
Teks -- Ibrani 3:1-4 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Ibr 3:1 - SAUDARA-SAUDARA YANG KUDUS.
Nas : Ibr 3:1
Surat ini tampaknya ditulis kepada sekelompok orang Kristen Yahudi
yang setelah pertobatan mereka kepada Kristus, telah mengalami pen...
Nas : Ibr 3:1
Surat ini tampaknya ditulis kepada sekelompok orang Kristen Yahudi yang setelah pertobatan mereka kepada Kristus, telah mengalami penganiayaan dan keputusasaan (Ibr 10:32-39). Bahwa para pembaca surat Ibrani ini sungguh-sungguh sudah lahir baru tampak jelas berdasarkan alasan-alasan berikut:
- (1) Ibr 2:1-4, yang berbicara mengenai bahaya terbawa arus sehingga meninggalkan keselamatan;
- (2) Ibr 3:1 di mana orang-orang Kristen ini disebut dengan nama 'saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi' ;
- (3) di Ibr 3:6 mereka disebut rumah Allah. Untuk memperoleh bukti selanjutnya bahwa para pembaca sudah diselamatkan oleh Kristus, lih. Ibr 3:12-19; 4:14-16; 6:9-12,18-20; Ibr 10:19-25,32-36; Ibr 12:1-29; 13:1-6,10-14,20-21.

Full Life: Ibr 3:1 - RASUL DAN IMAM BESAR.
Nas : Ibr 3:1
Di bawah perjanjian yang lama, Musa (ayat Ibr 3:2-5) merupakan
rasul (yakni, orang yang diutus oleh Allah dengan kekuasaan-Nya) dan H...
Jerusalem: Ibr 3:1 - Rasul Yunani "apostolos". Kristus adalah "Rasul" atau "Utusan" dari
Allah kepada manusia, bdk Yoh 3:17, 34; 5:36; 9:7; Rom 1:1+; Rom 8:3; Gal 4:4;
Iapun Ima...
Yunani "apostolos". Kristus adalah "Rasul" atau "Utusan" dari Allah kepada manusia, bdk Yoh 3:17, 34; 5:36; 9:7; Rom 1:1+; Rom 8:3; Gal 4:4; Iapun Imam Besar bagi manusia pada Allah, bdk Ibr 2:17; 4:14; 5:5, 10; 6:20; 7:26; 8:1; 9:11; 10:21.
Ende: Ibr 3:1 - -- Tudjuan fasal ini adalah memperingatkan pembatja-pembatja supaja ia djangan mau
berbalik kepada "Moses" dan "Taurat", melainkan tetap mengikuti Kristu...
Tudjuan fasal ini adalah memperingatkan pembatja-pembatja supaja ia djangan mau berbalik kepada "Moses" dan "Taurat", melainkan tetap mengikuti Kristus.

Ende: Ibr 3:3-4 - Pembangun rumah Umat Israel dibangunkan oleh Allah dan Putera Allah turut
serta, sebab itu Kristus lebih agung dari umat itu dan Moses sendiri.
Umat Israel dibangunkan oleh Allah dan Putera Allah turut serta, sebab itu Kristus lebih agung dari umat itu dan Moses sendiri.
Ref. Silang FULL: Ibr 3:1 - hai saudara-saudara // dalam panggilan // Imam Besar // kita akui · hai saudara-saudara: Ibr 2:11
· dalam panggilan: Rom 8:28; Rom 8:28
· Imam Besar: Ibr 2:17; Ibr 2:17
· kita akui: 1Tim 6...

Defender (ID): Ibr 3:1 - Apostol Ini adalah satu-satunya waktu Kristus disebut sebagai seorang Apostol (yang secara harfiah berarti "seseorang yang diutus"). Ia diutus oleh Bapa sebag...

Defender (ID): Ibr 3:1 - Imam Besar Sebagai seorang Rasul, Kristus mewakili Tuhan kepada manusia; sebagai Imam Besar kita, Dia mewakili manusia kepada Tuhan.
Sebagai seorang Rasul, Kristus mewakili Tuhan kepada manusia; sebagai Imam Besar kita, Dia mewakili manusia kepada Tuhan.

Defender (ID): Ibr 3:4 - membangun segala sesuatu Dari Ibrani 3:3, jelas bahwa Kristus adalah pembangun rumah kosmik. Dari ayat ini, maka dapat disimpulkan bahwa Kristus adalah Tuhan. Dialah yang menc...
Dari Ibrani 3:3, jelas bahwa Kristus adalah pembangun rumah kosmik. Dari ayat ini, maka dapat disimpulkan bahwa Kristus adalah Tuhan. Dialah yang menciptakan segala sesuatu (Kolose 1:16; Yohanes 1:3).

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Ref. Silang BIS -> Ibr 3:2
Ref. Silang TB -> Ibr 3:2
Hagelberg: Ibr 3:1 - -- 3:1 Sebab itu...
Jelas sekali si penulis berpikir bahwa peringatan ini berakar dalam apa yang sudah dikatakan di dalam pasal 2. Justru karena Dia ad...
3:1 Sebab itu...
Jelas sekali si penulis berpikir bahwa peringatan ini berakar dalam apa yang sudah dikatakan di dalam pasal 2. Justru karena Dia adalah Raja yang telah merintis bagi kita, dan karena kita sedang diberi kesempatan untuk ikut di dalam kemenanganNya, maka kita perlu menghayati peringatan ini.
...saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi...
Sebutan ini mengulangi dan menyatukan beberapa kebenaran dari pasal 2. Kita disebut "saudara-saudara," sesuai dengan 2:11-12, di mana kita disebut saudara-saudaraNya. Kita dikatakan "kudus," karena Dia sudah "menguduskan" kita, sesuai dengan 2:11. Kita juga "mendapat bagian dalam panggilan sorgawi," karena Allah membawa banyak orang kepada kemuliaan (2:10), dan karena kita diajak ikut menjadi teman-teman sekutu (metocoi/metokhoi) dalam kemenangan Kerajaan Sorga.
Apakah dapat dikatakan bahwa peringatan yang berikut dimaksudkan untuk orang "Kristen nominal"? Pendapat ini harus ditolak kalau kita membaca bahwa peringatan ini dimaksudkan untuk "saudara-saudara yang kudus." Sebutan ini sama sekali tidak bisa dipakai untuk "orang Kristen nominal." Ini merupakan suatu bukti lagi bahwa orang seperti kita, orang yang sudah menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, harus menerima peringatan ini sebagai suatu peringatan yang dimaksudkan untuk kita.
"Panggilan" itu memang "sorgawi," walaupun panggilan itu akan digenapi di muka bumi ini pada waktu Kerajaan Seribu Tahun, karena panggilan itu berasal dari sorga.
...pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui...
Ini perintah dari bagian ini. Kita harus "memandang," atau "merenungkan" Dia yang sudah digambarkan sebagai Imam Besar kita. Dengan merenungkan Tuhan Yesus, "yang setia kepada Dia yang telah menetapkanNya," maka kita akan diarahkan kepada pusat dan inti dari agama kita. "Renungkanlah Dia" tidak berarti renungkanlah perasaan atau pengalaman, dan juga tidak berarti renungkanlah pelajaran teologia kita. Dia adalah lebih besar dari perasaan manusia yang paling indah, dan Dia adalah lebih mulia dari teologia kita yang paling akurat.
Rasul dan Imam Besar yang kita akui
Sebagai Dia yang diutus dari sorga untuk menyatakan Allah (1:1-2) Dia disebut "Rasul," dan Dia juga disebut "Imam Besar," sesuai dengan 2:17-18.

Hagelberg: Ibr 3:1-6 - -- 1. Himbauan untuk berpegang dengan teguh (3:1-6)
Di dalam nats ini kita dihimbau untuk merenungkan Dia yang setia (3:1-6a), dan kita dihimbau untuk m...

Hagelberg: Ibr 3:1 - -- 3:1 Sebab itu...
Jelas sekali si penulis berpikir bahwa peringatan ini berakar dalam apa yang sudah dikatakan di dalam pasal 2. Justru karena Dia ad...
3:1 Sebab itu...
Jelas sekali si penulis berpikir bahwa peringatan ini berakar dalam apa yang sudah dikatakan di dalam pasal 2. Justru karena Dia adalah Raja yang telah merintis bagi kita, dan karena kita sedang diberi kesempatan untuk ikut di dalam kemenanganNya, maka kita perlu menghayati peringatan ini.
...saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi...
Sebutan ini mengulangi dan menyatukan beberapa kebenaran dari pasal 2. Kita disebut "saudara-saudara," sesuai dengan 2:11-12, di mana kita disebut saudara-saudaraNya. Kita dikatakan "kudus," karena Dia sudah "menguduskan" kita, sesuai dengan 2:11. Kita juga "mendapat bagian dalam panggilan sorgawi," karena Allah membawa banyak orang kepada kemuliaan (2:10), dan karena kita diajak ikut menjadi teman-teman sekutu (metocoi/metokhoi) dalam kemenangan Kerajaan Sorga.
Apakah dapat dikatakan bahwa peringatan yang berikut dimaksudkan untuk orang "Kristen nominal"? Pendapat ini harus ditolak kalau kita membaca bahwa peringatan ini dimaksudkan untuk "saudara-saudara yang kudus." Sebutan ini sama sekali tidak bisa dipakai untuk "orang Kristen nominal." Ini merupakan suatu bukti lagi bahwa orang seperti kita, orang yang sudah menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, harus menerima peringatan ini sebagai suatu peringatan yang dimaksudkan untuk kita.
"Panggilan" itu memang "sorgawi," walaupun panggilan itu akan digenapi di muka bumi ini pada waktu Kerajaan Seribu Tahun, karena panggilan itu berasal dari sorga.
...pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui...
Ini perintah dari bagian ini. Kita harus "memandang," atau "merenungkan" Dia yang sudah digambarkan sebagai Imam Besar kita. Dengan merenungkan Tuhan Yesus, "yang setia kepada Dia yang telah menetapkanNya," maka kita akan diarahkan kepada pusat dan inti dari agama kita. "Renungkanlah Dia" tidak berarti renungkanlah perasaan atau pengalaman, dan juga tidak berarti renungkanlah pelajaran teologia kita. Dia adalah lebih besar dari perasaan manusia yang paling indah, dan Dia adalah lebih mulia dari teologia kita yang paling akurat.
Rasul dan Imam Besar yang kita akui
Sebagai Dia yang diutus dari sorga untuk menyatakan Allah (1:1-2) Dia disebut "Rasul," dan Dia juga disebut "Imam Besar," sesuai dengan 2:17-18.

Hagelberg: Ibr 3:1--4:16 - -- D. Peringatan Kedua (pasal 3:1-4:16)
Perkembangan pikiran surat ini ditunda sekali lagi untuk memperingatkan kita akan suatu bahaya yang kita hadapi....
D. Peringatan Kedua (pasal 3:1-4:16)
Perkembangan pikiran surat ini ditunda sekali lagi untuk memperingatkan kita akan suatu bahaya yang kita hadapi. Peringatan ini jauh lebih lengkap dan jelas dari yang pertama di dalam 2:1-4. Peringatan ini terdiri dari sebuah kutipan dari Mazmur 95:7-11 yang dikutip di dalam 3:7-11, dan diuraikan dalam 3:12-4:11. Inti dari peringatan ini adalah bahwa kita dihimbau untuk mencari pertolongan dari Imam Besar kita supaya kita tidak gagal seperti Israel gagal di padang gurun.

Hagelberg: Ibr 1:5--4:16 - -- II. Bagian Pertama: Raja/Anak Allah (1:5-4:16)
Di dalam bagian ini Tuhan Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah yang Allah tetapkan sebagai Raja untuk ...
II. Bagian Pertama: Raja/Anak Allah (1:5-4:16)
Di dalam bagian ini Tuhan Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah yang Allah tetapkan sebagai Raja untuk dunia yang akan datang. PerananNya sebagai Raja menjadi dasar peringatan kita, karena, sebagai seorang Raja yang menang, Dia akan mengumpulkan orang-orang yang setia kepadaNya untuk diberi kepercayaan melayani di dalam pemerintahanNya. Bukan sembarang orang akan Dia pilih, tetapi hanya mereka yang setia kepadaNya pada zaman ini. Seperti seorang jendral yang memenangkan wilayah yang luas, perwira-perwira yang dia anggap baik dan setia akan diberi wilayah dan kekuasaan dalam pemerintahannya yang baru.

Hagelberg: Ibr 3:2 - -- 3:2 ...yang setia kepada Dia yang telah menetapkanNya...
Dengan merenungkan Dia yang setia kepada BapaNya, kita semakin sadar bahwa Dialah teladan ya...
3:2 ...yang setia kepada Dia yang telah menetapkanNya...
Dengan merenungkan Dia yang setia kepada BapaNya, kita semakin sadar bahwa Dialah teladan yang sempurna. Kita harus meneladani Dia. Untuk lebih mengerti kesetiaan Yesus, diceritakan di sini mengenai kesetiaan seorang tokoh Israel yang kesetiaannya menggambarkan kesetiaan Yesus.
...sebagaimana Musapun setia dalam segenap rumahNya.
Kesetiaan Musa di dalam "rumahNya" dipakai untuk menggambarkan kesetiaan Yesus Kristus. Bilangan 12:7 dikutip di sini, tetapi arti dari "rumahNya" masih harus ditafsirkan. Ada penafsir yang berkata bahwa yang dimaksudkan adalah Israel, karena Israel kadang disebut "rumah Israel" di dalam Perjanjian Lama, tetapi Israel tidak pernah disebut "rumahKu" dalam Perjanjian Lama. Yang dimaksudkan dengan istilah "rumahNya" adalah Kemah Suci yang dibuat Musa "tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa" menurut Keluaran 39:42. Hal ini, bahwa Musa menuruti secara tepat bentuk Kemah Suci yang ditunjukkan kepadanya oleh Tuhan, adalah yang dimaksudkan di sini. Musa setia pada rancangan itu. Kesetiaan itu menjadi gambaran dari kesetiaan Tuhan Yesus. Tetapi, kesejajaran ini juga terbatas, karena Musa adalah "pelayan" saja dari rumah itu, sedangkan Yesus adalah "Anak." Pasal 3:3-4 menjelaskan bahwa Yesus mendapat kemuliaan yang lebih besar dari pada kemuliaan Musa, karena ahli bangunan lebih dihormati dari pada bangunannya, dan Yesus (yang adalah Allah) sudah membangun segala sesuatu. Kemah Suci itu menjadi suatu gambaran untuk ciptaan Allah. Sekarang Tuhan Yesus ada di sorga, dahulu digambarkan dengan Tempat Yang Maha Suci. Orang percaya yang setia melayani sebagai imam di bumi, yang dahulu digambarkan sebagai tempat yang suci. Jadi rumah yang dibangun oleh Musa adalah Kemah Suci, tetapi "rumah" yang dibangun oleh Yesus adalah segala sesuatu yang diciptakan. Tetapi di dalam ayat 6 ada suatu perubahan, karena kalau dalam pasal 3:2-5 di atas "rumah" Yesus adalah ciptaanNya, sekarang dalam pasal 3:6 "rumahNya ialah kita." Jadi kalau di dalam pasal 3:1-6a "rumah" berarti ciptaan Allah di mana kita boleh melayani, sekarang dalam ayat 6b "rumah" berarti orang-orang yang melayani di dalam ciptaan Allah.
Tetapi suatu persyaratan yang tegas harus diamati di sini. Kita layak digambarkan sebagai imam-imam yang melayani di "rumah" itu asal "kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan" (3:6). Jadi, bukan setiap orang percaya yang dimaksudkan di sini, tetapi setiap orang percaya yang "setia sampai mati." Sama seperti seorang Lewi bisa meninggalkan pelayanannya di dalam Bait Allah, juga orang percaya bisa meninggalkan pelayanannya, sehingga tidak dianggap "rumahNya" lagi. Kalau kita tidak memenuhi persyaratan, bukan keselamatan kita akan hilang, tetapi kita tidak lagi melakukan peranan sebagai imam di "rumahNya."

Hagelberg: Ibr 3:2 - -- 3:2 ...yang setia kepada Dia yang telah menetapkanNya...
Dengan merenungkan Dia yang setia kepada BapaNya, kita semakin sadar bahwa Dialah teladan ya...
3:2 ...yang setia kepada Dia yang telah menetapkanNya...
Dengan merenungkan Dia yang setia kepada BapaNya, kita semakin sadar bahwa Dialah teladan yang sempurna. Kita harus meneladani Dia. Untuk lebih mengerti kesetiaan Yesus, diceritakan di sini mengenai kesetiaan seorang tokoh Israel yang kesetiaannya menggambarkan kesetiaan Yesus.
...sebagaimana Musapun setia dalam segenap rumahNya.
Kesetiaan Musa di dalam "rumahNya" dipakai untuk menggambarkan kesetiaan Yesus Kristus. Bilangan 12:7 dikutip di sini, tetapi arti dari "rumahNya" masih harus ditafsirkan. Ada penafsir yang berkata bahwa yang dimaksudkan adalah Israel, karena Israel kadang disebut "rumah Israel" di dalam Perjanjian Lama, tetapi Israel tidak pernah disebut "rumahKu" dalam Perjanjian Lama. Yang dimaksudkan dengan istilah "rumahNya" adalah Kemah Suci yang dibuat Musa "tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa" menurut Keluaran 39:42. Hal ini, bahwa Musa menuruti secara tepat bentuk Kemah Suci yang ditunjukkan kepadanya oleh Tuhan, adalah yang dimaksudkan di sini. Musa setia pada rancangan itu. Kesetiaan itu menjadi gambaran dari kesetiaan Tuhan Yesus. Tetapi, kesejajaran ini juga terbatas, karena Musa adalah "pelayan" saja dari rumah itu, sedangkan Yesus adalah "Anak." Pasal 3:3-4 menjelaskan bahwa Yesus mendapat kemuliaan yang lebih besar dari pada kemuliaan Musa, karena ahli bangunan lebih dihormati dari pada bangunannya, dan Yesus (yang adalah Allah) sudah membangun segala sesuatu. Kemah Suci itu menjadi suatu gambaran untuk ciptaan Allah. Sekarang Tuhan Yesus ada di sorga, dahulu digambarkan dengan Tempat Yang Maha Suci. Orang percaya yang setia melayani sebagai imam di bumi, yang dahulu digambarkan sebagai tempat yang suci. Jadi rumah yang dibangun oleh Musa adalah Kemah Suci, tetapi "rumah" yang dibangun oleh Yesus adalah segala sesuatu yang diciptakan. Tetapi di dalam ayat 6 ada suatu perubahan, karena kalau dalam pasal 3:2-5 di atas "rumah" Yesus adalah ciptaanNya, sekarang dalam pasal 3:6 "rumahNya ialah kita." Jadi kalau di dalam pasal 3:1-6a "rumah" berarti ciptaan Allah di mana kita boleh melayani, sekarang dalam ayat 6b "rumah" berarti orang-orang yang melayani di dalam ciptaan Allah.
Tetapi suatu persyaratan yang tegas harus diamati di sini. Kita layak digambarkan sebagai imam-imam yang melayani di "rumah" itu asal "kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan" (3:6). Jadi, bukan setiap orang percaya yang dimaksudkan di sini, tetapi setiap orang percaya yang "setia sampai mati." Sama seperti seorang Lewi bisa meninggalkan pelayanannya di dalam Bait Allah, juga orang percaya bisa meninggalkan pelayanannya, sehingga tidak dianggap "rumahNya" lagi. Kalau kita tidak memenuhi persyaratan, bukan keselamatan kita akan hilang, tetapi kita tidak lagi melakukan peranan sebagai imam di "rumahNya."
Gill (ID): Ibr 3:1 - Oleh karena itu, saudara-saudara yang kudus // mitra dari panggilan surgawi // untuk mempertimbangkan rasul dan imam besar dari pengakuan kita, Kristus Yesus. Oleh karena itu, saudara-saudara yang kudus,.... Sang rasul memanggil orang Ibrani "saudara", bukan karena mereka berasal dari keturunan dan silsilah ...
Oleh karena itu, saudara-saudara yang kudus,.... Sang rasul memanggil orang Ibrani "saudara", bukan karena mereka berasal dari keturunan dan silsilah yang sama, tetapi karena mereka berada dalam hubungan spiritual yang sama; mereka semua memiliki Bapa yang sama, termasuk dalam keluarga yang sama, adalah anak-anak angkat Allah, saudara-saudara Kristus, satu sama lain, dan dari sang rasul; dan mereka disebut "kudus", bukan karena kelahiran, maupun karena pemisahan eksternal dari bangsa lain, tetapi melalui pengudusan Roh; dan mereka demikian berdasarkan pengakuan, dan dalam pandangan sang rasul:
yang menjadi bagian dari panggilan surgawi; yang dimaksudkan bukanlah pekerjaan, atau penghidupan sehari-hari; bukanlah panggilan untuk jabatan di gereja atau negara; bukan sekadar panggilan eksternal oleh pelayanan firman; tetapi panggilan internal khusus dari anugerah, untuk menikmati berkat-berkat anugerah di sini, dan untuk kemuliaan di masa yang akan datang; dan yang tidak berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan anugerah Allah, dan merupakan anugerah yang kuat, efektif, dan tidak terpaksa: dan ini disebut "surgawi", karena anugerah yang mana orang-orang kudus dipanggil berasal dari surga, dan ke surga mereka dipanggil; dan sarana panggilan mereka, Injil, berasal dari surga; dan istilah dalam epistel ini digunakan untuk menunjukkan keunggulan panggilan mereka, dan untuk membedakannya dari semua yang lainnya: dan orang Ibrani ini disebut "partaker"; yang menunjukkan bahwa Allah tidak sepenuhnya mengabaikan umat itu, dan meskipun mereka bukan satu-satunya yang menikmati anugerah panggilan yang efektif, mereka hanya mitra dengan yang lainnya; dan bahwa orang-orang kudus sama-sama berbagi dalam berkat ini, mereka dipanggil dalam satu harapan dari panggilan mereka; dan ini menunjukkan kebenaran dan kenyataannya: tugas yang mereka diseru adalah,
untuk mempertimbangkan rasul dan imam besar dari pengakuan kita, Kristus Yesus; naskah Aleksandria, versi Latin Vulgata, dan versi Ethiopia, dibaca hanya "Yesus"; yang disebut "rasul", karena dia diutus oleh Allah untuk memberitakan Injil, melakukan mujizat, dan melaksanakan kehendak Allah, khususnya untuk memperoleh penebusan dan keselamatan bagi umat-Nya, misi ini tidak berarti adanya ketidaksamaan orang, atau perubahan tempat, atau paksaan atau ketidak hormatan kepada Kristus, melainkan cinta kepada manusia; dan harus dipahami dari dia sebagai dalam jabatan-Nya sebagai Mediator, dan menunjukkan otoritas-Nya, dan bahwa Dia bukanlah seorang penipu. Imam besar di antara orang Yahudi pada hari pendamaian, dianggap sebagai
"Tuhan imam besar, kami adalah utusan sanhedrin, dan engkau adalah
Dan selanjutnya di sini, dan "imam besar dari pengakuan kita"; yang bisa dipahami baik secara objektif, yang mereka akui, baik dengan kata-kata maupun perbuatan; karena pengakuan terhadap-Nya harus publik, terlihat, dan tulus; atau secara efisien, Dia adalah penulis, inti, dan substansi dari agama, iman, dan Injil yang mereka akui: dan Dia harus "dipertimbangkan" dalam kebesaran dan martabat pribadi-Nya, sebagai Anak Allah; dan dalam kasihan dan cinta-Nya yang menakjubkan dalam mengasumsikan sifat manusia, dan mengorbankan diri-Nya untuk umat-Nya; dan dalam hubungan yang Dia jalani dengan mereka sebagai Bapa, suami, saudara, teman; dan dalam jabatan-jabatan-Nya yang berbeda, sebagai Mediator, dan khususnya sebagai utusan Allah, untuk menjadi Juruselamat para pendosa; dan sebagai imam besar, yang telah mempersembahkan diri-Nya sebagai korban, dan senantiasa hidup untuk menyerukan syafaat; dan semua ini untuk mendorong orang-orang kudus untuk berpegang teguh pada pengakuan mereka terhadap-Nya.

Gill (ID): Ibr 3:2 - Siapa yang setia kepada dia yang mengangkatnya // sebagaimana juga Musa setia di seluruh rumah-Nya Siapa yang setia kepada dia yang mengangkatnya,.... Atau "membuatnya"; Kristus, sebagai manusia, dibuat, tetapi tidak sebagai Tuhan; dan rasul tersebu...
Siapa yang setia kepada dia yang mengangkatnya,.... Atau "membuatnya"; Kristus, sebagai manusia, dibuat, tetapi tidak sebagai Tuhan; dan rasul tersebut tidak sedang berbicara tentang sifat ilahi Kristus, tetapi tentang jabatannya: oleh karena itu frasa ini menggambarkan konstitusi dan penetapan dirinya dalam jabatan; yang mungkin mencakup penunjukan abadi dari-Nya sebagai Mediator; janji terbuka tentang-Nya di waktu; misi, pengurapan, dan pengesahan dari Tuhan; serta perwujudan dan deklarasi-Nya sebagai demikian, pada saat kenaikan dan sesi-Nya di sebelah kanan Tuhan, ketika Dia diangkat menjadi Tuhan dan Kristus. Sekarang, sebagai Mediator, Dia memiliki sebuah kepercayaan yang dipercayakan kepada-Nya; sebagai orang-orang dari semua pilihan Tuhan, dan kepenuhan dari semua anugerah bagi mereka; harta kebijaksanaan dan pengetahuan, serta kehidupan abadi dan kebahagiaan; dan juga kemuliaan Tuhan dalam keselamatan mereka: kepercayaan ini telah Dia jalankan dengan setia sebagai seorang rasul, dan Imam Agung; dalam deklarasi seluruh kehendak Tuhan; dalam mengakui bahwa itu adalah ajaran Bapa-Nya yang Dia bawakan, dan dalam mencari bukan kemuliaan-Nya sendiri, melainkan kemuliaan Bapa-Nya; dalam menebus dan menyelamatkan orang-orang yang dipercayakan kepada-Nya; dalam membagikan anugerah-Nya kepada mereka; dan dalam membawa mereka dengan selamat ke dalam kemuliaan; serta dalam memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan:
sebagaimana juga Musa setia di seluruh rumah-Nya; bagian yang dirujuk terdapat dalam Bilangan 12:7 dan yang tampaknya tidak begitu ingin menekankan kesetiaan Musa dalam mengelola urusan rumah Tuhan, melainkan besarnya kepercayaan yang diberikan kepadanya, martabat dan kehormatan yang diberikan kepadanya, serta kekuatan dan otoritas yang dilimpahkan kepadanya, dalam memiliki seluruh rumah Israel yang dipercayakan kepada perawatan dan tanggung jawabnya, di mana dia melampaui semua nabi lainnya; dan oleh karena itu, kesetiaan Kristus tidak begitu dipahami sebagai pelaksanaan kepercayaannya, melainkan sebagai kepercayaan itu sendiri; dan maksudnya adalah, bahwa Dia sangat dipercayakan oleh Tuhan Bapa, yang mengangkat-Nya sebagai Mediator, bahkan sebagaimana Musa; dan pengertian ini paling sesuai dengan Ibrani 3:5. Dan De Dieu telah mengamati bahwa kata dalam bahasa Ibrani

Gill (ID): Ibr 3:3 - Karena orang ini dianggap layak menerima lebih banyak kemuliaan daripada Musa // Karena dia yang membangun rumah memiliki lebih banyak kehormatan daripada rumah itu Karena orang ini dianggap layak menerima lebih banyak kemuliaan daripada Musa,.... Musa dianggap layak menerima kemuliaan dan kehormatan, dan itu dibe...
Karena orang ini dianggap layak menerima lebih banyak kemuliaan daripada Musa,.... Musa dianggap layak menerima kemuliaan dan kehormatan, dan itu diberikan kepadanya, baik oleh Tuhan maupun oleh manusia; oleh Tuhan, seperti yang terlihat dari pekerjaan yang dia panggil, untuk membebaskan umatnya Israel, untuk mengungkapkan pikiran dan kehendaknya kepada mereka, dan untuk memimpin serta mengatur mereka; dan dari kebaikan yang ditunjukkan kepadanya, seperti mujizat yang dilakukan melalui dirinya, pergaulan dekat yang diizinkannya, dan penglihatan akan kemuliaannya, yang dia buat untuk lewat di depannya, serta perhatian-Nya kepadanya saat kematian dan pemakamannya, serta kesaksian yang diberikan-Nya tentang dirinya; dan dia dianggap layak dihormati oleh manusia, yang memberikannya, seperti Firaun dan orang-orangnya, serta orang Israel. Orang Yahudi memberikan pujian yang sangat besar kepadanya; mereka menyebutnya sebagai bapak dalam hukum, bapak dalam kebijaksanaan, dan bapak dalam nubuat u; dan mereka mengatakan, bahwa dia adalah bapak, guru, kepala, dan pangeran dari semua nabi w; ya, nabi besar yang diharapkan di hari-hari terakhir, mereka katakan, akan tetapi hanya berada di bawah Musa, guru mereka x: mereka mengamati, bahwa ada lebih banyak mujizat yang dilakukan oleh, dan untuk dirinya, daripada yang dilakukan oleh, dan untuk semua nabi yang ada sejak dunia dimulai y; sehingga dia tidak hanya melampaui mereka dalam keunggulan dan ketinggian nubuat, tetapi juga dalam banyaknya mujizat; tetapi Kristus layak menerima lebih banyak kemuliaan daripada Musa, dan telah menerimanya dari Tuhan, malaikat, dan manusia: dia adalah Juruselamat yang lebih besar daripada Musa; Musa hanyalah Juruselamat sementara, tetapi dia adalah penulis keselamatan spiritual dan kekal: dia adalah nabi yang lebih besar daripada dia, sebagai satu-satunya Putra yang diperanakkan Tuhan, yang berbaring di pangkuan Bapa, dan telah menyatakannya, pikiran dan kehendaknya, Injil-Nya, kasih karunia, dan kebenaran, seperti yang tidak pernah dilakukan Musa: dia adalah Raja yang lebih besar daripada dia, yang diangkat lebih tinggi daripada raja-raja di bumi: dia melakukan lebih banyak mujizat daripada Musa, dan memiliki kesaksian yang lebih besar dari Tuhan daripada yang dia miliki, seperti bahwa dia adalah Putra yang terkasih, dan untuk didengarkan; dia juga dibangkitkan dari antara orang mati, dan duduk di sebelah kanan Tuhan, dan ditentukan sebagai Hakim dari semua; dia dilayani dan disembah oleh malaikat, dipercaya oleh manusia, yang menganggap seluruh kemuliaan keselamatan mereka berasal dari-Nya.
Karena dia yang membangun rumah memiliki lebih banyak kehormatan daripada rumah itu; "rumah" ini, atau "bait", seperti yang diterjemahkan dalam versi Arab, adalah gereja, di mana Kristus adalah pembangunnya; meskipun bukan untuk mengecualikan Bapa dan Roh Kudus, yang juga merupakan pembangun bersamanya, maupun para menteri Injil sebagai alat, atau orang percaya dalam kapasitas pribadi, yang saling membangun; tetapi dia memiliki perhatian utama dalam pembangunan, yang terletak pada pertobatan jiwa, dan dalam penguatan mereka, dan dilakukan oleh Roh-Nya dalam pelayanan firman dan sakramen, dan dari sini dia memiliki kemuliaan; lihat Zec 6:12 kemuliaan yang lebih besar daripada Musa, karena dia hanyalah sebagian dari rumah ini, paling banyak hanyalah sebuah tiang di dalamnya; tetapi Kristus adalah pembangun, dasar, dan batu penjuru.

Gill (ID): Ibr 3:4 - Karena setiap rumah dibangun oleh seseorang // Tetapi dia yang membangun semua hal adalah Allah Karena setiap rumah dibangun oleh seseorang,.... Atau oleh seseorang; karena sebuah rumah tidak membangun dirinya sendiri: ini benar untuk rumah-rumah...
Karena setiap rumah dibangun oleh seseorang,.... Atau oleh seseorang; karena sebuah rumah tidak membangun dirinya sendiri: ini benar untuk rumah-rumah yang diambil dengan benar, atau tidak, seperti bangsa, suku, keluarga, dan kerabat, dari seluruh gereja secara umum, dari kongregasi tertentu, dan dari setiap percaya individu; para orang kudus terbesar, bahkan rasul dan nabi, seperti Musa, dibangun oleh dan atas Kristus; pribadi mereka dibangun di atasnya; mereka menerima semua karunia mereka untuk pengedikan dari-Nya, dan keberhasilan mereka adalah berkat-Nya; meskipun mereka harus dihargai di tempat yang tepat: tujuan sang rasul adalah untuk merendahkan penghargaan tinggi yang dimiliki orang Yahudi terhadap Musa, agar mereka dapat menghargai Kristus dengan benar.
Tetapi dia yang membangun semua hal adalah Allah; Kristus telah membangun semua hal, dan karena itu Dia adalah Allah, dan harus di atas segala sesuatu, termasuk Musa; karena ini tidak dimaksudkan untuk dipahami tentang Allah dan penciptaan dunia, dan semua hal di dalamnya oleh-Nya; tetapi tentang Kristus, dan pembangunan gereja-Nya, dan pengaturan serta pengelolaannya, dan semua urusan yang berkaitan dengannya; seperti konstitusi, penetapan ibadah kepada Allah, dan tata cara di dalamnya, penebusan dan keselamatan anggota-anggotanya, serta pemerintahan dan aturannya; semua ini membuktikan-Nya sebagai Allah, dan lebih tinggi dari Musa.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Ibr 3:1-6
Matthew Henry: Ibr 3:1-6 - Perhatian yang Sepantasnya Diberikan kepada Kristus
Dalam pasal ini Rasul Paulus menerapkan apa yang telah dikatakannya dalam p...
SH: Ibr 3:1-6 - Mengapa Yesus lebih hebat dari Musa? (Senin, 4 Oktober 1999) Mengapa Yesus lebih hebat dari Musa?
Mengapa Yesus lebih hebat dari Musa?
Faktor utama yang membedakan...

SH: Ibr 3:1-6 - Yesus Pengantara Agung (Kamis, 21 Juli 2005) Yesus Pengantara Agung
Yesus Pengantara Agung
Di dalam Perjanjian Lama, Musa adalah salah seorang hamba Al...

SH: Ibr 3:1-6 - Menemukan yang Terbesar (Jumat, 4 Agustus 2017) Menemukan yang Terbesar
Hal besar banyak dikejar oleh orang masa kini. Contohnya, besar usahanya, karier politik,...

SH: Ibr 3:1-6 - Setia Sampai Sempurna (Kamis, 22 Juni 2023) Setia Sampai Sempurna
Keselamatan, sebagai buah pekerjaan penyelamatan Allah, sudah diterima dan dialami oleh ora...
Utley -> Ibr 3:1-6

Topik Teologia: Ibr 3:2 - -- Yesus Kristus
Kristus dalam Perjanjian Lama
Kristus dalam Pelambangan
Pribadi yang Melambangkan Kristus
...


Topik Teologia: Ibr 3:4 - -- Allah yang Berpribadi
Keberadaan Allah Didukung oleh Karya-Nya
Kej 1:1 ...
TFTWMS: Ibr 3:1-6 - Lebih Besar Daripada Musa Lebih Besar Daripada Musa (Ibrani 3:1-6)
Orang-orang Yahudi merasa ba...

TFTWMS: Ibr 3:1-2 - Kristus, Rasul Yang Lebih Besar Daripada Musa KRISTUS, RASUL YANG LEBIH BESAR DARIPADA MUSA (Ibrani 3:1, 2)
1 Sebab...

TFTWMS: Ibr 3:3-4 - Kristus, Tukang Bangunan Yang Lebih Besar Daripada Musa KRISTUS, TUKANG BANGUNAN YANG LEBIH BESAR DARIPADA MUSA (Ibrani 3:3, 4)
...
Constable (ID): Ibr 1:1--3:1 - --I. Wahyu puncak dari Tuhan 1:1--2:18
Ibrani adalah khotbah yang ditulis (bandingkan dengan ...

Constable (ID): Ibr 3:1--5:11 - --II. Karakter Imam Agung dari Sang Putra 3:1--5:10 Penulis melanjutkan u...
