Statistik	50 pasal, 1533 ayat, 38.267 kata
Penulis	Musa
Tema	Permulaan; Kegagalan manusia menemukan keselamatan dari Tuhan.
Waktu	+ 1445 -- 1405 SM
Tempat	Bumi, Eden, Ararat, Babel; Ur, Haran Mesopotamia, Kanaan, Mesir
Kata Kunci	Permulaan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah keturunan dari *sang wanita

Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian Lama yang pertama dan sebagai pendahuluan yang hakiki dari seluruh Alkitab. Judul kitab ini di dalam bahasa Ibrani diambil dari kata pertamanya, _bereshith_ ("pada mulanya"). Nama "Kejadian" merupakan terjemahan judul Ibrani itu ke bahasa Yunani dan berarti "asal mula, sumber, penciptaan atau awal dari sesuatu." Kejadian merupakan "kitab permulaan."

Penulisnya tidak disebutkan dalam kitab ini. Akan tetapi, kesaksian lain dalam Alkitab menunjukkan bahwa Musa merupakan penulis seluruh Pentateukh (yaitu, kelima kitab PL pertama) dan oleh karenanya juga Kejadian (mis. 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 6:18; Neh 13:1; Dan 9:11-13; Mal 4:4; Mr 12:26; Luk 16:29,31; Yoh 7:19-23; Kis 26:22; 1Kor 9:9; 2Kor 3:15). Demikian pula para penulis Yahudi kuno dan para bapa gereja semuanya menyatakan bahwa Musa menjadi penulis/penyusun Kejadian. Karena seluruh sejarah dalam Kejadian terjadi sebelum kehidupan Musa, peranannya dalam menulis Kejadian adalah menyusun, di bawah pengilhaman Roh Kudus, semua catatan lisan dan tulisan yang ada sejak Adam hingga wafatnya Yusuf yang sekarang menjadi isi Kejadian. Yang mungkin merupakan petunjuk dipakainya catatan-catatan sejarah oleh Musa ketika menulis Kejadian ialah bahwa terdapat 11 kali pemakaian "Demikianlah riwayat" atau "Iniliah keturunan" (Ibr. 'elleh toledoth' ) yang dapat diterjemahkan "inilah sejarah oleh" (lih. Kej 2:4; Kej 5:1; Kej 6:9; Kej 10:1; Kej 11:10,27; Kej 25:12,19; Kej 36:1,9; Kej 37:2).

Kejadian mencatat penciptaan, permulaan sejarah manusia, dan asal mula umat Ibrani dan perjanjian Allah dengan mereka melalui Abraham dan leluhur lainnya dengan tepat. Ketepatan sejarahnya selaku Alkitab yang terilham dipastikan dalam PB oleh Tuhan Yesus (Mat 19:4-6; Mat 24:37-39; Luk 11:51; Luk 17:26-32; Yoh 7:21-23; Yoh 8:56-58) dan para rasul (Rom 4:1-25; 1Kor 15:21-22,45-47; 2Kor 11:3; Gal 3:8; Gal 4:22-24,28; 1Tim 2:13-14; Ibr 11:4-22; 2Pet 3:4-6; Yud 1:7,11). Sejarah Kejadian masih diperkuat oleh berbagai penemuan purbakala pada zaman modern. Musa dipersiapkan secara luar biasa melalui pendidikan (Kis 7:22) dan oleh Allah untuk menulis kitab pertama yang unik dalam Alkitab.

1. I. Permulaan Sejarah Manusia
   (Kej 1:1-11:26)
   
1. A. Asal Mula Alam Semesta dan Kehidupan
   (Kej 1:1-2:25)
   
1. 1. Ringkasan Seluruh Penciptaan
   (Kej 1:1-2:4)
   
2. 2. Kisah Penciptaan Adam dan Hawa yang Lebih Lengkap
   (Kej 2:5-25)
   
2. B. Asal Mula Dosa
   (Kej 3:1-24)
   
1. 1. Pencobaan dan Kejatuhan
   (Kej 3:1-6)
   
2. 2. Dampak-Dampak Kejatuhan
   (Kej 3:7-24)
   
3. C. Asal Mula Peradaban
   (Kej 4:1-5:32)
   
1. 1. Kain: Kebudayaan Kafir
   (Kej 4:1-24)
   
