Teks -- Kejadian 34:2 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
SH: Kej 34:1-31 - Menghapus noda dengan noda? (Selasa, 6 Juli 2010) Menghapus noda dengan noda?
Noda yang sangat mengguncangkan kehidupan keluarga Yakub terjadi karena Dina, putri Yakub satu-satunya, diperkosa oleh Si...
Menghapus noda dengan noda?
Noda yang sangat mengguncangkan kehidupan keluarga Yakub terjadi karena Dina, putri Yakub satu-satunya, diperkosa oleh Sikhem, anak Hemor, raja orang Hewi. Seharusnya sebagai pendatang, tidak pada tempatnya Dina yang baru berusia sekitar 15-16 tahun itu berjalan-jalan untuk melihat (dan dilihat) orang yang belum dikenal. Prinsip pergaulan seharusnya ditanamkan dengan baik oleh ayah dan ibunya, tetapi tidak demikian rupanya. Maka terjadilah musibah itu. Sikhem melarikan Dina dan memperkosa dia. Meski Sikhem telah berbuat salah, tetapi ia jatuh cinta kepada Dina dan meminta izin untuk boleh mengawini Dina.
Sesudah terjadi musibah itu Yakub tidak mengambil tindakan apa pun. Ia mendiamkan perkara itu sampai anak-anaknya pulang. Reaksi anak-anaknya yang menganggap kehormatan keluarga telah ternoda oleh pemerkosaan terhadap Dina, bercampur antara sakit hati dan marah (7). Niat baik Sikhem dan lamaran yang diajukan ayahnya tidak dapat menghapuskan sakit hati anak-anak Yakub. Nyata kemudian bahwa sakit hati dan kemarahan tidak menghasilkan pertimbangan yang didasari oleh kebajikan dan kebijakan. Sebaliknya dari merespons dengan tepat, mereka melakukan rencana jahat. Mereka berpura-pura menerima permintaan tersebut, tetapi mengajukan prasyarat religius. Sikhem, Hemor, dan semua laki-laki orang Hewi harus disunat. Suatu permintaan yang terkesan benar karena mengatasnamakan aturan agama, padahal berisi tipu muslihat keji.
Setelah sunat massal dan saat semua laki-laki orang Hewi sedang kesakitan, Simeon dan Lewi menyerang mereka secara keji. Bisa dibayangkan apa yang terjadi. Orang-orang yang kesakitan sesudah disunat menjadi korban kekejaman Simeon dan Lewi. Tidak cukup sampai di situ, mereka juga menjarah dan menawan anak serta perempuan orang Hewi.
Noda dapat dihindari dengan perilaku saleh. Namun saat noda terjadi, harus diatasi dengan motif dan tindakan benar, bukan amarah, sakit hati, dan memperalat aturan kesalehan!
SH: Kej 34:1-19 - Ketaatan orang tua (Sabtu, 14 Juli 2012) Ketaatan orang tua
Sikhem bukan satu-satunya yang bertindak gegabah di dalam cerita ini. Yakub pun tak kalah gegabahnya dengan mendiamkan perkara ter...
Ketaatan orang tua
Sikhem bukan satu-satunya yang bertindak gegabah di dalam cerita ini. Yakub pun tak kalah gegabahnya dengan mendiamkan perkara tersebut. Ia secara pasif hanya menunggu anak-anaknya yang lain pulang dari padang. Entah apa yang mendasari sikap Yakub tersebut. Namun dengan mengambil sikap menunggu hingga anak-anaknya yang laki-laki pulang dari padang, Yakub seakan hendak melimpahkan penyelesaian masalah Dina kepada anak-anaknya tersebut, sebuah sikap yang disesalinya sendiri di kemudian hari (30).
Di sisi lain, Hemor -ayah Sikhem- justru bertindak cepat terhadap keinginan anaknya untuk memperistri Dina (6). Hemor menemui Yakub untuk melamar Dina serta menawarkan negerinya untuk ditinggali oleh keluarga Yakub (10). Juga Sikhem sendiri pun telah meminta maaf dan bersedia menikahi Dina. Sementara anak-anak Yakub malah merancang kejahatan terhadap Hemor dan Sikhem dengan mengajukan persyaratan berkedok ritual keagamaan (15). Dan Yakub, sekali lagi diam saja.
Kisah Dina merupakan wujud dari kegagalan orang tua yang menjadi teladan bagi anaknya. Namun yang paling utama adalah gagalnya manusia memenuhi kehendak Tuhan. Pada Kejadian 31:3 perintah Tuhan kepada Yakub sangat terang menyuruhnya kembali ke tanah nenek moyangnya, tempat di mana Ishak, ayahnya serta kaum keluarganya berada. Akan tetapi, dalam pejalanan menuju ke sana Yakub singgah dan mendirikan kemahnya di dekat wilayah orang kafir (Kej. 33:18-19). Ketidaktaatannya kepada perintah Tuhan ini ternyata mendatangkan petaka bagi keluarganya. Tak hanya itu, ketika prahara menimpa keluarganya, Yakub pun diam dan membiarkan anak-anak menyelesaikan perkara yang harusnya menjadi urusan orang tua. Sungguh bukanlah tindakan yang bijaksana.
