Nas : 1Kor 2:1

Isi khotbah Paulus tidak berdasarkan "hikmat" manusia yang paling mutakhir, baik yang ada dalam dunia maupun dalam gereja. Sebaliknya, dia memusatkan beritanya pada kebenaran inti dari Injil (penebusan melalui Kristus) dan pada kuasa Roh Kudus

(lihat cat. --> 1Kor 2:4 berikutnya).

[atau ref. 1Kor 2:4]

Ia sangat sadar akan keterbatasan manusiawinya, ketidakcakapan pribadinya, dan ketakutan serta rasa gemetar dalam dirinya. Oleh karenanya, ia tidak bersandar pada dirinya, melainkan pada beritanya dan pada Roh (ayat 1Kor 2:4). Hal ini mengakibatkan suatu keyakinan (pertunjukan) dari karya dan kekuatan Roh yang lebih besar.

Nas : 1Kor 2:4

1. 1) Sebagai suatu keyakinan (pertunjukan) akan kekuatan Roh Kudus (1Kor 1:18,24), pemberitaan Paulus meliputi:
1. (a) tindakan Roh dalam menginsafkan orang akan dosa, kebenaran, dan penghakiman, dan membawa kesaksian tentang kuasa penyelamatan dari Kristus yang sudah bangkit (bd. pasal 1Kor 5:1-6:20;

   lihat cat. --> Yoh 16:8;

   [atau ref. Yoh 16:8]

   Kis 2:36-41);
2. (b) kuasa untuk mengubah kehidupan (1Kor 1:26-27; bd. Kis 4:13);
3. (c) kuasa yang mengerjakan kekudusan dalam hidup orang percaya (1Kor 5:3-5); dan
4. (d) kuasa Allah yang dinyatakan dengan tanda ajaib dan mukjizat (Kis 2:29-33; 4:29-30; 5:12; 14:3; 2Kor 12:12).
2. 2) Beberapa bagian lain di PB menekankan bahwa pemberitaan Injil telah disertai kuasa khusus dari Roh Kudus: Mr 16:17-18; Luk 10:19; Kis 28:3-6; Rom 15:19; 1Kor 4:20; 1Tes 1:5; Ibr 2:4.
3. 3) Semua pelayan Injil harus berdoa agar melalui pelayanannya
1. (a) orang akan diselamatkan (Kis 2:41; 11:21,24; 14:1),
2. (b) orang yang baru percaya akan dipenuhi dengan Roh Kudus (Kis 2:4; 4:31; 8:17; 19:6),
3. (c) roh-roh jahat akan diusir (Kis 5:16; 8:7; 16:18),
4. (d) orang sakit akan disembuhkan (Kis 3:6; 4:29-30; 14:10), dan
5. (e) pengikut akan belajar menaati standar dan pengajaran yang benar dari Kristus (Mat 28:18-20; Kis 11:23,26;

   lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA).

Nas : 1Kor 2:12

Hal-hal yang telah dipersiapkan Allah bagi mereka yang mengasihi Dia (ayat 1Kor 2:9) dapat dimengerti oleh orang percaya melalui penyataan dan pencerahan Roh (ayat 1Kor 2:10-16). Sementara orang percaya membaca dan mempelajari Alkitab, Roh itu mencerahkan pengertian mereka akan kebenaran. Kepada orang percaya yang setia, Roh itu juga mengaruniakan suatu keyakinan yang kuat bahwa Alkitab berasal dari Allah (Yoh 16:13; Ef 1:17).

Nas : 1Kor 2:13

Walaupun Paulus sedang menulis mengenai asal mula ilahi dari pemberitaannya, ayat 1Kor 2:9-13 menunjukkan langkah-langkah yang dengannya Roh Kudus juga mengilhamkan penulisan Alkitab.

Langkah 1: Allah berhasrat untuk menyampaikan hikmat-Nya kepada umat manusia (ayat 1Kor 2:7-9). Hikmat ini menyangkut keselamatan kita, sambil berpusat pada Kristus sebagai hikmat Allah (bd. 1Kor 1:30; 1Kor 2:2,5).

Langkah 2: Hanya melalui Roh Kudus kebenaran dan hikmat Allah dapat dinyatakan kepada umat manusia (ayat 1Kor 2:10). Roh Kudus mengetahui sepenuhnya pikiran Allah (ayat 1Kor 2:11).

Langkah 3: Penyataan Allah telah dikaruniakan kepada orang-orang percaya yang terpilih melalui kehadiran Roh Kudus yang mendiami dirinya (ayat 1Kor 2:12; bd. Rom 8:11,15).

Langkah 4: Para penulis Alkitab menulis dengan perkataan yang diajarkan oleh Roh Kudus (ayat 1Kor 2:13); Roh menuntun para penulis dalam pemilihan kata-kata yang mereka pakai (bd. Kel 24:4; Yes 51:16; Yer 1:9; 36:28,32; Yeh 2:7; Mat 4:4). Pada saat yang sama, bimbingan Roh dalam mengungkapkan kebenaran ilahi itu tidak bersifat mekanis; melainkan Roh itu menggunakan kosa kata dan gaya penulisan setiap penulis.

Langkah 5: Alkitab yang diilhami secara ilahi bisa dipahami oleh orang percaya yang rohani sementara mereka menyelidiki isinya melalui penerangan Roh Kudus (ayat 1Kor 2:14-16).

Demikian, baik pikiran maupun bahasa Alkitab telah diilhamkan oleh Roh Allah. Tak ada seorang penulis pun yang mengucapkan perkataan atau kalimat yang salah. Firman Allah dilindungi oleh Roh Kudus dari segala kesalahan dan kebohongan (bd. Yes 55:10-11;

lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

Nas : 1Kor 2:14

(versi Inggris NIV -- "manusia tanpa Roh itu"). Penjelasan tentang ayat ini dapat dilihat dalam

lihat art. TIGA JENIS ORANG.

Nas : 1Kor 2:16

Memiliki pikiran Kristus artinya mengetahui kehendak-Nya serta rencana dan maksud penebusan-Nya (ayat 1Kor 2:9-10). Hal ini berarti menghargai dan memandang segala perkara sesuai dengan cara Allah memandangnya, menilai segala perkara sesuai dengan cara Ia menilainya, mengasihi yang dikasihi-Nya dan membenci yang dibenci-Nya (ayat 1Kor 2:15; Ibr 1:9). Hal ini berarti mengenal kekudusan Allah dan kedahsyatan dosa. Demikianlah, dengan menerima Roh dan menaati Roh itu (ayat 1Kor 2:12) nilai-nilai dan pandangan hidup orang percaya menjadi berbeda sama sekali dari cara dan hikmat zaman ini (bd. Fili 2:5-8).

rencana Allah yang belum diketahui oleh dunia: beberapa naskah kuno: kesaksian mengenai Allah.

Tetapi: beberapa naskah kuno: Karena.

kepada orang-orang yang mempunyai Roh Allah: atau dengan kata-kata yang diberikan oleh Roh Allah.

Var: rahasia Allah. Kesaksian Allah ialah kesaksian yang diberikan Allah melalui pewartaan tentang Yesus Kristus.

Sebuah ungkapan alkitabiah yang lazim, bdk 2Ko 7:15; Efe 6:5; Fili 2:12; lih. Maz 2:11 dst.

Yang dimaksudkan ialah mujizat-mujizat dan pencurahan Roh Kudus yang menyertai pemberitaan Injil oleh Paulus (bdk 1Ko 1:5 dan 2Ko 12:12).

Perkataan yang disampaikan oleh "hikmat manusiawi" dari sendirinya memang meyakinkan (1Ko 2:4). Tetapi keyakinan yang dihasilkan pada para pendengar juga hanya keyakinan manusiawi belaka (1Ko 2:5). Dan itulah yang ditolak Paulus. Memang pemberitaan Injil juga meyakinkan (1Ko 2:4) oleh karena menyatakan karya Roh Kudus. Hanya pemberitaan itu perlu diterima dengan cara lain dari pada "perkataan hikmat manusiawi" diterima, yaitu dengan Roh Kudus.

Harafiah: mereka yang sempurna. Tetapi yang dimaksudkan bukanlah sekelompok orang tertutup yang mengetahui beberapa hal rahasia yang tidak diketahui umum. Sebaliknya, Paulus berpikir kepada orang Kristen yang "matang" dalam kehidupan dan pemikirannya sebagai orang Kristen. Bdk 1Ko 14:20; Fili 3:15; Kol 4:12; Ibr 5:14. Mereka sama dengan "manusia rohani" yang diperlawankan dengan orang "yang belum dewasa dalam Kristus"

Kurang jelas apa yang dimaksudkan: atau pemerintah sipil, atau kekuasaan jahat, para setan yang memerintah dunia. Tafsir yang terakhir ini kiranya paling cocok, bdk 1Ko 15:24-25; Efe 6:12. Lihat juga Luk 4:6 dan Yoh 12:31+; barangkali kedua-duanya dimaksudkan sejauh pemerintah sipil diperalat oleh kuasa jahat itu.

Yang dimaksudkan bukanlah hikmat yang rahasia, tetapi hikmat mengenai rencana rahasia (misterion) Allah mengenai keselamatan, yang terlaksana dalam diri Kristus, Rom 16:25+.

Harafiah: Tuhan kemuliaan. Kemuliaan ialah kekuasaan Allah (Yahwe) yang bersemarak, Kel 24:16; ini sebuah sifat Allah yang tak mungkin diberikan kepada orang lain. Dengan menyebut Yesus sebagai Tuhan kemuliaan, Paulus menyamakanNya dengan Allah (Yahwe).

Boleh jadi bahwa dalam ayat ini digabungkan Yes 64:6 dan Yer 3:16. Tetapi mungkin juga Paulus mengutip sebuah kitab apokrip yang berjudul: Apokalips (wahyu) Elia.

Kalimat ini sukar dimengerti dan sukar diterjemahkan. Dapat juga dimengerti: kami mengungkapkan dengan kata-kata rohani hal-hal rohani; atau: kami memperlihatkan kesesuaian hal-hal rohani bagi mereka yang rohani; atau: dan supaya hal-hal rohani bersesuaian dengan orang-orang rohani; atau: dan karena kami menaklukkan hal-hal rohani kepada penilaian mereka yang rohani (mempunyai Roh).

Harafiah: manusia yang (hanya) berjiwa (dan tidak ber-Roh). artinya manusia yang hanya mempunyai daya-daya manusiawi saja. Bdk "tubuh alamiah" (harafiah: tubuh yang (hanya) berjiwa), 1Ko 15:44.

Ayat ini sedikit banyak berupa pembelaan diri. Paulus yang mempunyai Roh (manusia rohani) tidak dapat dan tidak boleh dinilai oleh orang Korintus yang adalah "manusia duniawi" (harafiah: kedagingan), 1Ko 3:1-3. Dalam bab 14 Paulus menetapkan aturan yang perlu dipegang oleh "manusia rohani" itu. Bdk juga 1Ko 12:10+ dan 1Te 5:19-22.

ialah wahju Allah jang dimaklumkan sebagai kebenaran mutlak, lagi dibenarkan dan diperkuat oleh pernjataan-pernjataan adjaib.

Pernjataan kebidjaksanaan Allah memuntjak dalam kurban Jesus disalib.

tidak dengan gagah-berani dan menondjolkan kepandaian, seperti biasa lagaknja ahli-ahli pidato jang dikagumi orang-orang Korintus.

suatu peribahasa umum jang berlebih-lebihan, dan disinipun tidak begitu sungguh maksudnja.

Roh Kudus mejakinkan para pendengar dengan kekuatan rahmatnja, sering pula setjara lahiriah dengan memberi kurnia-kurnia adjaib.

jang matang kepertjajaannja.

kalangan-kalangan atasan dan berpengaruh, jang menguasai politik dan kebudajaan dan memimpin dengan kebidjaksanaan serba keduniaan jang sering menentang Allah.

Jang dimaksudkan disini, ialah rentjana tjinta Allah dari kekal, untuk menjelamatkan umat manusia dengan misteri dan adjaran salib Kristus.

jaitu supaja kita akan mendapat bagian dalam kemuliaan abadi.

jang sendiri mempunjai seluruh kemuliaan Allah dengan sesempurna-sempurnanja dan memberi sekalian manusia jang pertjaja bagian didalamnja.

Ingatlah 1Ko 2:9 tadi.

Kalimat terachir ajat ini sangat kabur maksudnja. Kami pilih salah satu terdjemahan jang mungkin.

Maksudnja manusia jang tidak mempunjai hidup rohani-ataskodrati dan tidak dihidupi oleh Roh Kudus.

jaitu dengan pengertian rohani-ataskodrati, sehingga ia dapat memahami kebidjaksanaan ilahi dan mengetahui nilai-nilai anugerah-anugerah Allah.

jaitu oleh orang-orang jang hanja mempunjai kebidjaksanaan duniawi, dan dengan itu tidak mungkin mengerti dan menghargai sikap hidup dan tjita-tjita orang-orang jang dihidupi Roh Kudus.

Maksud kutipan Yes 40:13 ini, ialah: seperti tak mungkin seorang manusia mengerti pikiran-pikiran Allah, demikian orang-orang tanpa Roh Allah tidak dapat mengerti sikap hidup dan tjita-tjita orang-orang jang mempunjai Roh Allah.

· dengan hikmat: 1Kor 2:4,13; 1Kor 1:17

· yang disalibkan: Gal 6:14; 1Kor 1:23

· datang kepadamu: Kis 18:1-18

· dalam kelemahan: 1Kor 4:10; 9:22; 2Kor 11:29,30; 12:5,9,10; 13:9

· dan gentar: 2Kor 7:15; [Lihat FULL. 2Kor 7:15]

· kata-kata hikmat: 1Kor 2:1

· akan kekuatan: Rom 15:13; [Lihat FULL. Rom 15:13]

· pada kekuatan: 2Kor 4:7; 6:7

· telah matang: Ef 4:13; Fili 3:15; Kol 4:12; Ibr 5:14; 6:1; Yak 1:4

· dunia ini: 1Kor 2:8; 1Kor 1:20; [Lihat FULL. 1Kor 1:20]

· akan ditiadakan: Mazm 146:4

· ialah hikmat: 1Kor 2:1

· yang tersembunyi: Rom 16:25

· dunia ini: 1Kor 2:6; 1Kor 1:20; [Lihat FULL. 1Kor 1:20]

· yang mulia: Mazm 24:7; Kis 7:2; Yak 2:1

· mengasihi Dia: Yes 64:4; 65:17

· telah menyatakannya: Mat 13:11; [Lihat FULL. Mat 13:11]; 2Kor 12:1,7; Gal 1:12; 2:2; Ef 3:3,5

· oleh Roh: Yoh 14:26

· diri manusia: Yer 17:9

· selain roh: Ams 20:27

· menerima roh: Rom 8:15

· dunia: 1Kor 1:20,27; Yak 2:5

· hikmat manusia: 1Kor 2:1,4; 1Kor 1:17

· Roh Allah: Yoh 14:17

· suatu kebodohan: 1Kor 1:18; [Lihat FULL. 1Kor 1:18]

· manusia rohani: 1Kor 3:1; Gal 6:1

· menasihati Dia: Yes 40:13; Rom 11:34; [Lihat FULL. Rom 11:34]

· pikiran Kristus: Yoh 15:15

Sebab semua filsafat humanistik dari para intelektual dunia pada akhirnya akan sia-sia, mungkin tidak bijaksana untuk membuang-buang waktu berharga mempelajari filsafat, kecuali mungkin untuk tujuan membantahnya.

Kebijaksanaan sejati, yang berpusat pada Kristus, ada di dalam hati Tuhan sebelum dunia dimulai. "Apakah kebijaksanaan tidak berseru? ... Tuhan memiliki aku di awal jalan-Nya, sebelum karya-Nya yang dahulu. Aku ditetapkan dari kekekalan, dari awal, sebelum bumi ada... Karena barangsiapa menemukan aku, dia menemukan kehidupan, dan akan mendapatkan kasih karunia dari Tuhan. Tetapi siapa yang berbuat dosa terhadapku, mencederai jiwanya sendiri: semua orang yang membenciku mencintai kematian." (Ams 8:1, Ams 8:22, Ams 8:23, Ams 8:35, Ams 8:36).

Referensi ini berasal dari Yesaya 64:4, tetapi Paulus telah menafsirkan "menantikan dia" sebagai "mencintainya." Kemuliaan dari "langit baru dan bumi baru" (Yesaya 66:22) melampaui imajinasi manusia, karena mereka sedang "dipersiapkan" untuk kita oleh Kristus sendiri (Yohanes 14:2, Yohanes 14:3).

Beberapa dari kemuliaan ilahi ini memang telah dinyatakan kepada kita melalui Rasul Yohanes (Wahyu 21, 22).

Dengan demikian, Paulus mengklaim bahwa ajarannya sebenarnya bukan miliknya, melainkan milik Tuhan, karena kata-katanya diajarkan oleh Roh Kudus. Ini adalah klaim yang jelas tentang inspirasi verbal ilahi dari surat-surat Paulus sendiri.

“Manusia yang 'alami', yang masih belum diselamatkan, tidak dapat menghargai kebenaran rohani. Ia harus terlebih dahulu memahami pengorbanan penebusan Kristus untuknya, tetapi bahkan itu adalah 'kebodohan' baginya (1Ko 1:18) hingga Roh Kudus sendiri meyakinkannya akan realitasnya (Yoh 16:7-11). Roh, tentu saja, dapat menggunakan Firman-Nya dan kesaksian orang-orang percaya yang dipimpin oleh-Nya untuk mencapai hal ini."

Lihat Yesaya 40:13, catatan; dan Roma 11:34, catatan.

"Biarlah pikiran ini ada padamu," kata Paulus, "yang juga ada di dalam Kristus Yesus" (Phi 2:5), merujuk pada kerendahan hati-Nya dan kesediaan-Nya untuk menderita dan mati agar orang lain dapat diselamatkan."

Kis 18:9

Yes 64:4

Yes 40:13

Kis 18:9

Yes 64:4

Yes 40:13

Dan saya, saudara-saudara, ketika saya datang kepada kalian,.... Kisah yang diberikan oleh rasul tentang dirinya ini terjadi, baik karena apa yang telah ia katakan di bagian akhir bab sebelumnya, mengenai pilihan yang Tuhan buat dari hal-hal yang bodoh, lemah, rendah, dan terhina di dunia, serta pemanggilan-Nya kepada mereka oleh kasih karunia-Nya untuk bersekutu dengan orang-orang kudus secara bersama, dan oleh karena itu ia menyesuaikan pelayanannya kepada mereka, dan khususnya kepada pelayanan firman, yang ia sendiri adalah contoh dan teladan; atau karena apa yang telah ia nyatakan dalam 1Kor 1:17 dari bab yang sama, bahwa ia diutus untuk memberitakan Injil,

tidak dengan kebijaksanaan kata-kata; yang di sini ia tegaskan kembali, dan menyatakan dengan sesuai, bahwa ketika ia pertama kali datang ke Korintus, ia

datang bukan dengan keunggulan ucapan, atau kebijaksanaan; karena walaupun ia tidak hanya terampil dalam ilmu Yahudi, dibesarkan di kaki Gamaliel; tetapi juga memiliki pemahaman yang baik tentang sastra Yunani, dan mampu, dalam kesempatan yang tepat, untuk mengutip pujangga Yunani, seperti yang dilakukannya dengan Aratus, Kis 17:28 dan Menander, Tit 1:12, dan dengan demikian, jika ia mau, dapat menghiasi pidatonya dengan bahasa yang megah, dengan bunga-bunga retorika, dan kefasihan orang-orang Yunani; namun ia tidak memilih gaya yang tinggi dan berbunga-bunga, yang sangat terasa dari kebijaksanaan dan seni manusia; karena subjek yang ia bahas tidak memerlukan pakaian seperti itu, atau kata-kata besar yang menyombongkan diri, atau gaya bombastis untuk mempercantiknya, dan mendapatkan pujian serta persetujuan dari manusia: karena apa yang ia sampaikan adalah hal-hal yang jelas dan faktual, yang dibuktikan oleh Tuhan sendiri,

menyatakan kepada kalian kesaksian Tuhan; yaitu, Injil, yang memberikan kesaksian tentang kasih, kasih karunia, dan belas kasihan Tuhan, kebaikan-Nya dan niat baik-Nya kepada anak-anak manusia, dengan memberikan dan mengutus Putra-Nya yang tunggal untuk menjadi Juruselamat dan Penebus mereka; dan di mana Tuhan memberikan kesaksian tentang Putra-Nya, tentang anak-Nya, keilahian-Nya, perantaraan-Nya, inkarnasi-Nya, ketaatan-Nya, penderitaan-Nya, dan kematian-Nya, tentang kebangkitan-Nya, pengangkatan-Nya ke surga, duduk di sebelah kanan-Nya, perantaraan-Nya untuk umat-Nya, dan kedatangan-Nya yang kedua untuk mengadili, serta kehidupan kekal dan keselamatan melalui-Nya. Semua hal ini adalah fakta, dan bergantung pada kesaksian Tuhan, yang lebih besar daripada kesaksian manusia, tidak memerlukan seni atau oratori manusia untuk merekomendasikannya: sudah cukup dengan kata-kata yang jelas, dan bahasa yang mudah, untuk menyatakannya, dengan bukti yang mendukungnya. Salinan Aleksandria, dan beberapa lainnya, membaca, "misteri" Tuhan: dan demikian juga versi Suriah רזא דאלהא, "misteri Tuhan" salah satu salinan Stephens membacanya, "misteri Kristus"; dan versi Latin Vulgata, "kesaksian Kristus".

Sebab saya bertekad untuk tidak mengetahui apapun di antara kalian,.... Ini adalah keputusan yang diambil oleh rasul sebelum ia datang di antara mereka, bahwa meskipun ia sangat paham dalam sastra manusia, dan memiliki pengetahuan luas tentang hal-hal alam, ia tidak ingin memberitahukan hal lain kepada mereka, atau menjadikan apapun sebagai subjek pelayanannya,

selain Kristus dan Dia yang disalibkan: ia memiliki pengetahuan spiritual dan pengalaman tentang Kristus sendiri, yang ia hargai di atas segalanya; dan pengetahuan ini mempersiapkannya untuk mengenalkan-Nya kepada orang lain; dan pengetahuan ini ia sangat ingin dan siap untuk komunikasikan melalui pemberitaan Injil, yang merupakan sarana untuk memperkenalkan Kristus sebagai keselamatan dari Allah bagi jiwa-jiwa manusia; dan mengenai hal ini ia terutama menekankan, dan di mana ia sangat menikmati dan senang; ia memberitahukan hal-hal yang berkaitan dengan pribadi Kristus, seperti bahwa Ia adalah Allah, Anak Allah, dan sungguh-sungguh manusia. Allah dan manusia dalam satu pribadi; hal-hal yang berkaitan dengan jabatannya, seperti bahwa Ia adalah Mesias, mediator, nabi, imam, dan Raja, kepala, suami, Penyelamat, dan Penebus gereja dan umat-Nya; dan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya sebagai itu, dan berkat-berkat anugerah yang diperoleh oleh-Nya; seperti bahwa pembenaran adalah melalui kebenaran-Nya, pengampunan melalui darah-Nya, damai, rekonsiliasi, dan penebusan melalui pengorbanan-Nya, dan keselamatan hanya dan sepenuhnya oleh-Nya. Tekadnya adalah untuk memberitakan tidak ada selain Kristus; bukan dirinya sendiri, atau manusia; atau kekuatan dan kesucian alam manusia, kehendak bebas dan pekerjaan ciptaan, tetapi untuk mengecualikan semua dan segalanya dari menjadi mitra dengan Kristus dalam urusan keselamatan. Ini adalah doktrin yang ia pilih sebagai yang pertama, dan terutama, untuk ditekankan, yaitu keselamatan oleh Kristus, dan Dia, sebagai

disalibkan: apa yang merupakan pelanggaran terbesar bagi orang lain adalah yang paling menyenangkan bagi-Nya, karena keselamatan datang melalui dan oleh salib Kristus; dan ia memusatkan perhatian pada hal ini, dan bertekad untuk melakukannya; karena itu adalah yang paling sesuai untuk kemuliaan Kristus, dan apa yang diakui untuk pertobatan orang-orang berdosa, penghiburan bagi pikiran yang tertekan, dan merupakan makanan yang cocok untuk iman, sebagaimana ia ketahui dari pengalaman pribadinya.

Dan aku berada di antaramu dalam kelemahan,.... Ini berarti kelemahan dari kehadiran fisiknya, ketidakberdayaan suaranya, dan sosoknya yang sederhana sebagai pengkhotbah di antara mereka, baik dalam hal substansi maupun cara pelayanannya di mata banyak orang; atau perilakunya yang rendah hati dan sederhana di antara mereka, tidak menggunakan kekuasaan dan otoritas yang diberikan Kristus kepadanya sebagai seorang rasul; tetapi lebih memilih untuk bekerja dengan tangannya sendiri, seperti yang dilakukannya di Korintus, untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan orang lain; atau banyak penganiayaan yang ia alami di sana demi memberitakan Kristus yang disalibkan; dan yang kadang-kadang ia sebut "kelemahan"; lihat 2Ko 12:9 oleh karena itu, ditambahkan,

dan dalam ketakutan, dan dengan banyak getaran: bukan hanya karena besarnya dan mengerikannya pekerjaan yang ia jalani, dan agar jiwa-jiwa yang ia layani tidak tersesat dari kebenaran, dan terjerumus ke dalam kepatuhan yang berdosa; tetapi karena kekerasan orang-orang terhadapnya, yang mengancam hidupnya, dan mengawasi kehidupannya: oleh karena itu, Tuhan, untuk menguatkannya, berbicara dalam suatu visi kepadanya, dan memintahnya untuk tidak takut, tetapi mengkhotbahkan Injil-Nya dengan berani, dan tidak diam; meyakinkannya akan kehadirannya, dan bahwa tidak ada orang yang akan menyerangnya untuk menyakitinya, karena ia memiliki banyak bejana pilihan di sana yang akan dipanggil oleh anugerah-Nya melalui pelayanannya, Kis 18:9 yang tidak diragukan lagi sangat membantu menghilangkan ketakutan dan getaran yang menyertai dirinya.

Dan pidato saya, dan khotbah saya,.... Seperti yang ditentukan-Nya, demikianlah ia bertindak. Karena pokok bahasan pelayanannya bukanlah salah satu seni liberal dan ilmu pengetahuan, atau filsafat dan moralitas kering bangsa-bangsa lain, tetapi keselamatan melalui Kristus yang disalibkan; demikian pula gaya, diksi, dan bahasa yang digunakan dalam khotbahnya,

tidak dengan kata-kata menggoda dari kebijaksanaan manusia; dengan kata-kata teknis, kata-kata seni, yang diciptakan oleh kebijaksanaan manusia untuk menarik perhatian; dan hanya dengan argumen yang mungkin, sebuah tampilan alasan untuk meyakinkan pikiran untuk menyetujui, ketika tidak ada yang solid dan substansial yang diajukan, hanya rangkaian kata-kata yang disusun dengan arti, tanpa ada kekuatan argumen di dalamnya; sebuah metode yang digunakan oleh guru-guru palsu, dan yang oleh rasul di sini diserang, dan diam-diam dikutuk:

tetapi dalam demonstrasi Roh, dan kuasa; sebagian dengan memanfaatkan bukti yang kuat dari tulisan-tulisan Perjanjian Lama, yang dituliskan oleh Roh Tuhan, dan yang merupakan sebuah demonstrasi dari kebenaran-kebenaran yang ia sampaikan; dan sebagian dengan tanda-tanda, dan keajaiban, dan mukjizat, serta karunia dari Roh Kudus, contoh-contoh luar biasa dari kuasa ilahi, yang sangat menguatkan doktrin yang ia khotbahkan: dan selain semua ini, Roh Tuhan dengan luar biasa membantunya dalam pekerjaannya, baik tentang kata-kata maupun materi; mengarahkannya, apa yang harus dikatakan, dan dalam bentuk apa, dalam kata-kata, bukan yang diajarkan oleh kebijaksanaan manusia, tetapi yang diajarkan oleh Roh Kudus; dan mendampingi pelayanannya dengan kuasa-Nya, untuk pertobatan, penghiburan, pemantapan, dan keselamatan banyak orang.

Supaya imanmu tidak berdiri,.... "Atau berada dalam hikmat manusia, tetapi dalam kuasa Tuhan". Roh Allah memimpin dia, dan di bawah pengaruh-Nya ia memilih, dan dengan bantuannya mengejar cara pengkhotbahannya ini, dengan tujuan, dan untuk alasan ini, agar iman kepada Kristus, dan kepada ajaran-ajaran Injil-Nya, yang datang melalui mendengar, tidak dapat dikaitkan dengan kekuatan khotbah dan oratori manusia; atau berdiri di atas dasar yang begitu rapuh, yang seandainya itu yang terjadi, dapat ditiadakan oleh aliran dan kekuatan kata-kata yang lebih unggul; tetapi agar itu dapat dikaitkan, seperti seharusnya, dengan kuasa yang maha kuasa, berdiri di dalamnya, disokong olehnya, dan pada akhirnya diselesaikan dan dipenuhi dengan-Nya.

Namun kami berbicara tentang hikmat,.... Meskipun para filosof bijak di antara kaum Gentil menganggap Injil sebagai kebodohan; dan meskipun rasul, dengan suatu pengakuan ironis, telah menyebut kementerian itu sebagai kebodohan dalam pengutusan, dan kebodohan Allah, dan telah menganggap yang terbaik, untuk alasan yang bijaksana, untuk menyampaikannya dengan cara yang sederhana dan jelas, tanpa hiasan kebijaksanaan manusia; namun ia membela dari tuduhan kebodohan: itu bukan kebodohan, melainkan hikmat, yang dia dan rekan-rekan pelayanannya beritakan, dan itu adalah yang tertinggi, seperti yang terlihat dari apa yang mengikuti. Meskipun tidak dianggap demikian oleh semua orang, namun

di antara, atau dengan

mereka yang sempurna; dewasa, pada usia, berlawanan dengan bayi dan anak-anak; mereka yang memiliki pemahaman yang diterangi oleh roh hikmat dan wahyu; yang memiliki indra mereka dilatih untuk membedakan antara hikmat ilahi dan manusia; dan yang sempurna dalam arti perbandingan, memiliki lebih banyak pengetahuan dan pemahaman spiritual daripada yang lain; karena tidak ada, dalam keadaan saat ini, yang benar-benar sempurna dalam pengetahuan; mereka yang paling tahu, hanya tahu sebagian: sekarang bagi orang-orang seperti itu Injil dan doktrinnya tampak sebagai hikmat tertinggi; karena maksud rasul bukan bahwa dia dan pelayan Injil lainnya memberitakan doktrin-doktrin yang lebih tinggi kepada seperangkat orang yang telah memiliki penilaian dan pemahaman yang lebih baik tentang hal-hal daripada yang lain: jika ini bisa dianggap sebagai maksud rasul, ia mungkin dianggap merujuk pada kebiasaan di antara orang Yahudi, untuk tidak menyampaikan hal-hal yang tinggi dari hukum, tetapi kepada orang-orang yang telah memenuhi syarat tertentu.

"Kata R. Ame ^r, mereka tidak menyampaikan rahasia hukum, kecuali kepada orang yang memiliki lima hal atau karakter dalam Yes 3:3''

Jadi mereka tidak membiarkan bab pertama Kejadian dan penglihatan-penglihatan Yehezkiel dibaca sampai usia tiga puluh tahun ^s; dan dari mereka, kaum Pythagoras mengambil gagasan mereka untuk tidak mengungkapkan misteri mereka kecuali kepada τελειοι, "yang sempurna", kata yang digunakan di sini ^t; tetapi maksud rasul adalah bahwa kepada mereka yang sempurna, dan bahkan kepada setiap orang yang memiliki sedikit saja pengetahuan spiritual, Injil adalah hikmat. Beberapa merujuk pada klausa ini bukan kepada orang-orang, tetapi kepada hal-hal; dan begitu juga versi Arab membacanya, "kami berbicara tentang hikmat mengenai hal-hal yang sempurna"; seperti hal-hal dari Injil, seperti penebusan yang melimpah, kebenaran yang sempurna, pengampunan penuh, kepuasan total, dan keselamatan serta kebahagiaan yang lengkap:

namun bukan hikmat dunia ini, atau dari para pangeran dunia ini, yang akan hancur: yang dimaksudkan bukanlah penyembahan berhala, takhayul, seni sihir yang aneh dan ajaib yang diperkenalkan oleh setan, yang membuat pemerintah dan kekuasaan, dengan semua karya mereka, dijatuhkan dan dihancurkan oleh Kristus; tetapi baik hikmat politik dan skema licik dari para penguasa sipil dunia ini, melawan Kristus dan Injil-Nya, yang pada saat ini sebagian besar, jika bukan semua dari mereka, sudah mati; atau filsafat yang sia-sia dari orang-orang bijak dan terpelajar di antara kaum Gentil, yang setiap hari semakin kurang diminati, melalui penyebaran Injil yang cepat dan kuat; atau lebih tepatnya puncak tertinggi dari hikmat dan pengetahuan dalam hal-hal ilahi, yang dicapai oleh para dokter dan Rabbins di antara orang Yahudi pada zaman sebelum kedatangan Mesias; disebut "dunia ini" sebagai perbedaan dari masa Mesias, yang dalam bahasa Yahudi adalah, "dunia yang akan datang", seperti yang dicatat oleh Dr. Lightfoot; yang dengan segala hikmat mereka dikacaukan dan dijadikan hancur oleh hikmat Injil yang lebih tinggi.

Tetapi kami berbicara tentang kebijaksanaan Tuhan,.... Bukan dari manusia, bukan dari para politikus yang bijak, para filsuf yang terpelajar, dan Rabbun; yang tidak dibentuk, diungkapkan, atau disebarkan oleh kebijaksanaan manusia, dan yang dibenci serta ditolak olehnya: Injil adalah satu-satunya hasil dari kebijaksanaan ilahi, dan di dalamnya terdapat tampilan yang megah; bahkan dalam doktrin-doktrin yang paling dianggap bodoh, seperti keselamatan melalui Kristus yang disalibkan, pembenaran melalui kebenarannya, pengampunan melalui darahnya, kepuasan melalui pengorbanannya, dan sebagainya.

dalam suatu misteri; ini adalah kebijaksanaan yang misterius. Injil penuh dengan misteri; ada misteri tentang Tuhan, tentang trinitas dari pribadi-pribadi dalam esensi ilahi; misteri tentang Kristus, tentang pribadinya, sebagai Tuhan yang nyata dalam daging, tentang anak ilahi-Nya, dan inkarnasi di dalam rahim seorang perawan; misteri tentang kasih karunia Roh dalam regenerasi, tentang persatuan para kudus dengan Kristus, dan persekutuan dengan-Nya, kebangkitan tubuh yang sama, perubahan para kudus yang hidup saat kedatangan Kristus, dengan banyak lainnya:

; Injil tersembunyi di dalam Tuhan, dalam pikiran hati-Nya, dalam hal-hal yang dalam dari pikiran-Nya, nasihat dari kehendak-Nya, dan tujuan dari kasih karunia-Nya; itu tersembunyi di dalam Kristus, di mana tersimpan semua harta kebijaksanaan dan pengetahuan; itu tersembunyi di bawah tipe dan bayangan dari hukum ritual; dan tersembunyi dalam Kitab Suci, yang harus dicari dengan tekun, seperti harta yang tersembunyi. Itu tersembunyi dari para malaikat, dan dari Adam, sampai diungkapkan; itu dalam beberapa hal tersembunyi dari orang Yahudi di bawah dispensasi yang lama, kepada mereka yang telah diumumkan; dan dalam arti tertentu dari orang percaya, di bawah dispensasi yang sekarang, yang hingga kini hanya mengetahuinya sebagian; dan sepenuhnya tersembunyi dari orang-orang alami, bahkan dari yang paling bijak dan bijaksana di antara mereka. Epithet ini menggambarkan nilai, kerahasiaan, dan juga keamanan Injil; hal-hal yang tersembunyi biasanya memiliki nilai, dan jika disimpan rahasia, juga aman; kebijaksanaan yang tersembunyi dan rahasia selalu dihargai, baik oleh orang Yunani maupun orang Yahudi: maka ucapan ^u dari yang terakhir,