2. 2. Set: Kaum Sisa yang Benar
   (Kej 4:25-26)
   
3. 3. Sejarah Silsilah Bapa Leluhur Pra-Air Bah
   (Kej 5:1-32)
   
4. D. Air Bah: Hukuman Allah Atas Peradaban Purba
   (Kej 6:1-8:19)
   
1. 1. Kebejatan Universal
   (Kej 6:1-8,11-12)
   
2. 2. Nuh: Persiapan untuk Menyelamatkan Kaum Sisa yang Benar
   (Kej 6:9-22)
   
3. 3. Beberapa Pengarahan Terakhir dan Air Bah
   (Kej 7:1-8:19)
   
5. E. Permulaan Baru bagi Manusia
   (Kej 8:20-11:26)
   
1. 1. Keturunan Nuh
   (Kej 8:20-10:32; dan khususnya Sem, Kej 11:10-26)
   
2. 2. Menara Babel
   (Kej 11:1-9)
   
3. 3. Hubungan Keluarga Antara Sem dengan Abraham
   (Kej 11:10-26)
   
2. II. Permulaan Bangsa Ibrani
   (Kej 11:27-50:26)
   
1. A. Abraham
   (Kej 11:27-25:18)
   
1. 1. Latar Belakang Keluarga Abram
   (Kej 11:27-32)
   
2. 2. Panggilan dan Perjalanan Iman Abram
   (Kej 12:1-14:24)
   
3. 3. Perjanjian Allah yang Resmi dengan Abram
   (Kej 15:1-21)
   
4. 4. Hagar dan Ismael
   (Kej 16:1-16)
   
5. 5. Perjanjian dengan Abraham Dimeterai dengan Nama Baru dan Sunat
   (Kej 17:1-27)
   
6. 6. Janji Abraham dan Tragedi Lot
   (Kej 18:1-19:38)
   
7. 7. Abraham dan Abimelekh
   (Kej 20:1-18)
   
8. 8. Abraham dan Ishak, Anak Perjanjian
   (Kej 21:1-24:67)
   
9. 9. Keturunan Abraham
   (Kej 25:1-18)
   
2. B. Ishak
   (Kej 25:19-28:9)
   
1. 1. Kelahiran Esau dan Yakub
   (Kej 25:19-26)
   
2. 2. Esau Menjual Hak Kesulungannya
   (Kej 25:27-34)
   
3. 3. Ishak, Ribka, dan Abimelekh II
   (Kej 26:1-17)
   
4. 4. Sengketa Mengenai Sumber Air dan Perpindahan ke Bersyeba
   (Kej 26:18-33)
   
5. 5. Ishak Memberkati Anak-Anaknya
   (Kej 26:34-28:9)
   
3. C. Yakub
   (Kej 28:10-37:2)
   
1. 1. Mimpi dan Perjalanan Yakub
   (Kej 28:10-22)
   
2. 2. Yakub dengan Laban di Haran
   (Kej 29:1-31:55)
   
3. 3. Yakub dan Esau Berdamai Kembali
   (Kej 32:1-33:17)
   
4. 4. Yakub Kembali ke Tanah Perjanjian
   (Kej 33:18-35:20)
   
5. 5. Keturunan Yakub dan Esau
   (Kej 35:21-37:2)
   
4. D. Yusuf
   (Kej 37:2-50:26)
   
1. 1. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Kanaan
   (Kej 37:2-36)
   
2. 2. Yehuda dan Tamar
   (Kej 38:1-30)
   
3. 3. Ujian dan Kenaikan Pangkat Yusuf di Mesir
   (Kej 39:1-41:57)
   
4. 4. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Mesir
   (Kej 42:1-45:28)
   
5. 5. Ayah dan Saudara-Saudara Yusuf Pindah ke Mesir
   (Kej 46:1-47:26)
   
6. 6. Hari-Hari dan Nubuat-Nubuat Terakhir Yusuf dan Kematiannya
   (Kej 47:27-50:14)
   
7. 7. Ringkasan Yusuf
   (Kej 50:15-26)
   

Kejadian menyediakan suatu landasan hakiki bagi Pentateukh dan semua penyataan Alkitabiah selanjutnya. Kejadian memelihara satu-satunya catatan yang dapat dipercaya mengenai awal alam semesta, umat manusia, perkawinan, dosa, kota-kota, bahasa-bahasa, bangsa-bangsa, Israel dan sejarah penebusan. Kejadian ditulis sesuai dengan tujuan Allah untuk memberikan umat perjanjian-Nya suatu pemahaman mendasar tentang diri-Nya, ciptaan, umat manusia, kejatuhan, kematian, penghakiman, perjanjian, dan janji penebusan melalui keturunan Abraham.

1. Pemilihan
Habel, Nuh, Abraham, Yakub dan Yusuf semuanya dipanggil Allah dan dipilih untuk ditempatkan dalam sejarah umat Allah. Kadang-kadang seperti dalam kisah Yakub, pilihan tersebut bertentangan dengan cara-cara tradisional yang lazim dilakukan. Bacalah sekali lagi kisah mengenai panggilan mereka dan catatlah apa yang Anda pelajari tentang bagaimana Allah memilih.

2. Keselamatan
Setelah manusia berdosa, Allah menyatakan dengan jelas bahwa Dia akan menyelamatkannya. Kej 3:15; 4:4; 22:8 menunjuk kepada karya Kristus di kemudian hari. Pengajaran apa lagi mengenai keselamatan yang Anda temukan dalam kitab ini?

3. Kerja
Bahkan sebelum kejatuhannya, manusia sudah mempunyai tugas untuk dikerjakan di dunia ini (Kej 1:28). Manusia diciptakan untuk bekerja. Setelah jatuh ke dalam dosa, tugas itu menjadi kurang menyenangkan (Kej 3:17-19). Pelajaran apa yang dapat kita ambil dalam hubungannya dengan pekerjaan dalam dunia dewasa ini?

4. Istirahat
Gagasan untuk menjadikan satu hari dalam seminggu sebagai waktu untuk beristirahat datang dari pasal-pasal pertama dalam Alkitab (Kej 2:2,3). Perintah itu bukan saja merupakan salah satu dari sepuluh perintah Allah, tetapi merupakan perintah utama dari pencipta kita. Apa pesan semuanya ini bagi masyarakat kita sendiri?

5. Setan
Baca kembali kisah tentang kejatuhan manusia (Kej 3:1-7) dan perhatikan apa yang diajarkan mengenai setan dan cara-cara kerjanya.

6. Maut
Maut mengancam (Kej 3:3), dikalahkan (Kej 5:24) dan dihadapi (contoh Kej 49:1-50:3). Apa yang dapat kita pelajari dari sini?

7. Moralitas
Dalam keseluruhan Kitab Kejadian kita membaca adanya perhatian terhadap kehidupan moral. Apa ciri-ciri utama dari moralitas yang digariskan di sini?

8. Perkawinan
Apa yang diajarkan dalam ayat-ayat Kej2:18-25 mengenai maksud perkawinan?

9. Ibadah
Apa yang diajarkan Kitab Kejadian tentang bagaimana kita seharusnya menyembah Allah (contoh Kej 4:1-7; 28:10-22)?

Kejadian dengan sendirinya terbagi atas dua bagian utama.

1. (1) Pasal 1-11 (Kej 1:1--11:32) memberi suatu pandangan luas mengenai permulaan manusia dari Adam hingga Abraham dan berpusat pada lima peristiwa yang sangat penting.
1. (a) Penciptaan: Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk Adam dan Hawa yang ditempatkan-Nya di taman Eden (pasal 1-2; Kej 1:1--2:25).
2. (b) Kejatuhan: Melalui pelanggaran mereka, Adam dan Hawa memasukkan kutukan dosa dan kematian ke dalam sejarah manusia (pasal 3; Kej 3:1-24).
3. (c) Kain dan Habel: Tragedi ini menggerakkan dua arus utama dalam sejarah: peradaban humanistik dan kaum sisa yang tertebus (pasal 4-5; Kej 4:1--5:32).
4. (d) Air bah: Dunia purbakala telah demikian jahat pada waktu angkatan Nuh sehingga Allah memusnahkannya dengan suatu banjir universal, hanya menyelamatkan Nuh yang benar dan keluarganya sebagai sisa (pasal 6-10; Kej 6:1--10:32).
5. (e) Menara Babel: Ketika dunia pasca-air bah bersatu dalam penyembahan berhala dan pemberontakan, Allah membubarkan persatuan mereka dengan mengacaukan bahasa dan kebudayaan serta dengan menyebarkan umat manusia ke seluruh penjuru dunia (pasal 11; Kej 11:1-32).
2. (2) Pasal 12-50 (Kej 12:1--50:26) mencatat permulaan umat Ibrani dan memusatkan perhatian kepada kesinambungan tujuan penebusan Allah melalui empat bapa leluhur besar -- Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf. Panggilan Allah kepada Abraham (pasal 12; Kej 12:1-20) dan perlakuan-Nya terhadap Abraham dan keturunannya dalam kaitan dengan perjanjian-Nya merupakan awal yang sangat penting dari pelaksanaan maksud Allah tentang seorang Penebus dan penebusan dalam sejarah. Kitab Kejadian berakhir dengan kematian Yusuf dan perbudakan yang akan datang di Mesir.

Tujuh ciri utama menandai Kejadian.

1. (1) Kejadian adalah kitab pertama yang ditulis (mungkin kecuali Ayub), dan mencatat permulaan sejarah manusia, dosa, bangsa Ibrani, dan penebusan.
2. (2) Sejarah dalam Kejadian meliputi jangka waktu yang lebih lama dari seluruh sisa Alkitab, dimulai dengan pasangan manusia pertama, berkembang hingga sejarah dunia pra-air bah, dan kemudian menyempit lagi pada sejarah bangsa Ibrani sebagai arus penebusan yang dirunut sepanjang sisa PL.
3. (3) Kejadian menyatakan bahwa alam semesta dan hidup di bumi ini adalah jelas karya Allah dan bukan suatu proses lepas dari alam. Lima puluh kali dalam pasal 1-2 (Kej 1:1--2:25) Allah menjadi subyek dari kata kerja yang menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selaku Pencipta.
4. (4) Kejadian mengisahkan berbagai peristiwa perdana -- pernikahan pertama, keluarga pertama, kelahiran pertama, dosa pertama, pembunuhan pertama, tokoh poligami pertama, alat-alat musik pertama, janji penebusan pertama, dan sebagainya.
5. (5) Perjanjian Allah dengan Abraham, yang dimulai dengan panggilannya (Kej 12:1-3), diresmikan dalam pasal 15 (Kej 15:1-21) dan disahkan dalam pasal 17 (Kej 17:1-27), merupakan inti dari seluruh Alkitab.
6. (6) Hanya Kejadian menerangkan asal mula kedua belas suku Israel.
7. (7) Kejadian menyatakan bagaimana keturunan Abraham akhirnya tinggal di Mesir (selama 430 tahun) dan demikian menyiapkan untuk keluaran, peristiwa penebusan yang utama dalam PL.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Kejadian menyatakan sejarah nubuat penebusan dan seorang Penebus yang akan datang melalui benih wanita (Kej 3:15), melalui keturunan Set (Kej 4:25-26), melalui keturunan Sem (Kej 9:26-27), dan melalui keturunan Abraham (Kej 12:3). PB menerapkan Kej 12:3 langsung pada persediaan Allah untuk penebusan di dalam Yesus Kristus (Gal 3:16,29). Banyak tokoh dan peristiwa dari Kejadian disebut dalam PB berkaitan dengan iman dan kebenaran (mis. Rom 4:1; Ibr 11:1-22), penghakiman oleh Allah (mis. Luk 17:26-29,32; 2Pet 3:6; Yud 1:7,11), dan pribadi Kristus (mis. Mat 1:1; Yoh 8:58; Ibr 7:1).

Yakub pergi ke Mesir

Perjalanan Yakub ke Mesir dan pertemuan dengan Yusuf.

46:1 Yakub diteguhkan oleh Allah di Bersyeba.
46:5 Dari sana dia beserta keluarganya pergi ke Mesir.
46:8 Jumlah keluarganya yang pergi ke Mesir.
46:28 Yusuf bertemu dengan Yakub.
46:31 Dia memberitahu saudara-saudaranya bagaimana memberi jawab kepada Firaun.

Yakub pindah ke Mesir (46:1-34)

Yakub, Yusuf, saudara-saudara, keluarga mereka, Firaun.

Allah, Ared, Areli, Arodi, Asnat, Asybel, Asyer, Ayub, Bekher, Bela, Benyamin, Beria, Bersyeba, Bilha, Dan, Dina, Efraim, Ehi, Elon, Er, Eri, Ezbon, Firaun, Gad, Gera, Gerson, Gosyen, Guni, Hagi, Hamul, Heber, Henokh, Hezron, Hupim, Husim, Isakhar, Ishak, Israel, Kanaan, Karmi, Kehat, Laban, Lea, Lewi, Malkiel, Manasye, Merari, Mesir, Mupim, Naaman, Naftali, Ohad, On, Onan, Padan-Aram, Palu, Peres, Potifera, Pua, Rahel, Rosh, Ruben, Saul, Serah, Sered, Simeon, Simron, Syela, Syilem, Syuni, Tola, Tuhan, Yahleel, Yahzeel, Yakhin, Yakub, Yamin, Yehuda, Yemuel, Yezer, Yimna, Yiswa, Yiswi, Yusuf, Zebulon, Zerah, Zifyon, Zilpa, Zohar

Hari perjumpaan yang mulia akan datang setelah pencobaan dan kesalahan di dunia. Yesus mempersiapkan tempat bagi orang percaya dan datang lagi untuk menerima Dia untuk diri-Nya sendiri, yaitu dimana Dia berada, di situ juga mereka berada.

Kehendak Allah yang mutlak bagi Israel adalah di Kanaan, bukan Mesir (26:1-5). Kehendak-Nya yang mengijinkan mereka untuk tinggal di Gosyen dan sebisa mungkin Dia memberkati mereka di sana. Orang Yahudi mengesampingkan kehendak absolut Allah dengan menolak Mesias, namun hari membaurnya sukacita dan dukacita menanti orang-orang yang hidup di masa kedatangan-Nya yang kedua.

Dalam pasal 46 dari Kitab Kejadian, Yakub dan seluruh keluarganya berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Mesir. Allah berbicara kepada Yakub dalam penglihatan malam, menjanjikan untuk membuatnya menjadi bangsa yang besar di Mesir. Yakub dan keturunannya, termasuk anak-anak laki-laki dan perempuan, tiba di Mesir dan jumlah mereka mencapai 70 jiwa. Yakub bertemu dengan Yusuf, anaknya yang masih hidup, dan mereka bersatu kembali dengan sukacita. Yusuf mempersiapkan keretanya dan pergi untuk menemui ayahnya di Gosyen. Yakub sangat bahagia melihat Yusuf dan berkata bahwa dia bisa mati dengan damai setelah melihat anaknya yang masih hidup. Yusuf berencana untuk membawa keluarganya ke Firaun dan memberitahunya bahwa mereka adalah peternak dan ingin menetap di tanah Gosyen.

Pasal 46 dari Kitab Kejadian terjadi setelah Yakub dan keluarganya tiba di Mesir. Yakub, yang juga dikenal sebagai Israel, pergi ke Mesir untuk bertemu dengan putranya, Yusuf, yang menjadi seorang pejabat tinggi di sana. Ayat-ayat sebelumnya mengisahkan tentang pertemuan emosional antara Yakub dan Yusuf setelah bertahun-tahun terpisah.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah bahwa Mesir pada saat itu diperintah oleh seorang raja yang menghormati Yusuf dan memberinya kekuasaan besar. Yakub dan keluarganya datang ke Mesir untuk menghindari kelaparan yang melanda tanah Kanaan.

Dalam konteks budaya, Mesir pada masa itu memiliki sistem sosial dan politik yang terorganisir dengan baik. Mereka memiliki kebiasaan menghormati dan menghargai orang-orang yang memiliki kekuasaan dan status tinggi, seperti Yusuf.

Secara literatur, pasal ini adalah bagian dari narasi yang lebih besar dalam Kitab Kejadian yang mengisahkan tentang kehidupan Yakub dan keluarganya. Ini adalah bagian dari cerita yang menunjukkan bagaimana Yakub dan keluarganya akhirnya menetap di Mesir.

Dalam konteks teologis, pasal ini menunjukkan bagaimana Allah memenuhi janji-Nya kepada Yakub dan keluarganya untuk melindungi mereka dan memberikan mereka makanan selama masa kelaparan. Ini juga menunjukkan bagaimana Allah menggunakan Yusuf sebagai alat untuk menyelamatkan keluarga Yakub dan memelihara garis keturunan yang akan menjadi bangsa Israel.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yakub dan keluarganya tiba di Mesir dan bertemu dengan Yusuf. Yakub memberkati raja Mesir, Firaun, dan kemudian Yusuf membawa keluarganya untuk bertemu dengan Firaun. Pasal 46 melanjutkan dengan daftar nama-nama keturunan Yakub yang datang ke Mesir, menunjukkan jumlah orang yang datang bersama Yakub.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Kejadian pasal 46:

1. Yakub pergi ke Mesir dan menerima janji dari Allah (Kejadian 46:1-4)
- Yakub pergi ke Mesir dengan keluarganya.
- Allah menjanjikan untuk membuat Yakub menjadi bangsa yang besar di Mesir.

2. Daftar keturunan Yakub yang masuk ke Mesir (Kejadian 46:8-27)
- Daftar keturunan Yakub yang masuk ke Mesir termasuk anak-anak Yakub dan cucu-cucunya.
- Daftar ini mencakup nama-nama anak-anak Yakub dari istri-istrinya.

3. Total jumlah keturunan Yakub yang masuk ke Mesir (Kejadian 46:27)
- Total jumlah keturunan Yakub yang masuk ke Mesir adalah 70 jiwa.

4. Yakub bertemu dengan Yusuf di Gosyen (Kejadian 46:28-30)
- Yakub bertemu dengan Yusuf, anaknya yang masih hidup, di Gosyen.
- Yakub sangat bahagia melihat Yusuf dan bersyukur kepada Allah.

5. Yusuf memberitahu Firaun tentang kedatangan keluarganya (Kejadian 46:31-34)
- Yusuf memberitahu Firaun bahwa keluarganya telah tiba di Mesir.
- Yusuf meminta Firaun untuk memperbolehkan keluarganya tinggal di tanah Gosyen.

6. Keluarga Yakub diberi tempat tinggal di tanah Gosyen (Kejadian 46:34)
- Firaun memberikan tempat tinggal di tanah Gosyen kepada keluarga Yakub.
- Keluarga Yakub dapat menggembalakan ternak mereka di sana.

Catatan: Ayat-ayat referensi yang diberikan hanya sebagai contoh dan tidak mencakup seluruh ayat dalam pasal 46.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Israel (Yakub): Ayah dari anak-anak Israel, yang juga dikenal sebagai Yakub.
- Ishak: Ayah dari Yakub.
- Yakub: Juga dikenal sebagai Israel, ayah dari anak-anak Israel.
- Firaun: Raja Mesir pada saat itu.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Bersyeba: Tempat di mana Israel berangkat dan mengurbankan kurban kepada Allah ayahnya, Ishak.
- Mesir: Tempat di mana Israel dan keturunannya pergi dan tinggal setelah meninggalkan Kanaan.
- Padan-Aram: Tempat di mana Yakub mendapatkan keturunan dari Lea.
- Tanah Kanaan: Tempat di mana Yakub dan keturunannya tinggal sebelum pergi ke Mesir.
- Kota On: Tempat di mana Yusuf lahir, di Mesir.
- Gosyen: Tempat di mana Israel dan keturunannya menetap setelah tiba di Mesir.

Kata kunci dalam Kitab "Kejadian" pasal 46 adalah sebagai berikut:

1. Israel: Nama yang diberikan kepada Yakub setelah ia berjuang dengan Allah.
2. Bersyeba: Tempat di mana Yakub mengurbankan kurban kepada Allah.
3. Mesir: Tempat yang dituju oleh Yakub dan keluarganya untuk menghindari kelaparan di tanah Kanaan.
4. Yakub: Nama lain dari Israel, ayah dari dua belas suku Israel.
5. Firaun: Raja Mesir pada waktu itu.
6. Yusuf: Anak Yakub yang menjadi pemimpin di Mesir dan menyelamatkan keluarganya dari kelaparan.
7. Keturunan: Daftar nama-nama anak-anak Yakub dan cucu-cucunya yang masuk ke Mesir.
8. Gosyen: Tempat di Mesir di mana Yakub dan keluarganya menetap.
9. Peternak: Pekerjaan yang dilakukan oleh Yakub dan keluarganya di tanah Kanaan dan akan dilanjutkan di Mesir.
10. Kekejian: Pekerjaan menggembalakan kawanan di Mesir dianggap sebagai pekerjaan yang hina oleh orang Mesir.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Yakub ketika Allah berbicara kepadanya dalam penglihatan?
2. Mengapa Yakub dan seluruh keluarganya pergi ke Mesir? Apa yang Allah janjikan kepada Yakub?
3. Mengapa jumlah keturunan Yakub yang masuk ke Mesir sangat penting untuk dicatat?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari hubungan Yusuf dengan saudara-saudaranya setelah bertahun-tahun terpisah?
5. Mengapa Yakub sangat terharu ketika melihat Yusuf hidup?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana perjalanan Yakub dan keluarganya ke Mesir mencerminkan kepercayaan mereka kepada Allah?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari daftar nama keturunan Yakub yang masuk ke Mesir?
3. Mengapa Yakub mengutus Yehuda untuk mendahului mereka dan menunjukkan Gosyen kepada Yusuf?
4. Bagaimana reaksi Firaun terhadap kedatangan keluarga Yakub di Mesir? Mengapa mereka diizinkan menetap di tanah Gosyen?
5. Apa pesan yang dapat kita ambil dari kisah pertemuan emosional antara Yakub dan Yusuf?

Hal-hal menarik terkait Kitab Kejadian pasal 46:
1. Pasal 46 mencatat perjalanan Yakub dan keluarganya ke Mesir, yang merupakan pemenuhan janji Allah kepada Yakub bahwa keturunannya akan menjadi bangsa yang besar.
2. Daftar nama keturunan Yakub yang masuk ke Mesir menunjukkan keluarga yang besar dan berkembang pesat.
3. Yakub sangat terharu ketika melihat Yusuf hidup setelah bertahun-tahun terpisah. Ini adalah momen yang penuh emosi dan kegembiraan.
4. Firaun mengizinkan keluarga Yakub menetap di tanah Gosyen karena mereka adalah peternak, dan pekerjaan itu dianggap kekejian oleh orang Mesir.
5. Kisah ini menunjukkan bagaimana Allah memelihara dan melindungi keturunan Yakub, serta bagaimana reuni keluarga yang penuh sukacita dapat terjadi setelah masa-masa sulit.

Dalam pasal 46 dari Kitab Kejadian, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kepercayaan kepada Allah: Yakub mendengar suara Allah dalam penglihatan dan percaya bahwa Allah akan menyertai dan membimbingnya di Mesir. Kita juga perlu memiliki kepercayaan yang sama kepada Allah dalam setiap langkah hidup kita.

2. Ketaatan kepada Allah: Yakub mengurbankan kurban kepada Allah ayahnya, Ishak. Ini menunjukkan ketaatan Yakub dalam memuliakan Allah dan menghormati perintah-Nya. Kita juga harus hidup dalam ketaatan kepada Allah dan memuliakan-Nya dalam segala hal.

3. Penghormatan kepada orang tua: Yakub membawa ayahnya, anak-anaknya, dan istri-istrinya ke Mesir. Ini menunjukkan penghormatan dan perhatian Yakub terhadap keluarganya. Kita juga harus menghormati dan peduli terhadap orang tua dan keluarga kita.

4. Mengenali keturunan dan sejarah keluarga: Pasal ini mencatat nama-nama keturunan Yakub yang masuk ke Mesir. Ini menunjukkan pentingnya mengenali dan menghargai sejarah keluarga kita. Kita juga dapat belajar dari keturunan Yakub yang memiliki peran penting dalam sejarah Israel.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk kepercayaan yang kuat kepada Allah, agar kita selalu percaya bahwa Dia akan menyertai dan membimbing kita dalam setiap langkah hidup kita.

2. Berdoa untuk ketaatan kepada Allah, agar kita selalu hidup dalam ketaatan dan memuliakan-Nya dalam segala hal.

3. Berdoa untuk penghormatan dan perhatian terhadap orang tua dan keluarga kita, agar kita dapat menjadi berkat bagi mereka.

4. Berdoa untuk pemahaman dan penghargaan terhadap sejarah keluarga kita, agar kita dapat belajar dari keturunan kita dan meneruskan nilai-nilai yang baik kepada generasi berikutnya.

Semoga hal-hal ini dapat menjadi sumber inspirasi dan bimbingan dalam hidup kita, serta membantu kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah.