1 Korintus 12:1-31
Konteks1 Korintus 14:1-40
Konteks

[12:1] 1 Full Life : TENTANG KARUNIA-KARUNIA ROH.
Nas : 1Kor 12:1
Dalam pasal 1Kor 12:1-14:40 Paulus menulis tentang karunia-karunia Roh Kudus yang dianugerahkan kepada tubuh Kristus. Karunia ini adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan dan pelayanan jemaat yang mula-mula. Allah berkehendak agar karunia ini akan terus bekerja sampai Kristus datang kembali
(lihat cat. --> 1Kor 1:7).
[atau ref. 1Kor 1:7]
Maksud Allah dalam pemberian karunia rohani ini adalah sebagai berikut:
- 1) Untuk menyatakan kasih karunia, kuasa, dan kasih Roh Kudus di antara umat-Nya dalam pertemuan umum, rumah, keluarga, dan kehidupan pribadi mereka (ayat 1Kor 12:4-7; 14:25; Rom 15:18-19; Ef 4:8);
- 2) Untuk menolong supaya pemberitaan Injil menjadi efektif, dengan cara memberikan peneguhan adikodrati kepada berita itu (Mr 16:15-20; Kis 14:8-18; 16:16-18; 19:11-20; 28:1-10);
- 3) Untuk memenuhi kebutuhan manusia dan untuk menguatkan dan membangun kerohanian jemaat (ayat 1Kor 12:7,14-30; 14:3,12,26) dan juga orang percaya secara pribadi (1Kor 14:4) yaitu, untuk menyempurnakan orang percaya dalam "kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas" (1Tim 1:5; bd. 1Kor 13:1-13).
- 4) Untuk berperang dengan efektif dalam peperangan rohani melawan Iblis dan kuasa-kuasa kejahatan (Yes 61:1; Kis 8:5-7; 26:18; Ef 6:11-12). Ayat-ayat yang berkenaan dengan karunia rohani meliputi Rom 12:3-8; 1Kor 1:7; 12:1-14:40; Ef 4:4-16; 1Pet 4:10-11.
[12:1] 2 Full Life : KARUNIA-KARUNIA ROHANI.
Nas : 1Kor 12:1-6
Istilah yang dipakai oleh Alkitab untuk karunia rohani menyatakan sifatnya.
- 1) "Karunia-karunia rohani" (Yun. _pneumatika_, berasal dari kata _pneuma_, artinya "Roh") menunjuk kepada manifestasi adikodrati yang datang sebagai karunia dari Roh Kudus yang bekerja melalui orang percaya demi kebaikan bersama (ayat 1Kor 12:1,7; 14:1).
- 2) "Karunia-karunia" (Yun. _charismata_, berasal dari kata _charis_,
artinya "kasih karunia") menunjukkan bahwa karunia rohani mencakup baik
motivasi batin dan kuasa untuk menyelenggarakan pelayanan (yaitu,
pemberian kesanggupan), yang diterima dari Roh Kudus; karunia semacam
itu memberi kekuatan rohani kepada tubuh Kristus dan mereka yang
memerlukan pertolongan rohani (ayat 1Kor 12:4; Ef 4:11; 1Pet 4:10;
lihat cat. --> Rom 12:6;
[atau ref. Rom 12:6]
lihat art. KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA).
- 3) "Pelayanan" atau "pelayanan-pelayanan" (Yun. _diakoniai_, berasal dari kata _diakonia_, artinya "pelayanan") menekankan bahwa ada berbagai cara pelayanan dan bahwa karunia tertentu meliputi penerimaan kesanggupan dan kuasa untuk menolong orang lain (ayat 1Kor 12:4-5,27-31; Ef 4:7,11-13). Paulus menunjukkan bahwa segi pelayanan karunia itu mencerminkan pelayanan yang bersifat "hamba" dari kehidupan Tuhan Yesus. Demikianlah, pekerjaan karunia-karunia didefinisikan berkenaan dengan kehadiran dan pekerjaan Kristus di antara kita (bd. ayat 1Kor 12:3; 1:4).
