
Teks -- Roma 12:1-3 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Rm 12:1 - TUBUHMU SEBAGAI PERSEMBAHAN YANG HIDUP.
Nas : Rom 12:1
Orang percaya seharusnya mempunyai keinginan tulus-ikhlas untuk
menyenangkan hati Allah dalam kasih, pengabdian, pujian dan kekudusa...
Nas : Rom 12:1
Orang percaya seharusnya mempunyai keinginan tulus-ikhlas untuk menyenangkan hati Allah dalam kasih, pengabdian, pujian dan kekudusan, serta mempersembahkan tubuh untuk pelayanan.
- 1) Keinginan terbesar kita seharusnya hidup kudus dan berkenan kepada Allah. Ini menuntut memisahkan diri dari dunia dan makin mendekati Allah (ayat Rom 12:2). Kita harus hidup bagi Allah, menyembah Dia, menaati Dia, bersama dengan Dia menentang dosa dan membela kebenaran, menolak dan membenci kejahatan, melakukan pekerjaan baik untuk orang lain, meniru Kristus, mengikut Dia, melayani Dia, hidup sesuai dengan Roh dan dipenuhi oleh Roh.
- 2) Kita harus mempersembahkan tubuh kita kepada Allah sebagai sudah
mati kepada dosa dan sebagai rumah Roh Kudus
(lihat cat. --> Rom 12:2 berikut;
[atau ref. Rom 12:2]
bd. 1Kor 6:15,19).

Full Life: Rm 12:2 - JANGANLAH KAMU MENJADI SERUPA ... TETAPI BERUBAHLAH.
Nas : Rom 12:2
Beberapa hal tersirat di sini oleh Paulus:
1) Kita harus sadar bahwa sistem dunia ini jahat adanya (Kis 2:40;
Gal 1:4) dan d...
Nas : Rom 12:2
Beberapa hal tersirat di sini oleh Paulus:
- 1) Kita harus sadar bahwa sistem dunia ini jahat adanya (Kis 2:40;
Gal 1:4) dan di bawah pemerintahan Iblis (Yoh 12:31; 1Yoh 5:19;
lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA).
- 2) Kita harus bersikap tegas terhadap segala cara yang berlaku dan populer dari roh dunia sambil memberitakan kebenaran kekal dan standar kebenaran Firman Allah demi Kristus (1Kor 1:17-24).
- 3) Kita harus membenci kejahatan, mengasihi yang benar (ayat
Rom 12:9; 1Yoh 2:15-17;
lihat cat. --> Ibr 1:9)
[atau ref. Ibr 1:9]
dan menolak untuk berserah pada aneka macam keduniawian di sekitar gereja, seperti keserakahan, mementingkan diri, pemikiran humanistik, siasat-siasat politik, iri hati, kebencian, dendam, kecemaran, bahasa yang tidak senonoh, hiburan duniawi, pakaian yang tidak sopan, kedursilaan, narkotika, minuman keras dan persekutuan dengan orang duniawi. - 4) Pikiran kita harus diselaraskan dengan cara Allah (1Kor 2:16; Fili 2:5) dengan membaca serta merenungkan Firman-Nya (Mazm 119:11,148; Yoh 8:31-32; 15:7). Rencana dan cita-cita kita harus ditentukan oleh kebenaran sorgawi dan abadi, bukan oleh zaman yang jahat, sekular, dan sementara.
Jerusalem: Rm 12:1-8 - -- Jemaat Kristen mengganti Bait Allah di Yerusalem, Maz 2:6; 40:9, dan Roh Kudus yang mendiami jemaat itu memperdalam kehadiran Allah di tengah umatNya ...
Jemaat Kristen mengganti Bait Allah di Yerusalem, Maz 2:6; 40:9, dan Roh Kudus yang mendiami jemaat itu memperdalam kehadiran Allah di tengah umatNya yang kudus, 1Ko 3:16-17; 2Ko 6:16; Efe 2:20-22. Dengan demikian Roh Kudus juga menginspirasikan ibadat yang baru dan rohani, Rom 1:9+; Rom 12:1. Sebab orang beriman adalah anggota Kristus, 1Ko 6:15-20. Dalam tubuhNya yang disalibkan tetapi dibangkitkan Kristus menjadi tempat kehadiran Allah yang baru dan tempat ibadat yang baru pula, Mat 12:6-7; 26:61 dsj; Mat 27:40 dsj; Yoh 2:19-22+; Yoh 4:20-21; Kis 6:13-14; 7:48; Ibr 10:4-10+; Wah 21:10+.

Jerusalem: Rm 12:1 - ibadahmu yang sejati Terjemahan lain: ibadahmu yang kerohanian. Ibadah Kristen ini diperlawankan dengan ibadah Yahudi lain dan ibadah kafir, bdk Hos 6:6. Bdk Rom 1:9+.

Jerusalem: Rm 12:3 - ukuran iman Iman itu ialah macam-macam karunia rohani yang berurat-berakar dalam iman dan oleh Allah dibagikan kepada anggota-anggota jemaat untuk menjamin kehidu...
Iman itu ialah macam-macam karunia rohani yang berurat-berakar dalam iman dan oleh Allah dibagikan kepada anggota-anggota jemaat untuk menjamin kehidupan dan perkembangan jemaat itu.
Ende: Rm 12:1 - Oleh sebab itu jaitu berdasarkan asas-asas jang diutarakan dalam bagian
I. Dapat pula ditanggap sebagai penghubung bagian II dengan kalimat terachir
bagian I, jaitu ...
jaitu berdasarkan asas-asas jang diutarakan dalam bagian I. Dapat pula ditanggap sebagai penghubung bagian II dengan kalimat terachir bagian I, jaitu Rom 11:36. Memang bagian II menerangkan, bagaimana umat harus memuliakan Allah dan mengabdi kepadanja dengan kelakuan jang baik.

Ende: Rm 12:1 - Demi kerahiman Allah jaitu dengan ingat akan pernjataan kerahiman Allah
jang terurai dalam bagian I, jang harus mendorong mereka untuk memenuhi sjarat-sjarat
dan tjita-tji...
jaitu dengan ingat akan pernjataan kerahiman Allah jang terurai dalam bagian I, jang harus mendorong mereka untuk memenuhi sjarat-sjarat dan tjita-tjita hidup baru.

Ende: Rm 12:1 - Kurban Memang memenuhi tuntutan-tuntutan dan tjita-tjita Indjil berarti
hidup berkurban.
Memang memenuhi tuntutan-tuntutan dan tjita-tjita Indjil berarti hidup berkurban.

Ende: Rm 12:2 - Mendjelmalah Mendjadi manusia baru djuga dalam tjara berpikir dan dalam
tjita-tjitamu sesuai dengan Indjil.
Mendjadi manusia baru djuga dalam tjara berpikir dan dalam tjita-tjitamu sesuai dengan Indjil.
Ref. Silang FULL: Rm 12:1 - menasihatkan kamu // sebagai persembahan · menasihatkan kamu: Ef 4:1; 1Pet 2:11
· sebagai persembahan: Rom 6:13,16,19; 1Kor 6:20; 1Pet 2:5
· menasihatkan kamu: Ef 4:1; 1Pet 2:11
· sebagai persembahan: Rom 6:13,16,19; 1Kor 6:20; 1Pet 2:5

Ref. Silang FULL: Rm 12:2 - menjadi serupa // dengan dunia // pembaharuan budimu // manakah kehendak // yang berkenan · menjadi serupa: 1Pet 1:14
· dengan dunia: 1Kor 1:20; 2Kor 10:2; 1Yoh 2:15
· pembaharuan budimu: Ef 4:23
· manakah kehend...

Ref. Silang FULL: Rm 12:3 - dianugerahkan kepadaku · dianugerahkan kepadaku: Rom 15:15; 1Kor 15:10; Gal 2:9; Ef 3:7; 4:7; 1Pet 4:10,11
· dianugerahkan kepadaku: Rom 15:15; 1Kor 15:10; Gal 2:9; Ef 3:7; 4:7; 1Pet 4:10,11
Defender (ID): Rm 12:1 - oleh karena itu "Oleh karena itu" - yaitu, mengingat semua kebenaran doktrinal besar yang dijelaskan dalam Roma 1-11 - kita seharusnya hidup seperti yang dijelaskan d...
"Oleh karena itu" - yaitu, mengingat semua kebenaran doktrinal besar yang dijelaskan dalam Roma 1-11 - kita seharusnya hidup seperti yang dijelaskan dalam Roma 12-16. Seperti yang terjadi dalam sebagian besar surat Paulus, ia terlebih dahulu meletakkan dasar doktrinal, kemudian menarik konsekuensi praktis.

Defender (ID): Rm 12:1 - korban hidup Kunci untuk hidup Kristen yang sejati adalah mati bagi dunia dan hidup untuk Kristus. Tema besar ini muncul berulang kali di seluruh Perjanjian Baru.
Kunci untuk hidup Kristen yang sejati adalah mati bagi dunia dan hidup untuk Kristus. Tema besar ini muncul berulang kali di seluruh Perjanjian Baru.

Defender (ID): Rm 12:1 - pelayanan yang wajar "Reasonable" adalah kata Yunani logikos, dari mana kita memperoleh kata "logis," dan "service" adalah kata Yunani latreian, yang merujuk pada pelayana...
"Reasonable" adalah kata Yunani

Defender (ID): Rm 12:2 - ke dunia ini Kita ditakdirkan pada akhirnya untuk "dijadikan serupa dengan gambar (Anak) Tuhan" (Rom 8:29); oleh karena itu, sangatlah logis jika kita tidak disesu...

Defender (ID): Rm 12:2 - perbarui pikiranmu "Pikiran kita yang diperbarui" dulunya "dibutakan" oleh "dewa dunia ini," yaitu Satan (2Ko 4:4). Sekarang, pikiran-pikiran tersebut seharusnya, dan bi...

Inilah kunci untuk mengetahui kehendak Tuhan.

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg -> Rm 12:1; Rm 12:1-2; Rm 12:1; Rm 12:1--13:14; Rm 12:1--15:13; Rm 1:18--15:13; Rm 12:2; Rm 12:2; Rm 12:3; Rm 12:3-8; Rm 12:3
Hagelberg: Rm 12:1 - -- 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan712 agar kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kud...
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan712 agar kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang masuk akal.713
Pemakaian kata karena itu menyatakan bahwa dorongan ini mempunyai dasar dalam kemurahan Allah yang sudah diuraikan oleh Paulus dalam pasal 11:25-32, suatu nats yang merupakan puncak dari seluruh diskusi teologia Surat Roma. Maka, secara langsung istilah karena itu menunjuk pada pasal 11:25-32, dan secara tidak langsung istilah ini menunjuk pada segala sesuatu yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam Surat Roma pasal 1-11, yang menjadi dasar bagi dorongan-dorongan bagian ini.
...demi kemurahan Allah aku menasihatkan...
Inilah dasar motivasi dan dorongan yang bersifat Kristen. Di luar Kristus orang menyampaikan dorongan yang berdasarkan ancaman, terutama ancaman hukuman kekal. Orang lain mendorong pengikutnya dengan memakai kuasa kebencian, tetapi Allah kita mendorong kita dengan kuasa kasih.
Pemakaian istilah menasihatkan dalam ayat ini tidak berarti bahwa ini hanya bersifat nasihat untuk dipertimbangkan. Istilah ini menunjuk pada suatu panggilan pada ketaatan yang berakar dalam Injil Kristus, sehingga "nasihat" yang dimaksudkan mempunyai wibawa yang sangat kuat.
...agar kamu mempersembahkan tubuhmu...
Seperti apa yang sudah dikatakan dalam pasal 6:13, 16, dan 19, (di mana istilah ini diterjemahkan "menyerahkan") kita dihimbau untuk menyerahkan atau mempersembahkan diri kita pada kehendak Allah.
Hodges714 cenderung menerima terjemahan "menyerahkan" karena kaitan yang erat antara nats ini dan pasal 6-8, sedangkan Cranfield715 cenderung menerima terjemahan mempersembahkan, terutama karena istilah ini adalah istilah yang biasa untuk menceritakan bagaimana orang mempersembahkan persembahan. Sebenarnya dua terjemahan ini menjadi satu dalam konteks ini, karena hidup kita yang diserahkan juga menjadi persembahan, "ibadah" yang tepat.
Penyerahan, atau persembahan hidup kita bukan merupakan sesuatu yang hanya dilakukan sekali saja dalam proses pendewasaan Kristen. Yang dimaksudkan adalah hidup yang taat karena iman yang berkembang, sama seperti penyerahan yang diuraikan dalam pasal 6, di mana kita, anggota-anggota tubuh kita harus menjadi "alat-alat kebenaran", dan kita "hidup dalam pembaharuan hidup".
...tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah...
Kalau kita membaca pasal 6-8 sekali lagi, maka sungguh jelas istilah hidup tidak dipakai di sini secara kebetulan. Kematian tubuh kita adalah masalah yang didiskusikan dalam pasal 7-8, terutama dalam pasal 7:23-25 dan pasal 8:10-11. Dari nats tersebut kita mengerti bahwa hanya Roh Allah yang dapat "menghidupkan tubuh maut kita" supaya kita dapat melakukan kehendak Allah.
Dalam ibadah Perjanjian Lama tubuh-tubuh binatang yang hidup dimatikan untuk dipersembahkan di mezbah Allah, sedangkan dalam ibadah kita, tubuh-tubuh yang mati dipersembahan sebagai persembahan yang hidup oleh karena kuasa Roh Allah. Bukankah kontras antara ibadah hukum Taurat dan ibadah kita dalam kasih karunia Allah mencerminkan tema Surat Roma, yaitu bahwa orang yang dibenarkan melalui iman akan hidup? Dalam ibadah di luar Kristus, segala macam persembahan yang mati dipersembahkan kepada Allah. Dalam Kristus, tubuh kita yang mati Dia hidupkan, dan dan itu menjadi persembahan kita.716
Dan kalau tubuh kita sudah dihidupkan oleh Roh Kudus sesuai dengan Roma pasal 7-8, maka tubuh kita sudah menjadi kudus dan berkenan kepada Allah.
...itu adalah ibadahmu yang masuk akal.
Penyerahan anggota-anggota tubuh kita merupakan ibadahmu yang masuk akal. Sebagai imamat yang rajani, kita menjalankan ibadah dalam hidup kita sehari-hari. Kalau dulu, pelayanan atau ibadah imamat Lewi dijalankan di Bait Allah, tetapi kita menjalankan ibadah kita di setiap tempat, dengan tubuh yang sudah menjadi "persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah".

Hagelberg: Rm 12:1-2 - -- a. Ringkasan dari Pasal 5-8 12:1-2
Bagian ini bukan merupakan sesuatu yang baru, karena hal ini sudah dikatakan dalam pasal 6-8. Dalam pasal 9-11 or...
a. Ringkasan dari Pasal 5-8 12:1-2
Bagian ini bukan merupakan sesuatu yang baru, karena hal ini sudah dikatakan dalam pasal 6-8. Dalam pasal 9-11 orang-orang bukan Yahudi diberikan suatu dorongan yang kuat supaya mereka mau menerapkan kebenaran ini dengan segala kerendahan hati. Dalam bagian ini tema yang sama dilanjutkan.

Hagelberg: Rm 12:1 - -- 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan712 agar kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kud...
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan712 agar kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang masuk akal.713
Pemakaian kata karena itu menyatakan bahwa dorongan ini mempunyai dasar dalam kemurahan Allah yang sudah diuraikan oleh Paulus dalam pasal 11:25-32, suatu nats yang merupakan puncak dari seluruh diskusi teologia Surat Roma. Maka, secara langsung istilah karena itu menunjuk pada pasal 11:25-32, dan secara tidak langsung istilah ini menunjuk pada segala sesuatu yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam Surat Roma pasal 1-11, yang menjadi dasar bagi dorongan-dorongan bagian ini.
...demi kemurahan Allah aku menasihatkan...
Inilah dasar motivasi dan dorongan yang bersifat Kristen. Di luar Kristus orang menyampaikan dorongan yang berdasarkan ancaman, terutama ancaman hukuman kekal. Orang lain mendorong pengikutnya dengan memakai kuasa kebencian, tetapi Allah kita mendorong kita dengan kuasa kasih.
Pemakaian istilah menasihatkan dalam ayat ini tidak berarti bahwa ini hanya bersifat nasihat untuk dipertimbangkan. Istilah ini menunjuk pada suatu panggilan pada ketaatan yang berakar dalam Injil Kristus, sehingga "nasihat" yang dimaksudkan mempunyai wibawa yang sangat kuat.
...agar kamu mempersembahkan tubuhmu...
Seperti apa yang sudah dikatakan dalam pasal 6:13, 16, dan 19, (di mana istilah ini diterjemahkan "menyerahkan") kita dihimbau untuk menyerahkan atau mempersembahkan diri kita pada kehendak Allah.
Hodges714 cenderung menerima terjemahan "menyerahkan" karena kaitan yang erat antara nats ini dan pasal 6-8, sedangkan Cranfield715 cenderung menerima terjemahan mempersembahkan, terutama karena istilah ini adalah istilah yang biasa untuk menceritakan bagaimana orang mempersembahkan persembahan. Sebenarnya dua terjemahan ini menjadi satu dalam konteks ini, karena hidup kita yang diserahkan juga menjadi persembahan, "ibadah" yang tepat.
Penyerahan, atau persembahan hidup kita bukan merupakan sesuatu yang hanya dilakukan sekali saja dalam proses pendewasaan Kristen. Yang dimaksudkan adalah hidup yang taat karena iman yang berkembang, sama seperti penyerahan yang diuraikan dalam pasal 6, di mana kita, anggota-anggota tubuh kita harus menjadi "alat-alat kebenaran", dan kita "hidup dalam pembaharuan hidup".
...tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah...
Kalau kita membaca pasal 6-8 sekali lagi, maka sungguh jelas istilah hidup tidak dipakai di sini secara kebetulan. Kematian tubuh kita adalah masalah yang didiskusikan dalam pasal 7-8, terutama dalam pasal 7:23-25 dan pasal 8:10-11. Dari nats tersebut kita mengerti bahwa hanya Roh Allah yang dapat "menghidupkan tubuh maut kita" supaya kita dapat melakukan kehendak Allah.
Dalam ibadah Perjanjian Lama tubuh-tubuh binatang yang hidup dimatikan untuk dipersembahkan di mezbah Allah, sedangkan dalam ibadah kita, tubuh-tubuh yang mati dipersembahan sebagai persembahan yang hidup oleh karena kuasa Roh Allah. Bukankah kontras antara ibadah hukum Taurat dan ibadah kita dalam kasih karunia Allah mencerminkan tema Surat Roma, yaitu bahwa orang yang dibenarkan melalui iman akan hidup? Dalam ibadah di luar Kristus, segala macam persembahan yang mati dipersembahkan kepada Allah. Dalam Kristus, tubuh kita yang mati Dia hidupkan, dan dan itu menjadi persembahan kita.716
Dan kalau tubuh kita sudah dihidupkan oleh Roh Kudus sesuai dengan Roma pasal 7-8, maka tubuh kita sudah menjadi kudus dan berkenan kepada Allah.
...itu adalah ibadahmu yang masuk akal.
Penyerahan anggota-anggota tubuh kita merupakan ibadahmu yang masuk akal. Sebagai imamat yang rajani, kita menjalankan ibadah dalam hidup kita sehari-hari. Kalau dulu, pelayanan atau ibadah imamat Lewi dijalankan di Bait Allah, tetapi kita menjalankan ibadah kita di setiap tempat, dengan tubuh yang sudah menjadi "persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah".

Hagelberg: Rm 12:1--13:14 - -- 1. Penyesuaian pada Aiwn/Aion Baru 12:1-13:14
Sebagai warga Aiwn/Aion Baru, dengan iman kita mengerti tempat diri kita dalam Tubuh Kristus dan di ba...
1. Penyesuaian pada Aiwn/Aion Baru 12:1-13:14
Sebagai warga Aiwn/Aion Baru, dengan iman kita mengerti tempat diri kita dalam Tubuh Kristus dan di bawah pemerintah kita, di mana kita selalu mengutamakan orang lain lebih dari diri kita sendiri.
Dalam pasal 6:4 Paulus berkata, "Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia... supaya, sama seperti Kristus dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita hidup dalam pembaharuan hidup." Hal yang sama dikatakan dalam pasal 6:11-12, di mana dia berkata, "...kamu mati terhadap dosa, tetapi hidup terhadap Allah dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana sehingga kamu mentaatinya dalam keinginan-keinginannya." Dengan kata lain, Paulus mau supaya kita menerapkan suatu perubahan yang sangat mendasar yang telah terjadi pada kita. Dulu kita berada dalam Aiwn/Aion Lama, dikuasai oleh Maut, tetapi sekarang kita sudah dipindahkan ke dalam Aiwn/Aion Baru, maka, janganlah kita tetap hidup sebagai hamba Maut.
Suatu pengamatan yang sangat mudah dimengerti, tetapi juga yang jarang diperhatikan, adalah bahwa bagian ini terdiri dari perintah-perintah yang dimaksudkan untuk ditaati. Walaupun demikian, orang yang dibenarkan oleh iman tidak menjadi orang yang taat secara otomatis. Ada teologia yang berkata bahwa setiap orang percaya, setiap orang yang dibenarkan karena iman pada Kristus, pasti hidup secara rohani. Kami tidak setuju. Memang ada suatu kepastian, yaitu bahwa mereka akan masuk Kerajaan Sorga, karena mereka sudah dibenarkan. Tetapi tidak ada kepastian bahwa setiap kita akan menyesuaikan hidup kita pada Aiwn/Aion Baru, seperti apa yang diperintahkan dalam bagian ini. Baik orang percaya yang taat, maupun orang percaya yang tidak taat, akan masuk Kerajaan Sorga sebagai orang yang tidak layak, tidak layak tetapi dibenarkan karena kemurahan Allah. Maka kita perlu mengingat bahwa ketaatan yang diharapkan dari kita tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi harus dijalankan dengan pertolongan dari Roh Allah, meskipun disertai pergumulan.

Hagelberg: Rm 12:1--15:13 - -- D. Perilaku Orang yang Dibenarkan karena Iman 12:1-15:13
Oleh karena orang yang dibenarkan karena iman mau melakukan kehendak Allah, maka langkah-lang...
D. Perilaku Orang yang Dibenarkan karena Iman 12:1-15:13
Oleh karena orang yang dibenarkan karena iman mau melakukan kehendak Allah, maka langkah-langkah kehendak Allah diuraikan secara khusus.
Dalam pasal 11:32 kita membaca bahwa tujuan Allah adalah "supaya Ia dapat menunjukkan kemurahanNya atas mereka semua". Maka "kemurahan" tersebut menjadi batu loncatan bagi Paulus supaya dia dapat menguraikan bagaimana orang percaya dapat melaksanakan kehendak Allah. Dalam pasal 6-8 prinsip-prinsip kehidupan yang sesuai dengan Aiwn/Aion Baru dan kehadiran Roh Allah diuraikan. Dalam bagian ini prinsip-prinsip tersebut diterapkan secara khusus dalam hidup kita. Jadi, bagian ini menguraikan secara nyata arti dari karya Roh Allah yang baru dikemukakan dalam pasal 8.

