kecilkan semua  

Teks -- Keluaran 20:1-3 (TB)

Tampilkan Strong
Konteks
Kesepuluh firman
20:1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: 20:2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. 20:3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
Paralel   Ref. Silang (TSK)   Ref. Silang (FULL)   ITL  

Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus

Nama Orang dan Nama Tempat:
 · Mesir descendants of Mizraim


Topik/Tema Kamus: Hukum Musa | Keluaran, Kitab | Musa | Jalan, Perjalanan Israel Melalui | Perintah, Pemerintahan Allah (Teokrasi) | Sembah, Penyembahan Berhala | Amsal | Dekalog | Hukum Dan Pembinaan Hukum | Papiri | Perintah | Sepuluh Firman | Pentateukh | Tritunggal | selebihnya
Daftar Isi

Catatan Kata/Frasa
Full Life , Jerusalem , Ende , Ref. Silang FULL , Defender (ID)

Catatan Kata/Frasa
Ref. Silang TB , Gill (ID)

Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry , SH , Topik Teologia , Constable (ID)

kecilkan semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Kel 20:1 - LALU ALLAH MENGUCAPKAN SEGALA FIRMAN INI. Nas : Kel 20:1 Untuk ulasan secara umum mengenai kedudukan hukum Allah dalam PL, lihat art. HUKUM PERJANJIAN LAMA.

Nas : Kel 20:1

Untuk ulasan secara umum mengenai kedudukan hukum Allah dalam PL,

lihat art. HUKUM PERJANJIAN LAMA.

Full Life: Kel 20:2 - KESEPULUH FIRMAN. Nas : Kel 20:2 Kesepuluh hukum yang tercatat di sini (bd. Ul 5:6-21), ditulis oleh Allah sendiri di atas dua loh batu dan diberikan kepada Musa dan...

Nas : Kel 20:2

Kesepuluh hukum yang tercatat di sini (bd. Ul 5:6-21), ditulis oleh Allah sendiri di atas dua loh batu dan diberikan kepada Musa dan bangsa Israel (Kel 31:18; 32:16; Ul 4:13; 10:4). Menaati perintah-perintah ini membuka jalan bagi Israel untuk menanggapi Allah dengan benar selaku ucapan syukur karena pembebasan mereka dari Mesir; pada saat bersaman, ketaatan semacam itu dituntut agar bisa tetap tinggal di tanah yang dijanjikan (Ul 4:1,4;

lihat art. HUKUM PERJANJIAN LAMA).

  1. 1) Kesepuluh Hukum meringkas hukum moral Allah bagi Israel dan menguraikan tugas-tugas mereka kepada Allah dan sesama. Kristus dan para rasul memastikan bahwa, selaku ungkapan yang sah dari kehendak kudus Allah, perintah-perintah ini masih berlaku bagi orang percaya PB (Mat 22:37-39; Mr 12:28-34; Luk 10:27; Rom 13:9; Gal 5:14; bd. Im 19:18; Ul 6:5; 10:12; 30:6). Menurut ayat-ayat PB ini, Kesepuluh Hukum dapat disimpulkan sebagai kasih kepada Allah dan sesama; menaatinya bukanlah soal sekadar menaati peraturan-peraturan yang tampak tetapi juga menuntut tindakan hati

    (lihat cat. --> Ul 6:5).

    [atau ref. Ul 6:5]

    Jadi, hukum menuntut adanya kebenaran rohani batiniah yang terungkap dalam keadilan dan kekudusan yang tampak.
  2. 2) Hukum perdata dan hukum keupacaraan PL yang mengatur ibadah dan kehidupan sosial Israel

    (lihat art. HUKUM PERJANJIAN LAMA)

    tidak lagi mengikat orang percaya PB. Keduanya merupakan lambang dan bayangan dari hal-hal lebih baik yang akan datang; semuanya sudah digenapi di dalam Yesus Kristus (Ibr 10:1; bd. Mat 7:12; Mat 22:37-40; Rom 13:8; Gal 5:14; 6:2). Akan tetapi, hukum-hukum ini berisi prinsip-prinsip hikmat dan rohani yang dapat diterapkan pada semua angkatan

    (lihat cat. --> Mat 5:17).

    [atau ref. Mat 5:17]

Full Life: Kel 20:3 - JANGAN ADA PADAMU ALLAH LAIN DI HADAPAN-KU. Nas : Kel 20:3 Hukum ini mencegah politeisme yang merupakan ciri agama-agama Timur Dekat zaman kuno. Israel tidak boleh menyembah atau memohon kepa...

Nas : Kel 20:3

Hukum ini mencegah politeisme yang merupakan ciri agama-agama Timur Dekat zaman kuno. Israel tidak boleh menyembah atau memohon kepada salah satu dewa bangsa lain, melainkan diperintahkan untuk takut akan Tuhan dan hanya melayani Dia saja (bd. Ul 32:39; Yos 24:14-15).

Apabila dikenakan kepada orang percaya PB, perintah ini berarti setidak-tidaknya tiga hal:

  1. 1) Ibadah orang percaya harus ditujukan kepada Allah saja. Tidak boleh ada penyembahan, doa yang dipanjatkan kepada, atau usaha memperoleh bimbingan dan pertolongan dari "allah lain," roh manapun, atau orang mati (bd. Im 17:7; Ul 6:4; 32:17; Mazm 106:37; 1Kor 10:19-20). Hukum pertama ini secara khusus ditujukan terhadap penyembahan roh-roh (yaitu, setan-setan) melalui spiritisme, ilmu nujum atau bentuk penyembahan berhala lainnya (bd. Ul 18:9-22).
  2. 2) Orang percaya harus mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah. Hanya Allah melalui kehendak-Nya yang dinyatakan dan Firman-Nya yang diilhamkan boleh menuntun kehidupan mereka (Mat 4:4;

    lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

  3. 3) Tujuan hidup orang percaya haruslah mencari dan mengasihi Allah dengan sepenuh hati, jiwa, dan kekuatannya, sambil bersandar pada-Nya untuk menyediakan apa yang baik bagi kehidupan mereka (Ul 6:5; Mazm 119:2; Mat 6:33; Fili 3:8;

    lihat cat. --> Mat 22:37;

    lihat cat. --> Kol 3:5).

    [atau ref. Mat 22:37; Kol 3:5]

Jerusalem: Kel 19:1--40:38 - -- Sebagian besar dari bagian terakhir kitab Keluaran ini, yaitu Kel 19:1-2; 24:15-31:18; 34:29-35:8, berasal dari tradisi Para Imam. Bagian yang memuat ...

Sebagian besar dari bagian terakhir kitab Keluaran ini, yaitu Kel 19:1-2; 24:15-31:18; 34:29-35:8, berasal dari tradisi Para Imam. Bagian yang memuat Kitab (Hukum) Perjanjian, Kel 20:22-23:33, harus dipisahkan, sebab baru belakangan dihubungkan dengan peristiwa di gunung Sinai. Bagian-bagian lain berasal dari sumber-sumber yang lebih tua usianya. Sering sukar menentukan bagian manakah berasal dari tradisi Yahwista dan bagian manakah berasal dari tradisi Elohista. Menurut pandangan penyusun terakhir kisah ini maka perjanjian yang diadakan Musa meneguhkan kepilihan bangsa Israel serta janji-janji yang telah diberikan kepadanya, Kel 6:5-7, sama seperti perjanjian dengan Abraham (yang disinggung dalam Kel 6:4) meneguhkan janji-janji yang terdahulu, Kej 17. Akan tetapi perjanjian dengan Abraham diadakan dengan seorang saja (walaupun perjanjian itu menyangkut keturunannya) dan disertai satu perintah saja (sunat). Perjanjian di gunung Sinai langsung menyangkut seluruh bangsa yang menerima hukum: kesepuluh perintah (Allah) serta Kitab Perjanjian. Bersama dengan semua tambahannya dari zaman kemudian hukum tsb menjadi piagam agama Yahudi, Sir 24:9-27 menyamakan Hukum Taurat itu dengan Hikmat Allah. Tetapi sekaligus hukum itu "menjadi suatu saksi terhadap bangsa Israel", Ula 31:26, artinya: pelanggaran hukum Taurat oleh umat Israel akan membatalkan segala janji dan akan mendatangkan kutuk Allah. Maka hukum Taurat hanya berperan sebagai pengajaran dan paksaan untuk menyiapkan manusia bagi kedatangan Kristus yang akan mengadakan suatu perjanjian yang baru. Peranan sementara dari hukum Taurat itu diterangkan Paulus dalam uraiannya melawan orang Kristen yang hendak memaksakan hukum Taurat kepada orang Kristen bukan Yahudi, Gal 3; Rom 7.

Jerusalem: Kel 20:1-17 - -- Dalam kitab Keluaran seperti sekarang ada kesepuluh perintah Tuhan (Dekalog) nampaknya tidak bersesuai dengan ceritera yang merangkakannya, Kel 19:24-...

Dalam kitab Keluaran seperti sekarang ada kesepuluh perintah Tuhan (Dekalog) nampaknya tidak bersesuai dengan ceritera yang merangkakannya, Kel 19:24-25 dan Kel 20:18-21. ADapun Dekalog (Kesepuluh Firman, bdk Kel 34:28; Ula 4:13; 10:4+) terpelihara dengan dua rupa yang sedikit berbeda satu sama lain. Dalam Kel 20 ini Dekalog disajikan seperti terdapat dalam tradisi Elohista, sedangkan Dekalog yang tercantum dalam Ula 5:6-21 dipungut dari tradisi Ulangan. Aslinya Dekalog yang agaknya berasal dari zaman Musa kiranya berupa sepuluh ayat pendek beruntun dan berirama, sehingga mudah dihafal (bdk perintah ke 5,6,7 dan 8). Secara lisan Dekalog itu terpelihara oleh kelompok-kelompok orang Israel yang mengalami peristiwa di gunung Sinai dan yang tahu bahwa Dekalog itu berisikan "firman-firman" yang disampaikan Tuhan di gunung itu. Oleh karena itu Dekalog berikut beberapa tambahan kemudian disisipkan ke dalam kisah mengenai penampakan Tuhan di gunung itu. Tradisi Elohista yang tercantum dalam Kel 20:1-17 ini diteruskan dalam Kel 24:3 menyusul bagian yang memuat Hukum Perjanjian. Adapun Dekalog itu mencakup segala bidang hidup keagamaan dan akhlak. Dengan dua cara perintah-perintah Dekalog dapat dibagi-bagi yaitu: a)Kel 20:2-3,4-6,8-11,12,13,14,15,16,17; b)Kel 20:3-6,7,8-11,12,13,14,15,16,17,17. Pembagian pertama dituruti pujangga Gereja Yunani dan menjadi lazim dalam Gereja Yunani, Ortodoks dan gereja-gereja Kalvin, sedangkan pembagian kedua dituruti Gereja Katolik dan gereja-gereja Luter. Pembagian kedua ini dibuat oleh Augustinus berdasarkan Ulangan.- Dekalog itu menjadi urat-nadi Hukum Musa dan terus dipertahankan dalam Perjanjian Baru. Kristus sendiri memetik perintah-perintah Dekalog tetapi menambah apa yang disebut sebagai "ketiga nasehat Injil" sebagai penyempurnaannya, Mar 10:17-21. Meskipun sangat menyerang hukum Taurat (Roma, Galatia), namun Paulus sekali-kali tidak menyentuh tugas-kewajiban manusia yang utama baik terhadap Allah maupun terhadap sesama manusia sebagaimana digariskan dalam Kesepuluh Firman itu.

Jerusalem: Kel 20:3 - allah lain Tuhan menuntut supaya Israel berbakti kepada Dia saja sebagai syarat perjanjian. Baru di kemudian hari umat Israel akan sampai kepada kesimpulan bahwa...

Tuhan menuntut supaya Israel berbakti kepada Dia saja sebagai syarat perjanjian. Baru di kemudian hari umat Israel akan sampai kepada kesimpulan bahwa allah-allah lain tidak ada sama sekali, bdk Ula 4:35; Yes 43:10-11; 45:5, dll. Dekalog hanya melarang memuja allah lain. Lama sekali dewa-dewa dianggap kurang kuat, kurang berkuasa dsb dari pada Tuhan, tetapi tidak disangkal bahwa mereka ada.

Ende: Kel 20:1 - -- Perintah-perintah Tuhan jakni konsekwensi Perdjandjian bagi hidup seluruh bangsa dan bagi masing-masing warganja, biasanja disebut "Dekalog", jakni Da...

Perintah-perintah Tuhan jakni konsekwensi Perdjandjian bagi hidup seluruh bangsa dan bagi masing-masing warganja, biasanja disebut "Dekalog", jakni Dasa-sabda (Ula 4:13; 10:4).

Kesepuluh perintah ini termaktub dalam Kel 20:2-17 dan Ula 5:6-18 dengan perumusannja jang agak lain.

Dimulai dengan kata pendahuluan: Jahwe menjebut DiriNja Penjelamat UmatNja (aj. 2(Kel 20:2); bandingkan Kej 17:1), kemudian menjusul dua golongan perintah-perintah. Golongan pertama menentukan sikap manusia terhadap Tuhan (aj. 3-11)(Kel 20:3-11), sedangkan golongan kedua sikapnja terhadap sesama manusia (aj. 12- 17)(Kel 20:12-17).

Sangat mungkin semula berbentuk utjapan-utjapan amat singkat, seperti aj. 13-16 (Kel 20:13-16). Menurut Ula 5:22 perintah-perintah itu dipahat dalam batu, dan ini membajangkan perumusan jang amat singkat. Baru kemudian ditambahkan berbagai alasan dan pendjelasan (lihat misalnja aj.9-11) (Kel 20:9-11).

Kesepuluh perintah ini mempunjai sifat sosial. Golongan pertama terutama berhubungan dengan upatjara ibadat umum, dan pernjataan lahir dari sikap hormat terhadap Tuhan.Golongan kedua mendjamin dan mengamankan kehidupan keluarga dan bangsa, selaras dengan tuntutan-tuntutan persatuan keagamaan serta kesutjian Israel.

Perintah-perintah ini pada dasarnja telah tertjantum didalam kodrat dan deradjat manusia, karena itu semua manusia mengenalnja. Tetapi karena dosa, pengetahuan ini mendjadi kabur. Dengan Perwahjuan di Sinai ini mulai Tuhan mengembalikan manusia menduduki deradjatnja semula sebagai tjitra-kesamaan Tuhan. Demikianlah Tuhan menjadarkannja kembali akan wadjib-wadjibnja, sebagai manusia, tetapi sekaligus Ia menjempurnakan kesadaran ini dengan terang Wahjunja. Berkat keinsjafan jang lebih mendalam serta hubungan jang lebih erat dengan Tuhan, wadjib-wadjib manusia itu berlandasan dasar baru, jakni Perdjandjian. Dasarnja sekarang: ikatan baru dengan Tuhan selaku Pentjipta Tata-keselamatan baru dan sebagai penjelamat kita manusia (aj. 2)(Kel 20:2), punpula ikatan baru dengan sesama manusia sebagai anggota Umat Tuhan, jang terpilih dan tersutjikan.

Oleh karena itu kesepuluh perintah ini menurut djiwanja lebih daripada hukum kodrat belaka. Maka dari itu disimpan djuga Peti Perdjandjian (Kel 40:20). Achirnja mentjapai puntjak kesempurnaannja dalam Perdjandjian Baru. Karena dalam Perdjandjian Baru ini persatuan kita dengan Tuhan dan dengan sesama manusia dalam Kristus djauh lebih erat, maka perintah-perintah itu harus pula ditepati setjara lebih sempurna, lebih dari ketulusan hati kita, djadi merupakan tuntutan-tuntutan jang lebih tinggi (Mat 5).

Inilah hukum Baru jang tidak dipaksakan dari luar, melainkan digoreskan dalam hati, dan harus ditepati dengan kebebasan batin (Yer 31:33-34; Rom 8:2-4; 1Yo 3:9; 4:18). Demikianlah perintah-perintah ini achirnja ditjantumkan dalam tjintakasih Tuhan dan tjintakasih terhadap sesama manusia (Mat 22:37- 40). (Tentang Hukum-hukum lihatlah djuga kata Pengantar).

Ende: Kel 20:3 - -- Kejakinan umat Israel, bahwa hanja ada satu tuhan, terutama berdasarkan pengalaman Perwahjuan tuhan. Paham perihal ini lambat-laun akan semakin mendal...

Kejakinan umat Israel, bahwa hanja ada satu tuhan, terutama berdasarkan pengalaman Perwahjuan tuhan. Paham perihal ini lambat-laun akan semakin mendalam.Sungguhpun begitu Israel masih sering djuga tertarik politeisme.

Mengikuti S. Augustinus, Geredja latin pun pula geredja Lutheran memandang aj. 3-6(Kel 20:3-6) sebagai perintah pertama. Perintah ini berkenan dengan ibadat (kultus) dan aj. 4-6(Kel 20:4-6) dapat dianggap sebagai keterangan lebih konkrit dari aj.3(Kel 20:3).

Ref. Silang FULL: Kel 20:1 - Allah mengucapkan // segala firman · Allah mengucapkan: Ul 10:4 · segala firman: Neh 9:13; Mazm 119:9; 147:19; Mal 4:4

· Allah mengucapkan: Ul 10:4

· segala firman: Neh 9:13; Mazm 119:9; 147:19; Mal 4:4

Ref. Silang FULL: Kel 20:2 - Tuhan, Allahmu // engkau keluar // tanah Mesir // tempat perbudakan · Tuhan, Allahmu: Kej 17:7; Kej 17:7; Kel 16:12; Im 19:2; 20:7; Yes 43:3; Yeh 20:19 · engkau keluar: Kej 15:7; Kej 15:7 · tanah M...

· Tuhan, Allahmu: Kej 17:7; [Lihat FULL. Kej 17:7]; Kel 16:12; Im 19:2; 20:7; Yes 43:3; Yeh 20:19

· engkau keluar: Kej 15:7; [Lihat FULL. Kej 15:7]

· tanah Mesir: Kel 6:5; [Lihat FULL. Kel 6:5]

· tempat perbudakan: Kel 13:3; Yeh 20:6

Ref. Silang FULL: Kel 20:3 - di hadapan-Ku · di hadapan-Ku: Kel 20:23; Kel 34:14; Ul 6:14; 13:10; 2Raj 17:35; Mazm 44:21; 81:10; Yer 1:16; 7:6,9; 11:13; 19:4; 25:6; 35:15

Defender (ID): Kel 20:1 - Tuhan mengucapkan semua kata-kata ini. Tidak hanya Tuhan mengucapkan kata-kata ini; Dia juga kemudian menuliskannya sendiri (satu-satunya bagian dari Kitab Suci yang diinspirasi yang dicata...

Tidak hanya Tuhan mengucapkan kata-kata ini; Dia juga kemudian menuliskannya sendiri (satu-satunya bagian dari Kitab Suci yang diinspirasi yang dicatat demikian - Kel 31:18; Kel 34:28). Dengan demikian, jika ada bagian dari Alkitab yang harus diambil secara harfiah, itu adalah sepuluh perintah ini, termasuk pernyataan Tuhan bahwa Dia menciptakan semua benda di surga dan di bumi dalam enam hari (Kel 20:11). Perhatikan juga bahwa perintah-perintah tersebut dikelompokkan menjadi dua kategori yang berbeda. Empat perintah pertama menguraikan hubungan manusia dengan Tuhan (Kel 20:3-11); enam perintah terakhir berkaitan dengan hubungan manusia dengan manusia (Kel 20:6-17). Perhatikan juga pernyataan Yesus di Mat 22:36-40, dan Paulus di Rom 13:8-10."

kecilkan semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Ref. Silang TB: Kel 20:1-17 - -- Ul 5:1-21

Gill (ID): Kel 20:1 - Dan Allah mengucapkan semua kata-kata ini // mengatakan Dan Allah mengucapkan semua kata-kata ini,.... Yang mengikuti, biasanya disebut dekalog, atau sepuluh perintah; sebuah sistem atau kumpulan hukum, yan...

Dan Allah mengucapkan semua kata-kata ini,.... Yang mengikuti, biasanya disebut dekalog, atau sepuluh perintah; sebuah sistem atau kumpulan hukum, yang dipilih dan disesuaikan dengan keadaan dan keadaan bangsa Israel; menyoroti dosa-dosa yang paling mereka lakukan, dan mereka berada di bawah godaan terbesar untuk melakukan; untuk mencegah hal ini, pengamatan terhadap hukum-hukum ini diwajibkan kepada mereka; bukan berarti bahwa segala sesuatu dari hukum-hukum ini yang bersifat moral, seperti kebanyakan dari mereka, mengikat seluruh umat manusia, dan harus dipatuhi baik oleh orang Yahudi maupun orang non-Yahudi; dan merupakan ringkasan moral terbaik dan terpendek yang pernah disampaikan, kecuali ringkasannya oleh Tuhan kita, Mat 22:36. Orang-orang Yahudi kuno memiliki pandangan, dan yang diteruskan oleh Jarchi sebagai pandangannya sendiri, bahwa kata-kata ini diucapkan oleh Allah dalam satu kata; yang tidak dimengerti secara gramatikal; tetapi hukum-hukum tersebut sangat erat terkait dan bersatu seolah-olah mereka hanyalah satu kata, dan tidak boleh dipisahkan satu sama lain; oleh karena itu, seperti yang dikatakan Rasul Yakobus, siapa pun yang melakukan kesalahan dalam satu hal bersalah dalam segala hal, Jam 2:10, dan jika pandangan ini sudah ada sejak zaman awal Injil, seseorang mungkin tergoda untuk berpikir bahwa Rasul Paulus merujuk padanya, Rom 13:9 meskipun sebenarnya dia tampaknya hanya memperhatikan tabel hukum yang kedua; kata-kata ini diucapkan dengan cara yang otoritatif sebagai perintah, yang memerlukan tidak hanya perhatian tetapi juga ketaatan kepada mereka; dan mereka diucapkan oleh Allah sendiri di hadapan semua bangsa Israel; dan tidak, seperti yang dicatat oleh Aben Ezra, diucapkan oleh seorang mediator atau orang tengah, karena mereka belum meminta satu; juga tidak oleh seorang malaikat atau malaikat-malaikat, seperti yang ditunjukkan oleh kata-kata berikut, meskipun hukum tersebut dikatakan diucapkan oleh para malaikat, untuk ditetapkan oleh mereka, di tangan seorang mediator, dan diberikan oleh disposisi mereka, yang mungkin dilakukan setelahnya, lihat Kis 7:53. Lihat Gill pada Kis 7:53. Lihat Gill pada Gal 3:19. Lihat Gill pada Ibr 2:2.

mengatakan; sebagai berikut.

Gill (ID): Kel 20:2 - Aku adalah Tuhan, Allahmu // yang telah membawamu keluar dari tanah Mesir // dari rumah perbudakan. Aku adalah Tuhan, Allahmu,.... Ayat ini tidak mengandung yang pertama dari perintah-perintah ini, tetapi merupakan pendahuluan bagi mereka, menunjukka...

Aku adalah Tuhan, Allahmu,.... Ayat ini tidak mengandung yang pertama dari perintah-perintah ini, tetapi merupakan pendahuluan bagi mereka, menunjukkan bahwa Allah memiliki hak untuk menetapkan dan mewajibkan bangsa Israel hukum-hukum; dan bahwa mereka berada di bawah kewajiban untuk memperhatikannya dengan hormat, dan dengan sukarela mematuhinya, karena Dia adalah Tuhan, Jehovah yang kekal dan tidak berubah, Maha Hidup yang memberi keberadaan kepada semua makhluk, dan memberikan kepada mereka apa yang mereka miliki, dan oleh karena itu memiliki hak untuk memberikan hukum yang Dia kehendaki; dan Dia adalah Allah mereka, Allah perjanjian mereka, dengan cara yang khusus dan istimewa, Raja dan Allah mereka, mereka menjadi sebuah Teokrasi, dan dengan demikian lebih langsung di bawah pemerintahan-Nya, dan oleh karena itu diberi hukum yang lebih utama dibandingkan dengan yang dimiliki oleh bangsa lain:

yang telah membawa engkau keluar dari tanah Mesir: di mana mereka telah menderita bertahun-tahun, dan mengalami kesulitan yang besar, tetapi dibawa keluar dengan tangan yang kuat, dan dengan kekayaan yang besar, dan dengan cara yang sangat mengagumkan dan ajaib; sehingga mereka berada di bawah kewajiban besar untuk memberikan ketaatan yang siap dan penuh sukacita kepada kehendak Allah:

dari rumah perbudakan: atau "hamba-hamba" b; yaitu, di mana mereka telah menjadi hamba dan budak, tetapi sekarang telah dijadikan bebas, dan telah menjadi sebuah badan politik, sebuah kerajaan untuk diri mereka sendiri, di bawah Tuhan, Raja, Pemberi Hukum, dan Juru Selamat mereka, Jehovah sendiri, dan oleh karena itu untuk diatur oleh hukum yang ditetapkan-Nya; dan ini menunjukkan bahwa kumpulan hukum ini disampaikan kepada bangsa Israel, dan secara primer adalah milik mereka; karena hal-hal di atas tidak dapat dikatakan tentang bangsa lain.

Gill (ID): Kel 20:3 - Engkau tidak akan memiliki dewa-dewa lain di hadapanku. Engkau tidak akan memiliki Tuhan lain di hadapanku. Ini adalah perintah yang pertama, dan berlawanan dengan politeisme kaum kafir, orang Mesir, dari m...

Engkau tidak akan memiliki Tuhan lain di hadapanku. Ini adalah perintah yang pertama, dan berlawanan dengan politeisme kaum kafir, orang Mesir, dari mana Israel baru saja datang, dan yang mana beberapa dari mereka mungkin memiliki pendapat yang baik dan ketertarikan pada dewa-dewa mereka, serta telah melakukan penyembahan berhala; dan orang Kanaan, ke tanah mereka menuju; dan untuk mencegah mereka bergabung dengan mereka dalam penyembahan kepada dewa-dewa lain, hukum ini diberikan, serta untuk menjadi pedoman bagi mereka dalam segala generasi; karena tidak ada Tuhan lain kecuali Tuhan yang hidup dan sejati, pencipta dan pembuat segala sesuatu, yang hanya boleh dimiliki, diakui, dilayani, dan disembah sebagai demikian; semua yang lain hanya memiliki nama, dan secara alami bukanlah dewa; mereka adalah dewa-dewa lain dibandingkan dengan Tuhan yang sejati; mereka tidak nyata, tetapi dewa-dewa fiktif; mereka adalah dewa-dewa lain atau asing bagi penyembah mereka, yang berseru kepada mereka, karena mereka tidak menjawab mereka, seperti yang diamati oleh Jarchi: dan sekarang bagi Israel, yang mengenal Tuhan yang sejati, yang telah menampakkan diri kepada mereka, dan memperkenalkan dirinya dengan nama Jehovah, baik melalui firman dan karya-karya-Nya, yang telah dijadikan pasangan-Nya sebagai perawan pilihan, untuk melakukan penyembahan berhala, yang merupakan perzinahan rohani dengan dewa-dewa lain, dengan dewa-dewa asing, yang bukan dewa, dan ini di hadapan Tuhan, di hadapan-Nya, yang telah mengambil mereka dengan tangan saat Ia membawa mereka keluar dari Mesir, dan telah menjadi suami bagi mereka, pasti merupakan ketidakperdulian yang mengejutkan, ingratitude yang mengerikan, dan sangat tidak menyenangkan bagi Tuhan, serta dipendam oleh-Nya; dan adalah, seperti yang banyak mengamati, seolah-olah seorang wanita berzina di hadapan suaminya, dan dengan demikian frasa ini dapat menunjukkan keberanian tindakan tersebut, sekaligus kejahatannya; meskipun, seperti yang diamati oleh Ben Melech dari yang lain, jika itu dilakukan secara diam-diam, itu akan tetap di hadapan Tuhan, yang adalah Tuhan yang maha tahu, dan tidak ada yang dapat tersembunyi dari-Nya: beberapa komentator Yahudi, seperti Jarchi, Kimchi, dan Aben Ezra, menafsirkan frasa "di hadapanku", sepanjang waktu aku bertahan, selama aku ada, selama aku hidup, atau aku adalah Tuhan yang hidup, tidak ada yang lain yang boleh dimiliki; yaitu, mereka tidak akan pernah dimiliki; karena Tuhan yang sejati akan selalu ada: versi Septuaginta adalah, "selain aku", tidak ada yang lain boleh disembah bersamanya; Tuhan tidak akan memiliki saingan dan pembeadaan; meskipun Dia disembah, jika ada yang disembah bersamanya, jika ada yang diletakkan di hadapannya dan disembah bersamanya, atau dianggap Dia disembah di dalam mereka, dan bahkan Dia dengan cara penyembahan yang lebih unggul dan mereka dengan cara penyembahan yang lebih rendah; namun ini adalah sesuatu yang sama sekali tidak dapat Dia terima: frasa ini dapat diterjemahkan sebagai "melawan aku" c; dewa-dewa lain merupakan oposisi terhadap-Nya, melawan kehendak-Nya, bertentangan dengan ketaatan yang harus diberikan kepada-Nya dan perintah-perintah-Nya: hukum ini, meskipun mengandaikan dan sangat menekankan kesatuan dari Keberadaan Ilahi, satu-satunya objek pemujaan religius, namun tidak menentang doktrin trinitas pribadi dalam ketuhanan; atau itu bukanlah suatu kontradiksi, karena meskipun Bapa adalah Tuhan, Anak adalah Tuhan, dan Roh Kudus adalah Tuhan, tidak ada tiga Tuhan, tetapi tiga Pribadi, dan ketiga ini adalah satu Tuhan, 1Jo 5:7.

buka semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat

Matthew Henry: Kel 20:1-11 - Sepuluh Perintah Allah Setelah segala sesuatu dipersiapkan untuk menyambut pemberian hukum dari All...

SH: Kel 20:1-11 - Akulah Tuhan Allahmu! (Minggu, 3 Agustus 1997) Akulah Tuhan Allahmu! Akulah Tuhan Allahmu! Siapakah yang berhak mengatur hidup Anda? Diri Anda sendir...

SH: Kel 20:1-3 - Hanya Dia Allahku! (Rabu, 14 September 2005) Hanya Dia Allahku! Hanya Dia Allahku! Seorang ibu menuntut hak asuh anak kandungnya dari sebuah...

SH: Kel 20:1-17 - Arti berelasi dengan Allah (Kamis, 27 Juni 2013) Arti berelasi dengan Allah Judul: Arti berelasi dengan Allah Kehidupan berbangsa di republik tercinta ...

SH: Kel 20:1-17 - Hukum Tuhan, Tanda Perjanjian (Jumat, 7 Desember 2018) Hukum Tuhan, Tanda Perjanjian Pada umumnya, suatu perjanjian luhur diadakan antara Si Pemimpin dan bawahannya mer...

Topik Teologia: Kel 20:1 - -- Wahyu Allah Wahyu Melalui Kejadian-kejadian Sejarah Kel 20:1-2 ...

Topik Teologia: Kel 20:2 - -- Allah yang Berpribadi Pribadi Allah Wahyu Allah Wahyu Melalui Kejadian-kejadian Sejarah ...

Topik Teologia: Kel 20:3 - -- Allah yang Berpribadi Pribadi Allah Allah yang Mahaesa Allah adalah Satu-satunya Allah ...

Constable (ID): Kel 15:22--Im 1:1 - --II. ADOPSI ISRAEL 15:22--40:38 Bagian utama kedua dari Keluaran mencata...

Constable (ID): Kel 19:1--24:12 - --B. Penetapan Perjanjian Musa 19:1-24:11 Tuhan tel...

Constable (ID): Kel 20:1-17 - --2. Sepuluh Perintah 20:1-17 ...

Constable (ID): Kel 20:1-2 - --Kata Pengantar 20:1-2 Ayat-ayat ini membentuk penganta...

Constable (ID): Kel 20:3 - --Perintah pertama 20:3 Ini adalah panggilan untuk monoteisme d...

buka semua
Pendahuluan / Garis Besar

Full Life: Keluaran (Pendahuluan Kitab) Penulis : Musa Tema : Penebusan Tanggal Penulisan: Sekitar 1445-1405 S...

Full Life: Keluaran (Garis Besar) Garis Besar I. Penindasan Orang Ibrani di Mesir (...

Matthew Henry: Keluaran (Pendahuluan Kitab) Musa adalah hamba TUHAN yang menulis dan bertindak bagi Allah dengan ...

Jerusalem: Keluaran (Pendahuluan Kitab) PENGANTAR JUDUL-JUDUL, PEMBAGIAN DAN ISI Kelima buku pertama Kitab Suci me...

Ende: Keluaran (Pendahuluan Kitab) PENGUNGSIAN KATA PENGANTAR Kitab pengungsian terdiri dari bagian Riwajat dan bagian Perundang-perundangan jang erat ber...

Constable (ID): Keluaran (Pendahuluan Kitab) Pendahuluan Judul Judul Ibrani dari buku ini (we'elleh shemot) berasal dari ...

Constable (ID): Keluaran (Garis Besar) Garis Besar I. Pembebasan Israel ...

Constable (ID): Keluaran Keluaran Bibliografi Adams, Dwayne H...

Gill (ID): Keluaran (Pendahuluan Kitab) PENGANTAR UNTUK KELUARAN Buku ini disebut oleh orang Yahudi Veelleh Shemoth, dari kata-kata pertama yang digunakannya, dan kadang-kad...

Gill (ID): Keluaran 20 (Pendahuluan Pasal) PENDAHULUAN KE DALAM KELUARAN 20 Dalam bab ini kita memiliki catatan te...

BIS: Keluaran (Pendahuluan Kitab) KELUARAN PENGANTAR Nama Keluaran diambil dari peristiwa pokok yang diceritakan dalam buku ini, yaitu keluarnya...

Ajaran: Keluaran (Pendahuluan Kitab) Tujuan Agar anggota jemaat mengerti bahwa Allah setia terhadap janji-Nya dan berkuasa memelihara umat-Nya....

Intisari: Keluaran (Pendahuluan Kitab) Lahirnya Satu Bangsa MENGAPA KELUARAN?"Keluaran" adalah judul kitab Musa yang kedua dalam Perjanjian Lama. Sebenarnya pen...

Garis Besar Intisari: Keluaran (Pendahuluan Kitab) [1] BANGSA ISRAEL DI MESIR Kel 1:1-22...

Advanced Commentary (Kamus, Lagu-Lagu Himne, Gambar, Ilustrasi Khotbah, Pertanyaan-Pertanyaan, dll)


TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA