Teks -- Kisah Para Rasul 26:1-17 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
BIS -> Kis 26:16
Dalam beberapa naskah kuno tidak ada: tentang Aku.
Jerusalem: Kis 26:2-23 - -- Paulus membuka pidato pembelaannya ini dengan merayu, Kis 26:2-3; bdk Kis 24:2-3,10. Kemudian ia mengemukakan bahwa kepercayaan sebagai orang Kristen ...
Paulus membuka pidato pembelaannya ini dengan merayu, Kis 26:2-3; bdk Kis 24:2-3,10. Kemudian ia mengemukakan bahwa kepercayaan sebagai orang Kristen sesuai dengan kepercayaan orang-orang Farisi akan kebangkitan orang-orang mati, Kis 26:4-8; bdk Kis 23:6+; lalu ia menceritakan hal-ihwal pertobatannya, Kis 26:9-18; bdk Kis 9:1-18; 22:3-16; ia mengakhiri pidatonya dengan meringkaskan pewartaannya yang hanya memberitakan bahwa agama Kristen memenuhi Alkitab, Kis 26:19-23; bdk Kis 13:15-47. Di balik uraian yang berbeda tampillah seluruh persoalan mengenai hubungan antara agama Yahudi dan agama Kristen, bdk Kis 24:14+.
Jerusalem: Kis 26:3 - terutama karena engkau tahu benar-benar Terjemahan lain: karena engkau tahu lebih baik dari siapapun juga.
Terjemahan lain: karena engkau tahu lebih baik dari siapapun juga.
Jerusalem: Kis 26:7 - karena pengharapan itulah Harapan akan Mesias menjadi konkrit dalam kepercayaan akan kebangkitan Kristus yang dengan jalan itu menjadi landasan harapan Kristen, 1Ko 15:15-22; K...
Harapan akan Mesias menjadi konkrit dalam kepercayaan akan kebangkitan Kristus yang dengan jalan itu menjadi landasan harapan Kristen, 1Ko 15:15-22; Kol 1:18
Jerusalem: Kis 26:14 - Sukar bagimu... Ini sebuah peribahasa Yunani yang artinya: menentang sesuatu dengan percuma: seperti perlawanan seekor sapi yang menendang gelagah rangsang dan hanya ...
Ini sebuah peribahasa Yunani yang artinya: menentang sesuatu dengan percuma: seperti perlawanan seekor sapi yang menendang gelagah rangsang dan hanya mendapat luka karenanya.
Jerusalem: Kis 26:17-18 - -- Pengutusan Paulus digambarkan dengan ciri-ciri alkitabiah uang mengenai pengutusan nabi-nabi besar: Yeremia dan Hamba Tuhan.
Pengutusan Paulus digambarkan dengan ciri-ciri alkitabiah uang mengenai pengutusan nabi-nabi besar: Yeremia dan Hamba Tuhan.
Dengan memaksa mereka mengingkari Jesus.
Ende: Kis 26:14 - Sukar bagimu menerdjang melawan galah runtjing Ini suatu peribahasa jang
umum di Junani, maksudnja: segala perlawanan sia-sia sadja. Kiasan ini diambil
dari dunia pertanian, dimana lembu djantan ja...
Ini suatu peribahasa jang umum di Junani, maksudnja: segala perlawanan sia-sia sadja. Kiasan ini diambil dari dunia pertanian, dimana lembu djantan jang menarik badjak atau pedati dipatju dengan tongkat pandjang berudjung besi runtjing.
Ende: Kis 26:16 - -- Bandingkanlah Kis 9:15 dan Kis 22:14-15. Dari ajat ini agak
terang, bahwa Jesus kemudian memperlihatkan Diri beberapa kali lagi kepada
Paulus untuk la...
Bandingkanlah Kis 9:15 dan Kis 22:14-15. Dari ajat ini agak terang, bahwa Jesus kemudian memperlihatkan Diri beberapa kali lagi kepada Paulus untuk langsung memberikan pernjataan-pernjataan tentang Indjil kepadanja. Bdl. 2Ko 12:1-4 dan Gal 2:2.
Ref. Silang FULL: Kis 26:1 - membela diri // dengan tangannya · membela diri: Kis 9:15; 25:22
· dengan tangannya: Kis 12:17; Kis 12:17
· membela diri: Kis 9:15; 25:22
Ref. Silang FULL: Kis 26:2 - di hadapanmu // orang-orang Yahudi · di hadapanmu: Mazm 119:46
· orang-orang Yahudi: Kis 24:1,5; 25:2,7,11
· di hadapanmu: Mazm 119:46
· orang-orang Yahudi: Kis 24:1,5; 25:2,7,11
Ref. Silang FULL: Kis 26:3 - adat istiadat // dan persoalan · adat istiadat: Kis 26:7; Kis 6:14; Kis 6:14
· dan persoalan: Kis 25:19
· masa mudaku: Gal 1:13,14; Fili 3:5
Ref. Silang FULL: Kis 26:5 - Sudah lama // seorang Farisi // paling keras · Sudah lama: Kis 22:3
· seorang Farisi: Kis 23:6; Fili 3:5
· paling keras: Kis 24:5; Kis 24:5
Ref. Silang FULL: Kis 26:6 - aku mengharapkan // moyang kita · aku mengharapkan: Kis 23:6; 24:15; 28:20
· moyang kita: Kis 13:32; Kis 13:32; Rom 15:8
· aku mengharapkan: Kis 23:6; 24:15; 28:20
Ref. Silang FULL: Kis 26:7 - suku kita // siang malam // aku dituduh · suku kita: Yak 1:1
· siang malam: 1Tes 3:10; 1Tim 5:5
· aku dituduh: Kis 26:2
Ref. Silang FULL: Kis 26:9 - pernah menyangka // bertindak menentang // dari Nazaret · pernah menyangka: 1Tim 1:13
· bertindak menentang: Yoh 16:2
· dari Nazaret: Yoh 15:21; Yoh 15:21
Ref. Silang FULL: Kis 26:10 - orang kudus // dalam penjara // juga setuju · orang kudus: Kis 9:13; Kis 9:13
· dalam penjara: Kis 8:3; Kis 8:3; Kis 9:2,14,21
· juga setuju: Kis 22:20
Ref. Silang FULL: Kis 26:14 - suatu suara // bahasa Ibrani · suatu suara: Kis 9:7
· bahasa Ibrani: Yoh 5:2; Yoh 5:2
Ref. Silang FULL: Kis 26:16 - dan berdirilah // Kuperlihatkan kepadamu · dan berdirilah: Yeh 2:1; Dan 10:11
· Kuperlihatkan kepadamu: Kis 22:14,15
· dan berdirilah: Yeh 2:1; Dan 10:11
· Kuperlihatkan kepadamu: Kis 22:14,15
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Kis 26:1-11; Kis 26:12-23
Matthew Henry: Kis 26:1-11 - Pembelaan Paulus yang Kelima
Paulus terduduk di kursi terdakwa, sedangkan Festus, Bernike, Agripa, serta orang-orang terkemuka lainnya dari kota Kaisarea yang duduk di kursi...
- Paulus terduduk di kursi terdakwa, sedangkan Festus, Bernike, Agripa, serta orang-orang terkemuka lainnya dari kota Kaisarea yang duduk di kursi hakim atau di sekitarnya, menunggu apa hendak dikatakannya untuk membela diri. Nah, di dalam pasal ini kita temukan,
- I. Penjelasan yang diberikan Paulus mengenai dirinya, untuk menjawab fitnah orang-orang Yahudi. Di dalam penjelasan ini kita lihat,
- 1. Dengan rendah hati ia menyapa Raja Agripa, serta menyampaikan pujian kepadanya (ay. Kis 26:1-3).
- 2. Penjelasannya mengenai asal-usul, pendidikan, dan pekerjaannya sebagai seorang Farisi, serta ketaatannya pada butir utama dari pernyataan kepercayaannya, yang berbeda dari kepercayaan orang-orang Saduki, dalam hal “kebangkitan orang mati,” sekalipun ia sudah tidak lagi mengikuti tata cara ibadah keagamaannya (ay. Kis 26:3-8).
- 3. Perihal semangatnya yang tinggi dalam menentang agama Kristen dan para pemeluknya pada mulanya (ay. Kis 26:9-11).
- 4. Perihal perubahan imannya yang ajaib kepada Kristus (ay. Kis 26:12-16).
- 5. Perihal amanat yang ia terima dari sorga untuk memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa lain (ay. Kis 26:17-18).
- 6. Perihal kegiatannya untuk melaksanakan amanat itu, yang menimbulkan perlawanan keras dari orang-orang Yahudi (ay. Kis 26:19-21).
- 7. Perihal ajaran yang ia jadikan sebagai pelayanannya untuk memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa lain, yang begitu jauh dari upaya penghancuran hukum Taurat dan kitab nabi-nabi melainkan untuk menunjukkan penggenapan keduanya di dalam Injil (ay. Kis 26:22-23).
- II. Komentar yang diberikan atas pembelaannya,
- 1. Festus berkata bahwa ia belum pernah mendengar orang berbicara begitu gila seperti ini dan menghina Paulus sebagai orang yang tidak waras (ay. Kis 26:24). Sebagai jawaban kepada Festus, ia menolak tuduhan itu dan mohon perhatian Raja Agripa (ay. Kis 26:25-27).
- 2. Raja Agripa, yang lebih memahami masalah yang dibicarakan, beranggapan bahwa ia belum pernah mendengar orang yang berbicara dengan begitu masuk akal dan meyakinkan seperti itu, dan ia mengaku bahwa ia hampir saja diyakinkan untuk menjadi orang Kristen (ay. Kis 26:28). Dan Paulus juga sangat berharap ia menjadi orang percaya (ay. Kis 26:29).
- 3. Mereka semua sepakat bahwa dia tidak bersalah dan seharusnya dibebaskan, tetapi bahwa sayangnya ia telah terlanjur mengunci pintu kebebasannya sendiri dengan naik banding kepada Kaisar (ay. Kis 26:30-32).
Pembelaan Paulus yang Kelima ( Kis 26:1-11)
- Agripa adalah orang yang paling terhormat di dalam sidang ini, karena ia menyandang gelar raja, walaupun kekuasaannya hanyalah di atas para wali negeri lain yang berada di bawah Kaisar. Juga, walaupun ia bukan atasan dari Festus, ia lebih dituakan dan berpengalaman. Itulah sebabnya setelah Festus membuka perkara Paulus, Agripa sebagai juru bicara sidang ini memberikan kesempatan kepada Rasul Paulus untuk membela diri (ay. Kis 26:1). Paulus tetap berdiam diri sampai ia diberi kebebasan berbicara, sebab orang yang paling berani tampil bicara bukanlah yang paling siap berbicara dan paling baik berbicara. Kesempatan ini merupakan suatu kebaikan yang tidak akan pernah diberikan oleh orang-orang Yahudi, atau tidak mungkin dapat diperoleh tanpa kesulitan. Namun, di sini Agripa memberikannya dengan leluasa. Perkara Paulus ini begitu baik, sehingga ia tidak mengingini apa pun selain kebebasan untuk membela diri. Ia juga tidak membutuhkan seorang pengacara, tidak perlu Tertulus, untuk berbicara baginya. Sikap tubuhnya digambarkan di sini: Ia memberi isyarat dengan tangannya, sebagai orang yang sama sekali tidak memiliki keraguan, tetapi kebebasan penuh dan penguasaan diri. Hal ini juga menunjukkan bahwa ia bersunguh-sungguh dan mengharapkan perhatian para hadirin sementara ia menyampaikan pembelaan bagi dirinya. Amatilah, di sini ia tidak berkeras hati bahwa karena telah naik banding kepada Kaisar maka ia mau berdiam diri saja. Ia tidak berkata, “Aku tidak mau diperiksa lagi sampai aku tiba di hadapan Kaisar sendiri.” Sebaliknya, dengan gembira ia menyambut kesempatan untuk memberikan kehormatan atas perkara yang sedang ditanggungnya. Kita harus selalu siap sedia pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kita tentang pengharapan yang ada pada kita, terlebih lagi kepada setiap orang yang berkuasa (1Ptr. 3:15). Nah, dalam bagian pendahuluan dari pembelaannya,
- I. Rasul Paulus menyampaikan rasa hormatnya yang sangat khusus kepada Agripa (ay. Kis 26:2-3). Sebelumnya ia juga dengan wajah gembira memberi penjelasan di hadapan Feliks, karena ia tahu bahwa Feliks telah bertahun-tahun lamanya menjadi hakim atas bangsa itu (24:10). Namun, pendapatnya mengenai Agripa lebih jauh lagi. Amatilah,
- 1. Karena dituduh oleh orang-orang Yahudi dan telah menanggung banyak hal buruk yang didakwakan kepadanya, Rasul Paulus merasa senang beroleh kesempatan untuk membersihkan diri. Sangat jauh dari pikirannya bahwa ia dikecualikan dari kekuasaan pengadilan pemerintah karena ia seorang rasul. Kuasa pemerintahan berasal dari Allah, yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan bagi kita semua. Itulah sebabnya kita semua harus tunduk kepadanya.
- 2. Karena terpaksa membela diri sendiri, Rasul Paulus senang bisa melakukannya di hadapan Raja Agripa, yang memahami segala masalah ini lebih baik dibandingkan dengan para wali negeri Romawi lainnya, karena ia telah memeluk agama Yahudi. Terutama karena engkau tahu benar-benar adat istiadat dan persoalan orang Yahudi. Tampaknya Agripa adalah seorang cendekiawan juga, yang berpengetahuan luas dalam berbagai hal mengenai bangsa Yahudi. Ia seorang pakar dalam pengetahuan tentang adat istiadat agama Yahudi, mengenal sifat-sifatnya, dan tahu bahwa semua adat istiadat itu tidak dimaksudkan untuk diberlakukan kepada semua bangsa atau bersifat kekal. Ia juga ahli dalam menangani berbagai pertanyaan yang muncul mengenai adat istiadat itu, untuk memutuskan hal-hal yang tidak semua orang Yahudi menyepakatinya. Agripa mengetahui dengan baik kitab-kitab Perjanjian Lama. Itulah sebabnya ia dapat membuat penilaian yang lebih baik dari pada orang lain atas pertentangan yang terjadi antara Paulus dan orang-orang Yahudi mengenai apakah Yesus itu Mesias atau bukan. Sungguh sangat membesarkan hati bagi seorang pemberita firman untuk berbicara di hadapan orang-orang yang cerdas dan mampu membedakan hal-hal yang pada hakikatnya memang berbeda. Ketika Paulus berkata, Pertimbangkanlah sendiri apa yang aku katakan, ia seperti berbicara kepada orang-orang yang bijaksana (1Kor. 10:15).
- 3. Oleh karena itu Paulus memohon supaya Agripa mendengarkan dengan sabar, makrothymōs – dengan menanggung sabar. Paulus merancang sebuah pembelaan yang panjang, dan ia memohon supaya Agripa mau mendengarkannya sampai selesai dan jangan sampai merasa jemu. Ia merancang suatu pembelaan yang terus terang, serta memohon supaya Agripa mau mendengarkannya dengan kepala dingin dan tidak menjadi marah. Paulus memiliki beberapa alasan untuk merasa khawatir karena Agripa adalah seorang Yahudi yang sangat mahir dalam seluk beluk adat istiadat bangsa Yahudi, dan karena itu lebih memiliki kemampuan dalam mengadili perkaranya. Namun, pada tingkat tertentu boleh jadi ia sudah terpengaruh oleh ragi orang-orang Yahudi, sehingga bisa saja berprasangka buruk terhadap Paulus yang menjadi rasul bagi bangsa-bangsa lain. Oleh karena itu untuk mengambil hatinya, ia berkata: aku minta kepadamu, supaya engkau mendengarkan aku dengan sabar. Pastilah, ketika memberitakan iman kepercayaan tentang Kristus, setidaknya kita mengharapkan orang untuk mendengar dengan sabar.
- II. Paulus mengaku bahwa walaupun ia dibenci dan dicap sebagai seorang yang murtad, ia masih tetap berpegang teguh pada semua hal baik yang diajarkan dan dilatihkan kepadanya sejak masa muda. Ibadah agamanya selalu dibangun di atas dasar janji yang diberikan Allah kepada nenek moyang mereka, dan hal ini masih dipegangnya.
- 1. Lihatlah di sini agama apa yang dipeluk oleh Paulus ketika ia masih muda: jalan hidupnya diketahui semua orang (ay. Kis 26:4-5). Ia memang tidak dilahirkan di antara bangsanya sendiri, namun dibesarkan di antara mereka di Yerusalem. Meskipun pada tahun-tahun belakangan ini ia bergaul akrab dengan bangsa-bangsa lain (yang sangat menyakitkan hati orang-orang Yahudi), namun ketika tampil di dunia ini ia sungguh mengenal bangsa Yahudi dan sepenuhnya hidup dalam segala kepentingan mereka. Ia tidak dididik oleh bangsa asing dan tidak jelas, tetapi di tengah bangsanya sendiri di Yerusalem, di mana agama dan pengetahuan sangat berkembang. Semua orang Yahudi mengetahui hal ini. Semua dapat mengingatnya dengan baik, sebab Paulus sangat menonjol waktu itu. Orang-Orang yang mengetahui dia sejak masa mudanya dapat bersaksi mengenai dirinya bahwa ia seorang Farisi. Bahwa ia tidak hanya memeluk agama Yahudi dan menjadi orang yang taat menjalankan semua peraturannya, tetapi bahwa ia hidup menurut mazhab yang paling keras dalam agama itu, sangat senang dan cermat dalam menjalankan semua ketetapan bagi dirinya sendiri. Ia juga sangat keras dan cermat dalam memaksakan kebiasaan itu kepada orang lain. Ia tidak saja disebut sebagai orang Farisi, tetapi ia hidup sebagai seorang Farisi. Semua orang yang mengenal dia sangat mengetahui bahwa tidak ada orang Farisi yang begitu cermat mengikuti peraturan-peraturan dari mazhabnya seperti dia. Ia bahkan berasal dari golongan Farisi yang paling keras, sebab ia dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel, seorang rabi termasyhur dari sekolah agama dari keluarga Hilel, yang lebih ternama mengenai persoalan agama daripada sekolah dari keluarga Samai. Nah, jika Paulus adalah seorang Farisi dan hidup sebagai orang Farisi,
- (1) Tentunya ia adalah seorang cendekiawan, seorang yang terpelajar, dan bukan seorang yang bodoh, buta huruf, dan bekerja tanpa pikir. Orang-orang Farisi mengenal hukum Taurat dan sangat mahir di dalamnya, demikian juga dalam menjelaskan adat istiadat dari hukum itu. Merupakan suatu celaan bagi rasul-rasul lain yang tidak memiliki pendidikan tinggi dan hanya dibesarkan sebagai nelayan biasa (4:13). Oleh karena itu, orang-orang Yahudi yang tidak mau percaya seharusnya tidak dapat dimaafkan lagi, karena di sini tampil seorang rasul yang pernah dididik di bawah asuhan para ahli agama mereka yang ternama.
- (2) Tentunya Paulus adalah seorang yang berakhlak tinggi, seorang yang penuh kebajikan, dan bukan seorang muda durjana atau bejat. Jika ia hidup sebagai seorang Farisi, ia pasti bukan seorang pemabuk dan cabul. Dan sebagai seorang Farisi muda, kita dapat berharap bahwa ia bukanlah seorang pemeras dan juga bukan orang yang belajar menjadi pemeras seperti yang dilakukan oleh orang-orang Farisi tua yang licik dan tamak, yang suka menelan rumah janda-janda miskin. Sebaliknya, ia adalah seorang yang tidak bercacat tentang kebenaran dalam menuruti hukum Taurat. Ia juga tidak dapat didakwa melakukan perbuatan yang jahat dan najis. Karena itu pula, ia tidak dapat dianggap telah meninggalkan agamanya karena tidak berpengetahuan mengenai hal itu (sebab ia adalah orang yang terpelajar). Ia juga tidak dapat dianggap sebagai orang yang meninggalkan agama karena tidak menyukai agama itu atau tidak merasa puas terhadap kewajiban-kewajiban agama itu, sebab ia adalah seorang yang saleh dan tidak tertarik kepada hal-hal yang tidak berakhlak.
- (3) Tentunya Paulus seorang yang berpegang teguh pada ajaran agamanya, sehat dan kuat di dalam iman, bukan seorang fasik atau orang yang tidak percaya akan adanya Tuhan, atau orang yang memegang dasar pikiran yang rusak sehingga membawa kepada pengkhianatan. Ia adalah orang Farisi yang bertentangan dengan orang Saduki. Ia menerima kitab-kitab Perjanjian Lama yang sebagian ditolak oleh orang Saduki, serta percaya kepada dunia roh, jiwa yang tidak dapat mati, kebangkitan tubuh jasmaniah, serta juga upah dan hukuman di kehidupan yang akan datang, yang semuanya ditolak oleh orang Saduki. Mereka tidak dapat berkata bahwa ia telah meninggalkan agamanya karena tidak memahami sebagian asas pokok agamanya atau kekurangan wahyu ilahi. Tidak, ia selalu memandang dengan penuh rasa hormat janji yang diberikan Allah kepada nenek moyangnya, dan ia membangun harapannya di atas dasar janji tersebut.
- Nah, walaupun Paulus sangat memahami bahwa semua itu tidak akan membenarkan dirinya di hadapan Allah dan juga tidak membuat dirinya menjadi orang benar, tetapi ia tahu bahwa tindakannya ini adalah untuk menjaga nama baiknya di antara orang-orang Yahudi, dan bisa menjadi sebuah pernyataan alasan ad hominem – untuk menjadi perhatian Agrippa, bahwa ia bukanlah seseorang seperti yang mereka gambarkan itu. Walaupun ia telah menganggap semua itu sebagai kerugian supaya ia memperoleh Kristus, ia mau menyebutkannya jika itu dapat memuliakan Kristus. Ia sangat tahu bahwa semua ini terjadi ketika ia masih asing terhadap hakikat rohaniah dari hukum ilahi dan terhadap agama batiniah. Ia tahu bahwa kecuali kebenarannya dapat melebihi semua hal ini, ia tidak akan dapat masuk ke dalam sorga. Walaupun demikian, saat mengenang kembali semuanya itu, hatinya merasa puas bahwa sebelum beriman kepada Kristus, ia bukanlah seorang yang tidak percaya akan adanya Tuhan, duniawi, dan jahat. Sebaliknya, sesuai dengan terang yang ia miliki, ia telah hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah.
- 2. Lihatlah di sini agama seperti apa yang dipeluk Paulus sekarang. Benar bahwa ia sekarang tidak memiliki gairah lagi terhadap hukum Taurat yang penuh dengan tata upacara itu seperti pada masa mudanya. Ia menganggap bahwa semua korban dan persembahan yang ditetapkan oleh hukum Taurat tersebut telah digantikan oleh korban agung yang telah dilambangkan oleh semua korban tadi. Pencemaran dan pentahiran yang seremonial dari hukum itu sudah tidak dipedulikannya lagi. Ia berpendapat bahwa keimamatan Lewi tenggelam dengan hormat di dalam keimamatan Kristus. Namun, dasar-dasar pokok utama dari agamanya masih tetap dipegang teguh seperti biasanya, dan bahkan lebih lagi, ia bertekad untuk hidup dan mati oleh dasar-dasar pokok itu.
- (1) Agamanya dibangun di atas janji yang diberikan Allah kepada nenek moyangnya, dibangun di atas pewahyuan ilahi, yang ia terima dan percayai. Ia mempertaruhkan nyawanya di atas janji itu. Agamanya dibangun di atas kasih karunia ilahi, dan kasih karunia itu diwujudkan dan disampaikan oleh janji itu. Janji Allah menjadi pedoman dan dasar dari agamanya. Yaitu janji yang diberikan kepada nenek moyang mereka, yang jauh lebih kuno daripada hukum upacara simbolis. Bahkan janji yang sebelumnya itu telah disahkan Allah di dalam Kristus, dan tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tahun kemudian (Gal. 3:17). Kristus dan sorga merupakan dua ajaran utama Injil – bahwa Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Nah, dua hal ini adalah hakikat dari janji yang diberikan kepada nenek moyang kita. Janji itu dapat dilihat jauh ke belakang sebagai janji yang diberikan kepada bapa Adam mengenai keturunan perempuan itu, berikut penemuan-penemuan keadaan masa depan yang dilihat dengan iman oleh para bapa leluhur. Namun, janji itu terutama dimaksudkan sebagai janji yang diberikan kepada bapa Abraham, bahwa di dalam keturunannya semua kaum di muka bumi ini akan mendapat berkat, dan bahwa Allah akan menjadi Allah bagi dia dan keturunannya. Yang pertama berarti Kristus, dan yang berikutnya berarti sorga. Sebab jika Allah tidak mempersiapkan sebuah kota bagi mereka, Ia akan malu menyebut diri-Nya sebagai Allah mereka (Ibr. 11:16).
- (2) Agamanya ada di dalam pengharapan atas janji itu. Paulus tidak mendasarkan agamanya di atas hal-hal seperti makanan dan minuman serta peraturan-peraturan duniawi seperti yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi (Allah sering menunjukkan bahwa Ia tidak terlampau memedulikan hal-hal semacam itu), tetapi di dalam kepercayaan yang bergantung sepenuhnya pada kasih karunia Allah di dalam kovenan itu, serta pada janji itu, yang menjadi piagam kesepakatan agung yang olehnya jemaat pertama kali didirikan.
- [1] Ia memiliki pengharapan di dalam Kristus sebagai keturunan yang dijanjikan. Ia berharap dapat diberkati di dalam Dia, untuk menerima berkat Allah, dan benar-benar diberkati.
- [2] Ia menaruh pengharapan akan sorga. Hal ini dinyatakannya dengan sungguh-sungguh sebagaimana yang diungkapkannnya di dalam Kis 24:15, bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati. Keyakinannya tidak dalam hal-hal daging, tetapi dalam Kristus. Ia sama sekali tidak mengharapkan hal-hal besar di dalam dunia ini. Sebaliknya, ia mengharapkan hal-hal yang lebih besar di dunia lain dibandingkan dengan apa pun yang katanya dapat diberikan oleh dunia ini. Ia memusatkan perhatiannya pada keadaan yang akan datang.
- (3) Dalam hal ini Paulus sependapat dengan orang-orang Yahudi yang saleh. Imannya tidak saja sesuai dengan Kitab Suci, tetapi juga sesuai dengan kesaksian jemaat, yang menjadi pendukungnya. Walaupun mereka menjadikan dirinya sebagai sasaran, ia tidak sendirian: “ Kedua belas suku kita, yang menjadi anggota jemaat orang-orang Yahudi, sementara mereka siang malam beribadah kepada Allah dengan tekun, mengharapkan penggenapan janji ini, yaitu semua hal baik yang dijanjikan.” Di sini bangsa Israel disebut kedua belas suku, sebab memang begitulah pada mulanya. Meskipun kita tidak membaca bahwa sepuluh suku yang lain juga kembali berkumpul, kita memiliki alasan untuk beranggapan bahwa terdapat banyak orang-orang tertentu, setidaknya dari setiap suku, yang kembali ke negeri mereka sendiri. Mungkin sebagian besar dari mereka yang dibawa sebagai tawanan datang kembali secara bertahap. Kristus juga pernah berbicara mengenai kedua belas suku Israel (Mat. 19:28). Hana juga berasal dari suku Asyer (Luk. 2:36). Yakobus menujukan surat penggembalaannya kepada kedua belas suku di perantauan (Yak. 1:1). “Kedua belas suku kitalah yang membentuk bangsa kita, yang di dalamnya aku dan saudara-saudaraku yang lain termasuk. Sekarang semua orang Israel mengaku percaya kepada janji mengenai Kristus dan sorga, dan berharap memperoleh berkat dari janji itu. Mereka semua berharap kepada Sang Mesias yang akan datang, sedangkan kami yang telah menjadi orang-orang Kristen berharap kepada Mesias yang sudah datang. Dengan demikian kita semua dapat sepakat bahwa kita membangun di atas dasar janji yang sama. Mereka mencari kebangkitan orang mati dan kehidupan di dalam dunia yang akan datang, dan inilah yang aku cari. Mengapa aku harus dipandang sebagai orang yang memberitakan sesuatu yang berbahaya dan menyimpang dari pengajaran yang berlaku, atau dipandang sebagai orang yang murtad dari iman dan ibadah jemaat Yahudi, sementara aku bersesuaian dengan mereka dalam hal ajaran yang mendasar ini? Aku berharap pada akhirnya aku akan sampai di sorga yang sama seperti yang mereka harapkan. Jika kita berharap dapat berjumpa dengan penuh bahagia di akhir hidup kita, mengapa kita harus bertengkar di dalam perjalanan ini?” Bahkan lebih dari itu, jemaat orang-orang Yahudi tidak saja mengharapkan kegenapan janji ini, tetapi dalam pengharapan itulah mereka siang malam melakukan ibadahnya dengan tekun. Ibadah di dalam Bait Suci diselenggarakan terus-menerus untuk memenuhi kewajiban agama, petang dan pagi, siang dan malam, dari awal tahun sampai akhir tahun. Semua ini dipelihara oleh imam-imam dan orang-orang Lewi, serta mereka yang disebut orang-orang yang tetap, yang selalu hadir di sana untuk menumpangkan tangan mereka ke atas persembahan umat, sebagai perwakilan dari kedua belas suku. Ibadah ini diselenggarakan sebagai pengakuan iman atas janji hidup yang kekal dan pengharapan yang ada di dalamnya. Paulus melakukan ibadahnya siang dan malam dengan tekun di dalam pengharapannya akan Injil Anak Allah, sedangkan melalui perwakilan kedua belas suku itu mereka juga melakukannya di dalam hukum Taurat Musa. Namun, ia dan mereka melakukannya di dalam pengharapan akan janji yang sama. “Oleh karena itu mereka tidak boleh memandangku sebagai orang yang telah meninggalkan jemaat, selama aku masih memegang janji yang sama, janji yang juga mereka pegang.” Terlebih lagi orang-orang Kristen, yang berharap kepada Yesus yang sama, sorga yang sama, walaupun berbeda dalam cara dan tata ibadah, seharusnya saling mengharapkan yang terbaik bagi satu sama lain dan hidup bersama-sama di dalam kasih yang kudus. Atau itu dapat juga diartikan sebagai orang-orang tertentu yang tetap bersekutu di dalam jemaat orang-orang Yahudi dan sangat saleh dalam kehidupan mereka, yang beribadah kepada Allah dengan sungguh-sungguh, menggunakan akal sehat, dan melakukannya dengan tekun. Siang dan malam, sama seperti Hana yang tidak pernah meninggalkan Bait Allah, beribadah kepada Allah (istilah yang sama digunakan di sini), dengan berpuasa dan berdoa (Luk. 2:37). “Dengan cara ini mereka berharap dapat mencapai janji itu, dan aku berharap mereka akan sampai di sana.” Perhatikanlah, hanya orang-orang yang rajin dan tekun beribadah kepada Allah sajalah yang dapat mengharapkan hidup yang kekal di atas dasar yang baik dan benar. Harapan akan hidup yang kekal harus dapat membuat kita menjadi rajin dan tekun dalam menjalankan semua kewajiban agama kita. Kita harus terus melanjutkan pekerjaan kita dengan mata yang terarah ke sorga. Orang-orang yang tekun beribadah kepada Allah siang dan malam, walaupun dengan cara yang berbeda dengan cara kita, harus kita nilai dengan penuh kemurahan hati.
- (4) Inilah yang sekarang membuat Paulus menderita – karena memberitakan ajaran yang mereka sendiri harus terima dan akui, jika mereka memahaminya dengan benar. Sekarang aku harus menghadap pengadilan oleh sebab aku mengharapkan janji yang diberikan kepada nenek moyang kita. Ia berpegang pada janji itu dan menentang hukum upacara simbolis, sementara para pendakwanya berpegang pada hukum upacara simbolis dan menentang janji itu: “Dan karena pengharapan itulah, ya Raja Agripa, aku dituduh oleh orang-orang Yahudi. Sebab aku melakukan apa yang wajib aku lakukan oleh pengharapan terhadap janji itu.” Merupakan hal yang lazim bagi orang untuk membenci dan menyerang kekuatan agama orang lain yang berbeda dengan agama yang mereka bangga-banggakan. Pengharapan Paulus itu sama seperti pengharapan mereka juga ( Kis 24:15), dan sekarang mereka menjadi marah kepadanya karena ia melakukan apa yang sesuai dengan pengharapan itu. Namun, penganiayaan itu menjadi suatu kehormatan baginya, sebab ketika ia menderita sebagai seorang Kristen, itu berarti ia menderita karena pengharapan Israel ( Kis 28:20).
- (5) Inilah yang ingin ia ajak semua yang mendengar untuk menerima dengan hati terbuka (ay. Kis 26:8): Mengapa kamu menganggap mustahil, bahwa Allah membangkitkan orang mati? Tampaknya pernyataan ini muncul secara tiba-tiba. Tetapi ada kemungkinan apa yang disampaikan Paulus jauh lebih banyak dari pada yang tercatat di sini. Ia menjelaskan janji yang diberikan kepada nenek moyang mereka itu sebagai janji akan kebangkitan dan hidup kekal. Dan ia membuktikan bahwa ia ada di jalur yang benar dalam mengejar pengharapannya atas kebahagiaan itu, sebab ia percaya kepada Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati, yang menjadi tanda dan jaminan terhadap kebangkitan yang diharapkan oleh nenek moyang mereka. Oleh karena itu, dengan sungguh-sungguh Paulus menghendaki mereka dapat mengenal kuasa kebangkitan Kristus, supaya olehnya ia beroleh kebangkitan dari antara orang mati (Flp. 3:10-11). Sekarang, banyak dari orang-orang yang sedang mendengarkan dia berasal dari bangsa-bangsa lain. Mungkin sebagian besar dari mereka, khususnya Festus, ketika mendengar dia banyak berbicara mengenai kebangkitan Kristus dan kebangkitan dari antara orang mati seperti yang diharapkan oleh kedua belas suku Israel, mulai mengejek Paulus seperti yang dilakukan orang-orang Atena. Mungkin mereka mulai tersenyum-senyum mendengar hal itu, saling berbisik satu sama lain, dan mengatakan betapa tidak masuk akalnya hal itu. Oleh sebab itu, Paulus merasa perlu berdebat dengan mereka. Apa! Apakah menurut pendapatmu mustahil bagi Allah membangkitkan orang mati? Begitulah seharusnya kalimat itu dibaca. Jika kamu menganggap hal itu ajaib, apakah Aku harus menganggapnya ajaib juga? Demikianlah firman TUHAN semesta alam (Za. 8:6). Kalaupun melampaui kuasa alam, hal itu tidak melampaui kuasa Allah yang menciptakan alam ini. Perhatikanlah, tidak ada alasan sama sekali bagi kita untuk beranggapan bahwa Allah tidak mungkin bisa membangkitkan orang mati. Kita tidak diminta untuk mempercayai segala sesuatu yang memang mustahil, segala sesuatu yang mengandung pertentangan. Terdapat cukup banyak alasan yang dapat dipercaya untuk membawa kita menelusuri semua pengajaran agama Kristen, dan khususnya di sini mengenai kebangkitan orang mati. Bukankah Allah memiliki kemahakuasaan yang tidak terbatas, sehingga tidak ada yang mustahil bagi-Nya? Bukankah Dia yang menciptakan dunia ini untuk pertama kali dari ketiadaan, dengan mengucapkan firman-Nya? Bukankah Dia yang membentuk tubuh kita dari debu tanah dan mengembuskan nafas hidup ke dalam kita pada mulanya? Jadi masakan Dia tidak sanggup dengan kuasa yang sama membentuk mereka kembali dari debu tanah mereka sendiri serta memberikan kehidupan ke dalam mereka lagi? Bukankah kita juga melihat bentuk kebangkitan lainnya di alam ini, setiap kali musim semi datang kembali? Jika matahari memiliki kuasa untuk membangkitkan kembali tumbuh-tumbuhan yang sudah mati, apakah tampak mustahil bagi kita bahwa Allah sanggup membangkitkan tubuh-tubuh yang sudah mati?
- III. Paulus mengakui bahwa ketika ia masih hidup sebagai orang Farisi, ia sangat memusuhi orang-orang Kristen dan Kekristenan. Ia mengira bahwa ia harus berlaku seperti itu dan tetap seperti itu, sampai akhirnya Kristus membuat perubahan yang indah di dalam dirinya. Hal ini ia katakan,
- 1. Untuk menunjukkan bahwa ia menjadi seorang Kristen dan pemberita firman bukanlah sebagai hasil dan akibat dari wataknya atau kecenderungannya. Bukan juga karena pemikirannya berangsur-angsur menyukai ajaran Kristen. Ia tidak meneliti Kekristenan melalui berbagai alasan sebab akibat, tetapi dibuat menjadi sepenuhnya yakin langsung dari keadaannya yang penuh dengan prasangka buruk terhadap Kekristenan. Dengan begitu tampaklah bahwa dia dibuat menjadi Kristen dan menjadi seorang pengkhotbah oleh suatu kuasa adikodrati. Dengan demikian, perubahan hidupnya tidak saja bagi dirinya sendiri, tetapi bagi orang lain juga, sebagai sebuah bukti yang meyakinkan tentang kebenaran Kekristenan.
- 2. Mungkin Paulus merancang pernyataan itu sebagai alasan untuk memaafkan para penganiayanya, seperti yang pernah diperbuat Kristus ketika Ia berkata, mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Ketika menganiaya murid-murid Kristus, ia mengira bahwa ia melakukan apa yang seharusnya ia lakukan. Dan sekarang, dengan kemurahan hati ia berpikir bahwa mereka juga melakukan kesalahan yang sama. Amatilah,
- (1) Betapa bodohnya pendapat yang ia pegang (ay. Kis 26:9): Ia sendiri pernah menyangka bahwa ia harus keras bertindak, dengan menggunakan segala sesuatu yang ada di dalam kuasanya, menentang nama Yesus dari Nazaret, menentang pengajaran-Nya, kehormatan-Nya, kepentingan-Nya. Sebenarnya, nama itu sendiri tidak mendatangkan bahaya. Namun, karena nama itu tidak sesuai dengan gagasan mengenai kerajaan Mesias yang ia bayangkan, ia menentangnya dengan sekuat tenaga. Ia menyangka bahwa dengan cara menganiaya orang-orang yang memanggil nama Yesus Kristus, ia telah melayani Tuhan dengan baik. Perhatikanlah, sangat mungkin orang-orang yang dengan yakin menyangka berada di jalan yang benar, ternyata kemudian terbukti berada di jalan yang salah. Begitu juga halnya dengan orang-orang yang mengira menjalankan kewajiban agama mereka, ternyata dengan sengaja tetap melakukan dosa yang terbesar. Orang-orang yang membenci saudara-saudara mereka, dan mengucilkan mereka, berkata, biarlah TUHAN dipermuliakan (Yes. 66:5, TL). Di bawah bendera dan dalih agama, tindak kejahatan yang paling biadab dan tidak berperikemanusiaan tidak saja dibenarkan, tetapi juga dikuduskan dan diagungkan (Yoh. 16:2).
- (2) Betapa dengan amarah yang meluap-luap ia melakukan penganiayaan itu (ay. Kis 26:10-11). Tidak ada dasar tindakan yang lebih kejam di dunia ini selain hati nurani yang menerima keterangan yang salah. Ketika Paulus mengira bahwa ia wajib menentang nama Kristus dengan sekuat tenaga, ia tidak segan-segan berjerih payah dan mengorbankan apa pun untuk itu. Ia menjelaskan apa yang telah ia lakukan itu, dan menegaskannya sebagai orang yang benar-benar menyesali perbuatannya: aku adalah seorang penghujat dan seorang penganiaya yang ganas (1Tim. 1:13).
- [1] Ia menjejali penjara-penjara dengan orang-orang Kristen seolah-olah mereka adalah penjahat-penjahat yang paling bejat. Melalui penganiayaan ini, ia berharap tidak saja dapat menanamkan kengerian kepada mereka, tetapi juga membuat mereka menjadi kebencian bagi orang banyak. Ia menjadi Iblis yang melemparkan beberapa orang percaya ke dalam penjara (Why. 2:10). Ia memasukkan mereka ke dalam penjara supaya mereka dapat dianiaya. Aku telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara ( Kis 26:10), laki-laki dan perempuan (8:3).
- [2] Ia menjadikan dirinya sebagai alat dari imam-imam kepala. Dalam hal ini dengan menerima kuasa dari mereka, sebagai seorang bawahan. Ia sangat bangga karena menjadi orang yang berkuasa menjalankan tugas penganiayaan seperti itu.
- [3] Tanpa diminta, ia ikut campur tangan dalam mengusulkan hukuman mati bagi orang-orang Kristen, khususnya Stefanus, yang hukuman matinya mendapat persetujuan dari dirinya (8:1). Dengan demikian ia menjadikan dirinya sebagai particeps criminis – orang yang turut mengambil bagian dalam kejahatan. Mungkin karena semangatnya inilah, ia berhasil menjadi anggota mahkamah agama, walaupun masih berusia muda. Dari situlah ia mengusulkan untuk menjatuhkan hukuman mati bagi orang-orang Kristen. Atau, setelah mereka dihukum, ia memberikan alasan untuk membenarkan apa yang telah dilakukan. Dengan demikian ia menjadikan dirinya bersalah ex post facto – sesudah perbuatan dilakukan, seolah-olah dia adalah seorang hakim atau anggota dewan juri.
- [4] Ia menjatuhkan hukuman atas tindakan pelanggaran ringan, di rumah-rumah ibadat, di mana mereka disesah sebagai pelanggar-pelanggar peraturan rumah ibadat. Ia sudah menghukum banyak orang. Bahkan lebih dari itu, sepertinya ia sering menyiksa orang-orang yang sama, seperti dirinya sendiri yang pernah disesah sampai lima kali (2Kor. 11:24).
- [5] Ia tidak saja menghukum mereka karena agama mereka, tetapi sambil membanggakan diri karena mampu menguasai hati nurani orang lain, ia memaksa mereka menyangkal agama mereka dengan cara menganiaya mereka: “Aku memaksa mereka untuk menyangkal Kristus dan menyatakan bahwa Dia adalah seorang penipu dan mereka semua telah tertipu oleh-Nya. Ia memaksa mereka menyangkal Tuhan mereka dan meninggalkan kewajiban-kewajiban mereka kepada-Nya.” Tidak ada yang lebih memberatkan para penganiaya selain pemaksaan terhadap hati nurani manusia, tidak peduli sebangga apa pun mereka sekarang atas diri orang-orang yang mereka buat baru percaya akibat paksaan mereka.
- [6] Kegeramannya begitu meluap-luap terhadap orang Kristen dan Kekristenan sampai Yerusalem sendiri menjadi panggung yang terlampau sempit untuk bertindak. Akibatnya, dalam amarah yang meluap-luap terhadap mereka, ia mengejar mereka, bahkan sampai ke kota-kota asing. Ia marah terhadap mereka karena melihat bagaimana mereka mampu membela diri, meskipun ia sudah berusaha keras menentang mereka. Ia marah melihat bagaimana jumlah mereka semakin berlipat ganda karena penindasan itu. Amarahnya meluap-luap. Gelombang amarahnya tidak dapat dibendung dan dibatasi. Ia menjadi kengerian bagi dirinya sendiri dan juga bagi banyak orang lain. Begitu besar kejengkelan di dalam dirinya hingga ia tidak mampu mengatasinya, begitu pula amarahnya terhadap mereka. Para penganiaya adalah orang-orang gila, dan beberapa di antara mereka gila melampaui batas. Paulus menjadi marah melihat orang-orang yang tinggal di kota-kota lain tidak terlampau keras menentang orang-orang Kristen. Itulah sebabnya ia sibuk mengurusi hal-hal yang sebenarnya bukan urusannya dengan menganiaya orang-orang Kristen, bahkan sampai ke kota-kota asing. Tidak ada dasar tindakan yang lebih meresahkan selain kebencian, khususnya kebencian yang melibatkan hati nurani.
- Inilah watak Paulus dan inilah cara hidupnya pada masa mudanya. Itulah sebabnya ia tidak dapat dianggap menjadi orang Kristen karena pendidikan atau karena adat kebiasaan, atau ditarik oleh harapan mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Semua keberatan di luar dirinya bertentangan dengan keberadaannya sebagai seorang Kristen.
Matthew Henry: Kis 26:12-23 - Pembelaan Paulus yang Kelima Pembelaan Paulus yang Kelima ( Kis 26:12-23)
Semua orang yang percaya kepada Allah dan menghormati kedaulatan-Nya, harus mengakui bahwa orang-or...
Pembelaan Paulus yang Kelima ( Kis 26:12-23)
- Semua orang yang percaya kepada Allah dan menghormati kedaulatan-Nya, harus mengakui bahwa orang-orang yang berbicara dan bertindak sesuai dengan petunjuk-Nya serta memperoleh jaminan diri-Nya, tidak boleh dimusuhi, karena itu berarti melawan Allah. Nah, dengan penuturan yang jelas dan jujur atas masalah yang sebenarnya, di sini Paulus membuktikan di hadapan sidang yang mulia ini, bahwa ia menerima panggilan langsung dari sorga untuk memberitakan Injil Kristus kepada dunia bangsa-bangsa lain, yang membuat jengkel orang-orang Yahudi sehingga menentang dia. Di sini ia menunjukkan,
- I. Bahwa ia menjadi orang Kristen karena kuasa ilahi, walaupun ia berprasangka melawan jalan itu. Ia dibawa ke jalan Kristen dengan tiba-tiba oleh kuasa dari sorga. Ia tidak dipaksa untuk mengakui Kristus oleh kekuatan luar seperti halnya ia memaksa orang lain untuk menghujat Dia, tetapi oleh kekuatan ilahi dan rohaniah, melalui sebuah wahyu Kristus dari sorga, baik kepadanya maupun di dalam dirinya. Hal ini terjadi ketika ia sedang berada di puncak kehidupan dosanya, ketika sedang menuju Damsyik untuk menghancurkan Kekristenan dengan cara menganiaya orang-orang Kristen di kota itu. Dengan penuh semangat seperti biasanya bila berkaitan dengan urusan ini, kegiatannya untuk menganiaya sama sekali tidak kendur atau menjadi lelah. Ia juga tidak tergoda untuk menyerah saat teman-temannya gagal, sebab kali ini, lebih daripada sebelumnya, ia memperoleh kuasa penuh dan tugas dari imam-imam kepala untuk menganiaya Kekristenan. Dalam keadaan seperti itulah ia dipaksa menyerah oleh kuasa yang lebih besar dan diberi tugas lain untuk memberitakan Kekristenan. Ada dua hal yang menyebabkan terjadinya perubahan yang mengejutkan ini, suatu penglihatan dari sorga dan suara dari sorga, yang menyampaikan pengetahuan tentang Kristus melalui dua indra pembelajaran, yaitu melihat dan mendengar.
- 1. Dia melihat suatu penglihatan sorgawi. Keadaannya luar biasa hingga pastilah itu bukan sebuah khayalan yang menyesatkan– deciptio visus. Sebaliknya, tidak diragukan lagi bahwa yang ia lihat adalah suatu penampakan ilahi.
- (1) Ia melihat cahaya yang sangat kuat turun dari langit, sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh tangan manusia, sebab ketika itu bukan malam hari, melainkan pada tengah hari bolong. Cahaya itu tidak muncul di dalam rumah, di mana akal-akal tipuan bisa dilakukan, tetapi di tengah jalan, di tempat terbuka. Cahaya itu adalah cahaya yang lebih terang dari pada matahari, yang mengalahkan dan meredupkan cahaya matahari (Yes. 24:23). Dan juga, ini bukanlah hasil khayalan Paulus, sebab cahaya itu meliputi dia dan teman-teman seperjalanannya. Mereka semua merasakan diliputi oleh cahaya yang terang benderang, yang membuat matahari tidak begitu terang di mata mereka. Kekuatan dan kuasa cahaya ini mulai menunjukkan pengaruhnya. Mereka semua rebah ke tanah karena penglihatan yang membuat mereka mengalami kelumpuhan itu. Cahaya ini berkilat karena kekuatannya, namun tidak menyambar seperti kilat, tetapi terus bercahaya meliputi mereka. Di masa Perjanjian Lama, Allah biasanya menyatakan diri-Nya di dalam kekelaman, dan menjadikan kekelaman itu sebagai tempat kediaman-Nya (2Taw. 6:1). Ia berbicara kepada Abraham dalam gelap gulita yang mengerikan (Kej. 15:12), sebab masa itu adalah masa kegelapan. Namun, sekarang hidup yang tidak dapat binasa dibawa kepada terang melalui Injil Kristus yang datang di dalam terang yang besar. Di dalam penciptaan kasih karunia, seperti halnya dunia ini, hal pertama yang diciptakan adalah terang (2Kor. 4:6).
- (2) Kristus sendiri menampakkan diri kepadanya (ay. Kis 26:16): Aku menampakkan diri kepadamu untuk maksud ini. Kristus ada di dalam terang ini, walaupun orang-orang yang menjadi teman seperjalannya hanya melihat terang dan tidak melihat Kristus di dalamnya. Tidak semua pengetahuan akan membuat kita menjadi seorang Kristen, tetapi pengetahuan itu haruslah pengetahuan tentang Kristus.
- 2. Dia mendengar suara sorgawi, suara yang terdengar jelas, yang berbicara kepadanya. Di sini dikatakan bahwa suara itu disampaikan dalam bahasa Ibrani (yang tidak disebutkan sebelumnya), bahasa ibunya, bahasa agamanya, untuk menunjukkan kepadanya bahwa walaupun ia akan diutus di antara bangsa-bangsa lain, ia tidak boleh lupa bahwa ia adalah seorang Ibrani, serta juga tidak boleh menjadi orang asing terhadap bahasa Ibrani. Dalam apa yang dikatakan Kristus kepadanya kita dapat amati,
- (1) Bahwa Kristus memanggil dia sesuai dengan namanya, dan berulang kali (Saulus, Saulus), yang tentunya mengejutkan dan mencengangkan dia. Terlebih lagi, ia sekarang sedang berada di tempat asing, di mana tidak seorang pun mengenal dirinya.
- (2) Bahwa Kristus menginsafkan dia akan dosanya. Akan dosa besar yang sekarang sedang diembannya, yaitu dosa untuk menganiaya orang-orang Kristen. Kristus menunjukkan kepadanya betapa tidak masuk akalnya tugasnya itu.
- (3) Bahwa Kristus turut merasakan penderitaan para pengikut-Nya: Engkau menganiaya aku (ay. Kis 26:14), dan sekali lagi, Akulah Yesus yang kauaniaya itu (ay. Kis 26:15). Tidak terpikirkan oleh Paulus bahwa ketika menginjak-injak orang-orang yang ia pandang sebagai beban dan noda bagi bumi ini, sebenarnya ia sedang menghina Dia yang sangat mulia bagi sorga.
- (4) Bahwa Kristus menegur dia terus melawan keyakinan itu: Sukar bagimu menendang ke galah rangsang, atau galah penghalau, seperti anak lembu yang tidak terlatih. Pada awalnya, semangat Paulus mungkin mulai bangkit, namun dia diberi tahu bahwa ia akan binasa kalau melakukan hal itu terus, dan setelah itu ia menyerah. Atau, mungkin juga hal itu dikatakan dengan nada memperingatkan: “Berhati-hatilah supaya jangan sampai engkau menolak diinsafkan, sebab semua ini dirancang untuk mengubah hatimu, tidak untuk melawanmu.”
- (5) Bahwa atas pertanyaannya, Kristus memperkenalkan diri kepadanya. Paulus bertanya (ay. Kis 26:15), “Siapa Engkau, Tuhan? Beritahukanlah siapa yang berbicara kepadaku dari sorga, supaya aku dapat menjawabnya dengan pantas?” Dan Ia menjawab, “Akulah Yesus, yang engkau hina itu, yang engkau benci dan fitnah. Akulah yang menanggung nama itu, yang telah engkau buat sampai begitu dibenci dan kausebut sebagai penjahat.” Paulus mengira Yesus sudah terkubur di dalam tanah, dan mayatnya dicuri dari kuburnya sendiri dan dipindahkan ke tempat lain. Semua orang Yahudi diajar untuk berkata seperti itu. Itulah sebabnya ia merasa heran mendengar Dia berbicara dari langit, melihat dirinya diliputi oleh kemuliaan yang sebelumnya telah ia hina sekuat tenaga. Kejadian ini meyakinkan dirinya bahwa ajaran Yesus bersifat ilahi dan sorgawi. Tidak saja tidak boleh ditentang, tetapi harus disambut dengan hangat: Bahwa Yesus adalah Sang Mesias, sebab tidak saja Ia telah dibangkitkan dari kematian, tetapi Ia telah menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa. Kejadian ini cukup untuk membuat dia segera menjadi seorang Kristen, meninggalkan kumpulan para penganiaya yang ditentang sendiri oleh Tuhan yang menampakkan diri dari sorga, dan menggabungkan diri dengan kelompok yang teraniaya, yang dibela oleh Tuhan yang turun dari sorga untuk mereka.
- II. Bahwa ia dijadikan seorang pelayan Tuhan oleh kuasa ilahi: Bahwa Yesus yang sama, yang telah menampakkan diri kepadanya di dalam terang yang mulia itu memerintahkan kepadanya untuk pergi dan memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa lain. Ia tidak melarikan diri dari pengutusan itu. Ia juga tidak diutus oleh manusia yang sama seperti dia, tetapi oleh Dia yang diutus Bapa (Yoh. 20:21). Apa yang ia katakan di sini mengenai pengangkatannya sebagai seorang rasul berkaitan dengan apa yang pernah dikatakan kepadanya melalui ayat-ayat lain, yang tampaknya berasal dari pasal 9:15 dan pasal 22:15, 17, dan seterusnya, yang disampaikan kepadanya sesudah peristiwa itu. Namun, di sini ia menggabungkan kedua pernyataan itu untuk meringkas: Bangunlah dan berdirilah. Orang-orang yang karena terang Injil dibuat Kristus tersungkur dalam kehinaan akibat dosa akan mendapati dirinya bangun dan berdiri di dalam kasih karunia, kekuatan, dan, penghiburan rohani. Jika Kristus menghancurkan, itu supaya Ia dapat menyembuhkan. Ia merobohkan, itu supaya Ia dapat membangkitkan. Kebaskanlah debu dari padamu, bangunlah (Yes. 52:2). Tolonglah dirimu sendiri dan Kristus akan menolongmu. Engkau harus bangkit, karena Kristus akan menolongmu. Paulus harus bangkit, sebab Kristus memiliki pekerjaan baginya – memiliki sebuah pesan khusus, pesan yang sangat baik, untuk menjadikan dia utusan-Nya: Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan. Kristus telah menetapkan pelayan-pelayan-Nya sendiri. Mereka menerima kemampuan dan tugas dari Dia. Paulus bersyukur kepada Kristus Yesus yang telah menempatkan dirinya di dalam pelayanan (1Tim. 1:12). Kristus menampakkan diri kepadanya untuk menetapkan dia menjadi pelayan. Dengan satu atau lain cara, Kristus akan menyatakan diriNya kepada semua orang yang ditetapkan-Nya sebagai pelayan-Nya. Sebab, bagaimana mereka dapat memberitakan Dia kalau mereka tidak mengenal Dia? Dan bagaimana mereka dapat mengenal Dia jika Ia tidak memperkenalkan diri di dalam Roh-Nya? Amatilah,
- 1. Jabatan yang ditetapkan Kristus bagi Paulus adalah: dia dijadikan sebagai seorang pelayan, untuk melayani Kristus dan bertindak bagi-Nya, sebagai seorang saksi. Untuk membuktikan kebenaran ajaran-Nya. Ia harus menyaksikan kebenaran Injil kasih karunia Allah. Kristus menampakkan diri kepadanya supaya ia dapat tampil bagi Kristus di hadapan orang banyak.
- 2. Isi kesaksian Paulus: Ia harus memberikan kesaksian kepada dunia,
- (1) Tentang segala sesuatu yang telah ia lihat. Sekarang, pada saat ini, ia harus memberitahukan kepada orang-orang bahwa Kristus telah menampakkan diri kepadanya di tengah jalan dan apa saja yang telah Ia katakan kepadanya. Ia melihat semua hal ini, supaya ia dapat memberitakannya, seperti apa yang terjadi di sini dan sebelumnya (22).
- (2) Tentang apa yang akan diperlihatkan Kristus kepadanya. Sekarang Kristus sedang mengadakan cara berkomunikasi dengan Paulus, yang setelah itu terus dilakukan-Nya, tetapi untuk saat ini Ia hanya memberitahukan bahwa Paulus akan mendengar lebih lanjut dari Dia. Pada mulanya, Paulus tidak memahami apa-apa tentang Injil sampai Kristus menampakkan diri kepadanya dan memberikan petunjuk sepenuhnya. Injil yang ia beritakan diterimanya langsung oleh pernyataan Kristus (Gal. 1:12). Namun, ia menerimanya secara berangsur-angsur. Beberapa diterimanya pada saat tertentu, dan beberapa lagi pada saat yang lain, sesuai dengan kesempatan yang ada. Kristus sering menampakkan diri kepada Paulus, dan kemungkinan besar lebih sering lagi dari pada yang telah dicatat di sini. Kristus tetap mengajarnya, supaya ia tetap dapat mengajar pengetahuan kepada orang banyak.
- 3. Perlindungan rohani yang ia terima sementara ia dipakai Kristus sebagai saksi-Nya: semua kuasa kegelapan tidak dapat menang terhadapnya sampai ia menyelesaikan kesaksiannya (ay. Kis 26:17), mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Perhatikanlah, saksi-saksi Kristus berada di bawah pemeliharaan-Nya yang khusus. Walaupun mereka dapat jatuh ke tangan musuh, Ia akan memelihara mereka untuk menyelamatkan mereka dari tangan musuh, dan Dia tahu bagaimana melakukannya. Pada saat ini Kristus telah menunjukkan kepada Paulus betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung (9:16). Namun, di sini Ia berkata bahwa Ia akan mengasingkan dia dari bangsa ini. Penderitaan hebat dapat diimbangi dengan janji penyelamatan umat Allah. Sebab Kristus tidak berjanji bahwa mereka akan dijauhkan dari penderitaan, tetapi akan dijaga-Nya untuk bisa melalui penderitaan itu. Kadang-kadang Allah menyerahkan umat-Nya ke tangan para penganiaya mereka supaya Ia mendapat kehormatan saat melepaskan mereka dari tangan musuh-musuh mereka.
- 4. Pengutusan khusus yang diberikan kepadanya untuk pergi ke tengah bangsa-bangsa lain dan pesan yang harus disampaikan dengan pengutusannya itu. Pengutusan kepada bangsa-bangsa lain itu terjadi beberapa tahun setelah pertobatan Paulus, atau (sebab semuanya tampak mengarah ke situ) setelah ia tahu bahwa ia dirancang untuk tujuan itu (lihat 22:21). Namun, pada akhirnya ia diperintahkan untuk mengarahkan dirinya ke sana.
- (1) Ada pekerjaan besar yang harus dilakukan di antara bangsa-bangsa lain, dan Paulus yang harus melaksanakannya. Ada dua hal yang harus dilakukan:
- [1] Sebuah dunia yang diam dalam kegelapan haruslah diterangi. Mereka harus diajak mengetahui hal-hal yang diperlukan untuk memiliki kedamaian kekal yang selama ini telah mereka abaikan. Untuk mengenal Allah sebagai tujuan mereka, serta Kristus sebagai jalan mereka, yang sampai saat itu belum mereka kenal. Ia diutus untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang. Pemberitaannya tidak saja dapat memberitahukan hal-hal yang tidak pernah mereka dengar sebelumnya, tetapi harus dapat menjadi saluran dari kasih karunia dan kuasa ilahi. Dengan demikian pengertian mereka akan diterangi hingga mampu menerima hal-hal seperti itu, sekaligus menyambut mereka. Demikianlah ia akan membuka mata mereka yang sebelumnya tertutup terhadap terang itu. Mereka akan mau mengerti keadaan, perkara, dan kepentingan mereka sendiri. Kristus membuka hati manusia dengan cara membuka mata mereka. Ia tidak menuntun mereka dengan mata tertutup, tetapi membuat mereka mampu melihat jalan mereka sendiri. Paulus diutus tidak saja untuk membuka mata mereka untuk saat sekarang, tetapi juga untuk membuat mata mereka tetap terbuka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang itu. Yakni, dari mengikuti pemimpin-pemimpin palsu dan buta, pengajaran-pengajaran mereka, ramalan-ramalan mereka, dan berbagai perbuatan takhayul, yang berasal dari kebiasaan nenek moyang mereka. Juga dari berbagai gagasan dan pikiran mereka yang merusak tentang berhala-berhala mereka, untuk selanjutnya mengikuti wahyu ilahi yang kepastian dan kebenarannya tidak perlu dipertanyakan lagi. Inilah yang dimaksud dengan membuat mereka berbalik dari kegelapan kepada terang, dari cara-cara kegelapan kepada cara-cara yang dapat menyinarkan terang. Rancangan besar dari Injil adalah mengajar orang-orang bebal serta meralat kesalahan-kesalahan orang yang sedang menyimpang, supaya semua hal dapat ditempatkan dan dilihat di dalam terang yang sejati.
- [2] Sebuah dunia yang diam di dalam kejahatan, kejahatan di dalam diri orang-orang fasik, yang harus dikuduskan dan dibentuk kembali. Tidak cukup dengan hanya membuka mata mereka, hati mereka juga harus diperbarui. Tidak cukup dengan hanya membuat mereka berbalik dari kegelapan kepada terang, mereka juga harus berbalik dari kuasa Iblis kepada kuasa Allah, yang pasti akan terjadi bila mereka telah berbalik kepada terang. Sebab Iblis memerintah dengan kuasa kegelapan, dan Allah memerintah dengan bukti terang yang meyakinkan. Orang-orang berdosa berada di bawah kuasa Iblis. Dengan cara khusus, para penyembah berhala juga seperti itu. Mereka memberi penghormatan kepada roh-roh jahat. Semua orang berdosa ada di bawah pengaruh godaan roh-roh jahat, menyerahkan diri mereka sendiri di dalam tawanannya, dan siap mematuhinya. Kasih karunia pertobatan membuat mereka berbalik dari cengkeraman kuasa Iblis dan membawa mereka menjadi milik Allah, untuk memenuhi peraturan-peraturan firman-Nya dan menaati perintah-perintah serta tuntunan Roh Allah, memindahkan mereka keluar dari kuasa kegelapan ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih. Ketika watak yang baik menjadi kuat di dalam jiwa (seperti halnya watak yang merusak dan berdosa), maka jiwa pun dibuat berbalik dari kuasa Iblis kepada kuasa Allah.
- (2) Ada kebahagiaan besar yang dirancang bagi bangsa-bangsa lain melalui pekerjaan ini – supaya mereka memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan. Mereka berbalik dari kegelapan dosa menuju terang kekudusan, dari perbudakan Iblis kepada pelayanan Allah. Tidak supaya Allah menjadi pemenang yang diuntungkan, tetapi supaya mereka menjadi orang yang diuntungkan oleh-Nya.
- [1] Supaya mereka dapat dipulihkan oleh kemurahan-Nya, kemuliaan yang telah hilang akibat dosa mereka, dan membuat mereka keluar dari situ: supaya mereka memperoleh pengampunan dosa. Mereka dilepaskan dari kuasa dosa, supaya diselamatkan dari kematian yang merupakan upah dosa. Tidak karena mereka memang pantas untuk menerima pengampunan sebagai upah mereka, tetapi supaya mereka menerimanya sebagai suatu pemberian yang cuma-cuma, supaya mereka layak menerima penghiburan-Nya. Mereka dibujuk untuk meletakkan senjata dan kembali kepada kesetiaan mereka, supaya mereka dapat memperoleh keuntungan dari jaminan itu dan dapat membela diri dalam menghadapi penghakiman terhadap mereka.
- [2] Supaya mereka dapat berbahagia dalam kelimpahan-Nya. Tidak saja supaya dosa mereka diampuni, tetapi supaya mereka mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan oleh iman mereka kepada-Ku. Perhatikanlah,
- Pertama, sorga adalah bagian yang ditentukan sebagai warisan. Sorga diturunkan kepada semua anak-anak Allah, sebab jika mereka anak, maka mereka adalah juga ahli waris. Supaya mereka mendapat klēron – bagian yang diundikan (begitulah pemahaman yang seharusnya), seperti halnya pembagian tanah Kanaan yang ditentukan melalui undian, dan ini adalah perbuatan Allah, setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN. Supaya mereka memiliki hak, begitulah menurut pendapat beberapa orang. Bukan oleh jasa mereka, melainkan sepenuhnya oleh kasih karunia.
- Kedua, semua orang yang sungguh-sungguh telah berbalik dari dosa kepada Allah, tidak saja akan diampuni, tetapi juga akan disukai. Bukan saja hak-hak mereka yang telah hilang dipulihkan, tetapi juga dikaruniai kehormatan serta dianugerahi bagian warisan yang melimpah. Pengampunan dosa membuka jalan bagi bagian warisan ini dengan cara menyingkirkan penghalangnya.
- Ketiga, semua orang yang akan diselamatkan di masa nanti dikuduskan sekarang. Orang-orang yang memiliki warisan sorgawi harus memperolehnya dengan cara ini. Mereka harus dipersiapkan dan dilayakkan untuk menerimanya. Tidak ada yang akan berbahagia tanpa kekudusan. Tidak akan ada orang kudus di sorga kalau tidak menjadi kudus di atas muka bumi ini.
- Keempat, Kita tidak membutuhkan apa-apa lagi untuk membuat kita berbahagia selain memiliki bagian kita di antara orang-orang yang telah dikuduskan, untuk berlaku seperti mereka berlaku. Ini berarti memiliki bagian kita di antara orang-orang yang terpilih, sebab mereka dipilih menuju keselamatan melalui pengudusan. Orang-orang yang dikuduskan akan dimuliakan. Karena itu, marilah kita mengambil bagian di antara mereka, dengan masuk ke dalam persekutuan orang-orang kudus, dan bersedia mengambil bagian bersama mereka, serta berbagi dengan mereka di dalam penderitaan mereka, yang (sekalipun betapa menyedihkan) menjadi bagian kita di dalam warisan yang akan mendapat ganti rugi dengan sangat melimpah.
- Kelima, kita dikuduskan dan diselamatkan oleh iman di dalam Kristus. Beberapa orang mengacu kepada kata-kata sebelumnya, dikuduskan oleh iman. Sebab iman akan memurnikan hati dan menempatkan janji-janji yang indah itu di dalam jiwa, serta membawa jiwa berada di bawah pengaruh kasih karunia itu, yang olehnya kita mengambil bagian dalam sifat-sifat ilahi. Sebagian orang lain mengacu kepada penerimaan pengampunan dan warisan. Sebab oleh iman kita menerima kasih karunia itu: semua datang menuju yang satu itu. Sebab oleh iman kita dibenarkan, dikuduskan, dan dimuliakan. Oleh iman, tē eis eme – iman yang ada di dalam Aku. Hal ini dinyatakan dengan penuh perasaan. Iman yang tidak saja untuk menerima pewahyuan ilahi secara umum, tetapi dengan cara yang khusus mengikat diri dengan Yesus Kristus dan pengantaraan-Nya, yang olehnya kita bersandar kepada Kristus sebagai TUHAN keadilan kita, dan mengandalkan diri kita kepada-Nya sebagai TUHAN pemimpin kita. Melalui inilah kita menerima pengampunan dosa, karunia Roh Kudus, dan hidup yang kekal.
- III. Bahwa Paulus telah menjalankan pelayanannya dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan pengutusannya, dengan pertolongan ilahi serta di bawah pimpinan dan perlindungan ilahi. Allah yang telah memanggilnya menjadi seorang rasul, mengakuinya di dalam pekerjaan kerasulannya serta membawanya melewati semuanya itu dalam kebesaran dan keberhasilan.
- 1. Allah memberikan kepadanya hati yang taat kepada panggilan itu (ay. Kis 26:19): kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat, sebab ada yang berkata supaya ia taat kepada penglihatan itu. Penglihatan sorgawi memiliki kuasa yang melebihi kebijaksanaan duniawi, dan karena itu celakalah kita jika sampai tidak taat kepadanya. Seandainya Paulus menyerah kepada darah dan dagingnya dan terpengaruh oleh kepentingan duniawinya, mungkin ia akan berbuat seperti Yunus, pergi ke mana saja dan tidak mengikuti pengutusan ini. Namun, Allah membuka telinganya, dan ia tidak memberontak. Ia menerima tugas pengutusan itu, dan setelah menerima semua perintah, ia bertindak sesuai dengan perintah itu.
- 2. Allah memampukan Paulus melewati pekerjaan yang banyak dan besar itu, walaupun ia harus bergumul dengan banyak kesulitan (ay. Kis 26:20). Ia membaktikan diri sekuatnya untuk memberitakan Injil.
- (1) Ia memulainya di Damsyik, tempat ia bertobat, sebab ia tidak mau membuang-buang waktu (9:20).
- (2) Ketika datang ke Yerusalem, tempat ia menerima pendidikan, ia bersaksi untuk Kristus, padahal sebelumnya di Yerusalemlah dengan ganasnya ia menentang Kristus (9:29).
- (3) Ia memberitakan Injil di seluruh tanah Yudea, di berbagai kota dan desa, seperti yang pernah dilakukan oleh Kristus. Pertama-tama ia memberikan tawaran Injil kepada orang-orang Yahudi, seperti yang telah ditetapkan oleh Kristus. Ia tidak meninggalkan mereka sampai mereka menolak Injil tersebut atas kehendak sendiri. Ia memberikan dirinya demi kesejahteraan jiwa-jiwa mereka, bekerja lebih keras dari pada rasul-rasul lainnya, bahkan mungkin lebih dari pada mereka semua jika digabung bersama-sama.
- 3. Semua pemberitaannya bersifat mudah dipahami dan dapat dilaksanakan. Ia tidak berjalan keliling memenuhi kepala orang dengan pemikiran-pemikiran kosong, tidak menghibur mereka dengan harapan kosong, ataupun mengisi telinga mereka dengan hal-hal yang meragukan dan menimbulkan perdebatan. Sebaliknya, ia berusaha menunjukkan, menyatakan, dan memperagakan kepada mereka, bahwa mereka seharusnya,
- (1) Bertobat dari dosa-dosa mereka, menyesali dan mengakuinya, serta masuk ke dalam kovenan yang ada di hadapan mereka. Mereka harus sadar kembali di dalam hati mereka, demikianlah makna istilah metanoein yang sebenarnya. mereka harus mengubah pikiran dan jalan hidup mereka, serta meninggalkan perbuatan-perbuatan mereka yang keliru.
- (2) Berbalik kepada Allah. Mereka tidak boleh sekadar merasa benci terhadap dosa, tetapi harus menyesuaikan diri dengan kehendak Allah. Tidak boleh hanya berbalik dari yang jahat, tetapi harus berpaling kepada yang baik. Mereka harus berbalik kepada Allah, di dalam kasih dan sayang, serta kembali kepada Allah dalam pelayanan dan ketaatan, berbalik dan kembali dari dunia dan kedagingan. Inilah yang dikehendaki dari seluruh umat manusia yang pemberontak dan bejat, baik Yahudi maupun bangsa-bangsa lain. Epistrephein epi ton Theon – berbalik kepada Allah, sepenuhnya kepada Dia: berbalik kepada-Nya sebagai kebajikan utama dan tujuan tertinggi, sebagai pemimpin dan bagian kita. Mengarahkan mata kita kepada-Nya, mengarahkan hati kita kepada-Nya, serta mengarahkan kaki kita kepada kesaksian-kesaksian-Nya.
- (3) Melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu. Inilah yang diberitakan oleh Yohanes Pembaptis, sebagai pemberita Injil pertama (Mat. 3:8). Orang-orang yang mengaku bertobat harus melakukan itu. Mereka harus menjalani suatu hidup pertobatan, menjalaninya dalam segala hal seperti yang seharusnya dilakukan petobat sejati. Tidaklah cukup untuk sekadar mengucapkan kata-kata penyesalan, kita harus melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan kata-kata pertobatan itu. Sebagaimana iman yang benar, begitu juga pertobatan yang benar harus berjalan dengan baik. Nah, kesalahan apa lagi yang dapat ditemukan dalam pemberitaan seperti ini? Bukankah dampaknya langsung membaharui kembali dunia ini dan memperbaiki semua keluh-kesahnya, serta menghidupkan kembali agama yang berdasarkan akal manusia semata?
- 4. Orang-orang Yahudi tidak berselisih paham dengan Paulus selain mengenai hal ini, bahwa ia berusaha sekuat tenaga untuk membuat orang menjadi saleh, dan membawa mereka kepada Allah dengan membawa mereka kepada Kristus (ay. Kis 26:21). Karena hal inilah, bukan hal yang lain, orang-orang Yahudi menangkap aku di Bait Allah, dan mencoba membunuh aku. Biarlah orang menghakimi apakah hal ini merupakan kejahatan yang layak untuk dijatuhi hukuman mati atau hukuman penjara. Ia diperlakukan dengan buruk, tidak saja karena berbuat baik kepada dirinya, tetapi juga karena berbuat baik kepada orang lain. Mereka berusaha membunuhnya. Hidupnya yang berharga itulah yang mereka kejar dan benci, sebab hidupnya adalah hidup yang berharga. Mereka menangkapnya di Bait Allah sementara ia sedang beribadah kepada Allah. Di situlah mereka menyerangnya, seolah-olah semakin baik tempatnya, semakin baik juga perbuatan baiknya.
- 5. Paulus tidak mendapat pertolongan dari siapa pun selain dari sorga. Dengan ditopang dan didukung oleh pertolongan itu, ia terus melanjutkan pekerjaan besarnya itu (ay. Kis 26:22): “Tetapi oleh pertolongan Allah aku dapat hidup sampai sekarang, hestēka – aku dapat berdiri tegak, hidupku terpelihara, dan pekerjaanku berlanjut. Aku tetap berpijak dan belum dikalahkan. Aku mempertahankan apa yang kukatakan, dan tidak merasa takut atau malu untuk tetap bertahan di dalamnya.” Saat itu sudah lebih dari dua puluh tahun Paulus bertobat. Selama itu ia sangat sibuk memberitakan Injil di tengah bahaya yang mengancam. Apa yang membuatnya tetap setia seperti itu? Bukan karena kekuatan dari ketetapan hatinya, melainkan karena mendapat pertolongan dari Allah. Oleh karenanya, oleh sebab pekerjaan itu begitu besar dan ia menghadapi begitu banyak perlawanan, ia tidak akan dapat bertahan kecuali oleh pertolongan yang datang dari Allah. Perhatikanlah, orang-orang yang dipekerjakan dalam pekerjaan Allah akan menerima pertolongan dari Allah. Sebab Ia tidak akan segan-segan memberikan pertolongan yang diperlukan oleh pelayan-pelayan-Nya. Kelangsungan hidup kita sampai hari ini harus dikaitkan dengan pertolongan yang kita peroleh dari Allah. Kita akan tenggelam, jika Ia tidak mendukung kita. Akan jatuh, apabila Ia tidak menggendong kita. Hal ini harus kita akui dengan ucapan syukur untuk memuji Dia. Paulus menyebutkan hal ini sebagai bukti bahwa ia memperoleh tugas pengutusan itu dari Allah sendiri. Bahwa dari Dialah ia memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas itu. Para pemberita Injil tidak akan pernah dapat bekerja, bersabar, dan berhasil dalam pekerjaan mereka, jika mereka tidak mendapat pertolongan langsung dari sorga, yang tidak akan dapat mereka peroleh jika bukan perkara Allah sendirilah yang mereka bela sekarang.
- 6. Paulus tidak memberitakan ajaran lain selain yang sesuai dengan kitab-kitab Perjanjian Lama: ia memberi kesaksian kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar, kepada orang-orang muda dan orang-orang tua, kaya dan miskin, terpelajar dan tidak terpelajar, tidak dikenal dan termasyhur, semuanya termasuk. Merupakan bukti bahwa kasih karunia Injil itu sungguh merendah sehingga ia disaksikan juga kepada orang-orang hina dan miskin, dan semuanya disambut untuk mengenalnya. Selain itu, ini menunjukkan kebenaran dan kuasa yang tak tertandingi dari anugerah Injil, bahwa ia tidak takut dan malu untuk menampakkan dirinya kepada orang-orang besar. Musuh-musuh Paulus merasa keberatan terhadap Paulus karena ia memberitakan sesuatu yang lebih dari sekadar meminta orang untuk bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu. Hal-hal inilah yang memang diberitakan oleh nabi-nabi di dalam Perjanjian Lama. Tetapi di samping semua ini, Paulus juga memberitakan Kristus dan kematian-Nya, serta kebangkitan-Nya. Inilah yang mereka pertengkarkan dengannya seperti yang dicatat di dalam pasal 25:19, bahwa ia mengatakan dengan pasti bahwa Yesus hidup: “Itulah yang dahulu kupercayai,” kata Paulus, “dan begitu jugalah yang sekarang kupercayai, namun dalam hal ini aku juga mengatakan bahwa apa yang kuberitakan itu tidak lain dari pada yang telah diberitahukan oleh Musa dan para nabi bahwa hal itu akan datang. Tidak ada kehormatan apa pun yang dapat diberikan kepada mereka selain menunjukkan bahwa apa yang telah mereka nubuatkan itu sekarang telah digenapi, dan tepat pada waktu yang telah ditentukan, bahwa apa yang mereka katakan akan datang, sekarang sudah datang, dan pada waktu yang telah mereka tentukan sebelumnya.” Ada tiga hal yang telah mereka nubuatkan, dan di sini Paulus memberitakan:
- (1) Bahwa Kristus harus menderita sengsara, bahwa Mesias harus menjadi pribadi yang menderita – pathētos, bukan saja sebagai manusia yang dapat menderita, melainkan sebagai Mesias, Ia telah ditentukan harus menderita. Bahwa kematian-Nya yang hina tidak saja harus sesuai dengan yang Ia kerjakan, tetapi juga sesuai dengan yang telah ditetapkan. Salib Kristus merupakan batu sandungan bagi orang-orang Yahudi, dan pemberitaan Paulus itulah yang menjadi hal besar yang meresahkan hati mereka. Namun, Paulus tetap mempertahankan keyakinan itu. Dalam pemberitaannya, ia menyampaikan penggenapan nubuatan Perjanjian Lama itu. Itulah sebabnya mereka tidak boleh merasa tersinggung oleh apa yang ia beritakan, tetapi harus menerima dan mengikutinya.
- (2) Bahwa Kristus menjadi yang pertama yang akan bangkit dari antara orang mati. Tidak menjadi yang pertama di masa itu, tetapi yang pertama yang membawa pengaruh, yaitu bahwa Ia akan menjadi pemimpin dari kebangkitan itu, kepala, atau yang utama, prōtos ex anastaseōs. Hal ini mengandung pengertian yang sama ketika Ia disebut sebagai yang pertama bangkit dari antara orang mati (Why. 1:5), dan sebagai yang sulung, yang bangkit dari antara orang mati (Kol. 1:18). Ia membuka rahim kubur, seperti yang dikatakan akan dilakukan oleh si anak sulung, dan membuat jalan bagi kebangkitan kita. Dia dikatakan juga sebagai buah sulung di antara segala orang yang sudah mati (1Kor. 15:20, TL), sebab Dia yang menguduskan hasil panen. Ia menjadi yang pertama yang bangkit dari antara orang mati dan tidak mati lagi. Dan untuk menunjukkan bahwa kebangkitan semua orang percaya adalah berkat kebangkitan-Nya, maka pada saat Ia bangkit, banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit dan masuk ke kota kudus (Mat. 27:52-53).
- (3) Bahwa Kristus akan memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain, pertama-tama kepada orang-orang Yahudi, sebab Ia adalah kemuliaan bagi umatNya Israel. Kepada orang-orang Yahudi itu Ia menunjukkan terang dari kemuliaan-Nya sendiri, dan kemudian kepada bangsa-bangsa lain melalui pelayanan rasul-rasul-Nya, sebab Ia adalah terang untuk menerangi bangsa yang diam dalam kegelapan. Dalam hal ini Paulus mengacu kepada tugas pengutusannya (ay. Kis 26:18), supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang. Ia bangkit dari antara orang mati dengan maksud supaya Ia dapat menunjukkan terang itu kepada umat manusia, supaya Ia dapat memberikan bukti yang meyakinkan dari kebenaran ajaran-Nya, dan dapat memberitakannya dengan kuasa yang jauh lebih hebat di antara orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain. Hal yang sama juga telah dinubuatkan oleh nabi-nabi Perjanjian Lama, bahwa Sang Mesias akan membawa bangsa-bangsa lain kepada pengenalan akan Allah. Dan apa yang ada di balik semua ini sehingga orang-orang Yahudi merasa tidak senang?
SH: Kis 26:1-11 - Ancaman = kesempatan (Rabu, 16 Agustus 2000) Ancaman = kesempatan
Adalah saat yang dramatis ketika rasul Yesus Kristus yang kudus
dan sederhana berdiri di hadapan seorang wakil dari kelua...
Ancaman = kesempatan
Adalah saat yang dramatis ketika rasul Yesus Kristus yang kudus dan sederhana berdiri di hadapan seorang wakil dari keluarga Herodes yang penuh dengan amoralitas dan ambisi duniawi, yang dari generasi ke generasi selalu menentang kebenaran dan kebaikan. Pendiri dinasti Herodes, Herodes Agung mencoba membunuh bayi Yesus. Anaknya, Antipas memenggal kepala Yohanes Pembaptis dan dijuluki oleh Yesus sebagai srigala. Cucunya, Agripa I membunuh Yakobus anak Zebedeus dengan pedang. Sekarang Paulus dibawa ke hadapan anak Agripa I.
Apakah ini membuat Paulus gentar? Tidak! Sebaliknya Paulus justru berbahagia karena ia melihat kesempatan untuk membela diri sebagai saat yang tepat untuk mewartakan Injil Yesus Kristus di hadapan Herodes Agripa I yang ahli dalam adat-istiadat dan persoalan orang Yahudi. Tentunya Paulus berharap bahwa Herodes Agripa I dapat menerima kebenaran Allah di dalam Yesus Kristus. Karena itulah materi pembelaannya sangat diwarnai dengan paham-paham Yudaisme. Ia memaparkan bahwa sejak masa mudanya secara fanatik mengikuti ajaran Yudaisme (4-5) hingga ia melakukan penindasan dan penganiayaan secara hebat terhadap pengikut Yesus karena mereka dianggap sebagai penghujat Allah. Namun Paulus mengakui tindakannya itu sebagai kesalahan besar (9-11). Sebab ia melihat kebenaran bahwa di dalam Yesus pengharapan Israel sudah digenapi karena Ia sudah bangkit dari kematian.
Melalui pembelaannya, Paulus menekankan bahwa iman kristen bukan suatu kepercayaan yang baru namun justru merupakan kesinambungan kepercayaan dan pengharapan Yahudi dan seluruh umat manusia. Yesuslah kunci dari kesinambungan ini. Dengan demikian Paulus telah berhasil membalikkan suatu tuduhan menjadi berita anugerah. Ini membutuhkan keberanian besar. Namun Paulus bukannya tidak mengenal takut, karena hanya orang yang gegabah yang tidak pernah takut. Sebaliknya Paulus justru memahami dengan sungguh apa yang ditakuti (2-3) dan meletakkan ketakutannya di bawah pengharapannya di dalam Yesus, hingga ancaman itu berubah menjadi kesempatan.
Renungkan: Ancaman apakah yang harus ditakuti oleh Kristen sekarang ini? Pikirkan dan persiapkan cara dan tindakan yang tepat untuk mengubah ancaman itu menjadi kesempatan bagi penyebaran berita Injil.
SH: Kis 26:1-18 - Bagikan Kristus (Sabtu, 15 September 2007) Bagikan Kristus
Festus memanfaatkan kedatangan Raja Agripa dan Bernike untuk
mengidentifikasi kesalahan yang bisa dituduhkan kepada Paulus.
...
Bagikan Kristus
Festus memanfaatkan kedatangan Raja Agripa dan Bernike untuk mengidentifikasi kesalahan yang bisa dituduhkan kepada Paulus. Raja Agripa yang lebih berpengalaman, dianggap oleh Festus sebagai orang yang memiliki pengetahuan lebih banyak mengenai Yahudi. Festus berharap bisa menemukan tuduhan yang dapat dicantumkan dalam surat pengantar kepada kaisar, sehubungan dengan keinginan Paulus untuk naik banding. Oleh karena itu, Paulus diperhadapkan pada Raja Agripa.
Paulus mengisahkan masa lalunya sebagai seorang Farisi yang fanatik (4-5). Ia yakin bahwa ia tahu kebenaran. Maka baginya, pengajaran tentang Kristus adalah sebuah kemustahilan. Sebab itu ia berpendapat bahwa ajaran tersebut harus ditentang (9). Tidak heran bila ia merasa berkewajiban memburu dan membinasakan pengikut Kristus (10-11). Di tengah misi itu, Yesus yang sudah dalam kemuliaan menampakkan diri kepada Paulus. Ini menjadi titik balik hidup yang memimpin dia ke arah pertobatan (12-15). Ia mengalami transformasi radikal, pembalikan dari gelap kepada terang, dari kematian kepada kehidupan, dari musuh Kristus menjadi pengikut-Nya, bahkan menjadi pemberita nama-Nya.
Paulus menjadi saksi Kristus karena memang itulah maksud Yesus menyatakan diri kepada dia (16-18, band. Kis. 9:15). Dia merasa bahagia menceritakan semua itu kepada Raja Agripa (2). Bukan hanya karena ia dapat membuktikan ketidakbersalahan dirinya, melainkan juga karena dengan demikian ia dapat memberitakan Injil. Ini memperlihatkan kepada kita bahwa di dalam keselamatan yang dianugerahkan kepada kita, terkandung maksud Allah agar kita pun memberitakan keselamatan sebagai anugerah Kristus kepada orang lain. Kita dipanggil untuk menjadi percaya kepada Kristus, bukan hanya supaya kita sendiri yang jadi pengikut Dia, tetapi agar kita juga mengabarkan berita sukacita ini kepada orang lain. Jadi jangan diam-diam sendiri menikmati sukacita keselamatan. Bagikan juga kebahagiaan itu kepada orang lain!
SH: Kis 26:1-32 - Baca Gali Alkitab 6 (Selasa, 12 Agustus 2014) Baca Gali Alkitab 6
Apa saja yang Anda baca?
2. Mengapa Paulus bersukacita ada di hadapan Agripa, padahal saat itu bangsa Yahudi mengajukan dirinya ...
Baca Gali Alkitab 6
2. Mengapa Paulus bersukacita ada di hadapan Agripa, padahal saat itu bangsa Yahudi mengajukan dirinya sebagai terdakwa? (2)
3. Bagaimana kisah hidup Paulus sebelum bertobat? (4-11)
4. Apa yang dia alami setelah pertobatannya? (12-20)
5. Apa tanggapan Agripa terhadap pembelaan Paulus? Bagaimana Paulus merespons hal itu? (24-26)
6. Menurut Paulus, apa isu sesungguhnya yang merupakan sumber konfliknya dengan para pemimpin Yahudi? (6-8, lihat Kis. 24:21; 26:6-8)
7. Apa kesimpulan Agripa tentang Paulus di akhir persidangan itu? (30-32)
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Menurut Anda apa makna “hampir menjadi Kristen” seperti yang dikatakan Agripa?
2. Apa bedanya dengan “menjadi Kristen” dalam arti sesungguhnya?
Apa respons Anda?
1. Jika Anda berada di ruang persidangan itu, bagaimana kesan Anda tentang Paulus saat ia menyampaikan pembelaannya?
2. Dalam hal apa Anda pernah mengalami konflik dengan orang lain oleh karena nama Yesus, yang kita imani?
Pokok Doa:
Agar Tuhan menjamah orang-orang yang masih meragukan kebenaran di dalam Kristus
SH: Kis 26:1-23 - Kabarkanlah! (Selasa, 12 Agustus 2014) Kabarkanlah!
Berada di hadapan Kaisar Agripa sama sekali tidak membuat Paulus gentar. Ia justru gembira (2) karena kasusnya diadili oleh pemimpin ter...
Kabarkanlah!
Berada di hadapan Kaisar Agripa sama sekali tidak membuat Paulus gentar. Ia justru gembira (2) karena kasusnya diadili oleh pemimpin tertinggi. Di balik itu, ini merupakan kesempatan untuk mengabarkan Injil kepada sang raja. Sebelumnya, Tuhan pernah berkata, "...orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel." (Kis. 9:15). Maka walau Paulus berbicara dalam konteks membela diri terhadap tuduhan orang Israel, sesungguhnya isi pembelaannya adalah pemberitaan Injil. Lalu dengan bijak, Paulus menempatkan Agripa sebagai seorang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang orang Yahudi (3).
Kemudian secara panjang lebar, Paulus mengisahkan kehidupannya sebelum ia bertobat (4-11). Setelah itu, ia memaparkan kisah pertobatannya dan apa yang dia lakukan setelah pertobatannya itu, yaitu berusaha membuat orang berbalik kepada Allah dan hidup sesuai pertobatan itu dengan memberitakan Kristus dengan kematian dan kebangkitan-Nya untuk menebus manusia dari dosa (12-20). Dan inilah alasan yang sesungguhnya, yang membuat orang-orang Yahudi ingin membunuh Paulus (21). Jadi bukan karena ia membahayakan banyak orang melalui ajaran-Nya, menimbulkan kekacauan, atau melanggar kekudusan bait suci.
Perhatikanlah bahwa isi pembelaan Paulus bukanlah pembuktian bahwa dirinya tak bersalah, melainkan untuk menyatakan bahwa Agripa perlu menerima keselamatan yang dari Allah. Meski dirinya berstatus terdakwa dengan ancaman hukuman mati, Paulus seolah tak peduli dengan kondisi dirinya. Ia justru sangat peduli terhadap orang-orang yang dia hadapi, karena mereka adalah orang-orang terhilang yang perlu diselamatkan oleh Kristus.
Adakah kepedulian itu kita miliki juga, yaitu kepedulian terhadap orang-orang terhilang yang ada di sekitar kita, yang perlu menerima anugerah keselamatan dari Kristus? Mintalah pertolongan dari Allah agar Anda disanggupkan untuk memberitakan hal itu.
SH: Kis 26:1-11 - Berdamai dengan Masa Lalu (Jumat, 8 Maret 2019) Berdamai dengan Masa Lalu
Ada seorang perempuan yang lahir dari keluarga miskin. Orang tuanya bercerai. Ibunya menikah lagi dengan laki-laki yang ser...
Berdamai dengan Masa Lalu
Ada seorang perempuan yang lahir dari keluarga miskin. Orang tuanya bercerai. Ibunya menikah lagi dengan laki-laki yang sering memukulnya. Pada usia lima tahun, ia diperkosa oleh tetangganya. Beranjak dewasa, ia drop out dari kampus dan hamil pada usia enam belas tahun. Ia memberikan bayinya untuk diadopsi. Nama perempuan itu adalah Louise Hay (1926-2017).
Nama ini mungkin tidak akrab di telinga kita. Ia adalah seorang motivator dan penulis. Bukunya terjual puluhan juta eksemplar di seluruh dunia. Ia juga terlibat dalam aktivitas-aktivitas kemanusiaan. Suatu kali, ada yang bertanya apa kunci kesuksesannya. "Belajar dari masa lalu dan biarkan saja. Hiduplah hari ini, " jawabnya sederhana.
Paulus merasakan kelamnya sebuah masa lalu. Dalam kesempatan membela kasusnya (1-3), ia jujur mengakuinya. Paulus adalah seorang Yahudi, bahkan seorang Farisi menurut mazhab paling keras (4-5). Ia banyak memenjarakan orang kudus, bahkan berharap mereka dihukum mati (10). Ia berterus terang sering menyiksa orang Kristen di rumah ibadat. Ia memaksa mereka untuk menyangkal iman (11).
Namun, ketika Paulus berjumpa dengan Tuhan, ia bertobat (6-7). Paulus punya pemikiran dan arah baru dalam hidupnya (8-9). Pada akhirnya, kita semua tahu siapa Paulus. Ia adalah tokoh sentral dalam sejarah kekristenan dan peradaban dunia.
Jelas bahwa Paulus tidak menyiksa dirinya dengan masa lalu. Ia tidak melupakannya, sebaliknya sadar dengan sejarah hidupnya yang brutal. Menariknya, Paulus tidak pernah berusaha menyembunyikan atau menyangkali itu semua. Sebaliknya secara jujur dan terbuka, ia menerima fakta itu. Paulus berdamai dengan masa lalunya.
Masa lalu bisa melumpuhkan kita dengan dua cara, yaitu sesal dan dendam. Jika tidak keluar darinya, maka yang tersisa hanyalah hati yang terluka. Kita akan dibuatnya bangkrut menjalani kehidupan. Terimalah masa lalu, belajar darinya, dan hiduplah sekarang
Doa: Tuhan, mampukan kami untuk memaafkan diri kami sendiri. [PUR]
SH: Kis 26:12-23 - Kemerdekaan Indonesia dan kebangkitan Kristus (Kamis, 17 Agustus 2000) Kemerdekaan Indonesia dan kebangkitan Kristus
Kemerdekaan Indonesia adalah peristiwa yang sangat menentukan
kehidupan bangsa Indonesia. Kemerdek...
Kemerdekaan Indonesia dan kebangkitan Kristus
Kemerdekaan Indonesia adalah peristiwa yang sangat menentukan kehidupan bangsa Indonesia. Kemerdekaan memberikan pengharapan. Karena kemerdekaan, bangsa Indonesia memperoleh kesempatan untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara hingga mempunyai derajat yang sama dengan bangsa-bangsa lain. Bagi Paulus, kebangkitan Kristus sangat menentukan hidupnya. Karena bertemu dengan Kristus yang bangkit (14-15), jalan kehidupan Paulus berubah secara radikal: dari pembunuh menjadi pewarta kehidupan kekal; dari 'duta' orang-orang yang buta kebenaran menjadi duta Allah untuk memelekkan mata orang-orang yang buta sehingga mereka menemukan kebenaran Illahi (16-18). Pertemuan dengan Kristus yang bangkit ini tidak hanya membuahkan perubahan radikal yang sementara namun Paulus senantiasa setia mengisi hidupnya dengan bakti, daya, dan karya yang sejalan dengan misi yang ia terima dari Kristus yang telah bangkit (19-20). Berita kebenaran yang selalu ia wartakan adalah Kristus yang mati dan bangkit sesuai dengan nubuatan para nabi terdahulu dan kemudian membawa terang kepada semua bangsa.
Seluruh aspek kehidupan Paulus yang beralaskan kebangkitan Kristus, mulai dari masa lalu, masa kini, dan masa depan telah berada dalam terang kebangkitan-Nya, sehingga dapat diberdayakan menjadi alat bagi pemberitaan Injil. Hidup, bakti, dan karyanya menjadi bermakna tidak hanya bagi dirinya namun bagi masyarakat juga. Kebangkitan Kristus dan kemerdekaan Indonesia merupakan 2 peristiwa penting bagi kehidupan Kristen sebagai pribadi dan anggota masyarakat. Sebagai Kristen, kita harus menjadikan terang kebangkitan Kristus sebagai landasan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ini. Terang kebangkitan Kristus yang menjadi pendorong utama terjadinya perubahan yang radikal: dimana ada kebencian, dendam, dan kekerasan, Kristen harus menghadirkan kasih dan kuasa Yesus yang memberi hidup; dimana ada diskriminasi dan perbedaan, Kristen harus menghadirkan Kristus Sang Pemersatu; dimana kebutaan moralitas dan norma-norma sosial merajalela, Kristen harus menghadirkan Kristus yang mampu memimpin kepada terang.
Renungkan: Demikianlah hidup Kristen menjadi bermakna bagi landasan pembangunan bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
SH: Kis 26:12-23 - Diutus Allah Memelihara Jemaat-Nya (Sabtu, 9 Maret 2019) Diutus Allah Memelihara Jemaat-Nya
Titik balik adalah suatu fase yang mungkin dijalani setiap manusia. Kita mungkin pernah mengalami sebuah perubahan...
Diutus Allah Memelihara Jemaat-Nya
Titik balik adalah suatu fase yang mungkin dijalani setiap manusia. Kita mungkin pernah mengalami sebuah perubahan drastis. Orientasi hidup kita berubah karena satu dan lain hal. Cara pandang kita terhadap kehidupan berganti disebabkan sebuah pengalaman tertentu. Sifat kita berubah menjadi sesuatu yang lain lantaran sebuah perlakuan. Tentu saja ini peristiwa biasa dan manusiawi.
Paulus menceritakan momen titik balik teologisnya di hadapan Raja Agripa. Ia menuturkan pengalaman perjumpaannya dengan Yesus dalam rupa cahaya (12-15). Dalam percakapan dengan Yesus, ia menerima mandat untuk memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa lain (16-18). Sejak itu, Paulus tidak pernah ingkar dari panggilannya.
Namun, justru karena panggilan itulah bangsa Yahudi menyeretnya ke pengadilan (21). Akan tetapi, Paulus tetap mempertahankan imannya. Dengan teguh, ia yakin bahwa apa yang dipercayainya tidak bertentangan dengan tradisi (22-23). Paulus, yang tadinya penganiaya umat, kini berbalik menjadi pemberita kebenaran.
Perjumpaan dengan Yesus menjadi titik krusial dalam perjalanan hidup Paulus. Momen itu memutar balik pikiran dan tindakannya. Kacamata yang dikenakannya untuk melihat dunia menjadi berubah total. Kurva gerak bahtera hidupnya melengkung berbalik arah.
Mari sejenak memeriksa diri kita. Dalam kurun waktu tiga tahun ke belakang, perubahan drastis apa yang terjadi? Kalau ada, apakah perubahan itu sangat memengaruhi banyak aspek kehidupan kita? Apakah perubahan itu sesuatu yang patut disyukuri atau disesali?
Bagaimana kalau tidak ada perubahan? Tentu saja ada banyak faktor yang bisa menjelaskan hal ini. Mungkin, kita belum mengalami perjumpaan dengan Yesus. Bisa saja, Yesus masih hanya sebatas konsep dalam pikiran kita. Dalam hal ini, kita hanya bisa memohon belas kasihan Allah. Hanya anugerah semata yang mengizinkan kita mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Yesus.
Doa: Bapa, atas anugerah-Mu, izinkanlah kami mengalami perjumpaan dengan Yesus. [PUR]
Baca Gali Alkitab 2
Dalam beberapa tahun belakangan, gerakan ekstremisme agama mulai menjamur di Indonesia. Agama dipakai sebagai alat untuk melegalkan kebencian. Berita pembunuhan atas nama agama sepertinya menjadi wacana biasa dalam pemberitaan media. Agama yang seharusnya ramah, kini hadir dalam rupa amarah.
Dalam konteks ini, kita orang percaya pun kerap kena getahnya. Baik sebagai individu atau komunitas, malapetaka sering datang menghampiri.
Lalu, bagaimana kita merespons ini semua?
Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang ingin dilakukan orang Yahudi kepada Paulus? Apa saja yang mereka lakukan sebelum melakukan niat itu (12-15)?
2. Bagaimana rencana jahat itu bisa sampai ke telinga kepala pasukan (16-19)?
3. Berdasarkan informasi dari kemenakan Paulus, apa rencana komplotan orang Yahudi itu untuk membunuh Paulus (20-21)?
4. Apa perintah kepala pasukan kepada anak muda itu (22)?
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa komplotan orang Yahudi begitu bernafsu membunuh Paulus? Apakah mereka kriminal? Atau tindakan itu justru dipicu karena ketaatan pada agama Yahudi yang mereka peluk?
2. Bagaimana cara Tuhan melepaskan Paulus dari ancaman bahaya? Apakah lewat seorang pembesar negeri? Atau malah lewat seorang anak muda yang tak disebut namanya?
Apa respons Anda?
1. Bagaimana agama memengaruhi kehidupan Anda? Apakah agama menyuburkan benih cinta kasih dalam hati Anda? Atau agama malah membuat Anda membenci sesama manusia?
2. Pernahkah Tuhan menolong Anda lewat hal-hal kecil dalam kondisi sedang terjepit? Coba ceritakan!
Pokok Doa:
Doakan agar kesatuan umat antar beragama di Indonesia semakin baik.
Utley: Kis 26:1 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 26:11 Kata Agripa kepada Paulus: "Engkau diberi kesempatan untuk membela diri." Paulus memberi isyarat dengan tangannya, la...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 26:1
1 Kata Agripa kepada Paulus: "Engkau diberi kesempatan untuk membela diri." Paulus memberi isyarat dengan tangannya, lalu memberi pembelaannya seperti berikut:
Kis 26:1 "memberi isyarat dengan tangannya" Ini adalah sikap tubuh untuk mengucapkan salam dan perkenalan sebelum berbicara (lih. Kis 12:17; 13:16; 21:40, di mana isyarat dengan tangan digunakan untuk mendapatkan perhatian dan diam).
Utley: Kis 26:2-3 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 26:2-32 Ya raja Agripa, aku merasa berbahagia, karena pada hari ini aku diperkenankan untuk memberi pertanggungan jawab di ...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 26:2-3
2 Ya raja Agripa, aku merasa berbahagia, karena pada hari ini aku diperkenankan untuk memberi pertanggungan jawab di hadapanmu terhadap segala tuduhan yang diajukan orang-orang Yahudi terhadap diriku,3 terutama karena engkau tahu benar-benar adat istiadat dan persoalan orang Yahudi. Sebab itu aku minta kepadamu, supaya engkau mendengarkan aku dengan sabar.
Kis 26:2-3 Paulus menyampaikan pembelaannya dengan cara formal dan dengan gaya khas menyanjung, seperti yang dia lakukan dalam persidangan di hadapan Feliks (lih. Kis 24:10). Dia ingat betapa malang pengalamannya dalam persidangan di hadapan Sanhedrin (lih. Kis 23:1-10).
Kis 26:2 "terhadap segala tuduhan yang diajukan orang-orang Yahudi terhadap diriku" Agrippa II telah ditugaskan untuk memimpin atas Bait Allah dan para Imamat. Meskipun pro-Romawi dan dididik di Roma, ia memahami rumitnya kepercayaan orang-orang Yahudi(Yahudi lih. ay. Kis 26:3).
□ "berbahagia" adalah istilah yang sama yang masing-masing memperkenalkan Ucapan Bahagia dalam Mat 5 dan Mazm 1:1 dalam Septuagint.
- NASB NKJV "adat istiadat dan persoalan"
- NRSV "adat istiadat dan kontroversi"
- TEV "adat istiadat orang Yahudi dan perselisihan"
- NJB "adat istiadat dan kontroversi"
Istilah yang pertama ethōn, adalah dari mana kita mendapatkan kata Inggris "etnis", atau aspek budaya dari kelompok orang tertentu. Istilah yang kedua dzētēmatōn sering digunakan dalam Kisah Para Rasul tentang perdebatan dan perbedaan pendapat tentang aspek Yudaisme rabinik (lih. Kis 15:2; 18:15; 23:19; 25:19; 26:3). Ini bukan hal yang biasa karena adanya beberapa golongan dalam Yudaisme abad pertama: Saduki, Farisi (juga faksi teologis Samai dan Hillel), dan fanatik.
Utley: Kis 26:4-8 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 26:4-84 Semua orang Yahudi mengetahui jalan hidupku sejak masa mudaku, sebab dari semula aku hidup di tengah-tengah bangsak...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 26:4-8
4 Semua orang Yahudi mengetahui jalan hidupku sejak masa mudaku, sebab dari semula aku hidup di tengah-tengah bangsaku di Yerusalem. 5 Sudah lama mereka mengenal aku dan sekiranya mereka mau, mereka dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah hidup sebagai seorang Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam agama kita. 6 Dan sekarang aku harus menghadap pengadilan oleh sebab aku mengharapkan kegenapan janji, yang diberikan Allah kepada nenek moyang kita, 7 dan yang dinantikan oleh kedua belas suku kita, sementara mereka siang malam melakukan ibadahnya dengan tekun. Dan karena pengharapan itulah, ya raja Agripa, aku dituduh orang-orang Yahudi. 8 Mengapa kamu menganggap mustahil, bahwa Allah membangkitkan orang mati?
Kis 26:4 "Semua orang Yahudi mengetahui jalan hidupku" Paulus telah mengulangi perkataan ini beberapa kali (lih. Kis 22:3-5; 23:1; 24:16; 25:8). Paulus telah menjalani hidup sebagai teladan di antara orang Yahudi di Yerusalem (lih. Ay. Kis 26:5).
□ "bangsaku" Tidak pasti di mana Paulus dibesarkan. Bisa mengacu pada (1) Tarsis di Kilikia atau (2) Yerusalem.
Kis 26:5 "jika" ini adalah kalimat THIRD CLASS CONDITIONAL yang berarti tindakan yang potensial. Dalam konteks ini Paulus mengetahui bahwa mereka bisa saja bersaksi tentang masa lalunya, tapi mereka tidak akan berani.
□ "seorang Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam agama kita" Ini adalah sekte teologis Yudaisme yang muncul selama Periode Makabe. Perbuatan tersebut dilakukan dengan tradisi lisan dan tertulis. Lihat Topik Khusus di Kis 5:34.
Kis 26:6 "mengharapkan kegenapan janji, yang diberikan Allah kepada nenek moyang kita" ini mengacu pada nubuatan PL (1) kedatangan Mesias atau (2) kebangkitan orang mati (lih. Kis 23:6; 24:15 ; Ayub 14:14-15; 19:25-27; Dan 12:2). Paulus melihat "Jalan Tuhan" sebagai penggenapan dari Perjanjian Lama (lih. Mat 5:17-19; Gal 3). Lihat Topik Khusus: Harapan di Kis 2:25 dan Kerygma di Kis 2:14.
Kis 26:7 "kedua belas suku kita" Garis keturunan suku (anak-anak Yakub) masih sangat penting bagi orang Yahudi. Banyak di antara sepuluh suku-suku utara tidak pernah kembali dari pengasingan Asyur (tahun 722 SM). Kita tahu beberapa informasi suku-suku dari PB.
- 1. Maria, Yusuf, dan Yesus berasal dari suku Yehuda (lih. Mat 1:2-16; Luk 3:23-33; Wahy 5:5)
- 2. suku Hana diidentifikasi sebagai Asyer (lih. Luk 2:36)
- 3. suku Paulus diidentifikasi sebagai Benjamin (lih. Rom 11:1; Fil. Kis 3:5)
Herodes Agung iri hati karena hal ini dan membakar catatan Bait Allah, yang menunjukkan silsilah. Lihat Topik Khusus: Dua belas di Kis 1:22
□ "mengharapkan" Pengharapan yang Paulus maksudkan tepatnya Satu mujizat. Dari konteks yang lebih besar orang akan menganggap hal ini sebagai kebangkitan. Lihat Topik Khusus: Harapan di Kis 2:25.
□ "sementara mereka siang malam melakukan ibadahnya dengan tekun" Paulus mengasihi kelompok rasis nya (lih. Rom 9:1-3). Dia tahu seberapa keras usaha mereka untuk melayani YHWH. Dia juga secara unik tahu bahaya dari legalisme, dogmatisme, dan elitisme. "Malam dan siang" adalah idiom dari intensitas dan keteraturan (lih. Kis 20:31; Luk 2:37).
Kis 26:8 "Mengapa kamu menganggap mustahil" Paulus berbicara kepada dua kelompok: (1) Agripa dan orang Yahudi lainnya yang hadir dan (2) bangsa-bangsa lain yang hadir, seperti Festus.
□ "jika" Ini adalah kalimat FIRST CLASS CONDITIONAL yang dianggap benar dari sudut pandang penulis atau untuk tujuan penulisan.
□ "bahwa Allah membangkitkan orang mati" frasa ini berbicara tentang harapan orang-orang Yahudi mengenai kebangkitan, tetapi Paulus memiliki kebangkitan Kristus secara khusus dalam pikiran (lih. 1Kor 15). Para penuduh dari orang-orang Saduki ini akan menjadi sangat gugup pada saat ini (lih. Kis 23:1-10).
Utley: Kis 26:9-11 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 26:9-119 Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 26:9-11
9 Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret. 10 Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati. 11 Dalam rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota-kota asing."
Kis 26:9 Paulus (egō, "aku" dan emautō, "aku sendiri") mengakui semangat keagamaannya yang salah arah, yang sekarang dia sadari bahwa itu bukanlah kehendak Allah (lih. 1Tim 1:13). Dia berpikir bahwa dengan menganiaya para pengikut Yesus, ia melayani Allah dan menyenangkan Allah. Dunia Paulus dan pandangan dunia berubah total di jalan Damsyik (lih. Kis 9).
□ "Yesus dari Nazaret" Lihat Topik Khusus di Kis 2:22.
Kis 26:10 "orang kudus" Secara harfiah artinya "yang kudus". Paulus sekarang tahu persis siapa yang ia aniaya dan bunuh, umat Allah! Sungguh suatu pengalaman yang mengejutkan, menyedihkan, dan pencerahan penglihatan Paulus di Damaskus , suatu reorientasi pemikiran dan kehidupan total! Lihat Topik Khusus di Kis 9:13.
□ "setelah aku memperoleh kuasa" Paulus adalah penganiaya "resmi" untuk Sanhedrin.
□ "jika mereka dihukum mati" ini menunjukkan intensitas penganiayaan "pengikut jalan Tuhan" bukan masalah kecil, melainkan masalah hidup dan mati dan sampai sekarang juga masih!
□ "aku juga setuju" ini adalah kata teknis dalam bahasa Yunani untuk pemberian suara resmi baik di Sanhedrin atau sinagoga lokal. Tapi karena tidak ada rumah ibadat lokal bisa / akan memilih menyangkut isu-isu kematian, jadi mungkin itu Sanhedrin. Kalau di Sanhedrin, berarti Paulus harus sudah menikah. Istilah aslinya berarti "sebuah kerikil," yang digunakan untuk melemparkan suara untuk memilih apakah hitam atau putih (lih. Wahy 2:17)
Kis 26:11 "memaksanya" Ini merupakan IMPERFECT TENSE dari istilah Yunani yang berarti untuk memaksa atau memaksakan (lih. Kis 28:19), tapi di ayat ini digunakan dalam arti mencoba. Hal ini mengacu pada tindakan berulang di masa lampau.
□ "menyangkal" Saulus berusaha memaksa mereka untuk secara terbuka menyatakan iman mereka kepada Yesus sebagai Mesias dan kemudian menghukum mereka.
- NASB "dalam amarah yang meluap-luap"
- NKJV "menjadi sangat marah"
- NRSV "aku begitu marah meluap-luap"
- TEV "aku sangat marah"
- NJB "amarahku terhadap mereka begitu hebat"
Ini adalah ADVERB yang sangat intens ("jauh lebih") dan participle PARTICIPLE (PRESENT MIDDLE [deponent]). Festus menggunakan akar kata yang sama untuk Paulus (yaitu marah di Kis 26:24)
Utley: Kis 26:12-18 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 26:12-1812 Dan dalam keadaan demikian, ketika aku dengan kuasa penuh dan tugas dari imam-imam kepala sedang dalam perjalana...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 26:12-18
12 Dan dalam keadaan demikian, ketika aku dengan kuasa penuh dan tugas dari imam-imam kepala sedang dalam perjalanan ke Damsyik, 13 tiba-tiba, ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku. 14 Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang. 15 Tetapi aku menjawab: Siapa Engkau, Tuhan? Kata Tuhan: Akulah Yesus, yang kauaniaya itu. 16 Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti. 17 Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, 18 untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.
Kis 26:12 Lukas mencatat kesaksian pribadi Paulus tiga kali dalam Kis 9:1-31; 22:3-21, dan di sini. Anugrah Allah dan pemilihan terhadap Saulus begitu jelas. Jika Allah di dalam Kristus dapat mengampuni dan memakai orang ini, Dia juga dapat mengampuni dan memakai Anda!
Kis 26:13 Lihat catatan lengkap di Kis 9:3.
Fakta bahwa ada variasi dalam rincian di semua tiga tempat di mana Paulus menceritakan pertobatannya, berbicara tentang keakuratan pencatatan Lukas mengenai pembelaan diri Paulus (dan dengan demikian, begitu juga pemberitaan Injil) dalam Kisah para rasul!
Kis 26:14 Lihat catatan lengkap di Kis 9:4.
Frank Stagg, New Testament Theology, memiliki ayat yang hebat pada hubungan yang vital antara Yesus dan jemaat-Nya.
"Fakta paling penting tentang penghakiman adalah bahwa kita dihakimi dalam kaitannya dengan Yesus Kristus. Pada gilirannya, ini adalah penghakiman dalam hubungannya dengan umat-Nya. Hubungan sejati kita kepada-Nya tercermin dalam hubungan kita dengan umatN-ya. Melayani mereka berarti melayani Dia dan mengabaikan mereka berarti mengabaikan diri-Nya (Mat 25:31-46). Tidak pernah dalam Perjanjian Baru membiarkan seseorang terpisahkan hubungannya dengan Kristus dan dari Kristus kepada orang lain. Menganiaya mereka berarti menganiaya Dia (Kis 9:1-2,4-5; 22:4,7-8; 26:10-11,14-15). Berdosa terhadap saudara-saudara berarti dosa terhadap Kristus (1Kor 8:12). Meskipun kita tidak diselamatkan oleh usaha kita, namun kita dihakimi olehnya, sebab perbuatan kita mencerminkan hubungan kita yang sejati kepada Kristus dan anugerah-Nya. Penghakiman itu penuh belas kasih terhadap mereka yang menerima penghakiman, dan penghakiman berbelas kasihan terhadap mereka yang penuh belas kasih (Mat 5:7)"(hal. 333).
□ "bahasa Ibrani" Dalam ketiga kesaksian pribadi Paulus di Kisah para rasul, ini adalah satu-satunya catatan detail di mana Yesus berbicara dalam bahasa Aram disebutkan. Lihat catatan lengkap di Kis 22:2.
□ "Saulus, Saulus" Bagian terakhir setengah dari ay. 14 dan bagian terakhir ay. 15, serta ay. 16-18, adalah kutipan dari Yesus kepada Paulus di jalan Damsyik.
□ "Sukar bagimu menendang ke galah rangsang" frasa ini unik untuk konteks ini, mungkin karena itu adalah pepatah Latin/ Yunani, bukan Yahudi. Paulus selalu tahu ia sedang berbicara dengan audiens apa dan bagaimana berkomunikasi dengan mereka! Hal ini mengacu pada (1) tongkat penunjuk yang digunakan oleh orang-orang yang diarahkan untuk menarik gerobak sapi dan bajak atau (2) proyeksi di bagian depan kereta atau gerobak untuk menjaga binatang agar tidak menendang ke belakang. Pepatah ini digunakan untuk menunjukkan kesia-siaan manusia melawan inisiatif ilahi.
Kis 26:15 Lihat catatan lengkap di Kis 9:5.
□ "Yesus yang engkau aniaya itu" ini menunjukkan eratnya hubungan antara Yesus dan jemaat-Nya, (lih. Mat 10:40; 25:40,45). Menyakiti umat-Nya berarti menyakiti Dia!
Kis 26:16 "Bangunlah dan berdirilah" Kedunanya adalah AORIST ACTIVE IMPERATIVES. Kedengarannya sangat familiar dengan panggilan kenabian Yer 1:7-8 dan Yeh 2:1,3.
□ "Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau" Allah memiliki tugas khusus untuk Paulus. Pertobatan Paulus dan panggilan-Nya bukan hal yang biasa, tapi luar biasa! Anugrah Allah didemonstrasikan dengan penuh kuasa sama seperti pemilihan Allah bagi pelayanan Kerajaan Allah dan pertumbuhan Kerajaan Allah.
□ "Aku telah menampakkan diri kepadamu… Aku akan menetapkan engkau" Keduanya merupakan bentuk horaō. Yang pertama adalah AORIST PASSIVE INDICATIVE dan yang kedua adalah MASA FUTURE PASSIVE INDICATIVE. Dalam arti Yesus menjanjikan pertemuan pribadi dengan Paulus di masa yang akan datang. Paulus mendapatkan beberapa visi ilahi selama pelayanan-Nya (lih. Kis 18:9-10; 22:17-21; 23:11; 27:23-24). Paulus juga menyebutkan sebuah periode pelatihan di Arab dimana ia diajarkan oleh Yesus (lih. Gal 1:12,17,18).
□ "menetapkan" Secara literal berarti "untuk mengambil ke dalam tangan". Itu adalah ungkapan mengenai takdir (lih. Kis 22:14; 26:16).
□ "seorang pelayan dan saksi" Istilah pertama secara harfiah merujuk pada "sebuah pendayung" di sebuah kapal. Digunakan sebagai ungkapan bagi seorang pelayan.
Dari istilah kedua, martus, kita mendapatkan istilah bahasa Inggris "martir" yang memiliki makna ganda: 1. Seorang saksi (lih.Luk 11:48; 24:48, Kis 1:8,22; 5:32; 10:39,41; 22:15) 2. seorang martir (lih. Kis 22:20). Kedua konotasi adalah pengalaman pribadi dari sebagian besar Rasul dan banyak orang percaya sepanjang zaman!
Kis 26:17 "mengasingkan engkau" Ini adalah PRESENT MIDDLE PARTICIPLE. Dalam MIDDLE VOICE kata ini biasanya berarti untuk memilih atau memilih. Biasanya diterjemahkan "penyelamatan atau diselamatkan" (lih. Kis 7:10,34; 12:11; 23:27). Pemeliharaan Allah adalah bukti jelas di sini. Paulus menerima beberapa penglihatan ini selama pelayanannya dengan maksud untuk meneguhkannya. Hal ini mungkin menyinggung bagi pembaca Septuaginta tentang Yes 48:10 atau mungkin Yer 1:7-8,19.
□ "dari bangsa Yahudi dan dari bangsa-bangsa lain" Paulus akan mengalami pertentangan dari kedua kelompok (lih. 2Kor 11:23-27).
□ "Aku akan mengutus engkau kepada mereka" "Aku" adalah tegas (egō) seperti dalam ay. Kis 26:15. Verbanya adalah apostello (PRESENT ACTIVE INDICATIVE), dari mana kita mendapatkan istilah "Rasul". Seperti Bapa mengutus Yesus, demikian juga Yesus mengutus saksi-Nya, rasul-rasul (lih. Yoh 20:21).
Kis 26:18 "untuk membuka. .. berbalik". Keduanya adalah AORIST INFINITIVES. Hal ini mungkin menjadi acuan kepada Yes 42:7. Mesias akan mencelikkan mata yang buta sebagai metafora untuk membuka mata rohani (lih. Yoh 9). Pengetahuan dan pemahaman Injil harus mengawali panggilan untuk meresponi kehendak (pertobatan dan iman). Setan mencoba untuk menutup pikiran dan hati kita (lih. 2Kor 4:4) dan Roh Kudus mencoba untuk membukanya (lih. Yoh 6:44,65; 16:8-11).
□ "dari kegelapan… dari kuasa Iblis". Perhatikan paralelisme-nya. kuasa adalah istilah Yunani exousia, biasanya diterjemahkan sebagai otoritas atau kekuasaan (lih. NKJV, NRSV, TEV). Dunia berada di bawah pengaruh jahat iblis (lih. Ef 2:2; 4:14; 6:10-18, 2Kor 4:4, Kol 1:12-13). Dalam Perjanjian Lama, khususnya nubuat Yesaya, Mesias akan membawa penglihatan kepada orang yang buta. Baik itu prediksi fisik maupun metafora untuk kebenaran (lih. Yes 29:18; 32:3; 35:5; 42:7,16).
□ "kepada terang… kepada Allah" Perhatikan pararelisme-nya. Manusia Kuno takut kepada kegelapan. Ini menjadi metafora untuk kejahatan. Terang, di sisi lain, menjadi metafora untuk kebenaran, penyembuhan, dan kemurnian. Sebuah paralel yang baik pada terang Injil adalah Yoh 3:17-21.
□ "supaya mereka memperoleh" VERBAL dalam kalimat ini adalah AORIST INFINITIVE lain. Tidak ada kata "mungkin" dalam teks Yunani (lih. TEV, NJB). Satu-satunya kondisi dalam konteks ini adalah klausa "melalui iman di dalam Aku", yang dimasukkan terakhir dalam kalimat Yunani untuk penekanan. Semua berkat Allah bergantung pada respon iman kepada kasih karunia-Nya (lih. Ef 2:8-9). Ini adalah perumpamaan-PB dari pembatasan kondisional dalam PL.
□ "pengampunan dosa" Lukas sering menggunakan istilah ini (aphesis).
- 1. Dalam Luk 4:18 digunakan dalam PL kutipan dari Yes 61:1, yang berarti melepaskan, yang mencerminkan penggunaan LXX dari Kel 18:2 dan Im 16:26.
- 2. Dalam Luk 1:77; 3:3; 24:47, Kis 2:38; 5:31; 10:43; 13:38; 26:18, artinya "penghapusan kesalahan dosa", yang mencerminkan penggunaan LXX dari Ul 15:3, di mana digunakan untuk pembatalan utang.
Penggunaan Lukas mungkin mencerminkan janji Perjanjian Baru dari Yer 31:34.
□ "dan mendapat bagian" Ini adalah istilah Yunani klēros yang menyatakan membuang undi (lih. Im 16:8; Yun 1:7; Kis 1:26) untuk menentukan warisan, seperti dalam Kej 48:6; Kel 6:8; dan Yos 13:7-8. Dalam Perjanjian Lama orang Lewi tidak mempunyai tanah pusaka, hanya 48 kota Lewi (lih. Ul 10:09; 12:12), tetapi Tuhan sendiri adalah milik pusaka mereka (lih. Bil 18:20). Sekarang dalam PB semua orang percaya adalah imam (lih. 1Pet 2:5,9; Wahy 1:6). Tuhan (YHWH) adalah milik pusaka kita, kita adalah anak- anak-Nya (lih. Rom 8:15-17).
□ "orang-orang yang dikuduskan" Ini adalah PERFECT PASSIVE PARTICIPLE. Orang-orang percaya (orang beriman) telah dan terus-menerus dikuduskan oleh iman dalam Kristus (lih. Kis 20:21). Lihat Topik Khusus di Kis 9:32. Baik setan maupun iblis tidak dapat merebutnya (lih. Rom 8:31-39).
Topik Teologia: Kis 26:1 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Keputusan-keputusan Allah
Pemilihan Allah
Pemilihan Allah akan Individuindividu
Pemilihan atas...
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Keputusan-keputusan Allah
- Pemilihan Allah
- Pemilihan Allah akan Individuindividu
- Pemilihan atas Matias
Topik Teologia: Kis 26:6 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Keputusan-keputusan Allah
Pemilihan Allah
Pemilihan Allah akan Individuindividu
Pemilihan atas...
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Keputusan-keputusan Allah
- Pemilihan Allah
- Pemilihan Allah akan Individuindividu
- Pemilihan atas Matias
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Beriman kepada Allah
- Berharap kepada Allah
- Substansi dari Hal-hal yang Diharapkan
- Pengharapan Orang Percaya Terhadap Kebangkitan Atas Kematian
- Eskatologi
- Kebangkitan Orang Mati
- Kebangkitan Orang Benar
- Nilai Kebangkitan
- Memberi Pengharapan bagi Orang Percaya
Topik Teologia: Kis 26:9 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Keputusan-keputusan Allah
Pemilihan Allah
Pemilihan Allah akan Individuindividu
Pemilihan atas...
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Keputusan-keputusan Allah
- Pemilihan Allah
- Pemilihan Allah akan Individuindividu
- Pemilihan atas Matias
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Menaati Allah
- Taat kepada Allah
- Teladan-teladan Ketaatan
- Paulus Menaati Allah
Topik Teologia: Kis 26:10 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Keputusan-keputusan Allah
Pemilihan Allah
Pemilihan Allah akan Individuindividu
Pemilihan atas...
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Keputusan-keputusan Allah
- Pemilihan Allah
- Pemilihan Allah akan Individuindividu
- Pemilihan atas Matias
- Pengudusan
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Menaati Allah
- Taat kepada Allah
- Teladan-teladan Ketaatan
- Paulus Menaati Allah
Topik Teologia: Kis 26:11 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Keputusan-keputusan Allah
Pemilihan Allah
Pemilihan Allah akan Individuindividu
Pemilihan atas...
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Keputusan-keputusan Allah
- Pemilihan Allah
- Pemilihan Allah akan Individuindividu
- Pemilihan atas Matias
- Dosa
- Dosa-dosa Terhadap Allah
- Dosa-dosa Pencemaran Tempat Suci
- Menyebut Nama Allah Sembarangan
- Penghujatan, Pengutukan dan Pemfitnahan Allah
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Menaati Allah
- Taat kepada Allah
- Teladan-teladan Ketaatan
- Paulus Menaati Allah
Topik Teologia: Kis 26:14 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Keputusan-keputusan Allah
Pemilihan Allah
Pemilihan Allah akan Individuindividu
Pemilihan atas...
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Keputusan-keputusan Allah
- Pemilihan Allah
- Pemilihan Allah akan Individuindividu
- Pemilihan atas Matias
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Menaati Allah
- Taat kepada Allah
- Teladan-teladan Ketaatan
- Paulus Menaati Allah
- Gereja
- Gereja Memiliki Anggota
- Yes 44:5 Mat 4:18-22 Mat 9:9 Mat 12:50 Luk 5:1-11 Luk 18:16-17 Yoh 15:5 Kis 2:41 Kis 2:46-47 Kis 4:4 Kis 5:14 Kis 6:7 Kis 9:35-36,42 Kis 11:21 Kis 16:5 Kis 17:12 Kis 17:34 Kis 26:14,16-18 1Ko 3:11-15 1Ko 12:12-28 Efe 4:25 Fili 4:3 1Yo 4:2 Wah 21:27
- Keberadaan Pemimpin
- Kel 3:1-10 Kel 28:1 Bil 3:5-13 Bil 16:9 1Sa 3:1-10 1Ra 19:16,19-21 1Ta 23:13 2Ta 29:11 Ezr 7:1,5-6,21 Maz 99:6 Yes 6:8 Yer 1:5 Yeh 2:1-6 Amo 2:11 Yun 1:1-2 Mar 1:16-20 Mar 2:14 Luk 10:1-2 Yoh 1:43-51 Kis 11:30 Kis 13:1-3 Kis 14:23 Kis 15:22 Kis 20:17 Kis 26:14-18 Rom 1:1 1Ko 1:1 2Ko 5:18-20 Efe 4:10-12 Kol 1:24-29 Kol 4:17 1Ti 1:12-14 1Ti 2:7 Ibr 5:4 1Pe 5:1
Topik Teologia: Kis 26:15 - -- Yesus Kristus
Allah dan Kristus Menyucikan Kita
Kis 20:32 Kis 26:15,17-18 1Ko 1:2
Yesus
Mat 1:16 Mat 1...
- Yesus Kristus
- Allah dan Kristus Menyucikan Kita
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Keputusan-keputusan Allah
- Pemilihan Allah
- Pemilihan Allah akan Individuindividu
- Pemilihan atas Matias
- Wahyu Allah
- Mode atau Cara Wahyu
- Wahyu Melalui Konfrontasi Ilahi
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Menaati Allah
- Taat kepada Allah
- Teladan-teladan Ketaatan
- Paulus Menaati Allah
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terhadap Orang Kristen
- Memberitakan Injil Melalui Kata dan Perbuatan
- Injil Harus Diberitakan Kepada Siapa Saja
- Gereja
- Organisasi dan Jabatan Gereja
- Para Pelayan Umum
- Keberadaan Pemimpin
- Kel 3:1-10 Kel 28:1 Bil 3:5-13 Bil 16:9 1Sa 3:1-10 1Ra 19:16,19-21 1Ta 23:13 2Ta 29:11 Ezr 7:1,5-6,21 Maz 99:6 Yes 6:8 Yer 1:5 Yeh 2:1-6 Amo 2:11 Yun 1:1-2 Mar 1:16-20 Mar 2:14 Luk 10:1-2 Yoh 1:43-51 Kis 11:30 Kis 13:1-3 Kis 14:23 Kis 15:22 Kis 20:17 Kis 26:14-18 Rom 1:1 1Ko 1:1 2Ko 5:18-20 Efe 4:10-12 Kol 1:24-29 Kol 4:17 1Ti 1:12-14 1Ti 2:7 Ibr 5:4 1Pe 5:1
Topik Teologia: Kis 26:16 - -- Yesus Kristus
Keilahian Kristus
Klaim Perjanjian Baru atas Keilahian Yesus
Yesus Mengerjakan Pekerjaan Allah
Pekerjaan A...
- Yesus Kristus
- Keilahian Kristus
- Klaim Perjanjian Baru atas Keilahian Yesus
- Yesus Mengerjakan Pekerjaan Allah
- Pekerjaan Allah yang Berkaitan dengan Orang-orang Percaya
- Yesus Menuntut Pelayanan dari Orang-orang Percaya
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Keputusan-keputusan Allah
- Pemilihan Allah
- Pemilihan Allah akan Individuindividu
- Pemilihan atas Matias
- Wahyu Allah
- Mode atau Cara Wahyu
- Wahyu Melalui Konfrontasi Ilahi
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Menaati Allah
- Taat kepada Allah
- Teladan-teladan Ketaatan
- Paulus Menaati Allah
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terhadap Orang Kristen
- Memberitakan Injil Melalui Kata dan Perbuatan
- Injil Harus Diberitakan Kepada Siapa Saja
- Gereja
- Gereja Memiliki Anggota
- Yes 44:5 Mat 4:18-22 Mat 9:9 Mat 12:50 Luk 5:1-11 Luk 18:16-17 Yoh 15:5 Kis 2:41 Kis 2:46-47 Kis 4:4 Kis 5:14 Kis 6:7 Kis 9:35-36,42 Kis 11:21 Kis 16:5 Kis 17:12 Kis 17:34 Kis 26:14,16-18 1Ko 3:11-15 1Ko 12:12-28 Efe 4:25 Fili 4:3 1Yo 4:2 Wah 21:27
- Keberadaan Pemimpin
- Kel 3:1-10 Kel 28:1 Bil 3:5-13 Bil 16:9 1Sa 3:1-10 1Ra 19:16,19-21 1Ta 23:13 2Ta 29:11 Ezr 7:1,5-6,21 Maz 99:6 Yes 6:8 Yer 1:5 Yeh 2:1-6 Amo 2:11 Yun 1:1-2 Mar 1:16-20 Mar 2:14 Luk 10:1-2 Yoh 1:43-51 Kis 11:30 Kis 13:1-3 Kis 14:23 Kis 15:22 Kis 20:17 Kis 26:14-18 Rom 1:1 1Ko 1:1 2Ko 5:18-20 Efe 4:10-12 Kol 1:24-29 Kol 4:17 1Ti 1:12-14 1Ti 2:7 Ibr 5:4 1Pe 5:1
Topik Teologia: Kis 26:17 - -- Yesus Kristus
Keilahian Kristus
Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Keputusan-keputusan Allah
Pemilihan Allah
Pemilihan Allah akan I...
- Yesus Kristus
- Keilahian Kristus
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Keputusan-keputusan Allah
- Pemilihan Allah
- Pemilihan Allah akan Individuindividu
- Pemilihan atas Matias
- Wahyu Allah
- Mode atau Cara Wahyu
- Wahyu Melalui Konfrontasi Ilahi
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Setan
- Umat Manusia Pada Umumnya
- Unsur-unsur Pembentuk Keindividualitas Manusia
- Bagian dari Tubuh Manusia sebagai Aspek Moral Kemanusiaan
- Dosa
- Dosa Menyebabkan Kebutaan Moral dan Spiritual
- Ayu 21:14 Maz 82:5 Ams 4:19 Ams 14:12 Ams 30:20 Yes 6:9-10 Yes 44:18-20 Yer 9:3-6 Yeh 12:2 Dan 12:10 Amo 9:10 Mik 4:12 Zef 3:5 Mat 13:22 Yoh 1:5,10 Yoh 8:12 Kis 26:17-18 Rom 1:21-32 2Ko 3:14-15 Efe 4:18-19 2Te 2:9-10 1Ti 4:2 2Ti 3:13 Tit 1:15 Ibr 11:25 2Pe 1:5,8-9 2Pe 2:19 1Yo 1:6,8 1Yo 2:11 1Yo 3:6-7
- Para Pendosa seperti Kegelapan
- Keselamatan
- Orang yang Menyesali Dosa Memberitakannya kepada Orang Lain
- Pesan Injil yang Diberitakan adalah Sarana dari Iman yang Menyelamatkan
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Penguduaan adalah Faedah dari Iman
- Paulus Menaati Allah
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Tugas Terhadap Orang Lain Pada Umumnya atau Terhadap Orang Kristen
- Memberitakan Injil Melalui Kata dan Perbuatan
- Injil Harus Diberitakan Kepada Siapa Saja
- Gereja
- Gereja Memiliki Anggota
- Yes 44:5 Mat 4:18-22 Mat 9:9 Mat 12:50 Luk 5:1-11 Luk 18:16-17 Yoh 15:5 Kis 2:41 Kis 2:46-47 Kis 4:4 Kis 5:14 Kis 6:7 Kis 9:35-36,42 Kis 11:21 Kis 16:5 Kis 17:12 Kis 17:34 Kis 26:14,16-18 1Ko 3:11-15 1Ko 12:12-28 Efe 4:25 Fili 4:3 1Yo 4:2 Wah 21:27
- Keberadaan Pemimpin
- Kel 3:1-10 Kel 28:1 Bil 3:5-13 Bil 16:9 1Sa 3:1-10 1Ra 19:16,19-21 1Ta 23:13 2Ta 29:11 Ezr 7:1,5-6,21 Maz 99:6 Yes 6:8 Yer 1:5 Yeh 2:1-6 Amo 2:11 Yun 1:1-2 Mar 1:16-20 Mar 2:14 Luk 10:1-2 Yoh 1:43-51 Kis 11:30 Kis 13:1-3 Kis 14:23 Kis 15:22 Kis 20:17 Kis 26:14-18 Rom 1:1 1Ko 1:1 2Ko 5:18-20 Efe 4:10-12 Kol 1:24-29 Kol 4:17 1Ti 1:12-14 1Ti 2:7 Ibr 5:4 1Pe 5:1
TFTWMS: Kis 9:3--26:15 - Konfrontasi Yang Tak Terduga KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik...
KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik sudah kelihatan. Di siang hari para pejalan biasanya berhenti untuk istirahat untuk menghindari sengatan sinar surya tengah hari yang membakar; namun Saulus, yang ingin sekali memulai penggeledahannya yang kejam, mendesak rombongannya untuk maju terus. Lalu, tiba-tiba, dunianya terbalik.
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu [kira-kira tengah hari40], tiba-tiba cahaya [yang amat terang41] memancar dari langit [lebih terang dari matahari42] mengelilingi dia [dan mereka yang pergi bersama (dia)43]. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya [dalam bahasa Ibrani44]: "Saulus, Saulus,45mengapakah engkau menganiaya Aku? [Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.46]" (9:3, 4).
Cahaya yang menyilaukan mata itu tidak memberikan ruang keragu-raguan: Ini merupakan sebuah penglihatan dari sorga! Saulus dapat melihat sesosok Manusia, 47namun sosok itu bukanlah orang yang dapat ia kenali dengan segera. Siapakah Dia, dan mengapa Ia berkata sedang dianiaya? Dengan ketakutan Saulus bertanya, "Siapakah Engkau, Tuhan?" Jawaban datang: "Akulah Yesus [dari Nazaret48] yang kauaniaya itu" (9:5)! Beberapa orang yang menyangkal pelbagai mujizat Alkitab menyatakan bahwa Saulus tidak melihat Tuhan, melainkan terkena serangan penyakit epilepsi atau ayan49pada waktu terjadi badai elektris! (Jika benar begitu, kita harus berdoa supaya semua orang terkena serangan epilepsi pada waktu terjadi badai elektris—jika pengalaman seperti itu akan membuat mereka menjadi pekerja yang penuh semangat bagi Yesus!) Betapa bodohnya pendapat ini! Siapa saja yang membaca surat-surat Paulus pasti akan terkesan dengan fakta bahwa ia adalah orang pandai yang tidak suka berkhayal. Ia dapat mengenali perbedaan antara penderitaan jasmani dengan lawatan sorgawi! Selain itu, semua orang yang berpergian bersama dia ikut rebah juga ke tanah. Apakah mereka semua terserang epilepsi secara serempak? Lebih dari itu, Dr. Lukas, yang kenal baik dengan gejala-gejala epilepsi, telah mengatakan yang sebenarnya: Tuhan yang bangkit telah menampakkan diri kepada Saulus dan berkata, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu"!50
Bayangkanlah pelbagai pemikiran yang membanjiri benak Saulus pada saat pengumuman yang mengejutkan itu: Para pengikut Yesus mengumumkan bahwa Yesus tidak mati melainkan hidup—dan mereka memang benar! Mereka menegaskan bahwa Yesus adalah ilahi—dan Ia memang ilahi! Mereka bersikeras bahwa Yesus adalah Kristus—dan Ia jelas Kristus! Mereka memang benar, dan ia salah— benar-benar salah! Yang ia lakukan selama ini bukanlah berjuang untuk Allah yang ia kasihi, tetapi menentang Allah itu! Meskipun penganiayaan Saulus ditujukan kepada para pengikut Yesus, namun tamu sorgawi itu mengungkapkan bahwa ketika Saulus menganiaya murid-murid Kristus, dalam kenyataannya ia telah menganiaya Dia!51Ketika ia menangkapi umat Kristen, ia menangkap juga Yesus! Ketika ia menyiksa umat Kristen, ia menyiksa juga Kristus! Ketika ia membunuhi umat Kristen, ia membunuh juga Anak Allah!52
Ia pernah menyombongkan diri sebagai orang yang "tanpa cacat" "tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat" (Filipi 3:6); sekarang ia menganggap dirinya sebagai "kepala" segala orang berdosa (1Timotius 1:15; KJV)! Dengan gemetar ia bertanya, "Apakah yang harus kuperbuat?" (22:10). Apakah masih ada harapan?
TFTWMS: Kis 9:6--26:18 - Tantangan Yang Luar Biasa TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untu...
TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untuk berhenti gemetar ketakutan di tanah:
Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi53tentang segala sesuatu yang telah kaulihat54dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu55nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain.56Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan (26:16-18).57
Tidak ada tantangan yang lebih besar daripada ini pernah diberikan! Para pakar berdebat tentang mengapa Yesus menampakkan diri kepada Saulus, namun Tuhan sendiri telah memberikan alasan-Nya: "[Untuk tujuan ini," NASB] kata Dia kepada Saulus, "Aku menampakkan diri kepadamu" (ay. 16; huruf miring oleh saya). Tujuan itu dapat dibagi ke dalam tiga bagian.58
Pertama, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai seorang saksi — "untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi" (ay. 16). Salah satu kualifikasi seorang rasul adalah harus menjadi saksi Kebangkitan (1:21, 22). Belakangan ketika Paulus membuat daftar pelbagai penampakan Kristus, ia berkata, "Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul" (1Korintus 15:8, 9). "Bukankah aku rasul?" tulis dia kepada jemaat yang sama. "Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita?" (1Korintus 9:1).
Kedua, Yesus menampakan diri kepada Saulus untuk mengkualifikasikan dia sebagai seorang saksi bagi bangsa-bangsa lain—Yesus berbicara tentang "bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau" (26:17). Paulus telah dijuluki sebagai "rasul untuk dunia," namun pelayanan khusus dia adalah untuk bangsa-bangsa non-Yahudi. Hal ini untuk pertama kalinya dinyatakan secara gamblang bahwa bangsa non-Yahudi disertakan dalam rencana induk Tuhan. Anda dan saya tahu bahwa bangsa non-Yahudi ikut disertakan dalam tantangan Yesus untuk menjadi "saksi ... sampai ke ujung bumi" (1:8). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam pernyataan Petrus bahwa "janji itu ... bagi orang yang masih jauh" (2:39). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam janji yang diberikan kepada Abraham, yang dikutip oleh Petrus dalam 3:25: "Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati." Bagaimanapun, bangsa non-Yahudi baru secara khusus disebut setelah Tuhan menampakkan diri kepada Saulus. Bagi kita yang non-Yahudi, peristiwa itu merupakan saat yang patut dirayakan! Ketiga, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai saksi bagi bangsa non-Yahudi "untuk membuka mata mereka" (26:18). Ayat 18 merupakan pernyataan yang paling agung di dalam Kitab Suci berkenaan dengan tugas memenangkan jiwa. Sebagai pemenang jiwa, tugas kita ada lima buah: [1] membuka mata [orang berdosa] [2] supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang [3] dan dari kekuasaan Iblis kepada Allah [4] supaya mereka boleh memperoleh pengampunan dosa [5] dan mendapat bagian di antara mereka yang telah dikuduskan dengan iman kepada [Yesus] (26:18).
Tujuan Yesus menampakkan diri kepada Saulus adalah untuk mengualifikasikan dia sebagai rasul bagi bangsa non-Yahudi! Benar, penampakan Yesus memang membuahkan iman di dalam hati Saulus dan memelopori proses perubahan hidup, 59namun Yesus mengatakan bahwa tujuan khusus penampakan-Nya kepada Saulus bukanlah untuk menyelamatkan dia, melainkan untuk mengirim dia sebagai seorang saksi kepada bangsa non-Yahudi. Saulus (Paulus) belakangan menulis dalam Roma 11:13, "Aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi" (TB; huruf miring oleh saya; lihat juga Galatia 2:6-9).
Apakah Saulus memahami semuanya itu ketika Yesus menampakkan diri? Saya meragukannya. Yang paling penting di dalam pikirannya sudah tentu terdapat fakta bahwa Yesus benar-benar Mesias—dan ia telah melawan Anak Allah! "Apakah yang harus kuperbuat?" adalah pertanyaan yang sangat penting bagi dia. Yesus menyimpulkan, "Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus60 kauperbuat" (9:6).
Ketika semua itu sedang berlangsung, "Termangu-mangulah teman-temannya [Saulus] seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun"61(9:7). Mereka "melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar" (22:9). 62Orang-orang itu adalah saksi-saksi berharga bahwa sesuatu yang luar biasa di jalan memang benar-benar telah terjadi.
Lalu "Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa [karena silaunya cahaya63]; mereka [teman-teman seperjalanannya] harus menuntun dia masuk ke Damsyik" (9:8). Saulus berharap untuk menyapu isi Damsyik dengan pamer kekuatan sebagai agen penuntut balas Allah; sebaliknya ia malahan dituntun masuk ke dalam kota itu sebagai pendosa yang berdukacita, selemah pengemis buta.
Dengan terseok-seok Saulus dituntun menuju salah satu jalan utama di Damsyik yang bernama jalan Lurus,64hingga rombongan itu tiba di sebuah rumah milik orang bernama Yudas. 65Ia dibimbing ke ruang tamu dan ditinggal sendirian. Air mata membasahi pipinya,66ia berlutut dan mulai berdoa.67"Tiga hari68lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum"69(9:9).
Suasananya adalah suasana seorang pria yang dikuasai oleh rasa penyesalan yang amat dalam. Saulus sekarang percaya kepada Kristus, ia sangat menyesal, dan bahkan mengakui Yesus sebagai "Tuhan,"70namun kesalahan akan dosa tetap menggerogoti jiwanya. Ia telah memperoleh suatu penglihatan, namun ia masih memerlukan suatu kunjungan—seseorang yang akan memberitahu dia71apa yang ia "harus perbuat" (9:6; huruf miring oleh saya).
TFTWMS: Kis 9:18--26:19 - Mualaf Yang Tidak Ragu-ragu MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa se...
MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa selama ini ia salah.32Bahkan lebih berat lagi melakukan apa yang Ananias perintahkan. Baptisan itu sendiri tidaklah berat. Saulus sudah kenal baik dengan upacara penyucian dan pembenaman dalam air. Bagian yang sulit adalah "menyeru nama" Yesus. "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Artinya Saulus mengakui Yesus sebagai Tuhan, bahwa ia dibaptis oleh otoritas-Nya, dan ia menyerahkan sisa hidupnya kepada Dia ! Artinya Saulus menjauhi segala hal yang dekat dengannya dan yang ia sayangi: keluarga, teman-teman, ketenaran, dan keberuntungan.
Meskipun keputusan itu berat, ketika Ananias memberitahu Saulus apa yang ia "harus perbuat," ia tidak ragu-ragu. Belakangan ia memberitahu raja Agripa, "Kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat" (26:19). Seketika itu juga, "Ia bangun lalu dibaptis" (9:18). Tempat Saulus dibaptis tidak disebutkan, namun ada sungai Abana yang melintasi kota itu, dan sungai Parpar juga tidak jauh dari situ.33
Perbuatan sudah dilaksanakan; tidak ada jalan mundur bagi Saulus. Belakangan ia menulis, Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus (Filipi 3:7, 8).
Ketika Saulus dibaptis, dosa-dosanya disucikan dalam darah Kristus. Ia menerima karunia Roh Kudus (2:38), menggenapi perkataan Ananias bahwa ia akan "dipenuhi oleh Roh Kudus."34Ia juga ditambahkan oleh Tuhan ke dalam gereja yang sudah ia upayakan untuk dihancurkan (2:41, 47). Saulus memiliki hidup baru dalam Kristus! Belakangan ia mengatakan bahwa ia telah menguburkan masa lalunya dalam kuburan air baptisan:
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru ... Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan [bersama Dia], supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, .... (Roma 6:3-6; huruf miring oleh saya). Dengan hati yang bersukacita, untuk pertama kalinya dalam hari-hari itu Saulus "makan, [dan] pulihlah kekuatannya" (9:19a).
Kita mungkin ingin bertanya, "Mengapa Saulus?" Dari seluruh manusia di dunia, mengapa Tuhan memilih Saulus, seorang pembunuh masal, untuk menjadi rasul bagi bangsa non-Yahudi? Ia tentunya bisa memilih dari banyak orang Kristen yang hebat, seperti Barnabas. Jika Tuhan ingin memanggil seorang non-Kristen, ada banyak orang Yahudi yang takut akan Allah yang tidak punya kesalahan seperti kekejaman Saulus itu. Mengapa Saulus?
Karena kita tidak memiliki pikiran Tuhan (Yesaya 55:8, 9), kita tidak dapat menjawab pertanyaan itu dengan pasti —namun kita dapat membuat pelbagai dugaan yang cerdas. Salah satu faktor tentunya adalah keunikan kualitas Saulus—intelektualnya, semangatnya, tenaganya. Jika semuanya itu dialirkan ke arah yang benar, betapa hebat perbuatannya itu! Ia juga kemungkinan dipilih karena, setelah menghabiskan awal hidupnya di Tarsus, ia akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara berpikir bangsa non-Yahudi dibandingkan dengan siapa saja yang dibesarkan di Palestina. Ia adalah orang yang tepat untuk tugas tersebut.
Adalah mungkin bahwa faktor-faktor lainnya ikut terlibat juga dalam pemilihan Tuhan itu. Sebagai contoh, Saulus punya keyakinan bahwa tidak ada kompromi antara Yudaisme dan agama Kristen, keyakinan yang telah mendorong dia untuk berusaha menghancurkan agama Kristen.35Ketika ia menjadi orang Kristen, ia mempertahankan keyakinan tersebut. Surat-suratnya dipenuhi dengan kebenaran bahwa agama Kristen tidak dapat dikompromikan! Satu faktor lain yang memungkinkan bisa juga disebutkan di sini, satu faktor yang disiratkan oleh Yesus dalam kata-kata ini: "Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih" (Lukas 7:47). (Ini menyiratkan, "Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih.") Ketika Kristus menampakkan diri kepada Saulus di jalan itu, tiba-tiba Saulus sadar akan besarnya dosa dia. Ia sudah bersalah karena menghujat dan tidak layak menerima apa-apa selain kematian! Kesediaan Tuhan untuk mengampuni dia telah memenuhi dirinya dengan rasa kagum selama hidupnya. Ia menulis tentang "Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Galatia 2:20; huruf miring oleh saya). Ia berkata, Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku— aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, ... Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa (1Timotius 1:12, 13, 15)! Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih dan menghabiskan sisa hidupnya dengan menyebarkan iman yang pernah ia coba hancurkan!
TFTWMS: Kis 9:20--26:20 - Belajar Bicara BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. ...
BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. Betapa senangnya kita saat mereka mengucapkan kata-kata pertama mereka! Ketika saya melihat betapa cepatnya Saulus mulai "bicara," saya teringat kepada anak sulung kami, Cynthia. Saat masih kecil sekali, Cindy akan berusaha meniru kata apa saja yang kami ucapkan ("hippopotamus," "rhinoceros," apa saja). Ia gemar bicara banyak sehingga kadang-kadang kami pikir kami perlu "menjelaskan" kepada para kenalan baru kami. "Ulahnya itu tidak dibuat-buat," kata kami. "Lagi pula, ayahnya seorang pengkhotbah, dan ibunya memang perempuan." Ketika Saulus "dilahirkan kembali," ketika itu juga ia mulai bicara—dalam kalimat lengkap—tentang Yesus.
Kita tidak tahu pada hari apa dalam minggu itu ia dibaptis, namun pada hari Sabat berikutnya ia telah hadir dalam sinagoga: "Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah" (9:20). Ketika Saulus muncul dalam sinagoga, orang-orang yang hadir pasti bergairah tetapi tidak terkejut.20Adalah suatu kehormatan dikunjungi oleh seorang sarjana Yahudi yang terkenal dan fanatik. Ketika tiba waktu untuk pelajaran, pengurus sinagoga itu mungkin berpaling kepada Saulus dan berkata, "Saudara, jikalau saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!" (Lihat 13:15.) Para pendengar itu tentunya mengharapkan ceramah yang berapi-api tentang bagaimana orang Kristen sedang menghancurkan kemurnian agama Yahudi. Kenyataannya, mereka diceramahi tentang Yesus sebagai Anak Allah! Untuk pertama kalinya Yesus diberitakan sebagai "Anak Allah" dalam kitab Kisah.21Yesus telah menampakkan diri sebagai Anak Allah kepada Saulus di jalan menuju Damsyik,22dan Saulus ingin semua orang mengetahui kebenaran agung itu. Istilah "Anak Allah" menjadi tema pokok dalam tulisan rasul Paulus.23
Orang-orang yang hadir itu terkejut dengan isi berita itu, namun mereka lebih terkejut lagi dengan si pemberita-nya. Kita baca, "Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: ‘Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?’" (9:21).
Sejalan dengan berlalunya waktu, Saulus tetap dengan "keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus" (9:27). "Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias" (9:22). Kata "membuktikan" diterjemahkan dari kata gabungan Yunani yang secara harfiah berarti "membawa bersama-sama, menyatukan, menjahit bersama-sama." Paulus mengutip beberapa acuan Perjanjian Lama tentang Mesias dan kemudian meletakkannya di sebelah pelbagai fakta kehidupan Yesus.24
Kedua sumber yang "dijahit bersama-sama" itu memberikan bukti yang sangat kuat bahwa Yesus adalah Mesias! Yang Saulus lakukan bukan hanya menyatakan Yesus adalah Mesias. Ia memberitahu sesamanya orang Yahudi bahwa mereka, sebagaimana dirinya, perlu merubah kesetiaan mereka! Ia menyatakan "kepada orang-orang Yahudi di Damsyik ... bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan" (26:20; huruf miring oleh saya).
Masa awal Saulus di Damsyik membentuk pola pelayanannya. Ketika ia pergi ke Yerusalem, ia bicara "dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan. Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani [di dalam sinagoga mereka25]" (9:28, 29). Kemana saja rasul itu meneruskan perjalanan, kebiasaan dia adalah selalu pergi dulu ke sinagoga26—dan beritanya adalah selalu "Yesus ... adalah Anak Allah" (9:20; lihat 1Korintus 2:2; Galatia 6:14).
Teladan Saulus ini patut ditiru oleh setiap orang Kristen baru. Pertama, kita melihat bahwa ia mulai bicara seketika itu juga. Faktanya, mereka tidak dapat membungkam dia! Kedua, ia mulai bicara dimana saja ia berada. Sering kali yang paling sulit adalah berbicara kepada orang-orang yang telah mengenal kita sebelum kita menjadi orang Kristen, tetapi Saulus justru memulainya dari orang-orang yang telah mengenal dia dengan sangat baik. Ketiga, ia mengatakan apa yang ia ketahui. Mungkin ia diilhami ketika mulai memberitakan; mungkin juga tidak.27Apakah benar atau tidak, ia tetap memiliki kisah untuk diberitakan! Keempat, pokok dari cerita Saulus adalah selalu Yesus Kristus dan apa yang Yesus telah perbuat bagi dia!
Marilah kita membuat pelbagai penerapan sebagai berikut: (1) Setiap orang Kristen baru perlu mulai segera memberitahu orang lain tentang Yesus. "Murid pendiam tidak cocok dengan istilah murid."28(2) Setiap orang Kristen baru, "dimana saja berada" perlu mulai memberitahu orang lain tentang Yesus. Orang-orang yang mengenal dia dengan baik mungkin akan sama terkejutnya seperti orang-orang Yahudi ketika Saulus mulai memberitakan Yesus! (Band. 1Petrus 4:4.) (3) Setiap orang Kristen baru perlu memberitahukan apa yang ia ketahui. Ia mungkin tidak tahu banyak, tetapi ia tahu apa yang ia percayai dan apa yang ia lakukan untuk menjadi orang Kristen. Awalnya, ia dapat memberitahukan hal itu—lalu belakangan ia dapat belajar lebih banyak lagi. (4) Setiap orang Kristen baru perlu tetap menempatkan Yesus pada pokok pemberitaannya.
Kita sering berharap terlalu sedikit dari orang-orang Kristen baru—namun kita lalu terkejut ketika hidup mereka sesuai dengan apa yang kita harapan. Tidakkah kita berharap terlalu banyak dari anak-anak yang masih bayi itu? Kita mengharapkan mereka bertumbuh, belajar jalan dan bicara—dan kita berusaha semampu kita untuk mendorong mereka berkembang. Marilah kita juga mendorong orang-orang Kristen baru, dengan cara apa saja semampu kita, untuk segera mulai mengungkapkan hidup baru mereka dalam Yesus.
TFTWMS: Kis 9:1--26:12 - Keyakinan Yang Kokoh KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang h...
KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang hidupnya sebelum hidupnya itu berubah. Ketika kita menyatupadukan pelbagai acuan pribadi dari pelbagai tulisan dan khotbahnya, maka gambaran yang muncul adalah seorang anak muda yang terobsesi yang punya keyakinan kokoh bahwa semua orang Kristen7harus dihancurkan dan nama Yesus dienyahkan dari muka bumi.
Saulus dilahirkan dari orang tua Yahudi di Tarsus, sebuah koloni Romawi di Kilikia dan merupakan "kota terkenal."8Keluarganya berasal dari suku kecil Benyamin (Filipi 3:5); orang tuanya memberi dia nama yang paling terkenal yang mewakili suku tersebut: Raja Saul.9Dari keluarganya itu, Saulus dari Tarsus mewarisi kekayaan, kewarganegaraan Romawi, dan kecintaan yang berkobar-kobar terhadap agama Yahudi.10Ia dibesarkan sebagai seorang Farisi (23:6), dalam "mahzab yang paling keras" dalam agama Yahudi itu.11
Saulus menghabiskan masa kecilnya di Tarsus, mempelajari Firman Allah12dan belajar berniaga.13Ketika masih remaja, ia dikirim ke Yerusalem14untuk belajar di bawah bimbingan Gamaliel,15seorang guru Yahudi yang amat terkenal. Diberkahi dengan pikiran yang kritis, semangat yang berapi-api, dan energi yang tidak pernah kendur,16ia membuat kemajuan yang pesat dalam komunitas Yahudi (Galatia 1:14). Ada kemungkinan ia pernah menjadi anggota Sanhedrin. 17Apakah hal itu benar atau tidak, yang jelas ia merupakan "salah seorang pemuda Farisi yang paling menjanjikan di Yerusalem, berada tepat di jalurnya untuk menjadi seorang pemimpin besar agama Yahudi."18
Ketika berusia tiga puluhan,19ia melihat Yudaisme yang ia cintai terancam oleh penyimpangan.20Ribuan rekannya sesama orang Yahudi berpaling dari beriman kepada Taurat Musa menjadi beriman kepada seorang tukang kayu yang tak terkenal dari Galilea yang bernama Yesus. Para imam pun banyak yang terjerat dalam ajaran bidah ini (6:7). Ia tidak dapat mengerti mengapa orang mau menjadi pengikut seorang penjahat yang dihukum dan disalibkan. Bukankah Taurat sendiri mengatakan, "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib"? (Lihat Galatia 3:13; Ulangan 21:22, 23.)
Penasihatnya, Gamaliel, mengutuk penggunaan kekerasan dalam menundukkan gerakan yang baru muncul serta mendorong kehati-hatian,21namun bagi Saulus sudah jelas bahwa Yudaisme dan agama Kristen tidak dapat hidup bersama. Jika Yudaisme mau tumbuh subur, maka agama Kristen harus dihancurkan! Didukung oleh struktur kekuatan politik di Yerusalem, ia menyusun suatu kampanye besar-besaran untuk membasmi tumor berbahaya yang menggerogoti jantung Yudaisme. 22
Belakangan ia menulis obsesi yang menguasai dirinya itu: Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara (22:4). Dan ketika darah Stefanus ... ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu .... (22:20). Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati (26:10). ... aku ... berusaha membinasakannya [jemaat Allah] (Galatia 1:13). Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak orang Kristen yang telah mati martir karena perbuatan Saulus itu.23
Ketika para pengikut Yesus melarikan diri dari Yerusalem (8:1), Saulus pasti mengira kemurtadan itu sudah dapat dibungkam. Kemudian datang berita bahwa kemana saja murid-murid Yesus itu pergi, mereka menyebarluaskan iman mereka (8:4). Orang yang kurang termotivasi mungkin sudah mengaku kalah—tetapi Saulus tidak. Ia memutuskan untuk mengejar orang-orang Kristen itu! Ini kali mereka tidak akan lolos dari dia! Strategi Saulus bergantung pada beberapa prinsip hukum:24(1) menurut kitab undang-undang Yahudi, semua orang Yahudi di seluruh dunia harus tunduk terhadap Imam Besar (oleh sebab itu, sepucuk surat dari Imam Besar akan memiliki pengaruh yang besar sekali). (2) Di bawah hukum Romawi, umat Kristen secara hukum adalah orang Yahudi— Yahudi yang murtad, namun tetap orang Yahudi25(Bangsa Romawi tidak akan terlalu peduli jika penguasa Yahudi mendisiplinkan orang-orang Yahudi yang Kristen itu).
Dengan bersenjatakan pelbagai surat dari Imam Besar (9:2; 22:5), Majelis Tua-Tua (22:5), dan para penguasa Yahudi lainnya (26:10, 12), Saulus memimpin kelompok bersenjatanya menuju "ke kota-kota asing." 26Dengan bantuan para pengurus sinagoga setempat, ia mengumpulkan para pengikut Yesus dan menyeret mereka kembali ke Yerusalem untuk dihukum. Dalam pembukaan pasal 9, Saulus sedang menyiapkan perjalanannya paling ambisius sejauh ini—perjalanan ke kota kuno, Damsyik.
Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh27murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,28[dan semua Majelis Tua-Tua29] dan meminta surat kuasa dari padanya30untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik,31supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan32yang mengikuti Jalan Tuhan,33ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem [sebagai tawanan untuk dihukum34] (9:1, 2).
Damsyik adalah salah satu pusat populasi manusia terbesar dalam jarak perjalanan yang pantas, sekitar 225 kilometer arah utara timur laut Yerusalem.35Perlu waktu hampir satu minggu untuk sampai ke kota itu dengan berjalan kaki.36
Para penafsir sudah dengan leluasanya membayangkan pergolakan yang berkecamuk di dalam hati Paulus saat perjalanan itu sedang berlangsung,37tetapi kita harus berhati-hati. Anak muda yang penuh semangat ini punya banyak hal untuk dipikirkan dalam perjalanan itu: 38khotbah Stefanus yang penuh kuasa dan cara dia mati, fakta dimana para pengikut Yesus tetap mempertahankan iman mereka meskipun dianiaya, dan bahkan argumentasi Gamaliel bahwa agama Kristen akan mati secara alami jika tidak berasal dari Allah. (Agama Kristen tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sekarat!) Pada waktu yang sama, kita harus menghormati pernyataan rasul itu sendiri mengenai keadaan pikirannya sebelum hidupnya berubah:
"Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah" (23:1). ... Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku, ... (2 Timotius 1:3). Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret (26:9).
Galatia 1:15a menyiratkan bahwa Paulus belakangan memutuskan bahwa segala sesuatu yang terjadi telah membawa dia kepada detik-detik perubahan hidupnya, namun untuk menggambarkan dia sebagai orang yang terpukul batinnya sebelum Kristus menampakkan diri adalah suatu penekanan kasus yang sangat berlebihan.39 Saulus adalah orang yang penuh dengan keyakinan yang tak tergoyahkan baik di awal maupun di akhir perjalanannya. Perubahan hidupnya bukanlah akibat dari kata hatinya yang menuduh, melainkan karena belas kasihan Kristus!
TFTWMS: Kis 25:13--26:1 - Situasinya SITUASINYA (Kis 25:13-26:1)
Marilah kita mulai dengan meninjau ulang situasi di Kaisarea. Beberapa hari sebelumnya, Raja muda Agripa3 dan adik peremp...
SITUASINYA (Kis 25:13-26:1)
Marilah kita mulai dengan meninjau ulang situasi di Kaisarea. Beberapa hari sebelumnya, Raja muda Agripa3 dan adik perempuannya, Bernike, sudah tiba untuk mengadakan kunjungan kehormatan kepada Festus, gubernur baru Yudea (25:13).
Agripa baru berusia 17 tahun ketika ayahnya meninggal dunia, jadi ia belum menerima wilayah kekuasaan ayahnya yang luas. Sebaliknya, beberapa tahun kemudian, ia diberi sebuah wilayah yang kurang penting di utara Palestina. Selama-bertahun-tahun, ia sudah dikaruniai wilayah tambahan, namun dibandingkan kerajaan ayahnya dahulu kerajaannya itu kecil saja. Namun begitu, ia punya pengaruh yang lumayan besar di antara bangsa Yahudi. Ia berdarah Yahudi, dan Roma menjadikan dia penjaga resmi Bait Allah di Yerusalem, ini memberi dia hak untuk memilih imam besar. Untuk pelbagai tujuan praktis, ia merupakan kepala sekular agama Yahudi.
Ia merupakan sosok khas Herodes dan hidup untuk kepuasan pribadi. Prilaku gila-gilaannya yang sangat terkenal adalah hidup dalam dosa dengan adik perempuannya yang cantik, Julia Bernike, meskipun Taurat dengan jelas melarang kawin dengan saudara sendiri (Imamat 18:1-18; 20:11-21). Menurut para penulis kuno, hubungan ini "merupakan skandal yang sama-sama menimpa bangsa Yahudi dan non-Yahudi."4
Sewaktu berusia 13 tahun, Bernike pernah menikah dengan seorang pamannya. 5Ketika suaminya itu meninggal, ia tinggal bersama saudara laki-lakinya yang tidak kawin, berfungsi sebagai ratunya. 6Pada suatu saat, ia kawin lagi—tampaknya untuk memadamkan desas-desus incest (kawin dengan saudara sendiri)— namun ia tidak bisa jauh dari Agripa. Tidak lama kemudian ia meninggalkan suaminya dan kembali kepada saudara laki-lakinya itu.7
Dari antara orang-orang yang perlu untuk dilecut balik ke jalan Tuhan, Agripa dan Bernike tentunya berada pada urutan pertama dalam daftar itu! Setelah mereka meluangkan waktu beberapa hari dengan Festus, gubernur itu lalu "... memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, ...." (ay. 14), dengan mengakui bahwa ia "ragu-ragu" bagaimana harus memulainya (ay. 20). Agripa berkata bahwa ia ingin mendengarkan Paulus, dan Festus dengan senang hati meluluskannya (ay. 22).
Kabar mungkin sampai ke telinga Paulus bahwa dua anggota keluarga Herodes berada dalam istana. Ia tidak akan terkejut mendengar mereka ingin melihat dia dipenggal kepalanya (lihat Matius 14:3-12), namun tentunya ia merasa heran saat mengetahui Agripa ingin mendengarkan dia memberitakan injil! J. W. McGarvey berusaha membayangkan kesukacitaan Paulus:
Bisakah dipercaya jurang pemisah antara Kristus dan keluarga yang berlumuran darah ini ... sudah begitu nyaris terjembatani sehingga salah satu dari mereka ... benar-benar ingin mendengar kabar kesukaan? ... Kemungkinan sederhana untuk memenangkan seorang Herodes bagi kepentingan Kristus tentunya telah menggetarkan hatinya.8
Malam itu Paulus mungkin tidak bisa tidur nyenyak. Akhirnya, fajar tiba dimana ia akan punya kesempatan untuk mencoba mengkristenkan Agripa!
Pada keesokan harinya datanglah Agripa dan Bernike dengan segala kebesaran dan sesudah mereka masuk ruang pengadilan bersama-sama dengan kepala-kepala pasukan dan orang-orang yang terkemuka dari kota itu, Festus memberi perintah, supaya Paulus dihadapkan (Kisah 25:23).
Festus memulainya dengan sebuah pengakuan yang terus terang:
... Ya raja Agripa serta semua [laki-laki]9yang hadir di sini bersama-sama dengan kami. Lihatlah orang ini, yang dituduh oleh semua orang Yahudi,10baik yang di Yerusalem, maupun yang di sini. Mereka telah datang kepadaku dan sambil berteriak-teriak mereka mengatakan, bahwa ia tidak boleh hidup lebih lama.11Tetapi ternyata kepadaku, bahwa ia tidak berbuat sesuatupun yang setimpal dengan hukuman mati dan karena ia naik banding kepada Kaisar, aku memutuskan untuk mengirim dia12menghadap Kaisar. Tetapi tidak ada apa-apa yang pasti yang harus kutulis kepada Kaisar tentang dia. Itulah sebabnya aku menghadapkan dia di sini kepada kamu semua, terutama kepadamu, raja Agripa, supaya, setelah diadakan pemeriksaan, aku dapat menuliskan sesuatu. Sebab pada hematku tidaklah wajar untuk mengirim seorang tahanan dengan tidak menyatakan tuduhan-tuduhan yang diajukan terhadap dia (ay. 24-27).
Yang lebih tak masuk akal adalah kegagalan gubernur itu untuk membebaskan Paulus—khususnya setelah ia mengetahui "bahwa ia [Paulus] tidak berbuat sesuatupun yang setimpal dengan hukuman mati"! 13Karena kesempatan itu bukan suatu pengadilan resmi melainkan suatu dengar pendapat tidak resmi, dan karena Agripa ingin mendengarkan Paulus, maka Festus mengizinkan Agripa untuk melakukan wawancara itu. "Kata Agripa kepada Paulus: 'Engkau diberi kesempatan untuk membela diri'" (26:1a).
CERAMAHNYA (Kis 26:1-23)
Dari sudut pandang duniawi, Paulus berdiri di hadapan pendengar yang sangat luar biasa dimana ia punya kesempatan istimewa untuk berceramah di hadapan mereka. Saya mungkin akan sudah gemetar, namun Paulus tidak. Naskah Roma menambahkan bahwa ia "percaya diri, dan didorong oleh Roh Kudus." "Paulus memberi isyarat dengan tangannya,14lalu memberi pembelaannya" (Kisah 26:1b).15
Pertama-tama Paulus mengungkapkan kegembiraannya mengenai keinginan raja untuk mendengarkan kasusnya:
Ya raja Agripa, aku merasa berbahagia, karena pada hari ini aku diperkenankan untuk memberi pertanggungan jawab di hadapanmu terhadap segala tuduhan yang diajukan orang-orang Yahudi terhadap diriku, terutama karena engkau tahu benar-benar adat istiadat dan persoalan16orang Yahudi. Sebab itu aku minta kepadamu, supaya engkau mendengarkan aku dengan sabar17(ay. 2, 3).
Alasan yang Paulus nyatakan kenapa menganggap dirinya berbahagia adalah bahwa akhirnya ia bisa berdiri di hadapan orang yang telah memahami situasi itu dan orang yang mengerti dirinya. (Paulus tidak sedang menyanjung; para penulis Yahudi kuno ikut menegaskan pemahaman Agripa tentang Yudaisme.)
Paulus juga punya alasan yang tak dinyatakan atas kegembiraannya berdiri di hadapan raja itu: Dengan segenap hati ia ingin mengkristenkan dia! Mengkristenkan Agripa? Mengkristenkan seorang Herodes yang korup? Mengkristenkan orang yang tanpa perasaan mempertontonkan hubungan incestnya di hadapan semua orang? Bajingan itu tentunya di luar penebusan! Namun Paulus tidak berpikir begitu (2Petrus 3:9)!
Sejauh yang Paulus pikirkan, ia hanya punya satu pendengar: Agripa.18Tidak ada ceramah dalam Kisah yang begitu pribadi. Secara berulang-ulang Paulus menyapa Agripa dengan nama, gelar, dan kata ganti orang "engkau" (Kis 26:2, 3, 7, 13, 19, 26, 27). Untuk menghargai kekuatan isi ceramah Paulus, bayangkanlah dua orang ini saling berhadapan muka: Orang yang tua dalam belenggu, orang yang muda dalam jubah; penginjil yang bergairah, dan pemboros yang bodoh; yang satu hampir di akhir hidupnya, yang satunya lagi baru di awal hidupnya. Mungkin Paulus bisa melihat dirinya di masa lalu dalam diri Agripa: muda, kaya, dan keras kepala; penuh potensi namun menuju jalan yang salah; mengetahui Taurat namun mengabaikan tujuannya; menentang agama Kristen tanpa penyelidikan. Apakah ada pikiran yang terlintas dalam benak rasul itu bahwa usia Agripa kira-kira sama dengan usianya pada saat ia menjadi orang Kristen?19Saya tidak tahu, namun saya tahu hal ini: Seandainya Paulus diberi keleluasaan, sebelum hari berganti, raja muda itu akan sudah menjadi orang Kristen (Kis 26:28, 29)!
Pada sisi luarnya, sebagian besar pembelaan Paulus tampak seperti sebuah dialog tentang pengalamannya. Namun begitu, perkataannya itu bukanlah sebuah pembelaan diri, tetapi pembelaan tentang Tuhan yang telah bangkit (lihat 2Korintus 4:5). Namun demikian, empat buah pernyataan dalam kata ganti orang pertama meringkas ceramahnya itu:20
TFTWMS: Kis 26:4-11 - Aku Telah Hidup Sebagai Seorang Farisi "Aku Telah Hidup Sebagai Seorang Farisi" (Kis 26:4-11)
Dalam 26:4, 5 Paulus bicara tentang hari-harinya sebagai orang muda dalam iman Yudai...
"Aku Telah Hidup Sebagai Seorang Farisi" (Kis 26:4-11)
Dalam 26:4, 5 Paulus bicara tentang hari-harinya sebagai orang muda dalam iman Yudaisme. Festus telah mengatakan bahwa "semua ... orang Yahudi" telah menuduh Paulus (25:24). Paulus membalas bahwa jika "semua orang Yahudi [itu]" mengatakan kebenaran, maka mereka akan memuji dia bukannya menuduh dia, Semua orang Yahudi mengetahui jalan hidupku sejak masa mudaku, sebab dari semula aku hidup di tengah-tengah bangsaku21di Yerusalem. Sudah lama mereka mengenal aku dan sekiranya mereka mau, mereka dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah hidup sebagai seorang Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam agama kita (26:4, 5).22
Dalam pembelaannya itu Paulus tidak secara langsung menyinggung pelbagai dakwaan khusus terhadap dia; namun ceramah dia menekankan bahwa ia tidak akan melukai orang Yahudi, menghina Taurat, atau menajiskan Bait Allah. Dengan acuan kepada hidupnya sebagai seorang Farisi, Paulus memperkenalkan pelbagai tema harapan nenek moyangnya dan kebangkitan, sebab kelompok Farisi percaya kepada pelbagai janji tentang Firman dan juga percaya kepada kebangkitan dari antara orang mati (23:6, 8).
Dan sekarang aku harus menghadap pengadilan oleh sebab aku mengharapkan kegenapan janji, yang diberikan Allah kepada nenek moyang kita, dan yang dinantikan oleh kedua belas suku kita,23sementara mereka siang malam melakukan ibadahnya dengan tekun. Dan karena pengharapan itulah, ya raja Agripa, aku dituduh orang-orang Yahudi (ay. 6, 7).
Paulus bersikukuh bahwa alasan sebenarnya ia diadili adalah karena ia sungguh-sungguh mempercayai apa yang dipercayai oleh sebagian besar orang Yahudi. Kalimat asli "mengharapkan kegenapan janji, yang diberikan Allah kepada nenek moyang kita [itu]" adalah pengharapan akan kedatangan Mesias,24"benih" Abraham (Kejadian 12:3; 22:18; lihat Galatia 3:16, 19). Sejalan dengan berlalunya waktu, "pengharapan" mula-mula itu lalu berkembang. Pada era Perjanjian Baru, orang Yahudi berharap akan adanya pemulihan kemuliaan Israel, yang mereka percaya akan dicapai oleh Mesias (lihat Lukas 1:67-79; Kisah 3:20, 21).
Terjalin dengan harapan pemulihan adalah harapan akan kebangkitan orang mati (Lukas 7:18-23).25Daniel 12:2 berkata, "Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal."26Ketika Lazarus mati, Marta bicara tentang harapan umum orang Yahudi: "Aku tahu bahwa ia [Lazarus] akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman" (Yohanes 11:24b).
Karena kebangkitan merupakan harapan utama kelompok Farisi dan semua orang Yahudi lainnya yang mempercayai baik Taurat dan para Nabi,27maka Paulus menganggap sulit dipahami bahwa sesamanya orang Yahudi akan menyeret dia ke pengadilan karena memberitakan apa yang mereka percayai: bahwa Allah telah membangkitkan Ia dari antara orang mati! Saya mendengar ada nada terkejut dalam suaranya ketika ia berkata, "Dan karena pengharapan itulah, ya raja Agripa, aku dituduh orang-orang Yahudi" (ay. 7b)! F.F. Bruce menangkap roh perkataan Paulus dalam ungkapan ini: "oleh semua orang Yahudi."28
Karena tergerak, Paulus lalu berpaling kepada para pendengarnya yang lain: "Mengapa kamu29menganggap mustahil, bahwa Allah membangkitkan orang mati?" (ay. 8). Mungkin, lebih dari satu pendengar terloncat dari kursinya ketika Paulus menohok ke segala arah dengan kata-katanya yang menyodok itu.
Perkataan Paulus itu ditujukan ke atas semua orang yang hadir. Kebanyakan orang non-Yahudi percaya kepada satu Allah (atau banyak ilah) yang Mahakuasa yang telah menciptakan segala-galanya (17:24, 25); jika Allah dapat menciptakan dunia, mengapa mereka menganggap mustahil bahwa Allah bisa membangkitkan orang mati? Khususnya, perkataannya itu ditujukan kepada orang Yahudi mana saja yang hadir (termasuk Agripa): Jika Allah telah membangkitkan orang lain dari antara orang mati, mengapa mereka harus ragu bahwa Allah telah membangkitkan Yesus? Kebangkitan, sudah tentu, akan selalu terlihat luar biasa bagi mereka yang hanya mempercayai panca indra mereka yang terbatas, hanya mempercayai nalar mereka yang tidak sempurna, dan hanya bersandar pada diri sendiri.
Setelah menantang perhimpunan itu, Paulus lalu mengaku bahwa dahulu ia juga seperti mereka. Sebagai seorang Farisi, ia percaya secara teori kepada kebangkitan orang mati, namun ia menolak kemungkinan Yesus telah dibangkitkan:
Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama30 Yesus dari Nazaret. Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus31ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati. Dalam rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya32dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota-kota asing (26:9-11).33
Agripa pasti terkejut saat mengetahui Paulus dulunya pernah menganiaya umat Kristen dengan semangat yang sama dengan—atau lebih dari—kelompoknya sendiri. Perkataan Paulus itu tentunya "dimaksudkan untuk memicu timbulnya pertanyaan di seputar diri orang muda yang menakjubkan itu: Bagaimana bisa penganiaya ini mengalami perubahan hidup yang begitu hebat?"34
TFTWMS: Kis 26:12-18 - Aku Melihat ... Cahaya "Aku Melihat ... Cahaya" (Kis 26:12-18)
Paulus memberitahu Agripa tentang apa yang membawa perubahan bentuk hidupnya:
"Dan dalam kead...
"Aku Melihat ... Cahaya" (Kis 26:12-18)
Paulus memberitahu Agripa tentang apa yang membawa perubahan bentuk hidupnya:
"Dan dalam keadaan demikian, ketika aku dengan kuasa penuh dan tugas dari imam-imam kepala sedang dalam perjalanan ke Damsyik, tiba-tiba, ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku. Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang" (ay. 12-14).
Segala hal yang terjadi dalam kehidupan Paulus35— termasuk dibesarkan sebagai orang Farisi yang mempercayai kebangkitan—sudah menjadi lecutan Tuhan kepadanya untuk menerima Yesus (lihat Galatia 1:15a).36
Paulus selama ini dengan keras kepala telah menolak— hanya untuk melukai dan membahayakan dirinya. Pada saat yang sama, keluarga Agripa telah "menendang ke galah rangsang" selama lebih dari 60 tahun.37Jika saja raja itu mau jujur, ia seharusnya sudah mengakui bahwa "kesulitan" sudah sering terjadi; kematian ayahnya yang mengerikan merupakan contoh dalam hal ini.
Paulus melanjutkan kisahnya: Dikelilingi oleh cahaya itu, ia bertanya dengan suara gemetar, "Siapa Engkau, Tuhan?" Jawaban tiba, "Akulah Yesus, yang kauaniaya itu" (26:15). Galah ilahi itu berubah menjadi sebilah pedang yang menusuk hatinya, menjadi sebilah pisau bedah yang membentuk kembali hidupnya! Tuhan yang bangkit menugaskan dia:
Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan38dan saksi39tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti. Aku akan mengasingkan40engkau dari bangsa ini41dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan" (ay. 16-18).
Jika ada yang keberatan, "Kami hanya memiliki perkataanmu bahwa Yesus sudah menampakkan diri kepadamu," Paulus punya jawaban sempurna: "Jika aku tidak melihat Yesus, bagaimana engkau menjelaskan perubahan dalam hidupku?"42
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh Kudus
Tanggal Penulis...
Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh KudusTanggal Penulisan: Sekitar 63 T.M.
Latar Belakang
Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).
Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --
- (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
- (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.
Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.
Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.
Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:
- (1) keempat Injil dan
- (2) surat-surat Paulus.
Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.
Tujuan
Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.
- (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
- (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.
Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.
Survai
Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya
- (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
- (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
- (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).
Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.
Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).
Ciri-ciri Khas
Sembilan ciri utama menandai surat ini.
- (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
- (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
- (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
- (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
- (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
- (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
- (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
- (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
- (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.
Prinsip Hermeneutis
Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"). [atau ref. Kis 7:44]
Full Life: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(Kis 1:1-11)
I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41)
A. Persiapan untuk Perjanjian
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(Kis 1:1-11) - I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41) - A. Persiapan untuk Perjanjian
(Kis 1:12-26) - B. Hari Pentakosta
(Kis 2:1-41) - II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
(Kis 2:42-8:1a) - A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
(Kis 2:42-47) - B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
(Kis 3:1-4:31) - C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
(Kis 4:32-5:11) - D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
(Kis 5:12-42) - E. Pemilihan Tujuh Diaken
(Kis 6:1-7) - F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
(Kis 6:8-8:1) - III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
(Kis 8:1-9:31) - A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
(Kis 8:1-4) - B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
(Kis 8:5-40) - C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
(Kis 9:1-31) - IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
(Kis 9:32-12:25) - A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
(Kis 9:32-43) - B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
(Kis 10:1-48) - C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
(Kis 11:1-18) - D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
(Kis 11:19-30) - E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
(Kis 12:1-23) - F. Ringkasan Perkembangan Gereja
(Kis 12:24-25) - V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
(Kis 13:1-14:28) - A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
(Kis 13:1-3) - B. Wilayah Tertentu Diinjili
(Kis 13:4-14:28) - VI. Sidang di Yerusalem
(Kis 15:1-35) - VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
(Kis 15:36-18:22) - A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
(Kis 15:36-40) - B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
(Kis 15:41-16:5) - C. Penginjilan Wilayah Baru
(Kis 16:6-18:21) - D. Kembali ke Antiokhia di Siria
(Kis 18:22) - VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
(Kis 18:23-21:16) - A. Dalam Perjalanan ke Efesus
(Kis 18:23)
Sisipan: Pelayanan Apolos
(Kis 18:24-28) - B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
(Kis 19:1-41) - C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
(Kis 20:1-5) - D. Kembali ke Yerusalem
(Kis 20:6-21:16) - IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
(Kis 21:17-28:31) - A. Di Yerusalem
(Kis 21:17-23:35) - B. Di Kaisarea
(Kis 24:1-26:32) - C. Menuju ke Roma
(Kis 27:1-28:15) - D. Di Roma
(Kis 28:16-31)
Matthew Henry: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita ...
- Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita yang terberkati itu, yang adalah Sang Pendiri Agung dari agama kita itu. Sejarah itu disampaikan dan dicatat oleh empat penulis yang diilhami Roh Kudus, yang semuanya setuju dengan kebenaran yang suci ini dan bukti-buktinya yang tak terbantahkan, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah yang hidup. Di atas batu karang inilah jemaat Kristen dibangun. Bagaimana jemaat itu mulai dibangun di atas batu karang ini, itulah yang selanjutnya akan disampaikan dalam kitab ini, yang ada di hadapan kita sekarang. Dan mengenai hal ini kita hanya mempunyai kesaksian dari satu saksi. Sebab kejadian-kejadian nyata tentang Kristus jauh lebih penting untuk disampaikan dan dibuktikan secara penuh daripada kejadian-kejadian nyata tentang para rasul. Seandainya Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya baik, mungkin kita akan mempunyai Kitab Kisah Para Rasul dalam jumlah yang sama banyak dengan Kitab-kitab Injil yang kita miliki. Bahkan, mungkin kita akan mempunyai lebih banyak lagi kitab Injil. Akan tetapi, karena takut akan terlalu membebani dunia (Yoh. 21:25), maka apa yang ada pada kita sudah cukup untuk memenuhi tujuan, kalau kita mau memanfaatkannya. Sejarah kitab ini (yang selalu diterima sebagai bagian dari kanon suci) dapat dipandang,
- I. Sebagai tindakan menengok ke belakang pada kitab-kitab Injil sebelumnya, dengan menerangkannya, dan membantu meneguhkan iman kita padanya. Janji-janji yang ada di sana kita dapati di sini sedang ditepati, terutama janji-janji agung tentang turunnya Roh Kudus, dan pekerjaan-pekerjaan-Nya yang menakjubkan, baik pada diri para rasul maupun dengan para rasul. Di sini dalam beberapa hari kita mendapati para rasul sudah menjadi orang-orang yang sangat berbeda dibandingkan ketika mereka terakhir kali diceritakan dalam Injil. Tidak lagi mereka lemah otak dan kecut hati, tetapi sanggup mengatakan apa yang sebelumnya tidak sanggup mereka tanggung (Yoh. 16:12). Mereka kini berani seperti singa dalam menghadapi kesusahan-kesusahan yang sebelumnya untuk membayangkannya saja mereka sudah gemetar seperti domba. Para rasul membuat firman sanggup meruntuhkan benteng-benteng Iblis, padahal sebelumnya firman itu seakan-akan diberitakan dengan sia-sia. Mandat yang di dalam Injil diberikan kepada para rasul, di sini kita dapati sedang dijalankan. Dan kuasa-kuasa yang di sana dikaruniakan kepada mereka, di sini kita dapati sedang dikerahkan dalam mujizat-mujizat yang diadakan pada tubuh orang. Ada mujizat belas kasihan, yang memulihkan tubuh orang sakit menjadi sehat, dan tubuh yang mati menjadi hidup. Ada mujizat penghakiman, yang membuat para pemberontak menjadi buta atau mati. Dan ada mujizat-mujizat jauh lebih besar yang dilakukan terhadap pikiran orang, dengan memberi mereka karunia-karunia rohani, baik untuk memahami maupun menyampaikan. Dan semua ini untuk memenuhi tujuan-tujuan Kristus, dan melaksanakan janji-janji-Nya, yang kita dapati di dalam Injil. Bukti-bukti kebangkitan Kristus yang ada pada bagian akhir kitab-kitab Injil, di sini diteguhkan dengan melimpah, bukan hanya melalui kesaksian yang tetap dan tak gentar dari orang-orang yang berjumpa dengan-Nya sesudah Ia bangkit, melainkan juga melalui pekerjaan Roh bersama kesaksian itu untuk mempertobatkan banyak orang supaya beriman kepada Kristus. Sebelumnya semua murid Kristus meninggalkan Dia, dan salah satunya mengkhianati Dia. Dan kalau bukan karena kebangkitan-Nya, mereka tidak akan berkumpul bersama-sama lagi, tetapi pasti akan terpencar untuk seterusnya. Namun oleh kebangkitan itu mereka dimampukan untuk mengakui Dia dengan ketetapan hati yang lebih lagi daripada sebelum-sebelumnya, dengan menantang belenggu dan maut. Dan pekerjaan Roh bersama kesaksian itu, yang mempertobatkan banyak orang, adalah sesuai dengan perkataan Kristus sendiri, bahwa kebangkitan-Nya, tanda Nabi Yunus itu, yang disimpan untuk saat terakhir, akan menjadi bukti yang paling meyakinkan bahwa tugas perutusan-Nya sungguh berasal dari Allah. Kristus sudah memberi tahu para murid-Nya bahwa mereka harus menjadi saksi-saksi-Nya, dan kitab ini menggambarkan mereka yang tengah bersaksi bagi-Nya, bahwa mereka harus menjadi penjala manusia, dan di sini kita mendapati mereka menjaring banyak orang dalam jala Injil. Juga bahwa mereka harus menjadi terang dunia, dan di sini kita mendapati dunia diterangi oleh mereka. Tetapi hari itu, kuasa dari tempat tinggi yang penampakan pertamanya kita ketahui dalam Injil, di sini kita dapati bersinar semakin terang. Biji gandum, yang di sana jatuh ke tanah, di sini tumbuh dan berbuah banyak. Biji sesawi di sana sudah menjadi pohon besar di sini. Dan Kerajaan Sorga, yang di sana sudah dekat, di sini didirikan. Nubuatan-nubuatan Kristus tentang penganiayaan besar-besaran yang akan menimpa para pemberita Injil (walaupun tidak dapat dibayangkan bahwa ajaran yang begitu patut diterima sepenuhnya justru menjumpai banyak perlawanan) kita dapati di sini digenapi secara melimpah. Juga bahwa kepastian-kepastian yang Dia berikan kepada mereka bahwa mereka akan mendapat dukungan dan penghiburan yang luar biasa dalam penderitaan mereka. Bagian akhir dari sejarah Perjanjian Lama meneguhkan janji-janji yang dibuat kepada para bapa leluhur di bagian awalnya (seperti yang tampak dari pengakuan Salomo yang terkenal dan khidmat itu, yang terdengar seperti tanda terima lunas, 1Raj. 8:56, dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi). Demikian pula halnya, bagian akhir dari sejarah Perjanjian Baru ini secara persis menggenapi perkataan Kristus di bagian awalnya. Dan dengan begitu, kedua perjanjian itu meneguhkan dan menggambarkan satu sama lain.
- II. Sejarah Kitab Para Rasul ini juga dapat dipandang sebagai tindakan menatap ke depan pada surat-surat kerasulan sesudahnya, yang merupakan penjelasan Injil, dan membukakan rahasia-rahasia kematian dan kebangkitan Kristus, yang sejarahnya kita dapati dalam kitab-kitab Injil. Kitab Kisah Para Rasul ini merupakan pengantar pada surat-surat kerasulan itu, dan merupakan kunci untuknya, seperti sejarah Daud merupakan kunci untuk mazmur-mazmurnya. Kita adalah anggota-anggota jemaat Kristen, kemah Allah yang ada di tengah-tengah manusia itu, dan merupakan kehormatan dan hak istimewa bagi kita bahwa kita termasuk anggota-anggotanya. Nah, kitab ini memberi kita penjelasan tentang dibangunnya dan berdirinya kemah itu. Keempat kitab Injil menunjukkan kepada kita bagaimana dasar dari rumah itu diletakkan, sementara kitab ini menunjukkan kepada kita bagaimana bangunan atasnya mulai didirikan,
- 1. Di antara orang-orang Yahudi dan Samaria, yang kisahnya kita dapati di bagian awal kitab ini.
- 2. Di antara bangsa-bangsa bukan-Yahudi, yang kisahnya kita dapati di bagian akhir kitab ini. Dari situ, dan untuk seterusnya sampai ke zaman kita, kita mendapati jemaat Kristen hidup dalam pengakuan iman kepada Kristus sebagai Anak Allah dan Juruselamat dunia. Pengakuan itu dapat dilihat semua orang, dan dibuat oleh murid-murid-Nya yang sudah dibaptis. Mereka ini bergabung dalam persekutuan-persekutuan Kristen, mengadakan pertemuan-pertemuan ibadah secara teratur, mendengarkan ajaran para rasul, dan berkumpul bersama-sama untuk berdoa dan memecahkan roti, di bawah bimbingan dan pimpinan orang-orang yang memberi diri untuk berdoa dan melayani firman. Dan mereka mengadakan persekutuan-persekutuan rohani dengan semua orang di segala tempat yang melakukan hal serupa. Dalam tubuh inilah kita sekarang berada di dunia ini, sebagai anggota-anggotanya. Dan, bagi kepuasan dan kehormatan kita yang besar, dalam kitab ini kita mendapati kemunculan dan asal-usul jemaat Kristen, yang sangat jauh berbeda dari jemaat Yahudi, dan didirikan di atas kehancurannya. Tetapi tak dapat disangkal bahwa jemaat itu berasal dari Allah, dan bukan dari manusia. Betapa dengan yakin dan terhibur kita bisa melanjutkan pengakuan iman Kristen kita, dan berpegang teguh padanya, sejauh kita mendapatinya sesuai dengan contoh di atas gunung ini, yang harus kita jadikan teladan dan batasan dalam hidup beriman!
- Ada dua hal lagi yang harus dicermati mengenai kitab ini:
- (1) Penulisnya. Kitab ini ditulis oleh Lukas, yang menulis kitab ketiga dari empat kitab Injil, yang disebut dengan namanya. Dan Lukas juga (seperti yang ditunjukkan oleh cendekiawan Dr. Whitby) besar kemungkinan merupakan salah satu dari tujuh puluh murid, yang diberi tugas (Luk. 10:1, dst.) yang sedikit lebih rendah daripada tugas kedua belas rasul. Lukas ini adalah kawan setia Rasul Paulus dalam segala pelayanan dan penderitaannya. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku (2Tim. 4:11). Kita bisa mengetahui hal ini berdasarkan gaya penulisannya di bagian akhir kitab ini ketika dia sedang bersama Paulus. Sebab di situ ia menulis, kami ber buat ini dan itu, seperti pada pasal Kisah 16:10 dan 20:6, dan seterusnya sampai akhir kitab. Ia ada bersama Rasul Paulus dalam perjalanannya yang berbahaya ke Roma, ketika Rasul Paulus dibawa ke sana sebagai tahanan. Ia ada bersama Rasul Paulus ketika dari penjaranya di sana Rasul Paulus menulis surat-suratnya kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon, yang dalam keduanya nama Timotius disebutkan. Dan tampak bahwa Lukas menulis sejarah ini ketika ia masih ada bersama Rasul Paulus di Roma, selama Rasul Paulus menjadi tahanan di sana, dan membantu dia. Sebab sejarah ini ditutup dengan Rasul Paulus yang memberitakan Injil di sana dalam rumah yang disewanya sendiri.
- (2) Judulnya: Kisah Para Rasul (KJV: Tindakan Para Rasul – pen.). Tindakan Para Rasul yang kudus, begitu judulnya dalam kitab-kitab berbahasa Yunani pada umumnya, dan itulah sebutan mereka, bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai rasul-rasul yang kudus (Why. 18:20, KJV). Ada satu naskah yang memberinya judul, Tindakan Para Rasul oleh Lukas Penulis Injil.
- [1] Kitab ini adalah sejarah para rasul. Tetapi di dalamnya ada juga sejarah Stefanus, Barnabas, dan beberapa orang lain yang bisa dipandang sebagai rasul, yang walaupun bukan termasuk salah satu dari kedua belas rasul, namun dikaruniai Roh yang sama, dan mengerjakan pekerjaan yang sama. Dan, dari antara mereka yang merupakan para rasul, hanya sejarah Petrus dan Paulus yang dicatat di sini (dan Paulus sekarang termasuk dua belas rasul). Petrus adalah rasul untuk orang-orang bersunat, dan Paulus rasul untuk bangsa-bangsa bukan-Yahudi (Gal. 2:7). Tetapi ini sudah cukup untuk menjadi contoh dari apa yang dilakukan mereka yang lain di tempat-tempat lain, dalam menjalankan mandat mereka, sebab tak seorang pun dari mereka hanya berpangku tangan. Dan seperti halnya kita harus memandang apa yang disampaikan dalam kitab-kitab Injil mengenai Kristus itu sudah cukup, karena Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya demikian, begitu pula halnya di sini mengenai apa yang disampaikan tentang para rasul dan pekerjaan mereka. Sebab hal-hal lain yang dikatakan kepada kita dari tradisi tentang berbagai pekerjaan dan penderitaan para rasul, dan jemaat-jemaat yang mereka tanam, secara keseluruhan masih meragukan dan tidak pasti, dan menurut saya sama sekali tidak bisa kita jadikan dasar yang memuaskan untuk membangun apa pun. Yang berasal dari Kitab Suci dasarnya adalah emas, perak, dan batu permata, sedangkan yang berasal dari tradisi dasarnya adalah kayu, rumput kering, jerami.
- [2] Kitab ini disebut tindakan atau perbuatan para rasul. Gesta apostolorum, hal-hal yang dilakukan para rasul, begitu menurut sebagian orang. Praxeis – penerapan mereka terhadap pelajaran-pelajaran yang sudah diajarkan kepada mereka oleh Guru mereka. Para rasul adalah orang-orang yang giat. Dan walaupun mujizat-mujizat yang mereka adakan dilakukan dengan kata-kata, namun itu pantas disebut sebagai tindakan mereka. Mereka berkata-kata, atau lebih tepatnya Roh berfirman melalui mereka, maka semuanya jadi. Sejarah ini dipenuhi dengan berbagai khotbah dan penderitaan mereka. Tetapi begitu kerasnya mereka bekerja memberitakan firman, dan betapa dengan rela mereka membuka diri pada penderitaan, dan begitu besar apa yang mereka capai melalui khotbah dan penderitaan itu, sehingga semuanya itu dengan baik dapat disebut sebagai tindakan-tindakan mereka.
Jerusalem: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "...
KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "Sejarah awal mula agama Kristen". Sekitar th. 150 Mas. umat kristen menghendaki keempat injil dikumpulkan menjadi satu buah Kitab. Maka karya asli satu itu dibagikan dan dipisahkan menjadi dua. Boleh jadi judul "Kisah Para Rasul" atau "Kisah Beberapa Rasul" ditambahkan, sesuai dengan kelaziman dalam kesusasteraan Ke-Yunanian di zaman itu. Terkenallah di masa itu "Kisah (Yunaninya: perbuatan-perbuatan) Hanibal" atau "Kisah (perbuatan-perbuatan) Aleksander" dsb. Hubungan asli antara kedua Kitab Perjanjian Baru tersebut ditampilkan oleh prakata kedua kitab itu dan oleh persamaan sasteranya. Baik prakata Kisah Para Rasul maupun prakata injil ketiga ditunjukan kepada seseorang yang bernama Teofilus (bdk Luk 1:1-4 dan Kis 1:1), sedangkan prakata Kis menyebutkan injil ketiga itu sebagai "buku yang pertama" dan melanjutkan pokok cerita injil dengan meringkaskan kejadian-kejadian yang terakhir (penampakan-penampakan Kristus yang telah dibangkitkan serta pengangkatanNya ke sorga), yang digabungkan dengan sambungan cerita selanjutnya. Bahasanyapun erat-erat menghubungkan Kis dengan Luk. Tidak hanya ciri-ciri bahasanya (perbendaharaan kata, tata bahasa dan gaya bahasa) ditemukan dalam seluruh Kis, sehingga merupakan sebuah kesatuan literer, tetapi juga dalam injil ketiga. Maka tidak dapat diragukan bahwa pengarang yang sama menggubah kedua kitab tersebut.
Tradisi Gereja sepakat dalam menyebutkan nama pengarang itu sebagai Lukas. Baik dahulu maupun sekarang belum juga dapat secara sungguh-sungguh disebutkan nama orang lain selain dari Lukas. Sudah sekitar th. 175 Mas. semua jemaat sependapat dalam hal ini, sebagaimana dibuktikan oleh sebuah dokumen dari Roma yang disebut sebagai "Kanon Muratorius, oleh kesaksian yang diberikan dalam Prakata Anti- Markos, dalam karya Ireneus, Klemens, Origenes dari Aleksandria dan Tertualinus. Semua sehati dalam menyebutkan nama Lukas sebagai pengarang kitab Kis. Pendapat tersebut dikuatkan oleh petunjuk-petunjuk yang diketemukan dalam kitab Kis dan Luk sendiri. Ternyata pengarangnya seorang Kristen dari zaman para rasul, seorang Yahudi yang berkebudayaan ke-Yunanian atau bahkan seorang Yunani berpendidikan, yang mengetahui cukup banyak mengenai ilmu kedokteran dan mengenal Kitab Suci dalam terjemahan Yunaninya, yakni Septuaginta serta adat- kebiasaan Yahudi. Pengarang terutama nampak sebagai teman seperjalanan Paulus. Hal ini dibuktikan oleh cerita-cerita yang termuat dalam bagian kedua Kis. Di sana pengarang menggunakan kata ganti diri pertama jamak (kami), sehingga kelihatan ikut serta dalam hal ihwal yang diceritakannya. Kesemuanya itu hanya sesuai dengan Lukas dari antara semua teman seperjalanan Paulus: menurut tradisi lama 4:10-14); diperkenalkan oleh Paulus sebagai seorang teman yang karib yang menyertainya selama kedua penahanannya di Roma (Kol 4:14; Flm 24; 2Tim 4:11). Lukas kiranya menemani Paulus dalam perjalanan yang kedua (Kis 16:10 dst) dan yang ketiga (Kis 20:6 dst; barangkali juga 2Kor 8:18); kalau Lukas tidak turut disebutkan dalam daftar-daftar nama, seperti yang termuat dalam Kis 20:4, maka sebabnya kiranya ialah: Lukas sendirilah yang menuliskannya.
