kecilkan semua  

Teks -- Kejadian 1:1-2 (TB)

Tampilkan Strong
Konteks
Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya
1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. 1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Paralel   Ref. Silang (TSK)   Ref. Silang (FULL)   ITL  
Daftar Isi

Catatan Kata/Frasa
Full Life , BIS , Jerusalem , Ende , Ref. Silang FULL , Defender (ID)

Catatan Kata/Frasa
Gill (ID)

Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry , SH , Utley , Topik Teologia , Constable (ID)

kecilkan semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Kej 1:1 - PADA MULANYA ALLAH MENCIPTAKAN. Nas : Kej 1:1 "Pada mulanya" di sini adalah tegas dan mengarahkan perhatian kepada suatu permulaan yang nyata. Agama-agama kuno lainnya ketika memb...

Nas : Kej 1:1

"Pada mulanya" di sini adalah tegas dan mengarahkan perhatian kepada suatu permulaan yang nyata. Agama-agama kuno lainnya ketika membicarakannya menunjukkan bahwa penciptaan itu dilaksanakan dengan sesuatu yang sudah ada. Mereka melihat sejarah sebagai siklus kejadian yang berulang-ulang terus. Alkitab memahami sejarah sebagai satu garis lurus dengan arah yang ditetapkan oleh Allah. Allah mempunyai rencana dalam penciptaan, dan itu akan diwujudkan-Nya. Untuk ulasan mengenai Allah dan peranan-Nya selaku Pencipta,

lihat art. PENCIPTAAN.

Berbagai implikasi muncul dari kebenaran yang dinyatakan oleh ayat Alkitab yang pertama.

  1. 1) Karena Allah adalah sumber dari segala sesuatu yang ada, manusia dan alam tidak berdiri sendiri, tetapi menerima keberadaan dan kelangsungannya dari Dia.
  2. 2) Seluruh keberadaan dan hidup adalah baik jikalau terkait secara benar dengan-Nya dan bergantung pada-Nya.
  3. 3) Seluruh hidup dan ciptaan dapat penuh makna dan arti selalu.
  4. 4) Allah memiliki hak berdaulat atas seluruh ciptaan karena Dia Penciptanya. Di dalam dunia yang telah jatuh, Allah menuntut hak-hak-Nya melalui penebusan (Kel 6:6; 15:13; Ul 21:8; Luk 1:68; Rom 3:24; Gal 3:13; 1Pet 1:18).

Full Life: Kej 1:2 - BUMI BELUM BERBENTUK DAN KOSONG. Nas : Kej 1:2 Ayat ini menggambarkan baik proses yang dipakai Allah dalam mencipta maupun peranan Roh Kudus dalam penciptaan (lihat art. ...

Nas : Kej 1:2

Ayat ini menggambarkan baik proses yang dipakai Allah dalam mencipta maupun peranan Roh Kudus dalam penciptaan

(lihat art. PENCIPTAAN).

BIS: Kej 1:1 - Pada mulanya, waktu Allah ... alam semesta Pada mulanya, waktu Allah ... alam semesta, atau Pada waktu Allah mulai menciptakan alam semesta, atau Pada mulanya Allah menciptakan alam semesta.

Pada mulanya, waktu Allah ... alam semesta, atau Pada waktu Allah mulai menciptakan alam semesta, atau Pada mulanya Allah menciptakan alam semesta.

BIS: Kej 1:2 - -- Dalam bahasa Ibrani boleh juga diterjemahkan tetapi Roh Allah atau dan angin dari Allah atau dan angin besar.

Dalam bahasa Ibrani boleh juga diterjemahkan tetapi Roh Allah atau dan angin dari Allah atau dan angin besar.

Jerusalem: Kej 1:1--2:4 - -- Menurut para ahli Kitab Suci kisah penciptaan ini berasal dari kalangan Para Imam. Ia lebih abstrak dan teologis dari pada kisah berikutnya, Kej 2:4-2...

Menurut para ahli Kitab Suci kisah penciptaan ini berasal dari kalangan Para Imam. Ia lebih abstrak dan teologis dari pada kisah berikutnya, Kej 2:4-25. Pengarang kisah pertama ini bermaksud mengelompokkan semua makhluk dengan cara yang ditinjau dari segi logika dapat memuaskan dan yang mencakup segala sesuatu yang dijadikan Allah. Dengan berpegangan pada suatu bagan yang rapih tersusun pengarang mengisahkan karya penciptaan dalam rangka satu minggu. Karya Allah berakhir dengan beristirahat, sebagaimana orang beristirahat pada hari Sabat. Semua makhluk mulai berada atas kehendak Allah. Mula-mula diciptakan apa yang rendah martabatnya, lalu yang lain-lain sampai dengan makhluk yang paling mulia, yaitu manusia, gambaran Allah dan raja alam semesta. Kisah penciptaan ini disusun berdasarkan ilmu pengetahuan yang amat primitip. Karenanya tidak berguna sama sekali berusaha menyesuaikan kisah ini dengan ilmu pengetahuan modern. Tetapi dalam bentuk yang sesuai dengan zaman penyusunannya kisah ini menyajikan ajaran berupa wahyu mengenai Allah yang esa dan transenden, Allah yang ada sebelum dunia dan yang menciptakan segala sesuatu. Dan inilah ajaran yang berlaku bagi segala zaman.

Jerusalem: Kej 1:1 - Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi Terjemahan lain: Pada mulanya, ketika Allah menciptakan langit dan bumi, (maka) bumi... Kedua terjemahan ini tepat ditinjau dari segi tata bahasa Ibra...

Terjemahan lain: Pada mulanya, ketika Allah menciptakan langit dan bumi, (maka) bumi... Kedua terjemahan ini tepat ditinjau dari segi tata bahasa Ibrani. Terjemahan pertama (yang terdapat dalam semua terjemahan kuno) lebih sesuai dengan nada seluruh kisah ini. Kisah yang sebenarnya mulai dengan Kej 1:2, sehingga Kej 1:1 berupa judul yang berhubungan dengan Kej 2:4 yang berupa kata penutup kisah

Jerusalem: Kej 1:1 - langit dan bumi Artinya: alam semesta teratur yang adalah hasil penciptaan. Karya penciptaan ini diungkapkan dengan kata Ibrani bara yang hanya dipakai sehubungan den...

Artinya: alam semesta teratur yang adalah hasil penciptaan. Karya penciptaan ini diungkapkan dengan kata Ibrani bara yang hanya dipakai sehubungan dengan apa yang dikerjakan Allah untuk membedakan karya Allah dengan karya "penciptaan" manusia. Istilah bara itu tidak boleh diartikan sebagai penciptaan "ex nihilo" menurut pengertian ilmu metafisika. Arti metafisik itu baru muncul dalam 2Ma 7:28. Namun demikian ayat ini menegaskan bahwa dunia pernah mulai ada. Penciptaan bukanlah sebuah mitos di luar waktu. Ia termasuk ke dalam sejarah dan menjadi titik tolak sejarah selanjutnya.

Jerusalem: Kej 1:2 - belum berbentuk dan kosong Ini menterjemahkan dua kata Ibrani, tohu dan bohu, yang berarti: tidak berisi dan kosong. Ungkapan tsb, seperti juga halnya dengan istilah "gelap guli...

Ini menterjemahkan dua kata Ibrani, tohu dan bohu, yang berarti: tidak berisi dan kosong. Ungkapan tsb, seperti juga halnya dengan istilah "gelap gulita menutupi samudera raya", "Roh Allah" dan "air", adalah bahasa kiasan yang mempunyai arti negatip. Dengan istilah itu pengarang sudah mulai merintis jalan menuju pengertian bahwa penciptaan bermula dengan tidak adanya apa-apa

Jerusalem: Kej 1:2 - Roh Kata Ibrani ruah berarti baik angin (ribut) maupun roh. Yang dimaksudkan di sini bukannya Roh Allah yang berperan dalam karya penciptaan. Sebab pencip...

Kata Ibrani ruah berarti baik angin (ribut) maupun roh. Yang dimaksudkan di sini bukannya Roh Allah yang berperan dalam karya penciptaan. Sebab penciptaan itu adalah hasil "firman Allah", Kej 1:3 dst dan "dijadikan" oleh Allah, Kej 1:7,16,25,26.

Ende: Kej 1:1 - -- Kej 1:1-2:4 berasal dari tradisi Imam (P) (Lihat Kata-Pendahuluan), mengadjarkan hal Perdjandjian, dan melukiskan, bagaimana Tuhan mengatur dan menjus...

Kej 1:1-2:4 berasal dari tradisi Imam (P) (Lihat Kata-Pendahuluan), mengadjarkan hal Perdjandjian, dan melukiskan, bagaimana Tuhan mengatur dan menjusun alam semesta, mengadakan machluk-machluk sekalian. Terutama nampak, bagaimana tuhan mentjiptakan segala-galanja dengan sabdaNja. KehendakNja sadja mampu mentjiptakan dunia serta manusia, dan semuanja hanjalah ada karena sabda-pentjipta Tuhan ini.

Kissah ini bukannja termasuk tradisi-tradisi seperti lazimnja terdapat dikalangan rakjat-biasa, melainkan merupakan komposisi jang tersusun dengan mahirnja, lagi mentjerminkan paham bermutu tinggi perihal Tuhan. Segala-galanja ditjiptakan oleh Allah jang Tunggal (monoteismus). Tuhan mentjiptakannja tanpa menggunakan bahan jang tersedia sebelumnja. Kata kerdja "mentjipta" ("bara"), jang dipakai disini,dalam kitab Sutji hanja dikenakan pada Tuhan sendiri. Artinja: mengadakan sesuatu jang baru semata-mata dengan tjara jang mengagumkan, tjara "Ilahi". Hasilnja ialah tertjiptanja dunia, seperti halnja disini, ataupun tertjiptanja Israel (Kel 34:10; Bil 16:30), dan keradjaan messianis jang baru (Yes 65:17).

Demikian kissah kedjadian ini djauh lebih tinggi tarafnja daripada gambaran-gambaran jang serba politis dan materialistis, seperti banjak terdapat pada bangsa-bangsa dewasa itu.

Ende: Kej 1:2 - -- Dahulu kala, djuga di Israel, dunia ini dilukiskan bagaikan tjakram jang terapung-apung diatas samudera purba, membentang dibawah tjakrawala, jakni le...

Dahulu kala, djuga di Israel, dunia ini dilukiskan bagaikan tjakram jang terapung-apung diatas samudera purba, membentang dibawah tjakrawala, jakni lengkungan besar dari bahan amat keras, tempat peredaran matahari, bulan, serta bintang-bintang. Djuga diatas tjakrawala ini terdapat air, jang kadang-kadang masuk melalui lubang-lubang: air hudjan jang turun diatas bumi. (ajat 6-7) (Kej 1:6-7). Dalam melukiskan alam-semesta pengarang sutji tentu sadja menggunakan gambaran ini djuga.

Ende: Kej 1:2 - Ruh Allah daja jang berasal dari Tuhan. Daja ini bersifat rohani, tetapi digambarkan sebagai nafas, pun pula angin jang membawa kehidupan dan kesuburan.

daja jang berasal dari Tuhan. Daja ini bersifat rohani, tetapi digambarkan sebagai nafas, pun pula angin jang membawa kehidupan dan kesuburan.

Ref. Silang FULL: Kej 1:1 - Pada mulanya // Allah menciptakan // langit // dan bumi · Pada mulanya: Mazm 102:26; Ams 8:23; Yes 40:21; 41:4,26; Yoh 1:1-2 · Allah menciptakan: Kej 1:21,27; Kej 2:3 · langit: Kej 1:6;...

Ref. Silang FULL: Kej 1:2 - belum berbentuk // dan kosong // samudera raya // Roh Allah // melayang-layang · belum berbentuk: Yes 23:1; 24:10; 27:10; 32:14; 34:11 · dan kosong: Yes 45:18; Yer 4:23 · samudera raya: Kej 8:2; Ayub 7:12; 26...

Defender (ID): Kej 1:1 - Tuhan Ayat pembuka ini dari Alkitab adalah unik, fondasi dari fondasi, mungkin kata-kata pertama yang pernah dituliskan, baik yang diwahyukan kepada Adam, a...

Ayat pembuka ini dari Alkitab adalah unik, fondasi dari fondasi, mungkin kata-kata pertama yang pernah dituliskan, baik yang diwahyukan kepada Adam, atau bahkan ditulis langsung oleh Tuhan sendiri. Seseorang yang benar-benar percaya Kej 1:1 tidak akan kesulitan untuk mempercayai sisa Kitab Suci. Tuhan (Elohim) adalah abadi, ada sebelum alam semesta, dan Mahakuasa, telah menciptakan alam semesta. Oleh karena itu, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, dan Dia sendirilah yang memberi makna pada segala sesuatu. Tidak ada upaya dilakukan dalam ayat ini untuk membuktikan Tuhan; itu dicatat di awal ketika tidak ada yang meragukan Tuhan.

Defender (ID): Kej 1:1 - diciptakan Tidak ada kosmogoni lain, baik dalam paganisme kuno maupun naturalisme modern, yang bahkan menyebutkan asal usul mutlak dari alam semesta. Semuanya di...

Tidak ada kosmogoni lain, baik dalam paganisme kuno maupun naturalisme modern, yang bahkan menyebutkan asal usul mutlak dari alam semesta. Semuanya dimulai dengan alam semesta ruang/waktu/materi, yang sudah ada dalam keadaan kekacauan primitif, kemudian mencoba untuk berspekulasi bagaimana ia mungkin "berevolusi" menjadi bentuknya yang sekarang. Evolusionisme modern dimulai dengan partikel-partikel dasar materi yang berevolusi dari ketiadaan dalam sebuah "ledakan besar" dan kemudian berkembang melalui kekuatan-kekuatan alam menjadi sistem yang kompleks. Panteisme pagan juga dimulai dengan materi dasar dalam berbagai bentuk yang berevolusi menjadi sistem kompleks melalui kekuatan alam yang dipersonifikasikan sebagai dewa dan dewi yang berbeda. Namun, yang sangat signifikan, konsep penciptaan khusus dari alam semesta ruang dan waktu itu sendiri tidak ditemukan di mana pun dalam semua agama atau filsafat, baik kuno maupun modern, kecuali di sini dalam Kej 1:1.

Dengan tepat, ayat ini mencatat penciptaan ruang ("langit"), waktu ("pada mulanya") dan materi ("bumi"), tri-alam semesta, kontinum ruang/waktu/materi yang merupakan kosmos fisik kita. Pencipta dari tri-alam semesta ini adalah Tuhan yang tritunggal, Elohim, nama Plural Tunggal dalam Perjanjian Lama untuk "Ketuhanan," sebuah nama yang bentuknya plural (dengan akhiran Ibrani "im") tetapi umumnya diartikan tunggal.

Keberadaan seorang Pencipta yang transendental dan kebutuhan akan penciptaan khusus yang primitif dari alam semesta ini dikonfirmasi oleh prinsip-prinsip dasar alam yang ditemukan oleh para ilmuwan:

(1) Hukum kausalitas, bahwa tidak ada efek yang dapat lebih besar dari penyebabnya, adalah dasar dalam semua penyelidikan ilmiah dan pengalaman manusia. Sebuah alam semesta yang terdiri dari deretan efek yang dapat dipahami dan kompleks, termasuk sistem hidup dan kepribadian yang sadar, adalah bukti dari sebuah Pribadi yang cerdas, kompleks, hidup, dan sadar sebagai Penyebabnya.

(2) Hukum-hukum termodinamika adalah generalisasi ilmu yang paling universal dan terbukti dengan baik, yang berlaku untuk setiap proses dan sistem dari segala jenis, Hukum Pertama menyatakan bahwa tidak ada materi/energi yang kini diciptakan atau dihancurkan, dan Hukum Kedua menyatakan bahwa semua materi/energi yang ada sedang bergerak secara irreversible menuju keseimbangan akhir dan penghentian semua proses. Karena kematian akhir alam semesta ini belum terjadi dan karena itu akan terjadi pada waktunya, jika proses ini berlanjut, Hukum Kedua membuktikan bahwa waktu (dan karena itu, alam semesta ruang/materi/waktu) memiliki awal. Alam semesta pasti telah diciptakan, tetapi Hukum Pertama menghalangi kemungkinan penciptannya sendiri. Satu-satunya resolusi dari dilema yang dihadapi oleh Hukum Pertama dan Kedua adalah bahwa "pada mulanya Tuhan menciptakan langit dan bumi." Teori yang disebut ledakan besar tentang asal usul kosmos, yang mengajukan ledakan primitif dari kontinum ruang/massa/waktu di awal, dimulai dengan keadaan ketiadaan dan kemudian dengan cepat berkembang menjadi alam semesta kompleks yang sekarang, bertentangan dengan kedua hukum dasar ini serta Kitab Suci.

Defender (ID): Kej 1:2 - bumi Dalam upaya untuk mengakomodasi usia geologis evolusioner yang diduga dalam Kejadian, para teoritikus mengusulkan adanya celah waktu yang panjang anta...

Dalam upaya untuk mengakomodasi usia geologis evolusioner yang diduga dalam Kejadian, para teoritikus mengusulkan adanya celah waktu yang panjang antara Kej 1:1 dan Kej 1:2, di mana diharapkan usia ini dapat ditempatkan dan dilupakan dalam hal eksgesis Alkitab. Namun, teori celah ini memerlukan bencana global di akhir usia geologis untuk menjelaskan bumi yang terendam dan gelap seperti yang digambarkan dalam Kej 1:2. Bencana tersebut, pada gilirannya, secara hipotesis terkait dengan kejatuhan Lucifer di surga (Yes 14:9-14) dan pengusirannya ke bumi (Yehezkiel 28:12-15), meskipun bencana semacam itu tidak disebutkan di mana pun dalam Kitab Suci. Namun, selain dari kontradiksi yang jelas dengan pasal-pasal Alkitab yang lain yang penting dan jelas (Kej 1:31; Kel 20:11), teori celah ini secara geologis adalah tidak efektif. Sistem usia geologis (yang merupakan kerangka kerja yang diperlukan bagi evolusionisme modern) sepenuhnya didasarkan pada prinsip uniformitarianisme, sebuah premis yang menghalangi adanya bencana global seperti itu, dan memerlukan penafsiran sejarah bumi dengan mengestrak proses geologis lambat saat ini ke masa lalu yang jauh. Konsep usia geologis sepenuhnya didasarkan pada penjelasan uniformitarian tentang lapisan fosil dan batuan sedimen dari kerak bumi, yang semuanya akan hancur oleh bencana pasca-Adamik yang diusulkan. Oleh karena itu, setiap upaya untuk mengabaikan atau menjelaskan umur bumi yang diduga besar dengan merujuk pada teori celah membuat kompromi yang tidak perlu dan gagal dengan evolusionisme, dan menunjukkan kurangnya pemahaman tentang struktur dan proses geologis yang diandalkan oleh para evolusionis dalam mengusulkan usia yang panjang.

Jawaban yang sebenarnya untuk usia geologis bukanlah bencana pra-Adamik, tetapi bencana nyata dari Banjir Nuh (lihat komentar tentang Kejadian 6-9), yang memberikan penjelasan yang jauh lebih baik tentang lapisan fosil dan batuan sedimen, menghilangkan semua bukti usia geologis dan mengkonfirmasi doktrin Alkitab tentang penciptaan baru-baru ini.

Defender (ID): Kej 1:2 - adalah di atas wajah yang dalam Verba "was" dalam Kej 1:2 adalah kata kerja Ibrani biasa yang berarti ada (hayetha) dan tidak menunjukkan perubahan keadaan kecuali konteksnya memerlu...

Verba "was" dalam Kej 1:2 adalah kata kerja Ibrani biasa yang berarti ada (hayetha) dan tidak menunjukkan perubahan keadaan kecuali konteksnya memerlukan demikian. Kata ini jarang diterjemahkan sebagai "menjadi," seperti yang dipostulasikan oleh teori celah di sini. Frasa itohu waw bohu juga tidak perlu berarti "rusak dan sunyi," seperti yang diperlukan oleh teori celah. Terjemahan King James "tanpa bentuk dan kosong" adalah arti yang tepat.

Frasa penting: was upon the face of the deep

Defender (ID): Kej 1:2 - tanpa bentuk dan kosong Alam semesta yang pertama kali dipanggil ke dalam keberadaan oleh Elohim berada dalam keberadaan elemental, masih "tanpa bentuk" dan tidak terenergi, ...

Alam semesta yang pertama kali dipanggil ke dalam keberadaan oleh Elohim berada dalam keberadaan elemental, masih "tanpa bentuk" dan tidak terenergi, belum siap untuk dihuni, "kosong" (lihat Mzm 33:6-9, catatan; Ams 8:22-31, catatan; Yes 45:18, catatan; 2Pet 3:5, catatan). Itu tidak akan sempurna (selesai) sampai akhir minggu penciptaan, ketika Tuhan menyatakannya "sangat baik" dan "selesai" (Kejadian 1:31-2:3). Material "bumi" tergantung dalam matriks air (yang "dalam"), sepenuhnya statis dan karena itu berada dalam "kegelapan."

Defender (ID): Kej 1:2 - Dan "Roh" ... bergerak Namun, kondisi ini hanya berlangsung sementara. Kemudian, "Roh" (Ibrani ruach) dari "Tuhan" (Elohim) mulai "bergerak di atas permukaan air" (secara ha...

Namun, kondisi ini hanya berlangsung sementara. Kemudian, "Roh" (Ibrani ruach) dari "Tuhan" (Elohim) mulai "bergerak di atas permukaan air" (secara harfiah, "bergetar di hadapan air"). Gelombang energi gravitasi dan gelombang energi elektromagnetik mulai memancar dari "Nafas" yang agung (makna lain dari ruach) Tuhan, Penggerak Utama alam semesta. Material "bumi" yang belum berbentuk (Ibrani eretz), serta "air" yang meresap di dalamnya (Ibrani shamayim) dengan cepat bergabung menjadi bentuk bulat di bawah gaya gravitasi baru, dan tubuh material pertama (Planet Bumi) telah terbentuk di suatu titik di ruang angkasa.

kecilkan semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Kej 1:1 - Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Dengan langit, beberapa orang memahami langit yang tertinggi, langit dari langit, kediaman Allah, dan ...

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Dengan langit, beberapa orang memahami langit yang tertinggi, langit dari langit, kediaman Allah, dan para malaikat yang suci; dan ini yang dibuat sempurna sekaligus, tidak ada lagi penyebutan setelahnya, seperti halnya bumi; dan dianggap bahwa para malaikat diciptakan pada waktu ini, karena mereka hadir pada saat peletakan dasar bumi, Ayub 38:6 tetapi lebih tepatnya merupakan langit yang lebih rendah dan terlihat yang dimaksud, setidaknya tidak dikecualikan, yaitu substansi mereka; yang masih tidak sempurna dan tidak dihias; langit yang belum dibuat, atau eter dan udara yang belum direntangkan; belum ada cahaya yang ditempatkan di dalamnya, atau dihiasi dengan matahari, bulan, dan bintang: jadi bumi harus dipahami, bukan dari yang disebut secara tepat, sebagai terpisah dari air, yaitu daratan yang kemudian dibuat menjadi tampak; tetapi seluruh massa bumi dan air sebelum pemisahan mereka, dan ketika dalam keadaan tak berbentuk dan tidak dihias, yang dijelaskan dalam ayat berikutnya: singkatnya, kata-kata ini menggambarkan langit yang terlihat dan globe terestrial, dalam keadaan kacau mereka, saat pertama kali dibawa ke dalam keberadaan oleh kuasa yang maha kuasa. Prefiks ה yang dipasang di kedua kata tersebut, seperti yang diamati Aben Ezra, menunjuk pada pemberitahuan atau demonstrasi, yang menunjukkan "langit" itu, dan "bumi" ini; dan menunjukkan bahwa hal-hal yang terlihat disebutkan di sini, apa saja yang ada di atas kita, atau di bawah kita yang dapat dilihat: karena dalam bahasa Arab, seperti yang juga diamati, kata untuk "langit" berasal dari satu yang berarti tinggi atau di atas a; sedangkan untuk "bumi" berasal dari satu yang berarti rendah dan di bawah, atau di bawah b. Kini, adalah substansi dari ini yang pertama kali diciptakan; karena kata את yang diletakkan di depan mereka berarti substansi, seperti yang dikatakan oleh Aben Ezra dan c Kimchi. Maimonides d mengamati, bahwa partikel ini, menurut para orang bijak mereka, sama dengan "dengan"; dan kemudian artinya adalah, Allah menciptakan bersama dengan langit segala sesuatu yang ada di langit, dan bersama dengan bumi segala sesuatu yang ada di bumi; yaitu, substansi semua hal di dalamnya; atau semua hal di dalamnya bersamaan secara seminal: karena demikianlah dia menjelaskan dengan seorang petani yang menaburkan benih dari berbagai jenis di bumi, pada satu waktu dan saat yang sama; beberapa di antaranya muncul setelah satu hari, dan beberapa setelah dua hari, dan beberapa setelah tiga hari, meskipun semua ditanam bersama. Mereka dikatakan "diciptakan", yaitu, dibuat dari tidak ada; karena apalah materi yang ada sebelumnya dari kekacauan ini yang bisa ada darinya bisa terbentuk? Dan rasul berkata, "melalui iman kita mengerti bahwa alam semesta dibentuk oleh firman Allah, sehingga hal-hal yang terlihat tidak dibuat dari hal-hal yang tampak", Ibr 11:3. Dan meskipun kata ini kadang-kadang digunakan, bahkan dalam bab ini, untuk produksi makhluk dari materi yang ada sebelumnya, seperti dalam Kej 1:21 namun, seperti yang diamati Nachmanides, tidak ada dalam bahasa suci ini selain kata yang digunakan di sini, yang mengisyaratkan membawa sesuatu ke dalam keberadaan dari ketiadaan; dan banyak penafsir Yahudi, seperti Aben Ezra, memahami bahwa penciptaan di sini adalah produksi sesuatu ke dalam keberadaan dari tidak ada; dan Kimchi mengatakan e bahwa penciptaan adalah membuat sesuatu yang baru, dan membawa sesuatu dari tidak ada: dan layak dicatat, bahwa kata ini hanya digunakan untuk Allah; dan penciptaan haruslah merupakan pekerjaan Allah, karena tidak ada yang bisa menghasilkan sesuatu dari ketiadaan selain kuasa yang maha kuasa. Kata yang digunakan adalah Elohimö, yang beberapa orang turunkan dari yang lain, yang berarti kuasa, penciptaan menjadi tindakan dari kuasa yang maha kuasa: tetapi lebih tepat diturunkan dari akar dalam bahasa Arab, yang berarti menyembah f, Allah menjadi objek dari semua penyembahan dan pengagungan; dan sangat tepatlah bahwa Musa menggunakan julukan ini di sini, untuk mengajarkan kita, bahwa Dia yang adalah Pencipta langit dan bumi adalah satu-satunya objek penyembahan; seperti Dia adalah penyembahan dari bangsa Yahudi, di mana Musa adalah kepala. Ini dalam bentuk jamak, dan dihubungkan dengan kata kerja tunggal, dianggap oleh banyak orang dimaksudkan untuk menunjukkan kepada kita misteri pluralitas, atau trinitas pribadi dalam kesatuan esensi ilahi: tetapi apakah itu cukup untuk mendukung doktrin yang akan ditegakkan tanpa itu; tetapi tidak diragukan lagi, bahwa ketiga Pribadi di dalam keilahian terlibat dalam penciptaan segala sesuatu, lihat Mzm 33:6. Penyair kafir Orpheus memiliki pandangan yang agak mirip dengan ini, yang menulis, bahwa segala sesuatu diciptakan oleh satu Keilahian yang memiliki tiga nama, dan bahwa Allah ini adalah segala sesuatu g: dan sekarang semua hal ini, langit dan bumi, diciptakan oleh Allah "pada mulanya", baik pada awal waktu, atau saat waktu dimulai, seperti yang dilakukan oleh makhluk, karena itu hanyalah ukuran dari durasi makhluk, dan oleh karena itu tidak bisa ada hingga makhluk tersebut ada; atau seperti yang ditafsirkan Jarchi, pada awal penciptaan, ketika Allah pertama kali mulai menciptakan; dan paling baik dijelaskan oleh Tuhan kita, "awal penciptaan yang diciptakan Allah", Mrk 13:19 dan artinya adalah, baik bahwa segera setelah Allah menciptakan, atau yang pertama ia ciptakan adalah langit dan bumi; yang sesuai dengan versi bahasa Arab; tidak ada yang diciptakan sebelum mereka: atau dalam kaitannya dengan kata-kata berikutnya, seperti ini, "ketika pertama", atau "pada awal", saat "Allah menciptakan langit dan bumi", kemudian "bumi itu kosong", dan seterusnya h. Targum Yerusalem menerjemahkannya, "dalam kebijaksanaan Allah menciptakan"; lihat Ams 3:19 dan beberapa dari orang-orang kuno menafsirkannya sebagai kebijaksanaan Allah, Logos dan Anak Allah. Dari sini kita belajar, bahwa dunia tidak abadi, baik dari segi materi maupun bentuknya, seperti yang dikatakan Aristoteles, dan beberapa filsuf lainnya, tetapi memiliki awal; dan bahwa keberadaannya tidak disebabkan oleh gerakan dan pertemuan atom yang kebetulan, tetapi oleh kuasa dan kebijaksanaan Allah, penyebab pertama dan satu-satunya penulis segala sesuatu; dan bahwa tidak ada yang diciptakan sebelum langit dan bumi diciptakan: maka frasa tersebut, sebelum dasar dunia, dan sebelum dunia dimulai, dan sebagainya, mengungkapkan kekekalan: ini sepenuhnya menghancurkan anggapan tentang pra-ada jiwa manusia, atau jiwa Mesias: oleh karena itu yang dikatakan oleh orang Yahudi i, bahwa surga, orang-orang benar, Israel, Yerusalem, dan sebagainya diciptakan sebelum dunia; kecuali jika mereka bermaksud, bahwa ini telah ditentukan oleh Allah untuk ada, yang mungkin adalah arti mereka.

Gill (ID): Kej 1:2 - Dan bumi itu kosong dan hampa // dan kegelapan ada di atas muka yang dalam // dan Roh Tuhan bergerak di atas muka air Dan bumi itu kosong dan hampa,.... Itu tidak dalam bentuk seperti sekarang ini, jika tidak, tentu saja harus memiliki bentuk, seperti halnya semua mat...

Dan bumi itu kosong dan hampa,.... Itu tidak dalam bentuk seperti sekarang ini, jika tidak, tentu saja harus memiliki bentuk, seperti halnya semua materi; itu adalah materi cair, bagian-bagian yang berair tidak terpisah dari yang tanah; itu tidak dibentuk menjadi bola terestrial seperti sekarang ini, laut terpisah, dan bumi sendiri, tetapi mereka dicampur dan digabungkan bersama; itu adalah, seperti kedua Targum Jonathan dan Yerusalem menafsirkan, sebuah tempat yang kosong dan gurun, kosong dan kekurangan baik manusia maupun binatang; dan dapat ditambahkan, ikan dan burung, serta pohon, herbal, dan tanaman. Itu adalah, seperti yang disebut Ovid k, sebuah kekacauan dan massa materi yang belum dicerna; dan Hesiod l membuat kekacauan ada terlebih dahulu, kemudian bumi yang luas terbentang, dan begitu juga Orpheus m, dan lain-lain; dan ini sesuai dengan pandangan berbagai bangsa. Orang Cina membuat kekacauan menjadi awal dari segala sesuatu, dari mana ruh immaterial (Tuhan) menciptakan segala sesuatu yang terdiri dari materi, yang mereka bagi menjadi bagian yang mereka sebut Yin dan Yang, yang satu berarti tersembunyi atau tidak sempurna, yang lainnya terbuka atau sempurna n: dan begitu juga orang Mesir, menurut Diodorus Siculus o, yang pendapatnya dianggap dia berikan, menganggap sistem alam semesta hanya memiliki satu bentuk; langit dan bumi, dan sifatnya, dicampur dan digabungkan bersama, sampai secara bertahap mereka terpisah dan memperoleh bentuk yang mereka miliki sekarang: dan orang Fenisia, seperti yang diceritakan Sanchoniatho p, menganggap prinsip alam semesta terdiri dari udara gelap dan berangin, atau tiupan udara gelap, dan kekacauan keruh yang dikelilingi oleh kegelapan, sebagai berikut,

dan kegelapan ada di atas muka yang dalam: seluruh massa cair bumi dan air tercampur bersama. Jurang ini dijelaskan oleh air dalam klausul berikutnya, yang tampaknya berada di bagian atas; dan semuanya adalah kekacauan gelap yang keruh, seperti yang diungkapkan sebelumnya, tanpa cahaya atau gerakan, hingga suatu gerakan dibuat oleh Roh, seperti yang dicatat selanjutnya:

dan Roh Tuhan bergerak di atas muka air, yang menutupi bumi, Psa 104:6 partikel-partikel tanah yang paling berat tenggelam lebih rendah, dan air yang lebih ringan naik di atas yang lainnya: dari sini Thales q filosof menganggap air sebagai awal dari segala sesuatu, seperti juga para Brahmana India r: dan Aristoteles s sendiri mengakui bahwa ini adalah pendapat yang paling kuno mengenai asal usul alam semesta, dan mengamati bahwa itu bukan hanya pendapat Thales, tetapi juga dari mereka yang paling jauh dari generasi saat itu di mana dia hidup, dan dari mereka yang pertama menulis tentang hal-hal ilahi; dan sering dalam karya Hesiod dan Homer untuk membuat Oceanus, atau laut, dengan Tethys, sebagai orang tua dari generasi: dan demikian pula Kitab Suci menggambarkan bumi yang asli berdiri dari air, dan terdiri dari air, 2Pe 3:5 dan di atas permukaan air ini, sebelum mereka dikeringkan dari bumi, "Roh Tuhan bergerak"; yang harus dipahami bukan sebagai angin, seperti yang diartikan Onkelos, Aben Ezra, dan banyak penulis Yahudi, serta Kristen; karena udara, yang gerakannya adalah angin, tidak dibuat hingga hari kedua. Targum Jonathan dan Yerusalem menyebutnya roh belas kasih; dan yang dimaksud adalah Roh Mesias, seperti yang banyak penulis Yahudi t menyebutnya; yaitu, Pribadi ketiga dalam Tritunggal yang diberkati, yang terlibat dalam penciptaan segala sesuatu, baik dalam menghias langit, maupun dalam membawa materi yang bingung dari bumi dan air ke dalam bentuk dan keteraturan; lihat Job 26:13. Roh yang sama ini "bergerak" atau mengerami u di atas muka air, untuk menghamili mereka, seperti seekor induk ayam di atas telur untuk mengerami mereka, demikian pula dia untuk memisahkan bagian-bagian yang dicampurkan bersama, dan memberikan kepada mereka kekuatan yang memberikan kehidupan untuk menghasilkan makhluk hidup di dalamnya. Makna dan gagasan kata ini diungkapkan dengan indah oleh penyair kita w. Beberapa jejak ini muncul dalam νους atau benak Anaxagoras, yang ketika segala sesuatu dicampur menjadi satu datang dan mengatur mereka x; dan "mens" Thales dia sebut Tuhan, yang membentuk segala sesuatu dari air y; dan "spiritus intus alit", dan sebagainya dari Virgil; dan ini sejalan dengan apa yang dikatakan Hermes, bahwa ada kegelapan tak terhingga di dalam jurang atau kedalaman, dan air, dan sebuah roh kecil yang cerdas, dilengkapi dengan kekuatan ilahi, berada di dalam kekacauan z: dan mungkin dari sinilah terdapat telur duniawi, atau telur Orpheus a: atau telur pertama atau pertama kali bertelur, dari mana segala sesuatu dibentuk; dan yang dia pinjam dari orang Mesir dan Fenisia, dan mereka mungkin dari orang Yahudi, dan yang dianggap oleh mereka sebagai gambaran dari dunia. Orang Mesir memiliki dewa yang mereka sebut Cneph, dari mulutnya keluar sebuah telur, yang mereka tafsirkan sebagai dunia b: dan Zophasemin dari orang Fenisia, yang merupakan burung surgawi, menurut Sanchoniatho c, berbentuk telur; dan dalam ritus Bacchus mereka menyembah sebuah telur, sebagai gambaran dari dunia, seperti yang dikatakan Macrobius d; dan oleh karena itu dia berpikir bahwa pertanyaan, apakah ayam atau telur yang lebih tua, adalah masalah yang cukup penting dan layak dipertimbangkan: dan orang Cina mengatakan e, bahwa manusia pertama dihasilkan dari kekacauan seperti dari sebuah telur, yang cangkangnya membentuk langit, putihnya membentuk udara, dan kuning telur membentuk bumi; dan untuk inkubasi roh ini, atau angin, seperti yang diinginkan beberapa orang, adalah asal dari telur berangin Aristophanes f. (Thomas Chamlers (1780-1847) pada tahun 1814 adalah yang pertama mengusulkan bahwa ada celah antara ayat 1 dan 2. Dalam celah ini dia menempatkan usia pra-Adam, tentang mana Kitab Suci tidak mengatakan apa-apa. Beberapa bencana besar terjadi, yang meninggalkan bumi "kosong dan hampa" atau hancur, dalam keadaan itu bertahan selama bertahun-tahun sesuai yang diperlukan oleh geolog. g Spekulasi ini telah dipopulerkan oleh Alkitab Referensi Scofield tahun 1917. Namun, lapisan batuan yang banyak yang dianggap sebagai bukti untuk usia-usia ini, sebagian besar ditumpuk oleh banjir Nuh. Dalam Exo 20:11 kita membaca tentang penciptaan harfiah dalam enam hari. Tidak ada celah, bahkan tidak satu menit pun, jika tidak maka ini tidak akan menjadi enam hari yang normal. Juga, dalam Rom 5:12 kita membaca bahwa kematian adalah akibat dari dosa Adam. Karena lapisan batuan menunjukkan kematian dalam skala besar, mereka tidak dapat ada sebelumnya dari kejatuhan Adam. Tidak ada bukti langsung bahwa bumi ini jauh lebih tua dari enam ribu tahun. Namun, kita memiliki laporan saksi mata langsung dari Tuhan sendiri bahwa Dia menciptakan segalanya dalam enam hari. Melacak kembali melalui silsilah biblika kita dapat menentukan usia alam semesta adalah sekitar enam ribu tahun dengan kesalahan tidak lebih dari dua persen.

buka semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat

Matthew Henry: Kej 1:1-2 - Penciptaan Hari Pertama Karena dasar dari seluruh agama terletak pada hubungan kita dengan Allah seb...

SH: Kej 1:1-2 - Bukan cuma adegan pembuka (Senin, 27 Januari 2003) Bukan cuma adegan pembuka Bukan cuma adegan pembuka. Seorang teman pernah berkata demikian: beberapa ...

SH: Kej 1:1-13 - Karya Tuhan baik (Minggu, 30 Maret 2008) Karya Tuhan baik Judul: Karya Tuhan baik Keagungan penciptaan terlihat dengan nyata pada sabda pembuka...

SH: Kej 1:1-23 - Kesetaraan: perjuangan atau pengakuan? (Sabtu, 1 Januari 2011) Kesetaraan: perjuangan atau pengakuan? Judul: Kesetaraan: perjuangan atau pengakuan? Memasuki tahun ba...

SH: Kej 1:1--2:7 - Allah yang Teratur (Jumat, 20 April 2018) Allah yang Teratur Hakikat kehidupan berawal dari Allah (1). Allah menciptakan alam semesta dalam keteraturan. Ga...

SH: Kej 1:1--2:7 - Kacamata Iman (Jumat, 19 April 2024) Kacamata Iman Kitab Kejadian dengan jelas memberi tahu kita bahwa segala sesuatu berasal dari Allah. Tidak ada sa...

Utley: Kej 1:1-5 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kej 1:1-51 Pada ...

Topik Teologia: Kej 1:1 - -- Allah yang Berpribadi Pribadi Allah Allah Aktif dalam Alam Semesta Kej 1:...

Topik Teologia: Kej 1:2 - -- Allah yang Berpribadi Pribadi Allah Nama Allah Nama-nama Tunggal Allah Allah (Ibr.: Elohim) ...

Constable (ID): Kej 1:1--11:27 - --I. PERISTIWA PRAMULA 1:1--11:26 Bab-bab ...

Constable (ID): Kej 1:1--2:4 - --A. Kisah penciptaan 1:1-2:3 ...

Constable (ID): Kej 1:1 - --1. Pernyataan awal tentang penciptaan 1:1 Ada tiga pandangan utam...

Constable (ID): Kej 1:2 - --2. Kondisi pada saat penciptaan 1:2 "Ayat ...

buka semua
Pendahuluan / Garis Besar

Full Life: Kejadian (Pendahuluan Kitab) Penulis : Musa Tema : Permulaan Tanggal Penulisan: + 1445 -- 1405 SM...

Full Life: Kejadian (Garis Besar) Garis Besar I. Permulaan Sejarah Manusia (...

Matthew Henry: Kejadian (Pendahuluan Kitab) Di hadapan kita sekarang ada Kitab Suci, atau buku, sebab itulah arti...

Jerusalem: Kejadian (Pendahuluan Kitab) PENGANTAR JUDUL-JUDUL, PEMBAGIAN DAN ISI Kelima buku pertama Kitab Suci me...

Ende: Kejadian (Pendahuluan Kitab) KEDJADIAN KATA PENDAHULUAN Perintjian Kitab Perdjandjian Lama Perdjandjian Lama terdiri dari 45 kitab, ja...

Constable (ID): Kejadian (Pendahuluan Kitab) Pendahuluan Judul Setia...

Constable (ID): Kejadian (Garis Besar) Garis Besar Struktur Kejadian sangat jelas. Frasa "keturunan dari" (toledot dalam bahasa Ibrani, da...

Constable (ID): Kejadian Bibliografi Aalders, Gerhard Charles. Genesis. Seri Komentar Alkitab Siswa. 2 jilid...

Gill (ID): Kejadian (Pendahuluan Kitab) PENDAHULUAN KE KITAB KEJADIAN Buku ini, dalam salinan Ibrani dari Alkitab, dan oleh para penulis Yahudi, umumnya disebut Bereshith, y...

Gill (ID): Kejadian 1 (Pendahuluan Pasal) PENDAHULUAN KE KEJADIAN 1 Bab ini berisi sebuah catatan tentang penciptaan al...

BIS: Kejadian (Pendahuluan Kitab) KEJADIAN PENGANTAR Buku Kejadian mengisahkan penciptaan alam semesta, asal-usul umat manusia, pangkal dosa dan...

Ajaran: Kejadian (Pendahuluan Kitab) Tujuan Supaya dengan mengetahui isi kitab Kejadian, dapat memahami kekuasaan Allah dalam sejarah penciptaan, serta ku...

Intisari: Kejadian (Pendahuluan Kitab) Segalanya Bermula Dari Sini PENTINGNYA KITAB KEJADIANIsi Alkitab tidak akan berarti banyak tanpa Kitab Kejadian. Kitab in...

Garis Besar Intisari: Kejadian (Pendahuluan Kitab) [1] RIWAYAT UMAT MANUSIA Kej 1:1-11:30...

Advanced Commentary (Kamus, Lagu-Lagu Himne, Gambar, Ilustrasi Khotbah, Pertanyaan-Pertanyaan, dll)


TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA