SABDAweb Luk 18:9

¹ Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar ^m  dan memandang rendah semua orang lain, ⁿ  Yesus mengatakan perumpamaan ini:

Yesus juga menyampaikan perumpamaan ini kepada beberapa orang yang menganggap diri mereka benar dan memandang rendah orang lain.

SABDAweb Luk 18:9

Maka dikatakan-Nya pula perumpamaan kepada beberapa orang yang menyangkakan dirinya benar, dan yang mempertiadakan orang lain,

SABDAweb Luk 18:9

Yesus menceritakan juga perumpamaan ini yang ditujukan-Nya kepada orang yang memandang rendah orang lain, tetapi yakin bahwa dirinya sendiri baik.

Di antara orang-orang yang mendengarkan Yesus ada yang menganggap diri mereka paling benar di mata Allah dan merasa lebih baik daripada semua orang lain. Maka Yesus menyampaikan perumpamaan yang berikut ini,

Dan kepada beberapa orang yang bersandar kepada diri sendiri bahwa mereka adalah orang benar, dan yang memandang rendah orang-orang kebanyakan, Dia mengatakan pula perumpamaan ini,

Lalu Isa menyampaikan lagi suatu ibarat kepada orang-orang yang merasa diri benar dan menganggap rendah orang lain.

Yesus juga menceritakan ibarat ini kepada orang yang menganggap diri mereka sebagai orang yang benar dan menghina orang lain:

SABDAweb Luk 18:9

SABDAweb Luk 18:9

SABDAweb Luk 18:9

¹ Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar ^m  dan memandang rendah semua orang lain, ⁿ  Yesus mengatakan perumpamaan ini:

SABDAweb Luk 18:9

¹ Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar ²  dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:

Luk 18:9-14 ¹

Nas : Luk 18:9-14

1. 1) Orang Farisi itu menganggap dirinya benar. Orang seperti itu memikir bahwa mereka itu benar karena usaha mereka sendiri; mereka tidak sadar akan perangainya yang berdosa, ketidaklayakan diri mereka dan bahwa mereka terus-menerus membutuhkan pertolongan, rahmat, dan kasih karunia Allah. Karena tindakan-tindakan kealiman dan kebaikan lahiriah yang luar biasa, mereka menyangka bahwa mereka tidak memerlukan kasih karunia Allah.
2. 2) Sebaliknya pemungut cukai itu betul-betul menyadari dosa dan kesalahannya, dan dengan sikap pertobatan yang sejati ia berpaling dari dosa kepada Allah untuk memperoleh pengampunan dan rahmat. Ia melambangkan anak Tuhan yang sejati.