Matius 5:1
KonteksMatius 18:1-35
KonteksMatius 1:1-25
Konteks

[5:1] 1 Full Life : KHOTBAH DI BUKIT.
Nas : Mat 5:1-7:29
Pasal Mat 5:1-7:29, yang biasanya disebut Khotbah Kristus di Bukit, berisi penyataan dari prinsip-prinsip kebenaran Allah dengan mana semua orang Kristen harus hidup oleh iman kepada Anak Allah (Gal 2:20) dan oleh kuasa Roh Kudus yang tinggal di dalam diri kita (Rom 8:2-14; Gal 5:16-25). Semua orang yang menjadi anggota Kerajaan Allah harus lapar dan haus akan kebenaran yang diajarkan dalam Khotbah Kristus
(lihat cat. --> Mat 5:6).
[atau ref. Mat 5:6]
[18:1] 2 Full Life : SIAPAKAH YANG TERBESAR?
Nas : Mat 18:1
Lihat cat. --> Luk 22:24-30.
[atau ref. Luk 22:24-30]
[18:3] 3 Full Life : JIKA KAMU TIDAK BERTOBAT.
Nas : Mat 18:3
Pertobatan atau perubahan yang dituntut oleh Yesus terdiri atas dua bagian: berbalik sama sekali dari segala sesuatu yang berdosa, dan berpaling kepada Allah serta melakukan perbuatan yang benar (yaitu, menghasilkan buah yang sepadan dengan pertobatan;
lihat cat. --> Mat 3:8).
[atau ref. Mat 3:8]
- 1) Pertobatan bukan sekedar suatu tindakan yang menunjukkan kesedihan
atau penyesalan, tetapi merupakan sikap hidup yang menyeluruh
(lihat cat. --> 2Kor 7:10).
[atau ref. 2Kor 7:10]
Hal ini perlu karena pada dasarnya kita mengikuti suatu cara hidup yang menjauh dari Allah dan menuju kematian kekal (Rom 1:18-32; Ef 2:2-3). Pertobatan adalah tanggapan manusia terhadap karunia keselamatan dari Allah, yang dikerjakan oleh kasih karunia dan kuasa Roh Kudus dan diterima oleh iman (Kis 11:18). - 2) Sebagai akibat dari hubungan kita yang baru dengan Allah, pertobatan membawa perubahan dalam hubungan antar sesama, kebiasaan, komitmen, kesenangan, dan seluruh pandangan hidup kita. Pertobatan merupakan bagian dari iman sejati yang menyelamatkan dan syarat mendasar untuk menerima keselamatan dan pengudusan (Kis 26:18).
[18:6] 4 Full Life : BATU KILANGAN ... PADA LEHERNYA.
Nas : Mat 18:6
Ayat ini berarti bahwa siapa saja yang merusak kerohanian seorang anak atau orang percaya yang masih polos akan membangkitkan murka Kristus yang paling besar.
- 1) Para pendeta, pengajar, dan khususnya orang-tua harus secara khusus
memperhatikan perkataan Kristus ini. Tanggung jawab orang-tua ialah
mengajar anak-anak mereka dalam jalan Allah (lih. Ul 6:1-9; Ef 6:4;
1Tim 4:16;
lihat cat. --> Luk 1:17;
[atau ref. Luk 1:17]
lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK)
dan melindungi mereka dari pengaruh Iblis dan dunia (Tit 1:10-11; Tit 2:11-12; 1Yoh 2:15-17). - 2) Orang-tua Kristen sebaiknya tidak memperbolehkan anak mereka dipengaruhi oleh teman-teman yang tidak beriman. Mereka harus sangat berhati-hati mengenai pengaruh dunia yang dapat mempengaruhi pikiran dan hati anak mereka melalui pendidikan umum dan media hiburan (bd. Mazm 101:3; Ef 6:4; Kol 3:21).
[18:7] 5 Full Life : CELAKALAH ORANG YANG MENGADAKANNYA.
Nas : Mat 18:7
Yesus mengingatkan bahwa orang yang ikut berperan dalam menyesatkan orang lain, khususnya anak-anak akan menerima hukuman yang paling hebat (ayat Mat 18:2,5-7).
- 1) Menempatkan "hal-hal yang dapat menyebabkan orang berbuat dosa" di depan orang lain -- seperti hiburan duniawi, ajaran filsafat manusia, bacaan porno, narkotika, minuman keras, teladan yang jahat, ajaran sesat, dan teman-teman yang berdosa -- berarti bergabung dengan Iblis, si penggoda (bd. Mat 4:1; Kej 3:1-6; Yoh 8:44; Yak 1:12).
- 2) Orang saleh akan berusaha untuk membuang segala sesuatu yang dapat menjadi godaan dan menyebabkan orang berbuat dosa, dari kehidupan keluarga, rumah, gereja, dan diri sendiri (ayat Mat 18:7-9).
[18:10] 6 Full Life : MALAIKAT.
Nas : Mat 18:10
Alkitab mengajarkan bahwa Allah sering memelihara umat-Nya melalui malaikat. Malaikat ini sungguh-sungguh menaruh perhatian dan kasih terhadap anak-anak Tuhan (bd. Mazm 34:8; 91:11; Luk 15:10; 16:22; Ibr 1:14; Wahy 5:11-12;
lihat art. PARA MALAIKAT DAN MALAIKAT TUHAN).
[18:15] 7 Full Life : APABILA SAUDARAMU BERBUAT DOSA.
Nas : Mat 18:15
Dalam ayat Mat 18:15-17 Yesus menguraikan cara mendisiplinkan atau menerima kembali seorang saudara Kristen yang berbuat dosa kepada seorang anggota lain di dalam gereja. Mengabaikan ajaran Kristus ini berarti berkompromi secara rohani dan akhirnya mengakibatkan kehancuran kepada gereja sebagai umat Allah yang kudus (bd. 1Pet 2:9;
lihat cat. --> Mat 5:13).
[atau ref. Mat 5:13]
- 1) Tujuan disiplin gerejani ialah melindungi nama baik Allah (Mat 6:9; Rom 2:23-24), menjaga kemurnian moral dan integritas ajaran gereja (1Kor 5:6-7; 2Yoh 1:7-11), serta berusaha untuk menyelamatkan anggota yang tidak patuh dan mengembalikan mereka kepada jalan yang benar (1Kor 5:5; Yak 5:19-20).
- 2) Anggota yang berdosa itu harus lebih dahulu dihadapi dan ditegor di bawah empat mata. Apabila ia mau mendengarkan, maka ia harus diampuni (ayat Mat 18:15). Apabila ia tidak mau mendengarkan saudara seimannya (ayat Mat 18:15-16), dan setelah itu satu atau dua anggota lain (ayat Mat 18:16), akhirnya masih tidak mau mendengarkan jemaat, maka ia harus dianggap sebagai "seorang yang tidak mengenal Allah", yaitu, seseorang yang bukan anggota Kerajaan Allah, terpisah dari Kristus dan hidup di luar kasih karunia (ayat Mat 18:17; bd. Gal 5:4). Ia tidak berhak menjadi anggota gereja dan harus dikucilkan dari persekutuan gereja.
- 3) Kebiasaan untuk menjaga kemurnian gereja ini bukan saja dilaksanakan
dalam hal dosa dan kedursilaan, tetapi juga dalam hal ajaran yang sesat
dan ketidaksetiaan terhadap iman PB yang asli dan mendasar
(lihat cat. --> Gal 1:9 dan
lihat cat. --> Yud 1:3;
lihat art. GURU-GURU PALSU, dan
lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA).
- 4) Disiplin gerejani harus dilaksanakan dengan rendah hati, kasih,
penyesalan, dan pemeriksaan diri
(lihat cat. --> Mat 23:37;
[atau ref. Mat 23:37]
2Kor 2:6-7; Gal 6:1). - 5) Dosa di dalam gereja yang melibatkan kebejatan seksual harus ditangani berdasarkan 1Kor 5:1-5 dan 2Kor 2:6-11. Bentuk-bentuk dosa yang berat ini menuntut penyesalan dan perkabungan dari seluruh jemaat (1Kor 5:2), hukuman yang setimpal bagi pelanggar itu (2Kor 2:6) dan pengucilan dari gereja (1Kor 5:2,13). Kemudian hari, setelah masa pertobatan yang nyata, orang itu dapat diampuni, menerima pernyataan kasih lagi dan diterima kembali dalam persekutuan (2Kor 2:6-8).
- 6) Dosa seorang penatua, setelah ditangani di bawah empat mata, juga
harus diumumkan kepada jemaat, dan dikenakan tindakan disiplin di depan
umum, yaitu, "ditegur di depan semua orang agar yang lain itu pun takut"
(Gal 2:11-18;
lihat cat. --> 1Tim 5:20;
[atau ref. 1Tim 5:19-20]
lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).
- 7) Para pemimpin gereja dan para gembala jemaat lokal sebaiknya
mengingat bahwa mereka ditugaskan untuk menjaga seluruh kawanan domba
Allah
(lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA).
Tuhan akan meminta pertanggungjawaban pribadi dari mereka atas "darah semua orang" (Kis 20:26) yang terhilang karena para pemimpin gagal mengembalikan, mendisiplinkan, atau mengucilkan mereka sesuai dengan maksud dan kehendak Allah (bd. Yeh 3:20-21; Kis 20:26-27;lihat cat. --> Yeh 3:18).
[atau ref. Yeh 3:18]
[18:19] 8 Full Life : JIKA DUA ORANG ... SEPAKAT.
Nas : Mat 18:19
Ada kuasa besar dalam doa bersama yang sepakat. Alasannya ialah bahwa bilamana ada dua atau tiga orang berkumpul di dalam iman dan pengabdian kepada Kristus, Ia ada di tengah-tengah mereka (ayat Mat 18:20). Kehadiran-Nya akan memberi iman, kekuatan, pengarahan, kasih karunia, dan penghiburan (bd. Mazm 46:6; Yes 12:6).
[18:35] 9 Full Life : APABILA KAMU ... TIDAK MENGAMPUNI.
Nas : Mat 18:35
Dalam perumpamaan ini, Yesus mengajarkan bahwa pengampunan Allah, sekalipun diberikan dengan cuma-cuma kepada semua orang berdosa yang bertobat, namun tetap ada syaratnya juga, yaitu sampai sejauh mana si calon penerima bersedia mengampuni sesamanya. Dengan kata lain, seseorang dapat kehilangan pengampunan Allah dengan tetap menyimpan dendam dan tidak bersedia mengampuni orang lain (lih. Mat 6:14-15; Ibr 12:15; Yak 3:11,14; perhatikan secara khusus Ef 4:31-32 di mana Paulus menegaskan bahwa kedengkian, dendam, dan perseteruan sama sekali bertentangan dengan pengakuan iman Kristen sehingga harus dibuang jauh-jauh).
[1:1] 10 Full Life : SILSILAH YESUS KRISTUS.
Nas : Mat 1:1
Injil Matius mulai dengan daftar silsilah ini, yang merunut garis keturunan Yesus melalui garis Yusuf sebagaimana kebiasaan Yahudi ketika itu (ayat Mat 1:16). Walaupun Yusuf bukan merupakan ayah Yesus secara biologis (ayat Mat 1:20), ia tetap merupakan ayah Yesus secara hukum. Karena Allah sudah berjanji bahwa Mesias akan menjadi keturunan Abraham (Kej 12:3; 22:18; Gal 3:16) dan Daud (2Sam 7:12-19; Yer 23:5), maka Matius merunut silsilah Yesus sampai ke kedua tokoh ini untuk membuktikan kepada orang Yahudi bahwa Yesus mempunyai silsilah yang tepat sehingga memenuhi syarat sebagai Mesias.
Nas : Mat 1:1
Kata "Kristus" (Yun. _Christos_) berarti "yang diurapi"; kata ini merupakan padanan dari kata "_Mesias_" dalam bahasa Ibrani (Dan 9:25-26).
- 1) Sejak semula Matius menegaskan bahwa Yesus adalah Yang Diurapi dari Allah, yaitu diurapi dengan Roh Kudus (bd. Yes 61:1; Luk 4:18; Yoh 3:34; Kis 10:38).
- 2) Ia diurapi sebagai Nabi untuk membawa pengetahuan dan kebenaran (Ul 18:15), sebagai Imam untuk mempersembahkan korban penghapus dosa (Mazm 110:4; Ibr 10:10-14) dan sebagai Raja untuk memerintah, menuntun, serta menegakkan kerajaan kebenaran (Za 9:9).
[1:1] 12 Full Life : ANAK DAUD.
Nas : Mat 1:1
Teks :- 1) Matius menetapkan bahwa Yesus adalah keturunan Daud yang sah dengan merunut garis keturunan Yusuf yang berasal dari keluarga Daud. Walaupun Yesus dikandung oleh Roh Kudus, secara resmi Ia tetap dicatat sebagai anak Yusuf dan menurut hukum adalah anak Daud.
- 2) Silsilah yang disajikan oleh Lukas (Luk 3:23 dst.) merunut garis keturunan Yesus melalui kaum pria dalam garis keturunan Maria (yang juga dari keturunan Daud). Lukas menekankan bahwa Yesus adalah anak kandung Maria sehingga menjadi sama seperti kita (bd. Rom 1:3). Dengan demikian para penulis kitab Injil menegaskan bahwa Yesus berhak menjadi Mesias baik secara hukum maupun secara biologis.
[1:16] 9 Full Life : MARIA ... YESUS.
Nas : Mat 1:16
Kelahiran Yesus dari seorang perawan dilindungi dalam silsilah-Nya. Perhatikan bahwa kata "memperanakkan" dipakai untuk semua nama sampai kepada Yusuf, tetapi setelah itu pernyataan diubah. Tidak dikatakan bahwa Yusuf "memperanakkan Yesus", melainkan bahwa Yusuf adalah "suami Maria, yang melahirkan Yesus"
(lihat cat. --> Mat 1:23).
[atau ref. Mat 1:23]
Nas : Mat 1:21
Yesus adalah padanan Yunani untuk kata Ibrani _Yeshua_ (Yosua) yang artinya "Tuhan menyelamatkan". Nama ini melukiskan tugas putra Maria ini pada masa yang akan datang. Yesus sebagai Juruselamat "akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka". Dosa merupakan musuh terbesar umat manusia karena merusak jiwa dan kehidupan kita. Melalui kematian Yesus yang mendamaikan dan kuasa Roh Kudus yang menguduskan, mereka yang berbalik kepada Yesus akan dibebaskan dari kesalahan dan perbudakan kepada dosa (lih. Yoh 8:31-36; Kis 26:18; pasal Rom 6:1-23; 8:1-16).
[1:23] 11 Full Life : ANAK DARA ... MELAHIRKAN SEORANG ANAK LAKI-LAKI.
Nas : Mat 1:23
Baik Matius maupun Lukas setuju bahwa Yesus Kristus dikandung oleh Roh Kudus (ayat Mat 1:18; Luk 1:34-35) dan lahir dari seorang perawan tanpa campur tangan seorang ayah manusia. Sudah bertahun-tahun doktrin kelahiran Yesus dari seorang perawan ini disanggah oleh para teolog liberal. Akan tetapi, tidak dapat disangkal bahwa nabi Yesaya sudah bernubuat tentang seorang anak yang lahir dari seorang perawan, anak yang akan dinamakan "_Imanuel_", suatu istilah Ibrani yang berarti "Allah menyertai kita" (Yes 7:14). Nubuat ini sudah disampaikan sekitar 700 tahun sebelum Yesus dilahirkan.
- 1) Istilah "anak dara" (perawan) dalam Mat 1:23 ini merupakan padanan yang tepat dari istilah Yunani _parthenos_ yang terdapat dalam versi Septuaginta di Yes 7:14. Kata anak dara dalam bahasa Ibrani (_almah_) yang dipakai oleh Yesaya menunjuk kepada seorang gadis yang sudah cukup umur untuk menikah dan dalam PL tidak pernah dipakai untuk gadis yang tidak perawan lagi (bd. Kej 24:43; Kid 1:3; 6:8). Dengan demikian, Yesaya dalam PL dan Matius serta Lukas dalam PB sama-sama menyatakan bahwa ibu Yesus adalah seorang perawan (Yes 7:14).
- 2) Pentingnya kelahiran dari seorang perawan tidak dapat dititikberatkan secukupnya. Agar Sang Penebus dapat memenuhi syarat untuk menanggung hukuman karena dosa kita dan membawa keselamatan, maka di dalam dirinya Ia harus sepenuhnya manusia, tidak berdosa dan sepenuhnya ilahi (Ibr 7:25-26). Kelahiran Yesus dari seorang perawan memenuhi ketiga syarat ini.
- (a) Satu-satunya cara Yesus dapat lahir sebagai manusia ialah dengan lahir dari seorang wanita.
- (b) Satu-satunya cara Ia dapat lahir tanpa dosa ialah dengan cara dikandung oleh Roh Kudus (Mat 1:20; bd. Ibr 4:15).
- (c) Satu-satunya cara Ia dapat sepenuhnya Ilahi adalah dengan Allah sendiri selaku Bapa-Nya. Oleh karena itu Yesus tidak dikandung secara alamiah, melainkan secara adikodrati, "anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah" (Luk 1:35). Karena itu Yesus Kristus dinyatakan kepada kita sebagai satu pribadi ilahi dengan dua tabiat -- ilahi dan manusiawi tanpa dosa.
- 3) Dengan hidup dan menderita selaku manusia, Yesus turut merasakan kelemahan kita (Ibr 4:15-16). Sebagai Anak Allah yang ilahi, Ia berkuasa untuk melepaskan kita dari perbudakan dosa dan kuasa Iblis (Kis 26:18; Kol 2:15; Ibr 2:14; 4:14-16; 7:25). Sebagai ilahi dan manusiawi, Ia memenuhi syarat untuk menjadi korban karena dosa setiap orang, dan menjadi Imam Besar yang memohon syafaat untuk semua orang yang datang kepada Allah (Ibr 2:9-18; 5:1-9; 7:24-28; 10:4-12).
[1:25] 12 Full Life : TIDAK BERSETUBUH DENGAN DIA SAMPAI.
Nas : Mat 1:25
Kata "sampai" ini menarik perhatian kepada kenyataan bahwa Yusuf dan Maria mengadakan hubungan jasmani sebagai suami-istri setelah Yesus lahir. Dikatakan bahwa Yesus memiliki saudara-saudara (Mat 12:46-47; Mr 3:31-32; 6:3; Luk 8:19-20).