Teks -- Ester 7:8 (TB)

7:8 Ketika raja kembali dari taman istana ke dalam ruangan minum anggur, maka Haman berlutut pada katil tempat Ester berbaring. Maka titah raja: "Masih jugakah ia hendak menggagahi sang ratu di dalam istanaku sendiri?" Tatkala titah raja itu keluar dari mulutnya, maka diselubungi oranglah muka Haman.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Est 7:8 - tidak dapat ditarik kembali

Dalam tambahan Yunani 6 (sesudah Est 8:12) Mordekhai dalam suratnya atas nama raja menjelaskan bahwa raja sehubungan dengan penetapannya dahulu, yang juga tidak tercabut, sebenarnya tertipu.

Ende: Est 7:8 - menudungi muka

berarti: dihukum mati.

Ref. Silang FULL: Est 7:8 - pada katil // Ester berbaring // dalam istanaku // oranglah muka

· pada katil: Est 1:6; [Lihat FULL. Est 1:6]

· Ester berbaring: Kej 39:14; Yoh 13:23

· dalam istanaku: Kej 34:7; [Lihat FULL. Kej 34:7]

· oranglah muka: Est 6:12; [Lihat FULL. Est 6:12]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Est 7:8 - Kemudian raja kembali dari taman istana ke tempat perjamuan anggur // dan Haman telah jatuh di atas tempat tidur tempat Esther berada // kemudian raja berkata, apakah dia akan memaksakan ratu juga di hadapanku di dalam rumah? // ketika kata-kata itu keluar dari mulut raja, mereka menutupi wajah Haman.

Kemudian raja kembali dari taman istana ke tempat perjamuan anggur,.... Setelah sedikit lebih tenang dan lebih terkendali dalam pikirannya, lihat Gill pada Est 1:5.

dan Haman telah jatuh di atas tempat tidur tempat Esther berada; bukan tempat tidur yang dia tiduri di malam hari, (karena tidak mungkin dianggap sebagai kamar tidur di mana perjamuan berlangsung,) tetapi di tempat tidur atau sofa di mana dia duduk atau bersandar pada perjamuan, sesuai dengan kebiasaan di negara-negara timur; sekarang, "di dekat" ini, karena kata tersebut dapat diterjemahkan, Haman jatuh, bahkan di kaki ratu, merayu untuk mendapatkan belas kasihan; dan beberapa orang berpikir dia mungkin merangkul kaki atau lututnya, seperti yang menjadi kebiasaan orang Yunani dan Romawi saat meminta ^k; dan sepertinya seperti itu juga dengan orang Yahudi, lihat 2Ki 4:27, dan berada dalam posisi ini, mungkin terlihat lebih tidak pantas, dan memberikan kesempatan kepada raja untuk berkata sebagai berikut:

kemudian raja berkata, apakah dia akan memaksakan ratu juga di hadapanku di dalam rumah?, yaitu, merenggutnya; bukan bahwa dia benar-benar memikirkan demikian; itu bukan waktu atau tempat untuk tindakan seperti itu; dan tidak mungkin Haman, dalam ketakutan dan kebingungan yang dia alami, bisa berperilaku seperti itu; dan selain itu ada orang lain yang hadir, seperti yang ditunjukkan dalam klausa berikutnya: tetapi ini yang dia katakan, dengan memberi penafsiran terburuk pada tindakan-tindakannya, dan dengan jelas menyatakan pendapatnya tentangnya, bahwa dia menganggapnya sebagai orang yang mampu melakukan kejahatan terkutuk, dan bahwa permohonan-permohaannya tidak layak untuk diperhatikan:

ketika kata-kata itu keluar dari mulut raja, mereka menutupi wajah Haman; para pelayan yang hadir, sebagai seorang yang tidak layak melihat cahaya; dan mereka menganggap apa yang dikatakan raja sebagai suatu hukuman, dan bahwa kehendaknya adalah agar dia mati; dan mereka menutupi wajahnya, seperti yang biasa dilakukan terhadap pelanggar yang dihukum; yang merupakan kebiasaan di antara orang Yunani dan Romawi, di mana banyak contoh dapat diberikan ^l; meskipun Aben Ezra mengatakan bahwa itu adalah kebiasaan raja-raja Persia, bahwa para pelayan mereka menutupi wajah orang yang dibenci raja, agar dia tidak lagi melihat wajahnya, yang sangat dikenal dalam tulisan-tulisan Persia.