2 Korintus 4:4
Konteks4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan l oleh ilah m zaman n ini 1 , sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, o yang adalah gambaran Allah. p
2 Korintus 4:6
Konteks4:6 Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang! t ", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, u supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus. v
Yohanes 1:14
Konteks1:14 Firman itu telah menjadi manusia 2 , u dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, v yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia w dan kebenaran. x
Yohanes 12:41
Konteks12:41 Hal ini dikatakan oleh Yesaya, karena ia telah melihat kemuliaan-Nya j dan telah berkata-kata tentang Dia. k
Yohanes 12:1
KonteksTitus 1:11
Konteks1:11 Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga c dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan.
[4:4] 1 Full Life : ILAH ZAMAN INI.
Nas : 2Kor 4:4
Perkataan "ilah zaman ini" menunjuk kepada Iblis (bd. Yoh 12:31; Yoh 14:30; 16:11; Ef 2:2; 1Yoh 5:19) yang memegang kuasa atas banyak kegiatan pada zaman sekarang ini. Akan tetapi, pemerintahannya itu bersifat sementara dan bersyarat. Dia melangsungkan pemerintahannya hanya dengan kehendak Allah yang mengizinkan sampai akhir sejarah (Wahy 19:11-20:10). Mereka yang tidak tunduk kepada Yesus Kristus, tetap berada di bawah kekuasaan Iblis. Dia membutakan mata mereka terhadap kebenaran dan kemuliaan Injil agar mereka tidak dapat diselamatkan. Pemecahan terhadap keadaan yang fatal ini ialah dengan mengikat kegiatannya melalui doa syafaat dan pemberitaan Injil dalam kuasa Roh (Kis 1:8) supaya orang dapat mendengarkan, mengerti dan memilih untuk percaya atau tidak (ayat 2Kor 4:5-6;
lihat cat. --> Mat 4:10
[atau ref. Mat 4:10]
mengenai Iblis).
[1:14] 2 Full Life : FIRMAN ITU TELAH MENJADI MANUSIA.
Nas : Yoh 1:14
Kristus, Allah yang kekal itu menjadi manusia (Fili 2:5-9). Kemanusiaan dan keilahian berpadu di dalam diri-Nya. Dengan merendahkan diri-Nya Ia memasuki hidup kemanusiaan dengan segala keterbatasan dari pengalaman manusia (bd. Yoh 3:17; 6:38-42; 7:29; 9:5; 10:36).