Diam tak selalu emas! Ketika persoalan menimpa keluarga kita, baiklah orang tua segera mengambil tindakan untuk menyelesaikannya sambil datang kepada Tuhan dan berserah dalam doa. Sebab, mungkin saja persoalan itu disebabkan oleh sikap kita yang tidak taat pada perintah Tuhan.
SH: Kej 34:1-31 - Buah Jatuh Dekat Pohonnya (Sabtu, 7 Juli 2018) Buah Jatuh Dekat Pohonnya
Anak akan meniru perilaku orangtua. Ayah dan Ibu adalah figur penting selama proses pendidikan anak. Didikan yang benar aka...
Buah Jatuh Dekat Pohonnya
Anak akan meniru perilaku orangtua. Ayah dan Ibu adalah figur penting selama proses pendidikan anak. Didikan yang benar akan mencetak anak yang baik. Sebaliknya, jika ajaran salah, maka anak pun akan terjerumus dalam kesalahan. Dalam hal ini, pokok masalah ada pada keteladanan orangtua.
Pada masanya Yakub hidup berdampingan dengan orang kafir. Sebagai ayah, kelihatannya, dia belum sempat mendidik keluarganya dengan baik. Urusan mengumpulkan kekayaan, tampaknya, masih menjadi prioritasnya. Akibatnya, ia lupa mendidik anak-anaknya.
Suatu ketika, Dina berjalan sendirian. Dia ingin mengunjungi temannya. Sikhem melihatnya dan terpesona. Tanpa berpikir panjang, Dina ditarik dan diperkosanya (2).
Dampaknya serius. Bukan hanya Dina yang merasa terhina, tetapi juga semua anggota keluarga. Yakub dan anak-anaknya marah karena kejadian itu (7).
Sikhem ternyata jatuh hati kepada Dina. Ia ingin menyuntingnya sebagai istri. Niat itu dinyatakannya terus terang kepada ayahnya.
Pada saat yang bersamaan, Simeon dan Lewi sedang bersiasat licik untuk membalas perbuatan Sikhem.
Awalnya, mereka pura-pura menerima pinangan Sikhem. Seolah mereka menyetujui kawin campur antarkeluarga yang berbeda. Mereka mau, tetapi dengan satu syarat: semua laki-laki di negeri itu harus disunat (15). Keluarga besar Sikhem tidak menyadari itu merupakan tipu muslihat.
Seketika mereka melakukan sunat massal. Pada saat keluarga Sikhem sedang kesakitan (25), Simeon dan Lewi menyerang. Mereka membunuh, menjarah, dan menawan perempuan serta anak-anak (27-29). Tindakan balasan Simeon dan Lewi lebih kejam daripada perbuatan Sikhem kepada Dina.
Proses pendidikan diawali dalam keluarga. Orangtua menjadi guru pertama untuk anak-anaknya. Jika sejak dini anak diajarkan nilai yang baik, kelak dia akan menghidupinya sampai dewasa. Kita tentu menginginkan anak-anak bermoral baik, bukan?
Doa: Tuhan, ajari kami menjadi teladan dalam keluarga. [SP]
Baca Gali Alkitab 1
Usai membongkar ketidakadilan pamannya, perlakuan Laban terhadap Yakub melunak. Untuk mencegah balas dendam Yakub, Laban mengadakan sebuah perjanjian damai. Yakub mendirikan tugu batu dan Laban membuat timbunan batu. Masing-masing pihak menamai timbunan batu tersebut dengan sebutan Galed dan Mizpa. Selesai mengucapkan sumpah, Yakub mengesahkannya dengan mempersembahkan kurban bakaran atas nama Allah Abraham dan Ishak.
Apa saja yang Anda baca?
1. Apa tuduhan Laban terhadap Yakub (43) dan apa yang diusulkan olehnya (44)?
2. Yakub setuju dengan Laban dan apakah yang dilakukannya (45-46)?
3. Yakub dan Laban menamai timbunan batu yang mereka susun dengan sebutan apa (47-49)?
4. Apa isi perjanjian antara Laban dan Yakub (49-52)?
5. Sebagai pengesahan isi perjanjian, apa yang Yakub lakukan (53-54)?
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Pelajaran apa yang Anda petik dari relasi Laban dengan Yakub?
2. Apa yang membuat Yakub menghindari konflik dengan Laban?
3. Mengapa Yakub mau mengikuti kemauan Laban untuk mengikat perjanjian?
Apa respons Anda?
1. Saat mengalami masa-masa sulit, Anda menemukan bahwa Allah senantiasa menyertai hidup Anda. Apa yang Anda lakukan sebagai bentuk dari ucapan syukur?
2. Ketika Anda bertikai dengan orang lain, tindakan apa yang Anda ambil sebagai cerminan umat Allah?
Pokok Doa:
Agar kita diberi kepekaan dan kesabaran untuk membalas kejahatan dengan kebaikan.
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
BIS: Kejadian (Pendahuluan Kitab) KEJADIAN
PENGANTAR
Buku Kejadian mengisahkan penciptaan alam semesta, asal-usul umat manusia,
pangkal dosa dan penderitaan di dunia, serta bagaimana
KEJADIAN
PENGANTAR
Buku Kejadian mengisahkan penciptaan alam semesta, asal-usul umat manusia, pangkal dosa dan penderitaan di dunia, serta bagaimana Allah berhubungan dengan manusia. Buku Kejadian dapat dibagi ke dalam dua bagian yang penting:
- 1. Pasal 1-11 (Kej 1:1-11:32). Penciptaan alam semesta dan asal-usul umat manusia. Dalam bagian ini juga diceritakan tentang Adam dan Hawa, Kain dan Habel, Nuh dan banjir besar, serta Menara Babel.
- 2. Pasal 12-50 (Kej 12:1-50:26). Asal-usul nenek moyang bangsa Israel. Nenek moyang pertama ialah Abraham. Ia terkenal karena iman dan ketaatannya kepada Allah. Lalu menyusul sejarah Ishak anak Abraham, dan Yakub anak Ishak (Yakub disebut juga Israel). Kemudian sejarah kedua belas anak laki-laki Yakub. Merekalah yang menjadi pendiri kedua belas suku Israel. Penulis memberi perhatian khusus kepada salah seorang anak Yakub yang bernama Yusuf dan peristiwa-peristiwa yang pada akhirnya menyebabkan Yakub bersama anak-anaknya dan keluarga mereka masing-masing pindah ke Mesir.
Meskipun buku ini mengisahkan tentang orang-orang di zaman awal, namun yang mendapat tekanan khusus ialah kisah tentang perbuatan-perbuatan Allah. Buku ini dimulai dengan penegasan bahwa Allah telah menciptakan alam semesta, dan diakhiri dengan janji bahwa Allah akan tetap memperhatikan umat-Nya. Yang memegang peranan utama di seluruh buku ini adalah Allah yang menghakimi dan menghukum barangsiapa yang berbuat salah. Dia pula yang membimbing dan menolong umat-Nya serta membentuk sejarah mereka. Buku yang kuno ini ditulis untuk mencatat kisah tentang iman suatu bangsa dan juga untuk membantu agar iman itu tetap hidup.
Isi
- Penciptaan alam semesta dan manusia
Kej 1:1-2:25 - Pangkal dosa dan penderitaan
Kej 3:1-24 - Dari Adam sampai Nuh
Kej 4:1-5:32 - Nuh dan banjir besar
Kej 6:1-10:32 - Menara Babel
Kej 11:1-9 - Dari Sem sampai Abram
Kej 11:10-32 - Para Kepala Keluarga: Abraham, Ishak, Yakub
Kej 12:1-35:29 - Keturunan Esau
Kej 36:1-43 - Yusuf dan saudara-saudaranya
Kej 37:1-45:28 - Orang Israel di Mesir
Kej 46:1-50:26
Ajaran: Kejadian (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya dengan mengetahui isi kitab Kejadian, dapat memahami kekuasaan Allah
dalam sejarah penciptaan, serta kuasa dan kehendak Allah terhadap
Tujuan
Supaya dengan mengetahui isi kitab Kejadian, dapat memahami kekuasaan Allah dalam sejarah penciptaan, serta kuasa dan kehendak Allah terhadap ciptaan-Nya.
Pendahuluan
Penulis : Musa.
Isi Kitab: Kitab Kejadian adalah kitab yang pertama dalam Alkitab. Kitab ini dibagi atas 50 pasal dan berisi dua hal penting: Pertama: Sejarah peristiwa- peristiwa penting. Kedua: Sejarah Bapak- bapak orang beriman. Melalui dua pembagian ini, dapat dilihat kemahakuasaan Allah dalam setiap peristiwa penting dan juga kemahakuasaan kehendak Allah yang bekerja dalam kehidupan setiap Bapak orang beriman.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kejadian
(Bagian I, pasal 1-11; Kej 1:1-11:32). Pasal-pasal pertama sampai sebelas memuat empat peristiwa penting.
Pasal 1-2 (Kej 1:1-2:7).
Peristiwa penciptaan langit dan bumi, serta segala isinya Peristiwa ini sungguh-sungguh terjadi dan dikerjakan Allah, karena tidak ada seorang pun yang dapat membuat gunung, lautan, matahari, bulan dan bintang, serta manusia yang dapat berpikir, berbicara, bernapas.
Pendalaman
Bacalah pasal Kej 1:1; 2:1-7 Apa sajakah yang diciptakan oleh Allah?
Pasal 2-5 (Kej 2:8-5:32).
Peristiwa jatuhnya manusia ke dalam dosa Setelah Tuhan menciptakan manusia, yaitu Adam dan Hawa, Tuhan menempatkan mereka di taman Eden untuk hidup di sana menurut kehendak Allah. Di taman Eden (Firdaus) ini Adam dan Hawa diperkenankan oleh Allah untuk hidup dengan berkat dan kasih-Nya, tetapi setan menggoda mereka sehingga mereka melanggar perintah Allah dan jatuh ke dalam dosa. Sebagai akibatnya, melalui kejatuhan Adam dan Hawa semua manusia menjadi orang berdosa.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kej 3:9-19.
- Apakah yang menyebabkan manusia berdosa? (Kej 3:11,17).
- Apakah akibat dosa terhadap:
Pasal 6-10 (Kej 6:1-10:32).
Peristiwa hukuman Allah kepada manusia melalui air bah Melalui Adam dan Hawa yang sudah berdosa itu, keturunannya mulai dari Kain dan Habil sampai pada Set dan seterusnya, menjadi semakin jahat, sehingga akhirnya Tuhan Allah Yang Mahakuasa itu menghukum manusia karena Allah sangat membenci kejahatan. Allah menghukum dan menurunkan hujan selama 40 hari 40 malam yang disebut Air Bah. Dalam hukuman Allah yang sangat dahsyat itu hanya satu keluarga yang diselamatkan oleh Allah yaitu keluarga Nuh dan istrinya serta anak-anak bersama istri mereka. Setelah ini Allah memberi pelangi sebagai tanda janji-Nya bahwa Ia tidak akan menghukum manusia dengan Air Bah lagi.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kej 6:5-8. Apakah yang menyebabkan manusia dimusnahkan?
- Bacalah pasal Kej 6:9-12,22. Apa sebabnya Nuh tidak ikut dihukum?
- Bacalah pasal Kej 9:8-17. Apa janji Allah tentang Air Bah dan Pelangi?
Pasal 11 (Kej 11:1-32).
Peristiwa terjadinya bermacam-macam bahasa di dunia Setelah Air Bah manusia mulai berkembang biak dengan pengetahuan dan kemampuan yang tinggi. Dengan demikian manusia berusaha untuk mempertahankan kehidupan bersama dalam satu bangsa dan satu bahasa di daerah tertentu saja, sehingga mereka berusaha untuk membangun suatu menara yang tingginya sampai ke langit. Tetapi maksud ini bertentangan dengan kehendak Allah terhadap manusia, yaitu untuk memenuhi bumi ini. Oleh karena itu Allah menyatakan kemahakuasaan-Nya dengan mengacaukan bahasa mereka sehingga pembangunan menara itu tidak dapat diselesaikan. Karena kekacauan bahasa itu, maka kota dimana pembangunan menara itu dilaksanakan disebut Babel.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kej 11:1-9. Ada berapa macam bahasakah di dunia sebelum pembuatan menara Babel?
- Mengapakah di dunia sekarang ada bermacam-macam bahasa?
II. Kesimpulan/Aplikasi (penerapan)
- Dalam peristiwa penciptaan, Allah menciptakan dunia da isinya untuk kemuliaan-Nya.
- Dalam peristiwa kejatuhan manusia ke dalam dosa, Alla menyatakan kebesaran, kasih dan keadilan-Nya kepada manusia.
- Dalam peristiwa Air Bah dan menara Babel Allah menyataka kekudusan dan kemahakuasaan-Nya kepada manusia.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah pencipta dunia dan isinya?
- Siapakah manusia pertama yang diciptakan Allah?
- Mengapa manusia diusir dari taman Eden?
- Mengapa Allah menghukum manusia dengan air bah?
- Siapakah yang diselamatkan Allah dari air bah?
- Bagaimanakah Allah menggagalkan pembangunan menara Babel?
- Pelajaran rohani apakah yang saudara dapatkan dari pelajaran ini?
2. KITAB KEJADIAN (II)
Tujuan
Agar anggota jemaat mengetahui dan mengerti bahwa Allah yang menjadi pencipta manusia selalu menunjukkan kasih dan kesetiaan-Nya dalam memelihara umat-Nya.
Pendahuluan
Penulis : Musa.
Isi Kitab: Setelah mengetahui dan mengerti betapa besar keagungan dan kemahakuasaan Allah dalam sejarah peristiwa-peristiwa terbesar (pelajaran pertama), maka pelajaran ini merupakan kelanjutan dari pelajaran tersebut. Pelajaran ini berisi bagaimana Allah memelihara umat-Nya melalui kehidupan dari Bapa-bapa orang beriman.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kejadian
(Bagian II, Pasal 11-50; Kej 11:1-50:26). Dalam pasal-pasal sebelas sampai lima puluh akan diuraikan empat orang tokoh penting sebagai Bapak-bapak orang beriman.
Sejarah kehidupan Abraham Abraham adalah seorang yang kuat imannya. Ia menerima panggilan Allah yang ajaib. Kemudian ia meninggalkan tempat kediamannya untuk mengikuti panggilan Allah. Ia dituntun Allah menetap di Kanaan, dimana Abraham dengan iman menantikan kelahiran putra Allah yang dijanjikan. Karena ketaatan Abraham, maka Allah mengadakan perjanjian berkat bagi Abraham dan keturunannya.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kej 12:1-4. Siapakah yang memanggil Abraham dan apakah janji-Nya?
- Apakah nama Abraham pada waktu ia dipanggil oleh Allah? (Kej 12:1). Apakah tanggapan Abraham terhadap panggilan itu? (Kej 12:3).
- Bacalah pasal Kej 18:10-15. Apakah janji yang Allah berikan pada Abraham? Apakah janji itu ditepati? (Kej 21:1-3).
- Bacalah pasal Kej 22:15-18. Apakah janji yang Allah berikan? Apakah yang menyebabkan Abraham diberkati?
Sejarah kehidupan Ishak Ishak adalah anak perjanjian yang diberikan kepada Abraham. Ishak dilahirkan melalui kelahiran yang ajaib, yaitu pada waktu Sara sudah tua. Ishak adalah perantara yang menggenapi janji Allah. Melalui perjalanan hidup Ishak yang penuh suka dan duka itu, dapatlah dilihat lambang kehidupan orang yang dipakai Tuhan. Ishak diberkati oleh Tuhan.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kej 21:1-3. Apakah Ishak lahir sebagai anak yang dijanjikan?
- Bacalah pasal Kej 22:1-3. Apakah perintah Allah kepada Abraham? Dan apakah yang ia lakukan?
- Bacalah pasal Kej 22:9-12. Apakah yang terjadi atas diri Ishak?
- Bacalah pasal Kej 25:19-26. Siapakah istri Ishak dan siapakah anak-anaknya?
- Bacalah pasal Kej 25:23-24. Apakah janji yang diberikan pada Yakub?
Sejarah kehidupan Yakub Ishak mempunyai dua anak kembar yaitu Yakub dan Esau (pasal Kej 25:24). Dalam sejarah Bapak-bapak orang beriman Yakub terkenal karena membeli hak kesulungan kakaknya Esau dengan sepiring kacang merah (Kej 25:34). Yakub sebelum menjadi orang beriman mengalami banyak pengalaman hidup yang sulit, namun terlihat kemahakuasaan Allah dalam memelihara Yakub. Akhirnya Yakub menjadi orang yang sangat beriman dan dalam kehidupannya menjadi orang yang melayani.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kej 25:34; 27:30-36. Apakah yang dilakukan Yakub terhadap kakaknya da terhadap ayahnya?
- Bacalah pasal Kej 27:33. Apakah Yakub tetap diberkati?
- Bacalah pasal Kej 28:10-22. Apakah janji yang diberikan pada Yakub?
- Bacalah pasal Kej 32:22-31. Mengapakah nama Yakub berubah? Dan apakah artinya?
- Bacalah pasal Kej 33:1-5. Bagaimanakah hubungan Yakub dengan Esau sekarang?
Sejarah kehidupan Yusuf
Keturunan dari Yakub menurut kitab Kejadian ada 12 orang dan diantaranya ada seorang yang mempunyai kisah hidup yang selalu berkenan kepada Allah, namanya Yusuf. Dia sangat dibenci oleh saudara-saudaranya, sehingga ia dijual (pasal 37; Kej 37:1-36). Sampai suatu saat dia dimasukkan penjara, tetapi hidupnya tetap berkenan kepada Allah. Allah yang Mahakuasa itu setia membimbing setiap orang yang melakukan kehendak- Nya, sehingga akhirnya Yusuf menjadi penguasa di Mesir (Kej 41:40), karena ia dapat meramalkan mimpi raja Firaun (Kej 41:25-36). Sebagai orang yang penuh dengan roh Allah, Yusuf dalam kehidupannya selalu berkenan kepada Allah. Saudara-saudaranya yang pernah mengkhianati dia tetap dikasihinya dan pada akhirnya semua keluarga Yusuf itu tinggal bersama dengan dia di tanah Mesir (pasal Kej 47:11- 12).
Pendalaman
- Bacalah pasal Kej 35:22-26. Berapakah keturunan Yakub?
- Uraikanlah dengan singkat penjualan Yusuf ke Mesi (dari pasal 37; Kej 37:1-36).
- Uraikanlah dengan singkat ketulusan hati Yusu (pasal 39; Kej 39:1-23).
- Bacalah pasal Kej 41:25-36,40. Apakah yang dilakukan Yusuf? Dan apakah yang ia terima?
- Uraikan dengan singkat kisah akhir kehidupan Yusu beserta keluarganya (dari pasal Kej 47:1-12).
II. Kesimpulan/penerapan
- Di dalam Allah memanggil seseorang untuk menjadi hamba-Nya, Ia selal memelihara dan mencukupkan kebutuhan hamba-Nya itu.
- Ketaatan pada Firman Allah merupakan jalan untuk memperoleh kehidupa yang berkelimpahan.
- Ketergantungan mutlak kepada Allah, merupakan jalan untuk mengalami ata menerima kuasa Allah.
- Bapa Abraham merupakan contoh iman yang sejati.
- Bapa Ishak merupakan contoh akan ketaatan pada kehendak Allah dan oran tua.
- Bapa Yakub merupakan contoh akan kemenangan dari penderitaan yang membaw kebahagiaan.
- Bapa Yusuf merupakan contoh akan kehidupan yang penuh akan kasih kepad Allah dan sesama.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Apakah yang dilakukan oleh Abraham atas perintah-perintah Allah?
- Bagaimanakah sikap Yusuf ketika akan dipersembahkan?
- Bagaimanakah Yakub mengalami perubahan nama?
- Bagaimanakah sikap Yakub terhadap kesalahan saudara-saudaranya?
- Pelajaran rohani apakah yang saudara dapatkan dari pelajaran ini?
Intisari: Kejadian (Pendahuluan Kitab) Segalanya Bermula Dari Sini
PENTINGNYA KITAB KEJADIANIsi Alkitab tidak akan berarti banyak tanpa Kitab Kejadian. Kitab ini menjawab pertanyaan-pertan
Segalanya Bermula Dari Sini
PENTINGNYA KITAB KEJADIAN
Isi Alkitab tidak akan berarti banyak tanpa Kitab Kejadian. Kitab ini menjawab pertanyaan-pertanyaan "penting" seperti mengapa kita berada di sini dari mana kita datang. Kejaian berbicara tentang awal mula dunia, manusia, masyarakat, keluarga, bangsa-bangsa, dosa dan keselamatan. Khususnya, Kejadian bercerita tentang lahirnya bangsa Yahudi.
GAYA PENULISAN KITAB KEJADIAN
1. Kitab Kejadian mengajarkan kebenaran dengan menceritakan kisah-kisah, bukan dengan memberikan pelajaran dalam bentuk yang lebih formal.
2. Kisah-kisah yang diceritakan bersifat sangat manusiawi. Tidak ada upaya untuk menutup-nutupi fakta, bahkan pahlawan-pahlawan besar sekalipun digambarkan apa adanya.
3. Semua kisah diceritakan dengan penuh keagungan dan dengan gaya yang mengharukan. Dinilai dari standar apa pun, disimpulkan bahwa Kitab Kejadian ditulis dengan cemerlang.
PENULIS KITAB KEJADIAN
Penulisnya tidak dikenal, tetapi Perjanjian Baru secara tidak langsung menunjukkan bahwa Kitab Kejadian ditulis oleh Musa dan pendapat ini tidak pernah dipertanyakan oleh gereja sampai saat ini. Kita tidak tahu bagaimana kitab ini ditulis, tetapi cukup beralasan untuk menerima Musa sebagai editor yang mengumpulkan sejumlah kisah dan fakta, yang beberapa di antaranya mungkin sudah lama beredar luas sebelum masa Musa.
NILAI KITAB KEJADIAN
Banyak orang mungkin menilai bahwa ilmu modern dan sejarah telah meremehkan nilai Kitab Kejadian. Kendatipun demikian, kita tetap dapat membaca Kitab Kejadian dengan penuh kepercayaan akan nilai kebenarannya berdasarkan dua alasan, yaitu:
1. Karena di antara semua argumentasi ilmiah atau sejarah yang mempertanyakan ketepatan Kitab Kejadian selalu terdapat lebih dari satu yang mendukung Kitab Kejadian.
2. Sebagian besar dari yang diperdebatkan bukan terutama mengenai kebenaran itu sendiri, melainkan tentang cara-cara pendekatan modern terhadap kebenaran. Apapun anggapan kita tentang kebenaran, Kitab Kejadian tetap merupakan kebenaran. Di atas segalanya, Kitab Kejadian merupakan kebenaran yang diungkapkan oleh Allah sendiri mengenai diri-Nya, kita dan dunia tempat kita hidup.
Pesan
Memerinci pengajaran dari Kitab Kejadian tidak selalu mudah dan apa yang diberikan di bawah ini hanyalah sekadar contoh.
1. Apa yang diajarkan oleh Kitab Kejadian mengenai Allaho Dia kekal dan hidup. Kej 1:1
o Dia pencipta dan pemberi hidup. Kej 1:1-2:9
o Dia adalah pribadi dan rindu bersekutu dengan manusia. Kej 1:26-2:25; 3:8; 15:1-16
o Dia kudus dan akan menghakimi orang berdosa. Kej 3:8-24; 6:5-8; 11:1-9; 18:16-19:29
o Dia penuh belas kasihan, dalam penghakiman sekalipun. Kej 3:21; 4:15; 6:8; 18:32
o Dia sabar menangani pengikut-pengikut-Nya seperti digambarkan dalam kisah Abraham dan Yakub.
o Dia berdaulat atas segala kuasa. Kej 18:14; 26:12-16; 50:20
2. Apa yang diajarkan oleh Kitab Kejadian mengenai manusia?
o Dia dilahirkan dalam gambar Allah, dan karenanya bernilai serta mempunyai kemampuan kreatif. Kej 1:27-30
o Dia mengikuti kehendak sendiri dan menuruti jalannya yang berdosa tanpa Allah. Kej 3:1-7
o Dosanya sudah tertanam dalam tatanan hidupnya, seperti ditunjukkan oleh Abraham. Kej 20:1-18
o Dia perlu bersekutu dengan penciptanya, seperti diajarkan melalui kehidupan Abraham.
o Dia bisa diubahkan oleh Allah, seperti ditunjukkan melalui kehidupan Yakub.
o Dia berada di bawah kuasa pemeliharaan Allah, seperti ditunjukkan melalui kehidupan Yusuf
3. Apakah yang diajarkan oleh Kitab Kejadian mengenai masyarakat?
o Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, bukan sebagai pribadi yang menyendiri. Kej 2:1-18
o Banyak terdapat contoh mengenai masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupan bersama.
o Kesatuan dasar dari struktur masyarakat ialah perkawinan. Kej 2:24
o Undang-undang pemerintah juga diperlukan untuk membantu manusia hidup dalam dunia yang penuh dosa ini.
Penerapan
Pesan dalam Kitab Kejadian dapat diterapkan ke dalam tiga wilayah hubungan:
1. Ke dalam kehidupan kita dengan Allah.o Taati Allah. Ini yang terbaik, yaitu mengikuti jalan Allah.
o Berimanlah kepada-Nya. Ini yang paling benar, walaupun kelihatannya tidak masuk akal.
o Percayalah kepada-Nya. Allah sungguh-sungguh memelihara kita.
o Berbicaralah dengan-Nya. Dia harus ditanyai tentang masalah-masalah dan keputusan-keputusan yang kita ambil.
o Biarkan Dia bekerja. Allah mampu mengubah suatu kehidupan yang serusak apa pun menjadi suatu kehidupan yang indah.
2. Ke dalam kehidupan keluarga kita.
o Jujurlah satu dengan yang lain.
o Jangan pilih kasih.
o Hati-hati terhadap perasaan iri.
o Tetap setia dalam keadaan sukar sekalipun.
o Hiduplah menurut perintah Allah, bukan menurut keinginan sendiri.
3. Ke dalam kehidupan kita dalam dunia.
o Kembangkan dan gunakan sumber-sumber alam dengan penuh tanggung jawab.
o Ingatlah bahwa semua orang mempunyai pencipta yang sama dan dibentuk menurut gambar-Nya.
o Ingatlah bahwa Allah juga memperhatikan masalah-masalah internasional, bukan hanya masalah pribadi dan rohani.
o Hiduplah dengan jujur dan jadilah saksi yang baik.
Tema-tema Kunci
1. Pemilihan
Habel, Nuh, Abraham, Yakub dan Yusuf semuanya dipanggil Allah dan dipilih untuk ditempatkan dalam sejarah umat Allah. Kadang-kadang seperti dalam kisah Yakub, pilihan tersebut bertentangan dengan cara-cara tradisional yang lazim dilakukan. Bacalah sekali lagi kisah mengenai panggilan mereka dan catatlah apa yang Anda pelajari tentang bagaimana Allah memilih.
2. Keselamatan
Setelah manusia berdosa, Allah menyatakan dengan jelas bahwa Dia akan menyelamatkannya. Kej 3:15; 4:4; 22:8 menunjuk kepada karya Kristus di kemudian hari. Pengajaran apa lagi mengenai keselamatan yang Anda temukan dalam kitab ini?
3. Kerja
Bahkan sebelum kejatuhannya, manusia sudah mempunyai tugas untuk dikerjakan di dunia ini (Kej 1:28). Manusia diciptakan untuk bekerja. Setelah jatuh ke dalam dosa, tugas itu menjadi kurang menyenangkan (Kej 3:17-19). Pelajaran apa yang dapat kita ambil dalam hubungannya dengan pekerjaan dalam dunia dewasa ini?
4. Istirahat
Gagasan untuk menjadikan satu hari dalam seminggu sebagai waktu untuk beristirahat datang dari pasal-pasal pertama dalam Alkitab (Kej 2:2,3). Perintah itu bukan saja merupakan salah satu dari sepuluh perintah Allah, tetapi merupakan perintah utama dari pencipta kita. Apa pesan semuanya ini bagi masyarakat kita sendiri?
5. Setan
Baca kembali kisah tentang kejatuhan manusia (Kej 3:1-7) dan perhatikan apa yang diajarkan mengenai setan dan cara-cara kerjanya.
6. Maut
Maut mengancam (Kej 3:3), dikalahkan (Kej 5:24) dan dihadapi (contoh Kej 49:1-50:3). Apa yang dapat kita pelajari dari sini?
7. Moralitas
Dalam keseluruhan Kitab Kejadian kita membaca adanya perhatian terhadap kehidupan moral. Apa ciri-ciri utama dari moralitas yang digariskan di sini?
8. Perkawinan
Apa yang diajarkan dalam ayat-ayat Kej2:18-25 mengenai maksud perkawinan?
9. Ibadah
Apa yang diajarkan Kitab Kejadian tentang bagaimana kita seharusnya menyembah Allah (contoh Kej 4:1-7; 28:10-22)?
Garis Besar Intisari: Kejadian (Pendahuluan Kitab) [1] RIWAYAT UMAT MANUSIA Kej 1:1-11:30
Kej 1:1-2:3Penciptaan Dunia
Kej 2:4-25Penciptaan laki-laki dan perempuan
Kej 3:1-24Kejatuhan manusia
[1] RIWAYAT UMAT MANUSIA Kej 1:1-11:30
Kej 1:1-2:3 | Penciptaan Dunia |
Kej 2:4-25 | Penciptaan laki-laki dan perempuan |
Kej 3:1-24 | Kejatuhan manusia |
Kej 4:1-26 | Riwayat Kain dan Habil |
Kej 5:1-32 | Ringkasan sejarah -- Adam sampai Nuh |
Kej 6:1-9:28 | Riwayat Nuh |
Kej 10:1-32 | Keluarga Nuh |
Kej 11:1-9 | Menara Babel |
Kej 11:10-30 | Ringkasan sejarah -- Sem sampai Abram |
[2] RIWAYAT ABRAHAM Kej 11:31-25:18
Kej 11:31-12:9 | Abraham memulai perjalanannya |
Kej 12:10-20 | Abraham menghadapi kelaparan dan Mesir |
Kej 13:1-18 | Abraham berpisah dari Lot |
Kej 14:1-24 | Abraham menyelamatkan Lot |
Kej 15:1-21 | Abraham bertemu dengan Allah |
Kej 16:1-16 | Abraham mendapat seorang anak laki-laki dengan caranya sendiri |
Kej 17:1-27 | Abraham bertemu lagi dengan Allah |
Kej 18:1-19:38 | Abraham menerima tiga pengunjung surgawi |
Kej 20:1-18 | Abraham berbohong pada Abimelekh |
Kej 21:1-7 | Abraham mendapat seorang anak laki-laki dengan cara Allah |
Kej 21:8-34 | Abraham menghadapi berbagai masalah |
Kej 22:1-24 | Abraham menghadapi ujian berat |
Kej 23:1-20 | Abraham mengubur istrinya |
Kej 24:1-67 | Abraham merencanakan hari depannya |
Kej 25:1-18 | Hari-hari akhir Abraham |
[3] RIWAYAT ISHAK Kej 25:19-27:40
Kej 25:19-34 | Ishak mendapatkan dua orang anak laki-laki |
Kej 26:1-35 | Ishak menghadapi masalah |
Kej 27:1-40 | Ishak ditipu |
[4] RIWAYAT YAKUB Kej 27:41-37:1
Kej 27:41-28:9 | Yakub bergegas meninggalkan kampung halamannya |
Kej 28:10-22 | Yakub bertemu Allah di Betel |
Kej 29:1-31:55 | Yakub bekerja pada Laban selama bertahun-tahun |
Kej 32:1-33:20 | Yakub akhirnya pulang ke rumah |
Kej 34:1-31 | Yakub berselisih dengan Sikem |
Kej 35:1-21 | Yakub bertemu Allah lagi di Betel |
Kej 35:22-37:1 | Keluarga Yakub |
[5] RIWAYAT YUSUF Kej 37:2-50:26
Kej 37:2-11 | Yusuf dan mimpi kanak-kanaknya |
Kej 37:12-36 | Yusuf dan saudara-saudaranya yang jahat |
Kej 38:1-30 | Yehuda dan Tamar |
Kej 39:1-40:23 | Yusuf di penjara dengan tidak adil |
Kej 41:1-57 | Yusuf dan pembebasannya secara tak terduga |
Kej 42:1-45:28 | Yusuf dan saudara-saudaranya yang kekurangan |
Kej 46:1-50:3 | Yusuf dan ayahnya yang sudah lanjut usia |
Kej 50:4-26 | Yusuf dan hari-hari akhir hidupnya |
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi