FAYH NETBible YUN-IBR Ref. Silang Nama Gambar Himne

  Boks Temuan

Yohanes 11:1-40

Konteks
Kematian Lazarus
11:1 MARIA adalah wanita yang menuangkan minyak wangi yang mahal di kaki Tuhan Yesus serta mengusapnya dengan rambutnya. Saudara laki-lakinya, Lazarus, yang tinggal di Betania bersama dengan Maria dan Marta, jatuh sakit. 11:2 (11-1) 11:3 Oleh karena itu, kedua saudara perempuannya mengirim kabar kepada Yesus: "Guru, sahabat Guru sakit keras." 11:4 Tetapi, ketika Yesus mendengar hal itu, Ia berkata, "Penyakitnya bukanlah untuk mematikan, melainkan untuk menyatakan kemuliaan Allah. Aku, Anak Allah, akan dipermuliakan oleh keadaan itu." 1 11:5 Walaupun Yesus mengasihi Marta, Maria, dan Lazarus, 2 11:6 Ia tidak segera pergi kepada mereka, tetapi tetap tinggal di tempat Ia berada selama dua hari lagi. 3 11:7 Akhirnya, setelah dua hari, Ia berkata kepada murid-murid-Nya, "Mari kita pergi ke Yudea." 11:8 Tetapi murid-murid-Nya berkeberatan. "Guru," kata mereka, "baru beberapa hari yang lalu para pemimpin bangsa Yahudi di Yudea mencoba membunuh Guru. Apakah Guru akan pergi ke sana lagi?" 11:9 Yesus menjawab, "Setiap hari ada waktu siang selama dua belas jam. Dan pada waktu siang orang dapat berjalan dengan selamat tanpa terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. 11:10 Hanya pada malam hari, ada bahaya salah langkah, karena padanya tidak ada terang." 11:11 Kemudian Ia berkata, "Lazarus, sahabat kita, sedang tidur. Sekarang Aku akan pergi membangunkan dia!" 11:12 Para murid mengira yang dimaksud Yesus ialah bahwa Lazarus malam itu dapat tidur dengan nyenyak. "Kalau begitu," kata mereka, "keadaan Lazarus sudah lebih baik!" Tetapi yang dimaksudkan Yesus ialah bahwa Lazarus sudah mati. 11:13 (11-12) 11:14 Lalu dikatakan-Nya kepada mereka dengan terus terang, "Lazarus sudah mati. 11:15 Dan demi kalian, Aku senang bahwa Aku tidak ada di sana, karena hal ini akan memberi kalian kesempatan lain untuk percaya kepada-Ku. Marilah kita pergi kepadanya." 11:16 Tomas, yang dijuluki "Si Kembar", berkata kepada murid-murid yang lain, "Mari kita juga pergi -- dan mati bersama-sama dengan Dia." 11:17 Ketika mereka tiba di Betania, mereka diberitahu bahwa Lazarus sudah dikuburkan selama empat hari. 11:18 Letak Betania, kira-kira hanya tiga kilometer dari Kota Yerusalem 11:19 dan banyak di antara pemimpin bangsa Yahudi datang untuk menyatakan belasungkawa serta menghibur Marta dan Maria berhubung dengan kematian saudara mereka itu. 11:20 Ketika Marta mendengar bahwa Yesus sedang menuju ke sana, ia pergi menyongsong Dia. Tetapi Maria tinggal di rumah. 11:21 Marta berkata kepada Yesus, "Guru, sekiranya Guru ada di sini waktu itu, tentu saudara saya tidak akan mati. 11:22 Dan bahkan sekarang pun belum terlambat, karena saya tahu bahwa Allah akan menghidupkan lagi saudara saya, kalau Guru minta kepada-Nya." 11:23 Yesus berkata kepada Marta, "Saudaramu akan hidup kembali." 11:24 "Ya," kata Marta, "bersama-sama dengan orang-orang lain pada Hari Kebangkitan." 11:25 Yesus berkata kepadanya, "Akulah yang membangkitkan orang mati serta memberi hidup lagi kepada mereka. Siapa yang percaya kepada-Ku, walaupun ia mati seperti orang-orang lain, ia akan hidup kembali. 4 11:26 Karena yang percaya kepada-Ku, ia akan diberi hidup kekal dan ia tidak akan binasa. Apakah engkau percaya akan hal ini, Marta?" 4 11:27 "Ya, Guru," katanya. "Saya percaya bahwa Guru adalah Mesias, Anak Allah, yang sudah lama kami nanti-nantikan." 11:28 Kemudian Marta meninggalkan Yesus dan kembali kepada Maria. Ia memanggil Maria dari antara orang-orang yang sedang berkabung itu, lalu berkata, "Ia ada di sini dan ingin berjumpa dengan engkau." 11:29 Dengan segera Maria pergi mendapatkan Yesus.
Lazarus dibangkitkan
11:30 Yesus masih berada di luar dusun itu, di tempat Marta menemui-Nya. 11:31 Ketika orang-orang Yahudi, yang ada di rumah itu untuk menyampaikan kata-kata penghiburan kepada Maria, melihat Maria pergi dengan tergesa-gesa, mereka mengira bahwa ia tentu akan pergi ke kubur untuk meratapi Lazarus. Maka mereka pun pergi mengikutinya. 11:32 Ketika Maria tiba di tempat Yesus, ia berlutut di kaki-Nya serta berkata, "Guru, sekiranya Guru ada di sini, tentu saudara saya masih hidup." 11:33 Ketika Yesus melihat dia meratap dan para pemimpin Yahudi menangis bersama dengan dia, Yesus merasa terharu dan masygullah hati-Nya. 5 11:34 "Di mana ia dikuburkan?" tanya-Nya kepada mereka. Mereka berkata kepada-Nya, "Marilah lihat!" 11:35 Air mata Yesus berlinang-linang. 6 11:36 Para pemimpin orang Yahudi berkata, "Mereka bersahabat karib. Lihatlah betapa Ia mengasihinya." 11:37 Tetapi ada beberapa orang yang berkata, "Orang ini membuat orang buta dapat melihat. Tidak dapatkah Ia mencegah kematian Lazarus?" Sekali lagi Yesus merasa masygul hati-Nya. Kemudian mereka tiba di kubur. Kubur itu adalah sebuah gua yang pintunya ditutup dengan sebuah batu yang berat. 11:38 (11-37) 11:39 "Gulingkanlah batu itu ke sisi," kata Yesus kepada mereka. Tetapi Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata, "Sekarang baunya pasti busuk sekali, sebab sudah empat hari ia mati." 11:40 "Bukankah sudah Kukatakan, bahwa engkau akan melihat mujizat dari Allah, asal saja engkau percaya?" kata Yesus kepadanya.
Seret untuk mengatur ukuranSeret untuk mengatur ukuran

[11:4]   1 Full Life

Nas : Yoh 11:4

Kesakitan di antara umat Allah tidak pernah akan mengakibatkan kematian sebagai hasil terakhir. Kematian akhirnya akan dibinasakan oleh kebangkitan (ayat Yoh 11:25-26). Kebenaran terakhir ialah orang yang percaya kepada Kristus "tidak akan mati selama-lamanya" (ayat Yoh 11:26;

lihat art. KEMATIAN).

[11:5]   2 Full Life

Nas : Yoh 11:5

Di sini tampak sebuah keluarga yang dengan tulus dan tetap mengabdi kepada Yesus (ayat Yoh 11:2), menikmati hubungan yang erat dengan-Nya (Luk 10:38-42) dan secara khusus dikasihi Yesus (ayat Yoh 11:3-5). Sekalipun demikian, mereka mengalami kesedihan, kesakitan, dan kematian. Dewasa ini kesulitan seperti ini dapat dan akan terjadi kepada orang percaya yang setia dan dipilih Allah

(lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).

Gereja-gereja akan mempunyai orang seperti Maria yang mengabdi dengan penuh kasih, Marta yang setia melakukan perbuatan baik serta Lazarus yang menderita dan mati. Keluarga seperti ini mungkin akan berseru, "Berapa lama lagi Tuhan, Kaulupakan aku terus-menerus?" (Mazm 13:2; bd. Mat 27:46; Wahy 6:10). Yesus mengatakan bahwa penundaan-Nya bukan karena kekurangan kasih, kemurahan atau belas kasihan, tetapi untuk kemuliaan Allah (ayat Yoh 11:4) dan kerajaan-Nya serta kebaikan kekal dari mereka yang menderita (ayat Yoh 11:15,23-26,40-44).

[11:6]   3 Full Life

Nas : Yoh 11:6

Yesus sengaja menunda untuk pergi kepada keluarga yang dikasihi-Nya (ayat Yoh 11:5) supaya memperkuat iman keluarga itu dan para murid, dan untuk melaksanakan bagi mereka sesuatu yang lebih baik lagi. Pada mulanya, tindakan Yesus tampaknya menunjukkan bahwa Dia kurang memperhatikan penderitaan mereka. Akan tetapi, Yohanes berapa kali menekankan bahwa Yesus mengasihi keluarga itu serta turut merasakan kesedihan mereka (ayat Yoh 11:3,5,35). Perhitungan waktu dan tujuan Yesus berbeda dengan yang mereka ingini. Memang perhitungan waktu dan kehendak Allah di tengah-tengah penderitaan kita berbeda dengan yang kita ingini. Allah menjawab kita sesuai dengan kebijaksanaan dan kasih-Nya.

[11:25-26]   4 Full Life

Nas : Yoh 11:25-26

Bagi mereka yang percaya kepada Yesus, kematian jasmaniah bukanlah merupakan akhir yang mengerikan. Sebaliknya, peristiwa tersebut merupakan pintu kepada hidup kekal yang berkelimpahan dan persekutuan dengan Allah. "Akan hidup" dari ayat Yoh 11:25 menunjuk kepada kebangkitan; sedangkan istilah "tidak akan mati selama-lamanya" dalam ayat Yoh 11:26 berarti bahwa orang percaya yang dibangkitkan tidak pernah akan mati. Mereka akan memiliki tubuh baru, yang kekal dan tidak dapat binasa (1Kor 15:42,54), yang tidak dapat mati atau merosot keadaannya (bd. Rom 8:10; 2Kor 4:16;

lihat art. KEBANGKITAN TUBUH).

[11:33]   5 Full Life

Nas : Yoh 11:33

Ayat ini menunjukkan hati dan perasaan Yesus ketika menyaksikan dukacita dan penderitaan yang diakibatkan oleh kejahatan di dunia ini.

  1. 1) Kata-kata ini (Yun. _embrimaomai_) menggambarkan emosi yang sangat dalam dan meliputi kemarahan. Yesus menjadi sedih dan geram melihat semua penderitaan karena dosa, Iblis dan kematian. Jiwa-Nya bukan dipenuhi ketidakpedulian tetapi penuh kemarahan terhadap kejahatan, sementara Dia berjuang untuk keselamatan umat manusia

    (lihat cat. --> Yoh 11:35;

    lihat cat. --> Mat 23:13;

    [atau ref. Yoh 11:35; Mat 23:13]

    juga lih. Mat 21:12-13; Mr 11:15,17; Luk 19:45-46; Yoh 2:14-16).
  2. 2) Salah satu tanda tertentu bahwa Allah bekerja dalam kehidupan kita ialah bahwa kita mulai menyadari berapa banyak kesengsaraan, kesedihan, dan penderitaan disebabkan oleh dosa dalam dunia ini (bd. Kej 3:16-19; Rom 5:12). Belas kasihan untuk yang menderita dan kebencian terhadap dosa akan tumbuh dalam hati kita bila kita memperhatikannya. Tidak mungkin kita merasa senang dengan dosa

    (lihat cat. --> Rom 1:32;

    lihat cat. --> 2Tes 2:12;

    lihat cat. --> Ibr 1:9).

    [atau ref. Rom 1:32; 2Tes 2:12; Ibr 1:9]

[11:35]   6 Full Life

Nas : Yoh 11:35

Kedua kata ini menunjukkan perasaan simpati mendalam yang Allah rasakan terhadap penderitaan umat-Nya. Kata kerja "menangis" (Yun. _dakruo_) menunjukkan bahwa Yesus menangis tersedu-sedu, kemudian terisak. Kiranya kenyataan ini menjadi penghiburan bagi semua orang yang berdukacita. Simpati yang sama dirasakan Kristus bagi saudara seperti yang dirasakan untuk keluarga Lazarus. Perhatikan bahwa ayat ini muncul di dalam kitab yang lebih menekankan ke-Ilahian-Nya daripada kitab yang lain. Inilah Yesus -- Allah/insan, yang ilahi -- yang menangis. Allah mempunyai kasih yang dalam, penuh emosi dan rasa simpati bagi saudara dan orang lain (lih. Luk 19:41).



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.63 detik
dipersembahkan oleh YLSA