Hagelberg: Rm 1:18--15:13 - -- II. Injil 1:18-15:13
Cranfield,65 setelah menyelidiki seluruh bagian ini, menyatakan bahwa Paulus "membiarkan Injil berbicara sendiri... untuk menen...
II. Injil 1:18-15:13
Cranfield,65 setelah menyelidiki seluruh bagian ini, menyatakan bahwa Paulus "membiarkan Injil berbicara sendiri... untuk menentukan bentuk dan isi bagian utama dari suratnya." Perkataan ini tepat. Paulus tidak menyusun bagian ini (1:18-15:13) untuk menangani suatu situasi tertentu di kota Roma, tetapi bagian ini terbentuk sesuai dengan suatu "akal intern" dari Injil Kristus sendiri. Bukan tidak ada pengaruh sama sekali dari situasi di Roma. Mungkin rencana Paulus untuk mengadakan perjalanan ke Spanyol mempengaruhi beberapa perincian dalam surat ini, tetapi secara keseluruhan, bentuk dan isi bagian ini, 1:18-15:13, ditentukan dari logisnya Injil Kristus saja.
Dalam bagian utama ini isi dan akibat kebenaran dari Allah bagi manusia diuraikan.66

Hagelberg: Rm 12:2 - -- 12:2 Dan jangan kamu tetap717 menjadi serupa dengan dunia718 ini, tetapi jadilah tetap719 diubahkan720 oleh pembaharuan pikiranmu,721 sehingga kamu m...
12:2 Dan jangan kamu tetap717 menjadi serupa dengan dunia718 ini, tetapi jadilah tetap719 diubahkan720 oleh pembaharuan pikiranmu,721 sehingga kamu membedakan722 manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan,723 dan yang sempurna.724
Bagi Nygren, Roma pasal 12:2 merupakan "pedoman yang paling mendasar dari etika Paulus".725 Kalau kita tidak berjaga-jaga, maka kita menjadi serupa dengan aiwn/aion ini. Kalau kita mau hidup sesuai dengan keadaan kita dalam Aiwn/Aion Baru, maka kuasa Roh Allah disediakan untuk mengubahkan kita.
Sebagai orang percaya, hanya ada dua alternatif bagi kita. Kita dapat tunduk pada seruan dunia ini untuk disesuaikan, sehingga kita tidak menonjol lagi. Ataupun kita dapat disesuaikan pada dunia yang akan datang, sehingga kita tidak betah di dunia ini. Seorang manusia pasti tetap berubah dan berkembang, hanya arahnya yang dapat ditentukan. Ada yang berkembang ke arah dunia yang akan datang dan ada yang menjadi semakin serupa dengan dunia ini. Surat Roma menceritakan bagaimana orang percaya dapat berseru kepada nama Tuhan Yesus untuk mengatasi kuasa dunia ini, sehingga "diselamatkan" dari belenggu Murka, Dosa, hukum Taurat, dan Maut (pasal 5-8).
Dan jangan kamu tetap menjadi serupa dengan dunia ini...
Tekanan dari dunia dan dari dalam diri kita sendiri untuk tetap menyatu dengan dunia tidak berkurang dalam pendewasaan Kristen. Tetapi sekarang ada harapan yang sejati bagi kita, sesuai dengan segala sesuatu yang diuraikan dalam pasal 8.
...tetapi jadilah tetap diubahkan oleh pembaharuan pikiranmu...
Ada jalan lain bagi kita. Roh Allah mau mengubahkan kita, sehingga diri kita disesuaikan dengan Aiwn/Aion yang akan Datang.
Kadang-kadang ada hamba Tuhan yang berkata bahwa dalam pelayanan Roh Allah akal dan pikiran kita harus dihilangkan, atau dibuang, tetapi menurut nats ini pikiran kita harus dibaharui, dan bukan dihilangkan. Sebaiknya kita mengatakan bahwa segala pikiran manusia lama harus dibuang, tetapi pikiran kita harus dibaharui melalui karya Roh Allah. Apa yang dikatakan dalam nats ini tidak jauh berbeda dari Efesus 1:18, di mana Rasul Paulus berdoa, "Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang...."
Oleh karena penyerahan yang disebut di atas adalah "ibadah yang masuk akal" maka Paulus menekankan pentingnya pembaharuan pikiran sebagai jalannya penyerahan tubuh.726 Hodges berkata,
Jika pikiran kita selalu diganggu dengan masalah-masalah hukum Taurat, sehingga pikiran kita selalu terfokus pada dosa - atau jika pikiran kita terfokus pada dosa dalam bentuk yang manapun, semangat dan kuasa dari kerinduan rohani kita berkurang, dan rohani kita dapat dikalahkan. Tetapi pembaharuan pikiran berarti mengembangkan hati yang selalu terarah pada hidup dan damai sejahtera (bandingkan Roma 8:5,6).... Cara bagaimana kita dapat diubahkan oleh pembaharuan pikiran tidak diuraikan dalam konteks ini, tetapi proses itu cukup jelas. Perhatian kita harus diarahkan pada kerohanian hidup ini, pada urusan Kristus. Ini suatu proses yang dikerjakan dengan sengaja dan kesadaran yang penuh di mana Firman Allah menjangkau setiap sudut dari hidup kita, dan Roh Allah menghidupkan kita.727
Dalam Surat Ibrani hal yang sama dikatakan beberapa kali. Penulis Surat Ibrani berkata, "...pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus..." (pasal 3:1), "Karena itu, marilah kita menghampiri Allah dengan hati yang tulus ikhlas..." (terjemahan harafiah dari pasal 10:22), dan "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus... Ingatlah selalu akan Dia..." (pasal 12:2-3). Dengan merenungkan Dia, yaitu Yesus yang diilhamkan dalam Firman Allah, yang hidup dan mengasihi kita, pikiran kita dibaharui dan kita tetap diubahkan.
Kadang anak-anak Allah menjadi takut atau gelisah bahwa mereka tidak akan menangkap kehendak Allah bagi mereka. Walaupun mereka rindu untuk diubahkan oleh pembaharuan pikiran mereka, tetapi mereka takut bahwa karena suatu masalah, sikap, atau kelakuan, mereka akan kelewatan dan tidak jadi diubahkan. Sebenarnya hal ini tidak usah menjadi masalah, karena Tuhan kita tidak akan merugikan kita. Kalau kita sungguh mau mengenal Dia secara akrab, dan kalau kita sungguh mau mengalami pembaharuan pikiran, maka Dia tidak akan menolak kita. Tetapi kalau kita hanya mau main-main dengan Dia, maka tidak ada pembaharuan pikiran bagi kita. Dia mengerti isi hati kita.
...sehingga kamu membedakan manakah kehendak Allah...
Tujuan "pembaharuan pikiran" diuraikan dalam nats ini, yaitu supaya kehendak Allah dapat dimengerti dan dilakukan. Dari nats ini kita mengerti dua hal: 1) bahwa kalau belum dibaharui, pikiran orang percaya tidak sanggup membedakan kehendak Allah, dan 2) bahwa orang percaya yang menyerahkan tubuhnya kepada Tuhan, yang pikirannya dibaharui, dapat mengerti kehendak Allah tanpa pelayanan atau pertolongan dari seorang ahli, atau seorang hamba Tuhan. Nats ini mengangkat kaum awam sebagai pribadi yang dapat mengenal dan melayani Tuhan.728
...apa yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna.
Menurut Cranfield,729 penjelasan singkat ini dicatat supaya mereka yang dari latar belakang mistisisme tidak berpikir bahwa "kehendak Allah" menunjuk pada hubungan mistis dengan Allah, yang tidak terhalang dengan masalah etis. Allah yang kita kasihi adalah Allah yang baik, sehingga barangsiapa yang mau melakukan kehendakNya harus melakukan apa yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna.

Hagelberg: Rm 12:2 - -- 12:2 Dan jangan kamu tetap717 menjadi serupa dengan dunia718 ini, tetapi jadilah tetap719 diubahkan720 oleh pembaharuan pikiranmu,721 sehingga kamu m...
12:2 Dan jangan kamu tetap717 menjadi serupa dengan dunia718 ini, tetapi jadilah tetap719 diubahkan720 oleh pembaharuan pikiranmu,721 sehingga kamu membedakan722 manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan,723 dan yang sempurna.724
Bagi Nygren, Roma pasal 12:2 merupakan "pedoman yang paling mendasar dari etika Paulus".725 Kalau kita tidak berjaga-jaga, maka kita menjadi serupa dengan aiwn/aion ini. Kalau kita mau hidup sesuai dengan keadaan kita dalam Aiwn/Aion Baru, maka kuasa Roh Allah disediakan untuk mengubahkan kita.
Sebagai orang percaya, hanya ada dua alternatif bagi kita. Kita dapat tunduk pada seruan dunia ini untuk disesuaikan, sehingga kita tidak menonjol lagi. Ataupun kita dapat disesuaikan pada dunia yang akan datang, sehingga kita tidak betah di dunia ini. Seorang manusia pasti tetap berubah dan berkembang, hanya arahnya yang dapat ditentukan. Ada yang berkembang ke arah dunia yang akan datang dan ada yang menjadi semakin serupa dengan dunia ini. Surat Roma menceritakan bagaimana orang percaya dapat berseru kepada nama Tuhan Yesus untuk mengatasi kuasa dunia ini, sehingga "diselamatkan" dari belenggu Murka, Dosa, hukum Taurat, dan Maut (pasal 5-8).
Dan jangan kamu tetap menjadi serupa dengan dunia ini...
Tekanan dari dunia dan dari dalam diri kita sendiri untuk tetap menyatu dengan dunia tidak berkurang dalam pendewasaan Kristen. Tetapi sekarang ada harapan yang sejati bagi kita, sesuai dengan segala sesuatu yang diuraikan dalam pasal 8.
...tetapi jadilah tetap diubahkan oleh pembaharuan pikiranmu...
Ada jalan lain bagi kita. Roh Allah mau mengubahkan kita, sehingga diri kita disesuaikan dengan Aiwn/Aion yang akan Datang.
Kadang-kadang ada hamba Tuhan yang berkata bahwa dalam pelayanan Roh Allah akal dan pikiran kita harus dihilangkan, atau dibuang, tetapi menurut nats ini pikiran kita harus dibaharui, dan bukan dihilangkan. Sebaiknya kita mengatakan bahwa segala pikiran manusia lama harus dibuang, tetapi pikiran kita harus dibaharui melalui karya Roh Allah. Apa yang dikatakan dalam nats ini tidak jauh berbeda dari Efesus 1:18, di mana Rasul Paulus berdoa, "Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang...."
Oleh karena penyerahan yang disebut di atas adalah "ibadah yang masuk akal" maka Paulus menekankan pentingnya pembaharuan pikiran sebagai jalannya penyerahan tubuh.726 Hodges berkata,
Jika pikiran kita selalu diganggu dengan masalah-masalah hukum Taurat, sehingga pikiran kita selalu terfokus pada dosa - atau jika pikiran kita terfokus pada dosa dalam bentuk yang manapun, semangat dan kuasa dari kerinduan rohani kita berkurang, dan rohani kita dapat dikalahkan. Tetapi pembaharuan pikiran berarti mengembangkan hati yang selalu terarah pada hidup dan damai sejahtera (bandingkan Roma 8:5,6).... Cara bagaimana kita dapat diubahkan oleh pembaharuan pikiran tidak diuraikan dalam konteks ini, tetapi proses itu cukup jelas. Perhatian kita harus diarahkan pada kerohanian hidup ini, pada urusan Kristus. Ini suatu proses yang dikerjakan dengan sengaja dan kesadaran yang penuh di mana Firman Allah menjangkau setiap sudut dari hidup kita, dan Roh Allah menghidupkan kita.727
Dalam Surat Ibrani hal yang sama dikatakan beberapa kali. Penulis Surat Ibrani berkata, "...pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus..." (pasal 3:1), "Karena itu, marilah kita menghampiri Allah dengan hati yang tulus ikhlas..." (terjemahan harafiah dari pasal 10:22), dan "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus... Ingatlah selalu akan Dia..." (pasal 12:2-3). Dengan merenungkan Dia, yaitu Yesus yang diilhamkan dalam Firman Allah, yang hidup dan mengasihi kita, pikiran kita dibaharui dan kita tetap diubahkan.
Kadang anak-anak Allah menjadi takut atau gelisah bahwa mereka tidak akan menangkap kehendak Allah bagi mereka. Walaupun mereka rindu untuk diubahkan oleh pembaharuan pikiran mereka, tetapi mereka takut bahwa karena suatu masalah, sikap, atau kelakuan, mereka akan kelewatan dan tidak jadi diubahkan. Sebenarnya hal ini tidak usah menjadi masalah, karena Tuhan kita tidak akan merugikan kita. Kalau kita sungguh mau mengenal Dia secara akrab, dan kalau kita sungguh mau mengalami pembaharuan pikiran, maka Dia tidak akan menolak kita. Tetapi kalau kita hanya mau main-main dengan Dia, maka tidak ada pembaharuan pikiran bagi kita. Dia mengerti isi hati kita.
...sehingga kamu membedakan manakah kehendak Allah...
Tujuan "pembaharuan pikiran" diuraikan dalam nats ini, yaitu supaya kehendak Allah dapat dimengerti dan dilakukan. Dari nats ini kita mengerti dua hal: 1) bahwa kalau belum dibaharui, pikiran orang percaya tidak sanggup membedakan kehendak Allah, dan 2) bahwa orang percaya yang menyerahkan tubuhnya kepada Tuhan, yang pikirannya dibaharui, dapat mengerti kehendak Allah tanpa pelayanan atau pertolongan dari seorang ahli, atau seorang hamba Tuhan. Nats ini mengangkat kaum awam sebagai pribadi yang dapat mengenal dan melayani Tuhan.728
...apa yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna.
Menurut Cranfield,729 penjelasan singkat ini dicatat supaya mereka yang dari latar belakang mistisisme tidak berpikir bahwa "kehendak Allah" menunjuk pada hubungan mistis dengan Allah, yang tidak terhalang dengan masalah etis. Allah yang kita kasihi adalah Allah yang baik, sehingga barangsiapa yang mau melakukan kehendakNya harus melakukan apa yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna.

Hagelberg: Rm 12:3 - -- 12:3 Maka berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: janganlah kamu menganggap dirimu sen...
12:3 Maka berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: janganlah kamu menganggap dirimu sendiri730 lebih tinggi dari pada yang patut kamu anggap, tetapi anggaplah dirimu secara yang bersikap sedang, sebagaimana Allah telah membagi ukuran iman kepada kamu masing-masing.
Dengan penuh khidmat Paulus, seorang rasul yang diangkat untuk menjangkau orang-orang bukan Yahudi, menegaskan pentingnya sikap dan cita-cita yang layak.
...janganlah kamu menganggap dirimu sendiri lebih tinggi dari pada yang patut kamu anggap...
Perintah ini mengepalai segala perintah yang bersifat spesifik dalam seluruh bagian ini. Jangan tinggi hati. Sesungguhnya perintah ini berakar dalam teologia yang diuraikan dalam Roma pasal 1-11. Menurut Surat Roma kita tidak dapat membenarkan diri kita, tetapi kita mengalami kemurahan Tuhan Allah. Sikap tinggi hati bertentangan dengan pengertian ini mengenai diri kita. Sikap yang patut berkata, "Aku ini adalah orang yang diangkat oleh Allahku yang penuh kemurahan."
Kalau kita menganggap kesombongan hanya sebagai masalah ucapan yang tidak patut, atau sikap secara luar yang tidak sesuai, maka kita mempunyai suatu anggapan yang berbahaya. Kesombongan yang dilarang dalam Alkitab adalah sikap hati yang sombong, dan bukan hanya sikap secara luar yang tidak sopan. Sikap secara luar jauh lebih mudah diatur dari pada sikap hati, tetapi justru sikap hati yang selalu diutamakan dalam Firman Allah.
...tetapi anggaplah dirimu secara yang bersikap sedang...
Nats ini mengimbangi larangan yang disebut di atas, karena Paulus tidak mau kalau kita bersikap yang melebih-lebihkan. Jangan-jangan kita menjadi "terjebak" dalam kebiasaan di mana kita selalu menjelekkan diri kita, dan berkata, "Aku ini orang bodoh dan jelek, tidak dapat melakukan apa-apa untuk Tuhan, karena aku hanya diselamatkan saja." Sikap menjelekkan diri sendiri, sama dengan sikap sombong, tidak berkenan kepada Allah.
...sebagaimana Allah telah membagi ukuran iman kepada kamu masing-masing.
Sikap terhadap diri kita sendiri harus berdasarkan tingkat iman yang dibagi kepada setiap kita masing-masing. Sebenarnya nats ini menjadi peralihan pada diskusi mengenai karunia-karunia rohani dalam pasal 12:4-8. Pandangan kita terhadap diri kita sendiri yang patut harus diwarnai dengan pengertian mengenai peranan kita masing-masing dalam Tubuh Kristus. Kalau kamu diberikan karunia rohani untuk menginjili orang, kamu tidak usah mempunyai cita-cita di mana kamu akan menjadi dosen bahasa Ibrani di sekolah Alkitab. Bagi orang lain yang mempunyai karunia untuk menggembalakan dan untuk menolong, tetapi tidak mempunyai karunia untuk memimpin, suatu cita-cita di mana dia mau menjadi ketua dari sebuah yayasan yang besar sudah "lebih tinggi dari pada yang patut".

Hagelberg: Rm 12:3-8 - -- b. Supaya Cita-Cita yang Layak Ditentukan 12:3-8
Kehendak Allah harus dimengerti dan dilakukan. Dalam nats ini Paulus menguraikan ciri-khas kehidupa...
b. Supaya Cita-Cita yang Layak Ditentukan 12:3-8
Kehendak Allah harus dimengerti dan dilakukan. Dalam nats ini Paulus menguraikan ciri-khas kehidupan orang yang melakukan kehendak Allah. Nats ini merupakan peralihan antara "teori" dan "pelaksanaan".
Cita-cita yang layak bagi diri kita merupakan syarat yang pertama bagi pelaksanaan kehendak Allah. Baik sifat "minder" maupun sifat sombong sangat menghalangi pelaksanaan kehendak Allah. Yang diperlukan adalah sifat dan cita-cita yang layak, yang sesuai dengan karunia dan tingkat iman yang dimiliki setiap kita masing-masing.

Hagelberg: Rm 12:3 - -- 12:3 Maka berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: janganlah kamu menganggap dirimu sen...
12:3 Maka berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: janganlah kamu menganggap dirimu sendiri730 lebih tinggi dari pada yang patut kamu anggap, tetapi anggaplah dirimu secara yang bersikap sedang, sebagaimana Allah telah membagi ukuran iman kepada kamu masing-masing.
Dengan penuh khidmat Paulus, seorang rasul yang diangkat untuk menjangkau orang-orang bukan Yahudi, menegaskan pentingnya sikap dan cita-cita yang layak.
...janganlah kamu menganggap dirimu sendiri lebih tinggi dari pada yang patut kamu anggap...
Perintah ini mengepalai segala perintah yang bersifat spesifik dalam seluruh bagian ini. Jangan tinggi hati. Sesungguhnya perintah ini berakar dalam teologia yang diuraikan dalam Roma pasal 1-11. Menurut Surat Roma kita tidak dapat membenarkan diri kita, tetapi kita mengalami kemurahan Tuhan Allah. Sikap tinggi hati bertentangan dengan pengertian ini mengenai diri kita. Sikap yang patut berkata, "Aku ini adalah orang yang diangkat oleh Allahku yang penuh kemurahan."
Kalau kita menganggap kesombongan hanya sebagai masalah ucapan yang tidak patut, atau sikap secara luar yang tidak sesuai, maka kita mempunyai suatu anggapan yang berbahaya. Kesombongan yang dilarang dalam Alkitab adalah sikap hati yang sombong, dan bukan hanya sikap secara luar yang tidak sopan. Sikap secara luar jauh lebih mudah diatur dari pada sikap hati, tetapi justru sikap hati yang selalu diutamakan dalam Firman Allah.
...tetapi anggaplah dirimu secara yang bersikap sedang...
Nats ini mengimbangi larangan yang disebut di atas, karena Paulus tidak mau kalau kita bersikap yang melebih-lebihkan. Jangan-jangan kita menjadi "terjebak" dalam kebiasaan di mana kita selalu menjelekkan diri kita, dan berkata, "Aku ini orang bodoh dan jelek, tidak dapat melakukan apa-apa untuk Tuhan, karena aku hanya diselamatkan saja." Sikap menjelekkan diri sendiri, sama dengan sikap sombong, tidak berkenan kepada Allah.
...sebagaimana Allah telah membagi ukuran iman kepada kamu masing-masing.
Sikap terhadap diri kita sendiri harus berdasarkan tingkat iman yang dibagi kepada setiap kita masing-masing. Sebenarnya nats ini menjadi peralihan pada diskusi mengenai karunia-karunia rohani dalam pasal 12:4-8. Pandangan kita terhadap diri kita sendiri yang patut harus diwarnai dengan pengertian mengenai peranan kita masing-masing dalam Tubuh Kristus. Kalau kamu diberikan karunia rohani untuk menginjili orang, kamu tidak usah mempunyai cita-cita di mana kamu akan menjadi dosen bahasa Ibrani di sekolah Alkitab. Bagi orang lain yang mempunyai karunia untuk menggembalakan dan untuk menolong, tetapi tidak mempunyai karunia untuk memimpin, suatu cita-cita di mana dia mau menjadi ketua dari sebuah yayasan yang besar sudah "lebih tinggi dari pada yang patut".
Gill (ID): Rm 12:1 - Aku mohon kepadamu, oleh karena itu, saudara-saudara, oleh rahmat Allah // bahwa kamu mempersembahkan tubuhmu // sebagai pengorbanan hidup // yang suci // yang berkenan kepada Allah // yang merupakan pelayanan yang wajar bagimu. Aku mohon kepadamu, saudara-saudara, oleh kasih karunia Allah,.... Sang rasul setelah menyelesaikan bagian doktrinal dari surat ini, melanjutkan ke ha...
Aku mohon kepadamu, saudara-saudara, oleh kasih karunia Allah,.... Sang rasul setelah menyelesaikan bagian doktrinal dari surat ini, melanjutkan ke hal yang lebih praktis; dan menegaskan berbagai tugas agama, berdasarkan prinsip-prinsip yang telah dia sampaikan sebelumnya, sebuah metode yang umumnya dia ikuti dalam semua suratnya. Partikel illatif "oleh karena itu", menunjukkan bahwa nasihat-nasihat berikut adalah banyak kesimpulan, konsekunsi, dan inferensi yang ditarik dari apa yang telah dikatakan di bagian akhir dari bab sebelumnya; bahwa karena segala sesuatu berasal dari Allah, dan oleh-Nya serta untuk-Nya, maka orang-orang kudus seharusnya mempersembahkan tubuh mereka kepada-Nya, dan mengetahui, menyetujui, dan melakukan kehendak-Nya; dan karena mereka tidak memiliki apa pun kecuali yang telah mereka terima dari-Nya, mereka seharusnya tidak berpikir terlalu tinggi tentang, atau membanggakan pencapaian mereka. Pengenalan terhadap nasihat-nasihat ini disampaikan dengan cara yang sangat baik dan penuh kasih; orang-orang kudus dipanggil sebagai "saudara", dan sangat tepat; karena ini mengekspresikan hubungan mereka dengan sang rasul, yang mana dia memiliki cinta dan perhatian yang tulus; dan oleh karena itu apa yang dia dorongkan kepada mereka adalah demi kebaikan mereka, sekaligus untuk kemuliaan Allah; serta hubungan mereka satu sama lain, yang mana beberapa tugas yang dia dorongkan memiliki kaitan dengan; juga hubungan mereka dengan Allah, menjadi bagian dari keluarganya, memiliki satu dan sama Bapa, dan dengan demikian wajib untuk memperhatikan kehendak-Nya, menghormati dan memuliakan-Nya: lebih jauh, hal-hal ini disampaikan, bukan dengan cara yang memaksa, dalam cara yang otoritatif, tetapi dengan cara permohonan, "Aku mohon kepadamu"; sebagai utusan Kristus, seolah-olah sebagai pengganti-Nya: dan mereka juga tidak ditegaskan dengan teror, ancaman, dan intimidasi, tetapi "oleh kasih karunia Allah"; yaitu, kasih karunia Allah yang melimpah, yang ditampilkan dalam pemilihan, regenerasi, dan panggilan mereka; daripada itu, tidak ada yang bisa memiliki pengaruh lebih besar pada seorang percaya, untuk mendorongnya menuju kesucian hidup dan perilaku; dan menunjukkan bahwa doktrin-doktrin kasih karunia tidaklah bebas dari aturan, juga tidak menjadikan nasihat, permohonan, perhatian, dan saran, terutama yang mengikuti, menjadi tidak berguna;
bahwa kamu mempersembahkan tubuhmu; bukan hanya bagian tubuh mereka yang biasa disebut demikian, karena ini tidak dimaksudkan sebagai sekadar penyajian tubuh dalam ibadah publik: meskipun hal ini seharusnya demikian, tetapi tidak tanpa hati yang terlibat di dalamnya, jika tidak maka latihan jasmani tidak akan ada gunanya; juga bukan sekadar penghindaran dari dosa-dosa kasar yang dilakukan dalam tubuh, dan melawan tubuh, yang mencemari dan menghinakannya; jauh kurang dari penyiksaan diri, dan menahan tubuh, melalui jaga malam, puasa, dll., dan apalagi bukan persembahan tubuh pada saat kematian dalam cara martir, meskipun ini seharusnya dipatuhi dengan gembira saat dipanggil: tetapi melalui tubuh mereka dimaksudkan, diri mereka sendiri, seluruh jiwa dan tubuh mereka, semua kekuatan dan kemampuan jiwa mereka, dan anggota tubuh mereka; dan penyajian mereka, maksudnya adalah mendedikasikan diri mereka, dengan segala kesiapan dan kerelaan, untuk pelayanan kepada Allah demi kehormatan dan kemuliaan-Nya, tanpa menaruh kepercayaan pada, atau bergantung pada diri mereka; yang akan menjadi pengorbanan bagi jaring mereka sendiri, dan membakar dupa untuk pancing mereka; itu mencakup seluruh layanan, perilaku, dan agama mereka, internal dan eksternal. Jadi orang Yahudi k berkata,
"layaklah bagian orang-orang benar, yang setiap hari mempersembahkan persembahan ini di hadapan Tuhan; dan apakah itu?
Perbandingan ini adalah dengan ritus pengorbanan, untuk membawa binatang yang disembelih, dan meletakkannya di atas altar, dan di sana mempersembahkan dan menawarkan kepada Tuhan. Di bawah dispensasi Injil semua orang percaya adalah imam; dan pengorbanan yang mereka bawa bukanlah tubuh binatang yang disembelih, tetapi tubuh mereka sendiri, diri mereka secara keseluruhan; dan ini
sebuah pengorbanan hidup, sebagai lawan dari tubuh binatang yang disembelih yang ditawarkan di bawah dispensasi hukum, dan terhadap karya-karya mati dari mereka yang kekurangan iman di dalam Kristus, serta penampilan tanpa kehidupan dari orang-orang kudus itu sendiri pada waktu-waktu tertentu; dan maksudnya adalah penyajian diri mereka dalam pelaksanaan tugas-tugas agama, yang berasal dari prinsip kehidupan di bawah pengaruh Roh Allah yang menghidupkan, dengan iman dan kesungguhan; meskipun tanpa pandangan untuk memperoleh hidup melalui ini, karena itu hanya melalui pengorbanan tubuh Kristus sekali untuk selamanya. Sebuah epitet lain dari pengorbanan tubuh kita kepada Allah adalah
suci, sebagai rujukan pada pengorbanan di bawah hukum, yang dipisahkan dari penggunaan umum, dan didedikasikan untuk Allah, dan tidak boleh memiliki cacat dan cela sedikit pun; dan berkenaan dengan orang-orang yang disucikan oleh Roh Allah, dan yang tindakannya berasal dari prinsip kekudusan, dan dilakukan di bawah pengaruh Roh Kudus; dan pengorbanan semacam itu yang hidup dan suci, tidak dapat tetapi menjadi
berkenan kepada Allah melalui perantaraan Anak-Nya, sebagai siapa, baik orangnya, jiwa dan tubuh umat-Nya, juga pengorbanan rohani mereka, baik berupa doa atau pujian, hanya dapat diterima oleh-Nya:
yang adalah pelayanan yang wajar bagimu; itu sesuai dengan akal, dan terutama sebagai orang yang disucikan, bahwa manusia yang memiliki keberadaan dari Allah, dan dipelihara di dalamnya oleh-Nya, dan diikuti dengan kekayaan-kekayaan Pemeliharaan; dan terutama yang dijadikan makhluk baru, dan diberkati olehnya dengan segala berkat rohani dalam Kristus, bahwa mereka seharusnya menyerahkan diri mereka kepada-Nya, dan dengan gembira melayani-Nya dalam hari dan generasi mereka; pelayanan semacam itu juga sesuai dengan Kitab Suci kebenaran, standar kotoran dan praktik, dan berisi serta menegakkan tidak lain kecuali apa yang sangat masuk akal untuk dipatuhi; itu adalah pelayanan yang tidak terletak pada pembunuhan makhluk-makhluk yang tidak berakal, tetapi pada penyajian manusia yang diberkahi dengan kemampuan akal kepada Allah; dan adalah bersifat spiritual, dilakukan oleh orang-orang spiritual, di bawah pengaruh Roh Allah: dan sesuai dengan sifat dan kesempurnaan Allah, dan bertentangan dengan pelayanan jasmani dan daging dari orang Yahudi.

Gill (ID): Rm 12:2 - Dan janganlah kamu menyesuaikan diri dengan dunia ini // Tetapi hendaklah kamu diperbaharui dengan mempelajari pikiranmu // agar kamu dapat membuktikan apa itu kehendak Tuhan yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna. Dan janganlah kamu menyesuaikan diri dengan dunia ini,.... Dunia ini dimaksudkan, baik sebagai dispensasi Musa, dan keadaan gereja Yahudi, yang disebu...
Dan janganlah kamu menyesuaikan diri dengan dunia ini,.... Dunia ini dimaksudkan, baik sebagai dispensasi Musa, dan keadaan gereja Yahudi, yang disebut sebagai lawan dari
Tetapi hendaklah kamu diperbaharui dengan mempelajari pikiranmu; yang tidak berkaitan dengan pekerjaan pertama dari pertobatan dan pembaruan; karena dalam arti ini orang-orang ini telah diperbaharui, dimetamorfosis, diubah, dan diperbarui sebelumnya; tetapi kemajuan sesudahnya dan melanjutkan pekerjaan pembaruan, pembaruan mereka sehari demi sehari dalam roh pikiran mereka; lihat Efesus 4:23; yang seharusnya diinginkan oleh para pengikut, dan didoakan, serta memanfaatkan sarana-sarana yang diakui Roh Tuhan untuk tujuan ini, memperhatikan latihan-latihan spiritual dari agama, seperti membaca, meditasi, doa, konferensi, pelayanan firman dan peraturan, yang merupakan kebalikan dari kesesuaian dengan dunia: dan tujuan yang hendak dicapai melalui ini adalah,
agar kamu dapat membuktikan apa itu kehendak Tuhan yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna; yang dimaksudkan bukanlah kehendak Tuhan yang tersembunyi, yang tidak dapat diselidiki, dibuktikan, dan diketahui, sampai waktu dan fakta mengungkapnya: tetapi kehendak Tuhan yang dinyatakan, baik dalam hukum, seperti di tangan Kristus, yang tidak mengandung apa pun selain yang baik; dan yang bila dilakukan dengan iman, dari prinsip cinta, dan untuk kemuliaan Tuhan, diterima melalui Kristus; dan sempurna sebagai hukum kebebasan, dan aturan untuk berjalan dan bergaul; dan yang harus dibuktikan dan disetujui oleh semua orang-orang kudus, yang berkenan kepadanya setelah manusia batiniah: dan juga yang terkandung dalam Injil; seperti bahwa semua yang telah diberikan Bapa kepada Kristus harus ditebus oleh-Nya, bahwa mereka harus disucikan, dan bertahan sampai akhir, dan dimuliakan; semua ini adalah kehendak baik Tuhan, suatu ucapan yang dapat diterima bagi pendosa yang rasional, dan rencana keselamatan yang sempurna dan lengkap, dan tidak memerlukan tambahan apa pun; dan oleh mereka yang setiap hari diperbaharui dalam roh pikiran mereka, semakin banyak dibuktikan, diuji, dibedakan, dan disetujui, bahkan oleh semua orang yang memiliki indera spiritual yang dilatih untuk membedakan hal-hal yang berbeda.

Gill (ID): Rm 12:3 - Karena saya katakan, oleh karena anugerah yang diberikan kepada saya // kepada setiap orang yang ada di antara kalian // agar tidak memikirkan diri sendiri lebih tinggi dari yang seharusnya dipikirkan // tetapi hendaknya berpikir dengan bijak, sesuai dengan ukuran iman yang telah dibagikan Tuhan kepada setiap orang. Sebab saya katakan, oleh karena anugerah yang diberikan kepada saya,.... Versi Ethiopia membaca, anugerah Tuhan: begitu pula dua salinan dari Stephens...
Sebab saya katakan, oleh karena anugerah yang diberikan kepada saya,.... Versi Ethiopia membaca, anugerah Tuhan: begitu pula dua salinan dari Stephens. Dengan ini, rasul bermaksud, bukan anugerah internal yang dikerjakan dalam jiwanya; bukan Injil anugerah Tuhan, yang ia khotbahkan; bukan pula karunia anugerah, yang memampukannya untuk pelayanan itu; melainkan anugerah apostolik, atau kuasa otoritatif, yang ia terima dari Kristus sebagai rasul untuk berkata, memerintah, memberikan perintah dan petunjuk kepada gereja, dan individu tertentu:
kepada setiap orang yang ada di antara kalian: setiap anggota gereja, dalam keadaan atau kondisi apapun, baik dalam jabatan maupun tidak; dengan kemampuan atau kapasitas apapun, memiliki karunia, baik lebih atau kurang; pernyataan dari Roh diberikan kepada setiap orang untuk memperoleh manfaat, untuk diri sendiri dan kebaikan orang lain:
agar tidak memikirkan diri sendiri lebih tinggi dari yang seharusnya dipikirkan; yaitu, baik tidak mengklaim untuk dirinya apa yang tidak menjadi haknya, dan mengurangi nilai orang lain, yang mungkin memiliki kemampuan setara, jika tidak lebih tinggi, darinya; atau tidak bermegah atas apa yang dimilikinya, seolah-olah ia tidak menerimanya, dan seolah-olah itu sepenuhnya berkat kecerdasan, ketajaman, ketekunan, dan kerja kerasnya; atau tidak mencari hal-hal yang terlalu tinggi untuknya yang berada di luar jangkauannya, dan di luar kapasitasnya; meskipun ini tidak dimaksudkan untuk menghalangi pencarian hal-hal dalam Kitab Suci kebenaran, bagian-bagian yang lebih sulit, dan poin-poin kontroversi yang lebih rumit; tetapi sebagai larangan untuk menyelidiki hal-hal yang tidak sah untuk dicari, atau, jika sah, memerlukan penelitian tersebut dilakukan dengan rendah hati, dan bergantung pada cahaya dan bantuan yang lebih tinggi, serta mengungkapkan hal itu dengan kerendahan hati dan rendah hati:
tetapi hendaknya berpikir dengan bijak, sesuai dengan ukuran iman yang telah dibagikan Tuhan kepada setiap orang: mereka seharusnya mempertimbangkan bahwa karunia, kemampuan, cahaya, dan pengetahuan yang mereka miliki, bukan dari diri mereka sendiri, tetapi dari Tuhan; bahwa mereka tidak memiliki semua iman, dan semua pengetahuan, atau tidak mengetahui seluruh iman Injil, hanya ukuran dari itu, yang dibagikan, dibagi, dan diperuntukkan bagi setiap orang, beberapa memiliki tingkat cahaya injili yang lebih besar daripada yang lain; dan bahwa semua memiliki sedikit, tetapi tidak ada yang memiliki semua. Versi Siria menerjemahkan, "iman dalam ukuran"; salah satu salinan dari Stephens membaca, "ukuran anugerah"; lihat Efesus 4:7.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Rm 12:1-21
Matthew Henry: Rm 12:1-21 - Kewajiban-kewajiban Orang Percaya
Setelah dengan panjang lebar menjelaskan dan menegaskan pengajaran Kekriste...
SH: Rm 12:1-2 - Kemurahan Allah. (Jumat, 24 Juli 1998) Kemurahan Allah.
Kemurahan Allah. Pernahkah secara mendalam kita renungkan kemurahan Allah dalam Yesus...

SH: Rm 12:1-5 - Mempersembahkan hidup (Kamis, 24 Agustus 2006) Mempersembahkan hidup
Judul: Mempersembahkan hidup
Banyak orang memahami ibadah dalam arti mengha...

SH: Rm 12:1-8 - Karena bukan milik sendiri, kita melayani (Selasa, 20 April 2010) Karena bukan milik sendiri, kita melayani
Judul: Karena bukan milik sendiri, kita melayani
Tahukah And...

SH: Rm 12:1-8 - Keselamatan untuk segala bangsa (Rabu, 3 April 2013) Keselamatan untuk segala bangsa
Judul: Diperbarui lalu melayani
Gaya hidup seseorang harus berpadanan ...

SH: Rm 12:1-8 - Persembahan yang Benar (Sabtu, 12 November 2016) Persembahan yang Benar
Apa pun agama dan kepercayaannya, manusia biasanya memberikan persembahan kepada Pribadi y...

SH: Rm 12:1-8 - Hidup Baru demi Kemurahan Allah (Rabu, 13 Juli 2022) Hidup Baru demi Kemurahan Allah
Apa yang kita lakukan setelah mendapatkan sesuatu yang penting dan berharga denga...

SH: Rm 12:3-5 - Kita adalah Gereja. (Sabtu, 25 Juli 1998) Kita adalah Gereja.
Kita adalah Gereja. Kebanyakan kita memahami keselamatan sebagai pengalaman pribad...

Topik Teologia: Rm 12:1 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Keputusan-keputusan Allah
Kehendak Allah
Kehendak Allah di Dalam Kehidupan Orang-orang P...

Topik Teologia: Rm 12:2 - -- Allah yang Berpribadi
Natur Allah sebagai Pribadi
Allah itu Sempurna
Ula ...

Topik Teologia: Rm 12:3 - -- Roh Kudus
Roh Kudus dalam Diri Orang-orang Percaya
Karunia-karunia Roh
Tujuan dari Karunia-karunia
K...
TFTWMS: Rm 12:1-2 - Sikap Terhadap Allah SIKAP TERHADAP ALLAH (Roma 12:1, 2)
1 Karena itu, saudara-saudara, d...

TFTWMS: Rm 12:3-13 - Sikap Terhadap Saudara-saudara Seiman SIKAP TERHADAP SAUDARA-SAUDARA SEIMAN (Roma 12:3-13)
Setelah membah...

TFTWMS: Rm 12:3-8 - Kerendahan Hati Kerendahan hati (Roma 12:3-8)
3 Berdasarkan kasih karunia yang dianu...
Constable (ID): Rm 12:1--15:14 - --VI. PRAKTIK KEADILAN ALLAH 12:1--15:13 Dalam membandingkan pasal ...


