
Teks -- Kisah Para Rasul 4:31 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Kis 4:31 - MEREKA SEMUA PENUH DENGAN ROH KUDUS.
Nas : Kis 4:31
Beberapa kebenaran penting menonjol di sini.
1) Istilah "dibaptiskan dengan (atau dalam) Roh Kudus"
(lihat cat. --> K...
Nas : Kis 4:31
Beberapa kebenaran penting menonjol di sini.
- 1) Istilah "dibaptiskan dengan (atau dalam) Roh Kudus"
(lihat cat. --> Kis 1:5)
[atau ref. Kis 1:5]
menguraikan karya Roh Kudus yang mengabdikan orang percaya ketika menuntunnya ke dalam kuasa ilahi untuk bersaksi. Istilah "penuh", "diselimuti", dan "diberi kuasa" menunjukkan kepada perlengkapan yang diberi Roh Kudus untuk pelayanan (Kis 2:4; 4:8,31; 9:17; 13:9,52). Sebagaimana diperlukan, "kepenuhan" ini dapat diulangi. - 2) Istilah "mencurahkan Roh" (Kis 2:17-18; 10:45), "menerima karunia Roh Kudus" (Kis 2:38; 8:15), "Roh Kudus turun ke atas" (Kis 8:16; 10:44; 11:15; 19:6) merupakan ungkapan-ungkapan yang berbeda tentang peristiwa ketika orang percaya "penuh dengan Roh Kudus" (Kis 2:4; 4:31; 9:17).
- 3) Semua orang percaya, termasuk para rasul yang telah dipenuhi
sebelumnya (Kis 2:4), kini dipenuhi kembali untuk menghadapi
perlawanan yang terus-menerus dari golongan Yahudi (ayat Kis 4:29).
Kepenuhan kembali dengan Roh Kudus merupakan bagian dari kehendak dan
persediaan Allah bagi semua orang yang telah menerima baptisan dalam Roh
Kudus (bd.
lihat cat. --> Kis 4:8;
lihat cat. --> Kis 13:52).
[atau ref. Kis 4:8; 13:52]
Kita harus mengharapkan dan mencari kepenuhan kembali ini. - 4) Roh Kudus di sini mengunjungi seluruh jemaat. Karena itu, untuk memenuhi kehendak Allah untuk gereja, yang dipenuhi bukan saja perseorangan (ayat Kis 4:8; 9:17; 13:9), namun seluruh jemaat (Kis 2:4; 4:31; 13:53) harus meng-alami berbagai kunjungan Roh Kudus apabila terjadi kebutuhan dan tantangan khusus.
- 5) Gerakan Allah di atas seluruh jemaat dengan kepenuhan Roh Kudus yang baru menghasilkan keberanian dan kuasa dalam bersaksi, saling mengasihi dan kasih karunia berlimpah bagi semuanya.

Full Life: Kis 4:31 - MEMBERITAKAN FIRMAN ALLAH DENGAN BERANI.
Nas : Kis 4:31
Kuasa Roh Kudus yang ada di dalam batin dan realitas kehadiran Allah
yang dihasilkan dari kepenuhan Roh membebaskan orang percaya da...
Nas : Kis 4:31
Kuasa Roh Kudus yang ada di dalam batin dan realitas kehadiran Allah yang dihasilkan dari kepenuhan Roh membebaskan orang percaya dari ketakutan terhadap orang lain dan meningkatkan keberanian dalam memberitakan Firman Allah.
Jerusalem -> Kis 4:31
Ref. Silang FULL -> Kis 4:31
Ref. Silang FULL: Kis 4:31 - berdoa, goyanglah // Roh Kudus // firman Allah // dengan berani · berdoa, goyanglah: Kis 2:2
· Roh Kudus: Luk 1:15; Luk 1:15
· firman Allah: Ibr 4:12; Ibr 4:12
· dengan berani: Kis 4:29;...

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Kis 4:23-31
Matthew Henry: Kis 4:23-31 - Rasul-rasul Kembali kepada Teman-teman Mereka; Permohonan Tulus Para Rasul Rasul-rasul Kembali kepada Teman-teman Mereka; Permohonan Tulus Para Rasul ( Kis 4:23-31)
Sesudah ini kita akan melihat mereka berpacu melawan ku...
Rasul-rasul Kembali kepada Teman-teman Mereka; Permohonan Tulus Para Rasul ( Kis 4:23-31)
- Sesudah ini kita akan melihat mereka berpacu melawan kuda (Yer. 12:5). Sekarang kita tidak mendengar perihal para imam kepala lagi, tentang apa yang mereka lakukan setelah melepaskan Petrus dan Yohanes. Sekarang kita akan mengikuti kedua saksi itu. Di sini diceritakan tentang,
- I. Kembalinya mereka kepada saudara-saudara mereka, yakni para rasul dan pelayan-pelayan Tuhan yang lain, dan mungkin juga beberapa orang Kristen (ay. Kis 4:23), Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, yang ketika itu mungkin sedang berkumpul, turut merasakan penderitaan kedua rasul itu, dan berdoa bagi mereka (seperti di Kisah Para Rasul 12:12). Begitu dibebaskan, mereka datang kepada sahabat-sahabat lama mereka dan kembali kepada persekutuan jemaat mereka.
- 1. Meskipun Allah telah memberikan penghargaan tinggi kepada mereka dengan memanggil mereka untuk menjadi saksi-saksi-Nya serta melengkapi mereka dengan kemampuan untuk menjalankan tugas dengan begitu baik, kedua orang itu tidak menyombongkan diri dengan kehormatan yang mereka terima itu, atau lalu menganggap diri mereka lebih tinggi daripada saudara-saudara mereka. Sebaliknya, mereka pergi kepada teman-teman mereka. Janganlah sampai semakin banyak karunia kita terima ataupun semakin berguna diri kita membuat kita merasa lebih penting, baik dalam tugas maupun hak istimewa dalam persekutuan orang kudus.
- 2. Meskipun musuh telah mengancam mereka dengan keras, dan berusaha keras mematahkan semangat dan menakut-nakuti mereka supaya tidak melakukan lagi tugas yang mereka lakukan bersama, kedua rasul itu pergi kepada teman-teman mereka tanpa merasa takut dengan murka para pemimpin itu. Setelah dilepaskan, mereka bisa saja menenangkan diri dengan masuk ke kamar dan bersaat teduh beberapa waktu di situ. Namun, mereka telah ditempatkan di tengah masyarakat umum dan tidak boleh lebih mementingkan kepuasan pribadi daripada kebaikan orang banyak. Para pengikut Kristus akan dapat memberikan yang terbaik apabila mereka berada di tengah teman-teman, asalkan mereka adalah teman-teman sendiri.
- II. Laporan yang mereka sampaikan tentang apa saja yang telah terjadi. Mereka menceritakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka, dan pasti sambil menambahkan perihal kemampuan yang diberikan melalui kasih karunia Allah untuk menjawab, dan bagaimana sidang itu berjalan. Keduanya menceritakan hal itu kepada teman-teman mereka,
- 1. Supaya mereka mengetahui apa saja yang bisa diharapkan baik dari manusia maupun Allah mengenai kemajuan pekerjaan mereka. Dari manusia, mereka bisa menantikan segala sesuatu yang menakutkan, tetapi dari Allah mereka dapat mengharapkan segala sesuatu yang membesarkan hati. Manusia akan melakukan apa saja untuk menjatuhkan mereka, tetapi Allah akan sungguh-sungguh memastikan untuk mendukung mereka. Demikianlah saudara-saudara di dalam Tuhan saling menguatkan melalui persekutuan dan pengalaman mereka, seperti dalam Filipi 1:14.
- 2. Supaya mereka dapat mencatatnya dalam sejarah gereja, demi kepentingan anak cucu, terutama demi peneguhan iman kita menyangkut kebangkitan Kristus. Dalam beberapa hal, bungkamnya lawan tidak terpisah jauh dari persetujuan dan kesaksian lawan itu sendiri. Kedua rasul ini dengan terang-terangan mengatakan kepada para imam kepala bahwa Allah telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, dan meskipun imam-imam itu merupakan kelompok yang bersatu, mereka tidak cukup percaya diri untuk menyangkalinya. Sebaliknya, dengan cara yang teramat bodoh dan licik mereka memerintahkan kepada rasul-rasul itu untuk tidak menceritakan hal itu kepada siapa pun.
- 3. Supaya mereka sekarang dapat bersatu dalam doa dan puji-pujian. Melalui keharmonisan seperti ini Allah akan semakin dipermuliakan dan gereja semakin maju. Oleh sebab itu kita harus menyampaikan kepada saudara-saudara kita perihal campur tangan pemeliharaan Allah yang berkaitan dengan diri kita, dan juga pengalaman kita tentang penyertaan-Nya, supaya mereka dapat mendukung kita dalam memuliakan Allah bersama-sama.
- III. Seruan mereka kepada Allah dalam kejadian ini. Ketika mereka mendengar tentang kejahatan para imam yang tanpa daya dan keberanian penuh kuasa kedua rasul yang menjadi korban itu, mereka lalu mengumpulkan teman-teman yang lain dan berdoa bersama. Maka berserulah mereka bersama-sama kepada Allah (ay. Kis 4:24). Tidak berarti bahwa mereka semua mengatakan kata-kata yang sama dengan serempak (meskipun ada juga kemungkinan mereka melakukan hal itu karena berada di bawah ilham Roh yang satu dan sama), tetapi salah seorang mewakili yang lain dan berseru kepada Allah sementara yang lain mengaminkan bersama dia, hymothymadon – dengan satu pikiran (itulah makna perkataan tersebut). Mereka sehati bersamanya. Jadi meskipun hanya seorang yang berbicara, mereka semuanya berdoa. Salah satu mengangkat suara, dan bersama dia, mereka semua mengangkat hati, yang sama saja dengan mengangkat suara atau berseru kepada Allah, sebab bagi Allah, pikiran sama saja dengan perkataan. Musa berseru kepada TUHAN, padahal ia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Nah, di dalam seruan khidmat kepada Allah ini kita melihat,
- 1. Pemujaan mereka terhadap Allah sebagai Pencipta langit dan bumi (ay. Kis 4:24). Dengan satu hati, yang diperlihatkan dengan satu suara, mereka memuliakan Allah (Rm. 15:6). Mereka berkata, “Ya Tuhan, Engkaulah Allah, Engkau sendiri saja Allah. Despota, Engkaulah Tuan dan Penguasa yang berdaulat” (demikianlah arti istilah itu), “Engkaulah Allah. Allah dan bukan manusia. Allah, bukan perbuatan tangan manusia. Pencipta segala sesuatu, dan bukan ciptaan menurut angan-angan manusia. Engkaulah Allah yang menjadikan langit dan bumi, laut, dunia atas dan bawah, serta segala isinya.” Demikianlah kita orang-orang Kristen membedakan diri dengan orang-orang yang tidak mengenal Allah, yang menyembah ilah-ilah buatan tangan mereka sendiri, sementara kita menyembah Allah yang menciptakan kita dan dunia beserta segenap isinya. Sungguh sangat pantas untuk mengawali doa-doa dan juga pengakuan iman kita dengan menyatakan bahwa Allah adalah Bapa Yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, serta segala sesuatu yang kelihatan dan yang tidak kelihatan. Walaupun ketika itu hati para rasul meluap-luap dengan rahasia penebusan dunia, mereka tidak melupakan atau mengabaikan sejarah penciptaan dunia. Sebab agama Kristen dimaksudkan untuk menegaskan dan meningkatkan, bukan mengurangi makna atau mendesak kebenaran serta perintah-perintah agama yang berdasarkan akal manusia. Ini merupakan hal yang sangat menguatkan hati para hamba Allah, baik dalam melakukan pekerjaan maupun menderita dalam pekerjaan, karena mereka melayani Allah yang menciptakan segala sesuatu, dan oleh karena itu berkuasa atas waktu mereka serta segala kejadian yang berkaitan dengan mereka. Ia juga mampu menguatkan mereka dalam semua kesukaran mereka. Dan, jika kita memberikan kemuliaan kepada-Nya atas hal ini, kita juga boleh ikut menikmati penghiburannya.
- 2. Murid-murid memperdamaikan diri dengan pemeliharaan Allah ketika itu dengan merenungkan ayat-ayat dalam Perjanjian Lama yang menubuatkan bahwa kerajaan Sang Mesias akan menghadapi perlawanan seperti ini sejak awal kerajaan itu ditetapkan di dunia (ay. Kis 4:25-26). Allah, yang menjadikan langit dan bumi, tidak dapat kalah dari perlawanan apa pun yang melawan rancangan-rancangan-Nya, karena tidak ada yang berani (setidaknya bertahan) membantah atau bersaing dengan-Nya. Bahkan, demikianlah yang tertulis, Ia telah berfirman atau menuliskan dengan perantaraan hamba-Nya Daud, yang tampaknya adalah penulis Mazmur pasal dua, dan oleh karena itu besar kemungkinan juga penulis pasal pertama dan mazmur-mazmur lain yang tidak saling berkaitan, meskipun namanya tidak tercantum di dalam judulnya. Oleh sebab itu, hendaknya hal ini tidak mengejutkan mereka ataupun mengecilkan hati siapa pun yang menerima ajaran mereka, sebab haruslah digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci. Sudah dinubuatkan di dalam Mazmur 2:1-2,
- (1) Bahwa orang-orang kafir akan murka terhadap Kristus dan kerajaan-Nya dan marah apabila orang berusaha menegakkannya, sebab itu berarti bahwa berhala-berhala mereka harus dihancurkan dan kejahatan mereka dikendalikan.
- (2) Bahwa orang-orang itu akan mereka-reka semua hal yang dapat melawan pengajaran itu, untuk membungkam mereka yang mengajarkannya, mempermalukan para penganutnya, dan menghancurkan semua kepentingannya. Seandainya mereka membuktikan bahwa terdapat hal yang sia-sia di dalam Kristus dan kerajaan-Nya, itu salah mereka sendiri yang mereka-reka atau mengkhayalkan hal-hal yang sia-sia itu.
- (3) Bahwa raja-raja dunia khususnya, akan bangkit melawan kerajaan Kristus, seakan-akan mereka merasa dengki (walaupun tidak ada alasan untuk bersikap demikian) kalau-kalau kerajaan-Nya itu akan mengusik kekuasaan mereka dan mengganggu hak istimewa mereka. Padahal, raja-raja di dunia ini sebenarnya paling diperkenan dan dihargai oleh Sang Pemelihara Ilahi, jadi mereka seharusnya melakukan yang terbaik bagi Allah. Namun ternyata, mereka justru menjadi orang-orang asing yang memusuhi kasih karunia ilahi dan berusaha sekeras mungkin untuk memusuhi Allah.
- (4) Bahwa para penguasa itu akan bersatu melawan Allah dan Kristus. Bukan saja para raja yang memiliki kekuasaan tunggal di tangan mereka, melainkan juga di tempat di mana terdapat kekuasaan dalam diri banyak penguasa, lembaga-lembaga pemerintahan, dan wakil-wakil rakyat. Mereka ini berkumpul untuk berunding dan memutuskan hendak melawan Tuhan dan Yang diurapi-Nya, melawan agama yang berdasarkan akal manusia maupun agama yang diwahyukan oleh Allah. Apa yang telah diperbuat untuk melawan Kristus, dipandang Allah sebagai diperbuat untuk melawan diri-Nya sendiri. Kekristenan bukan saja nyaris tidak memperoleh manfaat perkenan dan dukungan para raja dan penguasa (baik melalui kekuatan maupun uang mereka), tetapi juga ditentang dan dilawan oleh mereka yang bergabung untuk melindasnya. Walaupun demikian, Kekristenan tetap jaya.
- 3. Apa yang dialami para murid itu saat itu menggenapi nubuat-nubuat tentang permusuhan dan kejahatan para penguasa melawan Kristus. Apa yang telah dinubuatkan sebelumnya sekarang telah digenapi (ay. Kis 4:27-28). Sebab sesungguhnya – memang demikianlah halnya, sungguh terlampau nyata untuk disangkali, bahwa nubuat itu benar. Karena, Herodes dan Pontius Pilatus, kedua wali negeri Romawi itu, bersama orang-orang bukan-Yahudi (para serdadu Romawi yang berada di bawah perintah mereka) dan suku-suku bangsa Israel (para pemimpin orang Yahudi dan orang banyak yang berada di bawah pengaruh mereka), berkumpul serta berkomplot melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi. Ada beberapa terjemahan lain yang menambahkan keterangan lain, en tē polei sou tautē – di kota suci ini, melebihi kota mana pun, tempat Ia seharusnya disambut dengan baik. Namun, dengan berbuat demikian, mereka justru melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu. Lihatlah di sini,
- (1) Rencana-rencana Allah yang bijaksana dan kudus menyangkut Kristus. Di sini Ia disebut Yesus, Anak-Mu (KJV), sama dengan sebutan ketika Ia masih kecil (Luk. 2:27), untuk menyiratkan bahwa bahkan dalam kedudukan-Nya yang dimuliakan pun Ia tidak malu merendahkan diri bagi kita, bahwa Ia tetap lemah-lembut dan rendah hati. Di puncak kemuliaan-Nya, Dia adalah Anak Domba Allah dan juga Yesus, Anak Allah. Dia adalah Yesus, anak yang kudus (demikianlah Ia disebut dalam Lukas 1:35, anak yang disebut kudus), dan Anak-Mu yang kudus. Istilah ini berarti putra sekaligus hamba, paida sou. Dia adalah Anak Allah. Meskipun demikian, dalam karya penebusan Ia bertindak sebagai hamba Bapa-Nya (Yes. 42:1), hamba-Ku yang Kupegang. Dialah yang diurapi oleh Allah, memenuhi syarat sekaligus terpanggil untuk karya penebusan. Itulah sebabnya Ia disebut Tuhan Yang Diurapi-Nya (ay. Kis 4:26). Inilah yang menjadi alasan mengapa mereka melawan Dia dengan amarah dan kekerasan sehebat itu, sebab Allah telah mengurapi Dia. Mereka bertekad untuk tidak berhenti melawan Dia, apalagi tunduk kepada-Nya. Saul dengki terhadap Daud karena ia diurapi oleh Tuhan. Dan juga, orang-orang Filistin datang mencari Daud ketika mendengar bahwa ia diurapi (2Sam. 5:17). Sekarang, Allah yang mengurapi Kristus memutuskan apa yang harus terjadi pada-Nya sesudah pengurapan itu. Ia diurapi untuk menjadi Juru Selamat, dan oleh karena itu diputuskan bahwa Ia harus menjadi korban persembahan bagi penebusan dosa. Dia harus mati, dan oleh karena itu Ia harus dibunuh. Tetapi, bukan oleh tangan Allah sendiri. Karena itulah, dengan bijak Allah telah menentukan sebelumnya, oleh tangan-tangan siapa hal itu harus terjadi. Yakni melalui tangan-tangan mereka yang akan memperlakukan Dia seperti penjahat dan pelanggar hukum. Oleh sebab itu, hal ini tidak dapat terjadi melalui tangan-tangan malaikat atau orang-orang yang baik. Ia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa, seperti Ayub (Ayb. 16:11), dan seperti Daud ketika ia dihadapkan dengan Simei yang mengutuk dia (2Sam. 16:11), TUHAN yang telah berfirman kepadanya demikian. Tangan dan kebijaksanaan Allah telah menentukan hal itu. Itu adalah kehendak-Nya dan hikmat-Nya. Di sini, tangan Allah, yang menunjuk kuasa-Nya yang mampu melaksanakan apa pun, dimaksudkan sebagai tujuan dan perintah-Nya, sebab bagi Dia, perkataan dan perbuatan bukanlah dua hal yang berbeda, seperti halnya dengan kita. Tangan dan kebijaksanaan-Nya senantiasa sejalan, sebab TUHAN melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Dr. Hammond berpendapat bahwa kalimat tangan Allah yang menentukannya menunjuk pada peristiwa imam besar yang membuang undi atas dua kambing pada hari raya Pendamaian (Im. 16:8). Dalam pengundian ini ia mengangkat tangan yang menggenggam undian bagi Tuhan. Kambing yang terkena undi bagi Tuhan kemudian langsung dipersembahkan sebagai korban, dan upacara membuang undi ini berasal dari Tuhan (Ams. 16:33). Demikianlah tangan Allah menentukan apa yang harus dilakukan, yakni supaya Kristus harus menjadi persembahan korban yang dibunuh. Atau, jika saya boleh menawarkan tafsiran, ketika di sini dikatakan bahwa tangan Allah menentukan, ini bisa saja bukan berarti tangan Allah yang bertindak, melainkan yang menuliskan, seperti yang bisa kita lihat di dalam Ayub 13:26, Engkau menulis hal-hal yang pahit terhadap aku. Dikatakan bahwa perintah Allah adalah apa yang tercantum dalam Kitab Kebenaran (Dan. 10:21), dan dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Kristus (Mzm. 40:8). Tangan Allah sendirilah yang menuliskannya, tangan-Nya sesuai dengan rencana kehendak-Nya. Perintah itu diberikan melalui tangan-Nya.
- (2) Sarana-sarana jahat dan tidak suci yang dipakai dalam pelaksanaan rencana ini, meskipun sarana-sarana itu sendiri tidak demikian maksudnya dan tidak demikian rancangan hatinya. Herodes dan Pilatus, serta orang-orang Yahudi dan bukan-Yahudi yang tadinya saling berbeda pendapat, sekarang bersatu melawan Kristus. Pelaksanaan tujuan Allah melalui perbuatan mereka sama sekali tidak dapat dijadikan alasan bagi mereka untuk berbuat jahat dan kejam dalam melakukannya, sama seperti kehendak Allah membuat darah para martir menjadi benih gereja tidak dapat memperingan kesalahan mereka yang menumpahkan darah itu. Dosa tidak berkurang jahatnya meskipun Allah mendatangkan kebaikan darinya. Namun, melalui hal ini Ia semakin dipermuliakan, dan hal ini akan tampak ketika rahasia Allah diungkapkan seluruhnya.
- 4. Permohonan mereka berkaitan dengan keadaan ketika itu. Musuh berkumpul melawan Yesus, jadi tidak mengherankan apabila mereka begitu menentang para pelayan-Nya juga. Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, dan ia tidak boleh mengharapkan perlakuan yang lebih baik. Sebaliknya, ketika dihina seperti itu, mereka berdoa,
- (1) Supaya Allah memperhatikan kejahatan musuh-musuh mereka, Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami (ay. Kis 4:29). Lihatlah mereka, sama seperti dikatakan bagaimana Engkau melihat mereka di dalam Mazmur yang dikutip tadi (Mzm. 2:4), ketika mereka menyangka dapat memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada mereka. Dia, yang bersemayam di sorga tertawa, Tuhan, mengolok-olok mereka. Dan anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina bahkan raja agung, raja Asyur (Yes. 37:22). Dan sekarang, ya Tuhan, ta nyn, terdapat penekanan pada kata sekarang untuk menyiratkan bahwa ketika itulah tiba saatnya Allah tampil bagi umat-Nya, ketika kekuatan lawan-lawan mereka paling berani dan mengancam. Mereka tidak mengatur Allah apa yang harus dilakukan-Nya, tetapi berserah kepada Dia, seperti Hizkia (Yes. 37:17), Bukalah mata-Mu, ya TUHAN, dan lihatlah. Engkau tahu apa yang mereka katakan, Engkaulah yang melihat kesusahan dan sakit hati (Mzm. 10:14). Kepada-Mulah kami berseru, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami, dan belenggulah tangan-tangan mereka atau ubahlah hati mereka. Jadikanlah panas hati mereka, sejauh yang bisa dilepaskan, untuk menjadi pujian bagiMu, dan kendalikanlah selebihnya” (Mzm. 76:11). Betapa menenteramkan hati jika waktu kita diancam dengan semena-mena, kita menanggungnya dengan sabar, dan membeberkan masalah itu di hadapan Tuhan dan memercayakannya kepada Dia. Dengan cara ini hati kita menjadi tenang.
- (2) Bahwa Allah, melalui kasih karunia-Nya, mengangkat semangat mereka dan menggerakkan mereka untuk melanjutkan pekerjaan mereka dengan sukacita, Berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu, sekalipun para imam dan penguasa bersatu untuk membungkam mereka. Perhatikanlah, di masa-masa penuh ancaman, janganlah kita terlampau menyibukkan diri untuk mencegah terjadinya kesukaran, karena kita akan dimampukan untuk melanjutkan pekerjaan dan tugas kita dengan sukacita dan ketetapan hati, apa pun masalah yang akan kita temui. Doa mereka bukanlah, “Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami, dan buatlah supaya mereka ketakutan, bungkamlah mulut mereka, dan permalukanlah mereka,” melainkan, “Lihatlah bagaimana mereka mengancam kami, dan gerakkanlah kami, bukalah mulut kami, dan penuhilah hati kami dengan keberanian.” Mereka tidak berdoa, “Tuhan, berilah kami kesempatan untuk berhenti dari pekerjaan kami karena keadaan sekarang sudah menjadi berbahaya,” tetapi, “Tuhan, berilah kami kasih karunia untuk dapat melanjutkan pekerjaan kami dan tidak takut kepada manusia.” Amatilah,
- [1] Orang-orang yang diutus untuk melaksanakan pekerjaan Allah sudah seharusnya menyampaikan pesan mereka dengan berani, dengan seluruh keberanian mereka, dengan kebebasan berbicara, tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah, tidak peduli siapa pun yang dibuat sakit hati. Juga, tidak meragukan apa yang mereka katakan meskipun tidak mendapatkan dukungan saat memberitakannya.
- [2] Pada Allah sendirilah orang harus mencari kemampuan untuk memberitakan firman-Nya dengan berani, dan mereka yang menginginkan dukungan serta dorongan ilahi boleh mengandalkan kedua hal ini, dan hendaknya maju terus serta melanjutkan dengan keperkasaan-keperkasaan Tuhan Allah.
- [3] Ancaman musuh-musuh kita yang dimaksudkan untuk melemahkan tangan kita dan mengusir kita dari pekerjaan kita, seharusnya justru semakin mengobarkan keberanian dan tekad kita dalam pekerjaan kita. Beranikah mereka melawan Kristus? Karena itu, kita yang bekerja bagi Dia, janganlah kita membuat malu dengan menyelinap melarikan diri.
- (3) Bahwa Allah masih akan memberi mereka kuasa untuk melakukan mujizat demi meneguhkan pengajaran yang mereka beritakan, yang melalui penyembuhan orang lumpuh itu mereka dapati sangat mendukung keberhasilan mereka dan masih akan terus mendukung kemajuan mereka selanjutnya. Tuhan, berikanlah kepada kami keberanian dan ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang. Perhatikanlah, tidak ada yang lebih dapat membuat berani pelayan-pelayan Tuhan dalam pekerjaan mereka selain tanda-tanda kehadiran Allah bersama mereka dan kuasa ilahi yang menyertai mereka. Mereka berdoa,
- [1] Supaya Allah mengulurkan tangan-Nya untuk menyembuhkan baik tubuh maupun jiwa manusia. Jika tidak, sia-sialah mereka mengulurkan tangan mereka, baik dalam khotbah (Yes. 65:2), maupun penyembuhan (Kis. 9:17).
- [2] Supaya Ia mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba (Anak [KJV])-Nya yang kudus, yang akan menginsafkan orang banyak dan mempermalukan lawan. Kristus telah menjanjikan kuasa kepada mereka untuk mengadakan mujizat-mujizat, sebagai bukti atas pengutusan mereka (Mrk. 16:17-18). Namun, mereka tetap harus berdoa untuk memperolehnya, dan walaupun sudah menerimanya, mereka tetap harus mendoakan kelangsungannya. Kristus sendiri harus meminta, dan itu akan diberikan kepada-Nya. Amatilah, kehormatan Kristus-lah yang ingin mereka dapatkan melalui permohonan ini, supaya mujizat-mujizat ini diadakan oleh nama Yesus, Yesus Anak yang kudus itu, dan nama-Nyalah yang harus memperoleh segala kemuliaan.
- IV. Jawaban penuh rahmat yang diberikan Allah atas seruan ini, bukan dalam bentuk kata-kata, melainkan kuasa.
- 1. Allah memberi mereka sebuah tanda sebagai pengabulan doa-doa mereka (ay. Kis 4:31), ketika mereka sedang berdoa. Mungkin banyak dari antara mereka yang berdoa silih berganti, satu per satu, sesuai aturan (1Kor. 14:31), dan setelah mereka merampungkan pekerjaan pada hari itu, goyanglah tempat mereka berkumpul itu. Tiba-tiba turunlah tiupan angin keras, seperti yang terjadi ketika Roh dicurahkan ke atas mereka (2:1-2), yang memenuhi seluruh rumah, yang sekarang menjadi rumah doa mereka. Berguncangnya tempat ini memang direncanakan Allah untuk membuat mereka takjub, untuk membangunkan dan membangkitkan pengharapan mereka, dan untuk memberi mereka tanda yang dapat dilihat bahwa benarlah Allah menyertai mereka. Mungkin juga tanda ini dimaksudkan supaya mereka teringat akan nubuat itu, Aku akan menggoncangkan segala bangsa, dan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan (Hag. 2:8). Hal ini untuk menunjukkan kepada mereka alasan yang mereka miliki untuk lebih takut akan Allah, sehingga mereka akan kurang takut kepada manusia. Dia yang mengguncang tempat ini juga mampu membuat gemetar hati mereka yang mengancam pelayan-pelayan-Nya, sebab Ia mematahkan semangat para pemimpin, dan dahsyat bagi raja-raja di bumi. Tempat itu diguncang, supaya iman mereka dikukuhkan dan tidak tergoyahkan.
- 2. Allah memberi mereka Roh dalam kadar yang lebih besar, seperti yang mereka minta dalam doa. Tidak diragukan lagi bahwa doa mereka diterima, sebab doa itu dikabulkan. Mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lebih dari sebelumnya. Dengan demikian hati mereka tidak saja dikuatkan, tetapi mereka juga dimampukan untuk memberitakan firman Allah dengan berani, dan tidak takut lagi dengan tampang manusia yang sombong dan tinggi hati. Roh Kudus mengajar mereka bukan saja apa yang harus dikatakan, melainkan juga bagaimana mengatakannya. Orang-orang yang sudah terbiasa dianugerahi dengan kuasa Roh Kudus masih berkesempatan menerima perbekalan baru dari Roh itu, sesuai dengan keperluan dalam pelayanan mereka. Mereka penuh dengan Roh Kudus ketika berada dalam persidangan (ay. Kis 4:8), dan sekarang penuh dengan Roh Kudus di mimbar. Hal ini mengajar kita untuk menjalani hidup dengan benar-benar mengandalkan kasih karunia Allah, sesuai dengan yang kita perlukan dalam menjalankan tugas sehari-hari. Kita perlu dituangi dengan minyak baru untuk setiap kejadian baru. Sama seperti dalam pemeliharaan Allah, begitu pula dalam kasih karunia Allah, kita tidak sekadar hidup dan ada begitu saja, tetapi juga bergerak dalam setiap kegiatan tertentu (17:28). Di sini kita temui contoh pelaksanaan janji itu, bahwa Allah akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya (Luk. 11:13), sebab ini merupakan jawaban atas doa supaya mereka penuh dengan Roh Kudus. Kita juga melihat contoh mengenai pemanfaatan pemberian itu, yang diharapkan dari semua orang yang dianugerahkan dengan pemberian itu. Terimalah dan gunakanlah, maka akan diberikan lebih banyak lagi. Ketika mereka penuh dengan Roh Kudus, mereka memberitakan firman Allah dengan berani. Sebab kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Talenta harus dijalankan, bukan dikubur. Waktu mereka mendapati bahwa Tuhan Allah menolong mereka melalui Roh-Nya, mereka tahu bahwa mereka tidak akan mendapat noda (Yes. 50:7).
SH: Kis 4:23-31 - Doa untuk peperangan rohani (Senin, 15 Juni 2009) Doa untuk peperangan rohani
Doa seperti apa yang harus dipanjatkan umat Tuhan saat menghadapi
tantangan iman? Doa untuk peperangan rohani. Menuru...
Doa untuk peperangan rohani
Doa seperti apa yang harus dipanjatkan umat Tuhan saat menghadapi
tantangan iman? Doa untuk peperangan rohani. Menurut Paulus, doa
adalah salah satu dari senjata rohani untuk melawan musuh-musuh
Allah (Ef. 6:10-18).
Apa yang dilakukan jemaat mula-mula merupakan tanggung jawab mereka terhadap pelayanan berita Injil. Mereka merespons apa yang baru saja dialami Petrus dan Yohanes dengan berdoa. Doa mereka bukan sekadar berdoa bersama-sama dengan kumpulan orang banyak atau dengan suara nyaring. Doa mereka menekankan kesatuan hati dan kebulat-an tekad. Kata "berseru bersama" ini digunakan juga dalam Kis. 1:14; 2:46; dan Rm. 15:6 untuk menunjuk pada kesehatian orang percaya. Penekanan pada kata berseru bersama-sama di ayat ini menunjukkan sikap serius menyatukan hati, memberi dorongan dan dukungan bagi para rasul dalam menghadapi para musuh.
Isi doa mereka menunjukkan kesadaran bahwa yang sedang Petrus dan Yohanes hadapi bukan perlawanan terhadap pribadi, tetapi terhadap jemaat Tuhan dan Tuhan sendiri. Mereka mulai dengan pengakuan bahwa Tuhanlah pencipta alam semesta dan segala isinya (ayat 24). Mereka sadar bahwa ada oknum di dunia ini yang bermufakat melawan Allah. Mazmur 2 yang ditujukan kepada musuh-musuh Israel, diaplikasikan kepada para pemimpin agama dan pemimpin politik saat itu yang telah memusuhi dan membunuh Yesus (ayat 27). Karena itu doa mereka dilanjutkan dengan permohonan agar kuasa Tuhan melindungi mereka bahkan memberikan keberanian untuk terus memberi kesaksian tentang Kristus, bahkan dengan demonstrasi kedaulatan-Nya (ayat 29-30).
Masihkah doa kita hanya berisi permohonan berkat dan kelimpahan? Mulailah berdoa untuk peperangan rohani yang sedang dihadapi gereja Tuhan. Dunia yang dibelenggu dosa dan roh-roh jahat yang merajalela menjadi musuh yang harus diperangi. Pada saat yang sama, manusianya adalah ladang menguning yang harus dituai!

SH: Kis 4:23-31 - Keputusan Tuhan dan kesetiaan untuk bertekun. (Senin, 16 Juni 2003) Keputusan Tuhan dan kesetiaan untuk bertekun.
Para murid Tuhan menghadapi dilema besar: memberitakan Injil dan
merisikokan diri untuk ditangka...
Keputusan Tuhan dan kesetiaan untuk bertekun.
Para murid Tuhan menghadapi dilema besar: memberitakan Injil dan
merisikokan diri untuk ditangkap atau tidak memberitakan Injil
dan hidup aman. John Bunyan pernah menghadapi dilema yang serupa
dan ia memilih untuk memberitakan Injil walau ia harus
dipenjarakan tiga kali selama bertahun-tahun. Pendeta Wang Ming
Tao juga merisikokan hidupnya tatkala komunisme menguasai
Tiongkok.
"Setia sampai mati" adalah tema sentral kristiani. Kita masih ingat pengalaman Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yang dengan berani menolak menyembah patung yang didirikan Nebukadnezar. Itu pulalah yang dilakukan oleh Petrus, Yohanes, serta murid Tuhan yang lainnya. Mereka tidak berhenti memberitakan Injil meski maut membayangi mereka.
Melalui sikap dan keputusan para tokoh iman dan para murid untuk terus memberitakan Injil meskipun berisiko kehilangan nyawa, kita belajar tentang dua hal penting. Pertama, mereka yakin bahwa yang mereka lakukan adalah hal yang sudah ditentukan Allah. Sehingga yang mereka perjuangkan adalah bagaimana agar hidup dan pekerjaan mereka menjadi pujian bagi Allah. Kedua, mereka mengandalkan kekuatan Allah melalui doa. Dalam doa keyakinan mereka diteguhkan, iman mereka dikuatkan untuk tekun bersaksi. Ketiga, yakin bahwa orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi, dan bermalam dalam naungan-Nya akan memperoleh kepastian dan ketenangan (bdk. Mzm. 91). Memang tidak selalu anak Tuhan memiliki keberanian untuk bersaksi karena mungkin kita akan kehilangan banyak kesempatan bagi masa depan kita. Tetapi apakah sikap seperti itu yang sudah Allah tentukan untuk kita lakukan?
Renungkan: Manusia dapat dipenjarakan tetapi berita Injil tidak bisa dipenjarakan.

SH: Kis 4:23-31 - Gereja yang berdoa. (Sabtu, 29 Mei 1999) Gereja yang berdoa.
Takut, panik dan segera mencari perlindungan adalah tindakan wajar
yang akan dilakukan seseorang bila berada dalam tekanan...
Gereja yang berdoa.
Takut, panik dan segera mencari perlindungan adalah tindakan wajar
yang akan dilakukan seseorang bila berada dalam tekanan dan
ancaman. Namun reaksi dan tindakan ini tidak terjadi pada jemaat
mula-mula ketika mendengar berita ancaman Sanhedrin -- berita yang
dibawa oleh Petrus dan Yohanes. Hal pertama yang mereka lakukan
ialah berdoa. Alkitab menggambarkan bahwa gereja mula-mula tidak
hanya berperan sebagai gereja yang berani memberitakan firman
Tuhan, tetapi juga tekun berdoa. Bagi jemaat mula-mula, ancaman
penguasa dunia tidak ada artinya karena mereka memiliki Allah,
Sang Pencipta yang kedaulatan-Nya mengatasi penguasa dunia.
Bagaimana Gereja Berdoa? Gereja mula-mula dalam doa permohonannya tidak satu pun meminta keselamatan fisik atau meminta Allah menghukum mereka yang mengancam. Permohonan mereka adalah agar Allah melihat keadaan mereka (29a); agar Allah memberikan keberanian kepada mereka (29b); dan agar kuasa Allah semakin dinyatakan dengan mukjizat dan tanda-tanda (30). Allah menjawab doa mereka. Allah memenuhi mereka dengan Roh Kudus dan memberikan keberanian memberitakan firman dengan berani. Gereja yang berdoa adalah gereja yang mengarahkan jemaatnya pada misi Kristus.
Utley -> Kis 4:23-31
Utley: Kis 4:23-31 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 4:23-3123 Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceritakan segala sesuatu...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 4:23-31
23 Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua mereka. 24 Ketika teman- teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah YANG MENJADIKAN LANGIT DAN BUMI, LAUT DAN SEGALA ISINYA 25 Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: MENGAPA RUSUH BANGSA-BANGSA, MENGAPA SUKU-SUKU BANGSA MEREKA-REKA PERKARA YANG SIA-SIA? 26 'RAJA-RAJA DUNIA BERSIAP-SIAP DAN PARA PEMBESAR BERKUMPUL UNTUK MELAWAN TUHAN DAN YANG DIURAPI-NYA. 27 "Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi, 28 untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendakMu. 29 "Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. 30 Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus." 31 Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu, dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai memberitakan firman Allah dengan berani.
Kis 4:23 Mereka kembali ke ruang atas untuk bertemu dengan para murid.
4: 24 "Bersama-sama" Kesatuan hati dan pikiran ini menggambarkan gereja mula-mula (lih. Kis 1:14; 2:46; 4:24; 5:12; 15:25). Ada kekuatan rohani dan tindakan terfokus dalam kesatuan tujuan.
□ "Allah" Ini adalah istilah Yunani despota, dari mana kita mendapatkan kata Inggris despot. Ini menunjukan seseorang yang berkuasa penuh! Di sini merujuk kepada Allah Bapa (lih. Luk 2:29 dan Wahy 6:10). Hal ini juga digunakan untuk Yesus (lih. 2Pet 2:1 dan Yud 1:4).
□ "Yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya" Hal ini mungkin menjadi acuan untuk Kel 20:11. Hal ini juga dikutip dalam Kis 14:15 dan kebenaran dinyatakan di Kis 17:24. YHWH adalah Sang Pencipta!
Kis 4:25 Ada banyak versi pembacaan bagian pertama dari ayat ini. Naskah-naskah tertua , A, dan B sudah termasuk versi ambigu. Meskipun kata-kata yang tepat tidak pasti, tekanan dari naskah jelas. Untuk lebih jelasnya tentang masalah dan teori-teori tentang apa yang terjadi, lihat Bruce M. Metzger, A Textual Commentary on the Greek New Testament, hal.321-323).
□ "Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami" ini menegaskan inspirasi dari Perjanjian Lama (lih. Mat 5:17-19). Ini adalah kutipan Septuaginta dari Mazm 2:1-2, sebuah Mazmur kerajaan Mesianik. Pertentangan duniawi akan terjadi, tapi begitu juga kemenangan YHWH.
Dalam beberapa catatan, Kisah Para Rasul Lukas mengutip PL yang berkaitan dengan Injil.
- 1. Yoel 2:1-5 dalam Kis 2:16
- 2. Mazm 16:8-11 dalam Kis 2:25
- 3. Yes 52:12 dalam Kis 3:18
- 4. Ul 18:15-20 dalam Kis 3:22
- 5. Kej 12:3; 22:18 dalam Kis 3:25
- 6. Mazm 118:22 dalam Kis 4:11
- 7. Mazm 2:1-2 dalam Kis 4:25-26
Kekristenan bukanlah sesuatu yang baru, namun penggenapan dari Perjanjian Lama (lih. Mat 5:17-48).
Kis 4:25-26 "Bangsa-bangsa…Suku-suku bangsa…Raja-raja…Para pembesar" Sepertinya para murid melakukan asosiasi kata rabinis pada "penguasa". Dalam arti, mereka menyebut Sanhedrin Goyim (yaitu orang- orang kafir)!
□ "RUSUH" Secara harfiah "yang mendengus melalui hidung". Ini menyiratkan kesombongan dan keangkuhan.
Kis 4:26 "Tuhan..dan yang diurapi-Nya" Perhatikan bahwa YHWH dan Mesias keduanya dibicarakan bersama- sama. Saya terkejut mereka tidak mengutip Mazm 110:1! Sangat sulit untuk menjadi monoteis dan menegaskan penuh keIlahian Kristus dan kepribadian Roh Kudus (lih. ay. Kis 4:25). Namun, ketiga ke-Illahi-an ini, pribadi yang kekal muncul dalam konteks demi konteks di Perjanjian Baru. Ingat bahwa semua penulis, kecuali Lukas, adalah
- Kristen Yahudi monoteistis. Sesuatu yang radikal telah menyebabkan mereka menyatakan Triunity (yaitu Injil). Lihat catatan lengkap Trinity di Kis 2:32.
Kis 4:27 "Hamba-Mu yang Kudus, yang Engkau urapi" Perhatikan judul Mesianik ini.
- 1. kudus (lih. Kis 3:14; 4:30)
- 2. hamba (pais, lih. Kis 3:13,26; 4:25,27,30. Lihat catatan pada Kis 3:13)
- 3. diurapi, (chriō, dari mana Kristus berasal, lih. Luk 4:18, Kis 4:27; 10:38)
Ayat ini menegaskan beberapa cara berbeda bagaimana Yesus datang dan diberi kuasa oleh YHWH. Yesus adalah rencana dan metode kekal Allah dalam penebusan dan pemulihan (lih. ayat Kis 4:28).
□ "berkumpul melawan Hamba-Mu yang Kudus" Berikut adalah daftar para penentang Yesus di Yerusalem.
- 1.Herodes, Roma menunjuk Edumean penguasa Palestina
- 2.Pontius Pilatus, pemimpin administratif Romawi Palestina
- 3.Bangsa-bangsa lain, yang mungkin merujuk kepada tentara Romawi atau orang Yahudi penganut agama Yahudi
- 4."orang-orang Israel" yang akan mengacu pada penguasa Yahudi dan orang Yahudi yang meminta Barabas dibebaskan dan Yesus disalibkan
Lihat topik khusus PENGURAPAN DI DALAM ALKITAB (BDB 603)
Kis 4:28 "Untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu" Bahkan sebelum penciptaan, Tuhan punya rencana penebusan (lih. Mat 25:34, Yoh 17:24; Ef 1:4; 1Pet 1:20, Wahy 13:08, Kis 2:13; 3:18; 13:29). Musuh-musuh Kristus hanya mengerjakan yang Allah ingin mereka lakukan. Yesus datang untuk mati (lih. Mr 10:45). Istilah "predestine" yang diterjemahkan di sini adalah gabungan dari preposisi "sebelum" dan "menetapkan batas" (lih. Rom 8:29,30; 1Kor 2:7; Ef 1:5,11).
Bagian-bagian definitif tentang predestinasi dalam PB adalah Rom 8:28-30; Rom 9; dan Ef 1:3-14. Naskah- naskah ini jelas menekankan bahwa Allah berdaulat. Dia pengendali penuh semua hal, termasuk sejarah manusia. Ada rencana penebusan ilahi yang telah ditentukan yang bekerja dalam waktu. Namun, rencana ini berubah-ubah atau selektif. Tidak hanya berdasarkan pada kedaulatan Tuhan dan ramalan, tetapi juga pada karakter-Nya yang tidak pernah berubah terhadap kasih, anugerah, dan kasih karunia yang tidak layak untuk diterima.
Kita harus berhati-hati terhadap individualisme barat kita (Amerika) atau semangat evangelis kita yang mewarnai kebenaran luar biasa ini. Kita juga harus waspada agar tidak terpolarisasi dalam sejarah, konflik teologis antara Agustinus dan Pelegius atau Calvinisme dan Arminianisme.
Predestinasi bukanlah doktrin yang dimaksudkan untuk membatasi kasih Allah, anugerah, dan kasih karunia, bukan juga untuk mengecualikan beberapa dari Injil. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat orang percaya dengan membentuk pandangan dunia mereka. Kasih Tuhan adalah untuk semua umat manusia (lih. 1Tim 2:4; 2Pet 3:9). Allah mengendalikan segala sesuatu. Siapa atau apa yang bisa memisahkan kita dari-Nya? (lih. Rom 8:31-39) Predestinasi membentuk salah satu dari dua cara untuk melihat kehidupan. Tuhan memandang semua sejarah sebagai waktu sekarang. Manusia terikat waktu. Perspektif dan kemampuan mental kita terbatas. Tidak ada kontradiksi antara kedaulatan Allah dan kehendak bebas manusia. Ini adalah struktur persekutuan. Ini merupakan contoh lain dari kebenaran Alkitab yang diberikan dalam paradoks, dialektis, doktrin-doktrin Alkitab disajikan dari perspektif yang berbeda. Sering muncul seperti bertentangan padahal sebenarnya tidak. Yang benar adalah keseimbangan antara yang tampaknya berlawanan. Kita tidak harus menghapus kekakuan dengan memilih salah satu kebenaran. Kita tidak harus mengisolasi setiap kebenaran Alkitab ke dalam ruangnya sendiri.
Penting untuk ditambahkan bahwa tujuan kita dipilih bukan hanya masuk ke dalam surga ketika kita mati, tapi keserupaan dengan Kristus (lih. Ef 1:4; 2:10)! Kita dipilih untuk menjadi "kudus dan tidak bercacat". Allah memilih untuk mengubah kita, sehingga orang lain dapat melihat perubahan kita dan merespon dengan iman kepada Allah di dalam Kristus. Predestinasi bukanlah hak pribadi, tetapi kewajiban perjanjian! Kita diselamatkan untuk melayani! Lihat Topik Khusus di Kis 2:47.
Kis 4:29 "memberitakan firman-Mu" Ini adalah PRESENT ACTIVE INFINITIVE. Ini adalah doa untuk meminta keberanian terus-menerus (lih. Ef 6:19 dan Kol 4:3) dan pewahyuan yang diteguhkan (lih. 2Tim 3:15-17).
- NASB "dengan keprcayaan diri penuh"
- NKJV, NRSV,TEV "dengan keberanian penuh"
- NJB "penuh dengan ke tidak gentar-an"
Lihat Topik Khusus berikut
Kis 4:30 "ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang" Ini adalah frase antropomorfik digunakan untuk menggambarkan Allah yang mengungkapkan kasih sayang-Nya dan kuasa. Tanda-tanda ajaib adalah cara untuk meneguhkan pesan Injil. Itu adalah pesan yang berbeda dari apa yang mereka dengar sepanjang hidup mereka di sinagoga.
Kis 4:31 "goyanglah tempat mereka berkumpul" Allah menguatkan saksi-saksi dengan demonstrasi fisik kuasa dan kehadiran-Nya, sama seperti yang Dia lakukan pada Pentakosta. Kata ini digunakan pada angin bertiup di atas kapal layar.
□ "mereka semua penuh dengan Roh Kudus" Perhatikan bahwa sekali lagi semuanya dipenuhi (lih. Kis 2:4; 4:8,31; 9:17; 13:9,52). Kepenuhan ini adalah untuk keberanian memberitakan Injil. Perhatikan juga bahwa bahasa lidah tidak disebutkan. Dalam Kisah para rasul ketika bahasa lidah disebutkan, biasanya dalam konteks pekabaran Injil melampaui budaya-etnis dan/ atau hambatan geografis.
Topik Teologia -> Kis 4:31
Topik Teologia: Kis 4:31 - -- Allah yang Berpribadi
Atribut-Atribut Allah
Allah itu Mahakuasa
Kej 17:1 Kej 18:14 Kel 9:16 Kel 15:6 Yos 4:24 1Sa 14:6 Ayu 42:2...
- Allah yang Berpribadi
- Atribut-Atribut Allah
- Roh Kudus
- Wahyu Allah
- Wahyu Khusus
- Pengudusan
- Pengudusan: Fakta yang Tergenapi dan Proses Pertumbuhan
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Berkomunikasi dengan Allah
- Berdoa kepada Allah
- Unsur-unsur Doa
- Permohonan
- Permohonan untuk Pekerjaan Pelayanan
- Gereja
- Gereja Bersandar Kepada Allah
- Misi, Pelayanan dan Aktivitas Gereja
- Kualifikasi Pemimpin
- Ima 10:3-11 Ima 21:5-6 Yos 1:8 1Sa 2:35 2Ta 6:41 Ezr 7:10 Yes 52:11 Yer 1:7-8 Yer 3:14-15 Yer 20:8-9 Mal 2:6-7 Mat 10:16-25 Mat 20:25-28 Mat 23:8-11 Luk 12:42-44 Luk 24:49 Yoh 10:2-5,11-16 Yoh 13:13-17 Yoh 17:15-20 Kis 4:8,31 Rom 2:21-23 1Ko 2:2 1Ko 3:5-9 1Ko 4:1-2,10-13 1Ko 9:16-23 2Ko 2:15-17 2Ko 4:1-11 2Ko 6:3-10 Gal 6:17 1Te 2:3-12 1Ti 6:11-14 2Ti 1:13-14 2Ti 2:1-7,15,20-26 2Ti 3:14 Tit 2:1,7-8 Yak 3:13 1Pe 4:10-11
TFTWMS -> Kis 4:31
TFTWMS: Kis 4:31 - Percayalah Allah Akan Memberi Anda Kekuatan Yang Dibutuhkan PERCAYALAH ALLAH AKAN MEMBERI ANDA KEKUATAN YANG DIBUTUHKAN (Kis 4:31)
Mereka menerima jawaban lebih cepat dari yang mereka bayangkan! "Dan keti...
PERCAYALAH ALLAH AKAN MEMBERI ANDA KEKUATAN YANG DIBUTUHKAN (Kis 4:31)
Mereka menerima jawaban lebih cepat dari yang mereka bayangkan! "Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat42mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani" (ay. 31). Ini bukanlah sebuah "pentakosta yang lain."43Sebaliknya, secara nyata Allah menunjukkan bahwa Ia bersama mereka—Ia juga bersama mereka ketika Ia nanti akan menggoyang sebuah penjara (Kisah 16). Kemungkinan arti dari "penuh dengan Roh Kudus" adalah sama dengan yang terjadi dalam ayat 8.44Dalam ayat 8, "Petrus, penuh dengan Roh Kudus," berbicara kepada Sidang itu. Sekarang "mereka [para rasul] semua penuh dengan Roh Kudus [sebagaimana yang pernah terjadi pada Petrus], lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani [sebagaimana yang Petrus pernah lakukan, ay. 13]." Sidang itu telah memperingatkan dua orang itu untuk tidak memberitakan nama Yesus. Ancaman mereka itu bukannya membungkam dua orang itu, malahan memunculkan dua belas orang yang dengan beraninya menyembuhkan dan memberitakan dalam nama itu! "Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus ...." (4:33); "Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak" (5:12a)!
Janji yang Yesus berikan kepada kita tidaklah sama dengan yang Ia berikan kepada para rasul-Nya. Allah tidak akan lagi menggoyang gedung dimana kita ada di dalamnya, Ia juga tidak akan memampukan kita untuk berbicara melalui pengilhaman. Bagaimanapun, itu tidak berarti Allah telah meninggalkan kita tanpa daya. Ia telah berjanji akan bersama kita (Ibrani 13:5b, 6). Ia telah memberikan Roh-Nya untuk menolong kita (Kisah 2:38). Ia memberi kita kuasa yang "bekerja di dalam kita" (Efesus 3:20). Jika kesulitan menghadang kita, Ia memberi kita "jalan ke luar" sehingga kita dapat menanggungnya (1 Korintus 10:13). Kini, Ia mungkin tidak lagi menggoyang bangunan gereja, tetapi ia dapat menggoyang gereja!45 Jadi, kita juga dapat memberitakan Firman dengan berani!
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh Kudus
Tanggal Penulis...
Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh KudusTanggal Penulisan: Sekitar 63 T.M.
Latar Belakang
Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).
Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --
- (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
- (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.
Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.
Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.
Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:
- (1) keempat Injil dan
- (2) surat-surat Paulus.
Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.
Tujuan
Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.
- (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
- (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.
Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.
Survai
Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya
- (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
- (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
- (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).
Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.
Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).
Ciri-ciri Khas
Sembilan ciri utama menandai surat ini.
- (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
- (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
- (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
- (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
- (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
- (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
- (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
- (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
- (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.
Prinsip Hermeneutis
Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"). [atau ref. Kis 7:44]
Full Life: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(Kis 1:1-11)
I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41)
A. Persiapan untuk Perjanjian
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(Kis 1:1-11) - I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41) - A. Persiapan untuk Perjanjian
(Kis 1:12-26) - B. Hari Pentakosta
(Kis 2:1-41) - II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
(Kis 2:42-8:1a) - A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
(Kis 2:42-47) - B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
(Kis 3:1-4:31) - C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
(Kis 4:32-5:11) - D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
(Kis 5:12-42) - E. Pemilihan Tujuh Diaken
(Kis 6:1-7) - F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
(Kis 6:8-8:1) - III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
(Kis 8:1-9:31) - A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
(Kis 8:1-4) - B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
(Kis 8:5-40) - C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
(Kis 9:1-31) - IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
(Kis 9:32-12:25) - A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
(Kis 9:32-43) - B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
(Kis 10:1-48) - C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
(Kis 11:1-18) - D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
(Kis 11:19-30) - E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
(Kis 12:1-23) - F. Ringkasan Perkembangan Gereja
(Kis 12:24-25) - V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
(Kis 13:1-14:28) - A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
(Kis 13:1-3) - B. Wilayah Tertentu Diinjili
(Kis 13:4-14:28) - VI. Sidang di Yerusalem
(Kis 15:1-35) - VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
(Kis 15:36-18:22) - A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
(Kis 15:36-40) - B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
(Kis 15:41-16:5) - C. Penginjilan Wilayah Baru
(Kis 16:6-18:21) - D. Kembali ke Antiokhia di Siria
(Kis 18:22) - VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
(Kis 18:23-21:16) - A. Dalam Perjalanan ke Efesus
(Kis 18:23)
Sisipan: Pelayanan Apolos
(Kis 18:24-28) - B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
(Kis 19:1-41) - C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
(Kis 20:1-5) - D. Kembali ke Yerusalem
(Kis 20:6-21:16) - IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
(Kis 21:17-28:31) - A. Di Yerusalem
(Kis 21:17-23:35) - B. Di Kaisarea
(Kis 24:1-26:32) - C. Menuju ke Roma
(Kis 27:1-28:15) - D. Di Roma
(Kis 28:16-31)
Matthew Henry: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita ...
- Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita yang terberkati itu, yang adalah Sang Pendiri Agung dari agama kita itu. Sejarah itu disampaikan dan dicatat oleh empat penulis yang diilhami Roh Kudus, yang semuanya setuju dengan kebenaran yang suci ini dan bukti-buktinya yang tak terbantahkan, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah yang hidup. Di atas batu karang inilah jemaat Kristen dibangun. Bagaimana jemaat itu mulai dibangun di atas batu karang ini, itulah yang selanjutnya akan disampaikan dalam kitab ini, yang ada di hadapan kita sekarang. Dan mengenai hal ini kita hanya mempunyai kesaksian dari satu saksi. Sebab kejadian-kejadian nyata tentang Kristus jauh lebih penting untuk disampaikan dan dibuktikan secara penuh daripada kejadian-kejadian nyata tentang para rasul. Seandainya Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya baik, mungkin kita akan mempunyai Kitab Kisah Para Rasul dalam jumlah yang sama banyak dengan Kitab-kitab Injil yang kita miliki. Bahkan, mungkin kita akan mempunyai lebih banyak lagi kitab Injil. Akan tetapi, karena takut akan terlalu membebani dunia (Yoh. 21:25), maka apa yang ada pada kita sudah cukup untuk memenuhi tujuan, kalau kita mau memanfaatkannya. Sejarah kitab ini (yang selalu diterima sebagai bagian dari kanon suci) dapat dipandang,
- I. Sebagai tindakan menengok ke belakang pada kitab-kitab Injil sebelumnya, dengan menerangkannya, dan membantu meneguhkan iman kita padanya. Janji-janji yang ada di sana kita dapati di sini sedang ditepati, terutama janji-janji agung tentang turunnya Roh Kudus, dan pekerjaan-pekerjaan-Nya yang menakjubkan, baik pada diri para rasul maupun dengan para rasul. Di sini dalam beberapa hari kita mendapati para rasul sudah menjadi orang-orang yang sangat berbeda dibandingkan ketika mereka terakhir kali diceritakan dalam Injil. Tidak lagi mereka lemah otak dan kecut hati, tetapi sanggup mengatakan apa yang sebelumnya tidak sanggup mereka tanggung (Yoh. 16:12). Mereka kini berani seperti singa dalam menghadapi kesusahan-kesusahan yang sebelumnya untuk membayangkannya saja mereka sudah gemetar seperti domba. Para rasul membuat firman sanggup meruntuhkan benteng-benteng Iblis, padahal sebelumnya firman itu seakan-akan diberitakan dengan sia-sia. Mandat yang di dalam Injil diberikan kepada para rasul, di sini kita dapati sedang dijalankan. Dan kuasa-kuasa yang di sana dikaruniakan kepada mereka, di sini kita dapati sedang dikerahkan dalam mujizat-mujizat yang diadakan pada tubuh orang. Ada mujizat belas kasihan, yang memulihkan tubuh orang sakit menjadi sehat, dan tubuh yang mati menjadi hidup. Ada mujizat penghakiman, yang membuat para pemberontak menjadi buta atau mati. Dan ada mujizat-mujizat jauh lebih besar yang dilakukan terhadap pikiran orang, dengan memberi mereka karunia-karunia rohani, baik untuk memahami maupun menyampaikan. Dan semua ini untuk memenuhi tujuan-tujuan Kristus, dan melaksanakan janji-janji-Nya, yang kita dapati di dalam Injil. Bukti-bukti kebangkitan Kristus yang ada pada bagian akhir kitab-kitab Injil, di sini diteguhkan dengan melimpah, bukan hanya melalui kesaksian yang tetap dan tak gentar dari orang-orang yang berjumpa dengan-Nya sesudah Ia bangkit, melainkan juga melalui pekerjaan Roh bersama kesaksian itu untuk mempertobatkan banyak orang supaya beriman kepada Kristus. Sebelumnya semua murid Kristus meninggalkan Dia, dan salah satunya mengkhianati Dia. Dan kalau bukan karena kebangkitan-Nya, mereka tidak akan berkumpul bersama-sama lagi, tetapi pasti akan terpencar untuk seterusnya. Namun oleh kebangkitan itu mereka dimampukan untuk mengakui Dia dengan ketetapan hati yang lebih lagi daripada sebelum-sebelumnya, dengan menantang belenggu dan maut. Dan pekerjaan Roh bersama kesaksian itu, yang mempertobatkan banyak orang, adalah sesuai dengan perkataan Kristus sendiri, bahwa kebangkitan-Nya, tanda Nabi Yunus itu, yang disimpan untuk saat terakhir, akan menjadi bukti yang paling meyakinkan bahwa tugas perutusan-Nya sungguh berasal dari Allah. Kristus sudah memberi tahu para murid-Nya bahwa mereka harus menjadi saksi-saksi-Nya, dan kitab ini menggambarkan mereka yang tengah bersaksi bagi-Nya, bahwa mereka harus menjadi penjala manusia, dan di sini kita mendapati mereka menjaring banyak orang dalam jala Injil. Juga bahwa mereka harus menjadi terang dunia, dan di sini kita mendapati dunia diterangi oleh mereka. Tetapi hari itu, kuasa dari tempat tinggi yang penampakan pertamanya kita ketahui dalam Injil, di sini kita dapati bersinar semakin terang. Biji gandum, yang di sana jatuh ke tanah, di sini tumbuh dan berbuah banyak. Biji sesawi di sana sudah menjadi pohon besar di sini. Dan Kerajaan Sorga, yang di sana sudah dekat, di sini didirikan. Nubuatan-nubuatan Kristus tentang penganiayaan besar-besaran yang akan menimpa para pemberita Injil (walaupun tidak dapat dibayangkan bahwa ajaran yang begitu patut diterima sepenuhnya justru menjumpai banyak perlawanan) kita dapati di sini digenapi secara melimpah. Juga bahwa kepastian-kepastian yang Dia berikan kepada mereka bahwa mereka akan mendapat dukungan dan penghiburan yang luar biasa dalam penderitaan mereka. Bagian akhir dari sejarah Perjanjian Lama meneguhkan janji-janji yang dibuat kepada para bapa leluhur di bagian awalnya (seperti yang tampak dari pengakuan Salomo yang terkenal dan khidmat itu, yang terdengar seperti tanda terima lunas, 1Raj. 8:56, dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi). Demikian pula halnya, bagian akhir dari sejarah Perjanjian Baru ini secara persis menggenapi perkataan Kristus di bagian awalnya. Dan dengan begitu, kedua perjanjian itu meneguhkan dan menggambarkan satu sama lain.
- II. Sejarah Kitab Para Rasul ini juga dapat dipandang sebagai tindakan menatap ke depan pada surat-surat kerasulan sesudahnya, yang merupakan penjelasan Injil, dan membukakan rahasia-rahasia kematian dan kebangkitan Kristus, yang sejarahnya kita dapati dalam kitab-kitab Injil. Kitab Kisah Para Rasul ini merupakan pengantar pada surat-surat kerasulan itu, dan merupakan kunci untuknya, seperti sejarah Daud merupakan kunci untuk mazmur-mazmurnya. Kita adalah anggota-anggota jemaat Kristen, kemah Allah yang ada di tengah-tengah manusia itu, dan merupakan kehormatan dan hak istimewa bagi kita bahwa kita termasuk anggota-anggotanya. Nah, kitab ini memberi kita penjelasan tentang dibangunnya dan berdirinya kemah itu. Keempat kitab Injil menunjukkan kepada kita bagaimana dasar dari rumah itu diletakkan, sementara kitab ini menunjukkan kepada kita bagaimana bangunan atasnya mulai didirikan,
- 1. Di antara orang-orang Yahudi dan Samaria, yang kisahnya kita dapati di bagian awal kitab ini.
- 2. Di antara bangsa-bangsa bukan-Yahudi, yang kisahnya kita dapati di bagian akhir kitab ini. Dari situ, dan untuk seterusnya sampai ke zaman kita, kita mendapati jemaat Kristen hidup dalam pengakuan iman kepada Kristus sebagai Anak Allah dan Juruselamat dunia. Pengakuan itu dapat dilihat semua orang, dan dibuat oleh murid-murid-Nya yang sudah dibaptis. Mereka ini bergabung dalam persekutuan-persekutuan Kristen, mengadakan pertemuan-pertemuan ibadah secara teratur, mendengarkan ajaran para rasul, dan berkumpul bersama-sama untuk berdoa dan memecahkan roti, di bawah bimbingan dan pimpinan orang-orang yang memberi diri untuk berdoa dan melayani firman. Dan mereka mengadakan persekutuan-persekutuan rohani dengan semua orang di segala tempat yang melakukan hal serupa. Dalam tubuh inilah kita sekarang berada di dunia ini, sebagai anggota-anggotanya. Dan, bagi kepuasan dan kehormatan kita yang besar, dalam kitab ini kita mendapati kemunculan dan asal-usul jemaat Kristen, yang sangat jauh berbeda dari jemaat Yahudi, dan didirikan di atas kehancurannya. Tetapi tak dapat disangkal bahwa jemaat itu berasal dari Allah, dan bukan dari manusia. Betapa dengan yakin dan terhibur kita bisa melanjutkan pengakuan iman Kristen kita, dan berpegang teguh padanya, sejauh kita mendapatinya sesuai dengan contoh di atas gunung ini, yang harus kita jadikan teladan dan batasan dalam hidup beriman!
- Ada dua hal lagi yang harus dicermati mengenai kitab ini:
- (1) Penulisnya. Kitab ini ditulis oleh Lukas, yang menulis kitab ketiga dari empat kitab Injil, yang disebut dengan namanya. Dan Lukas juga (seperti yang ditunjukkan oleh cendekiawan Dr. Whitby) besar kemungkinan merupakan salah satu dari tujuh puluh murid, yang diberi tugas (Luk. 10:1, dst.) yang sedikit lebih rendah daripada tugas kedua belas rasul. Lukas ini adalah kawan setia Rasul Paulus dalam segala pelayanan dan penderitaannya. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku (2Tim. 4:11). Kita bisa mengetahui hal ini berdasarkan gaya penulisannya di bagian akhir kitab ini ketika dia sedang bersama Paulus. Sebab di situ ia menulis, kami ber buat ini dan itu, seperti pada pasal Kisah 16:10 dan 20:6, dan seterusnya sampai akhir kitab. Ia ada bersama Rasul Paulus dalam perjalanannya yang berbahaya ke Roma, ketika Rasul Paulus dibawa ke sana sebagai tahanan. Ia ada bersama Rasul Paulus ketika dari penjaranya di sana Rasul Paulus menulis surat-suratnya kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon, yang dalam keduanya nama Timotius disebutkan. Dan tampak bahwa Lukas menulis sejarah ini ketika ia masih ada bersama Rasul Paulus di Roma, selama Rasul Paulus menjadi tahanan di sana, dan membantu dia. Sebab sejarah ini ditutup dengan Rasul Paulus yang memberitakan Injil di sana dalam rumah yang disewanya sendiri.
- (2) Judulnya: Kisah Para Rasul (KJV: Tindakan Para Rasul – pen.). Tindakan Para Rasul yang kudus, begitu judulnya dalam kitab-kitab berbahasa Yunani pada umumnya, dan itulah sebutan mereka, bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai rasul-rasul yang kudus (Why. 18:20, KJV). Ada satu naskah yang memberinya judul, Tindakan Para Rasul oleh Lukas Penulis Injil.
- [1] Kitab ini adalah sejarah para rasul. Tetapi di dalamnya ada juga sejarah Stefanus, Barnabas, dan beberapa orang lain yang bisa dipandang sebagai rasul, yang walaupun bukan termasuk salah satu dari kedua belas rasul, namun dikaruniai Roh yang sama, dan mengerjakan pekerjaan yang sama. Dan, dari antara mereka yang merupakan para rasul, hanya sejarah Petrus dan Paulus yang dicatat di sini (dan Paulus sekarang termasuk dua belas rasul). Petrus adalah rasul untuk orang-orang bersunat, dan Paulus rasul untuk bangsa-bangsa bukan-Yahudi (Gal. 2:7). Tetapi ini sudah cukup untuk menjadi contoh dari apa yang dilakukan mereka yang lain di tempat-tempat lain, dalam menjalankan mandat mereka, sebab tak seorang pun dari mereka hanya berpangku tangan. Dan seperti halnya kita harus memandang apa yang disampaikan dalam kitab-kitab Injil mengenai Kristus itu sudah cukup, karena Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya demikian, begitu pula halnya di sini mengenai apa yang disampaikan tentang para rasul dan pekerjaan mereka. Sebab hal-hal lain yang dikatakan kepada kita dari tradisi tentang berbagai pekerjaan dan penderitaan para rasul, dan jemaat-jemaat yang mereka tanam, secara keseluruhan masih meragukan dan tidak pasti, dan menurut saya sama sekali tidak bisa kita jadikan dasar yang memuaskan untuk membangun apa pun. Yang berasal dari Kitab Suci dasarnya adalah emas, perak, dan batu permata, sedangkan yang berasal dari tradisi dasarnya adalah kayu, rumput kering, jerami.
- [2] Kitab ini disebut tindakan atau perbuatan para rasul. Gesta apostolorum, hal-hal yang dilakukan para rasul, begitu menurut sebagian orang. Praxeis – penerapan mereka terhadap pelajaran-pelajaran yang sudah diajarkan kepada mereka oleh Guru mereka. Para rasul adalah orang-orang yang giat. Dan walaupun mujizat-mujizat yang mereka adakan dilakukan dengan kata-kata, namun itu pantas disebut sebagai tindakan mereka. Mereka berkata-kata, atau lebih tepatnya Roh berfirman melalui mereka, maka semuanya jadi. Sejarah ini dipenuhi dengan berbagai khotbah dan penderitaan mereka. Tetapi begitu kerasnya mereka bekerja memberitakan firman, dan betapa dengan rela mereka membuka diri pada penderitaan, dan begitu besar apa yang mereka capai melalui khotbah dan penderitaan itu, sehingga semuanya itu dengan baik dapat disebut sebagai tindakan-tindakan mereka.
Jerusalem: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "...
KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "Sejarah awal mula agama Kristen". Sekitar th. 150 Mas. umat kristen menghendaki keempat injil dikumpulkan menjadi satu buah Kitab. Maka karya asli satu itu dibagikan dan dipisahkan menjadi dua. Boleh jadi judul "Kisah Para Rasul" atau "Kisah Beberapa Rasul" ditambahkan, sesuai dengan kelaziman dalam kesusasteraan Ke-Yunanian di zaman itu. Terkenallah di masa itu "Kisah (Yunaninya: perbuatan-perbuatan) Hanibal" atau "Kisah (perbuatan-perbuatan) Aleksander" dsb. Hubungan asli antara kedua Kitab Perjanjian Baru tersebut ditampilkan oleh prakata kedua kitab itu dan oleh persamaan sasteranya. Baik prakata Kisah Para Rasul maupun prakata injil ketiga ditunjukan kepada seseorang yang bernama Teofilus (bdk Luk 1:1-4 dan Kis 1:1), sedangkan prakata Kis menyebutkan injil ketiga itu sebagai "buku yang pertama" dan melanjutkan pokok cerita injil dengan meringkaskan kejadian-kejadian yang terakhir (penampakan-penampakan Kristus yang telah dibangkitkan serta pengangkatanNya ke sorga), yang digabungkan dengan sambungan cerita selanjutnya. Bahasanyapun erat-erat menghubungkan Kis dengan Luk. Tidak hanya ciri-ciri bahasanya (perbendaharaan kata, tata bahasa dan gaya bahasa) ditemukan dalam seluruh Kis, sehingga merupakan sebuah kesatuan literer, tetapi juga dalam injil ketiga. Maka tidak dapat diragukan bahwa pengarang yang sama menggubah kedua kitab tersebut.
Tradisi Gereja sepakat dalam menyebutkan nama pengarang itu sebagai Lukas. Baik dahulu maupun sekarang belum juga dapat secara sungguh-sungguh disebutkan nama orang lain selain dari Lukas. Sudah sekitar th. 175 Mas. semua jemaat sependapat dalam hal ini, sebagaimana dibuktikan oleh sebuah dokumen dari Roma yang disebut sebagai "Kanon Muratorius, oleh kesaksian yang diberikan dalam Prakata Anti- Markos, dalam karya Ireneus, Klemens, Origenes dari Aleksandria dan Tertualinus. Semua sehati dalam menyebutkan nama Lukas sebagai pengarang kitab Kis. Pendapat tersebut dikuatkan oleh petunjuk-petunjuk yang diketemukan dalam kitab Kis dan Luk sendiri. Ternyata pengarangnya seorang Kristen dari zaman para rasul, seorang Yahudi yang berkebudayaan ke-Yunanian atau bahkan seorang Yunani berpendidikan, yang mengetahui cukup banyak mengenai ilmu kedokteran dan mengenal Kitab Suci dalam terjemahan Yunaninya, yakni Septuaginta serta adat- kebiasaan Yahudi. Pengarang terutama nampak sebagai teman seperjalanan Paulus. Hal ini dibuktikan oleh cerita-cerita yang termuat dalam bagian kedua Kis. Di sana pengarang menggunakan kata ganti diri pertama jamak (kami), sehingga kelihatan ikut serta dalam hal ihwal yang diceritakannya. Kesemuanya itu hanya sesuai dengan Lukas dari antara semua teman seperjalanan Paulus: menurut tradisi lama 4:10-14); diperkenalkan oleh Paulus sebagai seorang teman yang karib yang menyertainya selama kedua penahanannya di Roma (Kol 4:14; Flm 24; 2Tim 4:11). Lukas kiranya menemani Paulus dalam perjalanan yang kedua (Kis 16:10 dst) dan yang ketiga (Kis 20:6 dst; barangkali juga 2Kor 8:18); kalau Lukas tidak turut disebutkan dalam daftar-daftar nama, seperti yang termuat dalam Kis 20:4, maka sebabnya kiranya ialah: Lukas sendirilah yang menuliskannya.
Dalam tradisi lama tidak ditemukan petunjuk-petunjuk pasti sehubungan dengan waktu dan tempat Lukas menuliskan karyanya (di negeri Yunani selatan setelah Paulus meninggal? di kota Roma, sebelum perkara Paulus diselesaikan oleh pengadilan?). Maka kita harus bersandar pada isi karya itu sendiri. Karya Lukas berakhir dengan penahanan Paulus di Roma tahun 61-63. Sehubungan dengan itu dalam Kis 28:30+ disebutkan jangka waktu dua tahun. Ini merupakan jangka waktu yang ditentukan oleh hukum, sehingga habis waktu itu sebuah perkara pengadilan dihentikan, bila tidak ada sesuatu bukti yang mendukung tuduhan yang diajukan. Maka boleh jadi bagian Kis ini ditulis setelah Paulus dibebaskan dalam th. 63. Ini rupanya harus diterima atas dasar pertimbangan sebagai berikut: umumnya disetujui bahwa injil Mrk dikarang sekitar tahun 64; Injil Lukas apa lagi Kis pasti dikarang sesudah Mrk; maka haruslah Luk dan Kis dikarang sesudah tahun 64. Ada sejumlah ahli yang mengemukakan tahun 80-100 sebagai waktu Luk dan Kis dikarang. Hal ini memanglah tidak mustahil juga. Hanya sudah diaktan bahwa tidak ada petunjuk pasti yang memaksa kita menunda waktu dituliskannya Luk sampai sesudah tahun 70 Mas. Dan hal yang sama harus dikatakan sehubungan dengan Kis.
Tetapi menentukan waktu tepat merupakan hal yang kurang penting. Sebab nilai utama Kis terletak dalam kenyataan bahwa kitab ini dikarang oleh seseorang yang dengan mata kepala sendiri menyaksikan sebagian besar dari peristiwa yang diceritakannya; sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak disaksikannya sendiri, pengarang menimba dari sumber-sumber lain yang melimpah. Lukas dengan teliti mengumpulkan bahan yang melimpah dari berbagai sumber yang cukup luas dan terperinci. Ini sudah dinyatakan dalam prakata untuk seluruh karyanya (Luk 1:1-4). Penyelidikan karyanya hanya meneguhkan keterangan Lukas itu. Meskipun Lukas dengan saksama mengolah bahannya, hingga di mana-mana nampak kepribadiannya sendiri dan karyanya sungguh sebuah kesatuan juga ditinjau dari segi sastra, namun toh penggunaan sumber-sumber (tertulis) dengan mudah dapat ditunjuk. Ajaran yang disajikan berubah-ubah sesuai dengan situasi-situasi kongkrit dan kadang-kadang memberikan kesan ketuaannya. Kecuali itu bahasa sendiri berubah- ubah: ada bahasa Yunani yang baik sekali; yakni bilamana Lukas sendiri menulis hanya bergantung pada dirinya sendiri atua mengambil bahannya dari buku catatannya sendiri mengenai perjalanannya; tetapi bahasa Yunaninya menjadi berbau bahasa Semit, kurang lancar dan bahkan salah, bila Lukas menceritakan tentang awal-mula jemaat di Yerusalem. Boleh jadi dalam hal ini Lukas dengan sengaja meniru bahasa suci dari Septuaginta, tetapi lebih sering ia mau menghormati berita-berita yang disampaikan kepadanya dalam bahasa Aram, sehingga sesedikit mungkin merubahnya. Ini jelas nampak dalam injil Lukas kalau dibandingkan dengan sumber-sumber yang dipergunakan, yakni injil Markus, dan sumber-sumber yang dipakai baik oleh Lukas maupun oleh Matius. Yang sama kiranya terjadi dalam Kis, meskipun di sini orang tidak dapat membandingkan tulisan Lukas dengan sumber-sumbernya. Namun demikian orang sudah berusaha merekonstruksikan sumber-sumber Kis. Sementara ahli membayangkan sebuah teks menyeluruh dalam bahasa Aram, atas dasar penyelidikan seluruh bagian pertama Kis (1-15:35). Hipotesa ini terlalu kaku, oleh karena tidak memperhatikan kerja Lukas sendiri dalam mengolah sumber-sumbernya, sebagai yang nampak dalam bab-bab Kis tersebut. Sumber-sumber Lukas sebenarnya bermacam-macam dan berkeping- keping. Bahkan tidak pasti juga, kalau-kalau sumber-sumber itu berupa tulisan, meskipun kadang-kadang kiranya mesti diterima. Bagaimanapun juga halnya dengan pembedaan terperinci yang selalu sukar dan tidak pasti, orang dengan mudah dapat menggali beberapa tradisi utama yang dikumpulkan Lukas. Ada sejumlah tradisi mengenai jemaat purba di kota Yerusalem (1-5), kemudian transaksi yang bercerita tentang karya beberapa tokoh khusus, seperti Petrus (TB Kis 9:32-11:18; 12) dan Filipus (TB Kis 8:4-40). Yang terakhir ini mungkin sendiri memberikan informasi kepada Lukas yang berjumpa dengan Filipus di kota Kaisarea (TB Kis 21:8). Jemaat di kota Antiokia kiranya menjadi asal-usul cerita-cerita yang mengisahkan bagaimana pendirian jemaat itu disiapkan dan diwujudkan oleh gerakan orang-orang Yahudi yang berbudaya Yunani (TB Kis 6:1-8:3; 11:19-30; 13:1-3).
Sudah barang tentu Paulus sendiri memberitahu Lukas tentang pertobatannya dan perjalanannya untuk mewartakan Injil kepada orang bukan Yahudi (TB Kis 9:1- 30; 13:4-14:28; 15:36 dst). Sehubungan dengan perjalanan- perjalanan Paulus yang terakhir Lukas juga menggunakan catatan-catatan pribadinya. Mungkin sekali ia hanya menyalin catatan-catatan itu di bagian Kis, tempat ia berkata "kami" dan tempat paling padat ditemukan ciri-ciri bahasa yang bercirikan khas bahasa Lukas (Kis 11:28; 16:10-17; 20:5-21:18; 27:1-28:16). Bahan melimpah yang dikumpulkan itu oleh Lukas disusun dengan mahirnya menjadi kesatuan yang menderetkan macam-macam unsur yang dihubungkan dengan pertolongan semacam "pengulangan" karya ciptaan Lukas sendiri, misalnya Kis 6:7; 9:31; 12:24 dll.
Kesegaran sumbernya dan rasa hormat yang dipakai Lukas mengolah bahannya menjamin nilai historis Kis. Sudah barang tentu usaha yang sukar untuk menghubungkan sutu sama lain unsur-unsur sumber yang bermacam-ragam mengakibatkan, bahwa kadang-kadang apa yang terjadi kemudian ditempatkan dahulu dan peristiwa-peristiwa yang sama diceritakan sampai dua kali atau peristiwa- peristiwa yang aslinya tersendiri dijadikan satu. Misalnya apa yang dikisahkan dalam bab 12 pasti terjadi sebelum Barnabas dan Paulus mengunjungi kota Yerusalem, seperti diceritakan dalam 11:30 dan 12:25, seandainya kunjungan itu tidak harus disamakan dengan yang diceritakan dalam bab 15. Tidak mustahil juga bahwa "konsili di Yerusalem (15) sesunggguhnya mempersatukan perdebatan tersendiri (bdk catatan). Tetapi perubah dan pengolahan kecil tersebut tidak mengurangi nilai keseluruhan Misalnya: sangat mengherankan bahwa Lukas tanpa menggunakan surat-surat Paulus mengisahkan kegiatan Paulus dalam mewartakan Injil begitu rupa, sehingga menurut garis-garis besarnya sesuai dengan apa yang dikatakan Paulus sendiri, bahkan dalam suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia, asal diperhatikan juga apa yang dikatakan di muka. Sehubungan dengan peristiwa- peristiwa yang lebih dahulu memanglah kita tidak dapat membandingkannya dengan berita-berita lain. Tetapi kejadian-kejadian yang dikisahkan adalah wajar sekali, sedangkan Lukas ternyata mempunyai rasa hormat yang besar terhadap sumber-sumbernya. Maka juga cerita-cerita itu menyajikan hal-hal terperinci dan segar, yang sesuai dengan keadaan. Terutama orang ragu-ragu mengenai wejangan- wejangan yang tercantum dalam Kis. Ada yang mengatakan bahwa wejangan-wejangan itu adalah ciptaan Lukas sendiri, meskipun dibawakan oleh tokoh-tokoh tertentu dalam kisahnya. Cara semacam itu sangat lazim di antara sejarawan zaman itu. Tetapi betapa besarpun bakat Lukas, sukarlah menerima bahwa seseorang yang berkebudayaan Yunani sesudah empat puluh tahun masih mampu menciptakan pidato- pidato yang begitu berbau ketuaan dan Yahudi, seperti misalnya wejangan-wejangan Petrus atau Stefanus. Tidak dapat tidak Lukas mempunyai mempunyai bahan-bahan yang sudah tersedia. Ini tidak mengherankan sedikitpun mengingat bahwa pewartaan purba terdiri atas beberapa pokok utama yang didukung dengan argumen yang sudah menjadi tradisionil dan yang dengan rumusan tetap dihafalkan. Ada kumpulan ayat- ayat Kitab Suci untuk orang-orang Yahudi; pemikiran-pemikiran filsafat populer bagi orang-orang Yunani; dan untuk semua ada pewartaan hakiki (kerygma) mengenai Kristus, yang wafat dan bangkit, disertai dengan ajakan untuk bertobat dan menerima baptis. Lukas kiranya baik melalui tradisi maupun melalui pengalaman pribadi mengenal kerangka pewartaan Kristen semula. Dan atas dasar ini dan dengan perasaan halusnya ia dapat menyusunnya dalam wejangan-wejangan tersebut suatu ajaran yang nilainya tinggi dan unggul kepentingannya.
Kebenaran obyektip Kis diserang oleh pihak lain lagi. Orang mempersoalkan maksud-tujuan Kis. Pengikut-pengikut F.Ch. Baur berpendapat bahwa Kis merupakan sebuah tulisan yang dikarang dalam abad 2 dengan maksud memperdamaikan dua aliran yang sulit bertentangan. Aliran satu ialah pengikut-pengikut Petrus, sedangkan yang lain menganut Paulus. Hanya saja hipotesa ini terlalu menunda waktu dituliskannya Kis. Kecuali itu hipotesa itu berdasar pada sebuah filsafat tentang sejarah, yakni filsafat Hegel, dan bukanlah pada penafsiran Kitab Suci. Memanglah dewasa ini hipotesa yang radikal itu tidak mendapat pendukung lagi. Tetapi masih sering kali dikatakan bahwa Kis sesungguhnya berupa sebuah pembelaan, sehingga pasti membengkokkan dan memalsukan kejadian-kejadian dan kebenaran. Lukas, menurut pendapat tersebut mau membela Paulus di hadapan para pejabat Roma untuk meyakinkan mereka bahwa Paulus tidak beruat salah sedikitpun terhadap negara. Ini sesungguhnya hanya satu segi dari kitab Kis dan orang tidak boleh menganggap sebagai maksud kurang jujur apa-apa yang sebenarnya merupakan keyakinan tulus-ikhlas dan yang berdasar. Memanglah Lukas menekankan bahwa pertentangan antara Paulus dan orang-orang Yahudi bersifat keagamaan belaka, dan iapun menonjolkan kesetiaan dan ketaatan Paulus terhadap negara Roma serta kewibawaannya. Tetapi inipun seluruhnya sesuai dengan kebenaran historis dan Lukas sepenuh-penuhnya berhak menarik pengajaran itu dari kejadian-kejadian. Kecuali itu perlu diulangi lagi, bahwa maksud khusus itu bukan seluruh maksud- tujuan karya Lukas. Karya itu sekali-kali bukan sebuah pembelaan yang ingin diajukan kepada pengadilan Roma. Maksud utama Kis ialah mengisahkan awal-mula agama kristen demi sejarah itu sendiri.
Untuk meyakinkan diri tentang itu cukuplah orang menyelidiki susunan Kis. Maka nampaklah bahwa kitab itu hanya memperlihatkan bagaimana perkataan Yesus yang ditempatkan pada awal kisah terlaksana. Sabda Yesus: "Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan samapi ke ujung bumi" (TB Kis 1:8). Mula-mula kepercayaan Kristen berakat kuat-kuat di Yerusalem, tempat jemaat pertama bertambah karunia dan jumlahnya (1-5). Tidak lama kemudian kepercayaan itu mulai merambat, hal mana dipersiapkan oleh semangat universalis yang menjiwai orang-orang Yahudi berbudaya Yunani yang masuk Kristen dan oleh pengusiran mereka setelah Stefanus mati sahid (TB Kis 6:1-8:3). Iman Kristen sampai di daerah Samaria (TB Kis 8:4-25) dan juga di daerah di sebelah selatan dan timur Yerusalem hingga ke pantai dan kota Kaisarea (TB Kis 8:26-40; 9:32-11:18). Dalam pada itu cerita tentang pertobatan Paulus memberitahu kita bahwa di kota Damsyik sudah ada orang-orang Kristen dan begitu pewartaan Injil di daerah Kilikia sudah dipersiapkan juga (TB Kis 9:1-30). Ulangan seperti tercantum dalam 9:31 (yang masih menyebutkan daerah Galilea) menonjolkan bagaimana iman Kristen meluas. Kemudian kota Antiokhialah yang menerima Kabar Gembira (TB Kis 11:19-26). Selanjutnya kota itu menjadi pusat pewartaan sementara memupuk hubungan baik dengan Yerusalem, tempat dimusyawarahkan soal-soal utama mengenai pewartaan injil kepada orang-orang yang bukan Yahudi (TB Kis 11:27-30; 15:1-35). Sebab memanglah sudah tiba saatnya Injil dibawa juga kepada mereka. Setelah Kornelius masuk menjadi Kristen dan Petrus dipenjarakan di Yerusalem, maka rasul itu berangkat entah kemana (12). Selanjutnya Pauluslah yang memainkan peranan penting dalam kisah Lukas. Sebelum konsili di Yerusalem Paulus sudah pergi ke pulau Siprus dan ke daratan Asia Kecil (13-14). Sesudahnya Paulus berlayar ke daerah Makedonia dan Yunani (15:36 - 18:22; 18:23-21:17). Paulus selalu kembali ke Yerusalem dan penahananya di kota itu, lalu penahanannya di kota Kaisarea (TB Kis 21:18-26:32) memberi Paulus kesempatan membiarkan diri sebagai tawanan, meskipun tetap sebagai pewarta Injil lalu dibawa ke Roma tempat ia dengan terbelenggu mewartakan Kristus (27-28). Dilihat dari Yerusalem maka ibu kota kerajaan Roma itu sungguh-sungguh merupakan "ujung bumi". Maka Lukas boleh mengakhiri kitabnya.
Boleh jadi orang menyesal, bahwa Lukas tidak menceritakan apa-apa tentang karya rasul-rasul lain dan tidak pula tentang pendirian beberapa jemaat penting, seperti misalnya di kota Aleksandria, atau malahan di kota Roma sendiri. Sudah pasti bahwa di kota itu iman Kristen sudah tertanam sebelum Paulus tiba (lihat surat kepada jemaat di Roma, yang ditulis Paulus selama perjalanannya yang ketiga). Juga tentang karya Petrus di luar Palestina tidak dikatakan apa-apa. Pauluslah yang menduduki tempat yang menyolok dalam kisah Lukas, sehingga dalam bagian kedua Kis hanya Paulus saja yang masih berperan. Tetapi justru oleh karena Lukas berdiam diri dan meninggalkan banyak soal, maka kita mendapat jaminan yang paling baik bagi apa yang dikisahkannya. Ia tidak menceritakan apa- apa, kecuali kalau ia mengetahuinya baik oleh karena menyaksikan sendiri maupun karena mendapat dari sumber-sumber yang nilainya dapat diawasi. Kecuali itu Kis bukanlah sebuah kitab ilmu sejarah yang utuh lengkap, melainkan sebuah penjelasan mengenai daya perambat rohani yang terkandung dalam agama Kristen. Serta ajaran teologis yang dapat ditarik Lukas dari kejadian-kejadian yang diketahuinya mempunyai nilai universil yang tidak dapat diganti dan yang membuat karyanya berharga tinggi.
Sumbangan di bidang ajaran adalah berganda. Iman akan Kristus yang menjadi dasar pewartaan rasuli disajikan dengan pemerincian yang semakin tumbuh. Mula-mula iman akan Kristus itu berpusatkan pada kejayaan manusia Yesus yang telah menjadi Kurios berkat kebangkitanNya (TB Kis 2:22-36), kemudian oleh Paulus Yesus diberi gelar "Anak Allah" (TB Kis 9:20). Berkat wejangan-wejangan yang tercantum dalam Kis kita mengenal ayat-ayat utama dari Kitab Suci yang digunakan umat berkat pimpinan Roh Kudus sebagai sarana untuk merumuskan ajaran mengenai Kristus dan sebagai pembuktian bagi orang-orang Yahudi. Baiklah diperhatikan khususnya apa yang dikatakan tentang Yesus sebagai Hamba Allah (TB Kis 3:13, 26; 4:27, 30; 8:32-33) dan sebagai Musa yang baru (3:22 dst; 7:20 dst). Kebangkitan Yesus dibuktikan dengan Mzm 16:8-11 (Kis 2:24-32; 13:34-37). Sejarah umat terpilih menjadi peringatan bagi orang-orang Yahudi, supaya jangan menentang kasih karunia Allah (7:2-53; 13:16-41). Di hadapan orang-orang bukan Yahudi disodorkan dalil-dalil yang diambil dari ajaran tentang Allah yang lebih umum (TB Kis 14:15-17; 17:22-31). Tetapi para rasul pertama-tama "saksi" (TB Kis 1:8+) dan Lukas meringkas pemberitaan mereka (TB Kis 2:22+) dan bercerita tentang "tanda-tanda" ajaib yang mereka lakukan. Persoalan paling gawat bagi Gereja yang baru lahir ini ialah: bagaimana orang-orang bukan Yahudi dapat menolong keselamatan. Tentang persoalan itu Kis memberi keterangan yang jitu: para saudara di Yerusalem terpimpin oleh Yakobus tetap setia pada hukum Taurat Yahudi (TB Kis 15:1, 5; 21:20) dst. Sebaliknya, orang-orang "ke-Yunanian" yang juru bicaranya yalah Stefanus merasa perlu melepaskan ibadat dalam Bait Allah. Petrus dan terutama Paulus dalam konsili di Yerusalem memenangkan asas bahwa hanya iman akan Kristus menyelamatkan, sehingga tak perlu orang-orang bukan Yahudi menepati hukum Taurat dan bersunat. Namun demikian tetap benar bahwa keselamatan datang dari bangsa Yahudi, sebagaimana dinyatakan oleh Lukas juga. Paulus selalu terlebih dahulu menghadapi orang-orang Yahudi. Baru setelah ditolak oleh kaum sebangsanya ia pergi kepada orang-orang bukan Yahudi (TB Kis 13:5+). Mengenai cara hidup jemaat-jemaat purba Kis juga memberi informasi yang sangat berharga: tentang jemaat muda di Yerusalem yang bersembahyang dan yang yang angggota-anggotanya membagi-bagikan harta miliknya; tentang caranya orang dibaptis dan tentang baptisan dalam Roh Kudus (TB Kis 1:5+); tentang Ekaristi yang dirayakan (TB Kis 2:42+); permulaan penyusunan sebuah jemaat sebagai organisasi, yang mempunyai nabi-nabi" dan "pengajar-pengajar" (TB Kis 13:1+), ataupun "penatua" yang mengepalai jemaat di Yeruslem (TB Kis 11:30) dan yang oleh Paulus diangkat pada semua jemaat yang didirikannya (TB Kis 14:23). Kesemuanya itu dinaungi, dibimbing dan dijiwai oleh embusan tak kelihatan dari Roh Kudus. Dalam injilnya Lukas sudah menekankan peranan Roh Kudus itu (Luk 4:1+) dan dalam Kis ia terus memperlihatkan bahwa Roh Kudus itulah yang berkarya dalam perambatan Gereja (Kis 1:8+), sehingga Kis dapat diberi judul "Injil Roh Kudus". Itulah sebabnya maka karya Lukas itu penuh dengan kegembiraan rohani dan gejala-gejala adikodrati yang hanya mengherankan mereka yang tidak sampai memahami peristiwa tunggal itu, ialah lahirnya agama Kristen. Pada kekayaan ajaran tersebut masih perlu ditambahkan berita-berita tentang sekian banyak kejadian kongkrit yang hanya kita ketahui berkat Kis: kehalusan budi dan jiwa, yang digunakan Lukas untuk menggambarkan tokoh-tokoh kisahnya: adegan-adegan lucu dan menarik hati seperti pidato Paulus di hadapan raja Agripa (26) dan bagian-bagian yang mengharukan hati seperti pidato perpisahan Paulus kepada para penatua jemaat di Efesus (TB Kis 20:17-38). Mengingat kesemuanya itu niscaya orang sependapat dalam menilai kitab yang jenisnya tunggal dalam Perjanjian Baru ini sebagai sebuah karangan yang penuh harta kekayaan. Seandainya tidak ada, maka pengetahuan kita tentang awal-mula agama Kristen sangat kurang.
Sama dengan teks seluruh Perjanjian Baru, teks Kis juga sampai kepada kita dengan macam-macam varian mengenai hal-hal kecil-kecil. Tetapi dalam teks Kis terdapat lebih banyak kelainan dalam apa yang disebutkan sebagai "teks Barat" (dalam naskah Bezae, dalam terjemahan kuno ke dalam bahasa Latin dan Siria dan pada beberapa pujangga Gereja dahulu). Dan varian-varian itu layak diberi perhatian. Di samping sejumlah kerusakan yang mudah menyusup ke dalam sebuah teks populer yang kurang bersih dari resensi Aleksandria, terdapatlah dalam teks Barat tersebut sejumlah tambahan konkrit dan khas yang barangkali asli juga. Varian-varian teks Barat yang paling penting dimuat dalam catatan-catatan terjemahan ini.
Ende: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini
be...
KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini beredar sebagai satu dengannja. Baru pada pertengahan abad kedua, ketika keempat karangan Indjil digabungkan mendjadi satu buku, karangan ini dipisahkan dari padanja dan diberi djudul tersendiri.
Djudul itu ialah: "Perbuatan-perbuatan Para Rasul", jang kemudian mendapat bentuk "Kisah Rasul-rasul" djuga, seperti jang kita pakai. Tetapi hanja dua Rasul jang dikisahkan "perbuatan-perbuatannja" dan itupun djauh dari lengkap. Rasul-rasul jang lain hanja disebut namanja, atau seperti mengenai Joanes dan Jakobus terdapat satu dua tjatatan sadja, sedangkan ada pembantu-pembantu Rasul- rasul jang agak luas diberitakan peranannja.
Dalam bagian pertama bab 1-12, Petrus adalah tokoh utama dan dalam bagian kedua, bab 13-28 Paulus. Dalam bagian kedua ini kita hanja satu kali lagi bertemu dengan Petrus, jaitu dalam bab 15 sebagai ketua sidang Rasul-rasul di Jerusalem.
Lukas bukan bermaksud menulis suatu riwajat hidup atau djasa-djasa kedua Rasul itu, dan bukan pula suatu buku sedjarah jang agak lengkap, teliti dan teratur, melainkan hanja sekedar menggambarkan perkembangan pesat umat Kristus jang ia kenal dan jang perkembangannja sebagian disaksikannja sendiri. Umat Kristus jang dikenalnja, ialah umat induk di Jerusalem dan sekitarnja, dan terutama perkembangan diantara kaum penjembah dewa-dewa dikota Antiochia di Siria, tempat asalnja, dan kearah Barat sampai ke Roma, jang mendjadi wilajah kerdjanja sendiri. Dan untuk menggambarkan itu Lukas memilih dari bahan-bahan jang tersedia baginja, hanja beberapa kedjadian dan kenjataan jang terasa penting olehnja atau jang dialaminja sendiri. Kita berterima kasih kepada Lukas, dan bersjukur kepada Rob Kudus jang mengilhaminja, atas pemilihan bahan itu dan usaha menjusunnja. Biarpun gambarannja tidak utuh, tetapi tjukup bersisi sebagai pokok perenungan bagi kita, sehingga dengan djalan penjelidikan dan perenungan, kita dapat membentuk suatu pandangan jang lebih utuh bagi diri kita sendiri. Dan itu dapat ditjapai lebih sempuma, kalau kita serentak dengan Kis. Ras. membatja dan membahas surat-surat Paulus dan Rasul-rasul jang lain.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan tahap terachir dari djalan penjelamatan
Tahap terachir dari djalan penjelamatan, ialah perwudjudan keselamatan abadi dalam seluruh umat manusia. Kis. Ras. memang hanja dapat memberitakan permulaan perwudjudan itu, sebab sedjarah penjelamatan itu masih berdjalan dan akan berdjalan sampai pada acbir zaman.
Perwudjudan itu tersendiri bagi seluruh umat manusia oleh Kurban Jesus disalib. Oleh darah Jesus dosa pokok terhapus, perdamaian Allah dengan bangsa manusia terpulih, djalan untuk mendekati Allah terbuka. Dengan Kurban Jesus disalib itu dan kebangkitannja djalan penjelamatan sudah pada puntjaknja: keselamatan abadi sudah terwudjud sampai semua manusia dapat memperoleh bagian dalamnja. Tetapi untuk memperoleh bagian dalamnja, perlu tiap-tiap manusia menempuh djalan penjelamatan sendiri. la harus memenuhi sjarat-sjarat tertentu untuk mendapat pengampunan dosa dan untuk dianugerahi hidup abadi itu. Perlu Pula ada orang Jang berwenang untuk menerangkan apakah arti dan hakekatnja hidup abadi itu, dan menundjukkan djalan penjelamatan kepadanja, lagipun memimpinnja pada djalan itu. Tugas memperkenalkan hidup abadi dan djalan kearahnja, serta melaksanakan pemimpinan itu, lagi kuasa untuk menjampaikan hidup abadi itu, diserahkan oleh Jesus kepada Para RasulNja dan kepada seluruh umat sebagaimana tersimpul dalam amanat Jesus terachir :"KepadaKu diserahkan segala kuasa disurga dan dibumi, maka pergilah kamu dan buatlah segala bangsa mendjadi muridku, dengan mempermandikan mereka pada nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepada kamu. Mt. 28:19-20.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan pelaksanaan amanat Jesus jang terachir kepada para RasulNja
Buatlah segala bangsa mendjadi muridKu. Tentu sadja pertama-tama dengan pemakluman Indjil. Tetapi untuk mentjapai "segala bangsa" sampai keudjung bumi (Kis. Ras. 1:8), perlu organisasi jang luas sekali dan teratur rapih. Jesus sendiri mendasarkannja dengan membentuk satu umat ketjil, terdiri dari keduabelas Rasul dan sekelompok murid-murid, dengan Petrus sebagai pemimpinnja. memang ketjil sebagai bidji sesawi, tetapi jang akan subur bertumbuh mendjadi pohon jang dahan-dahan dan ranting-rantingnja menaungi seluruh dunia. Dan segera sesudah Pentekosta umat ketjil mulai berkembang pesat, Rasul-rasul pergi bertebaran kesegala djurusan; dan muntjul pengadjar-pengadjar Indjil dan nabi- nabi, jang diilhami dan didorong oleh Roh Kudus, untuk pergi kemana-mana sebagai pembantu-pembantu para Rasul. Selain kedjurusan Timur dan Selatan, jang tidak diberitakan dalam karangan ini, dalam waktu 30 tahun, kearah Utara dan Barat, Indjil telah tersebar disegala kota jang agak besar, diseluruh Asia-Ketjil, Masedonia dan Achaja, sampai di Roma.
Dengan mempermandikan mereka. Baru dengan menerima Permandian para tjalon mendjadi murid Jesus jang sedjati, jaitu dibersihkan dari dosa (Kis, Ras. 12:16; lbr. 10:22; 1 Kor. 6:11; Rom. 6:1-14); lahir baru (Jo. 3:5), mendjadi anak Allah dan menjerupai Kristus (Gal. 3:26-27), dipersatukan dengan Kristus (Rom. 6:3), diresapi dengan Roh Kudus (I Kor. 12:13) dan dikuduskan (I Kor. 6:11; Ef. 5:26). Dengan ringkas; didalam dan oleh Permandian, keselamatan abadi atau hidup abadi itu diperwudjudkan dalam masing-masing manusia jang pertjaja. Lazim dikatakan bahwa semua itu terdjadi setjara sakramentil. Artinja ada upatjara tertentu jang pada pokoknja ditetapkan oleh Jesus sendiri dengan djaminan, bahwa ketika upatjara itu dilangsungkan pada seorang jang pertjaja, dosanja dihapus dan hidup abadi dianugerahkan kepadanja oleh Allah. Karena upatjara jang kelihatan itu, berhubung dengan djaminan tersebut diatas, orang jang dipermandikan dapat pertjaja dengan penuh kejakinan, bahwa mereka mempunjai keadaan jang baru itu. Dan karena keadaan jang baru itu terdjamin, maka iapun diterima sebagai anggota umat, jaitu masuk Keradjaan Allah jang kelihatan.
Dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepadamu. "Murid-murid" Jesus jang baru dipermandikan belum segera adalah pengikut Jesus jang sempurna. Hidup baru itu harus dipelihara dan bertumbuh, pengetahuan akan adjaran-adjaran Jesus harus diperluas dan pengertian diperdalam; mereka harus beladjar mewudjudkan tjita-tjita Indjil.
Pesan"adjarkanlah mereka" merangkum petugasan jang luas dan berat. Dapat
dikatakan tugas itu merupakan penggembalaan jang dimaksud Jesus dalam Jo.
Ada upatjara-upatjara lain lagi jang berwudjud sakramentil. Dengan penumpangan tangan alas orang jang telah dipermandikan, Rasul-rasul menurunkan Roh Kudus atas mereka setjara njata. (8:17-19; 9:12,17; 19:6). Disini kita ingat akan Sakramen Krisma (Penguat).
Dengan penumpangan tangannja pula, Rasul-rasul (atau pengganti mereka) memberi kekuasaan jang tertentu kepada para "diakon" (6:6) dan orang tua-tua (presbiter, episkopos): II Tim. 1:6; 1 Tim. 4:14; 5:22; Kis. Ras. 13:3. Apakah penumpangan tangan ini merupakan Sakramen Imamat, tidak djelas. Tetapi djika tidak, siapakah jang "Memetjahkan Roti" bagi umat-umat jang djarang sekali dikundjungi seorang Rasul? Dari I Kor. 11:17-34 terang pula bahwa di Korintus Ekaristi biasa dirajakan djuga kalau Paulus tidak ada.
Bahwa orang tua-tua mempunjai kuasa memberi Sakramen-sokramen tjukup njata pula dari Jak. 5:14-16. Dan disitu terang djuga, bahwa dewasa itu Sakramen urapan orang-orang sakit sudah lazim.
Supaja penggembalaan lantjar, Rasul-rasul mengatur pemimpinan umat-umat dengan mengadakan suatu hirarki. Rasul-rasul tetap memegang putjuk pimpinan. Petrus selalu bertindak dan diakui sebagai ketua Para Rasul dan kepala Geredja. Dalam tiap-tiap umat, Rasul-rasul menentukan suatu badan pimpinan, jang anggota- nggotanja disebut orang tua-tua, para presbiter atau episkopos. Terdapat Pula pengadjar-pengadjar resmi dalam umat-umat. Ketudjuh "diakon" (6:6) kemudian kita temui sebagai pengadjar.
Umat Kisah Rasul-rasul adalah umat Kristus
Rasul-rasul jang disebut namanja dalam 1:13 dan sedang menunggu kedatangan Roh Kudus, lagi sesudah menerimaNja segera mulai memaklumkan Indjil, adalah jang sama dengan mereka jang mula-mula dipilih oleh Jesus dan dua tiga tahun setjara istimewa dididik olehnja. Inti pemakluman mereka tetap peri hal Jesus: bahwa la sungguh Mesias sebab segala nubuat para nabi ditepati padanja, bahwa Ia disalibkan dan dibangkitkan kembali menurut rentjana Allah jang njata dalam Kitab Kudus, dan bahwa la satu-satunja penjelamat bagi semua orang. Dan jang mereka kerdjakan tak lain selain memenuhi amanat Jesus, sebagaimana telah dipaparkan diatas tadi. Mereka selalu insjaf bahwa mereka bekerdja melulu sebagai petugas Jesus, memaklumkan Indjil Jesus Kristus (5:12; 8:5; 11:2 dll), menjembuhkan orang-orang sakit dengan nama Jesus (3:6; 4:10), mempermandikan orang masuk umat atas nama Jesus (2:38 dan lain-lain). Mereka dilarang mengadjar ,dengan" nama Jesus (4:18). Mereka gembira sebab didera demi nama Jesus (5:41). Jesus kadang-kadang sendiri djuga bertindak seperti dalam peristiwa bertobatnja Paulus dan dengan mengangkat dia mendjadi Rasul. Dan diluar Palestina Para anggota umat oleh orang-orang Junani disebut "kristianoi", artinja penganut Kristus.
Umat dipimpin oleh Roh Kudus
Umat tahu, bahwa Jesus jang duduk dalam kemuliaannja disebelah kanan Allah tetap kepala umat, dan tetap ada serta dengan mereka (Mt. 28:20) sebagai penjelenggara utama. Sebab itu mereka gemar menamakannja "Tuhan kita". Tetapi umat tahu djuga bahwa Jesus telah menjerahkan pelaksanaan penjelenggaraan itu kepada Roh Kudus, dan bahwa pelahsanaan itu didjalankan dalam kesatuan paham dan kehendak jang sempurna dengan Jesus. Mereka mengetahui itu dari sabda Jesus dalam Jo. 14:26 dan 15:26-27, dan kepentingan penjelenggaraan Roh Kudus, mereka chususnja mengerti dari Jo. 16:7-15, dimana Jesus bersabda: Baik bagimu Aku pergi, sebab kalau Aku tidak pergi, Penolong itu (Roh Kudus) tidak datang kepadamu". Umat ketjil jang dibentuk Jesus sendiri disuruh menantikan kedatangan Roh Kudus di Jerusalem. Sabda Jesus: Kamu akan menerima kekuatan Roh Kudus jang akan turun atas kamu, supaja kamu akan memberi kesaksian tentang Aku di Jerusalem, diseluruh Judea dan Samaria, dan sampai diudjung bumi" (Kis. Ras. 1:8).
Dan pada pagi hari Pentekosta Roh Kudus tiba-tiba turun atas mereka. la menampakkan kedatangannja dengan tanda-tanda jang njata. Dengan njala-njala api jang mela.mbangkan penerangan akal-budi, pemurnian hati dari unsur-unsur jang tidak tulen, dan pengobaran semangat; lagi dengan deru badai jang hebat sebagai lambang kekuatan, jang dirasakan tetapi tidak kelihatan. Dan semua jang duduk dalam ruangan itu "dipenuhi" dengan Roh Kudus, jaitu dengan pengertian, kekuatan dan semangat jang njata. Rasul-rasul bukan lagi murid jang ragu-ragu, melainkan jang sudah dewasa dengan kedewasaan Kristus, penuh pengertian tentang hakekat dan tudjuan Keradjaan Allah, insjaf akan tugas dan tanggung-djawabnja, penuh semangat tanpa takut-takut dan berani mengurbankan dirinja. Adjaib Pula bagaimana dalam waktu jang singkat sekali, tiga ribu orang mendapat pengertian dan digerakkan hatinja sampai dapat dipermandikan. Segala jang terdjadi pada hari Pentekosta itu kita namakan: Mukdjizat Pentekosta.
Dan mukdjizat Pentekosta itu dilandjutkan. Umumnja setjara batiniah. Terus- menerus Roh Kudus memberi ilham, menggerakkan hati, memperkuat kehendak, memberi pimpinan, terutama kepada Para Rasul dan pembantu-pembantu mereka, tetapi djuga kepada para beriman pribadi. Tetapi supaja mereka lebih insjaf dan untuk memperkuat kejakinannja, Roh Kudus sering bertindak setjara njata djuga. Kalau dikatakan bahwa Petrus, Stefanus, Barnabas dan Paulus berbitjara "penuh dengan Roh Kudus", hal itu berarti bahwa kepenuhan itu tampak dalam isi dan gaja pembitjaraannja (4:8; 7:55; 11:22; 15:9). Demikian djuga dimana diberitakan, bahwa umat sedang berkumpul dan berdoa tiba-tiba dipenuhi Roh Kudus (14:31;10:44; 15:52). Roh Kudus memimpin setjara njata. Roh Kudus "berkata" kepada Pilipus (8:29). Pilipus dilenjapkan oleh Roh Kudus (8:59). Agabus didorong oleh Roh Kudus (11:28). Roh Kudus bersabda kepada Petrus (10:19). Roh Kudus berkata: "Sendirikanlah Barnabas dan Saulus untuk tugas jang telah Kutentukan baginja"(15:2). Mereka berangkat atas suruhan Roh Kudus (13:4). Paulus dihalangi oleh Roh Kudus pergi ke Asia (16:6) dan tidak diizinkan ke Bitinia (16:7). Keinsjafan akan peranan Roh Kudus jang mutlak itu terang pula, dimana Petrus berkata kepada Ananias dan Safira, bahwa mereka bukan membohongi dan mentjobai manusia melainkan Roh Kudus (5:3,9). Kesadaran akan kesatuan kerdja antara Rasul-rasul dan Roh Kudus djelas Pula dalam utjapan 5:32 jakni: "kami adalah saksi bersama dengan Roh Kudus". Lebih lagi dan setjara resmi, dalam rumusan surat Sidang Rasul-rasul di Jerusalem kepada umat di Antiochia: ,Roh Kudus dan kami telah memutuskan...." (15:28).
Suatu kesimpulan
Kisah Rasul-rasul bersifat buku sedjarah, jang terlebih bermaksud meriwajatkan dan menggambarkan perkembangan lahiriah umat dan berhubungan dengan itu penjelenggaraan Roh Kudus jang njata. Tetapi didalam umat muda, dan terus sampai pada hari ini, terdapat Pula penjelenggaraan Roh Kudus jang tidak njata, dan lebih hakiki dan penting lagi, jaitu penjelenggaraan kehidupan Ilahi didalam batin tiap-tiap anak Allah. Roh Kuduslah jang mentjiptakan kehidupan itu didalam Para anak Allah, lalu tetap hidup didalam mereka. la memelihara, menumbuhkan, memperkuat dan menjuburkan hidup itu dalam kerdja sama bersama anak Allah itu sendiri. Demikian dihasilkan buah-buah untuk kehidupan abadi.
Penjelenggaraan Roh Kudus jang serba batiniah ini chususnja dinjatakan dan dibitjarakan oleh Paulus dalam surat-suratnja. Dalam surat-surat Paulus itu kita saksikan djuga perkembangan pengertian dan praktek hidup keagamaan, jaitu hidup rohani dalam umat-umat, sebagai perwudjudan adjaran-adjaran Indjil. Sebab itu Kisah Rasul-rasul dan surat-surat Paulus, beserta surat-surat Rasul-rasul jang lain dan Wahju Joanes saling melengkapi, dan bersama-sama memberi gambaran jang tjukup utuh dari perwudjudan dan perkembangan "Geredja" purba.
Nilai-nilai Kisah Rasul-rasul bagi kita pribadi
1. Bagi pembatja-pembatja surat-surat Paulus, Kis. Ras. penting sebagai merupakan latar belakang surat-surat itu. Banjak bahagian didalam surat-surat itu sukar dimengerti tanpa riwajat dan gambaran-gambaran jang terdapat dalam karangan Lukas itu.
2. Kisah Rasul-rasul sanggup Pula meneguhkan kejakinan dan memperkuat serta
menghidupkan iman kita. Kita diperingatkan didalamnja, bagaimana djalan
penjelamatan jang mulai dengan terpanggilnja Abraham, lalu makin lama makin naik
tinggi sepandjang Perdjandjian Lama, dan mentjapai puntjaknja dalam Indjil dan
chususnja dalam Kurban Jesus disalib serta kebangkitannja, lalu pada tingkatan
itu langsung diteruskan dalam umat purba sampai dizaman kita. Dalam membatja
Kis. Ras. kita saksikan, bahwa Geredja kita benar-benar dibangunkan diatas
"dasar Rasul-rasul dan Para Nabi, sedangkan Jesus adalah batu sendinja". (
Kita lihat djuga bahwa unsur-unsur hakiki agama kita, pokok hirarki dan suasana keagamaan sebagai perwudjudan Indjil, jang sekarang kita hajati pada taraf perkembangan jang lebih tinggi dan utuh, sudah ada dan hidup dalam umat purba itu.
3. Dan jang paling penting ialah: Kisah Rasul-rasul sebagai karangan jang diilhamkan oleh Roh Kudus dimaksudkan mendjadi buku renungan bagi Geredja dikemudian hari, djuga bagi kita masing-masing, untuk menginsjafkan kita, bahwa pengaruh Roh Kudus didalam Geredja Kudus dimasa ini masih ada djuga. Chususnja kenjataan-kenjataan peristiwa Pentekosta, tetapi djuga seluruh penjelenggaraan Roh Kudus jang njata dizaman Rasul-rasul, dapat dan harus mejakinkan kita, bahwa dan bagaimana Roh Kudus memimpin dan mendjiwai Geredja sekarang djuga. Kita mengerti, bahwa tanda-tanda jang njata perlu bagi umat muda untuk membina dan meneguhkan iman, jang bukan segera mendjadi darah daging mereka; tetapi kemudian tidak perlu lagi, sebab iman telah tjukup didasarkan pada pernjataan Kitab Kudus, mengenai hal ini chususnja pada pernjataan-pernjataan Kisah Rasul-rasul bersama surat-surat Paulus dan surat-surat para Rasul-rasul jang lain. Sebab itu penting sekali kitapun memperteguhkan dan menghidupkan iman kita dengan merenungkan apa jang ditulis bagi kita dalam Kisah Rasul-rasul dan Surat-surat Rasul-rasul itu, sampai kita jakin dan isnjaf benar-benar akan pimpinan agung Roh Kudus dalam Geredja, sehingga kita pertjaja akan kebenaran urusan-urusan dan keputusan-keputusan resmi dari pimpinan Geredja dan menerimanja tanpa sjarat serta melaksanakannja dengan rendah hati. Lagi pula supaja kita tetap insjaf, bahwa Roh Kudus hidup dalam batin kita masing-masing sebagai pokok dan pentjipta hidup atas kodrati (hidup abadi) kita. Kalau kita saksikan dan renungkan, bagaimana Roh Kudus mendjiwai setjara njata orang-orang beriman dimasa purba, maka dapat kita bajangkan bagaimana Roh Kudus djuga mendjiwai kita, setjara tidak njata kepada pantjaindera, tetapi tjukup njata bagi mata kepertjajaan jang berintuisi. Perenungan jang demikian tentu mempererat dan menghidupkan hubungan kita dengan Roh Kudus dalam beribadat kepadanja dan berdoa meminta pengertian, kekuatan hati dan pimpinan. Hal itu memang mahapenting bagi kita.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) YANG JANGAN DAN YANG BOLEH DALAM BERURUSAN DENGAN IBLIS (Kis 4:15-31)
Sejauh ini kita telah memiliki empat saran tentang apa yang harus kita lakukan ...
YANG JANGAN DAN YANG BOLEH DALAM BERURUSAN DENGAN IBLIS (Kis 4:15-31)
Sejauh ini kita telah memiliki empat saran tentang apa yang harus kita lakukan ketika iblis berusaha menghancurkan kita: (1) jangan terkejut, (2) jangan melempar handuk, (3) jangan mengikuti permainan iblis, dan (4) lupakanlah kepentingan pribadi Anda. Dalam kita menyelesaikan pelajaran kita tentang penganiayaan pertama terhadap gereja, kita mau menarik lima saran lagi dari teks kita.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 4:15-31)
Iblis berusaha untuk membungkam rasul-rasul itu, tetapi gagal. Dengan segala cara Iblis juga berusaha semampunya untuk membu...
KESIMPULAN (KIS 4:15-31)
Iblis berusaha untuk membungkam rasul-rasul itu, tetapi gagal. Dengan segala cara Iblis juga berusaha semampunya untuk membungkam kita. Bagaimanapun, jika kita mau mengikuti saran-saran yang diambil dari teks kita dan tetap dekat kepada Allah kita, maka iblis pun tidak akan berhasil terhadap kita! "Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu" (Yakobus 4:7).
Sudah tentu iblis tidak akan menyerah dengan mudahnya. Dalam pasal 5 kita akan melihat iblis berusaha lagi untuk menghancurkan gereja—dari dalam dan dari luar. Dengan begitu, iblis tidak akan menyerah kepada Anda dengan begitu saja. Lihat kembali Yakobus 4:7: Jika Anda mau "melawan iblis," pertama kali Anda harus "tunduk kepada Allah." Anda tidak dapat melawan Iblis dengan kekuatan Anda sendiri; Anda memerlukan pertolongan Allah! Jika Anda belum menyerahkan hidup Anda kepada Tuhan, lakukanlah sekarang juga!
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Teks Yunani di sini adalah "Sanhedrin," dan NIV menerjemahkannya seperti itu. Ayat ini mengesankan majelis Sidang.
2 ...
Catatan Akhir:
- 1 Teks Yunani di sini adalah "Sanhedrin," dan NIV menerjemahkannya seperti itu. Ayat ini mengesankan majelis Sidang.
- 2 Para penafsir bertanya-tanya bagaimana Lukas mengetahui adanya sidang tertutup ini. Ada yang mengatakan bahwa baik Paulus maupun Gamaliel atau kedua-duanya ikut hadir dan Lukas dapat mengetahui apa yang telah terjadi dari Paulus. Yang lain lagi menulis bahwa beberapa imam yang belakangan menjadi Kristen (6:7) atau beberapa orang Farisi yang belakangan menjadi Kristen (15:5) boleh jadi hadir di situ. Bagaimanapun, semua kesulitan ini lenyap, apabila tetap diingat bahwa Lukas dibimbing oleh Roh Kudus. Allah mengetahui apa yang terjadi di balik pintu-pintu yang tertutup itu!
- 3 Contoh penyembuhan pengemis ini menggambarkan tiga karakter: mendadak-3:7; menyeluruh-4:10; meyakinkan-4:16.
- 4 J.W. McGarvey, New Commentary on Acts of Apostles, vol. 1 (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co., n.d.), 73. 5Orang-orang culas mengharapkan orang lain bersikap culas juga.
- 6 "Jangan beri iblis seinci jua" artinya "Jangan pernah menoleransi iblis bahkan untuk sedikit jua." Jika Anda tinggal di tempat dimana sistem meteran merupakan patokan, gantilah istilah setempat yang mengandung gagasan yang sama.
- 7 Sejalan dengan waktu, jemaat-jemaat cenderung menjadi lebih bersifat melayani diri sendiri dan kurang melakukan penginjilan. Hal ini jelas melicinkan tujuan iblis dengan sempurnanya. Aktivitas banyak jemaat sama sekali tidak mengganggu dia!
- 8 Anda dapat pula memakai ilustrasi kerentanan seorang anak bayi. Peristiwa ini terjadi pada saat gereja masih bayi.
- 9 Sewaktu saya bertanya kepada kelas, "Apa yang terjadi jika keputusan itu dilaksanakan?" Seorang pria menjawab, "Malam ini kita kemungkinan tidak akan sedang duduk di sini untuk mempelajari hal-hal ini!"
- 10 Yesus sering kali melibatkan mereka ke dalam sebuah dilema ketika mereka berusaha menjebak Dia. Lihat Matius 21:24-27, untuk situasi serupa dalam kehidupan Kristus.
- 11 Gagasan ini disadur dari pelajaran Richard Rogers, "The First Opposition," yang dikhotbahkan di Sunset church of Christ, Lubbock, Texas, n.d.
- 12 Ibid.
- 13 Beberapa penulis berteori bahwa sudah menjadi kebijaksanaan Sidang itu untuk memberi peringatan hanya terhadap pelanggaran pertama. Bagaimanapun, teks itu menegaskan bahwa Sidang itu berkeinginan untuk menghukum rasul-rasul itu dan tidak akan ragu-ragu untuk bertindak jika saja mereka dapat merekayasa sedikit alasan untuk menindak mereka-dan juga jika mereka tidak takut kepada orang banyak.
- 14 Terjemahan C.H. Rieu atas Kitab Kisah mencatat bahwa mereka "tidak dapat merekayasa alasan untuk menghukum mereka." (Huruf miring oleh saya.)
- 15 Mereka telah mencoba mengintimidasi Petrus dan Yohanes, namun gagal. Sebaliknya, mereka sendirilah yang terintimidasi-oleh orang banyak.
- 16 Usia orang itu ditekankan sebab (1) ia telah begitu lama menjadi pengemis sehingga setiap orang telah mengenal dia, (2) ia sudah melampaui batas umur bagi tubuhnya untuk diperbaharui secara alami. (3) tanpa diragukan lagi hal ini membuktikan bahwa mujizat itu adalah asli.
- 17 Juga, Sidang itu kemungkinan menjadi sedikit gugup menghadapi kuasa rasul-rasul itu!
- 18 Tak satupun dari semua ini salah-jika kita selalu menempatkan mereka dalam perspektif.
- 19 RSV menulis "teman-teman mereka."
- 20 Meskipun teks itu mengatakan "berserulah mereka ," prosedur biasanya kemungkinan sebagai berikut: satu orang menyuarakan perasaan mereka, sedangkan yang lainnya menimpali dengan perkataan "amin." 21 "Bersama-sama" merupakan ungkapan yang hampir selusin kali ditemukan dalam kitab Kisah. Kesatuan gereja mula-mula merupakan bagian dari "rahasia" kesuksesan mereka.
- 22 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Com- mentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 416.
- 23 Doa haruslah merupakan sebuah respon ketimbang sebuah ritual. Berhati-hatilah dalam menggunakan pelbagai ungkapan yang sama berkali-kali dalam doa Anda. Sesuaikanlah doa Anda dengan keadaan.
- 24 "Segala isinya" mencakup manusia. Manusia diciptakan oleh Allah; manusia tidak berkembang melalui proses alam.
- 25 Sejak dahulu sampai kini, kata "despot (raja lalim)" sering memiliki konotasi buruk sehingga jarang diterapkan kepada Allah. Bagaimanapun, perkataan tegas yang tidak lazim ini sangatlah cocok dalam kasus istimewa ini.
- 26 NIV, RSV, dll. Terjemahan lainnya menggunakan ungkapan "Tuan" (Goodspeed), "Penguasa segalanya" (Knox), atau "Allah yang Mahakuasa" (Norlie).
- 27 Inilah contoh mengenai acuan kepada isi Kitab Suci dalam sebuah doa-tetapi janganlah berlebihan. Doa bukanlah sarana untuk berkhotbah.
- 28 Ini merupakan acuan penting lainnya terhadap pengilhaman. Simaklah bahwa ini memberitahu kita siapa yang menulis Mazmur 2.
- 29 Kata yang diterjemahkan "rusuh" digunakan terhadap kuda yang penuh semangat yang meringkik-ringkik, di atas penolakannya, kuda itu akhirnya harus tunduk terhadap aturan tali kekang.
- 30 Kebanyakan penafsir menulis bahwa perkataan di ayat 25 dalam bahasa Yunani aslinya adalah membingungkan- tetapi maknanya cukup jelas. 31"Mazmur-mazmur Kerajaan" adalah suatu istilah yang menunjuk kepada mazmur-mazmur yang terkait dengan takhta Israel. Kebanyakan dari mazmur itu digunakan oleh bangsa Yahudi dalam pelantikan seorang raja baru.
- 32 Bangsa Filistin menyerbu negeri itu sewaktu Daud dimahkotai sebagai raja atas seluruh Israel.
- 33 Pemazmur menyatakan bahwa serangan apa saja terhadap orang yang diurapi Allah secara tidak langsung merupakan serangan terhadap Allah sendiri-dan setiap orang yang menantang Allah ditakdirkan gagal. Para rasul juga menyadari bahwa setiap serangan terhadap mereka sebenarnya merupakan serangan terhadap Yesus-dan lagi ditakdirkan gagal!
- 34 Di sini KJV menulis, "anak," tetapi dalam teks aslinya, kata yang digunakan di sini adalah yang sama digunakan dalam ayat 25, yang oleh KJV diterjemahkan sebagai "hamba." Lihat catatan tentang kata "hamba" sebagaimana yang digunakan dalam Kisah 3:13, dalam seri pelajaran ini.
- 35 Yesus tidaklah diurapi dengan minyak sebagaimana halnya raja-raja Israel. Sebaliknya, Ia diurapi dengan Roh Kudus pada saat baptisan-Nya (Matius 3:16, 17; Kisah 10:37, 38).
- 36 Dalam Perjanjian Lama, kata "bangsa" mengacu kepada bangsa-bangsa kafir di sekeliling Israel. Rasul-rasul itu menerapkan istilah "bangsa" itu ke atas Israel. Dengan kata lain, ketika bangsa Israel menolak Yesus, bangsa itu tidak lagi menjadi bangsa khusus milik Allah, bangsa itu menjadi bangsa kafir!
- 37 Lewis Foster, tafsir atas Kisah, The NIV Study Bible (Grand Rapids, Mich.: Zondervan Publishing House, 1985), 1651.
- 38 Lihat catatan tentang Kisah 2:23.
- 39 Jika Anda menggunakan materi ini dalam suasana kelas, Anda bisa saja menanyakan para peserta kelas tentang apa yang akan mereka sudah doakan.
- 40 Untuk doa yang serupa, simaklah 2Raja-raja 19:14-19; Yesaya 37:17. "Lihatlah-dan bersikaplah sesuai dengan itu" sudah tersirat.
- 41 Mereka menyapa Daud dan Yesus sebagai "hamba-hamba" (ay. 25, 27, 30) sedangkan mereka menyapa diri mereka sendiri sebagai "hamba-hamba-Mu" atau "budak-budak."
- 42 Beberapa orang telah menerka-nerka bahwa "tempat" itu adalah "ruang atas" yang di 1:13, namun karena waktu telah berlalu, tidak alasan untuk percaya bahwa mereka masih tetap berkumpul di ruangan itu. Bisa jadi ini merupakan sebuah apartemen di dalam atau di dekat serambi Salomo dalam Bait Allah (5:12). Kita benar-benar tidak punya gambaran dimanakah letak "tempat" itu.
- 43 Sebagaimana telah dicatat sebelumnya, Pentakosta di Kisah 2 adalah sebuah peristiwa yang terjadi sekali.
- 44 "Penuh dengan Roh Kudus" semata-mata berarti "di bawah kendali Roh." Jika kumpulan orang yang hadir itu terdiri para rasul dan orang lain, ungkapan itu kemungkinan digunakan dalam pengertian non-mujizatiah Efesus 5:18 yang mengizinkan Roh untuk mengendalikan hidup Anda dengan cara berserah kepada kehendak-Nya (sebagaimana diungkapkan dalam Perjanjian Baru). Jika kita berserah di bawah kendali Roh, Ia akan memenuhi hidup kita dan buah-buah Roh akan keluar (Galatia 5:22-23). Dalam kasus ini, manifestasi keberadaan Roh Kudus adalah bahwa mereka memberitakan Firman dengan berani. Dengan kata lain, teks itu dapat diterapkan ke atas semua orang Kristen secara umum dan tidak semata-mata kepada rasul-rasul itu. Bagaimanapun, saya percaya, bahwa Petrus mencari rasul-ra rasul lainnya, bahwa rasul-rasul itu adalah mereka yang berdoa, bahwa rasul-rasul itu adalah mereka yang dipenuhi oleh Roh Kudus, dan bahwa mereka itu mulai memberitakan firman dengan berani. Sampai pada poin ini, yang Lukas telah catat hanyalah apa yang Petrus dan Yohanes katakan dengan berani di hadapan penganiayaan. Sekarang ia menulis bahwa semua rasul melakukan hal yang sama.
- 45 Yaitu, Ia dapat menggoyang para anggota gereja.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh
Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah
KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah menguraikan mengenai bagaimana pengikut-pengikut Yesus - dengan pimpinan Roh Allah - menyebarkan Kabar Baik tentang Yesus "di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi" (Kis 1:8). Buku ini adalah cerita tentang pergerakan Kristen yang dimulai di antara orang Yahudi lalu meluas menjadi suatu agama untuk seluruh dunia. Penulis buku ini merasa perlu pula meyakinkan para pembacanya bahwa orang-orang Kristen bukanlah suatu bahaya politik subversif terhadap kerajaan Roma, tetapi bahwa agama Kristen merupakan penyempurnaan agama Yahudi.
Kisah Rasul-rasul bisa dibagi dalam tiga bagian. Di dalam ketiga bagian itu nampak meluasnya wilayah di mana Kabar Baik tentang Yesus disiarkan dan gereja didirikan:
- (1) permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat naik ke surga;
- (2) perluasan ke daerah-daerah lain di Palestina; dan
- (3) perluasan yang lebih besar lagi ke negeri-negeri di sekitar Laut Tengah sampai sejauh Roma.
Satu hal yang khas dan penting dalam buku Kisah Rasul-rasul ini ialah pekerjaan Roh Allah yang datang dengan kuasa ke atas orang-orang percaya di Yerusalem pada hari Pentakosta. Di dalam seluruh peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam buku ini nyatalah bahwa Roh Allah itu terus-menerus memimpin dan menguatkan gereja beserta pemimpin-pemimpinnya. Berita yang diajarkan oleh agama Kristen pada masa-masa permulaan ini diringkaskan dalam sejumlah khotbah. Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam buku ini menunjukkan pula betapa berkuasanya berita itu di dalam kehidupan orang-orang Kristen dan di dalam ikatan persaudaraan gereja.
Isi
- Persiapan untuk pemberitaan
Kis 1:1-26 - a. Perintah yang terakhir dan janji dari Tuhan Yesus
Kis 1:1-14 - b. Pengganti Yudas
Kis 1:15-26 - Pemberitaan di Yerusalem
Kis 2:1-8:3 - Pemberitaan di Yudea dan Samaria
Kis 8:4-12:25 - Pelayanan Paulus
Kis 13:1-28:31 - a. Perjalanan pertama untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 13:1-14:28 - b. Musyawarah di Yerusalem
Kis 15:1-35 - c. Perjalanan kedua untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 15:36-18:22 - d. Perjalanan ketiga untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 18:23-21:16 - e. Paulus sebagai tahanan di Yerusalem, Kaisarea, dan Roma
Kis 21:17-28:31
Ajaran: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya
di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-bangsa di dunia.
Pendahuluan
Penulis : Lukas.
Tahun : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.
Penerima : Seorang yang bernama Theofilus (Kis 1:1). (Dan kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).
Isi Kitab: Kitab Para Rasul terbagi atas 28 pasal. Di dalam Kitab ini terdapat sejarah berdirinya Gereja Kristen, khotbah-khotbah para Rasul, penganiayaan terhadap umat Kristen, penginjilan kepada bangsa-bangsa lain, serta permulaan adanya sebutan Kristen.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kisah Para Rasul
Pasal 1-5 (Kis 1:1-5:42).
Pengajaran tentang kelahiran gereja Tuhan Yesus pertama kali
Bagian ini menceritakan tentang amanat Tuhan Yesus yang diberikan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke Sorga. Dan tentang orang-orang percaya setelah mendengar khotbah Rasul Petrus yang dikuasai oleh Roh Kudus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 1:8; 2:1-3,36-41. Nats ini menyatakan perkataan Tuhan Yesus bahwa murid-murid-Nya akan menerima kuasa setelah menerima Roh Kudus, dan perkataan Tuhan Yesus itu digenapi ketika Para Rasul berkumpul di Yerusalem. _Tanyakan_: Apakah saudara yakin sudah menerima Roh Kudus dan memiliki kuasa-Nya? Kalau sudah apakah yang harus saudara perbuat?
- Bacalah pasal Kis 2:41-47; 4:32-37.
Nats ini menceritakan kehidupan orang-orang percaya pada abad pertama penuh dengan kasih terhadap sesama dan ketekunan dalam beribadah kepada Allah. _Tanyakan_: Bagaimanakah sifat saudara terhadap anggota gereja yang lain? Apakah saudara rajin ke Gereja, baca Alkitab dan berdoa?
Pasal 6-12 (Kis 6:1-12:25).
Pengajaran tentang perkembangan gereja yang berada dalam penganiayaan terhadap orang-orang percaya
Orang-orang percaya di kota Yerusalem mengalami penganiayaan dari orang- orang Yahudi, sehingga mereka melarikan diri ke penjuru dunia. Tetapi di dalam segala penderitaan dan penganiayaan itu mereka tetap memberitakan Injil Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 7:54-60; 8:1-4. Nats-nats ini menceritakan bagaimana beratnya penderitaan dan aniaya yang dialami oleh orang-orang percaya, tetapi walaupun di dalam penderitaan dan aniaya itu mereka tetap setia beribadah dan memberitakan Injil. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap saudara kalau saudara diancam setelah masuk Kristen?
- Bacalah pasal Kis 9:1-22. Nats ini menceritakan tentang Saulus (Paulus) yang adalah seorang penganiaya orang-orang percaya, mengalami pertobatan dan akhirnya menjadi Rasul. Ini mengajarkan bahwa kuasa Tuhan Yesus dapat mengubah kehidupan seseorang yang sangat jahat sekalipun. _Tanyakan_: Sudahkah kehidupan saudara diubah oleh Tuhan Yesus menjadi kehidupan yang benar?
Pasal 13-15 (Kis 13:1-15:41).
Pengajaran tentang jemaat (gereja) setempat yang menginjil
Bagian ini menjelaskan tentang kehidupan orang-orang percaya di kota Antiokhia, dan sebutan Kristen pertama kali diberikan kepada murid-murid Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 11:23-26. _Tanyakan_: Mengapa orang-orang percaya di Antiokhia disebut Kristen?
- Bacalah pasal Kis 13:1-6.
Nats ini menceritakan tentang jemaat Antiokhia, yang mengirimkan penginjil-penginjil kepada bangsa-bangsa lain karena taat pada Roh Kudus. Ini mengajarkan pada setiap gereja untuk mempunyai beban penginjilan pada setiap orang yang belum mengenal Tuhan Yesus.
_Tanyakan_: Apakah di gereja saudara mempunyai beban penginjilan?
Pasal 16-28 (Kis 16:1-28:31).
Pengajaran tentang nama Tuhan Yesus diberitakan ke seluruh dunia
Dalam bagian ini, dijelaskan bagaimana Kasih Karunia Allah yang ada dalam Tuhan Yesus, diberitakan pada setiap suku bangsa, baik yang menjadi rakyat biasa, maupun yang menjadi tentara dan orang-orang istana.
Pendalaman
Bacalah pasal Kis 23:11. Ayat ini menyatakan tentang perkataan Tuhan Yesus kepada Paulus untuk bersaksi dengan penuh keberanian di kota Roma. Ini juga mengajarkan pada setiap orang Kristen tetap mempunyai keberanian untuk bersaksi kepada setiap orang.
_Tanyakan_: Sudahkah saudara bersaksi dengan berani kepada setiap orang?
II. Kesimpulan
Melalui Kitab Kisah Para Rasul dapatlah diketahui bahwa perkembangan Gereja Tuhan Yesus dan Kasih Karunia Allah yang diberikan pada setiap bangsa mendapat tantangan dari kuasa dunia dan orang-orang yang tidak mau mengenal Allah. Tetapi melalui Kemahakuasaan-Nya, Tuhan Yesus mengalahkan semua kuasa dunia itu, dan Gereja tetap bertumbuh.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab Kisah Para Rasul?
- Dengan kuasa apakah Rasul Paulus berkhotbah Yerusalem?
- Bagaimanakah kehidupan orang percaya pada abad pertama?
- Bagaimanakah beban penginjilan di jemaat Antiokhia?
- Dari manakah datangnya keberanian Rasul Paulus untuk bersaksi?
Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Ku
Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?
Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Kudus, karena menceritakan apa yang terjadi setelah Roh Kudus turun atas para rasul pada hari Pentakosta. Lukas, satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang bukan orang Yahudi, menulis Kisah para Rasul sebagai kelanjutan dari tulisan sebelumnya yakni Injil yang memakai namanya.
APAKAH ISI KITAB INI?
12 pasal pertama terutama meliput kegiatan rasul Petrus, sementara pasal-pasal selanjutnya sebagian besar tentang pekerjaan rasul Paulus. Yesus telah mengatakan kepada para murid-Nya bahwa apabila Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka akan menjadi saksi-saksi-Nya. Kitab Kisah para Rasul memperlihatkan bagaimana hal ini digenapi. Dari kitab Kisah para Rasul, kita banyak sekali belajar tentang gereja mula-mula, suka dan dukanya, kemenangan dan kesusahannya, tetapi yang terpenting ialah perkembangan gereja yang dalam jangka waktu beberapa tahun sudah dibangun di seluruh dunia yang telah beradab. Kita tahu bahwa tabib Lukas adalah seorang sejarawan yang cermat dan kita boleh yakin bahwa dalam kitab ini kita memperoleh catatan yang benar tentang kekristenan yang mula-mula.
APA CIRI-CIRI UTAMANYA?
Kata 'saksi' dipakai lebih dari 30 kali, mengingatkan kita bahwa gereja yang sejati adalah gereja yang bersaksi dan setiap Kristen dipanggil untuk menjadi saksi. Sungguh menakjubkan bahwa hanya dalam satu generasi, orang-orang Kristen mula-mula ini telah mengabarkan Injil ke seluruh dunia yang sudah beradab. Kisah para Rasul merupakan buku pedoman misi yang terbaik yang pernah ditulis. Kisah para Rasul berakhir dengan tiba-tiba - seolah-olah tidak selesai. Suatu cara mengakhiri yang tepat, karena gereja yang bersaksi harus terus maju sampai Kristus datang kembali. Kitab-kitab Injil memperlihatkan apa yang mulai dilakukan oleh Kristus ketika Ia ada di dunia dan Kisah para Rasul menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selanjutnya oleh Roh-Nya yang kudus melalui murid-murid-Nya. Kitab ini dimulai dengan pemberitaan Injil di Yerusalem, ibu kota agama bangsa Yahudi; diakhiri dengan pemberitaan Injil di kota Roma, ibu kota dari dunia yang beradab pada waktu itu.
KAPAN KITAB INI DITULIS?
Hampir dapat dipastikan bahwa tabib Lukas menulis Kisah para Rasul pada awal atau pertengahan tahun enam puluhan abad pertama - pada akhir masa dua tahun hukuman penjara rasul Paulus di Roma. Kitab itu mencakup masa dari pendirian gereja di Yerusalem sampai masa hukuman penjara rasul Paulus di Roma - yaitu kurang lebih tiga puluh tahun
Pesan
1. Gereja menanti dan menerIma kuasa Roh Kudus.o Amanat agung diulangi. Kis 1:8
o Tuhan yang bangkit naik ke surga. Kis 1:9
o Para rasul berdoa. Kis 1:14
o Roh yang dijanjikan diberikan. Kis 2:4
o Disusul dengan khotbah yang penuh kuasa. Kis 2:37
2. Gereja mempertunjukkan persekutuan Kristen.
o Dalam kehidupan bersama. Kis 2:44; 4:32
o Dalam ibadah bersama. Kis 2:46
3. Gereja segera mengalami baik kemenangan maupun kesusahan.
o Penyembuhan orang lumpuh. Kis 3:2
o Penipuan Ananias dan Safira. Kis 5:1
4. Gereja mengangkat 'para pejabat' yang pertama -'Kelompok Tujuh Orang' (Kis 6:3).
5. Martir pertama gereja - Stefanus (Kis 7:60).
6. Gereja menerima seorang petobat baru yang luar biasa - Saulus dari Tarsus (Kis 9:1-19).
7. Gereja membuktikan kuasa doa.
o Persekutuan doa yang membuka pintu penjara. Kis 12:5
8. Gereja mengadakan sidangnya yang pertama yang di dalamnya kebebasan orang
bukan Yahudi dilindungi (Kis 15:19).
Penerapan
1.Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita apa yang harus dilaksanakan oleh gereja Perjanjian Baru:
o Pengajaran
o Persekutuan
o Pemecahan roti
o Kebaktian (doa-doa)
2. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya persekutuan Kristen itu:
o Saling berbagi hidup dan memperhatikan
3. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya pekerjaan misi dilaksanakan:
o Oleh setiap orang yang dipanggil oleh Allah - bukan suatu golongan elit tertentu
o Di bawah pimpinan Roh Kudus
o Mengunjungi tempat-tempat yang strategis
4. Kisah para Rasul mengingatkan kita bahwa Kristen yang sungguh-sungguh sekalipun, kadang-kadang berbeda pendapat dan berpisah.
o Paulus dan Barnabas mengambil sikap yang berbeda terhadap Yohanes Markus ketika ia meninggalkan mereka, tetapi perbedaan ini kemudian dipulihkan.
5. Kisah para Rasul memperkenalkan kita kepada para pemimpin pertama yang diangkat dalam gereja Kristen dan memberitahukan kepada kita apa persyaratan mereka.
Tema-tema Kunci
1. Bersaksi.Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).
2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.
3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.
Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.
Garis Besar Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) [1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11Janji tentang Roh Kudus
Kis 1:12-14Para murid yang menanti
Kis 1:15-2
[1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11 | Janji tentang Roh Kudus |
Kis 1:12-14 | Para murid yang menanti |
Kis 1:15-26 | Penggantian Yudas |
[2] BERSAKSI DI YERUSALEM Kis 2:1-7:60
Kis 2:1-47 | Kuasa diberikan dan khotbah penuh kuasa |
Kis 3:1-26 | Mukjizat pertama yang dicatat dalam gereja mula-mula |
Kis 4:1-31 | Timbulnya kaum oposisi |
Kis 4:32-5:16 | Berkat dan cela |
Kis 5:17-42 | Lebih menaati Allah daripada manusia |
Kis 6:1-7:60 | Martir Kristen pertama |
[3] BERSAKSI DI SAMARIA Kis 8
[4] BERSAKSI DI TEMPAT YANG LEBIH JAUH Kis 9:1-13:3
Kis 9 | Pertobatan yang luar biasa |
Kis 10:1-11:30 | Mata Petrus terbuka |
Kis 12:1-2 | 5 Petrus ditangkap |
Kis 13:1-3 | Paulus dan Barnabas diutus |
[5] BERSAKSI SAMPAI KE UJUNG DUNIA Kis 13:4-28:31
Kis 13:4-15:35 | Perjalanan misionaris yang pertama |
o Siprus (Kis 13:4-12)
o Perga (Kis 13:13)
o Pisidia Antiokhia (Kis 13:14-52)
o Ikonium (Kis 14:1-6)
o Listra (Kis 14:6-20)
o Derbe (Kis 14:20-21)
o Sidang di Yerusalem (Kis 15:1-35)
Kis 15:36-18:22 | Perjalanan misionaris yang kedua |
o Paulus dan Barnabas berpisah (Kis 15:36-41)
o Paulus mengunjungi Listra (Kis 16:1-3)
o Berbagai kota di Asia Kecil (Kis 16:4-11)
o Filipi (Kis 16:12-40)
o Tesalonika (Kis 17:1-9)
o Berea (Kis 17:10-14)
o Atena(Kis 17:15-34)
o Korintus (Kis 18:1-17)
o Kembali ke Antiokhia
Kis 18:23-21:17 | Perjalanan misionaris yang ketiga |
o Paulus mengunjungi Efesus (Kis 18:23-19:40)
o Berangkat ke Yerusalem (Kis 20:1-16)
o Berpidato di depan para penatua di Efesus (Kis 20:17-38)
o dan akhirnya tiba di Yerusalem (Kis 21:1-17)
Kis 21:18-28:3 | Paulus berhadapan dengan para penguasa |
o Didakwa dan ditangkap (Kis 21:18-40)
o Membela diri (Kis 22-26)
o Dalam perjalanan ke Roma (Kis 27:1-28:15)
o Paulus masih berkhotbah (Kis 28:16-31)
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi