Teks -- Ibrani 4:13-16 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Ibr 4:14 - KITA SEKARANG MEMPUNYAI IMAM BESAR AGUNG.
Nas : Ibr 4:14
Lihat cat. --> Ibr 8:1
[atau ref. Ibr 8:1]
mengenai pelayanan Yesus sebagai Imam Besar.
Full Life: Ibr 4:16 - DENGAN PENUH KEBERANIAN MENGHAMPIRI TAKHTA KASIH KARUNIA.
Nas : Ibr 4:16
Karena Kristus dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita (ayat
Ibr 4:15), kita dapat dengan penuh keberanian menghampiri takhta...
Nas : Ibr 4:16
Karena Kristus dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita (ayat Ibr 4:15), kita dapat dengan penuh keberanian menghampiri takhta sorgawi, karena mengetahui bahwa doa dan permohonan kita diterima dan diinginkan oleh Bapa di sorga (bd. Ibr 10:19-20). Tempat itu disebut "takhta kasih karunia" karena dari takhta itu mengalir kasih, pertolongan, kemurahan, pengampunan, kuasa rohani, pencurahan Roh Kudus, karunia-karunia rohani, buah roh, dan semua yang kita perlukan dari Allah. Salah satu berkat terbesar dari keselamatan ialah bahwa Kristus kini merupakan Imam Besar kita yang membuka jalan langsung ke hadapan Dia sehingga kita selalu dapat meminta bantuan yang kita perlukan.
Jerusalem -> Ibr 4:14
Jerusalem: Ibr 4:14 - semua langit Untuk pertama kalinya disebutkan langit/sorga, di mana
menurut pandangan Ibr Kristus menunaikan jabatanNya sebagai Imam Besar. Ia duduk
di sebelah kan...
Untuk pertama kalinya disebutkan langit/sorga, di mana menurut pandangan Ibr Kristus menunaikan jabatanNya sebagai Imam Besar. Ia duduk di sebelah kanan Allah, Ibr 1:3; 8:1. Bersama dengan Allah Ia termasuk ke dalam hal-hal yang tidak tergoncangkan dan tetap: korbanNya dipersembahkan satu kali untuk selama-lamanya, 7:26-27, dan mendapat nilai sempurna dan kekal, Ibr 8:1-4+; Ibr 9:11-12, 23-24. Pokok pengharapan Kristen ialah penyelesaian keselamatan itu dalam Kota Sorgawi, Ibr 9:28; 12:22-24.
Ende: Ibr 4:14 - Petala-petala langit Dewasa itu orang membajangkan angkasa sebagai
bertingkat tudjuh, dan tingkat jang tertinggi adalah surga, tempat Allah
bersemajam.
Dewasa itu orang membajangkan angkasa sebagai bertingkat tudjuh, dan tingkat jang tertinggi adalah surga, tempat Allah bersemajam.
Ialah Tachta Allah, dimana Kristus adalah pengantara kita.
Ref. Silang FULL: Ibr 4:13 - di hadapan-Nya · di hadapan-Nya: Mazm 33:13-15; Ams 5:21; Yer 16:17; 23:24; Dan 2:22
· di hadapan-Nya: Mazm 33:13-15; Ams 5:21; Yer 16:17; 23:24; Dan 2:22
Ref. Silang FULL: Ibr 4:14 - Besar Agung // semua langit // Anak Allah // pengakuan iman · Besar Agung: Ibr 2:17; Ibr 2:17
· semua langit: Ibr 6:20; 8:1; 9:24
· Anak Allah: Mat 4:3; Mat 4:3
· pengakuan iman: Ibr...
Ref. Silang FULL: Ibr 4:15 - Imam Besar // dengan kita // berbuat dosa · Imam Besar: Ibr 2:17; Ibr 2:17
· dengan kita: Ibr 2:18
· berbuat dosa: 2Kor 5:21; 2Kor 5:21
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg -> Ibr 4:13; Ibr 4:12-16; Ibr 4:13; Ibr 3:1--4:16; Ibr 1:5--4:16; Ibr 4:14; Ibr 4:14; Ibr 4:15; Ibr 4:15; Ibr 4:16; Ibr 4:16
Hagelberg: Ibr 4:13 - -- 4:13 ...tidak ada suatu maklukpun yang tersembunyi di hadapanNya...
Ini juga bisa diterjemahkan bahwa tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi dar...
4:13 ...tidak ada suatu maklukpun yang tersembunyi di hadapanNya...
Ini juga bisa diterjemahkan bahwa tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi dari pandanganNya. Kita tidak bisa lari menyembunyikan diri kita dari Dia.
Telanjang dan terbuka
Kata "terbuka" ini mungkin sama artinya dengan "telanjang," tetapi istilah ini dipakai dalam bidang gulat, di mana orang mau mencengkeram lawannya sampai lawannya tidak berdaya. Rupanya kata "terbuka" menunjuk pada orang yang dicengkeram sampai tidak berdaya. Ini menggambarkan keadaan kita di hadapan Allah kita dalam proses penghukuman kita. "Kita harus memberi pertanggungan jawab" kepada Dia yang begitu kuat. Bentuk dan wujud "pertanggungan jawab" ini belum diceritakan oleh si penulis. Tetapi apa yang dikatakan di sini tidak begitu menghibur kita. Kita sudah mulai sadar akan kelemahan kita. Kalau kelemahan kita dipikirkan secara lebih dalam, nats ini akan mulai menakutkan kita, dan kita akan putus asa memikirkan "pertanggungan jawab" yang harus kita berikan kepada Dia.
3. Firman yang tajam dan Takhta yang penuh kasih karunia (4:12-16)
Hagelberg: Ibr 4:13 - -- 4:13 ...tidak ada suatu maklukpun yang tersembunyi di hadapanNya...
Ini juga bisa diterjemahkan bahwa tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi dar...
4:13 ...tidak ada suatu maklukpun yang tersembunyi di hadapanNya...
Ini juga bisa diterjemahkan bahwa tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi dari pandanganNya. Kita tidak bisa lari menyembunyikan diri kita dari Dia.
Telanjang dan terbuka
Kata "terbuka" ini mungkin sama artinya dengan "telanjang," tetapi istilah ini dipakai dalam bidang gulat, di mana orang mau mencengkeram lawannya sampai lawannya tidak berdaya. Rupanya kata "terbuka" menunjuk pada orang yang dicengkeram sampai tidak berdaya. Ini menggambarkan keadaan kita di hadapan Allah kita dalam proses penghukuman kita. "Kita harus memberi pertanggungan jawab" kepada Dia yang begitu kuat. Bentuk dan wujud "pertanggungan jawab" ini belum diceritakan oleh si penulis. Tetapi apa yang dikatakan di sini tidak begitu menghibur kita. Kita sudah mulai sadar akan kelemahan kita. Kalau kelemahan kita dipikirkan secara lebih dalam, nats ini akan mulai menakutkan kita, dan kita akan putus asa memikirkan "pertanggungan jawab" yang harus kita berikan kepada Dia.
Hagelberg: Ibr 3:1--4:16 - -- D. Peringatan Kedua (pasal 3:1-4:16)
Perkembangan pikiran surat ini ditunda sekali lagi untuk memperingatkan kita akan suatu bahaya yang kita hadapi....
D. Peringatan Kedua (pasal 3:1-4:16)
Perkembangan pikiran surat ini ditunda sekali lagi untuk memperingatkan kita akan suatu bahaya yang kita hadapi. Peringatan ini jauh lebih lengkap dan jelas dari yang pertama di dalam 2:1-4. Peringatan ini terdiri dari sebuah kutipan dari Mazmur 95:7-11 yang dikutip di dalam 3:7-11, dan diuraikan dalam 3:12-4:11. Inti dari peringatan ini adalah bahwa kita dihimbau untuk mencari pertolongan dari Imam Besar kita supaya kita tidak gagal seperti Israel gagal di padang gurun.
Hagelberg: Ibr 1:5--4:16 - -- II. Bagian Pertama: Raja/Anak Allah (1:5-4:16)
Di dalam bagian ini Tuhan Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah yang Allah tetapkan sebagai Raja untuk ...
II. Bagian Pertama: Raja/Anak Allah (1:5-4:16)
Di dalam bagian ini Tuhan Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah yang Allah tetapkan sebagai Raja untuk dunia yang akan datang. PerananNya sebagai Raja menjadi dasar peringatan kita, karena, sebagai seorang Raja yang menang, Dia akan mengumpulkan orang-orang yang setia kepadaNya untuk diberi kepercayaan melayani di dalam pemerintahanNya. Bukan sembarang orang akan Dia pilih, tetapi hanya mereka yang setia kepadaNya pada zaman ini. Seperti seorang jendral yang memenangkan wilayah yang luas, perwira-perwira yang dia anggap baik dan setia akan diberi wilayah dan kekuasaan dalam pemerintahannya yang baru.
Hagelberg: Ibr 4:14 - -- 4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung...
Pasal 4:14-16 menolong kita untuk mengatasi perasaan putus asa itu. Baik, kita putus asa. D...
4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung...
Pasal 4:14-16 menolong kita untuk mengatasi perasaan putus asa itu. Baik, kita putus asa. Dengan perasaan ini kita akan lari kepada Dia yang adalah Imam Besar kita.
Sama seperti peringatan ini dimulai dengan menyebut Imam Besar kita, peringatan ini juga diakhiri dengan menceritakan pelayananNya sebagai Imam Besar kita. Peringatan ini mengingatkan kita bahwa kita memang adalah "rumahNya," yaitu bahwa kita boleh melayani sebagai imam-imamNya di dunia ini, asal kita pegang dengan teguh pada iman kita. Semua keperluan-keperluan kita sebagai imam-imam disediakan oleh Dia yang adalah Imam Besar kita. Imam-imamNya harus berharap kepada Dia yang adalah Imam Besar.
Dalam pasal-pasal yang berikut, si penulis akan menjelaskan secara rinci mengenai Imam Besar kita, tetapi sebelum penjelasan itu dimulai nats ini dicatat untuk mengetengahkan gunanya ajaran ini. Ini bukan teori saja, tetapi kita boleh memperoleh pertolongan yang tepat dari Imam Besar kita. Ini berguna sekali untuk menguatkan kehidupan rohani kita.
Imam Besar kita "telah melintasi semua langit," menurut 4:14. Di dalam peringatan ini di atas ciptaan Allah disamakan dengan Bait Allah, sehingga Tempat yang Maha Suci bisa disamakan dengan sorga. Kalau begitu, maka "melintasi semua langit" mirip dengan tugas Imam Besar di Israel yang setiap tahun memasuki Tempat yang Maha Suci dengan darah binatang. Dulu, Imam Besar hanya memasuki Tempat yang Maha Suci di Yerusalem, tetapi Imam Besar kita lebih "Agung," karena Dia "telah melintasi semua langit." Dengan ditolong oleh "Imam Besar Agung," maka kita bisa "teguh berpegang pada pengakuan iman kita."
Hagelberg: Ibr 4:14 - -- 4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung...
Pasal 4:14-16 menolong kita untuk mengatasi perasaan putus asa itu. Baik, kita putus asa. D...
4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung...
Pasal 4:14-16 menolong kita untuk mengatasi perasaan putus asa itu. Baik, kita putus asa. Dengan perasaan ini kita akan lari kepada Dia yang adalah Imam Besar kita.
Sama seperti peringatan ini dimulai dengan menyebut Imam Besar kita, peringatan ini juga diakhiri dengan menceritakan pelayananNya sebagai Imam Besar kita. Peringatan ini mengingatkan kita bahwa kita memang adalah "rumahNya," yaitu bahwa kita boleh melayani sebagai imam-imamNya di dunia ini, asal kita pegang dengan teguh pada iman kita. Semua keperluan-keperluan kita sebagai imam-imam disediakan oleh Dia yang adalah Imam Besar kita. Imam-imamNya harus berharap kepada Dia yang adalah Imam Besar.
Dalam pasal-pasal yang berikut, si penulis akan menjelaskan secara rinci mengenai Imam Besar kita, tetapi sebelum penjelasan itu dimulai nats ini dicatat untuk mengetengahkan gunanya ajaran ini. Ini bukan teori saja, tetapi kita boleh memperoleh pertolongan yang tepat dari Imam Besar kita. Ini berguna sekali untuk menguatkan kehidupan rohani kita.
Imam Besar kita "telah melintasi semua langit," menurut 4:14. Di dalam peringatan ini di atas ciptaan Allah disamakan dengan Bait Allah, sehingga Tempat yang Maha Suci bisa disamakan dengan sorga. Kalau begitu, maka "melintasi semua langit" mirip dengan tugas Imam Besar di Israel yang setiap tahun memasuki Tempat yang Maha Suci dengan darah binatang. Dulu, Imam Besar hanya memasuki Tempat yang Maha Suci di Yerusalem, tetapi Imam Besar kita lebih "Agung," karena Dia "telah melintasi semua langit." Dengan ditolong oleh "Imam Besar Agung," maka kita bisa "teguh berpegang pada pengakuan iman kita."
Hagelberg: Ibr 4:15 - -- 4:15 ...yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita...
Di Israel, Imam Besar Israel hidup di dalam...
4:15 ...yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita...
Di Israel, Imam Besar Israel hidup di dalam istana yang sangat mewah, jauh dari penderitaan orang biasa. Tetapi Imam Besar kita tidak seperti itu. Dia "dapat turut merasakan kelemahan kita." Dia dulu bekerja sebagai tukang kayu. Dia dulu biasa berkeringat. Dia jalan kaki, sedangkan orang-orang besar naik kuda atau kereta yang mewah. Dan "Dia telah dicobai." Dia sudah mengalami seluruh kuasa penggodaan. Kita hanya tahu sebagian dari kuasa godaan, lalu kita jatuh, tetapi Dia mengalami seluruhnya, "hanya tidak berbuat dosa." Luar biasa, Imam Besar kita. Dia sangat mengerti penderitaan manusia, bukan hanya teorinya, tetapi kenyataan, dan Dia sudah mengerti mengenai godaan kita, tetapi Dia tidak pernah jatuh! Inilah Imam Besar yang diperlukan.
Hagelberg: Ibr 4:15 - -- 4:15 ...yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita...
Di Israel, Imam Besar Israel hidup di dalam...
4:15 ...yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita...
Di Israel, Imam Besar Israel hidup di dalam istana yang sangat mewah, jauh dari penderitaan orang biasa. Tetapi Imam Besar kita tidak seperti itu. Dia "dapat turut merasakan kelemahan kita." Dia dulu bekerja sebagai tukang kayu. Dia dulu biasa berkeringat. Dia jalan kaki, sedangkan orang-orang besar naik kuda atau kereta yang mewah. Dan "Dia telah dicobai." Dia sudah mengalami seluruh kuasa penggodaan. Kita hanya tahu sebagian dari kuasa godaan, lalu kita jatuh, tetapi Dia mengalami seluruhnya, "hanya tidak berbuat dosa." Luar biasa, Imam Besar kita. Dia sangat mengerti penderitaan manusia, bukan hanya teorinya, tetapi kenyataan, dan Dia sudah mengerti mengenai godaan kita, tetapi Dia tidak pernah jatuh! Inilah Imam Besar yang diperlukan.
Hagelberg: Ibr 4:16 - -- 4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia...
Berd...
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia...
Berdasarkan ayat 15, kita dihimbau dalam 4:16 untuk "menghampiri takhta kasih karunia." Walaupun kita merasa putus asa karena kita "telanjang dan terbuka," dan karena dosa kita tidak "tersembunyi di hadapanNya," tetapi kita boleh lari kepada Dia "dengan penuh keberanian" karena memang Imam Besar kita siap melayani kita. Di sana ada "rahmat" dan "kasih karunia" bagi kita. Dan kita yang akan dihukum, sesuai dengan 4:12-13, sangat memerlukan rahmat dan kasih karunia!
...menghampiri takhta kasih karunia...
Dalam nats ini kata prosercomai/proserkhomai dipakai untuk pertama kali dalam surat ini. Di sini kata ini dipakai untuk mengajak orang percaya untuk "menghampiri" Tuhan.
Ringkasan dari peringatan ini (pasal 3-4)
Memang Israel gagal masuk perhentian mereka, tetapi kita akan berhasil masuk perhentian kita (menerima upah kita), asalkan kita melaksanakan tugas kita dengan setia dan tekun. Kita akan berhasil hanya melalui suatu hubungan yang erat dengan Imam Besar kita.
Ringkasan dari bagian ini (1:5-4:16)
Seperti apa yang dikatakan di atas, di dalam bagian ini, yaitu 1:5-4:16, Tuhan Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah yang Allah tetapkan sebagai Raja untuk dunia yang akan datang. Peranan Dia sebagai Raja menjadi dasar dari peringatan yang diuraikan di atas.
Hagelberg: Ibr 4:16 - -- 4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia...
Berd...
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia...
Berdasarkan ayat 15, kita dihimbau dalam 4:16 untuk "menghampiri takhta kasih karunia." Walaupun kita merasa putus asa karena kita "telanjang dan terbuka," dan karena dosa kita tidak "tersembunyi di hadapanNya," tetapi kita boleh lari kepada Dia "dengan penuh keberanian" karena memang Imam Besar kita siap melayani kita. Di sana ada "rahmat" dan "kasih karunia" bagi kita. Dan kita yang akan dihukum, sesuai dengan 4:12-13, sangat memerlukan rahmat dan kasih karunia!
...menghampiri takhta kasih karunia...
Dalam nats ini kata prosercomai/proserkhomai dipakai untuk pertama kali dalam surat ini. Di sini kata ini dipakai untuk mengajak orang percaya untuk "menghampiri" Tuhan.
Ringkasan dari peringatan ini (pasal 3-4)
Memang Israel gagal masuk perhentian mereka, tetapi kita akan berhasil masuk perhentian kita (menerima upah kita), asalkan kita melaksanakan tugas kita dengan setia dan tekun. Kita akan berhasil hanya melalui suatu hubungan yang erat dengan Imam Besar kita.
Ringkasan dari bagian ini (1:5-4:16)
Seperti apa yang dikatakan di atas, di dalam bagian ini, yaitu 1:5-4:16, Tuhan Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah yang Allah tetapkan sebagai Raja untuk dunia yang akan datang. Peranan Dia sebagai Raja menjadi dasar dari peringatan yang diuraikan di atas.