1 Tesalonika 1:2--3:13
Konteks[1:4] 1 Full Life : ALLAH ... TELAH MEMILIH KAMU.
Nas : 1Tes 1:4
Gambaran Paulus mengenai mereka yang termasuk orang pilihan terdapat dalam ayat 1Tes 1:6-10. Mereka adalah orang yang meniru Kristus, menanggung penderitaan dengan sukacita yang diberikan oleh Roh Kudus, serta meneladani iman dan kesetiaan. Mereka telah berbalik dari dosa dan kini hidup bagi Allah dan menantikan kedatangan Anak Allah dari sorga. Ajaran yang dipegang beberapa orang bahwa mereka yang mengakui Kristus sebagai Juruselamat akan diselamatkan tanpa perduli cara hidup mereka, (mis. bertobat atau tidak, menerima Kristus sebagai Tuhan, tabah dalam iman atau memiliki buah Roh) tidak diajarkan di dalam Alkitab dan secara mencolok mencemarkan ajaran keselamatan yang diberitakan oleh Kristus dan para rasul
(lihat art. PEMILIHAN DAN PREDESTINASI; dan
lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).
[1:5] 2 Full Life : DENGAN KEKUATAN OLEH ROH KUDUS.
Nas : 1Tes 1:5
Pemberitaan Injil oleh para rasul terdiri atas empat unsur utama:
- 1) Para rasul memberitakan Injil Allah (1Tes 2:8) dan Kristus (1Tes 3:2) kepada semua orang.
- 2) Mereka memberitakan Firman Allah dengan kuasa Roh Kudus
(Mat 3:11; Kis 1:5-8; 2:4). Kuasa ini menghasilkan keinsafan akan
dosa, pembebasan dari kuasa setan, dan perbuatan mukjizat dan
penyembuhan
(lihat cat. --> Kis 4:30;
lihat cat. --> 1Kor 2:4).
- 3) Berita Injil disampaikan dengan "kepastian yang kokoh." Oleh karena iman kepada Kristus dan melalui karya Roh Kudus di dalam mereka, dalam hati mereka memiliki keyakinan penuh akan kebenaran dan kuasa dari berita itu (bd. Rom 1:16).
- 4) Orang yang mempercayai berita itu menaati Firman Allah dan melakukannya dalam kehidupan mereka; mereka meneladani kekudusan dan kebenaran. Jika keempat unsur ini tidak menyertai pemberitaan Injil, penebusan Kristus yang sepenuhnya tidak akan dialami oleh gereja.
[1:10] 3 Full Life : MENANTIKAN KEDATANGAN ANAK-NYA DARI SORGA.
Nas : 1Tes 1:10
Pengharapan besar orang percaya di Tesalonika adalah kedatangan Kristus untuk membebaskan mereka "dari murka yang akan datang."
- 1) Suatu pertobatan kepada Kristus menurut PB meliputi
- (a) berbalik dari dosa dan
- (b) berbalik kepada Allah untuk menantikan kedatangan Anak-Nya (ayat 1Tes 1:9). Menantikan Kristus menyatakan pengharapan yang tetap akan kedatangan Kristus dan kesiapan untuk waktu itu.
- 2) "Murka yang akan datang" menunjuk kepada penghukuman di masa depan
yang terjadi sementara masa kesengsaraan besar. Akan tetapi, orang
percaya tidak perlu takut karena Allah akan mengutus Yesus kembali untuk
membebaskan kita dari masa murka itu. Jelas, kedatangan Kristus untuk
pengikut-Nya yang setia mendahului murka yang akan datang
(lihat cat. --> Wahy 3:10;
[atau ref. Wahy 3:10]
lihat art. KESENGSARAAN BESAR).
- 3) Ayat ini adalah petunjuk pertama dalam 1 Tesalonika mengenai
kedatangan Kristus, ketika Dia datang untuk menjemput orang kudus-Nya
dan membawa mereka ke rumah Bapa
(lihat cat. --> Yoh 14:3;
[atau ref. Yoh 14:3]
ayat-ayat lain ialah 1Tes 2:19; 3:13; 4:17; 5:1-11,23).
[2:1] 4 Full Life : KEDATANGAN KAMI DI ANTARAMU.
Nas : 1Tes 2:1
Dalam pasal 1Tes 2:1-20 Paulus mempertahankan kelakuannya sementara dia ada di Tesalonika. Paulus telah difitnah oleh musuh-musuhnya serta dituduh tidak bersikap tulus dalam memberitakan Injil.
[2:4] 5 Full Life : KAMI BERBICARA, BUKAN UNTUK MENYUKAKAN MANUSIA.
Nas : 1Tes 2:4
Setiap pengkhotbah menghadapi pencobaan untuk menyenangkan orang, yaitu berusaha untuk diterima, dipuji, dan dimuliakan oleh orang lain (ayat 1Tes 2:6) dengan hanya memberitakan hal-hal yang tidak akan menyinggung.
- 1) Menyerah kepada pencobaan ini bisa berarti membiarkan dosa dan kesuaman di dalam jemaat (bd. Wahy 2:20; 3:15-16). Hal ini mungkin juga meliputi pemakaian kata-kata yang merayu untuk memperoleh sumbangan keuangan, tambahan anggota jemaat, kedudukan politik atau pujian orang (ayat 1Tes 2:4-6).
- 2) Kalau hal ini terjadi, maka integritas dan kebenaran gereja Kristus
akan dirusaki sampai tidak dapat diperbaiki lagi. Karena itu adalah
penting bahwa dalam pemberitaan Injil, kita berusaha menyenangkan Allah
dan bukan manusia (1Kor 4:5; Gal 1:9-10;
lihat cat. --> Luk 1:17;
lihat cat. --> 2Tim 4:3-4;
lihat cat. --> 2Tim 4:4).
[atau ref. Luk 1:17; 2Tim 4:3-4]
[2:7] 6 Full Life : SAMA SEPERTI SEORANG IBU MENGASUH DAN MERAWATI ANAKNYA.
Nas : 1Tes 2:7
Paulus dan kerabat kerjanya menunjukkan suatu teladan sikap rohani yang harus dimiliki semua misionaris, penginjil, dan gembala ketika memberitakan Injil.
- 1) Sebagai misionaris, mereka mempunyai sikap ibu yang lemah lembut dan memelihara; dengan pengorbanan besar mereka berusaha khusus untuk mengasuh, melindungi, dan memenuhi keperluan rohani orang-orang yang baru percaya ini.
- 2) Kelembutan menunjukkan bahwa mereka tidak bertindak sebagai orang yang sok penting.
- 3) Para misionaris ini memiliki kerinduan dan kasih yang begitu besar bagi orang Tesalonika sehingga mereka rela membagi hidup mereka dengan jemaat itu (ayat 1Tes 2:8).
- 4) Mereka mengabdikan banyak waktu, bahkan sampai kelelahan, supaya dapat memberitakan Injil (ayat 1Tes 2:9).
- 5) Mereka hidup kudus dan tak bercacat di hadapan jemaat itu, sambil menasihati dan menguatkan hati mereka seperti seorang bapa (ayat 1Tes 2:10-12).
[2:10] 7 Full Life : BETAPA SALEH, ADIL, DAN TAK BERCACATNYA KAMI.
Nas : 1Tes 2:10
Paulus tidak menerima pandangan yang keliru tentang "kekristenan yang berdosa", yang menyatakan bahwa keselamatan yang disediakan oleh Kristus dan penebusan oleh darah-Nya tidak cukup untuk menyelamatkan kita dari perhambaan dan kuasa dosa. Ajaran yang tidak alkitabiah ini menyatakan bahwa setiap hari semua orang Kristen akan berbuat dosa melawan Allah dalam ucapan, pikiran, dan perbuatan sepanjang hidup di dunia ini. Bertentangan dengan ajaran di atas,
- 1) Paulus menegaskan, berkenaan dengan kelakuannya sendiri di tengah-tengah mereka, bahwa ia "saleh, adil, dan tak bercacat".
- 2) Paulus memanggil baik gereja maupun Allah sendiri sebagai saksi bahwa kasih karunia Allah yang sudah cukup melalui Kristus telah memungkinkan dia, sebagaimana dikatakannya di tempat lain, untuk menyucikan dirinya "dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah" (2Kor 7:1; bd. 2Kor 1:12; 2:17; 6:3-10; 1Tes 1:5; 2Tim 1:3).
[2:16] 8 Full Life : MURKA TELAH MENIMPA MEREKA SEPENUH-PENUHNYA.
Nas : 1Tes 2:16
Paulus mencela orang Yahudi yang melawan Injil (ayat 1Tes 2:14-16) dan berkata bahwa murka Allah sudah menimpa mereka. Murka ini meliputi baik perihal Allah telah menyerahkan orang Yahudi yang berhati keras ke dalam kebutaan dan pemikiran yang sia-sia (bd. Rom 1:21) maupun pencurahan murka-Nya di masa depan yang dinubuatkan oleh Kristus (Mat 21:43; 23:38; 24:15-28; Luk 21:5-24; 23:27-31).
[2:18] 9 Full Life : TETAPI IBLIS TELAH MENCEGAH KAMI.
Nas : 1Tes 2:18
Usaha pekabaran Injil Paulus kadang-kadang dihambat oleh Iblis. Kebenaran Alkitab mengenai perlawanan Iblis terhadap orang percaya yang setia meliputi hal-hal berikut:
- 1) Iblis diizinkan oleh Allah untuk berperang melawan orang percaya dan menghalang-halangi mereka untuk melakukan apa yang mereka ingin lakukan bagi Kristus (Ef 6:11-12; bd. Dan 10:13,20-21; Za 3:1; Mat 4:1-10).
- 2) Akan tetapi, kuasa Iblis harus tunduk kepada kekuasaan Allah yang
lebih tinggi (Ayub 1:9-12; 2:6;
lihat cat. --> Ayub 1:12);
[atau ref. Ayub 1:12]
Allah dapat membatalkan kegiatan Iblis dan membalik semuanya menjadi kebaikan bagi kerajaan-Nya (2Kor 12:7-9). - 3) Perlawanan Iblis dapat diatasi oleh doa orang-orang kudus, oleh
darah Anak Domba, perkataan kesaksian, dan kasih yang kokoh bagi Allah
(bd. Wahy 12:11); oleh karena itu, perlawanan Iblis tidak perlu
bersifat tetap (bd. Wahy 3:11). Karena itu kita harus berdoa setiap
hari agar kita dilepaskan dari rencana dan kuasanya
(lihat cat. --> 1Tes 3:5;
lihat cat. --> Mat 4:10
[atau ref. 1Tes 3:5; Mat 4:10]
mengenai Iblis;lihat cat. --> Mat 6:13;
lihat cat. --> Ef 6:12;
lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).
[3:3] 10 Full Life : KESUSAHAN-KESUSAHAN.
Nas : 1Tes 3:3
Para pengikut Kristus tidak boleh menganggap kesulitan dan penganiayaan sebagai hal yang asing dalam kehidupan Kristen.
- 1) Orang percaya sejati yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan
sifat yang berlaku dalam dunia di sekitarnya akan mengalami kesusahan
(ayat 1Tes 3:4; bd. Kis 14:22; Rom 8:18; 2Tim 3:12;
lihat cat. --> Mat 5:10);
[atau ref. Mat 5:10]
- 2) Kesusahan-kesusahan ini tidak boleh dianggap sebagai pencurahan
murka Allah atas orang fasik pada akhir zaman (1Tes 5:9; Mat 24:21;
2Tes 1:6;
lihat cat. --> Wahy 3:10).
[atau ref. Wahy 3:10]
[3:5] 11 Full Life : KALAU-KALAU KAMU TELAH DICOBAI OLEH SI PENGGODA.
Nas : 1Tes 3:5
Ini kedua kalinya Paulus membicarakan kegiatan Iblis dalam surat ini (bd. 1Tes 2:18). Paulus percaya benar-benar akan Iblis dan dunia roh-roh jahat (Ef 2:2; 2Tes 2:9), seperti halnya Yesus (Mat 13:39; Mr 3:14-15; 4:15; Luk 4:1-13,33-41). Dewasa ini banyak orang tidak lagi mempercayai adanya pribadi Iblis; ia jarang disebut, disingkapkan atau dilawan secara langsung di dalam atau oleh gereja. Iblis telah berusaha untuk membuat kita percaya bahwa dia bukan lawan yang sungguh-sungguh menawan orang, dan kita tidak perlu lagi mengusir setan seperti yang dilakukan oleh Yesus dan orang Kristen PB. Banyak gereja tidak merasa perlu untuk menantang Iblis secara langsung dengan kuasa kerajaan Kristus
(lihat cat. --> Mat 4:10
[atau ref. Mat 4:10]
mengenai Iblis;
lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).
[3:13] 12 Full Life : TAK BERCACAT DAN KUDUS ... PADA WAKTU KEDATANGAN YESUS, TUHAN KITA.
Nas : 1Tes 3:13
Paulus sering berdoa dengan mengingat kedatangan Kristus (bd. Fili 1:10). Dia menganggapnya sesuatu yang menyedihkan jikalau di gereja terdapat orang dalam dosa atau kesuaman ketika Tuhan datang. Yesus menekankan kekuatiran yang sama (Mat 24:42-51; 25:1-13). Mengingat kedatangan Kristus, patokan Alkitab adalah agar kita "kudus dan tak bercacat". Kita harus berserah sepenuhnya kepada Tuhan dan berpisah dari segala sesuatu yang tidak berkenan kepada-Nya. Frasa, "dengan semua orang kudusnya" menunjukkan kepada orang kudus yang sudah bersama dengan Tuhan di sorga
(lihat art. KEANGKATAN GEREJA).