Teks -- Wahyu 20:4 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Why 20:4 - TAKHTA-TAKHTA DAN ORANG-ORANG YANG DUDUK DI ATASNYA.
Nas : Wahy 20:4
Mereka yang duduk di atas takhta-takhta itu barangkali adalah
pemenang-pemenang dari semua jemaat sepanjang masa (bd.
li...
Nas : Wahy 20:4
Mereka yang duduk di atas takhta-takhta itu barangkali adalah pemenang-pemenang dari semua jemaat sepanjang masa (bd.
lihat cat. --> Wahy 2:7),
[atau ref. Wahy 2:7]
mungkin termasuk orang kudus PL (lih. Yeh 37:11-14; Ef 2:14-22; 3:6; Ibr 11:39-40). Mereka yang dihidupkan setelah kedatangan Kristus kembali disebut sebagai orang-orang setia yang mati selama masa kesengsaraan (Wahy 6:9; 12:17). Yohanes tidak menyebut kebangkitan orang kudus gereja yang telah mati, karena hal ini terjadi ketika Kristus memindahkan jemaat-Nya dari bumi dan mengangkatnya ke sorga (yaitu, keangkatan gereja;
lihat cat. --> Yoh 14:3;
lihat cat. --> 1Kor 15:51;
[atau ref. Yoh 14:3; 1Kor 15:51]
lihat art. KEANGKATAN GEREJA).
Full Life: Why 20:4 - MEMERINTAH ... BERSAMA-SAMA DENGAN KRISTUS UNTUK MASA SERIBU TAHUN.
Nas : Wahy 20:4
Pemerintahan seribu tahun Kristus ini kadang kala disebut
"milenium", yang artinya "seribu tahun" (_mille_ adalah sebuah kata Latin...
Nas : Wahy 20:4
Pemerintahan seribu tahun Kristus ini kadang kala disebut "milenium", yang artinya "seribu tahun" (_mille_ adalah sebuah kata Latin yang berarti "seribu" dan _annus_ adalah kata Latin yang berarti "tahun"). Ciri-ciri pemerintahan ini adalah sebagai berikut:
- 1) Ini telah dinubuatkan dalam PL (Yes 9:5; 65:19-25; Dan 7:13-14; Mi 4:1-8; Za 14:1-9; bd. Wahy 2:25-28).
- 2) Iblis akan dibelenggu
(lihat cat. --> Wahy 20:2;
lihat cat. --> Wahy 20:3).
[atau ref. Wahy 20:2,3]
- 3) Pemerintahan Kristus akan bersama-sama dengan orang yang setia dari jemaat-Nya (Wahy 2:26-27; 3:21; 5:10; 20:4), dan mungkin juga dengan orang kudus PL yang telah dibangkitkan (lih. Yeh 37:11-14; Ef 2:14-22; Ef 3:6; Ibr 11:39-40) dan orang kudus yang mati syahid dalam masa kesengsaraan (lih. catatan sebelumnya).
- 4) Umat yang diperintah oleh Kristus akan terdiri atas mereka yang
berdiam di bumi dan yang setia kepada Kristus selama masa kesengsaraan
dan yang masih hidup sampai kedatangan Kristus dan mereka yang lahir
selama masa milenium (Wahy 14:12; 18:4; Yes 65:20-23;
lihat cat. --> Mat 25:1).
[atau ref. Mat 25:1]
- 5) Orang-orang yang tidak diselamatkan tidak akan masuk ke dalam
kerajaan ini
(lihat cat. --> Wahy 19:21).
[atau ref. Wahy 19:21]
- 6) Mereka yang akan memerintah bersama Kristus jauh melampaui segala
bangsa, karena mereka akan melayani dan memerintah baik Israel maupun
bangsa-bangsa yang lain (ayat Wahy 20:6; 3:21; 5:10; Mat 19:28;
lihat cat. --> Zef 3:9-20).
[atau ref. Zef 3:9-20]
- 7) Akan ada kedamaian, keamanan, kemakmuran, dan kebenaran di seluruh
bumi (Yes 2:2-4; Mi 4:4; Za 9:10;
lihat cat. --> Za 2:5;
lihat cat. --> Za 9:8).
[atau ref. Za 2:5; 9:8]
- 8) Alam akan dipulihkan kepada tatanan, kesempurnaan, dan keindahan
aslinya (Mazm 96:11-13; 98:7-9; Yes 14:7-8; 35:1-2,6-7; 51:3;
Yes 55:12-13; Yes 65:25; Yeh 34:25; Rom 8:18-23;
lihat cat. --> Yes 65:17-25;
lihat cat. --> Yeh 36:8-15;
lihat cat. --> Za 14:8).
[atau ref. Yes 65:17-25; Yeh 36:8-15; Za 14:8]
- 9) Selama pemerintahan ini, bangsa-bangsa diharuskan untuk terus beriman pada Kristus dan taat kepada pemerintahan-Nya. Akan tetapi, beberapa orang akan memilih jalan pemberontakan dan ketidaktaatan sehingga mereka dihukum (ayat Wahy 20:7-10).
- 10) Pada akhir masa pemerintahan seribu tahun ini, kerajaan itu akan diserahkan oleh Yesus kepada Bapa (1Kor 15:24); kemudian, akan dimulai kerajaan Allah dan Anak Domba yang terakhir dan kekal selamanya (Wahy 21:1-22:5).
Jerusalem: Why 20:4 - -- Ayat ini sukar dimengerti. A.l. dalam ayat ini masih nampak bahwa kitab Wahyu berangsur-angsur disusun dan disadur. Adakah Wah 20:1-6 mengulang Wah 19...
Ayat ini sukar dimengerti. A.l. dalam ayat ini masih nampak bahwa kitab Wahyu berangsur-angsur disusun dan disadur. Adakah Wah 20:1-6 mengulang Wah 19:11-21? Bdk Mat 19:28; 1Ko 6:2-3
Jerusalem: Why 20:4 - mereka hidup kembali "Kebangkitan" para martir ini (bdk Yes 26:19; Yeh 37) adalah sebuah lambang yang mengibaratkan pembaharuan Gereja habis penganiayaan dan pengejaran da...
"Kebangkitan" para martir ini (bdk Yes 26:19; Yeh 37) adalah sebuah lambang yang mengibaratkan pembaharuan Gereja habis penganiayaan dan pengejaran dari pihak Roma. Lamanya Iblis tidak berdaya. Para martir yang menunggu di bawah mezbah, bdk Wah 6:9-11, sekarang sudah menikmati kebahagiaan bersama dengan Kristus. Maka "kerajaan seribu tahun" tidak lain kecuali tahap Kerajaan Allah di bumi yang berlangsung mulai dengan kemusnahan Roma sampai Kedatangan Kristus, Wah 20:11 dst. Augustinus dan banyak orang lain berpendapat bahwa "seribu tahun" itu berlangsung mulai dengan kebangkitan Kristus. Maka "kebangkitan pertama" dianggap baptisan, bdk Rom 6:1-11; Yoh 5:25-28. Mulai dengan Gereja purba selalu ada sejumlah orang Kristen yang mengartikan ayat ini secara harafiah. Menurut pendapat itu maka setelah kebangkitan pertama yang sesungguhnya, ialah kebangkitan para martir, Kristus kembali ke dunia dan selama seribu tahun akan memerintah dunia bersama kaum beriman yang setia. "Millenarismus" harafiah semacam itu oleh Gereja resmi selalu dianggap salah.
Ref. Silang FULL -> Why 20:4
Ref. Silang FULL: Why 20:4 - melihat takhta-takhta // untuk menghakimi // dipenggal kepalanya // tentang Yesus // firman Allah // menyembah binatang // dan tangan // dan memerintah · melihat takhta-takhta: Dan 7:9
· untuk menghakimi: Mat 19:28; Wahy 3:21
· dipenggal kepalanya: Wahy 6:9
· tentang Yesus:...
· melihat takhta-takhta: Dan 7:9
· untuk menghakimi: Mat 19:28; Wahy 3:21
· dipenggal kepalanya: Wahy 6:9
· tentang Yesus: Wahy 1:2; [Lihat FULL. Wahy 1:2]
· firman Allah: Ibr 4:12; [Lihat FULL. Ibr 4:12]
· menyembah binatang: Wahy 13:12; [Lihat FULL. Wahy 13:12]
· dan tangan: Wahy 13:16; [Lihat FULL. Wahy 13:16]
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Why 20:4 - -- 20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa...
20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena Firman Allah;636 yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
Apa yang Allah janjikan kepada mereka yang menang pada zaman ini, dan kepada mereka yang tidak menyembah Anti-Kristus dan mereka yang mati syahid pada Masa Kesengsaraan, digenapi pada masa seribu tahun itu. Dia sudah berjanji, "Berbahagialah... mereka yang... menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat" (pasal 1:3). Polikarpus memahami kebahagiaan tersebut, maka itulah sebabnya dia dapat menerima kematiannya dengan semangat yang begitu besar.637
Dalam Perjanjian Lama istilah menghakimi ini berkaitan erat dengan hal memerintah. Bandingkan saja seluruh Kitab Hakim-hakim dan bagaimana mereka yang disebut "hakim" memerintah atas bangsa Israel. Lagipula di dalam Mazmur 9:5, Allah "menghakimi" dari takhta-Nya. Jadi, dengan berkata bahwa orang yang mati syahid itu diberi kuasa untuk menghakimi, hal itu dapat berarti bahwa mereka diberi kuasa untuk memerintah.
Hal ini mirip sekali dengan apa yang dikatakan kepada "barangsiapa yang menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya" (Wahyu 2:26-27). Dalam ayat ini janji itu digenapi. Inilah yang ditekankan dalam Wahyu pasal 20, yang berisi cerita tentang pendirian Kerajaan Seribu Tahun. Inilah yang boleh menjadi kerinduan hati kita, supaya pada zaman ini kita selalu rajin menyesuaikan tingkah laku dan sikap hati kita dengan Firman Allah.
Di dalam rencana Tuhan Allah, tiga tujuan dari Kerajaan Seribu Tahun sudah jelas: 1) untuk menggenapi janji-janji Firman Allah kepada mereka yang menang dan kepada mereka yang mati syahid di dalam Masa Aniaya Besar, 2) untuk menggenapi janji-janji Tuhan Allah kepada Abraham, Ishak, dan Yakub, dan kepada keturunan jasmani mereka, dan 3) untuk mempertahankan dan menyatakan kemuliaan Allah di bumi ini. Tujuan yang ketiga itu dapat dijelaskan: kalau seandainya tidak ada Kerajaan Seribu Tahun, kalau seandainya Surga dan Bumi ini dimusnahkan tanpa zaman kebenaran, maka tampaknya Iblis berhasil merusak bumi ini dan - kalau seandainya begitu - Allah gagal memulihkan bumi ini.
Dalam Kitab Kejadian pasal 1:26-28 manusia diciptakan dan ditugaskan untuk berkuasa atas seluruh bumi. Sampai saat ini tugas tersebut belum dilaksanakan oleh manusia. Tetapi pada masa Kerajaan Seribu Tahun, dan juga masa kekekalan, mereka yang telah ditebus oleh Anak Domba Allah yang juga menuruti kehendak-Nya, akan melaksanakan tugas tersebut. Mereka akan menaklukkan bumi. Mereka akan berkuasa atas seluruh bumi.
Para teolog yang berkata bahwa istilah seribu tahun menunjuk pada zaman ini, dan bahwa tidak ada Kerajaan Seribu Tahun yang harfiah, berkata bahwa kalimat mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun berarti kita "hidup kembali dalam Kristus", seperti apa yang ditulis dalam Yohanes 5:25, yang berbunyi, "...orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup." Menurut mereka, saat kita percaya kepada Kristus, kita mengalami suatu "kebangkitan yang rohani". Tetapi dalam ayat yang berikut istilah hidup kembali itu juga dipakai (di situ kata yang sama diterjemahkan "bangkit").638 Dalam ayat 5 kata itu pasti menunjuk pada kebangkitan jasmani. Apakah satu istilah dipakai dengan dua arti yang begitu berbeda, dalam konteks yang begitu dekat, sama sekali tanpa petunjuk dari penulis kitab?639
Kerajaan Seribu Tahun sering disebut Millennium, dari kata bahasa Latin mille yang berarti "seribu" dan dari kata annus yang berarti "tahun". Maka pengertian yang berkata bahwa tidak ada Kerajaan Seribu Tahun yang harfiah disebut "Amilenium" (Amillenial), pengertian yang berkata bahwa Tuhan Yesus akan kembali ke bumi ini sebelum Kerajaan Seribu Tahun yang harfiah disebut "Pramilenium" (Premillenial), dan pengertian yang berkata bahwa Tuhan Yesus akan kembali ke bumi ini sesudah Kerajaan Seribu Tahun yang harfiah disebut "Paskamilenium" (Postmillenial). Penulis buku ini menerima pengertian yang Premillenial. Istilah "Chiliasm"640 juga dipakai mengenai orang yang menganggap masa seribu tahun itu masa yang harfiah.
Ayat ini mirip dengan Kitab Daniel 7:9, yang berkata, "Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar."
Sesuai dengan Daniel pasal 7:27, yang berkata, "Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka." Dikatakan dalam ayat ini bahwa mereka memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
Sebelum Agustinus, tampaknya bapa-bapa gereja menafsirkan ayat ini dengan arti harfiah, bahwa akan ada Kerajaan Mesias yang berlangsung selama seribu tahun. Tetapi zaman itu guru-guru tertentu mulai menekankan ajaran yang kurang sehat dan tidak sesuai dengan tekanan yang ada dalam Firman Tuhan. Mereka menekankan hal-hal jasmani di dalam Kerajaan Seribu Tahun. Misalnya, menurut Papias, Tuhan Yesus berkata bahwa satu buah anggur akan menghasilkan sekian banyak anggur untuk diminum, dan satu biji gandum akan menghasilkan 10.000 pon tepung gandum. Guru-guru lain menceritakan tentang segala nafsu yang akan dipuaskan pada masa seribu tahun itu. Pada awal abad kelima, Agustinus menolak ajaran yang berlebih-lebihan tersebut. Dia mengartikan Wahyu pasal 20 dengan arti alegoris. Bagaimana zaman ini merupakan masa seribu tahun, sebab pengikatan terhadap Iblis sudah dilakukan oleh Kristus di salib-Nya, dan orang percaya mengalami kebangkitan pertama sesaat mereka percaya kepada Kristus.641
Hagelberg: Why 20:4-6 - -- 1. Orang-orang yang Memerintah dengan Tuhan Yesus selama Seribu Tahun (20:4-6)
1. Orang-orang yang Memerintah dengan Tuhan Yesus selama Seribu Tahun (20:4-6)
Hagelberg: Why 20:4 - -- 20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa...
20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena Firman Allah;636 yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
Apa yang Allah janjikan kepada mereka yang menang pada zaman ini, dan kepada mereka yang tidak menyembah Anti-Kristus dan mereka yang mati syahid pada Masa Kesengsaraan, digenapi pada masa seribu tahun itu. Dia sudah berjanji, "Berbahagialah... mereka yang... menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat" (pasal 1:3). Polikarpus memahami kebahagiaan tersebut, maka itulah sebabnya dia dapat menerima kematiannya dengan semangat yang begitu besar.637
Dalam Perjanjian Lama istilah menghakimi ini berkaitan erat dengan hal memerintah. Bandingkan saja seluruh Kitab Hakim-hakim dan bagaimana mereka yang disebut "hakim" memerintah atas bangsa Israel. Lagipula di dalam Mazmur 9:5, Allah "menghakimi" dari takhta-Nya. Jadi, dengan berkata bahwa orang yang mati syahid itu diberi kuasa untuk menghakimi, hal itu dapat berarti bahwa mereka diberi kuasa untuk memerintah.
Hal ini mirip sekali dengan apa yang dikatakan kepada "barangsiapa yang menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya" (Wahyu 2:26-27). Dalam ayat ini janji itu digenapi. Inilah yang ditekankan dalam Wahyu pasal 20, yang berisi cerita tentang pendirian Kerajaan Seribu Tahun. Inilah yang boleh menjadi kerinduan hati kita, supaya pada zaman ini kita selalu rajin menyesuaikan tingkah laku dan sikap hati kita dengan Firman Allah.
Di dalam rencana Tuhan Allah, tiga tujuan dari Kerajaan Seribu Tahun sudah jelas: 1) untuk menggenapi janji-janji Firman Allah kepada mereka yang menang dan kepada mereka yang mati syahid di dalam Masa Aniaya Besar, 2) untuk menggenapi janji-janji Tuhan Allah kepada Abraham, Ishak, dan Yakub, dan kepada keturunan jasmani mereka, dan 3) untuk mempertahankan dan menyatakan kemuliaan Allah di bumi ini. Tujuan yang ketiga itu dapat dijelaskan: kalau seandainya tidak ada Kerajaan Seribu Tahun, kalau seandainya Surga dan Bumi ini dimusnahkan tanpa zaman kebenaran, maka tampaknya Iblis berhasil merusak bumi ini dan - kalau seandainya begitu - Allah gagal memulihkan bumi ini.
Dalam Kitab Kejadian pasal 1:26-28 manusia diciptakan dan ditugaskan untuk berkuasa atas seluruh bumi. Sampai saat ini tugas tersebut belum dilaksanakan oleh manusia. Tetapi pada masa Kerajaan Seribu Tahun, dan juga masa kekekalan, mereka yang telah ditebus oleh Anak Domba Allah yang juga menuruti kehendak-Nya, akan melaksanakan tugas tersebut. Mereka akan menaklukkan bumi. Mereka akan berkuasa atas seluruh bumi.
Para teolog yang berkata bahwa istilah seribu tahun menunjuk pada zaman ini, dan bahwa tidak ada Kerajaan Seribu Tahun yang harfiah, berkata bahwa kalimat mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun berarti kita "hidup kembali dalam Kristus", seperti apa yang ditulis dalam Yohanes 5:25, yang berbunyi, "...orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup." Menurut mereka, saat kita percaya kepada Kristus, kita mengalami suatu "kebangkitan yang rohani". Tetapi dalam ayat yang berikut istilah hidup kembali itu juga dipakai (di situ kata yang sama diterjemahkan "bangkit").638 Dalam ayat 5 kata itu pasti menunjuk pada kebangkitan jasmani. Apakah satu istilah dipakai dengan dua arti yang begitu berbeda, dalam konteks yang begitu dekat, sama sekali tanpa petunjuk dari penulis kitab?639
Kerajaan Seribu Tahun sering disebut Millennium, dari kata bahasa Latin mille yang berarti "seribu" dan dari kata annus yang berarti "tahun". Maka pengertian yang berkata bahwa tidak ada Kerajaan Seribu Tahun yang harfiah disebut "Amilenium" (Amillenial), pengertian yang berkata bahwa Tuhan Yesus akan kembali ke bumi ini sebelum Kerajaan Seribu Tahun yang harfiah disebut "Pramilenium" (Premillenial), dan pengertian yang berkata bahwa Tuhan Yesus akan kembali ke bumi ini sesudah Kerajaan Seribu Tahun yang harfiah disebut "Paskamilenium" (Postmillenial). Penulis buku ini menerima pengertian yang Premillenial. Istilah "Chiliasm"640 juga dipakai mengenai orang yang menganggap masa seribu tahun itu masa yang harfiah.
Ayat ini mirip dengan Kitab Daniel 7:9, yang berkata, "Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar."
Sesuai dengan Daniel pasal 7:27, yang berkata, "Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka." Dikatakan dalam ayat ini bahwa mereka memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
Sebelum Agustinus, tampaknya bapa-bapa gereja menafsirkan ayat ini dengan arti harfiah, bahwa akan ada Kerajaan Mesias yang berlangsung selama seribu tahun. Tetapi zaman itu guru-guru tertentu mulai menekankan ajaran yang kurang sehat dan tidak sesuai dengan tekanan yang ada dalam Firman Tuhan. Mereka menekankan hal-hal jasmani di dalam Kerajaan Seribu Tahun. Misalnya, menurut Papias, Tuhan Yesus berkata bahwa satu buah anggur akan menghasilkan sekian banyak anggur untuk diminum, dan satu biji gandum akan menghasilkan 10.000 pon tepung gandum. Guru-guru lain menceritakan tentang segala nafsu yang akan dipuaskan pada masa seribu tahun itu. Pada awal abad kelima, Agustinus menolak ajaran yang berlebih-lebihan tersebut. Dia mengartikan Wahyu pasal 20 dengan arti alegoris. Bagaimana zaman ini merupakan masa seribu tahun, sebab pengikatan terhadap Iblis sudah dilakukan oleh Kristus di salib-Nya, dan orang percaya mengalami kebangkitan pertama sesaat mereka percaya kepada Kristus.641
Hagelberg: Why 20:4-15 - -- C. Kerajaan Seribu Tahun (20:4-15)
Kerajaan Seribu Tahun diceritakan hanya dalam dua belas ayat. Tiga ayat menceritakan apa yang terjadi di dalam Kera...
C. Kerajaan Seribu Tahun (20:4-15)
Kerajaan Seribu Tahun diceritakan hanya dalam dua belas ayat. Tiga ayat menceritakan apa yang terjadi di dalam Kerajaan itu, empat ayat menceritakan pemberontakan terakhir, dan lima ayat menceritakan Penghukuman Terakhir. Hanya sedikit sekali yang dikatakan mengenai Kerajaan Seribu Tahun itu sendiri. Pasal 20:4-6 menceritakan mengenai mereka yang bertakhta dalam Kerajaan Seribu Tahun.
Mengapa cerita mengenai Kerajaan Seribu Tahun begitu singkat? Mungkin karena sudah amat banyak yang diceritakan mengenai mereka yang akan memerintah selama masa Kerajaan Seribu Tahun. Mereka sudah disebutkan dalam pasal 1:3 ("Berbahagialah ia yang... menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya"), dalam pasal 2-3 ("Barangsiapa yang menang"), dalam pasal 4:4 ("dua puluh empat tua-tua"), dalam pasal 6:9 ("jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena Firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki"), pasal 7:14 ("orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba"), pasal 11:18 ("saat... untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut pada nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar"), pasal 12:11 ["Dan mereka mengalahkan (Iblis) oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut"], pasal 14:4-5 ("Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi... di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela"), pasal 15:2 ("di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah"), dan pasal 17:6 ("Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus"). Sungguh nyata bahwa tema ini bukan hanya sekadar tema sampingan. Seluruh Kitab Wahyu menguraikan persyaratan-persyaratan untuk ikut memerintah dengan Tuhan Yesus selama Kerajaan Seribu Tahun, dan juga hukuman atas mereka yang melawan Dia. Maka apa lagi yang harus Dia uraikan mengenai aktivitas umat-Nya di dalam Kerajaan Seribu Tahun?
Sebenarnya sungguh tepat yang dikatakan, dan juga yang tidak dikatakan, mengenai Kerajaan Seribu Tahun. Seandainya rincian-rincian yang lain dicantumkan, maka perhatian kita dialihkan dari apa yang sebenarnya menjadi hal pokok. Bukankah Dia sendiri yang berkata, "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya" (pasal 22:12)? Tekanan yang sama jelas terdapat dalam pasal 11:18, yang berkata "...telah datang... saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu... dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi."
Hagelberg: Why 4:1--22:21 - -- III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi s...
III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi sesudah ini") dan 4:1 ("Naiklah kemari dan Aku akan menunjuk kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini") kita mengetahui bahwa pasal 4 merupakan permulaan dari bagian ketiga. Bagian ketiga ini akan menceritakan "apa yang akan/harus terjadi sesudah" hal-hal mengenai ketujuh jemaat. Apa yang dibahas dalam pasal 1-3 sudah terjadi. Ketujuh jemaat itu sudah tidak ada lagi, sedangkan apa yang digambarkan dalam pasal 4-22 belum terjadi.
Fungsi bagian ini:
Memang Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah dan hebat kepada yang setia, kepada "barangsiapa yang menang", kepada "yang menuruti apa yang tertulis di dalam" Kitab Wahyu. Dalam bagian ketiga ini dibuktikan bahwa janji-janji itu bukan omong kosong, tetapi Dia mampu menggenapi janji-Nya, karena Dia akan mengalahkan musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan-Nya. Juga, mereka yang menganiaya anggota jemaat Kristus akan dikalahkan oleh Raja atas segala raja, sehingga mereka yang dianiaya akan dihibur dan didorong untuk setia di dalam penganiayaan.
Struktur bagian ini:
Struktur bagian ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut:
Visi Takhta sebagai Pendahuluan, 4:1-5:14
Masa Kesengsaraan, 6:1-20:3
Kerajaan Seribu Tahun, 20:4-15
Yerusalem yang Baru, 21:1-22:5
Penjelasan Akhir dari Penglihatan, 22:6-17
Bagian Penutup dari Kitab, 22:18-21