Statistik	36 pasal, 1288 ayat, 32.902 atau 32.092 kata
Penulis	Musa
Tema	Pengembaraan di Padang Gurun; Ditebus, diselamatkan untuk melayani hati-hati yang tidak percaya.
Waktu	+ 1405 SM
Tempat	Gunung Sinai, Kadesh, Padang belantara, Moab, Trans-Jordan*
Kata Kunci	Persinggahan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari

Judul kitab ini muncul pertama kali dalam naskah versi Yunani dan Latin dan diambil dari dua sensus kaum pria Israel yang dicatat dalam kitab ini (pasal 1, 26; Bil 1:1-54 dan Bil 26:1-65). Akan tetapi, sebagian besar kitab ini mengisahkan pengalaman-pengalaman Israel selama mengembara "di padang gurun"; oleh karena itu di dalam Alkitab PL berbahasa Ibrani kitab ini dikenal dengan nama "Di Padang Gurun."

Secara kronologis, Bilangan merupakan sambungan sejarah yang dicatat di kitab Keluaran. Setelah tinggal di Gunung Sinai selama sekitar satu tahun -- ketika itu Allah menetapkan perjanjian dengan Israel, memberikan hukum Taurat dan pola Kemah Suci kepada Musa, serta memberikan pengarahan mengenai isi kitab Imamat -- bangsa Israel bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka sebagai keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub. Akan tetapi, sejenak sebelum meninggalkan Gunung Sinai, Allah menyuruh Musa membuat sensus menghitung semua laki-laki Israel yang sanggup berperang (Bil 1:2-3). Sembilan belas hari kemudian bangsa itu berangkat mengadakan perjalanan singkat ke Kadesy (Bil 10:11). Bilangan mencatat pemberontakan serius Israel di Kadesy dan hukumannya di padang gurun selama 39 tahun, sehingga Allah membawa suatu angkatan orang Israel yang baru ke dataran Moab, yang terletak di seberang Sungai Yordan dari Yeriko dan tanah perjanjian.

Sejarah menganggap bahwa kitab ini ditulis oleh Musa.

1. (1) Hal ini dinyatakan oleh Pentateukh Yahudi dan Samaria,
2. (2) tradisi Yahudi,
3. (3) oleh Yesus dan para penulis PB,
4. (4) para penulis Kristen kuno,
5. (5) para cendekiawan konservatif zaman modern dan
6. (6) bukti di dalam kitab itu sendiri (mis. Bil 33:1-2).

Rupanya Musa mencatat dalam buku hariannya sepanjang pengembaraan di padang gurun dan kemudian menyusun isi kitab Bilangan dalam bentuk narasi menjelang kematiannya (sekitar 1405 SM). Kebiasaan Musa untuk menyebut dirinya dengan kata ganti orang ketiga memang biasa dilakukan dalam tulisan-tulisan kuno dan karena itu tidak melemahkan kredibilitasnya sebagai penulisan.

1. I. Allah Mempersiapkan "Angkatan Keluaran" untuk Memperoleh Tanah Perjanjian
   (Bil 1:1-10:10)
   
1. A. Persiapan untuk Menuju Kanaan
   (Bil 1:1-4:49)
   
1. 1. Menghitung Kekuatan Tempur Israel
   (Bil 1:1-54)
   
2. 2. Mengatur Perkemahan
   (Bil 2:1-34)
   
3. 3. Mengatur Suku Lewi
   (Bil 3:1-4:49)
   
2. B. Menguduskan Umat Israel
   (Bil 5:1-10:10)
   
2. II. "Angkatan Keluaran" Kehilangan Warisan Mereka Karena Dosa
   dan Ketidakpercayaan
   (Bil 10:11-25:18)
   
1. A. Bersungut-Sungut Dalam Perjalanan ke Kadesy
   (Bil 10:11-12:16)
   
2. B. Pemberontakan dan Ketidakpercayaan di Kadesy
   (Bil 13:1-14:45)
   
3. C. Dosa dan Pemberontakan di Padang Gurun
   (Bil 15:1-19:22)
   
4. D. Ketidaktaatan Dalam Perjalanan ke Moab
   (Bil 20:1-25:18)
   
3. III.Allah Mempersiapkan Angkatan Baru untuk Menduduki Tanah Itu
   (Bil 26:1-36:13)
   
1. A. Menghitung Angkatan Baru
   (Bil 26:1-65)
   
2. B. Mengarahkan Umat Itu
   (Bil 27:1-30:16)
   
3. C. Mengalahkan Bangsa Midian
   (Bil 31:1-54)
   
4. D. Menetap di Transyordan
   (Bil 32:1-42)
   
5. E. Mengisahkan Kembali Perjalanan dari Mesir sampai Moab
   (Bil 33:1-49)
   
6. F. Janji Kemenangan Atas Kanaan
   (Bil 33:50-56)
   
7. G. Persiapan Memasuki dan Membagi Tanah Itu
   (Bil 34:1-36:13)
   

Bilangan ditulis untuk mengisahkan mengapa Israel tidak langsung masuk tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai. Bilangan menggambarkan tuntutan Allah akan iman dari umat-Nya, balasan dan hukuman-Nya atas pemberontakan, dan bagaimana maksud-Nya yang berkelanjutan itu akhirnya diwujudkan.

1. Pemeliharaan Allah
Kita menemukan beberapa ilustrasi dalam Bilangan mengenai bagaimana Allah memenuhi kebutuhan umat-Nya. Contoh: Bil 20:1-11; 21:1-9; 27:1-11, (lihat Bil 36:1-12); Bil 27:12-23; 35:1-5; 35:6-28. Renungkanlah bagaimana cara Allah memenuhi kebutuhan umat-Nya dewasa ini.

2. Ketidaksenangan Allah
Salah satu aspek yang menyedihkan dalam Bilangan ialah kenyataan bahwa Allah sering kali murka kepada umat-Nya. Lihat Bil 11:1-3; 11:33; 12:1-16; 14:20-23; 14:36-38; 16:31-35; 25:1-3. Apa yang diperbuat oleh umat Allah pada masa kini yang membuat Allah sedih?

3. Keteraturan Allah
Allah adalah Allah yang teratur dan tertib. Lihat pasal Bil 1; 2; 3; 4; 26; 32 mengenai penjumlahan umat-Nya, pengaturan perkemahan suku-suku. Lihat juga Bil 7:1-19:14; pasal Bil 15; 18; 19; 28; 29 mengenai tata-cara ibadah.

4. Pimpinan Allah
Patut dicatat bahwa, kendatipun terjadi pembangkangan yang terus menerus, Allah masih memimpin umat-Nya dalam pengembaraan mereka dengan tiang awan dan api (Bil 9:15-23). Sampai saat ini Allah masih memimpin umat-Nya: bagaimana cara Allah melakukannya?

Amanat utama Bilangan jelas: umat Allah maju terus hanya dengan mempercayai Dia dan janji-janji-Nya dan dengan menaati sabda-Nya. Sekalipun melewati padang gurun perlu untuk waktu tertentu, bukanlah maksud Allah semula bahwa ujian padang gurun diperpanjang sehingga satu angkatan orang Israel hidup dan mati di situ. Akan tetapi, perjalanan singkat dari Gunung Sinai ke Kadesy menjadi penderitaan dan hukuman selama 39 tahun karena ketidakpercayaan mereka. Sepanjang sebagian besar kitab Bilangan, "angkatan Keluaran" Israel tidak beriman, memberontak, dan tidak berterima kasih atas mukjizat-mukjizat dan pemeliharaan Allah. Umat itu mulai bersungut-sungut segera setelah meninggalkan Gunung Sinai (pasal 11; Bil 11:1-35); Miryam dan Harun menentang Musa (pasal 12; Bil 12:1-16); Israel secara keseluruhan memberontak dengan ketidakpercayaan yang membandel di Kadesy dan menolak masuk ke Kanaan (pasal 14; Bil 14:1-45); Korah dan banyak orang Lewi membangkang terhadap Musa (pasal 16; Bil 16:1-50); karena didesak sampai hilang kesabarannya oleh umat yang membangkang itu, akhirnya Musa berbuat dosa dengan meluapkan kejengkelannya (pasal 20; Bil 20:1-29); dan Israel menyembah Baal (pasal 25; Bil 25:1-18). Semua orang Israel berusia 20 tahun ke atas di Kadesy (kecuali Yoshua dan Kaleb) wafat di padang gurun. Akhirnya suatu angkatan baru orang Israel diantar hingga batas timur tanah perjanjian (pasal 26-36; Bil 26:1--36:13).

Enam ciri utama menandai Bilangan.

1. (1) Bilangan merupakan "Kitab Pengembaraan di Padang Gurun," yang menyatakan dengan jelas mengapa Israel tidak segera menduduki tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai, tetapi sebaliknya harus mengembara tanpa tujuan selama 39 tahun lebih.
2. (2) Bilangan merupakan "Kitab Keluhan," dan berkali-kali mencatat keluhan ketidakpuasan dan keluhan pahit orang Israel terhadap Allah dan perlakuan-Nya terhadap mereka.
3. (3) Kitab ini menunjukkan prinsip bahwa tanpa iman, tidak mungkin kita berkenan kepada Allah (bd. Ibr 11:6). Sepanjang kitab ini kita dapat melihat bahwa umat Allah bergerak maju hanya karena mempercayai-Nya dengan iman yang kokoh, mempercayai janji-janji-Nya dan bersandar kepada-Nya sebagai sumber hidup dan pengharapan mereka.
4. (4) Bilangan dengan jelas sekali menyatakan prinsip bahwa jikalau satu angkatan gagal, Allah akan membangkitkan angkatan lain untuk memenuhi janji-janji-Nya dan melaksanakan misi-Nya.
5. (5) Sensus sebelum Kadesy (pasal 1-4; Bil 1:1--4:49) dan sensus kemudian di dataran Moab sebelum memasuki Kanaan (pasal 26; Bil 26:1-65) menyatakan bahwa bukan kekuatan yang tidak memadai dari tentara Israel yang membuat mereka tidak bisa masuk Kanaan di Kadesy tetapi kekurangan iman dan ketaatan mereka.
6. (6) Bilangan merupakan "Kitab Disiplin Ilahi," yang menunjukkan bahwa Allah memang mendisiplin dan menghukum umat-Nya sendiri ketika mereka terus mengeluh dan tidak percaya (bd. pasal 13-14; Bil 13:1--14:45).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Keluhan dan ketidakpercayaan Israel disebutkan sebagai peringatan bagi orang percaya di bawah perjanjian yang baru (1Kor 10:5-11; Ibr 3:16--4:6). Hebatnya dosa Bileam (pasal 22-24; Bil 22:1--24:25) dan pemberontakan Korah (pasal 16; Bil 16:1-50) juga disebutkan (2Pet 2:15-16; Yud 1:11; Wahy 2:14). Yesus mengacu kepada ular tembaga (Bil 21:7-9) sebagai ilustrasi dari diri-Nya yang diangkat sehingga mereka yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal (Yoh 3:14-16); juga Kristus dibandingkan dengan batu karang di mana orang Israel minum air di padang gurun (1Kor 10:4) dan dengan manna surgawi yang mereka makan (Yoh 6:31-33).

Israel dihitung

Generasi baru Israel dihitung.

26:1 Segenap umat Israel yang dihitung di dataran Moab.
26:52 Aturan tentang membagi warisan atas negeri di antara mereka.
26:57 Kaum dan jumlah orang Lewi.
26:63 Dari mereka semua tidak ada yang dulu dicatat di Sinai, kecuali Kaleb dan Yosua.

Laskar Israel dihitung untuk kedua kalinya (26:1-65)

Allah, Musa, Eleazar, Kaleb, Yosua.

Abihu, Abiram, Ahiram, Amram, Ared, Areli, Arod, Asriel, Asybel, Asyer, Bekher, Bela, Benyamin, Beria, Dan, Datan, Efraim, Eleazar, Eliab, Elon, Er, Eran, Eri, Gad, Gerson, Gilead, Guni, Hagi, Hamul, Harun, Heber, Hebron, Hefer, Helek, Henokh, Hezron, Hogla, Hufam, Iezer, Isakhar, Israel, Itamar, Kaleb, Kanaan, Karmi, Kehat, Korah, Lewi, Libni, Mahla, Mahli, Makhir, Malkiel, Manasye, Merari, Mesir, Milka, Miryam, Moab, Musa, Musi, Naaman, Nadab, Naftali, Nemuel, Noa, Nun, Onan, Ozni, Palu, Peres, Pua, Ruben, Saul, Sefufam, Sekhem, Semida, Serah, Sered, Simeon, Simron, Sinai, Suham, Sutelah, Syela, Syilem, Syuni, Tahan, Tirza, Tola, TUHAN, Yahleel, Yahzeel, Yakhin, Yamin, Yasub, Yefune, Yehuda, Yerikho, Yezer, Yimna, Yiswi, Yokhebed, Yordan, Yosua, Yusuf, Zebulon, Zefon, Zelafehad, Zerah

Allah setia dalam perlakuan-Nya dan juga janji-janji-Nya. Jutaan bisa jatuh ke tanah, namun Firman-Nya tidak bisa gagal.

ay. 65. (Kaleb dan Yosua selamat). Panah kematian, meskipun mereka terbang di tengah kegelapan, tidaklah terbang asal-asalan/ngawur tetapi diarahkan ke sasaran yang dimaksud, dan bukan yang lain.

Pasal 26 dari Kitab Bilangan menceritakan tentang perintah TUHAN kepada Musa dan Imam Eleazar untuk menghitung jumlah seluruh umat Israel yang berumur lebih dari 20 tahun dan sanggup berperang. Musa dan Eleazar melakukan sensus ini di dataran Moab, dekat Sungai Yordan. Mereka menghitung jumlah orang dari setiap suku, seperti suku Ruben, Simeon, Gad, Yehuda, Isakhar, Zebulon, Manasye, Efraim, Benyamin, Dan, Asyer, Naftali, dan suku Lewi. Total keseluruhan orang Israel yang terdaftar adalah 601.730 orang. Setelah sensus selesai, TUHAN memerintahkan Musa untuk membagikan tanah pusaka kepada setiap suku sesuai dengan jumlah orang yang terdaftar. Suku yang jumlahnya banyak mendapatkan tanah yang besar, sedangkan suku yang jumlahnya sedikit mendapatkan tanah yang kecil. Suku Lewi tidak mendapatkan tanah pusaka karena mereka ditugaskan untuk melayani TUHAN di Bait Suci.

Kitab Bilangan adalah salah satu dari lima kitab pertama dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama. Kitab ini berisi catatan perjalanan bangsa Israel dari Gunung Sinai menuju Tanah Perjanjian yang dijanjikan, yaitu tanah Kanaan. Pasal 26 dari Kitab Bilangan berisi sensus kedua bangsa Israel yang dilakukan di padang Moab, sebelum mereka memasuki tanah Kanaan.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah bahwa bangsa Israel telah menghabiskan waktu 40 tahun di padang gurun karena mereka tidak setia kepada Allah. Sensus ini dilakukan sebagai persiapan untuk memasuki tanah Kanaan, di mana mereka akan mendirikan bangsa mereka sendiri.

Dalam konteks budaya, sensus ini merupakan praktik umum pada masa itu untuk menghitung jumlah penduduk dan membagi tanah dan harta secara adil. Sensus ini juga menunjukkan bahwa Allah tetap setia kepada janji-Nya untuk memberikan tanah Kanaan kepada keturunan Abraham.

Dalam konteks literatur, sensus ini merupakan bagian dari narasi perjalanan bangsa Israel yang tercatat dalam Kitab Bilangan. Kitab ini juga berisi hukum-hukum, perintah-perintah, dan kisah-kisah penting dalam sejarah bangsa Israel.

Dalam konteks teologis, sensus ini menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang setia dan berdaulat. Meskipun bangsa Israel telah melakukan kesalahan dan mengalami hukuman, Allah masih memperhatikan mereka dan memenuhi janji-Nya untuk memberikan tanah Kanaan kepada mereka.

Sebelum pasal 26, terdapat beberapa peristiwa penting dalam perjalanan bangsa Israel, seperti pemberontakan Korah dan Datan-Abiram, pengutusan mata-mata ke tanah Kanaan, dan hukuman 40 tahun di padang gurun. Pasal-pasal sebelumnya juga berisi hukum-hukum dan perintah-perintah yang diberikan oleh Allah kepada bangsa Israel.

Dengan demikian, pasal 26 dari Kitab Bilangan merupakan bagian dari narasi perjalanan bangsa Israel yang mencerminkan latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologisnya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Bilangan pasal 26:

1. Pencatatan jumlah umat Israel (Bilangan 26:1-4)
- TUHAN memerintahkan Musa dan Eleazar untuk menghitung jumlah umat Israel yang berumur lebih dari 20 tahun yang sanggup berperang.
- Tujuan pencatatan ini adalah untuk mengetahui jumlah orang-orang yang akan mewarisi tanah pusaka.

2. Daftar suku-suku Israel (Bilangan 26:5-51)
- Pasal ini mencantumkan daftar suku-suku Israel beserta jumlah anggotanya.
- Setiap suku memiliki jumlah anggota yang berbeda-beda, mulai dari suku Ruben, Simeon, Gad, Yehuda, Isakhar, Zebulon, Manasye, Efraim, Benyamin, Dan, Asyer, Naftali, hingga suku Lewi.

3. Peringatan terhadap pemberontakan Korah (Bilangan 26:9-11)
- Dalam daftar suku Ruben, disebutkan bahwa Datan dan Abiram, yang merupakan bagian dari kelompok Korah yang memberontak terhadap Musa dan Harun, telah ditelan oleh tanah dan 250 orang lainnya dibakar oleh api sebagai peringatan bagi umat Israel.

4. Pembagian tanah pusaka (Bilangan 26:52-56)
- TUHAN memerintahkan Musa untuk membagikan tanah pusaka kepada setiap suku sesuai dengan jumlah orang yang terdaftar.
- Suku yang jumlahnya banyak akan mendapatkan tanah pusaka yang besar, sedangkan suku yang jumlahnya sedikit akan mendapatkan tanah pusaka yang kecil.

5. Daftar keluarga suku Lewi (Bilangan 26:57-62)
- Pasal ini mencantumkan daftar keluarga suku Lewi, yaitu Gerson, Kehat, dan Merari, beserta keluarga-keluarga mereka.
- Jumlah laki-laki yang berumur satu bulan atau lebih dari suku Lewi adalah 23 ribu orang.

6. Penegasan kematian umat Israel di padang gurun (Bilangan 26:63-65)
- TUHAN menegaskan bahwa semua orang yang didaftarkan oleh Musa dan Harun di padang gurun Sinai akan mati di padang gurun, kecuali Kaleb dan Yosua.
- Hal ini merupakan hukuman atas ketidaksetiaan umat Israel terhadap TUHAN.

Referensi: Bilangan 26:1-65

Orang-orang yang tercantum dalam pasal tersebut:
- Musa
- Eleazar, anak Imam Harun
- Ruben
- Henokh
- Palu
- Hezron
- Karmi
- Eliab
- Nemuel
- Datan
- Abiram
- Korah
- Simeon
- Nemuel
- Yamin
- Yakhin
- Zerah
- Saul
- Gad
- Zefon
- Hagi
- Syuni
- Ozni
- Eri
- Arod
- Areli
- Yehuda
- Er
- Onan
- Syela
- Peres
- Zerah
- Hezron
- Hamul
- Tola
- Pua
- Yasub
- Simron
- Sered
- Elon
- Yahleel
- Manasye
- Efraim
- Makhir
- Gilead
- Iezer
- Helek
- Asriel
- Sekhem
- Semida
- Hefer
- Zelafehad
- Mahla
- Noa
- Hogla
- Milka
- Tirza
- Sutelah
- Bekher
- Tahan
- Eran
- Bela
- Asybel
- Ahiram
- Sefufam
- Hufam
- Ared
- Naaman
- Suham
- Yimna
- Yiswi
- Beria
- Heber
- Malkiel
- Serah
- Yahzeel
- Guni
- Yezer
- Syilem
- Lewi
- Gerson
- Kehat
- Merari
- Libni
- Hebron
- Mahli
- Musi
- Korah
- Amram
- Yokhebed
- Harun
- Miryam
- Nadab
- Abihu
- Itamar
- Kaleb
- Yefune
- Yosua

Lokasi yang tercantum dalam pasal tersebut:
- Dataran Moab
- Sungai Yordan
- Yerikho
- Mesir
- Kanaan
- Padang gurun Sinai

Kata kunci dalam Kitab Bilangan pasal 26 adalah:

1. Hitunglah: Tuhan memerintahkan Musa dan Imam Eleazar untuk menghitung jumlah umat Israel yang berumur lebih dari 20 tahun.
2. Umat Israel: Merujuk kepada seluruh bangsa Israel yang keluar dari Mesir.
3. Sukunya: Umat Israel dihitung berdasarkan suku-suku mereka.
4. Ruben: Suku Ruben memiliki jumlah 43.730 orang.
5. Korah: Nama seorang pemberontak yang bersama pengikutnya ditelan oleh tanah.
6. Simeon: Suku Simeon memiliki jumlah 22.200 orang.
7. Gad: Suku Gad memiliki jumlah 40.500 orang.
8. Yehuda: Suku Yehuda memiliki jumlah 76.500 orang.
9. Isakhar: Suku Isakhar memiliki jumlah 64.300 orang.
10. Zebulon: Suku Zebulon memiliki jumlah 60.500 orang.
11. Yusuf: Keturunan Yusuf terbagi menjadi dua suku, yaitu Manasye dan Efraim.
12. Manasye: Suku Manasye memiliki jumlah 52.700 orang.
13. Efraim: Suku Efraim memiliki jumlah 32.500 orang.
14. Benyamin: Suku Benyamin memiliki jumlah 45.600 orang.
15. Dan: Suku Dan memiliki jumlah 64.400 orang.
16. Asyer: Suku Asyer memiliki jumlah 53.400 orang.
17. Naftali: Suku Naftali memiliki jumlah 45.400 orang.
18. Lewi: Suku Lewi tidak mendapatkan tanah pusaka, tetapi memiliki jumlah 23 ribu orang.
19. Harun: Saudara Musa dan Imam Lewi yang memiliki anak-anak bernama Nadab, Abihu, Eleazar, dan Itamar.
20. Nadab dan Abihu: Anak-anak Harun yang mati karena memberikan persembahan dengan api asing di hadapan TUHAN.
21. Kaleb dan Yosua: Satu-satunya orang yang masih hidup dari generasi yang keluar dari Mesir.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari daftar ini tentang bagaimana Tuhan mengatur dan mengurus umat-Nya?
2. Mengapa Tuhan memerintahkan Musa untuk menghitung jumlah orang Israel yang berumur lebih dari 20 tahun? Apa tujuan-Nya?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Korah dan pengikutnya yang memberontak terhadap Musa dan Harun?
4. Mengapa anak-anak Korah tidak mati bersama dengan orang-orang dewasa yang memberontak?
5. Apa yang dapat kita pelajari dari pembagian tanah pusaka kepada suku-suku Israel?

Pertanyaan diskusi:
1. Mengapa suku-suku Israel memiliki jumlah yang berbeda-beda? Apakah ada makna atau tujuan khusus di balik pembagian ini?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari peran suku Lewi dalam umat Israel? Mengapa mereka tidak mendapatkan tanah pusaka seperti suku-suku lainnya?
3. Bagaimana kisah Nadab dan Abihu memberikan pelajaran tentang pentingnya menghormati perintah-perintah Tuhan?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Kaleb dan Yosua yang menjadi satu-satunya orang yang masih hidup dari generasi yang keluar dari Mesir?
5. Bagaimana daftar ini dapat menguatkan iman kita dan mengingatkan kita akan kesetiaan Tuhan terhadap umat-Nya?

Hal menarik terkait Kitab Bilangan pasal 26:
1. Daftar ini memberikan gambaran tentang jumlah orang Israel yang keluar dari Mesir dan siapa saja yang termasuk dalam suku-suku tersebut.
2. Kisah Korah dan pengikutnya yang memberontak menunjukkan pentingnya taat kepada pemimpin yang ditunjuk oleh Tuhan.
3. Pembagian tanah pusaka kepada suku-suku Israel menunjukkan keadilan Tuhan dalam memberikan bagian yang sesuai kepada setiap suku.
4. Peran suku Lewi sebagai pelayan khusus dalam ibadah menunjukkan pentingnya pengabdian dan pelayanan dalam kehidupan beragama.
5. Kisah Nadab dan Abihu mengingatkan kita akan pentingnya menghormati perintah-perintah Tuhan dalam ibadah.

Dari pasal 26 Kitab Bilangan, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Pentingnya menghitung dan mengenal jumlah umat Allah: Dalam pasal ini, TUHAN memerintahkan Musa dan Eleazar untuk menghitung jumlah seluruh umat Israel yang berumur lebih dari 20 tahun. Hal ini menunjukkan pentingnya mengenal dan mengurus umat Allah dengan baik.

2. Konsekuensi dari memberontak terhadap Allah: Pasal ini juga mencatat peristiwa memberontaknya Korah dan pengikutnya terhadap Musa dan Harun. Mereka mengalami hukuman yang tegas dari TUHAN. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya taat dan patuh kepada Allah serta pemimpin yang telah ditunjuk-Nya.

3. Pembagian tanah pusaka: TUHAN memerintahkan Musa untuk membagikan tanah pusaka kepada setiap suku sesuai dengan jumlah orang yang terdaftar. Hal ini mengajarkan kita tentang keadilan dan kebijaksanaan dalam pembagian sumber daya yang dimiliki.

Doa terkait pasal ini:

Ya Tuhan, kami bersyukur atas pengajaran yang kami dapatkan dari pasal 26 Kitab Bilangan. Kami berdoa agar Engkau memberikan kami pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya mengenal dan mengurus umat-Mu dengan baik. Bantu kami untuk taat dan patuh kepada-Mu serta pemimpin yang telah Engkau tunjuk. Berikanlah kami keadilan dan kebijaksanaan dalam membagikan sumber daya yang Engkau berikan kepada kami. Terima kasih atas kasih dan pengampunan-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa, amin.