Teks -- Ezra 9:2 (TB)

9:2 Karena mereka telah mengambil isteri dari antara anak perempuan orang-orang itu untuk diri sendiri dan untuk anak-anak mereka, sehingga bercampurlah benih yang kudus dengan penduduk negeri, bahkan para pemuka dan penguasalah yang lebih dahulu melakukan perbuatan tidak setia itu."

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Ezr 9:2 - MENGAMBIL ISTERI DARI ANTARA ANAK PEREMPUAN ORANG-ORANG ITU.

Nas : Ezr 9:2

Ketika Ezra tiba di Yerusalem, ia menemukan banyak orang, termasuk para imam, orang Lewi, dan para pejabat, telah menikah dengan wanita yang menyembah dewa-dewa lain serta mengikuti kebiasaan kafir yang menjijikkan dan cemar (ayat Ezr 9:1-2,11). Kawin campur dengan orang yang tidak beriman secara jelas dilarang dalam hukum Musa (Kel 34:11-16; Ul 7:1-4; bd. Mazm 106:35); PB juga melarang umat perjanjian Allah yang baru untuk menikahi orang yang tidak percaya (1Kor 7:39; bd. 2Kor 6:14).

Full Life: Ezr 9:2 - BENIH YANG KUDUS.

Nas : Ezr 9:2

Panggilan mulia Israel ialah untuk menjadi "bangsa yang kudus" (bd. Kel 19:6; Yes 6:13; Mal 2:15).

1. 1) Mereka akan menjadi milik Allah yang berharga, mencerminkan kepribadian dan kekudusan-Nya sementara memisahkan diri dari cara-cara amoral orang-orang yang bukan umat-Nya (Ul 7:1-11).
2. 2) Orang percaya PB juga dipanggil untuk hidup terpisah dari dunia (2Kor 6:14-18). Orang yang mengaku Yesus sebagai Tuhan haruslah menjadi "bangsa yang kudus" (1Pet 2:9-12), dikhususkan untuk melaksanakan kehendak dan pekerjaan Bapa. Secara tidak langsung dinyatakan bahwa seorang percaya yang dipimpin Roh akan hidup benar dan terpisah dalam persekutuan dengan Allah (1Kor 6:11), hidup sedemikian rupa sehingga berbeda dengan angkatan yang rusak ini (Kis 2:40;

   lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA);

   orang demikian akan senantiasa berusaha menggenapi kehendak Allah selaku anak-Nya yang sejati (Rom 8:13-16).

Ende: Ezr 9:1--10:17

Peristiwa jang ditjeritakan disini baru terdjadi dalam bulan kesembilan tahun tibanja Esra (Ezr 10:9). Ia tiba bulan kelima (Ezr 7:9) jaitu th.458. Menurut Nehemia 8(Neh 8) suatu upatjara pembatjaan Taurat sudah terlaksana. Berita kitab Nehemia itu mungkin seharusnja ditaruh didepan Ezr 9:1.

Ref. Silang FULL: Ezr 9:2 - anak perempuan // sehingga bercampurlah // benih // tidak setia

· anak perempuan: Kel 34:16; [Lihat FULL. Kel 34:16]; Rut 1:4; [Lihat FULL. Rut 1:4]

· sehingga bercampurlah: Mazm 106:35

· benih: Kel 22:31; [Lihat FULL. Kel 22:31]; Im 27:30; [Lihat FULL. Im 27:30]; Ul 14:2; [Lihat FULL. Ul 14:2]

· tidak setia: Ezr 10:2

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Ezr 9:2 - Karena mereka telah mengambil anak perempuan mereka untuk diri mereka sendiri, dan untuk anak-anak mereka // sehingga benih yang kudus // telah mencampurkan diri mereka dengan bangsa-bangsa di tanah tersebut // ya, tangan para pangeran dan penguasa telah menjadi yang utama dalam pelanggaran ini // dalam pelanggaran pertama ini

Sebab mereka telah mengambil anak perempuan mereka untuk diri mereka sendiri, dan untuk anak-anak mereka,.... Beberapa yang adalah duda tidak hanya mengambil istri dari bangsa-bangsa di atas, baik ketika mereka berada di Babilon, di mana banyak dari bangsa-bangsa ini juga berada, atau lebih tepatnya sejak kembalinya mereka; tetapi mereka juga mengambil untuk anak-anak mereka; ya, beberapa yang sudah memiliki istri mengambil wanita asing untuk diri mereka, lihat Mal 2:13,

sehingga benih yang kudus; seperti yang telah dipisahkan Tuhan dari bangsa-bangsa lain, dipilih-Nya untuk menjadi umat yang kudus di atas semua umat, dan dikhususkan untuk pelayanan dan penyembahan-Nya:

telah mencampurkan diri mereka dengan bangsa-bangsa di tanah tersebut; seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dengan menikahi mereka:

ya, tangan para pangeran dan penguasa telah menjadi yang utama dalam pelanggaran ini; mereka adalah yang pertama terlibat dalam hal ini, menjadi penggerak utama, yang seharusnya dengan otoritas dan contoh mereka menahan orang lain; atau mereka adalah

dalam pelanggaran pertama ini ⁱ; yang merupakan pelanggaran berat dan utama yang dilakukan oleh bangsa tersebut setelah kembalinya mereka dari pembuangan.