Abihu

Dalam versi-versi Alkitab:

Gambar

Abihu: selebihnya..

Ibrani

Strongs #030: whyba 'Abiyhuw'

30 'Abiyhuw' ab-ee-hoo'

Abihu. (Bhs. Ibr.: Dia adalah Bapa).

seperti halnya dengan Adab, iapun menjadi --> Eponim suatu --> golongan imam-imam, yang tidak mampu bertahan lebih lanjut. Di dalam tradisi lebih muda, kenyataan itu diuraikan, bahwa kedua saudara ini meninggal dunia tanpa anak, gara-gara sebuah kesalahan rituil (Im 10:1-5; Bil 3:2-4).

Abihu

Anak dari Harun (Kel 6:23; 24:1,9); dibunuh karena mempersembahkan api asing dihadapan Tuhan (dalam Im 10:1-20; Bil 3:2-4; 1Taw 24:1-2).

('avihu', 'Bapak-ku ialah Dia' yaitu 'Yahweh'). Putra Harun, seorang imam. Ia melihat Allah dalam kemuliaan-Nya (Kel 24:1,9) namun bertindak sendiri di luar peraturan hukum upacara, dan ia mati oleh api suci (Im 10:1-8). ARM/WBS

Abihu

Biodata:

• Nama: Abihu (artinya: "Dia adalah Bapaku")
• Ayah: Harun (Keluaran 6:23)
• Saudara: Nadab, Eleazar, Itamar (Keluaran 6:23)
• Paman: Musa (Keluaran 2:4)
• Suku: Lewi (Keluaran 6:16)
• Peran: Imam (Keluaran 28:1)

Peristiwa Penting:

• Penahbisan: Abihu, bersama ayahnya dan saudara-saudaranya, ditahbiskan sebagai imam untuk melayani di Kemah Suci (Keluaran 28). Mereka menjalani upacara penahbisan selama tujuh hari (Keluaran 29).
• Kematian: Pada hari kedelapan penahbisan, Abihu dan Nadab mempersembahkan api asing di hadapan Tuhan, yang tidak diperintahkan kepada mereka (Imamat 10:1-2). Akibatnya, api keluar dari hadapan Tuhan dan menghanguskan mereka, sehingga mereka mati di hadapan Tuhan (Imamat 10:2).

Ayat-ayat Alkitab Terkait:

• Keluaran 6:16-23: Silsilah Abihu dan keluarganya.
• Keluaran 28-29: Penahbisan Harun dan anak-anaknya, termasuk Abihu, sebagai imam.
• Imamat 10:1-7: Kematian Abihu dan Nadab karena mempersembahkan api asing.
• Bilangan 3:2-4; 26:60-61: Disebutkan dalam daftar keturunan Harun.

Pelajaran dari Kehidupan Abihu:

Kisah Abihu menjadi peringatan keras tentang pentingnya ketaatan kepada Tuhan. Meskipun Abihu telah ditahbiskan sebagai imam dan melayani di tempat kudus, tindakannya yang tidak taat berakibat fatal.

Berikut beberapa pelajaran yang bisa kita petik:

• Ketaatan mutlak kepada Tuhan adalah hal yang utama. Tuhan memberikan perintah-perintah-Nya bukan untuk membatasi kita, tetapi untuk melindungi dan memberkati kita.
• Jabatan rohani atau pengabdian kita tidak menjamin kita kebal dari konsekuensi dosa. Kita semua bertanggung jawab atas pilihan dan tindakan kita di hadapan Tuhan.
• Jangan menganggap remeh kekudusan Tuhan. Kita harus mendekat kepada Tuhan dengan hormat dan takut akan Dia.

Meskipun kisah Abihu berakhir tragis, kisahnya mengingatkan kita akan pentingnya hidup dalam ketaatan dan kekudusan di hadapan Tuhan.