Matius 20:1--22:46
KonteksPerumpamaan tentang Para Pekerja Kebun Anggur
20:1 “Sebab, Kerajaan Surga adalah seperti pemilik kebun yang pagi-pagi sekali pergi untuk mencari pekerja-pekerja bagi kebun anggurnya.
20:2 Ketika ia sudah sepakat dengan para pekerja itu untuk sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.
20:3 Dan, kira-kira pada jam ketiga ia pergi dan melihat yang lainnya sedang berdiri menganggur di pasar.
20:4 Lalu, ia berkata kepada mereka, ‘Kamu, pergilah juga ke kebun anggur dan apa yang pantas akan aku berikan kepadamu.’ Dan, mereka pun pergi.
20:5 Sekali lagi, sekitar jam keenam dan jam kesembilan ia pergi dan melakukan hal yang sama.
20:6 Dan, kira-kira pada jam kesebelas, ia pergi dan menemukan yang lainnya sedang berdiri dan berkata kepada mereka, ‘Mengapa kamu berdiri di sini menganggur sepanjang hari?’
20:7 Mereka berkata kepadanya, ‘Karena belum ada yang mempekerjakan kami.’ Pemilik kebun itu berkata kepada mereka, ‘Kamu, pergilah juga ke kebun anggurku.’
20:8 Ketika hari sudah mulai malam, pemilik kebun itu berkata kepada mandornya, ‘Panggillah para pekerja dan bayarkan kepada mereka upahnya, dimulai dengan yang terakhir sampai yang pertama.’
20:9 Ketika mereka yang dipekerjakan pada jam kesebelas, datang, masing-masing orang menerima 1 dinar.
20:10 Ketika mereka yang dipekerjakan pertama kali, datang, mereka mengira akan menerima lebih banyak. Namun, mereka masing-masing juga menerima 1 dinar.
20:11 Ketika menerimanya, mereka memprotes kepada pemilik kebun.
20:12 Mereka berkata, ‘Orang-orang yang masuk terakhir hanya bekerja selama 1 jam, dan engkau membuat mereka sama dengan kami, yang sudah menanggung beban dan panas terik seharian.’
20:13 Akan tetapi, pemilik kebun itu menjawab dan berkata kepada satu dari mereka, ‘Saudara, aku tidak bersalah kepadamu. Bukankah kamu sudah sepakat denganku untuk satu dinar?
20:14 Ambillah milikmu dan pergilah, tetapi aku ingin memberi kepada orang yang terakhir ini, sama seperti kepadamu.
20:15 Apakah aku tidak dibenarkan untuk melakukan apa pun yang kuinginkan terhadap milikku sendiri? Atau, apakah matamu jahat karena aku baik?’
20:16 Jadi, yang terakhir akan menjadi yang pertama, dan yang pertama akan menjadi yang terakhir.”
Yesus Berbicara Lagi tentang Kematian-Nya
20:17 Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Dia membawa dua belas murid-Nya secara terpisah. Dalam perjalanan, Dia berkata kepada mereka,
20:18 “Lihatlah, kita sedang menuju Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka akan menghukum-Nya dengan kematian.
20:19 Lalu, mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa lain untuk diejek, dicambuki, dan disalibkan. Dan, pada hari ketiga, Dia akan dibangkitkan.”
Permohonan Ibu dari Anak-Anak Zebedeus
20:20 Kemudian, ibu dari anak-anak Zebedeus bersama anak-anaknya datang kepada Yesus dan bersujud untuk meminta sesuatu kepada Yesus.
20:21 Dan, Yesus berkata kepadanya, “Apa yang kamu inginkan?” Ibu itu menjawab, “Perintahkanlah supaya kedua anakku boleh duduk dalam Kerajaan-Mu, satu di sebelah kanan-Mu dan satu di sebelah kiri-Mu.”
20:22 Akan tetapi, Yesus menjawab, “Kamu tidak mengerti apa yang kamu minta. Apakah kamu sanggup minum dari cawan yang harus Kuminum?” Mereka berkata kepada Yesus, “Ya, kami sanggup.”
20:23 Yesus berkata kepada mereka, “Kamu memang akan minum dari cawan-Ku, tetapi untuk duduk kanan-Ku atau kiri-Ku, bukanlah hak-Ku memberikannya, melainkan bagi mereka yang telah dipersiapkan oleh Bapa-Ku.”
20:24 Ketika sepuluh murid yang lain mendengarnya, mereka marah kepada kedua saudara itu.
20:25 Namun, Yesus memanggil mereka dan berkata, “Kamu tahu bahwa para penguasa bangsa-bangsa lain memerintah atas mereka, dan orang-orang besar mereka menjalankan wewenang atas mereka.
20:26 Seharusnya tidak demikian di antara kamu, tetapi siapa yang ingin menjadi besar di antara kamu harus menjadi pelayanmu.
20:27 Dan, siapa saja yang ingin menjadi yang pertama di antara kamu harus menjadi hambamu,
20:28 sama seperti Anak Manusia yang datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.”
Dua Orang Buta Disembuhkan
20:29 Dan, ketika mereka meninggalkan Yerikho, kerumunan besar orang mengikuti-Nya.
20:30 Dan, dua orang buta yang sedang duduk di pinggir jalan ketika mendengar bahwa Yesus lewat, berseru dengan berkata, “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!”
20:31 Orang banyak menegur mereka supaya mereka diam. Akan tetapi, mereka semakin keras berteriak dan berkata, “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!”
20:32 Lalu, Yesus berhenti dan memanggil mereka, kata-Nya, “Apa yang kamu ingin Aku lakukan untukmu?”
20:33 Mereka berkata kepada-Nya, “Tuhan, kami ingin mata kami dibukakan.”
20:34 Yesus tergerak oleh belas kasihan kepada mereka, dan menjamah mata mereka, dan saat itu juga mereka menerima penglihatan mereka kembali, dan mengikut Yesus.
Yesus Disambut Seperti Seorang Raja
21:1 Ketika mereka sudah dekat dengan Yerusalem dan sudah tiba di Betfage, di bukit Zaitun, Yesus mengutus dua orang murid-Nya;
21:2 Kata-Nya kepada mereka, “Pergilah ke desa yang ada di depanmu, dan kamu akan langsung menemukan seekor keledai yang terikat dan seekor anak keledai bersamanya. Lepaskan ikatan mereka dan bawalah keduanya kepada-Ku.
21:3 Jika ada orang yang mengatakan sesuatu kepadamu, kamu harus berkata, ‘Tuhan memerlukannya,’ dan Ia akan segera mengirimnya.”
21:4 Hal ini terjadi supaya tergenapilah apa yang dikatakan oleh nabi:
21:5 “Katakan kepada putri Sion, ‘Lihat, Rajamu datang kepadamu, rendah hati, dan menunggang seekor keledai, dengan seekor keledai muda, anak dari keledai beban.”
21:6 Murid-murid pergi dan melakukan seperti yang sudah Yesus perintahkan kepada mereka.
21:7 Mereka membawa keledai beserta anak keledai itu, dan meletakkan jubah-jubah mereka di atas keledai-keledai itu, dan Yesus duduk di atasnya.
21:8 Sebagian besar dari orang banyak itu membentangkan jubah-jubah mereka di jalan, dan yang lainnya memotong ranting-ranting pohon, lalu menyebarkannya di jalan.
21:9 Banyak orang berjalan di depan-Nya dan mereka yang mengikuti-Nya berseru, “Hosana bagi Anak Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan. Hosana di tempat yang tertinggi!”
21:10 Ketika Yesus memasuki Yerusalem, seluruh kota digemparkan. Mereka bertanya, “Siapakah Dia ini?”
21:11 Dan, orang banyak itu menjawab, “Dia adalah Nabi Yesus, dari Nazaret di Galilea.”
Yesus Menyucikan Bait Allah
21:12 Lalu, Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir orang-orang yang sedang berjualbeli di Bait Allah, lalu menjungkirbalikkan meja-meja penukaran uang dan bangku-bangku mereka yang menjual burung-burung merpati.
21:13 Dia berkata kepada mereka, “Telah tertulis, ‘Rumah-Ku akan disebut rumah doa,’ tetapi kamu menjadikannya sebagai sarang para perampok.’”
21:14 Dan, orang yang buta serta yang lumpuh datang kepada-Nya di Bait Allah, lalu Dia menyembuhkan mereka.
21:15 Namun, ketika para imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mukjizat-mukjizat yang sudah dilakukan Yesus dan melihat anak-anak yang berseru dalam Bait Allah, “Hosana bagi Anak Daud,” mereka menjadi marah.
21:16 Lalu, mereka bertanya kepada Yesus, “Apakah Engkau mendengar yang dikatakan anak-anak ini?” Dan, Yesus menjawab mereka, “Ya. Belum pernahkah kamu membaca, ‘Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu, Engkau sudah menyiapkan pujian untuk diri-Mu sendiri.’?”
21:17 Kemudian, Yesus meninggalkan mereka dan keluar dari kota itu ke Betania dan bermalam di sana.
Yesus Menunjukkan Kuasa Iman
21:18 Sekarang, pada pagi hari, ketika Yesus kembali ke kota, Dia menjadi lapar.
21:19 Dan, ketika melihat pohon ara di pinggir jalan, Dia mendatanginya dan tidak mendapati apa-apa, kecuali daun-daun saja. Dan, Dia berkata kepada pohon itu, “Tidak akan pernah ada buah lagi darimu sampai selama-lamanya!” Saat itu juga, pohon ara itu menjadi kering.
21:20 Ketika murid-murid melihat hal ini, para murid terheran-heran dan bertanya, “Bagaimana pohon ara itu kering seketika itu juga?”
21:21 Dan, Yesus menjawab mereka, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika kamu memiliki iman dan tidak bimbang, kamu bukan hanya akan melakukan apa yang dilakukan terhadap pohon ara ini, bahkan jika kamu berkata kepada gunung ini, ‘Terangkatlah dan tercampaklah ke dalam laut,’ hal itu akan terjadi.
21:22 Dan, segala sesuatu yang kamu minta dalam doa, percayalah, kamu akan menerimanya.”
Pemimpin Yahudi Meragukan Kuasa Yesus
21:23 Ketika Yesus memasuki Bait Allah, para imam kepala dan para tua-tua bangsa Yahudi datang kepada-Nya sementara Dia sedang mengajar dan bertanya, “Dengan kuasa apakah Engkau melakukan hal-hal ini? Dan, siapakah yang memberi-Mu kuasa ini?”
21:24 Yesus menjawab mereka, “Aku juga akan menanyakan satu hal kepadamu, yang jika kamu bisa menjawabnya, Aku juga akan memberitahumu dengan kuasa apa Aku melakukan semua hal ini.
21:25 Dari manakah baptisan Yohanes? Dari surga atau dari manusia?” Dan, mereka mulai membicarakannya di antara mereka sendiri, katanya, “Jika kita berkata, ‘Dari surga,’ Ia akan berkata, ‘Kalau begitu, mengapa kamu tidak percaya kepada Yohanes?’
21:26 Akan tetapi, jika kita menjawab, ‘Berasal dari manusia,’ kita takut kepada orang banyak karena mereka semua menganggap bahwa Yohanes adalah nabi.”
21:27 Maka mereka menjawab Yesus, “Kami tidak tahu.” Dan, Yesus berkata, “Kalau begitu, Aku juga tidak akan memberitahumu dengan kuasa apakah Aku melakukan hal-hal ini.”
Perumpamaan tentang Dua Orang Anak
21:28 “Namun, apa pendapatmu? Ada orang yang mempunyai dua anak laki-laki, dan ia datang kepada yang pertama dan berkata, ‘Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini di kebun anggur.’
21:29 Dan, ia menjawab, ‘Ya, Bapa,’ tetapi setelah itu ia tidak pergi.
21:30 Kemudian ayah itu pergi kepada yang kedua dan mengatakan hal yang sama. Anak itu menjawab, ‘Tidak mau,’ tetapi ia menyesal dan pergi.
21:31 Siapakah dari kedua anak itu yang mematuhi ayahnya?” Mereka berkata, “Yang terakhir.” Yesus berkata kepada mereka, “Sesungguhnya, Aku mengatakan kepadamu bahwa para pengumpul pajak dan pelacur-pelacur akan masuk ke dalam Kerajaan Allah mendahului kamu.
21:32 Sebab, Yohanes datang kepadamu dalam jalan kebenaran dan kamu tidak memercayainya, tetapi, para pengumpul pajak dan pelacur-pelacur memercayainya. Dan, kamu, ketika melihat hal ini bahkan tidak menyesal sesudahnya sehingga kamu dapat memercayainya.”
Perumpamaan tentang Pemilik dan Penyewa Kebun Anggur
21:33 “Dengarlah perumpamaan yang lain. Ada pemilik kebun yang menanami sebuah kebun anggur, dan memasang pagar di sekelilingnya, dan menggali tempat pemerasan anggur, dan mendirikan menara. Kemudian, ia menyewakan kebun anggurnya kepada beberapa petani, dan ia berangkat ke luar negeri.
21:34 Ketika musim buah hampir tiba, ia mengutus hamba-hambanya kepada petani-petani itu untuk menerima buahnya.
21:35 Dan, para petani menangkap para pelayan itu dan memukul yang seorang, dan membunuh yang satu, dan yang lainnya dilempari batu.
21:36 Sekali lagi, pemilik kebun itu menyuruh hamba-hambanya yang lain, yang lebih banyak daripada sebelumnya. Dan, para petani itu melakukan hal yang sama terhadap mereka.
21:37 Akhirnya, pemilik kebun itu mengutus anaknya kepada mereka, katanya, ‘Mereka akan menghormati anakku.’
21:38 Akan tetapi, ketika para petani itu melihat anaknya, mereka berkata di antara mereka sendiri, ‘Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia dan merampas warisannya.’
21:39 Lalu, mereka menangkap anak pemilik kebun itu, melemparkannya ke luar kebun anggur, dan membunuhnya.
21:40 Karena itu, ketika pemilik kebun anggur itu datang, apa yang akan ia lakukan kepada petani-petani itu?”
21:41 Mereka berkata kepada-Nya, “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dengan sangat jahat, dan akan menyewakan kebun anggurnya kepada petani-petani yang lain, yang akan menyerahkan kepadanya buah-buah pada musimnya.”
21:42 Yesus berkata kepada mereka, “Apakah kamu tidak pernah membaca dalam Kitab Suci: ‘Batu yang ditolak oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Ini adalah perbuatan TUHAN, keajaiban-keajaiban di mata kita.’?
21:43 Karena itu, Aku berkata kepadamu, Kerajaan Allah akan diambil darimu dan akan diberikan kepada orang-orang yang menghasilkan buah darinya.
21:44 Dan, siapa yang jatuh ke atas batu ini akan dipecahkan berkeping-keping; dan siapa pun yang ditimpa batu ini akan remuk.”
21:45 Ketika imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mendengar perumpamaan-perumpamaan-Nya, mereka mengerti bahwa Yesus sedang berbicara tentang mereka.
21:46 Akan tetapi, ketika mereka berusaha untuk menangkap Yesus, mereka takut kepada orang banyak karena orang banyak itu menganggap bahwa Yesus adalah nabi.
Perumpamaan tentang Orang yang Diundang ke Pesta Pernikahan
22:1 Yesus berbicara lagi kepada mereka dalam perumpamaan-perumpamaan, kata-Nya,
22:2 “Kerajaan Surga dapat diumpamakan seperti seorang raja yang mengadakan pesta pernikahan untuk anak laki-lakinya.
22:3 Dan, ia menyuruh para hambanya untuk memanggil orang-orang yang sudah diundang ke pesta itu, tetapi mereka tidak mau datang.
22:4 Lalu, raja menyuruh lagi hamba-hamba yang lain, katanya, ‘Katakanlah kepada orang-orang yang diundang: Lihat, aku sudah mempersiapkan hidanganku. Lembu-lembu jantan dan ternak-ternak gemukan semuanya telah disembelih, dan semuanya sudah siap. Datanglah ke perjamuan kawin ini.’
22:5 Akan tetapi, mereka mengabaikan dan pergi, yang satu ke ladangnya, yang lain ke usahanya,
22:6 dan yang lainnya menangkap hamba-hamba raja itu, menyiksa, dan membunuh mereka.
22:7 Maka, sang raja marah, dan mengirim tentara-tentaranya, membinasakan pembunuh-pembunuh itu, dan membakar kota mereka.
22:8 Kemudian, ia berkata kepada hamba-hambanya, ‘Pesta pernikahan sudah siap, tetapi orang-orang yang diundang itu tidak layak.
22:9 Oleh karena itu, pergilah ke jalan-jalan raya dan undanglah seberapa banyak orang yang dapat kamu jumpai ke pesta pernikahan ini.’
22:10 Maka, hamba-hamba itu pergi ke jalan-jalan dan mengumpulkan semua orang yang mereka temui, yang baik dan yang jahat. Dan, tempat perkawinan itu dipenuhi dengan para tamu.
22:11 Akan tetapi, ketika raja masuk untuk bertemu dengan para tamunya, ia melihat seseorang di sana, yang tidak mengenakan pakaian untuk pesta pernikahan.
22:12 Ia berkata kepadanya, ‘Teman, bagaimana kamu bisa masuk ke sini tanpa memakai pakaian untuk pesta pernikahan?’ Dan, orang itu tidak berkata apa-apa.
22:13 Kemudian, raja itu berkata kepada hamba-hambanya, ‘Ikatlah tangan dan kakinya, dan lemparkanlah ia ke dalam kegelapan yang paling luar. Di sana, akan ada tangis dan kertak gigi.’
22:14 Sebab, banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”
Usaha Pemimpin Yahudi untuk Menjebak Yesus
22:15 Kemudian, orang-orang Farisi pergi dan berkomplot supaya mereka dapat menjerat Yesus dengan ucapan-Nya.
22:16 Dan, mereka mengutus murid-murid mereka kepada Yesus, bersama dengan orang-orang Herodian. Mereka berkata, “Guru, kami tahu bahwa Engkau jujur dan mengajarkan jalan Allah dalam kebenaran. Engkau tidak takut pada siapa pun karena Engkau tidak melihat rupa.
22:17 Kalau begitu, katakanlah pendapat-Mu kepada kami. Apakah dibenarkan untuk membayar pajak kepada kaisar atau tidak?”
22:18 Akan tetapi, Yesus mengetahui kejahatan mereka dan berkata, “Mengapa kamu mencobai Aku, hai munafik?
22:19 Tunjukkanlah kepada-Ku uang untuk pajak itu.” Lalu, mereka menyerahkan sekeping dinar kepada-Nya.
22:20 Dan, Dia berkata kepada mereka, “Gambar dan tulisan siapakah ini?”
22:21 Mereka menjawab, “Kaisar.” Kemudian, Yesus berkata kepada mereka, “Oleh karena itu, bayarlah kepada kaisar hal-hal milik kaisar, dan kepada Allah hal-hal yang adalah milik Allah.”
22:22 Ketika mendengarnya, mereka terheran-heran, dan meninggalkan-Nya lalu pergi.
Usaha Orang Saduki untuk Menjebak Yesus
22:23 Pada hari yang sama, orang-orang Saduki, yang berkata bahwa tidak ada kebangkitan, datang kepada Yesus dan bertanya kepada-Nya.
22:24 Mereka berkata, “Guru, Musa berkata bahwa jika seorang laki-laki mati dan tidak mempunyai anak, saudara laki-lakinya harus mengawini istrinya dan meneruskan keturunan bagi saudaranya yang meninggal itu.
22:25 Sekarang, ada tujuh bersaudara di antara kami. Yang pertama menikah, dan mati tanpa mempunyai anak, dan meninggalkan istrinya bagi saudaranya.
22:26 Demikian juga dengan yang kedua, yang ketiga, sampai yang ketujuh.
22:27 Akhir dari semuanya, perempuan itu juga mati.
22:28 Pada hari kebangkitan, perempuan itu menjadi istri siapa dari ketujuh bersaudara itu? Sebab, mereka semua telah mengawininya.”
22:29 Akan tetapi, Yesus menjawab dan berkata kepada mereka, “Kamu tersesat, tidak mengerti Kitab Suci ataupun kuasa Allah.
22:30 Sebab, pada hari kebangkitan, mereka tidak kawin ataupun dikawini, tetapi seperti malaikat-malaikat di surga.
22:31 Namun, mengenai kebangkitan orang-orang mati, belumkah kamu membaca apa yang dikatakan kepadamu oleh Allah,
22:32 ‘Akulah Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub’? Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang yang hidup.”
22:33 Ketika orang banyak mendengar hal ini, mereka terheran-heran terhadap pengajaran-Nya.
Hukum Manakah yang Paling Penting?
22:34 Namun, ketika orang-orang Farisi mendengar bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki terdiam, mereka berkumpul bersama.
22:35 Kemudian, satu dari mereka, seorang ahli Hukum Taurat, bertanya kepada Yesus untuk menguji-Nya,
22:36 “Guru, perintah manakah yang terpenting dalam Hukum Taurat?”
22:37 Dan, Yesus berkata kepadanya, “Kamu harus mengasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap pikiranmu.
22:38 Ini adalah perintah yang terbesar dan yang pertama.
22:39 Yang kedua adalah seperti ini, ‘Kamu harus mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri.’
22:40 Dalam kedua perintah ini, tergantung semua Hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Pertanyaan tentang Mesias
22:41 Sekarang, sementara orang-orang Farisi berkumpul bersama, Yesus bertanya kepada mereka,
22:42 “Bagaimana pendapatmu tentang Kristus? Anak siapakah Dia?” Mereka berkata kepada-Nya, “Anak Daud.”
22:43 Dia berkata kepada mereka, “Kalau begitu, bagaimanakah Daud, dalam Roh, memanggil-Nya ‘Tuan’, katanya,
22:44 ‘Tuhan berfirman kepada Tuanku, “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Aku menempatkan musuh-musuh-Mu di bawah kaki-Mu.’?
22:45 Jika Daud memanggil Kristus sebagai ‘Tuan’, bagaimana mungkin Ia adalah anak Daud?”
22:46 Tidak seorang pun yang dapat menjawab satu kata pun kepada-Nya. Dan, sejak hari itu, tidak ada orang yang berani menanyakan pertanyaan-pertanyaan lagi kepada-Nya.





