
Teks -- Kisah Para Rasul 12:5 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Kis 12:5 - JEMAAT.
Nas : Kis 12:5
Baik dari kitab Kisah Para Rasul maupun nas lainnya dalam PB kita
memperoleh pengertian mengenai norma atau patokan-patokan yang dit...
Nas : Kis 12:5
Baik dari kitab Kisah Para Rasul maupun nas lainnya dalam PB kita memperoleh pengertian mengenai norma atau patokan-patokan yang diterima gereja PB.
- 1) Yang pertama dan utama ialah bahwa suatu gereja akan terdiri atas
orang-orang yang dibentuk dalam jemaat setempat dan dipersatukan oleh
Roh Kudus, yang dengan tekun mencari suatu hubungan pribadi dengan Allah
dan Tuhan Yesus Kristus (Kis 13:2; 16:5; 20:7; Rom 16:3-4;
1Kor 16:19; 2Kor 11:28;
lihat cat. --> Ibr 11:6).
[atau ref. Ibr 11:6]
- 2) Melalui kesaksiannya yang berkuasa, orang berdosa akan diselamatkan, dilahirkan kembali, dibaptiskan dalam air dan dijadikan anggota jemaat; mereka akan mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus dan menantikan kedatangan Kristus (Kis 2:41-42; 4:33; 5:14; 11:24; 1Kor 11:26).
- 3) Baptisan dalam Roh Kudus akan diberitakan dan disampaikan kepada
orang percaya yang baru
(lihat cat. --> Kis 2:39)
[atau ref. Kis 2:39]
serta kehadiran dan kuasa Roh akan dinyatakan. - 4) Karunia-karunia Roh Kudus bekerja (Rom 12:6-8; 1Kor 12:4-11; Ef 4:11-12), termasuk tanda-tanda ajaib dan mukjizat-mukjizat serta penyembuhan (Kis 2:18,43; 4:30; 5:12; 6:8; 14:10; 19:11; 28:8; Mr 16:18).
- 5) Allah memberikan kepemimpinan rangkap lima kepada gereja "untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan"
(Ef 4:11-12;
lihat art. KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA).
- 6) Orang percaya akan mengusir setan (Kis 5:16; 8:7; 16:18; 19:12; Mr 16:17).
- 7) Akan ada kesetiaan penuh kepada Injil, yaitu, ajaran asli Tuhan
Yesus dan para rasul (Kis 2:42;
lihat cat. --> Ef 2:20).
[atau ref. Ef 2:20]
Umat akan dengan tekun mempelajari dan menaati Firman Allah (Kis 6:4; Kis 18:11; Rom 15:18; Kol 3:16; 2Tim 2:15). - 8) Pada hari pertama dari setiap minggu (Kis 20:7; 1Kor 16:2), jemaat lokal akan bertemu untuk berbakti serta membangun diri bersama melalui Firman Allah dan penyataan-penyataan Roh (1Kor 12:7-11; 1Kor 14:26; 1Tim 5:17).
- 9) Gereja akan berada di hadapan Allah yang kudus dengan kerendahan
hati, kegentaran, dan kekaguman (Kis 5:11). Umat akan sangat
memperhatikan kesucian gereja, sambil mendisiplinkan anggota yang
berdosa dan guru-guru palsu yang tidak setia kepada iman alkitabiah
(Kis 20:28; 1Kor 5:1-13;
lihat cat. --> Mat 18:15).
[atau ref. Mat 18:15]
- 10) Mereka yang bertekun dalam sifat kesalehan dan patokan-patokan
kebenaran yang ditetapkan para rasul akan ditahbiskan sebagai penatua
untuk menilik jemaat-jemaat lokal sambil memelihara kehidupan rohani
mereka
(lihat cat. --> Mat 18:15;
[atau ref. Mat 18:15]
1Kor 5:1-5; 1Tim 3:1-7; Tit 1:5-9;lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA).
- 11) Demikian pula, gereja akan mempunyai para diaken yang bertanggung
jawab atas berbagai urusan sekular dan jasmani
(lihat cat. --> 1Tim 3:8).
[atau ref. 1Tim 3:8]
- 12) Di antara anggota-anggota jemaat akan tampak kasih dan persekutuan
dalam Roh (Kis 2:42,44-46;
lihat cat. --> Yoh 13:34),
[atau ref. Yoh 13:34]
bukan saja dalam jemaat lokal, tetapi juga antara jemaat-jemaat lain yang percaya Alkitab (Kis 15:1-31; 2Kor 8:1-8). - 13) Gereja akan menjadi gereja yang berdoa dan berpuasa (Kis 1:14; Kis 6:4; 12:5; 13:2; Rom 12:12; Kol 4:2; Ef 6:18).
- 14) Orang percaya akan memisahkan diri dari pendapat dunia dan roh duniawi yang berlaku dalam kebudayaan di sekitarnya (Kis 2:40; Rom 12:2; 2Kor 6:17; Gal 1:4; 1Yoh 2:15-16).
- 15) Akan ada penderitaan karena dunia serta cara hidupnya (Kis 4:1-3; Kis 5:40; 9:16; 14:22).
- 16) Gereja akan menolong secara aktif mengirim misionaris ke negara
lain (Kis 2:39; 13:2-4).
Tidak ada satu pun gereja lokal yang berhak menyebutkan dirinya gereja
menurut norma PB kecuali ada usaha untuk menjalankan keenam belas sifat ini
dalam sidangnya.
Lihat art. GEREJA
untuk pembahasan selanjutnya mengenai doktrin alkitabiah gereja.

Full Life: Kis 12:5 - DENGAN TEKUN MENDOAKANNYA.
Nas : Kis 12:5
Orang percaya PB menghadapi penganiayaan dengan bertekun dalam doa.
Situasi nampaknya sulit sekali: Yakobus sudah dibunuh, dan Herod...
Nas : Kis 12:5
Orang percaya PB menghadapi penganiayaan dengan bertekun dalam doa. Situasi nampaknya sulit sekali: Yakobus sudah dibunuh, dan Herodes sedang menawan Petrus dengan dikawali enam belas prajurit. Namun gereja mula-mula hidup berdasarkan keyakinan bahwa "doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya" (Yak 5:16), dan mereka mendoakan situasi Petrus dengan khusuk. Doa mereka segera dikabulkan (ayat Kis 12:6-17).
Gereja-gereja PB sering kali menjalankan doa bersama yang panjang waktunya (Kis 1:14; 2:42; 4:24-31; 12:5,12; 13:2). Allah menghendaki umat-Nya berkumpul untuk menaikkan doa yang penuh arti dan berkesinambungan; perhatikan perkataan Yesus, "Rumah-Ku akan disebut rumah doa" (Mat 21:13). Gereja-gereja yang menuntut bahwa teologi, kegiatan, dan misi mereka didasarkan pada pola ilahi yang diajukan dalam kitab Kisah Para Rasul dan tulisan lain PB harus mempraktikkan doa bersama yang khusuk sebagai unsur yang penting dalam penyembahan mereka -- bukan sekadar doa satu dua menit saja dalam tiap kebaktian. Dalam gereja mula-mula kuasa dan kehadiran Allah berjalan seiring dengan kebaktian doa. Khotbah, pengajaran, nyanyian, musik atau kegiatan lain yang banyak sekalipun tidak akan mendatangkan kuasa dan kehadiran Roh Kudus sejati tanpa doa PB di mana orang-orang percaya "bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama" (Kis 1:14).
Jerusalem -> Kis 12:1-19
Jerusalem: Kis 12:1-19 - -- Peristiwa ini, yang menurut Kis 11:30 dan Kis 12:25 rupanya bertepatan dengan kunjungan Barnabas dan Saulus ke Yerusalem, sesungguhnya mendahuluinya. ...
Peristiwa ini, yang menurut Kis 11:30 dan Kis 12:25 rupanya bertepatan dengan kunjungan Barnabas dan Saulus ke Yerusalem, sesungguhnya mendahuluinya. Herodes Agripa I di sini Kis 12:2 disebut "raja" untuk membedakannya dengan pamannya Herodes Antipas, raja wilayah (tetrarkha) (ia tampil dalam kisah mengenai sengsara Yesus); oleh Klaudius diberi gelar raja dalam th. 37. Tetapi baru menjadi raja Yudea dan Samaria yang sesungguhnya dalam th. 41, pada hal meninggal dalam th. 44. Ditinjau dari segi sastra cerita ini berbeda sekali dengan konteksnya dan mendekati gaya bahasa Markus. Peristiwa-peristiwa yang diceritakan di sini terjadi antara th. 41 dan 44.
Ref. Silang FULL -> Kis 12:5
Ref. Silang FULL: Kis 12:5 - tekun mendoakannya · tekun mendoakannya: Kis 1:14; Kis 1:14; Rom 15:30,31; Ef 6:18
· tekun mendoakannya: Kis 1:14; [Lihat FULL. Kis 1:14]; Rom 15:30,31; Ef 6:18

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Kis 12:5-19
Matthew Henry: Kis 12:5-19 - Penahanan dan Pembebasan Petrus Penahanan dan Pembebasan Petrus ( Kis 12:5-19)
Di sini kita membaca catatan perihal pembebasan Petrus dari penjara yang membuat rancangan Herodes...
Penahanan dan Pembebasan Petrus ( Kis 12:5-19)
- Di sini kita membaca catatan perihal pembebasan Petrus dari penjara yang membuat rancangan Herodes terhadap dirinya menjadi berantakan, dan hidup Petrus pun terpelihara untuk pelayanan selanjutnya, dan penumpahan darah yang dahsyat ini dihentikan. Nah,
- I. Satu hal yang memuliakan pembebasan Petrus adalah bahwa pembebasan itu merupakan jawaban terhadap doa (ay. Kis 12:5). Petrus ditahan di dalam penjara dengan penjagaan yang sangat ketat, sehingga sama sekali mustahil untuk dapat membebaskan dia, baik dengan kekerasan maupun dengan diam-diam. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah, sebab doa dan air mata merupakan senjata jemaat. Dengan senjata itulah jemaat bukan saja bertempur melawan musuh-musuh mereka, tetapi juga bagi sahabat-sahabat mereka. Kepada senjata inilah mereka berpaling mencari sumber pertolongan.
- 1. Penangguhan pengadilan Petrus memberikan waktu bagi mereka untuk berdoa. Boleh jadi karena Yakobus dengan cara tergesa-gesa dan diam-diam maka mereka tidak mempunyai waktu untuk berdoa bagi dia. Namun, Allah merancang sedemikian rupa supaya mereka tidak punya kesempatan untuk berdoa bila Dia telah menetapkan bahwa tidak ada yang perlu mereka doakan. Yakobus harus dipersembahkan sebagai korban dan pelayanan bagi iman mereka, dan itulah sebabnya doa baginya dicegah dan dihalangi. Sebaliknya, Petrus harus terus melayani mereka. Itulah sebabnya doa baginya harus dinaikkan dan waktu pun disediakan bagi mereka untuk berdoa, melalui penangguhan pemeriksaan perkara oleh Herodes. Tetapi dia sendiri tidak demikian maksudnya dan tidak demikian rancangan hatinya.
- 2. Mereka mendoakan Petrus secara khusus, supaya Allah berkenan, dan dengan berbagai cara dapat menggagalkan rancangan Herodes serta merampas anak domba itu dari rahang singa. Kematian Yakobus memberi peringatan kepada mereka untuk lebih bersungguh-sungguh dalam doa bagi Petrus, sebab jika mereka berhasil dipatahkan satu demi satu, mereka khawatir musuh pada akhirnya akan berhasil menguasai sepenuhnya. Stefanus telah tiada dan begitu juga halnya dengan Yakobus, dan akankah mereka mengambil Petrus juga? Semua hal ini memberatkan hati mereka, dukacita silih berganti (Flp. 2:27). Perhatikanlah, walaupun kematian dan penderitaan hamba-hamba Kristus dapat sangat membangun dan berguna bagi kepentingan kerajaan Kristus, tetaplah merupakan kewajiban dan perhatian jemaat untuk berdoa dengan sungguh-sungguh bagi kehidupan, kebebasan, dan ketenangan hidup mereka. Adakalanya pengaturan ilahi membawa mereka ke dalam bahaya besar, supaya jemaat tergerak menaikkan doa bagi mereka.
- 3. Doa dinaikkan dengan tekun, artinya, proseuchē ektenēs – doa yang sungguh-sungguh dan menyala-nyala. Itulah kata yang digunakan untuk menggambarkan keadaan ketika Kristus sedang berada dalam keadaan sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh Ia berdoa. Itulah kata yang digunakan dalam doa orang benar yang didoakan dengan yakin dan sangat besar kuasanya. Beberapa orang menafsirkan bahwa hal itu menunjukkan keteguhan dan ketekunan doa mereka. Jadi kita mengartikannya, mereka mendoakannya dengan tekun. Itu adalah suatu jenis doa yang dinaikkan dengan terus-menerus tanpa terputus. Mereka berdoa di dalam pertemuan jemaat untuk pembebasannya (mungkin dilakukan secara tertutup karena takut terhadap orang-orang Yahudi). Sesudah itu mereka pulang ke rumah dan menaikkan doa di tengah keluarga mereka masing-masing. Kemudian mereka beristirahat di kamar tidur mereka dan melanjutkan doanya di sana. Dengan demikian mereka mendoakannya dengan tekun. Atau mungkin juga mereka berdoa baginya dalam satu kelompok kecil. Lalu dilanjutkan oleh kelompok yang lain, kemudian oleh kelompok ketiga dan seterusnya sepanjang hari atau lebih tepatnya sepanjang malam (ay. Kis 12:12). Perhatikanlah, saat-saat kesukaran dan bahaya haruslah menjadi saat bagi jemaat untuk berdoa bersama-sama. Kita harus senantiasa berdoa, dan untuk hal-hal yang khusus.
- II. Hal lain yang memuliakan pembebasan Petrus adalah bahwa pembebasannya itu terwujud ketika titah serta ketetapan raja akan dilaksanakan, seperti yang terjadi pada Ester (Est. 9:1-2). Marilah kita mengamati saat ketika pembebasannya datang.
- 1. Pembebasan itu terjadi tepat pada malam hari sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak keesokan harinya. Dengan demikian, hal ini sungguh mendatangkan penghiburan besar bagi sahabat-sahabatnya dan menimbulkan kepanikan di antara musuh-musuhnya. Mungkin beberapa orang yang memiliki hubungan dekat dengan Herodes atau orang-orang disekitarnya telah berusaha membujuk dia supaya membebaskan Petrus, tetapi semuanya tidak ada gunanya. Herodes telah memutuskan bahwa Petrus harus mati. Dan sekarang mereka berputus asa untuk menggunakan cara ini, sebab esok hari adalah hari yang telah ditetapkan untuk menghadapkannya. Tampaknya mereka akan segera membunuhnya seperti yang terjadi pada Gurunya. Sekarang Allah sendiri membuka pintu baginya untuk melarikan diri. Perhatikanlah, waktu Allah untuk menolong adalah ketika hal-hal yang menyulitkan telah mencapai puncaknya, ketika baik hamba maupun orang merdeka telah tiada (Ul. 32:36). Untuk alasan seperti ini dikatakan, “Semakin buruk, semakin baik.” Ketika Ishak terikat di atas mezbah dan pisau telah terhunus dalam genggaman tangan serta tangan telah terulur untuk menyembelihnya, pada saat itulah Jehovah-jireh, TUHAN akan menyediakan.
- 2. Pembebasan itu terjadi ketika ia dalam keadaan terbelenggu dengan dua rantai di antara dua orang prajurit. Jika ia berusaha bergerak dalam keadaan seperti itu, ia pasti akan membangunkan mereka. Di samping itu, walaupun tidak diragukan bahwa pintu-pintu penjara itu sudah terkunci rapat dan dipalang, untuk lebih memastikan segala sesuatu, masih ada lagi prajurit-prajurit pengawal yang sedang berkawal di muka pintu, supaya tidak ada orang yang datang dan berusaha menyelamatkan dia. Tidak pernah terbayangkan ada usaha yang demikian besar dan cermat untuk lebih mengamankan seorang tahanan. Tidak diragukan lagi bahwa Herodes berusaha melakukan segala sesuatu seperti yang pernah dinasihatkan oleh Pilatus, jagalah sebaik-baiknya (Mat. 27:65). Ketika manusia mengira bahwa mereka terlalu sulit dikalahkan Allah, maka Allah akan memperlihatkan bahwa Ia terlampau sulit dikalahkan mereka.
- 3. Pembebasan itu terjadi ketika Petrus tengah tidur di antara dua orang prajurit, ketika ia tidur sangat nyenyak.
- (1) Ia tidak merasa takut dengan bahaya yang sedang mengancamnya, walaupun bahaya itu sudah sangat dekat dan tidak tampak ada jalan untuk melarikan diri. Hanya ada satu langkah antara dirinya dengan maut, namun ia dapat dengan tenteram membaringkan diri, lalu segera tidur – tidur di tengah musuh-musuhnya – tidur ketika musuh-musuhnya mungkin sedang terjaga. Ia memiliki alasan yang baik bahwa ia sedang dipersiapkan Allah untuk menanggung penderitaan ini. Dan dengan satu hati nurani yang baik ia menanggung penderitaan ini karena suatu keadaan, serta diyakinkan bahwa Allah akan membela perkaranya sedemikian rupa bagi kemuliaan-Nya. Sesudah menyerahkan perkaranya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil, dan jiwanya akan bermalam dalam kebajikan, ia pun tertidur. Meskipun ia berada di dalam penjara, di antara dua prajurit, Allah memberinya kesempatan untuk tidur, seperti yang Ia lakukan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya.
- (2) Ia sama sekali tidak menduga akan penyelamatannya. Ia tidak terus terjaga, memandang ke kanan atau ke kiri untuk mendapatkan pertolongan. Sebaliknya, ia terbaring tidur dan sangat terkejut dengan penyelamatannya. Demikianlah keadaan jemaat seperti yang digambarkan di dalam Mazmur 126:1, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi.
- III. Pembebasan Petrus juga sangat luar biasa karena seorang malaikat diutus dari sorga dengan maksud untuk menyelamatkan dia, yang memungkinkan pelariannya dapat terjadi dengan aman. Malaikat ini membawa pembebasan yang sah bagi dia dan memungkinkan dia untuk menggunakannya.
- 1. Malaikat Tuhan datang kepadanya, epestē – berdiri di dekatnya. Tampaknya Petrus seperti orang yang ditinggalkan sesamanya, namun ia tidak dilupakan oleh Allahnya. Tuhan memperhatikan dia. Pintu-pintu gerbang dan pengawal-pengawal menjauhkan sahabat-sahabatnya dari dia, namun tidak dapat menjauhkan malaikat-malaikat Allah dari dirinya. Malaikat-Malaikat itu berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, untuk meluputkan mereka (Mzm. 34:8), itulah sebabnya mereka tidak perlu takut, sekalipun tentara musuh berkemah mengepung mereka (Mzm. 27:3). Di mana pun umat Allah berada dan bagaimanapun ketatnya mereka terkepung, jalan menuju sorga masih terbuka lebar bagi mereka, serta tidak ada yang dapat menghalangi hubungan mereka dengan Allah.
- 2. Cahaya bersinar dalam ruang penjara itu. Walaupun ruang itu gelap, dan masih ditambah lagi dengan kegelapan malam, Petrus dapat melihat jalannya dengan jelas. Beberapa penafsir mengamati bahwa dalam Perjanjian Lama kita tidak menjumpai malaikat-malaikat yang muncul dengan cahaya bersinar meliputi mereka. Sebab masa itu adalah masa yang masih gelap, dan kemuliaan malaikat-malaikat masih diliputi tabir. Namun di dalam Perjanjian Baru, ketika kemunculan malaikat-malaikat disebut, ada perhatian tentang cahaya yang meliputi ketika mereka muncul. Oleh karena Injil itulah dunia atas itu diperlihatkan dengan jelas. Prajurit-prajurit yang dirantaikan kepada Petrus dibuat tertidur lelap pada saat itu (sama seperti Raja Saul dan prajurit-prajuritnya yang tertidur nyenyak ketika Daud mengambil tombak dan kendi airnya). Atau, seandainya mereka terjaga, penampilan malaikat itu membuat mereka gentar ketakutan dan menjadi seperti orang mati, laksana para penjaga yang ditugaskan menjaga kuburan Kristus.
- 3. Malaikat itu membangunkan Petrus dengan menepuk rusuknya, dengan sebuah sentuhan lembut yang cukup untuk membangunkan dia dari tidurnya. Kejadian ini begitu cepat hingga walaupun ia telah tertidur begitu lelap, cahaya yang bersinar di atasnya tidak membangunkan dia. Ketika orang-orang benar tertidur pada saat bahaya datang dan tidak dapat dibangunkan dengan terang firman Allah serta kebenaran yang ditemukan di dalamnya, biarlah mereka bersiap-siap didera pada bagian rusuk dengan sejumlah penderitaan yang menyakitkan. Lebih baik dibangunkan dengan cara seperti itu daripada tetap tertidur nyenyak. Makna isyarat tepukan itu adalah, “Bangunlah segera!” Bukan karena malaikat itu takut kekurangan waktu akibat Petrus berlambat-lambat, melainkan supaya Petrus tidak menjadi terlena. Ketika Daud mendengar bunyi derap langkah di puncak pohon-pohon kertau itu, maka ia harus bertindak cepat.
- 4. Rantai-rantai yang mengikat tangannya berguguran. Tampaknya mereka telah membelenggu Petrus untuk mencegah dia melawan mereka. Namun, Allah melepaskan belenggunya. Jika rantai itu berguguran dari tangan Petrus, tampaknya ia seperti memiliki kekuatan layaknya Simson yang mampu memutuskan rantai seperti tali rami. Cerita turun-temurun mengenai rantai-rantai ini telah menimbulkan kekacauan besar. Cerita ini mengatakan bahwa salah seorang prajurit itu menyimpan rantai-rantai itu sebagai barang peninggalan yang keramat dan kemudian dipersembahkan kepada Eudoxia, sang Maharani (istri Kaisar Valentinian III, kaisar Romawi abad kelima – pen.). Tidak tahu ada mujizat-mujizat apa lagi yang dikatakan orang terjadi karena rantai-rantai itu. Sampai sekarang ada gereja yang merayakan tanggal 1 Agustus untuk memperingati rantai-rantai Petrus ini, yang dinamakan festum vinculorum Petri – Perayaan rantai-rantai Petrus, padahal sebenarnya peristiwa ini terjadi pada masa perayaan Paskah.
- 5. Petrus diperintahkan untuk mengenakan pakaiannya dengan segera dan mengikuti malaikat itu, dan ia pun melakukannya (ay. Kis 12:8-9). Ketika Petrus terbangun, ia tidak tahu harus berbuat apa, selain yang diperintahkan oleh malaikat itu.
- (1) Ia harus mengikat pinggangnya. Sebab orang yang tidur dengan tetap memakai pakaian akan melepas ikatan di pinggangnya, sehingga ketika terbangun mereka hanya perlu mengikat pinggangnya saja.
- (2) Ia harus mengenakan dan mengikat sandalnya, supaya ia dapat berjalan dengan baik. Orang-orang yang ikatan kasutnya dilepaskan oleh kuasa kasih karunia ilahi kakinya harus berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.
- (3) Ia harus mengenakan jubahnya, dan pergi sebagaimana adanya dia, serta mengikuti malaikat itu. Ia dapat pergi dengan keberanian dan sukacita besar, sebab ia memiliki seorang utusan dari sorga sebagai pemandu dan pengawalnya. Lalu ia mengikuti malaikat itu keluar. Orang-orang yang diselamatkan dari penjara rohani harus mengikuti penyelamat mereka, sama seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel ketika keluar dari tempat perbudakan. Mereka berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang mereka tuju, selain orang yang mereka ikuti. Sekarang dikatakan di sini, bahwa ketika Petrus ke luar mengikuti malaikat itu, ia tidak tahu bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, bahwa yang terjadi adalah kenyataan yang sebenarnya. Ia menyangka telah melihat suatu penglihatan. Seandainya ia melihat suatu penglihatan, penglihatan itu bukanlah yang pertama dilihatnya. Namun penglihatan yang ini tampaknya adalah penglihatan sorgawi yang demikian nyata serta membawa begitu banyak pembuktian sendiri, sehingga sulit dibedakan antara apa yang dilakukan dalam kenyataan dan apa yang terjadi di dalam penglihatan. Ketika TUHAN memulihkan keadaan umat-Nya, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi (Mzm. 126:1). Petrus juga demikian, ia menyangka bahwa berita tersebut terlalu indah untuk dipercayai sebagai suatu kenyataan.
- 6. Petrus dibimbing dengan selamat oleh malaikat itu keluar dari bahaya (ay. Kis 12:10). Pengawal-pengawal ditempatkan pada satu jalan keluar dan jalan keluar lainnya. Namun mereka berhasil melaluinya ketika keluar dari penjara, tanpa halangan sedikit pun. Mereka bahkan sama sekali tidak terlihat, tidak ditemukan. Mungkin mata para pengawal itu ditutupi, atau tangan mereka terikat, atau hati mereka mencegah mereka, sehingga malaikat itu dan Petrus dapat melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua dengan selamat. Para pengawal ini menggambarkan para pengawal jemaat orang Yahudi. Mengenai mereka telah tertulis, Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak mendengar (Rm. 11:8). Pengawal-pengawalnya adalah orang-orang buta, berbaring melamun dan suka tidur saja. Namun demikian, di hadapan malaikat dan Petrus masih ada pintu gerbang besi yang akan menghentikan mereka. Apabila pengawal-pengawal itu menjadi sadar, mereka akan dapat menangkap kembali tahanan mereka, seperti Firaun yang berharap dapat menyusul orang Israel di Laut Teberau. Walaupun demikian, begitu mereka sampai di depan pintu gerbang besi itu, seperti Laut Teberau di hadapan bangsa Israel, pintu itu terbuka bagi mereka. Mereka tidak menyentuh pintu itu sedikit pun, tetapi pintu itu terbuka dengan sendirinya, oleh suatu kuasa yang tidak terlihat. Dengan demikian digenapilah apa yang dijanjikan secara kiasan kepada Koresy (Yes. 45:1-2), Aku akan membuka pintu-pintu di depannya, hendak memecahkan pintu-pintu tembaga, dan hendak mematahkan palang-palang besi. Kemungkinan besar pintu-pintu itu tertutup kembali dengan sendirinya, supaya tidak seorang pengawal pun dapat mengejar Petrus. Perhatikanlah, ketika Allah mengerjakan keselamatan bagi umat-Nya, tidak ada kesulitan yang menghadang jalan mereka yang tidak dapat diatasi, bahkan pintu-pintu gerbang besi pun akan terbuka dengan sendirinya. Pintu gerbang besi ini mengarah menuju ke kota, jauh dari istana atau menara jaga itu. Tidak jelas apakah pintu gerbang besi itu ada di dalam gerbang kota atau di luarnya, sehingga ketika mereka melaluinya, mereka langsung masuk ke jalanan. Pembebasan Petrus menggambarkan penebusan kita oleh Kristus, yang sering dikatakan sebagai membebaskan tawanan. Bukan saja menyatakan pembebasan bagi orang-orang yang tertawan, melainkan juga mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan. Penebusan terhadap pertobatan jiwa-jiwa adalah seperti dilepaskannya orang-orang tahanan dari lobang yang tidak berair karena darah perjanjian (Za. 9:11). Sama seperti malaikat Tuhan ini, pertama-tama kasih karunia Allah membawa terang ke dalam ruang penjara dengan cara membuka pengertian seseorang. Kemudian memukul rusuk orang berdosa yang sedang tertidur itu dengan cara membangunkan hati nuraninya, yang mengakibatkan rantai-rantai belenggu gugur dari tangannya dengan cara memperbarui kehendaknya, lalu memberikan perintah, Ikatlah pinggangmu dan ikutlah aku. Kesulitan harus dilalui, begitu juga perlawanan Iblis dan segala peralatannya, tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, suatu angkatan jahat, yang mendorong kita untuk peduli dengan keselamatan diri kita. Dan kita akan diselamatkan oleh kasih karunia Allah, jika kita mau menyerahkan diri di bawah pimpinan ilahi. Pada akhirnya pintu gerbang besi itu akan dibukakan bagi kita supaya kita dapat memasuki Yerusalem Baru, di mana kita akan dibebaskan dengan sempurna dari semua tanda perbudakan, dan dibawa masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.
- 7. Ketika semua ini telah selesai dilaksanakan, malaikat itu meninggalkan Petrus, dan meninggalkannya seorang diri. Ia lepas dari bahaya musuh-musuhnya dan tidak memerlukan pengawalan lagi. Sekarang ia telah tahu di mana ia berada dan bagaimana cara mendapatkan teman-temannya. Ia tidak memerlukan pemandu lagi. Itulah sebabnya pengawal dan pemandu sorgawinya mengucapkan selamat tinggal kepadanya. Perhatikanlah, ketika cara-cara yang biasa masih dapat digunakan, kita tidak boleh mengharapkan cara-cara mujizat. Ketika sekarang Petrus tidak lagi menghadapi tempat-tempat kawal yang harus dilewati, dan tidak ada lagi pintu-pintu gerbang besi yang harus dilalui, ia hanya membutuhkan pelayanan yang tidak kelihatan dari malaikat-malaikat yang berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, yang meluputkan mereka.
- IV. Setelah melihat bagaimana pembebasannya begitu hebat, berikutnya kita akan melihat bagaimana pembebasan itu dinyatakan untuk dirinya sendiri serta orang lain, dan bagaimana setelah diagungkan, pembebasan itu diberitahukan. Di sini kita diceritakan,
- 1. Bagaimana Petrus akhirnya sadar akan dirinya dan sampai pada tahap mengetahui hal yang telah ia alami (ay. Kis 12:11). Begitu banyak hal aneh dan mengejutkan datang bersama-sama ke atas seorang manusia yang baru bangun dari tidurnya dan yang menjadi bingung akan keadaan di sekitarnya pada saat itu. Sampai-sampai ia tidak mengetahui lagi di mana ia sedang berada, apa yang ia lakukan, atau apakah kejadian itu hanyalah khayalan belaka atau memang suatu kenyataan. Namun, pada akhirnya Petrus sadar akan dirinya, sepenuhnya terjaga, dan menyadari bahwa apa yang dialaminya bukanlah sebuah mimpi, tetapi sesuatu yang sungguh-sungguh nyata: “Sekarang benar-benar aku tahu, sekarang aku tahu alēthōs – sungguh-sungguh, sekarang aku tahu bahwa yang terjadi itu sungguh benar, bukan khayalan belaka. Sekarang aku sangat yakin akan hal itu, bahwa Tuhan Yesus telah menyuruh malaikat-Nya, sebab malaikat-malaikat berada di bawah kuasa-Nya dan pergi sesuai dengan perintah-Nya, dan berkat pertolongannyalah aku diselamatkan dari tangan Herodes, yang menyangka telah berhasil mengurungku rapat-rapat. Dan dengan demikian peristiwa ini mengecewakan segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi, yang tanpa ragu-ragu lagi ingin segera melihat aku dipenggal pada hari berikutnya, serta berharap penghukuman itu dapat mewakili penghancuran seluruh Kekristenan, dengan hanya satu ayunan pedang saja.” Karena alasan inilah muncul pengharapan yang begitu besar, bukan saja di antara orang-orang kebanyakan, melainkan juga di antara para pemimpin bangsa Yahudi. Petrus, ketika menjadi tersadar kembali, mengetahui suatu kebenaran mengenai betapa besarnya hal-hal yang telah dibuat Allah baginya ini, yang pada mulanya begitu sulit dapat ia percayai karena kegirangan yang terlampau besar. Dengan demikian, jiwa-jiwa yang dibebaskan dari perhambaan rohaniah, pada mulanya tidak menyadari bahwa Allah telah bekerja di dalam diri mereka. Banyak orang yang telah memiliki kebenaran kasih karunia masih mengingini bukti dari hal itu. Mereka mempertanyakan apakah benar-benar ada perubahan yang terjadi di dalam diri mereka, atau apakah mereka sama sekali tidak berubah dan hanya sekadar bermimpi. Namun, ketika Penghibur yang diutus Bapa itu datang, cepat atau lambat Ia akan memberitahukan sebuah jaminan kepada mereka betapa suatu perubahan yang menyenangkan telah terjadi di dalam diri mereka, dan betapa bahagianya keadaan yang sedang mereka tuju.
- 2. Bagaimana Petrus datang menjumpai sahabat-sahabatnya dan menceritakan peristiwa yang baru dialaminya. Berikut ini sebuah catatan khusus mengenai hal ini, sebuah catatan yang sangat menarik.
- (1) Ia berpikir sebentar (ay. Kis 12:12), mempertimbangkan betapa dekat bahaya yang telah ia hadapi, dan betapa dahsyat pembebasan yang dialaminya. Sekarang, apa yang harus ia lakukan? Apa lagi yang harus ia lakukan dengan pembebasannya ini? Apa yang harus ia lakukan sesudah itu? Pemeliharaan dan pengaturan Allah menyisakan ruang untuk penggunaan akal sehat dan kebijaksanaan kita. Walaupun Allah telah berusaha menyelenggarakan dan menyempurnakan apa yang telah dimulai-Nya, Ia juga mengharapkan kita memikirkan hal itu.
- (2) Ia langsung menuju rumah seorang sahabat yang kemungkinan besar terletak tidak jauh dari tempat ia berada ketika itu. Rumah itu adalah rumah Maria, saudara perempuan Barnabas, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Tampaknya rumah itu sering digunakan untuk pertemuan pribadi oleh para rasul, sebab letaknya tersembunyi, atau mungkin juga karena Maria lebih berani dibanding orang-orang lain dalam hal membuka pintu bagi mereka. Tidak diragukan bahwa keadaan rumah itu mirip dengan keadaan rumah Obed-Edom, yang diberkati karena keberadaan Tabut Perjanjian. Adanya sebuah jemaat di situ membuat rumah itu menjadi sebuah tempat kudus kecil.
- (3) Di sana ia menemukan banyak orang sedang berkumpul dan berdoa, di tengah malam yang telah larut. Mereka berdoa untuk Petrus yang pada keesokan harinya akan menghadapi pengadilannya. Mereka berdoa supaya Allah memberikan jalan bagi pembebasannya. Amatilah,
- [1] Mereka terus berdoa sebagai bukti dari kesungguhan mereka. Mereka merasa tidak cukup hanya sekali mengutarakan masalah itu kepada Allah. Jadi, mereka melakukannya berkali-kali. Dengan demikian memang orang harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Selama kita masih terus menunggu belas kasihan Allah, kita harus terus mendoakan hal itu.
- [2] Tampaknya sekarang masalah Petrus itu sudah mendekati puncak yang gawat. Hari berikutnya sudah ditetapkan untuk menentukan hukuman itu, itulah sebabnya mereka lebih bersungguh-sungguh berdoa daripada sebelumnya. Itu adalah suatu pertanda yang baik bahwa Allah bermaksud menyelamatkan Petrus, ketika dengan peristiwa itu Ia membangkitkan semangat doa jemaat untuk mencari penyelamatan dari-Nya, sebab Ia tidak pernah berkata kepada keturunan Yakub, carilah Aku dengan sia-sia.
- [3] Mereka berkumpul bersama-sama untuk mendoakan masalah ini. Walaupun mereka akan dibenci habis-habisan oleh pemerintah seandainya kegiatan ini sampai ketahuan, mereka tetap yakin betapa Kristus membesarkan hati mereka untuk berkumpul dan berdoa (Mat. 18:19-20). Memang sudah merupakan kebiasaan bagi umat Allah yang berdoa untuk menyatukan kekuatan mereka di dalam doa, seperti yang dicatat di dalam 2 Tawarikh 20:4 dan Ester 4:16.
- [4] Ada banyak orang berkumpul untuk melakukan kegiatan ini, sebanyak yang dapat ditampung dalam ruangan itu. Mula-mula satu orang berdoa, kemudian disusul oleh yang lain dari antara orang-orang itu, yang mempersembahkan diri bagi firman Allah dan doa. Yang tidak punya giliran berdoa turut serta bersama yang sedang memanjatkan doa. Atau, jika tidak ada hamba-hamba Tuhan di antara mereka, tidak diragukan cukup banyak orang-orang Kristen yang tahu bagaimana berdoa, yaitu berdoa dengan benar sesuai dengan tujuannya. Mereka akan terus bertahan di dalam doa ketika keinginan berdoa orang-orang yang sedang berkumpul itu dibangkitkan untuk tetap maju bersama-sama dalam keadaan seperti itu. Ketika itu hari sudah malam, sementara orang-orang lain sedang tidur dengan nyenyak. Ini merupakan contoh tentang kebijaksanaan dan semangat mereka. Perhatikanlah, sangat baik bagi orang-orang Kristen untuk mengadakan pertemuan doa pribadi, khususnya pada masa kesesakan, dan jangan sampai melalaikan atau meninggalkan perhimpunan seperti itu.
- [5] Petrus datang kepada mereka ketika mereka sedang tekun berdoa, sebagai jawaban langsung atas doa mereka. Allah seolah-olah berkata, “Kamu meminta supaya Petrus dikembalikan kepadamu. Nah, inilah dia.” Ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya (Yes. 65:24). Demikianlah malaikat itu diutus membawa jawaban damai sejahtera atas doa Daniel, sementara ia berbicara di dalam doa (Dan. 9:20-21). Mintalah, maka akan diberikan kepadamu.
- (4) Ia mengetuk pintu gerbang, dan mendapatkan kesulitan untuk membuat mereka mau membukakan pintu baginya (ay. Kis 12:13-16). Petrus mengetuk pintu gerbang, bermaksud membangunkan mereka dari tidur, tetapi ternyata ia tidak tahu bahwa ia sebenarnya sudah mengganggu mereka yang sedang beribadah. Seandainya sahabat-sahabatnya diizinkan berbicara secara pribadi dengannya di dalam penjara, mungkin ia mengetahui tentang pertemuan ini, dan inilah yang akan ia ingat kembali dan pertimbangkan ketika memutuskan untuk menuju ke rumah itu, di mana ia akan berjumpa dengan banyak sahabatnya di sana. Nah, ketika ia mengetuk di sana,
- [1] Datanglah seorang hamba perempuan. Ia tidak mau membuka pintu sampai ia mengetahui siapa sebenarnya yang sedang berdiri di sana, seorang sahabatkah atau seorang musuh, dan apa urusannya. Ia takut kalau-kalau orang itu adalah seorang mata-mata. Tidak jelas apakah hamba perempuan itu salah seorang anggota keluarga pemilik rumah ini atau salah seorang anggota jemaat, seorang pelayan atau seorang anak perempuan dari keluarga ini. Namun, karena namanya disebut di sini, tampaknya ia cukup dikenal di antara orang-orang Kristen itu, dan tampaknya sangat bersemangat.
- [2] Hamba perempuan ini mengenali suara Petrus, sebab ia sering mendengar dengan penuh sukacita ketika Petrus berdoa, berkhotbah, dan berbicara. Namun, bukannya mempersilakan Petrus masuk dengan segera supaya terlindung dari udara dingin di luar rumah, karena girangnya ia malah tidak membuka pintu gerbang itu. Demikian pulalah dalam mengungkapkan kasih sayang kepada sahabat-sahabat kita, terkadang kita malah melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan mereka. dalam kegembiraannya yang meluap-luap, ia menjadi lupa diri, dan tidak membuka pintu gerbang itu.
- [3] Ia segera berlari masuk ke dalam. Mungkin ia naik ke ruang atas tempat mereka berkumpul dan memberi tahu mereka bahwa Petrus sungguh-sungguh ada di depan pintu gerbang. Saat itu ia tidak cukup punya keberanian untuk membuka pintu gerbang, takut kalau-kalau ia ditipu dan ternyata itu adalah musuh. Namun, ketika ia mengatakan Petrus ada di sana, mereka malah berkata kepadanya, “Engkau mengigau. Tidak mungkin itu Petrus, sebab ia sedang di penjara.” Adakalanya apa yang sungguh-sungguh kita harapkan, sangat sulit kita percayai pengabulannya. Sebab kita takut mengesankan diri sendiri seperti halnya murid-murid itu, yang belum mau percaya karena girangnya ketika Kristus telah bangkit. Namun, gadis itu tetap yakin bahwa itu adalah Petrus. Kemudian mereka berkata, Itu adalah malaikatnya (ay. Kis 12:15).
- Pertama, “Itu adalah seorang utusan darinya, yang menggunakan namanya,” begitulah beberapa orang mengartikannya. Sering kali kata angelos menunjukkan sesuatu yang tidak lebih daripada seorang utusan. Kata yang sama digunakan untuk menyatakan orang-orang yang disuruh Yohanes (Luk. 7:24, 27), dan oleh Kristus (Luk. 9:52). Ketika hamba perempuan itu yakin bahwa orang itu adalah Petrus, karena ia mengenal suaranya, mereka mengira orang yang berdiri di depan pintu gerbang itu menyebut dirinya sebagai Petrus. Itulah sebabnya mereka mencoba menjelaskan kesimpangsiuran itu dengan berkata, “Itu adalah orang yang datang karena disuruh oleh Petrus, dan engkau salah mengira seolah-olah itu adalah Petrus sendiri.” Dr. Hammond (theolog Inggris abad ketujuh belas – pen.) pikir penjelasan ini merupakan cara yang termudah untuk memahami kejadian ini.
