Teks -- Wahyu 16:1 (TB)

Ketujuh malapetaka

16:1 Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi."

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Why 16:1 - MURKA ALLAH.

Nas : Wahy 16:1

Sekarang mulailah ketujuh cawan murka Allah itu ditumpahkan, pada saat yang tepat sebelum Kristus kembali ke dunia. Perang dunia yang besar akan terjadi menjelang berakhirnya hukuman-hukuman ini (ayat Wahy 16:14;

lihat cat. --> Wahy 16:16;

lihat cat. --> Dan 11:36-45),

[atau ref. Wahy 16:16; Dan 11:36-45]

yaitu hukuman yang lebih hebat dan berat daripada hukuman sebelumnya.

Jerusalem: Why 4:1--16:21

Dalam bab-bab ini dahulu Allah digambarkan duduk di atas takhtaNya di sorga diiringi isi sorga, bab 4. Kemudian pandangan merangkum dunia semesta yang nasibnya diserahkan kepada Anak Domba. Ini dilambangkan oleh Kitab yang dimeterai, yang diserahkan kepada Anak Domba, bab 5. Lalu menyusullah berbagai penglihatan besar yang berupa lambang. Penglihatan-penglihatan itu, bab 6-16, menyiapkan "Hari Besar", yakni hari murka Allah menimpa para penganiaya, bab 17-19.

Jerusalem: Why 15:1--16:21

Penglihatan tentang tujuh cawan (malapetaka) ini mengulang penglihatan tentang tujuh sangkakala, Wah 8:2 dst. Antara Wah 15:1 dan Wah 15:5 disisipkan sebuah nyanyian yang diangkat oleh orang-orang pilihan untuk memuji Dia yang menyelamatkan mereka.

Jerusalem: Why 15:5--16:21

Bagian ini menggambarkan malapetaka-malapetaka, Wah 15:1, yang mendatangi Babel (=Roma). Seperti halnya dalam bab 8-9, demikianpun di sini orang teringat akan tulah-tulah yang menimpa negeri Mesir dahulu. Malaikat-malaikat yang bertugas menimpakan malapetaka-malapetaka itu keluar dari "kemah kesaksian" ialah Bait Allah yang sejati di sorga, Wah 11:19. Dalam rangka suatu penampakan Allah diselenggarakan ibadat keadilan.

Ende: Why 16:1-11

Allah tidak sabar lagi, maka melangsungkan hukumanNja. Sekali lagi untuk menginsjafkan orang, tetapi tidak berhasil. Mereka tetap tegar hati malah menghodjat Allah.

Ref. Silang FULL: Why 16:1 - Bait Suci // ketujuh malaikat // atas bumi

· Bait Suci: Wahy 11:19

· ketujuh malaikat: Wahy 15:1; [Lihat FULL. Wahy 15:1]

· atas bumi: Wahy 16:2-21; Mazm 79:6; Zef 3:8

Defender (ID): Why 16:1 - tujuh malaikat

Tujuh hukuman dalam wadah ini semuanya adalah bagian dari hukuman trompet yang ketujuh dan kesengsaraan yang ketiga (Wahyu 10:7; Wahyu 11:14, Wahyu 11:15; Wahyu 15:6-8).

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Hagelberg: Why 16:1

16:1 Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi."

Hukuman ini berasal dari Allah sendiri. "Seorang pun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, sebelum berakhir ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu" (pasal 15:8).

b. Ketujuh Cawan Ditumpahkan (16:2-21)

Hagelberg: Why 16:1

16:1 Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi."

Hukuman ini berasal dari Allah sendiri. "Seorang pun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, sebelum berakhir ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu" (pasal 15:8).

b. Ketujuh Cawan Ditumpahkan (16:2-21)

Hagelberg: Why 6:1--20:3

B. Masa Kesengsaraan (6:1-20:3)

Bentuk Bagian Ini

Bentuk bagian yang mengisahkan masa kesengsaraan ini menarik. Ada tujuh segel, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan. (Mungkinkah Mazmur 79:12, yang berkata, "Dan balikkanlah ke atas pangkuan tetangga kami tujuh kali lipat cela yang telah didatangkan kepada-Mu, ya Tuhan!" melatarbelakangi hukuman tujuh segel, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan?) Segel, sangkakala, dan cawan ini merupakan kerangka atau garis besar dari bagian ini. Enam segel itu dibuka Tuhan, disertai hukuman atas bumi. Lalu segel yang ketujuh terdiri dari tujuh sangkakala.²⁹⁹ Keenam sangkakala pertama diceritakan, lalu yang ketujuh terdiri dari tujuh cawan. Struktur ini menekankan dahsyatnya hukuman atas "mereka yang diam di bumi". Segel yang ketujuh merupakan ketujuh sangkakala, dan sangkakala yang ketujuh merupakan ketujuh cawan.³⁰⁰ Jadi, sesudah "yang diam di bumi" mengalami hukuman-hukuman dahsyat yang mulai dari segel yang pertama sampai dengan segel yang keenam, mungkin mereka akan berpikir, "Tinggal hanya satu hukuman lagi, bukankah ada tujuh segel?" Tetapi mereka akan heran, sebab yang "satu" lagi itu terdiri dari tujuh hukuman lagi, yang ditandai dengan tujuh sangkakala. Lalu, sesudah hukuman-hukuman dari enam sangkakala, mungkin mereka akan berpikir, "Akhirnya, hanya satu hukuman lagi..." tetapi mereka akan heran, karena yang "satu" lagi itu terdiri dari tujuh hukuman lagi, yang disebut tujuh cawan.³⁰¹

Struktur ini menekankan betapa dahsyatnya hukuman-hukuman itu. Selain itu, ternyata segel, sangkakala, dan cawan menjadi garis besar, kerangka, atau "rantai" kisah ini. Selain "rantai kisah" ini ada beberapa hal lain yang juga disisipkan. Setiap "tambahan" ini juga merupakan dorongan untuk ketujuh jemaat itu.

Bagian ini menceritakan "Masa Kesengsaraan", yang merupakan "minggu" yang ke-70 dalam Kitab Daniel pasal 9, suatu masa yang berkelanjutan tujuh tahun. Di antara nas-nas yang lain, Amos 5:18-20 menceritakan kesengsaraan yang akan dialami umat Israel pada masa itu.

Menurut tafsiran lain, keenam segel dalam Wahyu 6 melambangkan masa ini, "zaman gereja", yang penuh dengan peperangan dan penderitaan seperti dikatakan di dalam Markus 13:5-13 ("Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru").

Tetapi paham tersebut agak sulit diterima, kalau kita membaca 6:8, "Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang ada di bumi." Jadi kalau segel yang keempat dibuka, paling tidak kira-kira satu milyar orang akan dibunuh. Itu bukan zaman sekarang. Alasan lain berkaitan dengan permintaan Tuhan Yesus, yang disebutkan dalam Wahyu 5 dan Mazmur 2:8. Seandainya enam segel itu menceritakan keadaan kita dalam "zaman gereja", artinya gulungan kitab itu sudah diminta Tuhan, dan segel itu sedang dibuka. Dengan demikian, menurut tafsiran tersebut, pembukaan enam segel menghabiskan waktu 2000 tahun, tetapi tujuh sangkakala dan tujuh cawan hanya makan waktu kurang dari tiga tahun. Ini tidak mustahil, tetapi agak aneh.

Lebih baik, sesuai dengan dahsyatnya pembukaan segel dan kepentingan pengambilan gulungan kitab, pengambilan gulungan kitab dianggap permulaan Masa Kesengsaraan, dan pembukaan segel dianggap sebagai sebagian dari hukuman Allah atas "yang diam di bumi" pada Masa Kesengsaraan. Hukuman yang dahsyat harus mendahului pendirian Kerajaan Allah di bumi, sangat jelas dalam Amos 5:18-20 dan Yesaya 2:12-21.

Isi Bagian Ini

Dari segi isi (bukan bentuk), bagian ini ada kesamaannya dengan Markus 13 (juga Matius 24 dan Lukas 21), saat Tuhan Yesus bernubuat mengenai akhir zaman. Beasley-Murray³⁰² mencatat kesamaan-kesamaan tersebut sebagai berikut:

Markus 13	Wahyu 6
1. Perang-perang	1. Perang-perang
2. Perselisihan inter- nasional	2. Perselisihan inter- nasional
3. Gempa bumi	3. Kelaparan
4. Kelaparan	4. Wabah/sampar
5. Penganiayaan	5. Penganiayaan
6. Gerhana, bintang berjatuhan, goncangan kuasa-kuasa langit	6. Gempa bumi, gerhana, bintang berjatuhan, pembesar bersembunyi di gua, langit menyusut

Hagelberg: Why 4:1--22:21

III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)

Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi sesudah ini") dan 4:1 ("Naiklah kemari dan Aku akan menunjuk kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini") kita mengetahui bahwa pasal 4 merupakan permulaan dari bagian ketiga. Bagian ketiga ini akan menceritakan "apa yang akan/harus terjadi sesudah" hal-hal mengenai ketujuh jemaat. Apa yang dibahas dalam pasal 1-3 sudah terjadi. Ketujuh jemaat itu sudah tidak ada lagi, sedangkan apa yang digambarkan dalam pasal 4-22 belum terjadi.

Fungsi bagian ini:

Memang Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah dan hebat kepada yang setia, kepada "barangsiapa yang menang", kepada "yang menuruti apa yang tertulis di dalam" Kitab Wahyu. Dalam bagian ketiga ini dibuktikan bahwa janji-janji itu bukan omong kosong, tetapi Dia mampu menggenapi janji-Nya, karena Dia akan mengalahkan musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan-Nya. Juga, mereka yang menganiaya anggota jemaat Kristus akan dikalahkan oleh Raja atas segala raja, sehingga mereka yang dianiaya akan dihibur dan didorong untuk setia di dalam penganiayaan.

Struktur bagian ini:

Struktur bagian ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut:

Visi Takhta sebagai Pendahuluan, 4:1-5:14

Masa Kesengsaraan, 6:1-20:3

Kerajaan Seribu Tahun, 20:4-15

Yerusalem yang Baru, 21:1-22:5

Penjelasan Akhir dari Penglihatan, 22:6-17

Bagian Penutup dari Kitab, 22:18-21

Gill (ID): Why 16:1 - Dan aku mendengar suara yang besar dari dalam bait suci // Berkata kepada tujuh malaikat, pergilah dan curahkanlah mangkuk-mangkah murka Tuhan ke atas bumi.

Dan aku mendengar suara yang besar dari dalam bait suci,.... Gereja, yang dalam bab sebelumnya dikatakan telah dibuka; ini adalah suara Tuhan, yang bait suci adalah gereja, dan di mana Dia tinggal, dan yang memiliki kuasa atas tulah-tulah ini, Wahyu 16:9 dan yang, ketika Dia akan membawa hukuman ke bumi, dikatakan mengaum dari Sion, Wahyu 16:16 atau suara Kristus, yang selalu berada di tengah-tengah gerejanya dan umatnya, dan suaranya seperti suara banyak air; lihat Wahyu 16:15 atau bisa juga suara salah satu dari empat makhluk hidup, para pelayan firman, di dalam dan melalui siapa Kristus sering berbicara; dan lebih tepatnya, karena salah satu dari mereka memberikan tujuh malaikat yang memiliki mangkuk emas dari murka Tuhan, yang sekarang diperintahkan untuk dicurahkan.

Berkata kepada tujuh malaikat, pergilah dan curahkanlah mangkuk-mangkuk murka Tuhan ke atas bumi; karena meskipun para malaikat ini memiliki tujuh tulah terakhir untuk dilimpahkan, dan tujuh mangkuk murka Tuhan untuk dicurahkan, dan dalam keadaan siap untuk melakukannya, mereka tidak bergerak tanpa perintah, yang di sini diberikan kepada mereka; dan mereka diperintahkan untuk pergi dari bait suci, gereja, tempat mereka berada, dan di mana mereka adalah anggota, ke berbagai bagian dari kekaisaran antikristen; dan di sana mencurahkan seluruh murka dan pembalasan Tuhan kepada musuh-musuh-Nya dan musuh-musuh mereka, dan tidak meninggalkan apa pun di belakang, tetapi memberikan mereka ampas dari setiap cangkir kemarahan-Nya: bumi di sini diambil dalam arti yang lebih luas daripada dalam ayat berikut, dan mencakup daratan dan laut, mata air dan sungai, dan bahkan udara yang mengelilingi, dan juga matahari di langit, seperti yang ditunjukkan oleh pencurahan mangkuk-mangkuk ini di atas mereka; dan menunjuk kepada seluruh gereja yang murtad, yang terdiri dari orang-orang duniawi, semua penduduk bumi, yang menyembah binatang itu. Salinan Aleksandria, Vulgata Latin, versi Siria, dan Arab, serta edisi Complutensian, membaca, "tujuh mangkuk murka Tuhan"; ketujuh mangkuk ini tidak kontemporer, apalagi sama dengan tujuh trompet; memang ada kesamaan antara mereka dalam beberapa hal, terutama pada empat yang pertama; karena seperti tujuh trompet pertama mempengaruhi bumi, laut, mata air, dan sungai-sungai air, dan matahari, demikian pula tujuh mangkuk pertama dicurahkan di atas yang sama, dan dengan urutan yang sama; pertama di atas bumi, kemudian di atas laut, dll. dan ini akan memberikan beberapa cahaya, dan menjadi petunjuk untuk memperhatikan berbagai bagian dari kekaisaran antikristen, yang akan menderita akibat mangkuk-mangkuk ini, dan di mana kehancuran mereka akan berlangsung; dan sebagaimana trompet-trompet tersebut merupakan banyak langkah bertahap menuju kehancuran kekaisaran Romawi, timur dan barat, ketika menjadi Kristen, demikianlah mangkuk-mangkuk ini juga merupakan banyak langkah bertahap menuju, dan yang berujung pada kehancuran, baik antikrist timur maupun barat; meskipun mereka tidak menghormati hal yang sama, ataupun waktu yang sama: trompet-trompet menghormati kekaisaran Romawi sebagai Kristen, di bawah pemerintahan para kaisar, setelah kejatuhan paganisme di dalamnya; dan mangkuk-mangkuk menghormati kekuatan antikristen dalam berbagai cabangnya, di bawah paus dan Turki. Antikrist tidak muncul sampai trompet kelima berbunyi, sedangkan mangkuk pertama dicurahkan ke atas pengikut dan penyembahnya, Wahyu 16:2 dari mana dapat dilihat dengan jelas, bahwa trompet pertama dan mangkuk pertama tidak dapat berlangsung secara bersamaan; dan penilaian yang sama dapat dibuat untuk yang lainnya: dan dapat diperhatikan lebih lanjut, bahwa mangkuk-mangkuk ini hanya dicurahkan kepada musuh-musuh Tuhan dan Kristus, serta gereja dan umat-Nya; karena tidak ada murka yang dapat dicurahkan kepada orang-orang kudus, tidak ada setetes pun yang dapat jatuh ke atas mereka; ini tidak akan konsisten dengan kasih Tuhan yang kekal kepada mereka, dengan kepuasan Kristus yang dibayarkan untuk mereka, maupun dengan berkat pembenaran, pengampunan, adopsi, dll. yang diberikan kepada mereka; bukan berarti mereka tidak dapat menghadapi masalah dalam pencurahan mangkuk-mangkuk ini, melalui perang yang akan terjadi di dunia, dan melalui perjuangan binatang Roma, terutama yang terakhir, yang akan menjadi jam pencobaan, dan saat kesulitan yang tidak pernah ada sebelumnya; namun semua itu akan bekerja untuk, dan berujung pada kebaikan mereka, dan mereka akan bersukacita dalam keputusan adil Tuhan; pukulan ini akan mengenai antikrist, pembalasan Tuhan akan jatuh kepada mereka yang memiliki tanda binatang, dan penyembah gambar-nya, pada takhta binatang, bahkan pada Babel, dan seluruh yurisdiksi Romawi, seperti yang terlihat dari Wahyu 16:2 dan juga pada kekaisaran Turki, dan semua bangsa yang terlibat dalam kepentingan paus dan Turki, Wahyu 16:12 dan mudah untuk diperhatikan, bahwa ada dalam banyak mangkuk-mangkuk ini suatu alusi pada tulah-tulah Mesir; pada yang pertama, Wahyu 16:2 kepada tulah bisul, Keluaran 9:8 pada yang kedua dan ketiga, Wahyu 16:3 kepada yang mengubah air Mesir menjadi darah, Keluaran 7:19 pada yang keempat, Wahyu 16:10 kepada kegelapan yang meliputi seluruh tanah Mesir, Keluaran 10:21 dan pada yang kelima ada referensi yang jelas kepada katak yang menyusahkan orang Mesir, Keluaran 8:5 dan pada yang ketujuh, kepada tulah hujan es, Keluaran 9:23 dan mereka memiliki efek yang hampir sama, bahkan mengeraskan hati mereka yang menerimanya, yang jauh dari dibawa kepada pertobatan oleh mereka, Wahyu 16:9 dan ini menegaskan aplikasi mangkuk-mangkuk tersebut untuk kehancuran Roma, yang secara spiritual disebut Mesir, Wahyu 11:8 dan dapat dipastikan bahwa mereka akan berujung pada kehancuran antikrist, dan pada keselamatan umat Tuhan, seperti tulah-tulah Mesir berujung pada kehancuran Firaun, dan pada pembebasan anak-anak Israel; dan juga dapat mengarah pada kesimpulan bahwa akan ada eksekusi yang cepat dari yang satu seperti halnya yang lain; karena seperti tulah-tulah Mesir datang dengan sangat cepat satu setelah yang lain, demikianlah pencurahan mangkuk-mangkuk ini tampaknya akan dilakukan dengan cara yang sama; para malaikat menerimanya bersama, dan memiliki perintah mereka pada saat yang sama; dan mereka segera pergi, satu setelah yang lain, jika tidak bersamaan, ke bagian-bagian masing-masing di mana mereka akan mencurahkan mangkuk-mangkuk tersebut, dan itu langsung mereka lakukan; lihat Wahyu 16:8. Selain itu, mangkuk-mangkuk ini akan mempengaruhi antikrist baik dalam kapasitas sipil maupun gerejawi, atau baik dalam hal duniawi maupun spiritual, dan, kedua antikrist, timur dan barat: apakah mereka sudah mulai dicurahkan atau belum, adalah suatu pertanyaan. Saya cenderung berpikir mereka belum, karena mereka tampaknya mengacu pada trompet ketujuh, yang belum berbunyi, dan merupakan hal yang sama dengan murka Tuhan, dan waktu penghakiman atas orang mati, atau membalas darah orang-orang kudus, yang akan tiba ketika trompet itu berbunyi, Wahyu 11:18. Selain itu, pekarangan luar tidak sepenuhnya diserahkan kepada kafir, dan para saksi belum dibunuh, yang harus terjadi sebelum waktu murka ini menimpa antikrist; ini tidak berarti bahwa telah ada tanda-tanda jelas dari ketidakpuasan Ilahi atas pelacur Roma, dan dia telah terpuruk sejak Reformasi, pada saat itu sebagian orang mulai mangkuk-mangkuk ini, atau sebelumnya; dan dia telah direndahkan ke keadaan yang rendah; meskipun saya rasa tidak sampai pada tingkat yang dinyatakan oleh mangkuk-mangkuk ini.