- 4) "Pekerjaan" atau "pengaruh-pengaruh" (Yun. _energemata_, berasal dari kata _energes_, artinya "aktif atau penuh tenaga") menandakan bahwa karunia rohani itu adalah pekerjaan langsung dari kuasa Allah Bapa dan membuahkan hasil-hasil tertentu (ayat 1Kor 12:6,10).
- 5) "Manifestasi Roh" (Yun. _phanerosis_, berasal dari kata _phaneros_, artinya "terwujud") menekankan bahwa karunia rohani itu menjadi manifestasi langsung dari pekerjaan dan kehadiran Roh Kudus di dalam perhimpunan jemaat (ayat 1Kor 12:7-11).
[12:3] 3 Full Life : YESUS ADALAH TUHAN.
Nas : 1Kor 12:3
Paulus memulai pembicaraan tentang karunia rohani dengan kebenaran bahwa karunia dan manifestasi Roh Kudus akan memuliakan Yesus sebagai Tuhan atas gereja. Kriteria tertinggi kegiatan Roh ialah adanya manifestasi yang terus berkembang mengenai pribadi, kehadiran, kuasa, kasih, dan kebenaran Tuhan Yesus Kristus. Dalam manifestasi karunia rohani, Kristus sendiri melayani oleh Roh itu melalui umat-Nya (lih. ayat 1Kor 12:12-27; Mat 25:40).
[12:7] 5 Full Life : PENYATAAN ROH.
Nas : 1Kor 12:7
Untuk ulasan mengenai karunia-karunia rohani sebagai penyataan Roh, serta uraian tentang berbagai karunia yang didaftarkan di sini,
lihat art. KARUNIA ROHANI BAGI ORANG PERCAYA).
[12:12] 7 Full Life : DEMIKIAN PULA KRISTUS.
Nas : 1Kor 12:12
Lihat cat. --> 1Kor 12:1
[atau ref. 1Kor 12:1]
tentang karunia rohani dan tubuh Kristus.
[12:13] 9 Full Life : DALAM SATU ROH KITA SEMUA ... TELAH DIBAPTIS.
Nas : 1Kor 12:13
Baptisan "dalam satu Roh" tidak menunjuk kepada baptisan air ataupun baptisan orang percaya dalam Roh Kudus, seperti yang terjadi pada hari Pentakosta (lih. Mr 1:8;
lihat cat. --> Kis 2:4).
[atau ref. Kis 2:4]
Sebaliknya, itu menunjuk kepada tindakan Roh membaptis orang percaya ke dalam tubuh Kristus, yang menyatukan mereka ke dalam tubuh itu dan menjadikan mereka satu secara rohani dengan orang percaya lainnya. Ini suatu perubahan rohani (yaitu, pembaharuan/kelahiran kembali) yang terjadi pada waktu pertobatan dan menempatkan orang percaya itu "dalam Kristus"
(lihat art. PEMBAHARUAN).
[12:25] 11 Full Life : ANGGOTA-ANGGOTA YANG BERBEDA ITU SALING MEMPERHATIKAN.
Nas : 1Kor 12:25
Karunia-karunia rohani tidak harus menjadi dasar untuk menghormati seorang atau menganggap seorang percaya lebih penting daripada orang percaya yang lain (ayat 1Kor 12:22-24). Sebaliknya, setiap orang ditempatkan dalam tubuh Kristus menurut kehendak Allah (ayat 1Kor 12:18), dan semua anggota itu penting untuk kesehatan rohani dan fungsi yang tepat dari tubuh itu. Karunia rohani harus digunakan, bukan dalam kesombongan atau demi kemuliaan pribadi, tetapi dengan kerinduan yang tulus untuk menolong orang lain dan dengan hati yang betul-betul saling memperdulikan (lih. pasal 1Kor 13:1-13).
[12:28] 13 Full Life : ALLAH TELAH MENETAPKAN BEBERAPA ORANG DALAM JEMAAT.
Nas : 1Kor 12:28
Di sini Paulus memberikan sebagian daftar dari karunia rohani (lih. Rom 12:6-8 dan Ef 4:11-13 untuk daftar karunia pelayanan yang lain).
Lihat art. KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA,
untuk definisi tentang rasul, nabi, pemberita Injil, gembala dan pengajar; juga
lihat cat. --> Yoh 6:2
[atau ref. Yoh 6:2]
untuk definisi "mukjizat-mukjizat";
lihat cat. --> Rom 12:7,
lihat cat. --> Rom 12:8
[atau ref. Rom 12:7-8]
untuk catatan tetang karunia "menolong orang lain" ("menunjukkan kemurahan") dan karunia "administrasi" ("kepemimpinan").
[12:29] 15 Full Life : ADAKAH MEREKA SEMUA ... BERKATA-KATA DALAM BAHASA ROH?
Nas : 1Kor 12:29-30
Dalam pertanyaan retoris Paulus ini tersirat suatu jawaban negatif. Konteks dari pasal 1Kor 12:1-31 menunjukkan bahwa Paulus sedang menunjuk kepada penggunaan karunia berkata-kata dalam bahasa roh dan pasangannya, yaitu karunia menafsirkan bahasa roh, dalam kebaktian ibadah. Dia tidak berusaha membatasi pemakaian bahasa roh dalam doa dan pujian yang ditujukan kepada Allah secara pribadi (bd. 1Kor 14:5). Kebanyakan orang percaya yang telah dibaptis dalam Roh Kudus merasa mudah untuk berdoa dalam bahasa roh waktu mereka menyerahkan diri kepada Roh. Pada hari Pentakosta (Kis 2:4), di Kaisarea (Kis 10:44-46) dan di Efesus (Kis 19:2-6), semua orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus berkata-kata dalam bahasa roh sebagai suatu tanda bahwa mereka telah menerima kepenuhan Roh itu
(lihat art. BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH).
[14:1] 17 Full Life : USAHAKANLAH DIRIMU MEMPEROLEH KARUNIA-KARUNIA ROH.
Nas : 1Kor 14:1
Orang percaya yang mempunyai kasih yang sejati bagi orang lain dalam tubuh Kristus harus merindukan karunia rohani supaya sanggup menolong, menghibur, mendorong, dan menguatkan mereka yang membutuhkan (bd. 1Kor 12:17). Mereka tidak akan dengan pasif menunggu Allah mengaruniakan karunia Roh (1Kor 12:7-10). Sebaliknya, mereka harus merindukan dengan sungguh-sungguh, berusaha, dan berdoa memohon karunia itu, khususnya yang bersifat mendorong, menghibur, dan menguatkan (ayat 1Kor 14:3,13,19,26).
[14:2] 19 Full Life : BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH.
Nas : 1Kor 14:2
Jemaat Korintus telah melebih-lebihkan kepentingan karunia bahasa roh dalam ibadah umum
(lihat art. KARUNIA-KARUNIA ROHANI ORANG PERCAYA)
sehingga mereka mementingkannya lebih dari karunia yang lain. Apa lagi, mereka menjalankannya tanpa penafsiran. Paulus berusaha membenahi penyalahgunaan ini dengan jalan menunjukkan bahwa bahasa roh tanpa penafsiran sama sekali tidak menguntungkan dalam ibadah umum. Garis besar pasal ini adalah sebagai berikut:
- 1) Nubuat lebih membangun jemaat daripada bahasa roh yang tidak ditafsirkan (ayat 1Kor 14:1-4).
- 2) Nubuat dan bahasa roh dengan penafsiran sama pentingnya bagi jemaat (ayat 1Kor 14:5).
- 3) Berkata-kata dengan bahasa roh tanpa penafsiran dalam kebaktian tidak menguntungkan orang lain (ayat 1Kor 14:6-12).
- 4) Mereka yang berkata-kata atau berdoa dengan bahasa roh dalam jemaat harus berusaha untuk membangun jemaat dengan berdoa agar diberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu (ayat 1Kor 14:13).
- 5) Dalam kehidupan pribadi Paulus, berkata-kata dengan bahasa roh kepada Allah merupakan suatu sarana yang penting dalam penyembahan dan pertumbuhan rohani (ayat 1Kor 14:14-19).
- 6) Nubuat lebih berguna daripada bahasa roh yang tidak ditafsirkan karena nubuat menimbulkan keinsafan akan dosa dan pengetahuan akan kehadiran Allah (ayat 1Kor 14:20-25).
- 7) Berkata-kata dengan bahasa roh dan bernubuat harus diatur supaya ketertiban terpelihara dalam jemaat (ayat 1Kor 14:26-40).
[14:2] 20 Full Life : TIDAK BERKATA-KATA KEPADA MANUSIA, TETAPI KEPADA ALLAH.
Nas : 1Kor 14:2
Pada dasarnya ada dua cara untuk memahami ayat ini.
- 1) Beberapa orang percaya bahwa ayat ini menunjukkan bahwa penggunaan
utama bahasa roh, baik dalam jemaat maupun secara pribadi, adalah
terutama untuk berbicara kepada Allah dan bukan kepada manusia. Ketika
bahasa roh ditujukan kepada Allah, maka pembicara itu sedang berhubungan
dengan Allah oleh Roh Kudus dalam bentuk doa, pujian, nyanyian, ucapan
berkat, dan ucapan syukur. Yang diucapkan itu adalah "hal-hal yang
rahasia", yaitu hal-hal yang tidak dapat dipahami oleh pembicara itu dan
oleh para pendengar (bd. ayat 1Kor 14:2,13-17). Penafsiran ucapan
(ayat 1Kor 14:5,13) dalam bahasa roh itu mengizinkan jemaat untuk
masuk ke dalam manifestasi dari penyembahan yang dipimpin Roh sehingga
mereka dapat berkata "Amin" (ayat 1Kor 14:16) kepada doa atau pujian
yang diilhami Roh (ayat 1Kor 14:16; juga
lihat cat. --> 1Kor 14:6).
[atau ref. 1Kor 14:6]
- 2) Pada pihak lain, pernyataan Paulus itu bisa berarti bahwa hanya
Allah yang mengerti bahasa roh kecuali itu ditafsirkan (ayat
1Kor 14:5). Implikasinya adalah bahwa bahasa roh, bila ditafsirkan,
diarahkan kepada manusia. Pandangan ini didukung oleh pernyataan Paulus
yang menyatakan bahwa berkata-kata dengan bahasa roh tidak diucapkan
kepada manusia karena "tidak ada seorang pun yang mengerti"
(lihat cat. --> 1Kor 14:6).
[atau ref. 1Kor 14:6]
[14:3] 21 Full Life : YANG BERNUBUAT ... MEMBANGUN.
Nas : 1Kor 14:3
Karunia bernubuat dalam jemaat didorong oleh Roh Kudus, bukan terutama untuk menubuatkan masa depan, melainkan untuk membangun iman orang percaya, kehidupan rohani, dan keputusan moral untuk tinggal setia kepada Kristus dan ajaran-ajaran-Nya. Akan tetapi, nubuat bukanlah menyampaikan suatu khotbah yang telah dipersiapkan, tetapi menyampaikan pesan secara spontan di bawah dorongan Roh demi pembangunan setiap pribadi ataupun jemaat
(lihat art. KARUNIA-KARUNIA ROHANI ORANG PERCAYA).
[14:4] 23 Full Life : MEMBANGUN DIRINYA SENDIRI.
Nas : 1Kor 14:4
Bahasa roh tanpa penafsirannya akan membangun (yaitu, mengokohkan iman dan kehidupan rohani seorang;
lihat cat. --> 1Kor 14:26)
[atau ref. 1Kor 14:26]
orang yang berbicara itu karena hal itu akan menghubungkan dia dalam persekutuan yang langsung dengan Alah melalui Roh (bd. Ef 3:16; Yud 1:20), sambil melampaui akal budi. Paulus menyatakan bahwa ia berdoa dan bersekutu dengan Allah dengan cara ini dan juga dengan akal budi (ayat 1Kor 14:14-15).
[14:5] 25 Full Life : AKU SUKA, SUPAYA KAMU SEMUA BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH.
Nas : 1Kor 14:5
Keinginan Paulus di sini menunjuk kepada hal berkata-kata dengan bahasa roh dalam ibadah pribadi kepada Allah. Bahasa roh yang sedemikian jelas mempunyai nilai bagi penyembahan dan doa pribadi tiap orang Kristen (ayat 1Kor 14:2,4). Paulus menambahkan bahwa bahasa roh yang asli yang disertai dengan penafsirannya dalam perhimpunan jemaat akan membangun jemaat tersebut, sama seperti bernubuat. Bahasa roh tanpa penafsiran tidak akan berguna bagi jemaat (ayat 1Kor 14:7-9).
[14:6] 27 Full Life : BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH, APAKAH GUNANYA ITU BAGIMU, JIKA.
Nas : 1Kor 14:6
Berkata-kata dengan bahasa roh dapat diarahkan kepada kalangan orang Kristen. Paulus mengandaikan suatu keadaan di mana ia datang kepada jemaat Korintus dan berkata-kata dengan bahasa roh dalam kebaktian. Perkataan itu tidak ada gunanya bagi mereka "jika" ia tidak menyampaikan suatu penyataan atau pesan yang mengandung petunjuk. Susunan dari ayat ini mengemukakan bahwa perkataan Paulus dalam bahasa roh, jika ditafsirkan, akan terdiri atas suatu berita yang berisi penyataan, pengetahuan, nubuat atau petunjuk kepada jemaat. Penafsiran ini didukung oleh ayat 1Kor 14:8, di mana Paulus memberikan suatu analogi mengenai sebuah nafiri yang membawa berita dan peringatan bersiap untuk bertempur. Dengan kata lain, berkata-kata dengan bahasa roh yang disertai penafsiran dapat menyampaikan suatu berita kepada umat Allah, misalnya suatu berita untuk bersiap-siap dalam peperangan rohani melawan Iblis, dosa, dan unsur-unsur yang berdosa dari dunia, atau berita itu dapat menantang kita untuk siaga bagi kedatangan Kristus kembali yang sudah dekat.
[14:8] 29 Full Life : NAFIRI ... MENYIAPKAN DIRI UNTUK BERPERANG.
Nas : 1Kor 14:8
Mereka yang berkata-kata dengan bahasa roh harus membuat bunyi yang mudah dikenali (ayat 1Kor 14:7). Seperti halnya nafiri, mereka harus menyampaikan berita yang jelas. Demikianlah, mereka yang berkata-kata dalam bahasa roh harus berdoa supaya mereka dapat menafsirkan apa yang mereka katakan demi membangun orang lain (ayat 1Kor 14:12).
[14:15] 31 Full Life : BERDOA DENGAN ROHKU ... BERDOA JUGA DENGAN AKAL BUDIKU.
Nas : 1Kor 14:15
Paulus menunjuk kepada pengalaman pribadinya, kepada penggunaan bahasa roh secara pribadi. "Aku berdoa dengan rohku" berarti berdoa dengan bahasa roh, dengan menggunakan rohnya sendiri oleh dorongan Roh Kudus. Roh orang percaya berdoa sementara Roh Kudus memberikan apa yang harus dikatakannya (bd. 1Kor 12:7,11; Kis 2:4). Di sini Paulus membicarakan tentang penggunaan bahasa roh secara pribadi yang ditujukan kepada Allah. Paulus menggunakan bahasa roh tidak hanya untuk berdoa, tetapi juga untuk menyanyi, memuji, dan mengucapkan syukur kepada Allah (ayat 1Kor 14:14-16). "Berdoa dengan akal budiku" berarti berdoa dan memuji dengan akal budinya sendiri dalam bahasa yang telah dipelajarinya, juga oleh dorongan Roh Kudus.
[14:18] 33 Full Life : AKU BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH.
Nas : 1Kor 14:18
Paulus menganggap karunia bahasa roh sebagai suatu bagian yang penting dari kehidupan rohaninya, yang sering diwarnai dengan doa, nyanyian, pujian, dan pengucapan syukur dengan bahasa roh. Dia berbicara dengan penuh hormat dan rasa syukur bagi penyataan Roh ini. Beberapa orang telah menafsirkan ayat ini dengan pengertian bahwa Paulus mengetahui lebih banyak bahasa yang dikenal manusia daripada orang Korintus. Akan tetapi, penafsiran ini salah, karena kata "lebih" (Yun. _mallon_) bukan kata sifat yang menerangkan kata benda "bahasa roh", melainkan suatu kata keterangan perbandingan yang menerangkan kata kerja "berkata-kata". Demikianlah, Paulus tidak mengatakan "Aku berkata-kata dengan lebih banyak bahasa", tetapi sebaliknya, "Aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih (yaitu, lebih sering) daripada kamu semua".
[14:19] 35 Full Life : TETAPI DALAM PERTEMUAN JEMAAT.
Nas : 1Kor 14:19
Dalam pertemuan jemaat, Paulus lebih suka mengucapkan beberapa kata yang dapat dimengerti orang daripada berkata-kata dengan 10.000 kata dalam bahasa roh tanpa penafsiran. Ayat 1Kor 14:18-19 mengandung makna bahwa Paulus berkata-kata dengan bahasa roh lebih sering dalam ibadah pribadinya daripada dalam ibadah umum.
[14:22] 37 Full Life : KARENA ITU KARUNIA BAHASA ROH ADALAH TANDA.
Nas : 1Kor 14:22
Bahasa roh dalam pertemuan jemaat menjadi suatu tanda yang negatif kepada orang yang tidak percaya karena bahasa roh itu menunjukkan bahwa orang yang tidak percaya itu terpisah dari Allah dan tidak dapat mengerti apa yang sedang terjadi (ayat 1Kor 14:21,23). Akan tetapi, nubuat adalah suatu tanda bagi orang percaya, karena mereka menyadari bahwa itu merupakan karya Roh Kudus yang adikodrati dan bukti bahwa Allah sedang bekerja di dalam jemaat (ayat 1Kor 14:24-25). Bahasa roh bisa menjadi tanda juga bagi orang percaya yang menunjukkan bahwa Roh sedang dicurahkan (bd. Kis 10:44-46; 11:15-17) dan dimanifestasikan di antara umat Allah (bd. 1Kor 12:7,10).
[14:24] 39 Full Life : ORANG YANG TIDAK BERIMAN ... DIYAKINKAN OLEH SEMUA.
Nas : 1Kor 14:24
Salah satu tanda yang paling meyakinkan akan kehadiran dan karya Roh Kudus dalam suatu pertemuan jemaat adalah tindakan-Nya menginsafkan manusia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman
(lihat cat. --> Yoh 16:8).
[atau ref. Yoh 16:8]
- 1) Melalui manifestasi Roh di antara umat Allah, dosa akan disingkapkan, pertobatan akan terjadi, dan orang berdosa akan diinsafkan. Di mana tidak ada penyingkapan kefasikan, tidak ada penginsafan akan dosa atau tidak ada ajakan untuk bertobat, jelaslah bahwa Roh Kudus tidak berkarya menurut pola alkitabiah.
- 2) Penyingkapan dosa di dalam hati seorang (ayat 1Kor 14:25) tidak membutuhkan suatu karunia penyataan yang khusus atau "kemampuan mengerti isi hati orang". Perkataan nubuat dan kebenaran moralnya yang disampaikan di bawah dorongan Roh itu cukup untuk menginsafkan hati orang yang berdosa (Ibr 4:12).
[14:26] 41 Full Life : SEMUANYA ITU ... UNTUK MEMBANGUN.
Nas : 1Kor 14:26
Maksud utama dari semua karunia rohani ialah untuk membangun jemaat dan individu (ayat 1Kor 14:3-4,12,17,26). "Membangun" (Yun. _oikodomeo_) berarti mengembangkan kehidupan rohani, kedewasaan, dan tabiat yang saleh dalam kehidupan orang percaya. Hal ini dikerjakan oleh Roh Kudus melalui karunia rohani agar orang percaya berangsur-angsur diubah secara rohani hingga mereka tidak menjadi serupa dengan dunia ini (Rom 12:2-8), melainkan dibangun dalam pengudusan, kasih bagi Allah, kepedulian terhadap orang lain, kemurnian hati, hati nurani yang baik, dan iman yang tulus ikhlas (lih. pasal 1Kor 13: Rom 8:13; 14:1-4,26; Gal 5:16-26; Ef 2:19-22; Ef 4:11-16; Kol 3:16; 1Tes 5:11; Yud 1:20;
lihat cat. --> 1Tim 1:5).
[atau ref. 1Tim 1:5]
[14:27] 43 Full Life : SEORANG LAIN UNTUK MENAFSIRKANNYA.
Nas : 1Kor 14:27
Dalam penggunaan karunia rohani, harus ada ketertiban dan keseimbangan. Pedoman alkitabiah untuk berkata-kata dengan bahasa roh dalam jemaat adalah:
- 1) Dalam satu pertemuan mana pun harus tidak lebih dari dua atau tiga orang yang berkata-kata, berdoa atau memuji dengan bahasa roh, dan hal ini harus dilakukan dengan penafsirannya (ayat 1Kor 14:27-28).
- 2) Berkata-kata dengan bahasa roh harus dilakukan oleh seorang demi seorang (ayat 1Kor 14:27).
- 3) Semua perkataan dengan bahasa roh harus dinilai keasliannya oleh jemaat (ayat 1Kor 14:29,32).
- 4) Jika tidak ada orang yang menafsirkan, maka orang percaya boleh berkata-kata dengan bahasa roh secara pribadi dalam doa kepada Allah (ayat 1Kor 14:28).
[14:29] 45 Full Life : YANG LAIN MENANGGAPI
Nas : 1Kor 14:29
(versi Inggris NIV -- "yang lain mempertimbangkan dengan saksama"). Semua nubuat harus dinilai tentang apa yang dikatakannya. Hal ini menunjukkan bahwa nubuat PB tidak bebas terhadap kesalahan dan barangkali perlu dikoreksi.
- 1) Kadang-kadang nubuat dan ucapan dengan bahasa roh mungkin bukan
suatu firman dari Allah (bd. 1Yoh 4:1). Bahkan, roh-roh jahat pun,
melalui kehadiran guru atau nabi palsu, dapat bekerja dalam perhimpunan
jemaat. Bernubuat, berkata-kata dengan bahasa roh atau memiliki karunia
rohani apa pun tidak menjadi jaminan bahwa seseorang adalah nabi yang
benar atau orang percaya yang benar
(lihat art. GURU-GURU PALSU),
karena karunia rohani itu dapat ditiru oleh Iblis (Mat 24:24; 2Tes 2:9-12; Wahy 13:13-14). - 2) Jikalau jemaat belum menetapkan cara-cara yang tepat dan teratur (bd. ayat 1Kor 14:40) untuk menilai nubuat, mereka telah lalai mengikuti pedoman alkitabiah. Perhatikanlah pula bahwa nubuat tidak dianggap sebagai suatu dorongan Roh yang tak dapat ditahan, karena hanya satu nabi diperkenankan untuk berbicara pada suatu waktu (ayat 1Kor 14:30-32).
- 3) Bagaimanakah seharusnya sikap jemaat terhadap berita nubuat?
- (a) Semua nubuat harus dinilai sesuai dengan standar kebenaran alkitabiah (bd. Ul 13:1-3). Orang percaya harus mencari penggenapannya (bd. Ul 18:22), mempersiapkan dirinya untuk kemungkinan bahwa nubuat itu bisa atau tidak bisa digenapi.
- (b) Jikalau kata nubuat itu suatu nasihat, maka jemaat perlu bertanya, "Apa yang harus kami perbuat untuk menaati kehendak Roh ?"
[14:31] 47 Full Life : KAMU SEMUA BOLEH BERNUBUAT SEORANG DEMI SEORANG.
Nas : 1Kor 14:31
Perbedaan di antara nubuat sebagai suatu karunia rohani dan nubuat sebagai bagian dari Alkitab harus dijaga dengan tepat, walaupun dalam kedua kasus, beritanya diterima dari Allah.
- 1) Para penulis Alkitab menerima berita mereka melalui ilham langsung
dari Roh Kudus dan menyampaikannya tanpa kesalahan. Hasilnya ialah suatu
berita yang mutlak sempurna
(lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).
- 2) Tetapi, nubuat sebagaimana digambarkan dalam pasal 1Kor 12:1-31
dan 1Kor 14:1-40 tidak boleh diberi kekuasaan yang sama atau
diterima sebagai tidak salah seperti Firman Allah yang diilhamkan
(2Tim 3:16). Sekalipun datang dari dorongan Roh, jenis nubuat ini
tidak boleh dianggap tidak bisa salah. Beritanya selalu terbuka terhadap
kekeliruan dari manusia. Inilah sebabnya dewasa ini nubuat tidak boleh
disejajarkan dengan Alkitab. Selanjutnya, nubuat masa kini tidak boleh
diterima oleh jemaat setempat sebelum orang percaya lainnya menilai isi
ucapan tersebut untuk menetapkan keabsahannya (ayat 1Kor 12:10;
lihat cat. --> 1Kor 14:29).
[atau ref. 1Kor 14:29]
Landasan utama untuk penilaian ini ialah Firman Allah yang tertulis: apakah itu sesuai dengan ajaran rasuli? Firman Allah yang tertulis harus selalu menguji segala pengalaman dan ucapan.
[14:34] 49 Full Life : PEREMPUAN-PEREMPUAN HARUS BERDIAM DIRI.
Nas : 1Kor 14:34
Ayat ini barangkali diterangkan oleh ayat 1Kor 14:35, dalam arti bahwa para perempuan itu dilarang mengganggu kebaktian dengan mengajukan pertanyaan yang dapat ditanyakan di rumah. Dalam 1Kor 11:5 Paulus menganggap bahwa perempuan berdoa dan bernubuat dalam perhimpunan jemaat umum (bd. perkataan "tiap-tiap orang" dalam 1Kor 14:23-24,31).
[14:39] 51 Full Life : BERNUBUAT DAN JANGANLAH MELARANG ... BAHASA ROH.
Nas : 1Kor 14:39
Dua perintah ini mengakhiri pembicaraan Paulus mengenai nubuat dan bahasa roh. Apabila jemaat Korintus menolak untuk mengakui bahwa perintahnya adalah "perintah Tuhan", maka mereka membuktikan bahwa mereka bukan nabi, atau umat Roh itu (ayat 1Kor 14:37-38). Gereja zaman sekarang yang mengaku hendak mengikuti Firman Allah, namun melarang orang untuk berkata-kata dengan bahasa roh dan tidak sungguh-sungguh merindukan jemaatnya bernubuat, harus bertanya kepada diri sendiri bagaimana ayat 1Kor 14:37-38 dapat diterapkan pada mereka.