kecilkan semua  

Teks -- Habakuk 3:3 (TB)

Tampilkan Strong
Konteks
3:3 Allah datang dari negeri Teman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela. Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepada-Nya.
Paralel   Ref. Silang (TSK)   Ref. Silang (FULL)   ITL  

Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus

Nama Orang dan Nama Tempat:
 · padang gurun Paran a wilderness of East central Sinai peninsula (IBD)
 · Paran a wilderness of East central Sinai peninsula (IBD)
 · Sela a musical notation for crescendo or emphasis by action (IBD)
 · T'eman son of Eliphaz son of Esau,a chief of Edom,a town or region of Edom
 · Teman son of Eliphaz son of Esau,a chief of Edom,a town or region of Edom


Topik/Tema Kamus: Orang Midian | Sinai | Sela | selebihnya
Daftar Isi

Catatan Rentang Ayat
SH

buka semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat

SH: Hab 3:1-19 - Diri yang memuji (Jumat, 20 Desember 2002) Diri yang memuji Dalam keheningan dan kesadaran akan tidak utuhnya kehidupan, Habakuk mulai bernyanyi (ayat 1,19b). Nyanyian memerlukan ruang ...

SH: Hab 3:1-19 - Ratapan menjadi sukacita! (Kamis, 1 Desember 2005) Ratapan menjadi sukacita! Iman sejati tidak kehilangan asa. Habakuk mulai dengan meragukan keadilan Allah. Namun, kitab ini ditutup dengan per...

SH: Hab 3:1-19 - Iman Habakuk (Senin, 18 September 2017) Iman Habakuk Habakuk menutup nubuatnya dengan doa. Ada catatan kecil bahwa doanya disampaikan dengan nada ratapan. Sang Nabi memang meratap. Habakuk ...

SH: Hab 3:1-19 - Pendisiplinan Allah (Kamis, 28 Oktober 2021) Pendisiplinan Allah Pendisiplinan yang dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya memiliki tujuan yang baik dalam pembentukan karakter. Tidak perna...

buka semua
Pendahuluan / Garis Besar

BIS: Habakuk (Pendahuluan Kitab) HABAKUK PENGANTAR Nabi Habakuk menyampaikan pesan-pesannya menjelang akhir abad ketujuh Sebelum Masehi, pada masa kekuasaan kerajaan Babel. Ia sanga

HABAKUK

PENGANTAR

Nabi Habakuk menyampaikan pesan-pesannya menjelang akhir abad ketujuh Sebelum Masehi, pada masa kekuasaan kerajaan Babel. Ia sangat prihatin melihat kekerasan yang dilakukan oleh bangsa yang kejam itu, maka ia bertanya kepada TUHAN, "Bagaimana Engkau dapat tahan melihat orang-orang jahat yang kejam itu? Bukankah Engkau terlalu suci untuk memandang kejahatan? Bukankah Engkau merasa muak melihat ketidakadilan? Jadi, mengapa Engkau diam saja ketika orang yang saleh dihancurkan oleh pendurhaka?" (Hab 1:13).

TUHAN menjawab bahwa Ia akan bertindak pada waktu yang ditentukan-Nya sendiri, dan sementara itu harus diingat bahwa, "Orang yang jahat tidak akan selamat, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah akan hidup karena kesetiaannya kepada Allah" (Hab 2:4).

Bagian yang terakhir dari buku ini berisi ramalan tentang kehancuran bagi mereka yang tidak taat kepada perintah TUHAN. Dan di dalam bagian yang terakhir itu diselipkan nyanyian pujian bagi kebesaran Allah. Di dalam pujian itu tergambar juga iman yang teguh dari sang nabi.

Isi

  1.  Keluhan Habakuk dan jawaban-jawaban TUHAN
    Hab 1:1-2:4
  2.  Kutuk atas orang-orang yang tidak taat kepada perintah TUHAN
    Hab 2:5-20
  3.  Doa Habakuk
    Hab 3:1-19

Ajaran: Habakuk (Pendahuluan Kitab) Tujuan Supaya orang-orang Kristen mengerti tentang pertumbuhan iman, serta membawa mereka kepada kedewasaan iman yang benar. Pendahuluan Penulis

Tujuan

Supaya orang-orang Kristen mengerti tentang pertumbuhan iman, serta membawa mereka kepada kedewasaan iman yang benar.

Pendahuluan

Penulis : Nabi Habakuk.

Isi Kitab: Kitab Habakuk dibagi atas 3 pasal, yang berisi keluhan-keluhan tentang kekejaman bangsa fasik dan ramalan akan kejatuhan bangsa seperti itu, sebagai jawaban terhadap keluhan nabi itu.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Nabi Habakuk

  1. Pasal 1 (Hab 1:1-17).

    Keluhan-keluhan Nabi Habakuk dan jawaban Allah

    Pendalaman

    1. Nabi Habakuk mengeluh melihat keadaan tanah Yehud (Hab 1:1-2). Tetapi Allah menjawab Nabi Habakuk bahwa Ialah yang membangkitka bangsa Kasdim yang menindas bangsa Yehuda (Hab 1:5-6).
    2. Nabi Habakuk memberikan keluhan lagi karena tidak puas dengan jawaba Allah (Hab 1:12-17). Namun kemudian Nabi Habakuk merasa dikuatkan setelah memperole jawaban Allah bahwa orang benar akan hidup oleh percayanya, tetap orang sombong dan khianat akan tetap berada dalam hukuman Alla (Hab 2:4).
  2. Pasal 2 (Hab 2:1-20).

    Penglihatan Nabi Habakuk

    Bagian ini merupakan penglihatan yang diberikan oleh Tuhan kepada Nabi Habakuk. Ini adalah jawaban secara rohani yang dapat dimengerti oleh orang beriman.

    Pendalaman

    1. Nabi Habakuk juga mendapat penglihatan akan peristiwa di mana "bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan Tuhan, seperti air yang menutupi dasar laut" (Hab 2:14).
    2. Dalam pasal 2; Hab 2:1-20 ini terdapat lima kali kata "celakalah" Ini pun merupakan jawaban atas penglihatan itu, bahwa orang- orang fasik akan dihancurkan, tetapi orang-orang benar akan hidup karena imannya (Hab 2:4-5).
  3. Pasal 3 (Hab 3:1-19).

    Doa dan syukur Nabi Habakuk

    Bagian ini menjelaskan doa dan ucapan syukur Nabi Habakuk atas keadilan Tuhan serta atas pengharapan keadaan yang akan datang.

    Pendalaman

    1. Sumber sukacita dan kekuatan bagi orang percaya adala Tuhan (Hab 3:17-19).
    2. Apakah sumber sukacita saudara?

II. Kesimpulan/penerapan

  1. Pergumulan dalam hidup Nabi Habakuk membuktikan bahwa pergumulan hidu merupakan hal yang biasa dialami oleh setiap orang beriman.
  2. Keteguhan Nabi Habakuk merupakan teladan kepada orang percaya, untu memiliki keteguhan iman di dalam berbagai keadaan.
  3. Kemahakuasaan Allah dengan jelas dinyatakan dalam Kitab Habakuk.
  4. Sumber sukacita dan kebahagiaan tidak ada pada orang lain selain pad Allah.

Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab

  1. Siapakah yang menjadi penulis Kitab Habakuk?
  2. Apakah isi Kitab Habakuk?
  3. Dengan apakah orang benar dapat hidup?
  4. Pelajaran rohani apakah yang saudara terima setelah mempelajari Kita Habakuk?

Intisari: Habakuk (Pendahuluan Kitab) Bagaimana Allah dapat memakai orang jahat? NABI YANG TIDAK DIKENALSelain dari satu petunjuk yang singkat, kita samma sekali tidak tahu tentang Habaku

Bagaimana Allah dapat memakai orang jahat?

NABI YANG TIDAK DIKENAL
Selain dari satu petunjuk yang singkat, kita samma sekali tidak tahu tentang Habakuk atau kapan ia berkhotbah. Beberapa orang berpendapat bahwa karena pasal Hab 3 ditulis seperti Mazmur lainnya, yaitu untuk penyembahan umum -- lengkap dengan petunjuk-petunjuk untuk musiknya (Hab 3:1,3,9,13,19) -- ia boleh jadi seorang Lewi yang bekerja di dalam Rumah Tuhan di Yerusalemm dan juga seorang nabi. Petunjuk yang kita punyai mengacu kepada orang Kasdim atau orang babel. (Hab 1:6), dan ada yang memperdebatkan apakah Habakuk meramalkan kebangkitan kekuasaan mereka atau hanya menggambarkan apa yang terjadi pada masa hidupnya. Kedua asumsi menempatkan Habakuk pada akhir abad ketujuh S.M. Pada waktu itulah kerajaan Asyur menyerah kepada bangsa Babel (612 S.M). Pada waktu itulah kerajaan Asyur menyerah kepada bangsa Babel (612 S.M). Setelah mereka mengalahkan Mesir dalam perang Karkemis (605 S.M), mereka terus menggempur Palestina. Pada tahun 597 S.M mereka merebut Yerusalem, dan sepuluh tahun kemudian mereka menghancurkannya. Bangsa Babel menutup satu era dalam sejarah orang Yahudi.

APA YANG HARUS DIBERITAKANNYA?
Beberapa orang berpendapat bahwa kitab yang sekarang kita punyai ini terdiri bermacam-macam tulisan, tetapi rupanya hanya ada satu tema. Kembali tema itu mengenai masalah penderitaan, dilihat baik dalam masyarakat maupun pada skala yang lebih luas dalam politik internasional. Sementara nabi Habakuk yakin bahwa Allah itu berdaulat, dan bhwa segala sesuatu tidak akan terjadi tanpa kehendaknya, ia juga tahu bahwa Allah itu kudus dan benar. Bagaimana mungkin Allah memakai tangan-tangan orang jahat tanpa mengerti mengotori tanganNya sendiri? Bagian pertama dari kitab ini merupakan suatu percakapan yang didalamnya nabi itu mengeluh kepada Allah dan memaksa diberikannya suatu jawaban, walaupun jalan keluar yang sebenarnya terhadap masalah itu tidak diberikan. Menghadapi tidak adanya rasa perikemanusiaan manusia terhadap manusia lain, kita hanya boleh percaya bahwa Allah akan meluruskan yang salah menurut kehendak dan waktuNya.

Pesan

1. Dunia penuh penderitaan
Di mana-mana dalam masyarakat nabi melihat adanya penderitaan, dan yang lebih buruk lagi ialah bahwa hal itu sering sebagai akibat dari ketidakadilan. Oleh karena orang jahat rupanya bebas melakukan kejahatan, dan doa-doanya memohon keadilan tidak dijawab, Habakuk dihadapkan pada dilema yang tidak enak: 'Jika Tuhan itu adil, mengapa Ia membiarkan ketidakadilan berlangsung terus?' Hab 1:2-4 Bukannya membuat masalah menjadi lebih mudah untuk diterima, Tuhan malah memberikan kepadanya suatu visi yang jauh lebih buruk. Bangsa Babel yang hampir tidak mempedulikan hidup manusia atau hak-hak mereka, akan mengalahkan negeri itu. Hab 1:5-11 Lebih menyeramkan lagi ialah bahwa para penakluk itu tidak mempunyai waktu untuk Tuhan. Mereka mempunyai rasa percaya diri yang luar biasa. Hab 1:7,11,15,16

2. Allah berkuasa
Habakuk percaya bahwa Allahnya adalah Tuhan atas seluruh muka bumi, dan oleh karena itu, Dia rupanya telah membiarkan semua ini terjadi. Dia melihat bahwa Tuhan memakai kekuasaan jahat untuk mencapai maksudNya. Hab 1:5,6; 2:20; 3:19 Ia juga sadar bahwa Tuhan itu adil, dan bahwa Ia akan menghakimi ketidakadilan dan kejahatan. Musuh-musush yang bertubi-tubi merupakan takdir mereka. Hab 1:12; 2:6-20; 3:3-15. Masih ada masalah yang belum terjawab, yaitu bagaimana Allah sampai terlibat, mengingat bahwa Ia suci dan benar. Hab 1:13

3. Pesan tentang kepercayaan
Walaupun Habakuk mengeluh kepada Allah dan menunggu suatu jawaban, Allah tidak benar-benar memberikannya. Hab 2:1 Sebaliknya, kebenaran yang diungkapkan-Nya -- dan perintah yang harus ditulis dengan sederhana sehingga semua orang dapat membacanya dengan mudah -- ialah bahwa orang benar akan dipelihara melalui semua itu, karena kesetiaannya kepada Allah. Hab 2:2-4 Habakuk diberi sekilas pemandangan mengenai masa depan, yaitu waktu semua orang akan mengakui Allah dan hukumNya. Dengan mempercayai siapa Allah dan apa yang akan dilakukanNya, ia mendapati bahwa mungkin saja tidak hanya dapat bertahan melalui masa-masa yang sulit, tetapi sebenarnya juga dapat bersukacita. Hab 2:14; 3:17-19

Penerapan

1. Dunia ini adalah tempat yang penuh dosa
Kita harus realistis tentang manusia, baik dalam masyarakat maupun dalam dunia internasional. Manusia, laki-laki dan perempuan tidak lagi mempedulikan Tuhan dan hukum-Nya. Jika diberi kesempatan mereka dapat menginjak-injak orang lain demi untuk mendapatkan harta, rasa aman, kuasa dan kenikmatan.

2. Tidak salah untuk meminta
Pertanyaan-pertanyaan Habakuk bukan merupakan dosa keragu-raguan, tetapi didorong oleh rasa bingung. Kita juga harus berpikir melalui iman kita, menghadapi pertanyaan-pertanyaan sukar yang dilemparkan kehidupan kepada kita, walaupun mungkin kita tidak mempunyai jalan keluarnya.

3. Kita dapat bergantung kepada Allah juga
Walaupun kita tidak dapat mengerti apa yang Tuhan kerjakan, kita boleh percaya bahwa Ia menyelesaikan segala sesuatu dengan cara dan waktuNya sendiri. Kita juga dapat belajar untuk bersukacita, bukan di dalam keadaan kita, tetapi di dalam Dia, di dalam kenyataan siapa Dia dan apa yang akan dilakukanNya.

4. Sejarah menuntut penghakiman
Sangat banyak kejahatan manusia yang tidak mendapatkan hukuman dalam hidup ini atau dalam dunia ini. Jika Allah itu adil, harus ada penghakiman di kemudian hari. Masalah penderitaan membawa kita keluar dari hidup ini menuju ke kehidupan berikutnya.

Tema-tema Kunci

1. Allah
Masalah Habakuk timbul karena ia mempunyai gambaran yang jelas tentang siapa Allah. Perhatikan cara ia menggambarkan-Nya sebagai Tuhan yang suci (Hab 1:12,13; 3:3), adil (Hab 1:12), berdaulat (Hab 2:20; 3:19), tidak berubah (Hab 1:12; 3:6, penuh belas kasihan (Hab 3:2), menyelamatkan (Hab 3:13,18), menghakimi (Hab 2:13,16; 3:3-15), dan mengungkapkan kebenaran (Hab 2:2).

2. Kesetiaan
Jawaban Allah atas pertanyaan nabi adalah 'orang yang benar akan hidup karena iman percayanya (atau kesetiaannya)' Hab 2:4, yaitu kesetiaannya kepada Allah di tengah-tengah orang lain yang tidak mengenal Allah. Para pembaca surat Ibrani diperintahkan untuk bertahan dengan cara yang sama (Hab 10:35-39), sementara itu Paulus memakai ayat ini untuk membuat ilustrasi mengenai pengertiannya tentang 'pembenaran karena iman' Roma 1:17; Galatia 3:11). Bagi Allah, kesetiaan berarti tindakan ketaatan. Oleh karenanya, sementara dalam Habakuk dikatakan bahwa orang yang benar adalah orang yang setia kepada Tuhan, dalam tulisan-tulisan Paulus pendapat ini bertolak belakang. Hanya orang yang sedah menyerahkan diri kepada Kristus saja yang benar.

Garis Besar Intisari: Habakuk (Pendahuluan Kitab) [1] MENGAPA, TUHAN? Hab 1:1-4 Hab 1:1-3Terlalu banyak penderitaan Hab 1:4Terlalu banyak ketidakadilan [2] MASIH BANYAK LAGI YANG AKAN TERJADI!

[1] MENGAPA, TUHAN? Hab 1:1-4

Hab 1:1-3Terlalu banyak penderitaan
Hab 1:4Terlalu banyak ketidakadilan

[2] MASIH BANYAK LAGI YANG AKAN TERJADI! Hab 1:5-11

Hab 1:5Kejadian-kejadian yang tidak diduga-duga
Hab 1:6-11Bangsa Kasdim datang!

[3] BAGAIMANA ENGKAU MELAKUKANNYA, TUHAN? Hab 1:12-2:1

Hab 1:12Engkau berkuasa
Hab 1:13Tetapi Engkau kudus
Hab 1:14-17Bagaimana Engkau membiarkan itu terjadi?
Hab 2:1Saya menginginkan suatu jawaban

[4] ALLAH TAHU APA YANG DILAKUKANNYA Hab 2:2-5

Hab 2:2,3Firman-Nya benar
Hab 2:4,5Penghukuman-Nya akan menyusul

[5] ALLAH MEMBENCI KETIDAKADILAN Hab 2:2-5

Hab 2:6-8Mereka yang senang membunuh dan mencuri
Hab 2:9-11Mereka yang merasa aman dalam kejahatan mereka
Hab 2:12-14Mereka yang tidak mempunyai hati
Hab 2:15-17Mereka yang mempermalukan orang lain
Hab 2:18-20Mereka yang menyembah dewa-dewa palsu

[6] ALLAH KITA SEGERA DATANG Hab 3:1-19

Hab 3:1-15Tuhan datang untuk menghakimi
Hab 3:16-19Dengan gemetar, percaya dan kemenangan
Advanced Commentary (Kamus, Lagu-Lagu Himne, Gambar, Ilustrasi Khotbah, Pertanyaan-Pertanyaan, dll)


TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA