HAAG: Ahiram
ENSIKLOPEDIA: AHIRAM
MYSABDA: Ahiram
AI-PEDIA: Ahiram
Ahiram
Dalam versi-versi Alkitab:
Ahiram: BIS FAYH TB TLIbrani
Strongs #0297: Mryxa 'Achiyram
Ahiram = "my brother is exalted" or "brother or (the) lofty"1) a Benjamite, son of Benjamin
297 'Achiyram akh-ee-rawm'
from 251 and 7311; brother of height (i.e. high); Achiram, an Israelite: KJV -- Ahiram.see HEBREW for 0251
see HEBREW for 07311
Strongs #0298: ymryxa 'Achiyramiy
Ahiramite = "brother of mother"1) one of the clan of Ahiram
298 'Achiyramiy akh-ee-raw-mee'
patronymic from 297; an Achiramite or descendant (collectively) of Achiram: KJV -- Ahiramites.see HEBREW for 0297
Ahiram [haag]
Ahiram. (Bhs. Ibr.: Saudara [Allah] itu mulia).
Raja dari --. Biblos (abad 13 atau 10 seb. Mas.). Ia terkenal oleh batu nisannya yang ditemukan di Biblos pada tahun 1923. Tulisan Inskripsi pada batu nisan itu untuk pertama kalinya menunjukkan huruf --> Abjad Fenesia linear yang sudah dikembangkan secara sempurna.
AHIRAM [ensiklopedia]
Keturunan Benyamin (Bil 26:38), mungkin disalahartikan menjadi Ehi dalam Kej 46:21 dan menjadi Ahrah dalam 1 Taw 8:1. JDD/WBS
Ahiram [MYSABDA]
Ahirammale person |
Definisi | : | Anak Benyamin; Saudara dari Bela, Orang Asybel, Bekher |
Nomor Strong | : | H297 |
Kata Asli | : | אֲחִירָם |
Orang Tua | : | Benyamin |
Saudara | : | Bela , Bekher , Orang Asybel , Ehi , Yediael , Gera , Naaman , Mupim , Rosh |
Ahiram [AI-PEDIA]
Ahiram
Biodata:
- Nama: Ahiram (Ibrani: אֲחִירָם, 'Aḥîrām, yang berarti "saudaraku ditinggikan" atau "saudaraku adalah yang tertinggi")
- Ayah: Tidak diketahui
- Saudara: Datan dan Abiram (Bilangan 16:1)
- Suku: Ruben (Bilangan 16:1)
- Masa hidup: Sekitar abad ke-15 SM, selama perjalanan bangsa Israel di padang gurun setelah keluar dari Mesir.
Peristiwa penting:
Ahiram dikenal karena pemberontakannya terhadap kepemimpinan Musa dan Harun bersama saudaranya, Datan dan Abiram, serta pemimpin-pemimpin Israel lainnya (Bilangan 16). Mereka menentang otoritas Musa dan Harun, mempertanyakan panggilan mereka dari Tuhan dan menuduh mereka meninggikan diri di atas umat Israel.
Ayat-ayat Alkitab terkait:
- Bilangan 16:1: "Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, menyertai Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, dari anak-anak Ruben, mengajak orang-orang"
- Bilangan 16:12-14: "Lalu Musa menyuruh orang memanggil Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, tetapi jawab mereka: "Kami tidak mau datang. Apakah belum cukup, bahwa engkau memimpin kami keluar dari suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya untuk membiarkan kami mati di padang gurun, sehingga masih juga engkau menjadikan dirimu tuan atas kami? Lagipula engkau tidak membawa kami masuk ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, dan tidak memberikan kepada kami ladang-ladang dan kebun-kebun anggur sebagai milik pusaka. Masakan engkau membutakan mata orang-orang ini? Kami tidak mau datang."
- Bilangan 16:28-33: "Lalu berkatalah Musa: "Dari hal inilah kamu akan tahu, bahwa aku diutus TUHAN untuk melakukan segala perbuatan ini, dan hal itu bukanlah dari hatiku sendiri: Jika orang-orang ini nanti mati seperti matinya setiap manusia, dan mereka mengalami yang dialami setiap manusia, maka aku tidak diutus TUHAN. Tetapi, jika TUHAN akan menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka dan segala kepunyaan mereka, sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu, bahwa orang-orang ini telah menista TUHAN." Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka, bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan keluarga mereka dan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka. Demikianlah mereka dengan semua orang yang ada pada mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati, dan bumi menutup dirinya di atas mereka, sehingga mereka binasa, lenyap dari tengah-tengah umat itu."
Pelajaran dari Ahiram:
Kisah Ahiram menjadi peringatan bagi kita untuk tidak memberontak terhadap otoritas yang ditetapkan Tuhan. Pemberontakan Ahiram didasari oleh kesombongan dan ketidakpercayaan kepada Tuhan. Akibatnya, ia dan keluarganya mengalami kematian yang mengerikan.
Penting bagi kita untuk senantiasa hidup dalam kerendahan hati, taat kepada Tuhan dan mereka yang ditetapkan-Nya untuk memimpin kita.