Teks -- Amsal 30:9 (TB)

30:9 Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Ref. Silang FULL: Ams 30:9 - tidak menyangkal-Mu // Siapa Tuhan // nama Allahku

· tidak menyangkal-Mu: Yos 24:27; Yes 1:4; 59:13

· Siapa Tuhan: Ul 6:12; 8:10-14; Hos 13:6

· nama Allahku: Ul 8:12; [Lihat FULL. Ul 8:12]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Ams 30:9 - Agar aku tidak kenyang, dan menyangkal Engkau // dan berkata, Siapa Tuhan // atau agar aku tidak miskin, dan mencuri, dan mengambil nama Allahku secara sia-sia

Agar aku tidak kenyang, dan menyangkal Engkau,.... Ini adalah konsekuensi berbahaya dari kekayaan, dan godaan yang mereka paparkan kepada manusia; yang, ketika dipenuhi dengan hal-hal dunia ini, tergoda untuk menyangkal Tuhan; bukan langsung terhadap keberadaan dan kesempurnaan-Nya, tetapi terutama providensi-Nya; menyangkal bahwa apa yang mereka miliki, mereka telah menerima dari-Nya, tetapi mengaitkannya pada perhatian, ketekunan, dan usaha mereka sendiri; dan sekarang berpikir mereka bisa hidup tanpa-Nya, tanpa ketergantungan pada providensi-Nya, memiliki kelimpahan besar dari hal-hal kehidupan: ya, mereka mungkin dikatakan menyangkal-Nya, ketika mereka melupakan kebaikan dari providensi-Nya; tidak bersyukur kepada-Nya untuk itu; yang membesarkan diri mereka dengan terus berlanjutnya itu, tanpa segala perhatian kepada-Nya, seakan-akan Dia tidak memiliki kepentingan dalam urusan kehidupan; lihat Ulangan 32:15;

dan berkata, Siapa Tuhan? seperti yang dilakukan Firaun, Keluaran 5:2. Aku tidak berkewajiban kepada-Nya; aku bisa hidup tanpa-Nya, aku punya cukup dari diriku sendiri;

atau agar aku tidak miskin, dan mencuri, dan mengambil nama Allahku secara sia-sia; ini adalah jerat yang mengikuti kemiskinan; manusia, karena kekurangan makanan dan pakaian, tergoda untuk mencuri dari tetangga mereka, yang merupakan dosa terhadap hukum Allah, perintah kedelapan; dan kemudian untuk menutupi pencurian itu, ketika sumpah ditawarkan untuk membersihkan mereka dari tuduhan dan kecurigaan itu, mereka menerimanya, dan dengan demikian bersalah atas sumpah palsu, atau mengambil nama Allah tidak hanya secara sia-sia, tetapi juga dengan salah, dan dengan demikian menjadi bersalah atas pelanggaran perintah ketiga. Agur, seorang yang baik, sangat ingin agar dia tidak terpapar pada godaan untuk kejahatan semacam itu, terutama yang sangat memengaruhi kehormatan dan kemuliaan Allah.