TL NETBible YUN-IBR Ref. Silang Nama Gambar Himne

  Boks Temuan

Ayub 1:1--4:21

Konteks
1:1 Sebermula, maka dahulu adalah di tanah Uz seorang laki-laki yang bernama Ayub, maka orang itu tulus hatinya dan saleh, lagi takut akan Allah dan dijauhkannya dirinya dari pada jahat. 1 2 1:2 Maka diperanakkan baginya laki-laki tujuh orang dan perempuan tiga orang. 1:3 Adapun segala binatang yang padanya itu kambing domba tujuh ribu ekor dan unta tiga ribu ekor dan lembu lima ratus pasang dan keledai betina lima ratus ekor dan lagi amat banyak sahayanya, sehingga orang itu besar dari pada segala bani Masyrik adanya. 1:4 Maka pergilah segala anaknya laki-laki itu membuat perjamuan, masing-masing dalam rumahnya dan pada harinya, disuruhkannya orang menjemput ketiga saudaranya perempuan akan makan dan minum sertanya. 1:5 Setelah genaplah giliran segala hari perjamuan itu, maka dipanggil Ayub akan mereka itu dan disucikannya mereka itu, lalu bangunlah ia pagi-pagi, dipersembahkannya korban bakaran seturut bilangan mereka itu sekalian, karena kata Ayub: Mudah-mudahan anakku sudah berbuat dosa dan menghujat akan Allah dalam hatinya. Demikianlah perbuatan Ayub pada segala hari itu. 3 1:6 Hata, maka pada sekali peristiwa, pada suatu hari anu, datanglah segala anak Allah akan menghadap Tuhan, dan syaitanpun datang di tengah-tengah mereka itu. 4 1:7 Maka firman Tuhan kepada syaitan itu: Engkau dari mana? Maka sahut syaitan kepada Tuhan, sembahnya: Dari pada berjalan keliling dan beridar-idar di atas bumi. 4 1:8 Maka firman Tuhan kepada syaitan: Sudahkah engkau melihat hamba-Ku Ayub? karena tiada sebagainya di atas bumi; ialah seorang yang tulus hatinya dan saleh dan yang takut akan Allah dan yang menjauhkan dirinya dari pada jahat. 5 1:9 Maka sahut syaitan kepada Tuhan, sembahnya: Adakah dengan cuma-cuma Ayub itu takut akan Allah? 6 1:10 Bukankah Engkau juga seperti pagar kelilingnya dan keliling rumahnya dan keliling segala sesuatu yang padanya? Bahwa pekerjaan tangannya sudah Kauberkati dan segala binatangnyapun berkelimpahan pada tanah itu. 7 1:11 Tetapi sesungguhnya jikalau kiranya sekarang Engkau mengedangkan tanganmu dan menjamah akan segala sesuatu yang padanya, masakan tidak dihujatnya akan Dikau di hadapan hadirat-Mu. 8 1:12 Maka firman Tuhan kepada syaitan: Bahwasanya segala sesuatu yang padanya itu adalah dalam tanganmu, sahaja jangan engkau mengedangkan tanganmu dan menjamah akan dia sendiri. Hata, maka keluarlah syaitan dari pada hadirat Tuhan. 9 1:13 Bermula, maka pada suatu hari segala anak Ayub laki-laki dan perempuan duduklah makan dan minum air anggur dalam rumah abang mereka itu yang sulung. 1:14 Tiba-tiba datanglah seorang suruhan kepada Ayub, mengatakan: Bahwa segala lembu adalah dalam menenggala dan segala keledai betinapun mencahari makan pada sisinya, 1:15 lalu orang Sabaipun datang melanggar dan merampas dia, dibunuhnya akan segala hamba dengan mata pedang, hanya hamba seorang jua luput akan memberitahu tuan. 1:16 Sementara orang ini lagi berkata-kata, tiba-tiba datanglah seorang lain, mengatakan: Bahwa api dari pada Allah sudah turun dari langit dan oleh kehangatannya sudah dimakannya habis akan segala kambing domba dan segala hamba, sehingga hanya hamba seorang jua luput akan memberitahu tuan. 10 1:17 Sementara orang ini lagi berkata-kata, tiba-tiba datanglah seorang lain pula, mengatakan: Bahwa orang Kasdim itu sudah menaruh tiga pasukan, dilanggarnya akan segala unta dan dirampasnya dan dibunuhnya akan segala hamba itu dengan mata pedang, hanya hamba seorang jua luput akan memberitahu tuan. 1:18 Sementara orang ini lagi berkata-kata, tiba-tiba datanglah seorang lain pula, mengatakan: Bahwa segala anak tuan laki-laki dan perempuan adalah duduk makan dan minum air anggur di dalam rumah abangnya yang sulung. 1:19 Maka sesungguhnya datanglah taufan dari sebelah padang belantara menempuh kepada keempat penjuru rumah itu, sehingga ia itu roboh menimpa segala orang muda-muda itu, matilah semuanya, hanya hamba seorang jua luput akan memberitahu tuan. 1:20 Maka pada masa itu bangkitlah Ayub berdiri, dikoyak-koyakkannya baju selimutnya dan dicukurnya rambut kepalanya, lalu sujudlah ia dan meminta doa, 11 1:21 katanya: Bahwa dengan telanjangku juga sudah aku keluar dari dalam rahim ibuku, dan dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Bahwa Tuhan yang sudah mengaruniakan dia, Tuhan juga mengambil dia pula, segala puji bagi nama Tuhan! 1:22 Maka dalam sekalian ini tiada Ayub berdosa dan barang sesuatu yang kurang patutpun tiada dikatakannya akan Allah. 2:1 Maka pada sekali peristiwa, yaitu pada suatu hari segala anak Allah datang menghadap hadirat Tuhan, maka syaitanpun datang di antara mereka itu hendak menghadap Tuhan. 2:2 Maka firman Tuhan kepada syaitan itu: Dari mana engkau? Maka sahut syaitan kepada Tuhan, sembahnya: Dari pada jalan keliling dan beridar-idar di atas bumi. 2:3 Maka firman Tuhan kepada syaitan: Sudahkah engkau melihat hamba-Ku Ayub? karena tiada sebagainya di atas bumi; ialah seorang yang tulus hatinya dan saleh, yang takut akan Allah dan yang menjauhkan dirinya dari pada jahat; maka iapun lagi tetap dalam tulus hatinya, meskipun engkau sudah mengajak Aku akan melawan dia dan akan membinasakan dia dengan tiada semena-mena. 12 2:4 Maka sahut syaitan kepada Tuhan, sembahnya: Bahwa kulit akan ganti kulit dan segala yang pada manusia itu akan diberikannya karena nyawanya. 2:5 Sesungguhnya jikalau kiranya sekarang Engkau mengedangkan tangan-Mu dan menjamah akan daging dan tulangnya, masakan tiada dihujatnya akan Dikau di hadapan hadirat-Mu. 2:6 Maka firman Tuhan kepada syaitan: Bahwasanya adalah ia dalam kuasa tanganmu; sahaja sayangkanlah nyawanya. 13 2:7 Hata, maka syaitanpun keluarlah dari hadapan hadirat Tuhan, lalu diadakannya pada Ayub puru yang bisa, yaitu dari pada batok kepalanya sampai kepada telapak kakinya. 2:8 Maka diambil Ayub sekeping tembikar akan menggaruk-garuk dirinya dengan dia, dan duduklah ia di atas timbunan abu. 2:9 Maka pada masa itu kata bininya kepadanya: Lagikah engkau bertetap dalam tulus hatimu? hujatlah olehmu akan Allah lalu matilah! 14 2:10 Tetapi sahutnya kepadanya: Katamu ini seperti kata perempuan yang sangat gila; masakan kita menerima dari pada Allah barang yang baik dan tiada kita menerima yang jahatpun? Maka dalam sekalian ini tiada Ayub berdosa dengan lidahnya. 15 2:11 Arakian, setelah kedengaranlah kepada ketiga orang sahabat Ayub peri segala bala yang telah berlaku atasnya, maka datanglah mereka itu masing-masing dari pada tempatnya, yaitu Elifaz, orang Temani, dan Bildad, orang Suhi, dan Zofar, orang Naamati, maka ketiganyapun sefakatlah hendak pergi melawat dan menghiburkan Ayub. 16 2:12 Maka apabila diangkatnya matanya dari jauh, tiada dikenalnya akan dia, lalu dinyaringkannya suaranya serta menangis dan dikoyak-koyaknya masing-masing akan baju selimutnya dan dihamburkannya abu ke atas kepalanya arah ke langit. 2:13 Maka duduklah mereka itu sertanya di tanah tujuh hari tujuh malam lamanya, maka seorangpun tiada mengatakan kepadanya barang sepatah kata juapun, karena dilihatnya sangat besarlah kesukarannya itu. 3:1 Kemudian dari pada itu maka dibuka Ayub mulutnya, dikutukinya akan hari jadinya. 17 3:2 Maka sahut Ayub, katanya: 3:3 Baiklah hari itu hilang, yang padanya aku sudah jadi dan malampun yang padanya orang sudah berkata demikian: Seorang anak laki-laki sudah diterima. 3:4 Baik kekelamanlah hari itu, jangan ditanya Allah akan dia dari atas dan padanyapun jangan terbit fajar! 3:5 Baiklah disambar kegelapan dan bayang-bayang maut akan dia, biarlah kelam kabut menimpa dia dan uap yang hitam menggentari akan dia pada siang! 3:6 Baiklah malam itu dicapai oleh kegelapan; jangan hari itu suka akan dirinya di antara segala hari tahun dan jangan ia masuk bilangan segala bulan! 3:7 Bahwasanya baiklah malam itu sunyi sampai selama-lamanya, jangan ada sorak kesukaan padanya. 3:8 Baiklah hari itu dikutuki oleh segala pengutuk hari, yang sedia akan menggalakkan naga. 3:9 Baiklah segala bintang terpadam pada fajarnya, biarlah ia menantikan siang maka tiada juga ia itu datang; sekali-kali jangan dipandangnya dinihari! 3:10 Maka ia itu sebab tiada dikatupkannya pintu rahim yang sudah memperanakkan daku, dan tiada disembunyikannya kesukaran itu dari pada mataku. 3:11 Mengapa tiada aku mati baharu keluar dari dalam rahim, dan putus nyawa baharu keluar dari dalam perut? 3:12 Mengapa adalah tersedia pangku akan menyambut aku dan susu akan menyusui aku? 3:13 Karena jikalau kiranya tidak begitu, niscaya sekarang aku berbaring dengan selamat dan aku tidur dengan kesenangan, 18 3:14 serta dengan segala raja-raja dan menteri-menteri di bumi yang telah membuat makam akan dirinya; 3:15 atau serta dengan segala orang besar-besar, yang menaruh akan emas dan yang memenuhi rumahnya dengan perak; 3:16 atau sekarang bukan aku seperti anak guguran yang terbuang, seperti anak-anak yang tiada tahu melihat siang. 3:17 Di sana berhentilah segala orang fasik dari pada mengusik, dan di sana mereka itu memperhentikan lelahnya dari pada kurang kuat. 3:18 Di sana orang terbelenggu tiada lagi merasai kesukaran dan tiada lagi didengarnya bunyi suara pengerah. 3:19 Di sana orang besar dan kecilpun sama juga, dan orang sahayapun merdeka dari pada tuannya. 3:20 Mengapa dikaruniakannya terang kepada orang celaka, dan kehidupan kepada orang yang sangat dukacita hatinya? 3:21 Yang rindu akan maut, maka tiada ia datang; digali-galinya akan dia terlebih dari pada akan benda yang tersembunyi. 3:22 Kepada orang yang bersorak-sorak akan bukit pekuburan dan yang bersukacita apabila didapatinya akan kubur. 3:23 Kepada orang yang jalannya tersembunyi, yang dilingkung Allah berkeliling? 3:24 Karena adalah pengeluhku akan ganti roti dan pengaduhku akan ganti air minum. 3:25 Karena barang yang kutakuti itu sudah berlaku atasku, dan barang yang kukhawatiri itu sudah datang atasku. 19 3:26 Bahwa tiada aku senang atau diam atau lalai, maka datang juga dahsyat itu. 4:1 Maka disahut Elifaz, orang Temani itu, katanya: 20 4:2 Jikalau kiranya kami coba berkata-kata kepadamu, maka engkau akan berdukacita pula, tetapi siapa gerangan dapat menahan akan dirinya dari pada berkata-kata? 4:3 Bahwasanya banyaklah orang yang sudah kauajar, dan tangan lemah yang sudah kaukuatkan; 4:4 orang tergelincuh sudah dibangkit pula oleh perkataanmu dan lutut yang lipat sudah kauteguhkan. 4:5 Tetapi serta sampailah celaka itu kepadamu sendiri, maka tewaslah engkau, serta terkenanlah ia itu kepadamu, maka engkaupun putus asa. 4:6 Bukankah takutmu akan Allah itulah pengharapanmu? bukankah kebenaran jalanmu itulah amanatmu? 4:7 Perhatikanlah baik-baik, di manakah sudah binasa orang yang tiada bersalah dan di mana gerangan tertumpas orang yang tulus hatinya? 21 4:8 Adalah seperti yang sudah kulihat, barangsiapa yang menenggala kejahatan dan menabur celaka, ia itu juga akan menuai dia. 4:9 Binasalah mereka itu oleh hembusan Allah, tertumpaslah mereka itu oleh nafas hidungnya. 4:10 Pengaum-aum singa dan bunyi singa buas dan segala gigi singa mudapun dipatahkan. 4:11 Singa tuapun binasalah sebab kurang mangsanya, dan anak-anak singa betinapun tercarik-carik. 4:12 Pada sekali peristiwa suatu firman disampaikan kepadaku diam-diam, dan telingakupun sudah mencapai sedikit juga dari padanya; 4:13 suatu dari pada segala khayal yang hebat pada malam, apabila tidur lelap berlaku atas manusia; 22 4:14 datanglah kekejutan dan kegentaran atasku, digentarkannya segala tulang-tulangku. 4:15 Maka pada ketika itu adalah suatu Roh berjalan lalu dari hadapanku, ia itu menyeramkan segala roma tubuhku. 4:16 Maka berdirilah ia, tetapi tiada kuketahui rupanya, hanya adalah suatu lembaga di hadapan mataku, dan adalah sunyi senyap, lalu kudengar bunyi suara mengatakan: 4:17 Masakan manusia adil dari pada Allah; masakan seorang laki-laki suci dari pada Yang menjadikan dia! 4:18 Bahwasanya akan hamba-hamba-Nyapun tiada Ia percaya dan akan segala malaekat-Nya juga didapati-Nya berkecelaan adanya. 4:19 Istimewa pula akan mereka yang mendiami pondok dari pada tanah liat, yang beralaskan duli dan yang terpijak-pijak bagaikan ulat, 4:20 yang dihancurkan antara pagi dengan petang, dan yang hilang sampai selama-lamanya dengan tiada diketahui orang. 4:21 Tali-tali kemahnya diputuskan, mereka itupun mati dahulu dari pada beroleh akal!
Seret untuk mengatur ukuranSeret untuk mengatur ukuran

[1:1]   1 Full Life

Nas : Ayub 1:1

Agaknya Ayub hidup pada zaman leluhur Israel (Abraham, Ishak, Yakub, sekitar 2100-1800 SM). Banyak ahli beranggapan bahwa tanah Us terletak di sebelah tenggara Palestina dan Laut Mati atau di bagian utara Arab

(lih. Pendahuluan Ayub).

Yang lain beranggapan bahwa tanah Us terletak di bagian timur laut Danau Galilea, dekat Damsyik.

[1:1]   2 Full Life

Nas : Ayub 1:1

Teks :
  1. 1) Takut akan Allah dan menjauhi kejahatan menjadi landasan kesalehan dan kejujuran Ayub (bd. Ams 1:7). "Saleh" mengacu kepada integritas moral Ayub dan komitmen sepenuh hati kepada Allah; "jujur" menunjukkan kebenaran dalam perkataan, tindakan, dan pikiran.
  2. 2) Pernyataan tentang kebenaran Ayub ini diulangi oleh Allah sendiri dalam ayat Ayub 1:8 dan Ayub 2:3, yang dengan jelas menegaskan bahwa melalui kasih karunia-Nya Allah dapat menebus manusia yang berdosa sehingga menjadikan mereka sungguh-sungguh benar, baik, dan menang atas dosa. Pernyataan ini memalukan dan menyalahkan ajaran injili dewasa ini yang beranggapan bahwa
    1. (a) tidak ada orang percaya di dalam Kristus, bahkan dengan bantuan sepenuhnya Roh Kudus yang ini tersedia, dapat mengharapkan dirinya tanpa cacat dan jujur di dalam hidup ini; dan
    2. (b) orang percaya tak usah terkejut apabila mereka berbuat dosa tiap hari dalam perkataan, tindakan, dan pikiran tanpa harapan untuk menaklukkan tabiat berdosa selama hidup ini.

[1:5]   3 Full Life

Nas : Ayub 1:5

Sebagai orang-tua beriman, Ayub sangat memperhatikan kesejahteraan rohani anak-anaknya. Ia memperhatikan kelakuan dan gaya hidup mereka, berdoa agar mereka terpelihara dari yang jahat dan mengalami berkat dan keselamatan Allah. Ayub menjadi contoh seorang ayah yang hatinya terarah kepada anak-anaknya dengan menyediakan waktu dan perhatian yang perlu agar mereka terhindar dari kehidupan yang berdosa

(lihat cat. --> Luk 1:17;

[atau ref. Luk 1:17]

lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK).

[1:6-7]   4 Full Life

Nas : Ayub 1:6-7

Sebelum kematian dan kebangkitan Kristus, Iblis kadang-kadang bisa menghampiri Allah, untuk dapat mempersoalkan kesungguhan dan kebenaran seorang percaya (Ayub 1:6-12; 2:1-6; 38:7; Wahy 12:10). Akan tetapi, Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa Iblis dapat masuk langsung kepada Allah pada zaman perjanjian baru

(lihat cat. --> Mat 4:10),

[atau ref. Mat 4:10]

sekalipun ia masih menuduh orang percaya. Kita dapat mengatasi semua tuduhan ini dengan darah Kristus, hati nurani yang bersih, dan Firman Allah (bd. Mat 4:3-11; Yak 4:7; Wahy 12:11). Kita selanjutnya dapat dikuatkan dengan kenyataan bahwa kita mempunyai perantara dengan Bapa -- yaitu Yesus Kristus (1Yoh 2:1), yang ada di sebelah kanan-Nya untuk menaikkan doa syafaat bagi kita (Ibr 7:25).

[1:8]   5 Full Life

Nas : Ayub 1:8

Di sini kitab ini memperkenalkan pergumulan di antara Allah dengan musuh besar-Nya, Iblis. Allah menantang Iblis untuk memperhatikan dalam Ayub kemenangan kasih karunia dan penebusan ilahi. Dalam kehidupan hamba-Nya yang setia ini, Allah memperlihatkan bahwa rencana-Nya untuk menebus umat manusia dari dosa dan kejahatan dapat tercapai.

[1:9]   6 Full Life

Nas : Ayub 1:9

Iblis menanggapi pernyataan Allah bahwa Ayub itu seorang saleh dengan mengecam baik Allah maupun Ayub.

  1. 1) Iblis mempersoalkan motivasi Ayub dan dengan demikian kesungguhan dari kebenaran Ayub dengan mengatakan bahwa kasih Ayub kepada Allah sebenarnya bersifat mementingkan diri sendiri dan bahwa ia menyembah Allah hanya karena itu menguntungkannya. Dalam perkataan Iblis tersirat bahwa kasih Ayub kepada Allah tidak ikhlas.
  2. 2) Iblis selanjutnya menyatakan bahwa Allah itu naif dan menipu diri sendiri karena mendapat pengabdian Ayub dengan memberi berkat dan suap (ayat Ayub 1:10-11). Iblis menyimpulkan bahwa dengan demikian Allah sudah gagal dalam usaha-Nya mendamaikan umat manusia dengan diri-Nya. Jikalau Allah berhenti memberikan perlindungan, kekayaan, kesehatan, dan kebahagiaan kepada Ayub, Iblis yakin bahwa Ayub akan "mengutuki Engkau di hadapan-Mu" (ayat Ayub 1:11).

[1:10]   7 Full Life

Nas : Ayub 1:10

Karena Iblis datang untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan (bd. Yoh 10:10), Allah menempatkan pagar pelindung di sekitar umat-Nya untuk melindungi mereka dari serangan Iblis.

  1. 1) "Pagar pelindung" itu bagaikan "tembok berapi" rohani yang mengitari umat Allah yang setia sehingga Iblis tidak bisa melukai mereka. "Aku sendiri, demikianlah firman Tuhan, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya" (Za 2:5).
  2. 2) Semua orang percaya yang dengan setia berusaha untuk mengasihi Allah dan mengikuti pimpinan Roh Kudus berhak untuk meminta dan mengharapkan Allah menempatkan tembok perlindungan keliling mereka dan keluarga mereka.

[1:11]   8 Full Life

Nas : Ayub 1:11

Dalam ayat Ayub 1:6-12 pertanyaan-pertanyaan utama kitab ini dikemukakan. Mungkinkah umat Allah mengasihi dan melayani Dia karena Dia adalah Allah dan bukan karena semua berkat-Nya? Dapatkah orang benar mempertahankan iman dan kasih mereka kepada Allah di tengah-tengah musibah yang tidak dapat dijelaskan dan penderitaan yang tidak semestinya mereka alami?

[1:12]   9 Full Life

Nas : Ayub 1:12

Allah memberikan kekuasaan kepada Iblis untuk membinasakan harta dan keluarga Ayub; akan tetapi, Ia membatasi apa yang dapat dilakukan Iblis, karena ia tidak diberikan kuasa untuk membunuh Ayub. Iblis menggunakan cuaca yang ganas dan gerombolan yang kejam untuk melawan Ayub (ayat Ayub 1:13-19).

[1:16]   10 Full Life

Nas : Ayub 1:16

(versi Inggris NIV -- api Allah). Yang dimaksudkan mungkin adalah halilintar (lih. Bil 11:1; 1Raj 18:38).

[1:20]   11 Full Life

Nas : Ayub 1:20

Ayub menanggapi semua musibah yang menimpa dirinya dengan kesedihan yang sangat, tetapi juga dengan kerendahan hati yang tunduk kepada Allah dan terus menyembah Dia di tengah-tengah kesukaran yang hebat (ayat Ayub 1:21; 2:10).

  1. 1) Reaksi Ayub kemudian hari terhadap musibah selanjutnya terdiri atas keragu-raguan, kemarahan, dan perasaan diasingkan dari Allah (Ayub 7:11). Namun pada saat-saat yang suram ini dan iman yang goyah, ia tidak berbalik melawan Allah, tetapi dengan terus terang mengungkapkan protes dan perasaannya kepada-Nya.
  2. 2) Kitab Ayub menunjukkan bagaimana orang percaya yang setia hendaknya menghadapi musibah di dalam hidup ini. Sekalipun kita mengalami penderitaan hebat dan kesengsaraan yang tidak dapat dipahami, kita harus berdoa memohon kasih karunia untuk menerima apa yang Allah izinkan menimpa kita dan memohon penyataan dan pemahaman mengenai maknanya. Allah akan menangani perasaan dan keluhan kita yang kacau jikalau diarahkan kepada-Nya -- bukan dengan sikap memberontak, melainkan dengan kepercayaan sungguh-sungguh kepada-Nya sebagai Allah yang pengasih.
  3. 3) Kitab ini menyatakan bahwa Allah menerima pertanyaan Ayub (pasal Ayub 38:1-41:34) dan pada akhirnya memuji dia karena mengatakan yang "benar tentang Aku" (Ayub 42:7).

[2:3]   12 Full Life

Nas : Ayub 2:3

Ayub, penderita yang tak bersalah, melambangkan Yesus Kristus dan semua orang percaya yang benar di bawah perjanjian baru.

  1. 1) Sebagai teladan orang benar yang menderita pada zaman PL, Ayub menjadi lambang Kristus -- Orang Benar yang sempurna -- yang menderita sekalipun Ia tidak bersalah

    (lihat art. KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA).

    Kristus yang tidak berdosa menderita dalam tubuh-Nya semua dampak kejahatan dan "dipukul dan ditindas Allah" (Yes 53:4; bd. 1Pet 2:24; 4:1).
  2. 2) Lagi pula, Ayub menjadi teladan ketabahan yang sabar di tengah-tengah kesukaran, suatu hal yang dituntut dari anak Tuhan di dalam Kristus (Yak 5:11; bd. juga pasal Ibr 11:1-40 yang menyebut banyak pahlawan iman yang menderita dan mati tanpa menerima kelepasan). Sebagaimana Ayub menderita tanpa salah karena kesetiaannya kepada Allah dan kebenaran-Nya, demikian juga semua orang percaya yang setia sedikit banyak akan menderita. PB menyatakan bahwa "setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya" (2Tim 3:12) -- suatu penderitaan yang dianggap sebagai memasuki "persekutuan dalam penderitaan Kristus" (Fili 3:10; bd. Kol 1:24). Dengan demikian para penderita yang tidak bersalah menjadi sahabat Allah (bd. 1Pet 4:1; 5:10;

    lihat cat. --> 1Pet 2:21;

    lihat cat. --> 1Pet 4:13;

    [atau ref. 1Pet 2:21; 4:13]

    lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).

[2:6]   13 Full Life

Nas : Ayub 2:6

Allah mengizinkan Iblis mendatangkan penderitaan lagi atas Ayub sebab baik komitmen Ayub sepenuhnya kepada Allah tidak dapat dibuktikan ataupun usaha Allah untuk menebusnya dari dosa tidak dapat ditunjukkan dengan efektif tanpa penderitaan yang tidak semestinya dialamai.

  1. 1) Ujian iman seorang benar melalui penderitaan semacam ini bermakna besar, karena yang dipertaruhkan adalah nama Allah di dalam pergumulan rohani terbesar sepanjang zaman, yaitu pertentangan di antara Allah dengan Iblis.
  2. 2) Rasul Petrus, yang menulis dari perspektif PB, mengatakan, "... kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya" (1Pet 1:6-7).

[2:9]   14 Full Life

Nas : Ayub 2:9

Nasihat istri Ayub ini mengungkapkan inti ujian imannya. Sepanjang kitab ini, kesedihannya yang mendalam yang disebabkan oleh kesengsaraan dari Allah yang kelihatan tidak adil itu mencobainya untuk meninggalkan tekad moralnya untuk tinggal setia kepada Allah dan berhenti mempercayai Tuhan sebagai Allah yang berbelas kasihan dan penuh kemurahan (bd. Yak 5:11).

[2:10]   15 Full Life

Nas : Ayub 2:10

Orang percaya sejati harus mempersiapkan diri untuk diuji oleh Allah melalui kesengsaraan dan juga menerima yang baik dari tangan-Nya. Mempercayai Allah tidaklah berarti bahwa Dia senantiasa akan membebaskan kita dari kesulitan, demikian pula kesetiaan kepada Allah tidak menjamin kemakmuran dan keberhasilan

(lihat cat. --> Ayub 2:3;

lihat cat. --> 3Yoh 1:2).

[atau ref. Ayub 2:3; 3Yoh 1:2]

Ketika kesukaran datang, orang percaya yang tidak merasa ada dosa atau pemberontakan melawan Allah dalam hatinya, harus menyerahkan jiwanya kepada Allah. Beriman kepada Allah sebagai Tuhan yang pengasih di tengah-tengah pencobaan dan penindasan mengungkapkan kemenangan sempurna dari iman (1Pet 1:3-9).

[2:11]   16 Full Life

Nas : Ayub 2:11

Setelah mendengar tentang kemalangan Ayub, tiga orang sahabatnya datang untuk menyatakan simpati dan menghiburnya. Kitab Ayub mencatat dialog mereka dengan penderita itu. Pandangan mereka merupakan teologi yang populer tetapi tidak lengkap, karena mereka beranggapan bahwa orang saleh hanya mengalami hal-hal yang baik sedangkan penderitaan senantiasa menunjukkan adanya dosa di dalam kehidupan seseorang. Mereka sungguh-sungguh berusaha menolong Ayub dengan mendorongnya untuk mengakui adanya dosa yang hebat. Pada akhirnya Allah menegur mereka karena kesalahan itu (Ayub 42:7).

[3:1]   17 Full Life

Nas : Ayub 3:1

Ayub sedang menderita, terhina dan menderita sakit. Kesedihannya yang terbesar ialah bahwa Allah tampaknya telah meninggalkannya.

  1. 1) Dalam tutur katanya (ayat Ayub 3:2-26) Ayub dengan terus-terang memberitahukan perasaannya kepada Allah. Ia mulai dengan mengutuki hari lahirnya dan keadaannya yang menyedihkan, tetapi perhatikan bahwa dalam semua ini Ayub tidak mengutuk Allah. Seruannya merupakan ungkapan penderitaan dan keputusasaan, bukan seruan yang menentang Allah.
  2. 2) Senantiasa yang terbaik bagi orang percaya ialah mengungkapkan keraguan dan perasaannya dengan jujur kepada Tuhan di dalam doa. Menghampiri Allah dengan kesedihan dan dukacita kita untuk menjumpai Dia serta memohon belas kasihan-Nya tidak pernah salah. Yesus Kristus sendiri bertanya kepada Allah demikian, "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Mat 27:46; bd. juga Yer 20:14-18; Rat 3:1-18).

[3:13]   18 Full Life

Nas : Ayub 3:13

Ayub membayangkan kubur sebagai suatu tempat perhentian. Ia tidak menganggapnya sebagai kemusnahan, tetapi sebagai tempat untuk meneruskan keberadaan pribadi (ayat Ayub 3:13-19;

lihat cat. --> Mazm 16:10, ttg. Sheol).

[atau ref. Mazm 16:10]

[3:25]   19 Full Life

Nas : Ayub 3:25

Kerinduan terbesar Ayub ialah mengalami kehadiran dan perkenan Allah; kini hal yang paling ditakutinya terjadi. Allah tampaknya telah meninggalkan dia dan ia sama sekali tidak mengetahui alasannya. Namun, Ayub tidak mengutuki Allah; ia masih berdoa kepada-Nya memohon kemurahan dan pembebasan (Ayub 6:8-9).

[4:1]   20 Full Life

Nas : Ayub 4:1

Pasal Ayub 4:1-21 mengawali yang pertama dari tiga rangkaian utama dialog Elifas, Bildad, dan Zofar dengan Ayub. Ketika membaca dialog ini, perhatikan yang berikut:

  1. 1) Sekalipun perkataan ketiga teman Ayub tercatat dalam Alkitab, belum tentu semua yang mereka katakan itu benar. Roh Kudus mencatat kata-kata mereka, tetapi tidak mengilhaminya. Pada akhir kitab ini, Allah sendiri menyatakan bahwa sebagian besar dari apa yang mereka katakan itu tidak benar (Ayub 42:7-8).
  2. 2) Beberapa pernyataan mereka memang benar dan dinyatakan kembali di dalam PB (mis. sebagian ucapan Elifas dalam Ayub 5:13 terdapat dalam 1Kor 3:19).
  3. 3) Teologi dan pandangan mendasar para penasihat ini salah. Mereka percaya
    1. (a) bahwa orang yang sungguh benar akan senantiasa makmur sedangkan orang berdosa selalu menderita, dan
    2. (b) sebaliknya, kemiskinan dan penderitaan senantiasa menunjukkan keadaan berdosa, sedangkan kemakmuran dan keberhasilan menunjukkan kebenaran. Allah kemudian menyatakan bahwa sikap ini salah dan pandangan yang mereka kemukakan ini "tidak benar tentang Aku" (Ayub 42:7-9).

[4:7]   21 Full Life

Nas : Ayub 4:7

Teologi bahwa yang benar tidak akan binasa dan yang jahat akan dihukum adalah benar dari sudut pandangan kekekalan (lih. Gal 6:7; Ibr 10:13); pada akhirnya, keadilan akan dijalankan. Akan tetapi, di bumi ini, sering kali pembalasan adil justru tidak terjadi dan yang tidak bersalahlah yang menderita. Kegagalan untuk menyadari kebenaran ini menjadi kesalahan pokok dalam pikiran Elifas (mis. Mat 23:25; Luk 13:4-5; Yoh 9:1-3; 1Pet 2:19-20).

[4:13]   22 Full Life

Nas : Ayub 4:13

Tidak dikatakan bahwa mimpi Elifas berasal dari Allah; sebenarnya, mimpi-mimpi itu tidak berasal dari Allah, karena mimpi tersebut melukiskan Dia sebagai tidak mempedulikan umat manusia (ayat Ayub 4:17-21). Membangun teologi berdasarkan mimpi dan penglihatan yang tidak dapat didukung oleh penyataan Allah yang tertulis adalah salah.



TIP #04: Coba gunakan range (OT dan NT) pada Pencarian Khusus agar pencarian Anda lebih terfokus. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA