Teks -- Kisah Para Rasul 15:29 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Kis 15:29
Full Life: Kis 15:29 - KAMU HARUS MENJAUHKAN DIRI.
Nas : Kis 15:29
Roh Kudus (ayat Kis 15:28) memberikan beberapa pembatasan bagi
orang bukan Yahudi yang akan memungkinkan mereka hidup dengan rukun ...
Nas : Kis 15:29
Roh Kudus (ayat Kis 15:28) memberikan beberapa pembatasan bagi orang bukan Yahudi yang akan memungkinkan mereka hidup dengan rukun bersama dengan saudara seiman yang Yahudi. Orang bukan Yahudi diharapkan menjauhkan diri dari hal-hal yang merupakan pelanggaran bagi orang Yahudi. Salah satu patokan kedewasaan Kristen adalah menjauhkan diri dari hal-hal yang dianggap baik oleh beberapa orang Kristen dan yang dianggap salah oleh yang lain (lih. pembahasan Paulus dalam 1Kor 8:1-11).
Jerusalem -> Kis 15:1-41; Kis 15:29
Jerusalem: Kis 15:1-41 - -- Peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam bab ini menimbulkan beberapa kesulitan:
1) Kis 15:5-7 mengulang Kis 15:1-2 seolah-olah pengarang melapor du...
Peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam bab ini menimbulkan beberapa kesulitan: 1) Kis 15:5-7 mengulang Kis 15:1-2 seolah-olah pengarang melapor dua sebab berbeda-beda yang mengakibatkan pertikaian itu dengan tidak mempertalikan kedua sebab itu satu sama lain; 2) dalam Kis 15:6 orang berkesan bahwa diadakan sebuah sidang lepas dari pimpinan jemaat, sedangkan dalam Kis 15:12,22 perdebatan diadakan di hadapan sidang seluruh jemaat; 3) sidang itu menghasilkan sebuah penetapan mengenai beberapa aturan ketahiran yang perlu dibebankan pada orang-orang bukan Yahudi yang masuk Kristen; penetapan itu diserahkan kepada Paulus (Kis 15:22 dst); tetapi kemudian rupanya Yakobus memberitahukan penetapan itu kepada Paulus dan diandaikan bahwa belum diketahuinya, Kis 21:25. Paulus sendiri tidak berkata apa-apa tentang penetapan itu dalam Gal 2:6 (di mana berbicara tentang rapat di Yerusalem itu) atau dalam 1Ko 8-10; Rom 14 (di mana ia memperbincangkan masalah yang serupa); 4) penetapan yang tercantum dalam Kis 15:29 itu dikeluarkan untuk jemaat-jemaat di Siria dan Kilikia, Kis 15:23; hanya Lukas tidak memberitahukan bahwa Paulus mengumumkan penetapan itu waktu melintasi daerah itu, Kis 15:41, sedangkan berkata tentangnya sehubungan dengan kota-kota di Likaonia, Kis 16:4 dan cara bicaranya dalam Kis 15:19-21; 21:25 memberikan kesan bahwa penetapan itu mesti berlaku di mana-mana. Kesulitan-kesulitan tsb dapat diatasi dengan mengandaikan bahwa Lukas mencampuradukkan dua pertikaian yang berlain-lainan dan yang dipecahkan dengan jalan yang berlain-lainan pula (Paulus dalam Gal 2 lebih baik membeda-bedakan) yakni: sebuah pertikaian yang di dalamnya Paulus dan Petrus ikut serta dan yang mengenai soal apakah hukum Taurat mewajibkan orang-orang Yahudi, bdk Gal 2:1-10; dan sebuah pertikaian yang terjadi kemudian dari itu dan yang di dalamnya peranan utama dipegang oleh Yakobus sedangkan Petrus dan Paulus tidak hadir; pertikaian itu mengenai hubungan sosial antara orang-orang Kristen bekas bukan Yahudi, bdk Gal 2:11-14; menurut pandangan Yahudi maka setiap pergaulan dengan orang-orang bukan Yahudi menajiskan, bdk Kis 15:20+.
Teks barat menambah: terbawa oleh Roh Kudus.
Ref. Silang FULL -> Kis 15:29
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Kis 15:22-35
Matthew Henry: Kis 15:22-35 - Keputusan Sidang di Yerusalem Keputusan Sidang di Yerusalem ( Kis 15:22-35)
Di sini kita mendapati hasil perundingan yang diselenggarakan di Yerusalem perihal pemberlakuan hukum...
Keputusan Sidang di Yerusalem ( Kis 15:22-35)
- Di sini kita mendapati hasil perundingan yang diselenggarakan di Yerusalem perihal pemberlakuan hukum Taurat terhadap bangsa-bangsa lain yang bertobat. Tampaknya masih banyak lagi yang dibicarakan mengenai masalah itu dibandingkan dengan yang telah dicatat di sini. Namun akhirnya masalah itu mencapai puncaknya, dan nasihat yang disampaikan oleh Yakobus disetujui dan disepakati oleh semua orang nemine contradicente – sepenuhnya. Sesuai dengan itu kemudian dikirimkanlah surat-surat melalui utusan pembawa pesan dari antara mereka sendiri kepada bangsa-bangsa lain yang bertobat, untuk memberitahukan kepada mereka bagaimana pandangan rasul-rasul mengenai persoalan ini, yang dapat dijadikan sebagai penegasan yang kuat dalam menghadapi pengajar-pengajar palsu. Nah, sekarang amatilah di sini,
- I. Pemilihan utusan-utusan pembawa pesan yang akan pergi bersama Paulus dan Barnabas untuk memenuhi maksud ini. Bukan karena seolah-olah mereka mencurigai kesetiaan dan kejujuran orang-orang besar ini sehingga tidak dapat mempercayakan surat-surat ini kepada mereka. Juga bukan seolah-olah mereka meminta utusan-utusan ini menjaga supaya kedua orang ini tidak dapat mengubah isi surat mereka. Tidak, sama sekali tidak, kemurahan hati mereka membuat mereka tidak memikirkan yang jahat mengenai orang-orang yang kejujurannya sudah teruji ini. Namun,
- 1. Mereka memandang baik untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama Paulus dan Barnabas (ay. Kis 15:22). Keputusan itu disetujui oleh rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu, yang tampaknya merasa bertanggung jawab untuk melaksanakan perintah-perintah yang mereka keluarkan (1Kor. 9:7). Mereka mengutus para pembawa pesan ini,
- (1) Untuk menunjukkan rasa hormat mereka kepada jemaat di Antiokhia sebagai jemaat yang bersaudara dengan mereka. Walaupun jemaat Antiokhia jauh lebih muda, mereka memandangnya sebagai jemaat yang setara dengan mereka. Selain itu mereka juga ingin mengenal keadaan mereka lebih jauh.
- (2) Untuk membesarkan hati Paulus dan Barnabas serta membuat perjalanan pulang mereka lebih menyenangkan (sebab besar kemungkinan mereka menempuh perjalanan itu dengan berjalan kaki), maka diutuslah orang-orang istimewa itu untuk menemani kedua orang itu. Amicus pro vehiculo – seorang sahabat dan bukan sebuah kereta.
- (3) Untuk memberikan nilai tambah yang besar kepada surat yang mereka bawa, supaya tampak sebagai suatu tugas perwakilan yang resmi. Dengan begitu, pesan ini bisa lebih diperhatikan, karena mungkin akan ada pertentangan dari beberapa orang.
- (4) Untuk memelihara persekutuan orang-orang kudus, dan memupuk pengenalan yang lebih baik di antara jemaat dan pelayan-pelayan Tuhan yang dipisahkan satu sama lain oleh jarak, serta untuk menunjukkan bahwa, walaupun mereka banyak, namun mereka satu.
- 2. Orang-orang yang mereka utus bukanlah orang-orang sembarangan yang hanya sekadar mengantar surat-surat dan meminta bukti tanda terima dari rasul-rasul. Sebaliknya, mereka itu orang-orang pilihan yang terpandang di antara saudara-saudara itu. Mereka memiliki karunia-karunia yang hebat, penuh kasih karunia, dan berdaya guna. Sebab orang-orang yang memiliki ciri-ciri seperti inilah yang membuat orang jadi terpandang di antara jemaat dan membuat mereka memenuhi syarat menjadi pembawa pesan dari jemaat. Mereka bernama Yudas, yang disebut juga Barsabas (mungkin saudara dari Yusuf yang disebut Barsabas, yaitu orang yang pernah menjadi calon rasul pengganti Yudas, Kis. 1:23), dan Silas. Di dalam jemaat Yerusalem, sifat dan watak kedua orang ini sangat berpengaruh terhadap orang-orang yang berasal dari wilayah Yudea, seperti halnya pengajar-pengajar palsu tersebut, sehingga dapat mengajak jemaat itu untuk lebih memperhatikan pesan yang dikirim melalui mereka.
- II. Penulisan rancangan surat itu dalam bentuk surat edaran yang akan dikirimkan kepada jemaat-jemaat, untuk memberitahukan secara resmi sikap jemaat Yerusalem mengenai persoalan ini.
- 1. Di sini kita membaca bagian pendahuluan yang ditulis dengan penuh kerendahan hati disertai permohonan untuk memperhatikan keputusan ini (ay. Kis 15:23). Tidak ada nada keangkuhan atau kepura-puraan di dalamnya, melainkan,
- (1) Isi pesan yang menunjukkan kerendahan hati para rasul, bahwa mereka turut mengadakan pertemuan dengan penatua-penatua dan saudara-saudara serta juga hamba-hamba Tuhan, anggota jemaat Kristen biasa, untuk membahas perkara ini, dengan memberi nasihat kepada mereka seperti yang biasa mereka lakukan dengan perkara-perkara lainnya. Walaupun tidak ada orang lain lebih memenuhi syarat dari pada mereka dalam hal memiliki kuasa dan wewenang dalam pengaturan jemaat, atau memiliki tugas pengutusan seperti mereka, namun keputusan mereka tidaklah menyatakan seperti ini, “Kami, rasul-rasul, wakil-wakil Kristus di bumi ini, dan gembala dari semua gembala-gembala jemaat, dan satu-satunya hakim dalam semua urusan iman.” Sebaliknya, di sini mereka menyatakan bahwa rasul-rasul, penatua-penatua, dan saudara-saudara, semuanya sepakat dalam keputusan-keputusan dan perintah mereka. Dalam hal ini mereka ingat akan perintah yang diberikan oleh Guru mereka (Mat. 23:8): Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi, karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara.
- (2) Hal yang membuktikan rasa hormat mereka kepada jemaat-jemaat yang akan menerima surat itu. Mereka menyampaikan salam kepada mereka, mengharapkan mereka ada dalam keadaan sehat, bahagia, dan sukacita, serta menyebut mereka sebagai saudara-saudara yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Itu berarti mereka mengakui penerimaan bangsa-bangsa lain ke dalam jemaat, dan mengulurkan tangan persekutuan dengan mereka: “Meskipun kamu berasal dari bangsa-bangsa lain, kamu adalah saudara-saudara kami. Karena kita semua dipertemukan di dalam Kristus, yang sulung di antara banyak saudara, di dalam Allah, Bapa kita bersama.” Nah, kalau sekarang orang-orang bukan-Yahudi itu turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh yang sama, mereka harus dapat diterima dan didukung, serta disebut sebagai saudara-saudara.
- 2. Di sini kita membaca perihal teguran keras yang pantas disampaikan kepada pengajar-pengajar Yahudi yang telah mendesak bangsa-bangsa lain mengikuti adat istiadat dan tata cara agama Yahudi (ay. Kis 15:24): “Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka, dan kami sangat merasa prihatin mendengar hal itu. Nah, dengan surat ini biarlah mereka tahu bahwa mereka yang mengajarkan pengajaran ini adalah pengajar-pengajar palsu, sebab mereka telah memalsukan perintah dan mengajarkan ajaran palsu.”
- (1) Mereka telah membuat kesalahan besar terhadap rasul-rasul dan hamba-hamba Tuhan di Yerusalem, dengan mengaku-ngaku telah menerima perintah dari para rasul itu untuk memberlakukan hukum Taurat kepada bangsa-bangsa lain, padahal tidak ada alasan sama sekali bagi mereka untuk mengaku-ngaku demikian. “Mereka memang beberapa orang di antara kami. Mereka memang berasal dari jemaat kami, dan ketika mereka ingin bepergian, kami bisa memberikan sekadar sepucuk surat keterangan bagi mereka. Namun, untuk membebankan hukum Musa ke atas saudara-saudara yang berasal dari bangsa lain, kami sama sekali tidak pernah memberikan perintah semacam itu kepada mereka. Sama sekali tidak pernah terpikir bagi kami mengenai hal semacam itu, maupun memberikan sedikit kesempatan kepada mereka untuk menggunakan nama kami dalam upaya itu.” Bukanlah hal baru bagi para pemimpin rohani untuk diminta mempertahankan pengajaran-pengajaran dan pelaksanaannya yang belum diperintahkan atau belum dianjurkan oleh para rasul.
- (2) Mereka melakukan kesalahan besar kepada bangsa-bangsa lain yang bertobat dengan berkata, Kamu harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.
- [1] Kata-kata itu membingungkan bangsa-bangsa lain: “mereka telah mengacaukan kamu dengan ajaran mereka, mendatangkan gangguan dan kegelisahan kepadamu. Kamu dapat mengandalkan mereka yang berkata kepadamu, Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat. Dan sekarang kamu dikejutkan oleh orang-orang yang berkata kepadamu, Jika kamu tidak menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan, Oleh perkataan ini kamu terjerat dalam perangkap. Kamu dikacaukan dengan kata-kata, dengan kata-kata, bukan sesuatu yang lain. Hanya kata-kata, bunyi, namun tidak ada isinya.” Betapa jemaat telah dikacaukan oleh kata-kata yang diucapkan oleh orang-orang angkuh yang hanya suka mendengarkan mereka sendiri berbicara!
- [2] Ajaran itu membahayakan jiwa orang-orang dari bangsa lain itu. Jiwa mereka hancur lebur, keadaan mereka menjadi kacau, dan semua yang telah dibangun menjadi runtuh. Pencarian mereka akan iman Kekristenan yang murni terganggu, dan orang-orang Yahudi itu terus-menerus mengganggu mereka dengan mengisi benak mereka dengan perlunya penyunatan dan hukum Musa yang tidak ada gunanya untuk keselamatan.
- 3. Di sini kita membaca perihal kesaksian yang penuh rasa hormat yang diberikan mengenai para pembawa surat keputusan itu.
- (1) Mengenai Paulus dan Barnabas, yang ditentang dan dikecam dengan keras oleh guru-guru Yahudi bahwa mereka hanya bekerja setengah-setengah, karena mereka hanya membawa bangsa-bangsa lain beralih kepada Kekristenan saja, dan tidak kepada agama Yahudi juga. Biarlah mereka sendiri mengatakan apa yang ingin mereka katakan mengenai orang-orang ini, tetapi
- [1] “Mereka adalah orang-orang yang kami kasihi. Mereka adalah Barnabas dan Paulus yang kami kasihi. Orang-Orangyang kami hormati, kami sayangi, kami pedulikan.” Sangat baik jika kadang-kadang orang-orang penting menyatakan rasa hormat mereka tidak saja terhadap kebenaran Kristus yang dipandang rendah, tetapi juga untuk pemberita-pemberita firman dan para pembela kebenaran itu, untuk membesarkan hati mereka dan melemahkan tangan-tangan para penentang mereka.
- [2] “Mereka telah membuktikan diri berhasil dalam pelayanan Kristus, sehingga layak mendapat penghormatan dari semua jemaat. Mereka adalah orang-orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus (ay. Kis 15:26). Dan oleh karena itu mereka layak menerima penghormatan dua kali lipat, dan tidak boleh dicurigai sebagai orang-orang yang mencari keuntungan duniawi bagi diri sendiri. Sebab mereka telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Kristus, telah melibatkan diri dalam segala pelayanan yang paling berbahaya, sebagai prajurit-prajurit Kristus yang baik, dan tidak di dalam pelayanan-pelayanan yang melelahkan saja.” Tidak mungkin kalau orang-orang percaya yang begitu setia akan menjadi pemberita-pemberita firman yang tidak setia. Orang-orang yang telah menganjurkan penyunatan itu melakukan hal demikan untuk menghindari penganiayaan (Gal. 6:12-13). Sedangkan orang-orang yang menentang penyunatan itu sadar bahwa dengan perlawanan itu mereka sendiri terancam akan dianiaya. Jadi siapa dari antara mereka yang benar?
- (2) Mengenai Yudas dan Silas: “Mereka adalah orang-orang yang terpilih (ay. Kis 15:25). Mereka adalah orang-orang yang telah mendengar semua pembicaraan kami, dan sangat mengetahui persoalan itu, dan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu” (ay. Kis 15:27). Sangat baik jika kita memiliki firman yang berguna itu dalam bentuk tertulis dan lisan, sehingga kita dapat memperoleh manfaat dengan membaca dan mendengarkannya. Para rasul menyerahkan surat-surat itu kepada para utusan untuk menjelaskan lebih lanjut penilaian dan alasan-alasan mereka, dan selanjutnya para utusan itu akan merujuk kepada surat-surat para rasul itu untuk menunjukkan kepastian dari keputusan itu.
- 4. Berikut adalah pengarahan yang diberikan mengenai apa saja yang diminta dari bangsa-bangsa lain yang telah bertobat dan percaya. Kita amati di situ,
- (1) Isi keputusan yang dibuat sesuai dengan nasihat Yakobus untuk mencegah timbulnya rasa marah dalam hati orang-orang Yahudi,
- [1] Mereka sama sekali tidak boleh makan segala sesuatu yang mereka tahu telah dipersembahkan kepada berhala. Mereka harus memandang makanan itu sebagai najis karena telah dipersembahkan kepada berhala, walaupun makanan itu sebenarnya baik adanya. Di kemudian hari sebagian dari larangan ini dicabut, sebab kemudian mereka boleh makan segala sesuatu yang dijual di pasar daging, atau makan apa saja yang dihidangkan oleh teman-teman mereka, walaupun makanan itu telah dipersembahkan kepada berhala. Kecuali apabila ada bahaya dapat menimbulkan masalah dalam hati nurani orang Kristen yang masih lemah yang akan berprasangka buruk mengenai hidup Kekristenan kita, atau dalam hati nurani orang kafir yang belum mengenal Allah yang akan menyangka bahwa berhala mereka itu memang baik. Dalam hal ini lebih baik menjauhkan diri, (1Kor. 10:25 dst.). Bagi kita hal ini adalah masalah yang sudah kuno.
- [2] Bahwa mereka tidak boleh makan darah atau meminumnya. Mereka harus menjauhkan segala sesuatu yang tampak kejam dan biadab di dalam upacara yang sudah begitu lama ada.
- [3] Bahwa mereka tidak boleh makan daging binatang yang mati dicekik, atau binatang yang mati sendiri, atau yang darahnya tidak mengalir keluar.
- [4] Mereka harus mencela dengan keras orang-orang yang melakukan dosa percabulan, atau melakukan pernikahan dalam batas-batas yang dilarang oleh hukum Musa. Banyak orang menduga bahwa hal inilah yang terutama ditekankan dalam surat keputusan ini (lihat 1Kor. 5:1). Dr. Hammond (seorang theolog abad ketujuh belas dari Inggris – pen.) menyatakan masalah tersebut sebagai berikut: Guru-guru agama Yahudi itu mengharuskan bangsa-bangsa lain yang telah bertobat supaya tunduk kepada semua ketentuan yang mereka sebut sebagai ketentuan bagi penganut-penganut agama Yahudi yang benar, yaitu harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti seluruh hukum Musa. Namun para rasul meminta mereka cukup mengikuti ketentuan bagi penganut-penganut agama Yahudi Pintu Gerbang, yang hanya perlu menaati tujuh titah anak-anak Nuh. Itulah yang menurut Dr. Hammond yang dirujuk di sini. Namun satu-satunya alasan bagi keputusan ini sebenarnya adalah untuk menyenangkan hati orang-orang Yahudi berhaluan keras yang baru memeluk iman Kristen. Segera setelah alasan bagi keputusan ini tidak ada lagi, kecuali dalam masalah percabulan, orang Kristen diperbolehkan makan semua makanan. Paling lambat kewajiban ini berhenti sesudah penghancuran Yerusalem terjadi. “Khususnya hal-hal inilah yang dapat mendatangkan rasa marah bagi orang-orang Yahudi. Oleh karena itu, janganlah menentang mereka sekarang ini. tidak lama lagi orang-orang Yahudi akan bergabung juga dengan bangsa-bangsa lain, dan saat itu bahaya itu akan berlalu.”
- (2) Cara keputusan ini ditulis.
- [1] Supaya keputusan yang ditulis diterima dengan rasa hormat dan pantas, para rasul mengaitkan diri mereka dengan kekuasaan tertentu: Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, artinya, di bawah pimpinan Roh Kudus dan oleh petunjuk-Nya, kami melakukan hal ini. Bukan saja para rasul, melainkan orang-orang lain juga dilengkapi dengan karunia rohani yang luar biasa, dan dapat lebih mengenal pikiran Allah dibandingkan dengan siapa pun yang berpura-pura masih memiliki karunia itu ketika karunia itu sudah dihentikan. Kesempurnaan rasul-rasul itu mendatangkan kuasa yang tidak terbantahkan terhadap keputusan-keputusan mereka. Mereka juga tidak akan memerintahkan sesuatu karena itu tampak baik bagi mereka, namun karena sejak semula itu tampak baik bagi Roh Kudus. Atau keputusan itu dibuat dengan merujuk kepada sesuatu yang sebelumnya telah diputuskan oleh Roh Kudus mengenai persoalan ini. Ketika Roh Kudus turun ke atas para rasul, Ia melengkapi mereka dengan karunia lidah, supaya mereka dapat memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa lain, yang merupakan petunjuk jelas mengenai maksud Allah untuk membawa bangsa-bangsa lain itu masuk ke dalam jemaat. Ketika Roh Kudus turun ke atas Kornelius dan sahabat-sahabatnya sementara Petrus sedang berkhotbah, jelaslah bahwa Kristus merancang untuk membongkar tapal batas orang Yahudi, yang di antaranya termasuk khayalan mereka bahwa Roh Kudus pun terkurung hanya dalam tapal batas mereka itu.
- [2] Mereka menyatakan diri dengan penuh kelemahlembutan dan perhatian seperti seorang ayah.
- Pertama, Mereka takut membebani orang-orang bangsa-bangsa lain itu. Supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban. Jauh dari pikiran mereka untuk dengan senang hati memberikan tanggungan lebih ke atas bangsa-bangsa lain itu, sehingga mereka tidak berani membebani lebih banyak lagi demi membesarkan hati orang-orang yang masih berada pada tahap awal iman itu.
- Kedua, Kepada orang-orang itu ditanggungkan beban yang perlu saja. “Menjauhi percabulan perlu dilakukan oleh semua orang Kristen di sepanjang waktu. Tetapi, menjauhi binatang yang mati tercekik, minum darah, dan tidak makan makanan berhala, diperlukan saat ini, untuk menjaga saling pengertian yang baik antara kamu dan orang-orang Yahudi, dan untuk mencegah timbulnya rasa marah orang Yahudi.” Dan selama ketentuan itu masih diperlukan untuk mencapai tujuan itu, dan kemudian tidak diperlukan lagi, maka dihentikan. Perhatikanlah, pemimpin-pemimpin jemaat harus membebankan hal-hal yang perlu saja, hanya hal-hal yang telah ditetapkan Kristus sebagai kewajiban kita, yang dapat mendatangkan kemajuan bagi jemaat, dan seperti di sini untuk menyatukan umat Kristen yang baik. Jika para pemimpin itu membebankan hal-hal hanya demi menunjukkan kekuasaan mereka dan menguji ketaatan umat, sebenarnya mereka lupa bahwa mereka tidak berwenang menciptakan hukum yang baru. Mereka hanya boleh memastikan apakah hukum-hukum Kristus telah dilaksanakan sebagaimana mestinya, serta memperkuat pelaksanaan hukum-hukum itu.
- Ketiga, Mereka memperkuat keputusan mereka dengan memberikan pujian bagi orang-orang yang akan menaatinya, dan bukannya mengutuk orang-orang yang akan melanggarnya. Mereka tidak mengakhiri surat itu dengan, “Jikalau kamu tidak memelihara diri dari hal-hal ini, terkutuklah kamu, kamu akan dikeluarkan dari jemaat dan dikutuk,” sesuai dengan gaya pascakonsili. Sebaliknya mereka menulis, “Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, tanpa kami meragukan hal itu, tetapi kamu akan melakukannya, kamu akan berbuat baik. Hal itu akan mendatangkan kemuliaan bagi Allah, membawa kemajuan bagi Injil, menguatkan saudara-saudara yang lain, serta demi nama baik dan penghiburanmu sendiri.” Itulah kemanisan, kasih, dan suasana hati yang baik, yang seharusnya demikian bagi pengikut-pengikut Dia, yang ketika mengajak kita untuk memikul kuk-Nya yang dipasang ke atas kita, memberi jaminan kepada kita bahwa kita akan mendapati Dia sebagai orang yang lemah lembut dan rendah hati. Perbedaan gaya dari rasul-rasul yang sejati dan rasul-rasul palsu sudah sangat jelas. Mereka yang membebankan hukum Musa dengan sangat tegas dan angkuh berkata, Jikalau kamu tidak menurutinya, kamu tidak dapat diselamatkan (ay. Kis 15:1), kamu akan dikucilkan ipso facto – dengan segera, dan diserahkan kepada Iblis. Rasul-rasul Kristus yang hanya menanggungkan hal-hal yang perlu saja, merupakan orang-orang yang lemah lembut dan ramah: “Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik, dan menjadi seperti itulah kamu. Sekianlah, selamat. Dengan segenap hati kami mengharapkan yang baik untuk kehormatan dan kedamaianmu.”
- III. Penyampaian surat-surat itu, dan bagaimana para pembawa surat itu mengatur sendiri penyampaiannya.
- 1. Setelah mereka berpamitan, untuk mengucapkan selamat tinggal kepada para rasul (sangat mungkin mereka berpisah dengan diiringi doa serta berkat yang khidmat di dalam nama Tuhan, dan dengan berbagai petunjuk serta dorongan dalam pelayanan mereka). Kemudian berangkatlah mereka ke Anthiokia. Mereka tidak tinggal lebih lama lagi di Yerusalem begitu urusan mereka selesai. Kemudian mereka kembali dan mungkin dalam perjalanan pulang inilah mereka bertemu dengan orang-orang yang telah mengantar mereka pada permulaan perjalanan mereka. Karena orang-orang yang sudah menderita dalam melayani orang banyak patut memperoleh dukungan dan dibesarkan hatinya.
- 2. Begitu mereka tiba di Antiokhia, mereka memanggil seluruh jemaat, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka (ay. Kis 15:30-31). Dengan demikian, jemaat itu bisa mengetahui apa saja yang tidak boleh mereka lakukan dan dapat menaati perintah-perintah ini, yang tentunya tidak sulit bagi mereka untuk melalukannya. Sebab sebelum mereka bertobat dan percaya kepada Kristus, mereka adalah penganut-penganut agama Yahudi Pintu Gerbang, yang sudah biasa menundukkan diri kepada larangan-larangan ini. Namun ini belum semuanya. Ini supaya mereka juga tahu bahwa kepada mereka tidak ditanggungkan lebih banyak beban dari pada hal-hal yang dilarang itu. Jadi, tidaklah berdosa untuk memakan daging babi, tidaklah najis untuk menyentuh kuburan atau mayat.
- 3. Orang-orang itu merasa sangat senang dengan surat keputusan yang datang dari Yerusalem itu (ay. Kis 15:31): Jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan. Orang banyak itu merasa terhibur,
- (1) Bahwa mereka dipastikan untuk bebas dari kuk hukum Musa, dan tidak dibebankan dengan beban itu lagi, seperti yang dipaksakan oleh guru-guru Yahudi yang sombong itu. Suatu penghiburan bagi mereka ketika mendengar bahwa ketentuan-ketentuan ibadah simbolis yang bersifat jasmaniah itu tidak lagi ditanggungkan atas mereka. Ketentuan itu telah membingungkan hati nurani mereka, dan tidak dapat menyucikan atau mendamaikan hati.
- (2) Bahwa dengan surat itu orang-orang yang telah mengacaukan pikiran mereka dengan upaya penyunatan paksa terhadap mereka, sekarang tidak dapat berbicara lagi dan menjadi bingung. Kecurangan mereka yang mengaku mendapat kuasa dari rasul-rasul sekarang telah terungkap.
- (3) Bahwa dengan surat itu bangsa-bangsa lain didorong untuk menerima Injil dan mereka yang telah menerima akan menaatinya.
- (4) Bahwa dengan surat itu kedamaian di dalam jemaat dipulihkan dan sirnalah ancaman perpecahan yang membayang atas jemaat itu. Semua ini menghiburkan, yang membuat mereka bersukacita dan memuji Allah untuk itu.
- 4. Orang-orang itu meminta para pelayan pendatang itu masing-masing memberikan satu khotbah dan bahkan lebih banyak lagi (ay. Kis 15:32). Yudas dan Silas, yang adalah juga nabi, yang dipenuhi dengan Roh Kudus, dan yang sekarang diminta melayani, juga dipercaya oleh para rasul untuk menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan persoalan ini secara lisan. Mereka menasihati saudara-saudara itu dan menguatkan hati mereka. Bahkan anggota jemaat yang selama ini selalu mendengar pemberitaan Paulus dan Barnabas, juga merasa senang dengan bantuan dari Yudas dan Silas. Keragaman karunia pelayanan sangat berguna bagi jemaat. Amatilah apa saja pelayanan para hamba Allah yang ada di dalam Kristus,
- (1) Untuk meyakinkan jemaat dengan menuntun mereka melihat lebih banyak alasan lagi untuk iman mereka di dalam Kristus dan ketaatan mereka kepada-Nya. Untuk menegaskan pilihan mereka terhadap Kristus dan ketetapan hati mereka untuk Kristus.
- (2) Untuk menasihati mereka supaya tetap teguh, dan tekun dalam memenuhi kewajiban-kewajiban khusus yang dikehendaki dari mereka. Untuk menggairahkan mereka kepada hal-hal yang baik dan mengarahkan mereka di dalam perkara baik itu. Mereka menghibur saudara-saudara itu (demikianlah kita bisa memahaminya), dan ini bisa membantu meneguhkan hati mereka. Sebab sukacita karena Tuhan itulah kekuatan kita. Mereka menasihati jemaat dengan banyak perkataan. Mereka menggunakan banyak ungkapan yang beragam. Satu kata memengaruhi kata lain, kemudian yang lain dan yang lain lagi. Itulah sebabnya walaupun yang hendak mereka katakan itu sebenarnya bisa dirangkum dalam sedikit kata-kata saja, namun demi mendidik jemaat, mereka menggunakan banyak perkataan, dia logou pollou – dengan banyak berbicara, banyak alasan; harus ini harus itu.
- 5. Perpisahan dengan para pelayan dari Yerusalem (ay. Kis 15:33). Dan sesudah mereka selama beberapa waktu ada di antara jemaat (begitulah seharusnya dibaca), poiēsantes chronon – beberapa waktu tinggal di situ, menggunakan waktu untuk maksud yang baik, tidak untuk membuang-buang waktu, namun memanfaatkan sepenuhnya, saudara-saudara di Antiokhia melepas mereka dalam damai untuk kembali kepada para rasul di Yerusalem dengan semua ungkapan kebaikan dan rasa hormat sebisa-bisanya. Jemaat berterima kasih untuk kedatangan dan jerih payah mereka, serta untuk pelayanan baik yang telah mereka lakukan, mengharapkan mereka tetap dalam keadaan sehat dan selamat dalam perjalanan pulang, serta menyerahkan mereka kepada pemeliharaan damai Allah.
- 6. Namun, Silas tetap tinggal bersama Paulus dan Barnabas di Antiokhia.
- (1) Ketika semua sudah selesai, Silas tidak mau kembali bersama Yudas ke Yerusalem, tetapi membiarkan dia pulang sendiri, dan lebih memilih untuk tetap tinggal di Antiokhia (ay. Kis 15:34). Kita tidak memiliki alasan sama sekali untuk menyalahkan dia dengan keputusannya ini, walaupun kita tidak tahu apa alasan yang membuat ia mengambil keputusan itu. Saya cenderung berpikir bahwa ia memandang jemaat di Antiokhia itu lebih besar dan lebih hidup dibandingkan dengan jemaat di Yerusalem. Inilah yang menggodanya untuk tetap tinggal di sana, dan kemudian ia memutuskan. Begitu juga Yudas, yang walaupun melihat semua itu, ia memutuskan untuk kembali ke tempat pelayanannya di Yerusalem.
- (2) Walaupun pelayanan utama Paulus dan Barnabas ada di antara bangsa-bangsa lain, tetapi mereka memilih untuk tetap tinggal selama beberapa waktu dengan orang-orang di Antiokhia. Mereka merasa senang dengan pergaulan bersama para pelayan Tuhan dan anggota-anggota jemaat di sana, yang dari berbagai ayat tampaknya sangat mengundang. Mereka tetap tinggal di sana, tidak untuk bersenang-senang, tetapi mengajar dan memberitakan firman Tuhan. Antiokhia merupakan ibu kota negeri Siria, jadi mungkin ada banyak bangsa-bangsa lain yang pergi ke sana dari berbagai penjuru dengan satu alasan atau lainnya, sama seperti orang-orang Yahudi yang datang dan pergi ke Yerusalem. Jadi pemberitaan firman di sana benar-benar diberitakan kepada banyak bangsa. Sebab, mereka memberitakan firman itu kepada orang-orang yang akan menceritakan kembali apa yang mereka dengar kepada banyak bangsa lain. Jadi sebenarnya orang-orang itu mempersiapkan diri bagi kedatangan rasul itu secara pribadi untuk memberitakan firman kepada mereka. Dengan demikian para rasul itu sama sekali tidak menganggur di Antiokhia, namun mereka mengerjakan maksud utama mereka.
- (3) Ada banyak orang lain di sana yang juga bekerja di bidang yang sama. Banyaknya pekerja di dalam kebun anggur Kristus tidak membuat kita beristirahat. Walaupun ada banyak yang melayani firman dan pengajaran, namun selalu ada kesempatan bagi kita. Semangat dan kegunaan orang lain harus dapat menggairahkan kita dan jangan malah membuat kita tertidur.
SH: Kis 15:22-34 - Bijaksana dan peka (Senin, 12 Juni 2000) Bijaksana dan peka
Itulah penilaian seorang tokoh kristen tentang surat yang dibuat
oleh para rasul di Yerusalem kepada jemaat-jemaat non-Yahudi...
Bijaksana dan peka
Itulah penilaian seorang tokoh kristen tentang surat yang dibuat oleh para rasul di Yerusalem kepada jemaat-jemaat non-Yahudi di luar Yerusalem. Oleh karena itu tidaklah heran bila akhirnya jemaat-jemaat itu mendapat berkat dari surat tersebut (31). Itu juga merupakan kunci sukses dari pengimplementasian keputusan pertemuan di Yerusalem. Para pemimpin sering kali menganggap bahwa setelah kesepakatan dibuat maka selanjutnya adalah tugas bawahan untuk melaksanakannya. Padahal untuk memahami suatu keputusan tidaklah mudah, mereka harus menafsir dan menjabarkan sendiri ke dalam bentuk-bentuk yang lebih praktis. Itulah sebabnya di tingkat bawahan, kesalah-pahaman dan konflik sering terjadi.
Para rasul agaknya memahami hal ini. Karena itulah mereka mengambil berbagai langkah untuk menjamin suksesnya pengimplemen-tasian kesepakatan Yerusalem, agar kesatuan Kristen tidak hanya terjadi di kalangan para rasul, namun juga seluruh Kristen dimana pun mereka berada. Mereka memberikan informasi yang jelas dan tuntas kepada jemaat-jemaat tentang keputusan Yerusalem, secara tertulis dan lisan melalui orang-orang yang berkualitas (22), untuk menjamin kesahihan dan keobyektifan informasi. Kemudian mereka menegaskan posisi mereka tentang tuntutan sunat (24).
Penegasan ini penting bagi Kristen di Antiokhia sebagai suatu konfirmasi dan peneguhan atas doktrin yang sudah mereka yakini selama ini. Dan itu tidak dilakukan hanya dengan pernyataan lisan, namun keputusan Roh Kudus. Allah melegitimasi keputusan itu karena itulah keputusan resmi dan berlaku bagi semua jemaat di sepanjang zaman. Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan? Setelah jemaat Antiokhia membaca surat itu dan bertemu dengan para utusan rasul dari Yerusalem, mereka bersuka cita, terhibur, dan dikuatkan (31-32). Ini merupakan bukti bahwa keputusan dan pengimplementasiannya telah dilakukan secara bijak dan sehat. Ini merupakan bukti bahwa gereja mula-mula mempunyai manajemen yang baik.
Renungkan: Manajemen yang sehat sebuah gereja manapun antar gereja memang diperlukan, agar jemaat mengalami penghiburan, sukacita, penguatan, dan tetap dipersatukan dalam menghadapi segala macam tantangan dan ancaman yang semakin meranggas.
SH: Kis 15:22-34 - Keputusan yang menghasilkan sukacita (Selasa, 24 Mei 2005) Keputusan yang menghasilkan sukacita
Menjadi pemimpin tanpa hikmat Tuhan dapat mengaburkan
pengambilan keputusan untuk menyelesaikan berbagai ma...
Keputusan yang menghasilkan sukacita
Menjadi pemimpin tanpa hikmat Tuhan dapat mengaburkan
pengambilan keputusan untuk menyelesaikan berbagai masalah
pelik. Mungkin itu sebabnya, banyak masalah internal gereja kini
yang tak kunjung terselesaikan. Bagaimana seharusnya para
pemimpin bersikap untuk mengambil keputusan yang tepat? Dan apa
dasar-dasar dalam pengambilan keputusan itu?
Dalam nas ini, kita membaca tentang hasil persidangan Yerusalem yang disampaikan kepada jemaat Antiokhia mendatangkan sukacita. Pertama, persidangan pemimpin gereja di Yerusalem menghasilkan keputusan yang dituangkan dalam bentuk tertulis dan jelas sehingga kemungkinan kesalahpahaman pun dapat dihindari (ayat 31). Kedua, para pemimpin gereja mengutus Yudas dan Silas untuk menyampaikan surat tersebut sekaligus menyatakan niat baik dari para pemimpin gereja di Yerusalem untuk menerima jemaat Antiokhia menjadi bagian dari umat Allah (ayat 22-28). Inilah berkat yang tidak terduga oleh jemaat Antiokhia. Yudas dan Silas ditunjuk sebagai wakil para pemimpin di Yerusalem berdasarkan kredibilitas mereka yang telah teruji (ayat 26). Ketiga, isi surat itu sangat melegakan hati jemaat di Antiokhia (ayat 31). Dengan mengacu pada keputusan para pemimpin di Yerusalem yang sesuai dengan kehendak Tuhan, jemaat di Antiokhia bisa mengatasi konflik pengajaran yang berbeda (ayat 24). Mereka pun tahu bagaimana menjalankan kehidupan yang kudus sesuai firman Tuhan (ayat 29).
Dari pengalaman krisis jemaat Antiokhia, kita melihat dua prinsip. Pertama, Tuhan mengizinkan masalah di dalam gereja untuk mendewasakan umatnya. Kedua, perselisihan internal gereja yang diselesaikan secara tepat dengan mengikuti pimpinan Tuhan akan mendatangkan persatuan dan damai sejahtera.
Camkan: Pemimpin yang berhikmat melibatkan Tuhan sebagai Sang Penentu sedangkan pemimpin yang tak berhikmat menempatkan Tuhan menjadi penonton.
SH: Kis 15:22-34 - Pemecahan masalah (Senin, 31 Mei 2010) Pemecahan masalah
Bagaimana kita seharusnya memecahkan masalah yang muncul di antara jemaat? Alkitab memang tidak mem-beri pemaparan melalui sebuah m...
Pemecahan masalah
Bagaimana kita seharusnya memecahkan masalah yang muncul di antara jemaat? Alkitab memang tidak mem-beri pemaparan melalui sebuah metode. Namun melalui kisah yang terjadi di dalam jemaat Antiokhia, kita dapat memahami bagaimana seharusnya menyelesaikan permasalahan di dalam jemaat.
Penjelasan dan usulan dari Yakobus membuat para penganut Yudaisme tidak bisa membantah lagi. Maka sidang memutuskan untuk membuat klarifikasi atas kekisruhan yang timbul di dalam jemaat Antiokhia akibat pengajaran yang tidak sesuai dari kaum Yudaisme. Klarifikasi dilakukan melalui dua cara. Yang pertama adalah melalui surat dan yang kedua adalah melalui kedatangan Yudas dan Silas yang menyertai Paulus dan Barnabas. Mereka adalah pemimpin dan nabi. Surat itu menjawab dua isu penting yang menjadi permasalahan, yaitu status rohani dari orang-orang non-Yahudi yang tidak disunat dan peraturan mengenai persekutuan dengan orang- orang Yahudi yang sudah menjadi Kristen. Surat ini memperlihatkan keseimbangan antara kesatuan di dalam Kristus dan penghargaan terhadap perbedaan budaya.
Bagaimana tanggapan jemaat Antiokhia? Tentu saja mereka bersukacita atas perhatian yang diberikan (31). Kini mereka tidak lagi dibingungkan oleh ajaran yang berbeda-beda. Sunat tidak lagi menjadi persyaratan bila mereka beriman sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesus. Melalui surat itu mereka juga beroleh tuntunan untuk menghargai orang-orang Yahudi Kristen agar persekutuan orang beriman dapat tetap terpelihara.
Melalui peristiwa tersebut kita dapat melihat bahwa ketika kebenaran Injil dan kasih kristiani diutamakan dalam pemecahan masalah maka akan ada sukacita dan damai dalam persekutuan orang beriman. Dalam situasi demikian Roh Kudus bekerja memulihkan hubungan serta pemahaman yang salah yang dibawa ke dalam tubuh Kristus melalui infiltrasi pengajaran yang tidak benar.
SH: Kis 15:22-34 - Bukti lisan dan tulisan (Sabtu, 23 Juni 2012) Bukti lisan dan tulisan
Jika kita mendirikan suatu organisasi atau lembaga, kita harus memiliki kelengkapan-kelengkapan yang menjadi prasyarat guna m...
Bukti lisan dan tulisan
Jika kita mendirikan suatu organisasi atau lembaga, kita harus memiliki kelengkapan-kelengkapan yang menjadi prasyarat guna memelihara keteraturan organisasi tersebut. Dengan demikian organisasi itu akan berjalan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.
Hal ini juga berlaku dalam pelayanan, baik pelayanan melalui lembaga maupun secara pribadi atau kelompok. Pelayanan pun memerlukan sebuah organisasi yang dikelola secara teratur. Contoh sederhana dapat kita lihat pada bacaan hari ini.
Setelah sidang di Yerusalem, Paulus dan Barnabas berangkat ke Antiokhia guna mengabarkan keputusan sidang tersebut pada jemaat di sana. Disertai pula dengan tim pelayan yang lain yaitu Silas dan Yudas. Hasil sidang pun tidak hanya disampaikan secara lisan melalui kehadiran mereka, tetapi juga secara tertulis, yaitu bukti surat keputusan sidang. Mengapa hal itu diperlukan? Karena tidak semua orang dapat dengan mudah menerima berita secara lisan, tetapi memerlukan juga bukti tertulis, yang bersifat otentik. Bukti tertulis itu dapat menguatkan pernyataan lisan. Mungkin kelihatannya sepele, tetapi merupakan hal yang indah karena ketika jemaat menerima surat itu, mereka dipenuhi dengan sukacita karena isinya yang menghiburkan.
Coba kita renungkan bagaimana pelayanan kita sekarang ini? Lebih menekankan salah satunya, lisan atau tulisan, tentulah tidak bijak karena akan menimbulkan multi tafsir yang dapat memberikan dampak negatif bagi pelayanan, bahkan bisa menghambat perkembangan pelayanan itu sendiri.
Adakah gereja kita atau tempat persekutuan kita memperhatikan hal-hal seperti ini? Ingatlah tidak hanya Paulus dan Barnabas yang mengalaminya, dalam PL ada Nehemia yang kembali ke Yerusalem disertai bukti surat jalan dari raja Artahsasta (Neh. 2:7-8). Maka sudah selayaknyalah kita juga membangun pelayanan Tuhan dengan memperhatikan prinsip-prinsip keteraturan seperti itu agar jemaat Tuhan dapat dilayani dengan cara yang semakin baik dan teratur juga.
SH: Kis 15:22-34 - Perkunjungan (Sabtu, 15 September 2018) Perkunjungan
Visitasi, demikianlah gereja mengistilahkan suatu perkunjungan. Seseorang yang diberikan tugas mengunjungi jemaat akan melihat keadaan k...
Perkunjungan
Visitasi, demikianlah gereja mengistilahkan suatu perkunjungan. Seseorang yang diberikan tugas mengunjungi jemaat akan melihat keadaan kehidupan jemaat secara konkret. Kehadiran visitator (orang yang berkunjung) memiliki peran penting bagi jemaat, yaitu menumbuhkan kekuatan iman bagi jemaat.
Paulus, Barnabas, Yudas, dan Silas menerima mandat dari persidangan para rasul dan penatua di Yerusalem untuk mengunjungi jemaat Antiokhia (22). Yudas dan Silas menerima tugas khusus untuk menyampaikan surat penggembalaan secara lisan dalam rangka menanggapi keresahan jemaat soal ajaran (27). Keresahan itu disebabkan karena jemaat Antiokhia menerima ajaran dari orang-orang yang tidak memiliki otoritas rasuli dalam hal mengajar, sehingga jemaat menjadi bingung dan hatinya goyah (24).
Jemaat Antiokhia mendengarkan penjelasan Yudas dan Silas mengenai isi surat, yaitu berupa nasihat agar mereka menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, darah binatang yang mati dicekik, dan juga percabulan. Dalam nasihat itu, jemaat didorong untuk terus-menerus berbuat baik (29). Dengan penjelasan dua orang utusan itu, jemaat dikuatkan, dihiburkan, dan bersukacita (32). Silas merespons dengan memilih tetap tinggal di Antiokhia untuk mendampingi jemaat (34).
Dalam kehidupan bergereja, saling mengunjungi adalah perbuatan yang baik dan penting. Karena hal itu akan menumbuhkan kekuatan iman dan semangat hidup saudara seiman. Di sinilah, perkunjungan menjadi kekuatan bagi orang percaya dalam bergereja. Contohnya, mendampingi mereka yang sedang dalam pergumulan berat. Mereka memerlukan perhatian dan sapaan kita. Kehadiran kita cukup memberikan penegasan bahwa: "Aku merasakan apa yang engkau alami, saudaraku." Pastinya hal itu memberikan kelegaan dan sukacita. Marilah kita saling mengunjungi!
Doa: Tuhan berilah aku kepekaan untuk dapat menjadi teman bagi sesamaku. [YNB]
Baca Gali Alkitab 2
Khotbah Paulus dilakukan di sinagoge di Pisidia, Antiokhia. Paulus harus melalui perjalanan yang tidak mudah untuk mencapai tempat itu. Pamfilia adalah provinsi kecil, yang terletak di pantai selatan Asia Kecil. Namun, mereka harus melalui hal yang tidak menyenangkan, yaitu mundurnya Yohanes Markus dari perjalanan misi itu.
Apa saja yang Anda baca?
1. Bagaimana rute perjalanan Barnabas dan Paulus setelah meninggalkan Pafos (13-14)? Perhatikan peta yang ada di bagian belakang Alkitab cetak Anda.
2. Bagaimana caranya hingga Paulus mendapat kesempatan untuk berbicara menyampaikan firman Tuhan (15)?
3. Sebutkan tonggak-tonggak penting sejarah keselamatan, yang tertulis dalam PL, seperti yang disampaikan Paulus dalam uraiannya yang begitu panjang (16-23)?
4. Apa peristiwa di dalam PB yang menandai kehadiran Juru Selamat yang telah dijanjikan Allah (24-25)?
5. Bagaimana sikap manusia ketika Juru Selamat telah hadir (29)? Apa yang terjadi kemudian (30-31)? Lalu bagaimana manusia bisa diselamatkan (38-39)?
6. Bagaimana hasil khotbah Paulus (42-45, 49)? Apa yang membuat bangsa-bangsa non-Yahudi bersukacita (48)?
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Bandingkan ayat 15 dengan ayat 5, mengapa mereka menggunakan strategi pemberitaan firman di rumah-rumah ibadat?
2. Mengapa seseorang diselamatkan, setelah ia terlebih dahulu percaya bahwa Yesus adalah Tuhan?
Apa respons Anda?
1. Dari presentasi Paulus tentang Injil, apa yang dapat kita pelajari tentang bagaimana bersaksi?
Pokok Doa:
Doakan agar setiap khotbah yang disuarakan melalui mimbar gereja tidak hambar, tetapi berbicara kuat.
Utley -> Kis 15:22-29
Utley: Kis 15:22-29 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 15:22-2922 Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara me...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 15:22-29
22 Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu. 23 Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. 24 Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. 25 Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, 26 yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. 27 Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu. 28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini: 29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."
Kis 15:22 Kelompok yang diutus ini tujuannya adalah untuk menyatukan (lih. ay. Kis 15:23), bukan untuk mengkonfirmasi ketaatan.
□ "Yudas yang disebut Barsabas" Pemimpin yang setia ini, seperti beberapa orang di PB, tidak kami kenal. Dalam PB Tidak ada tulisan lain tentang dia. Tetapi Allah mengenalnya dengan baik! Mungkin saja orang ini adalah saudara Yusuf Barsabas, yang merupakan salah satu calon untuk menggantikan Yudas Iskariot di Kis 1:23. Jika demikian, mereka berdua putra seorang pria bernama Barsabas.
□ "Silas" Dia, seperti Barnabas, adalah pemimpin jemaat Yerusalem. Dia disebut Silwanus oleh Paulus dan akan menggantikan Barnabas dalam perjalanan misi Paulus yang kedua. Paulus mungkin telah memilih dia sehingga ketika seseorang menuduhnya (1) memberitakan suatu injil yang berbeda dengan Dua Belas rasul atau
□ berada di luar persekutuan dengan gereja pusat, Silas bisa menjawab keprihatinan mereka dan tuduhan- tuduhannya.
Kis 15:23 "Kilikia" Merupakan daerah tempat tinggal Paulus (lih. Kis 22:3).
Kis 15:24 Ayat ini menunjukkan bahwa jemaat di Yerusalem telah sadar bahwa beberapa orang di antara mereka, yang tidak memiliki kewenangan resmi (lih. ay. Kis 15:1), telah (1) bepergian ke gereja-gereja misi dan (2) menuntut penyesuaian dengan hukum Musa (lih. ay. Kis 15:1). Penggunaan kata (anaskeuaz∩) adalah istilah militer yang kuat, hanya digunakan dalam Perjanjian Baru untuk menjarah kota.
- NASB "dengan bulat hati"
- NKJV "sedang berkumpul dengan sehati"
- NRSV, NJB "kami memutuskan dengan sepakat"
- TEV "kami telah bertemu bersama-sama dan semua telah setuju"
Kesatuan di antara orang percaya ini merupakan karakteristik dari kehadiran Roh Kudus (lih. ay. Kis 15:28). Perhatikan ini bukan berarti tidak ada diskusi atau perbedaan pendapat yang kuat, namun setelah menyelesaikan persoalan orang-orang percaya kembali menyatukan rencana!
Kesatuan kesepakatan teologis ini harus diumumkan sampai ke luar wilayah sehingga persoalan dan argumen yang sama tidak akan terjadi secara berulang. Jemaat Yerusalem kini telah membuat standar resmi mengenai isi Injil!
Kis 15:26 Paulus dan Barnabas tidak hanya berbagi kemenangan, tetapi juga kesulitan dalam pekerjaan misi. Kerentanan ini bukanlah perasaan yang hanya lewat begitu saja, tapi sebuah komitmen selama-lamanya (PERFECT ACTIVE PARTICIPLE).
Kis 15:28 "keputusan Roh Kudus dan keputusan kami" Allah hadir dalam pertemuan penting. Dia menyatakan kehendak-Nya melalui diskusi! Roh Kudus adalah pribadi yang menciptakan persatuan. Di sini kedua aspek perjanjian alkitabiah digaris bawahi : aktivitas Allah dan respons manusia yang tepat. Perhatikan itu adalah sebuah kompromi; masing-masing sisi memiliki sesuatu. Kasih karunia-sendiri, Iman-sendiri, Injil sudah ditegaskan, tapi kepekaan orang Yahudi dihormati. Lihat Topik Khusus: Kepribadian Roh Kudus pada 14.26.
□ "ini penting" ini tidak mengacu pada keselamatan individu pribadi, tetapi persekutuan antara orang-orang Yahudi percaya dan Yahudi bukan percaya dalam jemaat-jemaat lokal.
Kis 15:29 Hal ini dimaksudkan agar bangsa-bangsa lain berhenti dari penyembahan berhala masa lalu mereka. Kebebasan dan tanggung jawab orang Kristen sulit untuk diseimbangkan, namun merupakan keharusan (lih. Rom 14:1-5:13; 1Kor 8:1-13; 10:23-28). Penyembahan berhala sebelumnya 'melibatkan ketiga hal tersebut!
Kata "penting" ini tercantum dalam berbagai cara di manuskrip Yunani yang berbeda. Pertanyaan sebenarnya adalah apa yang mereka bicarakan?
- 1. Hal-hal yang dikorbankan untuk berhala mengacu pada daging (lih. 1Kor 8; 10:23-33)
- 2. darah bisa merujuk ke salah satu hal di bawah ini
- 3. daging tidak halal
- 4. pembunuhan berencana
- 5. Binatang yang dicekik mengacu pada cara-cara tidak halal membunuh binatang, menyiratkan bahwa dua hal yang disebutkan sebelumnya juga berhubungan dengan makanan orang Yahudi.
- 6. Percabulan bisa mengacu pada
- 7. partisipasi dalam ritual penyembahan berhala (begitu juga dengan makanan)
- 8. hukum Lewi dalam PL menentang inses(perzinahan dengan saudara kandung, lih. Im 17:10-14)
Semua hal "penting" ini tidak ada hubungannya dengan keselamatan, tetapi persekutuan di dalam jemaat- jemaat campuran dan memperluas kesempatan untuk penginjilan orangp-orang Yahudi.
Lihat topik khusus KEMERDEKAAN ORANG KRISTEN VS. TANGGUNG JAWAB
□ "jika" Ini bukan kalimat CONDITIONAL. The NJB mengatakan "hindari ini, dan engkau akan melakukan apa yang benar."
□ "Sekianlah" ini adalah PERFECT PASSIVE IMPERATIVE yang digunakan sebagai kata penutup umum berisi doa bagi kekuatan dan kesehatan.
TFTWMS: Kis 9:3--26:15 - Konfrontasi Yang Tak Terduga KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik...
KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik sudah kelihatan. Di siang hari para pejalan biasanya berhenti untuk istirahat untuk menghindari sengatan sinar surya tengah hari yang membakar; namun Saulus, yang ingin sekali memulai penggeledahannya yang kejam, mendesak rombongannya untuk maju terus. Lalu, tiba-tiba, dunianya terbalik.
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu [kira-kira tengah hari40], tiba-tiba cahaya [yang amat terang41] memancar dari langit [lebih terang dari matahari42] mengelilingi dia [dan mereka yang pergi bersama (dia)43]. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya [dalam bahasa Ibrani44]: "Saulus, Saulus,45mengapakah engkau menganiaya Aku? [Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.46]" (9:3, 4).
Cahaya yang menyilaukan mata itu tidak memberikan ruang keragu-raguan: Ini merupakan sebuah penglihatan dari sorga! Saulus dapat melihat sesosok Manusia, 47namun sosok itu bukanlah orang yang dapat ia kenali dengan segera. Siapakah Dia, dan mengapa Ia berkata sedang dianiaya? Dengan ketakutan Saulus bertanya, "Siapakah Engkau, Tuhan?" Jawaban datang: "Akulah Yesus [dari Nazaret48] yang kauaniaya itu" (9:5)! Beberapa orang yang menyangkal pelbagai mujizat Alkitab menyatakan bahwa Saulus tidak melihat Tuhan, melainkan terkena serangan penyakit epilepsi atau ayan49pada waktu terjadi badai elektris! (Jika benar begitu, kita harus berdoa supaya semua orang terkena serangan epilepsi pada waktu terjadi badai elektris—jika pengalaman seperti itu akan membuat mereka menjadi pekerja yang penuh semangat bagi Yesus!) Betapa bodohnya pendapat ini! Siapa saja yang membaca surat-surat Paulus pasti akan terkesan dengan fakta bahwa ia adalah orang pandai yang tidak suka berkhayal. Ia dapat mengenali perbedaan antara penderitaan jasmani dengan lawatan sorgawi! Selain itu, semua orang yang berpergian bersama dia ikut rebah juga ke tanah. Apakah mereka semua terserang epilepsi secara serempak? Lebih dari itu, Dr. Lukas, yang kenal baik dengan gejala-gejala epilepsi, telah mengatakan yang sebenarnya: Tuhan yang bangkit telah menampakkan diri kepada Saulus dan berkata, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu"!50
Bayangkanlah pelbagai pemikiran yang membanjiri benak Saulus pada saat pengumuman yang mengejutkan itu: Para pengikut Yesus mengumumkan bahwa Yesus tidak mati melainkan hidup—dan mereka memang benar! Mereka menegaskan bahwa Yesus adalah ilahi—dan Ia memang ilahi! Mereka bersikeras bahwa Yesus adalah Kristus—dan Ia jelas Kristus! Mereka memang benar, dan ia salah— benar-benar salah! Yang ia lakukan selama ini bukanlah berjuang untuk Allah yang ia kasihi, tetapi menentang Allah itu! Meskipun penganiayaan Saulus ditujukan kepada para pengikut Yesus, namun tamu sorgawi itu mengungkapkan bahwa ketika Saulus menganiaya murid-murid Kristus, dalam kenyataannya ia telah menganiaya Dia!51Ketika ia menangkapi umat Kristen, ia menangkap juga Yesus! Ketika ia menyiksa umat Kristen, ia menyiksa juga Kristus! Ketika ia membunuhi umat Kristen, ia membunuh juga Anak Allah!52
Ia pernah menyombongkan diri sebagai orang yang "tanpa cacat" "tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat" (Filipi 3:6); sekarang ia menganggap dirinya sebagai "kepala" segala orang berdosa (1Timotius 1:15; KJV)! Dengan gemetar ia bertanya, "Apakah yang harus kuperbuat?" (22:10). Apakah masih ada harapan?
TFTWMS: Kis 9:6--26:18 - Tantangan Yang Luar Biasa TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untu...
TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untuk berhenti gemetar ketakutan di tanah:
Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi53tentang segala sesuatu yang telah kaulihat54dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu55nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain.56Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan (26:16-18).57
Tidak ada tantangan yang lebih besar daripada ini pernah diberikan! Para pakar berdebat tentang mengapa Yesus menampakkan diri kepada Saulus, namun Tuhan sendiri telah memberikan alasan-Nya: "[Untuk tujuan ini," NASB] kata Dia kepada Saulus, "Aku menampakkan diri kepadamu" (ay. 16; huruf miring oleh saya). Tujuan itu dapat dibagi ke dalam tiga bagian.58
Pertama, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai seorang saksi — "untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi" (ay. 16). Salah satu kualifikasi seorang rasul adalah harus menjadi saksi Kebangkitan (1:21, 22). Belakangan ketika Paulus membuat daftar pelbagai penampakan Kristus, ia berkata, "Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul" (1Korintus 15:8, 9). "Bukankah aku rasul?" tulis dia kepada jemaat yang sama. "Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita?" (1Korintus 9:1).
Kedua, Yesus menampakan diri kepada Saulus untuk mengkualifikasikan dia sebagai seorang saksi bagi bangsa-bangsa lain—Yesus berbicara tentang "bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau" (26:17). Paulus telah dijuluki sebagai "rasul untuk dunia," namun pelayanan khusus dia adalah untuk bangsa-bangsa non-Yahudi. Hal ini untuk pertama kalinya dinyatakan secara gamblang bahwa bangsa non-Yahudi disertakan dalam rencana induk Tuhan. Anda dan saya tahu bahwa bangsa non-Yahudi ikut disertakan dalam tantangan Yesus untuk menjadi "saksi ... sampai ke ujung bumi" (1:8). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam pernyataan Petrus bahwa "janji itu ... bagi orang yang masih jauh" (2:39). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam janji yang diberikan kepada Abraham, yang dikutip oleh Petrus dalam 3:25: "Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati." Bagaimanapun, bangsa non-Yahudi baru secara khusus disebut setelah Tuhan menampakkan diri kepada Saulus. Bagi kita yang non-Yahudi, peristiwa itu merupakan saat yang patut dirayakan! Ketiga, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai saksi bagi bangsa non-Yahudi "untuk membuka mata mereka" (26:18). Ayat 18 merupakan pernyataan yang paling agung di dalam Kitab Suci berkenaan dengan tugas memenangkan jiwa. Sebagai pemenang jiwa, tugas kita ada lima buah: [1] membuka mata [orang berdosa] [2] supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang [3] dan dari kekuasaan Iblis kepada Allah [4] supaya mereka boleh memperoleh pengampunan dosa [5] dan mendapat bagian di antara mereka yang telah dikuduskan dengan iman kepada [Yesus] (26:18).
Tujuan Yesus menampakkan diri kepada Saulus adalah untuk mengualifikasikan dia sebagai rasul bagi bangsa non-Yahudi! Benar, penampakan Yesus memang membuahkan iman di dalam hati Saulus dan memelopori proses perubahan hidup, 59namun Yesus mengatakan bahwa tujuan khusus penampakan-Nya kepada Saulus bukanlah untuk menyelamatkan dia, melainkan untuk mengirim dia sebagai seorang saksi kepada bangsa non-Yahudi. Saulus (Paulus) belakangan menulis dalam Roma 11:13, "Aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi" (TB; huruf miring oleh saya; lihat juga Galatia 2:6-9).
Apakah Saulus memahami semuanya itu ketika Yesus menampakkan diri? Saya meragukannya. Yang paling penting di dalam pikirannya sudah tentu terdapat fakta bahwa Yesus benar-benar Mesias—dan ia telah melawan Anak Allah! "Apakah yang harus kuperbuat?" adalah pertanyaan yang sangat penting bagi dia. Yesus menyimpulkan, "Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus60 kauperbuat" (9:6).
Ketika semua itu sedang berlangsung, "Termangu-mangulah teman-temannya [Saulus] seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun"61(9:7). Mereka "melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar" (22:9). 62Orang-orang itu adalah saksi-saksi berharga bahwa sesuatu yang luar biasa di jalan memang benar-benar telah terjadi.
Lalu "Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa [karena silaunya cahaya63]; mereka [teman-teman seperjalanannya] harus menuntun dia masuk ke Damsyik" (9:8). Saulus berharap untuk menyapu isi Damsyik dengan pamer kekuatan sebagai agen penuntut balas Allah; sebaliknya ia malahan dituntun masuk ke dalam kota itu sebagai pendosa yang berdukacita, selemah pengemis buta.
Dengan terseok-seok Saulus dituntun menuju salah satu jalan utama di Damsyik yang bernama jalan Lurus,64hingga rombongan itu tiba di sebuah rumah milik orang bernama Yudas. 65Ia dibimbing ke ruang tamu dan ditinggal sendirian. Air mata membasahi pipinya,66ia berlutut dan mulai berdoa.67"Tiga hari68lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum"69(9:9).
Suasananya adalah suasana seorang pria yang dikuasai oleh rasa penyesalan yang amat dalam. Saulus sekarang percaya kepada Kristus, ia sangat menyesal, dan bahkan mengakui Yesus sebagai "Tuhan,"70namun kesalahan akan dosa tetap menggerogoti jiwanya. Ia telah memperoleh suatu penglihatan, namun ia masih memerlukan suatu kunjungan—seseorang yang akan memberitahu dia71apa yang ia "harus perbuat" (9:6; huruf miring oleh saya).
TFTWMS: Kis 9:18--26:19 - Mualaf Yang Tidak Ragu-ragu MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa se...
MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa selama ini ia salah.32Bahkan lebih berat lagi melakukan apa yang Ananias perintahkan. Baptisan itu sendiri tidaklah berat. Saulus sudah kenal baik dengan upacara penyucian dan pembenaman dalam air. Bagian yang sulit adalah "menyeru nama" Yesus. "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Artinya Saulus mengakui Yesus sebagai Tuhan, bahwa ia dibaptis oleh otoritas-Nya, dan ia menyerahkan sisa hidupnya kepada Dia ! Artinya Saulus menjauhi segala hal yang dekat dengannya dan yang ia sayangi: keluarga, teman-teman, ketenaran, dan keberuntungan.
Meskipun keputusan itu berat, ketika Ananias memberitahu Saulus apa yang ia "harus perbuat," ia tidak ragu-ragu. Belakangan ia memberitahu raja Agripa, "Kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat" (26:19). Seketika itu juga, "Ia bangun lalu dibaptis" (9:18). Tempat Saulus dibaptis tidak disebutkan, namun ada sungai Abana yang melintasi kota itu, dan sungai Parpar juga tidak jauh dari situ.33
Perbuatan sudah dilaksanakan; tidak ada jalan mundur bagi Saulus. Belakangan ia menulis, Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus (Filipi 3:7, 8).
Ketika Saulus dibaptis, dosa-dosanya disucikan dalam darah Kristus. Ia menerima karunia Roh Kudus (2:38), menggenapi perkataan Ananias bahwa ia akan "dipenuhi oleh Roh Kudus."34Ia juga ditambahkan oleh Tuhan ke dalam gereja yang sudah ia upayakan untuk dihancurkan (2:41, 47). Saulus memiliki hidup baru dalam Kristus! Belakangan ia mengatakan bahwa ia telah menguburkan masa lalunya dalam kuburan air baptisan:
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru ... Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan [bersama Dia], supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, .... (Roma 6:3-6; huruf miring oleh saya). Dengan hati yang bersukacita, untuk pertama kalinya dalam hari-hari itu Saulus "makan, [dan] pulihlah kekuatannya" (9:19a).
Kita mungkin ingin bertanya, "Mengapa Saulus?" Dari seluruh manusia di dunia, mengapa Tuhan memilih Saulus, seorang pembunuh masal, untuk menjadi rasul bagi bangsa non-Yahudi? Ia tentunya bisa memilih dari banyak orang Kristen yang hebat, seperti Barnabas. Jika Tuhan ingin memanggil seorang non-Kristen, ada banyak orang Yahudi yang takut akan Allah yang tidak punya kesalahan seperti kekejaman Saulus itu. Mengapa Saulus?
Karena kita tidak memiliki pikiran Tuhan (Yesaya 55:8, 9), kita tidak dapat menjawab pertanyaan itu dengan pasti —namun kita dapat membuat pelbagai dugaan yang cerdas. Salah satu faktor tentunya adalah keunikan kualitas Saulus—intelektualnya, semangatnya, tenaganya. Jika semuanya itu dialirkan ke arah yang benar, betapa hebat perbuatannya itu! Ia juga kemungkinan dipilih karena, setelah menghabiskan awal hidupnya di Tarsus, ia akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara berpikir bangsa non-Yahudi dibandingkan dengan siapa saja yang dibesarkan di Palestina. Ia adalah orang yang tepat untuk tugas tersebut.
Adalah mungkin bahwa faktor-faktor lainnya ikut terlibat juga dalam pemilihan Tuhan itu. Sebagai contoh, Saulus punya keyakinan bahwa tidak ada kompromi antara Yudaisme dan agama Kristen, keyakinan yang telah mendorong dia untuk berusaha menghancurkan agama Kristen.35Ketika ia menjadi orang Kristen, ia mempertahankan keyakinan tersebut. Surat-suratnya dipenuhi dengan kebenaran bahwa agama Kristen tidak dapat dikompromikan! Satu faktor lain yang memungkinkan bisa juga disebutkan di sini, satu faktor yang disiratkan oleh Yesus dalam kata-kata ini: "Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih" (Lukas 7:47). (Ini menyiratkan, "Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih.") Ketika Kristus menampakkan diri kepada Saulus di jalan itu, tiba-tiba Saulus sadar akan besarnya dosa dia. Ia sudah bersalah karena menghujat dan tidak layak menerima apa-apa selain kematian! Kesediaan Tuhan untuk mengampuni dia telah memenuhi dirinya dengan rasa kagum selama hidupnya. Ia menulis tentang "Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Galatia 2:20; huruf miring oleh saya). Ia berkata, Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku— aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, ... Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa (1Timotius 1:12, 13, 15)! Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih dan menghabiskan sisa hidupnya dengan menyebarkan iman yang pernah ia coba hancurkan!
TFTWMS: Kis 9:20--26:20 - Belajar Bicara BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. ...
BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. Betapa senangnya kita saat mereka mengucapkan kata-kata pertama mereka! Ketika saya melihat betapa cepatnya Saulus mulai "bicara," saya teringat kepada anak sulung kami, Cynthia. Saat masih kecil sekali, Cindy akan berusaha meniru kata apa saja yang kami ucapkan ("hippopotamus," "rhinoceros," apa saja). Ia gemar bicara banyak sehingga kadang-kadang kami pikir kami perlu "menjelaskan" kepada para kenalan baru kami. "Ulahnya itu tidak dibuat-buat," kata kami. "Lagi pula, ayahnya seorang pengkhotbah, dan ibunya memang perempuan." Ketika Saulus "dilahirkan kembali," ketika itu juga ia mulai bicara—dalam kalimat lengkap—tentang Yesus.
Kita tidak tahu pada hari apa dalam minggu itu ia dibaptis, namun pada hari Sabat berikutnya ia telah hadir dalam sinagoga: "Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah" (9:20). Ketika Saulus muncul dalam sinagoga, orang-orang yang hadir pasti bergairah tetapi tidak terkejut.20Adalah suatu kehormatan dikunjungi oleh seorang sarjana Yahudi yang terkenal dan fanatik. Ketika tiba waktu untuk pelajaran, pengurus sinagoga itu mungkin berpaling kepada Saulus dan berkata, "Saudara, jikalau saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!" (Lihat 13:15.) Para pendengar itu tentunya mengharapkan ceramah yang berapi-api tentang bagaimana orang Kristen sedang menghancurkan kemurnian agama Yahudi. Kenyataannya, mereka diceramahi tentang Yesus sebagai Anak Allah! Untuk pertama kalinya Yesus diberitakan sebagai "Anak Allah" dalam kitab Kisah.21Yesus telah menampakkan diri sebagai Anak Allah kepada Saulus di jalan menuju Damsyik,22dan Saulus ingin semua orang mengetahui kebenaran agung itu. Istilah "Anak Allah" menjadi tema pokok dalam tulisan rasul Paulus.23
Orang-orang yang hadir itu terkejut dengan isi berita itu, namun mereka lebih terkejut lagi dengan si pemberita-nya. Kita baca, "Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: ‘Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?’" (9:21).
Sejalan dengan berlalunya waktu, Saulus tetap dengan "keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus" (9:27). "Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias" (9:22). Kata "membuktikan" diterjemahkan dari kata gabungan Yunani yang secara harfiah berarti "membawa bersama-sama, menyatukan, menjahit bersama-sama." Paulus mengutip beberapa acuan Perjanjian Lama tentang Mesias dan kemudian meletakkannya di sebelah pelbagai fakta kehidupan Yesus.24
Kedua sumber yang "dijahit bersama-sama" itu memberikan bukti yang sangat kuat bahwa Yesus adalah Mesias! Yang Saulus lakukan bukan hanya menyatakan Yesus adalah Mesias. Ia memberitahu sesamanya orang Yahudi bahwa mereka, sebagaimana dirinya, perlu merubah kesetiaan mereka! Ia menyatakan "kepada orang-orang Yahudi di Damsyik ... bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan" (26:20; huruf miring oleh saya).
Masa awal Saulus di Damsyik membentuk pola pelayanannya. Ketika ia pergi ke Yerusalem, ia bicara "dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan. Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani [di dalam sinagoga mereka25]" (9:28, 29). Kemana saja rasul itu meneruskan perjalanan, kebiasaan dia adalah selalu pergi dulu ke sinagoga26—dan beritanya adalah selalu "Yesus ... adalah Anak Allah" (9:20; lihat 1Korintus 2:2; Galatia 6:14).
Teladan Saulus ini patut ditiru oleh setiap orang Kristen baru. Pertama, kita melihat bahwa ia mulai bicara seketika itu juga. Faktanya, mereka tidak dapat membungkam dia! Kedua, ia mulai bicara dimana saja ia berada. Sering kali yang paling sulit adalah berbicara kepada orang-orang yang telah mengenal kita sebelum kita menjadi orang Kristen, tetapi Saulus justru memulainya dari orang-orang yang telah mengenal dia dengan sangat baik. Ketiga, ia mengatakan apa yang ia ketahui. Mungkin ia diilhami ketika mulai memberitakan; mungkin juga tidak.27Apakah benar atau tidak, ia tetap memiliki kisah untuk diberitakan! Keempat, pokok dari cerita Saulus adalah selalu Yesus Kristus dan apa yang Yesus telah perbuat bagi dia!
Marilah kita membuat pelbagai penerapan sebagai berikut: (1) Setiap orang Kristen baru perlu mulai segera memberitahu orang lain tentang Yesus. "Murid pendiam tidak cocok dengan istilah murid."28(2) Setiap orang Kristen baru, "dimana saja berada" perlu mulai memberitahu orang lain tentang Yesus. Orang-orang yang mengenal dia dengan baik mungkin akan sama terkejutnya seperti orang-orang Yahudi ketika Saulus mulai memberitakan Yesus! (Band. 1Petrus 4:4.) (3) Setiap orang Kristen baru perlu memberitahukan apa yang ia ketahui. Ia mungkin tidak tahu banyak, tetapi ia tahu apa yang ia percayai dan apa yang ia lakukan untuk menjadi orang Kristen. Awalnya, ia dapat memberitahukan hal itu—lalu belakangan ia dapat belajar lebih banyak lagi. (4) Setiap orang Kristen baru perlu tetap menempatkan Yesus pada pokok pemberitaannya.
Kita sering berharap terlalu sedikit dari orang-orang Kristen baru—namun kita lalu terkejut ketika hidup mereka sesuai dengan apa yang kita harapan. Tidakkah kita berharap terlalu banyak dari anak-anak yang masih bayi itu? Kita mengharapkan mereka bertumbuh, belajar jalan dan bicara—dan kita berusaha semampu kita untuk mendorong mereka berkembang. Marilah kita juga mendorong orang-orang Kristen baru, dengan cara apa saja semampu kita, untuk segera mulai mengungkapkan hidup baru mereka dalam Yesus.
TFTWMS: Kis 9:29--22:21 - Rintangan Kedegilan RINTANGAN KEDEGILAN (Kis 9:29, 30; 22:17-21)
Ketika Saulus memberitakan injil di Yerusalem, salah satu tempat pertama yang ia kunjungi adalah sinagog...
RINTANGAN KEDEGILAN (Kis 9:29, 30; 22:17-21)
Ketika Saulus memberitakan injil di Yerusalem, salah satu tempat pertama yang ia kunjungi adalah sinagoga Helenistik27tempat Stefanus pernah memberitakan injil.28
Ia punya urusan yang belum selesai di situ: "Ia juga berbicara dan bersoal jawab29dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani" (Kisah 9:29a). Dalam kitab Kisah, kata Yunani yang diterjemahkan "bersoal jawab" hanya ditemukan satu kali di tempat lainnya, yaitu dalam Kisah 6, dimana kita membaca orang-orang Yahudi berbahasa Yunani itu "bersoal jawab dengan Stefanus" (6:9; huruf miring oleh saya). Saulus datang kembali untuk menyelesaikan pekerjaan yang dimulai oleh Stefanus.
Sinagoga Helenistik adalah tempat yang paling berbahaya bagi Saulus. Sewaktu orang-orang Yahudi Helenistik itu tidak mampu menjawab Stefanus, mereka membenci dia dan membunuh dia. Kebencian mereka terhadap Saulus bahkan lebih sengit lagi, sebab dalam benak mereka Saulus adalah orang murtad dan pengkhianat, orang yang telah mencampakkan agama dan mengkhianati mereka!30Oleh sebab itu kita tidak terkejut saat membaca, "Tetapi mereka itu berusaha membunuh dia" (9:29b)! Saulus perlu waktu tiga tahun di Damsyik dan tanah Arab untuk membuat orang-orang itu begitu marah sehingga ingin membunuh dia. Tetapi di Yerusalem ia hanya perlu waktu dua minggu (Galatia 1:18). Sekali lagi, dalam penyediaan Allah, rencana jahat itu tersingkap, dan sekali lagi dalam penyediaan Allah, Saulus memiliki teman-teman Kristen yang menyelamatkan dia. Kita baca, "Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus" (9:30). Kaisarea merupakan pelabuhan utama di Palestina, sekitar 112 kilometer barat laut Yerusalem.31 Sedangkan Tarsus adalah kampung halaman Saulus.32 Kisah 22 memberi kita rincian tentang keberangkatan dia dari Yerusalem yang tidak terdapat dalam Kisah 9.33 Dalam Kisah 22 Paulus menekankan bahwa ketika orang-orang Yahudi Helenistik itu ingin membunuh dia, jika ia diberi pilihan, ia memilih untuk tetap tinggal di Yerusalem.
Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah,34rohku diliputi oleh kuasa ilahi.35Aku melihat Dia, yang berkata kepadaku: Lekaslah, segeralah tinggalkan Yerusalem, sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang Aku. Jawabku: Tuhan, mereka tahu, bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain dan yang memasukkan mereka yang percaya kepada-Mu ke dalam penjara dan menyesah mereka. Dan ketika darah Stefanus, saksi-Mu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya. Tetapi kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain" (22:17-21).
Untuk pertama dan terakhir kalinya, Saulus berdebat dengan Tuhan. Pada intinya ia berkata "Aku rasa aku dapat meyakinkan mereka!"—dengan implikasi tambahan "Dan kalaupun aku tidak dapat, aku rela mati seperti Stefanus!"36Secara tidak langsung Tuhan menjawab, "Aku tidak siap bagi kematianmu! Tujuanmu paling akhir— memberitakan injil kepada bangsa non-Yahudi—masih menunggu di depan. Di sini engkau tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Tinggalkan kota ini, dan cepat kerjakan!" Saulus berhenti mendebat dan mulai mematuhi. Ia menyingkirkan rintangan kedegilan dengan ketundukan.
Sedikit nasihat paling penting yang dapat saya berikan kepada orang Kristen baru mana saja adalah ini: Belajarlah mempercayai Tuhan dan bersandarlah kepada hikmat-Nya! Jika Allah memberitahu Anda untuk melakukan sesuatu dalam firman-Nya, Ia adalah benar—baik Anda mengerti atau tidak mengerti alasan bagi perintah-Nya itu. Belajarlah mentaati Dia tanpa bertanya—dan bersandarlah dalam jaminan bahwa Ia akan memberkati Anda!
TFTWMS: Kis 15:22-31 - Penghiburan Penghiburan (Kis 15:22-31)
Rekomendasi Yakobus diterima oleh "rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat" (ay. 22), dan mereka...
Penghiburan (Kis 15:22-31)
Rekomendasi Yakobus diterima oleh "rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat" (ay. 22), dan mereka mengirim sepucuk surat kepada gereja di Antiokhia. 36Surat itu mengatakan bahwa orang-orang yang datang dari Yerusalem yang telah menyusahkan mereka bukanlah wakil mereka (ay. 24). Surat itu juga menegaskan bahwa Allah tidak mensyaratkan bangsa-bangsa non-Yahudi untuk disunat atau melaksanakan hukum Musa (ay. 28, 29).37Ketika isi surat itu dibacakan di hadapan jemaat di Antiokhia, orang-orang Kristen non-Yahudi itu "bersukacita karena isinya yang menghiburkan" (ay. 31). Orang-orang Yahudi penyumbat pintu iman itu telah dikalahkan; pintu iman Allah bagi bangsa-bangsa non-Yahudi tetap terbuka!
PARA PENYUMBAT PINTU IMAN DI HARI INI
Sidang di Yerusalem itu tidak menuntaskan permasalahan itu untuk sepanjang zaman. Tidak lama kemudian munculah para penyumbat pintu iman yang sama (atau para sepupu rohani mereka) yang menjelajah kemana-mana, memberitahu bangsa-bangsa non-Yahudi bahwa mereka harus disunat dan melaksanakan Taurat. Banyak dari surat-surat Paulus yang mula-mula— khususnya Galatia dan Roma—secara luas menangani masalah ini. Sayangnya, keturunan rohani dari para penyumbat pintu iman ini telah berlipat ganda dan terus ada bersama kita di zaman kini.
Penyumbat Pintu Iman: Melaksanakan Taurat
Sebagai contoh, pada zaman kini kita masih menemukan orang-orang yang mengajarkan umat Kristen perlu melaksanakan seluruh atau sebagian isi Perjanjian Lama. Satu kelompok keagamaan bersandar kepada Perjanjian Lama untuk menemukan otoritas bagi tempat-tempat sucinya, keimaman yang terpisah, pembakaran dupa, dan penyalaan lilin. Kelompok lainnya bersandar kepada Keluaran 20 untuk mengajarkan bahwa hari ibadah khusus umat Kristen adalah hari ketujuh (Sabtu), bukan hari pertama (Minggu) dari minggu itu. Pelbagai organisasi keagamaan banyak yang mendasarkan ibadah ritual mereka, termasuk pemakaian peralatan musik dan paduan suara, pada tata cara Perjanjian Lama. Beberapa orang bahkan memakai Taurat untuk membenarkan praktik mereka beristeri banyak.
Bagi beberapa orang dari kita sulit memahami bagaimana para guru Yudaisme dalam Kisah 15—dan para pengikat Taurat di zaman kini—bisa membuat kesalahan yang sangat mendasar. Beberapa dari kita sejak kanak-kanak telah melihat bagan sederhana yang menunjukkan bahwa Perjanjian Lama itu sudah dipakukan pada kayu salib (Kolose 2:14, 16) dan Perjanjian Baru dari Yesus mulai berlaku ketika Ia mati (Ibrani 9:16, 17). Adakah yang lebih mudah untuk dipahami?
Perjanjian Lama Kolose 2:14, 16 --> salib <-- Perjanjian Baru Ibrani 9:16
Mengenai para guru Yudaisme dalam Kisah 15, haruslah kita ingat bahwa pada waktu itu kitab Galatia dan Roma belum ditulis—dan orang-orang Kristen Yahudi itu sedang dalam masa transisi mengenai pemahaman mereka terhadap kedudukan Taurat. Pada sisi lainnya, ketika kita mempertimbangkan para pengikat Taurat di zaman kini, yang dapat kita katakan hanyalah bahwa mereka perlu mengkaji dengan hati-hati surat-surat Paulus itu. Dalam suratnya kepada jemaat Galatia, Paulus menekankan bahwa Taurat telah melaksanakan tujuannya dan kita tidak lagi di bawah kuasanya (Galatia 3:16, 19, 24, 25). Dalam Roma, Paulus menekankan bahwa " tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat" (Roma 3:20; huruf miring oleh saya), dan dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, dengan singkat ia berkata, "Karena kasih karunia kamu diselamatkan" (Efesus 2:8; huruf miring oleh saya).
Penyumbat Pintu Iman: Mengikatkan Tradisi
Orang-orang yang berusaha mengikatkan hukum Musa bukanlah satu-satunya orang yang berusaha untuk menyumbat pintu kebebasan rohani kita. Penyebutan kelompok Farisi dalam Kisah 15 mengingatkan kita bahwa kelompok Farisi ini memiliki pelbagai tradisi buatan manusia yang mereka anggap sama mengikatnya seperti Kitab Suci. Yesus pernah berbicara tentang pelbagai pengajaran kaum Farisi sewaktu Ia berkata, "Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang ...." (Matius 23:4).
Tradisi itu sendiri tidak dengan sendirinya harus jelek. Banyak dari kita memiliki tradisi keluarga yang menjadikan keluarga kita kuat. Dalam gereja Tuhan, cara bekerja dan beribadah tradisional dapat dipakai sejauh cara-cara itu tidak melanggar Kitab Suci. Bagaimanapun, bila kita menyamakan tradisi kita dengan Kitab Suci dan berusaha mengikatkan pelbagai tradisi kita itu ke atas orang lain, maka kita akan disalahkan oleh perkataan Yesus dalam Matius 15:9: "Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."38
Dunia keagamaan zaman kini penuh dengan pelbagai kredo buatan manusia, masing-masing kredo itu mengikat lapisan masyarakat. Beberapa orang begitu menyukainya. Mereka merasa aman dalam membiarkan orang lain memberitahu mereka apa yang harus dilakukan dan dipikirkan. Ada yang mengatakan, "Ada sejenis rasa aman dalam perbudakan."39Bagaimanapun, saya berdoa semo-ga tidak satu pun dari kita yang akan menukar kebebasan kita dalam Kristus dengan belenggu dogma-dogma buatan manusia. Paulus menulis, "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan" (Galatia 5:1).
Sebuah kata peringatan khusus perlu diberikan di dalam pelbagai wilayah dunia yang baru saja terbuka bagi injil (lihat 20:28-31). Pengalaman dalam medan misi telah mengajarkan saya bahwa sekali gereja Tuhan berdiri di suatu wilayah baru dan berkembang pesat, maka hal itu tidak akan berlangsung lama sampai orang-orang datang "menyelundup ke dalam untuk menghadang kebebasan kita yang kita [orang-orang Kristen baru] miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan jalan itu mereka dapat memperhambakan kita" (Galatia 2:4). Dalam Kisah 15 mereka yang datang ke Antiokhia memperoleh kepercayaan sebab mereka datang dari Yerusalem. Kini, beberapa orang beranggapan bahwa penginjil mana saja yang datang dari Amerika pasti benar secara doktrin (2Timotius 4:3), namun sayangnya tidak selalu begitu. Waspadalah terhadap siapa saja yang berusaha mengikatkan gereja dengan pelbagai keputusan dan peraturan yang bersumber pada imaginasi mereka yang rapuh dan tidak bersumber pada Allah.40Dalam banyak bidang kehidupan Kristiani, kita bebas memakai penilaian terbaik kita41sejauh kita dapat melakukannya tanpa melanggar ajaran dasar Alkitab. Jangan izinkan siapa saja menyumbat pintu kebebasan ini!
Penyumbat Pintu Iman: Meninggikan Perbuatan
Kita tidak dapat mengakhiri tanpa menyinggung satu jenis penyumbat pintu iman tambahan: penyumbat pintu keselamatan melalui perbuatan. Dalam beberapa hal, ini merupakan penyumbat pintu iman yang paling halus dari kesemuanya; tidak seperti mereka yang telah disinggung sebelumnya, (1) ia menekankan bahwa kita berada di bawah Perjanjian Baru, bukan Lama; (2) ia mencela tradisi manusia; (3) ia mengajarkan perintah Allah sebagaimana terdapat dalam Perjanjian Baru, tanpa penambahan atau pengurangan. Semuanya ini kita hargai—jadi dimana bahayanya? Bahayanya terletak pada kenyataan bahwa penyumbat pintu iman ini menekankan ketaatan manusia sampai-sampai melenyapkan kasih karunia Allah. Ia menggantikan pelbagai perintah Perjanji-an Lama dengan Perjanjian Baru dan menyatakan bahwa kita akan diselamatkan melalui pelaksanaan secara sempurna semua yang Allah telah perintahkan dalam Perjanjian Baru. Posisi ini salah berdasarkan beberapa alasan.
Yang terutama, posisi itu salah sebab Alkitab tidak mengajarkannya. Di dalam khotbahnya dalam Kisah 15, Petrus menekankan bahwa kita semua "diselamatkan oleh kasih karunia Tuhan Yesus" (ay. 11). Ini menyiratkan bahwa bangsa-bangsa non-Yahudi tidak diselamatkan oleh karena melaksanakan hukum Musa. Hal itu juga menyiratkan bahwa manusia tidak dapat diselamatkan dengan melaksanakan Hukum secara umum. Paulus menekankan kebenaran ini dalam Efesus 2:8, 9: "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri." Ini tidak meniadakan perlunya mentaati Allah (Matius 7:21-23; Ibrani 5:8, 9), tetapi hal itu memang meniadakan adanya kemungkinan bagi siapa saja dari kita untuk memperoleh sendiri keselamatannya. Terlepas berapa banyak yang kita perbuat, kita tidak akan pernah dapat membuat Allah berhutang kepada kita (Lukas 17:10). "Keselamatan merupakan masalah penebusan dosa, bukan pencapaian."
Petrus mengatakan bahwa posisi keselamatan melalui perbuatan adalah salah sebab posisi itu meletakkan "pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri" (Kisah 15:10). Bahkan sebagaimana setiap orang Israel yang jujur harus mengakui kemustahilan pelaksanaan hukum Musa secara sempurna, maka setiap orang Kristen yang jujur juga harus mengakui kemustahilan pelaksanaan perintah Kristus secara sempurna.42Bahkan ketika kita melakukan yang terbaik, kita akan selalu gagal (Roma 3:23; 7:15). Jika kita percaya bahwa Allah tidak akan menyelamatkan kita kecuali kita mentaati setiap perintah-Nya secara sempurna, maka sebaik-baiknya kita akan merasa frustasi dan seburuk-buruknya kita akan merasa hancur. Orang yang menganut doktrin ini pasti selalu terbebani oleh beban kesalahan. "Aku, manusia celaka!" jeritnya, "Siapakah yang akan melepaskan aku ....?" (Roma 7:24). Betapa leganya menyadari, seperti tersirat dalam khotbah Petrus, bahwa Allah tidak mencari kesempurnaan di dalam hidup kita tetapi mencari iman di dalam hati kita (Kisah 15:8, 9)!
Jenis iman yang Allah cari adalah yang ingin melakukan kehendak Allah di atas segala-galanya (Galatia 5:6; Roma 1:5; Yakobus 2:26). Orang yang berpikiran, "Aku tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri; Aku diselamatkan oleh kasih karunia Allah; oleh sebab itu, aku tidak perlu mentaati Allah," adalah orang yang tidak memiliki iman yang menyelamatkan; hatinya itu tidak benar di hadapan Allah. Keselamatan oleh kasih karunia tidak melenyapkan perlunya ketaatan; namun memang membebaskan kita dari rasa takut terhadap perbudakan yang mengharapkan kemustahilan dari kita—yaitu, kehidupan tanpa dosa.
Siapa saja yang menyatakan bahwa saya harus hidup sempurna agar diselamatkan telah menyumbat pintu keselamatan itu di depan muka saya; karena meskipun saya sudah semampunya melakukan yang terbaik, saya tetaplah seorang pendosa. Marilah kita bersyukur kepada Allah karena telah membebaskan kita dari para penyumbat pintu keselamatan melalui perbuatan!
TFTWMS: Kis 15:22-29 - Melakukan Secara Pribadi MELAKUKAN SECARA PRIBADI (Kis 15:22-29)
Setelah menetapkan untuk mengirim surat, "maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat it...
MELAKUKAN SECARA PRIBADI (Kis 15:22-29)
Setelah menetapkan untuk mengirim surat, "maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu" memilih "dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas" (ay. 22a). Kita bisa melihat hikmat di dalam keputusan itu. Seandainya Paulus dan Barnabas kembali sendirian dengan sepucuk surat, orang-orang yang ragu-ragu mungkin akan mengatakan bahwa surat itu ditulis oleh mereka sendiri. Mengutus perwakilan akan melenyapkan kemungkinan itu. Dua orang dipilih untuk membawa surat itu: "Yudas yang disebut Barsabas18dan Silas. 19Keduanya adalah orang terpandang20di antara saudara-saudara itu" (ay. 22b) yang juga sebagai nabi (ay. 32). Surat itu menjelaskan mengapa orang-orang itu diutus:
"Kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu" (ay. 27). Yudas dan Silas dapat menegaskan bahwa surat itu adalah asli dan mereka juga dapat menjawab pelbagai pertanyaan yang dimiliki orang-orang di situ.
Simaklah bahwa surat itu adalah terilham. Hampir di akhir surat itu, kita menemukan perkataan ini: "Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban ...." (ay. 28; huruf miring oleh saya). Ini merupakan surat terilham pertama yang diketahui. Ini juga merupakan bukti lain bahwa sidang di Yerusalem itu tidak seperti pelbagai konsili dan konferensi denominasi di zaman kini: Sidang-sidang ini tidak dapat dan tidak menghasilkan dokumen yang diilhami Roh Kudus. Sebagai contoh kepekaan, surat itu dibuka dengan salam yang umum di zaman itu: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain" (ay. 23). Antiokhia, tempat kontroversi itu bermula, merupakan ibu kota dari gabungan propinsi Siria dan Kilikia.21Garisbawailah perkataan "saudara-saudara"; Pengakuan pertama umat Kristen di Yerusalem atas hubungan kekeluargaan dengan umat Kristen di Antiokhia.
Surat itu selanjutnya menekankan bahwa orang-orang yang telah datang ke Antiokhia itu tidaklah mewakili gereja Yerusalem dan menyesalkan timbulnya persoalan yang disebabkan oleh mereka:
Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan22hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus23yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu (ay. 24-27).
Kehormatan yang tinggi yang ditujukan kepada pribadi dan pekerjaan Paulus dan Barnabas akan menjadi catatan yang memberi rasa damai kepada gereja di Antiokhia. Surat itu diakhiri dengan pelbagai larangan yang Yakobus anjurkan:
Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat" (ay. 28, 29). Izinkanlah saya menekankan fakta ini bahwa saudara-saudara di Yerusalem tidak hanya bergantung pada surat itu saja; bersama dengan surat itu mereka utus juga dua orang. Mereka ingin memastikan jawaban mereka itu memiliki sentuhan pribadi.
Surat sudah tentu memiliki nilai.24Kadang-kadang memang baik untuk "mencatat segala sesuatu." Di sisi lainnya, saya pernah melihat surat-surat yang mengompori api kontroversi daripada memadamkannya—khususnya surat-surat yang ditulis dalam nafsu amarah.25Surat memiliki pelbagai kelemahan. Jika pembaca salah memahami maksud surat itu, penulisnya tidak ada di situ untuk menjelaskan apa yang benar-benar ia maksudkan. Jika surat itu mengandung kata-kata yang dapat dianggap sebagai kecaman, kecaman itu tidak bisa "diucapkan" sekali sebagaimana bila mereka berdikusi muka dengan muka. Sebaliknya, penerima surat itu tanpa kecuali akan membacanya berulang-ulang, dan setiap waktu akan menjadi tambah sengit. 26
Jika Anda terlibat dalam kontroversi gereja, nasihat saya mengenai surat ada dua buah: (1) Jika Anda harus menulis sepucuk surat, lakukanlah dengan kepekaan seperti orang-orang yang menulis surat dari Yerusalem. Sebagai peraturan umum, janganlah menulis surat ketika Anda sedang kacau; atau jika Anda harus melakukannya, tunggulah sampai beberapa hari sebelum Anda mengirimnya dan bacalah kembali surat itu dengan hati-hati dan penuh doa beberapa kali sebelum mengirimnya. (2) Jika memang mungkin untuk berbicara secara langsung dengan pihak lain, janganlah menulis surat. Seseorang mungkin saja berkeberatan, "Tetapi saya tidak bisa berpikir jika saya berhadapan langsung dengan seseorang. Dalam surat saya dapat mengungkapkan diri saya lebih baik." Jika begitu, belajarlah dari saudara-saudara di Yerusalem: Tulislah surat Anda, namun serahkan langsung ke orangnya; hadirlah di situ untuk menjelaskan dan menjawab pelbagai pertanyaan selagi surat itu dibaca.
Dalam berurusan dengan orang lain, selalulah jaga sentuhan pribadi Anda!
TFTWMS: Kis 9:1--26:12 - Keyakinan Yang Kokoh KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang h...
KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang hidupnya sebelum hidupnya itu berubah. Ketika kita menyatupadukan pelbagai acuan pribadi dari pelbagai tulisan dan khotbahnya, maka gambaran yang muncul adalah seorang anak muda yang terobsesi yang punya keyakinan kokoh bahwa semua orang Kristen7harus dihancurkan dan nama Yesus dienyahkan dari muka bumi.
Saulus dilahirkan dari orang tua Yahudi di Tarsus, sebuah koloni Romawi di Kilikia dan merupakan "kota terkenal."8Keluarganya berasal dari suku kecil Benyamin (Filipi 3:5); orang tuanya memberi dia nama yang paling terkenal yang mewakili suku tersebut: Raja Saul.9Dari keluarganya itu, Saulus dari Tarsus mewarisi kekayaan, kewarganegaraan Romawi, dan kecintaan yang berkobar-kobar terhadap agama Yahudi.10Ia dibesarkan sebagai seorang Farisi (23:6), dalam "mahzab yang paling keras" dalam agama Yahudi itu.11
Saulus menghabiskan masa kecilnya di Tarsus, mempelajari Firman Allah12dan belajar berniaga.13Ketika masih remaja, ia dikirim ke Yerusalem14untuk belajar di bawah bimbingan Gamaliel,15seorang guru Yahudi yang amat terkenal. Diberkahi dengan pikiran yang kritis, semangat yang berapi-api, dan energi yang tidak pernah kendur,16ia membuat kemajuan yang pesat dalam komunitas Yahudi (Galatia 1:14). Ada kemungkinan ia pernah menjadi anggota Sanhedrin. 17Apakah hal itu benar atau tidak, yang jelas ia merupakan "salah seorang pemuda Farisi yang paling menjanjikan di Yerusalem, berada tepat di jalurnya untuk menjadi seorang pemimpin besar agama Yahudi."18
Ketika berusia tiga puluhan,19ia melihat Yudaisme yang ia cintai terancam oleh penyimpangan.20Ribuan rekannya sesama orang Yahudi berpaling dari beriman kepada Taurat Musa menjadi beriman kepada seorang tukang kayu yang tak terkenal dari Galilea yang bernama Yesus. Para imam pun banyak yang terjerat dalam ajaran bidah ini (6:7). Ia tidak dapat mengerti mengapa orang mau menjadi pengikut seorang penjahat yang dihukum dan disalibkan. Bukankah Taurat sendiri mengatakan, "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib"? (Lihat Galatia 3:13; Ulangan 21:22, 23.)
Penasihatnya, Gamaliel, mengutuk penggunaan kekerasan dalam menundukkan gerakan yang baru muncul serta mendorong kehati-hatian,21namun bagi Saulus sudah jelas bahwa Yudaisme dan agama Kristen tidak dapat hidup bersama. Jika Yudaisme mau tumbuh subur, maka agama Kristen harus dihancurkan! Didukung oleh struktur kekuatan politik di Yerusalem, ia menyusun suatu kampanye besar-besaran untuk membasmi tumor berbahaya yang menggerogoti jantung Yudaisme. 22
Belakangan ia menulis obsesi yang menguasai dirinya itu: Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara (22:4). Dan ketika darah Stefanus ... ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu .... (22:20). Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati (26:10). ... aku ... berusaha membinasakannya [jemaat Allah] (Galatia 1:13). Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak orang Kristen yang telah mati martir karena perbuatan Saulus itu.23
Ketika para pengikut Yesus melarikan diri dari Yerusalem (8:1), Saulus pasti mengira kemurtadan itu sudah dapat dibungkam. Kemudian datang berita bahwa kemana saja murid-murid Yesus itu pergi, mereka menyebarluaskan iman mereka (8:4). Orang yang kurang termotivasi mungkin sudah mengaku kalah—tetapi Saulus tidak. Ia memutuskan untuk mengejar orang-orang Kristen itu! Ini kali mereka tidak akan lolos dari dia! Strategi Saulus bergantung pada beberapa prinsip hukum:24(1) menurut kitab undang-undang Yahudi, semua orang Yahudi di seluruh dunia harus tunduk terhadap Imam Besar (oleh sebab itu, sepucuk surat dari Imam Besar akan memiliki pengaruh yang besar sekali). (2) Di bawah hukum Romawi, umat Kristen secara hukum adalah orang Yahudi— Yahudi yang murtad, namun tetap orang Yahudi25(Bangsa Romawi tidak akan terlalu peduli jika penguasa Yahudi mendisiplinkan orang-orang Yahudi yang Kristen itu).
Dengan bersenjatakan pelbagai surat dari Imam Besar (9:2; 22:5), Majelis Tua-Tua (22:5), dan para penguasa Yahudi lainnya (26:10, 12), Saulus memimpin kelompok bersenjatanya menuju "ke kota-kota asing." 26Dengan bantuan para pengurus sinagoga setempat, ia mengumpulkan para pengikut Yesus dan menyeret mereka kembali ke Yerusalem untuk dihukum. Dalam pembukaan pasal 9, Saulus sedang menyiapkan perjalanannya paling ambisius sejauh ini—perjalanan ke kota kuno, Damsyik.
Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh27murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,28[dan semua Majelis Tua-Tua29] dan meminta surat kuasa dari padanya30untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik,31supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan32yang mengikuti Jalan Tuhan,33ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem [sebagai tawanan untuk dihukum34] (9:1, 2).
Damsyik adalah salah satu pusat populasi manusia terbesar dalam jarak perjalanan yang pantas, sekitar 225 kilometer arah utara timur laut Yerusalem.35Perlu waktu hampir satu minggu untuk sampai ke kota itu dengan berjalan kaki.36
Para penafsir sudah dengan leluasanya membayangkan pergolakan yang berkecamuk di dalam hati Paulus saat perjalanan itu sedang berlangsung,37tetapi kita harus berhati-hati. Anak muda yang penuh semangat ini punya banyak hal untuk dipikirkan dalam perjalanan itu: 38khotbah Stefanus yang penuh kuasa dan cara dia mati, fakta dimana para pengikut Yesus tetap mempertahankan iman mereka meskipun dianiaya, dan bahkan argumentasi Gamaliel bahwa agama Kristen akan mati secara alami jika tidak berasal dari Allah. (Agama Kristen tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sekarat!) Pada waktu yang sama, kita harus menghormati pernyataan rasul itu sendiri mengenai keadaan pikirannya sebelum hidupnya berubah:
"Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah" (23:1). ... Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku, ... (2 Timotius 1:3). Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret (26:9).
Galatia 1:15a menyiratkan bahwa Paulus belakangan memutuskan bahwa segala sesuatu yang terjadi telah membawa dia kepada detik-detik perubahan hidupnya, namun untuk menggambarkan dia sebagai orang yang terpukul batinnya sebelum Kristus menampakkan diri adalah suatu penekanan kasus yang sangat berlebihan.39 Saulus adalah orang yang penuh dengan keyakinan yang tak tergoyahkan baik di awal maupun di akhir perjalanannya. Perubahan hidupnya bukanlah akibat dari kata hatinya yang menuduh, melainkan karena belas kasihan Kristus!
TFTWMS: Kis 9:10--22:16 - Orang Kristen Yang Tidak Bersemangat ORANG KRISTEN YANG TIDAK BERSEMANGAT (Kis 9:10-17; 22:10, 12-16)
Tuhan membiarkan Saulus dalam kegelapan—secara harfiah, secara rohani, dan secara ...
ORANG KRISTEN YANG TIDAK BERSEMANGAT (Kis 9:10-17; 22:10, 12-16)
Tuhan membiarkan Saulus dalam kegelapan—secara harfiah, secara rohani, dan secara intelektual—selama tiga hari.5Mengapa? Sebelumnya, dalam kitab Kisah tidak ada pendosa yang menyesal diperlakukan seperti ini, jadi pasti ada alasannya.6Mungkin Tuhan meninggalkan Saulus sendirian untuk "menghitung biaya" komitmennya (band. Lukas 14:28); ia harus mengorbankan segala sesuatu yang berharga baginya (band. Filipi 3:7). Mungkin Tuhan memberi kesempatan kepada orang-orang Yahudi untuk melihat kebutaan Saulus, supaya mereka dapat lebih terkesan ketika perubahan hidup Saulus telah lengkap.7
Saya biasa mengatakan bahwa Tuhan perlu tiga hari untuk menemukan seorang penginjil yang cukup berani untuk mendekati sang penyiksa yang kejam itu. Hal itu saya katakan sambil bercanda, sebab jika Tuhan benar-benar kehendaki, Ia pasti dapat menempatkan seorang penginjil menanti di depan pintu gerbang kota Damsyik sebagaimana Ia pernah menyuruh seorang penginjil menanti datangnya sida-sida di sebuah jalan. Memang benar ketika Tuhan akhirnya menemui penginjil itu,8penginjil itu kurang bersemangat untuk menemui Saulus.
"Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias.9Firman Tuhan [Yesus10] kepadanya dalam suatu penglihatan: ‘Ananias!’ Jawabnya: ‘Ini aku, Tuhan!’" (9:10). Jangan kacaukan Ananias yang pencinta uang dalam pasal 5 dengan anak Allah yang setia ini. Ananias ini adalah "seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ" (22:12).11Ketika Yesus menampakkan diri kepada dia, awalnya ia menjawab dengan positif: "Ini aku, Tuhan." (Band. 1Samuel 3:1-18; Yesaya 6:8-13.) Saya dapat bayangkan Ananias dengan segera mengambil pena dan beberapa lembar kertas untuk menuliskan perintah Tuhan. 12
Yesus memulainya dengan, "Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus" (9:11a).
Ananias mencatat. "Jalan yang bernama Jalan Lurus.
Titik."
"Dan carilah di rumah Yudas" (9:11b).
"Rumah Yudas. Titik."
"... carilah ... seorang dari Tarsus ...." (9:11c).
Saya bayangkan Ananias mulai ragu-ragu, lalu bergumam: "Dari Tarsus. Titik."
"... seorang ... yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi" (9:11d, 12; huruf miring oleh saya).
Saya lihat Ananias menjatuhkan penanya. "Seorang yang bernama Saulus? Tuhan, saya tahu benar tentang orang ini.
Biar saya ceritakan kepada-Mu tentang orang ini!"
Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu13di Yerusalem.14Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu" (9:13, 14).15
Ketika Tuhan memberi perintah, kata "Tidak" bukanlah jawaban yang Ia mau dengar. Yesus mengulangi perintah-Nya untuk "pergi," dengan menambahkan kata-kata penjelasan: Ananias menyebut Saulus sebagai seorang penganiaya, namun Yesus melihat ke depan bukan ke belakang. Yang Yesus lihat bukanlah seorang pembunuh, melainkan "alat pilihan bagi-Ku16untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain17serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku" (9:15, 16).
Perkataan Yesus itu menggambarkan "Suka-Duka (The Agony and the Ecstasy)"18pelayanan Saulus. "Sukanya" adalah bahwa ia akan memperoleh kehormatan membawa nama Yesus "kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel." Yang pertama kali disebut adalah bangsa-bangsa lain, sebab ini merupakan misi khusus Paulus. Raja-raja yang di hadapannya ia akan berdiri adalah termasuk Herodes Agripa (lihat 25:23-26) dan Nero.19
"Dukanya" tercermin dalam kata-kata "Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."20Ada ironi di dalam perkataan Yesus ini: Orang yang datang ke Damsyik dengan niat untuk menimbulkan penderitaan malahan harus menanggung penderitaan. Ketika Tuhan memanggil kita untuk melayani, biasanya Ia juga memanggil kita untuk menderita (2Timotius 3:12).
Sebelum kita berlalu dari perintah Tuhan kepada Ananias ini, beberapa kata dalam ayat 12 harap digarisbawahi: "ia melihat ... seorang ... masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi." (Huruf miring oleh saya.) Timbul beberapa perdebatan mengenai mengapa Ananias menumpangkan tangannya ke atas Saulus. Teks itu dengan jelas mengatakan bahwa tujuan penumpangan tangan itu adalah untuk memulihkan penglihatan Saulus.
Ananias tidak berkata "tidak" untuk yang kedua kalinya:
Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus,21katanya: "Saulus, saudaraku, 22Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus" (9:17). Simaklah Ananias tidak mengatakan bahwa penumpangan tangannya itu adalah untuk melimpahkan Roh Kudus ke atas Saulus, sebaliknya ia diutus untuk dua tujuan: (1) supaya Saulus dapat melihat kembali dan (2) supaya Saulus dipenuhi oleh Roh Kudus. Sebagaimana sudah Yesus katakan sebelumnya, penumpangan tangan Ananias itu untuk menyelesaikan tujuan yang pertama. Ananias berkata, "Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah!" (22:13). "Dan seketika itu juga seolah-olah selaput23gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi [Dan seketika itu juga (ia) melihat kembali dan menatap dia]" (9:18a; band. 22:13).
Ananias kemudian mengulangi tantangan utama yang diberikan oleh Yesus di jalan itu:24
Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar25dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang26tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar27(22:14, 15). Pengulangan kata-kata itu mengukuhkan Ananias sebagai utusan Tuhan dan, pada waktu yang sama, memberi bobot pada tugas itu.
Saulus masih belum diberitahu apa yang ia "harus perbuat" untuk diselamatkan. Ananias menatap Saulus yang tengah berlutut itu, air mata mengalir di pipinya, dan ia menyampaikan perintah Tuhan: "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"28(22:16).
Sewaktu saya masih kanak-kanak, para pengkhotbah kebangunan rohani dari denominasi biasa berteriak, "Diselamatkan seperti Saulus diselamatkan di jalan menuju Damsyik! Milikilah penglihatan, dengarkanlah suara itu, milikilah pengalaman!" Jika Saulus sudah diselamatkan di jalan menuju Damsyik, maka Tuhan pasti tidak tahu soal itu, sebab Ia sendiri memberi tahu Saulus, "Bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat" (9:6; huruf miring oleh saya). Saulus juga tidak tahu soal itu, sebab ia masih bertanya, "Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?" (22:10) dan kemudian ia berpuasa dan berdoa selama tiga hari. (Jika Saulus sudah selamat, maka ia adalah orang selamat yang paling merana di dalam seluruh isi Kitab Suci!) Selanjutnya, penginjil terilham dari Allah juga tidak tahu soal itu, sebab ia memberitahu Saulus, "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!" (22:16; huruf miring oleh saya).
Saulus sudah percaya kepada Yesus, namun dosa-dosanya masih perlu disucikan. Ia sudah bertobat dari dosa-dosanya,29namun dosa-dosanya itu masih perlu disucikan. Ia sudah mengakui Kristus sebagai "Tuhan," namun dosa-dosanya masih perlu disucikan. Menurut utusan Allah itu, dosa-dosa Saulus tidak akan disucikan sampai ia dibaptiskan—diselamkan dalam air.
Ini tidak berarti air Damsyik memiliki kuasa istimewa untuk menyucikan dosa. Air yang dengannya Saulus dibaptis adalah air yang sama yang digunakan oleh penduduk Damsyik untuk memasak makanan dan mencuci pakaian mereka. Kitab Suci menekankan bahwa dosa-dosa kita disucikan dalam darah Yesus (Wahyu 7:14; band. Wahyu 1:5; simak KJV). Darah Kristus adalah yang menyucikan dosa kita; sedangkan baptisan adalah saat dimana darah-Nya itu menyucikan dosa-dosa kita.
Beberapa orang mengatakan bahwa cara seorang pendosa diselamatkan adalah dengan berdoa kepada Allah. Jika Saulus perlu melakukan "doa orang berdosa"30agar diselamatkan, maka ia sudah dalam posisi tubuh yang tepat ketika Ananias menghampiri dia—namun secara tidak langsung penginjil itu malah berkata, "Berhenti mengulur-ulur waktu! Bangkitlah. Berhenti berdoa dan mulailah mentaati!" Orang berdosa yang masih meminta Allah untuk mengasihi dia atau menyelamatkan dia adalah sama dengan "berdiam diri" (KJV), sebab Allah telah melakukan semua yang dapat Ia lakukan untuk meyakinkan orang berdosa bahwa Ia mengasihi dia, dan semua yang dapat Ia lakukan untuk menghasilkan keselamatan bagi orang berdosa (Yohanes 3:16). Sekarang terserah kepada orang berdosa itu sendiri untuk menjawab dalam ketaatan. "Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"31
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh Kudus
Tanggal Penulis...
Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh KudusTanggal Penulisan: Sekitar 63 T.M.
Latar Belakang
Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).
Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --
- (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
- (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.
Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.
Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.
Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:
- (1) keempat Injil dan
- (2) surat-surat Paulus.
Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.
Tujuan
Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.
- (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
- (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.
Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.
Survai
Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya
- (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
- (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
- (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).
Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.
Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).
Ciri-ciri Khas
Sembilan ciri utama menandai surat ini.
- (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
- (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
- (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
- (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
- (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
- (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
- (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
- (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
- (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.
Prinsip Hermeneutis
Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"). [atau ref. Kis 7:44]
Full Life: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(Kis 1:1-11)
I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41)
A. Persiapan untuk Perjanjian
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(Kis 1:1-11) - I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41) - A. Persiapan untuk Perjanjian
(Kis 1:12-26) - B. Hari Pentakosta
(Kis 2:1-41) - II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
(Kis 2:42-8:1a) - A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
(Kis 2:42-47) - B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
(Kis 3:1-4:31) - C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
(Kis 4:32-5:11) - D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
(Kis 5:12-42) - E. Pemilihan Tujuh Diaken
(Kis 6:1-7) - F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
(Kis 6:8-8:1) - III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
(Kis 8:1-9:31) - A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
(Kis 8:1-4) - B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
(Kis 8:5-40) - C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
(Kis 9:1-31) - IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
(Kis 9:32-12:25) - A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
(Kis 9:32-43) - B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
(Kis 10:1-48) - C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
(Kis 11:1-18) - D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
(Kis 11:19-30) - E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
(Kis 12:1-23) - F. Ringkasan Perkembangan Gereja
(Kis 12:24-25) - V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
(Kis 13:1-14:28) - A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
(Kis 13:1-3) - B. Wilayah Tertentu Diinjili
(Kis 13:4-14:28) - VI. Sidang di Yerusalem
(Kis 15:1-35) - VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
(Kis 15:36-18:22) - A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
(Kis 15:36-40) - B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
(Kis 15:41-16:5) - C. Penginjilan Wilayah Baru
(Kis 16:6-18:21) - D. Kembali ke Antiokhia di Siria
(Kis 18:22) - VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
(Kis 18:23-21:16) - A. Dalam Perjalanan ke Efesus
(Kis 18:23)
Sisipan: Pelayanan Apolos
(Kis 18:24-28) - B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
(Kis 19:1-41) - C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
(Kis 20:1-5) - D. Kembali ke Yerusalem
(Kis 20:6-21:16) - IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
(Kis 21:17-28:31) - A. Di Yerusalem
(Kis 21:17-23:35) - B. Di Kaisarea
(Kis 24:1-26:32) - C. Menuju ke Roma
(Kis 27:1-28:15) - D. Di Roma
(Kis 28:16-31)
Matthew Henry: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita ...
- Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita yang terberkati itu, yang adalah Sang Pendiri Agung dari agama kita itu. Sejarah itu disampaikan dan dicatat oleh empat penulis yang diilhami Roh Kudus, yang semuanya setuju dengan kebenaran yang suci ini dan bukti-buktinya yang tak terbantahkan, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah yang hidup. Di atas batu karang inilah jemaat Kristen dibangun. Bagaimana jemaat itu mulai dibangun di atas batu karang ini, itulah yang selanjutnya akan disampaikan dalam kitab ini, yang ada di hadapan kita sekarang. Dan mengenai hal ini kita hanya mempunyai kesaksian dari satu saksi. Sebab kejadian-kejadian nyata tentang Kristus jauh lebih penting untuk disampaikan dan dibuktikan secara penuh daripada kejadian-kejadian nyata tentang para rasul. Seandainya Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya baik, mungkin kita akan mempunyai Kitab Kisah Para Rasul dalam jumlah yang sama banyak dengan Kitab-kitab Injil yang kita miliki. Bahkan, mungkin kita akan mempunyai lebih banyak lagi kitab Injil. Akan tetapi, karena takut akan terlalu membebani dunia (Yoh. 21:25), maka apa yang ada pada kita sudah cukup untuk memenuhi tujuan, kalau kita mau memanfaatkannya. Sejarah kitab ini (yang selalu diterima sebagai bagian dari kanon suci) dapat dipandang,
- I. Sebagai tindakan menengok ke belakang pada kitab-kitab Injil sebelumnya, dengan menerangkannya, dan membantu meneguhkan iman kita padanya. Janji-janji yang ada di sana kita dapati di sini sedang ditepati, terutama janji-janji agung tentang turunnya Roh Kudus, dan pekerjaan-pekerjaan-Nya yang menakjubkan, baik pada diri para rasul maupun dengan para rasul. Di sini dalam beberapa hari kita mendapati para rasul sudah menjadi orang-orang yang sangat berbeda dibandingkan ketika mereka terakhir kali diceritakan dalam Injil. Tidak lagi mereka lemah otak dan kecut hati, tetapi sanggup mengatakan apa yang sebelumnya tidak sanggup mereka tanggung (Yoh. 16:12). Mereka kini berani seperti singa dalam menghadapi kesusahan-kesusahan yang sebelumnya untuk membayangkannya saja mereka sudah gemetar seperti domba. Para rasul membuat firman sanggup meruntuhkan benteng-benteng Iblis, padahal sebelumnya firman itu seakan-akan diberitakan dengan sia-sia. Mandat yang di dalam Injil diberikan kepada para rasul, di sini kita dapati sedang dijalankan. Dan kuasa-kuasa yang di sana dikaruniakan kepada mereka, di sini kita dapati sedang dikerahkan dalam mujizat-mujizat yang diadakan pada tubuh orang. Ada mujizat belas kasihan, yang memulihkan tubuh orang sakit menjadi sehat, dan tubuh yang mati menjadi hidup. Ada mujizat penghakiman, yang membuat para pemberontak menjadi buta atau mati. Dan ada mujizat-mujizat jauh lebih besar yang dilakukan terhadap pikiran orang, dengan memberi mereka karunia-karunia rohani, baik untuk memahami maupun menyampaikan. Dan semua ini untuk memenuhi tujuan-tujuan Kristus, dan melaksanakan janji-janji-Nya, yang kita dapati di dalam Injil. Bukti-bukti kebangkitan Kristus yang ada pada bagian akhir kitab-kitab Injil, di sini diteguhkan dengan melimpah, bukan hanya melalui kesaksian yang tetap dan tak gentar dari orang-orang yang berjumpa dengan-Nya sesudah Ia bangkit, melainkan juga melalui pekerjaan Roh bersama kesaksian itu untuk mempertobatkan banyak orang supaya beriman kepada Kristus. Sebelumnya semua murid Kristus meninggalkan Dia, dan salah satunya mengkhianati Dia. Dan kalau bukan karena kebangkitan-Nya, mereka tidak akan berkumpul bersama-sama lagi, tetapi pasti akan terpencar untuk seterusnya. Namun oleh kebangkitan itu mereka dimampukan untuk mengakui Dia dengan ketetapan hati yang lebih lagi daripada sebelum-sebelumnya, dengan menantang belenggu dan maut. Dan pekerjaan Roh bersama kesaksian itu, yang mempertobatkan banyak orang, adalah sesuai dengan perkataan Kristus sendiri, bahwa kebangkitan-Nya, tanda Nabi Yunus itu, yang disimpan untuk saat terakhir, akan menjadi bukti yang paling meyakinkan bahwa tugas perutusan-Nya sungguh berasal dari Allah. Kristus sudah memberi tahu para murid-Nya bahwa mereka harus menjadi saksi-saksi-Nya, dan kitab ini menggambarkan mereka yang tengah bersaksi bagi-Nya, bahwa mereka harus menjadi penjala manusia, dan di sini kita mendapati mereka menjaring banyak orang dalam jala Injil. Juga bahwa mereka harus menjadi terang dunia, dan di sini kita mendapati dunia diterangi oleh mereka. Tetapi hari itu, kuasa dari tempat tinggi yang penampakan pertamanya kita ketahui dalam Injil, di sini kita dapati bersinar semakin terang. Biji gandum, yang di sana jatuh ke tanah, di sini tumbuh dan berbuah banyak. Biji sesawi di sana sudah menjadi pohon besar di sini. Dan Kerajaan Sorga, yang di sana sudah dekat, di sini didirikan. Nubuatan-nubuatan Kristus tentang penganiayaan besar-besaran yang akan menimpa para pemberita Injil (walaupun tidak dapat dibayangkan bahwa ajaran yang begitu patut diterima sepenuhnya justru menjumpai banyak perlawanan) kita dapati di sini digenapi secara melimpah. Juga bahwa kepastian-kepastian yang Dia berikan kepada mereka bahwa mereka akan mendapat dukungan dan penghiburan yang luar biasa dalam penderitaan mereka. Bagian akhir dari sejarah Perjanjian Lama meneguhkan janji-janji yang dibuat kepada para bapa leluhur di bagian awalnya (seperti yang tampak dari pengakuan Salomo yang terkenal dan khidmat itu, yang terdengar seperti tanda terima lunas, 1Raj. 8:56, dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi). Demikian pula halnya, bagian akhir dari sejarah Perjanjian Baru ini secara persis menggenapi perkataan Kristus di bagian awalnya. Dan dengan begitu, kedua perjanjian itu meneguhkan dan menggambarkan satu sama lain.
- II. Sejarah Kitab Para Rasul ini juga dapat dipandang sebagai tindakan menatap ke depan pada surat-surat kerasulan sesudahnya, yang merupakan penjelasan Injil, dan membukakan rahasia-rahasia kematian dan kebangkitan Kristus, yang sejarahnya kita dapati dalam kitab-kitab Injil. Kitab Kisah Para Rasul ini merupakan pengantar pada surat-surat kerasulan itu, dan merupakan kunci untuknya, seperti sejarah Daud merupakan kunci untuk mazmur-mazmurnya. Kita adalah anggota-anggota jemaat Kristen, kemah Allah yang ada di tengah-tengah manusia itu, dan merupakan kehormatan dan hak istimewa bagi kita bahwa kita termasuk anggota-anggotanya. Nah, kitab ini memberi kita penjelasan tentang dibangunnya dan berdirinya kemah itu. Keempat kitab Injil menunjukkan kepada kita bagaimana dasar dari rumah itu diletakkan, sementara kitab ini menunjukkan kepada kita bagaimana bangunan atasnya mulai didirikan,
- 1. Di antara orang-orang Yahudi dan Samaria, yang kisahnya kita dapati di bagian awal kitab ini.
- 2. Di antara bangsa-bangsa bukan-Yahudi, yang kisahnya kita dapati di bagian akhir kitab ini. Dari situ, dan untuk seterusnya sampai ke zaman kita, kita mendapati jemaat Kristen hidup dalam pengakuan iman kepada Kristus sebagai Anak Allah dan Juruselamat dunia. Pengakuan itu dapat dilihat semua orang, dan dibuat oleh murid-murid-Nya yang sudah dibaptis. Mereka ini bergabung dalam persekutuan-persekutuan Kristen, mengadakan pertemuan-pertemuan ibadah secara teratur, mendengarkan ajaran para rasul, dan berkumpul bersama-sama untuk berdoa dan memecahkan roti, di bawah bimbingan dan pimpinan orang-orang yang memberi diri untuk berdoa dan melayani firman. Dan mereka mengadakan persekutuan-persekutuan rohani dengan semua orang di segala tempat yang melakukan hal serupa. Dalam tubuh inilah kita sekarang berada di dunia ini, sebagai anggota-anggotanya. Dan, bagi kepuasan dan kehormatan kita yang besar, dalam kitab ini kita mendapati kemunculan dan asal-usul jemaat Kristen, yang sangat jauh berbeda dari jemaat Yahudi, dan didirikan di atas kehancurannya. Tetapi tak dapat disangkal bahwa jemaat itu berasal dari Allah, dan bukan dari manusia. Betapa dengan yakin dan terhibur kita bisa melanjutkan pengakuan iman Kristen kita, dan berpegang teguh padanya, sejauh kita mendapatinya sesuai dengan contoh di atas gunung ini, yang harus kita jadikan teladan dan batasan dalam hidup beriman!
- Ada dua hal lagi yang harus dicermati mengenai kitab ini:
- (1) Penulisnya. Kitab ini ditulis oleh Lukas, yang menulis kitab ketiga dari empat kitab Injil, yang disebut dengan namanya. Dan Lukas juga (seperti yang ditunjukkan oleh cendekiawan Dr. Whitby) besar kemungkinan merupakan salah satu dari tujuh puluh murid, yang diberi tugas (Luk. 10:1, dst.) yang sedikit lebih rendah daripada tugas kedua belas rasul. Lukas ini adalah kawan setia Rasul Paulus dalam segala pelayanan dan penderitaannya. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku (2Tim. 4:11). Kita bisa mengetahui hal ini berdasarkan gaya penulisannya di bagian akhir kitab ini ketika dia sedang bersama Paulus. Sebab di situ ia menulis, kami ber buat ini dan itu, seperti pada pasal Kisah 16:10 dan 20:6, dan seterusnya sampai akhir kitab. Ia ada bersama Rasul Paulus dalam perjalanannya yang berbahaya ke Roma, ketika Rasul Paulus dibawa ke sana sebagai tahanan. Ia ada bersama Rasul Paulus ketika dari penjaranya di sana Rasul Paulus menulis surat-suratnya kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon, yang dalam keduanya nama Timotius disebutkan. Dan tampak bahwa Lukas menulis sejarah ini ketika ia masih ada bersama Rasul Paulus di Roma, selama Rasul Paulus menjadi tahanan di sana, dan membantu dia. Sebab sejarah ini ditutup dengan Rasul Paulus yang memberitakan Injil di sana dalam rumah yang disewanya sendiri.
- (2) Judulnya: Kisah Para Rasul (KJV: Tindakan Para Rasul – pen.). Tindakan Para Rasul yang kudus, begitu judulnya dalam kitab-kitab berbahasa Yunani pada umumnya, dan itulah sebutan mereka, bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai rasul-rasul yang kudus (Why. 18:20, KJV). Ada satu naskah yang memberinya judul, Tindakan Para Rasul oleh Lukas Penulis Injil.
- [1] Kitab ini adalah sejarah para rasul. Tetapi di dalamnya ada juga sejarah Stefanus, Barnabas, dan beberapa orang lain yang bisa dipandang sebagai rasul, yang walaupun bukan termasuk salah satu dari kedua belas rasul, namun dikaruniai Roh yang sama, dan mengerjakan pekerjaan yang sama. Dan, dari antara mereka yang merupakan para rasul, hanya sejarah Petrus dan Paulus yang dicatat di sini (dan Paulus sekarang termasuk dua belas rasul). Petrus adalah rasul untuk orang-orang bersunat, dan Paulus rasul untuk bangsa-bangsa bukan-Yahudi (Gal. 2:7). Tetapi ini sudah cukup untuk menjadi contoh dari apa yang dilakukan mereka yang lain di tempat-tempat lain, dalam menjalankan mandat mereka, sebab tak seorang pun dari mereka hanya berpangku tangan. Dan seperti halnya kita harus memandang apa yang disampaikan dalam kitab-kitab Injil mengenai Kristus itu sudah cukup, karena Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya demikian, begitu pula halnya di sini mengenai apa yang disampaikan tentang para rasul dan pekerjaan mereka. Sebab hal-hal lain yang dikatakan kepada kita dari tradisi tentang berbagai pekerjaan dan penderitaan para rasul, dan jemaat-jemaat yang mereka tanam, secara keseluruhan masih meragukan dan tidak pasti, dan menurut saya sama sekali tidak bisa kita jadikan dasar yang memuaskan untuk membangun apa pun. Yang berasal dari Kitab Suci dasarnya adalah emas, perak, dan batu permata, sedangkan yang berasal dari tradisi dasarnya adalah kayu, rumput kering, jerami.
- [2] Kitab ini disebut tindakan atau perbuatan para rasul. Gesta apostolorum, hal-hal yang dilakukan para rasul, begitu menurut sebagian orang. Praxeis – penerapan mereka terhadap pelajaran-pelajaran yang sudah diajarkan kepada mereka oleh Guru mereka. Para rasul adalah orang-orang yang giat. Dan walaupun mujizat-mujizat yang mereka adakan dilakukan dengan kata-kata, namun itu pantas disebut sebagai tindakan mereka. Mereka berkata-kata, atau lebih tepatnya Roh berfirman melalui mereka, maka semuanya jadi. Sejarah ini dipenuhi dengan berbagai khotbah dan penderitaan mereka. Tetapi begitu kerasnya mereka bekerja memberitakan firman, dan betapa dengan rela mereka membuka diri pada penderitaan, dan begitu besar apa yang mereka capai melalui khotbah dan penderitaan itu, sehingga semuanya itu dengan baik dapat disebut sebagai tindakan-tindakan mereka.
Jerusalem: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "...
KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "Sejarah awal mula agama Kristen". Sekitar th. 150 Mas. umat kristen menghendaki keempat injil dikumpulkan menjadi satu buah Kitab. Maka karya asli satu itu dibagikan dan dipisahkan menjadi dua. Boleh jadi judul "Kisah Para Rasul" atau "Kisah Beberapa Rasul" ditambahkan, sesuai dengan kelaziman dalam kesusasteraan Ke-Yunanian di zaman itu. Terkenallah di masa itu "Kisah (Yunaninya: perbuatan-perbuatan) Hanibal" atau "Kisah (perbuatan-perbuatan) Aleksander" dsb. Hubungan asli antara kedua Kitab Perjanjian Baru tersebut ditampilkan oleh prakata kedua kitab itu dan oleh persamaan sasteranya. Baik prakata Kisah Para Rasul maupun prakata injil ketiga ditunjukan kepada seseorang yang bernama Teofilus (bdk Luk 1:1-4 dan Kis 1:1), sedangkan prakata Kis menyebutkan injil ketiga itu sebagai "buku yang pertama" dan melanjutkan pokok cerita injil dengan meringkaskan kejadian-kejadian yang terakhir (penampakan-penampakan Kristus yang telah dibangkitkan serta pengangkatanNya ke sorga), yang digabungkan dengan sambungan cerita selanjutnya. Bahasanyapun erat-erat menghubungkan Kis dengan Luk. Tidak hanya ciri-ciri bahasanya (perbendaharaan kata, tata bahasa dan gaya bahasa) ditemukan dalam seluruh Kis, sehingga merupakan sebuah kesatuan literer, tetapi juga dalam injil ketiga. Maka tidak dapat diragukan bahwa pengarang yang sama menggubah kedua kitab tersebut.
Tradisi Gereja sepakat dalam menyebutkan nama pengarang itu sebagai Lukas. Baik dahulu maupun sekarang belum juga dapat secara sungguh-sungguh disebutkan nama orang lain selain dari Lukas. Sudah sekitar th. 175 Mas. semua jemaat sependapat dalam hal ini, sebagaimana dibuktikan oleh sebuah dokumen dari Roma yang disebut sebagai "Kanon Muratorius, oleh kesaksian yang diberikan dalam Prakata Anti- Markos, dalam karya Ireneus, Klemens, Origenes dari Aleksandria dan Tertualinus. Semua sehati dalam menyebutkan nama Lukas sebagai pengarang kitab Kis. Pendapat tersebut dikuatkan oleh petunjuk-petunjuk yang diketemukan dalam kitab Kis dan Luk sendiri. Ternyata pengarangnya seorang Kristen dari zaman para rasul, seorang Yahudi yang berkebudayaan ke-Yunanian atau bahkan seorang Yunani berpendidikan, yang mengetahui cukup banyak mengenai ilmu kedokteran dan mengenal Kitab Suci dalam terjemahan Yunaninya, yakni Septuaginta serta adat- kebiasaan Yahudi. Pengarang terutama nampak sebagai teman seperjalanan Paulus. Hal ini dibuktikan oleh cerita-cerita yang termuat dalam bagian kedua Kis. Di sana pengarang menggunakan kata ganti diri pertama jamak (kami), sehingga kelihatan ikut serta dalam hal ihwal yang diceritakannya. Kesemuanya itu hanya sesuai dengan Lukas dari antara semua teman seperjalanan Paulus: menurut tradisi lama 4:10-14); diperkenalkan oleh Paulus sebagai seorang teman yang karib yang menyertainya selama kedua penahanannya di Roma (Kol 4:14; Flm 24; 2Tim 4:11). Lukas kiranya menemani Paulus dalam perjalanan yang kedua (Kis 16:10 dst) dan yang ketiga (Kis 20:6 dst; barangkali juga 2Kor 8:18); kalau Lukas tidak turut disebutkan dalam daftar-daftar nama, seperti yang termuat dalam Kis 20:4, maka sebabnya kiranya ialah: Lukas sendirilah yang menuliskannya.
Dalam tradisi lama tidak ditemukan petunjuk-petunjuk pasti sehubungan dengan waktu dan tempat Lukas menuliskan karyanya (di negeri Yunani selatan setelah Paulus meninggal? di kota Roma, sebelum perkara Paulus diselesaikan oleh pengadilan?). Maka kita harus bersandar pada isi karya itu sendiri. Karya Lukas berakhir dengan penahanan Paulus di Roma tahun 61-63. Sehubungan dengan itu dalam Kis 28:30+ disebutkan jangka waktu dua tahun. Ini merupakan jangka waktu yang ditentukan oleh hukum, sehingga habis waktu itu sebuah perkara pengadilan dihentikan, bila tidak ada sesuatu bukti yang mendukung tuduhan yang diajukan. Maka boleh jadi bagian Kis ini ditulis setelah Paulus dibebaskan dalam th. 63. Ini rupanya harus diterima atas dasar pertimbangan sebagai berikut: umumnya disetujui bahwa injil Mrk dikarang sekitar tahun 64; Injil Lukas apa lagi Kis pasti dikarang sesudah Mrk; maka haruslah Luk dan Kis dikarang sesudah tahun 64. Ada sejumlah ahli yang mengemukakan tahun 80-100 sebagai waktu Luk dan Kis dikarang. Hal ini memanglah tidak mustahil juga. Hanya sudah diaktan bahwa tidak ada petunjuk pasti yang memaksa kita menunda waktu dituliskannya Luk sampai sesudah tahun 70 Mas. Dan hal yang sama harus dikatakan sehubungan dengan Kis.
Tetapi menentukan waktu tepat merupakan hal yang kurang penting. Sebab nilai utama Kis terletak dalam kenyataan bahwa kitab ini dikarang oleh seseorang yang dengan mata kepala sendiri menyaksikan sebagian besar dari peristiwa yang diceritakannya; sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak disaksikannya sendiri, pengarang menimba dari sumber-sumber lain yang melimpah. Lukas dengan teliti mengumpulkan bahan yang melimpah dari berbagai sumber yang cukup luas dan terperinci. Ini sudah dinyatakan dalam prakata untuk seluruh karyanya (Luk 1:1-4). Penyelidikan karyanya hanya meneguhkan keterangan Lukas itu. Meskipun Lukas dengan saksama mengolah bahannya, hingga di mana-mana nampak kepribadiannya sendiri dan karyanya sungguh sebuah kesatuan juga ditinjau dari segi sastra, namun toh penggunaan sumber-sumber (tertulis) dengan mudah dapat ditunjuk. Ajaran yang disajikan berubah-ubah sesuai dengan situasi-situasi kongkrit dan kadang-kadang memberikan kesan ketuaannya. Kecuali itu bahasa sendiri berubah- ubah: ada bahasa Yunani yang baik sekali; yakni bilamana Lukas sendiri menulis hanya bergantung pada dirinya sendiri atua mengambil bahannya dari buku catatannya sendiri mengenai perjalanannya; tetapi bahasa Yunaninya menjadi berbau bahasa Semit, kurang lancar dan bahkan salah, bila Lukas menceritakan tentang awal-mula jemaat di Yerusalem. Boleh jadi dalam hal ini Lukas dengan sengaja meniru bahasa suci dari Septuaginta, tetapi lebih sering ia mau menghormati berita-berita yang disampaikan kepadanya dalam bahasa Aram, sehingga sesedikit mungkin merubahnya. Ini jelas nampak dalam injil Lukas kalau dibandingkan dengan sumber-sumber yang dipergunakan, yakni injil Markus, dan sumber-sumber yang dipakai baik oleh Lukas maupun oleh Matius. Yang sama kiranya terjadi dalam Kis, meskipun di sini orang tidak dapat membandingkan tulisan Lukas dengan sumber-sumbernya. Namun demikian orang sudah berusaha merekonstruksikan sumber-sumber Kis. Sementara ahli membayangkan sebuah teks menyeluruh dalam bahasa Aram, atas dasar penyelidikan seluruh bagian pertama Kis (1-15:35). Hipotesa ini terlalu kaku, oleh karena tidak memperhatikan kerja Lukas sendiri dalam mengolah sumber-sumbernya, sebagai yang nampak dalam bab-bab Kis tersebut. Sumber-sumber Lukas sebenarnya bermacam-macam dan berkeping- keping. Bahkan tidak pasti juga, kalau-kalau sumber-sumber itu berupa tulisan, meskipun kadang-kadang kiranya mesti diterima. Bagaimanapun juga halnya dengan pembedaan terperinci yang selalu sukar dan tidak pasti, orang dengan mudah dapat menggali beberapa tradisi utama yang dikumpulkan Lukas. Ada sejumlah tradisi mengenai jemaat purba di kota Yerusalem (1-5), kemudian transaksi yang bercerita tentang karya beberapa tokoh khusus, seperti Petrus (TB Kis 9:32-11:18; 12) dan Filipus (TB Kis 8:4-40). Yang terakhir ini mungkin sendiri memberikan informasi kepada Lukas yang berjumpa dengan Filipus di kota Kaisarea (TB Kis 21:8). Jemaat di kota Antiokia kiranya menjadi asal-usul cerita-cerita yang mengisahkan bagaimana pendirian jemaat itu disiapkan dan diwujudkan oleh gerakan orang-orang Yahudi yang berbudaya Yunani (TB Kis 6:1-8:3; 11:19-30; 13:1-3).
Sudah barang tentu Paulus sendiri memberitahu Lukas tentang pertobatannya dan perjalanannya untuk mewartakan Injil kepada orang bukan Yahudi (TB Kis 9:1- 30; 13:4-14:28; 15:36 dst). Sehubungan dengan perjalanan- perjalanan Paulus yang terakhir Lukas juga menggunakan catatan-catatan pribadinya. Mungkin sekali ia hanya menyalin catatan-catatan itu di bagian Kis, tempat ia berkata "kami" dan tempat paling padat ditemukan ciri-ciri bahasa yang bercirikan khas bahasa Lukas (Kis 11:28; 16:10-17; 20:5-21:18; 27:1-28:16). Bahan melimpah yang dikumpulkan itu oleh Lukas disusun dengan mahirnya menjadi kesatuan yang menderetkan macam-macam unsur yang dihubungkan dengan pertolongan semacam "pengulangan" karya ciptaan Lukas sendiri, misalnya Kis 6:7; 9:31; 12:24 dll.
Kesegaran sumbernya dan rasa hormat yang dipakai Lukas mengolah bahannya menjamin nilai historis Kis. Sudah barang tentu usaha yang sukar untuk menghubungkan sutu sama lain unsur-unsur sumber yang bermacam-ragam mengakibatkan, bahwa kadang-kadang apa yang terjadi kemudian ditempatkan dahulu dan peristiwa-peristiwa yang sama diceritakan sampai dua kali atau peristiwa- peristiwa yang aslinya tersendiri dijadikan satu. Misalnya apa yang dikisahkan dalam bab 12 pasti terjadi sebelum Barnabas dan Paulus mengunjungi kota Yerusalem, seperti diceritakan dalam 11:30 dan 12:25, seandainya kunjungan itu tidak harus disamakan dengan yang diceritakan dalam bab 15. Tidak mustahil juga bahwa "konsili di Yerusalem (15) sesunggguhnya mempersatukan perdebatan tersendiri (bdk catatan). Tetapi perubah dan pengolahan kecil tersebut tidak mengurangi nilai keseluruhan Misalnya: sangat mengherankan bahwa Lukas tanpa menggunakan surat-surat Paulus mengisahkan kegiatan Paulus dalam mewartakan Injil begitu rupa, sehingga menurut garis-garis besarnya sesuai dengan apa yang dikatakan Paulus sendiri, bahkan dalam suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia, asal diperhatikan juga apa yang dikatakan di muka. Sehubungan dengan peristiwa- peristiwa yang lebih dahulu memanglah kita tidak dapat membandingkannya dengan berita-berita lain. Tetapi kejadian-kejadian yang dikisahkan adalah wajar sekali, sedangkan Lukas ternyata mempunyai rasa hormat yang besar terhadap sumber-sumbernya. Maka juga cerita-cerita itu menyajikan hal-hal terperinci dan segar, yang sesuai dengan keadaan. Terutama orang ragu-ragu mengenai wejangan- wejangan yang tercantum dalam Kis. Ada yang mengatakan bahwa wejangan-wejangan itu adalah ciptaan Lukas sendiri, meskipun dibawakan oleh tokoh-tokoh tertentu dalam kisahnya. Cara semacam itu sangat lazim di antara sejarawan zaman itu. Tetapi betapa besarpun bakat Lukas, sukarlah menerima bahwa seseorang yang berkebudayaan Yunani sesudah empat puluh tahun masih mampu menciptakan pidato- pidato yang begitu berbau ketuaan dan Yahudi, seperti misalnya wejangan-wejangan Petrus atau Stefanus. Tidak dapat tidak Lukas mempunyai mempunyai bahan-bahan yang sudah tersedia. Ini tidak mengherankan sedikitpun mengingat bahwa pewartaan purba terdiri atas beberapa pokok utama yang didukung dengan argumen yang sudah menjadi tradisionil dan yang dengan rumusan tetap dihafalkan. Ada kumpulan ayat- ayat Kitab Suci untuk orang-orang Yahudi; pemikiran-pemikiran filsafat populer bagi orang-orang Yunani; dan untuk semua ada pewartaan hakiki (kerygma) mengenai Kristus, yang wafat dan bangkit, disertai dengan ajakan untuk bertobat dan menerima baptis. Lukas kiranya baik melalui tradisi maupun melalui pengalaman pribadi mengenal kerangka pewartaan Kristen semula. Dan atas dasar ini dan dengan perasaan halusnya ia dapat menyusunnya dalam wejangan-wejangan tersebut suatu ajaran yang nilainya tinggi dan unggul kepentingannya.
Kebenaran obyektip Kis diserang oleh pihak lain lagi. Orang mempersoalkan maksud-tujuan Kis. Pengikut-pengikut F.Ch. Baur berpendapat bahwa Kis merupakan sebuah tulisan yang dikarang dalam abad 2 dengan maksud memperdamaikan dua aliran yang sulit bertentangan. Aliran satu ialah pengikut-pengikut Petrus, sedangkan yang lain menganut Paulus. Hanya saja hipotesa ini terlalu menunda waktu dituliskannya Kis. Kecuali itu hipotesa itu berdasar pada sebuah filsafat tentang sejarah, yakni filsafat Hegel, dan bukanlah pada penafsiran Kitab Suci. Memanglah dewasa ini hipotesa yang radikal itu tidak mendapat pendukung lagi. Tetapi masih sering kali dikatakan bahwa Kis sesungguhnya berupa sebuah pembelaan, sehingga pasti membengkokkan dan memalsukan kejadian-kejadian dan kebenaran. Lukas, menurut pendapat tersebut mau membela Paulus di hadapan para pejabat Roma untuk meyakinkan mereka bahwa Paulus tidak beruat salah sedikitpun terhadap negara. Ini sesungguhnya hanya satu segi dari kitab Kis dan orang tidak boleh menganggap sebagai maksud kurang jujur apa-apa yang sebenarnya merupakan keyakinan tulus-ikhlas dan yang berdasar. Memanglah Lukas menekankan bahwa pertentangan antara Paulus dan orang-orang Yahudi bersifat keagamaan belaka, dan iapun menonjolkan kesetiaan dan ketaatan Paulus terhadap negara Roma serta kewibawaannya. Tetapi inipun seluruhnya sesuai dengan kebenaran historis dan Lukas sepenuh-penuhnya berhak menarik pengajaran itu dari kejadian-kejadian. Kecuali itu perlu diulangi lagi, bahwa maksud khusus itu bukan seluruh maksud- tujuan karya Lukas. Karya itu sekali-kali bukan sebuah pembelaan yang ingin diajukan kepada pengadilan Roma. Maksud utama Kis ialah mengisahkan awal-mula agama kristen demi sejarah itu sendiri.
Untuk meyakinkan diri tentang itu cukuplah orang menyelidiki susunan Kis. Maka nampaklah bahwa kitab itu hanya memperlihatkan bagaimana perkataan Yesus yang ditempatkan pada awal kisah terlaksana. Sabda Yesus: "Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan samapi ke ujung bumi" (TB Kis 1:8). Mula-mula kepercayaan Kristen berakat kuat-kuat di Yerusalem, tempat jemaat pertama bertambah karunia dan jumlahnya (1-5). Tidak lama kemudian kepercayaan itu mulai merambat, hal mana dipersiapkan oleh semangat universalis yang menjiwai orang-orang Yahudi berbudaya Yunani yang masuk Kristen dan oleh pengusiran mereka setelah Stefanus mati sahid (TB Kis 6:1-8:3). Iman Kristen sampai di daerah Samaria (TB Kis 8:4-25) dan juga di daerah di sebelah selatan dan timur Yerusalem hingga ke pantai dan kota Kaisarea (TB Kis 8:26-40; 9:32-11:18). Dalam pada itu cerita tentang pertobatan Paulus memberitahu kita bahwa di kota Damsyik sudah ada orang-orang Kristen dan begitu pewartaan Injil di daerah Kilikia sudah dipersiapkan juga (TB Kis 9:1-30). Ulangan seperti tercantum dalam 9:31 (yang masih menyebutkan daerah Galilea) menonjolkan bagaimana iman Kristen meluas. Kemudian kota Antiokhialah yang menerima Kabar Gembira (TB Kis 11:19-26). Selanjutnya kota itu menjadi pusat pewartaan sementara memupuk hubungan baik dengan Yerusalem, tempat dimusyawarahkan soal-soal utama mengenai pewartaan injil kepada orang-orang yang bukan Yahudi (TB Kis 11:27-30; 15:1-35). Sebab memanglah sudah tiba saatnya Injil dibawa juga kepada mereka. Setelah Kornelius masuk menjadi Kristen dan Petrus dipenjarakan di Yerusalem, maka rasul itu berangkat entah kemana (12). Selanjutnya Pauluslah yang memainkan peranan penting dalam kisah Lukas. Sebelum konsili di Yerusalem Paulus sudah pergi ke pulau Siprus dan ke daratan Asia Kecil (13-14). Sesudahnya Paulus berlayar ke daerah Makedonia dan Yunani (15:36 - 18:22; 18:23-21:17). Paulus selalu kembali ke Yerusalem dan penahananya di kota itu, lalu penahanannya di kota Kaisarea (TB Kis 21:18-26:32) memberi Paulus kesempatan membiarkan diri sebagai tawanan, meskipun tetap sebagai pewarta Injil lalu dibawa ke Roma tempat ia dengan terbelenggu mewartakan Kristus (27-28). Dilihat dari Yerusalem maka ibu kota kerajaan Roma itu sungguh-sungguh merupakan "ujung bumi". Maka Lukas boleh mengakhiri kitabnya.
Boleh jadi orang menyesal, bahwa Lukas tidak menceritakan apa-apa tentang karya rasul-rasul lain dan tidak pula tentang pendirian beberapa jemaat penting, seperti misalnya di kota Aleksandria, atau malahan di kota Roma sendiri. Sudah pasti bahwa di kota itu iman Kristen sudah tertanam sebelum Paulus tiba (lihat surat kepada jemaat di Roma, yang ditulis Paulus selama perjalanannya yang ketiga). Juga tentang karya Petrus di luar Palestina tidak dikatakan apa-apa. Pauluslah yang menduduki tempat yang menyolok dalam kisah Lukas, sehingga dalam bagian kedua Kis hanya Paulus saja yang masih berperan. Tetapi justru oleh karena Lukas berdiam diri dan meninggalkan banyak soal, maka kita mendapat jaminan yang paling baik bagi apa yang dikisahkannya. Ia tidak menceritakan apa- apa, kecuali kalau ia mengetahuinya baik oleh karena menyaksikan sendiri maupun karena mendapat dari sumber-sumber yang nilainya dapat diawasi. Kecuali itu Kis bukanlah sebuah kitab ilmu sejarah yang utuh lengkap, melainkan sebuah penjelasan mengenai daya perambat rohani yang terkandung dalam agama Kristen. Serta ajaran teologis yang dapat ditarik Lukas dari kejadian-kejadian yang diketahuinya mempunyai nilai universil yang tidak dapat diganti dan yang membuat karyanya berharga tinggi.
Sumbangan di bidang ajaran adalah berganda. Iman akan Kristus yang menjadi dasar pewartaan rasuli disajikan dengan pemerincian yang semakin tumbuh. Mula-mula iman akan Kristus itu berpusatkan pada kejayaan manusia Yesus yang telah menjadi Kurios berkat kebangkitanNya (TB Kis 2:22-36), kemudian oleh Paulus Yesus diberi gelar "Anak Allah" (TB Kis 9:20). Berkat wejangan-wejangan yang tercantum dalam Kis kita mengenal ayat-ayat utama dari Kitab Suci yang digunakan umat berkat pimpinan Roh Kudus sebagai sarana untuk merumuskan ajaran mengenai Kristus dan sebagai pembuktian bagi orang-orang Yahudi. Baiklah diperhatikan khususnya apa yang dikatakan tentang Yesus sebagai Hamba Allah (TB Kis 3:13, 26; 4:27, 30; 8:32-33) dan sebagai Musa yang baru (3:22 dst; 7:20 dst). Kebangkitan Yesus dibuktikan dengan Mzm 16:8-11 (Kis 2:24-32; 13:34-37). Sejarah umat terpilih menjadi peringatan bagi orang-orang Yahudi, supaya jangan menentang kasih karunia Allah (7:2-53; 13:16-41). Di hadapan orang-orang bukan Yahudi disodorkan dalil-dalil yang diambil dari ajaran tentang Allah yang lebih umum (TB Kis 14:15-17; 17:22-31). Tetapi para rasul pertama-tama "saksi" (TB Kis 1:8+) dan Lukas meringkas pemberitaan mereka (TB Kis 2:22+) dan bercerita tentang "tanda-tanda" ajaib yang mereka lakukan. Persoalan paling gawat bagi Gereja yang baru lahir ini ialah: bagaimana orang-orang bukan Yahudi dapat menolong keselamatan. Tentang persoalan itu Kis memberi keterangan yang jitu: para saudara di Yerusalem terpimpin oleh Yakobus tetap setia pada hukum Taurat Yahudi (TB Kis 15:1, 5; 21:20) dst. Sebaliknya, orang-orang "ke-Yunanian" yang juru bicaranya yalah Stefanus merasa perlu melepaskan ibadat dalam Bait Allah. Petrus dan terutama Paulus dalam konsili di Yerusalem memenangkan asas bahwa hanya iman akan Kristus menyelamatkan, sehingga tak perlu orang-orang bukan Yahudi menepati hukum Taurat dan bersunat. Namun demikian tetap benar bahwa keselamatan datang dari bangsa Yahudi, sebagaimana dinyatakan oleh Lukas juga. Paulus selalu terlebih dahulu menghadapi orang-orang Yahudi. Baru setelah ditolak oleh kaum sebangsanya ia pergi kepada orang-orang bukan Yahudi (TB Kis 13:5+). Mengenai cara hidup jemaat-jemaat purba Kis juga memberi informasi yang sangat berharga: tentang jemaat muda di Yerusalem yang bersembahyang dan yang yang angggota-anggotanya membagi-bagikan harta miliknya; tentang caranya orang dibaptis dan tentang baptisan dalam Roh Kudus (TB Kis 1:5+); tentang Ekaristi yang dirayakan (TB Kis 2:42+); permulaan penyusunan sebuah jemaat sebagai organisasi, yang mempunyai nabi-nabi" dan "pengajar-pengajar" (TB Kis 13:1+), ataupun "penatua" yang mengepalai jemaat di Yeruslem (TB Kis 11:30) dan yang oleh Paulus diangkat pada semua jemaat yang didirikannya (TB Kis 14:23). Kesemuanya itu dinaungi, dibimbing dan dijiwai oleh embusan tak kelihatan dari Roh Kudus. Dalam injilnya Lukas sudah menekankan peranan Roh Kudus itu (Luk 4:1+) dan dalam Kis ia terus memperlihatkan bahwa Roh Kudus itulah yang berkarya dalam perambatan Gereja (Kis 1:8+), sehingga Kis dapat diberi judul "Injil Roh Kudus". Itulah sebabnya maka karya Lukas itu penuh dengan kegembiraan rohani dan gejala-gejala adikodrati yang hanya mengherankan mereka yang tidak sampai memahami peristiwa tunggal itu, ialah lahirnya agama Kristen. Pada kekayaan ajaran tersebut masih perlu ditambahkan berita-berita tentang sekian banyak kejadian kongkrit yang hanya kita ketahui berkat Kis: kehalusan budi dan jiwa, yang digunakan Lukas untuk menggambarkan tokoh-tokoh kisahnya: adegan-adegan lucu dan menarik hati seperti pidato Paulus di hadapan raja Agripa (26) dan bagian-bagian yang mengharukan hati seperti pidato perpisahan Paulus kepada para penatua jemaat di Efesus (TB Kis 20:17-38). Mengingat kesemuanya itu niscaya orang sependapat dalam menilai kitab yang jenisnya tunggal dalam Perjanjian Baru ini sebagai sebuah karangan yang penuh harta kekayaan. Seandainya tidak ada, maka pengetahuan kita tentang awal-mula agama Kristen sangat kurang.
Sama dengan teks seluruh Perjanjian Baru, teks Kis juga sampai kepada kita dengan macam-macam varian mengenai hal-hal kecil-kecil. Tetapi dalam teks Kis terdapat lebih banyak kelainan dalam apa yang disebutkan sebagai "teks Barat" (dalam naskah Bezae, dalam terjemahan kuno ke dalam bahasa Latin dan Siria dan pada beberapa pujangga Gereja dahulu). Dan varian-varian itu layak diberi perhatian. Di samping sejumlah kerusakan yang mudah menyusup ke dalam sebuah teks populer yang kurang bersih dari resensi Aleksandria, terdapatlah dalam teks Barat tersebut sejumlah tambahan konkrit dan khas yang barangkali asli juga. Varian-varian teks Barat yang paling penting dimuat dalam catatan-catatan terjemahan ini.
Ende: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini
be...
KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini beredar sebagai satu dengannja. Baru pada pertengahan abad kedua, ketika keempat karangan Indjil digabungkan mendjadi satu buku, karangan ini dipisahkan dari padanja dan diberi djudul tersendiri.
Djudul itu ialah: "Perbuatan-perbuatan Para Rasul", jang kemudian mendapat bentuk "Kisah Rasul-rasul" djuga, seperti jang kita pakai. Tetapi hanja dua Rasul jang dikisahkan "perbuatan-perbuatannja" dan itupun djauh dari lengkap. Rasul-rasul jang lain hanja disebut namanja, atau seperti mengenai Joanes dan Jakobus terdapat satu dua tjatatan sadja, sedangkan ada pembantu-pembantu Rasul- rasul jang agak luas diberitakan peranannja.
Dalam bagian pertama bab 1-12, Petrus adalah tokoh utama dan dalam bagian kedua, bab 13-28 Paulus. Dalam bagian kedua ini kita hanja satu kali lagi bertemu dengan Petrus, jaitu dalam bab 15 sebagai ketua sidang Rasul-rasul di Jerusalem.
Lukas bukan bermaksud menulis suatu riwajat hidup atau djasa-djasa kedua Rasul itu, dan bukan pula suatu buku sedjarah jang agak lengkap, teliti dan teratur, melainkan hanja sekedar menggambarkan perkembangan pesat umat Kristus jang ia kenal dan jang perkembangannja sebagian disaksikannja sendiri. Umat Kristus jang dikenalnja, ialah umat induk di Jerusalem dan sekitarnja, dan terutama perkembangan diantara kaum penjembah dewa-dewa dikota Antiochia di Siria, tempat asalnja, dan kearah Barat sampai ke Roma, jang mendjadi wilajah kerdjanja sendiri. Dan untuk menggambarkan itu Lukas memilih dari bahan-bahan jang tersedia baginja, hanja beberapa kedjadian dan kenjataan jang terasa penting olehnja atau jang dialaminja sendiri. Kita berterima kasih kepada Lukas, dan bersjukur kepada Rob Kudus jang mengilhaminja, atas pemilihan bahan itu dan usaha menjusunnja. Biarpun gambarannja tidak utuh, tetapi tjukup bersisi sebagai pokok perenungan bagi kita, sehingga dengan djalan penjelidikan dan perenungan, kita dapat membentuk suatu pandangan jang lebih utuh bagi diri kita sendiri. Dan itu dapat ditjapai lebih sempuma, kalau kita serentak dengan Kis. Ras. membatja dan membahas surat-surat Paulus dan Rasul-rasul jang lain.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan tahap terachir dari djalan penjelamatan
Tahap terachir dari djalan penjelamatan, ialah perwudjudan keselamatan abadi dalam seluruh umat manusia. Kis. Ras. memang hanja dapat memberitakan permulaan perwudjudan itu, sebab sedjarah penjelamatan itu masih berdjalan dan akan berdjalan sampai pada acbir zaman.
Perwudjudan itu tersendiri bagi seluruh umat manusia oleh Kurban Jesus disalib. Oleh darah Jesus dosa pokok terhapus, perdamaian Allah dengan bangsa manusia terpulih, djalan untuk mendekati Allah terbuka. Dengan Kurban Jesus disalib itu dan kebangkitannja djalan penjelamatan sudah pada puntjaknja: keselamatan abadi sudah terwudjud sampai semua manusia dapat memperoleh bagian dalamnja. Tetapi untuk memperoleh bagian dalamnja, perlu tiap-tiap manusia menempuh djalan penjelamatan sendiri. la harus memenuhi sjarat-sjarat tertentu untuk mendapat pengampunan dosa dan untuk dianugerahi hidup abadi itu. Perlu Pula ada orang Jang berwenang untuk menerangkan apakah arti dan hakekatnja hidup abadi itu, dan menundjukkan djalan penjelamatan kepadanja, lagipun memimpinnja pada djalan itu. Tugas memperkenalkan hidup abadi dan djalan kearahnja, serta melaksanakan pemimpinan itu, lagi kuasa untuk menjampaikan hidup abadi itu, diserahkan oleh Jesus kepada Para RasulNja dan kepada seluruh umat sebagaimana tersimpul dalam amanat Jesus terachir :"KepadaKu diserahkan segala kuasa disurga dan dibumi, maka pergilah kamu dan buatlah segala bangsa mendjadi muridku, dengan mempermandikan mereka pada nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepada kamu. Mt. 28:19-20.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan pelaksanaan amanat Jesus jang terachir kepada para RasulNja
Buatlah segala bangsa mendjadi muridKu. Tentu sadja pertama-tama dengan pemakluman Indjil. Tetapi untuk mentjapai "segala bangsa" sampai keudjung bumi (Kis. Ras. 1:8), perlu organisasi jang luas sekali dan teratur rapih. Jesus sendiri mendasarkannja dengan membentuk satu umat ketjil, terdiri dari keduabelas Rasul dan sekelompok murid-murid, dengan Petrus sebagai pemimpinnja. memang ketjil sebagai bidji sesawi, tetapi jang akan subur bertumbuh mendjadi pohon jang dahan-dahan dan ranting-rantingnja menaungi seluruh dunia. Dan segera sesudah Pentekosta umat ketjil mulai berkembang pesat, Rasul-rasul pergi bertebaran kesegala djurusan; dan muntjul pengadjar-pengadjar Indjil dan nabi- nabi, jang diilhami dan didorong oleh Roh Kudus, untuk pergi kemana-mana sebagai pembantu-pembantu para Rasul. Selain kedjurusan Timur dan Selatan, jang tidak diberitakan dalam karangan ini, dalam waktu 30 tahun, kearah Utara dan Barat, Indjil telah tersebar disegala kota jang agak besar, diseluruh Asia-Ketjil, Masedonia dan Achaja, sampai di Roma.
Dengan mempermandikan mereka. Baru dengan menerima Permandian para tjalon mendjadi murid Jesus jang sedjati, jaitu dibersihkan dari dosa (Kis, Ras. 12:16; lbr. 10:22; 1 Kor. 6:11; Rom. 6:1-14); lahir baru (Jo. 3:5), mendjadi anak Allah dan menjerupai Kristus (Gal. 3:26-27), dipersatukan dengan Kristus (Rom. 6:3), diresapi dengan Roh Kudus (I Kor. 12:13) dan dikuduskan (I Kor. 6:11; Ef. 5:26). Dengan ringkas; didalam dan oleh Permandian, keselamatan abadi atau hidup abadi itu diperwudjudkan dalam masing-masing manusia jang pertjaja. Lazim dikatakan bahwa semua itu terdjadi setjara sakramentil. Artinja ada upatjara tertentu jang pada pokoknja ditetapkan oleh Jesus sendiri dengan djaminan, bahwa ketika upatjara itu dilangsungkan pada seorang jang pertjaja, dosanja dihapus dan hidup abadi dianugerahkan kepadanja oleh Allah. Karena upatjara jang kelihatan itu, berhubung dengan djaminan tersebut diatas, orang jang dipermandikan dapat pertjaja dengan penuh kejakinan, bahwa mereka mempunjai keadaan jang baru itu. Dan karena keadaan jang baru itu terdjamin, maka iapun diterima sebagai anggota umat, jaitu masuk Keradjaan Allah jang kelihatan.
Dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepadamu. "Murid-murid" Jesus jang baru dipermandikan belum segera adalah pengikut Jesus jang sempurna. Hidup baru itu harus dipelihara dan bertumbuh, pengetahuan akan adjaran-adjaran Jesus harus diperluas dan pengertian diperdalam; mereka harus beladjar mewudjudkan tjita-tjita Indjil.
Pesan"adjarkanlah mereka" merangkum petugasan jang luas dan berat. Dapat
dikatakan tugas itu merupakan penggembalaan jang dimaksud Jesus dalam Jo.
Ada upatjara-upatjara lain lagi jang berwudjud sakramentil. Dengan penumpangan tangan alas orang jang telah dipermandikan, Rasul-rasul menurunkan Roh Kudus atas mereka setjara njata. (8:17-19; 9:12,17; 19:6). Disini kita ingat akan Sakramen Krisma (Penguat).
Dengan penumpangan tangannja pula, Rasul-rasul (atau pengganti mereka) memberi kekuasaan jang tertentu kepada para "diakon" (6:6) dan orang tua-tua (presbiter, episkopos): II Tim. 1:6; 1 Tim. 4:14; 5:22; Kis. Ras. 13:3. Apakah penumpangan tangan ini merupakan Sakramen Imamat, tidak djelas. Tetapi djika tidak, siapakah jang "Memetjahkan Roti" bagi umat-umat jang djarang sekali dikundjungi seorang Rasul? Dari I Kor. 11:17-34 terang pula bahwa di Korintus Ekaristi biasa dirajakan djuga kalau Paulus tidak ada.
Bahwa orang tua-tua mempunjai kuasa memberi Sakramen-sokramen tjukup njata pula dari Jak. 5:14-16. Dan disitu terang djuga, bahwa dewasa itu Sakramen urapan orang-orang sakit sudah lazim.
Supaja penggembalaan lantjar, Rasul-rasul mengatur pemimpinan umat-umat dengan mengadakan suatu hirarki. Rasul-rasul tetap memegang putjuk pimpinan. Petrus selalu bertindak dan diakui sebagai ketua Para Rasul dan kepala Geredja. Dalam tiap-tiap umat, Rasul-rasul menentukan suatu badan pimpinan, jang anggota- nggotanja disebut orang tua-tua, para presbiter atau episkopos. Terdapat Pula pengadjar-pengadjar resmi dalam umat-umat. Ketudjuh "diakon" (6:6) kemudian kita temui sebagai pengadjar.
Umat Kisah Rasul-rasul adalah umat Kristus
Rasul-rasul jang disebut namanja dalam 1:13 dan sedang menunggu kedatangan Roh Kudus, lagi sesudah menerimaNja segera mulai memaklumkan Indjil, adalah jang sama dengan mereka jang mula-mula dipilih oleh Jesus dan dua tiga tahun setjara istimewa dididik olehnja. Inti pemakluman mereka tetap peri hal Jesus: bahwa la sungguh Mesias sebab segala nubuat para nabi ditepati padanja, bahwa Ia disalibkan dan dibangkitkan kembali menurut rentjana Allah jang njata dalam Kitab Kudus, dan bahwa la satu-satunja penjelamat bagi semua orang. Dan jang mereka kerdjakan tak lain selain memenuhi amanat Jesus, sebagaimana telah dipaparkan diatas tadi. Mereka selalu insjaf bahwa mereka bekerdja melulu sebagai petugas Jesus, memaklumkan Indjil Jesus Kristus (5:12; 8:5; 11:2 dll), menjembuhkan orang-orang sakit dengan nama Jesus (3:6; 4:10), mempermandikan orang masuk umat atas nama Jesus (2:38 dan lain-lain). Mereka dilarang mengadjar ,dengan" nama Jesus (4:18). Mereka gembira sebab didera demi nama Jesus (5:41). Jesus kadang-kadang sendiri djuga bertindak seperti dalam peristiwa bertobatnja Paulus dan dengan mengangkat dia mendjadi Rasul. Dan diluar Palestina Para anggota umat oleh orang-orang Junani disebut "kristianoi", artinja penganut Kristus.
Umat dipimpin oleh Roh Kudus
Umat tahu, bahwa Jesus jang duduk dalam kemuliaannja disebelah kanan Allah tetap kepala umat, dan tetap ada serta dengan mereka (Mt. 28:20) sebagai penjelenggara utama. Sebab itu mereka gemar menamakannja "Tuhan kita". Tetapi umat tahu djuga bahwa Jesus telah menjerahkan pelaksanaan penjelenggaraan itu kepada Roh Kudus, dan bahwa pelahsanaan itu didjalankan dalam kesatuan paham dan kehendak jang sempurna dengan Jesus. Mereka mengetahui itu dari sabda Jesus dalam Jo. 14:26 dan 15:26-27, dan kepentingan penjelenggaraan Roh Kudus, mereka chususnja mengerti dari Jo. 16:7-15, dimana Jesus bersabda: Baik bagimu Aku pergi, sebab kalau Aku tidak pergi, Penolong itu (Roh Kudus) tidak datang kepadamu". Umat ketjil jang dibentuk Jesus sendiri disuruh menantikan kedatangan Roh Kudus di Jerusalem. Sabda Jesus: Kamu akan menerima kekuatan Roh Kudus jang akan turun atas kamu, supaja kamu akan memberi kesaksian tentang Aku di Jerusalem, diseluruh Judea dan Samaria, dan sampai diudjung bumi" (Kis. Ras. 1:8).
Dan pada pagi hari Pentekosta Roh Kudus tiba-tiba turun atas mereka. la menampakkan kedatangannja dengan tanda-tanda jang njata. Dengan njala-njala api jang mela.mbangkan penerangan akal-budi, pemurnian hati dari unsur-unsur jang tidak tulen, dan pengobaran semangat; lagi dengan deru badai jang hebat sebagai lambang kekuatan, jang dirasakan tetapi tidak kelihatan. Dan semua jang duduk dalam ruangan itu "dipenuhi" dengan Roh Kudus, jaitu dengan pengertian, kekuatan dan semangat jang njata. Rasul-rasul bukan lagi murid jang ragu-ragu, melainkan jang sudah dewasa dengan kedewasaan Kristus, penuh pengertian tentang hakekat dan tudjuan Keradjaan Allah, insjaf akan tugas dan tanggung-djawabnja, penuh semangat tanpa takut-takut dan berani mengurbankan dirinja. Adjaib Pula bagaimana dalam waktu jang singkat sekali, tiga ribu orang mendapat pengertian dan digerakkan hatinja sampai dapat dipermandikan. Segala jang terdjadi pada hari Pentekosta itu kita namakan: Mukdjizat Pentekosta.
Dan mukdjizat Pentekosta itu dilandjutkan. Umumnja setjara batiniah. Terus- menerus Roh Kudus memberi ilham, menggerakkan hati, memperkuat kehendak, memberi pimpinan, terutama kepada Para Rasul dan pembantu-pembantu mereka, tetapi djuga kepada para beriman pribadi. Tetapi supaja mereka lebih insjaf dan untuk memperkuat kejakinannja, Roh Kudus sering bertindak setjara njata djuga. Kalau dikatakan bahwa Petrus, Stefanus, Barnabas dan Paulus berbitjara "penuh dengan Roh Kudus", hal itu berarti bahwa kepenuhan itu tampak dalam isi dan gaja pembitjaraannja (4:8; 7:55; 11:22; 15:9). Demikian djuga dimana diberitakan, bahwa umat sedang berkumpul dan berdoa tiba-tiba dipenuhi Roh Kudus (14:31;10:44; 15:52). Roh Kudus memimpin setjara njata. Roh Kudus "berkata" kepada Pilipus (8:29). Pilipus dilenjapkan oleh Roh Kudus (8:59). Agabus didorong oleh Roh Kudus (11:28). Roh Kudus bersabda kepada Petrus (10:19). Roh Kudus berkata: "Sendirikanlah Barnabas dan Saulus untuk tugas jang telah Kutentukan baginja"(15:2). Mereka berangkat atas suruhan Roh Kudus (13:4). Paulus dihalangi oleh Roh Kudus pergi ke Asia (16:6) dan tidak diizinkan ke Bitinia (16:7). Keinsjafan akan peranan Roh Kudus jang mutlak itu terang pula, dimana Petrus berkata kepada Ananias dan Safira, bahwa mereka bukan membohongi dan mentjobai manusia melainkan Roh Kudus (5:3,9). Kesadaran akan kesatuan kerdja antara Rasul-rasul dan Roh Kudus djelas Pula dalam utjapan 5:32 jakni: "kami adalah saksi bersama dengan Roh Kudus". Lebih lagi dan setjara resmi, dalam rumusan surat Sidang Rasul-rasul di Jerusalem kepada umat di Antiochia: ,Roh Kudus dan kami telah memutuskan...." (15:28).
Suatu kesimpulan
Kisah Rasul-rasul bersifat buku sedjarah, jang terlebih bermaksud meriwajatkan dan menggambarkan perkembangan lahiriah umat dan berhubungan dengan itu penjelenggaraan Roh Kudus jang njata. Tetapi didalam umat muda, dan terus sampai pada hari ini, terdapat Pula penjelenggaraan Roh Kudus jang tidak njata, dan lebih hakiki dan penting lagi, jaitu penjelenggaraan kehidupan Ilahi didalam batin tiap-tiap anak Allah. Roh Kuduslah jang mentjiptakan kehidupan itu didalam Para anak Allah, lalu tetap hidup didalam mereka. la memelihara, menumbuhkan, memperkuat dan menjuburkan hidup itu dalam kerdja sama bersama anak Allah itu sendiri. Demikian dihasilkan buah-buah untuk kehidupan abadi.
Penjelenggaraan Roh Kudus jang serba batiniah ini chususnja dinjatakan dan dibitjarakan oleh Paulus dalam surat-suratnja. Dalam surat-surat Paulus itu kita saksikan djuga perkembangan pengertian dan praktek hidup keagamaan, jaitu hidup rohani dalam umat-umat, sebagai perwudjudan adjaran-adjaran Indjil. Sebab itu Kisah Rasul-rasul dan surat-surat Paulus, beserta surat-surat Rasul-rasul jang lain dan Wahju Joanes saling melengkapi, dan bersama-sama memberi gambaran jang tjukup utuh dari perwudjudan dan perkembangan "Geredja" purba.
Nilai-nilai Kisah Rasul-rasul bagi kita pribadi
1. Bagi pembatja-pembatja surat-surat Paulus, Kis. Ras. penting sebagai merupakan latar belakang surat-surat itu. Banjak bahagian didalam surat-surat itu sukar dimengerti tanpa riwajat dan gambaran-gambaran jang terdapat dalam karangan Lukas itu.
2. Kisah Rasul-rasul sanggup Pula meneguhkan kejakinan dan memperkuat serta
menghidupkan iman kita. Kita diperingatkan didalamnja, bagaimana djalan
penjelamatan jang mulai dengan terpanggilnja Abraham, lalu makin lama makin naik
tinggi sepandjang Perdjandjian Lama, dan mentjapai puntjaknja dalam Indjil dan
chususnja dalam Kurban Jesus disalib serta kebangkitannja, lalu pada tingkatan
itu langsung diteruskan dalam umat purba sampai dizaman kita. Dalam membatja
Kis. Ras. kita saksikan, bahwa Geredja kita benar-benar dibangunkan diatas
"dasar Rasul-rasul dan Para Nabi, sedangkan Jesus adalah batu sendinja". (
Kita lihat djuga bahwa unsur-unsur hakiki agama kita, pokok hirarki dan suasana keagamaan sebagai perwudjudan Indjil, jang sekarang kita hajati pada taraf perkembangan jang lebih tinggi dan utuh, sudah ada dan hidup dalam umat purba itu.
3. Dan jang paling penting ialah: Kisah Rasul-rasul sebagai karangan jang diilhamkan oleh Roh Kudus dimaksudkan mendjadi buku renungan bagi Geredja dikemudian hari, djuga bagi kita masing-masing, untuk menginsjafkan kita, bahwa pengaruh Roh Kudus didalam Geredja Kudus dimasa ini masih ada djuga. Chususnja kenjataan-kenjataan peristiwa Pentekosta, tetapi djuga seluruh penjelenggaraan Roh Kudus jang njata dizaman Rasul-rasul, dapat dan harus mejakinkan kita, bahwa dan bagaimana Roh Kudus memimpin dan mendjiwai Geredja sekarang djuga. Kita mengerti, bahwa tanda-tanda jang njata perlu bagi umat muda untuk membina dan meneguhkan iman, jang bukan segera mendjadi darah daging mereka; tetapi kemudian tidak perlu lagi, sebab iman telah tjukup didasarkan pada pernjataan Kitab Kudus, mengenai hal ini chususnja pada pernjataan-pernjataan Kisah Rasul-rasul bersama surat-surat Paulus dan surat-surat para Rasul-rasul jang lain. Sebab itu penting sekali kitapun memperteguhkan dan menghidupkan iman kita dengan merenungkan apa jang ditulis bagi kita dalam Kisah Rasul-rasul dan Surat-surat Rasul-rasul itu, sampai kita jakin dan isnjaf benar-benar akan pimpinan agung Roh Kudus dalam Geredja, sehingga kita pertjaja akan kebenaran urusan-urusan dan keputusan-keputusan resmi dari pimpinan Geredja dan menerimanja tanpa sjarat serta melaksanakannja dengan rendah hati. Lagi pula supaja kita tetap insjaf, bahwa Roh Kudus hidup dalam batin kita masing-masing sebagai pokok dan pentjipta hidup atas kodrati (hidup abadi) kita. Kalau kita saksikan dan renungkan, bagaimana Roh Kudus mendjiwai setjara njata orang-orang beriman dimasa purba, maka dapat kita bajangkan bagaimana Roh Kudus djuga mendjiwai kita, setjara tidak njata kepada pantjaindera, tetapi tjukup njata bagi mata kepertjajaan jang berintuisi. Perenungan jang demikian tentu mempererat dan menghidupkan hubungan kita dengan Roh Kudus dalam beribadat kepadanja dan berdoa meminta pengertian, kekuatan hati dan pimpinan. Hal itu memang mahapenting bagi kita.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) NASIHAT ORANG DEWASA UNTUK PARA BAYI DALAM KRISTUS (Kis 9:23-30; 22:17-21)
Sewaktu Yesus berbicara kepada Nikodemus, Ia membandingkan proses perubaha...
NASIHAT ORANG DEWASA UNTUK PARA BAYI DALAM KRISTUS (Kis 9:23-30; 22:17-21)
Sewaktu Yesus berbicara kepada Nikodemus, Ia membandingkan proses perubahan hidup dengan kelahiran. Ia berkata kepada pemimpin Yahudi itu, "Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah" (Yohanes 3:3; band. Yohanes 3:5; 1Petrus 1:22, 23). Perjanjian Baru mengacukan orang-orang Kristen baru sebagai " manusia yang belum dewasa (bayi-bayi ) dalam Kristus" (1Korintus 3:1; lihat juga Ibrani 5:13).1 Sebagai bayi dalam Kristus, orang Kristen baru itu terbuka bagi segala bahaya dan bagi kebahagian anak-anak yang baru lahir.
Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita melihat "proses lahir baru" Saulus dari Tarsus (lebih dikenal sebagai rasul Paulus).2Dalam sajian ini, kita akan melanjutkan pelajaran kita tentang Kisah 9, dengan melihat hari-hari pertama Saulus sebagai orang Kristen baru.3Dari kisah itu kita akan menarik beberapa "nasihat orang dewasa bagi para bayi dalam Kristus."
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:23-30; 22:17-21)
Marilah kita sudahi pelajaran ini dengan menguji diri kita sendiri. Biarlah setiap orang bertanya, "Kemajuan ...
KESIMPULAN (KIS 9:23-30; 22:17-21)
Marilah kita sudahi pelajaran ini dengan menguji diri kita sendiri. Biarlah setiap orang bertanya, "Kemajuan macam apakah yang telah saya capai sebagai orang Kristen?" Paulus menuliskan kata-kata sedih ini kepada orang Kristen yang tidak bertumbuh secara rohani sebagaimana seharusnya: "Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi ... yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya" (1Korintus 3:1, 2).
Tidak ada salahnya dilahirkan sebagai bayi; namun adalah tragis untuk tetap menjadi bayi. Jika pengujian jujur Anda mengungkapkan bahwa Anda belum bertumbuh sebagaimana seharusnya, putuskanlah untuk "bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala" (Efesus 4:15).
CATATAN KHOTBAH
Richard Rogers menulis bahwa menurut Kisah 9:27, Barnabas berkata bahwa gereja di Yerusalem harus menerima Saulus sebagai anggota sebab (1) Saulus telah melihat Tuhan, (2) ia telah berbicara dengan Tuhan, dan (3) ia telah memberitahu orang lain tentang Tuhan. Rogers berkata bahwa kita juga perlu "melihat Tuhan (dengan mempelajari Alkitab), bicara dengan Tuhan (dalam doa), dan bicara dengan orang lain tentang Yesus (dalam penginjilan). Rogers menyebut semua itu merupakan kualitas Perubahan, Persekutuan, Pengakuan (Richard Rogers, "The Need of Placing Membership in a Local Church," Pelajaran yang dikhotbahkan di Sunset church of Christ, Lubbock, Texas, n.d.)
PERJALANAN MULA-MULA SAULUS
- 1. Saulus meninggalkan Yerusalem menuju Damsyik, "berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh" orang Kristen (9:1; 22:5; 26:12).
- 2. Setelah bertemu Yesus di jalan ke Damsyik, Saulus masuk ke kota itu dan diberitahu oleh Ananias untuk dibaptis. Dengan segera ia mulai memberitakan injil (9:20-22).
- 3. Saulus mengasingkan diri ke tanah Arab (Galatia 1:17) dan belakangan kembali ke Damsyik. Untuk melepaskan diri dari kemarahan orang-orang Yahudi, ia meninggalkan kota itu pada malam hari dalam sebuah keranjang, (Kisah 9:23-35) lalu ia pergi ke Yerusalem Di situ ia diterima oleh Barnabas, dan ia bertemu dengan Petrus dan Yakobus (Kisah 9:26-28; Galatia 1:18, 19).
- 4. Diancam kembali oleh orang-orang Yahudi, Saulus/ Paulus diungsikan ke Kaisarea oleh saudara-saudara dan kemudian dipulangkan ke Tarsus (9:29, 30).
- 5. Sewaktu di Tarsus untuk kira-kira tujuh tahun, Paulus menginjil di Kilikia dan Siria (Galatia 1:21). Barnabas membawa Saulus dari Tarsus ke Antiokhia di mana ia dan Saulus bekerja selama satu tahun (Kisah 9:19-25).
Kota-Kota Dalam Dunia Perjanjian Baru
"[Damsyik] dikelilingi oleh perbukitan dan dibatasi oleh gurun pasir, dengan berkilo-kilometer taman bunga yang berpotongan dengan banyak aliran sungai dan kanal, dimeriahkan dengan keceriaan dan kapal-kapal niaga. Di pelbagai sudut, bazaar, dan pasarnya terdapat banyak sutera, batu permata, gading, karpet, dan pedang; para pejalan yang kehausan biasanya melepaskan dahaga mereka dengan jus jeruk yang didinginkan oleh salju yang berasal dari bukit-bukit Lebanon. Dinding-dinding dan menara-menaranya dipisahkan oleh kubah-kubah dan pintu gerbang-pintu gerbang yang sangat besar, dan melalui salah satu pintu gerbang itu, yaitu Pintu Gerbang Timur ... Saulus sendiri harus dituntun masuk." Spreading the Gospel
Bernard R. Youngman "[Damsyik] merupakan pusat jaringan perdagangan yang sangat besar dengan banyak jalan yang sangat lebar untuk iring-iringan niaga hingga mencapai Siria utara, Mesopotamia, Anatolia, Persia, dan tanah Arab. Jika "‘Jalan’ baru agama Kristen tumbuh subur di Damsyik, maka Jalan itu akan dengan cepat mencapai semua tempat tersebut ... Dari sudut pandang Sanhedrin dan Saulus si kepala penganiaya, Jalan itu harus dihentikan di Damsyik." The NIV Study Bible "Dataran dimana Tarsus terletak adalah dikelilingi oleh deretan pegunungan tinggi di sebelah utara dan barat laut, pegunungan itu tertutup salju hampir di sepanjang tahun. Wilayah di luar Tarsus dicapai melalui sebuah jalan masuk yang menembus deretan gunung itu yang disebut Gerbang Kilikia, jalan ini merupakan satu-satunya jalan masuk ke Kilikia dari arah barat. Bagian timur Kilikia dikelilingi juga oleh deretan gunung, dan melalui deretan gunung ini terdapat dua jalan tembus yang terkenal ... yang memberi jalan masuk ke Siria."
New Commentary on Acts J.W. McGarvey "Kaisarea dibangun oleh Herodes yang Agung di tempat kediaman bangsa Fenisia ... Kota ini dilengkapi dengan pelabuhan buatan yang bagus sekali, sehingga pelabuhan ini menjadi pelabuhan utama di dalam kerajaan Herodes. Herodes menyebut kota baru ini ... Kaisarea untuk menghormati Kaisar Augustus. Setelah tahun 6 S.M. kota itu menjadi tempat kediaman para gubernur Romawi di Yudea yang mendirikan pusat pemerintahan mereka di istana Herodes (band. 23:35)." The Book of the Acts, rev. ed. F.F. Bruce
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Kedua nas ini memakai istilah "bayi" dalam nada menghina sebab mereka yang ditegur itu tidak bertumbuh sebagai orang Kri...
Catatan Akhir:
- 1 Kedua nas ini memakai istilah "bayi" dalam nada menghina sebab mereka yang ditegur itu tidak bertumbuh sebagai orang Kristen. Memulai sebagai seorang bayi tidaklah salah; yang sangat salah adalah tetap menjadi bayi seumur hidup!
- 2 Sebagaimana dalam pelajaran sebelumnya, saya akan memakai kembali kedua nama itu: Saulus dan Paulus.
- 3 Saya kadang-kadang akan mengacukan para murid Kristus sebagai "orang Kristen," meskipun julukan itu tidak muncul sampai dengan 11:26.
- 4 Setiap orang yang selamat ditambahkan kepada gereja ini (lihat catatan tentang 2:41, 47).
- 5 William F. Beck, The New Testament in the Language of Today. (Huruf miring oleh saya.) Beberapa orang mengira "rumah tangga" dalam 1Timotius 3:15 artinya "Bait Allah," namun dalam konteks "rumah" (dari oikos) dalam ayat 15, makna kata itu tentunya sama dengan yang terdapat dalam ayat 4, 5, dan 12. Di seluruh nas ini Paulus membandingkan keluarga Allah dengan keluarga para pemimpin gereja.
- 6 Jika tepat, dapat pula ditambahkan pelbagai pendapat tentang ungkapan penghargaan untuk keluarga jasmaniah.
- 7 Karena sekarang ini banyak orang meremehkan gereja, poin ini dapat dikembangkan sesuai kebutuhan.
- 8 Lagi, lihat catatan tentang 2:41, 47.
- 9 Saya menduga Ananias mampu melenyapkan keraguan apapun yang mungkin menghinggapi saudara-saudara itu.
- 10 NIV juga menulis "bergabung." 11W.E. Vine, Merrill F. Unger, and William White, Jr., Vine’s Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words (Nashville: Thomas Nelson Publishers, 1985), 334. (Huruf miring oleh saya.) Ini adalah kata yang diterjemahkan "bersatu" dalam Matius 19:5. Lihat Lukas 15:15; Kisah 5:13; 10:28 untuk pemakaian lain kata-kata ini.
- 12 Julukan "anggota" berasal dari Roma 12 dan 1Korintus 12, dimana individu-individu Kristen dibandingkan dengan anggota- anggota tubuh jasmani: kaki, tangan, mata, kuping, dll. Untuk menjadi "anggota" sebuah jemaat lokal tidak berarti "nama orang itu ada dalam daftar," namun sebaliknya orang itu merupakan bagian yang berfungsi dalam jemaat itu. "Menjadi anggota" sebuah jemaat artinya mengungkapkan keinginan untuk bekerja dalam jemaat itu.
- 13 Kadang-kadang seseorang dibaptis jauh dari rumahnya dan berencana untuk menjadi bagian dari jemaat dimana ia tinggal.
- 14 Lihat catatan tentang 20:28 dalam pelajaran akan datang.
- 15 Jemaat yang alkitabiah tidak harus memiliki para penatua, namun setiap jemaat harus mengarah kepada pemilihan orang-orang yang memenuhi syarat sebagai penatua sesegera mungkin (Titus 1:5). Bahkan jika tidak ada para penatua dalam satu jemaat, kita masih perlu bertanggung jawab kepada seseorang. Menjadi bagian dari satu jemaat lokal dapat membantu menumbuhkan rasa tanggung jawab kita.
- 16 Lagi, lihat catatan tentang 20:28.
- 17 Kita punya masalah yang tidak dimiliki Saulus: dalam era Saulus tidak ada denominasi, namun sekarang ini ada banyak denominasi, jadi pertama-tama kita perlu memastikan bahwa jemaat mana saja yang kita akan "menggabungkan diri" adalah jemaat yang mengikuti prinsip-prinsip Firman Allah.
- 18 Lihat artikel tambahan " ‘bergabung dangan’ Jemaat Lokal" dalam seri pelajaran ini.
- 19 Ini menunjukkan kita tidak perlu menerima siapa saja dan setiap orang ke dalam persekutuan jemaat lokal secara otomatis. Bagaimanapun, jika tidak ada alasan yang memaksa untuk melakukan sebaliknya, orang-orang yang telah dibaptis secara alkitabiah (berarti ditambahkan kepada gereja Tuhan) biasanya memang diterima.
- 20 Mereka mungkin terkejut bahwa Saulus dapat melihat kembali dengan begitu cepatnya, namun mereka tidak terkejut saat melihat dia. Tempat tujuannya adalah sinagoga-sinagoga di Damsyik (9:2).
- 21 Kenyataannya, inilah satu-satunya kesempatan dimana ungkapan itu muncul dalam kitab Kisah, meskipun dalam 13:33 Paulus menggunakan sebagian dari istilah itu.
- 22 Ini tidak untuk mengatakan bahwa istilah "Anak Allah" dipakai dalam kaitannya dengan penampakan Yesus, namun Yesus muncul sebagai Dia yang bicara dari sorga, yaitu sebagai kehadiran Allah.
- 23 Paulus memakai istilah itu sekitar lima belas kali dalam surat-suratnya.
- 24 Untuk contoh dimana penalaran Paulus sejalan dengan pemikiran ini, lihat Kisah 13:6-14; 17:1-3, 10.
- 25 Bandingkanlah 6:9.
- 26 Ia akan masuk dahulu ke dalam sinagoga jika tempat itu memiliki sinagoga, dan biasanya memang ada. Untuk satu pengecualian, lihatlah pekerjaan Paulus di Filipi dalam Kisah 16.
- 27 Pada suatu ketika Saulus menerima baptisan Roh Kudus (atau padanannya), yang memampukan dia untuk mengadakan "tanda-tanda seorang rasul sejati," yang mencakup "tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa (2Korintus 12:12), dan memberi dia kemampuan untuk menumpangkan tangannya ke atas orang-orang Kristen dan memberi mereka pelbagai karunia mujizatiah (Kisah 19:1-7). Lukas tidak mengatakan kapan Saulus menerima baptisan Roh Kudus (atau padanannya), apakah pada saat peristiwa dalam Kisah 9 atau setelahnya. Di dalam pelbagai sinagoga di Damsyik, Saulus kemungkinan besar berbicara berdasarkan pengilhaman, "membingungkan orang-orang Yahudi," tetapi kita tidak tahu pasti.
- 28 Rick Atchley, "A Man Without a Congregation," Pelajaran yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 22 September 1985.
- 29 Faktor lainnya sudah tentu adalah Roh yang ada dalam dirinya.
- 30 Dalam Galatia 1:11-24, Paulus berbicara tentang waktu ia menjadi orang Kristen. Ayat-ayat itu akan digunakan dalam pelajaran ini untuk menambah informasi dalam Kisah 9.
- 31 Lihat peta dalam seri pelajaran ini.
- 32 Galatia 1:17b. Ayat ini cocok juga berada di antara 9:22 dan 9:23 seperti juga di tempat lainnya.
- 33 Beberapa orang mengetengahkan bahwa Gunung Sinai berada tepat di bagian selatan tanah Arab (Galatia 4:25) dan hal itu mengesankan bahwa Saulus mengadakan perjalanan rohani ke Sinai sebagaimana yang pernah dilakukan Musa dan Elia, namun kita tidak punya bukti untuk perjalanan itu.
- 34 Catatan Paulus tentang Yesus yang menetapkan Perjamuan Tuhan ditulis sebelum Injil mana saja mencatat peristiwa itu.
- 35 Oleh sebab itu, ia sama sekali tidak lebih rendah dari rasul-rasul lainnya (2Korintus 12:11).
- 36 Yohanes 1:42.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling t...
DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling terkenal dalam sejarah"1dan "salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah manusia"2—perubahan hidup Saulus3Orang Jahat dari Tarsus. Tiga pasal dalam kitab Kisah menceritakan perubahan hidup Saulus:4pasal 9 ketika peristiwa itu terjadi, pasal 22 dan 26 ketika rasul itu memberitahu orang lain tentang peristiwa tersebut.5Untuk memperoleh cerita yang lengkap, kita akan memadukan ketiga cerita tersebut.6
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendenga...
KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendengar pelbagai perintah yang diberikan. Dalam pelajaran ini, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada dia di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang dia untuk memberitakan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Selanjutnya, kita akan melihat (4) seorang Kristen yang tidak bersemangat (Ananias, yang enggan menjumpai Saulus) berbeda dengan (5) seorang mualaf yang tidak ragu-ragu (Saulus, yang langsung mentaati ketika diberitahu apa yang harus ia perbuat). Kita juga akan menyinggung sedikit tentang (6) komitmen yang tidak ada akhirnya dari mualaf itu (untuk kepentingan Kristus).
Sebagai penutup, pertimbangkanlah kenyataan ini bahwa rohani Anda sendiri kemungkinan berada dalam "jalan ke Damsyik." Tuhan tidak akan menampakkan diri kepada Anda dalam cahanya yang membutakan, namun cahaya dari Firman Allah cukup untuk menghasilkan iman di dalam hati siapa saja yang jujur (Yohanes 20:30, 31). Jika selama ini Anda melawan panggilan injil Allah, tentunya "sukar bagimu menendang ke galah rangsang." Kemungkinan sulit bagi Anda untuk mengakui bahwa selama ini Anda sudah salah; mungkin Anda harus banyak berkorban, seperti yang Saulus telah lakukan. Saya menghimbau agar Anda jangan lagi melawan, melainkan menyerah seperti yang Saulus telah lakukan! "Jalan ke Damsyik" Anda dapat menjadi "jalan menuju pemuridan" Anda !
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gospel Services memiliki satu pelajaran dalam bentuk slide yang berjudul "Perubahan Hidup Kepala Segala Orang Berdosa." Hubungi Gospel Service untuk keterangan lebih lanjut: P.O. Box 262302, Houston, TX 77207 (1-800-231-9641).
Sewaktu saya masih penginjil muda, saya membuat satu pelajaran tentang "Saulus si Pendosa, menjadi Paulus si Penginjil." Sebelum berkhotbah, saya akan meletakkan bagan di bawah ini pada papan tulis. Pada waktu penyajiannya, saya bergerak dari sudut kiri bawah ke sudut kanan atas. Sederhana tetapi efektif.
CATATAN KHOTBAH
Suatu pelajaran tentang perubahan hidup Saulus yang berjudul "Satu Kesempatan Seumur Hidup," telah dikhotbahkan oleh Rick Atchley. Ia mengamati ada tiga tahapan dalam perubahan hidup Saulus: (1) Kesadaran akan Dosa, (2) Pengakuan atas Yesus, (3) Keputusan untuk Mentaati. Judul alternatifnya dapat berupa "Di Jalan menuju Pemuridan."
Pelajaran berjudul "Apa yang Paulus Lihat Sewaktu Ia Buta" menyoroti perubahan hidup Saulus dengan cara yang berbeda. Pelajaran ini muncul dalam The Preacher’s Periodical (sekarang Truth for Today), July 1983.
Banyak pengkhotbah telah berkhotbah tentang empat pertanyaan yang terdapat dalam kisah perubahan hidup Saulus (9:4, 5; 22:10, 16). Paul Rogers mengkhotbahkan sebuah pelajaran tentang empat pertanyaan itu dengan judul "Pertanyaan Terakbar Sepanjang Zaman—Semuanya dalam Satu Halaman" (The Preacher’s Periodical, May 1985).
Sebuah pelajaran tambahan tentang kehidupan Paulus dapat juga dikhotbahkan, pertama diambil dari pelajaran ini tentang informasi riwayat hidup rasul itu dan kemudian tambahkan dengan ringkasan tentang pelayanan dia. Saya menggunakan pelajaran seperti itu yang berjudul "Lebih Dari Pada Orang Yang Menang" (Roma 8:37), dengan empat poin utama: (1) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Dalam Perubahan Hidupnya, (2) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Orang Kristen, (3) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Penginjil, (4) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Tawanan. Pada setiap bagiannya, saya tuliskan bahwa melalui Kristus, Paulus "lebih daripada menang atas" pelbagai rintangan yang ia hadapi —pelbagai rintangan yang juga kita hadapi—yang terkait dengan zaman ia hidup. Kisah 26:18 dapat digunakan sebagai pelajaran tekstual berisi lima poin mengenai apa yang harus kita capai sebagai pemenang jiwa dan mengenai apa yang akan terjadi ke atas diri seseorang yang dirubah untuk Kristus.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
...
Catatan Akhir:
- 1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
- 2 J.W. Roberts, Acts of Apostles, Part 1 (Austin, Tex.: R.B. Sweet Co., 1967), 66.
- 3 Belakangan Saulus dikenal juga sebagai Paulus (Kisah 13:9 dan seterusnya). Pelajaran ini dan tiga berikutnya memakai nama "Saulus" dan "Paulus" dalam mengacukan rasul itu.
- 4 Tiga kali penceritaan ini membuktikan pentingnya peristiwa ini.
- 5 Kebiasaan Lukas adalah tidak menggandakan karya tulisnya. Karena isi khotbah Paulus rencananya akan ia berikan belakangan, maka dalam pasal 9 Lukas tidak mencantumkan hal-hal terperinci yang akan ia berikan belakangan. Harus diingat bahwa ketiga kisah itu sedikit bervariasi dikarenakan adanya penekanan beberapa fakta kepada beberapa pendengar yang berbeda. Ketiga kisah itu tidaklah bertentangan, melainkan saling melengkapi.
- 6 Pada dasarnya saya akan menggunakan kisah dalam pasal 9 dan memberikan informasi tambahan dari pasal 22 dan 26 dengan menggunakan tanda kurung ditambah acuan catatan akhir untuk menunjukkan sumber-sumbernya. Dalam teks Kitab Suci yang dikutip, bila muncul kata-kata dalam tanda kurung atau tanda kurung besar tanpa acuan catatan akhir, maka kata-kata itu adalah kata-kata yang saya tambahkan. Dalam banyak kasus, pelbagai perubahan itu memang diperlukan untuk merubah pendekatan orang pertama dalam pasal 22 dan 26 kepada pendekatan orang ketiga dalam pasal 9.
- 7 Para pengikut Yesus tidak disebut "Kristen" sampai Kisah 11:26, namum untuk antisipasi, dalam pelajaran ini saya kadang-kadang akan menggunakan istilah Kristen untuk memberikan keberagaman cara saya dalam mengacukan murid-murid Tuhan itu.
- 8 Kisah 21:39; 22:3. Tarsus adalah pusat perdagangan dan juga pusat pengetahuan. Lihat peta.
- 9 Arti nama Saulus adalah "dipanggil Allah."
- 10 Kekayaan itu tersirat dalam banyak fakta, termasuk ini: (1) Paulus tahu "apa itu kelimpahan" (Filipi 4:12). Karena ia tidak hidup dalam kelimpahan setelah menjadi orang Kristen, maka hal ini kemungkinan mengacu kepada kehidupan dia sebelumnya. (2) Orang tuanya mampu menyekolahkan dia ke Yerusalem. (Lihat 16:37; 22:25-29.) Kita tidak tahu bagaimana cara keluarga Paulus memperoleh status warga negara Romawi. Mungkin seorang leluhurnya telah melakukan jasa khusus bagi pemerintah Romawi. 11Kisah 26:5. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 12 Pelbagai tulisan dan khotbah Paulus mencakup lebih dari dua ratus acuan Kitab Suci, berasal hampir dari setiap kitab dalam Perjanjian Lama.
- 13 Terlepas dari status ekonominya, setiap anak laki-laki Yahudi diajar ilmu niaga. Orang Yahudi percaya bahwa kegagalan dalam mengajar seorang anak laki-laki Yahudi untuk bekerja adalah sama dengan mengajar anak itu mencuri. Saulus dididik sebagai pembuat tenda (18:3).
- 14 Ia berkata bahwa "sejak masa muda[nya]," ia hidup di Yerusalem (26:4), dan ia telah "dibesarkan" di kota itu (22:3). Kemungkinan ia dikirim ke Yerusalem sekitar usia tiga belas tahun, ketika ia telah dianggap sebagai "anak firman" (bar mitzvah). Kisah 23:16 dianggap oleh beberapa orang sebagai petunjuk bahwa Paulus memiliki seorang saudara perempuan, yang dengannya kemungkinan ia menumpang hidup ketika menjadi siswa, namun 21:15, 16 kemungkinan menunjukkan bahwa saudara perempuannya itu tidak tinggal di Yerusalem.
- 15 Kisah 22:3. Mengenai Gamaliel, lihat catatan tentang 5:34.
- 16 Kisah 22:3 bicara tentang kualitas kedua (lihat juga Filipi 3:6). Yang pertama dan ketiga disimpulkan dari kehidupannya dan surat-suratnya.
- 17 Kita tidak tahu apakah ia anggota Sanhedrin atau bukan, namun ini akan menjadi penjelasan yang paling wajar bagi perkataan "tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati" (Kisah 26:10). Beberapa orang keberatan, alasannya para anggota Sanhedrin haruslah orang yang sudah menikah, sedangkan Paulus tidak menikah (1Korintus 7:8). Bagaimanapun, isteri Paulus mungkin sudah meninggal dunia (Filipi 3:8; 1Korintus 7:10, 11). Beberapa keberatan lain telah pula dilontarkan, termasuk umur Saulus yang masih muda. Ini merupakan sebuah pertanyaan yang mungkin tidak pernah terjawab.
- 18 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 439.
- 19 Lihat catatan tentang 7:58 di halaman 51.
- 20 Karena Paulus kemungkinan tidak pernah bertemu langsung dengan Yesus selama hidup-Nya di dunia, maka kemungkinan besar Paulus berada di luar kota (kemungkinan di Tarsus) selama masa tiga setengah tahun pelayanan pribadi Yesus, dan kemudian ia kembali ke Yerusalem ketika agama Kristen mulai tumbuh subur (bahkan ada kemungkinan ia dipanggil pulang oleh Sidang).
- 21 Lihat catatan tentang 5:34-40.
- 22 Lihat catatan tentang 8:1-4 untuk ringkasan penganiayaan ini.
- 23 Karena pada dasarnya hukum Romawi melarang Sanhedrin melaksanakan hukuman mati (lihat catatan tentang Stefanus, beberapa orang mengira bahwa Paulus melebih-lebihkan ucapannya dan hanya Stefanus yang benar-benar telah dihukum mati oleh para pemimpin Yahudi. Bagaimanapun, Sidang yang dapat membunuh satu orang Kristen meskipun berlawanan dengan hukum Romawi dapat pula membunuh ratusan orang Kristen. Jika perkataan Paulus diartikan secara apa adanya, maka ia benar-benar "seorang pembunuh masal."
- 24 Pendapat-pendapat legal lainnya mungkin ikut dilibatkan. Sebagai contoh, hukum Romawi mengizinkan Sanhedrin membawa pulang para buronan ke Yerusalem.
- 25 Lihat catatan tentang 18:15 dan 25:19 dalam pelajaran yang akan datang.
- 26 Kisah 26:11. Lukas tidak mencatat kota-kota mana saja yang Saulus telah singgahi sebelum ia pergi ke Damsyik, namun di utara, timur, dan selatan Yudea terdapat banyak "kota asing."
- 27 Kata "pembunuh" menguatkan fakta bahwa Saulus tidak berhenti hanya sampai pada kematian Stefanus. Seorang dengan "dengus membunuh" tidak akan menempuh perjalanan sejauh 225 kilometer hanya untuk "menampar lengan" orang lain.
- 28 Kayafas.
- 29 Kisah 22:5.
- 30 Kisah 22:5.
- 31 Menurut Josephus, kota Damsyik memiliki populasi besar orang Yahudi dan banyak sinagoga.
- 32 Beberapa orang berspekulasi bahwa di bawah hukum Romawi, Saulus hanya diizinkan untuk membawa pulang orang Kristen yang telah melarikan diri dari Yerusalem, namun kata-kata yang digunakan di sini menunjukkan bahwa ia berencana untuk membawa pulang "siapa saja" dan "semua" (ay. 14) orang Kristen yang dapat ia temui. Bahkan Ananias, orang yang tidak melarikan diri dari Yerusalem, merasa enggan mendekati dia.
- 33 Inilah kali pertama kita melihat istilah ini digunakan oleh Lukas untuk mengacukan agama Kristen. Ia suka sekali dengan istilah ini (19:9, 23; 22:4; 24:22). Istilah ini mengacukan agama Kristen sebagai "Jalan Keselamatan" (16:17) dan "Jalan Tuhan/Allah" (18:25, 26), dan istilah ini mengingatkan kita akan perkataan Yesus dalam Yohanes 14:6.
- 34 Kisah 22:5.
- 35 Lihat peta dalam pelajaran ini.
- 36 Belakangan teks itu mengatakan bahwa teman-temannya menuntun dia masuk ke kota Damsyik (9:8). Perkataan itu lebih dapat dicocokkan kepada perjalanan mereka dengan kaki daripada dengan naik kuda atau naik kereta kuda.
- 37 Karena Paulus adalah orang Farisi, bisa jadi ia telah mengasingkan dirinya dari teman-teman seperjalanannya yang manahal itu dapat memberi dia lebih banyak waktu untuk mawas diri. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 38 Salah satu rute perjalanan dari Yerusalem ke Damsyik ada yang melalui Galilea. Jika Saulus mengambil rute ini. Ia kemungkinan telah melihat (dan mendengar) banyak bukti tentang perbuatan hebat Yesus di situ.
- 39 Banyak orang yang mendukung adanya pergolakan batin dalam diri Saulus berbuat itu untuk mempromosikan penjelasan yang wajar bagi perubahan hidup Saulus. Mereka menggambarkan Saulus sebagai orang yang sangat dipenuhi penyesalan sehingga ia siap menerima apa saja (bahkan sebuah badai elektris)sebagai sebuah tanda ilahi!
- 40 Kisah 22:6. 41Kisah 22:6
- 42 Kisah 26:13
- 43 Kisah 26:13
- 44 Kisah 26:14. "Bahasa Ibrani" di sini mengacu kepada bahasa Aram. Dalam teks Yunani, ejaan bahasa Aram untuk "Saulus" didasarkan pada perkataan Yesus, bukan pada bahasa Yunani. Di tempat-tempat lainnya, dalam riwayat perubahan hidup Saulus, ejaan yang digunakan untuk "Saulus" adalah ejaan Yunani.
- 45 Dalam tulisan Lukas, kapan saja Tuhan memanggil nama orang sebanyak dua kali, orang itu pasti dalam masalah! Lihat Lukas 10:41; 13:34; 22:31.
- 46 Kisah 26:14. Galah itu panjang, tongkat penunjuk (kadang-kadang ujungnya diberi besi) yang dipakai untuk mendorong binatang. Karena merasa tidak nyaman, binatang-binatang yang keras kepala akan menendang ke belakang ketika didorong dengan galah itu. Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan Saulus merupakan perbuatan Tuhan yang "mendorong" dia untuk menjadi orang Kristen, namun sampai titik itu, Saulus tetap melawan-sehingga merugikan dia sendiri. Terus-terusan melawan akan dapat menimbulkan kerusakan kekal.
- 47 Teks berikutnya hanya menyebutkan bahwa Saulus mendengar Yesus, namun nas-nas selanjutnya mengatakan bahwa Saulus juga melihat Tuhan (9:17, 27; 1Korintus 9:1; dll.).
- 48 Kisah 22:8.
- 49 Beberapa orang percaya bahwa "duri dalam daging" Paulus (2Korintus 12:7-10) adalah penyakit epilepsi. Kita tidak tahu persis apakah bentuk penderitaannya itu.
- 50 Perubahan dramatis yang terjadi dalam diri Saulus adalah bukti bahwa ia memang telah melihat Tuhan yang telah bangkit.
- 51 Untuk melihat implikasi teologis selanjutnya tentang perkataan Yesus, lihat poin utama dalam bagian pertama pelajaran ketiga "Nasihat Orang Dewasa Untuk Bayi Dalam Kristus."
- 52 Aplikasi pribadi dapat diterapkan ke atas para anggota gereja. Ketika kita menganiaya saudara dan saudari kita dalam Kristus, kita menganiaya Kristus!
- 53 Ini merupakan tantangan yang sama yang diberikan kepada para rasul dalam 1:8.
- 54 Ini merupakan satu acuan kepada penampakkan Yesus kepada Saulus di jalan.
- 55 Yesus beberapa kali menampakkan diri kembali kepada Saulus (18:9, 10; 22:17-21; 23:11; lihat juga 2Korintus 12:1-4, 7).
- 56 Janji perlindungan ilahi ini sudah tentu punya peranan terhadap keberanian Saulus yang menakjubkan itu ketika ia menyebarkan injil.
- 57 Beberapa orang percaya bahwa 26:16-18 adalah ringkasan tentang semua hal yang Yesus katakan kepada Saulus, secara pribadi maupun melalui Ananias. Bagaimanapun, karena isi pidato Paulus kepada Agripa sepertinya menunjukkan bahwa Yesus mengatakan semuanya itu ketika Ia menampakkan diri kepada Saulus di jalan, maka saya memasukkannya ke dalam pelajaran ini pada poin ini.
- 58 Dalam teks NASB, setiap tujuan itu didahului dengan kata "to."
- 59 Tampaknya tidak mungkin ada orang Kristen mana saja yang akan sudah mendekati Saulus untuk menginjili dia (lihat reaksi Ananias belakangan).
- 60 "Harus" adalah kata yang tegas. Apa yang akan diberitahukan kepada Saulus tidak akan bersifat pilihan.
- 61 Penglihatan tentang Yesus yang telah bangkit adalah untuk mata Saulus saja (1 Korintus 15:8).
- 62 Para pengecam sudah berusaha menemukan pelbagai kontradiksi mengenai orang-orang yang berjalan bersama Saulus: "Mereka jatuh, namun mereka berdiri; mereka mendengar, namun mereka tidak mendengar." Mengenai yang pertama, kemungkinan mereka jatuh lalu berdiri lagi, atau "berdiri membisu" adalah sebuah gaya bahasa (seperti halnya "Saya tidak dapat bertahan lebih lama lagi"). Mengenai yang kedua, NASB mungkin memiliki gagasan yang tepat: Mereka mendengar bunyi suatu suara, tetapi mereka tidak dapat memahami suara yang terucapkan itu (untuk kejadian serupa, lihatlah Yohanes 12:29). Adalah mungkin juga bahwa "suara" yang didengar oleh orang-orang itu adalah suara Saulus (9:7), sedangkan suara Yesus tidak kedengaran oleh mereka (22:9).
- 63 Kisah 22:11.
- 64 Sampai kini jalan itu masih ada di Damsyik. Panjangnya sekitar 1,6 kilometer dan hanya memiliki lima kelokan tumpul (berbeda dengan banyak jalan yang berkelok-kelok di kota kuno).
- 65 Ini kemungkinan adalah rumah yang Saulus rencanakan untuk dijadikan markas ketika ia mencari-cari orang Kristen.
- 66 Air mata tersirat di sini.
- 67 Kisah 9:11. Isi doanya mungkin mirip dengan pemungut cukai itu: "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!" (Lukas 18:13).
- 68 Jika yang dipakai adalah perhitungan waktu orang Yahudi, hari pertama adalah hari Tuhan menampakkan diri kepada Saulus, hari kedua adalah hari setelah penampakan itu, dan hari ketiga adalah hari berikutnya-hari dimana Ananias menemui Saulus.
- 69 Beberapa orang mengatakan bahwa Saulus tidak makan dan minum sebab ia ditinggal sendirian dan tidak seorang pun membawa makanan dan minuman untuk dia. Ini kelihatannya tidak mungkin. Ia kemungkinan berpuasa sebagai tanda penyesalan yang mendalam (band. Yunus 3:7) atau karena ia begitu sedihnya sehingga tidak punya nafsu makan.
- 70 Ini adalah kali pertama Saulus memanggil Yesus sebagai "Tuhan" (9:5; 22:8), mungkin itu merupakan suatu gelar kehormatan, sebab ia tidak tahu siapa Yesus sebelumnya. Bagaimanapun, pada kali keduanya (22:10), ia memang mengetahui siapa yang telah berbicara kepada dia-dan mengakui Yesus sebagai "Tuhan."
- 71 Haruslah ditekankan bahwa rencana Allah adalah manusia memberitahu manusia apa yang harus dilakukan untuk diselamatkan (itulah sebabnya mengapa Yesus tidak mengatakan kepada Saulus apa yang harus ia lakukan). Fakta ini disinggung dalam perubahan hidup seorang sida-sida dan akan ditekankan dalam perubahan hidup Kornelius.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh ...
PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh berantai, menjadi berita utama. Baptisannya yang baru-baru ini dilakukan juga menjadi perhatian media masa.1
Seorang saudari dalam Kristus, Mary Mott dari Arlington, Virginia, pernah menonton suatu wawancara televisi yang menampilkan Dahmer dan ayahnya. Saudari ini berpikir, "Kedua orang ini hidupnya hampa. Mereka sedang menggapai sesuatu, namun mereka tidak tahu apa yang sedang mereka gapai."2Saudari ini lalu mengirimkan sepucuk surat, satu kursus tertulis World Bible School, dan satu Alkitab. Pada saat yang hampir bersamaan, Curtis Booth, seorang saudara dalam Kristus dari Crescent, Oklahoma, mengirimkan juga satu kursus Alkitab kepada Dahmer. Dahmer berhasil menyelesaikan kedua kursus itu dan menyurati Mott dan Booth untuk minta dibaptis.
Roy Ratcliff, seorang pengkhotbah untuk gereja Tuhan di Madison, Wisconsin, dihubungi. Setelah berbicara dengan Dahmer dan membuat pengaturan yang diperlukan, ia membaptiskan Dahmer di dalam bak mandi penjara. Selama bulan-bulan berikutnya, Ratcliff terus belajar Alkitab bersama Dahmer. Belakangan Ratcliff menulis, Hampir setiap orang mempertanyakan ketulusan hati Jeffrey. Tetapi saya berada di situ, sedangkan para penanya itu tidak ... Saya yakin bahwa ia benar-benar tulus dalam keinginannya ... Ia telah menerima kenyataan bahwa ia akan mati di dalam penjara. Dengan baptisan itu Jeffrey tidak memperoleh apapun juga dalam kehidupan ini; ia telah memperoleh segala-galanya untuk kehidupannya yang akan datang.3
Ratcliff belajar bersama Dahmer sehari sebelum hari Pengucapan Syukur tiba. Lima hari kemudian, 28 Nopember 1994, Dahmer dipukuli dan dibunuh oleh sesama tawanan.
Mary Mott pernah ditanya apakah ia menganggap Dahmer benar-benar selamat atau tidak. "Saya yakin Paulus pernah kesulitan dalam meyakinkan umat Kristen saat itu bahwa ia telah berubah," ujarnya, "namun sekarang kita tidak mempertanyakan ketulusan hatinya."4
Jeffrey Dahmer dan rasul Paulus—bisakah ada persamaaan di antara keduanya itu? Mulanya dengan tegas kita jawab, "Tidak!" Membandingkan seorang pembunuh masal yang terlibat dalam pelbagai perbuatan yang tak terkatakan dengan salah seorang paling agung yang pernah hidup kelihatannya hampir seperti penghujatan. Kemudian kita teringat bahwa Paulus sendiri menggolongkan dirinya sebagai orang " yang paling" berdosa (1Timotius 1:15; huruf miring oleh saya).
Beberapa persamaan dapat ditarik antara Dahmer dan Paulus. Keduanya bertanggung jawab atas kematian banyak korban yang tidak bersalah. Perubahan hidup mereka terjadi dengan tidak terduga, nyaris mengejutkan. Keduanya memiliki kesulitan dalam meyakinkan orang lain bahwa hidup mereka sudah berubah. Setelah mereka dibaptis, banyak orang berusaha membunuh mereka.
Bagaimanapun, yang paling berarti adalah bahwa kedua perubahan hidup itu memberikan kesaksian bahwa bagi Allah tidak ada "hal-hal yang mustahil." Jika Dahmer dan Paulus dapat diselamatkan, siapa saja dapat juga diselamatkan! Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada Saulus di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang Saulus untuk menyebarkan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Kita mengakhirinya ketika Saulus, yang dibutakan oleh cahaya terang, sedang dituntun masuk ke kota Damsyik dan dibawa ke sebuah rumah di jalan yang bernama Jalan Lurus. Marilah kita angkat kisah mengenai peristiwa ini.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat S...
KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat Saulus dengan segeranya mulai menggunakan talentanya bagi Tuhan (9:19-31), namun kita harus meninggalkan topik itu untuk pelajaran akan datang. Untuk sekarang ini kita harus sudahi di sini. Sambil kita menyudahi, marilah kita kembali kepada pembahasan pertama dalam pelajaran ini: Jika Jeffrey Dahmer dan Saulus dari Tarsus dapat diselamatkan, siapa saja dapat pula diselamatkan. Paulus sendiri menekankan kebenaran ini dalam 1Timotius 1. Setelah mengatakan, "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa," ia lalu menambahkan: "Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal" (1 Timotius 1:15, 16).
Saya tidak tahu kondisi rohani Anda. Saya tidak tahu seberapa jauh Anda sudah masuk ke dalam dosa. Saya tidak tahu dosa ngeri apa yang Anda mungkin telah lakukan. Bagaimanapun, saya tahu hal ini: Dosa Anda tidaklah lebih buruk daripada dosa Paulus. Kesalahan Anda tidaklah lebih besar daripada kesalahannya. Rahmat dan kasih karunia Tuhan adalah cukup untuk menyelamatkan jiwa Anda. Oleh sebab itu, jika selama ini Anda menolak mentaati Tuhan, janganlah menunggu-nunggu lagi. "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan" (22:16)!
CATATAN KHOTBAH
Sebuah khotbah yang menarik tentang Ananias dapat dikhotbahkan. Satu judul yang baik mungkin berbunyi "Seorang Murid Tertentu" (9:10). Dapat pula dicatat bahwa sejauh yang tercatat, Ananias "hanya seorang anggota biasa" dari gereja di Damsyik, namun begitu ia telah memberikan dirinya untuk dipakai oleh Allah dalam cara yang menakjubkan.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
2 Melissa Prichard...
Catatan Akhir:
- 1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
- 2 Melissa Prichard Lester, "The Courage to Convert," Christian Woman 11 (March/April 1995): 64.
- 3 Roy Ratcliff, "The Baptism of Jeffrey Dahmer," Christian Woman 11 (March/April 1995): 16.
- 4 Lester, 64.
- 5 Ia buta, ia sesat, dan tidak tahu apa yang akan diperbuat. "Ditinggalkan dalam kegelapan" dapat menjadi satu bahasa kiasan yang artinya "ditinggalkan dalam ketidak-tahuan." Satu-satunya "pencerahan" yang Saulus miliki selama tiga hari itu adalah suatu penglihatan yang memberitahu dia bahwa Ananias akan datang (9:12).
- 6 Beberapa orang mengatakan bahwa tiga hari kegelapan itu bagaimanapun juga merupakan suatu hukuman, "untuk memberi waktu kepada Saulus merenungkan dosa-dosanya." Sudah tentu selama tiga hari itu Saulus menderita, namun untuk mengatakan bahwa itu merupakan tujuan utama dari penundaan itu kelihatannya tidak sejalan dengan kemurahan Allah.
- 7 Lihat catatan tentang 9:21.
- 8 Saya memakai istilah "penginjil" dalam pengertian bahwa Ananias menyampaikan berita dari Tuhan kepada Saulus. Tidak ada petunjuk bahwa Ananias adalah seorang penginjil tetap.
- 9 Nama "Ananias" artinya "Yehovah Pengasih," julukan yang tepat bagi seseorang yang bertugas menyampaikan kasih karunia Allah kepada Saulus.
- 10 Lihat ayat 15.
- 11 Ia sudah menjadi seorang Yahudi yang baik sebelum berubah ke agama Kristen dan tetap dihormati oleh orang-orang Yahudi. Mungkin ia dipilih karena penghormatan orang-orang Yahudi terhadap dia akan memberikan kepercayaan yang lebih besar terhadap kesaksiannya kepada masyarakat Yahudi tentang perubahan hidup Saulus.
- 12 Komentar ini disadur dari pelajaran Rick Atchley, "From Bother to Brother," yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 15 September 1985.
- 13 Ini merupakan kali pertama kata "orang-orang kudus" digunakan dalam kitab Kisah untuk mengacukan umat Kristen (lihat juga Kisah 9:32, 41; 26:10). Lihat "Orang Kudus" dalam Daftar Kata.
- 14 Karena Ananias hanya "mendengar" tentang apa yang Saulus telah perbuat di Yerusalem, maka tampaknya ia bukan salah seorang yang dipencarkan dalam Kisah 8. Mungkin hidupnya dirubah oleh orang-orang yang dipencarkan itu.
- 15 Para pakar telah lama memikirkan bagaimana Ananias mengetahui hal ini. Beberapa orang berteori bahwa beberapa pelari Kristen mendahului Saulus dan rombongannya tiba di Damsyik. Ingatlah bahwa beberapa hari telah berlalu sejak Saulus masuk ke Damsyik. Setiap orang di kota itu membicarakan Saulus dan rencana misinya (simaklah ayat 21).
- 16 Kata Yunani yang diterjemahkan "alat" artinya "wadah/bejana" (lihat KJV) dan mengacu kepada wadah yang berharga (Saulus) untuk isi yang berharga (injil). Paulus belakangan menyadur kiasan ini, menggambarkan dirinya dalam peranan yang lebih bersahaja (2Korintus 4:7).
- 17 Ini merupakan kali pertama bangsa non-Yahudi secara khusus disebut dalam teks sebagai bagian dari rencana Allah. Bagaimanapun, secara kronologis 26:17 merupakan yang pertama kali terjadi, akibatnya catatan saya tentang bangsa non-Yahudi muncul lebih awal, bersama dengan pembahasan tentang 26:17.
- 18 The Agony and the Ecstasy adalah judul sebuah novel tentang kehidupan Michelangelo yang ditulis oleh Irving Stone.
- 19 Kisah 25:11, 12. Pada saat itu Nero adalah Kaisar yang sedang bertakhta. Kitab Kisah berakhir sebelum Paulus diadili oleh Nero, namun kita tahu hal ini terjadi karena janji Tuhan kepada Paulus (27:23, 24).
- 20 Yesus tidak mengetengahkan gambaran palsu tentang apa yang Saulus bisa harapkan jika ia memutuskan untuk menerima tantangan Tuhan. Kita juga tidak boleh mengarahkan para bakal calon orang Kristen untuk percaya bahwa mereka tidak akan menemui persoalan jika mereka menerima Kristus (simaklah 14:22). Untuk melihat sebagian penggenapan perkataan Yesus mengenai penderitaan Saulus, lihatlah 2Korintus 11:23-28.
- 21 Tidak perlu berspekulasi tentang "bagaimana Ananias menerima kemampuan untuk menyembuhkan." Ini bukanlah suatu mujizat penyembuhan fisik. Kebutaan itu sendiri adalah supernatural, begitu juga dengan pemulihan penglihatannya. Dalam segala hal yang Ananias lakukan dan katakan, ia adalah wakil Tuhan. Seakan-akan Yesus sendirilah yang berbicara dan berbuat.
- 22 Istilah "saudara" tidak membuktikan Saulus sudah selamat. Bagi orang Yahudi (bahkan Yahudi Kristen) adalah hal biasa untuk memanggil sesama orang Yahudi (bahkan orang Yahudi non-Kristen) sebagai "saudara" (22:1). Bagaimanapun, istilah "saudara" yang penuh kasih sayang bisa menunjukkan suatu perubahan hati di pihak Ananias.
- 23 Ungkapan "seolah-olah selaput" "gugur" menunjukkan bahwa sesuatu yang terjadi itu dapat dilihat oleh orang-orang yang hadir ketika Saulus dapat melihat kembali.
- 24 Ini menganggap perkataan itu memang diucapkan oleh Yesus di jalan itu. Lihat catatan tentang 26:16-18.
- 25 "Yang Benar" merupakan acuan kepada Yesus (3:14; 7:52).
- 26 Ananias tidak secara khusus menyebut bangsa non-Yahudi, namun istilah itu tercakup dalam "semua orang."
- 27 Ungkapan "menjadi saksi ... tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar" merupakan penggambaran alkitabiah paling baik tentang makna utama dari kata "saksi".
- 28 "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Beberapa cara dimana hal ini dinyatakan pada saat upacara baptisan adalah (1) pengakuan nama-Nya sebelum baptisan dan (2) menyeru nama-Nya pada saat baptisan. Kita harus terus "menyeru nama-Nya" setelah dibaptiskan (lihat gambaran tentang orang Kristen dalam 9:14; lihat juga Matius 10:32, 33).
- 29 Bahwa Saulus telah bertobat dari dosa-dosanya dibuktikan oleh kesedihannya yang saleh selama tiga hari.
- 30 Yang disebut dengan "doa orang berdosa," doa yang tidak dikenal dalam Kitab Suci, adalah doa meminta pengampunan dari Allah yang didasarkan pada pengakuan Yesus sebagai Juruselamat. Doa itu diciptakan oleh manusia, bukan oleh Allah.
- 31 Beberapa orang berpendapat bahwa orang dapat dibaptis dengan air yang dipercikkan atau dituang di atas kepalanya. Jika benar begitu, Saulus juga sudah dalam posisi tubuh yang sempurna untuk hal itu, namun Ananias berkata, "Bangunlah, dan beri dirimu dibaptis." Saulus harus bangkit berdiri dan pergi ke suatu tempat untuk dibaptis-sebab kata "dibaptis" artinya"dibenamkan."
- 32 Seorang sahabat saya mengatakan bahwa ia telah bekerja dengan banyak orang yang lebih baik mati daripada mengaku bersalah.
- 33 Band. 2Raja-Raja 5:12. Banyak kolam air yang cocok tersedia juga di situ.
- 34 "Dipenuhi dengan" artinya "dikendalikan oleh." Kata itu dapat digunakan dalam pengertian mujizatiah atau non-mujizatiah (Efesus 5:18). Pada poin tertentu, Saulus/ Paulus telah "dipenuhi dengan Roh" dalam pengertian mujizatiah. Kita tidak dapat mengatakan apakah Saulus menerima kemampuan mujizatiah atau tidak pada saat Ananias mendatangi dia, namun ia pasti telah menerima Roh sebagai karunia ketika ia dibaptis. Lebih aman bagi kita untuk mengatakan bahwa menetapnya Roh merupakan apa yang ada dalam pikiran Ananias saat ia berbicara mengenai Saulus yang "dipenuhi dengan Roh."
- 35 Tukang kebun membasmi rumput liar supaya bunga-bunga dapat tumbuh, dan kita berusaha menghalau kegelapan supaya timbul terang.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PELBAGAI RINTANGAN BAGI ORANG KRISTEN BARU (Kis 9:19-31; 22:17-21)
Rasul Paulus sering membandingkan kehidupan Kristiani dengan suatu perlombaan (1Ko...
PELBAGAI RINTANGAN BAGI ORANG KRISTEN BARU (Kis 9:19-31; 22:17-21)
Rasul Paulus sering membandingkan kehidupan Kristiani dengan suatu perlombaan (1Korintus 9:24-27; 2Timotius 4:7, 8). Bagi beberapa orang, kehidupan Kristiani bagaikan lomba lari cepat; orang-orang itu mampu berlari dengan kecepatan penuh di sepanjang lintasan. Bagi kebanyakan dari kita, kehidupan Kristiani adalah lomba maraton, suatu perlombaan daya tahan. Bagaimanapun, perlombaan yang Paulus hadapi lebih menyerupai lomba lari lintas gawang tinggi. Begitu ia keluar dari air baptisan, ia punya pelbagai rintangan yang harus disingkirkan, pelbagai hambatan yang harus diatasi. Dalam pelajaran ini, kita akan melanjutkan kajian kita tentang pelayanan mula-mula Paulus. Sambil melakukan hal itu, kita akan memperhatikan beberapa rintangan yang Paulus hadapi. Karena tantangannya itu serupa dengan tantangan yang dihadapi juga oleh para bayi dalam Kristus, maka kita ingin secara khusus melihat bagaimana dia mengatasi pelbagai rintangan tersebut.
RINTANGAN KEGAGALAN (Kis 9:19-22)
Bagi orang tua, salah satu saat paling menggembirakan adalah ketika anak mereka mulai dapat melangkahkan kakinya untuk pertama kali. Ia melangkah selangkah, lalu jatuh. Belakangan, ia mencoba kembali. Setelah melangkah dua langkah, sekali lagi ia tersungkur ke tanah. Sedikit demi sedikit ia melangkah dua langkah sebelum terjatuh lagi, kemudian tiga langkah, kemudian makin bertambah banyak. Saya senang menonton filem keluarga yang berisi rekaman langkah-langkah awal anak perempuan kami nomor dua, Debbie. Sebenarnya Debbie tidak belajar jalan biasa tetapi belajar lari. (Sampai kini ia masih belum bisa memperlambat gerakannya!) Bagaimanapun, dalam filem itu Debbie beberapa kali jatuh terguling selagi ia berjalan tertatih-tatih. Renungkanlah ini: Bagaimana jika Debbie tidak bangkit lagi setelah mencoba melangkah dua atau tiga kali? Sekarang ini kami tentunya akan memiliki seorang anak perempuan dewasa yang harus digotong-gotong ke sana ke mari ! Para bayi dalam Kristus harus belajar berjalan sebagaimana yang para bayi lakukan—dan mereka juga akan masih sering tersandung dan jatuh, bahkan mungkin akan lebih sering dibandingkan bayi-bayi lain mana saja. Pertanyaannya bukanlah "Akankah orang Kristen baru kadang-kadang gagal menjalani kehidupan dan pelayanan Kristiani yang idealis?" Kitab Suci dan pengalaman kita memberitahukan bahwa mereka akan gagal. Pertanyaan yang penting adalah "ketika mereka jatuh, akankah mereka bangkit lagi dan terus berusaha?"
Saulus kelihatannya memandang pelbagai upaya awalnya di Damsyik dan Yerusalem sebagai kegagalan. Belakangan ia menulis bahwa pelarian dia dari Damsyik pada tengah malam sebagai contoh kelemahan (2Korintus 11:30, 32, 33). Ketika belakangan ia berbicara tentang pelariannya dari Yerusalem, ia menunjukkan bahwa ia pergi dengan berat hati (Kisah 22:17-21). Namun begitu, Saulus mampu menyingkirkan rintangan kegagalan itu melalui iman. Ia tidak menyerah, ia memperbaiki diri dan berusaha lagi.
Sambil Anda memulai kehidupan Kristiani Anda, belajarlah dari Saulus: Jangan biarkan kegagalan menjadi faktor penentu. Bila Anda jatuh, bangkitlah1dan berusaha lagi. Itulah satu-satunya cara belajar jalan. Menyerah dan berdiam diri mungkin akan lebih aman, namun tindakan itu akan melumpuhkan rohani Anda, dan Anda akan selalu bergantung pada orang lain!2
Baru-baru ini saya dan isteri saya meluangkan waktu di Brasov, Romania. Saya terkesan dengan kemajuan orang-orang Kristen baru di situ. Dalam pelayanan ibadah mereka, hampir setiap anak muda membaca Kitab Suci, memimpin doa, memimpin pujian, atau memberi ceramah singkat. Para pemuda Kristen ini belum tiba pada titik "bermain aman" dan berusaha untuk tidak dipermalukan. Mereka bertumbuh dengan mencoba-coba —termasuk membuat pelbagai kesalahan.
RINTANGAN PENGANIAYAAN (Kis 9:23-25).
Dalam pelajaran kita sebelumnya kita telah melihat bahwa setelah dibaptis Saulus mulai memberitakan injil di dalam pelbagai sinagoga di Damsyik. Kita juga telah pelajari bahwa pada suatu ketika ia pergi ke daerah gurun pasir Arab. Setelah pulang dari Arab, ia mulai lagi memberitakan injil di Damsyik. "Beberapa hari kemudian orang Yahudi merundingkan suatu rencana untuk membunuh Saulus" (ay. 23). Karena tidak dapat menaklukkan lidah Saulus dengan argumentasi, maka mereka berusaha menaklukkannya dengan kematian.3
Seseorang pernah berkata bahwa "kemartiran adalah cara dunia untuk menghancurkan bukti."4 Ayat 24 berkata, "Tetapi maksud jahat itu diketahui oleh Saulus.5Siang malam orang-orang Yahudi mengawal semua pintu gerbang kota, supaya dapat membunuh dia." Dalam tulisannya kepada jemaat Korintus, Paulus menambahkan tulisan yang membingungkan ini: "Di Damsyik wali negeri6[bawahan] raja Aretas7menyuruh mengawal kota orang-orang Damsyik untuk menangkap aku"
(2Korintus 11:32). Saya katakan membingungkan sebab, pertama kita tidak tahu otoritas apa yang dimiliki raja Arab Aretas di Damsyik, yang biasanya dikontrol oleh bangsa Romawi.8Namun begitu, yang lebih membingungkan adalah fakta bahwa orang Yahudi dan orang Arab tampaknya bekerja sama dalam upaya mereka membunuh Saulus! Kerja sama orang Yahudi dan orang Arab tidaklah lazim9baik dahulu maupun sekarang! Mungkin orang-orang Yahudi di Damsyik itu memiliki pengaruh politik yang sangat kuat;10mungkin baik orang Yahudi maupun orang Arab sama-sama memandang Saulus sebagai ancaman.11Apapun alasannya, semua sumber daya di Damsyik telah dikerahkan dalam upaya membunuh satu orang! Kisah pelarian Saulus merupakan salah satu kisah terbaik dalam Perjanjian Baru: "Sungguhpun demikian pada suatu malam murid-muridnya12mengambilnya dan menurunkannya dari atas tembok kota dalam sebuah keranjang" (Kisah 9:25). Belakangan Paulus menulis, "Dalam sebuah keranjang13aku diturunkan dari sebuah tingkap ke luar tembok kota" (2Korintus 11:33). Pada masa itu, membangun apartemen yang menempel dengan tembok kota adalah hal biasa (Yosua 2:15). Saya dapat membayangkan Saulus dikelilingi oleh para sahabat, yang berjubel dalam salah satu apartemen, ketika mereka dengan nada pelan tapi mendesak sedang membahas apa yang mereka harus perbuat. Akhirnya, seseorang meninggalkan ruangan dan kembali lagi dengan tali yang kuat tergulung di salah satu pundaknya, sambil membawa satu keranjang besar. Setelah isi keranjang itu dikeluarkan, ia berkata kepada Saulus, "Cobalah, apakah [keranjang ini] cukup besar!" Dalam beberapa menit kemudian Saulus diturunkan dari jendela ke dalam kegelapan malam. Saya dapat melihat tubuhnya terayun-ayun ke sana ke mari dalam kegelapan itu, terus-terusan menghantam dinding, dan akhirnya terlontar ke luar ketika keranjang itu menghantam tanah.
Ketika saya masih muda, saya menganggap pelarian Paulus sebagai petualangan yang menyenangkan. Bagi Paulus hal itu tidak menyenangkan, tetapi memalukan— cara yang paling hina yang pernah dilakukan orang dewasa untuk keluar dari kota! 14Pada awalnya ia berencana masuk ke kota Damsyik dengan pamer kekuasaan dan meninggalkannya dengan pamer kekuatan (dengan menyeret orang-orang Kristen terbelenggu yang menangis). Sebaliknya, ia masuk ke kota itu seperti seorang pengemis buta, dan sekarang ia meninggalkan kota itu seperti seorang tawanan yang diselundupkan!
Kalau saya jadi Saulus, setelah keluar dari kota, saya akan mencari tempat sepi untuk menyembunyikan diri sampai kemarahan mereka reda. Sebaliknya, Saulus malahan berangkat ke arah selatan menuju suatu kota yang penduduknya lebih membenci dia daripada penduduk Damsyik; ia menuju Yerusalem. Saulus menyingkirkan rintangan penganiayaan dengan ketekunan. Yesus memuji mereka "yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan" (Lukas 8:15).
Menjadi orang Kristen akan menjadi berkat bagi hidup Anda, baik sekarang maupun di akhirat nanti—namun itu tidak berarti kehidupan Kristiani adalah mudah. Dalam kehidupan Kristiani Anda, beberapa orang bahkan ada yang ingin mematahkan semangat Anda, berusaha menjegal Anda atau menjatuhkan Anda! Jika itu terjadi, ingatlah: "Iblis tidak ambil pusing terhadap orang yang tidak bernilai!" Seorang teman terlintas dalam pikiran saya. 15Sewaktu saya membaptis orang muda ini, ia begitu gembira dan menyangka semua orang yang mengenal dia akan ikut senang juga; namun teman-temannya menganggap dia gila, dan keluarganya merasa terhina. Ia berusaha mengkristenkan setiap orang yang ia kenal, mengira semua orang akan menerima ajaran Perjanjian Baru—namun nyatanya mereka tidak mau. Setiap kali orang muda ini dijatuhkan oleh orang lain, ia bangkit dan berusaha lagi. Karena ketekunannya itu, sekarang ini ia punya pengaruh yang tidak pernah sirna dalam jemaat dimana ia menjadi anggota aktif!
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:19-31; 22:17-21)
Saulus tidak menemukan kehidupan Kristiani sebagai kehidupan yang mudah, tetapi ia juga tidak menemukan kehidupan ...
KESIMPULAN (KIS 9:19-31; 22:17-21)
Saulus tidak menemukan kehidupan Kristiani sebagai kehidupan yang mudah, tetapi ia juga tidak menemukan kehidupan itu sebagai kehidupan yang mustahil. Ia menemukan bahwa ia dapat meloncati rintangan apa saja dengan pertolongan Tuhan (Filipi 4:13)! Begitu juga kita. Jika kita berbuat sama, di penghujung hidup kita, ketika perlombaan bagi kita telah selesai, maka Tuhan menanti kita dengan mahkota kemenangan. Sebagaimana belakangan dikatakan oleh rasul itu, "Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya" (2Timotius 4:8).
Pasal 9 berakhir dengan salah satu laporan kemajuan yang biasa Lukas selipkan ke dalam kitab itu: "Selama beberapa waktu jemaat45di seluruh Yudea, Galilea46dan Samaria berada dalam keadaan damai. 47Jemaat itu dibangun 48dan hidup dalam takut akan Tuhan. 49 Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan ["dorongan"; NIV] Roh Kudus"50(9:31).
Kata-kata Lukas itu mengacu kepada gereja secara keseluruhan, namun gereja itu sendiri terdiri dari kumpulan orang seperti Anda. Kita tidak akan menyalahgunakan teks ini untuk mengatakan bahwa jika Anda mempelajari pelbagai pelajaran yang terdapat dalam kehidupan mula-mula Saulus sebagai orang Kristen,51maka secara pribadi Anda akan menikmati kedamaian dan akan terbangun secara rohani! Sambil Anda terus berada dalam "takut akan Tuhan dan dalam pertolongan dan penghiburan Roh Kudus," Anda pasti akan bertumbuh sebagai seorang anak Allah! Saya sungguh-sungguh berdoa semoga Anda akan melakukan hal itu!
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gagasan tentang adanya rintangan/lintas gawang itu sendiri membawa kita kepada penyajian secara visual. Gambarlah beberapa gawang dalam sebuah lintasan lomba. Beri label "gagal," "penganiayaan," "masa lalu," "kedegilan," dan "kekecewaan" pada rintangan-rintangan tersebut. Lalu gambar juga seorang pelari yang melompati gawang-gawang itu satu persatu ("gambar orang" sederhana [seperti simbol di WC umum], atau seperti gambar yang digambar seorang anak, akan memadai). Tulislah bagaimana Saulus melintasi setiap gawang itu: Saulus melintasi gawang kegagalan dengan iman, gawang penganiayaan dengan ketekunan , gawang masa lalu dengan kesabaran , gawang kedegilan dengan ketundukkan, dan gawang kekecewaan dengan kesetiaan.
CATATAN KHOTBAH
Kisah 9:31 dapat digunakan sebagai bahan khotbah secara tekstual tentang "Tujuan bagi [nama jemaat lokal]": (1) Ketenangan ("jemaat ... dalam keadaan damai"); (2) Kesegaran ("dibangun"); (3) Kehormatan ("hidup dalam takut akan Tuhan"); (4) Kepemilikan ("oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus"); dan (5) Keberhasilan ("jumlahnya makin bertambah besar"). Tiga dari lima poin ini diambil dari C. Bruce White, "The Strength of the Early Church," The Preacher’s Periodical (kini Truth for Today), March 1987.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Lihat catatan tentang 8:22, 24.
2 Lihat 1Korintus 3:1, 2; Ibrani 5:12-14. Nas-nas itu juga menyiratkan bahwa orang Kristen yang...
Catatan Akhir:
- 1 Lihat catatan tentang 8:22, 24.
- 2 Lihat 1Korintus 3:1, 2; Ibrani 5:12-14. Nas-nas itu juga menyiratkan bahwa orang Kristen yang tidak pernah dewasa bisa hilang!
- 3 Mereka telah berusaha melakukan yang sama terhadap Yesus dan Stefanus.
- 4 Ini dikutip oleh Rick Atchley, "A Man Without a Congregation," Khotbah yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 22 September 1985.
- 5 Ini hal yang sering menimpa Paulus (14:4-6; 23:12-22). Umumnya orang-orang itu, bahkan yang bukan orang Kristen sekalipun, mengasihi Paulus atau membenci dia. Ia sering mempunyai teman-teman non-Kristen yang peduli terhadap keselamatan dia (19:31). Dalam semuanya ini, kita melihat adanya penyediaan Allah dalam melindungi Paulus. 6"Wali negeri" adalah wakil pribadi Raja Aretas di Damsyik. Kita tidak tahu berapa besar kekuasaannya. Para penerjemah KJV dan NIV beranggapan bahwa orang ini adalah "gubernur" kota.
- 7 Raja Aretas IV memerintah atas kerajaan Arab Nabatea-"Tanah Arab" tempat Saulus menetap untuk beberapa lama.
- 8 Damsyik kemungkinan dikontrol oleh Aretas untuk sementara (selama periode ini tidak ditemukan adanya koin Romawi). Kekuatan Arab itu kemungkinan berada di luar kota, menjaga pintu-pintu gerbang (Letak Damsyik berdekatan dengan tepi gurun Arab). Upaya wali negeri itu mungkin bersifat pribadi dan terbatas pada apa yang dapat dilakukan oleh jumlah penduduk Arab [yang amat banyak] dalam kota itu.
- 9 Kedua kelompok orang itu saling membenci karena pelbagai alasan. Beberapa tahun kemudian (66 M.), orang Arab Nabatea membunuh lebih 10,000 orang Yahudi di Damsyik!
- 10 Kelompok orang Yahudi yang hidup di Damsyik adalah besar .
- 11 Di Damsyik Saulus menimbulkan kerusuhan lewat pemberitaannya; mungkin ia juga menimbulkan kerusuhan ketika tinggal di tanah Arab!
- 12 "Murid-muridnya" merupakan istilah yang tidak lazim. Apapun alasan lainnya, istilah itu menunjukkan bahwa Saulus telah mencapai beberapa keberhasilan dalam mengkristenkan banyak orang di Damsyik. Tentunya Paulus tidak pernah mendorong siapa saja untuk beranggapan bahwa mereka itu adalah pengikut dia; sebaliknya, ia selalu mengarahkan manusia kepada Yesus (1Korintus 1:12, 13).
- 13 Dalam kedua kisah ini digunakan dua kata Yunani yang berbeda untuk "keranjang." Kata yang dipakai dalam Kisah 9 mengacu kepada keranjang besar yang dipakai untuk penyimpanan (Matius 15:37; Markus 8:8). Kata yang dipakai dalam 2 Korintus 11 sering diacu sebagai sebuah jaring. Ini dapat berarti bahwa keranjang yang dipakai adalah anyaman yang agak longgar atau keranjang itu digantung dalam sebuah jaring sebagai pengamanan tambahan.
- 14 Ingatlah bahwa ia mengutip peristiwa ini sebagai suatu contoh kelemahan dia (2Korintus 11:30-33).
- 15 Kasus-kasus serupa pernah terjadi dalam banyak jemaat. Satu contoh setempat dapat dipakai untuk menggantikan contoh milik saya ini.
- 16 Galatia 1:18. Orang Yahudi menghitung penggalan tahun sebagai keseluruhan tahun. "Tiga tahun" dalam hitungan Yahudi akan terdiri dari sisa waktu dari tahun ketika Saulus pergi ke Damsyik, satu tahun berikutnya, ditambah dengan apa yang terjadi pada tahun ketika ia melarikan diri dari Damsyik.
- 17 Karena tiga tahun sebelumnya murid-murid itu telah diusir dari Yerusalem (8:1), lalu siapakah murid-murid ini? Beberapa murid mungkin ada yang tidak meninggalkan Yerusalem (lihat catatan tentang 8:1) dan beberapa murid mungkin telah kembali lagi. (Beberapanya bisa juga para mualaf baru, namun kata "takut" menunjukkan bahwa kebanyakan adalah bagian dari mereka yang dahulunya pernah dianiaya oleh Saulus.) Karena "semua" murid tidak percaya kepada Saulus, ini kemungkinan mencakup juga para rasul.
- 18 Karena Saulus telah merubah hidupnya tiga tahun sebelumnya, beberapa orang bertanya-tanya bagaimana bisa umat Kristen di Yerusalem tidak mengetahui tentang perubahan hidupnya itu. Kemungkinan ada banyak faktor penyebab: (1) Komunikasi di masa itu tidak sebaik sekarang. (2) Jika Aretas IV pada masa itu memang mengontrol Damsyik (sebuah kemungkinan sebagaimana ditulis dalam catatan akhir sebelumnya), maka hubungan antara Damsyik dan Yerusalem selama itu adalah rendah. (3) "Lenyapnya" Saulus ke tanah Arab untuk waktu yang lama mungkin telah menimbulkan kecurigaan. Bagaimanapun, faktor yang terpenting adalah bahwa Saulus telah sangat dalam melukai murid-murid di Yerusalem, sehingga sulit bagi mereka untuk mempercayai apa saja yang ia katakan.
- 19 Burton Coffman, Commentary on Acts (Austin, Tex.: Firm Foundation Publishing House, 1976), 190.
- 20 Ini merupakan yang terakhir kalinya dalam kitab Kisah dimana hanya para rasul saja yang dikatakan sebagai pemimpin gereja di Yerusalem. Menurut pernyataan agung Paulus dalam Galatia 1:18-20, satu-satunya rasul yang ada di Yerusalem pada waktu itu adalah Petrus (yang lainnya mungkin sedang dalam perjalanan memberitakan injil). Lain dari itu, satu-satunya pemimpin yang ada dalam kota itu adalah Yakobus, saudara tiri Tuhan (Galatia 1:19). Bagaimanakah kisah ini dapat diselaraskan dengan pernyataan Lukas bahwa Saulus dibawa "kepada para rasul"? Mungkin Lukas menganggap Petrus sebagai wakil dari semua rasul, atau mungkin ia memakai kata "para rasul" dalam pengertian yang lebih luas daripada Kedua belas rasul itu (seperti yang ia tulis dalam 14:4, 14) dan menyertakan Yakobus. Ingatlah bahwa makna kata "rasul" adalah "orang yang diutus" dan dapat dipakai dalam pengertian umum ("orang yang diberi tugas oleh gereja," dll.) maupun dalam pengertian khusus untuk "Kedua belas dan Paulus."
- 21 Telah ditekankan bahwa Saulus bukan saja telah mendengar Yesus; ia juga telah melihat Yesus.
- 22 Lihat peta seri dalam pelajaran ini. Tarsus adalah kota penting. Barnabas bisa saja telah berkali-kali pergi dari Siprus ke Tarsus.
- 23 Barnabas bisa saja telah diutus oleh gereja sebagaimana belakangan ia diutus ke Antiokhia (11:22), atau bisa saja secara pribadi ia pergi ke Damsyik.
- 24 Saran lain yang telah diberikan adalah bahwa Barnabas telah mengetahui tentang Saulus secara mujizatiah (berdasarkan 13:1, Barnabas adalah seorang nabi dan/atau seorang guru yang terilham). Bagaimanapun, jika benar begitu, mengapakah para rasul tidak memakai kekuatan mereka untuk memperoleh informasi yang sama?
- 25 Jika kitab Ibrani diikut-sertakan, maka kita memiliki empat belas kitab yang ditulis oleh Paulus.
- 26 Dalam Galatia 1:22, 23 Paulus menyatakan bahwa pada saat itu ia "tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea." Yang dimaksud "jemaat-jemaat Kristus di Yudea" adalah semua jemaat di Yudea tidak termasuk jemaat yang ada di Yerusalem. Persinggahan singkat Paulus (hanya lima belas hari) tidak memberi dia waktu untuk memberitakan injil di luar Yerusalem.
- 27 Hal ini tersirat dalam fakta bahwa "Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani."
- 28 Saulus mungkin pernah bertemu Stefanus di situ untuk pertama kalinya (lihat catatan tentang 6:9, 10).
- 29 NIV menulis "berdebat," yang lebih saya sukai.
- 30 Orang yang pernah menjadi bagian suatu pergerakan namun kemudian meninggalkan dan menentangnya, orang itu biasanya lebih dibenci daripada orang-orang yang menentang pergerakan itu tetapi tidak pernah menjadi bagian dari pergerakan tersebut. Pengalaman pribadi tentang sifat kasus ini boleh juga diceritakan untuk menggambarkan kebencian orang-orang Yahudi Helenistik terhadap Saulus.
- 31 Lihat peta dan juga catatan tentang 10:1.
- 32 Lihat peta dan juga catatan tentang Tarsus.
- 33 Banyak orang mengkaitkan kejadian ini dengan kunjungan Saulus ke Yerusalem seperti yang tercatat dalam 11:27-30; 12:25, namun kita tidak punya catatan tentang penginjilan Saulus di Yerusalem pada kunjungan tersebut, juga tidak ada petunjuk bahwa pada kesempatan itu ia harus meninggalkan kota itu dengan tiba-tiba. Karena kisah di 22:17-21 bagi saya tampak sangat cocok sekali dengan 9:29, 30, maka saya menyertakannya di sini.
- 34 Lihat catatan tentang 21:26 pada edisi akan datang.
- 35 Lihat catatan tentang 10:10.
- 36 Paulus tidak pernah membiarkan ancaman mati mencegah dia melakukan apa yang ia anggap benar (band. 20:24). Mengenai mati "sebagaimana Stefanus mati," lihat 2Timotius 4:16b untuk pernyataan yang serupa dengan yang Stefanus katakan ketika ia mati.
- 37 Adegan ini pasti begitu traumatis ketika Saulus, untuk pertama kalinya sejak perubahan hidupnya, bertemu dengan ayahnya-ayah yang telah membesarkan dia untuk menjadi seorang Farisi!
- 38 Ia mungkin berhasil mengkristenkan saudarinya; paling tidak saudarinya itu tidak mengucilkan dia sebagaimana para anggota keluarga lainnya (23:16). Beberapa orang juga menganggap Roma 16:7, 11, 21 mengacu kepada "sanak saudara" dalam daging (yaitu keluarga).
- 39 Lihat peta dalam seri pelajaran ini. Tarsus terletak di Kilikia, dan Siria berbatasan dengan Kilikia di timur. Pada masa itu Siria dan Kilikia merupakan satu provinsi kerajaan yang bersatu.
- 40 Setelah Petrus memberitakan injil kepada orang non-Yahudi pertama bersama dengan seluruh isi rumahnya (Kisah 10; band. 15:7-9), lalu yang lainnya juga menginjili orang-orang non-Yahudi di Antiokhia Siria (11:20). Ketika Saulus tiba di Antiokhia, ia mungkin menginjili orang-orang non-Yahudi untuk pertama kalinya (11:25, 26). Paling tidak, perkataan Petrus di 15:7-9 mencegah Saulus untuk menginjili orang-orang non-Yahudi selama sebagian besar, jika tidak semua, waktunya di Tarsus.
- 41 Ini merupakan pelajaran penting yang Paulus harus pelajari. Sebagaimana akan kita lihat nanti, rencana Paulus tidak selalu sejalan dengan rencana Tuhan, namun ia bersedia menunggu sampai Tuhan berkata "ya" sebelum ia memulainya.
- 42 2Korintus 11:23-25. 2 Korintus ditulis dari Makedonia di penghujung perjalanan misionari ketiga (lihat catatan tentang 20:1, 2 pada edisi akan datang) sekitar dua belas tahun setelah pelayanan Saulus di Tarsus.
- 43 Kapal karam dalam Kisah 27 terjadi setelah 2 Korintus ditulis.
- 44 Di daerah itu Saulus sudah tentu sama agresifnya seperti ketika ia dahulu berada di Damsyik, tanah Arab, dan Yerusalem-dan seperti ia nantinya dalam pelbagai perjalanan misionari. Tidak sulit untuk membayangkan Saulus terus-menerus bertentangan dengan para pemimpin keagamaan.
- 45 Di sini, beberapa naskah memiliki bentuk jamak kata "gereja" (lihat KJV), namun kebanyakan naskah yang lebih tua memiliki bentuk singular-sebuah pemakaian kata "gereja" yang tidak lazim dalam kitab Kisah. Meskipun dalam tiga provinsi terdapat beberapa gereja (Galatia 1:22), namun Lukas memandang semua umat Kristen di Palestina sebagai terdiri dari "[satu] gereja " di daerah itu.
- 46 Kita belum secara khusus menyinggung tentang penginjilan di Galilea. Penginjilan di situ mungkin dilakukan oleh murid-murid yang terpencar-pencar (8:1, 4).
- 47 NIV punya gagasan yang tepat saat mengatakan, "Kemudian Gereja ... menikmati masa damai." (Huruf miring oleh saya.) Setan tidak akan membiarkan gereja tanpa gangguan untuk waktu yang lama. Dalam konteks ini, pemikiran utamanya sepertinya adalah bahwa gereja "menikmati kedamaian" sebab sang kepala penganiaya telah dikristenkan. Kemungkinan juga ada petunjuk bahwa gereja itu menikmati kedamaian sebab Saulus telah meninggalkan tempat itu (meninggalkan orang-orang Yahudi Helenistik tanpa target).
- 48 Orang Kristen dibangun lewat Firman (20:32). Masa itu adalah masa damai, namun bukan masa untuk berpuas diri. "Mereka menggunakan kesempatan itu untuk memperbaiki dan menguatkan layar mereka sebelum badai selanjutnya mulai menerjang" (Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 [Wheaton, Ill.:Victor Books, 1989], 442).
- 4
- 9 Lihat Amsal Sulaiman 1:7; 9:10; 10:27; 14:27; Pengkhotbah 12:13.
- 5
- 0 Ini mungkin mengacu kepada penghiburan dan do rongan Roh Kudus yang tinggal di dalam diri setiap orang Kristen. Lihat "Apakah Yang Roh Kudus Lakukan?" pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian III." 5
- 1 Periksalah kembali pelbagai saran yang diberikan dalam pelajaran ini dan sebelumnya.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) NASIHAT TAMBAHAN DALAM MENANGANI KONTROVERSI(15:13-35)
Di Antiokhia kontroversi sudah menunjukkan gejala-gejala yang membahayakan. Saudara-saudara ya...
NASIHAT TAMBAHAN DALAM MENANGANI KONTROVERSI(15:13-35)
Di Antiokhia kontroversi sudah menunjukkan gejala-gejala yang membahayakan. Saudara-saudara yang datang dari Yerusalem bersikeras bahwa bangsa-bangsa non-Yahudi harus disunat dan melaksanakan hukum Musa. Saat itu merupakan saat yang genting. Jika kontrovesi tidak ditangani secara benar, gereja bisa terbelah di tengah-tengah—dengan umat Kristen Yahudi di satu sisi dan umat Kristen non-Yahudi di sisi lainnya. Paulus dan Barnabas kemungkinan juga sudah merasa muak. Mereka mungkin berkata, "Kami bosan berurusan dengan pelbagai prasangka dari umat Kristen Yahudi; kami akan pindah ke sisi lain kota ini untuk memulai jemaat lain bagi umat Kristen non-Yahudi!" Sebaliknya, mereka tetap tenang dan berangkat ke Yerusalem untuk menyelesaikan pelbagai perbedaan tersebut.
Kita akan melanjutkan pelajaran kita tentang Kisah 15:1-35 untuk menemukan prinsip-prinsip dalam menangani kontroversi. Sebagaimana Paulus dan Barnabas, kita juga perlu menjadi pencari kesatuan yang aktif (Matius 5:9).
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 15:13-35)
Dalam pengkajian kita terhadap Kisah 15:1-35, kita telah menemukan pelbagai prinsip yang dapat membantu kita menangani kont...
KESIMPULAN (KIS 15:13-35)
Dalam pengkajian kita terhadap Kisah 15:1-35, kita telah menemukan pelbagai prinsip yang dapat membantu kita menangani kontroversi dalam jemaat—apakah itu bersifat perselisihan doktrin, seperti yang diatasi dalam Kisah 15, atau perbedaan pandangan. Bagaimanakah kita dapat meringkas apa yang telah kita pelajari? Saya menyukai "resep untuk kesatuan" yang diambil dari Kisah 15: "Beritakanlah kasih karunia dan praktikkanlah kasih."32Petrus berkata, "oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita ... beroleh keselamatan" (ay. 11). Dalam pelajaran ini dan sebelumnya, kita telah berusaha menekankan untuk bersikap rendah hati, penuh pengertian, peka dan tidak egois,—yang kesemuanya itu dapat diringkas oleh satu kata "Kasih." Terlepas dari sifat perselisihan itu sendiri, "Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih" (1 Korintus 16:14; huruf miring oleh saya). Bahkan ketika Anda harus membela kebenaran, lakukanlah tanpa mempunyai rasa benci (Efesus 4:15). Semoga Allah menolong kita untuk selalu memperlihatkan kasih dalam perkataan dan perbuatan kita!
APAKAH LARANGAN DALAM KISAH 15:20, 29
BERLAKU KE ATAS KITA?
Para pakar berbeda pendapat tentang sejauh mana pelbagai larangan dalam Kisah 15:20 dan 29 itu diberlakukan ke atas gereja mula-mula. Beberapa orang (saya sebut mereka "Pihak 1") mengatakan bahwa pelbagai larangan itu hanya untuk situasi khusus saja. Yang lain lagi ("Pihak 2") bersikeras bahwa pelbagai larangan itu bersifat universal dan harus dilaksanakan pula di zaman sekarang.
Pihak 2 menunjuk kepada kata "perlu" dalam 15:28 ("hal-hal yang perlu"[KJV]; "keputusan" [TB]), namun Pihak 1 berkata bahwa kata itu bisa diartikan "perlu bagi umat Kristen Yahudi dan non-Yahudi menjalin persekutuan" bukannya "perlu bagi keselamatan." Pihak 2 berkata, "Fakta bahwa Roh Kudus mencantumkan surat itu ke dalam Kitab Kisah merupakan petunjuk bahwa Ia ingin kita mengikuti perintah surat itu," namun Pihak 1 bersikeras bahwa hal itu tidak perlu begitu. Sebaliknya, Pihak 1 menyatakan bahwa peristiwa dalam Kisah 15 telah dicatat (1) sebagai bagian penting dari sejarah gereja mula-mula dan (2) untuk mengajar kita secara umum bagaimana mengatasi pelbagai persoalan.
Pihak 1 menulis bahwa surat itu dialamatkan kepada pendengar yang terbatas (15:23), namun Pihak 2 menekankan bahwa surat itu digunakan lebih jauh dari itu (16:4, 6). Selanjutnya, Pihak 2 juga mengamati bahwa masing-masing surat Paulus dialamatkan kepada pendengar yang terbatas (Roma 1:7; 1Korintus 1:2; dll.). namun pelbagai perintah dalan surat-surat itu tetap berlaku ke atas kita sampai hari ini. Pihak 1 bertanya, "Jika surat dalam Kisah 15 dimaksudkan untuk bersifat universal, mengapakah Paulus tidak menyinggung isi surat itu ketika ia menulis kepada jemaat Galatia mengenai persoalan yang sama yang dibahas dalam sidang di Yerusalem: yaitu pemberlakukan sunat ke atas umat Kristen non-Yahudi? Ketika ia menulis kepada umat Kristen Korintus, mengapa ia menjadikan makan daging yang telah dipersembahkan kepada berhala sebagai bersifat pilihan bukannya larangan mutlak sebagaimana dikatakan dalam surat di Kisah 15 itu?" Pihak 2 menjawab, "Surat Paulus kepada jemaat Galatia menekankan bahwa rasul-rasul mula-mula itu tidak menambahkan pengertian apa-apa ke atas dia (Galatia 2:6). Menyebut pengaturan rasul-rasul mula-mula itu malah akan kurang menguntungkan. Surat Paulus kepada jemaat Korintus dimulai dengan perkataan umat Kristen punya hak untuk makan daging yang telah dipersembahkan kepada berhala, namun diakhiri dengan perkataan bahwa supaya tidak membuat orang lain tersandung, orang Kristen harus tidak makan daging yang ia tahu telah dipersembahkan kepada berhala (1Korintus 10:23-33). Dengan kata lain, Paulus mencapai kesimpulan dasar yang sama yang diberikan dalam surat di Kisah 15: Demi untuk orang lain, janganlah makan daging yang telah dipersembahkan kepada berhala."
Kebanyakan orang setuju bahwa secara umum Perjanjian Baru melarang percabulan dan makan daging yang dipersembahkan kepada berhala (1Tesalonika 4:3, 5; 1Korintus 10:19-21; lihat Wahyu 2:14, 20). Oleh sebab itu, sebagian besar materi perselisihan ini berpusat pada larangan makan/minum darah, yang tidak disinggung di tempat lainnya di Perjanjian Baru. Sebagaimana dinyatakan dalam pelajaran "Nasihat Tambahan Dalam Menangani Kontroversi," praktik ini juga telah dilarang sebelum hukum Musa diberikan (Kejadian 9:4) dan juga dalam Taurat (Imamat 17:8-16). Pelbagai alasan untuk larangan ini adalah termasuk alasan-alasan teologis yang dinyatakan dan alasan praktis yang tidak dinyatakan: yaitu untuk mencegah penyebaran penyakit.
Karena makan/minum darah sudah dilarang sebelum Taurat diberikan, maka hal itu tampaknya merupakan prinsip umum yang Allah selalu inginkan. Oleh sebab itu, saya tidak makan atau minum darah. Bagaimanapun, saya tidak dapat bersifat dogmatis dalam hal ini. "Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri" (Roma 14:5b).
(Bahkan jika larangan tidak boleh makan/minum darah tetap berlaku di zaman sekarang, larangan itu tidak melarang transfusi darah sebagaimana diklaim oleh orang-orang Saksi Yehovah.)
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Di dalam Amos 9:12 di Perjanjian Lama Anda (yang didasarkan pada naskah Ibrani), Anda akan menemukan acuan kepada bangsa Edom. Sep...
Catatan Akhir:
- 1 Di dalam Amos 9:12 di Perjanjian Lama Anda (yang didasarkan pada naskah Ibrani), Anda akan menemukan acuan kepada bangsa Edom. Septuaginta (terjemahan berbahasa Yunani) memiliki lebih banyak acuan umum, yaitu kepada semua umat manusia. Kelihatannya Yakobus mengutip dari Septuaginta.
- 2 F.F. Bruce membuat komentar seperti ini tentang "segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku" (v. 17): "‘semua bangsa yang di atasnya nama-Ku telah diseru’ (yaitu, dalam baptisan)" ( The Book of the Acts, rev. ed., The New International Commentary on the New Testament [Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1988], 294).
- 3 Kebanyakan orang Premilenialis mengajarkan bahwa Amos 9:11, 12 akan digenapi di masa akan datang, yaitu ketika Yesus kembali lagi ke bumi (lihat "Premilenialisme" dalam Daftar Kata pada edisi "Kisah Para Rasul, Bagian I"). Bagaimanapun, Yakobus memakai nas ini untuk membuktikan bahwa Allah ingin injil diberitakan kepada bangsa-bangsa non-Yahudi. Jika Amos 9:11, 12 belum tergenapi sebagaimana Yakobus ajarkan, maka tidak ada orang non-Yahudi yang dibolehkan menjadi orang Kristen (dan itu termasuk sebagian besar dari kita)!
- 4 Pembangunan kembali kemah Daud dipahami oleh bangsa Yahudi sebagai mengacu kepada pemulihan kemakmuran Israel di bawah Mesias. Sebagaimana telah kita lihat, nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama mengenai pemulihan takhta Daud dan kerajaan telah digenapi dalam Yesus (lihat catatan tentang 1:6; 2:30; 3:21 pada edisi sebelumnya dalam serial Kisah ini).
- 5 Dalam rapat tertutup di Galatia 2:2-10, urut-urutan para pembicara kemungkinan telah ditetapkan sebelumnya dengan Yakobus sebagai pembicara terakhir, sebab perkataannya akan memberikan dampak yang sangat besar ke atas mereka yang bersikeras bahwa bangsa non-Yahudi harus disunat. Untuk alasan yang sama, kemungkinan juga telah ditetapkan sebelumnya bahwa ia harus menjadi orang yang berani mengatakan bahwa bangsa non-Yahudi tidak perlu melaksanakan Taurat.
- 6 Karena dua perkara lainnya secara khusus bertalian dengan hubungan Yahudi-non-Yahudi, maka beberapa orang percaya bahwa kata "percabulan" di sini secara khusus mengacu kepada pelbagai larangan yang dikhususkan dalam Taurat tentang menikahi saudara dekat, dll. (Imamat 18:6-18). Praktik umum di antara bangsa non-Yahudi ini (kemungkinan bahkan di antara umat Kristen non-Yahudi) akan benar-benar menjijikan mereka yang berlatar belakang Yahudi.
- 7 Kebanyakan dari mereka yang memproduksi pelbagai buku, filem, dan program TV di seluruh dunia tampaknya menganut pandangan hedonistik yang sama.
- 8 Dikutip oleh John Waddey, "The Discussion Over Circumcision and the Law," Studies in Acts (Denton, Tex.: Valid Publications, 1985), 171.
- 9 Ketika seekor binatang dipersembahkan kepada berhala, sebagian darahnya diminum oleh para penyembah berhala. Selain itu, meminum darah binatang yang kuat sudah menjadi praktik biasa, sebab beberapa orang percaya mereka akan memperoleh kekuatan super dari binatang itu dengan meminum darahnya. Untuk alasan yang sama, beberapa orang bahkan meminum darah musuh-musuh mereka yang tewas.
- 10 Pada zaman kini, cara ini merupakan cara umum memotong binatang di Amerika, dan juga di banyak lingkungan masyarakat lainnya (mungkin sebagian besar).
- 11 Jika mereka memotong binatang untuk persembahan, darahnya dicurahkan di atas altar. Jika mereka memotong binatang untuk dimakan, mereka mencurahkan darahnya di atas tanah.
- 12 Di penghujung abad pertama, jemaat-jemaat non-Yahudi tetap masih bergumul dengan dosa-dosa ini (lihat Wahyu 2:14, 20).
- 13 Lihat catatan tentang 2:46.
- 14 Untuk larangan makan darah, lihat Kejadian 9:4.
- 15 Para penulis tidak sejalan tentang mengapa Yakobus mengakhiri pidatonya seperti itu. Penjelasan yang saya berikan dalam pelajaran ini merupakan satu kemungkinan.
- 16 Ada kemungkinan bahwa para pengikat-sunat itu meninggalkan ruang rapat ketika mereka dapat membaca arah rapat tersebut sehingga mereka tidak hadir ketika keputusan bulat itu tercapai. Juga ada kemungkinan bahwa istilah "seluruh jemaat" dimaksudkan untuk memberikan gagasan tentang konsensus umum daripada persetujuan oleh setiap individu. Bagaimanapun, cara paling wajar untuk memahami teks ini adalah bahwa setiap orang mengikuti keseluruhan rapat itu dan setiap orang setuju dengan keputusan akhir itu.
- 17 Dalam persoalan iman, posisi "mayoritas" umumnya salah (Keluaran 23:2; Matius 7:13, 14).
- 18 Kita tidak tahu apa-apa lagi tentang "Yudas yang disebut Barsabas" ini. Karena nama panggilannya adalah Barsabas ("putra Sabat"), beberapa orang berspekulasi bahwa ia kemungkinan saudaranya "Yusuf yang disebut Barsabas" (lihat 1:23)-tetapi saya tidak dapat bayangkan mengapa kedua orang itu memiliki nama panggilan yang sama.
- 19 Ini merupakan kata pengantar kita untuk Silas, yang akan menjadi teman seperjalanan Paulus. Untuk informasi tambahan tentang Silas, lihat "Tim Baru-Dan Lebih Banyak Lagi" dalam seri pelajaran ini.
- 20 Kata Yunani yang diterjemahkan "terpandang" berasal dari kata akar yang sama yang diterjemahkan "pemimpin-pemimpin" di Ibrani 13:17, dan menyebabkan beberapa orang berspekulasi tentang apakah Yudas dan Silas itu pernah menjadi penatua di Yerusalem atau tidak. Akan masuk akal bagi gereja di Yerusalem untuk mengutus dua orang dari para penatuanya untuk mewakili gereja itu.
- 21 Belakangan Paulus juga membagi surat itu kepada gereja-gereja di Galatia dan Frigia (16:4-6). Kita tidak tahu seberapa jauhkan surat itu disebarkan pada waktu itu. Tentunya, pemuatan surat itu oleh Lukas ke dalam Kisah pada akhirnya membawa surat itu keseluruh persaudaraan Kristiani.
- 22 Dalam bahasa Yunani, kata yang diterjemahkan "menggelisahkan" dan "menggoyangkan" menunjukkan intensitas sifat dari kontroversi di Antiokhia. Kontroversi itu adalah kontroversi yang mengancam memecah-belah jemaat.
- 23 Lagi, Barnabas disebut lebih dahulu karena keutamaan dia di Yerusalem.
- 24 Dua puluh satu dari dua puluh tujuh kitab Perjanjian Baru adalah berupa surat.
- 25 Diskusi ini tidak membahas tentang pengiriman surat kaleng. Tentunya setiap orang Kristen menyadari bahwa hanya ada sedikit prilaku yang lebih pengecut daripada mengirim surat kaleng yang berisi kecaman!
- 26 Kelemahan ketiga adalah bahwa surat-surat yang kontroversial bisa disimpan, diarsipkan, dan disebarkan kepada siapa saja- sehingga kontroversi itu tersebar bagaikan api yang membakar padang rumput.
- 27 Umat Kristen non-Yahudi tidak keberatan melaksanakan syarat-syarat itu. Jika kontroversi memang harus diatasi, kedua belah pihak harus siap untuk sedikit "berkorban."
- 28 "Nasihat yang panjang" kadang-kadang diperlukan (lihat juga 20:7).
- 29 Lihat Kisah 13:1.
- 30 Ucapan selamat jalan yang umum adalah "Pergilah dalam damai."
- 31 Beberapa naskah menyantumkan perkataan dalam ayat 34, "[Tetapi Silas memutuskan untuk tinggal di situ]," namun kebanyakan naskah tidak menyantumkan perkataan itu. Perkataan itu kemungkinan ditambahkan belakangan oleh seorang penulis sebagai penjelasan bagaimana Silas ada di situ ketika Paulus memilih dia untuk pergi pada perjalanan kedua (15:40). Bagaimanapun, ada pelbagai kemungkinan lainnya: Silas mungkin saja pergi dan belakangan kembali lagi, atau Paulus mungkin saja telah mengutus orang untuk menjemput dia di Yerusalem (atau ia sendiri pergi ke Yerusalem untuk menjemput dia).
- 32 Rick Atchley, "The Concessions Stand (Konsensi Tercapai)," Pelajaran yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 20 April 1986.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PARA PENYUMBAT PINTU IMAN(15:1-31)
Saya sedang mengemudi, hanya memikirkan tujuan saya tanpa memperhatikan dimana saya berada ketika— kedhubraaak...
PARA PENYUMBAT PINTU IMAN(15:1-31)
Saya sedang mengemudi, hanya memikirkan tujuan saya tanpa memperhatikan dimana saya berada ketika— kedhubraaak—mobil saya menabrak sesuatu dan tubuh saya melambung begitu tingginya dari kursi sehingga kepala saya membentur atap mobil. Ketika sadar, saya baru tahu bahwa saya berada di depan gedung sekolah dan pengurus sekolah itu telah membuat polisi tidur1di jalan itu untuk memperlambat laju mobil demi melindungi para siswa.2Apa yang saya rasakan sewaktu menabrak polisi tidur itu, sama seperti yang biasa saya rasakan sewaktu saya membaca Kitab Kisah dan tiba di pasal 15. Paulus baru saja akan memulai perjalanan misonarinya; saya membayangkan dia berada di ambang keberangkat-an ke pelbagai lokasi baru yang asing untuk membagi injil. Sebaliknya—kedhubraaak—dengan suara menderit Lukas menghentikan segalanya untuk menceritakan percekcokan gereja, pertengkaran yang tidak ada kaitannya dengan diri saya (saya pikir).
Beberapa tahun telah berlalu, dan penilaian saya atas Kisah 15 telah saya tinjau ulang. Pelbagai peristiwa pada bagian pertama pasal itu adalah yang paling penting— sebagaimana dibuktikan oleh banyaknya ruang yang Lukas berikan untuk kejadian ini. Jika "percekcokan" itu tidak segera diselesaikan, kemungkinan tidak akan ada lagi perjalanan misionari! Kini baru saya sadar bahwa persoalan yang terlibat itu memiliki segala hal yang berkaitan dengan diri saya—dan keselamatan saya. Sepanjang hidup saya, saya telah melihat banyak "persoalan" yang menyulitkan gereja, namun semua persoalan itu tidak ada artinya dibandingkan dengan persoalan Kisah 15. Di akhir pasal 14, Paulus dan Barnabas kembali dari perjalanan misionari pertama mereka dengan penuh kegembiraan. Dengan penuh semangat mereka menceritakan bagaimana Tuhan "telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman" (14:27)—jemaat bangsa-bangsa lain3telah didirikan di Antiokhia Pisidia, Ikonium, Listra, dan Derbe (14:20, 21, 23)4dan bangsa-bangsa lain itu banyak yang berhasil dikristenkan (14:1, 21)! Paulus dan Barnabas telah menunjukkan bahwa bangsa-bangsa lain di tempat yang jauh itu punya hati yang terbuka bagi injil! Dunia yang sesat sedang menunggu; panenan jiwa yang melimpah-ruah segera terjadi! Tentunya setiap orang Kristen akan bersukacita! Sayangnya, tidak semua orang bergembira bahwa Tuhan "telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman." Hal itu tidak berlangsung lama sampai kemunculan beberapa orang di Antiokhia, yang memutuskan untuk menyumbat5pintu iman itu agar tertutup. Dalam pelajaran ini kita ingin menyingkap para penyumbat pintu iman di Kisah 15—dan para penyumbat pintu iman di zaman sekarang.
Sebelum kita memulai teks kita, perlu saya singgung bahwa dalam Kitab Galatia kita kemungkinan bisa menemukan kisah lain dari kontroversi ini. Pandangan tradisional dari para pakar konservatif adalah bahwa Galatia 2:1-10 menceritakan peristiwa yang sama yang terdapat dalam Kisah 15:1-35.6Sebagaimana diungkapkan oleh seorang penulis, "Dalam dua cerita itu orang-orang yang sama berangkat ke tempat yang sama, dari tempat yang sama, untuk obyek yang sama, sebagai akibat dari campur tangan yang sama oleh para penghasut yang sama, dan dengan akibat yang sama."7Ada beberapa kesulitan yang timbul dalam menyelaraskan kedua kisah ini, 8terlepas dimanapun salah satu tempat peristiwa dalam Galatia 2 itu terjadi dalam kehidupan Paulus, pelbagai kesulitan itu akan tetap ada. Karena kedua kisah itu menceritakan kejadian-kejadian yang serupa, jika bukan yang sama, maka kita akan menyertakan beberapa rincian dari Galatia 2 ke dalam pelajaran Kisah 15 kita.9
PARA PENYUMBAT PINTU IMAN DI HARI KEMARIN
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 15:1-31)
Dalam dua pelajaran kita berikutnya, kita akan menekankan bahwa apabila kita tidak sejalan dengan saudara-saudara kita, kada...
KESIMPULAN (KIS 15:1-31)
Dalam dua pelajaran kita berikutnya, kita akan menekankan bahwa apabila kita tidak sejalan dengan saudara-saudara kita, kadang-kadang kita harus melawan dan kadang-kadang harus menyerah. Jika ada orang berusaha merebut kebebasan kita dalam Kristus, itu merupakan kesempatan dimana kita harus berjuang demi kebenaran. Ketika guru-guru palsu datang ke Antiokhia dengan keputusan untuk menyumbat pintu iman yang Allah telah buka bagi bangsa-bangsa non-Yahudi, Paulus dan Barnabas "dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka" (15:2). Paulus mengatakan bahwa ia "tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap" (Galatia 2:5).
Pada siang hari 1 Januari 1863, William Seward, Sekretaris Negara pemerintahan Abraham Lincoln, membawa "The Emancipation Proclamation (Proklamasi Persamaan Hak)"43kepada Lincoln untuk ditandatangani. Lincoln dua kali mengambil pena, dan setiap kali meletakkannya kembali. Ia berkata kepada Seward, "Saya sudah bersalaman sejak pukul 9:00 pagi ini dan tangan kanan saya nyaris lumpuh. Jika nama saya harus tenggelam dalam sejarah, itu akan disebabkan oleh dokumen ini. Jika saya menandatanganinya sekarang dan tangan saya gemetaran, mereka nanti akan meneliti kertas ini dan berkata, ‘Lincoln ragu-ragu; hatinya tidak mantap.’ Saya tidak akan menandatangani kertas ini sampai saya dapat menandatanganinya dengan berani." Ketika akhirnya tangan dia sudah kuat, ia mengambil pena dan dengan perlahan dan tegas ia menandatangani dokumen yang selamanya mengatakan bahwa semua orang dalam bangsa ini adalah bebas.44
Ketika kita meneliti sidang dalam Kisah 15, kita melihat bahwa Petrus, Paulus, Barnabas, dan Yakobus dengan berani semuanya menyatakan bahwa semua manusia dalam Kristus adalah bebas. Ketika manusia meneliti kehidupan kita, saya berdoa semoga mereka bisa melihat kita memproklamasikan kebebasan rohani dengan keberanian yang sama!45
CATATAN KHOTBAH
Warren Wiersbe memberi garis besar Kisah 15:1-35 dengan tiga "P": (1) Perselisihan (ay. 1-5), (2) Pembelaan (ay. 6-18), dan (3) Penetapan (ay. 19-35). Di bawah pembagian yang kedua, ia mencatat bahwa Petrus meninjau masa lalu (ay. 6-11), Paulus dan Barnabas melaporkan masa kini (ay. 12), dan Yakobus mengaitkan semuanya itu kepada masa depan (ay. 13-18).
Satu tambahan pelajaran yang menarik dapat dikhotbahkan mengenai Titus, "Orang Yang Lukas Lupa Singgung." Lihat catatan akhir untuk beberapa rincian tentang pelayanan Titus. Mungkin Anda juga ingin menggunakan materi dari surat Paulus kepada dia.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 "Polisi Tidur" adalah gundukan aspal atau semen setinggi beberapa sentimeter yang melintang di jalan.
2 Kisah tentang...
Catatan Akhir:
- 1 "Polisi Tidur" adalah gundukan aspal atau semen setinggi beberapa sentimeter yang melintang di jalan.
- 2 Kisah tentang perjalanan pribadi yang tiba-tiba terganggu dapat menggantikan kisah yang diceritakan di sini.
- 3 Beberapa orang Yahudi percaya (14:1), namun jemaat itu kemungkinan didominasi oleh orang-orang non-Yahudi.
- 4 Kita tidak diberitahu apakah ada atau tidak jemaat yang didirikan di tempat-tempat lain yang dikunjungi oleh Paulus dan Barnabas pada perjalanan pertama mereka.
- 5 Makna utama kata "sumbat" (bila dipakai sebagai kata kerja) adalah "menutup dengan tenaga dan menimbulkan suara keras [band. menyumbat pipa PAM yang bocor]." Saya menggunakan kata itu dalam pelajaran ini sebab kata itu lebih tegas daripada kata "mengunci" atau "menutup." Kata-kata lain yang bisa lebih baik dikomunikasikan dengan para pendengar di tempat yang berbeda bisa saja dijadikan pengganti untuk kata ini.
- 6 Kebanyakan pakar konservatif tampaknya masih percaya bahwa kedua peristiwa itu sama, namun beberapa penulis konservatif telah memutuskan bahwa Galatia 2:1-10 berbicara tentang kunjungan Paulus ke Yerusalem dalam kaitannya dengan bantuan kebajikan bagi umat Kristen di Yudea (11:30; 12:25). Sebagai contoh, ketika J. W. Roberts mengajar dalam kelas kitab Kisah saya, ia memberitahu kita bahwa Galatia 2 dan Kisah 15 berbicara tentang peristiwa yang sama; namun ketika belakangan ia menulis dua buku kajian tentang kitab Kisah, ia mengatakan bahwa Galatia 2:1-10 berbicara tentang kunjungan Paulus sebelumnya ke Yerusalem.
- 7 F.W. Farrar, The Life and Work of St. Paul, vol. 1 (London: Cassell, Petter, Galpin & Co., 1879), 406, n., dikutip dalam J.W. McGarvey, New Commentary on Acts of Apostles, vol. 2 (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co., n.d.), 57.
- 8 Satu kesulitannya adalah bahwa dalam Kisah, kunjungan di pasal 15 adalah kunjungan Paulus yang ketiga kalinya ke Yerusalem, sementara dalam Galatia, kunjungan di pasal 2 tampaknya merupakan kunjungan dia yang kedua kalinya. Bagaimanapun, Paulus sebenarnya tidak mengatakan bahwa kunjungan di Galatia 2 adalah kunjungan dia yang kedua kalinya. Ia berkata, "Kemudian setelah lewat empat belas tahun [setelah kunjungan di Galatia 1, beberapa tahun setelah perubahan hidupnya], aku pergi pula [lagi]." (Huruf miring oleh saya.) Kata "lagi" tidak menghilangkan kemungkinan adanya satu kunjungan singkat ke Yerusalem (disinggung dalam 12:25), pada waktu mana ia kemungkinan tidak punya kesempatan untuk mengunjungi salah satu rasul-rasul itu (mereka mungkin bersembunyi atau dipenjarakan).
- 9 Saya tidak akan menjelaskan segala sesuatu dalam nas Galatia 2; edisi lain Truth for Today akan membahas kitab Galatia ini.
- 10 Saya memakai kata "tampaknya" sebab ini merupakan satu penjelasan yang paling masuk akal mengenai mengapa para guru Yudaisme itu muncul di Antiokhia ketika Paulus dan Barnabas melakukan hal itu; tetapi karena Lukas tidak memberi kita rinciannya, kita tidak bisa yakin apa yang mendorong mereka pergi ke Antiokhia pada waktu itu.
- 11 Kornelius adalah orang yang takut akan Allah, dan orang-orang non-Yahudi di Antiokhia selama ini berada di bawah pengaruh kuat orang Yahudi sejak dari awal pekerjaan di situ (11:19-21; 13:1); namun kebanyakan orang Kristen non-Yahudi yang dikristenkan oleh Paulus hanya sedikit atau tidak dipengaruhi sama sekali oleh orang Yahudi. Ini menakutkan orang-orang Kristen Yahudi. (Kebejatan moral di beberapa gereja non-Yahudi-seperti yang di Korintus-mungkin bisa menggambarkan apa yang ditakutkan oleh orang-orang Kristen Yahudi ini.)
- 12 Di Amerika dan mungkin di tempat-tempat lain, ungkapan "spiritually housebroken (terlatih [untuk tidak buang air di dalam rumah] secara rohani" bisa mengundang senyum dan mengenai sasaran.
- 13 Naskah Roma menambahkan ayat 1 dengan, "dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya."
- 14 Dalam pelajaran kita, kita telah berbicara tentang fakta bahwa Paulus adalah seorang Farisi sebelum perubahan hidupnya, namun Lukas tidak benar-benar memberikan rincian itu dalam Kisah sampai 23:6.
- 15 J.W. McGarvey, New Commentary on Acts of Apostles, vol. 2 (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co., n.d.), 58.
- 16 Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian I."
- 17 Kebanyakan penafsir suka membicarakan gereja di Yerusalem sebagai "Gereja Induk." Perlu kehati-hatian agar tidak memberi kesan bahwa Allah hanya mendirikan satu gereja yang bertugas mengawasi jemaat-jemaat lainnya. Sebagai sumber utama wahyu Allah bagi gereja, para rasul memiliki hubungan yang unik dengan semua jemaat-suatu hak istimewa yang tidak diwariskan kepada orang lain- namun gereja di Yerusalem tidak mengawasi jemaat-jemaat lainnya. Setiap jemaat adalah otonom (mengatur sendiri).(Mengenai Yerusalem sebagai "induk" gereja, simaklah Galatia 4:26: "Yerusalem atas [yaitu sorgawi; bukan Yerusalem dunia ini]" adalah ibu rohani kita.)
- 18 Sunat merupakan syarat pokok bagi pria non-Yahudi untuk menjadi seorang mualaf (lihat "Proselyte/Mualaf" dalam Daftar Kata pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian I").
- 19 Dalam Kisah 15 kata "hukum" mengacu kepada hukum Musa (ay. 5). Dalam pelajaran ini, saya akan berbicara tentang hukum Musa maupun hukum secara umum. Untuk membedakan kedua hukum itu, saya akan memakai "Taurat" untuk mengacu kepada hukum Musa dan "hukum" untuk mengacu kepada hukum secara umum.
- 20 Perkataan "harus" dalam ayat 5 (diterjemahkan dari dei) menekankan bahwa orang-orang itu tidak menganggap usulan mereka sebagai pilihan (lihat Kisah 1:21; Roma 13:5; Ibrani 8:3).
- 21 Di masa lampau ada beberapa yang disunat; tidak ada alasan untuk percaya bahwa situasi itu akan berubah tanpa motivasi yang sangat kuat.
- 22 Galatia 2:13 bisa menunjukkan bahwa keyakinan Paulus tentang hal ini lebih kuat daripada Barnabas. Bahkan kemungkinan Paulus memimpin perlawanan terhadap saudara-saudara yang Yudaizer itu, namun teks itu jelas mengatakan bahwa Barnabas juga menentang guru-guru palsu itu (simaklah kata "kami" dalam Galatia 2:5).
- 23 Paulus menyiratkan bahwa mereka itu bukanlah orang Kristen sejati-bahwa mereka telah memutuskan tidak dapat menghancurkan gereja dari luar, jadi mereka akan mencobanya dari dalam. Timbul beberapa kesulitan dalam mengharmoniskan hal ini dengan Kisah 15:5, yang mengatakan bahwa kelompok Farisi yang berkonfrontasi dengan Paulus ini telah "percaya," yang bisa menyiratkan perubahan hidup sejati. Karena kita tidak memiliki semua rincian tersebut, maka kita harus menyerahkan masalah ini ke tangan Tuhan, yang mengetahui isi hati semua orang (Kisah 15:8) dan yang, oleh karena itu, mengetahui apakah mereka ini benar-benar orang Kristen atau bukan.
- 24 Keputusan gereja Yerusalem benar-benar membersihkan nama Paulus dan posisinya. Tujuan Paulus pergi ke Yerusalem tidak untuk mencari tahu tentang kebenaran persoalan itu.
- 25 Sepanjang hidupnya, musuh-musuh Paulus selalu menyerang keabsahan kerasulannya, dan ia harus mempertahankannya (lihatlah, sebagai contoh, 2Korintus 10-13).
- 26 Karena kampung halaman Lukas, menurut tradisi tak terilham, adalah di Antiokhia, maka beberapa orang berspekulasi bahwa Titus adalah saudara Lukas. Jika benar, ini bisa menjelaskan mengapa Lukas tidak pernah menyinggung Titus meskipun fakta-fakta menunjukkan bahwa (1) Kemungkinan Pauluslah yang mengkristenkan Titus dan merasa dekat dengannya (Titus 1:4), (2) Titus adalah teman sekerja Paulus pada perjalanan misionari ketiga (2Korintus 2:13; 7:13, 14; 8:6, 16, 23; 12:18), (3) Titus adalah teman sekerja Paulus setelah pembebasannya dari pemenjaraan pertama di Roma (Titus 1:5), dan (4) Titus ada bersama Paulus pada waktu pemenjaraannya yang kedua di Roma (2Timotius 4:10).
- 27 Dalam pelajaran, "Merubuhkan Tembok", saya menyatakan bahwa Allah memberitahu Kornelius untuk "menjemput Petrus" sebagai bagian dari penggenapan janji di Matius 16:19a. Secara khusus lihatlah catatan tentang Kisah 10:5-8.
- 28 Lihat komentar tentang Kisah 10:44-48 dan catatan tentang 11:15-18.
- 29 Bandingkanlah pernyataan ini dengan ungkapan Paulus "tidak ada perbedaan" di Roma 3:22.
- 30 Lihat catatan tentang Kisah 5:9.
- 31 Tujuan meletakkan kuk di atas tengkuk seekor lembu adalah baik: untuk menyebarkan secara merata berat beban yang ditarik. Bagaimanapun, Petrus menyiratkan bahwa "kuk" Taurat adalah berat, beban tambahan bagi orang Yahudi. Yesus juga mengacukan pengajaran-Nya sebagai sebuah "kuk" (Matius 11:30), namun Ia mengatakan bahwa kuk-Nya itu ringan; oleh sebab itu, kuk itu mampu memenuhi tujuannya yang sesungguhnya, yaitu membuat beban lebih mudah dipikul.
- 32 Haruslah dipahami bahwa kesalahannya tidak pada Taurat, tetapi pada ketidakmampuan manusia untuk melaksanakan tuntutannya dengan sempurna. Itulah sebabnya mengapa kita harus punya pengaturan kasih karunia, bukan pengaturan hukum. Satu-satunya Orang yang pernah melaksanakan Taurat dengan sempurna adalah Yesus Kristus.
- 33 Melalui proses eliminasi kita tahu bahwa Yakobus ini adalah saudara tiri Yesus. Satu-satunya Yakobus lain adalah saudaranya Yohanes, dan kita telah membaca tentang pemancungan kepalanya dalam pasal 12.
- 34 Dalam peristiwa yang bertalian, beberapa pembuat onar yang datang ke Antiokhia mengaku sebagai utusan "dari Yakobus" (Galatia 2:12). Jika mereka diutus oleh Yakobus, mereka kemungkinan telah melampaui tugas mereka. Mungkin mereka hanya memakai nama Yakobus untuk memberi kredibilitas bagi posisi mereka. Paling tidak, pemakaian nama Yakobus oleh mereka menunjukkan bahwa mereka menganggap Yakobus menduduki posisi yang sederajat dengan mereka.
- 35 Lihat catatan tentang 15:13-21.
- 36 Surat itu dialamatkan juga kepada wilayah-wilayah di sekitar Antiokhia.
- 37 Lihat catatan tentang ayat 28 dan 29.
- 38 Peringatan Yesus terhadap tradisionalisme adalah penting, namun beberapa orang melaksanakan ajaran itu secara ekstrim. Secara otomatis mereka menyamakan "cara yang selalu kita gunakan" dengan "tradisi manusia." Dalam banyak praktik hal ini memang benar, namun tidak semuanya. Gereja-gereja Kristus selalu bersikeras agar Kitab Suci harus diajarkan, namun hal ini tidak berarti merupakan suatu tradisi manusia yang bisa dikesampingkan. Beberapa kegiatan yang selama ini "selalu dilakukan dengan cara tertentu" memang dilakukan seperti itu, bukan karena tradisi manusia tetapi karena tradisi ilahi (2Tesalonika 3:6). Waspadalah terhadap orang-orang yang menyamaratakan segala hal yang biasa dipraktikan, dan menyebut semuanya "tradisionalisme." Setiap praktik harus satu-persatu diteliti dalam terang Firman Allah untuk menetapkan apakah praktik itu tradisi manusia atau tradisi ilahi.
- 39 Simaklah sikap bangsa-bangsa Israel dalam Bilangan 11:5.
- 40 Sebagai contoh, lihat catatan tentang Kisah 11:29, 30.
- 41 Contoh, ketika Allah memberitahu kita apa yang harus dilakukan, tetapi tidak merinci bagaimana melakukannya, maka kita bebasmenggunakan cara apa saja yang kita anggap paling baik.
- 42 Dalam beberapa hal, syarat-syarat Kristus lebih berat daripada yang ada di Perjanjian Lama (lihat bagian "tetapi Aku berkata kepadamu" dalam Matius 5).
- 43 Dokumen ini menyatakan bahwa semua budak bebas.
- 44 Ilustrasi ini diambil dari Rick Atchley, "The Place of Grace (Tempat Kasih Karunia)," Pelajaran yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 13 April 1986.
- 45 Jika pelajaran ini dipakai sebagai materi khotbah dan Anda ingin menyampaikan suatu undangan, Anda mungkin ingin menyatakan bahwa "penyumbat pintu iman" terbesar bagi keselamatan kita adalah dosa. Karena kemerdekaan hanya ditemukan "dalam Kristus," Anda mungkin ingin juga memakai Galatia 3:26, 27 dalam undangan itu-untuk memperlihatkan bagaimana Allah mengatakan kita masuk "ke dalam Kristus."
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh
Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah
KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah menguraikan mengenai bagaimana pengikut-pengikut Yesus - dengan pimpinan Roh Allah - menyebarkan Kabar Baik tentang Yesus "di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi" (Kis 1:8). Buku ini adalah cerita tentang pergerakan Kristen yang dimulai di antara orang Yahudi lalu meluas menjadi suatu agama untuk seluruh dunia. Penulis buku ini merasa perlu pula meyakinkan para pembacanya bahwa orang-orang Kristen bukanlah suatu bahaya politik subversif terhadap kerajaan Roma, tetapi bahwa agama Kristen merupakan penyempurnaan agama Yahudi.
Kisah Rasul-rasul bisa dibagi dalam tiga bagian. Di dalam ketiga bagian itu nampak meluasnya wilayah di mana Kabar Baik tentang Yesus disiarkan dan gereja didirikan:
- (1) permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat naik ke surga;
- (2) perluasan ke daerah-daerah lain di Palestina; dan
- (3) perluasan yang lebih besar lagi ke negeri-negeri di sekitar Laut Tengah sampai sejauh Roma.
Satu hal yang khas dan penting dalam buku Kisah Rasul-rasul ini ialah pekerjaan Roh Allah yang datang dengan kuasa ke atas orang-orang percaya di Yerusalem pada hari Pentakosta. Di dalam seluruh peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam buku ini nyatalah bahwa Roh Allah itu terus-menerus memimpin dan menguatkan gereja beserta pemimpin-pemimpinnya. Berita yang diajarkan oleh agama Kristen pada masa-masa permulaan ini diringkaskan dalam sejumlah khotbah. Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam buku ini menunjukkan pula betapa berkuasanya berita itu di dalam kehidupan orang-orang Kristen dan di dalam ikatan persaudaraan gereja.
Isi
- Persiapan untuk pemberitaan
Kis 1:1-26 - a. Perintah yang terakhir dan janji dari Tuhan Yesus
Kis 1:1-14 - b. Pengganti Yudas
Kis 1:15-26 - Pemberitaan di Yerusalem
Kis 2:1-8:3 - Pemberitaan di Yudea dan Samaria
Kis 8:4-12:25 - Pelayanan Paulus
Kis 13:1-28:31 - a. Perjalanan pertama untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 13:1-14:28 - b. Musyawarah di Yerusalem
Kis 15:1-35 - c. Perjalanan kedua untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 15:36-18:22 - d. Perjalanan ketiga untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 18:23-21:16 - e. Paulus sebagai tahanan di Yerusalem, Kaisarea, dan Roma
Kis 21:17-28:31
Ajaran: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya
di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-bangsa di dunia.
Pendahuluan
Penulis : Lukas.
Tahun : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.
Penerima : Seorang yang bernama Theofilus (Kis 1:1). (Dan kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).
Isi Kitab: Kitab Para Rasul terbagi atas 28 pasal. Di dalam Kitab ini terdapat sejarah berdirinya Gereja Kristen, khotbah-khotbah para Rasul, penganiayaan terhadap umat Kristen, penginjilan kepada bangsa-bangsa lain, serta permulaan adanya sebutan Kristen.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kisah Para Rasul
Pasal 1-5 (Kis 1:1-5:42).
Pengajaran tentang kelahiran gereja Tuhan Yesus pertama kali
Bagian ini menceritakan tentang amanat Tuhan Yesus yang diberikan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke Sorga. Dan tentang orang-orang percaya setelah mendengar khotbah Rasul Petrus yang dikuasai oleh Roh Kudus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 1:8; 2:1-3,36-41. Nats ini menyatakan perkataan Tuhan Yesus bahwa murid-murid-Nya akan menerima kuasa setelah menerima Roh Kudus, dan perkataan Tuhan Yesus itu digenapi ketika Para Rasul berkumpul di Yerusalem. _Tanyakan_: Apakah saudara yakin sudah menerima Roh Kudus dan memiliki kuasa-Nya? Kalau sudah apakah yang harus saudara perbuat?
- Bacalah pasal Kis 2:41-47; 4:32-37.
Nats ini menceritakan kehidupan orang-orang percaya pada abad pertama penuh dengan kasih terhadap sesama dan ketekunan dalam beribadah kepada Allah. _Tanyakan_: Bagaimanakah sifat saudara terhadap anggota gereja yang lain? Apakah saudara rajin ke Gereja, baca Alkitab dan berdoa?
Pasal 6-12 (Kis 6:1-12:25).
Pengajaran tentang perkembangan gereja yang berada dalam penganiayaan terhadap orang-orang percaya
Orang-orang percaya di kota Yerusalem mengalami penganiayaan dari orang- orang Yahudi, sehingga mereka melarikan diri ke penjuru dunia. Tetapi di dalam segala penderitaan dan penganiayaan itu mereka tetap memberitakan Injil Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 7:54-60; 8:1-4. Nats-nats ini menceritakan bagaimana beratnya penderitaan dan aniaya yang dialami oleh orang-orang percaya, tetapi walaupun di dalam penderitaan dan aniaya itu mereka tetap setia beribadah dan memberitakan Injil. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap saudara kalau saudara diancam setelah masuk Kristen?
- Bacalah pasal Kis 9:1-22. Nats ini menceritakan tentang Saulus (Paulus) yang adalah seorang penganiaya orang-orang percaya, mengalami pertobatan dan akhirnya menjadi Rasul. Ini mengajarkan bahwa kuasa Tuhan Yesus dapat mengubah kehidupan seseorang yang sangat jahat sekalipun. _Tanyakan_: Sudahkah kehidupan saudara diubah oleh Tuhan Yesus menjadi kehidupan yang benar?
Pasal 13-15 (Kis 13:1-15:41).
Pengajaran tentang jemaat (gereja) setempat yang menginjil
Bagian ini menjelaskan tentang kehidupan orang-orang percaya di kota Antiokhia, dan sebutan Kristen pertama kali diberikan kepada murid-murid Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 11:23-26. _Tanyakan_: Mengapa orang-orang percaya di Antiokhia disebut Kristen?
- Bacalah pasal Kis 13:1-6.
Nats ini menceritakan tentang jemaat Antiokhia, yang mengirimkan penginjil-penginjil kepada bangsa-bangsa lain karena taat pada Roh Kudus. Ini mengajarkan pada setiap gereja untuk mempunyai beban penginjilan pada setiap orang yang belum mengenal Tuhan Yesus.
_Tanyakan_: Apakah di gereja saudara mempunyai beban penginjilan?
Pasal 16-28 (Kis 16:1-28:31).
Pengajaran tentang nama Tuhan Yesus diberitakan ke seluruh dunia
Dalam bagian ini, dijelaskan bagaimana Kasih Karunia Allah yang ada dalam Tuhan Yesus, diberitakan pada setiap suku bangsa, baik yang menjadi rakyat biasa, maupun yang menjadi tentara dan orang-orang istana.
Pendalaman
Bacalah pasal Kis 23:11. Ayat ini menyatakan tentang perkataan Tuhan Yesus kepada Paulus untuk bersaksi dengan penuh keberanian di kota Roma. Ini juga mengajarkan pada setiap orang Kristen tetap mempunyai keberanian untuk bersaksi kepada setiap orang.
_Tanyakan_: Sudahkah saudara bersaksi dengan berani kepada setiap orang?
II. Kesimpulan
Melalui Kitab Kisah Para Rasul dapatlah diketahui bahwa perkembangan Gereja Tuhan Yesus dan Kasih Karunia Allah yang diberikan pada setiap bangsa mendapat tantangan dari kuasa dunia dan orang-orang yang tidak mau mengenal Allah. Tetapi melalui Kemahakuasaan-Nya, Tuhan Yesus mengalahkan semua kuasa dunia itu, dan Gereja tetap bertumbuh.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab Kisah Para Rasul?
- Dengan kuasa apakah Rasul Paulus berkhotbah Yerusalem?
- Bagaimanakah kehidupan orang percaya pada abad pertama?
- Bagaimanakah beban penginjilan di jemaat Antiokhia?
- Dari manakah datangnya keberanian Rasul Paulus untuk bersaksi?
Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Ku
Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?
Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Kudus, karena menceritakan apa yang terjadi setelah Roh Kudus turun atas para rasul pada hari Pentakosta. Lukas, satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang bukan orang Yahudi, menulis Kisah para Rasul sebagai kelanjutan dari tulisan sebelumnya yakni Injil yang memakai namanya.
APAKAH ISI KITAB INI?
12 pasal pertama terutama meliput kegiatan rasul Petrus, sementara pasal-pasal selanjutnya sebagian besar tentang pekerjaan rasul Paulus. Yesus telah mengatakan kepada para murid-Nya bahwa apabila Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka akan menjadi saksi-saksi-Nya. Kitab Kisah para Rasul memperlihatkan bagaimana hal ini digenapi. Dari kitab Kisah para Rasul, kita banyak sekali belajar tentang gereja mula-mula, suka dan dukanya, kemenangan dan kesusahannya, tetapi yang terpenting ialah perkembangan gereja yang dalam jangka waktu beberapa tahun sudah dibangun di seluruh dunia yang telah beradab. Kita tahu bahwa tabib Lukas adalah seorang sejarawan yang cermat dan kita boleh yakin bahwa dalam kitab ini kita memperoleh catatan yang benar tentang kekristenan yang mula-mula.
APA CIRI-CIRI UTAMANYA?
Kata 'saksi' dipakai lebih dari 30 kali, mengingatkan kita bahwa gereja yang sejati adalah gereja yang bersaksi dan setiap Kristen dipanggil untuk menjadi saksi. Sungguh menakjubkan bahwa hanya dalam satu generasi, orang-orang Kristen mula-mula ini telah mengabarkan Injil ke seluruh dunia yang sudah beradab. Kisah para Rasul merupakan buku pedoman misi yang terbaik yang pernah ditulis. Kisah para Rasul berakhir dengan tiba-tiba - seolah-olah tidak selesai. Suatu cara mengakhiri yang tepat, karena gereja yang bersaksi harus terus maju sampai Kristus datang kembali. Kitab-kitab Injil memperlihatkan apa yang mulai dilakukan oleh Kristus ketika Ia ada di dunia dan Kisah para Rasul menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selanjutnya oleh Roh-Nya yang kudus melalui murid-murid-Nya. Kitab ini dimulai dengan pemberitaan Injil di Yerusalem, ibu kota agama bangsa Yahudi; diakhiri dengan pemberitaan Injil di kota Roma, ibu kota dari dunia yang beradab pada waktu itu.
KAPAN KITAB INI DITULIS?
Hampir dapat dipastikan bahwa tabib Lukas menulis Kisah para Rasul pada awal atau pertengahan tahun enam puluhan abad pertama - pada akhir masa dua tahun hukuman penjara rasul Paulus di Roma. Kitab itu mencakup masa dari pendirian gereja di Yerusalem sampai masa hukuman penjara rasul Paulus di Roma - yaitu kurang lebih tiga puluh tahun
Pesan
1. Gereja menanti dan menerIma kuasa Roh Kudus.o Amanat agung diulangi. Kis 1:8
o Tuhan yang bangkit naik ke surga. Kis 1:9
o Para rasul berdoa. Kis 1:14
o Roh yang dijanjikan diberikan. Kis 2:4
o Disusul dengan khotbah yang penuh kuasa. Kis 2:37
2. Gereja mempertunjukkan persekutuan Kristen.
o Dalam kehidupan bersama. Kis 2:44; 4:32
o Dalam ibadah bersama. Kis 2:46
3. Gereja segera mengalami baik kemenangan maupun kesusahan.
o Penyembuhan orang lumpuh. Kis 3:2
o Penipuan Ananias dan Safira. Kis 5:1
4. Gereja mengangkat 'para pejabat' yang pertama -'Kelompok Tujuh Orang' (Kis 6:3).
5. Martir pertama gereja - Stefanus (Kis 7:60).
6. Gereja menerima seorang petobat baru yang luar biasa - Saulus dari Tarsus (Kis 9:1-19).
7. Gereja membuktikan kuasa doa.
o Persekutuan doa yang membuka pintu penjara. Kis 12:5
8. Gereja mengadakan sidangnya yang pertama yang di dalamnya kebebasan orang
bukan Yahudi dilindungi (Kis 15:19).
Penerapan
1.Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita apa yang harus dilaksanakan oleh gereja Perjanjian Baru:
o Pengajaran
o Persekutuan
o Pemecahan roti
o Kebaktian (doa-doa)
2. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya persekutuan Kristen itu:
o Saling berbagi hidup dan memperhatikan
3. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya pekerjaan misi dilaksanakan:
o Oleh setiap orang yang dipanggil oleh Allah - bukan suatu golongan elit tertentu
o Di bawah pimpinan Roh Kudus
o Mengunjungi tempat-tempat yang strategis
4. Kisah para Rasul mengingatkan kita bahwa Kristen yang sungguh-sungguh sekalipun, kadang-kadang berbeda pendapat dan berpisah.
o Paulus dan Barnabas mengambil sikap yang berbeda terhadap Yohanes Markus ketika ia meninggalkan mereka, tetapi perbedaan ini kemudian dipulihkan.
5. Kisah para Rasul memperkenalkan kita kepada para pemimpin pertama yang diangkat dalam gereja Kristen dan memberitahukan kepada kita apa persyaratan mereka.
Tema-tema Kunci
1. Bersaksi.Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).
2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.
3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.
Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.
Garis Besar Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) [1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11Janji tentang Roh Kudus
Kis 1:12-14Para murid yang menanti
Kis 1:15-2
[1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11 | Janji tentang Roh Kudus |
Kis 1:12-14 | Para murid yang menanti |
Kis 1:15-26 | Penggantian Yudas |
[2] BERSAKSI DI YERUSALEM Kis 2:1-7:60
Kis 2:1-47 | Kuasa diberikan dan khotbah penuh kuasa |
Kis 3:1-26 | Mukjizat pertama yang dicatat dalam gereja mula-mula |
Kis 4:1-31 | Timbulnya kaum oposisi |
Kis 4:32-5:16 | Berkat dan cela |
Kis 5:17-42 | Lebih menaati Allah daripada manusia |
Kis 6:1-7:60 | Martir Kristen pertama |
[3] BERSAKSI DI SAMARIA Kis 8
[4] BERSAKSI DI TEMPAT YANG LEBIH JAUH Kis 9:1-13:3
Kis 9 | Pertobatan yang luar biasa |
Kis 10:1-11:30 | Mata Petrus terbuka |
Kis 12:1-2 | 5 Petrus ditangkap |
Kis 13:1-3 | Paulus dan Barnabas diutus |
[5] BERSAKSI SAMPAI KE UJUNG DUNIA Kis 13:4-28:31
Kis 13:4-15:35 | Perjalanan misionaris yang pertama |
o Siprus (Kis 13:4-12)
o Perga (Kis 13:13)
o Pisidia Antiokhia (Kis 13:14-52)
o Ikonium (Kis 14:1-6)
o Listra (Kis 14:6-20)
o Derbe (Kis 14:20-21)
o Sidang di Yerusalem (Kis 15:1-35)
Kis 15:36-18:22 | Perjalanan misionaris yang kedua |
o Paulus dan Barnabas berpisah (Kis 15:36-41)
o Paulus mengunjungi Listra (Kis 16:1-3)
o Berbagai kota di Asia Kecil (Kis 16:4-11)
o Filipi (Kis 16:12-40)
o Tesalonika (Kis 17:1-9)
o Berea (Kis 17:10-14)
o Atena(Kis 17:15-34)
o Korintus (Kis 18:1-17)
o Kembali ke Antiokhia
Kis 18:23-21:17 | Perjalanan misionaris yang ketiga |
o Paulus mengunjungi Efesus (Kis 18:23-19:40)
o Berangkat ke Yerusalem (Kis 20:1-16)
o Berpidato di depan para penatua di Efesus (Kis 20:17-38)
o dan akhirnya tiba di Yerusalem (Kis 21:1-17)
Kis 21:18-28:3 | Paulus berhadapan dengan para penguasa |
o Didakwa dan ditangkap (Kis 21:18-40)
o Membela diri (Kis 22-26)
o Dalam perjalanan ke Roma (Kis 27:1-28:15)
o Paulus masih berkhotbah (Kis 28:16-31)
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi