Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Jerusalem -> Mzm 19:1-14; Mzm 19:13
Jerusalem: Mzm 19:1-14 - Kemuliaan TUHAN dalam pekerjaan tanganNya dan dalam TauratNya Kidung ini memuji Tuhan sebagai pencipta langit, khususnya matahari, Maz 19:2-5,5-7 (bdk Sir 43:1 dst), dan sebagai pencipta Taurat, Maz 19:8-11, lalu...
Kidung ini memuji Tuhan sebagai pencipta langit, khususnya matahari, Maz 19:2-5,5-7 (bdk Sir 43:1 dst), dan sebagai pencipta Taurat, Maz 19:8-11, lalu kidung ditutup dengan doa permohonan pemazmur, Maz 19:12-14. Alam dan taurat menyatakan keluhuran Tuhan dan kesempurnaan Allah, bdk Maz 93; 147:15-20; Ams 8:22 dst Ams 8:32 dst. Dalam alam pikiran timur dahulu matahari menjadi lambang keadilan dan dipuji demikian, bdk Mal 4:2; Wis 5:6. Begitu dapat dimengerti mengapa kedua bagian mazmur ini dipersatukan. Namun barangkali kedua bagian itu aselinya dua kidung tersendiri. Bagian kedua mazmur ini serupa dengan Maz 119.
Jerusalem: Mzm 19:13 - orang yang kurang ajar Dapat juga diterjemahkan: kesombongan. "Orang yang kurang ajar" (sombong) itu dalam Maz 119:21,69,78,85,122 ialah orang fasik yang angkuh hati terhada...
Dapat juga diterjemahkan: kesombongan. "Orang yang kurang ajar" (sombong) itu dalam Maz 119:21,69,78,85,122 ialah orang fasik yang angkuh hati terhadap orang benar; mereka yang dengan sengaja dan gegabah berdosa dan memusuhi Allah.
Ende -> Mzm 19:1-14; Mzm 19:13
Ende: Mzm 19:1-14 - -- Mungkin semula mazmur ini ada dua (Maz 19:1-6,7-14). Ia menjanjikan
kedua karja Allah jang besar, jakni alam dan Taurat (ialah agama seluruhnja jang
b...
Mungkin semula mazmur ini ada dua (Maz 19:1-6,7-14). Ia menjanjikan kedua karja Allah jang besar, jakni alam dan Taurat (ialah agama seluruhnja jang berdasarkan wahju Tuhan). Bagian jang kedua sangat menjerupai Maz 119)
disini kedjahatan, dosa bersengadja pada umumnja.
Ref. Silang FULL -> Mzm 19:13
Ref. Silang FULL: Mzm 19:13 - kurang ajar // menguasai aku // tak bercela · kurang ajar: Bil 15:30; Bil 15:30
· menguasai aku: Mazm 119:133
· tak bercela: Kej 6:9; Kej 6:9; Mazm 18:33; Mazm 18:33
· kurang ajar: Bil 15:30; [Lihat FULL. Bil 15:30]
· menguasai aku: Mazm 119:133
· tak bercela: Kej 6:9; [Lihat FULL. Kej 6:9]; Mazm 18:33; [Lihat FULL. Mazm 18:33]
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Mzm 19:7-14
Matthew Henry: Mzm 19:7-14 - Keagungan Kitab Suci Keagungan Kitab Suci (19:8-15)
Kemuliaan Allah (yaitu, kebaikan-Nya kepada manusia) banyak terlihat dalam karya-karya ciptaan, tetapi lebih-lebih lag...
Keagungan Kitab Suci (19:8-15)
Kemuliaan Allah (yaitu, kebaikan-Nya kepada manusia) banyak terlihat dalam karya-karya ciptaan, tetapi lebih-lebih lagi di dalam dan melalui wahyu ilahi. Karena merupakan aturan yang mengatur kewajiban kita kepada Allah dan pengharapan kita dari Dia, Kitab Suci teramat sangat berguna dan memberi banyak manfaat kepada kita, lebih daripada siang atau malam, daripada udara yang kita hirup, atau cahaya matahari. Pengenalan akan Allah melalui karya-karya-Nya bisa berguna bagi manusia, jika manusia itu mempertahankan kejujuran dan ketulusannya. Akan tetapi, untuk memulihkan keadaannya yang telah jatuh, maka suatu tindakan lain perlu diambil, dan hal itu harus dilakukan melalui firman Allah. Dan di sini,- I. Sang pemazmur menguraikan sifat-sifat dan segala kegunaan firman Allah yang sangat unggul dalam enam kalimat (ay. 8-10). Dalam setiap kalimat itu, nama Yehovah disebut berulang-ulang, dan tidak ada yang sia-sia dengan pengulangan ini, sebab hukum itu memiliki wewenang dan kuasanya dan semua keunggulannya dari Sang Pembuat hukum itu sendiri. Di sini terdapat enam sebutan bagi firman Allah yang mencakup keseluruhan pewahyuan, janji dan ketentuan ilahi, terutama Injil. Di sini terdapat beberapa sifat baik firman Allah yang membuktikan asal-usul ilahinya, yang mendorong kita untuk menggemarinya dan menjunjungnya tinggi-tinggi melebihi hukum-hukum lain apa saja. Di sini dinyatakan beberapa akibat baik yang ditimbulkan oleh hukum itu terhadap akal budi manusia, yang menunjukkan tujuan perancangannya, dan bagaimana kita harus memanfaatkannya, serta betapa ampuhnya anugerah ilahi yang menyertai dan bekerja melaluinya.
- 1. Taurat TUHAN itu sempurna, benar-benar bersih dari segala kenajisan, benar-benar dipenuhi oleh segala hal yang baik dan betul-betul cocok dengan tujuan yang telah dirancangkan baginya, dan akan membuat hamba Allah sempurna (2 Tim. 3:17, tl). Tidak boleh ada yang ditambahkan atau dikurangi darinya. Taurat Tuhan dipakai untuk menyegarkan jiwa, untuk menyadarkan dan mengembalikan kita kepada Allah kita dan tugas kita. Sebab Taurat itu menunjukkan kepada kita keberdosaan dan kesengsaraan kita akibat telah menjauh dari Allah. Ia juga menunjukkan betapa perlunya kita untuk kembali kepada Dia.
- 2. Peraturan TUHAN itu (yang bersaksi kepada kita mengenai Dia) teguh, betul-betul teguh dan tidak dapat diragukan lagi sehingga kita dapat menghormati, mengandalkan dan merasa yakin bahwa hal itu tidak akan menipu kita. Peraturan Tuhan itu merupakan temuan yang pasti akan kebenaran ilahi, merupakan petunjuk yang pasti untuk melaksanakan tugas kita. Peraturan itu merupakan dasar penghiburan yang teguh di dalam hidup ini dan juga dasar yang teguh bagi pengharapan yang kekal. Peraturan itu berguna untuk membuat kita menjadi bijak, bijak untuk mendapatkan keselamatan (2 Tim. 3:15). Peraturan itu akan memberi kita pengetahuan mendalam mengenai hal-hal ilahi dan penglihatan mengenai hal-hal yang akan datang. Peraturan itu membuat kita bekerja sebaik mungkin dan menjaga kita untuk tetap mengerjakan kepentingan kita yang sejati. Bahkan, peraturan itu akan memberikan hikmat kepada orang-orang yang tak berpengalaman (yang mungkin tidak bisa berbuat banyak bagi keadaan dunia di masa kini) mengenai jiwa dan kekekalan mereka. Orang-orang yang tidak berpengalaman dan merendahkan hati mereka, yang sadar mengenai kebodohan mereka dan bersedia untuk diajar, akan dijadikan bijaksana oleh firman Allah ( 25:9).
- 3. Titah TUHAN itu(yang ditegakkan oleh wewenang-Nya dan mengikat semua orang dari mana pun mereka berasal) tepat, benar-benar sesuai dengan aturan-aturan dan pegangan-pegangan kekal mengenai hal yang baik dan yang jahat, yaitu sesuai dengan akal sehat manusia dan hikmat Allah yang benar. Semua titah Allah mengenai segala sesuatu itu benar ( 119:128), seperti yang seharusnya. Titah itu akan membimbing kita kepada kebenaran jika kita menerima dan mematuhinya, sebab titah Tuhan itu tepat dan menyukakan hati. Hukum Tuhan, sebagaimana seperti yang kita lihat di tangan Kristus, memberi kita alasan untuk bersukacita. Dan, bila dituliskan di dalam hati kita, titah Tuhan itu meletakkan dasar bagi sukacita yang kekal, dengan memulihkan kita kembali ke akal budi yang benar.
- 4. Perintah TUHAN itu murni. Jernih, tanpa sedikit pun kegelapan di dalamnya. Bersih, tanpa noda atau kotoran. Perintah itu sendiri telah dimurnikan dari segala kecemaran dan bersifat menyucikan semua orang yang menerima dan memeluknya. Perintah itu merupakan sarana biasa yang dipakai Roh untuk membuat mata terang. Perintah itu membukakan mata dan menyadarkan kita mengenai dosa dan kesengsaraan kita, serta mengarahkan kita untuk menjalankan kewajiban kita.
- 5. Takut akan TUHAN itu(agama dan kesalehan sejati yang dituliskan dalam firman, berkuasa di dalam hati dan dijalankan dalam kehidupan) suci, bersih, dan akan membersihkan kita (Yoh. 15:3). Ia akan mempertahankan kelakuan bersih kita (Mzm. 119:9). Dan takut akan Tuhan itu tetap ada untuk selamanya, merupakan kewajiban yang harus dilakukan terus-menerus dan tidak bisa dibatalkan. Hukum lahiriah (yang hanya berupa upacara semata) telah lama berlalu, tetapi hukum tentang takut akan Allah selalu tetap sama. Waktu tidak akan mengubah sifat moral yang baik dan yang jahat.
- 6. Hukum-hukum TUHAN itu (segenap ketetapan-Nya, yang dibingkai dalam hikmat yang tidak terbatas) benar. Hukum-hukum itu didasarkan pada kebenaran yang paling sakral dan tidak dapat dipungkiri lagi. Hukum-hukum itu adil, seluruhnya berkesuaian dengan keadilan alamiah, dan semuanyademikian adanya: tidak ada kecurangan di dalam hukum-hukum itu, semuanya merupakan satu kesatuan.
- II. Daud mengungkapkan rasa penghargaannya yang tinggi terhadap firman Allah, dan juga keuntungan besar yang ia miliki dan ia harapkan dari firman-Nya itu (ay. 11-12).
- 1. Lihatlah betapa tingginya dia menghargai perintah-perintah Allah. Orang-orang yang saleh memang lebih menyukai agama mereka dan firman Allah,
- (1) Jauh melebihi segala kekayaan di dunia ini. Firman Allah lebih indah dari pada emas, emas tua, bahkan dari pada banyak emas tua. Emas berasal dari dunia ini, jadi bersifat duniawi, tetapi anugerah merupakan gambaran dari sorga. Emas hanya diperuntukkan bagi tubuh dan bersifat sementara, tetapi anugerah diperuntukkan bagi jiwa dan berlangsung selamanya.
- (2) Jauh melebihi kesenangan dan kenikmatan tubuh. Firman Allah, bila diterima dengan iman, akan terasa manis bagi jiwa, lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah. Kenikmatan tubuh merupakan kesenangan manusia-manusia yang bejat, dan karena itulah merusakkan jiwa manusia. Tetapi, kenikmatan rohani merupakan kesenangan para malaikat dan meninggikan jiwa. Kenikmatan tubuh penuh tipuan, mudah memuncak tetapi tidak pernah memuaskan. Sebaliknya, kenikmatan rohani amatlah penting dan memuaskan, dan tidak berbahaya untuk direguk sebanyak-banyaknya.
- 2. Lihatlah bagaimana ia mempergunakan ketetapan-ketetapan dalam firman Allah itu: hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu. Firman Allah merupakan firman yang memperingatkan anak-anak manusia. Firman itu mengingatkan kita mengenai kewajiban yang harus kita laksanakan, marabahaya yang harus kita hindari, dan arus deras pencobaan yang harus kita hadapi (Yeh. 3:17; 33:7). Firman itu memperingatkan orang jahat supaya tidak terus berada di jalannya yang sesat, dan memperingatkan orang benar untuk tidak berpaling dari jalannya yang lurus. Semua orang yang benar-benar merupakan hamba Allah mengindahkan peringatan ini.
- 3. Lihatlah keuntungan apa yang ia janjikan kepada dirinya sendiri dengan kepatuhannya terhadap ketetapan-ketetapan Allah: Orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar. Orang-orang yang bersungguh-sungguh melaksanakan kewajiban mereka bukan saja tidak akan dijadikan pecundang, tetapi juga akan mendapatkan upah yang tak terperikan. Mereka memperoleh upah yang tidak saja akan diberikan setelah mematuhi, tetapi bahkan sudah terasa ketika mereka sedang mematuhi perintah Allah, imbalan besar yang langsung diperoleh karena kepatuhan. Agama merupakan kesehatan dan kehormatan. Ia memberi damai sejahtera dan kenikmatan. Agama akan membuat penghiburan kita terasa manis dan salib kita terasa ringan. Ia membuat hidup sungguh menjadi berharga dan kematian sungguh dirindukan.
- III. Dia menarik beberapa kesimpulan bagus dari perenungan khidmatnya mengenai keagungan firman Allah itu. Buah pikiran seperti itu sangat berguna dan selayaknya membangkitkan rasa kasih kita.
- 1. Di sini dia mengambil kesempatan untuk merenungkan dan menyesali dosa-dosanya. Sebab, oleh hukum Taurat orang mengenal dosa. “Bukankah perintah itu kudus, adil dan baik? Kalau begitu, siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Aku tidak dapat, siapakah yang dapat?” Dari kebenaran hukum ilahilah dia belajar untuk menyebut dosa-dosanya sebagai kesesatannya. Jika perintah Allah itu benar dan adil, maka setiap penyimpangan dari perintah itu berarti sebuah kesesatan, diperbuat berdasarkan kesalahan. Setiap tindakan jahat muncul dari prinsip yang bejat, yang merupakan penyimpangan dari peraturan yang seharusnya kita taati, atau jalan yang seharusnya kita tempuh. Dari lingkup, keketatan dan kerohanian hukum ilahi, Daud menyadari bahwa dosa-dosanya begitu banyak sehingga dia tidak mampu menghitungnya, dan begitu berat sampai-sampai dia tidak dapat menyelami betapa cemar dan menjijikkannya dosa-dosa tersebut. Kita telah melakukan banyak dosa akibat kelalaian dan keinginan diri, sampai kita tidak sadar lagi dengan apa yang kita perbuat itu. Banyak dosa yang kita lakukan telah kita lupakan, sehingga ketika suatu saat kita mengakui suatu dosa kita, kita hanya bisa menutup pengakuan itu dengan perkataan et cetera – dan lainnya seperti itu. Sebab Allah lebih mengetahui kejahatan kita daripada diri kita sendiri. Kita telah melakukan kesalahan dalam banyak hal, siapa yang dapat mengetahui seberapa sering manusia melakukan dosa? Syukurlah kini kita berada di bawah anugerah dan tidak lagi di bawah hukum Taurat. Jika tidak begitu, maka kita semua pasti sudah binasa.
- 2. Dia mempergunakan kesempatan ini untuk berdoa memerangi dosa. Kesadaran mengenai dosa-dosa kita harus mendorong kita untuk bersimpuh di bahwa takhta anugerah dan berdoa di sana, seperti yang dilakukan Daud di sini,
- (1) Untuk meminta belas kasihan supaya diampuni. Setelah mendapati dirinya tidak mampu menjelaskan secara terinci semua pelanggaran yang telah ia lakukan, Daud pun berseru, Tuhan, bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari. Artinya, semua itu bukanlah berarti hal-hal yang dirahasiakan dari hadapan Allah (karena tidak akan satu pun yang demikian), bukan juga rahasia di mata dunia ini, melainkan hal-hal yang luput dari pengamatannya sendiri. Orang-orang yang terbaik sekalipun harus mencurigai diri sendiri telah bersalah atas banyak kesalahan yang tidak mereka sadari dan harus berdoa kepada Allah supaya dibersihkan dari semuanya itu, dan supaya segenap pelanggaran tersebut tidak ditimpakan ke atas mereka. Sebab, dosa-dosa akibat kelemahan dan kecerobohan kita, serta dosa-dosa kita yang tersembunyi, akan tetap membinasakan kita, seandainya saja Allah memperlakukan kita sesuai dengan yang layak kita terima. Bahkan, kesalahan yang tidak disadari pun bisa mencemari dan membuat kita tidak layak untuk masuk dalam persekutuan dengan Allah. Akan tetapi, jika segala kesalahan itu telah diampuni, maka kita pun dibersihkan dari semuanya itu (1 Yoh. 1:7).
- (2) Untuk meminta anugerah yang mampu menolong saat dibutuhkan. Setelah berdoa bagi pengampunan dosa-dosa yang tidak ia sadari, dia pun berdoa supaya dihindarkan dari kecongkakan (ay. 14). Semua orang yang benar-benar menyesali dosa-dosa mereka dan telah diampuni, akan berhati-hati supaya tidak kembali tergelincir di dalamnya atau kembali menjadi bebal, sebagaimana yang tampak dalam doa mereka yang serupa dengan doa Daud di sini.
- Perhatikanlah:
- [1] Permintaannya: “Jauhkanlah aku dari dosa yang disengaja.” Kita harus berdoa supaya dijauhkan dari dosa-dosa akibat kelemahan kita, tetapi terutama dari dosa-dosa yang disengaja, yang paling menyakiti hati Allah dan melukai hati nurani, yang memudarkan penghiburan kita dan menghancurkan pengharapan kita. “Dan, jangan biarkan aku dikuasai oleh satu pun dosa seperti itu, jangan biarkan aku tunduk kepada dosa apa pun, dan jangan biarkan aku diperbudak olehnya.”
- [2] Alasannya: “Supaya aku menjadi tak bercela. Aku akan tampil tanpa cela. Aku akan memelihara bukti dan penghiburan dari keadaanku yang tidak bercela, dan aku akan bebas dari pelanggaran besar.” Di sini dia menyebutnya sebagai dosa yang disengaja, sebab tidak ada korban persembahan yang dapat diterima untuk itu (Bil. 15:28-30).
- Perhatikanlah:
- Pertama, dosa yang disengaja begitu menjijikkan dan berbahaya. Orang-orang yang berdosa melawan keyakinan dan peringatan hati nurani mereka sendiri berarti menentang hukum Taurat dan hukuman-hukuman di dalamnya. Mereka yang berbuat dosa dengan tangan teracung, berdosa dengan sengaja, dan hal itu merupakan pelanggaran besar.
- Kedua, bahkan orang-orang yang saleh harus selalu memeriksa diri mereka sendiri dan takut melakukan dosa secara sengaja, sekalipun selama ini mereka selalu dijauhkan dari semua itu oleh karena anugerah Allah. Janganlah ada seorang pun yang tinggi hati, tetapi biarlah semuanya merasa takut.
- Ketiga, karena kedudukan kita yang begitu rawan, maka kita sangat perlu berdoa kepada Allah saat kita terdorong untuk melakukan dosa yang disengaja, supaya kita bisa ditarik mundur darinya, oleh pemeliharaan ilahi yang mencegah pencobaan itu, atau oleh anugerah-Nya yang memberi kita kemenangan dalam bergumul melawannya.
- 3. Dia menggunakan kesempatan ini untuk dengan rendah hati memohon penerimaan ilahi atas buah pikiran dan perasaan kasihnya itu (ay. 15). Perhatikanlah hubungan antara hal ini dengan hal-hal sebelumnya. Dia berdoa kepada Allah untuk menjauhkannya dari dosa, lalu kemudian memohon supaya Allah menerima ibadahnya. Sebab, jika kita menyukai dosa, maka kita tidak dapat berharap Allah akan menyukai kita atau pelayanan kita ( 66:18).
- Perhatikanlah:
- (1) Apa yang menjadi pelayanannya – ucapan mulutnya dan renungan hatinya, kasih sayang kudus yang ia persembahkan kepada Allah. Perenungan hati yang khidmat tidak boleh dipendam, melainkan harus diungkapkan melalui ucapan mulut kita, demi kemuliaan Allah dan juga untuk membangun orang lain. Dan, ucapan mulut kita melalui doa dan pujian tidak boleh kaku, melainkan harus meluap dari perenungan hati kita ( 45:2).
- (2) Apa yang terpenting baginya mengenai pelayanan tadi –supaya pelayanan itu berkenan di hati Allah. Sebab, jika pelayanan kita tidak diterima di hadapan Allah, maka apa gunanya kita melakukan itu? Jiwa-jiwa yang terberkati pastilah mendapatkan apa yang mereka kehendaki jika mereka mendapat perkenan Allah, sebab itulah yang menjadi kebahagiaan mereka.
- (3) Apa yang mendorong dia sehingga dia berpengharapan seperti itu, yaitu karena Allah adalah Gunung Batu dan Penebusnya. Jika melalui kewajiban-kewajiban ibadah kita, kita mencari bantuan dari Allah sebagai Gunung Batu kita, maka kita boleh mengharapkan perkenan dari Allah saat kita telah selesai melakukan kewajiban kita itu. Sebab, melalui kekuatan-Nyalah kita memiliki kuasa dari-Nya.
SH: Mzm 19:6-13 - Dituntun oleh Firman-Nya (Sabtu, 26 Maret 2022) Dituntun oleh Firman-Nya
Tuhan berbicara kepada umat-Nya melalui firman-Nya. Firman-Nya menguatkan kita yang letih, juga menegur kita ketika langkah ...
Dituntun oleh Firman-Nya
Tuhan berbicara kepada umat-Nya melalui firman-Nya. Firman-Nya menguatkan kita yang letih, juga menegur kita ketika langkah kita mulai serong. Firman-Nya menuntun kita untuk hidup seturut dengan kehendak-Nya. Dan, bagian ini jugalah yang menjadi doa dari pemazmur agar Tuhan selalu menuntunnya dengan firman-Nya sehingga hidup pemazmur berkenan di hati Tuhan.
Berbicara mengenai menaati firman Tuhan, di satu sisi ada banyak orang Kristen yang merasa kebebasannya hilang dan kesenangannya diambil sehingga memilih untuk hidup dalam keinginannya sendiri tanpa merasa bersalah. Ia tidak mau membiarkan firman Tuhan menuntun hidupnya sehingga ia pun kehilangan arah. Di sisi lain, ada orang Kristen yang berusaha dengan gigih melakukan firman-Nya; tetapi, ketika mendapati dirinya gagal dan gagal lagi, ia merasa bersalah karena hidupnya tidak bisa memenuhi standar yang Tuhan inginkan. Mereka akhirnya putus asa dan menyerah.
Melalui firman Tuhan ini, di satu sisi, kita diingatkan bahwa ketika kita menaati kebenaran firman Tuhan, sukacita yang sesungguhnya akan memenuhi hati kita. Ketika kita hidup seturut dengan firman-Nya, kita menemukan kebebasan yang sejati. Hidup kita tidak lagi diikat oleh dosa, melainkan kita bisa melakukan kebenaran (8-11). Di sisi lain, kita juga diingatkan untuk senantiasa mengevaluasi diri dan mengandalkan Roh Kudus untuk hidup seturut kehendak-Nya. Allah kita penuh rahmat dan pengampun, Ia tahu siapa kita. Ketika kita gagal, jangan menyerah, melainkan berusaha lagi dengan memohon pertolongan-Nya.
Mari kita bersyukur karena kita memiliki Allah yang mau menyatakan kehendak-Nya dan mau berkomunikasi dengan kita. Mari kita bersyukur karena Allah kita penuh rahmat dan maha pengampun serta selalu siap menolong kita yang mau sungguh-sungguh menaati firman-Nya. Dengan memahami hal ini, mari kita senantiasa berdoa seperti pemazmur agar pikiran, ucapan, dan tindakan kita senantiasa dikoreksi oleh Tuhan sehingga hidup kita dapat berkenan di hadapan-Nya. [ABL]
Baca Gali Alkitab 4
Tidak semua orang bisa menjalankan kepemimpinan dengan baik, sekalipun setiap orang bisa saja menjadi pemimpin dengan mudahnya. Menjadi pemimpin adalah persoalan jabatan atau kedudukan, sementara menjalankan kepemimpinan adalah persoalan tanggung jawab dan kesanggupan.
Tantangan yang harus dihadapi oleh pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya bukanlah tantangan yang mudah. Karena itu, para pemimpin membutuhkan dukungan dari orang-orang yang dipimpinnya. Mereka membutuhkan dukungan moral dan yang terutama dukungan doa setiap saat.
Apa saja yang Anda baca?
1. Apa harapan atau permohonan pemazmur kepada Allah untuk raja? (2-6, 10)
2. Apa yang hendak dilakukan pemazmur karena kemenangan yang Allah berikan kepada raja? (6)
3. Apa yang diketahui pemazmur tentang Allah? (7)
4. Bagaimana pemazmur membandingkan antara orang yang hanya mengandalkan kekuatannya sendiri dengan orang yang mengandalkan Allah? (8-9)
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa Anda harus mendoakan kebaikan untuk para pemimpin?
2. Mengapa Anda harus menghormati orang-orang yang telah dipilih oleh Tuhan untuk menjadi pemimpin?
Apa respons Anda?
1. Sumbangsih apa yang bisa Anda berikan bagi kebaikan para pemimpin dalam menjalankan tanggung jawabnya?
Pokok Doa:
Mohon agar Tuhan memampukan para pemimpin untuk menjalankan tanggung jawabnya dengan benar.
SH: Mzm 19:1-14 - Indahnya berintereaksi dengan firman-Nya (Senin, 12 Maret 2001) Indahnya berintereaksi dengan firman-Nya
Allah telah menyatakan kemuliaan dan pekerjaan tangan-
Nya melalui ciptaan-Nya (2-7). Melalui alam semesta ...
Indahnya berintereaksi dengan firman-Nya
Allah telah menyatakan kemuliaan dan pekerjaan tangan- Nya melalui ciptaan-Nya (2-7). Melalui alam semesta ini manusia sebetulnya dapat mengenal hikmat, kekuatan, serta kebaikan Allah. Walaupun alam semesta tidak dikaruniai kemampuan untuk berbicara (4), kebisuan mereka mampu menceritakan kemuliaan Allah sehingga didengar oleh siapa pun, dimana pun, serta kapan pun.
Penyataan Allah tidak berhenti sampai di sini sebab penyataan umum melalui alam semesta tidak mungkin memampukan manusia bertahan dalam kehidupan ini dan memiliki hidup yang berkenan kepada-Nya (15). Karena itu penyataan umum ini diperkaya dengan penyataan khusus Allah yaitu firman-Nya (8-11). Melaluinya Allah menjalin hubungan dengan manusia secara langsung dan menyentuh keberadaan manusia hingga ke pusat kehendaknya yaitu mulai dari akal budi, hati, hingga jiwa. Sentuhan yang dilakukan oleh firman-Nya adalah sentuhan secara pribadi dan bekerja di dalam diri manusia. Manusia yang tersentuh oleh firman-Nya menjadi manusia yang tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi di sekitarnya. Apa pun yang terjadi jiwanya tetap segar dan hatinya tetap bersuka. Kesegaran dan kesukaan itu akan memancar keluar dari matanya sehingga orang lain dapat menyaksikannya (9). Ia akan menyadari dosa- dosanya, dan mengerti bagaimana seharusnya ia hidup (12), serta ketidakmampuannya untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya (13). Daud menyadari semuanya ini dan dituntun untuk memohon kepada Allah agar dianugerahi kemampuan dan kesempatan untuk hidup berkenan kepada- Nya (14-15).
Jika alam semesta bekerja dalam kebisuannya, firman itu akan bekerja dalam intereaksinya dengan manusia. Karena itu manusia harus mempelajari dan memegang teguh firman-Nya seperti yang diteladankan oleh Daud (12-13).
Renungkan: Betapa indah, sempurna, teguh, tepat, murni, benar dan lebih bernilainya firman Allah dari segala kemuliaan harta dunia, (11). Karena itu jangan biarkan firman itu diam dalam kebisuan karena keengganan kita untuk berintereaksi dengannya. Keindahan dan kekuatannya akan bekerja dalam diri kita jika kita mau menyediakan waktu secara khusus untuk berintereaksi dengannya.
SH: Mzm 19:1-14 - Dimana kemuliaan Allah terjelas? (Minggu, 25 Mei 2003) Dimana kemuliaan Allah terjelas?
Pujangga-teolog Inggris, C. S. Lewis mengomentari mazmur ini
sebagai puisi terindah dari semua mazmur dan tulis...
Dimana kemuliaan Allah terjelas?
Pujangga-teolog Inggris, C. S. Lewis mengomentari mazmur ini sebagai puisi terindah dari semua mazmur dan tulisan terpenting dalam dunia. Mengapa? Mazmur ini menggabungkan kemuliaan Allah dalam keindahan alam (ayat 1-6) dan kesempurnaan Allah dalam firman-Nya (ayat 7-14).
Pemazmur mengakui bahwa bahkan alam semesta pun memberitakan kemuliaan dan karya agung Allah (ayat 2-7). Kita tentu setuju. Tidakkah kebesaran, keteraturan, keajaiban alam membuat kita sadar betapa agung Allah yang telah menciptakan semua itu? Tetapi kesaksian dalam alam terbatas. Kesaksian alam tidak bersifat personal, hanya bagaikan "gema" (ayat 5) tanpa penjelasan dan tidak mampu memimpin orang kepada pengenalan akan Allah. Karena itu pemazmur mengalihkan perhatiannya kepada firman Tuhan (ayat 8-12). Di dalam firman-Nyalah, Allah menyatakan diri dengan jelas. Sifat-sifat Allah seperti sempurna, tak berubah, tepat, murni, suci, dlsb. Terungkap di dalam firman. Firman memiliki sifat-sifat Dia yang berfirman. Sebab itu, bila melalui alam orang menjadi sadar akan kebesaran Allah, maka hanya melalui firman orang boleh mengenal Allah dalam perjanjian-Nya sebagai Tuhan. Namun, tidak berhenti sampai di sini, firman pada akhirnya bertujuan agar orang yang menerima dan mengimaninya, menjadi akrab dengan Tuhan dan mengalami Tuhan membentuk sifat-sifat-Nya.
Renungkan: Firman itu telah menjadi manusia agar yang menerima-Nya menjadi seperti Dia.
Bacaan Untuk Minggu Paskah 6
Kisah Para Rasul 10:34-48; 1Yohanes 4:1-7; Yohanes 15:9-17; Mazmur 98
Lagu: Kidung Jemaat 304
SH: Mzm 19:1-14 - Kenal Tuhan melalui Alkitab (Senin, 21 Januari 2008) Kenal Tuhan melalui Alkitab
Kuasa, kemuliaan, dan hikmat Allah nyata di dalam alam semesta (ayat
1). Langit menjadi tempat bagi Allah untuk mene...
Kenal Tuhan melalui Alkitab
Kuasa, kemuliaan, dan hikmat Allah nyata di dalam alam semesta (ayat 1). Langit menjadi tempat bagi Allah untuk menempatkan matahari, bulan, dan bintang. Ketiganya berfungsi sebagai penerang bagi dunia, serta untuk membedakan siang dari malam (Kej. 1:14-19). Meski tidak ada suara atau kata-kata, berita tentang kemuliaan Allah terpancar ke seluruh jagat raya melalui keindahan semesta (ayat 2-5a). Memang tak perlu ada cerita maupun berita, karena panasnya sinar matahari yang menjamah seluruh ujung bumi menjadi bukti tak terbantahkan mengenai keberadaan Allah (ayat 5b-7).
Namun pengetahuan tentang Allah melalui alam tidak sejelas pengenalan yang dinyatakan di dalam Taurat-Nya. Melalui ciptaan kita tahu ada Allah yang mencipta alam. Akan tetapi, pengetahuan tersebut tidak cukup membawa kita mengenal Tuhan secara pribadi. Perhatikan, pemazmur memakai nama "Allah" (ayat 2) ketika berbicara mengenai ciptaan dan memakai nama Tuhan (ayat 8-10) ketika berbicara tentang Taurat. Kata Tuhan (ditulis dengan huruf kapital) berasal dari kata Yahweh. Jika Allah (berasal dari kataElohim) lebih menggambarkan Dia sebagai Pencipta langit dan bumi, maka Yahweh (yang merupakan nama pribadi Allah) lebih menggambarkan Tuhan, Allah perjanjian yang memberikan Taurat.
Pemazmur memaparkan tujuh (menunjukkan angka sempurna) karakter Taurat yaitu sempurna, teguh, tepat, murni, suci, benar, dan adil. Umat Allah yang merenungkan Taurat akan mendapatkan banyak faedah: disegarkan, diberi hikmat dan bersuka cita (ayat 8-9). Sebab itu pemazmur menganggap Taurat lebih indah daripada emas dan lebih manis daripada madu (ayat 11). Bukan itu saja, umat Allah yang berpegang pada Taurat akan terhindar dari banyak hal negatif termasuk kesesatan, pelanggaran, dan tipuan orang jahat (ayat 12-14).
Taurat dapat diartikan sebagai ajaran yang Tuhan berikan di dalam Alkitab. Marilah kita memperlakukan Alkitab sebagai anugerah berharga karena Tuhan memberikannya supaya kita dapat mengenal Dia secara pribadi.
SH: Mzm 19:1-14 - Kemuliaan Allah (Minggu, 5 Juni 2011) Kemuliaan Allah
Apa yang Bukan dan apa yang Ya dari Mazmur ini? Mazmur ini bukan pembuktian bahwa Allah ada karena alam semesta membuktikannya (2-7) ...
Kemuliaan Allah
Apa yang Bukan dan apa yang Ya dari Mazmur ini? Mazmur ini bukan pembuktian bahwa Allah ada karena alam semesta membuktikannya (2-7) dan Allah ada karena hati nurani dan nilai-nilai moral (Taurat) yang dirujuk manusia, terutama Israel (8-15).
Ya! Mazmur ini adalah proklamasi pemazmur akan Allah yang menyatakan diri-Nya lewat karya ciptaan-Nya dan lewat hukum Taurat-Nya. Keduanya bukan hal yang terpisah melainkan satu paket penyataan Allah yang komprehensif. Pemazmur secara sederhana menguraikan pengamatannya akan kegiatan alam dalam kesehariannya: matahari terbit dan terbenam, siang dan malam silih berganti (2-7). Semua itu menandakan Sang Pencipta dan Perancang sempurna. Dosa mengaburkan tanda-tanda tersebut, sehingga yang terjadi adalah matahari disembah dan alam didewakan.
Pemazmur melanjutkan pengamatannya kepada Taurat (8-12) yang secara spesifik diberikan Tuhan kepada umat-Nya, tetapi juga yang kemudian menetap dalam hati saat dibaca dan direnungkan serta dipraktikkan (15). Taurat merupakan petunjuk objektif mengenal Tuhan dan kehendak-Nya agar manusia hidup serasi dengan Dia, selaras dengan alam, serta harmonis dengan sesama. Sekali lagi dosa membutakan mata rohani hingga orang tidak mengerti apalagi sanggup menerapkan kehendak Tuhan. Maka pemazmur berdoa (13-14) agar dirinya terbebas dari pelanggaran dan kesalahan.
Alam memberikan tanda keberadaan Allah, Alkitab menjelaskan keberadaan Allah. Hati yang dipenuhi dengan kekaguman dan ketundukan kepada Allah menjadi kesaksian akan keberadaan Allah di dalam hidup anak-anak Tuhan. Kristus yang dinyatakan dalam Alkitab memerdekakan hati dan pikiran kita dari kesesatan dan tipu daya Iblis yang hendak merampas pengenalan yang benar akan Allah, Sang Pencipta dan Sang Penebus. Jangan biarkan diri kita disesatkan. Baca Alkitab dan saksikan Allah kepada dunia ini!
SH: Mzm 19:1-14 - Taurat yang menyegarkan jiwa (Minggu, 17 Mei 2015) Taurat yang menyegarkan jiwa
Manusia merupakan makhluk ciptaan yang bisa menengok ke belakang, melihat sejarah. Juga bisa merefleksi ke dalam diri, a...
Taurat yang menyegarkan jiwa
Manusia merupakan makhluk ciptaan yang bisa menengok ke belakang, melihat sejarah. Juga bisa merefleksi ke dalam diri, artinya bisa melihat keberadaan diri dalam sejarah sehingga dapat bersikap tepat.
Mazmur ini diakhiri dengan pengharapan agar hasil perenungan pemazmur, yang dituangkan dalam bait-bait sebelumnya, berkenan kepada Tuhan (15). Pemazmur merenungkan sejarah penciptaan dan keteraturan alam ciptaan yang bisa dinikmati oleh manusia (2-7). Pertanyaannya, mungkinkah kita di masa kini, dengan lingkungan yang rusak akibat keserakahan manusia, masih bisa melihat mahakarya penciptaan yang Allah lakukan itu, seperti pemazmur melihat dan merefleksikannya? Kita yang tinggal di Jakarta, lebih sering melihat langit di pagi hari yang kelabu akibat asap polusi yang mengotori langit dan menghalangi sinar mentari yang seharusnya hangat menyehatkan kulit. Rusaknya lapisan ozon juga mengakibatkan cahaya matahari berbahaya bagi kulit manusia.
Landasan pemazmur bisa memaknai penciptaan dengan begitu tepat sehingga mempesonanya untuk kemudian menyembah Sang Penciptanya, ialah Taurat Tuhan yang menyegarkan jiwa (8-13). Taurat memampukan anak Tuhan memahami mahakarya penciptaan. Taurat merupakan penyataan Allah langsung kepada manusia melalui mulut hamba-hamba-Nya. Tauratlah yang mengungkapkan bahwa Allahlah Pencipta dan Pemelihara. Dia pula yang memiliki maksud mulia dengan ciptaan-Nya, khususnya manusia sebagai gambar-Nya (Kej. 1-2).
Kalau melihat langit dengan mata telanjang membuat stress jiwa, maka membaca firman Tuhan bisa menyingkapkan kabut yang menutupi mata hati kita, dan melihat cahaya Ilahi yang pada satu sisi menyilaukan karena kemuliaan-Nya, di sisi lain menghangatkan dan memberikan arah yang pasti.
SH: Mzm 19:1-14 - Setia Melaksanakan Hukum Tuhan (Selasa, 15 Mei 2018) Setia Melaksanakan Hukum Tuhan
Sesungguhnya segala sesuatu dalam semesta ini memiliki aturan atau kaidah yang digunakan sebagai patokan dalam menunju...
Setia Melaksanakan Hukum Tuhan
Sesungguhnya segala sesuatu dalam semesta ini memiliki aturan atau kaidah yang digunakan sebagai patokan dalam menunjukkan sebuah nilai. Aturan dan sistem nilai itu diberikan Allah agar manusia menjadi mahkota ciptaan yang bermartabat dan memiliki makna dalam hidupnya.
Apakah tujuan Allah menciptakan semesta dan segala isinya? Jawabannya adalah untuk memuliakan nama-Nya dan menikmati persekutuan dengan-Nya. Karena itu, Allah menaruh hukum-Nya di alam semesta dan dalam akal budi dan hati manusia. Untuk menemukan hukum Allah, manusia harus mengamati dan menyelidiki alam semesta. Hasil pengamatan itu melahirkan banyak ilmu pengetahuan, seperti: etika, matematika, sains, geografi, sosial, dan lainnya. Berbagai ilmu pengetahuan yang ada memampukan manusia untuk menyimpulkan bahwa Allah adalah Sumber segala pengetahuan.
Daud sendiri mengatakan bahwa pengetahuan yang diperoleh manusia dari alam semesta memantulkan kemuliaan Allah. Melalui pergerakan, keindahan, dan keteraturan pada alam semesta membawa manusia takjub pada karya Allah. Namun, apa yang dilihat dan dirasakan oleh manusia dari alam semesta adalah wahyu umum saja.
Dalam hal ini, Daud menyadari bahwa wahyu umum tidak mungkin membawa manusia mengenal lebih dekat Penciptanya. Artinya, wahyu umum tidak cukup. Karena itu diperlukan wahyu khusus, yaitu Taurat Tuhan (Alkitab) dan Kristus. Hanya melalui wahyu khusus, manusia dapat mengenal dirinya, Allah, dan alam secara benar dan tepat.
Mengenai Taurat Tuhan, Daud meyakini bahwa manusia diajar untuk hidup menurut tujuan Allah. Hanya Taurat Tuhan yang mampu mengubah manusia berdosa menjadi manusia mulia di hadapan Allah. Itu sebabnya Daud menyebut Taurat Tuhan itu sempurna, murni, suci, manis, dan menyegarkan jiwa.
Marilah kita menjadikan firman Allah sebagai oksigen yang dibutuhkan dalam kehidupan kita. Karena itu, ambillah tekad dan bacalah firman Allah setiap hari. [BK]
SH: Mzm 19:1-14 - Mencintai Firman-Mu (Rabu, 17 April 2024) Mencintai Firman-Mu
Mazmur ini ditulis oleh Daud ketika ia merenungkan karya Tuhan yang ajaib baik melalui alam ciptaan Tuhan (wahyu umum) maupun mel...
Mencintai Firman-Mu
Mazmur ini ditulis oleh Daud ketika ia merenungkan karya Tuhan yang ajaib baik melalui alam ciptaan Tuhan (wahyu umum) maupun melalui firman Tuhan (wahyu khusus).
Daud mengungkapkan bahwa sekalipun langit tidak dapat bersuara, tetapi keindahannya mampu menceritakan kemuliaan Tuhan (2-5a). Demikian juga matahari yang selalu terbit dan tenggelam tepat pada waktunya dan pada tempatnya (5b-7).
Kemuliaan Tuhan juga dinyatakan oleh firman yang tertulis, yaitu Alkitab sebab firman Tuhan itu sempurna, teguh, benar, murni, suci, kekal, dan adil (8-10). Daud menyebut firman Tuhan dengan berbagai frasa seperti Taurat, peraturan, titah, perintah, dan hukum untuk menunjukkan betapa penting dan berharganya firman itu.
Daud menyadari bahwa tanpa firman Tuhan, ia akan tersesat. Sebab, hanya firman Tuhan yang mampu memberikan kepada Daud hikmat dan peringatan ketika hidupnya mulai serong (8, 12). Bahkan, ketika orang-orang jahat hendak memengaruhinya untuk berbuat dosa, firman Tuhan dapat meneguhkan dan menguatkannya supaya ia tetap hidup dalam kekudusan (14). Oleh sebab itu, Daud berkata bahwa mereka yang mau berpegang pada firman-Nya artinya hidup menaati kehendak Tuhan akan mendapat upah besar.
Upah yang dimaksud di sini bukan berarti umat-Nya akan selalu hidup sehat, bergelimang harta, dan bebas dari masalah. Namun, upah besar yang dijanjikan adalah menjadi orang yang diperkenan dan dikasihi oleh Allah. Orang yang sungguh-sungguh mencintai Tuhan dan firman-Nya, taat kepada firman-Nya, dan mengutamakan Tuhan sekalipun hidup penuh tantangan, akan menjadi sahabat Allah.
Bagaimana dengan kita sekarang ini? Seberapa besar cinta kita kepada Tuhan dan firman-Nya? Seberapa gigih kita berusaha untuk menaati firman-Nya di tengah segala keterbatasan diri dan situasi sulit yang kita hadapi? Sudahkah kita menjadi sahabat Allah?
Kiranya kita semua didapati oleh Allah sebagai anak-anak Tuhan yang mencintai firman-Nya. [STG]
Utley -> Mzm 19:7-14
Utley: Mzm 19:7-14 - --NASKAH NASB (UPDATED): Mazm 19:7-147(19-8)Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa. peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang ...
NASKAH NASB (UPDATED): Mazm 19:7-14
7(19-8)Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa. peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. 8(19-9)Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. 9(19-10)Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya, 10(19-11)lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua. dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah. 11(19-12)Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar. 12(19-13)Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari. 13(19-14)Lindungilah hamba-Mu, juga terhadap orang yang kurang ajar; janganlah mereka menguasai aku. Maka aku menjadi tak bercela dan bebas dari pelanggaran besar. 14(19-15)Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.
Mazm 19:7 "TUHAN" Ini adalah nama perjanjian untuk Tuhan, YHWH. Ini berasal dari KATA KERJA Ibrani "ada / menjadi," lih. Kel 3:14. Para rabi mengatakan itu merujuk kepada Allah dalam hubungan perjanjian khusus-Nya dengan Israel. Lihat Topik Khusus pada Mazm 1:1.
□ "sempurna" Lihat Topik Khusus: Tak Bercacat di Mazm 18:20-24.
Mazm 19:7-9 "taurat... peraturan… titah... perintah... takut... hukum-hukum" Ini adalah sinonim-sinonim untuk wahyu Allah yang tertulis. Lihat Topik Khusus pada Mazm 1:2.
□ "sempurna… teguh... tepat… murni... suci... benar" Ini adalah karakteristik dari wahyu Allah yang tertulis. Alkitab adalah satu-satunya perwahyuan diri Allah sendiri yang jelas. Ini adalah pernyataan iman yang penting. Hal ini biasanya disebut "inspirasi/ilham" (lihat Topik Khusus di bawah). Jika Anda tertarik pada bukti saya atas prasuposisi iman ini lihat "Keterpercayaan dari PB" online di www.freebiblecommentary.org, "Khotbah-khotbah Video," Lakeside, Dallas.
Mazm 19:7-11 "menyegarkan... memberikan... menyukakan... membuat bercahaya... tetap selamanya... adil... lebih indah... lebih manis... memperingatkan... berpegang" Ini adalah apa yang dilakukan wahyu tertulis ini bagi kita. Oh, betapa nilai Kitab Suci bagi umat manusia jatuh.
Perhatikan paralel tiga kali lipatnya.
|
Sebutan-sebutan bagi Wahyu YHWH
Taurat TUHAN |
Diskripsi Wahyu YHWH
sempurna |
Maksud Wahyu YHWH atau Diskripsinya menyegarkan jiwa |
Peraturan TUHAN |
teguh |
memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. (lih. Maz 119:98-100) |
|
Titah TUHAN |
tepat |
menyukakan hati (lih. Maz 119:14) |
|
Perintah TUHAN |
murni |
membuat mata bercahaya (lih. Maz 36:9; 119:130) |
|
Takut akan TUHAN |
suci |
tetap ada untuk selamanya |
|
Hukum-hukum TUHAN |
benar |
adil semuanya, (lih. Ul 32:4; Maz 119:138) |
|
mereka |
lebih dari |
emas, emas tua (lih. Maz 119:72, 127) |
|
mereka |
lebih manis |
madu, madu tetesan sarang lebah (lih. Maz 119:103) |
|
|
berpegang padanya |
upah yang besar |
|
|
hamba-Mu |
memperingatkan |
Betapa pengulangan dan paralelisme yang kuat! Wahyu Allah bersifat penebusan, informatif, preskriptif, dan berkat yang nyata! Oh, terima kasih Tuhan untuk wahyu!
Mazm 19:8-9 "benar" Akar Ibraninya pada awalnya berarti "buluh pengukur." Ini berbicara tentang suatu standar untuk penghakiman. Allah sendiri adalah standar itu. Lihat Topik Khusus pada Mazm 1:5.
Mazm 19:9 "takut" KATA BENDA FEMININE ini (BDB 432, KB 433) berarti "memuja" atau "dengan kekaguman dan rasa hormat." Konsep ini sering digunakan dalam Sastra Hikmat (lih. Ayub 4:6; 6:14; 22:4; 28:28, Mazm 5:7; 34:11; 90:11; 111:10; 119:38, Ams 1:7; 2:5; 8:13; 9:10; 10:27; 14:26-27; 15:16; 16:6; 19:23; 22:4; 23:17). Pesan berulangnya adalah bahwa kekaguman / rasa hormat / ketakutan adalah awal dari hikmat kebijaksanaan! Tanpa Tuhan tidak ada kebenaran, yang ada hanyalah pendapat dan tradisi manusia yang jatuh saja (lih. Yes 29:13).
□ "tetap ada untuk selamanya" Kebenaran yang sama ini diungkapkan oleh Yesus dalam Mat 5:18; 24:35; Mr 13:31, Luk 21:33.
Mazm 19:10 "lebih indah dari pada emas. . . madu" Apakah ini menggambarkan sikap anda terhadap wahyu Allah? Apakah Alkitab adalah milik anda yang paling berharga?
Mazm 19:11 "hamba-Mu diperingatkan" Allah telah memberi kita sebuah pedoman untuk hidup damai dan sukacita, tetapi itu harus dijalani! Ada jalur-jalur ilahi (lihat catatan di Mazm 1:1) dan kita harus tetap disitu (lih. Mat 7:13-14).
Mazm 19:12-13 Ayat-ayat ini adalah sebuah pengakuan dan doa bahwa di tengah ke-tidak-mau-tahu-an dan kebodohan akibat kejatuhan kita, Allah akan menangani secara efektif sifat kejatuhan kita.
- 1. "Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan?" (Lih. Mazm 40:12). Hanya Tuhan yang mengenal hati. Dia harus menghakimi (lih. Mazm 139:23-24; 1Kor 4:4-5; Ibr 4:12-13).
- 2. "Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari." Ini merupakan sebuah IMPERATIVE dari doa (BDB 667, KB 720, Piel IMPERATIVE). Perhatikan itu adalah "kesalahan tersembunyi," bukan pemberontakan yang terang-terangan (lih. Im 4:2,22,27; 5:15-18; 22:14).
- 3. "Lindungilah hamba-Mu, juga terhadap orang yang kurang ajar" Ini adalah satu lagi IMPERATIVE dari doa (BDB 362, KB 359, Qal IMPERATIVE). Ini adalah pemberontakan yang terang-terangan.
KATA SIFAT "kurang ajar" ini (BDB 267) digunakan beberapa kali dalam Mazm 119 (lih. ay. Mazm 119:21,51,69,78,85,122) dan diterjemahkan sebagai "angkuh," yang menunjukkan sikap pemberontakan. Dalam konteks ini menunjuk pada dosa yang dikenal.
- 4. "janganlah mereka menguasai aku!" KATA KERJA ini berbentuk Qal IMPERFECT tapi digunakan dalam arti JUSSIVE. Ini adalah satu lagi pokok doa. Dosa adalah tuan dari budak (lih. Rom 5:21; 6:9,14,17,23).
- a. aku menjadi tak bercela
- b. bebas dari pelanggaran besar
Pemazmur memiliki keyakinan besar dalam kerinduan dan kemampuan YHWH untuk memaafkan dan melupakan dosa-dosa (lih. Yes 1:18; 38:17; 43:25; 44:22, Mi 7:19). Kita hanya mempelajari mekanisme dari pengampunan ini dalam catatan dan penafsiran PB tentang kehidupan, ajaran, kematian, kebangkitan, kenaikan, dan kembalinya Yesus Kristus (yaitu, Injil). Bilamana Mazmur memuja keajaiban dan kebesaran dari wahyu tertulis Allah, maka hanya PB lah yang mengungkapkan keindahan dari wahyu Allah yang menjadi manusia (yaitu, Firman Hidup)! Yesus adalah wahyu tertinggi dari Allah (lih. Yoh 1:1-14; Kol 1:13-17; Ibr 1:2-3).
Mazm 19:14 Dalam terang kuasa dari wahyu Allah dan pengampunan-Nya yang menakjubkan, pemazmur melanjutkan doanya.
- 1. Mudah-mudahan ucapan mulutku (satu KATA KERJA, BDB 224, KB 243, Qal IMPERFECT digunakan dalam arti JUSSIVE, mengendalikan #1,2,3)
- 2. Mudah-mudahan renungan hatiku
- 3. "berkenan" (BDB 953) adalah
- a. sebuah istilah kurban yang umum dalam Imamat
- b. sebuah kata yang sangat umum dalam Sastra Hikmat
NIV menerjemahkannya sebagai
- 1) memuaskan / menyenangkan / kesenangan
- 2) bisa diterima / diterima
- 3) mendukung / disukai
- 4) cocok
- 5) menyenangkan
Sekali kita mengenal Dia dan diubah oleh-Nya, kita ingin hidup dengan cara yang menyenangkan hati-Nya. Sebuah cara yang membawa orang lain kepada-Nya. Pengampunan sejati harus menghasilkan suatu kehidupan yang berubah yaitu yang bersifat kudus (lih. Rom 8:28-30; 2Kor 3:18; Gal 4:19; Ef 1:4; 4:13; 1Tes 4:3; 5:23; 2Tes 2:13; Tit 2:14; 1Pet 1:15)! Sasaran dari iman alkitabiah bukanlah surga ketika kita mati namun keserupaan dengan Kristus sekarang.
Beberapa Gelar deskriptif menutup Mazmur ini dan sekaligus memulai Mazm 18 (yaitu, ay. Mazm 19:2).
- 1. YHWH (yaitu, Allah satu-satunya, yang selalu hidup, selalu hadir)
- 2. Gunung Batu
- 3. Penebus (Qal PARTICIPLE, lihat Topik Khusus di bawah ini)
Topik Teologia -> Mzm 19:13
Topik Teologia: Mzm 19:13 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Pemeliharaan Allah
Pemeliharaan Allah Berlaku di Dalam Kehidupan Orang-orang Percaya
Pemeliharaan-Nya Me...
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Pengudusan
- Pengudusan: Fakta yang Tergenapi dan Proses Pertumbuhan
- Pengudusan sebagai Pertumbuhan dalam Anugerah
- Sarana Pertumbuhan
- Pertumbuhan dalam Anugerah Melalui Penuntutan Kesucian
- Ayu 28:28 Maz 19:14 Maz 24:3-6 Maz 37:27-28 Maz 97:10 Maz 119:1-3 Ams 16:17 Yes 51:1 Mat 5:6,8 Kis 24:16 Rom 6:1-23 Rom 13:12-14 Rom 16:19 1Ko 3:16-17 1Ko 5:6-8 1Ko 9:24-27 2Ko 7:1 2Ko 11:2 Gal 5:22-25 Efe 4:1 Efe 5:8-11 Fili 2:14-16 Fili 3:12-14 Fili 4:8 1Te 4:3-4,7 1Te 5:22 1Ti 5:22 1Ti 6:11-12 2Ti 2:19-22 Ibr 12:1-2 Ibr 12:14-15 Yak 1:21,27 1Pe 1:14-16 1Pe 2:9-12 1Pe 3:10-11 1Pe 4:1-2 2Pe 3:11-13 1Yo 2:1,29 1Yo 3:2-3 1Yo 5:21 3Yo 1:11 Wah 14:4-5
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab untuk Mencari Kebajikan dan Kualitas Pribadi
- Suka Mawas Diri
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Mazmur (Pendahuluan Kitab) Penulis : Daud dan orang lain
Tema : Doa dan Pujian
Tanggal Penulisan: Sebagian besar abad ke-10 hingga ke-5 SM.
Latar Belakang...
Penulis : Daud dan orang lain
Tema : Doa dan Pujian
Tanggal Penulisan: Sebagian besar abad ke-10 hingga ke-5 SM.
Latar Belakang
Judul Ibrani untuk kitab Mazmur adalah _tehillim_, yang berarti "puji-pujian"; judul dalam Septuaginta (PL dalam bahasa Yunani, dikerjakan sekitar 200 SM) ialah _psalmoi_, yang berarti "nyanyian yang diiringi alat musik gesek atau petik".
Musik memainkan peranan penting dalam ibadah Israel (1Taw 15:16-22; bd.Mazm 149:1--150:6); mazmur-mazmur menjadi nyanyian pujian Israel. Berbeda dengan sebagian besar syair dan nyanyian di dunia Barat yang ditulis dengan sajak dan irama, syair dan nyanyian PL didasarkan pada kesejajaran pemikiran di mana baris(-baris) kedua (atau yang berikutnya) pada hakikatnya menyatakan ulang (kesejajaran sinonim), memperlihatkan kontras (kesejajaran antitetikal), atau secara progresif melengkapi baris yang pertama (kesejajaran sintetik). Ketiga bentuk kesejajaran ini dipakai dalam Mazmur. Mazmur terdini yang diketahui digubah oleh Musa pada abad ke-15 SM (Mazm 90:1-17); sedangkan yang paling akhir adalah dari abad ke-6 sampai ke-5 SM (mis. Mazm 137:1-9). Akan tetapi, sebagian besar dari mazmur ditulis pada abad ke-10 SM semasa zaman keemasan puisi Israel.
Judul-judul atau kalimat pembukaan pada permulaan sebagian besar mazmur (dalam Alkitab Indonesia menjadi bagian dari mazmur), sekalipun bukan bagian asli dan terilham dari mazmur, sudah berusia tua (sebelum Septuaginta) dan penting. Isi dari kalimat pembukaan itu berbeda-beda, meliputi kategori seperti
- (1) nama penulis (mis. Mazm 47:1-10, "Dari bani Korah"),
- (2) bentuk mazmur (mis. Mazm 32:1-11, "nyanyian pengajaran" [bah. Inggris "maskil"] syair hasil renungan atau bertujuan mengajar),
- (3) istilah-istilah musik (mis. Mazm 4:1-9, "Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi"),
- (4) catatan liturgis (mis. Mazm 45:1-18, "Nyanyian kasih" [versi Inggris NIV -- nyanyian pernikahan]), dan
- (5) catatan sejarah singkat (mis. Mazm 3:1-9, "Mazmur Daud ketika ia lari dari Absalom, anaknya").
Mengenai penulis mazmur-mazmur ini, kalimat pembukaan menyebutkan Daud selaku penggubah 73 mazmur, Asaf 12 (seorang Lewi yang berkarunia musik dan nubuat, lih. 1Taw 15:16-19; 2Taw 29:30), bani Korah 10 (keluarga dengan karunia musik), Salomo 2, dan masing-masing satu oleh Heman, Etan, dan Musa. Kecuali Musa, Daud, dan Salomo, semua penggubah lainnya adalah imam atau orang Lewi dengan karunia musik dan tanggung jawab dalam ibadah kudus pada masa pemerintahan Daud. Lima puluh mazmur tidak diketahui penggubahnya. Acuan-acuan alkitabiah dan sejarah memberi kesan bahwa Daud (bd. 1Taw 15:16-22), Hizkia (Ams 25:1; bd. 2Taw 29:25-30), dan Ezra (bd. Neh 10:39; Neh 11:22; Neh 12:27-36,45-47) terlibat pada waktu yang berlainan dalam memilih mazmur-mazmur untuk dipakai bersama di Yerusalem. Penyusunan kitab ini yang terakhir mungkin dilakukan pada masa Ezra dan Nehemia (450-400 SM).
Tujuan
Kitab Mazmur, sebagai doa dan pujian yang diilhamkan Roh, ditulis, secara umum, untuk mengungkapkan perasaan mendalam hati sanubari manusia dalam hubungan dengan Allah.
- (1) Banyak yang ditulis sebagai doa kepada Allah, mengungkapkan
- (a) kepercayaan, kasih, penyembahan, ucapan syukur, pujian, dan kerinduan akan persekutuan erat;
- (b) kekecewaan, kesesakan mendalam, ketakutan, kekhawatiran, penghinaan dan seruan untuk pembebasan, kesembuhan, atau pembenaran.
- (2) Yang lain ditulis sebagai nyanyian yang mengungkapkan pujian, ucapan syukur, dan pemujaan kepada Allah dan hal-hal besar yang telah dilakukan-Nya.
- (3) Beberapa mazmur berisi bagian-bagian penting berhubungan dengan Mesias.
Survai
Selaku suatu kumpulan dari 150 mazmur, kitab ini meliput bermacam-macam pokok, termasuk penyataan tentang Allah, ciptaan, umat manusia, keselamatan, dosa dan kejahatan, keadilan dan kebenaran, penyembahan dan pujian, doa dan hukuman. Allah dipandang dengan beraneka ragam cara: sebuah benteng perlindungan, batu karang, perisai, gembala, tentara, pencipta, penguasa, hakim penebus, pemelihara, penyembuh, dan penuntut balas; Ia mengungkapkan kasih, kemarahan, dan belas kasihan, dan Ia ada di mana-mana, mengetahui segala sesuatu dan mahakuasa. Umat Allah juga dilukiskan dengan aneka cara: biji mata, domba, orang kudus, orang jujur dan benar yang diangkat-Nya dari sumur berlumpur, menempatkan kakinya pada batu karang, dan menaruh nyanyian baru di dalam mulut mereka. Allah mengarahkan langkah-langkah mereka, memuaskan kerinduan rohani mereka, mengampuni semua dosa mereka, menyembuhkan segala penyakit mereka dan menyediakan tempat tinggal kekal bagi mereka.
Salah satu cara yang bermanfaat untuk meninjau kitab ini ialah dengan berbagai kategori umum yang dipakai untuk menggolongkan mazmur-mazmur ini (dengan agak bertumpang-tindih).
- (1) _Nyanyian Haleluya atau pujian_ : mazmur-mazmur ini membesarkan nama, kemegahan, kebaikan, kebesaran, dan keselamatan Allah (mis. Mazm 8:1-9; Mazm 21:1-13; Mazm 33:1--34:22; Mazm 103:1--106:48; Mazm 111:1--113:9; Mazm 115:1--117:2; Mazm 135:1-21; Mazm 145:1--150:6).
- (2) _Nyanyian Ucapan Syukur_ : Mazmur-mazmur ini mengakui pertolongan Allah dalam menyelamatkan dan membebaskan seseorang atau Israel selaku bangsa (mis. Mazm 18:1-50; Mazm 30:1-12; Mazm 34:1-22; Mazm 41:1-13; Mazm 66:1-20; Mazm 92:1-15; Mazm 100:1-5; Mazm 106:1-48; Mazm 116:1-19; Mazm 118:1-29; Mazm 124:1-8; Mazm 126:1-6; Mazm 136:1-26; Mazm 138:1-8).
- (3) _Mazmur Doa dan Permohonan_ : Tercakup mazmur-mazmur ratapan dan permohonan kepada Allah, kerinduan akan Allah, dan syafaat bagi umat Allah (mis. Mazm 3:1--6:10; Mazm 13:1-6; Mazm 43:1-5; Mazm 54:1-7; Mazm 67:1-7; Mazm 69:1--70:5; Mazm 79:1--80:19; Mazm 85:1--86:17; Mazm 88:1-52; Mazm 90:1-17; Mazm 102:1-28; Mazm 141:1--143:12).
- (4) _Mazmur Pengakuan Dosa_ : Berfokus pada pengakuan dosa (mis. Mazm 32:1-11; Mazm 38:1-22; Mazm 51:1-19; Mazm 130:1-8).
- (5) _Nanyian Sejarah Kudus_ : Mengisahkan kembali urusan Allah dengan Israel sebagai bangsa (mis. Mazm 78:1-72; Mazm 105:1--106:48; Mazm 108:1-13; Mazm 114:1-8; Mazm 126:1-6; Mazm 137:1-9).
- (6) _Mazmur Pemahkotaan Tuhan_ : Mazmur-mazmur ini dengan tegas menyatakan bahwa "Tuhan adalah Raja" (mis. Mazm 24:1-10; Mazm 47:1-9; Mazm 93:1-5; Mazm 96:1--99:1-99:9).
- (7) _Nyanyian Liturgis_ : Mazmur-mazmur ini digubah untuk perayaan atau kebaktian khusus (mis. Mazm 15:1-5; Mazm 24:1-10; Mazm 45:1-17; Mazm 68:1-35; Mazm 113:1--118:29; keenam mazmur terakhir ini dipergunakan dalam perayaan Paskah setiap tahun).
- (8) _Mazmur Kepercayaan dan Pengabdian_ : Mazmur-mazmur ini mengungkapkan:
- (a) kepercayaan seseorang akan integritas Allah dan pertolongan kehadiran-Nya, dan
- (b) pengabdian hati kepada Allah (mis. Mazm 11:1-8; Mazm 16:1-11; Mazm 23:1-6; Mazm 27:1-14; Mazm 31:1--32:11; Mazm 40:1-17; Mazm 46:1-11; Mazm 56:1-13; Mazm 62:1--63:11; Mazm 91:1-16; Mazm 119:1-176; Mazm 130:1--131:3; Mazm 139:1-24).
- (9) _Nyanyian Ziarah_ : Juga disebut "Nyanyian-nyanyian Zion" atau "Nyanyian-nyanyian Pendakian" yang dinyanyikan oleh para peziarah sepanjang perjalanan mereka ke Yerusalem untuk perayaan Paskah, Pentakosta, atau Pondok Daun setiap tahun (mis. Mazm 43:1-5; Mazm 46:1-11; Mazm 48:1-14; Mazm 76:1-12; Mazm 84:1-12; Mazm 87:1-7; Mazm 120:1--134:3).
- (10) _Nyanyian Penciptaan_ : Mazmur-mazmur ini mengakui hasil perbuatan Allah di sorga dan di bumi (mis. Mazm 8:1-9; Mazm 19:1-14; Mazm 29:1-11; Mazm 33:1-22; Mazm 65:1-13; Mazm 104:1-35).
- (11) _Mazmur-mazmur Hikmat dan Pendidikan_ : Mazmur-mazmur ini merenungkan cara-cara Allah dan mendidik kita mengenai kebenaran (mis. Mazm 1:1-6; Mazm 34:1-22; Mazm 37:1-40; Mazm 73:1-28; Mazm 112:1-8; Mazm 119:1-176; Mazm 133:1-3).
- (12) _Mazmur Kerajaan atau Mesias_ : Mazmur-mazmur ini melukiskan beberapa pengalaman Raja Daud atau Raja Salomo yang mempunyai makna nubuat dan yang akhirnya digenapi dalam kedatangan Mesias, Yesus Kristus (mis. Mazm 2:1-12; Mazm 8:1-9; Mazm 16:1-11; Mazm 22:1-31; Mazm 40:1--41:13; Mazm 45:1-17; Mazm 68:1--69:36; Mazm 72:1-20; Mazm 89:1-52; Mazm 102:1-28; Mazm 110:1-7; Mazm 118:1-29).
- (13) _Mazmur Bernada Kutukan_ : Mazmur-mazmur ini mengundang kutukan atau hukuman Allah atas orang fasik (mis. Mazm 7:1-17; Mazm 35:1-28; Mazm 55:1-23; Mazm 58:1-11; Mazm 59:1-17; Mazm 69:1-36; Mazm 109:1-31; Mazm 137:1-9; Mazm 139:19-22). Karena banyak orang Kristen bingung oleh mazmur-mazmur ini, perlu diperhatikan bahwa mazmur kutukan ini digubah selaku ungkapan semangat demi nama Allah, keadilan, dan kebenaran-Nya, dan dari kebencian kuat terhadap kejahatan dan bukan karena perasaan dendam yang picik. Pada hakikatnya mazmur-mazmur ini berseru kepada Allah agar meninggikan orang benar dan merendahkan orang fasik.
Ciri-ciri Khas
Sembilan ciri utama menandai kitab Mazmur ini.
- (1) Merupakan kitab terpanjang dalam Alkitab dan berisi pasal yang terpanjang (Mazm 119:1-176), yang terpendek (Mazm 117:1-2) dan ayat tengah (Mazm 118:8).
- (2) Sebagai kitab nyanyian dan ibadah Ibrani, kerohaniannya yang dalam dan luas itu menjadikan kitab ini bagian PL yang paling digemari dan dibaca oleh orang percaya.
- (3) "_Haleluya_" (pujilah Tuhan), istilah Ibrani yang diakui secara universal di kalangan orang percaya, dipakai 28 kali dalam Alkitab, 24 di antaranya dalam kitab ini. Di dalam Mazm 150 pujian kepada Tuhan mencapai puncaknya dan menyampaikan pujian yang utuh dan sempurna kepada Tuhan.
- (4) Tidak ada kitab lain di Alkitab yang demikian terang-terangan mengungkapkan perasaan dan kebutuhan manusia dalam hubungan dengan Allah dan kehidupan ini. Nyanyian pujian dan pengabdian mengalir dari gunung-gunung tertinggi, dan seruan-seruan keputusasaannya timbul dari lembah-lembah terdalam.
- (5) Sekitar separuh mazmur mencakup doa iman di tengah kesengsaraan.
- (6) Inilah kitab yang paling banyak dikutip di PB.
- (7) Berisi banyak "pasal kesayangan" seperti pasal Mazm 1:1-6; Mazm 23:1-6; Mazm 24:1-10; Mazm 34:1-22; Mazm 37:1-40; Mazm 84:1-12; Mazm 91:1-16; Mazm 103:1-22; Mazm 119:1-176; Mazm 121:1-8; Mazm 139:1-24; dan Mazm 150:1-6.
- (8) Mazmur 119 (Mazm 119:1-176) adalah unik dalam Alkitab karena
- (a) panjangnya (176 ayat),
- (b) kasihnya yang agung kepada Firman Allah, dan
- (c) susunan sastranya yang mencakup 22 stanza dengan masing-masing delapan ayat, dan setiap stanza mengawali setiap ayatnya dengan huruf yang sama, juga setiap stanza memakai huruf yang berturut-turut dari abjad Ibrani sebagai bantuan untuk mengingat (yaitu, suatu akrostik).
- (9) Ciri sastranya yang paling menonjol adalah gaya syair yang disebut paralelisme, mencakup irama pemikiran dan bukan irama sajak atau matra; ciri khas ini menjadikan beritanya dapat diterjemahkan ke dalam bahasa yang lain tanpa terlalu banyak kesulitan.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Ada 186 kutipan dari kitab Mazmur dalam PB, jauh lebih banyak daripada kitab PL lainnya. Jelaslah bahwa mazmur-mazmur begitu meresap dalam hati Yesus dan penulis kitab PB lainnya dan bahwa Roh Kudus sering memakai mazmur di dalam ajaran Yesus dan ayat-ayat lain di mana Yesus menggenapi Alkitab selaku Mesias yang dinubuatkan. Misalnya, Mazm 110:1-7 yang singkat (7 ayat) dikutip lebih banyak dalam PB daripada pasal PL lainnya; mazmur ini berisi nubuat tentang Yesus sebagai Mesias, sebagai Anak Allah dan sebagai imam abadi menurut peraturan Melkisedek. Mazmur Mesias lainnya yang dikenakan kepada Yesus dalam PB adalah:Mazm 2:1-12; Mazm 8:1-9; Mazm 16:1-11; Mazm 22:1-31; Mazm 40:1-17; Mazm 41:1-13; Mazm 45:1-17; Mazm 68:1-35; Mazm 69:1-36; Mazm 89:1-52; Mazm 102:1-28; Mazm 109:1-31; dan Mazm 118:1-29. Mazmur ini dikenakan kepada
- (1) Yesus selaku nabi, imam, dan raja;
- (2) kedua kedatangan-Nya;
- (3) kedudukan sebagai Anak dan sifat-Nya;
- (4) penderitaan dan kematian-Nya yang mendamaikan; dan
- (5) kebangkitan-Nya. Ringkasnya, Mazmur termasuk kitab PL dengan nubuat paling terinci tentang Kristus dan tertanam sangat dalam di seluruh amanat para penulis PB.
Full Life: Mazmur (Garis Besar) Garis Besar
I. Kitab 1 !!: Mazmur 1-41
(Mazm 1:1-41:13)
II. Kitab 2 !!:...
I. Kitab 1 !!: Mazmur 1-41
(Mazm 1:1-41:13)
II. Kitab 2 !!: Mazmur 42-72
(Mazm 42:1-72:19)
III. Kitab 3 !!: Mazmur 73-89
(Mazm 73:1-89:52)
IV. Kitab 4 !!: Mazmur 90-106
(Mazm 90:1-106:48)
V. Kitab 5 !!: Mazmur 107-150
(Mazm 107:1-150:1-6)
Matthew Henry: Mazmur (Pendahuluan Kitab)
Di hadapan kita sekarang terbuka salah satu bagian yang paling disukai dan juga paling unggul dari semua bagian Perjanjian Lama. Bahkan, karena beg...
- Di hadapan kita sekarang terbuka salah satu bagian yang paling disukai dan juga paling unggul dari semua bagian Perjanjian Lama. Bahkan, karena begitu banyaknya terdapat hal-hal mengenai Kristus dan Injil-Nya, dan juga tentang Allah dan hukum-Nya di dalamnya, sehingga kitab ini disebut sebagai intisari atau ringkasan dari kedua Perjanjian. Sejarah Israel yang banyak tersedia bagi kita, memungkinkan kita untuk mengikuti dan mempelajarinya, dan di sana disajikan dan diajarkan kepada kita pengetahuan tentang Allah. Kitab Ayub membawa kita memasuki proses belajar mengajar, serta memberikan kita berbagai pemikiran dan debat berguna tentang Allah dan pemeliharaan-Nya. Tetapi, kitab ini membawa kita masuk ke dalam ruang mahakudus, menjauhkan kita dari pergaulan sehari-hari dengan sesama, dengan para politisi, ahli filsafat, atau para pembantah dunia ini, dan mengarahkan kita memasuki persekutuan dengan Allah, dengan menghibur jiwa kita dan membawanya beristirahat di dalam Dia, dengan mengangkat dan membuat hati kita berserah kepada-Nya. Dengan demikian kita dapat berada di atas gunung bersama Allah. Dan kalau sudah begini, kita sungguh tidak tahu apa yang menjadi keuntungan kita bila kita tidak berkata, “Betapa bahagianya berada di tempat ini.” Mari kita selidiki:
- I. Judul kitab ini.
- 1. Kitab ini disebut Mazmur. Judul ini yang dirujuk di dalam Lukas 24:44. Orang Ibrani menyebutnya Tehillim, yang dengan tepat menunjukkan Mazmur-mazmur Pujian, karena banyak di mazmur di dalam kitab tersebut yang bercorak seperti itu. Namun, Mazmur merupakan sebuah kata yang lebih umum maknanya, yang berarti semua gubahan apa saja yang punya susunan tertentu yang cocok untuk dinyanyikan, dan isinya bisa bersifat sejarah, pengajaran, permohonan, maupun puji-pujian. Meskipun bernyanyi itu selayaknya menyuarakan rasa sukacita, namun tujuan nyanyian lebih luas maksudnya. Nyanyian itu membantu kita untuk mengingat sesuatu, dan untuk mengungkapkan maupun menggairahkan semua perasaan lain seperti halnya perasaan sukacita ini. Imam-imam memiliki nyanyian ratapan maupun sukacita. Dengan demikian, menyanyikan mazmur sudah merupakan ibadah bagi kita dan maksudnya yang luas, karena kita bukan hanya diarahkan untuk memuji Allah, tetapi juga untuk mengajar dan menegur seorang akan yang lain di dalam mazmur, dan puji-pujian, dan nyanyian rohani (Kol. 3:16).
- 2. Kitab ini disebut Kitab Mazmur. Begitulah yang disebut oleh Petrus dalam Kisah Para Rasul 1:20. Kitab ini merupakan kumpulan mazmur-mazmur, yaitu semua mazmur yang diilhamkan secara ilahi. Meskipun mazmur-mazmur ini digubah dalam berbagai masa dan berbagai kesempatan, semuanya dikumpulkan bersama-sama di dalam kitab ini tanpa rujukan atau ketergantungan satu sama lain. Dengan demikian semua mazmur ini terpelihara dari kemungkinan tercecer atau hilang, dan siap digunakan bagi kebaktian jemaat. Lihatlah, betapa baiknya Tuan yang kita layani, betapa menyenangkannya jalan-jalan hikmat yang disediakan-Nya, sehingga saat kita diperintahkan untuk bernyanyi, yang cukup membuat kita menjadi sibuk, mulut kita pun dipenuhi-Nya dengan kata-kata dan tangan kita disediakan dengan nyanyian-nyanyian.
- II. Penulis kitab ini. Tidak diragukan lagi bahwa pada mulanya semua mazmur ini berasal dari Roh yang mulia. Mazmur adalah nyanyian rohani, firman yang diajarkan oleh Roh Kudus. Penulis sebagian besar mazmur ini adalah Daud, anak Isai, yang karena itu ia diberi gelar sebagai pemazmur yang disenangi di Israel (2Sam. 23:1). Beberapa mazmur yang tidak mencantumkan namanya di dalam judul, dengan jelas dianggap berasal dari dia di tempat lain dalam Alkitab, seperti Mazmur 2 (Kis. 4:25), Mazmur 96 dan 105 (1Taw. 16). Satu mazmur dinyatakan dengan jelas sebagai doa Musa (Mzm. 90). Beberapa mazmur diisyaratkan ditulis oleh Asaf (2Taw. 29:30), di mana dikatakan bahwa orang-orang Lewi menyanyikan puji-pujian untuk Tuhan dengan kata-kata Daud dan Asaf. Di situ dikatakan bahwa Asaf adalah seorang pelihat atau nabi. Beberapa mazmur tampaknya ditulis kemudian pada masa yang jauh setelah itu, misalnya Mazmur 137, yang ditulis ketika masa pembuangan di Babel. Namun, dapat dipastikan bahwa sebagian besar mazmur ditulis oleh Daud sendiri, yang sangat mahir dalam hal puisi dan musik. Daud memang ditetapkan, memenuhi syarat, dan digerakkan untuk menegakkan ibadah bermazmur di dalam jemaat Allah, seperti halnya Musa dan Harun di zaman mereka, yang menegakkan ibadah korban. Ibadah yang ditegakkan oleh Musa dan Harun sudah digantikan, tetapi yang ditegakkan Daud tetap ada, dan akan tetap ada sampai akhir zaman, ketika ditelan oleh nyanyian-nyanyian kekekalan. Di sini Daud menjadi gambaran dari Kristus, yang adalah keturunannya, bukan keturunan Musa, karena Ia datang untuk mengambil alih korban sembelihan (keluarga Musa segera hilang dan punah setelah itu), selain juga untuk menegakkan dan mengabadikan sukacita dan pujian. Sebab keturunan Daud di dalam Kristus tidak akan pernah berakhir.
- III. Tujuan kitab ini. Maksud dan tujuannya jelas.
- 1. Untuk membantu apa yang telah dipraktikkan dalam agama alamiah dan untuk menyalakan perasaan saleh dalam jiwa manusia yang harus kita baktikan kepada Allah sebagai pencipta, pemilik, pengatur, dan pelindung kita. Kitab Ayub membantu membuktikan dasar-dasar mengenai kesempurnaan dan penyelenggaraan ilahi. Namun, kitab ini membantu kita untuk mengungkapkan dan membuktikan kepercayaan kita akan dasar-dasar yang kita yakini itu di dalam doa dan pujian, dalam pengakuan akan hasrat hati kita akan Dia, ketergantungan kita kepada-Nya, serta seluruh ibadah dan penyerahan diri sepenuhnya kepada-Nya. Di dalam bagian lain dalam Kitab Suci ditunjukkan bahwa Allah itu tak terbatas mengatasi manusia dan bahwa Dia itu Tuhan yang berdaulat di atas segalanya. Namun demikian, Kitab Mazmur ini menunjukkan kepada kita bahwa kita yang seperti binatang menjalar di bumi ini boleh bergaul dengan Dia. Selain itu, kalau bukan karena salah kita sendiri, ada banyak cara di mana kita bisa tetap bersekutu dengan Dia dalam rupa-rupa keadaan hidup kita sebagai manusia.
- 2. Untuk mempromosikan dan memajukan keunggulan agama wahyu, dan dengan cara yang paling menyenangkan menganjurkannya kepada dunia. Sedikit saja, atau tidak ada hukum seremonial (yang hanya bersifat upacara saja) yang muncul di seluruh Kitab Mazmur. Meskipun korban sembelihan dan korban sajian tetap berlanjut selama berabad-abad, namun di sini kedua hal itu digambarkan sebagai hal yang tidak berkenan kepada Allah (Mzm. 40:7; 51:19), sebagai hal yang kurang bermakna, yang pada saatnya nanti akan lenyap. Namun, firman dan hukum Allah, khususnya bagian-bagian yang berbicara tentang akhlak dan kewajiban yang kekal, ada tertulis di sini untuk diagungkan dan dihormati, lebih daripada yang tertulis di mana pun juga. Dan Kristus yang menjadi puncak dan pusat agama wahyu, yang menjadi dasar, batu penjuru, dan batu utama dari bangunan yang dimuliakan itu, dibicarakan dengan jelas dalam kitab ini dalam bentuk pelambangan dan nubuat. Di sini dibicarakan semua penderitaan-Nya dan kemuliaan yang mengikutinya, serta kerajaan yang hendak dibangun-Nya di dunia ini. Di dalam kerajaan inilah kovenan Allah dengan Daud mengenai kerajaannya digenapi. Betapa tingginya nilai yang diberikan kitab ini terhadap firman Allah, terhadap segala ketetapan dan penghakiman-Nya, serta terhadap kovenan dan janji-janji agung dan mulia-Nya untuk menepati kovenan-Nya itu. Karena itu, betapa kitab ini sangat menganjurkan kita untuk menggunakan firman-Nya, ketetapan dan penghakiman-Nya serta kovenan dan janji-janji-Nya itu sebagai pedoman dan jangkar kita, serta sebagai warisan kita sampai selama-lamanya!
- IV. Manfaat kitab ini. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk menanamkan terang ilahi ke dalam pemahaman kita. Namun, manfaat kitab ini terutama sangat unggul dalam menanamkan kehidupan dan kuasa ilahi, serta kehangatan yang kudus ke dalam perasaan kita. Tidak ada satu pun tulisan dalam Alkitab yang lebih bermanfaat dalam membantu ibadah renungan orang-orang kudus dibandingkan kitab ini. Manfaat tersebut telah dinikmati oleh jemaat segala zaman, sejak mazmur ini ditulis dan beberapa bagiannya dikirimkan kepada pemimpin biduan untuk keperluan kebaktian jemaat.
- 1. Mazmur ini bermanfaat untuk dinyanyikan. Untuk menyanyikan lagu himne dan nyanyian rohani, kita boleh mencari di luar mazmur-mazmur Daud, tetapi kita tidak perlu itu. Aturan persajakan dalam bahasa Ibrani tidak jelas, bahkan oleh orang-orang terpelajar sekalipun. Namun demikian, mazmur-mazmur ini seyogyanya dibawakan sesuai dengan aturan persajakan setiap bahasa, setidaknya supaya dapat dinyanyikan untuk mendidik jemaat. Menurut saya, sangatlah menghibur kita, bila kita menyanyikan mazmur Daud, karena kita mempersembahkan puji-pujian kepada Allah yang persis sama seperti yang dipersembahkan kepada-Nya pada masa Daud dan raja-raja Yehuda yang saleh lainnya. Begitu kaya dan indah gubahan puisi-puisi ilahi ini, sehingga tidak akan pernah menjemukan dan lekang karena waktu.
- 2. Kitab mazmur ini bermanfaat untuk dibacakan dan dinyatakan oleh para pelayan Kristus, karena mazmur ini mengandung kebenaran-kebenaran yang agung dan mulia, serta peraturan mengenai baik dan jahat. Tuhan kita Yesus menjelaskan mazmur-mazmur kepada murid-murid-Nya, mazmur-mazmur Injil, dan Ia membukakan pemahaman mereka (karena Ia memegang kunci Daud) untuk memahaminya (Luk. 24:44).
- 3. Mazmur ini bermanfaat untuk dibaca dan direnungkan oleh semua orang baik. Mazmur ini menjadi sumber melimpah yang darinya semua orang akan menimba air dengan kegirangan.
- (1) Pengalaman pemazmur sangat bermanfaat untuk membimbing, memperingatkan, dan menguatkan kita. Pemazmur sering memberi tahu kita tentang apa yang terjadi antara Allah dan jiwanya. Ia memberi tahu kita apa yang dapat kita harapkan dari Allah dan apa yang Ia harapkan serta kehendaki dari kita sehingga Ia berkenan kepada kita. Daud adalah orang yang memiliki hati Allah. Oleh karena itu, orang-orang yang sedikit banyak memiliki hati seperti Daud bolehlah berharap bahwa mereka juga diperbarui oleh anugerah Allah sesuai dengan gambar dan rupa Allah. Banyak orang sangat merasa terhibur saat hati nurani mereka menyaksikan kebenaran mazmur-mazmur ini, sehingga dengan segenap hati mereka dapat berkata, “Amin” atas doa-doa dan puji-pujian Daud.
- (2) Bahkan ungkapan-ungkapan yang digunakan pemazmur juga sangat bermanfaat. Melalui ungkapan ini Roh Kudus akan membantu kita dalam kelemahan doa-doa kita, sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa kepada Allah. Kapan saja kita mendekati Allah, dan juga saat kita kembali kepada Dia untuk pertama kalinya, kita dibimbing untuk membawa serta kata-kata penyesalan (Hos. 14:3), kata-kata ini, yang diajarkan oleh Roh Kudus. Jika kita membuat mazmur-mazmur Daud ini akrab dengan kita seperti yang seharusnya kita lakukan, maka saat kita menghampiri takhta anugerah, untuk maksud apa saja, untuk membuat pengakuan, permohonan, atau ucapan syukur, kita akan terbantu karenanya. Apa pun perasaan saleh yang bekerja di dalam diri kita, hasrat atau pengharapan, kepedihan atau sukacita yang kudus, kita akan menemukan di sana kata-kata yang tepat yang dapat kita ungkapkan, perkataan benar yang tidak dapat disalahkan. Akan sangat baik bila kita mengumpulkan dari Kitab Mazmur ini ungkapan-ungkapan peribadatan dan renungan yang paling sesuai dan paling menggerakkan hati, dan kemudian mengatur dan mengelompokkannya menurut beberapa topik doa, supaya lebih mudah bagi kita untuk menggunakannya. Bisa juga, sekali-sekali kita pilih mazmur tertentu yang berbeda-beda dan berdoa memakai mazmur pilihan itu. Ketika kita berdoa dengan cara ini, kita mencerna ayat-ayatnya dalam pikiran kita dan mempersembahkan hasil renungan itu kepada Allah. Cendekiawan Dr. Hammond (Theolog Inggris, 1605-1660), menulis dalam kata pengantar buku tafsirannya atas Kitab Mazmur (bagian 29) sebagai berikut, “Bahwa merenungkan beberapa bagian mazmur sampai hati kita dipengaruhi, digerakkan dan diteguhkan oleh hidup dan daya yang ada dalam ayat-ayat mazmur itu sungguh lebih baik daripada sekadar mengucapkannya mengikuti sang pemazmur itu, sebab dalam ibadah-ibadah, tidak ada yang harus dihindari selain daripada tindakan-tindakan pengulangan yang tidak membangkitkan perasaan apa-apa di dalam hati.” Seperti yang dinasihatkan oleh Augustinus (354-430, theolog dan filsuf Kristen – pen.), “Jika kita membangun roh kita dengan perasaan yang dikandung dalam mazmur, maka kita boleh yakin akan perkenanan Allah saat kita menggunakan perkataan yang dipakai dalam Mazmur itu.” Mazmur ini bukan hanya dapat membantu kita untuk merenung dan membangkitkan perasaan kita untuk menyembah, memuji dan memuliakan Allah, tetapi juga menjadi petunjuk bagi kita untuk melakukan apa yang harus kita lakukan dalam kehidupan kita, serta mengajar kita cara untuk jujur di jalan kita, sehingga pada akhirnya kita akan melihat keselamatan yang dari Allah (Mzm. 50:23). Kitab Mazmur ini bukan hanya sangat bermanfaat bagi jemaat Perjanjian Lama, tetapi lebih-lebih lagi bagi kita orang-orang Kristen, kitab mazmur ini lebih bermanfaat dibandingkan dengan jemaat yang hidup sebelum kedatangan Kristus. Karena sama seperti korban-korban Musa, demikian jugalah nyanyian-nyanyian Daud dibuat menjadi jelas dan terpahami oleh Injil Kristus yang membawa kita memasuki selubung itu. Demikianlah, dengan doa-doa dan puji-pujian Daud, semua doa Rasul Paulus dalam surat-suratnya, serta nyanyian-nyanyian baru dalam Kitab Wahyu, kita akan diperlengkapi untuk perbuatan baik ini, karena semua tulisan itu membuat manusia kepunyaan Allah itu sempurna.
- Mengenai pembagian kitab ini, kita tidak perlu sampai begitu cermat. Tidak ada (atau sangat jarang ada) hubungan antara satu mazmur dengan mazmur lainnya, juga tidak ada alasan tertentu dalam pengurutan mazmur yang satu sesudah yang lainnya seperti yang ada sekarang. Walaupun demikian, tampaknya mazmur yang ditempatkan pertama itu berasal dari masa kuno, karena mazmur yang kedua sekarang berasal dari zaman para rasul (Kis. 13:33). Salinan bahasa Latin kuno yang kasar (bukan klasik) menggabungkan pasal kesembilan dan kesepuluh. Semua penulis Katolik Roma mengikuti pembagian itu. Oleh karena itu pencantuman nomor pasal di seluruh Kitab Mazmur mereka selalu kurang satu dibandingkan salinan kita (yang bukan Katolik – pen.). Kita mencantumkan pasal 11, mereka pasal 10, kita menulis pasal 119, mereka mencantumkan pasal 118. Namun, mereka membagi pasal 147 menjadi dua pasal, sehingga jumlah seluruh pasal mencapai 150. Beberapa orang berusaha mengurangi jumlah pasal tersebut dengan mengelompokkannya di bawah beberapa judul yang sesuai menurut pokok masalah yang dibicarakan dalam mazmur-mazmur itu. Namun, sering didapati banyak keragaman pokok pembicaraan dalam satu mazmur yang sama, sehingga penggabungan tersebut tidak dapat dibuat dengan pasti. Namun, tujuh Mazmur penyesalan dosa dengan cara tertentu telah disatukan sebagai ibadah oleh banyak orang. Mazmur-mazmur tersebut adalah pasal 6, 32, 38, 51, 102, 130, dan 143. Kitab Mazmur dibagi menjadi lima kitab yang masing-masing diakhiri dengan kata Amin, ya Amin, atau Haleluya. Kitab pertama di akhiri oleh pasal 41, yang kedua oleh pasal 72, yang ketiga oleh pasal 89, yang keempat oleh pasal 106, dan yang kelima oleh pasal 150. Sebagian orang lagi membagi Kitab Mazmur ini menjadi tiga bagian besar yang masing-masing memuat lima puluh pasal. Sebagian lain lagi membagi menjadi enam puluh bagian, dua bagian untuk setiap hari, pagi dan petang, selama sebulan. Biarlah setiap orang Kristen yang baik membagi kitab ini untuk mereka masing-masing, sehingga mereka dapat meningkatkan pengenalan mereka akan isi dan maksud tulisan ini dengan cara yang paling baik dan sesuai. Dengan demikian, dalam setiap kesempatan apa saja mereka dapat menyanyikan mazmur ini di dalam roh dan dengan pengertian yang penuh.