Teks -- Ibrani 11:23 (TB)

11:23 Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Ibr 11:23 - perintah raja

Beberapa naskah dan terjemahan menambah di sini: Setelah menjadi dewasa ia karena iman membunuh orang Mesir itu karena melihat saudara-saudaranya dihina, bdk Kel 2:11-12; Kis 7:24.

Ref. Silang FULL: Ibr 11:23 - ia lahir // akan perintah

· ia lahir: Kel 2:2

· akan perintah: Kel 1:16,22

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Ref. Silang BIS: Ibr 11:23

Kel 2:2, 1:22

Ref. Silang TB: Ibr 11:23

Kel 1:22, 2:2

Hagelberg: Ibr 11:17-40

3. Pengalaman Kehidupan Iman yang Bermacam-Macam (11:17-40)

Pengalaman dari tokoh-tokoh Alkitab yang diceritakan di sini memang bermacam-macam. Ada yang "menderita sengsara," ada yang melihat runtuhnya "tembok-tembok Yerikho," ada juga yang "memadamkan api yang dahsyat," dan ada yang "digergaji." Tetapi semua yang diceritakan memiliki suatu unsur yang tetap, yaitu iman. Iman adalah pandangan hidup yang benar.

Kalau Abraham memandang hidupnya dengan tanpa iman, dan hanya memikirkan apa yang kelihatan, maka tidak mungkin dia rela mengorbankan anaknya yang tunggal. Ternyata dia memandang masalah itu dengan mata iman, sehingga dia berpikir Allah akan membangkitkan Ishak. Abraham percaya pada kuasa kebangkitan. Kita boleh meneladani dia, dan ikut memperoleh bagian yang indah di dalam kota yang diharapkannya.

Waktu mau meninggal, ketiga keturunan Abraham yang disebut dalam 11:17-22, Ishak, Yakub, dan Yusuf, memikirkan dengan iman masa depan umat Allah. Kita harus ingat betapa sedikitnya orang yang sudah lanjut usia, tetapi tetap memiliki iman yang teguh. Pengalaman yang pahit, dan sikap sinis, dapat menggerogoti iman yang dipunyai orang, sampai habis, atau sampai hidup keagamaan mereka menjadi hanya sekedar kebiasaan saja.

Dengan 11:23 kehidupan Musa diceritakan, dan hal perlawanan mulai ditangani oleh penulis surat ini. Orang tua Musa berani melawan perintah Firaun, karena iman mereka. Karena iman, maka mereka berani mengambil risiko hukuman yang berat sekali. Ini perlu juga diteladani oleh orang tua pada masa para pembaca pertama, dan juga pada masa ini.

Dengan pengkalimatan yang singkat dan tepat 11:24-26 menceritakan bagaimana pandangan hidup orang yang beriman akan selalu memilih menurut kenyataan yang mungkin belum kelihatan, tetapi tetap jauh lebih penting. "Penghinaan karena Kristus" hanya dianggap "kekayaan yang lebih besar dari semua harta Mesir" kalau pandangan kita diarahkan "kepada upah." Dengan 11:26 seluruh beban surat ini dihayati di dalam kehidupan Musa. Kalau kita mengarahkan pandangan kita "kepada upah," maka kita juga akan dikuatkan oleh Dia sehingga kita dapat meneladani Musa, dan memperoleh apa yang berkali-kali digambarkan di dalam surat ini.

Hagelberg: Ibr 11:1--12:29

IV. Bagian Ketiga: Tanggapan yang beriman (pasal 11:1-12:29)

Jikalau surat ini menyerukan supaya para pembaca tetap percaya dan meneguhkan iman mereka, maka bagian ini sangat cocok dengan tujuan itu. Iman yang teguh merupakan tanggapan yang satu-satunya yang layak bagi kita yang sudah membaca pasal 1 sampai dengan pasal 10. Seperti biasa dalam surat ini, ada eksposisi (pasal 11) yang disusul dengan peringatan dan dorongan (pasal 12).

Pasal 11-12 menyuruh kita untuk meneguhkan iman kita oleh karena contoh tokoh-tokoh Israel dan oleh karena dahsyatnya hubungan kita dengan Tuhan.

Gill (ID): Ibr 11:23 - Dengan iman Musa, ketika ia lahir // Dan mereka tidak takut pada perintah raja

Dengan iman Musa, ketika ia lahir,.... Yang harus dipahami, bukan iman Musa, tetapi iman orang tuanya, pada saat kelahirannya; yaitu ketika Firaun mengeluarkan sebuah dekrit, memerintahkan setiap anak laki-laki dilipat ke dalam sungai; tetapi alih-alih mematuhi perintah ini, Musa disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya; yaitu, di rumah ayahnya, seperti yang dikatakan dalam Kisah 7:20 dan di sini diungkapkan dalam versi Etiopia. Menurut Targumist ^k, ibunya bersamanya hanya selama enam bulan, di akhir waktu itu ia lahir, dan bahwa ia menyembunyikannya selama tiga bulan, yang menjumlahkan sembilan, waktu di mana seorang wanita biasanya hamil; dan setelah itu ia tidak dapat menyembunyikannya lagi: penyembunyian ini di sini dikaitkan dengan kedua orang tuanya, meski dalam Keluaran 2:2 digambarkan sebagai tindakan ibunya; yang, tanpa diragukan lagi, dilakukan dengan pengetahuan, saran, dan persetujuan ayahnya; dan Septuaginta di sana menerjemahkannya, εσκεπασαν, "mereka menyembunyikannya"; meskipun urutan sejarah membuatnya perlu dibaca dalam bentuk tunggal. Orang tua seharusnya menjaga anak-anak mereka; dan orang bisa secara sah menyembunyikan diri mereka sendiri, atau orang lain, dari kekejaman para tiran, dan itu selama mereka bisa, untuk keselamatan mereka; dan ini sangat jauh dari dianggap salah oleh orang tua Musa, sehingga itu dipuji, sebagai contoh iman: mereka percaya pada janji secara umum, bahwa Tuhan akan menyelamatkan bangsa Israel; mereka percaya ini adalah sekitar waktu pembebasan mereka, dan memiliki petunjuk bahwa anak ini secara khusus akan menjadi pembebas, karena mereka melihat dia adalah anak yang layak; bukan hanya dari wajah yang baik dan indah, tetapi bahwa ia sangat berterima kasih dan diterima oleh Tuhan; mereka merasakan sesuatu yang memukau dalam dirinya, yang bagi mereka merupakan tanda bahwa dia akan menjadi pembebas umat Tuhan, dan oleh karena itu mereka menyembunyikannya; Lihat Gill di Kisah 7:20.

Dan mereka tidak takut pada perintah raja; juga mereka tidak mengamati hal itu, karena itu bertentangan dengan naluri, dan dengan hukum Tuhan, dan dengan janji Tuhan untuk menggandakan bangsa itu, dan dengan harapan mereka akan pembebasan: ada banyak keberanian dan keberanian dalam iman; dan meskipun iman dapat melemah, ia tidak dapat hilang; dan iman yang lemah diperhatikan, seperti di sini; karena meskipun mereka tidak takut pada awalnya, tampaknya mereka takut kemudian; tetapi ketika Tuhan berniat untuk melakukan pembebasan, tidak ada yang dapat mencegahnya.