Teks -- Ibrani 12:9 (TB)

12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Ref. Silang FULL: Ibr 12:9 - segala roh // boleh hidup

· segala roh: Bil 16:22; 27:16; Wahy 22:6

· boleh hidup: Yes 38:16

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Hagelberg: Ibr 12:3-11

2. Terimalah Didikan Tuhan (12:3-11)

Di sini dikatakan bahwa penderitaan mereka tidak seberat apa yang mereka pikirkan.

a. Penderitaan Mereka Tidak Seberat Penderitaan Yesus (12:3-4)

Perintis kita sudah mengalami "bantahan" dan "mencucurkan darah."

b. Penderitaan Mereka Bisa Menguatkan Mereka (12:5-11)

Amsal 3:11-12 (dari Septuaginta) dikutip dan diuraikan di sini untuk supaya mereka mengerti bahwa sama seperti setiap anak yang sah akan dididik oleh ayahnya, demikian juga setiap orang yang sungguh lahir baru, yang boleh disebut anak Allah, akan dididik oleh Allah. Dan didikan itu dimaksudkan oleh Allah, Bapa kita, untuk membentuk kita dan untuk mendewasakan kita. Kesusahan atau didikan yang mereka alami harus dianggap sebagai bukti bahwa mereka adalah anak yang dikasihi.

Hagelberg: Ibr 11:1--12:29

IV. Bagian Ketiga: Tanggapan yang beriman (pasal 11:1-12:29)

Jikalau surat ini menyerukan supaya para pembaca tetap percaya dan meneguhkan iman mereka, maka bagian ini sangat cocok dengan tujuan itu. Iman yang teguh merupakan tanggapan yang satu-satunya yang layak bagi kita yang sudah membaca pasal 1 sampai dengan pasal 10. Seperti biasa dalam surat ini, ada eksposisi (pasal 11) yang disusul dengan peringatan dan dorongan (pasal 12).

Pasal 11-12 menyuruh kita untuk meneguhkan iman kita oleh karena contoh tokoh-tokoh Israel dan oleh karena dahsyatnya hubungan kita dengan Tuhan.

Gill (ID): Ibr 12:9 - Selanjutnya, kita mempunyai bapa-bapa dari daging kita // yang memperbaiki kita // dan kita memberi mereka penghormatan // Tidakkah kita jauh lebih baik tunduk kepada Bapa roh, dan hidup?

Selain itu, kita mempunyai bapa-bapa yang berasal dari daging kita,.... Orang tua duniawi; yang disebut demikian, karena mereka adalah penyebab dan alat langsung dari kelahiran anak-anak mereka, serta tubuh daging dan keberadaan duniawi mereka; dan untuk membedakan mereka dari Bapa roh: dan ini menunjukkan, bahwa mereka tidak memiliki roh atau jiwa dari mereka, hanya daging atau tubuh, yang lemah dan korup; dan oleh karena itu dikenal dengan nama ini.

Yang memperbaiki kita; segera, dan pada waktu yang tepat, dengan kasih, dan untuk pengajaran, serta untuk mencegah kehancuran, dan kematian:

dan kita memberi mereka penghormatan; dengan menundukkan diri pada koreksi mereka, dan mendengarkan itu; dengan mengambil rasa malu bagi diri mereka, dan mengakui kesalahan yang dilakukan; dengan mempertahankan perasaan yang sama untuk mereka; dan, dengan kehati-hatian untuk tidak menyinggung di masa depan.

Tidakkah kita jauh lebih baik tunduk kepada Bapa roh, dan hidup? yaitu, kepada Tuhan, yang disebut demikian; bukan karena Dia adalah Pencipta malaikat, yang adalah roh; tetapi karena Dia adalah Pencipta jiwa manusia; jiwa adalah bagian manusia yang lebih mulia dan unggul: ia mencerminkan kemiripan dengan Tuhan; ia adalah, hidup manusia, dan abadi; ia sangat berharga, dan penebusan atasnya; ini pada awalnya diciptakan langsung oleh Tuhan; dan Dia masih terus menciptakan jiwa, yang Dia pelihara dalam keberadaannya, dan memiliki kuasa untuk menyelamatkan dan menghancurkannya. Selain itu, Tuhan dapat disebut demikian, karena Dia adalah penulis dan pemberi semua karunia spiritual, dan khususnya rahmat regenerasi; Dia yang memperbarui roh yang benar dalam diri mereka, dan menempatkan roh baru ke dalam mereka: sekarang yang demikian seharusnya "tunduk" kepada-Nya; tidak hanya sebagai makhluk kepada Pencipta, dan sebagai subjek kepada pangeran mereka: tetapi sebagai anak kepada seorang bapa, dan khususnya kepada-Nya, saat dan ketika memberikan koreksi; mereka harus membungkuk kepada kekuasaan-Nya, menyerahkan diri kepada kehendak-Nya, rendah hati di bawah tangan-Nya yang kuat, diam dan tenang, dan menanggung segala sesuatu dengan sabar; keuntungan yang dihasilkan dari penundukan semacam itu adalah kehidupan: "dan hidup"; atau "supaya kamu hidup"; atau "dan kamu akan hidup": dengan lebih nyaman, dan lebih untuk kemuliaan Tuhan, dalam persekutuan dan persahabatan dengan-Nya di sini, dan di surga selama segala eternity.