Mazmur 37:1
KonteksMazmur 7:1-17
Konteks

[37:1] 1 Full Life : JANGAN MARAH.
Nas : Mazm 37:1-40
Mazmur ini bukan sebuah doa, tetapi serangkaian ucapan yang mengandung pepatah atau petunjuk tentang hikmat rohani. Temanya adalah sikap orang percaya terhadap orang fasik yang rupanya berhasil dan kesukaran orang benar (juga lih. pasal Mazm 49:1-21; 73:1-28); mazmur ini mengajarkan bahwa orang fasik akhirnya akan dijatuhkan dan kehilangan segala sesuatu yang telah mereka peroleh di dunia, sedangkan orang benar yang tetap setia kepada Allah akan mengalami kehadiran, pertolongan, dan bimbingan-Nya di bumi serta mewarisi keselamatan dan tanah perjanjian. Menurut PB, warisan orang percaya ialah "langit yang baru dan bumi yang baru" (lih. Wahy 21:1).
[7:1] 2 Full Life : SELAMATKANLAH AKU DARI SEMUA ORANG YANG MENGEJAR AKU.
Nas : Mazm 7:2-18
Mazmur ini merupakan teladan bagi semua orang yang diperlakukan dengan tidak adil, difitnah atau diserang oleh orang-orang yang membenci mereka. Doa ini dapat dipakai untuk musuh terbesar kita yang berusaha seperti singa menerkam kita (ayat Mazm 7:3), yaitu Iblis dan setan-setan (Ef 6:11-12; 1Pet 5:8). Selalu tepat untuk berdoa mohon kelepasan dari yang jahat
(lihat cat. --> Mat 6:13).
[atau ref. Mat 6:13]
[7:1] 3 Full Life : PADA-MU AKU BERLINDUNG.
Nas : Mazm 7:2
Orang yang telah dengan sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada Allah dapat dengan penuh keyakinan berlindung di dalam Tuhan dan menyerahkan situasi hidup mereka kepada-Nya. Di tengah-tengah masa ketidakadilan dan kesulitan, kita dapat menempatkan diri di bawah perlindungan Allah dan memohon kepada-Nya berdasarkan kesetiaan dan kebenaran kita (ayat Mazm 7:4-6,9).
[7:10] 3 Full Life : YANG MENYELAMATKAN ORANG-ORANG YANG TULUS HATI.
Nas : Mazm 7:11
Roh Kudus mengajarkan bahwa orang benar dapat mengharapkan Allah untuk melepaskan dan menolong mereka pada masa kesusahan. Kita boleh memohon kepada Allah berlandaskan hati nurani yang jernih dan usaha yang sungguh-sungguh untuk memelihara ketulusan hati.
- 1) Kita dapat menyatakan integritas rohani kita di hadapan Allah dengan berdoa, "Hakimilah aku, Tuhan, apakah aku benar" (ayat Mazm 7:9; bd. Ayub 29:14). Pernyataan semacam itu bukan membenarkan diri jikalau diucapkan dari hati yang sungguh-sungguh, yang dimurnikan oleh kasih kepada Allah melalui iman (bd. 1Yoh 3:21; Yak 5:16).
- 2) Betapa berbahagianya untuk berdoa memohon pertolongan Allah dengan hati yang menyesal (pasal Mazm 6:1-11). Tetapi lebih baik lagi apabila kita dapat berdoa kepada Allah dengan hati nurani yang jernih dan pengetahuan bahwa kita tidak menyakiti seseorang dan telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mengasihi Allah dengan segenap hati kita.
- 3) Perhatikan apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus, "Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia" (Kis 24:16; bd. 2Kor 1:12; 1Tim 1:5,19; 2Tim 1:3; 1Pet 3:21). Dan Yesus menegaskan "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya" (Yoh 15:7).