
Teks -- Ibrani 8:1-2 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Ibr 8:1
Full Life: Ibr 8:1 - KITA MEMPUNYAI IMAM BESAR YANG DEMIKIAN.
Nas : Ibr 8:1
Setelah Kristus sendiri menanggung hukuman atas dosa-dosa kita
dengan mempersembahkan hidup-Nya sebagai korban, Ia masuk sorga di man...
Nas : Ibr 8:1
Setelah Kristus sendiri menanggung hukuman atas dosa-dosa kita dengan mempersembahkan hidup-Nya sebagai korban, Ia masuk sorga di mana Ia melayani di hadapan Allah demi kita yang percaya. Pelayanan Yesus sebagai Imam Besar (bd. Ibr 2:17) meliputi enam bidang:
- 1) Yesus merupakan Imam sekaligus korban yang dipersembahkan. Ia
mempersembahkan diri-Nya bagi semua orang sebagai korban yang sempurna
karena dosa dengan mencurahkan darah-Nya dan mati sebagai pengganti
orang berdosa (Ibr 2:17-18; 4:15; 7:26-28; Mr 10:45; 1Kor 15:3;
1Pet 1:18-19; 2:22-24; 3:18;
lihat art. HARI PENDAMAIAN).
- 2) Yesus menjadi pengantara perjanjian baru yang lebih baik supaya
semua "yang telah terpanggil dapat menerima bagian (warisan) kekal yang
dijanjikan" (Ibr 9:15-22;
lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU),
dan dapat senantiasa menghampiri Allah dengan penuh keyakinan (Ibr 4:16; 6:19-20; 7:25; 10:19-22;lihat cat. --> Yoh 17:1
[atau ref. Yoh 17:1]
mengenai doa Yesus selaku Imam Besar). - 3) Ia berada di sorga di hadapan Allah untuk memberikan kasih karunia Allah kepada kita yang percaya (Ibr 4:14-16). Oleh kasih karunia ini yang diberikan kepada kita melalui Dia, Kristus memperbaharui kita (Yoh 3:3) dan mencurahkan Roh Kudus-Nya ke atas kita (Kis 1:4; Kis 2:4,33).
- 4) Yesus bertindak selaku perantara di antara Allah dengan semua orang yang telah melanggar hukum Allah dan mencari pengampunan serta pemulihan hubungan dengan-Nya (1Yoh 2:1-2).
- 5) Jabatan imam yang diduduki oleh Yesus adalah untuk selama-lamanya. Sebagai imam Ia turut merasa dengan orang-orang percaya dalam pencobaan serta menolong dalam keperluan mereka (Ibr 2:18; 4:15-16).
- 6) Yesus hidup selama-lamanya untuk senantiasa menjadi perantara bagi
mereka yang dengan iman "datang kepada Allah" oleh Dia (Ibr 7:25).
Akhirnya, Ia akan menyempurnakan keselamatan orang percaya
(lihat cat. --> Ibr 7:25 dan
lihat cat. --> Ibr 9:28).
[atau ref. Ibr 7:25; 9:28]
Jerusalem -> Ibr 8:2
Jerusalem: Ibr 8:2 - -- Sudah dibuktikan bahwa diri Kristus, imam untuk selama-lamanya dan imam sempurna, adalah lebih tinggi dari imam-imam keturunan Lewi yang hanya manusia...
Sudah dibuktikan bahwa diri Kristus, imam untuk selama-lamanya dan imam sempurna, adalah lebih tinggi dari imam-imam keturunan Lewi yang hanya manusia berdosa yang harus mati, 7; sekarang ditegaskan bahwa keutamaan Kristus juga mengenai pelayananNya: Ia melayani ibadat di tempat kudus yang lebih luhur di sorga, Ibr 8:1-5, sedangkan tempat kudus yang lama menurut Kel 25:40 hanya merupakan bayangannya: Kristus adalah Pengantara, Ibr 8:6+, suatu perjanjian yang lebih mulia, Ibr 8:6-13; bdk Ibr 9:15 dst.
Ende -> Ibr 8:2
Ende: Ibr 8:2 - Pelaksanaan ibadat Demikian kami terdjemahkan istilah asli "leiturgos", jang
dalam bahasa Kitab Kudus (Septuaginta) berarti imam jang melakukan upatjara
pengurbanan resm...
Demikian kami terdjemahkan istilah asli "leiturgos", jang dalam bahasa Kitab Kudus (Septuaginta) berarti imam jang melakukan upatjara pengurbanan resmi didalam kenisah.
Ref. Silang FULL: Ibr 8:1 - Imam Besar // di sorga · Imam Besar: Ibr 2:17; Ibr 2:17
· di sorga: Mr 16:19; Mr 16:19; Ibr 4:14; Ibr 4:14
"Jumlah" berarti "yang paling penting."

Defender (ID): Ibr 8:1 - set Para imam dari imamat Harun tidak duduk ketika mereka memasuki tempat yang kudus (catatan Ibr 10:11: "Dan setiap imam berdiri setiap hari ..."). Perse...
Para imam dari imamat Harun tidak duduk ketika mereka memasuki tempat yang kudus (catatan Ibr 10:11: "Dan setiap imam berdiri setiap hari ..."). Persembahan harus ditawarkan setiap hari oleh para imam kuno, tetapi Kristus menawarkan satu pengorbanan untuk semua dosa selamanya dan, sejak saat itu, duduk di sebelah kanan Bapa."

Defender (ID): Ibr 8:2 - tabernakel yang sebenarnya Satu-satunya tempat kudus yang sebenarnya ada di surga (Wahyu 21:3, Wahyu 21:10, Wahyu 21:11), tetapi kemuliaan Allah telah memenuhi modelnya di bumi ...
Satu-satunya tempat kudus yang sebenarnya ada di surga (Wahyu 21:3, Wahyu 21:10, Wahyu 21:11), tetapi kemuliaan Allah telah memenuhi modelnya di bumi (Keluaran 40:34) ketika pembangunan dilakukan sesuai dengan pola yang diberikan Allah kepada Musa (Ibrani 8:5). Kemudian, kemuliaan yang sama "menetap" untuk sementara di bumi ketika Kristus lahir sebagai manusia (Yohanes 1:14).

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Ref. Silang BIS -> Ibr 8:1
Ref. Silang TB -> Ibr 8:1
Hagelberg: Ibr 8:1-6 - -- 8:1-6 berfungsi sebagai suatu peralihan. Pertama-tama dia meringkaskan apa yang sudah diuraikan di atas, bahwa "kita mempunyai Imam Besar yang demiki...
8:1-6 berfungsi sebagai suatu peralihan. Pertama-tama dia meringkaskan apa yang sudah diuraikan di atas, bahwa "kita mempunyai Imam Besar yang demikian." Dari kenyataan ini dia melangkah ke tempatnya di mana Dia melayani, di "kemah sejati" di sorga. Yang sorgawi adalah yang asli. Yang di bumi adalah "gambaran dan bayangan." PelayananNya "jauh lebih agung" karena didasari pada suatu "perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi." Dengan demikian penulis surat ini melangkah dari Imam Besar kita kepada perjanjian yang lebih agung. Dari titik ini dia akan membicarakan hal Perjanjian Baru yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Perjanjian itu menjadi pokok diskusi dari 8:7-9:15.
b. Perjanjian yang lebih baik (8:7-9:15)
Beberapa tahun yang lalu di Israel, seorang Kristen berbicara dengan seorang Yahudi yang cukup berpendidikan dalam Agama Yahudi. Dalam percakapan itu, orang Yahudi itu berpendapat bahwa hukum Musa adalah kekal, dan tidak akan diganti sampai kesudahannya. (Ini memang ajaran Agama Yahudi. Mereka tidak mau mengakui bahwa dasar agama mereka bersifat sementara dalam rencana Allah.) Lalu dia disuruh membaca Yeremia 31 mengenai sebuah perjanjian yang baru yang akan dibuat oleh Allah dengan umatNya. Orang Yahudi itu langsung berkata bahwa perjanjian yang baru itu hanya merupakan kelanjutan atau perkembangan dari hukum Musa. Dia tidak dapat berkata apa-apa waktu dia disuruh membaca Yeremia 31:32, yang mengatakan bahwa perjanjian itu "bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir." Bahwa Perjanjian Baru itu tidak merupakan kelanjutan dari Perjanjian Allah dengan umatNya melalui Musa, jelas tidak dapat disangkal.
1) Perjanjian Baru itu sudah dinubuatkan (8:7-13)
Mengenai Perjanjian Baru, penulis surat ini mengutip dari Yeremia 31 untuk membuktikan bahwa pola agama dan peraturan agama yang diatur dengan perjanjian Allah dengan umat Israel melalui Musa (disebut hukum Taurat) sudah tidak berlaku lagi, dan sudah diganti dengan suatu pola peraturan yang baru, yang diatur melalui Perjanjian Baru. Dia tegas dengan pokok ini karena ada godaan untuk meninggalkan Tuhan Yesus dan kembali pada hukum Taurat dan agama Yahudi. Mereka harus ingat bahwa hukum Taurat sendiri tidak mempunyai kuasa untuk menguatkan orang, supaya orang dapat mentaatinya. Justru itu dikemukakan sebagai kata pengantar pada kutipan ini, karena dia berkata "Ia menegur mereka...." Umat Israel ditegur, karena mereka selalu melanggar kehendak Allah, seperti dikatakan juga di dalam pasal 8:9 dalam kutipan ini. Kutipan ini bisa dibagi dalam tiga bagian berikut:
a) Nubuatan mengenai keberadaan Perjanjian Baru (8:8)

Hagelberg: Ibr 8:1--10:18 - -- 2. Pelayanan yang lebih baik (8:1-10:18)
Kalau di atas imamat dan Imam Besar dibicarakan, di dalam bagian ini pelayanan dari Imam Besar kita dibicara...

Hagelberg: Ibr 8:1-6 - -- 8:1-6 berfungsi sebagai suatu peralihan. Pertama-tama dia meringkaskan apa yang sudah diuraikan di atas, bahwa "kita mempunyai Imam Besar yang demiki...
8:1-6 berfungsi sebagai suatu peralihan. Pertama-tama dia meringkaskan apa yang sudah diuraikan di atas, bahwa "kita mempunyai Imam Besar yang demikian." Dari kenyataan ini dia melangkah ke tempatnya di mana Dia melayani, di "kemah sejati" di sorga. Yang sorgawi adalah yang asli. Yang di bumi adalah "gambaran dan bayangan." PelayananNya "jauh lebih agung" karena didasari pada suatu "perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi." Dengan demikian penulis surat ini melangkah dari Imam Besar kita kepada perjanjian yang lebih agung. Dari titik ini dia akan membicarakan hal Perjanjian Baru yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Perjanjian itu menjadi pokok diskusi dari 8:7-9:15.
b. Perjanjian yang lebih baik (8:7-9:15)
Beberapa tahun yang lalu di Israel, seorang Kristen berbicara dengan seorang Yahudi yang cukup berpendidikan dalam Agama Yahudi. Dalam percakapan itu, orang Yahudi itu berpendapat bahwa hukum Musa adalah kekal, dan tidak akan diganti sampai kesudahannya. (Ini memang ajaran Agama Yahudi. Mereka tidak mau mengakui bahwa dasar agama mereka bersifat sementara dalam rencana Allah.) Lalu dia disuruh membaca Yeremia 31 mengenai sebuah perjanjian yang baru yang akan dibuat oleh Allah dengan umatNya. Orang Yahudi itu langsung berkata bahwa perjanjian yang baru itu hanya merupakan kelanjutan atau perkembangan dari hukum Musa. Dia tidak dapat berkata apa-apa waktu dia disuruh membaca Yeremia 31:32, yang mengatakan bahwa perjanjian itu "bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir." Bahwa Perjanjian Baru itu tidak merupakan kelanjutan dari Perjanjian Allah dengan umatNya melalui Musa, jelas tidak dapat disangkal.
1) Perjanjian Baru itu sudah dinubuatkan (8:7-13)
Mengenai Perjanjian Baru, penulis surat ini mengutip dari Yeremia 31 untuk membuktikan bahwa pola agama dan peraturan agama yang diatur dengan perjanjian Allah dengan umat Israel melalui Musa (disebut hukum Taurat) sudah tidak berlaku lagi, dan sudah diganti dengan suatu pola peraturan yang baru, yang diatur melalui Perjanjian Baru. Dia tegas dengan pokok ini karena ada godaan untuk meninggalkan Tuhan Yesus dan kembali pada hukum Taurat dan agama Yahudi. Mereka harus ingat bahwa hukum Taurat sendiri tidak mempunyai kuasa untuk menguatkan orang, supaya orang dapat mentaatinya. Justru itu dikemukakan sebagai kata pengantar pada kutipan ini, karena dia berkata "Ia menegur mereka...." Umat Israel ditegur, karena mereka selalu melanggar kehendak Allah, seperti dikatakan juga di dalam pasal 8:9 dalam kutipan ini. Kutipan ini bisa dibagi dalam tiga bagian berikut:
a) Nubuatan mengenai keberadaan Perjanjian Baru (8:8)

Hagelberg: Ibr 7:1--10:18 - -- C. Imam yang lebih baik dengan Pelayanan yang lebih baik (7:1-10:18)
Inti dari bagian ini ialah: Imam Besar yang kita punya adalah sangat mulia.
Ayat...
C. Imam yang lebih baik dengan Pelayanan yang lebih baik (7:1-10:18)
Inti dari bagian ini ialah: Imam Besar yang kita punya adalah sangat mulia.
Ayat terakhir dari pasal 6 menyebut peraturan Melkisedek, dan kata-kata itu menjadi suatu peralihan untuk bagian ini di mana Yesus dikaitkan dengan Melkisedek. Kejadian 14 merupakan latar belakang dari diskusi ini.

Hagelberg: Ibr 5:1--10:39 - -- III. Bagian Kedua: Anak/Imam Allah (pasal 5:1-10:39)
Bagian yang pertama sudah menguraikan kepada kita dua kebenaran. 1) bahwa Yesus, yang ditahbis...
III. Bagian Kedua: Anak/Imam Allah (pasal 5:1-10:39)
Bagian yang pertama sudah menguraikan kepada kita dua kebenaran. 1) bahwa Yesus, yang ditahbiskan sebagai Raja oleh Allah, memiliki suatu posisi dan masa depan yang sangat mulia, dan 2) bahwa kita yang mengikuti Dia dengan setia akan menikmati suatu kemenangan/warisan yang mulia. Di dalam bagian itu Yesus direnungkan terutama sebagai Raja kita yang merintis kemenangan. Di dalam bagian yang kedua ini Yesus akan direnungkan terutama sebagai Imam Besar kita. Bukannya unsur ini tidak ada di dalam bagian pertama. Ada juga unsur ini (2:17, 3:1-6, dan 4:14-16), tetapi tidak menonjol sebagai tema utama. Sekarang, di dalam bagian kedua ini, peranan Yesus sebagai Imam Besar kita akan direnungkan, dan, sama dengan apa yang ada dalam bagian pertama, beberapa peringatan akan disisipkan di dalam renungan ini.
Pada hakekatnya bagian ini (pasal 5-10) berkata bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung, yang layak, yang lebih baik, dan yang menjadi dasar yang kuat bagi pahala kita, maka kita harus mendekati Tuhan Allah kita.
Gill (ID): Ibr 8:1 - Sekarang dari hal-hal yang telah kami bicarakan, inilah intinya // kami memiliki seorang imam yang tinggi // yang duduk di sebelah kanan takhta Keagungan di surga. Sekarang dari hal-hal yang telah kami bicarakan, inilah intinya,.... Ruang lingkup dan arah, kompendium dan substansi; atau pokok dari apa yang telah ...
Sekarang dari hal-hal yang telah kami bicarakan, inilah intinya,.... Ruang lingkup dan arah, kompendium dan substansi; atau pokok dari apa yang telah dikatakan dalam atau dari Mazmur 110:4 dan telah dibahas dalam tiga bab sebelumnya, adalah imamat Kristus:
kami memiliki seorang imam yang tinggi; seperti yang dijelaskan dalam wacana sebelumnya, dan dalam kata-kata berikut: Kristus adalah seorang imam, seorang imam tinggi, dan imam tinggi orang-orang kudus; mereka tidak tanpa satu di bawah dispensasi Injil; dan Kristus adalah Dia, dan selalu berlanjut, di mana dalam pengorbanan dan perantaraan-Nya mereka memiliki bagian:
yang duduk di sebelah kanan takhta Keagungan di surga; Ia "duduk", sedangkan para imam Levitik berdiri; yang menunjukkan bahwa Ia telah menyelesaikan pekerjaan-Nya, dan itu dengan diterima; dan berada dalam keadaan nyaman dan istirahat; serta memiliki kehormatan, kemuliaan, kemegahan, dan otoritas, yang terus ada: tempat di mana Ia duduk adalah, "di sebelah kanan takhta Keagungan"; yang sama dengan sebelah kanan Allah; karena takhta Keagungan berarti Allah Bapa, dalam kemuliaan dan martabat kerajaan-Nya; demikian juga Tiphereth, salah satu dari sepuluh angka dalam pohon Kabbalistik orang Yahudi, yang namanya adalah Jehovah, disebut

Gill (ID): Ibr 8:2 - Seorang pelayan dari tempat kudus // dan dari kemah yang benar yang didirikan Tuhan, dan bukan manusia. Seorang pelayan dari tempat kudus,.... Yang disebut surgawi, merujuk pada tempat yang paling kudus, tipenya; dan karena itu sungguh merupakan tempat y...
Seorang pelayan dari tempat kudus,.... Yang disebut surgawi, merujuk pada tempat yang paling kudus, tipenya; dan karena itu sungguh merupakan tempat yang suci; dan yang disucikan dan dipersiapkan Kristus untuk umat-Nya melalui kehadiran dan perantaraan-Nya: atau "dari Orang-orang Kudus", atau "orang-orang suci"; yang disucikan atau dipisahkan oleh Allah, Bapa, di mana Kristus dijadikan sebagai penyucian, dan yang dijadikan kudus oleh Roh Allah; bagi mereka, Kristus adalah seorang pelayan; dia melakukannya dalam jabatan kenabiannya, kepada domba-domba hilang dari rumah Israel; dan dalam jabatan imamat-Nya, kepada semua yang terpilih, ketika di bumi, mempersembahkan diri-Nya sebagai korban bagi mereka, dan sekarang dia adalah pelayan bagi mereka di surga, memohonkan bagi mereka; dan dalam jabatan rajanya, memerintah, melindungi, dan membela mereka: atau "dari perkara-perkara kudus"; bagi umat-Nya, seperti karunia Roh-Nya, kasih karunia, dan semua pemberian-Nya, dan akhirnya kemuliaan; dan bagi mereka, mempersembahkan korban doa dan pujian mereka kepada Allah, yang menjadi diterima oleh-Nya melalui perantaraan-Nya yang kuat:
dan dari kemah yang benar yang didirikan Tuhan, dan bukan manusia; yang dimaksudkan di sini bukanlah surga, yang sama dengan tempat kudus, karena ini akan menjadi tautologi yang tidak perlu, dan merupakan penjelasan dari suatu kata dengan kata lain yang lebih kabur; tidak ada alasan mengapa harus ditambahkan, "yang didirikan Tuhan, dan bukan manusia"; karena setiap orang harus percaya bahwa surga diciptakan oleh Allah semata; tetapi lebih tepatnya gereja Kristus, yang kadang-kadang disebut sebagai kemah, dan merupakan yang benar, di mana kemah Musa adalah tipenya, dan adalah bangunan Allah, dan di mana Kristus melayani, sebagai imam besar atas rumah Allah; meskipun sebaiknya diinterpretasikan tentang sifat manusia Kristus, di mana Dia berkemah di antara manusia, dan yang telah ditipekan oleh kemah Musa, dan karena itu disebut yang "benar", berbeda dari itu; karena seperti di sana Allah tinggal, dan kemuliaan-Nya terlihat, dan Dia memberikan kehadiran-Nya kepada umat-Nya, dan pengorbanan dibawa dan dipersembahkan di sana, dan kepada ini umat memandang saat jauh, dan ini tampak sangat kasar dari luar, tetapi penuh dengan perkara-perkara kudus dari dalam; demikian pula dalam sifat manusia Kristus, seluruh kepenuhan keallahan bertempat tinggal secara jasmani; di sini kemuliaan Allah terlihat, bahkan di dalam wajah Yesus; dan melalui Dia Allah memberikan persekutuan dengan umat-Nya; dan oleh-Nya pengorbanan doa dan pujian dipersembahkan; dan kepada-Nya para orang suci memandang untuk penerimaan mereka; meskipun di hari-hari daging-Nya Dia tampak sangat hina dan tercela, namun Dia penuh dengan kasih karunia dan kebenaran, dan segala karunia Roh; dan sifat manusia Kristus bukanlah dari manusia; itu tidak diperoleh melalui keturunan manusia, tetapi dihasilkan melalui kuasa Roh Kudus; dan dalam kemah ini Kristus melayani ketika di bumi, dan sekarang melayani di surga.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Ibr 8:1-5
Matthew Henry: Ibr 8:1-5 - Imamat Kristus
Di dalam pasal ini, Rasul Paulus melanjutkan dengan pokok sebelumnya, yakni...
SH: Ibr 8:1-6 - Dukungan "Orang Kuat" (Kamis, 27 April 2000) Dukungan "Orang Kuat"
Dukungan "Orang Kuat". Di Indonesia banyak sekali contoh
dimana seorang yang se...

SH: Ibr 8:1-6 - Memahami Kenyataan yang Benar (Jumat, 18 Agustus 2017) Memahami Kenyataan yang Benar
Iman yang benar dan sejati selalu memercayai Allah akan membawa kita pada pemahaman...

SH: Ibr 8:1-13 - Allah mengukir hati kita (Selasa, 1 November 2005) Allah mengukir hati kita
Judul: Allah mengukir hati kita
Setelah menjelaskan keunggulan imamat Kri...

SH: Ibr 8:1-13 - Lebih Tinggi, Lebih Dekat (Jumat, 30 Juni 2023) Lebih Tinggi, Lebih Dekat
Seperti mendaki anak tangga, argumen tentang keimaman Yesus mencapai puncaknya dalam ba...
Utley -> Ibr 8:1-13

Topik Teologia: Ibr 8:2 - -- Allah yang Berpribadi
Pribadi Allah
Nama Allah
Nama-nama Tunggal Allah
Tuhan (Yun.: Kurios)
...

TFTWMS: Ibr 8:1-2 - Di Dalam Kemah Suci Sejati DI DALAM KEMAH SUCI SEJATI (Ibrani 8:1, 2)
Kata untuk "segala ya...
Constable (ID): Ibr 5:11--11:1 - --III. Jabatan Imam Agung dari Sang Putra 5:11--10:39
Transisi dari eksposisi (...



