah Anak dan Gambar Bapa. Tetapi dalam ciptaan baru Kristus menguasai daya-daya itu sebagai Kepalanya dan secara depinitip, oleh karena telah mempersatukan di dalam diriNya segenap "Ple-roma", artinya kepenuhan beradanya, baik beradanya Allah maupun beradanya dunia di dalam Allah, 1:13-20. Oleh karena sudah dibebaskan dari "unsur-unsur dunia" (terj.: roh-roh dunia), 2:8, 20, berkat persatuannya dengan Kepala dan oleh karena mengambil bagian dalam KepenuhannNya, 2:10, maka orang- orang Kristen tidak perlu menaklukkan diri kepada kekuasaan lalim "unsur-unsur dunia" itu dengan menepati macam-macam aturan yang sudah ketinggalan zaman dan tidak berguna lagi, 2:16-23. Melalui baptisan mereka sudah dipersatukan dengan Kristus yang wafat dan bangkit, 2:11-13 dan menjadi anggota TubuhNya. Dan hidup baru hanya mereka terima dari Kristus yang menjadi Kepala yang menghidupkan, 2:19. Memanglah Paulus tetap menaruh minat utamanya pada keselamatan Kristen, tetapi karena pertikaian itu ia memperluas karya Kristus sampai merangkum seluruh dunia dan jagat raya. Di samping bangsa manusia yang diselamatkan itu seluruh jagat raya yang menjadi latar belakang dan rangka umat manusia dimasukkan Paulus ke dalam karya Kristus. Maka jagat raya secara tak langsung ditempatkan juga di bawah kekuasaan satu-satunya Tuhan, ialah Kristus. Pemikiran semacam itulah mengakibatkan bahwa gagasan "Tubuh Kristus" yang dirintis dahulu, 1Kor 12:12+, diperkembangkan lebih jauh dengan menekankan Kristus sebagai kepala Tubuh-Nya; bahwa karya penyelamatan diperluas sampai merangkum dunia semesta; bahwa pemandangan diperlebar sehingga Kristus terutama dilihat sebagai pemenang sorgawi, sedangkan Gereja sebagai persatuan menyeluruh dibangun menuju Kristus sorgawi; bahwa eskatologi yang sudah terujud lebih ditekankan, bdk Ef 2:6+.
Pemandangan seperti di atas terulang dalam Ef. Tetapi usaha untuk menaruh daya- daya sorgawi yang terlalu dinilai itu pada tempatnya yang wajar sudah menghasilkan buahnya, Ef 1:20-22. Maka perhatian terutama diarahkan kepada Gereja. Ia merupakan Tubuh Kristus yang meluas sampai menjadi Jagat raya baru, Kepenuhan Dia yang memenuhi semua dan segala sesuatu, 1:23+. Dalam pemandangan yang paling tinggi yang merupakan puncak segenap karyanya ini Paulus memungut beberapa pikiran dari masa dahulu untuk menempatkannya di dalam sintesa yang dicapainya. Teristimewanya ia memikirkan kembali persoalan yang dibahasnya dalam surat kepada jemaat di Roma, yang berupa puncak dalam tahap pemikirannya dahulu. Ia tidak hanya dengan sepintas lalu meningkatkan pandangannya mengenai keadaan lampau bangsa manusia yang berdosa dan keselamatan yang dengan cuma-cuma dianugerahkan melalui Kristus, 2:1-10, tetapi juga memikirkan kembali masalah hubungan antara bangsa-agama Yahudi dan jemaat Kristen yang dahulu menggelisahkannya, Rom 9-11. Dan kini persoalan itu dilihatnya dengan berlatar belakang eskatologis yang sudah terlaksana: kini kedua kelompok itu nampak baginya sebagai bersatu karena diperdamaikan di dalam satu orang Manusia baru, sehingga bersama-sama di perjalanan menuju Bapa, Ef 2:11-22. Dan justru kenyataan bahwa kaum kafir juga dapat memperoleh keselamatan Israel dalam diri Kristus itu adalah "rahasia khendak Allah", 1:9; 3:3-6, 96:19; Kol 1:27; 2:2; 4:3. Dan mengingat rahasia itulah Paulus pada akhir hidupnya dapat mengemukakan pikiran yang tidak ada tara bandingnya: mengingat Hikmat Allah tak berbatas yang menyatakan diri dalam rahasia itu, 3:9 dst; Kol. 2:3; mengenai kasih Kristus yang tak terselami, yang nampak pula dalam rahasia itu, Ef 3:18 dst; tentang dirinya sendiri, yang terhina di antara para rasul namun oleh Allah dengan cuma-cuma dipilih menjadi pelayan rahasiaNya itu, 1:3-14. Dan akhir- tujuan rahasia itu tidak lain kecuali pernikahan Kristus dengan bangsa yang selamat, ialah Gereja, 5:22-23.
Surat kepada Filemon ditulis pada waktu yang sama dengan ditulisnya Kol dan Ef. Ia dialamatkan kepada seorang Kristen yang oleh Paulus sendiri ditobatkan, ay 9. Di dalam surat kecil itu Paulus memberitahukan bahwa seorang budak bernama Onesimus yang melarikan diri dan oleh Paulus direbut bagi Kristus akan kembali kepada majikannya, ay 10. Dengan tangannya sendiri ay 19, Paulus menulis surat kecil ini yang dengan bagusnya menyoroti kehalusan hati Paulus. Ini juga penting oleh karena memberitakan kepada kita bagaimana Paulus memecahkan masalah perbudakan, Rom 6:15+; meskipun hubungan sosial antara majikan dan budak tetap sama seperti dahulu, namun seorang majikan Kristen dan seorang budak Kristen selanjutnya harus hidup sebagai bersaudara untuk mengabdi Majikan yang sama, ay 16 bdk Kol 3:22-4:1.
1Tim, Tit, 2Tim ; th 65-67
Surat-surat kepada Timotius dan surat kepada Titus sangat berdekatan satu sama lain karena isi, latar belakang historis dan bentuknya. Dua di antaranya rupanya ditulis di Makedonia: yang satu dialamatkan kepada Timotius, yang waktu di Efesus, 1Tim 1:3, di mana Paulus berharap tidak lama lagi dapat bertemu dengannya, 3:14; 4:13, sedangkan yang lain dialamatkan kepada Titus yang oleh Paulus ditinggalkan di pulau Kreta, Tit 1:5. Paulus merencanakan tinggal di Nikopolis ( di Epirus) selama musim dingin dan Titus hendaknya berkumpul dengannya di situ, Tit 3:12. Waktu menulis 2Tim Paulus sedang di penjara di Roma, 1:8, 16 dst; 2:9, setelah singgah di Troas, 4:13 dan Miletus, 4:20. Keadaan Paulus gawat sekali, 4:16, dan ia merasa bahwa ajalnya sudah dekat, 4:6- 8, 18. Ia seorang diri dan mendesak supaya Timotius secepat mungkin datang, 4:9- 16, 21. Meskipun ada kesamaan kecil namun keadaan itu tidak berkesusaian dengan penahanan Paulus di Roma selama th. 61-63 dan tidak pula dengan perjalanan yang mendahuluinya. Ada cukup banyak ahli yang mengambil kesimpulan bahwa ketiga surat itu bukan karangan Paulus, seorang lain mau menjiplak Paulus dan mengkhayalkan catatan-catatan mengenai hal-ihwal Paulus supaya karangan- karangannya nampaknya bersifat historis dan dapat disebar-luaskan dengan nama dan kewibawaan Paulus. Tetapi hipotesa semacam itu tidak perlu sama sekali. Tidak ada bukti satupun bahwa Paulus mati selama penahanannya yang pertama; sebaliknya Kis 28:30 menyarankan bahwa ia dibebaskan. Jadi Paulus dapat mengadakan perjalanan-perjalanan lain lagi, barangkali lebih dahulu di negeri Spanyol sebagaimana ia merencanakannya, Rom 15:24, 28, dan kemudian di sebelah timur, sebagaimana juga direncankan, Flm 22. Mudah saja 1Tim dan Tit ditinggalkan sekitar th. 65 selama suatu perjalanan melalui pulau Kreta, Asia Kecil, Makedonia dan Yunani. Keadaan yang tampil dalam 2Tim adalah situasi penahanan baru yang kali ini berakhir dengan sial. Surat yang merupakan nasehat Paulus ini kiranya ditulis tidak lama sebelum kemartiran Paulus dalam th. 67.
Ketiga surat tersebut dialamatkan kepada dua murid Paulus yang paling setiawan, Kis 16:1+; 2Kor 2:13+. Di dalamnya termuat sejumlah petunjuk bagaimana mengorganisasi jemaat-jemaat Kristen yang oleh Paulus dipercayakan kepada mereka. Itulah sebabnya maka sejak abad XVIII surat-surat itu biasanya disebut "Surat-surat Pastoral (Gembala)." Beberapa ahli berpendapat bahwa surat-surat itu mengandaikan tahap perkembangan dalam tata pemerintahan umat yang baru terjadi sesudah Paulus mati. Tetapi pendapat ini kurang tepat. Sebab surat-surat itu sebenarnya mengandaikan sebuah tahap perkembangan umat yang sangat mungkin sudah tercapai menjelang akhir hidup Paulus. Sebutan "episkopos" (penilik) masih searti dengan sebutan "presbiter" (terj. penatua) Tit 1:5-7, seperti juga dahulu, Kis 20:17 dan 28, sesuai dengan susunan jemaat-jemaat dahulu yang dipimpin oleh sebuah dewan penatua, Tit 1:5+. Belum ada sama sekali seorang "uskup" yang seorang diri menjadi pemimpin tertinggi jemaat. Tokoh semacam itu baru tampil dalam surat-surat Ignasius dari Anthiokia. Hanya perkembangan ke jurusan itu sudah dirintiskan : meskipun beberapa jemaat dipercayakan kepada Timotius dan Titus yang tidak terikat pada satu di antaranya, Tit 1:5, namun kedua wakil Paulus itu memegang kewibawaan rasuli, yang tidak lama lagi harus diserahkan kepada orang-orang lain oleh karena para rasul menghilang. Dan tidak lama kemudian kewibawaan rasuli itu diberi kepada ketua sebuah dewan penatua, dan ketua itu tidak lain kecuali uskup. Tahap peralihan sebagaimana tampil dalam surat-surat pastoral justru menjadi bukti bahwa surat-surat itu benar-benar karangan Paulus. Sebab dengan maksud apa seorang pemalsu dapat mengkhayalkan tahap semacam itu? Perlu diperhatikan juga bahwa "penilik" dan "penatua" itu bukan hanya pengurus harta-benda dan perkara materiil lain, tetapi juga dan terutama bertugas mengajar dan memimpin, 1Tim 3:2, 5; 5:17; Tit 1:7, 9. Dengan demikian maka "penilik" dan "penatua" itu sungguh-sungguh moyang dari uskup dan iman dalam Gereja Katolik sekarang.
Sementara ahli berpendapat bahwa desakan untuk berpegang teguh pada "ajaran sehat", 1Tim 1:10 dll, dan memelihara "depositum fidei" (terj.: apa yang dipercayakan kepadamu), 1Tim 6:20; 2Tim 1:14, tidak layak bagi Paulus, seorang pemikir teologis yang berani dan orisinil. Tetapi keterangan dan desakan semacam itu nampaknya sesuai sekali dengan Sang Rasul yang dekat pada ajalnya dan memperingati pembantu-pembantunya yang masih muda berhubung dengan pemikiran- pemikiran yang membahayakan. Sebab Paulus sudah mengamati bahwa jemaat-jemaat itu ada selara untuk pembaharuan-pembaharuan yang dapat menghancurkan iman, 1Tim 1:19. Dan ini tentu saja bukan ajaran dari gnostik dalam abad II yang mau ditentang oleh seorang pemalsu yang menyamar sebagai Paulus. "Soal-soal yang dicari-cari", 1Tim 6:4, "dongeng-dongeng dan silsilah yang tiada putus- putusnya", 1Tim 1:4, "dongeng-dongeng Yahudi", Tit 1:14 dan "percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat", Tit 3:9, yang bercampur dengan aturan- aturan askese yang keras, 1Tim 4:3, kiranya berasal dari orang-orang Yahudi yang berkebudayaan Yunani dan suka mencampurkan segala sesuatunya. Paulus terpaksa sudah menghadapi mereka waktu krisis dalam jemaat di Kolose.
Sudah barang tentu bahasa yang dipakai dalam surat-surat ini tidak mempunyai ciri-ciri bahasa Paulus. Gaya bahasanya sangat lancar, berbeda sekali dengan gaya yang berapi-api dan yang kekayaannya melimpah-limpah, seperti yang dipakai oleh Paulus dalam surat-suratnya dahulu. Bahkan perbendaharaan katapun berbeda dengan perbendaharaan kata yang lazim pada Paulu. Ada orang yang berkata, bahwa usia lanjut Paulus dan keadaannya sebagai orang tahanan dapat menjelaskan gejala semacam itu. Tetapi antara Kol, Ef dan Tim, Tit hanya ada jangka waktu paling- paling empat-lima tahun, sedangkan 1Tim dan Tit tidak ditulis dalam penjara. Juga usaha untuk membeda-bedakan dalam surat-surat pastoral beberapa surat-surat kecil baik yang berasal dari Paulus maupun yang bukan karangannya tidak sampai meyakinkan. Dari sebab itu sebaik-baiknya diandaikan bahwa seorang murid-penulis Sang Rasul berperan dalam menyusun surat-surat pastoral, sama seperti halnya dengan Ef. Kepada penulis itu Paulus memberikan kebebasan lebih besar dari yang lazim. Memang Lukas menyertai Paulus, 2Tim 4:11, dan ada orang yang mengira dapat menemukan kesamaan khusus antara gaya bahasa Lukas dan gaya bahasa surat- surat pastoral.
Ibr ; th. 67
Berbeda dengan semua surat lain, surat kepada orang-orang Ibrani sejak dahulu diragukan keasliannya. Bahwasannya surat ini termasuk Kitab Suci jarang dipersoalkan, tetapi dalam Gereja barat sampai akhir abad IV tidak diterima sebagai karangan Paulus, namun bentuk literer surat itu dipersoalkan (Klemens dari Aleksandria, Origenes). Memanglah bahasa dan gaya bahasa surat kepada orang-orang Ibrani adalah murni dan lancar dan pasti bukan bahasa atau gaya bahasa Paulus. Caranya surat ini mengutip dan menggunakan Perjanjian Lama bukanlah cara Paulus. Alamat dan kata pembuka yang lazim dalam surat-surat Paulus tidak ada sama sekali. Ajaran yang termuat dalam karangan itu mempunyai keserupaan dengan ajaran Paulus, tetapi sekaligus ajaran itu cukup asli, sehingga sukar diterima bahwa langsung berasal dari Paulus sendiri. Maka banyak ahli katolik dan bukan katolik dewasa ini sependapat dalam mengakui bahwa surat ini bukan karangan Paulus seperti surat-surat lain adalah karangannya, walaupun secara langsung atau tidak langsung Paulus mempengaruhi Ibr. Dan pengaruh itu begitu rupa sehingga dapat dipertanggung-jawabkan bahwa secara tradisionil surat itu dikelompokkan bersama dengan surat-surat Paulus.
Tetapi perbedaan muncul kalau dipersoalkan siapa sesungguhnya penulis Ibr yang tidak bernama itu. Segala macam nama sudah dikemukakan., misalnya Barnabas, Silas, Aristion, dll. Yang kiranya paling kena ialah Apolos, seorang Yahudi dari Aleksandria, yang kefasihan, semangat kerasulan dan kemahirannya dalam Alkitab dipuji oleh Lukas, Kis 18:24-28. Bakat-bakat itu ternyata tampil jelas dalam surat kepada orang-orang Ibrani; bahasa dan pimikirannya berbau bahasa dan pemikiran Aleksandria (Filo); kefasihannya dalam membela agama Kristen meyakinkan, sedangkan seluruh argumentasinya berdasar penafsiran Perjanjian Lama.
Seperti nama pengarangnya tidak dikenal dengan pasti, demikianpun halnya dengan tempat ditulisnya surat ini dan orang-orang yang dialamati. Rupanya pengarang tinggal di Italia, 13:24, dan menulis suratnya sebelum Bait Allah di Yerusalem dihancurkan (th. 70). Sebab itu ia berkata tentang ibadat dalam Bait Allah seolah-olah sesuatu yang masih terus berlangsung, 8:4 dst, dan ia menasehati pembacanya sehubungan dengan godaan untuk kembali ke ibadat itu. Tentu saja pengarang menekankan bahwa ibadat Musa mempunyai ciri sementara saja, tetapi sama sekali tidak berkata tentang bencana yang terjadi dalam th. 70, meskipun kejadian itu memang sangat mendukung pendapatnya. Selebihnya pengarang pasti menggunakan surat-surat yang ditulis Paulus dalam penjara (Ef, Flp, Kol). Maka surat kepada orang-orang Ibrani boleh diberi bertanggal sesudah th. 63, kiranya sekitar th. 67, kalau orang menerima bahwa apa yang dikatakan tentang krisis yang mendekat, sebagaimana dapat dirasakan dalam seruannya supaya sidang pembaca berpegang teguh pada kepercayaannya, 10:25 dll, mengenai gejala yang mendahului perang Yahudi.
Meskipun judul surat ini, ialah: "Kepada orang-orang Ibrani" baru muncul selama abad II, namun sangat cocok dengan isi karangan itu. Surat ini tidak hanya mengandalkan bahwa para pembaca berkenalan baik dengan Perjanjian Lama, tetapi juga bahwa mereka bekas Yahudi. Oleh karena Ibr begitu menekankan ibadat dan liturgi, maka orang bahkan berpikir kepada bekas imam-imam Yahudi, bdk Kis 6:7. Setelah masuk Kristen imam-imam itu terpaksa meninggalkan kota suci dan mengungsi ke tempat lain, barangkali ke salah satu kota di pantai, misalnya Kaisarea atau Antiokhia. Tetapi pengasingan itu memberati mereka, sehingga dengan rindu mengenangkan ibadat bersemarak yang diselenggarakan oleh kaum Lewi dan yang merekapun melayaninya dahulu. Kepercayaannya yang baru, yang masih kurang kuat dan kurang terdidik, mengecewakan mereka, apa lagi oleh karena terganggu oleh penganiayaan akibat kepercayaan itu. Maka timbullah godaan hebat untuk mengundurkan diri.
Surat kepada orang-orang Ibrani sekuat tenaga berusaha mencegah mereka dari menjadi murtad, 10; 19:39. Untuk mengobarkan semangat kaum buangan yang menjadi lesu dan kendor itu, maka Ibr menyajikan pandangan unggul mengenai hidup Kristen, yang dipikirkan sebagai sebuah ziarah, suatu perjalanan menuju istirahat yang dijanjikan, sebuah perjalanan ke Tanah Air dengan dibimbing oleh Kristus yang melebihi Musa, 3:1-6, dan dengan disinari cahaya iman-kepercayaan yang sudah memimpin para bapa bangsanya, orang-orang Yahudi waktu keluaran dan semua orang suci dari Perjanjian Lama, 3:7-4:11; 11. Dengan imamat lama dan ibadat kaum Lewi yang dirindukan sidang pembaca, si pengarang memperlawankan diri Kristus yang menjadi Imam menurut peraturan Melkisedek dan melebihi imamat Harun,
Ende: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) SURAT KEDUA RASUL PAULUS KEPADA TIMOTEUS
KATA PENGANTAR
Dari surat ini, 1:8; 1:16-17 dan 2:9 tjukup njata bahwa ia ditulis dalam
pendjara,jaitu dalam ...
SURAT KEDUA RASUL PAULUS KEPADA TIMOTEUS
KATA PENGANTAR
Dari surat ini, 1:8; 1:16-17 dan 2:9 tjukup njata bahwa ia ditulis dalam pendjara,jaitu dalam tahanan Paulus jang kedua di Roma. Tahanan ini djauh lebih berat dari jang pertama, dan Paulus jakin, bahwa ia akan diachiri dengan tumpahan darahnja sebagai kurban kepada Allah (4:6). Bdl. lagi Pil. 2:17 dan surat ini 4:7-8 dan 18. Surat ini djauh lebih bersifat pribadi daripada jang pertama. Tentang urusan-urusan dalam umat seperti pemimpinan umat-umat tidak dibitjarakan lagi. Hanja lagi tentang pemberantasan aliran adjaran-adjaran dan kesalehan jang tidak sehat dan jang menjimpang dari adjaran dan tjita-tjita Indjil. Kesan-kesan jang kita peroleh, ialah bahwa surat ini hampir melulu dimaksudkan untuk menabahkan hati (1:4) Timoteus, jang gelisah sebab Paulus ditangkap dan dalam tahanan kembali, dan oleh kesulitan-kesulitan jang dihadapinja dalam pekerdjaan-pekerdjaan di, Efesus. Ia rupanja kurang bersemangat untuk berdjuang, segan-segan berbitjara dan takut-takut terhadap pengadjar-pengadjar palsu, bimbang-bimbang dan kurang tegas dalam bertindak. Memang tubuhnja lemah dan banjak sakit. Paulus mengingatkannja akan rahmat Tuhan jang memberi pengertian dan memperkuat, akan penderitaan-penderitaan dan kurban Kristus bagi penielamatan dunia, dan djuga akan pendirian dan sikap serta semangat berkurban dirinja sendiri, sebagai pengikut dan pedjuang Kristus.
Achirnja Paulus minta supaja Timoteus selekas mungkin datang ke Roma, dan memberitakan bahwa ia telah menentukan wakil-wakilnja untuk beberapa wilajah: Tichikus sebagai pengganti Timoteus untuk Efesus, Krescens ke Galatia, Titus ke Dalmatia, dan menurut Tit. 3:12 Artemas untuk Kreta.
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) 2 TIMOTIUS 2:14-26
"LAYAK DI HADAPAN ALLAH"
Pada bagian pertama pasal 2, Paulus menggunakan tiga metafora: prajurit, atlet, dan petani. Di...
2 TIMOTIUS 2:14-26
"LAYAK DI HADAPAN ALLAH"
Pada bagian pertama pasal 2, Paulus menggunakan tiga metafora: prajurit, atlet, dan petani. Di bagian akhir pasal itu, ia memperkenalkan tiga metafora lagi: pekerja (2:15), perabot (2:20-22), dan hamba Tuhan (2:24-26).
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) Apakah Kita Layak Di Hadapan Allah? (2 Timotius 2:14-19)
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang kita harus tanyakan kepada diri sendiri: "J...
Apakah Kita Layak Di Hadapan Allah? (2 Timotius 2:14-19)
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang kita harus tanyakan kepada diri sendiri: "Jenis pekerja apakah aku ini?"; "Apakah aku mengetahui Firman Allah?";
"Apakah aku dapat menjawab pertanyaan tentang Alkitab?"; "Apakah aku hidup dengan standar Firman, atau apakah aku terlalu dipengaruhi oleh standar dunia?" Yang paling penting, kita harus bertanya apakah kita layak di hadapan Allah. Ada godaan untuk berusaha dianggap layak oleh orang-orang di sekitar kita.
Kita dapat menutup pertanyaan-pertanyaan ini dengan doa: "Ya Allah, tolong kami untuk mempelajari, menjalani, dan mengasihi Firman-Mu sehingga kami akan layak di hadapan-Mu. Kami rindu sekali untuk mendengar Engkau berkata, 'Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik dan setia' Dalam nama Juruselamat kami, Amin."
TFTWMS: 2 Timotius (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Diamarturomai diterjemahkan secara sama dalam 2 Timotius 4:1: "Aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu.…"
2 Beb...
Catatan Akhir:
- 1 Diamarturomai diterjemahkan secara sama dalam 2 Timotius 4:1: "Aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu.…"
- 2 Beberapa naskah menulis "Tuhan" ketimbang "Allah." Kedua istilah itu "didukung oleh bukti yang berbobot" (Bruce M. Metzger, A Textual Commentary on the Greek New Testament, 2nd ed. [Stuttgart, Germany: German Bible Society, 1994], 579). Pengertian teks itu tidak terpengaruh oleh kata yang digunakan.
- 3 Bentuk kata benda yang terkait logomaci÷a (logomachia) ditemukan dalam 1 Timotius 6:4 di mana itu diterjemahkan "bersilat kata."
- 4 Walter Bauer, A Greek -English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature , 3rd ed., rev. and ed. Frederick William Danker (Chicago: University of Chicago Press, 2000), 598.
- 5 James Burton Coffman, Commentary on 1 & 2 Thessalonians, 1 & 2 Timothy, Titus & Philemon (Austin, Tex.: Firm Foundation Publishing House, 1978), 289. Coffman sedang mengacu kepada Yohanes 8:58.
- 6 Titus 3: 9 juga berlaku kepada membuang-buang waktu pada hal-hal tidak penting lainnya.
- 7 W. E. Vine, Merrill F. Unger, and William White, Jr., Vine's Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words (Nashville: Thomas Nelson Publishers, 1985), 454.
- 8 Bauer, 528.
- 9 Ibid., 939. Alkitab KJV menerjemahkan spoudazō sebagai "kerjakanlah kerajinanmu" dalam 2 Timotius 4:9, 21 (NASB), dan sebagai "rajinlah" dalam Titus 3:12. Kata-kata yang berkaitan dengan spoudazō juga ditemukan dalam 2 Timotius 1:17 (NASB) ("dengan semangat") dan Titus 3:13 (NASB) ( "dengan rajin").
- 10 Ibid., 256. Bentuk negatif dokimos diterjemahkan "tidak berguna" dalam Titus 1:16.
- 11 Vine, Unger, and White, 683-85; Bauer, 390.
- 12 Vine, Unger, and White, 178.
- 13 Bauer, 722.
- 14 Vine, Unger, and White, 178.
- 15 Dalam Efesus 1:13, Alkitab NASB menerjemahkan kalimat itu sebagai "pesan kebenaran." Alkitab ESV menulis "firman kebenaran." Pada dasarnya, kata-kata Yunani yang sama ditemukan dalam masing-masing teks itu.
- 16 "Hindarilah" ( perii÷oesthmi, periistēmi) juga muncul dalam Titus 3:9.
- 17 "Kefasikan" ( ajse÷beia, asebeia) dibahas sehubungan dengan Titus 2:12.
- 18 William Barclay, The Letters to Timothy, Titus, and Philemon, rev. ed., The Daily Study Bible (Philadelphia: Westminster Press, 1975), 174.
- 19 Vine, Unger, and White, 14, 142. Kata benda terkait prokoph (prokopē, "kemajuan") digunakan dalam 1 Timotius 4:15.
- 20 Maksud yang sama dibuat dalam 3:13.
- 21 Bauer, 186.
- 22 Ibid., 675.
- 23 Vine, Unger, and White, 261.
- 24 Astocheō diterjemahkan "sesat" dalam 1 Timotius 1:6.
- 25 Bukti tekstual sangat mendukung kata sandang pasti di sini, tapi beberapa orang mempertanyakan apakah dokumen aslinya memiliki itu atau tidak. (Metzger, 579-80.)
- 26 Tampaknya, sesuatu yang mirip juga telah diajarkan dalam Tesalonika (2 Tes. 2:2).
- 27 Vine, Unger, and White, 455.
- 28 Bauer, 74.
- 29 Ibid., 630.
- 30 Ibid., 448-49.
- 31 Ini adalah dasar yang diletakkan oleh para rasul dan para nabi (kaum laki-laki terilham) oleh pemberitaan mereka tentang Kristus.
- 32 Dalam Ibrani 6:1, "dasar" mengacu kepada kebenaran-kebenaran dasar.
- 33 Meterai dibahas secara rinci dalam David L. Roper, Revelation 1-11, Truth for Today Commentary (Searcy, Ark.: Resource Publications, 2002), 227, 298.
- 34 Bauer, 980. Beberapa versi menulis "prasasti" (NAB; NEB; REB; NRSV; NIV). Istilah-istilah lain yang ditemukan dalam berbagai terjemahan termasuk "tanda", "legenda," "jaminan," dan "sertifikasi."
- 35 Lihat Kel. 33:12; Bil. 16:5; Yoh. 10:14; 1 Kor. 8:3; Gal. 4:9.
- 36 Alkitab KJV menulis "Kristus." Bukti naskah mendukung "Tuhan," tapi istilah yang mana saja menyampaikan makna nas itu.
- 37 "Menjauhkan diri" adalah dari ajfi÷sthmi (aphistēmi), yaitu "berdiri jauh dari" atau "meninggalkan" sebagai akibat dari keputusan sendiri (lihat komentar tentang 1 Tim. 4:1).
- 38 Diadaptasi dari Bruce B. Barton, David R. Veerman, and Neil Wilson, 1 Timothy, 2 Timothy, Titus, Life Application Bible Commentary (Wheaton, Ill.: Tyndale House Publishers, 1993), 195.
- 39 William Hendriksen, Exposition of The Pastoral Epistles, New Testament Commentary (Grand Rapids, Mich.: Baker Book House, 1965), 268.
- 40 R. C. H. Lenski, The Interpretation of St. Paul's Epistles to the Colossians, to the Thessalonians, to Timothy, to Titus and to Philemon (N.p.: Lutheran Book Concern, 1937; reprint, Columbus, Ohio: Wartburg Press, 1946), 807.
- 41 Bauer, 927.
- 42 Mengenai perabot mana yang "untuk tujuan tidak mulia," Paulus menunjukkan dalam 2:21 bahwa perabot yang kotor adalah untuk tujuan yang tidak mulia.
- 43 Bauer, 303; Vine, Unger, and White, 498.
- 44 Beberapa orang berpendapat bahwa ekkathairō mencakup pemisahan dari "bejana untuk tujuan yang tidak mulia." Satu-satunya tempat lain ekkathairō ditemukan adalah dalam 1 Korintus 5:7, yang bicara tentang mengucilkan seorang saudara yang tidak menyesali dosanya. Beberapa orang oleh karena itu menyimpulkan bahwa yang Paulus maksudkan di sini adalah sesuatu semacam itu. Namun begitu, 2:21 berpusat pada disiplin diri, bukan disiplin gereja.
- 45 Suatu bentuk hagiazō diterjemahkan "dikuduskan" dalam 1 Timotius 4:5.
- 46 John R. W. Stott, Guard the Gospel: The Message of 2 Timothy, The Bible Speaks Today (Downers Grove, Ill.: InterVarsity Press, 1973), 72.
- 47 Vine, Unger, and White, 655.
- 48 Bauer, 417.
- 49 Pheugō juga diterjemahkan "lari" dalam sebuah pernyataan yang sama dalam 1 Timotius 6:11.
- 50 Bauer, 1052.
- 51 Barton, Veerman, dan Wilson, 199.
- 52 Penggunaan lain kata epithumia muncul dalam 1 Timotius 6:9 ( "keinginan"); Titus 2:12 ("keinginan"); dan 3:3 ("nafsu").
- 53 Bauer, 254.
- 54 Suatu bentuk kata ini diterjemahkan "orang benar" dalam 1 Timotius 1:9.
- 55 Mengenai "iman" dan "kasih," lihat 1 Tim. 1:5.
- 56 Bauer, 287. Satu-satunya tempat lain kata "kedamaian" ditemukan dalam tiga surat itu adalah dalam salam di awal surat-surat itu.
- 57 Ibid., 373.
- 58 Vine, Unger, and White, 86.
- 59 Dalam Alkitab NASB, 1 Timotius 4: 7 menggunakan "tidak ada hubungannya dengan" untuk kata yang sama, dan Titus 3:10 menulis "menolak."
- 60 Hendriksen, 274.
- 61 Vine, Unger, and White, 246. Mōros is also found in Titus 3:9.
- 62 Bauer, 96.
- 63 Pepatah ini diidentifikasi sebagai "Peribahasa Arab" dalam Isabel Burton, The Life of Captain Sir Richd. F. Burton, vol. 1 (London: Chapman & Hall, 1893), 548.
- 64 Bauer, 622.
- 65 Ibid., 260.
- 66 Banyak penulis mengarahkan perhatian kepada nas tentang Hamba Allah (Yesus) Yang Menderita dalam Kitab Yesaya (Yes. 52:13-53:12).
- 67 Carl Spain, The Letters of Paul to Timothy and Titus, The Living Word Commentary (Austin, Tex.: R. B. Sweet Co., 1970), 137. Bandingkanlah penggunaan dei dalam kualifikasi bagi para penatua (1 Tim. 3:2).
- 68 Bauer, 622.
- 69 Vine, Unger, and White, 263. Dalam 1 Tesalonika 2:7, ēpios diterjemahkan "ramah."
- 70 Hendriksen, 275.
- 71 Lihat 1 Tim. 3:2.
- 72 Vine, Unger, and White, 247.
- 73 Bauer, 77.
- 74 Vine, Unger, and White, 449.
- 75 Bahkan memungkinkan bahwa kata itu dimaksudkan untuk dibaca dalam bentuk middle voice. Alkitab KJV menulis "orang-orang yang menentang diri mereka sendiri." Orang-orang yang berkeras dalam kesalahan adalah musuh terburuk mereka sendiri.
- 76 Titus 2:12 menerjemahkan paideuō sebagai "instruksi."
- 77 Diadaptasi dari Hendriksen, 275.
- 78 Prautēs diterjemahkan sebagai "ramah" dalam 1 Timotius 6:11, dan Titus 3: 2 menggunakan frasa "menunjukkan segenap pertimbangan bagi semua orang."
- 79 79 Vine, Unger, and White, 401.
- 80 Gary W. Demarest, 1, 2 Thessalonians, 1, 2 Timothy, Titus, The Communicator's Commentary, vol. 9 (Waco, Tex.: Word Books, 1984), 270.
- 81 Kata kerja "bertobat" tidak ditemukan dalam surat-surat ini.
- 82 Vine, Unger, and White, 525; Bauer, 640.
- 83 Vine, Unger, and White, 515.
- 84 "Jerat" diterjemahkan dari pagi֧ (pagis), seperti dalam 1 Timotius 3:7 dan 6:9.
- 85 Vine, Unger, and White, 88.
- 86 Bauer, 429-30.
- 87 Don DeWelt, Paul's Letters to Timothy and Titus, Bible Study Textbook (Joplin, Mo.: College Press, 1961), 232.
- 88 Jika Anda di dalam kelas membahas penggunaan alat secara benar, Anda dapat menggunakan alat bantu peraga. Ketika Anda bicara tentang menggunakan alat secara tidak benar, Anda bisa saja, misalnya, memegang ujung palu secara salah.
- 89 Adalah penting untuk memiliki sikap yang benar terhadap Firman ketika kita belajar (lihat 3:16).
- 90 Barclay, 180.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2018 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) PEDOMAN DARI ALLAH (2TIMOTIUS 2)
"Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus" (2Timotius 2:3).
Dalam pasal 2 ...
PEDOMAN DARI ALLAH (2TIMOTIUS 2)
"Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus" (2Timotius 2:3).
Dalam pasal 2 Paulus menggunakan banyak ungkapan yang sudah dikenal: "prajurit" (2:3, 4), "olahragawan" (2:5), "petani" (2:6), "pekerja" (2:15), "perabot rumah untuk maksud yang mulia" (2:21), dan "hamba Tuhan" (2:24). Di sekitar ungkapan-ungkapan itulah gambar kesetiaan yang indah dibuat oleh seorang murid Kristus yang taat. Timotius bukan hanya perlu meniru cara hidup yang Paulus perlihatkan, tetapi ia juga perlu menolong orang Kristen lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Bagian dari pasal ini mengetengahkan kecenderungan dan ciri-ciri, manusia dan kepribadian, yang bisa menyesatkan kita. Tujuan Paulus yang saling terjalin ini adalah mendorong anak-anak Allah untuk melaksanakan Pedoman-Nya (2:1-13), menjauhkan diri dari keadaan yang memalukan (2:14-18), dan hidup dengan berusaha membimbing orang lain kepada pertobatan (2:9-16).
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) RINGKASAN(2 TIMOTIUS 2)
Renungkanlah semua hal yang Paulus sudah tinjau dan selidiki mengenai kehidupan dan Tuhan di dalam pasal 2. Kita benar-benar ...
RINGKASAN(2 TIMOTIUS 2)
Renungkanlah semua hal yang Paulus sudah tinjau dan selidiki mengenai kehidupan dan Tuhan di dalam pasal 2. Kita benar-benar sangat membutuhkan gerak maju setiap prajurit untuk sang Tuan, memperlakukan berita Allah dengan tepat, sampai manusia tahu apa yang harus dihindari dan apa yang harus dicapai, apa yang harus dijauhkan dan apa yang harus diikuti!
TFTWMS: 2 Timotius (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Kuat (Yun.: endunamou)-"Menguatkan … seseorang … tentang Allah atau Kristus, yang memberi kekuatan … Fil. 4:13; 2Tim. 4...
Catatan Akhir:
- 1 Kuat (Yun.: endunamou)-"Menguatkan … seseorang … tentang Allah atau Kristus, yang memberi kekuatan … Fil. 4:13; 2Tim. 4:17 … 1Tim. 1:12 … tentang kekuatan keagamaan dan moral … bertumbuh kuat dalam iman, Rom. 4:20 … dalam memelihara perintah … Efe. 6:10…2Tim. 2:1" (Walter Bauer, A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature, 2d ed., rev. William F. Arndt and F. Wilbur Gingrich [Chicago: University of Chicago Press, 1957], 263). Bentuk imperativenya berarti hal itu harus dikerjakan, dan bentuk middle voicenya secara tidak langsung berkata, "Timotius, kamu lakukanlah untuk dirimu sendiri. Kamu menjadi penggerak dalam misi ini."
- 2 Lihat 2Petrus 3:18; 2Korintus 8:1-7 (ay. 7 memberi enam cara kita bisa bertumbuh dalam kasih karunia). Juga lihat 2Korintus 9:8-11.
- 3 Mempercayakan (Yun.: parathou)-Lagi, bentuk imperative di sini artinya hal itu harus dikerjakan dan bentuk middle voice di sini artinya Timotius harus menggerakkan pemberian kebenaran ini, terlepas apakah saudara-saudara itu menyadari atau tidak kebutuhan mereka akan kebenaran itu! Beberapa faktor penting yang terkait dengan tugas ini bisa dilihat di dalam sifat kata "mempercayakan": "menempatkan di sebelah, menempatkan dekat … menaruh di hadapan (orang) dalam mengajar … Menggambarkan (dari diri sendiri), menjelaskan … meletakkan di bawah (dari diri sendiri atau untuk diri sendiri) dengan siapa saja, mendepositkan, menyerahkan, melakukan tugas sendiri … sesuatu yang harus dijaga oleh diri sendiri, Luk. 12:48; sesuatu yang dengan tekun dijaga dan diajarkan kepada orang lain, 1Tim. 1:18; 2Tim 2:2" (C. G. Wilke and Wilibald Grimm, A Greek- English Lexicon of the New Testament, trans. and rev. Joseph H. Thayer [Edinburgh, Scotland: T. & T. Clark, 1901; reprint ed., Grand Rapids, Mich.: Baker Book House, 1977], 486).
- 4 Menderita (Yun.: sugkakopatheson )- "menderita dengan siapa saja, menanggung kesusahan bersama … 2Tim 1:8 … menanggung kesusahan bersama orang lain untuk injil, 2:3" (Edward Robinson, A Greek & English Lexicon of the New Testament [New York: Harper & Brothers, 1863], 682); "… bergabung dengan (aku, rasul di dalam penjara) dalam penderitaan untuk injil, 1:8" (Arndt and Gingrich, 780). Bentuk imperative di sini artinya Timotius harus ikut menderita seperti itu, dan bentuk aorist (arah tindakan) artinya ia harus siap melakukan hal itu dalam tugas atau kesempatan khusus yang mana saja.
- 5 Tidak dipusingkan (Yun.: empleketai)- Bentuk passive ini artinya prajurit itu tidak membiarkan dirinya-tidak mengizinkan pengaruh luar-membuat dirinya "dipusingkan" ("1. [secara harfiah,] tentang domba yang bulunya tersangkut duri. Hos. 6:2, 6 dst. … dipusingkan oleh pengejaran hal-hal penghidupan 2Tim. 2:4" (Arndt and Gingrich, 256); menjalin atau mengepang, menjalin … 2Tim. 2:4" (Robinson, 243).
- 6 Berkenan (Yun.: arese)-Bentuk subjunctive ini menyatakan tentang orang yang berusaha untuk menyukakan; namun masalahnya belum selesai, sebab orang yang melakukan perekrutan menetapkan standar untuk persetujuan. Namun begitu, tujuannya adalah "untuk menyukakan … Mat. 14:6; Mrk. 6:22; Rom. 8:8; 15:2; 1Tes. 2:15; 4:1; 1Kor. 7:32-34; Gal. 1:10; 2Tim. 2:4 … berusaha untuk menyukakan; untuk mengakomodasi diri sendiri terhadap pelbagai pendapat, keinginan, dan kepentingan orang lain" (Thayer, 72).
- 7 William Barclay mengamati seringnya Paulus memakai prajurit untuk tujuan perbandingan (1Timotius 1:18; Filemon 2; Filipi 2:25) dan menambahkan pengamatan berikut ini: "Gambaran tentang seorang pria sebagai prajurit dan kehidupan sebagai pertempuran merupakan gambaran yang telah dikenal baik oleh bangsa Romawi dan Yunani.… 'Kehidupan setiap orang,' kata Epictetus, 'adalah semacam pertempuran, dan pertempuran itu adalah panjang dan beragam.'… Lalu prajurit yang punya sifat bagaimanakah yang Paulus ingin terapkan di dalam kehidupan Kristiani? (i) Pengabdian prajurit haruslah pengabdian yang kuat.… Seorang prajurit tetaplah seorang prajurit dan tidak ada hal lain lagi. Orang Kristen harus berkonsentrasi pada Kekristenannya … ia harus memakai tugas apapun yang melibatkan dia untuk mempraktikkan dan memperlihatkan Kekristenannya. (ii) Prajurit disyaratkan untuk patuh … kepatuhan yang cepat dan naluriah bisa menyelamatkan nyawanya, dan menyelamatkan nyawa orang lain.… (iii) Prajurit disyaratkan untuk berkorban .… Orang Kristen harus selalu siap mengorbankan dirinya, angan-angannya, keinginannya, keberuntungannya untuk Allah dan sesamanya manusia. (iv) Prajurit disyaratkan untuk loyal" (William Barclay, The Letters to Timothy, Titus and Philemon, The Daily Study Bible Series, rev. ed. [Philadelphia: Westminster Press, 1960], 182-84).
- 8 Bertanding (Yun.: athlese )-Bentuk subjunctive ini menyatakan bahwa ini bukanlah fakta yang sudah terjadi bahwa orang akan bertanding seperti itu, namun susunannya menyatakan bahwa orang tidak akan mendapat mahkota kecuali ia bertanding! Kata yang dipakai di sini menggambarkan pertandingan yang keras: "bertempur, berjuang, sebagai seorang juara di dalam pertandingan umum tinju, lempar cakram, gulat, lari, dll. … 2Tim. 2:5" (Robinson, 15); "… bertanding dalam suatu lomba di dalam gelanggang … tentang para Rasul … mereka berjuang sampai mati … kita sedang bertanding dalam perlombaan Allah yang hidup" (Arndt and Gingrich, 20).
- 9 Pengertian (Yun.: sunesis)-"berlari bersama, mengalir bersama: tentang dua sungai … pengertian, Luk. 2:47; 1Kor. 1:19…Efe. 3:4; Kol. 2:2; 2Tim. 2:7" (Thayer, 604); "kemampuan pemahaman, kecerdasan, kekuatan, kebijaksanaan … pengertian" (Arndt and Gingrich, 796).
- 10 Mempertimbangkan (Yun.: noei)-Jenis pertimbangan ini merupakan suatu proses yang terus-menerus. Kata itu artinya "tentang pemikiran rasional atau perenungan batin, mengamati, memahami, mengerti, mendapat pengertian terhadap … memahami perintah dengan benar … mempertimbangkan, mencatat, merenungkan … biarlah pembaca menyimak (kata-kata ini) Mat. 24:15; Mrk. 13:14 … pertimbangkanlah apa yang saya katakan, 2Tim. 2:7 … berpikiran mulia" (Arndt and Gingrich, 542).
- 11 Ingat (Yun.: mnemoneue)-"menjadi "sadar akan … Luk 17:32; Yoh. 15:20; 16:4, 21; Kisahs 20:35; 1Tes.1:3 … memikirkan dan merasakan untuk seseorang … Kol. 4:18…Gal. 2:10…menaruh dalam ingatan … 2Tim. 2:8" (Thayer, 416).
- 12 Penjahat (Yun.: kakourgos)-"kriminal, pelaku kejahatan … orang yang melakukan banyak pelanggaran dan kejahatan serius. Luk. 23:32 dst, 39; 2Tim. 2:9" (Arndt and Gingrich, 399).
- 13 Elisabeth Elliot, Shadow of the Almighty (New York: Harper & Brothers, 1958), 15.
- 14 Pilihan (Yun.: eklektos)- "dipilih, pilih, tentang Mesias … Luk. 23:35 … Tentang orang-orang yang Allah sudah pilih [dari] umat manusia umumnya dan ditarik kepada diri-Nya-Mat. 20:16 … 22:14. Karena itu secara khusus adalah tentang umat Kristen (seperti dalam [Perjanjian Lama] bangsa Israel), 1Taw. 16:13; Maz. 88:4, 89:3 … Yes. 65:9, 15, 23.… Karena biasanya yang terbaik dipilih, pilihan, luar biasa … Rom. 16:13 … 1Pet. 2:4, 6" (Arndt and Gingrich, 242).
- 15 Barclay, 193.
- 16 William Hendriksen, A Commentary on 1 & 2 Timothy & Titus (London: The Banner of Truth Trust, 1964), 254.
- 17 Beberapa kajian tentang latar belakang yang Paulus berikan di sini ada dalam Hendriksen (254-60) dan Barclay (194-95).
- 18 Barclay, 195.
- 19 Bersilat kata (Yun.: me logomachein)-"berdebat tentang kata-kata; secara konteks, bertengkar tentang masalah-masalah kosong dan kecil: 2Tim. 2:14" (Thayer, 380).
- 20 Menghancurkan (Yun.: katastrophe)-"penggulingan, penghancuran … 2Pet. 2:6 … tentang pemadaman semangat pengabdian kepada Kristus … 2Tim. 2:14" (Thayer, 337); "hancur … dihukum kehancuran … terhadap kehancuran para pendengar" (Arndt and Gingrich, 420).
- 21 Rajin (Yun.: spoudason)-Simaklah bahwa ini adalah suatu keharusan (imperative) dan kata itu sendiri artinya "mempercepat … Kisah 20:16 … Luk. 2:16 … menghendaki dengan sungguh-sungguh … 2Pet. 3:12" (Thayer, 584); "… bersemangat, memacu diri sendiri … berjuang untuk" (Arndt and Gingrich, 769).
- 22 Layak (Yun.: dokimos)-"telah terbukti kebenarannya, asli…. 2Kor. 10:18; 13:7; 2Tim. 2:15 … dihormati dan dihargai … berharga" (Arndt and Gingrich, 202).
- 23 Pekerja (Yun.: ergates)-"seorang pekerja … Mat. 10:10; Luk. 10:7; 1Tim. 5:18…orang-orang yang sebagai guru bekerja untuk memperkenalkan dan mempromosikan agama Kristen di tengah-tengah manusia: 2Kor. 11:13; Fil. 3:2; 2Tim. 2:15" (Thayer, 248).
- 24 Tidak merasa malu (Yun.: anepaischuntos )-"tanpa alasan untuk merasa malu, tidak bertanggung jawab, 2Tim. 2:15" (Robinson, 54).
- 25 Memperlakukan secara tepat (Yun.: orthotomeo)-"memotong lurus … memotong (membuat) lurus jalan seseorang, mengarahkan … 2Tim. 2:15 … memotong lurus firman kebenaran, yaitu mengajarkannya secara benar dan terampil" (Robinson, 5:15); "… memandu firman kebenaran di sepanjang jalan yang lurus (seperti jalan yang merentang lurus kepada tujuannya), tanpa dibelokkan oleh perdebatan duniawi atau omongan yang jahat, 2Tim. 2:15 … mengajarkan firman itu dengan benar, menjelaskannya secara mendalam, membentuk dengan benar" (Arndt and Gingrich, 584).
- 26 Kosong dan duniawi (Yun.: bebelos)-"dapat dicapai setiap orang, kotor, tidak suci, … tidak dalam pengertian ritualistik …, tetapi sebagai suatu istilah etika dan [keagamaan] … takhayul duniawi nenek-nenek tua, 1Tim. 4:7 … omongan yang kotor dan kosong … 2Tim. 2:16 … tak beragama … 1Tim. 1:9" (Arndt and Gingrich, 138).
- 27 Omongan (Yun.: kenophonia)-"omongan kosong … omongan tidak suci 1Tim. 6:20; 2Tim. 2:16" (Arndt and Gingrich, 429); "… diskusi tentang soal-soal yang sia-sia dan tak berguna" (Thayer, 343).
- 28 Menghindari (Yun.: periistaso)- "berdiri keliling … orang banyak berdiri, Yohanes 11:42 … orang yang berdiri dipinggir … jalan memutar dengan maksud untuk menghidar, menghindar, mengelak … 2Tim. 2:16" (Arndt and Gingrich, 653); "memalingkan diri terhadap … dengan maksud untuk menghindari sesuatu, karenanya menghindar, mengelak … Tit. 3:9" (Thayer, 503).
- 29 Kefasikan (Yun.: asebeia)- "menghendaki kehormatan yang Allah miliki, berdosa … Rom. 1:18; 2Tim. 2:16; Tit. 1:12 … pelbagai pikiran dan perbuatan jahat, Rom. 11:26.…" (Thayer, 79).
- 30 Penyakit kanker (Yun.: gaggraina)-"kanker, tentang penyebaran borok, … tentang fitnah … 2Tim. 2:17" (Arndt and Gingrich, 148); "kebekuan syaraf, yang menyebar sedikit demi sedikit ke seluruh tubuh" (Robinson, 134); "suatu penyakit yang dengannya bagian mana saja dari tubuh yang menderita karena luka bakar menjadi begitu rusak sehingga, kecuali obat yang layak digunakan, kemalangan itu akan terus-menerus menyebar, menyerang bagian-bagian lain, dan akhirnya menggerogoti tulang" (Thayer, 107).
- 31 Ronald Ward, Commentary on 1 and 2 Timothy & Titus (Waco, Tex.: Word Books, 1974), 173.
- 32 Telah menyimpang (Yun.: astocheo )-"gagal, menyimpang, … tidak mengenai sasaran [yang] berkaitan dengan iman … 1Tim. 1:6 … 6:21 … 2Tim. 2:18 … melukai hati seseorang … mereka yang telah menyimpang (dalam perkataan dan perbuatan)" (Arndt and Gingrich, 117).
- 33 Hendriksen, 265.
- 34 Merusak(Yun.:anatrepousin,)-"menyebabkan kejatuhan … hancur … menjatuhkan … menghancurkan segenap keluarga, yaitu oleh ajaran palsu … Tit. 1:11" (Arndt and Gingrich, 62). Kata kerja di sini menunjukkan suatu proses yang berkelanjutan; iman manusia yang masih sedang "dirusak." 35Konsep "pilihan" merupakan doktrin Calvinisme yang tidak Alkitabiah. 36Hendriksen, 266; Barclay, 201-4; Ward, 175-76.
- 37 Berdiri kokoh (Yun.: hesteken)-"menaruh, menempatkan, meletakkan, … dikedepankan untuk tujuan tertentu, … Kisah 1:23 … 6:13 … mendirikan, meneguhkan, membuat atau menganggap sah … Rom. 3:31 … Ibrani. 10:9 … Rom. 10:3 … membuat seseorang (tina) berdiri … kuat … Mat. 26:15 … berdiri teguh, tempat pijakan (Maz. 35:13; 36:12) … dasar yang kokoh (tidak goncang) 2Tim. 2:19" (Arndt and Gingrich, 282-83). Bentuk perfect tense di sini menyatakan fakta yang telah terjadi bahwa dasar teguh dari Allah sedang berdiri dan akan terus berdiri.)
- 38 Hendriksen, 267.
- 39 1Korintus 6:19, 20; 7:23; 1Petrus 1:18, 19; 2:9-11.
- 40 Meninggalkan (Yun.: aposteto)-Bentuk imperativenya berarti bahwa hal itu harus dikerjakan, bentuk aorist tensenya (arah tindakan) berarti membuat pemutusan total daripada hanya "pengurangan," dan bentuk singularnya berarti ini merupakan persoalan perorangan … setiap orang harus melakukan pemutusan atau pergi. Kata akar Yunani aphisteme artinya "… pergi jauh, menarik diri … Luk. 2:37…membelot … Kisah 15:38 … meninggalkan … 2Tim. 2:19; Hos. 6:1, 4 … pergi" (Arndt and Gingrich, 126). 41"Dikenal Allah" atau kita "mengenal Allah" ini disurvei oleh Marvin Vincent. Dari catatannya tentang 2Timotius 2:19, ia mengacu kepada komentar tentang Galatia 4:9. Di situ ia menyatakan: "Hubungan pengetahuan antara Allah dan anak-anak-Nya berawal dari Allah. Jemaat Galatia belum tiba pada pengetahuan tentang Allah baik lewat intuisi atau lewat proses penalaran apa saja. 'Allah mengenal mereka sebelum mereka mengenal Dia, dan pengenalan Allah atas mereka merupakan sebab mereka mengenal Dia' (Eadie). [Bandingkan] 1Kor. 13:12; 2Tim. 2:19; Mat. 7:23. Dean Stanley berpendapat bahwa 'pengetahuan kita tentang Allah adalah lebih karena tindakan Allah daripada tindakan kita.' Jika Allah mengenal seseorang, fakta itu menyiratkan aktivitas Allah yang beralih kepada manusia, sehingga manusia itu, sebagai subyek pengetahuan Allah, tiba pada pengetahuan Allah" (Marvin R. Vincent, Word Studies in the New Testament, vol. 4 [Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1957], 139, 304). Apa yang Vincent nyatakan adalah benar, namun dari penalaran inilah beberapa orang berayun kepada Calvinisme, dengan kesimpulan manusia tidak punya kehendak di dalam soal ini. Gagasan tersebut jelas sekali menyangkal nas-nas seperti 2Petrus 3:9; Kisah 10:34, 35 Yohanes 3:16; Yosua 24:15; dan Wahyu 22:17. Allah mengenal orang-orang yang menjadi milik-Nya lewat cara mereka melakukan kehendak-Nya, namun kitalah yang memutuskan apakah kita akan melakukan kehendak-Nya itu atau tidak.
- 42 Mulia (Yun.: time)-"harga, nilai, … hormat, penghormatan … memperlihatkan rasa hormat, penghormatan atau rasa hormat sebagai suatu sikap … rasa hormat yang orang nikmati .… Semua orang percaya dijanjikan time 1Pet. 2:7 … Ibrani. 3:3 … bejana tanah liat yang dihormati (atau tidak dihormati) lewat fungsi yang ia jalankan Roma. 9:21; 2Tim. 2:20 dst. … sebuah obyek yang berharga; Yeh. 22:25.… Sebagian besar tentang barang milik sorgawi: Rom. 2:7 … vs. 10 … sebagai keadaan keberadaan, kehormatan " (Arndt and Gingrich, 825); "penilaian yang dengannya harga ditetapkan … benda yang dihargai … Wahyu. 21:24 … kehormatan seseorang yang lebih tinggi pangkatnya daripada orang lainnya, yang utama … Ibrani. 2:7, 9; 2Pet. 1:17 … pujian yang dengannya orang dianggap patut, 1Pet. 3:7" (Thayer, 624).
- 43 Tidak memuliakan (Yun.: atimia)- "tidak menghormati, … memalukan … 1Kor. 11:14…2Kor. 6:8; 1Kor. 15:43 … digunakan untuk ketidaklayakan dan kenajisan mayat … 2Kor. 11:21 … nafsu hina, keinginan busuk, Rom. 1:26; 9:21; 2Tim. 2:20" (Thayer, 83).
- 44 Disucikan (Yun.: egiasmenor)-"memberikan atau menyatakan pengabdian yang sakral atau suci … meterai kesakralan yang datang dari kekudusan Allah kepada apa saja yang ada kaitannya dengan Allah … untuk memisahkan dari benda-benda yang kotor dan dipersembahkan kepada Allah … menyucikan secara batiniah dengan mereformasi jiwa: Yoh. 17:17, 19 (lewat pengetahun kebenaran, band. Yoh. 8:32); 1Tes. 5:23" (Thayer, 6). Bentuk perfectnya menunjukkan bahwa proses penyucian ini telah terjadi, dan makna passive voicenya adalah bahwa hal itu sudah dilakukan oleh suatu sumber dari luar atau sumber lainnya. Kita tidak bisa mencapai hal itu sendirian.
- 45 Berguna (Yun.: euchrestos)-"mudah digunakan, berguna, bermanfaat, 2Tim. 2:21; 4:11; File. 11…." (Robinson, 309).
- 46 Dipersiapkan (Yun.: hetoimasmenon)- secara harfiah, "sudah dipersiapkan"; "membuat persiapan yang perlu, membuat segala sesuatu siap, Luk. 12:47 … diambil dari kebiasaan timur tentang mengutus beberapa orang untuk mendahului perjalanan para raja untuk meratakan jalan dan membuat jalan itu bisa dilalui … menyiapkan pikiran manusia untuk memberi Mesias sambutan yang patut dan memperoleh pelbagai berkat-Nya: Mat. 3:3; Mrk. 1:3; Luk. 3:4 … 1:76 … Why. 8:6 … berhias dengan cantik Why. 21:2 … siap untuk menyelesaikan apa saja, 2Tim. 2:21; Why. 9:7" (Thayer, 255). Ini, seperti "telah disucikan," kembali menunjukkan jiwa itu dalam keadaan siap (produk akhir untuk pekerjaan baik-lihat Efesus 2:10) dan perubahan dilakukan oleh sumber lain (passive voice).
- 47 Jauhilah (Yun.: pheuge)-"pergi menjauh …( mengelak atau menghindar dengan melarikan diri) sesuatu yang menjijikkan, khususnya kejahatan … 1Kor. 6:18 … 1Tim. 6:11; 2Tim. 2:22" (Thayer, 651). Menurut konstruksi Paulus, hal ini harus dilakukan, dan sekarang (present tense) telah dilakukan.
- 48 Nafsu (Yun.: epithume)-"meletakkan hati seseorang kepada … punya keinginan untuk … nafsu terhadap, menginginkan harta orang lain, tentang mereka yang mencari hal-hal terlarang" (Thayer, 238).
- 49 Dikejar (Yun.: dioke)-Konstruksi ini, serupa dengan menjauhkan diri, juga harus dilakukan, dan harus dilakukan sekarang (present tense). Jangan berlambat-lambat untuk bertindak berbuat baik bila Anda telah meninggalkan (lari dari) kesalahan. Kemalasan merupakan bengkel setan (lihat Matius 12:43-45). Kata "kejar" (Yun.: dioko) artinya "lari dengan cepat untuk menangkap beberapa orang atau benda, mengejar … mendesak terus … [secara kiasan,] tentang orang yang berlari dengan cepat dalam lomba untuk mencapai tujuan, Fil. 3:12 … Luk. 17:23 … mencari dengan semangat, dengan sungguh-sungguh berusaha untuk memperoleh … 1Tim. 6:11; 2Tim. 2:22" (Thayer, 153).
- 50 Bodoh (Yun.: moros)-bersikap "lalai, tanpa pemikiran sebelumnya atau hikmat … kosong, sia-sia … 2Tim. 2:23; Tit. 3:9 … jahat, fasik (sebab orang seperti itu mengabaikan dan memandang rendah apa yang terkait dengan keselamatan), Mat. 5:22" (Thayer, 420).
- 51 Menuntun (Yun.: paideuo )-"menghukum atau menegor dengan perkataan, mengoreksi: tentang orang-orang yang membentuk karakter orang lain dengan tegoran dan nasihat, 2Tim. 2:25" (Thayer, 420).
- 52 Memberikan (Yun.: doe)-"[Mood] optative (pilihan) ini merupakan bentuk biasa dari kata kerja yang dipakai dalam mengungkapkan keinginan" (H. E. Dana and Julias R. Mantey, A Manual Grammar of the Greek New Testament (New York: MacMillan Co., 1955), 173). Modus ini dipakai hanya 67 kali dalam Perjanjian Baru. Di sini kata itu dengan tepatnya dipakai oleh Paulus untuk menyatakan keinginan ganda pada sisi Allah untuk jiwa ini agar bertobat. Modus ini bukan saja menekankan suatu "keinginan" pada sisi Allah, namun kata itu bermakna "tentang persetujuan seseorang untuk memberi sesuatu, untuk keuntungannya … memberi sebagai hadiah … memberi kepada … memasok, menyediakan" (Thayer, 145).
- 53 Pertobatan (Yun.: metanoia)-suatu "perubahan pikiran … tentang orang-orang yang sudah mulai membenci kesalahan dan pelanggaran mereka, dan sudah menetapkan diri untuk masuk ke dalam jalan yang lebih baik, sehingga pertobatan mencakup baik pengakuan dosa dan kesedihan atas dosa dan perubahan yang sungguh-sungguh, dimana tanda-tanda dan efeknya adalah perbuatan baik" (Thayer, 450-51).
- 54 Sadar kembali (Yun.: ananepho)- "menjadi waras kembali … sadar kembali, menemukan diri sendiri, 2Tim. 2:26" (Robinson, 48); "dibebaskan dari jerat setan dan kembali kepada pikiran yang sehat" (Thayer, 40).
- 55 Jerat (Yun.: pagis)-"apa saja yang mendatangkan bahaya, kerugian, kehancuran: tentang bahaya maut yang datang tiba-tiba dan tak terduga, Rom. 11:9 … tentang daya pikat dan bujukan dosa … 1Tim. 6:9 … Ams. 12:13; band. 29:6 … dosa yang dengannya setan membelenggu seseorang, 2Tim. 2:26; 1Tim. 3:7" (Thayer, 472).
- 56 Mengikat (Yun.: ezogremenoi)-"Menangkap hidup-hidup, ditawan.… Mengambil, menangkap, … menang atas … Luk. 5:10 … 2Tim 2:26 … ditawan oleh … Iblis, … dijerat, dibujuk" (Robinson, 319). Bentuk perfect tensenya berarti bahwa jiwa-jiwa ini bukan hanya "disudutkan." Mereka diringkus sepenuhnya. Karena Allah masih akan memberi mereka pertobatan, maka situasi mereka bukannya tanpa harapan (lihat Ibrani 6:4-6), namun inilah waktu bagi mereka untuk bergerak! Bentuk passive voicenya menyatakan bahwa mereka membiarkan hal ini menimpa diri mereka sendiri melalui pengaruh luar apa saja yang mungkin setan gunakan.
Pengarang: Dayton Keesee
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) Menjadi Pekerja Yang Terampil (2 Timotius 2:15)
Jika suatu alat dapat ditangani "secara akurat" (NASB), alat itu juga dapat ditangani secar...
Menjadi Pekerja Yang Terampil (2 Timotius 2:15)
Jika suatu alat dapat ditangani "secara akurat" (NASB), alat itu juga dapat ditangani secara tidak akurat.88Jika alat itu dapat digunakan "secara benar" (NIV), alat itu juga dapat digunakan secara tidak benar. Jika alat itu dapat ditangani "secara tepat" (ESV), alat itu juga dapat ditangani secara salah. Dibutuhkan waktu dan kesabaran untuk belajar menggunakan alat dengan benar dan efisien. Hal yang sama berlaku bagi Kitab Suci. Membaca beberapa ayat sebelum tidur atau membaca dengan cepat beberapa pasal tidak membuat orang "pekerja terampil" dengan Firman. Kita harus terus membaca, mempelajari, dan merenungkan Firman Allah (ingatlah untuk melakukannya dengan penuh doa).89Timotius telah lebih dulu diajarkan Firman Allah oleh ibu dan neneknya dan kemudian oleh Paulus, yang adalah guru dan pembimbingnya selama lima belas tahun. Tetap saja, Paulus mendesak dia untuk berusaha lebih mengenal Firman itu. Tidak peduli berapa banyak kita sudah mengetahui, selalu ada lebih banyak untuk dipelajari. Kita harus jangan pernah berhenti belajar!
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) Menjadi Berguna Untuk Allah (2 Timotius 2:21)
Tidak ada banyak hal yang lebih penting daripada menjadi berguna (tidak ada orang yang mau menjadi sia-...
Menjadi Berguna Untuk Allah (2 Timotius 2:21)
Tidak ada banyak hal yang lebih penting daripada menjadi berguna (tidak ada orang yang mau menjadi sia-sia), dan yang bahkan lebih penting adalah menjadi berguna bagi Tuan kita. Karena telah dikhususkan dan dibuat berguna, kita "siap untuk setiap peker-jaan yang baik," siap untuk melakukan apa saja yang Allah ingin kita lakukan. Ketika kita mempelajari dan mengikuti Kitab Suci (3:16), kita menjadi "dilengkapi untuk setiap perbuatan baik" (3:17).
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) "Nafsu Orang Muda" (2 Timotius 2:22)
Ketika kita mendengar ungkapan "nafsu orang muda," kita pertama-tama mungkin berpikir tentan...
"Nafsu Orang Muda" (2 Timotius 2:22)
Ketika kita mendengar ungkapan "nafsu orang muda," kita pertama-tama mungkin berpikir tentang dorongan seksual yang kuat dari orang muda, yang merupakan tantangan bagi semua orang muda yang ingin hidup seperti kehidupan yang Kristus ingin mereka jalani. Namun begitu, orang muda Kristen harus juga belajar mengendalikan keinginan kuat lainnya: egoisme, tidak pikir panjang, keras kepala, kesombongan, ketidaksabaran, intoleransi, dan senang kepada gagasan yang baru dan anyar, yang cenderung mengecam sesuatu hanya karena itu sudah tua. Masing-masing ini adalah kesalahan yang "memiliki kebajikan yang tersembunyi di baliknya,"90tapi semua itu membutuhkan pengendalian diri. Tentu saja, setiap kelompok usia harus memerangi godaan-godaan ini.
BIS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) SURAT PAULUS YANG KEDUA KEPADA TIMOTIUS
PENGANTAR
Surat Paulus Yang Kedua Kepada Timotius sebagian besar berisi nasihat-nasihat
pribadi kepada Timot
SURAT PAULUS YANG KEDUA KEPADA TIMOTIUS
PENGANTAR
Surat Paulus Yang Kedua Kepada Timotius sebagian besar berisi nasihat-nasihat pribadi kepada Timotius sebagai teman sekerja dan pembantu yang masih muda.
- 2Inti nasihatnya ialah supaya Timotius tabah. Ia dinasihati dan didorong supaya
terus setia menyebarkan berita tentang Tuhan Yesus Kristus serta berpegang pada Perjanjian Lama dan ajaran tentang Kabar Baik dari Allah; juga supaya Timotius tetap bertugas sebagai guru dan pemberita Kabar Baik dari Allah, sekalipun menghadapi penderitaan dan pertentangan.
Timotius khusus diperingatkan supaya tidak turut campur dalam perdebatan-perdebatan yang bodoh dan tak bernilai. Perdebatan-perdebatan seperti itu tidak menghasilkan apa-apa, kecuali merusak pikiran orang yang mendengarnya.
Terhadap semuanya itu Timotius diingatkan supaya mengambil contoh dari kehidupan Paulus -- yaitu kepercayaannya kepada Kristus, kesabarannya, kasihnya, ketabahannya dan penderitaan yang dialaminya dalam penganiayaan.
Isi
- Pendahuluan
2Tim 1:1-2 - Pujian dan dorongan
2Tim 1:3-2:13 - Nasihat dan peringatan
2Tim 2:14-4:5 - Keterangan tentang keadaan Paulus
2Tim 4:6-18 - Penutup
2Tim 4:19-22
Ajaran: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Sama seperti I Timotius.
Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 65-67 sesudah Masehi.
Penerima : Lihat I Timotius
Tujuan
Sama seperti I Timotius.
Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 65-67 sesudah Masehi.
Penerima : Lihat I Timotius 07139.
Isi Kitab: Kitab II Timotius ini terbagi atas 4 pasal. Di dalamnya dapat kita lihat tuntutan hidup bagi seorang hamba Tuhan, agar melakukan dan menuruti panggilannya sebagai seorang hamba Yesus Kristus.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Timotius
Pasal 1-2 (2Tim 1:1-2:13).
Pengajaran atau tantangan terhadap seorang hamba Tuhan untuk tetap setia melaksanakan panggilan-Nya
Dalam bagian ini, seorang hamba Tuhan ditantang untuk melakukan panggilannya, yaitu dengan setia melayani walaupun berada di dalam penderitaan. Dan memberikan pengajaran terhadap orang lain.
Pendalaman
- Bacalah pasal 2Tim 1:3-18. _Tanyakan_: Apakah sebabnya Rasul Paulus mengucap syukur bila mengingat Timotius? (lihat ayat 3-5; 2Tim 1:3-5).
- Bacalah pasal 2Tim 1:7,11-13. _Tanyakan_: Roh apakah yang ada di dalam orang Kristen? Mengapakah Rasul Paulus harus mengalami penderitaan?
- Bacalah pasal 2Tim 2:1-3. _Tanyakan_: Apakah yang diperintahkan kepada Timotius? Dan apakah saudara sudah melakukan hal yang sama?
Pasal 2-3 (2Tim 2:14-3:9).
Pengajaran tentang guru-guru palsu dan orang-orang pada akhir zaman
Dalam bagian ini, dijelaskan cara-cara seorang hamba Tuhan untuk mempertahankan pengajaran Firman Allah dengan benar, yaitu dengan hidup yang sesuai dengan Firman Allah. Dan bagaimana perbuatan dari orang-orang yang hidup di akhir zaman.
Pendalaman
- Bacalah pasal 2Tim 2:13-26. _Tanyakan_: Apakah yang perlu diusahakan dari seorang hamba Tuhan menurut ayat 15 (2Tim 2:15) dan apakah saudara sudah melakukan hal yang sama? Apakah yang harus ditinggalkan oleh orang yang menyebut nama Tuhan? (lihat ayat 19; 2Tim 2:19).
- Bacalah pasal 2Tim 3:1-9. _Tanyakan_: Sebutkanlah sifat-sifat dan cara-cara kehidupan dari orang-orang yang hidup di akhir zaman.
Pasal 3 (2Tim 3:10-17).
Pengajaran tentang perlengkapan seorang hamba Tuhan dan kegunaan dari Firman Allah
Dalam bagian ini, dijelaskan apa yang harus dilakukan atau yang menjadi pegangan seorang hamba Tuhan, dan apa kegunaan atau kekuasaan dari Firman Allah.
Pendalaman
Bacalah pasal 2Tim 3:10-17. _Tanyakan_:
(1) Apakah yang sudah diteladani oleh Timotius dari kehidupan Rasul Paulus? (lihat ayat 10; 2Tim 3:10). (2) Apakah yang akan dialami oleh setiap orang yang beribadah kepada Yesus Kristus? (lihat ayat 12; 2Tim 3:12). (3) Kepada apakah Timotius harus tetap berpegang? Apakah saudara melakukan hal yang sama? (lihat ayat 14; 2Tim 3:14). (4) Apakah manfaat dari Firman Allah yang disebutkan dalam ayat 15-17? (2Tim 3:15-17) (5) Untuk apakah Allah memperlengkapi orang-orang Kristen?
II. Kesimpulan
Dalam kitab II Timotius dengan jelas diajarkan arti panggilan seorang hamba Tuhan. Dan bagaimana ia harus melaksanakan tugas panggilannya itu, serta penjelasan tentang perlengkapan dalam menunaikan tugas panggilan menjadi hamba Tuhan Yesus Kristus.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah yang menulis Kitab II Timotius?
- Sebutkanlah manfaat daripada Firman Allah!
Intisari: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) Pesan terakhir yang terkenal!
BAGAIMANA SURAT INI DITULIS.Setelah menulis suratnya pertama kepada Timotius, Paulus meninggalkan Korintus dan bersama
Pesan terakhir yang terkenal!
BAGAIMANA SURAT INI DITULIS.
Setelah menulis suratnya pertama kepada Timotius, Paulus meninggalkan Korintus dan bersama Titus berlayar menuju Kreta, di sana ia meninggalkan Titus untuk mengurus gereja setempat. Rasul Paulus bermaksud untuk menghabiskan masa musim dingin di Nikopolis, tetapi ketika berada di sana rupanya ia mengadakan kunjungan singkat ke Troas. Di Troas ia ditangkap dan dibawa ke Roma. Sementara menunggu di penjara Roma, ia memiliki keyakinan bahwa saat kepergiannya sudah dekat, Paulus menulis suratnya yang kedua kepada anak rohani yang dikasihinya. Penangkapan itu terjadi tiba-tiba, ia tidak sempat mengambil kitab-kitab dan perkamen, harta yang amat berharga baginya (2Ti 4:13), bahkan juga jubahnya. Sebelum ia dipenjarakan di Roma, ia masih dapat menikmati sedikit kebebasan, yaitu sahabat-sahabatnya masih bebas mengunjunginya (Kis 28:23, 30), tetapi sekarang keadaannya jauh berbeda.
SANG RASUL SEORANG DIRI.
Ia seorang diri.(2Ti 4:10-12) dan sedang menantikan saat hukuman mati. Ia sudah pernah sekali menghadap Kaisar Nero, tetapi kasusnya ditunda (2Ti 4:16, 17). Ia berharap untuk menghadap kaisar lagi pada musim dingin, oleh karena itu ia menulis kepada Timotius dan mendesaknya untuk datang dan membawa Markus bersamanya, dan juga beberapa barangnya yang tertinggal. Surat ini merupakan surat Paulus yang terakhir dan sifatnya sangat pribadi, sekalipun menghadapi saat kematiannya, ia masih memikirkan kesejahteraan orang lain. Dalam surat ini terdapat 23 nama orang.
Pesan dan Penerapan
1. Ingatlah Yesus Kristus (2Ti 2:8).
Paulus yang kemungkinan besar akan mati sebagai martir menasihati Timotius untuk 'ingat kepada Yesus Kristus', karena ia sendiri dikuatkan dengan cara ini. Ia tidak pernah melupakan bahwa pertama-tama sekali ia adalah seorang 'rasul Yesus Kristus' (2Ti 1:1). Ia tidak merasa malu untuk menyaksikan imannya kepada Kristus (2Ti 1:8). Ia yakin bahwa Yesus akan memeliharanya sampai pada hari Tuhan (2Ti 1:12). Kristus, bagi Paulus, adalah teladan yang harus diikuti, terutama dalam penderitaan. Kedatangan Kristus kembali yang penuh kemuliaan merupakan tujuan utama yang dinanti-nantikannya.
2. Hindarilah pertengkaran yang sia-sia (2Ti 2:23).
Ajaran sesat sedang merajalela ketika Paulus menulis surat ini. Ada orang yang suka pertengkaran dan pasti membuang waktu berjam-jam untuk mendiskusikan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang seperti itu berpengaruh buruk pada gereja (2Ti 2:18). Seperti ditandaskan oleh Paulus, ada dua dasar yang kuat, dua fakta yang melebihi apa yang dipertengkarkan -'Tuhan - dan hanya Ia saja - mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan apabila kita adalah milik-Nya, kita harus 'meninggalkan kejahatan' (2Ti 2:19). Penting bagi kita untuk tidak terperangkap dalam diskusi-diskusi yang panjang tentang masalah-masalah seperti penafsiran nubuatan, predestinasi dan kehendak bebas.
3. Peliharalah iman (2Ti 4:7).
Paulus menghargai berita Injil sebagai suatu titipan yang suci yang telah dipercayakan kepadanya dan yang harus dengan hati-hati disampaikan kepada orang lain dengan tidak bercela. Kebenaran adalah sesuatu yang harus dipelihara (2Ti 1:14), khususnya sehubungan dengan banyaknya ajaran sesat. Pelayan Kristen diberi Allah tanggung jawab untuk menyampaikan berita Injil kepada orang lain yang juga cakap mengajar orang lain (2Ti 2:2). Guru Kristen yang efisien telah belajar bagaimana memberitakan kebenaran dengan benar (2Ti 2:15). Tidak ada penghiburan yang lebih besar pada hari Tuhan daripada mengetahui bahwa Anda telah 'memelihara iman' (2Ti 4:7).
Tema-tema Kunci
1. Penderitaan (2Ti 1:8, 12; 2:9; 3:11).
Pada saat surat ini ditulis, penulisnya sedang menderita karena imannya dalam sebuah penjara di Roma. Timotius, anak rohaninya, harus dipersiapkan bila perlu mengalami penderitaan yang sama (2Ti 1:8). Penderitaan itu tidak selalu bersifat fisik, tetapi mungkin dapat berupa kekecewaan dan kesepian. Teman-teman yang terdahulu seperti Figelus dan Hermogenes telah meninggalkan Paulus (2Ti 1:15). Demas adalah salah seorang teman lainnya yang kepergiannya membuat Rasul Paulus menderita (2Ti 4:10). Pikirkan penderitaan yang dialami dalam kehidupan seorang Kristen. Tuhan kita sendiri telah menjelaskan bahwa jalannya tidaklah mudah. Petrus juga menjelaskan bahwa menderita sebagai seorang Kristen bukanlah haI yang memalukan (1Pe 4:16). Bukankah benar bahwa sebagian orang Kristen yang terbaik adalah mereka yang telah menderita karena iman mereka?
2. Pelayanan (2Ti 2:2-6, 15, 20-21).
Jelaslah bahwa empat kata yang menggambarkan pekerja-pekerja Kristen dalam pasal 2 memperlihatkan pekerjaan yang melibatkan kegiatan yang menguras tenaga. Lebih dari itu, dalam ilustrasi tentang bejana, tekanannya bukan pada kesediaan tetapi pada kegunaannya. Kristen sesungguhnya adalah orang yang 'diselamatkan untuk melayani'. Pikirkan ketepatan kata-kata kiasan yang dipakai dalam pasal 2 dan khususnya perhatikan tentang gambaran mengenai seorang prajurit dan implikasinya. Apa yang dimaksud dengan 'memusingkan diri dengan soal-soal penghidupannya'?
3. Murtad.
Jelas bahwa ciri-ciri yang disebutkan dalam 2Ti 3:1-9 menandai setiap generasi; kalau begitu bagaimana hal-hal ini merupakan ciri khusus 'akhir zaman'? Kitab Suci terus menerus memperingatkan kita tentang keadaan-keadaan yang akan kita hadapi sebelum 'kedatangan Tuhan' (Mat 24:1-51). Pelajari pesan dan cara-cara yang dipakai oleh guru-guru palsu dewasa ini jika dibandingkan dengan II Timotius 3:5-9.
4. Kitab Suci.
Timotius beruntung, karena mempunyai nenek moyang yang saleh (2Tim 1:5). Perhatikan peran Kitab Suci dalam kehidupan masa kecilnya (2Ti 3:14, 15). Perhatikan sifat istimewa Kitab Suci 'diilhamkan oleh Allah' dan kegunaannya yang luas (2Ti 3:16, 17). Pikirkan contoh-contoh dari pengalaman Anda sendiri, bagaimana Kitab Suci berguna untuk 'mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik dalam kebenaran'. Apa pengertian Anda tentang 'diilhamkan oleh Allah'?
Garis Besar Intisari: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) [1] SEORANG AYAH MENASIHATI ANAKNYA 2Ti 1:1-18
2Ti 1:1-7Iman yang tulus
2Ti 1:8-14Tanggung jawab yang khusus
2Ti 1:15-18Pernyataan yang menyedi
[1] SEORANG AYAH MENASIHATI ANAKNYA 2Ti 1:1-18
2Ti 1:1-7 | Iman yang tulus |
2Ti 1:8-14 | Tanggung jawab yang khusus |
2Ti 1:15-18 | Pernyataan yang menyedihkan |
[2] NASIHAT KEPADA PARA PEKERJA KRISTEN 2Ti 2:1-26
Beberapa kata pelambang perlu dipikirkan dengan saksama
o Prajurit (2Ti 2:3, 4)
o Atlit (2Ti 2:5)
o Petani (2Ti 2:6)
o Pekerja (2Ti 2:15)
o Bejana (2Ti 2:20-21 )
o Beberapa petunjuk yang harus diikuti
o Jadilah kuat (2Ti 2:1)
o Percayakanlah (2Ti 2:2)
o Ingatlah Yesus Kristus (2Ti 2:8-13 )
o Hindarilah pertengkaran (2Ti 2:14-19 )
o Berlakulah lemah lembut (2Ti 2:23-26 )
[3] SEBUAH GAMBARAN TENTANG AKHIR ZAMAN 2Ti 3:1-17
2Ti 3:1-9 | Kejahatan-kejahatan yang sangat kita kenal |
2Ti 3:10-17 | Panggilan untuk bertahan dalam penderitaan |
[4] PESAN-PESAN TERAKHIR 2Ti 4:1-22
2Ti 4:1-5 | Penugasan serius pada saat perpisahan |
2Ti 4:6-8 | Pesan perpisahan Paulus |
2Ti 4:9-22 | Komentar-komentar terakhir dan salam |
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi