Teks -- 1 Raja-raja 8:27 (TB)

8:27 Tetapi benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidak dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: 1Raj 8:22-29

Doa bagi pribadi Salomo ini mengembangkan lebih jauh beberapa gagasan yang tercantum dalam pidato yang dibawakan Salomo, 1Ra 8:12-21. Pertama-tama dikemukakan prinsip bahwa kesetiaan harus timbal balik, 1Ra 8:23. Kebaikan hati Tuhan berurat berakar dalam perjanjian yang diikat di gunung Sinai. Tetapi syaratnya ialah: kaum beriman harus setia pada Tuhan pula. Ini inti sari sebuah "teologi perjanjian" yang menjadi ajaran pokok seluruh Perjanjian Lama. Selanjutnya prinsip kesetiaan tsb diterapkan: Tuhan telah menggenapi janjiNya sehubungan dengan bait Allah, 1Ra 8:24; hendaklah Ia dikiranya juga menggenapi janjiNya sehubungan dengan keturunan Daud yang akan menjadi raja untuk selama-lamanya, 1Ra 8:25.

Jerusalem: 1Raj 8:27 - diam di atas bumi

Terjemahan Yunani. Targum dan 2Ta 6:18 menambah: diam bersama manusia di atas bumi.

Ende: 1Raj 8:22-53

Doa jang pandjang itu merupakan suatu saduran beberapa teks jang terdapat oleh si pengarang, jang djuga ditambahkan lagi. Pikiran jang menguasai keseluruhan ialah: kesetiaan Jahwe pada perdjamuanNja serta tuntutan kesetiaan dari pihak umatNja. Kesetiaan itu menentukan nasib umat dan radja. lagi Bait Allah nampak disini sebagai pusat umat dan agamanja.

Ende: 1Raj 8:27

Disini nampak suatu anggapan jang sangat tinggi dan amat rohaniah mengenai diri Allah, jang demikian besarNja, sehingga tidak terikat pada salah satu tempat djasmani, melainkan Ia hadir di-mana² dan tidak terikat, malah pada Bait Allah tidak.

Ref. Silang FULL: 1Raj 8:27 - hendak diam // segala langitpun // dapat memuat

· hendak diam: Kis 7:48; 17:24

· segala langitpun: Ul 10:14; [Lihat FULL. Ul 10:14]

· dapat memuat: 2Taw 2:6; Mazm 139:7-16; Yes 66:1; Yer 23:24

Defender (ID): 1Raj 8:27 - tinggal di bumi

Konsep Tuhan menurut Salomo bukanlah sekadar dewa suku, dan baitnya tidak dibangun hanya untuk menampung berhala atau orakel. Ia tahu bahwa Tuhan Israel adalah tidak kurang dari Pencipta pribadi dari seluruh alam semesta.

Defender (ID): 1Raj 8:27 - langit dari langit

Frasa ini "langit dari langit" mungkin merujuk pada "langit ketiga" (2Co 12:2). Langit pertama adalah atmosfer. Di atasnya adalah langit bintang, yang membentang tak terhingga jutaan tahun cahaya ke luar angkasa. Kemudian, di atas itu masih ada langit dari langit, yang memproyeksikan tanpa batas melampaui semua bintang, dan di sinilah Tuhan sekarang memiliki takhta-Nya. Setelah kebangkitan-Nya, Kristus "naik jauh di atas semua langit" (Eph 4:10) di sebelah kanan Tuhan."

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Ref. Silang BIS: 1Raj 8:27

2Taw 2:6

Ref. Silang TB: 1Raj 8:27

2Taw 2:6

Gill (ID): 1Raj 8:27 - Tetapi apakah Tuhan benar-benar akan tinggal di bumi // lihatlah, surga, dan surga dari surga, tidak dapat menampung-Mu // apalagi rumah ini yang telah aku bangun

Namun, apakah benar Tuhan akan tinggal di bumi?.... Benarkah? Dapatkah hal itu dipercaya? Siapa yang akan pernah memikirkannya, bahwa suatu Makhluk yang begitu besar dan mulia, yang menghuni kekekalan, tinggal di surga tertinggi, akan merendahkan diri untuk tinggal di bumi? Begitulah cara Kristus, Anak Tuhan, menghampiri manusia dengan mengambil tabernakel dalam natura manusia, yang mungkin diperhatikan oleh Salomo; kuilnya menjadi gambaran tubuhnya, tempat di mana keilahian tinggal, Yoh 2:19.

lihatlah, surga, dan surga dari surga, tidak dapat menampung-Mu; bukan hanya surga yang tampak, tetapi surga ketiga, di mana takhta Tuhan berada, dan merupakan tempat tinggal malaikat dan orang-orang kudus; meskipun di sana Tuhan menunjukkan diri-Nya dengan cara yang paling mulia, namun Ia begitu besar dan tidak terbatas, sehingga Ia tidak dapat dipahami atau dibatasi di tempat mana pun:

apalagi rumah ini yang telah aku bangun? Meskipun kuil yang dibangun untuk berhala mengandungnya, dan cukup besar, namun Salomo tidak memiliki konsep, ketika ia membangun kuilnya, meskipun itu untuk nama Tuhan, bahwa ia dibatasi olehnya, tetapi Tuhan tinggal di mana-mana, memenuhi langit dan bumi dengan kehadiran-Nya.