Teks -- Yesaya 62:6 (TB)

62:6 Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Yes 40:1--Yer 2:4 - HIBURKANLAH.

Nas : Yes 40:1-66:24

Pasal-pasal ini ditulis selama tahun-tahun akhir hidup Yesaya. Allah menyatakan nubuat-nubuat ini supaya memberikan pengharapan dan penghiburan kepada umat-Nya selama mereka tertawan di Babel 150 tahun sesudah zaman Yesaya (lih. Yes 39:5-8); pasal-pasal ini penuh dengan penyataan nubuat mengenai Mesias yang akan datang dan kerajaan-Nya di bumi kelak. Beberapa peristiwa yang dinubuatkan digenapi berhubungan dengan tertawannya Yehuda oleh Babel dan pemulihannya. Banyak nubuat lain lebih khusus berhubungan dengan datangnya Yesus Kristus ke bumi, dan yang lain lagi masih menunggu penggenapan. Secara umum, pasal Yes 40:1-48:22 menekankan pelepasan, pasal Yes 49:1-57:21 penebusan, dan Yes 58:1-66:24 kemuliaan.

Full Life: Yes 62:1-12 - SION ... YERUSALEM.

Nas : Yes 62:1-12

Pasal ini membicarakan saat ketika Yerusalem akan dipenuhi dengan kemuliaan dan kebenaran Tuhan; umat Allah akan hidup di dalam tembok-temboknya dengan damai sejahtera dan sukacita, dan seluruh dunia akan beruntung dari pemuliaannya. Hari ini akan terjadi setelah Juruselamat datang kembali pada akhir zaman (ayat Yes 62:11).

Full Life: Yes 62:6 - PENGINTAI-PENGINTAI ... TIDAK AKAN PERNAH BERDIAM DIRI.

Nas : Yes 62:6

Allah telah menugaskan para pengintai di tembok-tembok Sion, yaitu para nabi dan pemohon syafaat setia yang tidak pernah berhenti berdoa bagi penetapan kerajaan Allah di bumi dan kemuliaan Yerusalem. Demikian pula, orang percaya PB harus membiasakan diri untuk bersyafaat tanpa henti bagi penetapan kerajaan Allah dan pemerintahan Kristus yang adil di seluruh bumi

(lihat cat. --> Mat 6:10).

[atau ref. Mat 6:10]

Segala sesuatu yang kita ketahui menjadi kehendak Allah, kita harus senantiasa berseru kepada-Nya dan "jangan biarkan Dia tinggal tenang" (ayat Yes 62:7) sehingga Dia melaksanakan segala sesuatu yang dijanjikan-Nya.

Jerusalem: Yes 56:1--66:24

Mengenai bagian terakhir kitab Yesaya ini lihat Pengantar.

Jerusalem: Yes 60:1--62:12

Bab-bab ini merupakan suatu kesatuan baik ditinjau dari segi gaya bahasa maupun dari segi pikiran yang terungkap. Bagian inipun agak berdekatan dengan bab 40-55. Walaupun bukan Deutero-yesaya sendiri penulisnya, namun bab-bab ini jelas berasal dari tangan seorang murid nabi itu. Kembali ia mewartakan kabar penghibur yang dulunya diberitahukan gurunya. Jemaat Yahudi yang kembali dari pembuangan perlu ditebalkan pengharapan dan kepercayaannya.

Jerusalem: Yes 62:1-9

Ini sebuah sajak baru mengenai kemuliaan Yerusalem, kalaupun agak serupa dengan bab 60. Hanya gagasan yang paling menyolok dalam sajak ini ialah: pernikahan Tuhan dengan Sion. Kejayaan Yerusalem justru terletak dalam: menjadi isteri Tuhan. Bdk Yes 50:1; 54:6-7; 49:14-15.

Ende: Yes 62:6 - kamu jang memperingatkan....

Pendjaga² itu harus memperingatkan kepada Jahwe djandjiNja sampai terpenuhi.

Ref. Silang FULL: Yes 62:6 - Kutempatkan pengintai-pengintai // tinggal tenang

· Kutempatkan pengintai-pengintai: Yes 52:8; [Lihat FULL. Yes 52:8]; Ibr 13:17

· tinggal tenang: Mazm 132:4

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Yes 62:6 - Aku telah menempatkan penjaga di atas tembokmu, hai Yerusalem // yang tidak akan pernah diam siang atau malam // hai kamu yang menyebut nama Tuhan, janganlah diam.

Aku telah menempatkan penjaga di atas tembokmu, hai Yerusalem,.... Bukan malaikat, seperti yang dikatakan Jarchi; bukan raja, seperti yang dikatakan Kimchi; bukan pangeran dan pejabat sipil, seperti yang lainnya; bukan para penghibur di Sion, seperti yang dikatakan Aben Ezra; tetapi pelayan Injil; seperti para nabi dalam Perjanjian Lama yang disebut sebagai penjaga, Yes 21:11, demikian juga para pelayan dalam Perjanjian Baru, Yes 52:8 yang harus mengawasi segala sesuatu atas diri mereka sendiri, dan untuk jiwa-jiwa manusia; untuk kebaikan mereka, dan untuk melindungi mereka dari yang jahat, merusak, dan berbahaya, baik dalam prinsip maupun praktik, 2Tim 4:5. Gambarannya adalah tentang penjaga di tembok kota, yang tugasnya adalah menjaga tempatnya dan tidak bergerak darinya; untuk melihat dengan seksama, dan mengenali musuh, atau bahaya yang mendekat, dan memberi tahu tentang hal itu; serta membela bagian luar kota, dan mengusir musuh; semua ini memerlukan keberanian, keteguhan, kewaspadaan, dan keseriusan. Gereja adalah sebuah kota, dan yang berpagar; Tuhan sendiri adalah tembok di sekelilingnya; keselamatan melalui Kristus adalah seperti tembok dan benteng untuknya; dan pelayan Injil ditempatkan untuk mempertahankannya: ini adalah suatu peraturan dan penetapan dari Tuhan; para penjaga ini bukan dari penetapan manusia, juga mereka tidak mengambil jabatan ini untuk diri mereka sendiri; tetapi ditentukan di dalamnya oleh Tuhan, yang menjadikan mereka pelayan yang mampu, memenuhi syarat mereka sebagai penjaga, dan memampukan mereka untuk melaksanakan pekerjaan mereka; yang merupakan contoh kasih Tuhan kepada gereja-Nya, dan kepedulian-Nya terhadapnya:

yang tidak akan pernah diam siang atau malam; seperti makhluk hidup dalam Wahyu 4:8, yang merupakan lambang dari para pelayan Injil; yang selalu harus dipekerjakan, dan terus-menerus berdoa atau berkhotbah; dua cabang utama dari pelayanan mereka, Kis 6:4, mereka tidak boleh diam, tetapi baik berdoa secara pribadi atau di depan umum untuk petunjuk dan bantuan dalam meditasi mereka; untuk memohon karunia dan anugerah Roh dalam pelayanan mereka, dan untuk keberhasilan dalam pekerjaan mereka; agar semua berkat anugerah dapat turun kepada mereka yang mereka layani: atau berkhotbah Injil; tetap konsisten dalam musiman dan tidak musiman; seringkali menekankan doktrin Kristus; terus-menerus menegaskan hal-hal ini; selalu memberi informasi, mengajar, dan menasihati orang-orang. Harapan Austin adalah agar kematian menemukannya dalam keadaan berdoa atau berkhotbah:

hai kamu yang menyebut nama Tuhan, janganlah diam; beberapa orang menganggap ini sebagai sebuah alamat kepada orang-orang yang sama; dan mereka dapat digambarkan sebagai orang yang menyebut nama Tuhan dalam pelayanan mereka; tentang kasih dan anugerah Tuhan Bapa; tentang pribadi, jabatan, dan anugerah Kristus; dan tentang karya-karya Roh: atau, "sebagai pengingat Tuhan" ⁱ, seperti yang dapat diterjemahkan; yang mengingatkan orang tentang Tuhan; tentang apa yang telah Dia lakukan untuk mereka, dan apa yang Dia bagi kepada mereka; tentang doktrin Injil yang berkaitan dengan-Nya, dan tugas mereka kepada-Nya, satu sama lain, dan kepada semua orang; dan yang mengingatkan Tuhan tentang janji-Nya kepada umat-Nya, dan nubuat-nubuat yang berkaitan dengan mereka, untuk memenuhi janji-janji itu: tetapi saya lebih berpikir bahwa set orang lain yang dimaksud, yaitu anggota gereja, yang terpisah dari para pelayan; yang menyebut nama Tuhan satu sama lain, dalam konferensi pribadi dengan satu sama lain; tentang berkat-berkat yang penuh kasih dari-Nya, dan kasih karunia yang diberikan kepada mereka; dan yang menyebut nama-Nya dalam doa-doa mereka kepada-Nya, dan pujian terhadap-Nya; dan yang tidak seharusnya diam, tetapi berdoa tanpa henti, bahkan selalu, dan tidak lemah, Luk 18:1.