Teks -- Yakobus 2:14 (TB)

Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati

2:14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Yak 2:14 - MEMPUNYAI IMAN, PADAHAL IA TIDAK MEMPUNYAI PERBUATAN.

Nas : Yak 2:14

Ayat Yak 2:14-26 membahas persoalan anggota gereja yang mengaku memiliki iman yang menyelamatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, namun pada saat yang bersamaan tidak pernah menunjukkan bukti pengabdian yang sungguh-sungguh kepada Dia dan Sabda-Nya.

1. 1) Iman yang menyelamatkan senantiasa merupakan iman hidup yang tidak berhenti dengan sekadar mengaku Kristus sebagai Juruselamat, tetapi juga mendorong ketaatan kepada Dia sebagai Tuhan. Demikianlah, ketaatan adalah aspek yang penting dari iman. Hanya mereka yang taat dapat percaya dan hanya mereka yang percaya dapat taat

   (lihat cat. --> Yak 2:24;

   lihat cat. --> Rom 1:5

   [atau ref. Yak 2:24; Rom 1:5]

   mengenai "ketaatan yang disebabkan oleh iman";

   lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

2. 2) Perhatikan bahwa tidak ada pertentangan di antara Paulus dengan Yakobus mengenai persoalan iman yang menyelamatkan. Biasanya Paulus menekankan iman sebagai sarana untuk seorang menerima Kristus sebagai Juruselamat (Rom 3:22). Yakobus memperhatikan kenyataan bahwa iman yang sejati harus aktif dan tekun sehingga membentuk keberadaan kita.

Ende: Yak 2:14-15

Iman tidak terletak hanja dalam mengetahui kebenaran-kebenaran, tetapi terlebih dengan mempraktekkannja.

Ref. Silang FULL: Yak 2:14 - mempunyai perbuatan

· mempunyai perbuatan: Mat 7:26; Yak 1:22-25

Defender (ID): Yak 2:14 - dapatkah iman menyelamatkannya

Setiap orang memiliki keyakinan dalam beberapa bentuk - bahkan kaum atheis. Namun, objek keyakinan dan hasil dari keyakinan tersebut mengukur validitasnya.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Yak 2:14 - Apa gunanya, saudaraku // meskipun seorang pria berkata bahwa ia memiliki iman, tetapi tidak memiliki perbuatan // Apakah iman dapat menyelamatkannya

Apa gunanya, saudaraku,.... Rasul setelah menyelesaikan pembicaraannya tentang penghormatan kepada orang-orang, dan argumen yang digunakannya untuk menjauhkan dari itu, dengan transisi yang mudah beralih untuk membahas tentang iman dan perbuatan, menunjukkan bahwa iman tanpa perbuatan, khususnya tanpa perbuatan kasih, tidak ada manfaat dan keuntungannya:

meskipun seorang pria berkata bahwa ia memiliki iman, tetapi tidak memiliki perbuatan? Jelas bahwa rasul tidak berbicara tentang iman yang benar, karena iman dalam diri orang-orang yang mampu melakukannya, tidak tanpa perbuatan; iman adalah suatu anugerah yang berfungsi; ia bekerja melalui kasih dan kebaikan, baik kepada Kristus, maupun kepada anggota-anggota-Nya; tetapi tentang suatu pengakuan iman, yang sekadar historis, di mana seseorang, paling tidak, sepakat dengan kebenaran hal-hal, seperti yang dilakukan oleh setan-setan, Yak 2:19 dan hanya mengatakan bahwa ia memiliki iman, tetapi sebenarnya tidak memilikinya; seperti Simon Magus, yang mengatakan ia mempercayai, tetapi tidak melakukannya.

Apakah iman dapat menyelamatkannya? iman seperti ini, iman tanpa perbuatan, yang bersifat historis, sekadar pengakuan iman, yang hanya terletak pada kata-kata, dan tidak memiliki tindakan, untuk menunjukkan kebenaran dan keasliannya. Iman yang benar memang tidak memiliki pengaruh kausal pada keselamatan, atau memiliki kebajikan dan efikasi dalam dirinya untuk menyelamatkan; Kristus, objek iman, adalah satu-satunya penyebab dan penulis keselamatan; iman hanyalah anugerah yang menerima pembenaran yang benar, pengampunan dosa, adopsi, dan hak atas warisan surga; tetapi tidak memberikan pembenaran, maupun pengampunan, maupun adopsi, maupun hak atas warisan, tetapi meraih dan mengklaim semua ini, berdasarkan anugerah yang diberikan; dan ia memiliki keselamatan spiritual dan kekal yang terikat erat dengannya; tetapi untuk iman yang lain, seseorang dapat memilikinya, dan berada dalam racun kepahitan, serta ikatan kejahatan; ia dapat memiliki semua iman dalam pengertian itu, dan tetap tidak berarti; itu tidak lain adalah iman yang dimiliki oleh setan itu sendiri; dan dengan demikian, ia dapat memiliki iman itu, dan terkutuk.