Teks -- 2 Korintus 1:9 (TB)

1:9 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: 2Kor 1:8-10 - KAMI TELAH PUTUS ASA JUGA AKAN HIDUP KAMI.

Nas : 2Kor 1:8-10

Seorang percaya yang setia, yang hidup dalam persekutuan yang taat dengan Kristus dan dikasihi oleh-Nya, bisa saja mengalami pengalaman yang melibatkan bahaya, ketakutan serta keputusasaan, dan dapat menghadapi keadaan yang melebihi kekuatan dan daya tahan umat manusia.

1. 1) Ketika kesukaran yang berat menimpa kehidupan kita, kita tidak perlu merasa bahwa Allah telah meninggalkan kita atau bahwa Dia telah berhenti mengasihi kita. Sebaliknya, kita harus ingat bahwa hal-hal demikian telah terjadi kepada para hamba Allah yang setia dalam masa PB.
2. 2) Allah mengizinkan pencobaan yang hebat ini supaya Kristus menjadi dekat dan, sementara kita memandang-Nya dengan iman, Dia akan memberikan kasih karunia-Nya yang akan menuntun kita kepada kemenangan (2Kor 2:14; 12:7-10; 13:4).

Ref. Silang FULL: 2Kor 1:9 - kepada Allah // orang-orang mati

· kepada Allah: Yer 17:5,7

· orang-orang mati: Yoh 5:21; [Lihat FULL. Yoh 5:21]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): 2Kor 1:9 - Tetapi kami memiliki putusan mati di dalam diri kami // agar kami tidak mempercayai diri kami sendiri // tetapi kepada Tuhan yang membangkitkan orang mati.

Tetapi kami memiliki putusan mati di dalam diri kami,.... Dengan putusan mati yang dimaksudkan, bukanlah dekrit surga, atau penunjukan Tuhan bahwa mereka harus mati; juga bukan putusan hukuman dan kematian yang dijatuhkan kepada mereka oleh pihak berwenang sipil; tetapi merupakan pendapat atau keyakinan dalam diri mereka sendiri, bahwa mereka harus mati; begitu jauh mereka dari harapan hidup, bahwa mereka menganggap diri mereka sebagai orang mati, seperti yang dilakukan oleh orang Mesir, ketika anak sulung mereka dibunuh, dan berkata, "kami semua adalah orang mati", Keluaran 12:33, dan sampai pada titik ekstrim ini mereka dibiarkan untuk dibawa oleh nasihat bijak Tuhan, untuk tujuan berikut, untuk belajar melepaskan semua kepercayaan diri dan keyakinan:

agar kami tidak mempercayai diri kami sendiri; dalam kekuatan, kebijaksanaan, dan taktik kami, untuk melarikan diri dan menyelamatkan hidup kami; dan juga untuk mengajar dan mendorong mereka untuk mempercayai Tuhan saja, dan bergantung pada tangan-Nya, pada kekuatan-Nya yang maha kuasa:

tetapi kepada Tuhan yang membangkitkan orang mati; yang akan membangkitkan orang mati pada hari terakhir, dan dengan demikian mampu membebaskan orang-orang ketika mereka berada dalam keadaan yang paling tertekan, dan dalam pendapat mereka sendiri sebagai orang mati.