
Teks -- Roma 6:1-3 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Rm 6:1 - BOLEHKAH KITA BERTEKUN DALAM DOSA?
Nas : Rom 6:1
Dalam pasal Rom 6:1-23 Paulus mempersoalkan anggapan salah bahwa
orang percaya boleh berbuat dosa terus dan tetap aman dari hukuman k...
Nas : Rom 6:1
Dalam pasal Rom 6:1-23 Paulus mempersoalkan anggapan salah bahwa orang percaya boleh berbuat dosa terus dan tetap aman dari hukuman karena kasih karunia Allah dalam Kristus. Paulus menanggapi penyimpangan antinomianis dari ajaran kasih karunia dengan menekankan satu kebenaran dasar: orang percaya sejati dikenal sebagai "dalam Kristus" oleh karena dibaptis dalam Kristus dan kematian mereka terhadap dosa. Mereka sudah berpindah dari alam dosa kepada alam hidup -- bersama Kristus (ayat Rom 6:2-12). Karena orang percaya sejati telah memisahkan diri secara pasti dari dosa, mereka tidak akan terus hidup dalam dosa. Sebaliknya, jikalau orang berbuat dosa terus, mereka bukan orang percaya sejati (bd. 1Yoh 3:4-10). Sepanjang pasal ini Paulus menekankan bahwa mustahil seseorang menjadi hamba dosa dan hamba Kristus sekaligus (ayat Rom 6:11-13,16-18). Jikalau mereka menyerahkan diri kepada dosa, hasilnya adalah hukuman dan kematian kekal (ayat Rom 6:16,23).

Full Life: Rm 6:1 - DOSA.
Nas : Rom 6:1
Teks :
1) PB memakai beberapa kata Yunani untuk melukiskan berbagai aspek
dosa. Yang paling penting adalah:
(a)...
Nas : Rom 6:1
Teks :- 1) PB memakai beberapa kata Yunani untuk melukiskan berbagai aspek dosa. Yang paling penting adalah:
- (a) _Hamartia_ yang berarti "pelanggaran", "perbuatan salah", atau "berdosa kepada Allah" (Yoh 9:41).
- (b) _Adikia_ yang artinya "kejahatan", "kelaliman" atau "ketidakadilan" (Rom 1:18; 1Yoh 5:17). Kata ini dapat dilukiskan sebagai kekurangan kasih karena semua pelanggaran bersumber dari kegagalan untuk mengasihi (Mat 22:37-40; Luk 10:27-37). _Adikia_ juga merupakan suatu kuasa pribadi yang dapat memperbudak dan menipu (Rom 5:12; Ibr 3:13).
- (c) _Anomia_ yang artinya "kedurhakaan", "pelanggaran hukum", dan "menentang hukum Allah" (ayat Rom 6:19; 1Yoh 3:4).
- (d) _Apistia_ yang artinya "ketidakpercayaan" atau "ketidaksetiaan" (Rom 3:3; Ibr 3:12).
- 2) Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa hakikat dosa adalah sifat mementingkan diri, yaitu menginginkan hal-hal dan kesenangan untuk diri sendiri tanpa menghiraukan kesejahteraan orang lain atau perintah Allah. Sikap ini mengakibatkan kekejaman kepada orang lain dan pemberontakan terhadap Allah dan hukum-Nya. Akhirnya dosa menjadi penolakan untuk tunduk kepada Allah dan Firman-Nya (Rom 1:18-25; 8:7). Dosa adalah perseteruan dengan Allah (Rom 5:10; 8:7; Kol 1:21) dan ketidaktaatan kepada-Nya (Rom 11:32; Ef 2:2; 5:6).
- 3) Dosa juga menjadi kerusakan moral di dalam manusia yang menentang
semua kemauan yang lebih baik dalam manusia. Dosa menyebabkan kita
senang melakukan ketidakadilan dan juga menyenangi tindakan jahat orang
lain (Rom 1:21-32; bd. Kej 6:5). Dosa juga merupakan kuasa yang
memperbudak dan merusak (Rom 3:9; 6:12 dst; Rom 7:14; Gal 3:22).
Dosa berakar dalam keinginan manusia (Yak 1:14; 4:1-2;
lihat cat. --> 1Pet 2:11).
[atau ref. 1Pet 2:11]
- 4) Dosa memasuki umat manusia melalui Adam (Rom 5:12), mempengaruhi semua orang (Rom 5:12), mengakibatkan hukuman ilahi (Rom 1:18), mendatangkan kematian jasmaniah dan rohaniah (ayat Rom 6:23; Kej 2:17), dan hanya dapat dilenyapkan sebagai suatu kekuatan oleh iman kepada Kristus dan karya penebusan-Nya (Rom 5:8-11; Gal 3:13; Ef 4:20-24; 1Yoh 1:9; Wahy 1:5).
Jerusalem -> Rm 5:1--11:36
Jerusalem: Rm 5:1--11:36 - -- Pokok yang diuraikan dalam bagian kedua Roma dapat disebutkan sebagai: pembenaran sebagai jaminan keselamatan orang Kristen yang sudah dibenarkan, bdk...
Pokok yang diuraikan dalam bagian kedua Roma dapat disebutkan sebagai: pembenaran sebagai jaminan keselamatan orang Kristen yang sudah dibenarkan, bdk Rom 1-4, mendapat dalam kasih Allah dan karunia Roh Kudus suatu jaminan keselamatan. Pokok ini diuraikan dalam Rom 5:1-11 dan diuraikan kembali dalam bab 8, sedangkan dalam Rom 5:12-7:25 diperlawankan dengan kebalikannya (dosa, maut, hukum Taurat).
Ende: Rm 6:3 - Dipermandikan dalam Kristus Maksudnja jang tepat: "Dipermandikan masuk
kesatuan dengan Kristus". Tentang ungkapan "dalam Kristus", baik batjalah Kata
Pengantar II, fasal 6 halama...
Maksudnja jang tepat: "Dipermandikan masuk kesatuan dengan Kristus". Tentang ungkapan "dalam Kristus", baik batjalah Kata Pengantar II, fasal 6 halaman 542, (tjetakan V 1968).

Ende: Rm 6:3 - Ditenggelamkan Istilah asli "baptizo" (mempermandikan) berarti
"menenggelamkan". Dan memang dalam geredja purba sakramen permandian diberikan
dengan menenggelamkan t...
Istilah asli "baptizo" (mempermandikan) berarti "menenggelamkan". Dan memang dalam geredja purba sakramen permandian diberikan dengan menenggelamkan tjalon-tjalon kedalam air, kalau persediaan air tjukup. Untuk mengesankan makna dan maksud kiasan Paulus disini, terasa perlu kami menterdjemahkan menurut arti asli itu.
Ref. Silang FULL: Rm 6:1 - kita katakan // semakin bertambah · kita katakan: Rom 8:31; Rom 8:31
· semakin bertambah: Rom 6:15; Rom 3:5,8

Ref. Silang FULL: Rm 6:2 - bagi dosa · bagi dosa: Rom 6:6; Rom 6:6; Rom 6:10,11; Rom 6:18; Rom 6:18; Rom 8:13; Kol 3:3,5; 1Pet 2:24
Defender (ID): Rm 6:2 - mati karena dosa Ini harus dibaca "telah mati karena dosa." Ada delapan referensi tentang kematian orang percaya dalam Kristus di Rom 6:1-11, dan semuanya dinyatakan d...
Ini harus dibaca "telah mati karena dosa." Ada delapan referensi tentang kematian orang percaya dalam Kristus di Rom 6:1-11, dan semuanya dinyatakan dalam suatu bentuk yang berbicara tentang tindakan yang telah diselesaikan di masa lalu. Artinya, karena dosa-dosa kita telah dibebankan pada Kristus, dan Dia membayar harga penebusan melalui kematian-Nya untuk dosa-dosa tersebut, kita mati bersama-Nya. Kita juga hidup bersama-Nya dalam kebangkitan-Nya, dan kehidupan sehari-hari kita harus mencerminkan kebenaran besar ini.

Defender (ID): Rm 6:2 - tinggal di dalamnya lebih lama Orang yang benar-benar telah ditebus melalui iman dalam kematian Kristus untuk dosanya kadang-kadang dapat terjatuh ke dalam dosa, tetapi ia tidak dap...
Orang yang benar-benar telah ditebus melalui iman dalam kematian Kristus untuk dosanya kadang-kadang dapat terjatuh ke dalam dosa, tetapi ia tidak dapat tinggal di dalamnya."

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg -> Rm 6:1; Rm 6:1-14; Rm 6:1; Rm 6:1-23; Rm 5:1--8:39; Rm 1:18--15:13; Rm 6:2; Rm 6:2; Rm 6:3; Rm 6:3
Hagelberg: Rm 6:1 - -- 6:1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bertekunkah kita dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
Pertanyaan316 yang pert...
6:1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bertekunkah kita dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
Pertanyaan316 yang pertama muncul dengan sendirinya dari apa yang dikatakan dalam pasal 5:20, yaitu "di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah." Suara mereka yang melawan Rasul Paulus hampir kedengaran... "Paulus itu berkata berdosalah saja, supaya mengalami kasih karunia!"

Hagelberg: Rm 6:1 - -- 6:1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bertekunkah kita dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
Pertanyaan316 yang pert...
6:1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bertekunkah kita dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
Pertanyaan316 yang pertama muncul dengan sendirinya dari apa yang dikatakan dalam pasal 5:20, yaitu "di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah." Suara mereka yang melawan Rasul Paulus hampir kedengaran... "Paulus itu berkata berdosalah saja, supaya mengalami kasih karunia!"

Hagelberg: Rm 6:1-23 - -- 2. Dia akan Hidup Bebas dari Dosa 6:1-6:23
Sebagai orang yang sudah ikut dalam kematian dan kebangkitan Kristus, kita sudah bebas dari kuasa dosa, s...
2. Dia akan Hidup Bebas dari Dosa 6:1-6:23
Sebagai orang yang sudah ikut dalam kematian dan kebangkitan Kristus, kita sudah bebas dari kuasa dosa, sehingga kita mampu berjuang melawan dosa.
Setelah dia menjelaskan secara luas mengenai dua aiwn/aion dan kemenangan yang disediakan bagi kita dalam aiwn/aion baru, Paulus kembali pada tema yang sudah dipikirkan dalam pasal 5:1-11, yaitu bagaimana "melalui Tuhan kita Yesus Kristus" kita dapat hidup bebas dari kuasa-kuasa aiwn/aion lama. Dalam pasal 6 dia menjelaskan bagaimana kita yang dibenarkan dapat hidup bebas dari kuasa dosa. Pasal ini harus dibagi dua sesuai dengan dua pertanyaan Rasul Paulus.

Hagelberg: Rm 5:1--8:39 - -- B. Dia yang Dibenarkan karena Iman akan Hidup 5:1-8:39
Dari 3:21 sampai 4:25 Paulus bersikap tegas untuk membuktikan bahwa pembenaran hanya dapat dipe...
B. Dia yang Dibenarkan karena Iman akan Hidup 5:1-8:39
Dari 3:21 sampai 4:25 Paulus bersikap tegas untuk membuktikan bahwa pembenaran hanya dapat diperoleh melalaui iman, tetapi dalam bagian ini dia bersemangat untuk menjelaskan hasil dari pembenaran karena iman.
Hasil pembenaran tersebut dapat dibagi empat, menurut Nygren.248 Dalam pasal 5 dijelaskan bahwa orang yang dibenarkan hidup bebas dari murka, dalam pasal 6 dia hidup bebas dari kuasa dosa, dalam pasal 7 bebas dari kuasa hukum Taurat, dan dalam pasal 8 bebas dari kuasa maut.
Kesatuan pasal 5-8 didukung dengan pengulangan satu anak kalimat dalam 5:1 dan ayat terakhir dalam pasal 5, pasal 6, pasal 7, dan pasal 8. Anak kalimat yang diulangi adalah "melalui (atau dalam) Tuhan kita Yesus Kristus." Urutan kata dalam anak kalimat ini tidak kaku, tidak persis sama, tetapi pengulangan kata-kata khidmat ini mengikat keempat pasal menjadi satu bagian, dan juga menyatakan bahwa setiap keempat pasal memiliki kesatuan sendiri.249
Pada tempat ini Paulus beralih dari hal pembenaran pada hal pendewasaan orang percaya. Tuhan Allah telah memperoleh pembenaran bagi kita, dengan satu persyaratan saja, yaitu iman. Lalu berdasarkan kebenaran itu kehidupan kita harus berubah. Kita harus, misalnya, "bermegah dalam harapan pada kemuliaan Allah." Tetapi sebaiknya maksud dari istilah "harus" ini dijelaskan lebih lanjut, karena ada penafsir yang berkata, "Ya, harus, dan kalau tidak, maka pembenaran orang hilang!" Ada juga teolog yang berkata, "Pembenaran itu tidak hilang, tetapi kalau kehidupan orang tidak berubah, maka kita tahu bahwa sebenarnya dia tidak pernah percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat." Tetapi itu bukan yang diuraikan oleh Rasul Paulus. Memang di balik istilah "harus" ada sanksi. "Kamu harus melakukan ini dan itu, atau aku akan...." Pasti ada sanksi terhadap ketidaktaatan, tetapi Paulus tidak memakai hukuman kekal sebagai sanksi kepada orang percaya.
Sebenarnya Paulus tidak suka memakai istilah "harus". Kalau kita mengamati pasal-pasal ini kita melihat bahwa dia hanya berkata "kita bermegah dalam harapan pada kemuliaan Allah." Inilah pola Rasul Paulus dalam Surat Roma. Dia mengemukakan apa yang wajar bagi kita dengan berkata, "Ya, inilah yang kita lakukan." Kalimat Paulus dibentuk seolah-olah kita semua melakukan apa yang wajar bagi orang percaya, walaupun dia mengerti bahwa kita sering berdosa, dan tidak melakukan apa yang pantas bagi orang percaya. Paulus tidak mau mengemukakan apa yang sudah terlalu nyata, yaitu bahwa memang orang yang sudah dibenarkan dapat berdosa. Mungkin dia tidak mau mengemukakan hal ini karena tidak ada gunanya. Kita sudah tahu bahwa kita dapat berdosa, dan kalau disebut dalam surat ini, maka orang akan berkata, "Ya, lihat, boleh saja kita berdosa! Paulus memperbolehkan dosa!"
Roma 5-8 menjelaskan bagaimana "melalui Tuhan kita Yesus Kristus" kita dapat hidup bebas dari kuasa-kuasa aiwn/aion lama, sehingga kita bertumbuh secara rohani dan mengenal Yesus Kristus.

Hagelberg: Rm 1:18--15:13 - -- II. Injil 1:18-15:13
Cranfield,65 setelah menyelidiki seluruh bagian ini, menyatakan bahwa Paulus "membiarkan Injil berbicara sendiri... untuk menen...
II. Injil 1:18-15:13
Cranfield,65 setelah menyelidiki seluruh bagian ini, menyatakan bahwa Paulus "membiarkan Injil berbicara sendiri... untuk menentukan bentuk dan isi bagian utama dari suratnya." Perkataan ini tepat. Paulus tidak menyusun bagian ini (1:18-15:13) untuk menangani suatu situasi tertentu di kota Roma, tetapi bagian ini terbentuk sesuai dengan suatu "akal intern" dari Injil Kristus sendiri. Bukan tidak ada pengaruh sama sekali dari situasi di Roma. Mungkin rencana Paulus untuk mengadakan perjalanan ke Spanyol mempengaruhi beberapa perincian dalam surat ini, tetapi secara keseluruhan, bentuk dan isi bagian ini, 1:18-15:13, ditentukan dari logisnya Injil Kristus saja.
Dalam bagian utama ini isi dan akibat kebenaran dari Allah bagi manusia diuraikan.66

Hagelberg: Rm 6:2 - -- 6:2 Sekali-kali tidak! Bagaimanakah kita yang sudah mati terhadap dosa tetap hidup dalam dosa?
Pertanyaan ini layak ditolak dengan keras. Ayat-ayat...
6:2 Sekali-kali tidak! Bagaimanakah kita yang sudah mati terhadap dosa tetap hidup dalam dosa?
Pertanyaan ini layak ditolak dengan keras. Ayat-ayat berikutnya merupakan dukungan dari penolakan ini.
Hodges317 menggaris bawahi istilah hidup, dan menjelaskan bahwa orang percaya tidak dapat hidup dalam dosa, karena di sanalah maut, dan bukan hidup, seperti apa yang akan dikatakan dalam pasal 6:23. Dosa adalah suatu pengalaman yang asing bagi orang percaya, karena dosa sudah jauh berbeda dari batin mereka yang sudah dipindahkan dari aiwn/aion maut dan dosa, dan diantar ke dalam aiwn/aion hidup. Orang percaya tidak mungkin "betah" dalam dosa. Bagi Hodges, Firman Allah dan pengalaman manusia dengan jelas bersaksi bahwa orang percaya dapat terus berbuat dosa, namun itu sangat berbeda dari hidup dalam dosa.
Paulus tidak berkata bahwa orang yang terus berbuat dosa tidak lahir baru. Dan dia tidak berkata bahwa keselamatan orang yang terus berbuat dosa hilang. Dua sikap tersebut mudah dimengerti, dan sesuai dengan pola pikiran kita, tetapi jauh dari maksud Rasul Paulus.

Hagelberg: Rm 6:2 - -- 6:2 Sekali-kali tidak! Bagaimanakah kita yang sudah mati terhadap dosa tetap hidup dalam dosa?
Pertanyaan ini layak ditolak dengan keras. Ayat-ayat...
6:2 Sekali-kali tidak! Bagaimanakah kita yang sudah mati terhadap dosa tetap hidup dalam dosa?
Pertanyaan ini layak ditolak dengan keras. Ayat-ayat berikutnya merupakan dukungan dari penolakan ini.
Hodges317 menggaris bawahi istilah hidup, dan menjelaskan bahwa orang percaya tidak dapat hidup dalam dosa, karena di sanalah maut, dan bukan hidup, seperti apa yang akan dikatakan dalam pasal 6:23. Dosa adalah suatu pengalaman yang asing bagi orang percaya, karena dosa sudah jauh berbeda dari batin mereka yang sudah dipindahkan dari aiwn/aion maut dan dosa, dan diantar ke dalam aiwn/aion hidup. Orang percaya tidak mungkin "betah" dalam dosa. Bagi Hodges, Firman Allah dan pengalaman manusia dengan jelas bersaksi bahwa orang percaya dapat terus berbuat dosa, namun itu sangat berbeda dari hidup dalam dosa.
Paulus tidak berkata bahwa orang yang terus berbuat dosa tidak lahir baru. Dan dia tidak berkata bahwa keselamatan orang yang terus berbuat dosa hilang. Dua sikap tersebut mudah dimengerti, dan sesuai dengan pola pikiran kita, tetapi jauh dari maksud Rasul Paulus.

Hagelberg: Rm 6:3 - -- 6:3 Atau tidak tahukah kamu,318 bahwa kita semua yang telah dibaptis ke dalam319 Kristus Yesus, telah dibaptis ke dalam kematianNya?
Pada saat orang ...
6:3 Atau tidak tahukah kamu,318 bahwa kita semua yang telah dibaptis ke dalam319 Kristus Yesus, telah dibaptis ke dalam kematianNya?
Pada saat orang percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dia lahir baru dan dia dibaptis dalam Roh Kudus, seperti apa yang disebut dalam I Korintus 12:13, sehingga dapat dikatakan bahwa setiap orang percaya telah dibaptis dalam Roh Allah, walaupun banyak orang percaya belum dibaptis dalam air. Baptisan air dan baptisan Roh dibedakan dalam banyak nats.320
Untuk menjelaskan bagaimana baptisan ke dalam Kristus berarti baptisan ke dalam kematianNya, Nygren321 mengkaitkan Roma 5:12-21 dengan nats ini. Dulu, sebelum kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita ada di dalam Adam, dan di dalam aiwn/aion Adam. Adam adalah pemimpin manusia, pemimpin kita. Apa yang benar untuk Adam juga benar untuk seluruh ras Adam. Dia berdosa maka dia dan seluruh manusia di bawah kuasa dosa. Tetapi pada saat kita percaya kita dibaptis ke dalam pribadi Kristus, dan kita menjadi tubuh Kristus. I Korintus 12:13 berkata, "Sebab dalam satu Roh kita semua... telah dibaptis menjadi satu tubuh..." yaitu tubuh Yesus Kristus, kepala kita. Jadi, sama seperti dalam Adam, apa yang benar untuk Kristus juga benar untuk seluruh "ras Kristus", seluruh tubuh Kristus. Maka kematian Kristus adalah kematian kita, dan kebangitan Kristus adalah kebangkitan kita. Nygren322 melanjutkan dan menjelaskan,
Untuk mengerti arti dari kenyataan ini terhadap status orang percaya, kita harus mengingat apa yang terjadi melalui kematian dan kebangkitan Kristus. Dalam kematian Kristus kuasa dosa dipatahkan; kuasa-kuasa aiwn/aion lama dihancurkan. Dan dalam kebangkitan Kristus aiwn/aion baru dimulai. Oleh karena orang percaya mendapat bagian dalam kematian dan kebangkitan Kristus, maka semuanya ini berlaku untuk mereka juga.
Kata-kata yang dikutip di atas sangat menolong kita untuk mengerti jalan pikiran Rasul Paulus dalam pasal 5 dan 6.

Hagelberg: Rm 6:3 - -- 6:3 Atau tidak tahukah kamu,318 bahwa kita semua yang telah dibaptis ke dalam319 Kristus Yesus, telah dibaptis ke dalam kematianNya?
Pada saat orang ...
6:3 Atau tidak tahukah kamu,318 bahwa kita semua yang telah dibaptis ke dalam319 Kristus Yesus, telah dibaptis ke dalam kematianNya?
Pada saat orang percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dia lahir baru dan dia dibaptis dalam Roh Kudus, seperti apa yang disebut dalam I Korintus 12:13, sehingga dapat dikatakan bahwa setiap orang percaya telah dibaptis dalam Roh Allah, walaupun banyak orang percaya belum dibaptis dalam air. Baptisan air dan baptisan Roh dibedakan dalam banyak nats.320
Untuk menjelaskan bagaimana baptisan ke dalam Kristus berarti baptisan ke dalam kematianNya, Nygren321 mengkaitkan Roma 5:12-21 dengan nats ini. Dulu, sebelum kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita ada di dalam Adam, dan di dalam aiwn/aion Adam. Adam adalah pemimpin manusia, pemimpin kita. Apa yang benar untuk Adam juga benar untuk seluruh ras Adam. Dia berdosa maka dia dan seluruh manusia di bawah kuasa dosa. Tetapi pada saat kita percaya kita dibaptis ke dalam pribadi Kristus, dan kita menjadi tubuh Kristus. I Korintus 12:13 berkata, "Sebab dalam satu Roh kita semua... telah dibaptis menjadi satu tubuh..." yaitu tubuh Yesus Kristus, kepala kita. Jadi, sama seperti dalam Adam, apa yang benar untuk Kristus juga benar untuk seluruh "ras Kristus", seluruh tubuh Kristus. Maka kematian Kristus adalah kematian kita, dan kebangitan Kristus adalah kebangkitan kita. Nygren322 melanjutkan dan menjelaskan,
Untuk mengerti arti dari kenyataan ini terhadap status orang percaya, kita harus mengingat apa yang terjadi melalui kematian dan kebangkitan Kristus. Dalam kematian Kristus kuasa dosa dipatahkan; kuasa-kuasa aiwn/aion lama dihancurkan. Dan dalam kebangkitan Kristus aiwn/aion baru dimulai. Oleh karena orang percaya mendapat bagian dalam kematian dan kebangkitan Kristus, maka semuanya ini berlaku untuk mereka juga.
Kata-kata yang dikutip di atas sangat menolong kita untuk mengerti jalan pikiran Rasul Paulus dalam pasal 5 dan 6.
Gill (ID): Rm 6:1 - Apa yang akan kita katakan kemudian // apakah kita akan terus berdosa agar kasih karunia melimpah Apa yang akan kita katakan kemudian?.... Rasul di sini mengatasi sebuah keberatan yang dia lihat akan diajukan terhadap doktrin yang telah dia kemukak...
Apa yang akan kita katakan kemudian?.... Rasul di sini mengatasi sebuah keberatan yang dia lihat akan diajukan terhadap doktrin yang telah dia kemukakan, tentang limpahan kasih karunia Allah di atas orang-orang dan tempat-tempat di mana dosa telah melimpah; jika ini benar, mungkin sebagian orang mengatakan, maka akan sangat tepat dan pantas untuk melanjutkan kehidupan yang penuh dosa, menyerahkan diri kita pada segala bentuk kejahatan, karena inilah cara untuk membuat kasih karunia Allah semakin melimpah: sekarang rasul berkata, apa yang harus kita katakan tentang ini? bagaimana kita harus menjawab keberatan semacam itu? apakah kita akan bergabung dengan para penentang, dan mengatakan seperti yang mereka katakan? dan
apakah kita akan terus berdosa agar kasih karunia melimpah? artinya, apakah kita akan tetap pada cara hidup yang buruk dengan harapan bahwa kasih karunia Allah akan dimuliakan melalui cara tersebut? apakah benar untuk melakukan dosa dengan alasan demikian? atau apakah ini adalah kesimpulan yang adil, akibat yang benar, yang diambil dari doktrin kasih karunia? Tentu saja tidak, keberatan ini tidak memiliki dasar dan landasan apapun; dosa bukan "per se", penyebab dari kemuliaan kasih karunia Allah, melainkan "per accidens": dosa sendiri adalah penyebab dari kemarahan, dan bukan dari kasih karunia; tetapi Allah telah berkenan mengambil kesempatan untuk memuliakan kasih karunia-Nya, dalam pengampunan dosa: karena bukan dengan melakukan dosa, tetapi dengan pengampunan dosa itulah kasih karunia Allah dimuliakan, atau dibuat melimpah. Selain itu, kasih karunia dalam pertobatan dimuliakan dengan menghentikan pemerintahan dosa, dan bukan dengan meningkatkan kekuatannya, yang akan terjadi jika kita terus melakukannya; kasih karunia mengajarkan manusia untuk tidak hidup dalam dosa, tetapi untuk menjauh dari dosa; tambahkan juga bahwa ini disebabkan karena kurangnya kasih karunia, dan bukan karena limpahnya kasih karunia, bahwa manusia pada suatu ketika menyalahgunakan, atau membuat penggunaan yang tidak baik dari doktrin kasih karunia; oleh karena itu jawaban rasul adalah,

Gill (ID): Rm 6:2 - Tuhan melarang // bagaimana kita yang telah mati terhadap dosa, dapat hidup di dalamnya lebih lama Semoga Tuhan melarang,.... Di mana ia mengekspresikan kebencian terhadap praktik semacam itu, dan bahwa ini adalah konsekuensi yang tidak mengikuti da...
Semoga Tuhan melarang,.... Di mana ia mengekspresikan kebencian terhadap praktik semacam itu, dan bahwa ini adalah konsekuensi yang tidak mengikuti dari premis, dan sangat jauh dari pikirannya, dan yang ia benci sedalam-dalamnya: dan ia lebih jauh berargumentasi melawannya dengan bertanya,
bagaimana kita yang telah mati terhadap dosa, dapat hidup di dalamnya lebih lama? Ada kematian untuk dosa, kematian dalam dosa, dan kematian terhadap dosa; yang terakhir disebutkan di sini, dan orang-orang dapat dikatakan "mati terhadap dosa", baik sebagai orang yang dibenarkan maupun yang disucikan: orang yang dibenarkan mati terhadap dosa, dalam arti bahwa dosa itu tidak dihitung sebagai tuduhan dan kematian bagi mereka; mereka dibebaskan darinya; dosa itu tidak dapat menyakiti mereka, atau menggunakan kekuatan mengutuknya atas mereka; ia disalibkan, dihapuskan, dan diakhiri oleh Kristus: orang yang disucikan mati terhadap dosa; dosa tidak dijadikan sebagai urusan mereka, itu bukan jalan hidup mereka; itu bukan lagi kesenangan bagi mereka, tetapi menjijikan dan terkutuk; itu dipandang, bukan sebagai teman, tetapi sebagai musuh; itu tidak menguasai, itu tidak memiliki kekuasaan atas mereka; ia ditaklukkan dalam diri mereka, dan kekuatannya dilemahkan; dan mengenai anggota daging dan perbuatan tubuh, ia dimatikan: hidup dalam dosa, adalah hidup mengikuti tuntutan natura yang korup; dan orang-orang dapat dikatakan hidup di dalamnya, ketika mereka menyerahkan diri kepada itu, terikat padanya; ketika dosa adalah hidup mereka, mereka bersenang-senang di dalamnya, menjadikannya pekerjaan dan urusan mereka, dan seluruh jalur hidup mereka adalah berdosa: sekarang mereka yang mati terhadap dosa, tidak dapat hidup demikian di dalamnya, meskipun dosa dapat hidup dalam diri mereka; mereka mungkin jatuh ke dalam dosa, dan berbaring di dalamnya untuk waktu tertentu, namun mereka tidak dapat hidup di dalamnya: hidup dalam dosa, tidak hanya tidak sesuai dengan kasih karunia Tuhan yang dinyatakan dalam Injil, tetapi juga bertentangan dengan itu; itu menjijikkan bagi pikiran-pikiran yang penuh kasih karunia, ya, tampaknya tidak mungkin mereka dapat hidup di dalamnya; yang disarankan oleh pertanyaan ini, "bagaimana kita?" &c. Hal itu tidak dapat dilakukan: karena, bagi jiwa yang penuh kasih karunia untuk hidup dalam dosa, adalah untuk mati lagi, untuk menjadi mati dalam dosa, yang tidak mungkin; siapa yang hidup dan percaya kepada Kristus tidak akan pernah mati, secara rohani atau kekal.

Gill (ID): Rm 6:3 - Tidakkah kamu tahu bahwa begitu banyak dari kita, yang dibaptis dalam nama Yesus Kristus, dibaptis dalam kematiannya? Tidakkah kamu tahu bahwa begitu banyak dari kita, Kamu harus tahu ini, kamu tidak bisa mengabaikannya, bahwa siapa pun yang dibaptis dalam nama Yesus ...
Tidakkah kamu tahu bahwa begitu banyak dari kita, Kamu harus tahu ini, kamu tidak bisa mengabaikannya, bahwa siapa pun
yang dibaptis dalam nama Yesus Kristus, dibaptis dalam kematiannya: dan karena itu harus mati terhadap dosa, dan karenanya seharusnya tidak hidup, atau tidak dapat hidup dalam dosa. Ini tidak berarti bahwa sebagian dari gereja ini adalah orang-orang yang dibaptis, dan yang lain tidak; tetapi bahwa beberapa mungkin dibaptis dalam air yang tidak dibaptis dalam Kristus: ada perbedaan antara dibaptis dalam air dalam nama Kristus, dan dibaptis ke dalam Kristus, yang dilakukan oleh orang-orang percaya dalam pembaptisan mereka; yang dimaksud adalah, bukan dibawa oleh itu ke dalam persatuan dengan Kristus, yang terjadi secara rahasia dari kekekalan, atau secara terbuka pada saat pertobatan, dan keduanya sebelum pembaptisan orang percaya sejati; bukan juga dibawa oleh itu ke dalam tubuh mistis Kristus gereja, karena ini juga terjadi sebelum itu; tetapi lebih tepatnya itu dimaksudkan sebagai dibaptis, atau dibawa melalui baptisan menjadi lebih bersatu dengan Kristus, menjadi bagian dari anugerah dan manfaat-Nya; atau masuk ke dalam doktrin Kristus, dan pengetahuan yang lebih jelas tentangnya: kuasa yang mereka rasakan di hati mereka, dan dengan demikian benar-benar percaya kepada Kristus, mencintainya dengan sepenuh hati, dan membuat pengakuan yang tulus kepada-Nya; meskipun lebih tepatnya makna sebenarnya dari frasa "dibaptis dalam Kristus", saya anggap adalah, dibaptis dengan murni demi Kristus, meniru Dia, yang telah memberi kita teladan, dan karena baptisan adalah suatu tata cara-Nya; itu adalah menyerahkan diri untuk itu dengan pandangan kebesaran-Nya, untuk memberi kesaksian tentang kasih kita kepada-Nya, dan ketundukan kepada-Nya, tanpa meletakkan tekanan atau ketergantungan apapun padanya untuk keselamatan; mereka yang dibaptis demikian, adalah "dibaptis dalam kematian-Nya"; mereka tidak hanya menyerupai Kristus dalam penderitaan dan kematian-Nya, dengan tenggelam dalam air, tetapi mereka juga menyatakan iman mereka dalam kematian Kristus, dan juga berbagi dalam manfaat dari kematian-Nya; seperti damai, pengampunan, kebenaran, dan pendamaian: sekarang ini membuktikan, bahwa orang-orang seperti itu mati terhadap dosa, yang dibaptis demikian; karena melalui kematian Kristus, ke dalam mana mereka dibaptis, mereka dibenarkan dari dosa; melalui kematian Kristus, manusia tua mereka disalibkan, dan tubuh dosa dihancurkan; selain itu, orang percaya dalam baptisan mengaku bahwa mereka mati terhadap dosa dan dunia, dan baptisan mereka adalah kewajiban bagi mereka untuk hidup untuk kebenaran.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Rm 6:1-23
Matthew Henry: Rm 6:1-23 - Tentang Pengudusan
Sang Rasul dengan panjang lebar sudah menegaskan, menyingkapkan, dan membuk...
SH: Rm 6:1-14 - Ikut mati dan bangkit bersama Kristus. (Kamis, 21 Mei 1998) Ikut mati dan bangkit bersama Kristus.
Ikut mati dan bangkit bersama Kristus. Manusia bisa lepas dari ...

SH: Rm 6:1-14 - Anugerah menyuburkan dosa? (Minggu, 4 Juni 2006) Anugerah menyuburkan dosa?
Judul: Anugerah menyuburkan dosa?
Uraian Paulus tentang anugerah Allah ...

SH: Rm 6:1-14 - Mati bagi dosa, hidup bagi Kristus (Minggu, 17 Mei 2009) Mati bagi dosa, hidup bagi Kristus
Judul: Mati bagi dosa, hidup bagi Kristus
Dosa manusia membuat kasi...

SH: Rm 6:1-14 - Mati dan bangkit bersama Kristus (Senin, 23 April 2012) Mati dan bangkit bersama Kristus
Judul: Mati dan bangkit bersama Kristus
Banyak orang Kristen yang men...

SH: Rm 6:1-14 - Mati bagi Dosa, Hidup bagi Allah (Senin, 24 Oktober 2016) Mati bagi Dosa, Hidup bagi Allah
Paulus membuka pasal 6...

SH: Rm 6:1-14 - Jangan Main-main dengan Dosa (Rabu, 29 Juni 2022) Jangan Main-main dengan Dosa
Setelah menjadi orang percaya, hidup tidak boleh dijalani dengan sembarangan. Ada at...

SH: Rm 6:1-11 - Menyalibkan dosa (Sabtu, 25 April 2009) Menyalibkan dosa
Judul: Menyalibkan dosa
Sebagai anak-anak Allah, kita memiliki Roh Allah yang memampu...
Utley -> Rm 6:1-7
Topik Teologia: Rm 6:1 - -- Roh Kudus
Roh Kudus dalam Gereja
Kedatangan dan Baptisan Roh
Menyatukan Seluruh Orang Percaya dengan Tubuh Kristus...

Topik Teologia: Rm 6:2 - -- Roh Kudus
Roh Kudus dalam Gereja
Kedatangan dan Baptisan Roh
Menyatukan Seluruh Orang Percaya dengan Tubuh Kristus...

Topik Teologia: Rm 6:3 - -- Roh Kudus
Roh Kudus dalam Gereja
Kedatangan dan Baptisan Roh
Menyatukan Seluruh Orang Percaya dengan Tubuh Kristus...
TFTWMS -> Rm 6:1-7
TFTWMS: Rm 6:1-7 - Mati Terhadap Dosa Dalam Baptisan Mati Terhadap Dosa Dalam Baptisan (Roma 6:1-7)
1 Jika demikian, apaka...
Constable (ID): Rm 3:21--6:1 - --III. IMUTASI KEADILAN ALLAH 3:21--5:21
Ketika memulai bagian berikutny...

Constable (ID): Rm 6:1--8:39 - --IV. PEMBERIAN KEBENARAN ALLAH bab 6--8
Rasul berpindah dari pertanyaan tentang mengapa orang membutuhkan k...

