Teks -- Yohanes 3:19 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Yoh 3:19
Full Life: Yoh 3:19 - LEBIH MENYUKAI KEGELAPAN DARIPADA TERANG.
Nas : Yoh 3:19
Salah satu ciri dasar dari orang fasik adalah bahwa mereka mengasihi
kegelapan, yaitu mereka menikmati dosa dan imoralitas (Rom 1:18...
Nas : Yoh 3:19
Salah satu ciri dasar dari orang fasik adalah bahwa mereka mengasihi kegelapan, yaitu mereka menikmati dosa dan imoralitas (Rom 1:18-32; Fili 3:19; 2Tim 3:2-5; 2Pet 2:12-15). Sebaliknya, orang yang benar-benar sudah dilahirkan baru mengasihi kebenaran dan membenci kefasikan
(lihat cat. --> Ibr 1:9),
[atau ref. Ibr 1:9]
dan merasa sedih apabila menyaksikan perbuatan jahat yang dilakukan orang fasik (1Kor 13:6). Mereka tidak senang dengan hiburan sensual atau kelakuan berdosa yang dewasa ini begitu populer di kalangan masyarakat (Mazm 97:10; Ams 8:13; Rom 12:9;
lihat cat. --> 2Pet 2:8 dan
lihat cat. --> Wahy 2:6).
Ref. Silang FULL -> Yoh 3:19
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg -> Yoh 3:1-21; Yoh 3:1-21; Yoh 3:19; Yoh 3:16-21; Yoh 3:19; Yoh 2:1--4:45; Yoh 1:19--10:42
3:1-21 Lahir jasmani, dan lahir dari Roh
3:1-21 Lahir jasmani, dan lahir dari Roh
Hagelberg: Yoh 3:19 - -- 3:19 Dan inilah penghakiman323 itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai324 kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-pe...
3:19 Dan inilah penghakiman323 itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai324 kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Melalui kiasan Terang, Yohanes menjelaskan kepada kita mengenai proses penghakiman. Penjelasan proses penghakiman ini dapat dianggap kelanjutan dari pasal 3:16-18b. Anak Allah tidak datang "untuk menghukum dunia", tetapi oleh karena mereka tidak percaya, mereka "telah berada di bawah hukuman". Demikianlah keadaan mereka, karena walaupun Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang. Sikap itu yang mereka pegang, bahwa mereka lebih menyukai kegelapan, mendorong mereka jauh dari Terang. Di situ tidak ada keselamatan.
Morris325 menjelaskan bahwa dalam hal ini teologia Injil Yohanes jauh berbeda dati pandangan Gulungan Laut Mati, karena mereka di Qumran memegang pada takdir atau nasib yang sangat kuat. Dalam Gulungan Laut Mati anak-anak kegelapan terbelenggu menjadi anak-anak kegelapan dan melakukan kejahatan karena demikianlah takdir mereka. Yohanes tidak menerima ajaran itu. Menurut Yohanes, mereka melakukan kejahatan karena mereka lebih menyukai kegelapan. Mereka di Qumran menekankan takdir, sedangkan Yohanes menekankan pertanggung jawaban.
Hagelberg: Yoh 3:16-21 - -- 6. Penjelasan panjang I (3:16-21)
Zaman itu bahasa Yunani tidak memakai tanda kutip untuk menandai permulaan atau akhir percakapan, sehingga kadang-ka...
6. Penjelasan panjang I (3:16-21)
Zaman itu bahasa Yunani tidak memakai tanda kutip untuk menandai permulaan atau akhir percakapan, sehingga kadang-kadang agak sulit memastikan siapa berbicara. Nas ini merupakan salah satu kasus kesulitan tersebut. Ada sarjana yang berkata bahwa seluruh pasal 3:1-21 menceritakan percakapan antara Tuhan Yesus dan Nikodemus.300 Namun beberapa sarjana yang lain301 berpikir bahwa kata Tuhan Yesus beakhir dengan ayat 15, dan ayat 16-21 merupakan renungan atau penjelasan Rasul Yohanes.
Hal ini tidak dapat ditentukan secara pasti. Memang jika seluruh Perjanjian Baru diterima sebagai Firman Allah, maka kata Tuhan Yesus dan kata Rasul Yohanes sama-sama diterima sebagai Firman Allah. Meskipun demikian, penulis berpikir bahwa ayat 16-21 merupakan renungan Rasul Yohanes, karena:
1. Di dalamnya ada istilah tertentu yang tidak dipakai oleh Tuhan Yesus.302
2. Istilah "telah mengaruniakan"303 menceritakan sesuatu yang sudah terjadi, tetapi penyaliban-Nya belum terjadi pada waktu Tuhan Yesus berbicara dengan Nikodemus. Pada waktu Rasul Yohanes menulis Injil Yohanes, memang, Allah "telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal."304
Ternyata puncak percakapan Tuhan Yesus dengan Nikodemus, yaitu pasal 3:15, mengandung kebenaran yang begitu indah sehingga Yohanes merasa bahwa dia harus mengembangkan pokok itu bagi para pembaca. Nampaknya ayat 15 menimbulkan pikiran yang perlu dia catat bagi kita. Apa yang dia catat bagi kita belum dapat dikatakan kepada Nikodemus, yang sudah menjadi bingung, dan saat itu belum siap bertumbuh dalam iman, tetapi para pembaca, yang telah membaca pasal 1-2, dapat menangkap apa yang diuraikan dalam nas ini.
Hagelberg: Yoh 3:19 - -- 3:19 Dan inilah penghakiman323 itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai324 kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-pe...
3:19 Dan inilah penghakiman323 itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai324 kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Melalui kiasan Terang, Yohanes menjelaskan kepada kita mengenai proses penghakiman. Penjelasan proses penghakiman ini dapat dianggap kelanjutan dari pasal 3:16-18b. Anak Allah tidak datang "untuk menghukum dunia", tetapi oleh karena mereka tidak percaya, mereka "telah berada di bawah hukuman". Demikianlah keadaan mereka, karena walaupun Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang. Sikap itu yang mereka pegang, bahwa mereka lebih menyukai kegelapan, mendorong mereka jauh dari Terang. Di situ tidak ada keselamatan.
Morris325 menjelaskan bahwa dalam hal ini teologia Injil Yohanes jauh berbeda dati pandangan Gulungan Laut Mati, karena mereka di Qumran memegang pada takdir atau nasib yang sangat kuat. Dalam Gulungan Laut Mati anak-anak kegelapan terbelenggu menjadi anak-anak kegelapan dan melakukan kejahatan karena demikianlah takdir mereka. Yohanes tidak menerima ajaran itu. Menurut Yohanes, mereka melakukan kejahatan karena mereka lebih menyukai kegelapan. Mereka di Qumran menekankan takdir, sedangkan Yohanes menekankan pertanggung jawaban.
B. Pelayanan yang Awal: Tanda, Perbuatan, dan Kata (2:1-4:45)
II. PENYATAAN YESUS DENGAN KATA DAN PERBUATAN (1:19-10:42)