Teks -- 2 Korintus 1:12 (TB)

Perubahan dalam rencana Paulus

1:12 Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: 2Kor 1:12 - INILAH YANG KAMI MEGAHKAN.

Nas : 2Kor 1:12

Landasan Paulus untuk bersukacita dan bermegah ialah ketulusan dan integritas perilakunya. Dia telah menetapkan bahwa sepanjang kehidupan Kristennya, dia akan tetap setia kepada Tuhannya, menolak untuk menjadi serupa dengan dunia yang menyalibkan Juruselamatnya, dan bertekun dalam kekudusan sampai Allah memanggilnya pulang ke rumah Bapa (Rom 12:1-2). Dalam kekekalan yang akan datang, sukacita kita yang terbesar ialah kesadaran bahwa kita telah menjalankan kehidupan kita dalam "ketulusan dan kemurnian" bagi Kristus, Juruselamat kita.

BIS: 2Kor 1:12 - ikhlas

ikhlas: beberapa naskah kuno: suci.

Jerusalem: 2Kor 1:12 - ketulusan

Var: kekudusan.

Ende: 2Kor 1:12-22

Fasal ini sukar dimengerti dalam perintjian-perintjian, sebab kita tidak mengetahui latar belakangnja, jaitu kedjadian-kedjadian dan keadaan, jang mendjadi alasan-alasan tjetusan-tjetusan Paulus jang kita batja disini. Kita hanja dapat meraba-raba sadja.

Ende: 2Kor 1:12 - Kemegahan

Ungkapan ini pada Paulus bukan mengandung kesombongan, melainkan kegembiraan penuh sjukur kepada Allah.

Ref. Silang FULL: 2Kor 1:12 - suara hati // oleh ketulusan // dan kemurnian // oleh hikmat

· suara hati: Kis 23:1; [Lihat FULL. Kis 23:1]

· oleh ketulusan: 1Tes 2:10

· dan kemurnian: 2Kor 2:17

· oleh hikmat: 1Kor 1:17; 2:1,4,13

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): 2Kor 1:12 - Karena bersukacita kami adalah ini, kesaksian hati nurani kami // kami telah menjalani percakapan kami di dunia, dan lebih banyak lagi kepada kalian // dalam kesederhanaan // ketulusan yang takut akan Tuhan // tidak // dengan kebijaksanaan duniawi // tetapi oleh anugerah Tuhan.

Karena bersukacita kami adalah ini, kesaksian hati nurani kami,.... Sukacita atau kebanggaan rasul dalam kesaksian hati nurani mereka, akan kebaikan hati mereka, tindakan, perilaku, dan sikap mereka, bukan di hadapan Tuhan dan di hadapan-Nya, tetapi di hadapan manusia, yang siap menuduh percakapan baik mereka dalam Kristus: kata-kata ini juga tidak boleh dianggap seperti biasanya oleh para penafsir, seolah-olah itu adalah kesaksian hati nurani yang baik, yang menjadi dasar iman dan keyakinan mereka, bahwa Tuhan akan membebaskan mereka, dan merupakan penyebab yang membantu, bersama dengan doa-doa orang-orang kudus, dari pembebasan mereka saat ini. Mereka merujuk kepada tuduhan yang diajukan terhadap rasul, bahwa dia telah memalsukan janjinya dengan tidak datang ke Korintus sesuai janjinya; yang mana di bawah tuduhan ini ia bisa duduk dengan tenang, memiliki saksi di dalam dirinya, yang lebih baik daripada seribu saksi lainnya, bahwa

kami telah menjalani kehidupan kami di dunia, dan lebih banyak lagi kepada kalian; orang-orang Korintus, yang mana mereka sendiri pasti menyadarinya:

dalam kesederhanaan; sebagai lawan dari keraguan; mereka tidak mengatakan satu hal, dan berarti hal yang lain, dan bertindak bertentangan dengan keduanya; hati dan mulut mereka sejalan, dan perilaku mereka sesuai dengan keduanya; apa yang mereka janjikan, mereka maksudkan untuk dilaksanakan; dan di mana ada kekurangan dalam pelaksanaan, itu disebabkan oleh providensi yang menghalangi, dan bukan karena ketidakjujuran dalam diri mereka: hati nurani rasul memberi kesaksian kepadanya, bahwa ia berperilaku dalam kesederhanaan dan ketulusan hatinya; dan juga dalam

ketulusan yang takut akan Tuhan, atau "dalam ketulusan dari Allah"; yaitu, yang diminta, diberikan, dan disetujui oleh Allah, dan yang akan bertahan di hadapan-Nya, akan menahan pemeriksaan-Nya, dan yang Dia memberikan kesaksian-Nya; dan bahwa perilakunya adalah

tidak dipengaruhi

oleh kebijaksanaan duniawi: ia tidak menggunakan cara-cara yang licik dan menyesatkan untuk menipu dan menyesatkan orang, untuk tujuan yang salah, atau keuntungan duniawi:

tetapi oleh anugerah Tuhan; yang diberikan kepadanya, ditanamkan di dalam dirinya, dan yang mengajarnya untuk menolak ketidakberagamaan dan nafsu duniawi, dan untuk hidup dengan bijaksana, benar, dan takut akan Tuhan di dunia ini.