- Kedua, “Itu adalah malaikat pelindungnya, atau malaikat lain yang muncul dalam wujud seperti Petrus dan suaranya, serta berdiri di depan pintu gerbang dalam rupa dia.” Beberapa orang menafsirkan bahwa mereka mengira itu adalah malaikatnya yang muncul sebagai pertanda dari kematiannya yang akan segera datang. Hal ini sesuai dengan kepercayaan orang banyak bahwa kadang-kadang sebelum seseorang meninggal dunia, pelindungnya akan datang dan dapat dilihat. Artinya, roh tertentu yang sangat mirip dengan wajah dan pakaiannya akan muncul pada saat yang sama di tempat-tempat lain. Mereka menamakan pertanda yang muncul itu sebagai pelindung mereka, yaitu malaikat mereka yang selama ini melindungi mereka. Jika demikian, mereka menyimpulkan bahwa yang datang ini adalah pertanda buruk, bahwa doa-doa mereka tidak dikabulkan Allah. Ini dapat diartikan dengan perkataan lain, “Cukuplah itu, Petrus pasti mati, jangan berkata apa-apa lagi mengenai hal itu.” Apabila kita memahaminya seperti itu, maka hal itu hanya membuktikan bahwa mereka percaya akan kemunculan pelindung seseorang sebelum kematiannya, namun hal itu tidak membuktikan bahwa memang ada hal-hal semacam itu. Yang lain lagi pikir bahwa malaikat ini adalah seorang malaikat yang datang dari sorga. Malaikat yang diutus untuk membawa jawaban atas doa-doa mereka. Namun, mengapa mereka membayangkan bahwa malaikat itu harus meminjam suara dan sosok Petrus, padahal kita tidak pernah menemukan hal-hal semacam itu dalam berbagai penampakan malaikat? Mungkin di sini mereka membicarakan tentang kepercayaan orang Yahudi yang percaya bahwa setiap orang baik memiliki seorang malaikat pelindung, yang bertanggung jawab atas orang itu dan kadang-kadang muncul dalam sosok seperti orang itu. Bangsa kafir menyebut hal semacam itu sebagai roh baik yang menyertai seseorang. Namun, karena tidak ada satu pun ayat Kitab Suci yang menunjukkan adanya hal-hal seperti itu, alasan ini tampaknya terlampau lemah untuk menunjang pengajaran seperti itu. Dengan yakin kita percaya bahwa malaikat-malaikat adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani demi kebaikan mereka yang harus memperoleh keselamatan, bahwa mereka bertanggung jawab atas mereka, dan mereka telah memasang kemah-kemahnya sekelilingnya. Kita tidak perlu tertarik pada pengajaran bahwa setiap orang kudus tertentu harus memiliki malaikat pelindungnya, sementara kita telah memiliki jaminan bahwa setiap orang kudus memiliki sepasukan malaikat.
- (5) Pada akhirnya mereka membiarkan Petrus masuk (ay. Kis 12:16). Ia terus-menerus mengetuk walaupun mereka tidak segera membukakan pintu baginya, dan akhirnya mereka mengenali dia. Pintu gerbang besi yang menghalanginya terbuka dengan sendirinya tanpa harus diketuk satu kali pun. Namun, pintu rumah sahabatnya yang seharusnya menyambut kedatangannya, justru tidak terbuka dengan sendirinya. Pintu itu harus diketuk, diketuk berkali-kali dalam waktu yang cukup lama. Supaya Petrus tidak menjadi terlampau sombong karena kehormatan yang baru diberikan malaikat kepadanya, sekarang ia diizinkan menjumpai kejadian yang tidak menyenangkan ini, di mana ia dianggap remeh oleh sahabat-sahabatnya. Namun, ketika mereka melihat dia, mereka tercengang-cengang. Mereka dipenuhi rasa heran dan sukacita melihat dia, walaupun baru saja mereka dipenuhi dengan kesedihan dan ketakutan mengenai dirinya. Ini sungguh kejutan dan sukacita yang sangat besar bagi mereka.
- (6) Petrus memberitahukan mereka mengenai pembebasannya. Ketika ia datang, sahabat-sahabatnya yang berkumpul bersama-sama itu tengah berdoa dengan penuh semangat baginya. Sekarang mereka berkumpul di sekelilingnya dengan tetap bersemangat untuk mengucapkan selamat kepadanya atas pembebasannya ini. Mereka begitu gaduh sehingga Petrus sendiri harus meminta mereka untuk menyadari bahaya yang masih mengancamnya, jika ada orang yang mendengar suara gaduh ini. Namun, suaranya tidak dapat mereka dengar, sehingga ia terpaksa memberi isyarat dengan tangannya supaya mereka diam. Sementara berusaha menenangkan mereka, ia menceritakan kepada mereka bagaimana Tuhan Yesus menuntunnya ke luar dari penjara melalui seorang malaikat. Sangat mungkin karena mendapati mereka sedang berdoa bagi pembebasannya, ia tidak segera berpisah dengan mereka sampai ia bersama mereka berkumpul dengan khidmat memberi ucapan syukur kepada Allah atas pembebasan yang diberikan itu. Atau, mungkin juga seandainya ia tidak dapat tinggal lebih lama lagi untuk berdoa dengan mereka, maka mereka akan tetap tinggal dengan tenang dan dengan sungguh-sungguh dalam doa. Sebab apa yang dimenangkan karena doa haruslah diterima dan digunakan dengan pujian. Dan Allah harus selalu mendapat kemuliaan atas apa yang telah menyenangkan hidup kita. Ketika Daud menceritakan apa yang dilakukan Allah terhadap dirinya, ia memuji Allah yang tidak menolak doanya (Mzm. 66:16, 20).
- (7) Petrus mengirimkan berita ini kepada sahabat-sahabatnya yang lain. Beritahukanlah hal ini kepada Yakobus dan saudara-saudara kita yang ada bersamanya, yang mungkin berkumpul bersama di tempat lain pada saat yang sama, yang juga dengan tujuan yang sama menghadap takhta kasih karunia, sebagai cara untuk menjaga persekutuan orang-orang kudus dan bergumul dengan Allah di dalam doa – bertindak bersama-sama, walaupun dipisahkan oleh jarak, seperti Ester dan Mordekhai. Ia ingin supaya Yakobus dan kawan-kawannya tahu tentang pembebasannya ini. Tidak saja supaya mereka dilegakan dari kepedihan mereka dan dilepaskan dari kekhawatiran mereka mengenai Petrus, tetapi juga supaya mereka dapat mengucap syukur kepada Allah bersama dia dan untuk dia. Perhatikan baik-baik, walaupun Herodes telah membunuh seorang Yakobus dengan pedang, sekarang masih ada satu Yakobus lain lagi yang juga tinggal di Yerusalem, yang sedang berdiri di dalam kamarnya untuk memimpin doa bersama-sama saudara-saudara seiman yang ada di sana. Sebab ketika Allah mempunyai pekerjaan yang harus dilakukan, Ia tidak pernah kekurangan alat untuk mengerjakan hal itu.
- (8) Pada saat ini tidak ada hal lain yang dapat dilakukan Petrus selain mengupayakan keselamatan dirinya sendiri, yang segera dilakukannya. Lalu ia keluar dan pergi ke tempat lain yang lebih tersembunyi, sehingga ia benar-benar lebih aman. Ia mengenal kota ini dengan sangat baik, dan tahu di mana harus mencari tempat yang dapat menjadi tempat perlindungannya. Perhatikanlah, bahkan hukum Kekristenan tentang penyangkalan diri dan menderita bagi Kristus pun tidak membatalkan dan tidak mencabut hukum alam tentang penjagaan diri serta kepedulian atas keselamatan kita sendiri, sepanjang Allah memberikan kesempatan untuk menyediakannya melalui cara-cara yang sah.
- V. Setelah melihat sorak kegembiraan sahabat-sahabat Petrus atas pembebasannya, berikutnya marilah kita mengamati kepanikan musuh-musuhnya mengenai hal itu, yang semakin besar karena keinginan orang banyak yang begitu luar biasa untuk menyaksikan dia dihukum mati.
- 1. Para pengawallah yang paling dilanda ketakutan besar. Mereka tahu betapa beratnya hukuman yang akan dijatuhkan karena membiarkan seorang tahanan yang menjadi tanggung jawab mereka melarikan diri (ay. Kis 12:18). Pada keesokan harinya, mereka mendapati bahwa tahanan itu telah pergi. Beberapa orang menafsirkan bahwa ada kegemparan atau perselisihan besar di antara para prajurit mengenai apa yang telah terjadi dengan Petrus. Ia telah pergi dan tidak seorang pun tahu bagaimana caranya atau ke mana ia pergi. Tadi malam mereka begitu yakin atas ketatnya penjagaan mereka. Namun, sekarang burung itu telah lepas dan mereka tidak mendengar cerita atau kabar tentang dia. Hal ini kemudian menimbulkan kegemparan besar dan membuat mereka saling menyalahkan. Seorang berkata, “Itu salahmu,” yang lain berkata, “Tidak, itu salahmu.” Tidak ada lagi cara lain membebaskan diri, selain saling tuduh. Di Inggris, jika seorang tahanan yang berutang melarikan diri, maka kepala polisi harus bertanggung jawab atas utang tersebut. Demikianlah para penganiaya Injil Kristus sering dipenuhi oleh kejengkelan ketika perkaranya dikalahkan, tak peduli sebesar apa pun upaya perlawanan yang mereka lancarkan.
- 2. Rumah-rumah digeledah dengan sia-sia untuk mencari tahanan yang telah diselamatkan itu (ay. Kis 12:19), Herodes menyuruh mencari Petrus, tetapi ia tidak ditemukan. Siapa yang dapat menemukan orang yang telah disembunyikan Allah? Barukh dan Yeremia tetap aman, walaupun dicari ke mana-mana, karena TUHAN menyembunyikan mereka (Yer. 36:26). Pada masa-masa bahaya yang melanda masyarakat luas, semua orang percaya memiliki Allah sebagai tempat persembunyian mereka. Allah akan menjadi sebuah tempat yang sangat rahasia sehingga dunia yang bebal tidak dapat menemukan mereka. Allah menjadi suatu kekuatan yang begitu besar, sehingga dunia yang tidak berdaya tidak dapat menjangkau mereka.
- 3. Para penjaga penjara itu dianggap membiarkan tahanan itu melarikan diri. Herodes menyuruh memeriksa pengawal-pengawal itu, dan mendapati bahwa mereka tidak dapat menjelaskan dengan memuaskan bagaimana Petrus sampai dapat melarikan diri. Ia lalu memerintahkan supaya mereka dibunuh, sesuai dengan hukum Romawi dan sesuai dengan Kitab 1 Raja-raja 20:39, jika orang yang kamu jaga itu hilang dengan cara bagaimanapun juga, maka nyawamu adalah ganti nyawa-nya. Mungkin para penjaga penjara ini telah bersikap lebih keras terhadap Petrus daripada yang seharusnya (sama seperti kepala penjara di dalam 16:24). Mereka juga bersikap kejam terhadap orang-orang lain yang pernah menjadi tahanan mereka dengan perkara yang serupa. Sekarang dengan adil mereka dijatuhi hukuman mati atas tuduhan yang sebenarnya bukan salah mereka. Hukuman itu justru dijatuhkan oleh orang yang telah menyuruh mereka mengganggu jemaat. Dengan demikian, ketika orang-orang jahat terperangkap dalam pekerjaan yang mereka lakukan sendiri, maka Tuhan akan dikenal karena penghakiman yang Ia laksanakan. Mungkin kita berpendapat bahwa bukan para penjaga itu yang sebenarnya mengganggu keadilan Allah, dan bahwa orang yang tidak bersalah seharusnya tidak menderita akibat tindakan Allah seperti itu. Bila demikian adanya, maka kita bisa menerima dugaan sementara orang bahwa walaupun Herodes menyuruh untuk membunuh mereka demi menyenangkan hati orang-orang Yahudi yang sangat dikecewakan karena pelarian Petrus, sesungguhnya mereka tidak langsung dihukum. Kematian Herodes yang segera terjadi sesudah itu mencegah pelaksanaan hukuman mati itu.
- 4. Herodes sendiri menghentikan upayanya. Ia berangkat dari Yudea ke Kaisarea dan tinggal di situ. Ia sangat kecewa seperti singa yang gagal menerkam mangsanya. Terlebih lagi karena dia sudah begitu tinggi menaikkan harapan orang-orang Yahudi mengenai Petrus, sudah memberi tahu mereka bahwa segera ia akan memuaskan hati mereka dengan kepala Petrus, akan menyenangkan mereka seperti yang dilakukan Herodias dengan kepala Yohanes Pembabtis. Jadi ia merasa dipermalukan dengan mulut besarnya itu dan merasa diri tidak mampu memenuhi janjinya, walaupun ia sendiri seorang yang percaya diri. Ini sungguh mematikan rohnya yang sombong itu sampai ia tidak tahan lagi untuk menetap di Yudea dan menjauhkan diri ke Kaisarea. Yosefus mencatat bahwa kedatangan Herodes ke Kaisarea terjadi pada akhir tahun ketiga pemerintahannya atas seluruh Yudea (Antiq. 19.343 – Antiquities of the Jews [Antiquitates Judaecae] yang ditulis Yosefus sekitar tahun 94 M– pen.). Menurut Yosefus, Herodes datang ke sana untuk mengadakan upacara pembukaan pertunjukan drama yang diselenggarakan di tempat itu, di hadapan kumpulan besar kaum bangsawan dan orang-orang terhormat dari kerajaan itu, demi kesehatan Kaisar serta untuk menghormati dia.
SH: Kis 12:1-19 - Pekerjaan Tuhan tidak terbelenggu (Kamis, 6 Agustus 2009) Pekerjaan Tuhan tidak terbelenggu
Pekerjaan Tuhan tidak terbelenggu, walaupun gereja berada dalam
penganiayaan. Bahkan saat pemimpinnya ada yang ...
Pekerjaan Tuhan tidak terbelenggu
Pekerjaan Tuhan tidak terbelenggu, walaupun gereja berada dalam
penganiayaan. Bahkan saat pemimpinnya ada yang dianiaya,
dipenjara, bahkan dibunuh. Mengapa? Karena yang menghidupkan
gereja adalah Roh Kudus.
Bagaimana menghayati pekerjaan Roh Kudus lewat pe-ristiwa yang tragis, tetapi sekaligus berjaya? Tragis karena ada martir kedua. Kali ini seorang rasul, yaitu Yakobus, saudara Yohanes yang Tuhan izinkan dibunuh oleh karena Injil. Berjaya karena iman Kristen, tidak jadi mundur atau putus asa. Pertama, Roh Kudus bekerja dan menyatakan kuasa-Nya melalui doa-doa umat Tuhan yang dipanjatkan tak putus (ayat 5, 12). Nyata sekali, saat Petrus mendapatkan pembebasannya secara spektakuler, doa-doa umat sedang dipanjatkan. Memang, baik Petrus (ayat 11) maupun jemaat yang berdoa (ayat 13-16) tidak dengan segera menyadari karya Roh Kudus itu.
Kedua, Roh Kudus berkarya dengan membuat kacau rencana musuh. Bagi Herodes, tindakan membunuh Petrus akan menambah pesona dirinya yang telah dianggap simpati kepada orang-orang Yahudi di Yerusalem (ayat 3-4). Maka kegagalan untuk menghadapkan Petrus di tengah orang Yahudi merupakan pukulan buat popularitasnya. Tidak heran kalau Herodes mengamuk dan membunuh anak buahnya (ayat 19). Orang-orang Yahudi mengharapkan lewat habisnya para pemimpin Kristen, punahlah juga gerakan kekristenan yang bagi mereka merupakan duri di dalam daging. Oleh pekerjaan Roh Kudus tersebut, "segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi" (ayat 11) itu tidak tercapai.
Tuhan dapat memakai penderitaan untuk mencapai maksud-Nya. Umat Tuhan harus yakin, bahwa tidak ada yang dapat membelenggu pekerjaan-Nya. Ia bisa memakai penderitaan untuk menguatkan umat bertekun sehati dalam doa. Ia bisa mengubah penderitaan menjadi kemenangan. Sebaliknya musuh-musuh umat Tuhan akan gigit jari karena kekristenan bukan semakin pudar malah semakin bernyala menyaksikan Kristus yang tak terkalahkan!

SH: Kis 12:1-10 - Bebas dari penjara. (Selasa, 8 Juli 2003) Bebas dari penjara.
Ada begitu banyak peristiwa-peristiwa yang tak terduga terjadi di
sekitar kita. Ada peristiwa yang melibatkan diri kita,...
Bebas dari penjara.
Ada begitu banyak peristiwa-peristiwa yang tak terduga terjadi di
sekitar kita. Ada peristiwa yang melibatkan diri kita, ada juga
peristiwa yang melibatkan orang lain. Kadang-kadang hati kecil
kita bertanya: "bagaimana mungkin aku atau dia atau mereka dapat
mengalami peristiwa itu?" Berbagai pertanyaan akhirnya menutup
keterkejutan tersebut.
Bila kita memperhatikan peristiwa yang dialami Petrus dalam penjara, belenggu di tangannya terlepas, dan akhirnya bebas dari penjara itu, tidaklah berlebihan jika Petrus menyadari bahwa itulah yang dinamakan mukjizat.
Kehidupan manusia penuh dengan ceritera seperti itu. Ada orang yang sakit sekarat tidak ada lagi pengharapan, tiba-tiba bebas dari penjara dari kematian dan penderitaan yang mengerikan, tanpa disadari darimana mukjizat itu datang. Apakah kita akan mengatakan bahwa semua itu diatur oleh sang nasib, atau semua yang terjadi itu semata-mata hanyalah kebetulan saja? Petrus yakin bahwa campur tangan Tuhan membuat bermacam-macam terobosan yang mengejutkan dan tidak terduga. Membebaskan manusia ketika sudah tidak ada pengharapan.
Namun demikian kita tidak bisa mengatakan bahwa inilah satu-satunya pola yang ditempuh Allah. Allah juga seringkali tidak membebaskan kita dari penjara atau perangkap kehidupan. Kadang- kadang Allah justru memberikan perhatian kepada kita melalui penjara itu. Ia tidak membebaskan Yesus dari salib, Allah memberikan perhatian kepada Yesus melalui salib. Sebab itu bila tidak ada nalaikat yang datang dalam kehidupan kita, itu tidak berarti Allah telah meninggalkan kita. Tetapi sebaliknya, itu berarti Allah sedang memilih satu cara dan arah yang lain dengan menempatkan kita di dalam penjara.
Renungkan: Tuhan senantiasa mampu membebaskan kita dari penjara dengan bermacam-macam metode atau terobosan.

SH: Kis 12:1-23 - Keterbatasan kuasa penguasa. (Jumat, 18 Juni 1999) Keterbatasan kuasa penguasa.
Dalam rangka menyenangkan hati orang Yahudi -- dengan tujuan
menciptakan suasana tenang di daerah kekuasaannya --...
Keterbatasan kuasa penguasa.
Dalam rangka menyenangkan hati orang Yahudi -- dengan tujuan
menciptakan suasana tenang di daerah kekuasaannya -- Herodes
membuat rencana lebih lanjut, setelah berhasil membunuh Yakobus.
Petrus ditangkap dan dipenjarakan di bawah penjagaan yang ketat.
Situasi nampaknya sangat gawat dan tak berpengharapan.
Berdasarkan pengalaman yang menimpa Yakobus, tidak ada
kemungkinan bagi Petrus untuk melarikan diri. Meskipun mustahil
menggunakan kekuatan fisik, ada kekuatan doa yang mampu
mengalahkan kekuatan penguasa. Petrus dilepaskan secara ajaib
ketika dia di penjara (5:19).
Hukuman bagi yang tidak menghormati Tuhan. Dua komunitas saling beradu. Gereja dengan doanya melawan dunia dengan pedang dan kekuasaannya. Herodes yang memulai dengan gemilang ketika membunuh Yakobus, sesungguhnya tidak berdaya -- yang tampak ketika Petrus berhasil meloloskan diri, dan ketika dia harus menemui ajalnya secara mengenaskan. Orang yang tidak menghormati Allah akan berakhir dalam kehinaan. Allah berkuasa untuk membiarkan kekuatan dunia menang sementara waktu, menekan gereja-Nya dan menghalangi pemberitaan Injil. Namun pada akhirnya, kekuasaan mereka akan hancur dan kemegahannya akan luntur. Maju terus Gereja Tuhan!
Utley -> Kis 12:1-5
Utley: Kis 12:1-5 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 12:1-51 Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.2 Ia menyuru...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 12:1-5
1 Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.2 Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.3 Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.4 Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.5 Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.
Kis 12:1 "Herodes" ini mengacu kepada Herodes Agripa I. Ia memerintah atas berbagai wilayah Palestina dari 37-44
Ia dibesarkan di Roma dan bersahabat dengan Gayus, yang mengikuti Kaisar Tiberius dan yang kemudian menjadi Kaisar Caligula. Orang-orang Yahudi mudah menerima Herodes sebagai pemimpin karena neneknya (Mariamne) adalah seorang Hasmonea / Makabe (yaitu patriot Yahudi) putri. Dia adalah pengikut Yudaisme yang ketat (tapi mungkin karena alasan politik). Untuk diskusi lengkap Herodes ini, lihat Josephus antiq. 19.7.3; 19.8.2.
□ "Gereja" Lihat Topik Khusus di Kis 5:11.
□ "Mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat" Herodes melakukan ini untuk mendapatkan dukungan dan persetujuan dari orang Yahudi (lih. ay. Kis 12:3,11). pemimpin Romawi juga melakukan hal yang sama (lih. Kis 24:27; 25:9).
Lukas menggunakan istilah ini beberapa kali (lih. Kis 7:6,19; 12:01; 14:02; 18:10). Ini adalah istilah umum dalam Septuaginta untuk perlakuan buruk. Kosakata Lukas sangat dipengaruhi oleh Septuaginta.
Kis 12:2 "Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang". Ini mengacu pada Rasul Yakobus, yang merupakan saudara Yohanes (lih. Luk 5:10; 6:14; 8:51; 9:28,54). Dia adalah anggota lingkaran dalam para murid (lih. Mat 17:1; 26:37, Mr 5:37; 9:2; 14:33; Luk 9:28). Mengapa Yakobus yang harus mati dan Petrus tidak, adalah misterinya Allah. Pemenggalan kepala dengan pedang adalah metode normal hukuman mati bagi warga negara Romawi, tapi tampaknya itu menjijikkan bagi orang Yahudi.
Sangat menarik bahwa pada saat itu gereja mula-mula tidak merasakan perlu untuk menggantikan Yakobus seperti yang mereka perbuat pada Yudas (lih. Kis 1:15-20). Alasannya tidak jelas, tetapi mungkin itu adalah karena pengkhianatan Yudas, bukan kematian, yang menyebabkan penggantian (lih. Kis 1:15-26).
Beberapa orang mungkin menyatakan bahwa Paulus menyebut Yakobus, saudara tiri Yesus dan pemimpin gereja Yerusalem, sebagai rasul (lih. Gal 1:19) merupakan penggantian. Pertanyaan itu berkaitan dengan posisi resmi ke-Dua Belas rasul versus karunia kerasulan (lih. Ef 4:11)
Kis 12:3 "menahan Petrus" ini adalah penangkapan Petrus yang ketiga kalinya (lih. Kis 4:3; 5:18). Orang Kristen tidak luput dari penganiayaan.
□ "Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi" Ini mengacu pada Hari Raya Paskah (lih. ay. Kis 12:4), dikombinasikan dengan Hari Raya Roti Tidak Beragi, yang berlangsung selama delapan hari (lih. Kel 12:18; 23:15; Luk 22:1). Kedua-duanya merayakan pembebasan Israel dari perbudakan di tanah Mesir. Itu dirayakan pada 14-21 Nissan, menurut kalender kita kurang lebih adalah bulan Maret atau April, tergantung pada kalender lunar Yahudi.
Kis 12:4 "penjagaan empat regu" Ini berarti empat regu penjaga empat kali sehari, atau enam belas orang. Jumlah tersebut menunjukkan kekuatiran Herodes akan kemungkinan Petrus melarikan diri (lih. Kis 5:19).
Kis 12:5 "jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah". Gereja berdoa (lih. ay. Kis 12:12), namun nantinya mereka terkejut ketika Allah menjawab! "dengan tekun" adalah kata yang sangat intens (lih. Luk 22:44). Ini hanya disebutkan tiga kali dalam PB (lih. 1Pet 1:22).
Topik Teologia -> Kis 12:5
Topik Teologia: Kis 12:5 - -- Makhluk-makhluk Supranatural
Para Malaikat Baik
Pekerjaan Para Malaikat Baik
Para Malaikat di Antara Orang-orang Percaya
...
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Para Malaikat Baik
- Pekerjaan Para Malaikat Baik
- Para Malaikat di Antara Orang-orang Percaya
- Para Malaikat Menyelamatkan Orang-orang Percaya
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Berkomunikasi dengan Allah
- Gereja
- Langkah-langkah Korektif yang Dilakukan Gereja
- Petrus Mengalami Pembebasan Ilahi dari Penjara
TFTWMS: Kis 9:3--26:15 - Konfrontasi Yang Tak Terduga KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik...
KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik sudah kelihatan. Di siang hari para pejalan biasanya berhenti untuk istirahat untuk menghindari sengatan sinar surya tengah hari yang membakar; namun Saulus, yang ingin sekali memulai penggeledahannya yang kejam, mendesak rombongannya untuk maju terus. Lalu, tiba-tiba, dunianya terbalik.
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu [kira-kira tengah hari40], tiba-tiba cahaya [yang amat terang41] memancar dari langit [lebih terang dari matahari42] mengelilingi dia [dan mereka yang pergi bersama (dia)43]. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya [dalam bahasa Ibrani44]: "Saulus, Saulus,45mengapakah engkau menganiaya Aku? [Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.46]" (9:3, 4).
Cahaya yang menyilaukan mata itu tidak memberikan ruang keragu-raguan: Ini merupakan sebuah penglihatan dari sorga! Saulus dapat melihat sesosok Manusia, 47namun sosok itu bukanlah orang yang dapat ia kenali dengan segera. Siapakah Dia, dan mengapa Ia berkata sedang dianiaya? Dengan ketakutan Saulus bertanya, "Siapakah Engkau, Tuhan?" Jawaban datang: "Akulah Yesus [dari Nazaret48] yang kauaniaya itu" (9:5)! Beberapa orang yang menyangkal pelbagai mujizat Alkitab menyatakan bahwa Saulus tidak melihat Tuhan, melainkan terkena serangan penyakit epilepsi atau ayan49pada waktu terjadi badai elektris! (Jika benar begitu, kita harus berdoa supaya semua orang terkena serangan epilepsi pada waktu terjadi badai elektris—jika pengalaman seperti itu akan membuat mereka menjadi pekerja yang penuh semangat bagi Yesus!) Betapa bodohnya pendapat ini! Siapa saja yang membaca surat-surat Paulus pasti akan terkesan dengan fakta bahwa ia adalah orang pandai yang tidak suka berkhayal. Ia dapat mengenali perbedaan antara penderitaan jasmani dengan lawatan sorgawi! Selain itu, semua orang yang berpergian bersama dia ikut rebah juga ke tanah. Apakah mereka semua terserang epilepsi secara serempak? Lebih dari itu, Dr. Lukas, yang kenal baik dengan gejala-gejala epilepsi, telah mengatakan yang sebenarnya: Tuhan yang bangkit telah menampakkan diri kepada Saulus dan berkata, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu"!50
Bayangkanlah pelbagai pemikiran yang membanjiri benak Saulus pada saat pengumuman yang mengejutkan itu: Para pengikut Yesus mengumumkan bahwa Yesus tidak mati melainkan hidup—dan mereka memang benar! Mereka menegaskan bahwa Yesus adalah ilahi—dan Ia memang ilahi! Mereka bersikeras bahwa Yesus adalah Kristus—dan Ia jelas Kristus! Mereka memang benar, dan ia salah— benar-benar salah! Yang ia lakukan selama ini bukanlah berjuang untuk Allah yang ia kasihi, tetapi menentang Allah itu! Meskipun penganiayaan Saulus ditujukan kepada para pengikut Yesus, namun tamu sorgawi itu mengungkapkan bahwa ketika Saulus menganiaya murid-murid Kristus, dalam kenyataannya ia telah menganiaya Dia!51Ketika ia menangkapi umat Kristen, ia menangkap juga Yesus! Ketika ia menyiksa umat Kristen, ia menyiksa juga Kristus! Ketika ia membunuhi umat Kristen, ia membunuh juga Anak Allah!52
Ia pernah menyombongkan diri sebagai orang yang "tanpa cacat" "tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat" (Filipi 3:6); sekarang ia menganggap dirinya sebagai "kepala" segala orang berdosa (1Timotius 1:15; KJV)! Dengan gemetar ia bertanya, "Apakah yang harus kuperbuat?" (22:10). Apakah masih ada harapan?

TFTWMS: Kis 9:6--26:18 - Tantangan Yang Luar Biasa TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untu...
TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untuk berhenti gemetar ketakutan di tanah:
Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi53tentang segala sesuatu yang telah kaulihat54dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu55nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain.56Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan (26:16-18).57
Tidak ada tantangan yang lebih besar daripada ini pernah diberikan! Para pakar berdebat tentang mengapa Yesus menampakkan diri kepada Saulus, namun Tuhan sendiri telah memberikan alasan-Nya: "[Untuk tujuan ini," NASB] kata Dia kepada Saulus, "Aku menampakkan diri kepadamu" (ay. 16; huruf miring oleh saya). Tujuan itu dapat dibagi ke dalam tiga bagian.58
Pertama, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai seorang saksi — "untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi" (ay. 16). Salah satu kualifikasi seorang rasul adalah harus menjadi saksi Kebangkitan (1:21, 22). Belakangan ketika Paulus membuat daftar pelbagai penampakan Kristus, ia berkata, "Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul" (1Korintus 15:8, 9). "Bukankah aku rasul?" tulis dia kepada jemaat yang sama. "Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita?" (1Korintus 9:1).
Kedua, Yesus menampakan diri kepada Saulus untuk mengkualifikasikan dia sebagai seorang saksi bagi bangsa-bangsa lain—Yesus berbicara tentang "bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau" (26:17). Paulus telah dijuluki sebagai "rasul untuk dunia," namun pelayanan khusus dia adalah untuk bangsa-bangsa non-Yahudi. Hal ini untuk pertama kalinya dinyatakan secara gamblang bahwa bangsa non-Yahudi disertakan dalam rencana induk Tuhan. Anda dan saya tahu bahwa bangsa non-Yahudi ikut disertakan dalam tantangan Yesus untuk menjadi "saksi ... sampai ke ujung bumi" (1:8). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam pernyataan Petrus bahwa "janji itu ... bagi orang yang masih jauh" (2:39). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam janji yang diberikan kepada Abraham, yang dikutip oleh Petrus dalam 3:25: "Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati." Bagaimanapun, bangsa non-Yahudi baru secara khusus disebut setelah Tuhan menampakkan diri kepada Saulus. Bagi kita yang non-Yahudi, peristiwa itu merupakan saat yang patut dirayakan! Ketiga, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai saksi bagi bangsa non-Yahudi "untuk membuka mata mereka" (26:18). Ayat 18 merupakan pernyataan yang paling agung di dalam Kitab Suci berkenaan dengan tugas memenangkan jiwa. Sebagai pemenang jiwa, tugas kita ada lima buah: [1] membuka mata [orang berdosa] [2] supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang [3] dan dari kekuasaan Iblis kepada Allah [4] supaya mereka boleh memperoleh pengampunan dosa [5] dan mendapat bagian di antara mereka yang telah dikuduskan dengan iman kepada [Yesus] (26:18).
Tujuan Yesus menampakkan diri kepada Saulus adalah untuk mengualifikasikan dia sebagai rasul bagi bangsa non-Yahudi! Benar, penampakan Yesus memang membuahkan iman di dalam hati Saulus dan memelopori proses perubahan hidup, 59namun Yesus mengatakan bahwa tujuan khusus penampakan-Nya kepada Saulus bukanlah untuk menyelamatkan dia, melainkan untuk mengirim dia sebagai seorang saksi kepada bangsa non-Yahudi. Saulus (Paulus) belakangan menulis dalam Roma 11:13, "Aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi" (TB; huruf miring oleh saya; lihat juga Galatia 2:6-9).
Apakah Saulus memahami semuanya itu ketika Yesus menampakkan diri? Saya meragukannya. Yang paling penting di dalam pikirannya sudah tentu terdapat fakta bahwa Yesus benar-benar Mesias—dan ia telah melawan Anak Allah! "Apakah yang harus kuperbuat?" adalah pertanyaan yang sangat penting bagi dia. Yesus menyimpulkan, "Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus60 kauperbuat" (9:6).
Ketika semua itu sedang berlangsung, "Termangu-mangulah teman-temannya [Saulus] seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun"61(9:7). Mereka "melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar" (22:9). 62Orang-orang itu adalah saksi-saksi berharga bahwa sesuatu yang luar biasa di jalan memang benar-benar telah terjadi.
Lalu "Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa [karena silaunya cahaya63]; mereka [teman-teman seperjalanannya] harus menuntun dia masuk ke Damsyik" (9:8). Saulus berharap untuk menyapu isi Damsyik dengan pamer kekuatan sebagai agen penuntut balas Allah; sebaliknya ia malahan dituntun masuk ke dalam kota itu sebagai pendosa yang berdukacita, selemah pengemis buta.
Dengan terseok-seok Saulus dituntun menuju salah satu jalan utama di Damsyik yang bernama jalan Lurus,64hingga rombongan itu tiba di sebuah rumah milik orang bernama Yudas. 65Ia dibimbing ke ruang tamu dan ditinggal sendirian. Air mata membasahi pipinya,66ia berlutut dan mulai berdoa.67"Tiga hari68lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum"69(9:9).
Suasananya adalah suasana seorang pria yang dikuasai oleh rasa penyesalan yang amat dalam. Saulus sekarang percaya kepada Kristus, ia sangat menyesal, dan bahkan mengakui Yesus sebagai "Tuhan,"70namun kesalahan akan dosa tetap menggerogoti jiwanya. Ia telah memperoleh suatu penglihatan, namun ia masih memerlukan suatu kunjungan—seseorang yang akan memberitahu dia71apa yang ia "harus perbuat" (9:6; huruf miring oleh saya).

TFTWMS: Kis 9:18--26:19 - Mualaf Yang Tidak Ragu-ragu MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa se...
MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa selama ini ia salah.32Bahkan lebih berat lagi melakukan apa yang Ananias perintahkan. Baptisan itu sendiri tidaklah berat. Saulus sudah kenal baik dengan upacara penyucian dan pembenaman dalam air. Bagian yang sulit adalah "menyeru nama" Yesus. "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Artinya Saulus mengakui Yesus sebagai Tuhan, bahwa ia dibaptis oleh otoritas-Nya, dan ia menyerahkan sisa hidupnya kepada Dia ! Artinya Saulus menjauhi segala hal yang dekat dengannya dan yang ia sayangi: keluarga, teman-teman, ketenaran, dan keberuntungan.
Meskipun keputusan itu berat, ketika Ananias memberitahu Saulus apa yang ia "harus perbuat," ia tidak ragu-ragu. Belakangan ia memberitahu raja Agripa, "Kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat" (26:19). Seketika itu juga, "Ia bangun lalu dibaptis" (9:18). Tempat Saulus dibaptis tidak disebutkan, namun ada sungai Abana yang melintasi kota itu, dan sungai Parpar juga tidak jauh dari situ.33
Perbuatan sudah dilaksanakan; tidak ada jalan mundur bagi Saulus. Belakangan ia menulis, Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus (Filipi 3:7, 8).
Ketika Saulus dibaptis, dosa-dosanya disucikan dalam darah Kristus. Ia menerima karunia Roh Kudus (2:38), menggenapi perkataan Ananias bahwa ia akan "dipenuhi oleh Roh Kudus."34Ia juga ditambahkan oleh Tuhan ke dalam gereja yang sudah ia upayakan untuk dihancurkan (2:41, 47). Saulus memiliki hidup baru dalam Kristus! Belakangan ia mengatakan bahwa ia telah menguburkan masa lalunya dalam kuburan air baptisan:
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru ... Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan [bersama Dia], supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, .... (Roma 6:3-6; huruf miring oleh saya). Dengan hati yang bersukacita, untuk pertama kalinya dalam hari-hari itu Saulus "makan, [dan] pulihlah kekuatannya" (9:19a).
Kita mungkin ingin bertanya, "Mengapa Saulus?" Dari seluruh manusia di dunia, mengapa Tuhan memilih Saulus, seorang pembunuh masal, untuk menjadi rasul bagi bangsa non-Yahudi? Ia tentunya bisa memilih dari banyak orang Kristen yang hebat, seperti Barnabas. Jika Tuhan ingin memanggil seorang non-Kristen, ada banyak orang Yahudi yang takut akan Allah yang tidak punya kesalahan seperti kekejaman Saulus itu. Mengapa Saulus?
Karena kita tidak memiliki pikiran Tuhan (Yesaya 55:8, 9), kita tidak dapat menjawab pertanyaan itu dengan pasti —namun kita dapat membuat pelbagai dugaan yang cerdas. Salah satu faktor tentunya adalah keunikan kualitas Saulus—intelektualnya, semangatnya, tenaganya. Jika semuanya itu dialirkan ke arah yang benar, betapa hebat perbuatannya itu! Ia juga kemungkinan dipilih karena, setelah menghabiskan awal hidupnya di Tarsus, ia akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara berpikir bangsa non-Yahudi dibandingkan dengan siapa saja yang dibesarkan di Palestina. Ia adalah orang yang tepat untuk tugas tersebut.
Adalah mungkin bahwa faktor-faktor lainnya ikut terlibat juga dalam pemilihan Tuhan itu. Sebagai contoh, Saulus punya keyakinan bahwa tidak ada kompromi antara Yudaisme dan agama Kristen, keyakinan yang telah mendorong dia untuk berusaha menghancurkan agama Kristen.35Ketika ia menjadi orang Kristen, ia mempertahankan keyakinan tersebut. Surat-suratnya dipenuhi dengan kebenaran bahwa agama Kristen tidak dapat dikompromikan! Satu faktor lain yang memungkinkan bisa juga disebutkan di sini, satu faktor yang disiratkan oleh Yesus dalam kata-kata ini: "Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih" (Lukas 7:47). (Ini menyiratkan, "Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih.") Ketika Kristus menampakkan diri kepada Saulus di jalan itu, tiba-tiba Saulus sadar akan besarnya dosa dia. Ia sudah bersalah karena menghujat dan tidak layak menerima apa-apa selain kematian! Kesediaan Tuhan untuk mengampuni dia telah memenuhi dirinya dengan rasa kagum selama hidupnya. Ia menulis tentang "Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Galatia 2:20; huruf miring oleh saya). Ia berkata, Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku— aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, ... Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa (1Timotius 1:12, 13, 15)! Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih dan menghabiskan sisa hidupnya dengan menyebarkan iman yang pernah ia coba hancurkan!

TFTWMS: Kis 9:20--26:20 - Belajar Bicara BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. ...
BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. Betapa senangnya kita saat mereka mengucapkan kata-kata pertama mereka! Ketika saya melihat betapa cepatnya Saulus mulai "bicara," saya teringat kepada anak sulung kami, Cynthia. Saat masih kecil sekali, Cindy akan berusaha meniru kata apa saja yang kami ucapkan ("hippopotamus," "rhinoceros," apa saja). Ia gemar bicara banyak sehingga kadang-kadang kami pikir kami perlu "menjelaskan" kepada para kenalan baru kami. "Ulahnya itu tidak dibuat-buat," kata kami. "Lagi pula, ayahnya seorang pengkhotbah, dan ibunya memang perempuan." Ketika Saulus "dilahirkan kembali," ketika itu juga ia mulai bicara—dalam kalimat lengkap—tentang Yesus.
Kita tidak tahu pada hari apa dalam minggu itu ia dibaptis, namun pada hari Sabat berikutnya ia telah hadir dalam sinagoga: "Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah" (9:20). Ketika Saulus muncul dalam sinagoga, orang-orang yang hadir pasti bergairah tetapi tidak terkejut.20Adalah suatu kehormatan dikunjungi oleh seorang sarjana Yahudi yang terkenal dan fanatik. Ketika tiba waktu untuk pelajaran, pengurus sinagoga itu mungkin berpaling kepada Saulus dan berkata, "Saudara, jikalau saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!" (Lihat 13:15.) Para pendengar itu tentunya mengharapkan ceramah yang berapi-api tentang bagaimana orang Kristen sedang menghancurkan kemurnian agama Yahudi. Kenyataannya, mereka diceramahi tentang Yesus sebagai Anak Allah! Untuk pertama kalinya Yesus diberitakan sebagai "Anak Allah" dalam kitab Kisah.21Yesus telah menampakkan diri sebagai Anak Allah kepada Saulus di jalan menuju Damsyik,22dan Saulus ingin semua orang mengetahui kebenaran agung itu. Istilah "Anak Allah" menjadi tema pokok dalam tulisan rasul Paulus.23
Orang-orang yang hadir itu terkejut dengan isi berita itu, namun mereka lebih terkejut lagi dengan si pemberita-nya. Kita baca, "Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: ‘Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?’" (9:21).
Sejalan dengan berlalunya waktu, Saulus tetap dengan "keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus" (9:27). "Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias" (9:22). Kata "membuktikan" diterjemahkan dari kata gabungan Yunani yang secara harfiah berarti "membawa bersama-sama, menyatukan, menjahit bersama-sama." Paulus mengutip beberapa acuan Perjanjian Lama tentang Mesias dan kemudian meletakkannya di sebelah pelbagai fakta kehidupan Yesus.24
Kedua sumber yang "dijahit bersama-sama" itu memberikan bukti yang sangat kuat bahwa Yesus adalah Mesias! Yang Saulus lakukan bukan hanya menyatakan Yesus adalah Mesias. Ia memberitahu sesamanya orang Yahudi bahwa mereka, sebagaimana dirinya, perlu merubah kesetiaan mereka! Ia menyatakan "kepada orang-orang Yahudi di Damsyik ... bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan" (26:20; huruf miring oleh saya).
Masa awal Saulus di Damsyik membentuk pola pelayanannya. Ketika ia pergi ke Yerusalem, ia bicara "dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan. Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani [di dalam sinagoga mereka25]" (9:28, 29). Kemana saja rasul itu meneruskan perjalanan, kebiasaan dia adalah selalu pergi dulu ke sinagoga26—dan beritanya adalah selalu "Yesus ... adalah Anak Allah" (9:20; lihat 1Korintus 2:2; Galatia 6:14).
Teladan Saulus ini patut ditiru oleh setiap orang Kristen baru. Pertama, kita melihat bahwa ia mulai bicara seketika itu juga. Faktanya, mereka tidak dapat membungkam dia! Kedua, ia mulai bicara dimana saja ia berada. Sering kali yang paling sulit adalah berbicara kepada orang-orang yang telah mengenal kita sebelum kita menjadi orang Kristen, tetapi Saulus justru memulainya dari orang-orang yang telah mengenal dia dengan sangat baik. Ketiga, ia mengatakan apa yang ia ketahui. Mungkin ia diilhami ketika mulai memberitakan; mungkin juga tidak.27Apakah benar atau tidak, ia tetap memiliki kisah untuk diberitakan! Keempat, pokok dari cerita Saulus adalah selalu Yesus Kristus dan apa yang Yesus telah perbuat bagi dia!
Marilah kita membuat pelbagai penerapan sebagai berikut: (1) Setiap orang Kristen baru perlu mulai segera memberitahu orang lain tentang Yesus. "Murid pendiam tidak cocok dengan istilah murid."28(2) Setiap orang Kristen baru, "dimana saja berada" perlu mulai memberitahu orang lain tentang Yesus. Orang-orang yang mengenal dia dengan baik mungkin akan sama terkejutnya seperti orang-orang Yahudi ketika Saulus mulai memberitakan Yesus! (Band. 1Petrus 4:4.) (3) Setiap orang Kristen baru perlu memberitahukan apa yang ia ketahui. Ia mungkin tidak tahu banyak, tetapi ia tahu apa yang ia percayai dan apa yang ia lakukan untuk menjadi orang Kristen. Awalnya, ia dapat memberitahukan hal itu—lalu belakangan ia dapat belajar lebih banyak lagi. (4) Setiap orang Kristen baru perlu tetap menempatkan Yesus pada pokok pemberitaannya.
Kita sering berharap terlalu sedikit dari orang-orang Kristen baru—namun kita lalu terkejut ketika hidup mereka sesuai dengan apa yang kita harapan. Tidakkah kita berharap terlalu banyak dari anak-anak yang masih bayi itu? Kita mengharapkan mereka bertumbuh, belajar jalan dan bicara—dan kita berusaha semampu kita untuk mendorong mereka berkembang. Marilah kita juga mendorong orang-orang Kristen baru, dengan cara apa saja semampu kita, untuk segera mulai mengungkapkan hidup baru mereka dalam Yesus.

TFTWMS: Kis 9:29--22:21 - Rintangan Kedegilan RINTANGAN KEDEGILAN (Kis 9:29, 30; 22:17-21)
Ketika Saulus memberitakan injil di Yerusalem, salah satu tempat pertama yang ia kunjungi adalah sinagog...
RINTANGAN KEDEGILAN (Kis 9:29, 30; 22:17-21)
Ketika Saulus memberitakan injil di Yerusalem, salah satu tempat pertama yang ia kunjungi adalah sinagoga Helenistik27tempat Stefanus pernah memberitakan injil.28
Ia punya urusan yang belum selesai di situ: "Ia juga berbicara dan bersoal jawab29dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani" (Kisah 9:29a). Dalam kitab Kisah, kata Yunani yang diterjemahkan "bersoal jawab" hanya ditemukan satu kali di tempat lainnya, yaitu dalam Kisah 6, dimana kita membaca orang-orang Yahudi berbahasa Yunani itu "bersoal jawab dengan Stefanus" (6:9; huruf miring oleh saya). Saulus datang kembali untuk menyelesaikan pekerjaan yang dimulai oleh Stefanus.
Sinagoga Helenistik adalah tempat yang paling berbahaya bagi Saulus. Sewaktu orang-orang Yahudi Helenistik itu tidak mampu menjawab Stefanus, mereka membenci dia dan membunuh dia. Kebencian mereka terhadap Saulus bahkan lebih sengit lagi, sebab dalam benak mereka Saulus adalah orang murtad dan pengkhianat, orang yang telah mencampakkan agama dan mengkhianati mereka!30Oleh sebab itu kita tidak terkejut saat membaca, "Tetapi mereka itu berusaha membunuh dia" (9:29b)! Saulus perlu waktu tiga tahun di Damsyik dan tanah Arab untuk membuat orang-orang itu begitu marah sehingga ingin membunuh dia. Tetapi di Yerusalem ia hanya perlu waktu dua minggu (Galatia 1:18). Sekali lagi, dalam penyediaan Allah, rencana jahat itu tersingkap, dan sekali lagi dalam penyediaan Allah, Saulus memiliki teman-teman Kristen yang menyelamatkan dia. Kita baca, "Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus" (9:30). Kaisarea merupakan pelabuhan utama di Palestina, sekitar 112 kilometer barat laut Yerusalem.31 Sedangkan Tarsus adalah kampung halaman Saulus.32 Kisah 22 memberi kita rincian tentang keberangkatan dia dari Yerusalem yang tidak terdapat dalam Kisah 9.33 Dalam Kisah 22 Paulus menekankan bahwa ketika orang-orang Yahudi Helenistik itu ingin membunuh dia, jika ia diberi pilihan, ia memilih untuk tetap tinggal di Yerusalem.
Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah,34rohku diliputi oleh kuasa ilahi.35Aku melihat Dia, yang berkata kepadaku: Lekaslah, segeralah tinggalkan Yerusalem, sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang Aku. Jawabku: Tuhan, mereka tahu, bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain dan yang memasukkan mereka yang percaya kepada-Mu ke dalam penjara dan menyesah mereka. Dan ketika darah Stefanus, saksi-Mu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya. Tetapi kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain" (22:17-21).
Untuk pertama dan terakhir kalinya, Saulus berdebat dengan Tuhan. Pada intinya ia berkata "Aku rasa aku dapat meyakinkan mereka!"—dengan implikasi tambahan "Dan kalaupun aku tidak dapat, aku rela mati seperti Stefanus!"36Secara tidak langsung Tuhan menjawab, "Aku tidak siap bagi kematianmu! Tujuanmu paling akhir— memberitakan injil kepada bangsa non-Yahudi—masih menunggu di depan. Di sini engkau tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Tinggalkan kota ini, dan cepat kerjakan!" Saulus berhenti mendebat dan mulai mematuhi. Ia menyingkirkan rintangan kedegilan dengan ketundukan.
Sedikit nasihat paling penting yang dapat saya berikan kepada orang Kristen baru mana saja adalah ini: Belajarlah mempercayai Tuhan dan bersandarlah kepada hikmat-Nya! Jika Allah memberitahu Anda untuk melakukan sesuatu dalam firman-Nya, Ia adalah benar—baik Anda mengerti atau tidak mengerti alasan bagi perintah-Nya itu. Belajarlah mentaati Dia tanpa bertanya—dan bersandarlah dalam jaminan bahwa Ia akan memberkati Anda!

TFTWMS: Kis 12:5-12 - Doa Dan Kesabaran DOA DAN KESABARAN (Kis 12:5, 6, 12)
Seorang pemimpin gereja yang dihormati dipenjarakan, apakah yang dapat dilakukan oleh para anggota gereja? Kadang...
DOA DAN KESABARAN (Kis 12:5, 6, 12)
Seorang pemimpin gereja yang dihormati dipenjarakan, apakah yang dapat dilakukan oleh para anggota gereja? Kadang-kadang, para wali negeri ini ditangkap dan dipenjarakan sebagai tahanan politik di negeri lain. 17Bila ini terjadi, seluruh bangsa itu akan marah, dan pelbagai rencana yang rumit dijalankan untuk membebaskan rekan sebangsa kita ini. Gereja bisa saja mencoba taktik ini. Pidato bernada marah bisa saja dikumandangkan; pelbagai rencana diformulasikan untuk menggerakkan semua kaum laki-laki Kristen untuk mendobrak penjara. Terus terang saja, tidak satupun dari semua rencana ini akan menghasilkan sesuatu. Dari sudut pandang manusia, tidak ada yang dapat mereka lakukan.
Apakah yang gereja lakukan ketika sudah tidak berdaya? Daripada mengangkat senjata, mereka malah berlutut. "Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah" (ay. 5). Para anggota di seluruh kota berkumpul di rumah-rumah untuk mendoakan Petrus; siang malam mereka bertekun dalam doa (ay. 12). Herodes telah menutup semua pintu ke penjara, tetapi ia tidak mampu menutup pintu ke sorga.
Pada awalnya, doa sungguh-sungguh yang gereja lakukan itu faktanya mungkin tidak begitu mengesankan, namun renungkanlah kembali. Gereja itu harus mengatasi banyak rintangan sehingga harus tetap bersungguh-sungguh dalam doa. Ada rintangan kekecewaan. Tidakkah Anda mengira bahwa gereja itu telah berdoa bagi Yakobus? Terlepas dari betapa cepatnya penangkapan dan penghukuman Yakobus terjadi, sudah tentu banyak orang sudah mendoakan dia. Namun begitu, Yakobus tetap dihukum mati. Adalah wajar untuk berpikiran, "Jika Allah tidak menyelamatkan Yakobus ketika kita mendoakan dia, mengapa kita harus mendoakan Petrus?" Lalu ada rintangan keterlambatan. Mereka mendoakan Petrus setidak-tidaknya selama tujuh hari (ay. 6), namun tidak ada yang terjadi. Betapa mudahnya jika mereka mau menyerah! Di atas semua itu, ada rintangan keputusasaan. Gereja telah menerima pukulan beruntun. Satu rasul dibunuh, satunya lagi dipenjarakan. Seluruh kekuatan tentara pendudukan bersatu melawan mereka. Situasi saat itu kelihatannya tidak memungkinkan; saat itu sangat mudah jika mau putus asa ... namun mereka tetap berdoa.
Jika bisa, saya ingin sekali mengetahui isi doa saudara-saudara itu. Sebelumnya Allah pernah secara mujizatiah membebaskan rasul itu (5:19, 20), jadi mereka mungkin telah berdoa supaya hal itu terulang kembali. (Karena Yakobus tidak dibebaskan dari tahanan Herodes, tentunya mereka tidak yakin Petrus akan dibebaskan.) Karena iman Petrus telah goncang ketika Yesus diadili, mereka mungkin berdoa agar imannya tidak lemah ketika lehernya akan dipancung. (Pada sisi lainnya, sejak Hari Pentakosta, Petrus tidak pernah bimbang, bahkan ketika diancam oleh Sidang yang berkuasa. Oleh sebab itu, bahwa Petrus akan kembali bersikap tercela tampaknya diragukan.) Beberapa orang mungkin mendoakan satu hal dan yang lainnya mendoakan hal lain. Mungkin juga beberapa orang harus mengakui bahwa mereka tidak tahu apa yang harus didoakan (Roma 8:26) oleh sebab itu mereka menyerahkan masalah itu ke tangan Allah. Apapun isi doa mereka, mereka tahu bahwa satu-satunya harapan mereka terletak pada Allah.
Sebelum kita melihat doa mereka dijawab dan Petrus dibebaskan, marilah kita alihkan perhatian kita sejenak dari luar penjara ke dalam penjara. Ayat 6 dimulai dengan, "Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai." Simaklah kondisi dimana Petrus tidur. Pertama-tama, saat itu adalah malam hari sebelum ia dihukum mati. Lukas menekankan bahwa Petrus sedang tidur "Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak." (Huruf miring oleh saya.) Akankah saya tidur pada malam sebelum kepala saya dipenggal? Saya meragukannya. Selain itu, Petrus tidur di atas lantai penjara yang keras dan dingin di antara dua orang prajurit, hampir tidak mampu bergerak sebab kedua belenggu itu membelenggu dia dengan kuatnya kepada kedua prajurit itu. Dari manapun Anda melihatnya, situasinya tidaklah menunjang untuk tidur, namun Petrus dapat tidur. Kenyataannya ia tidur lelap sehingga utusan Allah itu perlu kerja keras untuk membangunkan dia!
Mengapa Petrus bisa tidur? Sudah pasti karena ia percaya kepada Allah.18Kelihatannya ia percaya bahwa apapun yang terjadi akan menjadi kemuliaan Allah, dan itu sajalah yang ia pikirkan. Oleh sebab itu, ketika kedua penawannya itu memberitahu dia tentang waktu untuk tidur, ia berbaring di tengah-tengah mereka di atas lantai yang dingin, berdoa, dan terus tidur. Ketika persoalan menghadang kita dan kita sulit tidur, seringkali alat bantu terbaik yang dapat kita miliki untuk bisa tidur adalah percaya sepenuhnya kepada Yang Mahakuasa. Pemazmur menulis, "Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman" (Mazmur 4:8). Doa dan kesabaran adalah ciri-ciri umat Kristen di dalam dan di luar penjara, baik Petrus maupun gereja.

TFTWMS: Kis 9:1--26:12 - Keyakinan Yang Kokoh KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang h...
KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang hidupnya sebelum hidupnya itu berubah. Ketika kita menyatupadukan pelbagai acuan pribadi dari pelbagai tulisan dan khotbahnya, maka gambaran yang muncul adalah seorang anak muda yang terobsesi yang punya keyakinan kokoh bahwa semua orang Kristen7harus dihancurkan dan nama Yesus dienyahkan dari muka bumi.
Saulus dilahirkan dari orang tua Yahudi di Tarsus, sebuah koloni Romawi di Kilikia dan merupakan "kota terkenal."8Keluarganya berasal dari suku kecil Benyamin (Filipi 3:5); orang tuanya memberi dia nama yang paling terkenal yang mewakili suku tersebut: Raja Saul.9Dari keluarganya itu, Saulus dari Tarsus mewarisi kekayaan, kewarganegaraan Romawi, dan kecintaan yang berkobar-kobar terhadap agama Yahudi.10Ia dibesarkan sebagai seorang Farisi (23:6), dalam "mahzab yang paling keras" dalam agama Yahudi itu.11
Saulus menghabiskan masa kecilnya di Tarsus, mempelajari Firman Allah12dan belajar berniaga.13Ketika masih remaja, ia dikirim ke Yerusalem14untuk belajar di bawah bimbingan Gamaliel,15seorang guru Yahudi yang amat terkenal. Diberkahi dengan pikiran yang kritis, semangat yang berapi-api, dan energi yang tidak pernah kendur,16ia membuat kemajuan yang pesat dalam komunitas Yahudi (Galatia 1:14). Ada kemungkinan ia pernah menjadi anggota Sanhedrin. 17Apakah hal itu benar atau tidak, yang jelas ia merupakan "salah seorang pemuda Farisi yang paling menjanjikan di Yerusalem, berada tepat di jalurnya untuk menjadi seorang pemimpin besar agama Yahudi."18
Ketika berusia tiga puluhan,19ia melihat Yudaisme yang ia cintai terancam oleh penyimpangan.20Ribuan rekannya sesama orang Yahudi berpaling dari beriman kepada Taurat Musa menjadi beriman kepada seorang tukang kayu yang tak terkenal dari Galilea yang bernama Yesus. Para imam pun banyak yang terjerat dalam ajaran bidah ini (6:7). Ia tidak dapat mengerti mengapa orang mau menjadi pengikut seorang penjahat yang dihukum dan disalibkan. Bukankah Taurat sendiri mengatakan, "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib"? (Lihat Galatia 3:13; Ulangan 21:22, 23.)
Penasihatnya, Gamaliel, mengutuk penggunaan kekerasan dalam menundukkan gerakan yang baru muncul serta mendorong kehati-hatian,21namun bagi Saulus sudah jelas bahwa Yudaisme dan agama Kristen tidak dapat hidup bersama. Jika Yudaisme mau tumbuh subur, maka agama Kristen harus dihancurkan! Didukung oleh struktur kekuatan politik di Yerusalem, ia menyusun suatu kampanye besar-besaran untuk membasmi tumor berbahaya yang menggerogoti jantung Yudaisme. 22
Belakangan ia menulis obsesi yang menguasai dirinya itu: Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara (22:4). Dan ketika darah Stefanus ... ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu .... (22:20). Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati (26:10). ... aku ... berusaha membinasakannya [jemaat Allah] (Galatia 1:13). Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak orang Kristen yang telah mati martir karena perbuatan Saulus itu.23
Ketika para pengikut Yesus melarikan diri dari Yerusalem (8:1), Saulus pasti mengira kemurtadan itu sudah dapat dibungkam. Kemudian datang berita bahwa kemana saja murid-murid Yesus itu pergi, mereka menyebarluaskan iman mereka (8:4). Orang yang kurang termotivasi mungkin sudah mengaku kalah—tetapi Saulus tidak. Ia memutuskan untuk mengejar orang-orang Kristen itu! Ini kali mereka tidak akan lolos dari dia! Strategi Saulus bergantung pada beberapa prinsip hukum:24(1) menurut kitab undang-undang Yahudi, semua orang Yahudi di seluruh dunia harus tunduk terhadap Imam Besar (oleh sebab itu, sepucuk surat dari Imam Besar akan memiliki pengaruh yang besar sekali). (2) Di bawah hukum Romawi, umat Kristen secara hukum adalah orang Yahudi— Yahudi yang murtad, namun tetap orang Yahudi25(Bangsa Romawi tidak akan terlalu peduli jika penguasa Yahudi mendisiplinkan orang-orang Yahudi yang Kristen itu).
Dengan bersenjatakan pelbagai surat dari Imam Besar (9:2; 22:5), Majelis Tua-Tua (22:5), dan para penguasa Yahudi lainnya (26:10, 12), Saulus memimpin kelompok bersenjatanya menuju "ke kota-kota asing." 26Dengan bantuan para pengurus sinagoga setempat, ia mengumpulkan para pengikut Yesus dan menyeret mereka kembali ke Yerusalem untuk dihukum. Dalam pembukaan pasal 9, Saulus sedang menyiapkan perjalanannya paling ambisius sejauh ini—perjalanan ke kota kuno, Damsyik.
Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh27murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,28[dan semua Majelis Tua-Tua29] dan meminta surat kuasa dari padanya30untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik,31supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan32yang mengikuti Jalan Tuhan,33ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem [sebagai tawanan untuk dihukum34] (9:1, 2).
Damsyik adalah salah satu pusat populasi manusia terbesar dalam jarak perjalanan yang pantas, sekitar 225 kilometer arah utara timur laut Yerusalem.35Perlu waktu hampir satu minggu untuk sampai ke kota itu dengan berjalan kaki.36
Para penafsir sudah dengan leluasanya membayangkan pergolakan yang berkecamuk di dalam hati Paulus saat perjalanan itu sedang berlangsung,37tetapi kita harus berhati-hati. Anak muda yang penuh semangat ini punya banyak hal untuk dipikirkan dalam perjalanan itu: 38khotbah Stefanus yang penuh kuasa dan cara dia mati, fakta dimana para pengikut Yesus tetap mempertahankan iman mereka meskipun dianiaya, dan bahkan argumentasi Gamaliel bahwa agama Kristen akan mati secara alami jika tidak berasal dari Allah. (Agama Kristen tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sekarat!) Pada waktu yang sama, kita harus menghormati pernyataan rasul itu sendiri mengenai keadaan pikirannya sebelum hidupnya berubah:
"Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah" (23:1). ... Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku, ... (2 Timotius 1:3). Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret (26:9).
Galatia 1:15a menyiratkan bahwa Paulus belakangan memutuskan bahwa segala sesuatu yang terjadi telah membawa dia kepada detik-detik perubahan hidupnya, namun untuk menggambarkan dia sebagai orang yang terpukul batinnya sebelum Kristus menampakkan diri adalah suatu penekanan kasus yang sangat berlebihan.39 Saulus adalah orang yang penuh dengan keyakinan yang tak tergoyahkan baik di awal maupun di akhir perjalanannya. Perubahan hidupnya bukanlah akibat dari kata hatinya yang menuduh, melainkan karena belas kasihan Kristus!

TFTWMS: Kis 9:10--22:16 - Orang Kristen Yang Tidak Bersemangat ORANG KRISTEN YANG TIDAK BERSEMANGAT (Kis 9:10-17; 22:10, 12-16)
Tuhan membiarkan Saulus dalam kegelapan—secara harfiah, secara rohani, dan secara ...
ORANG KRISTEN YANG TIDAK BERSEMANGAT (Kis 9:10-17; 22:10, 12-16)
Tuhan membiarkan Saulus dalam kegelapan—secara harfiah, secara rohani, dan secara intelektual—selama tiga hari.5Mengapa? Sebelumnya, dalam kitab Kisah tidak ada pendosa yang menyesal diperlakukan seperti ini, jadi pasti ada alasannya.6Mungkin Tuhan meninggalkan Saulus sendirian untuk "menghitung biaya" komitmennya (band. Lukas 14:28); ia harus mengorbankan segala sesuatu yang berharga baginya (band. Filipi 3:7). Mungkin Tuhan memberi kesempatan kepada orang-orang Yahudi untuk melihat kebutaan Saulus, supaya mereka dapat lebih terkesan ketika perubahan hidup Saulus telah lengkap.7
Saya biasa mengatakan bahwa Tuhan perlu tiga hari untuk menemukan seorang penginjil yang cukup berani untuk mendekati sang penyiksa yang kejam itu. Hal itu saya katakan sambil bercanda, sebab jika Tuhan benar-benar kehendaki, Ia pasti dapat menempatkan seorang penginjil menanti di depan pintu gerbang kota Damsyik sebagaimana Ia pernah menyuruh seorang penginjil menanti datangnya sida-sida di sebuah jalan. Memang benar ketika Tuhan akhirnya menemui penginjil itu,8penginjil itu kurang bersemangat untuk menemui Saulus.
"Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias.9Firman Tuhan [Yesus10] kepadanya dalam suatu penglihatan: ‘Ananias!’ Jawabnya: ‘Ini aku, Tuhan!’" (9:10). Jangan kacaukan Ananias yang pencinta uang dalam pasal 5 dengan anak Allah yang setia ini. Ananias ini adalah "seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ" (22:12).11Ketika Yesus menampakkan diri kepada dia, awalnya ia menjawab dengan positif: "Ini aku, Tuhan." (Band. 1Samuel 3:1-18; Yesaya 6:8-13.) Saya dapat bayangkan Ananias dengan segera mengambil pena dan beberapa lembar kertas untuk menuliskan perintah Tuhan. 12
Yesus memulainya dengan, "Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus" (9:11a).
Ananias mencatat. "Jalan yang bernama Jalan Lurus.
Titik."
"Dan carilah di rumah Yudas" (9:11b).
"Rumah Yudas. Titik."
"... carilah ... seorang dari Tarsus ...." (9:11c).
Saya bayangkan Ananias mulai ragu-ragu, lalu bergumam: "Dari Tarsus. Titik."
"... seorang ... yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi" (9:11d, 12; huruf miring oleh saya).
Saya lihat Ananias menjatuhkan penanya. "Seorang yang bernama Saulus? Tuhan, saya tahu benar tentang orang ini.
Biar saya ceritakan kepada-Mu tentang orang ini!"
Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu13di Yerusalem.14Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu" (9:13, 14).15
Ketika Tuhan memberi perintah, kata "Tidak" bukanlah jawaban yang Ia mau dengar. Yesus mengulangi perintah-Nya untuk "pergi," dengan menambahkan kata-kata penjelasan: Ananias menyebut Saulus sebagai seorang penganiaya, namun Yesus melihat ke depan bukan ke belakang. Yang Yesus lihat bukanlah seorang pembunuh, melainkan "alat pilihan bagi-Ku16untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain17serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku" (9:15, 16).
Perkataan Yesus itu menggambarkan "Suka-Duka (The Agony and the Ecstasy)"18pelayanan Saulus. "Sukanya" adalah bahwa ia akan memperoleh kehormatan membawa nama Yesus "kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel." Yang pertama kali disebut adalah bangsa-bangsa lain, sebab ini merupakan misi khusus Paulus. Raja-raja yang di hadapannya ia akan berdiri adalah termasuk Herodes Agripa (lihat 25:23-26) dan Nero.19
"Dukanya" tercermin dalam kata-kata "Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."20Ada ironi di dalam perkataan Yesus ini: Orang yang datang ke Damsyik dengan niat untuk menimbulkan penderitaan malahan harus menanggung penderitaan. Ketika Tuhan memanggil kita untuk melayani, biasanya Ia juga memanggil kita untuk menderita (2Timotius 3:12).
Sebelum kita berlalu dari perintah Tuhan kepada Ananias ini, beberapa kata dalam ayat 12 harap digarisbawahi: "ia melihat ... seorang ... masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi." (Huruf miring oleh saya.) Timbul beberapa perdebatan mengenai mengapa Ananias menumpangkan tangannya ke atas Saulus. Teks itu dengan jelas mengatakan bahwa tujuan penumpangan tangan itu adalah untuk memulihkan penglihatan Saulus.
Ananias tidak berkata "tidak" untuk yang kedua kalinya:
Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus,21katanya: "Saulus, saudaraku, 22Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus" (9:17). Simaklah Ananias tidak mengatakan bahwa penumpangan tangannya itu adalah untuk melimpahkan Roh Kudus ke atas Saulus, sebaliknya ia diutus untuk dua tujuan: (1) supaya Saulus dapat melihat kembali dan (2) supaya Saulus dipenuhi oleh Roh Kudus. Sebagaimana sudah Yesus katakan sebelumnya, penumpangan tangan Ananias itu untuk menyelesaikan tujuan yang pertama. Ananias berkata, "Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah!" (22:13). "Dan seketika itu juga seolah-olah selaput23gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi [Dan seketika itu juga (ia) melihat kembali dan menatap dia]" (9:18a; band. 22:13).
Ananias kemudian mengulangi tantangan utama yang diberikan oleh Yesus di jalan itu:24
Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar25dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang26tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar27(22:14, 15). Pengulangan kata-kata itu mengukuhkan Ananias sebagai utusan Tuhan dan, pada waktu yang sama, memberi bobot pada tugas itu.
Saulus masih belum diberitahu apa yang ia "harus perbuat" untuk diselamatkan. Ananias menatap Saulus yang tengah berlutut itu, air mata mengalir di pipinya, dan ia menyampaikan perintah Tuhan: "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"28(22:16).
Sewaktu saya masih kanak-kanak, para pengkhotbah kebangunan rohani dari denominasi biasa berteriak, "Diselamatkan seperti Saulus diselamatkan di jalan menuju Damsyik! Milikilah penglihatan, dengarkanlah suara itu, milikilah pengalaman!" Jika Saulus sudah diselamatkan di jalan menuju Damsyik, maka Tuhan pasti tidak tahu soal itu, sebab Ia sendiri memberi tahu Saulus, "Bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat" (9:6; huruf miring oleh saya). Saulus juga tidak tahu soal itu, sebab ia masih bertanya, "Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?" (22:10) dan kemudian ia berpuasa dan berdoa selama tiga hari. (Jika Saulus sudah selamat, maka ia adalah orang selamat yang paling merana di dalam seluruh isi Kitab Suci!) Selanjutnya, penginjil terilham dari Allah juga tidak tahu soal itu, sebab ia memberitahu Saulus, "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!" (22:16; huruf miring oleh saya).
Saulus sudah percaya kepada Yesus, namun dosa-dosanya masih perlu disucikan. Ia sudah bertobat dari dosa-dosanya,29namun dosa-dosanya itu masih perlu disucikan. Ia sudah mengakui Kristus sebagai "Tuhan," namun dosa-dosanya masih perlu disucikan. Menurut utusan Allah itu, dosa-dosa Saulus tidak akan disucikan sampai ia dibaptiskan—diselamkan dalam air.
Ini tidak berarti air Damsyik memiliki kuasa istimewa untuk menyucikan dosa. Air yang dengannya Saulus dibaptis adalah air yang sama yang digunakan oleh penduduk Damsyik untuk memasak makanan dan mencuci pakaian mereka. Kitab Suci menekankan bahwa dosa-dosa kita disucikan dalam darah Yesus (Wahyu 7:14; band. Wahyu 1:5; simak KJV). Darah Kristus adalah yang menyucikan dosa kita; sedangkan baptisan adalah saat dimana darah-Nya itu menyucikan dosa-dosa kita.
Beberapa orang mengatakan bahwa cara seorang pendosa diselamatkan adalah dengan berdoa kepada Allah. Jika Saulus perlu melakukan "doa orang berdosa"30agar diselamatkan, maka ia sudah dalam posisi tubuh yang tepat ketika Ananias menghampiri dia—namun secara tidak langsung penginjil itu malah berkata, "Berhenti mengulur-ulur waktu! Bangkitlah. Berhenti berdoa dan mulailah mentaati!" Orang berdosa yang masih meminta Allah untuk mengasihi dia atau menyelamatkan dia adalah sama dengan "berdiam diri" (KJV), sebab Allah telah melakukan semua yang dapat Ia lakukan untuk meyakinkan orang berdosa bahwa Ia mengasihi dia, dan semua yang dapat Ia lakukan untuk menghasilkan keselamatan bagi orang berdosa (Yohanes 3:16). Sekarang terserah kepada orang berdosa itu sendiri untuk menjawab dalam ketaatan. "Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"31

TFTWMS: Kis 12:1-10 - Penganiayaan Dan Penjara PENGANIAYAAN DAN PENJARA (Kis 12:1-6, 10)
Pasal 12 dimulai dengan, "Kira-kira pada waktu itu ...." (ay. 1a). "Waktu itu" mengacu ...
PENGANIAYAAN DAN PENJARA (Kis 12:1-6, 10)
Pasal 12 dimulai dengan, "Kira-kira pada waktu itu ...." (ay. 1a). "Waktu itu" mengacu kepada akhir dari pasal sebelumnya, ketika murid-murid di Antiokhia memutuskan untuk mengirim bantuan kepada umat Kristen di Yudea. Pada waktu yang hampir bersamaan, 1"Raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat 2[dengan maksud untuk melukai mereka]"3(ay. 1b). Semenjak perubahan hidup Saulus, gereja di Yerusalem berada dalam keadaan damai (9:31); sekarang kedamaian di situ mulai terusik.
Ini merupakan penganiayaan keempat terhadap gereja yang tercatat dalam kitab Kisah. Yang keempat ini berbeda dari yang tiga pertama dimana yang memulai bukanlah Sanhedrin, melainkan seorang wakil pemerintah Romawi —Raja Herodes.4Ini adalah Herodes Agripa I, cucu dari Herodes yang Agung yang pernah memerintahkan pembunuhan anak-anak bayi ketika Yesus dilahirkan.
Pada saat peristiwa dalam pasal 12 terjadi, Herodes ini memerintah atas seluruh Palestina. Seperti semua penguasa Palestina yang ditunjuk oleh Roma, Herodes ini memiliki istana di Kaisarea, dan biasanya ia datang ke Yerusalem hanya pada hari-hari perayaan. Dalam Kisah 12, ia tampaknya datang ke Yerusalem untuk menyongsong datangnya perayaan Paskah. Pada waktu itulah ia memulai penganiayaan atas gereja untuk memperoleh dukungan dari para bawahannya. Pada awalnya gereja telah menikmati dukungan dari penduduk Yerusalem (2:47), namun kini sudah berubah.
Penginjilan Stefanus telah membuat banyak orang menentang gereja (6:12), dan diterimanya bangsa non-Yahudi baru-baru ini kemungkinan telah menambah kebencian mereka. Sekarang, sebagai suatu langkah hubungan masyarakat, Herodes memutuskan untuk menyiksa para pengikut Yesus.
Rincian lain menandai penganiayaan ini. Dahulu, Sidang itu pernah menangkap para rasul, namun mereka belum pernah berhasil memenjarakan atau membungkam para rasul itu. Penganiayaan yang berikut ini terfokus pada para anggota "biasa" gereja daripada kepada Kedua belas rasul (8:1). Sekali lagi Herodes memusatkan sasarannya ke arah para rasul, yang tampaknya seperti para pemimpin yang tidak bisa disentuh. Tidak heran semua orang, di dalam dan luar gereja, terkejut ketika untuk pertama kalinya seseorang berhasil membunuh salah seorang dari Kedua belas rasul itu. Paman Herodes, yaitu Herodes Antipas, adalah orang yang memerintahkan untuk memenggal kepala Yohanes Pembaptis, dan Herodes ini memakai taktik yang sama. "Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang" (12:2).5
Pengendalian diri Lukas dalam mencatat kejadian yang mengejutkan ini sangatlah luar biasa.6Dalam teks aslinya ia hanya menggunakan tujuh kata untuk menceritakan penganiayaan pertama atas seorang rasul! Yakobus yang dibunuh ini merupakan bagian dari orang-orang lingkar dalam Yesus yang diistimewakan.7Kematiannya telah diramalkan oleh Yesus ketika ibu Yakobus dan Yohanes, karena memiliki pikiran tentang suatu kerajaan politis,8meminta agar anak-anaknya diberikan kedudukan yang berkuasa di kanan dan kiri Yesus. Yesus dibuat takjub. Ia memberitahu Yakobus dan Yohanes, "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta," kemudian bertanya, "Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" (Matius 20:22). Yesus sedang berbicara tentang cawan penderitaan yang menantikan dia. Dengan yakinnya Yakobus dan Yohanes menjawab, "Kami dapat." Lalu Yesus dengan sedih berkata, "Cawan-Ku memang akan kamu minum, ...." 9(Matius 20:22, 23; huruf miring oleh saya). Kemungkinan perkataan Yesus itu terlintas dalam pikiran Yakobus ketika ia meletakkan lehernya di atas balok pancung. Ia pasti berpikir, "Aku tidak tahu apa yang aku minta, bukan?"10
Respon masyarakat atas pemancungan Yakobus sesuai dengan harapan Herodes: "Ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi" (ay. 3a). Ia memutuskan jika membunuh rasul nomor tiga saja sudah membuat mereka senang, maka membunuh rasul nomor satu akan membuat mereka menjadi bawahan yang akan setia seumur hidup! "Ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus"; "Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit" (ay. 4a).
Sewaktu menceritakan penahanan Petrus, Lukas menambahkan sebuah catatan editorial: "Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi" (ay. 3c). "Hari raya Tidak Beragi" mengacu kepada perayaan makan roti tak beragi selama seminggu penuh dan diakhiri dengan perayaan Paskah. Pada era Perjanjian Baru, dua hari raya itu dijadikan satu dan hanya disebut Paskah. 11Lukas bisa jadi sedang memberitahu para pembacanya mengapa Herodes berada di Yerusalem; sebagaimana ditulis sebelumnya, para gubernur Romawi datang dari Kaisarea ke Yerusalem untuk hari-hari perayaan khusus seperti hari Paskah. Boleh jadi, Lukas juga sedang memberi isyarat bahwa Herodes, sebagai seorang aktor yang flamboyan, 12memilih waktu dimana ia akan memiliki para penonton terbanyak; Yerusalem dibanjiri oleh banyak orang Yahudi selama minggu Paskah. Bagaimanapun, memulai penganiayaan pada hari perayaan akan menimbulkan masalah bagi Herodes. Penahanan, "pengadilan," dan pelaksanaan hukuman mati Yakobus telah berjalan dengan mulus, ini mungkin merupakan kasus yang diselesaikan dengan terburu-buru menjelang hari perayaan itu. Pada saat Petrus ditangkap, mereka sedang merayakan hari perayaan itu. Sebuah pelaksanaan hukuman mati di depan umum pada hari suci akan melukai hati bangsa Yahudi (Markus 14:2). Bagi Herodes, ini hanya merupakan sedikit halangan, dan ia bisa memanfaatkannya untuk keuntungan dia. Penantian itu berlangsung selama seminggu. Lalu, "sehabis Paskah,"13ia akan "menghadapkannya ke depan orang banyak" (ay. 4b). Herodes sudah pasti telah merencanakan ke atas Petrus nasib yang sama seperti Yakobus (12:11).14
Selama tujuh hari masa perayaan itu, Herodes tidak memberi Petrus kesempatan meloloskan diri. Ia merubah penjara Romawi di Yerusalem15menjadi penjara dengan penjagaan super ketat. Biasanya, tahanan politik akan ditempatkan dalam penjara biasa. Petrus ditempatkan dalam penjara bagian dalam, dan antara dirinya dan kebebasan terdapat tiga pintu kawal yang terkunci (ay. 10). Umumnya, tidak ada penjaga khusus yang ditugaskan untuk menjaga tahanan politik; atau kalaupun ada yang ditugaskan, hanya satu penjaga bergiliran menjaga tahanan itu. Bagaimanapun, ketika Herodes menangkap Petrus, "Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit" (ay. 4a; huruf miring oleh saya). Kata Yunani yang diterjemahkan "regu" mengacu kepada regu yang terdiri empat prajurit;16artinya enam belas prajurit ditugaskan untuk menjaga Petrus. (Setiap regu dari keempat regu itu bertanggung jawab terhadap tugas jaga bergantian selama tiga jam.) Selanjutnya, dalam kasus-kasus yang ekstrim, satu prajurit dibelenggu bersama satu tahanan pada malam hari, namun Petrus setiap malam dibelenggu bersama dua prajurit, satu prajurit di masing-masing sisinya (ay. 6). Prajurit ketiga dalam tim itu berjaga-jaga antara sel bagian dalam dengan pintu gerbang bagian luar (ay. 10). Semua ini merupakan tambahan penjagaan bagi keamanan penjara biasa. Dari sudut pandang manusia, Petrus mustahil dapat meloloskan diri. Saya dapat membayangkan Herodes menyeringai di depan Sidang dan berkata, "Saya dengar kalian menemui kesulitan untuk memenjarakan Petrus. Biar saya tunjukkan kepada kalian bagaimana saya melakukannya!" Amatilah orang-orang yang sedang berkabung yang berdiri di sisi kuburan Yakobus, dan kemudian renungkanlah Petrus yang berada dalam penjara. Garisbawahilah pemikiran ini dalam pikiran Anda: orang Kristen mempunyai masalah; dalam kehidupan ini, kejahatan kelihatannya sering berjaya. Kita harus menghadapi kenyataan ini. Mereka ada di abad pertama; mereka juga ada di zaman kini. Bagaimanapun, pandang kembali teks kita dan simaklah bahwa kita baru meneliti hanya beberapa ayat dalam pasal 12. Cerita itu belum selesai! Alur cerita sebuah novel tidak berakhir hanya dalam beberapa halaman pertama; Anda harus terus membacanya sampai halaman terakhir untuk mengetahui bagaimana cerita itu berakhir. Situasi Anda mungkin terlihat sama mustahilnya seperti Petrus, namun Allah belum mengetuk palu! Ketika godaan dan pencobaan menerpa hidup Anda, sadarilah dengan sebaik-baiknya. Percayalah kepada Tuhan!

TFTWMS: Kis 12:1-23 - Orang Yang Menyangka Dirinya Allah 4 ORANG YANG MENYANGKA DIRINYA ALLAH (12:1-3, 18-23)
Suatu hari, ketika Raja Nebukadnezar sedang berjalan-jalan di atap istana kerajaannya, ia berpik...
4 ORANG YANG MENYANGKA DIRINYA ALLAH (12:1-3, 18-23)
Suatu hari, ketika Raja Nebukadnezar sedang berjalan-jalan di atap istana kerajaannya, ia berpikir, "Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?" (Daniel 4:30). Selagi ia mengucapkan perkataan itu, sebuah suara terdengar dari langit:
Kepadamu dinyatakan, ya raja Nebukadnezar, ... kerajaan telah beralih dari padamu; engkau akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggalmu akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepadamu akan diberikan makanan rumput seperti kepada lembu; ... hingga engkau mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya! (Daniel 4:31-32).
Pada saat itu juga Nebukadnezar diserang penyakit yang membuat dia bersikap seperti binatang.1Ia pergi ke lapangan—kemungkinan taman istana—"dan makan rumput seperti lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai rambutnya menjadi panjang seperti bulu burung rajawali dan kukunya seperti kuku burung" (Daniel 4:33).
Ketika kesehatan raja pulih kembali, ia mengakui bahwa Yehovah berperan besar atas kejayaannya: "Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak" (Daniel 4:37).
Garis bawah ilah perkataan "yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak." Dalam pelajaran ini kita akan melihat bukti yang sangat kuat atas kebenaran pernyataan itu.
Rekan imbangan Nebukadnezar di Perjanjian Baru adalah Herodes Agripa I. Ini adalah Herodes yang menghukum mati rasul Yakobus; Herodes yang menangkap Petrus dan berniat untuk membunuh dia. Sejalan dengan perkembangan pelajaran kita, kita akan melihat bagaimana Herodes menerima sebutan "allah," dan bagaimana Tuhan merendahkan dia.
KELUARGA HERODES
Untuk memahami Herodes Agripa I, kita perlu melihat latar belakangnya. Ia adalah " orang yang menyangka dirinya Allah" sebab ia berasal dari keluarga yang menyangka diri mereka dewa. 2Kehidupan dan keberun-tungan keluarganya—keluarga Herodes— berkali-kali berpapasan dengan kehidupan Yesus dan murid-murid mula-mula.
Paling tidak ada sebelas keluarga Herodes yang disinggung di dalam Perjanjian Baru, sepuluh dari mereka disinggung namanya. Supaya mudah Anda pahami, Anda perlu mengerti bahwa sebutan "Herodes" sudah menjadi gelar dan juga nama. Beberapa orang ada yang disebut "Herodes," yang dapat membingungkan mereka yang tidak mengenal baik keluarga ini. Untuk membantu menyeleksi para anggota keluarga itu dan untuk memahami lebih baik lagi Herodes Agripa I, marilah kita periksa cabang-cabang khusus dalam pohon silsilah keluarganya.3
Penelitian kita dimulai dari Herodes Yang Agung, kakek dari Herodes Agripa I. Herodes Yang Agung ini (dalam Kitab Suci hanya disebut "Herodes"; lihat Lukas 1:5) sangat dikenal sebagai Herodes yang membunuhi anak-anak bayi ketika Yesus lahir (Matius 2:1-19). Ia berkebangsaan Edom,4keturunan Esau. Awalnya, bangsa Edom ini ditaklukkan oleh para pejuang kemerdekaan Yahudi yang disebut Makabis, 5dimana pada saat itu kaum pria Edom dipaksa untuk bersunat. Hanya dengan khayalan luar biasa bangsa Edom ini dapat disebut Yahudi atau mualaf Yahudi. Bagaimanapun, Herodes melakukan perkawinan dengan Yudaisme; satu dari sepuluh perkawinannya adalah dengan seorang perempuan Yahudi, Mariamne, seorang putri raja keturunan para pahlawan Makabis.
Sewaktu masih muda, Herodes Yang Agung menjadi gubernur Galilea. Perlahan-lahan, ia diberi tanggung jawab atas wilayah yang lebih luas, ditambah dengan gelar raja. Pada umumnya, bangsa Yahudi tidak menyukai dia, namun partai Herodes berkembang, separuh bersifat agamis separuh lagi politis (Matius 22:16; Markus 3:6; 12:13). Herodes ini dikenal gemar terhadap bangunan, 6 pencapaiannya yang paling akbar adalah membangun kembali Bait Allah di Yerusalem.7Ia juga terkenal karena ketakutannya terhadap musuh-musuh politiknya.8Karena takut ketenaran keluarga Makabis akan berlanjut terus, maka secara sistematis ia melenyapkan mereka, termasuk kedua anak laki-lakinya yang dilahirkan oleh Mariamne.
(Ketika orang tega membunuh anaknya sendiri, jangan kita terkejut bahwa ia pun tega membunuh anak orang lain!) Akhirnya, ia membunuh Mariamne, kemungkinan satu-satunya isteri yang pernah ia cintai. Herodes Yang Agung ini memerintah selama tiga puluh tujuh tahun, akhirnya ia mati karena penyakit yang menjijikan dan tidak dapat disembuhkan (Matius 2:19, 20 menyinggung tentang kematiannya). Ketika ia mati, Roma membagi wilayahnya menjadi empat bagian, setiap bagian diperintah oleh seorang tetrarch ("penguasa seperempat bagian").9Masing-masing ketiga anak laki-laki Herodes Yang Agung ini (para paman Herodes Agripa I) menerima seperempat bagian, dan seperempat bagian lagi diperuntukkan untuk non-Herodes yang bernama Lisanias (Lukas 3:1).
Salah satu anaknya, Arkhelaus, dijadikan tetrarch atas Yudea, Samaria, dan Idumea (Edom). Ia terkenal akan sifat bengisnya. Karena takut akan Arkhelaus, Yusuf, Maria, dan Yesus tidak pulang ke Betlehem, yang berada di bawah wilayah Arkhelaus, tetapi pergi ke Nazareth di Galilea (Matius 2:19-23). Karena memakai kekuatan yang berlebihan dalam menghukum bangsa Yahudi, Arkhelaus akhirnya dibuang ke Gaul pada 6 S.M. Roma kemudian menempatkan beberapa gubernur atas wilayah itu (yang kelima adalah Pontius Pilatus; Lukas 3:1). Anak lainnya, Herodes Antipas (dalam Kitab Suci hanya dikenal sebagai "Herodes"; Lukas 8:3) menjadi tetrarch atas wilayah Galilea dan Perea (Matius 14:1; Lukas 3:1, 19; 9:7; lihat juga Kisah 13:1). Dari antara para Herodes, ia adalah yang paling dikenal baik sebab ia memerintah pada masa pelayanan pribadi Yesus (ia memerintah di Galilea, tempat dimana Yesus melakukan karya teragung-Nya). Herodes ini digambarkan oleh Kitab Suci sebagai licik (Lukas 13:31, 32), percaya takhyul (Matius 14:1, 2; lihat juga Lukas 9:7-9), dan sebagai suatu pengaruh yang mengacaukan bangsa (Markus 8:15). Karena dibakar oleh hawa nafsu, Herodes Antipas mencampakkan satu isterinya 10agar dapat memiliki Herodias, kemenakan perempuannya11dan isteri dari saudara tirinya, Herodes Filipus I. Ketika Yohanes Pembaptis menegur dia mengenai kebejatan moralnya itu, pemberita kabar baik ini dipenggal kepalanya (Matius 14:1-12; Markus 6:14-29). Belakangan, ketika Yesus sedang diadili, Pilatus mengirim Dia kepada Herodes Antipas, dan raja ini mengizinkan orang-orangnya mempermalukan Yesus (Lukas 23:7-12, 15; lihat juga Kisah 4:27). Herodes Antipas akhirnya dituduh melakukan pengkhianatan tingkat tinggi dan dibuang ke Gaul, tempat dimana ia mati dalam kesengsaraan yang amat sangat.
Anak ketiga Herodes Yang Agung, Herodes Filipus II, dijadikan tetrarch atas Iturea dan Trakhonitis.12Ia adalah "Filipus" yang disebut dalam Lukas 3:1 dan tidak sejahat Herodes lainnya. 13Herodes Yang Agung juga punya anak lain yang bernama Filipus. Filipus yang lain ini ("Herodes Filipus I") juga hanya disebut "Filipus" di dalam Perjanjian Baru. Ia adalah suami pertama Herodias (Matius 14:3; Markus 6:17; Lukas 3:19) dan ayah dari anak perempuan Herodias, Salome. Ini membawa kita kepada Herodes Agripa I—cucu dari Herodes Yang Agung; kemenakan laki-laki Arkhelaus, Herodes Antipas, Herodes Filipus II, dan Herodes Filipus I; anak dari Aristobulus (salah satu anak Herodes Yang Agung yang tidak disebut dalam Kitab Suci).14Herodes Agripa I hanya disebut "Herodes" dan hanya disinggung dalam Kisah 12. Sebentar lagi kita akan memeriksa kehidupannya dengan lebih cermat lagi; namun sebelumnya, marilah kita dengan cepat menyelesaikan penelitian kita terhadap para anggota keluarga Herodes yang disebut dalam Kitab Suci.
Herodes Agripa I memiliki seorang saudari perempuan yang bernama Herodias, yang (seperti telah ditulis) menikahi pamannya yang pertama dan kemudian pamannya yang kedua. Ia disebut dalam Matius 14:3, 6; Markus 6:17, 19, 22; dan Lukas 3:19. Ia punya seorang anak perempuan (Salome) dari perkawinannya dengan pamannya yang pertama, Herodes Filipus I. Salome menari untuk suami Herodias yang kedua, Herodes Antipas, dan kemudian (didorong oleh ibunya) meminta kepala Yohanes Pembaptis. Dalam Matius 14:6-11 dan Markus 6:22-28, anak perempuan ini disinggung tetapi tidak disebut namanya.
Herodes Agripa I sendiri punya empat anak, tiga di antaranya akan kita jumpai belakangan dalam kajian kita tentang kitab Kisah: Drusila, isteri Feliks, gubernur Romawi (24:24); Herodes Agripa II (disebut "Agripa"; 25:13-26:32); dan Bernike (25:13), yang hubungan zinanya dengan kakak laki-lakinya, Agripa, mengejutkan bahkan orang kafir sekalipun.
Itulah tokoh-tokoh Herodes yang disinggung dalam Perjanjian Baru. Saya tidak merinci kesombongan dan kebejatan moral mereka, namun semoga saja apa yang telah dikatakan cukup untuk mengungkapkan bahwa ini merupakan satu keluarga dimana setiap anggotanya menggunakan talenta mereka untuk memuaskan nafsu pribadi mereka. The International Standard Bible Encyclopedia berkata seperti ini tentang para Herodes itu:
Nama Herodes ... menandakan "kepahlawanan," suatu nama yang tidak secara menyeluruh dapat diterapkan ke atas keluarga itu, yang disifatkan dengan kelicikan dan penipuan ketimbang kepahlawanan ... Sejarah keluarga Herodes tidak kurang dalam unsur-unsur kehebatannya, namun apapun bentuk unsur-unsur ini dan di atas siapa unsur-unsur itu didapati, dalam setiap kasus unsur-unsur itu diredupkan oleh egoisme yang penuh kebencian yang menodai keluarga itu, akar dan dahannya. Beberapa pangeran Herodes terbukti punya bakat; namun bakat-bakat itu digunakan secara salah, tidak menyisakan tanda-tanda kebaikan bagi bangsa Israel ... Sejarah seluruh keluarga itu merupakan pertikaian yang tiada henti, kecurigaan, intrik, dan pelanggaran susila yang menghebohkan.15
KEGAGALAN HERODES (Kis 12:1-3, 18-23)
Sambil selalu mengingat asal-usul dan prilaku Herodes Agripa I ini, marilah kita kembali kepada riwayat pribadinya.
Salah satu dari dua anak laki-laki Mariamne yang dibunuh oleh Herodes Yang Agung adalah Aristobulus. Pada waktu Aristobulus dibunuh ia mempunyai seorang anak laki-laki berusia empat tahun yang bernama Herodes Agripa.16Untuk melindungi cucu laki-lakinya itu, Mariamne mengirim dia ke Roma, dimana ia bertumbuh di dalam istana kerajaan. Di antara teman-temannya di keluarga kerajaan itu adalah Klaudius dan Kaius Kaligula. Ketika Kaligula bertakhta, wilayah kekuasaan Herodes Filipus II, paman Herodes Agripa, yang telah mati tiga tahun sebelumnya diberikan kepada Herodes Agripa. Ketika pamannya itu, Herodes Antipas, dibuang, wilayah kekuasaannya itu oleh Kaligula diberikan juga kepada Herodes Agripa. Ketika Kaligula dibunuh dan Klaudius bertakhta, kaisar baru itu memberi Herodes Agripa kontrol atas Yudea, Samaria, dan Idumea, yang sebelumnya diperintah oleh para gubernur. Demikianlah Herodes Agripa memperoleh kembali seluruh wilayah Herodes Yang Agung—dan bahkan lebih dari itu. "Ia mengontrol lebih banyak wilayah dibandingkan dengan raja Yahudi mana saja sejak Salomo."17
Untuk pertama kalinya sejak pendudukan Romawi, bangsa Yahudi memiliki seorang penguasa yang memiliki darah Yahudi di dalam dirinya.18Dalam kehidupan pribadinya, Herodes Agripa terus melakukan perbuatan tak senonoh gaya Romawi, namun di depan umum ia melaksanakan pelbagai tata cara dan perayaan Yahudi. Karena secara politik hal itu bermanfaat, maka ia menghadapi bangsa Yahudi itu secara bijaksana dan mewakili kepentingan mereka di Roma, menetapkan gencatan senjata yang tidak berlangsung mulus antara Roma dan bangsa Yahudi. Ia boleh saja tidak memperoleh gelar "Warga Tahun Ini" di Palestina, tetapi ia lebih populer daripada Herodes mana saja sebelum dia. Memulai kembali penganiayaan terhadap gereja semata-mata merupakan bagian dari agendanya untuk memperoleh kebaikan hati bangsa Yahudi.
Pada waktu pelbagai kejadian dalam pasal 12 itu dikisahkan, Herodes Agripa sedang berada pada puncak kekuasaan dan kecemerlangannya. Di akhir pasal itu, kita melihat dia dengan senang hati menerima julukan "allah," namun prilaku dia dalam pasal itu menunjukkan bahwa ia siap untuk percaya bahwa ia memang Allah, jauh sebelum orang banyak itu memanggil dia demikian. Dalam Kisah 12 ia ditonjolkan dalam tiga adegan; dalam masing-masing adegan itu ia muncul sebagai "orang yang menyangka dirinya Allah."
Dalam adegan pertama (telah dipelajari dalam pelajaran sebelumnya), Herodes telah memerintahkan pembunuhan Yakobus dan penahanan Petrus untuk menyenangkan hati bangsa Yahudi:
Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus ... (ay. 1-3).
Tidak ada petunjuk bahwa Herodes melakukan hal ini dikarenakan ia memiliki rasa permusuhan terhadap umat Kristen atau semangat keagamaan untuk melestarikan Yudaisme. Ia melakukannya semata-mata sebagai masalah kepraktisan politik. Pada kenyataannya, berkenaan dengan keterkaitan yang panjang antara keluarga Herodes dengan Yesus dan para pengikut-Nya, kita harus simak bahwa pada umumnya19penganiayaan oleh para Herodes terhadap orang-orang yang berhubungan dengan Yesus tidak pernah ada yang bersifat pribadi. Herodes-Herodes itu tidak mempunyai keinginan membara untuk menghancurkan agama Kristen; yang mereka miliki semata-mata keinginan membara untuk meninggikan diri mereka sendiri. Pembunuhan besar-besaran oleh mereka disifatkan sebagai berdarah dingin yang cocok untuk kepentingan mereka sendiri. Dengan perbuatannya menganiaya para rasul itu, Herodes sebenarnya sedang mengatakan, "Aku adalah Allah; oleh sebab itu, Aku Omnipotent . 20Aku dapat melakukan apa saja yang aku inginkan!"
Adegan kedua yang menonjolkan Herodes dalam Kisah 12 terjadi setelah Petrus secara mujizatiah dibebaskan dari penjara. "Pada keesokan harinya gemparlah prajurit-prajurit itu. Mereka bertanya-tanya apakah yang telah terjadi dengan Petrus" (ay. 18). Satu alasan mengapa para prajurit itu begitu gempar sudah tentu karena mereka takut terhadap apa yang Herodes akan lakukan ketika ia tahu bahwa Petrus telah lolos dari cengkeraman tangannya. Pencarian besar-besaran dilakukan terhadap Petrus— di dalam penjara, di seluruh kota, di daerah pedalaman.21
"Herodes menyuruh mencari Petrus, tetapi ia tidak ditemukan. Lalu Herodes menyuruh memeriksa pengawal-pengawal itu ...." (ay. 19a). Kepedulian Herodes bukanlah untuk Petrus, tetapi untuk reputasinya sendiri. Setelah ia melakukan semua tindakan pencegahan yang teliti untuk memastikan Petrus tidak dapat meloloskan diri, kini Herodes Agripa tampak seperti orang dungu—dan Herodes tidak dapat menoleransi hal itu. Ia tidak bisa percaya bahwa lolosnya Petrus kemungkinan karena kesalahannya sendiri. Jika itu bukan kesalahannya, kesalahan itu pasti terletak pada para pengawal itu.
Kita merasa ngeri membayangkan implikasi dari perkataan "memeriksa pengawal-pengawal itu."22Para pengawal pasti sudah disiksa tanpa ampun oleh para pemeriksa Herodes sambil ia dengan putus asa berusaha mencari kambing hitam. Bagaimanapun, terlepas dari penderitaan yang menumpuk pada diri para pengawal itu, mereka hanya dapat melaporkan apa yang telah terjadi dari sudut pandang mereka. Saya dapat melihat kepala mereka yang memar dan berdarah-darah itu menggeleng-geleng, sambil berkata dengan gigi yang rontok: "Semua yang kami ketahui adalah bahwa pada pagi hari Petrus sudah tidak ada."
Herodes memiliki dua pilihan: Ia harus percaya bahwa semua pengawalnya yang dipilih secara khusus telah bersama-sama bersekongkol membiarkan Petrus meloloskan diri atau satu mujizat sudah terjadi. Kemungkinan yang pertama tidak dapat dipercaya. Tidak ada petunjuk para pengawal itu ditangkap karena persekongkolan, khususnya bila dipertimbangkan bahwa mereka yang terlibat dalam hal itu kemungkinan akan dihukum mati. Pada sisi lainnya, kemungkinan kedua bagi Herodes (bahwa satu mujizat telah terjadi) adalah tidak mungkin. Sebab, itu berarti ada Seseorang di jagad raya ini yang lebih penting dari dia, dan ia harus dengan serius mempertimbangkan pelbagai pengakuan agama Kristen.
Herodes lebih memilih keluarbiasaan daripada ketidakmungkinan. Pendapat resminya adalah bahwa para pengawal itu bertanggung jawab atas lolosnya Petrus (saya membayangkan ia berpikiran, "untuk saat ini Anda tidak bisa mempercayai siapa saja!") Menurut hukum Romawi, pengawal yang membiarkan tawanan meloloskan diri akan menerima hukuman yang dijatuhkan ke atas tawanan itu, namun Herodes bisa saja memberikan pengampunan. Bagaimanapun, ia tidak ingin cerita para pengawal itu tersebar luas, jadi ia "menyuruh memeriksa pengawal-pengawal itu dan membunuh mereka" (ay. 19b). Seperti juga nenek moyangnya, ia menganggap enteng pembunuhan orang-orang mana saja yang tidak bersalah 23untuk mempertahankan harga dirinya sendiri. Lukas mencatat bahwa setelah pembunuhan itu Herodes "berangkat dari Yudea ke Kaisarea dan tinggal di situ" (ay. 19c). Ini merupakan prosedur baku bagi penguasa untuk berkunjung ke Yerusalem menghadiri hari perayaan dan kembali lagi ke istananya di Kaisarea setelah perayaan itu berakhir, namun perkataan Lukas itu sepertinya ingin menyiratkan bahwa yang terlibat di dalam keputusan Herodes untuk segera kembali ke ibu kota adalah lebih dari itu. Mungkin Herodes telah berencana untuk memperpanjang tinggalnya di Yerusalem sambil membunuhi para rasul itu satu per satu, namun mungkin juga kediktatorannya dalam menghukum mati para pengawal itu telah membuat ia begitu dijauhi sehingga ia merasa lebih tepat untuk sementara waktu menyingkir dari Yerusalem.
Apapun reaksi masyarakat umum, Herodes sudah pasti yakin bahwa keputusannya adalah tepat. Sikap Herodes dalam menangani lolosnya Petrus dapat diterjemahkan, "Aku adalah Allah, oleh sebab itu Aku Omniscient.24Aku tidak pernah salah!"
Adegan terakhir dalam Kisah 12 adalah juga adegan terakhir bagi kehidupan Herodes—seraya hati Herodes yang mementingkan diri sendiri itu terbuka lebar bagi para pembaca untuk melihatnya. Kisah 12 memiliki dua berita utama. Yang pertama (seperti telah kita lihat dalam pelajaran sebelumnya) adalah bahwa Allah menyertai orang-orang yang melakukan kehendak-Nya. Yang kedua digambarkan secara hidup dalam ayat 20 sampai 23: Allah menentang orang-orang yang melawan Dia. Marilah kita pasang peringatan ini di atas teks kita: "Waspadalah, Semua Orang Yang Menyangka Dirinya Allah!"
Nas ini dimulai dengan, "Herodes sangat marah terhadap orang Tirus dan Sidon" (ay. 20a). Tirus dan Sidon merupakan kota utama di Fenisia, negeri yang terletak di utara Palestina.25Kita tidak diberitahu mengapa Herodes sangat marah terhadap mereka; karena Palestina dan Fenisia terletak pada rute perdagangan yang sama, Herodes kemungkinan mengira Tirus dan Sidon telah terlibat dalam praktik bisnis yang tidak sehat.
Ayat 20 menulis bahwa Fenisia "beroleh bahan makanan dari wilayah raja." Fenisia memproduksi beberapa makanan, tetapi tidak cukup untuk memberi makan seluruh penduduknya; rakyatnya bergantung pada Palestina sebagai sumber utama gandum dan pelbagai hasil pertanian lainnya.26Bangsa Fenisia memiliki pemasok lain seperti Mesir; tetapi karena Mesir itu sangat jauh, maka barang-barang mereka menjadi lebih mahal harganya. Berdamai dengan Herodes adalah untuk keuntungan mereka. Oleh sebab itu kita baca, "Atas persetujuan bersama mereka [para utusan dari Fenisia] pergi menghadap dia [Herodes]. Mereka berhasil membujuk Blastus, pegawai istana raja [chamberlain], ke pihak mereka, lalu mereka memohonkan perdamaian" (ay. 20b). Mereka kemungkinan "membujuk" Blastus dengan cara menyuap dia untuk meyakinkan Herodes agar berkenan menerima kedatangan mereka. "Chamberlain" mengacu kepada orang yang bertugas mengurusi kamar tidur raja, namun ia juga mengurusi diri raja. Terjemahan McCord menulis "kepala pelayan raja."27NIV menulis "seorang pelayan pribadi raja yang dipercaya."
Hari tertentu telah ditetapkan untuk menerima kedatangan mereka.28Josephus memberikan kisah yang terperinci tentang peristiwa itu. Ia menulis bahwa hari itu merupakan bagian dari suatu perayaan khusus untuk menghormati Kaisar Klaudius. "Dan pada suatu hari yang telah ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka" (ay. 21). Josephus menggambarkan "pakaian kerajaan" Herodes dengan kata-kata ini:
Pada hari kedua dari penampilan itu, ia [Agripa] mengenakan pakaian yang seluruhnya terbuat dari perak, dan suasananya benar-benar sangat hebat, dan [ia] masuk ke dalam arena pagi-pagi sekali; dimana saat itu perak pada pakaiannya yang diterangi pantulan sinar matahari pagi, bercahaya dengan pola yang menakjubkan, dan begitu gemerlapnya seakan-akan menebarkan rasa ngeri terhadap orang-orang yang memperhatikan dia dengan sungguh-sungguh: ....29
Rakyat mulai bersorak, "Ini suara allah dan bukan suara manusia!" (ay. 22). Josephus mengatakan bahwa "para penyanjungnya berteriak-teriak, seorang dari suatu tempat, dan yang lainnya dari tempat lain, ... bahwa ia adalah allah." 30Kemungkinan, yang memimpin sorak-sorai itu adalah orang-orang dari Tirus dan Sidon (dan orang lain yang menginginkan kemurahan hati khusus).
Ketika mereka menyebut Herodes "allah," hal itu seharusnya membuat dia takut setengah mati. Ketika Kornelius tersungkur di depan kaki Petrus, rasul itu dengan segera menegakkan perwira pasukan itu dan berkata, "Bangunlah, aku hanya manusia saja." (10:26). Nanti kita akan melihat penduduk Listra menjuluki Paulus dan Barnabas, "Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita"—dan kita akan melihat kedua misionari itu mengoyak pakaian mereka dalam ketidakpercayaan yang menggoncangkan perasaan (14:11, 14). Bagaimanapun, Herodes Agripa lebih dari bersedia untuk menerima penilaian dari orang banyak itu. Josephus mengatakan bahwa Herodes "tidak menegur mereka atau menolak sanjungan mereka yang tidak sopan itu." 31Jonathan Swift menyebut sanjungan sebagai "makanan orang bodoh." 32Namun Herodes memakan dengan lahapnya sanjungan itu ketika teriakan-teriakan itu menggema di seluruh arena itu.33Dengan sikapnya itu ia berkata, "Aku adalah Allah; oleh sebab itu aku ilahi; aku patut menerima pujian apa saja yang orang-orang itu mungkin berikan kepadaku!" Yehovah berpendapat lain. Melalui Yesaya Ia pernah berkata, "Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain" (Yesaya 42:8). Mengenai Allah, nabi itu berkata, "Dia yang membuat pembesar-pembesar menjadi tidak ada" (Yesaya 40:23). Oleh sebab itu kita tidak terkejut membaca ayat 23: "Dan seketika itu juga ia ditampar34malaikat Tuhan35karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing" (12:23). Josephus memberikan rincian penderitaan Herodes dari sudut pandang orang-orang yang dekat dengan dia:
Rasa sakit yang hebat juga muncul di perutnya, dan mulai [menyerang] dengan cara yang sangat kejam ... Karena itu ia dibawa ke dalam istana; ... Dan ketika tenaganya sudah dikuras habis oleh rasa sakit dalam perutnya itu, selama lima hari, ia meninggal dunia, saat berusia lima puluh empat tahun, dan pada tahun ketujuh pemerintahannya; ....36
Banyak dugaan telah diketengahkan mengenai penyakit Herodes ini, mulai dari usus buntu berlubang sampai gangguan usus yang parah sekali. Ungkapan "dimakan cacing-cacing" dapat bermakna harfiah; pada masa itu banyak sekali jenis penyakit parasit usus. 37Bahkan seandainya Herodes telah mengidap penyakit lain, kondisinya itu kemungkinan bisa bertambah parah dengan keberadaan cacing-cacing tersebut. Pada sisi lainnya, karena dalam Kitab Suci gagasan dimakan cacing secara terus-menerus biasanya dikaitkan dengan hukuman dari Tuhan (sebagaimana dalam neraka; Markus 9:48), maka ungkapan itu dapat semata-mata berarti penyakit Herodes muncul sebagai balasan ilahi.
Setelah mencatat kematian Herodes yang menakutkan itu, Lukas berkata, "[Tetapi] firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang" (ay. 24).38Jika surat kabar sudah ada pada abad pertama, kematian Herodes itu pasti telah menjadi berita halaman depan, sementara pertumbuhan Firman yang ditulis di halaman dalam tidak akan mendapat perhatian yang selayaknya. Bagaimana-pun, dari sudut pandang Allah, pentingnya kisah ini adalah bahwa sekarang tidak ada yang menentang Firman-Nya. Kata "tetapi" memberikan perbedaan: Raja Herodes jatuh, tetapi Firman Tuhan tumbuh subur. Herodes mengira ia dapat menghancurkan gereja, tetapi sebaliknya malah dia yang dihancurkan. Josephus memberi tanggal kematian raja ini pada tahun 44 M.39Sebagai tambahan untuk memberi Firman kebebasan memerintah, kematian Herodes memiliki pelbagai akibat lain. Kematiannya itu menandai awal dari habisnya pemerintahan dinasti Herodes. Ketika Herodes Agripa I mati, Yudea sekali lagi ditempatkan di bawah kekuasaan beberapa gubernur. 40Ketika kita bertemu dengan Raja Agripa (Herodes Agripa II) dalam pasal 26, pemerintahan dia hanya mencakup wilayah kecil di timur laut Danau Galilea.
Kematian Herodes Agripa I juga menandai awal dari berakhirnya bangsa Yahudi. The Encyclopaedia Britannica menulis begini mengenai kematian Herodes: Kematiannya yang mendadak ... merupakan bencana bagi dunia Yahudi, sebab sejalan dengan semua kesalahannya ... ia sudah dengan sukses menjaga keseimbangan antara Roma dan bangsa Yahudi dan menunjukkan bahwa keduanya dapat hidup berdampingan untuk kepentingan keduanya."41
Burton Coffman menulis hal ini sebagai penyingkiran satu orang yang mungkin telah berhasil melestarikan toleransi bangsa Romawi terhadap bangsa Yahudi, "Hasil akhir dari apa yang terjadi ketika Allah mengutus seorang malaikat untuk menampar Herodes Agripa menjadi kenyataan sekitar 20 tahun kemudian ketika Titus dan Vespa menghancurkan Yerusalem" tambahnya.42
Dalam perlakuan-Nya terhadap Herodes, Allah dengan jelas telah menyatakan syarat-syarat-Nya bahwa Ia tidak boleh disaingi! Dunia ini dikontrol oleh takhta Allah, bukan oleh takhta para tiran. Yesus berkata, "Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4:10; huruf miring oleh saya).
PENGIKUT HERODES
Kita tidak ingin menyudahi pelajaran ini tanpa menunjukkan bahwa Herodes bukan satu-satunya orang yang pernah meninggikan dirinya sebagai "allah." Selama bertahun-tahun Herodes sudah memiliki banyak pengikut.
Saat kita membuat pernyataan seperti itu, kita tergoda untuk meluangkan banyak waktu untuk membicarakan orang lain. Sebagai contoh, sudah ada orang-orang yang secara harfiah dianggap allah dan telah disembah, seperti: Firaun, Kaisar, dan lainnya. Dalam pelajaran sebelumnya, kita membaca tentang Sri Kandake, ratu Etiopia (8:27); suaminya dianggap allah oleh bangsa Etiopia. Lalu ada juga orang-orang yang dipuja-puja oleh para pengikut mereka. Kita kadang kala menggunakan kata "pujaan" untuk membicarakan para bintang panggung: "pujaan Anak Baru Gede," "pujaan filem," dll. (Saya tidak tahu bagaimana perasaan "para pujaan" itu, namun hal itu membuat saya gugup!). Kita bahkan dapat berbicara tentang orang-orang yang setiap pikiran, kata, dan prilakunya mengelilingi mereka. Roma 1:25 berbicara tentang mereka yang menyembah dan melayani "makhluk dengan melupakan Penciptanya"; dengan kata lain mereka membuat diri mereka sendiri allah. Sudah tentu Herodes bersalah dalam hal ini. Lagi, saya katakan bahwa kita akan tergoda untuk membuat gagasan itu menjadi tujuan utama penerapan kita.
Lalu lihat kembali teks kita. Ayat 22 dan 23 menulis bahwa setelah orang banyak itu bersorak, "Ini suara allah dan bukan suara manusia!" lalu "seketika itu juga ia [Herodes] ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah." (Huruf miring oleh saya.) Dosa khusus Herodes adalah bahwa, seperti Nebukadnezar sebelum dia, ia mengambil pujian atas apa yang telah ia lakukan ketimbang memuliakan Allah. Ungkapan "karena ia tidak memberi hormat kepada Allah" membawa lebih dekat kepada pokok permasalahan dibandingkan kepada pelbagai aplikasi lain yang kita telah buat!
Apakah kita selalu memuliakan Allah? Allah telah memberkati kita dengan banyak waktu, bakat, kepribadian, dan kesempatan—dan dalam banyak cara lain lagi. Ketika kita berhasil mencapai sesuatu, bagaimanapun kecilnya, dan seseorang memuji kita, apakah kita memuji Allah? Sudah berapa kali kita mendengar wawancara orang-orang sukses yang berbicara tentang tahun-tahun jerih-payah dan pengorbanan mereka? Faktanya adalah bahwa banyak orang telah bekerja sama kerasnya dan sama berkorbannya tanpa memperoleh hasil yang sama. Allah memberi mereka yang berhasil suatu kelebihan—dan mereka perlu mengakuinya dan memuliakan Dia!
Dulu sekali, Daud berkata, "Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya" (Mazmur 86:12). Sepanjang isi Kitab Kisah, kita telah melihat manusia telah dikaruniai roh yang sama. Ketika pengemis lumpuh itu disembuhkan, "orang banyak ... memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi" (4:21). Setelah Petrus menjelaskan kepada umat Kristen di Yerusalem tentang apa yang telah terjadi di Kaisarea, mereka "memuliakan Allah" sebab "kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup" (11:18). Sewaktu kita memulai pelajaran kita tentang perjalanan misionari Paulus, kita melihat bahwa ketika ia kembali dari suatu perjalanan dan melapor kepada gereja di Antiokhia, ia tidak menceritakan apa yang ia dan rekan-rekannya telah perbuat, namun sebaliknya ia melaporkan "segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka" (14:27; huruf miring oleh saya).
Suatu ketika, seorang penatua yang telah lama bertugas, yang juga seorang penginjil, diberi penghargaan. Setelah mendengarkan kata-kata pujian, ia bangkit sambil tersenyum dan berkata, "Jika kalian melihat sebuah kura-kura berada pada patok pagar, kalian bisa yakin akan satu hal ini: ia tidak sampai ke situ dengan usahanya sendiri!" Ia lalu mengucapkan terima kasih kepada banyak orang yang telah membantu dia, dan mengakhirinya dengan memuji Allah atas apa saja yang ia telah capai. Kita semua seperti kura-kura pada patok pagar itu; kita tidak sampai ke situ dengan usaha kita sendiri! Semoga Allah menolong kita semua untuk memberi Dia kemuliaan yang patut Ia terima.
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh Kudus
Tanggal Penulis...
Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh KudusTanggal Penulisan: Sekitar 63 T.M.
Latar Belakang
Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).
Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --
- (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
- (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.
Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.
Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.
Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:
- (1) keempat Injil dan
- (2) surat-surat Paulus.
Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.
Tujuan
Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.
- (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
- (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.
Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.
Survai
Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya
- (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
- (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
- (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).
Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.
Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).
Ciri-ciri Khas
Sembilan ciri utama menandai surat ini.
- (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
- (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
- (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
- (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
- (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
- (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
- (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
- (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
- (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.
Prinsip Hermeneutis
Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"). [atau ref. Kis 7:44]
Full Life: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(Kis 1:1-11)
I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41)
A. Persiapan untuk Perjanjian
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(Kis 1:1-11) - I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41) - A. Persiapan untuk Perjanjian
(Kis 1:12-26) - B. Hari Pentakosta
(Kis 2:1-41) - II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
(Kis 2:42-8:1a) - A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
(Kis 2:42-47) - B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
(Kis 3:1-4:31) - C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
(Kis 4:32-5:11) - D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
(Kis 5:12-42) - E. Pemilihan Tujuh Diaken
(Kis 6:1-7) - F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
(Kis 6:8-8:1) - III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
(Kis 8:1-9:31) - A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
(Kis 8:1-4) - B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
(Kis 8:5-40) - C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
(Kis 9:1-31) - IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
(Kis 9:32-12:25) - A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
(Kis 9:32-43) - B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
(Kis 10:1-48) - C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
(Kis 11:1-18) - D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
(Kis 11:19-30) - E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
(Kis 12:1-23) - F. Ringkasan Perkembangan Gereja
(Kis 12:24-25) - V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
(Kis 13:1-14:28) - A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
(Kis 13:1-3) - B. Wilayah Tertentu Diinjili
(Kis 13:4-14:28) - VI. Sidang di Yerusalem
(Kis 15:1-35) - VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
(Kis 15:36-18:22) - A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
(Kis 15:36-40) - B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
(Kis 15:41-16:5) - C. Penginjilan Wilayah Baru
(Kis 16:6-18:21) - D. Kembali ke Antiokhia di Siria
(Kis 18:22) - VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
(Kis 18:23-21:16) - A. Dalam Perjalanan ke Efesus
(Kis 18:23)
Sisipan: Pelayanan Apolos
(Kis 18:24-28) - B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
(Kis 19:1-41) - C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
(Kis 20:1-5) - D. Kembali ke Yerusalem
(Kis 20:6-21:16) - IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
(Kis 21:17-28:31) - A. Di Yerusalem
(Kis 21:17-23:35) - B. Di Kaisarea
(Kis 24:1-26:32) - C. Menuju ke Roma
(Kis 27:1-28:15) - D. Di Roma
(Kis 28:16-31)
Matthew Henry: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita ...
- Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita yang terberkati itu, yang adalah Sang Pendiri Agung dari agama kita itu. Sejarah itu disampaikan dan dicatat oleh empat penulis yang diilhami Roh Kudus, yang semuanya setuju dengan kebenaran yang suci ini dan bukti-buktinya yang tak terbantahkan, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah yang hidup. Di atas batu karang inilah jemaat Kristen dibangun. Bagaimana jemaat itu mulai dibangun di atas batu karang ini, itulah yang selanjutnya akan disampaikan dalam kitab ini, yang ada di hadapan kita sekarang. Dan mengenai hal ini kita hanya mempunyai kesaksian dari satu saksi. Sebab kejadian-kejadian nyata tentang Kristus jauh lebih penting untuk disampaikan dan dibuktikan secara penuh daripada kejadian-kejadian nyata tentang para rasul. Seandainya Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya baik, mungkin kita akan mempunyai Kitab Kisah Para Rasul dalam jumlah yang sama banyak dengan Kitab-kitab Injil yang kita miliki. Bahkan, mungkin kita akan mempunyai lebih banyak lagi kitab Injil. Akan tetapi, karena takut akan terlalu membebani dunia (Yoh. 21:25), maka apa yang ada pada kita sudah cukup untuk memenuhi tujuan, kalau kita mau memanfaatkannya. Sejarah kitab ini (yang selalu diterima sebagai bagian dari kanon suci) dapat dipandang,
- I. Sebagai tindakan menengok ke belakang pada kitab-kitab Injil sebelumnya, dengan menerangkannya, dan membantu meneguhkan iman kita padanya. Janji-janji yang ada di sana kita dapati di sini sedang ditepati, terutama janji-janji agung tentang turunnya Roh Kudus, dan pekerjaan-pekerjaan-Nya yang menakjubkan, baik pada diri para rasul maupun dengan para rasul. Di sini dalam beberapa hari kita mendapati para rasul sudah menjadi orang-orang yang sangat berbeda dibandingkan ketika mereka terakhir kali diceritakan dalam Injil. Tidak lagi mereka lemah otak dan kecut hati, tetapi sanggup mengatakan apa yang sebelumnya tidak sanggup mereka tanggung (Yoh. 16:12). Mereka kini berani seperti singa dalam menghadapi kesusahan-kesusahan yang sebelumnya untuk membayangkannya saja mereka sudah gemetar seperti domba. Para rasul membuat firman sanggup meruntuhkan benteng-benteng Iblis, padahal sebelumnya firman itu seakan-akan diberitakan dengan sia-sia. Mandat yang di dalam Injil diberikan kepada para rasul, di sini kita dapati sedang dijalankan. Dan kuasa-kuasa yang di sana dikaruniakan kepada mereka, di sini kita dapati sedang dikerahkan dalam mujizat-mujizat yang diadakan pada tubuh orang. Ada mujizat belas kasihan, yang memulihkan tubuh orang sakit menjadi sehat, dan tubuh yang mati menjadi hidup. Ada mujizat penghakiman, yang membuat para pemberontak menjadi buta atau mati. Dan ada mujizat-mujizat jauh lebih besar yang dilakukan terhadap pikiran orang, dengan memberi mereka karunia-karunia rohani, baik untuk memahami maupun menyampaikan. Dan semua ini untuk memenuhi tujuan-tujuan Kristus, dan melaksanakan janji-janji-Nya, yang kita dapati di dalam Injil. Bukti-bukti kebangkitan Kristus yang ada pada bagian akhir kitab-kitab Injil, di sini diteguhkan dengan melimpah, bukan hanya melalui kesaksian yang tetap dan tak gentar dari orang-orang yang berjumpa dengan-Nya sesudah Ia bangkit, melainkan juga melalui pekerjaan Roh bersama kesaksian itu untuk mempertobatkan banyak orang supaya beriman kepada Kristus. Sebelumnya semua murid Kristus meninggalkan Dia, dan salah satunya mengkhianati Dia. Dan kalau bukan karena kebangkitan-Nya, mereka tidak akan berkumpul bersama-sama lagi, tetapi pasti akan terpencar untuk seterusnya. Namun oleh kebangkitan itu mereka dimampukan untuk mengakui Dia dengan ketetapan hati yang lebih lagi daripada sebelum-sebelumnya, dengan menantang belenggu dan maut. Dan pekerjaan Roh bersama kesaksian itu, yang mempertobatkan banyak orang, adalah sesuai dengan perkataan Kristus sendiri, bahwa kebangkitan-Nya, tanda Nabi Yunus itu, yang disimpan untuk saat terakhir, akan menjadi bukti yang paling meyakinkan bahwa tugas perutusan-Nya sungguh berasal dari Allah. Kristus sudah memberi tahu para murid-Nya bahwa mereka harus menjadi saksi-saksi-Nya, dan kitab ini menggambarkan mereka yang tengah bersaksi bagi-Nya, bahwa mereka harus menjadi penjala manusia, dan di sini kita mendapati mereka menjaring banyak orang dalam jala Injil. Juga bahwa mereka harus menjadi terang dunia, dan di sini kita mendapati dunia diterangi oleh mereka. Tetapi hari itu, kuasa dari tempat tinggi yang penampakan pertamanya kita ketahui dalam Injil, di sini kita dapati bersinar semakin terang. Biji gandum, yang di sana jatuh ke tanah, di sini tumbuh dan berbuah banyak. Biji sesawi di sana sudah menjadi pohon besar di sini. Dan Kerajaan Sorga, yang di sana sudah dekat, di sini didirikan. Nubuatan-nubuatan Kristus tentang penganiayaan besar-besaran yang akan menimpa para pemberita Injil (walaupun tidak dapat dibayangkan bahwa ajaran yang begitu patut diterima sepenuhnya justru menjumpai banyak perlawanan) kita dapati di sini digenapi secara melimpah. Juga bahwa kepastian-kepastian yang Dia berikan kepada mereka bahwa mereka akan mendapat dukungan dan penghiburan yang luar biasa dalam penderitaan mereka. Bagian akhir dari sejarah Perjanjian Lama meneguhkan janji-janji yang dibuat kepada para bapa leluhur di bagian awalnya (seperti yang tampak dari pengakuan Salomo yang terkenal dan khidmat itu, yang terdengar seperti tanda terima lunas, 1Raj. 8:56, dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi). Demikian pula halnya, bagian akhir dari sejarah Perjanjian Baru ini secara persis menggenapi perkataan Kristus di bagian awalnya. Dan dengan begitu, kedua perjanjian itu meneguhkan dan menggambarkan satu sama lain.
- II. Sejarah Kitab Para Rasul ini juga dapat dipandang sebagai tindakan menatap ke depan pada surat-surat kerasulan sesudahnya, yang merupakan penjelasan Injil, dan membukakan rahasia-rahasia kematian dan kebangkitan Kristus, yang sejarahnya kita dapati dalam kitab-kitab Injil. Kitab Kisah Para Rasul ini merupakan pengantar pada surat-surat kerasulan itu, dan merupakan kunci untuknya, seperti sejarah Daud merupakan kunci untuk mazmur-mazmurnya. Kita adalah anggota-anggota jemaat Kristen, kemah Allah yang ada di tengah-tengah manusia itu, dan merupakan kehormatan dan hak istimewa bagi kita bahwa kita termasuk anggota-anggotanya. Nah, kitab ini memberi kita penjelasan tentang dibangunnya dan berdirinya kemah itu. Keempat kitab Injil menunjukkan kepada kita bagaimana dasar dari rumah itu diletakkan, sementara kitab ini menunjukkan kepada kita bagaimana bangunan atasnya mulai didirikan,
- 1. Di antara orang-orang Yahudi dan Samaria, yang kisahnya kita dapati di bagian awal kitab ini.
- 2. Di antara bangsa-bangsa bukan-Yahudi, yang kisahnya kita dapati di bagian akhir kitab ini. Dari situ, dan untuk seterusnya sampai ke zaman kita, kita mendapati jemaat Kristen hidup dalam pengakuan iman kepada Kristus sebagai Anak Allah dan Juruselamat dunia. Pengakuan itu dapat dilihat semua orang, dan dibuat oleh murid-murid-Nya yang sudah dibaptis. Mereka ini bergabung dalam persekutuan-persekutuan Kristen, mengadakan pertemuan-pertemuan ibadah secara teratur, mendengarkan ajaran para rasul, dan berkumpul bersama-sama untuk berdoa dan memecahkan roti, di bawah bimbingan dan pimpinan orang-orang yang memberi diri untuk berdoa dan melayani firman. Dan mereka mengadakan persekutuan-persekutuan rohani dengan semua orang di segala tempat yang melakukan hal serupa. Dalam tubuh inilah kita sekarang berada di dunia ini, sebagai anggota-anggotanya. Dan, bagi kepuasan dan kehormatan kita yang besar, dalam kitab ini kita mendapati kemunculan dan asal-usul jemaat Kristen, yang sangat jauh berbeda dari jemaat Yahudi, dan didirikan di atas kehancurannya. Tetapi tak dapat disangkal bahwa jemaat itu berasal dari Allah, dan bukan dari manusia. Betapa dengan yakin dan terhibur kita bisa melanjutkan pengakuan iman Kristen kita, dan berpegang teguh padanya, sejauh kita mendapatinya sesuai dengan contoh di atas gunung ini, yang harus kita jadikan teladan dan batasan dalam hidup beriman!
- Ada dua hal lagi yang harus dicermati mengenai kitab ini:
- (1) Penulisnya. Kitab ini ditulis oleh Lukas, yang menulis kitab ketiga dari empat kitab Injil, yang disebut dengan namanya. Dan Lukas juga (seperti yang ditunjukkan oleh cendekiawan Dr. Whitby) besar kemungkinan merupakan salah satu dari tujuh puluh murid, yang diberi tugas (Luk. 10:1, dst.) yang sedikit lebih rendah daripada tugas kedua belas rasul. Lukas ini adalah kawan setia Rasul Paulus dalam segala pelayanan dan penderitaannya. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku (2Tim. 4:11). Kita bisa mengetahui hal ini berdasarkan gaya penulisannya di bagian akhir kitab ini ketika dia sedang bersama Paulus. Sebab di situ ia menulis, kami ber buat ini dan itu, seperti pada pasal Kisah 16:10 dan 20:6, dan seterusnya sampai akhir kitab. Ia ada bersama Rasul Paulus dalam perjalanannya yang berbahaya ke Roma, ketika Rasul Paulus dibawa ke sana sebagai tahanan. Ia ada bersama Rasul Paulus ketika dari penjaranya di sana Rasul Paulus menulis surat-suratnya kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon, yang dalam keduanya nama Timotius disebutkan. Dan tampak bahwa Lukas menulis sejarah ini ketika ia masih ada bersama Rasul Paulus di Roma, selama Rasul Paulus menjadi tahanan di sana, dan membantu dia. Sebab sejarah ini ditutup dengan Rasul Paulus yang memberitakan Injil di sana dalam rumah yang disewanya sendiri.
- (2) Judulnya: Kisah Para Rasul (KJV: Tindakan Para Rasul – pen.). Tindakan Para Rasul yang kudus, begitu judulnya dalam kitab-kitab berbahasa Yunani pada umumnya, dan itulah sebutan mereka, bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai rasul-rasul yang kudus (Why. 18:20, KJV). Ada satu naskah yang memberinya judul, Tindakan Para Rasul oleh Lukas Penulis Injil.
- [1] Kitab ini adalah sejarah para rasul. Tetapi di dalamnya ada juga sejarah Stefanus, Barnabas, dan beberapa orang lain yang bisa dipandang sebagai rasul, yang walaupun bukan termasuk salah satu dari kedua belas rasul, namun dikaruniai Roh yang sama, dan mengerjakan pekerjaan yang sama. Dan, dari antara mereka yang merupakan para rasul, hanya sejarah Petrus dan Paulus yang dicatat di sini (dan Paulus sekarang termasuk dua belas rasul). Petrus adalah rasul untuk orang-orang bersunat, dan Paulus rasul untuk bangsa-bangsa bukan-Yahudi (Gal. 2:7). Tetapi ini sudah cukup untuk menjadi contoh dari apa yang dilakukan mereka yang lain di tempat-tempat lain, dalam menjalankan mandat mereka, sebab tak seorang pun dari mereka hanya berpangku tangan. Dan seperti halnya kita harus memandang apa yang disampaikan dalam kitab-kitab Injil mengenai Kristus itu sudah cukup, karena Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya demikian, begitu pula halnya di sini mengenai apa yang disampaikan tentang para rasul dan pekerjaan mereka. Sebab hal-hal lain yang dikatakan kepada kita dari tradisi tentang berbagai pekerjaan dan penderitaan para rasul, dan jemaat-jemaat yang mereka tanam, secara keseluruhan masih meragukan dan tidak pasti, dan menurut saya sama sekali tidak bisa kita jadikan dasar yang memuaskan untuk membangun apa pun. Yang berasal dari Kitab Suci dasarnya adalah emas, perak, dan batu permata, sedangkan yang berasal dari tradisi dasarnya adalah kayu, rumput kering, jerami.
- [2] Kitab ini disebut tindakan atau perbuatan para rasul. Gesta apostolorum, hal-hal yang dilakukan para rasul, begitu menurut sebagian orang. Praxeis – penerapan mereka terhadap pelajaran-pelajaran yang sudah diajarkan kepada mereka oleh Guru mereka. Para rasul adalah orang-orang yang giat. Dan walaupun mujizat-mujizat yang mereka adakan dilakukan dengan kata-kata, namun itu pantas disebut sebagai tindakan mereka. Mereka berkata-kata, atau lebih tepatnya Roh berfirman melalui mereka, maka semuanya jadi. Sejarah ini dipenuhi dengan berbagai khotbah dan penderitaan mereka. Tetapi begitu kerasnya mereka bekerja memberitakan firman, dan betapa dengan rela mereka membuka diri pada penderitaan, dan begitu besar apa yang mereka capai melalui khotbah dan penderitaan itu, sehingga semuanya itu dengan baik dapat disebut sebagai tindakan-tindakan mereka.
Jerusalem: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "...
KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "Sejarah awal mula agama Kristen". Sekitar th. 150 Mas. umat kristen menghendaki keempat injil dikumpulkan menjadi satu buah Kitab. Maka karya asli satu itu dibagikan dan dipisahkan menjadi dua. Boleh jadi judul "Kisah Para Rasul" atau "Kisah Beberapa Rasul" ditambahkan, sesuai dengan kelaziman dalam kesusasteraan Ke-Yunanian di zaman itu. Terkenallah di masa itu "Kisah (Yunaninya: perbuatan-perbuatan) Hanibal" atau "Kisah (perbuatan-perbuatan) Aleksander" dsb. Hubungan asli antara kedua Kitab Perjanjian Baru tersebut ditampilkan oleh prakata kedua kitab itu dan oleh persamaan sasteranya. Baik prakata Kisah Para Rasul maupun prakata injil ketiga ditunjukan kepada seseorang yang bernama Teofilus (bdk Luk 1:1-4 dan Kis 1:1), sedangkan prakata Kis menyebutkan injil ketiga itu sebagai "buku yang pertama" dan melanjutkan pokok cerita injil dengan meringkaskan kejadian-kejadian yang terakhir (penampakan-penampakan Kristus yang telah dibangkitkan serta pengangkatanNya ke sorga), yang digabungkan dengan sambungan cerita selanjutnya. Bahasanyapun erat-erat menghubungkan Kis dengan Luk. Tidak hanya ciri-ciri bahasanya (perbendaharaan kata, tata bahasa dan gaya bahasa) ditemukan dalam seluruh Kis, sehingga merupakan sebuah kesatuan literer, tetapi juga dalam injil ketiga. Maka tidak dapat diragukan bahwa pengarang yang sama menggubah kedua kitab tersebut.
Tradisi Gereja sepakat dalam menyebutkan nama pengarang itu sebagai Lukas. Baik dahulu maupun sekarang belum juga dapat secara sungguh-sungguh disebutkan nama orang lain selain dari Lukas. Sudah sekitar th. 175 Mas. semua jemaat sependapat dalam hal ini, sebagaimana dibuktikan oleh sebuah dokumen dari Roma yang disebut sebagai "Kanon Muratorius, oleh kesaksian yang diberikan dalam Prakata Anti- Markos, dalam karya Ireneus, Klemens, Origenes dari Aleksandria dan Tertualinus. Semua sehati dalam menyebutkan nama Lukas sebagai pengarang kitab Kis. Pendapat tersebut dikuatkan oleh petunjuk-petunjuk yang diketemukan dalam kitab Kis dan Luk sendiri. Ternyata pengarangnya seorang Kristen dari zaman para rasul, seorang Yahudi yang berkebudayaan ke-Yunanian atau bahkan seorang Yunani berpendidikan, yang mengetahui cukup banyak mengenai ilmu kedokteran dan mengenal Kitab Suci dalam terjemahan Yunaninya, yakni Septuaginta serta adat- kebiasaan Yahudi. Pengarang terutama nampak sebagai teman seperjalanan Paulus. Hal ini dibuktikan oleh cerita-cerita yang termuat dalam bagian kedua Kis. Di sana pengarang menggunakan kata ganti diri pertama jamak (kami), sehingga kelihatan ikut serta dalam hal ihwal yang diceritakannya. Kesemuanya itu hanya sesuai dengan Lukas dari antara semua teman seperjalanan Paulus: menurut tradisi lama 4:10-14); diperkenalkan oleh Paulus sebagai seorang teman yang karib yang menyertainya selama kedua penahanannya di Roma (Kol 4:14; Flm 24; 2Tim 4:11). Lukas kiranya menemani Paulus dalam perjalanan yang kedua (Kis 16:10 dst) dan yang ketiga (Kis 20:6 dst; barangkali juga 2Kor 8:18); kalau Lukas tidak turut disebutkan dalam daftar-daftar nama, seperti yang termuat dalam Kis 20:4, maka sebabnya kiranya ialah: Lukas sendirilah yang menuliskannya.
Dalam tradisi lama tidak ditemukan petunjuk-petunjuk pasti sehubungan dengan waktu dan tempat Lukas menuliskan karyanya (di negeri Yunani selatan setelah Paulus meninggal? di kota Roma, sebelum perkara Paulus diselesaikan oleh pengadilan?). Maka kita harus bersandar pada isi karya itu sendiri. Karya Lukas berakhir dengan penahanan Paulus di Roma tahun 61-63. Sehubungan dengan itu dalam Kis 28:30+ disebutkan jangka waktu dua tahun. Ini merupakan jangka waktu yang ditentukan oleh hukum, sehingga habis waktu itu sebuah perkara pengadilan dihentikan, bila tidak ada sesuatu bukti yang mendukung tuduhan yang diajukan. Maka boleh jadi bagian Kis ini ditulis setelah Paulus dibebaskan dalam th. 63. Ini rupanya harus diterima atas dasar pertimbangan sebagai berikut: umumnya disetujui bahwa injil Mrk dikarang sekitar tahun 64; Injil Lukas apa lagi Kis pasti dikarang sesudah Mrk; maka haruslah Luk dan Kis dikarang sesudah tahun 64. Ada sejumlah ahli yang mengemukakan tahun 80-100 sebagai waktu Luk dan Kis dikarang. Hal ini memanglah tidak mustahil juga. Hanya sudah diaktan bahwa tidak ada petunjuk pasti yang memaksa kita menunda waktu dituliskannya Luk sampai sesudah tahun 70 Mas. Dan hal yang sama harus dikatakan sehubungan dengan Kis.
Tetapi menentukan waktu tepat merupakan hal yang kurang penting. Sebab nilai utama Kis terletak dalam kenyataan bahwa kitab ini dikarang oleh seseorang yang dengan mata kepala sendiri menyaksikan sebagian besar dari peristiwa yang diceritakannya; sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak disaksikannya sendiri, pengarang menimba dari sumber-sumber lain yang melimpah. Lukas dengan teliti mengumpulkan bahan yang melimpah dari berbagai sumber yang cukup luas dan terperinci. Ini sudah dinyatakan dalam prakata untuk seluruh karyanya (Luk 1:1-4). Penyelidikan karyanya hanya meneguhkan keterangan Lukas itu. Meskipun Lukas dengan saksama mengolah bahannya, hingga di mana-mana nampak kepribadiannya sendiri dan karyanya sungguh sebuah kesatuan juga ditinjau dari segi sastra, namun toh penggunaan sumber-sumber (tertulis) dengan mudah dapat ditunjuk. Ajaran yang disajikan berubah-ubah sesuai dengan situasi-situasi kongkrit dan kadang-kadang memberikan kesan ketuaannya. Kecuali itu bahasa sendiri berubah- ubah: ada bahasa Yunani yang baik sekali; yakni bilamana Lukas sendiri menulis hanya bergantung pada dirinya sendiri atua mengambil bahannya dari buku catatannya sendiri mengenai perjalanannya; tetapi bahasa Yunaninya menjadi berbau bahasa Semit, kurang lancar dan bahkan salah, bila Lukas menceritakan tentang awal-mula jemaat di Yerusalem. Boleh jadi dalam hal ini Lukas dengan sengaja meniru bahasa suci dari Septuaginta, tetapi lebih sering ia mau menghormati berita-berita yang disampaikan kepadanya dalam bahasa Aram, sehingga sesedikit mungkin merubahnya. Ini jelas nampak dalam injil Lukas kalau dibandingkan dengan sumber-sumber yang dipergunakan, yakni injil Markus, dan sumber-sumber yang dipakai baik oleh Lukas maupun oleh Matius. Yang sama kiranya terjadi dalam Kis, meskipun di sini orang tidak dapat membandingkan tulisan Lukas dengan sumber-sumbernya. Namun demikian orang sudah berusaha merekonstruksikan sumber-sumber Kis. Sementara ahli membayangkan sebuah teks menyeluruh dalam bahasa Aram, atas dasar penyelidikan seluruh bagian pertama Kis (1-15:35). Hipotesa ini terlalu kaku, oleh karena tidak memperhatikan kerja Lukas sendiri dalam mengolah sumber-sumbernya, sebagai yang nampak dalam bab-bab Kis tersebut. Sumber-sumber Lukas sebenarnya bermacam-macam dan berkeping- keping. Bahkan tidak pasti juga, kalau-kalau sumber-sumber itu berupa tulisan, meskipun kadang-kadang kiranya mesti diterima. Bagaimanapun juga halnya dengan pembedaan terperinci yang selalu sukar dan tidak pasti, orang dengan mudah dapat menggali beberapa tradisi utama yang dikumpulkan Lukas. Ada sejumlah tradisi mengenai jemaat purba di kota Yerusalem (1-5), kemudian transaksi yang bercerita tentang karya beberapa tokoh khusus, seperti Petrus (TB Kis 9:32-11:18; 12) dan Filipus (TB Kis 8:4-40). Yang terakhir ini mungkin sendiri memberikan informasi kepada Lukas yang berjumpa dengan Filipus di kota Kaisarea (TB Kis 21:8). Jemaat di kota Antiokia kiranya menjadi asal-usul cerita-cerita yang mengisahkan bagaimana pendirian jemaat itu disiapkan dan diwujudkan oleh gerakan orang-orang Yahudi yang berbudaya Yunani (TB Kis 6:1-8:3; 11:19-30; 13:1-3).
Sudah barang tentu Paulus sendiri memberitahu Lukas tentang pertobatannya dan perjalanannya untuk mewartakan Injil kepada orang bukan Yahudi (TB Kis 9:1- 30; 13:4-14:28; 15:36 dst). Sehubungan dengan perjalanan- perjalanan Paulus yang terakhir Lukas juga menggunakan catatan-catatan pribadinya. Mungkin sekali ia hanya menyalin catatan-catatan itu di bagian Kis, tempat ia berkata "kami" dan tempat paling padat ditemukan ciri-ciri bahasa yang bercirikan khas bahasa Lukas (Kis 11:28; 16:10-17; 20:5-21:18; 27:1-28:16). Bahan melimpah yang dikumpulkan itu oleh Lukas disusun dengan mahirnya menjadi kesatuan yang menderetkan macam-macam unsur yang dihubungkan dengan pertolongan semacam "pengulangan" karya ciptaan Lukas sendiri, misalnya Kis 6:7; 9:31; 12:24 dll.
Kesegaran sumbernya dan rasa hormat yang dipakai Lukas mengolah bahannya menjamin nilai historis Kis. Sudah barang tentu usaha yang sukar untuk menghubungkan sutu sama lain unsur-unsur sumber yang bermacam-ragam mengakibatkan, bahwa kadang-kadang apa yang terjadi kemudian ditempatkan dahulu dan peristiwa-peristiwa yang sama diceritakan sampai dua kali atau peristiwa- peristiwa yang aslinya tersendiri dijadikan satu. Misalnya apa yang dikisahkan dalam bab 12 pasti terjadi sebelum Barnabas dan Paulus mengunjungi kota Yerusalem, seperti diceritakan dalam 11:30 dan 12:25, seandainya kunjungan itu tidak harus disamakan dengan yang diceritakan dalam bab 15. Tidak mustahil juga bahwa "konsili di Yerusalem (15) sesunggguhnya mempersatukan perdebatan tersendiri (bdk catatan). Tetapi perubah dan pengolahan kecil tersebut tidak mengurangi nilai keseluruhan Misalnya: sangat mengherankan bahwa Lukas tanpa menggunakan surat-surat Paulus mengisahkan kegiatan Paulus dalam mewartakan Injil begitu rupa, sehingga menurut garis-garis besarnya sesuai dengan apa yang dikatakan Paulus sendiri, bahkan dalam suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia, asal diperhatikan juga apa yang dikatakan di muka. Sehubungan dengan peristiwa- peristiwa yang lebih dahulu memanglah kita tidak dapat membandingkannya dengan berita-berita lain. Tetapi kejadian-kejadian yang dikisahkan adalah wajar sekali, sedangkan Lukas ternyata mempunyai rasa hormat yang besar terhadap sumber-sumbernya. Maka juga cerita-cerita itu menyajikan hal-hal terperinci dan segar, yang sesuai dengan keadaan. Terutama orang ragu-ragu mengenai wejangan- wejangan yang tercantum dalam Kis. Ada yang mengatakan bahwa wejangan-wejangan itu adalah ciptaan Lukas sendiri, meskipun dibawakan oleh tokoh-tokoh tertentu dalam kisahnya. Cara semacam itu sangat lazim di antara sejarawan zaman itu. Tetapi betapa besarpun bakat Lukas, sukarlah menerima bahwa seseorang yang berkebudayaan Yunani sesudah empat puluh tahun masih mampu menciptakan pidato- pidato yang begitu berbau ketuaan dan Yahudi, seperti misalnya wejangan-wejangan Petrus atau Stefanus. Tidak dapat tidak Lukas mempunyai mempunyai bahan-bahan yang sudah tersedia. Ini tidak mengherankan sedikitpun mengingat bahwa pewartaan purba terdiri atas beberapa pokok utama yang didukung dengan argumen yang sudah menjadi tradisionil dan yang dengan rumusan tetap dihafalkan. Ada kumpulan ayat- ayat Kitab Suci untuk orang-orang Yahudi; pemikiran-pemikiran filsafat populer bagi orang-orang Yunani; dan untuk semua ada pewartaan hakiki (kerygma) mengenai Kristus, yang wafat dan bangkit, disertai dengan ajakan untuk bertobat dan menerima baptis. Lukas kiranya baik melalui tradisi maupun melalui pengalaman pribadi mengenal kerangka pewartaan Kristen semula. Dan atas dasar ini dan dengan perasaan halusnya ia dapat menyusunnya dalam wejangan-wejangan tersebut suatu ajaran yang nilainya tinggi dan unggul kepentingannya.
Kebenaran obyektip Kis diserang oleh pihak lain lagi. Orang mempersoalkan maksud-tujuan Kis. Pengikut-pengikut F.Ch. Baur berpendapat bahwa Kis merupakan sebuah tulisan yang dikarang dalam abad 2 dengan maksud memperdamaikan dua aliran yang sulit bertentangan. Aliran satu ialah pengikut-pengikut Petrus, sedangkan yang lain menganut Paulus. Hanya saja hipotesa ini terlalu menunda waktu dituliskannya Kis. Kecuali itu hipotesa itu berdasar pada sebuah filsafat tentang sejarah, yakni filsafat Hegel, dan bukanlah pada penafsiran Kitab Suci. Memanglah dewasa ini hipotesa yang radikal itu tidak mendapat pendukung lagi. Tetapi masih sering kali dikatakan bahwa Kis sesungguhnya berupa sebuah pembelaan, sehingga pasti membengkokkan dan memalsukan kejadian-kejadian dan kebenaran. Lukas, menurut pendapat tersebut mau membela Paulus di hadapan para pejabat Roma untuk meyakinkan mereka bahwa Paulus tidak beruat salah sedikitpun terhadap negara. Ini sesungguhnya hanya satu segi dari kitab Kis dan orang tidak boleh menganggap sebagai maksud kurang jujur apa-apa yang sebenarnya merupakan keyakinan tulus-ikhlas dan yang berdasar. Memanglah Lukas menekankan bahwa pertentangan antara Paulus dan orang-orang Yahudi bersifat keagamaan belaka, dan iapun menonjolkan kesetiaan dan ketaatan Paulus terhadap negara Roma serta kewibawaannya. Tetapi inipun seluruhnya sesuai dengan kebenaran historis dan Lukas sepenuh-penuhnya berhak menarik pengajaran itu dari kejadian-kejadian. Kecuali itu perlu diulangi lagi, bahwa maksud khusus itu bukan seluruh maksud- tujuan karya Lukas. Karya itu sekali-kali bukan sebuah pembelaan yang ingin diajukan kepada pengadilan Roma. Maksud utama Kis ialah mengisahkan awal-mula agama kristen demi sejarah itu sendiri.
Untuk meyakinkan diri tentang itu cukuplah orang menyelidiki susunan Kis. Maka nampaklah bahwa kitab itu hanya memperlihatkan bagaimana perkataan Yesus yang ditempatkan pada awal kisah terlaksana. Sabda Yesus: "Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan samapi ke ujung bumi" (TB Kis 1:8). Mula-mula kepercayaan Kristen berakat kuat-kuat di Yerusalem, tempat jemaat pertama bertambah karunia dan jumlahnya (1-5). Tidak lama kemudian kepercayaan itu mulai merambat, hal mana dipersiapkan oleh semangat universalis yang menjiwai orang-orang Yahudi berbudaya Yunani yang masuk Kristen dan oleh pengusiran mereka setelah Stefanus mati sahid (TB Kis 6:1-8:3). Iman Kristen sampai di daerah Samaria (TB Kis 8:4-25) dan juga di daerah di sebelah selatan dan timur Yerusalem hingga ke pantai dan kota Kaisarea (TB Kis 8:26-40; 9:32-11:18). Dalam pada itu cerita tentang pertobatan Paulus memberitahu kita bahwa di kota Damsyik sudah ada orang-orang Kristen dan begitu pewartaan Injil di daerah Kilikia sudah dipersiapkan juga (TB Kis 9:1-30). Ulangan seperti tercantum dalam 9:31 (yang masih menyebutkan daerah Galilea) menonjolkan bagaimana iman Kristen meluas. Kemudian kota Antiokhialah yang menerima Kabar Gembira (TB Kis 11:19-26). Selanjutnya kota itu menjadi pusat pewartaan sementara memupuk hubungan baik dengan Yerusalem, tempat dimusyawarahkan soal-soal utama mengenai pewartaan injil kepada orang-orang yang bukan Yahudi (TB Kis 11:27-30; 15:1-35). Sebab memanglah sudah tiba saatnya Injil dibawa juga kepada mereka. Setelah Kornelius masuk menjadi Kristen dan Petrus dipenjarakan di Yerusalem, maka rasul itu berangkat entah kemana (12). Selanjutnya Pauluslah yang memainkan peranan penting dalam kisah Lukas. Sebelum konsili di Yerusalem Paulus sudah pergi ke pulau Siprus dan ke daratan Asia Kecil (13-14). Sesudahnya Paulus berlayar ke daerah Makedonia dan Yunani (15:36 - 18:22; 18:23-21:17). Paulus selalu kembali ke Yerusalem dan penahananya di kota itu, lalu penahanannya di kota Kaisarea (TB Kis 21:18-26:32) memberi Paulus kesempatan membiarkan diri sebagai tawanan, meskipun tetap sebagai pewarta Injil lalu dibawa ke Roma tempat ia dengan terbelenggu mewartakan Kristus (27-28). Dilihat dari Yerusalem maka ibu kota kerajaan Roma itu sungguh-sungguh merupakan "ujung bumi". Maka Lukas boleh mengakhiri kitabnya.
Boleh jadi orang menyesal, bahwa Lukas tidak menceritakan apa-apa tentang karya rasul-rasul lain dan tidak pula tentang pendirian beberapa jemaat penting, seperti misalnya di kota Aleksandria, atau malahan di kota Roma sendiri. Sudah pasti bahwa di kota itu iman Kristen sudah tertanam sebelum Paulus tiba (lihat surat kepada jemaat di Roma, yang ditulis Paulus selama perjalanannya yang ketiga). Juga tentang karya Petrus di luar Palestina tidak dikatakan apa-apa. Pauluslah yang menduduki tempat yang menyolok dalam kisah Lukas, sehingga dalam bagian kedua Kis hanya Paulus saja yang masih berperan. Tetapi justru oleh karena Lukas berdiam diri dan meninggalkan banyak soal, maka kita mendapat jaminan yang paling baik bagi apa yang dikisahkannya. Ia tidak menceritakan apa- apa, kecuali kalau ia mengetahuinya baik oleh karena menyaksikan sendiri maupun karena mendapat dari sumber-sumber yang nilainya dapat diawasi. Kecuali itu Kis bukanlah sebuah kitab ilmu sejarah yang utuh lengkap, melainkan sebuah penjelasan mengenai daya perambat rohani yang terkandung dalam agama Kristen. Serta ajaran teologis yang dapat ditarik Lukas dari kejadian-kejadian yang diketahuinya mempunyai nilai universil yang tidak dapat diganti dan yang membuat karyanya berharga tinggi.
Sumbangan di bidang ajaran adalah berganda. Iman akan Kristus yang menjadi dasar pewartaan rasuli disajikan dengan pemerincian yang semakin tumbuh. Mula-mula iman akan Kristus itu berpusatkan pada kejayaan manusia Yesus yang telah menjadi Kurios berkat kebangkitanNya (TB Kis 2:22-36), kemudian oleh Paulus Yesus diberi gelar "Anak Allah" (TB Kis 9:20). Berkat wejangan-wejangan yang tercantum dalam Kis kita mengenal ayat-ayat utama dari Kitab Suci yang digunakan umat berkat pimpinan Roh Kudus sebagai sarana untuk merumuskan ajaran mengenai Kristus dan sebagai pembuktian bagi orang-orang Yahudi. Baiklah diperhatikan khususnya apa yang dikatakan tentang Yesus sebagai Hamba Allah (TB Kis 3:13, 26; 4:27, 30; 8:32-33) dan sebagai Musa yang baru (3:22 dst; 7:20 dst). Kebangkitan Yesus dibuktikan dengan Mzm 16:8-11 (Kis 2:24-32; 13:34-37). Sejarah umat terpilih menjadi peringatan bagi orang-orang Yahudi, supaya jangan menentang kasih karunia Allah (7:2-53; 13:16-41). Di hadapan orang-orang bukan Yahudi disodorkan dalil-dalil yang diambil dari ajaran tentang Allah yang lebih umum (TB Kis 14:15-17; 17:22-31). Tetapi para rasul pertama-tama "saksi" (TB Kis 1:8+) dan Lukas meringkas pemberitaan mereka (TB Kis 2:22+) dan bercerita tentang "tanda-tanda" ajaib yang mereka lakukan. Persoalan paling gawat bagi Gereja yang baru lahir ini ialah: bagaimana orang-orang bukan Yahudi dapat menolong keselamatan. Tentang persoalan itu Kis memberi keterangan yang jitu: para saudara di Yerusalem terpimpin oleh Yakobus tetap setia pada hukum Taurat Yahudi (TB Kis 15:1, 5; 21:20) dst. Sebaliknya, orang-orang "ke-Yunanian" yang juru bicaranya yalah Stefanus merasa perlu melepaskan ibadat dalam Bait Allah. Petrus dan terutama Paulus dalam konsili di Yerusalem memenangkan asas bahwa hanya iman akan Kristus menyelamatkan, sehingga tak perlu orang-orang bukan Yahudi menepati hukum Taurat dan bersunat. Namun demikian tetap benar bahwa keselamatan datang dari bangsa Yahudi, sebagaimana dinyatakan oleh Lukas juga. Paulus selalu terlebih dahulu menghadapi orang-orang Yahudi. Baru setelah ditolak oleh kaum sebangsanya ia pergi kepada orang-orang bukan Yahudi (TB Kis 13:5+). Mengenai cara hidup jemaat-jemaat purba Kis juga memberi informasi yang sangat berharga: tentang jemaat muda di Yerusalem yang bersembahyang dan yang yang angggota-anggotanya membagi-bagikan harta miliknya; tentang caranya orang dibaptis dan tentang baptisan dalam Roh Kudus (TB Kis 1:5+); tentang Ekaristi yang dirayakan (TB Kis 2:42+); permulaan penyusunan sebuah jemaat sebagai organisasi, yang mempunyai nabi-nabi" dan "pengajar-pengajar" (TB Kis 13:1+), ataupun "penatua" yang mengepalai jemaat di Yeruslem (TB Kis 11:30) dan yang oleh Paulus diangkat pada semua jemaat yang didirikannya (TB Kis 14:23). Kesemuanya itu dinaungi, dibimbing dan dijiwai oleh embusan tak kelihatan dari Roh Kudus. Dalam injilnya Lukas sudah menekankan peranan Roh Kudus itu (Luk 4:1+) dan dalam Kis ia terus memperlihatkan bahwa Roh Kudus itulah yang berkarya dalam perambatan Gereja (Kis 1:8+), sehingga Kis dapat diberi judul "Injil Roh Kudus". Itulah sebabnya maka karya Lukas itu penuh dengan kegembiraan rohani dan gejala-gejala adikodrati yang hanya mengherankan mereka yang tidak sampai memahami peristiwa tunggal itu, ialah lahirnya agama Kristen. Pada kekayaan ajaran tersebut masih perlu ditambahkan berita-berita tentang sekian banyak kejadian kongkrit yang hanya kita ketahui berkat Kis: kehalusan budi dan jiwa, yang digunakan Lukas untuk menggambarkan tokoh-tokoh kisahnya: adegan-adegan lucu dan menarik hati seperti pidato Paulus di hadapan raja Agripa (26) dan bagian-bagian yang mengharukan hati seperti pidato perpisahan Paulus kepada para penatua jemaat di Efesus (TB Kis 20:17-38). Mengingat kesemuanya itu niscaya orang sependapat dalam menilai kitab yang jenisnya tunggal dalam Perjanjian Baru ini sebagai sebuah karangan yang penuh harta kekayaan. Seandainya tidak ada, maka pengetahuan kita tentang awal-mula agama Kristen sangat kurang.
Sama dengan teks seluruh Perjanjian Baru, teks Kis juga sampai kepada kita dengan macam-macam varian mengenai hal-hal kecil-kecil. Tetapi dalam teks Kis terdapat lebih banyak kelainan dalam apa yang disebutkan sebagai "teks Barat" (dalam naskah Bezae, dalam terjemahan kuno ke dalam bahasa Latin dan Siria dan pada beberapa pujangga Gereja dahulu). Dan varian-varian itu layak diberi perhatian. Di samping sejumlah kerusakan yang mudah menyusup ke dalam sebuah teks populer yang kurang bersih dari resensi Aleksandria, terdapatlah dalam teks Barat tersebut sejumlah tambahan konkrit dan khas yang barangkali asli juga. Varian-varian teks Barat yang paling penting dimuat dalam catatan-catatan terjemahan ini.
Ende: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini
be...
KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini beredar sebagai satu dengannja. Baru pada pertengahan abad kedua, ketika keempat karangan Indjil digabungkan mendjadi satu buku, karangan ini dipisahkan dari padanja dan diberi djudul tersendiri.
Djudul itu ialah: "Perbuatan-perbuatan Para Rasul", jang kemudian mendapat bentuk "Kisah Rasul-rasul" djuga, seperti jang kita pakai. Tetapi hanja dua Rasul jang dikisahkan "perbuatan-perbuatannja" dan itupun djauh dari lengkap. Rasul-rasul jang lain hanja disebut namanja, atau seperti mengenai Joanes dan Jakobus terdapat satu dua tjatatan sadja, sedangkan ada pembantu-pembantu Rasul- rasul jang agak luas diberitakan peranannja.
Dalam bagian pertama bab 1-12, Petrus adalah tokoh utama dan dalam bagian kedua, bab 13-28 Paulus. Dalam bagian kedua ini kita hanja satu kali lagi bertemu dengan Petrus, jaitu dalam bab 15 sebagai ketua sidang Rasul-rasul di Jerusalem.
Lukas bukan bermaksud menulis suatu riwajat hidup atau djasa-djasa kedua Rasul itu, dan bukan pula suatu buku sedjarah jang agak lengkap, teliti dan teratur, melainkan hanja sekedar menggambarkan perkembangan pesat umat Kristus jang ia kenal dan jang perkembangannja sebagian disaksikannja sendiri. Umat Kristus jang dikenalnja, ialah umat induk di Jerusalem dan sekitarnja, dan terutama perkembangan diantara kaum penjembah dewa-dewa dikota Antiochia di Siria, tempat asalnja, dan kearah Barat sampai ke Roma, jang mendjadi wilajah kerdjanja sendiri. Dan untuk menggambarkan itu Lukas memilih dari bahan-bahan jang tersedia baginja, hanja beberapa kedjadian dan kenjataan jang terasa penting olehnja atau jang dialaminja sendiri. Kita berterima kasih kepada Lukas, dan bersjukur kepada Rob Kudus jang mengilhaminja, atas pemilihan bahan itu dan usaha menjusunnja. Biarpun gambarannja tidak utuh, tetapi tjukup bersisi sebagai pokok perenungan bagi kita, sehingga dengan djalan penjelidikan dan perenungan, kita dapat membentuk suatu pandangan jang lebih utuh bagi diri kita sendiri. Dan itu dapat ditjapai lebih sempuma, kalau kita serentak dengan Kis. Ras. membatja dan membahas surat-surat Paulus dan Rasul-rasul jang lain.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan tahap terachir dari djalan penjelamatan
Tahap terachir dari djalan penjelamatan, ialah perwudjudan keselamatan abadi dalam seluruh umat manusia. Kis. Ras. memang hanja dapat memberitakan permulaan perwudjudan itu, sebab sedjarah penjelamatan itu masih berdjalan dan akan berdjalan sampai pada acbir zaman.
Perwudjudan itu tersendiri bagi seluruh umat manusia oleh Kurban Jesus disalib. Oleh darah Jesus dosa pokok terhapus, perdamaian Allah dengan bangsa manusia terpulih, djalan untuk mendekati Allah terbuka. Dengan Kurban Jesus disalib itu dan kebangkitannja djalan penjelamatan sudah pada puntjaknja: keselamatan abadi sudah terwudjud sampai semua manusia dapat memperoleh bagian dalamnja. Tetapi untuk memperoleh bagian dalamnja, perlu tiap-tiap manusia menempuh djalan penjelamatan sendiri. la harus memenuhi sjarat-sjarat tertentu untuk mendapat pengampunan dosa dan untuk dianugerahi hidup abadi itu. Perlu Pula ada orang Jang berwenang untuk menerangkan apakah arti dan hakekatnja hidup abadi itu, dan menundjukkan djalan penjelamatan kepadanja, lagipun memimpinnja pada djalan itu. Tugas memperkenalkan hidup abadi dan djalan kearahnja, serta melaksanakan pemimpinan itu, lagi kuasa untuk menjampaikan hidup abadi itu, diserahkan oleh Jesus kepada Para RasulNja dan kepada seluruh umat sebagaimana tersimpul dalam amanat Jesus terachir :"KepadaKu diserahkan segala kuasa disurga dan dibumi, maka pergilah kamu dan buatlah segala bangsa mendjadi muridku, dengan mempermandikan mereka pada nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepada kamu. Mt. 28:19-20.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan pelaksanaan amanat Jesus jang terachir kepada para RasulNja
Buatlah segala bangsa mendjadi muridKu. Tentu sadja pertama-tama dengan pemakluman Indjil. Tetapi untuk mentjapai "segala bangsa" sampai keudjung bumi (Kis. Ras. 1:8), perlu organisasi jang luas sekali dan teratur rapih. Jesus sendiri mendasarkannja dengan membentuk satu umat ketjil, terdiri dari keduabelas Rasul dan sekelompok murid-murid, dengan Petrus sebagai pemimpinnja. memang ketjil sebagai bidji sesawi, tetapi jang akan subur bertumbuh mendjadi pohon jang dahan-dahan dan ranting-rantingnja menaungi seluruh dunia. Dan segera sesudah Pentekosta umat ketjil mulai berkembang pesat, Rasul-rasul pergi bertebaran kesegala djurusan; dan muntjul pengadjar-pengadjar Indjil dan nabi- nabi, jang diilhami dan didorong oleh Roh Kudus, untuk pergi kemana-mana sebagai pembantu-pembantu para Rasul. Selain kedjurusan Timur dan Selatan, jang tidak diberitakan dalam karangan ini, dalam waktu 30 tahun, kearah Utara dan Barat, Indjil telah tersebar disegala kota jang agak besar, diseluruh Asia-Ketjil, Masedonia dan Achaja, sampai di Roma.
Dengan mempermandikan mereka. Baru dengan menerima Permandian para tjalon mendjadi murid Jesus jang sedjati, jaitu dibersihkan dari dosa (Kis, Ras. 12:16; lbr. 10:22; 1 Kor. 6:11; Rom. 6:1-14); lahir baru (Jo. 3:5), mendjadi anak Allah dan menjerupai Kristus (Gal. 3:26-27), dipersatukan dengan Kristus (Rom. 6:3), diresapi dengan Roh Kudus (I Kor. 12:13) dan dikuduskan (I Kor. 6:11; Ef. 5:26). Dengan ringkas; didalam dan oleh Permandian, keselamatan abadi atau hidup abadi itu diperwudjudkan dalam masing-masing manusia jang pertjaja. Lazim dikatakan bahwa semua itu terdjadi setjara sakramentil. Artinja ada upatjara tertentu jang pada pokoknja ditetapkan oleh Jesus sendiri dengan djaminan, bahwa ketika upatjara itu dilangsungkan pada seorang jang pertjaja, dosanja dihapus dan hidup abadi dianugerahkan kepadanja oleh Allah. Karena upatjara jang kelihatan itu, berhubung dengan djaminan tersebut diatas, orang jang dipermandikan dapat pertjaja dengan penuh kejakinan, bahwa mereka mempunjai keadaan jang baru itu. Dan karena keadaan jang baru itu terdjamin, maka iapun diterima sebagai anggota umat, jaitu masuk Keradjaan Allah jang kelihatan.
Dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepadamu. "Murid-murid" Jesus jang baru dipermandikan belum segera adalah pengikut Jesus jang sempurna. Hidup baru itu harus dipelihara dan bertumbuh, pengetahuan akan adjaran-adjaran Jesus harus diperluas dan pengertian diperdalam; mereka harus beladjar mewudjudkan tjita-tjita Indjil.
Pesan"adjarkanlah mereka" merangkum petugasan jang luas dan berat. Dapat
dikatakan tugas itu merupakan penggembalaan jang dimaksud Jesus dalam Jo.
Ada upatjara-upatjara lain lagi jang berwudjud sakramentil. Dengan penumpangan tangan alas orang jang telah dipermandikan, Rasul-rasul menurunkan Roh Kudus atas mereka setjara njata. (8:17-19; 9:12,17; 19:6). Disini kita ingat akan Sakramen Krisma (Penguat).
Dengan penumpangan tangannja pula, Rasul-rasul (atau pengganti mereka) memberi kekuasaan jang tertentu kepada para "diakon" (6:6) dan orang tua-tua (presbiter, episkopos): II Tim. 1:6; 1 Tim. 4:14; 5:22; Kis. Ras. 13:3. Apakah penumpangan tangan ini merupakan Sakramen Imamat, tidak djelas. Tetapi djika tidak, siapakah jang "Memetjahkan Roti" bagi umat-umat jang djarang sekali dikundjungi seorang Rasul? Dari I Kor. 11:17-34 terang pula bahwa di Korintus Ekaristi biasa dirajakan djuga kalau Paulus tidak ada.
Bahwa orang tua-tua mempunjai kuasa memberi Sakramen-sokramen tjukup njata pula dari Jak. 5:14-16. Dan disitu terang djuga, bahwa dewasa itu Sakramen urapan orang-orang sakit sudah lazim.
Supaja penggembalaan lantjar, Rasul-rasul mengatur pemimpinan umat-umat dengan mengadakan suatu hirarki. Rasul-rasul tetap memegang putjuk pimpinan. Petrus selalu bertindak dan diakui sebagai ketua Para Rasul dan kepala Geredja. Dalam tiap-tiap umat, Rasul-rasul menentukan suatu badan pimpinan, jang anggota- nggotanja disebut orang tua-tua, para presbiter atau episkopos. Terdapat Pula pengadjar-pengadjar resmi dalam umat-umat. Ketudjuh "diakon" (6:6) kemudian kita temui sebagai pengadjar.
Umat Kisah Rasul-rasul adalah umat Kristus
Rasul-rasul jang disebut namanja dalam 1:13 dan sedang menunggu kedatangan Roh Kudus, lagi sesudah menerimaNja segera mulai memaklumkan Indjil, adalah jang sama dengan mereka jang mula-mula dipilih oleh Jesus dan dua tiga tahun setjara istimewa dididik olehnja. Inti pemakluman mereka tetap peri hal Jesus: bahwa la sungguh Mesias sebab segala nubuat para nabi ditepati padanja, bahwa Ia disalibkan dan dibangkitkan kembali menurut rentjana Allah jang njata dalam Kitab Kudus, dan bahwa la satu-satunja penjelamat bagi semua orang. Dan jang mereka kerdjakan tak lain selain memenuhi amanat Jesus, sebagaimana telah dipaparkan diatas tadi. Mereka selalu insjaf bahwa mereka bekerdja melulu sebagai petugas Jesus, memaklumkan Indjil Jesus Kristus (5:12; 8:5; 11:2 dll), menjembuhkan orang-orang sakit dengan nama Jesus (3:6; 4:10), mempermandikan orang masuk umat atas nama Jesus (2:38 dan lain-lain). Mereka dilarang mengadjar ,dengan" nama Jesus (4:18). Mereka gembira sebab didera demi nama Jesus (5:41). Jesus kadang-kadang sendiri djuga bertindak seperti dalam peristiwa bertobatnja Paulus dan dengan mengangkat dia mendjadi Rasul. Dan diluar Palestina Para anggota umat oleh orang-orang Junani disebut "kristianoi", artinja penganut Kristus.
Umat dipimpin oleh Roh Kudus
Umat tahu, bahwa Jesus jang duduk dalam kemuliaannja disebelah kanan Allah tetap kepala umat, dan tetap ada serta dengan mereka (Mt. 28:20) sebagai penjelenggara utama. Sebab itu mereka gemar menamakannja "Tuhan kita". Tetapi umat tahu djuga bahwa Jesus telah menjerahkan pelaksanaan penjelenggaraan itu kepada Roh Kudus, dan bahwa pelahsanaan itu didjalankan dalam kesatuan paham dan kehendak jang sempurna dengan Jesus. Mereka mengetahui itu dari sabda Jesus dalam Jo. 14:26 dan 15:26-27, dan kepentingan penjelenggaraan Roh Kudus, mereka chususnja mengerti dari Jo. 16:7-15, dimana Jesus bersabda: Baik bagimu Aku pergi, sebab kalau Aku tidak pergi, Penolong itu (Roh Kudus) tidak datang kepadamu". Umat ketjil jang dibentuk Jesus sendiri disuruh menantikan kedatangan Roh Kudus di Jerusalem. Sabda Jesus: Kamu akan menerima kekuatan Roh Kudus jang akan turun atas kamu, supaja kamu akan memberi kesaksian tentang Aku di Jerusalem, diseluruh Judea dan Samaria, dan sampai diudjung bumi" (Kis. Ras. 1:8).
Dan pada pagi hari Pentekosta Roh Kudus tiba-tiba turun atas mereka. la menampakkan kedatangannja dengan tanda-tanda jang njata. Dengan njala-njala api jang mela.mbangkan penerangan akal-budi, pemurnian hati dari unsur-unsur jang tidak tulen, dan pengobaran semangat; lagi dengan deru badai jang hebat sebagai lambang kekuatan, jang dirasakan tetapi tidak kelihatan. Dan semua jang duduk dalam ruangan itu "dipenuhi" dengan Roh Kudus, jaitu dengan pengertian, kekuatan dan semangat jang njata. Rasul-rasul bukan lagi murid jang ragu-ragu, melainkan jang sudah dewasa dengan kedewasaan Kristus, penuh pengertian tentang hakekat dan tudjuan Keradjaan Allah, insjaf akan tugas dan tanggung-djawabnja, penuh semangat tanpa takut-takut dan berani mengurbankan dirinja. Adjaib Pula bagaimana dalam waktu jang singkat sekali, tiga ribu orang mendapat pengertian dan digerakkan hatinja sampai dapat dipermandikan. Segala jang terdjadi pada hari Pentekosta itu kita namakan: Mukdjizat Pentekosta.
Dan mukdjizat Pentekosta itu dilandjutkan. Umumnja setjara batiniah. Terus- menerus Roh Kudus memberi ilham, menggerakkan hati, memperkuat kehendak, memberi pimpinan, terutama kepada Para Rasul dan pembantu-pembantu mereka, tetapi djuga kepada para beriman pribadi. Tetapi supaja mereka lebih insjaf dan untuk memperkuat kejakinannja, Roh Kudus sering bertindak setjara njata djuga. Kalau dikatakan bahwa Petrus, Stefanus, Barnabas dan Paulus berbitjara "penuh dengan Roh Kudus", hal itu berarti bahwa kepenuhan itu tampak dalam isi dan gaja pembitjaraannja (4:8; 7:55; 11:22; 15:9). Demikian djuga dimana diberitakan, bahwa umat sedang berkumpul dan berdoa tiba-tiba dipenuhi Roh Kudus (14:31;10:44; 15:52). Roh Kudus memimpin setjara njata. Roh Kudus "berkata" kepada Pilipus (8:29). Pilipus dilenjapkan oleh Roh Kudus (8:59). Agabus didorong oleh Roh Kudus (11:28). Roh Kudus bersabda kepada Petrus (10:19). Roh Kudus berkata: "Sendirikanlah Barnabas dan Saulus untuk tugas jang telah Kutentukan baginja"(15:2). Mereka berangkat atas suruhan Roh Kudus (13:4). Paulus dihalangi oleh Roh Kudus pergi ke Asia (16:6) dan tidak diizinkan ke Bitinia (16:7). Keinsjafan akan peranan Roh Kudus jang mutlak itu terang pula, dimana Petrus berkata kepada Ananias dan Safira, bahwa mereka bukan membohongi dan mentjobai manusia melainkan Roh Kudus (5:3,9). Kesadaran akan kesatuan kerdja antara Rasul-rasul dan Roh Kudus djelas Pula dalam utjapan 5:32 jakni: "kami adalah saksi bersama dengan Roh Kudus". Lebih lagi dan setjara resmi, dalam rumusan surat Sidang Rasul-rasul di Jerusalem kepada umat di Antiochia: ,Roh Kudus dan kami telah memutuskan...." (15:28).
Suatu kesimpulan
Kisah Rasul-rasul bersifat buku sedjarah, jang terlebih bermaksud meriwajatkan dan menggambarkan perkembangan lahiriah umat dan berhubungan dengan itu penjelenggaraan Roh Kudus jang njata. Tetapi didalam umat muda, dan terus sampai pada hari ini, terdapat Pula penjelenggaraan Roh Kudus jang tidak njata, dan lebih hakiki dan penting lagi, jaitu penjelenggaraan kehidupan Ilahi didalam batin tiap-tiap anak Allah. Roh Kuduslah jang mentjiptakan kehidupan itu didalam Para anak Allah, lalu tetap hidup didalam mereka. la memelihara, menumbuhkan, memperkuat dan menjuburkan hidup itu dalam kerdja sama bersama anak Allah itu sendiri. Demikian dihasilkan buah-buah untuk kehidupan abadi.
Penjelenggaraan Roh Kudus jang serba batiniah ini chususnja dinjatakan dan dibitjarakan oleh Paulus dalam surat-suratnja. Dalam surat-surat Paulus itu kita saksikan djuga perkembangan pengertian dan praktek hidup keagamaan, jaitu hidup rohani dalam umat-umat, sebagai perwudjudan adjaran-adjaran Indjil. Sebab itu Kisah Rasul-rasul dan surat-surat Paulus, beserta surat-surat Rasul-rasul jang lain dan Wahju Joanes saling melengkapi, dan bersama-sama memberi gambaran jang tjukup utuh dari perwudjudan dan perkembangan "Geredja" purba.
Nilai-nilai Kisah Rasul-rasul bagi kita pribadi
1. Bagi pembatja-pembatja surat-surat Paulus, Kis. Ras. penting sebagai merupakan latar belakang surat-surat itu. Banjak bahagian didalam surat-surat itu sukar dimengerti tanpa riwajat dan gambaran-gambaran jang terdapat dalam karangan Lukas itu.
2. Kisah Rasul-rasul sanggup Pula meneguhkan kejakinan dan memperkuat serta
menghidupkan iman kita. Kita diperingatkan didalamnja, bagaimana djalan
penjelamatan jang mulai dengan terpanggilnja Abraham, lalu makin lama makin naik
tinggi sepandjang Perdjandjian Lama, dan mentjapai puntjaknja dalam Indjil dan
chususnja dalam Kurban Jesus disalib serta kebangkitannja, lalu pada tingkatan
itu langsung diteruskan dalam umat purba sampai dizaman kita. Dalam membatja
Kis. Ras. kita saksikan, bahwa Geredja kita benar-benar dibangunkan diatas
"dasar Rasul-rasul dan Para Nabi, sedangkan Jesus adalah batu sendinja". (
Kita lihat djuga bahwa unsur-unsur hakiki agama kita, pokok hirarki dan suasana keagamaan sebagai perwudjudan Indjil, jang sekarang kita hajati pada taraf perkembangan jang lebih tinggi dan utuh, sudah ada dan hidup dalam umat purba itu.
3. Dan jang paling penting ialah: Kisah Rasul-rasul sebagai karangan jang diilhamkan oleh Roh Kudus dimaksudkan mendjadi buku renungan bagi Geredja dikemudian hari, djuga bagi kita masing-masing, untuk menginsjafkan kita, bahwa pengaruh Roh Kudus didalam Geredja Kudus dimasa ini masih ada djuga. Chususnja kenjataan-kenjataan peristiwa Pentekosta, tetapi djuga seluruh penjelenggaraan Roh Kudus jang njata dizaman Rasul-rasul, dapat dan harus mejakinkan kita, bahwa dan bagaimana Roh Kudus memimpin dan mendjiwai Geredja sekarang djuga. Kita mengerti, bahwa tanda-tanda jang njata perlu bagi umat muda untuk membina dan meneguhkan iman, jang bukan segera mendjadi darah daging mereka; tetapi kemudian tidak perlu lagi, sebab iman telah tjukup didasarkan pada pernjataan Kitab Kudus, mengenai hal ini chususnja pada pernjataan-pernjataan Kisah Rasul-rasul bersama surat-surat Paulus dan surat-surat para Rasul-rasul jang lain. Sebab itu penting sekali kitapun memperteguhkan dan menghidupkan iman kita dengan merenungkan apa jang ditulis bagi kita dalam Kisah Rasul-rasul dan Surat-surat Rasul-rasul itu, sampai kita jakin dan isnjaf benar-benar akan pimpinan agung Roh Kudus dalam Geredja, sehingga kita pertjaja akan kebenaran urusan-urusan dan keputusan-keputusan resmi dari pimpinan Geredja dan menerimanja tanpa sjarat serta melaksanakannja dengan rendah hati. Lagi pula supaja kita tetap insjaf, bahwa Roh Kudus hidup dalam batin kita masing-masing sebagai pokok dan pentjipta hidup atas kodrati (hidup abadi) kita. Kalau kita saksikan dan renungkan, bagaimana Roh Kudus mendjiwai setjara njata orang-orang beriman dimasa purba, maka dapat kita bajangkan bagaimana Roh Kudus djuga mendjiwai kita, setjara tidak njata kepada pantjaindera, tetapi tjukup njata bagi mata kepertjajaan jang berintuisi. Perenungan jang demikian tentu mempererat dan menghidupkan hubungan kita dengan Roh Kudus dalam beribadat kepadanja dan berdoa meminta pengertian, kekuatan hati dan pimpinan. Hal itu memang mahapenting bagi kita.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) NASIHAT ORANG DEWASA UNTUK PARA BAYI DALAM KRISTUS (Kis 9:23-30; 22:17-21)
Sewaktu Yesus berbicara kepada Nikodemus, Ia membandingkan proses perubaha...
NASIHAT ORANG DEWASA UNTUK PARA BAYI DALAM KRISTUS (Kis 9:23-30; 22:17-21)
Sewaktu Yesus berbicara kepada Nikodemus, Ia membandingkan proses perubahan hidup dengan kelahiran. Ia berkata kepada pemimpin Yahudi itu, "Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah" (Yohanes 3:3; band. Yohanes 3:5; 1Petrus 1:22, 23). Perjanjian Baru mengacukan orang-orang Kristen baru sebagai " manusia yang belum dewasa (bayi-bayi ) dalam Kristus" (1Korintus 3:1; lihat juga Ibrani 5:13).1 Sebagai bayi dalam Kristus, orang Kristen baru itu terbuka bagi segala bahaya dan bagi kebahagian anak-anak yang baru lahir.
Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita melihat "proses lahir baru" Saulus dari Tarsus (lebih dikenal sebagai rasul Paulus).2Dalam sajian ini, kita akan melanjutkan pelajaran kita tentang Kisah 9, dengan melihat hari-hari pertama Saulus sebagai orang Kristen baru.3Dari kisah itu kita akan menarik beberapa "nasihat orang dewasa bagi para bayi dalam Kristus."
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:23-30; 22:17-21)
Marilah kita sudahi pelajaran ini dengan menguji diri kita sendiri. Biarlah setiap orang bertanya, "Kemajuan ...
KESIMPULAN (KIS 9:23-30; 22:17-21)
Marilah kita sudahi pelajaran ini dengan menguji diri kita sendiri. Biarlah setiap orang bertanya, "Kemajuan macam apakah yang telah saya capai sebagai orang Kristen?" Paulus menuliskan kata-kata sedih ini kepada orang Kristen yang tidak bertumbuh secara rohani sebagaimana seharusnya: "Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi ... yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya" (1Korintus 3:1, 2).
Tidak ada salahnya dilahirkan sebagai bayi; namun adalah tragis untuk tetap menjadi bayi. Jika pengujian jujur Anda mengungkapkan bahwa Anda belum bertumbuh sebagaimana seharusnya, putuskanlah untuk "bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala" (Efesus 4:15).
CATATAN KHOTBAH
Richard Rogers menulis bahwa menurut Kisah 9:27, Barnabas berkata bahwa gereja di Yerusalem harus menerima Saulus sebagai anggota sebab (1) Saulus telah melihat Tuhan, (2) ia telah berbicara dengan Tuhan, dan (3) ia telah memberitahu orang lain tentang Tuhan. Rogers berkata bahwa kita juga perlu "melihat Tuhan (dengan mempelajari Alkitab), bicara dengan Tuhan (dalam doa), dan bicara dengan orang lain tentang Yesus (dalam penginjilan). Rogers menyebut semua itu merupakan kualitas Perubahan, Persekutuan, Pengakuan (Richard Rogers, "The Need of Placing Membership in a Local Church," Pelajaran yang dikhotbahkan di Sunset church of Christ, Lubbock, Texas, n.d.)
PERJALANAN MULA-MULA SAULUS
- 1. Saulus meninggalkan Yerusalem menuju Damsyik, "berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh" orang Kristen (9:1; 22:5; 26:12).
- 2. Setelah bertemu Yesus di jalan ke Damsyik, Saulus masuk ke kota itu dan diberitahu oleh Ananias untuk dibaptis. Dengan segera ia mulai memberitakan injil (9:20-22).
- 3. Saulus mengasingkan diri ke tanah Arab (Galatia 1:17) dan belakangan kembali ke Damsyik. Untuk melepaskan diri dari kemarahan orang-orang Yahudi, ia meninggalkan kota itu pada malam hari dalam sebuah keranjang, (Kisah 9:23-35) lalu ia pergi ke Yerusalem Di situ ia diterima oleh Barnabas, dan ia bertemu dengan Petrus dan Yakobus (Kisah 9:26-28; Galatia 1:18, 19).
- 4. Diancam kembali oleh orang-orang Yahudi, Saulus/ Paulus diungsikan ke Kaisarea oleh saudara-saudara dan kemudian dipulangkan ke Tarsus (9:29, 30).
- 5. Sewaktu di Tarsus untuk kira-kira tujuh tahun, Paulus menginjil di Kilikia dan Siria (Galatia 1:21). Barnabas membawa Saulus dari Tarsus ke Antiokhia di mana ia dan Saulus bekerja selama satu tahun (Kisah 9:19-25).
Kota-Kota Dalam Dunia Perjanjian Baru
"[Damsyik] dikelilingi oleh perbukitan dan dibatasi oleh gurun pasir, dengan berkilo-kilometer taman bunga yang berpotongan dengan banyak aliran sungai dan kanal, dimeriahkan dengan keceriaan dan kapal-kapal niaga. Di pelbagai sudut, bazaar, dan pasarnya terdapat banyak sutera, batu permata, gading, karpet, dan pedang; para pejalan yang kehausan biasanya melepaskan dahaga mereka dengan jus jeruk yang didinginkan oleh salju yang berasal dari bukit-bukit Lebanon. Dinding-dinding dan menara-menaranya dipisahkan oleh kubah-kubah dan pintu gerbang-pintu gerbang yang sangat besar, dan melalui salah satu pintu gerbang itu, yaitu Pintu Gerbang Timur ... Saulus sendiri harus dituntun masuk." Spreading the Gospel
Bernard R. Youngman "[Damsyik] merupakan pusat jaringan perdagangan yang sangat besar dengan banyak jalan yang sangat lebar untuk iring-iringan niaga hingga mencapai Siria utara, Mesopotamia, Anatolia, Persia, dan tanah Arab. Jika "‘Jalan’ baru agama Kristen tumbuh subur di Damsyik, maka Jalan itu akan dengan cepat mencapai semua tempat tersebut ... Dari sudut pandang Sanhedrin dan Saulus si kepala penganiaya, Jalan itu harus dihentikan di Damsyik." The NIV Study Bible "Dataran dimana Tarsus terletak adalah dikelilingi oleh deretan pegunungan tinggi di sebelah utara dan barat laut, pegunungan itu tertutup salju hampir di sepanjang tahun. Wilayah di luar Tarsus dicapai melalui sebuah jalan masuk yang menembus deretan gunung itu yang disebut Gerbang Kilikia, jalan ini merupakan satu-satunya jalan masuk ke Kilikia dari arah barat. Bagian timur Kilikia dikelilingi juga oleh deretan gunung, dan melalui deretan gunung ini terdapat dua jalan tembus yang terkenal ... yang memberi jalan masuk ke Siria."
New Commentary on Acts J.W. McGarvey "Kaisarea dibangun oleh Herodes yang Agung di tempat kediaman bangsa Fenisia ... Kota ini dilengkapi dengan pelabuhan buatan yang bagus sekali, sehingga pelabuhan ini menjadi pelabuhan utama di dalam kerajaan Herodes. Herodes menyebut kota baru ini ... Kaisarea untuk menghormati Kaisar Augustus. Setelah tahun 6 S.M. kota itu menjadi tempat kediaman para gubernur Romawi di Yudea yang mendirikan pusat pemerintahan mereka di istana Herodes (band. 23:35)." The Book of the Acts, rev. ed. F.F. Bruce
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Kedua nas ini memakai istilah "bayi" dalam nada menghina sebab mereka yang ditegur itu tidak bertumbuh sebagai orang Kri...
Catatan Akhir:
- 1 Kedua nas ini memakai istilah "bayi" dalam nada menghina sebab mereka yang ditegur itu tidak bertumbuh sebagai orang Kristen. Memulai sebagai seorang bayi tidaklah salah; yang sangat salah adalah tetap menjadi bayi seumur hidup!
- 2 Sebagaimana dalam pelajaran sebelumnya, saya akan memakai kembali kedua nama itu: Saulus dan Paulus.
- 3 Saya kadang-kadang akan mengacukan para murid Kristus sebagai "orang Kristen," meskipun julukan itu tidak muncul sampai dengan 11:26.
- 4 Setiap orang yang selamat ditambahkan kepada gereja ini (lihat catatan tentang 2:41, 47).
- 5 William F. Beck, The New Testament in the Language of Today. (Huruf miring oleh saya.) Beberapa orang mengira "rumah tangga" dalam 1Timotius 3:15 artinya "Bait Allah," namun dalam konteks "rumah" (dari oikos) dalam ayat 15, makna kata itu tentunya sama dengan yang terdapat dalam ayat 4, 5, dan 12. Di seluruh nas ini Paulus membandingkan keluarga Allah dengan keluarga para pemimpin gereja.
- 6 Jika tepat, dapat pula ditambahkan pelbagai pendapat tentang ungkapan penghargaan untuk keluarga jasmaniah.
- 7 Karena sekarang ini banyak orang meremehkan gereja, poin ini dapat dikembangkan sesuai kebutuhan.
- 8 Lagi, lihat catatan tentang 2:41, 47.
- 9 Saya menduga Ananias mampu melenyapkan keraguan apapun yang mungkin menghinggapi saudara-saudara itu.
- 10 NIV juga menulis "bergabung." 11W.E. Vine, Merrill F. Unger, and William White, Jr., Vine’s Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words (Nashville: Thomas Nelson Publishers, 1985), 334. (Huruf miring oleh saya.) Ini adalah kata yang diterjemahkan "bersatu" dalam Matius 19:5. Lihat Lukas 15:15; Kisah 5:13; 10:28 untuk pemakaian lain kata-kata ini.
- 12 Julukan "anggota" berasal dari Roma 12 dan 1Korintus 12, dimana individu-individu Kristen dibandingkan dengan anggota- anggota tubuh jasmani: kaki, tangan, mata, kuping, dll. Untuk menjadi "anggota" sebuah jemaat lokal tidak berarti "nama orang itu ada dalam daftar," namun sebaliknya orang itu merupakan bagian yang berfungsi dalam jemaat itu. "Menjadi anggota" sebuah jemaat artinya mengungkapkan keinginan untuk bekerja dalam jemaat itu.
- 13 Kadang-kadang seseorang dibaptis jauh dari rumahnya dan berencana untuk menjadi bagian dari jemaat dimana ia tinggal.
- 14 Lihat catatan tentang 20:28 dalam pelajaran akan datang.
- 15 Jemaat yang alkitabiah tidak harus memiliki para penatua, namun setiap jemaat harus mengarah kepada pemilihan orang-orang yang memenuhi syarat sebagai penatua sesegera mungkin (Titus 1:5). Bahkan jika tidak ada para penatua dalam satu jemaat, kita masih perlu bertanggung jawab kepada seseorang. Menjadi bagian dari satu jemaat lokal dapat membantu menumbuhkan rasa tanggung jawab kita.
- 16 Lagi, lihat catatan tentang 20:28.
- 17 Kita punya masalah yang tidak dimiliki Saulus: dalam era Saulus tidak ada denominasi, namun sekarang ini ada banyak denominasi, jadi pertama-tama kita perlu memastikan bahwa jemaat mana saja yang kita akan "menggabungkan diri" adalah jemaat yang mengikuti prinsip-prinsip Firman Allah.
- 18 Lihat artikel tambahan " ‘bergabung dangan’ Jemaat Lokal" dalam seri pelajaran ini.
- 19 Ini menunjukkan kita tidak perlu menerima siapa saja dan setiap orang ke dalam persekutuan jemaat lokal secara otomatis. Bagaimanapun, jika tidak ada alasan yang memaksa untuk melakukan sebaliknya, orang-orang yang telah dibaptis secara alkitabiah (berarti ditambahkan kepada gereja Tuhan) biasanya memang diterima.
- 20 Mereka mungkin terkejut bahwa Saulus dapat melihat kembali dengan begitu cepatnya, namun mereka tidak terkejut saat melihat dia. Tempat tujuannya adalah sinagoga-sinagoga di Damsyik (9:2).
- 21 Kenyataannya, inilah satu-satunya kesempatan dimana ungkapan itu muncul dalam kitab Kisah, meskipun dalam 13:33 Paulus menggunakan sebagian dari istilah itu.
- 22 Ini tidak untuk mengatakan bahwa istilah "Anak Allah" dipakai dalam kaitannya dengan penampakan Yesus, namun Yesus muncul sebagai Dia yang bicara dari sorga, yaitu sebagai kehadiran Allah.
- 23 Paulus memakai istilah itu sekitar lima belas kali dalam surat-suratnya.
- 24 Untuk contoh dimana penalaran Paulus sejalan dengan pemikiran ini, lihat Kisah 13:6-14; 17:1-3, 10.
- 25 Bandingkanlah 6:9.
- 26 Ia akan masuk dahulu ke dalam sinagoga jika tempat itu memiliki sinagoga, dan biasanya memang ada. Untuk satu pengecualian, lihatlah pekerjaan Paulus di Filipi dalam Kisah 16.
- 27 Pada suatu ketika Saulus menerima baptisan Roh Kudus (atau padanannya), yang memampukan dia untuk mengadakan "tanda-tanda seorang rasul sejati," yang mencakup "tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa (2Korintus 12:12), dan memberi dia kemampuan untuk menumpangkan tangannya ke atas orang-orang Kristen dan memberi mereka pelbagai karunia mujizatiah (Kisah 19:1-7). Lukas tidak mengatakan kapan Saulus menerima baptisan Roh Kudus (atau padanannya), apakah pada saat peristiwa dalam Kisah 9 atau setelahnya. Di dalam pelbagai sinagoga di Damsyik, Saulus kemungkinan besar berbicara berdasarkan pengilhaman, "membingungkan orang-orang Yahudi," tetapi kita tidak tahu pasti.
- 28 Rick Atchley, "A Man Without a Congregation," Pelajaran yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 22 September 1985.
- 29 Faktor lainnya sudah tentu adalah Roh yang ada dalam dirinya.
- 30 Dalam Galatia 1:11-24, Paulus berbicara tentang waktu ia menjadi orang Kristen. Ayat-ayat itu akan digunakan dalam pelajaran ini untuk menambah informasi dalam Kisah 9.
- 31 Lihat peta dalam seri pelajaran ini.
- 32 Galatia 1:17b. Ayat ini cocok juga berada di antara 9:22 dan 9:23 seperti juga di tempat lainnya.
- 33 Beberapa orang mengetengahkan bahwa Gunung Sinai berada tepat di bagian selatan tanah Arab (Galatia 4:25) dan hal itu mengesankan bahwa Saulus mengadakan perjalanan rohani ke Sinai sebagaimana yang pernah dilakukan Musa dan Elia, namun kita tidak punya bukti untuk perjalanan itu.
- 34 Catatan Paulus tentang Yesus yang menetapkan Perjamuan Tuhan ditulis sebelum Injil mana saja mencatat peristiwa itu.
- 35 Oleh sebab itu, ia sama sekali tidak lebih rendah dari rasul-rasul lainnya (2Korintus 12:11).
- 36 Yohanes 1:42.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling t...
DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling terkenal dalam sejarah"1dan "salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah manusia"2—perubahan hidup Saulus3Orang Jahat dari Tarsus. Tiga pasal dalam kitab Kisah menceritakan perubahan hidup Saulus:4pasal 9 ketika peristiwa itu terjadi, pasal 22 dan 26 ketika rasul itu memberitahu orang lain tentang peristiwa tersebut.5Untuk memperoleh cerita yang lengkap, kita akan memadukan ketiga cerita tersebut.6
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendenga...
KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendengar pelbagai perintah yang diberikan. Dalam pelajaran ini, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada dia di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang dia untuk memberitakan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Selanjutnya, kita akan melihat (4) seorang Kristen yang tidak bersemangat (Ananias, yang enggan menjumpai Saulus) berbeda dengan (5) seorang mualaf yang tidak ragu-ragu (Saulus, yang langsung mentaati ketika diberitahu apa yang harus ia perbuat). Kita juga akan menyinggung sedikit tentang (6) komitmen yang tidak ada akhirnya dari mualaf itu (untuk kepentingan Kristus).
Sebagai penutup, pertimbangkanlah kenyataan ini bahwa rohani Anda sendiri kemungkinan berada dalam "jalan ke Damsyik." Tuhan tidak akan menampakkan diri kepada Anda dalam cahanya yang membutakan, namun cahaya dari Firman Allah cukup untuk menghasilkan iman di dalam hati siapa saja yang jujur (Yohanes 20:30, 31). Jika selama ini Anda melawan panggilan injil Allah, tentunya "sukar bagimu menendang ke galah rangsang." Kemungkinan sulit bagi Anda untuk mengakui bahwa selama ini Anda sudah salah; mungkin Anda harus banyak berkorban, seperti yang Saulus telah lakukan. Saya menghimbau agar Anda jangan lagi melawan, melainkan menyerah seperti yang Saulus telah lakukan! "Jalan ke Damsyik" Anda dapat menjadi "jalan menuju pemuridan" Anda !
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gospel Services memiliki satu pelajaran dalam bentuk slide yang berjudul "Perubahan Hidup Kepala Segala Orang Berdosa." Hubungi Gospel Service untuk keterangan lebih lanjut: P.O. Box 262302, Houston, TX 77207 (1-800-231-9641).
Sewaktu saya masih penginjil muda, saya membuat satu pelajaran tentang "Saulus si Pendosa, menjadi Paulus si Penginjil." Sebelum berkhotbah, saya akan meletakkan bagan di bawah ini pada papan tulis. Pada waktu penyajiannya, saya bergerak dari sudut kiri bawah ke sudut kanan atas. Sederhana tetapi efektif.
CATATAN KHOTBAH
Suatu pelajaran tentang perubahan hidup Saulus yang berjudul "Satu Kesempatan Seumur Hidup," telah dikhotbahkan oleh Rick Atchley. Ia mengamati ada tiga tahapan dalam perubahan hidup Saulus: (1) Kesadaran akan Dosa, (2) Pengakuan atas Yesus, (3) Keputusan untuk Mentaati. Judul alternatifnya dapat berupa "Di Jalan menuju Pemuridan."
Pelajaran berjudul "Apa yang Paulus Lihat Sewaktu Ia Buta" menyoroti perubahan hidup Saulus dengan cara yang berbeda. Pelajaran ini muncul dalam The Preacher’s Periodical (sekarang Truth for Today), July 1983.
Banyak pengkhotbah telah berkhotbah tentang empat pertanyaan yang terdapat dalam kisah perubahan hidup Saulus (9:4, 5; 22:10, 16). Paul Rogers mengkhotbahkan sebuah pelajaran tentang empat pertanyaan itu dengan judul "Pertanyaan Terakbar Sepanjang Zaman—Semuanya dalam Satu Halaman" (The Preacher’s Periodical, May 1985).
Sebuah pelajaran tambahan tentang kehidupan Paulus dapat juga dikhotbahkan, pertama diambil dari pelajaran ini tentang informasi riwayat hidup rasul itu dan kemudian tambahkan dengan ringkasan tentang pelayanan dia. Saya menggunakan pelajaran seperti itu yang berjudul "Lebih Dari Pada Orang Yang Menang" (Roma 8:37), dengan empat poin utama: (1) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Dalam Perubahan Hidupnya, (2) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Orang Kristen, (3) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Penginjil, (4) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Tawanan. Pada setiap bagiannya, saya tuliskan bahwa melalui Kristus, Paulus "lebih daripada menang atas" pelbagai rintangan yang ia hadapi —pelbagai rintangan yang juga kita hadapi—yang terkait dengan zaman ia hidup. Kisah 26:18 dapat digunakan sebagai pelajaran tekstual berisi lima poin mengenai apa yang harus kita capai sebagai pemenang jiwa dan mengenai apa yang akan terjadi ke atas diri seseorang yang dirubah untuk Kristus.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
...
Catatan Akhir:
- 1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
- 2 J.W. Roberts, Acts of Apostles, Part 1 (Austin, Tex.: R.B. Sweet Co., 1967), 66.
- 3 Belakangan Saulus dikenal juga sebagai Paulus (Kisah 13:9 dan seterusnya). Pelajaran ini dan tiga berikutnya memakai nama "Saulus" dan "Paulus" dalam mengacukan rasul itu.
- 4 Tiga kali penceritaan ini membuktikan pentingnya peristiwa ini.
- 5 Kebiasaan Lukas adalah tidak menggandakan karya tulisnya. Karena isi khotbah Paulus rencananya akan ia berikan belakangan, maka dalam pasal 9 Lukas tidak mencantumkan hal-hal terperinci yang akan ia berikan belakangan. Harus diingat bahwa ketiga kisah itu sedikit bervariasi dikarenakan adanya penekanan beberapa fakta kepada beberapa pendengar yang berbeda. Ketiga kisah itu tidaklah bertentangan, melainkan saling melengkapi.
- 6 Pada dasarnya saya akan menggunakan kisah dalam pasal 9 dan memberikan informasi tambahan dari pasal 22 dan 26 dengan menggunakan tanda kurung ditambah acuan catatan akhir untuk menunjukkan sumber-sumbernya. Dalam teks Kitab Suci yang dikutip, bila muncul kata-kata dalam tanda kurung atau tanda kurung besar tanpa acuan catatan akhir, maka kata-kata itu adalah kata-kata yang saya tambahkan. Dalam banyak kasus, pelbagai perubahan itu memang diperlukan untuk merubah pendekatan orang pertama dalam pasal 22 dan 26 kepada pendekatan orang ketiga dalam pasal 9.
- 7 Para pengikut Yesus tidak disebut "Kristen" sampai Kisah 11:26, namum untuk antisipasi, dalam pelajaran ini saya kadang-kadang akan menggunakan istilah Kristen untuk memberikan keberagaman cara saya dalam mengacukan murid-murid Tuhan itu.
- 8 Kisah 21:39; 22:3. Tarsus adalah pusat perdagangan dan juga pusat pengetahuan. Lihat peta.
- 9 Arti nama Saulus adalah "dipanggil Allah."
- 10 Kekayaan itu tersirat dalam banyak fakta, termasuk ini: (1) Paulus tahu "apa itu kelimpahan" (Filipi 4:12). Karena ia tidak hidup dalam kelimpahan setelah menjadi orang Kristen, maka hal ini kemungkinan mengacu kepada kehidupan dia sebelumnya. (2) Orang tuanya mampu menyekolahkan dia ke Yerusalem. (Lihat 16:37; 22:25-29.) Kita tidak tahu bagaimana cara keluarga Paulus memperoleh status warga negara Romawi. Mungkin seorang leluhurnya telah melakukan jasa khusus bagi pemerintah Romawi. 11Kisah 26:5. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 12 Pelbagai tulisan dan khotbah Paulus mencakup lebih dari dua ratus acuan Kitab Suci, berasal hampir dari setiap kitab dalam Perjanjian Lama.
- 13 Terlepas dari status ekonominya, setiap anak laki-laki Yahudi diajar ilmu niaga. Orang Yahudi percaya bahwa kegagalan dalam mengajar seorang anak laki-laki Yahudi untuk bekerja adalah sama dengan mengajar anak itu mencuri. Saulus dididik sebagai pembuat tenda (18:3).
- 14 Ia berkata bahwa "sejak masa muda[nya]," ia hidup di Yerusalem (26:4), dan ia telah "dibesarkan" di kota itu (22:3). Kemungkinan ia dikirim ke Yerusalem sekitar usia tiga belas tahun, ketika ia telah dianggap sebagai "anak firman" (bar mitzvah). Kisah 23:16 dianggap oleh beberapa orang sebagai petunjuk bahwa Paulus memiliki seorang saudara perempuan, yang dengannya kemungkinan ia menumpang hidup ketika menjadi siswa, namun 21:15, 16 kemungkinan menunjukkan bahwa saudara perempuannya itu tidak tinggal di Yerusalem.
- 15 Kisah 22:3. Mengenai Gamaliel, lihat catatan tentang 5:34.
- 16 Kisah 22:3 bicara tentang kualitas kedua (lihat juga Filipi 3:6). Yang pertama dan ketiga disimpulkan dari kehidupannya dan surat-suratnya.
- 17 Kita tidak tahu apakah ia anggota Sanhedrin atau bukan, namun ini akan menjadi penjelasan yang paling wajar bagi perkataan "tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati" (Kisah 26:10). Beberapa orang keberatan, alasannya para anggota Sanhedrin haruslah orang yang sudah menikah, sedangkan Paulus tidak menikah (1Korintus 7:8). Bagaimanapun, isteri Paulus mungkin sudah meninggal dunia (Filipi 3:8; 1Korintus 7:10, 11). Beberapa keberatan lain telah pula dilontarkan, termasuk umur Saulus yang masih muda. Ini merupakan sebuah pertanyaan yang mungkin tidak pernah terjawab.
- 18 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 439.
- 19 Lihat catatan tentang 7:58 di halaman 51.
- 20 Karena Paulus kemungkinan tidak pernah bertemu langsung dengan Yesus selama hidup-Nya di dunia, maka kemungkinan besar Paulus berada di luar kota (kemungkinan di Tarsus) selama masa tiga setengah tahun pelayanan pribadi Yesus, dan kemudian ia kembali ke Yerusalem ketika agama Kristen mulai tumbuh subur (bahkan ada kemungkinan ia dipanggil pulang oleh Sidang).
- 21 Lihat catatan tentang 5:34-40.
- 22 Lihat catatan tentang 8:1-4 untuk ringkasan penganiayaan ini.
- 23 Karena pada dasarnya hukum Romawi melarang Sanhedrin melaksanakan hukuman mati (lihat catatan tentang Stefanus, beberapa orang mengira bahwa Paulus melebih-lebihkan ucapannya dan hanya Stefanus yang benar-benar telah dihukum mati oleh para pemimpin Yahudi. Bagaimanapun, Sidang yang dapat membunuh satu orang Kristen meskipun berlawanan dengan hukum Romawi dapat pula membunuh ratusan orang Kristen. Jika perkataan Paulus diartikan secara apa adanya, maka ia benar-benar "seorang pembunuh masal."
- 24 Pendapat-pendapat legal lainnya mungkin ikut dilibatkan. Sebagai contoh, hukum Romawi mengizinkan Sanhedrin membawa pulang para buronan ke Yerusalem.
- 25 Lihat catatan tentang 18:15 dan 25:19 dalam pelajaran yang akan datang.
- 26 Kisah 26:11. Lukas tidak mencatat kota-kota mana saja yang Saulus telah singgahi sebelum ia pergi ke Damsyik, namun di utara, timur, dan selatan Yudea terdapat banyak "kota asing."
- 27 Kata "pembunuh" menguatkan fakta bahwa Saulus tidak berhenti hanya sampai pada kematian Stefanus. Seorang dengan "dengus membunuh" tidak akan menempuh perjalanan sejauh 225 kilometer hanya untuk "menampar lengan" orang lain.
- 28 Kayafas.
- 29 Kisah 22:5.
- 30 Kisah 22:5.
- 31 Menurut Josephus, kota Damsyik memiliki populasi besar orang Yahudi dan banyak sinagoga.
- 32 Beberapa orang berspekulasi bahwa di bawah hukum Romawi, Saulus hanya diizinkan untuk membawa pulang orang Kristen yang telah melarikan diri dari Yerusalem, namun kata-kata yang digunakan di sini menunjukkan bahwa ia berencana untuk membawa pulang "siapa saja" dan "semua" (ay. 14) orang Kristen yang dapat ia temui. Bahkan Ananias, orang yang tidak melarikan diri dari Yerusalem, merasa enggan mendekati dia.
- 33 Inilah kali pertama kita melihat istilah ini digunakan oleh Lukas untuk mengacukan agama Kristen. Ia suka sekali dengan istilah ini (19:9, 23; 22:4; 24:22). Istilah ini mengacukan agama Kristen sebagai "Jalan Keselamatan" (16:17) dan "Jalan Tuhan/Allah" (18:25, 26), dan istilah ini mengingatkan kita akan perkataan Yesus dalam Yohanes 14:6.
- 34 Kisah 22:5.
- 35 Lihat peta dalam pelajaran ini.
- 36 Belakangan teks itu mengatakan bahwa teman-temannya menuntun dia masuk ke kota Damsyik (9:8). Perkataan itu lebih dapat dicocokkan kepada perjalanan mereka dengan kaki daripada dengan naik kuda atau naik kereta kuda.
- 37 Karena Paulus adalah orang Farisi, bisa jadi ia telah mengasingkan dirinya dari teman-teman seperjalanannya yang manahal itu dapat memberi dia lebih banyak waktu untuk mawas diri. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 38 Salah satu rute perjalanan dari Yerusalem ke Damsyik ada yang melalui Galilea. Jika Saulus mengambil rute ini. Ia kemungkinan telah melihat (dan mendengar) banyak bukti tentang perbuatan hebat Yesus di situ.
- 39 Banyak orang yang mendukung adanya pergolakan batin dalam diri Saulus berbuat itu untuk mempromosikan penjelasan yang wajar bagi perubahan hidup Saulus. Mereka menggambarkan Saulus sebagai orang yang sangat dipenuhi penyesalan sehingga ia siap menerima apa saja (bahkan sebuah badai elektris)sebagai sebuah tanda ilahi!
- 40 Kisah 22:6. 41Kisah 22:6
- 42 Kisah 26:13
- 43 Kisah 26:13
- 44 Kisah 26:14. "Bahasa Ibrani" di sini mengacu kepada bahasa Aram. Dalam teks Yunani, ejaan bahasa Aram untuk "Saulus" didasarkan pada perkataan Yesus, bukan pada bahasa Yunani. Di tempat-tempat lainnya, dalam riwayat perubahan hidup Saulus, ejaan yang digunakan untuk "Saulus" adalah ejaan Yunani.
- 45 Dalam tulisan Lukas, kapan saja Tuhan memanggil nama orang sebanyak dua kali, orang itu pasti dalam masalah! Lihat Lukas 10:41; 13:34; 22:31.
- 46 Kisah 26:14. Galah itu panjang, tongkat penunjuk (kadang-kadang ujungnya diberi besi) yang dipakai untuk mendorong binatang. Karena merasa tidak nyaman, binatang-binatang yang keras kepala akan menendang ke belakang ketika didorong dengan galah itu. Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan Saulus merupakan perbuatan Tuhan yang "mendorong" dia untuk menjadi orang Kristen, namun sampai titik itu, Saulus tetap melawan-sehingga merugikan dia sendiri. Terus-terusan melawan akan dapat menimbulkan kerusakan kekal.
- 47 Teks berikutnya hanya menyebutkan bahwa Saulus mendengar Yesus, namun nas-nas selanjutnya mengatakan bahwa Saulus juga melihat Tuhan (9:17, 27; 1Korintus 9:1; dll.).
- 48 Kisah 22:8.
- 49 Beberapa orang percaya bahwa "duri dalam daging" Paulus (2Korintus 12:7-10) adalah penyakit epilepsi. Kita tidak tahu persis apakah bentuk penderitaannya itu.
- 50 Perubahan dramatis yang terjadi dalam diri Saulus adalah bukti bahwa ia memang telah melihat Tuhan yang telah bangkit.
- 51 Untuk melihat implikasi teologis selanjutnya tentang perkataan Yesus, lihat poin utama dalam bagian pertama pelajaran ketiga "Nasihat Orang Dewasa Untuk Bayi Dalam Kristus."
- 52 Aplikasi pribadi dapat diterapkan ke atas para anggota gereja. Ketika kita menganiaya saudara dan saudari kita dalam Kristus, kita menganiaya Kristus!
- 53 Ini merupakan tantangan yang sama yang diberikan kepada para rasul dalam 1:8.
- 54 Ini merupakan satu acuan kepada penampakkan Yesus kepada Saulus di jalan.
- 55 Yesus beberapa kali menampakkan diri kembali kepada Saulus (18:9, 10; 22:17-21; 23:11; lihat juga 2Korintus 12:1-4, 7).
- 56 Janji perlindungan ilahi ini sudah tentu punya peranan terhadap keberanian Saulus yang menakjubkan itu ketika ia menyebarkan injil.
- 57 Beberapa orang percaya bahwa 26:16-18 adalah ringkasan tentang semua hal yang Yesus katakan kepada Saulus, secara pribadi maupun melalui Ananias. Bagaimanapun, karena isi pidato Paulus kepada Agripa sepertinya menunjukkan bahwa Yesus mengatakan semuanya itu ketika Ia menampakkan diri kepada Saulus di jalan, maka saya memasukkannya ke dalam pelajaran ini pada poin ini.
- 58 Dalam teks NASB, setiap tujuan itu didahului dengan kata "to."
- 59 Tampaknya tidak mungkin ada orang Kristen mana saja yang akan sudah mendekati Saulus untuk menginjili dia (lihat reaksi Ananias belakangan).
- 60 "Harus" adalah kata yang tegas. Apa yang akan diberitahukan kepada Saulus tidak akan bersifat pilihan.
- 61 Penglihatan tentang Yesus yang telah bangkit adalah untuk mata Saulus saja (1 Korintus 15:8).
- 62 Para pengecam sudah berusaha menemukan pelbagai kontradiksi mengenai orang-orang yang berjalan bersama Saulus: "Mereka jatuh, namun mereka berdiri; mereka mendengar, namun mereka tidak mendengar." Mengenai yang pertama, kemungkinan mereka jatuh lalu berdiri lagi, atau "berdiri membisu" adalah sebuah gaya bahasa (seperti halnya "Saya tidak dapat bertahan lebih lama lagi"). Mengenai yang kedua, NASB mungkin memiliki gagasan yang tepat: Mereka mendengar bunyi suatu suara, tetapi mereka tidak dapat memahami suara yang terucapkan itu (untuk kejadian serupa, lihatlah Yohanes 12:29). Adalah mungkin juga bahwa "suara" yang didengar oleh orang-orang itu adalah suara Saulus (9:7), sedangkan suara Yesus tidak kedengaran oleh mereka (22:9).
- 63 Kisah 22:11.
- 64 Sampai kini jalan itu masih ada di Damsyik. Panjangnya sekitar 1,6 kilometer dan hanya memiliki lima kelokan tumpul (berbeda dengan banyak jalan yang berkelok-kelok di kota kuno).
- 65 Ini kemungkinan adalah rumah yang Saulus rencanakan untuk dijadikan markas ketika ia mencari-cari orang Kristen.
- 66 Air mata tersirat di sini.
- 67 Kisah 9:11. Isi doanya mungkin mirip dengan pemungut cukai itu: "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!" (Lukas 18:13).
- 68 Jika yang dipakai adalah perhitungan waktu orang Yahudi, hari pertama adalah hari Tuhan menampakkan diri kepada Saulus, hari kedua adalah hari setelah penampakan itu, dan hari ketiga adalah hari berikutnya-hari dimana Ananias menemui Saulus.
- 69 Beberapa orang mengatakan bahwa Saulus tidak makan dan minum sebab ia ditinggal sendirian dan tidak seorang pun membawa makanan dan minuman untuk dia. Ini kelihatannya tidak mungkin. Ia kemungkinan berpuasa sebagai tanda penyesalan yang mendalam (band. Yunus 3:7) atau karena ia begitu sedihnya sehingga tidak punya nafsu makan.
- 70 Ini adalah kali pertama Saulus memanggil Yesus sebagai "Tuhan" (9:5; 22:8), mungkin itu merupakan suatu gelar kehormatan, sebab ia tidak tahu siapa Yesus sebelumnya. Bagaimanapun, pada kali keduanya (22:10), ia memang mengetahui siapa yang telah berbicara kepada dia-dan mengakui Yesus sebagai "Tuhan."
- 71 Haruslah ditekankan bahwa rencana Allah adalah manusia memberitahu manusia apa yang harus dilakukan untuk diselamatkan (itulah sebabnya mengapa Yesus tidak mengatakan kepada Saulus apa yang harus ia lakukan). Fakta ini disinggung dalam perubahan hidup seorang sida-sida dan akan ditekankan dalam perubahan hidup Kornelius.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh ...
PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh berantai, menjadi berita utama. Baptisannya yang baru-baru ini dilakukan juga menjadi perhatian media masa.1
Seorang saudari dalam Kristus, Mary Mott dari Arlington, Virginia, pernah menonton suatu wawancara televisi yang menampilkan Dahmer dan ayahnya. Saudari ini berpikir, "Kedua orang ini hidupnya hampa. Mereka sedang menggapai sesuatu, namun mereka tidak tahu apa yang sedang mereka gapai."2Saudari ini lalu mengirimkan sepucuk surat, satu kursus tertulis World Bible School, dan satu Alkitab. Pada saat yang hampir bersamaan, Curtis Booth, seorang saudara dalam Kristus dari Crescent, Oklahoma, mengirimkan juga satu kursus Alkitab kepada Dahmer. Dahmer berhasil menyelesaikan kedua kursus itu dan menyurati Mott dan Booth untuk minta dibaptis.
Roy Ratcliff, seorang pengkhotbah untuk gereja Tuhan di Madison, Wisconsin, dihubungi. Setelah berbicara dengan Dahmer dan membuat pengaturan yang diperlukan, ia membaptiskan Dahmer di dalam bak mandi penjara. Selama bulan-bulan berikutnya, Ratcliff terus belajar Alkitab bersama Dahmer. Belakangan Ratcliff menulis, Hampir setiap orang mempertanyakan ketulusan hati Jeffrey. Tetapi saya berada di situ, sedangkan para penanya itu tidak ... Saya yakin bahwa ia benar-benar tulus dalam keinginannya ... Ia telah menerima kenyataan bahwa ia akan mati di dalam penjara. Dengan baptisan itu Jeffrey tidak memperoleh apapun juga dalam kehidupan ini; ia telah memperoleh segala-galanya untuk kehidupannya yang akan datang.3
Ratcliff belajar bersama Dahmer sehari sebelum hari Pengucapan Syukur tiba. Lima hari kemudian, 28 Nopember 1994, Dahmer dipukuli dan dibunuh oleh sesama tawanan.
Mary Mott pernah ditanya apakah ia menganggap Dahmer benar-benar selamat atau tidak. "Saya yakin Paulus pernah kesulitan dalam meyakinkan umat Kristen saat itu bahwa ia telah berubah," ujarnya, "namun sekarang kita tidak mempertanyakan ketulusan hatinya."4
Jeffrey Dahmer dan rasul Paulus—bisakah ada persamaaan di antara keduanya itu? Mulanya dengan tegas kita jawab, "Tidak!" Membandingkan seorang pembunuh masal yang terlibat dalam pelbagai perbuatan yang tak terkatakan dengan salah seorang paling agung yang pernah hidup kelihatannya hampir seperti penghujatan. Kemudian kita teringat bahwa Paulus sendiri menggolongkan dirinya sebagai orang " yang paling" berdosa (1Timotius 1:15; huruf miring oleh saya).
Beberapa persamaan dapat ditarik antara Dahmer dan Paulus. Keduanya bertanggung jawab atas kematian banyak korban yang tidak bersalah. Perubahan hidup mereka terjadi dengan tidak terduga, nyaris mengejutkan. Keduanya memiliki kesulitan dalam meyakinkan orang lain bahwa hidup mereka sudah berubah. Setelah mereka dibaptis, banyak orang berusaha membunuh mereka.
Bagaimanapun, yang paling berarti adalah bahwa kedua perubahan hidup itu memberikan kesaksian bahwa bagi Allah tidak ada "hal-hal yang mustahil." Jika Dahmer dan Paulus dapat diselamatkan, siapa saja dapat juga diselamatkan! Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada Saulus di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang Saulus untuk menyebarkan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Kita mengakhirinya ketika Saulus, yang dibutakan oleh cahaya terang, sedang dituntun masuk ke kota Damsyik dan dibawa ke sebuah rumah di jalan yang bernama Jalan Lurus. Marilah kita angkat kisah mengenai peristiwa ini.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat S...
KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat Saulus dengan segeranya mulai menggunakan talentanya bagi Tuhan (9:19-31), namun kita harus meninggalkan topik itu untuk pelajaran akan datang. Untuk sekarang ini kita harus sudahi di sini. Sambil kita menyudahi, marilah kita kembali kepada pembahasan pertama dalam pelajaran ini: Jika Jeffrey Dahmer dan Saulus dari Tarsus dapat diselamatkan, siapa saja dapat pula diselamatkan. Paulus sendiri menekankan kebenaran ini dalam 1Timotius 1. Setelah mengatakan, "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa," ia lalu menambahkan: "Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal" (1 Timotius 1:15, 16).
Saya tidak tahu kondisi rohani Anda. Saya tidak tahu seberapa jauh Anda sudah masuk ke dalam dosa. Saya tidak tahu dosa ngeri apa yang Anda mungkin telah lakukan. Bagaimanapun, saya tahu hal ini: Dosa Anda tidaklah lebih buruk daripada dosa Paulus. Kesalahan Anda tidaklah lebih besar daripada kesalahannya. Rahmat dan kasih karunia Tuhan adalah cukup untuk menyelamatkan jiwa Anda. Oleh sebab itu, jika selama ini Anda menolak mentaati Tuhan, janganlah menunggu-nunggu lagi. "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan" (22:16)!
CATATAN KHOTBAH
Sebuah khotbah yang menarik tentang Ananias dapat dikhotbahkan. Satu judul yang baik mungkin berbunyi "Seorang Murid Tertentu" (9:10). Dapat pula dicatat bahwa sejauh yang tercatat, Ananias "hanya seorang anggota biasa" dari gereja di Damsyik, namun begitu ia telah memberikan dirinya untuk dipakai oleh Allah dalam cara yang menakjubkan.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
2 Melissa Prichard...
Catatan Akhir:
- 1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
- 2 Melissa Prichard Lester, "The Courage to Convert," Christian Woman 11 (March/April 1995): 64.
- 3 Roy Ratcliff, "The Baptism of Jeffrey Dahmer," Christian Woman 11 (March/April 1995): 16.
- 4 Lester, 64.
- 5 Ia buta, ia sesat, dan tidak tahu apa yang akan diperbuat. "Ditinggalkan dalam kegelapan" dapat menjadi satu bahasa kiasan yang artinya "ditinggalkan dalam ketidak-tahuan." Satu-satunya "pencerahan" yang Saulus miliki selama tiga hari itu adalah suatu penglihatan yang memberitahu dia bahwa Ananias akan datang (9:12).
- 6 Beberapa orang mengatakan bahwa tiga hari kegelapan itu bagaimanapun juga merupakan suatu hukuman, "untuk memberi waktu kepada Saulus merenungkan dosa-dosanya." Sudah tentu selama tiga hari itu Saulus menderita, namun untuk mengatakan bahwa itu merupakan tujuan utama dari penundaan itu kelihatannya tidak sejalan dengan kemurahan Allah.
- 7 Lihat catatan tentang 9:21.
- 8 Saya memakai istilah "penginjil" dalam pengertian bahwa Ananias menyampaikan berita dari Tuhan kepada Saulus. Tidak ada petunjuk bahwa Ananias adalah seorang penginjil tetap.
- 9 Nama "Ananias" artinya "Yehovah Pengasih," julukan yang tepat bagi seseorang yang bertugas menyampaikan kasih karunia Allah kepada Saulus.
- 10 Lihat ayat 15.
- 11 Ia sudah menjadi seorang Yahudi yang baik sebelum berubah ke agama Kristen dan tetap dihormati oleh orang-orang Yahudi. Mungkin ia dipilih karena penghormatan orang-orang Yahudi terhadap dia akan memberikan kepercayaan yang lebih besar terhadap kesaksiannya kepada masyarakat Yahudi tentang perubahan hidup Saulus.
- 12 Komentar ini disadur dari pelajaran Rick Atchley, "From Bother to Brother," yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 15 September 1985.
- 13 Ini merupakan kali pertama kata "orang-orang kudus" digunakan dalam kitab Kisah untuk mengacukan umat Kristen (lihat juga Kisah 9:32, 41; 26:10). Lihat "Orang Kudus" dalam Daftar Kata.
- 14 Karena Ananias hanya "mendengar" tentang apa yang Saulus telah perbuat di Yerusalem, maka tampaknya ia bukan salah seorang yang dipencarkan dalam Kisah 8. Mungkin hidupnya dirubah oleh orang-orang yang dipencarkan itu.
- 15 Para pakar telah lama memikirkan bagaimana Ananias mengetahui hal ini. Beberapa orang berteori bahwa beberapa pelari Kristen mendahului Saulus dan rombongannya tiba di Damsyik. Ingatlah bahwa beberapa hari telah berlalu sejak Saulus masuk ke Damsyik. Setiap orang di kota itu membicarakan Saulus dan rencana misinya (simaklah ayat 21).
- 16 Kata Yunani yang diterjemahkan "alat" artinya "wadah/bejana" (lihat KJV) dan mengacu kepada wadah yang berharga (Saulus) untuk isi yang berharga (injil). Paulus belakangan menyadur kiasan ini, menggambarkan dirinya dalam peranan yang lebih bersahaja (2Korintus 4:7).
- 17 Ini merupakan kali pertama bangsa non-Yahudi secara khusus disebut dalam teks sebagai bagian dari rencana Allah. Bagaimanapun, secara kronologis 26:17 merupakan yang pertama kali terjadi, akibatnya catatan saya tentang bangsa non-Yahudi muncul lebih awal, bersama dengan pembahasan tentang 26:17.
- 18 The Agony and the Ecstasy adalah judul sebuah novel tentang kehidupan Michelangelo yang ditulis oleh Irving Stone.
- 19 Kisah 25:11, 12. Pada saat itu Nero adalah Kaisar yang sedang bertakhta. Kitab Kisah berakhir sebelum Paulus diadili oleh Nero, namun kita tahu hal ini terjadi karena janji Tuhan kepada Paulus (27:23, 24).
- 20 Yesus tidak mengetengahkan gambaran palsu tentang apa yang Saulus bisa harapkan jika ia memutuskan untuk menerima tantangan Tuhan. Kita juga tidak boleh mengarahkan para bakal calon orang Kristen untuk percaya bahwa mereka tidak akan menemui persoalan jika mereka menerima Kristus (simaklah 14:22). Untuk melihat sebagian penggenapan perkataan Yesus mengenai penderitaan Saulus, lihatlah 2Korintus 11:23-28.
- 21 Tidak perlu berspekulasi tentang "bagaimana Ananias menerima kemampuan untuk menyembuhkan." Ini bukanlah suatu mujizat penyembuhan fisik. Kebutaan itu sendiri adalah supernatural, begitu juga dengan pemulihan penglihatannya. Dalam segala hal yang Ananias lakukan dan katakan, ia adalah wakil Tuhan. Seakan-akan Yesus sendirilah yang berbicara dan berbuat.
- 22 Istilah "saudara" tidak membuktikan Saulus sudah selamat. Bagi orang Yahudi (bahkan Yahudi Kristen) adalah hal biasa untuk memanggil sesama orang Yahudi (bahkan orang Yahudi non-Kristen) sebagai "saudara" (22:1). Bagaimanapun, istilah "saudara" yang penuh kasih sayang bisa menunjukkan suatu perubahan hati di pihak Ananias.
- 23 Ungkapan "seolah-olah selaput" "gugur" menunjukkan bahwa sesuatu yang terjadi itu dapat dilihat oleh orang-orang yang hadir ketika Saulus dapat melihat kembali.
- 24 Ini menganggap perkataan itu memang diucapkan oleh Yesus di jalan itu. Lihat catatan tentang 26:16-18.
- 25 "Yang Benar" merupakan acuan kepada Yesus (3:14; 7:52).
- 26 Ananias tidak secara khusus menyebut bangsa non-Yahudi, namun istilah itu tercakup dalam "semua orang."
- 27 Ungkapan "menjadi saksi ... tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar" merupakan penggambaran alkitabiah paling baik tentang makna utama dari kata "saksi".
- 28 "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Beberapa cara dimana hal ini dinyatakan pada saat upacara baptisan adalah (1) pengakuan nama-Nya sebelum baptisan dan (2) menyeru nama-Nya pada saat baptisan. Kita harus terus "menyeru nama-Nya" setelah dibaptiskan (lihat gambaran tentang orang Kristen dalam 9:14; lihat juga Matius 10:32, 33).
- 29 Bahwa Saulus telah bertobat dari dosa-dosanya dibuktikan oleh kesedihannya yang saleh selama tiga hari.
- 30 Yang disebut dengan "doa orang berdosa," doa yang tidak dikenal dalam Kitab Suci, adalah doa meminta pengampunan dari Allah yang didasarkan pada pengakuan Yesus sebagai Juruselamat. Doa itu diciptakan oleh manusia, bukan oleh Allah.
- 31 Beberapa orang berpendapat bahwa orang dapat dibaptis dengan air yang dipercikkan atau dituang di atas kepalanya. Jika benar begitu, Saulus juga sudah dalam posisi tubuh yang sempurna untuk hal itu, namun Ananias berkata, "Bangunlah, dan beri dirimu dibaptis." Saulus harus bangkit berdiri dan pergi ke suatu tempat untuk dibaptis-sebab kata "dibaptis" artinya"dibenamkan."
- 32 Seorang sahabat saya mengatakan bahwa ia telah bekerja dengan banyak orang yang lebih baik mati daripada mengaku bersalah.
- 33 Band. 2Raja-Raja 5:12. Banyak kolam air yang cocok tersedia juga di situ.
- 34 "Dipenuhi dengan" artinya "dikendalikan oleh." Kata itu dapat digunakan dalam pengertian mujizatiah atau non-mujizatiah (Efesus 5:18). Pada poin tertentu, Saulus/ Paulus telah "dipenuhi dengan Roh" dalam pengertian mujizatiah. Kita tidak dapat mengatakan apakah Saulus menerima kemampuan mujizatiah atau tidak pada saat Ananias mendatangi dia, namun ia pasti telah menerima Roh sebagai karunia ketika ia dibaptis. Lebih aman bagi kita untuk mengatakan bahwa menetapnya Roh merupakan apa yang ada dalam pikiran Ananias saat ia berbicara mengenai Saulus yang "dipenuhi dengan Roh."
- 35 Tukang kebun membasmi rumput liar supaya bunga-bunga dapat tumbuh, dan kita berusaha menghalau kegelapan supaya timbul terang.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PELBAGAI RINTANGAN BAGI ORANG KRISTEN BARU (Kis 9:19-31; 22:17-21)
Rasul Paulus sering membandingkan kehidupan Kristiani dengan suatu perlombaan (1Ko...
PELBAGAI RINTANGAN BAGI ORANG KRISTEN BARU (Kis 9:19-31; 22:17-21)
Rasul Paulus sering membandingkan kehidupan Kristiani dengan suatu perlombaan (1Korintus 9:24-27; 2Timotius 4:7, 8). Bagi beberapa orang, kehidupan Kristiani bagaikan lomba lari cepat; orang-orang itu mampu berlari dengan kecepatan penuh di sepanjang lintasan. Bagi kebanyakan dari kita, kehidupan Kristiani adalah lomba maraton, suatu perlombaan daya tahan. Bagaimanapun, perlombaan yang Paulus hadapi lebih menyerupai lomba lari lintas gawang tinggi. Begitu ia keluar dari air baptisan, ia punya pelbagai rintangan yang harus disingkirkan, pelbagai hambatan yang harus diatasi. Dalam pelajaran ini, kita akan melanjutkan kajian kita tentang pelayanan mula-mula Paulus. Sambil melakukan hal itu, kita akan memperhatikan beberapa rintangan yang Paulus hadapi. Karena tantangannya itu serupa dengan tantangan yang dihadapi juga oleh para bayi dalam Kristus, maka kita ingin secara khusus melihat bagaimana dia mengatasi pelbagai rintangan tersebut.
RINTANGAN KEGAGALAN (Kis 9:19-22)
Bagi orang tua, salah satu saat paling menggembirakan adalah ketika anak mereka mulai dapat melangkahkan kakinya untuk pertama kali. Ia melangkah selangkah, lalu jatuh. Belakangan, ia mencoba kembali. Setelah melangkah dua langkah, sekali lagi ia tersungkur ke tanah. Sedikit demi sedikit ia melangkah dua langkah sebelum terjatuh lagi, kemudian tiga langkah, kemudian makin bertambah banyak. Saya senang menonton filem keluarga yang berisi rekaman langkah-langkah awal anak perempuan kami nomor dua, Debbie. Sebenarnya Debbie tidak belajar jalan biasa tetapi belajar lari. (Sampai kini ia masih belum bisa memperlambat gerakannya!) Bagaimanapun, dalam filem itu Debbie beberapa kali jatuh terguling selagi ia berjalan tertatih-tatih. Renungkanlah ini: Bagaimana jika Debbie tidak bangkit lagi setelah mencoba melangkah dua atau tiga kali? Sekarang ini kami tentunya akan memiliki seorang anak perempuan dewasa yang harus digotong-gotong ke sana ke mari ! Para bayi dalam Kristus harus belajar berjalan sebagaimana yang para bayi lakukan—dan mereka juga akan masih sering tersandung dan jatuh, bahkan mungkin akan lebih sering dibandingkan bayi-bayi lain mana saja. Pertanyaannya bukanlah "Akankah orang Kristen baru kadang-kadang gagal menjalani kehidupan dan pelayanan Kristiani yang idealis?" Kitab Suci dan pengalaman kita memberitahukan bahwa mereka akan gagal. Pertanyaan yang penting adalah "ketika mereka jatuh, akankah mereka bangkit lagi dan terus berusaha?"
Saulus kelihatannya memandang pelbagai upaya awalnya di Damsyik dan Yerusalem sebagai kegagalan. Belakangan ia menulis bahwa pelarian dia dari Damsyik pada tengah malam sebagai contoh kelemahan (2Korintus 11:30, 32, 33). Ketika belakangan ia berbicara tentang pelariannya dari Yerusalem, ia menunjukkan bahwa ia pergi dengan berat hati (Kisah 22:17-21). Namun begitu, Saulus mampu menyingkirkan rintangan kegagalan itu melalui iman. Ia tidak menyerah, ia memperbaiki diri dan berusaha lagi.
Sambil Anda memulai kehidupan Kristiani Anda, belajarlah dari Saulus: Jangan biarkan kegagalan menjadi faktor penentu. Bila Anda jatuh, bangkitlah1dan berusaha lagi. Itulah satu-satunya cara belajar jalan. Menyerah dan berdiam diri mungkin akan lebih aman, namun tindakan itu akan melumpuhkan rohani Anda, dan Anda akan selalu bergantung pada orang lain!2
Baru-baru ini saya dan isteri saya meluangkan waktu di Brasov, Romania. Saya terkesan dengan kemajuan orang-orang Kristen baru di situ. Dalam pelayanan ibadah mereka, hampir setiap anak muda membaca Kitab Suci, memimpin doa, memimpin pujian, atau memberi ceramah singkat. Para pemuda Kristen ini belum tiba pada titik "bermain aman" dan berusaha untuk tidak dipermalukan. Mereka bertumbuh dengan mencoba-coba —termasuk membuat pelbagai kesalahan.
RINTANGAN PENGANIAYAAN (Kis 9:23-25).
Dalam pelajaran kita sebelumnya kita telah melihat bahwa setelah dibaptis Saulus mulai memberitakan injil di dalam pelbagai sinagoga di Damsyik. Kita juga telah pelajari bahwa pada suatu ketika ia pergi ke daerah gurun pasir Arab. Setelah pulang dari Arab, ia mulai lagi memberitakan injil di Damsyik. "Beberapa hari kemudian orang Yahudi merundingkan suatu rencana untuk membunuh Saulus" (ay. 23). Karena tidak dapat menaklukkan lidah Saulus dengan argumentasi, maka mereka berusaha menaklukkannya dengan kematian.3
Seseorang pernah berkata bahwa "kemartiran adalah cara dunia untuk menghancurkan bukti."4 Ayat 24 berkata, "Tetapi maksud jahat itu diketahui oleh Saulus.5Siang malam orang-orang Yahudi mengawal semua pintu gerbang kota, supaya dapat membunuh dia." Dalam tulisannya kepada jemaat Korintus, Paulus menambahkan tulisan yang membingungkan ini: "Di Damsyik wali negeri6[bawahan] raja Aretas7menyuruh mengawal kota orang-orang Damsyik untuk menangkap aku"
(2Korintus 11:32). Saya katakan membingungkan sebab, pertama kita tidak tahu otoritas apa yang dimiliki raja Arab Aretas di Damsyik, yang biasanya dikontrol oleh bangsa Romawi.8Namun begitu, yang lebih membingungkan adalah fakta bahwa orang Yahudi dan orang Arab tampaknya bekerja sama dalam upaya mereka membunuh Saulus! Kerja sama orang Yahudi dan orang Arab tidaklah lazim9baik dahulu maupun sekarang! Mungkin orang-orang Yahudi di Damsyik itu memiliki pengaruh politik yang sangat kuat;10mungkin baik orang Yahudi maupun orang Arab sama-sama memandang Saulus sebagai ancaman.11Apapun alasannya, semua sumber daya di Damsyik telah dikerahkan dalam upaya membunuh satu orang! Kisah pelarian Saulus merupakan salah satu kisah terbaik dalam Perjanjian Baru: "Sungguhpun demikian pada suatu malam murid-muridnya12mengambilnya dan menurunkannya dari atas tembok kota dalam sebuah keranjang" (Kisah 9:25). Belakangan Paulus menulis, "Dalam sebuah keranjang13aku diturunkan dari sebuah tingkap ke luar tembok kota" (2Korintus 11:33). Pada masa itu, membangun apartemen yang menempel dengan tembok kota adalah hal biasa (Yosua 2:15). Saya dapat membayangkan Saulus dikelilingi oleh para sahabat, yang berjubel dalam salah satu apartemen, ketika mereka dengan nada pelan tapi mendesak sedang membahas apa yang mereka harus perbuat. Akhirnya, seseorang meninggalkan ruangan dan kembali lagi dengan tali yang kuat tergulung di salah satu pundaknya, sambil membawa satu keranjang besar. Setelah isi keranjang itu dikeluarkan, ia berkata kepada Saulus, "Cobalah, apakah [keranjang ini] cukup besar!" Dalam beberapa menit kemudian Saulus diturunkan dari jendela ke dalam kegelapan malam. Saya dapat melihat tubuhnya terayun-ayun ke sana ke mari dalam kegelapan itu, terus-terusan menghantam dinding, dan akhirnya terlontar ke luar ketika keranjang itu menghantam tanah.
Ketika saya masih muda, saya menganggap pelarian Paulus sebagai petualangan yang menyenangkan. Bagi Paulus hal itu tidak menyenangkan, tetapi memalukan— cara yang paling hina yang pernah dilakukan orang dewasa untuk keluar dari kota! 14Pada awalnya ia berencana masuk ke kota Damsyik dengan pamer kekuasaan dan meninggalkannya dengan pamer kekuatan (dengan menyeret orang-orang Kristen terbelenggu yang menangis). Sebaliknya, ia masuk ke kota itu seperti seorang pengemis buta, dan sekarang ia meninggalkan kota itu seperti seorang tawanan yang diselundupkan!
Kalau saya jadi Saulus, setelah keluar dari kota, saya akan mencari tempat sepi untuk menyembunyikan diri sampai kemarahan mereka reda. Sebaliknya, Saulus malahan berangkat ke arah selatan menuju suatu kota yang penduduknya lebih membenci dia daripada penduduk Damsyik; ia menuju Yerusalem. Saulus menyingkirkan rintangan penganiayaan dengan ketekunan. Yesus memuji mereka "yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan" (Lukas 8:15).
Menjadi orang Kristen akan menjadi berkat bagi hidup Anda, baik sekarang maupun di akhirat nanti—namun itu tidak berarti kehidupan Kristiani adalah mudah. Dalam kehidupan Kristiani Anda, beberapa orang bahkan ada yang ingin mematahkan semangat Anda, berusaha menjegal Anda atau menjatuhkan Anda! Jika itu terjadi, ingatlah: "Iblis tidak ambil pusing terhadap orang yang tidak bernilai!" Seorang teman terlintas dalam pikiran saya. 15Sewaktu saya membaptis orang muda ini, ia begitu gembira dan menyangka semua orang yang mengenal dia akan ikut senang juga; namun teman-temannya menganggap dia gila, dan keluarganya merasa terhina. Ia berusaha mengkristenkan setiap orang yang ia kenal, mengira semua orang akan menerima ajaran Perjanjian Baru—namun nyatanya mereka tidak mau. Setiap kali orang muda ini dijatuhkan oleh orang lain, ia bangkit dan berusaha lagi. Karena ketekunannya itu, sekarang ini ia punya pengaruh yang tidak pernah sirna dalam jemaat dimana ia menjadi anggota aktif!
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:19-31; 22:17-21)
Saulus tidak menemukan kehidupan Kristiani sebagai kehidupan yang mudah, tetapi ia juga tidak menemukan kehidupan ...
KESIMPULAN (KIS 9:19-31; 22:17-21)
Saulus tidak menemukan kehidupan Kristiani sebagai kehidupan yang mudah, tetapi ia juga tidak menemukan kehidupan itu sebagai kehidupan yang mustahil. Ia menemukan bahwa ia dapat meloncati rintangan apa saja dengan pertolongan Tuhan (Filipi 4:13)! Begitu juga kita. Jika kita berbuat sama, di penghujung hidup kita, ketika perlombaan bagi kita telah selesai, maka Tuhan menanti kita dengan mahkota kemenangan. Sebagaimana belakangan dikatakan oleh rasul itu, "Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya" (2Timotius 4:8).
Pasal 9 berakhir dengan salah satu laporan kemajuan yang biasa Lukas selipkan ke dalam kitab itu: "Selama beberapa waktu jemaat45di seluruh Yudea, Galilea46dan Samaria berada dalam keadaan damai. 47Jemaat itu dibangun 48dan hidup dalam takut akan Tuhan. 49 Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan ["dorongan"; NIV] Roh Kudus"50(9:31).
Kata-kata Lukas itu mengacu kepada gereja secara keseluruhan, namun gereja itu sendiri terdiri dari kumpulan orang seperti Anda. Kita tidak akan menyalahgunakan teks ini untuk mengatakan bahwa jika Anda mempelajari pelbagai pelajaran yang terdapat dalam kehidupan mula-mula Saulus sebagai orang Kristen,51maka secara pribadi Anda akan menikmati kedamaian dan akan terbangun secara rohani! Sambil Anda terus berada dalam "takut akan Tuhan dan dalam pertolongan dan penghiburan Roh Kudus," Anda pasti akan bertumbuh sebagai seorang anak Allah! Saya sungguh-sungguh berdoa semoga Anda akan melakukan hal itu!
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gagasan tentang adanya rintangan/lintas gawang itu sendiri membawa kita kepada penyajian secara visual. Gambarlah beberapa gawang dalam sebuah lintasan lomba. Beri label "gagal," "penganiayaan," "masa lalu," "kedegilan," dan "kekecewaan" pada rintangan-rintangan tersebut. Lalu gambar juga seorang pelari yang melompati gawang-gawang itu satu persatu ("gambar orang" sederhana [seperti simbol di WC umum], atau seperti gambar yang digambar seorang anak, akan memadai). Tulislah bagaimana Saulus melintasi setiap gawang itu: Saulus melintasi gawang kegagalan dengan iman, gawang penganiayaan dengan ketekunan , gawang masa lalu dengan kesabaran , gawang kedegilan dengan ketundukkan, dan gawang kekecewaan dengan kesetiaan.
CATATAN KHOTBAH
Kisah 9:31 dapat digunakan sebagai bahan khotbah secara tekstual tentang "Tujuan bagi [nama jemaat lokal]": (1) Ketenangan ("jemaat ... dalam keadaan damai"); (2) Kesegaran ("dibangun"); (3) Kehormatan ("hidup dalam takut akan Tuhan"); (4) Kepemilikan ("oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus"); dan (5) Keberhasilan ("jumlahnya makin bertambah besar"). Tiga dari lima poin ini diambil dari C. Bruce White, "The Strength of the Early Church," The Preacher’s Periodical (kini Truth for Today), March 1987.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Lihat catatan tentang 8:22, 24.
2 Lihat 1Korintus 3:1, 2; Ibrani 5:12-14. Nas-nas itu juga menyiratkan bahwa orang Kristen yang...
Catatan Akhir:
- 1 Lihat catatan tentang 8:22, 24.
- 2 Lihat 1Korintus 3:1, 2; Ibrani 5:12-14. Nas-nas itu juga menyiratkan bahwa orang Kristen yang tidak pernah dewasa bisa hilang!
- 3 Mereka telah berusaha melakukan yang sama terhadap Yesus dan Stefanus.
- 4 Ini dikutip oleh Rick Atchley, "A Man Without a Congregation," Khotbah yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 22 September 1985.
- 5 Ini hal yang sering menimpa Paulus (14:4-6; 23:12-22). Umumnya orang-orang itu, bahkan yang bukan orang Kristen sekalipun, mengasihi Paulus atau membenci dia. Ia sering mempunyai teman-teman non-Kristen yang peduli terhadap keselamatan dia (19:31). Dalam semuanya ini, kita melihat adanya penyediaan Allah dalam melindungi Paulus. 6"Wali negeri" adalah wakil pribadi Raja Aretas di Damsyik. Kita tidak tahu berapa besar kekuasaannya. Para penerjemah KJV dan NIV beranggapan bahwa orang ini adalah "gubernur" kota.
- 7 Raja Aretas IV memerintah atas kerajaan Arab Nabatea-"Tanah Arab" tempat Saulus menetap untuk beberapa lama.
- 8 Damsyik kemungkinan dikontrol oleh Aretas untuk sementara (selama periode ini tidak ditemukan adanya koin Romawi). Kekuatan Arab itu kemungkinan berada di luar kota, menjaga pintu-pintu gerbang (Letak Damsyik berdekatan dengan tepi gurun Arab). Upaya wali negeri itu mungkin bersifat pribadi dan terbatas pada apa yang dapat dilakukan oleh jumlah penduduk Arab [yang amat banyak] dalam kota itu.
- 9 Kedua kelompok orang itu saling membenci karena pelbagai alasan. Beberapa tahun kemudian (66 M.), orang Arab Nabatea membunuh lebih 10,000 orang Yahudi di Damsyik!
- 10 Kelompok orang Yahudi yang hidup di Damsyik adalah besar .
- 11 Di Damsyik Saulus menimbulkan kerusuhan lewat pemberitaannya; mungkin ia juga menimbulkan kerusuhan ketika tinggal di tanah Arab!
- 12 "Murid-muridnya" merupakan istilah yang tidak lazim. Apapun alasan lainnya, istilah itu menunjukkan bahwa Saulus telah mencapai beberapa keberhasilan dalam mengkristenkan banyak orang di Damsyik. Tentunya Paulus tidak pernah mendorong siapa saja untuk beranggapan bahwa mereka itu adalah pengikut dia; sebaliknya, ia selalu mengarahkan manusia kepada Yesus (1Korintus 1:12, 13).
- 13 Dalam kedua kisah ini digunakan dua kata Yunani yang berbeda untuk "keranjang." Kata yang dipakai dalam Kisah 9 mengacu kepada keranjang besar yang dipakai untuk penyimpanan (Matius 15:37; Markus 8:8). Kata yang dipakai dalam 2 Korintus 11 sering diacu sebagai sebuah jaring. Ini dapat berarti bahwa keranjang yang dipakai adalah anyaman yang agak longgar atau keranjang itu digantung dalam sebuah jaring sebagai pengamanan tambahan.
- 14 Ingatlah bahwa ia mengutip peristiwa ini sebagai suatu contoh kelemahan dia (2Korintus 11:30-33).
- 15 Kasus-kasus serupa pernah terjadi dalam banyak jemaat. Satu contoh setempat dapat dipakai untuk menggantikan contoh milik saya ini.
- 16 Galatia 1:18. Orang Yahudi menghitung penggalan tahun sebagai keseluruhan tahun. "Tiga tahun" dalam hitungan Yahudi akan terdiri dari sisa waktu dari tahun ketika Saulus pergi ke Damsyik, satu tahun berikutnya, ditambah dengan apa yang terjadi pada tahun ketika ia melarikan diri dari Damsyik.
- 17 Karena tiga tahun sebelumnya murid-murid itu telah diusir dari Yerusalem (8:1), lalu siapakah murid-murid ini? Beberapa murid mungkin ada yang tidak meninggalkan Yerusalem (lihat catatan tentang 8:1) dan beberapa murid mungkin telah kembali lagi. (Beberapanya bisa juga para mualaf baru, namun kata "takut" menunjukkan bahwa kebanyakan adalah bagian dari mereka yang dahulunya pernah dianiaya oleh Saulus.) Karena "semua" murid tidak percaya kepada Saulus, ini kemungkinan mencakup juga para rasul.
- 18 Karena Saulus telah merubah hidupnya tiga tahun sebelumnya, beberapa orang bertanya-tanya bagaimana bisa umat Kristen di Yerusalem tidak mengetahui tentang perubahan hidupnya itu. Kemungkinan ada banyak faktor penyebab: (1) Komunikasi di masa itu tidak sebaik sekarang. (2) Jika Aretas IV pada masa itu memang mengontrol Damsyik (sebuah kemungkinan sebagaimana ditulis dalam catatan akhir sebelumnya), maka hubungan antara Damsyik dan Yerusalem selama itu adalah rendah. (3) "Lenyapnya" Saulus ke tanah Arab untuk waktu yang lama mungkin telah menimbulkan kecurigaan. Bagaimanapun, faktor yang terpenting adalah bahwa Saulus telah sangat dalam melukai murid-murid di Yerusalem, sehingga sulit bagi mereka untuk mempercayai apa saja yang ia katakan.
- 19 Burton Coffman, Commentary on Acts (Austin, Tex.: Firm Foundation Publishing House, 1976), 190.
- 20 Ini merupakan yang terakhir kalinya dalam kitab Kisah dimana hanya para rasul saja yang dikatakan sebagai pemimpin gereja di Yerusalem. Menurut pernyataan agung Paulus dalam Galatia 1:18-20, satu-satunya rasul yang ada di Yerusalem pada waktu itu adalah Petrus (yang lainnya mungkin sedang dalam perjalanan memberitakan injil). Lain dari itu, satu-satunya pemimpin yang ada dalam kota itu adalah Yakobus, saudara tiri Tuhan (Galatia 1:19). Bagaimanakah kisah ini dapat diselaraskan dengan pernyataan Lukas bahwa Saulus dibawa "kepada para rasul"? Mungkin Lukas menganggap Petrus sebagai wakil dari semua rasul, atau mungkin ia memakai kata "para rasul" dalam pengertian yang lebih luas daripada Kedua belas rasul itu (seperti yang ia tulis dalam 14:4, 14) dan menyertakan Yakobus. Ingatlah bahwa makna kata "rasul" adalah "orang yang diutus" dan dapat dipakai dalam pengertian umum ("orang yang diberi tugas oleh gereja," dll.) maupun dalam pengertian khusus untuk "Kedua belas dan Paulus."
- 21 Telah ditekankan bahwa Saulus bukan saja telah mendengar Yesus; ia juga telah melihat Yesus.
- 22 Lihat peta seri dalam pelajaran ini. Tarsus adalah kota penting. Barnabas bisa saja telah berkali-kali pergi dari Siprus ke Tarsus.
- 23 Barnabas bisa saja telah diutus oleh gereja sebagaimana belakangan ia diutus ke Antiokhia (11:22), atau bisa saja secara pribadi ia pergi ke Damsyik.
- 24 Saran lain yang telah diberikan adalah bahwa Barnabas telah mengetahui tentang Saulus secara mujizatiah (berdasarkan 13:1, Barnabas adalah seorang nabi dan/atau seorang guru yang terilham). Bagaimanapun, jika benar begitu, mengapakah para rasul tidak memakai kekuatan mereka untuk memperoleh informasi yang sama?
- 25 Jika kitab Ibrani diikut-sertakan, maka kita memiliki empat belas kitab yang ditulis oleh Paulus.
- 26 Dalam Galatia 1:22, 23 Paulus menyatakan bahwa pada saat itu ia "tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea." Yang dimaksud "jemaat-jemaat Kristus di Yudea" adalah semua jemaat di Yudea tidak termasuk jemaat yang ada di Yerusalem. Persinggahan singkat Paulus (hanya lima belas hari) tidak memberi dia waktu untuk memberitakan injil di luar Yerusalem.
- 27 Hal ini tersirat dalam fakta bahwa "Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani."
- 28 Saulus mungkin pernah bertemu Stefanus di situ untuk pertama kalinya (lihat catatan tentang 6:9, 10).
- 29 NIV menulis "berdebat," yang lebih saya sukai.
- 30 Orang yang pernah menjadi bagian suatu pergerakan namun kemudian meninggalkan dan menentangnya, orang itu biasanya lebih dibenci daripada orang-orang yang menentang pergerakan itu tetapi tidak pernah menjadi bagian dari pergerakan tersebut. Pengalaman pribadi tentang sifat kasus ini boleh juga diceritakan untuk menggambarkan kebencian orang-orang Yahudi Helenistik terhadap Saulus.
- 31 Lihat peta dan juga catatan tentang 10:1.
- 32 Lihat peta dan juga catatan tentang Tarsus.
- 33 Banyak orang mengkaitkan kejadian ini dengan kunjungan Saulus ke Yerusalem seperti yang tercatat dalam 11:27-30; 12:25, namun kita tidak punya catatan tentang penginjilan Saulus di Yerusalem pada kunjungan tersebut, juga tidak ada petunjuk bahwa pada kesempatan itu ia harus meninggalkan kota itu dengan tiba-tiba. Karena kisah di 22:17-21 bagi saya tampak sangat cocok sekali dengan 9:29, 30, maka saya menyertakannya di sini.
- 34 Lihat catatan tentang 21:26 pada edisi akan datang.
- 35 Lihat catatan tentang 10:10.
- 36 Paulus tidak pernah membiarkan ancaman mati mencegah dia melakukan apa yang ia anggap benar (band. 20:24). Mengenai mati "sebagaimana Stefanus mati," lihat 2Timotius 4:16b untuk pernyataan yang serupa dengan yang Stefanus katakan ketika ia mati.
- 37 Adegan ini pasti begitu traumatis ketika Saulus, untuk pertama kalinya sejak perubahan hidupnya, bertemu dengan ayahnya-ayah yang telah membesarkan dia untuk menjadi seorang Farisi!
- 38 Ia mungkin berhasil mengkristenkan saudarinya; paling tidak saudarinya itu tidak mengucilkan dia sebagaimana para anggota keluarga lainnya (23:16). Beberapa orang juga menganggap Roma 16:7, 11, 21 mengacu kepada "sanak saudara" dalam daging (yaitu keluarga).
- 39 Lihat peta dalam seri pelajaran ini. Tarsus terletak di Kilikia, dan Siria berbatasan dengan Kilikia di timur. Pada masa itu Siria dan Kilikia merupakan satu provinsi kerajaan yang bersatu.
- 40 Setelah Petrus memberitakan injil kepada orang non-Yahudi pertama bersama dengan seluruh isi rumahnya (Kisah 10; band. 15:7-9), lalu yang lainnya juga menginjili orang-orang non-Yahudi di Antiokhia Siria (11:20). Ketika Saulus tiba di Antiokhia, ia mungkin menginjili orang-orang non-Yahudi untuk pertama kalinya (11:25, 26). Paling tidak, perkataan Petrus di 15:7-9 mencegah Saulus untuk menginjili orang-orang non-Yahudi selama sebagian besar, jika tidak semua, waktunya di Tarsus.
- 41 Ini merupakan pelajaran penting yang Paulus harus pelajari. Sebagaimana akan kita lihat nanti, rencana Paulus tidak selalu sejalan dengan rencana Tuhan, namun ia bersedia menunggu sampai Tuhan berkata "ya" sebelum ia memulainya.
- 42 2Korintus 11:23-25. 2 Korintus ditulis dari Makedonia di penghujung perjalanan misionari ketiga (lihat catatan tentang 20:1, 2 pada edisi akan datang) sekitar dua belas tahun setelah pelayanan Saulus di Tarsus.
- 43 Kapal karam dalam Kisah 27 terjadi setelah 2 Korintus ditulis.
- 44 Di daerah itu Saulus sudah tentu sama agresifnya seperti ketika ia dahulu berada di Damsyik, tanah Arab, dan Yerusalem-dan seperti ia nantinya dalam pelbagai perjalanan misionari. Tidak sulit untuk membayangkan Saulus terus-menerus bertentangan dengan para pemimpin keagamaan.
- 45 Di sini, beberapa naskah memiliki bentuk jamak kata "gereja" (lihat KJV), namun kebanyakan naskah yang lebih tua memiliki bentuk singular-sebuah pemakaian kata "gereja" yang tidak lazim dalam kitab Kisah. Meskipun dalam tiga provinsi terdapat beberapa gereja (Galatia 1:22), namun Lukas memandang semua umat Kristen di Palestina sebagai terdiri dari "[satu] gereja " di daerah itu.
- 46 Kita belum secara khusus menyinggung tentang penginjilan di Galilea. Penginjilan di situ mungkin dilakukan oleh murid-murid yang terpencar-pencar (8:1, 4).
- 47 NIV punya gagasan yang tepat saat mengatakan, "Kemudian Gereja ... menikmati masa damai." (Huruf miring oleh saya.) Setan tidak akan membiarkan gereja tanpa gangguan untuk waktu yang lama. Dalam konteks ini, pemikiran utamanya sepertinya adalah bahwa gereja "menikmati kedamaian" sebab sang kepala penganiaya telah dikristenkan. Kemungkinan juga ada petunjuk bahwa gereja itu menikmati kedamaian sebab Saulus telah meninggalkan tempat itu (meninggalkan orang-orang Yahudi Helenistik tanpa target).
- 48 Orang Kristen dibangun lewat Firman (20:32). Masa itu adalah masa damai, namun bukan masa untuk berpuas diri. "Mereka menggunakan kesempatan itu untuk memperbaiki dan menguatkan layar mereka sebelum badai selanjutnya mulai menerjang" (Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 [Wheaton, Ill.:Victor Books, 1989], 442).
- 4
- 9 Lihat Amsal Sulaiman 1:7; 9:10; 10:27; 14:27; Pengkhotbah 12:13.
- 5
- 0 Ini mungkin mengacu kepada penghiburan dan do rongan Roh Kudus yang tinggal di dalam diri setiap orang Kristen. Lihat "Apakah Yang Roh Kudus Lakukan?" pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian III." 5
- 1 Periksalah kembali pelbagai saran yang diberikan dalam pelajaran ini dan sebelumnya.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) APA YANG ANDA LAKUKAN KETIKA SUDAH TIDAK BERDAYA (12:1-8, 18, 24)
Selama bertahun-tahun saya telah mendengar banyak orang Kristen mengeluh dengan nad...
APA YANG ANDA LAKUKAN KETIKA SUDAH TIDAK BERDAYA (12:1-8, 18, 24)
Selama bertahun-tahun saya telah mendengar banyak orang Kristen mengeluh dengan nada putus asa dalam suara mereka, "Saya tidak tahu harus melakukan apa lagi. Saya telah melakukan apa saja yang dapat saya lakukan!" Saya teringat akan cerita yang baru-baru ini saya baca. Seorang anak laki-laki kecil sedang bekerja dengan ayahnya di halaman rumah. Anak laki-laki itu berniat memindahkan sebuah batu besar. Sang ayah memperhatikan anak laki-lakinya itu berjuang mengatasi batu itu, namun batu itu tidak bergeming. Akhirnya ayah itu bertanya kepada anaknya, "Apakah engkau sudah mengeluarkan seluruh tenagamu?" "Sudah, ayah," katanya sambil terengah-engah, "aku sudah mengeluarkan seluruh tenagaku." "Tidak, engkau belum mengeluarkannya," jawab sang ayah. "Engkau belum mengeluarkan seluruh tenagamu—sebab engkau belum meminta ayah untuk menolongmu." Ketika Anda dan saya berusaha untuk melenyapkan pelbagai rintangan dalam hidup kita, kadang kala kita berpikir bahwa kita telah melakukan apa saja yang dapat kita lakukan padahal kita belum meminta pertolongan Bapa sorgawi kita. Paulus menulis, Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus (Filipi 4:5b-7).
Bila Anda telah melakukan segala cara yang Anda ketahui, selanjutnya serahkanlah masalah itu kepada Allah.
Pelajaran ini adalah tentang kekuatan dan pentingnya doa. Banyak kisah dalam Alkitab menggambarkan nilai doa—kisah-kisah seperti Solomo yang berdoa meminta hikmat, Elia dan kemarau panjang selama tiga setengah tahun, dan perpanjangan umur Hezekiah. Namun tidak ada yang lebih mengesankan daripada kisah pembebasan Petrus dari penjara di Kisah 12.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 12:1-8, 18, 24)
Dalam pelajaran ini saya telah mengutarakan bahwa apa yang Anda harus lakukan ketika (kelihatannya) Anda tidak berday...
KESIMPULAN (KIS 12:1-8, 18, 24)
Dalam pelajaran ini saya telah mengutarakan bahwa apa yang Anda harus lakukan ketika (kelihatannya) Anda tidak berdaya adalah berdoa. Berlututlah, curahkanlah seluruh isi hati Anda kepada Allah, dan kemudian serahkanlah masalah itu ke tangan Dia yang sanggup melakukannya. Bagaimanapun, saya tidak ingin memberi kesan bahwa doa adalah hanya untuk pelbagai situasi yang mustahil, yaitu bahwa Anda harus berdoa hanya setelah Anda kehabisan segala cara lain yang memungkinkan. Ketika Anda menghadapi tantangan apa saja, Anda harus memulainya dengan doa, meneruskannya dalam doa, dan mengakhirinya dengan doa. Kehidupan gereja mula-mula dipenuhi dengan doa; kehidupan kita juga harus dipenuhi dengan doa.
Dalam Kisah 12 ada satu pelajaran terakhir tentang doa yang tidak boleh kita lewatkan—yaitu bahwa kita harus tetap gembira dengan jawaban apapun yang Allah berikan, sebab Allah mengetahui yang terbaik. Pikiran-pikiran orang besar telah bergumul dengan pertanyaan "Mengapa Petrus, bukan Yakobus, yang diselamatkan Allah dari hukuman mati?" Salah satu jawabannya dapat seperti ini bahwa dalam rencana dan tujuan Allah, kematian Yakobus akan lebih menguntungkan, 41sementara pembebasan Petrus akan menimbulkan banyak kebaikan. Jawaban itu sudah pasti benar, namun izinkan saya memberi Anda sesuatu untuk direnungkan: Mungkin kita menanyakan pertanyaan yang salah. Mungkin kita harus bertanya, "Mengapa Yakobus menerima kehormatan sebagai rasul pertama yang pulang ke rumah Allah, sementara Petrus harus menunggu beberapa tahun lagi sebelum ia akhirnya diantar ke hadirat Allah?" Biasanya, cara kita menanyakan pertanyaan merupakan bukti bahwa kita tidak memandang suatu peristiwa seperti Allah memandangnya. Pemazmur berkata, "Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya " (Mazmur 116:15; huruf miring oleh saya). Bayangkanlah sekelompok petani bekerja di bawah sengatan panas matahari di luar istana. Dari waktu ke waktu, pintu gerbang istana itu dibuka dan seorang pekerja diberi isyarat untuk masuk ke dalam. Mereka yang di luar tidak akan mengeluh atas masuknya rekan mereka ke dalam istana itu; sebaliknya, mereka akan mengeluh atas diri mereka sendiri. Setiap orang akan bertanya, "Mengapa bukan aku yang dipanggil?" Poin saya adalah terlepas apakah Allah tampaknya berkata "Tidak" terhadap doa kita (seperti yang Ia lakukan dalam kasus Yakobus) atau "Ya" (seperti yang Ia lakukan dalam kasus Petrus), setiap jawaban tersebut adalah tepat, terlepas apakah kita dapat memahaminya atau tidak pada saat itu.
Marilah kita belajar mempercayai Tuhan dan "tetaplah berdoa" (1Tesalonika 5:17).42
CATATAN KHOTBAH
Warren Wiersbe menyatakan bahwa ketika menulis 1Petrus 3:12, bisa jadi Petrus memiliki pembebasan mujizatiah itu di dalam pikirannya. Wiersbe memakai kata-kata dalam ayat itu untuk meringkas Kisah 12: (1) Allah melihat pencobaan kita (ay. 1-4): "Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar." (2) Allah mendengarkan doa kita (ay. 5-17): "Dan telinga-Nya kepada permohonan mereka." (3) Allah membereskan musuh-musuh kita (ay. 18-25): "Tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat."
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 12:1-3, 18-23)
Kehidupan dan kematian Herodes merupakan bahan pelajaran yang hidup tentang bahayanya kehidupan yang berpusat pada dir...
KESIMPULAN (KIS 12:1-3, 18-23)
Kehidupan dan kematian Herodes merupakan bahan pelajaran yang hidup tentang bahayanya kehidupan yang berpusat pada diri pribadi. Sekarang ini kita kadang-kadang bicara tentang "mati secara terhormat." Umumnya kita mengacu hal ini kepada hak seseorang untuk mati tanpa hidupnya ditopang terus secara artifisial oleh sistem pendukung kehidupan setelah ia dinyatakan mati secara klinis. Bagaimanapun, mati secara terhormat sesungguhnya sedikit kaitannya dengan teknologi medis.43 Saya yakin Herodes dikelilingi oleh tabib-tabib terbaik yang dapat digerakkan oleh uang atau jabatan, namun begitu sedikit orang saja yang pernah mati dengan cara kurang terhormat daripada dia. Mati secara terhormat atau kurang terhormat tidak tergantung pada pelepasan sistem pendukung kehidupan pada poin tertentu, melainkan pada cara orang itu hidup sebelum ia mati. Jika Anda hidup secara terhormat, maka Anda akan mati secara terhormat. Saya pernah menyaksikan orang-orang kudus Tuhan melemah ketika tubuh mereka digerogoti oleh kanker, namun mereka mati dengan iman dibibir mereka dan harapan dalam mata mereka. Inilah "mati secara terhormat" yang sejati.
Apakah saya sudah siap mati? Bagaimana dengan Anda? Sampai kita siap untuk hidup—dengan menyerahkan hidup kita kepada Tuhan—kita belumlah siap untuk mati.
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Anda mungkin ingin memperluas bagan "Dinasti Herodes" yang terdapat di dalam pelajaran ini dan menggunakannya sambil meneliti tokoh-tokoh Herodes pada bagian pertama pelajaran ini.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Karena Herodes Agripa I wafat pada 44 M. maka penganiayaan terhadap gereja di Yerusalem terjadinya pasti di penghujung tahun 43 at...
Catatan Akhir:
- 1 Karena Herodes Agripa I wafat pada 44 M. maka penganiayaan terhadap gereja di Yerusalem terjadinya pasti di penghujung tahun 43 atau di awal 44. Jika bantuan Antiokhia terjadi "sekitar waktu itu," maka murid-murid di Antiokhia mengirim bantuan itu sebelum bala kelaparan itu terjadi (untuk detailnya lihat pelajaran sebelumnya tentang bala kelaparan).
- 2 Versi bahasa Yunani literal menulis "beberapa orang dari gereja."
- 3 Banyak orang menduga bahwa hanya Yakobus dan Petrus yang dipenjarakan, namun jika bahasanya dipahami secara harfiah, maka tampaknya para anggota gereja lainnya ikut dipenjarakan juga. Jika benar begitu, saya tidak tahu siapa mereka dan apa yang terjadi atas diri mereka.
- 4 Lihat bagan tentang "Dinasti Herodes" dalam seri pelajaran ini.
- 5 Stefanus dirajam mati, dan Yakobus dipancung. Banyaknya cara hukuman mati yang digunakan membuat fakta ini bahkan lebih luar biasa lagi dimana Yesus mati melalui penyaliban, sebagaimana telah diramalkan dalam Perjanjian Lama.
- 6 Pengendalian diri Lukas adalah bukti dari keterilhamannya. Allah tidak menulis sebagaimana manusia menulis. Manusia menulis untuk memuaskan keingintahuan; Allah hanya menulis yang diperlukan untuk menyelamatkan jiwa.
- 7 Dua orang lainnya adalah Petrus dan Yohanes.
- 8 Lihat penjelasan tentang 1:6.
- 9 Yohanes belakangan mereguk juga cawan penderitaan itu ketika ia dibuang ke pulau Patmos (Wahyu 1:9). Sejauh yang kita ketahui, Yohanes tidak mati sebagai seorang martir.
- 10 Kita tidak menemukan adanya petunjuk dipilihnya pengganti Yakobus setelah ia mati. Perjanjian Baru tidak mengajarkan adanya "suksesi kerasulan."
- 11 Mengenai tiga hari perayaan utama bangsa Yahudi, lihat catatan tentang 2:1.
- 12 Lihat catatan tentang 12:21.
- 13 KJV memiliki "terjemahan" aneh "sehabis Easter," meskipun jelas-jelas kata Yunaninya adalah "Passover (Paskah)" dan di tempat lainnya KJV menerjemahkannya sebagai "Passover." Beberapa orang telah salah menggambarkan terjemahan yang salah ini sebagai sebuah upaya para penerjemah untuk menentukan waktu Passover berdasarkan kalender Inggris. Jika ini benar, mengapa mereka tidak secara seragam menerjemahkan "Passover" sebagai "Easter"? Kita tidak tahu motivasi para penerjemah itu; mungkin perayaan Easter buatan manusia di zaman mereka begitu penting sehingga mereka ingin menyatumkan kata itu di dalam Alkitab.
- 14 Terjemahan The Living Bible berbunyi "Niat Herodes adalah menyerahkan Petrus kepada bangsa Yahudi untuk dihukum mati setelah Paskah."
- 15 Penjara ini mungkin berlokasi di benteng Antonia (21:34; 22:24). Lihat peta Yerusalem.
- 16 KJV menulis "quaternions (empat bagian)," dan NIV menulis "empat prajurit."
- 17 Kebanyakan negara pernah memiliki pengalaman yang digambarkan di sini. Satu contoh setempat dapat digunakan.
- 18 Mungkin ia teringat janji Yesus bahwa ia akan "menjadi tua" (Yohanes 21:18).
- 19 Simak juga penilaian Petrus tentang apa yang terjadi sebagaimana dicatat dalam ayat 17.
- 20 Kata Yunani yang diterjemahkan "sepatu" menunjukkan sepatu biasa yang sedikit lebih daripada sekedar tapak sepatu dengan tali pengikatnya. Berjalan dengan jenis sepatu seperti ini di atas lantai penjara yang keras akan menimbulkan suara yang lumayan berisik. Ini merupakan bukti kecil lainnya bahwa tidak sedang terjadi penjebolan penjara secara biasa.
- 21 Beberapa contoh mimpi pribadi dapat diceritakan di sini.
- 22 Beberapa otoritas mengatakan bahwa biasanya diperlukan paling tidak dua puluh lima pria untuk membuka dan menutup pintu gerbang itu.
- 23 Naskah Roma menambahkan "dan menuruni tujuh anak tangga."
- 24 The Cotton Patch Version of Luke and Acts (Clarence Jordan).
- 25 Ketika dalam Kisah 5 para rasul dibebaskan dari penjara secara mujizatiah, malaikat itu memberitahu mereka untuk menginjil di Bait Allah. Ini kali tidak ada perintah seperti itu. Tujuan dari pembebasan secara mujizatiah ini tampaknya untuk menyelamatkan nyawa Petrus. Oleh sebab itu, Petrus memutuskan untuk bersembunyi.
- 26 Karena rumah ini disebut "rumah Maria," maka Maria kemungkinan telah menjanda. Beberapa penafsir beranggapan bahwa rumah Maria adalah tempat ruang atas dimana Yesus dan para murid-Nya pernah merayakan Paskah dan dimana para murid itu pernah menetap untuk menyambut Hari Pentakosta (1:13), namun ini hanyalah spekulasi. Simaklah bahwa para anggota gereja di Yerusalem masih memiliki harta benda pribadi, sekali lagi garisbawahi fakta ini bahwa "pengumpulan dana" di awal gereja adalah bersifat sukarela. Tidak semua orang Kristen menjual harta benda mereka.
- 27 Seperti kebanyakan tokoh Alkitab, Yohanes Markus memiliki lebih dari satu nama. "Yohanes" adalah nama Ibraninya; "Markus" adalah nama Romawi (Latin) nya.
- 28 Dua petunjuk bahwa hal ini memang benar begitu adalah (1) hubungan dia dengan Yohanes Markus (ditunjukkan dalam pelajaran ini) dan (2) hamba perempuan itu mengenali suaranya (ay. 14).
- 29 Pintu gerbang itu cukup lebar untuk dilalui oleh iringan kereta kuda atau binatang pembawa beban. Pada pintu gerbang itu dibuat satu pintu yang lebih kecil untuk jalan orang.
- 30 Karena Maria memiliki rumah yang cukup besar untuk berkumpulnya banyak orang, rumah yang memiliki halaman (masuknya lewat pintu gerbang), dan setidaknya seorang hamba, maka secara keuangan ia mungkin tidak kekurangan.
- 31 "Rode" artinya "mawar" (atau "mawar kecil").
- 32 Kegirangan Rode menunjukkan bahwa kemungkinan ia adalah orang Kristen dan telah ikut berdoa bagi Petrus.
- 33 Mungkin maksud mereka adalah "itu adalah rohnya." Mereka bisa jadi menganggap Petrus sudah mati.
- 34 J.W. McGarvey, New Commentary on Acts of Apostles, vol. 1 (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co, n.d.), 237.
- 35 Naskah Yunani secara harfiah mengatakan bahwa Petrus "menggoyang-goyangkan tangannya." Petrus menahan telapak tangannya ke arah bawah, membuat gerakan ke arah bawah berulang-ulang-memberi tanda untuk "diam."
- 36 Karena (menurut tradisi awal yang tak terilham) Yakobus bertugas sebagai seorang penatua gereja, dan karena gereja di Yerusalem memiliki banyak penatua (15:2, 22), beberapa orang beranggapan bahwa "Yakobus dan saudara-saudara" merupakan acuan kepada para penatua Yerusalem.
- 37 Yesus dan Yakobus memiliki ibu yang sama (Maria), tetapi berbeda ayah (ayahnya Yakobus adalah Yusuf; sedangkan Yesus berasal dari Allah). 38Lihat 15:13; 21:18; Galatia 2:9. Di sini Lukas sambil lalu memperkenalkan dua orang yang menulis dua kitab dalam Perjanjian Baru (kitab yang memuat nama mereka): Markus dan Yakobus.
- 39 Beberapa orang ingin kita percaya bahwa pada poin ini Petrus pergi ke Roma, dimana ia menjabat sebagai bishop pertama Roma selama dua puluh lima tahun atau lebih. Bagaimanapun, karena dalam pasal 15 kita melihat Petrus kembali ke Yerusalem, maka sudah tentu hal itu tidak benar. Beberapa orang mencatat bahwa Galatia 2:11 menyinggung kepergian Petrus ke Antiokhia, dan mereka berspekulasi bahwa itulah saat Petrus bersembunyi. 1Korintus 1:12 bisa juga menunjukkan bahwa Petrus pernah mengunjungi Korintus pada suatu waktu. Tentunya memang memungkinkan bahwa Petrus menemukan suatu tempat persembunyian di Yerusalem atau di sekitar daerah itu yang tidak diketahui oleh para musuhnya.
- 40 Petrus akan terlihat satu kali lagi, secara singkat, dalam pasal 15.
- 41 Bahwa kematian salah satu para rasul bagaimanapun dapat menjadi sebuah keuntungan adalah luar biasa karena gereja baru saja terwujud belum lama berselang. Ini menunjukkan bahwa para rasul telah dengan hebatnya berhasil mengembangkan kaum pria lainnya sebagai para pemimpin.
- 42 Jika pelajaran ini dipakai sebagai bahan khotbah, maka dalam undangan dapat disinggung bahwa doa akan memiliki kekuatan yang diperlihatkan oleh kisah dalam Alkitab ini hanya jika orang yang berdoa itu memiliki hubungan yang benar dengan Allah. Doronglah semua orang untuk menguji hubungan pribadi mereka sendiri dengan Tuhan.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Dua jenis penyakit dengan gejala seperti ini adalah lycanthropy (menyerupai binatang: manusia srigala) dan boanthropy. Apapun peny...
Catatan Akhir:
- 1 Dua jenis penyakit dengan gejala seperti ini adalah lycanthropy (menyerupai binatang: manusia srigala) dan boanthropy. Apapun penyakitnya, penyakit itu muncul sebagai hukuman ilahi (Daniel 4:25).
- 2 Dengan kata lain, mereka menyangka dirinya di atas hukum manusia dan Allah. Mereka hanya "menyembah" diri mereka sendiri dan keinginan mereka.
- 3 Lihat bagan tentang "Dinasti Herodes" di dalam pelajaran ini.
- 4 Dalam Perjanjian Baru, tanah Edom dalam bahasa Yunani disebut "Idumea" (Markus 3:8), dan penghuninya disebut orang "Idumea."
- 5 Keluarga imamat yang luar biasa ini dikenal juga sebagai kelompok Asmonea atau Hasmonea.
- 6 Lihat catatang tentang Kaisarea.
- 7 Rekonstruksi dimulai pada tahun 19 S.M. dan baru selesai 68 tahun setelah Herodes mati.
- 8 Ia memiliki banyak musuh politik, jadi beberapa perasaan takutnya ini memang beralasan.
- 9 Seorang tetrarch dianggap juga sebagai semacam raja; begitulah Herodes Antipas disebut "Raja Herodes" dalam Markus 6:14.
- 10 Istri yang dicampakkan itu adalah anak perempuan Aretas, seorang raja Arab. Lihat catatan tentang pelarian diri Saulus dari Damsyik (Kisah 9:23-25).
- 11 Herodias adalah anak perempuan Aristobulus dan saudara perempuan Herodes Agripa I.
- 12 Wilayah ini terletak di bagian utara dan selatan Danau Galilea.
- 13 Ia merupakan pengecualian dari penyamarataan yang dibuat terhadap tokoh-tokoh Herodes. Kelihatannya ia meniru watak ibunya ketimbang bapaknya.
- 14 Aristobulus yang adalah ayah dari Herodes Agripa I tidak disinggung namanya dalam Kitab Suci, namun Aristobulus lainnya disinggung dalam Roma 16:10. Banyak yang menganggap Aristobulus di Roma 16:10 ini sebagai cucu dari Herodes Yang Agung. Jika benar, maka ia merupakan anggota dinasti Herodes yang kedua belas yang disebut dalam Perjanjian Baru. Roma 16:10 tidak mengatakan bahwa Aristobulus ini adalah orang Kristen, namun kelihatannya beberapa orang dalam rumah tangganya adalah orang Kristen. Kemungkinan salah satunya adalah seorang budak yang bernama Herodion (Roma 16:11); akhiran "ion" menunjukkan Herodion adalah kepunyaan (atau pernah menjadi kepunyaan) salah satu dari para Herodes itu.
- 15 Henry E. Dosker, "Herod," in The International Standard Bible Encyclopedia, ed. James Orr (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co, 1960), 3: 1378.
- 16 Ia senama dengan Agripa, pelayan Kaisar Agustus yang terkenal itu.
- 17 Jimmy Allen, Survey of Acts, vol. 1 (Searcy, Ark.: By the Author, 1986), 135.
- 18 Darah Yahudi dalam diri Herodes Agripa mengalir lewat neneknya, Mariamne.
- 19 Saya memakai kata "pada umumnya" sebab adanya satu pengecualiaan khusus: Herodias punya dendam pribadi terhadap Yohanes Pembaptis.
- 20 "Omnipotent" artinya "Mahakuasa."
- 21 Hal ini tersirat.
- 22 Kata Yunani yang diterjemahkan "memeriksa" artinya "menyaring, menanyai secara menyeluruh."
- 23 Kita tidak tahu dengan tepat SILSILAH DINASTI HERODES Herodes Yang Agung Arkhelaus Herodes Antipas Herodes Filipus II Herodes Filipus I Aristobulos Herodes Agripa I Herodias Drusila Herodes Agripa II Bernika Salome Yang terdaftar ini hanyalah anggota keluarga yang secara langsung berkaitan dengan pelajaran Alkitab kita. Setiap anak Herodes Yang Agung dilahirkan dari ibu yang berbeda, kecuali Arkhelaus dan Herodes Antipas yang dilahirkan dari ibu yang sama. Dari kedua belas orang yang terdaftar, hanya Aristobulus yang tidak disebut dalam Perjanjian Baru. Nama Salome tidak disebut tetapi disinggung dalam Matius 14 dan Markus 6 sebagai "anak perempuan Herodias." menunjukkan hubungan langsung dalam silsilah Dinasti Herodes. menunjukkan perkawinan Herodes Antipas dengan Herodias, kemenakan perempuannya. menunjukkan perkawinan Herodes Filipus I dengan Herodias, kemenakan perempuannya. berapa banyak pengawal Herodes yang dibunuh. Empat pengawal yang bertugas ketiga Petrus meloloskan diri tentunya dihukum mati. Mungkin yang lainnya juga dihukum mati: yaitu yang ditugasi menjaga Petrus dan/atau yang ditugasi menjaga penjara umum pada saat itu.
- 24 "Omniscient" artinya ‘Mahatahu."
- 25 Lihat catatan tentang 11:19.
- 26 Lihat 1Raja-raja 5:9-12; Ezra 3:7.
- 27 Hugo McCord, McCord’s New Testament Translation of the Everlasting Gospel (Henderson, Tenn.: Freed-Hardeman College, 1988).
- 28 Jika persetujuan telah dicapai, sebagaimana diindikasikan oleh naskah Roma, maka waktu untuk mengumumkan hal itu telah ditentukan.
- 29 Josephus Antiq- uities 19.8.2 (10-18).
- 30 Antiquities 19.8.2 (18-21).
- 31 Antiquities 19.8.2 (25-26).
- 32 Leonard Louis Levinson, Webster’s Unafraid Dictionary (New York: Collier Books, 1967), 89.
- 33 Mengenai bahaya sanjungan, lihat Mazmur 12:2-4; Amsal 26:28.
- 34 Kata "ditampar" dalam ayat 23 berasal dari kata Yunani yang sama yang diterjemahkan "menepuk" dalam ayat 7. Dalam ayat 7 merupakan berkat; dalam ayat 23 merupakan kutuk.
- 35 Kita tidak punya petunjuk bahwa malaikat itu terlihat mata.
- 36 Antiquities 19.8.2 (32-58).
- 37 Banyak orang menderita karena cacing gelang, cacing pita, cacing tambang, cacing kerawit/keremi, dll.
- 38 Ini merupakan cara lain dalam mengatakan tentang pertumbuhan gereja. Adalah mungkin bahwa beberapa orang non-Kristen melihat adanya campur tangan Allah dalam kematian Herodes dan, hasilnya, mereka lebih siap untuk mendengarkan Firman.
- 39 Tanggal ini memang penting, sebab tanggal itu membantu kita dalam menetapkan tanggal-tanggal lainnya dalam Kitab Kisah.
- 40 Para gubernur ini termasuk Feliks dan Festus, yang akan kita jumpai belakangan dalam kitab Kisah.
- 41 "Herod," dalam The Encyclopaedia Britannica.
- 42 James Burton Coffman, Commentary on Acts (Austin, Tex.: Firm Foundation Publishing House, 1976), 240.
- 43 Saya tidak ingin mengecilkan adanya kesulitan dalam pengambilan keputusan mengenai sistem pendukung kehidupan. Bagaimanapun, saya mengusulkan bahwa cara seseorang hidup adalah lebih penting daripada cara seseorang mati.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh
Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah
KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah menguraikan mengenai bagaimana pengikut-pengikut Yesus - dengan pimpinan Roh Allah - menyebarkan Kabar Baik tentang Yesus "di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi" (Kis 1:8). Buku ini adalah cerita tentang pergerakan Kristen yang dimulai di antara orang Yahudi lalu meluas menjadi suatu agama untuk seluruh dunia. Penulis buku ini merasa perlu pula meyakinkan para pembacanya bahwa orang-orang Kristen bukanlah suatu bahaya politik subversif terhadap kerajaan Roma, tetapi bahwa agama Kristen merupakan penyempurnaan agama Yahudi.
Kisah Rasul-rasul bisa dibagi dalam tiga bagian. Di dalam ketiga bagian itu nampak meluasnya wilayah di mana Kabar Baik tentang Yesus disiarkan dan gereja didirikan:
- (1) permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat naik ke surga;
- (2) perluasan ke daerah-daerah lain di Palestina; dan
- (3) perluasan yang lebih besar lagi ke negeri-negeri di sekitar Laut Tengah sampai sejauh Roma.
Satu hal yang khas dan penting dalam buku Kisah Rasul-rasul ini ialah pekerjaan Roh Allah yang datang dengan kuasa ke atas orang-orang percaya di Yerusalem pada hari Pentakosta. Di dalam seluruh peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam buku ini nyatalah bahwa Roh Allah itu terus-menerus memimpin dan menguatkan gereja beserta pemimpin-pemimpinnya. Berita yang diajarkan oleh agama Kristen pada masa-masa permulaan ini diringkaskan dalam sejumlah khotbah. Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam buku ini menunjukkan pula betapa berkuasanya berita itu di dalam kehidupan orang-orang Kristen dan di dalam ikatan persaudaraan gereja.
Isi
- Persiapan untuk pemberitaan
Kis 1:1-26 - a. Perintah yang terakhir dan janji dari Tuhan Yesus
Kis 1:1-14 - b. Pengganti Yudas
Kis 1:15-26 - Pemberitaan di Yerusalem
Kis 2:1-8:3 - Pemberitaan di Yudea dan Samaria
Kis 8:4-12:25 - Pelayanan Paulus
Kis 13:1-28:31 - a. Perjalanan pertama untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 13:1-14:28 - b. Musyawarah di Yerusalem
Kis 15:1-35 - c. Perjalanan kedua untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 15:36-18:22 - d. Perjalanan ketiga untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 18:23-21:16 - e. Paulus sebagai tahanan di Yerusalem, Kaisarea, dan Roma
Kis 21:17-28:31
Ajaran: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya
di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-bangsa di dunia.
Pendahuluan
Penulis : Lukas.
Tahun : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.
Penerima : Seorang yang bernama Theofilus (Kis 1:1). (Dan kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).
Isi Kitab: Kitab Para Rasul terbagi atas 28 pasal. Di dalam Kitab ini terdapat sejarah berdirinya Gereja Kristen, khotbah-khotbah para Rasul, penganiayaan terhadap umat Kristen, penginjilan kepada bangsa-bangsa lain, serta permulaan adanya sebutan Kristen.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kisah Para Rasul
Pasal 1-5 (Kis 1:1-5:42).
Pengajaran tentang kelahiran gereja Tuhan Yesus pertama kali
Bagian ini menceritakan tentang amanat Tuhan Yesus yang diberikan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke Sorga. Dan tentang orang-orang percaya setelah mendengar khotbah Rasul Petrus yang dikuasai oleh Roh Kudus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 1:8; 2:1-3,36-41. Nats ini menyatakan perkataan Tuhan Yesus bahwa murid-murid-Nya akan menerima kuasa setelah menerima Roh Kudus, dan perkataan Tuhan Yesus itu digenapi ketika Para Rasul berkumpul di Yerusalem. _Tanyakan_: Apakah saudara yakin sudah menerima Roh Kudus dan memiliki kuasa-Nya? Kalau sudah apakah yang harus saudara perbuat?
- Bacalah pasal Kis 2:41-47; 4:32-37.
Nats ini menceritakan kehidupan orang-orang percaya pada abad pertama penuh dengan kasih terhadap sesama dan ketekunan dalam beribadah kepada Allah. _Tanyakan_: Bagaimanakah sifat saudara terhadap anggota gereja yang lain? Apakah saudara rajin ke Gereja, baca Alkitab dan berdoa?
Pasal 6-12 (Kis 6:1-12:25).
Pengajaran tentang perkembangan gereja yang berada dalam penganiayaan terhadap orang-orang percaya
Orang-orang percaya di kota Yerusalem mengalami penganiayaan dari orang- orang Yahudi, sehingga mereka melarikan diri ke penjuru dunia. Tetapi di dalam segala penderitaan dan penganiayaan itu mereka tetap memberitakan Injil Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 7:54-60; 8:1-4. Nats-nats ini menceritakan bagaimana beratnya penderitaan dan aniaya yang dialami oleh orang-orang percaya, tetapi walaupun di dalam penderitaan dan aniaya itu mereka tetap setia beribadah dan memberitakan Injil. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap saudara kalau saudara diancam setelah masuk Kristen?
- Bacalah pasal Kis 9:1-22. Nats ini menceritakan tentang Saulus (Paulus) yang adalah seorang penganiaya orang-orang percaya, mengalami pertobatan dan akhirnya menjadi Rasul. Ini mengajarkan bahwa kuasa Tuhan Yesus dapat mengubah kehidupan seseorang yang sangat jahat sekalipun. _Tanyakan_: Sudahkah kehidupan saudara diubah oleh Tuhan Yesus menjadi kehidupan yang benar?
Pasal 13-15 (Kis 13:1-15:41).
Pengajaran tentang jemaat (gereja) setempat yang menginjil
Bagian ini menjelaskan tentang kehidupan orang-orang percaya di kota Antiokhia, dan sebutan Kristen pertama kali diberikan kepada murid-murid Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 11:23-26. _Tanyakan_: Mengapa orang-orang percaya di Antiokhia disebut Kristen?
- Bacalah pasal Kis 13:1-6.
Nats ini menceritakan tentang jemaat Antiokhia, yang mengirimkan penginjil-penginjil kepada bangsa-bangsa lain karena taat pada Roh Kudus. Ini mengajarkan pada setiap gereja untuk mempunyai beban penginjilan pada setiap orang yang belum mengenal Tuhan Yesus.
_Tanyakan_: Apakah di gereja saudara mempunyai beban penginjilan?
Pasal 16-28 (Kis 16:1-28:31).
Pengajaran tentang nama Tuhan Yesus diberitakan ke seluruh dunia
Dalam bagian ini, dijelaskan bagaimana Kasih Karunia Allah yang ada dalam Tuhan Yesus, diberitakan pada setiap suku bangsa, baik yang menjadi rakyat biasa, maupun yang menjadi tentara dan orang-orang istana.
Pendalaman
Bacalah pasal Kis 23:11. Ayat ini menyatakan tentang perkataan Tuhan Yesus kepada Paulus untuk bersaksi dengan penuh keberanian di kota Roma. Ini juga mengajarkan pada setiap orang Kristen tetap mempunyai keberanian untuk bersaksi kepada setiap orang.
_Tanyakan_: Sudahkah saudara bersaksi dengan berani kepada setiap orang?
II. Kesimpulan
Melalui Kitab Kisah Para Rasul dapatlah diketahui bahwa perkembangan Gereja Tuhan Yesus dan Kasih Karunia Allah yang diberikan pada setiap bangsa mendapat tantangan dari kuasa dunia dan orang-orang yang tidak mau mengenal Allah. Tetapi melalui Kemahakuasaan-Nya, Tuhan Yesus mengalahkan semua kuasa dunia itu, dan Gereja tetap bertumbuh.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab Kisah Para Rasul?
- Dengan kuasa apakah Rasul Paulus berkhotbah Yerusalem?
- Bagaimanakah kehidupan orang percaya pada abad pertama?
- Bagaimanakah beban penginjilan di jemaat Antiokhia?
- Dari manakah datangnya keberanian Rasul Paulus untuk bersaksi?
Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Ku
Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?
Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Kudus, karena menceritakan apa yang terjadi setelah Roh Kudus turun atas para rasul pada hari Pentakosta. Lukas, satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang bukan orang Yahudi, menulis Kisah para Rasul sebagai kelanjutan dari tulisan sebelumnya yakni Injil yang memakai namanya.
APAKAH ISI KITAB INI?
12 pasal pertama terutama meliput kegiatan rasul Petrus, sementara pasal-pasal selanjutnya sebagian besar tentang pekerjaan rasul Paulus. Yesus telah mengatakan kepada para murid-Nya bahwa apabila Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka akan menjadi saksi-saksi-Nya. Kitab Kisah para Rasul memperlihatkan bagaimana hal ini digenapi. Dari kitab Kisah para Rasul, kita banyak sekali belajar tentang gereja mula-mula, suka dan dukanya, kemenangan dan kesusahannya, tetapi yang terpenting ialah perkembangan gereja yang dalam jangka waktu beberapa tahun sudah dibangun di seluruh dunia yang telah beradab. Kita tahu bahwa tabib Lukas adalah seorang sejarawan yang cermat dan kita boleh yakin bahwa dalam kitab ini kita memperoleh catatan yang benar tentang kekristenan yang mula-mula.
APA CIRI-CIRI UTAMANYA?
Kata 'saksi' dipakai lebih dari 30 kali, mengingatkan kita bahwa gereja yang sejati adalah gereja yang bersaksi dan setiap Kristen dipanggil untuk menjadi saksi. Sungguh menakjubkan bahwa hanya dalam satu generasi, orang-orang Kristen mula-mula ini telah mengabarkan Injil ke seluruh dunia yang sudah beradab. Kisah para Rasul merupakan buku pedoman misi yang terbaik yang pernah ditulis. Kisah para Rasul berakhir dengan tiba-tiba - seolah-olah tidak selesai. Suatu cara mengakhiri yang tepat, karena gereja yang bersaksi harus terus maju sampai Kristus datang kembali. Kitab-kitab Injil memperlihatkan apa yang mulai dilakukan oleh Kristus ketika Ia ada di dunia dan Kisah para Rasul menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selanjutnya oleh Roh-Nya yang kudus melalui murid-murid-Nya. Kitab ini dimulai dengan pemberitaan Injil di Yerusalem, ibu kota agama bangsa Yahudi; diakhiri dengan pemberitaan Injil di kota Roma, ibu kota dari dunia yang beradab pada waktu itu.
KAPAN KITAB INI DITULIS?
Hampir dapat dipastikan bahwa tabib Lukas menulis Kisah para Rasul pada awal atau pertengahan tahun enam puluhan abad pertama - pada akhir masa dua tahun hukuman penjara rasul Paulus di Roma. Kitab itu mencakup masa dari pendirian gereja di Yerusalem sampai masa hukuman penjara rasul Paulus di Roma - yaitu kurang lebih tiga puluh tahun
Pesan
1. Gereja menanti dan menerIma kuasa Roh Kudus.o Amanat agung diulangi. Kis 1:8
o Tuhan yang bangkit naik ke surga. Kis 1:9
o Para rasul berdoa. Kis 1:14
o Roh yang dijanjikan diberikan. Kis 2:4
o Disusul dengan khotbah yang penuh kuasa. Kis 2:37
2. Gereja mempertunjukkan persekutuan Kristen.
o Dalam kehidupan bersama. Kis 2:44; 4:32
o Dalam ibadah bersama. Kis 2:46
3. Gereja segera mengalami baik kemenangan maupun kesusahan.
o Penyembuhan orang lumpuh. Kis 3:2
o Penipuan Ananias dan Safira. Kis 5:1
4. Gereja mengangkat 'para pejabat' yang pertama -'Kelompok Tujuh Orang' (Kis 6:3).
5. Martir pertama gereja - Stefanus (Kis 7:60).
6. Gereja menerima seorang petobat baru yang luar biasa - Saulus dari Tarsus (Kis 9:1-19).
7. Gereja membuktikan kuasa doa.
o Persekutuan doa yang membuka pintu penjara. Kis 12:5
8. Gereja mengadakan sidangnya yang pertama yang di dalamnya kebebasan orang
bukan Yahudi dilindungi (Kis 15:19).
Penerapan
1.Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita apa yang harus dilaksanakan oleh gereja Perjanjian Baru:
o Pengajaran
o Persekutuan
o Pemecahan roti
o Kebaktian (doa-doa)
2. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya persekutuan Kristen itu:
o Saling berbagi hidup dan memperhatikan
3. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya pekerjaan misi dilaksanakan:
o Oleh setiap orang yang dipanggil oleh Allah - bukan suatu golongan elit tertentu
o Di bawah pimpinan Roh Kudus
o Mengunjungi tempat-tempat yang strategis
4. Kisah para Rasul mengingatkan kita bahwa Kristen yang sungguh-sungguh sekalipun, kadang-kadang berbeda pendapat dan berpisah.
o Paulus dan Barnabas mengambil sikap yang berbeda terhadap Yohanes Markus ketika ia meninggalkan mereka, tetapi perbedaan ini kemudian dipulihkan.
5. Kisah para Rasul memperkenalkan kita kepada para pemimpin pertama yang diangkat dalam gereja Kristen dan memberitahukan kepada kita apa persyaratan mereka.
Tema-tema Kunci
1. Bersaksi.Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).
2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.
3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.
Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.
Garis Besar Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) [1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11Janji tentang Roh Kudus
Kis 1:12-14Para murid yang menanti
Kis 1:15-2
[1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11 | Janji tentang Roh Kudus |
Kis 1:12-14 | Para murid yang menanti |
Kis 1:15-26 | Penggantian Yudas |
[2] BERSAKSI DI YERUSALEM Kis 2:1-7:60
Kis 2:1-47 | Kuasa diberikan dan khotbah penuh kuasa |
Kis 3:1-26 | Mukjizat pertama yang dicatat dalam gereja mula-mula |
Kis 4:1-31 | Timbulnya kaum oposisi |
Kis 4:32-5:16 | Berkat dan cela |
Kis 5:17-42 | Lebih menaati Allah daripada manusia |
Kis 6:1-7:60 | Martir Kristen pertama |
[3] BERSAKSI DI SAMARIA Kis 8
[4] BERSAKSI DI TEMPAT YANG LEBIH JAUH Kis 9:1-13:3
Kis 9 | Pertobatan yang luar biasa |
Kis 10:1-11:30 | Mata Petrus terbuka |
Kis 12:1-2 | 5 Petrus ditangkap |
Kis 13:1-3 | Paulus dan Barnabas diutus |
[5] BERSAKSI SAMPAI KE UJUNG DUNIA Kis 13:4-28:31
Kis 13:4-15:35 | Perjalanan misionaris yang pertama |
o Siprus (Kis 13:4-12)
o Perga (Kis 13:13)
o Pisidia Antiokhia (Kis 13:14-52)
o Ikonium (Kis 14:1-6)
o Listra (Kis 14:6-20)
o Derbe (Kis 14:20-21)
o Sidang di Yerusalem (Kis 15:1-35)
Kis 15:36-18:22 | Perjalanan misionaris yang kedua |
o Paulus dan Barnabas berpisah (Kis 15:36-41)
o Paulus mengunjungi Listra (Kis 16:1-3)
o Berbagai kota di Asia Kecil (Kis 16:4-11)
o Filipi (Kis 16:12-40)
o Tesalonika (Kis 17:1-9)
o Berea (Kis 17:10-14)
o Atena(Kis 17:15-34)
o Korintus (Kis 18:1-17)
o Kembali ke Antiokhia
Kis 18:23-21:17 | Perjalanan misionaris yang ketiga |
o Paulus mengunjungi Efesus (Kis 18:23-19:40)
o Berangkat ke Yerusalem (Kis 20:1-16)
o Berpidato di depan para penatua di Efesus (Kis 20:17-38)
o dan akhirnya tiba di Yerusalem (Kis 21:1-17)
Kis 21:18-28:3 | Paulus berhadapan dengan para penguasa |
o Didakwa dan ditangkap (Kis 21:18-40)
o Membela diri (Kis 22-26)
o Dalam perjalanan ke Roma (Kis 27:1-28:15)
o Paulus masih berkhotbah (Kis 28:16-31)
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi