Teks -- Kisah Para Rasul 16:6 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Kis 16:6
Full Life: Kis 16:6 - ROH KUDUS MENCEGAH MEREKA UNTUK MEMBERITAKAN INJIL.
Nas : Kis 16:6
Setiap usaha penginjilan, dan kegiatan misionaris khususnya dalam
perjalanan pekabaran Injil di dalam kitab ini adalah hasil pimpina...
Nas : Kis 16:6
Setiap usaha penginjilan, dan kegiatan misionaris khususnya dalam perjalanan pekabaran Injil di dalam kitab ini adalah hasil pimpinan Roh Kudus (Kis 1:8; 2:14-41; 4:8-12,31; 8:26-29,39-40; 10:19-20; 13:2; Kis 16:6-10; 20:22). Bimbingan itu bisa berupa penyataan nubuat, dorongan dalam hati, keadaan tertentu atau penglihatan (ayat Kis 16:6-9). Dengan dorongan Roh Kudus orang percaya bergerak maju memberitakan Injil kepada yang belum diselamatkan. Ketika dicegah oleh Roh untuk pergi ke suatu arah, mereka akan ke arah yang lain, sambil berharap pada Roh Kudus untuk menyetujui atau tidak menyetujui rencana perjalanan mereka.
Jerusalem -> Kis 16:6
Jerusalem: Kis 16:6 - tanah Galatia Daerah Galatia yang sesungguhnya, bdk pengantar surat-surat Paulus. Dengan berangkat dari Ikonium Paulus mau pergi ke jurusan barat menuju ke Efesus. ...
Daerah Galatia yang sesungguhnya, bdk pengantar surat-surat Paulus. Dengan berangkat dari Ikonium Paulus mau pergi ke jurusan barat menuju ke Efesus. Dicegah oleh Roh Kudus ia berangkat ke utara ke Frigia; ia berbelok ke arah barat laut dan tiba di tanah Galatia; di sana ia tertahan sebuah penyakit, Gal 4:13-15. Di daerah itu Paulus mewartakan Injil dan kemudian masih mengunjungi murid-murid di sana, Kis 18:23.
Ende -> Kis 16:6
ialah nama Propinsi Romawi di Asia-Ketjil sebelah barat, ibu-kotanja Efesus.
Ref. Silang FULL -> Kis 16:6
Ref. Silang FULL: Kis 16:6 - tanah Frigia // tanah Galatia // di Asia · tanah Frigia: Kis 2:10; 18:23
· tanah Galatia: Kis 18:23; Gal 1:2; 3:1
· di Asia: Kis 2:9; Kis 2:9
· tanah Frigia: Kis 2:10; 18:23
· tanah Galatia: Kis 18:23; Gal 1:2; 3:1
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Kis 16:6-15
Matthew Henry: Kis 16:6-15 - Paulus Diundang ke Makedonia; Lidia Dimenangkan Paulus Diundang ke Makedonia; Lidia Dimenangkan ( Kis 16:6-15)
Dalam ayat-ayat ini diceritakan,
I. Perjalanan Paulus ke berbagai tempa...
Paulus Diundang ke Makedonia; Lidia Dimenangkan ( Kis 16:6-15)
- Dalam ayat-ayat ini diceritakan,
- I. Perjalanan Paulus ke berbagai tempat untuk melakukan kebaikan.
- 1. Ia dan Silas, rekannya, pergi menyusuri wilayah Frigia dan daerah Galatia, di mana sepertinya Injil telah ditanamkan. Namun apakah itu dikerjakan oleh Paulus atau bukan, tidak disebutkan. Agaknya memang demikian, karena dalam suratnya kepada jemaat Galatia, Paulus menyebutkan pertama kali memberitakan Injil kepada mereka, dan mereka sangat menerima dia (Gal. 4:13-15). Selain itu, dalam surat tersebut tampaknya para pengajar agama Yahudi telah sangat mengacaukan jemaat Galatia, dengan menyesatkan mereka supaya menentang Paulus dan menjauhkan mereka dari Injil Kristus, karena dalam suratnya Paulus menegur mereka dengan keras mengenai hal itu. Namun mungkin peristiwa itu terjadi cukup lama setelah ini.
- 2. Ketika itu mereka dicegah untuk memberitakan Injil di Asia(daerah itu memang disebut demikian). Ini karena daerah itu tidak membutuhkan mereka, sebab sudah ada orang lain yang melakukannya di sana. Atau karena saat itu orang-orang di sana belum siap menerima Injil, seperti sesudah itu ( Kis 19:10), ketika semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan. Atau, seperti pendapat Dr. Lightfoot, karena pada saat itu Kristus mau menugaskan Paulus di dalam pekerjaan yang baru, yaitu memberitakan Injil kepada sebuah daerah jajahan Roma di Filipi, karena hingga saat itu orang bukan-Yahudi yang diinjili olehnya hanya orang Yunani. Orang Yahudi lebih membenci orang Romawi jika dibandingkan dengan orang-orang bukan Yahudi lainnya. Pasukan Romawi adalah pembinasa keji. Karena itu, untuk alasan yang luar biasa khususnya di dalam panggilannya selama itu, Paulus dilarang memberitakan Injil di Asia dan di tempat lain, supaya ia memberitakan Injil di Filipi. Hal ini menyiratkan bahwa setelah itu terang Injil akan bergerak lebih ke barat daripada ke timur. Roh Kuduslah yang mencegah mereka, entah itu melalui bisikan batin dalam pikiran mereka, dan ketika mereka saling membandingkannya, ternyata isinya sama dan juga berasal dari Roh yang sama. Atau, melalui beberapa nabi yang menyampaikan perkataan Roh kepada mereka. Pemindahan hamba-hamba Tuhan dan penghentian penyaluran sarana kasih karunia melalui mereka, terjadi sesuai dengan tuntunan dan petunjuk ilahi. Kita menemukan dalam Perjanjian Lama seorang hamba Tuhan dilarang untuk memberitakan firman sama sekali (Yeh. 3:26), engkau akan menjadi bisu. Namun para pelayan di zaman Perjanjian Baru ini dilarang memberitakan firman di satu tempat saja, sementara mereka diarahkan ke tempat lain yang lebih membutuhkan.
- 3. Mereka hendak pergi ke Bitinia, tetapi tidak diizinkan. Roh Yesus tidak mengizinkan mereka (ay. Kis 16:7). Mereka datang ke Misia, dan tampaknya memberitakan Injil di sana. Karena meskipun Misia adalah suatu daerah yang sangat hina, bahkan dipakai dalam perumpamaan (Mysorum ultimus, menurut Cicero, yang artinya orang yang paling hina), namun para pemberita Injil tidak merasa terhina untuk mengunjunginya, sebagai orang yang berutang baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar (Rm. 1:14). Di Bitinia terdapat kota Nicaea, di mana konsili umum pertama diadakan untuk menentang para pengikut ajaran Arius (yang beranggapan bahwa Yesus tidak satu dengan Bapa tetapi diciptakan untuk menciptakan dunia – pen.). Ke daerah-daerah inilah Petrus mengirimkan suratnya (1Ptr. 1:1). Juga, di sini ada jemaat-jemaat yang sedang berkembang, karena, meskipun saat itu Injil belum diberitakan kepada mereka, tidak lama sesudahnya mereka mendengar Injil ketika tiba giliran mereka. Perhatikan, meskipun mereka memutuskan dan hendak pergi ke Bitinia, namun setelah mengetahui kehendak Allah secara luar biasa, mereka taat dan berubah pikiran. Kita harus mematuhi sang Pemelihara Ilahi, dan tunduk pada tuntunan tiang awan dan tiang api. Jika Dia tidak mengizinkan kita melakukan apa yang hendak kita lakukan, kita harus patuh, dan percaya bahwa itulah yang terbaik. Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. Banyak salinan kuno menafsirkannya demikian. Hamba-hamba Tuhan Yesus harus selalu ada di bawah pemeriksaan dan pimpinan Roh Tuhan Yesus, yang mengatur pikiran manusia.
- 4. Mereka melintasi Misia, atau melewatinya (begitulah menurut beberapa orang). Kita bisa menduga bahwa mereka menaburkan benih yang baik, ketika mereka melewatinya. Lalu mereka pergi ke Troas, yaitu kota Troya, yang banyak dibicarakan orang, atau ke daerah-daerah sekitarnya, yang mengambil namanya dari nama kota itu. Di sini ada jemaat yang ditanam, karena di sini kita melihat ada gereja yang sedang dibentuk ( Kis 20:6-7), dan mungkin benihnya ditanam pada saat itu, dalam masa yang singkat. Agaknya Lukas bertemu dengan Paulus di Troas, dan menjadi rekan sekerjanya, karena mulai saat itulah, ketika berbicara tentang perjalanan Paulus, kebanyakan Lukas menempatkan dirinya termasuk salah satu dari orang yang ada dalam rombongan Paulus, dan menggunakan kata kami pergi (ay. Kis 16:10).
- II. Panggilan Paulus secara khusus ke Makedonia, yaitu Filipi, ibu kotanya, yang agaknya penduduknya kebanyakan orang Roma (ay. Kis 16:21). Di sini kita dapati,
- 1. Penglihatan yang didapatkan Paulus (ay. Kis 16:9). Paulus memperoleh banyak penglihatan, terkadang untuk menguatkan, terkadang seperti di sini, untuk menuntunnya dalam melakukan pekerjaan. Seorang malaikat muncul di hadapannya, untuk mengatakan kepadanya bahwa Kristus ingin supaya ia pergi ke Makedonia. Semoga ia tidak menjadi kecewa dengan larangan yang diberikan kepadanya lagi dan lagi, yang menghalangi apa yang telah direncanakannya. Sebab, meskipun tidak pergi ke tempat yang dipikirkannya, ia pergi ke tempat di mana Allah menyediakan pekerjaan baginya. Sekarang perhatikanlah,
- (1) Orang yang dilihat Paulus. Di hadapannya berdirilah seorang Makedonia, yang dikenali oleh Paulus melalui sikap atau logat bicaranya. Atau, mungkin orang itu memberitahukannya bahwa ia adalah orang Makedonia. Menurut beberapa orang, malaikat itu mengambil wujud orang yang seperti itu. Atau, seperti anggapan sebagian orang lain, malaikat itu memberi kesan dalam benak Paulus, ketika Paulus dalam keadaan setengah tidur setengah terjaga, gambaran seorang manusia seperti itu, yaitu ia bermimpi melihat orang yang demikian. Kristus menyuruh Paulus ke Makedonia, tidak seperti para rasul di lain waktu, yang disampaikan melalui utusan dari sorga, dan menyuruh mereka ke sana, melainkan melalui seorang utusan yang berasal dari tempat itu, yang memanggilnya ke tempat tersebut. Dengan cara ini, setelah peristiwa ini, Kristus akan mengarahkan arah gerakan para pelayan-Nya dengan jalan biasa saja, yaitu dengan menggerakkan hati orang-orang yang membutuhkan mereka untuk mengundang mereka. Paulus akan diundang ke Makedonia oleh seorang Makedonia, dan orang itu berbicara atas nama orang-orang Makedonia yang lainnya. Beberapa orang beranggapan bahwa orang ini adalah malaikat penjaga wilayah Makedonia, berdasarkan pemikiran bahwa malaikat juga memiliki tugas untuk menjaga beberapa wilayah tertentu selain menjaga orang demi orang. Hal demikian memang banyak dikatakan, seperti dalam Daniel 10:20, di mana kita membaca tentang pemimpin orang Persia dan Yunani, yang sepertinya adalah para malaikat. Namun tidak ada kepastian tentang hal ini. Gambaran seorang Makedonia muncul entah di mata Paulus atau di dalam hatinya. Malaikat itu tidak boleh memberitakan Injil sendiri kepada orang-orang Makedonia, tetapi harus membawa Paulus kepada mereka. Ia juga tidak menggunakan kuasanya sebagai seorang malaikat untuk memerintah Paulus pergi, tetapi menggunakan wujud seorang Makedonia yang mengundangnya supaya datang. Seorang Makedonia, yang bukan seorang pembesar di wilayah itu, apalagi seorang imam (Paulus tidak terbiasa menerima undangan dari orang yang demikian), melainkan seorang penduduk biasa di wilayah itu, seorang rakyat biasa, yang pada wajahnya tersirat kejujuran dan kesungguhan. Ia datang bukan untuk mempermainkan Paulus atau menggodanya, melainkan dengan sungguh-sungguh dan dengan segenap kesungguhannya untuk memohon bantuannya.
- (2) Undangan yang ditujukan kepada Paulus. Orang Makedonia yang jujur ini berseru kepadanya, katanya: “Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!” Yakni, “Datanglah dan beritakanlah Injil kepada kami. Kiranya kami memperoleh keuntungan dari jerih payahmu.”
- [1] “Engkau telah menolong banyak orang. Kami telah mendengar tentang orang-orang yang kamu tolong di daerah ini dan daerah-daerah lainnya, yang sangat tertolong olehmu. Dan mengapa kami tidak mendapat bagian? Oh, datanglah dan tolong kami.” Jika orang lain menerima keuntungan dari Injil, maka itu haruslah mendorong kita untuk mempertanyakan, atau mempertanyakan lebih jauh, tentang hal itu.
- [2] “Itulah pekerjaanmu, dan sukacitamu, untuk menolong jiwa-jiwa yang malang. Engkau adalah tabib bagi orang sakit, yang siap dipanggil oleh siapa saja yang sakit. Oh, datanglah dan tolong kami.”
- [3] “Kami membutuhkan pertolonganmu, sama seperti banyak orang lainnya. Kami di Makedonia tidak tahu apa-apa dan tidak peduli terhadap agama, sama seperti semua orang lain di dunia. Kami juga menyembah berhala dan sama jahatnya seperti yang lainnya, dan juga rajin serta tekun untuk menghancurkan diri sendiri, seperti yang lain-lainnya. Karena itu, datanglah, datanglah cepat-cepat kemari. Jika engkau dapat berbuat sesuatu, kasihanilah dan tolonglah kami.”
- [4] “Sedikit saja dari kami yang memahami hal-hal ilahi, serta peduli terhadap jiwa mereka dan jiwa orang lain, dan telah mengerjakan apa yang dapat dikerjakan, dengan bantuan terang alam. Aku telah mengerjakan bagianku. Kami telah mengusahakannya sejauh mungkin, meyakinkan sesama kami supaya takut akan Allah dan menyembah Dia, tetapi hanya sedikit yang bisa kami lakukan terhadap mereka. Oh, datanglah kemari, dan tolong kami. Injil yang engkau beritakan memiliki alasan dan kuasa yang melampaui apa yang kami punyai.”
- [5] “Jangan hanya menolong kami dengan doamu saja, karena itu tidak ada gunanya. Engkau harus datang dan menolong kami.” Perhatikan, banyak orang sangat memerlukan pertolongan bagi jiwa mereka, dan merupakan tugas merekalah untuk mencari pertolongan itu dan mengundang orang-orang yang sanggup menolong mereka.
- 2. Tafsiran atas penglihatan tersebut (ay. Kis 16:10). Mereka menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil mereka untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana. Dan mereka pun siap pergi ke mana pun Allah menyuruh mereka. Perhatikan, kadang-kadang kita bisa menyimpulkan adanya suatu panggilan dari Allah berdasarkan suatu panggilan yang dialami seseorang. Jika seorang Makedonia berkata, “Datanglah dan tolonglah kami,” maka dari situ Paulus menarik kesimpulan bahwa Allah berkata, “Pergilah dan tolonglah mereka.” Para pelayan harus berangkat dengan penuh sukacita dan keberanian dalam bekerja ketika mereka merasakan bahwa Kristus memanggil mereka, bukan hanya untuk memberitakan Injil, melainkan untuk memberitakannya pada saat tertentu, di tempat tertentu, dan kepada orang-orang tertentu.
- III. Pelayaran Paulus ke Makedonia segera sesudah itu: Dia tidak pernah tidak taat kepada penglihatan yang dari sorga itu, tetapi ia mengikuti tuntunan ilahi ini dengan lebih bersukacita dan lebih puas lagi daripada bila ia menuruti rencana atau dorongan hatinya sendiri.
- 1. Di sana Paulus berubah pikiran. Setelah mengetahui kehendak Allah dalam hal itu, Paulus menjadi yakin, karena hanya inilah yang diinginkannya. Sekarang ia tidak lagi berpikir tentang Asia, atau Bitinia, tetapi segeralah mereka mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia. Hanya Paulus yang mendapatkan penglihatan, tetapi ia menyampaikannya kepada rekan-rekannya, dan karena percaya, mereka semua pun memutuskan untuk pergi ke Makedonia. Sebagaimana Paulus mau mengikuti Kristus, demikian juga semua pengikut Paulus mau mengikuti dirinya, atau lebih tepatnya mengikuti Kristus bersamanya. Mereka segera mempersiapkan segala sesuatu untuk melakukan perjalanan ini, tanpa menunda-nunda lagi. Perhatikan, panggilan Allah harus ditanggapi dengan segera. Seperti halnya kita tidak boleh berbantah untuk taat, begitu juga kita tidak boleh menunda untuk taat. Kerjakanlah hal itu sekarang juga, jangan sampai hatimu menjadi keras. Perhatikan, Paulus dan rekan-rekannya tidak bisa segera berangkat ke Makedonia, namun mereka segera berusaha melakukannya. Jika kita tidak bisa bertindak secepat mungkin, maka kita bisa berusaha untuk melakukannya, dan ini akan dimaklumi.
- 2. Dari sana Paulus memulai perjalanannya. Begitu anginnya baik, mereka bertolak dengan kapal pertama dari Troas. Mereka ingin memastikan lebih dulu bahwa mereka telah mengerjakan apa yang harus dikerjakan di sana ketika Allah memanggil mereka ke tempat lain. Mereka langsung berlayar ke Samotrake, dengan sebuah pelayaran yang lancar. Keesokan harinya tibalah mereka di Neapolis, sebuah kota di perbatasan Trake dan Makedonia. Akhirnya mereka berlabuh di Filipi, sebuah kota yang namanya diambil dari Philip, raja Makedonia, yaitu ayah Aleksander Agung. Disebutkan bahwa kota itu adalah (ay. Kis 16:12),
- (1) Kota terbesar di bagian Makedonia ini (KJV). Atau, seperti yang ditafsirkan oleh beberapa orang, kota pertama, yaitu kota pertama yang mereka kunjungi sejak berangkat dari Troas. Seperti halnya pasukan yang ingin menguasai wilayah yang mereka datangi memulainya dengan menaklukkan tempat pertama yang mereka kunjungi, begitu juga Paulus dan rekan-rekannya. Mereka memulai dengan kota pertama, karena apabila Injil sudah diterima di sana, maka Injil akan lebih mudah disebarkan di seluruh wilayah tersebut.
- (2) Suatu kota perantauan orang Roma. Orang-orang Romawi tidak hanya memiliki sepasukan penjaga di sana, tetapi juga penduduk kota itu adalah orang-orang Roma, setidaknya para pembesarnya, serta orang-orang yang duduk di pemerintahan. Di sana ada beraneka macam orang, sehingga ada banyak kesempatan untuk berbuat baik di sana.
- IV. Sambutan dingin yang diterima Paulus dan rekan-rekannya di Filipi. Orang akan berharap bahwa dengan memperoleh panggilan yang begitu khusus dari Allah dari tempat itu, mereka akan mendapatkan sambutan penuh sukacita di sana, seperti yang diterima Petrus dari Kornelius ketika malaikat mengutus Paulus ke tempatnya. Di manakah orang Makedonia yang memohon kepada Paulus untuk datang segera? Mengapa ia tidak menggerakkan orang sebangsanya, setidaknya beberapa, untuk pergi dan menjumpai Paulus? Mengapa Paulus tidak diterima dengan upacara penyambutan, dan memberikan kepadanya kunci kota itu? Tidak ada hal semacam itu yang terjadi, karena,
- 1. Perlu beberapa waktu sebelum semua perhatian diarahkan kepada Paulus. Di kota itu kami tinggal beberapa hari, mungkin di penginapan, dan mereka membayarnya sendiri, karena tidak ada teman yang mengundang mereka, bahkan untuk makan pun tidak, sampai Lidia menjamu mereka. Mereka telah berusaha secepat mungkin untuk sampai ke sana, tetapi setelah tiba di sana, mereka hampir tergoda untuk berpikir bahwa lebih baik seandainya mereka tidak berangkat. Namun ini memang telah diatur untuk menguji apakah mereka mampu menanggungnya, ketika mereka diabaikan dan menganggur. Orang-orang yang luar biasa dan berguna tidak pantas hidup di dunia ini bila mereka tidak tahu rasanya tidak diacuhkan dan diabaikan orang. Jangan sampai para pelayan Tuhan menganggap aneh jika mula-mula mereka didesak kuat-kuat untuk datang ke suatu tempat, tetapi ketika tiba mereka tidak dipedulikan.
- 2. Ketika mereka memperoleh kesempatan untuk memberitakan firman, tempatnya tersembunyi, sederhana dan kecil saja (ay. Kis 16:13). Di sana tampaknya tidak ada tempat ibadah orang Yahudi, yang bisa menjadi pintu masuk bagi mereka, dan mereka juga tidak pernah pergi ke kuil berhala orang-orang kafir untuk memberitakan firman di mimbarnya. Namun di sini, dengan melakukan pengamatan, mereka menemukan ada sebuah pertemuan kecil yang diadakan oleh para wanita baik-baik, yang merupakan penganut baru ajaran Yahudi. Para wanita ini boleh jadi akan berterima kasih kepada Paulus dan rekan-rekannya jika mau memberitakan firman kepada mereka. Tempat pertemuan itu ada di luar pintu gerbang kota. Di sana pertemuan semacam itu tidak dilarang, namun tidak akan dibiarkan jika diadakan di mana pun di dalam kota. Itu adalah suatu tempat sembahyang Yahudi (KJV: tempat di mana doa biasa dinaikkan – pen.), proseuchē – suatu rumah doa (begitulah menurut beberapa orang), suatu kapel, atau sinagoge yang lebih kecil. Namun saya cenderung menganggapnya seperti yang kita baca, yaitu di mana doa dipanjatkan atau biasa dipanjatkan. Orang-orang yang menyembah Allah yang sejati, dan tidak mau menyembah berhala, bertemu di sana untuk berdoa bersama, dan, sebagaimana menurut gambaran doa yang paling kuno dan paling umum, untuk memanggil nama Tuhan. Masing-masing dari mereka berdoa sendiri-sendiri setiap hari, karena inilah yang selalu dilakukan orang-orang yang menyembah Allah. Namun di samping itu, mereka datang berkumpul pada hari Sabat. Meskipun mereka hanya sedikit jumlahnya dan tidak disukai di kota itu, meskipun pertemuan itu diadakan jauh-jauh, meskipun agaknya hanya diikuti kaum wanita saja, namun pertemuan ibadah para penyembah Allah yang sejati harus dilakukan, jika memungkinkan, di hari Sabat. Jika tidak bisa melakukannya persis seperti yang kita inginkan, maka kita harus melakukannya semampu kita. Jika tidak punya tempat ibadah, kita harus bersyukur dengan adanya tempat yang cukup tersembunyi, dan berkumpul di sana, karena kita tidak boleh menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, selama masih ada kesempatan. Dikatakan bahwa tempat ini berada di tepi sungai, yang mungkin dipilih karena nyaman untuk dipakai untuk merenung. Dikatakan bahwa para penyembah berhala memiliki bagian mereka pada batu-batu licin dari sungai (Yes. 57:6). Namun mungkin para penganut Yahudi ini mengingat teladan para nabi yang memperoleh penglihatan, seorang di tepi sungai Kebar (Yeh. 1:1), sedangkan yang lain di tepi sungai Tigris yang besar (Dan. 10:4). Ke sanalah Paulus dan Silas dan Lukas pergi, dan duduk untuk mengajar jemaat itu, sehingga mereka dapat berdoa dengan lebih baik bersama-sama. Mereka berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ, mendorong mereka untuk melakukan apa yang telah mereka ketahui, dan menuntun mereka untuk mengenal Kristus lebih jauh.
- V. Pertobatan Lidia, yang mungkin adalah orang pertama di sana yang menjadi percaya kepada Kristus, meskipun bukan yang terakhir. Dalam Kisah Para Rasul, tidak hanya diceritakan mengenai tempat-tempat yang dimenangkan, tetapi juga banyak orang secara pribadi. Karena begitu berharganya jiwa-jiwa, sehingga satu orang yang dimenangkan saja sangat berarti bagi Allah. Di situ juga tidak hanya diceritakan tentang orang yang dimenangkan melalui mujizat, seperti Paulus, tetapi juga beberapa peristiwa yang terjadi melalui cara anugerah yang biasa, seperti Lidia di sini. Perhatikan,
- 1. Siapakah orang yang dimenangkan ini, sampai-sampai kejadiannya dicatat secara khusus. Ada empat hal yang dicatat mengenai dirinya:
- (1) Namanya, yaitu Lidia. Merupakan suatu kehormatan baginya bahwa namanya dicatat dalam kitab Allah, sehingga di mana pun firman dibaca, hal mengenai dia ini akan disebut juga. Perhatikan, nama-nama orang kudus berharga bagi Allah, dan seharusnya demikian pula bagi kita. Kita tidak bisa membuat nama kita tercatat di Alkitab. Namun, jika Allah membuka hati kita, nama kita akan tercantum di dalam kitab kehidupan, dan ini lebih baik (Fil. 4:3), dan membuat kita lebih bersukacita (Luk. 10:20).
- (2) Panggilannya. Lidia adalah seorang penjual kain ungu, baik zat pewarna kain ungu maupun kain atau sutra yang berwarna ungu. Perhatikan,
- [1] Lidia memiliki panggilan, yaitu suatu panggilan yang sejati, yang dicatat oleh penulis kitab ini sebagai pujian baginya. Ia tidak seperti para wanita yang disebutkan oleh Paulus (1Tim. 5:13), yang membiasakan diri bermalas-malas dan bukan hanya bermalas-malas saja, dan sebagainya.
- [2] Itu merupakan sebuah panggilan yang sederhana. Lidia adalah penjual kain ungu, bukan pemakai kain ungu. Sedikit saja orang yang dipanggil demikian. Yang penting di sini ialah bahwa hal ini menjelaskan bahwa mereka yang bekerja dalam panggilan yang sejati, jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh, mereka tidak perlu malu akan pekerjaan itu.
- [3] Meskipun memiliki panggilan untuk bekerja, namun Lidia adalah seorang penyembah Allah, dan selalu mencari waktu untuk meningkatkan keuntungan bagi jiwanya. Pekerjaan yang kita kerjakan berdasarkan panggilan kita bisa dibuat supaya sejalan dengan urusan ibadah. Karena itu, pekerjaan bukan alasan bagi kita untuk menghindari ibadah, keluarga, dan pertemuan jemaat, dengan mengatakan, Kami harus mengurus toko, dan harus berjualan. Bukankah kita juga memiliki Allah yang harus kita layani, dan jiwa yang harus kita pelihara? Agama tidak memanggil kita untuk menjauh dari pekerjaan kita di dunia, tetapi untuk menuntun kita di dalamnya. Segala sesuatu ada tempat dan masanya.
- (3) Dari mana ia berasal, dari kota Tiatira, yang sangat jauh dari Filipi. Di sanalah Lidia lahir dan dibesarkan, dan setelah itu ia berkeluarga di Filipi atau pindah ke sana karena berdagang. Pemeliharaan Allah, selain selalu menentukan, juga seringkali memindahkan batas-batas kediaman kita. Terkadang Dia membuat perubahan terhadap keadaan lahiriah kita atau tempat kediaman kita sehingga menjadi sangat sesuai dengan rancangan kasih karunia-Nya, yang berkaitan dengan keselamatan kita. Pemeliharaan Allah membawa Lidia ke Filipi, supaya dilayani oleh Paulus. Dan di situ, di mana ia dilayani, ia memanfaatkannya. Begitu juga seharusnya kita memanfaatkan segala kesempatan.
- (4) Agama yang dianut Lidia sebelum Tuhan membuka hatinya.
- [1] Ia menyembah Allah sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Ia adalah salah seorang wanita yang saleh. Terkadang anugerah Allah bekerja atas orang-orang yang ketika belum dimenangkan sangat jahat dan keji, seperti para pemungut cukai dan orang sundal. Be-Berapa orang di antara kamu demikianlah dahulu (1Kor. 6:11). Namun terkadang anugerah Allah dinyatakan kepada orang-orang yang bersifat baik, yang memiliki sesuatu yang baik di dalam diri mereka, seperti sida-sida dari Etiopia itu, Kornelius, serta Lidia. Perhatikanlah, menjadi seorang penyembah Allah saja tidak cukup, kita juga harus percaya kepada Yesus Kristus, karena tidak seorang pun bisa menghampiri Allah sebagai Bapa selain melalui Dia sebagai Pengantara. Namun mereka yang menyembah Allah menurut terang yang mereka miliki, sudah tidak jauh lagi dari perjumpaan dengan Kristus, serta kasih karunia-Nya bagi mereka. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, dan mereka akan menyambut Kristus dengan tangan terbuka. Sebab, orang yang tahu apa artinya menyembah Allah mengetahui bahwa mereka membutuhkan Kristus, dan tahu bagaimana memanfaatkan perantaraan-Nya.
- [2] Ia mendengarkan para pemberita Injil itu. Di sini, di mana doa dipanjatkan, ketika ada kesempatan, firman diberitakan. Mendengarkan firman Allah merupakan bagian dari ibadah, dan bagaimana kita bisa mengharapkan Allah mendengar doa kita jika kita tidak mendengarkan firman-Nya? Barangsiapa menyembah Allah menurut terang yang mereka miliki, akan mencari terang yang lebih lanjut lagi. Kita harus memanfaatkan hari peristiwa-peristiwa yang kecil, tetapi tidak boleh berdiam terus di dalamnya.
- 2. Apa yang dikerjakan atas dia: Tuhan membuka hatinya. Perhatikan di sini,
- (1) Siapa yang melakukannya. Yang melakukannya adalah Tuhan, yaitu Kristus, kepada siapa Lidia memberikan hatinya. Yaitu Roh Tuhan, yang menguduskan. Perhatikan, karya pertobatan adalah pekerjaan Allah. Dialah yang mengerjakan di dalam kita baik kemauan maupun pekerjaan. Bukan seolah-olah karena tidak ada yang perlu kita kerjakan, melainkan karena tanpa kasih karunia Allah kita tidak bisa berbuat apa-apa. Bukan juga seolah-olah karena Allahlah yang paling tidak perlu bertanggungjawab atas kehancuran orang-orang yang binasa, melainkan karena keselamatan yang diterima oleh orang-orang yang diselamatkan harus ditujukan sepenuhnya kepada-Nya.
- (2) Di mana terjadinya. Perubahan terjadi di dalam hati. Di dalam hatilah perubahan yang indah ini diberikan. Di dalam hati Lidialah peristiwa ini dikerjakan. Karya pertobatan adalah pekerjaan hati. Itu merupakan suatu pembaharuan hati, manusia batiniah, roh dan pikiran.
- (3) Sifat pekerjaan ini. Hati Lidia tidak hanya tersentuh, tetapi juga terbuka. Hati yang belum bertobat berada dalam keadaan tertutup, dan dikeraskan melawan Kristus. Hatinya tertutup rapat-rapat, seperti kota Yerikho menutup diri terhadap Yosua (Yos. 6:1). Ketika Kristus sedang berurusan dengan jiwa tersebut, Ia mengetuk pintu yang tertutup bagi-Nya itu (Why. 3:20). Ketika pada akhirnya seorang pendosa tergerak untuk menerima Kristus, hatinya terbuka supaya Raja Kemuliaan itu masuk. Pikirannya terbuka untuk menerima terang ilahi, kehendaknya terbuka untuk menerima hukum ilahi, dan perasaannya terbuka untuk menerima kasih ilahi. Maka ketika hati terbuka bagi Kristus, telinga menjadi terbuka akan firman-Nya, mulut pun terbuka untuk berdoa, tangan terbuka untuk bersedekah, dan langkah kita diperlebar untuk menaati Injil dalam segala hal.
- 3. Apa akibat dari pekerjaan di dalam hati Lidia ini.
- (1) Ia sangat memperhatikan firman Allah. Hatinya terbuka begitu lebar sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. Ia tidak hanya mendengar firman yang disampaikan Paulus, tetapi juga memperhatikannya. Dia mempraktikkan (beberapa orang menafsirkannya demikian) apa yang dikatakan oleh Paulus. Firman menghasilkan sesuatu yang baik bagi kita dan menimbulkan kesan yang mendalam pada diri kita, hanya ketika kita mempraktikkannya. Ini adalah bukti bahwa hati Lidia terbuka, dan merupakan buah darinya. Ketika hati terbuka melalui kasih karunia Allah, maka hal itu akan tampak melalui kesungguhan dalam mendengarkan dan memperhatikan firman Allah, baik demi Kristus, yang punya firman itu, maupun demi diri kita sendiri, yang begitu punya kepentingan di dalamnya.
- (2) Lidia memberikan diri kepada Yesus Kristus, dan memeluk agama-Nya yang kudus. Ia dibaptis, dan melalui upacara yang khusyuk ini seorang anggota ditambahkan pada jemaat Kristus. Bersama dengan dia, seisi rumahnya juga dibaptis, baik mereka yang lahir di rumahnya, karena jika akarnya kudus maka demikian pula cabangnya, maupun orang dewasa yang ada di bawah pengaruh dan wewenangnya. Lidia dan seisi rumahnya dibaptis menurut peraturan yang sama dengan yang menjadikan Abraham dan seisi rumahnya disunat, karena meterai kovenan berlaku bagi pihak-pihak yang berjanji beserta keturunan mereka.
- (3) Lidia bersikap sangat ramah terhadap para pelayan Tuhan itu, dan sangat ingin supaya diajar lebih jauh lagi oleh mereka tentang Kerajaan Allah. Ia mengajak kami, katanya, “Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, jika kamu percaya bahwa aku adalah seorang Kristen yang sungguh-sungguh, maka tunjukkanlah kepercayaanmu itu terhadapku dengan ini, marilah menumpang di rumahku.” Melalui hal ini Lidia menginginkan suatu kesempatan,
- [1] Untuk memperlihatkan rasa terima kasihnya kepada orang-orang yang telah menjadi alat untuk mencurahkan kasih karunia ilahi yang telah mengerjakan perubahan di dalam dirinya. Ketika hatinya terbuka bagi Kristus, rumahnya juga terbuka bagi para hamba yang melayani-Nya, dan mereka disambut dengan jamuan terbaik yang dimilikinya, yang dianggapnya masih kurang untuk orang-orang yang telah memberikan hal-hal rohani secara melimpah kepadanya. Bahkan mereka tidak hanya disambut di rumahnya. Ia juga sangat memaksa dan menuntut mereka. Ia mendesak sampai kami menerimanya. Ini menyiratkan bahwa Paulus sangat enggan dan tidak mau ikut, karena tidak ingin menjadi beban bagi keluarga yang baru saja beriman kepada Tuhan. Ia juga ingin belajar memberitakan Injil tanpa upah (1Kor. 9:18; Kis. 20:34), supaya orang-orang luar tidak memperoleh kesempatan untuk mengecam para pemberita Injil sebagai orang-orang yang memiliki maksud tersembunyi dan mementingkan diri sendiri, dan supaya saudara-saudara seiman tidak memiliki kesempatan untuk mengeluh tentang apa yang harus mereka keluarkan dalam ibadah mereka. Namun Lidia tidak mau menerima jawaban tidak. Ia tidak mau percaya bahwa mereka telah menerima dia sebagai seorang Kristen yang sungguh-sungguh kecuali mereka mau melakukan hal ini. Ini seperti Abraham yang mengundang para malaikat (Kej. 18:3): Jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini.
- [2] Ia mencari kesempatan untuk diajari lebih banyak lagi. Jika ia bisa mengajak mereka tinggal di rumahnya barang sebentar, mungkin ia bisa mendengarkan mereka setiap hari (Ams. 8:34), dan tidak hanya pada hari Sabat di dalam pertemuan jemaat. Di rumahnya sendiri, ia tidak saja bisa mendengarkan mereka, tetapi juga bertanya kepada mereka. Ia juga bisa meminta mereka berdoa bersamanya setiap hari, dan memberkati seisi rumahnya. Barangsiapa mengetahui sesuatu tentang Kristus mau tidak mau akan ingin tahu lebih jauh, dan mencari-cari kesempatan untuk menambah pengenalan mereka akan Injil-Nya.
SH: Kis 16:4-12 - Panggilan Pelayanan (Selasa, 18 September 2018) Panggilan Pelayanan
Ketika seseorang hendak memulai aktivitas pelayanannya, baik sebagai anggota majelis, komisi, panitia, atau tim khusus di gereja,...
Panggilan Pelayanan
Ketika seseorang hendak memulai aktivitas pelayanannya, baik sebagai anggota majelis, komisi, panitia, atau tim khusus di gereja, kebanyakan orang begitu menggebu-gebu. Mereka bersaksi bahwa apa yang dimandatkan dalam tugas pelayanan itu adalah panggilan Tuhan. Namun, saat pelayanan sudah berjalan muncullah keluhan dan kritikan dari jemaat. Tak bisa dipungkiri bahwa kritikan dari orang lain membuat semangat menjadi kendur. Banyak yang akhirnya mengundurkan diri karena mereka merasa tidak sanggup melanjutkan tugas pelayanan.
Paulus dan Silas melakukan perjalanan misi dari kota ke kota untuk melayani jemaat Kristus. Mereka menyampaikan pesan dan ajaran dari para rasul supaya jemaat dapat bertumbuh dalam imannya. Maksud hati mereka berdua adalah hendak melanjutkan perjalanan ke Asia. Namun di tengah perjalanan mereka mendapatkan penglihatan dari Allah. Dalam penglihatan itu mereka dicegah untuk melanjutkan perjalanan ke Asia. Bahkan Paulus bersaksi bahwa ada seorang Makedonia yang berseru-seru minta tolong, "Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami!" Paulus berkesimpulan bahwa Allah memanggil mereka untuk memberitakan Injil kepada penduduk Makedonia (10).
Akhirnya, Paulus dan Silas menuju Makedonia, berlayar melalui Samotrake, dan sampai di Neapolis, kemudian Filipi (11, 12). Keduanya merespons panggilan Allah, sekali pun tantangannya lebih besar daripada daerah Asia. Mereka menunaikan panggilan Allah itu dengan setia.
Apa panggilan Allah yang sedang kita jalani saat ini? Tantangan apakah yang sedang dialami dalam panggilan kita? Jika Allah menempatkan kita di tempat pelayanan dengan segala tantangan dan kesulitannya, maka ingatlah bahwa Allah tidak pernah salah menempatkan kita! Karena itu, setialah dengan panggilan Allah! Jalanilah dengan sepenuh hati. Yakinlah bahwa Allah sedang melakukan perkara besar dalam hidup kita untuk kemuliaan-Nya.
Doa: Tuhan, aku bersyukur atas panggilan yang telah Engkau berikan dalam hidupku. Ajari kami setia melakukannya. [YNB]
SH: Kis 16:1-12 - Semangat kebersamaan penting bagi Gereja (Rabu, 14 Juni 2000) Semangat kebersamaan penting bagi Gereja
Siapakah yang akan pertama kali Anda lihat dan perhatikan dalam
sebuah foto, dimana Anda pun ada dalam ...
Semangat kebersamaan penting bagi Gereja
Siapakah yang akan pertama kali Anda lihat dan perhatikan dalam sebuah foto, dimana Anda pun ada dalam foto tersebut? Diri Anda sendirikah? Mengapa? Dapat dikatakan bahwa manusia selalu ingin diperhatikan, dinomorsatukan, dan dianggap lebih penting dari yang lain. Sifat demikian sebenarnya tidak akan merugikan orang lain atau masyarakat, sejauh hanya sebagai kecenderungan ketika melihat foto. Namun jika sifat ini terus dibawa dalam kehidupan bergereja, apa yang akan terjadi?
Semangat kebersamaan nampaknya sangat dijunjung tinggi oleh Paulus. Kebersamaan ini bukan berarti individu-individu yang berkumpul bersama dalam satu gedung gereja, menyanyi bersama, berdoa bersama, dan mendengarkan firman Tuhan bersama. Kebersamaan tidak sama dengan bersama-sama. Kebersamaan berarti mempunyai dan menghormati tujuan yang sama, berjalan ke arah tujuan yang sama, dan berkomitmen penuh untuk mencapai tujuan itu secara bersama-sama. Kepentingan pribadi tidak mempunyai tempat dalam semangat ini.
Ketika menyuruh menyunatkan Timotius yang masih mempunyai darah Yahudi, Paulus tidak bermaksud mengkompromikan kebenaran Injil Kristus, namun untuk menjaga kesatuan jemaat dan menjunjung tinggi keputusan pertemuan di Yerusalem. Di sini kita melihat bahwa Paulus mempunyai jiwa besar, tidak kaku pada hal-hal yang praktis, dan mampu menjabarkan suatu prinsip menjadi hal-hal praktis yang penting bagi kesatuan jemaat. Semangat kebersamaan Paulus juga dimanifestasikan ketika ia mau berkeliling dari satu kota ke kota lain, hanya untuk menyampaikan keputusan rasul dan para penatua di Yerusalem, serta mendorong jemaat untuk menaatinya. Paulus berkomitmen penuh terhadap hal ini. Hasilnya tidak hanya persatuan gereja tercapai, namun juga mereka diteguhkan dan jumlahnya bertambah. Semangat kebersamaan ini pun Paulus terapkan ketika harus mengambil keputusan apakah menyeberang ke Makedonia atau tidak. Paulus mendapatkan penglihatan namun ia tidak memaksa Silas untuk mengikuti keputusannya, sebaliknya ia mendiskusikannya terlebih dahulu.
Renungkan: Semangat kebersamaan ini harus dipupuk dan diwujudnyatakan, karena ini penting bagi penguatan dan perkembangan gereja, baik secara kualitas maupun kuantitas.
SH: Kis 16:1-10 - Rekan kerja dan Roh Kudus (Kamis, 26 Mei 2005) Rekan kerja dan Roh Kudus
Kesuksesan dalam pelayanan bukan dihasilkan semata-mata oleh
kemampuan diri sendiri meskipun seseorang memiliki talent...
Rekan kerja dan Roh Kudus
Kesuksesan dalam pelayanan bukan dihasilkan semata-mata oleh
kemampuan diri sendiri meskipun seseorang memiliki talenta. Ada
faktor-faktor lain yang berperan, misalnya rekan kerja yang
sehati. Jelas, faktor yang terpenting adalah pimpinan Roh Kudus.
Perjalanan pewartaan Injil telah membawa Paulus ke Kota Listra. Itulah kota asal Timotius. Dari latar belakang dan kesaksian hidup Timotius, Paulus segera menyadari potensi anak muda itu sebagai rekan kerjanya (ayat 1-2). Paulus segera merekrut Timotius (ayat 3). Dengan rekan kerja baru, pelayanan pewartaan Injil dapat lebih diperluas. Injil segera diwartakan dari kota ke kota (ayat 4-5). Semua keberhasilan itu tentu dikarenakan kepekaan dan ketaatan Paulus dan rekan-rekannya akan pimpinan Roh Kudus. Demikian juga mereka taat ketika Roh Kudus memberikan penglihatan baru. Roh Kudus melarang mereka masuk ke Asia, sebaliknya mengarahkan mereka melihat ke daratan Eropa (ayat 6-9). Ketaatan mereka akan membawa Injil masuk ke daratan Eropa. Kelak Injil akan tiba di Kota Roma. Roma saat itu adalah pintu gerbang menuju seluruh dunia. Dengan demikian langkah ketaatan pada visi Makedonia ini adalah langkah pasti menuju ke penggenapan nubuat Tuhan Yesus, "... kamu akan menjadi saksi-Ku... sampai ke ujung bumi" (Kis. 1:8).
Panggilan untuk mengabarkan Injil sampai ke ujung bumi masih sangat relevan untuk Gereja masa kini. Masih banyak daerah, suku, bangsa, dan bahasa yang belum mendengar Injil. Tuaian masih sangat banyak sementara pekerja terlalu sedikit (Mat. 9:37). Untuk itu, kita perlu meminta kepada Tuhan rekan-rekan kerja yang sehati dan sepanggilan. Kemudian dengan berdoa sungguh-sungguh dan merenungkan firman-Nya, kita meminta pimpinan Roh yang jelas ke mana Tuhan mau utus kita pergi.
Tekadku: Aku mau menjejakkan kakiku untuk mengabarkan Injil ke tempat-tempat di mana karya salib-Mu belum didengar orang.
SH: Kis 16:1-12 - Visi dan pimpinan Roh Kudus (Rabu, 2 Juni 2010) Visi dan pimpinan Roh Kudus
Pola pelayanan Kristen berbeda dengan pola yang ada di dunia ini. Organisasi atau perusahaan melakukan aktivitasnya berda...
Visi dan pimpinan Roh Kudus
Pola pelayanan Kristen berbeda dengan pola yang ada di dunia ini. Organisasi atau perusahaan melakukan aktivitasnya berdasarkan aturan yang sudah baku. Sedangkan pelayanan Kristen berdasarkan pada visi dan dinamika pimpinan Roh Kudus.
Berdasarkan bagian Alkitab ini kita mendapatkan urut-urutan prinsip pelayanan Kristen, yaitu: visi, manusia, organisasi, dan seterusnya (fasilitas, dana). Seringkali kita membalik urutan perencanaan pekerjaan Tuhan, yaitu berdasarkan dana, fasilitas, atau organisasi lebih dulu. Padahal yang pertama harus ada adalah visi Tuhan.
Roh Kudus memimpin pelayanan Paulus dan Silas dari kota ke kota. Di Listra Paulus merekrut Timotius (1-3) sebagai rekan kerjanya. Dalam perjalanannya, Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem, serta mendorong jemaat untuk menaatinya (4). Melalui ini semua, jemaat semakin diteguhkan dalam iman dan bertambah banyak jumlahnya (5). Ini semua disebabkan kepekaan dan ketaatan Paulus dan teman-temannya akan pimpinan Roh Kudus. Ketika Roh Kudus memberikan visi baru, mereka taat walaupun belum sepenuhnya mengerti. Roh Kudus mencegah mereka masuk ke Asia, sebaliknya mengarahkan mereka ke daratan Eropa (6-9). Oleh karena ketaatan mereka, maka Injil masuk ke daratan Eropa hingga sampai ke Roma, yang adalah pintu gerbang menuju ke seluruh dunia.
Gereja masa kini harus tetap taat pada visi Tuhan untuk mengabarkan Injil. Masih banyak suku, etnis, dan bangsa yang belum mendengar Injil. Jangan sampai karena keterbatasan dana, fasilitas, dan organisasi, maka Gereja tidak mengabarkan Injil. Ingatlah bahwa ini merupakan perintah Tuhan bagi umat-Nya.
Renungkan: Visi Tuhan mendahului program dan organisasi gereja. Visi Tuhan memimpin program dan organisasi gereja sehingga gereja taat pada pimpinan Roh Kudus.
SH: Kis 16:1-12 - Melayani sesuai rencana Allah (Jumat, 18 Juli 2014) Melayani sesuai rencana Allah
Pelayanan merupakan panggilan Allah. Oleh karena itu, di mana, kepada siapa, dan bagaimana melayani harus sepenuhnya be...
Melayani sesuai rencana Allah
Pelayanan merupakan panggilan Allah. Oleh karena itu, di mana, kepada siapa, dan bagaimana melayani harus sepenuhnya bergantung pada pimpinan dan kehendak Allah.
Panggilan Paulus jelas memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa nonYahudi (Kis. 13:47). Maka, setelah menetap sekian lama di gereja induk, Antiokhia, dan kemudian berkeliling ke jemaat-jemaat yang dia dirikan dan layani (Kis. 15:35-41; 16:4-5), Paulus kembali mengarahkan diri untuk ke wilayah-wilayah baru agar Injil pun dapat diberitakan di sana (6-7). Paulus membawa serta seorang murid bernama Timotius yang dikenal dengan baik oleh saudara-saudara seiman di kota Listra (1-3).
Ternyata Roh Kudus melarang dan tidak mengizinkan mereka memberitakan Injil di Asia dan juga daerah Bitinia (6-7). Rupanya, Tuhan sudah menyediakan pelayanan bagi Paulus untuk memberitakan Injil ke Makedonia, maka ia dan rekan-rekannya pun berangkat ke Makedonia dan tiba di Filipi, kota pertama di bagian Makedonia (9-12).
Mari kita menarik beberapa pelajaran yang bermanfaat untuk diterapkan dalam pelayanan kita. Pertama, dalam melayani pekerjaan Tuhan kita perlu bekerja sama dengan orang lain yang mempunyai beban dan iman yang sama. Seperti Paulus yang mengajak Timotius dan juga Silas dalam melaksanakan pelayanan pemberitaan Injil Tuhan ke berbagai tempat yang Tuhan siapkan untuk dilayani. Kedua, kita juga harus peka dalam melakukan setiap pelayanan yang sudah kita pikirkan dan rencanakan dengan baik. Sekiranya rencana kita tidak sesuai dengan kehendak dan rencana Tuhan maka kita harus rela untuk menunda atau merubah rencana kita untuk disesuaikan dengan rencana Tuhan yang pasti lebih baik dan sempurna (bdk. Yes. 55:8-9).
Selanjutnya, dalam setiap pelayanan yang Tuhan percayakan untuk kita, kita harus senantiasa bersandar dan berharap serta mengandalkan Tuhan sebagai yang Empunya pelayanan tersebut. Sehingga meskipun ada berbagai halangan atau rintangan bahkan ancaman maut, kita tidak gentar dan goyah.
Utley -> Kis 16:6-10
Utley: Kis 16:6-10 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 16:6-106 Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 16:6-10
6 Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia 7 Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. 8 Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. 9 Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" 10 Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.
Kis 16:6 "melintasi tanah Frigia dan Galatia" Dalam teks ini Lukas lebih banyak berbicara tentang ras, kelompok linguistik yang dipisahkan oleh politik Romawi atau propinsi. Idiom ini akan mengacu pada batas tidak resmi antara kelompok-kelompok etnis.
□ "Roh Kudus mencegah mereka" Ini adalah AORIST PASSIVE PARTICIPLE. Merupakan istilah umum dalam Septuaginta dan dalam Perjanjian Baru. Roh Kudus sangat erat kaitannya dalam tindakan dan keputusan jemaat mula-mula (lih. Kis 2:4; 8:29,39; 10:19; 11:12,28; 15:28; 16:6,7; 21:4 ; Rom 1:13).
□ "di Asia" ini merujuk kepada Propinsi Romawi di Asia Kecil, yang merupakan ujung barat Turki modern
Kis 16:6,7 "Roh Kudus" Lihat Topik Khusus berikut ini.
Kis 16:7 "Misia" adalah wilayah etnis di barat laut Propinsi Romawi di Asia kecil. Itu adalah daerah pegunungan dengan beberapa jalan utama Roma. Kota-kota utamanya adalah Troas, Asos, dan Pergamus.
□ "Bitinia" Kawasan ini berada di barat laut Asia Kecil, sebelah timur laut Misia. Ini bukan Propinsi Romawi pada masa Lukas, namun dikombinasikan dengan Pontus sebagai satu unit politik. Petrus kemudian menginjili daerah ini (lih. 1Pet 1:1). Kami belajar dari Philo bahwa ada banyak koloni Yahudi di daerah ini.
Kis 16:8 "Melintasi Misia" Dalam konteks, berarti "melewati" atau "mengelilingi."
□ "Troas" Kota ini jaraknya empat mil dari Troy kuno. Didirikan sekitar 400 tahun yang lalu dan tetap menjadi sebuah kota Yunani yang merdeka sampai kemudian menjadi koloni Romawi. Merupakan pelabuhan keberangkatan reguler dari Misia ke Makedonia.
Kis 16:9 "Tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan" Beberapa kali Allah memimpin Paulus dengan cara supranatural.
- 1. Cahaya terang dan suara Yesus, Kis 9:3-4
- 2. Penglihatan, Kis 9:10
- 3. Penglihatan, Kis 16:9,10
- 4. Penglihatan, Kis 18:9
- 5. Keadaan tidak sadarkan diri, Kis 22:17
- 6. Malaikat Allah Kis 27:23
□ "Seorang Makedonia" Tidak jelas bagaimana Paulus tahu ia berasal dari Makedonia. Mungkin karena logat bicaranya, pakaian, perhiasan, atau hanya dinyatakan dalam penglihatan. Beberapa komentator berpikir orang itu adalah Lukas (lih. ay. Kis 16:10). Ini adalah keputusan geografis yang besar. Injil itu kembali ke Eropa!
□ "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" Kalimat yang pertama adalah AORIST ACTIVE PARTICIPLE, digunakan sebagai imperatif, sedangkan kalimat yang kedua adalah AORIST ACTIVE IMPERATIVE. Penglihatan itu sangat spesifik dan kuat.
Kis 16:10 "kami" Ini adalah peristiwa pertama dari bagian "kita". Mengacu pada Lukas selain dari kelompok misionaris Paulus, Silas, dan Timotius (lih. Kis 16:10-17; 20:5-15; 21:1-18; 27:1-28:16). Beberapa orang berpikir bahwa orang yang Paulus lihat dalam ay. 9 adalah Lukas, dokter non-Yahudi serta penulis Injil dan Kisah Para Rasul.
□ "Makedonia" Yunani modern dibagi menjadi dua Provinsi Romawi.
- 1. Akhaya di selatan (Athena, Korintus, Sparta)
- 2. Makedonia di utara (Filipi, Tesalonika, Berea)
□ "menarik kesimpulan" Istilah sumbibazō ini, yang secara harfiah berarti menyimpulkan atau menyatukan. Implikasinya adalah bahwa semua yang terjadi (yaitu Roh Kudus tidak membolehkan mereka memberitakan Injil di Asia, lih. ay. 6; Roh tidak mengijinkan ke Bitinia, lih. Ay. Kis 16:7; Dan penglihatan ay. 9) adalah pemimpinan Allah untuk pergi ke Makedonia.
□ "Allah telah memanggil" Ini merupakan PERFECT PASSIVE INDICATIVE. Pimpinan Roh Kudus bukan untuk tujuan supaya aman, tetapi untuk penginjilan. Ini selalu merupakan kehendak Allah.
Topik Teologia -> Kis 16:6
Topik Teologia: Kis 16:6 - -- Roh Kudus
Roh yang Memimpin
Mat 4:1 Kis 8:29 Kis 16:6-7 Rom 8:14
Roh Memberi Arah Kepada Para Pemimpin
...
- Roh Kudus
- Roh yang Memimpin
- Roh Memberi Arah Kepada Para Pemimpin
- Roh Menuntun Orang-orang Percaya
TFTWMS: Kis 9:3--26:15 - Konfrontasi Yang Tak Terduga KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik...
KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik sudah kelihatan. Di siang hari para pejalan biasanya berhenti untuk istirahat untuk menghindari sengatan sinar surya tengah hari yang membakar; namun Saulus, yang ingin sekali memulai penggeledahannya yang kejam, mendesak rombongannya untuk maju terus. Lalu, tiba-tiba, dunianya terbalik.
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu [kira-kira tengah hari40], tiba-tiba cahaya [yang amat terang41] memancar dari langit [lebih terang dari matahari42] mengelilingi dia [dan mereka yang pergi bersama (dia)43]. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya [dalam bahasa Ibrani44]: "Saulus, Saulus,45mengapakah engkau menganiaya Aku? [Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.46]" (9:3, 4).
Cahaya yang menyilaukan mata itu tidak memberikan ruang keragu-raguan: Ini merupakan sebuah penglihatan dari sorga! Saulus dapat melihat sesosok Manusia, 47namun sosok itu bukanlah orang yang dapat ia kenali dengan segera. Siapakah Dia, dan mengapa Ia berkata sedang dianiaya? Dengan ketakutan Saulus bertanya, "Siapakah Engkau, Tuhan?" Jawaban datang: "Akulah Yesus [dari Nazaret48] yang kauaniaya itu" (9:5)! Beberapa orang yang menyangkal pelbagai mujizat Alkitab menyatakan bahwa Saulus tidak melihat Tuhan, melainkan terkena serangan penyakit epilepsi atau ayan49pada waktu terjadi badai elektris! (Jika benar begitu, kita harus berdoa supaya semua orang terkena serangan epilepsi pada waktu terjadi badai elektris—jika pengalaman seperti itu akan membuat mereka menjadi pekerja yang penuh semangat bagi Yesus!) Betapa bodohnya pendapat ini! Siapa saja yang membaca surat-surat Paulus pasti akan terkesan dengan fakta bahwa ia adalah orang pandai yang tidak suka berkhayal. Ia dapat mengenali perbedaan antara penderitaan jasmani dengan lawatan sorgawi! Selain itu, semua orang yang berpergian bersama dia ikut rebah juga ke tanah. Apakah mereka semua terserang epilepsi secara serempak? Lebih dari itu, Dr. Lukas, yang kenal baik dengan gejala-gejala epilepsi, telah mengatakan yang sebenarnya: Tuhan yang bangkit telah menampakkan diri kepada Saulus dan berkata, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu"!50
Bayangkanlah pelbagai pemikiran yang membanjiri benak Saulus pada saat pengumuman yang mengejutkan itu: Para pengikut Yesus mengumumkan bahwa Yesus tidak mati melainkan hidup—dan mereka memang benar! Mereka menegaskan bahwa Yesus adalah ilahi—dan Ia memang ilahi! Mereka bersikeras bahwa Yesus adalah Kristus—dan Ia jelas Kristus! Mereka memang benar, dan ia salah— benar-benar salah! Yang ia lakukan selama ini bukanlah berjuang untuk Allah yang ia kasihi, tetapi menentang Allah itu! Meskipun penganiayaan Saulus ditujukan kepada para pengikut Yesus, namun tamu sorgawi itu mengungkapkan bahwa ketika Saulus menganiaya murid-murid Kristus, dalam kenyataannya ia telah menganiaya Dia!51Ketika ia menangkapi umat Kristen, ia menangkap juga Yesus! Ketika ia menyiksa umat Kristen, ia menyiksa juga Kristus! Ketika ia membunuhi umat Kristen, ia membunuh juga Anak Allah!52
Ia pernah menyombongkan diri sebagai orang yang "tanpa cacat" "tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat" (Filipi 3:6); sekarang ia menganggap dirinya sebagai "kepala" segala orang berdosa (1Timotius 1:15; KJV)! Dengan gemetar ia bertanya, "Apakah yang harus kuperbuat?" (22:10). Apakah masih ada harapan?
TFTWMS: Kis 9:6--26:18 - Tantangan Yang Luar Biasa TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untu...
TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untuk berhenti gemetar ketakutan di tanah:
Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi53tentang segala sesuatu yang telah kaulihat54dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu55nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain.56Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan (26:16-18).57
Tidak ada tantangan yang lebih besar daripada ini pernah diberikan! Para pakar berdebat tentang mengapa Yesus menampakkan diri kepada Saulus, namun Tuhan sendiri telah memberikan alasan-Nya: "[Untuk tujuan ini," NASB] kata Dia kepada Saulus, "Aku menampakkan diri kepadamu" (ay. 16; huruf miring oleh saya). Tujuan itu dapat dibagi ke dalam tiga bagian.58
Pertama, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai seorang saksi — "untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi" (ay. 16). Salah satu kualifikasi seorang rasul adalah harus menjadi saksi Kebangkitan (1:21, 22). Belakangan ketika Paulus membuat daftar pelbagai penampakan Kristus, ia berkata, "Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul" (1Korintus 15:8, 9). "Bukankah aku rasul?" tulis dia kepada jemaat yang sama. "Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita?" (1Korintus 9:1).
Kedua, Yesus menampakan diri kepada Saulus untuk mengkualifikasikan dia sebagai seorang saksi bagi bangsa-bangsa lain—Yesus berbicara tentang "bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau" (26:17). Paulus telah dijuluki sebagai "rasul untuk dunia," namun pelayanan khusus dia adalah untuk bangsa-bangsa non-Yahudi. Hal ini untuk pertama kalinya dinyatakan secara gamblang bahwa bangsa non-Yahudi disertakan dalam rencana induk Tuhan. Anda dan saya tahu bahwa bangsa non-Yahudi ikut disertakan dalam tantangan Yesus untuk menjadi "saksi ... sampai ke ujung bumi" (1:8). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam pernyataan Petrus bahwa "janji itu ... bagi orang yang masih jauh" (2:39). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam janji yang diberikan kepada Abraham, yang dikutip oleh Petrus dalam 3:25: "Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati." Bagaimanapun, bangsa non-Yahudi baru secara khusus disebut setelah Tuhan menampakkan diri kepada Saulus. Bagi kita yang non-Yahudi, peristiwa itu merupakan saat yang patut dirayakan! Ketiga, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai saksi bagi bangsa non-Yahudi "untuk membuka mata mereka" (26:18). Ayat 18 merupakan pernyataan yang paling agung di dalam Kitab Suci berkenaan dengan tugas memenangkan jiwa. Sebagai pemenang jiwa, tugas kita ada lima buah: [1] membuka mata [orang berdosa] [2] supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang [3] dan dari kekuasaan Iblis kepada Allah [4] supaya mereka boleh memperoleh pengampunan dosa [5] dan mendapat bagian di antara mereka yang telah dikuduskan dengan iman kepada [Yesus] (26:18).
Tujuan Yesus menampakkan diri kepada Saulus adalah untuk mengualifikasikan dia sebagai rasul bagi bangsa non-Yahudi! Benar, penampakan Yesus memang membuahkan iman di dalam hati Saulus dan memelopori proses perubahan hidup, 59namun Yesus mengatakan bahwa tujuan khusus penampakan-Nya kepada Saulus bukanlah untuk menyelamatkan dia, melainkan untuk mengirim dia sebagai seorang saksi kepada bangsa non-Yahudi. Saulus (Paulus) belakangan menulis dalam Roma 11:13, "Aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi" (TB; huruf miring oleh saya; lihat juga Galatia 2:6-9).
Apakah Saulus memahami semuanya itu ketika Yesus menampakkan diri? Saya meragukannya. Yang paling penting di dalam pikirannya sudah tentu terdapat fakta bahwa Yesus benar-benar Mesias—dan ia telah melawan Anak Allah! "Apakah yang harus kuperbuat?" adalah pertanyaan yang sangat penting bagi dia. Yesus menyimpulkan, "Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus60 kauperbuat" (9:6).
Ketika semua itu sedang berlangsung, "Termangu-mangulah teman-temannya [Saulus] seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun"61(9:7). Mereka "melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar" (22:9). 62Orang-orang itu adalah saksi-saksi berharga bahwa sesuatu yang luar biasa di jalan memang benar-benar telah terjadi.
Lalu "Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa [karena silaunya cahaya63]; mereka [teman-teman seperjalanannya] harus menuntun dia masuk ke Damsyik" (9:8). Saulus berharap untuk menyapu isi Damsyik dengan pamer kekuatan sebagai agen penuntut balas Allah; sebaliknya ia malahan dituntun masuk ke dalam kota itu sebagai pendosa yang berdukacita, selemah pengemis buta.
Dengan terseok-seok Saulus dituntun menuju salah satu jalan utama di Damsyik yang bernama jalan Lurus,64hingga rombongan itu tiba di sebuah rumah milik orang bernama Yudas. 65Ia dibimbing ke ruang tamu dan ditinggal sendirian. Air mata membasahi pipinya,66ia berlutut dan mulai berdoa.67"Tiga hari68lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum"69(9:9).
Suasananya adalah suasana seorang pria yang dikuasai oleh rasa penyesalan yang amat dalam. Saulus sekarang percaya kepada Kristus, ia sangat menyesal, dan bahkan mengakui Yesus sebagai "Tuhan,"70namun kesalahan akan dosa tetap menggerogoti jiwanya. Ia telah memperoleh suatu penglihatan, namun ia masih memerlukan suatu kunjungan—seseorang yang akan memberitahu dia71apa yang ia "harus perbuat" (9:6; huruf miring oleh saya).
TFTWMS: Kis 9:18--26:19 - Mualaf Yang Tidak Ragu-ragu MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa se...
MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa selama ini ia salah.32Bahkan lebih berat lagi melakukan apa yang Ananias perintahkan. Baptisan itu sendiri tidaklah berat. Saulus sudah kenal baik dengan upacara penyucian dan pembenaman dalam air. Bagian yang sulit adalah "menyeru nama" Yesus. "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Artinya Saulus mengakui Yesus sebagai Tuhan, bahwa ia dibaptis oleh otoritas-Nya, dan ia menyerahkan sisa hidupnya kepada Dia ! Artinya Saulus menjauhi segala hal yang dekat dengannya dan yang ia sayangi: keluarga, teman-teman, ketenaran, dan keberuntungan.
Meskipun keputusan itu berat, ketika Ananias memberitahu Saulus apa yang ia "harus perbuat," ia tidak ragu-ragu. Belakangan ia memberitahu raja Agripa, "Kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat" (26:19). Seketika itu juga, "Ia bangun lalu dibaptis" (9:18). Tempat Saulus dibaptis tidak disebutkan, namun ada sungai Abana yang melintasi kota itu, dan sungai Parpar juga tidak jauh dari situ.33
Perbuatan sudah dilaksanakan; tidak ada jalan mundur bagi Saulus. Belakangan ia menulis, Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus (Filipi 3:7, 8).
Ketika Saulus dibaptis, dosa-dosanya disucikan dalam darah Kristus. Ia menerima karunia Roh Kudus (2:38), menggenapi perkataan Ananias bahwa ia akan "dipenuhi oleh Roh Kudus."34Ia juga ditambahkan oleh Tuhan ke dalam gereja yang sudah ia upayakan untuk dihancurkan (2:41, 47). Saulus memiliki hidup baru dalam Kristus! Belakangan ia mengatakan bahwa ia telah menguburkan masa lalunya dalam kuburan air baptisan:
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru ... Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan [bersama Dia], supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, .... (Roma 6:3-6; huruf miring oleh saya). Dengan hati yang bersukacita, untuk pertama kalinya dalam hari-hari itu Saulus "makan, [dan] pulihlah kekuatannya" (9:19a).
Kita mungkin ingin bertanya, "Mengapa Saulus?" Dari seluruh manusia di dunia, mengapa Tuhan memilih Saulus, seorang pembunuh masal, untuk menjadi rasul bagi bangsa non-Yahudi? Ia tentunya bisa memilih dari banyak orang Kristen yang hebat, seperti Barnabas. Jika Tuhan ingin memanggil seorang non-Kristen, ada banyak orang Yahudi yang takut akan Allah yang tidak punya kesalahan seperti kekejaman Saulus itu. Mengapa Saulus?
Karena kita tidak memiliki pikiran Tuhan (Yesaya 55:8, 9), kita tidak dapat menjawab pertanyaan itu dengan pasti —namun kita dapat membuat pelbagai dugaan yang cerdas. Salah satu faktor tentunya adalah keunikan kualitas Saulus—intelektualnya, semangatnya, tenaganya. Jika semuanya itu dialirkan ke arah yang benar, betapa hebat perbuatannya itu! Ia juga kemungkinan dipilih karena, setelah menghabiskan awal hidupnya di Tarsus, ia akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara berpikir bangsa non-Yahudi dibandingkan dengan siapa saja yang dibesarkan di Palestina. Ia adalah orang yang tepat untuk tugas tersebut.
Adalah mungkin bahwa faktor-faktor lainnya ikut terlibat juga dalam pemilihan Tuhan itu. Sebagai contoh, Saulus punya keyakinan bahwa tidak ada kompromi antara Yudaisme dan agama Kristen, keyakinan yang telah mendorong dia untuk berusaha menghancurkan agama Kristen.35Ketika ia menjadi orang Kristen, ia mempertahankan keyakinan tersebut. Surat-suratnya dipenuhi dengan kebenaran bahwa agama Kristen tidak dapat dikompromikan! Satu faktor lain yang memungkinkan bisa juga disebutkan di sini, satu faktor yang disiratkan oleh Yesus dalam kata-kata ini: "Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih" (Lukas 7:47). (Ini menyiratkan, "Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih.") Ketika Kristus menampakkan diri kepada Saulus di jalan itu, tiba-tiba Saulus sadar akan besarnya dosa dia. Ia sudah bersalah karena menghujat dan tidak layak menerima apa-apa selain kematian! Kesediaan Tuhan untuk mengampuni dia telah memenuhi dirinya dengan rasa kagum selama hidupnya. Ia menulis tentang "Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Galatia 2:20; huruf miring oleh saya). Ia berkata, Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku— aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, ... Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa (1Timotius 1:12, 13, 15)! Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih dan menghabiskan sisa hidupnya dengan menyebarkan iman yang pernah ia coba hancurkan!
TFTWMS: Kis 9:20--26:20 - Belajar Bicara BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. ...
BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. Betapa senangnya kita saat mereka mengucapkan kata-kata pertama mereka! Ketika saya melihat betapa cepatnya Saulus mulai "bicara," saya teringat kepada anak sulung kami, Cynthia. Saat masih kecil sekali, Cindy akan berusaha meniru kata apa saja yang kami ucapkan ("hippopotamus," "rhinoceros," apa saja). Ia gemar bicara banyak sehingga kadang-kadang kami pikir kami perlu "menjelaskan" kepada para kenalan baru kami. "Ulahnya itu tidak dibuat-buat," kata kami. "Lagi pula, ayahnya seorang pengkhotbah, dan ibunya memang perempuan." Ketika Saulus "dilahirkan kembali," ketika itu juga ia mulai bicara—dalam kalimat lengkap—tentang Yesus.
Kita tidak tahu pada hari apa dalam minggu itu ia dibaptis, namun pada hari Sabat berikutnya ia telah hadir dalam sinagoga: "Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah" (9:20). Ketika Saulus muncul dalam sinagoga, orang-orang yang hadir pasti bergairah tetapi tidak terkejut.20Adalah suatu kehormatan dikunjungi oleh seorang sarjana Yahudi yang terkenal dan fanatik. Ketika tiba waktu untuk pelajaran, pengurus sinagoga itu mungkin berpaling kepada Saulus dan berkata, "Saudara, jikalau saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!" (Lihat 13:15.) Para pendengar itu tentunya mengharapkan ceramah yang berapi-api tentang bagaimana orang Kristen sedang menghancurkan kemurnian agama Yahudi. Kenyataannya, mereka diceramahi tentang Yesus sebagai Anak Allah! Untuk pertama kalinya Yesus diberitakan sebagai "Anak Allah" dalam kitab Kisah.21Yesus telah menampakkan diri sebagai Anak Allah kepada Saulus di jalan menuju Damsyik,22dan Saulus ingin semua orang mengetahui kebenaran agung itu. Istilah "Anak Allah" menjadi tema pokok dalam tulisan rasul Paulus.23
Orang-orang yang hadir itu terkejut dengan isi berita itu, namun mereka lebih terkejut lagi dengan si pemberita-nya. Kita baca, "Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: ‘Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?’" (9:21).
Sejalan dengan berlalunya waktu, Saulus tetap dengan "keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus" (9:27). "Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias" (9:22). Kata "membuktikan" diterjemahkan dari kata gabungan Yunani yang secara harfiah berarti "membawa bersama-sama, menyatukan, menjahit bersama-sama." Paulus mengutip beberapa acuan Perjanjian Lama tentang Mesias dan kemudian meletakkannya di sebelah pelbagai fakta kehidupan Yesus.24
Kedua sumber yang "dijahit bersama-sama" itu memberikan bukti yang sangat kuat bahwa Yesus adalah Mesias! Yang Saulus lakukan bukan hanya menyatakan Yesus adalah Mesias. Ia memberitahu sesamanya orang Yahudi bahwa mereka, sebagaimana dirinya, perlu merubah kesetiaan mereka! Ia menyatakan "kepada orang-orang Yahudi di Damsyik ... bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan" (26:20; huruf miring oleh saya).
Masa awal Saulus di Damsyik membentuk pola pelayanannya. Ketika ia pergi ke Yerusalem, ia bicara "dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan. Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani [di dalam sinagoga mereka25]" (9:28, 29). Kemana saja rasul itu meneruskan perjalanan, kebiasaan dia adalah selalu pergi dulu ke sinagoga26—dan beritanya adalah selalu "Yesus ... adalah Anak Allah" (9:20; lihat 1Korintus 2:2; Galatia 6:14).
Teladan Saulus ini patut ditiru oleh setiap orang Kristen baru. Pertama, kita melihat bahwa ia mulai bicara seketika itu juga. Faktanya, mereka tidak dapat membungkam dia! Kedua, ia mulai bicara dimana saja ia berada. Sering kali yang paling sulit adalah berbicara kepada orang-orang yang telah mengenal kita sebelum kita menjadi orang Kristen, tetapi Saulus justru memulainya dari orang-orang yang telah mengenal dia dengan sangat baik. Ketiga, ia mengatakan apa yang ia ketahui. Mungkin ia diilhami ketika mulai memberitakan; mungkin juga tidak.27Apakah benar atau tidak, ia tetap memiliki kisah untuk diberitakan! Keempat, pokok dari cerita Saulus adalah selalu Yesus Kristus dan apa yang Yesus telah perbuat bagi dia!
Marilah kita membuat pelbagai penerapan sebagai berikut: (1) Setiap orang Kristen baru perlu mulai segera memberitahu orang lain tentang Yesus. "Murid pendiam tidak cocok dengan istilah murid."28(2) Setiap orang Kristen baru, "dimana saja berada" perlu mulai memberitahu orang lain tentang Yesus. Orang-orang yang mengenal dia dengan baik mungkin akan sama terkejutnya seperti orang-orang Yahudi ketika Saulus mulai memberitakan Yesus! (Band. 1Petrus 4:4.) (3) Setiap orang Kristen baru perlu memberitahukan apa yang ia ketahui. Ia mungkin tidak tahu banyak, tetapi ia tahu apa yang ia percayai dan apa yang ia lakukan untuk menjadi orang Kristen. Awalnya, ia dapat memberitahukan hal itu—lalu belakangan ia dapat belajar lebih banyak lagi. (4) Setiap orang Kristen baru perlu tetap menempatkan Yesus pada pokok pemberitaannya.
Kita sering berharap terlalu sedikit dari orang-orang Kristen baru—namun kita lalu terkejut ketika hidup mereka sesuai dengan apa yang kita harapan. Tidakkah kita berharap terlalu banyak dari anak-anak yang masih bayi itu? Kita mengharapkan mereka bertumbuh, belajar jalan dan bicara—dan kita berusaha semampu kita untuk mendorong mereka berkembang. Marilah kita juga mendorong orang-orang Kristen baru, dengan cara apa saja semampu kita, untuk segera mulai mengungkapkan hidup baru mereka dalam Yesus.
TFTWMS: Kis 9:29--22:21 - Rintangan Kedegilan RINTANGAN KEDEGILAN (Kis 9:29, 30; 22:17-21)
Ketika Saulus memberitakan injil di Yerusalem, salah satu tempat pertama yang ia kunjungi adalah sinagog...
RINTANGAN KEDEGILAN (Kis 9:29, 30; 22:17-21)
Ketika Saulus memberitakan injil di Yerusalem, salah satu tempat pertama yang ia kunjungi adalah sinagoga Helenistik27tempat Stefanus pernah memberitakan injil.28
Ia punya urusan yang belum selesai di situ: "Ia juga berbicara dan bersoal jawab29dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani" (Kisah 9:29a). Dalam kitab Kisah, kata Yunani yang diterjemahkan "bersoal jawab" hanya ditemukan satu kali di tempat lainnya, yaitu dalam Kisah 6, dimana kita membaca orang-orang Yahudi berbahasa Yunani itu "bersoal jawab dengan Stefanus" (6:9; huruf miring oleh saya). Saulus datang kembali untuk menyelesaikan pekerjaan yang dimulai oleh Stefanus.
Sinagoga Helenistik adalah tempat yang paling berbahaya bagi Saulus. Sewaktu orang-orang Yahudi Helenistik itu tidak mampu menjawab Stefanus, mereka membenci dia dan membunuh dia. Kebencian mereka terhadap Saulus bahkan lebih sengit lagi, sebab dalam benak mereka Saulus adalah orang murtad dan pengkhianat, orang yang telah mencampakkan agama dan mengkhianati mereka!30Oleh sebab itu kita tidak terkejut saat membaca, "Tetapi mereka itu berusaha membunuh dia" (9:29b)! Saulus perlu waktu tiga tahun di Damsyik dan tanah Arab untuk membuat orang-orang itu begitu marah sehingga ingin membunuh dia. Tetapi di Yerusalem ia hanya perlu waktu dua minggu (Galatia 1:18). Sekali lagi, dalam penyediaan Allah, rencana jahat itu tersingkap, dan sekali lagi dalam penyediaan Allah, Saulus memiliki teman-teman Kristen yang menyelamatkan dia. Kita baca, "Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus" (9:30). Kaisarea merupakan pelabuhan utama di Palestina, sekitar 112 kilometer barat laut Yerusalem.31 Sedangkan Tarsus adalah kampung halaman Saulus.32 Kisah 22 memberi kita rincian tentang keberangkatan dia dari Yerusalem yang tidak terdapat dalam Kisah 9.33 Dalam Kisah 22 Paulus menekankan bahwa ketika orang-orang Yahudi Helenistik itu ingin membunuh dia, jika ia diberi pilihan, ia memilih untuk tetap tinggal di Yerusalem.
Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah,34rohku diliputi oleh kuasa ilahi.35Aku melihat Dia, yang berkata kepadaku: Lekaslah, segeralah tinggalkan Yerusalem, sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang Aku. Jawabku: Tuhan, mereka tahu, bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain dan yang memasukkan mereka yang percaya kepada-Mu ke dalam penjara dan menyesah mereka. Dan ketika darah Stefanus, saksi-Mu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya. Tetapi kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain" (22:17-21).
Untuk pertama dan terakhir kalinya, Saulus berdebat dengan Tuhan. Pada intinya ia berkata "Aku rasa aku dapat meyakinkan mereka!"—dengan implikasi tambahan "Dan kalaupun aku tidak dapat, aku rela mati seperti Stefanus!"36Secara tidak langsung Tuhan menjawab, "Aku tidak siap bagi kematianmu! Tujuanmu paling akhir— memberitakan injil kepada bangsa non-Yahudi—masih menunggu di depan. Di sini engkau tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Tinggalkan kota ini, dan cepat kerjakan!" Saulus berhenti mendebat dan mulai mematuhi. Ia menyingkirkan rintangan kedegilan dengan ketundukan.
Sedikit nasihat paling penting yang dapat saya berikan kepada orang Kristen baru mana saja adalah ini: Belajarlah mempercayai Tuhan dan bersandarlah kepada hikmat-Nya! Jika Allah memberitahu Anda untuk melakukan sesuatu dalam firman-Nya, Ia adalah benar—baik Anda mengerti atau tidak mengerti alasan bagi perintah-Nya itu. Belajarlah mentaati Dia tanpa bertanya—dan bersandarlah dalam jaminan bahwa Ia akan memberkati Anda!
TFTWMS: Kis 16:6-11 - Seseorang Untuk Mengadu SESEORANG UNTUK MENGADU (Kis 16:6-11)
Paulus terhibur oleh keberhasilan pekerjaan di Frigia dan Galatia sehingga ia mencari lahan baru dimana ia dapa...
SESEORANG UNTUK MENGADU (Kis 16:6-11)
Paulus terhibur oleh keberhasilan pekerjaan di Frigia dan Galatia sehingga ia mencari lahan baru dimana ia dapat menanam benih injil. Di sebelah barat adalah Asia,43yang merupakan propinsi paling makmur di propinsi bagian timur Kekaisaran Romawi. Paulus dan rombongannya mengarah ke jantung Asia, ke kota Efesus,44"kota besar itu yang membuat Timur berjaga-jaga terhadap Barat."45Tidak disangka-sangka, Allah menghalangi jalan mereka dan mereka harus merubah rute perjalanan mereka. "Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia" (ay. 6). Kita tidak tahu cara Roh Kudus menyampaikan pesan-Nya itu (mungkin melalui ucapan kenabian46), namun Allah tidak membuat mereka ragu-ragu: Ini kali mereka tidak boleh pergi ke Asia.47
Ketika mereka tiba di wilayah Misia, mereka memutuskan untuk pergi ke utara ke propinsi Bitinia, Romawi, yang kaya dan penting; lagi-lagi ini bukan rencana48 Allah. "Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka" (ay. 7) "Roh Yesus" adalah sama dengan "Roh Kudus" yang disebut dalam ayat 6. Ungkapan unik49ini kemungkinan dipakai di sini untuk menekankan bahwa Yesus sendiri secara pribadi dan sungguh-sungguh terlibat di dalam pelaksanaan Amanat Agung-Nya itu!
Mereka tidak bisa pergi ke selatan ke Asia; mereka tidak bisa pergi ke utara ke Bitinia. Kecuali mereka menyerah dan berbalik, satu-satunya arah yang mereka bisa pergi adalah barat. Tidak heran karena merasa bingung dan tidak menentu, mereka akhirnya tiba di Troas (ay. 8), sebuah koloni Romawi dan pelabuhan yang sibuk yang berjarak beberapa kilometer dari reruntuhan Troy kuno. Saya bayangkan pikiran mereka berputar-putar mengenai pelbagai pertanyaan ketika mereka pergi tidur, namun malam itu Allah memberi mereka jawaban.
Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana (ay. 9, 10).
Kita akan memulai pelajaran kita berikutnya dengan "Panggilan Makedonia" yang terkenal ini—dan melihat benua baru terbuka bagi injil. Bagaimanapun, untuk saat ini saya ingin berfokus pada dua kata dalam ayat 10: " Kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana." (Huruf miring oleh saya.) Dr. Lukas, penulis Kitab Kisah, memakai dua kata ganti orang untuk memperkenalkan dirinya ke dalam kisah itu. Paulus menemukan anggota timnya yang keempat di Troas. Bagaimanakah Paulus bisa bertemu Lukas? Penjelasan yang paling wajar adalah bahwa Paulus dan Timotius pergi mencari seorang tabib (di antara mereka ditemukan banyak penyakit) dan kemudian bertemu Lukas. 50
Bagaimanapun kejadiannya,51dalam penyediaan Allah, Paulus menemukan orang baru yang tidak saja akan menjadi seorang anggota timnya yang berharga, tetapi juga seorang teman pribadi yang dekat.
Banyak hal dapat kita katakan tentang Lukas. Sebagaimana telah ditulis pada kata pengantar dalam seri pelajaran ini, ia adalah orang non-Yahudi— kemungkinan orang Yunani (Kolose 4:10, 11, 14), secara tradisional berasal dari Antiokhia—dan bukan seorang saksi mata kehidupan Yesus (Lukas 1:2). Ia adalah seorang terpelajar dan cerdas, dididik sebagai seorang tabib (Kolose 4:14); dan setelah Paulus menumpangkan tangannya ke atas dia, ia menjadi orang yang terilham. Sebagai seorang teman seperjalanan Paulus, ia memperlihatkan dirinya sebagai seorang teman yang berani, seorang pendiri gereja yang loyal, dan seorang sahabat yang setia (Filemon 24; 2Timotius 4:11).
Untuk saat ini saya hanya ingin menuliskan dua peranan Lukas: Ia menjadi tabib pribadi dan teman setia Paulus. Dalam 2Korintus, Paulus berbicara tentang penderitaan mentalnya ("tekanan sehari-hari" memelihara "semua jemaat" [11:28]) dan penderitaan jasmaninya (kelemahan dia "duri dalam daging" [12:7-9]). Saya membayangkan Lukas sebagai "orang yang selalu mendukung Paulus untuk berkarya." Apakah Anda memiliki seseorang yang selalu mendukung Anda berkarya? Saya harap Anda punya. Yang lebih penting, apakah Anda orang yang selalu mendukung orang lain untuk berkarya? Seperti halnya Lukas, Anda akan menemukan bahwa pelayanan Anda yang paling besar akan timbul dalam Anda menguatkan dan mendukung orang lain. Ketika Paulus dan rombongannya berlayar dari Troas, tiga pemain telah berubah menjadi empat pemain. "Tim Impian"52Paulus telah lengkap.
TFTWMS: Kis 9:1--26:12 - Keyakinan Yang Kokoh KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang h...
KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang hidupnya sebelum hidupnya itu berubah. Ketika kita menyatupadukan pelbagai acuan pribadi dari pelbagai tulisan dan khotbahnya, maka gambaran yang muncul adalah seorang anak muda yang terobsesi yang punya keyakinan kokoh bahwa semua orang Kristen7harus dihancurkan dan nama Yesus dienyahkan dari muka bumi.
Saulus dilahirkan dari orang tua Yahudi di Tarsus, sebuah koloni Romawi di Kilikia dan merupakan "kota terkenal."8Keluarganya berasal dari suku kecil Benyamin (Filipi 3:5); orang tuanya memberi dia nama yang paling terkenal yang mewakili suku tersebut: Raja Saul.9Dari keluarganya itu, Saulus dari Tarsus mewarisi kekayaan, kewarganegaraan Romawi, dan kecintaan yang berkobar-kobar terhadap agama Yahudi.10Ia dibesarkan sebagai seorang Farisi (23:6), dalam "mahzab yang paling keras" dalam agama Yahudi itu.11
Saulus menghabiskan masa kecilnya di Tarsus, mempelajari Firman Allah12dan belajar berniaga.13Ketika masih remaja, ia dikirim ke Yerusalem14untuk belajar di bawah bimbingan Gamaliel,15seorang guru Yahudi yang amat terkenal. Diberkahi dengan pikiran yang kritis, semangat yang berapi-api, dan energi yang tidak pernah kendur,16ia membuat kemajuan yang pesat dalam komunitas Yahudi (Galatia 1:14). Ada kemungkinan ia pernah menjadi anggota Sanhedrin. 17Apakah hal itu benar atau tidak, yang jelas ia merupakan "salah seorang pemuda Farisi yang paling menjanjikan di Yerusalem, berada tepat di jalurnya untuk menjadi seorang pemimpin besar agama Yahudi."18
Ketika berusia tiga puluhan,19ia melihat Yudaisme yang ia cintai terancam oleh penyimpangan.20Ribuan rekannya sesama orang Yahudi berpaling dari beriman kepada Taurat Musa menjadi beriman kepada seorang tukang kayu yang tak terkenal dari Galilea yang bernama Yesus. Para imam pun banyak yang terjerat dalam ajaran bidah ini (6:7). Ia tidak dapat mengerti mengapa orang mau menjadi pengikut seorang penjahat yang dihukum dan disalibkan. Bukankah Taurat sendiri mengatakan, "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib"? (Lihat Galatia 3:13; Ulangan 21:22, 23.)
Penasihatnya, Gamaliel, mengutuk penggunaan kekerasan dalam menundukkan gerakan yang baru muncul serta mendorong kehati-hatian,21namun bagi Saulus sudah jelas bahwa Yudaisme dan agama Kristen tidak dapat hidup bersama. Jika Yudaisme mau tumbuh subur, maka agama Kristen harus dihancurkan! Didukung oleh struktur kekuatan politik di Yerusalem, ia menyusun suatu kampanye besar-besaran untuk membasmi tumor berbahaya yang menggerogoti jantung Yudaisme. 22
Belakangan ia menulis obsesi yang menguasai dirinya itu: Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara (22:4). Dan ketika darah Stefanus ... ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu .... (22:20). Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati (26:10). ... aku ... berusaha membinasakannya [jemaat Allah] (Galatia 1:13). Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak orang Kristen yang telah mati martir karena perbuatan Saulus itu.23
Ketika para pengikut Yesus melarikan diri dari Yerusalem (8:1), Saulus pasti mengira kemurtadan itu sudah dapat dibungkam. Kemudian datang berita bahwa kemana saja murid-murid Yesus itu pergi, mereka menyebarluaskan iman mereka (8:4). Orang yang kurang termotivasi mungkin sudah mengaku kalah—tetapi Saulus tidak. Ia memutuskan untuk mengejar orang-orang Kristen itu! Ini kali mereka tidak akan lolos dari dia! Strategi Saulus bergantung pada beberapa prinsip hukum:24(1) menurut kitab undang-undang Yahudi, semua orang Yahudi di seluruh dunia harus tunduk terhadap Imam Besar (oleh sebab itu, sepucuk surat dari Imam Besar akan memiliki pengaruh yang besar sekali). (2) Di bawah hukum Romawi, umat Kristen secara hukum adalah orang Yahudi— Yahudi yang murtad, namun tetap orang Yahudi25(Bangsa Romawi tidak akan terlalu peduli jika penguasa Yahudi mendisiplinkan orang-orang Yahudi yang Kristen itu).
Dengan bersenjatakan pelbagai surat dari Imam Besar (9:2; 22:5), Majelis Tua-Tua (22:5), dan para penguasa Yahudi lainnya (26:10, 12), Saulus memimpin kelompok bersenjatanya menuju "ke kota-kota asing." 26Dengan bantuan para pengurus sinagoga setempat, ia mengumpulkan para pengikut Yesus dan menyeret mereka kembali ke Yerusalem untuk dihukum. Dalam pembukaan pasal 9, Saulus sedang menyiapkan perjalanannya paling ambisius sejauh ini—perjalanan ke kota kuno, Damsyik.
Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh27murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,28[dan semua Majelis Tua-Tua29] dan meminta surat kuasa dari padanya30untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik,31supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan32yang mengikuti Jalan Tuhan,33ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem [sebagai tawanan untuk dihukum34] (9:1, 2).
Damsyik adalah salah satu pusat populasi manusia terbesar dalam jarak perjalanan yang pantas, sekitar 225 kilometer arah utara timur laut Yerusalem.35Perlu waktu hampir satu minggu untuk sampai ke kota itu dengan berjalan kaki.36
Para penafsir sudah dengan leluasanya membayangkan pergolakan yang berkecamuk di dalam hati Paulus saat perjalanan itu sedang berlangsung,37tetapi kita harus berhati-hati. Anak muda yang penuh semangat ini punya banyak hal untuk dipikirkan dalam perjalanan itu: 38khotbah Stefanus yang penuh kuasa dan cara dia mati, fakta dimana para pengikut Yesus tetap mempertahankan iman mereka meskipun dianiaya, dan bahkan argumentasi Gamaliel bahwa agama Kristen akan mati secara alami jika tidak berasal dari Allah. (Agama Kristen tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sekarat!) Pada waktu yang sama, kita harus menghormati pernyataan rasul itu sendiri mengenai keadaan pikirannya sebelum hidupnya berubah:
"Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah" (23:1). ... Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku, ... (2 Timotius 1:3). Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret (26:9).
Galatia 1:15a menyiratkan bahwa Paulus belakangan memutuskan bahwa segala sesuatu yang terjadi telah membawa dia kepada detik-detik perubahan hidupnya, namun untuk menggambarkan dia sebagai orang yang terpukul batinnya sebelum Kristus menampakkan diri adalah suatu penekanan kasus yang sangat berlebihan.39 Saulus adalah orang yang penuh dengan keyakinan yang tak tergoyahkan baik di awal maupun di akhir perjalanannya. Perubahan hidupnya bukanlah akibat dari kata hatinya yang menuduh, melainkan karena belas kasihan Kristus!
TFTWMS: Kis 9:10--22:16 - Orang Kristen Yang Tidak Bersemangat ORANG KRISTEN YANG TIDAK BERSEMANGAT (Kis 9:10-17; 22:10, 12-16)
Tuhan membiarkan Saulus dalam kegelapan—secara harfiah, secara rohani, dan secara ...
ORANG KRISTEN YANG TIDAK BERSEMANGAT (Kis 9:10-17; 22:10, 12-16)
Tuhan membiarkan Saulus dalam kegelapan—secara harfiah, secara rohani, dan secara intelektual—selama tiga hari.5Mengapa? Sebelumnya, dalam kitab Kisah tidak ada pendosa yang menyesal diperlakukan seperti ini, jadi pasti ada alasannya.6Mungkin Tuhan meninggalkan Saulus sendirian untuk "menghitung biaya" komitmennya (band. Lukas 14:28); ia harus mengorbankan segala sesuatu yang berharga baginya (band. Filipi 3:7). Mungkin Tuhan memberi kesempatan kepada orang-orang Yahudi untuk melihat kebutaan Saulus, supaya mereka dapat lebih terkesan ketika perubahan hidup Saulus telah lengkap.7
Saya biasa mengatakan bahwa Tuhan perlu tiga hari untuk menemukan seorang penginjil yang cukup berani untuk mendekati sang penyiksa yang kejam itu. Hal itu saya katakan sambil bercanda, sebab jika Tuhan benar-benar kehendaki, Ia pasti dapat menempatkan seorang penginjil menanti di depan pintu gerbang kota Damsyik sebagaimana Ia pernah menyuruh seorang penginjil menanti datangnya sida-sida di sebuah jalan. Memang benar ketika Tuhan akhirnya menemui penginjil itu,8penginjil itu kurang bersemangat untuk menemui Saulus.
"Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias.9Firman Tuhan [Yesus10] kepadanya dalam suatu penglihatan: ‘Ananias!’ Jawabnya: ‘Ini aku, Tuhan!’" (9:10). Jangan kacaukan Ananias yang pencinta uang dalam pasal 5 dengan anak Allah yang setia ini. Ananias ini adalah "seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ" (22:12).11Ketika Yesus menampakkan diri kepada dia, awalnya ia menjawab dengan positif: "Ini aku, Tuhan." (Band. 1Samuel 3:1-18; Yesaya 6:8-13.) Saya dapat bayangkan Ananias dengan segera mengambil pena dan beberapa lembar kertas untuk menuliskan perintah Tuhan. 12
Yesus memulainya dengan, "Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus" (9:11a).
Ananias mencatat. "Jalan yang bernama Jalan Lurus.
Titik."
"Dan carilah di rumah Yudas" (9:11b).
"Rumah Yudas. Titik."
"... carilah ... seorang dari Tarsus ...." (9:11c).
Saya bayangkan Ananias mulai ragu-ragu, lalu bergumam: "Dari Tarsus. Titik."
"... seorang ... yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi" (9:11d, 12; huruf miring oleh saya).
Saya lihat Ananias menjatuhkan penanya. "Seorang yang bernama Saulus? Tuhan, saya tahu benar tentang orang ini.
Biar saya ceritakan kepada-Mu tentang orang ini!"
Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu13di Yerusalem.14Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu" (9:13, 14).15
Ketika Tuhan memberi perintah, kata "Tidak" bukanlah jawaban yang Ia mau dengar. Yesus mengulangi perintah-Nya untuk "pergi," dengan menambahkan kata-kata penjelasan: Ananias menyebut Saulus sebagai seorang penganiaya, namun Yesus melihat ke depan bukan ke belakang. Yang Yesus lihat bukanlah seorang pembunuh, melainkan "alat pilihan bagi-Ku16untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain17serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku" (9:15, 16).
Perkataan Yesus itu menggambarkan "Suka-Duka (The Agony and the Ecstasy)"18pelayanan Saulus. "Sukanya" adalah bahwa ia akan memperoleh kehormatan membawa nama Yesus "kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel." Yang pertama kali disebut adalah bangsa-bangsa lain, sebab ini merupakan misi khusus Paulus. Raja-raja yang di hadapannya ia akan berdiri adalah termasuk Herodes Agripa (lihat 25:23-26) dan Nero.19
"Dukanya" tercermin dalam kata-kata "Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."20Ada ironi di dalam perkataan Yesus ini: Orang yang datang ke Damsyik dengan niat untuk menimbulkan penderitaan malahan harus menanggung penderitaan. Ketika Tuhan memanggil kita untuk melayani, biasanya Ia juga memanggil kita untuk menderita (2Timotius 3:12).
Sebelum kita berlalu dari perintah Tuhan kepada Ananias ini, beberapa kata dalam ayat 12 harap digarisbawahi: "ia melihat ... seorang ... masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi." (Huruf miring oleh saya.) Timbul beberapa perdebatan mengenai mengapa Ananias menumpangkan tangannya ke atas Saulus. Teks itu dengan jelas mengatakan bahwa tujuan penumpangan tangan itu adalah untuk memulihkan penglihatan Saulus.
Ananias tidak berkata "tidak" untuk yang kedua kalinya:
Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus,21katanya: "Saulus, saudaraku, 22Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus" (9:17). Simaklah Ananias tidak mengatakan bahwa penumpangan tangannya itu adalah untuk melimpahkan Roh Kudus ke atas Saulus, sebaliknya ia diutus untuk dua tujuan: (1) supaya Saulus dapat melihat kembali dan (2) supaya Saulus dipenuhi oleh Roh Kudus. Sebagaimana sudah Yesus katakan sebelumnya, penumpangan tangan Ananias itu untuk menyelesaikan tujuan yang pertama. Ananias berkata, "Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah!" (22:13). "Dan seketika itu juga seolah-olah selaput23gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi [Dan seketika itu juga (ia) melihat kembali dan menatap dia]" (9:18a; band. 22:13).
Ananias kemudian mengulangi tantangan utama yang diberikan oleh Yesus di jalan itu:24
Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar25dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang26tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar27(22:14, 15). Pengulangan kata-kata itu mengukuhkan Ananias sebagai utusan Tuhan dan, pada waktu yang sama, memberi bobot pada tugas itu.
Saulus masih belum diberitahu apa yang ia "harus perbuat" untuk diselamatkan. Ananias menatap Saulus yang tengah berlutut itu, air mata mengalir di pipinya, dan ia menyampaikan perintah Tuhan: "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"28(22:16).
Sewaktu saya masih kanak-kanak, para pengkhotbah kebangunan rohani dari denominasi biasa berteriak, "Diselamatkan seperti Saulus diselamatkan di jalan menuju Damsyik! Milikilah penglihatan, dengarkanlah suara itu, milikilah pengalaman!" Jika Saulus sudah diselamatkan di jalan menuju Damsyik, maka Tuhan pasti tidak tahu soal itu, sebab Ia sendiri memberi tahu Saulus, "Bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat" (9:6; huruf miring oleh saya). Saulus juga tidak tahu soal itu, sebab ia masih bertanya, "Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?" (22:10) dan kemudian ia berpuasa dan berdoa selama tiga hari. (Jika Saulus sudah selamat, maka ia adalah orang selamat yang paling merana di dalam seluruh isi Kitab Suci!) Selanjutnya, penginjil terilham dari Allah juga tidak tahu soal itu, sebab ia memberitahu Saulus, "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!" (22:16; huruf miring oleh saya).
Saulus sudah percaya kepada Yesus, namun dosa-dosanya masih perlu disucikan. Ia sudah bertobat dari dosa-dosanya,29namun dosa-dosanya itu masih perlu disucikan. Ia sudah mengakui Kristus sebagai "Tuhan," namun dosa-dosanya masih perlu disucikan. Menurut utusan Allah itu, dosa-dosa Saulus tidak akan disucikan sampai ia dibaptiskan—diselamkan dalam air.
Ini tidak berarti air Damsyik memiliki kuasa istimewa untuk menyucikan dosa. Air yang dengannya Saulus dibaptis adalah air yang sama yang digunakan oleh penduduk Damsyik untuk memasak makanan dan mencuci pakaian mereka. Kitab Suci menekankan bahwa dosa-dosa kita disucikan dalam darah Yesus (Wahyu 7:14; band. Wahyu 1:5; simak KJV). Darah Kristus adalah yang menyucikan dosa kita; sedangkan baptisan adalah saat dimana darah-Nya itu menyucikan dosa-dosa kita.
Beberapa orang mengatakan bahwa cara seorang pendosa diselamatkan adalah dengan berdoa kepada Allah. Jika Saulus perlu melakukan "doa orang berdosa"30agar diselamatkan, maka ia sudah dalam posisi tubuh yang tepat ketika Ananias menghampiri dia—namun secara tidak langsung penginjil itu malah berkata, "Berhenti mengulur-ulur waktu! Bangkitlah. Berhenti berdoa dan mulailah mentaati!" Orang berdosa yang masih meminta Allah untuk mengasihi dia atau menyelamatkan dia adalah sama dengan "berdiam diri" (KJV), sebab Allah telah melakukan semua yang dapat Ia lakukan untuk meyakinkan orang berdosa bahwa Ia mengasihi dia, dan semua yang dapat Ia lakukan untuk menghasilkan keselamatan bagi orang berdosa (Yohanes 3:16). Sekarang terserah kepada orang berdosa itu sendiri untuk menjawab dalam ketaatan. "Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"31
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh Kudus
Tanggal Penulis...
Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh KudusTanggal Penulisan: Sekitar 63 T.M.
Latar Belakang
Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).
Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --
- (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
- (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.
Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.
Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.
Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:
- (1) keempat Injil dan
- (2) surat-surat Paulus.
Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.
Tujuan
Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.
- (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
- (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.
Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.
Survai
Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya
- (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
- (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
- (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).
Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.
Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).
Ciri-ciri Khas
Sembilan ciri utama menandai surat ini.
- (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
- (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
- (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
- (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
- (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
- (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
- (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
- (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
- (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.
Prinsip Hermeneutis
Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"). [atau ref. Kis 7:44]
Full Life: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(Kis 1:1-11)
I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41)
A. Persiapan untuk Perjanjian
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(Kis 1:1-11) - I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41) - A. Persiapan untuk Perjanjian
(Kis 1:12-26) - B. Hari Pentakosta
(Kis 2:1-41) - II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
(Kis 2:42-8:1a) - A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
(Kis 2:42-47) - B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
(Kis 3:1-4:31) - C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
(Kis 4:32-5:11) - D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
(Kis 5:12-42) - E. Pemilihan Tujuh Diaken
(Kis 6:1-7) - F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
(Kis 6:8-8:1) - III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
(Kis 8:1-9:31) - A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
(Kis 8:1-4) - B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
(Kis 8:5-40) - C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
(Kis 9:1-31) - IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
(Kis 9:32-12:25) - A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
(Kis 9:32-43) - B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
(Kis 10:1-48) - C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
(Kis 11:1-18) - D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
(Kis 11:19-30) - E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
(Kis 12:1-23) - F. Ringkasan Perkembangan Gereja
(Kis 12:24-25) - V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
(Kis 13:1-14:28) - A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
(Kis 13:1-3) - B. Wilayah Tertentu Diinjili
(Kis 13:4-14:28) - VI. Sidang di Yerusalem
(Kis 15:1-35) - VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
(Kis 15:36-18:22) - A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
(Kis 15:36-40) - B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
(Kis 15:41-16:5) - C. Penginjilan Wilayah Baru
(Kis 16:6-18:21) - D. Kembali ke Antiokhia di Siria
(Kis 18:22) - VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
(Kis 18:23-21:16) - A. Dalam Perjalanan ke Efesus
(Kis 18:23)
Sisipan: Pelayanan Apolos
(Kis 18:24-28) - B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
(Kis 19:1-41) - C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
(Kis 20:1-5) - D. Kembali ke Yerusalem
(Kis 20:6-21:16) - IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
(Kis 21:17-28:31) - A. Di Yerusalem
(Kis 21:17-23:35) - B. Di Kaisarea
(Kis 24:1-26:32) - C. Menuju ke Roma
(Kis 27:1-28:15) - D. Di Roma
(Kis 28:16-31)
Matthew Henry: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita ...
- Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita yang terberkati itu, yang adalah Sang Pendiri Agung dari agama kita itu. Sejarah itu disampaikan dan dicatat oleh empat penulis yang diilhami Roh Kudus, yang semuanya setuju dengan kebenaran yang suci ini dan bukti-buktinya yang tak terbantahkan, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah yang hidup. Di atas batu karang inilah jemaat Kristen dibangun. Bagaimana jemaat itu mulai dibangun di atas batu karang ini, itulah yang selanjutnya akan disampaikan dalam kitab ini, yang ada di hadapan kita sekarang. Dan mengenai hal ini kita hanya mempunyai kesaksian dari satu saksi. Sebab kejadian-kejadian nyata tentang Kristus jauh lebih penting untuk disampaikan dan dibuktikan secara penuh daripada kejadian-kejadian nyata tentang para rasul. Seandainya Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya baik, mungkin kita akan mempunyai Kitab Kisah Para Rasul dalam jumlah yang sama banyak dengan Kitab-kitab Injil yang kita miliki. Bahkan, mungkin kita akan mempunyai lebih banyak lagi kitab Injil. Akan tetapi, karena takut akan terlalu membebani dunia (Yoh. 21:25), maka apa yang ada pada kita sudah cukup untuk memenuhi tujuan, kalau kita mau memanfaatkannya. Sejarah kitab ini (yang selalu diterima sebagai bagian dari kanon suci) dapat dipandang,
- I. Sebagai tindakan menengok ke belakang pada kitab-kitab Injil sebelumnya, dengan menerangkannya, dan membantu meneguhkan iman kita padanya. Janji-janji yang ada di sana kita dapati di sini sedang ditepati, terutama janji-janji agung tentang turunnya Roh Kudus, dan pekerjaan-pekerjaan-Nya yang menakjubkan, baik pada diri para rasul maupun dengan para rasul. Di sini dalam beberapa hari kita mendapati para rasul sudah menjadi orang-orang yang sangat berbeda dibandingkan ketika mereka terakhir kali diceritakan dalam Injil. Tidak lagi mereka lemah otak dan kecut hati, tetapi sanggup mengatakan apa yang sebelumnya tidak sanggup mereka tanggung (Yoh. 16:12). Mereka kini berani seperti singa dalam menghadapi kesusahan-kesusahan yang sebelumnya untuk membayangkannya saja mereka sudah gemetar seperti domba. Para rasul membuat firman sanggup meruntuhkan benteng-benteng Iblis, padahal sebelumnya firman itu seakan-akan diberitakan dengan sia-sia. Mandat yang di dalam Injil diberikan kepada para rasul, di sini kita dapati sedang dijalankan. Dan kuasa-kuasa yang di sana dikaruniakan kepada mereka, di sini kita dapati sedang dikerahkan dalam mujizat-mujizat yang diadakan pada tubuh orang. Ada mujizat belas kasihan, yang memulihkan tubuh orang sakit menjadi sehat, dan tubuh yang mati menjadi hidup. Ada mujizat penghakiman, yang membuat para pemberontak menjadi buta atau mati. Dan ada mujizat-mujizat jauh lebih besar yang dilakukan terhadap pikiran orang, dengan memberi mereka karunia-karunia rohani, baik untuk memahami maupun menyampaikan. Dan semua ini untuk memenuhi tujuan-tujuan Kristus, dan melaksanakan janji-janji-Nya, yang kita dapati di dalam Injil. Bukti-bukti kebangkitan Kristus yang ada pada bagian akhir kitab-kitab Injil, di sini diteguhkan dengan melimpah, bukan hanya melalui kesaksian yang tetap dan tak gentar dari orang-orang yang berjumpa dengan-Nya sesudah Ia bangkit, melainkan juga melalui pekerjaan Roh bersama kesaksian itu untuk mempertobatkan banyak orang supaya beriman kepada Kristus. Sebelumnya semua murid Kristus meninggalkan Dia, dan salah satunya mengkhianati Dia. Dan kalau bukan karena kebangkitan-Nya, mereka tidak akan berkumpul bersama-sama lagi, tetapi pasti akan terpencar untuk seterusnya. Namun oleh kebangkitan itu mereka dimampukan untuk mengakui Dia dengan ketetapan hati yang lebih lagi daripada sebelum-sebelumnya, dengan menantang belenggu dan maut. Dan pekerjaan Roh bersama kesaksian itu, yang mempertobatkan banyak orang, adalah sesuai dengan perkataan Kristus sendiri, bahwa kebangkitan-Nya, tanda Nabi Yunus itu, yang disimpan untuk saat terakhir, akan menjadi bukti yang paling meyakinkan bahwa tugas perutusan-Nya sungguh berasal dari Allah. Kristus sudah memberi tahu para murid-Nya bahwa mereka harus menjadi saksi-saksi-Nya, dan kitab ini menggambarkan mereka yang tengah bersaksi bagi-Nya, bahwa mereka harus menjadi penjala manusia, dan di sini kita mendapati mereka menjaring banyak orang dalam jala Injil. Juga bahwa mereka harus menjadi terang dunia, dan di sini kita mendapati dunia diterangi oleh mereka. Tetapi hari itu, kuasa dari tempat tinggi yang penampakan pertamanya kita ketahui dalam Injil, di sini kita dapati bersinar semakin terang. Biji gandum, yang di sana jatuh ke tanah, di sini tumbuh dan berbuah banyak. Biji sesawi di sana sudah menjadi pohon besar di sini. Dan Kerajaan Sorga, yang di sana sudah dekat, di sini didirikan. Nubuatan-nubuatan Kristus tentang penganiayaan besar-besaran yang akan menimpa para pemberita Injil (walaupun tidak dapat dibayangkan bahwa ajaran yang begitu patut diterima sepenuhnya justru menjumpai banyak perlawanan) kita dapati di sini digenapi secara melimpah. Juga bahwa kepastian-kepastian yang Dia berikan kepada mereka bahwa mereka akan mendapat dukungan dan penghiburan yang luar biasa dalam penderitaan mereka. Bagian akhir dari sejarah Perjanjian Lama meneguhkan janji-janji yang dibuat kepada para bapa leluhur di bagian awalnya (seperti yang tampak dari pengakuan Salomo yang terkenal dan khidmat itu, yang terdengar seperti tanda terima lunas, 1Raj. 8:56, dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi). Demikian pula halnya, bagian akhir dari sejarah Perjanjian Baru ini secara persis menggenapi perkataan Kristus di bagian awalnya. Dan dengan begitu, kedua perjanjian itu meneguhkan dan menggambarkan satu sama lain.
- II. Sejarah Kitab Para Rasul ini juga dapat dipandang sebagai tindakan menatap ke depan pada surat-surat kerasulan sesudahnya, yang merupakan penjelasan Injil, dan membukakan rahasia-rahasia kematian dan kebangkitan Kristus, yang sejarahnya kita dapati dalam kitab-kitab Injil. Kitab Kisah Para Rasul ini merupakan pengantar pada surat-surat kerasulan itu, dan merupakan kunci untuknya, seperti sejarah Daud merupakan kunci untuk mazmur-mazmurnya. Kita adalah anggota-anggota jemaat Kristen, kemah Allah yang ada di tengah-tengah manusia itu, dan merupakan kehormatan dan hak istimewa bagi kita bahwa kita termasuk anggota-anggotanya. Nah, kitab ini memberi kita penjelasan tentang dibangunnya dan berdirinya kemah itu. Keempat kitab Injil menunjukkan kepada kita bagaimana dasar dari rumah itu diletakkan, sementara kitab ini menunjukkan kepada kita bagaimana bangunan atasnya mulai didirikan,
- 1. Di antara orang-orang Yahudi dan Samaria, yang kisahnya kita dapati di bagian awal kitab ini.
- 2. Di antara bangsa-bangsa bukan-Yahudi, yang kisahnya kita dapati di bagian akhir kitab ini. Dari situ, dan untuk seterusnya sampai ke zaman kita, kita mendapati jemaat Kristen hidup dalam pengakuan iman kepada Kristus sebagai Anak Allah dan Juruselamat dunia. Pengakuan itu dapat dilihat semua orang, dan dibuat oleh murid-murid-Nya yang sudah dibaptis. Mereka ini bergabung dalam persekutuan-persekutuan Kristen, mengadakan pertemuan-pertemuan ibadah secara teratur, mendengarkan ajaran para rasul, dan berkumpul bersama-sama untuk berdoa dan memecahkan roti, di bawah bimbingan dan pimpinan orang-orang yang memberi diri untuk berdoa dan melayani firman. Dan mereka mengadakan persekutuan-persekutuan rohani dengan semua orang di segala tempat yang melakukan hal serupa. Dalam tubuh inilah kita sekarang berada di dunia ini, sebagai anggota-anggotanya. Dan, bagi kepuasan dan kehormatan kita yang besar, dalam kitab ini kita mendapati kemunculan dan asal-usul jemaat Kristen, yang sangat jauh berbeda dari jemaat Yahudi, dan didirikan di atas kehancurannya. Tetapi tak dapat disangkal bahwa jemaat itu berasal dari Allah, dan bukan dari manusia. Betapa dengan yakin dan terhibur kita bisa melanjutkan pengakuan iman Kristen kita, dan berpegang teguh padanya, sejauh kita mendapatinya sesuai dengan contoh di atas gunung ini, yang harus kita jadikan teladan dan batasan dalam hidup beriman!
- Ada dua hal lagi yang harus dicermati mengenai kitab ini:
- (1) Penulisnya. Kitab ini ditulis oleh Lukas, yang menulis kitab ketiga dari empat kitab Injil, yang disebut dengan namanya. Dan Lukas juga (seperti yang ditunjukkan oleh cendekiawan Dr. Whitby) besar kemungkinan merupakan salah satu dari tujuh puluh murid, yang diberi tugas (Luk. 10:1, dst.) yang sedikit lebih rendah daripada tugas kedua belas rasul. Lukas ini adalah kawan setia Rasul Paulus dalam segala pelayanan dan penderitaannya. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku (2Tim. 4:11). Kita bisa mengetahui hal ini berdasarkan gaya penulisannya di bagian akhir kitab ini ketika dia sedang bersama Paulus. Sebab di situ ia menulis, kami ber buat ini dan itu, seperti pada pasal Kisah 16:10 dan 20:6, dan seterusnya sampai akhir kitab. Ia ada bersama Rasul Paulus dalam perjalanannya yang berbahaya ke Roma, ketika Rasul Paulus dibawa ke sana sebagai tahanan. Ia ada bersama Rasul Paulus ketika dari penjaranya di sana Rasul Paulus menulis surat-suratnya kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon, yang dalam keduanya nama Timotius disebutkan. Dan tampak bahwa Lukas menulis sejarah ini ketika ia masih ada bersama Rasul Paulus di Roma, selama Rasul Paulus menjadi tahanan di sana, dan membantu dia. Sebab sejarah ini ditutup dengan Rasul Paulus yang memberitakan Injil di sana dalam rumah yang disewanya sendiri.
- (2) Judulnya: Kisah Para Rasul (KJV: Tindakan Para Rasul – pen.). Tindakan Para Rasul yang kudus, begitu judulnya dalam kitab-kitab berbahasa Yunani pada umumnya, dan itulah sebutan mereka, bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai rasul-rasul yang kudus (Why. 18:20, KJV). Ada satu naskah yang memberinya judul, Tindakan Para Rasul oleh Lukas Penulis Injil.
- [1] Kitab ini adalah sejarah para rasul. Tetapi di dalamnya ada juga sejarah Stefanus, Barnabas, dan beberapa orang lain yang bisa dipandang sebagai rasul, yang walaupun bukan termasuk salah satu dari kedua belas rasul, namun dikaruniai Roh yang sama, dan mengerjakan pekerjaan yang sama. Dan, dari antara mereka yang merupakan para rasul, hanya sejarah Petrus dan Paulus yang dicatat di sini (dan Paulus sekarang termasuk dua belas rasul). Petrus adalah rasul untuk orang-orang bersunat, dan Paulus rasul untuk bangsa-bangsa bukan-Yahudi (Gal. 2:7). Tetapi ini sudah cukup untuk menjadi contoh dari apa yang dilakukan mereka yang lain di tempat-tempat lain, dalam menjalankan mandat mereka, sebab tak seorang pun dari mereka hanya berpangku tangan. Dan seperti halnya kita harus memandang apa yang disampaikan dalam kitab-kitab Injil mengenai Kristus itu sudah cukup, karena Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya demikian, begitu pula halnya di sini mengenai apa yang disampaikan tentang para rasul dan pekerjaan mereka. Sebab hal-hal lain yang dikatakan kepada kita dari tradisi tentang berbagai pekerjaan dan penderitaan para rasul, dan jemaat-jemaat yang mereka tanam, secara keseluruhan masih meragukan dan tidak pasti, dan menurut saya sama sekali tidak bisa kita jadikan dasar yang memuaskan untuk membangun apa pun. Yang berasal dari Kitab Suci dasarnya adalah emas, perak, dan batu permata, sedangkan yang berasal dari tradisi dasarnya adalah kayu, rumput kering, jerami.
- [2] Kitab ini disebut tindakan atau perbuatan para rasul. Gesta apostolorum, hal-hal yang dilakukan para rasul, begitu menurut sebagian orang. Praxeis – penerapan mereka terhadap pelajaran-pelajaran yang sudah diajarkan kepada mereka oleh Guru mereka. Para rasul adalah orang-orang yang giat. Dan walaupun mujizat-mujizat yang mereka adakan dilakukan dengan kata-kata, namun itu pantas disebut sebagai tindakan mereka. Mereka berkata-kata, atau lebih tepatnya Roh berfirman melalui mereka, maka semuanya jadi. Sejarah ini dipenuhi dengan berbagai khotbah dan penderitaan mereka. Tetapi begitu kerasnya mereka bekerja memberitakan firman, dan betapa dengan rela mereka membuka diri pada penderitaan, dan begitu besar apa yang mereka capai melalui khotbah dan penderitaan itu, sehingga semuanya itu dengan baik dapat disebut sebagai tindakan-tindakan mereka.
Jerusalem: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "...
KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "Sejarah awal mula agama Kristen". Sekitar th. 150 Mas. umat kristen menghendaki keempat injil dikumpulkan menjadi satu buah Kitab. Maka karya asli satu itu dibagikan dan dipisahkan menjadi dua. Boleh jadi judul "Kisah Para Rasul" atau "Kisah Beberapa Rasul" ditambahkan, sesuai dengan kelaziman dalam kesusasteraan Ke-Yunanian di zaman itu. Terkenallah di masa itu "Kisah (Yunaninya: perbuatan-perbuatan) Hanibal" atau "Kisah (perbuatan-perbuatan) Aleksander" dsb. Hubungan asli antara kedua Kitab Perjanjian Baru tersebut ditampilkan oleh prakata kedua kitab itu dan oleh persamaan sasteranya. Baik prakata Kisah Para Rasul maupun prakata injil ketiga ditunjukan kepada seseorang yang bernama Teofilus (bdk Luk 1:1-4 dan Kis 1:1), sedangkan prakata Kis menyebutkan injil ketiga itu sebagai "buku yang pertama" dan melanjutkan pokok cerita injil dengan meringkaskan kejadian-kejadian yang terakhir (penampakan-penampakan Kristus yang telah dibangkitkan serta pengangkatanNya ke sorga), yang digabungkan dengan sambungan cerita selanjutnya. Bahasanyapun erat-erat menghubungkan Kis dengan Luk. Tidak hanya ciri-ciri bahasanya (perbendaharaan kata, tata bahasa dan gaya bahasa) ditemukan dalam seluruh Kis, sehingga merupakan sebuah kesatuan literer, tetapi juga dalam injil ketiga. Maka tidak dapat diragukan bahwa pengarang yang sama menggubah kedua kitab tersebut.
Tradisi Gereja sepakat dalam menyebutkan nama pengarang itu sebagai Lukas. Baik dahulu maupun sekarang belum juga dapat secara sungguh-sungguh disebutkan nama orang lain selain dari Lukas. Sudah sekitar th. 175 Mas. semua jemaat sependapat dalam hal ini, sebagaimana dibuktikan oleh sebuah dokumen dari Roma yang disebut sebagai "Kanon Muratorius, oleh kesaksian yang diberikan dalam Prakata Anti- Markos, dalam karya Ireneus, Klemens, Origenes dari Aleksandria dan Tertualinus. Semua sehati dalam menyebutkan nama Lukas sebagai pengarang kitab Kis. Pendapat tersebut dikuatkan oleh petunjuk-petunjuk yang diketemukan dalam kitab Kis dan Luk sendiri. Ternyata pengarangnya seorang Kristen dari zaman para rasul, seorang Yahudi yang berkebudayaan ke-Yunanian atau bahkan seorang Yunani berpendidikan, yang mengetahui cukup banyak mengenai ilmu kedokteran dan mengenal Kitab Suci dalam terjemahan Yunaninya, yakni Septuaginta serta adat- kebiasaan Yahudi. Pengarang terutama nampak sebagai teman seperjalanan Paulus. Hal ini dibuktikan oleh cerita-cerita yang termuat dalam bagian kedua Kis. Di sana pengarang menggunakan kata ganti diri pertama jamak (kami), sehingga kelihatan ikut serta dalam hal ihwal yang diceritakannya. Kesemuanya itu hanya sesuai dengan Lukas dari antara semua teman seperjalanan Paulus: menurut tradisi lama 4:10-14); diperkenalkan oleh Paulus sebagai seorang teman yang karib yang menyertainya selama kedua penahanannya di Roma (Kol 4:14; Flm 24; 2Tim 4:11). Lukas kiranya menemani Paulus dalam perjalanan yang kedua (Kis 16:10 dst) dan yang ketiga (Kis 20:6 dst; barangkali juga 2Kor 8:18); kalau Lukas tidak turut disebutkan dalam daftar-daftar nama, seperti yang termuat dalam Kis 20:4, maka sebabnya kiranya ialah: Lukas sendirilah yang menuliskannya.
Dalam tradisi lama tidak ditemukan petunjuk-petunjuk pasti sehubungan dengan waktu dan tempat Lukas menuliskan karyanya (di negeri Yunani selatan setelah Paulus meninggal? di kota Roma, sebelum perkara Paulus diselesaikan oleh pengadilan?). Maka kita harus bersandar pada isi karya itu sendiri. Karya Lukas berakhir dengan penahanan Paulus di Roma tahun 61-63. Sehubungan dengan itu dalam Kis 28:30+ disebutkan jangka waktu dua tahun. Ini merupakan jangka waktu yang ditentukan oleh hukum, sehingga habis waktu itu sebuah perkara pengadilan dihentikan, bila tidak ada sesuatu bukti yang mendukung tuduhan yang diajukan. Maka boleh jadi bagian Kis ini ditulis setelah Paulus dibebaskan dalam th. 63. Ini rupanya harus diterima atas dasar pertimbangan sebagai berikut: umumnya disetujui bahwa injil Mrk dikarang sekitar tahun 64; Injil Lukas apa lagi Kis pasti dikarang sesudah Mrk; maka haruslah Luk dan Kis dikarang sesudah tahun 64. Ada sejumlah ahli yang mengemukakan tahun 80-100 sebagai waktu Luk dan Kis dikarang. Hal ini memanglah tidak mustahil juga. Hanya sudah diaktan bahwa tidak ada petunjuk pasti yang memaksa kita menunda waktu dituliskannya Luk sampai sesudah tahun 70 Mas. Dan hal yang sama harus dikatakan sehubungan dengan Kis.
Tetapi menentukan waktu tepat merupakan hal yang kurang penting. Sebab nilai utama Kis terletak dalam kenyataan bahwa kitab ini dikarang oleh seseorang yang dengan mata kepala sendiri menyaksikan sebagian besar dari peristiwa yang diceritakannya; sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak disaksikannya sendiri, pengarang menimba dari sumber-sumber lain yang melimpah. Lukas dengan teliti mengumpulkan bahan yang melimpah dari berbagai sumber yang cukup luas dan terperinci. Ini sudah dinyatakan dalam prakata untuk seluruh karyanya (Luk 1:1-4). Penyelidikan karyanya hanya meneguhkan keterangan Lukas itu. Meskipun Lukas dengan saksama mengolah bahannya, hingga di mana-mana nampak kepribadiannya sendiri dan karyanya sungguh sebuah kesatuan juga ditinjau dari segi sastra, namun toh penggunaan sumber-sumber (tertulis) dengan mudah dapat ditunjuk. Ajaran yang disajikan berubah-ubah sesuai dengan situasi-situasi kongkrit dan kadang-kadang memberikan kesan ketuaannya. Kecuali itu bahasa sendiri berubah- ubah: ada bahasa Yunani yang baik sekali; yakni bilamana Lukas sendiri menulis hanya bergantung pada dirinya sendiri atua mengambil bahannya dari buku catatannya sendiri mengenai perjalanannya; tetapi bahasa Yunaninya menjadi berbau bahasa Semit, kurang lancar dan bahkan salah, bila Lukas menceritakan tentang awal-mula jemaat di Yerusalem. Boleh jadi dalam hal ini Lukas dengan sengaja meniru bahasa suci dari Septuaginta, tetapi lebih sering ia mau menghormati berita-berita yang disampaikan kepadanya dalam bahasa Aram, sehingga sesedikit mungkin merubahnya. Ini jelas nampak dalam injil Lukas kalau dibandingkan dengan sumber-sumber yang dipergunakan, yakni injil Markus, dan sumber-sumber yang dipakai baik oleh Lukas maupun oleh Matius. Yang sama kiranya terjadi dalam Kis, meskipun di sini orang tidak dapat membandingkan tulisan Lukas dengan sumber-sumbernya. Namun demikian orang sudah berusaha merekonstruksikan sumber-sumber Kis. Sementara ahli membayangkan sebuah teks menyeluruh dalam bahasa Aram, atas dasar penyelidikan seluruh bagian pertama Kis (1-15:35). Hipotesa ini terlalu kaku, oleh karena tidak memperhatikan kerja Lukas sendiri dalam mengolah sumber-sumbernya, sebagai yang nampak dalam bab-bab Kis tersebut. Sumber-sumber Lukas sebenarnya bermacam-macam dan berkeping- keping. Bahkan tidak pasti juga, kalau-kalau sumber-sumber itu berupa tulisan, meskipun kadang-kadang kiranya mesti diterima. Bagaimanapun juga halnya dengan pembedaan terperinci yang selalu sukar dan tidak pasti, orang dengan mudah dapat menggali beberapa tradisi utama yang dikumpulkan Lukas. Ada sejumlah tradisi mengenai jemaat purba di kota Yerusalem (1-5), kemudian transaksi yang bercerita tentang karya beberapa tokoh khusus, seperti Petrus (TB Kis 9:32-11:18; 12) dan Filipus (TB Kis 8:4-40). Yang terakhir ini mungkin sendiri memberikan informasi kepada Lukas yang berjumpa dengan Filipus di kota Kaisarea (TB Kis 21:8). Jemaat di kota Antiokia kiranya menjadi asal-usul cerita-cerita yang mengisahkan bagaimana pendirian jemaat itu disiapkan dan diwujudkan oleh gerakan orang-orang Yahudi yang berbudaya Yunani (TB Kis 6:1-8:3; 11:19-30; 13:1-3).
Sudah barang tentu Paulus sendiri memberitahu Lukas tentang pertobatannya dan perjalanannya untuk mewartakan Injil kepada orang bukan Yahudi (TB Kis 9:1- 30; 13:4-14:28; 15:36 dst). Sehubungan dengan perjalanan- perjalanan Paulus yang terakhir Lukas juga menggunakan catatan-catatan pribadinya. Mungkin sekali ia hanya menyalin catatan-catatan itu di bagian Kis, tempat ia berkata "kami" dan tempat paling padat ditemukan ciri-ciri bahasa yang bercirikan khas bahasa Lukas (Kis 11:28; 16:10-17; 20:5-21:18; 27:1-28:16). Bahan melimpah yang dikumpulkan itu oleh Lukas disusun dengan mahirnya menjadi kesatuan yang menderetkan macam-macam unsur yang dihubungkan dengan pertolongan semacam "pengulangan" karya ciptaan Lukas sendiri, misalnya Kis 6:7; 9:31; 12:24 dll.
Kesegaran sumbernya dan rasa hormat yang dipakai Lukas mengolah bahannya menjamin nilai historis Kis. Sudah barang tentu usaha yang sukar untuk menghubungkan sutu sama lain unsur-unsur sumber yang bermacam-ragam mengakibatkan, bahwa kadang-kadang apa yang terjadi kemudian ditempatkan dahulu dan peristiwa-peristiwa yang sama diceritakan sampai dua kali atau peristiwa- peristiwa yang aslinya tersendiri dijadikan satu. Misalnya apa yang dikisahkan dalam bab 12 pasti terjadi sebelum Barnabas dan Paulus mengunjungi kota Yerusalem, seperti diceritakan dalam 11:30 dan 12:25, seandainya kunjungan itu tidak harus disamakan dengan yang diceritakan dalam bab 15. Tidak mustahil juga bahwa "konsili di Yerusalem (15) sesunggguhnya mempersatukan perdebatan tersendiri (bdk catatan). Tetapi perubah dan pengolahan kecil tersebut tidak mengurangi nilai keseluruhan Misalnya: sangat mengherankan bahwa Lukas tanpa menggunakan surat-surat Paulus mengisahkan kegiatan Paulus dalam mewartakan Injil begitu rupa, sehingga menurut garis-garis besarnya sesuai dengan apa yang dikatakan Paulus sendiri, bahkan dalam suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia, asal diperhatikan juga apa yang dikatakan di muka. Sehubungan dengan peristiwa- peristiwa yang lebih dahulu memanglah kita tidak dapat membandingkannya dengan berita-berita lain. Tetapi kejadian-kejadian yang dikisahkan adalah wajar sekali, sedangkan Lukas ternyata mempunyai rasa hormat yang besar terhadap sumber-sumbernya. Maka juga cerita-cerita itu menyajikan hal-hal terperinci dan segar, yang sesuai dengan keadaan. Terutama orang ragu-ragu mengenai wejangan- wejangan yang tercantum dalam Kis. Ada yang mengatakan bahwa wejangan-wejangan itu adalah ciptaan Lukas sendiri, meskipun dibawakan oleh tokoh-tokoh tertentu dalam kisahnya. Cara semacam itu sangat lazim di antara sejarawan zaman itu. Tetapi betapa besarpun bakat Lukas, sukarlah menerima bahwa seseorang yang berkebudayaan Yunani sesudah empat puluh tahun masih mampu menciptakan pidato- pidato yang begitu berbau ketuaan dan Yahudi, seperti misalnya wejangan-wejangan Petrus atau Stefanus. Tidak dapat tidak Lukas mempunyai mempunyai bahan-bahan yang sudah tersedia. Ini tidak mengherankan sedikitpun mengingat bahwa pewartaan purba terdiri atas beberapa pokok utama yang didukung dengan argumen yang sudah menjadi tradisionil dan yang dengan rumusan tetap dihafalkan. Ada kumpulan ayat- ayat Kitab Suci untuk orang-orang Yahudi; pemikiran-pemikiran filsafat populer bagi orang-orang Yunani; dan untuk semua ada pewartaan hakiki (kerygma) mengenai Kristus, yang wafat dan bangkit, disertai dengan ajakan untuk bertobat dan menerima baptis. Lukas kiranya baik melalui tradisi maupun melalui pengalaman pribadi mengenal kerangka pewartaan Kristen semula. Dan atas dasar ini dan dengan perasaan halusnya ia dapat menyusunnya dalam wejangan-wejangan tersebut suatu ajaran yang nilainya tinggi dan unggul kepentingannya.
Kebenaran obyektip Kis diserang oleh pihak lain lagi. Orang mempersoalkan maksud-tujuan Kis. Pengikut-pengikut F.Ch. Baur berpendapat bahwa Kis merupakan sebuah tulisan yang dikarang dalam abad 2 dengan maksud memperdamaikan dua aliran yang sulit bertentangan. Aliran satu ialah pengikut-pengikut Petrus, sedangkan yang lain menganut Paulus. Hanya saja hipotesa ini terlalu menunda waktu dituliskannya Kis. Kecuali itu hipotesa itu berdasar pada sebuah filsafat tentang sejarah, yakni filsafat Hegel, dan bukanlah pada penafsiran Kitab Suci. Memanglah dewasa ini hipotesa yang radikal itu tidak mendapat pendukung lagi. Tetapi masih sering kali dikatakan bahwa Kis sesungguhnya berupa sebuah pembelaan, sehingga pasti membengkokkan dan memalsukan kejadian-kejadian dan kebenaran. Lukas, menurut pendapat tersebut mau membela Paulus di hadapan para pejabat Roma untuk meyakinkan mereka bahwa Paulus tidak beruat salah sedikitpun terhadap negara. Ini sesungguhnya hanya satu segi dari kitab Kis dan orang tidak boleh menganggap sebagai maksud kurang jujur apa-apa yang sebenarnya merupakan keyakinan tulus-ikhlas dan yang berdasar. Memanglah Lukas menekankan bahwa pertentangan antara Paulus dan orang-orang Yahudi bersifat keagamaan belaka, dan iapun menonjolkan kesetiaan dan ketaatan Paulus terhadap negara Roma serta kewibawaannya. Tetapi inipun seluruhnya sesuai dengan kebenaran historis dan Lukas sepenuh-penuhnya berhak menarik pengajaran itu dari kejadian-kejadian. Kecuali itu perlu diulangi lagi, bahwa maksud khusus itu bukan seluruh maksud- tujuan karya Lukas. Karya itu sekali-kali bukan sebuah pembelaan yang ingin diajukan kepada pengadilan Roma. Maksud utama Kis ialah mengisahkan awal-mula agama kristen demi sejarah itu sendiri.
Untuk meyakinkan diri tentang itu cukuplah orang menyelidiki susunan Kis. Maka nampaklah bahwa kitab itu hanya memperlihatkan bagaimana perkataan Yesus yang ditempatkan pada awal kisah terlaksana. Sabda Yesus: "Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan samapi ke ujung bumi" (TB Kis 1:8). Mula-mula kepercayaan Kristen berakat kuat-kuat di Yerusalem, tempat jemaat pertama bertambah karunia dan jumlahnya (1-5). Tidak lama kemudian kepercayaan itu mulai merambat, hal mana dipersiapkan oleh semangat universalis yang menjiwai orang-orang Yahudi berbudaya Yunani yang masuk Kristen dan oleh pengusiran mereka setelah Stefanus mati sahid (TB Kis 6:1-8:3). Iman Kristen sampai di daerah Samaria (TB Kis 8:4-25) dan juga di daerah di sebelah selatan dan timur Yerusalem hingga ke pantai dan kota Kaisarea (TB Kis 8:26-40; 9:32-11:18). Dalam pada itu cerita tentang pertobatan Paulus memberitahu kita bahwa di kota Damsyik sudah ada orang-orang Kristen dan begitu pewartaan Injil di daerah Kilikia sudah dipersiapkan juga (TB Kis 9:1-30). Ulangan seperti tercantum dalam 9:31 (yang masih menyebutkan daerah Galilea) menonjolkan bagaimana iman Kristen meluas. Kemudian kota Antiokhialah yang menerima Kabar Gembira (TB Kis 11:19-26). Selanjutnya kota itu menjadi pusat pewartaan sementara memupuk hubungan baik dengan Yerusalem, tempat dimusyawarahkan soal-soal utama mengenai pewartaan injil kepada orang-orang yang bukan Yahudi (TB Kis 11:27-30; 15:1-35). Sebab memanglah sudah tiba saatnya Injil dibawa juga kepada mereka. Setelah Kornelius masuk menjadi Kristen dan Petrus dipenjarakan di Yerusalem, maka rasul itu berangkat entah kemana (12). Selanjutnya Pauluslah yang memainkan peranan penting dalam kisah Lukas. Sebelum konsili di Yerusalem Paulus sudah pergi ke pulau Siprus dan ke daratan Asia Kecil (13-14). Sesudahnya Paulus berlayar ke daerah Makedonia dan Yunani (15:36 - 18:22; 18:23-21:17). Paulus selalu kembali ke Yerusalem dan penahananya di kota itu, lalu penahanannya di kota Kaisarea (TB Kis 21:18-26:32) memberi Paulus kesempatan membiarkan diri sebagai tawanan, meskipun tetap sebagai pewarta Injil lalu dibawa ke Roma tempat ia dengan terbelenggu mewartakan Kristus (27-28). Dilihat dari Yerusalem maka ibu kota kerajaan Roma itu sungguh-sungguh merupakan "ujung bumi". Maka Lukas boleh mengakhiri kitabnya.
Boleh jadi orang menyesal, bahwa Lukas tidak menceritakan apa-apa tentang karya rasul-rasul lain dan tidak pula tentang pendirian beberapa jemaat penting, seperti misalnya di kota Aleksandria, atau malahan di kota Roma sendiri. Sudah pasti bahwa di kota itu iman Kristen sudah tertanam sebelum Paulus tiba (lihat surat kepada jemaat di Roma, yang ditulis Paulus selama perjalanannya yang ketiga). Juga tentang karya Petrus di luar Palestina tidak dikatakan apa-apa. Pauluslah yang menduduki tempat yang menyolok dalam kisah Lukas, sehingga dalam bagian kedua Kis hanya Paulus saja yang masih berperan. Tetapi justru oleh karena Lukas berdiam diri dan meninggalkan banyak soal, maka kita mendapat jaminan yang paling baik bagi apa yang dikisahkannya. Ia tidak menceritakan apa- apa, kecuali kalau ia mengetahuinya baik oleh karena menyaksikan sendiri maupun karena mendapat dari sumber-sumber yang nilainya dapat diawasi. Kecuali itu Kis bukanlah sebuah kitab ilmu sejarah yang utuh lengkap, melainkan sebuah penjelasan mengenai daya perambat rohani yang terkandung dalam agama Kristen. Serta ajaran teologis yang dapat ditarik Lukas dari kejadian-kejadian yang diketahuinya mempunyai nilai universil yang tidak dapat diganti dan yang membuat karyanya berharga tinggi.
Sumbangan di bidang ajaran adalah berganda. Iman akan Kristus yang menjadi dasar pewartaan rasuli disajikan dengan pemerincian yang semakin tumbuh. Mula-mula iman akan Kristus itu berpusatkan pada kejayaan manusia Yesus yang telah menjadi Kurios berkat kebangkitanNya (TB Kis 2:22-36), kemudian oleh Paulus Yesus diberi gelar "Anak Allah" (TB Kis 9:20). Berkat wejangan-wejangan yang tercantum dalam Kis kita mengenal ayat-ayat utama dari Kitab Suci yang digunakan umat berkat pimpinan Roh Kudus sebagai sarana untuk merumuskan ajaran mengenai Kristus dan sebagai pembuktian bagi orang-orang Yahudi. Baiklah diperhatikan khususnya apa yang dikatakan tentang Yesus sebagai Hamba Allah (TB Kis 3:13, 26; 4:27, 30; 8:32-33) dan sebagai Musa yang baru (3:22 dst; 7:20 dst). Kebangkitan Yesus dibuktikan dengan Mzm 16:8-11 (Kis 2:24-32; 13:34-37). Sejarah umat terpilih menjadi peringatan bagi orang-orang Yahudi, supaya jangan menentang kasih karunia Allah (7:2-53; 13:16-41). Di hadapan orang-orang bukan Yahudi disodorkan dalil-dalil yang diambil dari ajaran tentang Allah yang lebih umum (TB Kis 14:15-17; 17:22-31). Tetapi para rasul pertama-tama "saksi" (TB Kis 1:8+) dan Lukas meringkas pemberitaan mereka (TB Kis 2:22+) dan bercerita tentang "tanda-tanda" ajaib yang mereka lakukan. Persoalan paling gawat bagi Gereja yang baru lahir ini ialah: bagaimana orang-orang bukan Yahudi dapat menolong keselamatan. Tentang persoalan itu Kis memberi keterangan yang jitu: para saudara di Yerusalem terpimpin oleh Yakobus tetap setia pada hukum Taurat Yahudi (TB Kis 15:1, 5; 21:20) dst. Sebaliknya, orang-orang "ke-Yunanian" yang juru bicaranya yalah Stefanus merasa perlu melepaskan ibadat dalam Bait Allah. Petrus dan terutama Paulus dalam konsili di Yerusalem memenangkan asas bahwa hanya iman akan Kristus menyelamatkan, sehingga tak perlu orang-orang bukan Yahudi menepati hukum Taurat dan bersunat. Namun demikian tetap benar bahwa keselamatan datang dari bangsa Yahudi, sebagaimana dinyatakan oleh Lukas juga. Paulus selalu terlebih dahulu menghadapi orang-orang Yahudi. Baru setelah ditolak oleh kaum sebangsanya ia pergi kepada orang-orang bukan Yahudi (TB Kis 13:5+). Mengenai cara hidup jemaat-jemaat purba Kis juga memberi informasi yang sangat berharga: tentang jemaat muda di Yerusalem yang bersembahyang dan yang yang angggota-anggotanya membagi-bagikan harta miliknya; tentang caranya orang dibaptis dan tentang baptisan dalam Roh Kudus (TB Kis 1:5+); tentang Ekaristi yang dirayakan (TB Kis 2:42+); permulaan penyusunan sebuah jemaat sebagai organisasi, yang mempunyai nabi-nabi" dan "pengajar-pengajar" (TB Kis 13:1+), ataupun "penatua" yang mengepalai jemaat di Yeruslem (TB Kis 11:30) dan yang oleh Paulus diangkat pada semua jemaat yang didirikannya (TB Kis 14:23). Kesemuanya itu dinaungi, dibimbing dan dijiwai oleh embusan tak kelihatan dari Roh Kudus. Dalam injilnya Lukas sudah menekankan peranan Roh Kudus itu (Luk 4:1+) dan dalam Kis ia terus memperlihatkan bahwa Roh Kudus itulah yang berkarya dalam perambatan Gereja (Kis 1:8+), sehingga Kis dapat diberi judul "Injil Roh Kudus". Itulah sebabnya maka karya Lukas itu penuh dengan kegembiraan rohani dan gejala-gejala adikodrati yang hanya mengherankan mereka yang tidak sampai memahami peristiwa tunggal itu, ialah lahirnya agama Kristen. Pada kekayaan ajaran tersebut masih perlu ditambahkan berita-berita tentang sekian banyak kejadian kongkrit yang hanya kita ketahui berkat Kis: kehalusan budi dan jiwa, yang digunakan Lukas untuk menggambarkan tokoh-tokoh kisahnya: adegan-adegan lucu dan menarik hati seperti pidato Paulus di hadapan raja Agripa (26) dan bagian-bagian yang mengharukan hati seperti pidato perpisahan Paulus kepada para penatua jemaat di Efesus (TB Kis 20:17-38). Mengingat kesemuanya itu niscaya orang sependapat dalam menilai kitab yang jenisnya tunggal dalam Perjanjian Baru ini sebagai sebuah karangan yang penuh harta kekayaan. Seandainya tidak ada, maka pengetahuan kita tentang awal-mula agama Kristen sangat kurang.
Sama dengan teks seluruh Perjanjian Baru, teks Kis juga sampai kepada kita dengan macam-macam varian mengenai hal-hal kecil-kecil. Tetapi dalam teks Kis terdapat lebih banyak kelainan dalam apa yang disebutkan sebagai "teks Barat" (dalam naskah Bezae, dalam terjemahan kuno ke dalam bahasa Latin dan Siria dan pada beberapa pujangga Gereja dahulu). Dan varian-varian itu layak diberi perhatian. Di samping sejumlah kerusakan yang mudah menyusup ke dalam sebuah teks populer yang kurang bersih dari resensi Aleksandria, terdapatlah dalam teks Barat tersebut sejumlah tambahan konkrit dan khas yang barangkali asli juga. Varian-varian teks Barat yang paling penting dimuat dalam catatan-catatan terjemahan ini.
Ende: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini
be...
KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini beredar sebagai satu dengannja. Baru pada pertengahan abad kedua, ketika keempat karangan Indjil digabungkan mendjadi satu buku, karangan ini dipisahkan dari padanja dan diberi djudul tersendiri.
Djudul itu ialah: "Perbuatan-perbuatan Para Rasul", jang kemudian mendapat bentuk "Kisah Rasul-rasul" djuga, seperti jang kita pakai. Tetapi hanja dua Rasul jang dikisahkan "perbuatan-perbuatannja" dan itupun djauh dari lengkap. Rasul-rasul jang lain hanja disebut namanja, atau seperti mengenai Joanes dan Jakobus terdapat satu dua tjatatan sadja, sedangkan ada pembantu-pembantu Rasul- rasul jang agak luas diberitakan peranannja.
Dalam bagian pertama bab 1-12, Petrus adalah tokoh utama dan dalam bagian kedua, bab 13-28 Paulus. Dalam bagian kedua ini kita hanja satu kali lagi bertemu dengan Petrus, jaitu dalam bab 15 sebagai ketua sidang Rasul-rasul di Jerusalem.
Lukas bukan bermaksud menulis suatu riwajat hidup atau djasa-djasa kedua Rasul itu, dan bukan pula suatu buku sedjarah jang agak lengkap, teliti dan teratur, melainkan hanja sekedar menggambarkan perkembangan pesat umat Kristus jang ia kenal dan jang perkembangannja sebagian disaksikannja sendiri. Umat Kristus jang dikenalnja, ialah umat induk di Jerusalem dan sekitarnja, dan terutama perkembangan diantara kaum penjembah dewa-dewa dikota Antiochia di Siria, tempat asalnja, dan kearah Barat sampai ke Roma, jang mendjadi wilajah kerdjanja sendiri. Dan untuk menggambarkan itu Lukas memilih dari bahan-bahan jang tersedia baginja, hanja beberapa kedjadian dan kenjataan jang terasa penting olehnja atau jang dialaminja sendiri. Kita berterima kasih kepada Lukas, dan bersjukur kepada Rob Kudus jang mengilhaminja, atas pemilihan bahan itu dan usaha menjusunnja. Biarpun gambarannja tidak utuh, tetapi tjukup bersisi sebagai pokok perenungan bagi kita, sehingga dengan djalan penjelidikan dan perenungan, kita dapat membentuk suatu pandangan jang lebih utuh bagi diri kita sendiri. Dan itu dapat ditjapai lebih sempuma, kalau kita serentak dengan Kis. Ras. membatja dan membahas surat-surat Paulus dan Rasul-rasul jang lain.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan tahap terachir dari djalan penjelamatan
Tahap terachir dari djalan penjelamatan, ialah perwudjudan keselamatan abadi dalam seluruh umat manusia. Kis. Ras. memang hanja dapat memberitakan permulaan perwudjudan itu, sebab sedjarah penjelamatan itu masih berdjalan dan akan berdjalan sampai pada acbir zaman.
Perwudjudan itu tersendiri bagi seluruh umat manusia oleh Kurban Jesus disalib. Oleh darah Jesus dosa pokok terhapus, perdamaian Allah dengan bangsa manusia terpulih, djalan untuk mendekati Allah terbuka. Dengan Kurban Jesus disalib itu dan kebangkitannja djalan penjelamatan sudah pada puntjaknja: keselamatan abadi sudah terwudjud sampai semua manusia dapat memperoleh bagian dalamnja. Tetapi untuk memperoleh bagian dalamnja, perlu tiap-tiap manusia menempuh djalan penjelamatan sendiri. la harus memenuhi sjarat-sjarat tertentu untuk mendapat pengampunan dosa dan untuk dianugerahi hidup abadi itu. Perlu Pula ada orang Jang berwenang untuk menerangkan apakah arti dan hakekatnja hidup abadi itu, dan menundjukkan djalan penjelamatan kepadanja, lagipun memimpinnja pada djalan itu. Tugas memperkenalkan hidup abadi dan djalan kearahnja, serta melaksanakan pemimpinan itu, lagi kuasa untuk menjampaikan hidup abadi itu, diserahkan oleh Jesus kepada Para RasulNja dan kepada seluruh umat sebagaimana tersimpul dalam amanat Jesus terachir :"KepadaKu diserahkan segala kuasa disurga dan dibumi, maka pergilah kamu dan buatlah segala bangsa mendjadi muridku, dengan mempermandikan mereka pada nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepada kamu. Mt. 28:19-20.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan pelaksanaan amanat Jesus jang terachir kepada para RasulNja
Buatlah segala bangsa mendjadi muridKu. Tentu sadja pertama-tama dengan pemakluman Indjil. Tetapi untuk mentjapai "segala bangsa" sampai keudjung bumi (Kis. Ras. 1:8), perlu organisasi jang luas sekali dan teratur rapih. Jesus sendiri mendasarkannja dengan membentuk satu umat ketjil, terdiri dari keduabelas Rasul dan sekelompok murid-murid, dengan Petrus sebagai pemimpinnja. memang ketjil sebagai bidji sesawi, tetapi jang akan subur bertumbuh mendjadi pohon jang dahan-dahan dan ranting-rantingnja menaungi seluruh dunia. Dan segera sesudah Pentekosta umat ketjil mulai berkembang pesat, Rasul-rasul pergi bertebaran kesegala djurusan; dan muntjul pengadjar-pengadjar Indjil dan nabi- nabi, jang diilhami dan didorong oleh Roh Kudus, untuk pergi kemana-mana sebagai pembantu-pembantu para Rasul. Selain kedjurusan Timur dan Selatan, jang tidak diberitakan dalam karangan ini, dalam waktu 30 tahun, kearah Utara dan Barat, Indjil telah tersebar disegala kota jang agak besar, diseluruh Asia-Ketjil, Masedonia dan Achaja, sampai di Roma.
Dengan mempermandikan mereka. Baru dengan menerima Permandian para tjalon mendjadi murid Jesus jang sedjati, jaitu dibersihkan dari dosa (Kis, Ras. 12:16; lbr. 10:22; 1 Kor. 6:11; Rom. 6:1-14); lahir baru (Jo. 3:5), mendjadi anak Allah dan menjerupai Kristus (Gal. 3:26-27), dipersatukan dengan Kristus (Rom. 6:3), diresapi dengan Roh Kudus (I Kor. 12:13) dan dikuduskan (I Kor. 6:11; Ef. 5:26). Dengan ringkas; didalam dan oleh Permandian, keselamatan abadi atau hidup abadi itu diperwudjudkan dalam masing-masing manusia jang pertjaja. Lazim dikatakan bahwa semua itu terdjadi setjara sakramentil. Artinja ada upatjara tertentu jang pada pokoknja ditetapkan oleh Jesus sendiri dengan djaminan, bahwa ketika upatjara itu dilangsungkan pada seorang jang pertjaja, dosanja dihapus dan hidup abadi dianugerahkan kepadanja oleh Allah. Karena upatjara jang kelihatan itu, berhubung dengan djaminan tersebut diatas, orang jang dipermandikan dapat pertjaja dengan penuh kejakinan, bahwa mereka mempunjai keadaan jang baru itu. Dan karena keadaan jang baru itu terdjamin, maka iapun diterima sebagai anggota umat, jaitu masuk Keradjaan Allah jang kelihatan.
Dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepadamu. "Murid-murid" Jesus jang baru dipermandikan belum segera adalah pengikut Jesus jang sempurna. Hidup baru itu harus dipelihara dan bertumbuh, pengetahuan akan adjaran-adjaran Jesus harus diperluas dan pengertian diperdalam; mereka harus beladjar mewudjudkan tjita-tjita Indjil.
Pesan"adjarkanlah mereka" merangkum petugasan jang luas dan berat. Dapat
dikatakan tugas itu merupakan penggembalaan jang dimaksud Jesus dalam Jo.
Ada upatjara-upatjara lain lagi jang berwudjud sakramentil. Dengan penumpangan tangan alas orang jang telah dipermandikan, Rasul-rasul menurunkan Roh Kudus atas mereka setjara njata. (8:17-19; 9:12,17; 19:6). Disini kita ingat akan Sakramen Krisma (Penguat).
Dengan penumpangan tangannja pula, Rasul-rasul (atau pengganti mereka) memberi kekuasaan jang tertentu kepada para "diakon" (6:6) dan orang tua-tua (presbiter, episkopos): II Tim. 1:6; 1 Tim. 4:14; 5:22; Kis. Ras. 13:3. Apakah penumpangan tangan ini merupakan Sakramen Imamat, tidak djelas. Tetapi djika tidak, siapakah jang "Memetjahkan Roti" bagi umat-umat jang djarang sekali dikundjungi seorang Rasul? Dari I Kor. 11:17-34 terang pula bahwa di Korintus Ekaristi biasa dirajakan djuga kalau Paulus tidak ada.
Bahwa orang tua-tua mempunjai kuasa memberi Sakramen-sokramen tjukup njata pula dari Jak. 5:14-16. Dan disitu terang djuga, bahwa dewasa itu Sakramen urapan orang-orang sakit sudah lazim.
Supaja penggembalaan lantjar, Rasul-rasul mengatur pemimpinan umat-umat dengan mengadakan suatu hirarki. Rasul-rasul tetap memegang putjuk pimpinan. Petrus selalu bertindak dan diakui sebagai ketua Para Rasul dan kepala Geredja. Dalam tiap-tiap umat, Rasul-rasul menentukan suatu badan pimpinan, jang anggota- nggotanja disebut orang tua-tua, para presbiter atau episkopos. Terdapat Pula pengadjar-pengadjar resmi dalam umat-umat. Ketudjuh "diakon" (6:6) kemudian kita temui sebagai pengadjar.
Umat Kisah Rasul-rasul adalah umat Kristus
Rasul-rasul jang disebut namanja dalam 1:13 dan sedang menunggu kedatangan Roh Kudus, lagi sesudah menerimaNja segera mulai memaklumkan Indjil, adalah jang sama dengan mereka jang mula-mula dipilih oleh Jesus dan dua tiga tahun setjara istimewa dididik olehnja. Inti pemakluman mereka tetap peri hal Jesus: bahwa la sungguh Mesias sebab segala nubuat para nabi ditepati padanja, bahwa Ia disalibkan dan dibangkitkan kembali menurut rentjana Allah jang njata dalam Kitab Kudus, dan bahwa la satu-satunja penjelamat bagi semua orang. Dan jang mereka kerdjakan tak lain selain memenuhi amanat Jesus, sebagaimana telah dipaparkan diatas tadi. Mereka selalu insjaf bahwa mereka bekerdja melulu sebagai petugas Jesus, memaklumkan Indjil Jesus Kristus (5:12; 8:5; 11:2 dll), menjembuhkan orang-orang sakit dengan nama Jesus (3:6; 4:10), mempermandikan orang masuk umat atas nama Jesus (2:38 dan lain-lain). Mereka dilarang mengadjar ,dengan" nama Jesus (4:18). Mereka gembira sebab didera demi nama Jesus (5:41). Jesus kadang-kadang sendiri djuga bertindak seperti dalam peristiwa bertobatnja Paulus dan dengan mengangkat dia mendjadi Rasul. Dan diluar Palestina Para anggota umat oleh orang-orang Junani disebut "kristianoi", artinja penganut Kristus.
Umat dipimpin oleh Roh Kudus
Umat tahu, bahwa Jesus jang duduk dalam kemuliaannja disebelah kanan Allah tetap kepala umat, dan tetap ada serta dengan mereka (Mt. 28:20) sebagai penjelenggara utama. Sebab itu mereka gemar menamakannja "Tuhan kita". Tetapi umat tahu djuga bahwa Jesus telah menjerahkan pelaksanaan penjelenggaraan itu kepada Roh Kudus, dan bahwa pelahsanaan itu didjalankan dalam kesatuan paham dan kehendak jang sempurna dengan Jesus. Mereka mengetahui itu dari sabda Jesus dalam Jo. 14:26 dan 15:26-27, dan kepentingan penjelenggaraan Roh Kudus, mereka chususnja mengerti dari Jo. 16:7-15, dimana Jesus bersabda: Baik bagimu Aku pergi, sebab kalau Aku tidak pergi, Penolong itu (Roh Kudus) tidak datang kepadamu". Umat ketjil jang dibentuk Jesus sendiri disuruh menantikan kedatangan Roh Kudus di Jerusalem. Sabda Jesus: Kamu akan menerima kekuatan Roh Kudus jang akan turun atas kamu, supaja kamu akan memberi kesaksian tentang Aku di Jerusalem, diseluruh Judea dan Samaria, dan sampai diudjung bumi" (Kis. Ras. 1:8).
Dan pada pagi hari Pentekosta Roh Kudus tiba-tiba turun atas mereka. la menampakkan kedatangannja dengan tanda-tanda jang njata. Dengan njala-njala api jang mela.mbangkan penerangan akal-budi, pemurnian hati dari unsur-unsur jang tidak tulen, dan pengobaran semangat; lagi dengan deru badai jang hebat sebagai lambang kekuatan, jang dirasakan tetapi tidak kelihatan. Dan semua jang duduk dalam ruangan itu "dipenuhi" dengan Roh Kudus, jaitu dengan pengertian, kekuatan dan semangat jang njata. Rasul-rasul bukan lagi murid jang ragu-ragu, melainkan jang sudah dewasa dengan kedewasaan Kristus, penuh pengertian tentang hakekat dan tudjuan Keradjaan Allah, insjaf akan tugas dan tanggung-djawabnja, penuh semangat tanpa takut-takut dan berani mengurbankan dirinja. Adjaib Pula bagaimana dalam waktu jang singkat sekali, tiga ribu orang mendapat pengertian dan digerakkan hatinja sampai dapat dipermandikan. Segala jang terdjadi pada hari Pentekosta itu kita namakan: Mukdjizat Pentekosta.
Dan mukdjizat Pentekosta itu dilandjutkan. Umumnja setjara batiniah. Terus- menerus Roh Kudus memberi ilham, menggerakkan hati, memperkuat kehendak, memberi pimpinan, terutama kepada Para Rasul dan pembantu-pembantu mereka, tetapi djuga kepada para beriman pribadi. Tetapi supaja mereka lebih insjaf dan untuk memperkuat kejakinannja, Roh Kudus sering bertindak setjara njata djuga. Kalau dikatakan bahwa Petrus, Stefanus, Barnabas dan Paulus berbitjara "penuh dengan Roh Kudus", hal itu berarti bahwa kepenuhan itu tampak dalam isi dan gaja pembitjaraannja (4:8; 7:55; 11:22; 15:9). Demikian djuga dimana diberitakan, bahwa umat sedang berkumpul dan berdoa tiba-tiba dipenuhi Roh Kudus (14:31;10:44; 15:52). Roh Kudus memimpin setjara njata. Roh Kudus "berkata" kepada Pilipus (8:29). Pilipus dilenjapkan oleh Roh Kudus (8:59). Agabus didorong oleh Roh Kudus (11:28). Roh Kudus bersabda kepada Petrus (10:19). Roh Kudus berkata: "Sendirikanlah Barnabas dan Saulus untuk tugas jang telah Kutentukan baginja"(15:2). Mereka berangkat atas suruhan Roh Kudus (13:4). Paulus dihalangi oleh Roh Kudus pergi ke Asia (16:6) dan tidak diizinkan ke Bitinia (16:7). Keinsjafan akan peranan Roh Kudus jang mutlak itu terang pula, dimana Petrus berkata kepada Ananias dan Safira, bahwa mereka bukan membohongi dan mentjobai manusia melainkan Roh Kudus (5:3,9). Kesadaran akan kesatuan kerdja antara Rasul-rasul dan Roh Kudus djelas Pula dalam utjapan 5:32 jakni: "kami adalah saksi bersama dengan Roh Kudus". Lebih lagi dan setjara resmi, dalam rumusan surat Sidang Rasul-rasul di Jerusalem kepada umat di Antiochia: ,Roh Kudus dan kami telah memutuskan...." (15:28).
Suatu kesimpulan
Kisah Rasul-rasul bersifat buku sedjarah, jang terlebih bermaksud meriwajatkan dan menggambarkan perkembangan lahiriah umat dan berhubungan dengan itu penjelenggaraan Roh Kudus jang njata. Tetapi didalam umat muda, dan terus sampai pada hari ini, terdapat Pula penjelenggaraan Roh Kudus jang tidak njata, dan lebih hakiki dan penting lagi, jaitu penjelenggaraan kehidupan Ilahi didalam batin tiap-tiap anak Allah. Roh Kuduslah jang mentjiptakan kehidupan itu didalam Para anak Allah, lalu tetap hidup didalam mereka. la memelihara, menumbuhkan, memperkuat dan menjuburkan hidup itu dalam kerdja sama bersama anak Allah itu sendiri. Demikian dihasilkan buah-buah untuk kehidupan abadi.
Penjelenggaraan Roh Kudus jang serba batiniah ini chususnja dinjatakan dan dibitjarakan oleh Paulus dalam surat-suratnja. Dalam surat-surat Paulus itu kita saksikan djuga perkembangan pengertian dan praktek hidup keagamaan, jaitu hidup rohani dalam umat-umat, sebagai perwudjudan adjaran-adjaran Indjil. Sebab itu Kisah Rasul-rasul dan surat-surat Paulus, beserta surat-surat Rasul-rasul jang lain dan Wahju Joanes saling melengkapi, dan bersama-sama memberi gambaran jang tjukup utuh dari perwudjudan dan perkembangan "Geredja" purba.
Nilai-nilai Kisah Rasul-rasul bagi kita pribadi
1. Bagi pembatja-pembatja surat-surat Paulus, Kis. Ras. penting sebagai merupakan latar belakang surat-surat itu. Banjak bahagian didalam surat-surat itu sukar dimengerti tanpa riwajat dan gambaran-gambaran jang terdapat dalam karangan Lukas itu.
2. Kisah Rasul-rasul sanggup Pula meneguhkan kejakinan dan memperkuat serta
menghidupkan iman kita. Kita diperingatkan didalamnja, bagaimana djalan
penjelamatan jang mulai dengan terpanggilnja Abraham, lalu makin lama makin naik
tinggi sepandjang Perdjandjian Lama, dan mentjapai puntjaknja dalam Indjil dan
chususnja dalam Kurban Jesus disalib serta kebangkitannja, lalu pada tingkatan
itu langsung diteruskan dalam umat purba sampai dizaman kita. Dalam membatja
Kis. Ras. kita saksikan, bahwa Geredja kita benar-benar dibangunkan diatas
"dasar Rasul-rasul dan Para Nabi, sedangkan Jesus adalah batu sendinja". (
Kita lihat djuga bahwa unsur-unsur hakiki agama kita, pokok hirarki dan suasana keagamaan sebagai perwudjudan Indjil, jang sekarang kita hajati pada taraf perkembangan jang lebih tinggi dan utuh, sudah ada dan hidup dalam umat purba itu.
3. Dan jang paling penting ialah: Kisah Rasul-rasul sebagai karangan jang diilhamkan oleh Roh Kudus dimaksudkan mendjadi buku renungan bagi Geredja dikemudian hari, djuga bagi kita masing-masing, untuk menginsjafkan kita, bahwa pengaruh Roh Kudus didalam Geredja Kudus dimasa ini masih ada djuga. Chususnja kenjataan-kenjataan peristiwa Pentekosta, tetapi djuga seluruh penjelenggaraan Roh Kudus jang njata dizaman Rasul-rasul, dapat dan harus mejakinkan kita, bahwa dan bagaimana Roh Kudus memimpin dan mendjiwai Geredja sekarang djuga. Kita mengerti, bahwa tanda-tanda jang njata perlu bagi umat muda untuk membina dan meneguhkan iman, jang bukan segera mendjadi darah daging mereka; tetapi kemudian tidak perlu lagi, sebab iman telah tjukup didasarkan pada pernjataan Kitab Kudus, mengenai hal ini chususnja pada pernjataan-pernjataan Kisah Rasul-rasul bersama surat-surat Paulus dan surat-surat para Rasul-rasul jang lain. Sebab itu penting sekali kitapun memperteguhkan dan menghidupkan iman kita dengan merenungkan apa jang ditulis bagi kita dalam Kisah Rasul-rasul dan Surat-surat Rasul-rasul itu, sampai kita jakin dan isnjaf benar-benar akan pimpinan agung Roh Kudus dalam Geredja, sehingga kita pertjaja akan kebenaran urusan-urusan dan keputusan-keputusan resmi dari pimpinan Geredja dan menerimanja tanpa sjarat serta melaksanakannja dengan rendah hati. Lagi pula supaja kita tetap insjaf, bahwa Roh Kudus hidup dalam batin kita masing-masing sebagai pokok dan pentjipta hidup atas kodrati (hidup abadi) kita. Kalau kita saksikan dan renungkan, bagaimana Roh Kudus mendjiwai setjara njata orang-orang beriman dimasa purba, maka dapat kita bajangkan bagaimana Roh Kudus djuga mendjiwai kita, setjara tidak njata kepada pantjaindera, tetapi tjukup njata bagi mata kepertjajaan jang berintuisi. Perenungan jang demikian tentu mempererat dan menghidupkan hubungan kita dengan Roh Kudus dalam beribadat kepadanja dan berdoa meminta pengertian, kekuatan hati dan pimpinan. Hal itu memang mahapenting bagi kita.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) NASIHAT ORANG DEWASA UNTUK PARA BAYI DALAM KRISTUS (Kis 9:23-30; 22:17-21)
Sewaktu Yesus berbicara kepada Nikodemus, Ia membandingkan proses perubaha...
NASIHAT ORANG DEWASA UNTUK PARA BAYI DALAM KRISTUS (Kis 9:23-30; 22:17-21)
Sewaktu Yesus berbicara kepada Nikodemus, Ia membandingkan proses perubahan hidup dengan kelahiran. Ia berkata kepada pemimpin Yahudi itu, "Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah" (Yohanes 3:3; band. Yohanes 3:5; 1Petrus 1:22, 23). Perjanjian Baru mengacukan orang-orang Kristen baru sebagai " manusia yang belum dewasa (bayi-bayi ) dalam Kristus" (1Korintus 3:1; lihat juga Ibrani 5:13).1 Sebagai bayi dalam Kristus, orang Kristen baru itu terbuka bagi segala bahaya dan bagi kebahagian anak-anak yang baru lahir.
Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita melihat "proses lahir baru" Saulus dari Tarsus (lebih dikenal sebagai rasul Paulus).2Dalam sajian ini, kita akan melanjutkan pelajaran kita tentang Kisah 9, dengan melihat hari-hari pertama Saulus sebagai orang Kristen baru.3Dari kisah itu kita akan menarik beberapa "nasihat orang dewasa bagi para bayi dalam Kristus."
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:23-30; 22:17-21)
Marilah kita sudahi pelajaran ini dengan menguji diri kita sendiri. Biarlah setiap orang bertanya, "Kemajuan ...
KESIMPULAN (KIS 9:23-30; 22:17-21)
Marilah kita sudahi pelajaran ini dengan menguji diri kita sendiri. Biarlah setiap orang bertanya, "Kemajuan macam apakah yang telah saya capai sebagai orang Kristen?" Paulus menuliskan kata-kata sedih ini kepada orang Kristen yang tidak bertumbuh secara rohani sebagaimana seharusnya: "Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi ... yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya" (1Korintus 3:1, 2).
Tidak ada salahnya dilahirkan sebagai bayi; namun adalah tragis untuk tetap menjadi bayi. Jika pengujian jujur Anda mengungkapkan bahwa Anda belum bertumbuh sebagaimana seharusnya, putuskanlah untuk "bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala" (Efesus 4:15).
CATATAN KHOTBAH
Richard Rogers menulis bahwa menurut Kisah 9:27, Barnabas berkata bahwa gereja di Yerusalem harus menerima Saulus sebagai anggota sebab (1) Saulus telah melihat Tuhan, (2) ia telah berbicara dengan Tuhan, dan (3) ia telah memberitahu orang lain tentang Tuhan. Rogers berkata bahwa kita juga perlu "melihat Tuhan (dengan mempelajari Alkitab), bicara dengan Tuhan (dalam doa), dan bicara dengan orang lain tentang Yesus (dalam penginjilan). Rogers menyebut semua itu merupakan kualitas Perubahan, Persekutuan, Pengakuan (Richard Rogers, "The Need of Placing Membership in a Local Church," Pelajaran yang dikhotbahkan di Sunset church of Christ, Lubbock, Texas, n.d.)
PERJALANAN MULA-MULA SAULUS
- 1. Saulus meninggalkan Yerusalem menuju Damsyik, "berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh" orang Kristen (9:1; 22:5; 26:12).
- 2. Setelah bertemu Yesus di jalan ke Damsyik, Saulus masuk ke kota itu dan diberitahu oleh Ananias untuk dibaptis. Dengan segera ia mulai memberitakan injil (9:20-22).
- 3. Saulus mengasingkan diri ke tanah Arab (Galatia 1:17) dan belakangan kembali ke Damsyik. Untuk melepaskan diri dari kemarahan orang-orang Yahudi, ia meninggalkan kota itu pada malam hari dalam sebuah keranjang, (Kisah 9:23-35) lalu ia pergi ke Yerusalem Di situ ia diterima oleh Barnabas, dan ia bertemu dengan Petrus dan Yakobus (Kisah 9:26-28; Galatia 1:18, 19).
- 4. Diancam kembali oleh orang-orang Yahudi, Saulus/ Paulus diungsikan ke Kaisarea oleh saudara-saudara dan kemudian dipulangkan ke Tarsus (9:29, 30).
- 5. Sewaktu di Tarsus untuk kira-kira tujuh tahun, Paulus menginjil di Kilikia dan Siria (Galatia 1:21). Barnabas membawa Saulus dari Tarsus ke Antiokhia di mana ia dan Saulus bekerja selama satu tahun (Kisah 9:19-25).
Kota-Kota Dalam Dunia Perjanjian Baru
"[Damsyik] dikelilingi oleh perbukitan dan dibatasi oleh gurun pasir, dengan berkilo-kilometer taman bunga yang berpotongan dengan banyak aliran sungai dan kanal, dimeriahkan dengan keceriaan dan kapal-kapal niaga. Di pelbagai sudut, bazaar, dan pasarnya terdapat banyak sutera, batu permata, gading, karpet, dan pedang; para pejalan yang kehausan biasanya melepaskan dahaga mereka dengan jus jeruk yang didinginkan oleh salju yang berasal dari bukit-bukit Lebanon. Dinding-dinding dan menara-menaranya dipisahkan oleh kubah-kubah dan pintu gerbang-pintu gerbang yang sangat besar, dan melalui salah satu pintu gerbang itu, yaitu Pintu Gerbang Timur ... Saulus sendiri harus dituntun masuk." Spreading the Gospel
Bernard R. Youngman "[Damsyik] merupakan pusat jaringan perdagangan yang sangat besar dengan banyak jalan yang sangat lebar untuk iring-iringan niaga hingga mencapai Siria utara, Mesopotamia, Anatolia, Persia, dan tanah Arab. Jika "‘Jalan’ baru agama Kristen tumbuh subur di Damsyik, maka Jalan itu akan dengan cepat mencapai semua tempat tersebut ... Dari sudut pandang Sanhedrin dan Saulus si kepala penganiaya, Jalan itu harus dihentikan di Damsyik." The NIV Study Bible "Dataran dimana Tarsus terletak adalah dikelilingi oleh deretan pegunungan tinggi di sebelah utara dan barat laut, pegunungan itu tertutup salju hampir di sepanjang tahun. Wilayah di luar Tarsus dicapai melalui sebuah jalan masuk yang menembus deretan gunung itu yang disebut Gerbang Kilikia, jalan ini merupakan satu-satunya jalan masuk ke Kilikia dari arah barat. Bagian timur Kilikia dikelilingi juga oleh deretan gunung, dan melalui deretan gunung ini terdapat dua jalan tembus yang terkenal ... yang memberi jalan masuk ke Siria."
New Commentary on Acts J.W. McGarvey "Kaisarea dibangun oleh Herodes yang Agung di tempat kediaman bangsa Fenisia ... Kota ini dilengkapi dengan pelabuhan buatan yang bagus sekali, sehingga pelabuhan ini menjadi pelabuhan utama di dalam kerajaan Herodes. Herodes menyebut kota baru ini ... Kaisarea untuk menghormati Kaisar Augustus. Setelah tahun 6 S.M. kota itu menjadi tempat kediaman para gubernur Romawi di Yudea yang mendirikan pusat pemerintahan mereka di istana Herodes (band. 23:35)." The Book of the Acts, rev. ed. F.F. Bruce
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Kedua nas ini memakai istilah "bayi" dalam nada menghina sebab mereka yang ditegur itu tidak bertumbuh sebagai orang Kri...
Catatan Akhir:
- 1 Kedua nas ini memakai istilah "bayi" dalam nada menghina sebab mereka yang ditegur itu tidak bertumbuh sebagai orang Kristen. Memulai sebagai seorang bayi tidaklah salah; yang sangat salah adalah tetap menjadi bayi seumur hidup!
- 2 Sebagaimana dalam pelajaran sebelumnya, saya akan memakai kembali kedua nama itu: Saulus dan Paulus.
- 3 Saya kadang-kadang akan mengacukan para murid Kristus sebagai "orang Kristen," meskipun julukan itu tidak muncul sampai dengan 11:26.
- 4 Setiap orang yang selamat ditambahkan kepada gereja ini (lihat catatan tentang 2:41, 47).
- 5 William F. Beck, The New Testament in the Language of Today. (Huruf miring oleh saya.) Beberapa orang mengira "rumah tangga" dalam 1Timotius 3:15 artinya "Bait Allah," namun dalam konteks "rumah" (dari oikos) dalam ayat 15, makna kata itu tentunya sama dengan yang terdapat dalam ayat 4, 5, dan 12. Di seluruh nas ini Paulus membandingkan keluarga Allah dengan keluarga para pemimpin gereja.
- 6 Jika tepat, dapat pula ditambahkan pelbagai pendapat tentang ungkapan penghargaan untuk keluarga jasmaniah.
- 7 Karena sekarang ini banyak orang meremehkan gereja, poin ini dapat dikembangkan sesuai kebutuhan.
- 8 Lagi, lihat catatan tentang 2:41, 47.
- 9 Saya menduga Ananias mampu melenyapkan keraguan apapun yang mungkin menghinggapi saudara-saudara itu.
- 10 NIV juga menulis "bergabung." 11W.E. Vine, Merrill F. Unger, and William White, Jr., Vine’s Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words (Nashville: Thomas Nelson Publishers, 1985), 334. (Huruf miring oleh saya.) Ini adalah kata yang diterjemahkan "bersatu" dalam Matius 19:5. Lihat Lukas 15:15; Kisah 5:13; 10:28 untuk pemakaian lain kata-kata ini.
- 12 Julukan "anggota" berasal dari Roma 12 dan 1Korintus 12, dimana individu-individu Kristen dibandingkan dengan anggota- anggota tubuh jasmani: kaki, tangan, mata, kuping, dll. Untuk menjadi "anggota" sebuah jemaat lokal tidak berarti "nama orang itu ada dalam daftar," namun sebaliknya orang itu merupakan bagian yang berfungsi dalam jemaat itu. "Menjadi anggota" sebuah jemaat artinya mengungkapkan keinginan untuk bekerja dalam jemaat itu.
- 13 Kadang-kadang seseorang dibaptis jauh dari rumahnya dan berencana untuk menjadi bagian dari jemaat dimana ia tinggal.
- 14 Lihat catatan tentang 20:28 dalam pelajaran akan datang.
- 15 Jemaat yang alkitabiah tidak harus memiliki para penatua, namun setiap jemaat harus mengarah kepada pemilihan orang-orang yang memenuhi syarat sebagai penatua sesegera mungkin (Titus 1:5). Bahkan jika tidak ada para penatua dalam satu jemaat, kita masih perlu bertanggung jawab kepada seseorang. Menjadi bagian dari satu jemaat lokal dapat membantu menumbuhkan rasa tanggung jawab kita.
- 16 Lagi, lihat catatan tentang 20:28.
- 17 Kita punya masalah yang tidak dimiliki Saulus: dalam era Saulus tidak ada denominasi, namun sekarang ini ada banyak denominasi, jadi pertama-tama kita perlu memastikan bahwa jemaat mana saja yang kita akan "menggabungkan diri" adalah jemaat yang mengikuti prinsip-prinsip Firman Allah.
- 18 Lihat artikel tambahan " ‘bergabung dangan’ Jemaat Lokal" dalam seri pelajaran ini.
- 19 Ini menunjukkan kita tidak perlu menerima siapa saja dan setiap orang ke dalam persekutuan jemaat lokal secara otomatis. Bagaimanapun, jika tidak ada alasan yang memaksa untuk melakukan sebaliknya, orang-orang yang telah dibaptis secara alkitabiah (berarti ditambahkan kepada gereja Tuhan) biasanya memang diterima.
- 20 Mereka mungkin terkejut bahwa Saulus dapat melihat kembali dengan begitu cepatnya, namun mereka tidak terkejut saat melihat dia. Tempat tujuannya adalah sinagoga-sinagoga di Damsyik (9:2).
- 21 Kenyataannya, inilah satu-satunya kesempatan dimana ungkapan itu muncul dalam kitab Kisah, meskipun dalam 13:33 Paulus menggunakan sebagian dari istilah itu.
- 22 Ini tidak untuk mengatakan bahwa istilah "Anak Allah" dipakai dalam kaitannya dengan penampakan Yesus, namun Yesus muncul sebagai Dia yang bicara dari sorga, yaitu sebagai kehadiran Allah.
- 23 Paulus memakai istilah itu sekitar lima belas kali dalam surat-suratnya.
- 24 Untuk contoh dimana penalaran Paulus sejalan dengan pemikiran ini, lihat Kisah 13:6-14; 17:1-3, 10.
- 25 Bandingkanlah 6:9.
- 26 Ia akan masuk dahulu ke dalam sinagoga jika tempat itu memiliki sinagoga, dan biasanya memang ada. Untuk satu pengecualian, lihatlah pekerjaan Paulus di Filipi dalam Kisah 16.
- 27 Pada suatu ketika Saulus menerima baptisan Roh Kudus (atau padanannya), yang memampukan dia untuk mengadakan "tanda-tanda seorang rasul sejati," yang mencakup "tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa (2Korintus 12:12), dan memberi dia kemampuan untuk menumpangkan tangannya ke atas orang-orang Kristen dan memberi mereka pelbagai karunia mujizatiah (Kisah 19:1-7). Lukas tidak mengatakan kapan Saulus menerima baptisan Roh Kudus (atau padanannya), apakah pada saat peristiwa dalam Kisah 9 atau setelahnya. Di dalam pelbagai sinagoga di Damsyik, Saulus kemungkinan besar berbicara berdasarkan pengilhaman, "membingungkan orang-orang Yahudi," tetapi kita tidak tahu pasti.
- 28 Rick Atchley, "A Man Without a Congregation," Pelajaran yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 22 September 1985.
- 29 Faktor lainnya sudah tentu adalah Roh yang ada dalam dirinya.
- 30 Dalam Galatia 1:11-24, Paulus berbicara tentang waktu ia menjadi orang Kristen. Ayat-ayat itu akan digunakan dalam pelajaran ini untuk menambah informasi dalam Kisah 9.
- 31 Lihat peta dalam seri pelajaran ini.
- 32 Galatia 1:17b. Ayat ini cocok juga berada di antara 9:22 dan 9:23 seperti juga di tempat lainnya.
- 33 Beberapa orang mengetengahkan bahwa Gunung Sinai berada tepat di bagian selatan tanah Arab (Galatia 4:25) dan hal itu mengesankan bahwa Saulus mengadakan perjalanan rohani ke Sinai sebagaimana yang pernah dilakukan Musa dan Elia, namun kita tidak punya bukti untuk perjalanan itu.
- 34 Catatan Paulus tentang Yesus yang menetapkan Perjamuan Tuhan ditulis sebelum Injil mana saja mencatat peristiwa itu.
- 35 Oleh sebab itu, ia sama sekali tidak lebih rendah dari rasul-rasul lainnya (2Korintus 12:11).
- 36 Yohanes 1:42.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling t...
DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling terkenal dalam sejarah"1dan "salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah manusia"2—perubahan hidup Saulus3Orang Jahat dari Tarsus. Tiga pasal dalam kitab Kisah menceritakan perubahan hidup Saulus:4pasal 9 ketika peristiwa itu terjadi, pasal 22 dan 26 ketika rasul itu memberitahu orang lain tentang peristiwa tersebut.5Untuk memperoleh cerita yang lengkap, kita akan memadukan ketiga cerita tersebut.6
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendenga...
KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendengar pelbagai perintah yang diberikan. Dalam pelajaran ini, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada dia di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang dia untuk memberitakan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Selanjutnya, kita akan melihat (4) seorang Kristen yang tidak bersemangat (Ananias, yang enggan menjumpai Saulus) berbeda dengan (5) seorang mualaf yang tidak ragu-ragu (Saulus, yang langsung mentaati ketika diberitahu apa yang harus ia perbuat). Kita juga akan menyinggung sedikit tentang (6) komitmen yang tidak ada akhirnya dari mualaf itu (untuk kepentingan Kristus).
Sebagai penutup, pertimbangkanlah kenyataan ini bahwa rohani Anda sendiri kemungkinan berada dalam "jalan ke Damsyik." Tuhan tidak akan menampakkan diri kepada Anda dalam cahanya yang membutakan, namun cahaya dari Firman Allah cukup untuk menghasilkan iman di dalam hati siapa saja yang jujur (Yohanes 20:30, 31). Jika selama ini Anda melawan panggilan injil Allah, tentunya "sukar bagimu menendang ke galah rangsang." Kemungkinan sulit bagi Anda untuk mengakui bahwa selama ini Anda sudah salah; mungkin Anda harus banyak berkorban, seperti yang Saulus telah lakukan. Saya menghimbau agar Anda jangan lagi melawan, melainkan menyerah seperti yang Saulus telah lakukan! "Jalan ke Damsyik" Anda dapat menjadi "jalan menuju pemuridan" Anda !
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gospel Services memiliki satu pelajaran dalam bentuk slide yang berjudul "Perubahan Hidup Kepala Segala Orang Berdosa." Hubungi Gospel Service untuk keterangan lebih lanjut: P.O. Box 262302, Houston, TX 77207 (1-800-231-9641).
Sewaktu saya masih penginjil muda, saya membuat satu pelajaran tentang "Saulus si Pendosa, menjadi Paulus si Penginjil." Sebelum berkhotbah, saya akan meletakkan bagan di bawah ini pada papan tulis. Pada waktu penyajiannya, saya bergerak dari sudut kiri bawah ke sudut kanan atas. Sederhana tetapi efektif.
CATATAN KHOTBAH
Suatu pelajaran tentang perubahan hidup Saulus yang berjudul "Satu Kesempatan Seumur Hidup," telah dikhotbahkan oleh Rick Atchley. Ia mengamati ada tiga tahapan dalam perubahan hidup Saulus: (1) Kesadaran akan Dosa, (2) Pengakuan atas Yesus, (3) Keputusan untuk Mentaati. Judul alternatifnya dapat berupa "Di Jalan menuju Pemuridan."
Pelajaran berjudul "Apa yang Paulus Lihat Sewaktu Ia Buta" menyoroti perubahan hidup Saulus dengan cara yang berbeda. Pelajaran ini muncul dalam The Preacher’s Periodical (sekarang Truth for Today), July 1983.
Banyak pengkhotbah telah berkhotbah tentang empat pertanyaan yang terdapat dalam kisah perubahan hidup Saulus (9:4, 5; 22:10, 16). Paul Rogers mengkhotbahkan sebuah pelajaran tentang empat pertanyaan itu dengan judul "Pertanyaan Terakbar Sepanjang Zaman—Semuanya dalam Satu Halaman" (The Preacher’s Periodical, May 1985).
Sebuah pelajaran tambahan tentang kehidupan Paulus dapat juga dikhotbahkan, pertama diambil dari pelajaran ini tentang informasi riwayat hidup rasul itu dan kemudian tambahkan dengan ringkasan tentang pelayanan dia. Saya menggunakan pelajaran seperti itu yang berjudul "Lebih Dari Pada Orang Yang Menang" (Roma 8:37), dengan empat poin utama: (1) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Dalam Perubahan Hidupnya, (2) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Orang Kristen, (3) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Penginjil, (4) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Tawanan. Pada setiap bagiannya, saya tuliskan bahwa melalui Kristus, Paulus "lebih daripada menang atas" pelbagai rintangan yang ia hadapi —pelbagai rintangan yang juga kita hadapi—yang terkait dengan zaman ia hidup. Kisah 26:18 dapat digunakan sebagai pelajaran tekstual berisi lima poin mengenai apa yang harus kita capai sebagai pemenang jiwa dan mengenai apa yang akan terjadi ke atas diri seseorang yang dirubah untuk Kristus.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
...
Catatan Akhir:
- 1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
- 2 J.W. Roberts, Acts of Apostles, Part 1 (Austin, Tex.: R.B. Sweet Co., 1967), 66.
- 3 Belakangan Saulus dikenal juga sebagai Paulus (Kisah 13:9 dan seterusnya). Pelajaran ini dan tiga berikutnya memakai nama "Saulus" dan "Paulus" dalam mengacukan rasul itu.
- 4 Tiga kali penceritaan ini membuktikan pentingnya peristiwa ini.
- 5 Kebiasaan Lukas adalah tidak menggandakan karya tulisnya. Karena isi khotbah Paulus rencananya akan ia berikan belakangan, maka dalam pasal 9 Lukas tidak mencantumkan hal-hal terperinci yang akan ia berikan belakangan. Harus diingat bahwa ketiga kisah itu sedikit bervariasi dikarenakan adanya penekanan beberapa fakta kepada beberapa pendengar yang berbeda. Ketiga kisah itu tidaklah bertentangan, melainkan saling melengkapi.
- 6 Pada dasarnya saya akan menggunakan kisah dalam pasal 9 dan memberikan informasi tambahan dari pasal 22 dan 26 dengan menggunakan tanda kurung ditambah acuan catatan akhir untuk menunjukkan sumber-sumbernya. Dalam teks Kitab Suci yang dikutip, bila muncul kata-kata dalam tanda kurung atau tanda kurung besar tanpa acuan catatan akhir, maka kata-kata itu adalah kata-kata yang saya tambahkan. Dalam banyak kasus, pelbagai perubahan itu memang diperlukan untuk merubah pendekatan orang pertama dalam pasal 22 dan 26 kepada pendekatan orang ketiga dalam pasal 9.
- 7 Para pengikut Yesus tidak disebut "Kristen" sampai Kisah 11:26, namum untuk antisipasi, dalam pelajaran ini saya kadang-kadang akan menggunakan istilah Kristen untuk memberikan keberagaman cara saya dalam mengacukan murid-murid Tuhan itu.
- 8 Kisah 21:39; 22:3. Tarsus adalah pusat perdagangan dan juga pusat pengetahuan. Lihat peta.
- 9 Arti nama Saulus adalah "dipanggil Allah."
- 10 Kekayaan itu tersirat dalam banyak fakta, termasuk ini: (1) Paulus tahu "apa itu kelimpahan" (Filipi 4:12). Karena ia tidak hidup dalam kelimpahan setelah menjadi orang Kristen, maka hal ini kemungkinan mengacu kepada kehidupan dia sebelumnya. (2) Orang tuanya mampu menyekolahkan dia ke Yerusalem. (Lihat 16:37; 22:25-29.) Kita tidak tahu bagaimana cara keluarga Paulus memperoleh status warga negara Romawi. Mungkin seorang leluhurnya telah melakukan jasa khusus bagi pemerintah Romawi. 11Kisah 26:5. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 12 Pelbagai tulisan dan khotbah Paulus mencakup lebih dari dua ratus acuan Kitab Suci, berasal hampir dari setiap kitab dalam Perjanjian Lama.
- 13 Terlepas dari status ekonominya, setiap anak laki-laki Yahudi diajar ilmu niaga. Orang Yahudi percaya bahwa kegagalan dalam mengajar seorang anak laki-laki Yahudi untuk bekerja adalah sama dengan mengajar anak itu mencuri. Saulus dididik sebagai pembuat tenda (18:3).
- 14 Ia berkata bahwa "sejak masa muda[nya]," ia hidup di Yerusalem (26:4), dan ia telah "dibesarkan" di kota itu (22:3). Kemungkinan ia dikirim ke Yerusalem sekitar usia tiga belas tahun, ketika ia telah dianggap sebagai "anak firman" (bar mitzvah). Kisah 23:16 dianggap oleh beberapa orang sebagai petunjuk bahwa Paulus memiliki seorang saudara perempuan, yang dengannya kemungkinan ia menumpang hidup ketika menjadi siswa, namun 21:15, 16 kemungkinan menunjukkan bahwa saudara perempuannya itu tidak tinggal di Yerusalem.
- 15 Kisah 22:3. Mengenai Gamaliel, lihat catatan tentang 5:34.
- 16 Kisah 22:3 bicara tentang kualitas kedua (lihat juga Filipi 3:6). Yang pertama dan ketiga disimpulkan dari kehidupannya dan surat-suratnya.
- 17 Kita tidak tahu apakah ia anggota Sanhedrin atau bukan, namun ini akan menjadi penjelasan yang paling wajar bagi perkataan "tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati" (Kisah 26:10). Beberapa orang keberatan, alasannya para anggota Sanhedrin haruslah orang yang sudah menikah, sedangkan Paulus tidak menikah (1Korintus 7:8). Bagaimanapun, isteri Paulus mungkin sudah meninggal dunia (Filipi 3:8; 1Korintus 7:10, 11). Beberapa keberatan lain telah pula dilontarkan, termasuk umur Saulus yang masih muda. Ini merupakan sebuah pertanyaan yang mungkin tidak pernah terjawab.
- 18 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 439.
- 19 Lihat catatan tentang 7:58 di halaman 51.
- 20 Karena Paulus kemungkinan tidak pernah bertemu langsung dengan Yesus selama hidup-Nya di dunia, maka kemungkinan besar Paulus berada di luar kota (kemungkinan di Tarsus) selama masa tiga setengah tahun pelayanan pribadi Yesus, dan kemudian ia kembali ke Yerusalem ketika agama Kristen mulai tumbuh subur (bahkan ada kemungkinan ia dipanggil pulang oleh Sidang).
- 21 Lihat catatan tentang 5:34-40.
- 22 Lihat catatan tentang 8:1-4 untuk ringkasan penganiayaan ini.
- 23 Karena pada dasarnya hukum Romawi melarang Sanhedrin melaksanakan hukuman mati (lihat catatan tentang Stefanus, beberapa orang mengira bahwa Paulus melebih-lebihkan ucapannya dan hanya Stefanus yang benar-benar telah dihukum mati oleh para pemimpin Yahudi. Bagaimanapun, Sidang yang dapat membunuh satu orang Kristen meskipun berlawanan dengan hukum Romawi dapat pula membunuh ratusan orang Kristen. Jika perkataan Paulus diartikan secara apa adanya, maka ia benar-benar "seorang pembunuh masal."
- 24 Pendapat-pendapat legal lainnya mungkin ikut dilibatkan. Sebagai contoh, hukum Romawi mengizinkan Sanhedrin membawa pulang para buronan ke Yerusalem.
- 25 Lihat catatan tentang 18:15 dan 25:19 dalam pelajaran yang akan datang.
- 26 Kisah 26:11. Lukas tidak mencatat kota-kota mana saja yang Saulus telah singgahi sebelum ia pergi ke Damsyik, namun di utara, timur, dan selatan Yudea terdapat banyak "kota asing."
- 27 Kata "pembunuh" menguatkan fakta bahwa Saulus tidak berhenti hanya sampai pada kematian Stefanus. Seorang dengan "dengus membunuh" tidak akan menempuh perjalanan sejauh 225 kilometer hanya untuk "menampar lengan" orang lain.
- 28 Kayafas.
- 29 Kisah 22:5.
- 30 Kisah 22:5.
- 31 Menurut Josephus, kota Damsyik memiliki populasi besar orang Yahudi dan banyak sinagoga.
- 32 Beberapa orang berspekulasi bahwa di bawah hukum Romawi, Saulus hanya diizinkan untuk membawa pulang orang Kristen yang telah melarikan diri dari Yerusalem, namun kata-kata yang digunakan di sini menunjukkan bahwa ia berencana untuk membawa pulang "siapa saja" dan "semua" (ay. 14) orang Kristen yang dapat ia temui. Bahkan Ananias, orang yang tidak melarikan diri dari Yerusalem, merasa enggan mendekati dia.
- 33 Inilah kali pertama kita melihat istilah ini digunakan oleh Lukas untuk mengacukan agama Kristen. Ia suka sekali dengan istilah ini (19:9, 23; 22:4; 24:22). Istilah ini mengacukan agama Kristen sebagai "Jalan Keselamatan" (16:17) dan "Jalan Tuhan/Allah" (18:25, 26), dan istilah ini mengingatkan kita akan perkataan Yesus dalam Yohanes 14:6.
- 34 Kisah 22:5.
- 35 Lihat peta dalam pelajaran ini.
- 36 Belakangan teks itu mengatakan bahwa teman-temannya menuntun dia masuk ke kota Damsyik (9:8). Perkataan itu lebih dapat dicocokkan kepada perjalanan mereka dengan kaki daripada dengan naik kuda atau naik kereta kuda.
- 37 Karena Paulus adalah orang Farisi, bisa jadi ia telah mengasingkan dirinya dari teman-teman seperjalanannya yang manahal itu dapat memberi dia lebih banyak waktu untuk mawas diri. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 38 Salah satu rute perjalanan dari Yerusalem ke Damsyik ada yang melalui Galilea. Jika Saulus mengambil rute ini. Ia kemungkinan telah melihat (dan mendengar) banyak bukti tentang perbuatan hebat Yesus di situ.
- 39 Banyak orang yang mendukung adanya pergolakan batin dalam diri Saulus berbuat itu untuk mempromosikan penjelasan yang wajar bagi perubahan hidup Saulus. Mereka menggambarkan Saulus sebagai orang yang sangat dipenuhi penyesalan sehingga ia siap menerima apa saja (bahkan sebuah badai elektris)sebagai sebuah tanda ilahi!
- 40 Kisah 22:6. 41Kisah 22:6
- 42 Kisah 26:13
- 43 Kisah 26:13
- 44 Kisah 26:14. "Bahasa Ibrani" di sini mengacu kepada bahasa Aram. Dalam teks Yunani, ejaan bahasa Aram untuk "Saulus" didasarkan pada perkataan Yesus, bukan pada bahasa Yunani. Di tempat-tempat lainnya, dalam riwayat perubahan hidup Saulus, ejaan yang digunakan untuk "Saulus" adalah ejaan Yunani.
- 45 Dalam tulisan Lukas, kapan saja Tuhan memanggil nama orang sebanyak dua kali, orang itu pasti dalam masalah! Lihat Lukas 10:41; 13:34; 22:31.
- 46 Kisah 26:14. Galah itu panjang, tongkat penunjuk (kadang-kadang ujungnya diberi besi) yang dipakai untuk mendorong binatang. Karena merasa tidak nyaman, binatang-binatang yang keras kepala akan menendang ke belakang ketika didorong dengan galah itu. Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan Saulus merupakan perbuatan Tuhan yang "mendorong" dia untuk menjadi orang Kristen, namun sampai titik itu, Saulus tetap melawan-sehingga merugikan dia sendiri. Terus-terusan melawan akan dapat menimbulkan kerusakan kekal.
- 47 Teks berikutnya hanya menyebutkan bahwa Saulus mendengar Yesus, namun nas-nas selanjutnya mengatakan bahwa Saulus juga melihat Tuhan (9:17, 27; 1Korintus 9:1; dll.).
- 48 Kisah 22:8.
- 49 Beberapa orang percaya bahwa "duri dalam daging" Paulus (2Korintus 12:7-10) adalah penyakit epilepsi. Kita tidak tahu persis apakah bentuk penderitaannya itu.
- 50 Perubahan dramatis yang terjadi dalam diri Saulus adalah bukti bahwa ia memang telah melihat Tuhan yang telah bangkit.
- 51 Untuk melihat implikasi teologis selanjutnya tentang perkataan Yesus, lihat poin utama dalam bagian pertama pelajaran ketiga "Nasihat Orang Dewasa Untuk Bayi Dalam Kristus."
- 52 Aplikasi pribadi dapat diterapkan ke atas para anggota gereja. Ketika kita menganiaya saudara dan saudari kita dalam Kristus, kita menganiaya Kristus!
- 53 Ini merupakan tantangan yang sama yang diberikan kepada para rasul dalam 1:8.
- 54 Ini merupakan satu acuan kepada penampakkan Yesus kepada Saulus di jalan.
- 55 Yesus beberapa kali menampakkan diri kembali kepada Saulus (18:9, 10; 22:17-21; 23:11; lihat juga 2Korintus 12:1-4, 7).
- 56 Janji perlindungan ilahi ini sudah tentu punya peranan terhadap keberanian Saulus yang menakjubkan itu ketika ia menyebarkan injil.
- 57 Beberapa orang percaya bahwa 26:16-18 adalah ringkasan tentang semua hal yang Yesus katakan kepada Saulus, secara pribadi maupun melalui Ananias. Bagaimanapun, karena isi pidato Paulus kepada Agripa sepertinya menunjukkan bahwa Yesus mengatakan semuanya itu ketika Ia menampakkan diri kepada Saulus di jalan, maka saya memasukkannya ke dalam pelajaran ini pada poin ini.
- 58 Dalam teks NASB, setiap tujuan itu didahului dengan kata "to."
- 59 Tampaknya tidak mungkin ada orang Kristen mana saja yang akan sudah mendekati Saulus untuk menginjili dia (lihat reaksi Ananias belakangan).
- 60 "Harus" adalah kata yang tegas. Apa yang akan diberitahukan kepada Saulus tidak akan bersifat pilihan.
- 61 Penglihatan tentang Yesus yang telah bangkit adalah untuk mata Saulus saja (1 Korintus 15:8).
- 62 Para pengecam sudah berusaha menemukan pelbagai kontradiksi mengenai orang-orang yang berjalan bersama Saulus: "Mereka jatuh, namun mereka berdiri; mereka mendengar, namun mereka tidak mendengar." Mengenai yang pertama, kemungkinan mereka jatuh lalu berdiri lagi, atau "berdiri membisu" adalah sebuah gaya bahasa (seperti halnya "Saya tidak dapat bertahan lebih lama lagi"). Mengenai yang kedua, NASB mungkin memiliki gagasan yang tepat: Mereka mendengar bunyi suatu suara, tetapi mereka tidak dapat memahami suara yang terucapkan itu (untuk kejadian serupa, lihatlah Yohanes 12:29). Adalah mungkin juga bahwa "suara" yang didengar oleh orang-orang itu adalah suara Saulus (9:7), sedangkan suara Yesus tidak kedengaran oleh mereka (22:9).
- 63 Kisah 22:11.
- 64 Sampai kini jalan itu masih ada di Damsyik. Panjangnya sekitar 1,6 kilometer dan hanya memiliki lima kelokan tumpul (berbeda dengan banyak jalan yang berkelok-kelok di kota kuno).
- 65 Ini kemungkinan adalah rumah yang Saulus rencanakan untuk dijadikan markas ketika ia mencari-cari orang Kristen.
- 66 Air mata tersirat di sini.
- 67 Kisah 9:11. Isi doanya mungkin mirip dengan pemungut cukai itu: "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!" (Lukas 18:13).
- 68 Jika yang dipakai adalah perhitungan waktu orang Yahudi, hari pertama adalah hari Tuhan menampakkan diri kepada Saulus, hari kedua adalah hari setelah penampakan itu, dan hari ketiga adalah hari berikutnya-hari dimana Ananias menemui Saulus.
- 69 Beberapa orang mengatakan bahwa Saulus tidak makan dan minum sebab ia ditinggal sendirian dan tidak seorang pun membawa makanan dan minuman untuk dia. Ini kelihatannya tidak mungkin. Ia kemungkinan berpuasa sebagai tanda penyesalan yang mendalam (band. Yunus 3:7) atau karena ia begitu sedihnya sehingga tidak punya nafsu makan.
- 70 Ini adalah kali pertama Saulus memanggil Yesus sebagai "Tuhan" (9:5; 22:8), mungkin itu merupakan suatu gelar kehormatan, sebab ia tidak tahu siapa Yesus sebelumnya. Bagaimanapun, pada kali keduanya (22:10), ia memang mengetahui siapa yang telah berbicara kepada dia-dan mengakui Yesus sebagai "Tuhan."
- 71 Haruslah ditekankan bahwa rencana Allah adalah manusia memberitahu manusia apa yang harus dilakukan untuk diselamatkan (itulah sebabnya mengapa Yesus tidak mengatakan kepada Saulus apa yang harus ia lakukan). Fakta ini disinggung dalam perubahan hidup seorang sida-sida dan akan ditekankan dalam perubahan hidup Kornelius.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh ...
PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh berantai, menjadi berita utama. Baptisannya yang baru-baru ini dilakukan juga menjadi perhatian media masa.1
Seorang saudari dalam Kristus, Mary Mott dari Arlington, Virginia, pernah menonton suatu wawancara televisi yang menampilkan Dahmer dan ayahnya. Saudari ini berpikir, "Kedua orang ini hidupnya hampa. Mereka sedang menggapai sesuatu, namun mereka tidak tahu apa yang sedang mereka gapai."2Saudari ini lalu mengirimkan sepucuk surat, satu kursus tertulis World Bible School, dan satu Alkitab. Pada saat yang hampir bersamaan, Curtis Booth, seorang saudara dalam Kristus dari Crescent, Oklahoma, mengirimkan juga satu kursus Alkitab kepada Dahmer. Dahmer berhasil menyelesaikan kedua kursus itu dan menyurati Mott dan Booth untuk minta dibaptis.
Roy Ratcliff, seorang pengkhotbah untuk gereja Tuhan di Madison, Wisconsin, dihubungi. Setelah berbicara dengan Dahmer dan membuat pengaturan yang diperlukan, ia membaptiskan Dahmer di dalam bak mandi penjara. Selama bulan-bulan berikutnya, Ratcliff terus belajar Alkitab bersama Dahmer. Belakangan Ratcliff menulis, Hampir setiap orang mempertanyakan ketulusan hati Jeffrey. Tetapi saya berada di situ, sedangkan para penanya itu tidak ... Saya yakin bahwa ia benar-benar tulus dalam keinginannya ... Ia telah menerima kenyataan bahwa ia akan mati di dalam penjara. Dengan baptisan itu Jeffrey tidak memperoleh apapun juga dalam kehidupan ini; ia telah memperoleh segala-galanya untuk kehidupannya yang akan datang.3
Ratcliff belajar bersama Dahmer sehari sebelum hari Pengucapan Syukur tiba. Lima hari kemudian, 28 Nopember 1994, Dahmer dipukuli dan dibunuh oleh sesama tawanan.
Mary Mott pernah ditanya apakah ia menganggap Dahmer benar-benar selamat atau tidak. "Saya yakin Paulus pernah kesulitan dalam meyakinkan umat Kristen saat itu bahwa ia telah berubah," ujarnya, "namun sekarang kita tidak mempertanyakan ketulusan hatinya."4
Jeffrey Dahmer dan rasul Paulus—bisakah ada persamaaan di antara keduanya itu? Mulanya dengan tegas kita jawab, "Tidak!" Membandingkan seorang pembunuh masal yang terlibat dalam pelbagai perbuatan yang tak terkatakan dengan salah seorang paling agung yang pernah hidup kelihatannya hampir seperti penghujatan. Kemudian kita teringat bahwa Paulus sendiri menggolongkan dirinya sebagai orang " yang paling" berdosa (1Timotius 1:15; huruf miring oleh saya).
Beberapa persamaan dapat ditarik antara Dahmer dan Paulus. Keduanya bertanggung jawab atas kematian banyak korban yang tidak bersalah. Perubahan hidup mereka terjadi dengan tidak terduga, nyaris mengejutkan. Keduanya memiliki kesulitan dalam meyakinkan orang lain bahwa hidup mereka sudah berubah. Setelah mereka dibaptis, banyak orang berusaha membunuh mereka.
Bagaimanapun, yang paling berarti adalah bahwa kedua perubahan hidup itu memberikan kesaksian bahwa bagi Allah tidak ada "hal-hal yang mustahil." Jika Dahmer dan Paulus dapat diselamatkan, siapa saja dapat juga diselamatkan! Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada Saulus di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang Saulus untuk menyebarkan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Kita mengakhirinya ketika Saulus, yang dibutakan oleh cahaya terang, sedang dituntun masuk ke kota Damsyik dan dibawa ke sebuah rumah di jalan yang bernama Jalan Lurus. Marilah kita angkat kisah mengenai peristiwa ini.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat S...
KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat Saulus dengan segeranya mulai menggunakan talentanya bagi Tuhan (9:19-31), namun kita harus meninggalkan topik itu untuk pelajaran akan datang. Untuk sekarang ini kita harus sudahi di sini. Sambil kita menyudahi, marilah kita kembali kepada pembahasan pertama dalam pelajaran ini: Jika Jeffrey Dahmer dan Saulus dari Tarsus dapat diselamatkan, siapa saja dapat pula diselamatkan. Paulus sendiri menekankan kebenaran ini dalam 1Timotius 1. Setelah mengatakan, "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa," ia lalu menambahkan: "Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal" (1 Timotius 1:15, 16).
Saya tidak tahu kondisi rohani Anda. Saya tidak tahu seberapa jauh Anda sudah masuk ke dalam dosa. Saya tidak tahu dosa ngeri apa yang Anda mungkin telah lakukan. Bagaimanapun, saya tahu hal ini: Dosa Anda tidaklah lebih buruk daripada dosa Paulus. Kesalahan Anda tidaklah lebih besar daripada kesalahannya. Rahmat dan kasih karunia Tuhan adalah cukup untuk menyelamatkan jiwa Anda. Oleh sebab itu, jika selama ini Anda menolak mentaati Tuhan, janganlah menunggu-nunggu lagi. "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan" (22:16)!
CATATAN KHOTBAH
Sebuah khotbah yang menarik tentang Ananias dapat dikhotbahkan. Satu judul yang baik mungkin berbunyi "Seorang Murid Tertentu" (9:10). Dapat pula dicatat bahwa sejauh yang tercatat, Ananias "hanya seorang anggota biasa" dari gereja di Damsyik, namun begitu ia telah memberikan dirinya untuk dipakai oleh Allah dalam cara yang menakjubkan.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
2 Melissa Prichard...
Catatan Akhir:
- 1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
- 2 Melissa Prichard Lester, "The Courage to Convert," Christian Woman 11 (March/April 1995): 64.
- 3 Roy Ratcliff, "The Baptism of Jeffrey Dahmer," Christian Woman 11 (March/April 1995): 16.
- 4 Lester, 64.
- 5 Ia buta, ia sesat, dan tidak tahu apa yang akan diperbuat. "Ditinggalkan dalam kegelapan" dapat menjadi satu bahasa kiasan yang artinya "ditinggalkan dalam ketidak-tahuan." Satu-satunya "pencerahan" yang Saulus miliki selama tiga hari itu adalah suatu penglihatan yang memberitahu dia bahwa Ananias akan datang (9:12).
- 6 Beberapa orang mengatakan bahwa tiga hari kegelapan itu bagaimanapun juga merupakan suatu hukuman, "untuk memberi waktu kepada Saulus merenungkan dosa-dosanya." Sudah tentu selama tiga hari itu Saulus menderita, namun untuk mengatakan bahwa itu merupakan tujuan utama dari penundaan itu kelihatannya tidak sejalan dengan kemurahan Allah.
- 7 Lihat catatan tentang 9:21.
- 8 Saya memakai istilah "penginjil" dalam pengertian bahwa Ananias menyampaikan berita dari Tuhan kepada Saulus. Tidak ada petunjuk bahwa Ananias adalah seorang penginjil tetap.
- 9 Nama "Ananias" artinya "Yehovah Pengasih," julukan yang tepat bagi seseorang yang bertugas menyampaikan kasih karunia Allah kepada Saulus.
- 10 Lihat ayat 15.
- 11 Ia sudah menjadi seorang Yahudi yang baik sebelum berubah ke agama Kristen dan tetap dihormati oleh orang-orang Yahudi. Mungkin ia dipilih karena penghormatan orang-orang Yahudi terhadap dia akan memberikan kepercayaan yang lebih besar terhadap kesaksiannya kepada masyarakat Yahudi tentang perubahan hidup Saulus.
- 12 Komentar ini disadur dari pelajaran Rick Atchley, "From Bother to Brother," yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 15 September 1985.
- 13 Ini merupakan kali pertama kata "orang-orang kudus" digunakan dalam kitab Kisah untuk mengacukan umat Kristen (lihat juga Kisah 9:32, 41; 26:10). Lihat "Orang Kudus" dalam Daftar Kata.
- 14 Karena Ananias hanya "mendengar" tentang apa yang Saulus telah perbuat di Yerusalem, maka tampaknya ia bukan salah seorang yang dipencarkan dalam Kisah 8. Mungkin hidupnya dirubah oleh orang-orang yang dipencarkan itu.
- 15 Para pakar telah lama memikirkan bagaimana Ananias mengetahui hal ini. Beberapa orang berteori bahwa beberapa pelari Kristen mendahului Saulus dan rombongannya tiba di Damsyik. Ingatlah bahwa beberapa hari telah berlalu sejak Saulus masuk ke Damsyik. Setiap orang di kota itu membicarakan Saulus dan rencana misinya (simaklah ayat 21).
- 16 Kata Yunani yang diterjemahkan "alat" artinya "wadah/bejana" (lihat KJV) dan mengacu kepada wadah yang berharga (Saulus) untuk isi yang berharga (injil). Paulus belakangan menyadur kiasan ini, menggambarkan dirinya dalam peranan yang lebih bersahaja (2Korintus 4:7).
- 17 Ini merupakan kali pertama bangsa non-Yahudi secara khusus disebut dalam teks sebagai bagian dari rencana Allah. Bagaimanapun, secara kronologis 26:17 merupakan yang pertama kali terjadi, akibatnya catatan saya tentang bangsa non-Yahudi muncul lebih awal, bersama dengan pembahasan tentang 26:17.
- 18 The Agony and the Ecstasy adalah judul sebuah novel tentang kehidupan Michelangelo yang ditulis oleh Irving Stone.
- 19 Kisah 25:11, 12. Pada saat itu Nero adalah Kaisar yang sedang bertakhta. Kitab Kisah berakhir sebelum Paulus diadili oleh Nero, namun kita tahu hal ini terjadi karena janji Tuhan kepada Paulus (27:23, 24).
- 20 Yesus tidak mengetengahkan gambaran palsu tentang apa yang Saulus bisa harapkan jika ia memutuskan untuk menerima tantangan Tuhan. Kita juga tidak boleh mengarahkan para bakal calon orang Kristen untuk percaya bahwa mereka tidak akan menemui persoalan jika mereka menerima Kristus (simaklah 14:22). Untuk melihat sebagian penggenapan perkataan Yesus mengenai penderitaan Saulus, lihatlah 2Korintus 11:23-28.
- 21 Tidak perlu berspekulasi tentang "bagaimana Ananias menerima kemampuan untuk menyembuhkan." Ini bukanlah suatu mujizat penyembuhan fisik. Kebutaan itu sendiri adalah supernatural, begitu juga dengan pemulihan penglihatannya. Dalam segala hal yang Ananias lakukan dan katakan, ia adalah wakil Tuhan. Seakan-akan Yesus sendirilah yang berbicara dan berbuat.
- 22 Istilah "saudara" tidak membuktikan Saulus sudah selamat. Bagi orang Yahudi (bahkan Yahudi Kristen) adalah hal biasa untuk memanggil sesama orang Yahudi (bahkan orang Yahudi non-Kristen) sebagai "saudara" (22:1). Bagaimanapun, istilah "saudara" yang penuh kasih sayang bisa menunjukkan suatu perubahan hati di pihak Ananias.
- 23 Ungkapan "seolah-olah selaput" "gugur" menunjukkan bahwa sesuatu yang terjadi itu dapat dilihat oleh orang-orang yang hadir ketika Saulus dapat melihat kembali.
- 24 Ini menganggap perkataan itu memang diucapkan oleh Yesus di jalan itu. Lihat catatan tentang 26:16-18.
- 25 "Yang Benar" merupakan acuan kepada Yesus (3:14; 7:52).
- 26 Ananias tidak secara khusus menyebut bangsa non-Yahudi, namun istilah itu tercakup dalam "semua orang."
- 27 Ungkapan "menjadi saksi ... tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar" merupakan penggambaran alkitabiah paling baik tentang makna utama dari kata "saksi".
- 28 "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Beberapa cara dimana hal ini dinyatakan pada saat upacara baptisan adalah (1) pengakuan nama-Nya sebelum baptisan dan (2) menyeru nama-Nya pada saat baptisan. Kita harus terus "menyeru nama-Nya" setelah dibaptiskan (lihat gambaran tentang orang Kristen dalam 9:14; lihat juga Matius 10:32, 33).
- 29 Bahwa Saulus telah bertobat dari dosa-dosanya dibuktikan oleh kesedihannya yang saleh selama tiga hari.
- 30 Yang disebut dengan "doa orang berdosa," doa yang tidak dikenal dalam Kitab Suci, adalah doa meminta pengampunan dari Allah yang didasarkan pada pengakuan Yesus sebagai Juruselamat. Doa itu diciptakan oleh manusia, bukan oleh Allah.
- 31 Beberapa orang berpendapat bahwa orang dapat dibaptis dengan air yang dipercikkan atau dituang di atas kepalanya. Jika benar begitu, Saulus juga sudah dalam posisi tubuh yang sempurna untuk hal itu, namun Ananias berkata, "Bangunlah, dan beri dirimu dibaptis." Saulus harus bangkit berdiri dan pergi ke suatu tempat untuk dibaptis-sebab kata "dibaptis" artinya"dibenamkan."
- 32 Seorang sahabat saya mengatakan bahwa ia telah bekerja dengan banyak orang yang lebih baik mati daripada mengaku bersalah.
- 33 Band. 2Raja-Raja 5:12. Banyak kolam air yang cocok tersedia juga di situ.
- 34 "Dipenuhi dengan" artinya "dikendalikan oleh." Kata itu dapat digunakan dalam pengertian mujizatiah atau non-mujizatiah (Efesus 5:18). Pada poin tertentu, Saulus/ Paulus telah "dipenuhi dengan Roh" dalam pengertian mujizatiah. Kita tidak dapat mengatakan apakah Saulus menerima kemampuan mujizatiah atau tidak pada saat Ananias mendatangi dia, namun ia pasti telah menerima Roh sebagai karunia ketika ia dibaptis. Lebih aman bagi kita untuk mengatakan bahwa menetapnya Roh merupakan apa yang ada dalam pikiran Ananias saat ia berbicara mengenai Saulus yang "dipenuhi dengan Roh."
- 35 Tukang kebun membasmi rumput liar supaya bunga-bunga dapat tumbuh, dan kita berusaha menghalau kegelapan supaya timbul terang.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PELBAGAI RINTANGAN BAGI ORANG KRISTEN BARU (Kis 9:19-31; 22:17-21)
Rasul Paulus sering membandingkan kehidupan Kristiani dengan suatu perlombaan (1Ko...
PELBAGAI RINTANGAN BAGI ORANG KRISTEN BARU (Kis 9:19-31; 22:17-21)
Rasul Paulus sering membandingkan kehidupan Kristiani dengan suatu perlombaan (1Korintus 9:24-27; 2Timotius 4:7, 8). Bagi beberapa orang, kehidupan Kristiani bagaikan lomba lari cepat; orang-orang itu mampu berlari dengan kecepatan penuh di sepanjang lintasan. Bagi kebanyakan dari kita, kehidupan Kristiani adalah lomba maraton, suatu perlombaan daya tahan. Bagaimanapun, perlombaan yang Paulus hadapi lebih menyerupai lomba lari lintas gawang tinggi. Begitu ia keluar dari air baptisan, ia punya pelbagai rintangan yang harus disingkirkan, pelbagai hambatan yang harus diatasi. Dalam pelajaran ini, kita akan melanjutkan kajian kita tentang pelayanan mula-mula Paulus. Sambil melakukan hal itu, kita akan memperhatikan beberapa rintangan yang Paulus hadapi. Karena tantangannya itu serupa dengan tantangan yang dihadapi juga oleh para bayi dalam Kristus, maka kita ingin secara khusus melihat bagaimana dia mengatasi pelbagai rintangan tersebut.
RINTANGAN KEGAGALAN (Kis 9:19-22)
Bagi orang tua, salah satu saat paling menggembirakan adalah ketika anak mereka mulai dapat melangkahkan kakinya untuk pertama kali. Ia melangkah selangkah, lalu jatuh. Belakangan, ia mencoba kembali. Setelah melangkah dua langkah, sekali lagi ia tersungkur ke tanah. Sedikit demi sedikit ia melangkah dua langkah sebelum terjatuh lagi, kemudian tiga langkah, kemudian makin bertambah banyak. Saya senang menonton filem keluarga yang berisi rekaman langkah-langkah awal anak perempuan kami nomor dua, Debbie. Sebenarnya Debbie tidak belajar jalan biasa tetapi belajar lari. (Sampai kini ia masih belum bisa memperlambat gerakannya!) Bagaimanapun, dalam filem itu Debbie beberapa kali jatuh terguling selagi ia berjalan tertatih-tatih. Renungkanlah ini: Bagaimana jika Debbie tidak bangkit lagi setelah mencoba melangkah dua atau tiga kali? Sekarang ini kami tentunya akan memiliki seorang anak perempuan dewasa yang harus digotong-gotong ke sana ke mari ! Para bayi dalam Kristus harus belajar berjalan sebagaimana yang para bayi lakukan—dan mereka juga akan masih sering tersandung dan jatuh, bahkan mungkin akan lebih sering dibandingkan bayi-bayi lain mana saja. Pertanyaannya bukanlah "Akankah orang Kristen baru kadang-kadang gagal menjalani kehidupan dan pelayanan Kristiani yang idealis?" Kitab Suci dan pengalaman kita memberitahukan bahwa mereka akan gagal. Pertanyaan yang penting adalah "ketika mereka jatuh, akankah mereka bangkit lagi dan terus berusaha?"
Saulus kelihatannya memandang pelbagai upaya awalnya di Damsyik dan Yerusalem sebagai kegagalan. Belakangan ia menulis bahwa pelarian dia dari Damsyik pada tengah malam sebagai contoh kelemahan (2Korintus 11:30, 32, 33). Ketika belakangan ia berbicara tentang pelariannya dari Yerusalem, ia menunjukkan bahwa ia pergi dengan berat hati (Kisah 22:17-21). Namun begitu, Saulus mampu menyingkirkan rintangan kegagalan itu melalui iman. Ia tidak menyerah, ia memperbaiki diri dan berusaha lagi.
Sambil Anda memulai kehidupan Kristiani Anda, belajarlah dari Saulus: Jangan biarkan kegagalan menjadi faktor penentu. Bila Anda jatuh, bangkitlah1dan berusaha lagi. Itulah satu-satunya cara belajar jalan. Menyerah dan berdiam diri mungkin akan lebih aman, namun tindakan itu akan melumpuhkan rohani Anda, dan Anda akan selalu bergantung pada orang lain!2
Baru-baru ini saya dan isteri saya meluangkan waktu di Brasov, Romania. Saya terkesan dengan kemajuan orang-orang Kristen baru di situ. Dalam pelayanan ibadah mereka, hampir setiap anak muda membaca Kitab Suci, memimpin doa, memimpin pujian, atau memberi ceramah singkat. Para pemuda Kristen ini belum tiba pada titik "bermain aman" dan berusaha untuk tidak dipermalukan. Mereka bertumbuh dengan mencoba-coba —termasuk membuat pelbagai kesalahan.
RINTANGAN PENGANIAYAAN (Kis 9:23-25).
Dalam pelajaran kita sebelumnya kita telah melihat bahwa setelah dibaptis Saulus mulai memberitakan injil di dalam pelbagai sinagoga di Damsyik. Kita juga telah pelajari bahwa pada suatu ketika ia pergi ke daerah gurun pasir Arab. Setelah pulang dari Arab, ia mulai lagi memberitakan injil di Damsyik. "Beberapa hari kemudian orang Yahudi merundingkan suatu rencana untuk membunuh Saulus" (ay. 23). Karena tidak dapat menaklukkan lidah Saulus dengan argumentasi, maka mereka berusaha menaklukkannya dengan kematian.3
Seseorang pernah berkata bahwa "kemartiran adalah cara dunia untuk menghancurkan bukti."4 Ayat 24 berkata, "Tetapi maksud jahat itu diketahui oleh Saulus.5Siang malam orang-orang Yahudi mengawal semua pintu gerbang kota, supaya dapat membunuh dia." Dalam tulisannya kepada jemaat Korintus, Paulus menambahkan tulisan yang membingungkan ini: "Di Damsyik wali negeri6[bawahan] raja Aretas7menyuruh mengawal kota orang-orang Damsyik untuk menangkap aku"
(2Korintus 11:32). Saya katakan membingungkan sebab, pertama kita tidak tahu otoritas apa yang dimiliki raja Arab Aretas di Damsyik, yang biasanya dikontrol oleh bangsa Romawi.8Namun begitu, yang lebih membingungkan adalah fakta bahwa orang Yahudi dan orang Arab tampaknya bekerja sama dalam upaya mereka membunuh Saulus! Kerja sama orang Yahudi dan orang Arab tidaklah lazim9baik dahulu maupun sekarang! Mungkin orang-orang Yahudi di Damsyik itu memiliki pengaruh politik yang sangat kuat;10mungkin baik orang Yahudi maupun orang Arab sama-sama memandang Saulus sebagai ancaman.11Apapun alasannya, semua sumber daya di Damsyik telah dikerahkan dalam upaya membunuh satu orang! Kisah pelarian Saulus merupakan salah satu kisah terbaik dalam Perjanjian Baru: "Sungguhpun demikian pada suatu malam murid-muridnya12mengambilnya dan menurunkannya dari atas tembok kota dalam sebuah keranjang" (Kisah 9:25). Belakangan Paulus menulis, "Dalam sebuah keranjang13aku diturunkan dari sebuah tingkap ke luar tembok kota" (2Korintus 11:33). Pada masa itu, membangun apartemen yang menempel dengan tembok kota adalah hal biasa (Yosua 2:15). Saya dapat membayangkan Saulus dikelilingi oleh para sahabat, yang berjubel dalam salah satu apartemen, ketika mereka dengan nada pelan tapi mendesak sedang membahas apa yang mereka harus perbuat. Akhirnya, seseorang meninggalkan ruangan dan kembali lagi dengan tali yang kuat tergulung di salah satu pundaknya, sambil membawa satu keranjang besar. Setelah isi keranjang itu dikeluarkan, ia berkata kepada Saulus, "Cobalah, apakah [keranjang ini] cukup besar!" Dalam beberapa menit kemudian Saulus diturunkan dari jendela ke dalam kegelapan malam. Saya dapat melihat tubuhnya terayun-ayun ke sana ke mari dalam kegelapan itu, terus-terusan menghantam dinding, dan akhirnya terlontar ke luar ketika keranjang itu menghantam tanah.
Ketika saya masih muda, saya menganggap pelarian Paulus sebagai petualangan yang menyenangkan. Bagi Paulus hal itu tidak menyenangkan, tetapi memalukan— cara yang paling hina yang pernah dilakukan orang dewasa untuk keluar dari kota! 14Pada awalnya ia berencana masuk ke kota Damsyik dengan pamer kekuasaan dan meninggalkannya dengan pamer kekuatan (dengan menyeret orang-orang Kristen terbelenggu yang menangis). Sebaliknya, ia masuk ke kota itu seperti seorang pengemis buta, dan sekarang ia meninggalkan kota itu seperti seorang tawanan yang diselundupkan!
Kalau saya jadi Saulus, setelah keluar dari kota, saya akan mencari tempat sepi untuk menyembunyikan diri sampai kemarahan mereka reda. Sebaliknya, Saulus malahan berangkat ke arah selatan menuju suatu kota yang penduduknya lebih membenci dia daripada penduduk Damsyik; ia menuju Yerusalem. Saulus menyingkirkan rintangan penganiayaan dengan ketekunan. Yesus memuji mereka "yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan" (Lukas 8:15).
Menjadi orang Kristen akan menjadi berkat bagi hidup Anda, baik sekarang maupun di akhirat nanti—namun itu tidak berarti kehidupan Kristiani adalah mudah. Dalam kehidupan Kristiani Anda, beberapa orang bahkan ada yang ingin mematahkan semangat Anda, berusaha menjegal Anda atau menjatuhkan Anda! Jika itu terjadi, ingatlah: "Iblis tidak ambil pusing terhadap orang yang tidak bernilai!" Seorang teman terlintas dalam pikiran saya. 15Sewaktu saya membaptis orang muda ini, ia begitu gembira dan menyangka semua orang yang mengenal dia akan ikut senang juga; namun teman-temannya menganggap dia gila, dan keluarganya merasa terhina. Ia berusaha mengkristenkan setiap orang yang ia kenal, mengira semua orang akan menerima ajaran Perjanjian Baru—namun nyatanya mereka tidak mau. Setiap kali orang muda ini dijatuhkan oleh orang lain, ia bangkit dan berusaha lagi. Karena ketekunannya itu, sekarang ini ia punya pengaruh yang tidak pernah sirna dalam jemaat dimana ia menjadi anggota aktif!
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:19-31; 22:17-21)
Saulus tidak menemukan kehidupan Kristiani sebagai kehidupan yang mudah, tetapi ia juga tidak menemukan kehidupan ...
KESIMPULAN (KIS 9:19-31; 22:17-21)
Saulus tidak menemukan kehidupan Kristiani sebagai kehidupan yang mudah, tetapi ia juga tidak menemukan kehidupan itu sebagai kehidupan yang mustahil. Ia menemukan bahwa ia dapat meloncati rintangan apa saja dengan pertolongan Tuhan (Filipi 4:13)! Begitu juga kita. Jika kita berbuat sama, di penghujung hidup kita, ketika perlombaan bagi kita telah selesai, maka Tuhan menanti kita dengan mahkota kemenangan. Sebagaimana belakangan dikatakan oleh rasul itu, "Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya" (2Timotius 4:8).
Pasal 9 berakhir dengan salah satu laporan kemajuan yang biasa Lukas selipkan ke dalam kitab itu: "Selama beberapa waktu jemaat45di seluruh Yudea, Galilea46dan Samaria berada dalam keadaan damai. 47Jemaat itu dibangun 48dan hidup dalam takut akan Tuhan. 49 Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan ["dorongan"; NIV] Roh Kudus"50(9:31).
Kata-kata Lukas itu mengacu kepada gereja secara keseluruhan, namun gereja itu sendiri terdiri dari kumpulan orang seperti Anda. Kita tidak akan menyalahgunakan teks ini untuk mengatakan bahwa jika Anda mempelajari pelbagai pelajaran yang terdapat dalam kehidupan mula-mula Saulus sebagai orang Kristen,51maka secara pribadi Anda akan menikmati kedamaian dan akan terbangun secara rohani! Sambil Anda terus berada dalam "takut akan Tuhan dan dalam pertolongan dan penghiburan Roh Kudus," Anda pasti akan bertumbuh sebagai seorang anak Allah! Saya sungguh-sungguh berdoa semoga Anda akan melakukan hal itu!
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gagasan tentang adanya rintangan/lintas gawang itu sendiri membawa kita kepada penyajian secara visual. Gambarlah beberapa gawang dalam sebuah lintasan lomba. Beri label "gagal," "penganiayaan," "masa lalu," "kedegilan," dan "kekecewaan" pada rintangan-rintangan tersebut. Lalu gambar juga seorang pelari yang melompati gawang-gawang itu satu persatu ("gambar orang" sederhana [seperti simbol di WC umum], atau seperti gambar yang digambar seorang anak, akan memadai). Tulislah bagaimana Saulus melintasi setiap gawang itu: Saulus melintasi gawang kegagalan dengan iman, gawang penganiayaan dengan ketekunan , gawang masa lalu dengan kesabaran , gawang kedegilan dengan ketundukkan, dan gawang kekecewaan dengan kesetiaan.
CATATAN KHOTBAH
Kisah 9:31 dapat digunakan sebagai bahan khotbah secara tekstual tentang "Tujuan bagi [nama jemaat lokal]": (1) Ketenangan ("jemaat ... dalam keadaan damai"); (2) Kesegaran ("dibangun"); (3) Kehormatan ("hidup dalam takut akan Tuhan"); (4) Kepemilikan ("oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus"); dan (5) Keberhasilan ("jumlahnya makin bertambah besar"). Tiga dari lima poin ini diambil dari C. Bruce White, "The Strength of the Early Church," The Preacher’s Periodical (kini Truth for Today), March 1987.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Lihat catatan tentang 8:22, 24.
2 Lihat 1Korintus 3:1, 2; Ibrani 5:12-14. Nas-nas itu juga menyiratkan bahwa orang Kristen yang...
Catatan Akhir:
- 1 Lihat catatan tentang 8:22, 24.
- 2 Lihat 1Korintus 3:1, 2; Ibrani 5:12-14. Nas-nas itu juga menyiratkan bahwa orang Kristen yang tidak pernah dewasa bisa hilang!
- 3 Mereka telah berusaha melakukan yang sama terhadap Yesus dan Stefanus.
- 4 Ini dikutip oleh Rick Atchley, "A Man Without a Congregation," Khotbah yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 22 September 1985.
- 5 Ini hal yang sering menimpa Paulus (14:4-6; 23:12-22). Umumnya orang-orang itu, bahkan yang bukan orang Kristen sekalipun, mengasihi Paulus atau membenci dia. Ia sering mempunyai teman-teman non-Kristen yang peduli terhadap keselamatan dia (19:31). Dalam semuanya ini, kita melihat adanya penyediaan Allah dalam melindungi Paulus. 6"Wali negeri" adalah wakil pribadi Raja Aretas di Damsyik. Kita tidak tahu berapa besar kekuasaannya. Para penerjemah KJV dan NIV beranggapan bahwa orang ini adalah "gubernur" kota.
- 7 Raja Aretas IV memerintah atas kerajaan Arab Nabatea-"Tanah Arab" tempat Saulus menetap untuk beberapa lama.
- 8 Damsyik kemungkinan dikontrol oleh Aretas untuk sementara (selama periode ini tidak ditemukan adanya koin Romawi). Kekuatan Arab itu kemungkinan berada di luar kota, menjaga pintu-pintu gerbang (Letak Damsyik berdekatan dengan tepi gurun Arab). Upaya wali negeri itu mungkin bersifat pribadi dan terbatas pada apa yang dapat dilakukan oleh jumlah penduduk Arab [yang amat banyak] dalam kota itu.
- 9 Kedua kelompok orang itu saling membenci karena pelbagai alasan. Beberapa tahun kemudian (66 M.), orang Arab Nabatea membunuh lebih 10,000 orang Yahudi di Damsyik!
- 10 Kelompok orang Yahudi yang hidup di Damsyik adalah besar .
- 11 Di Damsyik Saulus menimbulkan kerusuhan lewat pemberitaannya; mungkin ia juga menimbulkan kerusuhan ketika tinggal di tanah Arab!
- 12 "Murid-muridnya" merupakan istilah yang tidak lazim. Apapun alasan lainnya, istilah itu menunjukkan bahwa Saulus telah mencapai beberapa keberhasilan dalam mengkristenkan banyak orang di Damsyik. Tentunya Paulus tidak pernah mendorong siapa saja untuk beranggapan bahwa mereka itu adalah pengikut dia; sebaliknya, ia selalu mengarahkan manusia kepada Yesus (1Korintus 1:12, 13).
- 13 Dalam kedua kisah ini digunakan dua kata Yunani yang berbeda untuk "keranjang." Kata yang dipakai dalam Kisah 9 mengacu kepada keranjang besar yang dipakai untuk penyimpanan (Matius 15:37; Markus 8:8). Kata yang dipakai dalam 2 Korintus 11 sering diacu sebagai sebuah jaring. Ini dapat berarti bahwa keranjang yang dipakai adalah anyaman yang agak longgar atau keranjang itu digantung dalam sebuah jaring sebagai pengamanan tambahan.
- 14 Ingatlah bahwa ia mengutip peristiwa ini sebagai suatu contoh kelemahan dia (2Korintus 11:30-33).
- 15 Kasus-kasus serupa pernah terjadi dalam banyak jemaat. Satu contoh setempat dapat dipakai untuk menggantikan contoh milik saya ini.
- 16 Galatia 1:18. Orang Yahudi menghitung penggalan tahun sebagai keseluruhan tahun. "Tiga tahun" dalam hitungan Yahudi akan terdiri dari sisa waktu dari tahun ketika Saulus pergi ke Damsyik, satu tahun berikutnya, ditambah dengan apa yang terjadi pada tahun ketika ia melarikan diri dari Damsyik.
- 17 Karena tiga tahun sebelumnya murid-murid itu telah diusir dari Yerusalem (8:1), lalu siapakah murid-murid ini? Beberapa murid mungkin ada yang tidak meninggalkan Yerusalem (lihat catatan tentang 8:1) dan beberapa murid mungkin telah kembali lagi. (Beberapanya bisa juga para mualaf baru, namun kata "takut" menunjukkan bahwa kebanyakan adalah bagian dari mereka yang dahulunya pernah dianiaya oleh Saulus.) Karena "semua" murid tidak percaya kepada Saulus, ini kemungkinan mencakup juga para rasul.
- 18 Karena Saulus telah merubah hidupnya tiga tahun sebelumnya, beberapa orang bertanya-tanya bagaimana bisa umat Kristen di Yerusalem tidak mengetahui tentang perubahan hidupnya itu. Kemungkinan ada banyak faktor penyebab: (1) Komunikasi di masa itu tidak sebaik sekarang. (2) Jika Aretas IV pada masa itu memang mengontrol Damsyik (sebuah kemungkinan sebagaimana ditulis dalam catatan akhir sebelumnya), maka hubungan antara Damsyik dan Yerusalem selama itu adalah rendah. (3) "Lenyapnya" Saulus ke tanah Arab untuk waktu yang lama mungkin telah menimbulkan kecurigaan. Bagaimanapun, faktor yang terpenting adalah bahwa Saulus telah sangat dalam melukai murid-murid di Yerusalem, sehingga sulit bagi mereka untuk mempercayai apa saja yang ia katakan.
- 19 Burton Coffman, Commentary on Acts (Austin, Tex.: Firm Foundation Publishing House, 1976), 190.
- 20 Ini merupakan yang terakhir kalinya dalam kitab Kisah dimana hanya para rasul saja yang dikatakan sebagai pemimpin gereja di Yerusalem. Menurut pernyataan agung Paulus dalam Galatia 1:18-20, satu-satunya rasul yang ada di Yerusalem pada waktu itu adalah Petrus (yang lainnya mungkin sedang dalam perjalanan memberitakan injil). Lain dari itu, satu-satunya pemimpin yang ada dalam kota itu adalah Yakobus, saudara tiri Tuhan (Galatia 1:19). Bagaimanakah kisah ini dapat diselaraskan dengan pernyataan Lukas bahwa Saulus dibawa "kepada para rasul"? Mungkin Lukas menganggap Petrus sebagai wakil dari semua rasul, atau mungkin ia memakai kata "para rasul" dalam pengertian yang lebih luas daripada Kedua belas rasul itu (seperti yang ia tulis dalam 14:4, 14) dan menyertakan Yakobus. Ingatlah bahwa makna kata "rasul" adalah "orang yang diutus" dan dapat dipakai dalam pengertian umum ("orang yang diberi tugas oleh gereja," dll.) maupun dalam pengertian khusus untuk "Kedua belas dan Paulus."
- 21 Telah ditekankan bahwa Saulus bukan saja telah mendengar Yesus; ia juga telah melihat Yesus.
- 22 Lihat peta seri dalam pelajaran ini. Tarsus adalah kota penting. Barnabas bisa saja telah berkali-kali pergi dari Siprus ke Tarsus.
- 23 Barnabas bisa saja telah diutus oleh gereja sebagaimana belakangan ia diutus ke Antiokhia (11:22), atau bisa saja secara pribadi ia pergi ke Damsyik.
- 24 Saran lain yang telah diberikan adalah bahwa Barnabas telah mengetahui tentang Saulus secara mujizatiah (berdasarkan 13:1, Barnabas adalah seorang nabi dan/atau seorang guru yang terilham). Bagaimanapun, jika benar begitu, mengapakah para rasul tidak memakai kekuatan mereka untuk memperoleh informasi yang sama?
- 25 Jika kitab Ibrani diikut-sertakan, maka kita memiliki empat belas kitab yang ditulis oleh Paulus.
- 26 Dalam Galatia 1:22, 23 Paulus menyatakan bahwa pada saat itu ia "tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea." Yang dimaksud "jemaat-jemaat Kristus di Yudea" adalah semua jemaat di Yudea tidak termasuk jemaat yang ada di Yerusalem. Persinggahan singkat Paulus (hanya lima belas hari) tidak memberi dia waktu untuk memberitakan injil di luar Yerusalem.
- 27 Hal ini tersirat dalam fakta bahwa "Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani."
- 28 Saulus mungkin pernah bertemu Stefanus di situ untuk pertama kalinya (lihat catatan tentang 6:9, 10).
- 29 NIV menulis "berdebat," yang lebih saya sukai.
- 30 Orang yang pernah menjadi bagian suatu pergerakan namun kemudian meninggalkan dan menentangnya, orang itu biasanya lebih dibenci daripada orang-orang yang menentang pergerakan itu tetapi tidak pernah menjadi bagian dari pergerakan tersebut. Pengalaman pribadi tentang sifat kasus ini boleh juga diceritakan untuk menggambarkan kebencian orang-orang Yahudi Helenistik terhadap Saulus.
- 31 Lihat peta dan juga catatan tentang 10:1.
- 32 Lihat peta dan juga catatan tentang Tarsus.
- 33 Banyak orang mengkaitkan kejadian ini dengan kunjungan Saulus ke Yerusalem seperti yang tercatat dalam 11:27-30; 12:25, namun kita tidak punya catatan tentang penginjilan Saulus di Yerusalem pada kunjungan tersebut, juga tidak ada petunjuk bahwa pada kesempatan itu ia harus meninggalkan kota itu dengan tiba-tiba. Karena kisah di 22:17-21 bagi saya tampak sangat cocok sekali dengan 9:29, 30, maka saya menyertakannya di sini.
- 34 Lihat catatan tentang 21:26 pada edisi akan datang.
- 35 Lihat catatan tentang 10:10.
- 36 Paulus tidak pernah membiarkan ancaman mati mencegah dia melakukan apa yang ia anggap benar (band. 20:24). Mengenai mati "sebagaimana Stefanus mati," lihat 2Timotius 4:16b untuk pernyataan yang serupa dengan yang Stefanus katakan ketika ia mati.
- 37 Adegan ini pasti begitu traumatis ketika Saulus, untuk pertama kalinya sejak perubahan hidupnya, bertemu dengan ayahnya-ayah yang telah membesarkan dia untuk menjadi seorang Farisi!
- 38 Ia mungkin berhasil mengkristenkan saudarinya; paling tidak saudarinya itu tidak mengucilkan dia sebagaimana para anggota keluarga lainnya (23:16). Beberapa orang juga menganggap Roma 16:7, 11, 21 mengacu kepada "sanak saudara" dalam daging (yaitu keluarga).
- 39 Lihat peta dalam seri pelajaran ini. Tarsus terletak di Kilikia, dan Siria berbatasan dengan Kilikia di timur. Pada masa itu Siria dan Kilikia merupakan satu provinsi kerajaan yang bersatu.
- 40 Setelah Petrus memberitakan injil kepada orang non-Yahudi pertama bersama dengan seluruh isi rumahnya (Kisah 10; band. 15:7-9), lalu yang lainnya juga menginjili orang-orang non-Yahudi di Antiokhia Siria (11:20). Ketika Saulus tiba di Antiokhia, ia mungkin menginjili orang-orang non-Yahudi untuk pertama kalinya (11:25, 26). Paling tidak, perkataan Petrus di 15:7-9 mencegah Saulus untuk menginjili orang-orang non-Yahudi selama sebagian besar, jika tidak semua, waktunya di Tarsus.
- 41 Ini merupakan pelajaran penting yang Paulus harus pelajari. Sebagaimana akan kita lihat nanti, rencana Paulus tidak selalu sejalan dengan rencana Tuhan, namun ia bersedia menunggu sampai Tuhan berkata "ya" sebelum ia memulainya.
- 42 2Korintus 11:23-25. 2 Korintus ditulis dari Makedonia di penghujung perjalanan misionari ketiga (lihat catatan tentang 20:1, 2 pada edisi akan datang) sekitar dua belas tahun setelah pelayanan Saulus di Tarsus.
- 43 Kapal karam dalam Kisah 27 terjadi setelah 2 Korintus ditulis.
- 44 Di daerah itu Saulus sudah tentu sama agresifnya seperti ketika ia dahulu berada di Damsyik, tanah Arab, dan Yerusalem-dan seperti ia nantinya dalam pelbagai perjalanan misionari. Tidak sulit untuk membayangkan Saulus terus-menerus bertentangan dengan para pemimpin keagamaan.
- 45 Di sini, beberapa naskah memiliki bentuk jamak kata "gereja" (lihat KJV), namun kebanyakan naskah yang lebih tua memiliki bentuk singular-sebuah pemakaian kata "gereja" yang tidak lazim dalam kitab Kisah. Meskipun dalam tiga provinsi terdapat beberapa gereja (Galatia 1:22), namun Lukas memandang semua umat Kristen di Palestina sebagai terdiri dari "[satu] gereja " di daerah itu.
- 46 Kita belum secara khusus menyinggung tentang penginjilan di Galilea. Penginjilan di situ mungkin dilakukan oleh murid-murid yang terpencar-pencar (8:1, 4).
- 47 NIV punya gagasan yang tepat saat mengatakan, "Kemudian Gereja ... menikmati masa damai." (Huruf miring oleh saya.) Setan tidak akan membiarkan gereja tanpa gangguan untuk waktu yang lama. Dalam konteks ini, pemikiran utamanya sepertinya adalah bahwa gereja "menikmati kedamaian" sebab sang kepala penganiaya telah dikristenkan. Kemungkinan juga ada petunjuk bahwa gereja itu menikmati kedamaian sebab Saulus telah meninggalkan tempat itu (meninggalkan orang-orang Yahudi Helenistik tanpa target).
- 48 Orang Kristen dibangun lewat Firman (20:32). Masa itu adalah masa damai, namun bukan masa untuk berpuas diri. "Mereka menggunakan kesempatan itu untuk memperbaiki dan menguatkan layar mereka sebelum badai selanjutnya mulai menerjang" (Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 [Wheaton, Ill.:Victor Books, 1989], 442).
- 4
- 9 Lihat Amsal Sulaiman 1:7; 9:10; 10:27; 14:27; Pengkhotbah 12:13.
- 5
- 0 Ini mungkin mengacu kepada penghiburan dan do rongan Roh Kudus yang tinggal di dalam diri setiap orang Kristen. Lihat "Apakah Yang Roh Kudus Lakukan?" pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian III." 5
- 1 Periksalah kembali pelbagai saran yang diberikan dalam pelajaran ini dan sebelumnya.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) TIM BARU—DAN LEBIH BANYAK LAGI (15:40-16:10)
Menjadi bagian sebuah tim memiliki nilai tersendiri bagi orang yang akan pergi memberitakan injil di t...
TIM BARU—DAN LEBIH BANYAK LAGI (15:40-16:10)
Menjadi bagian sebuah tim memiliki nilai tersendiri bagi orang yang akan pergi memberitakan injil di tempat yang baru. Sewaktu Yesus mengutus para penginjil, Ia mengutus mereka berpasangan (Markus 6:7). Biasanya Paulus tidak berusaha bekerja sendirian.1Saya pernah mengenal beberapa orang yang membawa keluarganya ke tempat-tempat yang sulit untuk bekerja sendirian. Saya kagumi keberanian dan dedikasi mereka, namun sering kali hasilnya tragis: para pekerja itu menjadi patah-arang dan menyerah, ikatan perkawinan jadi rusak, dan anak-anak bahkan lari dari Tuhan.
Ketika Paulus memulai perjalanan pertama dengan Barnabas dan Yohanes Markus, ia mungkin beranggapan bahwa ia adalah bagian dari satu tim yang akan kompak selamanya. Bagaimanapun, hal itu tidak berlangsung lama sampai akhirnya Markus pergi (13:13). Lalu, ketika Paulus mengkaji perjalanan kedua yang akan datang, ia dan Barnabas terlibat dalam "perselisihan tajam" dan mereka akhirnya mengambil jalannya masing-masing (15:39). Paulus harus membentuk tim kembali. Jika Anda tertarik dengan segala hal dalam olahraga,2maka Anda pasti tahu bahwa setiap beberapa tahun perlu dibentuk satu tim baru: Di SLTA dan Akademi, para pemainnya tamat belajar; di liga profesional, para pemainnya pindah ke tim lain atau pensiun. Anda juga tahu bahwa menemukan para pemain bermutu untuk menggantikan mereka yang pergi adalah sulit. Upaya Paulus dalam membentuk kembali tim penginjilan sangat jauh lebih penting daripada pembentukan kembali tim olahraga; ia harus menemukan orang-orang yang tepat, jika tidak pekerjaan Tuhan akan rusak! Ia menghadapi satu tugas yang amat besar.
Dalam pelajaran ini, kita memulai pelajaran kita tentang perjalanan misionari kedua Paulus—perjalanan yang membawa dia ke tempat-tempat yang sangat jauh yang tidak pernah ia impikan untuk diinjili. Dalam tahap-tahap awal perjalanan ini, kita akan juga melihat bahwa Paulus membentuk satu tim teman sekerja yang baru—kebanyakan dari mereka akan tetap bersama dia di sepanjang sisa hidupnya.3Mereka akan menjadi lebih dari sekedar bagian timnya; mereka akan menjadi sahabat-sahabatnya yang paling dekat.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 15:40-16:10)
Seorang nabi, seorang penginjil, dan seorang tabib: Orang-orang ini merupakan kelompok yang saling berbeda, namun semuan...
KESIMPULAN (KIS 15:40-16:10)
Seorang nabi, seorang penginjil, dan seorang tabib: Orang-orang ini merupakan kelompok yang saling berbeda, namun semuanya melaksanakan satu kepentingan yang sama. Dalam pelajaran-pelajaran berikutnya, kita akan mengalami petualangan di benua yang kini disebut Eropa.
Saya berdoa semoga Anda memiliki orang yang dapat Anda percaya, orang yang dapat Anda didik, orang yang kepadanya Anda dapat mengadu. Kebanyakan dari kita telah menemukan orang yang pertama dan yang terakhir dalam diri pasangan hidup kita dan orang yang kedua dalam diri anak-anak kita. Terlepas apakah situasi Anda seperti itu atau bukan, saya mendorong Anda untuk bergabung dengan orang lain yang memiliki keyakinan dan kepedulian seperti yang Anda miliki.
Berdua lebih baik dari pada seorang diri, ... Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! ... Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan (Pengkhotbah 4:9-12).
CATATAN KHOTBAH
Materi ini dapat disadur untuk pelajaran tentang persahabatan secara umum. Untuk materi tentang persahabatan, lihatlah pelajaran saya "Jonathan: A Friend in Need (Yonatan: Seorang Teman Kala Duka" (Truth for Today, Pebruari 1994).
Anda mungkin akan senang melakukan pengkajian riwayat hidup Silas, Timotius, dan Lukas. Informasi tambahan tentang Silas dapat ditemukan dalam catatan akhir, sementara informasi lebih lanjut tentang Timotius akan ditemukan di sepanjang sisa pelajaran Kisah kita ini. Anda juga mungkin akan tertarik untuk memeriksa pelbagai acuan ini: Roma 16:21; 1Korintus 4:17; 16:10, 11; 2Korintus 1:1, 19; Filipi 1:1; 2:19-23; Kolose 1:1; 1Tesalonika 1:1; 3:2, 5, 6; Filemon 1; Ibrani 13:23; dan seluruh 1 dan 2Timotius (khususnya 1Timotius 1:18; 4:12; 2Timotius 1:2-4, 6; 4:9, 13). Satu sumber yang baik tentang Lukas terdapat dalam materi kata pengantar pada edisi "Kisah Para Rasul, Bagian I." Jika selama ini Anda belum menggunakan semua materi tentang Lukas, inilah saat yang baik untuk menggunakannya.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Atena merupakan suatu pengecualian, namun hal itu dikarenakan oleh keadaan-dan hasilnya kurang memuaskan.
2 Mengikuti teladan P...
Catatan Akhir:
- 1 Atena merupakan suatu pengecualian, namun hal itu dikarenakan oleh keadaan-dan hasilnya kurang memuaskan.
- 2 Mengikuti teladan Paulus (1Korintus 9:24-27), saya memakai analogi atletik. Terapkanlah hal ini dengan olahraga yang dimainkan di daerah setempat.
- 3 Timotius dan Lukas terus bekerja bersama Paulus sampai akhir hayat Paulus.
- 4 Lihat catatan tentang 15:22.
- 5 Silas akhirnya kembali ke Yerusalem (lihat catatan tentang 15:33, 34). Kita tidak tahu apakah belakangan ia kembali ke Antiokhia atau apakah Paulus harus menjemput dia di Yerusalem.
- 6 Silas bekerja (dan menderita) bersama-sama dengan Paulus di sepanjang perjalanan kedua (16:19, 25, 29; 17:4, 10, 14, 15; 18:5). 2Korintus 1:19 mengacukan pekerjaannya di Korintus ("Silvanus" adalah bentuk lain dari namanya). Silas kemungkinan menjadi jurutulis Paulus ketika rasul ini menulis dua surat dari Korintus untuk jemaat Tesalonika (1Tesalonika 1:1; 2Tesalonika 1:1). Kita tidak tahu bagaimanakah hubungan Silas dengan Paulus setelah perjalanan kedua. Yang kita tahu adalah bahwa Silas belakangan menjadi teman sekerja Petrus dan bertugas sebagai jurutulis bagi surat Petrus yang pertama (1Petrus 5:12).
- 7 Lihat catatan tentang 9:30. Lihat juga Galatia 1:21.
- 8 Lihat peta perjalanan Paulus dalam seri pelajaran ini.
- 9 Apakah Paulus mengunjungi Tarsus sewaktu ia berada di Kilikia? Akankah keluarganya menyambut dia?
- 10 Meskipun Lukas tidak memberikan rinciannya, namun demi keparaktisan, jalan ini merupakan satu-satunya jalan dari Kilikia ke Galatia.
- 11 Jika hanya ayat 1 yang dipertimbangkan, maka Timotius kemungkinan bisa berasal dari Derbe atau Listra (meskipun secara wajar kata "di situ" yang mendahuluinya menunjuk kepada Listra). Bagaimanapun, ketika ayat 2 ikut dipertimbangkan, kita bisa yakin bahwa Timotius berasal dari Listra, sebab dalam ayat 2 hanya Listra dan Ikonium yang disinggung. (Jika Timotius berasal dari Derbe, maka kita memiliki situasi yang janggal dimana Timotius dikenal baik di Listra dan Ikonium, namun tidak di kampung halamannya sendiri.)
- 12 J.W. McGarvey, New Commentary on Acts of Apostles, vol. 2 (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co., n.d.), 48.
- 13 Ken R. Durham, "Scenes in Philippi," Acts, the Spreading Flame (Searcy, Ark.: Harding University, 1989), 187.
- 14 Paulus tidak pernah secara khusus mengatakan bahwa Lois ikut menjadi orang Kristen sebagaimana Eunike, namun hal ini tersirat dalam 2Timotius 1:5.
- 15 McGarvey memperkirakan umur Timotius sekitar lima belas tahun pada perjalanan misionari Paulus. Karena, hampir dua puluh tahun kemudian, Timotius masih diacu sebagai "muda" (1Timotius 4:12), ia pasti masih sangat muda ketika pertama kali bertemu Paulus.
- 16 Lihat catatan tentang 14:20.
- 17 Kadang-kadang orang tua merasa bersalah sebab mereka tidak punya waktu untuk melayani Tuhan seperti orang-orang yang tidak punya anak; biarlah mereka ketahui bahwa dalam mereka mendidik anak-anak mereka, mereka itu sedang melayani Tuhan. Di sini Anda mungkin ingin berhenti sejenak untuk membahas tentang hadiah dari kakek dan nenek untuk menekankan tanggung jawab mereka dalam berbuat semampunya untuk mempengaruhi cucu-cucu mereka dalam jalan Tuhan.
- 18 Lihat catatan tentang 14:6.
- 19 Karena pada masa itu perkawinan biasanya diatur oleh orang tua, saya menduga perkawinan ini bukanlah keputusan Eunike, melainkan orang tuanya. Karena kakek Timotius tidak disanjung oleh Paulus sebagai suatu pengaruh yang baik terhadap Timotus muda, terkaan saya adalah kakek ini mengatur perkawinan itu dengan seorang non-Yahudi untuk alasan keuangan.
- 20 Karena Lois dan Eunike digambarkan oleh Paulus sebagai contoh untuk kasih mereka terhadap Kitab Suci, maka penjelasan yang paling mendekati fakta bagi ketidakbersunatan Timotius adalah bahwa ayahnya melarang sunat itu. Di masa itu, para isteri biasanya tidak punya pilihan selain melakukan apa yang suaminya perintahkan.
- 21 Saya tidak dapat menganjurkan orang Kristen mengawini orang non-Kristen, namun seringkali orang menjadi Kristen ketika pasangan hidupnya tidak mau menjadi Kristen-dan menemukan diri mereka berada di dalam rumah tangga yang keyakinan agamanya berlainan.
- 22 Jika perkiraan McGarvey benar, maka usia Timotius kemungkinan adalah delapan belas tahun ketika Paulus kembali.
- 23 Lihat peta dalam seri pelajaran ini, plus catatan tentang 14:6.
- 24 Saya memulai khotbah pada usia tujuh belas tahun dan pada usia delapan belas tahun diminta berkhotbah pada setiap hari Minggu di suatu jemaat. Ini hal yang biasa ketika saya masih anak-anak dan mungkin tidak begitu halnya di tempat Timotius tinggal.
- 25 "Tidak bisa diragukan lagi bahwa upacara yang dilakukan oleh para penatua ini dimaksudkan untuk mengkhususkan dia [Timotius] untuk tugas penginjilan; sebab tidak ada tujuan lain yang dapat menjelaskan hal itu" (McGarvey, 81).
- 26 Banyak para penafsir beranggapan bahwa nas-nas seperti 1Korintus 16:10 dan 2Timotius 1:6, 7 mengesankan hal itu. Ya, Tuhan dapat menggunakan orang yang pemalu, bahkan dalam mengajar dan menginjil. Jangan lupa Filipi 4:13.
- 27 Mereka yang mengetahui bahasa Yunani dengan lebih baik daripada saya mengatakan bahwa bentuk kata bahasa Yunani yang dipakai dalam 16:1 dan 3 menunjukkan hal ini. Fakta-fakta yang kita ketahui juga menunjukkan hal ini: Timotius diizinkan pergi bersama Paulus, dan tak seorangpun yang melarang penyunatan Timotius. Dalam hal ini, keputusan seisi rumah itu pastilah telah dibuat oleh Eunike.
- 28 Alasan nomor dua adalah kegagalan untuk menemukan jemaat yang bersedia menyokong mereka.
- 29 Makna "Yunani" ini kemungkinan adalah "orang non-Yahudi yang berbahasa Yunani."
- 30 Filsafat pragmatis mereka adalah "Anda tidak bisa memastikan siapakah ayah dari seorang bayi, namun Anda selalu tahu siapakah ibunya. Oleh sebab itu, jika ibunya adalah seorang Yahudi, bayi itu Yahudi juga."
- 31 Bagi Paulus sunat itu sendiri merupakan masalah yang tidak penting (Galatia 5:6; 6:15); sunat adalah salah hanya apabila sunat itu diberlakukan ke atas manusia sebagai syarat keselamatan. Ingatlah selalu bahwa praktik sunat sudah ada sebelum Taurat (Yohanes 7:22), sunat sudah dipraktikkan oleh bangsa Israel jauh sebelum Musa memberikan Taurat.
- 32 F.F. Bruce, The Book of the Acts, rev. ed., The New International Commentary on the New Testament (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1988), 304.
- 33 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 467.
- 34 Adalah diragukan bahwa seseorang secara fisik berhasil memaksa Timotius disunat. Selanjutnya, supaya diselamatkan ia tidak harus memberi diri untuk disunat. Ia memang harus memberi diri untuk disunat agar bisa menjadi teman seperjalanan Paulus-namun tak seorangpun memaksa dia untuk pergi bersama Paulus.
- 35 Adalah penting juga untuk mendidik kaum muda perempuan (Titus 2:3-5); tetapi karena yang sedang dibahas adalah pemuda Timotius, maka dalam penyajian ini saya membatasi diri hanya kepada kaum muda laki-laki.
- 36 Kita sering mengacukan hal ini sebagai "pengaturan Paulus-Timotius." Ini tidak dimaksudkan untuk mendiskreditkan pelbagai metode pelatihan yang lain, masing-masing metode itu memiliki pelbagai kelebihan dan kekurangannya.
- 37 Lihat artikel tambahan "Penumpangan Tangan?"
- 38 Ada kemungkinan bahwa Paulus tidak menumpangkan tangannya ke atas Timotius hingga nanti, yaitu setelah Timotius telah membuktikan dirinya layak.
- 39 Kita tidak yakin apakah ada jemaat lain yang didirikan atau tidak. Lihat 13:13, 14; 14:24, 25.
- 40 Lihat catatan tentang Kisah 15 mengenai dekrit itu, apa maksudnya, dan ruang lingkup otoritasnya.
- 41 Ini merupakan tujuan utama kunjungan Paulus yang tercatat. Pada umumnya, gereja-gereja itu "imannya dikuatkan" melalui pengajaran dan penghiburan yang diberikan Paulus dan Silas. Mereka juga secara khusus "imannya dikuatkan" melalui penelanjangan guru-guru Yudaisme di daerah itu sebagai guru-guru palsu.
- 42 Ini adalah "laporan kemajuan" yang ketiga oleh Lukas. Simaklah bahwa ketika gereja-gereja itu "imannya dikuatkan," setiap hari jumlah mereka bertambah. Jika kita tidak bertambah dalam jumlah setiap hari, mungkin kita memerlukan beberapa penguatan yang sungguh-sungguh.
- 43 Ini merupakan propinsi Romawi, bukan benua yang dikenal sebagai Asia.
- 44 Bahwa ini merupakan tujuannya tampaknya kentara dari pelbagai kejadian selanjutnya (18:19-21; 19:1).
- 45 F.J.A. Hort, Prolegomena to Romans and Ephesians (London: n.p., 1895), 83.
- 46 Simaklah Kisah 20:23; 21:4, 10, 11. Tentunya ada kemungkinan bahwa Roh Kudus memakai beberapa cara lain untuk mengomunikasikan kehendak-Nya kepada mereka.
- 47 Belakangan Paulus bertugas di Asia (Kisah 19), jadi jawaban ini merupakan jawaban "jangan sekarang," bukan jawaban "jangan" untuk seterusnya. Untuk sementara Allah telah menutup pintu itu. Nantinya Ia akan membuka pintu itu (1Korintus 16:8, 9).
- 48 Wilayah ini belakangan diinjili, mungkin oleh Petrus (simak 1Petrus 1:1).
- 49 Ungkapan "Roh Yesus" tidak terdapat di tempat lainnya di dalam Kitab Suci.
- 50 Apabila saya pindah ke lingkungan yang baru, salah satu pertanyaan yang saya tanyakan kebih dahulu adalah "Apakah di daerah situ ada dokter beragama Kristen?"
- 51 Beberapa usulan yang pernah diusulkan termasuk ini: Lukas sedang menunggu kapal untuk pulang ke kampung halamannya di Filipi; Lukas sedang mencari pekerjaan sebagai dokter di kapal; Lukas mengirim delegasi dari Filipi ke Troas untuk berusaha meyakinkan Paulus dan yang lainnya supaya datang ke kotanya. Ayat 10 (plus ayat-ayat lainnya nanti) membuat usulan yang terakhir itu sangat tidak memungkinkan.
- 52 Istilah "Tim Impian [Dream Team]" dipakai di Amerika untuk mengacu kepada satu tim pemain bola basket yang amat sangat profesional yang mewakili Amerika dalam Olimpiade baru-baru ini.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh
Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah
KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah menguraikan mengenai bagaimana pengikut-pengikut Yesus - dengan pimpinan Roh Allah - menyebarkan Kabar Baik tentang Yesus "di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi" (Kis 1:8). Buku ini adalah cerita tentang pergerakan Kristen yang dimulai di antara orang Yahudi lalu meluas menjadi suatu agama untuk seluruh dunia. Penulis buku ini merasa perlu pula meyakinkan para pembacanya bahwa orang-orang Kristen bukanlah suatu bahaya politik subversif terhadap kerajaan Roma, tetapi bahwa agama Kristen merupakan penyempurnaan agama Yahudi.
Kisah Rasul-rasul bisa dibagi dalam tiga bagian. Di dalam ketiga bagian itu nampak meluasnya wilayah di mana Kabar Baik tentang Yesus disiarkan dan gereja didirikan:
- (1) permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat naik ke surga;
- (2) perluasan ke daerah-daerah lain di Palestina; dan
- (3) perluasan yang lebih besar lagi ke negeri-negeri di sekitar Laut Tengah sampai sejauh Roma.
Satu hal yang khas dan penting dalam buku Kisah Rasul-rasul ini ialah pekerjaan Roh Allah yang datang dengan kuasa ke atas orang-orang percaya di Yerusalem pada hari Pentakosta. Di dalam seluruh peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam buku ini nyatalah bahwa Roh Allah itu terus-menerus memimpin dan menguatkan gereja beserta pemimpin-pemimpinnya. Berita yang diajarkan oleh agama Kristen pada masa-masa permulaan ini diringkaskan dalam sejumlah khotbah. Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam buku ini menunjukkan pula betapa berkuasanya berita itu di dalam kehidupan orang-orang Kristen dan di dalam ikatan persaudaraan gereja.
Isi
- Persiapan untuk pemberitaan
Kis 1:1-26 - a. Perintah yang terakhir dan janji dari Tuhan Yesus
Kis 1:1-14 - b. Pengganti Yudas
Kis 1:15-26 - Pemberitaan di Yerusalem
Kis 2:1-8:3 - Pemberitaan di Yudea dan Samaria
Kis 8:4-12:25 - Pelayanan Paulus
Kis 13:1-28:31 - a. Perjalanan pertama untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 13:1-14:28 - b. Musyawarah di Yerusalem
Kis 15:1-35 - c. Perjalanan kedua untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 15:36-18:22 - d. Perjalanan ketiga untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 18:23-21:16 - e. Paulus sebagai tahanan di Yerusalem, Kaisarea, dan Roma
Kis 21:17-28:31
Ajaran: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya
di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-bangsa di dunia.
Pendahuluan
Penulis : Lukas.
Tahun : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.
Penerima : Seorang yang bernama Theofilus (Kis 1:1). (Dan kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).
Isi Kitab: Kitab Para Rasul terbagi atas 28 pasal. Di dalam Kitab ini terdapat sejarah berdirinya Gereja Kristen, khotbah-khotbah para Rasul, penganiayaan terhadap umat Kristen, penginjilan kepada bangsa-bangsa lain, serta permulaan adanya sebutan Kristen.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kisah Para Rasul
Pasal 1-5 (Kis 1:1-5:42).
Pengajaran tentang kelahiran gereja Tuhan Yesus pertama kali
Bagian ini menceritakan tentang amanat Tuhan Yesus yang diberikan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke Sorga. Dan tentang orang-orang percaya setelah mendengar khotbah Rasul Petrus yang dikuasai oleh Roh Kudus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 1:8; 2:1-3,36-41. Nats ini menyatakan perkataan Tuhan Yesus bahwa murid-murid-Nya akan menerima kuasa setelah menerima Roh Kudus, dan perkataan Tuhan Yesus itu digenapi ketika Para Rasul berkumpul di Yerusalem. _Tanyakan_: Apakah saudara yakin sudah menerima Roh Kudus dan memiliki kuasa-Nya? Kalau sudah apakah yang harus saudara perbuat?
- Bacalah pasal Kis 2:41-47; 4:32-37.
Nats ini menceritakan kehidupan orang-orang percaya pada abad pertama penuh dengan kasih terhadap sesama dan ketekunan dalam beribadah kepada Allah. _Tanyakan_: Bagaimanakah sifat saudara terhadap anggota gereja yang lain? Apakah saudara rajin ke Gereja, baca Alkitab dan berdoa?
Pasal 6-12 (Kis 6:1-12:25).
Pengajaran tentang perkembangan gereja yang berada dalam penganiayaan terhadap orang-orang percaya
Orang-orang percaya di kota Yerusalem mengalami penganiayaan dari orang- orang Yahudi, sehingga mereka melarikan diri ke penjuru dunia. Tetapi di dalam segala penderitaan dan penganiayaan itu mereka tetap memberitakan Injil Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 7:54-60; 8:1-4. Nats-nats ini menceritakan bagaimana beratnya penderitaan dan aniaya yang dialami oleh orang-orang percaya, tetapi walaupun di dalam penderitaan dan aniaya itu mereka tetap setia beribadah dan memberitakan Injil. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap saudara kalau saudara diancam setelah masuk Kristen?
- Bacalah pasal Kis 9:1-22. Nats ini menceritakan tentang Saulus (Paulus) yang adalah seorang penganiaya orang-orang percaya, mengalami pertobatan dan akhirnya menjadi Rasul. Ini mengajarkan bahwa kuasa Tuhan Yesus dapat mengubah kehidupan seseorang yang sangat jahat sekalipun. _Tanyakan_: Sudahkah kehidupan saudara diubah oleh Tuhan Yesus menjadi kehidupan yang benar?
Pasal 13-15 (Kis 13:1-15:41).
Pengajaran tentang jemaat (gereja) setempat yang menginjil
Bagian ini menjelaskan tentang kehidupan orang-orang percaya di kota Antiokhia, dan sebutan Kristen pertama kali diberikan kepada murid-murid Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 11:23-26. _Tanyakan_: Mengapa orang-orang percaya di Antiokhia disebut Kristen?
- Bacalah pasal Kis 13:1-6.
Nats ini menceritakan tentang jemaat Antiokhia, yang mengirimkan penginjil-penginjil kepada bangsa-bangsa lain karena taat pada Roh Kudus. Ini mengajarkan pada setiap gereja untuk mempunyai beban penginjilan pada setiap orang yang belum mengenal Tuhan Yesus.
_Tanyakan_: Apakah di gereja saudara mempunyai beban penginjilan?
Pasal 16-28 (Kis 16:1-28:31).
Pengajaran tentang nama Tuhan Yesus diberitakan ke seluruh dunia
Dalam bagian ini, dijelaskan bagaimana Kasih Karunia Allah yang ada dalam Tuhan Yesus, diberitakan pada setiap suku bangsa, baik yang menjadi rakyat biasa, maupun yang menjadi tentara dan orang-orang istana.
Pendalaman
Bacalah pasal Kis 23:11. Ayat ini menyatakan tentang perkataan Tuhan Yesus kepada Paulus untuk bersaksi dengan penuh keberanian di kota Roma. Ini juga mengajarkan pada setiap orang Kristen tetap mempunyai keberanian untuk bersaksi kepada setiap orang.
_Tanyakan_: Sudahkah saudara bersaksi dengan berani kepada setiap orang?
II. Kesimpulan
Melalui Kitab Kisah Para Rasul dapatlah diketahui bahwa perkembangan Gereja Tuhan Yesus dan Kasih Karunia Allah yang diberikan pada setiap bangsa mendapat tantangan dari kuasa dunia dan orang-orang yang tidak mau mengenal Allah. Tetapi melalui Kemahakuasaan-Nya, Tuhan Yesus mengalahkan semua kuasa dunia itu, dan Gereja tetap bertumbuh.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab Kisah Para Rasul?
- Dengan kuasa apakah Rasul Paulus berkhotbah Yerusalem?
- Bagaimanakah kehidupan orang percaya pada abad pertama?
- Bagaimanakah beban penginjilan di jemaat Antiokhia?
- Dari manakah datangnya keberanian Rasul Paulus untuk bersaksi?
Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Ku
Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?
Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Kudus, karena menceritakan apa yang terjadi setelah Roh Kudus turun atas para rasul pada hari Pentakosta. Lukas, satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang bukan orang Yahudi, menulis Kisah para Rasul sebagai kelanjutan dari tulisan sebelumnya yakni Injil yang memakai namanya.
APAKAH ISI KITAB INI?
12 pasal pertama terutama meliput kegiatan rasul Petrus, sementara pasal-pasal selanjutnya sebagian besar tentang pekerjaan rasul Paulus. Yesus telah mengatakan kepada para murid-Nya bahwa apabila Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka akan menjadi saksi-saksi-Nya. Kitab Kisah para Rasul memperlihatkan bagaimana hal ini digenapi. Dari kitab Kisah para Rasul, kita banyak sekali belajar tentang gereja mula-mula, suka dan dukanya, kemenangan dan kesusahannya, tetapi yang terpenting ialah perkembangan gereja yang dalam jangka waktu beberapa tahun sudah dibangun di seluruh dunia yang telah beradab. Kita tahu bahwa tabib Lukas adalah seorang sejarawan yang cermat dan kita boleh yakin bahwa dalam kitab ini kita memperoleh catatan yang benar tentang kekristenan yang mula-mula.
APA CIRI-CIRI UTAMANYA?
Kata 'saksi' dipakai lebih dari 30 kali, mengingatkan kita bahwa gereja yang sejati adalah gereja yang bersaksi dan setiap Kristen dipanggil untuk menjadi saksi. Sungguh menakjubkan bahwa hanya dalam satu generasi, orang-orang Kristen mula-mula ini telah mengabarkan Injil ke seluruh dunia yang sudah beradab. Kisah para Rasul merupakan buku pedoman misi yang terbaik yang pernah ditulis. Kisah para Rasul berakhir dengan tiba-tiba - seolah-olah tidak selesai. Suatu cara mengakhiri yang tepat, karena gereja yang bersaksi harus terus maju sampai Kristus datang kembali. Kitab-kitab Injil memperlihatkan apa yang mulai dilakukan oleh Kristus ketika Ia ada di dunia dan Kisah para Rasul menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selanjutnya oleh Roh-Nya yang kudus melalui murid-murid-Nya. Kitab ini dimulai dengan pemberitaan Injil di Yerusalem, ibu kota agama bangsa Yahudi; diakhiri dengan pemberitaan Injil di kota Roma, ibu kota dari dunia yang beradab pada waktu itu.
KAPAN KITAB INI DITULIS?
Hampir dapat dipastikan bahwa tabib Lukas menulis Kisah para Rasul pada awal atau pertengahan tahun enam puluhan abad pertama - pada akhir masa dua tahun hukuman penjara rasul Paulus di Roma. Kitab itu mencakup masa dari pendirian gereja di Yerusalem sampai masa hukuman penjara rasul Paulus di Roma - yaitu kurang lebih tiga puluh tahun
Pesan
1. Gereja menanti dan menerIma kuasa Roh Kudus.o Amanat agung diulangi. Kis 1:8
o Tuhan yang bangkit naik ke surga. Kis 1:9
o Para rasul berdoa. Kis 1:14
o Roh yang dijanjikan diberikan. Kis 2:4
o Disusul dengan khotbah yang penuh kuasa. Kis 2:37
2. Gereja mempertunjukkan persekutuan Kristen.
o Dalam kehidupan bersama. Kis 2:44; 4:32
o Dalam ibadah bersama. Kis 2:46
3. Gereja segera mengalami baik kemenangan maupun kesusahan.
o Penyembuhan orang lumpuh. Kis 3:2
o Penipuan Ananias dan Safira. Kis 5:1
4. Gereja mengangkat 'para pejabat' yang pertama -'Kelompok Tujuh Orang' (Kis 6:3).
5. Martir pertama gereja - Stefanus (Kis 7:60).
6. Gereja menerima seorang petobat baru yang luar biasa - Saulus dari Tarsus (Kis 9:1-19).
7. Gereja membuktikan kuasa doa.
o Persekutuan doa yang membuka pintu penjara. Kis 12:5
8. Gereja mengadakan sidangnya yang pertama yang di dalamnya kebebasan orang
bukan Yahudi dilindungi (Kis 15:19).
Penerapan
1.Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita apa yang harus dilaksanakan oleh gereja Perjanjian Baru:
o Pengajaran
o Persekutuan
o Pemecahan roti
o Kebaktian (doa-doa)
2. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya persekutuan Kristen itu:
o Saling berbagi hidup dan memperhatikan
3. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya pekerjaan misi dilaksanakan:
o Oleh setiap orang yang dipanggil oleh Allah - bukan suatu golongan elit tertentu
o Di bawah pimpinan Roh Kudus
o Mengunjungi tempat-tempat yang strategis
4. Kisah para Rasul mengingatkan kita bahwa Kristen yang sungguh-sungguh sekalipun, kadang-kadang berbeda pendapat dan berpisah.
o Paulus dan Barnabas mengambil sikap yang berbeda terhadap Yohanes Markus ketika ia meninggalkan mereka, tetapi perbedaan ini kemudian dipulihkan.
5. Kisah para Rasul memperkenalkan kita kepada para pemimpin pertama yang diangkat dalam gereja Kristen dan memberitahukan kepada kita apa persyaratan mereka.
Tema-tema Kunci
1. Bersaksi.Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).
2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.
3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.
Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.
Garis Besar Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) [1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11Janji tentang Roh Kudus
Kis 1:12-14Para murid yang menanti
Kis 1:15-2
[1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11 | Janji tentang Roh Kudus |
Kis 1:12-14 | Para murid yang menanti |
Kis 1:15-26 | Penggantian Yudas |
[2] BERSAKSI DI YERUSALEM Kis 2:1-7:60
Kis 2:1-47 | Kuasa diberikan dan khotbah penuh kuasa |
Kis 3:1-26 | Mukjizat pertama yang dicatat dalam gereja mula-mula |
Kis 4:1-31 | Timbulnya kaum oposisi |
Kis 4:32-5:16 | Berkat dan cela |
Kis 5:17-42 | Lebih menaati Allah daripada manusia |
Kis 6:1-7:60 | Martir Kristen pertama |
[3] BERSAKSI DI SAMARIA Kis 8
[4] BERSAKSI DI TEMPAT YANG LEBIH JAUH Kis 9:1-13:3
Kis 9 | Pertobatan yang luar biasa |
Kis 10:1-11:30 | Mata Petrus terbuka |
Kis 12:1-2 | 5 Petrus ditangkap |
Kis 13:1-3 | Paulus dan Barnabas diutus |
[5] BERSAKSI SAMPAI KE UJUNG DUNIA Kis 13:4-28:31
Kis 13:4-15:35 | Perjalanan misionaris yang pertama |
o Siprus (Kis 13:4-12)
o Perga (Kis 13:13)
o Pisidia Antiokhia (Kis 13:14-52)
o Ikonium (Kis 14:1-6)
o Listra (Kis 14:6-20)
o Derbe (Kis 14:20-21)
o Sidang di Yerusalem (Kis 15:1-35)
Kis 15:36-18:22 | Perjalanan misionaris yang kedua |
o Paulus dan Barnabas berpisah (Kis 15:36-41)
o Paulus mengunjungi Listra (Kis 16:1-3)
o Berbagai kota di Asia Kecil (Kis 16:4-11)
o Filipi (Kis 16:12-40)
o Tesalonika (Kis 17:1-9)
o Berea (Kis 17:10-14)
o Atena(Kis 17:15-34)
o Korintus (Kis 18:1-17)
o Kembali ke Antiokhia
Kis 18:23-21:17 | Perjalanan misionaris yang ketiga |
o Paulus mengunjungi Efesus (Kis 18:23-19:40)
o Berangkat ke Yerusalem (Kis 20:1-16)
o Berpidato di depan para penatua di Efesus (Kis 20:17-38)
o dan akhirnya tiba di Yerusalem (Kis 21:1-17)
Kis 21:18-28:3 | Paulus berhadapan dengan para penguasa |
o Didakwa dan ditangkap (Kis 21:18-40)
o Membela diri (Kis 22-26)
o Dalam perjalanan ke Roma (Kis 27:1-28:15)
o Paulus masih berkhotbah (Kis 28:16-31)
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi