
Teks -- 1 Korintus 7:1-16 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: 1Kor 7:1 - ADALAH BAIK BAGI LAKI-LAKI, KALAU IA TIDAK KAWIN.
Nas : 1Kor 7:1
Seluruh pasal 1Kor 7:1-40 adalah tanggapan Paulus terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh jemaat di Korintus berkenaan
den...
Nas : 1Kor 7:1
Seluruh pasal 1Kor 7:1-40 adalah tanggapan Paulus terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh jemaat di Korintus berkenaan dengan hubungan pernikahan. Petunjuknya harus dibaca dengan mengingat ayat 1Kor 7:26, "Mengingat waktu darurat sekarang, adalah baik ...". Waktu darurat dan penganiayaan akan datang bagi orang Kristen yang mula-mula, dan dalam keadaan ini, hal mempertahankan hubungan pernikahan agaknya menjadi sukar.

Full Life: 1Kor 7:3 - SUAMI MEMENUHI.
Nas : 1Kor 7:3
Ikatan pernikahan berarti bahwa setiap pihak dalam pasangan itu
melepaskan hak khusus atas tubuhnya sendiri dan memberikan hak itu k...
Nas : 1Kor 7:3
Ikatan pernikahan berarti bahwa setiap pihak dalam pasangan itu melepaskan hak khusus atas tubuhnya sendiri dan memberikan hak itu kepada pasangannya. Artinya, tidak seorang pun dalam pasangan pernikahan boleh lalai untuk memenuhi hasrat seksual yang normal dari pasangannya. Hasrat semacam itu dalam pernikahan adalah wajar dan diberikan Allah, sehingga menolak untuk memenuhi kewajiban seorang suami atau istri akan membuka hidup pernikahan itu kepada godaan Iblis dalam perzinaan (ayat 1Kor 7:5).

Full Life: 1Kor 7:11 - IA HARUS TETAP HIDUP TANPA SUAMI.
Nas : 1Kor 7:11
Dalam ayat 1Kor 7:10 Paulus mengakui bahwa Allah ingin agar
pernikahan itu bersifat langgeng. Akan tetapi, ia juga menyadari bahwa
...
Nas : 1Kor 7:11
Dalam ayat 1Kor 7:10 Paulus mengakui bahwa Allah ingin agar pernikahan itu bersifat langgeng. Akan tetapi, ia juga menyadari bahwa kadang kala suatu hubungan pernikahan dapat menjadi tak tertahankan lagi sehingga perceraian dari pasangan nikah diperlukan. Sebab itu, di sini Paulus tidak berbicara mengenai perceraian yang diizinkan oleh Allah karena alasan perzinaan
(lihat cat. --> Mat 19:9)
[atau ref. Mat 19:9]
atau salah seorang anggota pasangan itu meninggalkan yang lain
(lihat cat. --> 1Kor 7:15).
[atau ref. 1Kor 7:15]
Sebaliknya, Paulus sedang membicarakan perpisahan tanpa perceraian resmi. Mungkin yang dibicarakan ialah keadaan di mana seorang anggota pasangan itu berperilaku sedemikian rupa sehingga membahayakan kehidupan jasmani atau rohani pasangan nikahnya atau anak-anaknya. Dalam keadaan semacam ini, barangkali terbaik jikalau seorang anggota pasangan itu meninggalkan rumahnya dan tetap tinggal tidak menikah. Tidak dapat dipikirkan bahwa Paulus akan menganjurkan seorang anggota pasangan tetap tinggal bersama dengan pasangannya yang terus-menerus melukai dan berlaku kasar terhadap pasangannya dan anak-anaknya.

Full Life: 1Kor 7:12 - AKU, BUKAN TUHAN, KATAKAN.
Nas : 1Kor 7:12
Di sini Paulus tidak semata-mata mengajukan pandangannya sendiri;
tetapi sebenarnya ia mengatakan bahwa ia tidak memiliki firman da...
Nas : 1Kor 7:12
Di sini Paulus tidak semata-mata mengajukan pandangannya sendiri; tetapi sebenarnya ia mengatakan bahwa ia tidak memiliki firman dari Yesus untuk meneguhkan apa yang akan ditulisnya. Akan tetapi, ia menulis sebagai seorang yang mempunyai wewenang rasuli dan sedang berada di bawah ilham ilahi (bd. ayat 1Kor 7:25,40; 14:37).

Full Life: 1Kor 7:14 - SUAMI ... ISTERI ... ANAK-ANAK.
Nas : 1Kor 7:14
Apabila seorang percaya terikat dalam suatu pernikahan dengan
seorang yang tidak percaya, baik pernikahannya itu maupun anak yang
d...
Nas : 1Kor 7:14
Apabila seorang percaya terikat dalam suatu pernikahan dengan seorang yang tidak percaya, baik pernikahannya itu maupun anak yang dilahirkan dalam pernikahan itu adalah absah di hadapan Allah. Karena itu, orang percaya itu harus hidup bersama dengan yang tidak percaya itu dan jangan mencari jalan untuk memecah-belah pernikahan atau rumah tangga itu. Apa lagi, oleh karena suami atau istri itu adalah orang percaya, maka ia bisa mempunyai pengaruh yang khusus sehingga pasangannya itu dapat dibimbing untuk menerima Kristus (bd. 1Pet 3:1-2).
BIS: 1Kor 7:1 - Kalau seorang laki-laki tidak kawin, itu baik Kalau seorang laki-laki tidak kawin, itu baik: atau Kalian mengatakan bahwa kalau seorang laki-laki tidak kawin, itu baik.
Kalau seorang laki-laki tidak kawin, itu baik: atau Kalian mengatakan bahwa kalau seorang laki-laki tidak kawin, itu baik.

BIS: 1Kor 7:16 - bagaimanakah Saudara bisa tahu dengan pasti bahwa Saudara tidak dapat menyelamatkan bagaimanakah Saudara bisa tahu dengan pasti bahwa Saudara tidak dapat menyelamatkan: atau bagaimana Saudara tahu bahwa Saudara tidak dapat menyelamatk...
bagaimanakah Saudara bisa tahu dengan pasti bahwa Saudara tidak dapat menyelamatkan: atau bagaimana Saudara tahu bahwa Saudara tidak dapat menyelamatkan.
Jerusalem: 1Kor 7:1-40 - -- Dalam bab ini Paulus tidak membicarakan perkawinan dan hidup wadat pada umumnya, tetapi menjawab satu demi satu pertanyaan yang diajukan kepadanya. Be...
Dalam bab ini Paulus tidak membicarakan perkawinan dan hidup wadat pada umumnya, tetapi menjawab satu demi satu pertanyaan yang diajukan kepadanya. Berturut-turut ia membahas; tentang orang yang sudah kawin (pasangan Kristen, 1Ko 7:1-11, orang Kristen yang kawin dengan orang yang bukan Kristen, 1Ko 7:12-16); tentang orang yang tidak/belum kawin (gadis, 1Ko 7:25-35, yang bertunangan, 1Ko 7:36-38, janda-janda 1Ko 7:39-40). Pegangan umum untuk memecahkan masalah-masalah yang diajukan diutarakan dalam 1Ko 7:17,20,24, yaitu: Tiap-tiap orang hendaknya tetap hidup dalam keadaan seperti waktu dipanggil untuk masuk Kristen. Urutan pikiran tidak terlalu ketat, sehingga kerap kali hidup tidak kawin disinggung sehubungan dengan perkawinan dan sebaliknya. Dengan jalan itu Paulus menyarankan bahwa kedua keadaan hidup itu saling melengkapi dan tidak dapat dimengerti terlepas satu sama lain.

Jerusalem: 1Kor 7:1 - kepadaku. Adalah baik ... Terjemahan lain: ... kepadaku, yaitu: adalah baik. Kalau demikian maka orang-orang Korintus menulis pendapatnya bahwa baik bagi laki-laki, kalau tidak...
Terjemahan lain: ... kepadaku, yaitu: adalah baik. Kalau demikian maka orang-orang Korintus menulis pendapatnya bahwa baik bagi laki-laki, kalau tidak kawin. Tetapi bagaimanapun juga Paulus menerima pendapat bahwa adalah baik laki-laki pantang perempuan. Tetapi hanya sehubungan dengan mereka yang tidak kawin (dan lebih baiklah mereka tinggal dalam keadaan itu, 1Ko 7:8). Tetapi Paulus menolak pendapat itu kalau mau dikenakan pada mereka yang kawin juga. Kepada mereka pantang itu jangan dinasehatkan, 1Ko 7:2-5.

Jerusalem: 1Kor 7:2 - -- Nasehat ini ditujukan kepada mereka yang kawin, supaya hidup sebagai suami-isteri. Ini bukan nasehat bagi mereka yang tidak menerima karunia hidup wad...
Nasehat ini ditujukan kepada mereka yang kawin, supaya hidup sebagai suami-isteri. Ini bukan nasehat bagi mereka yang tidak menerima karunia hidup wadat.

Jerusalem: 1Kor 7:4 - -- Penggunaan perkawinan dengan sikap egois blak-blakan ditolak. Perkawinan justru menuntut orang menyerahkan diri kepada teman hidupnya. Dalam Efe 5:25 ...
Penggunaan perkawinan dengan sikap egois blak-blakan ditolak. Perkawinan justru menuntut orang menyerahkan diri kepada teman hidupnya. Dalam Efe 5:25 Kristus yang mengorbankan dirinya menjadi teladan bagi suami-isteri.

Jerusalem: 1Kor 7:6 - sebagai kelonggaran Kelonggaran itu diberikan kepada suami isteri yang untuk sementara waktu bertarak. Bagi yang lain-lain kelonggaran ialah: kawin.
Kelonggaran itu diberikan kepada suami isteri yang untuk sementara waktu bertarak. Bagi yang lain-lain kelonggaran ialah: kawin.

Jerusalem: 1Kor 7:7 - -- Dalam pandangan Paulus hidup wadat tidak berbeda dengan hidup berkeluarga oleh karena merupakan suatu karunia istimewa. Hidup berkeluarga juga suatu k...
Dalam pandangan Paulus hidup wadat tidak berbeda dengan hidup berkeluarga oleh karena merupakan suatu karunia istimewa. Hidup berkeluarga juga suatu karunia dari Allah.

Jerusalem: 1Kor 7:8 - orang-orang yang tidak kawin Dalam golongan itu termasuklah semua orang yang tidak mempunyai teman hidup, juga suami-isteri yang bercerai, bdk 1Ko 7:11, di mana dalam naskah Yunan...
Dalam golongan itu termasuklah semua orang yang tidak mempunyai teman hidup, juga suami-isteri yang bercerai, bdk 1Ko 7:11, di mana dalam naskah Yunani dipakai kata yang sama (agamos, terjemahan; hidup tanpa suami)

Jerusalem: 1Kor 7:8 - baiklah mereka tinggal Kalimat ini mengingatkan Kej 2:18: "tidak baiklah manusia itu seorang diri saja", dan rupanya langsung bertentangan dengannya. Tetapi pertentangan han...
Kalimat ini mengingatkan Kej 2:18: "tidak baiklah manusia itu seorang diri saja", dan rupanya langsung bertentangan dengannya. Tetapi pertentangan hanya semu saja. Seorang Kristen yang bersekutu dengan Kristus dan dengan saudara-saudara tidak pernah seorang diri saja.

Jerusalem: 1Kor 7:14 - anak-anak kudus Seperti sering kali terdapat dalam Kitab Suci kekudusan ini bukan kekudusan batiniah, melainkan lebih-lebih suatu keadaan: anak itu: anak itu "dikudus...
Seperti sering kali terdapat dalam Kitab Suci kekudusan ini bukan kekudusan batiniah, melainkan lebih-lebih suatu keadaan: anak itu: anak itu "dikuduskan" karena menjadi milik Allah, bdk Kis 9:13+. Oleh karena persatuannya dengan seorang anggota umat kudus, maka suami/isteri yang tidak percaya dihubungkan dengan Allah sejati serta umatNya yang kudus. Maka anak yang dilahirkan dari perkawinan semacam itu menurut hukum menjadi anggota umat kudus. Perlu diperhatikan bahwa tidak dikatakan apa-apa mengenai baptisan anak semacam itu.

Jerusalem: 1Kor 7:15 - biarlah ia bercerai Dipakai kata Yunani yang sama (khorizein: bercerai) seperti dalam 1Ko 7:11. Dalam 1Ko 7:11 kawin kembali dengan tegas dilarang. Di sini Paulus tidak m...
Ende -> 1Kor 7:1; 1Kor 7:2; 1Kor 7:3-5; 1Kor 7:3; 1Kor 7:4; 1Kor 7:7; 1Kor 7:10; 1Kor 7:12; 1Kor 7:14; 1Kor 7:15-16
Ende: 1Kor 7:1 - Apa jang kamu tulis kepadaku Rupanja dalam suatu surat umat telah
mengadjukan beberapa soal kepada Paulus, jang satu demi satu dibahas dan
didjawabnja dalam delapan bab berikut.
T...
Rupanja dalam suatu surat umat telah mengadjukan beberapa soal kepada Paulus, jang satu demi satu dibahas dan didjawabnja dalam delapan bab berikut.
Tentang bab 7 (1Ko 7) ini rupanja ada orang jang menganggap bahwa hidup berkawin tidak sesuai dengan tjita-tjita Indjil.

Ende: 1Kor 7:2 - -- Paulus mendjawab: pada hakekatnja hidup bertarak lebih sempurna, tetapi bagi
kebanjakan orang sukar.
Paulus mendjawab: pada hakekatnja hidup bertarak lebih sempurna, tetapi bagi kebanjakan orang sukar.

Ende: 1Kor 7:3-5 - -- Rupanja ada pula orang jang mengandjurkan, bahwa patutlah orang kawin hidup
bertarak djuga. Paulus menolak andjuran itu bulat-bulat.
Rupanja ada pula orang jang mengandjurkan, bahwa patutlah orang kawin hidup bertarak djuga. Paulus menolak andjuran itu bulat-bulat.

jaitu tidak berhak menolak permintaan jang sah.

Ende: 1Kor 7:7 - -- Hidup bertarak hanja mungkin djika diberikan rahmat istimewa, jang tidak
diberikan kepada tiap-tiap orang.
Dalam membatja uraian Paulus diatas dan sel...
Hidup bertarak hanja mungkin djika diberikan rahmat istimewa, jang tidak diberikan kepada tiap-tiap orang.
Dalam membatja uraian Paulus diatas dan selandjutnja, boleh djadi kita mendapat kesan-kesan, seolah-olah Paulus menilik perkawinan hanja sebagai suatu lembaga pembendung napsu. Bukankah tudjuan dan tjita-tjita perkawinan djauh lebih tinggi? Bukankah perkawinan sutji dan kudus, diadakan Allah sendiri dan berwudjud pengabdian luhur kepada Allah dan kepada sesama manusia? Bukankah dalam segala seginja hidup berumah-tangga sesuai benar dengan kehendak dan tjita-tjita Allah? Semuanja itu sama sekali tidak disangkal Paulus, malah penuh dibenarkannja, seperti misalnja terang dalam Efe 5:21-33. Disini Paulus hanja mendjawab pertanjaan umat, jang melulu mengenai baik tidaknja hidup bertarak.

Ende: 1Kor 7:10 - -- Perintah Tuhan jang dimaksudkan disini ialah jang terdapat dalam Mat 5:23; 19:3; Mar 10:11-12; Luk 16:18.
Menurut hukum Jahudi hanja suami berhak ment...
Perintah Tuhan jang dimaksudkan disini ialah jang terdapat dalam Mat 5:23; 19:3; Mar 10:11-12; Luk 16:18.
Menurut hukum Jahudi hanja suami berhak mentjeraikan isterinja, tetapi menurut hukum Junani dan Roma, jang berlaku di Korintus, isteri berhak mentjeraikan djuga.

Ende: 1Kor 7:12 - Orang lain itu (jang djuga diadjukan persoalannja dalam surat umat kepada
Paulus itu), ialah saudara atau saudari, jang sudah kawin sebelum bertobat dan
sesudah bert...
(jang djuga diadjukan persoalannja dalam surat umat kepada Paulus itu), ialah saudara atau saudari, jang sudah kawin sebelum bertobat dan sesudah bertobat pihak lain tetap takberiman. Rupanja ada didalam umat jang ragu-ragu, kalau-kalau perkawinan tjampuran jang demikian mentjemarkan pihak beriman, sehingga patut ia bertjerai sadja. Paulus sebagai rasul jang penuh berwenang menerangkan, bahwa perkawinan jang demikian tidak mentjemarkan, kalau pihak tak beriman suka hidup terus bersama dengan pihak beriman dalam damai, artinja dengan mengindahkan kepentingan-kepentingan keagamaannja.

Ende: 1Kor 7:14 - Dikuduskan karena.... Dikuduskan disini tidak berarti "dibenarkan",
melainkan hanja, bahwa pihak takberiman itu sekedar masuk lingkungan umat dan
dalam hubungan mesra dan s...
Dikuduskan disini tidak berarti "dibenarkan", melainkan hanja, bahwa pihak takberiman itu sekedar masuk lingkungan umat dan dalam hubungan mesra dan sutji dengan pihak beriman itu, mendapat bagian dalam kesutjian dan tingkatan hidup beriman.

Ende: 1Kor 7:15-16 - Terpanggil untuk hidup berdamai Kalau pihak takberiman tidak setudju
dengan bertobatnja suami atau isterinja, dan mau bertjerai, atau tidak mau hidup
berdamai dengan dia, atau tidak ...
Kalau pihak takberiman tidak setudju dengan bertobatnja suami atau isterinja, dan mau bertjerai, atau tidak mau hidup berdamai dengan dia, atau tidak mau hidup dalam perkawinan "tanpa penghinaan terhadap Pentjipta", seperti bunjinja rumusan resmi dalam hukum Geredja, maka pihak beriman berhak bertjerai dan bebas untuk kawin dengan seorang lain, asalkan dia seorang beriman. Ketetapan itu masih berlaku dan dalam hukum Geredja disebut "privilegium Paulinum", artinja keluasan menurut adjaran Paulus.
· tidak kawin: 1Kor 7:8,26


Ref. Silang FULL: 1Kor 7:5 - sementara waktu // supaya Iblis // menggodai kamu · sementara waktu: Kel 19:15; 1Sam 21:4,5
· supaya Iblis: Mat 4:10; Mat 4:10
· menggodai kamu: 1Tes 3:5
· sementara waktu: Kel 19:15; 1Sam 21:4,5
· supaya Iblis: Mat 4:10; [Lihat FULL. Mat 4:10]
· menggodai kamu: 1Tes 3:5

Ref. Silang FULL: 1Kor 7:7 - seperti aku // karunia itu · seperti aku: 1Kor 7:8; 1Kor 9:5
· karunia itu: Mat 19:11,12; Rom 12:6; 1Kor 12:4,11
· seperti aku: 1Kor 7:8; 1Kor 9:5
· karunia itu: Mat 19:11,12; Rom 12:6; 1Kor 12:4,11

Ref. Silang FULL: 1Kor 7:10 - menceraikan suaminya · menceraikan suaminya: Mal 2:14-16; Luk 16:18; Luk 16:18
· menceraikan suaminya: Mal 2:14-16; Luk 16:18; [Lihat FULL. Luk 16:18]

Defender (ID): 1Kor 7:6 - dengan izin "Izin" yang diberikan kepada Paulus jelas berasal dari Tuhan, karena tidak ada seorang pun yang lebih tinggi dari Paulus dalam hal otoritas apostolik....
"Izin" yang diberikan kepada Paulus jelas berasal dari Tuhan, karena tidak ada seorang pun yang lebih tinggi dari Paulus dalam hal otoritas apostolik. Oleh karena itu, ia mengklaim - bukan menyangkal - ilham ilahi. Ia tidak memiliki "perintah" eksplisit untuk dikutip dalam pengajaran ini, baik dari hukum Musa maupun ajaran Kristus, melainkan memiliki otorisasi ilahi secara langsung.

Defender (ID): 1Kor 7:10 - tetapi bukan aku Dalam hal ini, Paulus tidak mengutip otoritas ilahi yang diilhami untuk ajarannya (seperti dalam 1Kor 7:6 dan 1Kor 7:12), melainkan merujuk pada ajara...
Dalam hal ini, Paulus tidak mengutip otoritas ilahi yang diilhami untuk ajarannya (seperti dalam 1Kor 7:6 dan 1Kor 7:12), melainkan merujuk pada ajaran tertentu dalam Kitab Suci (Kej 2:24; Mat 19:3-6). Tuhan telah menetapkan dan memerintahkan agar hubungan perkawinan bersifat permanen."

Defender (ID): 1Kor 7:12 - bukan Tuhan Kembali, Paulus mengklaim, bukan menolak, otoritas ilahi untuk ajarannya. Faktanya, ia bahkan dengan berani mengesampingkan perintah yang diberikan ol...
Kembali, Paulus mengklaim, bukan menolak, otoritas ilahi untuk ajarannya. Faktanya, ia bahkan dengan berani mengesampingkan perintah yang diberikan oleh Tuhan melalui Ezra kepada orang-orang Yahudi. Setelah kembali dari penawanan mereka di Babilon, orang-orang Yahudi telah mengambil istri dari orang-orang yang tidak percaya di tanah itu, dan Tuhan berkata kepada mereka: "Pisahkan diri kalian dari orang-orang di tanah itu, dan dari istri-istri yang asing [asing]" (Ezr 10:11). Namun, dalam konteks Kristen, seorang Kristen diperintahkan untuk tidak menceraikan pasangan non-Kristen, selama pasangan tersebut bersedia untuk tetap dalam pernikahan.

Defender (ID): 1Kor 7:14 - sekarang mereka adalah kudus Jika salah satu anggota pernikahan adalah seorang yang beriman, maka dia telah "diberkati" - yaitu, "dipisahkan" dalam hubungan khusus - kepada Tuhan....
Jika salah satu anggota pernikahan adalah seorang yang beriman, maka dia telah "diberkati" - yaitu, "dipisahkan" dalam hubungan khusus - kepada Tuhan. Dengan fakta itu, maka baik pasangan yang tidak beriman maupun anak-anak juga telah "dipisahkan," yang tak terhindarkan berbagi beberapa berkat yang dijanjikan Tuhan kepada pasangan yang percaya. Berkat yang paling jelas adalah kemungkinan yang lebih besar bahwa anak-anak, serta pasangan non-Kristen, akan diajak kepada Kristus oleh pasangan yang beriman (1Co 7:16).

Defender (ID): 1Kor 7:15 - ikatan dalam kasus seperti itu Jika suami atau istri yang tidak percaya memilih untuk meninggalkan hubungan, tidak ada yang bisa dilakukan oleh orang percaya. Pasangan Kristen harus...
Jika suami atau istri yang tidak percaya memilih untuk meninggalkan hubungan, tidak ada yang bisa dilakukan oleh orang percaya. Pasangan Kristen harus tetap tidak menikah (1Co 7:11) selama masih ada kemungkinan rekonsiliasi. Jika tidak, dia "tidak berada di bawah ikatan" - artinya, tidak lagi terikat oleh hukum untuk tetap bersama pasangan yang lain. Situasinya tampak mirip dengan kondisi di mana salah satu pasangan meninggal. "Jika suami telah mati, dia dibebaskan dari hukum suaminya ... sehingga dia bukan penzina, meskipun dia menikah dengan pria lain" (Rom 7:2, Rom 7:3). Setelah mantan suami atau mantan istri menikah dengan orang lain, maka hubungan pernikahan sebelumnya terputus secara permanen seolah-olah telah diputuskan oleh kematian, tanpa ada kemungkinan rekonsiliasi lebih lanjut. Ketika hal itu terjadi, tampaknya jelas bahwa tidak ada "ikatan" lebih lanjut dari jenis apa pun, sehingga orang percaya bebas untuk menikah lagi - tetapi hanya "di dalam Tuhan" (1Co 7:39)."

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Ref. Silang TB -> 1Kor 7:10-11
Gill (ID): 1Kor 7:1 - Sekarang mengenai hal-hal yang kalian tuliskan kepadaku // adalah baik bagi seorang pria untuk tidak menyentuh seorang wanita. Sekarang mengenai hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku,.... Meskipun para rasul palsu telah sangat mempengaruhi anggota-anggota gereja ini, namun masih...
Sekarang mengenai hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku,.... Meskipun para rasul palsu telah sangat mempengaruhi anggota-anggota gereja ini, namun masih banyak di antara mereka yang memiliki rasa hormat yang sangat besar terhadap rasul, dan tetap menjaga komunikasi dengannya, meskipun jarak memisahkan mereka, melalui tulisan; dengan cara ini mereka memberitahunya tentang keraguan dan kesulitan yang muncul dalam pikiran mereka mengenai hal-hal tertentu, dan menginginkan penilaiannya tentang hal tersebut, yang sangat mereka hormati. Hal-hal yang mereka tuliskan kepadanya, yang diacu di sini, dapat dikumpulkan dari isi bab ini, dan beberapa bab berikutnya; seperti apakah seorang pria Kristen seharusnya tidak menjauhkan diri dari penggunaan wanita; apakah seorang yang percaya seharusnya hidup dengan pasangan yang tidak percaya; apakah mereka yang telah disunat tidak seharusnya menggunakan beberapa cara untuk menarik kulit khatan daging mereka; apakah para murid yang dipanggil oleh kasih karunia Tuhan, seharusnya menyelesaikan waktu mereka dengan tuan mereka; dan mengenai kehidupan lajang atau perawan, makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dan pemeliharaan para pelayan: dan ia mulai dengan yang pertama; untuk itu ia menjawab,
adalah baik bagi seorang pria untuk tidak menyentuh seorang wanita; yang harus dipahami, bukan hanya menyentuh seorang wanita, yang tidak dapat dianggap kriminal, dan tidak selalu tidak bijaksana, atau disertai dengan akibat yang buruk, atau berbahaya; bukan juga dari kontrak pernikahan, yang sah dan terhormat; tetapi dari tindakan hubungan badan dengan seorang wanita: dalam pengertian ini, orang Yahudi menggunakan frasa,
"ada tiga (mereka bilang r) yang melarikan diri dari pelanggaran, dan Tuhan yang diberkati mengaitkan namanya dengan mereka; dan mereka adalah ini, Yusuf, dan Yoel, dan Falti. Yusuf, seperti yang terlihat dari apa yang dikatakan, Mzm 81:5 "sebuah kesaksian dalam diri Yusuf adalah namanya"; apa arti dari frasa "di dalam Yusuf?" ini bersaksi tentangnya,
lihat Kej 20:6. Dan dalam arti ini juga kata "menyentuh" digunakan, baik oleh penulis Yunani maupun Latin. Makna rasul bukanlah bahwa tidak sah untuk menikah, atau bahwa berdosa untuk berhubungan dengan seorang wanita dalam pernikahan yang sah; tetapi bahwa lebih baik, dan lebih tepat dalam beberapa hal, untuk menjauhkan diri dari penggunaan wanita, ketika seseorang memiliki karunia untuk menjaga kesucian.

Gill (ID): 1Kor 7:2 - Namun, untuk menghindari percabulan, biarkan setiap pria memiliki istrinya sendiri, dan biarkan setiap wanita memiliki suaminya sendiri. Namun, untuk menghindari percabulan,.... Atau "percabulan"; yang berarti baik pelanggaran dosa tersebut yang sering terjadi; atau segala macam ketidak...
Namun, untuk menghindari percabulan,.... Atau "percabulan"; yang berarti baik pelanggaran dosa tersebut yang sering terjadi; atau segala macam ketidakbersihan dan pencemaran, yang dapat dihindari melalui pernikahan, dan penggunaan yang tepat dari ranjang pernikahan, di mana karunia pengendalian diri tidak diberikan: oleh karena itu untuk mencegah perkawinan yang tidak sah, seperti antara orang lajang dengan satu sama lain, atau antara orang yang sudah menikah dengan seseorang yang lajang, rasul menasihati, sebagai apa yang benar dan tepat,
biarkan setiap pria memiliki istrinya sendiri, dan biarkan setiap wanita memiliki suaminya sendiri; artinya, biarkan setiap pria yang memiliki istri menikmati dan memanfaatkan istrinya, dan biarkan setiap wanita yang memiliki suami, menerima suaminya ke dalam pelukannya; karena kata-kata ini tidak dimaksudkan untuk dipahami sebagai orang yang belum menikah memasuki status pernikahan, karena kata-kata tersebut mengandaikan mereka dalam status seperti itu, tetapi tentang penggunaan yang tepat dari ranjang pernikahan; dan mengajarkan kita bahwa pernikahan, dan penggunaannya, adalah obat yang tepat terhadap percabulan; dan bahwa hubungan seksual antara seorang pria dan seorang wanita seharusnya hanya antara suami dan istri, atau antara orang-orang yang dalam status menikah; dan bahwa semua hubungan lainnya adalah dosa; dan bahwa poligami adalah tidak sah; dan bahwa seorang pria seharusnya hanya memiliki satu istri, dan setia kepadanya; dan bahwa seorang wanita seharusnya hanya memiliki satu suami, dan setia kepadanya.

Gill (ID): 1Kor 7:3 - Biarlah suami memberikan kepada istri kebaikan yang semestinya // Dan, demikian juga istri kepada suami Biarlah suami memberikan kepada istri kebaikan yang semestinya,.... Versi Suriah menerjemahkannya, חובא דמתתחיב, "cinta yang semestinya"; d...
Biarlah suami memberikan kepada istri kebaikan yang semestinya,.... Versi Suriah menerjemahkannya,
Dan, demikian juga istri kepada suami; dia tidak boleh menolak penggunaan ranjang ketika diminta, kecuali ada halangan yang sah, jika tidak dia termasuk dalam kategori
"seorang wanita yang menahan suaminya dari penggunaan ranjang, disebut pemberontak; dan ketika mereka menanyakan mengapa dia memberontak, jika dia mengatakan, karena itu menjijikkan bagiku, dan saya tidak bisa berbaring dengannya; maka mereka memaksa suaminya untuk segera menceraikannya, tanpa maharnya; dan dia tidak boleh mengambil apa pun dari suaminya, bahkan tali sepatunya, atau tali rambutnya; tetapi apa yang tidak diberikan suaminya, dia boleh ambil dan pergi: dan jika dia memberontak terhadap suaminya, dengan maksud untuk menyiksanya, dan dia melakukan hal ini atau itu kepadanya, dan merendahkan dia, mereka mengirim kepada dia dari sanhedrin, dan berkata kepadanya, ketahuilah, jika kamu terus memberontak, kamu tidak akan berhasil; dan setelah itu mereka mengumumkan dia di sinagoga dan sekolah selama empat minggu, satu demi satu, dan mengatakan, orang ini telah memberontak terhadap suaminya; dan setelah pengumuman, mereka mengirim dan berkata kepadanya, jika kamu terus memberontak, kamu akan kehilangan maharmu; dan mereka menetapkan waktu dua belas bulan, dan dia tidak mendapatkan makanan dari suaminya selama waktu itu; dan dia pergi pada akhir dua belas bulan tanpa maharnya, dan mengembalikan semua yang merupakan milik suaminya.'
Keterangan ini, dengan sedikit variasi, juga diberikan oleh Maimonides y.

Gill (ID): 1Kor 7:4 - Istri tidak memiliki kekuasaan atas tubuhnya sendiri // tetapi suami // dan demikian juga suami tidak memiliki kekuasaan atas tubuhnya sendiri. Istri tidak memiliki kekuasaan atas tubuhnya sendiri,.... untuk menahan penggunaannya dari suaminya; atau untuk memperdulikannya kepada pria lain: tet...
Istri tidak memiliki kekuasaan atas tubuhnya sendiri,.... untuk menahan penggunaannya dari suaminya; atau untuk memperdulikannya kepada pria lain:
tetapi suami; dia memiliki kekuasaan penuh atasnya, dan dapat meminta penggunaannya kapan pun dia mau:
dan demikian juga suami tidak memiliki kekuasaan atas tubuhnya sendiri: untuk menahan kebaikan yang layak, atau utang perkawinan dari istrinya; atau menyalahgunakannya dengan pencemaran diri, pelacuran, perzinahan, sodomi, atau tindakan-tindakan kotor lainnya: tetapi istri; dia hanya memiliki kekuasaan atasnya, hak atasnya, dan dapat menuntut penggunaannya: kekuasaan ini atas tubuh satu sama lain tidaklah demikian, sehingga mereka, dengan persetujuan, baik suami mengizinkan istri, atau istri mengizinkan suami, untuk berbaring dengan orang lain.

Gill (ID): 1Kor 7:5 - Janganlah saling menipu // kecuali dengan persetujuan // agar kalian dapat menyerahkan diri untuk puasa dan doa // dan berkumpul kembali // agar Setan tidak menggoda kalian karena ketidakcontinensi kalian. Jangan saling menipu,.... Dengan menahan kebaikan yang seharusnya, menyangkal penggunaan tempat tidur pernikahan, menolak membayar hutang pernikahan, ...
Jangan saling menipu,.... Dengan menahan kebaikan yang seharusnya, menyangkal penggunaan tempat tidur pernikahan, menolak membayar hutang pernikahan, dan yang disebut sebagai "mengurangi kewajiban pernikahannya", Keluaran 21:10 di mana Septuaginta menggunakan kata yang sama "menipu", seperti yang dilakukan oleh rasul di sini; itu adalah hak yang dimiliki oleh keduanya, dan oleh karena itu, jika salah satu pihak ditolak, itu adalah tindakan ketidakadilan, itu sejatinya menipu; meskipun dengan syarat yang tepat, seperti yang akan diungkapkan berikut ini, mungkin sah bagi pasangan menikah untuk tidur terpisah, dan menahan diri dari penggunaan tempat tidur, tetapi hal itu tidak boleh dilakukan,
kecuali jika disetujui: karena mereka memiliki kekuasaan bersama atas tubuh satu sama lain, dan oleh karena itu penahanan harus sukarela dari kedua belah pihak; jika tidak, ini akan membahayakan pihak yang tidak setuju, yang dirampas hak dasarnya; tetapi jika ada kesepakatan, maka tidak ada penipuan, karena masing-masing melepaskan hak mereka; dan penahanan sukarela seperti ini dipuji oleh orang-orang Yahudi z;
"siapa pun yang mengurangi penggunaan tempat tidur, sesungguhnya, dia layak dipuji; dan dia yang tidak membatalkan, atau menghentikan kebaikan yang seharusnya, tetapi
artinya, dia juga layak dipuji: syarat lain dari penahanan ini adalah bahwa itu hanya untuk sementara; yang akan disepakati dan ditentukan oleh kedua pihak; bukan selamanya yang akan bertentangan dengan kehendak Tuhan; institusi dan tujuan pernikahan, dan memiliki konsekuensi berbahaya bagi salah satu pihak. Orang Yahudi mengizinkan sumpah kontinensi untuk sementara waktu; dan yang mereka batasi untuk orang-orang yang berbeda; demikian a,
"jika seorang pria melalui sumpah mengecualikan istrinya dari penggunaan tempat tidur, sekolah Shammai mengatakan itu untuk jangka waktu dua minggu, sekolah Hillel mengatakan satu minggu; para pelajar pergi untuk mempelajari hukum, tanpa izin dari istri mereka, selama tiga puluh hari, pekerja satu minggu;''
yang sumpah, untuk waktu yang terbatas seperti itu, tampaknya mereka izinkan, tanpa persetujuan timbal balik; dan di sini mereka berbeda dengan aturan yang diberikan oleh rasul; dan yang lebih lanjut mengamati, tujuan yang harus dicapai dengan pemisahan sukarela untuk sementara waktu,
supaya kalian dapat memberikan diri kalian untuk puasa dan doa; bukan karena ini perlu untuk pelaksanaan biasa dari pelayanan tersebut, seperti untuk tindakan devosi pribadi di antara mereka sendiri, dan doa keluarga yang konstan; tetapi baik ketika waktu puasa dan doa dalam beberapa keadaan mendesak ditetapkan oleh mereka sendiri, atau oleh gereja, atau oleh pemerintah sipil karena beberapa urusan luar biasa dan penting; dan ini tampaknya diperhatikan oleh rasul, sejalan dengan kebiasaan dan aturan bangsa Yahudi, yang melarang penggunaan tempat tidur, seperti pada puasa besar dan tahunan mereka, hari pendamaian b, begitu juga pada puasa mereka yang ditetapkan oleh sanhedrin untuk memperoleh hujan c: kata "puasa" dihilangkan dalam versi Latin Vulgata dan Ethiopia, dan juga dalam salinan Alexandria, dua dari Stephens; dan yang lainnya: rasul menambahkan,
dan berkumpul kembali; ke tempat tidur yang sama, dan penggunaannya, dan itu atas alasan ini,
agar Setan tidak menggoda kalian karena ketidakcontinensi kalian; karena tidak memiliki karunia kontinensi, jika mereka berpura-pura untuk tetap terpisah lama: Setan, yang mengetahui temperament dan disposisi pria dan wanita, mungkin menggoda mereka bukan hanya untuk kebencian, dan perselisihan satu sama lain, tetapi untuk nafsu dan keinginan yang tidak murni, untuk percabulan, perzinahan, dan segala macam ketidakbersihan; alasan yang sangat baik mengapa, meskipun penahanan dari tempat tidur pernikahan untuk waktu yang singkat, dengan persetujuan kedua belah pihak, untuk tujuan ibadah, mungkin sah, tetapi tidak boleh dilanjutkan; karena Setan bisa mendapatkan keuntungan dari mereka, dan menarik mereka ke dalam tindakan yang memalukan. Orang Yahudi memiliki pengertian tentang Setan sebagai penggoda, dan tentang penggodaannya terhadap manusia dengan berbagai dosa, yang harus dijaga, seperti penyembahan berhala, dll. Jadi mereka berkata d,
"kamu tidak boleh mencari penyembahan berhala, sesuai dengan Ulangan 4:19 dan sekali lagi, kamu harus berhati-hati agar ini tidak menjadi penyebabnya bagimu,
dan sekali lagi e, sering kali seorang pria harus berpikir
"tentang kesatuan Tuhan yang diberkati, lestari ada sesuatu di atas atau di bawah, di depannya atau di belakangnya, atau oleh dia, dan begitu,

Gill (ID): 1Kor 7:6 - Tetapi saya mengucapkan ini dengan izin // bukan dengan perintah. Namun saya mengucapkan ini dengan izin,.... Merujuk pada apa yang telah dikatakannya sebelumnya, meskipun tidak semuanya; tidak kepada 1Co 7:2 bahwa u...
Namun saya mengucapkan ini dengan izin,.... Merujuk pada apa yang telah dikatakannya sebelumnya, meskipun tidak semuanya; tidak kepada 1Co 7:2 bahwa untuk menghindari percabulan, setiap pria harus menggunakan istrinya sendiri, dan setiap wanita suaminya sendiri; karena ini bukan dengan izin, tetapi dengan perintah, Kej 2:24 bahwa hubungan seksual harus terjadi antara satu pria dan satu wanita dalam keadaan menikah; maupun kepada 1Co 7:3 bahwa pasangan suami istri harus saling memberikan perhatian yang layak, dan tidak saling menipu, memiliki kuasa atas tubuh satu sama lain, adalah sebuah ajaran, dan bukan izin, Keluaran 21:10 tetapi kepada 1Co 7:5 perpisahan mereka untuk sementara, dan berkumpul kembali: ini bukan perintah mutlak dari Tuhan bahwa mereka harus berpisah untuk sementara, karena berpuasa dan berdoa, tetapi jika mereka merasa pantas untuk melakukannya berdasarkan kesepakatan, mereka boleh; juga tidak terdapat perintah yang jelas untuk berkumpul kembali secara langsung, setelah layanan semacam itu selesai. Rasul berkata ini,
tidak sebagai perintah; tetapi, mempertimbangkan kebaikan mereka, memberikan nasihat ini, agar iblis tidak terus-menerus mengganggu mereka, dan menarik mereka ke dalam dosa; tetapi jika mereka memiliki karunia menjaga diri, mereka bisa bertahan terpisah lebih lama; tidak ada waktu pasti yang ditetapkan oleh Tuhan, dan rasul tidak bermaksud untuk menetapkan waktu apa pun: atau bisa juga merujuk pada apa yang akan dikatakan setelahnya, bahwa ia ingin semua pria seperti dirinya; meskipun ia tidak menetapkan kewajiban, tetapi membiarkan mereka dalam kebebasan mereka; kecuali jika bisa dianggap terkait dengan pernikahan secara umum, dan dinyatakan sebagai penentangan terhadap pandangan Yahudi, yang menjadikan pernikahan
"seorang pria, mereka katakan f, terikat pada perintah ini pada usia tujuh belas tahun, dan jika ia melewati dua puluh dan tidak menikah, ia melanggar, dan membatalkan sebuah perintah afirmatif;''
tetapi rasul menganggapnya sebagai masalah pilihan, dan bukan kewajiban.

Gill (ID): 1Kor 7:7 - Karena saya ingin agar semua orang menjadi seperti saya sendiri // tetapi setiap orang memiliki karunia yang tepat dari Tuhan, yang satu dengan cara ini, dan yang lain dengan cara itu. Sebab aku ingin agar semua orang menjadi seperti aku sendiri,.... Rasul ini tidak berbicara tentang keadaan dan kondisi dirinya, apakah menikah atau t...
Sebab aku ingin agar semua orang menjadi seperti aku sendiri,.... Rasul ini tidak berbicara tentang keadaan dan kondisi dirinya, apakah menikah atau tidak, karena tidak ada kepastian tentang hal itu; sebagian orang berpendapat bahwa dia memiliki seorang istri, sebagian lain tidak: namun tampaknya, sepertinya dia tidak menikah pada waktu itu, seperti yang terlihat dari 1Ko 7:8, tetapi apapun itu, tidak mungkin dia berharap agar semua orang berada dalam kedua keadaan itu, baik semua menikah, maupun semua tidak menikah; tetapi dia berbicara tentang karunia pengendalian diri, yang dia miliki, seperti yang ditunjukkan oleh kata-kata berikut; dan hal ini dia harapkan untuk semua orang, agar mereka tidak berada dalam bahaya dari godaan Satan, dan agar mereka lebih siap dan fokus dalam melayani Kristus. Versi Suriah menambahkan,
tetapi setiap orang memiliki karunia yang tepat dari Tuhan, yang satu dengan cara ini, dan yang lain dengan cara itu: semua karunia alam dan anugerah yang dimiliki manusia, mereka peroleh dari Tuhan, dan bukan dari diri mereka sendiri; dan setiap orang memiliki karunia yang tepat untuk dirinya sendiri; tidak ada satu orang memiliki semua karunia, tetapi satu orang mempunyai yang ini, dan orang lain yang itu; dan berkaitan dengan kasus ini, satu orang memiliki karunia pengendalian diri, orang lain karunia pernikahan; tidak semua orang dapat mengendalikan diri, hanya kepada siapa yang diberikan: dan tidak semua orang cenderung untuk menikah; sebagian cenderung kepada kehidupan lajang, dan sebagian kepada keadaan menikah; dan di antara mereka yang sudah menikah, sebagian dapat menahan diri dari menggunakan tempat tidur perkawinan lebih lama daripada yang lain, tanpa berada dalam bahaya tergoda oleh Satan karena ketidakmampuan mereka untuk menahan diri; dan disposisi seperti itu sangat diinginkan.

Gill (ID): 1Kor 7:8 - Saya berkata karena itu kepada orang-orang yang tidak menikah dan janda // adalah baik bagi mereka jika mereka tetap // bahkan seperti saya. Karena itu saya berkata kepada orang-orang yang tidak menikah dan janda,.... Bukan sebagai perintah, tetapi nasihat: dengan "tidak menikah" dia maksud...
Karena itu saya berkata kepada orang-orang yang tidak menikah dan janda,.... Bukan sebagai perintah, tetapi nasihat: dengan "tidak menikah" dia maksudkan, baik pria yang belum pernah menikah, maupun yang pernah menikah tetapi istrinya telah meninggal; arti terakhir tampaknya lebih sesuai, karena mereka dijelaskan dengan "janda", yang telah kehilangan suami mereka:
adalah baik bagi mereka jika mereka tetap; tidak menikah, dan tidak mengubah keadaan mereka lagi; bukan berarti menikah lagi itu dosa, karena dia mengizinkannya di ayat berikutnya, jika mereka tidak memiliki karunia kesabaran; dan karena itu "baik" di sini, tidak bertentangan dengan jahat, hanya menunjukkan bahwa itu akan lebih baik untuk mereka, lebih menguntungkan dan bermanfaat bagi mereka; mereka akan lebih bebas dari kekhawatiran hidup, memiliki lebih sedikit masalah, dan lebih banyak waktu luang untuk melayani Tuhan; dan hal ini dia ketahui dari pengalaman, dan oleh karena itu, dia mengusulkan dirinya sebagai contoh:
seperti saya; yaitu, seperti dia saat itu; karena pada waktu itu tampaknya pasti bahwa dia tidak memiliki istri; walaupun apakah dia pernah menikah, dan kini istrinya telah meninggal, atau apakah dia tidak pernah menikah, mungkin menjadi bahan perdebatan; yang pertama tampaknya lebih sesuai, karena dia mengusulkan dirinya sebagai contoh bagi para duda dan janda; dan setelah mengetahui seperti apa keadaan menikah dan lajang, dia lebih mampu memberikan penilaian tentang keduanya, dan nasihat yang tepat kepada orang-orang tersebut yang pasti akan datang dengan lebih banyak kekuatan dan kekuatan, serta dengan lebih baik dari seseorang seperti dia.

Gill (ID): 1Kor 7:9 - Tetapi jika mereka tidak mampu menahan Tetapi jika mereka tidak mampu menahan, dsb. Atau "jika mereka tidak menahan", seperti kata-kata itu dapat diterjemahkan, dan seperti hampir semua ver...
Tetapi jika mereka tidak mampu menahan, dsb. Atau "jika mereka tidak menahan", seperti kata-kata itu dapat diterjemahkan, dan seperti hampir semua versi menerjemahkannya; jika mereka tidak memiliki karunia pengendalian diri; jika mereka tidak mau, dan tidak menganggap pantas untuk menahan, karena tidak ada yang boleh dipaksa; jika oleh karena itu mereka kekurangan kehendak atau kekuatan untuk menahan, biarkan mereka menikah; tidak hanya sah bagi mereka untuk menikah, tetapi itu adalah cara yang benar dan terbaik bagi mereka; dari sinilah terlihat bahwa pernikahan kedua adalah sah, yang dikutuk oleh beberapa orang kuno: karena lebih baik menikah daripada terbakar; atau dibakar; bukan dengan api material, seperti yang diperintahkan Yehuda agar Tamar dibawa keluar dan dibakar karena berzina; juga bukan dengan api neraka, yang merupakan akibat yang pantas dari ketidakbersihan; tetapi dengan api keinginan itu sendiri; dan demikian pula terjemahan Siria membacanya, "lebih baik menikah daripada dibakar"
"kisah tentang R. Amram, bahwa dia menebus semua tawanan, pria dan wanita; dan wanita serta perawan tinggal dalam sebuah kamar di rumahnya sendirian; suatu ketika, Setan menyalakan dalam dirinya,
Kisah ini juga diceritakan dalam Talmud h, dengan sedikit variasi: jadi kita membaca tentang seseorang yang
"barangsiapa yang pikirannya selalu tertuju pada hukum, dan mempelajarinya seperti Ben Azzai, dan berpegang padanya sepanjang hidupnya, dan tidak menikahi seorang istri, tidak ada kejahatan di tangannya, dan itu karena korupsinya tidak menguasainya; tetapi jika korupsinya menguasainya,
dan itu untuk alasan yang sama yang diberikan rasul di sini. Terjemahan Etiopia membaca, "lebih baik menikah daripada melakukan zina"; itu dan perzinahan keduanya diekspresikan dengan api dan pembakaran, dengan orang Yahudi, seperti yang mereka buktikan dari Hos 7:4 l.

Gill (ID): 1Kor 7:10 - Dan kepada yang sudah menikah, aku perintahkan // namun bukan aku, tetapi Tuhan // jangan sampai istri meninggalkan suaminya. Dan kepada yang sudah menikah, aku perintahkan,.... Kepada yang belum menikah dan janda, dia berbicara dengan izin, atau hanya memberi nasihat dan sar...
Dan kepada yang sudah menikah, aku perintahkan,.... Kepada yang belum menikah dan janda, dia berbicara dengan izin, atau hanya memberi nasihat dan saran untuk tetap tidak menikah, asalkan mereka dapat menahan diri; tetapi jika tidak, sebaiknya menikah; tetapi kepada orang-orang yang sudah berada dalam keadaan menikah, apa yang dia sampaikan kepada mereka adalah perintah, mewajibkan apa yang harus mereka taati, tidak bebas untuk melakukan sesuai keinginan mereka:
namun bukan aku, tetapi Tuhan; tidak seolah-olah dia mengambil alih kekuasaan atas mereka, untuk membuat hukum bagi mereka, dan dengan cara yang imperius dan otoritatif, memaksa mereka untuk taat kepadanya; tidak; apa yang akan dia sampaikan, bukanlah hukum yang dibuat dan ditegaskannya sendiri, tetapi apa yang telah diperintahkan dan diwajibkan oleh Tuhan mereka, Pencipta mereka, kepala mereka, suami, dan Penebus mereka; dan cara berbicara yang serius dan khidmat ini ia gunakan, untuk menarik perhatian mereka, menuntut rasa hormat dan kagum, memberikan kesan yang lebih besar pada pikiran mereka, dan menunjukkan kewajiban yang mereka miliki untuk memperhatikan apa yang dikatakan:
jangan sampai istri meninggalkan suaminya; karena hukum yang sama yang mewajibkan seorang pria untuk bersatu dengan istrinya, juga mewajibkan istri untuk bersatu dengan suaminya, Kej 2:24 dan kata-kata Kristus, "apa yang Tuhan telah satukan, jangan dipisahkan oleh manusia", Mat 19:6 berlaku untuk keduanya; dan aturan yang telah dia berikan, melarang perceraian hanya dalam kasus perzinahan, Mat 5:32 mengikat istri sama seperti suami. Oleh karena itu, istri tidak boleh meninggalkan suaminya karena setiap kesempatan kecil; tidak karena perselisihan atau ketidaksepakatan yang mungkin timbul di antara mereka; atau untuk setiap contoh ketidakpuasan dan ketidakmanusiawian; atau karena penyakit dan kelemahan; bahkan tidak karena perbedaan dalam agama yang, berdasarkan apa yang akan datang, tampaknya sering terjadi. Rasul mengamati hal ini, sebagai penentangan terhadap beberapa aturan dan adat yang berlaku di antara orang Yahudi dan non-Yahudi, yang bercerai dan berpisah satu sama lain berdasarkan berbagai alasan; tidak hanya suami yang memisahkan istrinya, tetapi istri juga meninggalkan suaminya: karena bagi perempuan untuk memisahkan atau meninggalkan suaminya, tidak diperbolehkan di antara orang Yahudi di masa lalu, tetapi berasal dari bangsa lain yang menyusup di antara mereka; memang jika seorang pria menikahi seseorang di bawah umur, dan dia tidak menyukainya sebagai suaminya, dia bisa menolaknya, dan pergi tanpa surat cerai; cara penolakan adalah dengan mengatakan di depan dua saksi, saya tidak suka orang ini sebagai suami saya, atau saya tidak suka pertunangan, dengan yang saya dipertunangkan oleh ibu saya atau saudara saya, atau dalam kata-kata sejenis; dan kadang-kadang bentuk tulisan penolakan diberikan m; tetapi sebaliknya, di mana pernikahan telah disempurnakan, pemisahan semacam itu oleh istri tidak diperbolehkan. Salome, saudara perempuan Herodes, dianggap sebagai yang pertama kali memperkenalkannya, yang mengirimkan surat cerai kepada Costobarus n suaminya; dan dalam hal ini ia diikuti oleh Herodias, putri Aristobulus, yang meninggalkan suaminya, dan menikahi Herodes Antipas o; dan tampaknya pasti, bahwa praktik ini terjadi di zaman Kristus, karena tidak hanya kasus seperti itu diasumsikan, Mrk 10:12 tetapi sebuah contoh yang sangat mencolok diberikan dalam wanita Samaria, Yoh 4:18 yang telah memiliki lima suami, bukan dengan cara yang sah atau teratur, satu setelah yang lain setelah kematian mereka masing-masing, tetapi dia telah menikahi mereka, dan memisahkan satu setelah yang lain: dan mengenai non-Yahudi, catatan yang diberikan oleh orang Yahudi p adalah, bahwa meskipun mereka memiliki
"tidak ada perceraian secara formal, mereka saling memisahkan; R. Jochanan berkata,
meskipun, menurut catatan lain, mereka memiliki perceraian secara formal, yang, ketika seorang pria memisahkan seorang wanita, disebut

Gill (ID): 1Kor 7:11 - Tetapi jika ia pergi // biarkan ia tetap tidak menikah // atau berdamai dengan suaminya // dan janganlah suami menceraikan istrinya Tetapi jika ia pergi,.... Ini dikatakan, bukan sebagai membenarkan perpisahan tersebut, yang hanya dalam kasus perzinahan adalah sah; tetapi dengan me...
Tetapi jika ia pergi,.... Ini dikatakan, bukan sebagai membenarkan perpisahan tersebut, yang hanya dalam kasus perzinahan adalah sah; tetapi dengan menganggap bahwa seorang wanita tidak dapat dipaksa untuk tinggal bersama suaminya, tetapi benar-benar meninggalkannya karena perbedaan yang muncul di antara mereka,
biarkan ia tetap tidak menikah: ia tidak boleh menikah dengan pria lain; perpisahannya tidak membuat pernikahan itu tidak sah; juga tidak boleh dianggap tidak sah karena perbedaan di antara mereka, baik atas alasan agama maupun sipil, hanya dalam kasus perzinahan; dan oleh karena itu, jika setelah perpisahan tersebut ia menikah, ia bersalah atas perzinahan:
atau berdamai dengan suaminya; yang seharusnya lebih dipilih, daripada tetap terpisah, meskipun tidak menikah; jika ia yang telah menyinggung, dan menjadi penyebab perpisahan, ia seharusnya mengakui kesalahannya, dan meminta maaf kepada suaminya, serta kembali kepadanya dan hidup dalam damai bersamanya; dan jika kesalahan ada di pihak suaminya, ia seharusnya menggunakan segala cara yang tepat untuk meyakinkannya akan hal itu, membawanya kepada suasana hati yang baik, memaafkan segala kesalahan yang dilakukan kepadanya, dan hidup dengan damai dan nyaman bersama:
dan janganlah suami menceraikan istrinya; seperti yang biasa dilakukan orang Yahudi, pada setiap kesempatan sepele; Lihat Gill pada Mat 5:31, Mat 5:32

Gill (ID): 1Kor 7:12 - Tetapi kepada yang lainnya, aku berbicara, bukan Tuhan // jika ada saudara yang mempunyai istri yang tidak percaya // dan jika dia senang tinggal bersamanya // biarkan dia tidak menceraikannya Tetapi kepada yang lainnya, aku berbicara, bukan Tuhan,.... Ia telah berbicara sebelumnya kepada orang-orang yang menikah secara umum, dan telah menya...
Tetapi kepada yang lainnya, aku berbicara, bukan Tuhan,.... Ia telah berbicara sebelumnya kepada orang-orang yang menikah secara umum, dan telah menyampaikan bukan hanya pendapatnya sendiri, tetapi perintah Tuhan, bahwa mereka yang menikah tidak boleh berpisah atau menceraikan satu sama lain; di mana ia mengacu kepada mereka yang berada dalam kesamaan dalam hal agama, yang keduanya adalah orang percaya kepada Kristus; tetapi sekarang ia berbicara kepada yang lainnya, yaitu kepada mereka yang tidak seimbang, yang satu percaya, yang lainnya tidak percaya; dan apa yang ia sampaikan dalam hal ini, mengenai kehidupan bersama mereka, karena tidak ada penetapan yang jelas tentang hal ini oleh Tuhan sendiri, ia di bawah inspirasi ilahi menyampaikan pendapatnya tentang hal itu; yaitu bahwa pernikahan semacam itu adalah sah, dan bahwa orang-orang semacam itu seharusnya hidup bersama, dan tidak terpisah karena perbedaan dalam agama: atau maksudnya adalah, bahwa "terhadap yang lainnya" dari hal-hal yang telah mereka tulis kepadanya, selain dari apa yang telah ia jawab sebelumnya, ia harus berbicara di bawah penerangan ilahi; meskipun ia tidak memiliki hukum Kristus yang jelas untuk menunjuk kepada mereka sebagai pedoman perilaku mereka: dan khususnya, ketika mereka meminta penilaian dan nasihatnya tentang hal ini, apakah seseorang yang sebelum pertobatan telah menikahi seorang yang tidak percaya, seharusnya tinggal bersama orang tersebut, atau apakah sebaiknya meninggalkan, atau menceraikan orang tersebut, kepada yang ia menjawab,
jika ada saudara yang mempunyai istri yang tidak percaya; yaitu, jika ada orang yang sekarang adalah saudara, yang dipanggil oleh anugerah Tuhan, dan berada dalam persekutuan gereja, memiliki istri yang dinikahinya ketika berada dalam keadaan tidak terlahir baru dan tidak percaya; yang adalah seperti ia ketika ia menikahinya, sama sekali tidak memiliki iman kepada Kristus; bukan yang lemah dalam iman, atau hanya membuat pengakuan lahiriah, tetapi yang sama sekali tidak memiliki iman kepada Kristus, maupun kepada Injil-Nya, bahkan tidak juga yang sekadar historis; yang tidak percaya, menyangkal, dan menolak kebenaran Injil:
dan jika dia senang tinggal bersamanya; mencintai suaminya, memilih untuk terus bersamanya, meskipun ada perbedaan pandangan dalam agama:
biarkan dia tidak menceraikannya; ketidakpercayaan bukan alasan untuk perceraian. Wahyu Injil tidak membubarkan kewajiban alami yang dimiliki pria dan wanita satu sama lain. Orang Yahudi memiliki hukum yang melarang pernikahan dengan orang-orang kafir dan penyembah berhala; dan pernikahan semacam itu dibubarkan, dan istri-istri semacam itu diceraikan, Kel 34:16 tetapi ini adalah hukum yang khusus bagi bangsa itu, dan tidak berlaku bagi bangsa-bangsa lain, dan terutama tidak ada tempat dalam dispensasi Injil.

Gill (ID): 1Kor 7:13 - Dan wanita yang memiliki suami yang percaya // dan jika ia senang tinggal bersamanya // biarkan dia tidak meninggalkannya. Dan wanita yang memiliki suami yang percaya,.... Sang rasul mengajukan kasus ini dari dua sisi, karena terdapat alasan yang sama untuk keduanya; bahwa...
Dan wanita yang memiliki suami yang percaya,.... Sang rasul mengajukan kasus ini dari dua sisi, karena terdapat alasan yang sama untuk keduanya; bahwa jika dia yang merupakan saudara perempuan, yang menjadi peserta dalam anugerah Tuhan, dan anggota gereja, memiliki suami yang dinikahinya sebelum pertobatannya; yang merupakan seorang yang tidak percaya, tidak memiliki iman kepada Kristus, dan tidak memiliki pemahaman tentang Injil, tetapi seorang kafir terhadap keduanya:
dan jika ia senang tinggal bersamanya; mencintainya, dan bersedia untuk terus bersamanya; tidak mengusirnya dari dirinya, maupun pergi darinya karena kekristenannya:
biarkan dia tidak meninggalkannya; tetapi teruslah tinggal, dan berhubungan intim dengannya sebagai suami dan istri; ini adalah nasihat yang diberikan rasul, sebagai sesuai dengan cahaya alam dan akal; sebagai sesuatu yang pantas dengan Injil Kristus, dan sebagai apa yang dapat melayani untuk merekomendasikannya, dan menyebarkan pengetahuan tentangnya.

Gill (ID): 1Kor 7:14 - Karena suami yang tidak percaya dikuduskan oleh istri // oleh suami yang percaya // jika tidak, anak-anakmu akan tidak suci, tetapi sekarang mereka suci. Karena suami yang tidak percaya dikuduskan oleh istri,.... Maksudnya, "oleh istri yang percaya"; seperti yang dibaca dalam versi Vulgata Latin dan Sir...
Karena suami yang tidak percaya dikuduskan oleh istri,.... Maksudnya, "oleh istri yang percaya"; seperti yang dibaca dalam versi Vulgata Latin dan Siria, dan begitu juga dibaca dalam beberapa salinan; dan demikian pula dalam klausa berikutnya yang sama dibaca,
oleh suami yang percaya; ini adalah alasan yang diberikan oleh rasul mengapa mereka harus hidup bersama. Ini tidak dapat dipahami sebagai pengudusan internal, yang tidak pernah terjadi; seorang yang tidak percaya tidak dapat dikuduskan oleh seorang yang percaya dalam arti ini, karena pengudusan semacam itu hanya melalui Roh Tuhan; juga bukan pengudusan eksternal, atau reformasi lahiriah, yang meskipun pasangan yang tidak percaya mungkin kadang-kadang menjadi sarana untuk itu, namun tidak selalu; dan selain itu, kegunaan satu sama lain dalam hubungan semacam itu, dalam arti spiritual, diusulkan sebagai alasan untuk hidup bersama, dalam 1Kor 7:16 juga bukan semata-mata tentang kesucian pernikahan, karena ia adalah lembaga dari Tuhan, yang sama saja pada orang yang tidak percaya seperti pada orang yang percaya, atau antara seorang yang percaya dan seorang yang tidak percaya, seperti antara dua orang yang percaya; tetapi tentang tindakan pernikahan itu sendiri, yang, dalam bahasa Yahudi, diungkapkan dengan menjadi "dikuduskan"; contoh-contoh yang hampir tidak terhitung bisa diberikan dari penggunaan kata
"Seorang pria
di mana kutipan singkat ini, kata yang digunakan untuk "menguduskan", atau "dikuduskan", dalam bahasa Ibrani, digunakan untuk mempersunting, atau "dipersunting" tidak kurang dari "sepuluh" kali. Jadi orang Yahudi t menafsirkan kata "dikuduskan", dalam Ayub 1:5 ia mempersunting untuk mereka istri-istri; dalam Misna, hukum lisan orang Yahudi, ada satu jilid seluruhnya tentang
kalau tidak, anak-anakmu akan tidak suci, tetapi sekarang mereka suci; yaitu, jika pernikahan yang dilakukan di antara mereka dalam keadaan ketidakpercayaan mereka tidak sah, dan, sejak pertobatan salah satu dari mereka, tidak pernah dapat dianggap baik; maka anak-anak yang dilahirkan dan lahir, baik ketika keduanya tidak percaya, atau sejak salah satu dari mereka bertobat, pasti harus dianggap sebagai anak-anak yang tidak sah, anak haram, dan bukan keturunan yang sah; dan berpisah dalam kondisi demikian akan menyatakan kepada seluruh dunia bahwa anak-anak mereka adalah tidak sah; yang tentu saja akan menjadi kasus yang menyedihkan, dan mengandung alasan lain mengapa mereka seharusnya tetap bersama; sedangkan, seperti yang dikatakan rasul, anak-anak adalah suci dalam pengertian yang sama seperti orang tua mereka; bahwa sebagaimana mereka dikuduskan, atau sah dipersunting bersama, demikian juga anak-anak yang lahir dari mereka, dalam arti sipil dan hukum, suci, yaitu, sah; oleh karena itu untuk mendukung keabsahan pernikahan mereka, dan untuk kepentingan anak-anak mereka, sangat perlu mereka tetap bersama. Doktor terpelajar Lightfoot berkata, bahwa kata "tidak suci" dan "suci" tidak menunjukkan anak-anak yang dilahirkan secara tidak sah, dan yang secara sah dilahirkan; tetapi Kebidanan dan Kekristenan; dan berpendapat bahwa rasul merujuk pada perbedaan yang sering dibuat oleh orang Yahudi, antara anak-anak penganut yang lahir dalam "kesucian", atau di luar darinya, yaitu, baik sebelum mereka menjadi penganut atau setelahnya; tetapi perlu dicatat, bahwa meskipun kata "kesucian" digunakan untuk Yudaisme, namun tidak untuk Kekristenan; dan selain itu, pernikahan orang Heathen tidak dipandang sebagai pernikahan oleh orang Yahudi, dan secara khusus yang campuran seperti antara seorang Yahudi dan seorang Gentile, tidak diakui sebagai pernikahan; karena mereka mengatakan y,
"siapa yang mempersunting seorang wanita Gentile, atau seorang hamba,
mereka juga tidak mengizinkan anak-anak yang lahir dari orang-orang semacam itu untuk dianggap sebagai sah. Penulis terpelajar ini sendiri mengakui tradisi semacam itu, dan yang ia kutip z,
"bahwa seorang putra yang dilahirkan dalam ketidak suci adalah seorang putra dalam segala hal, dan secara umum dianggap sebagai seorang Israel, meskipun ia adalah anak haram,
semua ini justru berlawanan dengan pengamatan rasul di sini; dan siapa yang, perlu dicatat, sedang berbicara tentang jenis kesucian yang sama antara anak-anak dan orang tua, yang tidak dapat dipahami sebagai Kekristenan, karena salah satu orang tua dalam masing-masing dianggap sebagai seorang Heathen. Pengertian yang saya berikan dari kutipan ini, sejalan dengan pikiran beberapa penafsir, kuno dan modern, seperti Jerom, Ambrose, Erasmus, Camerarius, Musculus, &c. yang terakhir ini membuat pengakuan jujur ini; dahulu, katanya, saya telah menyalahgunakan tempat ini terhadap Anabaptis, berpikir bahwa artinya adalah, bahwa anak-anak itu suci karena iman orang tua; yang meskipun benar, tempat sekarang tidak menunjang tujuan tersebut: dan saya berharap, bahwa, setelah membaca ini, setiap orang yang telah menyalahgunakan hal itu untuk tujuan semacam itu akan membuat pengakuan yang sama; saya yakin mereka seharusnya.

Gill (ID): 1Kor 7:15 - Tetapi jika orang-orang yang tidak percaya pergi // biarkan dia pergi // seorang saudara atau saudari tidak terikat dalam kasus seperti ini // tetapi Allah telah memanggil kita untuk damai Tetapi jika orang-orang yang tidak percaya pergi,.... Jika pihak yang tidak percaya, pria atau wanita, memisahkan diri dari pihak yang percaya karena ...
Tetapi jika orang-orang yang tidak percaya pergi,.... Jika pihak yang tidak percaya, pria atau wanita, memisahkan diri dari pihak yang percaya karena agama, dan dengan kebencian terhadapnya, dan tidak mau hidup dengan orang yang percaya kecuali Kristus disangkal, Injil-Nya ditinggalkan, dan tata cara serta ibadah-Nya dilepaskan:
biarkan dia pergi; dia atau dia, meskipun tidak tanpa menggunakan semua cara yang tepat untuk mempertahankan mereka; tetapi jika, setelah segala usaha, mereka tetap pergi, kecuali hal-hal yang tidak masuk akal dan berdosa yang harus dipenuhi, mereka tidak perlu ditahan, tetapi dilepaskan; dan orang yang ditinggalkan dapat duduk dengan tenang, tidak dapat disalahkan, kesalahan sepenuhnya terletak pada orang yang meninggalkan:
seorang saudara atau saudari tidak terikat dalam kasus seperti ini. Versi Etiopia membacanya, "kepada orang seperti itu"; seseorang yang disebut dengan kasih karunia sebagai anggota gereja, dan dengan demikian seorang saudara atau saudari dalam Kristus, tidak seharusnya tunduk kepada orang yang tidak percaya dalam masalah hati nurani, dalam hal-hal yang berkaitan dengan ibadah kepada Tuhan, serta pelayanan dan kemuliaan Kristus; nor, dalam keadaan seperti itu, di mana Kristus harus ditinggalkan, atau orang yang tidak percaya akan pergi, mereka tidak wajib untuk menyerah kepada orang seperti itu, tetapi lebih baik menderita perpisahan; mereka juga tidak terikat untuk tetap tidak menikah, tetapi bebas untuk menikah dengan orang lain, setelah semua cara yang tepat telah dicoba untuk rekonsiliasi, dan terlihat tidak mungkin; pengabaian dalam kasus seperti itu, dan dengan keadaan seperti itu, adalah pelanggaran kontrak pernikahan, dan pembubaran ikatan, dan orang yang ditinggalkan dapat menikah lagi secara sah; jika tidak, seorang saudara, atau seorang saudari dalam kasus seperti itu, akan berada dalam subjek dan belenggu kepada orang seperti itu:
tetapi Allah telah memanggil kita untuk damai; yang seharusnya dicari dan dipertahankan, sejauh hal itu dapat konsisten dengan kebenaran, kemuliaan Tuhan, kehormatan Kristus, dan kepentingan agama. Pihak yang percaya yang diancam dengan pengabaian, harus sebisa mungkin mencari damai dan rekonsiliasi, dan melakukan semua yang dapat dilakukan untuk mencegah perpisahan; karena orang-orang kudus dipanggil oleh kasih karunia Tuhan, untuk mengejar dan memupuk damai, tidak hanya dengan satu sama lain dalam persekutuan Kristen mereka sebagai orang-orang kudus, tetapi dengan semua orang, bahkan musuh mereka, dan terutama dengan mereka yang begitu dekat bersaudara; oleh karena itu, perpisahan seharusnya tidak diterima dengan mudah, atau pernikahan baru segera dimasuki, rekonsiliasi, jika dapat dicapai, adalah paling diinginkan dan sesuai dengan seorang Kristen.

Gill (ID): 1Kor 7:16 - Untuk apa yang kau tahu, hai istri // apakah kau akan menyelamatkan suamimu // atau bagaimana kau tahu, hai pria, apakah kau akan menyelamatkan istrimu. Untuk apa yang kau tahu, hai istri,.... Kata-kata ini dapat dipahami, sebagai mengandung alasan mengapa pihak yang percaya seharusnya tenang saat meni...
Untuk apa yang kau tahu, hai istri,.... Kata-kata ini dapat dipahami, sebagai mengandung alasan mengapa pihak yang percaya seharusnya tenang saat meninggalkan orang yang tidak percaya, setelah semua cara yang tepat telah digunakan dengan sia-sia untuk mempertahankan dia; diambil dari ketidakpastian dan ketidakmungkinan untuk berguna bagi mereka, untuk membawa mereka kepada pengetahuan tentang Kristus dan keselamatan melalui-Nya; "untuk apa yang kau tahu, hai istri"; kau tidak tahu, kau tidak bisa tahu, kau tidak bisa yakin,
apakah kau akan menyelamatkan suamimu? menjadi sarana untuk membawanya di bawah cara-cara kasih karunia, dan dengan demikian untuk pertobatan dan keselamatannya; tidak ada kemungkinan untuk itu, karena dia adalah musuh yang tak termaafkan bagi Kristus, dan sangat menolak Injil, serta tata cara yang ada; dan oleh karena itu, karena dia telah bertekad untuk berpisah, biarkan dia pergi: atau sebaliknya, sebagai alasan mengapa orang percaya harus mencari perdamaian dan rekonsiliasi, dan dengan segala cara, jika mungkin, terus tinggal bersama dengan orang yang tidak percaya; diambil dari harapan untuk menjadi berguna di bawah pengaruh dan berkat ilahi, demi kebaikan spiritual dan kekal mereka, istri untuk kebaikan suami; dengan percakapannya dia mungkin terpengaruh, dan didorong untuk memiliki pendapat yang lebih baik tentang agama Kristen; untuk menyukai Injil, dan menghadiri pelayanan firman, yang dapat menjadi kuasa Allah bagi keselamatan baginya:
atau bagaimana kau tahu, hai pria, apakah kau akan menyelamatkan istrimu; ini mungkin dilakukan, dengan cara yang sama seperti yang sekarang disarankan: orang-orang dalam hubungan seperti itu sering memiliki pengaruh besar satu sama lain, dan sering kali oleh Providence Ilahi menjadi berkat besar untuk satu sama lain, dalam hal-hal spiritual maupun temporal. Ini mengingatkan saya pada sebuah kasus yang diceritakan oleh para dokter Yahudi a:
"terjadi pada seorang yang saleh bahwa dia menikahi seorang wanita saleh, dan mereka tidak memiliki anak; mereka berkata, kami tidak memberi manfaat apapun kepada Tuhan yang terberkati; mereka berdiri dan menceraikan satu sama lain; dia pergi dan menikahi seorang wanita jahat, dan dia membuatnya jahat; dia pergi dan menikahi seorang pria jahat,
atau, untuk menggunakan frasa rasul, "menyelamatkannya".

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> 1Kor 7:1-9; 1Kor 7:10-16
Matthew Henry: 1Kor 7:1-9 - Melawan Percabulan
Dalam pasal ini, Rasul Paulus menjawab beberapa perkara yang diajukan kepad...

Matthew Henry: 1Kor 7:10-16 - Ikatan Perkawinan Tidak Bisa Diganggu Gugat Ikatan Perkawinan Tidak Bisa Diganggu Gugat (1 Korintus 7:10-16)
...
SH: 1Kor 7:1-16 - Seks tidak najis. (Rabu, 27 Agustus 1997) Seks tidak najis.
Seks tidak najis. Daya seks dalam diri manusia diciptakan Allah dalam konteks seksua...

SH: 1Kor 7:1-16 - Kehendak Allah atas pernikahan (Selasa, 30 April 2013) Kehendak Allah atas pernikahan
Judul: Kehendak Allah atas pernikahan
Hubungan seksual yang amoral mema...

SH: 1Kor 7:1-16 - Menjaga Kekudusan Perkawinan (Selasa, 16 April 2019) Menjaga Kekudusan Perkawinan
Tak sedikit pernikahan orang Kristen zaman sekarang dilanda masalah. Masalah yang mu...

SH: 1Kor 7:1-6 - Kewajiban dalam pernikahan (Rabu, 10 September 2003) Kewajiban dalam pernikahan
Kewajiban dalam pernikahan.
Pergumulan orang tua, sekolah dan gereja mengh...

SH: 1Kor 7:1-5 - Cerai! Bolehkah? (Sabtu, 22 Agustus 2009) Cerai! Bolehkah?
Judul: Cerai! Bolehkah?
Apa jalan keluar terbaik bagi pasangan suami isteri yang konf...

SH: 1Kor 7:1-2 - Melajang (Sabtu, 5 September 2009) Melajang
Judul: Melajang
Allah ingin hidup manusia berarti, melimpah, dan jadi berkat. Maka
Allah men...

SH: 1Kor 7:7-16 - Kudusnya pernikahan (Kamis, 11 September 2003) Kudusnya pernikahan
Kudusnya pernikahan.
Paulus kembali menegaskan kepada jemaat Korintus bahwa perni...

SH: 1Kor 7:8-9 - Melajang (Sabtu, 5 September 2009) Melajang
Judul: Melajang
Allah ingin hidup manusia berarti, melimpah, dan jadi berkat. Maka
Allah men...

SH: 1Kor 7:12-16 - Injil bagi pasangan hidup (Sabtu, 29 Agustus 2009) Injil bagi pasangan hidup
Judul: Injil bagi pasangan hidup
Apakah Anda sudah menginjili seseorang? Apa...



Topik Teologia: 1Kor 7:2 - -- Umat Manusia: Wanita
Wanita sebagai Anggota Masyarakat
Wanita Dalam Pernikahan
Istri dan Suami Saling Bertanggungj...

Topik Teologia: 1Kor 7:3 - -- Umat Manusia: Wanita
Wanita sebagai Anggota Masyarakat
Wanita Dalam Pernikahan
Istri dan Suami Saling Bertanggungj...

Topik Teologia: 1Kor 7:5 - -- Makhluk-makhluk Supranatural
Setan
Umat Manusia: Wanita
Wanita sebagai Anggota Masyarakat
Wanita Dal...

Topik Teologia: 1Kor 7:8 - -- Gereja
Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
Masalah Pribadi dan Sosial dalam Gereja
Masalah Perkawinan Orang Perca...

Topik Teologia: 1Kor 7:9 - -- Dosa
Dosa-dosa Kedagingan
Dosa-dosa Seksual yang Dilarang
Kel 20:14...

Topik Teologia: 1Kor 7:10 - -- Wahyu Allah
Wahyu Khusus
Inspirasi Kitab Suci
Inspirasi Perjanjian Baru
Pandangan Inspirasi Perjanji...

Topik Teologia: 1Kor 7:11 - -- Gereja
Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
Masalah Pribadi dan Sosial dalam Gereja
Masalah Perkawinan Orang Perca...

Topik Teologia: 1Kor 7:12 - -- Umat Manusia: Wanita
Wanita sebagai Anggota Masyarakat
Wanita Dalam Pernikahan
Istri yang Percaya Menguduskan Suam...

Topik Teologia: 1Kor 7:15 - -- Keselamatan
Panggilan
Natur Panggilan
Untuk Apa Allah Memanggil Manusia
Allah Memanggil Manusia untu...
TFTWMS: 1Kor 7:1-7 - Masalah Menuruti Kehendak Hati Atau Penyangkalan Diri MASALAH MENURUTI KEHENDAK HATI ATAU PENYANGKALAN DIRI (1 Korintus 7:1-7)
...

TFTWMS: 1Kor 7:8-11 - Nasihat Untuk Yang Tidak Kawin, Janda, Dan Yang Kawin NASIHAT UNTUK "YANG TIDAK KAWIN," "JANDA," DAN "YANG KAWIN" (1 Korin...

TFTWMS: 1Kor 7:12-16 - Nasihat Untuk Orang Percaya Yang Kawin Dengan Orang Tidak Percaya NASIHAT UNTUK ORANG PERCAYA YANG KAWIN DENGAN ORANG TIDAK PERCAYA (1 Korintus 7:12-16)...
Constable (ID) -> 1Kor 1:10--7:1; 1Kor 7:1--16:13; 1Kor 7:1-40; 1Kor 7:1-16; 1Kor 7:1-7; 1Kor 7:8-9; 1Kor 7:10-11; 1Kor 7:12-16
Constable (ID): 1Kor 1:10--7:1 - --II. Kondisi yang Dilaporkan kepada Paul 1:10--6:20
Pengantar hangat di...

Constable (ID): 1Kor 7:1--16:13 - --III. Pertanyaan yang diajukan kepada Paulus 7:1--16:12
Sisa tubuh sura...


Constable (ID): 1Kor 7:1-16 - --1. Nasihat untuk yang sudah menikah atau yang pernah menikah 7:1-16 ...



Constable (ID): 1Kor 7:10-11 - --Tidak ada perceraian untuk orang Kristiani yang pasangan mereka adalah orang percaya ...