Dalam tradisi lama tidak ditemukan petunjuk-petunjuk pasti sehubungan dengan waktu dan tempat Lukas menuliskan karyanya (di negeri Yunani selatan setelah Paulus meninggal? di kota Roma, sebelum perkara Paulus diselesaikan oleh pengadilan?). Maka kita harus bersandar pada isi karya itu sendiri. Karya Lukas berakhir dengan penahanan Paulus di Roma tahun 61-63. Sehubungan dengan itu dalam Kis 28:30+ disebutkan jangka waktu dua tahun. Ini merupakan jangka waktu yang ditentukan oleh hukum, sehingga habis waktu itu sebuah perkara pengadilan dihentikan, bila tidak ada sesuatu bukti yang mendukung tuduhan yang diajukan. Maka boleh jadi bagian Kis ini ditulis setelah Paulus dibebaskan dalam th. 63. Ini rupanya harus diterima atas dasar pertimbangan sebagai berikut: umumnya disetujui bahwa injil Mrk dikarang sekitar tahun 64; Injil Lukas apa lagi Kis pasti dikarang sesudah Mrk; maka haruslah Luk dan Kis dikarang sesudah tahun 64. Ada sejumlah ahli yang mengemukakan tahun 80-100 sebagai waktu Luk dan Kis dikarang. Hal ini memanglah tidak mustahil juga. Hanya sudah diaktan bahwa tidak ada petunjuk pasti yang memaksa kita menunda waktu dituliskannya Luk sampai sesudah tahun 70 Mas. Dan hal yang sama harus dikatakan sehubungan dengan Kis.
Tetapi menentukan waktu tepat merupakan hal yang kurang penting. Sebab nilai utama Kis terletak dalam kenyataan bahwa kitab ini dikarang oleh seseorang yang dengan mata kepala sendiri menyaksikan sebagian besar dari peristiwa yang diceritakannya; sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak disaksikannya sendiri, pengarang menimba dari sumber-sumber lain yang melimpah. Lukas dengan teliti mengumpulkan bahan yang melimpah dari berbagai sumber yang cukup luas dan terperinci. Ini sudah dinyatakan dalam prakata untuk seluruh karyanya (Luk 1:1-4). Penyelidikan karyanya hanya meneguhkan keterangan Lukas itu. Meskipun Lukas dengan saksama mengolah bahannya, hingga di mana-mana nampak kepribadiannya sendiri dan karyanya sungguh sebuah kesatuan juga ditinjau dari segi sastra, namun toh penggunaan sumber-sumber (tertulis) dengan mudah dapat ditunjuk. Ajaran yang disajikan berubah-ubah sesuai dengan situasi-situasi kongkrit dan kadang-kadang memberikan kesan ketuaannya. Kecuali itu bahasa sendiri berubah- ubah: ada bahasa Yunani yang baik sekali; yakni bilamana Lukas sendiri menulis hanya bergantung pada dirinya sendiri atua mengambil bahannya dari buku catatannya sendiri mengenai perjalanannya; tetapi bahasa Yunaninya menjadi berbau bahasa Semit, kurang lancar dan bahkan salah, bila Lukas menceritakan tentang awal-mula jemaat di Yerusalem. Boleh jadi dalam hal ini Lukas dengan sengaja meniru bahasa suci dari Septuaginta, tetapi lebih sering ia mau menghormati berita-berita yang disampaikan kepadanya dalam bahasa Aram, sehingga sesedikit mungkin merubahnya. Ini jelas nampak dalam injil Lukas kalau dibandingkan dengan sumber-sumber yang dipergunakan, yakni injil Markus, dan sumber-sumber yang dipakai baik oleh Lukas maupun oleh Matius. Yang sama kiranya terjadi dalam Kis, meskipun di sini orang tidak dapat membandingkan tulisan Lukas dengan sumber-sumbernya. Namun demikian orang sudah berusaha merekonstruksikan sumber-sumber Kis. Sementara ahli membayangkan sebuah teks menyeluruh dalam bahasa Aram, atas dasar penyelidikan seluruh bagian pertama Kis (1-15:35). Hipotesa ini terlalu kaku, oleh karena tidak memperhatikan kerja Lukas sendiri dalam mengolah sumber-sumbernya, sebagai yang nampak dalam bab-bab Kis tersebut. Sumber-sumber Lukas sebenarnya bermacam-macam dan berkeping- keping. Bahkan tidak pasti juga, kalau-kalau sumber-sumber itu berupa tulisan, meskipun kadang-kadang kiranya mesti diterima. Bagaimanapun juga halnya dengan pembedaan terperinci yang selalu sukar dan tidak pasti, orang dengan mudah dapat menggali beberapa tradisi utama yang dikumpulkan Lukas. Ada sejumlah tradisi mengenai jemaat purba di kota Yerusalem (1-5), kemudian transaksi yang bercerita tentang karya beberapa tokoh khusus, seperti Petrus (TB Kis 9:32-11:18; 12) dan Filipus (TB Kis 8:4-40). Yang terakhir ini mungkin sendiri memberikan informasi kepada Lukas yang berjumpa dengan Filipus di kota Kaisarea (TB Kis 21:8). Jemaat di kota Antiokia kiranya menjadi asal-usul cerita-cerita yang mengisahkan bagaimana pendirian jemaat itu disiapkan dan diwujudkan oleh gerakan orang-orang Yahudi yang berbudaya Yunani (TB Kis 6:1-8:3; 11:19-30; 13:1-3).
Sudah barang tentu Paulus sendiri memberitahu Lukas tentang pertobatannya dan perjalanannya untuk mewartakan Injil kepada orang bukan Yahudi (TB Kis 9:1- 30; 13:4-14:28; 15:36 dst). Sehubungan dengan perjalanan- perjalanan Paulus yang terakhir Lukas juga menggunakan catatan-catatan pribadinya. Mungkin sekali ia hanya menyalin catatan-catatan itu di bagian Kis, tempat ia berkata "kami" dan tempat paling padat ditemukan ciri-ciri bahasa yang bercirikan khas bahasa Lukas (Kis 11:28; 16:10-17; 20:5-21:18; 27:1-28:16). Bahan melimpah yang dikumpulkan itu oleh Lukas disusun dengan mahirnya menjadi kesatuan yang menderetkan macam-macam unsur yang dihubungkan dengan pertolongan semacam "pengulangan" karya ciptaan Lukas sendiri, misalnya Kis 6:7; 9:31; 12:24 dll.
Kesegaran sumbernya dan rasa hormat yang dipakai Lukas mengolah bahannya menjamin nilai historis Kis. Sudah barang tentu usaha yang sukar untuk menghubungkan sutu sama lain unsur-unsur sumber yang bermacam-ragam mengakibatkan, bahwa kadang-kadang apa yang terjadi kemudian ditempatkan dahulu dan peristiwa-peristiwa yang sama diceritakan sampai dua kali atau peristiwa- peristiwa yang aslinya tersendiri dijadikan satu. Misalnya apa yang dikisahkan dalam bab 12 pasti terjadi sebelum Barnabas dan Paulus mengunjungi kota Yerusalem, seperti diceritakan dalam 11:30 dan 12:25, seandainya kunjungan itu tidak harus disamakan dengan yang diceritakan dalam bab 15. Tidak mustahil juga bahwa "konsili di Yerusalem (15) sesunggguhnya mempersatukan perdebatan tersendiri (bdk catatan). Tetapi perubah dan pengolahan kecil tersebut tidak mengurangi nilai keseluruhan Misalnya: sangat mengherankan bahwa Lukas tanpa menggunakan surat-surat Paulus mengisahkan kegiatan Paulus dalam mewartakan Injil begitu rupa, sehingga menurut garis-garis besarnya sesuai dengan apa yang dikatakan Paulus sendiri, bahkan dalam suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia, asal diperhatikan juga apa yang dikatakan di muka. Sehubungan dengan peristiwa- peristiwa yang lebih dahulu memanglah kita tidak dapat membandingkannya dengan berita-berita lain. Tetapi kejadian-kejadian yang dikisahkan adalah wajar sekali, sedangkan Lukas ternyata mempunyai rasa hormat yang besar terhadap sumber-sumbernya. Maka juga cerita-cerita itu menyajikan hal-hal terperinci dan segar, yang sesuai dengan keadaan. Terutama orang ragu-ragu mengenai wejangan- wejangan yang tercantum dalam Kis. Ada yang mengatakan bahwa wejangan-wejangan itu adalah ciptaan Lukas sendiri, meskipun dibawakan oleh tokoh-tokoh tertentu dalam kisahnya. Cara semacam itu sangat lazim di antara sejarawan zaman itu. Tetapi betapa besarpun bakat Lukas, sukarlah menerima bahwa seseorang yang berkebudayaan Yunani sesudah empat puluh tahun masih mampu menciptakan pidato- pidato yang begitu berbau ketuaan dan Yahudi, seperti misalnya wejangan-wejangan Petrus atau Stefanus. Tidak dapat tidak Lukas mempunyai mempunyai bahan-bahan yang sudah tersedia. Ini tidak mengherankan sedikitpun mengingat bahwa pewartaan purba terdiri atas beberapa pokok utama yang didukung dengan argumen yang sudah menjadi tradisionil dan yang dengan rumusan tetap dihafalkan. Ada kumpulan ayat- ayat Kitab Suci untuk orang-orang Yahudi; pemikiran-pemikiran filsafat populer bagi orang-orang Yunani; dan untuk semua ada pewartaan hakiki (kerygma) mengenai Kristus, yang wafat dan bangkit, disertai dengan ajakan untuk bertobat dan menerima baptis. Lukas kiranya baik melalui tradisi maupun melalui pengalaman pribadi mengenal kerangka pewartaan Kristen semula. Dan atas dasar ini dan dengan perasaan halusnya ia dapat menyusunnya dalam wejangan-wejangan tersebut suatu ajaran yang nilainya tinggi dan unggul kepentingannya.
Kebenaran obyektip Kis diserang oleh pihak lain lagi. Orang mempersoalkan maksud-tujuan Kis. Pengikut-pengikut F.Ch. Baur berpendapat bahwa Kis merupakan sebuah tulisan yang dikarang dalam abad 2 dengan maksud memperdamaikan dua aliran yang sulit bertentangan. Aliran satu ialah pengikut-pengikut Petrus, sedangkan yang lain menganut Paulus. Hanya saja hipotesa ini terlalu menunda waktu dituliskannya Kis. Kecuali itu hipotesa itu berdasar pada sebuah filsafat tentang sejarah, yakni filsafat Hegel, dan bukanlah pada penafsiran Kitab Suci. Memanglah dewasa ini hipotesa yang radikal itu tidak mendapat pendukung lagi. Tetapi masih sering kali dikatakan bahwa Kis sesungguhnya berupa sebuah pembelaan, sehingga pasti membengkokkan dan memalsukan kejadian-kejadian dan kebenaran. Lukas, menurut pendapat tersebut mau membela Paulus di hadapan para pejabat Roma untuk meyakinkan mereka bahwa Paulus tidak beruat salah sedikitpun terhadap negara. Ini sesungguhnya hanya satu segi dari kitab Kis dan orang tidak boleh menganggap sebagai maksud kurang jujur apa-apa yang sebenarnya merupakan keyakinan tulus-ikhlas dan yang berdasar. Memanglah Lukas menekankan bahwa pertentangan antara Paulus dan orang-orang Yahudi bersifat keagamaan belaka, dan iapun menonjolkan kesetiaan dan ketaatan Paulus terhadap negara Roma serta kewibawaannya. Tetapi inipun seluruhnya sesuai dengan kebenaran historis dan Lukas sepenuh-penuhnya berhak menarik pengajaran itu dari kejadian-kejadian. Kecuali itu perlu diulangi lagi, bahwa maksud khusus itu bukan seluruh maksud- tujuan karya Lukas. Karya itu sekali-kali bukan sebuah pembelaan yang ingin diajukan kepada pengadilan Roma. Maksud utama Kis ialah mengisahkan awal-mula agama kristen demi sejarah itu sendiri.
Untuk meyakinkan diri tentang itu cukuplah orang menyelidiki susunan Kis. Maka nampaklah bahwa kitab itu hanya memperlihatkan bagaimana perkataan Yesus yang ditempatkan pada awal kisah terlaksana. Sabda Yesus: "Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan samapi ke ujung bumi" (TB Kis 1:8). Mula-mula kepercayaan Kristen berakat kuat-kuat di Yerusalem, tempat jemaat pertama bertambah karunia dan jumlahnya (1-5). Tidak lama kemudian kepercayaan itu mulai merambat, hal mana dipersiapkan oleh semangat universalis yang menjiwai orang-orang Yahudi berbudaya Yunani yang masuk Kristen dan oleh pengusiran mereka setelah Stefanus mati sahid (TB Kis 6:1-8:3). Iman Kristen sampai di daerah Samaria (TB Kis 8:4-25) dan juga di daerah di sebelah selatan dan timur Yerusalem hingga ke pantai dan kota Kaisarea (TB Kis 8:26-40; 9:32-11:18). Dalam pada itu cerita tentang pertobatan Paulus memberitahu kita bahwa di kota Damsyik sudah ada orang-orang Kristen dan begitu pewartaan Injil di daerah Kilikia sudah dipersiapkan juga (TB Kis 9:1-30). Ulangan seperti tercantum dalam 9:31 (yang masih menyebutkan daerah Galilea) menonjolkan bagaimana iman Kristen meluas. Kemudian kota Antiokhialah yang menerima Kabar Gembira (TB Kis 11:19-26). Selanjutnya kota itu menjadi pusat pewartaan sementara memupuk hubungan baik dengan Yerusalem, tempat dimusyawarahkan soal-soal utama mengenai pewartaan injil kepada orang-orang yang bukan Yahudi (TB Kis 11:27-30; 15:1-35). Sebab memanglah sudah tiba saatnya Injil dibawa juga kepada mereka. Setelah Kornelius masuk menjadi Kristen dan Petrus dipenjarakan di Yerusalem, maka rasul itu berangkat entah kemana (12). Selanjutnya Pauluslah yang memainkan peranan penting dalam kisah Lukas. Sebelum konsili di Yerusalem Paulus sudah pergi ke pulau Siprus dan ke daratan Asia Kecil (13-14). Sesudahnya Paulus berlayar ke daerah Makedonia dan Yunani (15:36 - 18:22; 18:23-21:17). Paulus selalu kembali ke Yerusalem dan penahananya di kota itu, lalu penahanannya di kota Kaisarea (TB Kis 21:18-26:32) memberi Paulus kesempatan membiarkan diri sebagai tawanan, meskipun tetap sebagai pewarta Injil lalu dibawa ke Roma tempat ia dengan terbelenggu mewartakan Kristus (27-28). Dilihat dari Yerusalem maka ibu kota kerajaan Roma itu sungguh-sungguh merupakan "ujung bumi". Maka Lukas boleh mengakhiri kitabnya.
Boleh jadi orang menyesal, bahwa Lukas tidak menceritakan apa-apa tentang karya rasul-rasul lain dan tidak pula tentang pendirian beberapa jemaat penting, seperti misalnya di kota Aleksandria, atau malahan di kota Roma sendiri. Sudah pasti bahwa di kota itu iman Kristen sudah tertanam sebelum Paulus tiba (lihat surat kepada jemaat di Roma, yang ditulis Paulus selama perjalanannya yang ketiga). Juga tentang karya Petrus di luar Palestina tidak dikatakan apa-apa. Pauluslah yang menduduki tempat yang menyolok dalam kisah Lukas, sehingga dalam bagian kedua Kis hanya Paulus saja yang masih berperan. Tetapi justru oleh karena Lukas berdiam diri dan meninggalkan banyak soal, maka kita mendapat jaminan yang paling baik bagi apa yang dikisahkannya. Ia tidak menceritakan apa- apa, kecuali kalau ia mengetahuinya baik oleh karena menyaksikan sendiri maupun karena mendapat dari sumber-sumber yang nilainya dapat diawasi. Kecuali itu Kis bukanlah sebuah kitab ilmu sejarah yang utuh lengkap, melainkan sebuah penjelasan mengenai daya perambat rohani yang terkandung dalam agama Kristen. Serta ajaran teologis yang dapat ditarik Lukas dari kejadian-kejadian yang diketahuinya mempunyai nilai universil yang tidak dapat diganti dan yang membuat karyanya berharga tinggi.
Sumbangan di bidang ajaran adalah berganda. Iman akan Kristus yang menjadi dasar pewartaan rasuli disajikan dengan pemerincian yang semakin tumbuh. Mula-mula iman akan Kristus itu berpusatkan pada kejayaan manusia Yesus yang telah menjadi Kurios berkat kebangkitanNya (TB Kis 2:22-36), kemudian oleh Paulus Yesus diberi gelar "Anak Allah" (TB Kis 9:20). Berkat wejangan-wejangan yang tercantum dalam Kis kita mengenal ayat-ayat utama dari Kitab Suci yang digunakan umat berkat pimpinan Roh Kudus sebagai sarana untuk merumuskan ajaran mengenai Kristus dan sebagai pembuktian bagi orang-orang Yahudi. Baiklah diperhatikan khususnya apa yang dikatakan tentang Yesus sebagai Hamba Allah (TB Kis 3:13, 26; 4:27, 30; 8:32-33) dan sebagai Musa yang baru (3:22 dst; 7:20 dst). Kebangkitan Yesus dibuktikan dengan Mzm 16:8-11 (Kis 2:24-32; 13:34-37). Sejarah umat terpilih menjadi peringatan bagi orang-orang Yahudi, supaya jangan menentang kasih karunia Allah (7:2-53; 13:16-41). Di hadapan orang-orang bukan Yahudi disodorkan dalil-dalil yang diambil dari ajaran tentang Allah yang lebih umum (TB Kis 14:15-17; 17:22-31). Tetapi para rasul pertama-tama "saksi" (TB Kis 1:8+) dan Lukas meringkas pemberitaan mereka (TB Kis 2:22+) dan bercerita tentang "tanda-tanda" ajaib yang mereka lakukan. Persoalan paling gawat bagi Gereja yang baru lahir ini ialah: bagaimana orang-orang bukan Yahudi dapat menolong keselamatan. Tentang persoalan itu Kis memberi keterangan yang jitu: para saudara di Yerusalem terpimpin oleh Yakobus tetap setia pada hukum Taurat Yahudi (TB Kis 15:1, 5; 21:20) dst. Sebaliknya, orang-orang "ke-Yunanian" yang juru bicaranya yalah Stefanus merasa perlu melepaskan ibadat dalam Bait Allah. Petrus dan terutama Paulus dalam konsili di Yerusalem memenangkan asas bahwa hanya iman akan Kristus menyelamatkan, sehingga tak perlu orang-orang bukan Yahudi menepati hukum Taurat dan bersunat. Namun demikian tetap benar bahwa keselamatan datang dari bangsa Yahudi, sebagaimana dinyatakan oleh Lukas juga. Paulus selalu terlebih dahulu menghadapi orang-orang Yahudi. Baru setelah ditolak oleh kaum sebangsanya ia pergi kepada orang-orang bukan Yahudi (TB Kis 13:5+). Mengenai cara hidup jemaat-jemaat purba Kis juga memberi informasi yang sangat berharga: tentang jemaat muda di Yerusalem yang bersembahyang dan yang yang angggota-anggotanya membagi-bagikan harta miliknya; tentang caranya orang dibaptis dan tentang baptisan dalam Roh Kudus (TB Kis 1:5+); tentang Ekaristi yang dirayakan (TB Kis 2:42+); permulaan penyusunan sebuah jemaat sebagai organisasi, yang mempunyai nabi-nabi" dan "pengajar-pengajar" (TB Kis 13:1+), ataupun "penatua" yang mengepalai jemaat di Yeruslem (TB Kis 11:30) dan yang oleh Paulus diangkat pada semua jemaat yang didirikannya (TB Kis 14:23). Kesemuanya itu dinaungi, dibimbing dan dijiwai oleh embusan tak kelihatan dari Roh Kudus. Dalam injilnya Lukas sudah menekankan peranan Roh Kudus itu (Luk 4:1+) dan dalam Kis ia terus memperlihatkan bahwa Roh Kudus itulah yang berkarya dalam perambatan Gereja (Kis 1:8+), sehingga Kis dapat diberi judul "Injil Roh Kudus". Itulah sebabnya maka karya Lukas itu penuh dengan kegembiraan rohani dan gejala-gejala adikodrati yang hanya mengherankan mereka yang tidak sampai memahami peristiwa tunggal itu, ialah lahirnya agama Kristen. Pada kekayaan ajaran tersebut masih perlu ditambahkan berita-berita tentang sekian banyak kejadian kongkrit yang hanya kita ketahui berkat Kis: kehalusan budi dan jiwa, yang digunakan Lukas untuk menggambarkan tokoh-tokoh kisahnya: adegan-adegan lucu dan menarik hati seperti pidato Paulus di hadapan raja Agripa (26) dan bagian-bagian yang mengharukan hati seperti pidato perpisahan Paulus kepada para penatua jemaat di Efesus (TB Kis 20:17-38). Mengingat kesemuanya itu niscaya orang sependapat dalam menilai kitab yang jenisnya tunggal dalam Perjanjian Baru ini sebagai sebuah karangan yang penuh harta kekayaan. Seandainya tidak ada, maka pengetahuan kita tentang awal-mula agama Kristen sangat kurang.
Sama dengan teks seluruh Perjanjian Baru, teks Kis juga sampai kepada kita dengan macam-macam varian mengenai hal-hal kecil-kecil. Tetapi dalam teks Kis terdapat lebih banyak kelainan dalam apa yang disebutkan sebagai "teks Barat" (dalam naskah Bezae, dalam terjemahan kuno ke dalam bahasa Latin dan Siria dan pada beberapa pujangga Gereja dahulu). Dan varian-varian itu layak diberi perhatian. Di samping sejumlah kerusakan yang mudah menyusup ke dalam sebuah teks populer yang kurang bersih dari resensi Aleksandria, terdapatlah dalam teks Barat tersebut sejumlah tambahan konkrit dan khas yang barangkali asli juga. Varian-varian teks Barat yang paling penting dimuat dalam catatan-catatan terjemahan ini.
Ende: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini
be...
KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini beredar sebagai satu dengannja. Baru pada pertengahan abad kedua, ketika keempat karangan Indjil digabungkan mendjadi satu buku, karangan ini dipisahkan dari padanja dan diberi djudul tersendiri.
Djudul itu ialah: "Perbuatan-perbuatan Para Rasul", jang kemudian mendapat bentuk "Kisah Rasul-rasul" djuga, seperti jang kita pakai. Tetapi hanja dua Rasul jang dikisahkan "perbuatan-perbuatannja" dan itupun djauh dari lengkap. Rasul-rasul jang lain hanja disebut namanja, atau seperti mengenai Joanes dan Jakobus terdapat satu dua tjatatan sadja, sedangkan ada pembantu-pembantu Rasul- rasul jang agak luas diberitakan peranannja.
Dalam bagian pertama bab 1-12, Petrus adalah tokoh utama dan dalam bagian kedua, bab 13-28 Paulus. Dalam bagian kedua ini kita hanja satu kali lagi bertemu dengan Petrus, jaitu dalam bab 15 sebagai ketua sidang Rasul-rasul di Jerusalem.
Lukas bukan bermaksud menulis suatu riwajat hidup atau djasa-djasa kedua Rasul itu, dan bukan pula suatu buku sedjarah jang agak lengkap, teliti dan teratur, melainkan hanja sekedar menggambarkan perkembangan pesat umat Kristus jang ia kenal dan jang perkembangannja sebagian disaksikannja sendiri. Umat Kristus jang dikenalnja, ialah umat induk di Jerusalem dan sekitarnja, dan terutama perkembangan diantara kaum penjembah dewa-dewa dikota Antiochia di Siria, tempat asalnja, dan kearah Barat sampai ke Roma, jang mendjadi wilajah kerdjanja sendiri. Dan untuk menggambarkan itu Lukas memilih dari bahan-bahan jang tersedia baginja, hanja beberapa kedjadian dan kenjataan jang terasa penting olehnja atau jang dialaminja sendiri. Kita berterima kasih kepada Lukas, dan bersjukur kepada Rob Kudus jang mengilhaminja, atas pemilihan bahan itu dan usaha menjusunnja. Biarpun gambarannja tidak utuh, tetapi tjukup bersisi sebagai pokok perenungan bagi kita, sehingga dengan djalan penjelidikan dan perenungan, kita dapat membentuk suatu pandangan jang lebih utuh bagi diri kita sendiri. Dan itu dapat ditjapai lebih sempuma, kalau kita serentak dengan Kis. Ras. membatja dan membahas surat-surat Paulus dan Rasul-rasul jang lain.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan tahap terachir dari djalan penjelamatan
Tahap terachir dari djalan penjelamatan, ialah perwudjudan keselamatan abadi dalam seluruh umat manusia. Kis. Ras. memang hanja dapat memberitakan permulaan perwudjudan itu, sebab sedjarah penjelamatan itu masih berdjalan dan akan berdjalan sampai pada acbir zaman.
Perwudjudan itu tersendiri bagi seluruh umat manusia oleh Kurban Jesus disalib. Oleh darah Jesus dosa pokok terhapus, perdamaian Allah dengan bangsa manusia terpulih, djalan untuk mendekati Allah terbuka. Dengan Kurban Jesus disalib itu dan kebangkitannja djalan penjelamatan sudah pada puntjaknja: keselamatan abadi sudah terwudjud sampai semua manusia dapat memperoleh bagian dalamnja. Tetapi untuk memperoleh bagian dalamnja, perlu tiap-tiap manusia menempuh djalan penjelamatan sendiri. la harus memenuhi sjarat-sjarat tertentu untuk mendapat pengampunan dosa dan untuk dianugerahi hidup abadi itu. Perlu Pula ada orang Jang berwenang untuk menerangkan apakah arti dan hakekatnja hidup abadi itu, dan menundjukkan djalan penjelamatan kepadanja, lagipun memimpinnja pada djalan itu. Tugas memperkenalkan hidup abadi dan djalan kearahnja, serta melaksanakan pemimpinan itu, lagi kuasa untuk menjampaikan hidup abadi itu, diserahkan oleh Jesus kepada Para RasulNja dan kepada seluruh umat sebagaimana tersimpul dalam amanat Jesus terachir :"KepadaKu diserahkan segala kuasa disurga dan dibumi, maka pergilah kamu dan buatlah segala bangsa mendjadi muridku, dengan mempermandikan mereka pada nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepada kamu. Mt. 28:19-20.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan pelaksanaan amanat Jesus jang terachir kepada para RasulNja
Buatlah segala bangsa mendjadi muridKu. Tentu sadja pertama-tama dengan pemakluman Indjil. Tetapi untuk mentjapai "segala bangsa" sampai keudjung bumi (Kis. Ras. 1:8), perlu organisasi jang luas sekali dan teratur rapih. Jesus sendiri mendasarkannja dengan membentuk satu umat ketjil, terdiri dari keduabelas Rasul dan sekelompok murid-murid, dengan Petrus sebagai pemimpinnja. memang ketjil sebagai bidji sesawi, tetapi jang akan subur bertumbuh mendjadi pohon jang dahan-dahan dan ranting-rantingnja menaungi seluruh dunia. Dan segera sesudah Pentekosta umat ketjil mulai berkembang pesat, Rasul-rasul pergi bertebaran kesegala djurusan; dan muntjul pengadjar-pengadjar Indjil dan nabi- nabi, jang diilhami dan didorong oleh Roh Kudus, untuk pergi kemana-mana sebagai pembantu-pembantu para Rasul. Selain kedjurusan Timur dan Selatan, jang tidak diberitakan dalam karangan ini, dalam waktu 30 tahun, kearah Utara dan Barat, Indjil telah tersebar disegala kota jang agak besar, diseluruh Asia-Ketjil, Masedonia dan Achaja, sampai di Roma.
Dengan mempermandikan mereka. Baru dengan menerima Permandian para tjalon mendjadi murid Jesus jang sedjati, jaitu dibersihkan dari dosa (Kis, Ras. 12:16; lbr. 10:22; 1 Kor. 6:11; Rom. 6:1-14); lahir baru (Jo. 3:5), mendjadi anak Allah dan menjerupai Kristus (Gal. 3:26-27), dipersatukan dengan Kristus (Rom. 6:3), diresapi dengan Roh Kudus (I Kor. 12:13) dan dikuduskan (I Kor. 6:11; Ef. 5:26). Dengan ringkas; didalam dan oleh Permandian, keselamatan abadi atau hidup abadi itu diperwudjudkan dalam masing-masing manusia jang pertjaja. Lazim dikatakan bahwa semua itu terdjadi setjara sakramentil. Artinja ada upatjara tertentu jang pada pokoknja ditetapkan oleh Jesus sendiri dengan djaminan, bahwa ketika upatjara itu dilangsungkan pada seorang jang pertjaja, dosanja dihapus dan hidup abadi dianugerahkan kepadanja oleh Allah. Karena upatjara jang kelihatan itu, berhubung dengan djaminan tersebut diatas, orang jang dipermandikan dapat pertjaja dengan penuh kejakinan, bahwa mereka mempunjai keadaan jang baru itu. Dan karena keadaan jang baru itu terdjamin, maka iapun diterima sebagai anggota umat, jaitu masuk Keradjaan Allah jang kelihatan.
Dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepadamu. "Murid-murid" Jesus jang baru dipermandikan belum segera adalah pengikut Jesus jang sempurna. Hidup baru itu harus dipelihara dan bertumbuh, pengetahuan akan adjaran-adjaran Jesus harus diperluas dan pengertian diperdalam; mereka harus beladjar mewudjudkan tjita-tjita Indjil.
Pesan"adjarkanlah mereka" merangkum petugasan jang luas dan berat. Dapat
dikatakan tugas itu merupakan penggembalaan jang dimaksud Jesus dalam Jo.
Ada upatjara-upatjara lain lagi jang berwudjud sakramentil. Dengan penumpangan tangan alas orang jang telah dipermandikan, Rasul-rasul menurunkan Roh Kudus atas mereka setjara njata. (8:17-19; 9:12,17; 19:6). Disini kita ingat akan Sakramen Krisma (Penguat).
Dengan penumpangan tangannja pula, Rasul-rasul (atau pengganti mereka) memberi kekuasaan jang tertentu kepada para "diakon" (6:6) dan orang tua-tua (presbiter, episkopos): II Tim. 1:6; 1 Tim. 4:14; 5:22; Kis. Ras. 13:3. Apakah penumpangan tangan ini merupakan Sakramen Imamat, tidak djelas. Tetapi djika tidak, siapakah jang "Memetjahkan Roti" bagi umat-umat jang djarang sekali dikundjungi seorang Rasul? Dari I Kor. 11:17-34 terang pula bahwa di Korintus Ekaristi biasa dirajakan djuga kalau Paulus tidak ada.
Bahwa orang tua-tua mempunjai kuasa memberi Sakramen-sokramen tjukup njata pula dari Jak. 5:14-16. Dan disitu terang djuga, bahwa dewasa itu Sakramen urapan orang-orang sakit sudah lazim.
Supaja penggembalaan lantjar, Rasul-rasul mengatur pemimpinan umat-umat dengan mengadakan suatu hirarki. Rasul-rasul tetap memegang putjuk pimpinan. Petrus selalu bertindak dan diakui sebagai ketua Para Rasul dan kepala Geredja. Dalam tiap-tiap umat, Rasul-rasul menentukan suatu badan pimpinan, jang anggota- nggotanja disebut orang tua-tua, para presbiter atau episkopos. Terdapat Pula pengadjar-pengadjar resmi dalam umat-umat. Ketudjuh "diakon" (6:6) kemudian kita temui sebagai pengadjar.
Umat Kisah Rasul-rasul adalah umat Kristus
Rasul-rasul jang disebut namanja dalam 1:13 dan sedang menunggu kedatangan Roh Kudus, lagi sesudah menerimaNja segera mulai memaklumkan Indjil, adalah jang sama dengan mereka jang mula-mula dipilih oleh Jesus dan dua tiga tahun setjara istimewa dididik olehnja. Inti pemakluman mereka tetap peri hal Jesus: bahwa la sungguh Mesias sebab segala nubuat para nabi ditepati padanja, bahwa Ia disalibkan dan dibangkitkan kembali menurut rentjana Allah jang njata dalam Kitab Kudus, dan bahwa la satu-satunja penjelamat bagi semua orang. Dan jang mereka kerdjakan tak lain selain memenuhi amanat Jesus, sebagaimana telah dipaparkan diatas tadi. Mereka selalu insjaf bahwa mereka bekerdja melulu sebagai petugas Jesus, memaklumkan Indjil Jesus Kristus (5:12; 8:5; 11:2 dll), menjembuhkan orang-orang sakit dengan nama Jesus (3:6; 4:10), mempermandikan orang masuk umat atas nama Jesus (2:38 dan lain-lain). Mereka dilarang mengadjar ,dengan" nama Jesus (4:18). Mereka gembira sebab didera demi nama Jesus (5:41). Jesus kadang-kadang sendiri djuga bertindak seperti dalam peristiwa bertobatnja Paulus dan dengan mengangkat dia mendjadi Rasul. Dan diluar Palestina Para anggota umat oleh orang-orang Junani disebut "kristianoi", artinja penganut Kristus.
Umat dipimpin oleh Roh Kudus
Umat tahu, bahwa Jesus jang duduk dalam kemuliaannja disebelah kanan Allah tetap kepala umat, dan tetap ada serta dengan mereka (Mt. 28:20) sebagai penjelenggara utama. Sebab itu mereka gemar menamakannja "Tuhan kita". Tetapi umat tahu djuga bahwa Jesus telah menjerahkan pelaksanaan penjelenggaraan itu kepada Roh Kudus, dan bahwa pelahsanaan itu didjalankan dalam kesatuan paham dan kehendak jang sempurna dengan Jesus. Mereka mengetahui itu dari sabda Jesus dalam Jo. 14:26 dan 15:26-27, dan kepentingan penjelenggaraan Roh Kudus, mereka chususnja mengerti dari Jo. 16:7-15, dimana Jesus bersabda: Baik bagimu Aku pergi, sebab kalau Aku tidak pergi, Penolong itu (Roh Kudus) tidak datang kepadamu". Umat ketjil jang dibentuk Jesus sendiri disuruh menantikan kedatangan Roh Kudus di Jerusalem. Sabda Jesus: Kamu akan menerima kekuatan Roh Kudus jang akan turun atas kamu, supaja kamu akan memberi kesaksian tentang Aku di Jerusalem, diseluruh Judea dan Samaria, dan sampai diudjung bumi" (Kis. Ras. 1:8).
Dan pada pagi hari Pentekosta Roh Kudus tiba-tiba turun atas mereka. la menampakkan kedatangannja dengan tanda-tanda jang njata. Dengan njala-njala api jang mela.mbangkan penerangan akal-budi, pemurnian hati dari unsur-unsur jang tidak tulen, dan pengobaran semangat; lagi dengan deru badai jang hebat sebagai lambang kekuatan, jang dirasakan tetapi tidak kelihatan. Dan semua jang duduk dalam ruangan itu "dipenuhi" dengan Roh Kudus, jaitu dengan pengertian, kekuatan dan semangat jang njata. Rasul-rasul bukan lagi murid jang ragu-ragu, melainkan jang sudah dewasa dengan kedewasaan Kristus, penuh pengertian tentang hakekat dan tudjuan Keradjaan Allah, insjaf akan tugas dan tanggung-djawabnja, penuh semangat tanpa takut-takut dan berani mengurbankan dirinja. Adjaib Pula bagaimana dalam waktu jang singkat sekali, tiga ribu orang mendapat pengertian dan digerakkan hatinja sampai dapat dipermandikan. Segala jang terdjadi pada hari Pentekosta itu kita namakan: Mukdjizat Pentekosta.
Dan mukdjizat Pentekosta itu dilandjutkan. Umumnja setjara batiniah. Terus- menerus Roh Kudus memberi ilham, menggerakkan hati, memperkuat kehendak, memberi pimpinan, terutama kepada Para Rasul dan pembantu-pembantu mereka, tetapi djuga kepada para beriman pribadi. Tetapi supaja mereka lebih insjaf dan untuk memperkuat kejakinannja, Roh Kudus sering bertindak setjara njata djuga. Kalau dikatakan bahwa Petrus, Stefanus, Barnabas dan Paulus berbitjara "penuh dengan Roh Kudus", hal itu berarti bahwa kepenuhan itu tampak dalam isi dan gaja pembitjaraannja (4:8; 7:55; 11:22; 15:9). Demikian djuga dimana diberitakan, bahwa umat sedang berkumpul dan berdoa tiba-tiba dipenuhi Roh Kudus (14:31;10:44; 15:52). Roh Kudus memimpin setjara njata. Roh Kudus "berkata" kepada Pilipus (8:29). Pilipus dilenjapkan oleh Roh Kudus (8:59). Agabus didorong oleh Roh Kudus (11:28). Roh Kudus bersabda kepada Petrus (10:19). Roh Kudus berkata: "Sendirikanlah Barnabas dan Saulus untuk tugas jang telah Kutentukan baginja"(15:2). Mereka berangkat atas suruhan Roh Kudus (13:4). Paulus dihalangi oleh Roh Kudus pergi ke Asia (16:6) dan tidak diizinkan ke Bitinia (16:7). Keinsjafan akan peranan Roh Kudus jang mutlak itu terang pula, dimana Petrus berkata kepada Ananias dan Safira, bahwa mereka bukan membohongi dan mentjobai manusia melainkan Roh Kudus (5:3,9). Kesadaran akan kesatuan kerdja antara Rasul-rasul dan Roh Kudus djelas Pula dalam utjapan 5:32 jakni: "kami adalah saksi bersama dengan Roh Kudus". Lebih lagi dan setjara resmi, dalam rumusan surat Sidang Rasul-rasul di Jerusalem kepada umat di Antiochia: ,Roh Kudus dan kami telah memutuskan...." (15:28).
Suatu kesimpulan
Kisah Rasul-rasul bersifat buku sedjarah, jang terlebih bermaksud meriwajatkan dan menggambarkan perkembangan lahiriah umat dan berhubungan dengan itu penjelenggaraan Roh Kudus jang njata. Tetapi didalam umat muda, dan terus sampai pada hari ini, terdapat Pula penjelenggaraan Roh Kudus jang tidak njata, dan lebih hakiki dan penting lagi, jaitu penjelenggaraan kehidupan Ilahi didalam batin tiap-tiap anak Allah. Roh Kuduslah jang mentjiptakan kehidupan itu didalam Para anak Allah, lalu tetap hidup didalam mereka. la memelihara, menumbuhkan, memperkuat dan menjuburkan hidup itu dalam kerdja sama bersama anak Allah itu sendiri. Demikian dihasilkan buah-buah untuk kehidupan abadi.
Penjelenggaraan Roh Kudus jang serba batiniah ini chususnja dinjatakan dan dibitjarakan oleh Paulus dalam surat-suratnja. Dalam surat-surat Paulus itu kita saksikan djuga perkembangan pengertian dan praktek hidup keagamaan, jaitu hidup rohani dalam umat-umat, sebagai perwudjudan adjaran-adjaran Indjil. Sebab itu Kisah Rasul-rasul dan surat-surat Paulus, beserta surat-surat Rasul-rasul jang lain dan Wahju Joanes saling melengkapi, dan bersama-sama memberi gambaran jang tjukup utuh dari perwudjudan dan perkembangan "Geredja" purba.
Nilai-nilai Kisah Rasul-rasul bagi kita pribadi
1. Bagi pembatja-pembatja surat-surat Paulus, Kis. Ras. penting sebagai merupakan latar belakang surat-surat itu. Banjak bahagian didalam surat-surat itu sukar dimengerti tanpa riwajat dan gambaran-gambaran jang terdapat dalam karangan Lukas itu.
2. Kisah Rasul-rasul sanggup Pula meneguhkan kejakinan dan memperkuat serta
menghidupkan iman kita. Kita diperingatkan didalamnja, bagaimana djalan
penjelamatan jang mulai dengan terpanggilnja Abraham, lalu makin lama makin naik
tinggi sepandjang Perdjandjian Lama, dan mentjapai puntjaknja dalam Indjil dan
chususnja dalam Kurban Jesus disalib serta kebangkitannja, lalu pada tingkatan
itu langsung diteruskan dalam umat purba sampai dizaman kita. Dalam membatja
Kis. Ras. kita saksikan, bahwa Geredja kita benar-benar dibangunkan diatas
"dasar Rasul-rasul dan Para Nabi, sedangkan Jesus adalah batu sendinja". (
Kita lihat djuga bahwa unsur-unsur hakiki agama kita, pokok hirarki dan suasana keagamaan sebagai perwudjudan Indjil, jang sekarang kita hajati pada taraf perkembangan jang lebih tinggi dan utuh, sudah ada dan hidup dalam umat purba itu.
3. Dan jang paling penting ialah: Kisah Rasul-rasul sebagai karangan jang diilhamkan oleh Roh Kudus dimaksudkan mendjadi buku renungan bagi Geredja dikemudian hari, djuga bagi kita masing-masing, untuk menginsjafkan kita, bahwa pengaruh Roh Kudus didalam Geredja Kudus dimasa ini masih ada djuga. Chususnja kenjataan-kenjataan peristiwa Pentekosta, tetapi djuga seluruh penjelenggaraan Roh Kudus jang njata dizaman Rasul-rasul, dapat dan harus mejakinkan kita, bahwa dan bagaimana Roh Kudus memimpin dan mendjiwai Geredja sekarang djuga. Kita mengerti, bahwa tanda-tanda jang njata perlu bagi umat muda untuk membina dan meneguhkan iman, jang bukan segera mendjadi darah daging mereka; tetapi kemudian tidak perlu lagi, sebab iman telah tjukup didasarkan pada pernjataan Kitab Kudus, mengenai hal ini chususnja pada pernjataan-pernjataan Kisah Rasul-rasul bersama surat-surat Paulus dan surat-surat para Rasul-rasul jang lain. Sebab itu penting sekali kitapun memperteguhkan dan menghidupkan iman kita dengan merenungkan apa jang ditulis bagi kita dalam Kisah Rasul-rasul dan Surat-surat Rasul-rasul itu, sampai kita jakin dan isnjaf benar-benar akan pimpinan agung Roh Kudus dalam Geredja, sehingga kita pertjaja akan kebenaran urusan-urusan dan keputusan-keputusan resmi dari pimpinan Geredja dan menerimanja tanpa sjarat serta melaksanakannja dengan rendah hati. Lagi pula supaja kita tetap insjaf, bahwa Roh Kudus hidup dalam batin kita masing-masing sebagai pokok dan pentjipta hidup atas kodrati (hidup abadi) kita. Kalau kita saksikan dan renungkan, bagaimana Roh Kudus mendjiwai setjara njata orang-orang beriman dimasa purba, maka dapat kita bajangkan bagaimana Roh Kudus djuga mendjiwai kita, setjara tidak njata kepada pantjaindera, tetapi tjukup njata bagi mata kepertjajaan jang berintuisi. Perenungan jang demikian tentu mempererat dan menghidupkan hubungan kita dengan Roh Kudus dalam beribadat kepadanja dan berdoa meminta pengertian, kekuatan hati dan pimpinan. Hal itu memang mahapenting bagi kita.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling t...
DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling terkenal dalam sejarah"1dan "salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah manusia"2—perubahan hidup Saulus3Orang Jahat dari Tarsus. Tiga pasal dalam kitab Kisah menceritakan perubahan hidup Saulus:4pasal 9 ketika peristiwa itu terjadi, pasal 22 dan 26 ketika rasul itu memberitahu orang lain tentang peristiwa tersebut.5Untuk memperoleh cerita yang lengkap, kita akan memadukan ketiga cerita tersebut.6
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendenga...
KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendengar pelbagai perintah yang diberikan. Dalam pelajaran ini, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada dia di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang dia untuk memberitakan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Selanjutnya, kita akan melihat (4) seorang Kristen yang tidak bersemangat (Ananias, yang enggan menjumpai Saulus) berbeda dengan (5) seorang mualaf yang tidak ragu-ragu (Saulus, yang langsung mentaati ketika diberitahu apa yang harus ia perbuat). Kita juga akan menyinggung sedikit tentang (6) komitmen yang tidak ada akhirnya dari mualaf itu (untuk kepentingan Kristus).
Sebagai penutup, pertimbangkanlah kenyataan ini bahwa rohani Anda sendiri kemungkinan berada dalam "jalan ke Damsyik." Tuhan tidak akan menampakkan diri kepada Anda dalam cahanya yang membutakan, namun cahaya dari Firman Allah cukup untuk menghasilkan iman di dalam hati siapa saja yang jujur (Yohanes 20:30, 31). Jika selama ini Anda melawan panggilan injil Allah, tentunya "sukar bagimu menendang ke galah rangsang." Kemungkinan sulit bagi Anda untuk mengakui bahwa selama ini Anda sudah salah; mungkin Anda harus banyak berkorban, seperti yang Saulus telah lakukan. Saya menghimbau agar Anda jangan lagi melawan, melainkan menyerah seperti yang Saulus telah lakukan! "Jalan ke Damsyik" Anda dapat menjadi "jalan menuju pemuridan" Anda !
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gospel Services memiliki satu pelajaran dalam bentuk slide yang berjudul "Perubahan Hidup Kepala Segala Orang Berdosa." Hubungi Gospel Service untuk keterangan lebih lanjut: P.O. Box 262302, Houston, TX 77207 (1-800-231-9641).
Sewaktu saya masih penginjil muda, saya membuat satu pelajaran tentang "Saulus si Pendosa, menjadi Paulus si Penginjil." Sebelum berkhotbah, saya akan meletakkan bagan di bawah ini pada papan tulis. Pada waktu penyajiannya, saya bergerak dari sudut kiri bawah ke sudut kanan atas. Sederhana tetapi efektif.
CATATAN KHOTBAH
Suatu pelajaran tentang perubahan hidup Saulus yang berjudul "Satu Kesempatan Seumur Hidup," telah dikhotbahkan oleh Rick Atchley. Ia mengamati ada tiga tahapan dalam perubahan hidup Saulus: (1) Kesadaran akan Dosa, (2) Pengakuan atas Yesus, (3) Keputusan untuk Mentaati. Judul alternatifnya dapat berupa "Di Jalan menuju Pemuridan."
Pelajaran berjudul "Apa yang Paulus Lihat Sewaktu Ia Buta" menyoroti perubahan hidup Saulus dengan cara yang berbeda. Pelajaran ini muncul dalam The Preacher’s Periodical (sekarang Truth for Today), July 1983.
Banyak pengkhotbah telah berkhotbah tentang empat pertanyaan yang terdapat dalam kisah perubahan hidup Saulus (9:4, 5; 22:10, 16). Paul Rogers mengkhotbahkan sebuah pelajaran tentang empat pertanyaan itu dengan judul "Pertanyaan Terakbar Sepanjang Zaman—Semuanya dalam Satu Halaman" (The Preacher’s Periodical, May 1985).
Sebuah pelajaran tambahan tentang kehidupan Paulus dapat juga dikhotbahkan, pertama diambil dari pelajaran ini tentang informasi riwayat hidup rasul itu dan kemudian tambahkan dengan ringkasan tentang pelayanan dia. Saya menggunakan pelajaran seperti itu yang berjudul "Lebih Dari Pada Orang Yang Menang" (Roma 8:37), dengan empat poin utama: (1) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Dalam Perubahan Hidupnya, (2) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Orang Kristen, (3) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Penginjil, (4) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Tawanan. Pada setiap bagiannya, saya tuliskan bahwa melalui Kristus, Paulus "lebih daripada menang atas" pelbagai rintangan yang ia hadapi —pelbagai rintangan yang juga kita hadapi—yang terkait dengan zaman ia hidup. Kisah 26:18 dapat digunakan sebagai pelajaran tekstual berisi lima poin mengenai apa yang harus kita capai sebagai pemenang jiwa dan mengenai apa yang akan terjadi ke atas diri seseorang yang dirubah untuk Kristus.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
...
Catatan Akhir:
- 1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
- 2 J.W. Roberts, Acts of Apostles, Part 1 (Austin, Tex.: R.B. Sweet Co., 1967), 66.
- 3 Belakangan Saulus dikenal juga sebagai Paulus (Kisah 13:9 dan seterusnya). Pelajaran ini dan tiga berikutnya memakai nama "Saulus" dan "Paulus" dalam mengacukan rasul itu.
- 4 Tiga kali penceritaan ini membuktikan pentingnya peristiwa ini.
- 5 Kebiasaan Lukas adalah tidak menggandakan karya tulisnya. Karena isi khotbah Paulus rencananya akan ia berikan belakangan, maka dalam pasal 9 Lukas tidak mencantumkan hal-hal terperinci yang akan ia berikan belakangan. Harus diingat bahwa ketiga kisah itu sedikit bervariasi dikarenakan adanya penekanan beberapa fakta kepada beberapa pendengar yang berbeda. Ketiga kisah itu tidaklah bertentangan, melainkan saling melengkapi.
- 6 Pada dasarnya saya akan menggunakan kisah dalam pasal 9 dan memberikan informasi tambahan dari pasal 22 dan 26 dengan menggunakan tanda kurung ditambah acuan catatan akhir untuk menunjukkan sumber-sumbernya. Dalam teks Kitab Suci yang dikutip, bila muncul kata-kata dalam tanda kurung atau tanda kurung besar tanpa acuan catatan akhir, maka kata-kata itu adalah kata-kata yang saya tambahkan. Dalam banyak kasus, pelbagai perubahan itu memang diperlukan untuk merubah pendekatan orang pertama dalam pasal 22 dan 26 kepada pendekatan orang ketiga dalam pasal 9.
- 7 Para pengikut Yesus tidak disebut "Kristen" sampai Kisah 11:26, namum untuk antisipasi, dalam pelajaran ini saya kadang-kadang akan menggunakan istilah Kristen untuk memberikan keberagaman cara saya dalam mengacukan murid-murid Tuhan itu.
- 8 Kisah 21:39; 22:3. Tarsus adalah pusat perdagangan dan juga pusat pengetahuan. Lihat peta.
- 9 Arti nama Saulus adalah "dipanggil Allah."
- 10 Kekayaan itu tersirat dalam banyak fakta, termasuk ini: (1) Paulus tahu "apa itu kelimpahan" (Filipi 4:12). Karena ia tidak hidup dalam kelimpahan setelah menjadi orang Kristen, maka hal ini kemungkinan mengacu kepada kehidupan dia sebelumnya. (2) Orang tuanya mampu menyekolahkan dia ke Yerusalem. (Lihat 16:37; 22:25-29.) Kita tidak tahu bagaimana cara keluarga Paulus memperoleh status warga negara Romawi. Mungkin seorang leluhurnya telah melakukan jasa khusus bagi pemerintah Romawi. 11Kisah 26:5. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 12 Pelbagai tulisan dan khotbah Paulus mencakup lebih dari dua ratus acuan Kitab Suci, berasal hampir dari setiap kitab dalam Perjanjian Lama.
- 13 Terlepas dari status ekonominya, setiap anak laki-laki Yahudi diajar ilmu niaga. Orang Yahudi percaya bahwa kegagalan dalam mengajar seorang anak laki-laki Yahudi untuk bekerja adalah sama dengan mengajar anak itu mencuri. Saulus dididik sebagai pembuat tenda (18:3).
- 14 Ia berkata bahwa "sejak masa muda[nya]," ia hidup di Yerusalem (26:4), dan ia telah "dibesarkan" di kota itu (22:3). Kemungkinan ia dikirim ke Yerusalem sekitar usia tiga belas tahun, ketika ia telah dianggap sebagai "anak firman" (bar mitzvah). Kisah 23:16 dianggap oleh beberapa orang sebagai petunjuk bahwa Paulus memiliki seorang saudara perempuan, yang dengannya kemungkinan ia menumpang hidup ketika menjadi siswa, namun 21:15, 16 kemungkinan menunjukkan bahwa saudara perempuannya itu tidak tinggal di Yerusalem.
- 15 Kisah 22:3. Mengenai Gamaliel, lihat catatan tentang 5:34.
- 16 Kisah 22:3 bicara tentang kualitas kedua (lihat juga Filipi 3:6). Yang pertama dan ketiga disimpulkan dari kehidupannya dan surat-suratnya.
- 17 Kita tidak tahu apakah ia anggota Sanhedrin atau bukan, namun ini akan menjadi penjelasan yang paling wajar bagi perkataan "tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati" (Kisah 26:10). Beberapa orang keberatan, alasannya para anggota Sanhedrin haruslah orang yang sudah menikah, sedangkan Paulus tidak menikah (1Korintus 7:8). Bagaimanapun, isteri Paulus mungkin sudah meninggal dunia (Filipi 3:8; 1Korintus 7:10, 11). Beberapa keberatan lain telah pula dilontarkan, termasuk umur Saulus yang masih muda. Ini merupakan sebuah pertanyaan yang mungkin tidak pernah terjawab.
- 18 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 439.
- 19 Lihat catatan tentang 7:58 di halaman 51.
- 20 Karena Paulus kemungkinan tidak pernah bertemu langsung dengan Yesus selama hidup-Nya di dunia, maka kemungkinan besar Paulus berada di luar kota (kemungkinan di Tarsus) selama masa tiga setengah tahun pelayanan pribadi Yesus, dan kemudian ia kembali ke Yerusalem ketika agama Kristen mulai tumbuh subur (bahkan ada kemungkinan ia dipanggil pulang oleh Sidang).
- 21 Lihat catatan tentang 5:34-40.
- 22 Lihat catatan tentang 8:1-4 untuk ringkasan penganiayaan ini.
- 23 Karena pada dasarnya hukum Romawi melarang Sanhedrin melaksanakan hukuman mati (lihat catatan tentang Stefanus, beberapa orang mengira bahwa Paulus melebih-lebihkan ucapannya dan hanya Stefanus yang benar-benar telah dihukum mati oleh para pemimpin Yahudi. Bagaimanapun, Sidang yang dapat membunuh satu orang Kristen meskipun berlawanan dengan hukum Romawi dapat pula membunuh ratusan orang Kristen. Jika perkataan Paulus diartikan secara apa adanya, maka ia benar-benar "seorang pembunuh masal."
- 24 Pendapat-pendapat legal lainnya mungkin ikut dilibatkan. Sebagai contoh, hukum Romawi mengizinkan Sanhedrin membawa pulang para buronan ke Yerusalem.
- 25 Lihat catatan tentang 18:15 dan 25:19 dalam pelajaran yang akan datang.
- 26 Kisah 26:11. Lukas tidak mencatat kota-kota mana saja yang Saulus telah singgahi sebelum ia pergi ke Damsyik, namun di utara, timur, dan selatan Yudea terdapat banyak "kota asing."
- 27 Kata "pembunuh" menguatkan fakta bahwa Saulus tidak berhenti hanya sampai pada kematian Stefanus. Seorang dengan "dengus membunuh" tidak akan menempuh perjalanan sejauh 225 kilometer hanya untuk "menampar lengan" orang lain.
- 28 Kayafas.
- 29 Kisah 22:5.
- 30 Kisah 22:5.
- 31 Menurut Josephus, kota Damsyik memiliki populasi besar orang Yahudi dan banyak sinagoga.
- 32 Beberapa orang berspekulasi bahwa di bawah hukum Romawi, Saulus hanya diizinkan untuk membawa pulang orang Kristen yang telah melarikan diri dari Yerusalem, namun kata-kata yang digunakan di sini menunjukkan bahwa ia berencana untuk membawa pulang "siapa saja" dan "semua" (ay. 14) orang Kristen yang dapat ia temui. Bahkan Ananias, orang yang tidak melarikan diri dari Yerusalem, merasa enggan mendekati dia.
- 33 Inilah kali pertama kita melihat istilah ini digunakan oleh Lukas untuk mengacukan agama Kristen. Ia suka sekali dengan istilah ini (19:9, 23; 22:4; 24:22). Istilah ini mengacukan agama Kristen sebagai "Jalan Keselamatan" (16:17) dan "Jalan Tuhan/Allah" (18:25, 26), dan istilah ini mengingatkan kita akan perkataan Yesus dalam Yohanes 14:6.
- 34 Kisah 22:5.
- 35 Lihat peta dalam pelajaran ini.
- 36 Belakangan teks itu mengatakan bahwa teman-temannya menuntun dia masuk ke kota Damsyik (9:8). Perkataan itu lebih dapat dicocokkan kepada perjalanan mereka dengan kaki daripada dengan naik kuda atau naik kereta kuda.
- 37 Karena Paulus adalah orang Farisi, bisa jadi ia telah mengasingkan dirinya dari teman-teman seperjalanannya yang manahal itu dapat memberi dia lebih banyak waktu untuk mawas diri. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 38 Salah satu rute perjalanan dari Yerusalem ke Damsyik ada yang melalui Galilea. Jika Saulus mengambil rute ini. Ia kemungkinan telah melihat (dan mendengar) banyak bukti tentang perbuatan hebat Yesus di situ.
- 39 Banyak orang yang mendukung adanya pergolakan batin dalam diri Saulus berbuat itu untuk mempromosikan penjelasan yang wajar bagi perubahan hidup Saulus. Mereka menggambarkan Saulus sebagai orang yang sangat dipenuhi penyesalan sehingga ia siap menerima apa saja (bahkan sebuah badai elektris)sebagai sebuah tanda ilahi!
- 40 Kisah 22:6. 41Kisah 22:6
- 42 Kisah 26:13
- 43 Kisah 26:13
- 44 Kisah 26:14. "Bahasa Ibrani" di sini mengacu kepada bahasa Aram. Dalam teks Yunani, ejaan bahasa Aram untuk "Saulus" didasarkan pada perkataan Yesus, bukan pada bahasa Yunani. Di tempat-tempat lainnya, dalam riwayat perubahan hidup Saulus, ejaan yang digunakan untuk "Saulus" adalah ejaan Yunani.
- 45 Dalam tulisan Lukas, kapan saja Tuhan memanggil nama orang sebanyak dua kali, orang itu pasti dalam masalah! Lihat Lukas 10:41; 13:34; 22:31.
- 46 Kisah 26:14. Galah itu panjang, tongkat penunjuk (kadang-kadang ujungnya diberi besi) yang dipakai untuk mendorong binatang. Karena merasa tidak nyaman, binatang-binatang yang keras kepala akan menendang ke belakang ketika didorong dengan galah itu. Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan Saulus merupakan perbuatan Tuhan yang "mendorong" dia untuk menjadi orang Kristen, namun sampai titik itu, Saulus tetap melawan-sehingga merugikan dia sendiri. Terus-terusan melawan akan dapat menimbulkan kerusakan kekal.
- 47 Teks berikutnya hanya menyebutkan bahwa Saulus mendengar Yesus, namun nas-nas selanjutnya mengatakan bahwa Saulus juga melihat Tuhan (9:17, 27; 1Korintus 9:1; dll.).
- 48 Kisah 22:8.
- 49 Beberapa orang percaya bahwa "duri dalam daging" Paulus (2Korintus 12:7-10) adalah penyakit epilepsi. Kita tidak tahu persis apakah bentuk penderitaannya itu.
- 50 Perubahan dramatis yang terjadi dalam diri Saulus adalah bukti bahwa ia memang telah melihat Tuhan yang telah bangkit.
- 51 Untuk melihat implikasi teologis selanjutnya tentang perkataan Yesus, lihat poin utama dalam bagian pertama pelajaran ketiga "Nasihat Orang Dewasa Untuk Bayi Dalam Kristus."
- 52 Aplikasi pribadi dapat diterapkan ke atas para anggota gereja. Ketika kita menganiaya saudara dan saudari kita dalam Kristus, kita menganiaya Kristus!
- 53 Ini merupakan tantangan yang sama yang diberikan kepada para rasul dalam 1:8.
- 54 Ini merupakan satu acuan kepada penampakkan Yesus kepada Saulus di jalan.
- 55 Yesus beberapa kali menampakkan diri kembali kepada Saulus (18:9, 10; 22:17-21; 23:11; lihat juga 2Korintus 12:1-4, 7).
- 56 Janji perlindungan ilahi ini sudah tentu punya peranan terhadap keberanian Saulus yang menakjubkan itu ketika ia menyebarkan injil.
- 57 Beberapa orang percaya bahwa 26:16-18 adalah ringkasan tentang semua hal yang Yesus katakan kepada Saulus, secara pribadi maupun melalui Ananias. Bagaimanapun, karena isi pidato Paulus kepada Agripa sepertinya menunjukkan bahwa Yesus mengatakan semuanya itu ketika Ia menampakkan diri kepada Saulus di jalan, maka saya memasukkannya ke dalam pelajaran ini pada poin ini.
- 58 Dalam teks NASB, setiap tujuan itu didahului dengan kata "to."
- 59 Tampaknya tidak mungkin ada orang Kristen mana saja yang akan sudah mendekati Saulus untuk menginjili dia (lihat reaksi Ananias belakangan).
- 60 "Harus" adalah kata yang tegas. Apa yang akan diberitahukan kepada Saulus tidak akan bersifat pilihan.
- 61 Penglihatan tentang Yesus yang telah bangkit adalah untuk mata Saulus saja (1 Korintus 15:8).
- 62 Para pengecam sudah berusaha menemukan pelbagai kontradiksi mengenai orang-orang yang berjalan bersama Saulus: "Mereka jatuh, namun mereka berdiri; mereka mendengar, namun mereka tidak mendengar." Mengenai yang pertama, kemungkinan mereka jatuh lalu berdiri lagi, atau "berdiri membisu" adalah sebuah gaya bahasa (seperti halnya "Saya tidak dapat bertahan lebih lama lagi"). Mengenai yang kedua, NASB mungkin memiliki gagasan yang tepat: Mereka mendengar bunyi suatu suara, tetapi mereka tidak dapat memahami suara yang terucapkan itu (untuk kejadian serupa, lihatlah Yohanes 12:29). Adalah mungkin juga bahwa "suara" yang didengar oleh orang-orang itu adalah suara Saulus (9:7), sedangkan suara Yesus tidak kedengaran oleh mereka (22:9).
- 63 Kisah 22:11.
- 64 Sampai kini jalan itu masih ada di Damsyik. Panjangnya sekitar 1,6 kilometer dan hanya memiliki lima kelokan tumpul (berbeda dengan banyak jalan yang berkelok-kelok di kota kuno).
- 65 Ini kemungkinan adalah rumah yang Saulus rencanakan untuk dijadikan markas ketika ia mencari-cari orang Kristen.
- 66 Air mata tersirat di sini.
- 67 Kisah 9:11. Isi doanya mungkin mirip dengan pemungut cukai itu: "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!" (Lukas 18:13).
- 68 Jika yang dipakai adalah perhitungan waktu orang Yahudi, hari pertama adalah hari Tuhan menampakkan diri kepada Saulus, hari kedua adalah hari setelah penampakan itu, dan hari ketiga adalah hari berikutnya-hari dimana Ananias menemui Saulus.
- 69 Beberapa orang mengatakan bahwa Saulus tidak makan dan minum sebab ia ditinggal sendirian dan tidak seorang pun membawa makanan dan minuman untuk dia. Ini kelihatannya tidak mungkin. Ia kemungkinan berpuasa sebagai tanda penyesalan yang mendalam (band. Yunus 3:7) atau karena ia begitu sedihnya sehingga tidak punya nafsu makan.
- 70 Ini adalah kali pertama Saulus memanggil Yesus sebagai "Tuhan" (9:5; 22:8), mungkin itu merupakan suatu gelar kehormatan, sebab ia tidak tahu siapa Yesus sebelumnya. Bagaimanapun, pada kali keduanya (22:10), ia memang mengetahui siapa yang telah berbicara kepada dia-dan mengakui Yesus sebagai "Tuhan."
- 71 Haruslah ditekankan bahwa rencana Allah adalah manusia memberitahu manusia apa yang harus dilakukan untuk diselamatkan (itulah sebabnya mengapa Yesus tidak mengatakan kepada Saulus apa yang harus ia lakukan). Fakta ini disinggung dalam perubahan hidup seorang sida-sida dan akan ditekankan dalam perubahan hidup Kornelius.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh ...
PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh berantai, menjadi berita utama. Baptisannya yang baru-baru ini dilakukan juga menjadi perhatian media masa.1
Seorang saudari dalam Kristus, Mary Mott dari Arlington, Virginia, pernah menonton suatu wawancara televisi yang menampilkan Dahmer dan ayahnya. Saudari ini berpikir, "Kedua orang ini hidupnya hampa. Mereka sedang menggapai sesuatu, namun mereka tidak tahu apa yang sedang mereka gapai."2Saudari ini lalu mengirimkan sepucuk surat, satu kursus tertulis World Bible School, dan satu Alkitab. Pada saat yang hampir bersamaan, Curtis Booth, seorang saudara dalam Kristus dari Crescent, Oklahoma, mengirimkan juga satu kursus Alkitab kepada Dahmer. Dahmer berhasil menyelesaikan kedua kursus itu dan menyurati Mott dan Booth untuk minta dibaptis.
Roy Ratcliff, seorang pengkhotbah untuk gereja Tuhan di Madison, Wisconsin, dihubungi. Setelah berbicara dengan Dahmer dan membuat pengaturan yang diperlukan, ia membaptiskan Dahmer di dalam bak mandi penjara. Selama bulan-bulan berikutnya, Ratcliff terus belajar Alkitab bersama Dahmer. Belakangan Ratcliff menulis, Hampir setiap orang mempertanyakan ketulusan hati Jeffrey. Tetapi saya berada di situ, sedangkan para penanya itu tidak ... Saya yakin bahwa ia benar-benar tulus dalam keinginannya ... Ia telah menerima kenyataan bahwa ia akan mati di dalam penjara. Dengan baptisan itu Jeffrey tidak memperoleh apapun juga dalam kehidupan ini; ia telah memperoleh segala-galanya untuk kehidupannya yang akan datang.3
Ratcliff belajar bersama Dahmer sehari sebelum hari Pengucapan Syukur tiba. Lima hari kemudian, 28 Nopember 1994, Dahmer dipukuli dan dibunuh oleh sesama tawanan.
Mary Mott pernah ditanya apakah ia menganggap Dahmer benar-benar selamat atau tidak. "Saya yakin Paulus pernah kesulitan dalam meyakinkan umat Kristen saat itu bahwa ia telah berubah," ujarnya, "namun sekarang kita tidak mempertanyakan ketulusan hatinya."4
Jeffrey Dahmer dan rasul Paulus—bisakah ada persamaaan di antara keduanya itu? Mulanya dengan tegas kita jawab, "Tidak!" Membandingkan seorang pembunuh masal yang terlibat dalam pelbagai perbuatan yang tak terkatakan dengan salah seorang paling agung yang pernah hidup kelihatannya hampir seperti penghujatan. Kemudian kita teringat bahwa Paulus sendiri menggolongkan dirinya sebagai orang " yang paling" berdosa (1Timotius 1:15; huruf miring oleh saya).
Beberapa persamaan dapat ditarik antara Dahmer dan Paulus. Keduanya bertanggung jawab atas kematian banyak korban yang tidak bersalah. Perubahan hidup mereka terjadi dengan tidak terduga, nyaris mengejutkan. Keduanya memiliki kesulitan dalam meyakinkan orang lain bahwa hidup mereka sudah berubah. Setelah mereka dibaptis, banyak orang berusaha membunuh mereka.
Bagaimanapun, yang paling berarti adalah bahwa kedua perubahan hidup itu memberikan kesaksian bahwa bagi Allah tidak ada "hal-hal yang mustahil." Jika Dahmer dan Paulus dapat diselamatkan, siapa saja dapat juga diselamatkan! Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada Saulus di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang Saulus untuk menyebarkan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Kita mengakhirinya ketika Saulus, yang dibutakan oleh cahaya terang, sedang dituntun masuk ke kota Damsyik dan dibawa ke sebuah rumah di jalan yang bernama Jalan Lurus. Marilah kita angkat kisah mengenai peristiwa ini.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat S...
KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat Saulus dengan segeranya mulai menggunakan talentanya bagi Tuhan (9:19-31), namun kita harus meninggalkan topik itu untuk pelajaran akan datang. Untuk sekarang ini kita harus sudahi di sini. Sambil kita menyudahi, marilah kita kembali kepada pembahasan pertama dalam pelajaran ini: Jika Jeffrey Dahmer dan Saulus dari Tarsus dapat diselamatkan, siapa saja dapat pula diselamatkan. Paulus sendiri menekankan kebenaran ini dalam 1Timotius 1. Setelah mengatakan, "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa," ia lalu menambahkan: "Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal" (1 Timotius 1:15, 16).
Saya tidak tahu kondisi rohani Anda. Saya tidak tahu seberapa jauh Anda sudah masuk ke dalam dosa. Saya tidak tahu dosa ngeri apa yang Anda mungkin telah lakukan. Bagaimanapun, saya tahu hal ini: Dosa Anda tidaklah lebih buruk daripada dosa Paulus. Kesalahan Anda tidaklah lebih besar daripada kesalahannya. Rahmat dan kasih karunia Tuhan adalah cukup untuk menyelamatkan jiwa Anda. Oleh sebab itu, jika selama ini Anda menolak mentaati Tuhan, janganlah menunggu-nunggu lagi. "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan" (22:16)!
CATATAN KHOTBAH
Sebuah khotbah yang menarik tentang Ananias dapat dikhotbahkan. Satu judul yang baik mungkin berbunyi "Seorang Murid Tertentu" (9:10). Dapat pula dicatat bahwa sejauh yang tercatat, Ananias "hanya seorang anggota biasa" dari gereja di Damsyik, namun begitu ia telah memberikan dirinya untuk dipakai oleh Allah dalam cara yang menakjubkan.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
2 Melissa Prichard...
Catatan Akhir:
- 1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
- 2 Melissa Prichard Lester, "The Courage to Convert," Christian Woman 11 (March/April 1995): 64.
- 3 Roy Ratcliff, "The Baptism of Jeffrey Dahmer," Christian Woman 11 (March/April 1995): 16.
- 4 Lester, 64.
- 5 Ia buta, ia sesat, dan tidak tahu apa yang akan diperbuat. "Ditinggalkan dalam kegelapan" dapat menjadi satu bahasa kiasan yang artinya "ditinggalkan dalam ketidak-tahuan." Satu-satunya "pencerahan" yang Saulus miliki selama tiga hari itu adalah suatu penglihatan yang memberitahu dia bahwa Ananias akan datang (9:12).
- 6 Beberapa orang mengatakan bahwa tiga hari kegelapan itu bagaimanapun juga merupakan suatu hukuman, "untuk memberi waktu kepada Saulus merenungkan dosa-dosanya." Sudah tentu selama tiga hari itu Saulus menderita, namun untuk mengatakan bahwa itu merupakan tujuan utama dari penundaan itu kelihatannya tidak sejalan dengan kemurahan Allah.
- 7 Lihat catatan tentang 9:21.
- 8 Saya memakai istilah "penginjil" dalam pengertian bahwa Ananias menyampaikan berita dari Tuhan kepada Saulus. Tidak ada petunjuk bahwa Ananias adalah seorang penginjil tetap.
- 9 Nama "Ananias" artinya "Yehovah Pengasih," julukan yang tepat bagi seseorang yang bertugas menyampaikan kasih karunia Allah kepada Saulus.
- 10 Lihat ayat 15.
- 11 Ia sudah menjadi seorang Yahudi yang baik sebelum berubah ke agama Kristen dan tetap dihormati oleh orang-orang Yahudi. Mungkin ia dipilih karena penghormatan orang-orang Yahudi terhadap dia akan memberikan kepercayaan yang lebih besar terhadap kesaksiannya kepada masyarakat Yahudi tentang perubahan hidup Saulus.
- 12 Komentar ini disadur dari pelajaran Rick Atchley, "From Bother to Brother," yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 15 September 1985.
- 13 Ini merupakan kali pertama kata "orang-orang kudus" digunakan dalam kitab Kisah untuk mengacukan umat Kristen (lihat juga Kisah 9:32, 41; 26:10). Lihat "Orang Kudus" dalam Daftar Kata.
- 14 Karena Ananias hanya "mendengar" tentang apa yang Saulus telah perbuat di Yerusalem, maka tampaknya ia bukan salah seorang yang dipencarkan dalam Kisah 8. Mungkin hidupnya dirubah oleh orang-orang yang dipencarkan itu.
- 15 Para pakar telah lama memikirkan bagaimana Ananias mengetahui hal ini. Beberapa orang berteori bahwa beberapa pelari Kristen mendahului Saulus dan rombongannya tiba di Damsyik. Ingatlah bahwa beberapa hari telah berlalu sejak Saulus masuk ke Damsyik. Setiap orang di kota itu membicarakan Saulus dan rencana misinya (simaklah ayat 21).
- 16 Kata Yunani yang diterjemahkan "alat" artinya "wadah/bejana" (lihat KJV) dan mengacu kepada wadah yang berharga (Saulus) untuk isi yang berharga (injil). Paulus belakangan menyadur kiasan ini, menggambarkan dirinya dalam peranan yang lebih bersahaja (2Korintus 4:7).
- 17 Ini merupakan kali pertama bangsa non-Yahudi secara khusus disebut dalam teks sebagai bagian dari rencana Allah. Bagaimanapun, secara kronologis 26:17 merupakan yang pertama kali terjadi, akibatnya catatan saya tentang bangsa non-Yahudi muncul lebih awal, bersama dengan pembahasan tentang 26:17.
- 18 The Agony and the Ecstasy adalah judul sebuah novel tentang kehidupan Michelangelo yang ditulis oleh Irving Stone.
- 19 Kisah 25:11, 12. Pada saat itu Nero adalah Kaisar yang sedang bertakhta. Kitab Kisah berakhir sebelum Paulus diadili oleh Nero, namun kita tahu hal ini terjadi karena janji Tuhan kepada Paulus (27:23, 24).
- 20 Yesus tidak mengetengahkan gambaran palsu tentang apa yang Saulus bisa harapkan jika ia memutuskan untuk menerima tantangan Tuhan. Kita juga tidak boleh mengarahkan para bakal calon orang Kristen untuk percaya bahwa mereka tidak akan menemui persoalan jika mereka menerima Kristus (simaklah 14:22). Untuk melihat sebagian penggenapan perkataan Yesus mengenai penderitaan Saulus, lihatlah 2Korintus 11:23-28.
- 21 Tidak perlu berspekulasi tentang "bagaimana Ananias menerima kemampuan untuk menyembuhkan." Ini bukanlah suatu mujizat penyembuhan fisik. Kebutaan itu sendiri adalah supernatural, begitu juga dengan pemulihan penglihatannya. Dalam segala hal yang Ananias lakukan dan katakan, ia adalah wakil Tuhan. Seakan-akan Yesus sendirilah yang berbicara dan berbuat.
- 22 Istilah "saudara" tidak membuktikan Saulus sudah selamat. Bagi orang Yahudi (bahkan Yahudi Kristen) adalah hal biasa untuk memanggil sesama orang Yahudi (bahkan orang Yahudi non-Kristen) sebagai "saudara" (22:1). Bagaimanapun, istilah "saudara" yang penuh kasih sayang bisa menunjukkan suatu perubahan hati di pihak Ananias.
- 23 Ungkapan "seolah-olah selaput" "gugur" menunjukkan bahwa sesuatu yang terjadi itu dapat dilihat oleh orang-orang yang hadir ketika Saulus dapat melihat kembali.
- 24 Ini menganggap perkataan itu memang diucapkan oleh Yesus di jalan itu. Lihat catatan tentang 26:16-18.
- 25 "Yang Benar" merupakan acuan kepada Yesus (3:14; 7:52).
- 26 Ananias tidak secara khusus menyebut bangsa non-Yahudi, namun istilah itu tercakup dalam "semua orang."
- 27 Ungkapan "menjadi saksi ... tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar" merupakan penggambaran alkitabiah paling baik tentang makna utama dari kata "saksi".
- 28 "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Beberapa cara dimana hal ini dinyatakan pada saat upacara baptisan adalah (1) pengakuan nama-Nya sebelum baptisan dan (2) menyeru nama-Nya pada saat baptisan. Kita harus terus "menyeru nama-Nya" setelah dibaptiskan (lihat gambaran tentang orang Kristen dalam 9:14; lihat juga Matius 10:32, 33).
- 29 Bahwa Saulus telah bertobat dari dosa-dosanya dibuktikan oleh kesedihannya yang saleh selama tiga hari.
- 30 Yang disebut dengan "doa orang berdosa," doa yang tidak dikenal dalam Kitab Suci, adalah doa meminta pengampunan dari Allah yang didasarkan pada pengakuan Yesus sebagai Juruselamat. Doa itu diciptakan oleh manusia, bukan oleh Allah.
- 31 Beberapa orang berpendapat bahwa orang dapat dibaptis dengan air yang dipercikkan atau dituang di atas kepalanya. Jika benar begitu, Saulus juga sudah dalam posisi tubuh yang sempurna untuk hal itu, namun Ananias berkata, "Bangunlah, dan beri dirimu dibaptis." Saulus harus bangkit berdiri dan pergi ke suatu tempat untuk dibaptis-sebab kata "dibaptis" artinya"dibenamkan."
- 32 Seorang sahabat saya mengatakan bahwa ia telah bekerja dengan banyak orang yang lebih baik mati daripada mengaku bersalah.
- 33 Band. 2Raja-Raja 5:12. Banyak kolam air yang cocok tersedia juga di situ.
- 34 "Dipenuhi dengan" artinya "dikendalikan oleh." Kata itu dapat digunakan dalam pengertian mujizatiah atau non-mujizatiah (Efesus 5:18). Pada poin tertentu, Saulus/ Paulus telah "dipenuhi dengan Roh" dalam pengertian mujizatiah. Kita tidak dapat mengatakan apakah Saulus menerima kemampuan mujizatiah atau tidak pada saat Ananias mendatangi dia, namun ia pasti telah menerima Roh sebagai karunia ketika ia dibaptis. Lebih aman bagi kita untuk mengatakan bahwa menetapnya Roh merupakan apa yang ada dalam pikiran Ananias saat ia berbicara mengenai Saulus yang "dipenuhi dengan Roh."
- 35 Tukang kebun membasmi rumput liar supaya bunga-bunga dapat tumbuh, dan kita berusaha menghalau kegelapan supaya timbul terang.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PERLAWANAN YANG SIA-SIA(25:13-26:32)
Ketika Tuhan menampakkan diri kepada Paulus di jalan ke Damaskus, Ia berkata, "Sukar bagimu menendang ke ga...
PERLAWANAN YANG SIA-SIA(25:13-26:32)
Ketika Tuhan menampakkan diri kepada Paulus di jalan ke Damaskus, Ia berkata, "Sukar bagimu menendang ke galah rangsang [perlawananmu sia-sia saja]" (26:14d). Yesus memakai sebuah perumpamaan pertanian yang dikenal baik di zaman itu, dan masih dikenal baik oleh para petani di zaman kini.1Galah itu berupa tongkat sepanjang kira-kira 2 sampai 2.5 meter, yang salah satu ujungnya runcing. Ketika petani membajak dengan alat bajak berkemudi tunggal, galah itu ia pegang dengan salah satu tangannya. Dengan galah itu ia bisa membuat lembu bajaknya bergerak cepat atau berbelok dari satu sisi ke sisi lainnya. Kadang-kadang, seekor lembu yang sukar dikendalikan akan mendepak petani itu, namun yang didapat lembu itu atas polahnya itu adalah lecutan tambahan—lebih keras daripada sebelumnya. Memang sulit melawan galah rangsang!
Orang-orang Yunani dan Latin memakai ungkapan "menendang galah rangsang" untuk mengacu kepada perlawanan terhadap kehendak "dewa-dewa" mereka. Bagi Paulus, perkataan itu merupakan dakwaan bahwa selama ini ia melawan kehendak Allah sejati. Yehovah punya arah lain untuk Paulus lewati, namun selama ini ia menentang rencana Allah untuk hidupnya—dan hal itu sulit ia lakukan!
Sekarang kita akan melihat cerita Paulus tentang bagaimana Allah "melecut"2dia dengan tujuan yang tidak ia duga—dan bagaimana Paulus memakai kisah itu untuk "menggiring" seorang pendengar rajani untuk menghadapi pelbagai kenyataan rohani. Simaklah baik-baik saat Anda membaca kisah ini: Tuhan mungkin memakai pelajaran ini untuk menggiring Anda ke tujuan yang tidak Anda harapkan (tujuan yang menggairahkan namun berbahaya )!
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 25:13-26:32)
Seraya kita melihat Paulus yang kecewa digiring kembali ke dalam selnya, kita mungkin tergoda untuk berkata, "Itu t...
KESIMPULAN (KIS 25:13-26:32)
Seraya kita melihat Paulus yang kecewa digiring kembali ke dalam selnya, kita mungkin tergoda untuk berkata, "Itu tadi buang-buang waktu saja! Itu tadi salah satu pelajaran terbaik yang pernah dikhotbahkan Paulus, namun tidak seorangpun berhasil dikristenkan!" Dalam perenungan kita sadar bahwa itu tadi bukanlah buang-buang waktu: terang telah diperlihatkan kepada Agripa dan yang lainnya yang hadir di situ; itu bukan kesalahan Paulus jika mereka menutup mata mereka. Agripa dan yang lainnya telah ditunjukkan jalan menuju kebebasan; Paulus tidak bisa disalahkan jika mereka tetap menjadi hamba dosa. Paulus sudah memberitakan Yesus kepada mereka, mereka kini tidak punya alasan.
Selagi Anda mempelajari ayat-ayat ini, saya berharap Anda menempatkan diri Anda dalam posisi Agripa. Saya berharap Anda merasakan tohokan-tohokan galah Tuhan ketika melalui Firman-Nya Ia berusaha merubah arah hidup Anda. 58Seperti Paulus, saya memohon "kepada Allah, supaya ... bukan hanya engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir di sini dan yang mendengarkan perkataanku menjadi sama seperti aku"—orang Kristen, pengikut Yesus (Kisah 26:29). Pada akhirnya Anda harus memutuskan apakah Anda akan atau tidak akan menjawab Tuhan. Anda bisa menjadi seperti Paulus, yang "kepada penglihatan yang dari sorga itu" tidak pernah "tidak taat" (ay. 19b), atau Anda bisa menjadi seperti Agripa, yang bangkit berdiri dan berjalan menjauh. Yang manakah pilihan Anda?
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Carilah tongkat yang panjangnya 2 atau 2,5 meter, dan agar menjadi sebuah galah rangsang runcingkanlah salah satu ujungnya. Tunjukkanlah bagaimana cara memegang galah itu—horizontal terhadap tanah, kira-kira sepinggang tingginya. Janganlah jauh dari galah itu selama pelajaran, dan ketika Anda menyebut salah satu tohokan bagus Paulus kepada Agripa, perjelaslah pemikiran itu dengan menohok udara dengan galah rangsang Anda itu.
Jika Anda memutuskan untuk menekankan konsep "hampir" (lihat "Catatan Khotbah" di bawah), mulailah dengan menuliskan beberapa soal di papan tulis: Pertama, tulislah sebuah penjumlahan yang salah. Selanjutnya, tulislah dengan satu huruf yang salah sebuah nama atau kata yang familiar. Akhirnya, gambarlah sebuah orang-orangan yang berusaha untuk meloncati sebuah celah (dan tidak berhasil). Sebagai contoh: 14 + 17 = 32 Buah Durion Tanyakanlah, "Apakah persamaan dari kedua ilustrasi itu?" Semuanya "hampir." Penjumlahan itu hampir benar; ejaan nama itu hampir tepat; orang yang meloncat itu hampir berhasil. Meskipun setiap soal itu nyaris benar, namun tetap tidak benar. Penjumlahan itu bukan 97 persen benar; penjumlahan itu 100 persen salah. Ejaan nama itu bukan 90 persen benar; ejaan itu 100 persen salah (ejan yang benar: Alip Djoehaeri). Orang itu tidak mencapai 7/8 dari jarak celah itu; ia tidak berhasil! "Hampir" tidak bisa menyelesaikan pekerjaan!
CATATAN KHOTBAH
Kisah tentang Agripa yang tidak mau merubah hidupnya merupakan kisah terakhir dalam serial pelbagai perubahan hidup yang disajikan pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian I." Jika Anda mengkhotbahkan serial itu, Anda bisa memakai pelajaran ini, atau Anda mungkin lebih menyukai salah satu gagasan berikut ini.
Pendekatan klasik terhadap non-perubahan hidup ini merupakan sebuah pelajaran tentang "Hampir Diyakinkan" atau "Hampir—Namun Sesat" (dengan memakai ungkapan 26:28 dalam KJV atau NKJV dan lagu terkenal "Almost Persuaded"). Anda bisa menemukan pelbagai ilustrasi menyedihkan tentang "hampir" dalam bimbingan belajar Charles Swindoll, The Strength of an Exacting Passion (halaman 125), dan buku karya Clovis Chappel, Values That Last (halaman 20 dan 21). Paul Rogers punya sebuah pelajaran berjudul "Hampir Diyakinkan" di halaman 26 pada edisi bulan Mei 1985, The Preacher's Periodical (kini Truth for Today). Inilah sebuah gagasan yang bisa Anda gunakan: "Ada dua macam manusia: 'hampir' Kristen dan 'benar-benar Kristen.'" (Jika Anda tidak memakai materi tentang "hampir" dengan teks ini, materi itu bisa dipakai dalam pelajaran tentang "Tidak Jauh Dari Kerajaan" [Markus 12:34].)
(Dalam bimbingan belajar yang disebut di atas, dari kisah ini Charles Swindoll juga membuat usulan tentang sebuah serial "bagaimana bicara tentang Yesus kepada teman non-Kristen" [halaman 132 dan 133].)
Satu cara belajar tentang Agripa adalah berupa khotbah tentang "Orang Muda Yang Kaya," dengan membandingkan Agripa dengan orang muda yang kaya dalam Matius 19, Markus 10, dan Lukas 18. Dalam beberapa hal mereka serupa, dan dalam beberapa hal mereka berbeda, namun pada akhirnya keduanya kehilangan kesempatan paling besar atas hidup mereka.
Inti kisah ini merupakan kisah ketiga tentang perubahan hidup Paulus. Karena pada edisi sebelumnya kita sudah mempelajari perubahan hidup ini secara menyeluruh, maka penekanan saya pada pelajaran kita tentang Kisah 26 ini adalah tentang bagaimana Paulus memakai kisah itu dalam usahanya mengkristenkan Agripa. Anda mungkin lebih suka menekankan perubahan hidup itu sendiri. Dalam kaitannya dengan cerita dalam Kisah 26, Mark Clairday menekankan semangat yang ditunjukkan oleh Saulus/Paulus—baik sebelum dan sesudah perubahan hidupnya. Ia bicara tentang "semangat salah arah" Paulus (ketika ia menganiaya umat Kristen), "pengarahan kembali semangat" Paulus (sebagai akibat dari penampakan Tuhan), dan "semangat penginjilan" Paulus (saat ia berusaha mengkristenkan Agripa).
Ketika Rick Atchley berkhotbah tentang Kisah 26, ia tidak melakukan kajian ayat demi ayat, namun dalam khotbahnya itu ia menekankan penekanan Paulus tentang Kristus: Kenyataan Kristus, Kebangkitan Kristus, Pewahyuan Kristus, Penggapaian Kristus (bahkan ke bangsa non-Yahudi), Respon kepada Kristus. (Dari pelajaran yang berjudul "Menghindari Kenyataan.")
Saya menyorotkan lampu sorot ke Agripa, namun Festus juga patut diperhatikan. Sebuah pelajaran tentang "Orang Bebal—dan Kebanggaannya" dapat pula dikhotbahkan. Teksnya bisa dari 26:24, dimana Festus dengan nada putus asa bicara tentang Paulus yang "berilmu banyak." (1) Festus tidak tahu perbedaan antara Yudaisme dan agama Kristen (25:19a). (Sekarang ini beberapa orang tidak membedakan antara Perjanjian Lama dan Baru.) (2) Ia tidak tahu tentang kebangkitan Kristus (25:19b). (Sekarang ini banyak orang tidak mengenali pentingnya kebangkitan tubuh Yesus.) (3) Ia tidak tahu tentang pelayan Allah (25:24—"orang ini"): Siapa dia, apa yang ia bela, apa yang ia ajarkan. (Banyak orang tidak tahu isi Alkitab dan pelbagai ajarannya.) (4) Ia tidak tahu tentang nilai-nilai rohani (26:24). (Ini memang benar terhadap dunia kita yang materialistis.) (5) Ia tidak tahu tentang tanggung jawab pribadi (25:14, 24; 26:32). (Kebanyakan dari kita suka melemparkan kesalahan kepada orang lain atas dosa-dosa kita.) Anda bisa tambahkan (6) Ia tidak tahu tentang pelbagai akibat dari kegagalannya merespon, dll. (Pelajaran ini bisa disebut "Orang Yang Bingung" [25:20]: bingung tentang perbedaan antara Perjanjian Lama dan Baru, dll.)
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Beberapa petani kini memiliki "hotshot" (pecut metal yang mengalirkan kejutan listrik), namun kebanyakan tetap memakai-s...
Catatan Akhir:
- 1 Beberapa petani kini memiliki "hotshot" (pecut metal yang mengalirkan kejutan listrik), namun kebanyakan tetap memakai-setidaknya kadang-kadang-tongkat untuk menggesa dan menggiring binatang.
- 2 Dalam pemakaian pertama saya atas kata-kata "lecut (prod)" dan "galah (goad)" pada aplikasi saya ini, saya menempatkan kata-kata itu dalam tanda kutip sebab di zaman kini kata-kata [Inggris] itu kadang kala punya konotasi negatif. Namun begitu, saya akan memakai kata-kata itu dalam pengertian positif untuk mendorong atau merangsang timbulnya perbuatan. Demikianlah di sisa pelajaran ini kata-kata itu muncul tanpa tanda kutip.
- 3 Dalam sejarah, raja Agripa dikenal sebagai Herodes Agripa II. Ayahnya, Herodes Agripa I, adalah Herodes dalam Kisah 12 yang membunuh Yakobus dan berusaha untuk membunuh Petrus. Kakek buyutnya adalah Herodes yang Agung, yang menggerakkan misi cari dan bunuh bayi Yesus. Agripa ini merupakan dinasti Herodes yang terakhir; kadang-kadang ia disebut "Herodes yang terakhir." Untuk informasi lebih jauh tentang Herodes Agripa II, lihat halaman 178 pada edisi ini dan pelajaran tentang "Orang Yang Menyangka Dirinya Allah" mulai dari halaman 59 pada edisi "Kisah Para Rasul, Bagian III."
- 4 Henry E. Dosker, "Herod," dalam The International Standard Bible Encyclopedia, ed. James Orr (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdman's Publishing Co., 1960), 3:1383.
- 5 Paman ini (Herodes dari Khalsis) tidak disebut dalam Alkitab dan tidak terdapat dalam bagan di halaman 78 pada edisi "Kisah Para Rasul, Bagian III." Dalam dinasti Herodes sering terjadi perkawinan antara paman dan kemenakan perempuannya dalam jumlah yang luar biasa banyaknya.
- 6 Dalam beberapa prasasti kuno, Bernike dijuluki sebagai "ratu."
- 7 Belakangan, ketika [Kaisar] Titus tiba di Yudea untuk memadamkan pemberontakan bangsa Yahudi, Bernike terlibat hubungan asmara dengan dia dan akan sudah menikahi dia jika tidak ditentang oleh banyak warganegara Roma.
- 8 J.W. McGarvey, New Commentary on Acts of Apostles, vol. 2 (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co., n.d.), 248-49.
- 9 Festus memakai kata non-generik untuk kata "semua [laki-laki]" meskipun kaum wanita hadir di situ, termasuk Bernike. Karena tentunya ia tidak bermaksud untuk menghina salah satu tamu kerajaannya, maka ini mungkin cara resmi untuk menyapa pertemuan itu.
- 10 Festus jatuh ke perangkap yang sama yang banyak dari kita jatuh ke dalamnya. Semua orang Yahudi yang pernah ia ajak bicara telah mencela Paulus, jadi ia berkata, "Semua orang Yahudi." Betapa mudahnya menyatakan, "Setiap orang mengira ini atau itu!"
- 11 Festus selalu berhati-hati dalam melemparkan kesalahan atas dilema itu kepada orang lain: kepada Feliks (25:14), kepada orang Yahudi (25:24), kepada Paulus (26:32), kepada siapa saja kecuali dirinya sendiri.
- 12 Sebenarnya, ia tidak punya keputusan untuk dibuat-naik banding Paulus merenggut persoalan itu dari tangannya-namun ia ingin terlihat meyakinkan.
- 13 Pengakuan Festus di muka umum bahwa Paulus tidak bersalah datangnya terlalu terlambat untuk bisa menolong dia, namun pengakuan itu sudah pasti bermanfaat bagi para anggota gereja lainnya di daerah itu.
- 14 Paulus sering melambaikan tangannya saat ia memulai pelajarannya. Namun begitu, beberapa orang mengira bahwa cara itu mungkin merupakan sikap hormatnya kepada gubernur dan raja.
- 15 Pembelaan Paulus di hadapan sidang pendengar yang terhormat itu merupakan yang terpanjang dan paling dipoles dalam susunan dan bahasanya.
- 16 Mungkin yang Paulus pikirkan adalah pertikaian di seputar bangsa Yahudi mengenai Yesus.
- 17 Paulus, tidak seperti Tertulus, tidak mengaku akan bicara singkat (lihat 24:4). Pasal 26 bisa dibaca dengan lantang kurang dari lima menit-bukti lagi bahwa Lukas memberi kita sari pelajaran terilham yang ia catat.
- 18 Ia jelas menganggap Festus sebagai tidak punya dasar (Matius 7:6). Dalam ceramah itu Paulus menyertakan semua pendengarnya sebanyak dua kali (26:8, 29), namun yang ia tuju adalah Agripa.
- 19 Lihat 7:58.
- 20 Ini merupakan saduran dari lima poin Warren W. Wiersbe dalam The Bible Exposition Commentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 504-6.
- 21 Ada kemungkinan bahwa "di tengah-tengah bangsaku" mengacu kepada masyarakat Yahudi di Tarsus, kata itu lebih mungkin mengacu kepada masyarakat Yahudi di Yudea.
- 22 Untuk catatan tentang hidup Paulus mula-mula, lihat halaman 132 dan 133 pada edisi "Kisah Para Rasul, Bagian II."
- 23 Simaklah ungkapan "kedua belas suku." Mitos tentang "sepuluh suku yang hilang" telah menelurkan beraneka ragam doktrin palsu. I. Howard Marshall berkata, "Gagasan bahwa yang membentuk orang-orang Yahudi Perjanjian Baru hanyalah suku Yehuda dan Benyamin yang kembali dari pembuangan (kerajaan selatan) adalah mitos yang sulit lenyap (sebagai contoh lihatlah Lukas 2:36)" (The Acts of the Apostles, The Tyndale New Testament Commentaries, gen. ed., R.V.G. Tasker [Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1980], 392). Warren W. Wiersbe berkata, "Meskipun memang benar bahwa sepuluh suku utara (Israel) ditaklukkan oleh Asyur pada 722 S. M., dan untuk tingkat tertentu berasimilasi, namun tidaklah benar bahwa kesepuluh suku ini 'hilang' atau lenyap. Yesus bicara tentang dua belas suku (Matius 19:28) dan begitu juga Yakobus (Yakobus 1:1) dan Rasul Yohanes (Wahyu 7:4-8; 21:21)" (Wiersbe, 504). F.F. Bruce berkomentar, " Mitos hilangnya sepuluh suku tidak punya peranan dalam catatan kitab suci" (The Book of Acts, The New International Commentary on the New Testament, rev. ed. [Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1988], 463).
- 24 Lihat "Mesias" dan "Kristus" dalam Daftar Kata pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian I."
- 25 Untuk penjelasan bagaimana pengharapan ini berkembang, lihat William Barclay, The Letters to the Corinthians, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1975), 139-40. 26.
- 26 Lihat juga Ayub 19:25-27; Mazmur 16:10; Yesaya 26:19; Hosea 6:2. Terhadap nas-nas seperti ini haruslah ditambahkan pelbagai contoh tentang mereka yang telah dibangkitkan dari antara orang mati dalam era Perjanjian Lama (1Raja-raja 17:23; 2Raja-raja 4:35; 13:21).
- 27 Kelompok Saduki yang tidak percaya kepada kebangkitan orang mati, mengimani lima kitab Taurat namun menolak kitab para Nabi.
- 28 Bruce, 463.
- 29 Teks Yunani hanya menulis "kamu" (lihat KJV), namun kata ganti orang itu berbentuk jamak, ini menunjukkan bahwa Paulus untuk sejenak menyapa seluruh orang banyak itu daripada hanya Agripa seorang. NASB mencoba menyampaikan maksud ini dengan menambahkan kata "orang-orang."
- 30 Nama "Yesus" mengacu kepada segala hal tentang Dia dan segala hal yang Ia ajarkan. 31Lihat "Orang Kudus" dalam Daftar Kata pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian II." Pemakaian kata itu oleh Paulus dalam konteks ini menunjukkan bahwa kini ia sadar bahwa mereka tidak bersalah atas pelbagai dakwaan yang membuat mereka dipenjarakan.
- 32 Perkataan Paulus mungkin bisa berarti bahwa ia menyebabkan umat Kristen mengaku bahwa Yesus adalah ilahi, yang bagi seorang Yahudi merupakan penghujatan (Lihat "Penghujatan" dalam Daftar Kata pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian II".) Namun begitu, fakta bahwa ia harus memaksa mereka adalah sangat cocok dengan gagasan yang ia upayakan untuk membuat mereka menyangkal Yesus, yang bagi seorang Kristen merupakan penghujatan. Keterangan waktu kata kerja imperfect yang dipakai di sini oleh NASB diterjemahkan sebagai "aku berusaha memaksa mereka ...." Dengan demikian Paulus mengakui bahwa ia kurang berhasil dalam usahanya itu- yang mungkin membuat dia bertambah memusuhi umat Kristen.
- 33 Ini membuka kisah ketiga perubahan hidup Paulus yang terdapat dalam kitab Kisah. Pandanglah pelbagai pelajaran itu sebagai komentar tambahan atas kisah di pasal 26.
- 34 McGarvey, 252-53.
- 35 Paulus memakai kata "galah" dalam bentuk jamak. Sebab Tuhan sering menyodok dia.
- 36 Dalam pelajaran sebelumnya kita catat bahwa Paulus belum pernah disodok oleh hati nurani yang gelisah (23:1). Beberapa pokok pikiran dari diskusi sebelumnya bisa disertakan dalam pelajaran ini.
- 37 Persinggungan dinasti Herodes dengan Yesus dan para pengikutnya selama bertahun-tahun telah memberi mereka kesempatan unik untuk mengenal Tuhan dan mengikut Dia-hanya jika mereka mempunyai hati yang jujur (Lukas 8:15).
- 38 Kata Yunani yang diterjemahkan "pelayan" bukanlah kata yang umum (diakonos), sebaliknya sebuah kata yang artinya "pendayung-bawah." "Pendayung-bawah" adalah seorang pelayan rendahan di dapur kapal.
- 39 Yesus menampakkan diri kepada Paulus untuk membuat dia memenuhi syarat menjadi seorang rasul.
- 40 Kata Yunani yang diterjemahkan "mengasingkan" bisa juga diterjemahkan "menyelamatkan" (lihat NIV). Di sepanjang pelayanan Paulus, Tuhan ikut terlibat dalam serial "misi penyelamatan" yang berkelanjutan.
- 41 Teks Yunani hanya menulis "orang-orang," namun istilah ini sering dipakai untuk mengatakan tentang orang-orang Yahudi, seperti yang terjadi dalam konteks ini.
- 42 Pokok pikiran ini bisa dikembangkan bila diperlukan.
- 43 Paulus tidak menginjil "di seluruh tanah Yudea" selama perjalanan pertamanya ke Yerusalem (Galatia 1:18, 22-24). Namun begitu, ia punya kesempatan lain lagi ketika melakukan berkali-kali perjalanan ke Yerusalem (12:25; 15:2-4; dll.).
- 44 Makna dan pentingnya pertobatan mungkin perlu dijelaskan di sini. Penjelasan ini bisa mencakup perkataan dari ayat 18: "supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang" Lihat "Pertobatan" dalam Daftar Kata pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian I."
- 45 KJV menulis "Agar Kristus ... menjadi orang pertama yang harus bangkit dari antara orang mati," membuat nas ini serupa dengan Kolose 1:18 dan 1Korintus 15:20. Yesus tentunya bukan orang pertama yang pernah dibangkitkan dari antara orang mati, namun Ia memang orang pertama yang dibangkitkan dengan tubuh kebangkitan, yang tidak pernah mati lagi. Dalam teks aslinya, kata "pertama" itu tidak jelas untuk membatasi kata apa. NASB memakai kata itu untuk proklamasi injil.
- 46 Negeri Inggris dan negara-negara lainnya memiliki RSPCA (Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals [Lembaga Kerajaan untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Binatang]) sementara Amerika punya ASPCA (American Society for the Prevention of Cruelty to Animals [Lembaga Amerika untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Binatang]). Permainan kata-kata ini boleh dipakai hanya jika dipahami oleh para pendengar setempat.
- 47 Festus mungkin telah mempelajari pendidikan kerabian Paulus. Mungkin ia pernah melihat Paulus tidak pernah berhenti mempelajari kitab-kitabnya di dalam selnya (lihat 2Timotius 4:13). Mungkin ia sekedar terkesan oleh kemahiran Paulus berbicara dalam ceramah itu.
- 48 Bandingkanlah hal ini dengan Lukas 1:3; Kisah 23:26; 24:3. Ini merupakan contoh lain tentang menghormati jabatan ketika kita tidak bisa menghormati pejabatnya.
- 49 Meskipun dalam bahasa Inggris [dan Indonesia] tidak jelas, kata Yunani "amarah yang meluap-luap" (ay. 11), "engkau gila" (ay. 24), "gila" (ay. 24), dan "aku gila" (ay. 25) semuanya merupakan variasi kata Yunani manei-kata yang darinya kita dapatkan kata "maniak," "manik," dan "mania."
- 50 Ini merupakan kali keduanya istilah "Kristen" muncul dalam kitab Kisah. Jelaslah, istilah itu merupakan julukan yang biasa dipakai untuk pengikut Yesus. Tidak ada petunjuk bahwa Agripa memakai kata itu dengan nada menghina. Lihat catatan tentang Kisah 11:26.
- 51 Terjemahan kasar dari bahasa aslinya bisa seperti ini "Dalam sedikit, engkau meyakinkan aku untuk membuat seorang Kristen." Kata Yunani untuk "membuat" bisa juga diterjemahkan "sikap." "Sedikit" bisa mengacu kepada waktu atau sarana (sedikit usaha atau sedikit bujukan). Tanpa mengetahui bagaimana Agripa mengatakan perkataan itu, kita tidak bisa tahu apakah ia tulus atau tidak.
- 52 Tiga kata yang ditekankan dengan awal huruf "S" ini disadur dari Jimmy Allen, Survey of Acts, vol. 2 (Searcy, Ark.: By the Author, 1986), 138.
- 53 Fakta bahwa Paulus kelihatannya menanggapi Agripa secara serius kemungkinan merupakan argument paling kuat untuk percaya bahwa Agripa bersungguh-sungguh dalam perkataannya itu.
- 54 Amatilah bahwa Agripa bicara tentang menjadi "seorang Kristen" sementara Paulus bicara tentang menjadi "sama seperti aku." Kehidupan Paulus menjabarkan bagaimana kehidupan orang Kristen seharusnya.
- 55 Tiga puluh tahun sebelumnya atau lebih, Paulus tidak ragu-ragu untuk membelenggu baik kaum pria dan wanita (9:2; 26:10), namun kini ia ingin belenggu itu tidak membelenggu siapa saja!
- 56 Lukas terus menghimpun pernyataan pejabat itu tentang ketidak-bersalahan Paulus.
- 57 Sekali Paulus naik banding kepada Kaisar, satu-satunya pilihan gubernur itu adalah mengirim dia kepada Kaisar.
- 58 Penerapan bisa juga diterapkan ke atas mereka yang sudah menjadi orang Kristen: Allah mungkin saja sedang berusaha untuk "menyodok" mereka ke dalam kehidupan melayani yang lebih besar-menjadi lebih seperti Paulus.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh
Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah
KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah menguraikan mengenai bagaimana pengikut-pengikut Yesus - dengan pimpinan Roh Allah - menyebarkan Kabar Baik tentang Yesus "di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi" (Kis 1:8). Buku ini adalah cerita tentang pergerakan Kristen yang dimulai di antara orang Yahudi lalu meluas menjadi suatu agama untuk seluruh dunia. Penulis buku ini merasa perlu pula meyakinkan para pembacanya bahwa orang-orang Kristen bukanlah suatu bahaya politik subversif terhadap kerajaan Roma, tetapi bahwa agama Kristen merupakan penyempurnaan agama Yahudi.
Kisah Rasul-rasul bisa dibagi dalam tiga bagian. Di dalam ketiga bagian itu nampak meluasnya wilayah di mana Kabar Baik tentang Yesus disiarkan dan gereja didirikan:
- (1) permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat naik ke surga;
- (2) perluasan ke daerah-daerah lain di Palestina; dan
- (3) perluasan yang lebih besar lagi ke negeri-negeri di sekitar Laut Tengah sampai sejauh Roma.
Satu hal yang khas dan penting dalam buku Kisah Rasul-rasul ini ialah pekerjaan Roh Allah yang datang dengan kuasa ke atas orang-orang percaya di Yerusalem pada hari Pentakosta. Di dalam seluruh peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam buku ini nyatalah bahwa Roh Allah itu terus-menerus memimpin dan menguatkan gereja beserta pemimpin-pemimpinnya. Berita yang diajarkan oleh agama Kristen pada masa-masa permulaan ini diringkaskan dalam sejumlah khotbah. Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam buku ini menunjukkan pula betapa berkuasanya berita itu di dalam kehidupan orang-orang Kristen dan di dalam ikatan persaudaraan gereja.
Isi
- Persiapan untuk pemberitaan
Kis 1:1-26 - a. Perintah yang terakhir dan janji dari Tuhan Yesus
Kis 1:1-14 - b. Pengganti Yudas
Kis 1:15-26 - Pemberitaan di Yerusalem
Kis 2:1-8:3 - Pemberitaan di Yudea dan Samaria
Kis 8:4-12:25 - Pelayanan Paulus
Kis 13:1-28:31 - a. Perjalanan pertama untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 13:1-14:28 - b. Musyawarah di Yerusalem
Kis 15:1-35 - c. Perjalanan kedua untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 15:36-18:22 - d. Perjalanan ketiga untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 18:23-21:16 - e. Paulus sebagai tahanan di Yerusalem, Kaisarea, dan Roma
Kis 21:17-28:31
Ajaran: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya
di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-bangsa di dunia.
Pendahuluan
Penulis : Lukas.
Tahun : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.
Penerima : Seorang yang bernama Theofilus (Kis 1:1). (Dan kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).
Isi Kitab: Kitab Para Rasul terbagi atas 28 pasal. Di dalam Kitab ini terdapat sejarah berdirinya Gereja Kristen, khotbah-khotbah para Rasul, penganiayaan terhadap umat Kristen, penginjilan kepada bangsa-bangsa lain, serta permulaan adanya sebutan Kristen.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kisah Para Rasul
Pasal 1-5 (Kis 1:1-5:42).
Pengajaran tentang kelahiran gereja Tuhan Yesus pertama kali
Bagian ini menceritakan tentang amanat Tuhan Yesus yang diberikan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke Sorga. Dan tentang orang-orang percaya setelah mendengar khotbah Rasul Petrus yang dikuasai oleh Roh Kudus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 1:8; 2:1-3,36-41. Nats ini menyatakan perkataan Tuhan Yesus bahwa murid-murid-Nya akan menerima kuasa setelah menerima Roh Kudus, dan perkataan Tuhan Yesus itu digenapi ketika Para Rasul berkumpul di Yerusalem. _Tanyakan_: Apakah saudara yakin sudah menerima Roh Kudus dan memiliki kuasa-Nya? Kalau sudah apakah yang harus saudara perbuat?
- Bacalah pasal Kis 2:41-47; 4:32-37.
Nats ini menceritakan kehidupan orang-orang percaya pada abad pertama penuh dengan kasih terhadap sesama dan ketekunan dalam beribadah kepada Allah. _Tanyakan_: Bagaimanakah sifat saudara terhadap anggota gereja yang lain? Apakah saudara rajin ke Gereja, baca Alkitab dan berdoa?
Pasal 6-12 (Kis 6:1-12:25).
Pengajaran tentang perkembangan gereja yang berada dalam penganiayaan terhadap orang-orang percaya
Orang-orang percaya di kota Yerusalem mengalami penganiayaan dari orang- orang Yahudi, sehingga mereka melarikan diri ke penjuru dunia. Tetapi di dalam segala penderitaan dan penganiayaan itu mereka tetap memberitakan Injil Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 7:54-60; 8:1-4. Nats-nats ini menceritakan bagaimana beratnya penderitaan dan aniaya yang dialami oleh orang-orang percaya, tetapi walaupun di dalam penderitaan dan aniaya itu mereka tetap setia beribadah dan memberitakan Injil. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap saudara kalau saudara diancam setelah masuk Kristen?
- Bacalah pasal Kis 9:1-22. Nats ini menceritakan tentang Saulus (Paulus) yang adalah seorang penganiaya orang-orang percaya, mengalami pertobatan dan akhirnya menjadi Rasul. Ini mengajarkan bahwa kuasa Tuhan Yesus dapat mengubah kehidupan seseorang yang sangat jahat sekalipun. _Tanyakan_: Sudahkah kehidupan saudara diubah oleh Tuhan Yesus menjadi kehidupan yang benar?
Pasal 13-15 (Kis 13:1-15:41).
Pengajaran tentang jemaat (gereja) setempat yang menginjil
Bagian ini menjelaskan tentang kehidupan orang-orang percaya di kota Antiokhia, dan sebutan Kristen pertama kali diberikan kepada murid-murid Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 11:23-26. _Tanyakan_: Mengapa orang-orang percaya di Antiokhia disebut Kristen?
- Bacalah pasal Kis 13:1-6.
Nats ini menceritakan tentang jemaat Antiokhia, yang mengirimkan penginjil-penginjil kepada bangsa-bangsa lain karena taat pada Roh Kudus. Ini mengajarkan pada setiap gereja untuk mempunyai beban penginjilan pada setiap orang yang belum mengenal Tuhan Yesus.
_Tanyakan_: Apakah di gereja saudara mempunyai beban penginjilan?
Pasal 16-28 (Kis 16:1-28:31).
Pengajaran tentang nama Tuhan Yesus diberitakan ke seluruh dunia
Dalam bagian ini, dijelaskan bagaimana Kasih Karunia Allah yang ada dalam Tuhan Yesus, diberitakan pada setiap suku bangsa, baik yang menjadi rakyat biasa, maupun yang menjadi tentara dan orang-orang istana.
Pendalaman
Bacalah pasal Kis 23:11. Ayat ini menyatakan tentang perkataan Tuhan Yesus kepada Paulus untuk bersaksi dengan penuh keberanian di kota Roma. Ini juga mengajarkan pada setiap orang Kristen tetap mempunyai keberanian untuk bersaksi kepada setiap orang.
_Tanyakan_: Sudahkah saudara bersaksi dengan berani kepada setiap orang?
II. Kesimpulan
Melalui Kitab Kisah Para Rasul dapatlah diketahui bahwa perkembangan Gereja Tuhan Yesus dan Kasih Karunia Allah yang diberikan pada setiap bangsa mendapat tantangan dari kuasa dunia dan orang-orang yang tidak mau mengenal Allah. Tetapi melalui Kemahakuasaan-Nya, Tuhan Yesus mengalahkan semua kuasa dunia itu, dan Gereja tetap bertumbuh.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab Kisah Para Rasul?
- Dengan kuasa apakah Rasul Paulus berkhotbah Yerusalem?
- Bagaimanakah kehidupan orang percaya pada abad pertama?
- Bagaimanakah beban penginjilan di jemaat Antiokhia?
- Dari manakah datangnya keberanian Rasul Paulus untuk bersaksi?
Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Ku
Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?
Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Kudus, karena menceritakan apa yang terjadi setelah Roh Kudus turun atas para rasul pada hari Pentakosta. Lukas, satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang bukan orang Yahudi, menulis Kisah para Rasul sebagai kelanjutan dari tulisan sebelumnya yakni Injil yang memakai namanya.
APAKAH ISI KITAB INI?
12 pasal pertama terutama meliput kegiatan rasul Petrus, sementara pasal-pasal selanjutnya sebagian besar tentang pekerjaan rasul Paulus. Yesus telah mengatakan kepada para murid-Nya bahwa apabila Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka akan menjadi saksi-saksi-Nya. Kitab Kisah para Rasul memperlihatkan bagaimana hal ini digenapi. Dari kitab Kisah para Rasul, kita banyak sekali belajar tentang gereja mula-mula, suka dan dukanya, kemenangan dan kesusahannya, tetapi yang terpenting ialah perkembangan gereja yang dalam jangka waktu beberapa tahun sudah dibangun di seluruh dunia yang telah beradab. Kita tahu bahwa tabib Lukas adalah seorang sejarawan yang cermat dan kita boleh yakin bahwa dalam kitab ini kita memperoleh catatan yang benar tentang kekristenan yang mula-mula.
APA CIRI-CIRI UTAMANYA?
Kata 'saksi' dipakai lebih dari 30 kali, mengingatkan kita bahwa gereja yang sejati adalah gereja yang bersaksi dan setiap Kristen dipanggil untuk menjadi saksi. Sungguh menakjubkan bahwa hanya dalam satu generasi, orang-orang Kristen mula-mula ini telah mengabarkan Injil ke seluruh dunia yang sudah beradab. Kisah para Rasul merupakan buku pedoman misi yang terbaik yang pernah ditulis. Kisah para Rasul berakhir dengan tiba-tiba - seolah-olah tidak selesai. Suatu cara mengakhiri yang tepat, karena gereja yang bersaksi harus terus maju sampai Kristus datang kembali. Kitab-kitab Injil memperlihatkan apa yang mulai dilakukan oleh Kristus ketika Ia ada di dunia dan Kisah para Rasul menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selanjutnya oleh Roh-Nya yang kudus melalui murid-murid-Nya. Kitab ini dimulai dengan pemberitaan Injil di Yerusalem, ibu kota agama bangsa Yahudi; diakhiri dengan pemberitaan Injil di kota Roma, ibu kota dari dunia yang beradab pada waktu itu.
KAPAN KITAB INI DITULIS?
Hampir dapat dipastikan bahwa tabib Lukas menulis Kisah para Rasul pada awal atau pertengahan tahun enam puluhan abad pertama - pada akhir masa dua tahun hukuman penjara rasul Paulus di Roma. Kitab itu mencakup masa dari pendirian gereja di Yerusalem sampai masa hukuman penjara rasul Paulus di Roma - yaitu kurang lebih tiga puluh tahun
Pesan
1. Gereja menanti dan menerIma kuasa Roh Kudus.o Amanat agung diulangi. Kis 1:8
o Tuhan yang bangkit naik ke surga. Kis 1:9
o Para rasul berdoa. Kis 1:14
o Roh yang dijanjikan diberikan. Kis 2:4
o Disusul dengan khotbah yang penuh kuasa. Kis 2:37
2. Gereja mempertunjukkan persekutuan Kristen.
o Dalam kehidupan bersama. Kis 2:44; 4:32
o Dalam ibadah bersama. Kis 2:46
3. Gereja segera mengalami baik kemenangan maupun kesusahan.
o Penyembuhan orang lumpuh. Kis 3:2
o Penipuan Ananias dan Safira. Kis 5:1
4. Gereja mengangkat 'para pejabat' yang pertama -'Kelompok Tujuh Orang' (Kis 6:3).
5. Martir pertama gereja - Stefanus (Kis 7:60).
6. Gereja menerima seorang petobat baru yang luar biasa - Saulus dari Tarsus (Kis 9:1-19).
7. Gereja membuktikan kuasa doa.
o Persekutuan doa yang membuka pintu penjara. Kis 12:5
8. Gereja mengadakan sidangnya yang pertama yang di dalamnya kebebasan orang
bukan Yahudi dilindungi (Kis 15:19).
Penerapan
1.Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita apa yang harus dilaksanakan oleh gereja Perjanjian Baru:
o Pengajaran
o Persekutuan
o Pemecahan roti
o Kebaktian (doa-doa)
2. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya persekutuan Kristen itu:
o Saling berbagi hidup dan memperhatikan
3. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya pekerjaan misi dilaksanakan:
o Oleh setiap orang yang dipanggil oleh Allah - bukan suatu golongan elit tertentu
o Di bawah pimpinan Roh Kudus
o Mengunjungi tempat-tempat yang strategis
4. Kisah para Rasul mengingatkan kita bahwa Kristen yang sungguh-sungguh sekalipun, kadang-kadang berbeda pendapat dan berpisah.
o Paulus dan Barnabas mengambil sikap yang berbeda terhadap Yohanes Markus ketika ia meninggalkan mereka, tetapi perbedaan ini kemudian dipulihkan.
5. Kisah para Rasul memperkenalkan kita kepada para pemimpin pertama yang diangkat dalam gereja Kristen dan memberitahukan kepada kita apa persyaratan mereka.
Tema-tema Kunci
1. Bersaksi.Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).
2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.
3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.
Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.
Garis Besar Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) [1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11Janji tentang Roh Kudus
Kis 1:12-14Para murid yang menanti
Kis 1:15-2
[1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11 | Janji tentang Roh Kudus |
Kis 1:12-14 | Para murid yang menanti |
Kis 1:15-26 | Penggantian Yudas |
[2] BERSAKSI DI YERUSALEM Kis 2:1-7:60
Kis 2:1-47 | Kuasa diberikan dan khotbah penuh kuasa |
Kis 3:1-26 | Mukjizat pertama yang dicatat dalam gereja mula-mula |
Kis 4:1-31 | Timbulnya kaum oposisi |
Kis 4:32-5:16 | Berkat dan cela |
Kis 5:17-42 | Lebih menaati Allah daripada manusia |
Kis 6:1-7:60 | Martir Kristen pertama |
[3] BERSAKSI DI SAMARIA Kis 8
[4] BERSAKSI DI TEMPAT YANG LEBIH JAUH Kis 9:1-13:3
Kis 9 | Pertobatan yang luar biasa |
Kis 10:1-11:30 | Mata Petrus terbuka |
Kis 12:1-2 | 5 Petrus ditangkap |
Kis 13:1-3 | Paulus dan Barnabas diutus |
[5] BERSAKSI SAMPAI KE UJUNG DUNIA Kis 13:4-28:31
Kis 13:4-15:35 | Perjalanan misionaris yang pertama |
o Siprus (Kis 13:4-12)
o Perga (Kis 13:13)
o Pisidia Antiokhia (Kis 13:14-52)
o Ikonium (Kis 14:1-6)
o Listra (Kis 14:6-20)
o Derbe (Kis 14:20-21)
o Sidang di Yerusalem (Kis 15:1-35)
Kis 15:36-18:22 | Perjalanan misionaris yang kedua |
o Paulus dan Barnabas berpisah (Kis 15:36-41)
o Paulus mengunjungi Listra (Kis 16:1-3)
o Berbagai kota di Asia Kecil (Kis 16:4-11)
o Filipi (Kis 16:12-40)
o Tesalonika (Kis 17:1-9)
o Berea (Kis 17:10-14)
o Atena(Kis 17:15-34)
o Korintus (Kis 18:1-17)
o Kembali ke Antiokhia
Kis 18:23-21:17 | Perjalanan misionaris yang ketiga |
o Paulus mengunjungi Efesus (Kis 18:23-19:40)
o Berangkat ke Yerusalem (Kis 20:1-16)
o Berpidato di depan para penatua di Efesus (Kis 20:17-38)
o dan akhirnya tiba di Yerusalem (Kis 21:1-17)
Kis 21:18-28:3 | Paulus berhadapan dengan para penguasa |
o Didakwa dan ditangkap (Kis 21:18-40)
o Membela diri (Kis 22-26)
o Dalam perjalanan ke Roma (Kis 27:1-28:15)
o Paulus masih berkhotbah (Kis 28:16-31)
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi